PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN/INFLASI : KOTA YOGYAKARTA BULAN FEBRUARI 2012 MENGALAMI INFLASI SEBESAR 0,10 PERSEN

Transkripsi

1 1 BPS PROVINSI D.I. YOGYAKARTA No. 26/07/34/Th.XII, 02 Agustus 20 No. 11/03/34/Th.XIV, 1 Maret PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN/INFLASI : KOTA YOGYAKARTA BULAN FEBRUARI MENGALAMI INFLASI SEBESAR 0,10 PERSEN Kota Yogyakarta pada bulan Februari mengalami inflasi sebesar 0,10 persen. Inflasi ini disebabkan adanya kenaikan harga-harga yang ditunjukkan oleh berubahnya angka indeks harga konsumen. Semua kelompok pengeluaran mengalami kenaikan indeks kecuali kelompok bahan makanan yang turun sebesar 0,77 persen. Kelompok makanan jadi, minuman, rokok & tembakau naik 0,26 persen; kelompok perumahan, air, listrik, gas & bahan bakar naik 0,20 persen; kelompok sandang naik 1,33 persen; kelompok kesehatan naik 0,26 persen, kelompok pendidikan, rekreasi dan olahraga naik 0,40 persen dan kelompok transpor, komunikasi dan jasa keuangan naik sebesar 0,06 persen. Dari 66 kota yang dihitung angka inflasinya pada bulan Februari, 40 kota mengalami inflasi dan 26 kota IHK lainnya mengalami deflasi. Inflasi tertinggi terjadi di kota Mataram yaitu sebesar 1,73 persen, sedangkan inflasi terendah yaitu 0,03 persen dialami kota Tangerang. Sebaliknya deflasi terbesar terjadi di kota Jambi sebesar -1,29 persen dan deflasi terkecil dialami kota Palu sebesar -0,04 persen Laju inflasi tahun kalender ( Februari terhadap Desember 2011 ) sebesar 0,35 persen. Sedangkan laju inflasi year on year ( Februari terhadap Februari 2011 ) sebesar 3,28 persen. A. PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN Gejolak ekonomi global berupa naiknya harga emas di pasaran internasional, mampu mendongkrak inflasi di beberapa wilayah di Indonesia, tanpa kecuali kota Yogyakarta. Kebijakan pemerintah berkaitan dengan BBM yang dikeluarkan di akhir bulan Februari sedikit banyak ikut mewarnai tingkat perekonomian wilayah ini. Sebaliknya faktor cuaca/musim yang kurang menentu, justru dapat menahan laju inflasi. Indikasi ini tercermin dari hasil pemantauan harga-harga yang dilakukan oleh Badan Pusat Statistik yang menunjukkan bahwa selama bulan Februari, kota Yogyakarta mengalami inflasi sebesar 0,10 persen dengan angka indeks 130,57 relatif lebih tinggi bila dibandingkan dengan keadaan indeks pada bulan Desember 2011 yang mencapai angka indeks 130,44. Sehingga laju inflasi pada tahun kalender 2011 (Februari terhadap Desember 2011 ) menjadi 0,35 persen. Berita Resmi Statistik Provinsi D.I. Yogyakarta No.11/03/34/Th.XIV, 1 Maret 1

2 Dari tujuh kelompok pengeluaran konsumsi yang dihitung Indeks Harga Konsumen (IHK) nya, semua kelompok pengeluaran mengalami kenaikan angka indeks, kecuali kelompok bahan makanan yang mengalami penurunan sebesar 0,77 persen. Kelompok pengeluaran yang mengalami kenaikan angka indeks yaitu kelompok makanan jadi, minuman, rokok & tembakau naik 0,26 persen; kelompok perumahan, air, listrik, gas & bahan bakar naik 0,20 persen; kelompok sandang naik 1,33 persen; kelompok kesehatan naik 0,26 persen; kelompok pendidikan, rekreasi dan olah raga naik 0,40 persen dan kelompok transpor, komunikasi dan jasa keuangan naik sebesar 0,06 persen. Komoditas yang mengalami kenaikan harga sehingga memberikan andil positif diantaranya : emas perhiasan naik 3,56 persen dengan memberikan andil sebesar 0,06 persen; beras naik 0,90 persen dengan memberikan andil sebesar 0,04 persen; nangka muda naik 59,61 persen dengan memberi andil 0,03 persen; bimbingan belajar, semangka, bawang merah, telur ayam ras, rokok kretek filter, terong panjang dan cabe rawit masing-masing naik 7,85 persen, 34,20 persen, 11,33 persen, 2,32 persen, 1,07 persen, 26,48 persen dan 18,58 persen dengan memberikan andil sebesar masing-masing sebesar 0,02 persen. Sebaliknya komoditas yang mengalami penurunan harga sehingga menghambat laju inflasi diantaranya ialah cabe merah turun sebesar 40,34 persen dengan memberikan andil 0,11 persen; bayam turun 22,69 persen dengan memberi andil sebesar -0,05 persen; tomat sayur turun 35,06 persen dengan memberi andil sebesar -0,04 persen; sawi hijau, wortel dan minyak goreng masing-masing turun 29,14 persen, 17,15 persen dan 3,09 persen dengan memberikan andil masing-masing -0,03 persen; kangkung, daging ayam ras dan tomat buah masing-masing turun 20,47 persen, 1,59 persen dan 30,73 persen dengan memberikan andil masing-masing -0,02 persen; kentang, labu siam/jipang dan pepaya masing-masing turun, 4,20 persen, 11,37 persen dan 1,85 persen dengan memberikan andil masing-masing sebesar -0,01 persen. Gambar 1 Perkembangan Inflasi Kota Yogyakarta dan Nasional, Februari 2011 Februari 2 1,5 1 0,5 0-0,5-1 0,90 0,93 0,76 0,55 0,56 0,34 0,13 0,21 0,13 0,67 0,27 0,63 0,04 0,10 0,48 0,10 0,12 0,26 0,19 0,33 0,25 Feb-11 Mar Apr Mei-11 Juni'11 Juli'11 Agust'11 Sept'11 Okt'11 Nop'11 Des'11 Jan'12 Feb-12-0,32-0,28-0,11-0,31 Yogyakarta Nasional 2 Berita Resmi Statistik Provinsi D.I. Yogyakarta No.11/03/34/Th.XIV, 1 Maret

3 Tabel 1 Sumbangan Inflasi Kelompok Pengeluaran terhadap Inflasi Kota Yogyakarta Bulan Februari Kelompok Pengeluaran Persentase Sumbangan Inflasi [1] [2] Umum 1. Bahan Makanan 2. Makanan Jadi, Minuman,Rokok & Tembakau 3. Perumahan, Air, Listrik, Gas & Bahan Bakar 4. Sandang 5. Kesehatan 6. Pendidikan, Rekreasi dan Olahraga 7. Transpor, Komunikasi dan Jasa Keuangan 0,10-0,14 0,05 0,06 0,07 0,01 0,04 0,01 Tabel 2 IHK dan Laju Inflasi Kota Yogyakarta Februari dan Tahun ke Tahun menurut Kelompok Pengeluaran Kelompok Pengeluaran Des 2011 I H K ( 2007=100 ) Feb 2011 Jan Feb Inflasi Februari *) Laju Inflasi Tahun **) Laju Inflasi Tahun ke Tahun ***) (1) (2) (3) (5) (6) (7) (8) Umum , ,57 0,10 0,35 3,28 1. Bahan Makanan , ,75-0,77-0,16 1,89 2. Makanan Jadi, Minuman, Rokok, dan Tembakau , ,50 0,26 0,41 4,73 3. Perumahan , ,20 0,20 0,47 2,72 4. Sandang , ,67 1,33 0,89 10,25 5. Kesehatan , ,44 0,26 0,41 3,22 6. Pendidikan, Rekreasi, dan Olah Raga , ,93 0,40 0,42 1,97 7. Transpor dan Komunikasi , ,76 0,06 0,43 2,39 *) Persentase perubahan IHK Februari terhadap bulan Januari **) Persentase perubahan IHK Februari terhadap bulan Desember 2011 ***) Persentase perubahan IHK Februari terhadap bulan Februari 2011 Berita Resmi Statistik Provinsi D.I. Yogyakarta No.11/03/34/Th.XIV, 1 Maret 3

4 Gambar 2 Laju Inflasi Kota Yogyakarta Tahun Kalender menurut Kelompok Pengeluaran P e r s e n ,35-0,16 0,41 0,47 0,89 0,41 0,42 0, Umum Bahan Makanan Mak. Jadi,Min, Rok & Temb Perumahan Sandang Kesehatan Pendidikan Transpor, Komunikasi, dan Jasa Keuangan B. PERUBAHAN INDEKS HARGA DI KOTA YOGYAKARTA MENURUT KELOMPOK PENGELUARAN 1. Bahan Makanan Pada bulan ini kelompok bahan makanan mengalami penurunan angka indeks sebesar 0,77 persen sehingga besaran angka indeks menjadi 153,75 relatif lebih rendah dari bulan sebelumnya yang mencapai 154,94. Dari 11 sub kelompok pengeluaran yang ada, tercatat enam sub kelompok mengalami kenaikan angka indeks dan lima sub kelompok mengalami penurunan. Sub kelompok pengeluaran yang mengalami kenaikan angka indeks yaitu : sub kelompok padi-padian, umbi-umbian dan hasilnya naik 0,67 persen; sub kelompok ikan diawetkan naik sebesar 0,07 persen; sub kelompok telur, susu dan hasil-hasilnya naik 1,32 persen; sub kelompok kacang-kacangan naik 0,11 persen; sub kelompok buah-buahan naik 1,61 persen dan sub kelompok bahan makanan lainnya naik sebesar 0,40 persen. Sebaliknya sub kelompok yang mengalami penurunan sehingga menghambat laju inflasi yaitu sub kelompok daging dan hasilhasilnya turun 0,17 persen; sub kelompok ikan segar turun 0,24 persen; sub kelompok sayur-sayuran turun 7,80 persen; sub kelompok bumbu-bumbuan turun 6,33 persen dan sub kelompok lemak dan minyak turun sebesar 2,56 persen. Beberapa komoditas bahan makanan yang mengalami kenaikan harga sehingga memberikan andil positif antara lain : beras naik 0,90 persen dengan memberikan andil sebesar 0,04 persen; nangka muda naik 59,61 persen dengan memberikan andil sebesar 0,03 persen; semangka, bawang merah, telur ayam ras, terong panjang dan cabe rawit masing-masing naik 34,20 persen, 11,33 persen, 2,32 persen, 26,48 persen dan 18,58 persen dengan memberikan andil sebesar masing-masing sebesar 0,02 persen; kacang panjang, pisang, jeruk dan buncis masing-masing naik 17,41 persen, 4,00 persen, 1,73 persen dan 13,75 persen dengan memberikan andil sebesar masing-masing 4 Berita Resmi Statistik Provinsi D.I. Yogyakarta No.11/03/34/Th.XIV, 1 Maret

5 sebesar 0,01 persen. Sebaliknya komoditas yang mengalami penurunan harga pada kelompok ini sehingga menghambat lajunya angka inflasi antara lain : cabe merah turun sebesar 40,34 persen dengan memberikan andil 0,11 persen; bayam turun 22,69 persen dengan memberi andil sebesar -0,05 persen; tomat sayur turun 35,06 persen dengan memberi andil sebesar -0,04 persen; sawi hijau, wortel dan minyak goreng masing-masing turun 29,14 persen, 17,15 persen dan 3,09 persen dengan memberikan andil masing-masing -0,03 persen; kangkung, daging ayam ras dan tomat buah masing-masing turun 20,47 persen, 1,59 persen dan 30,73 persen dengan memberikan andil masing-masing -0,02 persen; kentang, labu siam/jipang dan pepaya masingmasing turun, 4,20 persen, 11,37 persen dan 1,85 persen dengan memberikan andil masingmasing sebesar -0,01 persen. 2. Makanan Jadi, Minuman, Rokok dan Tembakau Pada bulan Februari kelompok makanan jadi, minuman, rokok dan tembakau mengalami inflasi sebesar 0,26 persen. Angka indeks pada bulan ini sebesar 136,50 lebih tinggi dibanding angka indeks pada bulan sebelumnya yaitu sebesar 136,15. Dari tiga sub kelompok pengeluaran pada kelompok ini, dua sub kelompok mengalami kenaikan angka indeks, yaitu sub kelompok minuman yang tidak beralkohol naik 0,69 persen dan sub kelompok tembakau dan minuman beralkohol naik sebesar 1,03 persen. Sedangkan sub kelompok makanan jadi pada bulan ini relatif tidak mengalami perubahan angka indeks. Komoditas yang mengalami kenaikan harga sehingga memberikan andil positif terhadap angka inflasi antara lain : rokok kretek filter naik 1,07 persen dengan memberikan andil sebesar 0,02 persen; rokok kretek, minuman ringan dan gula pasir masing-masing naik 0,87 persen, 4,00 persen dan 0,54 persen dengan memberikan andil sebesar 0,01 persen. 3. Perumahan, Air, Listrik, Gas & Bahan Bakar Pada bulan ini kelompok perumahan, air, listrik, gas dan bahan bakar mengalami inflasi sebesar 0,20 persen dengan angka indeks 129,20, lebih tinggi dari bulan sebelumnya yang mencapai 128,94. Dari 4 sub kelompok pengeluaran yang ada, tiga sub kelompok mengalami kenaikan angka indeks, yaitu sub kelompok biaya tempat tinggal naik sebesar 0,28 persen, sub kelompok perlengkapan rumahtangga dan sub kelompok penyelenggaraan rumahtangga masing-masing naik sebesar 0,43 persen dan 0,08 persen. Sedangkan sub kelompok bahan bakar, penerangan dan air relatif sama dengan bulan sebelumnya. Beberapa komoditas yang mengalami kenaikan harga serta memberikan andil positif di antaranya : cat tembok dan keramik masing-masing naik 3,33 persen dan 3,15 persen dengan memberikan andil 0,01 persen; genteng, papan, batu bata/batu tela, kasur dan besi beton masing-masing naik 1,29 persen, 3,53 persen, 0,49 persen, 3,11 persen dan 0,41 persen. Sebaliknya komoditas yang mengalami penurunan harga sehingga memberikan andil negatif diantaranya : sabun cair/cuci piring, mesin cuci dan sabun cream detergen masing-masing turun sebesar 0,49 persen, 0,25 persen dan 0,28 persen. Berita Resmi Statistik Provinsi D.I. Yogyakarta No.11/03/34/Th.XIV, 1 Maret 5

6 4. Sandang Kelompok sandang pada bulan Februari mengalami inflasi sebesar 1,33 persen dengan angka indeks sebesar 138,67 lebih tinggi dari angka indeks bulan lalu yang tercatat sebesar 136,85. Kenaikan angka indeks ini disebabkan oleh naiknya angka indeks pada semua sub kelompok pengeluaran. Sub kelompok sandang laki-laki naik sebesar 0,60 persen, sub kelompok sandang wanita naik 0,10 persen, sub kelompok sandang anak-anak naik sebesar 0,32 persen dan sub kelompok barang pribadi dan sandang lain naik sebesar 2,94 persen. Beberapa jenis barang dan jasa yang mengalami kenaikan harga pada kelompok ini antara lain emas perhiasan naik 3,56 persen dengan memberikan andil sebesar 0,06 persen; sepatu pria dewasa, kemeja panjang katun pria dewasa, kaos oblong, seragam sekolah anak, tas tangan wanita dan jas hujan masing-masing naik 2,40 persen, 1,03 persen, 1,56 persen, 1,04 persen, 2,33 persen dan 3,82 persen. Sebaliknya jenis barang dan jasa yang mengalami penurunan antara lain : kemeja pendek katun pria dewasa turun sebesar 1,08 persen. 5. Kesehatan Kelompok kesehatan pada bulan Februari ini mengalami perubahan angka indeks sebesar 0,26 persen. Angka indeks kelompok ini tercacat 121,44 sedikit lebih tinggi dibanding angka indeks bulan Januari yang mencapai 121,13. Dari empat sub kelompok pengeluaran pada kelompok ini, tiga sub kelompok mengalami kenaikan angka indeks, yaitu sub kelompok jasa kesehatan naik 0,18 persen, sub kelompok obat-obatan naik sebesar 0,12 persen dan sub kelompok perawatan jasmani dan kosmetika naik 0,56 persen. Sedangkan dan sub kelompok jasa perawatan jasmani pada bulan ini relatif sama dengan bulan sebelumnya. Beberapa komoditas yang mengalami kenaikan harga pada kelompok ini diantaranya : pasta gigi, ongkos bidan, sabun mandi, biaya check up dan sikat gigi masing-masing naik sebesar 1,01 persen, 1,11 persen, 0,71 persen, 2,69 persen dan 5,24 persen. 6. Pendidikan, Rekreasi, dan Olahraga Kelompok pendidikan, rekreasi, dan olah raga pada bulan Februari mengalami kenaikan angka indeks sebesar 0,40 persen. Angka indeks pada bulan ini sebesar 121,93 relatif lebih tinggi dari bulan sebelumnya yang mencapai besaran 121,44. Pada kelompok ini empat sub kelompok pengeluaran mengalami kenaikan angka indeks yaitu sub kelompok kursus-kursus/pelatihan naik sebesar 5,51 persen, sub kelompok perlengkapan/peralatan pendidikan naik sebesar 0,68 persen, sub kelompok rekreasi naik sebesar 0,37 persen dan sub kelompok olahraga naik 0,27 persen, sedangkan sub kelompok pendidikan relatif stabil tidak mengalami perubahan angka indeks. Beberapa komoditas yang mengalami kenaikan harga pada bulan Februari antara lain : bimbingan belajar naik sebesar 7,85 persen dengan memberikan andil sebesar 0,02 persen; biaya rekreasi naik 139 persen dengan memberikan andil sebesar 0,01 persen; laptop/notebook, buku tulis bergaris dan pensil hitam masing-masing naik sebesar 2,05 persen, 2,11 persen dan 2,88 persen. Sebaliknya komoditas yang mengalami penurunan harga diantaranya personal komputer/desktop, flash disk dan televisi berwarna masing-masing turun sebesar 1,45 persen, 15,35 persen dan 0,16 persen. 6 Berita Resmi Statistik Provinsi D.I. Yogyakarta No.11/03/34/Th.XIV, 1 Maret

7 7. Transportasi, Komunikasi dan Jasa Keuangan Angka Indeks Harga Konsumen kelompok transportasi, komunikasi dan jasa keuangan pada bulan Februari tercatat sebesar 110,76 atau mengalami kenaikan angka indeks sebesar 0,06 persen dibanding bulan sebelumnya yang mencapai angka 110,69. Dari hasil penghitungan selama bulan Februari, tiga sub kelompok pengeluaran mengalami kenaikan angka indeks yaitu sub kelompok transpor, sub kelompok komunikasi dan pengiriman dan sub kelompok sarana dan penunjang transpor masing-masing naik sebesar 0,08 persen, 0,01 persen dan 0,08 persen. Sedangkan sub kelompok jasa keuangan relatif tidak mengalami perubahan angka indeks. Komoditas yang mengalami kenaikan harga sehingga mendongkrak inflasi pada kelompok ini antara lain : bensin ( pertamax ) naik 0,20 persen, tarif sewa becak naik sebesar 1,91 persen, ban luar mobil dan telepon seluler masing-masing naik sebesar 2,74 persen dan 0,16 persen. Sebaliknya komoditas yang mengalami penurunan harga sehingga menghambat laju inflasi pada kelompok ini diantaranya sepeda turun sebesar 0,20 persen. C. PERBANDINGAN INFLASI KOTA YOGYAKARTA DENGAN KOTA LAIN DI INDONESIA DAN NASIONAL Pada bulan Februari dari 66 kota yang dihitung Indeks Harga Konsumennya, 40 kota mengalami inflasi dan 26 kota IHK lainnya deflasi. Kota yang mengalami inflasi tertinggi yaitu kota Mataram dengan inflasi sebesar 1,73 persen, sedangkan inflasi terendah yaitu sebesar 0,03 persen terjadi di kota Tangerang. Sebaliknya kota yang mengalami deflasi terbesar adalah kota Jambi sebesar 1,29 persen, sedangkan kota Palu mengalami deflasi terendah sebesar 0,04 persen. Di wilayah Sumatera, dari 16 kota yang dihitung IHKnya, seluruh kota mengalami deflasi. Deflasi terbesar dialami kota Jambi sebesar 1,29 persen dan deflasi terendah terkecil di kota Bandar Lampung yaitu 0,11 persen. Di pulau Jawa, dari 23 kota IHK, 19 kota mengalami inflasi sebaliknya 4 kota mengalami deflasi. Kota Purwokerto tercatat mengalami inflasi tertinggi yaitu sebesar 0,56 persen dan inflasi terendah sebesar 0,03 persen terjadi di kota Tangerang. Sebaliknya kota yang mengalami deflasi terbesar adalah kota Cirebon sebesar 0,24 persen dan deflasi terkecil dialami kota Bandung sebesar 0,05 persen. Untuk wilayah Kalimantan, kota Pontianak mengalami inflasi tertinggi sebesar 1,70 persen dan inflasi terendah terjadi di kota Sampit sebesar 0,16 persen. Deflasi terbesar di Kalimantan dialami kota Banjarmasin sebesar 0,31 persen dan deflasi terkecil terjadi di kota Balikpapan yaitu 0,09 persen. Kota-kota lain di wilayah luar Jawa, Sumatera dan Kalimantan, inflasi tertinggi terjadi di kota Mataram yaitu sebesar 1,73 persen dan inflasi terendah dialami kota Maumere sebesar 0,09 persen. Sebaliknya kota Manukwari mengalami deflasi terbesar yaitu 0,75 persen dan deflasi terkecil dialami kota Palu sebesar 0,04 persen. Berita Resmi Statistik Provinsi D.I. Yogyakarta No.11/03/34/Th.XIV, 1 Maret 7

8 Tabel 3 Indeks Harga Konsumen Kota Yogyakarta bulan Januari dan Februari, Perubahannya serta Sumbangan Inflasi (2007=100) KODE KELOMPOK / SUB KELOMPOK Januari IHK Februari Inflasi Februari (%) ANDIL INFLASI [1] [2] [3] [4] [5] [6] UMUM ,57 0,10 0, BAHAN MAKANAN ,75-0,77-0, Padi-padian,umbi2-an & hasilnya ,60 0,67 0, Daging dan hasil-hasilnya ,10-0,17 0, Ikan Segar ,19-0,24 0, Ikan Diawetkan ,72 0,07 0, Telur,susu,dan hasil-hasilnya ,51 1,32 0, Sayur-sayuran ,82-7,80-0, Kacang-kacangan ,18 0,11 0, Buah-buahan ,97 1,61 0, Bumbu-bumbuan ,29-6,33-0, Lemak dan minyak ,38-2,56-0, Bahan makanan lainnya ,21 0,40 0, MAKANAN JADI, MINUMAN, ROKOK & TEMBAKAU ,50 0,26 0, Makanan jadi ,15 0,00 0, Minuman yang tdk beralkohol ,66 0,69 0, Tembakau dan minuman beralkohol ,61 1,03 0, PERUMAHAN ,20 0,20 0, Biaya tempat tinggal ,75 0,28 0, Bh.bakar,penerangan dan air ,62 0,00 0, Perlengkapan Rumahtangga ,35 0,43 0, Penyelenggaraan Rumahtangga ,17 0,08 0, SANDANG ,67 1,33 0, Sandang laki-laki ,40 0,60 0, Sandang wanita ,14 0,10 0, Sandang anak-anak ,47 0,32 0, Barang pribadi dan lainnya ,06 2,94 0, KESEHATAN ,44 0,26 0, Jasa kesehatan ,33 0,18 0, Obat-obatan ,54 0,12 0, Jasa Perawatan Jasmani ,16 0,00 0, Perawatan jasmani & kosmetika ,47 0,56 0, PENDIDIKAN,REKREASI,OLAH RAGA ,93 0,40 0, Jasa Pendidikan ,88 0,00 0, Kursus-kursus/Pelatihan ,39 5,51 0, Perlengkapan/peralatan pendidikan ,37 0,68 0, Rekreasi ,09 0,37 0, Olahraga ,42 0,27 0, TRANSPOR, KOMUNIKASI & JASA KEUANGAN ,76 0,06 0, Transpor ,61 0,08 0, Komunikasi dan pengiriman ,23 0,01 0, Sarana & penunjang transport ,48 0,08 0, Jasa Keuangan ,99 0,00 0,00 8 Berita Resmi Statistik Provinsi D.I. Yogyakarta No.11/03/34/Th.XIV, 1 Maret

9 Tabel 4 Perbandingan Indeks Harga Konsumen dan Inflasi Februari untuk 66 Kota No. KOTA IHK Inflasi No. KOTA IHK Inflasi (1) (2) (3) (4) (1) (2) (3) (4) 1 BANDA ACEH 126,80-0,28 35 MADIUN 134,11 0,36 2 LHOKSEUMAWE 133,86-0,35 36 SURABAYA 130,19 0,25 3 SIBOLGA 137,87-1,23 37 SERANG 134,85 0,10 4 PEMATANG SIANTAR 135,50-0,83 38 TANGERANG 131,59 0,03 5 MEDAN 131,23-0,82 39 CILEGON 129,63 0,10 6 PADANG SIDEMPUAN 132,99-0,20 40 DENPASAR 132,47 0,63 7 PADANG 134,09-0,90 41 MATARAM 145,51 1,73 8 PEKAN BARU 130,24-0,58 42 BIMA 143,32 0,54 9 DUMAI 133,75-0,62 43 MAUMERE 147,04 0,09 10 JAMBI 133,21-1,29 44 KUPANG 139,41 0,21 11 PALEMBANG 129,56-0,44 45 PONTIANAK 140,87 1,70 12 BENGKULU 136,12-0,90 46 SINGKAWANG 137,97 1,00 13 BANDAR LAMPUNG 141,98-0,11 47 SAMPIT 134,11 0,16 14 PANGKAL PINANG 142,09-1,08 48 PALANGKA RAYA 138,94-0,21 15 BATAM 125,33-0,46 49 BANJARMASIN 138,92-0,31 16 TANJUNG PINANG 131,04-0,31 50 BALIKPAPAN 138,02-0,09 17 JAKARTA 128,63 0,17 51 SAMARINDA 140,62 0,40 18 BOGOR 130,35 0,18 52 TARAKAN 154,51 0,92 19 SUKABUMI 131,62 0,14 53 MANADO 126,69 0,60 20 BANDUNG 125,07-0,05 54 PALU 135,00-0,04 21 CIREBON 134,84-0,24 55 WATAMPONE 146,67 1,36 22 BEKASI 128,98-0,14 56 MAKASSAR 131,10 0,35 23 DEPOK 129,05 0,10 57 PAREPARE 131,00 0,21 24 TASIKMALAYA 133,79 0,35 58 PALOPO 138,58 0,84 25 PURWOKERTO 129,60 0,56 59 KENDARI 136,98 1,34 26 SURAKARTA 121,35 0,08 60 GORONTALO 135,42 0,70 27 SEMARANG 129,09 0,37 61 MAMUJU 134,76 0,31 28 TEGAL 130,76-0,21 62 AMBON 135,77 1,31 29 YOGYAKARTA 130,57 0,10 63 TERNATE 133,35 0,78 30 JEMBER 130,74 0,27 64 MANOKWARI 141,60-0,75 31 SUMENEP 128,09 0,35 65 SORONG 144,92-0,38 32 KEDIRI 129,28 0,22 66 JAYAPURA 128,23 0,93 33 MALANG 130,49 0,18 34 PROBOLINGGO 134,05 0,46 N A S I O N A L 130,96 0,05 Berita Resmi Statistik Provinsi D.I. Yogyakarta No.11/03/34/Th.XIV, 1 Maret 9