EFEKTIFITAS METODE DICTOGLOSS DALAM PEMBELAJARAN MENYIMAK BAHASA JEPANG (CHOUKAI)

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "EFEKTIFITAS METODE DICTOGLOSS DALAM PEMBELAJARAN MENYIMAK BAHASA JEPANG (CHOUKAI)"

Transkripsi

1 EFEKTIFITAS METODE DICTOGLOSS DALAM PEMBELAJARAN MENYIMAK BAHASA JEPANG (CHOUKAI) Audrey Natasha Arifin Universitas Bina Nusantara, Jalan K.H. Syahdan No. 9 Jakarta 11480, (021) /(021) , audrey.natasha@gmail.com Audrey Natasha Arifin, Rosita Ningrum S.S., M.Pd. ABSTRAK In learning listening, there should be a particular teaching method to make an effective learning process. Because of that, a research about Dictogloss teaching method has been done. The aim is to analyze the effectiveness of using Dictogloss method in learning Japanese listening comprehension. Dictogloss method was given to 23 fourth-semester students. Interview has also been done in order to get deeper information about Dictogloss method. As a result of this research, there are points increase in the average score of Pre-test and Post-test achieved by the students. According to the interview result, Dictogloss method is helping students to understand the listening passage and make them become more active in class. This proves that Dictogloss method is an effective method to develop students listening skill and can be an alternative language learning method. Keywords: Dictogloss Method, listening, Cooperative Learning, cognitive strategy Dalam proses pembelajaran menyimak, dibutuhkan metode pengajaran tertentu untuk mewujudkan proses pembelajaran yang efektif. Oleh karena itu, penelitian tentang metode Dictogloss telah dilakukan. Tujuannya untuk menganalisis efektifitas metode Dictogloss dalam pembelajaran menyimak bahasa Jepang. Kelas eksperimen dengan metode Dictogloss dan metode wawancara telah dilakukan terhadap 23 mahasiswa semester empat. Ternyata terdapat kenaikan nilai rata-rata antara Pre-Test dan Post-test sebanyak poin. Berdasarkan hasil wawancara, dapat disimpulkan bahwa metode Dictogloss membantu responden dalam memahami audio rekaman dan responden dapat lebih terlibat aktif dalam kelas. Hal ini membuktikan bahwa metode Dictogloss merupakan metode yang efektif dalam meningkatkan kemampuan menyimak pembelajar dan dapat dijadikan salah satu alternatif metode dalam pembelajaran bahasa. Kata kunci: Metode Dictogloss, menyimak, Pembelajaran Kooperatif, strategi kognitif PENDAHULUAN Dalam kehidupan manusia, salah satu aspek penting yang sangat berperan adalah komunikasi. Komunikasi adalah proses penyampaian pesan dari komunikator kepada komunikan. Salah satu hal yang dapat digunakan untuk berkomunikasi adalah bahasa. Dengan bahasa, manusia dapat melakukan

2 berbagai macam kegiatan dalam bidang ekonomi, politik, sosial, budaya, dan lainnya. Selain itu, bahasa juga menunjang terjalinnya hubungan sosial antar manusia. Mengingat pentingnya bahasa dalam kehidupan manusia, pendidikan bahasa juga mendapatkan peranan penting dalam sistem pendidikan. Dalam proses pembelajaran bahasa, terdapat empat aspek kemampuan berbahasa yang harus dikuasai oleh pembelajar. Aspek-aspek tersebut adalah membaca, menulis, menyimak, dan berbicara. Menyimak adalah salah satu keterampilan bahasa yang paling penting. Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (2002 : 1066), definisi menyimak adalah mendengarkan (memperhatikan) baik-baik apa yang diucapkan atau dibicarakan orang. Menurut Feyten dalam Vasiljevic (2010 : 41), lebih dari 45% waktu dalam berkomunikasi digunakan untuk menyimak, yang menunjukkan betapa pentingnya kemampuan ini dalam kemampuan berbahasa secara umum. Perlu ditekankan bahwa menyimak sama sekali berbeda dengan mendengar. Tarigan menyatakan, dalam bahasa Inggris, padanan kata mendengar adalah to hear, sedangkan padanan kata menyimak adalah to listen, atau dalam bentuk gerund-nya masing-masing menjadi hearing dan listening (2008 : 27). Di antara sekian banyak bahasa yang ada, bahasa Jepang merupakan salah satu bahasa yang diminati khususnya di Indonesia. Hal ini dapat dilihat dari hasil survey yang diadakan oleh The Japan Foundation pada tahun 2012, bahwa Indonesia menempati urutan kedua dalam kategori 10 Negara Teratas yang memiliki pembelajar Bahasa Jepang terbanyak. Pada tahun 2009, terdapat orang, sedangkan pada tahun 2012 terjadi peningkatan sebesar 21,8% menjadi orang. Hal ini menunjukkan tingginya minat orang Indonesia dalam mempelajari Bahasa Jepang. Dalam pembelajaran bahasa Jepang, pelajaran menyimak disebut choukai. Akan tetapi, sering kali pembelajar mengalami beberapa kesulitan dalam proses pembelajaran menyimak. Dalam observasi pra-penelitian yang diadakan penulis sebelum menyusun skripsi, penulis mendapati bahwa pembelajar sering kali tidak mengerti garis besar konten audio rekaman choukai karena tempo rekaman yang terlalu cepat, kosa kata yang tidak diketahui, tidak mengerti gagasan utama dari rekaman tersebut, dan lain-lain. Selain itu, beberapa mahasiswa Sastra Jepang juga merasa bahwa salah satu kesulitan dalam menempuh ujian Nouryoku Shiken adalah sesi ujian choukai. Oleh karena latar belakang tersebut, penulis merasa tertarik untuk meneliti tentang proses pembelajaran choukai. Metode yang akan diteliti adalah metode Dictogloss. Dalam penelitian ini, penulis mengambil judul Efektifitas Metode Dictogloss dalam Pembelajaran Menyimak Bahasa Jepang (Choukai). Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis efektifitas penggunaan metode Dictogloss dalam pembelajaran menyimak bahasa Jepang (choukai). Menurut Wajnryb (1990 : 5), metode Dictogloss adalah metode yang cukup terkenal dalam pengajaran bahasa asing. Dalam metode ini, pengajar akan membacakan atau memutarkan rekaman sebuah wacana singkat kepada pembelajar dengan kecepatan normal. Lalu pembelajar diminta menuliskan kata kunci sebanyak yang mereka mampu. Kemudian mereka bekerja sama dalam kelompokkelompok kecil untuk merekonstruksi wacana berdasarkan pemahaman mereka terhadap rekaman dan kata kunci yang telah mereka tulis. Pada tahap akhir, hasil rekonstruksi tersebut akan dianalisis dan dikoreksi oleh pembelajar. Dengan menggunakan metode Dictogloss, pembelajar dilatih untuk mendengarkan, memahami, menginterpretasikan, serta memberikan tanggapan terhadap informasi yang disimaknya. Penelitian mengenai penggunaan metode Dictogloss pernah dilakukan oleh Vasiljevic pada tahun Pada penelitian tersebut, Vasiljevic mendeskripsikan bagaimana metode Dictogloss dan cooperative learning dapat dikombinasikan untuk meningkatkan kemampuan menyimak pembelajar bahasa di Universitas Bunkyo di Saitama. Vasiljevic menggunakan metode Dictogloss untuk mengajarkan listening dalam bahasa Inggris dan menjelaskan tentang pengaplikasian metode Dictogloss dalam pengajaran menyimak bahasa Inggris. Vasiljevic menyatakan bahwa setelah diajarkan menggunakan metode Dictogloss, kemampuan menyimak dan komunikasi mahasiswanya meningkat. Oleh karena itu, penulis merasa tertarik untuk meneliti efektifitas metode Dictogloss dalam pembelajaran menyimak Bahasa Jepang di Universitas Bina Nusantara.

3 METODE PENELITIAN Dalam proses pembuatan skripsi ini, penelitian dimulai dari observasi pra-penelitian yang bertujuan untuk mengidentifikasi masalah. Penulis merasa tertarik untuk meneliti tentang metode pengajaran bahasa Jepang, khususnya dalam mata kuliah menyimak atau Choukai. Setelah itu, penulis melakukan studi kepustakaan dengan membaca buku, jurnal, dan makalah untuk mencari tahu tentang metode yang dapat digunakan untuk meningkatkan kemampuan menyimak mahasiswa Sastra Jepang. Selanjutnya penulis memilih populasi dan sampel yang akan diteliti dalam skripsi ini. Dalam menyimak Bahasa Jepang, dibutuhkan adanya keterampilan-keterampilan tertentu untuk memahami makna yang terkandung dalam ujaran lisan. Oleh karena itu, penulis memilih mahasiswa semester empat jurusan Sastra Jepang Binus University sebagai populasi dalam penelitian ini. Hal ini dikarenakan mereka telah mengenyam pendidikan bahasa Jepang selama kurang lebih 2 tahun, sehingga perbendaharaan kata dan kemampuan mereka sudah lebih berkembang. Penulis memilih kelas 04PAN sebagai sampel dalam penelitian ini. Penulis telah membuat Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) yang digunakan sebagai panduan untuk mengadakan 3 (tiga) pertemuan eksperimen pengajaran. Dalam RPP tersebut, telah dijelaskan secara lengkap tentang rancangan proses pembelajaran yang terdiri dari tujuan pembelajaran, standar kompetensi, indikator, waktu pelaksanaan, dan materi yang digunakan. Penulis juga membuat instrumen penelitian yang terdiri dari Pre-test, Post-test, dan pertanyaan wawancara untuk mengumpulkan data. Sebelum diujikan kepada responden, penulis melakukan verifikasi soal Pre-test dan Post-test terlebih dahulu dengan native. Hal ini dilakukan untuk menguji validitas dari soal tes tersebut. Setelah diverifikasi oleh native, soal tersebut diujikan di kelas eksperimen. Dalam penelitian ini, penulis menggunakan metode eksperimen semu (Quasi- Experimental), sehingga hanya terdapat satu kelas eksperimen yang diteliti. Jenis eksperimen yang digunakan adalah One Group Pre-Test Post-Test Design. Menurut Sarwono (2006 : 86), One Group Pre-Test Post-Test Design dilakukan dengan cara melakukan satu kali pengukuran awal pada satu kelompok objek yang diteliti (Pre-test) sebelum diberikan perlakuan (treatment), dan setelah itu dilakukan pengukuran lagi (Post-test). Desain eksperimennya adalah sebagai berikut. O 1 XO 2 Selain itu, penulis juga menggunakan wawancara sebagai instrumen penelitian. Wawancara dilakukan setelah tiga pertemuan eksperimen pengajaran selesai dilaksanakan. Wawancara ini dilakukan secara terstruktur (Structured Interview), dimana penulis telah menyiapkan daftar pertanyaan sebelum mengadakan wawancara. Metode penelitian yang digunakan penulis adalah Metode Campuran (Mixed Method). Menurut Creswell (2003 : 21), metode campuran memerlukan adanya proses pengumpulan, analisa, dan penggabungan data kuantitatif dan kualitatif. Data kuantitatif yang didapatkan penulis adalah nilai Pre-test dan Post-test dari responden. Sedangkan data kualitatif yang didapatkan penulis adalah hasil wawancara dengan responden kelas eksperimen. Wawancara terdiri dari pertanyaan yang bersifat open-ended, sehingga responden dapat mengutarakan tanggapannya dengan bebas dan tidak terbatas hanya pada pilihan jawaban seperti pada pertanyaan close-ended. Oleh karena itu, wawancara dilakukan dengan tujuan untuk mendapatkan data penunjang hasil Pre-test dan Post-test, serta mengetahui tanggapan responden secara lebih mendalam terhadap eksperimen pengajaran yang sudah diadakan. Creswell (2003 : 21) juga mengatakan bahwa tujuan penggunaan metode campuran adalah untuk mendapatkan pemahaman yang lebih mendalam terhadap permasalahan dalam penelitian dibandingkan penggunaan salah satu metode kuantitatif atau kualitatif saja. Selain itu, peneliti juga dapat melakukan penelitian dengan metode yang lebih leluasa. Hasil penelitian berupa nilai Pre-test dan Post-test, serta hasil wawancara dengan responden dari kelas 04PAN dikumpulkan, lalu dianalisis oleh penulis menggunakan Metode Deskriptif-Analisis. Dalam mengkaji hasil Pre-test dan Post-test, penulis menggunakan program IBM SPSS Statistics versi Kemudian penulis juga menggunakan uji peringkat bertanda Wilcoxon (Wilcoxon Signed Ranks Test) dengan tingkat signifikansi (p) sebesar 0,05. Uji peringkat bertanda Wilcoxon adalah salah satu jenis non-parametric test dalam SPSS.

4 Berdasarkan hasil penghitungan statistik tersebut, penulis akan membandingkan rata-rata nilai Pre-test dan Post-test dari seluruh sampel penelitian. Setelah membandingkan hasil Pre-test dan Post-test, maka penulis dapat menarik kesimpulan apakah metode dictogloss dapat meningkatkan kemampuan menyimak responden atau tidak. HASIL DAN BAHASAN Penulis melakukan penelitian terhadap 23 orang responden dalam satu kelas eksperimen dengan menguji coba metode Dictogloss pada kelas menyimak (Mata Kuliah Kaiwa to Choukai IV). Responden seluruhnya merupakan mahasiswa aktif semester empat Sastra Jepang Binus University. 23 orang responden tersebut terdiri dari 9 orang laki-laki dan 14 orang perempuan. Berikut adalah tabel hasil Pre-test dan Post-test kelas eksperimen yang telah diajarkan menggunakan metode Dictogloss. Tabel 1 Hasil Pre-test dan Post-test Kelas Eksperimen Responden Nilai Pre-test Nilai Post-test Responden Responden Responden Responden Responden Responden Responden Responden Responden Responden Responden Responden Responden Responden Responden Responden Responden Responden

5 Responden Responden Responden Responden Responden Keterangan warna: Bla : Responden yang mengalami kenaikan nilai terbesar Bla : Responden yang mengalami kenaikan nilai terkecil Bla : Responden yang mengalami penurunan nilai Tabel di atas menunjukkan perubahan nilai yang dicapai oleh responden sebelum dan sesudah diajarkan menyimak menggunakan metode Dictogloss. Berikut penulis tampilkan grafik dari tabel di atas agar terlihat jelas perkembangan dari masing-masing responden. Gambar 1 Hasil Pre-test dan Post-test Kelas Eksperimen Grafik di atas menunjukkan hasil Pre-test dan Post-test responden sebelum dan setelah diajarkan menyimak menggunakan metode Dictogloss. Dari grafik tersebut dapat dilihat bahwa peningkatan nilai terbesar terjadi pada Responden 15, yaitu terjadi peningkatan sebesar 34 poin, yakni dari nilai 40 menjadi 74. Sedangkan peningkatan terkecil, yaitu sebanyak 1 poin terjadi pada Responden 21 yang nilai Pre-testnya 59 dan saat Post-test menjadi 60. Hampir seluruh peserta kelas eksperimen mengalami kenaikan nilai antara hasil Pre-test dan Post-test, namun terdapat pula 1 orang responden yang mengalami penurunan nilai sebesar 3 poin, yaitu Responden 13. Selanjutnya penulis melakukan pengujian statistik deskriptif menggunakan program IBM SPSS Statistics versi Berikut ini merupakan hasil uji statistik deskriptif untuk mengetahui nilai ratarata Pre-test dan Post-test dari 23 responden tersebut.

6 Tabel 2 Statistik Deskripsi Responden Kelas Eksperimen dengan Metode Dictogloss N Mean Std. Minimum Maximum Deviation Pre-Test Post-Test Berdasarkan tabel statistik deskripsi tersebut, dapat dilihat bahwa nilai rata-rata (mean) Pre-test mereka sebesar dan nilai rata-rata Post-test mereka sebesar Berdasarkan perbandingan nilai rata-rata tersebut, dapat diketahui bahwa terjadi kenaikan nilai rata-rata sebesar poin. Untuk mendukung ketepatan dari hasil penelitian ini, penulis melakukan uji peringkat bertanda Wilcoxon (Wilcoxon Signed Ranks Test) dengan tingkat signifikansi (p) sebesar 0,05. Pada uji ini terdapat dua hipotesis, yaitu: 1. Hipotesis nol (H 0 ), tidak ada perbedaan antara hasil Pre-test dan Post-test responden setelah belajar menyimak menggunakan metode Dictogloss. 2. Hipotesis alternatif (H 1 ), ada perbedaan antara hasil Pre-test dan Post-test, bahwa hasil Posttest responden lebih besar daripada hasil Pre-test setelah belajar menyimak menggunakan metode Dictogloss. Uji ini menggunakan tingkat signifikansi (p) sebesar 0,05. H 0 akan diterima apabila p > 0,05. Sebaliknya, jika p 0,05 maka H 0 ditolak dan H 1 gagal ditolak atau dengan kata lain diterima. Penulis juga melakukan uji peringkat bertanda Wilcoxon yang menghasilkan tabel output sebagai berikut. Tabel 3 Ranking Responden Kelas Eksperimen dengan Metode Dictogloss N Mean Rank Sum of Ranks Negative Ranks 1 a Nilai Post-Test Nilai Pre-Test Positive Ranks 22 b Ties 0 c a. Nilai Post-Test < Nilai Pre-Test b. Nilai Post-Test > Nilai Pre-Test c. Nilai Post-Test = Nilai Pre-Test Total 23 Pada tabel di atas dapat dilihat bahwa Nilai Negatif (Negative Ranks), yaitu nilai Post-Test lebih kecil daripada Pre-Test terjadi hanya pada satu orang responden, yaitu responden nomor 13. Sedangkan untuk Nilai Positif (Positive Ranks), nilai Post-Test lebih besar daripada Pre-Test, terjadi pada 22 orang responden. Dan terakhir untuk nilai seri (Ties) karena Pre-Test dan Post-Test bernilai sama, tidak terjadi dalam penelitian ini. Tabel 4 Tingkat Signifikansi Responden Kelas Eksperimen dengan Metode Dictogloss Nilai Post-Test Nilai Pre-Test Z b Asymp. Sig. (2-tailed).000

7 Pada tabel uji peringkat bertanda Wilcoxon di atas, diperoleh tingkat signifikansi (p) sebesar 0,000. Karena 0,000 < 0,05, maka sesuai dengan aturan hipotesis yang telah ditetapkan, maka H 0 ditolak dan H 1 gagal ditolak atau diterima. Dari hasil uji ini diperoleh bahwa hasil Post-test responden kelas eksperimen lebih besar dibanding hasil Pre-test-nya. Hal ini membuktikan bahwa metode Dictogloss dapat meningkatkan hasil pembelajaran menyimak responden. SIMPULAN DAN SARAN Simpulan Setelah penulis melakukan analisis data berdasarkan hasil penelitian di kelas eksperimen menggunakan metode Dictogloss, dapat disimpulkan bahwa penggunaan metode Dictogloss dalam pembelajaran menyimak (choukai) dapat meningkatkan kemampuan menyimak responden. Oleh karena itu, metode Dictogloss dapat dijadikan salah satu alternatif metode pengajaran bahasa yang dapat dipraktekkan oleh pengajar lain. Berdasarkan hasil eksperimen pengajaran dengan metode Dictogloss, secara keseluruhan responden mengalami peningkatan nilai Pre-test dan Post-test yang cukup signifikan. Sebanyak 22 dari total 23 orang responden mengalami peningkatan nilai. Nilai rata-rata (mean) Pre-test yang didapatkan responden sebesar dan nilai rata-rata Post-test mereka adalah sebesar Berdasarkan perbandingan nilai rata-rata tersebut, dapat diketahui bahwa terjadi kenaikan nilai rata-rata sebesar poin. Selain menganalisis hasil Pre-test dan Post-test, penulis juga telah melakukan wawancara dengan responden kelas eksperimen. Melalui wawancara tersebut, didapatkan data bahwa metode Dictogloss membantu responden dalam memahami audio rekaman berbentuk wacana. Selain itu, responden juga mengatakan bahwa metode ini merupakan metode yang menarik, tidak membosankan, dan mereka merasa lebih terlibat aktif dalam kelas Choukai dengan metode Dictogloss, dibandingkan dengan kelas Choukai yang menggunakan metode konvensional. Keaktifan ini dirasakan dengan adanya interaksi sosial yang terjadi dalam masing-masing kelompok. Penjelasan kosa kata baru dan pertanyaan stimulus dalam Tahap Persiapan juga telah membantu pembelajar dalam memahami audio rekaman. Kemudian setelah melakukan Tahap Rekonstruksi, responden mengatakan bahwa mereka menjadi lebih paham dengan materi yang diberikan oleh penulis. Selain itu, dengan adanya Tahap Analisis dan Koreksi dalam metode Dictogloss, pembelajar juga dapat mengidentifikasi dan mengevaluasi kelebihan dan kekurangannya masing-masing dalam proses pembelajaran bahasa. Oleh karena itu, hal ini membuktikan bahwa metode Dictogloss merupakan metode yang efektif dalam meningkatkan kemampuan menyimak pembelajar. Melalui proses penelitian ini, dapat disimpulkan kelebihan dan kekurangan metode Dictogloss dalam pembelajaran menyimak bahasa Jepang. Berikut ini adalah kelebihan metode Dictogloss. 1. Penggunaan metode Dictogloss dapat membuat pembelajar terlibat lebih aktif dalam proses pembelajaran menyimak dibandingkan dengan metode konvensional. 2. Metode Dictogloss adalah metode yang menarik dan tidak membosankan, sehingga pembelajar dapat belajar dalam suasana yang rileks dan menyenangkan. 3. Pengaplikasian metode Dictogloss dapat meningkatkan kemampuan menyimak pembelajar, sekaligus mengevaluasi kemampuan menyimak pembelajar. Selain itu, pembelajar juga dapat mengaplikasikan kemampuan gramatikal dan perbendaharaan kata dalam proses pembelajaran menyimak. 4. Pembelajar dilatih untuk mengungkapkan kembali materi yang disimaknya dalam bentuk lisan (saat proses diskusi) dan tulisan (melalui karangan rekonstruksi). Metode Dictogloss tentu juga memiliki kekurangan, kekurangannya adalah sebagai berikut. 1. Dibutuhkan persiapan yang matang sebelum mengajar menggunakan metode Dictogloss, misalnya pengaturan waktu dan pemilihan materi audio rekaman.

8 2. Proses pembelajaran menyimak menggunakan metode Dictogloss membutuhkan waktu yang lebih lama dibandingkan metode biasa. Hal ini dikarenakan Tahap Rekonstruksi serta Tahap Analisis dan Koreksi membutuhkan waktu yang cukup lama. Dengan memperhatikan hal-hal positif dalam strategi pembelajaran ini, maka metode Dictogloss merupakan suatu metode pengajaran yang efektif, dan dapat dijadikan salah satu metode alternatif dalam pembelajaran menyimak bahasa Jepang (choukai). Saran Berdasarkan kendala yang dihadapi penulis dalam proses penelitian ini, berikut ini adalah saran bagi peneliti lain yang hendak melakukan penelitian yang serupa. 1. Merencanakan dan mempersiapkan proses pengajaran dengan lebih matang. Lakukan observasi pra-penelitian lebih awal sehingga lebih cepat menemukan permasalahan yang hendak diteliti. Selain itu, sebaiknya mulai melakukan eksperimen pengajaran lebih cepat dan dengan frekuensi pertemuan yang lebih banyak. Apabila eksperimen pengajaran diadakan dengan frekuensi yang lebih banyak, tentu efektivitas dari penerapan metode Dictogloss dapat lebih terasa. Materi pengajaran yang digunakan juga harus disesuaikan dengan tingkat kemampuan responden, agar proses pembelajaran dapat berjalan dengan efektif. 2. Menjalin hubungan yang baik dengan responden agar mereka bersedia untuk mengikuti kelas eksperimen pengajaran sampai akhir. Pada kelas 04 PAN yang dijadikan sampel dalam penelitian ini, sebenarnya terdapat 26 orang mahasiswa. Namun karena terdapat mahasiswa yang tidak hadir pada saat melakukan Pre-test dan Post-test, maka hanya 23 orang mahasiswa yang diteliti dalam skripsi ini. Selain itu, pengajar harus bisa membangun kedekatan dengan pembelajar, agar mereka mau terlibat aktif dalam proses pembelajaran. 3. Mengawasi jalannya proses pembelajaran, khususnya pada saat Tahap Dikte, agar mereka hanya menuliskan kata kunci dari audio rekaman saja, bukan langsung menyalin dari apa yang mereka dengar. Pada Tahap Rekonstruksi juga diperlukan adanya pengawasan dari pihak pengajar. Biasanya pembelajar yang lebih pintar akan mendominasi proses kerja kelompok, sehingga pembelajar yang lain kurang terlibat. Sebaiknya pengajar dapat membuat pembelajar tersebut lebih aktif dan dapat menggali kemampuannya masing-masing. 4. Untuk peneliti lain yang ingin meneliti tentang efektifitas metode Dictogloss, dapat mempertimbangkan untuk meneliti penggunaan metode ini dalam mata kuliah yang berbeda, misalnya Sakubun to Happyou. Karena terdapat pengaplikasian kemampuan tata bahasa dalam metode Dictogloss, maka metode ini dapat diterapkan pula dalam mata kuliah tersebut. REFERENSI Creswell, J. W. (2003). Research Design: Qualitative, Quantitative, and Mixed Methods Approaches. California: SAGE Publications. Japan Foundation. (2012). Survey Report on Japanese-Language Education Abroad Diakses dari Sarwono, J. (2006). Metode Penelitian Kuantitatif dan Kualitatif. Yogyakarta: Penerbit Graha Ilmu. Tarigan, H. G. (2008). Menyimak Sebagai Salah Satu Keterampilan Berbahasa. Bandung: Angkasa. Tim Penyusun Kamus Pusat Bahasa. (2002). Kamus Besar Bahasa Indonesia. (edisi ke-tiga, cetakan ke-dua). Jakarta: Balai Pustaka.

9 Vasiljevic, Z. (2010). Dictogloss as an Interactive Method of Teaching Listening Comprehension to L2 Learners. English Language Teaching (ELT). 3 (1): Diakses 3 April 2014 dari Wajnryb, R. (1990). Grammar Dictation. Oxford: Oxford University Press. RIWAYAT PENULIS Audrey Natasha Arifin lahir di Jakarta pada 26 Desember Penulis menamatkan pendidikan S1 di Universitas Bina Nusantara dalam bidang Sastra Jepang pada tahun Saat ini sedang bekerja sebagai Human Capital Analyst di PT Astra International, Tbk.

EFEKTIVITAS STRATEGI READING GUIDE DALAM PEMBELAJARAN MEMBACA BAHASA JEPANG (DOKKAI) Gabriella Kushendrati

EFEKTIVITAS STRATEGI READING GUIDE DALAM PEMBELAJARAN MEMBACA BAHASA JEPANG (DOKKAI) Gabriella Kushendrati EFEKTIVITAS STRATEGI READING GUIDE DALAM PEMBELAJARAN MEMBACA BAHASA JEPANG (DOKKAI) Gabriella Kushendrati Universitas Bina Nusantara, Jalan K.H. Syahdan No.9 Jakarta 11480, (021) 534-5830/ (021) 530-0244,

Lebih terperinci

Bab 3. Analisis Data. telah dilaksanakan pada bulan Mei-Juni Ada pun responden dari penelitian ini

Bab 3. Analisis Data. telah dilaksanakan pada bulan Mei-Juni Ada pun responden dari penelitian ini Bab 3 Analisis Data Pada bab 3 ini, penulis akan menganalisis data berdasarkan hasil penelitian yang telah dilaksanakan pada bulan Mei-Juni 2013. Ada pun responden dari penelitian ini merupakan mahasiswa-mahasiswa

Lebih terperinci

BAB 3. Metode Penelitian

BAB 3. Metode Penelitian BAB 3 Metode Penelitian 3.1 Memulai Penelitian Sesuai Metodologi Pada sub bab ini, penulis akan menjelaskan alur ketika memulai penelitian. Alur penelitian tersebut digambarkan pada bagan berikut. Gambar

Lebih terperinci

ANALISIS EFEKTIVITAS SHADOWING TERHADAP PEMBELAJARAN LISTENING MAHASISWA SASTRA JEPANG SEMESTER DUA UNIVERSITAS BINA NUSANTARA

ANALISIS EFEKTIVITAS SHADOWING TERHADAP PEMBELAJARAN LISTENING MAHASISWA SASTRA JEPANG SEMESTER DUA UNIVERSITAS BINA NUSANTARA ANALISIS EFEKTIVITAS SHADOWING TERHADAP PEMBELAJARAN LISTENING MAHASISWA SASTRA JEPANG SEMESTER DUA UNIVERSITAS BINA NUSANTARA Fransisco Universitas Bina Nusantara, Jalan Syahdan no 9 Jakarta 11480, 021-534-5830,

Lebih terperinci

BAB 5. Simpulan dan Saran

BAB 5. Simpulan dan Saran BAB 5 Simpulan dan Saran 5.1 Simpulan Strategi reading guide merupakan salah satu strategi belajar yang termasuk dalam metode active learning dalam rangka meningkatkan kemampuan pembaca dalam memahami

Lebih terperinci

EFEKTIFITAS METODE TEAM GAMES TOURNAMENT PADA MATA KULIAH SAKUBUN TO HAPPYOU II MAHASISWA SEMESTER ENAM UNIVERSITAS BINA NUSANTARA

EFEKTIFITAS METODE TEAM GAMES TOURNAMENT PADA MATA KULIAH SAKUBUN TO HAPPYOU II MAHASISWA SEMESTER ENAM UNIVERSITAS BINA NUSANTARA EFEKTIFITAS METODE TEAM GAMES TOURNAMENT PADA MATA KULIAH SAKUBUN TO HAPPYOU II MAHASISWA SEMESTER ENAM UNIVERSITAS BINA NUSANTARA Luh Ayu Reni Nova Dewita Jurusan Sastra Jepang Binus University, Jl. Kemanggisan

Lebih terperinci

Bab 1. Pendahuluan. dipelajari. Hal ini menyebabkan makin banyaknya minat pelajar tingkat mahasiswa

Bab 1. Pendahuluan. dipelajari. Hal ini menyebabkan makin banyaknya minat pelajar tingkat mahasiswa Bab 1 Pendahuluan 1.1 Latar Belakang Bahasa Jepang memiliki daya tarik yang besar bagi orang asing untuk dipelajari. Hal ini menyebabkan makin banyaknya minat pelajar tingkat mahasiswa yang mengambil jurusan

Lebih terperinci

KEEFEKTIFAN MODEL AIR (AUDITORY, INTELLECTUALLY, REPETITION) DALAM PEMBELAJARAN MENYIMAK BERITA SISWA KELAS VIII SMPN 1 MINGGIR ARTIKEL E-JOURNAL

KEEFEKTIFAN MODEL AIR (AUDITORY, INTELLECTUALLY, REPETITION) DALAM PEMBELAJARAN MENYIMAK BERITA SISWA KELAS VIII SMPN 1 MINGGIR ARTIKEL E-JOURNAL KEEFEKTIFAN MODEL AIR (AUDITORY, INTELLECTUALLY, REPETITION) DALAM PEMBELAJARAN MENYIMAK BERITA SISWA KELAS VIII SMPN 1 MINGGIR ARTIKEL E-JOURNAL oleh Kurniani Oktaviani NIM 12201241027 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN

Lebih terperinci

PENERAPAN PENGGUNAAN MEDIA ANIME TERHADAP PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS KALIMAT YANG MENGANDUNG KATA KERJA BAHASA JEPANG

PENERAPAN PENGGUNAAN MEDIA ANIME TERHADAP PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS KALIMAT YANG MENGANDUNG KATA KERJA BAHASA JEPANG PENERAPAN PENGGUNAAN MEDIA ANIME TERHADAP PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS KALIMAT YANG MENGANDUNG KATA KERJA BAHASA JEPANG (Studi kasus pada Mahasiswa Tingkat II Departemen Pendidikan Bahasa Jepang Universitas

Lebih terperinci

PENINGKATAN KEMAMPUAN LISTENING COMPREHENSION MELALUI STRATEGI TOP-DOWN DAN BOTTOM-UP

PENINGKATAN KEMAMPUAN LISTENING COMPREHENSION MELALUI STRATEGI TOP-DOWN DAN BOTTOM-UP JURNAL PEDAGOGIA ISSN 2089-3833 Volume. 5, No. 2, Agustus 2016 PENINGKATAN KEMAMPUAN LISTENING COMPREHENSION MELALUI STRATEGI TOP-DOWN DAN BOTTOM-UP PENDAHULUAN Di Indonesia mata pelajaran Bahasa Inggris

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Raysha Amanda, 2014

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Raysha Amanda, 2014 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Dalam mempelajari suatu bahasa ada empat keterampilan berbahasa yang terdiri atas keterampilan menyimak, berbicara, membaca dan menulis. Setiap keterampilan

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Berdasarkan hasil penelitian maka dapat diambil kesimpulan sebagai

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Berdasarkan hasil penelitian maka dapat diambil kesimpulan sebagai 112 BAB V KESIMPULAN DAN SARAN V.1 Kesimpulan berikut : Berdasarkan hasil penelitian maka dapat diambil kesimpulan sebagai V.1.1 Efektivitas 1. Hasil analisis data tes, yaitu pretest dan posttest diketahui

Lebih terperinci

Bab 3. Analisis Data. 3.1 Analisis Nilai Pre Test dan Post Test Kelas Eksperimen

Bab 3. Analisis Data. 3.1 Analisis Nilai Pre Test dan Post Test Kelas Eksperimen Bab 3 Analisis Data 3.1 Analisis Nilai Pre Test dan Post Test Kelas Eksperimen Pada subbab ini, penulis akan menganalisis data-data yang telah diperoleh dari hasil penelitian kelas yang telah dilaksanakan

Lebih terperinci

PENGARUH METODE EKSPOSITORI PADA PEMBELAJARAN MATEMATIKA DASAR MAHASISWA MANAJEMEN PENDIDIKAN ISLAM

PENGARUH METODE EKSPOSITORI PADA PEMBELAJARAN MATEMATIKA DASAR MAHASISWA MANAJEMEN PENDIDIKAN ISLAM JPE (Jurnal Pendidikan Edutama) Vol. 5 No. 1 Januari 2018 P-ISSN : 2339-2258 (Print) E-ISSN: 2548-821X (Online) http://ejurnal.ikippgribojonegoro.ac.id/index.php/jpe PENGARUH METODE EKSPOSITORI PADA PEMBELAJARAN

Lebih terperinci

PENGARUH TEKNIK SQ3R TERHADAP KEMAMPUAN MEMBACA PEMAHAMAN SISWA

PENGARUH TEKNIK SQ3R TERHADAP KEMAMPUAN MEMBACA PEMAHAMAN SISWA PENGARUH TEKNIK SQ3R TERHADAP KEMAMPUAN MEMBACA PEMAHAMAN SISWA Elah Nurlaelah Sari, Reni Bakhraeni, Ade Rokhayati Program S-1 PGSD Universitas Pendidikan Indonesia Kampus Tasikmalaya 2014 Abstrak Penelitian

Lebih terperinci

THE EFFECTIVENESS OF SECRET MESSAGE GAME METHOD IN WRITING SKILLS FOR SAKUBUN II

THE EFFECTIVENESS OF SECRET MESSAGE GAME METHOD IN WRITING SKILLS FOR SAKUBUN II 1 THE EFFECTIVENESS OF SECRET MESSAGE GAME METHOD IN WRITING SKILLS FOR SAKUBUN II (An Experimental Research on The Second-Level Students of Japanese Education Department Faculty of Teacher s Training

Lebih terperinci

K FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA

K FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA EFEKTIVITAS METODE PICTURE EXCHANGE COMMUNICATION SYSTEM (PECS) TERHADAP PENINGKATAN KEMAMPUAN MENYUSUN KALIMAT BERBASIS EJAAN YANG DISEMPURNAKAN (EYD) PADA ANAK TUNARUNGU KELAS VIb SLB-B YRTRW SURAKARTA

Lebih terperinci

JURNAL EFEKTIFITAS PENDIDIKAN SEKSUAL UNTUK MENINGKATKAN PENGETAHUAN PERILAKU SEKSUAL SEHAT SISWA KELAS VIII SMPN 2 PONGGOK TAHUN AJARAN 2016/2017

JURNAL EFEKTIFITAS PENDIDIKAN SEKSUAL UNTUK MENINGKATKAN PENGETAHUAN PERILAKU SEKSUAL SEHAT SISWA KELAS VIII SMPN 2 PONGGOK TAHUN AJARAN 2016/2017 JURNAL EFEKTIFITAS PENDIDIKAN SEKSUAL UNTUK MENINGKATKAN PENGETAHUAN PERILAKU SEKSUAL SEHAT SISWA KELAS VIII SMPN 2 PONGGOK TAHUN AJARAN 2016/2017 Oleh: OKTAFIA EKAWATI 12.1.01.01.0286 Dibimbing oleh :

Lebih terperinci

KEEFEKTIFAN PEMBELAJARAN KOOPERATIF COLOR CODED CO-OP CARDS TERHADAP PEMBELAJARAN KANJI

KEEFEKTIFAN PEMBELAJARAN KOOPERATIF COLOR CODED CO-OP CARDS TERHADAP PEMBELAJARAN KANJI KEEFEKTIFAN PEMBELAJARAN KOOPERATIF COLOR CODED CO-OP CARDS TERHADAP PEMBELAJARAN KANJI Timothy, Rosita Ningrum Jalan kemanggisan utama raya nomor 11A, 08888775338, timolonium2@yahoo.co.id ABSTRAK Dalam

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Bahasa digunakan sebagai alat untuk menyampaikan sesuatu ide, pikiran,

BAB I PENDAHULUAN. Bahasa digunakan sebagai alat untuk menyampaikan sesuatu ide, pikiran, BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Bahasa digunakan sebagai alat untuk menyampaikan sesuatu ide, pikiran, hasrat, dan keinginan kepada orang lain. Memang terkadang kita menggunakan bahasa bukan untuk

Lebih terperinci

KEEFEKTIFAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TALKING STICK

KEEFEKTIFAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TALKING STICK KEEFEKTIFAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TALKING STICK TERHADAP PENINGKATAN KEMAMPUAN MATEMATIKA BANGUN DATAR PADA ANAK TUNAGRAHITA RINGAN KELAS C.D3 DI SLB NEGERI TEMANGGUNG ARTIKEL E-JOURNAL Diajukan

Lebih terperinci

Bab 4. Kesimpulan dan Saran. Setelah melakukan analisis pada kelas eksperimen dengan materi sakubun yang

Bab 4. Kesimpulan dan Saran. Setelah melakukan analisis pada kelas eksperimen dengan materi sakubun yang Bab 4 Kesimpulan dan Saran 4.1 Kesimpulan Setelah melakukan analisis pada kelas eksperimen dengan materi sakubun yang menggunakan metode Team Games Tournament, dapat penulis simpulkan bahwa penggunaan

Lebih terperinci

ARTIKEL JURNAL. Oleh Anisa Agustina NIM

ARTIKEL JURNAL. Oleh Anisa Agustina NIM EFEKTIVITAS METODE SQ3R (SURVEY, QUESTION, READ, RECITE, REVIEW) TERHADAP KEMAMPUAN READING COMPREHENSION WACANA BAHASA INGGRIS SISWA KELAS X SEMESTER GENAP SMA NEGERI 6 YOGYAKARTA ARTIKEL JURNAL Oleh

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Hasil Penelitian 4.1.1. Gambaran Subyek Penelitian Penelitian adalah jenis penelitian quasi eksperimen atau eksperimen semu dimana ada dua kelompok yang dijadikan

Lebih terperinci

PENINGKATAN PEMAHAMAN FIGURATIVE LANGUAGE DALAM MATA KULIAH SPEAKING MELALUI TEKNIK DRAMA

PENINGKATAN PEMAHAMAN FIGURATIVE LANGUAGE DALAM MATA KULIAH SPEAKING MELALUI TEKNIK DRAMA PENINGKATAN PEMAHAMAN FIGURATIVE LANGUAGE DALAM MATA KULIAH SPEAKING MELALUI TEKNIK DRAMA Salwa, Ayu Liskinasih Universitas Kanjuruhan Malang, Kota Malang, Jawa Timur Email: salwa@unikama.ac.id ABSTRACT:

Lebih terperinci

Bab 3. Analisis Data. Pada bab tiga ini, penulis akan menganalisis data berdasarkan hasil

Bab 3. Analisis Data. Pada bab tiga ini, penulis akan menganalisis data berdasarkan hasil Bab 3 Analisis Data Pada bab tiga ini, penulis akan menganalisis data berdasarkan hasil penelitian yang telah dilaksanakan pada bulan Mei dan Juni tahun 2013. Responden dalam penelitian ini merupakan mahasiswa

Lebih terperinci

Kurnia Martikasari Program Studi Pendidikan Ekonomi, Jurusan PIPS, Fakultas KIP, Universitas Sanata Dharma

Kurnia Martikasari Program Studi Pendidikan Ekonomi, Jurusan PIPS, Fakultas KIP, Universitas Sanata Dharma Kurnia Martikasari (2014) Judul: Implementasi Jigsaw II untuk Meningkatkan Participation Skill, Sharing Skill, dan Prestasi Belajar Mahasiswa Matakuliah Statistika Pada Program Studi Pendidikan Ekonomi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Manusia sebagai makhluk sosial tidak terlepas dari bahasa dalam kehidupan sehari-harinya karena bahasa merupakan alat yang digunakan manusia untuk berkomunikasi, mengungkapkan

Lebih terperinci

SIXMA NASTA PITOYO K

SIXMA NASTA PITOYO K EFEKTIVITAS PENGGUNAAN METODE DIKTE BERBASIS PENDEKATAN KOMUNIKASI TOTAL UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENYIMAK ANAK TUNARUNGU KELAS I SDLB B YRTRW SURAKARTA TAHUN AJARAN 2015/2016 SKRIPSI Oleh : SIXMA

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN Dalam bab ini menjelaskan tentang latar belakang permasalahan mengenai adanya kesulitan pembelajaran dokkai dan interaksi sesama pembelajar selama pembelajaran, dan disebutkan pula hasil

Lebih terperinci

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN DISCOVERY LEARNING

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN DISCOVERY LEARNING PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN DISCOVERY LEARNING TERHADAP KETERAMPILAN MENULIS TEKS LAPORAN HASIL OBSERVASI SISWA KELAS X SMA NEGERI 1 ENAM LINGKUNG KABUPATEN PADANG PARIAMAN Lara Susilawati 1, Upit Yulianti²,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Ghyna Amanda Putri, 2013

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Ghyna Amanda Putri, 2013 1 BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Dalam pengajaran bahasa, aspek keterampilan berbahasa adalah salah satu hal yang diperlukan. Berdasarkan jenisnya, aspek keterampilan berbahasa dibagi menjadi 4 yaitu:

Lebih terperinci

MENGAJAR BERBICARA MENGGUNAKAN METODE WAWANCARA TIGA LANGKAH DI SEMESTER TIGA PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BAHASA INGGRIS

MENGAJAR BERBICARA MENGGUNAKAN METODE WAWANCARA TIGA LANGKAH DI SEMESTER TIGA PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BAHASA INGGRIS MENGAJAR BERBICARA MENGGUNAKAN METODE WAWANCARA TIGA LANGKAH DI SEMESTER TIGA PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BAHASA INGGRIS Oleh: Herlina (Dosen Universitas PGRI Palembang) Email : santosoherlinaa@gmail.com

Lebih terperinci

By SRI SISWANTI NIM

By SRI SISWANTI NIM READING COMPREHENSION IN NARRATIVE TEXT OF THE TENTH GRADE STUDENTS OF MA NAHDLATUL MUSLIMIN UNDAAN KUDUS TAUGHT BY USING IMAGINATIVE READING MATERIALS IN THE ACADEMIC YEAR 2015/2016 By SRI SISWANTI NIM.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Afrilia Rahmani R, 2014

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Afrilia Rahmani R, 2014 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pembelajar bahasa Jepang di Indonesia menunjukkan peningkatan pada tahun 2012 terutama jumlah pelajar di tingkat sekolah menengah. Menurut survey yang dilakukan Japan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. orang dan urutan kedua adalah China dengan jumlah pembelajar Bagi

BAB I PENDAHULUAN. orang dan urutan kedua adalah China dengan jumlah pembelajar Bagi 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Dalam kehidupan bermasyarakat tidak terlepas dari bahasa, baik secara lisan maupun tulisan. Demikian pula halnya dengan kegiatan pendidikan yang meliputi

Lebih terperinci

PEDADIDAKTIKA: JURNAL ILMIAH PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR

PEDADIDAKTIKA: JURNAL ILMIAH PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR Vol. 5, No. 1 (2018) 184-192 PEDADIDAKTIKA: JURNAL ILMIAH PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR Efektivitas Penggunaan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Team Accelerated Instruction Universitas Pendidikan Indonesia

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN PENELITIAN. FKIP UKSW angkatan 2013 yang hasi pre-testnya menunjukkan kesadaran

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN PENELITIAN. FKIP UKSW angkatan 2013 yang hasi pre-testnya menunjukkan kesadaran BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN PENELITIAN 4.1 Deskripsi Subjek Penelitian Subjek penelitian ini adalah 18 Mahasiswa Bimbingan dan Konseling FKIP UKSW angkatan 2013 yang hasi pre-testnya menunjukkan kesadaran

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Proses pemerolehan bahasa dialami manusia sejak lahir. Seorang bayi

BAB I PENDAHULUAN. Proses pemerolehan bahasa dialami manusia sejak lahir. Seorang bayi BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Proses pemerolehan bahasa dialami manusia sejak lahir. Seorang bayi mempelajari bahasa pertamanya dari ibunya atau lingkungan keluarganya, kemudian dari lingkungan

Lebih terperinci

TINGKAT PENGUASAAN KOMPETENSI PEDAGOGIK GURU SD DI

TINGKAT PENGUASAAN KOMPETENSI PEDAGOGIK GURU SD DI TINGKAT PENGUASAAN KOMPETENSI PEDAGOGIK GURU SD DI PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH TERHADAP HASIL BELAJAR IPA SISWA KELAS V SDK REGINA PACIS TAHUN 2012/2013 Putu Agus Wawan Kurniawan Dimas

Lebih terperinci

BAB IV PEMBAHASAN DAN HASIL PENELITIAN. dari hasil penelitian yang telah dilakukan dalam pembelajaran sakubun dengan

BAB IV PEMBAHASAN DAN HASIL PENELITIAN. dari hasil penelitian yang telah dilakukan dalam pembelajaran sakubun dengan BAB IV PEMBAHASAN DAN HASIL PENELITIAN Pada bab ini, penulis akan menguraikan data-data yang diperoleh dari hasil penelitian yang telah dilakukan dalam pembelajaran sakubun dengan menggunakan metode Paired

Lebih terperinci

Penerapan Media Pembelajaran Authoring Tool untuk Meningkatkan Hasil Belajar

Penerapan Media Pembelajaran Authoring Tool untuk Meningkatkan Hasil Belajar Penerapan Media Pembelajaran Authoring Tool untuk Meningkatkan Hasil Belajar PENERAPAN MEDIA PEMBELAJARAN AUTHORING TOOL PADA MATA PELAJARAN PEMROGRAMAN WEB UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. siswa memperoleh keahlian praktis untuk berkomunikasi, yakni membaca, menulis,

BAB 1 PENDAHULUAN. siswa memperoleh keahlian praktis untuk berkomunikasi, yakni membaca, menulis, BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Kurikulum mengamanatkan agar pembelajaran Bahasa Indonesia di sekolah diselenggarakan secara lebih bermakna. Melalui pembelajaran Bahasa Indonesia, siswa memperoleh

Lebih terperinci

JBKR ISSN : /VOLUME: 2/ Nomor 1

JBKR ISSN : /VOLUME: 2/ Nomor 1 MANAJEMEN IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS TUGAS (TASK BASED LANGUAGE TEACHING) UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN BERBICARA MAHASISWA Ike Anita Jurusan Pendidikan Guru Sekolah Dasar FKIP Universitas

Lebih terperinci

PENGARUH LATIHAN BOX SKIP TERHADAP POWER OTOT TUNGKAI SISWA PESERTA EKSTRAKURIKULER KARATE DI SMP N 1 KALASAN, SLEMAN

PENGARUH LATIHAN BOX SKIP TERHADAP POWER OTOT TUNGKAI SISWA PESERTA EKSTRAKURIKULER KARATE DI SMP N 1 KALASAN, SLEMAN Latihan Box Skip...(Rosalita Annaningdyas) 1 PENGARUH LATIHAN BOX SKIP TERHADAP POWER OTOT TUNGKAI SISWA PESERTA EKSTRAKURIKULER KARATE DI SMP N 1 KALASAN, SLEMAN EFFECT OF BOX SKIP TRAINING ON THE LEG

Lebih terperinci

PERSEPSI MAHASISWA TENTANG METODE PENGAJARAN DOSEN DENGAN PRESTASI BELAJAR MAHASISWA KEPERAWATAN STIKES AISYIYAH SURAKARTA

PERSEPSI MAHASISWA TENTANG METODE PENGAJARAN DOSEN DENGAN PRESTASI BELAJAR MAHASISWA KEPERAWATAN STIKES AISYIYAH SURAKARTA PERSEPSI MAHASISWA TENTANG METODE PENGAJARAN DOSEN DENGAN PRESTASI BELAJAR MAHASISWA KEPERAWATAN STIKES AISYIYAH SURAKARTA Sri Hartutik, Irma Mustikasari STIKES Aisyiyah Surakarta Ners_Tutty@yahoo.com

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. sebagai makhluk sosial selalu membutuhkan bahasa sebagai salah satu alat

BAB I PENDAHULUAN. sebagai makhluk sosial selalu membutuhkan bahasa sebagai salah satu alat BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Bahasa tidak dapat dipisahkan dari kehidupan sehari-hari. Manusia sebagai makhluk sosial selalu membutuhkan bahasa sebagai salah satu alat penting dalam pembentukan

Lebih terperinci

Wistyan Okky Saputra dan Dr. Mukhamad Murdiono, M. Pd. Program Studi Pendidikan Kewarganegaraan, Fakultas Ilmu Sosial, Universitas Negeri Yogyakarta

Wistyan Okky Saputra dan Dr. Mukhamad Murdiono, M. Pd. Program Studi Pendidikan Kewarganegaraan, Fakultas Ilmu Sosial, Universitas Negeri Yogyakarta 1 EFEKTIVITAS COOPERATIVE LEARNING TIPE TEAM GAMES TOURNAMENT (TGT) DENGAN MEDIA PERMAINAN MONOPOLI DALAM UPAYA PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR PPKn DI SMA N 2 WONOSARI Wistyan Okky Saputra dan Dr. Mukhamad

Lebih terperinci

ABSTRAK. Kata kunci : Kemampuan dalam pengambilan keputusan karir, Pelatihan perencanaan karir pendekatan trait-factor. Universitas Kristen Maranatha

ABSTRAK. Kata kunci : Kemampuan dalam pengambilan keputusan karir, Pelatihan perencanaan karir pendekatan trait-factor. Universitas Kristen Maranatha ABSTRAK Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui sejauhmana efektivitas pelatihan perencanaan karir pendekatan trait-factor dalam meningkatkan kemampuan pengambilan keputusan dalam memilih jurusan Perguruan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Dalam pembelajaran bahasa asing seperti bahasa Jepang, kita mengenal

BAB I PENDAHULUAN. Dalam pembelajaran bahasa asing seperti bahasa Jepang, kita mengenal BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG MASALAH Dalam pembelajaran bahasa asing seperti bahasa Jepang, kita mengenal empat keterampilan berbahasa yaitu menyimak, berbicara, membaca, dan menulis. Dari keempat

Lebih terperinci

Gambar 3.1 : Desain penelitian oleh Newman dalam Endang mulyatiningsih (2011:89) Keterangan: R = Random Assigment X 1

Gambar 3.1 : Desain penelitian oleh Newman dalam Endang mulyatiningsih (2011:89) Keterangan: R = Random Assigment X 1 3.1 Jenis Dan Desain Penelitian 3.1.1 Jenis Penelitian BAB III METODE PENELITIAN Penelitian ini menggunakan penelitian eksperimen dengan bentuk quasi experimental design. Jenis desain eksperimen ini merupakan

Lebih terperinci

PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN TALKING STICK UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN ISI BACAAN

PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN TALKING STICK UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN ISI BACAAN PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN TALKING STICK UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN ISI BACAAN Sutikno Apriyadi 1), Samidi 2), M Ismail Sriyanto 3) PGSD FKIP Universitas Sebelas Maret, Jalan Slamet Riyadi 449 Surakarta

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. maupun tulisan. Menurut Haviland (dalam Fahrin, 2012), bahasa adalah suatu

BAB I PENDAHULUAN. maupun tulisan. Menurut Haviland (dalam Fahrin, 2012), bahasa adalah suatu 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Bahasa merupakan salah satu hal yang memegang peranan penting di dalam kehidupan manusia. Dengan bahasa manusia berkomunikasi, menyampaikan informasi berupa ide,

Lebih terperinci

DANANG ASMORO NIM K

DANANG ASMORO NIM K EFEKTIFITAS METODE STRUKTURAL ANALITIK SINTETIK (SAS) UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN MEMBACA PERMULAAN ANAK TUNALARAS KELAS II SD DI SLB E BHINA PUTERA SURAKARTA TAHUN AJARAN 2015/2016. SKRIPSI Oleh : DANANG

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Bahasa merupakan hal yang sangat penting dalam kehidupan manusia. Dengan bahasa, manusia dapat mengungkapkan, menanggapi, serta mengeluarkan isi pikirannya.

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 39 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umun Subjek Penelitian Penelitian diadakan di SDN Gedangan 02 yang terletak di pesisiran Kota Salatiga, tepatnya di Desa Gedangan Jl.Raya Muncul-Salatiga

Lebih terperinci

Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Complex Instruction Terhadap Hasil Belajar IPS

Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Complex Instruction Terhadap Hasil Belajar IPS Yulita Dewi Purmintasari, Ayu Lestari Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Complex Instruction Terhadap Hasil Belajar IPS YULITA DEWI PURMINTASARI, AYU LESTARI

Lebih terperinci

PENINGKATAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA MELALUI PEMBELAJARAN KOOPERATIF GROUP INVESTIGATION PADA SISWA KELAS VII SMP NEGERI 15 BULUKUMBA

PENINGKATAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA MELALUI PEMBELAJARAN KOOPERATIF GROUP INVESTIGATION PADA SISWA KELAS VII SMP NEGERI 15 BULUKUMBA PENINGKATAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA MELALUI PEMBELAJARAN KOOPERATIF GROUP INVESTIGATION PADA SISWA KELAS VII SMP NEGERI 15 BULUKUMBA Hari Aningrawati Bahri* ABSTRACT This research is Classroom Action

Lebih terperinci

EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE MAKE A MATCH TERHADAP HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS VII SMP NEGERI 7 SALATIGA JURNAL

EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE MAKE A MATCH TERHADAP HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS VII SMP NEGERI 7 SALATIGA JURNAL EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE MAKE A MATCH TERHADAP HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS VII SMP NEGERI 7 SALATIGA JURNAL Disusun Oleh SIDROTUL KHASANAH 202009117 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN

Lebih terperinci

BAB 4 ANALISIS HASIL. Responden pada penelitian ini adalah mahasiswa jurusan Psikologi Binus

BAB 4 ANALISIS HASIL. Responden pada penelitian ini adalah mahasiswa jurusan Psikologi Binus BAB 4 ANALISIS HASIL 4.1 Profil Subjek Penelitian Responden pada penelitian ini adalah mahasiswa jurusan Psikologi Binus University angkatan 2011 dan angkatan 2012 dengan hasil yang mengisi 124 orang.

Lebih terperinci

Arinil Haq, Purwati Kuswarini, Ai Sri Kosnayani ABSTRACT

Arinil Haq, Purwati Kuswarini, Ai Sri Kosnayani ABSTRACT PERBEDAAN HASIL BELAJAR SISWA YANG PROSES PEMBELAJARANNYA MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE COOPERATIVE SCRIPT DENGAN TIPE PAIR CHECKS (Studi Eksperimen pada Konsep Pencernaan Makanan pada

Lebih terperinci

GERAM (Gerakan Aktif Menulis) P-ISSN Volume 5, Nomor 1, Juni 2017 E-ISSN X

GERAM (Gerakan Aktif Menulis) P-ISSN Volume 5, Nomor 1, Juni 2017 E-ISSN X PENGARUH MODEL KOOPERATIF TIPE TWO STAY TWO STRAY TERHADAP KETERAMPILAN MENULIS KARANGAN EKSPOSISI SISWA SMP Raisya Andhira Sekolah Pascasarjana Universitas Pendidikan Indonesia raisyaandhira@student.upi.edu

Lebih terperinci

EFEKTIVITAS PENGGUNAAN MEDIA WORD WALL UNTUK MENINGKATKAN KOSAKATA BERBASIS PELAJARAN IPA PADA SISWA TUNARUNGU KELAS III SDLB SLB B YRTRW

EFEKTIVITAS PENGGUNAAN MEDIA WORD WALL UNTUK MENINGKATKAN KOSAKATA BERBASIS PELAJARAN IPA PADA SISWA TUNARUNGU KELAS III SDLB SLB B YRTRW EFEKTIVITAS PENGGUNAAN MEDIA WORD WALL UNTUK MENINGKATKAN KOSAKATA BERBASIS PELAJARAN IPA PADA SISWA TUNARUNGU KELAS III SDLB SLB B YRTRW SURAKARTA TAHUN AJARAN 2015/2016 SKRIPSI Oleh: YASI RAHAJENG ANINDYAJATI

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 32 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum Subjek Penelitian Penelitian dilakukan di SDN Randuacir 01 dan 02 tepatnya di Jalan Argosari dan Pertapaan Gedono, Kecamatan Argomulyo, Kota

Lebih terperinci

KEEFEKTIFAN MODEL PIKIR-CAKAP-TULIS DALAM PEMBELAJARAN MENULIS CERPEN PADA SISWA KELAS X SMA N 3 BOYOLALI JAWA TENGAH ARTIKEL E-JOURNAL

KEEFEKTIFAN MODEL PIKIR-CAKAP-TULIS DALAM PEMBELAJARAN MENULIS CERPEN PADA SISWA KELAS X SMA N 3 BOYOLALI JAWA TENGAH ARTIKEL E-JOURNAL KEEFEKTIFAN MODEL PIKIR-CAKAP-TULIS DALAM PEMBELAJARAN MENULIS CERPEN PADA SISWA KELAS X SMA N 3 BOYOLALI JAWA TENGAH ARTIKEL E-JOURNAL Diajukan kepada Fakultas Bahasa dan Seni Universitas Negeri Yogyakarta

Lebih terperinci

Yudi Budianti* Dwi Kustianingsih* ABSTRAK

Yudi Budianti* Dwi Kustianingsih* ABSTRAK PENGARUH METODE PEMBELAJARAN COOPERATIVE SCRIPT TERHADAP KEMAMPUAN MENYIMAK PADA MATA PELAJARAN BAHASA INDONESIA KELAS III SDN SETIADARMA 01 KECAMATAN TAMBUN SELATAN KABUPATEN BEKASI Yudi Budianti* Dwi

Lebih terperinci

Pengaruh Penerapan Strategi Directed Reading Thinking Activity (DRTA) Terhadap Kemampuan Membaca Pemahaman Cerita Anak Siswa Kelas IV

Pengaruh Penerapan Strategi Directed Reading Thinking Activity (DRTA) Terhadap Kemampuan Membaca Pemahaman Cerita Anak Siswa Kelas IV 1 Pengaruh Penerapan Strategi Directed Reading Thinking Activity (DRTA) Terhadap Kemampuan Membaca Pemahaman Cerita Anak Siswa Kelas IV SDN Brayublandong Mojokerto (The Effect Of Implementation Strategy

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Lokasi penelitian bertempat di TK Al-Hidayah yang beralamatkan di Jln

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Lokasi penelitian bertempat di TK Al-Hidayah yang beralamatkan di Jln BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Lokasi Penelitian Lokasi penelitian bertempat di TK Al-Hidayah yang beralamatkan di Jln Jend. S. Parman Waru Sidoarjo. Penelitian dilakukan di ruang

Lebih terperinci

1. Jurnal Pendidikan Kewarganegaraan dan Hukum 2016

1. Jurnal Pendidikan Kewarganegaraan dan Hukum 2016 1. Jurnal Pendidikan Kewarganegaraan dan Hukum 2016 EFEKTIVITAS MODEL COOPERATIVE LEARNING TIPE TEAM ASSISTED INDIVIDUALIZATION (TAI) DALAM UPAYA PENINGKATKAN KERJASAMA DAN HASIL BELAJAR PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Deskripsi Hasil Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe TAI (Team Assisted Individualization) Deskripsi dari pelaksanaan pembelajaran menggunakan model

Lebih terperinci

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAM QUIZ PADA KONSEP SISTEM EKSKRESI PADA MANUSIA DI KELAS XI IPA SMA NEGERI 8 KOTA TASIKMALAYA JURNAL

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAM QUIZ PADA KONSEP SISTEM EKSKRESI PADA MANUSIA DI KELAS XI IPA SMA NEGERI 8 KOTA TASIKMALAYA JURNAL PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAM QUIZ PADA KONSEP SISTEM EKSKRESI PADA MANUSIA DI KELAS XI IPA SMA NEGERI 8 KOTA TASIKMALAYA JURNAL Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat dalam Memperoleh

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN & PEMBAHASAN. Subjek penelitian berjumlah 32 siswa, memilliki kriteria inklusi, yaitu

BAB IV HASIL PENELITIAN & PEMBAHASAN. Subjek penelitian berjumlah 32 siswa, memilliki kriteria inklusi, yaitu A. Deskripsi Subjek BAB IV HASIL PENELITIAN & PEMBAHASAN Subjek penelitian berjumlah 32 siswa, memilliki kriteria inklusi, yaitu siswa yang menduduki kelas IV SDN Kebalandono Babat Lamongan, siswa yang

Lebih terperinci

1. Jurnal Pendidikan Kewarganegaraan dan Hukum 2016

1. Jurnal Pendidikan Kewarganegaraan dan Hukum 2016 1. Jurnal Pendidikan Kewarganegaraan dan Hukum 2016 EFEKTIVITAS PENGGUNAAN METODE NUMBERED HEADS TOGETHER (NHT) TERHADAP MINAT BELAJAR SISWA DALAM PEMBELAJARAN PKn DI SMK KESEHATAN CITRA SEMESTA INDONESIA

Lebih terperinci

Oleh: Maharani Tri Ayu Ratnasari dan M. Nur Rokhman, M.Pd Universitas Negeri Yogyakarta ABSTRAK

Oleh: Maharani Tri Ayu Ratnasari dan M. Nur Rokhman, M.Pd Universitas Negeri Yogyakarta ABSTRAK EFEKTIVITAS PENGGUNAAN METODE PEMBELAJARAN THINK PAIR SHARE (TPS) TERHADAP PRESTASI BELAJAR SEJARAH SISWA KELAS XI IPS SMA MUHAMMADIYAH 1 MUNTILAN KABUPATEN MAGELANG TAHUN AJARAN 2015/2016 Oleh: Maharani

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 27 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Subjek Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di SMP Kristen 2 Salatiga yang berlokasi di Jendral Sudirman 111B Salatiga Kecamatan Tingkir Kota

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. No Rombel Jumlah siswa Persentase 1 Kelas IVa 33 50% 2 Kelas IVb 33 50% Jumlah %

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. No Rombel Jumlah siswa Persentase 1 Kelas IVa 33 50% 2 Kelas IVb 33 50% Jumlah % 46 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum Subyek Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di SD Negeri Todanan 01 Blora yang menjadi subjek penelitian ini adalah 1 SD paralel. Terdapat

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Hasil Penelitian 4.1.1. Gambaran Subyek Penelitian Penelitian ini adalah penelitian jenis pre eksperimental, dimana subyek penelitiannya hanya satu subyek penelitian.

Lebih terperinci

PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA PEMBELAJARAN DADU AKSARA JAWA TERHADAP KETERAMPILAN MENULIS AKSARA JAWA KELAS IV

PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA PEMBELAJARAN DADU AKSARA JAWA TERHADAP KETERAMPILAN MENULIS AKSARA JAWA KELAS IV 3.342 Jurnal Pendidikan Guru Sekolah Dasar Edisi 35 Tahun ke-5 2016 PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA PEMBELAJARAN DADU AKSARA JAWA TERHADAP KETERAMPILAN MENULIS AKSARA JAWA KELAS IV ALPHABET DICE S EFFECT TOWARDS

Lebih terperinci

Comparison of the effectiveness of CIRC and TTW methods to abilities in narrating interview text Indonesian subjects in grade 7 SMP 2 Banguntapan

Comparison of the effectiveness of CIRC and TTW methods to abilities in narrating interview text Indonesian subjects in grade 7 SMP 2 Banguntapan Komparasi Efektivitas Metode... (Isti Fa iyah) 155 KOMPARASI EFEKTIVITAS METODE CIRC DAN TTW TERHADAP KETERAMPILAN MENULIS TEKS WAWANCARA MENJADI NARASI PADA MATA PELAJARAN BAHASA INDONESIA DI KELAS VII

Lebih terperinci

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THINK PAIR SHARE (TPS) DENGAN MEDIA VIDEO UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN MENYIMAK CERITA

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THINK PAIR SHARE (TPS) DENGAN MEDIA VIDEO UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN MENYIMAK CERITA PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THINK PAIR SHARE (TPS) DENGAN MEDIA VIDEO UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN MENYIMAK CERITA Retno Muji Lestari 1), Amir 2), Hadiyah 3) PGSD FKIP Universitas Sebelas

Lebih terperinci

PENGARUH MODEL TIME TOKEN DENGAN MEDIA VISUAL TERHADAP KEMAMPUAN MENDESKRIPSIKAN MASA PEMERINTAHAN RAJA-RAJA

PENGARUH MODEL TIME TOKEN DENGAN MEDIA VISUAL TERHADAP KEMAMPUAN MENDESKRIPSIKAN MASA PEMERINTAHAN RAJA-RAJA PENGARUH MODEL TIME TOKEN DENGAN MEDIA VISUAL TERHADAP KEMAMPUAN MENDESKRIPSIKAN MASA PEMERINTAHAN RAJA-RAJA DALAM SUB TEMA PERJUANGAN PARA PAHLAWAN KELAS IV SDN I KARANGTURI TAHUN AJARAN 2014/2015 ARTIKEL

Lebih terperinci

EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN THINK-TALK-WRITE DALAM MENINGKATKAN KOMUNIKASI MATEMATIS MAHASISWA PENDIDIKAN MATEMATIKA

EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN THINK-TALK-WRITE DALAM MENINGKATKAN KOMUNIKASI MATEMATIS MAHASISWA PENDIDIKAN MATEMATIKA EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN THINK-TALK-WRITE DALAM MENINGKATKAN KOMUNIKASI MATEMATIS MAHASISWA PENDIDIKAN MATEMATIKA Siska Candra Ningsih FKIP Universitas PGRI Yogyakarta E-mail : siskazamri@gmail.com

Lebih terperinci

SKRIPSI. Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan( S.Pd ) Pada Progam Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar

SKRIPSI. Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan( S.Pd ) Pada Progam Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar PENGARUH METODE PEMBELAJARAN TEAM ASSISTEND INDIVIDUALIZATION TERHADAP KEMAMPUAN MENJELASKAN PESAWAT SEDERHANA SISWA KELAS 5 SDN PELAS KABUPATEN KEDIRI TAHUN 2015/2016 SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Salah

Lebih terperinci

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF GROUP INVESTIGATION

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF GROUP INVESTIGATION PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF GROUP INVESTIGATION (GI) TERHADAP KETERAMPILAN PROSES SAINS DAN HASIL BELAJAR BIOLOGI SISWA KELAS X SMA NEGERI 4 SURAKARTA TAHUN PELAJARAN 2011/2012 SKRIPSI Oleh

Lebih terperinci

Journal of Arabic Learning and Teaching

Journal of Arabic Learning and Teaching LISANUL ARAB 4 (8) (0) Journal of Arabic Learning and Teaching http://journal.unnes.ac.id/sju/index.php/laa EFEKTIVITAS MEDIA KARTU GAMBAR REKA CERITA BAGI PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS BAHASA ARAB

Lebih terperinci

LAMPIRAN. Pengukuran Tekanan Darah Lansia Pada Pelatihan Senam Lansia Menurunkan Tekanan Darah Lansia Di Banjar Tuka Dalung

LAMPIRAN. Pengukuran Tekanan Darah Lansia Pada Pelatihan Senam Lansia Menurunkan Tekanan Darah Lansia Di Banjar Tuka Dalung LAMPIRAN Pengukuran Darah Lansia Pada Pelatihan Senam Lansia Menurunkan Darah Lansia Di Banjar Tuka Dalung LAMPIRAN Peserta Senam Lansia Di Banjar Tuka Desa Dalung MASTER TABEL Darah Lansia Di Banjar Tuka

Lebih terperinci

Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Snowball Throwing disertai diskusi dalam Pembelajaran Fisika Kelas VII di SMP

Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Snowball Throwing disertai diskusi dalam Pembelajaran Fisika Kelas VII di SMP Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Snowball Throwing disertai diskusi dalam Pembelajaran Fisika Kelas VII di SMP Ida Purwati, Sri Astutik, Nuriman Program Studi Pendidikan Fisika jurusan Pendidikan

Lebih terperinci

MEDIA KARTU MUATAN TERHADAP KEMAMPUAN OPERASI BILANGAN BULAT

MEDIA KARTU MUATAN TERHADAP KEMAMPUAN OPERASI BILANGAN BULAT MEDIA KARTU MUATAN TERHADAP KEMAMPUAN OPERASI BILANGAN BULAT Deni Yuswati, Lilis Madyawati, Ela Minchah Fakultas Keguruan Dan Ilmu Pendidikan, Universitas Muhammadiyah Magelang Email: yuswatid@yahoo.com

Lebih terperinci

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA Januari 2015

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA Januari 2015 PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA PEMBELAJARAN DIGITAL TALKING BOOK TERHADAP PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR BAHASA INGGRIS SISWA TUNANETRA DI SLB-A YAAT KLATEN TAHUN AJARAN 2014/ 2015 SKRIPSI Oleh : AYU DEWI CAHYANI

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Fadhillatunisa Salsabilla, 2013

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Fadhillatunisa Salsabilla, 2013 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Bahasa Jepang kini merupakan salah satu bahasa asing yang banyak di pelajari di Indonesia. Namun pada kenyataan di lapangan, pembelajaran bahasa Jepang tersebut

Lebih terperinci

PENGARUH PENGGUNAAN TEKNIK OBJEK LANGSUNG TERHADAP KETERAMPILAN MENULIS TEKS HASIL OBSERVASI SISWA KELAS VII MTsN 1 LUBUK BASUNG

PENGARUH PENGGUNAAN TEKNIK OBJEK LANGSUNG TERHADAP KETERAMPILAN MENULIS TEKS HASIL OBSERVASI SISWA KELAS VII MTsN 1 LUBUK BASUNG PENGARUH PENGGUNAAN TEKNIK OBJEK LANGSUNG TERHADAP KETERAMPILAN MENULIS TEKS HASIL OBSERVASI SISWA KELAS VII MTsN 1 LUBUK BASUNG,, 1 Mahasiswa Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia STKIP

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum Subjek Penelitian Penelitian dilakukan pada siswa kelas IV SDN Gendongan 02 yang berjumlah 37 siswa yang menjadi kelas eksperimen. Jumlah siswa

Lebih terperinci

JURNAL. Oleh: NAMA : FRIGE ARDINATA EKA PUTRA SISWANTO NPM :

JURNAL. Oleh: NAMA : FRIGE ARDINATA EKA PUTRA SISWANTO NPM : JURNAL UPAYA MENINGKATKAN PERCAYA DIRI SISWA MELALUI BIMBINGAN KELOMPOK METODE PSIKODRAMA KELAS VII-E DI SMP PAWYATAN DAHA 1 KEDIRI TAHUN PELAJARAN 2015/2016 EFFORTS TO IMPROVE THE CONFIDENCE DISWA THROUGHT

Lebih terperinci

KEEFEKTIFAN TEKNIK BRAINSTORMING DALAM KETERAMPILAN MENULIS KARANGAN BAHASA JERMAN SISWA KELAS XI IPA SMA NEGERI 1 SUNGGUMINASA

KEEFEKTIFAN TEKNIK BRAINSTORMING DALAM KETERAMPILAN MENULIS KARANGAN BAHASA JERMAN SISWA KELAS XI IPA SMA NEGERI 1 SUNGGUMINASA KEEFEKTIFAN TEKNIK BRAINSTORMING DALAM KETERAMPILAN MENULIS KARANGAN BAHASA JERMAN SISWA KELAS XI IPA SMA NEGERI 1 SUNGGUMINASA Arlian Fachrul Syaputra 1 dan Mantasiah 2 Fakultas Bahasa dan Sastra, Universitas

Lebih terperinci

BAB l PENDAHULUAN. Dalam mempelajari bahasa ada 4 kemampuan yang harus dikuasai yaitu

BAB l PENDAHULUAN. Dalam mempelajari bahasa ada 4 kemampuan yang harus dikuasai yaitu BAB l PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Dalam mempelajari bahasa ada 4 kemampuan yang harus dikuasai yaitu mendengar, membaca, berbicara dan menulis. Banyak pembelajar bahasa yang mengatakan bahwa

Lebih terperinci

EFEKTIVITAS PENGGUNAAN KARTU IDENTITAS BAHASA JEPANG TERHADAP PENGUASAAN PERCAKAPAN SEDERHANA PADA SISWA SMA

EFEKTIVITAS PENGGUNAAN KARTU IDENTITAS BAHASA JEPANG TERHADAP PENGUASAAN PERCAKAPAN SEDERHANA PADA SISWA SMA JAPANEDU, Vol. 1, No. 3, December 16, pp. 8-13 EFEKTIVITAS PENGGUNAAN KARTU IDENTITAS BAHASA JEPANG TERHADAP PENGUASAAN PERCAKAPAN SEDERHANA PADA SISWA SMA Robby Putra Prakoso, Neneng Sutjiati, Ahmad Dahidi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. kemampuan belajar siswa. Oleh karena itu, jalannya proses pembelajaran

BAB I PENDAHULUAN. kemampuan belajar siswa. Oleh karena itu, jalannya proses pembelajaran 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Masalah yang muncul dalam proses pembelajaran sangat bergantung pada kemampuan seorang guru dalam meningkatkan kemampuan belajar siswa. Oleh karena itu, jalannya

Lebih terperinci

MODEL QUANTUM TEACHING DISERTAI METODE EKSPERIMEN DAN DISKUSI DALAM PEMBELAJARAN FISIKA DI SMP. Winda Ayu Wijayanti, Indrawati, Trapsilo Prihandono

MODEL QUANTUM TEACHING DISERTAI METODE EKSPERIMEN DAN DISKUSI DALAM PEMBELAJARAN FISIKA DI SMP. Winda Ayu Wijayanti, Indrawati, Trapsilo Prihandono MODEL QUANTUM TEACHING DISERTAI METODE EKSPERIMEN DAN DISKUSI DALAM PEMBELAJARAN FISIKA DI SMP Winda Ayu Wijayanti, Indrawati, Trapsilo Prihandono Program Studi Pendidikan Fisika FKIP Universitas Jember

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3. Jenis dan Lokasi Penelitian 3.. Jenis Penelitian Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian eksperimen. Sugiyono (00:07) mengemukakan bahwa penelitian

Lebih terperinci

PENINGKATAN KETERAMPILAN BERBICARA MELALUI MODEL KOOPERATIF TIPE COOPERATIVE SCRIPT PADA SISWA KELAS V SD N KARANGMOJO BANTUL

PENINGKATAN KETERAMPILAN BERBICARA MELALUI MODEL KOOPERATIF TIPE COOPERATIVE SCRIPT PADA SISWA KELAS V SD N KARANGMOJO BANTUL 112 Jurnal Pendidikan Guru Sekolah Dasar Edisi 2 Tahun ke-6 2017 PENINGKATAN KETERAMPILAN BERBICARA MELALUI MODEL KOOPERATIF TIPE COOPERATIVE SCRIPT PADA SISWA KELAS V SD N KARANGMOJO BANTUL IMPROVING

Lebih terperinci