Religiusitas Terhadap Mantan Narapidana DISUSUN OLEH : DITA CAHYA PRATIWI

Transkripsi

1 Religiusitas Terhadap Mantan Narapidana DISUSUN OLEH : DITA CAHYA PRATIWI

2 Latar Belakang Di zaman sekarang ini, banyak sekali tindakan kriminalitas, menurut Rastika, hingga november 2012, jumlah kejahatan terdapat kasus. Indonesia merupakan Negara hukum, seiring semakin kompleksnya kehidupan masyarakat, fungsi penahanan bagi para pelanggar hukum merupakan kebutuhan yang tidak dapat dielakkan. Seseorang yang mempunyai pelanggaran hukum akan ditempatkan di Lembaga Pemasyarakatan, yang dikenal dengan sebutan sebagai Narapidana

3 Proses pemasyarakatan narapidana diakui sebagai manusia yang membutuhkan perawatan rohani, serta makanan yang layak, maupun kebutuhan jasmani. Pendampingan spiritual dari tokoh agama atau ulama kepada para napi selalu dihadirkan Selain membuat mental napi kuat, pendampingan spiritual dan religi juga diyakini memberikan motivasi kepada napi agar dapat hidup lebih baik. religiusitas menunjuk pada tingkat keterikatan individu terhadap agamanya.

4 Tujuan Penelitian Tujuan penulisan ilmiah ini adalah untuk mengetahui sejauhmana religiusitas pada mantan narapidana serta faktor apa yang mempengaruhi religiusitas pada mantan narapidana.

5 Manfaat Penelitian Manfaat penelitian Teoritis Praktis

6 Pengertian Religiusitas Ghufron & Risnawita menjelaskan bahwa religiusitas adalah tingkat penghayatan dan internalisasi ajaran agama sehingga berpengaruh dalam segala tindakan dan pandangan hidup. Menurut Uyun, religiusitas merupakan bagaimana agama dihayati dan dipraktekan oleh penganutnya.

7 Dimensi Religiusitas Menurut Glock & Stark terdapat 5 dimensi religiusitas, yaitu : Dimensi keyakinan Dimensi praktek agama : 1. Ritual 2. Ketaatan Dimensi pengalaman Dimensi pengetahuan agama Dimensi pengenalan atau konsekuensi

8 Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Religiusitas Thouless, menyebutkan 4 faktor yang mempengaruhi religiusitas, yaitu : Faktor sosial Faktor pengalaman Faktor kebutuhan Faktor pemikiran

9 Pengertian Narapidana Narapidana atau napi adalah seseorang yang telah melanggar aturan hukum dan norma-norma yang dianut masyarakat. Para napi yang secara hukum telah ditetapkan bersalah, dicoba disadarkan kembali (baik dengan hukuman maupun bimbingan), agar dapat kembali berada ditengah masyarakat (Cooke, Baldwin & Howison).

10 Penggolongan Narapidana Menurut Harsono (1995), narapidana digolongkan berdasarkan : Jenis kelamin Usia Jenis kasus Lama hukuman

11 Pengertian Mantan Narapidana Mantan narapidana adalah orang yang pernah melakukan perilaku yang melanggar norma-norma yang berlaku dimasyarakat dan telah selesai menjalani hukumannya (Yudobusono & Aminatun, 1995) Salim dan Salim (1991), juga menambahkan bahwa mantan narapidana adalah orang yang pernah dipenjara karena tindak pidana namun masa tahanannya telah berakhir

12 Metode Penelitian Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif. Denzin & Lincoln (dalam Creswell, 1997) mengatakan bahwa penelitian kualitatif adalah suatu metode yang menggunakan setting naturalistik dalam menggambarkan kejadian atau permasalahan dari kehidupan individu yang menimbulkan problematika.

13 Subjek Penelitian Dalam penelitian ini, subjek adalah seorang laki-laki yang pernah melakukan tindakan kriminalitas dan telah selesai menjalani hukumannya yang berjumlah 2 orang dan significant other berjumlah 2 orang.

14 Tahap - Tahap Penelitian Terdapat dua tahap penelitian, yaitu : Tahap persiapan penelitian Tahap pelaksanaan penelitian

15 Teknik Pengumpulan Data Penelitian ini, menggunakan 2 teknik pengumpulan data yang dilakukan oleh peneliti, yaitu : Wawancara Observasi

16 Alat Bantu Penelitian Menurut Poerwandari (1998), ada 4 alat bantu yang digunakan oleh peneliti, yaitu : Pedoman wawancara Pedoman observasi Alat perekam Alat tulis

17 Keakuratan Penelitian Menurut Patton (dalam Poerwandari, 1998) triangulasi dapat dibedakan menjadi : Triangulasi data Triangulasi pengamat Triangulasi teori Triangulasi metode

18 Terima Kasih