Model Trip Generation Perjalanan Antar Pulau Di Maluku Tengah Selly Metekohy Mahasiswa Pascasarjana ITS

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "Model Trip Generation Perjalanan Antar Pulau Di Maluku Tengah Selly Metekohy Mahasiswa Pascasarjana ITS"

Transkripsi

1 Mdel Trip Generatin Perjalanan Antar Pulau Di Maluku Tengah Selly Metekhy Mahasiswa Pascasarjana ITS Ir. Wahju Herijant, MT Dsen Teknik Sipil Pascasarjana ITS Cahya Buana, ST.MT Dsen Teknik Sipil Pascasarjana ITS Abstrak - Maluku Tengah secara gegrafis dipisahkan leh laut dari kta Ambn, untuk menjembantani zna pulau Tulehu (ZI), Saparua (ZIII), Nusalaut (ZV) dan Amahai (ZVI) dilayani leh KMP Ferry samandar 500 GRT jenis (r-r), sedangkan zna pulau Tulehu (ZI), Haruku (ZII), Saparua (ZIII),Waylei (ZIV), leh KMP Ferry Layur 300 GRT, jenis LCT. Akses zna perjalanan antar pulau merupakan jaringan terbangun dari keterislasian, tujuannya untuk meningkatkan pereknmian dan pemerataan pembangunan zna pulau. Vlume bangkitan penumpang KMP Ferry samandar tahun 2007 s/d 2008 sebesar 20,65%, tahun 2008 s/d 2009 sebesar 1,87%, dan Vlume bangkitan kendaraan tahun 2007 s/d 2008 sebesar 43,70%, tahun 2008 s/d 2009 sebesar 18,96%. Sedangkan KMP Ferry Layur, vlume bangkitan penumpang tahun 2007 s/d 2008 sebesar 22,15%, tahun 2008 s/d 2009 sebesar -113,79%, dan vlume bangkitan kendaraan tahun 2007 s/d 2008 sebesar 1,03%, tahun 2008 s/d 2009 sebesar - 121,67%. Tujuan studi ini untuk memdelkan dan meramalkan bangkitan perjalanan penumpang dan kendaraan yang menggunakan KMP Ferry. Metde yang digunakan dalam studi, adalah mdel langkah demi langkah dan analisa regresi berganda, dengan variabel bebas, pertanian (X1), pertambangan dan penggalian (X2), industri penglahan (X3), perdagangan htel dan restran (X4), PDRB (X5), jumlah penduduk (X6) dan panjang jalan (X7). Tujuan untuk mengetahui pengaruh signifikan terhadap variabel terikat (Y), memlih mdel dan dilakukan peramalan untuk mengetahui jumlah bangkitan penumpang dan kendaraan (Y) dari tahun 2007 s/d Hasil analis, mdel terpilih KMP Ferry Samandar, tahun 2007, kendaraan, Y2= 0, ,0460 X2, R 2 = 0,9618. Tahun 2008 kendaraan Y2= 1, ,0616 X2, R 2 = 0,9818. Tahun 2009, penumpang Y1= 10, ,1387 X2 + 0,1845 X6, R 2 = 0,9984, dan kendaraan Y2= 1, ,0842 X2, R 2 = 0,9861. Mdel terpilih KMP Ferry Layur, tahun 2007, kendaraan, Y2= 6, ,0880 X2, R 2 = 0,7149. Tahun 2008, kendaraan, Y2= 6, ,0975 X2, R 2 = 0,7736. Tahun 2009, kendaraan, Y2= 2, ,0179 X2, R 2 = Mdel terpilih zna gabungan, kendaraan, tahun 2007,2008 dan 2009, Y2= 8, ,5400 X2, R 2 = 0,8329. Hasil peramalan KMP Ferry Samandar, jumlah bangkitan tahun 2027, kendaraan = Tahun 2028 = Tahun 2029 Penumpang = Kendaraan = Peramalan KMP Ferry Layur. Kendaraan, tahun 2027 = Tahun 2028 = Tahun 2029 = Peramalan zna gabungan, tahun 2029 kendaraan = Dari mdel terpilih Trip Genertin dapat digunakan untuk mengidentifikasi dampak bangkitan pergerakan dan perkembangannya. Kata kunci: Trip Generatin, Regresi berganda, Maluku Tengah, Ferry. Seminar Nasinal Aplikasi Aplikasi Teknlgi Wilayah 2011 I. LATAR BELAKANG 1.1 Latar Belakang. Transprtasi adalah kebutuhan turunan (derived demand). Bangkitan perjalan terjadi karena adanya kebutuhan dan aktivitas di tempat yang berbeda, dengan yang bersangkutan tinggal. Artinya keterkaitan antar wilayah atau zna antar pulau sangatlah berperan dalam menciptakan perjalanan. Dengan demikian jelaslah bahwa transprtasi bukanlah tujuan, tetapi alat untuk mencapai tujuan. Indnesia adalah negara maritim yang terdiri atas pulau lebih yang merupakan negara kepulauan terbesar di dunia. Salah satu prpinsi yang mennjl adalah Prvinsi Maluku sebagai prpinsi kepulauan dengan 90% wilayahnya dikelilingi lautan, maka kebutuhan transprtasi penyeberangan zna antar pulau sebagai akses pergerakan penumpang dan kendaraan sangat berperan aktif Maluku Tengah adalah kabupaten kta, secara gegrafis terdiri dari pulau-pulau yang dipisahkan leh laut dari kta Ambn. Adapun upaya untuk menjembatani zna pulau, dilayani leh Ferry jenis (RO-RO), dan (LCT), sesuai maksud dan tujuan perjalanan. Akses perjalanan antar pulau merupakan jaringan terbangun dari keterislasian wilayah, dengan maksud mempercepat pertumbuhan eknmi, akselerasi dan aksesibilitas wilayah atau daerah yang bersangkutan. Mbilisasi angkutan penumpang dan kendaraan perjalanan antar pulau dilayani leh dua armada, diantaranya KMP Ferry Samandar (500 GRT), melayani penumpang dan kendaraan dengan zna perjalanan ke dan dari pelabuhan asal Tulehu (Salahutu), menuju Saparua (Umeputtih), Nusalaut (Nalahia) dan Amahai. Vlume bangkitan penumpang, tahun 2007 s/d 2008 mengalami peningkatan sebesar 20,65%; tahun 2008 s/d 2009 sebesar 1,87%; vlume bangkitan kendaraan, tahun 2007 s/d 2008 sebesar 43,70%; tahun 2008 s/d 2009 sebesar 18,96%. Sedangkan KMP Ferry Layur (300 GRT), dengan tujuan ke dan dari pelabuhan, Tulehu (Salahutu), menuju Pelauw (Haruku), Saparua (Umeputtih), dan Waylei (Kairatu). Vlume bangkitan penumpang, tahun 2007, 2008 mengalami peningkatan sebesar 22,15%; tahun 2008 s/d 2009 mengalami penurunan sebesar - 113,79%. Vlume bangkitan kendaraan, tahun 2007 s/d 2008 mengalami peningkatan sebesar 1,03%; tahun 2008 s/d 2009 mengalami penurunan sebesar -121,67%. Terjadinya fluktuasi vlume bangkitan penumpang dan kendaraan pada penyeberangan antar pulau, dipengaruhi A-27

2 leh karakteristik ssi-eknmi zna pulau, pendapatan perkapita dan persaingan mda transprtasi laut dan kndisi cuaca buruk, serta isu-isu negatif tentang keamanan. Disisi lain dengan bertambahnya jumlah penduduk dan upaya memperbaiki pendapatan perkapita, baik rang maupun kelmpk yang berkendaraan dan beraktifitas di sektr pertambangan dan penggalian, pertanian, perdagangan, serta aktifitas ssial lainnya, maka vlume bangkitan penumpang dan kendaraan akan bertambah dan berdampak pada sarana angkutan penyeberangan. Dari kndisi riil dan jenis aktivitas serta krelasi kebutuhan, untuk mengantisipasinya perlu dilakukan kajian tentang variabel ssi-eknmi (X), dengan vlume bangkitan penumpang dan kendaraan (Y). Tujuannya adalah untuk mengetahui kntribusi pengaruh ssi-eknmi dari tahun 2007 s/d 2009 pada jumlah bangkitan penumpang dan kendaraan pada perjalanan antar pulau dan memilih mdel Trip Generatin serta meramalkan jumlah bangkitan penumpang dan kendaraan sampai tahun Maka melalui teri mdel Trip Generatin zna pulau serta regresi berganda, kndisi riil bangkitan penumpang dan kendaraan dapat teridentifikasi melalui kefisien regresi (β dan α), serta dapat memilih mdel (Y = a + b1 X 1 + b X b 7 X 7 ) yang signifikan. Dalam rangka pengembangan sarana angkutan penyeberangan yang terbaik, sehingga land use dengan aman dan nyaman tertarik untuk melakukan perjalanan dengan sarana angkutan penyeberangan KMP ferry Samandar maupun Layur. Dari uraian diatas, sebagai acuan dalam penelitian ini adalah mdel Trip Generatin perjalanan antar pulau, di Maluku Tengah. 1.1 Rumusan Masalah. Permasalahan yang dirumuskan untuk dianalisis sebagai mdel Trip Generatin perjalanan antar pulau di Maluku Tengah adalah: 1. Bagaimana pengaruh variabel bebas pada bangkitan penumpang dan kendaraan terhadap zna perjalanan antar pulau di Maluku Tengah? 2. Bagaimana menentukan kntribusi yang signifikan antara variabel bebas dengan vlume bangkitan penumpang dan kendaraan? 3. Bagaimana menentukan mdel Trip Generatin dan mdel zna gabungan KMP Ferry Samandar dan Layur pada perjalanan antar pulau di Maluku Tengah. 4. Bagaimana meramalkan jumlah bangkitan penumpang dan kendaraan dari tahun 2011 sampai dengan Tujuan Penelitian. Tujuan penelitian mdel Trip Generatin perjalanan antar pulau di Maluku Tengah ditujukan untuk: 1. Mengetahui pengaruh variabel bebas pada bangkitan penumpang dan kendaraan terhadap zna perjalanan antar pulau di Maluku Tengah. 2. Mengetahui kntribusi yang signifikan antara variabel bebas dengan vlume bangkitan penumpang dan kendaraan. 3. Mengetahui mdel Trip Generatin KMP Ferry Samandar dan Layur serta mdel zna gabungan pada perjalanan antar pulau di Maluku Tengah. 4. Mengetahui jumlah bangkitan penumpang dan kendaraan dari tahun 2007 sampai dengan Manfaat Penelitian. Manfaat yang diperleh dari penelitian zna perjalanan antar pulau di Maluku Tengah adalah: 1. Untuk memperleh mdel sesuai kndisi eksisting dan mengantisipasi dampak pengaruh variabel bebas pada penumpang dan kendaraan yang menggunakan KMP Ferry Samandar dan Layur serta pengembangannya. 2. Sebagai masukan pada PT.ASDP Indnesia Ferry (Perser) cabang Ambn, yang menangani KMP Ferry samandar dan layur. 3. Sebagai referensi untuk menganalisis persalan Trip Generatin tentang jasa layanan penyeberangan KMP Ferry di Maluku Tengah. II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Pemdelan Transprtasi. Prses perencanaan transprtasi memerlukan mdel untuk menganalisa sistim transprtasi yang ada maupun yang akan ada dimasa mendatang. Sedangkan mdel dapat didefenisikan sebagai bentuk penyerdehanaan suatu realita atau fakta (Tamin, 2000), dan mdel dibuat dengan memperhatikan faktr-faktr yang dminan, sehingga dalam memecahkan suatu permasalahan faktr-faktr dminan itu diperhatikan secara spesifik (Ortuzar and Willumsen, 1990). 2.2 Regresi Linear Berganda. Analisa regresi linear berganda adalah metde statistik yang dapat digunakan untuk mempelajari hubungan antar sifat permasalahan yang sedang diselidiki. Untuk menggunakannya terdapat beberapa asumsi yang perlu diperhatikan: Nilai variabel bebas (X), merupakan nilai pendapatan perkapita, dari ssi-eknmi wilayah, serta faktr pendukung lainnya. Nilai variabel terikat merupakan nilai besaran relatif terpilih. Metde analisia regresi linear berganda dapat memdelkan hubungan lebih dari dua peubah bebas. Pada mdel ini terdapat variabel terikat (Y), harus berkrelasi kuat secara linier dengan variabel bebas (X), baik psitif maupun negatif. Pengaruh variabel bebas (X) terhadap variabel terikat (Y) merupakan penjumlahan. Dalam penulisan ini, teridentifiksi sifat permasalahan mempunyai tujuh variabel bebas, maka digunakan analisis regresi linear berganda. Bentuk umum metde tersebut adalah sebagai berikut : A-28 ISBN :

3 Y = a + b 1 X 1 + b 2 X 2 + b 3 X b 7 X 7 (1) Dimana : Y = Variabel terikat a = Knstanta regresi b 1...b 7 = Kefisien regresi X 1...X 7 = Variabel bebas 2.3 Mdel Faktr Pertumbuhan. Untuk meramalkan bangkitan pergerakan pada waktu mendatang yang dihasilkan leh zna-zna, sebagai fungsi hubungan linier yang didefenisikan dari data yang ada. Sebelum membandingkan hasil yang didapat penting mengerti beberapa aspek berikut ini: Jenis pergerakan yaitu penumpang dan kendaraan. Data tahun 2007, 2008, 2009 yang digunakan dalam prses analisis. Peramalan dari tahun 2007 s/d Maka digunakan persamaan sebagai berikut: Ti = Fi.ti (2) Dimana: T i = Bangkitan pada masa mendatang t i = Bangkitan masa sekarang F i = Faktr pertumbuhan F i = (3) Dimana: = Fungsi perkalian tanpa parameter d = Tahun sekarang c = Tahun rencana 2.4 Kfisien Determinasi (R 2 ). Kefisien determinasi didefenisikan sebagai persentasi ttal variasi yang dijelaskan leh analisis regresi linier. Kefisien determinasi dianalisis dengan persamaan berikut ini: Dimana: R 2 = 1 (4) n = Sampel = Jumlah variabel terikat ramalan = J rata- rata Yi = Jumlah variabel bebas Uji krelasi yang mempunyai nilai R = (- 1 r +1), Nilai R mendekati -1 bahwa peubah saling berkrelasi negatif. Sebaliknya bila nilai R mendekati +1 berarti kedua peubah saling berkrelasi psitif dan jika nilai R = 0, tidak terdapat krelasi antara kedua peubah. 2.5 Krelasi Berganda (R). Analisis Krelasi berganda (R), berfungsi untuk mencari besarnya pengaruh atau hubungan antara variabel-variabel bebas (X1,X2,X3,X4...,X7) terhadap variabel terikat (Y) secara simultan. Persamaan krelasi berganda adalah sebagai berikut: (5) R = Dimana: b = Kefisien krelasi Y = Variabel terikat Xi = Jumlah variabel Xi Yi = Jumlah variabel Yi 2.6 Kefisien Regresi (b). Dalam menganalisis kefisien regresi (β) atau (b) digunakan persamaan sebagai berikut: b = (6) Dimana: n = Sampel X = Jumlah Variabel X Y = Jumlah Variabel Y 2.7 Knstanta Regresi (a). Dalam menganalisis nilai knstanta regresi (a) atau (α) digunakan persamaan sebagai berikut: a = b = - (7) Dimana: n = Sampel b = Kefisien krelasi = Rata-rata Y = Rata-rata X X = Jumlah Variabel X Y = Jumlah Variabel Y 2.8 Fungsi (F). Uji fungsi (F) untuk mengetahui signifikansi variabel bebas (X) terhadap variabel terikat (Y), secara simultan digunakan bentuk persamaan, sebagai berikut: F = (8) Dimana: MSR MSE = Mean square regresi = Mean square residual 2.9 Fungsi (t). Pengujian fungsi t, yang dimaksud t stat, dalam menganalisis digunakan persamaan sebagai berikut: t stat = = (9) Dimana: b X Sse = Kefisien krelasi = Jumlah Variabel X = Sum Sguare errr Seminar Nasinal Aplikasi Aplikasi Teknlgi Wilayah 2011 A-29

4 2.10 Uji Level f Significance (a). Level f Significance (F) yang digunakan tingkat akurasi sebesar 5% dan nilai F c diperleh dengan menentukan besar degree f freedm (df). Jadi H diterima jika Fc < F t dan ditlak jika Fc > F t. Uji F merupakan uji dua sisi, kiri dan kanan. H ditlak H diterima, 95% H ditlak 3.1 Lkasi Penelitian. Lkasi, penelitian bertempat di Prpinsi Maluku khususnya di Maluku Tengah, dimana 90 % adalah lautan, sedangkan kawasan daratan hanya seluas 10 %. Tepatnya pada zna pulau, (Tulehu, pelauw, Saparua, Waylei, Nusalaut dan Mashi). Dari sisi gegrafis Maluku Tengah dipisahkan dari kta Ambn. Untuk menjembatani zna pulau sarana transprtasi penyeberangan yang diggunakan adalah, KMP Fery (rr) dan LCT. Lkasi penelitian yang dijadikan wilayah studi adalah lintasan penyeberangan KMP Ferry samandar, Jumlah zna yang dilayani leh KMP Ferry samandar (garis putih), dan Layur, (garis merah). terdiri dari: Zna - I : Wilayah kecamatan Salahutu atau Tulehu Zna - II : Wilayah kecamatan Haruku atau Pelauw Zna - III : Wilayah kecamatan Saparua atau Umeputti Zna - IV : Wilayah kecamatan Kairatu atau Waylei Zna - V : Wilayah kecamatan Nusalaut atau Nalahia Zna - VI : Wilayah Kabupaten kta, kecamatan Amahai. -F = -5% 0 F = 5% Gambar 2.4 Kurva pengujian dua sisi Sum f Squares t Ttal (SST). Jumlah penyimpangan ttal, dalam menganalisisnya digunakan persamaan sebagai berikut: SST = [ Y 2 (10) Dimana: n = Jumlah sampel Y = Jumlah nilai Y 2.12 Sum f Squares t Regresin (SSR). Kesalahan penyimpangan kefisien regresi, dalam menganalisisnya digunakan persamaan sebagai berikut: SSE = SST - SSR (12) Dimana: SST = Sum square Ttal MSE = Sum square Errr III. METODOLOGI PENELITIAN Gambar 3.1: Lkasi Penelitian 3.2 Metde pengumpulan data Metde pengumpulan data adalah dengan mendatangi instansi terkait seperti, Dinas Perhubungan SSR = bi [ XiY ] (11) Prpinsi Maluku dan PT. Angkutan Sungai Danau dan Penyeberangan (ASDP) cabang Ambn. Data yang Dimana: n = Sampel diperlukan terdiri dari: a. Data sekunder atau data trip end KMP Ferry bi = Kefisien krelasi Samandar dan Layur. Y = Variabel terikat Y Vlume bangkitan penumpang tahun 2007, X = Jumlah variabel bebas X 2008 dan 2009 Y = Jumlah variabel terikat Y Vlume bangkitan kendaraan tahun 2007, 2008 dan 2009 Trayek zna perjalanan antar pulau 2.13 Sum f Squares t Errr (SSE). data Data ssi eknmi dari tahun 2003 s/d Dalam Kesalahan penyimpangan kefisien krelasi dalam menganalisisnya digunakan persamaan sebagai berikut: analisis yang terwakili variabel ssi-eknmi dikelmpkan atas 7 variabel, diantaranya adalah sebagai: b. Variabel ssi-eknmi atau variabel bebas (Xi) adalah: 1. Pertanian (X1) terdiri dari: Tanaman bahan makanan Tanaman Perkebunan Peternakan Kehutanan Perikanan 2. Pertambangan dan penggalian (X2) 3. Industri penglahan (X3) 4. Perdagangan htel dan restran (X4), 5. PDRB per kapita, (X5) 6. Jumlah penduduk, (X6) 7. Panjang jalan, (X7) Dengan demikian maka data yang terpilih sebagai variabel bebas digunakan untuk dianalisis. A-30 ISBN :

5 3.3 Prses Analisis Mdel Trip Generatin Berbasis Zna Pulau. Prses analisis mdel Trip Generatin berbasis zna pulau, metde yang digunakan adalah, langkah demi langkah dan regresi berganda, dimana parameter yang mempunyai kefisien terkecil dihilangkan. Lakukan kembali analisis untuk mendapatkan nilai yang sesuai kriteria. Tahapan prses analisis analisis krelasi berbasis zna antar pulau adalah sebagai berikut: Tahap 1: Tentukan paremeter ssi-eknmi (jumlah penduduk, panjang jalan diaspal (km), PDRB per kapita) yang akan digunakan sebagai peubah bebas, pertama, pililah parameter (peubah bebas) yang berdasarkan lgika saja yang sudah mempunyai keterkaitan (krelasi) dengan peubah tidak bebas. Kemudian, lakukan uji krelasi untuk mengabsahkan keterkaitan dengan peubah tidak bebas (bangkitan atau tarikan pergerakan). Dua persyaratan statistik utama yang harus dipenuhi dalam memilih peubah bebas adalah: Peubah bebas harus mempunyai krelasi tinggi dengan peubah tidak bebas Sesama peubah bebas tidak bleh saling krelasi. Jika tedapat dua peubah bebas yang saling berkrelasi, pililah salah satu yang mempunyai krelasi lebih tinggi terhadap pubah tidak bebasnya. Tahap 2: Dilakukan analisis regresi-linier berganda dengan semua peubah bebas terpilih untuk mendapatkan nilai kfisien determinasi serta nilai knstanta dan kfisien regresinya. Tahap 3: Tentukan parameter yang mempunyai kfisien regresi yang terkecil dan hilangkan parameter tersebut. Lakukan kembali analisis regresi linier berganda dan dapat kembali nilai kfisien determinasi serta nilai knstanta dan kefisien regresinya. Tahap 4: Lakukan kembali tahap (3) satu demi satu sampai hanya tertinggal satu parameter saja. Tahap 5: Kaji nilai kefisien determinasi serta nilai knstanta dan kefisien regresi setiap tahap untuk menentukan mdel terbaik dengan kriteria berikut: Semakin banyak peubah bebas yang digunakan, semakin baik mdel tersebut. Tanda kefisien regresi (+/-) sesuai dengan yang diharapkan Nilai knstanta regresi kecil (semakin mendekati nl, semakin baik). Nilai kefisien determinasi (R 2 ) besar (semakin mendekati satu, semakin baik) tahun 2027, 2008 dan 2009, diprediksikan dari tahun 2007 s/d Diagram Alir Penelitian. Analisis dan pembahasan, secara umum dirumuskan dalam bentuk diagram alir penelitian, dapat dilihat pada (Gambar 3.2) berikut ini. Data Sekunder/Data trip-end (Variabel terikat = Y) Vlume bangkitan penumpang (Yi) Vlume bangkitan kendaraan (Y2) Data tahun 2007, 2008 dan Studi Kepustakaa Rumusan Masalah Pengumpulan Data Pembahasan Mdel Trip Generatin Analisis statistik tentang: Regresi berganda (Yi) Kef determinasi (R 2 ) Krelasi berganda (R) Kef regresi (b) Knstanta (a) Fungsi (F),(t) SSR, SSE, SST Level f Significance (a) Prses langkah demi langkah dan regresi berganda digunakan Mdel terpilih Trip Generatin KMP Ferry Samandar dan Layur (Y = a + b1x1 + b2+x bnxn) Peramalan Persamaan Mdel Regresi Data Ssi-eknmi (Variabel bebas = X) Pertanian (X1) Pertamb dan penggalian (X2) Perdag htel dan restran (X3) Industri penglahan (X4) PDRB (X5) Jumlah penduduk (X6) Panjang jalan (X7) Variabel dipilih berdasarkan nilai pengaruh Data tahun 2003 s/d Prses pemdelan Trip Generatin menggunakan metde langkah demi langkah dan regresi berganda. Prses analisis dapat dilihat pada (Halaman 48 s/d 78). 3.4 Prses Peramalan Mdel Trip Generatin. Peramalan atau perkiraan dalam analisis digunakan persamaan regresi untuk meramalkan variabel ssi-eknmi (X), berkntribusi pengaruh terhadap jumlah bangkitan penumpang dan kendaraan (Y) yang menggunakan KMP Ferry Samandar dan Layur pada perjalanan antar pulau di Maluku Tengah. Analisis peramalan mdel terpilih Trip Generatin dari Seminar Nasinal Aplikasi Aplikasi Teknlgi Wilayah 2011 Peramalan Mdel terpilih Tahun Kesimpulan Gambar 3.2 Diagram alir penelitian. A-31

6 IV. HASIL DAN PEMBAHASAN TRIP GENERATION 4.1 Mdel Trip Generatin KMP Ferry Samandar. Tabel 4.1 Mdel Trip Generatin KMP Ferry Samandar. N Tahun Variabel terikat Mdel Trip Generatin Kmp Ferry Samandar R 2 F t Penumpang Tidak terpilih -0,321 0,6537-0,5221 Kendaraan Y2 = 6, ,0880.X2 0,7149 0,0341 5,278 Penumpang Tidak terpilih -0,3642 0,6517-0,5255 Kendaraan Y2 = 6, ,0975.X2 0,7736 0,0433 4,6479 Penumpang Tidak terpilih -0,0358 0,4437 0,9467 Kendaraan Y2 = 2, ,0179.X2 0,9709 0, ,0484 Identifikasi mdel Trip Generatin KMP Ferry Samandar, pada (Tabel 4.1), tahun 2007 kntribusi pengaruh pada vlume kendaraan (Y2) adalah variabel pertambangan dan penggalian (X2), dimana b2 = 0,0460, a = 0,9566, R 2 = 0,9618; F = 0,0128; t = 8,7525. Tahun 2008 kntribusi pengaruh pada vlume kendaraan (Y2) adalah variabel pertambangan dan penggalian (X2),dimana b2 = 0,0616; a = 1,8303; R 2 = 0,9818; F = 0,0061; t = 12,7772. Tahun 2009 kntribusi pengaruh pada vlume penumpang (Y1) adalah variabel pertambangan dan penggalian (X2), serta jumlah penduduk (X6), dimana b2 = 0,1387; b6 = 0,1845; a =10,7587; R 2 = 0,9984; F = 0,0425; t = 15, 4432 dan 7,3585. Tahun 2009, kntribusi pengaruh pada vlume kendaraan (Y2) adalah variabel pertambangan dan penggalian (X2), dimana b2 = 0,0842; a = 1,4234; R 2 = 0,9861; F = 0,0046; t = 14, Mdel Trip Generatin KMP Ferry Layur. Tabel 4.2 Mdel Trip Generatin KMP Ferry Layur. N Tahun Variabel terikat Mdel Trip Generatin KMP Ferry Layur R 2 F t Penumpang Tidak terpilih -0,321 0,6537-0,5221 Kendaraan Y2 = 6, ,0880.X2 0,7149 0,0341 5,278 Penumpang Tidak terpilih -0,3642 0,6517-0,5255 Kendaraan Y2 = 6, ,0975.X2 0,7736 0,0433 4,6479 Penumpang Tidak terpilih -0,0358 0,4437 0,9467 Kendaraan Y2 = 2, ,0179.X2 0,9709 0, , Mdel zna gabungan KMP Samandar dan Layur. Tabel 4.3 Mdel zna gabungan KMP Samandar dan layur. N Tahun Variabel terikat Mdel Zna Gabungan KMP Samandar dan Layur R 2 F t Penumpang Tidak terpilih 0,2935 0,1582 1,7326 s/d Kendaraan Y2 = 8, ,5400 X2 0,8329 0,007 5,0971 Hasil analisis zna gabungan dari tahun 2007, 2008, dan 2009, sebagai mdel Trip Generatin dari (Tabel 4.3), kntribusi pengaruh pada vlume kendaraan (Y2), adalah variabel pertambangan dan penggalian (X2), dimana b2 = 0,5400; a = 8,2379; R 2 = 0,8329; F = ; t = 5, Peramalan Mdel Trip Generatin KMP Ferry Samandar, Tahun 2007 s/d Peramalan mdel Trip Generatin tahun 2007 s/d Diketahui hasil peramalan mdel, variabel pertambangan dan penggalian (X2), besar jumlah bangkitan kendaraan (Y2), zna I = ; zna II = ; zna III = ; zna IV = Peramalan mdel Trip Generatin, tahun 2008 s/d Diketahui hasil peramalan mdel, variabel pertambangan dan penggalian (X2), besar jumlah bangkitan pergerakan kendaraan (Y2) pada, zna I = ; zna II = ; zna III = ; zna IV = Peramalan mdel Trip Generatin, tahun Diketahui hasil peramalan mdel, variabel pertambangan dan penggalian (X2), besar jumlah bangkitan pergerakan kendaraan (Y2) pada, zna I = ; zna II = ; zna III = ; zna IV = Peramalan Mdel Trip Generatin KMP Ferry Layur Tahun 2007 s/d Peramalan mdel Trip Generatin, tahun 2007 s/d Identifikasi mdel Trip Generatin KMP Ferry Diketahui hasil peramalan mdel, variabel Layur, pada (Tabel 4.2), tahun 2007, kntribusi pertambangan dan penggalian (X2), besar jumlah pengaruh pada vlume kendaraan (Y2), adalah variabel bangkitan pergerakan kendaraan (Y2), zna I = pertambangan dan penggalian (X2), dimana b2 = ; zna II = ; zna III = 0,0880; a = 6,7894; R 2 = 0,7149; F = 0,0341; t = 5, ; zna IV = Tahun 2008, kntribusi pengaruh pada vlume 2. Peramalan mdel Trip Generatin, tahun 2008 s/d kendaraan (Y2), adalah variabel pertambangan dan penggalian (X2) dimana b2 = 0,0975; a = 6,3972; R 2 = Diketahui hasil peramalan mdel, variabel 0,7736; F = 0,0433; t = 4,6479. Tahun 2009, kntribusi pertambangan dan penggalian (X2), besar jumlah pengaruh pada vlume kendaraan (Y2), adalah variabel bangkitan pergerakan kendaraan (Y2), zna I = pertambangan dan penggalian (X2) dimana b2 = ; zna II = ; zna III = 0,0179; a = 2,7355; R 2 = 0,9709; F = 0,0098; t = 10, ; zna IV = Peramalan mdel Trip Generatin, tahun 2009 s/d A-32 ISBN :

7 Dari hasil peramalan mdel, variabel pertambangan dan penggalian (X2), besar jumlah bangkitan pergerakan kendaraan (Y2) pada, zna I = ; zna II = ; zna III = ; zna IV = Peramalan mdel zna gabungan, tahun 2007 s/d Dari hasil peramalan zna gabungan, variabel pertambangan dan penggalian (X2), besar jumlah bangkitan pergerakan kendaraan (Y2) pada, zna I = ; zna II = ; zna III = ; zna IV = ; zna V = ; zna VI = V. KESIMPULAN DAN SARAN. Dengan terpilihnya mdel Trip Generatin tahun 2007, 2008 dan 2009, serta peramalan jumlah bangkitan penumpang dan kendaraan dari tahun 2007 s/d 2029 pada zna perjalanan antar pulau KMP Ferry Samandar dan Layur di Maluku Tengah maka dapat disimpulkan sebagai berikut: 5.1 Kesimpulan. 1. Kntribusi pengaruh variabel pertambangan dan penggalian pada bangkitan penumpang dan kendaraan yang menggunakan KMP Ferry Samandar tahun 2007, kendaraan (Y2) b2 = 0,0460, a = 0,9566; tahun 2008, kendaraan (Y2) b = 0,0616; a = 1,8303; tahun 2009 penumpang (Y1), b2 = 0,1387; b6 = 0,1845; a =10,7587; tahun 2009 kendaraan (Y2) b2 = 0,0842; a = 1,4234. Kntribusi pengaruh variabel pertambangan dan penggalian pada bangkitan penumpang dan kendaraan yang menggunakan KMP Ferry Layur tahun 2007, kendaraan (Y2) b2 = 0,0880; a = 6,7894; tahun 2008, kendaraan (Y2) b2 = 0,0975; a = 6,3972; tahun 2009 penumpang (Y1), b2 = 0,0179; a = 2,7355. Kntribusi pengaruh variabel pertambangan dan penggalian pada bangkitan penumpang dan kendaraan pada zna gabungan tahun 2007,2008 dan 2009 kendaraan (Y2) b2 = 0,5400; a = 8, Signifikan pengaruh variabel pertambangan dan penggalian pada bangkitan kendaraan KMP Ferry Samandar pada tingkat akurasi 5%, tahun 2007, kendaraan F = 0,0128; tahun 2008, kendaraan (Y2) F = 0,0433; tahun 2009 penumpang (Y1), F = 0,0425; tahun 2009 kendaraan (Y2) F = 0,0046. Signifikan pengaruh variabel pertambangan pada bangkitan kendaraan KMP Ferry Layur pada tingkat akurasi 5%, tahun 2007, F = 0,0341; tahun 2008, kendaraan (Y2) F = 0,0061; tahun 2009 kendaraan (Y2) F = 0,0098; Signifikan pengaruh variabel pertambangan pada bangkitan kendaraan tahun 2007, 2008 dan 2009 pada tingkat akurasi 5%, tahun 2007, 2008 dan 2009 F = 0, Mdel terpilih Trip Generatin KMP Ferry Samandar ditentukan berdasarkan kefisien determinasi (R 2 ), KMP Ferry Samandar tahun 2007, kendaraan, Y2 = 0, ,0460.X2; tahun 2008, kendaraan, Y2 = 1, ,0616.X2; tahun 2009 penumpang Y1 = 10, ,1387.X2 + 0,1845.X6; tahun 2009, kendaraan, Y2 = 1, ,0842.X2. Mdel terpilih Trip Generatin KMP Ferry Layur ditentukan berdasarkan kefisien determinasi (R 2 ), KMP Ferry Layur tahun 2007, bangkitan kendaraan, Y2 = 6, ,0880.X2; tahun 2008, bangkitan kendaraan, Y2 = 6, ,0975.X2; tahun 2009, bangkitan kendaraan, Y2 = 2, ,0179.X2. Mdel terpilih Trip Generatin zna gabungan ditentukan berdasarkan kefisien determinasi (R 2 ), tahun 2007, 2008 dan 2009, bangkitan kendaraan Y2 = 8, ,5400 X2. 4. Jumlah bangkitan kendaraan (Y2) pada KMP Ferry Samandar, zna I = ; zna III = ; zna V = ; zna VI = Jumlah bangkitan kendaraan (Y2) pada KMP Ferry Layur, zna I = ; zna II = ; zna III = ; zna IV = Saran. Berdasarkan peramalan mdel Trip Generatin KMP Ferry Samandar dan Layur di Maluku Tengah, maka dapat disarankan sebagai berikut: 1. Mdel Trip Generatin adalah mdel yang riil atau nyata dilapangan, dapat digunakan sebagai acuan untuk kesiapan sistim dalam mengantisipasi dampak bangkitan. 2. Bangkitan pergerakan penumpang dan kendaraan merupakan fungsi kebutuhan sebagai suatu akses untuk memasyarakatkan transprtasi penyeberangan, maka frikuensi pelayanan perlu ditingkatkan susuai dengan hasil ramalan jumlah bangkitan untuk dua puluh tahun kedepan. 3. Perlu manajemen data yang jelas, untuk pengembangan angkutan penyeberangan KMP Ferry. 4. Sarana angkutan penyeberangan perlu ditingkatkan seiring dengan dampak bertambahnya jumlah penduduk dengan aktifitas perjalanan. Seminar Nasinal Aplikasi Aplikasi Teknlgi Wilayah 2011 A-33

8 DAFTAR PUSTAKA Black, J.A. (1981). Urban Transprt Planning, Thery And Practice. Crm Helm Lndn. Crnelius Trihendardi (2006). Strategi Jitu Melakukan Analisis Hubungan Causal Penerbit Andi. Geri K.B dan Richard, A.J. Statistik Cncepts and Methds Cppyraight 1977, by Jhn Wiley dan Sns. Published in Canada. Hasan, M.M. Pkk-pkk Materi Metdlgi Penelitian dan Aplikasinya Penerbit Ghalia ndnesia. prmal.cm. map.cm. Iswardn, (2001) Sekelumit Analisa Regresi dan krelasi. Edisi Pertama. Penerbit BPPE Ygyakarta. Mrlk, E.K. (1978). Pengantar Teknik dan Perencanaan Transprtasi. Alih Bahasa: Hainim, J.K. edisi keempat, Erlangga, Jakarta. Nasutin M.N. (2003). Manajemen Transprtasi. Edisi ke dua. Penerbit Ghalia Indnesia. Sprapt. J, M.A. (2009). Teri dan aplikasi Edisi ke tujuh Penerbit Erlangga, Jakarta. Sunyt. D. (2009). Analisa Regresi dan Uji Hiptesis Diterbitkan leh, Medpres (Anggta Ikapi) Ygyakarta. Sudjana, (1996) Metde Statistika Edisi ke enam, Penerbit Tarsit Bandung. Subana, M.Pd. (2001) Dasar-dasar Penelitian Ilmia Diterbitkan leh, Cv Pustaka Mulia Bandung. Tamin, O.Z. (2000). Perencanaan dan pemdelan Transprtasi. Penerbit ITB Bandung. Trihendardi.C. (2006) Strategi jitu melakukan Analisis Hubungan Kausal Edisi kedua. Penerbit ITB Bandung. Walple. R. E. (1995). Pengantar statistica. Penerbit PT Gramedia Pustaka Utama, Jakarta. A-34 ISBN :

Manajemen Lalu-Lintas akibat Adanya Pembangunan Hotel Santika Gubeng

Manajemen Lalu-Lintas akibat Adanya Pembangunan Hotel Santika Gubeng JURNAL TEKNIK POMITS Vl. 2, N. 2, (2013) ISSN: 2337-3539 (2301-9271 Print) E-78 Manajemen Lalu-Lintas akibat Adanya Pembangunan Htel Santika Gubeng Michael Arcs Tappangrara dan Cahya Buana Jurusan Teknik

Lebih terperinci

ANALISA KAPASITAS DAN TINGKAT PELAYANAN PADA RUAS JALAN WOLTER MONGINSIDI KOTA MANADO

ANALISA KAPASITAS DAN TINGKAT PELAYANAN PADA RUAS JALAN WOLTER MONGINSIDI KOTA MANADO Jurnal Sipil Statik Vl.1 N.9, Agustus (623-629) ISSN: 2337-6732 ANALISA KAPASITAS DAN TINGKAT PELAYANAN PADA RUAS JALAN WOLTER MONGINSIDI KOTA MANADO Ardi Palin A. L. E. Rumayar, Lintng E. Fakultas Teknik,

Lebih terperinci

TERMINAL PENUMPANG KAPAL LAUT KALIWUNGU KENDAL TAHUN 2028 JURUSAN ARSITEKTUR FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS DIPONEGORO

TERMINAL PENUMPANG KAPAL LAUT KALIWUNGU KENDAL TAHUN 2028 JURUSAN ARSITEKTUR FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS DIPONEGORO BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG Issue yang sedang hangat menjadi pembicaraan adalah rencana pemindahan aktivitas pelabuhan laut khusus penumpang lintas Semarang - Kumai pada Pelabuhan Tanjung Emas.Tanjung

Lebih terperinci

PERMODELAN BANGKITAN PERGERAKAN UNTUK BEBERAPA TIPE PERUMAHAN DI PEKANBARU

PERMODELAN BANGKITAN PERGERAKAN UNTUK BEBERAPA TIPE PERUMAHAN DI PEKANBARU PERMODELAN BANGKITAN PERGERAKAN UNTUK BEBERAPA TIPE PERUMAHAN DI PEKANBARU Parada Afkiki Eko Saputra 1 dan Yohannes Lulie 2 1 Jurusan Teknik Sipil, Universitas Universitas Atma Jaya Yogyakarta Email: Paradaafkiki@gmail.com

Lebih terperinci

MODEL TRIP DISTRIBUTION PENUMPANG DOMESTIK DAN INTERNASIONAL DI BANDARA INTERNASIONAL JUANDA

MODEL TRIP DISTRIBUTION PENUMPANG DOMESTIK DAN INTERNASIONAL DI BANDARA INTERNASIONAL JUANDA MODEL TRIP DISTRIBUTION PENUMPANG DOMESTIK DAN INTERNASIONAL DI BANDARA INTERNASIONAL JUANDA Mareta Uci Kartika Indrawati 1, Hera Widyastuti 2 dan Wahju Herijanto 3 1 Mahasiswa Program Magister, Jurusan

Lebih terperinci

STUDI DEMAND PADA RENCANA PEMBANGUNAN JALAN SORONG-KEBAR-MANOKWARI DENGAN MODEL GRAVITY

STUDI DEMAND PADA RENCANA PEMBANGUNAN JALAN SORONG-KEBAR-MANOKWARI DENGAN MODEL GRAVITY STUDI DEMAND PADA RENCANA PEMBANGUNAN JALAN SORONGKEBARMANOKWARI DENGAN MODEL GRAVITY Sukarman dan Wahju Herijanto Pasca Sarjana Bidang Manajemen dan Rekayasa Transportasi FTSP Institut Teknologi Sepuluh

Lebih terperinci

JUDUL MAKALAH SEMINAR STUDI DEMAND PENUMPANG TRANSPORTASI UDARA MENUJU DAN KELUAR KABUPATEN FAKFAK

JUDUL MAKALAH SEMINAR STUDI DEMAND PENUMPANG TRANSPORTASI UDARA MENUJU DAN KELUAR KABUPATEN FAKFAK JUDUL MAKALAH SEMINAR STUDI DEMAND PENUMPANG TRANSPORTASI UDARA MENUJU DAN KELUAR KABUPATEN FAKFAK 1. PENDAHULUAN Sarana Transportasi sangat penting untuk membuka keterisolasian di daerah-daerah terpencil

Lebih terperinci

ANALISIS KEBUTUHAN PENGEMBANGAN DERMAGA DI PELABUHAN GILIMANUK, PROVINSI BALI

ANALISIS KEBUTUHAN PENGEMBANGAN DERMAGA DI PELABUHAN GILIMANUK, PROVINSI BALI Konferensi Nasional Teknik Sipil 4 (KoNTekS 4) Sanur-Bali, 2-3 Juni 2010 ANALISIS KEBUTUHAN PENGEMBANGAN DERMAGA DI PELABUHAN GILIMANUK, PROVINSI BALI Putu Alit Suthanaya Jurusan Teknik Sipil, Fakultas

Lebih terperinci

EVALUASI TEKNIK OPERASIONAL PENGUMPULAN DAN PENGANGKUTAN SAMPAH DI KABUPATEN TANAH LAUT ( Studi Kasus : Kecamatan Pelaihari )

EVALUASI TEKNIK OPERASIONAL PENGUMPULAN DAN PENGANGKUTAN SAMPAH DI KABUPATEN TANAH LAUT ( Studi Kasus : Kecamatan Pelaihari ) Prsiding Seminar Nasinal Manajemen Teknlgi III Prgram Studi MMT-ITS, Surabaya 4 Pebruari 2006 EVALUASI TEKNIK OPERASIONAL PENGUMPULAN DAN PENGANGKUTAN SAMPAH DI KABUPATEN TANAH LAUT ( Studi Kasus : Kecamatan

Lebih terperinci

BUKU INDIKASI KAWASAN HUTAN & LAHAN YANG PERLU DILAKUKAN REHABILITASI TAHUN 2003

BUKU INDIKASI KAWASAN HUTAN & LAHAN YANG PERLU DILAKUKAN REHABILITASI TAHUN 2003 BUKU INDIKASI KAWASAN HUTAN & LAHAN YANG PERLU DILAKUKAN REHABILITASI TAHUN 2003 A. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN Hutan merupakan salah satu sumberdaya alam yang memiliki nilai eknmi, eklgi dan ssial

Lebih terperinci

III. METODOLOGI PENELITIAN

III. METODOLOGI PENELITIAN 49 III. METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Tempat dan Waktu Penelitian Lkasi wilayah studi dalam penelitian ini secara fisik terletak dalam sistem DAS Law. Dalam penelitian ini batasan yang digunakan adalah batasan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG

BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG Sebagai negara agraris, Indnesia memiliki kekayaan alam dan hayati yang sangat beragam yang jika dikella dengan tepat, kekayaan tersebut mampu diandalkan menjadi andalan

Lebih terperinci

MODEL BANGKITAN PERGERAKAN ZONA KECAMATAN PALU BARAT KOTA PALU

MODEL BANGKITAN PERGERAKAN ZONA KECAMATAN PALU BARAT KOTA PALU MODEL BANGKITAN PERGERAKAN ZONA KECAMATAN PALU BARAT KOTA PALU Ismadarni* * Abstract The trip generation is a submodel of four steps transportation planning model, used for calculating the mount of trip

Lebih terperinci

Hutan. Padang, 20 September Peneliti pada Balai Litbang Hutan Tanaman Palembang

Hutan. Padang, 20 September Peneliti pada Balai Litbang Hutan Tanaman Palembang PERANAN SEKTOR KEHUTANAN DALAM SISTEM PEREKONOMIAN PROVINSI SUMATERA BARAT 1) Oleh : Nur Arifatul Ulya 2) ABSTRAK Prvinsi Sumatera Barat merupakan salah satu prvinsi di Pulau Sumatera yang memiliki kawasan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA II.1 Perkembangan Pemukiman dan Bangkitan Perjalanan Pada awalnya manusia hidup secara nomad, berpindah-pindah dari suatu tempat ketempat lain untuk bertahan hidup dan mencari makanan.

Lebih terperinci

W.10 PEMANFAATAN PELAKU PARIWISATA DI PROPINSI NTB SEBAGAI SUMBER DAYA CYBER DEFENCE GUNA MENGHADAPI PERANG ASIMETRI

W.10 PEMANFAATAN PELAKU PARIWISATA DI PROPINSI NTB SEBAGAI SUMBER DAYA CYBER DEFENCE GUNA MENGHADAPI PERANG ASIMETRI W.10 PEMANFAATAN PELAKU PARIWISATA DI PROPINSI NTB SEBAGAI SUMBER DAYA CYBER DEFENCE GUNA MENGHADAPI PERANG ASIMETRI Nama Peneliti : Ir. Achmad Farid Wadjdi, MM Dra. Aries Setyani, M.Si Santi Andriany,

Lebih terperinci

ANALISIS PREDIKSI SEBARAN PERJALANAN PENUMPANG KAPAL LAUT MELALUI PELABUHAN LAUT PENGUMPAN DI KEPULAUAN HALMAHERA DENGAN MENGGUNAKAN MODEL GRAVITY

ANALISIS PREDIKSI SEBARAN PERJALANAN PENUMPANG KAPAL LAUT MELALUI PELABUHAN LAUT PENGUMPAN DI KEPULAUAN HALMAHERA DENGAN MENGGUNAKAN MODEL GRAVITY ANALISIS PREDIKSI SEBARAN PERJALANAN PENUMPANG KAPAL LAUT MELALUI PELABUHAN LAUT PENGUMPAN DI KEPULAUAN HALMAHERA DENGAN MENGGUNAKAN MODEL GRAVITY Diane Sumendap Alumni Program Pascasarjana S2 Teknik Sipil

Lebih terperinci

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Pendekatan Penelitian Secara umum metodologi penelitian yang digunakan dapat digambarkan dalam diagram alir berikut ini : Start Data sosial, ekonomi dan jarak Pemodelan

Lebih terperinci

1.1. Latar Belakang. Rencana Tindak Penataan Lingkungan Permukiman Isu-isu strategis

1.1. Latar Belakang. Rencana Tindak Penataan Lingkungan Permukiman Isu-isu strategis pada desain terpadu antara tata guna lahan, berbagai elemen rancang lingkungan serta sarana dan prasarana lingkungan. Oleh karena itu, melalui prgram Penataan Lingkungan Berbasis Kmunitas (PLP-BK) maka

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI 3.1 UMUM 3.2 METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI 3.1 UMUM 3.2 METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI 3.1 UMUM Metodologi penelitian ini menguraikan tahapan penelitian yang dilakukan dalam studi ini. Penggunaan metode yang tepat, terutama dalam tahapan pengumpulan dan pengolahan data,

Lebih terperinci

MEMBANGUN KAPASITAS DAERAH DAN NASIONAL DALAM PRAKIRAAN AWAL MUSIM HUJAN DAN MUSIM KEMARAU BERBASIS DATA SATELIT

MEMBANGUN KAPASITAS DAERAH DAN NASIONAL DALAM PRAKIRAAN AWAL MUSIM HUJAN DAN MUSIM KEMARAU BERBASIS DATA SATELIT H-1 MEMBANGUN KAPASITAS DAERAH DAN NASIONAL DALAM PRAKIRAAN AWAL MUSIM HUJAN DAN MUSIM KEMARAU BERBASIS DATA SATELIT Lely Qdrita Avia LEMBAGA PENERBANGAN DAN ANTARIKSA NASIONAL (LAPAN) 2012 Kndisi yang

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN LANDASAN TEORI. (Tamin, 2000). Dalam penelitian Analisis Model Bangkitan Pergerakan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN LANDASAN TEORI. (Tamin, 2000). Dalam penelitian Analisis Model Bangkitan Pergerakan BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN LANDASAN TEORI 4.1. Tinjauan pustaka Bangkitan pergerakan adalah tahapan pemodelan yang memperkirakan jumlah pergerakan yang berasal dari suatu zona atau tata guna lahan dan

Lebih terperinci

KONSEP PENGEMBANGAN KOTA BARU DI KECAMATAN BAKAUHENI, KABUPATEN LAMPUNG SELATAN

KONSEP PENGEMBANGAN KOTA BARU DI KECAMATAN BAKAUHENI, KABUPATEN LAMPUNG SELATAN KONSEP PENGEMBANGAN KOTA BARU DI KECAMATAN BAKAUHENI, KABUPATEN LAMPUNG SELATAN Zulqarnain Wdsn¹, Budi Sulisty¹ ¹Jurusan Teknik Planlgi, Universitas Esa Unggul Jln. Arjuna Utara Tl Tmang Kebun Jeruk, Jakarta

Lebih terperinci

RANCANGAN PELAKSANAAN PEMBELAJARAN STATISTIKA DOSEN : Dr. Evi Eviyanti, M.Pd. Dr. Zulherman, M.M., M.Pd.

RANCANGAN PELAKSANAAN PEMBELAJARAN STATISTIKA DOSEN : Dr. Evi Eviyanti, M.Pd. Dr. Zulherman, M.M., M.Pd. RANCANGAN PELAKSANAAN PEMBELAJARAN STATISTIKA DOSEN : Dr. Evi Eviyanti, M.Pd. Dr. Zulherman, M.M., M.Pd. JURUSAN BAHASA ASING PRODI PENDIDIKAN BAHASA PRANCIS RANCANGAN PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) Nama

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN LANDASAN TEORI

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN LANDASAN TEORI BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN LANDASAN TEORI 2.1 Landasan Teori 2.1.1 Transportasi Transportasi adalah penerapan dari ilmu pengetahuan yang bertujuan untuk mengangkut atau memindahkan barang dan manusia

Lebih terperinci

KEADAAN KETENAGAKERJAAN KALIMANTAN SELATAN FEBRUARI 2016

KEADAAN KETENAGAKERJAAN KALIMANTAN SELATAN FEBRUARI 2016 N.28/05/63/Tahun XX/4 Mei 2016 KEADAAN KETENAGAKERJAAN KALIMANTAN SELATAN FEBRUARI 2016 Jumlah angkatan kerja mencapai 2,05 juta jiwa, berkurang sebanyak 16,2 ribu jiwa dibandingkan 2015. Jumlah pekerja

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Kerangka Pikiran Dalam memilih saham, serang investr memperhatikan faktr-faktr fundamental yang mempengaruhi harga saham tersebut, bukan berdasarkan pada gsip, isu atau

Lebih terperinci

ANALISIS GARIS KEINGINAN PERGERAKAN MASYARAKAT PENGGUNA TRANSPORTASI DI KABUPATEN BOLAANG MONGONDOW TIMUR PROVINSI SULAWESI UTARA

ANALISIS GARIS KEINGINAN PERGERAKAN MASYARAKAT PENGGUNA TRANSPORTASI DI KABUPATEN BOLAANG MONGONDOW TIMUR PROVINSI SULAWESI UTARA ANALISIS GARIS KEINGINAN PERGERAKAN MASYARAKAT PENGGUNA TRANSPORTASI DI KABUPATEN BOLAANG MONGONDOW TIMUR PROVINSI SULAWESI UTARA Ahmad Yani Abas Alumni Pascasarjana S2 Teknik Sipil Universitas Sam Ratulangi

Lebih terperinci

EVALUASI DAN ANALISIS KEBUTUHAN RUANG PARKIR DI KAMPUS POLITEKNIK NEGERI PONTIANAK

EVALUASI DAN ANALISIS KEBUTUHAN RUANG PARKIR DI KAMPUS POLITEKNIK NEGERI PONTIANAK EVALUASI DAN ANALISIS KEBUTUHAN RUANG PARKIR DI KAMPUS POLITEKNIK NEGERI PONTIANAK Rahayu Widhiastuti 1), Eka Priyadi 2), Akhmadali 2) Abstrak Penelitian ini meneliti kebutuhan parkir kendaraan berdasarkan

Lebih terperinci

ANALISA DAMPAK PEMBANGUNAN HOTEL IBIS MANADO TERHADAP LALU LINTAS DI JALAN PIERE TENDEAN MANADO

ANALISA DAMPAK PEMBANGUNAN HOTEL IBIS MANADO TERHADAP LALU LINTAS DI JALAN PIERE TENDEAN MANADO ANALISA DAMPAK PEMBANGUNAN HOTEL IBIS MANADO TERHADAP LALU LINTAS DI JALAN PIERE TENDEAN MANADO F. C. Woran. Pascasarjana Teknik Sipil Universitas Sam Ratulangi Manado F. Jansen, E. Lintong. Dosen Pascasarjana

Lebih terperinci

Jawaban Soal. Uji ANOVA

Jawaban Soal. Uji ANOVA 7 Jawaban Sal Uji ANOVA 185 JAWABAN SOAL TEORI 1. ANOVA pada dasarnya bertujuan untuk menguji hiptesa nl bahwa rata-rata dari tiga atau lebih sebuah ppulasi adalah sama. Asumsi: a. Sampel yang diambil

Lebih terperinci

MODEL PERMINTAAN JASA ANGKUTAN PENYEBERANGAN BAJOE-KOLAKA

MODEL PERMINTAAN JASA ANGKUTAN PENYEBERANGAN BAJOE-KOLAKA PROS ID I NG 2 0 1 1 HASIL PENELITIAN FAKULTAS TEKNIK MODEL PERMINTAAN JASA ANGKUTAN PENYEBERANGAN BAJOE-KOLAKA Jurusan Perkapalan Fakultas Teknik Universitas Hasanuddin Jl. Perintis Kemerdekaan Km. 10

Lebih terperinci

BAB 2 TINJAUAN TEORITIS. Semua barang dan jasa sebagai hasil dari kegiatan-kegiatan ekonomi yang beroperasi

BAB 2 TINJAUAN TEORITIS. Semua barang dan jasa sebagai hasil dari kegiatan-kegiatan ekonomi yang beroperasi BAB 2 TINJAUAN TEORITIS 2.1 Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) Semua barang dan jasa sebagai hasil dari kegiatan-kegiatan ekonomi yang beroperasi diwilayah domestik, tanpa memperhatikan apakah faktor

Lebih terperinci

ANALISIS BIAYA KEMACETAN AKIBAT TUNDAAN LALU LINTAS

ANALISIS BIAYA KEMACETAN AKIBAT TUNDAAN LALU LINTAS ANALISIS BIAYA KEMACETAN AKIBAT TUNDAAN LALU LINTAS (Studi Kasus : Persimpangan Jl.Melati-Jl.Hayam Wuruk sampai persimpangan Jl.Nusa Indah-Jl.Hayam Wuruk Denpasar) Agung Yana, A.A. Gde Agung 1, Suparsa,

Lebih terperinci

Hipotesis adalah suatu pernyataan tentang parameter suatu populasi.

Hipotesis adalah suatu pernyataan tentang parameter suatu populasi. PERTEMUAN 9-10 PENGUJIAN HIPOTESIS Hipotesis adalah suatu pernyataan tentang parameter suatu populasi. Apa itu parameter? Parameter adalah ukuran-ukuran. Rata-rata penghasilan karyawan di kota binjai adalah

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Transportasi merupakan proses pergerakan atau perpindahan orang atau

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Transportasi merupakan proses pergerakan atau perpindahan orang atau 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Transportasi merupakan proses pergerakan atau perpindahan orang atau barang dari satu tempat ketempat lain. Proses ini dapat dilakukan dengan menggunakan sarana angkutan

Lebih terperinci

Arahan Transport Demand Management dalam Pergerakan Transportasi Regional Kabupaten Gresik

Arahan Transport Demand Management dalam Pergerakan Transportasi Regional Kabupaten Gresik Asih Zhafarina G 3606 100 035 Dosen Pembimbing Siti Nurlaela, ST, M.Com Arahan Transport Demand Management dalam Pergerakan Transportasi Regional Kabupaten Gresik LATAR BELAKANG Kabupaten Gresik sebagai

Lebih terperinci

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN. Berdasarkan hasil penelitian dan analisis data yang ada, maka dapat

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN. Berdasarkan hasil penelitian dan analisis data yang ada, maka dapat BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN 6.1. Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian dan analisis data yang ada, maka dapat disimpulkan beberapa hal sebagai berikut : 1. Karakteristik Penumpang a. Penumpang Speed

Lebih terperinci

TIPS dan TRIK BERBAGAI METODE REGRESI BERGANDA

TIPS dan TRIK BERBAGAI METODE REGRESI BERGANDA TIPS dan TRIK BERBAGAI METODE REGRESI BERGANDA UJI REGRESI BERGANDA (untuk lebih dari dua variabel bebas) Sekarang akan ditampilkan uji regresi ganda dengan banyak variabel bebas. SPSS menyediakan berbagai

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI. Sari Mandala I, Kecamatan Medan Denai, kota Medan sebagai daerah studi.

BAB III METODOLOGI. Sari Mandala I, Kecamatan Medan Denai, kota Medan sebagai daerah studi. BAB III METODOLOGI 3.1 Lokasi Penelitian Lokasi studi merupakan salah satu pemukiman padat penduduk yang dekat dengan pusat kota dan tingkat pendapatan masyarakat menengah ke bawah. Berdasarkan kriteria

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Ppulasi, Sampel, dan Data 3.1.1. Ppulasi Ppulasi adalah sebuah wilayah atau tempat bjek atau subjek yang diteliti, seperti rang, benda, kejadian, nilai maupun hal-hal lain

Lebih terperinci

ANALISIS KEBUTUHAN ANGKUTAN KOTA MANADO (STUDI KASUS: TRAYEK PUSAT KOTA MALALAYANG DAN TRAYEK PUSAT KOTA KAROMBASAN)

ANALISIS KEBUTUHAN ANGKUTAN KOTA MANADO (STUDI KASUS: TRAYEK PUSAT KOTA MALALAYANG DAN TRAYEK PUSAT KOTA KAROMBASAN) ANALISIS KEBUTUHAN ANGKUTAN KOTA MANADO (STUDI KASUS: TRAYEK PUSAT KOTA MALALAYANG DAN TRAYEK PUSAT KOTA KAROMBASAN) Diah Anggraeni Damiyanti Masalle M. J. Paransa, Theo K. Sendow Fakultas Teknik Jurusan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. sampai saat ini - yang paling populer adalah Model Perencanaan Transportasi Empat. 1. Bangkitan dan tarikan perjalanan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. sampai saat ini - yang paling populer adalah Model Perencanaan Transportasi Empat. 1. Bangkitan dan tarikan perjalanan BAB II TINJAUAN PUSTAKA II.1. Perencanaan Transportasi Terdapat beberapa konsep perencanaan transportasi yang telah berkembang sampai saat ini - yang paling populer adalah Model Perencanaan Transportasi

Lebih terperinci

BAB 2 TINJAUAN TEORITIS. Seperti diketahui PDRB adalah penjumlahan dari seluruh Nilai Tambah Bruto (NTB)

BAB 2 TINJAUAN TEORITIS. Seperti diketahui PDRB adalah penjumlahan dari seluruh Nilai Tambah Bruto (NTB) BAB 2 TINJAUAN TEORITIS 2.1 Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) Seperti diketahui PDRB adalah penjumlahan dari seluruh Nilai Tambah Bruto (NTB) yang dihasilkan oleh setiap kegiatan/lapangan usaha. Dalam

Lebih terperinci

PEMODELAN TARIKAN PERJALANAN PADA UNIVERSITAS AL MUSLIM BIREUEN

PEMODELAN TARIKAN PERJALANAN PADA UNIVERSITAS AL MUSLIM BIREUEN PEMODELAN TARIKAN PERJALANAN PADA UNIVERSITAS AL MUSLIM BIREUEN Hamzani 1), Mukhlis 2) Juli 3) 1), 2) Dosen Jurusan Teknik Sipil, Universitas Malikussaleh, 3) Alumni Teknik Sipil email: 1) hamzani.hasbi@gmail.com

Lebih terperinci

ANALISA PERMODELAN BANGKITAN PERGERAKAN LALU LINTAS PADA TATA GUNA LAHAN SMU NEGERI DI MAKASSAR ABSTRAK

ANALISA PERMODELAN BANGKITAN PERGERAKAN LALU LINTAS PADA TATA GUNA LAHAN SMU NEGERI DI MAKASSAR ABSTRAK ANALISA PERMODELAN BANGKITAN PERGERAKAN LALU LINTAS PADA TATA GUNA LAHAN SMU NEGERI DI MAKASSAR Ir. Syafruddin Rau, fmt. Staf Pengajar Faluktas Teknik Unhas Juusan. Teknik Sipil Jl.Perintis Kemerdekaan

Lebih terperinci

PERENCANAAN RUTE BUS PENUMPANG DARI BANDARA JUANDA MENUJU BEBERAPA KOTA DI SEKITAR SURABAYA

PERENCANAAN RUTE BUS PENUMPANG DARI BANDARA JUANDA MENUJU BEBERAPA KOTA DI SEKITAR SURABAYA JURNAL TEKNIK POMITS Vol. 1, No. 1, (2013) 1-5 1 PERENCANAAN RUTE BUS PENUMPANG DARI BANDARA JUANDA MENUJU BEBERAPA KOTA DI SEKITAR SURABAYA Gina Adzani, Ir. Wahju Herijanto, MT. Teknik Sipil, Fakultas

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. Analisis regresi (regressison analysis) merupakan suatu teknik untuk membangun persamaan

BAB II LANDASAN TEORI. Analisis regresi (regressison analysis) merupakan suatu teknik untuk membangun persamaan BAB II LANDASAN TEORI 21 Konsep Dasar Analisis Regresi Analisis regresi (regressison analysis) merupakan suatu teknik untuk membangun persamaan dan menggunakan persamaan tersebut untuk membuat perkiraan

Lebih terperinci

Bambang Hendrawan, Nurbadriyah Program studi Akuntansi Politeknik Batam

Bambang Hendrawan, Nurbadriyah Program studi Akuntansi Politeknik Batam Vl II (2), 2010 ISSN : 2085-3858 Perbedaan Besaran Piutang Tunggakan Listrik Sebelum dan Sesudah Kenaikan Tarif Listrik Batam : Sebuah Tpik Tugas Akhir Prgram Studi Akuntansi di Pliteknik Batam Bambang

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Menurut Penelitian Suriani (2015), Pusat kegiatan Pendidikan sebagai salah

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Menurut Penelitian Suriani (2015), Pusat kegiatan Pendidikan sebagai salah BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Landasan Teori 2.1.1 Penelitian Terdahulu Menurut Penelitian Suriani (2015), Pusat kegiatan Pendidikan sebagai salah satu tata-guna lahan, mempunyai intensitas yang cukup tinggi

Lebih terperinci

PERENCANAAN RUTE ANGKUTAN PEDESAAN SEBAGAI PENGUMPAN (FEEDER) DARI KECAMATAN KALIDAWIR MENUJU KOTA TULUNGAGUNG

PERENCANAAN RUTE ANGKUTAN PEDESAAN SEBAGAI PENGUMPAN (FEEDER) DARI KECAMATAN KALIDAWIR MENUJU KOTA TULUNGAGUNG JURNAL TEKNIK POMITS Vol. 1, No. 1, (2013) 1-6 1 PERENCANAAN RUTE ANGKUTAN PEDESAAN SEBAGAI PENGUMPAN (FEEDER) DARI KECAMATAN KALIDAWIR MENUJU KOTA TULUNGAGUNG Rizzal Afandi, Ir. Wahju Herijanto, MT Teknik

Lebih terperinci

EVALUASI EFISIENSI SIRKULASI TERMINAL ANGKUTAN PERKOTAAN DI TERMINAL BUS MANGKANG

EVALUASI EFISIENSI SIRKULASI TERMINAL ANGKUTAN PERKOTAAN DI TERMINAL BUS MANGKANG Makalah Seminar Tugas Akhir EVALUASI EFISIESI SIRKULASI TERMIAL AGKUTA PERKOTAA DI TERMIAL BUS MAGKAG Suis Ogeswartmal Agusvan Syarif Bambang Riant Supriyn Jurusan Teknik Sipil Fakultas Teknik Universitas

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN LANDASAN TEORI. pergerakan yang berasal dari suatu zona atau tata guna lahan dan jumlah pergerakan yang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN LANDASAN TEORI. pergerakan yang berasal dari suatu zona atau tata guna lahan dan jumlah pergerakan yang BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN LANDASAN TEORI 2.1. Tinjauan Pustaka Bangkitan pergerakan adalah tahapan pemodelan yang memperkirakan jumlah pergerakan yang berasal dari suatu zona atau tata guna lahan dan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PELAKSANAAN

BAB III METODOLOGI PELAKSANAAN BAB III METODOLOGI PELAKSANAAN 3.1 Garis garis Besar Langkah Kerja Identifikasi Masalah Observasi Lapangan Studi Pustaka Pengumpulan data Data Sekunder : Trayek Angkutan Umum Jumlah Armada Trayek Jenis

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI. Peramalan adalah kegiatan mengestimasi apa yang akan terjadi pada masa yang akan

BAB 2 LANDASAN TEORI. Peramalan adalah kegiatan mengestimasi apa yang akan terjadi pada masa yang akan BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Peramalan Peramalan adalah kegiatan mengestimasi apa yang akan terjadi pada masa yang akan datang dengan waktu yang relatif lama ( assaury, 1991). Sedangkan ramalan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN LANDASAN TEORI

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN LANDASAN TEORI 6 BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN LANDASAN TEORI A. Tinjauan Pustaka 1. Bangkitan Pergerakan Bangkitan Pergerakan (Trip Generation) adalah tahapan pemodelan yang memperkirakan jumlah pergerakan yang berasal

Lebih terperinci

PENYUSUNAN DATABASE JARINGAN JALAN KOTA MAKASSAR BERBASIS GIS OPEN SOURCE

PENYUSUNAN DATABASE JARINGAN JALAN KOTA MAKASSAR BERBASIS GIS OPEN SOURCE PRO S ID IN G 20 11 HASIL PENELITIAN FAKULTAS TEKNIK Arsitektur Elektr Gelgi Mesin Perkapalan Sipil PENYUSUNAN DATABASE JARINGAN JALAN KOTA MAKASSAR BERBASIS GIS OPEN SOURCE Jurusan Teknik Sipil Fakultas

Lebih terperinci

ANALISIS DEMAND BUS RAPID TRANSIT PADA MERR SURABAYA

ANALISIS DEMAND BUS RAPID TRANSIT PADA MERR SURABAYA 1 ANALISIS DEMAND BUS RAPID TRANSIT PADA MERR SURABAYA Rizki Amalia Kusuma Wardhani Jurusan Teknik Sipil, FTSP-ITS email: rizzzkiamalia89@gmail.com ABSTRAK Surabaya merupakan salah satu kota metropolitan

Lebih terperinci

3.3. TAHAP METODE PENGUMPULAN DATA

3.3. TAHAP METODE PENGUMPULAN DATA BAB III METODOLOGI 3.1. TINJAUAN UMUM Tahapan pekerjaan merupakan langkah-langkah yang harus dilakukan guna mencapai tujuan yang direncanakan. Dalam perencanaan ini tahapantahapan yang diambil meliputi

Lebih terperinci

ANALISIS MODEL BANGKITAN PARKIR UNTUK TATA GUNA LAHAN BANK KAWASAN CBD (CENTRAL BUSINESS DISTRICT) SRAGEN KOTA

ANALISIS MODEL BANGKITAN PARKIR UNTUK TATA GUNA LAHAN BANK KAWASAN CBD (CENTRAL BUSINESS DISTRICT) SRAGEN KOTA ANALISIS MODEL BANGKITAN PARKIR UNTUK TATA GUNA LAHAN BANK KAWASAN CBD (CENTRAL BUSINESS DISTRICT) SRAGEN KOTA Sanusi Jurusan Teknik Sipil FT UNS, e-mail: sanusiuns@yahoo.com Abstract This research investigated

Lebih terperinci

Analisis Sensitivitas pada Pertumbuhan Penduduk Nanggroe Aceh Darussalam dengan Metode Life Table

Analisis Sensitivitas pada Pertumbuhan Penduduk Nanggroe Aceh Darussalam dengan Metode Life Table Vl. 6, N.1, 1-14, Juli 29 Analisis Sensitivitas pada Pertumbuhan Penduduk Nanggre Aceh Darussalam dengan Metde ife Table Miftahuddin Abstrak Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui pertumbuhan penduduk

Lebih terperinci

KAJIAN PENGARUH JEMBATAN KAPUAS TERHADAP LALU LINTAS AIR MAUPUN DARAT DI KOTA SINTANG

KAJIAN PENGARUH JEMBATAN KAPUAS TERHADAP LALU LINTAS AIR MAUPUN DARAT DI KOTA SINTANG KAJIAN PENGARUH JEMBATAN KAPUAS TERHADAP LALU LINTAS AIR MAUPUN DARAT DI KOTA SINTANG Etty Apriyanti 1) Abstrak Pembangunan Jembatan Kapuas di Kota Sintang beserta jalan aksesnya memberikan pengaruh yang

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI. 1. Analisis korelasi adalah metode statistika yang digunakan untuk menentukan

BAB 2 LANDASAN TEORI. 1. Analisis korelasi adalah metode statistika yang digunakan untuk menentukan 7 BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Defenisi Analisis Regresi dan Korelasi 1. Analisis korelasi adalah metode statistika yang digunakan untuk menentukan kuatnya atau derajat hubungan linier antara dua variabel

Lebih terperinci

ANALISA PROBABILITAS PENGGUNA JEMBATAN SURAMADU DAN KAPAL FERRY PADA RUTE SURABAYA MADURA

ANALISA PROBABILITAS PENGGUNA JEMBATAN SURAMADU DAN KAPAL FERRY PADA RUTE SURABAYA MADURA ANALISA PROBABILITAS PENGGUNA JEMBATAN SURAMADU DAN KAPAL FERRY PADA RUTE SURABAYA MADURA Dina Pramita Dewi 1, dan Hera Widyastuti 2 1 Mahasiswa Pascasarjana Teknik Sipil FTSP ITS Surabaya Kampus ITS Surabaya

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 1.1 Transportasi Transportasi adalah penerapan dari ilmu pengetahuan yang bertujuan untuk mengangkut atau memindahkan barang dan manusia dari suatu tempat ke tempat yang lainnya

Lebih terperinci

Vol.17 No.2. Agustus 2015 Jurnal Momentum ISSN : X

Vol.17 No.2. Agustus 2015 Jurnal Momentum ISSN : X PREDIKSI PERKEMBANGAN BEBAN LISTRIK SEKTOR RUMAH TANGGA DI KABUPATEN SIJUNJUNG TAHUN 2013-2022 DENGAN SIMULASI SPSS Erhaneli *, Oki Irawan ** *) Dosen Jurusan Teknik Elektro **) Mahasiswa Jurusan Teknik

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA

BAB II KAJIAN PUSTAKA BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Sejarah Perkembangan Transportasi Setiap Tata Guna Lahan akan terdapat suatu kegiatan yang akan menimbulkan bangkitan pergerakan dan tarikan pergerakan. Kegiatan itu dapat berupa

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pergerakan yang terjadi antara dua tempat yaitu tempat di mana

BAB I PENDAHULUAN. Pergerakan yang terjadi antara dua tempat yaitu tempat di mana BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pergerakan yang terjadi antara dua tempat yaitu tempat di mana barang/jasa dibutuhkan ke tempat di mana barang/jasa tersedia merupakan jawaban dalam permasalah proses

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Data yang digunakan dalam penelitian ini merupakan data kuantitatif dengan

III. METODE PENELITIAN. Data yang digunakan dalam penelitian ini merupakan data kuantitatif dengan 40 III. METODE PENELITIAN A. Jenis dan Sumber Data Data yang digunakan dalam penelitian ini merupakan data kuantitatif dengan rentang waktu dari tahun 2001 2012. Tipe data yang digunakan adalah data runtut

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Bandar udara memiliki peran yang penting terhadap kegiatan transportasi. Seiring dengan peningkatan kebutuhan masyarakat terhadap transportasi udara diseluruh wilayah

Lebih terperinci

RESPON PETERNAKAN AYAM RAS PEDAGING TERHADAP KONDISI KRISIS EKONOMI

RESPON PETERNAKAN AYAM RAS PEDAGING TERHADAP KONDISI KRISIS EKONOMI Seminar Nasinal Peternakan clan Vetermer 1000 RESPON PETERNAKAN AYAM RAS PEDAGING TERHADAP KONDISI KRISIS EKONOMI Kats kunch Respn, ayam ras pedaging, pendapatan ELAN MAssutAN', A. PRIYANTO, dan U. KusNAD12

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Konsep dan Ruang Lingkup Perencanaan Transportasi

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Konsep dan Ruang Lingkup Perencanaan Transportasi BAB II TINJAUAN PUSTAKA II.1 Konsep dan Ruang Lingkup Perencanaan Transportasi Menurut LPM ITB (1997), permasalahan transportasi bertambah parah baik di negara maju (industri) maupun di negara berkembang.

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI. datang dengan waktu yang relatif lama (assaury, 1991). Secara teoritis peramalan

BAB 2 LANDASAN TEORI. datang dengan waktu yang relatif lama (assaury, 1991). Secara teoritis peramalan 18 BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Ramalan Peramalan adalah kegiatan mengestimasi apa yang akan terjadi pada masa yang akan datang dengan waktu yang relatif lama (assaury, 1991). Secara teoritis peramalan

Lebih terperinci

2015 RANCANG BANGUN SISTEM APLIKASI PERAMALAN JUMLAH MUATAN KAPAL RO-RO DENGAN METODE WINTER S TIGA PARAMETER

2015 RANCANG BANGUN SISTEM APLIKASI PERAMALAN JUMLAH MUATAN KAPAL RO-RO DENGAN METODE WINTER S TIGA PARAMETER BAB I PENDAHULUAN Dalam bab ini akan dibahas latar belakang dilakukannya penelitian, rumusan masalah, batasan masalah, manfaat penelitian, metodologi penelitian, serta sistematika penulisan. 1.1. Latar

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN. pelanggan rumah tangga, bisnis, sosial, dan industri pada tahun-tahun yang

METODE PENELITIAN. pelanggan rumah tangga, bisnis, sosial, dan industri pada tahun-tahun yang III. METODE PENELITIAN 3.1 Pendahuluan Tugas akhir ini merupakan survei yang bertujuan untuk mengetahui pengaruh pendapatan konsumen dan jumlah penduduk terhadap kebutuhan/permintaan energi listrik di

Lebih terperinci

ANALISA METODE BACKWARD DAN METODE FORWARD UNTUK MENENTUKAN PERSAMAAN REGRESI LINIER BERGANDA

ANALISA METODE BACKWARD DAN METODE FORWARD UNTUK MENENTUKAN PERSAMAAN REGRESI LINIER BERGANDA Saintia Matematika ISSN: 2337-9197 Vol 2, No 4 (2014), pp 345 360 ANALISA METODE BACKWARD DAN METODE FORWARD UNTUK MENENTUKAN PERSAMAAN REGRESI LINIER BERGANDA (Studi Kasus: Jumlah Kecelakaan Lalu Lintas

Lebih terperinci

Jurnal Sabua Vol.3, No.3: 9-19, November 2011 ISSN HASIL PENELITIAN TARIKAN PENGUNJUNG KAWASAN MATAHARI JALAN SAMRATULANGI MANADO

Jurnal Sabua Vol.3, No.3: 9-19, November 2011 ISSN HASIL PENELITIAN TARIKAN PENGUNJUNG KAWASAN MATAHARI JALAN SAMRATULANGI MANADO Jurnal Sabua Vol.3, No.3: 9-19, November 2011 ISSN 2085-7020 HASIL PENELITIAN TARIKAN PENGUNJUNG KAWASAN MATAHARI JALAN SAMRATULANGI MANADO James A. Timboeleng Staf Pengajar Jurusan Sipil, Fakultas Teknik

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN TEORI

BAB II TINJAUAN TEORI BAB II TINJAUAN TEORI Pada bab ini diuraikan beberapa kajian teoretis dari literature dan kajian normatif dari dokumen perundangan dan statutory product lainnya yang diharapkan dapat menjadi dasar pijakan

Lebih terperinci

ESTIMASI BANGKITAN PERJALANAN PENDUDUK PERUMAHAN DI KELURAHAN DADOK TUNGGUL HITAM KOTA PADANG

ESTIMASI BANGKITAN PERJALANAN PENDUDUK PERUMAHAN DI KELURAHAN DADOK TUNGGUL HITAM KOTA PADANG ESTIMASI BANGKITAN PERJALANAN PENDUDUK PERUMAHAN DI KELURAHAN DADOK TUNGGUL HITAM KOTA PADANG Ryan Rahmadi, Fidel Miro, SE,Mstr, Ir Haryani, MTP. Jurusan Teknik Perencanaan Wilayah dan Kota Universitas

Lebih terperinci

Analisis penyerapan tenaga kerja pada sektor pertanian di Kabupaten Tanjung Jabung Barat

Analisis penyerapan tenaga kerja pada sektor pertanian di Kabupaten Tanjung Jabung Barat Analisis penyerapan tenaga kerja pada sektor pertanian di Kabupaten Tanjung Jabung Barat Rezky Fatma Dewi Mahasiswa Prodi Ekonomi Pembangunan Fak. Ekonomi dan Bisnis Universitas Jambi Abstrak Penelitian

Lebih terperinci

Pengaruh Infrastruktur terhadap Properti Komersial

Pengaruh Infrastruktur terhadap Properti Komersial Cldwell Banker Cmmercial Kawasan Bisnis Granadha, 12 th B Flr Jl. Jenderal Sudirman Kav. 50 Jakarta 12930 Indnesia Phne : +62 21 255 39 388 Fax : +62 21 255 39 399 1 PENGARUH INFRASTRUKTUR TERHADAP PROPERTI

Lebih terperinci

KEADAAN KETENAGAKERJAAN KALIMANTAN SELATAN FEBRUARI 2015

KEADAAN KETENAGAKERJAAN KALIMANTAN SELATAN FEBRUARI 2015 N.31 / 05 / 63 / Th XIX/ 5 Mei 2015 KEADAAN KETENAGAKERJAAN KALIMANTAN SELATAN FEBRUARI 2015 Jumlah angkatan kerja mencapai 2,07 juta rang, terjadi penambahan sebesar 50,7 ribu rang dibanding Februari

Lebih terperinci

STUDI POTENSI PEMISAHAN PELABUHAN BARANG DI PADANG BAI

STUDI POTENSI PEMISAHAN PELABUHAN BARANG DI PADANG BAI E134 STUDI POTENSI PEMISAHAN PELABUHAN BARANG DI PADANG BAI Dewa Gde Mahatma Pandhit., Ir. Murdjito, M.Sc.Eng. dan Christino Boyke S.P., S.T., M.T. Bidang Studi Transportasi Laut, Jurusan Teknik Perkapalan,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHAULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHAULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHAULUAN 1.1 Latar Belakang Transportasi merupakan perpindahan manusia atau barang dari satu tempat ke tempat lainnya dengan menggunakan sebuah kendaraan yang digerakan oleh manusia atau mesin.

Lebih terperinci

MODEL PERGERAKAN PENDUDUK DI KAWASAN KEPULAUAN DENGAN VARIABEL BEBAS PARAMETER SOSIOEKONOMI (STUDI KASUS KABUPATEN KEPULAUAN SANGIHE)

MODEL PERGERAKAN PENDUDUK DI KAWASAN KEPULAUAN DENGAN VARIABEL BEBAS PARAMETER SOSIOEKONOMI (STUDI KASUS KABUPATEN KEPULAUAN SANGIHE) MODEL PERGERAKAN PENDUDUK DI KAWASAN KEPULAUAN DENGAN VARIABEL BEBAS PARAMETER SOSIOEKONOMI (STUDI KASUS KABUPATEN KEPULAUAN SANGIHE) Trio Lonan Alumni Program Pascasarjana S2 Teknik Sipil Universitas

Lebih terperinci

MODEL PEMILIHAN MODA ANTARA LIGHT RAIL TRANSIT (LRT) DENGAN MOBIL PRIBADI DI JAKARTA

MODEL PEMILIHAN MODA ANTARA LIGHT RAIL TRANSIT (LRT) DENGAN MOBIL PRIBADI DI JAKARTA MODEL PEMILIHAN MODA ANTARA LIGHT RAIL TRANSIT (LRT) DENGAN MOBIL PRIBADI DI JAKARTA Yumen Kristian Wau 1 dan Najid 2 1 Jurusan Teknik Sipil, Universitas Tarumanagara, Jl. Let. Jend S. Parman No.1 Jakarta

Lebih terperinci

Statistik merupakan salah satu cabang ilmu pengetahuan yang paling banyak

Statistik merupakan salah satu cabang ilmu pengetahuan yang paling banyak BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Analisis Regresi Statistik merupakan salah satu cabang ilmu pengetahuan yang paling banyak mendapatkan perhatian dan dipelajari oleh ilmuan dari hampir semua ilmu bidang

Lebih terperinci

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan Berdasarkan dari hasil analisis data responden pada ketiga tipe perumahan, maka dapat diambil kesimpulan sebagai berikut : 1. Faktor yang mempengaruhi bangkitan

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN. Berdasarkan sifat penelitiannya, penelitian ini merupakan sebuah penelitian

METODE PENELITIAN. Berdasarkan sifat penelitiannya, penelitian ini merupakan sebuah penelitian III. METODE PENELITIAN A. Ruang Lingkup Penelitian Berdasarkan sifat penelitiannya, penelitian ini merupakan sebuah penelitian deskriptif. Definisi dari penelitian deskriptif adalah penelitian yang menggambarkan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Studi Pustaka. Survey Pendahuluan. Pengumpulan Data. Analisis Data. Model Tarikan. Pembahasan. Kesimpulan dan saran

BAB III METODE PENELITIAN. Studi Pustaka. Survey Pendahuluan. Pengumpulan Data. Analisis Data. Model Tarikan. Pembahasan. Kesimpulan dan saran BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Langkah Pelaksanaan Penelitian Keseluruhan kegiatan penelitian ini dapat dijabarkan ke dalam bagan alur penelitian pada gambar 3.1 sebagai berikut : Studi Pustaka Survey Pendahuluan

Lebih terperinci

DEPARTEMEN PERHUBUNGAN DIREKTORAT JENDERAL PERHUBUNGAN DARAT

DEPARTEMEN PERHUBUNGAN DIREKTORAT JENDERAL PERHUBUNGAN DARAT DEPARTEMEN PERHUBUNGAN DIREKTORAT JENDERAL PERHUBUNGAN DARAT Direktorat Lalu lintas Angkutan Sungai, Danau dan Penyeberangan Jalan Medan Merdeka Barat No 8 Jakarta 10110 1 1. Cetak Biru Pengembangan Pelabuhan

Lebih terperinci

ek SIPIL MESIN ARSITEKTUR ELEKTRO

ek SIPIL MESIN ARSITEKTUR ELEKTRO ek SIPIL MESIN ARSITEKTUR ELEKTRO MODEL BANGKITAN PERGERAKAN ZONA KECAMATAN PALU UTARA KOTA PALU Jurair Patunrangi * Abstract District zone is attracting and generator of trip for the needs of the societies.

Lebih terperinci

RANCANGAN AWAL RENCANA KERJA PEMBANGUNAN DAERAH (RKPD) KOTA YOGYAKARTA TAHUN 2013

RANCANGAN AWAL RENCANA KERJA PEMBANGUNAN DAERAH (RKPD) KOTA YOGYAKARTA TAHUN 2013 Lampiran 1 RANCANGAN AWAL RENCANA KERJA PEMBANGUNAN DAERAH (RKPD) KOTA YOGYAKARTA TAHUN 2013 PENDAHULUAN Rencana Kerja Pembangunan Daerah (RKPD) merupakan dkumen pembangunan yang disusun untuk kurun waktu

Lebih terperinci

Studi Pengembangan Kapasitas dan Fasilitas Pelabuhan Dalam Mendukung MP3EI Koridor Sulawesi KATA PENGANTAR. Final Report

Studi Pengembangan Kapasitas dan Fasilitas Pelabuhan Dalam Mendukung MP3EI Koridor Sulawesi KATA PENGANTAR. Final Report KATA PENGANTAR Dengan mengucap rasa syukur Alhamdulillah Laporan Akhir () kegiatan Pekerjaan Studi Pengembangan Kapasitas dan Fasilitas Pelabuhan Dalam Mendukung Percepatan dan Perluasan Pembangunan Koridor

Lebih terperinci

PERENCANAAN ANGKUTAN BUS KORIDOR TERMINAL TAMBAK OSOWILANGUN PERAK KENJERAN SURABAYA

PERENCANAAN ANGKUTAN BUS KORIDOR TERMINAL TAMBAK OSOWILANGUN PERAK KENJERAN SURABAYA PERENCANAAN ANGKUTAN BUS KORIDOR TERMINAL TAMBAK OSOWILANGUN PERAK KENJERAN SURABAYA Satria Adyaksa, Ir. Wahju Herijanto, MT, Istiar, ST. MT. Jurusan Teknik Sipil, Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan,

Lebih terperinci

ANALISIS PROYEKSI SEKTOR PERTANIAN DI PROVINSI MALUKU UTARA. Abstract

ANALISIS PROYEKSI SEKTOR PERTANIAN DI PROVINSI MALUKU UTARA. Abstract ANALISIS PROYEKSI SEKTOR PERTANIAN DI PROVINSI MALUKU UTARA Disusun oleh : Karmila Ibrahim Dosen Fakultas Pertanian Universitas Khairun Abstract Analisis LQ Sektor pertanian, subsektor tanaman pangan,

Lebih terperinci

MODEL BANGKITAN PERJALANAN DARI PERUMAHAN: STUDI KASUS PERUMAHAN PUCANG GADING, MRANGGEN, DEMAK

MODEL BANGKITAN PERJALANAN DARI PERUMAHAN: STUDI KASUS PERUMAHAN PUCANG GADING, MRANGGEN, DEMAK MODEL BANGKITAN PERJALANAN DARI PERUMAHAN: STUDI KASUS PERUMAHAN PUCANG GADING, MRANGGEN, DEMAK Jessi Tri Joeni Mahasiswa Manajemen Transportasi STMT-Amni Semarang Jln. Soekarno Hatta No. 180 Tlp. (024)

Lebih terperinci

ANALISIS BANGKITAN DAN TARIKAN PERJALANAN (Studi Kasus Pada Tata Guna Lahan Rumah Sakit Umum di Klaten) ARTIKEL PUBLIKASI ILMIAH

ANALISIS BANGKITAN DAN TARIKAN PERJALANAN (Studi Kasus Pada Tata Guna Lahan Rumah Sakit Umum di Klaten) ARTIKEL PUBLIKASI ILMIAH ANALISIS BANGKITAN DAN TAIKAN PEJALANAN (Studi Kasus Pada Tata Guna Lahan umah Sakit Umum di Klaten) ATIKEL PUBLIKASI ILMIAH Oleh: ANIK AHMAWATI WAHYUNINGSIH Ir AGUS IYANTO S, MT Prof Dr Ir AHMAD MUNAWA,

Lebih terperinci

Tabel-Tabel Pokok TABEL-TABEL POKOK. Analisis Pertumbuhan Ekonomi Kab. Lamandau Tahun 2013 / 2014 81

Tabel-Tabel Pokok TABEL-TABEL POKOK. Analisis Pertumbuhan Ekonomi Kab. Lamandau Tahun 2013 / 2014 81 TABEL-TABEL POKOK Analisis Pertumbuhan Ekonomi Kab. Lamandau Tahun 2013 / 2014 81 Tabel 1. Tabel-Tabel Pokok Produk Domestik Regional Bruto Kabupaten Lamandau Atas Dasar Harga Berlaku Menurut Lapangan

Lebih terperinci

II. HASIL DAN PEMBAHASAN

II. HASIL DAN PEMBAHASAN II. HASIL DAN PEMBAHASAN 2.1 Karakteristik Responden Berdasarkan jawaban responden yang telah diklasifikasikan menurut jenis kelamin, umur, pendidikan, jenis pekerjaan, dan pengeluaran dalam satu bulan,

Lebih terperinci