DISKRIMINASI ORANG DENGAN HIV/AIDS (ODHA) (Study Kasus Kelompok Dukungan Sebaya (KDS) Smile Plus Temanggung)

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "DISKRIMINASI ORANG DENGAN HIV/AIDS (ODHA) (Study Kasus Kelompok Dukungan Sebaya (KDS) Smile Plus Temanggung)"

Transkripsi

1 DISKRIMINASI ORANG DENGAN HIV/AIDS (ODHA) (Study Kasus Kelmpk Dukungan Sebaya (KDS) Smile Plus Temanggung) SKRIPSI Diajukan Kepada Fakultas Dakwah dan Kmunikasi Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga Ygyakarta Untuk Memenuhi sebagian Syarat-syarat Memperleh Gelajar Sarjana Strata I Disusun Oleh: Achmad Wisnu Ma arif NIM Pembimbing : Drs. H. Suisyant, M.Pd. NIP PROGRAM STUDI ILMU KESEJAHTERAAN SOSIAL FAKULTAS DAKWAH DAN KOMUNIKASI UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SUNAN KALIJAGA YOGYAKARTA 2017

2 L)ff KEMN,NTERIAN AGAMA UNTI'ERSITAS ISLAM NEGERI SUNAN KALIJAGA FAKULTAS DAI{WAH DAN KOMUNIKASI Jl. Marsda Adisucipt Telp. (0274) Ygyakarta STJRAT PERSETUJUAN SKRIPSI Kepada: Yth. Dekan Fakultas Dakwah dan Kmunikasi UIN Sunan Kalijaga Ygyakarta Di Ygyakarta Assalamu' alaikum Wr. Wb. Setelah membaca, meneliti, memberikan petunjuk, dan mengreksi serta mengadakan perbaikan seperlunya, maka kami selaku pembimbing berpendapat bahwa skripsi Saudara: Nama :Achmad Wisnu Maarif NIM : Judul Skipsi :"Diskrirninasi Orang Dengan HIViAIDS (Study Kasus Kelmpk Dukungan Sebaya Smile Push) Sudah dapat diajukan kembali kepada Fakultas Dakwah dan Kmunikasi Jurusan{Prgram Studi Ilmu Kesejahteraan Ssial UIN Sunan Kalijaga Ygyakarta sebagai salah satu syarat untuk memperleh gelar Sarjana Strata Satu dalam bidang Kesej ahteraan Ssial. Dengan ini kami mengharap agar skripsr' tersebut di atas dapat segera dimunaqsyahkan. Atas perhatiannya kami ucapkan terima kasih. Ygyakarta,l Agustus 2017 Mengetahui, NIP ll

3 KEMENTERIAN AGAMA REPUBLIK INDONESIA UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SUNAN KALIJAGA FAKULTAS DAKWAH DAN KOMUNIKASI Jl. Marsda Adisucipt, Telp l5856,Ygyakata 55281, PENGESAHAN SKRIPSVTUGAS AKHIR Nmr: B /Un.02/DD/PP.05.3 / Skripsi/Tugas Akhir dengan judul: DISKRIMINASI ORANG DENGAN HIV/AIDS (ODHA) (STUDY KASUS KELOMPOK DUKUNGAN SEBAYA (KDS) SMILE PLUS TEMANGGUNG) yang dipersiapkan dan disusun leh: Nama NIM/Jurusan Telah dimunaqasyahkan pada Nilai Munaqasyah Ahmad Wisnu Maarif /IKS Senin, 14 Agustus 2017 el.s (A -) dan dinyatakan diterima leh Fakultas Dakwah dan Kmunikasi UIN Sunan Kalijaga Ygyakarta. TIM MUNAQASYAH Ketua Sidang/Penguj i l, yant, M.Pd Drs, MA; BSw, Ph.D. NIP NrP I 007 -q, Ygyakarta, 14 Agustus 2017 PLH, Dekan, Dr. HM. Khlili,MSi NIP I 005

4 SURAT PERNYATAAN KEASLIAN SKRIPSI Yang bertanda rangan di bawah ini: Nama NIM iurusan Fakultas Achmai Wisnu Maarif Ilmu Kesej ahteraan Ssial Dakwah dan Kmunikasi Menyatakan Cengan sesungguhnya, bahr.r'a skipsi saya yang berjudul: DISKRIMINASI OR{NG DENGAN IIIV/AIDS (ODHA) (\tudy Kasus Kelmpk Dukungan Sebaya (KDS) Smile Plu.rh Temanggung)" adalah hasil karya pribadi yang tidak mengandung plagiarisme dan tidak berisi materi yang dipublikasikan atau ditulis rat.rg lain, kecuali bagian-bagian tertentu yar.rg penyusun ambil sebagai acuan dengan tata cara yang dibenarkan secara ilmiah. Apabila terbukti pemyataan ini tidak benar, maka penyusun siap memperlanggung jall'abkannya sesuai hukum yang berlaku. Ygyakarta, 1 Agustus 2017 Achmad Wisnu Maarif NIM lv

5 MOTTO Ihrish 'Ala Ma Yanfa'uka, Wasta'in Billahi, Wa La Ta'jizanna"; Berusahalah dengan keras untuk meraih apa saja yg bermanfaat untukmu, dan mintalah tlng kepada Allah, dan janganlah kamu bersikap lemah " (H.R. Muslim) 1 1 Kumpulan Hadis Shih Bukhri Muslim, Bersemangatlah-Dan-Jangan-Lemah.Html( Di Akses Pada Tanggal 7 Agustus 2017) v

6 HALAMAN PERSEMBAHAN Skripsi ini saya persembahkan kepada: Kedua rangtua yang telah senantiasa memberikan da dan dukungan yang luar biasa selama prses kuliah hingga penyelesaian skripsi Kakak dan adik tercinta yang telah memberikan semangat dan mtivasi yang sangat berharga hingga pada ahirnya skripsi ini bisa terselesaikan. vi

7 KATA PENGANTAR Dengan mengungkapkan penuh rasa syukur kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat, karunia, dan hidayah-nya, shalawat dan salam semga tercurah kepada Nabi Muhammad SAW beserta sahabat, keluarganya, sehingga karya skripsi ini dapat selesai dengan baik. Adapun maksud dari penulisan skripsi ini yakni sebagai salah satu syarat untuk menyelesaikan jenjang Strata 1 (S1) pada Fakultas Dakwah dan Kmunikasi Prgram Studi Ilmu Kesejahteraan Ssial di Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga Ygyakarta. Atas dukungan dari berbagai pihak yang terlibat dalam penulisan karya skripsi ini, penulis mengucapkan terimakasih kepada ; 1. Bapak dan Umi selaku rang tua tercinta yang telah mendukung dengan dada dan pembiayaan selama prses perkuliahan hingga penulisan skripsi. 2. Andayani, MSW., Selaku Kepala Prgram Studi Ilmu Kesejahteraan Ssial, Fakultas Dakwah dan Kmunikasi, Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga Ygyakarta. Terimakasih atas segala bantuan yang diberikan sehingga prses penulisan skripsi dapat berjalan dengan lancar. 3. Drs. H. Suisyant, M.Pd., selaku Dsen Pembimbing skripsi atas semangat dalam membimbing sehingga karya skripsi ini dapat terselesaikan. 4. Keluarga Besar Fakultas Dakwah dan Kmunikasi khususnya Dsen Prgram Studi Ilmu Kesejahteraan Ssial, yang telah mendidik sepenuh hati. 5. Meme rchtriaty selaku pendiri KDS Smile Plus, serta narasumber penulis di KDS Smile Plus yang telah memberikan dukungan dalam penyelesaian penulisan skripsi. 6. Sahabat-sahabat Prgram Studi Ilmu Kesejahteraan Ssial angkatan Sahabat terbaik Dewi Setywati dan juga sahabat-sahabat yang luar biasa Amirul, Sabd, Asep, Sandy Nars, Temn, Rizwan, Yga. Dan teman-teman satu Organisasi yang tidak bisa saya sebutkan namnaya satu satu. Terimakasih telah banyak memberikan pelajaran berharga dan pengalaman luar biasa mulai dari awal perkuliahan sampai dengan prses penyelesaian skripsi. vii

8 8. Sahabat-sahabatku Pemuda Muhamadiyah Cabang Ngadirej terimakasih telah banyak memberikan inspirasi dan semangat dalam prses penyelesaian skripsi. 9. Terimakasih kepada Ustadz Suwnd yang telah banyak memberikan pencerahan ilmu agama dan turut mendkan serta memberikan mtivasi dalam prses penyelesaian skripsi. 10. Serta semua pihak yang terlibat dalam prses penyelesaian karya skripsi hingga selesai dengan maksimal yang tidak bisa disebut satu persatu. Penulis menyadari akan ketidaksempurnaan dalam penulisan karya skripsi ini sehingga segala kritik, dan saran yang bersifat membangun sangat diharapkan dalam penulisan karya dikemudian hari yang lebih baik. Demikian kata pengantar dan ucapan terimakasih penulis kepada pihak-pihak yang terlibat, semga karya skripsi ini menjadi bermafaat kepada pembaca. Ygyakarta, 1 Agustus 2017 Penulis, Achmad Wisnu Maarif NIM viii

9 ABSTRAK DISKRIMINASI ORANG DENGAN HIV/AIDS (ODHA) Study kasus Kelmpk Dukungan Sebaya (KDS) Smile Plus Temanggung merupakan sebuah karya skripsi yang fkus masalahnya terhadap rang yang terinfeksi HIV/AIDS. Virus HIV/AIDS (Human Immundeficiency Virus) adalah penyakit menular yang menyerang sistem kekebalan tubuh dengan menyerbu dan menghancurkan jenis sel darah putih tertentu, yang sering disebut T4 atau sel CD4 yang kemudian menyebabkan daya tahan tubuh penderita menurun. Sedangkan AIDS (Acquired immune Deficiency Syndrme) merupakan gabungan dari berbagai penyakit prtunistik yang menyerang tubuh sebagai akibat dari virus HIV. Kelmpk dukungan sebaya KDS Smile Plus merupakan lembaga independent di Temanggung yang fkus masalahnya pada peningkatan mutu kualitas hidup rang yang Terinfeksi HIV dan kelmpk sasaran rentan lainnya dan mengupayakan kesejahteraan rang dengan HIV/AIDS yang secara resmi sudah bergabung sebagai anggta Smile Plus. Orang dengan HIV/AIDS sangat rentan terhadap perilaku diskriminasi, ada dua tipikal diskriminasi pertama diskriminasi langsung dan kedua diskriminasi tidak langsung. Teri yang di gunakan dalam penelitian ini penulis menggunakan tinjauan diskriminasi dan rujukan teri resiliensi untuk mengetahui bentuk-bentuk diskriminasi yang di alami tiap-tiap subjek dan megetahui bagaimana subjek mensikapi diskriminasi yang dialami. Dalam penelitian ini menggunakan metde kualitatif studi kasus, fkus pembahasan dalam penelitian ini yaitu mengkaji diskriminasi dari tiga aspek, pertama diskriminasi yang terjadi dalam knteks lingkungan keluarga, diskriminasi dilingkungan kerja dan diskriminasi dilingkungan scial, dan juga untuk mengetahui bagaimana subjek mensikapain diskriminasi yang terjadi dalam lingkungan keluarga, lingkungan kerja dan lingkungan ssialnya. Subjek peneliti yaitu 5 rang dengan HIV/AIDS dampingan Smile Plus (Subjek FD, US, IY, AR dan AG). Teknik pengumpulan data menggunakan bservasi, wawancara dan dkumentasi. Peneliti menggunakan triangulasi untuk menguji validitas data. Hasi dari penelitian ini menunjukan dari kelima subjek penelitian empat diantaranya mengalami diskriminasi berupa diskriminasi langsung dan diskriminasi tidak langsung dengan sumber diskriminasi berasal dari lingkungan keluarga dan lingkungan kerja, sedangkan dalam lingkungan ssialnya tidak mengalami diskriminasi sebab ke lima subjek sangat tertutup dengan status HIVnya. Kata kunci: Diskriminasi, Orang, HIV/AIDS ix

10 DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL... SURAT PERSETUJUAN SKRIPSI... PENGESAHAN SKRIPSI... SURAT PERNYATAAN KEASLIAN... MOTTO... PERSEMBAHAN... KATA PENGANTAR... ABSTRAK... DAFTAR ISI... i ii iii iv v vi vii ix x BAB I PENDAHULUAN... 1 A. Latar Belakang... 1 B. Rumusan Masalah... 5 C. Tujuan dan Manfaat Penelitian... 6 D. Tinjauan Pustaka... 7 E. Kerangka Teri F. Metde Penelitian G. Sistematika Pembahasan BAB II GAMBARAN UMUM KDS SMILE PLUS A. Sejarah Singkat KDS Smile Plus B. Visi C. Misi D. Tujuan E. Sumber Dana F. Prgram Kerja Smile Plus G. Data Anggta x

11 BAB III DISKRIMINASI ORANG DENGAN HIV/AIDS (ODHA) A. Diskripsi ODHA di Temanggung B. Bentuk Diskriminasi Terhadap ODHA C. Sikap ODHA Terhadap Diskriminasi BAB V PENUTUP A. Kesimpulan B. Saran DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN-LAMPIRAN CURRICULUM VITAE xi

12 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Semua manusia memiliki hak hidup yang sama baik secara, ssial, eknmi, plitik dan spiritual tanpa ada perlakuan yang berbeda terhadap manusia yang satu dengan yang lain, manusia selalu hidup bersama-sama dalam kelmpk yang disebut masyarakat. Masyarakat dalam knteks paling kecil disebut keluarga, dalam knteks lebih besar disebut desa, kta, prpinsi, negara dan yang paling luas disebut sebagai masyarakat dunia. Dalam kehidupan bermasyarakat, ketentuan untuk hidup bersama tanpa ada perilaku diskriminasi antara individu dengan individu, individu dengan kelmpk dan kelmpk dengan kelmpk pada dasarnya sudah disebut dalam (QS. Al- Hujurah; 11) Hai rang-rang yang beriman, janganlah sekumpulan rang laki-laki merendahkan kumpulan yang lain, bleh jadi yang ditertawakan itu lebih baik dari mereka. Dan jangan pula sekumpulan perempuan merendahkan kumpulan lainnya, bleh jadi yang direndahkan itu lebih baik. Dan janganlah suka mencela dirimu sendiri dan jangan memanggil dengan gelaran yang mengandung ejekan. Seburuk-buruk panggilan adalah (panggilan) yang buruk sesudah iman dan 1

13 2 barangsiapa yang tidak bertbat, maka mereka itulah rang-rang yang zalim.(qs. al-hujurah; 11) 1 Secara substansi jika ditafsirkan ayat di atas menjelaskan larangan untuk saling mencela, merendahkan, menlak dan memisahkan suatu glngan baik individu maupun kelmpk dalam suatu masyarakat. Dalam ayat tersebut juga menjelaskan bahwa rang yang direndahkan belum tentu lebih buruk dari yang merendahkan begitu juga sebaliknya, sedangkan tindakan diskriminasi merupakan suatu tindakan yang menghalangi dan membatasi individu untuk bisa berfungsi secara ssial berupa penlakan dan pemisahan terhadap individu dan kelmpk dengan individu dan kelmpk lain. Dalam kehidupan bermasyarakat pembagian glngan menyebabkan adanya pembedaan dalam berbagai hal seperti pendidikan, tempat tinggal, lingkungan kerja, status ssial dan lain sebagainya sehingga memunculkan perilaku diskriminasi di masyarakat. Hingga sampai saat ini perlakukan diskriminatif yang dilalami leh individu ataupun kelmpk masyarakat berkembang semakin meluas dalam kehidupan sehari hari. Tindakan diskriminasi banyak dialami leh kelmpk rentan seperti, LGBT, GEPENG dan pengidap HIV/AIDS. Dalam penelitian ini akan difkuskan diskriminasi yang dialami leh rang dengan HIV/AIDS (ODHA). Human Immundeficiency Virus (HIV) adalah suatu virus yang dapat menyebabkan penyakit AIDS. Virus ini menyerang manusia dan menyerang 1 Lajnah Pantasih Mushaf Al-Quran Departemen Agama RI, Al-Quran Dan Terjemahnya Dengan Transliterasi, (Semarang, PT. Karya Tha Putra, 2010), hal

14 3 sistem kekebalan (imunitas) tubuh, sehingga tubuh menjadi lemah dalam melawan infeksi. Dengan kata lain, kehadiran virus ini dalam tubuh akan menyebabkan defisiensi (kekurangan) sistem imun Acquired Immundeficiency Syndrme (AIDS) menggambarkan berbagai gejala dan infeksi terkait dengan menurunnya sistem kekebalan tubuh. 2 Infeksi HIV telah ditasbihkan sebagai penyebab AIDS, sindrm AIDS yang bersumber dari HIV pada tahap awal pada dasarnya adalah fakta klinis yang berasal dari labratrium. 3 Berdasarkan Kmisi Penanggulangan AIDS (KPA) Prvinsi Jawa Tengah, dalam Situasi Epidemi HIV dan AIDS pada 30 September 2016 Jawa Tengah merupkan prvinsi dengan kasus HIV dan AIDS terbanyak ke-5 setelah prvinsi DKI Jakarta, Jawa Timur, Papua dan Jawa Barat dengan jumlah kasus, yang meliputi kasus HIV sebanyak kasus, AIDS sebanyak 7.197, dan jumlah meninggal dunia sebanyak kasus. Pada bulan Januari-Maret 2016 kasus HIV dan AIDS di Jawa Tengah menjadi urutan ke-4 terbanyak setelah DKI Jakarta, Jawa Timur, dan Jawa Barat yaitu sejumlah 712 kasus. 4 Dari jumlah pengidap HIV/AIDS di prvinsi Jawa Tengah diantara mereka adalah berasal dari Kabupaten Temanggung. Dari data yang di update KPA Kabupaten Temanggung ttal kmulatif penderita HIV/AIDS dari tahun 2016 ppulasi pengidap HIV/AIDS mencapai 342 kasus yang meliputi kasus 6. 2 Rnald Hutapea, AIDS & PMS dan Perksaan, (Jakarta: PT Rineka Cipta, 1995), hlm. 3 Ashadi Siregar, AIDS Gender Kesehatan & Reprduksi, Pintu Menghargai Manusia Bagi media, (Ygyakarta: Lembaga Penelitian Pendidikan Ygya LP3Y, 2002), hlm Kmisi Penanggulangan AIDS (KPA) Jawa Tengah, Situasi Epidemi HIV dan AIDS prvinsi Jawa Tengah 1993 S/D 30 September 2016.

15 4 HIV di Kabupaten Temanggung sebanyak 193 Kasus, dan jumlah penderita AIDS sebanyak 149 Kasus dan Jumlah Meninggal Dunia 163 Kasus dari 342 Jumlah tersebut terglng banyak sehingga persalan HIV/AIDS harus ditangani secara serius. 5 Kurangnya infrmasi masyarakat terkait penyebaran dan penularan virus HIV/AIDS menciptakan stigma buruk yang melekat dalam diri rang dengan HIV/AIDS (ODHA) perilaku diskriminasi seperti pemisahan dan penlakan di lingkungan keluarga, lingkungan kerja, dan di lingkungan ssial banyak diamali leh ODHA, hal ini disebabkan masyarakat hanya mengetahui bahwa virus HIV/AIDS itu sebatas penyakit menular berbahaya dan belum memahami secara benar prses penularanya. Kurangnya infrmasi ini menimbulkan sikap yang berlebihan yang tidak mendukung kehidupan ODHA seperti mengkaitkan ODHA dengan perilaku menyimpang di masyarakat. 6 Di Indnesia masyarakat menganggap ODHA sebagai suatu aib, sehingga masyarakat lebih memilih untuk menghindari ODHA. Tekanan negatif dari perilaku diskriminasi seperti penlakan dan pemisahan dalam lingkungan keluarga, lingkungan kerja dan lingkungan ssial akan membentuk knsep diri yang negatif bagi ODHA. 7 5 Update DATA KASUS HIV/AIDS Temanggung (diakses pada 31 Januari 2017). 6 Buku Pedman Penghapusan Stigma & Diskriminsi Bagi Pengella Prgram Petugas Kesehatan Dan Kader, Kementrian Kesehatan Ri Direktrat Jendral Pengendalian Penyakit Dan Penyehatan Lingkungan Direktrat Pengendalian Penykit Menular Langsung Tahun Stigma dan diskriminasi terhadap Orang dengan HIV/AIDS (diakses pada 7 Juli 2017 pukul 14.00).

16 5 Hal ini mengakibatkan gangguan psiklgis dan berpengaruh pada kehidupan ODHA baik dari segi psikis seperti stres berat, kesehatan seperti penurunan daya tahan tubuh dan ssial seperti perubahan kepribadian. Sehingga dalam hal ini ODHA memerlukan dukungan untuk meningkatkan kualitas hidup dalam menghadapi diskriminasi di masyarakat, kelmpk dukungan sebaya yang membantu dalam peningkatan mutu kualitas hidup ODHA di Temanggung adalah KDS Smile Plus, yaitu suatu lembaga independen yang berfkus menagangani permasalahan ODHA di Kabupaten Temanggung sehingga dalam penelitian ini, peneliti tertarik untuk melakukan penelitian mengenai bagaimana bentuk-bentuk diskriminasi terhadap rang dengan HIV/AIDS (ODHA) di Smile Plus Temanggung dalam knteks lingkungan keluarga, lingkungan kerja dan lingkungan ssial dan juga bagaimana ODHA mensikapi diskriminasi dalam kntek lingkungan keluarga, lingkungan kerja, lingkungan ssial. B. Rumusan Masalah 1. Bagaimana bentuk diskriminasi yang dialami ODHA dalam knteks lingkungan keluarga, lingkungan kerja, lingkungan ssial? 2. Bagaimana ODHA mensikapi diskriminasi dalam knteks lingkungan keluarga, lingkungan kerja, lingkungan ssial?

17 6 C. Tujuan dan Manfaat Penelitian 1. Tujuan Penelitian Penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk mendiskripsikan bagaimana diskriminasi yang dialami dha dalam kntek lingkungan keluarga, lingkungan kerja, lingkungan ssial dan bagaimana ODHA mensikapi diskriminasi dalam kntek lingkungan keluarga, lingkungan kerja, lingkungan ssial. 2. Manfaat Penelitian Adapun manfaat yang akan diperleh dalam penelitian ini adalah : a. Secara Teritik Penelitian ini diharapkan memberi sumbangan pemikiran terhadap pengembangan Ilmu Kesejahteraan Ssial UIN Sunan Kalijaga khususnya bagaimana diskriminasi yang dialami ODHA dalam knteks lingkungan keluarga, lingkungan kerja, lingkungan ssial. Dan bagaimana ODHA mensikapi diskriminasi dalam kntek lingkungan keluarga, lingkungan kerja, lingkungan ssial. b. Secara Praktis Penelitian ini diharapkan mampu memberi masukan bagi lembaga ssial lainnya yang berfkus pada penanganan HIV/AIDS terkait diskriminasi yang dialami ODHA dalam knteks lingkungan keluarga, lingkungan kerja, lingkungan ssial. Dan bagaimana ODHA mensikapi diskriminasi dalam kntek lingkungan keluarga, lingkungan kerja, lingkungan ssial.

18 7 D. Tinjauan Pustaka Berdasarkan data yang peneliti dapatkan, sejauh ini penelitian mengenai Diskriminasi ODHA Di Smile Plus Temanggung khususnya di lingkungan Fakultas Dakwah UIN Sunan Kalijaga Ygyakarta belum pernah dilakukan. Adapun karya lain yang mendukung penelitian ini adalah skripsiskripsi, mengenai HIV/AIDS. Berikut adalah beberapa hasil penelitian terkait dengan penelitian ini. Skripsi yang disusun leh Mahmud Sfwan Jamil Mahasiswa Fakultas Dakwah dan Kmunikas yang berjudul Peran Nn Gvermental Organizatin (NGO) Dalam Penanggulangan HIV/AIDS di Ygyakarta (Dalam Advkasi Jaminan dan Layanan Kesehatan Bagi Orang Yang Terinfeksi HIV Study Kasus di LSM PKBI Ygyakarta). Dalam skripsi ini mendiskripsikan penelitian terkait peran PKBI dalam berbagai hal termasuk dalam memperleh jaminan dan layanan kesehatan bagi rang terinfeksi HIV/AIDS. Dalam penelitian ini juga dijelaskan bahwa belum adanya krdinasi yang baik antara NGO dengan pemerintah sehingga NGO selah berjalan sendiri. hasil dari penelitian ini NGO PKBI melakukan penanggulangan dan pencegahan AIDS melalui prgram Lentera Sahaja, Griya Lentera dan Prgram Jaringan Kesehtan (PJKR). Penelitian ini dilakukan di lembaga NGO PKBI yang ada di daerah Bantul Ygyakarta. 8 8 Mahmud Sfwan Jamil, Peran Nn Gvermental Organizatin (NGO) Dalam Penanggulangan HIV/AIDS di Ygyakarta. ( Dalam Advkasi Jaminan dan Layanan Kesehatan Bagi Orang yang Terinfeksi HIV Studi Kasus di LSM PKBI Ygyakarta), di LSM PKBI, Skripsi, Fakultas Dakwah, Ygyakarta 2011.

19 8 Karya lain yang mendukung penelitian ini adalah skripsi yang disusun leh Arfatum Munirh Mahasiswa Fakultas Dakwah dan Kmunikasi yang berjudul; Strategi Pencegahan dan Peningkatan Resik Penularan HIV/AIDS Pada LSL (Laki-laki Berhubungan Seks dengan Laki-laki) leh Yayasan Vesta Indnesia di Ygyakarta. Salah satu faktr yang penyebab penularan virus HIV adalah berhubungan seks. Dalam peneltitian ini menjelaskan tentang penularan HIV/AIDS terhadap laki-laki yang berhubungan seks dengan lakilaki. Hasil dari penelitian ini adalah prgram yang dilakukan leh Yayasan Vesta Indnesia melalui prgram penanggulangan dan pencegahan dimana prgram pencegahan tersebut terhadap ppulasi yang belum tertular HIV dengan cara penjangkauan dan ICT (Vluntary Cnseling Testing), strategi penanggulangan dilakukan terhadap ppulasi yang sudah tertular HIV sampai dengan pengbatannya. 9 Selain itu yang menjadi pendukung dalam penelitian ini juga ada karya dari Aditya Rina Yulianti Mahasiswa Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Jember, skripsi yang berjudul Kualitas Hidup Orang dengan HIV dan AIDS (ODHA) di Kabupaten Jember skripsi ini berbicara mengenai bagaimana kualitas hidup rang dengan HIV/AIDS dan apa saja faktr-faktr pendukung yang menjadikan rang yang hidup dengan HIV psitif bisa hidup lebih lama. Hasil dari penelitian ini mengatakan salah satu faktr yang menjadikan ODHA bisa bertahan hidup lebih lama yaitu dukungan ssial dari 9 Arfatum Munirh, Strategi Pencegahan Resik Penularan HIV/AIDS LSL (Laki-laki Berhubungan Seks dengan Laki-laki) leh Yayasn Vesta Indnesia di Ygyakarta, di Yayasan Vesta, Skripsi, Fakultas Dakwah, Ygyakarta 2016.

20 9 kelmpk sebaya, sehingga dengan bergabung dengan kelmpk sebaya ODHA cenderung lebih terbuka terhadap perkembangan kesehatannya. 10 Yang menjadi perbedaan dalam Penelitian, Bagaimana Diskriminasi Yang Dialami ODHA Dalam Knteks Lingkungan Keluarga, Lingkungan Kerja, Lingkungan Ssial dengan penelitian penelitian sebelumnya yaitu dalam penelitian ini melihat HIV/AIDS dari sudut pandang permasalahan ssial seperti stigma dan diskriminasi yang dialami ODHA adapun persamaan penelitian ini dengan penelitian-penelitian sebelumnya adalah sama-sama mengkaji HIV/AIDS. Dari beberapa cnth karya skripsi tersebut dapat digaris bawahi bahwa HIV/AIDS merupakan persalan serius yang harus segera ditangani, terkait penularan dan penyebarannya bahwa edukasi terhadap masyarakat secara umum, akan membawa angin segar terhadap rang yang hidup dengan HIV pstif bahwa mereka hidup bukan untuk dijauhi melainkan untuk dirangkul dicintai dan dimanusiakan. Oleh sebab itu penelitian ini mencba untuk menumbuhkan kesadaran masyarakat akan pentingnya memahami bagaimana diskriminasi yang dialami ODHA dalam knteks lingkungan keluarga, lingkungan kerja, lingkungan ssial. Dan bagaimana ODHA mensikapi diskriminasi dalam kntek lingkungan keluarga, lingkungan kerja, lingkungan ssial. 10 Aditya Rina Yuliyanti, Kualitas Hidup Orang Dengan HIV Dan AIDS (ODHA) di Kabupaten Jember, Skripsi, Jember, 2013.

21 10 E. Kerangka Teri 1. ODHA dan Segala Permasalahannya a. Orang dengan HIV/AIDS Human Immndeficiency Virus (HIV) adalah sejenis virus yang merupakan jasad renik terkecil dan mengakibatkan penyakit. Virus ini dapat berkembang biak hanya di dalam sel-sel tubuh hewan/manusia. HIV ditularkan leh rang yang telah terinfeksi HIV, tanpa memandang apakah rang itu sudah menderita AIDS atau belum. AIDS adalah suatu penyakit yang ditandai dengan melemahnya sistem kekebalan tubuh. Acquired Immundeficiency Syndrme (AIDS) yang berarti bahwa sistem imune mengalami kelumpuhan atau tidak memadai. Dengan melemahnya kekebalan ini maka tubuh tak mampu lagi mempertahankan kekebalan dirinya terhadap serangan berbagai penyakit. 11 Orang yang hidup dengan HIV/AIDS disebut ODHA, rang dengan HIV/AIDS rentan terhadap beberapa penyakit yang disebut penyakit indikatr atau penyakit prtunistik. Penyakit ini meliputi sarkma kapsi (sejenis kangker yang lengkap), PCP (sejenis radang paru-paru), infeksi parasit di tak txplasmsis, infeksi herpes dengan luka menganga yang krnis. 12 Penyakit AIDS yang diderita ODHA jika tidak mengnsumsi bat secara rutin akan mengakibatkan penderita mengalami wasting syndrm yaitu mengalami keadaan mendekati 11 Rnald Hutapea, AIDS & PMS dan Perksaan, hlm Ibid, hlm. 46.

22 11 sekarat, mereka mengalami penurunan berat badan tanpa menjalani diet atau lahraga yang membakar kalri, penyakit indikatr ini juga disebut sebagai penyakit prtunistik. b. Karakteristik ODHA Menurunya sistem imune dalam diri ODHA mengakibatkan perubahan fisik yang mempengaruhi kehidupan pribadi, ssial, belajar, karir dan keluarga, Selain itu isu-isu stigma dan diskriminasi yang dialami ODHA, baik dari keluarga, tetangga, dunia kerja, seklah, dan anggta masyarakat lainnya semakin memperburuk kndisinya bahkan lebih sakit daripada dampak penyakit yang dideritanya. Perubahan dari dalam dan luar diri ODHA membuatnya memiliki persepsi yang negatif tentang penerimaan dirinya terhadap kndisi penyakit yang dideritanya. Hal ini diperburuk lagi dengan vnis virus HIV belum ada batnya. Sehingga menambah beban masalah yang dialami leh ODHA baik secara fisik maupun psiklgis masalah yang muncul diantaranya adalah stress, penurunan berat badan, kecemasan, gangguan kulit, frustasi, bingung, kehilangan ingatan, penurunan gairah kerja, perasaan takut, perasaan bersalah, penlakan, depresi bahkan kecenderungan untuk bunuh diri. Kndisi ini menghambat aktivitas dan perkembangan ODHA sehingga mengganggu efektifitas kesehariannya Rnald Hutapea, AIDS & PMS dan Perksaan, hlm. 48.

23 12 c. Permasalahan yang dihadapi ODHA HIV/AIDS masih menjadi mmk yang menyeramkan, pasalnya rang yang tervnis HIV psitif yang terbayang dalam dirinya adalah kematian. Terlebih rang yang hidup dengan HIV psitif sering mengalami perilaku diskriminasi dari keluarga, kelmpk pertemanan dan masyarakat. Diskriminasi yang dialami ODHA muncul karena ada stigma negatif yang berkembang di masyarakat. Sehingga membuat mereka menarik diri dari lingkungan sekitar, stigma yang berkembang dalam masyarakat mengenai HIV/AIDS merupakan suatu vnis mati bagi mereka sehingga membatasi ruang gerak dalam menjalankan aktivitas kesehariannya. Knsekuensi dari stigma dan diskriminasi membuat ODHA menjadi menarik diri dari lingkungan keluarga, kelmpk pertemanan, dan kmunitas sekitarnya. Penyebab munculnya stigma dan diskriminas bagi ODHA, antara lain, hidup dengan HIV dan AIDS behubungan dengan kematian, perilaku seksual menyimpang (hmseksual, krban NAPZA, pekerja seks) dihubungkan bentuk tidak adanya tanggung jawab pribadi dalam kehidupan dengan penularan hubungan seksual yang dianggap perilaku tidak bermral sehingga terkena infeksi merupakan hukuman atas perbuatannya, kesalahan persepsi dari masyarakat tentang resik-resik bagi kehidupan ODHA, berakibat ODHA termarjinal dari kehidupan bermasyarakat dan semakin terbatasnya layanan yang dibutuhkan bagi

24 13 ODHA. Dampaknya kndisi tersebut memberikan kntribusi meluasnya epidemik HIV dan kematian jumlah penderita AIDS secara glbal. Epidemik, stigmatisasi dan diskriminasi merupakan faktr yang menunjukkan ketidakmampuan individu, keluarga dan masyarakat dalam melindungi dirinya sendiri dan merespns peningkatan ODHA. 14 Perlakukan diskriminasi masyarakat menjadikan ODHA sebagai kelmpk minritas yang termarjinalkan menurut James Danandjaja dalam tulisannya mengatakan Kelmpk minritas adalah kelmpk yang kurang beruntung menjadi sebuah anggta rganisasi, sebab mereka secara fisik maupun kultural merupakan subjek yang diperlakukan tidak seimbang dalam kelmpk dminan dalam perlakukan diskriminasi. 15 Hubungan antara mayritas dengan minritas selalu mengemuka dan terjadi kekuatan dari hubungan timbal balik yang dapat menyulut knflik atau minimal memiliki ptensi knflik. Knflik terjadi jika kelmpk minritas disubrdinasi dan selalu merasa terkekang leh kelmpk dminan atau mayritas yang 14 Herry Hikmat, Zer Perlakuan Diskriminatif Terhadap Orang dengan HIV-AIDS (Odha), (Staf Ahli Bidang Dampak Ssial, 2015), Hlm Stigma-And-Discriminatin.Htm (Diakses pada 22 April 2017). 15 James Danandjaja, Diskriminasi Terhadap Minritas Masih Merupakan Masalah Aktual di Indnesia Sehingga Perlu Ditanggulangi Segera, (Universitas Indnesia), hlm (Diakses pada 22 April 2017).

25 14 berkuasa. 16 Dalam hal ini ODHA sebagai kelmpk minritas memiliki ptensi untuk disubrdinasi leh kelmpk dminan atau kelmpk mayritas sehingga tindakan berupa penlakan, pemisahan dan pengucilan leh kelmpk dminan sangat mungkin terjadi, lebih lanjut akan dijelaskan dalam sub bab berikut. 2. Tinjauan Diskriminasi a. Pengertian Diskriminasi Menurut Thedrsn (1979) dalam tulisan Danandjaja artikel yang berjudul Diskriminasi terhadap Kelmpk Minritas, mengemukakan diskriminasi adalah perlakuan yang tidak seimbang terhadap perrangan, atau kelmpk, berdasarkan sesuatu, biasanya bersifat kategrikal, atau atribut-atribut khas, seperti berdasarkan ras, kesukubangsaan, agama, atau keanggtaan kelas-kelas ssial. Istilah tersebut biasanya untuk melukiskan, suatu tindakan dari pihak mayritas yang dminan dalam hubungannya dengan minritas yang lemah, sehingga dapat dikatakan bahwa perilaku mereka itu bersifat tidak bermral dan tidak demkrasi. 17 Diskriminasi bersifat aktif atau aspek yang dapat terlihat dari prasangka yang bersifat negatif terhadap serang individu atau suatu kelmpk. Prasangka perjudice adalah sikap biasanya negatif terhadap kelmpk tertentu berdasarkan 16 Al Liweri, Prasangka dan Knflik, (Ygyakarta: LKIS 2005), hlm James Danandjaja, Diskriminasi Terhadap Minritas Masih Merupakan Masalah Aktual di Indnesia Sehingga Perlu Ditanggulangi Segera, (Universitas Indnesia), hlm (Diakses pada 22 April 2017).

26 15 keanggtaan mereka dalam kelmpk tersebut. dengan kata lain serang yang memiliki prasangka terhadap kelmpk ssial tertentu cenderug mengevaluasi anggtanya dengan cara yang sama biasanya negatif. Sebaliknya diskiminasi atau discriminatin, merupakan aksi negatif terhadap kelmpk sasaran prasangka. 18 Prasangka ditasbihkan sebagai perwujudan dari perilaku diskriminasi. Maka individu yang memiliki prasangka terhadap kelmpk-kelmpk tertentu cenderung memprses infrmasi tentang kelmpk ini secara berbeda dari cara mereka memprses infrmasi dari kelmpk lain. 19 Lebih jauh Bdenhausen dalam buku Psiklgi Ssial mengatakan; Sebagai sebuah sikap, prasangka juga melibatkan perasaan negatif atau emsi pada rang yang dikenai prasangka ketika mereka hadir atau hanya dengan memikirkan anggta kelmpk yang tidak mereka sukai. 20 Hal ini melibatkan kemungkinan bahwa setidaknya sebagaian prasangka bersumber dari aspek dasar kgnisi ssial ssial cgnitin yaitu kita berfikir mengenai rang lain, menyimpan dan mengintegrasikan infrmasi tentang mereka, dan kemudian menggunakan infrmasi ini untuk menarik kesimpulan tentang mereka atau membuat penilaian ssial tentang mereka Rbert A. Barn dan Dnn Byrne, Psiklgi Ssial, (Erlangga: Jakarta, 2012), hlm. 19 Ibid., hlm Ibid., hlm Ibid., hlm. 230.

27 16 Prasangka masih mengenai sikap, keyakinan atau predispsisi untuk bertindak sedangkan diskriminasi mengarah pada tindakan nyata. Prasangka dan diskriminasi diibarakatan seperti lingkaran setan the viciu scyle. Dalam kehidupan bermasyarakat selalu ada prasangka dan diskriminasi keduanya saling menguatkan, selama ada prasangaka disana akan ada diskriminasi. Berdasarkan Thmas Therem, knsep hubungan cnditining antara prasangka dan diskriminasi bukan dikarenakan individu rendah diri, tetapi karena adanya ssial infirity. 22 Menurut Zastrw dalam buku Prasangka dan Knflik, diskriminasi merupakan faktr yang merusak kerjasama antar manusia maupun kmunikasi diantara mereka. Db dalam buku yang sama lebih jauh mengakui bahwa diskriminasi merupakan perilaku yang ditujukan untuk mencegah suatu kelmpk, atau membatasi kelmpk lain yang berusaha memiliki atau mendapatkan sumberdaya. 23 Perwujudan dari prasangka perjudice negatif yaitu berupa aksi tindakan yang mendiskriminasi, diskriminasi ini bisa berupa pemberian lebel atau stigma pada seserang, penlakan, pemisahan individu atau kelmpk tertentu. 22 Al Liweri, Prasangka dan Knflik, hlm Ibid, hlm. 218.

28 17 b. Tipe-tipe Diskriminasi Menurut pettigrew dalam buku liweri prasangka dan knflik ada dua tipe diskriminasi yaitu : 24 1) Diskriminasi Langsung Tindakan membatasi suatu wilayah tertentu, seperti pemukiman, jenis pekerjaan fasilitas umum dan semacamnya dan terjadi manakala mengambil keputusan diarahkan leh prasangkaprasangka terhadap kelmpk tertentu. 2) Diskriminasi Tidak Langsung Diskriminasi tidak langsung diciptakan memalui penciptaan kebijakan-kebijakan yang menghalangi ras etnik tertentu unuk berhubungan secara bebas dengan kelmpk ras etik lainnya yang mana aturan dan prsedur yang mereka jalani mengandung bias diskriminasi yang tidak tampak dan mengakibatkan kerugian sistematis bagi kmunitas atau kelmpk masyarakat tertentu. c. Sebab-sebab Diskriminasi Sebab-sebab diskriminasi yahya dalam buku Liweri Prasangka dan Knflik mengemukakan sebab-sebab diskriminasi yaitu: 25 1) Mekanisme pertahanan psiklgi prjectin Seserang memindahkan kepada rang lain ciri-ciri yang tidak disukai tentang dirinya kepada rang lain. 24 Al Liweri, Pasangka Dan Knflik, hlm Ibid, hal

29 18 2) Kekecewaan Setengah rang yang kecewa akan meletakkan kekecewaan mereka kepada kambing hitam. 3) Mengalami rasa tidak selamat dan rendah diri Mereka yang merasa terancam dan rendah diri untuk memenangkan diri maka mereka mencba merendahkan rang atau kelmpk lain. 4) Sejarah Ditimbulkan karena dalamnya sejarah pada masa lalu. 5) Persaingan dan ekplitasi Masayarakat lebih matrealistik dan hidup dalam persaingan. Individu atau kelmpk diantara mereka bersaing untuk mendapatkan kekayaan. 6) Crak ssialisasi Diskriminasi adalah fenmena yang dipelajari dan diturunkan dari satu generasi kepada generasi lain melalui prses ssialisasi. Seterusnya terbentuk suatu pandangan steretip tentang peranan sebuah bangsa dan yang lain dalam masyarakat, yaitu berkenan dengan kelakuan, cara kehidupan dan sebagainya. Melalui pandangan steretip ini kanak-kanak belajar menghakimi seserang atau sesuatu ide. Sikap prejudis dipelajari melalui prses yang sama.

30 19 d. Diskriminasi terhadap ODHA Orang dengan HIV/AIDS rentan terdap perilaku diskriminasi berupa pemberian stigma atau lebel, pemisahan dan penlakan terhadap ODHA, pemberian lebel atau stigma adalah tindakan memberikan lebel ssial kepada seserang atau sekelmpk rang dengan cap atau pandangan buruk. 26 Dalam praktiknya stigma mengakibatkan tindakan diskriminasi yaitu tindakan tidak mengakui atau tidak mengupayakan hak-hak dasar individu atau kelmpk sebagaimana selayaknya sebagai manusia yang bermartabat. 27 UNAIDS mendifinisikan diskriminasi terkait dengan HIV sebagai ciri negatif yang diberikan pada seserang sehingga menyebabkan tindakan yang tidak wajar dan tidak adil terhadap rang tersebut berdasarkan status HIV-nya. 28 Diskriminasi yang dihubungkan dengan penyakit menimbulkan efek psiklgis yang berat tentang bagaimana ODHA melihat diri mereka sendiri, dalam beberpa kasus terjadi depresi, kurangnya penghargaan diri dan keputusasaan. 29 Hal ini disebabkan karena kurangnya pemahaman dan infrmasi masyarakat mengenai HIV/AIDS, rang mengetahui bahwa HIV merupakan penyakit yang 26 Buku Pedman Penghapusan Stigma & Diskriminsi Bagi Pengella Prgram Petugas Kesehatan Dan Kader, Kementrian Kesehatan RI Direktrat Jendral Pengendalian Penyakit Dan Penyehatan Lingkungan Direktrat Pengendalian Penykit Menular Langsung Tahun hlm Ibid., hlm Ibid., hlm Ibid., hlm. 6.

31 20 berbahaya namun karena kurangnya infrmasi terkait usaha preventif sehingga ia tetep melakuakan tindakan beresik HIV. Disamping itu mayritas masyarakat belum memahami infrmasi penularan HIV/AIDS dan stigma yang dimunculkan adalah HIV/AIDS ditularkan melalui hubungan sexual, narkba dan jarum suntik yang merupakan pelanggaran nrma ssial. e. Dampak Diskriminasi terhadap ODHA Orang dengan HIV akan berhubungan dengan stigma dan diskriminasi dalam bentuk prasangka berlebihan, sikap yang negatif, dan perlakuan salah secara langsung dari rang-rang sekitarnya. Knsekuensi dari stigma dan diskriminasi, ODHA menjadi menarik diri dari lingkungan keluarga, kelmpk pertemanan, dan kmunitas sekitarnya. Selain itu mengalami keterbatasan pelayanan kesehatan, pendidikan dan mengalami ersi perlindungan hak asasi manusianya serta mengalami kerusakan psiklgis. Secara umum, ODHA menjadi terbatas dalam hal akses untuk pengujian HIV, memperleh treatment dan pelayanan HIV lainnya. Faktr-faktr penyebab munculnya stigma bagi ODHA, antara lain: hidup dengan HIV dan AIDS behubungan dengan kematian; perilaku seksual menyimpang (hmseksual, krban NAPZA, pekerja seks); dihubungkan dengan penularan hubungan seksual yang dianggap adanya perilaku tidak bermral dan terkena infeksi merupakan hukuman atas perbuatannya, merupakan bentuk tidak adanya tanggung jawab pribadi dalam kehidupan bermasyarakat.

32 21 Kesalahan persepsi dari masyarakat tentang resik-resik bagi kehidupan ODHA, berakibat ODHA termarjinal dari kehidupan bermasyarakat dan semakin terbatasnya layanan yang dibutuhkan bagi ODHA. Dampaknya kndisi tersebut memberikan kntribusi meluasnya epidemik HIV dan kematian jumlah penderita AIDS secara glbal. Epidemik, stigmatisasi dan diskriminasi merupakan faktr yang menunjukkan ketidakmampuan individu, keluarga dan masyarakat dalam melindungi dirinya sendiri dan merespns peningkatan ODHA. Hasil penelitian dari Internatinal Centre fr Research n Wmen (ICRW) tahun 2012, menemukan knsekuensi dari stigma terhadap rang dengan HIV antara lain kehilangan pendapatan, diputusnya pekerjaan, kehilangan keluarga, kegagalan dalam pernikahan, terhentinya keinginan mempunyai anak, miskin layanan kesehatan, mundur dari layanan perawatan di rumah, hilangnya harapan hidup, dan perasaan yang sangat sedih, serta kehilangan reputasi. Stigma bagi ODHA bukan hanya membuat semakin sulit kehidupan seserang, namun berhubungan dengan perkembangan epidemik HIV dan AIDS secara glbal. Kndisi ini dipicu juga dengan adanya stigma yang terstruktur dari pemerintah, stigma layanan kesehatan, stigma dalam dunia pekerjaan, stigma dari rumah tangga dan lingkungan kmunitas dan banyaknya hambatan dalam kehidupan bermasyarakat. Pemerintah

33 22 melalui Kemenkes telah mencanangkan tiga zer ukuran penanggulangan HIV-AIDS yaitu: zer kematian karena AIDS; zer penularan HIV; zer perlakuan diskriminatif terhadap ODHA. Dalam knteks zer perlakuan diskriminatif terhadap ODHA, maka Kementerian Ssial dapat berperan secara nyata melalui dukungan dan rehabilitasi ssial. 3. Sikap ODHA terhadap Perilaku Diskriminasi Untuk menganalisis bagaimana ODHA mensikapi perilaku diskriminasi di lingkungan keluarga, lingkungan pekerjaan dan di lingkungan ssial, dapat merujuk dengan menggunakan teri resiliesnsi sebagai sebagai pisau analisisnya, Sejumlah besar ahli psiklgi menyadari bahwa abad 21 penuh dengan perubahan-perubahan dan menimbulkan dampak yang tidak menyenangkan bagi individu, sehingga individu membutuhkan kemampuan resiliensi untuk membangun kekuatan dalam menghadapi kndisi yang tidak menyenangkan. 30 Menurut Reivich & Shatte di dalam buku Desmita, resiliensi adalah The ability t persevere and adapt when thing g awry yang berarti kemampuan untuk bertahan dan beradaptasi ketika dihadapkan dengan masalah. 31 Menurut Walker, resiliensi juga dapat didefinisikan sebagai kapasitas sistem untuk menyerap gangguan dan mererganisasi diri ketika menghadapai Desmita, Psiklgi Perkembangan, (Bandung: PT Remaja Rsdakarya, 2008), hlm. 31 Ibid, hlm. 227.

34 23 perubahan sehingga masih mampu mempertahankan fungsi dasarnya yang sama, struktur, identitas dan feedbcak. 32 Dalam hal ini penulis menggarisbawahi bahwa resiliensi merupakan kemampuan untuk bertahan dalam kndisi yang disebabkan leh perubahan-perubahan yang tidak menyenangkan yang dialami leh ODHA terahadap tindakan diskrimnasi berupa penlakan dan pemisahan leh lingkungan keluarga, lingkungan kerja, dan lingkungan ssialnya. Sumber-sumber pembentukan resiliensi: Grtberg (1994) di dalam buku Desmita menyebut tiga sumberresiliensi (three surces f resilience) yaitu I Have (Aku punya), I Am (Aku ini), I Can (Aku dapat). 33 a. I Have (Aku punya) I have (Aku punya) merupakan sumber resiliensi yang berhubungan dengan pemaknaan terhadap besarnya dukungan yang diberikan leh lingkungan ssial terhadap dirinya. Sumber I Have ini memiliki beberapa kualitas yang memberikan sumbangan bagi pembentukan resiliensi diantaranya, hubungan yang dilandasi leh kepercayaan penuh diantarnya Struktur dan peraturan di rumah, mdelmdel peran, drngan untuk mandiri (tnmi) dan akses terhadap layanan kesehatan, pendidikan, keamanan, dan kesejahteraan Subair, Resiliensi Ssial Kmunitas Lkal dalam Knteks Perubahan Iklim Glbal, (Ygyakarta: Aynat Publishing, 2015), hlm Desmita, Psiklgi Perkembangan, hlm Ibid, hlm. 229.

35 24 b. I Am (Aku ini) I am (Aku ini) merupakan sumber resiliensi yang berkaitan dengan kekuatan pribadi yang dimiliki, yang terdiri dari perasaan, sikap dan keyakinan pribadi. Beberapa kualitas pribadi yang mempengaruhi I Am ini adalah, disayang dan disukai leh banyak rang, mencinta, empati, kepedulian pada rang lain, bangga dengan dirinya sendiri, bertanggung jawab terhadap perilaku sendiri dan menerima knsekuensinya, percaya diri, ptimistik, dan penuh harap. 35 c. I Can (aku dapat) I Can (Aku dapat) adalah sumber resiliensi yang berkaitan dengan apa saja yang dapat dilakukan sehubungan dengan keterampilan-keterampilan ssial dan interpersnal. Yaitu keterampilan berupa kmunikasi, memecah masalah, mengella perasaan dan implus-implus mengukur tempersmen sendiri dan rang lain serta menjalin hubungan-hubungan yang saling mempercayai. 36 F. Metdlgi Penelitian 1. Jenis Penelitian Penelitian ini menggunakan jenis penelitian diskriptif kualitatif Penelitian kualitatif merupakan penelitian yang dilakukan dengan paradigma, streategi dan implementasi mdel secara kualitatif. Dalam penelitian ini menggunakan instrumen pengumpulan data melalui 35 Ibid. 36 Ibid., hlm. 230.

36 25 bservasi, wawancara dan dkumentasi. Bgdan dan taylr menjelaskan dalam buku arif furchan mendifiniskan metde kualitatif sebagai prsedur penelitian yang menghasilkan data diskriptif berupa kata-kata tertulis atau lisan dari rang-rang dan perilaku yang diamati Lkasi Penelitian ini akan dilakukan di KDS Smile Plus, Temanggung, Jawa Tengah. 3. Subjek dan Objek Penelitian. Untuk mempermudah prses penelitian maka peneliti memetakan menjadi dua hal, yaitu subjek dan bjek penelitian adapun subjek dan bjek penelitian : a. Subjek Penelitian Subjek penelitian merupakan sumber utama peneliti untuk mendapatkan infrmasi. maka dalam hal ini yang menjadi subjek penelitian untuk dijadikan infrman adalah ODHA dampingan yang tergabung dalam KDS Smile Plus yang masih memiliki masalah terkait dengan diskriminasi, infrman tambahan dalam penelitian ini adalah pimpinan lembaga KDS Smile Plus. b. Objek Penelitian Sedangkan yang menjadi bjek penelitian adalah bentuk diskriminasi yang dialami ODHA dalam kntek lingkungan keluarga, lingkungan kerja, lingkungan ssial. Dan sikap ODHA dalam 1992), hlm Arif Furchan, Pengantar Metde Penelitian Kualitatif, (Surabaya: Usaha Nasinal

37 26 menghadapi diskriminasi dalam kntek lingkungan keluarga, lingkungan kerja, lingkungan ssial. 4. Teknik Pengumpulan Data Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif sedangkan data yang diperleh yaitu dengan menggunakan beberapa teknik pengumpulan data, sebagai berikut : a. Observasi Penelitian yang dilakukan pada subjek secara langsung sehingga peneliti hanya mengamati dan mencatat sesuatu yang diperlukan selama bservasi di lapangan untuk memperleh data yang lebih tajam. Observasi dapat diglngkan menjadi empat yaitu partisipasi pasif, partisipasi mderat partisipasi aktif dan partisipasi lengkap. 38 Selama penelitian ini peneliti telah menggunakan teknik partisipasi pasif dengan mengamati kegiatan yang dilakukan ODHA di KDS Smile Plus dan melakukan wawancara secra mendalam untuk mengetahui bagaimana bentuk diskriminasi yang dialami ODHA dalam knteks lingkungan keluarga, lingkungan kerja dan lingkungan ssialnya. b. Wawancara Wawancara merupakan salah satu cara yang paling sering digunakan dalam penelitian kualitatif, yaitu kegiatan yang digunakan peneliti kepada narasumber untuk mendapatkan infrmasi dengan Sugiyn, Metde Penelitian Kualitatif dan R&G, (Bandung: Alfabeta, 2012), hlm.

38 27 mengajukan beberapa pertanyaan yang berhubungan dengan penelitian. Seperti yang telah ditegaskan leh Lincln dan Guba dalam buku memahami penelitian kualitatif maksud dan tujuan wawancara yaitu mengknstruksikan perihal rang, kejadian, kegiatan, rganisasi, perasaan, mtivasi tuntutan dan kepedulian, mengknstruksi kebulatan pada harapan di masa yang akan datang, memverifikasi, mengubah dan memperluas infrmasi dari rang lain baik manusia maupun bukan manusia dan memverifikasi mengubah dan memperluas knstruksi yang dikembangkan leh peneliti sebagai penegcekan anggta. 39 Wawancara yang dilakukan leh peneliti yaitu dengan mewawancarai secara langsung narasumber sebagai infrman, dengan metde santai bebas dan tidak frmal, data yang akan di ambil dari hasil wawancara ini adalah data-data yang sesuai dengan pertanyaan penelitian. Adapun narasumber dalam penelitian ini ODHA dampingan KDS Smile Plus Temanggung yang masih memiliki masalah terkait dengan diskriminasi, sumber lain yaang menjadi infrman adalah pimpinan lembaga, Dengan harapan dengan wawancara ini peneliti mendapatkan data yang lebih tajam dan valid. c. Dkumentasi Dkumentasi digunakan sebagai alat bukti untuk memperkuat penelitian. Metde ini merupakan salah satu cara pengumpulan data yang menghasilkan catatan-catatan penting yang berhubungan dengan hlm Basrwi, Dkk., Memahami Penelitian Kualitatif, (Jakarta: PT Rineka Cipta, 2008),

39 28 masalah maslah yang diteliti, sehinga akan diperleh data yang lengkap dan sah dan bukan berdasarkan perkiraan. 40 Dalam hal ini peneliti telah mencatat dkumen dari data sumber-sumber yang diperlukan sesuai dengan keperluan penelitian. Dkumen yang telah diambil datanya adalah catatan catatan hasil wawancara, ft kegiatan. 5. Uji Keabsahan Data Uji keabsahan data dalam penelitian merupakan sesuatu yang wajib dilakukan. Agar hasil penelitian tersebut dapat dipertanggungjawabkan leh peneliti. Dalam uji keabsahan data ini menggunakan teknik trianggalsi data, yaitu teknik untuk memeriksa keabsahan data yang memanfaatkan sesuatu yang lain diluar data untuk keperluan pengecekan atau sebagai pembanding terhadap data yang sudah ada. 41 Adapun hal-hal yang perlu ditrianggulasi antar lain : a. Membandingkan data hasil pengamatan dengan dengan data hasil wawancara. Cnth peneliti mengamati tentang diskriminasi ODHA di Smile Plus Temanggung. subjek penelitian ini ODHA dampingan KDS Smile Plus kemudian hasilnya dibandingkan dengan wawancara terhadap subjek penelitian. b. Membandingkan hasil peneltian antara sumber dengan sumber lain, cnth setelah peneliti mewawancarai diskriminasi ODHA dampingan Smile Plus Temanggung kemudian peneliti membandingkan hasilnya 2012), hlm Basrwi, dkk., Memahami Penelitian Kualitatif, hlm Lexy J mleng, Metdelgi Penelitian Kualitatif, (Bandung: PT Remaja Rsdakary

40 29 dengan mewacarai pimpinan lembaga untuk memastikan kebenaran apa yang disampaikan subjek penelitian. 6. Analisis Data Dalam penelitian ini mengguanakan jenis penelitian diskriptif kualitatif agar lebih mudah untuk melakukan analisis peneliti mengacu pada apa yang diungkapan leh Strauss dan Crbin yaitu pen cding, peneliti akan berupaya menemukan selengkapnya dan sebanyak mungkin variasi data yang ada termasuk di dalamnya subjek penelitian, situasi lkasi penelitian baik situasi ssial maupun terpla dalam kehidupan sehari-hari, maupun bersifat insidental. Axial cding pada tahap ini hasil yang diperleh dari axial cding dirganisasi kembali berdasarkan katagri-kategri untuk dibandingkan ke arah prpsisi-prpsisi dan pada tahap ini dilakukan analisis hubungan antar kategri dan selective cding, pada tahap ini peneliti mengglngkan kategri menjadi kriteria inti dan pendukung serta mengkaitkan antara inti dan pendukungnya. 42 a. Reduksi Data bentuk analisis yang menajamkan, mengglngkan, mengarahkan, membuang yang tidak perlu dan mengrgaisasi data sedemikian rupa kesimpulan dapat diambil. Dengan mengidntifiksian bagian terkecil yang ditemukan dalam data yang memiliki makna bila dikaitkan dengan penelitian. 42 Basrwi,dkk., Memahami Penelitian Kualitatif, hal. 209.

41 30 b. Penyajian Data Ketika sekumpulan infrmasi disusun, sehingga memberikan kemungkinan akan adanya penarikan kesimpulan. Data yang telah diperleh penyajiannya secara teks naratif, matrik, grafik, jaringan dan bagan. Tujuannya agar mempermudah pembaca dalam menarik kesimpulan. c. Penarikan Kesimpulan Berdasarkan analisis data yang digunakan untuk mengambil tindakan, jawaban yang dibutuhkan dalam penelitian bisa disusun dalam penarikan kesimpulan. G. Sistematika Pembahasan Sistematika pemahasan ini memudahkan penyusun dalam pembahasan yang saling terkait dan mensistematiskan penulisan yang disusun, sehingga penyusun dapat membaginya menjadi 4 bab sebagai berikut : Bab I Bagian pertama terdiri dari, pendahuluan yang berisi mengenganai judul, latar belakang, dalam latarbelakang akan dijelaskan mengenai bagaimana masalah ini muncul sebagai masalah yang perlu untuk diteliti, kemudian disimpulkan menjadi suatu rumusan masalah, tujuan dan kegiatan penelitian, kajian pustaka, kerangka teri, metde penelitian, dan sistematika pembahasan.

42 31 Bab II, berisi mengenai gambaran umum kasus HIV/AIDS di Temanggung, dan juga berisi prfil kelmpk dukungan sebaya KDS Smile Plus yang terdiri dari sejarah, visi dan misi, serta prgram kegiatan. Bab III pada bab ini merupakan inti dari skripsi karena akan menggambarkan secara menyeluruh tentang bagimana diskriminasi yang dialami ODHA dalam kntek lingkungan keluarga, lingkungan kerja, lingkungan ssial. Pada bab ini juga berisi hasil penelitian dan jawaban peneliti berisi pertanyaan yang yang disusun dalam rumusan masalah, kemudian dianalisis sehingga dapat terjawab pkk pertanyaan yang diajukan. Bab IV. Penutup yang berisi tentang kesimpulan dan saran-saran sehingga dapat mengerti makna-makna dari pembahasan sebelumnya.

43 BAB IV PENUTUP A. Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian di atas dapat disimpulkan bawah diskriminasi yag dialami leh ODHA dalam knteks lingkungan keluarga, lingkungn kerja dan lingkungan ssial berupa diskriminasi langung dan diskriminasi tidak langsung. Yang telah diuraikan leh peneliti adalah sebagai berikut. ODHA mengalami diskriminasi di dua aspek yaitu lingkungan keluarga, lingkungan kerja sedangkan di lingkungan ssial tidak terjadi lingkungan ssial. Penyebab diskriminasi bermacam-macam, bergantung pada permasalahan persnal yang dialami ODHA. ODHA yang tidak mengalami diskriminasi disebabkan karena sifat tertutup mengenai status HIVnya, sehingga tidak ada rang yang mengetahuinya ODHA pun dikatakan tidak memiliki faktr penyebab diskriminasi. Bentuk diskriminasi yang dialami ODHA berupa diskriminasi langsung dan diskriminasi tidak langsung, diskriminasi langsung yang dialami ODHA beruapa pemisahan perlatan makan dan peralatan mandi di lingkungan keluarga dan pemberhentian kerja dengan memberikan surat pengunduran diri pada salah satu subjek penelitian. Sedangkan diskriminasi tidak langsung berupa yang dialami ODHA berupa tidak adanya penyamarataan hak atas pekerjaan di perusahaan tempat salah satu subjek penelitian bekerja. 87

44 88 Diskriminasi tidak langsung dibuktikan dengan adanya perasaan khawatir pada salah satu subjek penelitian jika statusnya diketahui leh banyak rang. Perilaku diskriminasi yang yang dialami ODHA megakibatkan dampak psiklgis pada ODHA sehingga upaya ODHA untuk menyikapi perilaku diskriminasi yang dialaminya sumber pkk Resiliensi sebagai kemampuan untuk bertahan dalam kndisi yang disebabkan leh perubahan-perubahan yang tidak menyenangkan yang dialami ODHA dalam menghadi diskriminasi. Kemampuan untuk bertahan tersebuat bersumber pada I Have berhubungan dengan pemaknaan terhadap besarnya dukungan yang diberikan leh lingkungan ssial terhadap dirinya. Sumber yang kedua I Am berkaitan dengan kekuatan pribadi yang dimiliki, yang terdiri dari perasaan, sikap dan keyakinan pribadi. Dan sumber kemampuan yang terahir adalah I Can berkaitan dengan apa saja yang dapat dilakukan sehubungan dengan keterampilan-keterampilan ssial dan interpersnal. Dengan sumber-sumber resiliensi ini lah ODHA memiliki kemampuan untuk bertahan menghadapi diskriminasi di lingkungan keluarga, lingkungan pekerjaan dan lingkungan ssialnya. B. Saran 1. ODHA ODHA yang bergabung dalam kelmpk dukungan sebaya Smile Plus sebaiknya diberikan pengetahuan lebih dalam mengenai penularan dan pencegahan HIV di Temanggung khususnya. Serta meningkatkan

45 89 keaktifan ODHA dalam kelmpk dukungan sebaya Smile Plus untuk mendukung KDS dalam memberikan edukasi kepada masyarakat agar masyarakat teredukasi tentang virus HIV sehingga dapat mengurangi diskriminasi yang diterima leh ODHA. 2. Peneliti Selanjutnya Penelitian ini diharapkan diharapkan sebagai salah satu sumber referensi dan sumber data bagi penelitian sejenis. Peneliti selanjutnya diharapkan dapat melanjutkan penelitian lebih lanjut berkaitan dengan diskriminasi ODHA atau faktr-faktr lain yang menyebabkan ODHA menerima atau tidak menerima diskriminasi

46 DAFTAR PUSTAKA A. Buku Azwar Saifudin, Sikap Manusia, (eds.2), Teri Dan Pengukuranya, Ygyakarta: Pustaka Pelajar Barn A. Rbert dan Byrne Dnn, Psiklgi Ssial, Erlangga: Jakarta, Basrwi, Memahami Penelitian Kualitatif, Jakarta: Rineka Cipta, Buku Pedman Penghapusan Stigma & Diskriminsi Bagi Pengella Prgram Petugas Kesehatan Dan Kader.Kementrian Kesehatan RI Direktrat Jendral Pengendalian Penyakit dan Penyehatan Lingkungan Direktrat Pengendalian Penykit Menular Langsung Tahun Desmita, Psiklgi Perkembangan, Bandung: PT Remaja Rsdakarya, Furchan, Arif, Pengantar Metde Penelitian Kualitatif, Surabaya: Usaha Nasinal, Gerungan, Psiklgi Ssial, [Eds. 3], Bandung: PT Rafika Aditama, Hutapea, Rnald, AIDS & PMS dan Perksaan, Jakarta: Rineka Cipta, Lajnah Pantasih Mushaf Al-Quran Departemen Agama RI, Al-Quran Dan Terjemahnya Dengan Transliterasi, Semarang, PT. Karya Tha Putra, 2010 Liweri, Al, Prasangka dan Knflik, Ygyakarta: LKIS, Rahman, Agus, Abdul, Psiklgi Ssial:Integrasi Pengetahuan Wahyu Dan Pengetahuan Empirik, Jakarta: Rajawali Pers, Siregar, Ashadi, Aids Gender & Kesehatan Reprduksi, Ygyakarta: Lembaga Penelitian Pendidikan Ygya LP3Y, Sugiyn, Metde Penelitian Kualitatif dan R&G, Bandung: Alfabeta, B. Internet Annim, Kelmpk Dukungan Sebya Smile Plus. rg/?ref=brwse&md=viewarticle&article= Diakses Pada 31 Januari

47 91 Herry Hikmat. Zer Perlakuan Diskriminatif Terhadap Orang Dengan HIV-AIDS (ODHA). (Staf Ahli Bidang Dampak Ssial). Aids- Stigma-And-Discriminatin.Htm. Diakses Pada 22 April James Danandjaja Diskriminasi Terhadap Minritas Masih Merupakan Masalah Aktual Di Indnesia Sehingga Perlu DitanggulangiSegerahttps://id.scribd.cm/dc/ /Diskriminasi- Terhadap-Minritas-James-Danandjaja. Diakses Pada 22 April Kementrian Kesehatan RI.2016.InfDATIN.Pusat Pelayanan Data dan Kesehatan. Diakses Pada 22 April Kmisi penanggulangan AIDS KPA Kabupaten Temangung, Update Data Kasus HIV/AIDS Temanggung Diakses pada 31 Januari Kumpulan Hadis Bukhri Muslim, Diakses pada tanggal 7 agustus 2017 Menyal Data Kasus HIV/AIDS Di Kabupaten Temanggung Temanggung-Jawa-Tengah_550e3cc5a33311aa2dba7f77 Diakases pada tanggal 17 agustus 2017 Temuan Data HIV/AIDS Di Kabupaten Temanggung g_terus_meningkat Diakases pada tanggal 17 agustus 2017 C. Skripsi Aditya Rina Yuliyanti Kualitas Hidup Orang Dengan HIV Dan AIDS (ODHA) di Kabupaten Jember. Jember, Skripsi Jamil, Mahmud Sfwan Peran Nn Gvermental Organizatin (NGO) Dalam Penanggulangan HIV/AIDS di Ygyakarta. (Dalam Advkasi Jaminan Dan Layanan Kesehatan Bagi Orang Yag Terinfeksi HIV Studi Kasus Di LSM PKBI Ygyakarta), di LSM PKBI Ygyakarta, Skripsi. Munirh Arfatum Strategi Pencegahan Resik Penularan HIV/AIDS LSL (Laki-Laki Berhubungan Seks Dengan Laki-Laki) Oleh Yayasan Vesta Indnesia di Ygyakarta.Yayasan VestaYgyakarta, Skripsi.

48 INTERVIEW GUIDE (PEDOMAN WAWANCARA) 1. Untuk subjek ODHA dan permasalahannya a. Seputar terkait rang dengan HIV/AIDS 1. Siapa nama, jenis kelamin, umur dan tanggal lahir anda? 2. Sejak kapan anda mengentahui status HIV anda? 3. Sebelum anda psitif terinveksi HIV, apa yang anda ketahui tentang HIV/AIDS 4. Apakah anda memiliki pasangan lebih dari satu? 5. Apakah pasangan anda memiliki pasangan lebih dari satu? 6. Apakah anda pengguna narkba atau jarum suntik? 7. Apakah anda menggunakan alat kntrasepsi kndm saat berhubungan? b. Seputar Aspek karakteristik ODHA 1. Bagaimana tanggapan anda saat anda pertama kali mengetahui setatus HIV anda? 2. Apakah anda cenderung menutup diri karena status HIV anda? 3. Apa yang terlintas dalam benak dan pikiran anda saat pertama kali anda mengetahui status HIV anda? c. Seputar permasalahan yang dihadapi. 1. Bagaimana tanggapan lingkungan sekitar anda ketika mengetahui anda terinveksi HIV

49 2. Apakah anggta keluarga anda mengetahui status HIV anda 3. Apakah lingkungan tempat tinggal anda mengetahui status HIV anda 4. Apakah anda bekerja? a. Apa pekerjaan anda? b. Apakah lingkungan pekerjan anda sudah mengetahui status HIV anda? c. Adakah perilaku tidak menyenangakan dari lingkungan pekerjaan anda? 5. Apakah ada perbedaan perilaku dari lingkungan keluarga, lingkungan kerja dan lingkungan ssial anda, dari sebelum dan sesudah mereka mengetahui status HIV anda? 6. Bagaimana cara anda mensikapi perubahan perilaku yang terjadi baik dari lingkungan keluarga, lingkungan kerja dan lingkungan ssial anda 2. Seputar tinjauan diskriminasi 1. Menurut anda bagaimana bentuk bentuk perilaku diskriminasi masyarakat terhadap rang yang terinveksi HIV/AIDS.? 2. Menurut anda bagaimana seharusnya bentuk kepedulian masyarakat terhadap penderita HIV/AIDS? a. Tipe-tipe diskriminasi 1) Adakah penlakan dari lingkungan keluarga anda, lingkungan kerja dan lingkungan ssial anda ketika mereka mengetahui status HIV anda. 2) Menurut anda seharusnya bagaimana respn pemerintah terkait upaya penanggulangan HIV/AIDS di temanggung

50 b. terkait sebab sebab diskriminasi 1) Apakah anda mrasa minder dengan status HIV anda 2) Bagaimana penerimaan diri anda saat ini terhadap status HIV anda 3) Bagaimana prasangka atau stigma masyarakat sekitar anda tentang satus HIV anda saat ini, 4) Bagaimana dampaknya dengan diri anda. 5) Menurut anda bagaimana pemahaman infrmasi masyarakat sekitar anda terkait penularan HIV/ AIDS 6) Menurut anda sejauh mana usaha pencegahan masyarakat sekitar anda terhadap perilaku beresik HIV? 3. Seputar smile Plush a. Dari mana anda mengetahui infrmasi tentang smile plush b. Apakah alasan anda bergabung dengan kelmpk dukungan sebaya smile plush. c. Sejak kapan anda bergabung dengan smile plush? d. Adakah ksulitan bagi anda untuk bergabung dengan smile plush? e. Menurut anda bagaimana peran smile plus dalam memberi dukungan terhadap anda? 1) Ketertiban pemberin ARV? 2) Bagaimana keefektifan pertemuan rutin yang di lakukan smile plush? 3) Apa yang dilakukan smile plush untuk meningkatkan mtivasi terhadap diri anda?

51 DOKUMENTASI Gambar 1 (Wawancara dengan Subjek FD bertempat di tk baju FD) Gambar 2 (Wawancara dengan subjek US di tk asesris milik Subjek US) 1

52 Gambar 3 (Wawancara dengan dengan subjek IY di rumahnya) Gambar 4 (Wawancara dengan subjek AR dirumahnya) 2

53 Gambar 5 (Wawancara dengan subjek AG di teras halaman Rumahnya) 3

54 w O \ t, N O z. F \! N \ \ \ \ wn J - OJ OJ!, E =( J O) =(t\ ^t+ cg)z!cl ArO x*< :* ) q.i e.k FL 6'il OJ 3B 5'' i OJ - J {c OJ f,_ --{ 9= ip = =N t/rn -' (ds QJ ljs=a J ='ft\ -.. ll j.5 qj ld ax z d4d N O f s:r ur b5== I clr rsil H S e.q = fi H l$*s ; 3 E Te+i + x s Q- ;i+5= t! d=6-36j- e = r Y ide = s ;:Pr 3 gg=z;. 2 3 g = =s^- EQ*S t =5ud 4 :J=- an OJ -' fr =. T Y) Fl.^ O-. atn Ji{ =N (n. (n =a N I i i ts yt rn F { Ei 'T t-a - ḻ 1 za cr>i <zt >Fg = a - n t' -l F- 6 t\j \ A' (rt (Jl 0 (}t \ a- x 6 I\J \ s (,t (Jl t\j tv kj 5 ( \< sfa Ft fr n ISS xl 9FE EEE n== *> Eix rri>< azo E3 H=f =Fil IA

55 f.- c{ v Lri q q) ci - L J c{ z 5 E z G 2 f f I G lz (,) c.d c cd c c r F. r c rf) c! C Gg at) (g f E = SE av- s H<;e z-43 EJa i<-; s ;Y.F <5 =z:= g<:g G E (E. : RE ge t3 + tr E E 6lCE 5mO'd' -- F;i9 cr 5 _ -C a\t -:< J 38 9g E.- _z PE c -;Y(0(E (!=(tr= =E(,rt trs-v f e zzllsa.e (D (E : = a I.9 = (.) x ut - C '5 (r c c s z E F d z (\ <t f, c(! v, : J b V E 5 ) f.- c{ f lh ) c{ E Y -a i F ut s! N $( <: N =z: i, JE (t) I ffit

56 i_-rjl,r"j]r ; rr, r.:-strs,p: a-r..sjl +).-)l ts[,rjis ;l.,-ry ;.'-1.- \plltrl^ii1t;1, QiO 6l?*i L nlt i.i.ut 6cLls rt-dil d. t' ii. O2/L4lpivi.a 3.2 / i 2 - tiz t rz. *l rf i. i r.!tl -..i\./ r t. t Uu d.r qtl'l l ar-.!\l ) F jp. b _,) ),)) \tn.i f^'j\ \1cr +^i.t-ur Y1 : s$+,j\ t+)f, Achmad Wisnu Maarif ',.1" J,--9,r. tv,jr. y,s d{1/\ ai\\\ 6,\.i< j\.'ii\ s! d)l^r, sa qr *J\ fs ij.fb{\ c.'\;y.:t\ I +r"j\ ++<\-rd\ 'r;j\ g+ c-,\,s;s\\ (r^+- r' rv Jr r.ly'\-:(ea Dr. Sembd Ardi Widd, S.hf.ft.Ag. \114.1\O1t1A.r\ '.0 : r,-1l$\ e1 eg

57 KEMENTRIAN AGAMA UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SUNAN KALIJACA FAKULTAS DAKWAH DAN KOMUNIKASI Jl.Marcda Adisucipt Telp.(0274) Fax. (0274) Ygyakada ; suka.ac.id SURATKETERANGAN Nmr : B-ryaZ /Un.02lDD.3/Ttj As s a lantu' al aikunt I4r. Wb. Dekan Fakultas Dakwah dan ini : Nama Nmr I nduk Mahasiswa Fakultas Jurusan / Prdi Krnunikasi dengan ini menyatakan bahwa mahasiswa di bawah : Ahmad Wisnu Maarif : : Dakwah dan Kmunikasi : llmu Kesejahteraan Ssial (lks) Bahwasannya yang bersangkutan telah mengikuti tes Baca Tulis al-qur'an (BTQ susulan pada hari Rabu, l9 Juli Surat keterangan ini dibuat agar dapat dipergunakan sebagai syarat pendaftaran munaqsah. Dernikian surat keterangan ini dibuat untuk digunakan sebagaimana mestinya. Was s alamu' l ai kum ll/r. Wb. Ygyakarta, l9 Juli a.n Dekan 2017 Kemahasiswaan

58 ffi QiO MINISTRY OF RELIGIOUS AFFAIRS STATE ISLAMIC UNIVERSIry SUNAN KALIJAGA YOGYAKARTA CENTER FOR LANGUAGE DEVELOPMENT TEST OF SNGI"ISH EOMFETENCE CERTIFICATE N : U IN. 02/L4lPIvl.O3.2 / tO9 t20t 6 Herewith the undersigned certifies that: Name : Achmad Wisnu Maarif Date f Birth : September 29, 1993 Sex : Male tk rest f English cmpetence (TEc) hetd n April 06, 2016 by center fr Language Develpment f state lslamic University sunan Kalijaga and gt the fllwing result: CONVERTED SCORE Listening Cmprehensin 43 S_ry.tq! 3 Written Expressiwr Ig{'lqQlq."h,:ry'n Ttal Scre Validity: 2 years since the ceriificafe's issued Ygyakarta, Aprit 06, 2016 Directr, i{ma, s.ag., M.Ag. NIP s lr-lllk1i '--':=l-'-

59 KEMENTERIAN AGAMA REPUBLIK INDONESIA UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SUNAN KALIJAGA LEMBAGA PENELITIAN DAN PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT (LPzM) SERTIFIKAT { I Nmr: B /U 1N.02/1.3/PM /p4.383/201 6 Lembaga Penelitian dan Pengabdian memberikan sertifikat kepada : Nama : Tempat, dan Tanggal Lahir : Nmr lnduk Mahasiswa : Fakultas Kepada Masyarakat (LPPM) UIN Sunan Katiiaga Achmad Wsnu Maarif Temanggung, 29 September Dakwah dan Kmunikasi yang telah melaksanakan Kuliah Kerja Nyata (KKN) lntegrasi-lnterkneksi semester pendek, Tahun Akademik (Angkatan ke-90), di : Lkasi Kecamatan Kabupaten/Kta Prpinsi : Sangurej : Turi : Kab. Sleman : D.l. Ygyakarta dari tanggal 25 Juli s.d. 25 Agustus 20i6 dan dinyatakan LULUS dengan nilai 97,00 (A). sertifikat ini diberikan sebagai bukti yang bersangkutan telah melaksanakan Kuliah Kerja Nyata (KKN) dengan statl6 matakuliah intrakunkuler dan sebagai syarat untuk dapat mengikuti ujian Munaqasyah Skripsi. Ygyakarta, 12 Oktber 2016 Ketua.,4 / /,, / // / K---= Dr. Phil. Al Makin, S.Ag., M.A. NlP. : OO2

60 6.6 ; 'd l.c tge AJ :< c( F+=-, e <'-:-:"4--:.e- '4ElO I & sl I 22 6E ed 4rh H< zt =rt fr4 VEI O N.i Fr cl a O ca I zt J I I r,l - Y z ztt J tt, +* N\.} LM r e*}c j-*,b D \. P \*j i"fll 16! r! - q, -Y C.E OJ - a \l rr= E g fin 6+ 6= z E5 a g)< E-,f,E s3ge -Flr)-> 6s dx <-= '1O L - EC (U.!9 -:: (/)= F= i* ZZSt-L tjr!:! ry) i< OE '= (.l J L 'cl q)( ni E<.sP _(g qr! u1 (9: dbg E*p -zr -=J(6 g-eb 4 -t 97, i$(, -v d.s F; is&=- (d >.Y '-diz. - gdna R'q S >(!t =d.<e,s lrj 5.9 -li JEL-E i C le.! 91 6O'-- Yl q (!lf (I, l57 l!0 'E<=- '= n c.::. = iir i{.3 * >\- ao un cl;i Vt atlt= adlfy F r,i EH3; -c tu dn E6;s t<'6f.y l/i P t^-= :Y-t< 6<: '!!) - ud rt ttt F. N. r. - z j N? z ii tr z :..'

61 cf) c{ LC (D(U - F (5 -:< d!! ): = it) at 6) _ 9. + = e.l l 6; l O) ) <E (t, - *k a\ \ \ t_ \ a.) GI GI =. GI q - - $.(5 J-cl \3 z.(l) -:z fc L C5 _:Z =- := -c -c E 'cg ) )- _(g O'- O- Eq).(E g l! se =' _.y _:< -, \Z E F8 a-ies-:< e l- E6; F XiE E era li -b-= llje=s vrs-e 4, F g.- -:< O 6< c) (FJ _E rgil.(5 O) -:a E(U =

62 [b ffi liea,'ik ffi,!i6 TItr re*eat ffi ffiil ffi eig (r) =' v -, aa I z =I lc - q z A. z tl, -- st -4 4 T> v7 ;e *3 E& =4 9 {- L) Y, 44 \ \J \r/ c) t I t4 ts( stb l'{ 'F uv EH G)F w:5 -if.. 5A- - \! ara '6 b <'fi ctt b-s tr n r\l (d y 0"1 '!, \-\..1 F< F-.9t.h, g Hc ', V 50H LA. trj ' ^aj t: Aq, cd (E'-i,: +J?: -L!1 u 'ar!'f --i C \/Fi -) I d +'/ (!.- b 0) w L' I 6 J. 1-O t:, ] I 'TJ -d 11J _= U,l '..,talz -l-.o C, :) J) I '--1- : i 6,.1J L,.- e'.c c) q: \, a) --= (J." U/ C (J rn - - "- -- i(),. -X d ll l i: F- ;') nr l'i z. :- -*. 9r"i:.Uc:E h $l O r\ rrs 99 r,^: 3 JCrUr 61 )_, Cl, rjf (:) >stj.) u-, "ri.. ] -\1 < >. l_j -=- (u _= >i --) i-- r1l -:!i acj t-. cl {_s gv =ls gb tr 3 df cl E = c 2e ]f ' (! =l JI c N l I atf EI yt l s (9 (\t t Gr = fij Y.E J =f (! ) (E := t Y G (t, 44l O + N l -{tf /s-, s.,, <l EI l zl :J E (E (Et =t l th!- G 4' tl -l -l il >l s e-r a- ldn- Slal9 ER O=t =l) it?.=l= Elz =l t (El N dl- (ọ =l*.-:l(9 cl tal F- rt3 {l - rl >,if <IS ile a,

Octavery Kamil, Irwanto, Ignatius Praptoraharjo, Anindita Gabriella, Emmy, Siska Natalia Gracia Simanullang, Natasya Evalyne Sitorus, Sari Lenggogeni

Octavery Kamil, Irwanto, Ignatius Praptoraharjo, Anindita Gabriella, Emmy, Siska Natalia Gracia Simanullang, Natasya Evalyne Sitorus, Sari Lenggogeni Octavery Kamil, Irwant, Ignatius Praptraharj, Anindita Gabriella, Emmy, Siska Natalia Gracia Simanullang, Natasya Evalyne Sitrus, Sari Lengggeni Jumlah kasus AIDS yang tercatat adalah sebesar 33.364 rang

Lebih terperinci

Jenis Informasi yang Terbuka dan Dikecualikan

Jenis Informasi yang Terbuka dan Dikecualikan Jenis Infrmasi yang Terbuka dan Dikecualikan Kelmpk Infrmasi Publik yang diatur dalam UU KIP mencakup Infrmasi Publik yang wajib disediakan dan diumumkan secara berkala; Infrmasi Publik yang wajib diumumkan

Lebih terperinci

2016 GAMBARAN MOTIVASI HIDUP PADA ORANG DENGAN HIV/AIDS DI RUMAH CEMARA GEGER KALONG BANDUNG

2016 GAMBARAN MOTIVASI HIDUP PADA ORANG DENGAN HIV/AIDS DI RUMAH CEMARA GEGER KALONG BANDUNG BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Acquired Immunodefiency Syndrome (AIDS) adalah kumpulan gejala yang timbul akibat menurunnya sistem kekebalan tubuh yang didapat, disebabkan oleh infeksi Human Immunodeficiency

Lebih terperinci

2015 INTERAKSI SOSIAL ORANG D ENGAN HIV/AID S (OD HA) D ALAM PEMUD ARAN STIGMA

2015 INTERAKSI SOSIAL ORANG D ENGAN HIV/AID S (OD HA) D ALAM PEMUD ARAN STIGMA BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Manusia sebagai makhluk sosial dalam kehidupannya tidak akan terlepas dari sebuah interaksi. Interaksi yang berlangsung dapat mendorong para pelaku untuk

Lebih terperinci

MODUL PERKULIAHAN. Psikologi Umum 2. Psikologi Sosial. Fakultas Program Studi Tatap Muka Kode MK Disusun Oleh 10

MODUL PERKULIAHAN. Psikologi Umum 2. Psikologi Sosial. Fakultas Program Studi Tatap Muka Kode MK Disusun Oleh 10 MODUL PERKULIAHAN Psiklgi Ssial Fakultas Prgram Studi Tatap Muka Kde MK Disusun Oleh Psiklgi Psiklgi 10 61017 Abstract Materi tentang sikap, prasangka, diskriminasi, agresi, atribusi, knfrmitas, skema,

Lebih terperinci

PENJABAT BUPATI SEMARANG AMANAT PENJABAT BUPATI SEMARANG SELAKU KETUA KPA KABUPATEN SEMARANG DALAM RANGKA PERINGATAN HARI AIDS SEDUNIA TAHUN 2015

PENJABAT BUPATI SEMARANG AMANAT PENJABAT BUPATI SEMARANG SELAKU KETUA KPA KABUPATEN SEMARANG DALAM RANGKA PERINGATAN HARI AIDS SEDUNIA TAHUN 2015 PENJABAT BUPATI SEMARANG AMANAT PENJABAT BUPATI SEMARANG SELAKU KETUA KPA KABUPATEN SEMARANG DALAM RANGKA PERINGATAN HARI AIDS SEDUNIA TAHUN 2015 TANGGAL 1 DESEMBER 2015 Assalamu alaikum Wr. Wb. Salam

Lebih terperinci

PENJABAT BUPATI SEMARANG AMANAT PENJABAT BUPATI SEMARANG SELAKU KETUA KPA KABUPATEN SEMARANG DALAM RANGKA PERINGATAN HARI AIDS SEDUNIA TAHUN 2015

PENJABAT BUPATI SEMARANG AMANAT PENJABAT BUPATI SEMARANG SELAKU KETUA KPA KABUPATEN SEMARANG DALAM RANGKA PERINGATAN HARI AIDS SEDUNIA TAHUN 2015 1 PENJABAT BUPATI SEMARANG AMANAT PENJABAT BUPATI SEMARANG SELAKU KETUA KPA KABUPATEN SEMARANG DALAM RANGKA PERINGATAN HARI AIDS SEDUNIA TAHUN 2015 TANGGAL 1 DESEMBER 2015 HUMAS DAN PROTOKOL SETDA KABUPATEN

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Sejak kasus pertama dilaporkan pada tahun 1981, Acquired Immune

BAB 1 PENDAHULUAN. Sejak kasus pertama dilaporkan pada tahun 1981, Acquired Immune BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Sejak kasus pertama dilaporkan pada tahun 1981, Acquired Immune Deficiency Syndrom (AIDS) menjadi agenda penting baik dikalangan kedokteran maupun dikalangan politisi

Lebih terperinci

HIV/AIDS dapat menyerang setiap orang tanpa membedakan usia, ras, latar belakang kebudayaan ataupun agama.

HIV/AIDS dapat menyerang setiap orang tanpa membedakan usia, ras, latar belakang kebudayaan ataupun agama. HIV An Intrductin (Language: Indnesian) HIV Pendahuluan 1.1 Tahukah anda? 1.2 Apa perbedaan antara hiv dan aids? 1.3 Bagaimana penularan virus hiv? 1.4 Bagaimana saya dapat menghindari terjangkitnya virus

Lebih terperinci

2013 GAMBARAN PENGETAHUAN REMAJA TENTANG HIV/AIDS DI KELAS XI SMA YADIKA CICALENGKA

2013 GAMBARAN PENGETAHUAN REMAJA TENTANG HIV/AIDS DI KELAS XI SMA YADIKA CICALENGKA BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Sejak pertama kali ditemukan (1987) sampai dengan Juni 2012, kasus HIV/AIDS tersebar di 378 (76%) dari 498 kabupaten/kota di seluruh (33) provinsi di Indonesia.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Acquired Immune Deficiency Syndrome (AIDS) merupakan kumpulan

BAB I PENDAHULUAN. Acquired Immune Deficiency Syndrome (AIDS) merupakan kumpulan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Acquired Immune Deficiency Syndrome (AIDS) merupakan kumpulan gejala penyakit yang disebabkan oleh Human Immunodeficiency Virus (HIV) (Depkes. RI, 2008). Virus tersebut

Lebih terperinci

RANCANGAN AWAL RENCANA KERJA PEMBANGUNAN DAERAH (RKPD) KOTA YOGYAKARTA TAHUN 2013

RANCANGAN AWAL RENCANA KERJA PEMBANGUNAN DAERAH (RKPD) KOTA YOGYAKARTA TAHUN 2013 Lampiran 1 RANCANGAN AWAL RENCANA KERJA PEMBANGUNAN DAERAH (RKPD) KOTA YOGYAKARTA TAHUN 2013 PENDAHULUAN Rencana Kerja Pembangunan Daerah (RKPD) merupakan dkumen pembangunan yang disusun untuk kurun waktu

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah 1 BAB I PENDAHULUAN Peningkatan harga diri penderita HIV/AIDS dapat dilakukan dengan memberi pelatihan. Oleh karenannya, seorang penderita HIV/AIDS atau ODHA sangat perlu diberi terapi psikis dalam bentuk

Lebih terperinci

FAKULTAS PSIKOLOGI UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA 2008

FAKULTAS PSIKOLOGI UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA 2008 1 KEBERMAKNAAN HIDUP PADA ODHA (ORANG DENGAN HIV/AIDS) WANITA (STUDI KUALITATIF MENGENAI PENCAPAIAN MAKNA HIDUP PADA WANITA PASCA VONIS TERINFEKSI HIV/AIDS) Skripsi Untuk memenuhi sebagian persyaratan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Acquired Immune Deficiency Syndrome (AIDS) merupakan kumpulan gejala penyakit yang disebabkan oleh Human Immunodeficiency Virus (HIV). Virus HIV ditemukan

Lebih terperinci

PENDAHULUAN. Sumber : Ditjen PP & PL, Kemenkes RI, 2014 [1]

PENDAHULUAN. Sumber : Ditjen PP & PL, Kemenkes RI, 2014 [1] PENDAHULUAN Human Immunodeficiency Virus (HIV) adalah virus yang menyerang salah satu jenis sel darah putih yang berperan sebagai sistem kekebalan tubuh manusia. Sedangkan AIDS adalah gejala penyakit yang

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Masalah HIV-AIDS, mulai dari penularan, dampak dan sampai

BAB 1 PENDAHULUAN. Masalah HIV-AIDS, mulai dari penularan, dampak dan sampai BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah HIV-AIDS, mulai dari penularan, dampak dan sampai penanggulangannya, merupakan masalah yang sangat kompleks. Penularan HIV- AIDS saat ini tidak hanya terbatas

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Acquired Immune Deficiency Syndrom (AIDS) merupakan sekumpulan gejala

BAB I PENDAHULUAN. Acquired Immune Deficiency Syndrom (AIDS) merupakan sekumpulan gejala BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Acquired Immune Deficiency Syndrom (AIDS) merupakan sekumpulan gejala penyakit yang disebabkan karena menurunnya sistem imunitas atau kekebalan tubuh yang disebabkan

Lebih terperinci

DEFINISI KOMUNIKASI UNSUR KOMUNIKASI. 1. Sumber/komunikator. 2. Isi pesan. 3. Media/saluran. 4. Penerima/komunikan ORGANISASI

DEFINISI KOMUNIKASI UNSUR KOMUNIKASI. 1. Sumber/komunikator. 2. Isi pesan. 3. Media/saluran. 4. Penerima/komunikan ORGANISASI DEFINISI KOMUNIKASI Sebuah prses penyampaian pikiran atau infrmasi dari seserang kepada rang lain melalui suatu cara tertentu sehingga rang lain tersebut mengerti betul apa yang dimaksud leh penyampai

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Sumber : Ditjen PP & PL, Kemenkes RI, 2014 [1]

BAB I PENDAHULUAN. Sumber : Ditjen PP & PL, Kemenkes RI, 2014 [1] BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Penelitian Human Immunodeficiency Virus (HIV) adalah virus yang menyerang salah satu jenis sel darah putih yang berperan sebagai sistem kekebalan tubuh manusia.

Lebih terperinci

HIV/AIDS (Human Immunodeficiency/Acquired Immune Deficiency. Syndrome) merupakan isu sensitive dibidang kesehatan. HIV juga menjadi isu

HIV/AIDS (Human Immunodeficiency/Acquired Immune Deficiency. Syndrome) merupakan isu sensitive dibidang kesehatan. HIV juga menjadi isu 1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang HIV/AIDS (Human Immunodeficiency/Acquired Immune Deficiency Syndrome) merupakan isu sensitive dibidang kesehatan. HIV juga menjadi isu internasional karena HIV telah

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Terdapat hampir di semua negara di dunia tanpa kecuali Indonesia. Sejak

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Terdapat hampir di semua negara di dunia tanpa kecuali Indonesia. Sejak digilib.uns.ac.id BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Penyakit HIV dan AIDS merupakan masalah kesehatan global dewasa ini. Terdapat hampir di semua negara di dunia tanpa kecuali Indonesia. Sejak

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Orang dengan HIV membutuhkan pengobatan dengan Antiretroviral atau

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Orang dengan HIV membutuhkan pengobatan dengan Antiretroviral atau BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang HIV atau Human Immunodeficiency Virus merupakan suatu jenis virus yang menyerang sel darah putih sehingga menyebabkan kekebalan tubuh manusia menurun. AIDS atau Acquired

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Acquired Immune Deficiency Syndrome (AIDS) merupakan kumpulan gejala

BAB 1 PENDAHULUAN. Acquired Immune Deficiency Syndrome (AIDS) merupakan kumpulan gejala BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Acquired Immune Deficiency Syndrome (AIDS) merupakan kumpulan gejala penyakit yang disebabkan oleh Human Immunodeficiency Virus (HIV). Virus tersebut merusak sistem

Lebih terperinci

WALIKOTA GORONTALO PERATURAN DAERAH KOTA GORONTALO NOMOR 5 TAHUN 2012 TENTANG

WALIKOTA GORONTALO PERATURAN DAERAH KOTA GORONTALO NOMOR 5 TAHUN 2012 TENTANG WALIKOTA GORONTALO PERATURAN DAERAH KOTA GORONTALO NOMOR 5 TAHUN 2012 TENTANG PENANGGULANGAN HUMAN IMMUNODEFICIENCY VIRUS DAN ACQUIRED IMMUNO DEFICIENCY SYNDROME DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah HIV/AIDS merupakan salah satu penyakit yang paling ditakuti oleh masyarakat, selain karena mematikan, virus HIV juga merupakan penyakit menular yang penyebarannya

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. disebabkan oleh menurunnya daya tubuh akibat infeksi oleh virus HIV

BAB I PENDAHULUAN. disebabkan oleh menurunnya daya tubuh akibat infeksi oleh virus HIV BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang AIDS dapat diartikan sebagai kumpulan dari gejala atau penyakit yang disebabkan oleh menurunnya daya tubuh akibat infeksi oleh virus HIV (Human Immunodefeciency Virus).

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. (HIV-AIDS) merupakan masalah kesehatan global karena penyakit ini

BAB I PENDAHULUAN. (HIV-AIDS) merupakan masalah kesehatan global karena penyakit ini BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Human Immunodeficiency Virus - Acquired Immune Deficiency Syndrome (HIV-AIDS) merupakan masalah kesehatan global karena penyakit ini berkembang secara pandemik. Masalah-masalah

Lebih terperinci

RESILIENSI ORANG DENGAN HIV/AIDS DALAM PERSPEKTIF ISLAM (STUDI KASUS DI LSM KELUARGA BESAR WARIA YOGYAKARTA)

RESILIENSI ORANG DENGAN HIV/AIDS DALAM PERSPEKTIF ISLAM (STUDI KASUS DI LSM KELUARGA BESAR WARIA YOGYAKARTA) RESILIENSI ORANG DENGAN HIV/AIDS DALAM PERSPEKTIF ISLAM (STUDI KASUS DI LSM KELUARGA BESAR WARIA YOGYAKARTA) SKRIPSI Diajukan Kepada Fakultas Dakwah dan Kmunikasi Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Menurut (Nugroho. T, 2010: 94) Aquired Immune Deficiency Syndrome

BAB I PENDAHULUAN. Menurut (Nugroho. T, 2010: 94) Aquired Immune Deficiency Syndrome BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Menurut (Nugroho. T, 2010: 94) Aquired Immune Deficiency Syndrome adalah penyakit yang merupakan kumpulan gejala akibat menurunnya sistem kekebalan tubuh yang

Lebih terperinci

Analisis Sensitivitas pada Pertumbuhan Penduduk Nanggroe Aceh Darussalam dengan Metode Life Table

Analisis Sensitivitas pada Pertumbuhan Penduduk Nanggroe Aceh Darussalam dengan Metode Life Table Vl. 6, N.1, 1-14, Juli 29 Analisis Sensitivitas pada Pertumbuhan Penduduk Nanggre Aceh Darussalam dengan Metde ife Table Miftahuddin Abstrak Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui pertumbuhan penduduk

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang A. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN HIV (Human Immunodeficiency Virus) virus ini adalah virus yang diketahui sebagai penyebab AIDS (Acquired Immune Deficiency Syndrome). HIV merusak sistem ketahanan tubuh,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Acquired Immune Deficiency Syndrome,

BAB I PENDAHULUAN. Acquired Immune Deficiency Syndrome, BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah HIV/AIDS (Human Immuno deficiency Virus/Acquired Immune Deficiency Syndrome) merupakan masalah yang mengancam seluruh lapisan masyarakat dari berbagai kelas

Lebih terperinci

NILAI-NILAI BERSAMA KEMITRAAN PLATFORM PANTAU GAMBUT

NILAI-NILAI BERSAMA KEMITRAAN PLATFORM PANTAU GAMBUT NILAI-NILAI BERSAMA KEMITRAAN PLATFORM PANTAU GAMBUT Dkumen ini mendefinisikan misi, tujuan, tata kella, dan prinsip-prinsip perasinal Pantau Gambut yang perlu disepakati bersama leh para rganisasi mitra.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Sebaliknya dengan yang negatif remaja dengan mudah terbawa ke hal yang

BAB I PENDAHULUAN. Sebaliknya dengan yang negatif remaja dengan mudah terbawa ke hal yang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masa remaja merupakan masa dimana seorang anak mengalami pubertas dan mulai mencari jati diri mereka ingin menempuh jalan sendiri dan diperlakukan secara khusus. Disinilah

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. ditemukan kasus-kasus baru yang muncul. Acquired Immuno Deficiency

BAB I PENDAHULUAN. ditemukan kasus-kasus baru yang muncul. Acquired Immuno Deficiency digilib.uns.ac.id BAB I PENDAHULUAN A. Latar belakang masalah Kasus HIV/AIDS di Indonesia saat ini tergolong tinggi. Banyak ditemukan kasus-kasus baru yang muncul. Acquired Immuno Deficiency Syndrome (AIDS)

Lebih terperinci

PENGARUH SOSIALISASI DAN TINGKAT RELIGIUSITAS TERHADAP MOTIVASI MASYARAKAT UNTUK MEMBAYAR ZAKAT DI BADAN AMIL ZAKAT NASIONAL (BAZNAS) KOTA SEMARANG

PENGARUH SOSIALISASI DAN TINGKAT RELIGIUSITAS TERHADAP MOTIVASI MASYARAKAT UNTUK MEMBAYAR ZAKAT DI BADAN AMIL ZAKAT NASIONAL (BAZNAS) KOTA SEMARANG PENGARUH SOSIALISASI DAN TINGKAT RELIGIUSITAS TERHADAP MOTIVASI MASYARAKAT UNTUK MEMBAYAR ZAKAT DI BADAN AMIL ZAKAT NASIONAL (BAZNAS) KOTA SEMARANG SKRIPSI Disusun dan Diajukan untuk Memenuhi Tugas dan

Lebih terperinci

BAB 1 : PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Human Immunodeficiency Virus (HIV) adalah virus yang mengakibatkan

BAB 1 : PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Human Immunodeficiency Virus (HIV) adalah virus yang mengakibatkan BAB 1 : PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Human Immunodeficiency Virus (HIV) adalah virus yang mengakibatkan Acquired Immune Deficiency Syndrome (AIDS). Virus ini menyerang sistem kekebalan (imunitas) tubuh

Lebih terperinci

STRATEGI PEMBELAJARAN GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM PADA PESERTA DIDIK TUNANETRA KELAS V DI SLB N 1 BANTUL

STRATEGI PEMBELAJARAN GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM PADA PESERTA DIDIK TUNANETRA KELAS V DI SLB N 1 BANTUL STRATEGI PEMBELAJARAN GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM PADA PESERTA DIDIK TUNANETRA KELAS V DI SLB N 1 BANTUL SKRIPSI Oleh: Widiantoro NPM: 20120720028 FAKULTAS AGAMA ISLAM PRODI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM UNIVERSITAS

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. membuat hal tersebut menjadi semakin bertambah buruk.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. membuat hal tersebut menjadi semakin bertambah buruk. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Perkembangan zaman sekarang ini banyak mengalami perubahan, terutama meningkatnya jumlah kasus penyakit menular langsung di Indonesia yang cukup mengkhawatirkan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. menular yang disebabkan oleh virus HIV (Human Immunodefeciency Virus).

BAB I PENDAHULUAN. menular yang disebabkan oleh virus HIV (Human Immunodefeciency Virus). BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Acquired Immune Deficiency Syndrome (AIDS) merupakan penyakit menular yang disebabkan oleh virus HIV (Human Immunodefeciency Virus). Kasus HIV dan AIDS pertama kali

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. sistem kekebalan tubuh yang terjadi karena seseorang terinfeksi

BAB 1 PENDAHULUAN. sistem kekebalan tubuh yang terjadi karena seseorang terinfeksi BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah HIV merupakan famili retrovirus yang menyerang sistem kekebalan tubuh manusia terutama limfosit (sel darah putih) dan penyakit AIDS adalah penyakit yang merupakan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. diselesaikan. Pada akhir abad ke-20 dunia dihadapkan dengan permasalahan

BAB I PENDAHULUAN. diselesaikan. Pada akhir abad ke-20 dunia dihadapkan dengan permasalahan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pada saat ini masih terdapat banyak penyakit di dunia yang belum dapat diselesaikan. Pada akhir abad ke-20 dunia dihadapkan dengan permasalahan kesehatan yang sebelumnya

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan maka dapat

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan maka dapat 101 BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1. Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan maka dapat disimpulkan : Terdapat hubungan yang mderat antara persepsi tentang perilaku seksual pada tayangan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Human Immunodeficiency Virus (HIV) (Depkes RI, 2006). Seseorang yang telah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Human Immunodeficiency Virus (HIV) (Depkes RI, 2006). Seseorang yang telah BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Human Immunodeficiency Viruse (HIV) merupakan virus yang memperlemah kekebalan pada tubuh manusia. Acquired Immune Deficiency Syndrome (AIDS) merupakan kumpulan gejala

Lebih terperinci

MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA KATA PENGANTAR

MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA KATA PENGANTAR MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA KATA PENGANTAR Gerakan mondial dalam rangka mengendalikan penyebaran HIV dan AIDS telah ditetapkan oleh Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) didalam dokumen Millenium

Lebih terperinci

Ini adalah Contoh: Jika ada yang berminat dengan Format *.Doc Silahkan kontak: Telp/SMS : Terima kasih!

Ini adalah Contoh: Jika ada yang berminat dengan Format *.Doc Silahkan kontak: Telp/SMS : Terima kasih! Ini adalah Cnth: Jika ada yang berminat dengan Frmat *.Dc Silahkan kntak: Telp/SMS : 085 255 989 455 email : sedarmn.s@gmail.cm Terima kasih! PENDIDIKAN BUDAYA DAN KARAKTER BANGSA STANDAR KOMPETENSI DAN

Lebih terperinci

PETUNJUK PELAKSANAAN PEMERIKSAAN KINERJA BPK 1. PENDAHULUAN

PETUNJUK PELAKSANAAN PEMERIKSAAN KINERJA BPK 1. PENDAHULUAN PETUNJUK PELAKSANAAN PEMERIKSAAN KINERJA BPK 1. PENDAHULUAN a) LATAR BELAKANG DAN DASAR HUKUM BPK mempunyai kewenangan untuk melakukan pemeriksaan keuangan,kinerja dan pemeriksaan dengan tujuan tertentu

Lebih terperinci

MANAJEMEN LABORATORIUM PERKANTORAN DALAM MENINGKATKAN MUTU PEMBELAJARAN DI SMK ULIL ALBAB DEPOK CIREBON

MANAJEMEN LABORATORIUM PERKANTORAN DALAM MENINGKATKAN MUTU PEMBELAJARAN DI SMK ULIL ALBAB DEPOK CIREBON MANAJEMEN LABORATORIUM PERKANTORAN DALAM MENINGKATKAN MUTU PEMBELAJARAN DI SMK ULIL ALBAB DEPOK CIREBON SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Sebagian Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Islam dalam Ilmu

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Anak merupakan bagian yang sangat penting dalam knteks keberlanjutan suatu bangsa. Anak merupakan penentu kualitas sumber daya manusia serta kemajuan di masa

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Penyakit menular maupun tidak menular sekarang ini terus. berkembang. Salah satu contoh penyakit yang saat ini berkembang

BAB I PENDAHULUAN. Penyakit menular maupun tidak menular sekarang ini terus. berkembang. Salah satu contoh penyakit yang saat ini berkembang 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Penyakit menular maupun tidak menular sekarang ini terus berkembang. Salah satu contoh penyakit yang saat ini berkembang diantaranya Acquired Immuno Defesiiency

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Human Immunodeficiency Virus (HIV) dan Acquired Immune Deficiency

BAB 1 PENDAHULUAN. Human Immunodeficiency Virus (HIV) dan Acquired Immune Deficiency BAB 1 PENDAHULUAN 1. Latar Belakang Human Immunodeficiency Virus (HIV) dan Acquired Immune Deficiency Syndrome (AIDS) merupakan pandemi global yang menimbulkan dampak kesehatan, sosial, ekonomi, dan politik.

Lebih terperinci

SKRIPSI. Diajukan untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Memperoleh Gelar Sarjana Sosial (S.Sos) Jurusan Manajemen Dakwah (MD)

SKRIPSI. Diajukan untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Memperoleh Gelar Sarjana Sosial (S.Sos) Jurusan Manajemen Dakwah (MD) MANAJEMEN PENYELESAIAN KREDIT MACET DALAM PERSPEKTIF DAKWAH (Studi Kasus di Koperasi Simpan Pinjam Pembiayaan Syariah Muamalah Primadana Kuwu Kec Kradenan Kab Grobogan) SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi

Lebih terperinci

Tindak Pidana KEKERASAN Dalam RUMAH TANGGA

Tindak Pidana KEKERASAN Dalam RUMAH TANGGA Tindak Pidana KEKERASAN Dalam RUMAH TANGGA leh: Peri Umar Faruk Peri Umar Faruk, Resurce Crdinatr J/B/D/K, Jakarta. Alumni FH UGM Ygyakarta. Terakhir bekerja sebagai knsultan justice & develpment di Wrld

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Indonesia merupakan negara berkembang yang mayoritas penduduknya adalah muslim. Nilai - nilai yang ada di Indonesiapun sarat dengan nilai-nilai Islam. Perkembangan zaman

Lebih terperinci

MANAJEMEN PEMBELAJARAN AKHLAK DI TPA (TAMAN PENITIPAN ANAK) AMANDA P2PNFI UNGARAN. Disusun Oleh: LUKI SETYO NUGROHO NIM:

MANAJEMEN PEMBELAJARAN AKHLAK DI TPA (TAMAN PENITIPAN ANAK) AMANDA P2PNFI UNGARAN. Disusun Oleh: LUKI SETYO NUGROHO NIM: MANAJEMEN PEMBELAJARAN AKHLAK DI TPA (TAMAN PENITIPAN ANAK) AMANDA P2PNFI UNGARAN SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Tugas dan Melengkapi Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Strata Satu (S1) Ilmu Tarbiyah Jurusan

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN TEORI. Kinerja adalah sesuatu yang dicapai, prestasi yang diperlihatkan, serta

BAB II KAJIAN TEORI. Kinerja adalah sesuatu yang dicapai, prestasi yang diperlihatkan, serta BAB II KAJIAN TEORI 2.1 Pengertian Kinerja Kinerja adalah sesuatu yang dicapai, prestasi yang diperlihatkan, serta kemampuan kerja yang didasari leh pengetahuan, sikap, keterampilan dan mtivasi dalam menghasilkan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. menimbulkan berbagai masalah di masyarakat. Angka kematian HIV/AIDS di

BAB 1 PENDAHULUAN. menimbulkan berbagai masalah di masyarakat. Angka kematian HIV/AIDS di BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang HIV di Indonesia masih menjadi masalah yang serius dan komplek serta menimbulkan berbagai masalah di masyarakat. Angka kematian HIV/AIDS di Indonesia juga masih tinggi,

Lebih terperinci

SKRIPSI FAKULTAS TARBIYAH INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI WALISONGO SEMARANG

SKRIPSI FAKULTAS TARBIYAH INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI WALISONGO SEMARANG PENERAPAN METODE INQUIRY DALAM UPAYA MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR ALQURAN HADIS\\\\\\\\ PADA SISWA KELAS IV MADRASAH IBTIDAIYYAH NEGERI SUMURREJO TAHUN AJARAN 2010/2011 SKRIPSI Diajukan untuk memenuhi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Sustainable Development Goals (SDGs) merupakan kelanjutan dari apa yang sudah dibangun pada Millenium Development Goals (MDGs), memiliki 5 pondasi yaitu manusia,

Lebih terperinci

PROBLEMATIKA PEMBELAJARAN AGAMA ISLAM DI PANTI ASUHAN DARUNNAJAH MRANGGEN DEMAK

PROBLEMATIKA PEMBELAJARAN AGAMA ISLAM DI PANTI ASUHAN DARUNNAJAH MRANGGEN DEMAK PROBLEMATIKA PEMBELAJARAN AGAMA ISLAM DI PANTI ASUHAN DARUNNAJAH MRANGGEN DEMAK SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Tugas dan Melengkapi Syarat guna Memperoleh Gelar Sarjana Strata 1 dalam Ilmu Pendidikan

Lebih terperinci

BUPATI SEMARANG SAMBUTAN BUPATI SEMARANG PADA ACARA PENYULUHAN MASYARAKAT PEDULI AIDS BAGI KELOMPOK PKK RT/DAWIS SE-KECAMATAN BRINGIN

BUPATI SEMARANG SAMBUTAN BUPATI SEMARANG PADA ACARA PENYULUHAN MASYARAKAT PEDULI AIDS BAGI KELOMPOK PKK RT/DAWIS SE-KECAMATAN BRINGIN 1 BUPATI SEMARANG SAMBUTAN BUPATI SEMARANG PADA ACARA PENYULUHAN MASYARAKAT PEDULI AIDS BAGI KELOMPOK PKK RT/DAWIS SE-KECAMATAN BRINGIN TANGGAL 15 APRIL 2014 HUMAS DAN PROTOKOL SETDA KABUPATEN SEMARANG

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Immunodeficiency Virus (HIV) semakin mengkhawatirkan secara kuantitatif dan

BAB 1 PENDAHULUAN. Immunodeficiency Virus (HIV) semakin mengkhawatirkan secara kuantitatif dan BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan permasalahan penyakit menular seksual termasuk Human Immunodeficiency Virus (HIV) semakin mengkhawatirkan secara kuantitatif dan kualitatif. HIV merupakan

Lebih terperinci

KERANGKA ACUAN KEGIATAN PELATIHAN RULE MODEL SUPPORT GROUP DAN HOME BASE CARE DI 2 KABUPATEN (TEMANGGUNG DAN BANYUMAS)

KERANGKA ACUAN KEGIATAN PELATIHAN RULE MODEL SUPPORT GROUP DAN HOME BASE CARE DI 2 KABUPATEN (TEMANGGUNG DAN BANYUMAS) KERANGKA ACUAN KEGIATAN PELATIHAN RULE MODEL SUPPORT GROUP DAN HOME BASE CARE DI 2 KABUPATEN (TEMANGGUNG DAN BANYUMAS) A. PENDAHULUAN Berdasarkan data dari Komisi Penanggulangan AIDS Jawa Tengah, kasus

Lebih terperinci

- Perencanaan dan Penyusunan Program

- Perencanaan dan Penyusunan Program Manajemen Prgram Kegiatan manajemen pryek meliputi kegiatan untuk mendukung persiapan pelaksanaan pryek, penyediaan fasilitas dalam perasinal, krdinasi kegiatan pryek di pusat maupun daerah, dan pelaksanaan

Lebih terperinci

PENGETAHUAN DAN SIKAP SISWA TERHADAP AKHLAK PENGGUNAAN HANDPHONE (STUDI KASUS PADA SISWA KELAS XI SMK NEGERI 1 SEDAYU DAN SMK MUHAMMADIYAH 2 MOYUDAN)

PENGETAHUAN DAN SIKAP SISWA TERHADAP AKHLAK PENGGUNAAN HANDPHONE (STUDI KASUS PADA SISWA KELAS XI SMK NEGERI 1 SEDAYU DAN SMK MUHAMMADIYAH 2 MOYUDAN) PENGETAHUAN DAN SIKAP SISWA TERHADAP AKHLAK PENGGUNAAN HANDPHONE (STUDI KASUS PADA SISWA KELAS XI SMK NEGERI 1 SEDAYU DAN SMK MUHAMMADIYAH 2 MOYUDAN) SKRIPSI Diajukan untuk memenuhi salah satu syarat guna

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. HIV dalam bahasa inggris merupakan singkatan dari. penyebab menurunnya kekebalan tubuh manusia.

BAB 1 PENDAHULUAN. HIV dalam bahasa inggris merupakan singkatan dari. penyebab menurunnya kekebalan tubuh manusia. BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah HIV dalam bahasa inggris merupakan singkatan dari Human Imunno deficiency Virus dalam bahasa Indonesia berarti virus penyebab menurunnya kekebalan tubuh manusia.

Lebih terperinci

CHRISTINA INDAH PUSPITA SARI A

CHRISTINA INDAH PUSPITA SARI A PENERAPAN PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE GROUP INVESTIGASI (GI) DALAM UPAYA PENINGKATAN AKTIVITAS BELAJAR MATEMATIKA SISWA (PTK Pada Siswa Kelas XI Semester Genap MAN Karanganyar Tahun Ajaran 2010/2011)

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Salah satu penyakit mematikan di dunia yang kemudian menjadi

BAB I PENDAHULUAN. Salah satu penyakit mematikan di dunia yang kemudian menjadi BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Salah satu penyakit mematikan di dunia yang kemudian menjadi wabah internasional atau bencana dunia sejak pertama kehadirannya adalah HIV/AIDS.Sejak pertama

Lebih terperinci

2015 KAJIAN TENTANG SIKAP EMPATI WARGA PEDULI AIDS DALAM PENCEGAHAN DAN PENANGGULANGAN HIV/AIDS SEBAGAI WARGA NEGARA YANG BAIK

2015 KAJIAN TENTANG SIKAP EMPATI WARGA PEDULI AIDS DALAM PENCEGAHAN DAN PENANGGULANGAN HIV/AIDS SEBAGAI WARGA NEGARA YANG BAIK 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Peran warga negara dalam terselenggaranya pemerintahan dalam suatu negara adalah penting hukumnya. Pemerintahan dalam suatu negara akan berjalan dengan baik dalam

Lebih terperinci

SKRIPSI. Diajukan untuk Memenuhi Tugas dan Melengkapi Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Program Strata 1 (S 1) dalam Pendidikan Agama Islam.

SKRIPSI. Diajukan untuk Memenuhi Tugas dan Melengkapi Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Program Strata 1 (S 1) dalam Pendidikan Agama Islam. IMPLEMENTASI PENILAIAN AUTENTIK PADA PEMBELAJARAN PAI DAN BUDI PEKERTI DAN IMPLIKASINYA TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA KELAS VIII DI SMP NEGERI 18 SEMARANG TAHUN AJARAN 2014/2015 SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. gejala penyakit yang disebabkan oleh virus HIV ( Human Immunodeficiency

BAB I PENDAHULUAN. gejala penyakit yang disebabkan oleh virus HIV ( Human Immunodeficiency BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Acquired Immuno Deficiency Syndrom (AIDS) merupakan kumpulan gejala penyakit yang disebabkan oleh virus HIV ( Human Immunodeficiency Virus) yang dapat menular dan mematikan

Lebih terperinci

ANALISIS PERILAKU KONSUMEN MUSLIM DALAM HAL TREND JILBAB PERSPEKTIF TEORI KONSUMSI ISLAM

ANALISIS PERILAKU KONSUMEN MUSLIM DALAM HAL TREND JILBAB PERSPEKTIF TEORI KONSUMSI ISLAM ANALISIS PERILAKU KONSUMEN MUSLIM DALAM HAL TREND JILBAB PERSPEKTIF TEORI KONSUMSI ISLAM (studi kasus pada mahasiswi Fakultas Syari ah Jurusan Ekonomi Islam angkatan 2009 IAIN Walisongo Semarang) SKRIPSI

Lebih terperinci

BAB V PERANCANGAN DAN PEMBANGUNAN MODEL KOMPETENSI

BAB V PERANCANGAN DAN PEMBANGUNAN MODEL KOMPETENSI BAB V PERANCANGAN DAN PEMBANGUNAN MODEL KOMPETENSI 5.1 Kerangka Identitas MEDIOR 1. Dasar Pemikiran Kelmpk Media Olahraga (MEDIOR) merupakan anggta KKG (Kelmpk Kmpas Gramedia) yang bertujuan untuk ikut

Lebih terperinci

Jurnal SIKLUS volume 7 Nomor 1 Januari 2018 e-issn:

Jurnal SIKLUS volume 7 Nomor 1 Januari 2018 e-issn: p-iss:089-6778 e-iss:549-5054 PERA BIDA SEBAGAI FASILITATOR PELAKSAAA PROGRAM PERECAAA PERSALIA DA PECEGAHA KOMPLIKASI (P4K) DI WILAYAH PUSKESMAS KABUPATE PEKALOGA Putri Andanawarih, Ida Barrh e-mail :

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. narkoba ataupun seks bebas di kalangan remaja. Pergaulan bebas ini akan

BAB I PENDAHULUAN. narkoba ataupun seks bebas di kalangan remaja. Pergaulan bebas ini akan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Dalam berita akhir-akhir ini terlihat semakin maraknya penggunaan narkoba ataupun seks bebas di kalangan remaja. Pergaulan bebas ini akan berdampak buruk terhadap

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. masih sering terjadi. Seorang perempuan bernama Mairinda yang kini menjabat

BAB I PENDAHULUAN. masih sering terjadi. Seorang perempuan bernama Mairinda yang kini menjabat BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Stigma dan diskriminasi terhadap Orang dengan HIV dan AIDS (Odha) masih sering terjadi. Seorang perempuan bernama Mairinda yang kini menjabat sebagai manajer

Lebih terperinci

Bab XII. Kesehatan Seksual. Seks dan peranan berdasarkan gender. Bagaimanakah gender mempengaruhi kesehatan seksual?

Bab XII. Kesehatan Seksual. Seks dan peranan berdasarkan gender. Bagaimanakah gender mempengaruhi kesehatan seksual? Bab XII Kesehatan Seksual Seks dan peranan berdasarkan gender Bagaimanakah gender mempengaruhi kesehatan seksual? Bagaimana memperbaiki kesehatan seksual? Berjuang untuk perubahan 247 Bab ini akan memberikan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN I. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN I. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN I. Latar Belakang Human Immunodeficiency Virus (HIV)/Acquired Immune Deficiency Syndrome (AIDS) pertamakali ditemukan di propinsi Bali, Indonesia pada tahun 1987 (Pusat Data dan Informasi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Tujuan pembangunan milenium atau sering disebut dengan millennium development goals (MDGs) adalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Tujuan pembangunan milenium atau sering disebut dengan millennium development goals (MDGs) adalah BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Tujuan pembangunan milenium atau sering disebut dengan millennium development goals (MDGs) adalah komitmen bersama untuk mempercepat pembangunan manusia dan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Acquired Immunodeficiency Syndrome atau Acquired Immune. rusaknya sistem kekebalan tubuh manusia akibat infeksi virus HIV 1.

BAB I PENDAHULUAN. Acquired Immunodeficiency Syndrome atau Acquired Immune. rusaknya sistem kekebalan tubuh manusia akibat infeksi virus HIV 1. 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Acquired Immunodeficiency Syndrome atau Acquired Immune Deficiency Syndrome (AIDS) adalah sekumpulan gejala yang timbul karena rusaknya sistem kekebalan tubuh manusia

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Acquired Immune Deficiency Syndrome (AIDS) berarti kumpulan gejala dan

BAB I PENDAHULUAN. Acquired Immune Deficiency Syndrome (AIDS) berarti kumpulan gejala dan 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Human Immunodeficiency Virus (HIV) merupakan virus yang menyerang sel darah putih bernama sel CD4 sehingga dapat merusak sistem kekebalan tubuh manusia dan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Akibat pesatnya pembangunan fisik dan pertambahan penduduk di suatu kota

BAB I PENDAHULUAN. Akibat pesatnya pembangunan fisik dan pertambahan penduduk di suatu kota BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Akibat pesatnya pembangunan fisik dan pertambahan penduduk di suatu kota dan perubahan sosial budaya yang tidak sesuai dan selaras, menimbulkan berbagai masalah antara

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang 1 BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Human Immunodeficiency Virus (HIV), merupakan suatu virus yang menyerang sistem kekebalan tubuh manusia dan melemahkan kemampuan tubuh untuk melawan penyakit yang

Lebih terperinci

IMPLEMENTASI PERMA NO.1 TAHUN 2008 TENTANG PROSEDUR MEDIASI DI PENGADILAN DALAM PERKARA PERCERAIAN. (STUDI DI PENGADILAN AGAMA KOTA SEMARANG)

IMPLEMENTASI PERMA NO.1 TAHUN 2008 TENTANG PROSEDUR MEDIASI DI PENGADILAN DALAM PERKARA PERCERAIAN. (STUDI DI PENGADILAN AGAMA KOTA SEMARANG) IMPLEMENTASI PERMA NO.1 TAHUN 2008 TENTANG PROSEDUR MEDIASI DI PENGADILAN DALAM PERKARA PERCERAIAN. (STUDI DI PENGADILAN AGAMA KOTA SEMARANG) SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Sebagian Tugas dan Syarat Guna

Lebih terperinci

PENERAPAN METODE DEMONSTRASI PADA PEMBELAJARAN FIQIH DI KELAS III MI MUHAMMADIYAH MUNGGUR NGEPOSARI SEMANU GUNUNGKIDUL

PENERAPAN METODE DEMONSTRASI PADA PEMBELAJARAN FIQIH DI KELAS III MI MUHAMMADIYAH MUNGGUR NGEPOSARI SEMANU GUNUNGKIDUL PENERAPAN METODE DEMONSTRASI PADA PEMBELAJARAN FIQIH DI KELAS III MI MUHAMMADIYAH MUNGGUR NGEPOSARI SEMANU GUNUNGKIDUL Disusun Oleh : NAMA : NINING YULI ASTUTI NPM : 20070720130 FAKULTAS AGAMA ISLAM JURUSAN

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang HIV atau Human Immunodeficiency Virus adalah virus yang menyerang/ menginfeksi sel darah putih yang menyebabkan kekebalan tubuh manusia menurun, dan jika selanjutnya

Lebih terperinci

Persoalan dan strategi penting

Persoalan dan strategi penting Mengatasi diskriminasi berdasarkan penyakit menular: Persoalan dan strategi penting Kesetaraan dan non-diskriminasi di tempat kerja di Asia Timur dan Tenggara: Panduan 1 Tujuan belajar Menguraikan konsep

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN Latar Belakang

I. PENDAHULUAN Latar Belakang I. PENDAHULUAN Latar Belakang Menyadarkan para wanita tuna susila tentang bahaya HIV/AIDS itu perlu dilakukan untuk menjaga kesehatan masyarakat. Hal ini penting karena para wanita tuna susila itu dapat

Lebih terperinci

1 Universitas Kristen Maranatha

1 Universitas Kristen Maranatha BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Infeksi Human Immunodeficiency Virus / Acquired Immunodeficiency Syndrome atau yang kita kenal dengan HIV/AIDS saat ini merupakan global health issue. HIV/AIDS telah

Lebih terperinci

HUBUNGAN PENGGUNAAN MEDIA PEMBELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM BERBASIS IT DAN MOTIVASI BELAJAR SISWA SMP PGRI KASIHAN BANTUL SKRIPSI

HUBUNGAN PENGGUNAAN MEDIA PEMBELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM BERBASIS IT DAN MOTIVASI BELAJAR SISWA SMP PGRI KASIHAN BANTUL SKRIPSI HUBUNGAN PENGGUNAAN MEDIA PEMBELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM BERBASIS IT DAN MOTIVASI BELAJAR SISWA SMP PGRI KASIHAN BANTUL SKRIPSI Diajukan untuk memenuhi salah satu syarat guna memperoleh gelar Sarjana

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penyakit menular menjadi masalah dalam kesehatan masyarakat di Indonesia dan hal ini sering timbul sebagai Kejadian Luar Biasa (KLB) yang menyebabkan kematian penderitanya.

Lebih terperinci

WALIKOTA DENPASAR PERATURAN WALIKOTA DENPASAR NOMOR 21 TAHUN 2011 T E N T A N G PENANGGULANGAN HIV DAN AIDS DI KOTA DENPASAR WALIKOTA DENPASAR,

WALIKOTA DENPASAR PERATURAN WALIKOTA DENPASAR NOMOR 21 TAHUN 2011 T E N T A N G PENANGGULANGAN HIV DAN AIDS DI KOTA DENPASAR WALIKOTA DENPASAR, WALIKOTA DENPASAR PERATURAN WALIKOTA DENPASAR NOMOR 21 TAHUN 2011 T E N T A N G PENANGGULANGAN HIV DAN AIDS DI KOTA DENPASAR WALIKOTA DENPASAR, Menimbang: a. b. c. bahwa dalam upaya untuk memantau penularan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN orang orang orang

BAB I PENDAHULUAN orang orang orang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Salah satu penyakit mematikan di dunia yang kemudian menjadi wabah internasional atau bencana dunia sejak pertama kehadirannya adalah HIV/AIDS. Acquired Immuno Deficiency

Lebih terperinci

AKSESIBILITAS JAMINAN KESEHATAN NASIONAL BAGI PEMULUNG DI TEMPAT PEMBUANGAN SAMPAH TERPADU (TPST) PIYUNGAN

AKSESIBILITAS JAMINAN KESEHATAN NASIONAL BAGI PEMULUNG DI TEMPAT PEMBUANGAN SAMPAH TERPADU (TPST) PIYUNGAN AKSESIBILITAS JAMINAN KESEHATAN NASIONAL BAGI PEMULUNG DI TEMPAT PEMBUANGAN SAMPAH TERPADU (TPST) PIYUNGAN SKRIPSI Diajukan Kepada Fakultas Dakwah dan Kmunikasi Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Human Immunodefficiency Virus (HIV) adalah virus penyebab Acquired Immune Deficiency Syndrome (AIDS) yang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Human Immunodefficiency Virus (HIV) adalah virus penyebab Acquired Immune Deficiency Syndrome (AIDS) yang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Human Immunodefficiency Virus (HIV) adalah virus penyebab Acquired Immune Deficiency Syndrome (AIDS) yang menyerang sistem kekebalan tubuh sehingga pengidap akan rentan

Lebih terperinci

Keselamatan kerja dan Kesehatan lingkungan 1

Keselamatan kerja dan Kesehatan lingkungan 1 MENGASOSIASI : Prinsip K-3 & Penerapan di Bengkel Kerja Anda diharuskan juga untuk mengassiasi atau menerjemahkan kedalam pikiran anda sendiri dan selanjutnya diwujudkan dalam bentuk tulisan atau gambaran

Lebih terperinci

TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP JUAL BELI CHIP DALAM GAME POKER ONLINE

TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP JUAL BELI CHIP DALAM GAME POKER ONLINE TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP JUAL BELI CHIP DALAM GAME POKER ONLINE Diajukan untuk Memenuhi Tugas dan Syarat-syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Hukum Islam pada Fakultas Agama Islam Universitas Muhammadiyah

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. sistem imun dan menghancurkannya (Kurniawati, 2007). Acquired

BAB I PENDAHULUAN. sistem imun dan menghancurkannya (Kurniawati, 2007). Acquired BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Human Immunodeficiency Virus (HIV) adalah retrovirus yang termasuk dalam famili lentivirus. HIV menyebabkan beberapa kerusakan sistem imun dan menghancurkannya (Kurniawati,

Lebih terperinci

HIV/AIDS. Intan Silviana Mustikawati, SKM, MPH

HIV/AIDS. Intan Silviana Mustikawati, SKM, MPH HIV/AIDS Intan Silviana Mustikawati, SKM, MPH 1 Pokok Bahasan Definisi HIV/AIDS Tanda dan gejala HIV/AIDS Kasus HIV/AIDS di Indonesia Cara penularan HIV/AIDS Program penanggulangan HIV/AIDS Cara menghindari

Lebih terperinci