MODIFIKASI STRUKTUR DAN PREDIKSI AKTIVITAS ANTIKANKER SENYAWA BARU TURUNAN ALILTIOUREA SECARA IN SILICO
|
|
- Sonny Sutedja
- 6 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 35 MODIFIKASI STRUKTUR DAN PREDIKSI AKTIVITAS ANTIKANKER SENYAWA BARU TURUNAN ALILTIOUREA SECARA IN SILICO *TRI WIDIANDANI, SISWANDONO Departemen Kimia Farmasi, Fakultas Farmasi Universitas Airlangga Jl. Dharmawangsa Dalam, Surabaya Indonesia * triwidiandani@yahoo.com ABSTRACT Modification of the structure in order to enhance the cytotoxic activity, carried out by the addition of benzoyl group at aliltiourea. In this study, two new compounds are made by reacting allylthiourea with benzoyl chloride and 4-cholorobenzoyl chloride which will form the compound N-(allylcarbamothioyl)benzamide and N- (allylcarbamothioyl)-4-chlolorobenzamide. To predict in silico anticancer activity of the compound to be synthesized performed docking using MVD v 5.5. The receptor is obtained from the PDB. From the results obtained docking scores rerank value of compound modified (BATU: and 4-Cl-BATU: ) is smaller than rerank score of hydroxyurea (HU: ) and allylthiourea (ATU: ). Thus it can be predicted modified compound has a higher biological activity in silico. The next stage is synthesized a new compound N-(allylcarbamothioyl)benzamide and N-(allylcarbamothioyl)-4-chlorobenzamide from nucleophilic substitution mechanism Schotten Baumann method using triethylamine base. Retrieved white crystalline solid and odorless with a presentation of the results for compound 1 by 45% and compound 2 by 47%. Tested the purity of the compounds synthesized by determining the melting range and thin layer chromatography (TLC). Confirmation of the structure of compounds made with the modified IR spectrophotometry and 1 H-NMR and 13 C- NMR spectroscopy. Keywords: allylthiourea, in silico, synthesis, N-(allylcarbamothioyl)benzamide and N-(allylcarbamothioyl)-4- chlorobenzamide PENDAHULUAN Kanker merupakan salah satu penyebab utama kematian di negara berkembang. Di Indonesia, kanker menjadi penyumbang kematian kelima terbesar setelah penyakit jantung, stroke, saluran pernafasan dan diare. Data dari Kementerian Kesehatan (Kemenkes) tahun 2012 menyebutkan, prevalensi kanker mencapai 4,3 banding orang. Bahkan Badan Kesehatan Dunia (WHO) dan Serikat Pengendalian Kanker Internasional (UICC) memprediksi, akan terjadi peningkatan lonjakan penderita kanker sebesar 300 persen di seluruh dunia pada tahun 2030 dan 70 persen dari jumlah tersebut terjadi di negara berkembang seperti Indonesia. Kenaikan prevalensi kanker di Indonesia menjadi masalah dalam pengobatan. Dalam bidang kesehatan dikenal beberapa cara pengobatan kanker yaitu: (1) operasi, (2) foto radiasi, (3) imunoterapi dan (4) kemoterapi (Rang, 2011). Beberapa penelitian telah dilakukan untuk pengembangan obat kanker baru. Pengembangan obat baru pada awalnya bersifat coba-coba (trial and error), sehingga memerlukan biaya yang besar. Dalam perkembangannya untuk mengurangi resiko tersebut, dilakukan suatu rancangan obat (Siswandono dan Soekardjo, 1998). Dalam upaya pengembangan obat antikanker khususnya untuk mendapatkan aktivitas yang lebih baik, maka dilakukan modifiksi struktur pada obat kanker yang masih digunakan, mempunyai struktur sederhana dan secara kimia memungkinkan untuk dimodifikasi. Beberapa penelitian telah dilakukan oleh Soekardjo (1989), Siswandono (1999) dan Hardjono (2002) dan Widiandani (2013) yaitu memodifikasi struktur kimia pada senyawa: (1), benzoilurea, (2) N-benzoilsefaleksin dan (3) o- (benzoil)parasetamol. Ketiga senyawa yang dimodifikasi mempunyai gugus amin primer (- NH 2 ). Dengan mengacu pada ketiga penelitian di atas, untuk memodifikasi struktur obat antikanker, perlu dicari obat antikanker yang masih digunakan, strukturnya sederhana, dan mempunyai gugus amin primer (-NH 2 ). Turunan urea merupakan obat antikanker yang memenuhi kriteria tersebut. Dalam upaya meningkatkan aktivitas sitotoksik pada penelitian ini dilakukan penambahan gugus benzoil klorida dan 4-kloro benzoil klorida pada
2 36 aliltiourea yang akan menyebabkan sifat lipofilik, elektronik serta steriknya meningkat, sehingga diharapkan aktivitas juga meningkat. Untuk memprediksi aktivitas senyawa yang akan disintesis, dilakukan uji in silico antara aliltiourea dan turunannya dengan 2EUD sebagai gambaran enzim ribonukleotida reduktase, serta dibandingkan dengan hidroksiurea. Makin kecil harga energi ikatan menunjukkan bahwa ikatan yang dihasilkan semakin stabil, sehingga diharapkan aktivitasnya juga semakin besar. Penambahan gugus benzoil dan 4-kloro benzoil akan menyebabkan sifat lipofilik, elektronik serta steriknya meningkat, sehingga diharapkan aktivitras sitotoksiknya juga meningkat. Pada penelitian ini disintesis senyawa turunan aliltiourea dengan metode Schotten-Baumann. Substitusi benzoil klorida terhadap gugus amin akan menghasilkan senyawa baru dengan melepaskan asam klorida. Asam klorida yang dilepaskan akan ditangkap oleh basa trietilamin atau basa organik piridin (Clayden, 2012). Selanjutnya dilakukan uji kemurnian, identifikasi dan konfirmasi struktur senyawa turunan dengan spektrofotometer UV-Vis, spektrofotometer IR dan spektroskopi H 1 -NMR. METODE PENELITIAN Alat Penelitian Satu set peralatan sintesis; Mel Temp Electrothermal; Spektrofotometer Ultra Violet; Spektrometer Fourier Transform Inframerah (FT- IR); Spektrometer Resonansi Magnit Inti (RMI) Bahan Penelitian Aliltiourea p.s.; benzoil klorida p.s; 4 klorobenzoil klorida p.s; Tetrahidrofuran p.a; Etil asetat p.a.; Metanol p.a.; Etanol p.a; Aseton p.a.; Kloroform p.a. Rancangan Penelitian Penelitian yang dilakukan merupakan penelitian eksperimental terhadap senyawa turunan, yang terdiri dari: 1). uji in silico, 2) sintesis. Metode In Silico 1. Preparasi Reseptor diunduh reseptor ribonukleotida reduktase dengan kode 2EUD dari Protein Data Bank 2. Preparasi ligand uji Dibuat struktur 2-dimensi (2-D) 3-dan dimensi (3- D) aliltiourea dan senyawa turunan dengan menggunakan program ChemBioOffice Ultra 11.0 dan diminimalkan energinya dengan MMF94 3. Docking dan analisis asam amino: 1. Diunduh reseptor yang mengandung ligand standarnya yaitu : 2EUD 2. Dideteksi tempat obat terikat pada reseptor (cavities). 3. Diletakkan struktur 3-D senyawa aliltiourea dan dua senyawa turunan ke dalam cavities yang terpilih. 4. Dilakukan docking senyawa terhadap reseptor 2EUD. Ditentukan parameter: MolDock Score, Rerank Score, HBond dan nilai RMSD. 5. Dilihat keadaan lingkungan senyawa turunan yaitu gambaran hidrofobik, elektronik dan ikatan H senyawa dan reseptor. 4. Prosedur sintesis Pada labu alas bulat 200 ml, 0,02 mol aliltiourea dicampur dengan 40 ml tetrahidrofuran dan 4 ml trietilamin. Ditambahkan larutan turunan benzoil klorida 0,01 mol dalam 20 ml tetrahidrofuran, sedikit-sedikit sambil diaduk. Campuran diaduk pada suhu kamar selama 1 jam. Campuran direfluks di atas penangas air selama 4 jam sambil diaduk secara mekanis. Kemudian tetrahidrofuran diuapkan pada rotavapor. Hasil reaksi kemudian ditambah larutan natrium bikarbonat jenuh sambil diaduk sehingga tidak keluar buih lagi. Hasil disaring dengan corong Buchner, dicuci dengan 50 ml air 2 kali. Rekristalisasi dilakukan dengan perbandingan etanol-air. Residu dipindahkan ke gelas beker yang diletakkan di atas pemanas, suhu diatur 70º 80ºC, sambil ditambahkan etanol sedikit demi sedikit sampai tepat larut. Larutan disaring dalam keadaan panas, filtrat dibiarkan dalam suhu kamar sampai dingin dan dibiarkan semalam. Kristal yang terbentuk disaring dengan corong Buchner. Kristal yang terbentuk dipindahkan ke gelas petri, yang sudah diketahui beratnya, dikeringkan dalam oven pada suhu tetap 50ºC, kemudian ditimbang untuk mengetahui beratnya.
3 37 HASIL DAN PEMBAHASAN Uji In Silico Hasil pembuatan struktur senyawa 2-Dimensi dan 3-Dimensi dengan menggunakan program ChemBioDraw Ultra 11.0 dan ChemBio3D Ultra 11.0 ditunjukkan pada gambar di bawah Berikut gambar ikatan hidrogen yang terlibat pada proses interaksi senyawa aliltiourea dan kedua senyawa turunannya dengan reseptor ribonukleotida reduktase. A Gambar 2. Tidak terbentuk Ikatan Hidrogen pada proses interaksi aliltiourea dengan reseptor 2EUD B C Gambar 1. Struktur 3D senyawa aliltiourea (ATU), N-(alilkarbamotioil)benzamida (BATU) dan N- (alilkarbamotioil)-4-klorobenzamida (4-Cl-BATU) yang telah diminimalkan energinya dengan MMF94 Gambar 3. Ikatan Hidrogen pada proses interaksi senyawa N-(alilkarbamotioil)benamida dengan reseptor 2EUD Hasil Doking Hasil doking dari hidroksiurea dan senyawa yang akan dimodifikasi dapat dilihat pada tabel 1 berikut: Tabel 1. Hasil Perolehan Doking Kode Senyawa Rerank Score HU ATU BATU Cl-BATU Dari hasil doking diperoleh nilai rerank score dari senyawa hasil modifikasi (BATU: dan 4-Cl-BATU: ) adalah lebih kecil dibanding rerank score hidroksiurea (HU: ) dan aliltiourea (ATU: ). Hal ini menunjukkan bahwa senyawa hasil modifikasi memiliki energi ikatan yang lebih kecil sehingga ikatan yang terjadi lebih stabil. Dengan demikian dapat diperkirakan senyawa hasil modifikasi memiliki aktivitas biologis yang lebih besar secara uji in silico. Gambar 4 Ikatan Hidrogen pada proses interaksi senyawa N-(alilkarbamotioil)-4- klorobenzamida dengan reseptor 2EUD Senyawa Hasil Sintesis Senyawa hasil sintesis yang dihasilkan melalui reaksi asilasi antara senyawa awal aliltiourea dengan pereaksi turunan benzoil klorida sebagai berikut: Sintesis senyawa aliltiourea dengan benzoil klorida didapatkan senyawa N-(alilkarbamotioil)benzamida (senyawa 1)
4 38 Sintesis senyawa aliltiourea dengan 4-klorobenzoil kalorida didapatkan senyawa N-(alilkarbamotioil)-4- klorobenzamida (Senyawa 2) Tabel 2. Berat senyawa hasil sintesis Senyawa Berat hasil sintesis Berat teoritis % Hasil Sintesis Senyawa g 5.5 g 45 Senyawa g 6.4 g 47 Uji Kemurnian Senyawa Hasil Sintesis Senyawa Hasil Sintesis Senyawa hasil sintesis diuji kemurnian yang dapat dilihat pada Tabel 3. dinyatakan bahwa senyawa hasil sintesis adalah murni secara KLT Penentuan Jarak Lebur Pada uji kemurnian dengan penentuan jarak lebur digunakan alat Fisher-John melting point apparatus dengan tiga kali replikasi. Hasil yang diperoleh dapat dilihat pada tabel 4 sebagai berikut: Tabel 4. Penentuan jarak lebur Tabel 3 Tabel uji kemurnian KLT Senyawa Jarak Noda Rf (cm) ATU BATU Cl-BATU Fase diam = Silika gel 60 GF254 Penampak noda = Lampu UV 254 nm Pelarut = Aseton Uji kemurnian senyawa hasil sintesis secara KLT dilakukan dengan menggunakan fase diam kieselgel 60F 254 dan penampak noda UV 254 nm. Digunakan fase gerak heksan : aseton berdasarkan hasil optimasi: = 3 : 2. Dari eluen tersebut, dihitung nilai Rf noda aliltiourea dan senyawa hasil modifikasi dengan jarak tempuh eluen 4.0 cm. Berdasarkan Tabel 3, senyawa hasil sintesis memiliki nilai Rf yang lebih besar dibanding aliltiourea. Hal ini menunjukkan bahwa senyawa hasil sintesis memiliki lipofilitas yang lebih besar dibanding aliltiourea. Perbedaan nilai Rf tersebut juga menunjukkan bahwa senyawa hasil sintesis berbeda dengan aliltiourea. Sehingga dapat Hasil di atas menunjukkan bahwa jarak lebur yang dari kedua senyawa hasil modifikasi memiliki jarak lebur yang pendek (<2 0 C,) yang menandakan bahwa kedua senyawa telah murni secara penentuan jarak lebur (Pavia, 2009). Konfirmasi Struktur Senyawa Hasil Sintesis Konfirmasi struktur senyawa hasil sintesis dilakukan dengan spektrofotometer IR dan spektrometer 1 H-NMR dan 13 C-NMR.
5 39 Hasil Uji IR Dari hasil konfirmasi struktur secara spektrofotometri inframerah di atas menunjukkan adanya perubahan struktur pada senyawa hasil sintesis yaitu ditandai dengan munculnya bilangan gelombang 1670 cm -1 pada modifikasi 1 dan 1666 cm -1 pada modifikasi 2. Hal tersebut menunjukkan terdapatnya gugus C=O karbonil pada senyawa hasil modifikasi yang tidak dimiliki oleh senyawa awal. Selain itu pada spektra kedua senyawa hasil modifikasi ditandai pula dengan hilangnya gugus R-NH 2 amin primer milik senyawa awal aliltiourea Hasil Uji 1 H-NMR Dari hasil konfirmasi struktur diketahui senyawa modifikasi 1 memiliki 12 atom H dan senyawa modifikasi 2 memiliki 11 atom H. Hal ini jelas membedakan dari senyawa awal yaitu aliltiourea yang hanya memiliki 8 atom H. Sehingga senyawa hasil sintesis bukan merupakan senyawa awal ailtiourea. Dari spektrum kedua senyawa hasil sintesis terdapat pergeseran diantara ppm, yang menunjukkan adanya cincin benzena, pada senyawa modifikasi 1 pada pergeseran tersebut memiliki intensitas relatif 5 yang menunjukkan hanya ada satu atom C yang tidak memiliki atom H atau berikatan dengan gugus lain. Sedangkan pada senyawa modifikasi 2 terdapat intensitas relatif 4 (double doublet) yang menunjukkan ada 2 atom C yang tidak berikatan dengan atom H atau berikatan denga gugus lain yaitu pada posisi para Hasil Uji 13 C-NMR Dari hasil konfirmasi struktur 13 C-NMR diketahui senyawa modifikasi 1 memiliki 11 atom C dengan 9 macam tipe dan senyawa modifikasi 2 memiliki 10 atom C dengan 8 macam tipe. Hal ini jelas membedakan dari senyawa awal yaitu aliltiourea yang hanya memiliki 4 atom C. Sehingga senyawa hasil sintesis bukan merupakan senyawa awal ailtiourea. Dari spektrum kedua senyawa hasil sintesis terdapat pergeseran diantara ppm yang menunjukkan adanya dugaan atom C dari cincin benzena. Dengan demikian, berdasarkan hasil konfirmasi struktur dengan spektro inframarah, spektroskopi 1 H-NMR dan 13 C-NMR dapat disimpulkan bahwa senyawa modifikasi 1 adalah N- (alilkarbamotioil)benzamida dan senyawa hasil modifikasi 2 adalah N-(alilkarbamotioil)-4- klorobenzamida. KESIMPULAN Pada penelitian ini kesimpulan yang dapat dilaporkan adalah: 1. Secara in silico senyawa baru N- (alilkarbamotioil)benzamida dan N- (alilkarbamotioil)-4-klorobenzamida memikili aktivitas yang lebih besar dibanding hidroksiurea. 2. Dapat disintesis senyawa baru N- (alilkarbamotioil)benzamida dan N- (alilkarbamotioil)-4-klorobenzamida melalui reaksi asilasi dengan metode Schoten Baumann. DAFTAR PUSTAKA Andre S.K., Adrianan C.G., Plinio C.C., Patricia D.L., Marcelo O.B., Lusania M., Greggi A., Rommel R.B., 2004, Genetics and Molecular Biology, Vol 27, no 1, Sau Paulo Cambridgesoft, 2008, CamBioDraw Ultra 11 for Tutorial, All Right Reserved. Clayden, Greeves, Warren & Wothers, 2012, Organic Chemistry, 2 nd ed., Oxford University Press, New York. pp: CLCbio, 2012, Molegro Virtual Docker User Manual, MVD for Windows, Linux, and Mac OS X, Molegro A CLC bio company. Hardjono, S., 2002, Sintesis Senyawa Baru Turunan Benzoil-N-Sefaleksin untuk Meningkatkan Aktivitas Antibakteri Terhadap Pseudomopnas Aeruginosa, Laporan Penelitian RUT VIII, Kementerian Ristek RI, LIPI Manjula S.N., Noolvi N.M., Parihar K.V., Reddy S.A.M., Ramani V., 2009, Synthesis and antitumor activity of optically active thiourea and their 2- aminobenzothiazole derivatives: a novel class of anticancer agents., European Journal of Medicinal Chemistry (2009) Volume: 44, Issue: 7: Pavia D. L., Lampman, G. M., Kriz., G. S., Vyvyan, J. R., Introduction to Spectroscopy, fourth edition, Brooks/Cole Cengagar Learning, Belmont, USA, pp:70-71; 125; 178 Rang H. P., Dale M. M., & Ritter J. M., 2011, Pharmocology. 7th edition. Churchill Livingstone, USA, pp:
6 40 Siswandono, 1999, Modifikasi Struktur dan Hubungan Struktur Aktivitas Senyawasenyawa Baru Turunan Benzoilurea, Desertasi Universitas Airlangga, Surabaya. Siswandono dan Soekardjo B., 1998, Prinsipprinsip Rancangan Obat, Airlangga University Press. pp: World Health Organization, Cancer. Diakses dari pada 13 Nopember 2014 pukul WIB
MODIFIKASI STRUKTUR SENYAWA BARU TURUNAN
41 DOCKING DAN PARASETAMOL MODIFIKASI STRUKTUR SENYAWA BARU TURUNAN 1 TRI WIDIANDANI*, 1 SISWANDONO, 1 SUKO HARDJONO, 1 ROBBY SONDAKH, 2 ISTIFADA, 2 RISMA ZAHRA 1 Departemen Kimia Farmasi, Fakultas Farmasi
Lebih terperinciMOLECULAR DOCKING, SINTESIS dan UJI AKTIVITAS SITOTOKSIK SENYAWA 1-BENZOIL-1,3-DIMETILUREA
MOLECULAR DOCKING, SINTESIS dan UJI AKTIVITAS SITOTOKSIK SENYAWA 1-BENZOIL-1,3-DIMETILUREA Dian Agung Pangaribowo Fakultas Farmasi Universitas Jember Jl. Kalimantan I/2 Kampus Tegalboto Jember 68121 agung.pangaribowo@gmail.com
Lebih terperinciSifat lipofilik mempengaruhi kemampuan senyawa tersebut menembus membran sel dan fase farmakodinamik obat, sifat elektronik mempengaruhi proses
BAB 1 PEDAULUA Epilepsi adalah penyakit kambuhan kronis, yang ditandai dengan datangnya serangan yang disebabkan oleh naiknya rangsangan pada neuron pusat, sehingga menyebabkan turunnya nilai ambang rangsang
Lebih terperincitelah teruji berefek pada sistem saraf pusat juga. Selain efek tersebut, senyawa benzoiltiourea juga mempunyai aktivitas biologis lainnya seperti
BAB 1 PEDAHULUA Sesuai perkembangan ilmu pengetahuan kimia organik saat ini banyak senyawa senyawa obat yang diproduksi melalui jalur sintesis dan dapat digunakan dalam berbagai penyakit, salah satunya
Lebih terperinciBAB 3 METODE PENELITIAN
BAB 3 METODE PENELITIAN 3.1 Alat-alat 1. Alat Destilasi 2. Batang Pengaduk 3. Beaker Glass Pyrex 4. Botol Vial 5. Chamber 6. Corong Kaca 7. Corong Pisah 500 ml Pyrex 8. Ekstraktor 5000 ml Schoot/ Duran
Lebih terperincikamar, dan didapat persentase hasil sebesar 52,2%. Metode pemanasan bisa dilakukan dengan metode konvensional, yaitu cara refluks dan metode
BAB 1 PEDAULUA Pengembangan suatu senyawa aktif dapat dilakukan dengan memodifikasi struktur suatu senyawa aktif atau memodifikasi senyawa induk dengan dasar pemilihan gugus atau substituen secara rasional.
Lebih terperinciBAB III. eksperimental komputasi. Penelitian ini dilakukan dalam beberapa tahapan yang
BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Desain Penelitian Dalam melakukan penelitian ini, peneliti menggunakan penelitian yang termasuk gabungan dari penelitian jenis eksperimental laboratorik dan eksperimental
Lebih terperinciPENELITIAN KERJASAMA ANTAR PERGURUAN TINGGI (PEKERTI)
Kode/Bidang Ilmu : 404/Kesehatan ABSTRAK DAN SUMMARY PENELITIAN KERJASAMA ANTAR PERGURUAN TINGGI (PEKERTI) SINTESIS, DOCKING, UJI AKTIVITAS ANALGETIK- ANTIINFLAMASI DAN UJI HAMBATAN EKSPRESI COX-2 SEL
Lebih terperinci4008 Sintesis 2-dimetilaminometil-sikloheksanon hidroklorida
4008 Sintesis 2-dimetilaminometil-sikloheksanon hidroklorida + + H 2 N(CH 3 H H EtH, H NH(CH 3 C 6 H 10 CH 2 C 2 H 8 N C 9 H 18 N (98.2) (30.0) (81.6) (191.7) Klasifikasi Tipe reaksi dan penggolongan bahan
Lebih terperinciSINTESIS DAN ANALISIS SPEKTRUM SENYAWA 3-BENZOIL-1-FENILTIOUREA SERTA UJI INTERAKSINYA PADA RESEPTOR KANKER
SINTESIS DAN ANALISIS SPEKTRUM SENYAWA 3-BENZOIL-1-FENILTIOUREA SERTA UJI INTERAKSINYA PADA RESEPTOR KANKER Ruswanto, Susanti, Richa M. Program Studi Farmasi STIKes Bakti Tunas Husada, Tasikmalaya Email
Lebih terperinciMOLECULAR DOCKING, SINTESIS DAN UJI AKTIVITAS SITOTOKSIK SENYAWA 1-(3-KLOROBENZOIL)-1,3-DIMETILUREA
MOLECULAR DOCKING, SINTESIS DAN UJI AKTIVITAS SITOTOKSIK SENYAWA 1-(3-KLOROBENZOIL)-1,3-DIMETILUREA Dian Agung Pangaribowo Fakultas Farmasi Universitas Jember Email: agung.pangaribowo@gmail.com Abstract
Lebih terperinci2018 UNIVERSITAS HASANUDDIN
Konversi Etil p-metoksisinamat Isolat dari Kencur Kaempferia galanga L. Menjadi Asam p-metoksisinamat Menggunakan Katalis Basa NaH Murtina*, Firdaus, dan Nunuk Hariani Soekamto Departemen Kimia, Fakultas
Lebih terperinciBAB 4 HASIL PERCOBAAN DAN PEMBAHASAN
BAB 4 HASIL PERCOBAAN DAN PEMBAHASAN Pemeriksaan karakteristik dilakukan untuk mengetahui kebenaran identitas zat yang digunakan. Dari hasil pengujian, diperoleh karakteristik zat seperti yang tercantum
Lebih terperinciturunan oksikam adalah piroksikam (Siswandono dan Soekardjo, 2000). Piroksikam mempunyai aktivitas analgesik, antirematik dan antiradang kuat.
BAB 1 PENDAHULUAN Nyeri adalah suatu mekanisme proteksi bagi tubuh yang timbul apabila jaringan mengalami kerusakan. Rasa nyeri sering disertai oleh respon emosional dan ambang toleransi nyeri berbeda-beda
Lebih terperinciLaporan Praktikum Kimia Organik Polifungsi Percobaan 9 Sintesis Dihidro 1,3 Benzoksazin Tersubstitusi
Laporan Praktikum Kimia Organik Polifungsi Percobaan 9 Sintesis Dihidro 1,3 Benzoksazin Tersubstitusi Penulis: Ricky Aditya 10512095; Kelas 01; Kelompok VI rickyadityasmansa@gmail.com Abstrak Dihidro 1,3
Lebih terperinciSINTESIS O-(4-NITROBENZOIL)PIROKSIKAM DAN UJI AKTIVITAS ANALGESIK TERHADAP MENCIT (MUS MUSCULUS)
SINTESIS O-(4-NITROBENZOIL)PIROKSIKAM DAN UJI AKTIVITAS ANALGESIK TERHADAP MENCIT (MUS MUSCULUS) NURDIANSYAH KASIM 2443006126 FAKULTAS FARMASI UNIVERSITAS KATOLIK WIDYA MANDALA SURABAYA 2010 ABSTRAK
Lebih terperinciBAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Monggupo Kecamatan Atinggola Kabupaten Gorontalo Utara Provinsi Gorontalo,
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Penyiapan Sampel Sampel daging buah sirsak (Anonna Muricata Linn) yang diambil didesa Monggupo Kecamatan Atinggola Kabupaten Gorontalo Utara Provinsi Gorontalo, terlebih
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Nyeri adalah gejala penyakit atau kerusakan jaringan yang paling sering ditemukan. Rasa nyeri hanya merupakan suatu gejala yang berfungsi sebagai isyarat
Lebih terperinci5013 Sintesis dietil 2,6-dimetil-4-fenil-1,4-dihidropiridin-3,5- dikarboksilat
NP 5013 Sintesis dietil 2,6-dimetil-4-fenil-1,4-dihidropiridin-3,5- dikarboksilat NH 4 HC 3 + + 2 C 2 C 2 C 2 H CH 3 H 3 C N CH 3 H + 4 H 2 + C N 3 C 7 H 6 C 6 H 10 3 C 19 H 23 4 N C 2 (79.1) (106.1) (130.1)
Lebih terperinci4002 Sintesis benzil dari benzoin
4002 Sintesis benzil dari benzoin H VCl 3 + 1 / 2 2 + 1 / 2 H 2 C 14 H 12 2 C 14 H 10 2 (212.3) 173.3 (210.2) Klasifikasi Tipe reaksi dan penggolongan bahan ksidasi alkohol, keton, katalis logam transisi
Lebih terperinciPATEN NASIONAL Nomor Permohonan Paten :P Warsi dkk Tanggal Permohonan Paten:19 November 2013
1 PATEN NASIONAL Nomor Permohonan Paten :P00147 Warsi dkk Tanggal Permohonan Paten:19 November 13 2, bis(4 HIDROKSI KLORO 3 METOKSI BENZILIDIN)SIKLOPENTANON DAN 2, bis(4 HIDROKSI 3 KLOROBENZILIDIN)SIKLOPENTANON
Lebih terperinci4009 Sintesis asam adipat dari sikloheksena
4009 Sintesis asam adipat dari sikloheksena C 6 H 10 (82.2) + 4 H H 2 2 H + 4 H 2 (34.0) + sodium tungstate dihydrate + Aliquat 336. Na 2 W 4 2 H 2 (329.9) C 6 H 10 4 C 25 H 54 ClN (404.2) (146.1) Klasifikasi
Lebih terperinciADLN-PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA LAMPIRAN
LAMPIRAN LAMPIRAN 1 Contoh Perhitungan A. Penimbangan Bahan 1. Asetofenon 5 mmol ( BM = 120,15 ; BJ = 1,028 g/cm 3 ) 0,005 mol = g = 0,60 gram Volume = = 0,58 ml 0,6 ml 2. Benzaldehida 6 mmol ( BM = 106,12;
Lebih terperinciLAMPIRAN A RANGKAIAN ALAT UNTUK SINTESIS
LAMPIRAN A RANGKAIAN ALAT UNTUK SINTESIS 70 LAMPIRAN B BAGAN ALIR SINTESIS 3-BENZOIL-2-TIOKSO-2,3- DIHIDROKUINAZOLIN-4(1H)-ON DENGAN PELARUT ETANOL 1,8 ml (15 mmol) benzoil klorida dalam 15 mletanol Teteskan
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN. Alat yang digunakan dalam penelitian ini, yaitu untuk sintesis di antaranya
BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Alat dan Bahan 3.1.1 Alat Alat yang digunakan dalam penelitian ini, yaitu untuk sintesis di antaranya adalah gelas kimia 100 ml (Pyrex), corong Buchner (Berlin), Erlenmeyer
Lebih terperinciPengaruh Gugus Nitro dengan Posisi Para (p) pada Sintesis N-(4-Nitrobenzoil)tiourea
Pengaruh Gugus Nitro Majalah Farmasi Airlangga, Vol.8 No.1, April 2010 15 Pengaruh Gugus Nitro dengan Posisi Para (p) pada Sintesis N-(4-Nitrobenzoil)tiourea Suzana, Tutuk Budiati Fakultas Farmasi Universitas
Lebih terperinciSINTESIS (E)-3-(4-HIDROKSIFENIL)-1-(NAFTALEN-1-IL)PROP-2-EN-1-ON DARI ASETILNAFTALEN DAN 4-HIDROKSIBENZALDEHID. R. E. Putri 1, A.
SINTESIS (E)-3-(4-HIDROKSIFENIL)-1-(NAFTALEN-1-IL)PROP-2-EN-1-ON DARI ASETILNAFTALEN DAN 4-HIDROKSIBENZALDEHID R. E. Putri 1, A. Zamri 2, Jasril 2 1 Mahasiswa Program S1 Kimia FMIPA-UR 2 Bidang Kimia Organik
Lebih terperinciSINTESIS DAN UJI AKTIVITAS ANTIKANKER SENYAWA 1-(2-KLOROBENZOILOKSI)UREA DAN 1-(4-KLOROBENZOILOKSI)UREA
SINTESIS DAN UJI AKTIVITAS ANTIKANKER SENYAWA 1-(2-KLOROBENZOILOKSI)UREA DAN 1-(4-KLOROBENZOILOKSI)UREA SUKO HARDJONO Fakultas Farmasi Universitas Airlangga (E-mail: suko.hardjono@yahoo.com) ABSTRACT Hydroxyurea
Lebih terperinciLAMPIRAN. Lampiran 1. Sertifikat analisis kalium diklofenak
LAMPIRAN Lampiran 1. Sertifikat analisis kalium diklofenak 40 Lampiran 2. Hasil uji kalium diklofenak dengan FT-IR 41 Lampiran 3. Hasil uji asam dikofenak dengan FT-IR 42 Lampiran 4. Hasil uji butil diklofenak
Lebih terperinciREAKSI SIKLISASI ANTARA BENZOILTIOUREA DENGAN ASAM MALONAT HANDOYO MULIAWAN SUNYOTO FAKULTAS FARMASI UNIKA WIDYA MANDALA SURABAYA
REAKSI SIKLISASI ANTARA BENZOILTIOUREA DENGAN ASAM MALONAT HANDOYO MULIAWAN SUNYOTO 2443005036 FAKULTAS FARMASI UNIKA WIDYA MANDALA SURABAYA 2009 ABSTRAK REAKSI SIKLISASI ANTARA BENZOILTIOUREA DENGAN
Lebih terperinciBAB 4 HASIL PERCOBAAN DAN PEMBAHASAN
BAB 4 HASIL PERCBAAN DAN PEMBAHASAN Penelitian ini bertujuan untuk membuat, mengisolasi dan mengkarakterisasi derivat akrilamida. Penelitian diawali dengan mereaksikan akrilamida dengan anilin sulfat.
Lebih terperincihipnotik yang sering digunakan adalah golongan ureida asiklik, misalnya bromisovalum tetapi pada penggunaan jangka panjang tidak dianjurkan karena
BAB I PEDAULUA Pada masa perkembangan zaman saat ini, maka masalah-masalah yang dihadapi didalam kehidupan akan makin meningkat. Kebanyakan manusia akan mengalami gangguan-gangguan fungsi normal dalam
Lebih terperinciIII. METODE PENELITIAN. Penelitian ini telah dilakukan pada bulan Januari sampai dengan Juli 2014,
III. METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini telah dilakukan pada bulan Januari sampai dengan Juli 2014, bertempat di Laboratorium Kimia Organik Jurusan Kimia Fakultas Matematika
Lebih terperinciSINTESIS O-(4-KLOROBENZOIL)PIROKSIKAM DAN UJI AKTIVITAS ANALGESIK PADA MENCIT (MUS MUSCULUS)
SINTESIS O-(4-KLOROBENZOIL)PIROKSIKAM DAN UJI AKTIVITAS ANALGESIK PADA MENCIT (MUS MUSCULUS) ERNI 2443004115 FAKULTAS FARMASI UNIVERSITAS KATOLIK WIDYA MANDALA SURABAYA 2010 ABSTRAK SINTESIS O-(4-KLOROBENZOIL)PIROKSIKAM
Lebih terperinciIV. HASIL DAN PEMBAHASAN. 1. Dari 100 kg sampel kulit kacang tanah yang dimaserasi dengan 420 L
IV. HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Dari penelitian yang telah dilakukan, maka diperoleh hasil sebagai berikut: 1. Dari 100 kg sampel kulit kacang tanah yang dimaserasi dengan 420 L etanol, diperoleh ekstrak
Lebih terperinciIII. METODELOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan pada bulan April Januari 2013, bertempat di
30 III. METODELOGI PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilakukan pada bulan April 2012 - Januari 2013, bertempat di Laboratorium Kimia Organik Jurusan Kimia Fakultas MIPA Universitas
Lebih terperinciYualanda, et al, Sintesis dan Uji Aktivitas Antibakteri Senyawa N-Fenil-3,4-Diklorobenzamida
Sintesis dan Uji Aktivitas Antibakteri Senyawa N-Fenil-3,4-Diklorobenzamida (Synthesis and Antibacterial Activity Assay of N-Phenyl-3,4-Dichlorobenzamide) Vinastika Gita Yualanda, Indah Purnama Sary, Dian
Lebih terperinci3. Metodologi Penelitian
3. Metodologi Penelitian 3.1 Alat dan bahan 3.1.1 Alat Peralatan gelas yang digunakan dalam penelitian ini adalah gelas kimia, gelas ukur, labu Erlenmeyer, cawan petri, corong dan labu Buchner, corong
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Banyaknya permasalahan yang ada pada masyarakat modern menjadi salah satu penyebab timbulnya keluhan sakit kepala atau nyeri. Rasa sakit atau nyeri adalah perasaan
Lebih terperinciLaboratorium Kimia Farmasi, Fakultas Farmasi Universitas Surabaya, Surabaya
Artikel Penelitian Sintesis dan Uji Aktivitas Senyawa 1-Benzil-3-benzoilurea Tersubstitusi Bromo, Kloro, Floro dan Triflorometil pada posisi para sebagai Agen Antiproliferatif Farida Suhud 1, Siswandono
Lebih terperinciBAB III -1?-I'niK { j..^.:iik -'^.JU-W BAHAN DAN METODE
BAB III -1?-I'niK { j..^.:iik -'^.JU-W BAHAN DAN METODE 3.1. Tempat dan Waktu Penelitian Sintesis senyawa analog calkon dilakukan di Laboratorium Kimia Organik Sintesis Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN
BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian dilakukan di Laboratorium Kimia Analisis Universitas Muhammadiyah Purwokerto selama 4 bulan. Penelitian dilaksanakan dari bulan Maret
Lebih terperinciPENGARUH NATRIUM ASETAT PADA REAKSI SIKLISASI ANTARA BENZOILTIOUREA DAN ASAM KLOROASETAT SANTOSO GUNAWAN
PENGARUH NATRIUM ASETAT PADA REAKSI SIKLISASI ANTARA BENZOILTIOUREA DAN ASAM KLOROASETAT SANTOSO GUNAWAN 2443005009 FAKULTAS FARMASI UNIVERSITAS KATOLIK WIDYA MANDALA SURABAYA 2009 ABSTRAK PENGARUH
Lebih terperinci4014 Resolusi enantiomer (R)- dan (S)-2,2'-dihidroksi-1,1'- binaftil ((R)- dan (S)-1,1-bi-2-naftol)
4014 Resolusi enantiomer (R)- dan (S)-2,2'-dihidroksi-1,1'- binaftil ((R)- dan (S)-1,1-bi-2-naftol) NBCC CH 3 CN + C 20 H 14 O 2 C 26 H 29 ClN 2 O (286.3) (421.0) R-enantiomer S-enantiomer Klasifikasi
Lebih terperinciSINTESIS DAN KARAKTER SENYAWA KOMPLEKS Cu(II)-EDTA DAN Cu(II)- C 6 H 8 N 2 O 2 S Dian Nurvika 1, Suhartana 2, Pardoyo 3
SINTESIS DAN KARAKTER SENYAWA KOMPLEKS Cu(II)-EDTA DAN Cu(II)- C 6 H 8 N 2 O 2 S Dian Nurvika 1, Suhartana 2, Pardoyo 3 1 Universitas Diponegoro/Kimia, Semarang (diannurvika_kimia08@yahoo.co.id) 2 Universitas
Lebih terperinciHASIL DAN PEMBAHASAN Persiapan dan Ekstraksi Sampel Uji Aktivitas dan Pemilihan Ekstrak Terbaik Buah Andaliman
17 HASIL DAN PEMBAHASAN Persiapan dan Ekstraksi Sampel Sebanyak 5 kg buah segar tanaman andaliman asal Medan diperoleh dari Pasar Senen, Jakarta. Hasil identifikasi yang dilakukan oleh Pusat Penelitian
Lebih terperinciBAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Tumbuhan yang akan diteliti dideterminasi di Jurusan Pendidikan Biologi
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1. Determinasi Tumbuhan Tumbuhan yang akan diteliti dideterminasi di Jurusan Pendidikan Biologi FPMIPA UPI Bandung untuk mengetahui dan memastikan famili dan spesies tumbuhan
Lebih terperinciSintesis Organik Multitahap: Sintesis Pain-Killer Benzokain
Sintesis Organik Multitahap: Sintesis Pain-Killer Benzokain Safira Medina 10512057; K-01; Kelompok IV shasamedina@gmail.com Abstrak Sintesis ester etil p-aminobenzoat atau benzokain telah dilakukan melalui
Lebih terperinciIII. METODOLOGI PENELITIAN. Metodologi penelitian meliputi aspek- aspek yang berkaitan dengan
III. METODOLOGI PENELITIAN Metodologi penelitian meliputi aspek- aspek yang berkaitan dengan preparasi sampel, bahan, alat dan prosedur kerja yang dilakukan, yaitu : A. Sampel Uji Penelitian Tanaman Ara
Lebih terperinciSTUDI SPEKTROSKOPI UV-VIS DAN INFRAMERAH SENYAWA KOMPLEKS INTI GANDA Cu-EDTA
PENULIS : 1. Sus Indrayanah, S.Si 2. Dr. rer. nat. Irmina Kris Murwani ALAMAT : JURUSAN KIMIA ITS SURABAYA JUDUL : STUDI SPEKTROSKOPI UV-VIS DAN INFRAMERAH SENYAWA KOMPLEKS INTI GANDA Cu-EDTA Abstrak :
Lebih terperinciSINTESIS O-(3-KLOROBENZOIL) PIROKSIKAM DAN UJI AKTIVITAS ANALGESIK TERHADAP MENCIT (MUS MUSCULUS)
SINTESIS O-(3-KLOROBENZOIL) PIROKSIKAM DAN UJI AKTIVITAS ANALGESIK TERHADAP MENCIT (MUS MUSCULUS) ROESMA APRILYA 2443006098 FAKULTAS FARMASI UNIVERSITAS KATOLIK WIDYA MANDALA SURABAYA 2010 ABSTRAK SINTESIS
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Kegiatan penelitian ini dilaksanakan selama 6 bulan, dimulai dari bulan
25 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Tempat dan Waktu Penelitian Kegiatan penelitian ini dilaksanakan selama 6 bulan, dimulai dari bulan Januari 2011. Penelitian dilakukan di Laboratorium Fisika Material jurusan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah
1 BAB I PEDAULUA 1.1 Latar Belakang Masalah yeri merupakan perasaan yang tidak menyenangkan, subjektif dan manifestasi dari kerusakan jaringan atau gejala akan terjadinya kerusakan jaringan (Dipiro et
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Pelaksanaan penelitian dimulai sejak Februari sampai dengan Juli 2010.
BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Waktu dan Lokasi Penelitian Pelaksanaan penelitian dimulai sejak Februari sampai dengan Juli 2010. Sintesis cairan ionik, sulfonasi kitosan, impregnasi cairan ionik, analisis
Lebih terperinciLampiran 1. Surat Identifikasi Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) Pusat Penelitian dan Pengembangan Biologi-Bogor.
Lampiran 1. Surat Identifikasi Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) Pusat Penelitian dan Pengembangan Biologi-Bogor. 60 Lampiran 2. Gambar tumbuhan buni dan daun buni Gambar A. Pohon buni Gambar B.
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN. Objek atau bahan penelitian ini adalah daging buah paria (Momordica charantia
BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Objek dan Lokasi Penelitian Objek atau bahan penelitian ini adalah daging buah paria (Momordica charantia L.) yang diperoleh dari Kampung Pipisan, Indramayu. Dan untuk
Lebih terperinciPENGARUH KATALIS TERHADAP PERSENTASI BASIL SINTESIS ASAM 2-HIDROKSISINAMAT MELALUI REAKSI KNOEVENAGEL
ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA INDAH DWIE MEILIAWATI tck FF- 1tfloy NlJ? PENGARUH KATALIS TERHADAP PERSENTASI BASIL SINTESIS ASAM 2-HIDROKSISINAMAT MELALUI REAKSI KNOEVENAGEL P.i~, _,.> ;",n,'.
Lebih terperinci4027 Sintesis 11-kloroundek-1-ena dari 10-undeken-1-ol
4027 Sintesis 11-kloroundek-1-ena dari 10-undeken-1-ol OH SOCl 2 Cl + HCl + SO 2 C 11 H 22 O C 11 H 21 Cl (170.3) (119.0) (188.7) (36.5) (64.1) Klasifikasi Tipe reaksi and penggolongan bahan Substitusi
Lebih terperinciPEMBENTUKAN SENYAWA SIKLIS PADA REAKSI ANTARA BENZOILISOTIOSIANAT DENGAN ASAM AMINOETANOAT
PEMBENTUKAN SENYAWA SIKLIS PADA REAKSI ANTARA BENZOILISOTIOSIANAT DENGAN ASAM AMINOETANOAT MIKAEL DWI PRASETYA SUDIBJO 2443005023 FAKULTAS FARMASI UNIVERSITAS KATOLIK WIDYA MANDALA SURABAYA 2010 ABSTRAK
Lebih terperinciPENGARUH PENAMBAHAN MORFOLIN DAN PIPERAZIN TERHADAP SINTESIS TURUNAN N-2-KLOROBENZOIL TIOUREA DENGAN METODE GELOMBANG MIKRO
PENGARUH PENAMBAHAN MORFOLIN DAN PIPERAZIN TERHADAP SINTESIS TURUNAN N-2-KLOROBENZOIL TIOUREA DENGAN METODE GELOMBANG MIKRO FENNY WONGKOJOYO 2443006104 FAKULTAS FARMASI UNIVERSITAS KATOLIK WIDYA MANDALA
Lebih terperinciLAMPIRAN A CONTOH PERHITUNGAN PERSENTASE HASIL SINTESIS. b. p-klorobenzoil klorida (BM : 175,02 g/mol, berat jenis : 1,377 g/cm 3 ) Volume : 25,42 ml
LAMPIRA A COTOH PERHITUGA PERSETASE HASIL SITESIS I. Perhitungan berat teoritis a. Asam Antranilat (BM : 137,14 g/mol) Penimbangan : 13,7 gram mol asam antranilat : 13,7 137,14 = 0,1 mol b. p-klorobenzoil
Lebih terperinci4019 Sintesis metil asetamidostearat dari metil oleat
NP 4019 Sintesis metil asetamidostearat dari metil oleat C 19 H 36 2 (296.5) 10 9 SnCl 4 H 2 Me (260.5) + H 3 C C N C 2 H 3 N (41.1) NH + 10 10 9 9 Me Me C 21 H 41 N 3 (355.6) NH Klasifikasi Tipe reaksi
Lebih terperinciHASIL DAN PEMBAHASAN Penetapan Kadar Air Hasil Ekstraksi Daun dan Buah Takokak
15 HASIL DAN PEMBAHASAN Penetapan Kadar Air Penentuan kadar air berguna untuk mengidentifikasi kandungan air pada sampel sebagai persen bahan keringnya. Selain itu penentuan kadar air berfungsi untuk mengetahui
Lebih terperinciIV. HASIL DAN PEMBAHASAN. Sampel Akar tumbuhan akar wangi sebanyak 3 kg yang dibeli dari pasar
IV. HASIL DAN PEMBAHASAN A. Persiapan Sampel Sampel Akar tumbuhan akar wangi sebanyak 3 kg yang dibeli dari pasar Bringharjo Yogyakarta, dibersihkan dan dikeringkan untuk menghilangkan kandungan air yang
Lebih terperincipada penderita tukak lambung dan penderita yang sedang minum antikoagulan (Martindale, 1982). Pada penelitian ini digunakan piroksikam sebagai
BAB 1 PENDAHULUAN Kemajuan penelitian beberapa tahun terakhir dalam bidang farmasi maupun kedokteran telah banyak menghasilkan obat baru dengan efek terapi yang lebih baik dan efek samping yang minimal.
Lebih terperinciHASIL DAN PEMBAHASAN. Kadar air = Ekstraksi
2 dikeringkan pada suhu 105 C. Setelah 6 jam, sampel diambil dan didinginkan dalam eksikator, lalu ditimbang. Hal ini dilakukan beberapa kali sampai diperoleh bobot yang konstan (b). Kadar air sampel ditentukan
Lebih terperinciSINTESIS 2 STEAROIL TRIMETIL SITRAT YANG DITURUNKAN DARI ASAM SITRAT DAN ASAM STEARAT
Edy Batara Mulya Siregar Emmy Harso Khardinata SINTESIS 2 STEAROIL TRIMETIL SITRAT YANG DITURUNKAN DARI ASAM SITRAT DAN ASAM STEARAT Gunawan Mimpin Ginting Darwis Surbakti Fakultas MIPA USU Medan Abstract
Lebih terperinciMakalah Pendamping: Kimia Paralel E PENGARUH PELARUT POLAR APROTIK PADA SINTESIS TETRAHIDROPENTAGAMAVUNON-0 (THPGV-0)
282 PENGARUH PELARUT POLAR APROTIK PADA SINTESIS TETRAHIDROPENTAGAMAVUNON-0 (THPGV-0) Ritmaleni, Yekti Agustina* Fakultas Farmasi, Universitas Gadjah Mada, Sekip Utara, Jogjakarta 55281 Email: ritmaleni@ymail.com
Lebih terperinciLAMPIRAN A CONTOH PERHITUNGAN PERSENTASE HASIL SINTESIS. b. p-klorobenzoil klorida (BM : 175,02 g/mol, berat jenis : 1,377 g/cm 3 ) Volume : 25,42 ml
LAMPIRAN A CNTH PERHITUNGAN PERSENTASE HASIL SINTESIS I. Perhitungan berat teoritis a. Asam Antranilat (BM : 137,14 g/mol) Penimbangan : 13,7 gram mol asam antranilat : 13,7 137,14 = 0,1 mol b. p-klorobenzoil
Lebih terperinciPERCOBAAN 2 KONDENSASI SENYAWA KARBONIL DAN REAKSI CANNIZARO
PERCOBAAN 2 KONDENSASI SENYAWA KARBONIL DAN REAKSI CANNIZARO Septi Nur Diana 10510036 K-02 Kelompok J septinurdiana92@yahoo.com Abstrak Pada percobaan ini telah dilakukan sintesis senyawa organik dengan
Lebih terperinciMETODOLOGI PENELITIAN. Penelitian dilakukan pada bulan September 2013 sampai bulan Maret 2014
25 III. METODOLOGI PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian dilakukan pada bulan September 2013 sampai bulan Maret 2014 yang dilakukan di Laboratorium Kimia Organik Fakultas MIPA Unila, dan
Lebih terperinci4028 Sintesis 1-bromododekana dari 1-dodekanol
4028 Sintesis 1-bromododekana dari 1-dodekanol C 12 H 26 O (186.3) OH H 2 SO 4 konz. (98.1) + HBr (80.9) C 12 H 25 Br (249.2) Br + H 2 O (18.0) Klasifikasi Tipe reaksi dan penggolongan bahan Substitusi
Lebih terperinci4010 Sintesis p-metoksiasetofenon dari anisol
4010 Sintesis p-metoksiasetofenon dari anisol C 3 + 3 C C 3 Zeolith C 3 + C 3 C C 3 C 7 8 (108.1) C 4 6 3 (102.1) C 9 10 2 (150.2) C 2 4 2 (60.1) Klasifikasi Tipe reaksi dan penggolongan bahan Substitusi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 LatarBelakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 LatarBelakang Nyeri didefinisikan sebagai suatu keadaan yang mempengaruhi seseorang dan perasaan bahwa dia pernah mengalaminya (Tamsuri, 2007). Nyeri adalah mekanisme protektif untuk
Lebih terperinci3 Metodologi Penelitian
3 Metodologi Penelitian 3.1 Alat Peralatan yang digunakan dalam tahapan sintesis ligan meliputi laboratory set dengan labu leher tiga, thermolyne sebagai pemanas, dan neraca analitis untuk penimbangan
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN. Objek atau bahan penelitian ini adalah daun pohon suren (Toona sinensis
22 BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Objek dan Lokasi Penelitian Objek atau bahan penelitian ini adalah daun pohon suren (Toona sinensis Roem) yang diperoleh dari daerah Tegalpanjang, Garut dan digunakan
Lebih terperinci4005 Sintesis metil 9-(5-oksotetrahidrofuran-2-il)nonanoat
NP 4005 Sintesis metil 9-(5-oksotetrahidrofuran-2-il)nonanoat H 3 C (CH 2 ) 8 + I CH 2 CH 3 H 3 C (CH 2 ) 8 + CH 3 CH 2 I C 12 H 22 2 C 4 H 7 I 2 C 14 H 24 4 C 2 H 5 I (198.3) (214.0) (63.6) (256.3) (156.0)
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN
BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode dan Jenis Penelitian 1. Metode Penelitian Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian eksperimen (experiment research) (Notoatmodjo, 2002).
Lebih terperinciIDENTIFIKASI SENYAWA ANTIOKSIDAN DALAM SELADA AIR (Nasturtium officinale R.Br)
IDENTIFIKASI SENYAWA ANTIOKSIDAN DALAM SELADA AIR (Nasturtium officinale R.Br) Hindra Rahmawati 1*, dan Bustanussalam 2 1Fakultas Farmasi Universitas Pancasila 2 Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI)
Lebih terperinciSINTESIS DAN KARAKTERISASI SENYAWA KOMPLEKS NIKEL(II) DENGAN LIGAN ETILENDIAMINTETRAASETAT (EDTA)
PENULIS : 1. Nur Chamimmah Lailis I,S.Si 2. Dr. rer. nat. Irmina Kris Murwani ALAMAT : JURUSAN KIMIA ITS SURABAYA JUDUL : SINTESIS DAN KARAKTERISASI SENYAWA KOMPLEKS NIKEL(II) DENGAN LIGAN ETILENDIAMINTETRAASETAT
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN. yang diperoleh dari daerah Soreang dan Sumedang. Tempat penelitian menggunakan
BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Objek dan Tempat Penelitian Objek atau bahan yang digunakan untuk penelitian ini adalah tanaman AGF yang diperoleh dari daerah Soreang dan Sumedang. Tempat penelitian
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN. Sampel atau bahan penelitian ini adalah daun M. australis (hasil
BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Sampel dan Lokasi Penelitian Sampel atau bahan penelitian ini adalah daun M. australis (hasil determinasi tumbuhan dilampirkan pada Lampiran 1) yang diperoleh dari perkebunan
Lebih terperinciSINTESIS SENYAWA 4-(3-HIDROKSIFENIL)-3-BUTEN-2-ON DAN UJI POTENSINYA SEBAGAI TABIR SURYA
SINTESIS SENYAWA 4-(3-HIDROKSIFENIL)-3-BUTEN-2-ON DAN UJI POTENSINYA SEBAGAI TABIR SURYA SYNTHESIS OF 4-(3-HYDROXYPHENYL)BUT-3-EN-2-ONE COMPOUND AND ITS POTENCY TEST AS SUNSCREEN Yuli Ivanto Saputro, Sri
Lebih terperinciKATA PENGANTAR. Dewan editor
KATA PENGANTAR Dengan penuh rasa syukur kehadirat Allah SWT, setelah tidak terbit selama 2 tahun karena berbagai sebab, akhirnya Media Farmasi dapat terbit kembali. Pada edisi ini, Jurnal Media Farmasi
Lebih terperinciPENGARUH PELARUT PADA REAKSI SIKLISASI ANTARA BENZOILISOTIOSIANAT DAN ASAM ANTRANILAT
PENGARUH PELARUT PADA REAKSI SIKLISASI ANTARA BENZOILISOTIOSIANAT DAN ASAM ANTRANILAT YOHANS PUTRA PRAMANA 2443005047 FAKULTAS FARMASI UNIVERSITAS KATOLIK WIDYA MANDALA SURABAYA 2010 ABSTRAK PENGARUH
Lebih terperinciLAPORAN PRAKTIKUM ANALISIS KANDUNGAN TUMBUHAN OBAT. ANALISIS Etil p-metoksi sinamat DARI RIMPANG KENCUR (Kaempferia galanga L.)
LAPORAN PRAKTIKUM ANALISIS KANDUNGAN TUMBUHAN OBAT ANALISIS Etil p-metoksi sinamat DARI RIMPANG KENCUR (Kaempferia galanga L.) Disusun oleh: Nama : Eky Sulistyawati FA/08708 Putri Kharisma FA/08715 Gol./Kel.
Lebih terperincibanyak digunakan tanpa resep dokter. Obat obat ini merupakan suatu kelompok obat yang heterogen secara kimiawi. Walaupun demikian obatobat ini
BAB 1 PENDAHULUAN Dewasa ini, perkembangan modifikasi molekul obat di dunia kefarmasian telah mengalami peningkatan yang cukup pesat. Hal ini dimaksudkan untuk memperoleh obat atau senyawa baru yang lebih
Lebih terperinciPENGARUH TEMPERATUR PADA PROSES PEMBUATAN ASAM OKSALAT DARI AMPAS TEBU. Oleh : Dra. ZULTINIAR,MSi Nip : DIBIAYAI OLEH
PENGARUH TEMPERATUR PADA PROSES PEMBUATAN ASAM OKSALAT DARI AMPAS TEBU Oleh : Dra. ZULTINIAR,MSi Nip : 19630504 198903 2 001 DIBIAYAI OLEH DANA DIPA Universitas Riau Nomor: 0680/023-04.2.16/04/2004, tanggal
Lebih terperinciBab IV Hasil dan Pembahasan
Bab IV Hasil dan Pembahasan IV.1 Mensintesis Senyawa rganotimah Sebanyak 50 mmol atau 2 ekivalen senyawa maltol, C 6 H 6 3 (Mr=126) ditambahkan dalam 50 mmol atau 2 ekivalen larutan natrium hidroksida,
Lebih terperinci1. Werthein E, A Laboratory Guide for Organic Chemistry, University of Arkansas, 3 rd edition, London 1953, page 51 52
I. Pustaka 1. Werthein E, A Laboratory Guide for Organic Chemistry, University of Arkansas, 3 rd edition, London 1953, page 51 52 2. Ralph J. Fessenden, Joan S Fessenden. Kimia Organic, Edisi 3.p.42 II.
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Pada bab ini akan diuraikan mengenai metode penelitian yang telah
BAB III METODE PENELITIAN Pada bab ini akan diuraikan mengenai metode penelitian yang telah dilakukan. Sub bab pertama diuraikan mengenai waktu dan lokasi penelitian, desain penelitian, alat dan bahan
Lebih terperinciLAMPIRAN. Lampiran 1. Sertifikat analisis bahan baku (kalium diklofenak)
LAMPIRAN Lampiran 1. Sertifikat analisis bahan baku (kalium diklofenak) 56 Lampiran 2. Hasil uji kalium diklofenak dengan FT-IR 57 Lampiran 3. Hasil uji asam diklofenak dengan FT-IR 58 Lampiran 4. Hasil
Lebih terperinciYENY KURNIAWATI
PENGARUH PENAMBAHAN p-aminofenol DAN p- ANISIDIN TERHADAP SINTESIS TURUNAN N-FENIL-N -2- KLOROBENZOILTIOUREA DENGAN METODE GELOMBANG MIKRO YENY KURNIAWATI 2443006106 FAKULTAS FARMASI UNIVERSITAS KATOLIK
Lebih terperinci5007 Reaksi ftalat anhidrida dengan resorsinol menjadi fluorescein
57 Reaksi ftalat anhidrida dengan resorsinol menjadi fluorescein CH H H + 2 + 2 H 2 H C 8 H 4 3 C 6 H 6 2 C 2 H 12 5 (148.1) (11.1) (332.3) Klasifikasi Tipe reaksi dan penggolongan bahan Reaksi pada gugus
Lebih terperincidari sifat lipofilik, elektronik, dan sterik. Sifat lipofilik mempengaruhi kemampuan senyawa menembus membran biologis yang dipengaruhi oleh sifat
BAB 1 PENDAHULUAN Saat ini banyak terdapat senyawa obat yang diproduksi melalui jalur sintesis serta digunakan untuk mengobati berbagai penyakit yang timbul pada masyarakat. Berbagai macam senyawa hasil
Lebih terperinciOLIMPIADE SAINS NASIONAL Medan, 1-7 Agustus 2010 BIDANG KIMIA. Ujian Praktikum KIMIA ORGANIK. Waktu 150 menit. Kementerian Pendidikan Nasional
OLIMPIADE SAINS NASIONAL 2010 Medan, 1-7 Agustus 2010 BIDANG KIMIA Ujian Praktikum KIMIA ORGANIK Waktu 150 menit Kementerian Pendidikan Nasional Direktorat Jenderal Manajemen Pendidikan Dasar dan Menengah
Lebih terperinci4026 Sintesis 2-kloro-2-metilpropana (tert-butil klorida) dari tert-butanol
4026 Sintesis 2-kloro-2-metilpropana (tert-butil klorida) dari tert-butanol OH + HCl Cl + H 2 O C 4 H 10 O C 4 H 9 Cl (74.1) (36.5) (92.6) Klasifikasi Tipe reaksi and penggolongan bahan Substitusi nukleofilik
Lebih terperinciPENENTUAN ph OPTIMUM ISOLASI KARAGINAN DARI RUMPUT LAUT JENIS Eucheuma cottonii. I G. A. G. Bawa, A. A. Bawa Putra, dan Ida Ratu Laila
ISSN 1907-9850 PENENTUAN ph OPTIMUM ISOLASI KARAGINAN DARI RUMPUT LAUT JENIS Eucheuma cottonii I G. A. G. Bawa, A. A. Bawa Putra, dan Ida Ratu Laila Jurusan Kimia FMIPA Universitas Udayana, Bukit Jimbaran
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Waktu dan Lokasi Penelitian Penelitian tentang konversi biomassa kulit durian menjadi HMF dalam larutan ZnCl 2 berlangsung selama 7 bulan, Januari-Agustus 2014, yang berlokasi
Lebih terperinciPENGARUH JUMLAH DAN POSISI SUBSTITUEN KLORO PADA ANILIN TERHADAP SINTESIS TURUNAN N-FENIL-N -2-KLOROBENZOILTIOUREA DENGAN METODE GELOMBANG MIKRO
PENGARUH JUMLAH DAN POSISI SUBSTITUEN KLORO PADA ANILIN TERHADAP SINTESIS TURUNAN N-FENIL-N -2-KLOROBENZOILTIOUREA DENGAN METODE GELOMBANG MIKRO ORI WIHANA YANUARI 2443006116 FAKULTAS FARMASI UNIVERSITAS
Lebih terperinci