PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN/INFLASI KOTA YOGYAKARTA BULAN JUNI 2007 INFLASI SEBESAR 0,08 PERSEN

Transkripsi

1 BPS PROVINSI D.I. YOGYAKARTA No. 12/07/34/Th. IX, 02 Juli PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN/INFLASI KOTA YOGYAKARTA BULAN JUNI INFLASI SEBESAR 0,08 PERSEN Selama bulan kota Yogyakarta mengalami inflasi sebesar 0,08 persen dengan angka indeks 154,05. Inflasi tahun kalender (Januari ) sebesar 2,04 persen dan inflasi tahun ke tahun (Year on Year) sebesar 7,14 Inflasi yang terjadi pada bulan disebabkan oleh naiknya harga - harga pada lima kelompok pengeluaran yaitu: kelompok makanan jadi, minuman, rokok dan tembakau 0,92 persen, kelompok perumahan 0,42 persen, kelompok kesehatan 0,24 persen, kelompok pendidikan, rekreasi dan olahraga 0,01 persen dan kelompok transportasi dan komunikasi 0,35 Sebaliknya untuk kelompok bahan makanan dan sandang mengalami penurunan angka indeks sebesar 1,40 persen dan 0,24 Komoditi yang memberikan sumbangan positif terhadap inflasi umum kota Yogyakarta antara lain : nasi 0,13 persen; cabe merah 0,08 persen; minyak goreng 0,05 persen; pasir 0,05 persen; sepeda motor 0,04 persen; tarip kontrak rumah 0,04 persen; beras, rokok kretek filter, susu bubuk dan apel masing-masing 0,02 Komoditi yang memberikan andil negatif sehingga menghambat laju inflasi bulan antara lain : telur ayam ras 0,11 persen; bayam 0,08 persen; daging ayam ras 0,08 persen; jeruk 0,07 persen; nangka muda 0,05 persen; bawang putih, pepaya, sawi hijau dan tomat sayur masing-masing 0,03 persen; emas perhiasan 0,02 A. PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN Selama bulan harga bahan kebutuhan pokok di kota Yogyakarta dapat dikatakan relatif stabil atau tidak terjadi kenaikan dan penurunan harga barang dan jasa yang mencolok sehingga angka inflasi cukup rendah yaitu sebesar 0,08 persen dengan angka indeks 154,05. Dari tujuh kelompok pengeluaran konsumsi yang dihitung IHK nya, tercatat lima kelompok pengeluaran mengalami kenaikan angka indeks yaitu: kelompok makanan jadi, minuman, rokok dan tembakau naik 0,92 persen, kelompok perumahan 0,42 persen, kelompok kesehatan 0,24 persen, kelompok pendidikan, rekreasi dan olahraga naik 0,01 persen dan kelompok transportasi dan komunikasi naik 0,35 Sebaliknya dua kelompok pengeluaran yang mengalami penurunan angka indeks yaitu: kelompok bahan makanan 1,40 persen dan kelompok sandang 0,24 Berita Resmi Statistik Provinsi D.I. Yogyakarta No. 12/07/34/Th. IX, 02 Juli 1

2 Komoditi yang memberikan sumbangan inflasi cukup besar antara lain : nasi 0,13 persen; cabe merah 0,08 persen; minyak goreng 0,05 persen; pasir 0,05 persen; sepeda motor 0,04 persen; tarip kontrak rumah 0,04 persen; beras, rokok kretek filter, susu bubuk dan apel masing-masing 0,02 Gambar 1 Perkembangan Inflasi Kota Yogyakarta dan Nasional, '06 Juli'06 Agust'06 Sept'06 Okt'06 Nop'06 Des'06 Jan'07 Peb'07 Mar'07 April'07 Mei'07 '07-1 DIY Nasional Tabel 1 Sumbangan Inflasi Kelompok Pengeluaran Terhadap Inflasi Kota Yogyakarta Bulan Kelompok Pengeluaran Persentase Sumbangan Inflasi [1] [2] Umum 1. Bahan Makanan 2. Makanan Jadi, Minuman,Rokok & Tembakau 3. Perumahan, Air, Listrik, Gas & Bahan Bakar 4. Sandang 5. Kesehatan 6. Pendidikan, Rekreasi dan Olahraga 7. Transpor, Komunikasi dan Jasa Keuangan 0,08-0,26 0,19 0,10-0,01 0,02 0,00 0,05 Tabel 2 IHK dan Laju Inflasi Kota Yogyakarta dan Tahun ke Tahun menurut Kelompok Pengeluaran Kelompok Pengeluaran 2006 I H K (2002=100) Desember 2006 Mei Inflasi *) Laju Inflasi Tahun **) Laju Inflasi Tahun ke Tahun ***) (1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) Umum 143,78 150,97 153,92 154,05 0,08 2,04 7,14 1. Bahan Makanan 135,74 147,32 150,90 148,79-1,40 1,00 9,61 2. Makanan Jadi, Minuman, Rokok, dan Tembakau 145,75 150,71 154,74 156,17 0,92 3,62 7,15 3. Perumahan 148,01 153,28 156,79 157,45 0,42 2,72 6,38 4. Sandang 128,97 133,63 135,69 135,36-0,24 1,29 4,95 5. Kesehatan 157,27 164,10 166,55 166,95 0,24 1,74 6,16 6. Pendidikan, Rekreasi, dan Olah Raga 144,63 164,09 164,55 164,57 0,01 0,29 13,79 7. Transpor dan Komunikasi 144,47 145,56 147,43 147,95 0,35 1,64 2,41 *) Persentase perubahan IHK terhadap bulan Mei **) Persentase perubahan IHK terhadap bulan Desember 2006 ***) Persentase perubahan IHK terhadap bulan Berita Resmi Statistik Provinsi D.I. Yogyakarta No. 12/07/34/Th. IX, 02 Juli

3 Gambar 2 Laju Inflasi Kota Yogyakarta Tahun Kalender menurut Kelompok Pengeluaran 4 3,62 3 2,72 P e r s e n 2 1 2,04 1,00 1,29 1,74 1,64 0,29 0 Umum Bahan Makanan Mak. Jadi,Min, Rok &Temb Perumahan Sandang Kesehatan Pendidikan Transpor & Komunikasi B. PERUBAHAN INDEKS HARGA DI KOTA YOGYAKARTA MENURUT KELOMPOK PENGELUARAN 1. Bahan Makanan Kelompok bahan makanan pada bulan mengalami penurunan indeks yang relatif tinggi sebagai akibat turunnya harga telur ayam ras, daging ayam ras dan beberapa komoditas sayursayuran dan buah-buahan. Kelompok ini mengalami penurunan angka indeks sebesar 1,40 persen sehingga besaran angka indeks turun menjadi 148,79 lebih kecil dari bulan sebelumnya sebesar 150,90. Dari 11 sub kelompok pengeluaran tercatat 6 sub kelompok mengalami penurunan angka indeks dan 5 sub kelompok lainnya mengalami kenaikan angka indeks. Sub kelompok pengeluaran yang mengalami penurunan angka indeks adalah: sub kelompok daging dan hasil-hasilnya 2,62 persen; sub kelompok telur, susu dan hasilnya 2,61 persen; sub kelompok sayur-sayuran 12,15 persen; sub kelompok buah-buahan 4,21 persen; sub kelompok ikan diawetkan 0,05 persen dan sub kelompok bahan makanan lainnya 0,81 Sebaliknya sub kelompok yang mengalami kenaikan indeks yaitu sub kelompok padi-padian dan hasil-hasilnya 0,49 persen; sub kelompok ikan segar 4,28 persen; sub kelompok kacang-kacangan 0,05 persen; sub kelompok bumbu-bumbuan 3,80 persen dan sub kelompok lemak dan minyak 3,22 Beberapa komoditi yang mengalami kenaikan harga dengan memberikan andil positif terhadap angka inflasi antara lain adalah: cabe merah naik 45,15 peren dengan andil 0,08 persen; minyak goreng naik 4,65 persen dengan andil 0,05 persen, beras naik 0,50 persen dengan andil 0,02 persen; susu bubuk naik 4,23 persen dengan andil 0,02 persen; apel naik 9,34 persen dengan andil 0,02 persen; petai naik 56,76 persen dengan andil 0,02 persen; susu untuk balita naik 3,32 persen dengan andil 0,01 persen; ikan lele naik 5,15 persen dengan andil 0,01 persen dan salak naik 4,59 persen dengan andil 0,01 Sebaliknya beberapa komoditi yang mengalami penurunan harga sehingga menghambat terjadinya inflasi pada kelompok ini antara lain : telur ayam ras turun 13,33 persen dengan andil 0,11 persen; bayam turun 36,19 persen dengan andil 0,08 persen; daging ayam ras turun 5,54 persen dengan andil 0,08 persen; jeruk turun 17,87 persen dengan andil 0,07 persen; nangka muda turun 29,76 persen dengan andil 0,05 persen; bawang putih turun 12,55 persen dengan andil 0,03 Berita Resmi Statistik Provinsi D.I. Yogyakarta No. 12/07/34/Th. IX, 02 Juli 3

4 persen; pepaya turun 11,33 persen dengan andil 0,03 persen; sawi hijau turun 23,03 persen dengan andil 0,03 2. Makanan Jadi, Minuman, Rokok dan Tembakau Pada bulan kelompok makanan jadi, minuman, rokok dan tembakau mengalami inflasi sebesar 0,92 persen dengan memberikan andil terhadap inflasi umum sebesar 0,19 Angka indeks pada bulan ini sebesar 156,17 lebih tinggi dibanding angka indeks pada bulan sebelumnya yaitu sebesar 154,74. Dari 3 sub kelompok yang tergabung pada kelompok ini, dua sub kelompok mengalami kenaikan angka indeks yaitu sub kelompok makanan jadi naik sebesar 1,23 persen dan sub kelompok tembakau dan minuman beralkohol naik sebesar 0,94 Sebaliknya sub kelompok yang mengalami penurunan angka indeks adalah sub kelompok minuman yang tidak beralkohol sebesar 0,16 Komoditi yang mengalami kenaikan harga pada kelompok ini antara lain adalah nasi naik 3,41 persen dengan andil 0,13 persen; rokok kretek filter naik 1,13 persen dengan andil 0,02 persen; roti manis, ayam goreng, soto dan rokok kretek naik 2,18 persen, 0,98 persen, 0,80 persen dan 0,67 persen dengan andil yang sama sebesar 0,01 persen, disusul kemudian telur asin naik 3,30 persen dengan andil 0,01 Sebaliknya komoditi yang mengalami penurunan harga diantaranya : gula pasir turun 0,81 persen dengan andil 0,01 persen; air kemasan, abon dan sirop masing-masing turun 0,72 persen, 1,06 dan 0,15 3. Perumahan Pada bulan ini kelompok perumahan mengalami inflasi sebesar 0,42 persen dengan angka indeks 157,45 lebih tinggi dari bulan sebelumnya yang tercatat sebesar 156,79. Dari 4 sub kelompok yang ada, 2 sub kelompok mengalami kenaikan angka indeks yaitu sub kelompok biaya tempat tinggal naik 0,62 persen dan sub kelompok penyelenggaraan rumahtangga naik 0,55 persen, sedang sub kelompok bahan bakar, penerangan dan air tidak mengalami perubahan angka indeks dan sub kelompok perlengkapan rumah tangga turun 0,04 Beberapa komoditi yang mengalami kenaikan harga serta memberikan andil positif terhadap pembentukan inflasi umum di antaranya adalah: pasir naik 8,57 persen dengan andil 0,05 persen; kontrak rumah naik 0,55 persen dengan andil 0,04 persen dan keramik naik 1,37 persen dengan andil mendekati 0,01 Sebaliknya komoditi yang mengalami penurunan harga dengan memberikan andil negatif di antaranya adalah: batu bata dan seng masing-masing turun 1,80 persen dan 0,97 4. Sandang Kelompok sandang pada bulan mengalami deflasi sebesar 0,24 persen dengan angka indeks sebesar 135,36; lebih rendah dari angka indeks bulan lalu yang tercatat sebesar 135,69. Perubahan angka indeks pada kelompok ini disebabkan oleh turunnya angka indeks pada sub kelompok barang pribadi dan sandang lain sebesar 1,30 persen sebagai akibat turunnya harga emas perhiasan. Sebaliknya sub kelompok yang mengalami kenaikan angka indeks adalah : sub kelompok sandang laki-laki naik 0,15 persen; sub kelompok sandang wanita 0,26 persen dan sub kelompok sandang anak-anak naik 0,26 Beberapa jenis barang dan jasa yang mengalami penurunan harga dan menyebabkan terjadinya deflasi pada kelompok ini diantaranya adalah: emas perhiasan turun 1,80 persen dengan andil 0,02 4 Berita Resmi Statistik Provinsi D.I. Yogyakarta No. 12/07/34/Th. IX, 02 Juli

5 persen; disusul kemudian oleh harga celana pendek turun 0,22 Sebaliknya komoditi yang mengalami kenaikan harga diantaranya adalah: pembalut wanita 1,48 persen; baju kaos/t-shirt 1,17 persen; bahan celana katun 2,33 persen; celana dalam pria 1,36 persen; celana panjang sersin 0,62 persen; handuk 0,54 persen dan kaos oblong naik 0,12 5. Kesehatan Kelompok kesehatan pada bulan mengalami inflasi sebesar 0,24 persen dengan angka indeks mencapai 166,95, sedikit lebih tinggi dari bulan sebelumnya yang mencapai 166,55. Kenaikan ini disebabkan oleh naiknya angka indeks pada semua sub kelompok dari empat sub kelompok yang ada. sub kelompok jasa kesehatan naik 0,05 persen; sub kelompok obat-obatan naik 0,12 persen; sub kelompok jasa perawatan jasmani 1,50 persen dan sub kelompok perawatan jasmani dan kosmetika sebesar 0,43 Beberapa komoditi yang mengalami kenaikan harga sehingga menyebabkan inflasi pada kelompok ini diantaranya : tarip gunting rambut pria naik 2,50 persen; hand body lotion naik 4,87 persen; bedak naik 1,02 persen; pelembab 2,52 persen; dokter umum 0,45 persen; sabun mandi 0,49 persen dan obat flu naik 2,10 Sebaliknya komoditi yang mengalami penurunan harga diantaranya adalah pasta gigi, parfum dan shampo masing-masing turun sebesar 0,71 persen, 0,36 persen dan 0,11 Dengan demikian kelompok kesehatan memberikan sumbangan inflasi 0,02 persen terhadap angka inflasi umum di kota Yogyakarta. 6. Pendidikan, Rekreasi, dan Olahraga Kelompok pendidikan, rekreasi, dan olahraga pada bulan mengalami kenaikan angka indeks sebesar 0,01 Angka indeks pada bulan ini sebesar 164,57 sedikit lebih tinggi dibanding dengan angka indeks pada bulan sebelumnya yang mencapai 164,55. Kenaikan angka indeks terjadi pada sub kelompok perlengkapan/peralatan pendidikan sebesar 0,23 Sebaliknya sub kelompok rekreasi turun 0,06 Sementara itu sub kelompok jasa pendidikan, sub kelompok kursus-kursus/pelatihan dan sub kelompok olahraga relatif tidak mengalami perubahan angka indeks Komoditas yang mengalami kenaikan harga diantaranya adalah: buku tulis bergaris naik 0,52 persen dan personal komputer naik 0,17 Sebaliknya komoditi yang mengalami penurunan harga diantaranya : televivi berwarna turun 0,20 persen dan biaya cuci/cetak film turun 0,40 7. Transport dan Komunikasi Indeks Harga Konsumen kelompok transportasi dan komunikasi pada bulan mengalami kenaikan angka indeks sebesar 0,35 persen sebagai akibat dari naiknya harga-harga pada sub kelompok transpor dan sub kelompok sarana dan penunjang transpor. Indeks pada bulan ini tercatat sebesar 147,95 lebih tinggi dari angka indeks pada bulan sebelumnya yang tercatat sebesar 147,43. Kenaikan angka indeks terjadi pada sub kelompok transpor sebesar 0,48 persen dan sub kelompok sarana dan penunjang transpor 0,02 Sedangkan sub kelompok komunikasi dan pengiriman dan sub kelompok jasa keuangan relatif tidak mengalami perubahan angka indeks. Komoditi yang mengalami kenaikan harga diantaranya: sepeda motor naik 1,67 persen dengan andil sebesar 0,04 persen; bensin/pertamax 0,26 persen dengan andil 0,01 persen dan ban luar motor naik 0,48 Sedangkan komoditi yang mengalami penurunan harga adalah accu sebesar 0,67 Berita Resmi Statistik Provinsi D.I. Yogyakarta No. 12/07/34/Th. IX, 02 Juli 5

6 Tabel 3 Indeks Harga Konsumen Kota Yogyakarta bulan Mei dan, Perubahannya serta Sumbangan Inflasi (2002=100) KODE KELOMPOK / SUB KELOMPOK Mei IHK Inflasi (%) ANDIL INFLASI [1] [2] [3] [4] [5] [6] UMUM 153,92 154,05 0,08 0, BAHAN MAKANAN 150,90 148,79-1,40-0, Padi-padian,umbi2-an & hasilnya 169,67 170,50 0,49 0, Daging dan hasil-hasilnya 135,68 132,12-2,62-0, Ikan Segar 125,31 130,67 4,28 0, Ikan Diawetkan 131,96 131,89-0,05 0, Telur,susu,dan hasil-hasilnya 128,81 125,45-2,61-0, Sayur-sayuran 172,20 151,27-12,15-0, Kacang-kacangan 175,45 175,53 0,05 0, Buah-buahan 139,03 133,17-4,21-0, Bumbu-bumbuan 135,42 140,56 3,80 0, Lemak dan minyak 175,92 181,59 3,22 0, Bahan makanan lainnya 131,73 130,66-0,81 0, MAKANAN JADI, MINUMAN, ROKOK & TEMBAKAU 154,74 156,17 0,92 0, Makanan jadi 152,94 154,82 1,23 0, Minuman yang tdk beralkohol 167,16 166,90-0,16-0, Tembakau dan minuman beralkohol 148,91 150,31 0,94 0, PERUMAHAN 156,79 157,45 0,42 0, Biaya tempat tinggal 157,16 158,14 0,62 0, Bh.bakar,penerangan dan air 181,63 181,63 0,00 0, Perlengkapan Rumahtangga 118,20 118,15-0,04 0, Penyelenggaraan Rumahtangga 131,44 132,16 0,55 0, SANDANG 135,69 135,36-0,24-0, Sandang laki-laki 119,75 119,93 0,15 0, Sandang wanita 121,13 121,44 0,26 0, Sandang anak-anak 135,40 135,75 0,26 0, Barang pribadi dan lainnya 175,01 172,74-1,30-0, KESEHATAN 166,55 166,95 0,24 0, Jasa kesehatan 221,87 221,97 0,05 0, Obat-obatan 144,62 144,79 0,12 0, Jasa Perawatan Jasmani 184,16 186,93 1,50 0, Perawatan jasmani & kosmetika 119,45 119,96 0,43 0, PENDIDIKAN,REKREASI,OLAH RAGA 164,55 164,57 0,01 0, Jasa Pendidikan 205,66 205,66 0,00 0, Kursus-kursus/Pelatihan 111,15 111,15 0,00 0, Perlengkapan/peralatan pendidikan 114,43 114,69 0,23 0, Rekreasi 103,66 103,60-0,06 0, Olahraga 106,14 106,14 0,00 0, TRANSPOR DAN KOMUNIKASI 147,43 147,95 0,35 0, Transpor 159,95 160,71 0,48 0, Komunikasi dan pengiriman 115,06 115,06 0,00 0, Sarana & penunjang transpor 138,95 138,98 0,02 0, Jasa Keuangan 108,99 108,99 0,00 0,00 6 Berita Resmi Statistik Provinsi D.I. Yogyakarta No. 12/07/34/Th. IX, 02 Juli

7 C. PERBANDINGAN INFLASI KOTA YOGYAKARTA DENGAN KOTA LAIN DI INDONESIA DAN NASIONAL Pada bulan, dari 45 kota yang dipantau perkembangan harganya, 33 kota mengalami inflasi dan 12 kota lainnya mengalami deflasi. Kota yang mengalami inflasi tertinggi yaitu kota Ternate sebesar 2,16 persen dan kota yang mengalami deflasi terbesar adalah kota Ambon yaitu 1,26 Di pulau Jawa, 10 kota mengalami inflasi, dengan kota Tasikmalaya tercatat mengalami inflasi tertinggi sebesar 1,44 persen, sebaliknya 4 kota lainnya mengalami deflasi, dan deflasi terbesar tercatat di kota Surabaya yaitu 0,19 Di Kalimantan inflasi tertinggi terjadi di kota Pontianak 0,18 persen dan deflasi terbesar terjadi di kota Banjarmasin yaitu 0,56 Beberapa kota di kawasan timur Indonesia yang dihitung perubahan angka indeksnya. Inflasi terbesar terjadi di kota Ternate yaitu 2,16 persen dan deflasi terbesar terjadi di kota Ambon, yaitu sebesar 1,26 Tabel 4 Perbandingan Indeks Harga Konsumen dan Inflasi untuk 45 Kota Kota IHK Inflasi Kota IHK Inflasi [1] [2] [3] [1] [2] [3] 1. Lhokseumawe 2. Banda Aceh 3. Padang Sidempuan 4. Sibolga 5. Pematang Siantar 6. Medan 7. Padang 8. Pakanbaru 9. Batam 10. Jambi 11. Palembang 12. Bengkulu 13. Bandar Lampung 14. Pangkal Pinang 15. Jakarta 16. Tasikmalaya 17. Serang/Cilegon 18. Bandung 19. Cirebon 20. Purwokerto 21. Surakarta 22. Semarang 23. Tegal 151,39 185,60 154,10 153,37 147,97 155,87 152,40 155,22 133,94 156,08 159,67 151,79 150,02 152,90 146,18 158,92 148,73 151,38 143,07 146,81 136,96 151,29 149,16-0,41 0,28 0,49 1,85 1,25 0,75 0,22-0,01 0,04 0,68 0,76 1,70 0,56 0,07 0,07 1,44 0,48 0,25 0,69 1,11 0,10 0,39 0, Yogyakarta 25. Jember 26. Kediri 27. Malang 28. Surabaya 29. Denpasar 30. Mataram 31. Kupang 32. Pontianak 33. Sampit 34. Palangkaraya 35. Banjarmasin 36. Balikpapan 37. Samarinda 38. Manado 39. Palu 40. Makasar 41. Kendari 42. Gorontalo 43. Ambon 44. Ternate 45. Jayapura NASIONAL 154,05 147,67 145,79 144,17 145,12 140,29 145,30 160,10 145,99 139,37 142,51 154,46 152,54 149,51 145,67 156,66 144,53 164,29 144,51 139,03 151,63 165,78 148,53 0,08-0,07-0,03-0,13-0,19 0,06 0,14 0,36 0,18-0,04-0,42-0,56 0,11-0,38 0,54 1,21 0,51 0,69 0,41-1,26 2,16-0,42 0,23 Berita Resmi Statistik Provinsi D.I. Yogyakarta No. 12/07/34/Th. IX, 02 Juli 7