Tampilan disamping merupakan tampilan awal dimana ketika pertama kali masuk pada aplikasi. Disana terdapat 7 pilihan tombol yang memiliki fungsi yang

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "Tampilan disamping merupakan tampilan awal dimana ketika pertama kali masuk pada aplikasi. Disana terdapat 7 pilihan tombol yang memiliki fungsi yang"

Transkripsi

1 Tampilan disamping merupakan tampilan awal dimana ketika pertama kali masuk pada aplikasi. Disana terdapat 7 pilihan tombol yang memiliki fungsi yang berbeda beda. Tombol mulai mencari masalah mengarah kepada masalah yang akan dicar untuk dipecahkan, kemudian tombol yang selanjutnya mengatasi hama. Yakni bagaimana cara untuk mengatasi hama tanaman. Kemudian tombol harga hasil panen yang memberikan informasi harga panen terhadap pasar. Selanjutnya analisis kebutuhan pupuk terhadap luas lahan. Dan ada tombol bantuan, profil dan keluar untuk pilihan informasi tambahan.

2 Pada menu selesaikan masalah anda terdapat beberapa opsi yang ditawarkan. Jadi ada pilihan pilih tanaman, kemudian pilih masalah. Jika anda memilih tanaman maka pada opsi pilih masalah akan sesuai dengan tanaman yang anda cari. Kemudian klik tombol temukan solusi untuk menemukan solusi masalah yang anda cari. Disana terdapat 2 tombol tambahan yaitu tombol help (bantuan) dan exit (keluar). Jika ingin menggunakan bantuan maka klik tombol bantuan. Maka akan ada petunjuk yang mengarahkan kepada fungsi tiap tombol

3 Pada pilihan harga tanaman hasil panen memberikan harga yang paling updet terhadap jenis tumbuhan yang anda tanam. Disana pilih jenisnya seperti jagung, kemudian jumlahnya berapa. Masukan dalam kilogram. Kemudian klik cari harga. Maka harga akan muncul. Opsi lain juga ada pada jenis tanaman, yaitu padi, kedelai, kacang hijau, dan tembakau. Anda bisa menggunakan opsi yang anda pilih sesuai kebutuhan.

4 Dalam lembar mengatasi hama disediakan berbagai macam hama. Anda dapat menggunakannya sesuai kebutuhan. Jika walang sangit maka pilih saja walang sangit. Namun jika butuh memecahkan hama yang lain maka pilih saja opsi yang lainnya. disana terdapat pilihan gejala serangan dan bagaimana cara menanganinya. Simpeldan mudah digunakan.

5 Pada opsi ini anda akan dituntun pada bagaiman memberikan pupuk yang ideal berdasarkan lahan yang anda pakai untuk menanam tanaman. Disana terdapat pilihan jenis pupuk. Input dulu luas lahan yang anda pakai. Kemudian klik cari jumlah pupuk. Maka dari itu akan keluar jumlah pupuk yang dibutuhkan dalam satuan Kilogram.

6 Pada opsi ini diberikan tentang informasi profil

7 Nama nama variabel dalam program : 1. Dialog Rumah 2. Dialog Hama

8 3. Dialog Pupuk 4. Dialog Harga

9 5. Dialog Analisis

10 Lampiran script : 1. Script pada dialog Rumah a. tombol harga TombolhasilActionPerformed(java. awt.event.actionevent evt) Harga a = new Harga (); a.setvisible(true); b. Mengatasi hama TombolhamaActionPerformed(java.awt.event.ActionEvent evt) Mengatasi a = new Mengatasi (); a.setvisible(true); c. Script Analisis Pupuk TombolanalisisActionPerformed(ja va.awt.event.actionevent evt) Analisis a = new Analisis (); a.setvisible(true); d. Script Mulai TombolmulaiActionPerformed(java.awt.event.ActionEvent evt) Mulai a = new Mulai (); a.setvisible(true); 2. Script pada kotak dialog Mulai a. Script Temukan Solusi TombolsolusiActionPerformed(jav a.awt.event.actionevent evt) if "Gabuk")) Areahasil.setText ("Tanaman anda kurang diberikan pupuk \n" + "penyebab akar busuk dikarenakan \n " + "kelembaban air terlalu tinggi. \n" + "Untuk pencegahan, petani harus melakukan \n" + "pengolahan tanah yang baik dan \n" + "pemilihan bibit yang berkwalitas.\n " + "Selain itu, tanaman padi yang terserang akar busuk \n" + "harus segera dicabut bila tidak maka akan \n" + " menyerang tanaman yang lain.\n " + "Diakui bila akar tanaman sudah terkena hama ini\n " + "maka akan sulit untuk dibasmi.\n"); "Kering")) Areahasil.setText ("Penyakit hawar daun bakteri (HBD) disebut juga \n" + "dengan bacterial life blight (BLB) disebut juga \n" + "dengan penyakit kresek. Serangan penyakit ini dimulai \n" + "dengan gejala bercak kuning sampai putih berawal \n" + "terbentuknya garis lebam berair pada bagian tepi \n" + "helaian daun. Bercak dimulai dari salah satu atau kedua \n" + "tepi helaia daun, atau pada tiap bagian helaian daun yang \n" + "rusak dan berkembang hingga menutupi seluruh bagian helaian daun. \n"

11 + "Pada variatas yang rentan bercak bisa sampai ujung daun \n" + "hingga bawah pelepah daun. Jika bakteri menyerang melalui akar \n" + "dan pangkal batang tanaman padi muda bisa layu lalu mati kering \n" + "seperti terbakar (gejala ini biasa disebut penyakit kresek).\n" + " Kadang-kadang daun yang terinfeksi dapat berwarna kuning \n" + "pucat atau kuning atau kuning bergaris hijau. \n"); "Tanah Kering")) Areahasil.setText("1. Mengadakan pengairan dengan sistem dieseil pada \n" + "sungai terdekat \n" + "2. mengadakan penggalian sumur sumberan \n" + "3. mengadakan penghijauan dengan menanam tanaman \n" + "cadangan pada tepi sawah \n" + "4. mengadakan penggantian tanaman berkala \n" + "dengan tanaman yang tahan kering \n"); "Roboh")) Areahasil.setText( "mendirikan padi dengan bantuan tali \n" + "1. bila sudah syarat untuk panen maka dipetik saja \n" + "2. menyeleksi apabila padi sudah busuk \n" + "3. mendirikan dengan bantuan bambu \n"); "Keropos")) Areahasil.setText( "Keropos disebabkan karena adanya ulat yang memakan,\n" + "baik itu ulat dari dalam buah maupun luar buah\n" + "untuk mengatasinya harush dengan penanggulangan hama\n" + "contohnya pestisida\n"); "Kerdil")) Areahasil.setText( "apabila tanamana anda menagalami kekerdilan\n" + "berarti anda kurang memperhatikan suplai air\n" + "solusinya adalah siram secara teratur tanaman anda\n" + "siram dengan air yang cukup\n" + "biasanya kalau jagung itu sekali dalam 2 hari\n" + "bila masih saja kerdil maka harus diganti tanaman\n" + "gantilah tanaman yang bibit nya unggul\n" + "supaya dapat hasil yang memuaskan\n" + "contohnya hibrida\n" ); "Kurang Subur")) Areahasil.setText( "jika tanaman jagung kurang subur maka diadalan pemupukan\n"

12 + "Pemupukan dilakukan agar tanaman tumbuh dengan \n" + "subur dan berproduksi optimal. Pemupukan didasarkan \n" + "atas kebutuhan tanaman dan status hara tanah. \n" + "Pupuk yang umum digunakan adalah pupuk tunggal \n" + "yaitu Urea sebagai pupuk N, SP-36 sebagai pupuk \n" + "P dan KCl sebagai pupuk K. Karena pupuk tunggal KCl \n" + "sudah tidak tersedia dipasaran, maka pupuk Kalium \n" + "diambil dari pupuk majemuk NPK. Pemupukan dilakukan \n" + "dua kali yaitu umur tanaman 10 dan 35 hari setelah \n" + "tanam (hst) pada jenis tanah yang didominasi liat dan \n" + "tiga kali yaitu umur 7-10 hst, hst dan hst. \n" + "pada tanah yang didominasi pasir. Pemupukan ketiga \n" + "menggunakan BWD untuk menentukan kebutuhan N tanaman.\n " + "Takaran pupuk tunggal per hektar yang umum digunakan \n" + "adalah 350 kg Urea kg SP kg KCl. Sedang \n" + "takaran pupuk majemuk per hektar yang digunakan adalah \n" + "400 kg NPK 15:15: kg Urea + 80 kg SP-36. Kebutuhan \n" + "pupuk jagung hibrida lebih besar dibading jagung komposit.\n " + "Berapa banyak hara N yang dibutuhkan untuk memcu pertumbuhan \n" + "tanaman ditentukan melalui pembacaan BWD (Bagan Warna Daun) \n" + "pada umur tanaman hst.\n"); "Daun Berlubang")) Areahasil.setText ("Ulat hijau menyerang dan memakan daun tembakau yang \n" + "masih muda sehingga membuat daun tembakau itu \n " + "berlubang dan rusak \n" + "membasmi ulat-ulat itu dengan penyemprotan obat \n" + "hama dan pembasmian secara manual, seperti memetik \n" + "dan membuang daun yang telah dimakan ulat hijau itu. \n" + "Namun upaya itu belum bisa membuahkan hasil secara \n" + "maksimal karena ulat hiaju terus menyerang daun \n" + "tembakau yang masih segar.\n" ); "Kering")) Areahasil.setText( "Anomali cuaca yang sewaktu-waktu datang dan menghancurkan " + "tanaman tembakau. Petani tembakau sangat "

13 + "mengkhawatirkan cuaca buruk yang tiba-tiba datang " + "dan menghancurkan tanaman tembakau, karena hal ini " + "akan merusak kualitas tembakau sehingga harga " + "menurun ditambah dengan adanya serangan hama " + "ulat daun akibat anomali cuaca." + "solusinya adalah selalu menyiapkan rencana cadangan " + "seperti mengganti jenis tanaman agar selalu siap " ); "Kurang subur")) Areahasil.setText ("jika tanaman anda kurang subur maka sebaiknya harus diadakan pemupukan \n" + "selain itu juga diadakan pengairan yang rutin sehingga /n" + "berdampak pada tanaman yang tanam /n" + "pada dasarnya tanaman ini harus dilakukan perawatan dengan rutin /n" + "memberikan dampak yang baik pada hasil buah /n" + "setidaknya tengoklah tanaman anda kurang lebih sehari sekali /n" + "agar tahu bagaimana seharusnya tanaman menjadi subur. /n"); "Tidak Ada Buah")) Areahasil.setText("tanaman yang tidak berbuah pasti jarang disemaikan \n" + "alasana utamanya adalah itu \n" + "solusinya semaikanlah tanaman anda secara rutin \n" + "sehingga proses pembuahan berlangsung dengan cara yang baik \n" + "dan teratur \n"); "Tidak Subur")) Areahasil.setText ("jika tanaman anda kurang subur maka sebaiknya harus diadakan pemupukan" + "selain itu juga diadakan pengairan yang rutin sehingga" + "berdampak pada tanaman yang tanam" + "pada dasarnya tanaman ini harus dilakukan perawatan dengan rutin " + "memberikan dampak yang baik pada hasil buah" + "setidaknya tengoklah tanaman anda kurang lebih sehari sekali" + "agar tahu bagaimana seharusnya tanaman menjadi subur"); "kerdil")) Areahasil.setText( "apabila tanamana anda menagalami kekerdilan\n" + "berarti anda kurang memperhatikan suplai air\n" + "solusinya adalah siram secara teratur tanaman anda\n" + "siram dengan air yang cukup\n"

14 + "biasanya kalau jagung itu sekali dalam 2 hari\n" + "bila masih saja kerdil maka harus diganti tanaman\n" + "gantilah tanaman yang bibit nya unggul\n" + "supaya dapat hasil yang memuaskan\n" + "contohnya hibrida\n" ); "Busuk")) Areahasil.setText( "apabila tanaman anda kurang baik atau busuk \n" + "itu alasannya karena tidak terkena matahari \n" + "gantilah dengan tanaman yang baru dan perhatikan \n" + "darimana arah matahari sehingga mampu untuk berkebang dengan baik \n" ); "Kurang Subur")) Areahasil.setText ("jika tanaman anda kurang subur maka sebaiknya harus diadakan pemupukan" + "selain itu juga diadakan pengairan yang rutin sehingga" + "berdampak pada tanaman yang tanam" + "pada dasarnya tanaman ini harus dilakukan perawatan dengan rutin " + "memberikan dampak yang baik pada hasil buah" + "setidaknya tengoklah tanaman anda kurang lebih sehari sekali" + "agar tahu bagaimana seharusnya tanaman menjadi subur"); "Kecil")) Areahasil.setText ("\"apabila tanamana anda menagalami kekerdilan\\n\"\n" + " + \"berarti anda kurang memperhatikan suplai air\\n\"\n" + " + \"solusinya adalah siram secara teratur tanaman anda\\n\"\n" + " + \"siram dengan air yang cukup\\n\"\n" + " + \"biasanya kalau jagung itu sekali dalam 2 hari\\n\"\n" + " + \"bila masih saja kerdil maka harus diganti tanaman\\n\"\n" + " + \"gantilah tanaman yang bibit nya unggul\\n\"\n" + " + \"supaya dapat hasil yang memuaskan\\n\"\n" + " + \"contohnya hibrida\\n\"" ); b. Script Pilih Tanaman dan Masalah Pilihan1ActionPerformed(java.awt. event.actionevent evt) if(pilihan1.getselecteditem().equal s("padi")) Pilihan2.removeAllItems(); Pilihan2.addItem("Gabuk"); Pilihan2.addItem("Kering"); Pilihan2.addItem("Tanah Kering");

15 Pilihan2.addItem("Roboh"); else if(pilihan1.getselecteditem().equal s("jagung")) Pilihan2.removeAllItems(); Pilihan2.addItem("Keropos"); Pilihan2.addItem("Kerdil"); Pilihan2.addItem("Kurang Subur"); else if(pilihan1.getselecteditem().equal s("tembakau")) Pilihan2.removeAllItems(); Pilihan2.addItem("Daun Berlubang"); Pilihan2.addItem("Kering"); Pilihan2.addItem("Kurang subur"); else if(pilihan1.getselecteditem().equal s("kedelai")) Pilihan2.removeAllItems(); Pilihan2.addItem("Tidak Ada Buah"); Pilihan2.addItem("Tidak Subur"); Pilihan2.addItem("kerdil"); else if(pilihan1.getselecteditem().equal s("kacang Hijau")) Pilihan2.removeAllItems(); Pilihan2.addItem("Busuk"); Pilihan2.addItem("Kurang Subur"); Pilihan2.addItem("Kecil"); c. Script Bantuan Tombolbantuan1ActionPerformed(j ava.awt.event.actionevent evt) JOptionPane.showMessageDialog( null, "Disini kamu dapat menemukan informasi tentang masalah apa saja dalam pertanian kamu","help dialog", JOptionPane.PLAIN_MESSAGE); 3. Script pada Frame Harga a. script Jumlah teksjumlahkeytyped(java.awt.even t.keyevent evt) char c = evt.getkeychar(); if (! ((Character.isDigit(c) (c == KeyEvent.VK_BACKSPACE) (c == KeyEvent.VK_DELETE)) ) ) evt.consume(); b. Script Cari Harga tombolcariactionperformed(java.a wt.event.actionevent evt) if (comboxtanaman.getselecteditem().equals("padi")) nilai1=integer.valueof(teksjumlah. c. nilai2=9000; teksharga.settext(hasil);

16 (comboxtanaman.getselecteditem().equals("jagung")) nilai1=integer.valueof(teksjumlah. nilai2=6000; teksharga.settext(hasil); (comboxtanaman.getselecteditem().equals("tembakau")) nilai1=integer.valueof(teksjumlah. nilai2=12000; teksharga.settext(hasil); (comboxtanaman.getselecteditem().equals("kedelai")) nilai1=integer.valueof(teksjumlah. nilai2=4500; teksharga.settext(hasil); (comboxtanaman.getselecteditem().equals("kacang Hijau")) nilai1=integer.valueof(teksjumlah. nilai2=4500; teksharga.settext(hasil); c. Script Teks Harga tekshargakeytyped(java.awt.event. KeyEvent evt) char c = evt.getkeychar(); if (! ((Character.isDigit(c) (c == KeyEvent.VK_BACKSPACE) (c == KeyEvent.VK_DELETE)) ) ) evt.consume(); 4. Script frame Analisis a. Script Teks Luas Bangunan teksmasukkeytyped(java.awt.even t.keyevent evt) char c = evt.getkeychar(); if (! ((Character.isDigit(c) (c == KeyEvent.VK_BACKSPACE)

17 (c == KeyEvent.VK_DELETE)) ) ) evt.consume(); b. Script Cari Jumlah Pupuk jbutton2actionperformed(java.awt. event.actionevent evt) if (combobox2.getselecteditem().equ als("kompos")) nilai1=integer.valueof(teksmasuk. nilai2=2; tekshasil.settext(hasil); (combobox2.getselecteditem().equ als("hijau")) nilai1=integer.valueof(teksmasuk. nilai2=4; tekshasil.settext(hasil); (combobox2.getselecteditem().equ als("hijau")) nilai1=integer.valueof(teksmasuk. nilai2=3; tekshasil.settext(hasil); (combobox2.getselecteditem().equ als("urea")) nilai1=integer.valueof(teksmasuk. nilai2= 1 ; tekshasil.settext(hasil); (combobox2.getselecteditem().equ als("az")) nilai1=integer.valueof(teksmasuk. nilai2= 3 ;

18 tekshasil.settext(hasil); (combobox2.getselecteditem().equ als("az")) nilai1=integer.valueof(teksmasuk. nilai2= 4 ; tekshasil.settext(hasil); c. Script Teks Hasil tekshasilkeytyped(java.awt.event. KeyEvent evt) char c = evt.getkeychar(); if (! ((Character.isDigit(c) (c == KeyEvent.VK_BACKSPACE) (c == KeyEvent.VK_DELETE)) ) ) evt.consume(); 5. Script Frame Mengatasi Hama a. Script Cari jbutton1actionperformed(java.awt. event.actionevent evt) if (Combox.getSelectedItem().equals( "Tikus")) Teksfield1.setText( "1. Tikus menyerang berbagai tumbuhan.\n" + "2. Menyerang di pesemaian, masa vegetatif,\n " + "masa generatif, masa panen, \n" + "tempat penyimpanan.\n" + "3. Bagian tumbuhan yang disarang tidak \n" + "hanya biji bijian tetapi juga \n" + "batang tumbuhan muda.\n" + "4.Tikus membuat lubang lubang pada pematang \n" + "sawah dan sering berlindung \n" + "di semak semak. \n"); Teksfield2.setText( "1.Membongkar dan menutup lubang tempat \n" + "bersembunyi para tikus dan \n" + "menangkap tikusnya.\n" + "2.Menggunakan musuh alami \n" + "tikus, yaitu ular.\n" + "3.Menanam tanaman secara bersamaan \n" + "agar dapat menuai dalam waktu yang \n" + "bersamaan pula sehingga tidak ada \n" + "kesempatan bigi tikus untuk \n" + "mendapatkan makanan setelah tanaman \n" + "dipanen."); (Combox.getSelectedItem().equals( "Wereng")) Teksfield1.setText( "1.Menyebabkan daun dan batang \n" + "tumbuhan berlubang lubang.\n" +

19 "2.Daun dan batang kemudian \n" + "kering, dan pada akhirnya mati."); Teksfield2.setText( "1. Pengaturan pola tanam, yaitu \n" + "dengan melakukan penanaman secara \n" + "serentak maupun dengan pergiliran \n" + "tanaman. Pergiliran tanaman dilakukan \n" + "untuk memutus siklus hidup wereng d\n" + "engan cara menanam tanaman palawija \n" + "atau tanah dibiarkan selama 1 2 bulan.\n" + "\n" + "2. Pengandalian kimia, yaitu dengan \n" + "menggunakan insektisida, dilakukan \n" + "apabila cara lain tidak mungkin untuk \n" + "dilakukan. Penggunaan insektisida \n" + "diusahakan sedemikan rupa sehingga \n" + "efektif, efisien, dan aman bagi \n" + "lingkungan."); (Combox.getSelectedItem().equals( "Walang Sangit")) Teksfield1.setText( "1.Menghisap butir butir \n" + "padi yang masih cair.\n" + "2.Biji yang sudah diisap \n" + "akan menjadi hampa, agak \n" + "hampa, atau liat.\n" + "3.Kulit biji iu akan \n" + "berwarna kehitam hitaman.\n" + "4.Walang sangit muda (nimfa) \n" + "lebih aktif dibandingkan dewasanya \n" + "(imago), tetapi hewan dewasa dapat \n" + "merusak lebih hebat karenya hidupnya \n" + "lebih lama.\n" + "5.Walang sangit dewasa juga dapat\n" + "memakan biji biji yang sudah \n" + "mengeras, yaitu dengan mengeluarkan \n" + "enzim yang dapat mencerna karbohidrat.\n" + ""); Teksfield2.setText( "1.Menanam tanaman secara serentak.\n" + "2.Membersihkan sawah dari segala \n" + "macam rumput yang tumbuh di sekitar \n" + "sawah agar tidak menjadi tempat \n" + "berkembang biak bagi walang sangit.\n" + "3.Menangkap walang sangit pada \n" + "pagi hari dengan menggunakan \n" + "jala penangkap.\n" + "4.Penangkapan menggunakan umpan \n" + "bangkai kodok, ketam sawah, atau \n" + "dengan alga.\n" + "5.Melakukan pengendalian hayati \n" + "dengan cara melepaskan predator \n" + "alami beruba laba laba dan menanam\n" + "jamur yang dapat menginfeksi \n" + "walang sangit.\n" + "6.Melakukan pengendalian kimia, \n" + "yaitu dengan menggunakan insektisida."); (Combox.getSelectedItem().equals( "Ulat")) Teksfield1.setText(

20 "1.Aktif memakan dedaunan bahkan \n" + "pangkal batang, terutama pada \n" + "malam hari.\n" + "2.Daun yang dimakan oleh ulat \n" + "hanya tersisa rangka atau \n" + "tulang daunya saja."); Teksfield2.setText( "1.Membuang telur telur \n" + "kupu kupu yang melekat \n" + "pada bagian bawah daun.\n" + "2.Menggenangi tempat persemaian \n" + "dengan air dalam jumlah banyak \n" + "sehingga ulat akan bergerak ke \n" + "atas sehingga mudah untuk \n" + "dikumpulkan dan dibasmi.\n" + "3.Apabila kedua cara diatas \n" + "tidak berhasil, maka dapat \n" + "dilakukan penyemprotan dengan \n" + "menggunakan pertisida.");

Untuk mengatasi serangan hama tikus, dapat dilakukan cara cara sebagai berikut:

Untuk mengatasi serangan hama tikus, dapat dilakukan cara cara sebagai berikut: Berikut merupakan beberapa contoh hama. a. Tikus Tikus merupakan hama yang sering kali membuat pusing para petani. Hal ini diesbabkan tikus sulit dikendalikan karena memiliki daya adaptasi, mobilitas,

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN 12 III. METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di lahan persawahan Desa Joho, Kecamatan Mojolaban, Kabupaten Sukoharjo dari bulan Mei hingga November 2012. B. Bahan

Lebih terperinci

PENGENDALIAN HAMA DAN PENYAKIT SEMANGKA. Dr. M. SYUKUR, SP, MSi INSTITUT PERTANIAN BOGOR 2008

PENGENDALIAN HAMA DAN PENYAKIT SEMANGKA. Dr. M. SYUKUR, SP, MSi INSTITUT PERTANIAN BOGOR 2008 PENGENDALIAN HAMA DAN PENYAKIT SEMANGKA Dr. M. SYUKUR, SP, MSi INSTITUT PERTANIAN BOGOR 2008 Hama Penting Semangka Hama penting pada semangka: 1. Thrips (Thrips parvispinus Karny) 2. Ulat perusak daun

Lebih terperinci

TATA CARA PENELITIN. A. Tempat dan Waktu Penelitian. B. Bahan dan Alat Penelitian

TATA CARA PENELITIN. A. Tempat dan Waktu Penelitian. B. Bahan dan Alat Penelitian III. TATA CARA PENELITIN A. Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini telah dilakukan di areal perkebunan kelapa sawit rakyat di Kecamatan Kualuh Hilir Kabupaten Labuhanbatu Utara, Provinsi Sumatera Utara.

Lebih terperinci

III. BAHAN DAN METODE

III. BAHAN DAN METODE III. BAHAN DAN METODE 3. 1. Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan mulai bulan Oktober 2009 sampai dengan Juli 2010. Penelitian terdiri dari percobaan lapangan dan analisis tanah dan tanaman

Lebih terperinci

TATA CARA PENELITIAN

TATA CARA PENELITIAN III. TATA CARA PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di Lahan Percobaan Fakultas Pertanian, Universitas Muhammadiyah Yogyakarta, Tamantirto, Kasihan, Kabupaten Bantul, D.I.Y.

Lebih terperinci

Mengukur Serangan Penyakit Terbawah Benih (Hawar Daun) Pada Pertanaman Padi

Mengukur Serangan Penyakit Terbawah Benih (Hawar Daun) Pada Pertanaman Padi Mengukur Serangan Penyakit Terbawah Benih (Hawar Daun) Pada Pertanaman Padi Penyakit hawar daun yang disebabkan oleh bakteri Xanthomonas campestris pv. Oryzae termasuk penyakit utama yang menyerang tanaman

Lebih terperinci

HAMA PENYAKIT TANAMAN PADI DAN CARA PENGENDALIANNYA

HAMA PENYAKIT TANAMAN PADI DAN CARA PENGENDALIANNYA HAMA PENYAKIT TANAMAN PADI DAN CARA PENGENDALIANNYA Yurista Sulistyawati BPTP Balitbangtan NTB Disampaikan dalam Workshop Pendampingan UPSUS Pajale, 18 April 2017 PENDAHULUAN Provinsi NTB: Luas panen padi

Lebih terperinci

SMP kelas 8 - BIOLOGI BAB 10. HAMA DAN PENYAKIT TANAMANlatihan soal 10.1

SMP kelas 8 - BIOLOGI BAB 10. HAMA DAN PENYAKIT TANAMANlatihan soal 10.1 SMP kelas 8 - BIOLOGI BAB 10. HAMA DAN PENYAKIT TANAMANlatihan soal 10.1 1. Berikut ini yang merupakan tanda bahwa tanaman dirusak oleh cacing, kecuali.. Bintil akar B. Bercak akar Busuk akar Lubang pada

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR. Bumi Agung, September 2015 Penulis

KATA PENGANTAR. Bumi Agung, September 2015 Penulis KATA PENGANTAR Buah terung ini cukup populer di masyarakat, bisa di dapatkan di warung, pasar tradisional, penjual pinggir jalan hingga swalayan. Cara pembudidayaan buah terung dari menanam bibit terung

Lebih terperinci

II. TINJAUAN PUSTAKA. Subhan dkk. (2005) menyatakan bahwa pertumbuhan vegetatif dan generatif pada

II. TINJAUAN PUSTAKA. Subhan dkk. (2005) menyatakan bahwa pertumbuhan vegetatif dan generatif pada II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pemupukan pada Tanaman Tomat 2.1.1 Pengaruh Aplikasi Pupuk Kimia Subhan dkk. (2005) menyatakan bahwa pertumbuhan vegetatif dan generatif pada tanaman tomat tertinggi terlihat pada

Lebih terperinci

PETUNJUK LAPANGAN ( PETLAP ) PEMUPUKAN TEPAT JENIS dan DOSIS UNTUK MENINGKATKAN PRODUKTIFITAS PADI. Oleh :

PETUNJUK LAPANGAN ( PETLAP ) PEMUPUKAN TEPAT JENIS dan DOSIS UNTUK MENINGKATKAN PRODUKTIFITAS PADI. Oleh : PETUNJUK LAPANGAN ( PETLAP ) PEMUPUKAN TEPAT JENIS dan DOSIS UNTUK MENINGKATKAN PRODUKTIFITAS PADI Oleh : BP3K KECAMATAN SELOPURO 2016 I. Latar Belakang PEMUPUKAN TEPAT JENIS dan DOSIS UNTUK MENINGKATKAN

Lebih terperinci

SISTEM BUDIDAYA PADI GOGO RANCAH

SISTEM BUDIDAYA PADI GOGO RANCAH SISTEM BUDIDAYA PADI GOGO RANCAH 11:33 PM MASPARY Selain ditanam pada lahan sawah tanaman padi juga bisa dibudidayakan pada lahan kering atau sering kita sebut dengan budidaya padi gogo rancah. Pada sistem

Lebih terperinci

BAB III TATALAKSANA TUGAS AKHIR

BAB III TATALAKSANA TUGAS AKHIR 13 BAB III TATALAKSANA TUGAS AKHIR A. Tempat Pelaksanaan Pelaksanaan Tugas Akhir dilaksanakan di Dusun Kwojo Wetan, Desa Jembungan, Kecamatan Banyudono, Kabupaten Boyolali, Jawa Tengah. B. Waktu Pelaksanaan

Lebih terperinci

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN IV. HASIL DAN PEMBAHASAN 4. 1. Pertumbuhan Tanaman 4. 1. 1. Tinggi Tanaman Pengaruh tiap perlakuan terhadap tinggi tanaman menghasilkan perbedaan yang nyata sejak 2 MST. Berdasarkan Tabel 3 dapat dilihat

Lebih terperinci

Petunjuk Teknis Budidaya Tanaman Padi Hibrida

Petunjuk Teknis Budidaya Tanaman Padi Hibrida Petunjuk Teknis Budidaya Tanaman Padi Hibrida Oleh : Dandan Hendayana, SP (PPL Kec. Cijati Cianjur) Saat ini tanaman padi hibrida merupakan salah satu alternatif pilihan dalam upaya peningkatan produksi

Lebih terperinci

PETUNJUK PELAKSANAAN GELAR TEKNOLOGI BUDIDAYA TOMAT

PETUNJUK PELAKSANAAN GELAR TEKNOLOGI BUDIDAYA TOMAT PETUNJUK PELAKSANAAN GELAR TEKNOLOGI BUDIDAYA TOMAT Ir.. SISWANI DWI DALIANI BALAI PENGKAJIAN TEKNOLOGI PERTANIAN BENGKULU 2012 PETUNJUK PELAKSANAAN NOMOR : 26/1801.18/011/A/JUKLAK/2012 1. JUDUL RDHP :

Lebih terperinci

Teknologi Budidaya Tumpangsari Ubi Kayu - Kacang Tanah dengan Sistem Double Row

Teknologi Budidaya Tumpangsari Ubi Kayu - Kacang Tanah dengan Sistem Double Row Teknologi Budidaya Tumpangsari Ubi Kayu - Kacang Tanah dengan Sistem Double Row PENDAHULUAN Ubi kayu dapat ditanam sebagai tanaman tunggal (monokultur), sebagai tanaman pagar, maupun bersama tanaman lain

Lebih terperinci

HASIL DAN PEMBAHASAN Budidaya Cabai Keriting Hibrida TM 999 secara Konvensional dan PHT

HASIL DAN PEMBAHASAN Budidaya Cabai Keriting Hibrida TM 999 secara Konvensional dan PHT HASIL DAN PEMBAHASAN Budidaya Cabai Keriting Hibrida TM 999 secara Konvensional dan PHT Budidaya konvensional merupakan budidaya cabai yang menggunakan pestisida kimia secara intensif dalam mengendalikan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. hama karena mereka menganggu tumbuhan dengan memakannya. Belalang, kumbang, ulat,

BAB I PENDAHULUAN. hama karena mereka menganggu tumbuhan dengan memakannya. Belalang, kumbang, ulat, BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Tumbuhan tidak selamanya bisa hidup tanpa gangguan. Kadang tumbuhan mengalami gangguan oleh binatang atau organisme kecil (virus, bakteri, atau jamur). Hewan dapat disebut

Lebih terperinci

BAHAN DAN METODE. Waktu dan Tempat. Bahan dan Alat

BAHAN DAN METODE. Waktu dan Tempat. Bahan dan Alat BAHAN DAN METODE Waktu dan Tempat Penelitian ini dilaksanakan di UPTD Pengembangan Teknologi Lahan Kering Desa Singabraja, Kecamatan Tenjo, Kabupaten Bogor, Jawa Barat. Waktu pelaksanaan penelitian mulai

Lebih terperinci

Cara Menanam Tomat Dalam Polybag

Cara Menanam Tomat Dalam Polybag Cara Menanam Tomat Dalam Polybag Pendahuluan Tomat dikategorikan sebagai sayuran, meskipun mempunyai struktur buah. Tanaman ini bisa tumbuh baik didataran rendah maupun tinggi mulai dari 0-1500 meter dpl,

Lebih terperinci

Budidaya Bawang Putih di Dataran Rendah

Budidaya Bawang Putih di Dataran Rendah Budidaya Bawang Putih di Dataran Rendah Bawang putih (allium sativum) termasuk genus afflum dan termasuk klasifikasi tumbuhan terna berumbi lapis atau siung yang bersusun. Bawang putih tumbuh secara berumpun

Lebih terperinci

Teknologi Produksi Ubi Kayu Monokultur dan Tumpangsari Double-Row

Teknologi Produksi Ubi Kayu Monokultur dan Tumpangsari Double-Row Teknologi Produksi Ubi Kayu Monokultur dan Tumpangsari Double-Row Ubi kayu dapat ditanam sebagai tanaman tunggal (monokultur), sebagai tanaman pagar, maupun bersama dengan tanaman lain (tumpangsari atau

Lebih terperinci

VII. ANALISIS PENDAPATAN USAHATANI PADI VARIETAS CIHERANG

VII. ANALISIS PENDAPATAN USAHATANI PADI VARIETAS CIHERANG VII. ANALISIS PENDAPATAN USAHATANI PADI VARIETAS CIHERANG 7.1 Keragaan Usahatani Padi Varietas Ciherang Usahatani padi varietas ciherang yang dilakukan oleh petani di gapoktan Tani Bersama menurut hasil

Lebih terperinci

VI ANALISIS KERAGAAN USAHATANI KEDELAI EDAMAME PETANI MITRA PT SAUNG MIRWAN

VI ANALISIS KERAGAAN USAHATANI KEDELAI EDAMAME PETANI MITRA PT SAUNG MIRWAN VI ANALISIS KERAGAAN USAHATANI KEDELAI EDAMAME PETANI MITRA PT SAUNG MIRWAN 6.1. Analisis Budidaya Kedelai Edamame Budidaya kedelai edamame dilakukan oleh para petani mitra PT Saung Mirwan di lahan persawahan.

Lebih terperinci

Menembus Batas Kebuntuan Produksi (Cara SRI dalam budidaya padi)

Menembus Batas Kebuntuan Produksi (Cara SRI dalam budidaya padi) Menembus Batas Kebuntuan Produksi (Cara SRI dalam budidaya padi) Pengolahan Tanah Sebagai persiapan, lahan diolah seperti kebiasaan kita dalam mengolah tanah sebelum tanam, dengan urutan sebagai berikut.

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. Kedelai (Glycine max [L.] Merr.) merupakan tanaman pangan terpenting ketiga

I. PENDAHULUAN. Kedelai (Glycine max [L.] Merr.) merupakan tanaman pangan terpenting ketiga 1 I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kedelai (Glycine max [L.] Merr.) merupakan tanaman pangan terpenting ketiga setelah padi dan jagung. Kebutuhan kedelai terus meningkat seiring dengan meningkatnya permintaan

Lebih terperinci

BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. diperoleh dari wawancara yang dilakukan kepada 64 petani maka dapat diketahui

BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. diperoleh dari wawancara yang dilakukan kepada 64 petani maka dapat diketahui 5 BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian. Identitas Petani Dalam penelitian ini yang menjadi petani diambil sebanyak 6 KK yang mengusahakan padi sawah sebagai sumber mata pencaharian

Lebih terperinci

III. BAHAN DAN METODE

III. BAHAN DAN METODE III. BAHAN DAN METODE 3.1. Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan di Lahan pertanian milik masyarakat Jl. Swadaya. Desa Sidodadi, Kecamatan Batang Kuis, Kabupaten Deli Serdang, Provinsi Sumatra

Lebih terperinci

III. TATA LAKSANA TUGAS AKHIR

III. TATA LAKSANA TUGAS AKHIR 16 III. TATA LAKSANA TUGAS AKHIR A. Tempat Pelaksanaan Tugas Akhir Kegiatan Tugas Akhir dilaksanakan di Banaran RT 4 RW 10, Kelurahan Wonoboyo, Kecamatan Wonogiri, Kabupaten Wonogiri, Jawa Tengah. B. Waktu

Lebih terperinci

TATA CARA PENELITIAN. A. Tempat dan Waktu Penelitian. Penelitian ini dilakukan pada bulan Januari 2016 sampai dengan Juli 2016

TATA CARA PENELITIAN. A. Tempat dan Waktu Penelitian. Penelitian ini dilakukan pada bulan Januari 2016 sampai dengan Juli 2016 III. TATA CARA PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan pada bulan Januari 2016 sampai dengan Juli 2016 yang bertempat di Greenhouse Fakultas Pertanian dan Laboratorium Penelitian,

Lebih terperinci

1 Menerapkan pola tanam yang teratur dan waktu tanam yang serempak (tidak lebih dari 2 minggu)

1 Menerapkan pola tanam yang teratur dan waktu tanam yang serempak (tidak lebih dari 2 minggu) Hama dan penyakit merupakan cekaman biotis yang dapat mengurangi hasil dan bahkan dapat menyebabkan gagal panen. Oleh karena itu untuk mendapatkan hasil panen yang optimum dalam budidaya padi, perlu dilakukan

Lebih terperinci

I. KEBERADAAN OPT PADI

I. KEBERADAAN OPT PADI I. KEBERADAAN OT ADI ada periode 1-15 Mei 2015 dilaporkan pertanaman padi di Jawa Timur seluas 534.325,40 Ha dan terpantau 22 jenis OT yang menyerang tanaman dengan keberadaan serangannya (keadaan dan

Lebih terperinci

PENGENDALIAN TANAMAN TERPADU KEDELAI

PENGENDALIAN TANAMAN TERPADU KEDELAI PENGENDALIAN TANAMAN TERPADU KEDELAI PTT menerapkan komponen teknologi dasar dan pilihan. Bergantung kondisi daerah setempat, komponen teknologi pilihan dapat digunakan sebagai komponen teknologi : Varietas

Lebih terperinci

TUGAS LINGKUNGAN BISNIS

TUGAS LINGKUNGAN BISNIS TUGAS LINGKUNGAN BISNIS Budiaya Cabai Rawit Disususn Oleh: Nama : Fitri Umayasari NIM : 11.12.6231 Prodi dan Jurusan : S1 SISTEM INFORMASI 11-S1SI-12 SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN INFORMATIKA DAN KOMPUTER STMIK

Lebih terperinci

TATA CARA PENELITIAN. A. Tempat dan waktu penelitian. Penelitian dilaksanakan di lahan sawah di Dusun Tegalrejo, Taman Tirto,

TATA CARA PENELITIAN. A. Tempat dan waktu penelitian. Penelitian dilaksanakan di lahan sawah di Dusun Tegalrejo, Taman Tirto, III. TATA CARA PENELITIAN A. Tempat dan waktu penelitian Penelitian dilaksanakan di lahan sawah di Dusun Tegalrejo, Taman Tirto, Kasihan, Bantul dan di Laboratorium Penelitian Fakultas Pertanian Universitas

Lebih terperinci

PELAKSANAAN PENELITIAN. dan produksi kacang hijau, dan kedua produksi kecambah kacang hijau.

PELAKSANAAN PENELITIAN. dan produksi kacang hijau, dan kedua produksi kecambah kacang hijau. 21 PELAKSANAAN PENELITIAN Penelitian ini dilaksanakan dengan 2 (dua) tahap, pertama pertumbuhan dan produksi kacang hijau, dan kedua produksi kecambah kacang hijau. Tahap I. Pengujian Karakter Pertumbuhan

Lebih terperinci

1 LAYANAN KONSULTASI PADI - RAWA PASANG SURUT Individu petani

1 LAYANAN KONSULTASI PADI - RAWA PASANG SURUT Individu petani 1 LAYANAN KONSULTASI PADI - RAWA PASANG SURUT Pilih kondisi lahan sawah Anda: O Irigasi O Tadah hujan O Rawa pasang surut Apakah rekomendasi pemupukan yang diperlukan akan digunakan untuk: O lahan sawah

Lebih terperinci

KARAKTERISTIK PETANI KARAKTERISTIK USAHATANI

KARAKTERISTIK PETANI KARAKTERISTIK USAHATANI LAMPIRAN 57 Lampiran 1 Kuesioner pengendalian hama terpadu tanaman padi Lokasi : KARAKTERISTIK PETANI Nama : Umur : Pendidikan terakhir : Tanggungan keluarga : Pengalaman bertani (tahun) : Pekerjaan sampingan

Lebih terperinci

Teknologi Budidaya Kedelai

Teknologi Budidaya Kedelai Teknologi Budidaya Kedelai Dikirim oleh admin 22/02/2010 Versi cetak Kedelai merupakan komoditas yang bernilai ekonomi tinggi dan banyak memberi manfaat tidak saja digunakan sebagai bahan pangan tetapi

Lebih terperinci

Cara Sukses Menanam dan Budidaya Cabe Dalam Polybag

Cara Sukses Menanam dan Budidaya Cabe Dalam Polybag Cara Sukses Menanam dan Budidaya Cabe Dalam Polybag Oleh : Tatok Hidayatul Rohman Cara Budidaya Cabe Cabe merupakan salah satu jenis tanaman yang saat ini banyak digunakan untuk bumbu masakan. Harga komoditas

Lebih terperinci

Percobaan 3. Pertumbuhan dan Produksi Dua Varietas Kacang Tanah pada Populasi Tanaman yang Berbeda

Percobaan 3. Pertumbuhan dan Produksi Dua Varietas Kacang Tanah pada Populasi Tanaman yang Berbeda Percobaan 3. Pertumbuhan dan Produksi Dua Varietas Kacang Tanah pada Populasi Tanaman yang Berbeda Latar Belakang Untuk memperoleh hasil tanaman yang tinggi dapat dilakukan manipulasi genetik maupun lingkungan.

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di lahan percobaan Politeknik Negeri Lampung, Bandar

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di lahan percobaan Politeknik Negeri Lampung, Bandar 1 III. METODE PENELITIAN 1.1 Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan di lahan percobaan Politeknik Negeri Lampung, Bandar Lampung mulai bulan November 2011 sampai dengan Februari 2012. 1.2

Lebih terperinci

TINJAUAN PUSTAKA Botani dan Syarat Tumbuh Tanaman

TINJAUAN PUSTAKA Botani dan Syarat Tumbuh Tanaman TINJAUAN PUSTAKA Botani dan Syarat Tumbuh Tanaman Cabai (Capsicum sp.) berasal dari Amerika dan menyebar di berbagai negara di dunia. Cabai termasuk ke dalam famili terong-terongan (Solanaceae). Menurut

Lebih terperinci

Peta Konsep. Tujuan Pembelajaran. gulma biologi hama predator. 148 IPA SMP/MTs Kelas VIII. Tikus. Hama. Ulat. Kutu loncat. Lalat. Cacing.

Peta Konsep. Tujuan Pembelajaran. gulma biologi hama predator. 148 IPA SMP/MTs Kelas VIII. Tikus. Hama. Ulat. Kutu loncat. Lalat. Cacing. Peta Konsep Hama Tikus Mengidentifikasi hama dan penyakit pada tumbuhan Penyakit Ulat Kutu loncat Lalat Cacing Wereng Burung Virus Bakteri Jamur Pengendalian Hama Gulma Biologis Mekanis Kimia Pola tertentu

Lebih terperinci

Pendahuluan menyediakan dan mendiseminasikan rekomendasi teknologi spesifik lokasi

Pendahuluan menyediakan dan mendiseminasikan rekomendasi teknologi spesifik lokasi Tim Pengkaji Pendahuluan Rata-rata produktivitas kedelai di NTB pada Tahun 2014 yaitu 1,29 ton/ha. (BPS. 2015) Dalam rangka meningkatkan produktivitas dan perluasan areal Pajale, BPTP bertugas menyediakan

Lebih terperinci

HASIL DAN PEMBAHASAN Perkembangan Populasi Kepinding Tanah ( S. coarctata

HASIL DAN PEMBAHASAN Perkembangan Populasi Kepinding Tanah ( S. coarctata 15 HASIL DAN PEMBAHASAN Perkembangan Populasi Kepinding Tanah (S. coarctata) Secara umum tampak bahwa perkembangan populasi kepinding tanah terutama nimfa dan imago mengalami peningkatan dengan bertambahnya

Lebih terperinci

MATERI DAN METODE. Pekanbaru. Penelitian ini dilaksanakan selama 5 bulan dimulai dari bulan Juni sampai

MATERI DAN METODE. Pekanbaru. Penelitian ini dilaksanakan selama 5 bulan dimulai dari bulan Juni sampai III. MATERI DAN METODE 3.1. Tempat dan Waktu Penelitian ini dilaksanakan dilahan percobaan Fakultas Pertanian dan Peternakan Universitas Islam Negeri Sultan Syarif Kasim Riau, Jl. H. R. Soebrantas KM.

Lebih terperinci

1

1 0 1 2 3 4 5 6 7 AGROEKOSISTEM : LAHAN SAWAH KOMODITAS : PADI SAWAH REKAPITULASI KALENDER TANAM PROVINSI : DKI JAKARTA (31) No Kabupaten Indek Adm Luas Baku Sawah (ha) Potensi Tanam MT I/ MH MT II/ MK I

Lebih terperinci

Analisis Finansial Usaha Tani Penangkaran Benih Kacang Tanah dalam satu periode musim tanam (4bulan) Oleh: Achmad Faizin

Analisis Finansial Usaha Tani Penangkaran Benih Kacang Tanah dalam satu periode musim tanam (4bulan) Oleh: Achmad Faizin Analisis Finansial Usaha Tani Penangkaran Benih Kacang Tanah dalam satu periode musim tanam (4bulan) Oleh: Achmad Faizin 135040100111150 Program Studi Agribisnis Fakultas Pertanian Universitas Brawijaya

Lebih terperinci

KARYA ILMIAH LINGKUNGAN BISNIS BUDIDAYA TANAMAN BUAH SIRSAK

KARYA ILMIAH LINGKUNGAN BISNIS BUDIDAYA TANAMAN BUAH SIRSAK KARYA ILMIAH LINGKUNGAN BISNIS BUDIDAYA TANAMAN BUAH SIRSAK DISUSUN OLEH : NAMA : YULI NURCAHYO NIM : 11.11.5420 KELAS : 11-S1TI-11 JURUSAN TEKNIK INFORMATIKA SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN INFORMATIKA DAN KOMPUTER

Lebih terperinci

MENGIDENTIFIKASI dan MENGENDALIAN HAMA WERENG PADA PADI. Oleh : M Mundir BP3KK Nglegok

MENGIDENTIFIKASI dan MENGENDALIAN HAMA WERENG PADA PADI. Oleh : M Mundir BP3KK Nglegok MENGIDENTIFIKASI dan MENGENDALIAN HAMA WERENG PADA PADI Oleh : M Mundir BPKK Nglegok I LATAR BELAKANG Organisme Pengganggu Tanaman (OPT) adalah semua organisme yang menggangu pertumbuhan tanaman pokok

Lebih terperinci

Oleh Administrator Kamis, 07 November :05 - Terakhir Diupdate Kamis, 07 November :09

Oleh Administrator Kamis, 07 November :05 - Terakhir Diupdate Kamis, 07 November :09 Tanaman tomat (Lycopersicon lycopersicum L.) termasuk famili Solanaceae dan merupakan salah satu komoditas sayuran yang sangat potensial untuk dikembangkan. Tanaman ini dapat ditanam secara luas di dataran

Lebih terperinci

1 LAYANAN KONSULTASI PADI - TADAH HUJAN Individu petani

1 LAYANAN KONSULTASI PADI - TADAH HUJAN Individu petani 1 LAYANAN KONSULTASI PADI - TADAH HUJAN Pilih kondisi lahan sawah Anda: O Irigasi O Tadah hujan O Rawa pasang surut Apakah rekomendasi pemupukan yang diperlukan akan digunakan untuk: O lahan sawah individu

Lebih terperinci

serum medium koloni Corynebacterium diphtheria tampak putih keabuabuan, spesimenklinis (Joklik WK, Willett HP, Amos DB, Wilfert CM, 1988)

serum medium koloni Corynebacterium diphtheria tampak putih keabuabuan, spesimenklinis (Joklik WK, Willett HP, Amos DB, Wilfert CM, 1988) anaerobic fakultatif. Meskipun demikian, Corynebacterium diphtheria tumbuh lebih bagus dalam keadaan aerobik. Pada Loeffler coagulated serum medium koloni Corynebacterium diphtheria tampak putih keabuabuan,

Lebih terperinci

TATA CARA PENELTIAN. A. Tempat dan Waktu Penelitian. Penelitian dilakukan lahan percobaan Fakultas Pertanian Universitas

TATA CARA PENELTIAN. A. Tempat dan Waktu Penelitian. Penelitian dilakukan lahan percobaan Fakultas Pertanian Universitas III. TATA CARA PENELTIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian dilakukan lahan percobaan Fakultas Pertanian Universitas Muhammadiyah Yogyakarta. Penelitian telah dilaksanakan pada Bulan Juli 2016 November

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 4 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Deskripsi Kacang Hijau Kacang hijau (Vigna radiata L.) merupakan salah satu komoditas tanaman kacang-kacangan yang banyak dikonsumsi rakyat Indonesia. Kacang hijau termasuk

Lebih terperinci

PUPUK DAN PEMUPUKAN PADA BUDIDAYA CABAI PUSAT PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN HORTIKULTURA

PUPUK DAN PEMUPUKAN PADA BUDIDAYA CABAI PUSAT PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN HORTIKULTURA PUPUK DAN PEMUPUKAN PADA BUDIDAYA CABAI PUSAT PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN HORTIKULTURA UNSUR HARA MAKRO UTAMA N P K NITROGEN Phosfat Kalium UNSUR HARA MAKRO SEKUNDER Ca Mg S Kalsium Magnesium Sulfur UNSUR

Lebih terperinci

PEDOMAN TEKNIS BUDIDAYA

PEDOMAN TEKNIS BUDIDAYA MODUL BUDIDAYA PADI Produksi gabah padi di Indonesia rata-rata 4-5 ton/ha. PT. NATURAL NUSANTARA berupaya membantu tercapainya ketahanan pangan nasional melalui peningkatan produksi padi berdasarkan asas

Lebih terperinci

II. TINJAUAN PUSTAKA. Padi (Oryza sativa L.) tergolong ke dalam Famili Poaceae, Sub- family

II. TINJAUAN PUSTAKA. Padi (Oryza sativa L.) tergolong ke dalam Famili Poaceae, Sub- family 4 II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Tanaman Padi Padi (Oryza sativa L.) tergolong ke dalam Famili Poaceae, Sub- family Oryzoideae dan Genus Oryza. Organ tanaman padi terdiri atas organ vegetatif dan organ generatif.

Lebih terperinci

III. BAHAN DAN METODE

III. BAHAN DAN METODE III. BAHAN DAN METODE 3.1. Waktu dan Lokasi Penelitian Penelitian dilaksanakan pada bulan April sampai Agustus 2010. Penelitian dilakukan di lahan percobaan NOSC (Nagrak Organic S.R.I. Center) Desa Cijujung,

Lebih terperinci

PUPUK DAN PEMUPUKAN PADA BUDIDAYA BAWANG MERAH PUSAT PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN HORTIKULTURA

PUPUK DAN PEMUPUKAN PADA BUDIDAYA BAWANG MERAH PUSAT PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN HORTIKULTURA PUPUK DAN PEMUPUKAN PADA BUDIDAYA BAWANG MERAH PUSAT PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN HORTIKULTURA UNSUR HARA MAKRO UTAMA N P K NITROGEN Phosfat Kalium UNSUR HARA MAKRO SEKUNDER Ca Mg S Kalsium Magnesium Sulfur

Lebih terperinci

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN 14 IV. HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1. Kondisi Awal Lahan Bekas Tambang Lahan bekas tambang pasir besi berada di sepanjang pantai selatan desa Ketawangrejo, Kabupaten Purworejo. Timbunan-timbunan pasir yang

Lebih terperinci

PEMBUATAN BAHAN TANAM UNGGUL KAKAO HIBRIDA F1

PEMBUATAN BAHAN TANAM UNGGUL KAKAO HIBRIDA F1 PEMBUATAN BAHAN TANAM UNGGUL KAKAO HIBRIDA F1 Wahyu Asrining Cahyowati, A.Md (PBT Terampil Pelaksana) Balai Besar Perbenihan dan Proteksi Tanaman Perkebunan Surabaya I. Pendahuluan Tanaman kakao merupakan

Lebih terperinci

PRODUCT KNOWLEDGE PEPAYA CALINA IPB 9

PRODUCT KNOWLEDGE PEPAYA CALINA IPB 9 PRODUCT KNOWLEDGE PEPAYA CALINA IPB 9 Benih Inovasi IPB Teknik Penanaman Benih Pepaya - Sebelum benih disemai, rendam dahulu benih selama 24 jam mengunakan air hangat. - Media tanam untuk pembibitan adalah

Lebih terperinci

BUDIDAYA CABAI KERITING DALAM POT. Oleh: YULFINA HAYATI

BUDIDAYA CABAI KERITING DALAM POT. Oleh: YULFINA HAYATI BUDIDAYA CABAI KERITING DALAM POT Oleh: YULFINA HAYATI PENDAHULUAN Tanaman cabai (Capsicum annum) dalam klasifikasi tumbuhan termasuk ke dalam family Solanaceae. Tanaman ini berasal dari Amerika Tengah

Lebih terperinci

BAB III BAHAN DAN METODE. Medan Area yang berlokasi di Jalan Kolam No. 1 Medan Estate, Kecamatan

BAB III BAHAN DAN METODE. Medan Area yang berlokasi di Jalan Kolam No. 1 Medan Estate, Kecamatan BAB III BAHAN DAN METODE 3.1 Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian dilakukan di Kebun Percobaan Fakultas Pertanian Universitas Medan Area yang berlokasi di Jalan Kolam No. 1 Medan Estate, Kecamatan Percut

Lebih terperinci

Teknik Budidaya Kubis Dataran Rendah. Untuk membudidayakan tanaman kubis diperlukan suatu tinjauan syarat

Teknik Budidaya Kubis Dataran Rendah. Untuk membudidayakan tanaman kubis diperlukan suatu tinjauan syarat Teknik Budidaya Kubis Dataran Rendah Oleh : Juwariyah BP3K garum 1. Syarat Tumbuh Untuk membudidayakan tanaman kubis diperlukan suatu tinjauan syarat tumbuh yang sesuai tanaman ini. Syarat tumbuh tanaman

Lebih terperinci

Pemeliharaan Ideal Pemeliharaan ideal yaitu upaya untuk mempertahankan tujuan dan fungsi taman rumah agar sesuai dengan tujuan dan fungsinya semula.

Pemeliharaan Ideal Pemeliharaan ideal yaitu upaya untuk mempertahankan tujuan dan fungsi taman rumah agar sesuai dengan tujuan dan fungsinya semula. PEMELIHARAAN Dalam proses pembuatan taman pemeliharaan merupakan tahapan yang terakhir, namun tahapan ini merupakan tahapan yang sangat penting dan tidak boleh diabaikan. Keberhasilan pemeliharaan bahkan

Lebih terperinci

HASIL DAN PEMBAHASAN

HASIL DAN PEMBAHASAN HASIL DAN PEMBAHASAN Hasil Kondisi Umum Percobaan studi populasi tanaman terhadap produktivitas dilakukan pada dua kali musim tanam, karena keterbatasan lahan. Pada musim pertama dilakukan penanaman bayam

Lebih terperinci

PEMUPUKAN TANAMAN JAGUNG

PEMUPUKAN TANAMAN JAGUNG PEMUPUKAN TANAMAN JAGUNG A. DEFINISI Pemupukan adalah penambahan satu atau beberapa hara tanaman yang tersedia atau dapat tersedia ke dalam tanah/tanaman untuk dan atau mempertahankan kesuburan tanah yang

Lebih terperinci

I. TATA CARA PENELITIAN. Muhammadiyah Yogyakarta di Desa Tamantirto, Kecamatan Kasihan, Kabupaten

I. TATA CARA PENELITIAN. Muhammadiyah Yogyakarta di Desa Tamantirto, Kecamatan Kasihan, Kabupaten I. TATA CARA PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian dilakukan di Green House Fakultas Pertanian Universitas Muhammadiyah Yogyakarta di Desa Tamantirto, Kecamatan Kasihan, Kabupaten Bantul,

Lebih terperinci

1 LAYANAN KONSULTASI PADI - IRIGASI Individu petani

1 LAYANAN KONSULTASI PADI - IRIGASI Individu petani 1 LAYANAN KONSULTASI PADI - IRIGASI Pilih kondisi lahan sawah Anda: O Irigasi O Tadah hujan O Rawa pasang surut Apakah rekomendasi pemupukan yang diperlukan akan digunakan untuk: O lahan sawah individu

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. termasuk ke dalam kelompok rempah tidak bersubstitusi yang berfungsi sebagai

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. termasuk ke dalam kelompok rempah tidak bersubstitusi yang berfungsi sebagai BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Pengertian Bawang Merah Bawang merah merupakan salah satu komoditas sayuran unggulan yang sejak lama telah diusahakan oleh petani secara intensif. Komoditas sayuran ini termasuk

Lebih terperinci

BAB III TATA PELAKSANAAN TUGAS AKHIR A. Tempat Pelaksanaan Tugas akhir Pelaksanaan Tugas Akhir dilaksanakan pada lahan yang bertempat pada Di Dusun

BAB III TATA PELAKSANAAN TUGAS AKHIR A. Tempat Pelaksanaan Tugas akhir Pelaksanaan Tugas Akhir dilaksanakan pada lahan yang bertempat pada Di Dusun 16 BAB III TATA PELAKSANAAN TUGAS AKHIR A. Tempat Pelaksanaan Tugas akhir Pelaksanaan Tugas Akhir dilaksanakan pada lahan yang bertempat pada Di Dusun Kwojo Wetan Rt 15 Rw 3 Desa Jembungan Kecamatan Banyudono

Lebih terperinci

MEMUPUK TANAMAN JAGUNG

MEMUPUK TANAMAN JAGUNG PETUNJUK LAPANGAN (PETLAP) MEMUPUK TANAMAN JAGUNG Disusun Oleh : Yoni Hudawan, S.Pt BADAN PENYULUHAN DAN PENGEMBANGAN SDM PERTANIAN BALAI BESAR PELATIHAN PERTANIAN (BBPP) KETINDAN JAWA TIMUR 2016 MEMUPUK

Lebih terperinci

mencintai, melestarikan dan merawat alam untuk kualitas hidup lebih baik Talaud Lestari

mencintai, melestarikan dan merawat alam untuk kualitas hidup lebih baik Talaud Lestari mencintai, melestarikan dan merawat alam untuk kualitas hidup lebih baik Talaud Lestari Didukung oleh: Talaud Lestari Mencintai, melestarikan dan merawat alam untuk kualitas hidup lebih baik harus segera

Lebih terperinci

BAHAN DAN METODE Waktu dan Tempat Alat dan Bahan Metode Penelitian

BAHAN DAN METODE Waktu dan Tempat Alat dan Bahan Metode Penelitian 10 BAHAN DAN METODE Waktu dan Tempat Percobaan ini dilaksanakan di Kebun Percobaan IPB Cikarawang, Dramaga, Bogor. Sejarah lahan sebelumnya digunakan untuk budidaya padi konvensional, dilanjutkan dua musim

Lebih terperinci

Cara Menanam Cabe di Polybag

Cara Menanam Cabe di Polybag Cabe merupakan buah dan tumbuhan berasal dari anggota genus Capsicum. Buahnya dapat digolongkan sebagai sayuran maupun bumbu, tergantung bagaimana digunakan. Sebagai bumbu, buah cabai yang pedas sangat

Lebih terperinci

Peluang Usaha Budidaya Cabai?

Peluang Usaha Budidaya Cabai? Sambal Aseli Pedasnya Peluang Usaha Budidaya Cabai? Tanaman cabai dapat tumbuh di wilayah Indonesia dari dataran rendah sampai dataran tinggi. Peluang pasar besar dan luas dengan rata-rata konsumsi cabai

Lebih terperinci

PEMELIHARAAN TANAMAN BAWANG MERAH

PEMELIHARAAN TANAMAN BAWANG MERAH PEMELIHARAAN TANAMAN BAWANG MERAH Oleh : Juwariyah BP3K Garum Indikator Keberhasilan : Setelah selesai mempelajari pokok bahasan ini peserta diharapkan mampu : a. Menjelaskan kembali penyulaman tanaman

Lebih terperinci

VI. HASIL DAN PEMBAHASAN

VI. HASIL DAN PEMBAHASAN VI. HASIL DAN PEMBAHASAN 6.1. Risiko Produksi Fluktuasi yang terjadi pada suatu usaha, baik fluktuasi hasil produksi, harga dan jumlah permintaan yang berada dibawah standar yang ditetapkan merupakan indikasi

Lebih terperinci

PENDAHULUAN. Eli Korlina PENDEKATAN PHT

PENDAHULUAN. Eli Korlina PENDEKATAN PHT PENDAHULUAN Eli Korlina Salah satu masalah dalam usahatani bawang putih adalah gangguan hama dan penyakit. Keberadaan hama dan penyakit dalam usahatani mendorong petani untuk menggu-nakan pestisida pada

Lebih terperinci

Oleh Kiki Yolanda,SP Jumat, 29 November :13 - Terakhir Diupdate Jumat, 29 November :27

Oleh Kiki Yolanda,SP Jumat, 29 November :13 - Terakhir Diupdate Jumat, 29 November :27 Lada (Piper nigrum L.) merupakan tanaman rempah yang menjadi komoditas ekspor penting di Indonesia. Propinsi Kepulauan Bangka Belitung menjadi salah satu sentra produksi utama lada di Indonesia dan dikenal

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. Padi merupakan bahan makanan yang menghasilkan beras. Bahan makanan

I. PENDAHULUAN. Padi merupakan bahan makanan yang menghasilkan beras. Bahan makanan I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Padi merupakan bahan makanan yang menghasilkan beras. Bahan makanan ini merupakan makanan pokok bagi sebagian besar penduduk Indonesia. Padi adalah salah satu bahan makanan

Lebih terperinci

BAHAN DAN METODE. Tempat dan Waktu Penelitian

BAHAN DAN METODE. Tempat dan Waktu Penelitian 12 BAHAN DAN METODE Tempat dan Waktu Penelitian Percobaan dilakukan di Desa Dukuh Asem, Kecamatan Majalengka, Kabupaten Majalengka pada tanggal20 April sampai dengan 2 Juli 2012. Lokasi percobaan terletak

Lebih terperinci

BAHAN DAN METODE. Tempat dan Waktu. Bahan dan Alat

BAHAN DAN METODE. Tempat dan Waktu. Bahan dan Alat 10 BAHAN DAN METODE Tempat dan Waktu Percobaan dilakukan di lahan sawah Desa Situgede, Kecamatan Dramaga, Kabupaten Bogor dengan jenis tanah latosol. Lokasi sawah berada pada ketinggian tempat 230 meter

Lebih terperinci

I. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di Politeknik Negeri Lampung, Bandar Lampung.

I. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di Politeknik Negeri Lampung, Bandar Lampung. I. BAHAN DAN METODE 3.1 Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di Politeknik Negeri Lampung, Bandar Lampung. Waktu penelitian dilaksanakan sejak bulan Mei 2010 sampai dengan panen sekitar

Lebih terperinci

I. Ordo Hemiptera ( bersayap setengah )

I. Ordo Hemiptera ( bersayap setengah ) Tugas Pengendalian Hama Terpadu Harry Sugestiadi / 0806132041 I. Ordo Hemiptera ( bersayap setengah ) Ciri-ciri dari Ordo Hemiptera yaitu : Tipe mulut menusuk menghisap Mempunyai dua pasang sayap, tebal

Lebih terperinci

KUISIONER WAWANCARA PETANI PENGELOLAAN TANAMAN DAN ORGANISME PENGGANGGU TANAMAN (OPT) LADA DI BANGKA

KUISIONER WAWANCARA PETANI PENGELOLAAN TANAMAN DAN ORGANISME PENGGANGGU TANAMAN (OPT) LADA DI BANGKA 38 LAMPIRAN Lampiran 1 KUISIONER WAWANCARA PETANI PENGELOLAAN TANAMAN DAN ORGANISME PENGGANGGU TANAMAN (OPT) LADA DI BANGKA Kabupaten : Bangka/Bateng Pewawancara :. Kecamatan :. Tgl. Wawancara :.. Desa

Lebih terperinci

TATA CARA PENELITIAN. A. Waktu dan Tempat Penelitian. Pengamatan pertumbuhan tanaman kedelai Edamame dilakukan di rumah. B. Bahan dan Alat Penelitian

TATA CARA PENELITIAN. A. Waktu dan Tempat Penelitian. Pengamatan pertumbuhan tanaman kedelai Edamame dilakukan di rumah. B. Bahan dan Alat Penelitian III. TATA CARA PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Pengamatan pertumbuhan tanaman kedelai Edamame dilakukan di rumah kaca Fakultas Pertanian, Universitas Muhammadiyah Yogyakarta pada bulan Januari

Lebih terperinci

STANDAR PROSEDUR OPERASIONAL BUDIDAYA KUNYIT. Mono Rahardjo dan Otih Rostiana

STANDAR PROSEDUR OPERASIONAL BUDIDAYA KUNYIT. Mono Rahardjo dan Otih Rostiana STANDAR PROSEDUR OPERASIONAL BUDIDAYA KUNYIT Mono Rahardjo dan Otih Rostiana PENDAHULUAN Kunyit (Curcuma domestica Val.) merupakan salah satu tanaman obat potensial, selain sebagai bahan baku obat juga

Lebih terperinci

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan pada di lahan sawah milik warga di Desa Candimas

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan pada di lahan sawah milik warga di Desa Candimas 16 III. BAHAN DAN METODE 3.1 Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan pada di lahan sawah milik warga di Desa Candimas Kecamatan Natar Kabupaten Lampung Selatan. Penelitian ini dilakukan

Lebih terperinci

HASIL DAN PEMBAHASAN. Hasil. Kondisi Umum

HASIL DAN PEMBAHASAN. Hasil. Kondisi Umum 14 HASIL DAN PEMBAHASAN Hasil Kondisi Umum Tanaman padi saat berumur 1-3 MST diserang oleh hama keong mas (Pomacea caanaliculata). Hama ini menyerang dengan memakan bagian batang dan daun tanaman yang

Lebih terperinci

BUDIDAYA CABAI PUSAT PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN HORTIKULTURA

BUDIDAYA CABAI PUSAT PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN HORTIKULTURA BUDIDAYA CABAI PUSAT PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN HORTIKULTURA 1. PERENCANAAN TANAM 1. Pemilihan lokasi tanam 2. Sistem tanam 3. Pola tanam 4. Waktu tanam 5. Pemilihan varietas Perencanaan Persyaratan Tumbuh

Lebih terperinci

Menanam Laba Dari Usaha Budidaya Kedelai

Menanam Laba Dari Usaha Budidaya Kedelai Menanam Laba Dari Usaha Budidaya Kedelai Sebagai salah satu tanaman penghasil protein nabati, kebutuhan kedelai di tingkat lokal maupun nasional masih cenderung sangat tinggi. Bahkan sekarang ini kedelai

Lebih terperinci

V. HASIL DAN PEMBAHASAN

V. HASIL DAN PEMBAHASAN V. HASIL DAN PEMBAHASAN Analisis hasil penelitian mengenai Analisis Kelayakan Usahatani Kedelai Menggunakan Inokulan di Desa Gedangan, Kecamatan Wirosari, Kabupaten Grobogan, Provinsi Jawa Tengah meliputi

Lebih terperinci

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN IV. HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1. Laju Dekomposisi Jerami Padi pada Plot dengan Jarak Pematang 4 meter dan 8 meter Laju dekomposisi jerami padi pada plot dengan jarak pematang 4 m dan 8 m disajikan pada Tabel

Lebih terperinci

BAHAN DAN METODE. Waktu dan Tempat

BAHAN DAN METODE. Waktu dan Tempat BAHAN DAN METODE Waktu dan Tempat Penelitian dilakukan di Desa Banyu Urip, Kecamatan Tanjung Lago, Kabupaten Banyuasin, Provinsi Sumatera Selatan, dari bulan Juni sampai bulan Oktober 2011. Alat dan Bahan

Lebih terperinci