Pertama-tama, izinka n Soyo untuk memu lai orasi i1miah ini den gan memap ark an ko ndis i

Ukuran: px

Mulai penontonan dengan halaman:

Download "Pertama-tama, izinka n Soyo untuk memu lai orasi i1miah ini den gan memap ark an ko ndis i"

Harjanti Sudirman
6 tahun lalu
Tontonan:

3 1. PENDAH ULUAN Hadirin yang lerhormot, Pertama-tama, izinka n Soyo untuk memu lai orasi i1miah ini den gan memap ark an ko ndis i ekonom i nasional dewasa ini yang kuran g menggembirakan. Ha l ini te reermi n d ari ead angan devise ya ng tergerus sekitar Rp 600 [uto per bula n (Suara Pembarua n, 200 5) dan pertumbuhan inveslasi, ba ik penanaman modal dalam negeri (PMDN), maupun pe na naman modal asing (PMA) yang nega tif, sedangkan jumlah angkatan kerja terus me ningkat. Da ta statistik men unjukka n bahwa selama kurun wo ktu lima tahun terakhir, juml ah perselujuan investas i PM DN dan PMA lurun masing-ma sing 5 8 persen da n 33 persen (Bank Indon esia, 2005). Di lain piha k, jumlah angkata n ker ja ter us menin g kat de nga n kenaika n rotc-ro tc 1,8 persen seliap tahu n (Depnakertrans, 2005). De mikia n pu la untuk Pro pinsi Sumalera Utara, jum lah perselujuan inveslasi PMA lurun 2 1,6 persen unluk periode lahun yang sama, sedangkan jumlah angkalan kerjo meningkat dengan pert umbuhan rata -rala 2,2 persen per tahun. Wa la upun seeara umu m pe rtumbuhan inveslas i eenderu ng negatif, lernyata sektor pertan ian tum b uh posifi], Investasi PMDN untuk sokto r pertan ian meningk al sebesar 31 persen dari lah un 2000 ke ta hun 2004 atau tumbuh rata-ra ta sekita r 16,8 pe rsen per tahun sela ma kurun waktu empat tahun. Kenyataan ini men unjukkan bahwa sektor pertan ian yang di da lamnya lerdapat perkebunan, lernyata memiliki arti yang sangal penting dan stralegis dalam mempertahankan da n meningkatkan pembang unan eko no mi nasional. Peran penting ini ditunjukkan ole h perkebunan melalui kontribusinya terhadap praduk damestik bruto (PD Bj, penyediaa n lapangan kerja, pemasukan d evisa, dan penge mb angan wi layah. Ditinjau da ri nilai ab so lul berdas ar kan harga yang be rlaku, PDB perkebuna n teru s menin gkal dari sekitar Rp 33,7 Iriliun pada tah un 2000 menj adi sekitor Rp 47 Iril iun pada lahun 2003, atau meningkal dengan la ju pertumbuhan sekitar 1 1,7 pe rsen per tahun (Bank Indonesia, 2005). Peningkata n peran perkebunan juga ter jadi pada penyerapan tenaga ker ja, yaitu dari 6 juta pada tah un men jadi 17 juta pada tahu n 1999 da n terus men ingkat ke a ngka 19 juta pa da tahun (Ha sibua n, 2002 da n Dilj en Bina Produksi Perkebunan, 2004). Pa ra had irin yang terho rmat, peni ng katan jumla h lenaga kor]o di subsekta r pe rke buna n ini lenlu saja be rpera n besar dalam men gerem la jun ya orus urbanisasi kare na keg ialan perkeb unan sebagian besa r dilakukan di are al ped esaa n dan daera h te rpencil. Me ngingal hasil keg iatan perkebunan yang sebag ian besar d iekspor, maka subsektor perkebuna n juga merupakan sala h satu sub sektor anda la n dal a m menyumbang devisa. Pro d uk karel, kopi, ka kao, leh, da n minyak kelapa sawil ada la h komoditas utama perkebunan penghasil devisa karena leb ih dari 5 0 persennya merupakan ko mod ilas ekspor. Sepe rti le lah Soya 2 Orest Ilmiah pada Dies Natalis ke-53 USU, 20 Agustus 2005 Akmaluddin Hasibuan: Prospek Perkebunan Indonesia Dalam Pembangunan Ekonomi Nasional, 2005.

dokumen-dokumen yang mirip

PERATURAN WALIKOTA JAMBI NOMOR 37 TAHUN 2014 TENTANG LAGU MARS DAN HYMNE KOTA JAMBI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA JAMBI,

PERATURAN WALIKOTA JAMBI NOMOR 37 TAHUN 2014 TENTANG LAGU MARS DAN HYMNE KOTA JAMBI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA Menimbang : a. bahwa dalam rangka membangkitkan semangat kebersamaan persatuan dan