Panorama 360 o untuk Virtual Touring pada Museum Tugu Pahlawan Surabaya

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "Panorama 360 o untuk Virtual Touring pada Museum Tugu Pahlawan Surabaya"

Transkripsi

1 JURNAL TEKNIK POMITS Vol. 1, No. 1, (2013) Panorama 360 o untuk Virtual Touring pada Museum Tugu Pahlawan Surabaya Dyah Kartikawati (1), Ahmad Zaini, (2) dan Muhtadin (3). Jurusan Teknik Elektro, Fakultas Teknologi Industri, Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) Jl. Arief Rahman Hakim, Surabaya zaini@ee.its.ac.id (2), muhtadin_s@elect-eng.its.ac.id (3) Abstrak Pengenalan tempat bersejarah merupakan salah satu subjek pendidikan yang kurang begitu diminati oleh pelajar dan masyarakat pada umumnya. Salah satu tempat bersejarah yang kurang diminati adalah museum. Menurut data dari direktorat kebudayaan, pariwisata, pemuda, dan olahraga didapatkan bahwa jumlah pengunjung museum dari tahun ke tahun mengalami penurunan. Telah dilakukan beberapa upaya untuk meningkatkan jumlah pengunjung yakni dengan adanya brosur dan website yang mengenalkan museum dengan cara menampilkan informasi berupa teks dan gambar museum namun hal itu belum bisa meningkatkan jumlah pengunjung dikarenakan gambar museum yang ditampilkan tidak menunjukkan keadaan museum secara keseluruhan. Sebagai salah satu cara untuk mengatasi masalah tersebut, pada penelitian ini dilakukan pembuatan virtual touring pada museum Tugu Pahlawan Surabaya dengan menggunakan panorama 360 o. Pembuatan citra panorama dilakukan dengan menggabungkan citra 2D dengan cara menentukan titik-titik (control point) yang sama antara citra yang saling berkesinambungan. Pada penelitian ini diperoleh hasil bahwa semakin kompleks objek yang ada pada lokasi panorama maka control point yang digunakan semakin banyak pula. Untuk menjalankan virtual touring, citra panorama yang digunakan memiliki ukuran antara 2700x1350 hingga 5927x2964 piksel karena jika terlalu besar ukuran citra panorama yang digunakan maka virtual touring akan terasa berat saat dijalankan. Akan tetapi, adapula masyarakat yang memiliki minat dan ketertarikan yang tinggi akan museum, tetapi memiliki keterbatasan baik terhadap jarak, waktu, dan biaya Telah dilakukan beberapa macam cara untuk mengenalkan museum kepada masyarakat diantaranya yaitu dengan membuat seminar tentang pentingnya mengenal museum, membuat poster, website yang berbentuk teks dan gambar, membuat suatu gerakan yang mengajak masyarakat untuk mengenalkan dan menarik minat masyarakat untuk mengunjungi museum. Beberapa cara tersebut telah dilakukan akan tetapi masih kurang dapat menarik minat masyarakat dan pelajar untuk dapat lebih mengenal museum. Dengan demikian untuk mengatasi hal tersebut, diperlukan adanya suatu metode yang dapat menimbulkan minat pelajar dan masyarakat yakni dengan cara menvisualisasikan museum tersebut secara 3D dan secara virtual yang nantinya diharapkan dapat mengenalkan museum yang lebih menarik kepada masyarakat. II. DESAIN SISTEM DAN IMPLEMENTASI A. Desain Sistem Kata Kunci Virtual touring, Panorama 360 o, Citra panorama. P I. PENDAHULUAN ENGENALAN tempat bersejarah merupakan salah satu subjek pendidikan yang kurang begitu diminati oleh pelajar dan masyarakat pada umumnya. Salah satu tempat bersejarah yang kurang diminati adalah museum. Museum merupakan salah satu sarana untuk meningkatkan pemahaman dan penanaman nilai-nilai sejarah kepada masyarakat. Akan tetapi, jumlah pengunjung museum dari tahun ke tahun mengalami penurunan. Berdasarkan data dari Pusat Pengelolaan Data dan Sistem Jaringan, Depbudpar 2009, pengunjung museum pada tahun 2006 berjumlah 4,56 juta, tahun 2007 menurun menjadi 4,20 juta pengunjung dan pada tahun 2008 mengalami penurunan kembali menjadi 4,17 juta pengunjung.[1] Hal ini dikarenakan cara untuk mengenalkan museum yang terlalu monoton dan kurang menarik (biasanya berupa poster) yakni hanya menggunakan teks atau gambar yang sulit untuk dipahami oleh para pelajar dan masyarakat. Gambar 1 Desain Sistem Virtual touring dibuat dengan model touring panorama museum dan diberikan penjelasan mengenai objek yang ada pada panorama. Pembuatan virtual touring dilakukan dengan

2 JURNAL TEKNIK POMITS Vol. 1, No. 1, (2013) pengambilan citra museum yang kemudian dilakukan proses stitching untuk menggabungkan citra museum menjadi citra panorama. Pembuatan virtual touring menggunakan beberapa citra panorama dan menghubungkan citra panorama tersebut sehingga terbentuk suatu rute touring. Hasil virtual touring kemudian dipublikasikan melalui website sehingga dapat dijadikan sebagai alternatif media promosi museum nantinya. Alur desain sistem virtual touring ditunjukkan pada Gambar1. B. Implementasi Sistem Implementasi sistem dibagi menjadi tiga tahapan. Berikut tahapan-tahapan yang dilakukan pada implementasi sistem: 1) Proses Pengambilan Citra Pengambilan citra dilakukan dengan menggunakan kamera digital SLR. Kamera yang digunakan bisa difokus secara manual sehingga jarak pandang tidak terbatas. Sebelum dilakukan proses pengambilan citra terlebih dahulu dilakukan studi denah museum. Hal ini dilakukan untuk mempermudah saat proses pengambilan citra dalam menentukan spot (lokasi). Spot harus memiliki nilai sejarah dan memiliki area yang luas sehingga pada saat pengambilan citra tidak mengalami kesulitan. Dengan adanya penentuan spot nantinya akan terbentuk rute touring pada virtual touring. Oleh karena itu, pada penelitian ini telah ditentukan beberapa spot yang akan dilakukan proses pengambilan citra. Untuk bagian luar museum telah ditentukan sepuluh spot dan untuk bagian dalam museum telah ditentukan delapan spot yang akan dilakukan proses pengambilan citra yakni tiga spot untuk museum bagian dalam pada lantai satu dan lima spot untuk museum bagian dalam pada lantai dua Dalam pengambilan citra panorama suatu spot, posisi kamera berada ditengah spot sehingga spot harus memiliki area yang luas. Gambar 2 merupakan teknik pengambilan citra pada penelitian ini.untuk mendapatkan citra panorama secara 360 o, pengambilan citra dilakukan secara 360 o pada bidang horizontal dan 180 o pada bidang vertikal. Pada Gambar 2a menunjukkan teknik pengambilan citra dengan menggunakan overlapping. Hal ini dilakukan agar dapat memudahkan dalam proses penggabungan citra. vertikal maka dilakukan pula pengambilan citra dengan memutar kamera secara 360 o pada bidang horizontal. Begitu pula untuk pengambilan citra dengan posisi sudut kamera yang lain maka akan dilakukan pula pengambilan citra secara 360 o pada bidang horizontal.[2] Hal ini dilakukan agar mendapatkan citra-citra yang dibutuhkan sehinga terbentuk panorama yang memiliki bentuk spherical dari sebuah spot. 2) Proses Stitching Proses stitching merupakan proses untuk menggabungkan citra 2D dengan cara menentukan titik-titik (control point) yang sama antara citra satu dengan citra yang lain, sehingga menghasilkan citra panorama. Proses stitching dibagi menjadi tiga tahapan. Berikut tahapan pada proses stitching: Detection and Matching Pada proses detection and matching, citra dicari titik persamaan (control point) dengan citra yang saling berkesinambungan. Dalam menentukan control point harus tepat karena apabila control point antar citra yang berkesinambungan tidak sesuai maka hasil yang didapatkan setelah dilakukan proses selanjutnya akan bermasalah. Semakin banyak control point yang ditentukan secara tepat maka semakin bagus pula hasil citra panorama yang dihasilkan. Pada Gambar 3menunjukkan proses penentuan control point pada dua citra yang saling berkesinambungan. Garis merah pada Gambar 3a menunjukkan control point pada citra pertama yang diletakkan pada ujung objek yang ada pada lokasi panorama. Karena control point merupakan sepasang titik sehingga pada Gambar 3b untuk citra kedua juga terdapat pasangan dari control point yang ada pada Gambar 3a yang ditunjukkan pada garis merah. Garis biru dan kuning menunjukkan pasangan control point yang ada pada Gambar 3a dan Gambar 3b. Penentuan control point antar dua citra harus memiliki tingkat kecocokan yang paling mendekati. Gambar 3 Proses Detection and Matching a ) Citra pertama; Citra kedua Gambar 2 Teknik Pengambilan Citra Dengan overlapping; Posisi Sudut Kamera Pengambilan citra dilakukan dengan mengubah posisi kamera kemudian kamera akan diputar secara 360 o pada bidang horizontal. Untuk bidang vertikal posisi sudut kamera berada pada posisi 90 o,45 o,0 o,-45 o,-90 o. Posisi sudut kamera pada saat pengambilan citra ditunjukkan pada Gambar 2b. Pada saat posisi sudut kamera berada pada posisi 0 o di bidang Warping Proses ini dilakukan untuk mentransformasikan beberapa citra menjadi sebuah citra panorama yang berbentuk spherical. Pada proses warping, penentuan control point pada tahapan sebelumnya sangat berpengaruh pada saat citra ditransformasi. Apabila kurang tepat saat penentuan control point maka akan terjadi pergeseran posisi citra dan kesalahan dalam transformasi citra. Sehingga perlu dilakukan penentuan control point kembali. Pergeseran posisi ini sering terjadi pada saat penentuan control point pada objek yang bergerak dan detail.

3 JURNAL TEKNIK POMITS Vol. 1, No. 1, (2013) sehingga perlu dilakukan proses fade,blend agar warna pada citra 2D yang digabungkan memiliki warna yang sama dan tidak terlihat perbedaan warna. Citra panorama pada Gambar 5b tidak terlihat adanya perbedaan warna yang mencolok antar citra 2D saat penggabungan citra. Hal ini dikarenakan pada Gambar 5b citra panorama telah dilakukan proses fade,blend Gambar 4 Proses Warping Sebelum dilakukan proses warping; Sesudah dilakukan proses warping Garis merah yang terdapat pada Gambar 4a menunjukkan bahwa terjadi pergeseran posisi citra pada saat proses stitching sehingga perlu dilakukan perbaikan citra yakni dengan mengubah posisi control point. Apabila pada saat merubah posisi control point berada diposisi control point yang tepat maka citra panorama tidak akan mengalami pergeseran posisi dan tidak ada kesalahan dalam transformasi citra. Garis merah yang ada pada Gambar 4b menunjukkan bahwa setelah dilakukan proses warping, tidak terjadi pergeseran posisi pada citra. c) Fade,Blend Dalam proses fade,blend warna citra akan disesuaikan dengan citra yang saling berkesinambungan dikarenakan pada saat pengambilan citra biasanya ditemukan perbedaan tingkat kecerahan warna pada objek pada titik sekitar control point. Pada proses fade,blend proyeksi citra panorama dapat dipilih sesuai dengan yang diinginkan. Dalam penelitian ini, proyeksi untuk citra panorama menggunakan bentuk spherical. Hal ini dikarenakan dengan menggunakan bentuk spherical citra panorama dapat dilihat secara 360 o dalam bidang horizontal dan 180 o pada bidang vertikal. Dalam proses fade,blend untuk membentuk citra yang saling berkesinambungan menjadi citra panorama yang memiliki bentuk spherical ini memerlukan waktu yang cukup lama. Untuk melakukan proses fade,blend dan menghasilkan sebuah citra panorama sekitar menit. Hasil citra panorama pada tahapan ini memiliki size yang besar biasanya berkisar 19564x 9782 piksel hingga 20420x10210 piksel. 3) Proses Pembuatan Virtual Touring Citra panorama yang dihasilkan dari proses stitching dimasukkan ke sebuah simulasi touring agar dapat diproses sehingga dapat menampilkan panorama 360 o. Citra panorama yang digunakan merupakan citra panorama yang telah diproyeksikan ke bentuk spherical. Hal ini dikarenakan dengan menggunakan citra panorama yang berbentuk spherical, citra panorama nantinya pada saat dijalankan dengan simulasi touring dapat dilihat secara 360 o pada bidang horizontal 180 o pada bidang vertikal. Dalam pembuatan virtual touring diperlukan denah dan radar. Hal ini digunakan untuk menunjukkan posisi user berada pada saat menjalankan virtual touring. Pada saat user menjalankan virtual touring dan memutar citra panorama secara 360 o pada bidang horizontal maka radar pada denah juga akan ikut berputar secara 360 o. Dalam pembuatan virtual touring juga diperlukan penentuan hotspot. Hal ini digunakan untuk menghubungkan citra panorama yang saling berkesinambungan. Penentuan hotspot dilakukan dengan melihat denah lokasi citra panorama. Simbol panah digunakan sebagai indikator untuk hotspot. Dengan menekan simbol panah yang terletak pada citra panorama maka pengguna virtual touring ini dapat berpindah ke citra panorama yang dihubungkan dengan citra panorama sebelumnya.[3] Gambar 6 menunjukkan virtual touring pada museum tugu pahlawan Surabaya. Gambar 6 Virtual Touring III. PENGUJIAN DAN ANALISIS Gambar 5 Proses fade, blend Citra hasil proses stitching; Citra hasil proses fade,blend Gambar 5a menunjukkan citra panorama hasil dari proses stitching. Pada Gambar 5a terlihat bahwa citra panorama memiliki perbedaan warna pada saat penggabungan citra 2D A. Pengujian dan Analisis Pengambilan Citra Pengambilan citra dilakukan dengan overlapping diantara citra-citra. Hal ini dilakukan untuk memudahkan dalam menggabungan citra 2D menjadi citra panorama agar dalam proses penggabungan nantinya perbedaan warna antara citra tidak terlihat secara mencolok.

4 JURNAL TEKNIK POMITS Vol. 1, No. 1, (2013) Pada Gambar 7a menunjukkan pengambilan citra dengan teknik pengambilan citra kurang dari 50% overlap. Pada saat dilakukan penggabungan citra, posisi citra mengalami penggeseran (citra tidak tepat posisi) dan terjadi perbedaan intensitas warna diantara citra yang saling berkesinambungan. Gambar 7b merupakan hasil penggabungan citra yang saling berkesinambungan. Berbeda dengan pengambilan citra yang dilakukan didalam ruangan, waktu pengambilan citra dapat dilakukan kapan saja. Hal ini dikarenakan pengambilan citra didalam ruangan tidak menggunakan sinar matahari sebagai sumber cahaya. Pengambilan citra didalam ruangan menggunakan cahaya ruangan seperti lampu yang relatif stabil akan tetapi cahaya ruangan harus cukup merata di setiap sudut ruangan. Gambar 7 Pengambilan Citra kurang dari 50% Overlap Pengambilan Citra; Hasil Penggabungan Citra Pada gambar 8a menunjukkan pengambilan citra dengan teknik pengambilan citra secara 50% overlap. Posisi citra tidak mengalami pergeseran dan intensita warna diantara citra yang saling berkesinambungan tidak terlihat perbedaan yang mencolok pada saat dilakukan penggabungan citra. Hasil penggabungan citra yang saling berkesinambungan ditunjukkan pada gambar 8b. B. Pengujian dan Analisis Proses Stitching `Dari sistem yang telah dibuat dilakukan pengujian untuk mendapatkan hasil citra panorama yang bagus dengan melakukan tahapan yang ada pada proses stitching. Ada beberapa hal yang dilakukan sebagai berikut: 1) Pengujian Detection and Matching Pada proses pembuatan citra panorama perlu dilakukan proses detection and matching yakni suatu proses yang dilakukan untuk menentukan control point. Hal ini digunakan untuk menentukan titik yang sesuai antara citra yang saling berkesinambungan sehingga akan menghasilkan citra panorama yang diinginkan. Gambar 9 Penentuan Control Point Gambar 8 Pengambilan Citra dengan 50% overlap Pengambilan citra; Hasil penggabungan citra Waktu pengambilan citra dilakukan sekitar jam WIB. Akan tetapi setelah dilakukan proses pengujian, pengambilan citra yang baik dilakukan sebelum kondisi matahari cerah yakni sebelum jam WIB. Hal ini dikarenakan intensitas matahari tidak sekuat pada siang hari dalam membentuk shadow dari objek. Pada gambar 9 merupakan proses detection and matching dengan menentukan control point antara citra yang saling berkesinambungan. Control point yang dipilih merupakan titik yang sesuai antara citra satu dengan citra yang selanjutnya. Untuk membuat citra panorama yang bagus membutuhkan banyak control point. Semakin banyak control point yang ditentukan secara tepat maka semakin bagus citra panorama yang dihasilkan. Penentuan control point dilakukan dengan mencari titik yang sesuai antar dua citra dan titik tersebut harus memiliki nilai untuk jarak yang kecil. Semakin kecil nilai jarak yang diperoleh maka tingkat keberhasilan untuk mendapatkan citra panorama yang bagus semakin besar. Jika semakin besar nilai yang diperoleh untuk jarak pada control point untuk dua citra yang saling berkesinambungan maka citra panorama yang dihasilkan akan kurang maksimal dan akan terlihat adanya pergeseran citra dibeberapa tempat.

5 JURNAL TEKNIK POMITS Vol. 1, No. 1, (2013) ) Pengujian Warping Pada proses pembuatan citra panorama sering terjadi kesalahan dalam penentuan control point sehingga akan terjadi pergeseran posisi koordinat pada citra. Untuk mengatasi kesalahan dan pergeseran pada posisi koordinat pada citra maka dilakukan proses warping. Dengan dilakukannya proses warping maka objek yang ada pada panorama memiliki bentuk perspective. Objek yang ada pada panorama saat dilakukan penggabungan citra dapat melengkung ataupun membentang sesuai dengan penentuan control point dan bentuk proyeksi yang digunakan. Gambar 10 menunjukkan citra yang telah dilakukan proses warping. Saat dilakukan penggabunga citra maka citra mengalami perubahan bentuk yakni citra menjadi melengkung x 9782 piksel hingga 20420x10210 piksel. Sehingga memerlukan waktu penggabungan yang cukup lama berkisara menit untuk satu proses penggabungan citra panorama. 4) Pengujian Pembuatan Virtual Touring Ukuran resolusi piksel citra panorama yang besar dapat mempengaruhi dalam pembuatan virtual touring. Semakin besar ukuran citra panorama maka akan semakin lama pula saat akan menjalankan virtual touring. Telah dilakukan pengujian saat pembuatan virtual touring dengan menggunakan sebuah citra panorama yang memiliki ukuran 19756x9878 piksel, untuk membuka aplikasi membutuhkan waktu sekitar 4-5 menit. Sedangkan saat citra panorama tersebut dilakukan kompresi citra dengan ukuran 5927x2964 hanya membutuhkan waktu tidak sampai dengan 1menit untuk membuka aplikasi virtual touring. Sehingga untuk memudahkan saat pembuatan dan menjalankan virtual touring, citra panorama perlu dilakukan kompresi citra. Gambar 10 Citra yang telah dilakukan proses warping 3) Pengujian Fade,Blend Pada penggabungan citra menjadi citra panorama diperlukan proses fade, blend untuk meminimalisasi perbedaan tingkat intensitas warna pada objek panorama. Gambar 11a menunjukkan citra sebelum dilakukan proses fade,blend. Terlihat perbedaan intensitas warna pada objek panorama. Untuk mendapatkan citra panorama yang memiliki intensitas warna pada objek panorama yang sama maka perlu dilakukan proses fade,blend. Citra yang telah dilakukan proses fade,blend tidak terlihat perbedaan intensitas warna pada objek panorama. Gambar 11b merupakan citra yang telah dilakukan proses fade,blend. Gambar 11 Proses fade,blend Citra sebelum dilakukan proses fade,blend; Citra setelah dilakukan proses fade,blend Pada proses fade,blend, citra panorama yang dihasilkan memiliki resolusi piksel yang cukup besar mencapai antara Gambar 12 Citra panorama saat dijalankan di aplikasi virtual touring Citra panorama asli; Citra panorama yang telah dikompresi Pada Gambar 12a merupakan citra panorama yang belum dikompresi (citra panorama asli). Sedangkan untuk Gambar 12b merupakan citra panorama yang telah dikompresi. Dari kedua hasil citra panorama yang sedang dijalankan pada virtual touring dapat dilihat bahwa terjadi perbedaan warna antara Gambar 12a dan Gambar 12b. Hal ini dikarenakan citra panorama pada Gambar 11a memiliki piksel yang lebih besar daripada Gambar 12b dan aplikasi memiliki batas piksel maksimal untuk citra. Oleh karena itu, citra panorama dilakukan kompresi agar pada saat dijalankan pada virtual

6 JURNAL TEKNIK POMITS Vol. 1, No. 1, (2013) touring tidak memiliki piksel yang melebihi batas maksimal dari aplikasi. C. Pengujian dan Analisis Hasil Citra Panorama Pada sistem yang telah dibuat, citra 2D akan dilakukan suatu proses untuk menghasilkan citra panorama sebuah spot. Citra panorama yang dihasilkan merupakan citra panorama yang diproyeksikan kedalam bentuk spherical. Pada kenyataannya jumlah citra 2D yang dibutuhkan untuk membentuk citra panorama untuk setiap spot berbeda-beda. Hal ini dikarenakan setiap spot memiliki tingkat kerumitan, kompleksitas, dan intensitas cahaya pada objek yang ada pada spot berbeda-beda. Berikut jumlah citra yang digunakan untuk membuat sebuah citra panorama untuk setiap spot di museum tugu pahlawan ditunjukkan pada tabel1. Tabel 1 Jumlah Citra Panorama No Nama Panorama Jumlah Citra 1. Patung Proklamator Patung Jenderal Sudirman Patung Mayjend Sungkono Patung HR. Muhammad Patung Gubernur Suryo Patung Doel Arnowo Patung Bung Tomo Mobil Bung Tomo Lapangan Upacara Tugu Pahlawan Identitas Tugu Pahlawan Sosiodrama Pidato Bung Tomo Koleksi HR. Muhammad Koleksi Foto dan Lukisan Koleksi Pribadi Bung Tomo Koleksi Senjata Koleksi Replika Ultimatum Sekutu Diorama Statis I Diorama Statis II 40 intensitas cahaya pada objek yang ada pada lokasi pengambilan citra. sehingga hasil citra yang diperoleh kurang maksimal. 2. Pengambilan citra dapat dilakukan dengan 50% overlap atau lebih dari 50% overlap untuk mendapatkan hasil yang maksimal. 3. Semakin kecil nilai jarak pada control point untuk dua citra maka semakin bagus pula hasil citra panorama yang dihasilkan. 4. Citra panorama memiliki size antara 2700x1350 hingga 5927x2964 piksel agar memudahkan saat menjalankan virtual touring. 5. Semakin kompleks objek yang ada pada lokasi panorama maka akan semakin banyak pula control point yang dibutuhkan. B. Saran Untuk pengembangan lebih lanjut ada beberapa saran mengenai penelitian ini sebagai berikut: 1. Saat pengambilan citra perlu menggunakan kamera yang memiliki resolusi yang tinggi dan lensa yang sesuai. 2. Pengambilan citra hendaknya pada saat sebelum jam atau setelah jam DAFTAR PUSTAKA [1] Direktorat Kebudayaan, Pariwisata, Pemuda, dan Olahraga, Jumlah Pengunjung Museum di Indonesia. ( Diakses 28 Mei [2] Baki Koyuncu, Pınar Kocabaşoğlu, Virtual Campus, International Journal of Computers, Issue 4, Vol.1,2007. Issue 4, Volume 1, 2007 [3] Aznoora Osman, Nadia Abdul Wahab, Mohammad Hafiz Ismail, Development and Evaluation of an Interactive 360 Virtual Tour for Tourist Destinations, Journal of Information Technology Impact, Vol. 9, No. 3, pp , Dari tabel 1 ditunjukkan bahwa untuk spot yang memiliki tingkat kerumitan,kompleksitas, dan intensitas cahaya pada objek yang tinggi rata-rata membutuhkan antara citra 2D sehingga terbentuknya citra panorama. Sedangkan spot yang memiliki tingkat kerumitan, kompleksitas, dan intensitas cahaya pada objek yang sedang rata-rata membutuhkan antara citra 2D untuk membentuk citra panorama. A. Kesimpulan IV. KESIMPULAN DAN SARAN Pada penelitian ini dilakukan pengambilan citra secara 360 o pada bidang horizontal dan 180 o pada bidang vertikal sehingga saat dilakukan proses stitching dihasilkan citra panorama dengan bentuk spherical. Citra panorama dimasukkan ke sebuah simulasi touring agar dapat menampilkan citra panorama secara 360 o. Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan maka dapat didapatkan kesimpulan sebagai berikut: 1. Proses pengambilan citra sebaiknya dilakukan pada waktu sebelum jam Hal ini dikarenakan pada saat setelah jam sinar matahari akan mempengaruhi

SIDANG TUGAS AKHIR PANORAMA 360O UNTUK VIRTUAL TOURING PADA MUSEUM TUGU PAHLAWAN SURABAYA. Dyah Kartikawati

SIDANG TUGAS AKHIR PANORAMA 360O UNTUK VIRTUAL TOURING PADA MUSEUM TUGU PAHLAWAN SURABAYA. Dyah Kartikawati SIDANG TUGAS AKHIR PANORAMA 360O UNTUK VIRTUAL TOURING PADA MUSEUM TUGU PAHLAWAN SURABAYA Dyah Kartikawati 2209100194 Dosen Pembimbing: 1. Ahmad Zaini,ST.,MT 2. Muhtadin, ST.,MT 1 Jumlah pengunjung pada

Lebih terperinci

Dosen Pembimbing : Muhtadin, ST., MT. Ahmad Zaini, ST., MT. Fatchur Rohman A

Dosen Pembimbing : Muhtadin, ST., MT. Ahmad Zaini, ST., MT. Fatchur Rohman A o Dosen Pembimbing : Muhtadin, ST., MT. Ahmad Zaini, ST., MT. Fatchur Rohman A. 2206 100 724 1 Latar Belakang Media informasi tentang museum Indonesia masih berbentuk dimensi dua yaitu poster dan brosur.

Lebih terperinci

Aplikasi Virtual Tour pada Ruang Pelayanan RSUD Dr. Soedarso Pontianak

Aplikasi Virtual Tour pada Ruang Pelayanan RSUD Dr. Soedarso Pontianak Vol. 6, No. 2, April 2018 ISSN : 2460-3562 Aplikasi Virtual Tour pada Ruang Pelayanan RSUD Dr. Soedarso Pontianak Nur Harsi Yurida 1, Anggi Srimurdianti Sukamto 2, Hafiz Muhardi 3 Program Studi Informatika

Lebih terperinci

Analisis dan Perancangan Perangkat Lunak Media Sosial untuk Berbagi Informasi Diskon

Analisis dan Perancangan Perangkat Lunak Media Sosial untuk Berbagi Informasi Diskon JURNAL TEKNIK POMITS Vol. 2, No. 2, (2013) ISSN: 2337-3539 (2301-9271 Print) A-423 Analisis dan Perancangan Perangkat Lunak Media Sosial untuk Berbagi Informasi Diskon Faizah Alkaff, Umi Laili Yuhana,

Lebih terperinci

RANCANG BANGUN APLIKASI VIRTUAL TOUR MUSEUM PROVINSI KALIMANTAN BARAT UNTUK EDUKASI SEJARAH

RANCANG BANGUN APLIKASI VIRTUAL TOUR MUSEUM PROVINSI KALIMANTAN BARAT UNTUK EDUKASI SEJARAH 1 RANCANG BANGUN APLIKASI VIRTUAL TOUR MUSEUM PROVINSI KALIMANTAN BARAT UNTUK EDUKASI SEJARAH Harianto 1, Arif Bijaksana Putra Negara 2, Novi Safriadi 3 Program Studi Teknik Informatika Universitas Tanjungpura

Lebih terperinci

Visualisasi Sistem Informasi Pendaftaran Kadaster 3D Studi Kasus: Rumah Susun Grudo, Surabaya

Visualisasi Sistem Informasi Pendaftaran Kadaster 3D Studi Kasus: Rumah Susun Grudo, Surabaya JURNAL TEKNIK ITS Vol. 4, No. 1, (2015) ISSN: 2337-3539 (2301-9271 Print)) A-655 Visualisasi Sistem Informasi Pendaftaran Kadaster 3D Studi Kasus: Rumah Susun Grudo, Surabaya Isna Dwi Lestari dan Yanto

Lebih terperinci

Rancang Bangun Sistem Penghitung Laju dan Klasifikasi Kendaraan Berbasis Pengolahan Citra

Rancang Bangun Sistem Penghitung Laju dan Klasifikasi Kendaraan Berbasis Pengolahan Citra Rancang Bangun Sistem Penghitung Laju dan Klasifikasi Kendaraan Berbasis Pengolahan Citra M Agus Taksiono, Dr. Ronny Mardiyanto, ST., MT.dan Ir. Joko Purwanto M.Eng, Ph.d Jurusan Teknik Elektro, Fakultas

Lebih terperinci

MENERAPKAN APLIKASI AUGMENTED REALITY PADA OBYEK-OBYEK MUSEUM RADYA PUSTAKA. Teknik Elektro Fakultas Teknik Universitas Muhammadiyah Surakarta

MENERAPKAN APLIKASI AUGMENTED REALITY PADA OBYEK-OBYEK MUSEUM RADYA PUSTAKA. Teknik Elektro Fakultas Teknik Universitas Muhammadiyah Surakarta MENERAPKAN APLIKASI AUGMENTED REALITY PADA OBYEK-OBYEK MUSEUM RADYA PUSTAKA 1 Dedi Ary Prasetya, 1 Muhammad Nurruzzaman Teknik Elektro Fakultas Teknik Universitas Muhammadiyah Surakarta Email: dediary@ums.ac.id,

Lebih terperinci

TJ TUGAS AKHIR I - 3 SKS. Ahmad Zaini, ST., MT.

TJ TUGAS AKHIR I - 3 SKS. Ahmad Zaini, ST., MT. Departemen Teknik Komputer FTE Institut Teknologi Sepuluh Nopember TJ141501 TUGAS AKHIR I - 3 SKS Nama Mahasiswa : Bella Dwi Agystin Nomor Pokok : 2913 100 017 Bidang Studi : Telematika Semester : Gasal

Lebih terperinci

KEPUTUSAN MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 022/M/2014 TENTANG TUGU PAHLAWAN SEBAGAI STRUKTUR CAGAR BUDAYA PERINGKAT NASIONAL

KEPUTUSAN MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 022/M/2014 TENTANG TUGU PAHLAWAN SEBAGAI STRUKTUR CAGAR BUDAYA PERINGKAT NASIONAL SALINAN KEPUTUSAN MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 022/M/2014 TENTANG TUGU PAHLAWAN SEBAGAI STRUKTUR CAGAR BUDAYA PERINGKAT NASIONAL MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK

Lebih terperinci

PENERAPAN METODE SOBEL DAN GAUSSIAN DALAM MENDETEKSI TEPI DAN MEMPERBAIKI KUALITAS CITRA

PENERAPAN METODE SOBEL DAN GAUSSIAN DALAM MENDETEKSI TEPI DAN MEMPERBAIKI KUALITAS CITRA PENERAPAN METODE SOBEL DAN GAUSSIAN DALAM MENDETEKSI TEPI DAN MEMPERBAIKI KUALITAS CITRA HASNAH(12110738) Mahasiswa Program Studi Teknik Informatika, STMIK Budidarma Medan Jl. Sisingamangaraja No. 338

Lebih terperinci

Traffic IP Camera untuk Menghitung Kendaraan Roda Empat Menggunakan Metode Luasan Piksel

Traffic IP Camera untuk Menghitung Kendaraan Roda Empat Menggunakan Metode Luasan Piksel 1 Traffic IP Camera untuk Menghitung Kendaraan Roda Empat Menggunakan Metode Luasan Piksel Andi Muhammad Ali Mahdi Akbar, Arief Kurniawan, Ahmad Zaini Jurusan Teknik Elektro, Fakultas Teknik Industri Institut

Lebih terperinci

Perancangan Perpustakaan Umum dengan Pendekatan Arsitektur Hybrid

Perancangan Perpustakaan Umum dengan Pendekatan Arsitektur Hybrid JURNAL SAINS DAN SENI POMITS Vol. 6, No.2, (2017) 2337-3520 (2301-928X Print) G 156 Perancangan Perpustakaan Umum dengan Pendekatan Arsitektur Hybrid Armeinda Nur Aini dan Arina Hayati Departemen Arsitektur,

Lebih terperinci

JURNAL TEKNIK POMITS Vol. 1, No. 1, (2012) 1-5 1

JURNAL TEKNIK POMITS Vol. 1, No. 1, (2012) 1-5 1 JURNAL TEKNIK POMITS Vol. 1, No. 1, (2012) 1-5 1 Perancangan dan Pembuatan Aplikasi Kontrol Objek 3D Interaktif Melalui Sentuhan Tangan Berbasis Augmented Reality Dengan Library FLAR dan MotionTracker

Lebih terperinci

NASKAH PUBLIKASI MENERAPKAN APLIKASI AUGMENTED REALITY PADA OBJEK-OBJEK MUSEUM RADYA PUSTAKA

NASKAH PUBLIKASI MENERAPKAN APLIKASI AUGMENTED REALITY PADA OBJEK-OBJEK MUSEUM RADYA PUSTAKA NASKAH PUBLIKASI MENERAPKAN APLIKASI AUGMENTED REALITY PADA OBJEK-OBJEK MUSEUM RADYA PUSTAKA Disusun untuk Memenuhi Tugas dan Syarat-syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Strata-satu Jurusan Teknik Elektro

Lebih terperinci

JURNAL TEKNIK POMITS Vol. 1, No. 1, (2012) 1-6 1

JURNAL TEKNIK POMITS Vol. 1, No. 1, (2012) 1-6 1 JURNAL TEKNIK POMITS Vol. 1, No. 1, (2012) 1-6 1 Rancang Bangun Sistem Pemantau Ruangan Berbasis Multi Kamera untuk Smartphone Android pada Jaringan Pikonet yang Adaptif terhadap Perubahan Situasi Ruangan

Lebih terperinci

BAB III REKONTRUKSI 3D MENGGUNAKAN PERANGKAT LUNAK PHOTOMODELER.

BAB III REKONTRUKSI 3D MENGGUNAKAN PERANGKAT LUNAK PHOTOMODELER. BAB III REKONTRUKSI 3D MENGGUNAKAN PERANGKAT LUNAK PHOTOMODELER. 3.1 Perangkat lunak PhotoModeler Photomodeler adalah salah satu perangkat lunak yang mempunyai kemampuan yang cukup unggul dan umum dipakai

Lebih terperinci

Perbandingan Produktivitas Static Tower Crane dan Mobile Crane dengan Modifikasi Posisi Titik Supply

Perbandingan Produktivitas Static Tower Crane dan Mobile Crane dengan Modifikasi Posisi Titik Supply 1 Perbandingan Produktivitas Static Tower Crane dan Mobile Crane dengan Modifikasi Posisi Titik Supply Arief Hadi Pranata, Tri Joko Wahyu Adi, Yusroniya Eka Putri Jurusan Teknik Sipil, Fakultas Teknik

Lebih terperinci

JURNAL TEKNIK POMITS Vol. 3, No. 1, (2014) ISSN: ( Print) B-108

JURNAL TEKNIK POMITS Vol. 3, No. 1, (2014) ISSN: ( Print) B-108 JURNAL TEKNIK POMITS Vol. 3, No. 1, (2014) ISSN: 2337-3539 (2301-9271 Print) B-108 Studi Eksperimental Keausan Permukaan Material Akibat Adanya Multi-Directional Contact Friction Muhammad Hasry dan Yusuf

Lebih terperinci

Raycasting Pada Augmented Reality Dimensi Tiga

Raycasting Pada Augmented Reality Dimensi Tiga JURNAL TEKNIK POMITS Vol. 1, No. 1, (2012) 1-7 1 Raycasting Pada Augmented Reality Dimensi Tiga Wahyu Setyo Budi, Supeno Mardi Susiki Nugroho, dan Christyowidiasmoro Jurusan Teknik Elektro, Fakultas Teknologi

Lebih terperinci

Perancangan Reflektor Cahaya untuk Sistem Pencahayaan Alami Berbasis Optik Geometri

Perancangan Reflektor Cahaya untuk Sistem Pencahayaan Alami Berbasis Optik Geometri JURNAL SAINS DAN SENI POMITS Vol. 2, No.2, (2013) 2337-3520 (2301-928X Print) B-87 Perancangan Reflektor Cahaya untuk Sistem Pencahayaan Alami Berbasis Optik Geometri Joko Nugroho, Gatut Yudoyono, dan

Lebih terperinci

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI. menjalankan program ini adalah : VGA Memory 64 MB

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI. menjalankan program ini adalah : VGA Memory 64 MB BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI 4.1 Implementasi Virtual Tour 4.1.1 Perangkat Keras Spesifikasi minimal perangkat keras yang dibutuhkan untuk menjalankan program ini adalah : Prosesor Intel Pentium IV

Lebih terperinci

Studi Eksperimental Keausan Permukaan Material Akibat Adanya Multi-Directional Contact Friction

Studi Eksperimental Keausan Permukaan Material Akibat Adanya Multi-Directional Contact Friction JURNAL TEKNIK POMITS Vol. 1, No. 1, (2014) 1 Studi Eksperimental Keausan Permukaan Material Akibat Adanya Multi-Directional Contact Friction Muhammad Hasry, Yusuf Kaelani Jurusan Teknik Mesin, Fakultas

Lebih terperinci

Perbandingan Penentuan Volume Suatu Obyek Menggunakan Metode Close Range Photogrammetry Dengan Kamera Non Metrik Terkalibrasi Dan Pemetaan Teristris

Perbandingan Penentuan Volume Suatu Obyek Menggunakan Metode Close Range Photogrammetry Dengan Kamera Non Metrik Terkalibrasi Dan Pemetaan Teristris JURNAL TEKNIK POMITS Vol. X, No. X, (20XX) ISSN: XXXX-XXXX (XXXX-XXXX Print) 1 Perbandingan Penentuan Volume Suatu Obyek Menggunakan Metode Close Range Photogrammetry Dengan Kamera Non Metrik Terkalibrasi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Salah satu bentuk dari digitalisasi yang sedang berkembang saat ini adalah teknologi 3D Scanning yang merupakan proses pemindaian objek nyata ke dalam bentuk digital.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. pengenalan atau promosi dituntut semakin inovatif, kreatif dan efektif. Perusahaan

BAB I PENDAHULUAN. pengenalan atau promosi dituntut semakin inovatif, kreatif dan efektif. Perusahaan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Seiring dengan perkembangan teknologi, perkembangan multimedia sebagai media pengenalan atau promosi dituntut semakin inovatif, kreatif dan efektif. Perusahaan atau

Lebih terperinci

Pola Fraktal sebagai Pemberi Bentuk Arsitektur Apartemen yang Menenangkan

Pola Fraktal sebagai Pemberi Bentuk Arsitektur Apartemen yang Menenangkan JURNAL SAINS DAN SENI POMITS Vol. 6, No.2, (2017) 2337-3520 (2301-928X Print) G 319 Pola Fraktal sebagai Pemberi Bentuk Arsitektur Apartemen yang Menenangkan Sadida Aghnia dan I Gusti Ngurah Antaryama

Lebih terperinci

BAB VI HASIL RANCANGAN.

BAB VI HASIL RANCANGAN. BAB VI HASIL RANCANGAN. Konsep yang digunakan dalam perancangan museum olah raga ini adalah Metafora dari Gerakan Shalat, dimana konsep ini merupakan hasil penggabungan antara: Nilai gerakan shalat, yaitu:

Lebih terperinci

BAB 5 HASIL DAN PEMBAHASAN DESAIN. ruang tertentu. Untuk mempermudah dalam pem-bacaan informasi.

BAB 5 HASIL DAN PEMBAHASAN DESAIN. ruang tertentu. Untuk mempermudah dalam pem-bacaan informasi. BAB 5 HASIL DAN PEMBAHASAN DESAIN 5.1 Piktogram Dalam perancangan ulang panduan arah terpadu menggunakan piktogram sebagai salah satu unsur identitas untuk mewakili / melambangkan dari objek / ruang tertentu.

Lebih terperinci

Modifikasi Algoritma Pengelompokan K-Means untuk Segmentasi Citra Ikan Berdasarkan Puncak Histogram

Modifikasi Algoritma Pengelompokan K-Means untuk Segmentasi Citra Ikan Berdasarkan Puncak Histogram JURNAL TEKNIK POMITS Vol. 1, No. 1, (2013) 1-5 1 Modifikasi Algoritma Pengelompokan K-Means untuk Segmentasi Citra Ikan Berdasarkan Puncak Histogram Shabrina Mardhi Dalila, Handayani Tjandrasa, dan Nanik

Lebih terperinci

JURNAL TEKNIK ITS Vol. 5, No. 2, (2016) ISSN: ( Print)

JURNAL TEKNIK ITS Vol. 5, No. 2, (2016) ISSN: ( Print) A703 Analisa Ketelitian Geometrik Citra Pleiades 1A dan Worldview-2 untuk Pembuatan Peta Dasar Rencana Detail Tata Ruang Perkotaan (Studi Kasus: Surabaya Pusat) Ricko Buana Surya, Bangun Muljo Sukojo,

Lebih terperinci

SISTEM KEAMANAN BERBASIS CCTV DAN PENERANGAN OTOMATIS DENGAN MODIFIKASI UPS SEBAGAI PENGGANTI SUMBER LISTRIK YANG HEMAT DAN TAHAN LAMA

SISTEM KEAMANAN BERBASIS CCTV DAN PENERANGAN OTOMATIS DENGAN MODIFIKASI UPS SEBAGAI PENGGANTI SUMBER LISTRIK YANG HEMAT DAN TAHAN LAMA SISTEM KEAMANAN BERBASIS CCTV DAN PENERANGAN OTOMATIS DENGAN MODIFIKASI UPS SEBAGAI PENGGANTI SUMBER LISTRIK YANG HEMAT DAN TAHAN LAMA Lasarus Setyo P 1, Natalia Damastuti 2 1, 2, Jurusan Sistem Komputer,

Lebih terperinci

Analisa Risiko Pelaksanaan Proyek Apartemen Puncak Kertajaya Surabaya

Analisa Risiko Pelaksanaan Proyek Apartemen Puncak Kertajaya Surabaya JURNAL TEKNIK POMITS Vol. 1, No. 1, (2013) 1-6 1 Analisa Risiko Pelaksanaan Proyek Apartemen Puncak Kertajaya Surabaya Bagus Prasetyo Budi dan I Putu Artama Wiguna Jurusan Teknik Sipil, FTSP, Institut

Lebih terperinci

Implementasi Augmented Reality pada Pemodelan Tata Surya

Implementasi Augmented Reality pada Pemodelan Tata Surya Implementasi Augmented Reality pada Pemodelan Tata Surya Oleh : Nur Muhammad Firdaus Hidayat Nrp : 2207 100 085 Dosen pembimbing : Dr. Surya Sumpeno,S.T.,M.Sc. Christyowidiasmoro, S.T.,M.T. Latar Belakang

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Foto merupakan sebuah media dokumentasi yang wajib ada disetiap kegiatan yang dilakukan oleh manusia. Sehingga berbagai teknik pengambilan foto telah diciptakan dan

Lebih terperinci

Studi Demand Kereta Api Komuter Lawang-Kepanjen

Studi Demand Kereta Api Komuter Lawang-Kepanjen JURNAL TEKNIK POMITS Vol. 2, No. 2, (2013) ISSN: 2337-3539 (2301-9271 Print) E-47 Studi Demand Kereta Api Komuter Lawang-Kepanjen Rendy Prasetya Rachman dan Wahju Herijanto Jurusan Teknik Sipil, Fakultas

Lebih terperinci

PERANCANGAN ENVIRONTMENTAL GRAPHIC DESIGN AREA MUSEUM LUAR MUSEUM SEPULUH NOPEMBER SURABAYA. Firmansyah Widodo

PERANCANGAN ENVIRONTMENTAL GRAPHIC DESIGN AREA MUSEUM LUAR MUSEUM SEPULUH NOPEMBER SURABAYA. Firmansyah Widodo PERANCANGAN ENVIRONTMENTAL GRAPHIC DESIGN AREA MUSEUM LUAR MUSEUM SEPULUH NOPEMBER SURABAYA Firmansyah Widodo 340710001 Identifikasi Masalah Fisik museum sepuluh nopember yang sudah siap tetapi tidak di

Lebih terperinci

Watermarking dengan Metode Dekomposisi Nilai Singular pada Citra Digital

Watermarking dengan Metode Dekomposisi Nilai Singular pada Citra Digital JURNAL SAINS DAN SENI POMITS Vol. 1, No. 1, (2014) 1-6 1 Watermarking dengan Metode Dekomposisi Nilai Singular pada Citra Digital Latifatul Machbubah, Drs. Soetrisno, MI.Komp Jurusan Matematika, Fakultas

Lebih terperinci

PERBANDINGAN SEGMENTASI CITRA BERWARNA DENGAN FUZZY CMEANS CLUSTERING PADA BEBERAPA REPRESENTASI RUANG WARNA

PERBANDINGAN SEGMENTASI CITRA BERWARNA DENGAN FUZZY CMEANS CLUSTERING PADA BEBERAPA REPRESENTASI RUANG WARNA PERBANDINGAN SEGMENTASI CITRA BERWARNA DENGAN FUZZY CMEANS CLUSTERING PADA BEBERAPA REPRESENTASI RUANG WARNA Naser Jawas Sistem Komputer STMIK STIKOM Bali Jl Raya Puputan No.86 Renon, Denpasar, Bali 80226

Lebih terperinci

Pendeteksian Arah Jalan pada Gps Googlemaps sebagai Navigasi Mobil Tanpa Pengemudi

Pendeteksian Arah Jalan pada Gps Googlemaps sebagai Navigasi Mobil Tanpa Pengemudi JURNAL TEKNIK ITS Vol. 6, No. 1, (2017) ISSN: 2337-3539 (2301-9271 Print) F 201 Pendeteksian Arah Jalan pada Gps Googlemaps sebagai Navigasi Mobil Tanpa Pengemudi Hendijanto Dian Pradikta dan Arif Wahyudi

Lebih terperinci

JURNAL TEKNIK POMITS Vol. X, No. X, (Juni, 2013) ISSN:

JURNAL TEKNIK POMITS Vol. X, No. X, (Juni, 2013) ISSN: JURNAL TEKNIK POMITS Vol. X, No. X, (Juni, 2013) ISSN: 2301-9271 1 Kajian Updating Peta Menggunakan Data Dasar Citra Satelit Worldview-2 dan Kota Surabaya Skala 1:5000 (Studi Kasus: dan Anyar) Cherie Bhekti

Lebih terperinci

MANAJEMEN LALU LINTAS AKIBAT PEMBANGUNAN APARTEMEN DE PAPILIO TAMANSARI SURABAYA

MANAJEMEN LALU LINTAS AKIBAT PEMBANGUNAN APARTEMEN DE PAPILIO TAMANSARI SURABAYA MANAJEMEN LALU LINTAS AKIBAT PEMBANGUNAN APARTEMEN DE PAPILIO TAMANSARI SURABAYA M. Ekky Gigih Prakoso, Cahya Buana, ST., MT. Jurusan Teknik Sipil, Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan, Institut Teknologi

Lebih terperinci

Performansi David Laser Scanner untuk Pengukuran Antropometri Kaki

Performansi David Laser Scanner untuk Pengukuran Antropometri Kaki Petunjuk Sitasi: Dharma, I. G., & Nathania, N. A. (2017). Performansi David Laser Scanner untuk Pengukuran Antropometri Kaki. Prosiding SNTI dan SATELIT (pp. B239-243). Malang: Jurusan Teknik Industri

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Peta merupakan representasi dari permukaan bumi baik sebagian atau keseluruhannya yang divisualisasikan pada bidang proyeksi tertentu dengan menggunakan skala tertentu.

Lebih terperinci

JURNAL TEKNIK ITS Vol. 6, No. 1, (2017) ISSN: ( Print) A-20

JURNAL TEKNIK ITS Vol. 6, No. 1, (2017) ISSN: ( Print) A-20 JURNAL TEKNIK ITS Vol. 6, No. 1, (2017) ISSN: 2337-3539 (2301-9271 Print) A-20 Implementasi Lingkungan Realitas Maya dengan Menggunakan Cave Automated Virtual Environment (CAVE) Ahmad Ridwan Fauzi, Imam

Lebih terperinci

Swakalibrasi Kamera Menggunakan Matriks Fundamental

Swakalibrasi Kamera Menggunakan Matriks Fundamental Swakalibrasi Kamera Menggunakan Matriks Fundamental Eza Rahmanita, Eko Mulyanto 2, Moch. Hariadi 3 Program Studi Teknik Informatika, Universitas Trunojoyo Madura Jl. Raya Telang Po Bo 2 Kamal, Bangkalan

Lebih terperinci

Teknologi Augmented Reality Dalam Pengenalan Bentuk Molekul

Teknologi Augmented Reality Dalam Pengenalan Bentuk Molekul Teknologi Augmented Reality Dalam Pengenalan Bentuk Molekul Febiana Tisya Rahmah 1, Dany Eka Saputra 2 1,2 STMIK AMIKBANDUNG" Jl. Jakarta no.28, Kebonwaru, Batununggal, Kota Bandung 40272, Telp. (022)721136

Lebih terperinci

BAB III TINJAUAN TATA PAMER MUSEUM KONPERENSI ASIA AFRIKA BANDUNG. Museum Konperensi Asia Afrika merupakan sarana edukasi serta

BAB III TINJAUAN TATA PAMER MUSEUM KONPERENSI ASIA AFRIKA BANDUNG. Museum Konperensi Asia Afrika merupakan sarana edukasi serta BAB III TINJAUAN TATA PAMER MUSEUM KONPERENSI ASIA AFRIKA BANDUNG Museum Konperensi Asia Afrika merupakan sarana edukasi serta hiburan bagi masyarakat untuk memperoleh segala informasi mengenai sejarah

Lebih terperinci

BuMI terdiri dari 58. Buku fisik. lembar marker. pada setiap. Gbr. V-2. melihat

BuMI terdiri dari 58. Buku fisik. lembar marker. pada setiap. Gbr. V-2. melihat BABB V IMPLEMENTASI DAN ANALISA HASIL 5.1 Implementasi BuMI Buku fisik BuMI terdiri dari 58 halaman, beberapa halaman terdapat marker yang digunakann untuk menempatkan obyek virtual yang ditambahkan pada

Lebih terperinci

`PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN INTERAKTIF BERBASIS SIMULASI PADA STANDAR KOMPETENSI DASAR FOTOGRAFI. Reza Bagus A, I Made Wirawan

`PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN INTERAKTIF BERBASIS SIMULASI PADA STANDAR KOMPETENSI DASAR FOTOGRAFI. Reza Bagus A, I Made Wirawan Bagus A, Wirawan; Pengembangan Media Pembelajaran Interaktif Berbasis Simulasi Pada Standar Kompetensi Dasar Fotografi `PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN INTERAKTIF BERBASIS SIMULASI PADA STANDAR KOMPETENSI

Lebih terperinci

DESAIN BECAK WISATA KOTA BLITAR

DESAIN BECAK WISATA KOTA BLITAR 1 DESAIN BECAK WISATA KOTA BLITAR Herdita Patriandi Narangga, dan Dr.Ir Bambang Iskandriawan, M,Eng Desain Produk Industri, Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan, Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS)

Lebih terperinci

Analisa Perubahan Kualitas Air Akibat Pembuangan Lumpur Sidoarjo Pada Muara Kali Porong

Analisa Perubahan Kualitas Air Akibat Pembuangan Lumpur Sidoarjo Pada Muara Kali Porong JURNAL TEKNIK POMITS Vol. 2, No. 1, (2014) ISSN: 2337-3539 (2301-9271 Print) 1 Analisa Perubahan Kualitas Air Akibat Pembuangan Lumpur Sidoarjo Pada Muara Kali Porong Gita Angraeni (1), Suntoyo (2), dan

Lebih terperinci

21 Juli Presentasi Sidang Tugas Akhir

21 Juli Presentasi Sidang Tugas Akhir Presentasi Sidang Tugas Akhir 21 Juli 2014 PENGEMBANGAN PETA INTERAKTIF TIGA DIMENSI STADION SEPAKBOLA, LAPANGAN FUTSAL INDOOR, DAN LAPANGAN TENIS INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER MENGGUNAKAN UNREAL

Lebih terperinci

Virtual Tour Panorama 360 Derajat Kampus Universitas Sam Ratulangi Manado

Virtual Tour Panorama 360 Derajat Kampus Universitas Sam Ratulangi Manado Virtual Tour Panorama 360 Derajat Kampus Universitas Sam Ratulangi Manado Fahri R. Daud, Virginia Tulenan, Xaverius B. N. Najoan Teknik Informatika Universitas Sam Ratulangi Manado, Indonesia. Fahridaud350@gmail.com,

Lebih terperinci

PENGEMBANGAN WEBSITE WISATA KOTA SAMARINDA MENGGUNAKAN TEKNOLOGI FOTO VR 360

PENGEMBANGAN WEBSITE WISATA KOTA SAMARINDA MENGGUNAKAN TEKNOLOGI FOTO VR 360 Jurnal Informatika Mulawarman Vol. 9 No. 3 Oktober 2014 38 PENGEMBANGAN WEBSITE WISATA KOTA SAMARINDA MENGGUNAKAN TEKNOLOGI FOTO VR 360 Leni Hardianti 1), Fahrul Agus 2), Addy Suyatno 3 1,2,3) Program

Lebih terperinci

III. METODOLOGI PENELITIAN

III. METODOLOGI PENELITIAN III. METODOLOGI PENELITIAN A. TEMPAT DAN WAKTU Kegiatan penelitian dilakukan di Laboratorium Teknik Pengolahan Pangan dan Hasil Pertanian (TPPHP), Departemen Teknik Pertanian, Fakultas Teknologi Pertanian,

Lebih terperinci

Pembangunan Informasi Spasial 3 Dimensi untuk Pemanfaatan Kadaster 3 Dimensi (Studi Kasus: Rumah Susun Grudo Surabaya)

Pembangunan Informasi Spasial 3 Dimensi untuk Pemanfaatan Kadaster 3 Dimensi (Studi Kasus: Rumah Susun Grudo Surabaya) A416 Pembangunan Informasi Spasial 3 Dimensi untuk Pemanfaatan Kadaster 3 Dimensi (Studi Kasus: Rumah Susun Grudo Surabaya) Dian Pratama Eka Putra, Yanto Budisusanto Jurusan Teknik Geomatika, Fakultas

Lebih terperinci

Rancang Bangun Sistem Pengukuran Posisi Target dengan Kamera Stereo untuk Pengarah Senjata Otomatis

Rancang Bangun Sistem Pengukuran Posisi Target dengan Kamera Stereo untuk Pengarah Senjata Otomatis A216 Rancang Bangun Sistem Pengukuran Posisi Target dengan Kamera Stereo untuk Pengarah Senjata Otomatis Anas Maulidi Utama, Djoko Purwanto, dan Ronny Mardiyanto Jurusan Teknik Elektro, Fakultas Teknologi

Lebih terperinci

BAB III IMPLEMENTASI METODE CRP UNTUK PEMETAAN

BAB III IMPLEMENTASI METODE CRP UNTUK PEMETAAN BAB III IMPLEMENTASI METODE CRP UNTUK PEMETAAN 3.1. Perencanaan Pekerjaan Perencanaan pekerjaan pemetaan diperlukan agar pekerjaan pemetaan yang akan dilakukan akan berhasil. Tahap pertama dalam perencanaan

Lebih terperinci

Analisis dan Perancangan Aplikasi Penuntun Jalan dengan Perintah Suara Berbahasa Indonesia pada Perangkat Bergerak Berbasis Android

Analisis dan Perancangan Aplikasi Penuntun Jalan dengan Perintah Suara Berbahasa Indonesia pada Perangkat Bergerak Berbasis Android JURNAL TEKNIK POMITS Vol. 2, No. 1, (2013) ISSN: 2337-3539 (2301-9271 Print) 1 Analisis dan Perancangan Aplikasi Penuntun Jalan dengan Perintah Suara Berbahasa Indonesia pada Perangkat Bergerak Berbasis

Lebih terperinci

Mengukur Kecepatan dan Percepatan Gerak Kaki Manusia Menggunakan Kamera Digital

Mengukur Kecepatan dan Percepatan Gerak Kaki Manusia Menggunakan Kamera Digital JURNAL TEKNIK POMITS Vol. 1, No., (1) ISSN: 31-971 1 Mengukur Kecepatan dan Percepatan Gerak Kaki Manusia Menggunakan Kamera Digital Adi Wahyu Christianto, Yusuf Kaelani Jurusan Teknik Mesin,, Fakultas

Lebih terperinci

Adobe Photoshop CS3. Bagian 2 Bekerja dalam Photoshop

Adobe Photoshop CS3. Bagian 2 Bekerja dalam Photoshop Adobe Photoshop CS3 Bagian 2 Bekerja dalam Photoshop Mengapa Photoshop? Adobe Photoshop adalah perangkat lunak yang menjadi standar dalam industri digital imaging. Sekarang, memiliki keahlian dalam menggunakan

Lebih terperinci

Mengukur Kecepatan dan Percepatan Gerak Kaki Manusia Menggunakan Kamera Digital

Mengukur Kecepatan dan Percepatan Gerak Kaki Manusia Menggunakan Kamera Digital JURNAL TEKNIK POMITS Vol., No. 3, (13) ISSN: 337-3539 (31-971 Print) B-379 Mengukur Kecepatan dan Percepatan Gerak Kaki Manusia Menggunakan Kamera Digital Adi Wahyu Christianto dan Yusuf Kaelani Jurusan

Lebih terperinci

1 BAB 1 Pendahuluan. 1.1 Latar Belakang

1 BAB 1 Pendahuluan. 1.1 Latar Belakang 1 BAB 1 Pendahuluan 1.1 Latar Belakang Dewasa ini, kebutuhan manusia terhadap teknologi informasi sangat besar dan hampir setiap individu sering memanfaatkan teknologi informasi untuk mencari tempat berlibur,

Lebih terperinci

BAB II Tinjauan Pustaka

BAB II Tinjauan Pustaka 23 BAB II Tinjauan Pustaka II.1. Pengolahan Citra Digital Citra yang diperoleh dari lingkungan masih terdiri dari warna yang sangat komplek sehingga masih diperlukan proses lebih lanjut agar image tersebut

Lebih terperinci

Analisis Parkir Kendaraan Mobil Di Ruas Jalan Walikota Mustajab Surabaya

Analisis Parkir Kendaraan Mobil Di Ruas Jalan Walikota Mustajab Surabaya JURNAL TEKNIK POMITS Vol. 1, No. 1, (2013) 1-5 1 Analisis Parkir Kendaraan Mobil Di Ruas Walikota Mustajab Surabaya Dewi Maulita, Cahya Buana, ST., MT., Istiar, ST., MT. Jurusan Teknik Sipil, Fakultas

Lebih terperinci

JURNAL TEKNIK ITS Vol. 6, No. 2, (2017) ISSN: ( Print) A-534

JURNAL TEKNIK ITS Vol. 6, No. 2, (2017) ISSN: ( Print) A-534 JURNAL TEKNIK ITS Vol. 6, No. 2, (2017) ISSN: 2337-3539 (2301-9271 Print) A-534 Rancang Bangun Sistem Navigasi Indoor Berbasis Integrasi Symbolik Location Model dan Wifi Based Positioning System Untuk

Lebih terperinci

Peningkatan Kualitas Citra Digital Berbasis Color Constancy Menggunakan Gray World

Peningkatan Kualitas Citra Digital Berbasis Color Constancy Menggunakan Gray World Peningkatan Kualitas Citra Digital Berbasis Color Constancy Menggunakan Heri Priya Waspada, *, Supeno Mardi Susiki Nugroho, Eko Mulyanto Yuniarno S Teknik Elektro, Fakultas Teknologi Industri, ITS Surabaya

Lebih terperinci

Visualisasi Bentuk Ruangdari Gambar Denah dan Dinding

Visualisasi Bentuk Ruangdari Gambar Denah dan Dinding Visualisasi Bentuk Ruangdari Gambar Denah dan Dinding Kartika Gunadi, UK Petra, Siwalankerto 121 Surabaya, kgunadi@petra.ac.id Liliana, UK Petra, Siwalankerto 121 Surabaya, lilian@petra.ac.id Anthony Wibisono,

Lebih terperinci

Analisa Ketelitian Geometric Citra Pleiades Sebagai Penunjang Peta Dasar RDTR (Studi Kasus: Wilayah Kabupaten Bangkalan, Jawa Timur)

Analisa Ketelitian Geometric Citra Pleiades Sebagai Penunjang Peta Dasar RDTR (Studi Kasus: Wilayah Kabupaten Bangkalan, Jawa Timur) A411 Analisa Ketelitian Geometric Citra Pleiades Sebagai Penunjang Peta Dasar RDTR (Studi Kasus: Wilayah Kabupaten Bangkalan, Jawa Timur) Wahyu Teo Parmadi dan Bangun Muljo Sukojo Jurusan Teknik Geomatika,

Lebih terperinci

PERBAIKAN KUALITAS REKONSTRUKSI METODE INTERPOLASI. Winaryo Dosen Pembimbing: Ahmad Zaini ST., MT. JURUSAN TEKNIK ELEKTRO

PERBAIKAN KUALITAS REKONSTRUKSI METODE INTERPOLASI. Winaryo Dosen Pembimbing: Ahmad Zaini ST., MT. JURUSAN TEKNIK ELEKTRO PERBAIKAN KUALITAS REKONSTRUKSI MOTION CAPTURE DENGAN METODE INTERPOLASI Winaryo 2208 100 618 Dosen Pembimbing: Ahmad Zaini ST., MT. Muhtadin ST., MT., MSc. JURUSAN TEKNIK ELEKTRO BIDANG STUDI TEKNIK KOMPUTER

Lebih terperinci

Implementasi Deteksi Copy-move Forgery pada Citra menggunakan Metode Histogram of Oriented Gradients (HOG)

Implementasi Deteksi Copy-move Forgery pada Citra menggunakan Metode Histogram of Oriented Gradients (HOG) JURNAL TEKNIK ITS Vol. 6, No. 2, (2017) ISSN: 2337-3539 (2301-9271 Print) 1 Implementasi Deteksi Copy-move Forgery pada Citra menggunakan Metode Histogram of Oriented Gradients (HOG) Ni Luh Made Asri Mulyasari,

Lebih terperinci

Aplikasi Penghitung Zakat dan Penunjuk Lokasi Tempat Pengelolaan Zakat Terdekat Berbasis Android pada Alat Komunikasi Bergerak

Aplikasi Penghitung Zakat dan Penunjuk Lokasi Tempat Pengelolaan Zakat Terdekat Berbasis Android pada Alat Komunikasi Bergerak JURNAL TEKNIK POMITS Vol. 2, No. 1, (2014) ISSN: 2337-3539 (2301-9271 Print) 1 Aplikasi Penghitung Zakat dan Penunjuk Lokasi Tempat Pengelolaan Zakat Terdekat Berbasis Android pada Alat Komunikasi Bergerak

Lebih terperinci

Pengembangan Sistem Konversi Citra ke G-Code untuk Aplikasi Manufaktur

Pengembangan Sistem Konversi Citra ke G-Code untuk Aplikasi Manufaktur Pengembangan Sistem Konversi Citra ke G-Code untuk Aplikasi Manufaktur Retno Tri Wahyuni, Djoko Purwanto, Tri Arief Sardjono Program Studi Teknik Elektro, Program Pascasarjana ITS Kampus ITS, Sukolilo,

Lebih terperinci

Analisis Kestabilan Transien dan Mekanisme Pelepasan Beban di PT. Pertamina (Persero) Refinery Unit (R.U.) VI Balongan Jawa Barat

Analisis Kestabilan Transien dan Mekanisme Pelepasan Beban di PT. Pertamina (Persero) Refinery Unit (R.U.) VI Balongan Jawa Barat JURNAL TEKNIK POMITS Vol. 1, No. 1, (013) 1-6 1 Analisis Kestabilan Transien dan Mekanisme Pelepasan Beban di PT. Pertamina (Persero) Refinery Unit (R.U.) VI Balongan Jawa Barat Syahrul Hidayat, Ardyono

Lebih terperinci

PERANCANGAN DAN PEMBUATAN APLIKASI UNTUK MENDESAIN KARTU UCAPAN

PERANCANGAN DAN PEMBUATAN APLIKASI UNTUK MENDESAIN KARTU UCAPAN PERANCANGAN DAN PEMBUATAN APLIKASI UNTUK MENDESAIN KARTU UCAPAN Rudy Adipranata 1, Liliana 2, Gunawan Iteh Fakultas Teknologi Industri, Jurusan Teknik Informatika, Universitas Kristen Petra Jl. Siwalankerto

Lebih terperinci

Rekomendasi Indekos dengan Metode Pembobotan pada Aplikasi E-Commerce CariKos Berbasis Web

Rekomendasi Indekos dengan Metode Pembobotan pada Aplikasi E-Commerce CariKos Berbasis Web JURNAL TEKNIK ITS Vol. 6, No. 2, (2017) ISSN: 2337-3539 (2301-9271 Print) A-578 Rekomendasi Indekos dengan Metode Pembobotan pada Aplikasi E-Commerce CariKos Berbasis Web Luwandino Wismar, R.V. Hari Ginardi,

Lebih terperinci

GUBERNUR BANK INDONESIA,

GUBERNUR BANK INDONESIA, - 1 - PERATURAN BANK INDONESIA NOMOR : 6 /31/PBI/2004 TENTANG PENGELUARAN DAN PENGEDARAN UANG RUPIAH KHUSUS PECAHAN 100.000 (SERATUS RIBU) TAHUN EMISI 2004 DALAM BENTUK UANG KERTAS BELUM DIPOTONG GUBERNUR

Lebih terperinci

Analisis Kesalahan Pengukuran Kecepatan Akibat Distorsi Lensa

Analisis Kesalahan Pengukuran Kecepatan Akibat Distorsi Lensa JURNAL TEKNIK ITS Vol. 5, No. 2, (21) ISSN: 2337-3539 (231-9271 Print) A9 Analisis Kesalahan Pengukuran Akibat Distorsi Lensa Yudha Hardhiyana Putra dan Yusuf Kaelani Jurusan Teknik Mesin, Fakultas Teknologi

Lebih terperinci

AUGMENTED REALITY MEDIA PENDUKUNG PENGENALAN KAMPUS UNIVERSITAS WAHID HASYIM SEMARANG

AUGMENTED REALITY MEDIA PENDUKUNG PENGENALAN KAMPUS UNIVERSITAS WAHID HASYIM SEMARANG Augemented Reality Media Pendukung... (Yudhistira dkk.) AUGMENTED REALITY MEDIA PENDUKUNG PENGENALAN KAMPUS UNIVERSITAS WAHID HASYIM SEMARANG Silmi Yudhistira ¹*, Agung Riyantomo¹, Mustagfirin² ¹, ²Jurusan

Lebih terperinci

AKURASISI PELONTARAN CAKRAM PADA ROBOT PELONTAR BERBASIS WEBCAM SEBAGAI PENDETEKSI OBJEK

AKURASISI PELONTARAN CAKRAM PADA ROBOT PELONTAR BERBASIS WEBCAM SEBAGAI PENDETEKSI OBJEK AKURASISI PELONTARAN CAKRAM PADA ROBOT PELONTAR BERBASIS WEBCAM SEBAGAI PENDETEKSI OBJEK Dody Novriansyah 1*, Sopian Soim 1, Ade Silvia Handayani 1 1 Program Studi Teknik Telekomunikasi, Fakultas Teknik

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN SISTEM

BAB III PERANCANGAN SISTEM BAB III PERANCANGAN SISTEM Pada BAB ini, penulis ingin membahas mengenai perencanaan dan implementasi dari Aplikasi tersebut, antara lain Flowchart dari sistem tersebut dan struktur data yang terdapat

Lebih terperinci

PENGGUNAAN CITRA SATELIT RESOLUSI TINGGI UNTUK PEMBUATAN PETA DASAR SKALA 1:5.000 KECAMATAN NGADIROJO, KABUPATEN PACITAN

PENGGUNAAN CITRA SATELIT RESOLUSI TINGGI UNTUK PEMBUATAN PETA DASAR SKALA 1:5.000 KECAMATAN NGADIROJO, KABUPATEN PACITAN JURNAL TEKNIK ITS Vol. 4, No. 1, (2015) ISSN: 2337-3539 (2301-9271 Print) A-399 PENGGUNAAN CITRA SATELIT RESOLUSI TINGGI UNTUK PEMBUATAN PETA DASAR SKALA 1:5.000 KECAMATAN NGADIROJO, KABUPATEN PACITAN

Lebih terperinci

Rancang Bangun Sistem Takeoff Unmanned Aerial Vehicle Quadrotor Berbasis Sensor Jarak Inframerah

Rancang Bangun Sistem Takeoff Unmanned Aerial Vehicle Quadrotor Berbasis Sensor Jarak Inframerah JURNAL TEKNIK ITS Vol. 1, No. 1 (Sept. 2012) ISSN: 2301-9271 F-50 Rancang Bangun Sistem Takeoff Unmanned Aerial Vehicle Quadrotor Berbasis Sensor Jarak Inframerah Bardo Wenang, Rudy Dikairono, ST., MT.,

Lebih terperinci

DESAIN PETA INTERAKTIF LOKASI BANGUNAN BERSEJARAH KOTA PALEMBANG

DESAIN PETA INTERAKTIF LOKASI BANGUNAN BERSEJARAH KOTA PALEMBANG Desain Peta Interaktif Lokasi... (Mustika dan Sugara) DESAIN PETA INTERAKTIF LOKASI BANGUNAN BERSEJARAH KOTA PALEMBANG Mustika 1*, Eka Prasetya Adhy Sugara 2 1 Jurusan Manajemen Informatika, Politeknik

Lebih terperinci

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN IV. HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1. Deteksi Dari citra setting yang telah direkam, dengan menggunakan software Paint Shop Pro v.6, diketahui nilai RGB dari tiap laser yang terekam oleh kamera CCD. RGB yang dicantumkan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Prinsip Kerja Sistem Prinsip kerja sistem yaitu dengan melakukan pengambilan data berupa foto fisik dari permukaan buah manggis kemudian melakukan sampling data

Lebih terperinci

Kontrol Fuzzy Takagi-Sugeno Berbasis Sistem Servo Tipe 1 Untuk Sistem Pendulum Kereta

Kontrol Fuzzy Takagi-Sugeno Berbasis Sistem Servo Tipe 1 Untuk Sistem Pendulum Kereta Kontrol Fuzzy Takagi-Sugeno Berbasis Sistem Servo Tipe Untuk Sistem Pendulum Kereta Helvin Indrawati, Trihastuti Agustinah Teknik Elektro, Fakultas Teknologi Industri, Institut Teknologi Sepuluh Nopember

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Kesimpulan yang diperoleh dari hasil penelitian perbandingan antara ruang nyata dan

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Kesimpulan yang diperoleh dari hasil penelitian perbandingan antara ruang nyata dan 95 BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 kesimpulan Kesimpulan yang diperoleh dari hasil penelitian perbandingan antara ruang nyata dan virtual pada rumah tinggal yang dihasilkan oleh game unity 3D setelah dilakukan

Lebih terperinci

Karakteristik Pengunjung dan Aktivitasnya Terhadap Penggunaan Taman Kota Sebagai Ruang Sosial di Taman Keplaksari Kabupaten Jombang

Karakteristik Pengunjung dan Aktivitasnya Terhadap Penggunaan Taman Kota Sebagai Ruang Sosial di Taman Keplaksari Kabupaten Jombang JURNAL TEKNIK ITS Vol. 6, No. 2, (2017) ISSN : 2337-3539 (2301-9271 Print) C-188 Karakteristik Pengunjung dan Aktivitasnya Terhadap Penggunaan Taman Kota Sebagai Ruang Sosial di Taman Keplaksari Kabupaten

Lebih terperinci

Fajar Syakhfari. Pendahuluan. Lisensi Dokumen:

Fajar Syakhfari. Pendahuluan. Lisensi Dokumen: Aplikasi Geometry Process Menggunakan Visual Studio Fajar Syakhfari Fajar_060@yahoo.com http://syakhfarizonedevils.blogspot.com Lisensi Dokumen: Seluruh dokumen di IlmuKomputer.Com dapat digunakan, dimodifikasi

Lebih terperinci

ANALISIS KETINGGIAN MODEL PERMUKAAN DIGITAL PADA DATA LiDAR (LIGHT DETECTION AND RANGING) (Studi Kasus: Sei Mangkei, Sumatera Utara)

ANALISIS KETINGGIAN MODEL PERMUKAAN DIGITAL PADA DATA LiDAR (LIGHT DETECTION AND RANGING) (Studi Kasus: Sei Mangkei, Sumatera Utara) Geoid Vol. No., Agustus 7 (8-89) ANALISIS KETINGGIAN MODEL PERMUKAAN DIGITAL PADA DATA LiDAR (LIGHT DETECTION AND RANGING) Agung Budi Cahyono, Novita Duantari Departemen Teknik Geomatika FTSP-ITS, Kampus

Lebih terperinci

PERANCANGAN DAN PEMBUATAN APLIKASI UNTUK MENDETEKSI UANG LOGAM DENGAN METODE EUCLIDEAN

PERANCANGAN DAN PEMBUATAN APLIKASI UNTUK MENDETEKSI UANG LOGAM DENGAN METODE EUCLIDEAN Jurnal Teknik Informatika Vol. 1 September 2012 1 PERANCANGAN DAN PEMBUATAN APLIKASI UNTUK MENDETEKSI UANG LOGAM DENGAN METODE EUCLIDEAN Wahyu Saputra Wibawa 1, Juni Nurma Sari 2, Ananda 3 Program Studi

Lebih terperinci

Pengendalian Jenis Kegiatan pada Koridor Jalan Bukit Darmo Boulevard Surabaya

Pengendalian Jenis Kegiatan pada Koridor Jalan Bukit Darmo Boulevard Surabaya JURNAL TEKNIK POMITS Vol. 1, No. 1, (2012) 1-6 1 Pengendalian Jenis Kegiatan pada Koridor Jalan Bukit Darmo Boulevard Surabaya Satria Witaradya Pratama, dan Dosen Ir. Sardjito, MT Perencanaan Wilayah dan

Lebih terperinci

Rancang Bangun Sistem Pengujian Distorsi Menggunakan Concentric Circle Method Pada Kaca Spion Kendaraan Bermotor Kategori L3 Berbasis Edge Detection

Rancang Bangun Sistem Pengujian Distorsi Menggunakan Concentric Circle Method Pada Kaca Spion Kendaraan Bermotor Kategori L3 Berbasis Edge Detection JURNAL TEKNIK POMITS Vol., No., (22) -6 Rancang Bangun Sistem Pengujian Distorsi Menggunakan Concentric Circle Method Pada Kaca Spion Kendaraan Bermotor Kategori L3 Berbasis Edge Detection Muji Tri Nurismu

Lebih terperinci

Fasilitas Wisata Kuliner di Surabaya

Fasilitas Wisata Kuliner di Surabaya JURNAL edimensi ARSITEKTUR, No. 1 (2012) 1-6 1 Fasilitas Wisata Kuliner di Surabaya Octofiany Sitanaya Ir. Handinoto,. M.T. Program Studi Arsitektur, Universitas Kristen Petra Jl. Siwalankerto 121-131,

Lebih terperinci

3D VIRTUAL TOUR KEBUN BINATANG SURABAYA BERBASIS ANDROID

3D VIRTUAL TOUR KEBUN BINATANG SURABAYA BERBASIS ANDROID 3D VIRTUAL TOUR KEBUN BINATANG SURABAYA BERBASIS ANDROID Geri Kusnanto, Ery Sadewa, Tri Handoko Prasetyo TEKNIK INFORMATIKA UNIVERSITAS 17 AGUSTUS 1945 SURABAYA ABSTRAK Ketertarikan masyarakat terhadap

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pesatnya perkembangan teknologi saat ini menjadi umpan bagi para ahli untuk mencetuskan terobosan-terobosan baru berbasis teknologi canggih. Terobosan ini diciptakan

Lebih terperinci

Analisa Aspek Daya dan Ekonomis Perancangan Pencahayaan Ruang Kelas Menerapkan Konsep Bangunan Hijau

Analisa Aspek Daya dan Ekonomis Perancangan Pencahayaan Ruang Kelas Menerapkan Konsep Bangunan Hijau 1 Analisa Aspek Daya dan Ekonomis Perancangan Pencahayaan Ruang Kelas Menerapkan Konsep Bangunan Hijau Nanang C Darmawan, Andi Rahmadiansah, Wiratno Argo A Jurusan Teknik Fisika, Fakultas Teknologi Industri,

Lebih terperinci