STUDI KASUS UNBALANCE PADA POMPA SENTRIFUGAL BERDASARKAN SINYAL GETARAN

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "STUDI KASUS UNBALANCE PADA POMPA SENTRIFUGAL BERDASARKAN SINYAL GETARAN"

Transkripsi

1 TUGAS AKHIR STUDI KASUS UNBALANCE PADA POMPA SENTRIFUGAL BERDASARKAN SINYAL GETARAN Diajukan Guna Melengkapi Sebagian Syarat Dalam Mencapai Gelar Sarjana Strata Satu (S1) Disusun Oleh : Nama : Nur Kholis Setiawan NIM : Fakultas : Teknik Industri Jurusan : Teknik Mesin PROGRAM STUDI TEKNIK MESIN FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI UNIVERSITAS MERCU BUANA JAKARTA 27

2 LEMBAR PERNYATAAN Yang bertanda tangan di bawah ini, N a m a : Nur Kholis Setiawan NIM : Jurusan Fakultas : Teknik Mesin : Teknik Industri Judul Skripsi : Studi Kasus Unbalance pada Pompa Sentrifugal Berdasarkan Sinyal Getaran Dengan ini menyatakan bahwa hasil penulisan Skripsi yang telah saya buat ini merupakan hasil karya sendiri dan benar keasliannya. Apabila ternyata di kemudian hari penulisan skripsi ini merupakan hasil plagiat atau penjiplakan terhadap karya orang lain, maka saya bersedia mempertanggungjawabkan sekaligus bersedia menerima sanksi berdasarkan aturan tata tertib di Universitas Mercu Buana. Demikian pernyataan ini saya buat dalam keadaan sadar dan tidak dipaksakan. Penulis, Nur Kholis S.

3 LEMBAR PENGESAHAN STUDI KASUS UNBALANCE PADA POMPA SENTRIFUGAL BERDASARKAN SINYAL GETARAN Disusun Oleh : Nama : Nur Kholis Setiawan NIM : Fakultas : Teknik Industri Jurusan : Teknik Mesin Mengetahui, Pembimbing Koordinator TA / KaProdi ( Dr. H. Abdul Hamid, M.Eng.) ( Ir. Ruli Nutranta, M.Eng )

4 ABSTRAK Studi kasus unbalance pada pompa sentrifugal berdasarkan sinyal getaran telah dianalisa oleh penulis dengan obyek hasil getaran yang tinggi sekali yaitu 7,918 mm/s yang bisa mengakibatkan resonansi pada semua bagian antara lain bantalan, poros, impeller dan lain-lain. Penulis menganalisa permasalahan tersebut dengan menggunakan software Machinery Health Manager dan dengan data kolektor CSi 212A yang berbasis analisa Fast Fourrier Transform. Dari studi diatas didapat hasil pompa yang sebelumnya beroperasi dengan vibrasi tinggi yaitu 7,918 mm/s yang disebabkan oleh unbalance menjadi 2,18 mm/s setelah dilakukan perbaikan dengan penggantian poros dan impeller.

5 KATA PENGANTAR Segala puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT. Karena dengan rahmat-nyalah penulis dapat menyelesaikan Tugas Akhir ini. Tugas Akhir ini disusun sebagai salah satu syarat kelulusan untuk mendapatkan gelar sarjana pada Jurusan Teknik Mesin Universitas Mercu Buana Jakarta. Tugas Akhir ini dilakukan dengan tujuan mengamati, mengenal dan menyimpulkan suatu proses atau kejadian dan membandingkan dengan teori yang ada. Berbagai kesulitan dan rintangan yang penulis hadapi Alhamdulillah dengan keinginan yang kuat dan berkat bantuan berbagai pihak baik moril maupun materiil maka akhirnya penulisan dapat diselesaikan. Pada kesempatan ini penulis ingin menyampaikan ucapan terima kasih yang sebesar besarnya kepada : 1. Bapak Dr. H. Abdul Hamid M.Eng, selaku pembimbing yang telah bersedia memberikan bimbingan dan mendiskusikan masalah yang dibahas dalam tugas akhir ini. 2. Bapak Ir. Ruli Nutranta M. Eng, sebagai Kaprodi Teknik Mesin yang telah memberikan dorongan dalam penyelesaian tugas akhir ini. 3. Staff Pengajar Jurusan Teknik Mesin yang telah menyumbangkan ilmu pengetahuan bagi kemajuan penulis. 4. Bapak dan Ibu tercinta yang telah memberikan begitu banyak dorongan moril materiil serta do a sehingga penulisan ini dapat selesai.

6 5. Rekan rekan sekerja yang telah memberikan kesempatan dan dukungan sehingga penelitian Tugas Akhir bisa selesai. 6. Serta rekan rekan Teknik Mesin untuk semua dukungan dan bantuan yang tidak dapat disebutkan disini. Semoga Allah SWT membalas segala kebaikan yang telah mereka berikan..akhinya dengan segala kerendahan hati, penulis berharap semoga tulisan ini dapat bermanfaat. Jakarta, September 27 Penulis

7 DAFTAR ISI Halaman Judul Halaman Pernyataan Halaman Pengesahan... i ii iii Abstraksi iv Kata Pengantar v Daftar Isi..... vii Daftar Tabel.. x Daftar Gambar xi Daftar Simbol..... xiii BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perumusan Masalah Pembatasan Masalah Tujuan Penelitian Metodologi Penelitian Sistematika Penulisan... 3 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Teori Getaran Fungsi Harmonik Analisa Harmonik Dasar-dasar Sinyal Getaran... 11

8 2.1.4 Pengukuran Sinyal Getaran Langkah-langkah Pengukuran Sinyal Getaran Analisa Vibrasi Pompa Sentrifugal Ciri-ciri Pompa Sentrifugal Prinsip Kerja Bagian-bagian Pompa Sentrifugal Masalah pada Pompa Sentrifugal BAB III PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA 3.1 Diagram Alir Pengukuran Getaran Pengambilan Data Getaran BAB IV PEMBAHASAN 4.1 Analisa Trending Data Analisa Spektrum Analisa Waveform Rekomendasi Perbaikan Data Setelah Perbaikan Trending Data Spektrum BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan Saran... 49

9 Daftar Pustaka Lampiran... 52

10 DAFTAR TABEL Halaman Tabel 2.1 Masalah pada Pompa dan Penyebabnya Tabel 3.1 Hasil Pengukuran Periode Agustus 25 sampai Agustus

11 DAFTAR GAMBAR Halaman 1. Gambar 2.1 Fungsi Periodik Gambar 2.2 Fungsi Sebarang Gambar 2.3 Sinyal Sinus dan x x Gambar 2.4 Penjumlahan dari Dua Sinyal Sinus dan x.. 1 x Gambar 2.5 FFT dari Penjumlahan Dua Sinyal Sinus dan x x Gambar 2.6 Sensor Simpangan Getar Gambar 2.7 Sensor Kecepatan Getaran Gambar 2.8 Sensor Percepatan Getaran Gambar 2.9 Alat-alat Pengolah Sinyal Getaran Gambar 2.1 Spektrum Frekuensi untuk Diagnosis Kerusakan Gambar 2.11 Lokasi Penempatan Sensor Gambar 2.12 Spektrum dengan Resolusi,625 Hz Gambar 2.13 Spektrum dengan Resolusi,625 Hz Gambar 2.14 Proses Pengambilan Data dengan 4 Kali Averaging Gambar 2.15 Waveform Ketidakseimbangan Gambar 2.16 Spektrum Ketidakseimbangan Gambar 2.17 Pompa Sentrifugal Gambar 2.18 Bagian-bagian Pompa Sentrifugal Gambar 3.1 Diagram Alir Pengukuran Getaran Gambar 3.2 Pompa Sentrifugal Gambar 3.3 Posisi Pengukuran... 27

12 22. Gambar 4.1 Trending Amplitudo Posisi PIH Gambar 4.2 Spektrum PIH Agustus 25 sampai Oktober Gambar 4.3 Spektrum PIH Oktober 25 sampai Agustus Gambar 4.4 Spektrum Gambar 4.5 Perbesaran Spektrum Gambar 4.5 Waveform PIH Agustus 25 sampai Oktober Gambar 4.6 Waveform PIH November 25 sampai Agustus Gambar 4.7 Waveform Gambar 4.8 Waktu Tiap Gelombang pada Waveform Gambar 4.9 Trending Data Setelah Perbaikan Gambar 4.1 Spektrum Sebelum dan Setelah Perbaikan... 48

13 DAFTAR SIMBOL Simbol Keterangan Satuan A Amplitudo mm f Frekuensi Hz fn Frekuensi natural Hz k Konstanta kekakuan N/m T Periode s ω Kecepatan sudut rad/s

14 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Tuntutan permintaan produk yang besar membuat sebagian besar perusahaan tersebut menjalankan proses produksinya dengan kontinyu (continues production), sehingga dituntut kemampuan fasilitas produksi yang baik. Fasilitas produksi yang gagal beroperasi tidak hanya menghambat proses produksi tetapi juga dapat membahayakan ataupun hal-hal lain yang merugikan (misalnya : kekecewaan konsumen, tidak memenuhi standar kualitas dan sebagainya), yang pada gilirannya akan mengurangi keuntungan yang seharusnya dapat diraih perusahaan jika fasilitas dapat berfungsi dengan baik. Kegiatan merawat mesin untuk selalu dapat melakukan proses produksi menjadi tugas bagian perawatan, perencanaan perawatan (maintenance planning) harus disusun sebaik mungkin sehingga dapat meminimalisasi kerusakan yang terjadi tiba-tiba (break down). Kerusakan suatu sistem alat akan menghabiskan waktu dan biaya yang besar, sementara kerusakan sistem alat tersebut tentu disebabkan oleh kerusakankerusakan subsistemnya atau elemen-elemen kecilnya yang tidak segera teridentifikasi. Untuk mencegah hal tersebut maka dilakukan kegiatan pemeliharaan yang didasarkan atas pemantauan kondisi alat atau mesin untuk

15 mengetahui perubahan yang terjadi karena suatu gejala kerusakan sehingga dapat diketahui secara dini (predictive maintenance philosophy). Mesin-mesin yang dikenal dalam kehidupan sehari hari merupakan suatu struktur yang memiliki massa dan kekakuan. Dengan demikian mesin tersebut memiliki kemampuan untuk bergetar. Analisa getaran merupakan salah satu parameter analisa dalam predictive maintenance khususnya digunakan untuk mendeteksi sumber dan gejala kerusakan. Dalam kaitannya dengan hal tersebut diatas, penelitian ini dilakukan untuk menganalisis kerusakan mesin secara dini dan merekomendasikan perbaikan yang tepat sasaran yang pada akhirnya dapat meminimalisasi biaya perawatan. 1.2 Perumusan Masalah Bagaimana mendeteksi dini kasus unbalance pada pompa sentrifugal sehingga kerusakan yang parah dapat dihindari. 1.3 Pembatasan Masalah Dalam tugas akhir ini yang dibahas adalah analisa unbalance pada pompa sentrifugal berdasarkan sinyal getaran khususnya di PT. AMOCO Mitsui PTA Indonesia. Pembatasan dalam tugas akhir ini adalah sebagai berikut : a. Penelitian dilakukan menggunakan software Machinery Health Manager dari CSi (Computational System Incorporated)

16 b. Menggunakan Portable data collector CSI 2115 dan 212 A untuk pengambilan data di lapangan c. Data pompa yang dikumpulkan dari pompa Ebara jenis sentrifugal yaitu BG-16-A (Reactor Feed Pump) di PT. Amoco Mitsui PTA Indonesia. 1.4 Tujuan Penulisan Untuk memberikan gambaran mengenai penggunaan sinyal getaran untuk mendeteksi unbalance pada pompa dan memberikan rekomendasi perbaikan yang tepat. 1.5 Metodologi Penelitian Menggunakan studi pustaka dan studi lapangan. 1.6 Sistematika Penulisan Penyajian penulisan adalah sebagai berikut : BAB I PENDAHULUAN Menjelaskan latar belakang masalah, perumusan masalah, kerangka pemecahan masalah, mengemukakan pentingnya pemecahan masalah, melakukan pembatasan masalah, dan merancang sistematika penulisan. BAB II TINJAUAN PUSTAKA Menguraikan teori-teori yang berhubungan dengan masalah getaran dan teori yang menjadi dasar pemecahan masalah, serta teori-teori penunjang yang digunakan.

17 BAB III PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA Berisi kegiatan pengumpulan dan pengolahan data getaran yang digunakan untuk memberikan rekomendasi penyelesaian pada kerusakan suatu pompa sentrifugal khususnya untuk kasus unbalance. BAB IV PEMBAHASAN Pada bab ini akan dilakukan pembahasan terhadap permasalahan unbalance yang terjadi pada pompa sentrifugal dan cara mengatasinya berdasarkan data yang diperoleh dari pengukuran getaran. BAB V KESIMPULAN DAN SARAN Pada bab ini diuraikan kesimpulan yang diperoleh dari hasil penelitian dan menguraikan saran-saran yang mungkin berguna untuk diterapkan dimasa yang akan datang.

18 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Teori Getaran Getaran ditandai dengan perubahan secara periodik dari suatu besaran. Getaran dapat dilihat dimana-mana seperti ayunan, piston motor bakar yang bergerak maju mundur dan lain sebagainya. Secara umum, gerak getaran merupakan suatu fungsi periodik, fungsi periodik dapat dinyatakan sebagai : x(t) = x(t + T) (2.1) dimana t adalah waktu dan T merupakan konstanta yang bersatuan waktu dan disebut sebagai periode. Contoh fungsi periodik digambarkan dalam gambar 2.1. Gambar 2.1 Fungsi Periodik Nilai kebalikan dari T disebut frekuensi yaitu f = 1/T (2.2)

19 Frekuensi menyatakan jumlah getaran per satuan waktu. Satuan frekuensi adalah Hertz (Hz). Misalnya, getaran dengan frekuensi 2 Hz berarti bahwa getaran tersebut bergetar 2 siklus dalam 1 sekon. Di samping frekuensi f dikenal pula frekuensi sudut dengan lambang ω. Satuan frekuensi sudut adalah rad/s. Hubungan antara f dan ω dapat dituliskan sebagai : ω = 2 π f = 2 π / T (2.3) Fungsi Harmonik Fungsi harmonik sederhana dapat dituliskan sebagai : x = A sin ω t (2.4) A merupakan amplitudo (m) ω merupakan frekuensi sudut (rad/s) Periode atau waktu getar T dapat dinyatakan sebagai T = 2 π / ω (2.5) Dan frekuensinya f = 1 / T = ω / 2 π (2.6) Jika fungsi harmonik persamaan (2.4) menyatakan simpangan, maka kecepatannya adalah x = Aω cosϖt (2.7) dan percepatannya adalah x = Aω 2 sin ωt atau 2 x = ω x (2.8)

20 2.1.2 Analisa Harmonik Gambar 2.2 Fungsi Sebarang Gambar 2.2 dapat dipertimbangkan suatu fungsi sebarang f(ωt) mempunyai titik-titik yang tidak kontinyu dan tidak terbatas, berada antara sampai dengan 2π. Sehingga dapat dianggap merupakan series : f ( θ) = b sinωt + b 1 f ( ωt) = a 2 1 sin2ωt + b + a cosωt + a 3 2 sin3ωt b cos2ωt + a n 3 sinnωt. cos3ωt a n cosnωt + (2.9) Persamaan 2.9 disebut deret Fourier yang dapat diexpand dengan jalan analis harmonic dimana koefisien a, a, b n n dihitung dengan mengintegrasikan persamaan 2.9 dari sampai dengan T 2π = ω 2π / ω f ( ωt) dt = a 2π ω Karena 2π / ω 2π / ω cosωtdt = ω sinωt sinωtdt = cosωt 2π / ω 2π / ω = = 1 1 =

21 Analog masing-masing untuk Sehingga 2π / ω 2π / ω cos2ω tdt, sin 2ω tdt, 2π / ω 2π / ω π ω ω 2 / cosnωtdt, sin nωtdt, a = f ( ωt) dt (2.1) 2π Bila persamaan 2.9 dikalikan sinωt kemudian diintegrasikan untuk satu periode maka : 2π / ω 2π / ω + b sin 2ωt +...) xsinωtdt ( f ( ωt)sinωtdt = a + a1 cosωt + a2 cos 2ωt b1 sinωt (2.11) 2 Karena dalam persamaan 2.11 diatas : 2π / ω 2π / ω sinωtdt = a cosωt sinωtdt = 2π / ω 1 ( ω t ) b sin 2 dt 1 = b 2π / ω a cosωt sinωtdt = 2π / ω 1 π ω 2 b sin 2ωt sinωtdt = 2

22 Maka : π ω ω 2 / b 1 = f ( ωt) sinωtdt (2.12) π Hal sama untuk menghitung b 2, dikalikan dengan sin nω t, sehingga secara umum didapat : π ω ω 2 / b n = f ( ωt)cos nωtdt (2.13) π Juga bila kedua sisi persamaan 2.9 dikalikan dengan berturut-turut cosω t, cos 2ωt,..., cos nωt, yang secara umum dirumuskan : π ω ω 2 / a n = f ( ωt)cosnωtdt (2.14) π Dari persamaan 2.9 jumlah dari a n cos( nωt) dan b n sin( nωt) adalah : 2 2 a cos( nω t) + b sin( nωt) = a + b cos( nωt + ϕ ) = C cos( nωt + ϕ ) n Sehingga persamaan 2.9 dapat ditulis : n n ( n n n f θ ) = f ( ωt) = a + C cos( ωt + ϕ ) + C cos(2ωt + ϕ ) C cos( nωt + ϕ ) (2.15) Disini : b tan ϕn = a n n n n n

23 Menurut analisis Fourrier, setiap fungsi periodik selalu dapat dinyatakan sebagai penjumlahan dari beberapa fungsi harmonik dengan frekuensi yang merupakan kelipatan dari frekuensi dasarnya. Dua sinyal sinus dijumlahkan menjadi x = x 1 + x2 kemudian di FFT Gambar 2.3 Sinyal Sinus x1 dan x2 Uraian suatu fungsi periodik dengan deret Fourrier Gambar 2.4 Penjumlahan dari Dua Sinyal Sinus x1 dan x2

24 Gambar 2.5 FFT dari Penjumlahan Dua Sinyal Sinus Dasar-dasar Sinyal Getaran x1 dan x2 Gejala getaran pada umumnya dijumpai pada mesin-mesin yang sedang bekerja atau berputar. Getaran tersebut dapat dirasakan dengan menyetuhkan jari pada permukaan yang bergetar atau dapat diukur dengan menggunakan sensor getaran yang diletakkan pada permukaan tersebut. Dalam pembahasan sinyal getaran secara kuantitatif, ada tiga hal yang perlu diperhatikan, yaitu : a. Parameter getaran Besaran ini dapat diukur dengan menggunakan sensor getaran yang tersedia di pasaran dan sensor ini dibedakan menjadi : 1. Sensor simpangan getar (displacement) Gambar 2.6 Sensor Simpangan Getar

25 Mengukur perpidahan poros (shaft) terhadap housing bearing menggunakan prinsip eddy current. Sensor ini efektif digunakan pada mesin besar dan menggunakan journal bearing seperti pada generator, kompresor, turbin, motor-motor besar dan lain-lain. 2. Sensor kecepatan getaran (velocity) Gambar 2.7 Sensor Kecepatan Getaran Sensor dipasang pada rumah bantalan yang bergetar, getaran pada rumah bantalan menyebabkan sensor ikut bergetar, sedangkan massa pemberat yang dililiti kabel koil cenderung mempertahankan posisi sehingga mengalami perubahan medan magnet, perubahan ini proporsional terhadap getaran.

26 3. Sensor percepatan getaran (Accelorometer) Gambar 2.8 Sensor Percepatan Getaran Sensor jenis ini digunakan pada mesin yang porosnya ditopang oleh rolling element bearing, rolling element bearing mentransfer hampir semua getaran poros ke rumah bearing, dimana sensor diletakkan. Parameter sinyal getaran ini terdiri atas amplitudo dan frekuensi. Untuk analisis getaran yang efektif perlu dipilih parameter getaran yang tepat. b. Impedansi mekanik Dalam pengukuran sinyal getaran maka yang diukur adalah respon sruktur karena adanya stimulus getaran (misalnya gaya eksitasi getaran, cacat pada elemen rotasi dan lain-lainnya). Respon getaran ini sangat dipengaruhi oleh karakteristik dinamik struktur mekanik tempat pengukuran getaran berlangsung. Suatu poros ringan berputar pada lapisan minyak dalam bantalan luncur yang rumahnya berat, hanya sebagian kecil saja getaran poros yang diteruskan ke rumah bantalan sehingga pengukuran getaran poros ini

27 menggunakan sensor simpangan getaran yang diletakkan dekat dengan poros. Untuk bantalan bola, maka elemen bola jauh lebih kaku dibandingkan dengan lapisan minyak pada bantalan luncur. Hal ini mengakibatkan baik getaran poros maupun elemen rotasinya diteruskan pada rumah bantalan. c. Frekuensi pribadi Suatu struktur mekanik yang mengalami gaya eksitasi kejut (impact atau shock) akan bergetar pada salah satu atau pada beberapa frekuensi pribadinya. Bila frekuensi dari gaya eksitasi getarn sama dengan frekuensi pribadi struktur maka terjadi resonansi yang mengakibatkan amplitudo getaran yang besar. Frekuensi pribadi suatu sitem getaran teegantung pada kekakuan dan massanya. Hubungan tersebut terlihat dalam rumus berikut : f n 1 k = (2.16) 2π m k = Koefisien kekakuan [N/m] m = massa [kg] Pengukuran Sinyal Getaran Untuk memahami perilaku dinamik suatu struktur dilakukan pengukuran sinyal getaran dalam domain waktu. Sinyal yang terukur adalah amplitudo atau level getaran.

28 Pada umumnya pemantauan sinyal getaran tidak dilakukan dalam besaran mekanik tetapi sinyal getaran tersebut dikonversikan dalam besaran listrik agar pengolahan sinyal bisa dilakukan lebih mudah. Untuk keperluan tersebut maka digunakan sensor getaran dan alat pengolah sinyal getaran. Proses analisis sinyal getaran ditujukan untuk komponen sinyal yang menyusun sinyal yang terukur dalam domain waktu tersebut. Di pasaran ada beberapa alat pengolah sinyal getaran, seperti pada gambar dibawah : Gambar 2.9 Alat-alat Pengolah Sinyal Getaran Instrumentasi untuk analisis sinyal getaran ini bisa melakukan proses konversi sinyal dari domain waktu ke dalam domain frekuensi. Dengan menggunakan metode analisis tertentu, kumpulan spektrum frekuensi yang disusun dalam betuk peta spektrum frekuensi dapat dimanfaatkan untuk kepentingan diagnosis adanya kerusakan yang terjadi pada elemen-elemen rotasi dalam suatu unit mesin.

29 Gambar 2.1 Spektrum Frekuensi untuk Diagnosis Kerusakan Langkah-Langkah Pengukuran Sinyal Getaran Untuk memperoleh hasil pengukuran getaran yang baik, ada beberapa hal yang harus diperhatikan antara lain : a. Pemilihan sensor getaran yang tepat Kesalahan dalam pemilihan sensor akan berpengaruh besar pada hasil analisa sinyal getarannya. Untuk bantalan luncur (journal bearing) sensor yang tepat adalah sensor simpangan getar (Eddy current probe) dan untuk bantalan gelinding menggunakan sensor kecepatan atau percepatan. b. Posisi peletakan sensor Sensor diletakkan sedekat mungkin dengan bagian yang mentransmisikan getaran, misalnya pada bearing housing sensor diletakkan seperti pada gambar di bawah ini :

30 Gambar 2.11 Lokasi Penempatan Sensor c. Pemrosesan sinyal Alasan yang utama untuk memahami pemrosesan sinyal adalah diperlukannya data yang akurat untuk menjamin kesuksesan analisis vibrasi dengan mengetahui hal-hal seperti : resolution, averaging,, frequency range. Resolusi (resolution) dari data spektrum dipengaruhi oleh Fmax dan Number of Lines. Resolution = Fmax / Number of Lines (2.17) Fmax adalah frekuensi maksimum dan Number of Lines adalah jumlah segmen yang membagi frequency range dengan besar segmen yang sama. Resolusi digunakan pada saat proses FFT. Semakin tinggi number of lines akan menghasilkan akurasi yang lebih baik tetapi memerlukan waktu pengambilan data yang lebih lama. Gambar spektrum di bawah menunjukkan perbedaan spektrum dengan resolusi yang berbeda.

31 S-OX - DRYER SCRUBBER BLOWER B BC-32 B -MIH MOTOR INBOARD HORIZONTAL Route Spectr um 1-May-7 9:12:5 OV ERALL= 1.7 V-DG RMS = 1.6 LOAD = 1. RPM = (49.82 Hz) RM S Velocit y in mm/sec Fr equency in Hz Fr eq: Or dr : Spec: Gambar 2.12 Spektrum dengan Resolusi,625 Hz S-OX - DRYER SCRUBBER BLOWER B BC-32 B -MIR MOTOR INBOARD HORIZONTAL HiRes Route Spectr um 1-May-7 9:13:1 OV ERALL= 1.7 V-DG RMS = 1.6 LOAD = 1. RPM = (49.72 Hz) RMS Velocity in mm/sec Fr equency in Hz Fr eq: Or dr : Spec: Gambar 2.13 Spektrum dengan Resolusi,625 Hz Karena vibrasi tidak bisa terbebas dari gangguan atau noise maka diperlukan beberapa kali pengambilan data kemudian merata-ratanya. Proses ini dinamakan averaging.

32 Gambar 2.14 Proses Pengambilan Data dengan 4 Kali Averaging Analisa Vibrasi Masalah pada suatu peralatan yang sering ditemukan antara lain masa tak seimbang (unbalance). Unbalance atau ketidaksembangan adalah kondisi dimana pusat masa tidak sesumbu dengan sumbu rotasi. Ketidakseimbangan ini diakibatkan oleh beberapa faktor antara lain kesalahan proses permesinan, korosi atau keausan yang tidak merata, komponen yang bengkok atau patah, penumpukan material misalnya debu pada sudu kompresor dan sebagainya. Pada time waveform sinyalnya sangat sinusoidal dan pada spektrum sangat didominasi oleh 1X RPM. Gambar 2.15 Waveform Ketidakseimbangan

33 Gambar 2.16 Spektrum Ketidakseimbangan 2.2 Pompa Sentrifugal. Gambar 2.17 Pompa Sentrifugal Ciri-ciri Pompa Sentrifugal Umumnya memiliki rumah/casing berbentuk volute (rumah keong). Untuk suction head negative harus dipriming/dipancing.

34 Bentuk secara umum lebih besar dan lebih kompleks dibanding dengan pompa positive displacement. Umumnya digunakan untuk kapasitas besar dengan head yang sedang Prinsip Kerja Fluida dihisap oleh impeller yang berputar, pada impeller terdapat sudusudu atau blade dan fluida saat masuk dan melewati sudu/blade yang berputar akan terlempar sehingga fluida akan mengalami kenaikan kecepatan dan diarahkan ke volute Bagian-bagian Pompa Sentrifugal Secara umum pompa sentrifugal mempunyai bagian-bagian utama sebagai berikut : 1. Rotor. Yaitu bagian pompa yang berputar dan terdiri dari : a. Impeller. Adalah bagian pompa yang berfungsi untuk menaikkan kecepatan dan tekanan fluida. b. Shaft. 2. Stator. Adalah bagian pompa yang berfungsi sebagai pusat atau sumbu gerakan rotasi dan juga merupakan tempat kedudukan impeller. Yaitu bagian pompa yang diam dan terdiri dari : a. Casing (rumah pompa) Adalah bagian pompa yang berfungsi sebagai rumah dan pelindung impeller. Casing ini umumnya berupa barang cetakan (casting). b. Bearing housing.

35 Adalah bagian pompa yang berfungsi sebagai tempat/kedudukan bearing/ bantalan. 3. Alat penunjang. Terdiri dari : 1. Bearing/bantalan. Adalah bagian yang berfungsi sebagai tumpuan beban pada pompa dan merupakan tempat bergeseknya bagian yang berputar dan diam. Berdasarkan fungsinya bantalan ada dua macam yaitu : a. Bantalan radial. Bantalan yang berfungsi menumpu beban radial. b. Bantalan axial. Bantalan yang berfungsi menunpu beban axial. Berdasarkan besar kecilnya beban bantalan konstruksi bantalan dibedakan menjadi dua yaitu : a. Bantalan sleeve (journal bearing) b. Bantalan gelinding (ball bearing, roller bearing), bantalan akan berfungsi dengan bila ditunjang dengan pelumasan yang cukup dan sempurna. Untuk itu baik saat menjalankan pompa maupun kondisi running pelumasan harus selalu dikontrol. 2. Perapat /sealing. Didalam pompa clearence (gap) antara bagian yang diam dan berputar tidak bisa dihilangkan secara mutlak. Dengan kata lain clearence/gap

36 selalu ada, sehingga dengan demikian kebocoran akan selalu ada. Adapun langkah yang kita ambil hanyalah berusaha meminimkan clearence dan mendesain atau memilih perapat yang cukup handal. Gambar 2.18 Bagian-bagian Pompa Sentrifugal

37 2.2.4 Masalah pada Pompa Sentrifugal Permasalahan yang sering terjadi pada pompa sentrifugal seperti pada tabel dibawah : Tabel 2.1 Masalah pada Pompa dan Penyebabnya No Masalah/Indikasi Penyebab 1. Level vibrasi naik. Bearing damage Misalligment Kavitasi Unbalance (kekendoran, shaft bengkok, impeller cacat) Coupling. 2. Flow berkurang pada putaran yang sama. Kavitasi Over size pada wearing ring (bertahap) Suction strainer buntu Bukaan valve pada suction dan discharge tidak sempurna Buntu pada line discharge. 3. Sistem perapat bocor Seal flush terlambat masuk Seal flush kotor Damage pada sistem perapatnya. 4. Noice/suara Kavitasi Ada kekendoran internal

38 BAB III PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA 3.1 Diagram Alir Pengukuran Getaran Kegiatan pengukuran data getaran mengikuti diagram alir seperti pada gambar 3.1. Pengambilan data dilakukan berkala sesuai tingkat kekritisan pompa, semakin kritis pompa interval pengambilan data semakin cepat. Jika data yang diperoleh mencapai nilai alarm maka akan diadakan analisa untuk menerbitkan rekomendasi perbaikannya. Persiapan : - Database - Penjadwalan Pengukuran sebagai referensi awal Pengukuran berkala Perbaikan Apakah hasil pengukuran melewati batas alarm? N Y Perencanaan perbaikan Identifikasi masalah Gambar 3.1 Diagram Alir Pengukuran Getaran

39 3.2 Pengambilan Data Getaran Kegiatan kajian kasus unbalance dimulai dengan mengumpulkan data-data getaran pada pompa yang kemungkinan terjadi kasus unbalance. Persiapan pengambilan data dimulai dengan pembuatan database pada software. Database dibuat dengan memperhatikan data sheet pompa yang akan diukur dan posisiposisi pengukuran. Data pompa yang analisa adalah sebagai berikut : 1. Data pompa Pompa : Ebara Jenis : Sentrifugal Size/type : 15 x 1 UCWM-4 Putaran : 298 rpm Motor penggerak Motor : Toshiba Daya : 28 KW

40 Gambar 3.2 Pompa Sentrifugal 2. Posisi Pengukuran Seperti pada pembahasan di BAB II, posisi pengukuran harus sedekatmungkin dengan sumber getaran, dalam hal ini efek getaran dari unbalance yang diakibatkan oleh poros ataupun impeller ditranfer melalui bantalan ke rumah bantalan. Pada pompa sentrifugal mempunyai dua buah bantalan, maka pengukuran dilakukan pada posisi bantalan dari arah horisontal, vertikal dan aksial. Pada gambar 3.2 menunjukkan posisi-posisi pengambilan data getaran, M = motor, P = pompa, H = horisontal, V = vertikal, A = aksial, B = bearing, I = inboard (dekat kopling) dan O = outboard (jauh dari kopling). Contoh : PIH = Pompa inboard horisontal POV/POB PIV/PIB PIH MIV/MIB MIH MOV/MOB MOH PA POH MA Base plate motor Base plate pump Gambar 3.3 Posisi Pengukuran Pengukuran data getaran dilakukan secara berkala seminggu sekali dengan tujuan untuk mengetahui perubahan nilainya. Data dapat di proses ke dalam bentuk overall, spektrum ataupun dalam waveform. Dari data yang ada dapat

41 dikeluarkan status pompa tersebut, apakah masih layak beroperasi atau harus dilakukan perbaikan. Data yang peroleh dalam periode Agustus 25 sampai Agustus 26 seperti pada tabel 3.1 berikut : Tabel 3.1 Hasil Pengukuran Periode Agustus 25 sampai Agustus 26 BG-16 A DATE TIME OVERALL MOH-MOTOR OUTBOARD HORIZONTAL mm/sec 3-Aug-5 1: Sep-5 8: Sep-5 16: Sep-5 9: Sep-5 14: Oct-5 1: Oct-5 1: Oct-5 14: Oct-5 14: Oct-5 13: Nov-5 1: Nov-5 1: Nov-5 1: Dec-5 16: Dec-5 9: Dec-5 9: Jan-6 1: Jan-6 1: Jan-6 13: Jan-6 11: Jan-6 12: Feb-6 13: Feb-6 8: Feb-6 14: Feb-6 9: Mar-6 1: Mar-6 9: Mar-6 13: Aug-6 16:36.821

42 BG-16 A - MOV-MOTOR OUTBOARD VERTICAL mm/sec 3-Aug-5 1: Sep-5 8: Sep-5 16: Sep-5 9: Sep-5 14: Oct-5 1: Oct-5 1: Oct-5 14: Oct-5 14: Oct-5 13: Nov-5 1: Nov-5 1: Nov-5 1: Dec-5 16: Dec-5 9: Dec-5 9: Jan-6 1: Jan-6 1: Jan-6 13: Jan-6 11: Jan-6 12: Feb-6 13: Feb-6 8: Feb-6 14: Feb-6 9: Mar-6 1: Mar-6 9: Mar-6 13: Aug-6 16: BG-16 A - MA -MOTOR AXIAL mm/sec 3-Aug-5 1: Sep-5 8: Sep-5 16: Sep-5 9: Sep-5 14: Oct-5 1: Oct-5 1: Oct-5 14: Oct-5 14: Oct-5 13: Nov-5 1: Nov-5 1: Nov-5 1:49.497

43 13-Dec-5 16: Dec-5 9: Dec-5 9: Jan-6 1: Jan-6 1: Jan-6 13: Jan-6 11: Jan-6 12: Feb-6 13: Feb-6 8: Feb-6 14: Feb-6 9: Mar-6 1: Mar-6 9: Mar-6 13: Aug-6 16: BG-16 A - MIH-MOTOR INBOARD HORIZONTAL mm/sec 3-Aug-5 1: Sep-5 8: Sep-5 16: Sep-5 9: Sep-5 14: Oct-5 1: Oct-5 1: Oct-5 15: Oct-5 14: Oct-5 13: Nov-5 1: Nov-5 1: Nov-5 1: Dec-5 16: Dec-5 9: Dec-5 9: Jan-6 1: Jan-6 1: Jan-6 14: Jan-6 11: Jan-6 13: Feb-6 13: Feb-6 8: Feb-6 14: Feb-6 9: Mar-6 1: Mar-6 9: Mar-6 13:

44 25-Aug-6 16: BG-16 A - MIV-MOTOR INBOARD VERTICAL mm/sec 3-Aug-5 1: Sep-5 8: Sep-5 16: Sep-5 9: Sep-5 14: Oct-5 1: Oct-5 1: Oct-5 15: Oct-5 14: Oct-5 13: Nov-5 1: Nov-5 1: Nov-5 1: Dec-5 16: Dec-5 9: Dec-5 9: Jan-6 1: Jan-6 1: Jan-6 14: Jan-6 11: Jan-6 13: Feb-6 13: Feb-6 9: Feb-6 14: Feb-6 9: Mar-6 1: Mar-6 9: Mar-6 13: Aug-6 16: Aug-6 22: BG-16 A - PIH-PUMP INBOARD HORIZONTAL mm/sec 3-Aug-5 1: Sep-5 1: Sep-5 8: Sep-5 16: Sep-5 9: Sep-5 14: Oct-5 1: Oct-5 1: Oct-5 15: Oct-5 14:

45 26-Oct-5 13: Nov-5 1: Nov-5 1: Nov-5 1: Dec-5 16: Dec-5 8: Dec-5 9: Dec-5 9: Dec-5 15: Dec-5 9: Dec-5 9: Dec-5 9: Dec-5 8: Dec-5 9: Dec-5 9: Dec-5 9: Dec-5 9: Dec-5 9: Dec-5 1: Dec-5 1: Jan-6 9: Jan-6 1: Jan-6 8: Jan-6 8: Jan-6 1: Jan-6 8: Jan-6 14: Jan-6 11: Jan-6 13: Feb-6 13: Feb-6 9: Feb-6 14: Feb-6 9: Mar-6 1: Mar-6 9: Mar-6 13: Mar-6 16: Mar-6 9: Mar-6 12: Mar-6 13: Mar-6 14: Mar-6 16: Mar-6 19: Mar-6 22: Aug-6 16: Aug-6 16: Aug-6 17:1 6.84

46 25-Aug-6 18: Aug-6 8: Aug-6 15: Aug-6 15: Aug-6 16: Aug-6 16: Aug-6 22: BG-16 A - PIV-PUMP INBOARD VERTICAL mm/sec 3-Aug-5 1: Sep-5 1: Sep-5 8: Sep-5 16: Sep-5 9: Sep-5 14: Oct-5 1: Oct-5 1: Oct-5 15: Oct-5 14: Oct-5 13: Nov-5 1: Nov-5 1: Nov-5 1: Dec-5 16: Dec-5 8: Dec-5 9: Dec-5 9: Dec-5 15: Dec-5 9: Dec-5 9: Dec-5 9: Dec-5 8: Dec-5 9: Dec-5 9: Dec-5 9: Dec-5 9: Dec-5 9: Dec-5 1: Dec-5 1: Jan-6 9: Jan-6 1: Jan-6 8: Jan-6 8: Jan-6 1: Jan-6 8:55.583

47 17-Jan-6 14: Jan-6 11: Jan-6 13: Feb-6 13: Feb-6 9: Feb-6 14: Feb-6 9: Mar-6 1: Mar-6 9: Mar-6 13: Mar-6 16: Mar-6 9: Mar-6 12: Mar-6 13: Mar-6 14: Mar-6 16: Mar-6 22: Aug-6 16: Aug-6 16: Aug-6 17: Aug-6 18: Aug-6 8: Aug-6 14: Aug-6 15: Aug-6 16: Aug-6 16: Aug-6 22:2.781 BG-16 A - PIB-PUMP INBOARD VERTICAL BRG. G 3-Aug-5 1: Sep-5 1: Sep-5 8: Sep-5 16: Sep-5 9: Sep-5 14: Oct-5 1: Oct-5 1: Oct-5 15: Oct-5 14: Oct-5 13: Nov-5 1: Nov-5 1: Nov-5 1: Dec-5 16: Dec-5 8: Dec-5 9:22.222

48 16-Dec-5 9: Dec-5 15: Dec-5 9: Dec-5 9: Dec-5 9: Dec-5 8: Dec-5 9: Dec-5 9: Dec-5 9: Dec-5 9: Dec-5 9: Dec-5 1: Dec-5 1: Jan-6 9: Jan-6 1: Jan-6 8: Jan-6 8: Jan-6 1: Jan-6 8: Jan-6 14: Jan-6 11: Jan-6 13:1.3 7-Feb-6 13: Feb-6 9: Feb-6 14: Feb-6 9: Mar-6 1: Mar-6 9: Mar-6 13: Mar-6 16: Mar-6 9: Mar-6 12: Mar-6 13: Mar-6 14: Mar-6 16: Mar-6 22: Aug-6 16: Aug-6 16: Aug-6 17: Aug-6 18: Aug-6 8: Aug-6 14: Aug-6 15: Aug-6 16: Aug-6 16: Aug-6 22:21.248

49 BG-16 A - POH-PUMP OUTBOARD HORIZONTAL mm/sec 3-Aug-5 1: Sep-5 1: Sep-5 8: Sep-5 16: Sep-5 9: Sep-5 14: Oct-5 1: Oct-5 1: Oct-5 15: Oct-5 14: Oct-5 13: Nov-5 1: Nov-5 1: Nov-5 1: Dec-5 16: Dec-5 8: Dec-5 9: Dec-5 9: Dec-5 15: Dec-5 9: Dec-5 9: Dec-5 9: Dec-5 8: Dec-5 9: Dec-5 9: Dec-5 9: Dec-5 9: Dec-5 9: Dec-5 1: Dec-5 1: Jan-6 9: Jan-6 1: Jan-6 8: Jan-6 8: Jan-6 1: Jan-6 8: Jan-6 14: Jan-6 11: Jan-6 13: Feb-6 13: Feb-6 9: Feb-6 14: Feb-6 9: Mar-6 1: Mar-6 9:

50 16-Mar-6 13: Mar-6 16: Mar-6 9: Mar-6 13: Mar-6 14: Mar-6 16: Mar-6 22: Aug-6 16: Aug-6 16: Aug-6 17: Aug-6 18: Aug-6 8: Aug-6 14: Aug-6 15: Aug-6 16: Aug-6 16: Aug-6 22: BG-16 A - POV-PUMP OUTBOARD VERTICAL mm/sec 3-Aug-5 1: Sep-5 1: Sep-5 8: Sep-5 16: Sep-5 9: Sep-5 14: Oct-5 1: Oct-5 1: Oct-5 15: Oct-5 14: Oct-5 13: Nov-5 1: Nov-5 1: Nov-5 1: Dec-5 16: Dec-5 8: Dec-5 9: Dec-5 9: Dec-5 15: Dec-5 9: Dec-5 9: Dec-5 9: Dec-5 8: Dec-5 9: Dec-5 9: Dec-5 9: Dec-5 9:39.775

51 27-Dec-5 9: Dec-5 1: Dec-5 1: Jan-6 9: Jan-6 1: Jan-6 8: Jan-6 8: Jan-6 1: Jan-6 8: Jan-6 14: Jan-6 11: Jan-6 13: Feb-6 13: Feb-6 9: Feb-6 14: Feb-6 9: Mar-6 1: Mar-6 9: Mar-6 13: Mar-6 16: Mar-6 9: Mar-6 13: Mar-6 14: Mar-6 16: Mar-6 22: Aug-6 16: Aug-6 16: Aug-6 17: Aug-6 18: Aug-6 8: Aug-6 14: Aug-6 15: Aug-6 16: Aug-6 16: Aug-6 22:21.97 BG-16 A - POB-PUMP OUTBOARD VERTICAL BRG. G 3-Aug-5 1: Sep-5 1: Sep-5 8: Sep-5 16: Sep-5 9: Sep-5 14: Oct-5 1: Oct-5 1:41.196

52 18-Oct-5 15: Oct-5 14: Oct-5 13: Nov-5 1: Nov-5 1: Nov-5 1: Dec-5 16: Dec-5 8: Dec-5 9: Dec-5 9: Dec-5 15: Dec-5 9: Dec-5 9: Dec-5 9: Dec-5 8: Dec-5 9: Dec-5 9: Dec-5 9: Dec-5 9: Dec-5 9: Dec-5 1: Dec-5 1: Jan-6 9: Jan-6 1: Jan-6 8: Jan-6 8: Jan-6 1: Jan-6 8: Jan-6 14: Jan-6 11: Jan-6 13: Feb-6 13: Feb-6 9: Feb-6 14: Feb-6 9: Mar-6 1: Mar-6 9: Mar-6 13: Mar-6 16: Mar-6 9: Mar-6 13: Mar-6 14: Mar-6 16: Mar-6 22: Aug-6 16: Aug-6 16: Aug-6 17:2.282

53 25-Aug-6 18: Aug-6 8: Aug-6 14: Aug-6 15: Aug-6 16: Aug-6 16: Aug-6 22:22.74 BG-16 A - POA-PUMP OUTBOARD AXIAL mm/sec 3-Aug-5 1: Sep-5 1: Sep-5 8: Sep-5 16: Sep-5 9: Sep-5 14: Oct-5 1: Oct-5 1: Oct-5 15: Oct-5 14: Oct-5 13: Nov-5 1: Nov-5 1: Nov-5 1: Dec-5 16: Dec-5 8: Dec-5 9: Dec-5 9: Dec-5 15: Dec-5 9: Dec-5 9: Dec-5 9: Dec-5 8: Dec-5 9: Dec-5 9: Dec-5 9: Dec-5 9: Dec-5 9: Dec-5 1: Dec-5 1: Jan-6 9: Jan-6 1: Jan-6 8: Jan-6 8: Jan-6 1: Jan-6 8:56.86

54 17-Jan-6 14: Jan-6 11: Jan-6 13: Feb-6 13: Feb-6 9: Feb-6 14: Feb-6 9: Mar-6 1: Mar-6 9: Mar-6 13: Mar-6 16: Mar-6 9: Mar-6 13: Mar-6 14: Mar-6 16: Mar-6 22: Aug-6 16: Aug-6 16: Aug-6 17: Aug-6 18: Aug-6 8: Aug-6 14: Aug-6 15: Aug-6 16: Aug-6 16: Aug-6 22:

55 BAB IV PEMBAHASAN 4.1 Analisa Trending Data Hasil pembacaan data overall pada BAB II menunjukkan posisi PIH (pompa inboard horizontal) mempunyai nilai yang tertinggi dan sudah melewati limit alarm berdasarkan ISO , pompa class III alarm 1 : 4,5 mm/s dan alarm 2/Danger = 11.2 mm/s. Dengan demikian cukup posisi PIH yang di analisa untuk mengetahui indikasi apa yang terjadi pada pompa tersebut meskipun tidak menutup kemungkinan posisi-posisi yang lain juga dapat dianalisa. Kecenderungan kenaikan amplitudo overall posisi PIH dapat dilihat dari trend data periode Agustus 25 sampai dengan Agustus 26 seperti terlihat pada gambar 3.5. RMS Velocity in mm/sec G-OX - REACTOR FEED PUMP A BG-16 A -PIH PUMP INBOARD HORIZONTAL Trend Display of Overall Value -- Baseline -- Value: Date: 6-Jul Days: 3-Aug-5 To 26-Aug-6 Date: 26-Aug-6 Time: 22:38:39 Ampl: Gambar 4.1 Trending Amplitudo Posisi PIH

56 4.2 Analisa Spektrum Untuk mengetahui indikasi apa yang terjadi pada pompa tersebut, data posisi PIH diubah ke dalam bentuk spektrum seperti pada gambar 4.2 dan 4.3 RM S Velocit y in mm/sec Max Amp 2.59 G-OX - REACTOR FEED PUMP A BG-16 A -PIH PUMP INBOARD HORIZONTAL 21-Aug-5 9:35: Aug-5 13:46:12 16-Aug-5 8:49:2 19-Aug-5 1:41:22 3-Aug-5 1:6:12 13-Sep-5 9:12: Fr equency in Hz 11-Oct-5 1:4:23 Gambar 4.2 Spektrum PIH Agustus 25 sampai Oktober 25 G-OX - REACTOR FEED PUMP A BG-16 A -PIH PUMP INBOARD HORIZONTAL RMS Velocity in mm/sec Max Amp Feb-6 13:6:35 3-Jan-6 1:3:11 26-Aug-6 8:16:28 16-Mar-6 13:49:33 14-Dec-5 8:37: Frequency in Hz 1-Nov-5 1:58:11 Gambar 4.3 Spektrum PIH Oktober 25 sampai Agustus 26

57 Untuk mengetahui puncak spektrum pada frekuensi berapa, maka data spektrum tersebut dipetakan ke dalam frekuensi-frekuensinya seperti terlihat pada gambar A G-OX - REACTOR FEED PUMP A BG-16 A -PIH PUMP INBOARD HORIZONTAL Route Spectr um 26-Aug-6 8:16:28 RMS Velocit y in mm/sec OVERALL= 5.97 V-DG RMS = 5.97 LOAD = 1. RPM = (49.74 Hz) A=1XRPM Fr equency in Hz Fr eq: Or dr : Spec: Gambar 4.4 Spektrum Gambar di bawah menujukkan perbesaran dari pemetaan spektrum gambar G-OX - REACTOR FEED PUMP A BG-16 A -PIH PUMP INBOARD HORIZONTAL A Route Spectrum 26-Aug-6 8:16:28 RM S Velocit y in mm/sec OVERALL= 5.97 V-DG RMS = 5.92 LOAD = 1. RPM = (49.74 Hz) A=1XRPM Frequency in Hz Fr eq: Or dr : Spec: Gambar 4.5 Perbesaran Spektrum

58 Perbesaran pemetaan spektrum bertujuan untuk memastikan frekuensi yang membentuk puncak spektrum. Pada spektrum diatas terlihat jelas puncak spektrum pada frekuensi 49,74 Hz (2964 Rpm) atau dalam istilah analisa getaran disebut 1X Rpm. Berdasarkan teori pada BAB II, unbalance membentuk spektrum pada 1X Rpm maka dapat disimpulkan bahwa pada pompa tersebut mengalami kasus unbalance. 4.3 Analisa Waveform Dalam analisa getaran selain melihat dari trending data dan spektrum juga perlu analisa waveform. Analisa waveform bertujuan untuk mengklarifikasi dari data spektrum yang ada atau dalam kata lain untuk crosscheck data. Data waveform periode agustus 25 sampai Agustus 26 seperti ditunjukkan pada gambar 4.5 dan 4.6 G-OX - REACTOR FEED PUMP A BG-16 A -PIH PUMP INBOARD HORIZONTAL Oct-5 13:31 Velocity in mm/sec Oct-5 1:4 13-Sep-5 9: Aug-5 8: Aug-5 13: Time in msecs Gambar 4.5 Waveform PIH Agustus 25 sampai Oktober 25

59 G-OX - REACTOR FEED PUMP A BG-16 A -PIH PUMP INBOARD HORIZONTAL Aug-6 16: Mar-6 14:2 Velocity in mm/sec Feb-6 14:13 13-Jan-6 8: Dec-5 9: Nov-5 1: Time in msecs Gambar 4.6 Waveform PIH November 25 sampai Agustus 26 Analisa waveform dilakukan dengan mengambil salah satu waveform yang terbesar amplitudonya dan diperbesar dengan memperpendek waktu, dengan demikian bentuk gelombangnya menjadi lebih jelas seperti pada gambar G-OX - REACTOR FEED PUMP A BG-16 A -PIH PUMP INBOARD HORIZONTAL Route Waveform 26-Aug-6 8:16:28 RMS = 6.2 LOAD = 1. RPM = (49.74 Hz) Velocity in mm/sec 4-4 PK(+) = PK(-) = 1.82 CRESTF= Time in msecs Time: Ampl: Gambar 4.7 Waveform

60 Kemudian waveform tersebut dipetakan menurut waktu tiap terjadinya satu gelombangnya. Pada gambar 4.8 menunjukkan bahwa gelombang terjadi setiap 1X Rpm atau 49,74 Hz, hal ini menandakan terjadi kasus unbalance pada pompa tersebut 12 8 G-OX - REACTOR FEED PUMP A BG-16 A -PIH PUMP INBOARD HORIZONTAL A A A A A A A A A A A Route Waveform 26-Aug-6 8:16:28 RMS = 6.2 LOAD = 1. RPM = (49.74 Hz) Velocity in mm/sec 4-4 PK(+) = PK(-) = 1.82 CRESTF= 2.5 A=1XRPM Time in msecs Time: Ampl: Gambar 4.8 Waktu Tiap Gelombang pada Waveform 4.4 Rekomendasi Perbaikan Berdasarkan analisa getaran dari data-data yang ada baik analisa trending, spektrum maupun waveform, dapat ditetapkan bahwa pompa tersebut mengalami unbalance. Perbaikan dilakukan dengan : 1. Cek kondisi impeller 2. Cek kelurusan poros 3. Balancing poros dan impeller.

61 4.5 Data Setelah Perbaikan Trending data Setelah perbaikan amplitudo mengalami penurunan yang signifikan yaitu dari 7,918 mm/s menjadi 2.18 mm/s seperti pada trending data pada gambar G-OX - REACTOR FEED PUMP A BG-16 A -PIH PUMP INBOARD HORIZONTAL Tr end Display of Overall Value 7 -- Baseline -- Value: Date: 6-Jul-1 RMS Velocity in mm/sec Days: 12-Oct-6 To 8-Dec-6 Date: Time: Ampl: 19-Oct-6 9:17: Gambar 4.9 Trending Data Setelah Perbaikan Spektrum Data spektrum menunjukkan penurunan yang signifikan Max Amp 4.37 G-OX - REACTOR FEED PUMP A BG-16 A -PIH PUMP INBOARD HORIZONTAL RMS Velocity in mm/sec 1 12-Oct-6 14:21: 12-Oct-6 15:58:26 22-Oct-6 8:26: Fr equency in Hz 24-Oct-6 11:39:18 Gambar 4.1 Spektrum Sebelum dan Setelah Perbaikan

62 BAB V KESIMPULAN 5.1 Kesimpulan Analisa getaran mempunyai peranan yang sangat penting dalam perawatan suatu mesin, dengan demikian akan berpengaruh juga terhadap efisiensi produksi. Kerusakan suatu mesin akan menghabiskan waktu dan biaya yang besar jika kerusakan tersebut tidak dideteksi lebih awal. Kasus unbalance atau masa tak seimbang merupakan penyebab terbesar dalam kerusakan pompa sentrifugal. Dari hasil pengambilan data vibrasi periode Agustus 25 sampai dengan Agustus 26, diperoleh data terbesar yaitu 6,735 mm/s pada posisi PIH (Pump Inboard Horizontal) dan sesuai dengan standar ISO sudah masuk dalam zona alarm. Setelah dilakukan analisa dari data yang diperoleh dengan analisa spektrum dan analisa waveform maka dapat disimpulkan bahwa penyebab kenaikan amplitudo vibrasi adalah unbalance ( masa tak seimbang). Setelah dilakukan penggantian bagian- bagian yang mempunyai pengaruh terhadap unbalance yaitu poros dan impeller, maka amplitudo vibrasinya turun sangat signifikan dari 7,918 mm/s pada 19 Oktober 26 menjadi 2.18 mm/s pada 22 Oktober 26. Dengan demikian pompa dapat dioperasikan kembali. 5.1 Saran Dalam perawatan suatu peralatan, selain menggunakan metode preventive maintenance dengan berpatokan pada instruksi dari pembuatnya juga perlu

63 dilakukan dengan predictive maintenance sehingga bisa diketahui kondisi peralatan aktual dari hari ke hari sehingga jika terjadi ketidaknormalan peralatan dapat di deteksi lebih dini. Salah satu sarana predictive maintenance adalah analisa vibrasi. antara lain : Beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam kegiatan analisa getaran 1. Menentukan tingkat kekritisan pompa untuk menetapkan jadwal pengambilan data. 2. Menentukan sensor getaran yang dipakai 3. Pembuatan data base berdasarkan data sheet peralatan 4. Menentukan posisi pengambilan data pada setiap peralatan 5. Melakukan analisa dari data yang sudah diambil berdasarkan penyebab dan tingkat keparahannya berdasarkan standar yang ada

64 DAFTAR PUSTAKA 1. Machinery Inspection and Evaluation. 24. Jakarta : PT. Skefindo Primatama. 2. Basic Vibration Training. 25. Jakarta : PT. Tiara Vibrasindo Pratama 3. Advanced Vibration Training. 27. Jakarta : PT. Tiara Vibrasindo Pratama 4. Dan B. Marghitu. 21. Mechanical Engineer s Handbook. Alabama : Department of Mechanical Engineering Auburn University

DETEKSI KERUSAKAN BEARING PADA CONDENSATE PUMP DENGAN ANALISIS SINYAL VIBRASI

DETEKSI KERUSAKAN BEARING PADA CONDENSATE PUMP DENGAN ANALISIS SINYAL VIBRASI DETEKSI KERUSAKAN BEARING PADA CONDENSATE PUMP DENGAN ANALISIS SINYAL VIBRASI Ganong Zainal Abidin, I Wayan Sujana Program Studi Teknik Mesin, Institut Teknologi Nasional Malang Email : ganongzainal@outlook.com

Lebih terperinci

LAPORAN TUGAS AKHIR. Diajukan Guna Memenuhi Syarat Kelulusan Mata Kuliah Tugas Akhir Pada Program Sarjana Strata Satu (S1) Disusun oleh:

LAPORAN TUGAS AKHIR. Diajukan Guna Memenuhi Syarat Kelulusan Mata Kuliah Tugas Akhir Pada Program Sarjana Strata Satu (S1) Disusun oleh: LAPORAN TUGAS AKHIR Analisa Kerusakan Pompa Sentrifugal One Stage type Ebara Pump 37KW Pada Water Treatment Plant (WTP) Dengan Metode FFT Analyzer Studi Kasus Mall Senayan City Diajukan Guna Memenuhi Syarat

Lebih terperinci

IDENTIFIKASI KERUSAKAN ROLLING BEARING PADA HAMMER CLINKER COOLER BERBASIS ANALISA PEAKVUE DAN KURTOSIS

IDENTIFIKASI KERUSAKAN ROLLING BEARING PADA HAMMER CLINKER COOLER BERBASIS ANALISA PEAKVUE DAN KURTOSIS Tugas Akhir (TM 1486) IDENTIFIKASI KERUSAKAN ROLLING BEARING PADA HAMMER CLINKER COOLER BERBASIS ANALISA PEAKVUE DAN KURTOSIS LUQMAN PURWADANI 2102 100 004 Pembimbing : Ir. Suwarmin, PE PENDAHULUAN LATAR

Lebih terperinci

Analisis Getaran Struktur Mekanik pada Mesin Berputar untuk Memprediksi Kerusakan Akibat Kondisi Unbalance Sistem Poros Rotor

Analisis Getaran Struktur Mekanik pada Mesin Berputar untuk Memprediksi Kerusakan Akibat Kondisi Unbalance Sistem Poros Rotor Seminar Nasional Maritim, Sains, dan Teknologi Terapan 2016 Vol. 01 Politeknik Perkapalan Negeri Surabaya, 21 November 2016 ISSN: 2548-1509 Analisis Getaran Struktur Mekanik pada Mesin Berputar untuk Memprediksi

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Getaran Mesin Getaran mesin adalah gerakan suatu bagian mesin maju dan mundur (bolakbalik) dari keadaan diam /netral, (F=0). Con toh sederhana untuk menunjukkan suatu getaran

Lebih terperinci

ANALISIS VIBRASI UNTUK KLASIFIKASI KERUSAKAN MOTOR DI PT PETROKIMIA GRESIK MENGGUNAKAN FAST FOURIER TRANSFORM DAN NEURAL NETWORK

ANALISIS VIBRASI UNTUK KLASIFIKASI KERUSAKAN MOTOR DI PT PETROKIMIA GRESIK MENGGUNAKAN FAST FOURIER TRANSFORM DAN NEURAL NETWORK ANALISIS VIBRASI UNTUK KLASIFIKASI KERUSAKAN MOTOR DI PT PETROKIMIA GRESIK MENGGUNAKAN FAST FOURIER TRANSFORM DAN NEURAL NETWORK Nirma Priatama NRP. 2210100159 Dosen Pembimbing : Dimas Anton Asfani, ST.,

Lebih terperinci

ANALISA VIBRASI PADA IGNITOR COOLING FAN 2A DI PT PJB UP GRESIK

ANALISA VIBRASI PADA IGNITOR COOLING FAN 2A DI PT PJB UP GRESIK Judul ANALISA VIBRASI PADA IGNITOR COOLING FAN 2A DI PT PJB UP GRESIK Disusun oleh : Hizky Putra Prasetya NRP 2107.030.012 Dosen Pembimbing : Ir. Arino Anzip,M.Eng,Sc Latar Belakang Fan merupakan peralatan

Lebih terperinci

ANALISA KERUSAKAN CENTRIFUGAL PUMP P951E DI PT. PETROKIMIA GRESIK

ANALISA KERUSAKAN CENTRIFUGAL PUMP P951E DI PT. PETROKIMIA GRESIK Sidang Tugas Akhir - TM091486 ANALISA KERUSAKAN CENTRIFUGAL PUMP P951E DI PT. PETROKIMIA GRESIK Oleh : Farandy Afrizal Pembimbing : Dr. Muhammad Nur Yuniarto Jurusan Teknik Mesin Fakultas Teknologi Industri

Lebih terperinci

PT PEMBANGKITAN JAWA BALI SERVICES No.Dokumen : FM SIAP INTEGRATED MANAGEMENT SYSTEM Revisi : 00 KAJIAN ENJINIRING BAB 1 PENDAHULUAN

PT PEMBANGKITAN JAWA BALI SERVICES No.Dokumen : FM SIAP INTEGRATED MANAGEMENT SYSTEM Revisi : 00 KAJIAN ENJINIRING BAB 1 PENDAHULUAN Halaman : 1 dari 18 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. NAMA KAJIAN Nama kajian No Kajian Engineering : Analisa vibrasi steam turbine #1 PLTU Amurang : Klasifikasi program : Operasi & Pemeliharaan Pembangkit Lokasi

Lebih terperinci

ANALISA KERUSAKAN POMPA SENTRIFUGAL P-011C DI PT. SULFINDO ADIUSAHA DENGAN MENGGUNAKAN TRANSDUCER GETARAN ACCELEROMETER

ANALISA KERUSAKAN POMPA SENTRIFUGAL P-011C DI PT. SULFINDO ADIUSAHA DENGAN MENGGUNAKAN TRANSDUCER GETARAN ACCELEROMETER Jurnal Teknik Mesin (JTM): Vol. 05, No. 3, Oktober 2016 98 ANALISA KERUSAKAN POMPA SENTRIFUGAL P-011C DI PT. SULFINDO ADIUSAHA DENGAN MENGGUNAKAN TRANSDUCER GETARAN ACCELEROMETER Levi Amanda Putra Program

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Diagram Alir Penelitian Dalam pembahasan metode penelitian ini disuse untuk mengidentifikasikan kegagalan yang terjadi pada pompa sentrifugal terhadap sinyal vibrasi yang

Lebih terperinci

PEMICU 1 29 SEPT 2015

PEMICU 1 29 SEPT 2015 PEMICU 1 9 SEPT 015 Kumpul 06 Okt 015 Diketahui: Data eksperimental hasil pengukuran sinyal vibrasi sesuai soal. Ditanya: a. Hitung persamaan karakteristiknya. b. Dapatkan putaran kritisnya c. Simulasikan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Suatu Steam Power Plant dituntut punya availability tinggi dengan biaya

BAB I PENDAHULUAN. Suatu Steam Power Plant dituntut punya availability tinggi dengan biaya BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Suatu Steam Power Plant dituntut punya availability tinggi dengan biaya yang optimum, konsekuensinya suatu power plant harus memiliki Program peningkatan kehandalan

Lebih terperinci

Analisa Kerusakan Centrifugal Pump P951E di PT. Petrokimia Gresik

Analisa Kerusakan Centrifugal Pump P951E di PT. Petrokimia Gresik JURNAL SAINS DAN SENI POMITS Vol. 2, No.1, (2013) 2337-3520 (2301-928X Print) 1 Analisa Kerusakan Centrifugal Pump P951E di PT. Petrokimia Gresik Farandy Afrizal dan Muhammad Nur Yuniarto Jurusan Teknik

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dalam dunia industri, mesin rotari merupakan bagian yang sangat penting dalam proses produksi dan bantalan (bearing) mempunyai peran penting dalam menjaga performa

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Analisa Getaran 2.1.1 Getaran Getaran secara teknik didefinisikan sebagai gerak osilasi dari suatu objek terhadap posisi awalnya. Semua mesin memiliki tiga sifat fundamental

Lebih terperinci

BAB IV PELAKSANAAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV PELAKSANAAN DAN PEMBAHASAN 25 BAB IV PELAKSANAAN DAN PEMBAHASAN 4.1 SEA WATER BOOSTER PUMP Sea Water Booster Pump adalah suatu pompa sentrifugal yang berfungsi untuk menambah tekanan air laut yang berasal dari Circulating Water

Lebih terperinci

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA BAB TINJAUAN PUSTAKA Getaran banyak dipakai sebagai alat untuk melakukan analisis terhadap mesin-mesin, baik gerak rotasi maupun translasi. Pengetahuan akan getaran dan data-data yang dihasilkan sangat

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Diagram Alir Penelitian Metode penelitian di rancang untuk dapat memformulasikan daignosa kegagalan pada pompa sentrifugal dengan sinyal getaran. Untuk mencapai tujuan ini,

Lebih terperinci

ANALISA PENGARUH JUMLAH SUDU IMPELER TERHADAP GETARAN PADA POMPA SENTRIFUGAL

ANALISA PENGARUH JUMLAH SUDU IMPELER TERHADAP GETARAN PADA POMPA SENTRIFUGAL TUGAS AKHIR ANALISA PENGARUH JUMLAH SUDU IMPELER TERHADAP GETARAN PADA POMPA SENTRIFUGAL Disusun : ANDI RIYANTO NIM : D.200.08.0020 JURUSAN TEKNIK MESIN, FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA

Lebih terperinci

ANALISIS VIBRASI PADA POMPA PENDINGIN PRIMER JE01 AP003 Pranto Busono, Syafrul, Aep Saefudin Catur PRSG - BATAN

ANALISIS VIBRASI PADA POMPA PENDINGIN PRIMER JE01 AP003 Pranto Busono, Syafrul, Aep Saefudin Catur PRSG - BATAN Analisis Vibrasi Pada (Pranto B, dkk) ANALISIS VIBRASI PADA POMPA PENDINGIN PRIMER JE01 AP003 Pranto Busono, Syafrul, Aep Saefudin Catur PRSG - BATAN Abstrak ANALISIS VIBRASI PADA POMPA PENDINGIN PRIMER

Lebih terperinci

BAB IV PERANGKAT PENGUJIAN GETARAN POROS-ROTOR

BAB IV PERANGKAT PENGUJIAN GETARAN POROS-ROTOR BAB IV PERANGKAT PENGUJIAN GETARAN POROS-ROTOR 4.1 Perangkat Uji Sistem Poros-rotor Perangkat uji sistem poros-rotor yang digunakan tersusun atas lima belas komponen utama, antara lain: landasan (base),

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Pompa Pompa adalah peralatan mekanis yang digunakan untuk menaikkan cairan dari dataran rendah ke dataran tinggi atau untuk mengalirkan cairan dari daerah bertekanan

Lebih terperinci

BOILER FEED PUMP. b. Pompa air pengisi yang menggunakan turbin yaitu : - Tenaga turbin :

BOILER FEED PUMP. b. Pompa air pengisi yang menggunakan turbin yaitu : - Tenaga turbin : BOILER FEED PUMP A. PENGERTIAN BOILER FEED PUMP Pompa adalah suatu alat atau mesin yang digunakan untuk memindahkan cairan dari suatu tempat ke tempat yang lain melalui suatu media perpipaan dengan cara

Lebih terperinci

ALAT PENGUKUR GETARAN

ALAT PENGUKUR GETARAN ALAT PENGUKUR GETARAN Dalam pengambilan data suatu getaran agar supaya informasi mengenai data getaran tersebut mempunyai arti, maka kita harus mengenal dengan baik alat yang akan kita gunakan. Ada beberapa

Lebih terperinci

VIBRASI DAN JENIS KERUSAKAN POMPA AIR

VIBRASI DAN JENIS KERUSAKAN POMPA AIR LAPORAN RESMI PRAKTIKUM INSTRUMENTASI AKUSTIK DAN VIBRASI P1 VIBRASI DAN JENIS KERUSAKAN POMPA AIR Di Susun Oleh : Rizky Kurniasari Kusuma Pratiwi NRP. 2413 031 058 Asisten : Rio Asruleovito NRP. 2414

Lebih terperinci

MODUL POMPA AIR IRIGASI (Irrigation Pump)

MODUL POMPA AIR IRIGASI (Irrigation Pump) MODUL POMPA AIR IRIGASI (Irrigation Pump) Diklat Teknis Kedelai Bagi Penyuluh Dalam Rangka Upaya Khusus (UPSUS) Peningkatan Produksi Kedelai Pertanian dan BABINSA KEMENTERIAN PERTANIAN BADAN PENYULUHAN

Lebih terperinci

TUGAS AKHIR PERANCANGAN ALAT PENCETAK TABLET DENGAN APLIKASI PNEUMATIK DAN KONTROL PLC

TUGAS AKHIR PERANCANGAN ALAT PENCETAK TABLET DENGAN APLIKASI PNEUMATIK DAN KONTROL PLC TUGAS AKHIR PERANCANGAN ALAT PENCETAK TABLET DENGAN APLIKASI PNEUMATIK DAN KONTROL PLC Diajukan guna melengkapi sebagian syarat dalam mencapai gelar Sarjana Strata Satu (S1) Disusun Oleh : Nama : Mahmud

Lebih terperinci

PEMANTAUAN KONDISI MESIN BERDASARKAN SINYAL GETARAN

PEMANTAUAN KONDISI MESIN BERDASARKAN SINYAL GETARAN 130 PEMANTAUAN KONDISI MESIN BERDASARKAN SINYAL GETARAN Didik Djoko Susilo 1 1 Staf Pengajar - Jurusan Teknik Mesin - Fakultas Teknik UNS Keywords : Machine Monitoring Vibration Signal Data Acquisition

Lebih terperinci

KARAKTERISTIK GETARAN PADA BANTALAN BOLA MENYELARAS SENDIRI KARENA KERUSAKAN SANGKAR

KARAKTERISTIK GETARAN PADA BANTALAN BOLA MENYELARAS SENDIRI KARENA KERUSAKAN SANGKAR KARAKTERISTIK GETARAN PADA BANTALAN BOLA MENYELARAS SENDIRI KARENA KERUSAKAN SANGKAR Abstrak Muhamad Tesar Setiyadi dan Parno Raharjo Jurusan Teknik Mesin Politeknik Negeri Bandung parno_raharjo@yahoo.com

Lebih terperinci

Predictive Maintenance

Predictive Maintenance Predictive Maintenance Metode Perawatan Mesin Breakdown Maintenance Preventive Maintenance Proactive Maintenance Predictive Maintenance Predictive Maintenance Predictive maintenance, disebut juga dengan

Lebih terperinci

PERENCANAAN POMPA SENTRIFUGAL UNTUK IRIGASI PERTANIAN

PERENCANAAN POMPA SENTRIFUGAL UNTUK IRIGASI PERTANIAN TUGAS AKHIR PERENCANAAN POMPA SENTRIFUGAL UNTUK IRIGASI PERTANIAN Tugas Akhir ini disusun Guna Memenuhi Sebagian Syarat Memperoleh Derajat Sarjana S1 pada Jurusan Teknik Mesin Fakultas Teknik Universitas

Lebih terperinci

TESIS ANALISIS DAN OPTIMALISASI PROTEKSI VIBRASI PADA POMPA INJEKSI SENTRIFUGAL EMPAT STAGE PADA WATERFLOOD LAPANGAN MINYAK RINGAN

TESIS ANALISIS DAN OPTIMALISASI PROTEKSI VIBRASI PADA POMPA INJEKSI SENTRIFUGAL EMPAT STAGE PADA WATERFLOOD LAPANGAN MINYAK RINGAN TESIS ANALISIS DAN OPTIMALISASI PROTEKSI VIBRASI PADA POMPA INJEKSI SENTRIFUGAL EMPAT STAGE PADA WATERFLOOD LAPANGAN MINYAK RINGAN Oleh: Moh. Ishak NRP : 2209204806 PROGRAM MAGISTER BIDANG KEAHLIAN ELEKTRONIKA

Lebih terperinci

ANALISA PENGARUH JUMLAH SUDU IMPELER TERHADAP GETARAN PADA POMPA SENTRIFUGAL

ANALISA PENGARUH JUMLAH SUDU IMPELER TERHADAP GETARAN PADA POMPA SENTRIFUGAL NASKAH PUBLIKASI ANALISA PENGARUH JUMLAH SUDU IMPELER TERHADAP GETARAN PADA POMPA SENTRIFUGAL Naskah Publikasi ini disusun sebagai syarat untuk mengikuti Wisuda Universitas Muhammadiyah Surakarta Disusun

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Getaran merupakan salah satu efek yang terjadi akibat adanya gerak yang diakibatkan adanya perbedaan tekanan dan frekuensi. Dalam dunia otomotif ada banyak terdapat

Lebih terperinci

INVESTIGASI PENYEBAB HIGH VIBRATION MOTOR PADA BOOSTER PUMP BFP SYSTEM

INVESTIGASI PENYEBAB HIGH VIBRATION MOTOR PADA BOOSTER PUMP BFP SYSTEM INVESTIGASI PENYEBAB HIGH VIBRATION MOTOR PADA BOOSTER PUMP BFP SYSTEM M. Denny Surindra Jurusan Teknik Mesin Politeknik Negeri Semarang Jl. Prof. H. Sudarto, S.H., Tembalang, Kotak Pos 6199/SMS, Semarang

Lebih terperinci

KAJI EKSPERIMENTAL CIRI GETARAN PADA BANTALAN ROL DENGAN PEMBEBANAN STATIK

KAJI EKSPERIMENTAL CIRI GETARAN PADA BANTALAN ROL DENGAN PEMBEBANAN STATIK Jurnal Teknik Mesin, Vol. 24, No. 1, April 2009 1 KAJI EKSPERIMENTAL CIRI GETARAN PADA BANTALAN ROL DENGAN PEMBEBANAN STATIK K. Magiano 1 & K. Bagiasna 2 1 Asisten riset, Mahasiswa magister fast track,

Lebih terperinci

ANALISA SINYAL GETARAN POMPA SEBAGAI PREDICTIVE MAINTENANCE POMPA PADA LABORATORIUM REKAYASA AKUSTIK DAN VIBRASI TEKNIK FISIKA ITS

ANALISA SINYAL GETARAN POMPA SEBAGAI PREDICTIVE MAINTENANCE POMPA PADA LABORATORIUM REKAYASA AKUSTIK DAN VIBRASI TEKNIK FISIKA ITS ANALISA SINYAL GETARAN POMPA SEBAGAI PREDICTIVE MAINTENANCE POMPA PADA LABORATORIUM REKAYASA AKUSTIK DAN VIBRASI TEKNIK FISIKA ITS Nadhifa Maulida 1, Alinda Nurul B. 1, Trikarsa Tirta Dwipa 1, Nugroho

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. yang berputar dengan putaran tertentu (Zhou and Shi, 2001). Salah satunya adalah pompa

BAB I PENDAHULUAN. yang berputar dengan putaran tertentu (Zhou and Shi, 2001). Salah satunya adalah pompa BAB I PENDAHULUAN 1.2 LatarBelakang Mesin-mesin rotasi seperti turbin, kompresor, pompa, dan fan banyak digunakan di dunia industri. Mesin-mesin rotasi tersebut pada umumnya terdiri dari poros yang berputar

Lebih terperinci

METODE DETEKSI KERUSAKAN ELEMEN BOLA PADA BANTALAN BOLA TIPE DOUBLE ROW BERBASIS SINYAL GETARAN TUGAS AKHIR

METODE DETEKSI KERUSAKAN ELEMEN BOLA PADA BANTALAN BOLA TIPE DOUBLE ROW BERBASIS SINYAL GETARAN TUGAS AKHIR METODE DETEKSI KERUSAKAN ELEMEN BOLA PADA BANTALAN BOLA TIPE DOUBLE ROW BERBASIS SINYAL GETARAN TUGAS AKHIR Diajukan Guna Memenuhi Persyaratan Untuk Mencapai Derajat Strata-1 Pada Prodi Teknik Mesin Fakultas

Lebih terperinci

PENGARUH VARIASI GAYA TRANSMISI V-BELT TERHADAP PRILAKU GETARAN POROS DEPERICARPER FAN TYPE 2 SWSI

PENGARUH VARIASI GAYA TRANSMISI V-BELT TERHADAP PRILAKU GETARAN POROS DEPERICARPER FAN TYPE 2 SWSI PENGARUH VARIASI GAYA TRANSMISI V-BELT TERHADAP PRILAKU GETARAN POROS DEPERICARPER FAN TYPE 2 SWSI SKRIPSI MEKANIKA KEKUATAN BAHAN Skripsi Yang Diajukan Untuk Memenuhi Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Teknik

Lebih terperinci

BAB IV ANALISA KERUSAKAN MOTOR LP DRAIN PUMP

BAB IV ANALISA KERUSAKAN MOTOR LP DRAIN PUMP BAB IV ANALISA KERUSAKAN MOTOR LP DRAIN PUMP 4.1 Gangguan LP Drain Pump PLTU Suralaya unit 1 pernah mengalami kegagalan motor induksi 3 phasa pada sistem LP drain pump seperti yang diperlihatkan pada gambar

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Pompa adalah salah satu jenis mesin fluida yang berfungsi untuk

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Pompa adalah salah satu jenis mesin fluida yang berfungsi untuk BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pompa Pompa adalah salah satu jenis mesin fluida yang berfungsi untuk memindahkan zat cair dari suatu tempat ke tempat lain yang diinginkan. Pompa beroperasi dengan membuat

Lebih terperinci

KAJIAN VIBRASI UNTUK MENDETEKSI KEGAGALAN AWAL PADA MESIN ROTASI DENGAN KASUS MESIN POMPA Arvin Ekoputranto *, Otong Nurhilal, Ahmad Taufik.

KAJIAN VIBRASI UNTUK MENDETEKSI KEGAGALAN AWAL PADA MESIN ROTASI DENGAN KASUS MESIN POMPA Arvin Ekoputranto *, Otong Nurhilal, Ahmad Taufik. Proseding Seminar Nasional Fisika dan Aplikasinya Sabtu, 21 November 2015 Bale Sawala Kampus Universitas Padjadjaran, Jatinangor KAJIAN VIBRASI UNTUK MENDETEKSI KEGAGALAN AWAL PADA MESIN ROTASI DENGAN

Lebih terperinci

HALAMAN PENGESAHAN TUGAS AKHIR

HALAMAN PENGESAHAN TUGAS AKHIR HALAMAN PENGESAHAN TUGAS AKHIR PENGARUH KECEPATAN OPERASI POMPA SENTRIFUGAL TERHADAP SENSITIFITAS METODE DETEKSI FENOMENA KAVITASI BERBASIS PARAMETER STATISTIK DOMAIN WAKTU Disusun Oleh: RAY SETIA RAMADHAN

Lebih terperinci

LAPORAN PENELITIAN HIBAH BERSAING

LAPORAN PENELITIAN HIBAH BERSAING TEKNIK LAPORAN PENELITIAN HIBAH BERSAING Aplikasi Response Getaran Untuk Menganalisis Fenomena Kavitasi Pada Instalasi Pompa Sentrifugal Wijianto, ST.M.Eng.Sc Marwan Effendy, ST. MT. UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH

Lebih terperinci

Pemodelan dan Analisis Pengaruh Kenaikan Putaran Kerja Terhadap Respon Dinamis, Kasus Unbalance Rotor Steam Turbine Unit 1 PLTU Amurang 2x25MW

Pemodelan dan Analisis Pengaruh Kenaikan Putaran Kerja Terhadap Respon Dinamis, Kasus Unbalance Rotor Steam Turbine Unit 1 PLTU Amurang 2x25MW JURNAL TEKNIK ITS Vol. 6, No. 1, (2017) ISSN: 2337-3539 (2301-9271 Print) F 120 Pemodelan dan Analisis Pengaruh Kenaikan Putaran Kerja Terhadap Respon Dinamis, Kasus Unbalance Rotor Steam Turbine Unit

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan teknologi sebagai pendukung kelengkapan sistem

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan teknologi sebagai pendukung kelengkapan sistem BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Perkembangan teknologi sebagai pendukung kelengkapan sistem trasportasi menjadi suatu hal tersendiri dalam penyempurnaan dan pendesainan mesin diesel agar menjadi

Lebih terperinci

SKRIPSI ANALISIS KEMBALI BELT CONVEYOR BARGE LOADING DENGAN KAPASITAS 1000 TON PER JAM

SKRIPSI ANALISIS KEMBALI BELT CONVEYOR BARGE LOADING DENGAN KAPASITAS 1000 TON PER JAM SKRIPSI ANALISIS KEMBALI BELT CONVEYOR BARGE LOADING DENGAN KAPASITAS 1000 TON PER JAM Diajukan guna melengkapi sebagian syarat dalam mencapai gelar Sarjana Strata Satu (S1) Disusun Oleh : Nama : Noor

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI DAN HASIL PENELITIAN

BAB III METODOLOGI DAN HASIL PENELITIAN BAB III METODOLOGI DAN HASIL PENELITIAN 3.1. Metode Pengambilan Data Pengambilan data dilakukan pada mesin bubut type EMCO MAXIMAT V13 dengan menggunakan alat vibrometer (untuk mengukur getaran) Kohtect

Lebih terperinci

DETEKSI KERUSAKAN BANTALAN GELINDING PADA POMPA SENTRIFUGAL DENGAN ANALISIS SINYAL GETARAN

DETEKSI KERUSAKAN BANTALAN GELINDING PADA POMPA SENTRIFUGAL DENGAN ANALISIS SINYAL GETARAN DETEKSI KERUSAKAN BANTALAN GELINDING PADA POMPA SENTRIFUGAL DENGAN ANALISIS SINYAL GETARAN Didik Djoko Susilo Abstract : The aim of the research was to detect the fault of rolling bearing in a centrifugal

Lebih terperinci

TUGAS AKHIR. Diajukan Guna Melengkapi Sebagian Syarat Dalam mencapai gelar Sarjana Strata Satu (S1) Disusun Oleh :

TUGAS AKHIR. Diajukan Guna Melengkapi Sebagian Syarat Dalam mencapai gelar Sarjana Strata Satu (S1) Disusun Oleh : TUGAS AKHIR Perancangan Multi Spindel Drill 4 Collet Dengan PCD 90mm - 150mm Untuk Pembuatan Lubang Berdiameter Maksimum 10 mm Dengan Metode VDI 2221 Diajukan Guna Melengkapi Sebagian Syarat Dalam mencapai

Lebih terperinci

DETEKSI KERUSAKAN RODA GIGI PADA GEARBOX MENGGUNAKAN SINYAL GETARAN. SKRIPSI Diajukan sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Teknik

DETEKSI KERUSAKAN RODA GIGI PADA GEARBOX MENGGUNAKAN SINYAL GETARAN. SKRIPSI Diajukan sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Teknik DETEKSI KERUSAKAN RODA GIGI PADA GEARBOX MENGGUNAKAN SINYAL GETARAN SKRIPSI Diajukan sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Teknik Oleh : BAGUS HANDOKO NIM. I1406020 JURUSAN TEKNIK MESIN

Lebih terperinci

DIAGNOSA KERUSAKAN MOTOR INDUKSI DENGAN SINYAL GETARAN

DIAGNOSA KERUSAKAN MOTOR INDUKSI DENGAN SINYAL GETARAN DIAGNOSA KERUSAKAN MOTOR INDUKSI DENGAN SINYAL GETARAN *Rizka Rosyadi 1, Achmad Widodo 2, Ismoyo Haryanto 2 1 Mahasiswa Jurusan Teknik Mesin, Fakultas Teknik, Universitas Diponegoro 2 Dosen Jurusan Teknik

Lebih terperinci

1. POMPA MENURUT PRINSIP DAN CARA KERJANYA

1. POMPA MENURUT PRINSIP DAN CARA KERJANYA 1. POMPA MENURUT PRINSIP DAN CARA KERJANYA 1. Centrifugal pumps (pompa sentrifugal) Sifat dari hidrolik ini adalah memindahkan energi pada daun/kipas pompa dengan dasar pembelokan/pengubah aliran (fluid

Lebih terperinci

ANALISIS HIGH AXIAL VIBRATION PADA BLOWER 22K-102 REFORMER FORCE DRAFT FAN (FDF) - HYDROGEN PLANT

ANALISIS HIGH AXIAL VIBRATION PADA BLOWER 22K-102 REFORMER FORCE DRAFT FAN (FDF) - HYDROGEN PLANT Available online at Website http://ejournal.undip.ac.id/index.php/rotasi ANALISIS HIGH AXIAL VIBRATION PADA BLOWER 22K-102 REFORMER FORCE DRAFT FAN (FDF) - HYDROGEN PLANT *Norman Iskandar, Muhammad Lazuardi

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Mesin Fluida Mesin fluida adalah mesin yang berfungsi untuk mengubah energi mekanis poros menjadi energi potensial fluida, atau sebaliknya mengubah energi fluida (energi potensial

Lebih terperinci

Session 10 Steam Turbine Instrumentation

Session 10 Steam Turbine Instrumentation Session 10 Steam Turbine Instrumentation Pendahuluan Pengoperasian turbin yang terus menerus dan kondisi yang abnormal mempengaruhi kondisi turbin. Instrumen dibutuhkan untuk memantau kondisi turbin dan

Lebih terperinci

BAB IV PEMBAHASAN. 4.1 Perhitungan Umur Pakai Bantalan Sisi Luar Pada Ring Hammer Coal. Tipe bantalan C C 0 Fr Fa Putaran kn

BAB IV PEMBAHASAN. 4.1 Perhitungan Umur Pakai Bantalan Sisi Luar Pada Ring Hammer Coal. Tipe bantalan C C 0 Fr Fa Putaran kn 52 BAB IV PEMBAHASAN 4.1 Perhitungan Umur Pakai Bantalan Sisi Luar Pada Ring Hammer Coal Crusher B Dengan Keandalan 90 % Dalam perhitungan umur pakai bantalan ini digunakan data-data yang telah diperoleh

Lebih terperinci

BAB 5 DASAR POMPA. pompa

BAB 5 DASAR POMPA. pompa BAB 5 DASAR POMPA Pompa merupakan salah satu jenis mesin yang berfungsi untuk memindahkan zat cair dari suatu tempat ke tempat yang diinginkan. Zat cair tersebut contohnya adalah air, oli atau minyak pelumas,

Lebih terperinci

TUGAS AKHIR. ANALISA PERBAIKAN PERFORMANCE BEARING PADA MESIN WASHING KACA NC-4 DI PT ASAHIMAS FLAT GLASS, Tbk

TUGAS AKHIR. ANALISA PERBAIKAN PERFORMANCE BEARING PADA MESIN WASHING KACA NC-4 DI PT ASAHIMAS FLAT GLASS, Tbk TUGAS AKHIR ANALISA PERBAIKAN PERFORMANCE BEARING PADA MESIN WASHING KACA NC-4 DI PT ASAHIMAS FLAT GLASS, Tbk Diajukan Guna Melengkapi Sebagian Syarat Dalam mencapai gelar Sarjana Strata Satu (S1) Disusun

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI. menaikkan cairan dari dataran rendah ke dataran tinggi atau untuk

BAB 2 LANDASAN TEORI. menaikkan cairan dari dataran rendah ke dataran tinggi atau untuk BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori Dasar Pompa adalah mesin atau peralatan mekanis yang digunakan untuk menaikkan cairan dari dataran rendah ke dataran tinggi atau untuk mengalirkan cairan dari daerah bertekanan

Lebih terperinci

KARAKTERISTIK VIBRASI PADA GEAR PUTARAN RENDAH

KARAKTERISTIK VIBRASI PADA GEAR PUTARAN RENDAH KARAKTERISTIK VIBRASI PADA GEAR PUTARAN RENDAH (Studi Kasus Gearbox Main Drive Kiln Pabrik Indarung V PT Semen Padang) Suherdian Septa Sarianja Jurusan Teknik Mesin, Fakultas Teknologi Industri Universitas

Lebih terperinci

LOGO POMPA CENTRIF TR UGAL

LOGO POMPA CENTRIF TR UGAL LOGO POMPA CENTRIFUGAL Dr. Sukamta, S.T., M.T. Pengertian Pompa Pompa merupakan salah satu jenis mesin yang berfungsi untuk memindahkan zat cair dari suatu tempat ke tempat yang diinginkan. Klasifikasi

Lebih terperinci

Analisis Hubungan Getaran dengan Temperatur Kerja pada Mesin Mill Fan 412 di PT. Semen Tonasa

Analisis Hubungan Getaran dengan Temperatur Kerja pada Mesin Mill Fan 412 di PT. Semen Tonasa Samnur dkk, Analisis Hubungan Getaran dengan Temperatur Kerja pada Mesin Mil Fan 412 173 Analisis Hubungan Getaran dengan Temperatur Kerja pada Mesin Mill Fan 412 di PT. Semen Tonasa Samnur (1), Ilham

Lebih terperinci

PERENCANAAN POMPA SENTRIFUGAL DENGAN KAPASITAS 42 LITER/ DETIK, HEAD 40M DAN PUTARAN 1450 PRM DENGAN PENGGERAK DIESEL

PERENCANAAN POMPA SENTRIFUGAL DENGAN KAPASITAS 42 LITER/ DETIK, HEAD 40M DAN PUTARAN 1450 PRM DENGAN PENGGERAK DIESEL TUGAS AKHIR PERENCANAAN POMPA SENTRIFUGAL DENGAN KAPASITAS 42 LITER/ DETIK, HEAD 40M DAN PUTARAN 1450 PRM DENGAN PENGGERAK DIESEL Tugas akhir ini Disusun Guna Memperoleh Gelar Sarjana Strata satu Jurusan

Lebih terperinci

TUGAS AKHIR PERANCANGAN MESIN PENGANGKUT PRODUK BERTENAGA LISTRIK (ELECTRIC LOW LOADER) PT. BAKRIE BUILDING INDUSTRIES

TUGAS AKHIR PERANCANGAN MESIN PENGANGKUT PRODUK BERTENAGA LISTRIK (ELECTRIC LOW LOADER) PT. BAKRIE BUILDING INDUSTRIES TUGAS AKHIR PERANCANGAN MESIN PENGANGKUT PRODUK BERTENAGA LISTRIK (ELECTRIC LOW LOADER) PT. BAKRIE BUILDING INDUSTRIES Diajukan untuk memenuhi salah satu Persyaratan dalam menyelesaikan Program Strata

Lebih terperinci

TUGAS GETARAN MEKANIK ALAT UKUR GETARAN. Oleh : Opi Sumardi

TUGAS GETARAN MEKANIK ALAT UKUR GETARAN. Oleh : Opi Sumardi TUGAS GETARAN MEKANIK ALAT UKUR GETARAN Oleh : Opi Sumardi 1215021064 TEKNIK MESIN FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS LAMPUNG 2015 Dalam pengambilan data suatu getaran agar supaya informasi mengenai data getaran

Lebih terperinci

PERANCANGAN ALAT DAN ANALISIS EKSPERIMENTAL GETARAN AKIBAT MISALIGNMENT POROS

PERANCANGAN ALAT DAN ANALISIS EKSPERIMENTAL GETARAN AKIBAT MISALIGNMENT POROS PERANCANGAN ALAT DAN ANALISIS EKSPERIMENTAL GETARAN AKIBAT MISALIGNMENT POROS Muhammad Hasbi, Nanang Endriatno, Jainudin Staf Pengajar Program Studi Teknik Mesin Fakultas Teknik Universitas Halu Oleo,

Lebih terperinci

POMPA SENTRIFUGAL. Oleh Kelompok 2

POMPA SENTRIFUGAL. Oleh Kelompok 2 POMPA SENTRIFUGAL Oleh Kelompok 2 M. Salman A. (0810830064) Mariatul Kiptiyah (0810830066) Olyvia Febriyandini (0810830072) R. Rina Dwi S. (0810830075) Suwardi (0810830080) Yayah Soraya (0810830082) Yudha

Lebih terperinci

TUGAS AKHIR PERANCANGAN, PEMBUATAN DAN PENGUJIAN ALAT PEMBUKA BALL BEARING DENGAN HYDRAULIC JACK 4 TON

TUGAS AKHIR PERANCANGAN, PEMBUATAN DAN PENGUJIAN ALAT PEMBUKA BALL BEARING DENGAN HYDRAULIC JACK 4 TON TUGAS AKHIR PERANCANGAN, PEMBUATAN DAN PENGUJIAN ALAT PEMBUKA BALL BEARING DENGAN HYDRAULIC JACK 4 TON Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Dalam Meraih Gelar Sarjana Strata Satu (S-1) Pada Jurusan Teknik

Lebih terperinci

BAB III DESKRIPSI ALAT UJI DAN PROSEDUR PENGUJIAN

BAB III DESKRIPSI ALAT UJI DAN PROSEDUR PENGUJIAN BAB III DESKRIPSI ALAT UJI DAN PROSEDUR PENGUJIAN 3.1. Rancangan Alat Uji Pada penelitian ini alat uji dirancang sendiri berdasarkan dasar teori dan pengalaman dari penulis. Alat uji ini dirancang sebagai

Lebih terperinci

SKRIPSI PERANCANGAN BELT CONVEYOR PENGANGKUT BUBUK DETERGENT DENGAN KAPASITAS 25 TON/JAM

SKRIPSI PERANCANGAN BELT CONVEYOR PENGANGKUT BUBUK DETERGENT DENGAN KAPASITAS 25 TON/JAM SKRIPSI PERANCANGAN BELT CONVEYOR PENGANGKUT BUBUK DETERGENT DENGAN KAPASITAS 25 TON/JAM Diajukan guna melengkapi sebagian syarat Dalam mencapai gelar Sarjana Strata Satu (S1) Dibuat Oleh : Nama : Nuryanto

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. Vibrasi adalah gerakan, dapat disebabkan oleh getaran udara atau

BAB II LANDASAN TEORI. Vibrasi adalah gerakan, dapat disebabkan oleh getaran udara atau BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Analisa Vibrasi Analisa vibrasi digunakan untuk menentukan kondisi mekanis dan operasional dari peralatan. Vibrasi adalah gerakan, dapat disebabkan oleh getaran udara

Lebih terperinci

TUGAS AKHIR PERENCANAAN POMPA SENTRIFUGAL PENGISI KETEL DI PT. INDAH KIAT SERANG

TUGAS AKHIR PERENCANAAN POMPA SENTRIFUGAL PENGISI KETEL DI PT. INDAH KIAT SERANG TUGAS AKHIR PERENCANAAN POMPA SENTRIFUGAL PENGISI KETEL DI PT. INDAH KIAT SERANG Tugas Akhir ini Disusun dan Diajukan Guna Memperoleh Gelar Sarjana Strata Satu Jurusan Teknik Mesin Fakultas Teknik Universitas

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. fluida yang dimaksud berupa cair, gas dan uap. yaitu mesin fluida yang berfungsi mengubah energi fluida (energi potensial

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. fluida yang dimaksud berupa cair, gas dan uap. yaitu mesin fluida yang berfungsi mengubah energi fluida (energi potensial BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Mesin-Mesin Fluida Mesin fluida adalah mesin yang berfungsi untuk mengubah energi mekanis poros menjadi energi potensial atau sebaliknya mengubah energi fluida (energi potensial

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. EKSERGI Jurnal Teknik Energi Vol 11 No. 2 Mei 2015; 47-52

I. PENDAHULUAN. EKSERGI Jurnal Teknik Energi Vol 11 No. 2 Mei 2015; 47-52 EKSERGI Jurnal Teknik Energi Vol 11 No. 2 Mei 2015; 47-52 KINERJA MULTISTAGE HP/IP FEED WATER PUMP PADA HRSG DI SEKTOR PEMBANGKITAN PLTGU CILEGON F Gatot Sumarno, Suwarti Program Studi Teknik Konversi

Lebih terperinci

INSTITUT TEKNOLOGI BANDUNG

INSTITUT TEKNOLOGI BANDUNG ANALISIS KECEPATAN KRITIS ROTOR DINAMIK DENGAN STUDI KASUS EXTERNALLY PRESSURIZED BEARINGS TESIS MAGISTER Karya ilmiah sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Magister Teknik Oleh FEBLIL HUDA

Lebih terperinci

KAJIAN EKSPERIMENTAL CACAT PADA BANTALAN BERDASARKAN LEVEL GETARAN

KAJIAN EKSPERIMENTAL CACAT PADA BANTALAN BERDASARKAN LEVEL GETARAN KAJIAN EKSPERIMENTAL CACAT PADA BANTALAN BERDASARKAN LEVEL GETARAN J. A. Apriansyah, Dedi Suryadi, A. Fauzan Suryono Program Studi Teknik Mesin, Fakultas Teknik, Universitas Bengkulu Jl. WR. Supratman

Lebih terperinci

Kata kunci : Perawatan prediktif, monitoring kondisi, sinyal getaran, sinyal suara, bantalan gelinding

Kata kunci : Perawatan prediktif, monitoring kondisi, sinyal getaran, sinyal suara, bantalan gelinding Kaji Banding Prediksi Kerusakan Pada Bantalan Gelinding Melalui Sinyal Getaran Dan Sinyal Suara Meifal Rusli 1, a *, Agus Arisman 1,b, Lovely Son 1,c dan Mulyadi Bur 1,d 1 Jurusan Teknik Mesin, Fakultas

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. mesin kerja. Pompa berfungsi untuk merubah energi mekanis (kerja putar poros)

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. mesin kerja. Pompa berfungsi untuk merubah energi mekanis (kerja putar poros) BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Pengertian Pompa Pompa adalah salah satu mesin fluida yang termasuk dalam golongan mesin kerja. Pompa berfungsi untuk merubah energi mekanis (kerja putar poros) menjadi energi

Lebih terperinci

PENGARUH RUBBING TERHADAP KONDISI GETARAN MESIN ROTASI

PENGARUH RUBBING TERHADAP KONDISI GETARAN MESIN ROTASI Jurnal Teknik Mesin S-1, Vol. 4, No. 3, Tahun 216 PENGARUH RUBBING TERHADAP KONDISI GETARAN MESIN ROTASI *Zudi Zukron Amin 1, Achmad Widodo 2, Ismoyo Haryanto 2 1 Mahasiswa Jurusan Teknik Mesin, Fakultas

Lebih terperinci

BAB II HARMONISA PADA GENERATOR. Generator sinkron disebut juga alternator dan merupakan mesin sinkron yang

BAB II HARMONISA PADA GENERATOR. Generator sinkron disebut juga alternator dan merupakan mesin sinkron yang BAB II HARMONISA PADA GENERATOR II.1 Umum Generator sinkron disebut juga alternator dan merupakan mesin sinkron yang digunakan untuk menkonversikan daya mekanis menjadi daya listrik arus bolak balik. Arus

Lebih terperinci

BAB II DASAR TEORI. c) Untuk mencari torsi dapat dirumuskan sebagai berikut:

BAB II DASAR TEORI. c) Untuk mencari torsi dapat dirumuskan sebagai berikut: BAB II DASAR TEORI 2.1 Daya Penggerak Secara umum daya diartikan sebagai suatu kemampuan yang dibutuhkan untuk melakukan sebuah kerja, yang dinyatakan dalam satuan Watt ataupun HP. Penentuan besar daya

Lebih terperinci

Kajian Lintasan Orbit pada Turbin Angin Savonius Tipe Rotor U dan Helix dengan Menggunakan Software MATLAB

Kajian Lintasan Orbit pada Turbin Angin Savonius Tipe Rotor U dan Helix dengan Menggunakan Software MATLAB Kajian Lintasan Orbit pada Turbin Angin Savonius Tipe Rotor U dan Helix dengan Menggunakan Software MATLAB Panji Waskito 1, Ali Syahputra Hasibuan 2 1 Progam Studi S1 Teknik Mesin, Universitas Sumatera

Lebih terperinci

DAFTAR PUSTAKA. 1. Vance, J. M., Rotordynamics of Turbomachinery, John Willey & Sons, 1988.

DAFTAR PUSTAKA. 1. Vance, J. M., Rotordynamics of Turbomachinery, John Willey & Sons, 1988. DAFTAR PUSTAKA 1. Vance, J. M., Rotordynamics of Turbomachinery, John Willey & Sons, 1988.. Adams, M., Nonlinear Dynamics of Multibearing Flexible Rotors, Journal Sound and Vibration, Volume 71, No 1,

Lebih terperinci

DETEKSI KERUSAKAN MOTOR INDUKSI DENGAN MENGGUNAKAN SINYAL SUARA

DETEKSI KERUSAKAN MOTOR INDUKSI DENGAN MENGGUNAKAN SINYAL SUARA DETEKSI KERUSAKAN MOTOR INDUKSI DENGAN MENGGUNAKAN SINYAL SUARA Akbar Anggriawan 1, Feblil Huda 2 Laboratorium Konstruksi Mesin, Jurusan Teknik Mesin, Fakultas Teknik, Universitas Riau Kampus Bina Widya

Lebih terperinci

LAPORAN TUGAS AKHIR RANCANG BANGUN PROTOTYPE TURBIN ANGIN VERTIKAL DARRIEUS TIPE H

LAPORAN TUGAS AKHIR RANCANG BANGUN PROTOTYPE TURBIN ANGIN VERTIKAL DARRIEUS TIPE H LAPORAN TUGAS AKHIR RANCANG BANGUN PROTOTYPE TURBIN ANGIN VERTIKAL DARRIEUS TIPE H DISUSUN OLEH : Yos Hefianto Agung Prastyo 41311010005 PROGRAM STUDI TEKNIK MESIN FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS MERCU BUANA

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Dasar Teori Pompa Sentrifugal 2.1.1. Definisi Pompa Sentrifugal Pompa sentrifugal adalah suatu mesin kinetis yang mengubah energi mekanik menjadi energi fluida menggunakan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. memindahkan fluida dari suatu tempat yang rendah ketempat yang. lebih tinggi atau dari tempat yang bertekanan yang rendah ketempat

BAB I PENDAHULUAN. memindahkan fluida dari suatu tempat yang rendah ketempat yang. lebih tinggi atau dari tempat yang bertekanan yang rendah ketempat 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Pandangan Umum Pompa Pompa adalah suatu jenis mesin yang digunakan untuk memindahkan fluida dari suatu tempat yang rendah ketempat yang lebih tinggi atau dari tempat yang bertekanan

Lebih terperinci

Engine banyak ditemui dalam aktifitas kehidupan manusia, secara kumulatif sebagai penghasil daya yang berguna untuk menggerakan kendaraan, peralatan

Engine banyak ditemui dalam aktifitas kehidupan manusia, secara kumulatif sebagai penghasil daya yang berguna untuk menggerakan kendaraan, peralatan Engine banyak ditemui dalam aktifitas kehidupan manusia, secara kumulatif sebagai penghasil daya yang berguna untuk menggerakan kendaraan, peralatan industri, penggerak generator pembangkit energi listrik,

Lebih terperinci

POMPA. Pompa Dinamik. Pompa Perpindahan A. POMPA SENTRIGUGAL

POMPA. Pompa Dinamik. Pompa Perpindahan A. POMPA SENTRIGUGAL 8 POMPA Pompa bisa diklasifikasikan dengan berbagai cara. Jika pompa diklasifikasikan berdasarkan cara energi dipindahkan maka pompa bisa dikelompokkan sebagai berikut:: 1. Pompa dinamik (Dynamic) 2. Pompa

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. misalnya untuk mengisi ketel, mengisi bak penampung (reservoir) pertambangan, satu diantaranya untuk mengangkat minyak mentah

BAB I PENDAHULUAN. misalnya untuk mengisi ketel, mengisi bak penampung (reservoir) pertambangan, satu diantaranya untuk mengangkat minyak mentah BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dalam kehidupan sehari-hari, penggunaan pompa sangat luas hampir disegala bidang, seperti industri, pertanian, rumah tangga dan sebagainya. Pompa merupakan alat yang

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Pengertian Pompa Pompa adalah suatu mesin yang digunakan untuk memindahkan fluida dari satu tempat ketempat lainnya, melalui suatu media aluran pipa dengan cara menambahkan energi

Lebih terperinci

ANALISA OVER STRESS PADA PIPA COOLING WATER SYSTEM MILIK PT. XXX DENGAN BANTUAN SOFTWARE CAESAR II

ANALISA OVER STRESS PADA PIPA COOLING WATER SYSTEM MILIK PT. XXX DENGAN BANTUAN SOFTWARE CAESAR II ANALISA OVER STRESS PADA PIPA COOLING WATER SYSTEM MILIK PT. XXX DENGAN BANTUAN SOFTWARE CAESAR II TUGAS AKHIR Disusun guna memenuhi sebagian syarat memperoleh gelar Sarjana Teknik pada Fakultas Teknik

Lebih terperinci

Analisis Getaran Bantalan Rotor Skala Laboratorium untuk Kondisi Lingkungan Normal dan Berdebu

Analisis Getaran Bantalan Rotor Skala Laboratorium untuk Kondisi Lingkungan Normal dan Berdebu Analisis Getaran Bantalan Rotor Skala Laboratorium untuk Kondisi Lingkungan Normal dan Berdebu Jhon Malta 1,*), Boy Ilham Wahyudi 1), Mulyadi Bur 1) 1 Jurusan Teknik Mesin, Fakultas Teknik, Universitas

Lebih terperinci

Karakteristik Gerak Harmonik Sederhana

Karakteristik Gerak Harmonik Sederhana Pertemuan GEARAN HARMONIK Kelas XI IPA Karakteristik Gerak Harmonik Sederhana Rasdiana Riang, (5B0809), Pendidikan Fisika PPS UNM Makassar 06 Beberapa parameter yang menentukan karaktersitik getaran: Amplitudo

Lebih terperinci

KARAKTERISTIK GERAK HARMONIK SEDERHANA

KARAKTERISTIK GERAK HARMONIK SEDERHANA KARAKTERISTIK GERAK HARMONIK SEDERHANA Pertemuan 2 GETARAN HARMONIK Kelas XI IPA Karakteristik Gerak Harmonik Sederhana Rasdiana Riang, (15B08019), Pendidikan Fisika PPS UNM Makassar 2016 Beberapa parameter

Lebih terperinci

TUGAS KHUSUS POMPA SENTRIFUGAL

TUGAS KHUSUS POMPA SENTRIFUGAL AUFA FAUZAN H. 03111003091 TUGAS KHUSUS POMPA SENTRIFUGAL Pompa adalah suatu alat atau mesin yang digunakan untuk memindahkan cairan dari suatu tempat ke tempat yang lain melalui suatu media perpipaan

Lebih terperinci

PENGOPTIMALAN PROSES BALANCING PADA BLADE INDUCED DRAFT (ID) FAN (Studi Kasus ID Fan Pabrik Indarung V PT Semen Padang)

PENGOPTIMALAN PROSES BALANCING PADA BLADE INDUCED DRAFT (ID) FAN (Studi Kasus ID Fan Pabrik Indarung V PT Semen Padang) PENGOPTIMALAN PROSES BALANCING PADA BLADE INDUCED DRAFT (ID) FAN (Studi Kasus ID Fan Pabrik Indarung V PT Semen Padang) Fajra Ahmed Jurusan Teknik Mesin, Fakultas Teknologi Industri Universitas Bung Hatta

Lebih terperinci