BAB II LANDASAN TEORI
|
|
- Liana Budiaman
- 6 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Sekilas Mengenai Tuberkulosis Pengertian dan Sejarah Tuberkulosis Tuberkulosis TB adalah penyakit menular yang disebabkan oleh bakteri Mycobacterium Tuberculosis. Bakteri ini berbentuk batang dan bersifat tahan asam sehingga dikenal juga sebagai batang tahan asam BTA. Bakteri ini pertama kali ditemukan oleh seorang dokter dari Jerman bernama Robert Koch pada tanggal 24 Maret Penyakit tuberkulosis adalah salah satu penyakit tertua yang diketahui menyerang manusia Lisa Prihutami21. Tuberkulosis telah menyerang masyarakat pada ribuan tahun yang lalu. Hal ini ditunjukkan oleh tulang-tulang peninggalan masa pra sejarah di Jerman 8 SM. Fosil yang digali dari sisa-sisa peradaban Mesir kuno juga terdapat bukti-bukti bahwa penyakit ini sudah menjadi masalah kesehatan masyarakat. Dari berbagai catatan dunia banyak raja-raja dan tokoh-tokoh terkenal seperti Raja Henry VII Goethe Rousseau dan Chopin diketahui meninggal karena penyakit tuberkulosis Bambang Ruswanto Macam-macam Tuberkulosis Macam-macam tuberkulosis dibedakan berdasarkan pemeriksaan basil tahan asam dan BTA dalam dahak dan berdasarkan tipe pasien Departemen Kesehatan RI 25. Berdasarkan pemeriksaan batang tahan asam BTA dalam dahak tuberkulosis dibedakan menjadi tuberkulosis BTA positif dan tuberkulosis BTA negatif. Sedangkan berdasarkan pemeriksaan pasien dengan memperhatikan riwayat hidup penderita tuberkulosis dibedakan menjadi 6 macam yaitu sebagai berikut: 1. Kasus baru yaitu pasien yang belum pernah mendapatkan pengobatan dengan obat anti tuberkulosis OAT. II-1
2 2. Kasus kambuh relaps yaitu pasien tuberkulosis yang sebelumnya pernah mendapatkan pengobatan tuberkulosis dan dinyatakan telah sembuh. 3. Kasus pindahan transfer in yaitu penderita yang sedang mendapat pengobatan disuatu tempat kemudian pendah berobat ketempat lain. 4. Kasus lalai default/drop out penderita yang sudah berobat lebih kurang satu bulan dan berhenti dua bulan atau lebih kemudian datang kembali berobat. 5. Kasus gagal yaitu pasien BTA positif yang masih tetap positif atau penderita dengan hasil BTA negatif menjadi BTA positif. 6. Kasus kronis yaitu pasien dengan hasil pemeriksaan masih BTA positif setelah selesai pengobatan ulang Penyebaran Tuberkulosis Penyebaran penyakit tuberkulosis adalah melalui udara terkontaminasi oleh mycobacterium tuberculosis yang terhirup kemudian masuk kedalam paru-paru menyerang dinding pernapasan dengan membentuk rongga yang berisi nanah dan bakteri TB. Apabila penderita TB batuk atau bersin maka akan mengeluarkan bakteri TB keudara jika terhirup oleh orang yang rentan penyakit TB maka orang tersebut dapat terinfeksi bakteri TB. Infeksi TB dibedakan menjadi 2 macam yaitu terinfeksi secara latent dan terinfeksi secara aktif. Terinfeksi secara latent adalah kondisi dimana di dalam tubuh penderita terdapat bakteri TB yang bersifat dormant tidur tidak menimbulkan penyakit TB dalam tubuh penderita namun dalam waktu tertentu bakteri yang bersifat dormant dapat bangun dan menjadi aktif. Terinfeksi aktif adalah kondisi dimana tubuh penderita bakteri TB bersifat aktif berkembang biak dan menimbulkan gejala penyakit TB. II-2
3 2.1.4 Gejala Tuberkulosis Gejala tuberkulosis pada orang dewasa adalah umumnya mengalami batuk dan berdahak terus-menerus selama 3 minggu atau lebih batuk darah sesak nafas badan lemah malaise dan lain-lain. Gejala tuberkulosis pada anak-anak adalah berat badan turun demam lama atau berulang tanpa sebab yang jelas gejala dari saluran nafas dan gejala dari saluran cerna Penanganan Tuberkulosis Penanganan TB adalah dengan memberikan antibiotik kepada penderita. Pengobatan TB memerlukan waktu 6 sampai 9 bulan. Walaupun gejala penyakit TB sudah hilang pengobatan tetap harus dilakukan sampai tuntas karena bakteri mycobacterium tuberculosis masih berada dalam keadaan aktif dan siap membentuk resistensi terhadap obat. Hal-hal yang harus dilakukan untuk menghindari TB adalah sebagai berikut: 1. Hindari kontak dengan percikan batuk penderita. 2. Jangan menggunakan alat-alat makan/ minum/ mandi bersamaan dengan penderita. 3. Sirkulasi udara dan sinar matahari dirumah harus baik. 4. Pola hidup sehat sehingga daya tahan tubuh diharapkan cukup untuk memberikan perlindungan Populasi Terbuka Berdasarkan ruang lingkup populasi penyebaran tuberkulosis terjadi pada dua kondisi yaitu penyebaran pada populasi tertutup dan penyebaran pada populasi terbuka. Populasi tertutup adalah jika dalam populasi tidak terjadi proses migrasi perubahan pada jumlah populasi hanya disebabkan oleh kelahiran dan kematian Kalu dan Inyama 212. Sebaliknya populasi terbuka adalah jika dalam populasi II-3
4 terjadi proses migrasi sehingga proses migrasi juga dapat mempengaruhi perubahan jumlah populasi. 2.2 Sistem Persamaan Diferensial Persamaan diferensial adalah persamaan yang melibatkan variabel tak bebas dependent variable dan derivatifnya terhadap variabel bebas indefendent variable. Suatu persamaan yang memuat turunan dari suatu fungsi yang terdiri dari satu variabel bebas maka disebut persamaan diferensial biasa. Sebaliknya jika suatu persamaan memiliki lebih dari satu variabel bebas maka disebut persamaan diferensial parsial Didit Budi Nugroho 21. Definisi 2.1 Roni Tri Putra 211: Diberikan fungsi fungsi f transformasi linier operator linier pada lim dikatakan diferensiabel di sehingga: disebut turunan f di dengan dan ℎ : dengan jika terdapat menyatakan himpunan semua 2.1. Jika suatu fungsi diketahui diferensiabel maka turunan parsialnya selalu ada. Apabila terdapat beberapa persamaan diferensial maka akan membentuk sistem persamaan diferensial. Diberikan sistem persamaan differensial : dengan 2.2 dan ℝ. Sistem persamaan differensial 2.2 dapat ditulis dalam bentuk sistem persamaan berikut : 2.3 II-4
5 dengan adalah fungsi kontinu pada [ab] dari untuk i n. Bentuk sistem persamaan diferensial linier dengan n fungsi tak diketahui dapat dituliskan sebagai berikut: 2.4 Selanjutnya sistem Persamaan 2.4 dapat dituliskan dalam bentuk: dengan: 2.5 [ [ ] ] Definisi 2.2 Perko 1991: Titik Definisi 2.3 Kocak 1991: Diberikan 12. Matriks disebut solusi sistem 2.2 jika. pada sistem 2.2 dengan 2.6 dinamakan matrik Jacobian dari f dititik x. Sifat kestabilan dapat diketahui dengan menggunakan matriks Jacobian jika titik equilibrium tersebut hiperbolik. Titik equilibrium disebut titik II-5
6 equilibrium hiperbolik jika semua nilai eigen nol Roni Tri Putra 211. mempunyai bagian real tidak Teorema 2.1 Tu 1994: Secara umum kestabilan titik tetap mempunyai perilaku sebagai berikut: 1. Stabil jika a. Setiap nilai eigen yang berupa bilangan real bernilai negatif semua i. < untuk b. Setiap komponen bagian real dari nilai eigen kompleks lebih kecil dari nol Re untuk semua i. 2. Tidak stabil jika a. Ada nilai eigen yang berupa bilangan real yang bernilai positif suatu i. > untuk b. Ada komponen bagian real dari nilai eigen kompleks yang lebih besar atau Bukti: sama dengan nol Re > untuk suatu i. Andaikan matriks dapat didiagonalkan maka sistem dapat direduksi menjadi persamaan-persamaan diferensial orde satu masing-masing dalam bentuk: dengan adalah nilai eigen dari matriks 1 2 berikut ini: 1 II-6
7 maka ln dengan syarat Jika untuk untuk maka maka 2.3. < <. Titik Kesetimbangan Equilibrium dan Analisa Kestabilan Keadaan setimbang equilibrium dari suatu persamaan diferensial adalah sembarang penyelesaian konstan persamaan tersebut. Dalam model matematika penyebaran penyakit terdapat dua titik kesetimbangan yaitu titik kesetimbangan bebas penyakit free-disease dan titik kesetimbangan endemik penyakit. Titik kesetimbangan bebas penyakit free-disease terjadi jika dalam suatu populasi tidak terdapat individu yang terinfeksi penyakit dan apabila dalam populasi tersebut selalu terdapat individu yang terinfeksi maka disebut titik kesetimbangan endemik penyakit Husni Tamrin 27. Analisis kestabilan dilakukan untuk mengetahui informasi yang menggambarkan perilaku sistem pada titik kesetimbangan. Keadaan setimbang tersebut dikatakan stabil jika semua solusi yang dekat dengan titik kesetimbangan menuju titik tersebut. Berikut ini diberikan definisi tentang kestabilan: II-7
8 Definisi 2.4 Widodo 27: Titik kesetimbangan equilibrium yang memenuhi f dikatakan : 1. Stabil jika untuk untuk setiap > terdapat yang memenuhi < untuk setiap solusi < untuk setiap. 2. Stabil asimtotik jika stabil dan terdapat berakibat lim ~ > sedemikian sehingga. yang berakibat > sehingga < yang 3. Tidak stabil jika titik equlibrium tidak memenuhi 1. Sedangkan kestabilan yang bersifat lokal jika untuk sembarang titik awal solusi sistem persamaan differensial 2.4 membesar menuju tak hingga konvergan ke Namun jika untuk titik berada dekat titik. maka stabil asimtotik global. Kriteria Routh-Hurwitz adalah matriks n x n untuk nilai eigen persamaan det Jika dengan adalah matriks identitas dapat diturunkan menjadi persamaan polinomial orde ke-n. Persamaan polinomial ini disebut persamaan karakteristik dan dapat dinyatakan sebagai berikut: 2.7 Jika persamaan karakteristik yang diperoleh cukup rumit untuk menentukan akar-akar karakteristiknya yaitu nilai eigen matriks maka untuk menentukan apakah nilai eigen bernilai negatif dapat menggunakan kriteria Routh-Hurwitz. Teorema 2.2 Hasim A. O. A 211: Titik equilibrium akan stabil jika: 1. Untuk n 2 kondisi Routh-Hurwitz adalah 2. Untuk n 3 kondisi Routh-Hurwitz adalah > dan > 3. Untuk n 4 kondisi Routh-Hurwitz adalah >. >. > dan > > >. > dan II-8
9 Bukti: Bentuk polinomial untuk persamaan karakteristik nilai eigen adalah: Sedangkan bentuk umum matriks Hurwitz adalah sebagai berikut: k 1 2 k 2 2 k 3 2 k 4 k Bagian real dari matriks Hurwitz akan bernilai negatif jika: det Untuk > 2 persamaan karakteristiknya adalah sebagai berikut: dan matriks Hurwitsnya adalah sebagai berikut: det 1 1 > jika > dan >. 3 persamaan karakteristiknya adalah sebagai berikut: Untuk dan matriks Hurwitsnya adalah sebagai berikut: 1 1 II-9
10 det > jika > > > dan >. 4 persamaan karakteristiknya adalah sebagai berikut: Untuk dan matriks Hurwitsnya adalah sebagai berikut: det 2.5 > > jika > > > > dan Model MSLIR Populasi pada model MSLIR dibagi menjadi lima kelompok yaitu immune kelas individu bayi yang diberi imun untuk kekebalan tubuh suspectible kelas subpopulasi yang rentan terinfeksi penyakit latent kelas individu yang telah terinfeksi penyakit tetapi tidak dapat menularkannya kepada orang lain infektive kelas individu yang telah terinfeksi penyakit dan dapat menularkannya kepada orang lain dan recovered kelas subpopulasi yang sudah sembuh dari penyakit. Contoh penerapan model MSLIR ini yaitu pada epidemi penyebaran penyakit tuberkulosis. Model MSLIR penyebaran penyakit tuberkulosis memerlukan asumsi-asumsi sebagai berikut: 1. Sebagian populasi yang baru lahir diimunisasi terhadap infeksi tuberkulosis melalui vaksinasi sebesar. 2. Laju penularan dari kelas rentan menjadi laten TB sebesar k. II-1
11 3. Laju penularan dari kelas laten menjadi aktive TB sebesar. 4. Laju penyembuhan dari kels aktive TB menjadi removered sebesar. 5. Penyakit tuberkulosis menyebabkan kematian sebesar. 6. Kematian alami terjadi pada setiap kelas dengan laju. 7. Populasi yang baru lahir masuk ke dalam kelas suspectible sebesar Efikasi vaksin berakhir dengan laju sebesar. 9. Banyaknya populasi yang lahir sebesar. 1. Populasi bersifat tertutup. Berdasarkan asumsi di atas dapat dibuat diagram alir untuk model MSLIR sebagai berikut: M 1 S L I R Gambar 2.1 Diagram Alir Model MSLIR Berdasarkan diagram alir di atas maka dapat dibentuk sistem persamaan diferensial sebagai berikut: a 2.8.b 2.8.c II-11
12 d 2.8.e 2.8.f Titik Equilibrium Bebas Penyakit Titik equilibrium bebas penyakit adalah suatu kondisi dimana tidak ada lagi penyakit yang menyerang dengan kata lain tidak ada lagi individu yang terserang penyakit tuberkulosis. Titik equilibrium bebas penyakit ini dinotasikan dengan sehingga. Selanjutnya subtsitusikan nilai Berdasarkan Persamaan 2.8.a: ke dalam Persamaan 2.8.a-2.8.e. Berdasarkan Persamaan 2.8.b: 1 1 Berdasarkan Persamaan 2.8.e: II-12
13 Sehingga diperoleh titik equilibrium bebas penyakit untuk model MSLIR adalah Titik Equilibrium Endemik Penyakit Titik equilibrium endemik penyakit adalah suatu keadaan dimana penyakit selalu ada di dalam populasi dengan kata lain selalu ada individu yang terserang penyakit tuberkulosis. Titik equilibrium endemik penyakit ini dinotasikan dengan. Untuk mendapatkan titik equilibrium endemik penyakit maka dilakukan penyelesaian sebagai berikut: Berdasarkan Persamaan 2.8.a: Berdasarkan Persamaan 2.8.d: Selanjutnya substitusikan nilai ke dalam Persamaan 2.8.c: II-13
14 Kemudian substitusikan nilai 1 1 ke dalam ke dalam Persamaan 2.8.b: Kemudian substitusikan nilai dan : Kemudian berdasarkan Persamaan 2.8.e: Sehingga diperoleh titik equilibrium endemik penyakit model MSLIR adalah. II-14
15 2.5.3 Kestabilan Titik Equilibrium Kestabilan titik equilibrium dapat dilihat dengan menggunakan matriks Jacobian. Misalkan dari sistem 2.8: 1 Selanjutnya dicari turunan parsial terhadap variabel pada fungsi tersebut. 1. Fungsi diturunkan terhadap variabel berikut: masing-masing sebagai masing-masing sebagai 2. Fungsi diturunkan terhadap variabel berikut: II-15
16 3. Fungsi diturunkan terhadap variabel berikut: masing-masing sebagai masing-masing sebagai masing-masing sebagai 4. Fungsi diturunkan terhadap variabel berikut: 5. Fungsi diturunkan terhadap variabel berikut: II-16
17 Sehingga diperoleh matrik Jacobian untuk model MSLIR sebagai berikut: ki ks ki ks a. Kestabilan titik equilibrium bebas penyakit free-disease Teorema 2.3: Jika lokal. > maka titik equilibrium bebas penyakit stabil asimtotik Bukti: Titik equilibrium bebas penyakit model MSLIR adalah. Selanjutnya dengan mensubstitusikan titik ini ke dalam matriks Jacobian di atas maka diperoleh: ki kiˆ Selanjutnya akan dicari determinan dari ksˆ ksˆ c P k c P k. II-17
18 cp k cp k Maka diperoleh: c P k c P k c P k c P k II-18
19 Misalkan: Untuk dan diperoleh dari matriks. Dari matriks diperoleh persamaan karakteristik sebagai berikut: 2 Persamaan di atas dapat diubah menjadi bentuk berikut ini: dengan: 1 2 > dan a Akan ditunjukkan dan b Akan ditunjukkan >. >. Oleh karena > maka akan ditunjukkan: akan bernilai >. Oleh karena semua parameter bernilai positif maka terbukti >. 2 Berdasarkan Teorema 2.2 kriteria Routh-Hurwitz negatif jika > II-19
20 Perhatikan bahwa: Karena Akibatnya: dan Oleh karena < > sehingga > Oleh karena > > maka akan < < >. > > sehingga terbukti < dan ditunjukkan: maka berdasarkan teorema 3 >. < berdasarkan Teorema 2.2 kriteria Routh-Hurwitz titik equilibrium bebas penyakit adalah stabil asimtotik lokal. b. Kestabilan titik equilibrium endemik penyakit Titik equilibrium endemik penyakit model MSLIR penyebaran penyakit tuberkulosis adalah. Selanjutnya dengan mensubstitusikan titik ini ke dalam matriks Jacobian maka diperoleh: II-2
21 ki * ks * ki * ks * - c P k k k k - c P k k k k Selanjutnya akan dicari determinan dari * * ki ks ki * ks* * * ki ks * * ki ks ki * ki * ks * ks * II-21
22 Maka diperoleh: Misalkan: Untuk dan diperoleh dari matriks B. Dari matriks B diperoleh persamaan karakteristik sebagai berikut: Persamaan di atas dapat diubah dalam bentuk sebagai berikut: dengan: 1 Berdasarkan Teorema 2.2 kriteria Routh-Hurwitz bernilai negatif jika a Akan ditunjukkan > >. > > dan > > akan. Oleh karena semua nilai parameter bernilai positif maka terbukti b Akan ditunjukkan dan >. II-22
23 >. Oleh karena semua nilai parameter bernilai positif maka terbukti > c Akan ditunjukkan > Perhatikan bahwa: maka akan ditunjukkan: > > < < > > sehingga terbukti Oleh karena > jika dan hanya jika 2 >.. < < dan < maka berdasarkan Teorema 2.2 kriteria Routh-Hurwitz titik equilibrium endemik penyakit adalah stabil asimtotik lokal. Hal ini berarti dalam waktu yang lama penyakit selalu ada dalam populasi. II-23
24 II-24
BAB II LANDASAN TEORI
BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Sistem Persamaan diferensial Persamaan diferensial adalah suatu persamaan yang di dalamnya terdapat turunan-turunan. Jika terdapat variabel bebas tunggal, turunannya merupakan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang dan Permasalahan
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang dan Permasalahan Tuberkulosis adalah penyakit yang penularannya langsung dari penderita TB yang terinfeksi oleh strain TB yaitu Microbacterium tuberculosis. Menurut
Lebih terperinciANALISIS KESTABILAN MODEL PENYEBARAN PENYAKIT TUBERCULOSIS SKRIPSI. Oleh : Lisa Prihutami J2A
ANALISIS KESTABILAN MODEL PENYEBARAN PENYAKIT TUBERCULOSIS SKRIPSI Oleh : Lisa Prihutami J2A 002 035 PROGRAM STUDI MATEMATIKA JURUSAN MATEMATIKA FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI
BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Sistem Persamaan diferensial Persamaan diferensial merupakan persamaan yang melibatkan turunanturunan dari fungsi yang tidak diketahui (Waluya, 2006). Contoh 2.1 : Diberikan persamaan
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI. Pada bab ini akan dibahas mengenai definisi-definisi dan teorema-teorema
BAB II LANDASAN TEORI Pada bab ini akan dibahas mengenai definisi-definisi dan teorema-teorema yang akan menjadi landasan untuk pembahasan pada bab III nanti, di antaranya model matematika penyebaran penyakit,
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI. selanjutnya sebagai bahan acuan yang mendukung tujuan penulisan. Materi-materi
BAB II LANDASAN TEORI Pada bab ini akan dibahas tentang landasan teori yang digunakan pada bab selanjutnya sebagai bahan acuan yang mendukung tujuan penulisan. Materi-materi yang diuraikan berupa definisi-definisi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. ibu kepada anaknya melalui plasenta pada saat usia kandungan 1 2 bulan di
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Maternal antibody merupakan kekebalan tubuh pasif yang ditransfer oleh ibu kepada anaknya melalui plasenta pada saat usia kandungan 1 2 bulan di akhir masa kehamilan.
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI. eigen dan vektor eigen, persamaan diferensial, sistem persamaan diferensial, titik
BAB II LANDASAN TEORI Pada bab ini, akan dijelaskan landasan teori yang akan digunakan dalam bab selanjutnya sebagai bahan acuan yang mendukung dan memperkuat tujuan penelitian. Landasan teori yang dimaksud
Lebih terperinciBAB II KAJIAN TEORI. digunakan pada bab pembahasan. Teori-teori ini digunakan sebagai bahan acuan
BAB II KAJIAN TEORI Pada bab ini akan dijelaskan mengenai landasan teori yang akan digunakan pada bab pembahasan. Teori-teori ini digunakan sebagai bahan acuan yang mendukung tujuan penulisan. Materi-materi
Lebih terperinciKESTABILAN TITIK EQUILIBRIUM MODEL SIR (SUSPECTIBLE, INFECTED, RECOVERED) PENYAKIT FATAL DENGAN MIGRASI
KESTABILAN TITIK EQUILIBRIUM MODEL SIR (SUSPECTIBLE, INFECTED, RECOVERED) PENYAKIT FATAL DENGAN MIGRASI Mohammad soleh 1, Leni Darlina 2 1,2 Jurusan Matematika Fakultas Sains Teknologi Universitas Islam
Lebih terperinciMateri Penyuluhan Konsep Tuberkulosis Paru
1.1 Pengertian Materi Penyuluhan Konsep Tuberkulosis Paru Tuberkulosis (TB) adalah penyakit infeksi menular yang disebabkan oleh Mycobacterium tuberculosis. Tuberkulosis paru adalah penyakit infeksi kronis
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Influenza atau lebih dikenal dengan flu, merupakan salah satu penyakit yang menyerang pernafasan manusia. Penyakit ini disebabkan oleh virus influenza yang
Lebih terperinciANALISIS KESTABILAN LOKAL MODEL DINAMIKA PENULARAN TUBERKULOSIS SATU STRAIN DENGAN TERAPI DAN EFEKTIVITAS CHEMOPROPHYLAXIS
Buletin Ilmiah Mat. Stat. dan Terapannya (Bimaster) Volume 02, No. 3 (2013), hal 173 182. ANALISIS KESTABILAN LOKAL MODEL DINAMIKA PENULARAN TUBERKULOSIS SATU STRAIN DENGAN TERAPI DAN EFEKTIVITAS CHEMOPROPHYLAXIS
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN Pada bab ini akan dijelaskan mengenai latar belakang yang mendasari penelitian yang kemudian dirumuskan dalam rumusan masalah. Berdasarkan latar belakang dan rumusan masalah yang telah
Lebih terperinciBAB III HASIL DAN PEMBAHASAN. ekuilibrium bebas penyakit beserta analisis kestabilannya. Selanjutnya dilakukan
BAB III HASIL DAN PEMBAHASAN Pada bab ini akan dijelaskan mengenai model matematika penyakit campak dengan pengaruh vaksinasi, diantaranya formulasi model penyakit campak, titik ekuilibrium bebas penyakit
Lebih terperinciKESTABILAN TITIK EQUILIBRIUM MODEL SIR (SUSCEPTIBLE, INFECTED, RECOVERED) PENYAKIT FATAL DENGAN MIGRASI TUGAS AKHIR
KESTABILAN TITIK EQUILIBRIUM MODEL SIR (SUSCEPTIBLE, INFECTED, RECOVERED) PENYAKIT FATAL DENGAN MIGRASI TUGAS AKHIR Disusun sebagai Salah Satu Syarat untuk Memperoleh Gelar Sarjana Sains pada Jurusan Matematika
Lebih terperinciMODEL SEIR PENYAKIT CAMPAK DENGAN VAKSINASI DAN MIGRASI TUGAS AKHIR. Oleh : SITI RAHMA
MODEL SEIR PENYAKIT CAMPAK DENGAN VAKSINASI DAN MIGRASI TUGAS AKHIR Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Sains Pada Jurusan Matematika Oleh : SITI RAHMA 18544452 FAKULTAS SAINS
Lebih terperinciS T O P T U B E R K U L O S I S
PERKUMPULAN PELITA INDONESIA helping people to help themselves * D I V I S I K E S E H A T A N * S T O P T U B E R K U L O S I S INGAT 4M : 1. MENGETAHUI 2. MENCEGAH 3. MENGOBATI 4. MEMBERANTAS PROGRAM
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. Malaria adalah penyakit infeksi yang disebabkan oleh protozoa parasit
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Malaria adalah penyakit infeksi yang disebabkan oleh protozoa parasit yang merupakan golongan plasmodium yang hidup dan berkembang biak dalam sel darah merah manusia.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. adalah penyakit menular karena masyarakat harus waspada terhadap penyakit
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kesehatan adalah suatu hal yang sangat penting dalam kehidupan karena jika seseorang mengalami masalah kesehatan maka aktivitas seseorang tersebut akan terganggu. Masalah
Lebih terperinciBAB III PEMBAHASAN. Ebola. Setelah model terbentuk, akan dilanjutkan dengan analisa bifurkasi pada
BAB III PEMBAHASAN Pada bab ini akan dibentuk model matematika dari penyebaran penyakit virus Ebola. Setelah model terbentuk, akan dilanjutkan dengan analisa bifurkasi pada parameter laju transmisi. A.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Dalam perkembangan zaman saat ini yang terus maju, diperlukan suatu
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dalam perkembangan zaman saat ini yang terus maju, diperlukan suatu analisis yang dapat diterima secara ilmiah terhadap setiap peristiwa yang terjadi dalam kehidupan
Lebih terperinciMODEL SEIR PENYAKIT CAMPAK DENGAN VAKSINASI DAN MIGRASI
MODEL SEIR PENYAKIT CAMPAK DENGAN VAKSINASI DAN MIGRASI Mohammmad Soleh 1, Siti Rahma 2 Universitas Islam Negeri Sultan Syarif Kasim Riau Jl HR Soebrantas No 155 KM 15 Simpang Baru Panam Pekanbaru muhammadsoleh@uin-suskaacid
Lebih terperinciTuberkulosis Dapat Disembuhkan
Tuberkulosis Dapat Disembuhkan Erlina Burhan Perhimpunan Dokter Paru Indonesia Apakah Penyakit Tuberkulosis atau TB itu? Penyakit menular Kuman penyebab: Mycobacterium tuberculosis Bukan penyakit keturunan
Lebih terperinciII. LANDASAN TEORI. Definisi 1 (Sistem Persamaan Diferensial Biasa Linear) Definisi 2 (Sistem Persamaan Diferensial Biasa Taklinear)
3 II. LANDASAN TEORI 2.1 Sistem Persamaan Diferensial Biasa Definisi 1 (Sistem Persamaan Diferensial Biasa Linear) Misalkan suatu sistem persamaan diferensial biasa dinyatakan sebagai = + ; =, R (1) dengan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN Pada Bab I Pendahuluan ini dijelaskan mengenai latar belakang yang mendasari penelitian yang kemudian dirumuskan dalam rumusan masalah. Berdasarkan latar belakang dan rumusan masalah
Lebih terperinciAnalisis Kestabilan Model Seiqr pada Penyebaran Penyakit Sars
Seminar Nasional Teknologi Informasi, Komunikasi dan Industri SNTIKI) 8 ISSN : 2085-9902 Analisis Kestabilan Model Seiqr pada Penyebaran Penyakit Sars Hafifah Istihapsari 1, I.Suryani 2 Jurusan Matematika
Lebih terperinciIV HASIL DAN PEMBAHASAN
4. Penentuan Titik Tetap I HAIL DAN PEMBAHAAN Analisis titik tetap pada sistem persamaan diferensial sering digunakan untuk menentukan suatu solusi yang tidak berubah terhadap waktu (solusi konstan). Titik
Lebih terperinciANALISIS MODEL SEIR (SUSCEPTIBLE, EXPOSED, INFECTIOUS, RECOVERED) UNTUK PENYEBARAN PENYAKIT TUBERKULOSIS DI KABUPATEN BOGOR
ANALII MODEL EIR (UCEPTIBLE, EXPOED, INFECTIOU, RECOVERED) UNTUK PENYEBARAN PENYAKIT TUBERKULOI DI KABUPATEN BOGOR, Rahayu Cipta Lestari Embay Rohaeti Ani Andriyati Program tudi Matematika Fakultas Matematika
Lebih terperinciOleh Nara Riatul Kasanah Dosen Pembimbing Drs. Sri Suprapti H., M.Si
Oleh Nara Riatul Kasanah 1209100079 Dosen Pembimbing Drs. Sri Suprapti H., M.Si JURUSAN MATEMATIKA FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER SURABAYA 2014 PENDAHULUAN
Lebih terperinciMODEL SIR (SUSCEPTIBLE, INFECTIOUS, RECOVERED) UNTUK PENYEBARAN PENYAKIT TUBERKULOSIS
e-jurnal Matematika Vol 1 No 1 Agustus 2012, 52-58 MODEL SIR (SUSCEPTIBLE, INFECTIOUS, RECOVERED) UNTUK PENYEBARAN PENYAKIT TUBERKULOSIS K QUEENA FREDLINA 1, TJOKORDA BAGUS OKA 2, I MADE EKA DWIPAYANA
Lebih terperinciIII PEMBAHASAN. μ v. r 3. μ h μ h r 4 r 5
III PEMBAHASAN 3.1 Perumusan Model Model yang akan dibahas dalam karya ilmiah ini adalah model SIDRS (Susceptible Infected Dormant Removed Susceptible) dari penularan penyakit malaria dalam suatu populasi.
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI. pada bab pembahasan. Materi-materi yang akan dibahas yaitu pemodelan
BAB II LANDASAN TEORI Pada bab ini akan dijelaskan mengenai landasan teori yang akan digunakan pada bab pembahasan. Materi-materi yang akan dibahas yaitu pemodelan matematika, teorema Taylor, nilai eigen,
Lebih terperinciPEMODELAN MATEMATIKA DAN ANALISIS KESTABILAN MODEL PADA PENYEBARAN HIV-AIDS
Buletin Ilmiah Mat. Stat. dan Terapannya (Bimaster) Volume 04, No. 2 (2015), hal 101 110 PEMODELAN MATEMATIKA DAN ANALISIS KESTABILAN MODEL PADA PENYEBARAN HIV-AIDS Dwi Haryanto, Nilamsari Kusumastuti,
Lebih terperinciSAFII, 2015 GAMBARAN KEPATUHAN PASIEN TUBERKULOSIS PARU TERHADAP REGIMEN TERAPEUTIK DI PUSKESMAS PADASUKA KECAMATAN CIBEUNYING KIDUL KOTA BANDUNG
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Tuberkulosis (Tb) merupakan penyakit menular bahkan bisa menyebabkan kematian, penyakit ini menyebar melalui droplet orang yang telah terinfeksi basil tuberkulosis
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN. Alam, Universitas Lampung pada semester genap tahun akademik 2011/2012.
BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilakuakan di Jurusan Matematika, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas Lampung pada semester genap tahun
Lebih terperinciAbstrak: Makalah ini bertujuan untuk mengkaji model SIR dari penyebaran
ANALISIS KESTABILAN PENYEBARAN PENYAKIT CAMPAK (MEASLES) DENGAN VAKSINASI MENGGUNAKAN MODEL ENDEMI SIR Marhendra Ali Kurniawan Fitriana Yuli S, M.Si Jurdik Matematika FMIPA UNY Abstrak: Makalah ini bertujuan
Lebih terperinciOleh : Dinita Rahmalia NRP Dosen Pembimbing : Drs. M. Setijo Winarko, M.Si.
PERMODELAN MATEMATIKA DAN ANALISIS STABILITAS DARI PENYEBARAN PENYAKIT FLU BURUNG (MATHEMATICAL MODEL AND STABILITY ANALYSIS THE SPREAD OF AVIAN INFLUENZA) Oleh : Dinita Rahmalia NRP 1206100011 Dosen Pembimbing
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Infeksi virus dengue adalah suatu insiden penyakit yang serius dalam kematian di kebanyakan negara yang beriklim tropis dan sub tropis di dunia. Virus dengue
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. jumlah kematian per tahun. Kematian tersebut pada umumnya
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Penyakit Tuberkulosis (TB) paru adalah penyakit infeksi menular yang masih menjadi masalah kesehatan dunia, dimana WHO melaporkan bahwa setengah persen dari
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Mycobacterium tuberculosis, dengan gejala klinis seperti batuk 2
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Indonesia masih menjadi salah satu negara dengan kasus Tuberkulosis (TB) yang tinggi dan masuk dalam ranking 5 negara dengan beban TB tertinggi di dunia 1. Menurut
Lebih terperinciBAB II. Tinjauan Pustaka
BAB II Tinjauan Pustaka A. Tuberkulosis paru 1. Definisi TB Paru merupakan suatu penyakit menular yang disebabkan oleh kuman Mycobacterium Tuberkulosis. Kuman Tuberkulosis dapat masuk ke dalam tubuh manusia
Lebih terperinciTema Lomba Infografis Community TB HIV Care Aisyiyah 2016
Tema Lomba Infografis Community TB HIV Care Aisyiyah 2016 TEMA 1 : Tuberkulosis (TB) A. Apa itu TB? TB atau Tuberkulosis adalah Penyakit menular yang disebabkan oleh kuman Mycobacterium Tuberkulosis. Kuman
Lebih terperinciII. TINJAUAN PUSTAKA. penting untuk terbentuknya tindakan seseorang. Berdasarkan penelitian
10 II. TINJAUAN PUSTAKA A. Pengetahuan Pengetahuan merupakan hasil tahu, dan ini terjadi setelah orang melakukan penginderaan terhadap sesuatu. Pengetahuan merupakan domain yang sangat penting untuk terbentuknya
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. (Thomas, 2004). Ada beberapa klasifikasi utama patogen yang dapat
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penyakit infeksius dapat disebabkan oleh invasi organisme mikroskopik yang disebut patogen. Patogen adalah organisme atau substansi seperti bakteri, virus, atau parasit
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Sistem Persamaan Diferensial Definisi 2.1.1 Persamaan Diferensial Persamaan diferensial adalah persamaan yang memuat variabel bebas, variabel tak bebas dan derivative-derivatif
Lebih terperinciAPA ITU TB(TUBERCULOSIS)
APA ITU TB(TUBERCULOSIS) TB adalah penyakit menular yang disebabkan oleh bakteri Mycobacterium Tubercolusis. Penyakit Tuberkolusis bukanlah hal baru, secara umum kita sudah mengenal penyakit ini. TB bukanlah
Lebih terperinciKestabilan Titik Ekuilibrium Model SIS dengan Pertumbuhan Logistik dan Migrasi
Kestabilan Titik Ekuilibrium Model SIS dengan Pertumbuhan Logistik Migrasi Mohammad soleh 1, Parubahan Siregar 2 1,2 Jurusan Matematika Fakultas Sains Teknologi Universitas Islam Negeri Sultan Syarif Kasim
Lebih terperinciPENANGANAN DAN PENCEGAHAN TUBERKULOSIS. Edwin C4
PENANGANAN DAN PENCEGAHAN TUBERKULOSIS Edwin 102012096 C4 Skenario 1 Bapak M ( 45 tahun ) memiliki seorang istri ( 43 tahun ) dan 5 orang anak. Istri Bapak M mendapatkan pengobatan TBC paru dan sudah berjalan
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. Mycobacterium tuberculosis dan menular secara langsung. Mycobacterium
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Etiologi dan Patogenesis Tuberkulosis Paru Tuberkulosis paru adalah penyakit infeksi kronis yang disebabkan oleh Mycobacterium tuberculosis dan menular secara langsung. Mycobacterium
Lebih terperinciAnalisis Kestabilan Model MSEIR Penyebaran Penyakit Difteri Dengan Saturated Incidence Rate
Analisis Kestabilan Model MSEIR Penyebaran Penyakit Difteri Dengan Saturated Incidence Rate I Suryani 1 Mela_YuenitaE 2 12 Jurusan Matematika Fakultas Sains dan Teknologi UIN Sultan Syarif Kasim Riau Jl
Lebih terperinciBAB III PEMBAHASAN. tenggorokan, batuk, dan kesulitan bernafas. Pada kasus Avian Influenza, gejala
BAB III PEMBAHASAN A. Permasalahan Nyata Flu Burung (Avian Influenza) Avian Influenza atau yang lebih dikenal dengan flu burung adalah suatu penyakit menular yang disebabkan oleh virus influenza tipe A.
Lebih terperinciAnalisis Kestabilan Model Veisv Penyebaran Virus Komputer Dengan Pertumbuhan Logistik
Analisis Kestabilan Model Veisv Penyebaran Virus Komputer Dengan Pertumbuhan Logistik Mohammad soleh 1, Seri Rodia Pakpahan 2 Jurusan Matematika Fakultas Sains dan Teknologi Universitas Islam Negeri Sultan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Model matematika merupakan sekumpulan persamaan atau pertidaksamaan yang
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Model matematika merupakan sekumpulan persamaan atau pertidaksamaan yang mengungkap perilaku suatu permasalahan yang nyata. Model matematika dibuat berdasarkan asumsi-asumsi.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Semakin berkembangnya ilmu pengetahuan dan ilmu pengobatan tidak menjamin manusia akan bebas dari penyakit. Hal ini disebabkan karena penyakit dan virus juga
Lebih terperinciAnalisis Kestabilan Pada Model Transmisi Virus Hepatitis B yang Dipengaruhi Oleh Migrasi
Analisis Kestabilan Pada Model Transmisi Virus Hepatitis B yang Dipengaruhi Oleh Migrasi 1 Firdha Dwishafarina Zainal, Setijo Winarko, dan Lukman Hanafi Jurusan Matematika, Fakultas MIPA, Institut Teknologi
Lebih terperinciModel Matematika SIV Untuk Penyebaran Virus Tungro Pada Tanaman Padi
Seminar Matematika dan Pendidikan Matematika UNY 2017 Model Matematika SIV Untuk Penyebaran Virus Tungro Pada Tanaman Padi Sischa Wahyuning Tyas 1, Dwi Lestari 2 Universitas Negeri Yogyakarta 1 Universitas
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI. dalam penulisan skripsi ini. Teori-teori yang digunakan berupa definisi-definisi serta
BAB II LANDASAN TEORI Pada bab ini akan diuraikan beberapa teori-teori yang digunakan sebagai acuan dalam penulisan skripsi ini. Teori-teori yang digunakan berupa definisi-definisi serta teorema-teorema
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Tuberkulosis (TB) adalah penyakit infeksi menular langsung yang
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Tuberkulosis (TB) adalah penyakit infeksi menular langsung yang disebabkan oleh Mycobacterium tuberculosis. Kuman ini paling sering menyerang organ paru dengan sumber
Lebih terperinciBAB II KAJIAN TEORI. dinamik, sistem linear, sistem nonlinear, titik ekuilibrium, analisis kestabilan
BAB II KAJIAN TEORI Pada bab ini akan dibahas mengenai nilai eigen dan vektor eigen, sistem dinamik, sistem linear, sistem nonlinear, titik ekuilibrium, analisis kestabilan sistem dinamik, kriteria Routh-Hurwitz,
Lebih terperinciModel Matematika Penyebaran Penyakit HIV/AIDS dengan Terapi pada Populasi Terbuka
Model Matematika Penyebaran Penyakit HIV/AIDS dengan Terapi pada Populasi Terbuka M Soleh 1, D Fatmasari 2, M N Muhaijir 3 1, 2, 3 Jurusan Matematika, Fakultas Sains dan Teknologi, UIN Sultan Syarif Kasim
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. di kenal oleh masyarakat. Tuberkulosis disebabkan oleh Mycobacterium
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Tuberkulosis (TB) merupakan penyakit menular kronis yang telah lama di kenal oleh masyarakat. Tuberkulosis disebabkan oleh Mycobacterium tuberculosis, bakteri ini mampu
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. LANDASAN TEORI Tuberkulosis A.1 Definisi Tuberkulosis adalah penyakit yang disebabkan oleh infeksi Mycobacterium tuberculosis. Bakteri ini ditemukan pertama kali oleh Robert
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1.Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1.Latar Belakang Perkembangan ilmu pengetahuan dibidang Matematika memberikan peranan penting dalam membantu menganalisa dan mengontrol penyebaran penyakit. Kejadian-kejadian yang ada
Lebih terperinciBAB 2 TINJAUAN PUSTAKA
BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA Pada bab ini akan dibahas tinjauan pustaka yang akan digunakan untuk tesis ini, yang selanjutnya akan di perlukan pada Bab 3. Tinjauan pustaka yang dibahas adalah mengenai yang mendukung
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. Penyakit TB paru merupakan penyakit menular langsung yang disebabkan
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penyakit TB paru merupakan penyakit menular langsung yang disebabkan oleh bakteri Mycobacterium tuberculosis dan merupakan penyakit infeksi kronis menular yang menjadi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. yang disebabkan oleh bakteri Mycobacterium tuberculosis. tanah lembab dan tidak adanya sinar matahari (Corwin, 2009).
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Tuberkulosis (TB) merupakan penyakit infeksi menular yang disebabkan oleh bakteri Mycobacterium tuberculosis (Price & Wilson, 2006). Penyakit ini dapat menyebar melalui
Lebih terperinciII. TINJAUAN PUSTAKA. Ukuran dari bakteri ini cukup kecil yaitu 0,5-4 mikron x 0,3-0,6 mikron
10 II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Tuberkulosis Paru 2.1.1 Etiologi Penyebab dari penyakit ini adalah bakteri Mycobacterium tuberculois. Ukuran dari bakteri ini cukup kecil yaitu 0,5-4 mikron x 0,3-0,6 mikron
Lebih terperinciAnalisa Kualitatif pada Model Penyakit Parasitosis
Analisa Kualitatif pada Model Penyakit Parasitosis Nara Riatul Kasanah dan Sri Suprapti H Jurusan Matematika, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) Jl.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. kesehatan masyarakat di dunia termasuk Indonesia. World. Health Organization (WHO) dalam Annual report on global TB
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG Penyakit Tuberkulosis (TB) adalah penyakit infeksi kronis menular yang masih tetap merupakan masalah kesehatan masyarakat di dunia termasuk Indonesia. World Health
Lebih terperinciKUESIONER PENELITIAN SKRIPSI HUBUNGAN PENGETAHUAN PENDERITA TENTANG TUBERKULOSIS PARU DENGAN PERILAKU KEPATUHAN MINUM OBAT
KUESIONER PENELITIAN SKRIPSI HUBUNGAN PENGETAHUAN PENDERITA TENTANG TUBERKULOSIS PARU DENGAN PERILAKU KEPATUHAN MINUM OBAT DI PUSKESMAS CURUG TANGERANG Pengantar : Dengan hormat, nama saya Ade Atik, mahasiswa
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. disebabkan oleh bakteri mycobacterium tuberculosis. Bakteri ini
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penyakit Tuberkulosis (TB) adalah suatu penyakit infeksi yang disebabkan oleh bakteri mycobacterium tuberculosis. Bakteri ini berbentuk batang dan bersifat tahan asam,
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Pengertian Penyakit Tuberkulosis paru Tuberkulosis adalah penyakit menular langsung yang disebabkan oleh Mycobacterium tuberculosis. Bakteri tersebut biasanya masuk ke dalam
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. kadang-kadang juga berhenti minum obat sebelum masa pengobatan selesai,
1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Tuberkulosis paru (TB Paru) adalah penyakit infeksi pada paru yang disebabkan oleh Mycobacterium tuberculosis yaitu suatu bakteri tahan asam (Suriadi dan
Lebih terperinciANALISIS KESTABILAN DAN PROSES MARKOV MODEL PENYEBARAN PENYAKIT EBOLA
Buletin Ilmiah Mat. Stat. dan Terapannya (Bimaster) Volume 04, No. 3 (2015), hal 163-172 ANALISIS KESTABILAN DAN PROSES MARKOV MODEL PENYEBARAN PENYAKIT EBOLA Auliah Arfani, Nilamsari Kusumastuti, Shantika
Lebih terperinciPEMODELAN MATEMATIKA DAN ANALISIS STABILITAS DARI PENULARAN PENYAKIT GONORE
Buletin Ilmiah Mat. Stat. dan Terapannya (Bimaster) Volume 04, No. 1 (2015), hal 47-56. PEMODELAN MATEMATIKA DAN ANALISIS STABILITAS DARI PENULARAN PENYAKIT GONORE Tri Wahyuni, Bayu Prihandono, Nilamsari
Lebih terperinciKUESIONER PENGARUH PROMOSI KESEHATAN TERHADAP PERILAKU PENCEGAHAN TUBERKULOSIS PARU DI LEMBAGA PEMASYARAKATAN KELAS 1 DAN RUMAH TAHANAN KELAS 1 MEDAN
KUESIONER PENGARUH PROMOSI KESEHATAN TERHADAP PERILAKU PENCEGAHAN TUBERKULOSIS PARU DI LEMBAGA PEMASYARAKATAN KELAS 1 DAN RUMAH TAHANAN KELAS 1 MEDAN NOMOR RESPONDEN PETUNJUK PENGISIAN KUESIONER Berikut
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. Kesehatan yang baik atau kesejahteraan sangat diinginkan oleh setiap orang.
BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kesehatan yang baik atau kesejahteraan sangat diinginkan oleh setiap orang. Tak ada satupun orang yang menginginkan dirinya mengalami sakit, apalagi ketika orang tersebut
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI. Pada bab ini, akan diuraikan definisi-definisi dan teorema-teorema yang
BAB II LANDASAN TEORI Pada bab ini, akan diuraikan definisi-definisi dan teorema-teorema yang akan digunakan sebagi landasan pembahasan untuk bab III. Materi yang akan diuraikan antara lain persamaan diferensial,
Lebih terperinciIV HASIL DAN PEMBAHASAN
IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Penentuan Titik Tetap Analisis titik tetap pada sistem persamaan diferensial sering digunakan untuk menentukan suatu solusi yang tidak berubah menurut waktu, yaitu pada saat
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN Bab ini memuat tentang latar belakang yang mendasari penelitian. Berdasarkan pada latar belakang tersebut, ditentukan tujuan penelitian yang ingin dicapai. Pada bab ini juga dijelaskan
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. bertambah, sedangkan insiden penyakit menular masih tinggi. Salah satu penyakit
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Indonesia kini mengalami beban ganda akibat penyakit tidak menular terus bertambah, sedangkan insiden penyakit menular masih tinggi. Salah satu penyakit infeksi menular
Lebih terperinciBab 1 Pendahuluan. 1.1 Latar Belakang
Bab 1 Pendahuluan 1.1 Latar Belakang Diperkirakan sekitar sepertiga penduduk dunia telah terinfeksi oleh Mycobacterium tuberkulosis. Pada Tahun 1995, WHO (World Health Organisation) mencanangkan kedaruratan
Lebih terperinciANALISIS STABILITAS PENYEBARAN VIRUS EBOLA PADA MANUSIA
ANALISIS STABILITAS PENYEBARAN VIRUS EBOLA PADA MANUSIA Mutholafatul Alim 1), Ari Kusumastuti 2) 1) Mahasiswa Jurusan Matematika, Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim Malang 1) mutholafatul@rocketmail.com
Lebih terperinciKESTABILAN MODEL SUSCEPTIBLE VACCINATED INFECTED RECOVERED (SVIR) PADA PENYEBARAN PENYAKIT CAMPAK (MEASLES) (Studi Kasus di Kota Semarang)
KESTABILAN MODEL SUSCEPTIBLE VACCINATED INFECTED RECOVERED (SVIR) PADA PENYEBARAN PENYAKIT CAMPAK (MEASLES) (Studi Kasus di Kota Semarang) Melita Haryati 1, Kartono 2, Sunarsih 3 1,2,3 Jurusan Matematika
Lebih terperinciFAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER SURABAYA 2014
JURUSAN MATEMATIKA Nurlita Wulansari (1210100045) Dosen Pembimbing: Drs. M. Setijo Winarko, M.Si Drs. Lukman Hanafi, M.Sc FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Tuberculosis Pulmonal (TB Paru) 1. Definisi TB Paru Tuberculosis pulmonal atau biasa disebut TB paru adalah penyakit yang disebabkan infeksi kuman Mycobacterium tuberculosis,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penyakit Tuberkulosis adalah penyakit infeksi menular yang masih tetap merupakan masalah kesehatan masyarakat di dunia. Penyakit ini termasuk salah satu prioritas nasional
Lebih terperinciKESTABILAN TITIK TETAP MODEL PENULARAN PENYAKIT TIDAK FATAL
Jurnal Matematika UNAND Vol. 2 No. 3 Hal. 58 65 ISSN : 2303 2910 c Jurusan Matematika FMIPA UNAND KESTABILAN TITIK TETAP MODEL PENULARAN PENYAKIT TIDAK FATAL AKHIRUDDIN Program Studi Matematika, Fakultas
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang yakni
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Tuberkulosis adalah penyakit infeksi yang terutama disebabkan oleh bakteri Mycobacterium tuberculosis, sebagian kecil oleh bakteri Mycobacterium africanum dan Mycobacterium
Lebih terperinciANALISIS STABILITAS SISTEM DINAMIK UNTUK MODEL MATEMATIKA EPIDEMIOLOGI TIPE-SIR (SUSCEPTIBLES, INFECTION, RECOVER)
Jurnal Euclid, Vol.4, No.1, pp.646 ANALISIS STABILITAS SISTEM DINAMIK UNTUK MODEL MATEMATIKA EPIDEMIOLOGI TIPE-SIR (SUSCEPTIBLES, INFECTION, RECOVER) Herri Sulaiman Program Studi Pendidikan Matematika
Lebih terperinciMODEL MATEMATIKA MANGSA-PEMANGSA DENGAN SEBAGIAN MANGSA SAKIT
Vol 10 No 2, 2013 Jurnal Sains, Teknologi dan Industri MODEL MATEMATIKA MANGSA-PEMANGSA DENGAN SEBAGIAN MANGSA SAKIT Mohammad Soleh 1, Siti Kholipah 2 1,2 Jurusan Matematika Fakultas Sains dan Teknologi
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
5 BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Tuberkulosis 1. Pengertian Penyakit TBC adalah suatu penyakit infeksi yang di sebabkan oleh bakteri Mycobacterium Tuberculosa. Bakteri ini berbentuk batang dan bersifat tahan
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. karena penularannya mudah dan cepat, juga membutuhkan waktu yang lama
BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Tuberkulosis (TB) merupakan penyakit menular yang disebabkan oleh Mycobacterium tuberkulosis. Penyakit ini umumnya menyerang pada paru, tetapi juga dapat menyerang bagian
Lebih terperinciBAB IV PEMBAHASAN. 4.1 Analisis Kestabilan Model Matematika AIDS dengan Transmisi. atau Ibu menyusui yang positif terinfeksi HIV ke anaknya.
BAB IV PEMBAHASAN Pada bab ini dilakukan analisis model penyebaran penyakit AIDS dengan adanya transmisi vertikal pada AIDS. Dari model matematika tersebut ditentukan titik setimbang dan kemudian dianalisis
Lebih terperinciANALISIS KESTABILAN DARI SISTEM DINAMIK MODEL SEIR PADA PENYEBARAN PENYAKIT CACAR AIR (VARICELLA) DENGAN PENGARUH VAKSINASI SKRIPSI
ANALISIS KESTABILAN DARI SISTEM DINAMIK MODEL SEIR PADA PENYEBARAN PENYAKIT CACAR AIR (VARICELLA) DENGAN PENGARUH VAKSINASI SKRIPSI Diajukan kepada Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. Tuberkulosis adalah penyakit menular yang disebabkan oleh
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Tuberkulosis (TB) Tuberkulosis adalah penyakit menular yang disebabkan oleh Mycobacterium tuberculosis, yang sebagian besar (80%) menyerang paruparu.mycobacterium tuberculosis
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. penyebabnya adalah gaya hidup dan lingkungan yang tidak sehat. Murwanti dkk,
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Berbagai jenis penyakit semakin banyak yang muncul salah satu penyebabnya adalah gaya hidup dan lingkungan yang tidak sehat. Murwanti dkk, (2013: 64) menyebutkan bahwa
Lebih terperinciANALISIS KESTABILAN MODEL DINAMIKA PENYEBARAN PENYAKIT FLU BURUNG
Buletin Ilmiah Math. Stat. Dan Terapannya (Bimaster) Volume 03, No. 3 (2014), hal 235-244 ANALISIS KESTABILAN MODEL DINAMIKA PENYEBARAN PENYAKIT FLU BURUNG Hidayu Sulisti, Evi Noviani, Nilamsari Kusumastuti
Lebih terperinciOLEH : IKHTISHOLIYAH DOSEN PEMBIMBING : Dr. subiono,m.sc
OLEH : IKHTISHOLIYAH 1207 100 702 DOSEN PEMBIMBING : Dr. subiono,m.sc JURUSAN MATEMATIKA FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER SURABAYA 2011 Pemodelan matematika
Lebih terperinci