DEWAN PERWAKILAN DAERAH REPUBLIK INDONESIA RISALAH SIDANG PARIPURNA KE-14 MASA SIDANG V TAHUN SIDANG

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "DEWAN PERWAKILAN DAERAH REPUBLIK INDONESIA RISALAH SIDANG PARIPURNA KE-14 MASA SIDANG V TAHUN SIDANG"

Transkripsi

1 DEWAN PERWAKILAN DAERAH REPUBLIK INDONESIA RISALAH SIDANG PARIPURNA KE-14 MASA SIDANG V TAHUN SIDANG DEWAN PERWAKILAN DAERAH REPUBLIK INDONESIA I. KETERANGAN 1. Hari : Senin 2. Tanggal : 15 Agustus Waktu : WIB selesai 4. Tempat : R. Rapat Nusantara V 5. Pimpinan Sidang : 1. H. Irman Gusman, SE., MBA (Ketua DPD RI) 2. GKR Hemas (Wakil Ketua DPD RI) 3. Prof. Dr. Farouk Muhammad (Wakil Ketua DPD RI) 6. Sekretaris Sidang : 1. Prof. Dr. Sudarsono Hardjosoekarto (Sekretaris Jenderal DPD RI) 7. Panitera : 1. Ir. Sefti Ramsiaty, MM. (Kepala Biro Persidangan I) 2. Adam Bachtiar, S.H., M.H. (Kepala Biro Persidangan II) 8. Acara : 1. Laporan kegiatan anggota DPD RI di daerah pemilihan; 2. Penyampaian laporan kinerja PURT TS ; 3. Pidato penutupan pada akhir masa sidang Tahun Sidang Hadir : Orang 10. Tidak hadir : Orang

2 II. JALANNYA SIDANG: SIDANG DIBUKA PUKUL WIB Para Anggota yang terhormat sekarang sudah Pukul WIB. Kita sedang mundur satu jam, kami mohon untuk mengambil tempat masing-masing. Salam sejahtera bagi kita semua. Om swastiastu. Sebelum memulai Sidang Paripurna Dewan Perwakilan Daerah, marilah kita menyanyikan lagu kebangsaan Indonesia Raya. Kepada para anggota DPD RI serta seluruh hadirin dimohon untuk berdiri dan bersama-sama menyanyikan lagu Indonesia Raya. PEMBICARA: PADUAN SUARA Hiduplah Indonesia raya Indonesia tanah airku. Tanah tumpah darahku. Disanalah aku berdiri. Jadi pandu ibuku. Indonesia kebangsaanku. Bangsa dan Tanah Airku. Marilah kita berseru. Indonesia bersatu. Hiduplah tanahku. Hiduplah negriku. Bangsaku Rakyatku semuanya. Bangunlah jiwanya. Bangunlah badannya. Untuk Indonesia Raya. Indonesia Raya. Merdeka Merdeka. Tanahku negriku yang kucinta. Indonesia Raya. Merdeka Merdeka. Hiduplah Indonesia Raya. Indonesia Raya. Merdeka Merdeka. Tanahku negriku yang kucinta. Indonesia Raya. Merdeka Merdeka. Hiduplah Indonesia Raya. 1

3 Hadirin kami persilakan duduk kembali. Perlu kami sampaikan sehubungan kegiatan-kegiatan yang berkait dengan Hari Ulang Tahun Proklamasi, Pimpinan bagi-bagi tugas. Ada yang ke istana, ada yang sedang koordinasi dengan DPR. Mudah-mudahan ada yang segera menyusul, daripada kita tunda lebih lama, kita mulai saja dengan mengucapkan bismillahirrahmanirrahim, Sidang Paripurna ke-14 Dewan Perwakilan Daerah kami buka dan menyatakan terbuka untuk umum. KETOK 1X Berdasarkan catatan daftar hadir yang disampaikan oleh Sekretariat Jenderal, sampai saat ini tercatat 56 orang, sudah tambah yang menandatangani. Ada dua mekanisme, kita tunda atau kita jalan terus dengan pertimbangan karena ini bukan pengambil keputusan, tapi lebih merupakan forum penyampaian laporan. Apa kita bisa lanjutkan? KETOK 1X PEMBICARA: Drs. H. BAHAR NGITUNG, M.B.A. (SULSEL) Pimpinan. Silakan yang mau naik haji. PEMBICARA: Drs. H. BAHAR NGITUNG, M.B.A. (SULSEL) Tidak, saya hanya mau mengingatkan, ah tapi karena sudah diketuk ya saya tunda saja, saya hormati itu ketuk. Baik terima kasih. Soalnya kalau nanti ketuknya setengah minta diskon lagi. Baik, sidang dewan yang mulia, sesuai dengan kesepakatan rapat Panmus tadi pagi jadwal Sidang Paripurna ini mempunyai 4 agenda pokok: 1. Laporan kegiatan anggota DPD RI di daerah pemilihan. 2. Penyampaian laporan kinerja PURT Tahun Sidang Penyesuaian jadwal persidangan. 4. Pidato penutupan akhir Masa Sidang V. Sesuai dengan ketentuan Pasal 258 Undang-Undang MD3 dan Pasal 13 huruf H dan Pasal 305 Ayat (3) peraturan DPD Nomor 1 Tahun 2016 tentang tata tertib kegiatan Anggota DPD di daerah yang diwakilinya dilakukan dalam rangka memenuhi kewajiban anggota DPD RI untuk menyerap, menghimpun, menampung dan menindaklanjuti aspirasi masyarakat dan daerah untuk selanjutnya dilaporkan dalam Sidang Paripurna pada setiap awal Masa Sidang. Untuk itu secara berurutan kami persilakan kepada wakil masing-masing provinsi untuk menyampaikan laporan kegiatan. Perlu kami ingatkan sesuai dengan kesepakatan bahwa masing-masing provinsi yang diwakili oleh anggotanya cukup menyerahkan laporannya, cukup mengingat waktu yang 2

4 sangat ketat, tapi tanpa, tanpa mengurangi hak provinsi yang akan menyampaikan laporan di atas mimbar, maksimum 3 menit dengan fokus pada tugas alat kelengkapan khusus komite yang tadi disampaikan untuk selama reses. Berkenan dengan itu kiranya laporan yang akan disampaikan nanti akan lebih dipadatkan dan cukup garis besanya saja. Selanjutnya laporannya yang lengkap diserahkan kepada Pimpinan. Laporan tersebut menjadi bahan penting alat kelengkapan khususnya Komite I, II, III dan IV sebagai artikulasi politik DPD. Pada kesempatan, sebelumnya kami sampaikan juga, tadi banyak kita berbicara tentang tindak lanjut laporan-laporan yang kita sampaikan dari hasil reses. Kita semua tadi sepakat agar mekanisme tindak lanjut ini kita rumuskan kembali sehingga lebih efektif dalam mencoba mengartikulasikan kewajiban politik atau pertanggungjawaban politik masingmasing kita di daerah pemilihan. Jadi ini akan menjadi bagian yang terus-menerus akan kita perbaiki. Pada kesempatan pertama kami persilakan wakil dari provinsi Nusa Tenggara Barat. Sekali lagi pada dasarnya kami sepakati untuk menerima, tapi kalau memang mau naik ke mimbar mohon tidak lebih dari 3 menit, langsung, sudah ada dalam saku. Baik berikut Kalimantan Selatan, bagaimana? Langsung. Tepuk tangan, salaman dulu. Baik berikut Kalimantan Timur, oke. Gorontalo silakan. Berikut silakan Kalimantan Tengah. Ulang tahun? Selamat ulang tahun dulu yang termuda, silakan. Silakan Sulawesi Tenggara. Silakan berikut Jambi. Tadi kami sampaikan ini tidak berarti mengurangi esensinya, jadi ini tetap menjadi bagian yang akan di follow up. Silakan Sulawesi Selatan PEMBICARA: Dr. H. AJIEP PADINDANG, S.E., M.M. (SULSEL) Bismillahirrahmanirrahim. Pimpinan yang saya hormati, Bapak-Ibu semua, para senator yang sama kami muliakan. Tiga menit insya Allah. Yang pertama, kesimpulan dari aspirasi masyarakat daerah kami berempat sudah dihimpun bahkan sudah dikirim sejak kemarin melalui Puskada. Poin-poin inti disana adalah, ini untuk kita semua, saya wakili, saya pastikan sama. Agar semua kegiatan yang telah dicanangkan presiden, khususnya berkait dengan infrastruktur, kereta api, jalan lintas provinsi dan lain sebagainya agar ditindaklanjuti dan diselesaikan dalam tahun 2016, kalaupun harus sampai tahun 2017, itu yang pertama. Yang kedua adalah berkait dengan tindak lanjut Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang pemerintahan daerah. Berkaitan dengan PP kelembagaan daerah atau organisasi daerah, saya kira sama permasalahannya. Sengaja saya ungkap ini yang menjadi perhatian kita terutama di Komite I. Daerah-daerah sekarang sedang mengalami masa transisi, harus menyelesaikan pembentukan kelembagaannya, pada saat yang sama harus menyelesaikan juga penyusunan APBD pokok dan perubahan malah, ada daerah-daerah yang masih menyelesaiakn APBD perubahan. Yang ketiga Pimpinan, ini sengaja saya ungkapkan, kebijakan Presiden melalui menteri keuangan, saya mewakili Komite IV mendampingi pimpinan DPD konsultasi dengan Ibu Menteri keuangan, ya resume hasil rapat antara pimpinan DPD dan termasuk saya dampingi, telah kami sarankan kepada Bapak Sesjen agar dibagikan kepada seluruh Anggota DPD agar memiliki bahasa yang sama. Pertama tentang pemangkasan atau pemotongan dana transfer daerah dalam, sesudah APBN perubahan, oleh Ibu Menteri, pertama dana desa tidak akan dipangkas, dana desa tidak akan dipangkas, kecuali jika daerah bersangkutan tidak mampu menyelesaikan sacara administrasi. Kedua, DAK yang telah dikontrakkan kepada pihak ketiga, sepanjang kontraknya betul-betul dilaksanakan dengan benar maka tidak akan ditunda. Kalau saya salah sebentar 3

5 ini, Pimpinan berkewenangan mengkoreksi. Yang ketiga, daerah penghasil atau penerima bagi hasil yang besar akan dikaji secara khusus untuk ada kebijakan, kemungkinan, nah ini yang menarik, kemungkinan tidak sepenuhnya ditransferkan ke daerah yang bersangkutan, tetapi akan dilihat daya serap dalam penyelesaian program tahun Yang terakhir ini kalimatnya saya ada agak kurang pas, mungkin Pak Farouk bisa meluruskan. Yang terakhir, tadi siang disela-sela rapat Panmus saya menerima pernyataan sikap dari gerakan aliansi Sulawesi Selatan, gerakan aliansi LSM Sulawesi Selatan, khusus dari sebuah kabupaten yang menggugat BPJS. Tadinya saya janjikan dan ini bagaimana pertanggungajawaban publik saya bersama dengan Pak Bahar Ngitung akan menyerahkan kepada Pimpinan DPD untuk diteruskan ke alat kelengkapan yang membidangi agar dibahas lebih lanjut karena BPJS ini telah merugikan pemerintah daerah dan merugikan masyarakat Indonesia. Jadi sekali lagi saya teruskan nanti. Demikian penyampaian saya, mohon maaf karena saya menyampaikan secara singkat, terima kasih. Berikut tolong siap Maluku. Tapi sebelumnya, saya melengkapi tadi, memang, tanggal 9 Menteri Keuangan dengan staf jajarannya diterima di ruang Pimpinan, ruang jamu DPD RI dan disitu aspirasi dari kita sudah kita sampaikan sebagaimana tadi telah disampaikan oleh Pak Ajieb, selaku Ketua Komite IV, pada saat itu, dana transfer itu penekanan kita, dana desa, tadi sudah betul DAK itu proyek besar yang memerlukan multiyears, kalau ada multiyears itu yang perlu. Kemudian DBH itu pemotongannya konsekuensi. DBH itu kalau dipotong karena pasti Pak Haripinto dari Riau, kalaupun ada pengurangan DBH itu konsekuensi dari pendapatan negara, bukan pemotongan khusus untuk DBH-nya. Jadi konsekuensi dari penghasilan, penerima negara, itu yang dilakukan pemerintah. Kemudian saya, sekaligus saja, tidak kalah pentingnya terkait kalau rumah tangga kita sendiri, itu menjadi penekanan, bahkan menjadi closing statement pada saat beliau belum meninggalkan, tapi nanti kita dengarkan saja pada saat PURT menyampaikan laporan. Saya rasa berkait dengan tugas itu, kemudian penekanan saya kepada menteri yang baru, kesepakatan kita dengan menteri yang lama. Pertama, keikutsertaan DPD dalam atau mekanisme pemberian pertimbangan DPD terhadap RAPBN. Itu kita sudah sampaikan kepada pemerintah kepada Ibu Menteri, itu kita sepakati dulu dengan Menteri Keuangan yang lama dan ini supaya diteruskan, supaya betul-betul pertemuan, walaupun tidak mengambil keputusan tapi pertimbangan DPD itu disampaikan secara oral juga, tidak hanya tertulis, itu satu. Kemudian kesepakatan lain menyangkut dana internal, itu saya akan sampaikan belakangan. Kemudian yang kedua mengenai DAK. Mengenai DAK, di mana DPD sudah akan diikutsertakan mekanisme penyampaian DAK, khususnya fisik, itu menjadi penekanan kami dan saya sendiri pada akhir itu benar-benar menekankan kepada Menteri Keuangan. Baik saya rasa itu saja yang melengkapi tadi yang disampaikan oleh Pak Ajieb. Kemudian yang terkait dengan BPJS. Saya memang melihat di sini BPJS itu menjadi mainstone, laporan semua provinsi hanya menyangkut BPJS. Kalau bisa ini salah satu yang akan kita angkat sebagai tindak lanjut oleh Komite III dan saya sudah sampaikan kepada menteri desa, kepada menteri dalam negeri supaya sumber permasalahan yang ada pada pendataan, pendataan keluarga miskin, supaya ini dialokasikan dalam dana desa tahun akan datang, supaya masing-masing desa itu mengagendakan penataan ulang daftar keluarga miskin itu dibiayai dengan dana APBN. Ini sudah diterima baik oleh menteri desa dan saya 4

6 harapkan nanti Komite III akan menindaklanjuti terkait dengan BPJS karena sumber permasalahannya pada pendataan itu. Baik saya selanjutnya persilakan Maluku. PEMBICARA: Prof. Dr. JOHN PIERIS, S.H., M.S. (MALUKU) Sidang dewan yang terhormat. Catatan dari Maluku, pemangkasan atau pemotongan anggaran yang cukup signifikan ini, mungkin DPD harus melihatnya dari perspektif yang lebih kritis. Sebagai Komite IV saya kira pemerintah terlalu bernafsu untuk mendongkrak pembangunan infrastruktur besar, itu catatan kita. Kalau tidak begitu saya kira tidak juga, dia pertama. Yang kedua Maluku usul supaya DAK afirmatif jangan dipotong. DAK afirmatif jangan dipotong, ketiga DAK bagi provinsi-provinsi yang PAD-nya rendah, provinsiprovinsi kepulauan satupun jangan dipotong, itu penting. Sidang dewan yang terhormat, ya, sebab jika tidak, saya kira akan ada gejolak politik yang luar biasa. Catatan yang terakhir, ada isu menarik, bukan isu lagi, fakta bahwa seorang menteri memiliki kewarganegaraan ganda. Intelijen negara tidak berjalan dengan baik, ketidak-hatihatian dari Sekretariat Negara. Ini catatan penting untuk kita memperbaiki sistem itu secara baik. Saya kira itu catatan yang dapat kami sampaikan karena kami akan menyerahkan laporan Provinsi Maluku kepada Pimpian. Terima kasih dan wa alaikumsalam warahmatullahi wabarakatuh. Terima kasih kepada Maluku. Selanjutnya Sulawesi Barat. Oke berikutnya Aceh. PEMBICARA: RAFLI (ACEH) Bismillahirrahmanirrahim. Dari Aceh kami cuma minta semua yang kami dapatkan di lapangan untuk bisa ditindaklanjuti secara konkrit terima kasih. Wabillahitaufik walhidayah. Wassalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh. Silakan Kepri, selanjutnya siap Sumatera Selatan. PEMBICARA: HARIPINTO TANUWIDJAJA (KEP. RIAU) Selamat siang dewan yang terhormat. Beberapa poin saja dari Kepulauan Riau. Itu permasalahan dualisme pemerintahan di Batam yang masih belum selesai sampai saat ini antara BP Batam dengan pemerintah kota Batam, malah terjadi stagnasi perizinan sehingga barang-barang yang masuk ke ETJ sekarang terhambat. Kemudian penurunan alokasi dana bagi hasil migas terhadap Kepri 5

7 sebagai daerah penghasil yang turun sampai 95% lebih, sangat menganggu pemerintahan, jalan pemerintahan. Malah seperti daerah lain pun dana DBH migas, kuartal keempat, tahun 2015 masing belum disalurkan. Kemudian masalah e-ktp, di daerah seperti Batam, terdapat banyak urbanisasi, masih banyak penduduk yang belum merekam atau mendapatkan ktp elektronik sehingga dirasakan perlu clash program atau perpanjangan program perekaman atau penerbitan e-ktp ini. Saya pikir demikian, terima kasih. Berikut Papua, Pak Mesakh Mirin, belum masuk? Putar belakang, Riau. PEMBICARA: INTSIAWATI AYUS, S.H., M.H. (RIAU) Berdiri di sini bagian dari laporan kinerja di daerah. Salam sejahtera untuk kita semua. Om swastiastu. Kami dari Riau menyampaikan laporan hasil kegiatan di daerah dengan catatan sebagai berikut. Prioritas di Komite I yaitu pilkada serentak dan usul daerah otonomi baru dapat ditata kelola dengan adil. Untuk prioritas di Komite II adalah Riau mohon didukung, minta jadwal khusus pertemuan Kementerian PUPR untuk memperjuangkan jalan lintas Sumatera Utara dan Riau menjadi lintas nasional. Ketiga, Komite III prioritas adalah semoga kurikulum dengan pengalihan menteri yang baru tidak lagi dibongkar pasang. Keempat, prioritas, yang sudah saya tidak mengulangi tadi sudah disampaikan oleh Pak Ajieb Padindang yaitu tentang dana DAK yang telah ditenderkan untuk tidak dilakukan lagi pemotongan. Penegasan dari Riau adalah jadwal transfer ke daerah diharapkan tepat waktu untuk tidak terjadi kelambanan, proses pelaksanaan di daerah dan membuka peluang silva yang luar biasa karena Riau silvanya sudah sangat luar biasa dari tahun ke tahun. Demikian prioritas catatan kunjungan daerah kami ini tidak saja untuk dieksekusi, tidak saja untuk konkrit, tapi harus dapat dieksekusi. Demikian disampaikan, terima kasih. Wabillahitaufik walhidayah. Wassalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh. DKI mohon siap. Sambil menunggu DKI, oh silakan. Menyikapi tadi yang disampaikan oleh Riau, oleh Ibu Iin Setiawati, dan juga Pak Ajieb tadi saya belum menambahkan. DAK itu menyangkut proyek besar, itu yang kemungkinan bukan dipotong tapi ditunda, bahkan istilah kementerian keuangan dipinjam dulu, itu jadi tidak hilang itu proyek nanti, nanti persiapan kita daerah masing-masing, tidak dipangkas, tidak dipotong oleh pemerintah tapi ditunda. Jadi mungkin ada yang sampai masuk ke tahun 2017, itu satu. Kemudian DAU, tadi saya lupa ya Pak Ajieb, DAU, itu yang kena itu lagi penundaan 19 triliun, sampai 19 triliun, itu jumlah yang terbesar ada di DKI. DKI 12 triliun dan sisanya 7 triliun itu tersebar di daerah-daerah lain, tapi itu dana yang terendap di bank, itu yang mereka supaya menggunakan dana itu. Saya rasa itu tambahan tadi saya, selanjutnya persilakan DKI, 6

8 Jawa barat, Jawa Barat. Mohon sesudah itu Sumatera Utara, siap, Sumatera Utara mohon siap, Jawa Tengah. PEMBICARA: DEDI ISKANDAR BATUBARA, S.Sos., S.H., M.SP. (SUMUT) Bismillahirrahmanirrahim. Selamat siang. Salam sejahtera bagi kita semua. Yang terhormat Pimpinan dan Anggota DPD yang berbahagia. Pertama izinkan kami menyampaikan laporan dari provinsi Sumatera Utara. Yang pertama Komite I terkait dengan masih ditemukannya banyak masalah soal rekrutmen pendamping desa. Kemudian yang kedua meminta pemerintah pusat untuk terus menggulirkan program pengurusan sertifikat tanah gratis bagi masyarakat dan juga usulan agar mengangkat status sekretaris desa atau sekretaris nagari atau istilah apa pun yang belum menjadi pegawai negeri sipil menjadi pegawai negeri sipil. Komite II terkait dengan pembangunan sistem moda transportasi yang terintegrasi, kemudian pemberdayaan petani yang masih kesulitan terhadap permodalan dan juga masih banyaknya terjadi penangkapan nelayan di Sumatera Utara oleh agensi pengungat kekuasaan Malaysia. Yang harus terus menjadi perhatian pemerintah kemudian Komite III terkait dengan keberadaan tenaga kerja asing yang bekerja di Indonesia, yang datanya itu antara satu instansi atau kementrian dengan yang lain itu tidak sinkron dan saya kira ini harus segera menjadi perhatian serius oleh pemerintah untuk mengambil tindakan-tindakan yang lebih konkrit. Kemudian yang kedua soal kerukunan antar umat beragama. Saya kira kasus Tanjung Balai Sumatera Utara, itu menjadi bagian yang tentu dalam laporan ini sudah kami rampung dengan sebaik mungkin untuk disampaikan dalam Paripurna ini. Komite IV terkait dengan sama soal dana alokasi khusus kemudian peningkatan jumlah KUR yang ternyata dalam temuan di lapangan cukup patut kita apresiasi karena penyalurannya sudah mencapai 60 sampai 70% kami kira itu beberapa catatan yang bisa kami sampaikan secara lengkap akan kami sampaikan kepada pimpinan. Jawa Tengah kemudian siap Nusa Tenggara Timur. PEMBICARA: Dr. H. BAMBANG SADONO, S.H., M.H. (JAWA TENGAH) Salam sejahtera untuk kita semua. Om swastiastu. Pimpinan dan para anggota DPD yang saya hormati. Saya membacakan laporan ini karena menghormati para staf yang sudah membuat. Saya khawatir kalau ini saya tidak baca, besok kalau saya perintah lagi dia mengatakan, ah gak usah dibikin Pak, toh tidak akan dibaca. Walaupun saya berusaha juga akan menyampaikan sesingkat-singkatnya dan menghindari apa-apa yang sudah sampaikan daerah-daerah lain tidak akan kami ulangi. Pertama yang mengangkut dengan Komite I, terutama yang menyangkut tentang implementasi Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2014 tentang Desa. Dalam undang-undang 7

9 tersebut, tidak ada pengertian mengenai hibah, padahal beberapa kegiatan desa banyak yang berwujud hibah. Maka, diharapkan ada segera pengaturan mengenai dana desa yang bisa dipakai juga untuk kegiatan seperti pembelian lahan pasar dan membangun balai desa. Kemudian juga mengenai silva ini juga tidak diatur, jadi kalau ada masalah silva di dana desa itu maka pemerintah diharapkan segera membuat regulasinya. Kemudian tentang Undang- Undang nomor 23 Tahun 2014 tentang pemerintah daerah terutama yang terkait dengan kewenangan pengelolaan SMA/SMK agar pemerintah segera memastikan regulasinya. Kemudian, yang juga tidak kalah penting adalah pencabutan ribuan perda yang sampai saat ini belum ada kejelasan mengenai daftar perda mana saja yang dicabut. Karena itu, ada permintaan agar pemerintah pusat segera menerbitkan tembusan pada pemerintah daerah terkait keputusan atas pembatalan perda-perda tersebut. Kemudian mengenai Komite II, yang menonjol adalah bahwa Jawa Tengah terutama di daerahnya Bu Denty di Temanggung, merupakan salah satu daerah penghasil tembakau terbaik di Indonesia. Memasuki bulan Agustus ini daun tembakau sudah masuk persiapan panen raya, akan tetapi petani masih resah dengan dibanjirinya tembakau impor. Jadi sekarang ada tembakau impor, selain itu harga yang diberikan kurang baik kepada petani. Kemudian Ibu-Bapak sekalian, seperti kita tahu pada saat kegiatan mudik lebaran pada waktu lalu terjadi kemacetan yang luar biasa di daerah Brebes sehingga terkenal menjadi Brexit (Brebes Exit). Diharapkan pemerintah secara terencana segera mencari solusi terhadap kasus tersebut. Kemudian bidang Komite III, yang paling menonjol adalah keluhan mengenai permasalahan yang menyangkut mengenai waiting list untuk daftar haji. Waiting list di Jawa Tengah sampai saat ini sudah mencapai sampai tahun Karena itu, diharapkan pemerintah bisa mencari solusi terhadap permasalahan ini. Kemudian yang bidang Komite IV hanya dua, pertama menyangkut koperasi dan kedua menyangkut UMKM. Kami menemukan bahwa pemerintah atau negara melakukan diskriminasi terhadap koperasi, terutama yang ingin menjadi distributor pupuk karena mereka dipersyaratkan harus sama menyediakan uang, bahkan tidak semuanya uang resmi kepada perusahaan-perusahaan BUMN yang mengelola pupuk. Di Jawa Tengah ada kasus yang luar biasa, ada pengusaha swasta yang ternyata dia mempunyai wilayah penyaluran pupuknya itu sampai melewati kabupaten dan uniknya lagi dia pernah sempat mengekspor pupuk bersubsidinya itu ke Malaysia. Kemudian disidangkan, dipidana, orangnya dihukum sekarang, tetapi perusahaannya itu tetap mendapat kuota sampai sekarang untuk menyalurkan pupuk dan lebih dari kuota yang diberikan kepada koperasi. Karena itu, mohon perhatian pemerintah agar memperhatikan persoalan-persoalan. Jadi kalau koperasi lemah itu bukan sekadar karena kekurangan yang ada pada koperasi itu sendiri, tetapi juga sikap negara yang tidak jelas terhadap koperasi. Kemudian yang kedua terhadap usaha kecil, kami juga menemukan bahwa banyak usaha kecil yang akhirnya pada mati karena bukan sekadar bersaing, tetapi pemerintah juga sebenarnya tidak memihak. Kami menjumpai pabrik-pabrik rokok kecil. Jadi kalau Ibu- Bapak ke Jawa Tengah, jangan hanya melihat pabrik rokok yang gede-gede di Kudus. Di sebelahnya itu ada pabrik rokok kecil yang diperlakukan tidak adil oleh pemerintah. Jadi kalau pabrik rokok besar, itu bisa kredit cukai, dia bisa membeli cukai dengan kredit tiga bulan, tetapi kalau pabrik rokok kecil, dia harus tunai. Jadi harus membeli saat itu juga, jadi sehingga kalau dia tidak punya modal tunai, maka dia tidak akan bisa berproduksi. Juga diskriminasi di dalam kredit, jadi pengusaha rokok kecil ini tidak ada bank yang mau memberi kredit karena kebijakan pemerintah memang semacam itu. Karena itu, saya kira ini tidak adil terutama bagi bank-bank pemerintah di dalam memperlakukan pengusaha kecil. Inilah Ibu-Bapak sekalian yang kami sampaikan. Mudah-mudahan ada tanggapan, ada respons terutama dari pemerintah melalui pimpinan. Terima kasih. 8

10 Wassalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh. Persilakan NTT, mohon bersiap Bengkulu. PEMBICARA: Drs. IBRAHIM AGUSTINUS MEDAH (NTT) Yang terhormat Pimpinan Dewan dan seluruh para sidang yang kami hormati. Om swastiastu. Shalom. Pimpinan dan hadirin semua yang kami hormati, ada beberapa hal yang kami sampaikan, tetapi selengkapnya nanti dalam laporan ini mohon untuk dapat diperhatikan dan ditindaklanjuti. Yang pertama Komite I, di NTT ada beberapa daerah yang siap untuk dikembangkan menjadi daerah otonomi baru, antara lain di Flotim untuk Adonara, dan Alor untuk Pantar, Amanatun untuk TTS, serta Sikka Kota Maumere. Ini mohon dapat diperhatikan guna dapat lolos dalam undang-undang yang akan datang. Yang kedua menyangkut mengenai desa, bantuan untuk desa sudah benar, tetapi yang kita harapkan adalah bantuan tersebut langsung ditransfer ke desa sebab pada umumnya ditransfer melalui kabupaten ini selalu timbul masalah, selalu terlambat, dan akhirnya tidak maksimal desa. Yang kedua menyangkut mengenai ini, kelurahan-kelurahan yang ada di NTT beda dengan kelurahan-kelurahan yang ada di Jawa pada umumnya. Kelurahankelurahan yang ada di NTT adalah peningkatan status dari desa sebenarnya dan karena itu kemampuan keuangan kelurahan di NTT pada umumnya masih sangat lemah. Karena itu, mungkin perlu dipertimbangkan agar undang-undang yang mengatur tentang kelurahan ini perlu juga disertai dengan bantuan untuk kelurahan agar sama kekuatan keuangannya dengan desa. Yang berikut, masalah pengungsi. Pada waktu jajak pendapat Timor Timur di tahun 1999 lalu sampai kini masih menyisakan masalah, yaitu banyak sekali warga baru dari Timor Timur pada waktu yang lalu masih belum dapat penyelesaian sebagaimana mestinya, baik perumahan mereka di NTT dan mereka sekarang menumpang di lahan-lahan masyarakat biasa. Nah, ini sampai saat ini pemerintah pusat belum dapat menyelesaikan persoalan ini dengan baik. Yang kedua, warga negara Indonesia yang tadinya di Timor Timur yang kemudian pulang kembali ke Indonesia gara-gara karena jajak pendapat tersebut banyak harta benda mereka yang tinggal di Timor Timur, yang sampai sekarang mereka tidak bisa mengakses, apalagi mengambilnya. Ini mohon perhatian dari DPD dan pemerintah pusat. Selanjutnya Komite II seperti yang kita ketahui bahwa di NTT, pembangunan infrastruktur belum merata sebagaimana mestinya. Ini mohon juga perhatian. Yang ketiga distribusi listrik di NTT itu juga masih sangat rendah. NTT termasuk salah satu provinsi yang listriknya untuk masyarakat masih sangat rendah, sekitar hanya 54% elektrifikasi untuk masyarakat, dan ini mohon perhatian pimpinan dan pemerintah. Yang berikut, NTT memiliki musim yang ekstrem. Kapal-kapal feri yang diperbantukan ke NTT biasanya kapal-kapal feri kecil. Pada waktu pertemuan dengan Menteri Perhubungan, kami sudah mengusulkan agar kalau dapat diberikan kapal-kapal feri yang lebih besar yang mampu mengarungi lautan pada waktu musim yang ekstrem. Berikut, NTT sebagai daerah yang minim air tentu membutuhkan infrastruktur air yang lebih banyak lagi, dan ini dijanjikan oleh presiden maupun Menteri PU, tetapi dituntut kita perlu mengawali dengan baik sehingga ini betulbetul dapat terwujud. 9

11 Komite III, ini berkaitan dengan TKI, Pak. Ini masalah TKI di Indonesia, khususnya di NTT, ini masalah yang serius. Dalam tahun 2016, sudah ada 20 jenazah yang dikirim pulang dari Malaysia, dan pada umumnya mereka yang meninggal ini dianiaya. Dan, sampai saat ini perhatian untuk hal ini belum terlalu maksimal dan kita khawatir ini akan berlanjut terus. Yang berikut Komite IV, mayoritas pemda di NTT mengusulkan agar satuan kerja yang di bawah koordinasi kementerian sebaiknya dihapus karena ini memperpanjang mata rantai birokrasi, tetapi juga di sini terjadi banyak kolusi di sini, korupsi di sini. Dan karena itu, diusulkan untuk kalau boleh ini dihapus saja. Kenapa tidak dipercayakan pada pemda. Yang berikut tadi telah disinggung oleh beberapa teman menyangkut mengenai data BPS KK miskin. Sampai hari ini pengeluhan terhadap data ini masih begitu besarnya di desa-desa. Karena itu, disarankan sebaiknya untuk mendapatkan data tidak perlu melalui BPS. Langsung saja pada desa, dan desa lebih tahu angka-angkanya yang konkret. Saya kira demikian, Pimpinan dan hadirin semua yang terhormat. Wassalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh. Om shanti shanti shanti om. Pukulan satu yang siapa punya itu, oke, thank you. Shalom. Itu tadi saya sengaja kurang satu supaya ditambah di sana, Pak. Baik. Berikut Bengkulu, mohon siap Lampung. PEMBICARA: RIRI DAMAYANTI JOHN LATIEF, S.Psi. (BENGKULU) Baiklah saya akan menyampaikan secara singkat laporan kegiatan Anggota DPD RI di daerah pemilihan dapil Provinsi Bengkulu. Yang pertama Komite I, ada beberapa pengawasan. Yang pertama, pengawasan tentang Undang-Undang Pemda. Perlu adanya satu sarana yang dapat langsung terhubung antara pemerintahan provinsi dengan kabupaten kota dan ada beberapa pengawasan hal lain. Dan kemudian, perlu adanya peningkatan pengawasan otonomi daerah, perlu adanya sarana tentang pemerintahan supaya memperlancar pelayanan kepada masyarakat, dan adanya pembenahan dan transparansi dalam mengisi posisi jabatan sesuai dengan kompetensi. Kemudian untuk Komite II, ada beberapa hal. Poin-poinnya adalah yang pertama tentang potensi laut Bengkulu di mana memiliki pengelolaan ikan tangkap yang masih sangat minim. Kemudian yang kedua adalah tentang tata niaga daging sapi. Dan, yang terakhir di Komite II tentang konservasi danau, yaitu Danau Dendam Tak Sudah yang ada di Provinsi Bengkulu. Selanjutnya, pengawasan terhadap Komite III ada beberapa hal. Secara singkat saya jelaskan bahwa tentang kekerasan seksual. Yang pertama, kebutuhan tentang tenaga-tenaga profesional berbasis psikologi. Kemudian, kebutuhan akan satgas perlindungan anak, dan upaya agar menekan tingginya angka kejahatan seksual. Kemudian, tanggung jawab sosial perusahaan atau CSR. Berikutnya, tentang penyelenggaraan ibadah haji dan umroh. Kemudian tentang pendidikan, BPJS. Serta yang terakhir dari Komite IV, tentang alokasi dana desa desa dan beberapa hal lain yang mungkin saya tidak dapat jelaskan satu-persatu sehingga saya minta untuk langsung diserahkan. Mengingat waktu, saya langsung serahkan pada Pimpinan. Terima kasih. Mohon maaf apabila ada kekurangan dan kesalahan. 10

12 Wabillahitaufik walhidayah. Wassalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh. Persilakan Lampung. Kemudian mohon siap Babel. PEMBICARA: Drs. H. ANDI SURYA (LAMPUNG) Bismillahirrahmanirrahiim. Assalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh Selamat siang dan salam sejahtera untuk kita semua. Yang saya hormati Pimpinan serta seluruh Senator, selamat menyongsong 17 Agustus. Mudah-mudahan kita semua bisa hadir di istana negara besok, aamiin. Bapak-Ibu yang saya hormati, ada beberapa yang perlu kami sampaikan dari hasil reses kemarin. Yang pertama, saya ingin menyampaikan bahwa dari Komite I ada persoalan masalah tanah rakyat yang diklaim oleh PT KAI. PT KAI (PT Kereta Api Indonesia), Pak, ini terkait dengan masalah alas hak daripada PT KAI yang memang secara hukum tidak memiliki kekuatan karena mereka mengklaim tanah-tanah masyarakat yang sudah diduduki lebih dari pada 30 tahun itu merupakan tanah PT KAI. Padahal, PT KAI sendiri mendasarkan tanahnya itu berdasarkan ground card yang dibuat oleh Belanda pada tahun Nah oleh karenanya, kami berharap ini menjadi perhatian kita semua agar tanah-tanah yang sudah ditempati oleh masyarakat ini bisa disertifikasi, itu yang pertama. Yang kedua, perlu kami sampaikan pada hadirin semua bahwa di Lampung terjadi anomali secara ekonomi pada semester kedua triwulan kedua pada tahun ini, itu pertumbuhan ekonomi Lampung sejumlah 5,21%. Artinya, itu berada di atas rata-rata nasional dan kalau tidak salah saya pada peringkat k-6 se-indonesia. Namun, terjadi pertumbuhan kemiskinan sebesar 0,78%, ada pertambahan sekitar 68,9 ribu. Nah, ini juga harus menjadi perhatian kita, mengapa? Karena, kami memperhatikan bahwa dana transfer ke daerah yang sudah masuk ke daerah ini cukup tinggi, termasuk dana-dana desa, tetapi tidak mampu untuk meningkatkan kondisi ekonomi masyarakat bawah, itu yang kedua. Lalu kemudian yang ketiga, ini menyangkut dengan masalah hama wereng ya, hama wereng yang menyerang Lampung ini terdapat 554 hektar di beberapa kabupaten di provinsi ini. Ini mengancam produksi padi tahun Barangkali ini juga akan menjadi perhatian daripada Kementerian Pertanian. Dan yang terakhir adalah terkait dengan masalah program CSR yang aturannya belum jelas, Pak, karena di Lampung sendiri cukup banyak perusahaan-perusahaan skala nasional maupun internasional yang tidak atau belum bisa memberikan CSR yang baik. Bahkan, ada satu perusahaan besar seperti PT BA, kemudian beberapa perusahaan yang memang berskala internasional itu tidak memberikan ataupun respons CSR yang baik dan menurut saya ini memang harus menjadi perhatian kita agar perusahaan-perusahaan ini bisa memberikan kontribusi CSR kepada masyarakat setempat. Demikian laporan kami, terima kasih. Assalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh Terima kasih Lampung, selanjutnya Babel. Kami persilakan DIY. Sambil menunggu DIY, kami informasikan sehubungan dengan ada yang menyampaikan aspirasi soal DOB, saya pada kesempatan terbang bersama wakil presiden dalam satu acara sudah membicarakan masalah DOB dan beliau memohon pengertian kita karena kondisi keuangan negara yang belum memungkinkan. Terima kasih. Berikut, Jawa Timur. 11

13 PEMBICARA: Drs. H. A. BUDIONO, M.Ed (JAWA TIMUR) Bismillahirrahmanirrahiim. Selamat sore. Salam sejahtera buat kita semua. Om swastiastu. Pimpinan dan Anggota DPD RI yang saya hormati, Pak Sesjen dan seluruh jajarannya, dan seluruh yang hadir. Saya akan membacakan secara langsung yang merupakan catatan penting yang tentu sangat diharapkan untuk bisa ditindaklanjuti. Yang pertama untuk Komite I, pengawasan terhadap Undang-Undang No. 23 Tahun 2014 tentang Pemerintah Daerah dan juga PP No. 18 tentang Perangkat Daerah ini tampaknya perlu pengawasan karena tahun 2017, SOPK yang baru ini harus dilaksanakan. Nah, terkadang hal tersebut, ada hal yang juga perlu dicermati yaitu tentang peran daripada camat. Memang ada nuansa, ada wacana untuk penguatan terhadap peran atau tugas dari camat. Saat ini yang juga terjadi yang kalau saya kaitkan dengan dana desa, bahwa setiap pencairan dana desa oleh kepala desa atau sekretaris desa atau bendahara desa itu harus mendapatkan rekomendasi dari camat. Nah, dengan mensyaratkan rekomendasi ini, maka ada peluang, peluang adanya pungutan-pungutan atau uang-uang yang tidak resmi. Nah akibatnya, para kepala desa itu cenderung untuk mencairkan dana desa itu sekaligus yang jumlahnya sampai ratusan juta meskipun sebenarnya dana itu belum atau tidak segera digunakan. Ya itu untuk menghindari agar tidak butuh atau tidak minta rekomendasi dari camat lagi yang ujung-ujungnya ada pungutan yang tidak resmi tersebut. Dan, akibat yang lain adalah karena sudah terlanjur dicairkan, maka uang tersebut menjadi tidak aman karena mungkin disimpan di rumah atau di tempat lain atau bahkan juga membuka rekening yang baru yang itu tidak dibenarkan ada dua rekening untuk satu pemerintah desa. Kemudian dari atau untuk Komite II, di Jawa Timur dan juga di provinsi lainnya, masih banyak penduduk yang tinggal di rumah yang sangat tidak layak dengan sanitasi yang sangat buruk. Nah, sehingga masih banyak pula di antara mereka yang melakukan BAB sembarangan dan itu tentu sangat mengganggu kesehatan, mengganggu lingkungan. Oleh sebab itu, dari Komite II kepada kementerian terkait diharapkan untuk memprioritaskan hal tersebut agar seluruh penduduk indonesia ini bisa tinggal di tempat yang layak dan dengan sanitasi yang memadai. Untuk Komite III, masih terkait dengan Wajar Dikdas 9 tahun, namun kenyataannya rata-rata bangsa Indonesia ini berada di sekolah itu hanya tujuh tahun koma sekian yang berarti belum lulus SMP atau MTS atau yang sederajat. Nah, ini juga tentunya disebabkan oleh banyak hal, termasuk belum mampunya pemerintah menjangkau seluruh masyarakat Indonesia yang termasuk usia Wajar Dikdas. Penyelenggaraan Wajar Dikdas masih juga banyak dilakukan oleh lembaga swasta. Nah oleh sebab itu, pemerintah juga berkewajiban untuk menanggung seluruh biaya pelaksana Wajar Dikdas 9 tahun sampai SMP/MTS atau yang sederajat itu tidak hanya di sekolah negeri, tetapi juga sekolah swasta, baik terhadap gedungnya, gurunya, maupun operasionalnya yang selama ini pemerintah hanya merasa berkewajiban dan menomorsatukan lembaga negeri. Yang terakhir untuk Komite IV, seperti kita ketahui bersama bahwa di tahun 2016 pemerintah menargetkan penyaluran dana KUR itu di antara 100 sampai 120 triliun. Tadi sebenarnya sudah disinggung oleh rekan-rekan yang lain, namun tampaknya ini belum cukup tersosialisasi sehingga masih banyak pelaku usaha yang membutuhkan dana tersebut belum tahu adanya dana KUR dengan bunga yang 9% itu dan juga belum tahu bagaimana syaratnya apa untuk mendapatkannya. Nah, saran DPD adalah lembaga perbankan yang mendapatkan tugas untuk menyalurkan dana KUR itu supaya melakukan sosialisasi yang lebih maksimal 12

14 lagi sehingga semuanya utamanya juga UM, mikro, kecil, dan koperasi. Justru yang banyak memanfaatkan itu adalah yang menengah, justru yang mikro dan kecil dan koperasi ini sangat minim bisa mengakses dana tersebut. Di samping itu juga masalah kuota ini juga kurang bagus pemerataannya karena ada beberapa bank yang sudah kehabisan kuota, sementara bank yang lain atau unit bank yang lain itu serapannya masih belum maksimal. Nah oleh sebab itu, sekali lagi karena dana ini juga sangat-sangat dibutuhkan oleh masyarakat pelaku usaha mikro, kecil, dan koperasi ini benar-benar harus mendapatkan perhatian, pengawasan, dan juga apa perbaikan-perbaikannya. Demikian, terima kasih. Wassalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh. Kalimantan Barat. Selanjutnya, siap-siap kembali ke depan Bali. Silakan Bali, selanjutnya siap-siap Banten, Kalimantan Timur. PEMBICARA: (SULTENG) Sulteng belum. PEMBICARA: AHMAD SYAIFULLAH MALONDA, S.P. (SULTENG) Ketua Pimpinan, izin untuk langsung menyerahkan, tetapi harapannya biar dapat ditindaklanjuti. Terima kasih. PEMBICARA: Papua sekarang habis ini, Pimpinan. PEMBICARA: (SULTENG) Sulteng belum. Tadi sudah Sulteng. Silakan. PEMBICARA: AHMAD SYAIFULLAH MALONDA, S.P. (SULTENG) Bismillahirrahmanirrahiim. Yang terhormat para undangan sekalian, yang terhormat Sekretaris Jenderal, yang terhormat Wakil Sesjen, yang terhormat Sesjen, yang terhormat seluruh rekan-rekan Anggota DPD RI, yang terhormat Pimpinan DPD RI. Mohon maaf penyebutannya saya mulai dari bawah karena kita semua yang di atas berasal dari bawah. Semua komite dari Sulawesi Tengah sudah melaksanakan kegiatan reses di daerah masing-masing dan alhamdulillah laporannya sudah ada. Satu pertanyaan yang harus kita jawab sama-sama adalah sejak 2004 DPD RI ini dibentuk, semua hasil paripurna itu tidak tahu ke mana, Pak, dan sampai sekarang. Ini semestinya tugas dari keynote speaker-nya DPD. Setiap ada laporan dari daerah yang diserahkan pada waktu paripurna, kelanjutannya itu ke mana. Setelah kita reses kembali akan dipertanyakan lagi. Nah, di sinilah perlu reformasi di tubuh DPD. Agar apa? Semua 13

15 aspirasi yang dari daerah itu bisa disampaikan minimal melalui surat kabar, melalui media televisi, dengan tegas bahwa Pimpinan DPD RI mengatakan Sulawesi Tengah itu seperti ini, Banten seperti ini, Jawa Tengah seperti ini. Keras mengatakan bahwa itu memang aspirasi daerah-daerah. Tetapi, sejak 2004 sampai 2016 ini apa yang kita dapat dari hasil paripurna? Jadi, semuanya saya sudah selesai dari Sulawesi Tengah laporannya, saya tinggal serahkan kepada Pimpinan DPD RI. Pertanyaan yang harus kita jawab sama-sama adalah ke mana hasil ini disuarakan? Kalau hasil ini disuarakan, memang perlu kita harus reformasi di tubuh kita sendiri. Saya rasa demikian. Terima kasih. Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh. Papua Barat, oke silakan. PEMBICARA: MESAKH MIRIN (PAPUA) Pada kesempatan yang mulia ini saya akan melaporkan hasil kunjungan reses dari empat anggota, tetapi secara garis besar saja saya akan melaporkan pada kesempatan ini. Sebenarnya sesuai dengan apa yang sampaikan oleh saudara kita dari Sulawesi Tengah itu bahwa ini memang sampah sebenarnya. Karena saya anggota baru, hanya ini sebagai sharing saja mungkin saya akan sampaikan aspirasi dari masyarakat Papua secara keseluruhan yang juga disaksikan oleh Pimpinan DPD RI Pak Irman Gusman. Nah, ini yang akan mau saya sampaikan. Dalam reses ini kebetulan Pak Irman Gusman mendampingi saya keliling Papua dan setelah itu akan apa yang terjadi. Baik, Komite I saya akan melaporkan bahwa bicara masalah Papua adalah sangat politis. Pertama, rakyat Papua meminta bagaimana otonomi khusus itu bisa berjalan sebab sampai hari otonomi khusus gagal dalam Negara Kesatuan Republik Indonesia dan itu seluruh Anggota DPD RI seluruh Indonesia harus mengakui itu, bahwa otsus yang sedang diminta oleh rakyat Papua bukan diberikan oleh republik ini gagal total, itu yang pertama. Yang kedua, setelah gagal total itu rakyat Papua juga minta bagaimana caranya supaya revisi atau otsus plus sampai hari ini Republik Indonesia tidak menjawab, itu yang kedua, ini Komite I. Yang ketiga, rakyat Papua berbondong-bondong di lembaga negara ini ingin supaya pemekaran kabupaten seluruh tanah Papua jalan. Tadi Pimpinan melaporkan bahwa wakil presiden bilang, oh tidak bisa menjalankan karena uang habis. Kenapa ada republik ini kalau uang habis? Oleh karena itu, kepada rakyat Papua saya minta kepada Presiden Republik Indonesia khusus untuk Papua segera reformasi untuk pemekaran kabupaten/kota. Sesjen jadi saksi di Wamena, mereka meminta bahwa Presiden Republik Indonesia Jokowi ke Wamena akan memberikan kabupaten/kota Wamena itu kapan, itu yang pertama. Yang kedua, tujuh bulan yang lalu Presiden Republik Indonesia meletakkan batu pertama untuk pasar Mama-mama Papua, sampai hari ini rumput tinggi. Ini adalah janji Republik Indonesia terhadap rakyat Papua sangat disayangkan sebagai saya mewakili rakyat Papua, ini yang keempat. Yang kelima, secara pribadi saya permohonan maaf kepada rakyat Papua hari ini bahwa intoleransi terhadap republik ini tidak terjadi baik sebab di Yogya seluruh mahasiswa menyampaikan sesuai dengan Undang-Undang Nomor 9 Tahun 1999 tentang menyampaikan pendapat di muka umum, ini ditutup bahkan sampai Gubernur Yogya menyampaikan bahwa rakyat Papua adalah monyet. Saya sebagai warga negara Republik Indonesia menyesal di hadapan rakyat ini. Sampai gubernurnya ditutup sampai rakyat Papua yang mahasiswa di Yogya sampai hari ini tidak bisa keluar. Ini negara ini mau ke manakan kalau rakyat Papua merasa kelas 2 dari Republik ini. Nah, ini yang harus diperhatikan baik- 14

16 baik dan rakyat Papua saya tidak akan diam, tetapi saya menyuarakan. Tetapi, republik ini tidak bisa bikin apa-apa untuk rakyat Papua, itu yang kelima. Yang keenam, saya minta kepada Presiden Republik Indonesia melalui DPD RI, saya kira evaluasi Undang-Undang otonomi khusus sebab sampai hari ini sudah 16 tahun PP-nya belum ada, hanya baru satu, MRP. Itu yang bisa dijalankan, BP yang lain sampai hari ini belum berjalan. Nah, ini permasalahan yang besar dilakukan oleh negara ini untuk membangun Papua hanya setengah hati. Maka, pada kesempatan ini untuk Komite I saya menyatakan wajarlah bahwa Republik Indonesia tidak membangun orang Papua sehingga sampai hari ini rakyat Papua ingin merdeka itu wajar dalam konteks ini sebab kita saja tidak membangun rakyat Papua dengan setengah hati. Oleh karena itu, saya meminta kepada seluruh Anggota DPD Republik Indonesia untuk mendorong evaluasi otonomi khusus, bahkan sampai untuk pemekaran DOB untuk Papua dijalankan tanpa terkecuali, khusus untuk Papua. Khusus untuk Komite II, sampai hari ini smelter yang akan mau dibangun di Timika sebagai salah satu lumbung yang kasih makan dunia sampai hari ini pemerintah Republik Indonesia menjanjikan untuk membangun 10 megawatt sampai hari ini tidak, ini adalah proposal dari tahun 2007 sampai hari ini belum berjalan baik. Ini perhatian khusus juga oleh DPD RI untuk bagaimana memikirkan Papua ke depan mau bangun seperti apa metodenya. Yang penting Pimpinan DPD RI ini harus melihat sebab pimpinan DPD RI sampai keliling Papua selama satu minggu. Kita akan lihat bagaimana proteksi ke depannya. Saya akan menagih terus sebab Sesjen ikut, seluruh perangkatnya ikut untuk keliling Papua dan aspirasi ini mereka akan sampaikan sendiri langsung kepada Pimpinan. Kita akan menyaksikan samasama hari ini, catat tanggal berapa, saya akan menagih itu terus dan ada prospek untuk Papua. Terus Komite III, masalah bidang kesehatan. Jujur saja di bidang-bidang lain saja seperti itu pendekatannya, bagaimana di bidang kesehatan. Jujur saja BPJS di Wamena disampaikan langsung, Pak Sesjen jadi saksi kalau Pak Sesjen ada, bahwa di daerah pedalaman, khusus untuk orang Papua itu dikasih resep, kemudian bawa ke apotek, padahal BPJS tidak ada. Nah, ini yang dilakukan oleh rumah sakit-rumah sakit pemerintah di seluruh daerah, terutama di pegunungan tengah. Nah, bagaimana tanggapan ini terhadap masalah ini bidang kesehatan. Bahkan sampai hari ini, rakyat Papua itu dilihat dari sisi ini rakyat Papua adalah orang yang terbelakang segala macam, tetapi pemerintah tidak pernah melakukan apaapa. Nah, ini yang saya ingin mau sampaikan kepada saudara-saudara, bahwa rakyat Papua menuntut itu wajar sebab ini yang terjadi. Sekali lagi saya ingin mau sampaikan kepada Pimpinan DPD RI, terutama Ibu Pimpinan, tolong mahasiswa Papua yang sedang... (kurang jelas, red.) di Yogya ini penanganannya harus serius sebab di Yogya itu adalah salah satu kumandangkan negara ini untuk pluralism, tetapi faktanya tidak seperti itu. Bagaimana kalau kita mau sampaikan seperti itu kepada rakyat Papua kalau kejadiannya seperti itu. Bahkan, sampai Sultan sendiri mengatakan bahwa rakyat Papua itu boneka. Seluruh media mencatat, bahkan sampai itu rumor. Betapa bobroknya pimpinan seperti ini, bagaimana nanti ke depannya. Ini fakta yang saya sampaikan kepada Saudara-saudara sekalian sebagai saya Anggota DPD RI seluruh Indonesia, ini kenyataan yang saya ingin sampaikan. Yang keempat, oh yang keenam, oh ya yang kesepuluh, saya minta perhatian kepada seluruh Anggota DPD RI agar supaya masalah MSK Provinsi Papua masuk ke bagian Melanesia Group. Ini perhatian khusus, kepada Pimpinan saya ingin mau sampaikan ada badan khusus untuk DPD RI ini kita harus antara senat untuk mengutus supaya memberikan pemahaman-pemahaman kepada daerah-daerah pasifik kalau memang ini mau menanggapi bahwa Papua bagian dari NKRI ini, coba memikirkan masalah ini. Kalau tidak ya apa boleh buat, saya yang penting saya sampaikan saja. Mungkin ini saja yang saya dapat sampaikan. Sekali lagi ini memang sampah, hanya saja saya mau sampaikan. Terima kasih. Assalamu alaikum warahmatullahi wabarakatuh. 15

17 Ya tadi yang terakhir saya ingat itu program BKSP yang pernah saya sampaikan Papua itu. Baik, mohon apa ada kekeliruan saya? PEMBICARA: ADRIANUS GARU, S.E., M.Si. (NTT) Masih ada Sulbar, Pak Ketua. Sebentar, masih ada provinsi yang belum? PEMBICARA: ADRIANUS GARU, S.E., M.Si. (NTT) Masih ada, Sulbar. Sulawesi Barat. Sulawesi Barat ya, Sulawesi Barat silakan. Papua Barat juga belum, belum laporan. Baik, nanti Papua Barat kami umumkan juga bahwa ada sepuluh provinsi yang telah memasukan laporan melalui online. Nah, kalau ini bisa berjalan semua tentu akan memudahkan sekali proses pelaporan hasil reses. Saya umumkan: 1) NTT, 2) NTB, 3) Gorontalo, 4) Sulawesi Selatan, 5) Sulawesi Barat, 6) Kalimantan Timur, 7) Jawa Timur, 8) Jawa Tengah, 9) Sumbar, 10) Aceh. Pada provinsi ini disampaikan terima kasih sudah memasukan laporan melalui online. Beberapa hal yang saya perlu supaya gampang nanti kita sampaikan kepada media. Program-program yang saya tangkap yang masuk ini, pertama pelayanan BPJS; kedua, data keluarga miskin, baik ini menyangkut kesehatan maupun pendidikan, Kartu Indonesia Sehat maupun Kartu Indonesia Pintar maupun raskinnya semua bersumber dari data pendataan keluarga miskin. Kemudian, dana kelurahan untuk mengimbangi dengan dana desa; kemudian ketiga, pengelolaan dana desa yang masih memerlukan perhatian; empat, pemotongan penyesuaian dana transfer perlu mendapat penekanan. Saya pikir nanti tolong Sesjen menyiapkan saja lagi surat penekanan kepada Menteri Keuangan sebagaimana kita sudah sampaikan secara oral dalam pertemuan. Dengan penekanan tambahan di sini provinsi kepulauan dan juga ketepatan waktu. Berikut, terkait penyelenggaraan ibadah haji, khusus tadi disampaikan oleh Jawa Tengah maupun yang lain, kemudian penggunaan tenaga kerja asing khususnya Cina yang dalam reses lalu saya sempat bersama anggota setempat ke Sulawesi Barat, Konawe, dan ke Medan Sulawesi Utara. Kemudian penanganan korban kekerasan TKI di luar negeri, kemudian PP peraturan tentang perangkat daerah, kemudian listrik, kemudian sosialisasi KUR, otsus Papua, dan DOB. Ini antara lain yang saya bisa tangkap hal-hal yang nanti kita perlu tindaklanjuti bersama alat kelengkapan yang bersangkutan. Pimpinan tentu akan mem-back up, baik dengan melalui oral maupun surat menyurat dengan kementerian yang bersangkutan. Sidang Dewan yang mulia, berdasarkan Pasal 274 Ayat (1) huruf e Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2014 tentang MD3 dan Pasal 102 Ayat (1) huruf g Peraturan Tata Tertib, PURT menyampaikan laporan kinerja dalam sidang paripurna. Untuk itu, kita masuki agenda laporan kinerja PURT tahun sidang 2015/2016. Namun sebelum itu kami menawarkan kepada sidang yang terhormat untuk pelaksanaan laporan PURT dalam sidang sifat yang bersifat tertutup. Apakah dapat disetujui? 16

18 KETOK 2X Baik, saya persilakan kepada pimpinan PURT untuk menyampaikan dan saya persilakan kepada hadirin dengan permohonan maaf, mohon meninggalkan ruangan selama proses sidang tertutup ini dilaksanakan. Nanti akan kami undang kembali untuk sidang yang bersifat terbuka. Silakan. SIDANG TERTUTUP PEMBACAAN LAPORAN PURT Terima kasih. Tanggal 9 kita lagi reses, yang bisa datang hanya Ketua Komite IV dengan Pimpinan PURT. Insya Allah itu menjadi perhatian, termasuk tim tadi memperkuat. Tetapi salah satu juga kenapa 2015 itu naik, karena ada anggaran 300 miliar lebih tambahan dari Komite 3 ya, betul tidak, Komisi III DPR? APBNP 2015 itu, itu naik sekali betul itu melonjak di Baiklah, saya minta persetujuan kita menyelesaikan rapat tertutup untuk kita buka kembali rapat secara terbuka. Setuju? KETOK 3X SIDANG TERBUKA Beberapa hal yang perlu kami sampaikan dalam sidang paripurna sebagai berikut. Terjadi kerusuhan di Tanjung Balai Karimun, Sumatera Utara di akhir bulan Juli yang lalu yang menimbulkan preseden negatif dalam upaya menjaga persatuan dan kerukunan antarmasyarakat. Isu SARA yang disinyalir sebagai pemicu kerusuhan perlu segera disikapi karena sebagaimana kita ketahui bahwa daerah Sumatera Utara memiliki tingkat toleransi yang sangat kuat dan sangat cinta akan hidup rukun, damai, dan sejahtera. DPD mengapresiasi langkah-langkah yang telah dilakukan oleh pemerintah, Polri, dan TNI serta berbagai pihak terkait sehingga kerusuhan itu dapat segera diatasi. DPD mengingatkan bahwa konflik SARA merupakan problem-problem serius yang bisa mengganggu keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia. Oleh karena itu, DPD mengajak seluruh elemen anak bangsa untuk terus bahu-membahu dan bergotong-royong bersama-sama bergerak cepat memusnahkan sumber-sumber konflik. Kita juga meminta kepada senator dari Sumatera Utara dapat melakukan pendampingan agar kasus serupa tidak terulang kembali. Saya secara khusus sampaikan kepada Kapolri ada tim pencari fakta terkait kasus tanah Karo itu saya usulkan. Siapa yang diusulkan oleh saya, saya bilang mengusulkan satu dari Anggota DPD, Pak Parlindungan. Mudah-mudahan itu di-follow up oleh Kapolri. DPD RI melalui para senatornya akan terus berupaya menjaga keutuhan NKRI dan mensosialisasikan Pancasila untuk dapat hidup diterapkan dalam kehidupan sehari-hari. Selain itu, DPD juga meminta kepada pemerintah untuk lebih serius dalam memberantas peredaran narkoba di tanah air. Sudah tentu kekerasan seksual terhadap anak 17

DEWAN PERWAKILAN DAERAH REPUBLIK INDONESIA RISALAH SIDANG PARIPURNA KE-13 MASA SIDANG III TAHUN SIDANG

DEWAN PERWAKILAN DAERAH REPUBLIK INDONESIA RISALAH SIDANG PARIPURNA KE-13 MASA SIDANG III TAHUN SIDANG Nomor : DPD.220/SP/13/2013 DEWAN PERWAKILAN DAERAH REPUBLIK INDONESIA ----------- RISALAH SIDANG PARIPURNA KE-13 MASA SIDANG III TAHUN SIDANG 2013-2014 DEWAN PERWAKILAN DAERAH REPUBLIK INDONESIA I. KETERANGAN

Lebih terperinci

DEWAN PERWAKILAN DAERAH REPUBLIK INDONESIA RISALAH SIDANG PARIPURNA KE-4 MASA SIDANG I TAHUN SIDANG

DEWAN PERWAKILAN DAERAH REPUBLIK INDONESIA RISALAH SIDANG PARIPURNA KE-4 MASA SIDANG I TAHUN SIDANG DEWAN PERWAKILAN DAERAH REPUBLIK INDONESIA ----------- RISALAH SIDANG PARIPURNA KE-4 MASA SIDANG I TAHUN SIDANG 2014-2015 DEWAN PERWAKILAN DAERAH REPUBLIK INDONESIA I. KETERANGAN 1. Hari : Kamis 2. Tanggal

Lebih terperinci

DEWAN PERWAKILAN DAERAH REPUBLIK INDONESIA RISALAH SIDANG PARIPURNA LUAR BIASA KE-1 MASA SIDANG I TAHUN SIDANG

DEWAN PERWAKILAN DAERAH REPUBLIK INDONESIA RISALAH SIDANG PARIPURNA LUAR BIASA KE-1 MASA SIDANG I TAHUN SIDANG DEWAN PERWAKILAN DAERAH REPUBLIK INDONESIA ----------- RISALAH SIDANG PARIPURNA LUAR BIASA KE-1 MASA SIDANG I TAHUN SIDANG 2016-2017 DEWAN PERWAKILAN DAERAH REPUBLIK INDONESIA I. KETERANGAN 1. Hari : Jumat

Lebih terperinci

Pengantar Presiden RI pada Sidang Kabinet Terbatas Penyelenggaraan Ibadah Haji, 13 Juli 2010 Selasa, 13 Juli 2010

Pengantar Presiden RI pada Sidang Kabinet Terbatas Penyelenggaraan Ibadah Haji, 13 Juli 2010 Selasa, 13 Juli 2010 Pengantar Presiden RI pada Sidang Kabinet Terbatas Penyelenggaraan Ibadah Haji, 13 Juli 2010 Selasa, 13 Juli 2010 SAMBUTAN PENGANTAR PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA PADA ACARA SIDANG KABINET TERBATAS PENYELENGGARAAN

Lebih terperinci

DEWAN PERWAKILAN DAERAH REPUBLIK INDONESIA RISALAH SIDANG PARIPURNA KE-1 MASA SIDANG I TAHUN SIDANG

DEWAN PERWAKILAN DAERAH REPUBLIK INDONESIA RISALAH SIDANG PARIPURNA KE-1 MASA SIDANG I TAHUN SIDANG Nomor: RISALAHDPD/SIPUR-1/VIII/2017 DEWAN PERWAKILAN DAERAH REPUBLIK INDONESIA ----------- RISALAH SIDANG PARIPURNA KE-1 MASA SIDANG I TAHUN SIDANG 2017-2018 DEWAN PERWAKILAN DAERAH REPUBLIK INDONESIA

Lebih terperinci

DEWAN PERWAKILAN DAERAH REPUBLIK INDONESIA RISALAH SIDANG PARIPURNA LUAR BIASA KE-5 MASA SIDANG I TAHUN SIDANG

DEWAN PERWAKILAN DAERAH REPUBLIK INDONESIA RISALAH SIDANG PARIPURNA LUAR BIASA KE-5 MASA SIDANG I TAHUN SIDANG DEWAN PERWAKILAN DAERAH REPUBLIK INDONESIA ----------- RISALAH SIDANG PARIPURNA LUAR BIASA KE-5 MASA SIDANG I TAHUN SIDANG 2016-2017 DEWAN PERWAKILAN DAERAH REPUBLIK INDONESIA I. KETERANGAN 1. Hari : Rabu

Lebih terperinci

DEWAN PERWAKILAN DAERAH REPUBLIK INDONESIA RISALAH SIDANG PARIPURNA KE-3 MASA SIDANG I TAHUN SIDANG

DEWAN PERWAKILAN DAERAH REPUBLIK INDONESIA RISALAH SIDANG PARIPURNA KE-3 MASA SIDANG I TAHUN SIDANG Nomor: RISALAHDPD/SIPUR-3/VIII/2017 DEWAN PERWAKILAN DAERAH REPUBLIK INDONESIA ----------- RISALAH SIDANG PARIPURNA KE-3 MASA SIDANG I TAHUN SIDANG 2017-2018 DEWAN PERWAKILAN DAERAH REPUBLIK INDONESIA

Lebih terperinci

Sambutan Presiden RI pd Pembukaan Kongres XXI PGRI dan Guru Indonesia 2013, 3 Juli 2013, di Jakarta Rabu, 03 Juli 2013

Sambutan Presiden RI pd Pembukaan Kongres XXI PGRI dan Guru Indonesia 2013, 3 Juli 2013, di Jakarta Rabu, 03 Juli 2013 Sambutan Presiden RI pd Pembukaan Kongres XXI PGRI dan Guru Indonesia 2013, 3 Juli 2013, di Jakarta Rabu, 03 Juli 2013 SAMBUTAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA PADA PEMBUKAAN KONGRES XXI PGRI DAN KONGRES GURU

Lebih terperinci

Pengantar Presiden RI pada Sidang Kabinet Paripurna, di Kantor Presiden, tanggal 1 April 2014 Selasa, 01 April 2014

Pengantar Presiden RI pada Sidang Kabinet Paripurna, di Kantor Presiden, tanggal 1 April 2014 Selasa, 01 April 2014 Pengantar Presiden RI pada Sidang Kabinet Paripurna, di Kantor Presiden, tanggal 1 April 2014 Selasa, 01 April 2014 PENGANTAR PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA PADA SIDANG KABINET PARIPURNA DI KANTOR PRESIDEN,

Lebih terperinci

Pengarahan Presiden RI - Penyerahan DIPA 2016 dan Penganugerahan..., Jakarta 14 Desember 2015 Senin, 14 Desember 2015

Pengarahan Presiden RI - Penyerahan DIPA 2016 dan Penganugerahan..., Jakarta 14 Desember 2015 Senin, 14 Desember 2015 Pengarahan Presiden RI - Penyerahan DIPA 2016 dan Penganugerahan..., Jakarta 14 Desember 2015 Senin, 14 Desember 2015 PENGARAHAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA PENYERAHAN DAFTAR ISIAN PELAKSANAAN ANGGARAN

Lebih terperinci

DEWAN PERWAKILAN DAERAH REPUBLIK INDONESIA RISALAH SIDANG PARIPURNA KE-2 MASA SIDANG I TAHUN SIDANG

DEWAN PERWAKILAN DAERAH REPUBLIK INDONESIA RISALAH SIDANG PARIPURNA KE-2 MASA SIDANG I TAHUN SIDANG Nomor: RISALAHDPD/SIPUR-2/VIII/2017 DEWAN PERWAKILAN DAERAH REPUBLIK INDONESIA ----------- RISALAH SIDANG PARIPURNA KE-2 MASA SIDANG I TAHUN SIDANG 2017-2018 DEWAN PERWAKILAN DAERAH REPUBLIK INDONESIA

Lebih terperinci

Sambutan Presiden RI pada Peresmian Rusunawa Kabil, Batam, 27 April 2012 Jumat, 27 April 2012

Sambutan Presiden RI pada Peresmian Rusunawa Kabil, Batam, 27 April 2012 Jumat, 27 April 2012 Sambutan Presiden RI pada Peresmian Rusunawa Kabil, Batam, 27 April 2012 Jumat, 27 April 2012 SAMBUTAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA PADA PERESMIAN RUMAH SUSUN SEJAHTERA SEWA DI KAWASAN INDUSTRI KABIL BATAM

Lebih terperinci

DEWAN PERWAKILAN DAERAH REPUBLIK INDONESIA RISALAH SIDANG PARIPURNA LUAR BIASA KE-6 MASA SIDANG V TAHUN SIDANG

DEWAN PERWAKILAN DAERAH REPUBLIK INDONESIA RISALAH SIDANG PARIPURNA LUAR BIASA KE-6 MASA SIDANG V TAHUN SIDANG DEWAN PERWAKILAN DAERAH REPUBLIK INDONESIA ----------- RISALAH SIDANG PARIPURNA LUAR BIASA KE-6 MASA SIDANG V TAHUN SIDANG 2015-2016 DEWAN PERWAKILAN DAERAH REPUBLIK INDONESIA I. KETERANGAN 1. Hari : Kamis

Lebih terperinci

DEWAN PERWAKILAN DAERAH REPUBLIK INDONESIA RISALAH SIDANG PARIPURNA LUAR BIASA KE-2 MASA SIDANG I TAHUN SIDANG

DEWAN PERWAKILAN DAERAH REPUBLIK INDONESIA RISALAH SIDANG PARIPURNA LUAR BIASA KE-2 MASA SIDANG I TAHUN SIDANG DEWAN PERWAKILAN DAERAH REPUBLIK INDONESIA ----------- RISALAH SIDANG PARIPURNA LUAR BIASA KE-2 MASA SIDANG I TAHUN SIDANG 2016-2017 DEWAN PERWAKILAN DAERAH REPUBLIK INDONESIA I. KETERANGAN 1. Hari : Rabu

Lebih terperinci

KEPUTUSAN DEWAN PERWAKILAN DAERAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 21/DPD RI/I/ TENTANG HASIL PENGAWASAN

KEPUTUSAN DEWAN PERWAKILAN DAERAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 21/DPD RI/I/ TENTANG HASIL PENGAWASAN DEWAN PERWAKILAN DAERAH KEPUTUSAN DEWAN PERWAKILAN DAERAH NOMOR 21/DPD RI/I/2013 2014 HASIL PENGAWASAN DEWAN PERWAKILAN DAERAH TERHADAP UNDANG-UNDANG NOMOR 15 TAHUN 2013 PERUBAHAN ATAS UNDANG-UNDANG NOMOR

Lebih terperinci

LAPORAN PELAKSANAAN TUGAS PANITIA AKUNTABILITAS PUBLIK DPD RI PADA SIDANG PARIPURNA KE-17 DEWAN PERWAKILAN DAERAH REPUBLIK INDONESIA

LAPORAN PELAKSANAAN TUGAS PANITIA AKUNTABILITAS PUBLIK DPD RI PADA SIDANG PARIPURNA KE-17 DEWAN PERWAKILAN DAERAH REPUBLIK INDONESIA DEWAN PERWAKILAN DAERAH SEKRETARIAT JENDERAL ------------------ LAPORAN PELAKSANAAN TUGAS PANITIA AKUNTABILITAS PUBLIK DPD RI PADA SIDANG PARIPURNA KE-17 DEWAN PERWAKILAN DAERAH REPUBLIK INDONESIA Jumat,

Lebih terperinci

SAMBUTAN WAKIL KETUA DPD RI GKR. HEMAS DALAM RAPAT SINKRONISASI ASPIRASI DAERAH DI NUSA TENGGARA TIMUR

SAMBUTAN WAKIL KETUA DPD RI GKR. HEMAS DALAM RAPAT SINKRONISASI ASPIRASI DAERAH DI NUSA TENGGARA TIMUR SAMBUTAN WAKIL KETUA DPD RI GKR. HEMAS DALAM RAPAT SINKRONISASI ASPIRASI DAERAH DI NUSA TENGGARA TIMUR Assalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh, Selamat Pagi, Salam Sejahtera Untuk Kita Semua, Yth. Wakil

Lebih terperinci

Mekanisme Pelaksanaan Musrenbangnas 2017

Mekanisme Pelaksanaan Musrenbangnas 2017 Mekanisme Pelaksanaan Musrenbangnas 2017 - Direktur Otonomi Daerah Bappenas - Temu Triwulanan II 11 April 2017 1 11 April 11-21 April (7 hari kerja) 26 April 27-28 April 2-3 Mei 4-5 Mei 8-9 Mei Rakorbangpus

Lebih terperinci

PIDATO BUPATI KAPUAS HULU

PIDATO BUPATI KAPUAS HULU PIDATO BUPATI KAPUAS HULU PADA ACARA PENGANTAR NOTA KEUANGAN RANCANGAN PERUBAHAN ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA DAERAH KABUPATEN KAPUAS HULU TAHUN ANGGARAN 2016 PUTUSSIBAU, 7 SEPTEMBER 2016 BUPATI KAPUAS

Lebih terperinci

Sambutan Pengantar Presiden RI pada Sidang Kabinet Paripurna, 29 Juli 2010 Kamis, 29 Juli 2010

Sambutan Pengantar Presiden RI pada Sidang Kabinet Paripurna, 29 Juli 2010 Kamis, 29 Juli 2010 Sambutan Pengantar Presiden RI pada Sidang Kabinet Paripurna, 29 Juli 2010 Kamis, 29 Juli 2010 SAMBUTAN PENGANTAR PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA PADA SIDANG KABINET PARIPURNA PADA TANGGAL 29 JULI 2010 Bismillaahirrahmaanirrahiim,

Lebih terperinci

Sambutan Presiden RI pada Silaturahim dengan Para Teladan Nasional, Jakarta, 14 Agustus 2012 Selasa, 14 Agustus 2012

Sambutan Presiden RI pada Silaturahim dengan Para Teladan Nasional, Jakarta, 14 Agustus 2012 Selasa, 14 Agustus 2012 Sambutan Presiden RI pada Silaturahim dengan Para Teladan Nasional, Jakarta, 14 Agustus 2012 Selasa, 14 Agustus 2012 SAMBUTAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA PADA ACARA SILATURAHIM DENGAN PARA TELADAN NASIONAL,

Lebih terperinci

Sambutan Presiden RI Pd Hari Guru Nasional dan HUT PGRI tgl 26 Nov 2013, di Jakarta Selasa, 26 November 2013

Sambutan Presiden RI Pd Hari Guru Nasional dan HUT PGRI tgl 26 Nov 2013, di Jakarta Selasa, 26 November 2013 Sambutan Presiden RI Pd Hari Guru Nasional dan HUT PGRI tgl 26 Nov 2013, di Jakarta Selasa, 26 November 2013 SAMBUTAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA PADA ACARA HARI GURU NASIONAL TAHUN 2013 DAN HARI ULANG

Lebih terperinci

Keterangan Pers Bersama, Presiden RI dan Ketua DPR RI, Pertemuan Konsul.., Jakarta, 22 Februari 2016 Senin, 22 Pebruari 2016

Keterangan Pers Bersama, Presiden RI dan Ketua DPR RI, Pertemuan Konsul.., Jakarta, 22 Februari 2016 Senin, 22 Pebruari 2016 Keterangan Pers Bersama, Presiden RI dan Ketua DPR RI, Pertemuan Konsul.., Jakarta, 22 Februari 2016 Senin, 22 Pebruari 2016 KETERANGAN PERS BERSAMA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA DAN KETUA DPR RI PERTEMUAN

Lebih terperinci

DEPUTI BIDANG PEMBIAYAAN Drs. Braman Setyo, M.Si

DEPUTI BIDANG PEMBIAYAAN Drs. Braman Setyo, M.Si KEMENTERIAN KOPERASI DAN UKM REPUBLIK INDONESIA DEPUTI BIDANG PEMBIAYAAN Drs. Braman Setyo, M.Si Dalam Acara : Rapat Koordinasi Terbatas Pemberdayaan Koperasi dan UMKM Hotel Royal Kuningan, Jl. Kuningan

Lebih terperinci

DEWAN PERWAKILAN DAERAH REPUBLIK INDONESIA

DEWAN PERWAKILAN DAERAH REPUBLIK INDONESIA KEPUTUSAN NOMOR 50/DPD RI/III/2012 2013 HASIL PENGAWASAN TERHADAP PELAKSANAAN UNDANG-UNDANG NOMOR 17 TAHUN 2012 PERKOPERASIAN DAN UNDANG-UNDANG NOMOR 20 TAHUN 2008 USAHA MIKRO, KECIL, DAN MENENGAH JAKARTA

Lebih terperinci

MAHKAMAH KONSTITUSI REPUBLIK INDONESIA RISALAH SIDANG PERKARA NOMOR 121/PUU-XII/2014

MAHKAMAH KONSTITUSI REPUBLIK INDONESIA RISALAH SIDANG PERKARA NOMOR 121/PUU-XII/2014 MAHKAMAH KONSTITUSI REPUBLIK INDONESIA -------------- RISALAH SIDANG PERKARA NOMOR 121/PUU-XII/2014 PERIHAL Pengujian Undang-Undang Nomor 21 Tahun 2001 tentang Otonomi Khusus Bagi Provinsi Papua Sebagaimana

Lebih terperinci

Sabutan Presiden RI pada Peresmian Program Strategis Pertahanan, 15 Januari 2010 Jumat, 15 Januari 2010

Sabutan Presiden RI pada Peresmian Program Strategis Pertahanan, 15 Januari 2010 Jumat, 15 Januari 2010 Sabutan Presiden RI pada Peresmian Program Strategis Pertahanan, 15 Januari 2010 Jumat, 15 Januari 2010 SAMBUTAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA PADA ACARA PERESMIAN PROGRAM-PROGRAM STRATEGIS PERTANAHAN UNTUK

Lebih terperinci

Pengantar Presiden RI pada acara Laporan Hasil Pemeriksaan LKPP, Jakarta, 12 Juni 2013 Rabu, 12 Juni 2013

Pengantar Presiden RI pada acara Laporan Hasil Pemeriksaan LKPP, Jakarta, 12 Juni 2013 Rabu, 12 Juni 2013 Pengantar Presiden RI pada acara Laporan Hasil Pemeriksaan LKPP, Jakarta, 12 Juni 2013 Rabu, 12 Juni 2013 PENGANTAR PRESIDEN RI PADA ACARA LAPORAN HASIL PEMERIKSAAN LAPORAN KEUANGAN PEMERINTAH PUSAT (LHP-LKPP)

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Sejak tahun 1970-an telah terjadi perubahan menuju desentralisasi di antara negaranegara,

BAB I PENDAHULUAN. Sejak tahun 1970-an telah terjadi perubahan menuju desentralisasi di antara negaranegara, BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG Sejak tahun 1970-an telah terjadi perubahan menuju desentralisasi di antara negaranegara, baik negara ekonomi berkembang maupun negara ekonomi maju. Selain pergeseran

Lebih terperinci

PIDATO PENGANTAR. LAPORAN KETERANGAN PERTANGGUNG JAWABAN (LKPj) KEPALA DAERAH PROVINSI KALIMANTAN SELATAN AKHIR TAHUN ANGGARAN 2016

PIDATO PENGANTAR. LAPORAN KETERANGAN PERTANGGUNG JAWABAN (LKPj) KEPALA DAERAH PROVINSI KALIMANTAN SELATAN AKHIR TAHUN ANGGARAN 2016 PIDATO PENGANTAR LAPORAN KETERANGAN PERTANGGUNG JAWABAN (LKPj) KEPALA DAERAH PROVINSI KALIMANTAN SELATAN AKHIR TAHUN ANGGARAN 2016 PADA RAPAT PARIPURNA DPRD PROVINSI KALIMANTAN SELATAN Hari Selasa, Tanggal

Lebih terperinci

Sambutan Pengantar Presiden RI pada Sidang Kabinet Paripurna, Jakarta, 11 Agustus 2011 Kamis, 11 Agustus 2011

Sambutan Pengantar Presiden RI pada Sidang Kabinet Paripurna, Jakarta, 11 Agustus 2011 Kamis, 11 Agustus 2011 Sambutan Pengantar Presiden RI pada Sidang Kabinet Paripurna, Jakarta, 11 Agustus 2011 Kamis, 11 Agustus 2011 PENGANTAR PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA PADA SIDANG KABINET PARIPURNA DI KANTOR PRESIDEN, JAKARTA

Lebih terperinci

PENUNJUK UNDANG-UNDANG TENTANG DESA

PENUNJUK UNDANG-UNDANG TENTANG DESA PENUNJUK UNDANG-UNDANG TENTANG DESA 1/2 (satu perdua) ditambah 1 (satu) ~ paling sedikit, pemungutan suara dinyatakan sah pemungutan suara sebagaimana dimaksud dalam huruf d dinyatakan sah apabila disetujui

Lebih terperinci

ACARA PRESENTASI DARI MENTERI NEGARA KOPERASI DAN USAHA KECIL MIKRO DAN MENENGAH, DI KANTOR KUKM Senin, 03 Maret 2008

ACARA PRESENTASI DARI MENTERI NEGARA KOPERASI DAN USAHA KECIL MIKRO DAN MENENGAH, DI KANTOR KUKM Senin, 03 Maret 2008 ACARA PRESENTASI DARI MENTERI NEGARA KOPERASI DAN USAHA KECIL MIKRO DAN MENENGAH, DI KANTOR KUKM Senin, 03 Maret 2008 KETERANGAN PERS PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA PADA ACARA PRESENTASI DARI MENTERI NEGARA

Lebih terperinci

Sambutan Pengantar Presiden RI pada Sidang Kabinet Paripurna, 2 September 2010 Kamis, 02 September 2010

Sambutan Pengantar Presiden RI pada Sidang Kabinet Paripurna, 2 September 2010 Kamis, 02 September 2010 Sambutan Pengantar Presiden RI pada Sidang Kabinet Paripurna, 2 September 2010 Kamis, 02 September 2010 SAMBUTAN PENGANTAR PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA PADA SIDANG KABINET PARIPURNA DI KANTOR KEPRESIDENAN,

Lebih terperinci

... LAPORAN PELAKSANAAN RESES FRAKSI PARTAI AMANAT NASIONAL DPRD PROVINSI JAWA TENGAH MASA PERSIDANGAN II TAHUN SIDANG 2017 SEMARANG 2017

... LAPORAN PELAKSANAAN RESES FRAKSI PARTAI AMANAT NASIONAL DPRD PROVINSI JAWA TENGAH MASA PERSIDANGAN II TAHUN SIDANG 2017 SEMARANG 2017 1... LAPORAN PELAKSANAAN RESES FRAKSI PARTAI AMANAT NASIONAL DPRD PROVINSI JAWA TENGAH MASA PERSIDANGAN II TAHUN SIDANG 2017 SEMARANG 2017 1 2 LAPORAN PELAKSANAAN RESES DPRD PROVINSI JAWA TENGAH FRAKSI

Lebih terperinci

DEWAN PERWAKILAN DAERAH REPUBLIK INDONESIA RISALAH SIDANG PARIPURNA KE-1 MASA SIDANG I TAHUN SIDANG

DEWAN PERWAKILAN DAERAH REPUBLIK INDONESIA RISALAH SIDANG PARIPURNA KE-1 MASA SIDANG I TAHUN SIDANG DEWAN PERWAKILAN DAERAH REPUBLIK INDONESIA ----------- RISALAH SIDANG PARIPURNA KE-1 MASA SIDANG I TAHUN SIDANG 2016-2017 DEWAN PERWAKILAN DAERAH REPUBLIK INDONESIA I. KETERANGAN 1. Hari : Selasa 2. Tanggal

Lebih terperinci

MAHKAMAH KONSTITUSI REPUBLIK INDONESIA RISALAH SIDANG PERKARA NOMOR 83/PUU-XIII/2015

MAHKAMAH KONSTITUSI REPUBLIK INDONESIA RISALAH SIDANG PERKARA NOMOR 83/PUU-XIII/2015 MAHKAMAH KONSTITUSI REPUBLIK INDONESIA --------------------- RISALAH SIDANG PERKARA NOMOR 83/PUU-XIII/2015 PERIHAL PENGUJIAN UNDANG-UNDANG NOMOR 8 TAHUN 2015 TENTANG PERUBAHAN UNDANG-UNDANG NOMOR 1 TAHUN

Lebih terperinci

DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA DAN DEWAN PERWAKILAN DAERAH REPUBLIK INDONESIA PERATURAN BERSAMA

DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA DAN DEWAN PERWAKILAN DAERAH REPUBLIK INDONESIA PERATURAN BERSAMA 1 DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAN DEWAN PERWAKILAN DAERAH PERATURAN BERSAMA DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAN DEWAN PERWAKILAN DAERAH NOMOR 2 TAHUN 2010 NOMOR 03/DPD RI/IV/2009-2010 TENTANG SIDANG BERSAMA DEWAN

Lebih terperinci

Sambutan Presiden RI - Penyerahan DIPA 2017 dan Anugerah Danarakca 2016, Jakarta, 7 Desember 2016 Rabu, 07 Desember 2016

Sambutan Presiden RI - Penyerahan DIPA 2017 dan Anugerah Danarakca 2016, Jakarta, 7 Desember 2016 Rabu, 07 Desember 2016 Sambutan Presiden RI - Penyerahan DIPA 2017 dan Anugerah Danarakca 2016, Jakarta, 7 Desember 2016 Rabu, 07 Desember 2016 SAMBUTAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA PENYERAHAN DIPA 2017 DAN ANUGERAH DANARAKCA

Lebih terperinci

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA, RANCANGAN PERATURAN DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA NOMOR 3 TAHUN 2015 TENTANG PERUBAHAN ATAS PERATURAN DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA NOMOR 1 TAHUN 2014 TENTANG TATA TERTIB DENGAN

Lebih terperinci

Sambutan Presiden RI pada Silaturahmi Kel. Besar Persatuan Tuna Netra Indonesia, Jumat, 03 Juli 2009

Sambutan Presiden RI pada Silaturahmi Kel. Besar Persatuan Tuna Netra Indonesia, Jumat, 03 Juli 2009 Sambutan Presiden RI pada Silaturahmi Kel. Besar Persatuan Tuna Netra Indonesia, 03-7-09 Jumat, 03 Juli 2009 SAMBUTAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA PADA ACARA SILATURAHMI KELUARGA BESAR PERSATUAN TUNA NETRA

Lebih terperinci

Sambutan Presiden RI pd Panen Raya Padi, Merauke, Papua Barat, tgl 10 Mei 2015 Rabu, 10 Juni 2015

Sambutan Presiden RI pd Panen Raya Padi, Merauke, Papua Barat, tgl 10 Mei 2015 Rabu, 10 Juni 2015 Sambutan RI pd Panen Raya Padi, Merauke, Papua Barat, tgl 10 Mei 2015 Rabu, 10 Juni 2015 SAMBUTAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA PADA ACARA PANEN RAYA PADI DI KAMPUNG WAPEKO, KECAMATAN HURIK, KABUPATEN MERAUKE,

Lebih terperinci

Sambutan Presiden RI Pd Peresmian BPJS Kesehatan dan BPJS Ketenagakerjaan, Tgl 31 Des 2013, Bogor Selasa, 31 Desember 2013

Sambutan Presiden RI Pd Peresmian BPJS Kesehatan dan BPJS Ketenagakerjaan, Tgl 31 Des 2013, Bogor Selasa, 31 Desember 2013 Sambutan Presiden RI Pd Peresmian BPJS Kesehatan dan BPJS Ketenagakerjaan, Tgl 31 Des 2013, Bogor Selasa, 31 Desember 2013 SAMBUTAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA PADA PERESMIAN BADAN PENYELENGGARA JAMINAN

Lebih terperinci

KEPUTUSAN DEWAN PERWAKILAN DAERAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 26/DPD RI/II/ TENTANG PANDANGAN DAN PENDAPAT

KEPUTUSAN DEWAN PERWAKILAN DAERAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 26/DPD RI/II/ TENTANG PANDANGAN DAN PENDAPAT DEWAN PERWAKILAN DAERAH KEPUTUSAN DEWAN PERWAKILAN DAERAH NOMOR 26/DPD RI/II/2013-2014 PANDANGAN DAN PENDAPAT DEWAN PERWAKILAN DAERAH TERHADAP ASPIRASI MASYARAKAT DAN DAERAH PEMBENTUKAN KOTA SEBATIK SEBAGAI

Lebih terperinci

MAHKAMAH KONSTITUSI REPUBLIK INDONESIA RISALAH SIDANG PERKARA NOMOR 13/PUU-X/2012

MAHKAMAH KONSTITUSI REPUBLIK INDONESIA RISALAH SIDANG PERKARA NOMOR 13/PUU-X/2012 MAHKAMAH KONSTITUSI REPUBLIK INDONESIA --------------------- RISALAH SIDANG PERKARA NOMOR 13/PUU-X/2012 PERIHAL PENGUJIAN UNDANG-UNDANG NOMOR 22 TAHUN 2011 TENTANG ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA NEGARA

Lebih terperinci

SAMBUTAN KETUA DPR RI PADA ACARA PENGUCAPAN SUMPAH ANGGOTA DPR RI PENGGANTI ANTAR WAKTU. Kamis, 29 Desember 2011

SAMBUTAN KETUA DPR RI PADA ACARA PENGUCAPAN SUMPAH ANGGOTA DPR RI PENGGANTI ANTAR WAKTU. Kamis, 29 Desember 2011 SAMBUTAN KETUA DPR RI PADA ACARA PENGUCAPAN SUMPAH ANGGOTA DPR RI PENGGANTI ANTAR WAKTU Kamis, 29 Desember 2011 DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA 2011 SAMBUTAN KETUA DPR RI PADA ACARA PENGUCAPAN

Lebih terperinci

Pengantar Presiden RI pada Sidkab Menghadapi Puasa dan Idul Fitri, Jakarta, 8 Juli 2013 Senin, 08 Juli 2013

Pengantar Presiden RI pada Sidkab Menghadapi Puasa dan Idul Fitri, Jakarta, 8 Juli 2013 Senin, 08 Juli 2013 Pengantar Presiden RI pada Sidkab Menghadapi Puasa dan Idul Fitri, Jakarta, 8 Juli 2013 Senin, 08 Juli 2013 PENGANTAR PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA PADA SIDANG KABINET PARIPURNA PERSIAPAN MENGHADAPI BULAN

Lebih terperinci

RISALAH SIDANG PERKARA NOMOR 63/PHPU.D-VI/2008

RISALAH SIDANG PERKARA NOMOR 63/PHPU.D-VI/2008 MAHKAMAH KONSTITUSI REPUBLIK INDONESIA --------------------- RISALAH SIDANG PERKARA NOMOR 63/PHPU.D-VI/2008 PERIHAL PERMOHONAN PERSELISIHAN HASIL PEMILIHAN KEPALA DAERAH DAN WAKIL KEPALA DAERAH, KABUPATEN

Lebih terperinci

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 50 TAHUN 2011 TENTANG TATA CARA PELAKSANAAN KEWENANGAN PUSAT PELAPORAN DAN ANALISIS TRANSAKSI KEUANGAN

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 50 TAHUN 2011 TENTANG TATA CARA PELAKSANAAN KEWENANGAN PUSAT PELAPORAN DAN ANALISIS TRANSAKSI KEUANGAN PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 50 TAHUN 2011 TENTANG TATA CARA PELAKSANAAN KEWENANGAN PUSAT PELAPORAN DAN ANALISIS TRANSAKSI KEUANGAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

Lebih terperinci

RANCANGAN PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR TAHUN... TENTANG KECAMATAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

RANCANGAN PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR TAHUN... TENTANG KECAMATAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, RANCANGAN PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR TAHUN... TENTANG KECAMATAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang: bahwa untuk melaksanakan ketentuan Pasal 228

Lebih terperinci

DEWAN PERWAKILAN DAERAH REPUBLIK INDONESIA RISALAH SIDANG PARIPURNA LUAR BIASA KE-7 MASA SIDANG V TAHUN SIDANG

DEWAN PERWAKILAN DAERAH REPUBLIK INDONESIA RISALAH SIDANG PARIPURNA LUAR BIASA KE-7 MASA SIDANG V TAHUN SIDANG DEWAN PERWAKILAN DAERAH REPUBLIK INDONESIA ----------- RISALAH SIDANG PARIPURNA LUAR BIASA KE-7 MASA SIDANG V TAHUN SIDANG 2015-2016 DEWAN PERWAKILAN DAERAH REPUBLIK INDONESIA I. KETERANGAN 1. Hari : Kamis

Lebih terperinci

DEWAN PERWAKILAN RAKYAT. dan syukur kehadirat Allah SWT, Tuhan Yang Maha Esa, REPUBLIK INDONESIA

DEWAN PERWAKILAN RAKYAT. dan syukur kehadirat Allah SWT, Tuhan Yang Maha Esa, REPUBLIK INDONESIA DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA PIDATO KETUA DPR Rl PADA RAPAT PAR1PURNA DPR-RI PEMBUKAAN MASA PERSIDAN(3AN I TAHUN SIDANX3 201D-2011 SENIN,16AGUSTUS2010 Assalamu'alaikum warrahmatullahi wabarakatuh,

Lebih terperinci

UTSAWA DHARMA GITA TAHUN 2008, DI ISTANA NEGARA, JAKARTA, 8 AGUSTUS 2008

UTSAWA DHARMA GITA TAHUN 2008, DI ISTANA NEGARA, JAKARTA, 8 AGUSTUS 2008 UTSAWA DHARMA GITA TAHUN 2008, DI ISTANA NEGARA, JAKARTA, 8 AGUSTUS 2008 SAMBUTAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA PADA ACARA UTSAWA DHARMA GITA TAHUN 2008 DI ISTANA NEGARA, JAKARTA 8 AGUSTUS 2008 Assalaamu

Lebih terperinci

KEMENTERIAN KOPERASI DAN USAHA KECIL DAN MENENGAH REPUBLIK INDONESIA SAMBUTAN PEMBUKAAN

KEMENTERIAN KOPERASI DAN USAHA KECIL DAN MENENGAH REPUBLIK INDONESIA SAMBUTAN PEMBUKAAN KEMENTERIAN KOPERASI DAN USAHA KECIL DAN MENENGAH REPUBLIK INDONESIA SAMBUTAN PEMBUKAAN Oleh : Ir. Abdul Kadir Damanik, MM Staf Ahli Menteri Bidang Penerapan Nilai Dasar Koperasi Disampaikan Dalam Rangka

Lebih terperinci

MAHKAMAH KONSTITUSI REPUBLIK INDONESIA RISALAH SIDANG PERKARA NOMOR 77/PUU-X/2012

MAHKAMAH KONSTITUSI REPUBLIK INDONESIA RISALAH SIDANG PERKARA NOMOR 77/PUU-X/2012 MAHKAMAH KONSTITUSI REPUBLIK INDONESIA -------------- RISALAH SIDANG PERKARA NOMOR 77/PUU-X/2012 PERIHAL Pengujian Undang-Undang Nomor 29 Tahun 2007 tentang Pemerintahan Daerah Khusus Ibukota Jakarta sebagai

Lebih terperinci

ORASI KETUA DPR-RI PADA ACARA FORUM RAPAT KERJA NASIONAL MAJELIS ULAMA INDONESIA (MUI) TAHUN 2009

ORASI KETUA DPR-RI PADA ACARA FORUM RAPAT KERJA NASIONAL MAJELIS ULAMA INDONESIA (MUI) TAHUN 2009 KETUA DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA ORASI KETUA DPR-RI PADA ACARA FORUM RAPAT KERJA NASIONAL MAJELIS ULAMA INDONESIA (MUI) TAHUN 2009 DPR RI DAN ASPIRASI MASYARAKAT Minggu, 25 Oktober 2009

Lebih terperinci

LAPORAN SINGKAT KOMISI VIII DPR-RI

LAPORAN SINGKAT KOMISI VIII DPR-RI LAPORAN SINGKAT KOMISI VIII DPR-RI BERMITRA DENGAN KEMENTERIAN AGAMA, KEMENTERIAN SOSIAL, KEMENTERIAN PEMBERDAYAAN PEREMPUAN DAN PERLINDUNGAN ANAK, KOMISI PERLINDUNGAN ANAK INDONESIA (KPAI), BADAN NASIONAL

Lebih terperinci

Sambutan Presiden RI pada Peringatan Puncak Hari Koperasi Nasional Ke-66, di NTB, 12 Juli 2013 Jumat, 12 Juli 2013

Sambutan Presiden RI pada Peringatan Puncak Hari Koperasi Nasional Ke-66, di NTB, 12 Juli 2013 Jumat, 12 Juli 2013 Sambutan Presiden RI pada Peringatan Puncak Hari Koperasi Nasional Ke-66, di NTB, 12 Juli 2013 Jumat, 12 Juli 2013 SAMBUTAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA PADA PERINGATANPUNCAK HARI KOPERASI NASIONAL KE-66TAHUN

Lebih terperinci

MAHKAMAH KONSTITUSI REPUBLIK INDONESIA RISALAH SIDANG PERKARA NOMOR 16/PUU-XIII/2015

MAHKAMAH KONSTITUSI REPUBLIK INDONESIA RISALAH SIDANG PERKARA NOMOR 16/PUU-XIII/2015 MAHKAMAH KONSTITUSI REPUBLIK INDONESIA --------------------- RISALAH SIDANG PERKARA NOMOR 16/PUU-XIII/2015 PERIHAL PENGUJIAN UNDANG-UNDANG NOMOR 36 TAHUN 2014 TENTANG TENAGA KESEHATAN TERHADAP UNDANG-

Lebih terperinci

LAPORAN HASIL PELAKSANAAN RESES

LAPORAN HASIL PELAKSANAAN RESES LAPORAN HASIL PELAKSANAAN RESES FRAKSI PARTAI GOLKAR DPRD PROVINSI JAWA TENGAH DISAMPAIKAN DALAM RAPAT PARIPURNA DPRD PROVINSI JAWA TENGAH MASA PERSIDANGAN KEDUA TAHUN SIDANG 2017 Tanggal 07 Juni 2017

Lebih terperinci

RANCANGAN PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA TENTANG PENATAAN DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

RANCANGAN PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA TENTANG PENATAAN DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, RANCANGAN PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR TAHUN TENTANG PENATAAN DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang: bahwa untuk melaksanakan ketentuan Pasal

Lebih terperinci

PEMERINTAH KABUPATEN ALOR

PEMERINTAH KABUPATEN ALOR PEMERINTAH KABUPATEN ALOR PERATURAN DAERAH KABUPATEN ALOR NOMOR 6 TAHUN 2010 TENTANG PEMBENTUKAN, PENGHAPUSAN DAN PENGGABUNGAN DESA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI ALOR, Menimbang: a. bahwa untuk

Lebih terperinci

DEWAN PERWAKILAN DAERAH REPUBLIK INDONESIA RISALAH SIDANG PARIPURNA DPD RI KE-9 MASA SIDANG III TAHUN SIDANG

DEWAN PERWAKILAN DAERAH REPUBLIK INDONESIA RISALAH SIDANG PARIPURNA DPD RI KE-9 MASA SIDANG III TAHUN SIDANG Nomor: RISALAHDPD/SIPUR-9/IV/2017 DEWAN PERWAKILAN DAERAH REPUBLIK INDONESIA ----------- RISALAH SIDANG PARIPURNA DPD RI KE-9 MASA SIDANG III TAHUN SIDANG 2016 2017 DEWAN PERWAKILAN DAERAH REPUBLIK INDONESIA

Lebih terperinci

MAHKAMAH KONSTITUSI REPUBLIK INDONESIA RISALAH SIDANG PERKARA NOMOR 7/PUU-XIII/2015

MAHKAMAH KONSTITUSI REPUBLIK INDONESIA RISALAH SIDANG PERKARA NOMOR 7/PUU-XIII/2015 MAHKAMAH KONSTITUSI REPUBLIK INDONESIA --------------------- RISALAH SIDANG PERKARA NOMOR 7/PUU-XIII/2015 PERIHAL PENGUJIAN UNDANG-UNDANG NOMOR 23 TAHUN 2014 TENTANG PEMERINTAHAN DAERAH TERHADAP UNDANG-UNDANG

Lebih terperinci

PERATURAN DAERAH KABUPATEN BULUNGAN NOMOR 2 TAHUN 2011 TENTANG TATA CARA TUNTUTAN GANTI KERUGIAN DAERAH

PERATURAN DAERAH KABUPATEN BULUNGAN NOMOR 2 TAHUN 2011 TENTANG TATA CARA TUNTUTAN GANTI KERUGIAN DAERAH PERATURAN DAERAH KABUPATEN BULUNGAN NOMOR 2 TAHUN 2011 TENTANG TATA CARA TUNTUTAN GANTI KERUGIAN DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI BULUNGAN, Menimbang : a. bahwa setiap kerugian daerah yang

Lebih terperinci

KEMENTERIAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL/ BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL

KEMENTERIAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL/ BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL KEMENTERIAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL/ BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL SAMBUTAN MENTERI PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL/ KEPALA BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL PADA ACARA MUSYAWARAH

Lebih terperinci

DEWAN PERWAKILAN DAERAH REPUBLIK INDONESIA RISALAH SIDANG PARIPURNA KE-2 MASA SIDANG I TAHUN SIDANG

DEWAN PERWAKILAN DAERAH REPUBLIK INDONESIA RISALAH SIDANG PARIPURNA KE-2 MASA SIDANG I TAHUN SIDANG DEWAN PERWAKILAN DAERAH REPUBLIK INDONESIA ----------- RISALAH SIDANG PARIPURNA KE-2 MASA SIDANG I TAHUN SIDANG 2016-2017 DEWAN PERWAKILAN DAERAH REPUBLIK INDONESIA I. KETERANGAN 1. Hari : Selasa 2. Tanggal

Lebih terperinci

Sambutan Pengantar Presiden RI pada Sidang Kabinet Terbatas, Jakarta, 7 April 2011 Kamis, 07 April 2011

Sambutan Pengantar Presiden RI pada Sidang Kabinet Terbatas, Jakarta, 7 April 2011 Kamis, 07 April 2011 Sambutan Pengantar Presiden RI pada Sidang Kabinet Terbatas, Jakarta, 7 April 2011 Kamis, 07 April 2011 SAMBUTAN PENGANTAR PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA PADA SIDANG KABINET TERBATAS MEMBAHAS TENTANG LANGKAH-LANGKAH

Lebih terperinci

Sambutan Presiden RI pd Peringatan Hari Antinarkoba Internasional, Tgl. 24 Juni 2013, Istana Negara Senin, 24 Juni 2013

Sambutan Presiden RI pd Peringatan Hari Antinarkoba Internasional, Tgl. 24 Juni 2013, Istana Negara Senin, 24 Juni 2013 Sambutan Presiden RI pd Peringatan Hari Antinarkoba Internasional, Tgl. 24 Juni 2013, Istana Negara Senin, 24 Juni 2013 SAMBUTAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA PADA HARI ANTINARKOBA INTERNASIONAL DI ISTANA

Lebih terperinci

LAPORAN MENTERI KEUANGAN ACARA PENYERAHAN DAFTAR ISIAN PELAKSANAAN ANGGARAN (DIPA) TAHUN ANGGARAN 2011

LAPORAN MENTERI KEUANGAN ACARA PENYERAHAN DAFTAR ISIAN PELAKSANAAN ANGGARAN (DIPA) TAHUN ANGGARAN 2011 LAPORAN MENTERI KEUANGAN ACARA PENYERAHAN DAFTAR ISIAN PELAKSANAAN ANGGARAN (DIPA) TAHUN ANGGARAN 2011 Jakarta, 28 Desember 2010 1 Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh Salam sejahtera untuk kita

Lebih terperinci

MAHKAMAH KONSTITUSI REPUBLIK INDONESIA RISALAH SIDANG PERKARA NOMOR 40/PUU-XIV/2016 PERKARA NOMOR 43/PUU-XIV/2016

MAHKAMAH KONSTITUSI REPUBLIK INDONESIA RISALAH SIDANG PERKARA NOMOR 40/PUU-XIV/2016 PERKARA NOMOR 43/PUU-XIV/2016 MAHKAMAH KONSTITUSI REPUBLIK INDONESIA --------------------- RISALAH SIDANG PERKARA NOMOR 40/PUU-XIV/2016 PERKARA NOMOR 43/PUU-XIV/2016 PERIHAL PENGUJIAN UNDANG-UNDANG NOMOR 16 TAHUN 2004 TENTANG KEJAKSAAN

Lebih terperinci

DEWAN PERWAKILAN DAERAH REPUBLIK INDONESIA

DEWAN PERWAKILAN DAERAH REPUBLIK INDONESIA KEPUTUSAN NOMOR 68/DPD RI/IV/2012 2013 PANDANGAN DAN PENDAPAT TERHADAP RANCANGAN UNDANG-UNDANG TABUNGAN PERUMAHAN RAKYAT JAKARTA 2013 KEPUTUSAN NOMOR 68/DPD RI/IV/2012 2013 PANDANGAN DAN PENDAPAT TERHADAP

Lebih terperinci

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.805, 2015 DPR. Tata Tertib. Perubahan. PERATURAN DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA NOMOR 3 TAHUN 2015 TENTANG PERUBAHAN ATAS PERATURAN DEWAN PERWAKILAN RAKYAT

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Hal ini ditandai dengan diterbitkannya Undang-Undang Nomor 32 Tahun

BAB I PENDAHULUAN. Hal ini ditandai dengan diterbitkannya Undang-Undang Nomor 32 Tahun digilib.uns.ac.id BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Desentralisasi fiskal sudah dilaksanakan di Indonesia sejak tahun 2001. Hal ini ditandai dengan diterbitkannya Undang-Undang Nomor 32 Tahun

Lebih terperinci

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 50 TAHUN 2011 TENTANG TATA CARA PELAKSANAAN KEWENANGAN PUSAT PELAPORAN DAN ANALISIS TRANSAKSI KEUANGAN

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 50 TAHUN 2011 TENTANG TATA CARA PELAKSANAAN KEWENANGAN PUSAT PELAPORAN DAN ANALISIS TRANSAKSI KEUANGAN PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 50 TAHUN 2011 TENTANG TATA CARA PELAKSANAAN KEWENANGAN PUSAT PELAPORAN DAN ANALISIS TRANSAKSI KEUANGAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

Lebih terperinci

RISALAH SIDANG PERKARA NO. 024/PUU-IV/2006

RISALAH SIDANG PERKARA NO. 024/PUU-IV/2006 irvanag MAHKAMAH KONSTITUSI REPUBLIK INDONESIA --------------------- RISALAH SIDANG PERKARA NO. 024/PUU-IV/2006 PERIHAL PENGUJIAN UU NO. 12 TAHUN 2003 TENTANG PEMILU ANGGOTA DPR, DPD DAN DPRD, UU NO. 23

Lebih terperinci

DEWAN PERWAKILAN DAERAH REPUBLIK INDONESIA RISALAH SIDANG PARIPURNA KE-2 MASA SIDANG I TAHUN SIDANG

DEWAN PERWAKILAN DAERAH REPUBLIK INDONESIA RISALAH SIDANG PARIPURNA KE-2 MASA SIDANG I TAHUN SIDANG Nomor : DEWAN PERWAKILAN DAERAH REPUBLIK INDONESIA ----------- RISALAH SIDANG PARIPURNA KE-2 MASA SIDANG I TAHUN SIDANG 2015-2016 DEWAN PERWAKILAN DAERAH REPUBLIK INDONESIA I. KETERANGAN 1. Hari : Rabu

Lebih terperinci

BADAN PENGAWAS PEMILIHAN UMUM REPUBLIK INDONESIA PERATURAN BADAN PENGAWAS PEMILIHAN UMUM REPUBLIK INDONESIA NOMOR 2 TAHUN 2013 TENTANG

BADAN PENGAWAS PEMILIHAN UMUM REPUBLIK INDONESIA PERATURAN BADAN PENGAWAS PEMILIHAN UMUM REPUBLIK INDONESIA NOMOR 2 TAHUN 2013 TENTANG BADAN PENGAWAS PEMILIHAN UMUM REPUBLIK INDONESIA PERATURAN BADAN PENGAWAS PEMILIHAN UMUM REPUBLIK INDONESIA NOMOR 2 TAHUN 2013 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA SEKRETARIAT JENDERAL BADAN PENGAWAS PEMILIHAN

Lebih terperinci

Sambutan Pengantar Presiden RI pada Sidang Kabinet Paripurna, 12 April 2011 Selasa, 12 April 2011

Sambutan Pengantar Presiden RI pada Sidang Kabinet Paripurna, 12 April 2011 Selasa, 12 April 2011 Sambutan Pengantar Presiden RI pada Sidang Kabinet Paripurna, 12 April 2011 Selasa, 12 April 2011 SAMBUTAN PENGANTAR PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA PADA ACARA PEMBUKAAN SIDANG KABINET PARIPURNA DI KANTOR

Lebih terperinci

MAHKAMAH KONSTITUSI REPUBLIK INDONESIA RISALAH SIDANG PERKARA NOMOR 106/PUU-XIII/2015

MAHKAMAH KONSTITUSI REPUBLIK INDONESIA RISALAH SIDANG PERKARA NOMOR 106/PUU-XIII/2015 MAHKAMAH KONSTITUSI REPUBLIK INDONESIA --------------------- RISALAH SIDANG PERKARA NOMOR 106/PUU-XIII/2015 PERIHAL PENGUJIAN UNDANG-UNDANG NOMOR 17 TAHUN 2014 TENTANG MAJELIS PERMUSYAWARATAN RAKYAT, DEWAN

Lebih terperinci

DEWAN PERWAKILAN DAERAH REPUBLIK INDONESIA

DEWAN PERWAKILAN DAERAH REPUBLIK INDONESIA DEWAN PERWAKILAN DAERAH REPUBLIK INDONESIA LAPORAN PELAKSANAAN TUGAS KOMITE III DPD RI DISAMPAIKAN PADA SIDANG PARIPURNA KE- 5 DPD RI MASA SIDANG I TAHUN SIDANG 2017-2018 Tanggal 20 Oktober 2017 JAKARTA

Lebih terperinci

MAHKAMAH KONSTITUSI REPUBLIK INDONESIA RISALAH SIDANG PERKARA NOMOR 116/PUU-XII/2014

MAHKAMAH KONSTITUSI REPUBLIK INDONESIA RISALAH SIDANG PERKARA NOMOR 116/PUU-XII/2014 MAHKAMAH KONSTITUSI REPUBLIK INDONESIA -------------- RISALAH SIDANG PERKARA NOMOR 116/PUU-XII/2014 PERIHAL Pengujian Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2008 tentang Keterbukaan Informasi Publik [Pasal 29 ayat

Lebih terperinci

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 50 TAHUN 2011 TENTANG TATA CARA PELAKSANAAN KEWENANGAN PUSAT PELAPORAN DAN ANALISIS TRANSAKSI KEUANGAN

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 50 TAHUN 2011 TENTANG TATA CARA PELAKSANAAN KEWENANGAN PUSAT PELAPORAN DAN ANALISIS TRANSAKSI KEUANGAN PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 50 TAHUN 2011 TENTANG TATA CARA PELAKSANAAN KEWENANGAN PUSAT PELAPORAN DAN ANALISIS TRANSAKSI KEUANGAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

Lebih terperinci

BUPATI BENGKALIS SAMBUTAN BUPATI BENGKALIS PADA PERESMIAN PEMAKAIAN KANTOR LURAH BALAI RAJA, KECAMATAN PINGGIR PINGGIR, 24 AGUSTUS 2016

BUPATI BENGKALIS SAMBUTAN BUPATI BENGKALIS PADA PERESMIAN PEMAKAIAN KANTOR LURAH BALAI RAJA, KECAMATAN PINGGIR PINGGIR, 24 AGUSTUS 2016 BUPATI BENGKALIS SAMBUTAN BUPATI BENGKALIS PADA PERESMIAN PEMAKAIAN KANTOR LURAH BALAI RAJA, KECAMATAN PINGGIR PINGGIR, 24 AGUSTUS 2016 ASSALAMU ALAIKUM WR. WB, SELAMAT PAGI DAN SALAM SEJAHTERA UNTUK KITA

Lebih terperinci

keterangan Pers Presiden RI pada Pertemuan dengan Pimpinan Lembaga Negara, Jakarta, 4 Agustus 2011 Kamis, 04 Agustus 2011

keterangan Pers Presiden RI pada Pertemuan dengan Pimpinan Lembaga Negara, Jakarta, 4 Agustus 2011 Kamis, 04 Agustus 2011 keterangan Pers Presiden RI pada Pertemuan dengan Pimpinan Lembaga Negara, Jakarta, 4 Agustus 2011 Kamis, 04 Agustus 2011 KETERANGAN PERS PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA PADA ACARA PERTEMUAN SILATURAHMI PRESIDEN

Lebih terperinci

Pengantar Presiden RI Mengenai Penanganan Bencana Asap di Riau, tgl. 14 Mar. 2014, di Jateng Jumat, 14 Maret 2014

Pengantar Presiden RI Mengenai Penanganan Bencana Asap di Riau, tgl. 14 Mar. 2014, di Jateng Jumat, 14 Maret 2014 Pengantar Presiden RI Mengenai Penanganan Bencana Asap di Riau, tgl. 14 Mar. 2014, di Jateng Jumat, 14 Maret 2014 PENGANTAR PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA PADA RAPAT MENGENAI PENANGANAN BENCANA ASAP DI RIAU

Lebih terperinci

MAHKAMAH KONSTITUSI REPUBLIK INDONESIA RISALAH SIDANG PERKARA NOMOR 110/PUU-XII/2014

MAHKAMAH KONSTITUSI REPUBLIK INDONESIA RISALAH SIDANG PERKARA NOMOR 110/PUU-XII/2014 MAHKAMAH KONSTITUSI REPUBLIK INDONESIA -------------- RISALAH SIDANG PERKARA NOMOR 110/PUU-XII/2014 PERIHAL Pengujian Kitab Undang-Undang Hukum Pidana [Pasal 231 ayat (3)] Undang-Undang Dasar Negara Republik

Lebih terperinci

MENTERI SOSIAL REPUBLIK INDONESIA KEPUTUSAN MENTERI SOSIAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 23 / HUK / 2012 TENTANG

MENTERI SOSIAL REPUBLIK INDONESIA KEPUTUSAN MENTERI SOSIAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 23 / HUK / 2012 TENTANG KEPUTUSAN NOMOR 23 / HUK / 2012 TENTANG PENETAPAN NAMA NAMA PENERIMA DANA PROGRAM ASISTENSI SOSIAL LANJUT USIA TAHUN 2012 Menimbang :, a. bahwa jumlah lanjut usia yang membutuhkan perhatian dan penanganan

Lebih terperinci

MAHKAMAH KONSTITUSI REPUBLIK INDONESIA RISALAH SIDANG PERKARA NOMOR 113/PUU-XIII/2015

MAHKAMAH KONSTITUSI REPUBLIK INDONESIA RISALAH SIDANG PERKARA NOMOR 113/PUU-XIII/2015 MAHKAMAH KONSTITUSI REPUBLIK INDONESIA --------------------- RISALAH SIDANG PERKARA NOMOR 113/PUU-XIII/2015 PERIHAL PENGUJIAN UNDANG-UNDANG NOMOR 17 TAHUN 2006 TENTANG PERUBAHAN ATAS UNDANG-UNDANG NOMOR

Lebih terperinci

MAHKAMAH KONSTITUSI REPUBLIK INDONESIA RISALAH SIDANG PERKARA NOMOR 94/PUU-XIII/2015

MAHKAMAH KONSTITUSI REPUBLIK INDONESIA RISALAH SIDANG PERKARA NOMOR 94/PUU-XIII/2015 MAHKAMAH KONSTITUSI REPUBLIK INDONESIA --------------------- RISALAH SIDANG PERKARA NOMOR 94/PUU-XIII/2015 PERIHAL PENGUJIAN UNDANG-UNDANG NOMOR 22 TAHUN 2004 TENTANG KOMISI YUDISIAL, UNDANG-UNDANG NOMOR

Lebih terperinci

Pengantar Presiden RI pada Sidang Kabinet Paripurna, di Jakarta, Tgl. 5 Sept 2014 Jumat, 05 September 2014

Pengantar Presiden RI pada Sidang Kabinet Paripurna, di Jakarta, Tgl. 5 Sept 2014 Jumat, 05 September 2014 Pengantar Presiden RI pada Sidang Kabinet Paripurna, di Jakarta, Tgl. 5 Sept 2014 Jumat, 05 September 2014 PENGANTAR PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA PADA SIDANG KABINET PARIPURNA DI KANTOR PRESIDEN TANGGAL

Lebih terperinci

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 50 TAHUN 2011 TENTANG TATA CARA PELAKSANAAN KEWENANGAN PUSAT PELAPORAN DAN ANALISIS TRANSAKSI KEUANGAN

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 50 TAHUN 2011 TENTANG TATA CARA PELAKSANAAN KEWENANGAN PUSAT PELAPORAN DAN ANALISIS TRANSAKSI KEUANGAN PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 50 TAHUN 2011 TENTANG TATA CARA PELAKSANAAN KEWENANGAN PUSAT PELAPORAN DAN ANALISIS TRANSAKSI KEUANGAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

Lebih terperinci

DEWAN PERWAKILAN DAERAH REPUBLIK INDONESIA

DEWAN PERWAKILAN DAERAH REPUBLIK INDONESIA KEPUTUSAN NOMOR 74/DPD RI/IV/2012 2013 PERTIMBANGAN TERHADAP KERANGKA EKONOMI MAKRO DAN POKOK-POKOK KEBIJAKAN FISKAL SERTA DANA TRANSFER DAERAH DALAM RANCANGAN UNDANG-UNDANG ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA

Lebih terperinci

Sambutan Presiden RI pd acara Peluncuran Program Pembangunan PLTA.., di Yogyakarta, tgl 4 Mei 2015 Senin, 04 Mei 2015

Sambutan Presiden RI pd acara Peluncuran Program Pembangunan PLTA.., di Yogyakarta, tgl 4 Mei 2015 Senin, 04 Mei 2015 Sambutan Presiden RI pd acara Peluncuran Program Pembangunan PLTA.., di Yogyakarta, tgl 4 Mei 2015 Senin, 04 Mei 2015 SAMBUTAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA PADA ACARA PELUNCURAN PROGRAM PEMBANGUNAN PEMBANGKIT

Lebih terperinci

MAHKAMAH KONSTITUSI REPUBLIK INDONESIA RISALAH SIDANG PERKARA NOMOR 17/PUU-V/2007

MAHKAMAH KONSTITUSI REPUBLIK INDONESIA RISALAH SIDANG PERKARA NOMOR 17/PUU-V/2007 MAHKAMAH KONSTITUSI REPUBLIK INDONESIA --------------------- RISALAH SIDANG PERKARA NOMOR 17/PUU-V/2007 PERIHAL PENGUJIAN UNDANG-UNDANG NOMOR 23 TAHUN 2003 TENTANG PEMILIHAN UMUM PRESIDEN DAN WAKIL PRESIDEN,

Lebih terperinci

MAHKAMAH KONSTITUSI REPUBLIK INDONESIA RISALAH SIDANG PERKARA NOMOR 110/PUU-XIV/2016

MAHKAMAH KONSTITUSI REPUBLIK INDONESIA RISALAH SIDANG PERKARA NOMOR 110/PUU-XIV/2016 MAHKAMAH KONSTITUSI REPUBLIK INDONESIA --------------------- RISALAH SIDANG PERKARA NOMOR 110/PUU-XIV/2016 PERIHAL PENGUJIAN UNDANG-UNDANG NOMOR 10 TAHUN 2016 TENTANG PERUBAHAN KEDUA ATAS UNDANG-UNDANG

Lebih terperinci

Arahan Presiden RI pd Peninjauan Korban Gunung Sinabung, Tgl 23 Jan 2014, di Sumut Kamis, 23 Januari 2014

Arahan Presiden RI pd Peninjauan Korban Gunung Sinabung, Tgl 23 Jan 2014, di Sumut Kamis, 23 Januari 2014 Arahan Presiden RI pd Peninjauan Korban Gunung Sinabung, Tgl 23 Jan 2014, di Sumut Kamis, 23 Januari 2014 ARAHAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA PADA PENINJAUAN KORBAN ERUPSI GUNUNG SINABUNG DI KABANJAHE,

Lebih terperinci

Sambutan Presiden RI pada Peringatan HUT ke-3 Gerakan Kewirausahaan Nasional, Jakarta, 18 Maret 2013 Senin, 18 Maret 2013

Sambutan Presiden RI pada Peringatan HUT ke-3 Gerakan Kewirausahaan Nasional, Jakarta, 18 Maret 2013 Senin, 18 Maret 2013 Sambutan Presiden RI pada Peringatan HUT ke-3 Gerakan Kewirausahaan Nasional, Jakarta, 18 Maret 2013 Senin, 18 Maret 2013 SAMBUTAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA PADA PERINGATAN HUT KE-3 GERAKAN KEWIRAUSAHAAN

Lebih terperinci

TERBATAS (Untuk Kalangan Sendiri)

TERBATAS (Untuk Kalangan Sendiri) TERBATAS (Untuk Kalangan Sendiri) LAPORAN SINGKAT KOMISI II DPR RI (Bidang Pemerintahan Dalam Negeri dan Otonomi Daerah, Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi, Kepemiluan, Pertanahan dan Reforma Agraria)

Lebih terperinci

KEBIJAKAN PENGANGGARAN DANA PERIMBANGAN DALAM APBD 2017 DAN ARAH PERUBAHANNYA

KEBIJAKAN PENGANGGARAN DANA PERIMBANGAN DALAM APBD 2017 DAN ARAH PERUBAHANNYA KEBIJAKAN PENGANGGARAN DANA PERIMBANGAN DALAM APBD 2017 DAN ARAH PERUBAHANNYA DIREKTORAT FASILITASI DANA PERIMBANGAN DAN PINJAMAN DAERAH DIREKTORAT JENDERAL BINA KEUANGAN DAERAH KEMENTERIAN DALAM NEGERI

Lebih terperinci