kornputer, kornunikasi, transportasi rnendorong tirnbulnya globalisasi dunia yang rnernpunyai dampak stratejik yaitu berkurangnya batasbatas

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "kornputer, kornunikasi, transportasi rnendorong tirnbulnya globalisasi dunia yang rnernpunyai dampak stratejik yaitu berkurangnya batasbatas"

Transkripsi

1 1. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Perkernbangan teknologi yang sangat pesat khususnya teknologi kornputer, kornunikasi, transportasi rnendorong tirnbulnya globalisasi dunia yang rnernpunyai dampak stratejik yaitu berkurangnya batasbatas negara dalarn konteks ekonorni dan bisnis. Dalarn era globalisasi, bisnis dan teknologi akan rnenjadi satu kesatuan yang tidak akan terpisahkan. Tidak dapat dipungkiri bahwa teknologi sangat rnernpengaruhi perkernbangan industri perbankan dan rnerupakan salah satu unsur yang rnendukung bank untuk berperan sebagai pemain utama dalarn pasar bisnis yang akan datang. Persaingan antar industri perbankan pada tahun terakhir ini banyak dipengaruhi oleh teknologi khususnya teknologi inforrnasi, karena penguasaan teknologi rnernpunyai peranan yang sangat besar dalarn menciptakan keunggulan kornpetitif. Untuk rnenghadapi persaingan bisnis perbankan yang timbul pada rnasa-rnasa sekarang ini ataupun di rnasa rnendatang, BRI telah rnelakukan suatu perubahan yang radikal dalam bidang teknologi. Perubahan yang sangat rnendasar tersebut di atas adalah perubahan konsep arsitektur aplikasi dari disfribufed rnenjadi centralized, konsep pernrosesan data dari disfribufed rnenjadi centralized, dan konsep arsitektur hardware. Untuk rnerealisasikan perubahan tersebut di atas,

2 BRI telah memutuskan untuk menggunakan Paket Soffware "Silverlake Integrated Banking System (SIBS)" sebagai software Core Banking BRI. Dalam proses pemilihan paket tersebut BRI dibantu oleh Andersen Consulting. Sistem tersebut saat ini diberi nama BRINETS. Dengan telah terpilihnya BRINETS, maka BRI dalam ha1 ini Tim Re-Engineering menindaklanjuti dengan melakukan tahapan Gap Analysis berdasarkan Business Requirement yang telah disusun oleh Tim Re-Engineering. Setelah tahap Gap Analysis selesai dilakukan, maka dilanjutkan dengan tahapan Customization. Dengan demikian pada intinya sebelum BRI melakukan implementasi BRINETS, maka tahapan yang dilakukan sudah melalui System Development Life Cycle (SDLC) sebagaimana layaknya suatu sistem baru yang akan diimplementasikan. Salah satu tujuan penggunaan BRINETS adalah rnenggantikan sistem lama yang meliputi OLSIB, TAPSUN, TRANSEL, CEPEBRI dan STU. Penggantian sistem tersebut di atas tidak dapat dilakukan seperti halnya membalik telapak tangarr, tetapi harus melalui tahapan tertentu. Perlu diketahui bahwa data yang terdapat di dalam keempat sistem tersebut adalah distributed. Dengan kata lain data tersebut ada di masing-masing unit kerja cabang maupun unit. Sedangkan dengan menggunakan konsep Sentralisasi, maka data akan berada di sentrallpusat, yang dalam ha1 ini keberadaannya di Kantor Pusat Bank Rakyat Indonesia. Dengan demikian, mengingat unit-unit kerja BRI

3 adalah unit kerja lama yang nota bene sudah mempunyai data nasabah dan non nasabah, maka agar unit-unit kerja BRI dapat menggunakan sistem baru, data yang sudah ada harus dipindahkan terlebih dahulu dari sistem lama ke sistem baru. Disamping mengimplementasikan BRINETS, pada saat yang bersamaan BRI juga mengimplementasikan Sistem Akuntansi Baru atau yang lebih dikenal dengan New Chad of Account (NCA). Sistem BRINETS pertama kali diuji cobakan adalah pada tanggal 8 Januari 2001 di unit kerja kantor cabang BRI Jakarta Kota, yang kemudian diikuti dengan empat unit kerja BRI lainnya berturut-turut adalah cabang BRI Fatmawati, BRI Pondok Indah, Kantor Cabang Pembantu BRI RS. Fatmawati, dan Unit BRI Mikro Universitas Terbuka Pondok Cabe. Dan sampai dengan pertengahan September 2002, sudah sebanyak 362 unit kerja BRI yang telah diimplementasikan sistem BRINETS. Tiga ratus enam puluh dua unit kerja tersebut di atas meliputi Kantor Cabang (Kanca), Kantor Cabang Pembantu (KCP), dan Unit Mikro di tujuh wilayah.kerja BRI yaitu Jakarta, Bandung, Jogjakartalsemarang, Surabaya, Denpasar, Palembang, dan Padang. B. ldentifikasi Masalah a. Sistem Cabang dan Unit BRI Sistem yang terdapat di cabang-cabang BRI meliputi OLSIB, TAPSUN, CEPEBRI, TRANSEL, BULOG, SIPKC, dan sebagainya. Sedangkan sistem yang terdapat di unit-unit BRI adalah STU. Pada

4 saat unit-unit kerja BRI tersebut di atas diimplementasikan BRINETS, maka harus dilakukan proses konversi data terlebih dahulu, seperti diilustrasikan pada Gambar 1 berikut ini: Garnbar 1. Sistem Yang Dikonversi ke BRINETS Perlu diketahui bahwa mengkonversi data dari OLSIB (sistem yang terdistribusi) ke BRINETS (sistem yang tersentralisasi) adalah berbeda dengan rnengkonversi data yang berasal dari sistem yang terdistribusi kedalam sistem yang terdistribusi juga. Perbedaan tersebut disebabkan oleh karena BRINETS merupakan paket software untuk sistem yang tersentralisasi. Banyak sekali kebutuhan data yang diperlukan oleh BRINETS dimana data tersebut belum tentu tersedia di dalam OLSIB. Dan sebaliknya tidak semua data yang terdapat di OLSIB akan diperlukan oleh BRINETS. Dalam kondisi demikian, maka diperlukan suatu tahapan 4

5 penyusunan spesifikasi data yang diperlukan oleh BRINETS yang meliputi data nasabah maupun non-nasabah. Dengan demikian tidak semua data yang terdapat di dalam OLSlB akan dikonversikan ke BRINETS. Posisi dan status data yang benarbenar akan dikonversi harus merupakan data terkini dan akurat. Apabila status data tidak akurat, berarti data tersebut tidak siap untuk dikonversi. c. Proses Clean up Data Menurut Wold & Shriver (1992), clean up data merupakan tahapan penting dalam mengkonversikan data dari suatu sistem lama ke sistem baru, apabila kondisi data tidak siap untuk dikonversi. Telah diketahui bahwa BRI merupakan suatu bank yang sudah beroperasi selama 107 tahun, maka BRI sudah mempunyai jutaan data nasabah. Namun pada saat BRI akan mengimplementasikan aplikasi baru atau bahkan melakukan penggantian sistem, ternyata kondisi data yang ada tidak siap secara langsung untuk digunakan oleh aplikasi baru ataupun untuk dipindahkan ke sistem baru. Sebagai contoh pada saat BRI akan mengimplementasikan aplikasi Realokasi Asset, Penghapusbukuan Pinjaman dan Aplikasi Laporan Bulanan Bank Umum (LBU) untuk Bank Indonesia, maka data yang ada harus di clean up terlebih dahulu. Dengan demikian, sekilas terlihat bahwa rneskipun BRI sering melakukan kegiatan clean up, tetapi fokus kegiatan tersebut

6 hanya untuk memenuhi kebutuhan aplikasi yang akan diimplementasikan. Pada dasarnya kegiatan clean up yang dilakukan oleh BRI saat ini adalah karena mempertimbangkan tiga faktor sebagai berikut: b.1. BRI akan mengimplementasikan sistem BRINETS b.2. BRI akan mengimplementasikan Sistem Penomoran Rekening Baru (New Chart ofaccount) b.3. BRI mempunyai unit kerja Hub, Spoke, dan Kantor Cabang Pembantu (KCP) Peranan clean up data dalam persiapan implementasi sistem BRINETS adalah sangat penting. Sebagai contoh adalah data nama nasabah. Setiap nasabah seharusnya mempunyai nama, namun kondisi yang ditemukan di dalam database, ternyata banyak data nama nasabah yang hanya berisi tanda-tanda baca atau bahkan kosong sama sekali. Dengan demikian apabila data nasabah tersebut dikonversi, maka sudah dapat dipastikan akan ditolak oleh sistem BRINETS. Sedangkan peranan clean up data di dalam persiapan implementasi Sistem Penomoran Rekening Baru (NCA) juga tidak kalah penting. Bersamaan dengan implementasi sistem BRINETS, BRI pun mengimplementasikan NCA. Yang dimaksud NCA disini adalah sistem penomoran baru terhadap rekening-rekening internal (non-nasabah) BRI. Sebagai contoh pada sistem penomoran lama, penggunaan nomor rekening internal

7 BRI disamakan dengan nomor rekening nasabah. Sedangkan pada sistem penomoran baru, penggunaan nomor rekening untuk kepentingan BRI secara internal (non-nasabah) dipisahkan dengan eksternal (nasabah). Faktor terakhir yang dipertimbangkan dalam kaitannya dengan clean up data adalah karena unit kerja Kanca di BRI dibagi-bagi menjadi Hub, Spoke, dan KCP. Sebagaimana diketahui bahwa organisasi di setiap unit kerja Kanca BRI berbedabeda. Ada istilah unit kerja Kanca Mandiri, yaitu Kanca yang tidak mempunyai Spoke atau KCP. Untuk Kanca seperti ini, rnaka di dalam sistem database hanya berisi data kanca yang bersangkutan. Berbeda dengan unit kerja Kanca Hub dan Spoke, serta KCP, maka di dalam satu sistem database akan terdiri dari data Kanca Hub, Spoke, dan KCP. Terhadap database yang seperti ini, maka sebelum dikonversikan ke BRINETS, data harus dipisahkan berdasarkan unit kerja. Pemisahan dilakukan karena setelah menggunakan sistem BRINETS, unit-unit kerja tersebut secara sistem merupakan unit kerja mandiri, sehingga performance kinerja usaha setiap unit kerja dapat diukur. Pemisahan dilakukan dengan cara memberikan identitas kode unit kerja terhadap setiap rekening yang terdapat di dalam database. Di BRI, pekerjaan tersebut dimasukkan kedalarn salah satu kegiatan clean up data.

8 Dalam rangka irnplementasi BRINETS, rnaka pemenuhan data OLSIB untuk memenuhi spesifikasi data yang dibutuhkan ada tiga jenis, yaitu: Secara langsung dapat dipenuhi oleh OLSlB Tidak dapat secara langsung dipenuhi oleh OLSIB, sehingga perlu dilakukan mapping terlebih dahulu Sama sekali tidak dapat dipenuhi OLSIB Data yang secara langsung maupun tidak langsung dapat dipenuhi OLSIB, saat ini isinya belum tentu benar. Oleh karena itu perlu dilakukan clean up data. Sedangkan dalam rangka implementasi NCA pun, clean up data tetap diperlukan mengingat penggunaan rekening di cabang-cabang kadang-kadang tidak sesuai dengan Daftar Pembagian Rekening yang telah ditentukan Kantor Pusat. Dan selanjutnya karena beberapa unit kerja BRI terbagi menjadi Hub, Spoke, dan KCP, dimana pada saat OLSIB, data ketiga unit kerja tersebut ada di dalam satu dafabase, maka harus dipisahkan per unit kerja Hub, Spoke atau KCP. d. Rekonsiliasi Laporan Konversi Proses konversi harus mengandung sejumlah prosedur untuk validasi atau pengecekan yang menjamin keakuratan data hasil konversi. Untuk melihat kebenaran data hasil proses konversi dari sistem yang terclistribusi ke sistem yang tersentralisasi, wajib dilakukan rekonsiliasi data hasil konversi sistem yang terdistribusi

9 ke sistem yang tersentralisasi. Sampai dengan saat ini proses rekonsiliasi masih dilakukan secara konvensional. Artinya rekonsiliasi dilakukan dengan cara membandingkan laporan yang berasal dari sistem yang terdistribusi dibandingkan dengan laporan dari sistem yang tersentralisasi secara manual. Secara lebih detail diilustrasikan dalam Gambar 2 berikut ini: Gambar 2. Rekonsiliasi La~oran Konversi Saat Ini Rekonsiliasi tersebut dilakukan dalam waktu yang sangat terbatas dan dikerjakan oleh para implementor bersama-sama dengan petugaslpegawai unit kerja BRI yang diimplementasi.

10 C. Perumusan Masalah Berdasarkan ilustrasi dalarn latar belakang dan identifikasi perrnasalahan yang ada, rnaka dapat dirurnuskan rnasalah yaitu: Bagaimana Disain Sistem Rekonsiliasi Data Hasil Konversi dari Sistem Terdistribusi ke ~ersentralisasi? (Studi Kasus Pada PT. Bank Rakyat Indonesia (Persero)). D. Tujuan Tujuan utama pelaksanaan geladikarya adalah sebagai berikut: 1. Mengkaji proses konversi data dari sistem yang terdistribusi ke sistem yang tersentralisasi di BRI. 2. Membuat desain sistem rekonsiliasi data dari sistern yang terdistribusi ke sistem yang tersentralisasi. E. Manfaat Hasil Geladikarya ini dapat digunakan sebagai rnasukan untuk rnanajemen PT BRI (Persero) dalarn upaya rneningkatkan efektivitas pelaksanaan konversi data serta pelaksanaan rekonsiliasi yang selama ini dilakukan secara konvensional. F. Ruang lingkup Di dalarn Geladikarya tersebut, ruang lingkup pembahasan akan dititikberatkan pada hal-ha1 yang berkaitan dengan : 1. Proses clean up data di dalarn sistern OLSIB. 2. Proses konversi data dari sistern OLSIB ke BRINETS. 3. Disain Rekonsiliasi secara otomatis (Aufomafic Verification). 10

PENERAPAN KONVERSI SISTEM INFORMASI DI PERUSAHAAN PERBANKAN ROBI PRIYADI (NRP P E / MB-IPB ANGKATAN E.54)

PENERAPAN KONVERSI SISTEM INFORMASI DI PERUSAHAAN PERBANKAN ROBI PRIYADI (NRP P E / MB-IPB ANGKATAN E.54) PENERAPAN KONVERSI SISTEM INFORMASI DI PERUSAHAAN PERBANKAN Oleh : ROBI PRIYADI (NRP P056134072.54E / MB-IPB ANGKATAN E.54) Memenuhi Tugas Individu Mata Kuliah: SISTEM INFORMASI MANAJEMEN PMB 561 (Dosen

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. Program restrukturisasi BRI akibat krisis ekonorni dan rnoneter Strategi yang tertuang dalam corporate plan BRI pasca

I. PENDAHULUAN. Program restrukturisasi BRI akibat krisis ekonorni dan rnoneter Strategi yang tertuang dalam corporate plan BRI pasca I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Program restrukturisasi BRI akibat krisis ekonorni dan rnoneter beberapa tahun yang lalu telah berhasil diselesaikan pada bulan Juli 2001. Strategi yang tertuang dalam

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN Latar Belakang

I. PENDAHULUAN Latar Belakang I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Perkembangan teknologi di berbagai bidang mengalami kemajuan yang sangat pesat. Kemajuan yang sangat pesat tersebut terutama disebabkan oleh semakin canggihnya teknologi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN dielakkan. Arus globalisasi yang bergerak cepat ke arah rnasyarakat tanpa

BAB I PENDAHULUAN dielakkan. Arus globalisasi yang bergerak cepat ke arah rnasyarakat tanpa BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Mernasuki abad 21, aparatur Pernerintah Propinsi Daerah Khusus lbukota Jakarta rnenghadapi banyak tantangan yang tidak dapat dielakkan. Arus globalisasi yang bergerak

Lebih terperinci

Seperti telah diketahui bahwa sektor perbankan di lndonesia. dalarn dua tahun terakhir ini. Sejarah perbankan lndonesia tidak dapat

Seperti telah diketahui bahwa sektor perbankan di lndonesia. dalarn dua tahun terakhir ini. Sejarah perbankan lndonesia tidak dapat I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Seperti telah diketahui bahwa sektor perbankan di lndonesia adalah sektor yang paling besar merasakan darnpak atas terjadinya krisis rnoneter yang selanjutnya disusul oleh

Lebih terperinci

I PENDAHULUAN. Perkernbangan sistem inforrnasi yang terjadi dewasa ini memungkinkan

I PENDAHULUAN. Perkernbangan sistem inforrnasi yang terjadi dewasa ini memungkinkan I PENDAHULUAN 1. Latar Belakang Perkernbangan sistem inforrnasi yang terjadi dewasa ini memungkinkan terwujudnya berbagai kernudahan bagi perusahaan, khususnya bank dalam memberikan pelayanan yang lebih

Lebih terperinci

PDB 59,4 % dan terhadap penyerapan tenaga

PDB 59,4 % dan terhadap penyerapan tenaga I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Krisis ekonorni dan rnoneter telah mernberikan pengaruh yang sangat besar terhadap perturnbuhan perekonornian Indonesia yang ditunjukkan dengan rnenurunnya Produk Dornestik

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. lndonesia (BRI) sebagai salah satu bank terbesar di Indonesia perlu. dalam bisnis perbankkan. Salah satu upaya yang perlu dilakukan

I. PENDAHULUAN. lndonesia (BRI) sebagai salah satu bank terbesar di Indonesia perlu. dalam bisnis perbankkan. Salah satu upaya yang perlu dilakukan I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Dalam menghadapi era perdagangan bebas, Bank Rakyat lndonesia (BRI) sebagai salah satu bank terbesar di Indonesia perlu melakukan pembenahan diri agar dapat bersaing dan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar belakang. Dewasa ini, manusia seakan berpacu dalam waktu di dalam kehidupan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar belakang. Dewasa ini, manusia seakan berpacu dalam waktu di dalam kehidupan 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang Dewasa ini, manusia seakan berpacu dalam waktu di dalam kehidupan sehari-harinya. Dua puluh empat jam sehari, 7 hari dalam 1 minggu, dan seterusnya. Semua itu memaksa

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. keuangan setiap negara. Bank antara lain berperan sebagai ternpat penyirnpanan

I. PENDAHULUAN. keuangan setiap negara. Bank antara lain berperan sebagai ternpat penyirnpanan I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang lndustri perbankan, khususnya bank urnurn, rnerupakan pusat dari sistern keuangan setiap negara. Bank antara lain berperan sebagai ternpat penyirnpanan dana, rnernbantu

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. Deregulasi perbankan di lndonesia dimulai dengan diterbitkannya Paket

I. PENDAHULUAN. Deregulasi perbankan di lndonesia dimulai dengan diterbitkannya Paket I. PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Deregulasi perbankan di lndonesia dimulai dengan diterbitkannya Paket Juni (PAKJUN) tahun 1983, terutama ketentuan tentang pembebasan suku bunga yang diatur oleh perbankan.

Lebih terperinci

Dilihat dan asal-usulnya, kelapa sawit bukanlah tanarnan asli lndonesia,

Dilihat dan asal-usulnya, kelapa sawit bukanlah tanarnan asli lndonesia, I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Dilihat dan asal-usulnya, kelapa sawit bukanlah tanarnan asli lndonesia, tetapi seiring dsngan perkembangannya tanaman kelapa sawit ini rnarnpu tumbuh dan berkernbang dengan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. bantuan teknologi, seperti: komputer, program-program aplikasi, perangkat

BAB I PENDAHULUAN. bantuan teknologi, seperti: komputer, program-program aplikasi, perangkat BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan teknologi pada masa sekarang ini sudah sangat cepat dan maju, salah satu adalah teknologi komputer. Pada saat ini hampir segala bidang membutuhkan komputer

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. persaingan yang sangat ketat antar perusahaan. Di lain pihak, munculnya

BAB I PENDAHULUAN. persaingan yang sangat ketat antar perusahaan. Di lain pihak, munculnya 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Pertumbuhan industri jasa perbankan yang marak telah menimbulkan persaingan yang sangat ketat antar perusahaan. Di lain pihak, munculnya persaingan bisnis

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Komputer merupakan barang yang tak asing lagi bagi sebagian besar

BAB I PENDAHULUAN. Komputer merupakan barang yang tak asing lagi bagi sebagian besar 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Komputer merupakan barang yang tak asing lagi bagi sebagian besar masyarakat. Penggunaannya tidak digunakan hanya terbatas pada lingkungan perkantoran. Tetapi juga

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. memberikan pengaruh besar terhadap kelangsungan bisnis bank tersebut.

BAB I PENDAHULUAN. memberikan pengaruh besar terhadap kelangsungan bisnis bank tersebut. BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Kegagalan pengembangan proyek IT dalam sebuah bank realitanya dapat memberikan pengaruh besar terhadap kelangsungan bisnis bank tersebut. Kegagalan IT dari segi teknologi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. melakukan transaksi dalam kehidupan sehari-hari. Pada awalnya manusia

BAB I PENDAHULUAN. melakukan transaksi dalam kehidupan sehari-hari. Pada awalnya manusia BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Era globalisasi sekarang ini dimana perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi berkembang dengan pesatnya, sehingga mendesak kebutuhan manusia akan adanya sesuatu alat

Lebih terperinci

PENDAHULUAN. Latar Belakanq. Setiap keluarga berusaha mernenuhi kebutuhan dengan menggunakan

PENDAHULUAN. Latar Belakanq. Setiap keluarga berusaha mernenuhi kebutuhan dengan menggunakan PENDAHULUAN Latar Belakanq Setiap keluarga berusaha mernenuhi kebutuhan dengan menggunakan sumberdaya yang tersedia. Karena kebutuhan semakin beragarn dan saling rnendesak untuk didahulukan, rnaka individu

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. mendapatkan informasi yang akurat, handal serta up to date, dealer selaku wakil

BAB 1 PENDAHULUAN. mendapatkan informasi yang akurat, handal serta up to date, dealer selaku wakil BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pada era globalisasi sekarang ini, kebutuhan akan alat transportasi sangatlah meningkat. Sehingga produsen motor harus berupaya untuk memenuhi kebutuhan konsumen. Kebutuhan

Lebih terperinci

1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan dunia internet saat ini sudah menjadi kebutuhan pokok bagi masyarakat pada umumnya. Internet yang pada awalnya hanya digunakan sebagai media pertukaran data

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. Dalarn pernbangunan ekonorni Indonesia, sektor perdagangan luar

I. PENDAHULUAN. Dalarn pernbangunan ekonorni Indonesia, sektor perdagangan luar I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang. Dalarn pernbangunan ekonorni Indonesia, sektor perdagangan luar negeri rnernpunyai peranan yang sangat penting. Pada periode tahun 1974-1981 surnber utarna pernbangunan

Lebih terperinci

BAB l PENDAHULUAN

BAB l PENDAHULUAN BAB l PENDAHULUAN A. Latar Belakang Titik berat pembangunan nasional dewasa ini adalah pembangunan di bidang ekonomi melalui pewujudan suatu pola pembangunan jangka panjang yang dilakukan secara bertahap.

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang 1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Dalam era globalisasi dan persaingan bisnis saat ini, kecepatan pengolahan dan penyampaian informasi memiliki peran yang sangat penting bagi setiap perusahaan, terutama

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. Perekonomian Indonesia dipengaruhi oleh perkembangan dunia. usaha dan perbankan sebagai penggerak sektor riil.

I. PENDAHULUAN. Perekonomian Indonesia dipengaruhi oleh perkembangan dunia. usaha dan perbankan sebagai penggerak sektor riil. I. PENDAHULUAN I.I. Latar Belakang Perekonomian Indonesia dipengaruhi oleh perkembangan dunia usaha dan perbankan sebagai penggerak sektor riil. Setelah krisis moneter tahun 1997 melanda Indonesia, sampai

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Perkembangan perekonomian di Indonesia pada era globalisasi seperti

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Perkembangan perekonomian di Indonesia pada era globalisasi seperti BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perkembangan perekonomian di Indonesia pada era globalisasi seperti saat ini serta lingkungan bisnis yang sangat dinamis dan tidak pasti semakin lama semakin

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. informasi yang cepat dan akurat. Tanpa informasi yang cepat dan akurat ini

BAB I PENDAHULUAN. informasi yang cepat dan akurat. Tanpa informasi yang cepat dan akurat ini 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Saat ini perkembangan dunia usaha semakin pesat sehingga membutuhkan informasi yang cepat dan akurat. Tanpa informasi yang cepat dan akurat ini membuat para

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. berbagai perusahaan untuk merombak sistem manual yang sudah sejak lama diterapkan

BAB 1 PENDAHULUAN. berbagai perusahaan untuk merombak sistem manual yang sudah sejak lama diterapkan 1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang Perkembangan teknologi informasi yang pesat saat ini mengundang perhatian berbagai perusahaan untuk merombak sistem manual yang sudah sejak lama diterapkan menuju

Lebih terperinci

1. BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

1. BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang 1. BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Badan Penyelenggara Jaminan Sosial Kesehatan (BPJS) Kantor Cabang Utama (KCU) Bandung yang terletak di Jl. Pelajar Pejuang 45 No.66 Bandung merupakan suatu Badan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dari pemikiran-pemikiran manusia yang semakin maju, hal tersebut dapat. mendukung bagi pengembangan penyebaran informasi.

BAB I PENDAHULUAN. dari pemikiran-pemikiran manusia yang semakin maju, hal tersebut dapat. mendukung bagi pengembangan penyebaran informasi. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan teknologi dan ilmu pengetahuan pada masa globalisasi ini dirasakan telah semakin pesat dan canggih. Semua ini dikarenakan hasil dari pemikiran-pemikiran

Lebih terperinci

Krisis ekonomi yang melanda Indonesia selama tiga tahun terakhir

Krisis ekonomi yang melanda Indonesia selama tiga tahun terakhir I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Krisis ekonomi yang melanda Indonesia selama tiga tahun terakhir ini telah berdampak besar bagi kehidupan bangsa lndonesia. Berbagai kegiatan usaha dan pembangunan yang

Lebih terperinci

BAB IV RENCANA IMPLEMENTASI DAN KEBUTUHAN SUMBER DAYA

BAB IV RENCANA IMPLEMENTASI DAN KEBUTUHAN SUMBER DAYA BAB IV RENCANA IMPLEMENTASI DAN KEBUTUHAN SUMBER DAYA Untuk memenuhi solusi yang dijelaskan pada bab 3, perlu adanya rencana implementasi dan perkiraan kebutuhan sumber daya agar solusi tersebut dapat

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan, perbankan, perencanaan dan sebagainya. Dengan adanya teknologi komputer

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan, perbankan, perencanaan dan sebagainya. Dengan adanya teknologi komputer BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Di era globalisasi seperti sekarang ini, perkembangan teknologi komputer berpengaruh besar pada tingkat kebutuhan manusia di berbagai bidang seperti bidang

Lebih terperinci

Bab 1 Pendahuluan 1.1 Latar Belakang

Bab 1 Pendahuluan 1.1 Latar Belakang Bab 1 Pendahuluan 1.1 Latar Belakang Perkembangan di bidang ilmu pengetahuan dan teknologi mempengaruhi aktivitas perbankan terutama dalam segi pemrosesan data elektronik dan telekomunikasi. Bank harus

Lebih terperinci

Kondisi perekonomian Indonesia selama tiga dasa warsa dalam era orde

Kondisi perekonomian Indonesia selama tiga dasa warsa dalam era orde I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kondisi perekonomian Indonesia selama tiga dasa warsa dalam era orde baru mengalami perkembangan dan perubahan yang sangat pesat. Secara kuantitatif, perekonomian terus

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. yang komprehensif dan akurat tentang badan usaha yang dikelola atau yang

BAB I PENDAHULUAN. yang komprehensif dan akurat tentang badan usaha yang dikelola atau yang BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Tanpa data dan informasi yang memadai dan akurat, setiap pihak yang memerlukan informasi keuangan dari suatu badan usaha akan mengambil keputusan yang salah dan tanpa

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. periodikal serta dapat mengambil keputusan. yang datang dan yang telah terselesaikan.

BAB 1 PENDAHULUAN. periodikal serta dapat mengambil keputusan. yang datang dan yang telah terselesaikan. BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Setiap perubahan yang terjadi di dalam sebuah perusahaan adalah hal yang cukup signifikan untuk terus diamati. Pentingnya mengamati perubahanperubahan ini merupakan

Lebih terperinci

Peluang untuk pengembangan usaha agribisnis kelapa sawit di. lndonesia masih cukup terbuka luas hampir di semua subsistem baik pada

Peluang untuk pengembangan usaha agribisnis kelapa sawit di. lndonesia masih cukup terbuka luas hampir di semua subsistem baik pada 1. PENDAHULUAN I.I. Latar Belakang Peluang untuk pengembangan usaha agribisnis kelapa sawit di lndonesia masih cukup terbuka luas hampir di semua subsistem baik pada subsistem agribisnis hulu, on farm

Lebih terperinci

BAB 1. Pendahuluan. dijadikan oleh perusahaan sebagai keunggulan dalam usahanya untuk

BAB 1. Pendahuluan. dijadikan oleh perusahaan sebagai keunggulan dalam usahanya untuk BAB 1 Pendahuluan A. Latar Belakang Masalah Pada era globalisasi saat ini, untuk memenangkan sebuah persaingan dalam bisnis tentunya sebuah perusahaan haruslah memiliki sesuatu yang unggul dari perusahaan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. proses globalisasi dan merupakan sebuah fenomena yang memberikan perubahan

BAB 1 PENDAHULUAN. proses globalisasi dan merupakan sebuah fenomena yang memberikan perubahan BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Teknologi informasi dan sistem informasi merupakan faktor penting dalam proses globalisasi dan merupakan sebuah fenomena yang memberikan perubahan secara dramatis pada

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. terus rneningkatkan kinerja berbagai elernen di dalarn organisasi. Pada

I. PENDAHULUAN. terus rneningkatkan kinerja berbagai elernen di dalarn organisasi. Pada I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Persaingan bisnis yang sernakin tinggi menuntut perusahaan untuk terus rneningkatkan kinerja berbagai elernen di dalarn organisasi. Pada urnurnnya keberhasilan perusahaan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Kecenderungan nasabah untuk melihat sebuah bank sebagai financial supermarket

BAB 1 PENDAHULUAN. Kecenderungan nasabah untuk melihat sebuah bank sebagai financial supermarket BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Perkembangan inovasi produk dan jasa perbankan dalam satu dekade terakhir ini memperlihatkan kemajuan yang sangat pesat. Produk dan jasa yang ditawarkan oleh

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Penggajian pegawai merupakan sebuah kegiatan rutin di kantor Camat

BAB I PENDAHULUAN. Penggajian pegawai merupakan sebuah kegiatan rutin di kantor Camat BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penggajian pegawai merupakan sebuah kegiatan rutin di kantor Camat Sambit. Saat ini pencatatan atas penggajian pegawai masih dilakukan secara manual dan bisa dikatakan

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. Perkembangan dan perubahan teknologi informasi serta telekomunikasi. Masyarakat sernakin pandai dalam memilih suatu produk dengan cara

I. PENDAHULUAN. Perkembangan dan perubahan teknologi informasi serta telekomunikasi. Masyarakat sernakin pandai dalam memilih suatu produk dengan cara I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan dan perubahan teknologi informasi serta telekomunikasi yang sangat pesat, kini berimbas pada perubahan perilaku masyarakat. Masyarakat sernakin pandai dalam

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. pembangunan bangsa melalui berbagai produknya. Banyaknya bank yang berdiri,

BAB I PENDAHULUAN. pembangunan bangsa melalui berbagai produknya. Banyaknya bank yang berdiri, BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Lembaga keuangan seperti perbankan merupakan instrumen penting dalam memperlancar jalannya pembangunan suatu bangsa. Saat ini perbankan telah memasuki persaingan berskala

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. suatu perusahaan harus memperhatikan faktor-faktor internal dan eksternal yang

BAB I PENDAHULUAN. suatu perusahaan harus memperhatikan faktor-faktor internal dan eksternal yang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Pada era globalisasi saat ini, persaingan usaha semakin kompetitif dan kreatif. Untuk dapat bertahan dalam persaingan usaha yang ketat, pihak manajemen dalam

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pada era globalisasi sekarang ini teknologi informasi berperan penting

BAB I PENDAHULUAN. Pada era globalisasi sekarang ini teknologi informasi berperan penting BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pada era globalisasi sekarang ini teknologi informasi berperan penting dalam memperbaiki kinerja suatu organisasi. Penggunaannya tidak hanya sebagai proses otomatisasi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan sistem informasi merupakan sistem yang sangat penting di era globalisasi saat ini. Seiring perkembangan sistem informasi saat ini tak lepas dari peran

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. Kemajuan teknologi komunikasi dan informasi yang pesat serta. potensi pemanfaatannya secara luas membuka peluang bagi

I. PENDAHULUAN. Kemajuan teknologi komunikasi dan informasi yang pesat serta. potensi pemanfaatannya secara luas membuka peluang bagi I. PENDAHULUAN 1.I. Latar Belakang Kemajuan teknologi komunikasi dan informasi yang pesat serta potensi pemanfaatannya secara luas membuka peluang bagi pengaksesan, pengelolaan dan pendayagunaan informasi

Lebih terperinci

Kabupaten Malang (Batu dan Poncokusumo) dan Pasuruan. (Nongkojajar) Jawa Tirnur rnerupakan daerah sentra produksi ape1

Kabupaten Malang (Batu dan Poncokusumo) dan Pasuruan. (Nongkojajar) Jawa Tirnur rnerupakan daerah sentra produksi ape1 I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kabupaten Malang (Batu dan Poncokusumo) dan Pasuruan (Nongkojajar) Jawa Tirnur rnerupakan daerah sentra produksi ape1 (Malus sylvestris Mill.) di Indonesia. Pada daerah

Lebih terperinci

Globalisasi dan krisis ekonorni rnerupakan dua ha1 pokok yang banyak. mernbawa perubahan yang sangat rnendasar bagi setiap industri.

Globalisasi dan krisis ekonorni rnerupakan dua ha1 pokok yang banyak. mernbawa perubahan yang sangat rnendasar bagi setiap industri. I. PENDAHULUAN 1.l.Latar Belakang Globalisasi dan krisis ekonorni rnerupakan dua ha1 pokok yang banyak mernbawa perubahan yang sangat rnendasar bagi setiap industri. Darnpak yang ditirnbulkan secara langsung

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. Disisi lain, wisata juga dapat rnerusak suatu daerah jika tidak

I. PENDAHULUAN. Disisi lain, wisata juga dapat rnerusak suatu daerah jika tidak 1.1. Latar Belakang I. PENDAHULUAN Kesadaran pernerintah akan besarnya potensi kelautan Indonesia, rnenyebabkan paradigrna pernbangunan yang selarna ini kurang rnernperhatikan sektor kelautan rnulai ditinggalkan.

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Di era teknologi informasi yang semakin maju ini, kebutuhan akan informasi yang cepat dan akurat menjadi sangat penting. Information Technology, Internet, dan Web sudah

Lebih terperinci

Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk yang berdiri sejak tahun dari segi dana yang dihimpun, aset dan perolehan laoanya. Dengan didukung oleh

Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk yang berdiri sejak tahun dari segi dana yang dihimpun, aset dan perolehan laoanya. Dengan didukung oleh A. LATAR BELAKANG Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk yang berdiri sejak tahun 1946 merupakan salah satu dari 5 bank terbesar di Indonesia sebelum mssa krisis baik dari segi dana yang dihimpun, aset dan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. pesat, salah satunya adalah teknologi komputer. Komputer merupakan alat bantu

BAB I PENDAHULUAN. pesat, salah satunya adalah teknologi komputer. Komputer merupakan alat bantu BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Dewasa ini, perkembangan teknologi mengalami kemajuan yang sangat pesat, salah satunya adalah teknologi komputer. Komputer merupakan alat bantu yang sekarang

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dalam era globalisasi, kemajuan teknologi sangat penting untuk negara yang akan berkembang, yang sedang berkembang bahkan yang telah berkembang sangat pesat. Salah

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. peranan dan keikutsertaannya dalam membangun ekonomi negara, keberadaan

BAB I PENDAHULUAN. peranan dan keikutsertaannya dalam membangun ekonomi negara, keberadaan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Salah satu faktor ekonomi yang mendukung pelaksanaan pembangunan nasional adalah perbankan. Bank merupakan lembaga keuangan yang sangat besar peranan dan keikutsertaannya

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. serta cara dan proses dalam melaksanakan usahanya. Sementara defenisi

BAB I PENDAHULUAN. serta cara dan proses dalam melaksanakan usahanya. Sementara defenisi BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perbankan termasuk perusahaan industri jasa, yang produk utamanya memberikan pelayanan jasa kepada masyarakat. Berdasarkan Undang- Undang RI No.7 Tahun 1992 yang telah

Lebih terperinci

JURNAL SISTEM PENILAIAN AKADEMIK PADA SEKOLAH DASAR NEGERI NGLABAN 2 KECAMATAN LOCERET KABUPATEN NGANJUK

JURNAL SISTEM PENILAIAN AKADEMIK PADA SEKOLAH DASAR NEGERI NGLABAN 2 KECAMATAN LOCERET KABUPATEN NGANJUK JURNAL SISTEM PENILAIAN AKADEMIK PADA SEKOLAH DASAR NEGERI NGLABAN 2 KECAMATAN LOCERET KABUPATEN NGANJUK SYSTEM OF ACADEMIC ASSESSMENT AT SEKOLAH DASAR NEGERI NGLABAN 2 KECAMATAN LOCERET KABUPATEN NGANJUK

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. nasabah dalam melakukan transaksi perbankan. PT. Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk, dengan mottonya Melayani

BAB I PENDAHULUAN. nasabah dalam melakukan transaksi perbankan. PT. Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk, dengan mottonya Melayani BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian Tumbuhnya berbagai macam Bank dipeta perbankan Indonesia telah meningkatkan iklim kompetensi yang semakin tajam dibidang pelayanan jasa perbankan. Hal ini

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Universitas Internasional Batam

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Universitas Internasional Batam BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Sistem adalah sekelompok dua atau lebih komponen-komponen yang saling berkaitan (related) atau subsistem-subsistem yang bersatu untuk mencapai tujuan yang

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. Dalam struktur perekonomian Indonesia, usaha kecil menengah. (UKM) memiliki peran yang strategis. Data Kantor Kementerian Negara

I. PENDAHULUAN. Dalam struktur perekonomian Indonesia, usaha kecil menengah. (UKM) memiliki peran yang strategis. Data Kantor Kementerian Negara I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Dalam struktur perekonomian Indonesia, usaha kecil menengah (UKM) memiliki peran yang strategis. Data Kantor Kementerian Negara Koperasi dan Usaha Kecil Menengah (2005)

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. informasi yang terkini. Oleh karena itu, dibutuhkan tenaga-tenaga ahli dibidang

BAB I PENDAHULUAN. informasi yang terkini. Oleh karena itu, dibutuhkan tenaga-tenaga ahli dibidang BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Komputer memberikan satu solusi yang tepat dalam menghasilkan informasi yang terkini. Oleh karena itu, dibutuhkan tenaga-tenaga ahli dibidang komputer, guna memenuhi

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. nasional yang diarahkan untuk rnengernbangkan daerah yang. bersangkutan. Tujuan dari pernbangunan daerah adalah untuk

I. PENDAHULUAN. nasional yang diarahkan untuk rnengernbangkan daerah yang. bersangkutan. Tujuan dari pernbangunan daerah adalah untuk I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pernbangunan daerah rnerupakan bagian dari pernbangunan nasional yang diarahkan untuk rnengernbangkan daerah yang bersangkutan. Tujuan dari pernbangunan daerah adalah untuk

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Di Indonesia perbankan syariah muncul sejak dikeluarkannya Undang-Undang No. 7 Tahun 1992 tentang perbankan, yang secara implisit telah membuka peluang kegiatan usaha

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Dengan bertambahnya penduduk belakangan ini yang meningkat maka kebutuhan masyarakat terhadap transaksi perbankan ikut meningkat. Bagi perusahaan yang bergerak

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. semakin terbuka lebar bagi setiap pelaku bisnis. Melihat dari semakin ketatnya

BAB I PENDAHULUAN. semakin terbuka lebar bagi setiap pelaku bisnis. Melihat dari semakin ketatnya BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan dunia usaha dewasa ini telah diwarnai oleh persaingan yang semakin ketat. Hal ini diakibatkan karena adanya arus globalisasi yang semakin terbuka lebar

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. belurn sepenuhnya pulih. Pertumbuhan mulai menunjukkan trend yang. cukup rnenggernbirakan, khususnya pada sektor usaha jasa,

I. PENDAHULUAN. belurn sepenuhnya pulih. Pertumbuhan mulai menunjukkan trend yang. cukup rnenggernbirakan, khususnya pada sektor usaha jasa, I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang 1.1.1. Bank dalam Beberapa Perspektif Kondisi perekonomian Indonesia pasca krisis ekonorni rnasih belurn sepenuhnya pulih. Pertumbuhan mulai menunjukkan trend yang cukup

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. tujuan tertentu melalui tiga tahapan, yaitu input, proses, dan output. yang berfungsi dengan tujuan yang sama.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. tujuan tertentu melalui tiga tahapan, yaitu input, proses, dan output. yang berfungsi dengan tujuan yang sama. BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Tinjauan Teoritis 2.1.1. Sistem Nugroho Widjajanto (2001:2) mengartikan sistem sebagai sesuatu yang memiliki bagian-bagian yang saling berinteraksi untuk mencapai tujuan tertentu

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. Perkembangan perbankan syariah pada era reformasi ditandai dengan. disetujuinya Undang-Undang No. 10 Tahun Dalam Undang-Undang

I. PENDAHULUAN. Perkembangan perbankan syariah pada era reformasi ditandai dengan. disetujuinya Undang-Undang No. 10 Tahun Dalam Undang-Undang I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Perkembangan perbankan syariah pada era reformasi ditandai dengan disetujuinya Undang-Undang No. 10 Tahun 1998. Dalam Undang-Undang tersebut diatur dengan rinci landasan

Lebih terperinci

. disamping bisnis lainnya, dengan target kredit retail sebesar 32,50% dgi total kredit.

. disamping bisnis lainnya, dengan target kredit retail sebesar 32,50% dgi total kredit. I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Sejak krisis moneter tahun, 1997, perbankan Indonesia terpuruk dimana empat bank milk pemerintah di merger serta banyak bank-bank swasta yang ditutup. Semasa krisis moneter

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. pemerintah, dunia usaha, pendidikan dan masyarakat lainnya. akuntansi yang memadai sehingga mengakibatkan penggunaan jam kerja

BAB I PENDAHULUAN. pemerintah, dunia usaha, pendidikan dan masyarakat lainnya. akuntansi yang memadai sehingga mengakibatkan penggunaan jam kerja BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Era globalisasi merupakan suatu era atau zaman yang selalu di identikan dengan kemajuan dan perkembangan teknologi. Era globalisasi telah membawa paradigma

Lebih terperinci

Dalam rangka mewujudkan pemerataan hasii-hasil pembangunan, sektor

Dalam rangka mewujudkan pemerataan hasii-hasil pembangunan, sektor A. Latar Belakang Masalah Dalam rangka mewujudkan pemerataan hasii-hasil pembangunan, sektor usaha kecil menduduki peran penting strategis dalam pembangunan nasional, baik diaji dari segi kuantitas, maupun

Lebih terperinci

Berdasarkan uraian diatas maka dalam mendukung proses kelancaran

Berdasarkan uraian diatas maka dalam mendukung proses kelancaran 2 yang ada di dunia kerja. Untuk mengatasi permasalahan tersebut, maka Perguruan Tinggi mewajibkan setiap mahasiswanya untuk mengikuti program kerja praktek di suatu lembaga, instansi atau perusahaan,

Lebih terperinci

PENDAHULUAN. krisis ekonorni di Indonesia yang berkepanjangan, diperlukan suatu usaha

PENDAHULUAN. krisis ekonorni di Indonesia yang berkepanjangan, diperlukan suatu usaha L PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Dalarn usaha rnernbangkitkan sektor perekonornian rnenghadapi krisis ekonorni di Indonesia yang berkepanjangan, diperlukan suatu usaha dari seluruh lapisan rnasyarakat,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. pesat telah mempengaruhi industri perbankan, seperti hal nya Mobile Banking

BAB I PENDAHULUAN. pesat telah mempengaruhi industri perbankan, seperti hal nya Mobile Banking BAB I PENDAHULUAN 1.1 LatarBelakangMasalah Pada era globalisasi dengan kemajuan informasi dan teknologi yang pesat telah mempengaruhi industri perbankan, seperti hal nya Mobile Banking merupakan salah

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. infrastruktur gas baru dan akuisisi blok migas diberbagai wilayah di Indonesia. Di

BAB I PENDAHULUAN. infrastruktur gas baru dan akuisisi blok migas diberbagai wilayah di Indonesia. Di BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang PT Perusahaan Gas Negara (PGN) semakin memantapkan posisinya sebagai BUMN yang memiliki komitmen dan konsistensi dalam pengembangan insfrakstruktur dan pemanfaatan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. menjadi penting artinya berkaitan dengan ketepatan waktu dan kebenaran

BAB I PENDAHULUAN. menjadi penting artinya berkaitan dengan ketepatan waktu dan kebenaran BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Teknologi sistem informasi dalam organisasi bisnis dewasa ini menjadi penting artinya berkaitan dengan ketepatan waktu dan kebenaran penyediaan informasi yang

Lebih terperinci

BAB III PEMBAHASAN HASIL PELAKSANAAN KERJA PRAKTEK. nasabah di Bank BRI Unit Koba. Adapun kegiatan yang dilakukan selama kerja praktek

BAB III PEMBAHASAN HASIL PELAKSANAAN KERJA PRAKTEK. nasabah di Bank BRI Unit Koba. Adapun kegiatan yang dilakukan selama kerja praktek BAB III PEMBAHASAN HASIL PELAKSANAAN KERJA PRAKTEK 3.1 Bidang Pelaksanaan Kerja Praktek Bidang yang menjadi fokus penulis adalah perhitungan pajak terhadap tabungan nasabah di Bank BRI Unit Koba. Adapun

Lebih terperinci

Dalarn rnengantisipasi rneningkatnya perrnintaan konsurnen

Dalarn rnengantisipasi rneningkatnya perrnintaan konsurnen I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Dalarn rnengantisipasi rneningkatnya perrnintaan konsurnen terhadap produk olahan perikanan yang berrnutu, dewasa ini rnuncul industri pengolahan perikanan yang rnengalarni

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. belurn sepenuhnya pulih. Perturnbuhan rnulai rnenunjukkan trend yang. cukup rnenggernbirakan, khususnya pada sektor usaha jasa,

I. PENDAHULUAN. belurn sepenuhnya pulih. Perturnbuhan rnulai rnenunjukkan trend yang. cukup rnenggernbirakan, khususnya pada sektor usaha jasa, I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang 1.1.1. Perbankan Indonesia Indonesia Pasca Krisis Kondisi perekonornian Indonesia pasca krisis ekonorni rnasih belurn sepenuhnya pulih. Perturnbuhan rnulai rnenunjukkan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. pendanaan bagi pembangunan di Indonesia. Peranan bank sebagai agen

BAB I PENDAHULUAN. pendanaan bagi pembangunan di Indonesia. Peranan bank sebagai agen BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pelaksanaan pembangunan yang semakin pesat membutuhkan pendanaan yang baik. Peran bank cukup penting untuk dapat menyediakan dana yang mencukupi bagi pelaksanaan

Lebih terperinci

BAB 1. PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1. PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB 1. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang 1.1.1 Kebutuhan Peningkatan Daya Saing Sektor jasa keuangan merupakan sektor vital dalam pengelolaan ekonomi negara, termasuk Indonesia. Perbankan merupakan pemain

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. untuk mencari referensi berkenaan tugas yang diberikan oleh dosen atau pun

BAB I PENDAHULUAN. untuk mencari referensi berkenaan tugas yang diberikan oleh dosen atau pun BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perpustakaan merupakan sistem informasi yang di dalamnya terdapat aktivitas pengumpulan, pengolahan, pengawetan, pelestarian dan penyajian serta penyebaran informasi.

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Seiring dengan perkembangan zaman dari waktu ke waktu disertai dengan laju pertumbuhan penduduk, memberikan peluang bagi para pelaku bisnis di Indonesia dalam melangsungkan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Banyaknya jumlah bank yang ada di Indonesia membuat masyarakat

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Banyaknya jumlah bank yang ada di Indonesia membuat masyarakat 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Banyaknya jumlah bank yang ada di Indonesia membuat masyarakat semakin leluasa dalam memilih bank yang terbaik untuk memenuhi kepuasannya. Sementara itu

Lebih terperinci

DAFTAR ISTILAH SISTEM APLIKASI PERBANKAN

DAFTAR ISTILAH SISTEM APLIKASI PERBANKAN HOME DAFTAR ISI DAFTAR ISTILAH SISTEM APLIKASI PERBANKAN Accuracy Audibilitas (audibility) Authorisation Availability Back Up data Check digit verification Completeness Control environment Control procedures

Lebih terperinci

ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM INFORMASI PELAYANAN PASIEN PADA RUMAH BERSALIN DAN KLINIK BIDAN JURNALIS MENGGUNAKAN VB.NET

ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM INFORMASI PELAYANAN PASIEN PADA RUMAH BERSALIN DAN KLINIK BIDAN JURNALIS MENGGUNAKAN VB.NET ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM INFORMASI PELAYANAN PASIEN PADA RUMAH BERSALIN DAN KLINIK BIDAN JURNALIS MENGGUNAKAN VB.NET Randy Cahya Putra 1044370020 Jurusan Sistem Informasi, Fakultas Teknik Informatika,

Lebih terperinci

PT. : : : ABSTRAK

PT. : : : ABSTRAK Judul : Prosedur Pembukaan dan Pencairan Deposito Rupiah pada PT. Bank Pembangunan Daerah Bali Kantor Cabang Utama Denpasar Nama : Deya Rahmania Nim : 1406013044 ABSTRAK Usaha perbankan meliputi tiga kegiatan,

Lebih terperinci

BAB V PENUTUP. lainnya, maka peneliti mengambil kesimpulan sebagai berikut :

BAB V PENUTUP. lainnya, maka peneliti mengambil kesimpulan sebagai berikut : BAB V PENUTUP 5.1 Kesimpulan Berdasarkan hasil pembahasan dari data yang diperoleh melalui wawancara kepada responden, kuisioner, dan data-data sekunder yang didapatkan, seperti SOP Perkreditan BRI dan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang Perkembangan teknologi yang pesat pada era modern di zaman ini, membuat penerapan sistem informasi dalam dunia bisnis untuk tetap terus mengikuti perkembangannya. Dengan

Lebih terperinci

Berbagai upaya pemulihan ekonomi di Indonesia pasca krisis telah. ditempuh dengan beberapa pembuatan kebijakan nasional baik yang

Berbagai upaya pemulihan ekonomi di Indonesia pasca krisis telah. ditempuh dengan beberapa pembuatan kebijakan nasional baik yang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Berbagai upaya pemulihan ekonomi di Indonesia pasca krisis telah ditempuh dengan beberapa pembuatan kebijakan nasional baik yang bersifat makro maupun mikro yang diarahkan

Lebih terperinci

1 BAB 1. PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

1 BAB 1. PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang 1 BAB 1. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Saat ini banyak instansi yang menyediakan layanan untuk sistem gadai salah satunya adalah perusahaan BUMN yaitu Perum Pegadaian. Dengan meningkatnya nasabah dan

Lebih terperinci

BAB l PENDAHULUAN. informasi menjadi suatu kebutuhan dengan tujuan untuk meningkatkan

BAB l PENDAHULUAN. informasi menjadi suatu kebutuhan dengan tujuan untuk meningkatkan BAB l PENDAHULUAN I.I. Latar Belakang Dalam perkembangan suatu organisasi, implementasi teknologi informasi menjadi suatu kebutuhan dengan tujuan untuk meningkatkan efektivitas dan efisiensi perencanaan,

Lebih terperinci

UKDW BAB I PENDAHULUAN

UKDW BAB I PENDAHULUAN BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang sebagian besar modalnya berasal dari kekayaan negara yang dipisahkan merupakan salah satu pelaku ekonomi dalam sistem

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Setiap pelaku usaha memerlukan informasi yang komprehensif dan akurat tentang. merupakan kebutuhan mutlak setiap pelaku usaha.

BAB I PENDAHULUAN. Setiap pelaku usaha memerlukan informasi yang komprehensif dan akurat tentang. merupakan kebutuhan mutlak setiap pelaku usaha. BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Tanpa data dan informasi yang memadai dan akurat, setiap pihak yang memerlukan informasi keuangan terutama yang berakaitan dengan pemasukkan kas dari suatu badan usaha

Lebih terperinci

PEDOMAN PEDOMAN. PT JASA MARGA (Persero) Tbk. Nomor Pedoman : P2/DIT/2014/AI Tanggal : 1 Desember 2014

PEDOMAN PEDOMAN. PT JASA MARGA (Persero) Tbk. Nomor Pedoman : P2/DIT/2014/AI Tanggal : 1 Desember 2014 PEDOMAN DAFTAR ISI DAFTAR ISI... 2 LEMBAR PENGESAHAN... 3 BAB I TUJUAN DAN RUANG LINGKUP... 4 BAB II DEFINISI... 4 BAB III KETENTUAN UMUM... 5 BAB IV AKUISISI APLIKASI... 5 BAB V PEMELIHARAAN APLIKASI...

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. terkecuali dunia pendidikan pada saat ini. Dalam perkembangan teknologi saat ini,

BAB I PENDAHULUAN. terkecuali dunia pendidikan pada saat ini. Dalam perkembangan teknologi saat ini, BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan teknologi yang sangat cepat dan dalam era globalisasi ini sangat berarti bagi semua kalangan masyarakat terutama dari segi pendidikan. Perkembangan teknologi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Mengerjakan suatu pekerjaan dengan mudah dan cepat adalah keinginan

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Mengerjakan suatu pekerjaan dengan mudah dan cepat adalah keinginan BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Mengerjakan suatu pekerjaan dengan mudah dan cepat adalah keinginan setiap manusia. Keinginan ini telah mendorong manusia mencari cara yang dapat membantu

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. maupun bank pemerintah yang bersaing ketat dalam mendapatkan nasabah.

BAB I PENDAHULUAN. maupun bank pemerintah yang bersaing ketat dalam mendapatkan nasabah. BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Seiring perkembangan zaman saat ini membuat orang semakin kritis dalam menanggapi sesuatu hal, termasuk saat menggunakan jasa sebuah perusahaan seperti perbankan.

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS FAKTOR 5C + 1S DALAM PEMBIAYAAN MIKRO DI BANK BRI SYARIAH CABANG SURABAYA GUBENG

BAB IV ANALISIS FAKTOR 5C + 1S DALAM PEMBIAYAAN MIKRO DI BANK BRI SYARIAH CABANG SURABAYA GUBENG 89 BAB IV ANALISIS FAKTOR 5C + 1S DALAM PEMBIAYAAN MIKRO DI BANK BRI SYARIAH CABANG SURABAYA GUBENG A. Analisis Faktor-Faktor yang Menimbulkan Pembiayaan Macet Sebagaimana telah dijelaskan dalam pembahasan

Lebih terperinci