BAB I Tinjauan Analisis Informasi Keuangan

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "BAB I Tinjauan Analisis Informasi Keuangan"

Transkripsi

1 BAB I Tinjauan Analisis Informasi Keuangan

2 PENGANTAR BAB I Analisis bisnis (business analysis) merupakan proses evaluasi prospek ekonomi dan risiko perusahaan. Hal tersebut meliputi analisis atas lingkungan bisnis perusahaan, strateginya, serta posisi keuangan dan kinerjanya. Analisis laporan keuangan (financial statement business) adalah aplikasi dari alat dan teknik analitis untuk laporan keuangan bertujuan umum dan data-data yang berkaitan untuk menghasilkan estimasi dan kesimpulan yang bermanfaat dalam analisis bisnis.

3 Langkah awal analisis bisnis adalah mengevaluasi lingkungan bisnis dan strategi perushaan. Dimulai dengan mempelajari aktivitas bisnis Colgate dan segera diketahui bahwa Colgate merupakan perusahaan yang merajai produk konsumen secara global. Colgate mempunyai beberapa merek internasional yang terutama bergerak di pasar perawatan mulut, perawatan pribadi, dan perawatan rumah. Perusahaan ini mempunyai merek di berbagai macam pasar, seperti perawatan gigi, sabun, kosmetik, produk pembersih rumah, perawatan binatang peliharaan, dan nutrisi. Aspek lain yang juga menakjubkan dari Colgate adalah kehadirannya yang menyeluruh di pasar global. Lebih dari 70% dari pendapatan Colgate berasal dari pengoperasian di pasar internasional. Perusahaan ini beroperasi di 200 negara di seluruh dunia, dengan kehadiran yang seimban di setiap benua. Tampilan 1.1 mengidentifikasi divisi operasi Colgate

4 (DALAM MILIARAN DOLAR) Tampilan 1.1 Penjualan Bersih Laba Operasi Jumlah aset Amerika Utara* $ $ 550 $ Amerika Latin Eropa/Pasifik Selatan Negara Serikatnya/Pasifik Selatan Total perawan mulut, pribadi, rumah $ $2.383 $ Nutrisi binatang peliharaan $ $448 $ 647 Total divisi operasional $ $2.831 $ Perusahaan N/A ($670) $ 152 Total untuk perusahaan $ $2.161 $9.138 *Penjualan bersih Amerika Utara di Amerika Serikat untuk perawatan mulut, pribadi, dan rumah untuk tahun 2006, 2005, dan 2004 masing-masing sebesar $2.211, $2.124 dan $2.000 Penjualan bersih untuk nutrisi binatang peliharaan di Amerika Serikat untuk tahun 2006, 2005, dan 2004 masing-masing sebesar $898, $$818, dan $781

5 Untuk menunjukkan bagaimana informasi laporan keuangan berguna dalam analisis bisnis, mari kita lihat data dalam Tampilan 1.3. Data-data ini mengungkapkan bahwa dalam 10 tahun terakhir laba meningkat sebesar 111%. Pertumbuhan laba tersebut disebabkan kenaikan pendapatan sebesar kurang lebih 44% dan kenaikan margin laba operasi sebesar kurang lebih 30%. Dengan demikian, Colgate mengalami pertumbuhan laba yang cepat meskipun pertumbuhan pendapatannya moderat, yaitu melalui peningkatan margin yang ditimbulkan dar pengurangan biaya. Colgate membayar pemegang sahamnya dengan sangat royal: dalam 10 tahun terakhir telah membayar hampir $4 miliar kepada para pemegang sahamnya dalam bentuk dividen tunai dan $7 miliar melalui pembelian kembali saham. Dengan kata lain Colgate telah mengembalikan sekitar $11 miliar kepada para pemegang sahamnya selama 10 tahun terakhir yang terdiri atas hampir seluruh labanya selama periode tersebut.dengan membayarkan hampir seluruh labanya, Colgate dapat mempertahankan rendahnya tingkat ekuitas ekuitas pemegang saham memang turun pada periode tersebut. Semua ini membuat cerita mengenai pertumbuhan laba Colgate lebih menarik perhatian: laba perusahaan telah tumbuh tanpa peningkatan modal investasi. Tingkat pengembalian atas ekuitas tentu saja meledak dari 35% pada tahun 1997 menjadi 98% pada tahun Salah satu kerugian dalam mempertahankna tingkat ekuitas yang kecil adalah tingginya tingkat utang sebagai contoh, rasio total utang terhadap total ekuitas berada di atas 5. Walaupun demikian, sifat kinerja keuangan Colgate yang stabil mampu membiayai struktur nerasa seperti itu dalam pengembalian utang bagi ekuitas pemegang sahamnya.

6 Ringkasan Data Keuangan Colgate (dalam miliar, kecuali data per saham) Tampilan Penjualan bersih $12,24 $11,40 $10,58 $9,90 $9,29 $9,08 $9,00 $8,80 $8,66 $8,79 $8,49 Laba kotor 7,21 6,62 6,15 5,75 5,35 5,11 5,00 4,84 4,62 4,56 4,52 Laba operasi 1,46 1,44 1,41 1,51 1,39 1,28 1,19 1,09 0,99 0,90 0,80 Laba bersih 1,35 1,35 1,33 1,42 1,29 1,15 1,06 0,94 0,85 0,74 0,64 Biaya restrukturisasi (setelah pajak) 0,29 0,15 0,06 0,04 Total aset 9,14 8,51 8,67 7,48 7,09 6,99 7,25 7,42 7,69 7,54 7,90 Total utang 7,73 7,16 7,43 6,59 6,74 6,14 5,78 5,59 5,60 5,36 5,89 Utang jangka panjang 2,72 2,92 3,09 2,68 3,21 2,81 2,54 2,24 2,30 2,34 2,79 Ekuitas pemegang saham 1,41 1,35 1,25 0,89 0,35 0,85 1,47 1,83 2,09 2,18 2,03 Harga perolehan saha, treasury 8,07 7,58 6,97 6,50 6,15 5,20 4,04 3,06 2,33 1,68 1,47 Laba per saham awal 2,61 2,54 2,45 2,60 2,33 2,02 1,81 1,57 1,40 1,22 1,05 Dividen tunai per saham 1,25 1,11 0,96 0,90 0,72 0,68 0,63 0,59 0,55 0,53 0,47 Harga saham penutupan 65,24 54,85 51,16 50,05 52,43 57,75 64,55 65,00 46,44 36,75 23,06 Saham beredar (miliar) 0,51 0,52 0,53 0,53 0,54 0,55 0,55 0,58 0,59 0,59 0,59

7 Jenis-jenis Analisis Bisnis Analisis Kredit Kreditor (creditors) meminjamkan dana kepada sebuah perusahaan dan menerima janji pembayaran atas pokok dan bunganya. Jenis pendanaan ini bersifat sementara karena kreditor mengharapkan pembayaran kembali atas dana mereka dengan bunganya. Kreditor meminjamkan dana dalam banyak bentuk dan untuk beragam tujuan. Kreditor dagang (trade creditor) atau kreditor operasi (operating creditor) mengirimkan barang atau jasa kepada perusahaan dan mengharapkan pembayaran dalam waktu yang masuk akal, yang sering kali didasarkan pada norma industri. Sebagian besar kredit perdagangan berjangka pendek, berkisar antara 30 sampai 60 hari, dengan pemberian diskon tunai untuk pembayaran lebih awal. Kreditor perdagangan biasanya tidak menerima bunga secara eksplisit untuk pemberian kredit, melainkan mendapatkan pengembalian dari margin laba atas transaksi. Kreditor non-dagang (nontrade creditor atau debtholder) menyediakan pendanaan kepada perusahaan dan menerima janji, biasanya tertulis, atas pembayaran dengan bunga (eksplisit atau implisit) pada tanggal tertentu di masa depan. Jenis pendaan ini dapat berjangka pendek atau berjangka panjang serta muncul dalam berbagai transaksi.

8 Analisis kredit berfokus pada sisi buruk risiko, bukan sisi baik potensi. Hal ini meliputi analisis likuiditas maupun solvabilitas. Likuiditas (liquidity) merupakan kemampuan perusahaan untuk menghasilkan kas dalam jangka pendek untuk memenuhi kewajibannya dan bergantung pada arus kas perusahaan serta komponen aset dan kewajiban lancar lainnya. Solvabilitas (solvency) merupakan kemungkinan dan kemampuan janka panjang perusahaan untuk melunasi kewajiban jangka panjang. Hal ini bergantung pada profitabilitas jangka panjang perusahaan maupun struktul modal (pendanaan).

9 Analisis Ekuitas Investor Ekuitas (equity investor) menyediakan dana kepada perushaan sebagai balasan atas risiko dan imbalan kepemilikan. Investor ekuitas merupakan penyedia terbesar pendanaan perusahaan. Pendaan ekuitas, disebut juga ekuitas atau modal saham, menawarkan pengamanan atau penjagaan untuk semua bentuk pendanaan yang lebih utama darinya. Analisis teknis (technical analysis) atau charting mencari pola dalam sejarah harga atau volume sebuah saham untuk memprediksi pergerakan harga saham di masa depan. Analisis fundamental (fundamental analysis), yang lebih luas diterima dan diaplikasikan, merupakan proses menentukan nilai perusahaan dengan menganalisis dan menginterprestasi faktor-faktor kunci untuk ekonomi, industri, dan perusahaan. Bagian utama analisis fundamental adalah evaluasi atas posisi dan kinerja keuangan perusahaan. Tujuan utama analisis fundamental adalah menentukan nilai intrinsik, yaitu nilai sebuah perusahaan (atau sahamnya) berdasarkan analisis fundamental, tanpa mengacu pada nilai pasar (atau harga saham).

10 Komponen Proses Analisis Bisnis Tampilan 1.4 Analisis Strategi Analisis Akuntansi Analisis prospektif Biaya Estimasi Modal Nilai Intrinsik

11 Analisis Lingkungan bisnis dan strategi Analisis lingkungan bisnis dan strategi terdiri atas dua bagian analisis industri dan analisis strategi. Analisis industri (industry analysis) biasanya merupakan langkah pertama, mengingat prospek dan struktur industri menentukan profitabilitas perusahaan. Analisis strategi (strategy analysis) merupakan evaluasi atas keputusan bisnis perusahaan dan keberhasilan perusahaan membangun keunggulan kompetitifnya. Hal ini meliputi valuasi atas tanggapan strategis yang diharapkan dari perushaan terhadap lingkungan bisnisnya dan dampak dari tanggapan tersebut terhadap kesuksesan dan pertumbuhan di masa depan.

12 Analisis Akuntansi Analisis Akuntansi (accounting analysis) merupakan proses evaluasi sejauh mana akuntansi perusahaan mencerminkan realitas ekonomi. Keterbatasan akuntansi ini memengaruhi kegunaan laporan keuangan dan menimbulkan setidaknya dua masalah dalam analisis. Pertama, ketidakseragaman akuntansi menyebabkan masalah perbandingan (comparability problem). Masalah ini muncul jika perusahaan yang berbeda menerapkan akuntansi yang berbeda untuk transaksi atau peristiwa yang sama. Kedua, pilihan dan ketidaktepatan dalam akuntansi dapat mendistorsi informasi laporan keuangan. Distorsi akuntansi (accounting distortion) merupakan penyimpangan informasi akuntansi dari ekonomi yang mendasarinya.

13 Distorsi ini menciptakan risiko akuntansi dalam analisis laporan keuangan. Risiko akuntansi (accounting risk) merupakan ketidakpastian dalam analisis laporan keuangan karena distorsi akuntansi. Tujuan utama analisis akuntansi adalah mengevaluasi dan mengurangi risiko akuntansi serta meningkatkan muatan ekonomis laporan keuangan, termasuk komparabilitasnya.

14 Analisis keuangan Analisis keuangan (financial analysis) merupakan penggunaan laporan keuangan untuk menganalisis posisi dan kinerja keuangan perusahaan, dan untuk menilai kinerja keuangan di masa depan. Analisis keuangan terdiri atas tiga bagian besar analisis profitabilitas, analisis risiko, serta analisis sumber dan penggunaan dana. Analisis profitabilitas (profitability analysis) merupakan evaluasi atas tingkat pengembalian investasi perusahaan. Analisis risiko (risk analysis) merupakan evaluasi atas kemampuan perusahaan untuk memenuhi komitmennya. Analisis risiko melibatkan penilaian atas solvablitas dan likuiditas perusahaan sejalan dengan variasi laba

15 Analisis Prospektif Analisis prospektif (prospective analysis) merupakan peramalan hasil di masa depan biasanya laba, arus kas, atau keduanya. Analisis ini ditarik dari analisis akuntansi, analisis keuanganm serta analisis lingkungan bisnis dan strategi. Jika alat kuantitatif membantu meningkatkan keakuratan ramalan, analisis propektif tetap merupakan proses yang relatif subjektif. Oleh karena itu, analisis prospektif sering disebut sebagai seni, buka ilmu.

16 Valuasi Valuasi (valuation) merupakan tujuan utama banyak jenis analisis bisnis. Valuasi adalah proses mengubah ramalan hasil di masa depan menjadi estimasi nilai perusahaan. Dalam menentukan nilai perusahaan, seorang analisis harus memililih suatu model valuasi dan juga mengestimasi biaya modal perusahaan. Bila sebagian besar modle valuasi memerlukan ramalan hasil di masa depan, pasti ada pendekatan yang menggunakan informasi keuangan masa kini.

17 LAPORAN KEUANGAN DASAR ANALISIS Aktivitas Bisnis Sebuah perusahaan menjalankan berbagai aktivitas untuk menyediakan produk atau jasa yang dapat dijual dan menghasilkan pengembalian investasi yang memuaskan. Laporan keuangan perusahaan berikut pengungkapannya menginformasikan empat aktivitas utama perusahaan: perencanaan, pendanaan, investasi, dan operasi. Masing-masing aktivitas ini penting untuk dipahami sebelum menganalisis laporan keuangan perusahaan.

18 Aktivitas Perencanaan Sebuah perusahaan ada untuk mengimplementasi sasaran dan tujuan tertentu. Sebagai contoh, Colgate ingin bertahan sebagai pemimpin dalam produk perawatan mulut, pribadi, dan rumah. Sasaran dan tujuan perusahaan terdapat dalam rencana bisnis (business plan) yang mendeskripsikan maksud perusahaan, strategi, dan taktik untuk aktivitasnya. Rencana bisnis membantu manajer untuk memusatkan usaha mereka dan mengidentifikasi kesempatan dan rintangan yang diharapkan.

19 Aktivitas Pendanaan Perusahaan memerlukan pendanaan untuk menjalankan rencana bisnisnya. Colgate memerlukan pendanaan untuk membeli bahan baku untuk produksi, membayar pegawainya, mengakuisisi perusahaan dan teknologi komplementerm dan untuk penelitian dan pengembangan. Aktivitas pendanaan (financing activities) adalah metode yang digunakan perusahaan untuk mendapatkan uang untuk membayar kebutuhan-kebutuhan tersebut.

20 Aktivitas Pendanaan Neraca Colgate menunjukkan bahwa Colgate mendapatkan $1,95 miliar dengan menerbitkan saham pada investor ekuitas. Investor menyediakan pendanaan dengan harapan mendapatkan pengembalian atas investasi mereka setelah mempertimbangkan pengembalian yang diharapkand dan risiko. Pengembalian (return) adalah bagian investor ekuitas atas laba perusahaan dalam bentuk distribusi laba atau reinvestasi laba. Distribusi laba (earning distribution) adalah pembayaran dividen kepada para pemegang saham. Dividen dapat dalam berbentuk tunai atau pun dalam bentuk saham.

21 Aktivitas Pendanaan Pembayaran dividen (dividen payout) mengacu pada proporsi laba yang didistribusikan, yang sering dinyatakan dalam rasio atau persentase laba bersih. Reinvestasi laba (earnings reinvestment) atau saldo laba mengacu pada penahanan laba dalam perusahaan untuk digunakan dalam bisnis perusahaan; yang disebut pula pendanaan interal (internal financing). Reinvestasi laba sering diukur dengan rasio penahanan. Rasio saldo laba (earning retention ratio) mencerminkan proporsi saldo laba yang didefinisikan sebagai satu dikurangi rasio pembayaran dividen.

22 $ Miliar $ Miliar Pendanaan ekuitas Albertson Target Colgate FedEx -10 Axis Title Total Pembiayaan Kontribusi Reinvestasi Total Albertson Target Colgate FedEx Axis Title Ekuitas Kreditor Total

23 Pendanaan Ekuitas Pendanaan ekuitas dapat berupa uang tunai atau aset atau jasa yang dikintribusikan kepada perusahaan sebagai penukar saham. Penawaran saham privat biasanya melibatkan penjualan kepada satu atau lebih individu atau organisasi. Penawaran saham publik melibatkan penjualan saham kepada publik. Manfaat utama penawaran saham publik adalah potensi untuk mendapatkan dana dalam jumlah besar untuk aktivitas bisnis.

24 $ Miliar Pendanaan Kreditor Albertson Target Colgate FedEx Axis Title Utang operasi Pinjaman Total

25 Pendanaan kreditor Perusahaan juga memeperoleh pendanaan dari kreditor. Terdapat dua jenis kreditor: (1)Kreditor utang, yang secara langsung meminjamkan uang kepada perusahaan, dan (2)Kreditor operasi, yang meminjamkan uang kepada perusahaan sebagai bagian dari operasinya. Pendanaan utang sering terjadi melalui pinjaman (loan) atau melalui penerbitan efek seperti obligasi. Pendanaan kreditor berbeda dengan pendanaan ekuitas dalam hal perjanjian atau kontrak, yang umumnya mensyaratkan pembayaran kembali pinjaman dengan bunga pada tanggal tertentu.

26 Aktivitas Investasi Aktivitas Investasi (investing activities) mengacu pada perolehan dan pemeliharaan investasi dengan tujuan menjual produk atau menyediakan jasa, dan untuk tujuan menginvestasikan kelebihan kas. Investasi dalam tanah, bangunan, peralatan, hak hukum (paten, lisensi, hak cipta), persediaan, modal manusia (manajer dan karyawan), sistem informasi dan aset sejenis adalah untuk menjalankan operasi bisnis perusahaan. Aset-aset ini disebut sebagai aset operasi (operating asset). Perusahaan juga sering secara temporer atau permanen menginvestasikan kelebihan kasnya dalam bentuk efek, seperti saham ekuitas perusahaan lain, obligasi perusahaan dan pemerintah, dan reksa dana. Aset ini disebut aset keuangan (financial asset).

27 Aktivitas Operasi Salah satu bagian yang lebih penting dalam menganalisis perusahaan adalah aktivitas operasi. Aktivitas operasi (operating activities) mencerminkan pelaksanaan rencana bisnis yang terdapat dalam aktivitas pendanaan dan aktivitas investasi. o Aktivitas investasi melibatkan setidaknya lima komponen: penelitian dan pengembangan, pembelian, produksi, pemasaran, dan administrasi. Bauran yang tepat atas komponen-komponen aktivitas operasi tersebut tergantung pada jenis bisnisnya, rencananya, serta pasar input dan output. Manajemen memutuskan bauran yang paling efisien dan efektif untuk keunggulan kompetitif perusahaan.

28 Laporan Keuangan Mencerminkan Neraca (Financial Statement) Aktivitas Bisnis Persamaan akuntansi (disebut juga identitas neraca) (accountung equation) merupakan dasar sistem akuntansi: Aset = Kewajiban + Ekuitas. Sisi kiri persamaan ini terkait dengan sumber daya yang dikendalikan perusahaan, atau aset. Sumber daya ini merupakan investasi yang diharapkan untuk menghasilkan laba di masa depan melalui aktivitas operasi. Untuk menjalankan aktivitas operasi, perusahaan membutuhkan pendanaan untuk membiayainya. Kewajiban (liability) merupakan pendanaan dari kreditor dan mewakili kewajiban perusahaan, atau klaim kreditor atas aset. Ekuitas atau ekuitas pemegang saham (shareholders equity) merupakan total dari (1)pendanaan yang diinvestasikan oleh pemilik dan (2) akumulasi laba yang tidak dibagikan kepada pemilik sejak berdirinya perusahaan.

29 Aset 30% 0% 34% Aset lainnya 34% Aset lancar 36% 36% Tanah, bangunan, dan peralatan 30%

30 Kewajiban dan Ekuitas 17% 15% Ekuitas pemegang saham 15% Kewajiban lancar 38% Utang jangka panjang 30% 30% 38% Kewajiban jangka panjang lainnya 17%

31 Neraca Aset dan kewajiban dipisahkan antara lancar dan tidak lancar. Aset lancar diharapkan untuk terkonversi menjadi kas atau digunakan dalam operasi dalam waktu satu tahun atau dalam satu siklus operasi. Kewajiban lancar merupakan kewajiban perusahaan yang diharapkan terselesaikan dalam waktu satu tahun atau satu siklus operasi. Selisih antara aset lancar dan kewajiban lancar disebut modal kerja (working capital). Laporan neraca konsolidasian selama dua tahun Colgate disajikan di Tampilan 1.5.

32 Neraca Konsolidasian Colgate Per 31 Desember ASET Aset lancar Kas dan setara kas $ 489,5 $ 340,7 Piutang, bersih 1.523, ,4 Persediaan 1.008,4 855,8 Aset lancar lainnya 279,9 251,2 Total Aset lancar 3.301, ,1 Bangunan, pabrik, dan peralatan, bersih 2.696, ,1 Goodwill, bersih 2.081, ,7 Aset tak berwujud lainnya, bersih 831,1 783,2 Aset lainnya 228,0 577,0 Total Aset $ 9,138,0 $ 8.507,1 Tampilan 1.5 KEWAJIBAN DAN EKUITAS PEMEGANG SAHAM Kewajiban lancar Wesel bayar dan pinjaman $ 174,1 $ 171,5 Utang jangka panjang yang jatuh tempo 776,7 356,7 Utang usaha 1.039,7 876,1 Akrual pajak penghasilan 161,5 215,5 Akrual lainnya 1.317, ,2 Total kewajiban lancar 3.469, ,0 Kewajiban jangka panjang 2.720, ,0 Kewajiban pajak penghasilan tangguhan 309,9 554,7 Kewajiban lainnya 1.227,7 941,3 Total kewajiban 7.727, ,0 Komitmen dan kewajiban kontingen - - Ekuitas pemegang saham Saham preferen 222,7 253,7 Saham biasa, $1 nilai par 732,9 732,9 Tambahan modal disetor 1.218, ,4 Saldo laba 9.643,7 8,968,1 Akumulasi laba komprehensif lainnya (2.081,2) (1.804,7) Kompensasi yang belum diterima 9.736, ,4 Saham dibeli kembali harga perolehan (251,4) (283,3) Total ekuitas pemegang saham (8.073,0) (7.581,0) Total kewajiban dan ekuitas pemegang $ 9.138,0 $ 8.507,1

33 Laporan Laba Rugi Laporan laba rugi (income statement) mengukur kinerja keuangan perusahaan antara tanggal neraca. Laporan ini mencerminkan aktivitas operasi perusahaan. Laporan laba rugi menyediakan rincian pendapatan, beban, untung, dan rugi perusahaan untuk suatu periode tertentu. Di bagian bawah, laba (earning) atau laba bersih (net income) mengindikasikan profitabilitas perusahaan. Laba mencerminkan pengembalian kepada pemegang ekuitas untuk periode bersangkutan, sementara pos-pos dalam laporan merinci bagaimana laba didapat. Laba merupakan perkiraan atas kenaikan (atau penurunan) ekuitas sebelum distribusi kepada dan kontribusi dari pemegang ekuitas.

34 Laporan Laba Rugi Laporan laba rugi memuat beberapa indikator profitabilitas lainnya. Laba kotor (gross profit) yang disebut juga margin kotor (gross margin) merupakan selisih antara penjualan dan harga pokok penjualan. Laba kotor mengindikasikan seberapa jauh perusahaan mampu menutup biaya produknya. Laba operasi (earnings from operastion) merupakan selisih antara penjualan dengan dengan seluruh biaya dan beban operasi. Laba operasi biasanya tidak mencakup biaya modal (bunga) dan pajak.

35 Laporan Laba Rugi Laba sebelum pajak (earnings before tax) merupakan laba dari operasi berjalan sebelum cadagan untuk pajak penghasilan. Laba dari operasi berjalan (earnings from continuing operastion) merupakan laba dari bisnis perusahaan yang sedang berjalan setelah bunga dan pajak. Laba ini disebut juga laba sebelum pos-pos luar biasa (earnings before extraordinary items) dan operasi dalam penghentian (discontinued operations). Laba ditentukan dengan menggunakan dasar akrual (accrual basis) dalam akuntansi. Dalam akuntansi akrual, pendapatan diakui daat perusahaan menjual barang atau menyerahkan jasa, terlepas dari saat diterimanya kas. Laporan laba konsolidasian selama tiga tahun disajikan di Tampilan 1.6.

36 Laporan Laba Rugi Konsolidasi Colgate Untuk tahun yang berakhir per 31 Desember Tampilan 1.6 Penjualan bersih $12.237,7 $11.396,9 $10.584,2 Harga pokok penjualan 5.536, , ,2 Laba Kotor 6.701, , ,0 Beban penjualan, umum, dan administrasi 4.355, , ,6 Beban (penghasilan) lain-lain, bersih 185,9 69,2 90,3 Laba Operasi 2.160, , ,1 Beban bunga, bersih 158,7 136,0 119,7 Laba operasi sebelum pajak 2.001, , ,4 Cadangan pajak penghasilan 648,4 727,6 675,3 Laba bersih $ 1.353,4 $ 1.351,4 $ 1.327,1 Laba per saham biasa, dasar $ 2,57 $ 2,54 $ 2,45 Laba per saham biasa, dilusi $ 2,46 $ 2,43 $ 2,33

37 Laporan Ekuitas Pemegang Saham Laporan perubahan saldo laba, laba komprehensif, dan perubahan akun modal sering disebut juga dengan laporan perubahan ekuitas pemegang saham. Laporan ini bermanfaat untuk mengidentifikasi alasan perubahan klaim pemegang ekuitas atas aset perusahaan. Laporan perubahan ekuitas Colgate untuk tahun-tahun yang baru berakhir di sajikan di Tampilan 1.7.

38 Laporan ekuitas pemegang saham Colgate merinci perubahan tersebut dalam lima kolom: saham biasa, tambahan modal disetor, Saham Diperoleh Kembali, Saldo Laba, dan Akumulasi Laba komprehensif Lainnya (Rugi). Saham biasa dan tambahan modal disetor merepresentasikan Modal Kontribusi dan secara kolektif sering disebut sebagai modal saham (share capital). Perubahan saldo laba Colgate cukup penting karena pos ini menghubungkan laporan laba rugi dengan neraca yang mengikutinya. Sebagai contoh, diketahui saldo laba kolektif Colgate naik dari $8,968 miliar (tahun 2005) menjadi $9,643 miliar (tahun 2006). Kenaikan $.,675 miliar ini berasal dari laba bersih $1,353 miliar dikurangi dividen $0,678 miliar. Karena dividen hampir selalu didistribusikan dari saldi laba, saldo dari saldo laba biasanya merepresentasikan nilai dividen yang dapat didistribusikan (yaitu pada batasnya).

39 Laporan Saldo Laba, Laba Komprehensif dan Perubahan Modal Konsolidaso Colgate Tampilan 1.7 Jumlah Saham Saham Biasa Nilai Tambahan Modal Disetor Saham Diperoleh Kembali Jumlah Saham Nilai Saldo laba Akumulasi laba Komprehensif Lainnya Laba Komprehensif Saldo, 31 Desember $732, , $(7.581,0) $8.968,1 $(1.804,7) Laba bersih ,4 $1..353,4 Laba komprehensif lainnya: Akumulasi Penyesuaian mata Uang... Penyesuaian Karena Pengaplikasian... Awal SFAS 158, Setelah pajak... Penyesuaian Kewajiban pensiun Minimum, setelah Pajak... Lain-lain... Total laba Komprehensif... Dividen yang telah Diumumkan: Saham preferen Seri B konvertibel, Setelah pajak... Saham Biasa... Beban kompensasi 116,9 saham dasar Saham yang ,7 ( ) 227,7 diterbitkan sebagai saham opsi... Saham yang diperoleh (884,7) Kembali... Lainnya (70,9) ( ) 164,1 Saldo, 31 Desember $732,9 $1.218, $(8.073,9) $9.643,7 $(2.081,2) (28,7) (649,1) 89,1 89,1 (380,7) 19,2 19,2 (4,1) (4,1) 1.457,6

40 Laporan Arus kas Biasanya laba tidak sama dengan arus kas bersih, kecuali di sepanjang hidup perusahaan. Karena akuntansi akrual menghasilkan angka yang berbeda dari akuntansi arus kas, dan kita mengetahui bahwa arus kas penting dalam pengambilan keputusan, maka diperlukan pelaporan atas kas masuk dan kas keluar. Sebagai contoh, analisis tentang rekontruksi dan interprestasi analisis bisnis sering memerlukan laporan arus kas. Laporan arus kas melaporkan arus kas masuk dan kas keluar bagi aktivitas operasi, investasi, dan pendanaan perusahaan secara terpisah selama satu periode tertentu. Laporan arus kan Colgate disajikan pada Tampilan 1.8. Saldo kas Colgate di tahun 2006 naik sebesar $0,149 miliar, dari $0,341 miliar menjadi $0,490 miliar. Dari kenaikan kas bersih ini, $1,822 miliar dihasilkan dari aktivitas operasi Colgate, $0,620 miliar digunakan untuk aktivitas investasi, dan $1,059 miliar digunakan untuk aktivitas pendanaan.

41 Tampilan 1.8 Laporan Arus Kas Konsolidasian Colgate Untuk tahun yang berakhir per 31 Desember Kegiatan operasi Laba bersih $1.353,4 $1.351,4 $1.327,1 Penyesuaian untuk merekonsiliasi laba bersih ke kas bersih hasil operasi perusahaan: 145,4 111,6 38,3 Restrukturisasi, bersih 328,7 329,3 327,8 Penyusutan dan amortisasi (46,5) (147,9) (26,7) Keuntungan sebelum pajak atas penjualan lini produk non-inti Beban kompensasi saham dasar 116,9 41,1 29,3 Penyesuaian tunai akibat perubahan pada: Piutang (116,0) (24,1) (5,6) Persediaan (118,5) (46,8) (76,1) Utang dan akrual lainnya 149,9 152,7 80,1 Aset dan kewajiban tak lancar lainnya 8,2 17,1 60,1 Kas bersih dari hasil operasi 1.821, , ,3

42 Kegiatan Investasi Pengeluaran Modal (476,4) (389,2) (348,1) Pembayaran akuisisi, jumlah kas bersih yang diperlukan (200,0) (38,5) (800,7) Penjualan dari lini produk non-inti 55,0 215,6 37,0 Pembelian surat berharga dan investasi (1,2) (20,0) (127,7) Hasil yang diperoleh dari penjualan surat berharga dan investasi - 10,0 147,3 Lainnya 2,2 1,4 1,8 Kas bersih yang digunakan untuk kegiatan investasi (620,4) (220,7) 1.090,4

43 Kegiatan Pendanaan Pembayaran pokok utang (1.332,0) (2.100,3) (753,9) Hasil yang diperoleh dari penerbitan surat berharga 1.471, , ,5 Pembayaran kepada investor luar -- (89,7) -- Dividen yang dibayarkan (677,8) (607,2) (536,2) Pembelian saham diperolehg kembali (884,7) (796,2) (637,9) Hasil yang diperoleh dari opsi saham dan keuntungan pajak Kas bersih yang digunakan untuk kegiatan pendanaan Penyesuaian perubahan niilai tukar pada kas dan setara kas 364,4 47,1 70,4 (1.059,0) (1.524,4) (611,1) 6,7 (18,2) 1,5 Kenaikan kas bersih dan setara kas 148,8 51,1 54,3 Kas dan setara kas, awal tahun 340,7 319,6 265,3 Kas dan setara kas, akhir tahun $ 489,5 $ 340,7 $ 319,6

44 Informasi Arus Kas Tambahan Pajak penghasilan dibayarkan $ 647,9 $ 584,3 $ 593,8 Bunga dibayarkan 168,3 149,9 123,2 Pembayaran pokok Utang Rencana Pembelian Saham oleh Karyawan (employee stock ownership plan-esop), yang dijamin perusahaan. 45,0 37,0 29,8

45 Pengantar Analisis Laporan Keuangan Untuk membantu pengguana dalam menganalisis laporan keuangan, tersedia beragam alat yang dirancang untuk memenuhi kebutuhan yang spesifik. Di bagian ini diperkenalkan beberara alat dasar analisis keuangan berikut penerapannya pada laporan tahunan Colgate. Alat Analisis Berikut ini memberikan pengenalan awal terhadap lima alat penting untuk analisis keuangan: Analisis laporan keuangan komparatif Analisis laporan keuangan common Analisis rasio Analisis Arus kas Valuasi

46 Analisis Laporan Keuangan Komparatif Analisis laporan keuangan komparatif (comparative financial statement analysis) dilakukan dengan cara menelaah neraca, laporan laba rugi, atau laporan arus kas yang berurutan dari satu periode ke periode berikutnya. Terdapat dua teknik analisis komparatif yang populer: analisis perubahan dari tahun ke tahun dan analisis tren angka indeks.

47 Analisis Perubahan dari Tahun ke Tahun Analisis Perubahan dari tahun ke tahun. Perbandingan laporan keuangan selama peiode yang relatif pendek dua atau tiga tahun biasanya dilakukan dengan analisis dari tahun ke tahun dalam tiap-tiap pos. Analisis ini memiliki keunggulan penyajian perubahan dalam angka yang absolut maupun persentase. Perhitungan dari tahun ke tahun bersifat langsung. Namun, jika jumlah negatif muncul di tahun dasar dan jumlah positif di tahun berikutnya (atau sebaliknya), kita tidak dapat menghitung perubahan persentase yang bermakna. Demikian pula jikan tidak ada jumlah tahun dasar, tidak ada persetase perubahan yang dapat dihitung. Sama halnya jika di tahun dasar jumlahnya kecil, perubahan persentase dapat dihitung namun angka tersebut harus diinterprestasikan dengan hati-hati. Hasilnya dapat menunjukkan perubahan besar hanya karena jumlah tahun dasar yang kecil dalam perhitungan perubahan. Demikian pula jika sebuah pos memilki nilai pada tahun dasar dan kosong di tahun berikutnya, penurunannya adalah 100%. Hal-hal tersebut ditekankan dalam Ilustrasi 1.1.

48 Komplikasi dalam analisis komparatif dan bagaimana kita menanganinya digambarkan dalam lima kasus berikut: ILUSTRASI 1.1 ANALISIS PERUBAHAN Pos (dalam jutaan) Periode 1 Periode 2 Jumlah Persentas e Laba bersih (rugi) $(4.500) $1.500 $ Beban pajak (1.000) (3.000) - Kas % Wesel bayar Wesel tagih (10.000) (100%)

49 Laporan Laba Rugi Konsolidasi Colgate Tampilan 1.10 ( $ Miliar ) Jumlah Persentase Penjualan bersih $ $ $ 841 7,38% Harga pokok ,63 penjualan Laba Kotor Beban penjualan, umum, dan administrasi Beban (penghasilan) lainnya, bersih ,57 Laba operasi (54) -2,44 Beban bersih bunga, Laba operasi (sebelum pajak) Cadangan penghasilan pajak , (77) -3, (80) -10,99 Laba bersih $1.354 $1.351 $ 3 0,22

50 Analisis Laporan Laba Rugi Colgate Tampilan 1.10 memperlihatkan analisis komparatif tahun ke tahun menggunakan laporan keuangan Colgate. Analisis ini memperlihatkan beberapa pos dalam catatan atas laporan keuangan. Pertama, penjualan naik sebesar 7,38%, tetapi harga pokok penjualan hanya naik 6,63%, sehingga meningkatkan laba kotor sampau 8,01%, yaitu lebih tinggi dari peningkatan pendapatan. Secara keseluruhan, hal ini menunjukkan bahwa Colgate dapat mengendalikan biaya produksinya, sehingga meningkatkan margin keuntungan terhadap penjualan. Beban penjualan, umum, dan administrasi naik 11,07%. Dalam bagian MD&A dikatakan bahwa peningkatan ini disebabkan karena biaya iklan yang besar-besaran, beban yang berhubungan dengan restrukturisasi, biaya kompensasi kenaikan saham dasar yang diakibatkan karena mengadopsi standar akuntansi yang baru, yaitu SFAS 123R. Laba sebelum pajak turun 3,7%, tetapi biaya pajak turun 10,99%, sehingga meningkatkan laba bersih sebesar 0,22%.Colgate melaporkan bahwa penurunan biaya pajak ini disebabkan karena insentif pajak yang disediakan American Job Creation Act tahun 2004 yang memperbolehkan Colgate membawa pulang (repatriasi) $780 juta laba yang berasal dari luar negeri.

51 Analisis Laporan Laba Rugi Colgate Analisis Tren Angka Indeks. Penggunaan analisis perubahan tahun ke tahun untuk membandingkan laporan keuangan lebih dari dua atau tiga periode kadang kala merepotkan. Sebuah alat yang digunakan untuk perbandingan tren jangka panjang adalah analisis tren jangka indeks. Analisis ini memerlukan pemilihan tahun dasar untuk seluruh pos, yang biasanya diberi angka indek 100. Karena tahun dasar menjadi rujukan untuk semua perbandingan, pilihan terbaik adalah tahun dengan kondisi bisnis normal. Sebagaimana halnya perhitungan persentase perubahan tahun ke tahun, perubahan-perubahan tertentu seperti perubahan dari angka negatif ke angka positif tidak dapat dinyatakan dalam angka indeks. Ketika menggunakan angka indeks, kita menghitu persentase perubahan dengan mengacu pada tahun dasar sebagaimana ditunjukkan pada Ilustrasi 1.2.

52 Ilustrasi 1.2 Saldo kas Cen Tech (dalam ribuan) pada tanggal 31 Desember Tahun 1 (tahun dasar) sebesar $ Saldo kas pada Tanggal 31 Desember Tahun 2 sebesar $ Menggunakan 100 sebagai angka indeks untuk Tahun 1, angka indeks untuk Tahun 2 adalah: Saldo tahun sekarang x 100 = _$18.000_ x 100 = 120 Saldo tahun dasar $ Saldo kas Tech pada tanggal 31 Desember Tahun 3 sebesar $ Indeks untuk Tahun 3 adalah 75 dan dihitung sebagai berikut. $9.000 x 100 = 75 $12.000

53 Analisis Laporan Laba Rugi Colgate Untuk analisis tren angka indeks, kita tidak perlu menganalisis setiap pos dalam laporan keuangan, karena kita ingin berfokus pada pos yang signifikan. Salah satu hasil analisis tren adalah kekuatuannya untuk menyampaikan pandangan dalam filosofi manajer, kebijakan, dan motivasi. Makin beragam lingkungan yang membentuk periode analisis, makin banyak pula gambaran kita tentang bagaimana manajer menangani kesulitas dan memanfaatkan kesempatan. Hasil analisis tren angka indeks untuk sebagian pos laporan laba rugi Colgate disajikan di Tampilan Penjualan meningkat stabil sejak tahun 2002 meski diikuti dengan sedikit peningkatan biaya operasi.

54 Indeks--Tahun dasar 2001 Tren Angka Indeks Colgate 160 Tampilan Axis Title Pendapatan Beban Operasi

55 Analisis Laporan Keuangan Common-Size Pengetahuan atas proporsi kelompok atau subkelompok yang membentuk suatu pos tertentu bermanfaat bagi analisis laporan keuangan. Secara khusus, dalam analisis neraca, total aset (atau kewajiban ditambah ekuitas) biasa dinyatakan sebagai 100 persen. Kemudian, pos-pos dalam kelompok ini dinyatakan persentase terhadap penjualan. Karena total pospos dalam kelompok adalah 100 persen, analisis ini disebut menghasilkan laporan keuangan common-size (common-size financial statement).

56 Laporan Laba Rugi Common-Size Colgate Tampilan 1.12 Common size Penjualan bersih 100,0 100,0 100,0 100,0 100,0 Harga Pokok Penjualan 45,2 45,6 44,9 45,0 45,4 Laba Kotor 54,8 54,4 55,1 55,0 54,6 Beban penjualan, umum, dan administrasi Beban (penghasilan) lainnya, bersih 35,6 34,4 34,2 33,3 32,6 1,5 0,6 0,9 (0,2) 0,2 Laba Operasi 17,7 19,4 20,0 21,9 21,7 Beban bunga, bersih 1,3 1,2 1,1 1,3 1,5 Laba operasi sebelum pajak Cadangan pajak penghasilan 16,4 18,2 18,9 20,6 20,1 5,3 6,4 6,4 6,3 6,3 Laba bersih 11,1 11,9 12,5 14,4 13,9

57 Analisis Laporan Laba Rugi Common Size Colgate Laporan laba rugi common-size Colgate disajikan di Tampilan Dalam tahun 2006, Colgate menghasilkan sekitar 11 sen per dolar penjualan dengan perbandingan 14 sen per dolar penjualan di tahun 2002, yaitu turun sebesar 3 sen per dolar penjualana. Cadangan pajak penghasilan turun lebih dari 1% jumlah penjualan tahun 2006: sebagian besar dikarenakan perubahan peraturan pajak. Laba sebelum pajak Colgate turun 3,7% dari penjualan dari 20,1% menjadi 16,4%. Hal ini disebabkan sejak tahun 2002, harga pokok pejualan mempunyai proporsi yang kurang lebih tetap terhadap penjualan, sehingga menghasilkan laba kotor yang stabil. Hal ini merupakan hasil yang baik yang dapat dicapai Colgate. Beban pejualan, umum, dan administrasi telah meningkat stabil sebesar 3% sejak tahun Beban lainnya telah meningkat sebesar 1% sejak tahun 2002.

58 Neraca Common-Size Colgate Tampilan Aset Aset lancar Kas dan setara kas 5,4 4,0 3,7 3,6 2,4 Piutang bersih 16,7 15,4 15,2 16,3 16,2 Persediaan 11,0 10,1 9,7 9,3 9,5 Aset lancar lainnya 3,1 3,0 2,9 3,9 3,4 Total aset lancar 36,1 32,4 31,6 33,4 31,4 Bangunan, pabrik, dan peralatan, bersih 29,5 29,9 30,5 34,0 35,2 Goodwill, bersih 22,8 21,7 21,8 17,4 16,7 Aset tak berwujud lainnya, bersih 9,1 9,2 9,6 8,0 8,6 Aset lainnya 2,5 6,8 6,5 7,3 8,1 Total Aset 100,0 100,0 100,0 100,0 100,0

59 Neraca Common-Size Colgate Tampilan 1.13 Kewajiban Kewajiban lancar Wesel bayar dan pinjaman utang Utang jangka panjang yang jatuh tempo ,9 2,0 1,5 1,4 1,3 8,5 4,2 5,2 4,2 4,2 Utang dagang 11,4 10,3 10,0 10,1 10,3 Akrual pajak penghasilan 1,8 2,5 1,8 2,5 1,7 Akrual lainnya 14,4 13,2 13,0 14,6 12,8 Total kewajiban lancar 38,4 32,2 31,5 32,7 30,3 Kewajiban jangka panjang 29,8 34,3 35,6 35,9 45,3 Pajak penghasilna ditangguhkan 3,4 6,5 5,9 6,1 6,9 Kewajiban lainnya 13,4 9,9 12,7 13,4 12,5 Total kewajiban 86,4 84,1 85,6 88,3 95,1

60 Neraca Common-Size Colgate Tampilan Ekuitas pemegang saham Saham preferensi 2,4 3,0 3,2 3,9 4,6 Saham biasa 8,0 8,6 8,5 9,8 10,3 Tambahan modal disetor 13,3 12,5 12,6 15,1 16,0 Saldo laba 105,5 105,4 94,8 99,4 91,8 Akumulasi laba komprehensif lainnya Kompensasi yang masih harus diterima Saham diperoleh kembali, harga perolehan Total ekuitas pemegang saham Total Kewajiban dan Ekuitas Pemegang Saham (22,8) (21,2) (20,8) (25,0) (26,3) (2,8) (3,3) (3,5) (4,4) (4,8) (88,4) (89,1) (80,3) (86,9) (86,8) 15,4 15,9 14,4 11,7 4,9 100,0 100,0 100,0 100,0 100,0

61 Analisis Common-Size atas Neraca Colgate Karena Colgate merupakan perusahaan manufaktur, PP&E (Plant, Property, Equipment) meliputi hampir 30% dari total asetnya. Kontribusi PP&E telah turun sekiat 35% di tahun 2002, disebabkan adanya penyusutan aset yang semakin tua dan banyaknya pemakaian tenaga luar (outsourcing) untuk operasional pabriknya. Aset tak berwujud dan Goodwill sebesar 31,9% dari total aset menujukkan perolehan yang dignifikasn di masa lalu. Sebagai perbandingan, 36% aset Colgate adalah baru, meningkat dari 31,45% di tahun Besar kewajiban lancar adalah 38,4% dari total aset, lebih besar dari porsi aset lancar. Namun hal ini tidak berdampak buruk bagi likuiditas Colgate. Porsi sekarang dari utang jangka panjang terdiri dari 8,5% kewajiban lancarnya. Modal kerja operasi Colgate sebesar 3% dari asetnya, menandakan bahwa Colgate tidak menyimpan banyak uang di dalam modal kerjanya. Bagian terbesar dari pendanaan Colgate adalah utang: kewajiban total hampir sebesar 85% aset dengan lebih dari 38% adalah utang jangka panjang (termasuk porsi yang jatuh tempo).

62 Analisis Common-Size atas Neraca Colgate Cerita mengenai ekuitas pemegang saham Colgate selalu merupakan bahan yang menarik. Aset Colgate yang didanai dari modal saham ekuitas hanya 21%; besar saldo laba (akumulasi bersih laba komprehensif) sebesar 83% dari aset dan saham diperoleh kembali menembus angka 88% dari aset, hal ini menunjukkan jumlah pembelian saham kembali yang signifikan. Karena aktivitas pembelian saham kembali yang signifikan ini, saham Colgate atas pendanaan ekuitas bersih hanya 15% aset. Bagi kebanyakan perusahaan, kecilnya porsi saham atas pendanaan ekuitas cukup mengkhawatirkan. Akan tetapi dalam kasus Colgate, hal tersebut hanya merefleksikan Colgate melakukan pembayaran yang royal terhadap pemegang sahamnya.

63 Analisis Rasio Analisis Rasio (ratio analysis) merupakan salah satu alat analisis keuangan yang paling populer dan banyak digunakan. Namun, perannya sering disalahpahami dan sebagai konsekuensinya, kepentingannya sering dilebih-lebihkan. Sebuah rasio menyatakan hubungan matematis antara dua kuantitias. Rasio 200 tehadap 100 dinyatakan sebagai 2:1 atau cukup 2. Meskipun rasio merupakan operasi aritmatika sederhana, interprestasinya lebih kompleks. Agar bermakna, sebuah rasio harus mengacu pada hubungan ekonomis yang penting. Sebagai contoh, terdapat hubungan langsung dan penting antara harga yang dijual dan biaya suatu produk. Dengan demikian, rasio harga pokok penjualan adalah penting. Sebaliknya, tidak ada hubungan yang jelas antara biaya angkut dan saldo efek.

64 Likuiditas Rasio Laporan Keuangan Colgate Rasio lancar = aset lancar = $3.301,0 = 0,95 kewajiban lancar $3.469,1 Rasio Cepat = kas+setara kas+surat berharga+piutang kewajiban lancar = ($489,5+$1.523,2) $3.469,1 = 0,58 Waktu Penagihan = piutang rata rata ( penjualan ) 360 = ($1.523,2+$1.309,4)/2 ( $12.237,7 360 ) = 41,66 hari Jumlah hari untuk menjual persediaan = persediaan rata rata (harga pokok penjuala)/360 = $1.008,4+$855,8 /2 ( $5.536,1 360 ) = 60,61 hari

65 Rasio Laporan Keuangan Colgate Struktur Modal dan Solvabilitas Total utang terhadap ekuitas = total kewajiban = $7.727,1 = 5,48 ekuitas pemegang saham $1.410,9 Utang jangka panjang terhadap ekuitas = kewajiban jangka panjang ekuitas pemegang saham = $4.258,0 $1.410,9 = 3,02 Kelipatan bunga dihasilkan = laba sebelum pajak dan beban bunga beban bunga = $2.001,8+$ 158,7 $158,7 =13,61

66 Rasio Laporan Keuangan Colgate Tingkat Pengembalian Investasi Tingkat Pengembalian aset = = laba bersih+beban bunga x (1 tarif pajak) rata rata total aset [$1.353,4+$158,7 1 0,35 ] ($9.138+$8.507,1)/2 = 16,51% Tingkat pengembalian ekuitas = laba bersih rata rata ekuitas pemegang saham = $1.353,4 ($1.410,9+$1.350,1)/2 = 98,04%

67 Rasio Laporan Keuangan Colgate Kinerja Operasi Margin laba kotor = penjualan harga pokok penjualan penjualan = ($12.237,7 $5.536,1) $12.237,7 = 54,76% Margin laba operasi = laba operasi penjualan = $2.160,5 $12.237,7 = 17,65% Margin laba bersih = laba bersih penjualan = $1.353,4 $12.237,7 = 11,01%

68 Rasio Laporan Keuangan Colgate Pemanfaatan Aset (Asset Utilization) Perputaran kas = penjualan = $12.237,7 = 29,48 rata rata kas dan setara kas ($489,5+$340,7)/2 Perputaran piutang usaha = penjualan = $12.237,7 = 8,64 rata rata piutang ($1.523,2+$1.309,4)/2 Perputaran persediaan = harga pokok penjualan rata rata persediaan = $5.536,1 ($1.008,4+$855,8)/2 = 5,94 Perputaran aset tetap = penjualan = $12.237,7 = 4,67 rata rata aset tetap ($2.696,1+$2.541,1)/2 Perputaran total aset = penjualan rata rata total aset = $12.237,7 ($9.138,0+$8.5071)/2 = 1,39

69 Rasio Laporan Keuangan Colgate Ukuran Pasar (Market Measure) Rasio harga terhadap laba = harga pasar per lembar saham laba per saham = $65,24 $2,57 = 23,59 Hasil laba = laba per saham = $2,57 = 3,94% harga pasar per lembar saham $65,24 Hasil Dividen = dividen tunai per saham = $1,25 = 1,92% harga pasar per lembar saham $65,24 Tingkat Pembayaran Dividen = dividen tunai per saham laba per saham = $1,25 $2,57 = 48,64% Harga terhadap nilai buku = harga pasar per lembar saham nilai buku per lembar saham = $65,24 $2,81 = 23,22

70 Analisis Kredit Pertama, kita harus berfokus pada likuiditas. Likuiditas merujuk pada kemampuan perusahaan untuk memenuhi kewajiban keuangan jangka pendeknya. Rasio likuiditas yang penting adalah rasio lancar ketersediaan aset lancar untuk memenuhi kewajiban lancar. Rasio lancar Colgate sebesat 0,95 mengimplikasikan bahwa terdapat $0,95 aset lancar yang tersedia untuk memenuhi tiap-tiap $1 kewajiban yang jatuh tempo saat ini. Colgate nemiliki aset likuid sebesar 58 sen untuk menutupi masing-masing $1 kewajiban lancarnya. Periode panagihan usaha Colgate mendekati 42 hari, sedangkan waktu yang dibutuhkan antara produksi dan penjualan persediaan adalah 61 hari. Hal tersebut tidak mengindikasikan permasalah likuiditas.

71 Analisis Solvabilitas Solvabilitas menunjukkan kemampuan perusahaan untuk memenuhi kewajiban jangka panjangnya. Total rasio utang terhadap ekuitas sebesar 5,48 mengindikasikan bahwa untuk tiap-tiap $1 pendanaan ekuitas, terdapat $5,48 pendanaan dari kreditor. Rasio utang terhadap ekuitas jangka panjang Colgate adalah 3,02 ini mengungkapkan bahwa terdapat $3.02 pendanaan jangka panjang dari kreditor untuk tiap-tiap $1 pendanaan ekuitas. Laba Colgate tahun 2006 sebesar 13,61 kali bunga tetap yang menjadi komitmennya. Rasio ini menunjukkan bahwa Colgate tidak menemui hambatan untuk memenuhi komitmen beban tetapnya.

72 Analisis Profitabilitas Kita mulai dengan menilai aspek ROI yang berbeda. Pendapatan total aset Colgate sebesar 16,51% mengimplikasikan bahwa $1 investasi aset menghasilkan 16,51 sen laba tahunan sebelum dikurangi bunga setelah pajak. ROE Colgate sebesar 98,04% menunjukkan bahwa Colgate menghasilkan 98,04 sen per tahun untuk tiap $1 investasi ekuitas. Kedua rasio ini sangat tinggi untuk rata-rata perusahaan publik, yaitu masingmasing sebesar 7% dan 12%. Margin laba kotor Colgate sebesar 54,7% menunjukkan kemampuan permanen Colgate untuk menjual jauh di atas biaya produksi meski di tengah situasi pasar produk yang sangat kompetitif. Margin laba operasi sebelum pajak sebesar 17,65% dan margin laba bersihnya 11,01%, berada jauh di atas rata-rata perusahana Amerika.

TINJAUAN ANALISIS LAPORAN KEUANGAN

TINJAUAN ANALISIS LAPORAN KEUANGAN TINJAUAN ANALISIS LAPORAN KEUANGAN PENGANTAR Analisis laporan keuangan merupakan bagian tidak terpisahkan dan bagian penting dari analisis bisnis yang lebih luas. Analisis bisnis (business analysis) merupakan

Lebih terperinci

ANALISIS PROSPEKTIF PROSES PROYEKSI. 1. Proyeksi Laporan Keuangan. a. Proyeksi Laporan Laba Rugi

ANALISIS PROSPEKTIF PROSES PROYEKSI. 1. Proyeksi Laporan Keuangan. a. Proyeksi Laporan Laba Rugi Prospektif- peramalan Teknik Tahap Aplikasi ANALISIS PROSPEKTIF Analisis prospektif dapat dilakukan hanya setelah laporan keuangan historis disesuaikan untuk mencerminkan kinerja ekonomis perusahaan secara

Lebih terperinci

Alat analisis laporan keuangan H A S B I A N A D A L I M U N T H E S E., M. A K

Alat analisis laporan keuangan H A S B I A N A D A L I M U N T H E S E., M. A K Alat analisis laporan keuangan H A S B I A N A D A L I M U N T H E S E., M. A K Analisis Laporan Keuangan adalah suatu kegiatan penilaian, penelahaan atas laporan keuangan perusahaan dengan mendasarkan

Lebih terperinci

ANALISIS PROSPEKTIF PROSES PROYEKSI. 1. Proyeksi Laporan Keuangan. a. Proyeksi Laporan Laba Rugi

ANALISIS PROSPEKTIF PROSES PROYEKSI. 1. Proyeksi Laporan Keuangan. a. Proyeksi Laporan Laba Rugi ANALISIS PROSPEKTIF Analisis prospektif dapat dilakukan hanya setelah laporan keuangan historis disesuaikan untuk mencerminkan kinerja ekonomis perusahaan secara akurat. Analis prospektif merupakan inti

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. keuangan, jadi laporan keuangan merupakan suatu ringkasan transaksi yang

BAB II LANDASAN TEORI. keuangan, jadi laporan keuangan merupakan suatu ringkasan transaksi yang BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Laporan Keuangan Hasil akhir dari proses pencatatan akuntansi disebut dengan laporan keuangan, jadi laporan keuangan merupakan suatu ringkasan transaksi yang dilakukan

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HASIL PENELITIAN. dan interprestasi terhadap laporan keuangan badan yang bersangkutan.

BAB IV ANALISIS HASIL PENELITIAN. dan interprestasi terhadap laporan keuangan badan yang bersangkutan. BAB IV ANALISIS HASIL PENELITIAN Pada bab sebelumnya di jelaskan bahwa laporan keuangan merupkan sumber informasi yang penting dan dapat dipercaya untuk menilai kondisi keuangan dan hasil usaha suatu badan

Lebih terperinci

Analisis Kredit. Analisa Laporan Keuangan Kelas CA. Nadia Damayanti Ranita Ramadhani

Analisis Kredit. Analisa Laporan Keuangan Kelas CA. Nadia Damayanti Ranita Ramadhani Analisis Kredit Analisa Laporan Keuangan Kelas CA Nadia Damayanti 115020300111008 Ranita Ramadhani 115020300111037 ANALISIS KREDIT LIKUIDITAS DAN MODAL KERJA Likuiditas adalah kemampuan untuk mengubah

Lebih terperinci

Manajemen Keuangan LAPORAN KEUANGAN. Bentuk Bentuk Laporan Keuangan. Idik Sodikin,SE,MBA,MM. Modul ke: Fakultas EKONOMI DAN BISNIS

Manajemen Keuangan LAPORAN KEUANGAN. Bentuk Bentuk Laporan Keuangan. Idik Sodikin,SE,MBA,MM. Modul ke: Fakultas EKONOMI DAN BISNIS Modul ke: 02 Manajemen Keuangan LAPORAN KEUANGAN Bentuk Bentuk Laporan Keuangan Fakultas EKONOMI DAN BISNIS Program Studi Akuntansi Idik Sodikin,SE,MBA,MM Pendahuluan Apa yang yang dimaksud Laporan Keuangan

Lebih terperinci

Analisis Aktivitas Pendanaan

Analisis Aktivitas Pendanaan TUGAS ANALISIS LAPORAN KEUANGAN Prilly Viliariezta Sutanto 1013044 / Akuntansi C Analisis Aktivitas Pendanaan Tinjauan Kewajiban Kewajiban lancar, adalah kewajiban yang pelunasannya diharapkan dapat diselesaikan

Lebih terperinci

LAPORAN KEUANGNAN DAN ANALISIS LAPORAN KEUANGAN. Febriyanto, S.E., M.M.

LAPORAN KEUANGNAN DAN ANALISIS LAPORAN KEUANGAN. Febriyanto, S.E., M.M. LAPORAN KEUANGNAN DAN ANALISIS LAPORAN KEUANGAN Febriyanto, S.E., M.M. LAPORAN KEUANGAN Laporan keuangan adalah catatan informasi keuangan suatu perusahaan pada suatu periode akuntansi yang dapat digunakan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. laporan, serta penginterpretasian atas hasilnya sehingga dapat digunakan oleh

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. laporan, serta penginterpretasian atas hasilnya sehingga dapat digunakan oleh BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. LAPORAN KEUANGAN 1. Pengertian Laporan Keuangan Akuntansi adalah proses identifikasi, pencatatan, pengukuran, pengklasifikasian, pengikhtisaran transaksi dan kejadian keuangan,

Lebih terperinci

Analisis Laporan Keuangan PT. UNILEVER Indonesia, Tbk Periode Tahun

Analisis Laporan Keuangan PT. UNILEVER Indonesia, Tbk Periode Tahun Analisis Laporan Keuangan PT. UNILEVER Indonesia, Tbk Periode Tahun 2007-2010 Tugas Manajemen Keuangan Lanjutan Dosen: Dr. Isfenti Sadalia, SE, ME Oleh: Junita Nelly Panjaitan NIM. 127019020 Kelas A Pararel

Lebih terperinci

Pengaruh Arus Kas Terhadap Pembagian Dividen Tunai

Pengaruh Arus Kas Terhadap Pembagian Dividen Tunai Repositori STIE Ekuitas STIE Ekuitas Repository Thesis of Accounting http://repository.ekuitas.ac.id Banking Accounting 2015-12-11 Pengaruh Arus Kas Terhadap Pembagian Dividen Tunai Arumsarri, Yoshe STIE

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. 1. Pengertian Laporan Keuangan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. 1. Pengertian Laporan Keuangan 7 BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Laporan Keuangan 1. Pengertian Laporan Keuangan Sebuah perusahaan pastilah memerlukan pencatatan keuangan atas transaksi-transaksi bisnis yang telah dilakukan agar perusahaan

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA. penggolongan dan peringkasan daripada peristiwa dan kejadian-kejadian yang setidaktidaknya

BAB II KAJIAN PUSTAKA. penggolongan dan peringkasan daripada peristiwa dan kejadian-kejadian yang setidaktidaknya BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Kajian Pustaka 2.1.1 Pengertian Laporan Keuangan Menurut S. Munawir (2012;5), Akuntansi adalah seni daripada pencatatan penggolongan dan peringkasan daripada peristiwa dan kejadian-kejadian

Lebih terperinci

II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Kinerja Keuangan 2.2. Laporan Keuangan

II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Kinerja Keuangan 2.2. Laporan Keuangan II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Kinerja Keuangan Kinerja keuangan merupakan hasil kegiatan operasi perusahaan yang disajikan dalam bentuk angka-angka keuangan. Hasil kegiatan perusahaan periode saat ini harus

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. Pada Umumnya Laporan Keuangan terdiri dari 4 laporan penting, yaitu: neraca,

BAB II LANDASAN TEORI. Pada Umumnya Laporan Keuangan terdiri dari 4 laporan penting, yaitu: neraca, BAB II LANDASAN TEORI A. Pengertian Laporan Keuangan Pada Umumnya Laporan Keuangan terdiri dari 4 laporan penting, yaitu: neraca, laporan laba rugi, laporan arus kas dan catatan atas laporan keuangan.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Dalam perkembangan dunia usaha yang semakin maju, bidang keuangan menjadi bidang yang sangat penting bagi perusahaan. Perekonomian yang semakin kompleks

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI II.1 Pengertian Laporan Keuangan dan Analisis Laporan Keuangan Laporan keuangan merupakan hasil akhir dari proses akuntansi. Laporan keuangan disusun setiap akhir periode sebagai

Lebih terperinci

LAPORAN POSISI KEUANGAN (NERACA) DAN LAPORAN ARUS KAS

LAPORAN POSISI KEUANGAN (NERACA) DAN LAPORAN ARUS KAS Dosen : Christian Ramos Kurniawan LAPORAN POSISI KEUANGAN (NERACA) DAN LAPORAN ARUS KAS 4-1 Referensi : Donald E Kieso, Jerry J Weygandt, Terry D Warfield, Intermediate Accounting Laporan Posisi Keuangan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Tinjauan Teoritis 1. Laba a. Pengertian Laba Tujuan utama perusahaan adalah memaksimalkan laba. Laba merupakan indikator prestasi atau kinerja perusahaan yang besarnya tampak

Lebih terperinci

ANDRI HELMI M, SE., MM ANALISIS INVESTASI DAN PORTOFOLIO ANALISIS PERUSAHAAN

ANDRI HELMI M, SE., MM ANALISIS INVESTASI DAN PORTOFOLIO ANALISIS PERUSAHAAN ANDRI HELMI M, SE., MM ANALISIS INVESTASI DAN PORTOFOLIO ANALISIS PERUSAHAAN CAKUPAN PEMBAHASAN Overview analisis perusahaan EPS dan laporan keuangan perusahaan Price Earning Ratio Estimasi nilai intrinsik

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Laporan Keuangan Pengertian laporan keuangan menurut Feriansya (2015:4) : Laporan keuangan merupakan tindakan pembuatan ringkasan dan keuangan perusahaan. Laporan

Lebih terperinci

CASH FLOWS Laporan Arus Kas Isi dan format Laporan Arus Kas

CASH FLOWS Laporan Arus Kas Isi dan format Laporan Arus Kas CASH FLOWS Laporan Arus Kas Neraca, laporan laba rugi, dan laporan ekuitas pemegang saham masing-masing menyajikan dalam batas-batas tertentu dan terpisah-pisah, informasi mengenai arus kas perusahaan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Konsep Analisis Pengertian analisis menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia yang dikutip oleh Yuniarsih dan Suwatno (2008:98) adalah: Analisis adalah penguraian suatu pokok atas

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN PENGEMBANGAN HIPOTESIS. berupa promosi atau informasi lain yang menyatakan bahwa perusahaan lebih baik dari

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN PENGEMBANGAN HIPOTESIS. berupa promosi atau informasi lain yang menyatakan bahwa perusahaan lebih baik dari BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN PENGEMBANGAN HIPOTESIS 2.1 Landasan Teori 2.1.1 Teori Sinyal Teori sinyal mengemukakan tentang bagaimana seharusnya sebuah perusahaan memberikan sinyal kepada pengguna laporan

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS

BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS A. Kajian Pustaka a. Teori Kebijakan Deviden Deviden adalah pembagian laba kepada pemegang saham berdasarkan banyaknya saham yang dimiliki. Pembagian

Lebih terperinci

Bab II. Tinjauan Pustaka

Bab II. Tinjauan Pustaka Bab II Tinjauan Pustaka 2.1Laporan Keuangan 2.1.1 Pengertian Laporan Keuangan Laporan keuangan pada hakekatnya adalah hasil dari proses akuntansi yang disusun menurut prinsip-prinsip akuntansi berterima

Lebih terperinci

BAB III PERHITUNGAN DAN ANALISIS

BAB III PERHITUNGAN DAN ANALISIS BAB III PERHITUNGAN DAN ANALISIS Bab ini memuat input data dan hasil perhitungan rasio, pembandingan dengan rasio rata-rata industri tambang serta analisisnya. 3.1. Perhitungan Sebelum melakukan perhitungan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Tinjauan Teoritis 2.1.1 Hutang Hutang sering disebut juga sebagai kewajiban, dalam pengertian sederhana dapat diartikan sebagai kewajiban keuangan yang harus dibayar oleh perusahaan

Lebih terperinci

LAPORAN ARUS KAS AKTIVITAS OPERASI BERHUBUNGAN DENGAN TRANSAKSI YANG MENGHASILKAN LABA BERSIH. Pembayaran kegiatan operasi lainnya

LAPORAN ARUS KAS AKTIVITAS OPERASI BERHUBUNGAN DENGAN TRANSAKSI YANG MENGHASILKAN LABA BERSIH. Pembayaran kegiatan operasi lainnya LAPORAN ARUS KAS Laporan arus kas melaporkan penerimaan dan pengeluaran kas entitas selama periode tertentu dari mana kas datang dan bagaimana dibelanjakannya. Cash flow menjelaskan sebab-sebab dari perubahan

Lebih terperinci

Laporan Keuangan, Arus Kas dan Pajak

Laporan Keuangan, Arus Kas dan Pajak Laporan Keuangan, Arus Kas dan Pajak 1. Konsep laporan keuangan 2. Laba akuntansi dan arus kas bersih 3. Modifikasi data akuntansi untuk pengambilan keputusan manajerial Muniya Alteza Laporan Keuangan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Aset 2.1.1 Pengertian Aset Aset merupakan bentuk dari penanaman modal perusahaan yang bentuknya dapat berupa hak atas kekayaan atau jasa yang dimiliki perusahaan yang bersangkutan.

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN TEORI DAN PENGAJUAN HIPOTESIS. aktiva, baik langsung maupun tidak langsung dengan harapan mendapatkan

BAB II KAJIAN TEORI DAN PENGAJUAN HIPOTESIS. aktiva, baik langsung maupun tidak langsung dengan harapan mendapatkan 8 BAB II KAJIAN TEORI DAN PENGAJUAN HIPOTESIS 2.1 Kajian Teori 2.1.1 Investasi di Pasar Modal Investasi merupakan kegiatan menanamkan modal pada satu atau lebih aktiva, baik langsung maupun tidak langsung

Lebih terperinci

BAB I BAB I PENDAHULUAN. Dalam era modernisasi saat ini, semua perusahaan yang ingin berhasil tentunya harus

BAB I BAB I PENDAHULUAN. Dalam era modernisasi saat ini, semua perusahaan yang ingin berhasil tentunya harus BAB I PENDAHULUAN BAB I 1.1 Latar Belakang Penelitian Dalam era modernisasi saat ini, semua perusahaan yang ingin berhasil tentunya harus bersaing ketat dengan perusahaan lain. Dalam persaingan yang ketat

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORITIS

BAB II LANDASAN TEORITIS 7 BAB II LANDASAN TEORITIS 2.1 Laporan Keuangan Laporan keuangan atau Financial Statement adalah merupakan ikhtisar yang menggambarkan suatu keadaan keuangan perusahaan pada suatu saat tertentu. Informasi

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI 20 BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Manajemen Keuangan Pengertian manajemen keuangan menurut beberapa pendapat, yaitu: Segala aktifitas yang berhubungan dengan perolehan, pendanaan, dan pengelolaan aktiva dengan

Lebih terperinci

MAKALAH ANALISIS LAPORAN KEUANGAN ANALISIS ARUS KAS

MAKALAH ANALISIS LAPORAN KEUANGAN ANALISIS ARUS KAS MAKALAH ANALISIS LAPORAN KEUANGAN ANALISIS ARUS KAS Disusun oleh : Danar Nurtyaga Prasanna Danny Ariesta Nur Ardianto Herlin Amahorseya FAKULTAS EKONOMIKA DAN BISNIS UNIVERSITAS GADJAH MADA YOGYAKARTA

Lebih terperinci

MATERI 10 ANALISIS PERUSAHAAN

MATERI 10 ANALISIS PERUSAHAAN MATERI 10 ANALISIS PERUSAHAAN Prof. DR. H. DEDEN MULYANA, SE., M.Si. OVERVIEW Analisis sekuritas berdasarkan analisis fundamental. Analisis perusahaan merupakan tahap ketiga dari analisis fundamental,

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN, HIPOTESIS

BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN, HIPOTESIS BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN, HIPOTESIS 2.1 Kajian Pustaka 2.1.1 Analisis Laporan Keuangan 2.1.1.1 Pengertian Analisis Laporan Keuangan Analisis terhadap laporan keuangan pada dasarnya karena

Lebih terperinci

samping itu juga termasuk skedul dan informasi tambahan yang berkaitan

samping itu juga termasuk skedul dan informasi tambahan yang berkaitan BAB II TIJAUAN PUSTAKA A. Laporan Keuangan 1. Definisi Laporan Keuangan Laporan keuangan menurut Standar Akuntansi Keuangan (SAK) adalah bagian dari proses pelaporan keuangan yang lengkap biasanya meliputi

Lebih terperinci

BAB 2 TINJAUAN TEORITIS DAN PERUMUSAN HIPOTESIS. Menurut Djarwanto (2004:5) laporan keuangan merupakan hasil dari

BAB 2 TINJAUAN TEORITIS DAN PERUMUSAN HIPOTESIS. Menurut Djarwanto (2004:5) laporan keuangan merupakan hasil dari BAB 2 TINJAUAN TEORITIS DAN PERUMUSAN HIPOTESIS 2.1 Tinjauan Teoritis 2.1.1 Laporan Keuangan 1. Pengertian Laporan keuangan Menurut Djarwanto (2004:5) laporan keuangan merupakan hasil dari pembuatan ringkasan

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. perusahaan yang mengajak orang lain untuk membeli barang dan jasa yang ditawarkan

BAB II LANDASAN TEORI. perusahaan yang mengajak orang lain untuk membeli barang dan jasa yang ditawarkan BAB II LANDASAN TEORI II.1. Penjualan II.1.1. Definisi Penjualan Penjualan secara umum memiliki pengertian kegiatan yang dilakukan oleh suatu perusahaan yang mengajak orang lain untuk membeli barang dan

Lebih terperinci

Bab 9 Teori Rasio Keuangan

Bab 9 Teori Rasio Keuangan D a s a r M a n a j e m e n K e u a n g a n 123 Bab 9 Teori Rasio Keuangan Mahasiswa diharapkan dapat memahami mengenai jenis dan pembagian laporan keuangan serta mengerti tentang perhitungan tentang rasio

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Analisis Rasio Keuangan Rasio keuangan merupakan alat analisis untuk menjelaskan hubungan tertentu antara elemen yang satu dengan elemen yang lain dalam suatu laporan

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI, KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS

BAB 2 LANDASAN TEORI, KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS BAB 2 LANDASAN TEORI, KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS 2.1 Kerangka Teori dan Literatur Bab ini akan menguraikan dan membahas kajian pustaka yang relevan terhadap topik penelitian. Kajian pustaka tersebut

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Pengertian dan Manfaat Laporan Keuangan Menurut Soemarso (2002:34), laporan keuangan adalah laporan yang dirancang untuk para pembuat keputusan, terutama pihak di luar perusahaan,

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian dan Jenis-jenis Laporan Keuangan 2.1.1 Pengertian Laporan Keuangan Secara Umum dapat dikatakan bahwa laporan keuangan adalah laporan yang menunjukkan kondisi perusahaan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. terkait penghitungan pajak. Kreditur, misalnya supplier dan pihak bank

BAB I PENDAHULUAN. terkait penghitungan pajak. Kreditur, misalnya supplier dan pihak bank BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian Akuntansi adalah proses dari tiga aktivitas yaitu pengidentifikasian, pencatatan, dan pengkomunikasian transaksi ekonomi dari suatu organisasi (bisnis maupun

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORITIS

BAB II LANDASAN TEORITIS BAB II LANDASAN TEORITIS A. Pengertian, Tujuan dan Karakteristik Laporan Keuangan 1. Pengertian Laporan Keuangan Laporan keuangan merupakan unsur yang sangat penting dalam menilai kinerja keuangan perusahaan.

Lebih terperinci

30 Juni 31 Desember

30 Juni 31 Desember LAPORAN POSISI KEUANGAN KONSOLIDASIAN 30 Juni 2012 dan 31 Desember 2011 30 Juni 31 Desember ASET ASET LANCAR Kas dan setara kas 73102500927 63710521871 Investasi 2072565000 1964636608 Piutang usaha - setelah

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 7 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian dan Tujuan Laporan Keuangan 2.1.1 Pengertian Laporan Keuangan Kondisi keuangan suatu perusahaan dapat diketahui dari laporan keuangan yang terdiri atas neraca,

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah 2.1.1 Pengertian Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah Sesuai dengan Undang-Undang No.20 tahun 2008 pengertian Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM)

Lebih terperinci

METADATA INFORMASI DASAR

METADATA INFORMASI DASAR METADATA INFORMASI DASAR 1 Nama Data : Indikator Sektor Korporasi 2 Penyelenggara Statistik : Departemen Statistik, Bank Indonesia 3 Alamat : Jl. M.H. Thamrin No. 2 Jakarta 4 Contact : Divisi Statistik

Lebih terperinci

CAKUPAN PEMBAHASAN 1/23

CAKUPAN PEMBAHASAN 1/23 http://www.deden08m.wordpress.com Estimasi nilai intrinsik saham Price Earning Ratio EPS dan laporan keuangan perusahaan Overview analisis perusahaan CAKUPAN PEMBAHASAN 1/23 Analisis perusahaan dengan

Lebih terperinci

BAB 2 TINJAUAN TEORETIS DAN PERUMUSAN HIPOTESIS

BAB 2 TINJAUAN TEORETIS DAN PERUMUSAN HIPOTESIS 8 BAB 2 TINJAUAN TEORETIS DAN PERUMUSAN HIPOTESIS 2.1 Tinjauan Teoretis 2.1.1 Pengertian Laporan Keuangan Laporan keuangan pada dasarnya adalah hasil dari proses akuntansi yang dapat digunakan sebagai

Lebih terperinci

Akuntansi untuk sekuritas investasi ditentukan berdasarkan klasifikasinya, yaitu:

Akuntansi untuk sekuritas investasi ditentukan berdasarkan klasifikasinya, yaitu: Sekuritas investasi Sekuritas investasi sangat bervariasi dalam hal jenis surat berharga yang diinvestasikan dan tujuan dari investasi. Sekuritas investasi dapat berupa utang atau ekuitas. Sekuritas utang

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. laporan keuangan yang dapat berfungsi sebagai alat ukur dalam menilai kinerja

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. laporan keuangan yang dapat berfungsi sebagai alat ukur dalam menilai kinerja BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Tinjauan Teoritis 1. Pengertian Rasio Keuangan Rasio keuangan merupakan suatu perhitungan rasio dengan menggunakan laporan keuangan yang dapat berfungsi sebagai alat ukur dalam

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Rasio keuangan merupakan alat analisis keuangan yang paling sering

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Rasio keuangan merupakan alat analisis keuangan yang paling sering BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Tinjauan Teoritis 1. Pengertian Rasio Keuangan Rasio keuangan merupakan alat analisis keuangan yang paling sering digunakan. Rasio keuangan menghubungkan berbagai perkiraan yang

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. yang menerbitkan saham. Kismono (2001 : 416) menyatakan:

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. yang menerbitkan saham. Kismono (2001 : 416) menyatakan: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Tinjauan Teoritis 1. Harga saham a. Pengertian saham Saham merupakan surat bukti kepemilikan atas aset-aset perusahaan yang menerbitkan saham. Kismono (2001 : 416) menyatakan:

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI A. Laporan Keuangan 1. Pengertian Laporan Keuangan Dalam PSAK No. 1, 2012 : 1,3, dalam Denny (2014) Laporan keuangan adalah suatu penyajian terstruktur dari posisi keuangan dan kinerja

Lebih terperinci

Ruang Lingkup Analisis Laporan Keuangan

Ruang Lingkup Analisis Laporan Keuangan Modul 1 Ruang Lingkup Analisis Laporan Keuangan PENDAHULUAN Evita Puspitasari SE. M.Si. nalisis laporan keuangan merupakan satu bagian penting dan terintegrasi A dari analisis bisnis. Analisis bisnis itu

Lebih terperinci

II. LANDASAN TEORI. dengan menggunakan aktiva lancar yang tersedia. Menurut Brigham dan Houston,

II. LANDASAN TEORI. dengan menggunakan aktiva lancar yang tersedia. Menurut Brigham dan Houston, 18 II. LANDASAN TEORI 2.1 Rasio Likuiditas Likuiditas merupakan suatu indikator yang mengukur kemampuan perusahaan untuk membayar semua kewajiban finansial jangka pendek pada saat jatuh tempo dengan menggunakan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Tinjauan Pustaka 2.1.1 Analisis Laporan Keuangan Laporan keuangan adalah laporan yang menunjukkan kondisi keuangan perusahaan pada saat ini dalam suatu periode tertentu (Kasmir,

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. Konsep Laporan Keuangan dan Akuntansi. II.1.1. Pengertian Laporan Keuangan dan Akuntansi

BAB II LANDASAN TEORI. Konsep Laporan Keuangan dan Akuntansi. II.1.1. Pengertian Laporan Keuangan dan Akuntansi 6 BAB II LANDASAN TEORI II.1. Konsep Laporan Keuangan dan Akuntansi II.1.1. Pengertian Laporan Keuangan dan Akuntansi Akuntansi adalah suatu sistem untuk mengumpulkan dan memproses, termasuk melakukan

Lebih terperinci

ANALISIS AKTIVITAS INVESTASI

ANALISIS AKTIVITAS INVESTASI ANALISIS AKTIVITAS INVESTASI PENGENALAN ASET LANCAR aset lancar merupakan sumber daya atau klaim atas sumber daya yang langsung dapat diubah menjadi kas, biasanya dalam jangka waktu siklus operasi perusahaan.

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Penelitian ini berjudul Reaksi Pasar Terhadap Pengumuman Employee

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Penelitian ini berjudul Reaksi Pasar Terhadap Pengumuman Employee BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Penelitian Terdahulu Penelitian ini merujuk pada beberapa penelitian yang telah dilakukan oleh beberapa peneliti terdahulu,antara lain : 1. Christian Herdinata, 2012. Penelitian

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Laporan Keuangan Pihak-pihak yang mempunyai kepentingan terhadap perkembangan suatu perusahaan memerlukan laporan keuangan perusahaan, Laporan keuangan yang dimaksudkan

Lebih terperinci

BAB II ANALISIS KINERJA BERDASARKAN MODEL KEMAPANAN. Kinerja keuangan perusahaan adalah prestasi kerja suatu perusahaan di

BAB II ANALISIS KINERJA BERDASARKAN MODEL KEMAPANAN. Kinerja keuangan perusahaan adalah prestasi kerja suatu perusahaan di BAB II ANALISIS KINERJA BERDASARKAN MODEL KEMAPANAN II.1 Kinerja Keuangan II.1.1 Pengertian Kinerja Keuangan Kinerja keuangan perusahaan adalah prestasi kerja suatu perusahaan di bidang keuangan ( Munawir,

Lebih terperinci

bentuk pertangungjawaban manajemen atas aktivitas-aktivitas yang dilakukan perusahaan selama suatu periode tertentu kepada pihak-pihak yang

bentuk pertangungjawaban manajemen atas aktivitas-aktivitas yang dilakukan perusahaan selama suatu periode tertentu kepada pihak-pihak yang BAB II TINJAUAN PUSTAKA Pengaruh Rasio Likuiditas terhadap Rasio Profitabilitas 2.1. Pengertian dan Unsur-unsur Laporan Keuangan Pada umumnya, setiap perusahaan membuat laporan keuangan sebagai bentuk

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI A. Laporan Arus Kas 1. Pengertian Arus Kas Perusahaan yang menggunakan teknik manajemen kas yang modern akan menginvestasikan kelebihan kas yang bersifat sementara pada aktiva yang

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI 7 BAB II LANDASAN TEORI A. Laporan Keuangan 1. Pengertian Laporan Keuangan Menurut PSAK No.1 ( Revisi 2009 ) Laporan keuangan adalah suatu penyajian terstruktur dari posisi keuangan dan kinerja keuangan

Lebih terperinci

MATERI 10 ANALISIS PERUSAHAAN. Prof. DR. DEDEN MULYANA, SE., M.Si. CAKUPAN PEMBAHASAN

MATERI 10 ANALISIS PERUSAHAAN. Prof. DR. DEDEN MULYANA, SE., M.Si.  CAKUPAN PEMBAHASAN MATERI 10 ANALISIS PERUSAHAAN Prof. DR. DEDEN MULYANA, SE., M.Si. CAKUPAN PEMBAHASAN Overview analisis perusahaan EPS dan laporan keuangan perusahaan Price Earning Ratio Estimasi nilai intrinsik saham

Lebih terperinci

IAS 7 Laporan Arus Kas

IAS 7 Laporan Arus Kas IAS 7 Laporan Arus Kas Pendahuluan Laporan arus kas (cash flow statement) adalah laporan yang memuat informasi mengenai aliran kas masuk dan keluar, akibat aktivitas yang dilakukan oleh perusahaan, pada

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. keuangan atau aktivitas suatu perusahaan dengan pihak-pihak yang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. keuangan atau aktivitas suatu perusahaan dengan pihak-pihak yang BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Laporan Keuangan 1. Pengertian Laporan Keuangan Laporan keuangan pada dasarnya adalah hasil dari proses akuntansi yang dapat digunakan sebagai alat untuk berkomunikasi antara

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA. dilakukan dengan hasil yang beragam. Hayati (2011), arus kas secara simultan

BAB II KAJIAN PUSTAKA. dilakukan dengan hasil yang beragam. Hayati (2011), arus kas secara simultan BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Reviu Penelitian Terdahulu Penelitian yang berkaitan dengan arus kas dan likuiditas telah banyak dilakukan dengan hasil yang beragam. Hayati (2011), arus kas secara simultan berpengaruh

Lebih terperinci

LAPORAN KEUANGAN DEPRESIASI

LAPORAN KEUANGAN DEPRESIASI LAPORAN KEUANGAN www.mercubuana.ac.id DEPRESIASI PENGERTIAN Laporan keuangan merupakan hasil pencatatan transaksi yang terjadi pada periode tertentu yang berguna untuk evaluasi dan perencanaan. Laporan

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORITIS

BAB II LANDASAN TEORITIS BAB II LANDASAN TEORITIS A. Laporan Keuangan 1. Pengertian dan Tujuan Laporan Keuangan Definisi laporan keuangan menurut Kieso (2002 : 3) adalah sarana pengkomunikasian informasi keuangan utama kepada

Lebih terperinci

Laporan Arus Kas. Akuntansi Keuangan 2 - Pertemuan 8. Slide OCW Universitas Indonesia Oleh : Nurul Husnah dan Dwi Martani Departemen Akuntansi FEUI

Laporan Arus Kas. Akuntansi Keuangan 2 - Pertemuan 8. Slide OCW Universitas Indonesia Oleh : Nurul Husnah dan Dwi Martani Departemen Akuntansi FEUI Laporan Arus Kas Akuntansi Keuangan 2 - Pertemuan 8 Slide OCW Universitas Indonesia Oleh : Nurul Husnah dan Dwi Martani Departemen Akuntansi FEUI 1 Agenda 1 2 Laporan Arus Kas Latihan dan Pembahasan 3

Lebih terperinci

MATERI 10 ANALISIS PERUSAHAAN. Prof. DR. DEDEN MULYANA, SE., M.Si.

MATERI 10 ANALISIS PERUSAHAAN. Prof. DR. DEDEN MULYANA, SE., M.Si. MATERI 10 ANALISIS PERUSAHAAN Prof. DR. DEDEN MULYANA, SE., M.Si. CAKUPAN PEMBAHASAN Overview analisis perusahaan EPS dan laporan keuangan perusahaan Price Earning Ratio Estimasi nilai intrinsik saham

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN TEORI

BAB II TINJAUAN TEORI BAB II TINJAUAN TEORI 2.1 Penelitian Sebelumnya 2.1.1 Hendry (2013) Penelitian ini bertujuan untuk megetahui kinerja keuangan pada PT. Hanjaya Mandala Sampoerna Tbk periode 2009-2012 yang di tinjau dari

Lebih terperinci

Assalamualaikum... Welcome to my blog... Do not forget to give comment. Always Good Morning. ANALISIS LAPORAN KEUANGAN PT INDOFOOD SUKSES MAKMUR Tbk

Assalamualaikum... Welcome to my blog... Do not forget to give comment. Always Good Morning. ANALISIS LAPORAN KEUANGAN PT INDOFOOD SUKSES MAKMUR Tbk Tri Hariyana SELAMAT DATANG 歡迎 Assalamualaikum... Welcome to my blog... Do not forget to give comment. Always Good Morning Selasa, 28 Juni 2011 ANALISIS LAPORAN KEUANGAN PT INDOFOOD SUKSES MAKMUR Tbk A.

Lebih terperinci

Catatan 31 Maret Maret 2010

Catatan 31 Maret Maret 2010 NERACA KONSOLIDASI ASET Catatan 31 Maret 2011 31 Maret 2010 ASET LANCAR Kas dan setara kas 2f, 3 220.361.019.579 10.981.803.022 Piutang usaha - setelah dikurangi penyisihan piutang ragu-ragu Pihak yang

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HASIL PENELITIAN. suatu perusahaan dalam periode tertentu. Salah satu cara dalam penilaian

BAB IV ANALISIS HASIL PENELITIAN. suatu perusahaan dalam periode tertentu. Salah satu cara dalam penilaian 58 BAB IV ANALISIS HASIL PENELITIAN 4.1 Analisis Rasio Keuangan PT. XYZ Laporan keuangan merupakan salah satu sumber informasi yang penting dan dapat dipercaya untuk menilai kondisi keuangan dan hasil

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA Pengertian Modal Kerja. dan biaya-biaya lainnya, setiap perusahaan perlu menyediakan modal

BAB II TINJAUAN PUSTAKA Pengertian Modal Kerja. dan biaya-biaya lainnya, setiap perusahaan perlu menyediakan modal BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Tinjauan Teoritis 2.1.1 Modal Kerja 2.1.1.1 Pengertian Modal Kerja Modal kerja sangat penting dalam operasi perusahaan dari hari ke hari seperti misalnya untuk member uang muka

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. Suatu unit usaha atau kesatuan akuntansi, dengan aktifitas atau kegiatan ekonomi dari

BAB II LANDASAN TEORI. Suatu unit usaha atau kesatuan akuntansi, dengan aktifitas atau kegiatan ekonomi dari BAB II LANDASAN TEORI II.1 Rerangka Teori dan Literatur II.1.1. Pengertian Entitas Suatu unit usaha atau kesatuan akuntansi, dengan aktifitas atau kegiatan ekonomi dari unit tersebut sebagai fokusnya.

Lebih terperinci

BAB II KERANGKA TEORITIS. Djarwanto (2001) menjelaskan bahwa laporan keuangan pada dasarnya

BAB II KERANGKA TEORITIS. Djarwanto (2001) menjelaskan bahwa laporan keuangan pada dasarnya BAB II KERANGKA TEORITIS 2.1. Teori Tentang Laporan Laporan Keuangan 2.1.1. Pengertian Laporan Keuangan Djarwanto (2001) menjelaskan bahwa laporan keuangan pada dasarnya adalah hasil dari proses akutansi

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. kertas yang menerangkan bahwa pemilik kertas tersebut adalah pemilik perusahaan

BAB II LANDASAN TEORI. kertas yang menerangkan bahwa pemilik kertas tersebut adalah pemilik perusahaan BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Saham Saham dapat didefinisikan sebagai tanda penyertaan atau kepemilikan seseorang atau badan dalam suatu perusahaan atau perseroan terbatas. Wujud saham adalah selembar kertas

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. Manajemen keuangan adalah aktivitas pemilik dan manajemen perusahaan untuk

BAB II LANDASAN TEORI. Manajemen keuangan adalah aktivitas pemilik dan manajemen perusahaan untuk BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Manajemen Keuangan Manajemen keuangan adalah aktivitas pemilik dan manajemen perusahaan untuk memperoleh modal yang semurah murahnya dan menggunakan seefektif, seefisien,

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Koperasi Menurut Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 17 Tahun 2012 tentang Perkoperasian Bab 1 Pasal 1 ayat 1, koperasi adalah badan hukum yang didirikan oleh orang perseorangan

Lebih terperinci

JUMLAH ASET LANCAR

JUMLAH ASET LANCAR LAPORAN POSISI KEUANGAN (NERACA) KONSOLIDASI 30 September 2011 dan 31 Desember 2010 30 September 2011 31Desember 2010 ASET ASET LANCAR Kas dan setara kas 50948250925 80968763439 Investasi 1963117500 2016231750

Lebih terperinci

proses akuntansi yang dimaksudkan sebagai sarana mengkomunikasikan informasi keuangan terutama kepada pihak eksternal. Menurut Soemarsono

proses akuntansi yang dimaksudkan sebagai sarana mengkomunikasikan informasi keuangan terutama kepada pihak eksternal. Menurut Soemarsono BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Laporan Keuangan 1. Pengertian Laporan Keuangan Laporan keuangan adalah laporan berisi informasi keuangan sebuah organisasi. Laporan keuangan diterbitkan oleh perusahaan merupakan

Lebih terperinci

ANALISIS LAPORAN KEUANGAN. By: Budi Setiawan

ANALISIS LAPORAN KEUANGAN. By: Budi Setiawan ANALISIS LAPORAN KEUANGAN By: Budi Setiawan 1 ANALISIS LAPORAN KEUANGAN: Rasio Keuangan Membahas teknik-teknik yang digunakan oleh para investor dan manajer dalam menganalisis laporan keuangan Umumnya,

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Saham merupakan instrumen keuangan yang paling diminati. masyarakat dan populer untuk diperjualbelikan di pasar modal.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Saham merupakan instrumen keuangan yang paling diminati. masyarakat dan populer untuk diperjualbelikan di pasar modal. BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Tinjauan Teoritis 1. Saham a. Pengertian Saham Saham merupakan instrumen keuangan yang paling diminati masyarakat dan populer untuk diperjualbelikan di pasar modal. Saham (stock

Lebih terperinci

Materi ke-2 ENTITAS BISNIS DAN LAPORAN KEUANGAN

Materi ke-2 ENTITAS BISNIS DAN LAPORAN KEUANGAN Materi ke-2 ENTITAS BISNIS DAN LAPORAN KEUANGAN I. FUNGSI MANAJEMEN KEUANGAN & ANALYSIS KEUANGAN I. PENGERTIAN DAN FUNGSI MANAJEMEN KEUANGAN DALAM PERUSAHAAN Manajemen keuangan dalam banyak hal berkaitan

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN. Enterprice (DICE) dan telah memiliki kapasitas produksi terpasang tahunan

BAB III ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN. Enterprice (DICE) dan telah memiliki kapasitas produksi terpasang tahunan BAB III ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Perusahaan 1. Sejarah Perusahaan Sejarah PT Indocement Tunggal Prakarsa Tbk diawali pada tahun 197 dengan rampungnya pendirian pabrik Indocement yang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian Laporan keuangan mencerminkan kinerja suatu perusahaan dan berguna bagi para pemakainya, baik pihak eksternal maupun internal dalam melakukan pengambilan

Lebih terperinci

BAB II URAIAN TEORITIS. Penelitian oleh Simbolon (2006) Analisis Laporan Keuangan dengan

BAB II URAIAN TEORITIS. Penelitian oleh Simbolon (2006) Analisis Laporan Keuangan dengan BAB II URAIAN TEORITIS A. Penelitian Terdahulu Penelitian oleh Simbolon (2006) Analisis Laporan Keuangan dengan Menggunakan Metode Du Pont System pada PT Intraco Penta Tbk Medan bertujuan untuk menganalisis

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 16 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Tinjauan Umum Struktur Keuangan 2.1.1 Pengertian Struktur Keuangan Desain struktur keuangan suatu perusahaan, berhubungan dengan komposisi jatuh tempo sumber-sumber pendanaan

Lebih terperinci

BAB IV. ANALISIS LAPORAN KEUANGAN PT GUDANG GARAM Tbk. modal kerja yang paling tinggi tingkat likuiditasnya. Hal ini berarti bahwa

BAB IV. ANALISIS LAPORAN KEUANGAN PT GUDANG GARAM Tbk. modal kerja yang paling tinggi tingkat likuiditasnya. Hal ini berarti bahwa BAB IV ANALISIS LAPORAN KEUANGAN PT GUDANG GARAM Tbk IV.1 Analisis Laporan Arus Kas Kas merupakan aktiva yang paling likuid atau merupakan salah satu unsur modal kerja yang paling tinggi tingkat likuiditasnya.

Lebih terperinci