MARDENSIUS NEONLENI NO. REG.
|
|
- Widyawati Sudirman
- 6 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 PENINGKATAN KEMAMPUAN BERNYANYI PADA PADUAN SUARA PELAYANAN ANAK REMAJA DI GMIT BET EL OESAPA TENGAH DENGAN LAGU MODEL KASIHI ALLAH MU MELALUI METODE IMITASI DAN DRILL SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Oleh: MARDENSIUS NEONLENI NO. REG PROGRAM STUDI PENDIDIKAN SENDRATASIK JURUSAN PENDIDIKAN BAHASA DAN SENI FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS KATOLIK WIDYA MANDIRA KUPANG 2015
2
3
4 MOTTO AKU HENDAK MEMULIAKAN TUHAN SELAMA AKU HIDUP, DAN BERMAZMUR BAGI ALLAHKU SELAGI AKU ADA (Mazmur 146:2) PERSEMBAHAN Dengan segala rasa syukurku yang tak terhingga, skripsi ini kupersembahkan kepada : 1. Tuhan Yesus yang senantiasa menyertai aku. 2. Keluarga Tercinta Bapak Theofilus Neonleni (almarhum) dan Mama tercinta Yusmina Halla/Neonleni. 3. Almamaterku Tercinta Universitas Katolik Widya Mandira Kupang. Tuhan Yesus Memberkati
5 PENINGKATAN KEMAMPUAN BERNYANYI PADA PADUAN SUARA PELAYANAN ANAK REMAJA DI GMIT BET EL OESAPA TENGAH DENGAN LAGU MODEL KASIHI ALLAH MU MELALUI METODE IMITASI DAN DRILL ABSTRAK Oleh Mardensius Neonleni Paduan suara adalah bentuk penyajian musik vokal yang dihasilkan oleh grup baik secara unisono maupun dalam beberapa jenis suara manusia, dengan memperhatikan keseimbangan antar kelompok suara, satu ekspresi dan merupakan satu kesatuan yang utuh. Paduan suara pelayanan anak remaja di GMIT Bet El Oesapa Tengah, banyak diminati oleh anak-anak namun kemampuan bernyanyi mereka masih sangat rendah sehingga diperlukan latihan yang rutin dengan menggunakan metode imitasi dan drill untuk meningkatkan kemampuan bernyanyi. Adapun permasalahan yang diangkat adalah Bagaimana proses latihan menyanyikan lagu Kasihi Allah Mu pada paduan suara pelayanan anak remaja di GMIT Bet El Oesapa Tengah dengan menggunakan metode imitasi dan drill; dan Bagaimana efektifitas penggunaan metode imitasi dan drill dalam latihan untuk meningkatkan kemampuan bernyanyi pada paduan suara pelayanan anak remaja di GMIT Bet El Oesapa Tengah. Tujuan peneliti untuk mengetahui proses latihan menyanyikan lagu Kasihi Allah-Mu pada paduan suara pelayanan anak remaja di GMIT Bet El Oesapa Tengah dengan menggunakan metode imitasi dan drill; untuk mengetahui efektifitas penggunaan metode imitasi dan drill dalam latihan untuk meningkatkan kemampuan menyanyikan lagu Kasihi Allah-Mu pada paduan suara pelayanan anak remaja di GMIT Bet El Oesapa Tengah. Pendekatan penelitian adalah kualitatif, dengan metode penelitian tindakan lapangan. Teknik yang digunakan dalam mengumpulkan data-data yakni observasi, wawancara dan dokumentasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa proses latihan paduan suara pelayanan anak remaja di GMIT Bet El Oesapa Tengah dalam menyanyikan lagu Kasihi Allah-Mu dengan menggunakan metode imitasi dan drill yakni latihan dimulai dengan pemanasan selama 20 menit, latihan membaca not dilakukan berulang-ulang, latihan menyanyikan syair lagu dilakukan berulang-ulang sampai menghafal dan mengucapkan kata-kata lagu dengan baik dan jelas;dan akhirnya penyajian atau penampilan lagu dalam paduan suara dilakukan sebanyak tiga kali atau lebih sampai kedengaran suara seimbang. Penggunaan metode imitasi dan drill dalam latihan lagu Kasihi Allah-Mu sangat efektif untuk meningkatkan kemampuan bernyanyi anggota paduan suara pelayanan anak remaja di GMIT Bet El Oesapa Tengah, karena dalam penerapan metode ini ditekankan: latihan meniru dan latihan berulang ulang. Kata kunci : Efektivitas,imitasi dan drill,paduan suara anak remaja
6 KATA PENGANTAR Segala puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat TuhanYang Maha Esa karena atas penyertaan dan perlindungannya maka penulis dapat menyelesaikan penulis skripsi ini. Dalam penyusunan skripsi ini penulis mendapat banyak dorongan dan bantuan dari berbagai pihak, oleh karena itu pada kesempatan ini penulis ingin menyampaikan ucapan terima kasih kepada: 1. Rektor Universitas Katholik Widya Mandira Kupang, Pater Yulius Yasinto, SVD,M.A.,M.Sc. selaku Rektor UNWIRA yang dengan bijaksana membimbing dan memimpin lembaga ini. 2. Dekan FKIP Universitas Katholik Widya Mandira Kupang, Bapak Dr. Damianus Talok,MA, yang menjadi penanggunag jawab keseluruhan dari proses perkuliahan kami di FKIP. 3. Ketua program studi Sendratasik Universitas Katholik Widya Mandira Kupang Bapak Melkior Kian, S.Sn., M.Sn., yang telah memberi ijin kepada penulis untuk melakukan penelitian ini. 4. Bapak Drs. Agustinus Beda Ama, S.Sn., M.Si, selaku dosen pembimbing I yang dengan penuh kesabaran telah meluangkan waktu untuk memberi arahan, masukan, dan bimbingan kepada penulis selama penulisan skripsi ini. 5. Bapak Melkior Kian, S.Sn, M.Sn, selaku dosen pembimbing II yang juga dengan penuh kesabaran telah meluangkan waktu untuk membimbing, memberi masukan dan mengarahkan penulis dalam penulisan skripsi ini.
7 6. Bapak dan ibu dosen Program Studi Pendidikan Sendratasik serta para pegawai Tata Usaha FKIP-UNWIRA Kupang yang telah memberikan dukungan demi kelancaran dalam penelitian dan penulisan skripsi ini. 7. Majelis Jemaat GMIT Bet el Oesapa Tengan dan bapak Ibu Pendeta serta pegawai yang telah mengijinkan dan membantu penulis selama melaksanakan kegiatan penelitian. 8. Anggota Paduan Suara PAR GMIT Bet el Oesapa Tengah khususnya yang telah mengikuti kegiatan penelitian. 9. Orang tuaku tercinta yang senantiasa mendoakan dan motivasi penulis selama masa perkuliahan dan selama penulisan skripsi ini. 10. Teman-temanku seangkatan 2011, Lidia, Jason, Chandra, Afin, Fani, Tian, Elwi, Ovan, Saver, Nagom, Racho, Moris, Fr.Tino, Yordan, Nar, Umbu, Chiko, Timo dan semua teman teman yang tidak sempat sebut namanya yang selalu mendukung dan membantu selama penulisan skripsi ini. Akhirnya dengan rendah hati penulis mempresembahkan skripsi ini, semoga bermanfaat bagi para pembaca. Kupang,.., 2015 Penulis
8 DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL... LEMBAR PERSETUJUAN... LEMBAR PENGESAHAN... MOTTO DAN PERSEMBAHAN... i ii iii iv ABSTRAK... v KATA PENGANTAR... vi DAFTAR ISI... viii BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Rumusan Masalah Tujuan Penelitian Manfaat Penelitian... 5 BAB II LANDASAN TEORITIS 2.1. Pengertian Paduan Suara TeknikVokalPaduanSuara Metode imitasi Metode Drill Pelaksanaan latihan Paduan Suara. 13 BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Pendekatan Penelitian Metode Penelitian Lokasi Penelitian... 17
9 3.4. Waktu Penelitian Jenis dan Bentuk Data Teknik Pengumpulan Data Teknik Analisa Data Alat Bantu Penelitian PersonilPenelitian Sistematika Penulisan BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Gambaran Umum Jemaat GMIT Bet el Oesapa Tengah Analisis Lagu Kasihi Allah mu Proses Latihan Paduan Suara Anak Remaja GMIT BET EL Oesapa Tengah Pembahasan. 58 BAB V PENUTUP 5.1. Kesimpulan Saran DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN
10 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Manusia adalah makhluk yang dinamis dan bermimpi ingin meraih kehidupan yang sejahtera baik lahiriah maupun batiniah. Namun masa depan tersebut tak mungkin tercapai jika manusia itu sendiri tidak berusaha keras meningkatkan kemampuannya seoptimal mungkin melalui proses kependidikan, karena proses kependidikan adalah suatu kegiatan secara bertahap berdasarkan perencanaan yang matang untuk mencapai tujuan atau cita cita tersebut. Menurut Ihsan (2008 : 7), pendidikan adalah aktivitas dan usaha manusia untuk meningkatkan kepribadiannya dengan jalan membina potensi yang ada di dalam dirinya. Menurut Ihsan (2008 : 20), upaya pembinaan potensi individu bisa dilakukan di berbagai Lembaga Pendidikan. Lembaga Pendidikan itu sendiri dapat dibedakan menjadi 3 (tiga) macam yaitu Lembaga Pendidikan Informal (Keluarga); Lembaga Pendidikan Nonformal (Kemasyarakatan); dan Lembaga Pendidikan Formal (Sekolah). Pelayanan Anak Remaja (PAR) di GMIT Bet el Oesapa Tengah sebagai lembaga pendidikan nonformal, menyelenggarakan proses belajar mengajar untuk membimbing, membina dan mengembangkan potensi anak didik dalam mencapai tujuan pelayanan gereja. Pelayanan anak remaja di GMIT Bet el Oesapa Tengah tidak hanya mengembangkan potensi anak yang
11 bersifat teoritis belaka, melainkan juga membimbing mereka agar bakat bakat yang dimiliki dapat berkembang. Untuk mengembangkan bakat anak remaja di GMIT Bet El Oesapa Tengah mengadakan kegiatan latihan diluar jam belajar Pusat Pengembangan Anak, antara lain: latihan piano, latihan gitar, melukis/mewarnai, latihan sasando, paduan suara, futsal dan sebagainya. Dalam keseluruhan kegiatan yang dikembangkan kebanyakan kegiatan yang berhubungan dengan kesenian khususnya seni musik dalam hal ini paduan suara. Kegiatan latihan paduan suara pelayanan anak remaja di GMIT Bet El Oesapa Tengah cukup diminati oleh anak anak usia 9-12 tahun. Hal ini berdasarkan hasil wawancara dengan pelatih paduan suara yang melakukan penyaringan dan perekrutan anggota paduan suara serta pembagian kelompok untuk kegiatan latihan diluar jam belajar dengan para mentor. Jumlah anggota paduan suara adalah 20 orang yang memilih paduan suara sebagai kegiatan yang diminatinya. Dari banyaknya anak yang berminat semuanya ditetapkan sebagai anggota paduan suara inti pelayanan anak remaja di GMIT Bet el Oesapa Tengah. Dalam proses latihan,ada tiga kriteria penilaian kemampuan anak yakni, yang pertama nilai (baik) diberikan pada 2 orang, yang kedua nilai (cukup) untuk 3 orang dan nilai (kurang) bagi 15 orang. Banyaknya nilai kurang yang didapat oleh anak anak diakibatkan karena kemampuan bernyanyi, mendengar lagu rendah dan kurangnya waktu untuk berlatih.
12 Dalam bernyanyi ada beberapa hal yang perlu diperhatikan terkait dengan teknik bernyanyi yaitu pernapasan, artikulasi, frasering, vibrasi, resonansi dan intonasi (Oktara 2011). Berdasarkan hasil observasi pada paduan suara pelayanan anak remaja di GMIT Bet El Oesapa Tengah, kemampuan bernyanyi anak anak yang mengikuti latihan paduan suara belum memenuhi unsur unsur tersebut. Seperti dalam pernapasan masih banyak yang menggunakan pernapasan dada, artikulasi dalam menyanyikan sebuah lagu masih kurang jelas, frasering atau pemenggalan kalimat pada syair lagu kurang tepat, belum menggunakan vibrasi, belum bisa menyampaikan isi lagu dengan baik dan dalam hal membidik nada masih kurang tepat sehingga terdengar fals. Kemampuan mendengar nada masih kurang sehingga nada yang dibunyikan dan dinyanyikan masih kedengaran fals dan adanya lagu baru yang berbeda sehingga dibutuhkan latihan yang rutin dan metode yang tepat dalam melatih anak anak tersebut. Berdasarkan hal tersebut peneliti mencoba mencari metode pembelajaran yang bisa digunakan untuk meningkatkan kemampuan bernyanyi pada paduan suara pelayanan anak remaja GMIT Bet El Oesapa Tengah. Peneliti menganggap bahwa penerapan metode imitasi dan drill cocok apabila digunakan untuk meningkatkan kemampuan bernyanyi yang belum sesuai dengan teknik vokal yang benar dan perlu ditingkatkan latihan yang rutin dan berulang - ulang sehingga lagu baru yang berbeda pun dapat dinyanyikan dengan baik dan benar.
13 Berdasarkan latar belakang demikian, sebagai penulis saya meneliti tentang Peningkatan Kemampuan Bernyanyi Pada Paduan Suara Pelayanan Anak Remaja di GMIT Bet el Oesapa Tengah Dengan Lagu Model Kasihi Allah Mu Melalui Metode Imitasi dan Drill Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang yang dipaparkan di atas, yang menjadi rumusan masalahnya adalah: 1. Bagaimana proses latihan bernyanyi pada paduan suara pelayanan anak remaja di GMIT Bet El Oesapa Tengah dengan Lagu Model Kasihi Allah Mu Melalui Metode Imitasi dan Drill. 2. Bagaimana efektifitas penggunaan metode imitasi dan drill dalam latihan untuk meningkatkan kemampuan bernyanyi pada paduan suara pelayanan anak remaja GMIT Bet El Oesapa Tengah Dengan Lagu Model Kasihi Allah Mu Tujuan Penelitian 1. Untuk mengetahui proses latihan beryanyi dengan lagu Kasihi Allah-Mu pada paduan suara pelayanan anak remaja di GMIT Bet El Oesapa Tengah dengan menggunakan metode imitasi dan drill. 2. Untuk mengetahui efektifitas penggunaan metode imitasi dan drill dalam latihan untuk meningkatkan kemampuan bernyanyi pada paduan suara
14 pelayanan anak remaja di GMIT Bet El Oesapa Tengah dengan lagu Model Kasihi Allah Mu Manfaat Penelitian Penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat bagi : 1. Siswa Sebagai bahan pembelajaran bagi siswa yang dapat meningkatkan minat dan kreatifitas mereka serta sebagai inovasi yang menarik dan dapat menjadi sesuatu karya yang berguna untuk diri mereka masing masing. 2. Guru Sebagai bahan masukan bagi guru mata pelajaran Seni Budaya untuk dapat menggunakan metode pembelajaran yang tepat dan teknik pembelajaran yang lebih beragam sehingga dapat meningkatkan minat dan kreatifitas siswa serta dilanjutkan dengan pendampingan yang berkelanjutan terutama dalam menghasilkan pengetahuan yang berguna bagi para peserta didik. 3. PAR GMIT Bet El Oesapa Tengah Dengan hasil penelitian ini diharapkan GMIT Bet El Oesapa Tengah dapat membina paduan suara pelayanan anak remaja untuk meningkatkan kemampuan bernyanyi anak remaja. 4. Program Studi Sendratasik UNWIRA Kupang Sebagai bahan masukan bagi mahasiswa akan pentingnya peningkatan kemampuan mendengar, kemampua meniru, kemampuan
15 melatih, kemampuan bernyanyi dengan menggunakan teknik vokal yang benar dan metode pembelajaran yang tepat. 5. Penulis Untuk menambah pengetahuan tentang penerapan metode imitasi dan drill pada paduan suara pelayanan anak remaja dan teknik latihan vokal yang benar.
16 BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Pengertian Paduan Suara Paduan suara adalah penyajian musik vokal yang terdiri dari 15 orang atau lebih yang memadukan berbagai warna suara menjadi satu kesatuan yang utuh dan dapat menampilkan jiwa lagu. Paduan suara merupakan suatu kelompok vokal yang dalam penampilannya terbagi menjadi beberapa jalur suara, masing masing suara sopran, alto, tenor, bass (SATB). Paduan suara anak tidak mampu memenuhi SATB, namun pembagian jalur suara masih mungkin setidaknya terbagi menjadi dua jalur suara (Banoe 2003 : 320). Prier (2003 : 13) mengungkapkan bahwa ada tiga jenis komposisi paduan suara yang umumnya dipakai di Indonesia yaitu Paduan Suara Anak anak, Paduan Suara Dewasa dan Paduan Suara Sejenis. Ciri khas paduan suara anak anak yaitu suara murni, polos dan tidak dibuat buat serta mengandung suatu keindahan sehingga cukup dengan satu suara saja. Namun dapat pula dicoba dengan dua atau tiga suara dan lebih baik lagi kalau diiringi oleh musik. Persoalan khusus dalam paduan suara anak terletak pada pembentukan suara, ketepatan nada dan bahan nyanyian yang masih terbatas karena nyanyian tidak boleh terlalu sederhana dan juga tidak terlalu sukar Teknik Vokal Paduan Suara
17 Ada beberapa hal yang perlu diperhatikan terkait dengan teknik bernyanyi (Oktara 2011 : 41) antara lain teknik pernapasan, artikulasi, intonasi, vibrasi, trasering dan teknik resonansi. a. Teknik Pernapasan Pernapasan merupakan unsur terpenting dalam seni vokal (menyanyi), sebuah suara terbentuk dari udara (napas) yang dihirup dan tanpa napas tidak akan bisa bersuara. Orang yang memiliki pernapasan yang buruk tidak mungkin bisa bersuara dengan baik. Sebaliknya, orang yang bisa menguasai atau mengatur pernapasannya akan pula sanggup menguasai dan mengatur suaranya. Menurut Jamalus (dalam Herini 2010 :16) macam macam pernapasan antara lain pernapasan dada, pernapasan perut dan pernapasan diafragma. 1. Pernapasan dada Rongga dada berkembang pada waktu menarik napas, terjadi ketegangan pada dada, bahu dan leher. Pernapasan dada hanya cocok digunakan untuk bernyanyi nada nada rendah sehingga kurang baik untuk menyanyi. 2. Pernapasan perut Perut sekitar pusat berkembang pada waktu menghirup napas tetapi kurang mendukung untuk suara suara tinggi dan bervolume besar. Menyanyi dengan menggunakan pernapasan perut udara akan cepat habis dan penyanyi akan cepat kelelahan.
18 3. Pernapasan diafragma Bagian sekat rongga badan berkembang pada waktu menghirup napas sehingga menjamin kelancaran kerja alat alat pernapasan, suara dan pengucapan. Udara yang dihirup akan diakumulasi diantara dada dan perut lalu dikeluarkan secara perlahan sehingga mudah diatur pemakaiannya serta memiliki power dan stabilitas vokal yang baik. b. Artikulasi Bentuk lirik dalam suatu karya musik terdapat pesan yang disampaikan. Agar pesan dan kata kata dimengerti, maka saat bernyanyi harus memperhatikan artikulasi atau cara pelafalan kata demi kata dengan baik dan jelas sehingga memberikan pengertian yang jelas kepada pendengar (Oktara 2011 : 42). c. Intonasi Berbicara mengenai masalah teknik vokal tidak lepas dari intonasi atau ketepatan nada. Hal ini mudah dipahami karena mempelajari teknik vokal pada intinya adalah untuk menyanyi. Salah satu syarat utama menysanyi yang benar adalah kemampuan menjangkau nada. d. Frasering Teknik vokal yang baik juga dipengaruhi oleh pemenggalan kalimat pada syair lagu. Dalam hal ini dikenal dengan istilah frasering, yaitu
19 pemenggalan kalimat yang baik dan benar sehingga mudah dimengerti (Oktara 2011 : 42). e. Teknik resonansi Teknik resonansi yaitu pengetahuan tentang cara menggunakan resonator atau rongga rongga suara yang terdapat dalam tubuh sehingga vokal yang dihasilkan dapat lebih keras dan lebih jelas dari suara dasarnya (Herini 2010 : 17) Metode Imitasi ( Meniru ) Metode imitasi merupakan salah satu metode pembelajaran dengan cara menirukan perkataan guru. Imitasi merupakan dorongan untuk meniru orang lain. Menurut Ahmadi (2003 : 14), faktor imitasi merupakan dorongan untuk meniru orang lain. Dalam proses pembelajaran, metode imitasi berarti siswa terdorong untuk menirukan perkataan atau gerakan yang dilakukan guru. Menurut Gerungan (1996:36), imitasi tidak berlangsung secara otomatis melainkan dipengaruhi oleh sikap menerima dan mengagumi terhadap apa yang diminta. Imitasi tidak belangsung secara otomatis, tetapi ada faktor lain yang ikut berperan Metode Drill Menurut Sagala (2005:21), metode latihan atau drill adalah metode pembelajaran dengan cara mengulang-ulang, metode ini pada umumnya digunakan untuk memperoleh suatu ketangkasan dalam keterampilan dari apa yang telah dipelajari. Jadi metode latihan atau drill merupakan
20 penanaman kebiasaan-kebiasaan tertentu guna memperoleh keterampilan, ketangkasan, kesempatan serta ketepatan. Pada metode ini siswa harus ikut serta dalam proses pembelajaran, karena proses keberhasilan pembelajaran dengan menggunakan metode latihan akan mendapatkan hasil yang tidak terduga, sebab setiap latihan demi latihan yang dilakukan oleh siswa akan semakin berkembang dari waktu ke waktu (Zain dkk 1997). Berdasarkan kedua pendapat di atas, dapat di tarik kesimpulan bahwa metode latihan (drill) wajib di ikuti oleh siswa dalam pembelajaran musik karena untuk memperoleh suatu ketangkasan dan keteranpilan dari apa yang di pelajari pada metode sebelumnya seperti metode ceramah dan metode diskusi. Pada proses pembelajaran musik dengan menggunakan metode ini, keterampilan siswa dalam memainkan instrument musik gitar akan semakin berkembang dari waktu ke waktu. Metode drill adalah suatu cara mengajar di mana siswa melaksanakan kegiatan- kegiatan latihan agar memiliki ketangkasan atau keterampilan yang lebih tinggi dari apa yang dipelajari. Dalam buku Nana Sudjana, metode drill adalah suatu kegiatan melakukan hal yang sama, berulang-ulang secara sungguh-sungguh dengan tujuan untuk memperkuat suatu asosiasi atau menyempurnakan suatu keterampilan agar menjadi bersifat permanen. Ciri yang khas dari metode ini adalah kegiatan berupa pengulangan yang berkali-kali dari suatu hal yang sama. Dengan demikian terbentuklah pengetahuan siap atau keterampilan-siap yang setiap saat siap untuk dipergunakan oleh yang bersangkutan.
21 Bentuk-bentuk metode drill dapat direalisasikan dalam berbagai bentuk teknik, antara lain teknik Inquiry (kerja kelompok), Discovery (penemuan), Micro teachcing, Modul belajar, dan belajar mandiri. Tujuan penggunaan metode drill adalah agar siswa: a. Memilki kemampuan motoris/gerak, seperti menghafal kata-kata dalam lagu, menulis partitur lagu, mempergunakan alat musik. b. Mengembangkan kecakapan intelek, seperti mengalihkan, membagi, menjumlahkan. c. Memiliki kemampuan menghubungkan antara sesuatu keadaan dengan yang lain. Penerapanmetode drill dalam pembelajaran hendaknya memperhatikan prinsip-prinsip sebagai berikut: a. Sebelum diadakan latihan tertentu, terlebih dahulu siswa harus diberi pengertian yang mendalam. b. Latihan untuk pertama kalinya hendaknya bersikap diagnostik: 1) Pada taraf permulaan jangan diharapkan reproduksi yang sempurna. 2) Dalam percobaan kembali harus diteliti kesulitan yang timbul. 3) Respon yang benar harus diperkuat. 4) Baru kemudian diadakan variasi, perkembangan arti dan kontrol. c. Masa latihan secara relatif singkat, tetapi harus sering dilakukan.
22 d. Pada waktu latihan harus dilakukan proses essensial. e. Di dalam latihan yang pertama-tama adalah ketepatan, dan pada akhirnya kedua-duanya harus dapat tercapai sebagai kesatuan. f. Latihan harus memiliki arti dalam rangka tingkah laku yang lebih luas. 1) Sebelum melaksanakan, siswa perlu mengetahui terlebih dahulu arti latihan itu: 2) Ia perlu menyadari bahwa latihan-latihan itu berguna untuk kehidupan selanjutnya. 3) Ia perlu mempunyai sikap bahwa latihan-latihan itu di perlukan untuk melengkapi belajar Pelaksanaan Latihan Paduan Suara Hidup paduan suara terdiri dari latihan, karena setiap waktu diisi dengan latihan-latihan. Dan latihan lebih daripada belajar bernyanyi namun juga sebagai pengalaman persatuan (Team PML, 1996:40-50). 1. Ruang Latihan Syarat untuk latihan yang baik adalah suasana ruang latihan yang menyenangkan, tanpa ketegangan, tanpa membuang waktu dan akustiknya cocok untuk latihan paduan suara. 2. Susunan Duduk Untuk paduan suara anak, maka dirigen mengusahakan variasi dalm duduk waktu latihan antara lain: melingkar, lengkung, dan deret
23 sehingga dirigen bisa melihat dan mendengar setiap penyanyi untuk mengontrol dan memperbaikinya. Anggota paduan suara duduk tegak jangan terlalu rileks, sedang pelatih berdiri, sehingga mudah memberikan aba-aba dengan lebih baik. 3. Lamanya Latihan Latihan sebaiknya berlangsung minimum 60 menit, sebab paduan suara membutuhkan waktu sampai semua berkosentrasi, bersuara dengan ringan, dan masuk dalam suasana musik. 4. Tata Tertib Latihan Semangat hiddup berkelompok adalah merupakan cirri khas dari sebuah paduan suara. Peraturan harus ada meskipun tak tertulis, antara lain: wajib mengikuti latihan, selama latihan tidka boleh mengobrol karena mengganggu jalannya latihan, menghafalkan lagu, mengadakan iuran untuk mendorong peserta agar mengikuti latihan akan meningkat. 5. Pemanasan Suara Untuk menjaga agar peralihan dari sikap sebelum latihan jangan sampai menjadi sikap tegang, maka ada baiknya diadakan pemanasan suara dengan tenang dan paling lama 20 menit. 6. Keterangan Untuk Lagu Baru Pelatih hendaknya memberikan keterangan secara singkat untuk sebuah lagu baru baik sebelum melakukan latihan lagu tersebut dengan diberi keterangan singkat pada waktunya. Antara lain menjelaskan tentang segi keindahan lagu dan untuk keperluan apa nyanyian baru ini dilatih.
24 7. Tahap Pelajaran Praktis Latihan dapat dimulai dengan mempelajari teks dan notasinya untuk mempelajari melodinya dan iramanya. Cara ini mempunyai keuntungan besar untuk meninggikan artikulasi dan pengucapan baik huruf hidup maupun huruf mati. 8. Tahap Belajar Penjiwaan Dalam latihan ternyata tekanannya berpindah dari segi teknik ke segi penjiwaan dan sebaliknya. Yang penting paduan suara mengalami suara perkembangan dalam mempelajari dan mengolah sebuah nyanyian. Untuk penjiwaan ada tiga faktor yaitu dinamika, tempo dan gaya nyanyi. 9. Latihan dalam Kelompok Suara atau Perorangan Kelompok suara dilatih di luar latihan secara ekstra, termasuk latihan masing-masing suara secara perorangan dan menunjukkan kesalahannya. Selama latihan bersama diadakan latihan kelompok suara selama 15 menit dimana masing-masing kelompok melatih satu potongan secara sendiri-sendiri sampai bisa. Selama latihan bersama satu kelompok suara dilatih, myang lainnya mendengar. 10. Mengecek Hasil Latihan dengan Rekaman Waktu bernyanyi kita mudah tertipu dengan hasil suara kita. Maka sebuah nyanyian setelah dipelajari, dapat direkam dengan mudah dan hasil rekaman didengarkan bersama, itu pasti sanga menguntungkan. Dalam
25 rekaman itu yang hendak diperhatikan adalah intonasi, teknik nafas, ketepatan irama, kekompakan, artikulasi dan gaya bernyanyi. 11. Istirahat Istirahat merupakan saat untuk mengendorkan ketegangan, yang dilaksanakan setelah latihan selama 60 sampai 90 menit. Dalam kesempatan itu anggota padauan suara menggunakan waktu itu untuk ngobrol dan minum air putih.;
26 BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Pendekatan Penelitian Jenis pendekatan penelitian yang digunakan peneliti adalah bersifat kualitatif yaitu penelitian yang datanya dinyatakan dalam bentuk kata-kata dan gambar. Kata-kata disusun dalam kalimat hasil wawancara antara peneliti dan informan. Penelitian kualitatif ditujukan untuk memahami fenomena-fenomena sosial dari sudut perspektif partisipan. Partisipan adalah orang orang yang diajak berwawancara, diobservasi, diminta memberikan data, pendapat, pemikiran, persepsinya (Sukmandinata, 2006:94). Teknik kualitatif dipakai sebagai pendekatan dalam penelitian ini, untuk memahami realitas rasional sebagai realitas subjektif khususnnya anggota paduan suara PAR Metode Penelitian Metode yang digunakan peneliti yakni Penelitian Tindakan Lapangan (Naturalistik dan alamiah) Lokasi Penelitian Lokasi penelitian dilaksanakan pada GMIT Bet El Oesapa Tengah. Klasis Kupang Tengah Waktu Penelitian Oktober Penelitian ini dilakukan pada bulan September sampai dengan bulan
27 3.5. Jenis dan Bentuk Data 1. Data Primer Data primer adalah data yang diperoleh peneliti langsung dari lapangan atau dari tempat penelitian yakni data mengenai proses pembelajaran latihan menyanyi lagu Kasihi Allah Mu dengan menerapkan metode imitasi dan drill pada paduan suara pelayanan anak remaja. Data ini berbentuk hasil wawancara dengan narasumber dan hasil pencatatan lapangan selama proses berlangsung. 2. Data Sekunder Data sekunder adalah data yang diperoleh secara tidak langsung dari tangan kedua, dari buku-buku, media massa dan tulisan-tulisan yang berkaitan dengan latihan bernyanyi, metode imitasi dan drill serta audiovisual yang direkam oleh orang lain sebelumnya Teknik Pengumpulan Data Teknik pengumpulan data yang digunakan penulis untuk dapat mempertanggung-jawabkan kebenaran tulisan ini yakni: 1. Studi Pustaka Studi pustaka terkait erat dengan informasi dan dokumen yang berkaitan dengan latihan paduan suara, metode imitasi dan drill 2. Studi Lapangan a. Observasi
28 Dengan teknik observasi, peneliti mengamati secara langsung kegiatan latihan paduan suara dan penggunaan metode solfegio dan mencatat berbagai peristiwa yang terjadi. b. Wawancara Wawancara ini dilakukan untuk mendapat informasi dan data dari pelatih paduan suara dan anggota paduan suara yang selalu mengikuti latihan menyanyi dengan menggunakan metode imitasi dan drill. c. Dokumentasi Di samping data-data tertulis, peneliti juga merekam berbagai peristiwa dari kegiatan latihan paduan suara atau latihan menyanyi dengan penerapan metode imitasi dan drill termaksud dalam bentuk dokumen audio-visual. Dalam penelitian ini mengambil gambar mengenai latihan paduan suara dan saat tampil menyanyikan lagu Kasihi Allah Mu Alat-alat yang digunakan adalah kamera digital Teknik Analisa Data Sebagaimana yang dijelaskan Sugiyono (2007:335), data penelitian yang diperoleh di lapangan, kemudian diolah dan disusun, dipilah untuk dianalisis lebih lanjut berdasarkan konsep-konsep teoretis yang menjadi panduan penelitian. Analisis yang dilakukan lebih ditekankan pada kegiatan pembahasan dan refleksi atas peristiwa/proses latihan paduan suara. Hal-hal yang akan ditampilkan dalam analisis data ini yakni presentasi deskriptif tentang kronologi peristiwa yang dimati dari awal hingga akhir,
29 memfokuskan analisis pada anak-anak atau anggota paduan suara yang menjadi unit analisis primer, mengorganisasi data dengan menjelaskan proses penerapan metode solfegio sekaligus untuk menjawab pertanyaan penelitian Alat Bantu Penelitian Alat yang harus disiapkan untuk membantu penulis dalam mengumpulkan data yakni : buku catatan, pulpen, kamera Personil Penelitian A. Judul Penelitian Peningkatan Kemampuan Bernyanyi Pada Paduan Suara Pelayanan Anak Remaja di GMIT Bet el Oesapa Tengah Dengan Lagu Model Kasihi Allah Mu Melalui Metode Imitasi dan Drill. B. Peneliti Nama : Mardensius Neonleni Jenis Kelamin : Laki-laki Alamat : Oesapa C. Pembimbing 1. Pembimbing I Nama Jabatan Alamat : Drs. Agustinus Beda Ama,S.Sn,M.Si : Dosen : Oebobo 2. Pembimbing II
30 Nama Jabatan Alamat : Melkior Kian, S.Sn, M.Sn : Dosen/Kepro Sendratasik : Oesapa Sistematika Penulisan Adapun sitematika penulisan hasil penelitian ini sebagai berikut : Bab I : Pendahuluan, memuat tentang hal-hal yang berkaitan dengan, latar belakang penelitian, rumusan masalah, tujuan penelitian dan manfaat penelitian. Bab II : Landasan teoritis, Menjelaskan Tentang Teori Paduan Suara, teknik vokal, metode imitasi dan drill, dan pelaksanaan latihan paduan suara. Bab III : Metodologi penelitian, memuat tentang pendekatan penelitian, metode penelitian, lokasi penelitian, waktu penelitian, jenis dan bentuk data, teknik pengumpulan data, teknik analisa data, alat bantu penelitian, personil penelitian, sistematika penulisan. Bab IV : Hasil penelitian dan Pembahasan, Gambaran Umum Jemaat GMIT Bet el Oesapa Tengah, analisis lagu Kasihi Allah mu, proses latihan paduan suara pelayanan anak remaja GMIT Bet El oesapa tengah, pembahasan. Bab V : Penutup, Kesimpulan, dan Saran.
31 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1.Hasil Penelitian 1. Gambaran Umum Jemaat GMIT Bet el Oesapa Tengah a. Sejarah Singkat Berdirinya Jemaat GMIT Bet el Oesapa Tengah Jemaat Bet el Oesapa Tengah berdiri pada tahun Diawali dengan didirikannya sekolah rakyat (Vorkschool) oleh VOC. Aktifitas pendidikan ini sebagai sarana pendukung pekebaran injil oleh para misionaris Belanda dengan bantuan guru-guru jemaat yang didatangkan dari Ambon dan Maluku oleh Naderlandsche Zendeling Genooschap (NZG). Para guru dari Ambon bertugas mengajar di sing hari dan malam hari bertugas memimpin ibadah dan mengajar katekisasi. Pada awal berdirinya, jemaat ini hanya terdiri dari etnis Rote yang berdomisili di pesisir pantai Oesapa. Sejarah lahirnya orang Rote di pesisir pantai ini diduga dimobilisasi oleh VOC (Organisasi Dagang Belanda), sebagai cara untuk mempertahankan kekuasaan atas serangan dari raja-raja di pedalaman Timor. Antara periode tahun , yang dikenal dengan periode perintisan jemaat, Pdt.R.W.F.Kijftenbelt, pendeta kedua digereja Protestan
32 Timor menempatkan Pdt. Pieter Sahertian sebagai guru sekolah minggu dan guru jemaat di Oesapa Pdt.Shertian adalah pengajar pribumi pertama (Inlandsleraar), yang diijinkan melayani sakramen. Sekalipun diberi kewenangan untuk melayani sakramen, Pdt.Shertian bukan orang pertama yang membabtis jemaat perdana di Oesapa. Babtisan perdana (tahun 1918), dilayani oleh Pdt. J. Hessing. Ia adalah pembantu Resort Kupang yang bekerja antara tahun Sebanyak 26 jiwa yang terdiri dari laki-laki dan perempuan dewasa dibaptis. Pada masa pendudukan Belanda, pertumbuhan gereja relatif berjalan normal. Pemerintah Belanda turut mendominasi peyebaran Injil di Timor. Tenaga pendeta dan pembiayaan terhadap para pendeta pribumi diatur oleh pemerintah Belanda. Tantangan atas pertumbuhan gereja terletak pada praktek-pratek agama suku (songgo-songgo), yang masih dominan dalam kehidupan masyarakat. Oleh gereja, praktek-praktek ini dianggap sebagai kekafiran, dan kerena itu harus ditantang. Pdt.Sahertian menetapkan aturan yang ketat bagi warga gereja dengan melarang warga jemaat untuk melakukan segala kegiatan yang bernuansa agama suku termaksud kegiatan berdansa pada malam minggu. Pertumbuhan gereja mengalami pertantangan lebih besar pada masa pendudukan Jepang. Para pendeta Belanda ditawan dan di kirim ke Para-para Makasar. Pdt. Sahertian sebagai pendeta pribumi juga diawasi secara ketat.dengan demikian pada masa pendudukan Jepang, gereja
33 Protestan di Timor kehilangan pemimpin-pemimpinnya. Dukungan finansial bagi para pendeta pribumi pun dicabut. Gedung-gedung gereja dialih fungsikan sebagai gudang senjata. Pemerintah Jepang juga mengadakan pemisahan antara gereja dan sekolah. Sehingga ruang gerak Pdt.Sahertian menjadi terbatas. Meskipun pelayanannya diawasi ketat oleh pemerintah jepang, Pdt.Sahertian telah membabtis 81 jiwa. Pelayanan Pdt.Sahertian dibantu oleh bapak Pieter F. De Haan, yang diangkat sebagai pembantu agama dan kemudian sebagai utusan injil. b. Asal - Usul Nama Jemaat GMIT Bet el Oesapa Tengah Pada mulanya jemaat ini dikenal sebagai jemaat Oesapa. Nama Beit el baru dikenal pada tahun Pada masa kepemimpinan Pdt.P.F. De Haan. Pemahaman teologis dibalik pemilihan nama itu adalah hendak menyatakan bahwa rumah ini adalah rumah Tuhan. (Bahasa Ibrani Beth, artinya rumah dan El dari kata Elrohin artinya Tuhan). Dirumah ini, umat Tuhan di Oesapa datang berjumpah dengan Tuhan Allah dan di tempat ini Tuhan Allah datang menemui umat-nya dengan Firman-Nya. Pada tahun 1982 nama Beit el diubah menjadi Bet el untuk menyesuaikan dengan terjemahan baru Lembaga Alkitab Indonesia (TB LAI), meskipun penyesuain ini masih dianggap keliru dengan terjemahan baru yang tertulis Betel.
34 c. Pembangunan Gedung Gereja dan Simbol-Simbol Pembangunan gedung gereja pertama kali dibangun pada tahun 1971 dengan daya tampung 200 orang. Seiring dengan makin bertumbuhnya anggota jemaat maka pada tanggal 28 November 1982, dabagun gedung kebaktian yang baru dengan daya tampung kurang lebih 500 orang. Kedua gedung ini dibagun pada masa kepemimpinan Pdt. De Haan. Mimbar pada gedung kebaktian yang terakir ini berbentuk cawan. Pesan teologisnya ialah umat yang datang beribadah kepada Tuhan diberikan minuman yang segar yaitu yaitu firman Allah. Dari mimbar ini berita pengampunan dan berkat dari Yesus disampaikan oleh para hamba- Nya ( Pendeta ). Pada dinding Depan bagian atas gereja ditempel dua loh batu (sepuluh hukum taurat), yang memuat huruf pertama (bahasa Ibrani ), dari hukum taurat itu. Semua unsur-unsur ini memiliki pesan teologis sebagai berikut : pertama, hendak menunjukan bahwa gedung gereja Bet El merupakan Rumah Tuhan. Kedua, agar setiap anggota jemaat yang hendak memasuki rumah ibadah dan mengangkat wajahnya keatas maka mereka akan membaca sepuluh hukum taurat. Simbol ini memberikan jemaat kesadaran bahwa mereka adalah manusia berdosa. Dengan kesadaran ini mereka memasuki ruang ibadah dan melihat mimbar berbentuk cawan. Dari mimbar diperdengar berita pengampunan dosa dan firman Allah. Visi teologis ini dirumuskan oleh Pdt. Dr. G. T. Therik MTh.
35 Gambar 4.1 : Gedung Gereja dan Kantor Gereja Bet el Oesapa tengah (Dok : Mardensius Neonleni, 6 November 2015) d. Wilayah Pelayanan Pada masa kepemimpinan Pdt P.F De Haan ( ), wilayah pelayanan JBOT sangat luas, untuk itu pendeta De Haan membuat langkah yang strategis dengan memekarkan jemaat. Pada tahun 1981 jemaat di ujung timur dimekarkan menjadi jemaat Lahairoy Tuak Sabu. Majelis Sinode menetapkan Pdt. F. A Fobia Polhaupessy untuk melayani di sana.
36 Selanjutnya Jemaat wilaya Oesapa Kecil dengan jemaat Betlehem Oesapa Barat (23 Desember 1979), Jemaat berikut yang dimekarkan ialah jemaat di Nunsui dengan nama Nasaret Oesapa Timur (1982). Dua wilayah terakhir yang dimekarkan adalah wilayah Oesapa Selatan yakni jemaat Ora Et Labora, dan Oesapa Selatan yakni jemaat Merturia Oesapa. Saat ini Wilayah pelayanan jemaat Bet el Oesapa Tengah adalah sebagai berikut : Sebelah Timur berbatasa dengan jemaat Nasaret Oesapa Timur, sebelah Barat berbatasan dengan jemaat Betlehem Oesapa Barat, sebelah Utara berbatasan dengan Teluk Kupang dan sebelah utara berbatasan dengan Jemaat Marturia Oesapa. e. Kepemimpinan Gereja Kepala Gereja adalah Yesus Kristus. Dalam sejarah pertumbuhannya, gereja bertumbuh karena karya Roh Kudus yang bekerja melalui orang yang terpanggil secara khusus untuk memberi diri untuk melayani Tuhan Melalui Jemaat-Nya. Dalam buku sejarah Gereja, Mekar di Bibir Pantai, para pendeta yang melayani di jemaat Bet el dibagi dalam dua kelompok yakni Kelompok pelayanan periode lama( ), dan pelayanan angkatan baru (1984 sekarang). Selama periode lama terdapat 12 orang pendeta yang melayani di jemaat GMIT Bet el Oesapa Tengah. Nama-nama Pendeta yang melayani pada periode lama ( ) : 1. Pdt. Reynt Le Bruijn ( )
37 2. Pdt. J. F. Niks ( ) 3. Pdt. R. W. F Kijftenbelt ( ) 4. Pdt. Pieter Sahertian ( ) 5. Pdt. J. D. Ngili ( ) 6. Pdt. J. Manu ( ) 7. Pdt. P. P. Poli ( ) 8. Pdt. D Bunga ( ) 9. Pdt. Lukius Manefe ( ) 10. Pdt. A. B. Thene ( ) 11. Pdt. K. Bire Manu ( ) 12. Pdt. P. F. De Haan ( ) Nama-nama Pendeta yang melayani pada periode Baru ( ) : 1. Pdt. F. A. Fobia-Polhaupessy, Sm.Th, S.Pd ( ) 2. Pdt. Teofilus Nakmofa, S.Th ( ) 3. Pdt.Hendrik H. Bire, S.Th ( ) 4. Pdt. A. B. A Poli, M.Th ( ) 5. Pdt. J. F. Wetangterah, S.Th ( ) 6. Pdt. O. Sapulette-Pattiselando, S.Th ( ) 7. Pdt. N. D. Lay-Pandie, S.Th ( ) 8. Pdt. E. P. Nalle, S.Th ( ) 9. Pdt. J. C.de Fretes-Lulan, S.Th ( ) 10. Pdt. Petrus Bani, S.Th ( )
38 11. Pdt. A. Oematan Siahaya, S.Th ( ) 12. Pdt. A. A. A. Sir, Sm.Th ( 2010-Sekarang ) 13. Pdt. Elita. F. S.Pattipeiilihy-Ataupah, S.Th ( 2013-Sekarang ) 14. Pdt.Emil R. Hauteas, S.Si ( 2013-Sekarang ) Saat ini Jemaat Bet el Oesapa Tengah dilayani oleh Pdt. A. A. A. Sir, Sm.Th, Pdt. Elita. F. S.Pattipeiilihy-Ataupah, S.Th, dan Pdt.Emil R. Hauteas, S.Si. Dalam menjalankan pelayananketigs pendeta ini dibantu oleh 137 presbiter (Penatua, diaken, dan pengajar). f. Visi dan Misi GMIT Bet el Oesapa Tengah a. Visi Menyatukan Perbedaan b. Misi Menjadi sarana informasi yang bermanfaat tentang dan bagi gereja-gereja Kristen di indonesia. Menjadi sarana membagi doa dan pergumulan antar gereja Kristen di indonesia Analisis Lagu Kasihi Allah-Mu Karya Mardensius Neonleni Lagu Kasihi Allah-Mu adalah salah satu lagu rohani yang diciptakan oleh Mardensius Neonleni. Lagu ini dikarang sebagai tugas tambahan dari Dosen Penguji Proposal. Lagu ini dibuat khusus untuk anak-anak Pelayanan
39 Anak Remaja. Lagu ini dinyanyikan dalam satu suara. Lagu ini masih original dan belum dianransemen oleh siapapun. a. Bentuk Lagu Lagu Kasih Allah-mu merupakan lagu yang mempunyai bentuk dua bagian yaitu A( a a ) B ( b b ). Pada bagian yang pertama A terdapat satu kalimat pertanyaan dan satu kalimat jawaban. Kalimat pertanyaan pada bagian A(a) terdapat dari birama 1-4. Kalimat jawaban pada bagian A (a ) terdapat dalam birama 5-8. Dan dalam kalimat jawaban tersebut terdapat sedikit variasi sehingga ditulis (a ). Bagian yang kedua (B) didalamnya juga terdapat satu kalimat pertanyaan dan satu kalimat jawaban. Kalimat pertanyaan pada bagian B (b) terdapat dari birama Kalimat jawaban pada bagian B (b ) terdapat dari birama dan dalam kalimat jawaban tersebut terdapat sedikit variasi pada bagian akhir lagu sehingga dapat ditulis (a ).
40 b. Birama lagu Lagu ini berbirama 4/4 dengan tempo Andante (63-70 MM), dan dinyanyikan dari nada dasar Do=C. Lagu Kasihi Allah-Mu adalah lagu dua bagian yang terdiri dari 16 birama. 8 birama pertama adalah bagian A yang terdiri dari 4 birama pertanyaan dan 4 birama jawaban. 8 birama kedua adalah bagian B yang dimana terdiri dari 4 birama pertanyaan dan 4 birama jawaban. c. Jangkauan Nada Jangkauan nada yang digunakan dalam lagu Kasihi Allah-mu yaitu jangkauan oktav, dimana dalam lagu ini kita dapat melihat pada birama ke (9) disitu terdapat sebuah nada do tinggi yang menggambarkan bahwa lagu Kasihi Allah-mu menggunakan jangkauan oktav. d. Motif Lagu Motif lagu yang digunakan dalam lagu Kasihi Allah-mu adalah satu motif yakni. Motif ini diambil dari pengalaman didalam diri (mikrokosmos). e. Tangga Nada Tangga nada yang digunakan adalah tangga nada pentatonik (selendro) yang dimana dalam melodinya itu hanya terdapat nada
41 f. Makna Lagu Syair lagu Kasihi Allah-Mu menceritakan tentang bagaimana kita sebagai manusia harus melakukan hukum yang terutama dalam kehidupan kita sehari-hari yaitu mengasihi Tuhan Allah dengan segenap hati, jiwa, akal budi dan segenap kekuatan, dan lagu ini juga mengungkapkan karakteristik kasih yang berimplikasi dalam kasih kita kepada sesama manusia. 4.3.Proses Latihan Paduan Suara PAR di GMIT Bet El Oesapa dalam rangka Pembawaan Lagu Kasihi Allah-Mu dengan Menggunakan Metode Imitasi Dan Drill 1. Perekrutan anggota paduan suara PAR Dalam penelitian ini penulis merekrut anggota paduan suara dengan cara memilih 20 orang dari anak-anak PAR di GMIT Bet El Oesapa. Yang mana mereka adalah anak-anak yang berminat untuk mengikut paduan suara namun dalam proses latihan ada tiga orang anak yang mengundurkan diri alasannya karena sakit. Berikut adalah daftar nama anak anak anggota paduan suara pelayanan anak remaja GMIT Bet El oesapa tengah antara lain : No Nama Umur Jenis Kelamin 1 Meti Ndun 11 tahun Perempuan
42 2 Nolanda Hulandari Sinlae 11 tahun Perempuan 3 Putri C.A. Abraham 12 tahun Perempuan 4 Yuni Sinlaloe 12 tahun Perempuan 5 Miske Lalangki 12 tahun Perempuan 6 Sindi Lalangki 11 tahun Perempuan 7 Ria Serah 10 tahun Perempuan 8 Ribka Nesimnasi 11 tahun Perempuan 9 Ignatia Kolloh 11 tahun Perempuan 10 Marlinda Riwu Teta 12 tahun Perempuan 11 Restu Ndun 11 tahun Perempuan 12 Sofyanti Anggra Finit 10 tahun Perempuan 13 Sendi Ndun 14 tahun Perempuan 14 Deriensi Bire 12 tahun Perempuan 15 Juan Hu an 11 tahun Laki - laki 16 Rian Sinlaloe 12 tahun Laki laki 17 Christo Jesvit Tamoes 13 tahun Laki laki
43 Gambar.1. Anak anak anggota paduan suara Pelayanan Anak Remaja GMIT Bet El Oespa Tengah ( Doc. Den, 27 November 2015 ) 2. Jadwal Latihan Untuk pencapain hasil yang maksimal harus didukung oleh jadwal latihan yang teratur. Jadwal latihan dimulai pada tanggal 06 November - 27 November Kegiatan ini dilakukan pada setiap hari Rabu, Jumat dan Sabtu pada pukul Langkah-Langkah Proses Latihan Lagu Kasihi Allah-Mu a. Tahap Awalan Pertemuan Pertama Pada pertemuan pertama ini ada beberapa hal yang dilakukan dalam proses latihan.latihan dimuai dengan doa yang dipimpin oleh seorang anak sesudah itu dimulailah dengan pemanasan.
44 Pemanasan ini yang pertama dilakukan adalah pelemasan rahang yakni mulut dibuuka seperti sedang melafalkan huruf vokal a, i, u, e,o dengan menggunakan teknik vokal yang benar, misalnya vokal a, dalam proses pelemasan rahang mulut dibuka lebar seperti posisi ketika kita menguap namun tidak mengeluarkan suara. Vokal O, mulut dibuka sedikit lebar kedua bibir dibulatkan. Vokal E, mulut dibuka lebih kecil dari vokal A, lalu dilebarkan ke kiri dan ke kanan. Vokal U, mulut dibuka lebih kacil dari vokal A, membentuk corong seperti bentuk bibir ketika sedang meniup lilin. Vokal I, bentuk mulut seperi vokal E, hanya bibir atas dan bibir bawah lebih dirapatkan. Dalam proses pemanasan pelemasan rahang ini dilakukan secara berulang ulang hingga terasa rileks dan tidak kaku. Tujuannya adalah agar otot otot dibagian muka terasa renggang dan saat bernyanyi tidak ada rasa tegang dibagian muka dan leher. Kemudian proses pemanasan kedua yang dilakukan adalah latihan pernapasan dan pernapasan yang digunakan adalah pernapasan diafragma. Adapun cara yang dilakunan dalam latuhan pernapasan diafragma ini yakni, berdirilah tegak tetapi santai, tariklah napas dalam dalam melalui hidung, tahan beberapa saat sambil merasakan bahwa paru paru terisi penuh dengan udara kemudian hembuskan secara perlahan lahan dan hemat. Latihan ini harus dilakukan dengan penuh kesadaran dan secara berulang ulang untuk memastikan dengan yakin bahwa dengan
45 menarik napas dalam dalam, paru paru anda akan terisi penuh oleh udara. Artinya lempengan diafragma anda menjadi datar dan mendorong otot otot perut dan pinggang keluar. Dengn menahan posisi itu beberapa saat anda dapat mengecek ketrampilan menahan posisi otot otot yang telah mengembang. Dengan perlahan lahan anda mulai belajar mengeluarka napas pada waktu bernyanyi sacara hemat. Kemudian itu hirup udara melalui hidung selama empat hitungan, tahan satu hitungan lalu hembus selama delapan hitungan dengan mendesis ( sss ). Sesudah itu disusul dengan latihan memompa udara dalam diafragma dengan mengucapkan kata ( cuhh, cuhh, cuhh ) dari tempo yang lambat hingga tempo yang cepat. Tujuannya adalah untuk memperkuat sekat rongga diafragma. Kemudian itu yang dilakukan juga adalah menyanyikan suku kata ma, mi, mu, me, mo, dengan menggunakan ragam do, re, mi, fa, sol, fa, mi, re, do pada setiap suku kata dari nada dasar do = C hingga do = F yang tujuanya itu adalah untuk melatih bagaimana harus mencapai intonasi yang tepat dan juga artikulasi yang benar.
46 Sesudah selesainya pemanasan barulah dimulai dangan latihan membaca notasi namun dalam pertemuan pertama ini tentu masih sulit bagi anak anak untuk membaca notasi. Oleh karena itu dalam latihan ini anak anak dilatih untuk mendengar notasi yang dibunykan oleh pelatih kemudian menirukan apa yang dibunyikan dan latihan ini dilakukan secara berulang ulang. Namun latihan ini juga bertahap artinya bahwa latihan membaca notasi dilakukan baris per baris yakni dari baris pertama dan kedua dilatih hingga anak anak menguasai notasinya kemudian mereka rehat selama dua menit, dan dilanjutkan dari baris ketiga dan keempat sampai menguasai notasinya dan akhir waktu latihan anak anak menyanyikan keseluruhan notasi lagu Kasihi Allah Mu. Di setiap akhir latihan pelatih atau peneliti memberikan arahan dan motivasi bagi anggota paduan suara agar disetiap hari latihan, mereka harus selalu semangat dalam latihan. Dan pada akhir semuanya itu ditutup dengan doa yang dipimpin oleh seorang anak. Pertemuan Kedua Pada pertemuan pertama ini ada beberapa hal yang dilakukan dalam proses latihan.latihan dimuai dengan doa yang dipimpin oleh seorang anak sesudah itu dimulailah dengan pemanasan. Pemanasan ini yang pertama dilakukan adalah pelemasan rahang yakni mulut dibuuka seperti sedang melafalkan huruf vokal a, i, u, e,o dengan menggunakan teknik vokal yang benar, misalnya vokal a,
47 dalam proses pelemasan rahang mulut dibuka lebar seperti posisi ketika kita menguap namun tidak mengeluarkan suara. Vokal O, mulut dibuka sedikit lebar kedua bibir dibulatkan. Vokal E, mulut dibuka lebih kecil dari vokal A, lalu dilebarkan ke kiri dan ke kanan. Vokal U, mulut dibuka lebih kacil dari vokal A, membentuk corong seperti bentuk bibir ketika sedang meniup lilin. Vokal I, bentuk mulut seperi vokal E, hanya bibir atas dan bibir bawah lebih dirapatkan. Dalam proses pemanasan pelemasan rahang ini dilakukan secara berulang ulang hingga terasa rileks dan tidak kaku. Tujuannya adalah agar otot otot dibagian muka terasa renggang dan saat bernyanyi tidak ada rasa tegang dibagian muka dan leher. Kemudian proses pemanasan kedua yang dilakukan adalah latihan pernapasan dan pernapasan yang digunakan adalah pernapasan diafragma. Adapun cara yang dilakunan dalam latuhan pernapasan diafragma ini yakni, berdirilah tegak tetapi santai, tariklah napas dalam dalam melalui hidung, tahan beberapa saat sambil merasakan bahwa paru paru terisi penuh dengan udara kemudian hembuskan secara perlahan lahan dan hemat. Latihan ini harus dilakukan dengan penuh kesadaran dan secara berulang ulang untuk memastikan dengan yakin bahwa dengan menarik napas dalam dalam, paru paru anda akan terisi penuh oleh udara. Artinya lempengan diafragma anda menjadi datar dan mendorong otot otot perut dan pinggang keluar.
48 Dengan menahan posisi itu beberapa saat anda dapat mengecek ketrampilan menahan posisi otot otot yang telah mengembang. Dengan perlahan lahan anda mulai belajar mengeluarka napas pada waktu bernyanyi sacara hemat. Kemudian itu hirup udara melalui hidung selama empat hitungan, tahan satu hitungan lalu hembus selama delapan hitungan dengan mendesis ( sss ). Sesudah itu disusul dengan latihan memompa udara dalam diafragma dengan mengucapkan kata ( cuhh, cuhh, cuhh ) dari tempo yang lambat hingga tempo yang cepat. Tujuannya adalah untuk memperkuat sekat rongga diafragma. Kemudian itu yang dilakukan juga adalah menyanyikan suku kata ma, mi, mu, me, mo, dengan menggunakan ragam do, re, mi, fa, sol, fa, mi, re, do pada setiap suku kata dari nada dasar do = C hingga do = F yang tujuanya itu adalah untuk melatih bagaimana harus mencapai intonasi yang tepat dan juga artikulasi yang benar. Sesudah selesainya pemanasan barulah dimulai dangan latihan membaca notasi namun dalam pertemuan kedua ini pelatih hanya
49 mengulangi membaca notasi yang dilatih ada pertemuan pertama secara keseluruhan lagu. Sesudah itu pelatih bersama anak anak membaca notasi lagu Kasihi Allah Mu secara keseluruhan secara berulang ulang hingga anak anak benar benar menguasai notasi lagu Kasihi Allah Mu. Kemudian itu pelatih melatih bagaimana membeca syair lagu Kasihi Allah Mu yang didahulukan oleh pelatih kemudian diikuti oleh anak anak secara berulang ulang. Latihan ini juga dilakukan tahap demi tahap sama halnya dengan latihan membaca notasi dimana dimulai dari frase demi frase, baris demi baris, dan secara keseluruhan lagu dari bait pertama dan bait kedua hingga anak anak menghafal syair lagu Kasihi Allah Mu dan waktu berlatih berakhir. Di setiap akhir latihan pelatih atau peneliti memberikan arahan dan motivasi bagi anggota paduan suara agar disetiap hari latihan, mereka harus selalu semangat dalam latihan. Dan pada akhir semuanya itu ditutup dengan doa yang dipimpin oleh seorang anak. b. Tahap Inti Pertemuan Ketiga Pada pertemuan ketiga ini ada beberapa hal yang dilakukan dalam proses latihan.latihan dimuai dengan doa yang dipimpin oleh seorang anak sesudah itu dimulailah dengan pemanasan. Pemanasan ini yang pertama dilakukan adalah pelemasan rahang yakni mulut dibuuka seperti sedang melafalkan huruf vokal a, i, u, e,o
50 dengan menggunakan teknik vokal yang benar, misalnya vokal a, dalam proses pelemasan rahang mulut dibuka lebar seperti posisi ketika kita menguap namun tidak mengeluarkan suara. Vokal O, mulut dibuka sedikit lebar kedua bibir dibulatkan. Vokal E, mulut dibuka lebih kecil dari vokal A, lalu dilebarkan ke kiri dan ke kanan. Vokal U, mulut dibuka lebih kacil dari vokal A, membentuk corong seperti bentuk bibir ketika sedang meniup lilin. Vokal I, bentuk mulut seperi vokal E, hanya bibir atas dan bibir bawah lebih dirapatkan. Dalam proses pemanasan pelemasan rahang ini dilakukan secara berulang ulang hingga terasa rileks dan tidak kaku. Tujuannya adalah agar otot otot dibagian muka terasa renggang dan saat bernyanyi tidak ada rasa tegang dibagian muka dan leher. Kemudian proses pemanasan kedua yang dilakukan adalah latihan pernapasan dan pernapasan yang digunakan adalah pernapasan diafragma. Adapun cara yang dilakunan dalam latuhan pernapasan diafragma ini yakni, berdirilah tegak tetapi santai, tariklah napas dalam dalam melalui hidung, tahan beberapa saat sambil merasakan bahwa paru paru terisi penuh dengan udara kemudian hembuskan secara perlahan lahan dan hemat. Latihan ini harus dilakukan dengan penuh kesadaran dan secara berulang ulang untuk memastikan dengan yakin bahwa dengan menarik napas dalam dalam, paru paru anda akan terisi penuh
51 oleh udara. Artinya lempengan diafragma anda menjadi datar dan mendorong otot otot perut dan pinggang keluar. Dengan menahan posisi itu beberapa saat anda dapat mengecek ketrampilan menahan posisi otot otot yang telah mengembang. Dengan perlahan lahan anda mulai belajar mengeluarka napas pada waktu bernyanyi sacara hemat. Kemudian itu hirup udara melalui hidung selama empat hitungan, tahan satu hitungan lalu hembus selama delapan hitungan dengan mendesis ( sss ). Kemudian dilanjutkan dengan menghirup udara melalui hidung tahan selama satu hitungan dan dihembuskan dengan nyanyian menggunakan vokal A yang bertujuan untuk mengetahui sejauh mana kemampuan menghembuskan napas dengan menggunakan nada. Sesudah itu disusul dengan latihan memompa udara dalam diafragma dengan mengucapkan kata ( cuhh, cuhh, cuhh ) dari tempo yang lambat hingga tempo yang cepat. Tujuannya adalah untuk memperkuat sekat rongga diafragma. Kemudian itu yang dilakukan juga adalah menyanyikan suku kata ma, mi, mu, me, mo, dengan menggunakan ragam do, re, mi, fa, sol, fa, mi, re, do pada setiap suku kata dari nada dasar do = C hingga do
52 = F yang tujuanya itu adalah untuk melatih bagaimana harus mencapai intonasi yang tepat dan juga artikulasi yang benar. Sesudah pemanasan dimulailah latihan dengan membaca notasi dan syair lagu Kasihi Allah Mu namun dalam pertemuan ketiga ini pelatih hanya mengulangi apa yang yang sudah dilatih dari pertemuan kedua secara keseluruhan lagu. Sesudah itu pelatih bersama anak anak membaca syair lagu Kasihi Allah Mu secara keseluruhan dan berulang ulang hingga anak anak benar benar menghafal syair lagu tersebut dan akhirnya bersama sama menyanyikan lagu tersebut sampai waktu latihan berakhir dan ditutup dengan doa. Pertemuan Keempat Pada pertemuan keempat ini ada beberapa hal yang dilakukan dalam proses latihan.latihan dimuai dengan doa yang dipimpin oleh seorang anak sesudah itu dimulailah dengan pemanasan. Pemanasan ini yang pertama dilakukan adalah pelemasan rahang yakni mulut dibuuka seperti sedang melafalkan huruf vokal a, i, u, e,o dengan menggunakan teknik vokal yang benar, misalnya vokal a,
53 dalam proses pelemasan rahang mulut dibuka lebar seperti posisi ketika kita menguap namun tidak mengeluarkan suara. Vokal O, mulut dibuka sedikit lebar kedua bibir dibulatkan. Vokal E, mulut dibuka lebih kecil dari vokal A, lalu dilebarkan ke kiri dan ke kanan. Vokal U, mulut dibuka lebih kacil dari vokal A, membentuk corong seperti bentuk bibir ketika sedang meniup lilin. Vokal I, bentuk mulut seperi vokal E, hanya bibir atas dan bibir bawah lebih dirapatkan. Dalam proses pemanasan pelemasan rahang ini dilakukan secara berulang ulang hingga terasa rileks dan tidak kaku. Tujuannya adalah agar otot otot dibagian muka terasa renggang dan saat bernyanyi tidak ada rasa tegang dibagian muka dan leher. Kemudian proses pemanasan kedua yang dilakukan adalah latihan pernapasan dan pernapasan yang digunakan adalah pernapasan diafragma. Adapun cara yang dilakunan dalam latuhan pernapasan diafragma ini yakni, berdirilah tegak tetapi santai, tariklah napas dalam dalam melalui hidung, tahan beberapa saat sambil merasakan bahwa paru paru terisi penuh dengan udara kemudian hembuskan secara perlahan lahan dan hemat. Latihan ini harus dilakukan dengan penuh kesadaran dan secara berulang ulang untuk memastikan dengan yakin bahwa dengan menarik napas dalam dalam, paru paru anda akan terisi penuh oleh udara. Artinya lempengan diafragma anda menjadi datar dan mendorong otot otot perut dan pinggang keluar.
54 Dengan menahan posisi itu beberapa saat anda dapat mengecek ketrampilan menahan posisi otot otot yang telah mengembang. Dengan perlahan lahan anda mulai belajar mengeluarka napas pada waktu bernyanyi sacara hemat. Kemudian itu hirup udara melalui hidung selama empat hitungan, tahan satu hitungan lalu hembus selama delapan hitungan dengan mendesis ( sss ). Kemudian dilanjutkan dengan menghirup udara melalui hidung tahan selama satu hitungan dan dihembuskan dengan nyanyian menggunakan vokal A yang bertujuan untuk mengetahui sejauh mana kemampuan menghembuskan napas dengan menggunakan nada. Setelah berlatih tarik tahan dan hembus napas dengan desis,,sss maupun dengan nada dalam delapan hitungan dapat juga dilanjutkaan dengan potongan melodi dibawah ini;
55 Yang bertujuan untuk melatih intonasi,lamanya menghembus napas dalam nyanyian dan juga melatih frasering dalam frase frase atau kalimat musik. Sesudah itu disusul dengan latihan memompa udara dalam diafragma dengan mengucapkan kata ( cuhh, cuhh, cuhh ) dari tempo yang lambat hingga tempo yang cepat. Tujuannya adalah untuk memperkuat sekat rongga diafragma. Kemudian itu yang dilakukan juga adalah menyanyikan suku kata ma, mi, mu, me, mo, dengan menggunakan ragam do, re, mi, fa, sol, fa, mi, re, do pada setiap suku kata dari nada dasar do = C hingga do = F yang tujuanya itu adalah untuk melatih bagaimana harus mencapai intonasi yang tepat dan juga artikulasi yang benar. Dan menyanyikan suku kata pa, pa, pa, pa, pa, pa, pa, pa, pa dengan ragam do, sol, do, do, sol, do, do, sol, do.
56 Tujuan dari pemanasan tersebut adalah untuk malatih intonasi agar nada tertinggi yang terdapat dalam lagu Kasihi Allah Mu tdak mudah goyah saat dinyanyikan. Sesudah selesai pemanasan latihan dimulai dengan menyanyikan lagu Kasihi Allah Mu secara berulang ulang sampai anak anak benar benar menghafal lagu Kasihi Allah Mu secara keseluruhan tanpa melihat partitur lagu. Selanjutnya pelatih mencoba memperindah lagu dengan menambahkan dinamika dan menentukan frasering, artikulasi yang benar, tempo pada lagu Kasihi Allah Mu dan dilatih bersama anak anak hingga menguasai setiap tanda yang diisyaratkan kepada mereka. Dan akhirnya Semua kegiatan latihan diakhiri dengan doa yang dipimpin oleh seorang anak. c. Tahap Akhir Pertemuan Kelima Pada pertemuan ini hal-hal yang dilakukan dalam proses latihan sama dengan pertemuan ke empat yakni diawali dengan doa yang dipimpin oleh seorang anak. Sesudah itu dimulai dengan pemanasan yang dilakukan selama dua puluh menit. Pemanasan ini yang pertama dilakukan adalah pelemasan rahang yakni mulut dibuuka seperti sedang melafalkan huruf vokal a, i, u, e,o dengan menggunakan teknik vokal yang benar, misalnya vokal a, dalam proses pelemasan rahang mulut dibuka lebar seperti posisi ketika kita menguap namun tidak mengeluarkan suara.
57 Vokal O, mulut dibuka sedikit lebar kedua bibir dibulatkan. Vokal E, mulut dibuka lebih kecil dari vokal A, lalu dilebarkan ke kiri dan ke kanan. Vokal U, mulut dibuka lebih kacil dari vokal A, membentuk corong seperti bentuk bibir ketika sedang meniup lilin. Vokal I, bentuk mulut seperi vokal E, hanya bibir atas dan bibir bawah lebih dirapatkan. Dalam proses pemanasan pelemasan rahang ini dilakukan secara berulang ulang hingga terasa rileks dan tidak kaku. Tujuannya adalah agar otot otot dibagian muka terasa renggang dan saat bernyanyi tidak ada rasa tegang dibagian muka dan leher. Kemudian proses pemanasan kedua yang dilakukan adalah latihan pernapasan dan pernapasan yang digunakan adalah pernapasan diafragma. Adapun cara yang dilakunan dalam latuhan pernapasan diafragma ini yakni, berdirilah tegak tetapi santai, tariklah napas dalam dalam melalui hidung, tahan beberapa saat sambil merasakan bahwa paru paru terisi penuh dengan udara kemudian hembuskan secara perlahan lahan dan hemat. Latihan ini harus dilakukan dengan penuh kesadaran dan secara berulang ulang untuk memastikan dengan yakin bahwa dengan menarik napas dalam dalam, paru paru anda akan terisi penuh oleh udara. Artinya lempengan diafragma anda menjadi datar dan mendorong otot otot perut dan pinggang keluar. Dengan menahan posisi itu beberapa saat anda dapat mengecek ketrampilan menahan posisi otot otot yang telah mengembang.
58 Dengan perlahan lahan anda mulai belajar mengeluarka napas pada waktu bernyanyi sacara hemat. Kemudian itu hirup udara melalui hidung selama empat hitungan, tahan satu hitungan lalu hembus selama delapan hitungan dengan mendesis ( sss ). Kemudian dilanjutkan dengan menghirup udara melalui hidung tahan selama satu hitungan dan dihembuskan dengan nyanyian menggunakan vokal A yang bertujuan untuk mengetahui sejauh mana kemampuan menghembuskan napas dengan menggunakan nada. Setelah berlatih tarik tahan dan hembus napas dengan desis,,sss maupun dengan nada dalam delapan hitungan dapat juga dilanjutkaan dengan potongan melodi dibawah ini; Yang bertujuan untuk melatih intonasi,lamanya menghembus napas dalam nyanyian dan juga melatih frasering dalam frase frase atau kalimat musik.
59 Sesudah itu disusul dengan latihan memompa udara dalam diafragma dengan mengucapkan kata ( cuhh, cuhh, cuhh ) dari tempo yang lambat hingga tempo yang cepat. Tujuannya adalah untuk memperkuat sekat rongga diafragma. Kemudian itu yang dilakukan juga adalah menyanyikan suku kata ma, mi, mu, me, mo, dengan menggunakan ragam do, re, mi, fa, sol, fa, mi, re, do pada setiap suku kata dari nada dasar do = C hingga do = F yang tujuanya itu adalah untuk melatih bagaimana harus mencapai intonasi yang tepat dan juga artikulasi yang benar. Dan menyanyikan suku kata pa, pa, pa, pa, pa, pa, pa, pa, pa dengan ragam do, sol, do, do, sol, do, do, sol, do.
60 Tujuan dari pemanasan tersebut adalah untuk malatih intonasi agar nada tertinggi yang terdapat dalam lagu Kasihi Allah Mu tdak mudah goyah saat dinyanyikan. Sesudah selesai pemanasan latihan dimulai dengan menyanyikan lagu Kasihi Allah Mu secara berulang ulang sampai anak anak benar benar menghafal lagu Kasihi Allah Mu secara keseluruhan tanpa melihat partitur lagu. Selanjutnya pelatih mencoba memperindah lagu dengan menambahkan dinamika dan menentukan frasering, artikulasi yang benar, tempo pada lagu Kasihi Allah Mu dan dilatih bersama anak anak hingga menguasai setiap tanda yang diisyaratkan kepada mereka. Sesudah itu anak anak dilatih pentas menyanyikan lagu Kasihi Allah Mu dengan diiringi musik keyboard yang dibuat dalam bentuk midi sampai berakhirnya waktu latiha dan ditutup dengan doa. Pertemuan Keenam Pada pertemuan ini hal-hal yang dilakukan dalam proses latihan sama dengan pertemuan ke lima yakni diawali dengan doa yang dipimpin oleh seorang anak. Sesudah itu dimulai dengan pemanasan yang dilakukan selama dua puluh menit. Pemanasan ini yang pertama dilakukan adalah pelemasan rahang yakni mulut dibuuka seperti sedang melafalkan huruf vokal a, i, u, e,o dengan menggunakan teknik vokal yang benar, misalnya vokal a, dalam proses pelemasan rahang mulut dibuka lebar seperti posisi ketika kita menguap namun tidak mengeluarkan suara. Vokal O, mulut dibuka sedikit lebar kedua bibir dibulatkan. Vokal E, mulut dibuka lebih kecil dari vokal A, lalu dilebarkan ke kiri
61 dan ke kanan. Vokal U, mulut dibuka lebih kacil dari vokal A, membentuk corong seperti bentuk bibir ketika sedang meniup lilin. Vokal I, bentuk mulut seperi vokal E, hanya bibir atas dan bibir bawah lebih dirapatkan. Dalam proses pemanasan pelemasan rahang ini dilakukan secara berulang ulang hingga terasa rileks dan tidak kaku. Tujuannya adalah agar otot otot dibagian muka terasa renggang dan saat bernyanyi tidak ada rasa tegang dibagian muka dan leher. Kemudian proses pemanasan kedua yang dilakukan adalah latihan pernapasan dan pernapasan yang digunakan adalah pernapasan diafragma. Adapun cara yang dilakunan dalam latuhan pernapasan diafragma ini yakni, berdirilah tegak tetapi santai, tariklah napas dalam dalam melalui hidung, tahan beberapa saat sambil merasakan bahwa paru paru terisi penuh dengan udara kemudian hembuskan secara perlahan lahan dan hemat. Latihan ini harus dilakukan dengan penuh kesadaran dan secara berulang ulang untuk memastikan dengan yakin bahwa dengan menarik napas dalam dalam, paru paru anda akan terisi penuh oleh udara. Artinya lempengan diafragma anda menjadi datar dan mendorong otot otot perut dan pinggang keluar. Dengan menahan posisi itu beberapa saat anda dapat mengecek ketrampilan menahan posisi otot otot yang telah mengembang. Dengan perlahan lahan anda mulai belajar mengeluarka napas pada waktu bernyanyi sacara hemat. Kemudian itu hirup udara melalui
62 hidung selama empat hitungan, tahan satu hitungan lalu hembus selama delapan hitungan dengan mendesis ( sss ). Kemudian dilanjutkan dengan menghirup udara melalui hidung tahan selama satu hitungan dan dihembuskan dengan nyanyian menggunakan vokal A yang bertujuan untuk mengetahui sejauh mana kemampuan menghembuskan napas dengan menggunakan nada. Setelah berlatih tarik tahan dan hembus napas dengan desis,,sss maupun dengan nada dalam delapan hitungan dapat juga dilanjutkaan dengan potongan melodi dibawah ini; Yang bertujuan untuk melatih intonasi,lamanya menghembus napas dalam nyanyian dan juga melatih frasering dalam frase frase atau kalimat musik. Sesudah itu disusul dengan latihan memompa udara dalam diafragma dengan mengucapkan kata ( cuhh, cuhh, cuhh ) dari tempo
63 yang lambat hingga tempo yang cepat. Tujuannya adalah untuk memperkuat sekat rongga diafragma. Kemudian itu yang dilakukan juga adalah menyanyikan suku kata ma, mi, mu, me, mo, dengan menggunakan ragam do, re, mi, fa, sol, fa, mi, re, do pada setiap suku kata dari nada dasar do = C hingga do = F yang tujuanya itu adalah untuk melatih bagaimana harus mencapai intonasi yang tepat dan juga artikulasi yang benar. Dan menyanyikan suku kata pa, pa, pa, pa, pa, pa, pa, pa, pa dengan ragam do, sol, do, do, sol, do, do, sol, do. Tujuan dari pemanasan tersebut adalah untuk malatih intonasi agar nada tertinggi yang terdapat dalam lagu Kasihi Allah Mu tdak mudah goyah saat dinyanyikan. Pada pertemuan terakhir ini lagu KASIHI ALLAH-MU dinyanyikan dengan diiringi alat musik keyboard. Pada tahap akhir, para anggota paduan suara sudah bisa mengatur pernafasan walaupun ada yang masih kurang namun karena
BAB I PENDAHULUAN. Manusia adalah makhluk yang dinamis dan bermimpi ingin meraih kehidupan yang
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Manusia adalah makhluk yang dinamis dan bermimpi ingin meraih kehidupan yang sejahtera baik lahiriah maupun batiniah. Namun masa depan tersebut tak mungkin tercapai
Lebih terperinciSKRIPSI. Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan. Oleh YOHANES DHAMBO NO.REG :
UPAYA MENERAPKAN POLA IRINGAN BAS-AKOR UNTUK MENGIRINGI LAGU MODEL TWINKLE-TWINKLE LITTLE STAR PADA ANAK-ANAK SEKOLAH MINGGU MINAT KEYBOARD GEREJA GMIT BET EL OESAPA TENGAH MENGGUNAKAN METODE DRILL SKRIPSI
Lebih terperinciUPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN SISWA KELOMPOK PADUAN SUARA SMPN 3 GOLEWA DALAM MEMBACA SOLMISASI MELALUI METODE SOLFEGIO
UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN SISWA KELOMPOK PADUAN SUARA SMPN 3 GOLEWA DALAM MEMBACA SOLMISASI MELALUI METODE SOLFEGIO SKRIPSI Diajukan Sebagai Syarat Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan OLEH REYNELDIS
Lebih terperinciMETODE PEMBELAJARAN KEYBOARD DASAR PADA SISWA-SISWI KELAS IX SMPK ADISUCIPTO PENFUI KUPANG SKRIPSI
METODE PEMBELAJARAN KEYBOARD DASAR PADA SISWA-SISWI KELAS IX SMPK ADISUCIPTO PENFUI KUPANG SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Meraih Gelar Sarjana Pendidikan Oleh Adrianus Natar NIM : 17107023
Lebih terperinciDiajukan Sebagai Syarat Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan. Oleh: JAMES DOSI BERIBE
PEMBELAJARAN TEKNIK PENJARIAN DAN PERNAPASAN REKORDER SOPRANO MELALUI METODE DRILL DALAM KEGIATAN EKSTRAKURIKULER PADA SISWA-SISWI MINAT REKORDER KELAS IX A SMP ANGKASA KUPANG Diajukan Sebagai Syarat Untuk
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. beliau ciptakan, seperti halnya lagu Tuhan adalah kekuatanku yang diciptakan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Tuhan Kekuatan Dan Mazmurku merupakan salah satu lagu yang diciptakan oleh Theodora Sinaga. Theodora Sinaga adalah salah satu pencipta lagu yang ada di kota
Lebih terperinciMETODE BERNYANYI KATEGORI LAGU FOLKLORE/ETNIK DALAM PADUAN SUARA. Lamhot Basani Sihombing
METODE BERNYANYI KATEGORI LAGU FOLKLORE/ETNIK DALAM PADUAN SUARA Lamhot Basani Sihombing Abstrak Dalam bernyanyi paduan suara kategori Foklore/Etnik Penggunaan metode demonstrasi sangat efektif digunakan
Lebih terperinciUPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERMAIN MUSIK ANSAMBEL PIANIKA DALAM MEMAINKAN LAGU SATU NUSA SATU BANGSA
UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERMAIN MUSIK ANSAMBEL PIANIKA DALAM MEMAINKAN LAGU SATU NUSA SATU BANGSA DENGAN MENGGUNAKAN TEKNIK PEMBELAJARAN PENJARIAN PADA SISWA-SISWI SMP NEGERI 1 KUPANG TIMUR DENGAN
Lebih terperinciOLEH STEVIANI TUA MAY NO
UPAYA PENINGKATAN KUALITAS PADUAN SUARA MELALUI PENERAPAN TEKNIK DINAMIKA DENGAN METODE APRESIASI PADA LAGU HYMNE GURU KARYA SARTONO ARRANSEMEN PETRUS RIKI TUKAN BAGI MAHASISWAI/I MINAT PADUAN SUARA SENDRATASIK
Lebih terperinciSTUDI TENTANG MUSIK (NYANYIAN) IBADAT HARIAN PADA KOMUNITAS SUSTERAN KANOSSIAN DI KAPELA BIARA CANOSSA TOFA- MAULAFA KUPANG
STUDI TENTANG MUSIK (NYANYIAN) IBADAT HARIAN PADA KOMUNITAS SUSTERAN KANOSSIAN DI KAPELA BIARA CANOSSA TOFA- MAULAFA KUPANG SKRIPSI Diajukan Kepada Universitas Katolik Widya Mandira Kupang Untuk Memenuhi
Lebih terperinciUPAYA MENINGKATKAN TEKNIK MEMBACA SOLMISASI PADA SISWA KELAS VIIA SMP NEGERI 2 LANGKE REMBONG KABUPATEN MANGGARAI MELALUI METODE PEMBELAJARAN SOLFEGIO
UPAYA MENINGKATKAN TEKNIK MEMBACA SOLMISASI PADA SISWA KELAS VIIA SMP NEGERI 2 LANGKE REMBONG KABUPATEN MANGGARAI MELALUI METODE PEMBELAJARAN SOLFEGIO. TAHUN PELAJARAN 2014/2015 Skripsi Diajukan untuk
Lebih terperinciBAB V PENUTUP. A. Kesimpulan. Berdasarkan pembahasan pada bagian sebelumnya penulis dapat
BAB V PENUTUP A. Kesimpulan Berdasarkan pembahasan pada bagian sebelumnya penulis dapat menyimpulkan bahwa pelaksanaan pembelajaran paduan suara pada SDK Don Bosko I Kupang dilakukan dalam dua tahap yaitu:
Lebih terperinciOLEH THERESIA BHUNGA NIM : PROGRAM STUDI PENDIDIKAN SENDRATASIK JURUSAN PENDIDIKAN BAHASA DAN SENI FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UPAYA PEMBELAJARAN TARI TRADISIONAL SA A NAGEKEO MELALUI METODE DRILL PADA MAHASISWA SEMESTER 1 MINAT TARI PROGRAM STUDI PENDIDIKAN SENDRATASIK UNWIRA KUPANG SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu
Lebih terperinciPERKENALAN MUSIK IRINGAN TARIAN KREASI INE PARE PADA MAHASISWA SENDRATASIK UNWIRA KUPANG MELALUI METODE DRILL
PERKENALAN MUSIK IRINGAN TARIAN KREASI INE PARE PADA MAHASISWA SENDRATASIK UNWIRA KUPANG MELALUI METODE DRILL SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Guna Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan
Lebih terperinciPENERAPAN RAGAM GERAK TARIAN TIBA MEKA BAGI MAHASISWA MINAT TARI PROGRAM STUDI PENDIDIKAN SENDRATASIK UNWIRA KUPANG MENGGUNAKAN METODE DRILL
PENERAPAN RAGAM GERAK TARIAN TIBA MEKA BAGI MAHASISWA MINAT TARI PROGRAM STUDI PENDIDIKAN SENDRATASIK UNWIRA KUPANG MENGGUNAKAN METODE DRILL S K R I P S I Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Guna
Lebih terperinciMEMBENTUK SUARA UNTUK MENYANYIKAN MAZMUR
MEMBENTUK SUARA UNTUK MENYANYIKAN MAZMUR Pelatihan vokal Program PPM Oleh : M.G. Widyastuti Mazmur merupakan puisi doa yang dinyanyikan, oleh karena itu mazmur dinyanyikan dengan gaya recitative, yaitu
Lebih terperinciMODEL PEMBELAJARAN PADUAN SUARA ANAK SEKOLAH MINGGU PHILEO DI GEREJA KRISTEN JAWA DAYU YOGYAKARTA HALAMAN JUDUL. Tugas Akhir S-1 Seni Musik.
i MODEL PEMBELAJARAN PADUAN SUARA ANAK SEKOLAH MINGGU PHILEO DI GEREJA KRISTEN JAWA DAYU YOGYAKARTA HALAMAN JUDUL Tugas Akhir S-1 Seni Musik Oleh : Yesika Dwi Kristianti NIM : 1211878013 Program Studi
Lebih terperinciPROSES MENGARANSEMEN LAGU POP ANAK NAIK KERETA API (CIPT
PROSES MENGARANSEMEN LAGU POP ANAK NAIK KERETA API (CIPT. IBU SOED) DALAM BENTUK MUSIK INSTRUMENTAL ORKESTRA DENGAN MENGGUNAKAN MENU STYLE CREATOR PADA PROGRAM KEYBOARD YAMAHA PSR-S710 SKRIPSI Diajukan
Lebih terperinciPELATIHAN DIRIGEN UNTUK PEMULA
PELATIHAN DIRIGEN UNTUK PEMULA Oleh : Dominikus Catur Raharja, M.Sn Pengertian Umum Dirigen/conductor adalah orang yang memimpin jalannya sebuah pertunjukan kelompok musik/paduan suara melalui gerak isyarat.
Lebih terperinciRENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) Sekolah Mata Pelajaran Kelas/Semester Alokasi waktu : SMP Negeri 3 Kalasan : Seni Budaya (Seni Musik) : VIII / Ganjil : 3 x 120 menit (3 kali pertemuan) A. Kompetensi
Lebih terperinciRENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) Sekolah Mata Pelajaran Kelas/Semester Jam ke : SMP Negeri 3 Kalasan : Seni Budaya : VIII C : 1, 2, 3 kelas VIII C A. KompetensiInti KI 1 Menghargai dan menghayati
Lebih terperinciTUGAS PLPG PEMBUATAN MODUL PEMBELAJARAN
TUGAS PLPG PEMBUATAN MODUL PEMBELAJARAN Disusun oleh : JELLY EKO PURNOMO, S.Pd No Peserta 17046021710161 MODUL SENI BUDAYA 1 Materi Teknik membaca dan bernyanyi solmisasi partitur not angka secara unisono
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Untuk memperoleh data lapangan guna. penelitian ini, penulis menggunakan pendekatan
BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Metode Penelitian Untuk memperoleh data lapangan guna penelitian ini, penulis menggunakan pendekatan penelitian kualitatif. Pendekatan kualitatif sangat mengandalkan manusia
Lebih terperinciPEMBELAJARAN NYANYIAN KAKOR LALONG SEBAGAI SALAH SATU LAGU DAERAH NUSA TENGGARA TIMUR PADA SISWA KELAS VIII B SMPK ADISUCIPTO KUPANG SKRIPSI
PEMBELAJARAN NYANYIAN KAKOR LALONG SEBAGAI SALAH SATU LAGU DAERAH NUSA TENGGARA TIMUR PADA SISWA KELAS VIII B SMPK ADISUCIPTO KUPANG SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Mencapai Gelar Sarjana
Lebih terperinciMEMPERKENALKAN GERAK TARI KREASI BAGI CHEERLEADERS KELOMPOK DRUM BAND SMPK ST. YOSEPH NAIKOTEN KUPANG DIIRINGI IRAMA MARS LAGU BANGUN PEMUDI PEMUDA
MEMPERKENALKAN GERAK TARI KREASI BAGI CHEERLEADERS KELOMPOK DRUM BAND SMPK ST. YOSEPH NAIKOTEN KUPANG DIIRINGI IRAMA MARS LAGU BANGUN PEMUDI PEMUDA MEGGUNAKAN METODE MENIRU DAN METODE DRILL S K R I P S
Lebih terperinciLITURGI BULAN KELUARGA GMIT JEMAAT BET EL OESAPA TENGAH MINGGU, 01 OKTOBER 2017 TEMA: MENJADI KELUARGA YANG MENGGARAMI DAN MENERANGI
LITURGI BULAN KELUARGA GMIT JEMAAT BET EL OESAPA TENGAH MINGGU, 01 OKTOBER 2017 TEMA: MENJADI KELUARGA YANG MENGGARAMI DAN MENERANGI Fokus: Kategori Lanjut Usia (Lansia) CATATAN: Diharapkan para Diaken
Lebih terperinciBAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Secara umum, rencana dapat diartikan sebagai suatu garis-garis besar haluan
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Perencanaan Secara umum, rencana dapat diartikan sebagai suatu garis-garis besar haluan untuk bertindak dalam usaha mencapai sasaran yang telah ditentukan (Ambarjaya, 2012:84).
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Musik merupakan ungkapan perasaan seseorang yang dituangkan ke dalam
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Musik merupakan ungkapan perasaan seseorang yang dituangkan ke dalam nada dan syair yang mengandung unsur-unsur keindahan dan dapat mempengaruhi perasaan orang lain.
Lebih terperinciBab 4. Tinjauan Kritis Ibadah, Nyanyian dan Musik Gereja di GKMI Pecangaan
Bab 4 Tinjauan Kritis Ibadah, Nyanyian dan Musik Gereja di GKMI Pecangaan 4.1. Pendahuluan Pada bab ini penulis akan menyampaikan hasil tinjauan kritis atas penelitian yang dilakukan di GKMI Pecangaan
Lebih terperinciPEMBELAJARAN PADUAN SUARA PADA SISWA SD NEGERI 1 SUKODADI LAMONGAN DENGAN METODE MENDENGARKAN. Oleh : AINUN AKHSIN
PEMBELAJARAN PADUAN SUARA PADA SISWA SD NEGERI 1 SUKODADI LAMONGAN DENGAN METODE MENDENGARKAN Oleh : AINUN AKHSIN 102134234 Abstrak Dalam proses pembelajaran paduan suara di SDN 1 Sukodadi Lamongan siswa
Lebih terperinciBekerja Dengan Para Pemimpin
Bekerja Dengan Para Pemimpin Sudah lebih dari setahun Kim menjadi anggota gerejanya. Dia telah belajar banyak sekali! Ia mulai memikirkan pemimpin-pemimpin di gereja yang telah menolongnya. Ia berpikir
Lebih terperinciyang tunggal Yesus Kristus, maka tugas jemaat adalah menanggapi penyataan kasih
Bab 5 Penutup 5.1. Kesimpulan Berdasarkan analisa yang penulis sampaikan pada bab 4 tentang praktek nyanyian dan musik gereja di GKMI Pecangaan dalam peribadatan, maka penulis menarik beberapa kesimpulan
Lebih terperinciIBADAH KRISTEN CATATAN SISWA. No. Tanggal Kirim. Tulislah dengan huruf cetak yang jelas! Nama Saudara. Alamat. Kota. Umur Laki-laki/perempuan.
IBADAH KRISTEN CATATAN SISWA No. Tanggal Kirim. Tulislah dengan huruf cetak yang jelas! Nama Saudara. Alamat. Kota. Propinsi 1 Umur Laki-laki/perempuan. Pekerjaan..... Pendidikan. Apakah saudara sudah
Lebih terperinciGKI MENGALAMI PEMBARUAN BUDI Roma 12:1-2
GKI MENGALAMI PEMBARUAN BUDI Roma 12:1-2 Tata Ibadah Minggu GKI Kebayoran Baru 27 AGUSTUS 2017 PERSIAPAN a. Saat Teduh b. Sebelum ibadah dimulai, organis/pianis memainkan lagu-lagu gerejawi. c. Lonceng
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. Perjamuan kudus merupakan perintah Tuhan sendiri, seperti terdapat dalam Matius 26:26-29, Mar
BAB 1 PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Dalam pengajaran gereja sakramen disebut sebagai salah satu alat pemelihara keselamatan bagi umat Kristiani. Menurut gereja-gereja reformasi hanya ada dua sakramen,
Lebih terperinciBAB II KAJIAN TEORI. dan sumber belajar pada suatu lingkungan belajar. 9. warisan Indonesia dari perkembangan zaman modern.
BAB II KAJIAN TEORI A. Pembelajaran SBK 1. Pengertian Pembelajaran SBK Pembelajaran adalah proses interaksi peserta didik dengan pendidik dan sumber belajar pada suatu lingkungan belajar. 9 Pembelajaran
Lebih terperinciMUSIK DAN MISI. Oleh. Florentina Wijayani Kusumawati 21. Pendahuluan
MUSIK DAN MISI Oleh Florentina Wijayani Kusumawati 21 Pendahuluan Tidak dapat disangkal bahwa musik merupakan bagian integral dalam ibadah Kristen. Peranan dan pengaruh musik dalam ibadah tidak dapat disepelekan.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Setiap organisasi baik itu organisasi profit. maupun non profit memiliki kebijakan mutasi.
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Setiap organisasi baik itu organisasi profit maupun non profit memiliki kebijakan mutasi. Kebijakan mutasi ini dalam organisasi profit berkaitan erat dengan pengembangan
Lebih terperinciBAHAN SHARING KELOMPOK SEL KELUARGA ALLAH
BAHAN SHARING KELOMPOK SEL KELUARGA ALLAH RENUNGAN HARIAN Kejadian 2:4-7 Oksigen bagi manusia roh Matius 4:1-11 Firman itu menghidupkanku Matius 5:1-12 Terus dipuaskan oleh kebenaran Yohanes 7:37-39 Air
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Jubelando O Tambunan, 2013
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Indonesia merupakan negara kepulauan yang mempunyai ciri keanekaragaman budaya yang berbeda tetapi tetap satu. Indonesia juga memiliki keanekaragaman agama
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
29 BAB III METODE PENELITIAN A. Variabel Penelitian 1. Definisi Konsep a. Variabel Bebas Variabel bebas adalah yang mempengaruhi atau menjadi sebab perubahan ataupun timbulnya variabel terikat, atau disebut
Lebih terperinciPRAKTEK INSTRUMEN MAYOR I-VOKAL
DIKTAT PERKULIAHAN PRAKTEK INSTRUMEN MAYOR I-VOKAL HASIL LOKAKARYA PEMGEMBANGAN DIKTAT PROGRAM HIBAH KOMPETISI A-1 BACH III TERMIN I 2006 Tanggal 25 Maret 2006 0leh: HT. Silaen, M.Hum. JURUSAN PENDIDIKAN
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. menaruh harapan besar terhadap pendidikan demi perkembangan masa depan bangsa ini,
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pendidikan adalah investasi jangka panjang yang memerlukan usaha dan dana yang cukup besar. Hal ini diakui oleh segenap warga masyarakat demi kelangsungan masa depan
Lebih terperinciSTIKOM, Surabaya 20 November /25/2013 Jemmy Lesmana - STIKOM 1
STIKOM, Surabaya 20 November 2013 11/25/2013 - STIKOM 1 Komunikasi dalam keseharian Tidak ada yang dapat dilakukan tanpa komunikasi Semua orang membutuhkan komunikasi - Untuk memahami diri sendiri - Untuk
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. hal.1. 1 Dalam artikel yang ditulis oleh Pdt. Yahya Wijaya, PhD yang berjudul Musik Gereja dan Budaya Populer,
BAB I PENDAHULUAN I. PERMASALAHAN I.1. Masalah Ibadah adalah salah bentuk kehidupan bergereja yang tidak terlepas dari nyanyian gerejawi. Nyanyian di dalam sebuah ibadah mempunyai beberapa fungsi yang
Lebih terperinciOLEH MARIA MAURENTINA NDIKE NIM
UPAYA PEMBELAJARAN TARI TRADISIONAL TEA EKU MELALUI METODE DRILL PADA MAHASISWA MINAT TARI SENDRATASIK SEMESTER III UNWIRA KUPANG TAHUN 2016/2017 SKRIPSI Diajukan untuk memenuhi salah satu syarat guna
Lebih terperinciBAB III LAPORAN PELAKSANAAN TUGAS AKHIR MUSIK GEREJA
BAB III LAPORAN PELAKSANAAN TUGAS AKHIR MUSIK GEREJA A. Persiapan Dalam mempersiapkan TAMG ini, langkah pertama yang dilakukan oleh penulis adalah dengan mengamati keadaan Gerakan Pemuda (GP) GPIB Tamansari
Lebih terperinciBAB III ANALISIS KOMPOSISI
BAB III ANALISIS KOMPOSISI Komposisi Aku Anak Tuhan dan Raja dengan format a cappella untuk paduan suara remaja ini terdiri dari tiga bagian komposisi yang saling berkaitan berdasarkan satu cerita yang
Lebih terperinciSTUDI KEMAMPUAN SISWA DALAM MENYANYIKAN LAGU KEBANGSAAN INDONESIA RAYA DI SDN INPRES 3 TONDO
1 STUDI KEMAMPUAN SISWA DALAM MENYANYIKAN LAGU KEBANGSAAN INDONESIA RAYA DI SDN INPRES 3 TONDO Oleh 1) Anita Florensi, 2) Huber Yaspin Tandi, 3) Yun Ratna Lagandesa Email : lencicantik@gmail.com Program
Lebih terperinci-AKTIVITAS-AKTIVITAS
KEHIDUPAN BARU -AKTIVITAS-AKTIVITAS BARU Dalam Pelajaran Ini Saudara Akan Mempelajari Bagaimanakah Saudara Mempergunakan Waktumu? Bila Kegemaran-kegemaran Saudara Berubah Kegemaran-kegemaran Yang Baru
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. soundtrack film. Film dan soundtrack adalah dua komponen yang saling
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Sebuah karya dapat menjadi media dalam mengekspresikan rasa, pikiran, cita-cita, harapan dan ide. Seorang komponis memiliki berbagai alasan dalam menciptakan karya musik.
Lebih terperinciBAB IV ANALISIS ALAT MUSIK DAN TARIAN
BAB IV ANALISIS ALAT MUSIK DAN TARIAN A. ALAT MUSIK A.1 SASANDU Sasandu adalah alat musik berdawai yang dimainkan dengan cara dipetik. Alat musik dari Rote ini berbentuk tabung panjang yang terbuat dari
Lebih terperinciGereja Menyediakan Persekutuan
Gereja Menyediakan Persekutuan Pada suatu Minggu pagi sebelum kebaktian Perjamuan Tuhan, lima orang yang akan diterima sebagaianggota gereja berdiri di depan pendeta dan sekelompok diaken. Salah seorang
Lebih terperinci3/10/2012 TEKNIK VOKAL. Oleh WING W PANDU.
3/10/2012 TEKNIK VOKAL Oleh WING W PANDU www.rumahseni2.net TEKNIK VOKAL Oleh WING W PANDU Bernyanyi merupakan sebuah kegiatan seni yang paling murah dalam hal sarana. Karena semua alat sudah dimiliki
Lebih terperinciPROSES PEMBELAJARAN TEKNIK VOKAL PADA PADUAN SUARA BINA VOKALIA DI SD PANGUDI LUHUR YOGYAKARTA. Tugas Akhir S1 Seni Musik. Oleh :
PROSES PEMBELAJARAN TEKNIK VOKAL PADA PADUAN SUARA BINA VOKALIA DI SD PANGUDI LUHUR YOGYAKARTA Tugas Akhir S1 Seni Musik Oleh : Chyntia Anastasia Lubis NIM. 1211816013 Program Studi Seni Musik Jurusan
Lebih terperinci2015 PENERAPAN MEDIA AUDIO VISUAL DALAM PADUAN SUARA DI SMPN 1 BANTARUJEG KABUPATEN MAJALENGKA
A. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN Musik bisa dikatakan sebagai salah satu kebutuhan manusia dan paling dekat dengan kehidupan manusia seperti yang diungkapkan Boedhisantoso (1982 hlm. 23) Musik merupakan
Lebih terperinciUKDW BAB I PENDAHULUAN 1.1 PERMASALAHAN Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN 1.1 PERMASALAHAN 1.1.1 Latar Belakang Masalah Gereja Masehi Injili di Timor (GMIT) adalah Gereja mandiri bagian dari Gereja Protestan Indonesia (GPI) sekaligus anggota Persekutuan Gereja-Gereja
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Pembelajaran seni musik sebagai bagian dari budaya dalam rangka menggali serta
BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG Musik dewasa ini menjadi bagian penting dalam kehidupan manusia. Pada beberapa refrensi, musik dianggap sebagai penyeimbang kemampuan otak kanan dan otak kiri. Musik
Lebih terperinciBAB III ANALISIS KOMPOSISI
BAB III ANALISIS KOMPOSISI Dalam Bab III ini penulis akan menjelaskan tentang struktur dari semua komposisi. Penulis akan memaparkan secara struktural komposisi, Indahnya Bersama yang terdiri dari lima
Lebih terperincioleh Gereja Iuhan Apayang Dilakukan untuk Allah
Apayang Dilakukan oleh Gereja Iuhan untuk Allah Dalam pelajaran 6, kita telah belajar bagaimana orang Kristen saling menolong dalam tubuh Kristus. Dalam Pelajaran 7, kita melihat beberapa kewajiban kita
Lebih terperinciANALISIS BENTUK SYAIR GAMBUS DI DESA LITE, KECAMATAN ADONARA TENGAH, KABUPATEN FLORES TIMUR
ANALISIS BENTUK SYAIR GAMBUS DI DESA LITE, KECAMATAN ADONARA TENGAH, KABUPATEN FLORES TIMUR SKRIPSI Diajukan untuk memenuhi syarat guna mencapai gelar sarjana Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan KRISTOFORUS
Lebih terperinciA. JEMAAT BERHIMPUN TATA IBADAH MINGGU, 30 APRIL 2017 (MINGGU PASKAH III) BERELASI DENGAN TUHAN YESUS KRISTUS
TATA IBADAH MINGGU, 30 APRIL 2017 (MINGGU PASKAH III) BERELASI DENGAN TUHAN YESUS KRISTUS Latihan Lagu-Lagu. Pembacaan Warta Lisan. Saat Hening. A. JEMAAT BERHIMPUN 1. AJAKAN BERIBADAH (JEMAAT DUDUK) Pnt.
Lebih terperinciSeni Vokalia. Oleh : Wing W Pandu 1/12/ INTERLUDE. Semoga. pandoe
Seni Vokalia Oleh : Wing W Pandu www.rumahseni2.net INTERLUDE Disadari atau tidak, musik dapat memberi arah jiwa manusia. Dengan mendengarkan musik, seseorang dapat menghadirkan suasana yang mempengaruhi
Lebih terperinciSetiap Orang Bisa Menjadi Pengajar
Setiap Orang Bisa Menjadi Pengajar Beberapa berkat yang terbesar dalam hidup ini datang kepada orang Kristen yang mengajar. Ketika saudara melihat sukacita yang dialami seseorang karena menerima Yesus
Lebih terperinciDipanggil Untuk Menyatakan Kebaikan Tuhan Roma 8:26-39 Tata Ibadah Minggu GKI Kebayoran Baru Bulan Kesaksian dan Pelayanan 27 Juli 2014
Dipanggil Untuk Menyatakan Kebaikan Tuhan Roma 8:26-39 Tata Ibadah Minggu GKI Kebayoran Baru Bulan Kesaksian dan Pelayanan 27 Juli 2014 a. Saat Teduh b. Sebelum ibadah dimulai, organis/pianis memainkan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Seiring dengan pertumbuhan dan perkembangan jemaat Gereja saat ini, sangatlah diperlukan adanya satu tempat ibadah yang dapat menunjang segala aktifitas dan
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI
BAB II LANDASAN TEORI A. Metode Komposisi Musik Musik memiliki lima unsur yaitu: ritme, melodi, harmoni, ekspresi dan bentuk. Pembagian kelima unsur-unsur musik disini sesuai dengan pendapat Jamalus 1
Lebih terperinci2. NYANYIAN JEMAAT Ajaib Nama-Nya PKJ 3 [2x] Semua
PERSIAPAN a. Saat Teduh b. Sebelum ibadah dimulai, organis/pianis memainkan lagu-lagu gerejawi. c. Lonceng berbunyi. d. Penyalaan Lilin Kristus dan Pembacaan Pokok-pokok Warta Jemaat Berdiri 1. MAZMUR
Lebih terperinciBAHAN SHARING KEMAH. Oktober VISI & MISI GPdI MAHANAIM - TEGAL. Membangun Keluarga Kristen yang mengasihi dan melayani Tuhan dan sesama
VISI & MISI GPdI MAHANAIM - TEGAL VISI : Membangun Keluarga Kristen yang mengasihi dan melayani Tuhan dan sesama MISI : Menjangkau jiwa dengan Injil, membina hingga dewasa didalam Kristus dan melayani
Lebih terperinciTEMA : JADILAH TELADAN DAN TERANG
Gereja Protestan di Indonesia bagian Barat (GPIB) TEMA : JADILAH TELADAN DAN TERANG 17 September 2017 Jam 19.00 WIB Jemaat GIDEON Kelapadua Depok Jl. Komjen Pol M. Jasin Kelapadua, Pasirgunung Selatan
Lebih terperinciKEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN TAHUN
28 November 2012 SILABUS Kelas I Tema 2 : Kegemaranku Sekolah Dasar dan Madrasah Ibtidaiyah KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN TAHUN 2012 SILABUS KELAS: 1 TEMA: KEGEMARANKU KOMPETENSI DASAR INDIKATOR
Lebih terperinciBAPA SURGAWI BERFIRMAN KEPADA SAUDARA
BAPA SURGAWI BERFIRMAN KEPADA SAUDARA Dalam Pelajaran Ini Saudara Akan Mempelajari Allah Ingin Berbicara kepada Saudara Allah Berfirman dalam Berbagai-bagai Cara Bagaimana Kitab Allah Ditulis Petunjuk-petunjuk
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. UUD 1945.melalui pendidikan manusia dapat memperoleh pengetahuan, keterampilan dan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pendidikan merupakan salah satu pilar utama pembangunan bangsa oleh karena itu banyak harapan yang disandarkan pada dunia pendidikan.sebagai salah satu upaya memanusiakan
Lebih terperinciA. JEMAAT BERHIMPUN TATA IBADAH MINGGU, 18 JUNI 2017 (MINGGU BIASA) BERSEDIA DIPILIH DAN DIUTUS
TATA IBADAH MINGGU, 18 JUNI 2017 (MINGGU BIASA) BERSEDIA DIPILIH DAN DIUTUS Latihan Lagu-Lagu. Pembacaan Warta Lisan. Saat Hening. A. JEMAAT BERHIMPUN 1. AJAKAN BERIBADAH (JEMAAT DUDUK) Pnt. : Jemaat terkasih,
Lebih terperinciGLOSSARIUM. Aksentuasi adalah tekanan yang bersifat lemah dan kuat pada kata-kata maupun melodi lagu.
GLOSSARIUM Aksentuasi adalah tekanan yang bersifat lemah dan kuat pada kata-kata maupun melodi lagu. Alliteration, yaitu teknik pengulangan bunyi awal yang sama secara berturutturut. Ambitus (range ),
Lebih terperinciTATA GEREJA PEMBUKAAN
TATA GEREJA PEMBUKAAN Bahwa sesungguhnya gereja adalah penyataan Tubuh Kristus di dunia, yang terbentuk dan hidup dari dan oleh Firman Tuhan, sebagai persekutuan orang-orang percaya dan dibaptiskan ke
Lebih terperinciDAFTAR ISI... HALAMAN JUDUL... HALAMAN PENGESAHAN... HALAMAN PERNYATAAN... KATA PENGANTAR... ABSTRAK... DAFTAR TABEL... DAFTAR GAMBAR...
DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL... HALAMAN PENGESAHAN... HALAMAN PERNYATAAN... KATA PENGANTAR... ABSTRAK... DAFTAR ISI... DAFTAR TABEL... DAFTAR GAMBAR... DAFTAR LAMPIRAN... i ii iii iv vi vii ix x xii BAB I
Lebih terperinciRENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) KURIKULUM 2013
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) KURIKULUM 2013 MATA PELAJARAN SENI BUDAYA (SENI MUSIK) RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP 01) Sekolah : SMP Mata Pelajaran : Seni Budaya (Seni Musik) Kelas/Semester
Lebih terperinci2. NYANYIAN JEMAAT Carilah Dulu Kerajaan Allah PKJ 103:1,3,4
PERSIAPAN a. Saat Teduh b. Sebelum ibadah dimulai, organis/pianis memainkan lagu-lagu gerejawi. c. Lonceng berbunyi. d. Penyalaan Lilin dan Pembacaan Pokok-pokok Warta Jemaat Berdiri 1. MAZMUR PEMBUKA
Lebih terperinciGereja GMIT Bet el Oesapa Tengah, kegiatan ini wajib diikuti oleh seluruh anak-anak
BAB V PENUTUP 5.1 Kesimpulan Kegiatan sekolah minggu merupakan salah satu kegiatan yang dilaksanakan di Gereja GMIT Bet el Oesapa Tengah, kegiatan ini wajib diikuti oleh seluruh anak-anak yang ada dirayon
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. rangkaian kata-kata untuk mempertegas ritual yang dilakukan.
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Sejak zaman Mesir kuno bahkan sebelumnya, manusia sudah mengenal seni musik dan seni syair. Keduanya bahkan sering dipadukan menjadi satu untuk satu tujuan
Lebih terperinciBerdiri. 2. NYANYIAN JEMAAT Ya Tuhan Kami Puji Nama-Mu Besar KJ 7:1,4. (prosesi Alkitab simbol Firman Allah yang siap untuk diberitakan)
PERSIAPAN a. Saat Teduh b. Sebelum ibadah dimulai, organis/pianis memainkan lagu-lagu gerejawi. c. Lonceng berbunyi. d. Penyalaan Lilin dan Pembacaan Pokok-pokok Warta Jemaat Berdiri 1. MAZMUR PEMBUKA
Lebih terperinci(Penggalan frase 1, frase 2 dan frase 3 pada bagian A)
DESKRIPSI CIPTA LAGU AKU SIAP LOMBA VOKAL TUNGGAL TINGKAT SD SE-DIY DALAM RANGKA KEGIATAN WISATA KAMPUS Oleh : F. Xaveria Diah K. NIP : 19791222 200501 2 003 A. Pendahuluan Lagu ini dibuat dalam rangka
Lebih terperinci30 Maret 2014 Kebersihan, 1. SD Kelas 1 s.d 4
JADWAL PERTANDINGAN/LOMBA SEKSI KESENIAN No. Jenis, Hari, Tanggal Pertandingan/Perlombaan Materi Perlombaan Pendaftaran Tempat Syarat Peserta 1. Lomba Mewarnai Komposisi warna, Taman Rimba Jambi Anak-anak
Lebih terperinciBerdiri. (prosesi Alkitab simbol Firman Allah yang siap untuk diberitakan)
PERSIAPAN a. Saat Teduh b. Sebelum ibadah dimulai, organis/pianis memainkan lagu-lagu gerejawi. c. Lonceng berbunyi. d. Penyalaan Lilin dan Pembacaan Pokok-pokok Warta Jemaat Berdiri 1. MAZMUR PEMBUKA
Lebih terperinciPL1 : Sebab TUHAN, Yang Mahatinggi, adalah dahsyat, U : Raja yang besar atas seluruh bumi.
PERSIAPAN a. Saat Teduh b. Sebelum ibadah dimulai, organis/pianis memainkan lagu-lagu gerejawi. c. Lonceng berbunyi. d. Penyalaan Lilin Kristus dan Pembacaan Pokok-pokok Warta Jemaat 1. MAZMUR PEMBUKA
Lebih terperinciBAB V KESIMPULAN DAN SARAN. dilatih, diasah dan ditempah menjadi sesuatu yang berguna bagi dirinya juga bagi orang lain
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan Kegiatan pengembangan diri musik di SMPN 3 Golewa merupakan salah satu kegiatan untuk membentuk kepribadian peserta didik terutama dalam mengembangkan minat dan
Lebih terperinciPL1 : TUHAN, Engkau menyelidiki dan mengenal aku; U : Engkau mengetahui, kalau aku duduk atau berdiri, Engkau mengerti pikiranku dari jauh.
PERSIAPAN a. Saat Teduh b. Sebelum ibadah dimulai, organis/pianis memainkan lagu-lagu gerejawi. c. Lonceng berbunyi. d. Penyalaan Lilin dan Pembacaan Pokok-pokok Warta Jemaat Berdiri 1. MAZMUR PEMBUKA
Lebih terperinciBAB V KESIMPULAN DAN SARAN
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN A. KESIMPULAN Dari hasil penelitian yang telah didapat di lapangan, dan sebagaimana yang sudah diuraikan dalam pembahasan BAB IV, maka dapat ditarik beberapa kesimpulan sebagai
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian 1. Gambaran Umum Tentang Vokal Grup Anvo Sebagai Kegiatan Pengembangan Diri di SMP Negeri 1 Panumbangan Sekolah Menengah Pertama Negeri (SMPN)
Lebih terperinciTATA IBADAH Dies Natalis STT INTIM Makasar ke 69 Tahun 2017 (Gereja Kristen Protestan di Bali) Minggu, 08 Oktober 2017
TATA IBADAH Dies Natalis STT INTIM Makasar ke 69 Tahun 2017 (Gereja Kristen Protestan di Bali) Minggu, 08 Oktober 2017 PERSIAPAN *. Sebelum ibadah dimulai mohon HP di non aktifkan *. Doa Pribadi Warga
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Menyanyi adalah suatu kegiatan memproduksi suara, untuk membawakan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Menyanyi adalah suatu kegiatan memproduksi suara, untuk membawakan karya vokal. Orang yang pekerjaannya bernyanyi disebut penyanyi. Dari bernyanyi, kita dapat mengambil
Lebih terperinciMinggu, 21 Januari 2018 ALLAH MENYESAL. Yunus 3:1-10 PERSIAPAN T A T A I B A D A H M I N G G U G K I K E B A Y O R A N B A R U 0
Minggu, 21 Januari 2018 ALLAH MENYESAL Yunus 3:1-10 PERSIAPAN T A T A I B A D A H M I N G G U G K I K E B A Y O R A N B A R U 0 a. Saat Teduh b. Sebelum ibadah dimulai, organis/pianis memainkan lagu-lagu
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Pada bab ini akan dibahas tentang latar belakang penelitian, identifikasi
BAB I PENDAHULUAN Pada bab ini akan dibahas tentang latar belakang penelitian, identifikasi masalah penelitian, batasan masalah penelitian, rumusan masalah penelitian, tujuan penelitian, manfaat penelitian,
Lebih terperinciHARI MINGGU Iv SESuDAH PASKAH
TATA IBADAh HARI MINGGU Iv SESuDAH PASKAH Minggu 14 Mei 201 TATA IBADAH PERSIAPAN - Memastikan kesiapan; semua yang akan melayani - Prasarana ibadah ( P1 ) - Doa pribadi warga jemaat - Prokantor mengajarkan
Lebih terperinciPEMAHAMAN MAKNA LITURGI (Studi Mengenai Makna Warna-warna Liturgis dalam Pemahaman Jemaat Gereja Kristen Protestan Bali/GKPB)
PEMAHAMAN MAKNA LITURGI (Studi Mengenai Makna Warna-warna Liturgis dalam Pemahaman Jemaat Gereja Kristen Protestan Bali/GKPB) Diajukan Kepada Fakultas Teologi Sebagai Salah Satu Persyaratan Uji Kelayakan
Lebih terperinciGereja Tunduk Kepada Roh Kudus
Gereja Tunduk Kepada Roh Kudus Kami menuliskan pelajaran ini pada waktu musim semi! Cabang-cabang pohon mengeluarkan tunas-tunas baru yang berwarna hijau muda dan hijau tua. Kuncup-kuncup mulai tumbuh
Lebih terperinciMATERI AJAR. Ansambel berasal dari kata Ensemble (Perancis) yang berarti bersama-sama. Musik
MATERI AJAR Ansambel Ansambel berasal dari kata Ensemble (Perancis) yang berarti bersama-sama. Musik Ansambel dapat diartikan sebagai sebuah sajian musik yang dilagukan secara bersama-sama dengan menggunakan
Lebih terperinciTuhan Hadir Dalam Kebuntuan Hidup 1 Raja-raja 19:9-18
Tuhan Hadir Dalam Kebuntuan Hidup 1 Raja-raja 19:9-18 Tata Ibadah Minggu GKI Kebayoran Baru 13 AGUSTUS 2017 PERSIAPAN a. Saat Teduh b. Sebelum ibadah dimulai, organis/pianis memainkan lagu-lagu gerejawi.
Lebih terperinciLITURGI KEBAKTIAN BINA IMAN WARGA GEREJA (BIWG) GKI GUNUNG SAHARI DIPANGGIL UNTUK MEMILIH MINGGU VI SESUDAH EPIFANI, 12 FEBRUARI 2017
LITURGI KEBAKTIAN BINA IMAN WARGA GEREJA (BIWG) GKI GUNUNG SAHARI DIPANGGIL UNTUK MEMILIH MINGGU VI SESUDAH EPIFANI, 12 FEBRUARI 2017 1. PERSIAPAN - Organis/pianis mengalunkan lagu-lagu gerejawi - Saat
Lebih terperinci