SIDANG TUGAS AKHIR PANORAMA 360O UNTUK VIRTUAL TOURING PADA MUSEUM TUGU PAHLAWAN SURABAYA. Dyah Kartikawati

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "SIDANG TUGAS AKHIR PANORAMA 360O UNTUK VIRTUAL TOURING PADA MUSEUM TUGU PAHLAWAN SURABAYA. Dyah Kartikawati"

Transkripsi

1 SIDANG TUGAS AKHIR PANORAMA 360O UNTUK VIRTUAL TOURING PADA MUSEUM TUGU PAHLAWAN SURABAYA Dyah Kartikawati Dosen Pembimbing: 1. Ahmad Zaini,ST.,MT 2. Muhtadin, ST.,MT 1

2 Jumlah pengunjung pada tempat bersejarah (museum) mengalami penurunan. [1] Pusat Pengelolaan Data dan Sistem Jaringan, Depbudpar 2009 Data Statistik Pengunjung Museum [1] 2

3 Cara pengenalan museum masih monoton dan kurang dapat menarik minat masyarakat. Brosur, Website yang berupa tulisan dan gambar. 3

4 Media promosi yang ada saat ini masih belum mampu memberikan gambaran yang menarik untuk masyarakat Museum tugu pahlawan belum memiliki media virtual touring dalam mengenalkan sejarah perjuangan masyarakat Surabaya 4

5 Hasil berupa website Objek penelitian adalah museum tugu pahlawan Citra panorama berbentuk spherical 5

6 TUJUAN Menvisualisasikan museum tugu pahlawan dalam bentuk virtual touring agar dapat memberikan informasi kepada masyarakat mengenai koleksi museum MANFAAT Dapat digunakan sebagai media promosi dan pembelajaran kepada masyarakat 6

7 STUDI DENAH MUSEUM Mempelajari denah dan kondisi museum PENENTUAN SPOT PEMBUATAN RUTE TOURING 7

8 STUDI DENAH MUSEUM Spot yang diambil berjumlah 10 untuk bagian luar dan 8 untuk bagian dalam museum Spot Bagian Luar Spot Bagian Dalam PENENTUAN SPOT 1. Patung Proklamator 2. Patung Gubernur Suryo Lantai 1 1. Koleksi HR. Muhammad PEMBUATAN RUTE TOURING 3. Patung Doel Arnowo 4. Patung Bung Tomo 5. Mobil Bung Tomo 6. Patung Jend. Sudirman 7. Patung HR. Muhammad 8. Patung Mayjend Sungkono 9. Identitas Tugu Pahlawan 10. Lapangan Upacara 2. Sosiodrama Pidato Bung Tomo 3. Koleksi Foto dan Lukisan Lantai 2 1. Koleksi Senjata 2. Koleksi Bung Tomo 3. Replika Ultimatum Sekutu 4. Diorama Statis 1 5. Diorama Statis 2 8

9 Patung Proklamator Patung Gubernur Suryo Lapangan Upacara Tugu Pahlawan Patung Jend. Sudirman STUDI DENAH MUSEUM Patung Doel Arnowo Patung Bung Tomo Mobil Bung Tomo Patung Mayjend Sungkono Patung HR. Muhammad Identitas Tugu Pahlawan Museum PENENTUAN SPOT Lantai 1 Sosiodrama Pidato Bung Tomo Koleksi HR Muhammad Koleksi Foto dan Lukisan PEMBUATAN RUTE TOURING Lantai 2 Koleksi Pribadi Bung Tomo Koleksi Senjata Koleksi Replika Ultimatum Sekutu Ruang Diorama Statis I Ruang Diorama Statis II 9

10 10

11 PENGAMBILAN CITRA DENGAN OVERLAPPING Hasil Pengambilan citra 11

12 DETECTION AND MATCHING WARPING FADE,BLEND Menentukan titik persamaan (control point) CROP 12

13 DETECTION AND MATCHING WARPING FADE,BLEND Mengubah titik persamaan (control point) CROP 13

14 DETECTION AND MATCHING WARPING FADE,BLEND Proses penggabungan citra CROP 14

15 DETECTION AND MATCHING WARPING FADE,BLEND CROP Proses pemotongan citra 15

16 DESAIN ANTAR MUKA Scene Viewer Menu Denah PEMBUATAN DENAH DAN RADAR Toolbox Teks Area List Panorama PENENTUAN HOTSPOT 16

17 DESAIN ANTAR MUKA Radar pada denah museum PEMBUATAN DENAH DAN RADAR PENENTUAN HOTSPOT Memberikan penanda pada denah museum 17

18 DESAIN ANTAR MUKA PEMBUATAN DENAH DAN RADAR PENENTUAN HOTSPOT Hotspot Menghubungkan citra panorama dengan citra panorama yang lain 18

19 Pengambilan citra dengan overlap kurang dari 50% 19

20 Pengambilan citra dengan overlap 50% 20

21 Pengambilan citra pada jam Pengambilan citra pada jam

22 Detection and Matching Semakin banyak control point yang digunakan maka semakin bagus citra panorama yang dihasilkan. 22

23 Warping Terjadi transformasi objek yang ada pada citra panorama 23

24 Fade,Blend 19756x9878 piksel 5927x2964 piksel 24

25 Patung Proklamator Membutuhkan 48 citra Patung Jend. Sudirman Membutuhkan 49 citra 25

26 HASIL citra PANORAMA Patung Mayjend Sungkono Membutuhkan 54 citra Diorama Statis 2 Membutuhkan 40 citra 26

27 Koleksi Senjata Membutuhkan 53 citra Koleksi HR. Muhammad Membutuhkan 51 citra 27

28 Pengambilan citra dilakukan sebelum jam Citra panorama memiliki resolusi piksel antara 2700x1350 hingga 5927x2964 piksel. Semakin kompleks objek yang ada pada lokasi maka semakin banyak control point yang digunakan. 28

Panorama 360 o untuk Virtual Touring pada Museum Tugu Pahlawan Surabaya

Panorama 360 o untuk Virtual Touring pada Museum Tugu Pahlawan Surabaya JURNAL TEKNIK POMITS Vol. 1, No. 1, (2013) 1-6 1 Panorama 360 o untuk Virtual Touring pada Museum Tugu Pahlawan Surabaya Dyah Kartikawati (1), Ahmad Zaini, (2) dan Muhtadin (3). Jurusan Teknik Elektro,

Lebih terperinci

Dosen Pembimbing : Muhtadin, ST., MT. Ahmad Zaini, ST., MT. Fatchur Rohman A

Dosen Pembimbing : Muhtadin, ST., MT. Ahmad Zaini, ST., MT. Fatchur Rohman A o Dosen Pembimbing : Muhtadin, ST., MT. Ahmad Zaini, ST., MT. Fatchur Rohman A. 2206 100 724 1 Latar Belakang Media informasi tentang museum Indonesia masih berbentuk dimensi dua yaitu poster dan brosur.

Lebih terperinci

Aplikasi Virtual Tour pada Ruang Pelayanan RSUD Dr. Soedarso Pontianak

Aplikasi Virtual Tour pada Ruang Pelayanan RSUD Dr. Soedarso Pontianak Vol. 6, No. 2, April 2018 ISSN : 2460-3562 Aplikasi Virtual Tour pada Ruang Pelayanan RSUD Dr. Soedarso Pontianak Nur Harsi Yurida 1, Anggi Srimurdianti Sukamto 2, Hafiz Muhardi 3 Program Studi Informatika

Lebih terperinci

PERANCANGAN ENVIRONTMENTAL GRAPHIC DESIGN AREA MUSEUM LUAR MUSEUM SEPULUH NOPEMBER SURABAYA. Firmansyah Widodo

PERANCANGAN ENVIRONTMENTAL GRAPHIC DESIGN AREA MUSEUM LUAR MUSEUM SEPULUH NOPEMBER SURABAYA. Firmansyah Widodo PERANCANGAN ENVIRONTMENTAL GRAPHIC DESIGN AREA MUSEUM LUAR MUSEUM SEPULUH NOPEMBER SURABAYA Firmansyah Widodo 340710001 Identifikasi Masalah Fisik museum sepuluh nopember yang sudah siap tetapi tidak di

Lebih terperinci

KEPUTUSAN MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 022/M/2014 TENTANG TUGU PAHLAWAN SEBAGAI STRUKTUR CAGAR BUDAYA PERINGKAT NASIONAL

KEPUTUSAN MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 022/M/2014 TENTANG TUGU PAHLAWAN SEBAGAI STRUKTUR CAGAR BUDAYA PERINGKAT NASIONAL SALINAN KEPUTUSAN MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 022/M/2014 TENTANG TUGU PAHLAWAN SEBAGAI STRUKTUR CAGAR BUDAYA PERINGKAT NASIONAL MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK

Lebih terperinci

Indonesia merupakan sebuah negara yang memiliki sejarah panjang untuk mendapatkan kemerdekaannya di tahun Hanya saja, tidak banyak yang

Indonesia merupakan sebuah negara yang memiliki sejarah panjang untuk mendapatkan kemerdekaannya di tahun Hanya saja, tidak banyak yang Indonesia merupakan sebuah negara yang memiliki sejarah panjang untuk mendapatkan kemerdekaannya di tahun 1945. Hanya saja, tidak banyak yang tertarik untuk mempelajari sejarah karena terkesan membosankan.

Lebih terperinci

BAB 5 HASIL DAN PEMBAHASAN DESAIN

BAB 5 HASIL DAN PEMBAHASAN DESAIN 35 BAB 5 HASIL DAN PEMBAHASAN DESAIN Setelah melalui proses pencarian data, pemilihan strategi kreatif dan strategi visual berikut adalah perancangan logo museum sebagai identitas visual dan eksekusi itemitem

Lebih terperinci

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI. menjalankan program ini adalah : VGA Memory 64 MB

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI. menjalankan program ini adalah : VGA Memory 64 MB BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI 4.1 Implementasi Virtual Tour 4.1.1 Perangkat Keras Spesifikasi minimal perangkat keras yang dibutuhkan untuk menjalankan program ini adalah : Prosesor Intel Pentium IV

Lebih terperinci

BAB III TINJAUAN TATA PAMER MUSEUM KONPERENSI ASIA AFRIKA BANDUNG. Museum Konperensi Asia Afrika merupakan sarana edukasi serta

BAB III TINJAUAN TATA PAMER MUSEUM KONPERENSI ASIA AFRIKA BANDUNG. Museum Konperensi Asia Afrika merupakan sarana edukasi serta BAB III TINJAUAN TATA PAMER MUSEUM KONPERENSI ASIA AFRIKA BANDUNG Museum Konperensi Asia Afrika merupakan sarana edukasi serta hiburan bagi masyarakat untuk memperoleh segala informasi mengenai sejarah

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Judul yang di ambil di dalam Penelitian Tugas akhir ini yaitu Perancangan

BAB I PENDAHULUAN. Judul yang di ambil di dalam Penelitian Tugas akhir ini yaitu Perancangan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Judul yang di ambil di dalam Penelitian Tugas akhir ini yaitu Perancangan Video Profil Museum Surabaya berbasis Online sebagai Upaya mengenalkan kepada Masyarakat

Lebih terperinci

RANCANG BANGUN APLIKASI VIRTUAL TOUR MUSEUM PROVINSI KALIMANTAN BARAT UNTUK EDUKASI SEJARAH

RANCANG BANGUN APLIKASI VIRTUAL TOUR MUSEUM PROVINSI KALIMANTAN BARAT UNTUK EDUKASI SEJARAH 1 RANCANG BANGUN APLIKASI VIRTUAL TOUR MUSEUM PROVINSI KALIMANTAN BARAT UNTUK EDUKASI SEJARAH Harianto 1, Arif Bijaksana Putra Negara 2, Novi Safriadi 3 Program Studi Teknik Informatika Universitas Tanjungpura

Lebih terperinci

Rian Purusatama

Rian Purusatama Rian Purusatama 3406100132 PERANCANGAN ENVIRONMENT FILM SERIAL ANIMASI PERISTIWA 10 NOVEMBER 1945 PADA RUANG DIORAMA ELEKTRONIK MUSEUM SEPULUH NOPEMBER SURABAYA Latar belakang masalah Peristiwa sejarah

Lebih terperinci

TJ TUGAS AKHIR I - 3 SKS. Ahmad Zaini, ST., MT.

TJ TUGAS AKHIR I - 3 SKS. Ahmad Zaini, ST., MT. Departemen Teknik Komputer FTE Institut Teknologi Sepuluh Nopember TJ141501 TUGAS AKHIR I - 3 SKS Nama Mahasiswa : Bella Dwi Agystin Nomor Pokok : 2913 100 017 Bidang Studi : Telematika Semester : Gasal

Lebih terperinci

PEMANFAATAN MUSEUM ISDIMAN AMBARAWA SEBAGAI SUMBER BELAJAR

PEMANFAATAN MUSEUM ISDIMAN AMBARAWA SEBAGAI SUMBER BELAJAR Vol. 3 No. 2 tahun 2014 [ISSN 2252-6641] Hlm. 17-21 PEMANFAATAN MUSEUM ISDIMAN AMBARAWA SEBAGAI SUMBER BELAJAR Aninda Dratriarawati Jurusan Sejarah, Fakultas Ilmu Sosial, Universitas Negeri Semarang historiaunnes@gmailcom

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. pengenalan atau promosi dituntut semakin inovatif, kreatif dan efektif. Perusahaan

BAB I PENDAHULUAN. pengenalan atau promosi dituntut semakin inovatif, kreatif dan efektif. Perusahaan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Seiring dengan perkembangan teknologi, perkembangan multimedia sebagai media pengenalan atau promosi dituntut semakin inovatif, kreatif dan efektif. Perusahaan atau

Lebih terperinci

PERANCANGAN ENVIRONTMENTAL GRAPHIC DESIGN AREA MUSEUM DALAM MUSEUM SEPULUH NOPEMBER SURABAYA. Dwipa Ramandhita

PERANCANGAN ENVIRONTMENTAL GRAPHIC DESIGN AREA MUSEUM DALAM MUSEUM SEPULUH NOPEMBER SURABAYA. Dwipa Ramandhita PERANCANGAN ENVIRONTMENTAL GRAPHIC DESIGN AREA MUSEUM DALAM MUSEUM SEPULUH NOPEMBER SURABAYA Dwipa Ramandhita 3407100032 Identifikasi Masalah Mendukung Tujuan dari Gerakan Nasional Cinta Museum (GNCM)

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Peta merupakan representasi dari permukaan bumi baik sebagian atau keseluruhannya yang divisualisasikan pada bidang proyeksi tertentu dengan menggunakan skala tertentu.

Lebih terperinci

BAB VI HASIL RANCANGAN.

BAB VI HASIL RANCANGAN. BAB VI HASIL RANCANGAN. Konsep yang digunakan dalam perancangan museum olah raga ini adalah Metafora dari Gerakan Shalat, dimana konsep ini merupakan hasil penggabungan antara: Nilai gerakan shalat, yaitu:

Lebih terperinci

Perancangan Environmental Graphic Design Museum Sepuluh Nopember Surabaya Area Dalam

Perancangan Environmental Graphic Design Museum Sepuluh Nopember Surabaya Area Dalam JURNAL SAINS DAN SENI ITS Vol. 1, No. 1, (Sept. 2012) ISSN: 2301-928X F-38 Perancangan Environmental Graphic Design Museum Sepuluh Nopember Surabaya Area Dalam Dwipa Ramandhita dan Denny Indrayana Jurusan

Lebih terperinci

BAB IV PEMBAHASAN. Semakin banyaknya pertumbuhan tower tower telekomunikasi oleh para

BAB IV PEMBAHASAN. Semakin banyaknya pertumbuhan tower tower telekomunikasi oleh para BAB IV PEMBAHASAN 4.1 Identifikasi Masalah Semakin banyaknya pertumbuhan tower tower telekomunikasi oleh para provider telekomunikasi menjadikan ancaman bagi tatanan suatu kota. Sehingga jika dilihat dari

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Bisnis properti di Indonesia sedang menunjukan tren positif (Ramadhiani 2015). Banyaknya investor yang berinvestasi pada properti menunjukan bahwa bisnis ini cukup

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Perancangan Penelitian 3.1.1 Jenis Penelitian Dalam penelitian ini menggunakan metode kualitatif sebagaimana di sebutkan Moleong (1988: 3) dalam buku Krik dan Miller (1986:

Lebih terperinci

PERNYATAAN ABSTRAK ABSTRACT KATA

PERNYATAAN ABSTRAK ABSTRACT KATA DAFTAR ISI PERNYATAAN... i ABSTRAK... ii ABSTRACT... iii KATA PENGANTAR... iv UCAPAN TERIMAKASIH... v DAFTAR ISI... vii DAFTAR TABEL... ix DAFTAR GAMBAR... x DAFTAR LAMPIRAN... xi BAB I PENDAHULUAN...1

Lebih terperinci

PERANAN BUNG TOMO DALAM PERISTIWA 10 NOVEMBER 1945 DI SURABAYA SKRIPSI. Oleh. Fadilah Fatmawati NIM

PERANAN BUNG TOMO DALAM PERISTIWA 10 NOVEMBER 1945 DI SURABAYA SKRIPSI. Oleh. Fadilah Fatmawati NIM PERANAN BUNG TOMO DALAM PERISTIWA 10 NOVEMBER 1945 DI SURABAYA SKRIPSI Oleh Fadilah Fatmawati NIM 100210302053 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN SEJARAH JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL FAKULTAS KEGURUAN

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. bisnis untuk berlomba lomba memiliki sebuah halaman website. Bagaimana

BAB I PENDAHULUAN. bisnis untuk berlomba lomba memiliki sebuah halaman website. Bagaimana BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG MASALAH Dewasa ini sebuah internet bukanlah suatu hal yang jarang di dengar. Bagaimana mudahnya terkoneksi ke internet baik melalui komputer, telepon genggam atau

Lebih terperinci

Photography Techniques

Photography Techniques effective tool for the hotel promotion Photography Techniques Mobile Apps Internet Image Processing for 360 Panorama Web & Desktop Apps Virtual Tour adalah simulasi interaktif 360 (3D Panorama) dari lokasi

Lebih terperinci

Pertempuran Surabaya 1945, Sungkono Muda dan Pidato yang Menentukan

Pertempuran Surabaya 1945, Sungkono Muda dan Pidato yang Menentukan http://www.sinarharapan.co.id/content/read/pertempuran-surabaya-1945-1-sungkono-muda-dan-pidato-yang-menentukan/ 13.12.2011 14:06 Pertempuran Surabaya 1945, Sungkono Muda dan Pidato yang Menentukan Penulis

Lebih terperinci

BAB I. Pendahuluan. 1.1 Latar Belakang

BAB I. Pendahuluan. 1.1 Latar Belakang BAB I Pendahuluan 1.1 Latar Belakang Kota Semarang merupakan Ibukota Provinsi Jawa Tengah dan memiliki beragam budaya, seni serta wisata yang telah dikenal keindahannya di Indonesia. Ibukota Jawa Tengah

Lebih terperinci

Cerita di Balik Foto Proklamasi Kemerdekaan Indonesia yang Terkenal Ini

Cerita di Balik Foto Proklamasi Kemerdekaan Indonesia yang Terkenal Ini Cerita di Balik Foto Proklamasi Kemerdekaan Indonesia yang Terkenal Ini Minggu, 17 Agustus 2014 13:30 WIB - Foto karya Frans Mendur yang mengabadikan Presiden Soekarno membacakan naskah proklamasi di Jalan

Lebih terperinci

MUSEUM AFFANDI YOGYAKARTA

MUSEUM AFFANDI YOGYAKARTA MUSEUM AFFANDI YOGYAKARTA Oleh : Theresiana Ani Larasati Objek wisata budaya yang banyak dikunjungi oleh wisatawan ketika datang di Yogyakarta adalah Museum Affandi. Museum ini mengingatkan kita pada kegigihan

Lebih terperinci

BAB I. Bersama dengan Lamongan di barat laut, Gresik di barat, Bangkalan di timur laut,

BAB I. Bersama dengan Lamongan di barat laut, Gresik di barat, Bangkalan di timur laut, BAB I 1.1. Latar Belakang Surabaya saat ini telah menjadi sebuah kota industri yang modern, pusat perekonomian dan bisnis di Jawa Timur, serta sentra kekuatan angkatan bersenjata maritim Indonesia. Surabaya

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. di Indonesia, yang sampai sekarang masih banyak anak-anak yang belum tahu

BAB I PENDAHULUAN. di Indonesia, yang sampai sekarang masih banyak anak-anak yang belum tahu BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Sejarah merupakan segala sesuatu yang telah terjadi di masa lampau. Sejarah juga selalu menjadi hal yang penuh misteri bagi sebagian anak-anak, karena sejarah

Lebih terperinci

Adobe Photoshop CS3. Bagian 1 Dasar dasar

Adobe Photoshop CS3. Bagian 1 Dasar dasar Adobe Photoshop CS3 Bagian 1 Dasar dasar Bitmap dan Vector Grafik atau gambar bitmap atau secara teknis disebut grafik raster merepresentasi gambar melalui elemen yang disebut piksel. Gambar bitmap tergantung

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Kebudayaan dapat diartikan sebagai keseluruhan yang kompleks yang meliputi pengetahuan, kepercayaan, seni, kesusilaan, hukum, adat, dan setiap kemampuan dan

Lebih terperinci

KAMPANYE MUSEUM 10 NOPEMBER SURABAYA DENGAN TARGET AUDIENS REMAJA USIA TAHUN

KAMPANYE MUSEUM 10 NOPEMBER SURABAYA DENGAN TARGET AUDIENS REMAJA USIA TAHUN KAMPANYE MUSEUM 10 NOPEMBER SURABAYA DENGAN TARGET AUDIENS REMAJA USIA 15 22 TAHUN Pandu Dewantara 3407100136 Raditya Eka Rizkiantono,S.sn,MDs Jurusan Desain Produk Industri, Fakultas Teknik Sipil Dan

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DATA

BAB IV ANALISIS DATA BAB IV ANALISIS DATA A. Temuan Penelitian Analisis data adalah bagian dari tahap penelitian kualitatif yang berguna untuk menelaah data yang diperoleh dari informan maupun dari lapangan. Analisis data

Lebih terperinci

Penyampaian Data yang dapat diupload kedalam Smart City Kepada Kepala UPT Smart City Provinsi DKI Jakarta JI. Medan Merdeka Selatan 8-9 Jakarta

Penyampaian Data yang dapat diupload kedalam Smart City Kepada Kepala UPT Smart City Provinsi DKI Jakarta JI. Medan Merdeka Selatan 8-9 Jakarta PEMERINTAH PROVINSI DAERAH KHUSUS IBUKOTA JAKARTA KANTOR PENGELOLA KAWASAN MONUMEN NASIONAL Jalan Silang Monas, Jakarta 10110 Telepon. (021) 3842777, 3504333- Fax. 3504333, e-mail. mtugumonas@yahoo.co.id

Lebih terperinci

PENGEMBANGAN APLIKASI PETA INTERAKTIF TIGA DIMENSI JURUSAN TEKNIK INDUSTRI INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER SURABAYA MENGGUNAKAN UNITY3D

PENGEMBANGAN APLIKASI PETA INTERAKTIF TIGA DIMENSI JURUSAN TEKNIK INDUSTRI INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER SURABAYA MENGGUNAKAN UNITY3D PENGEMBANGAN APLIKASI PETA INTERAKTIF TIGA DIMENSI JURUSAN TEKNIK INDUSTRI INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER SURABAYA MENGGUNAKAN UNITY3D Rudhieka Syamsiaya Sulistyanto 5208100034 Latar Belakang Masalah

Lebih terperinci

PENGENALAN FASILITAS PERGURUAN TINGGI TEKNOKRAT MENGGUNAKAN PANORAMA BERBASIS ANDROID

PENGENALAN FASILITAS PERGURUAN TINGGI TEKNOKRAT MENGGUNAKAN PANORAMA BERBASIS ANDROID PENGENALAN FASILITAS PERGURUAN TINGGI TEKNOKRAT MENGGUNAKAN PANORAMA 360 0 BERBASIS ANDROID Mohammad Aminudin 1), Purwono Prasetyawan 2) 1) Informatika, Universitas Teknokrat Indonesia 2) Sistem Informasi,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pekalongan adalah salah satu kota yang terletak di pesisir utara Provinsi Jawa Tengah dan terdiri dari empat kecamatan, yakni: Pekalongan Utara, Pekalongan

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN. 2.2 Gambaran Umum Badan Arsip dan Perpustakaan Kota Surabaya

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN. 2.2 Gambaran Umum Badan Arsip dan Perpustakaan Kota Surabaya BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 2.2 Gambaran Umum Badan Arsip dan Perpustakaan Kota Surabaya 2.2.1 Sejarah Badan Arsip dan Perpustakaan Kota Surabaya Tak bisa dipungkiri, masyarakat Indonesia khususnya

Lebih terperinci

ANALISIS SWOT TENTANG PEMASARAN KUNJUNGAN WISATAWAN KE MUSEUM SEPULUH NOPEMBER SURABAYA TAHUN 2007 HINGGA 2009

ANALISIS SWOT TENTANG PEMASARAN KUNJUNGAN WISATAWAN KE MUSEUM SEPULUH NOPEMBER SURABAYA TAHUN 2007 HINGGA 2009 ANALISIS SWOT TENTANG PEMASARAN KUNJUNGAN WISATAWAN KE MUSEUM SEPULUH NOPEMBER SURABAYA TAHUN 2007 HINGGA 2009 Yuliar Kartika Wijayanti * ABSTRACT Museum is the place for collecting and keeping the ancient

Lebih terperinci

1 BAB 1 Pendahuluan. 1.1 Latar Belakang

1 BAB 1 Pendahuluan. 1.1 Latar Belakang 1 BAB 1 Pendahuluan 1.1 Latar Belakang Dewasa ini, kebutuhan manusia terhadap teknologi informasi sangat besar dan hampir setiap individu sering memanfaatkan teknologi informasi untuk mencari tempat berlibur,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Seiring dengan kemajuan teknologi dan perubahan gaya hidup, seringkali kalangan anak remaja lupa betapa pentingnya untuk mengetahui dan mengenal sejarah dan budaya

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah digilib.uns.ac.id BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Taman Mini Indonesia Indah merupakan kawasan taman wisata bertema budaya Indonesia. Taman Mini Indonesia Indah adalah salah satu taman wisata

Lebih terperinci

BAB V VISUALISASI KARYA

BAB V VISUALISASI KARYA BAB V VISUALISASI KARYA A. Media Utama 1. Video Profile Museum Manusia Purba Klaster Dayu Sangiran Width : 1280 pixel Height : 720 pixel Durasi : 00.08.50 Ilustrasi : Video, Foto, dan Teks Font : Arial

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Kekayaan sumber daya alam laut di Indonesia memiliki kualitas dan

BAB I PENDAHULUAN. Kekayaan sumber daya alam laut di Indonesia memiliki kualitas dan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kekayaan sumber daya alam laut di Indonesia memiliki kualitas dan keindahan alami yang berpotensi menjadi tujuan wisata. Sayangnya potensi wisata ini belum ditangani

Lebih terperinci

LAMPIRAN KUESIONER PENILAIAN PENGUNJUNG TERHADAP ATRIBUT PENGELOLAAN 4A PADA OBJEK WISATA CANDI KALASAN, DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA

LAMPIRAN KUESIONER PENILAIAN PENGUNJUNG TERHADAP ATRIBUT PENGELOLAAN 4A PADA OBJEK WISATA CANDI KALASAN, DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA LAMPIRAN KUESIONER PENILAIAN PENGUNJUNG TERHADAP ATRIBUT PENGELOLAAN 4A PADA OBJEK WISATA CANDI KALASAN, DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA Nama responden : Usia : Jenis Kelamin : Pria Wanita Pendidikan : SD SMP

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN IV1. Tampilan Hasil Pada bab ini, penulis akan menampilkan tampilan hasil perancangan yang telah dijelaskan pada bab sebelumnya. 1. Tampilan Loading Tampilan loading merupakan

Lebih terperinci

Multimedia Pembelajaran IPS. Sekolah Dasar Kelas V B. Skip >> Perang Kemerdekaan (Pertempuran Sepuluh Nopember & Bandung Lautan Api) Di Buat Oleh :

Multimedia Pembelajaran IPS. Sekolah Dasar Kelas V B. Skip >> Perang Kemerdekaan (Pertempuran Sepuluh Nopember & Bandung Lautan Api) Di Buat Oleh : Perang Kemerdekaan (Pertempuran Sepuluh Nopember & Bandung Lautan Api) Di Buat Oleh : Purwanto, S.Pd.SD SD Negeri 3 Slogohimo Multimedia Pembelajaran IPS Sekolah Dasar Kelas V B Skip >> SK/KD TUJUAN PEMBELAJARAN

Lebih terperinci

INPUT PROSES OUTPUT PERENCANAAN ARSITEKTUR FENOMENA. Originalitas: Kawasan Perkampungan Budaya Betawi, terletak di srengseng

INPUT PROSES OUTPUT PERENCANAAN ARSITEKTUR FENOMENA. Originalitas: Kawasan Perkampungan Budaya Betawi, terletak di srengseng INPUT PROSES OUTPUT PERENCANAAN ARSITEKTUR FENOMENA PROBLEMATIKA Aktualita: Originalitas: Kawasan Perkampungan Budaya Betawi, terletak di srengseng Pembangunan wisata budaya betawi yang mengharuskan Perencanaan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Surabaya dikenal sebagai Kota Pahlawan karena terjadinya peristiwa

BAB I PENDAHULUAN. Surabaya dikenal sebagai Kota Pahlawan karena terjadinya peristiwa BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Surabaya dikenal sebagai Kota Pahlawan karena terjadinya peristiwa bersejarah 10 November 1945 yang dikenal dengan Hari Pahlawan. Pertempuran tiga pekan yang terjadi

Lebih terperinci

Transforming & Retouching

Transforming & Retouching BAB 6 Transforming & Retouching Anda dapat mengubah skala, memutar, mencondongkan, mendistorsi objek, dan digunakan pada salah satu layer maupun beberapa layer, mask, path, maupun channel. Dalam Adobe

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI 92 BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI Bab ini berisikan kesimpulan dari hasil yang telah dijelaskan pada bab bab sebelumnya. Sebagai pedoman dalam memberikan kesimpulan maka data-data yang dipergunakan bersumber

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. - Arkeologika, benda koleksi merupakan benda objek penelitian ilmu arkeologi.

BAB I PENDAHULUAN. - Arkeologika, benda koleksi merupakan benda objek penelitian ilmu arkeologi. PENDAHULUAN BAB 1 BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Museum Negeri Provinsi Papua telah dirintis sejak tahun 1981/ 1982 oleh Kepala Bidang Permuseuman, Sejarah dan Kepurbakalaan Departemen Pendidikan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Monumen Palagan Dan Museum Isdiman Di Ambarawa

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Monumen Palagan Dan Museum Isdiman Di Ambarawa BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang 1.1.1 Monumen Palagan Dan Museum Isdiman Di Ambarawa Kota Ambarawa merupakan kota yang terletak di Kabupaten Semarang, Jawa Tengah. Kecamatan ini luasnya mencapai

Lebih terperinci

ACARA IV KOREKSI GEOMETRIK

ACARA IV KOREKSI GEOMETRIK 65 ACARA IV KOREKSI GEOMETRIK A. TUJUAN: 1) Mahasiswa mampu melakukan koreksi geometric pada foto udara maupun citra satelit dengan software ENVI 2) Mahasiswa dapat menemukan berbagai permasalahan saat

Lebih terperinci

Model Data Spasial. by: Ahmad Syauqi Ahsan

Model Data Spasial. by: Ahmad Syauqi Ahsan Model Data Spasial by: Ahmad Syauqi Ahsan Peta Tematik Data dalam SIG disimpan dalam bentuk peta Tematik Peta Tematik: peta yang menampilkan informasi sesuai dengan tema. Satu peta berisi informasi dengan

Lebih terperinci

AVATARA, e-journal Pendidikan Sejarah Volume 5, No. 1, Maret 2017

AVATARA, e-journal Pendidikan Sejarah Volume 5, No. 1, Maret 2017 PEMANFAATAN MUSEUM PERJUANGAN 10 NOVEMBER 1945 SEBAGAI SUMBER BELAJAR MATA PELAJARAN SEJARAH DI SMA N 14 SURABAYA LAKSITA DEWI PURNAMAWATI Jurusan Pendidikan Sejarah Fakultas Ilmu Sosial dan Hukum Universitas

Lebih terperinci

BAB VI PENUTUP. 1. Revitalisasi Museum Sonobudoyo. revitalisasi Museum Sonobudoyo dapat ditarik kesimpulan bahwa

BAB VI PENUTUP. 1. Revitalisasi Museum Sonobudoyo. revitalisasi Museum Sonobudoyo dapat ditarik kesimpulan bahwa BAB VI PENUTUP A. Kesimpulan 1. Revitalisasi Museum Sonobudoyo Berdasarkan penelitian yang dilakukan mengenai program revitalisasi Museum Sonobudoyo dapat ditarik kesimpulan bahwa revitalisasi yang telah

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang 1.1. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN Fotogrametri dapat didefinisikan sebagai suatu seni, pengetahuan dan teknologi untuk memperoleh informasi yang dapat dipercaya tentang suatu obyek fisik dan keadaan

Lebih terperinci

PENDETEKSI LOKASI PARKIR MOBIL MENGGUNAKAN METODE FRAME DIFFERENCES DAN STATIC TEMPLATE MATCHING

PENDETEKSI LOKASI PARKIR MOBIL MENGGUNAKAN METODE FRAME DIFFERENCES DAN STATIC TEMPLATE MATCHING PENDETEKSI LOKASI PARKIR MOBIL MENGGUNAKAN METODE FRAME DIFFERENCES DAN STATIC TEMPLATE MATCHING Vandry Eko Haris Setiyanto 1, Cahya Rahmad. 2, Ulla Delfana Rosiani. 3 Teknik Informatika, Teknologi Informasi,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Tujuan yang ingin dicapai dalam tugas akhir ini adalah membuat game

BAB I PENDAHULUAN. Tujuan yang ingin dicapai dalam tugas akhir ini adalah membuat game BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Tujuan yang ingin dicapai dalam tugas akhir ini adalah membuat game platform bergenre side scroll bertema sejarah hari pahlawan berjudul Sutomo. Hal ini dilatar belakangi

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN UJI COBA

BAB IV HASIL DAN UJI COBA BAB IV HASIL DAN UJI COBA IV.1 Hasil Pada bab ini, penulis akan menampilkan tampilan hasil perancangan yang telah dijelaskan pada bab sebelumnya dari aplikasi foto editor berbasis android ini yang akan

Lebih terperinci

PEMERINTAH KOTA SURABAYA

PEMERINTAH KOTA SURABAYA SALINAN PEMERINTAH KOTA SURABAYA PERATURAN DAERAH KOTA SURABAYA NOMOR 9 TAHUN 2007 TENTANG PERUBAHAN KEDUA ATAS PERATURAN DAERAH KOTA SURABAYA NOMOR 19 TAHUN 2003 TENTANG RETRIBUSI TEMPAT REKREASI DAN

Lebih terperinci

Tugas Akhir RD Perancangan Konten Virtual Museum Mpu Tantular Sidoarjo Tanya Liwail Chamdy

Tugas Akhir RD Perancangan Konten Virtual Museum Mpu Tantular Sidoarjo Tanya Liwail Chamdy Bab V Implementasi Desain 5.1. Desain Antarmuka Virtual Konten Museum 5.1.1. Logo Museum Mpu Tantular Sidoarjo Gambar 5.1 logo Museum Mpu Tantular Sidoarjo Sumber : Perancangan Identitas Visual Museum

Lebih terperinci

WALIKOTA SURABAYA PERATURAN WALIKOTA SURABAYA NOMOR 71 TAHUN 2010 TENTANG

WALIKOTA SURABAYA PERATURAN WALIKOTA SURABAYA NOMOR 71 TAHUN 2010 TENTANG SALINAN WALIKOTA SURABAYA PERATURAN WALIKOTA SURABAYA NOMOR 71 TAHUN 2010 TENTANG PERHITUNGAN NILAI SEWA REKLAME TERBATAS PADA KAWASAN KHUSUS DI KOTA SURABAYA WALIKOTA SURABAYA, Menimbang : a. bahwa untuk

Lebih terperinci

BAB II ANALISIS DAN PERANCANGAN

BAB II ANALISIS DAN PERANCANGAN BAB II ANALISIS DAN PERANCANGAN 2.1 Analisis Sistem. Sistem adalah sekumpulan unsur / elemen yang saling berkaitan dan saling mempengaruhi dalam melakukan kegiatan bersama yang berinteraksi untuk mencapai

Lebih terperinci

WALIKOTA SURABAYA PERATURAN WALIKOTA SURABAYA NOMOR 6 TAHUN 2005 TENTANG

WALIKOTA SURABAYA PERATURAN WALIKOTA SURABAYA NOMOR 6 TAHUN 2005 TENTANG SALINAN WALIKOTA SURABAYA PERATURAN WALIKOTA SURABAYA NOMOR 6 TAHUN 2005 TENTANG TARIF RETRIBUSI TEMPAT REKREASI DAN OLAHRAGA BERDASARKAN PERATURAN DAERAH KOTA SURABAYA NOMOR 19 TAHUN 2003 TENTANG RETRIBUSI

Lebih terperinci

PENGABDIAN MASYARAKAT DI DINAS PERHUBUNGAN, KOMUNIKASI DAN INFORMASI KAB. PURBALINGGA

PENGABDIAN MASYARAKAT DI DINAS PERHUBUNGAN, KOMUNIKASI DAN INFORMASI KAB. PURBALINGGA PENGABDIAN MASYARAKAT DI DINAS PERHUBUNGAN, KOMUNIKASI DAN INFORMASI KAB. PURBALINGGA Materi : Desain Grafis Dengan Photoshop Senin, 13 April 2015 I. PENGENALAN DASAR PHOTOSHOP 1.1. Lingkungan Kerja Photoshop

Lebih terperinci

PERANCANGAN KAMPANYE MUSEUM SEPULUH NOPEMBER SURABAYA DENGAN TARGET AUDIENS USIA TAHUN. Pandu Dewantara

PERANCANGAN KAMPANYE MUSEUM SEPULUH NOPEMBER SURABAYA DENGAN TARGET AUDIENS USIA TAHUN. Pandu Dewantara PERANCANGAN KAMPANYE MUSEUM SEPULUH NOPEMBER SURABAYA DENGAN TARGET AUDIENS USIA 15 22 TAHUN Pandu Dewantara 3407100136 IDENTIFIKASI MASALAH Upaya mengoptimalkan beberapa obyek wisata di kawasan tersebut

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dan komunikasi surat kabar atau koran Radar Surabaya mempunyai tata letak atau

BAB I PENDAHULUAN. dan komunikasi surat kabar atau koran Radar Surabaya mempunyai tata letak atau 1.1 Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN Layout dalam sebuah koran atau surat kabar memiliki fungsi serta tujuan untuk menawarkan atau menjual berita, menentukan rangking berita, membimbing para pembaca

Lebih terperinci

POKOK PERMASALAHAN. Tema: PANGGUNG KURIKULUM

POKOK PERMASALAHAN. Tema: PANGGUNG KURIKULUM POKOK PERMASALAHAN Tema: PANGGUNG Kepopuleran perfilman Indonesia menurun sejak tahun 1990an Banyak industri perfilman memproduksi film dengan genre yang populer (saat itu genre horor) Kebutuhan mahasiswa

Lebih terperinci

BAB 2 DATA DAN ANALISA

BAB 2 DATA DAN ANALISA BAB 2 DATA DAN ANALISA 2.1 Sumber data Data data dan informasi yang digunakan untuk mendukung proyek tugas akhir ini akan diambil dari berbagai sumber, diantaranya: 1. Literatur: artikel dari media elektronik

Lebih terperinci

BAB 5 HASIL DAN PEMBAHASAN DESAIN

BAB 5 HASIL DAN PEMBAHASAN DESAIN BAB 5 HASIL DAN PEMBAHASAN DESAIN 5.1 Hasil Desain 5.1.1 Logo Gambar 5.1 Logo pameran Api abadi terbagi dalam logogram dan logotype, untuk logogram adalah grafis dari api yang terbagi dalam tiga bagian,

Lebih terperinci

2. Makna Proklamasi Kemerdekaan

2. Makna Proklamasi Kemerdekaan 2. Makna Proklamasi Kemerdekaan Perhatikanlah, bagaimana kemeriahan yang terjadi ketika Proklamasi Kemerdekaan Indonesia tanggal 17 Agustus 1945 dirayakan. Sungguh meriah, bukan? Kemeriahan yang dilakukan

Lebih terperinci

ABSTRAK PERANCANGAN MEDIA PROMOSI CANDI MUARA TAKUS PROVINSI RIAU. Oleh: Elvin Winardy

ABSTRAK PERANCANGAN MEDIA PROMOSI CANDI MUARA TAKUS PROVINSI RIAU. Oleh: Elvin Winardy ABSTRAK PERANCANGAN MEDIA PROMOSI CANDI MUARA TAKUS PROVINSI RIAU Oleh: Elvin Winardy 1064086 Indonesia merupakan negara yang memiliki banyak peninggalan sejarah. Salah satu peninggalan bersejarah yang

Lebih terperinci

LAMPIRAN 1 INSTRUMEN PENELITIAN

LAMPIRAN 1 INSTRUMEN PENELITIAN LAMPIRAN 1 INSTRUMEN PENELITIAN Soal Evaluasi Nama Sekolah : Hari, tanggal : Mata Pelajaran : Nama : Kelas : No.absen : Nilai: Berilah tanda silang (x) pada huruf a, b, c atau d pada jawaban yang paling

Lebih terperinci

LAMPIRAN. A. Standar Kompetensi

LAMPIRAN. A. Standar Kompetensi LAMPIRAN Lampiran 1. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Siklus I Satuan Pendidikan : SD Negeri Kalinegoro 6 Mata Pelajaran : Ilmu Pengetahuan Sosial Kelas / Semester : V / 2 Siklus : 1 Alokasi Waktu : 4

Lebih terperinci

DAFTAR ISI. i ii iii iv v. vii. xii xiii xiv vii

DAFTAR ISI. i ii iii iv v. vii. xii xiii xiv vii DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL..... HALAMAN PENGESAHAN..... CATATAN DOSEN PEMBIMBING. HALAMAN PERNYATAAN.... KATA PENGANTAR DAFTAR ISI..... DAFTAR GAMBAR.. DAFTAR TABEL...... ABSTRAK.. BAB I PENDAHULUAN... I..

Lebih terperinci

BAB IV KONSEP DAN PERANCANGAN

BAB IV KONSEP DAN PERANCANGAN BAB IV KONSEP DAN PERANCANGAN Pada bab ini lebih terfokus kepada metode yang digunakan dalam perancangan karya, observasi data serta teknik pengolahannya dalam perancangan Environmental Graphic Design

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG BAB I PENDAHULUAN 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG Semarang sebagai ibukota propinsi Jawa Tengah adalah suatu kota yang saat ini berusaha berkembang seperti halnya kota-kota besar lainnya yang ada

Lebih terperinci

Perencanaan Park and Ride Mayjend Sungkono Kota Surabaya

Perencanaan Park and Ride Mayjend Sungkono Kota Surabaya Perencanaan Park and Ride Mayjend Sungkono Kota Surabaya Disusun oleh : Rozy zahar iqbal NRP 3112040604 Dosen pembimbing Ir. Wahyu Herjianto, MS. NIP 19620906 198903 1 012 Program Studi D4 Teknik Sipil

Lebih terperinci

Mengenal Photoshop. 2.1 Mengenal Interface

Mengenal Photoshop. 2.1 Mengenal Interface Mengenal Photoshop Photoshop sudah sangat populer sebagai software terbaik untuk melakukan editing foto. Bagi Anda pencinta desain grafis, Photoshop telah dinilai unggul dalam segala segi dan lebih banyak

Lebih terperinci

BAB V IMPLEMENTASI KARYA. desain yang tertulis pada bab sebelumnya. Berikut ini perancangan Media. Promosi berupa Desain Website Euphoria Hotel.

BAB V IMPLEMENTASI KARYA. desain yang tertulis pada bab sebelumnya. Berikut ini perancangan Media. Promosi berupa Desain Website Euphoria Hotel. BAB V IMPLEMENTASI KARYA Pada bab ini penulis akan menjelaskan beberapa perancangan desain website dan aplikasinya, seperti yang telah terenana pada analisis data dan konsep desain yang tertulis pada bab

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Museum merupakan tempat dimana berbagai informasi yang berkaitan dengan

BAB I PENDAHULUAN. Museum merupakan tempat dimana berbagai informasi yang berkaitan dengan BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Museum merupakan tempat dimana berbagai informasi yang berkaitan dengan sejarah dan budaya dikumpulkan dan disimpan. Pengertian tersebut sesuai dengan arti dari bahasa

Lebih terperinci

BAB V IMPLEMENTASI KARYA

BAB V IMPLEMENTASI KARYA BAB V IMPLEMENTASI KARYA 5.1 Desain Layout Cover Gambar 5.1 Desain Layout Cover Sumber: Hasil olahan Peneliti, 2015 Untuk Cover (lihat gambar 5.1) berisi tentang foto para peziarah sedang mengaji dan mengirimkan

Lebih terperinci

BAB 5 HASIL DAN PEMBAHASAN DESAIN. ruang tertentu. Untuk mempermudah dalam pem-bacaan informasi.

BAB 5 HASIL DAN PEMBAHASAN DESAIN. ruang tertentu. Untuk mempermudah dalam pem-bacaan informasi. BAB 5 HASIL DAN PEMBAHASAN DESAIN 5.1 Piktogram Dalam perancangan ulang panduan arah terpadu menggunakan piktogram sebagai salah satu unsur identitas untuk mewakili / melambangkan dari objek / ruang tertentu.

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Indonesia dikenal sebagai negara yang memiliki keragaman budaya, alam dan sejarah peninggalan dari nenek moyang sejak zaman dahulu, terbukti dengan banyaknya ditemukan

Lebih terperinci

BAB 5 KONSEP PERANCANGAN. a. Aksesibilitas d. View g. Vegetasi

BAB 5 KONSEP PERANCANGAN. a. Aksesibilitas d. View g. Vegetasi BAB 5 KONSEP PERANCANGAN 5.1 Konsep Penjelasan konsep dibagi menjadi dua bagian yaitu: A. Konsep Tapak yang meliputi: a. Aksesibilitas d. View g. Vegetasi b. Sirkulasi e. Orientasi c. Lingkungan f. Skyline

Lebih terperinci

KONSEP TUGAS AKHIR TEHNIK ARSITEKTUR MUSEUM ZOOLOGY DI SURABAYA

KONSEP TUGAS AKHIR TEHNIK ARSITEKTUR MUSEUM ZOOLOGY DI SURABAYA KONSEP TUGAS AKHIR TEHNIK ARSITEKTUR MUSEUM ZOOLOGY DI SURABAYA Karakter masyarakat kalangan menengah ke atas (pebisnis) bersifat fleksibel dan cepat tanggap. Memiliki disiplin yang tinggi dan pekerja

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN PERANCANGAN

BAB 2 LANDASAN PERANCANGAN BAB 2 LANDASAN PERANCANGAN 2.1 Tinjauan Umum 2.1.1 Definisi Museum Kata museum berasal dari mouseion, yang berarti kuil untuk Sembilan dewi muses, anak-anak Zeus, yang melambangkan ilmu dan kesenian. Kata

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN SISTEM

BAB III PERANCANGAN SISTEM BAB III PERANCANGAN SISTEM 3.1 ANALISA SISTEM Analisa rancang bangun aplikasi virtual museum konferensi asia afrika menggunakan blender ini adalah dengan menggabungkan gambar, animasi, teks dan suara yang

Lebih terperinci

House Of Sampoerna. Nama Objek : Museum House Of Sampoerna. Lokasi : Jalan Taman Sampoerna 6,Surabaya. Kepemilikan : Sampoerna

House Of Sampoerna. Nama Objek : Museum House Of Sampoerna. Lokasi : Jalan Taman Sampoerna 6,Surabaya. Kepemilikan : Sampoerna House Of Sampoerna Nama Objek : Museum House Of Sampoerna Lokasi : Jalan Taman Sampoerna 6,Surabaya Kepemilikan : Sampoerna Filosofi logo: Bentuk logo berawal dari kepercayaan pemilik pbahwa angka 9 dapat

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Menurut International Council of Museum (ICOM), lembaga internasional

BAB I PENDAHULUAN. Menurut International Council of Museum (ICOM), lembaga internasional BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Menurut International Council of Museum (ICOM), lembaga internasional museum yang diakses melalui icom.museum pada tanggal 24 September 2014, museum merupakan suatu

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Dalam buku Penghargaan Konservasi Bangunan Cagar Budaya karya Dr.Dibyo Hartono tahun 2104, sejarah sebuah kota adalah sejarah kehidupan manusia yang tercermin

Lebih terperinci

2015 PENGEMBANGAN RUMAH BERSEJARAH INGGIT GARNASIH SEBAGAI ATRAKSI WISATA BUDAYA DI KOTA BANDUNG

2015 PENGEMBANGAN RUMAH BERSEJARAH INGGIT GARNASIH SEBAGAI ATRAKSI WISATA BUDAYA DI KOTA BANDUNG BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Bangsa yang besar adalah bangsa yang yang menghargai sejarah. Mempelajari sejarah berarti belajar dari pengalaman tentang hal yang telah terjadi di masa lalu. Keberhasilan

Lebih terperinci

PERANCANGAN MEDIA KOMUNIKASI VISUAL BERUPA STAND PAMERAN DAN MEDIA PENDUKUNG KERAJINAN SENI LIPING JOPA-JAPU SUKOHARJO JAWA TENGAH

PERANCANGAN MEDIA KOMUNIKASI VISUAL BERUPA STAND PAMERAN DAN MEDIA PENDUKUNG KERAJINAN SENI LIPING JOPA-JAPU SUKOHARJO JAWA TENGAH PENGANTAR KARYA TUGAS AKHIR PERANCANGAN MEDIA KOMUNIKASI VISUAL BERUPA STAND PAMERAN DAN MEDIA PENDUKUNG KERAJINAN SENI LIPING JOPA-JAPU SUKOHARJO JAWA TENGAH Diajukan Untuk Memenuhi Ujian Tugas Akhir

Lebih terperinci

BAB 5 HASIL DAN PEMBAHASAN DESAIN

BAB 5 HASIL DAN PEMBAHASAN DESAIN BAB 5 HASIL DAN PEMBAHASAN DESAIN 5.1 Konsep Visual 5.1.1 Logo Gambar 5.1 Logo Baru Museum Batik Danar Hadi Dalam promosi Museum Batik Danar Hadi memang diperlukan adanya logo yang berguna sebagai suatu

Lebih terperinci