BAB II LANDASAN TEORI

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "BAB II LANDASAN TEORI"

Transkripsi

1 BAB II LANDASAN TEORI II.1 Pengertian Jasa Jasa adalah setiap tindakkan atau kegiatan aktivitas yang dapat ditawarkan oleh suatu pihak kepada pihak lain, yang pada dasarnya tidak berwujud dan tidak mengakibatkan kepemilikkan apapun (Kotler dan Laksana, 2008). Pengertian lain dari jasa adalah suatu tindakan atau perbuatan yang dapat ditawarkan oleh suatu pihak kepada pihak lain, yang pada dasarnya bersifat intangible atau tidak berwujud fisik dan tidak menghasilkan kepemilikan sesuatu (Lupyoadi, 2009). Jasa merupakan produk yang tidak berwujud yang biasanya berupa pelayanan yang dibutuhkan oleh konsumen. Pengertian di atas dapat disimpulkan jasa merupakan suatu proses memberikan service kepada konsumen yang disertai dengan pemenuhan kebutuhan dan keinginannya guna memenuhi sesuai dengan harapan seorang pelanggan (Gitosudarmo, 2008). II.2 Pelayanan Pelayanan merupakan segala bentuk aktivitas yang dilakukan oleh perusahaan guna memenuhi harapan konsumen (Tjiptono, 2008). Dengan kata lain ada dua faktor utama yang mempengaruhi kualitas jasa, Yaitu expected service dan perceived service atau kualitas jasa yang diterapkan dan kualitas jasa yang diterima commit atau to dirasakan. user 9

2 Kualitas pelayanan berkaitan erat dengan kepuasan pelanggan Kualitas memberikan dorongan khusus bagi para pelanggan untuk menjalin ikatan relasi saling menguntungkan dalam jangka panjang dengan perusahaan (Zulyanto, 2006). Ikatan emosional semacam ini memungkinkan perusahaan untuk memahami dengan seksama harapan dan kebutuhan spesifik pelanggan. Perusahaan dapat meningkatkan kepuasan pelanggannya dengan cara memaksimumkan pengalaman pelanggan yang menyenangkan atau memuaskan dan meminimumkan pengalaman pelanggan yang tidak memuaskan. II.3 Pengertian Kepuasan Pelanggan Kepuasan pelanggan adalah tingkat perasaan seseorang setelah membandingkan kinerja atau hasil yang dirasakan dengan harapannya (Kotler, 2008). kepuasan yang didapatkan seorang pelanggan menjadikan keunggulan tersendiri bagi perusahaan tersebut tersebut. Sebaliknya jika perusahaan tidak dapat menciptakan rasa kepuasan didalam benak pelanggan pasti akan menimbulkan sebuah rasa yang membuatkan jenuh serta berdampak negatif bagi perusahaan. II.4 Pengertian Manajemen Komplain Manajemen komplain adalah bentuk penanganan atau penataan, pengaturan yang dilakukan oleh perusahaan dalam menyelesaikan atau mengatasi sanggahan atau reaksi ketidak puasan atau ketidak setujuan 10

3 konsumen terhadap kegiatan-kegiatan fungsi manajemen yang dilakukan tidak efisien dan efektif oleh perusahaan tersebut (Tjiptono, 2007). Berbagai metode untuk mengatasi keluhan memberikan kepuasan yang optimal kepada konsumen, meningkatkan loyalitas konsumen terhadap jasa perusahaan, dan pada akhirnya memberikan kentungan kepada kedua belah pihak. Salah satu tantangan yang akan dihadapi perusahaan dalam manajemen komplain adalah bagaimana mengubah keluhan dan kritikan konsumen menjadi informasi yang berharga bagi perusahaan sehingga dapat meningkatkan kepuasan serta menciptakan loyalitas konsumen. Dari pernyataan di atas bahwa manjemen komplain merupakan suatu cara atau strategi yang digunakan oleh pihak perusahaan dalam menangani keluhan konsumen, yaitu dengan memandang bahwa keluhan konsumen merupakan suatu kesempatan bagi pihak perusahaan untuk dapat mempertahankan konsumen tersebut melalui proses penanganan keluhan yang efektif dan dapat menjadikan informasi-informasi yang berasal dari keluhan konsumen tersebut sebagai suatu landasan dalam mengembangkan kegiatan suatu usaha perusahaan selanjutnya. II.5 Prinsip-Prinsip Manajemen Komplain Menurut Irawan (2002:89) prinsip-prinsip manajemen komplain yang berhasil baik yaitu : 11

4 1. Saluran informasi dari lini depan kepada sistem informasi. Saluran komunikasi dari lini depan ke sistem informasi sangat bernilai tinggi dalam mengatasi komplain. Sebagai contoh pengguanaan saluran komunikasi yang sangat kreatif adalah penelusuran jejak yang digunakan oleh perusahaan jasa antar seperti UPS dan Federal Expres. Di setiap daerah/lokal perantara (transit), kode paket yang telah di scaner mengidentifikasikan lokasi paket berada dalam lokasi paket berada dan mengirimkan informasi tersebut terkomputer pusat. 2. Pembelaan Segera. Pembelaan segera adalah prinsip penting lainnya dalam manajemen komplain. Pembelaan segera mewakili pelanggannya, bekerja untuk menghasilkan sebuah kepuasan yang baik atau resolusi sukses dan tempat terhadap komplain. 3. Kemampuan untuk mengatur komplain. Kemampuan untuk mengatur komplain atau menangani komplain sangat penting bagi suksesnya penyelesaian masalah pelanggan. Karena kecepatan penyelesaian atau resolusi suatu masalah sangat penting, maka kemampuan mengatur atau menangani komplain biasanya diserahkan pada lini depan dan ditangani dengan baik oleh lini depan perusahaan. 12

5 4. Daya tanggap. Daya tanggap berarti komplain akan diselesaikan/ditangani secara cepat. Jika tidak dapat diselesaikan secepatnya maka setidaknya perusahaan mengkomunikasikan fakta ini kepada pelanggan. II.6 Manfaat Penanganan Komplain Manfaat penanganan keluhan yang dikemukakan oleh (Mudie dan Cottam dalam Tjiptono, 1995) adalah : 1. Penyedia jasa memperoleh kesempatan lagi untuk memperbaiiki hubunganya dengan pelanggan yang kecewa. 2. Penyedia jasa bisa terhindar dari publisitas yang negatif. 3. Penyedia jasa akan mengetahui aspek-aspek yang perlu dibenahi dalam pelayanannya saat ini. 4. Penyedia jasa akan mengetahui sumber masalah operasinya. 5. Karyawan dapat termotivasi untuk memberikan layanan yang berkualitas baik. II.7 Memahami Perilaku Konsumen Yang Tidak Puas Definisi ketidak puasan konsumen adalah respon konsumen terhadap evaluasi ketidak sesuaian atau dikonfirmasi yang dirasakan antara harapan sebelumnya dan kinerja aktual produk yang dirasakan setelah pemakaian. Dalam hal terjadi ketidakpuasan (Tjiptono, 1995), memberikan beberapa kemungkinan tindakan yang bisa dilakukan konsumen, yaitu : 13

6 1. Tidak melakukan apa-apa Konsumen yang tidak puas tidak melakukan complain, tetapi mereka praktis tidak akan membeli atau mengguanakan jasa perusahaan yang bersangkutan lagi. 2. Melakukan komplain Ada beberapa faktor yang mempengaruhi apakah seorang konsumen yang tidak puas akan melakukan komplainn atau tidak, yaitu : a. Derajat kepentingan konsumsi yang dilakukan Hal ini menyangkut derajat jasa dikonsumsi dan harganya bagi konsumen, waktu yang dibutuhkan untuk mengkonsumsi jasa, serta social visiability. Apabila derajat kepentingan, biaya, dan waktu yang dibutuhkan dalam mengkonsumsi jasa relatif tinggi, maka kuat cenderungannya bahwa konsumen akan melakukan komplain. b. Tingkat ketidakpuasan konsumen Semakin tidak puas seorang konsumen, maka semakin besar kemungkinannya ia melakukan komplain. c. Manfaat yang diperoleh Apabila manfaat yang diperoleh dari penyampaian komplain besar, maka semakin besar pula kemungkinan konsumen akan melakukan komplain. d. Pengetahuan dan pengalaman 14

7 Hal ini meliputi jumlah pemakaian jasa sebelumnya, pemahaman akan jasa. Persepsi terhadap kemampuan sebagai konsumen, dan pengalaman komplain sebelumnya. e. Sikap konsumen terhadap keluhan Konsumen yang bersikap positif terhadap penyampaian keluhan biasanya sering menyampaikan keluhannya karena yakin akan manfaat positif yang akan diterimanya. f. Tingkat kesulitan dalam mendapatkan ganti rugi Faktor ini mencakup waktu yang dibutuhkan, gangguan terhadap aktifitas rutin yang dijalankannya, dan biaya yang dibutuhkan untuk melakukan komplain. Apabila tingkat kesulitan tinggi, maka konsumen cenderung tidak akan melakukan komplain. g. Peluang keberhasilan dalam melakukan komplain Bila konsumen merasa bahwa peluang keberhasilannya dalam melakukan komplain sangat kecil, maka ia cenderung tidak akan melakukannya. Hal ini sebaliknya terjadi apabila dirasakan peluangnya besar. Cara penyampaian komplain dengan adanya ketidakpuasan dapat dikelompokkan menjadi tiga kategori (Daryanto, 2014), yakni : 1. Respon Suara (Voice Response) Kategori ini meliputi usaha secara keseluruhan secara langsung dan atau meminta ganti rugi kepada perusahaan yang bersangkutan. 15

8 Bila konsumen melakukan hal ini, maka perusahaan masih mungkin memperoleh beberapa manfaat yaitu : a. Konsumen memberikan kesempatan sekali lagi kepada perusahaan untuk memuaskan mereka. b. Resiko publisitas buruk dapat ditekan, baik publisitas dalam bentuk rekomendasi dari mulut ke mulut, maupun melalui koran atau media massa c. Memberi masukan mengenai kekurangan yang perlu diperbaiki perusahaan, melalui perbaikan jasa, perusahaan dapat memelihara hubugan baik dan loyalitas konsumen. 2. Respon Pribadi (Private Response) Tindakan yang dilakukan antara lain memperingatkan atau memberi kolega, teman atau keluarganya mengenai pengalamannya dengan jasa atau perusahaan yang bersangkutan. Umumnya tindakan ini sering dilakukan dan dampaknya sangat besar bagi citra perusahaan. 3. Respon Pihak ketiga (Thirtd-party response) Tindakan yang dilakukan meliputi usaha meminta ganti rugi secara hukum, mengadu lewat media massa, atau secara langsung mendatangi lembaga konsumen, instansi hukum, dan sebagainya. Tindakan seperti ini sangat ditakuti oleh sebagian perusahaan yang tidak memberi pelayanan baik kepada konsumennya atau perusahaan yang tidak memiliki prosedur penanganan keluhan 16

9 yang baik. Kadangkala konsumen lebih memilih menyebarluaskan keluhannya kepada masyarakat luas, karena secara psikologis lebih memuaskan. II.8 Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Komplain Konsumen Memberikan sejumlah faktor yang dapat mempengaruhi seorang pelanggan didalam memberikan keluhannya (Mowen, 2002), diantaranya : 1. Tingkat ketidakpuasan meningkat. 2. Sikap konsumen untuk mengeluh meningkat. 3. Jumlah manfaat yang diperoleh dan sikap mengeluh meningkat. 4. Perusahaan disalahkan atas suatu masalah 5. Produk tersebut penting bagi konsumen 6. Sumber-sumber yang tersedia bagi konsumen mengeluh meningkat. II.9 Memahami Perilaku Komplain Konsumen Konsumen yang tidak puas dan mengeluh secara efektif, pihak manajemen perlu memahami aspek-aspek kunci dari perilaku keluhan, di mulai dengan beberapa alasan-alasan yang sering muncul, (Lovelock, 2010), yaitu : 1. Mengapa Konsumen Mengeluh? Secara umum, studi perilaku keluhan konsumen telah mengidentifikasi empat tujuan utama yaitu : a. Mendapatkan commit restitusi to user atau kompensasi 17

10 Konsumen sering mengeluh untuk memulihkan beberapa kerugian ekonomi dengan mencari pengembalian dana, kompensasi, dan meminta dilakukan layanan lagi. b. Melampiaskan kemarahan mereka Beberapa konsumen mengajukan keluhan untuk membangun kembali harga diri dan untuk melampiaskan kemarahan atas rasa frustasi. Ketika proses layanan terlalu birokratis dan tidak masuk akal, atau ketika karyawan kasar, sengaja mengintimidasi, atau tampaknya tidak peduli, harga diri atau rasa keadilan konsumen tersebut bisa terpengaruh secara negatif, dan memungkinkan mereka menjadi marah dan emosioal. c. Bantuan untuk meningkatkan layanan Ketika konsumen sangat terlihat dengan layanan, mereka dapat memberikan umpan balik untuk mencoba dan memberikan kontribusi terhadap peningkatan layanan. d. Alasan Altruistik Beberapa konsumen termotivasi oleh alasan altruistik, mereka ingin mencegah konsumen lain mengalami kekurangan yang sama dan mereka mungkin merasa 18

11 buruk jika mereka gagal menarik perhatian pada masalah yang akan meningkatkan kesulitan untuk orang lain jika tetap di koreksi, 2. Berapakah Proporsi Konsumen Yang Tidak Puas Akan Mengeluh? Sebuah penelitian menunjukkan bahwa rata-rata hanya 5 hingga 10 % konsumen yang tidak puas dengan layanan akan benar-benar akan mengeluh, bahkan presentasenya seringkali lebih rendah, namun demikian walaupun pada umumya hanya sedikit sekali konsumen yang mengeluh, terdapat bukti bahwa konsumen diseluruh dunia menjadi lebih terinformasi, lebih percaya diri, dan lebih bersikukuh mencari jawaban yang memuaskan dari keluhannya. 3. Mengapa Konsumen Yang Tidak Puas Mengeluh? Perusahaan telah mengidentifikasi mengapa konsumen mengeluh, konsumen mungkin tidak ingin meluangkan waktu untuk mengirim surat, , mengisi formulir, atau menelepon, terutama jika konsumen merasa bahwa layanan tersebut tidak sepadan. Beberapa konsumen melihat hasilnya tidak jelas dan meyakini bahwa tidak ada yang akan memikirkan masalah tersebut dan menyelesaikannya. Dalam beberapa situasi konsumen bahkan tidak tahu bagaimana dan kemana menyampaikan keluhan, mereka menghawatirkan, konfrontasi terutama jika keluhan itu melibatkan 19

12 seseorang yang dikenal oleh konsumen dan mungkin masih berurusan dengannya. 4. Dimana Konsumen Mengeluh? Penelitian menunjukkan bahwa pada umumnya keluhan di sampaikan di tempat layanan di terima. Lovelock menemukan bahwa pada lebih dari 99% masukan konsumen di berikan secara tatap muka atau melalui telepon kepada pegawai layanan konsumen. Kurang dari 1% keluhan disampaikan melalui , surat, masukan konsumen atau situs web perusahaan karena praktiknya ketika konsumen melakukan keluhan, pihak manajemen seringkali tidak mendengar tentang keluhan yang di sampaikan, sehingga tidak terjadi sistem umpan balik antara pihak perusahaan dengan konsumen yang mengeluh. 5. Apa Yang Konsumen Harapankan Setelah Mengajukan Keluhan? Setiap kali kegagalan pelayanan terjadi, orang-orang berharap untuk di beri kompensasi secara memadai. Namun, seringkali banyak konsumen merasa mereka tidak di perlakukan dengan adil atau tidak menerima imbalan yang memadai, ketika ini terjadi, reaksi mereka cenderung langsung, emosional dan bertahan. Ada beberapa tipe konsumen dalam menyampaikan komplain, yaitu : a. Konsumen yang penurut 20

13 Konsumen tipe ini biasanya tidak akan mengajukan keluhan sehingga perusahaan harus bekerja keras dalam mencari tahu keluhan yang dialami dan mencari solusi yang tepat. b. Konsumen yang agresif Konsumen tipe ini merupakan kebalikan dari konsumen tipe penurut karena biasanya mereka siap dan berani untuk mengajukan keluhannya dan biasanya bersifat keras dan lama. Perusahaan harus mendengarkan keluhan tersebut dengan lengkap dan memberi solusi serta waktu penyelesaian masalah. c. The High-Roller Costumer Konsumen seperti ini menginginkan pelayanan terbaik serta bersedia untuk membayar mahal pelayanan itu. Dengan keinginan akan hasil yang terbaik, konsumen sangat memperhatikan langkahlangkah yang dilakukan perusahaan untuk memperbaiki layanannya, konsumen tipe ini tidak senang dengan alasan dan pemakluman. d. The Rip-Off Costumer Konsumen tipe ini, target yang diinginkan bukanlah menyelesaikan keluhan, tapi lebih menenangkan hasil konsumen dengan memberikan layanan tambahan yang tidak pernah diduga sebelumnya. 21

14 e. The Chronic Complainer Costumer Konsumen tipe ini tidak akan pernah puas, selalu ada sesuatu yang harus diperbaiki, tujuan dari konsumen ini hanya untuk mengeluhkan sesuatu. Yang harus dilakukan perusahaan adalah melipat gandakan kesabaran, mengajukan permintaan maaf, dan mengapresiasi masalah yang dialami II.10 Cara Menangani Komplain Pelanggan Yang Efektif Pedoman karyawan garis depan agar efektif dalam menangani keluhan pelanggan dan pemulihan layanan, (Lovelock, 2010), antara lain : 1. Bertindak cepat. Jika keluhan itu di buat saat proses pelayanan, maka waktu adalah esensi untuk mencapai pemulihan penuh. Bila keluhan dibuat setelah itu, banyak perusahaan telah menetapkan kebijakan merespon dalam waktu 24 jam, atau lebih cepat. 2. Memahami perasaan pelanggan. Lakukan ini baik secara diam-diam atau secara ekplisit. Tindakan ini membantu untuk membangun hubungan, langkah pertama dalam membangun kembali hubungan yang terluka. 3. Jangan berdebat dengan pelanggan. Tujuannya adalah untuk mengumpulkan fakta dan mencapai solusi yang dapat diterima bersama, bukan untuk memenangkan debat atau membuktikan bahwa pelanggan bodoh. Berdebat menghalangi kita untuk mendengarkan dan jarang meredakan kemarahan. 22

15 4. Tunjukkan bahwa karyawan memahami masalah dari sudut pandang pelanggan. Melihat situasi melalui sudut pandang pelanggan adalah satu-satunya cara untuk memahami apa yang mereka pikir tidak beres dan mengapa mereka marah. Personil jasa harus menghindari mengambil kesimpulan dengan interprestasi mereka sendiri. 5. Mengklarifikasi kebenaran dan memilih penyebabnya. Kegagalan mungkin disebabkan inefiensi pelayanan kesalah pahaman oleh pelanggan, atau perilaku dari pihak ketiga. Jika karyawan telah melakukan hal yang salah, segera minta maaf. Semakin pelanggan dapat memaafkan, semakin sedikit pelanggan mengharapkan diskompensasi. 6. Mempercayai bahwa pelanggan bermaksud baik. Tidak semua pelanggan jujur tidak semua keluhan dibenarkan. Namun, pelanggan harus diperlakukan seolah-olah keluhannya benar, sampai muncul bukti yang menunjukkan sebaliknya. 7. Mengusulkan langkah yang diperlukan untuk memecahkan masalah. Ketika solusi instan tidak mungkin dilakukan, mengatakan kepada pelanggan bagaimana rencana perusahaan untuk menjalankan solusi menunjukkan bahwa tindakan perbaikan sedang diambil. Hal ini juga menetapkan harapan tentang waktu yang terlibat. 8. Memberitahukan pelanggan tentang kemajuan yang terjadi. 23

16 Tidak ada orang yang suka dibiarkan tidak mengerti. Ketidak pastian melahirkan kecemasan dan stress. Orang cenderung lebih menerima gangguan jika mereka tahu apa yang terjadi dan menerima kemajuan berkala. 9. Pertimbangan kompensasi. Ketika pelangan tidak menerima hasil layanan yang mereka yakni telah mereka bayar atau telah menderita ketidaknyamanan serius dan atau kehilangan waktu dan uang karena layanan yang gagal, memberikan baik pembayaran sejumlah uang atau tawaran pelayanan yang setara merupakan hal yang pantas. Jenis strategi pemulihan ini juga dapat mengurangi resiko tindakan hukum oleh pelanggan yang marah. 10. Bertahan untuk mendapatkan kembali goodwill. Ketika pelanggan telah kecewa, salah satu tantangan terbesar adalah untuk memulihkan kepercayaan dan melestarikan hubungan untuk masa depan. Ketekunan mungin diperlukan untuk meredakan kemarahan pelanggan dan untuk meyakinkan mereka bahwa tindakan yang diambil untuk menghindari terulangnya masalah. 11. Memeriksa sistem pelayanan dan mengejar keunggulan. Setelah pelanggan pergi, karyawan harus memeriksa apakah kegagalan layanan yang disebabkan oleh kesalahan yang tidak disengaja atau karena kecacatan sistem. Ambil keuntungan setiap keluhan untuk menyempurnakan keseluruhan sistem pelayanan. 24

17 Bahkan jika pengaduan tersebut diketahui sebagai hasil kesalahpahaman oleh pelanggan, ini berarti bahwa beberapa bagian sistem komunikasi karyawan tidak efektif. II.11 Aspek Penanganan Komplain. Berikut merupakan aspek penting dalam penanganan keluhan, (Tjiptono, 2007), yaitu : 1. Empati terhadap konsumen yang marah Dalam menanggapi konsumen yang marah atau emosi, perusahaan harus bersikap empati, karena bila tidak maka situasi akan makin bertambah runyam. Untuk itu perlu diluangkan waktu untuk mendengar keluhan mereka dan berusaha memahami situasi yang dirasakan oleh konsumen tersebut. Dengan demikian, permasalahan yang dihadapi dapat menjadi jelas dan sehingga pemecahan menjadi optimal. 2. Kecepatan dalam penanganan keluhan. Kecepatan merupakan hal yang sangat terpenting dalam penanganan keluhan. Apabila keluhan konsumen tidak segera di tanggapi, maka rasa tidak puas terhadap perusahaan akan menjadi permanen dan tidak dapat diubah lagi. Sedangkan apabila keluhan dapat ditangani dengan cepat, maka ada kemungkinan konsumen tersebut menjadi puas. Apabila konsumen puas dengan cara penanganan keluhannya, maka 25

18 besar kemungkinannya ia akan menjadi konsumen perusahaan kembali. 3. Kewajaran dalam memecahkan permasalahan Perusahaan harus memperhatikan aspek kewajaran dalam biaya dan kinerja jangka panjang. Hasil yang diharapkan tentunya adalah situasi win-win (realistis, fair, dan proporsional) dimana konsumen dan perusahaan jasa samasama diuntungankan. 4. Kemudahan konsumen dalam menghubungi perusahaan. Hal ini sangat penting bagi konsumen untuk menyampaikan komentar, saran, kritik, pertanyaan, dan keluhannya. Disini sangat dibutuhkan adanya metode yang mudah dan releatif tidak mahal, dimana konsumen dapat menyampaikan keluh kesahnya. Bila perlu dan memungkinkan, suatu perusahaan menyediakan jalur atau saluran telepon khusus (hotline service) untuk menampung keluhan konsumen atau memanfaatkan dijaringan internet (dengan membuka website atau homepage di world wide web). II.12 Strategi Untuk Mengurangi Hambatan Komplain Konsumen. Mengidentifikasi beberapa strategi untuk mengurangi hambatan keluhan konsumen, (Lovelock, 2010) yaitu : 1. Membuat umpan balik yang nyaman dan mudah 26

19 Cetak nomor hotline layanan, konsumen, situs atau alamat pos pada semua materi komunikasi konsumen (surat, tagihan, brosur, website, dan buku telepon). 2. Yakin bahwa umpan balik konsumen akan ditangani serius dan ditanggapi, yaitu : a. Memiliki prosedur layanan ditempat dan mengkomunikasikan hal ini kepada konsumen, contoh di website b. Memiliki fitur layanan perbaikan yang dihasilkan dari umpan balik konsumen. 3. Membuat pemberian umpan balik sebagai suatu pengalaman positif, yaitu : a. Berterimakasih atas umpan balik konsumen (dapat dilakukan secara terbuka dan umum dengan keseluruhan basis konsumen). b. Melatih karyawan agar tidak menunggu dan membuat konsumen merasa nyaman. c. Memungkinkan umpan balik anonim. II.13 Dampak Ketidakpuasan Konsumen. Ketidakpuasan konsumen, terdapat beberapa dampak yang dapat ditimbulkan dari perilaku konsumen tersebut (Tjiptono, 2008), yaitu : 1. Konsumen akan mengadu lewat media massa, dan lembaga konsumen yang tersedia. 27

20 2. Konsumen akan meminta ganti rugi kepada perusahaan atau ataupun melalui jalur hukum. 3. Konsumen akan memberitahu teman atau kolega mengenai kekurangan dari perusahaan. 4. Perusahaan akan memperoleh citra buruk dan publisitas negatif. Kemungkinan dari dampak ketidakpuasan, perusahaan akan kehilangan konsumennya. 5. Konsumen akan memboikot atau melakukan konfrontasi terhadap perusahaan. 6. Tingkat kepercayaan dari konsumen akan menurun. II.14 Solusi Untuk Menangani Komplain Pelanggan. Salah satu cara perusahaan yang befokus pada pelanggan dalam melembagakan penanganan keluhan profesional dan pemulihan layanan yang efektif adalah garansi pelayanan. Garansi adalah jaminan kualitas atau umur pemakaian yang diharapkan atas produk yang dijual dan seringkali disertai janji pengembalian uang, reparasi, atau pengerjaan ulang (Tjiptono, 2004), Manfaat garansi bagi perusahaan meliputi beberapa hal sebagai berikut : a. Garansi yang bagus mendorong perushaaan untuk berfokus pada pelanggannya. b. Garansi yang efektif memberikan standar yang jelas bagi organisasi. 28

21 c. Garansi yang baik mendorong umpan balik yang segera dan relevan dari pelanggan. d. Bila garansi diminta, maka ada peluang instan untuk melakukan perbaikan, sehingga kepuasan dan loyalitas pelanggan dapat tetap dipertahankan. e. Bagi pelanggan, garansi mengurangi persepsi negatif frmereka terhadap beberapa tipe resiko jasa dan sebaliknya meningkatkan evaluasi positif terhadap jasa perusahaan sebelum pembelian. Dengan demikian garansi jasa tidak selalu cocok bagi semua penyedia jasa. Garansi jasa mungkin tidak cocok untuk situasi berikut : a) Kualitas perusahaan yang buruk b) Garansi tidak sejalan dengan citra kualitas persahaan yang memang sudah sangat tinggi. c) Kualitas jasa benar-benar sangat sulit dikendalikan. d) Biaya garansi lebih besar dibandingkan manfaat yang diperoleh perusahaan. e) Persepsi pelanggan terhadap resiko jasa tergolong rendah dan harga jasa relatif terlalu mahal. 29

22 II.15 Mempertahankan Pelanggan. Semakin tinggi upaya mempertahankan ini secara simetri dan linear maka akan terjadi kesalahan dalam estimasi pengaruh kepuasan pelanggan dalam mempertahankan pelanggan ketika perubahan dilakukan pada tingkat kepuasan rata-rata. Dua perusahaan mungkin akan memiliki tingkat akan memiliki tingkat kepuasan yang sama, tetapi hubungan dengan mempertahankan pelanggan akan berbeda. Untuk lebih memahami pengaruh kepuasan ini terhadap upaya mempertahankan pelanggan, perusahaan harus melihat daya tarik masing-masing alternatif dan juga kesulitan-kesulitan yang dihadapi dalam implementasi (Lupiyoadi dan A. Hamdani, 2009). Ada beberapa cara untuk mewujudkan tiga aspek dalam pemulihan jasa ( Tjiptono, 2007), yaitu : 1. Memberikan hasil yang adil. Bila terjadi kegagalan jasa, pelanggan berharap ada kompensasinya. Kompensasi ini berwujud permohonan maaf, refund, reparasi, penggantian, koreksi harga, maupun kombinasi diantarannya. 2. Menyediakan proses yang adil. Prosedur yang adil mencakup tiga elemen penting, yakni : a. Perusahaan mengemban tanggung jawab atas kegagalan jasa. 30

23 b. Setiap komplain ditangani dengan cepat, dimulai oleh karyawan yang pertama kali di kontak pelanggan. c. Adanya sistem yang fleksibel dan mempertimbangkan pula situasi individual serta masukan dari pelanggan mengenai hasil akhir dari yang diharapkannya. 3. Merealisasikan interaksi yang adil. Perilaku relasi antar pribadi yang adil meliputi kesopanan, perhatian, dan kejujuran. Penjelasan atas kegagalan jasa yang terjadi dan usaha yang tulus dalam memecahkan masalah yang dihadapi pelanggan. 31

BAB II LANDASAN TEORI. bisnis. Disamping itu, kepuasan pelanggan juga dipandang sebagai salah satu

BAB II LANDASAN TEORI. bisnis. Disamping itu, kepuasan pelanggan juga dipandang sebagai salah satu BAB II LANDASAN TEORI A. Definisi Kepuasan Pelanggan Kepuasan pelanggan telah menjadi konsep sentral dalam teori dan praktik pemasaran, serta merupakan salah satu tujuan esensial bagi aktifitas bisnis.

Lebih terperinci

BAB II URAIAN TEORITIS. Kepuasan Para Pengguna Jasa Kereta Api pada PT. Kereta Api (Persero) Medan

BAB II URAIAN TEORITIS. Kepuasan Para Pengguna Jasa Kereta Api pada PT. Kereta Api (Persero) Medan 15 BAB II URAIAN TEORITIS A. Penelitian Terdahulu Penelitian terdahulu Pengaruh Kualitas Pelayanan Jasa terhadap Kepuasan Para Pengguna Jasa Kereta Api pada PT. Kereta Api (Persero) Medan oleh Elmasnun

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Pelayanan BAB II TINJAUAN PUSTAKA Pelayanan merupakan hal yang penting dalam usaha untuk membuat pelanggan tetap merasa nyaman dan betah dalam menggunakan jasa dari suatu perusahaan, jika

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. pendukung dan acuan penelitian. Teori-teori ini menjadi bahan rujukan

BAB II LANDASAN TEORI. pendukung dan acuan penelitian. Teori-teori ini menjadi bahan rujukan BAB II LANDASAN TEORI Bab ini memuat teori-teori yang mendasari penelitian dan dijadikan pendukung dan acuan penelitian. Teori-teori ini menjadi bahan rujukan berkaitan dengan kepuasan dan ketidakpuasan

Lebih terperinci

BAB IX PEMULIHAN JASA

BAB IX PEMULIHAN JASA BAB IX PEMULIHAN JASA (SERVICE RECOVERY) PENDAHULUAN Pemulihan jasa merupakan tindakan yang dilakukan penyedia jasa untuk menyelesaikan masalah yang diakibatkan terjadinya kegagalan jasa dan untuk mempertahankan

Lebih terperinci

BAB 10 KEPUASAN PELANGGAN

BAB 10 KEPUASAN PELANGGAN BAB 10 KEPUASAN PELANGGAN Kepuasan pelanggan merupakan strategi jangka panjang yang membutuhkan komitmen, baik menyangkut dana maupun sumber daya manusia (Schnaars, 1991). Ada beberapa strategi yang dapat

Lebih terperinci

Bab II Landasan Teori. atau jasa untuk dikonsumsi pribadi.

Bab II Landasan Teori. atau jasa untuk dikonsumsi pribadi. Bab II Landasan Teori 2.1. Definisi 2.1.1. Definisi Konsumen Dalam dunia marketing konsumen adalah hal yang perlu diperhatikan, jika suatu pedagang tidak memiliki konsumen, maka akan sia sia barang yang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. memiliki standar yang berbeda-beda bagi setiap orang atau kelompok.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. memiliki standar yang berbeda-beda bagi setiap orang atau kelompok. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Seiring dengan dengan perkembangan jaman yang semakin maju, perhatian akan peningkatan kepuasan konsumen sedang menjadi fokus perhatian. Pada umumnya konsumen

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Pendahuluan Bab ini terdapat landasan teori yang dijadikan pedoman untuk menganalisis hasil dari penelitian. Landasan teori ini digunakan sebagai dasar ilmu dari penelitian yang

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA Layanan Pelanggan Salah satu bentuk layanan pelanggan (customer service) yang bisa diberikan pada konsumen adalah penanganan setiap keluhan pelanggan. Keluhan pelanggan adalah suatu

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. Pasar menjadi semakin luas dan peluang ada dimana-mana, namun sebaliknya

I. PENDAHULUAN. Pasar menjadi semakin luas dan peluang ada dimana-mana, namun sebaliknya 1 I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Globalisasi membawa dampak yang besar bagi perkembangan dunia bisnis. Pasar menjadi semakin luas dan peluang ada dimana-mana, namun sebaliknya persaingan menjadi

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. tempat, organisasi dan gagasan (Kotler, 2001:347). Dari definisi diatas. 1. Intangibility (tidak dapat dilihat, dirasakan).

BAB II LANDASAN TEORI. tempat, organisasi dan gagasan (Kotler, 2001:347). Dari definisi diatas. 1. Intangibility (tidak dapat dilihat, dirasakan). BAB II LANDASAN TEORI A. Jasa Jasa adalah segala sesuatu yang dapat ditawarkan ke pasar untuk diperhatikan, dimiliki, digunakan, atau dikonsumsi yang dapat memuaskan keinginan atau kebutuhan. Produk mencakup

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Jasa Banyak ahli yang telah mendefinisikan pengertian jasa sesuai dengan sudut pandang mereka masing-masing, diantaranya: Definisi jasa menurut Kotler dan Keller

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA. keunggulan atau keistimewaan suatu produk atau layanan secara menyeluruh

BAB II KAJIAN PUSTAKA. keunggulan atau keistimewaan suatu produk atau layanan secara menyeluruh BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Kualitas Pelayanan Kualitas pelayanan didefinisikan sebagai penilaian pelanggan atas keunggulan atau keistimewaan suatu produk atau layanan secara menyeluruh (Zeithaml, 1988:

Lebih terperinci

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA Pada bagian ini menjelaskan tentang teori-teori yang berhubungan dengan penelitian ini. Teori-teori tersebut adalah sebagai berikut : 2.1 Penanganan Keluhan Complaint merupakan suatu

Lebih terperinci

CHAPTER 13 Penangganann Keluhan Dan Pemulihan Layanan (Review Question)

CHAPTER 13 Penangganann Keluhan Dan Pemulihan Layanan (Review Question) CHAPTER 13 Penangganann Keluhan Dan Pemulihan Layanan (Review Question) Disusun untuk memenuhi salah satu tugas Mata Kuliah Manajemen Mutu dan Pelayanan Terpadu Dosen : Prof. Dr. Ir. Ujang Sumarwan, M.Sc

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Kualitas Pelayanan 2.1.1 Pengertian Kualitas Pelayanan Menurut Goetsh dan Davis (dalam Tjiptono, 2002:51) Kualitas adalah suatu kondisi dinamis yang berhubungan dengan produk,

Lebih terperinci

KUALITAS PELAYANAN CUSTOMER SERVICE DAN LOYALITAS NASABAH PADA BANK BRI UNIT VETERAN BANJARMASIN

KUALITAS PELAYANAN CUSTOMER SERVICE DAN LOYALITAS NASABAH PADA BANK BRI UNIT VETERAN BANJARMASIN ISSN 1412-5609 (Print) Jurnal INTEKNA, Volume 17, No. 2, Nov 2017: 79-147 KUALITAS PELAYANAN CUSTOMER SERVICE DAN LOYALITAS NASABAH PADA BANK BRI UNIT VETERAN BANJARMASIN Sri Imelda (1) (1) Staf Pengajar

Lebih terperinci

BAB II KERANGKA TEORI. kebutuhan, keinginan dan harapan pelanggan dapat terpenuhi melalui produk yang

BAB II KERANGKA TEORI. kebutuhan, keinginan dan harapan pelanggan dapat terpenuhi melalui produk yang BAB II KERANGKA TEORI 2.1 Kepuasan Pelanggan Garpesz (dalam Laksana, 2008:96), mengemukakan bahwa kepuasan pelanggan dapat didefinisikan secara sederhana sebagai suatu keadaan di mana kebutuhan, keinginan

Lebih terperinci

BAB II URAIAN TEORITIS. judul Pengaruh Relationship Marketing Terhadap Loyalitas Pelanggan Pada CV.

BAB II URAIAN TEORITIS. judul Pengaruh Relationship Marketing Terhadap Loyalitas Pelanggan Pada CV. BAB II URAIAN TEORITIS A. Penelitian Terdahulu Penelitian terdahu dilakukan oleh David Cristian Marbun (2008) dengan judul Pengaruh Relationship Marketing Terhadap Loyalitas Pelanggan Pada CV. Anugrah

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pemasaran 2.1.1 Pengertian Pemasaran Pemasaran adalah suatu fungsi organisasi dan seperangkat proses untuk menciptakan, mengkomunikasikan, dan menyerahkan nilai kepada pelanggan

Lebih terperinci

BAB 2 TELAAH PUSTAKA 2.1. Kualitas Layanan

BAB 2 TELAAH PUSTAKA 2.1. Kualitas Layanan BAB 2 TELAAH PUSTAKA 2.1. Kualitas Layanan Kata kualitas mengandung banyak definisi dan makna. Beberapa definisi yang kerap kali dijumpai antara lain : kesesuaian dengan persyaratan/tuntutan, pemenuhan

Lebih terperinci

BAB II KERANGKA TEORITIS. Webster s 1928 Dictionary, dalam Lupiyoadi (2013), menyatakan bahwa

BAB II KERANGKA TEORITIS. Webster s 1928 Dictionary, dalam Lupiyoadi (2013), menyatakan bahwa BAB II KERANGKA TEORITIS 2.1. Teori Tentang Kepuasan Pelanggan 2.1.1. Pengertian Kepuasan Pelanggan Webster s 1928 Dictionary, dalam Lupiyoadi (2013), menyatakan bahwa pelanggan adalah seseorang yang beberapa

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Definisi Pemasaran Pemasaran merupakan faktor penting dalam pemenuhan kebutuhan konsumen. Dalam menjalankan suatu bisnis, pemasaran merupakan salah satu kegiatan utama yang

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. kelompok mendapatkan apa yang mereka butuhkan dan inginkan melalui. Kotler, 2000) dalam bukunya (Tjiptono, 2007:2)

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. kelompok mendapatkan apa yang mereka butuhkan dan inginkan melalui. Kotler, 2000) dalam bukunya (Tjiptono, 2007:2) BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Pengertian Pemasaran Pemasaran adalah proses sosial dan manajerial dimana individu dan kelompok mendapatkan apa yang mereka butuhkan dan inginkan melalui penciptaan dan pertukaran

Lebih terperinci

II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Pengertian Pemasaran

II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Pengertian Pemasaran 7 II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Pengertian Pemasaran Kotler dan Amstrong (2007) menyatakan bahwa pemasaran merupakan proses sosial yang didalamnya individu dan kelompok mendapatkan apa yang mereka butuhkan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. membuat persaingan menjadi kuat dan saling berkompetisi dengan perusahaan lain

BAB I PENDAHULUAN. membuat persaingan menjadi kuat dan saling berkompetisi dengan perusahaan lain BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Perkembangan ekonomi di Indonesia telah berkembang ke arah yang lebih baik. Hal ini terlihat sejalan dengan semakin pesatnya perkembangan bisnis, dimana semakin

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA

BAB II KAJIAN PUSTAKA BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1. Pengertian Travel Agency Travel Agency adalah perusahaan yang khusus mengatur dan menyelenggarakan perjalanan dan persinggahan orang-orang, termasuk kelengkapan perjalanannya,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Dalam era perdagangan bebas, setiap perusahaan menghadapi persaingan yang ketat.

BAB I PENDAHULUAN. Dalam era perdagangan bebas, setiap perusahaan menghadapi persaingan yang ketat. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Dalam era perdagangan bebas, setiap perusahaan menghadapi persaingan yang ketat. Meningkatnya intensitas persaingan dari pesaing menuntut perusahaan untuk selalu

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Ageng Tirtayasa Banten terhadap Pelayanan SPP Online Bank BTN Cabang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Ageng Tirtayasa Banten terhadap Pelayanan SPP Online Bank BTN Cabang BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Penelitian Terdahulu Penelitian sebelumnya yang terkait dengan penelitian ini dilakukan oleh: Nurmaya Sari (2009). Nurmaya Sari (2009) mengkaji Kepuasan Mahasiswa Universitas

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Brand image Konsumen merupakan pusat perhatian dalam dunia pemasaran. Maka dari itu perlu dipelajari apa yang menjadi kebutuhan dan keinginan konsumen pada saat ini. Dalam bukunya

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Landasan Teori 2.1.1. Pengertian Jasa Jasa merupakan aktifitas, manfaat,atau kepuasan yang ditawarkan untuk dijual (Fandy Tjiptono,2002:6). Kesimpulan, jasa merupakan suatu

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 11 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Landasan Teori 2.1.1. Kepuasan Konsumen Kotler (2004) mengatakan bahwa kepuasan konsumen adalah tingkat perasaan seseorang setelah membandingkan kinerja atau hasil yang

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. keluhan konsumen terjadi apabila suatu produk atau jasa yang dipakai oleh konsumen

BAB II LANDASAN TEORI. keluhan konsumen terjadi apabila suatu produk atau jasa yang dipakai oleh konsumen BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Perilaku Keluhan Konsumen Produk dan jasa yang bisa memuaskan adalah produk atau jasa yang dapat memberikan sesuatu yang dicari oleh konsumen sampai pada tingkat cukup.

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. atau perilaku kepada atau untuk individu atau kelompok melalui antisipasi

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. atau perilaku kepada atau untuk individu atau kelompok melalui antisipasi BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Caring Caring adalah kegiatan langsung untuk memberikan bantuan, dukungan, atau perilaku kepada atau untuk individu atau kelompok melalui antisipasi kebutuhan untuk

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 10 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Pemasaran Pentingnya kegiatan pemasaran dalam suatu perusahaan dilakukan untuk mencapai tujuan perusahaan yang berusaha meletakkan pemasaran sebagai pusat kegiatan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Pengertian Pemasaran Menurut Gronroos dalam Wijaya (2014:4), pemasaran merupakan proses untuk mengidentifikasi dan menetapkan, memelihara, serta meningkatkan hubungan dengan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Pengertian Kepuasan Pelanggan Kepuasan pelanggan (Customer Satifaction) adalah suatu keadaan dimana keinginan, harapan dan kebutuhan pelanggan dipenuhi. Suatu pelayanan dinilai

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA. oleh pelanggan atau tidak. Lovelock (2008:5) mendefinisikan jasa (service) adalah

BAB II KAJIAN PUSTAKA. oleh pelanggan atau tidak. Lovelock (2008:5) mendefinisikan jasa (service) adalah BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Kualitas Jasa Keunggulan suatu jasa akan sangat ditentukan oleh kualitas, keunikan dan manfaat yang diberikan oleh jasa tersebut, apakah sesuai dengan yang diharapkan oleh pelanggan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Pemasaran Pemasaran berhubungan dengan mengidentifikasi dan memenuhi kebutuhan manusia dan sosial. Secara sederhana, dapat diartikan sebagai pemenuhan kepuasan pelanggan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Di negara mana pun, termasuk Indonesia, keadaan perekonomian sangat

BAB I PENDAHULUAN. Di negara mana pun, termasuk Indonesia, keadaan perekonomian sangat BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Di negara mana pun, termasuk Indonesia, keadaan perekonomian sangat menentukan suatu perusahaan bisnis jasa berjalan dalam jangka panjang. Karena negara Indonesia dipenuhi

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pemasaran Pemasaran adalah proses perencanaan dan pelaksanaan konsep, pemberian harga, promosi, dan pendistribusian ide, barang, dan jasa untuk menciptakan pertukaran yang memuaskan

Lebih terperinci

BAB II URAIAN TEORITIS

BAB II URAIAN TEORITIS BAB II URAIAN TEORITIS A. Penelitian Terdahulu Penelitian tentang kualitas pelayanan terhadap kepuasan juga dilakukan oleh Yhoga Leksmana (2006) dengan judul Pengaruh Kualitas Pelayanan terhadap Kepuasan

Lebih terperinci

TINJAUAN PUSTAKA, KERANGKA PIKIR DAN HIPOTESIS

TINJAUAN PUSTAKA, KERANGKA PIKIR DAN HIPOTESIS II. TINJAUAN PUSTAKA, KERANGKA PIKIR DAN HIPOTESIS A. Tinjauan Pustaka 1. Dimensi Kualitas Pelayanan Jasa a. Konsep Jasa Jasa merupakan sarana aktivitas yang hasilnya tidak merupakan produk dalam bentuk

Lebih terperinci

ANALISIS KEPUASAN PASIEN RAWAT JALAN TERHADAP KUALITAS PELAYANAN DI INSTALASI FARMASI RSUD DR MOEWARDI SURAKARTA S K R I P S I

ANALISIS KEPUASAN PASIEN RAWAT JALAN TERHADAP KUALITAS PELAYANAN DI INSTALASI FARMASI RSUD DR MOEWARDI SURAKARTA S K R I P S I ANALISIS KEPUASAN PASIEN RAWAT JALAN TERHADAP KUALITAS PELAYANAN DI INSTALASI FARMASI RSUD DR MOEWARDI SURAKARTA S K R I P S I Oleh : NILA HIDAYATI K100040056 FAKULTAS FARMASI UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Manajemen Pemasaran 2.1.1 Definisi Manajemen Pemasaran Menurut Daryanto (2011:1), pemasaran adalah suatu proses sosial dan manajerial dimana individu dan kelompok

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Pemasaran dan Manajemen Pemasaran Pengertian pemasaran menurut Philip khotler (2000) adalah suatu proses sosial yang di dalamnya individu dan kelompok mendapatkan apa

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Jasa Jasa adalah setiap tindakan atau kinerja yang dapat ditawarkan satu pihak kepada pihak lain yang pada intinya tidak berwujud dan tidak menghasilkan kepemilikan apapun (Kotler,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. permintaan masyarakat terhadap produk dan jasa untuk memenuhi segala

BAB I PENDAHULUAN. permintaan masyarakat terhadap produk dan jasa untuk memenuhi segala 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Perkembangan bisnis yang dinamis seiring dengan semakin meningkatnya permintaan masyarakat terhadap produk dan jasa untuk memenuhi segala kebutuhannya. Demi menjaga

Lebih terperinci

II. LANDASAN TEORI. Definisi pemasaran dewasa ini tidak lagi berkaitan dengan menjual barang

II. LANDASAN TEORI. Definisi pemasaran dewasa ini tidak lagi berkaitan dengan menjual barang II. LANDASAN TEORI 2.1 Arti dan Pentingnya Pemasaran Menurut Kotler dan Keller (2009:6-7) Pemasaran adalah suatu proses sosial yang di dalamnya individu ataupun kelompok mendapatkan apa yang mereka butuhkan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. sesuatu yang mengganggu. Chartered management Istitute mendefinisikan

BAB I PENDAHULUAN. sesuatu yang mengganggu. Chartered management Istitute mendefinisikan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Komplain diartikan sebagai sesuatu yang tidak menyenangkan atau sesuatu yang mengganggu. Chartered management Istitute mendefinisikan komplain sebagai suatu

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. Layanan pelanggan merupakan bentuk pemberian layanan atau servis yang

I. PENDAHULUAN. Layanan pelanggan merupakan bentuk pemberian layanan atau servis yang I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Layanan pelanggan merupakan bentuk pemberian layanan atau servis yang diberikan kepada pelanggan. Persaingan yang semakin ketat sekarang ini, dimana semakin

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Era globalisasi sekarang ini, menuntut Badan Usaha Milik Negara (BUMN)

BAB I PENDAHULUAN. Era globalisasi sekarang ini, menuntut Badan Usaha Milik Negara (BUMN) BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Era globalisasi sekarang ini, menuntut Badan Usaha Milik Negara (BUMN) untuk meningkatkan pelayanan secara profesional sesuai dengan bidangnya masing-masing.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. bermunculan dan telah dimanfaatkan oleh para investor dari dalam negeri maupun

BAB I PENDAHULUAN. bermunculan dan telah dimanfaatkan oleh para investor dari dalam negeri maupun 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Dewasa ini perkembangan dunia usaha dari tahun ke tahun semakin meningkat. Perkembangan ini disebabkan oleh banyaknya peluang bisnis yang bermunculan dan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Suatu hal yang banyak menarik perhatian manusia dewasa ini adalah

BAB 1 PENDAHULUAN. Suatu hal yang banyak menarik perhatian manusia dewasa ini adalah 1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Suatu hal yang banyak menarik perhatian manusia dewasa ini adalah masalah dalam bidang ekonomi, karena hal ini menyangkut kehidupan manusia baik secara individu

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. memberikan pelayanan sesuai dengan harapan pelanggan, maka tidak menutup

BAB I PENDAHULUAN. memberikan pelayanan sesuai dengan harapan pelanggan, maka tidak menutup BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pelayanan merupakan kunci bagi perusahaan atau organsiasi untuk bisa tetap bertahan, sebab pelayanan berkaitan erat dengan kepuasan pelanggan. Saat ini berbagai upaya

Lebih terperinci

BAB II TELAAH PUSTAKA

BAB II TELAAH PUSTAKA BAB II TELAAH PUSTAKA 2.1 Telaah Pustaka dan Pengembangan Hipotesis 2.1.1 Repetitive Buying Dalam memperhatikan posisi dalam suatu industri, minat beli ulang dari pelanggan merupakan salah satu faktor

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Syarat yang harus dipenuhi oleh suatu perusahaan agar dapat mencapai

BAB I PENDAHULUAN. Syarat yang harus dipenuhi oleh suatu perusahaan agar dapat mencapai BAB I PENDAHULUAN 1. Latar Belakang Masalah Syarat yang harus dipenuhi oleh suatu perusahaan agar dapat mencapai sukses dalam persaingan adalah berusaha mencapai tujuan untuk menciptakan dan mempertahankan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. menimbulkan kecenderungan menuntut kualitas pelayanan yang lebih baik.

BAB I PENDAHULUAN. menimbulkan kecenderungan menuntut kualitas pelayanan yang lebih baik. 20 BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Sejalan dengan tingkat pendidikan masyarakat yang semakin membaik menimbulkan kecenderungan menuntut kualitas pelayanan yang lebih baik. Keberadaan rumah sakit

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI 6 BAB II LANDASAN TEORI II.1. Jasa Dunia usaha yang ada dalam kehidupan manusia sehari-hari dapat berkaitan dengan industri jasa dimana pada setiap tahunnya mengalami kemajuan yang cukup pesat seiring

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pelayanan BAB II TINJAUAN PUSTAKA Kegiatan pelayanan kepada pengguna perpustakaan merupakan pelayanan yang diberikan oleh suatu perpustakaan untuk menyebarkan informasi dan pemanfaatan koleksi. Para

Lebih terperinci

BAB II KERANGKA TEORI

BAB II KERANGKA TEORI BAB II KERANGKA TEORI 2.1 Landasan Teori Landasan teori merupakan dasar-dasar teori dari berbagai penjelasan para ahli yang digunakan sebagai dasar untuk melakukan pengkajian terhadap fenomena ataupun

Lebih terperinci

Bab I Pendahuluan - 1. Bab I. Pendahuluan. Era globalisasi dewasa ini merupakan suatu isu yang banyak

Bab I Pendahuluan - 1. Bab I. Pendahuluan. Era globalisasi dewasa ini merupakan suatu isu yang banyak Bab I Pendahuluan - 1 Bab I Pendahuluan 1.1 Latar belakang penelitian Era globalisasi dewasa ini merupakan suatu isu yang banyak mendapat perhatian oleh banyak pihak, yang ditandai dengan adanya kemajuan

Lebih terperinci

STRATEGI PERPUSTAKAAN PERGURUAN TINGGI DALAM MENGHADAPI KETIDAKPUASAN (KELUHAN) PEMAKAI

STRATEGI PERPUSTAKAAN PERGURUAN TINGGI DALAM MENGHADAPI KETIDAKPUASAN (KELUHAN) PEMAKAI STRATEGI PERPUSTAKAAN PERGURUAN TINGGI DALAM MENGHADAPI KETIDAKPUASAN (KELUHAN) PEMAKAI Makalah tidak dipublikasikan dan didokumentasikan di UPT Perpustakaan Universitas Negeri Malang Oleh : Drs. UPT PERPUSTAKAAN

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Definisi Pemasaran Jasa Pemasaran jasa merupakan disiplin ilmu yang masih relatif baru. Industri jasa pada saat ini merupakan sektor ekonomi yang sangat besar dan tumbuh sangat

Lebih terperinci

SERVICE EXCELLENT -CRP GROUP-

SERVICE EXCELLENT -CRP GROUP- SERVICE EXCELLENT -CRP GROUP- Yang diharapkan dari materi ini: 1. MEMAHAMI dan MAMPU melakukan SERVICE EXCELLENT 2. MEMAHAMI siapa dan pentingnya CUSTOMER 3. MEMAHAMI dan MAMPU menangani KOMPLAIN CUSTOMER

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Manajemen Pemasaran Secara definisi, Manajemen Pemasaran adalah analis, perencanaan, implementasi dan pengendalian program yang dirancang untuk menciptakan, membangun, dan mempertahankan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Landasan Teori 2.1.1 Kepuasan Pelanggan Bagi bisnis, kepuasan pelanggan dipandang sebagai salah satu dimensi kinerja pasar. Penigkatan kepuasan pelanggan berpotensi mengarah

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORITIS. Jasa adalah setiap kegiatan atau manfaat yang ditawarkan oleh suatu

BAB II LANDASAN TEORITIS. Jasa adalah setiap kegiatan atau manfaat yang ditawarkan oleh suatu BAB II LANDASAN TEORITIS 2.1.Pengertian Jasa Jasa adalah setiap kegiatan atau manfaat yang ditawarkan oleh suatu pihak kepada pihak lain dan pada dasarnya tidak berwujud, serta tidak menghasilkan kepemilikan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. sarana transportasi yang memadai, maka pergerakan ekonomi antar wilayah suatu

BAB I PENDAHULUAN. sarana transportasi yang memadai, maka pergerakan ekonomi antar wilayah suatu 15 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Di era modern seperti sekarang ini, masyarakat di tuntut untuk bergerak lebih cepat. Hal ini dibuktikan dengan semakin pesatnya pertumbuhan ekonomi Indonesia yang

Lebih terperinci

BAB VI HUBUNGAN PELANGGAN

BAB VI HUBUNGAN PELANGGAN BAB VI HUBUNGAN PELANGGAN Agar mendapat keuntungan, suatu perusahaan harus menciptakan hubungan yang menguntungkan dengan pelanggan mereka. Untuk mencapai hal ini, pertama perusahaan harus mengidentifikasi

Lebih terperinci

II. LANDASAN TEORI. penjualan, tetapi dipahami dalam pemahaman modern yaitu memuaskan

II. LANDASAN TEORI. penjualan, tetapi dipahami dalam pemahaman modern yaitu memuaskan 14 II. LANDASAN TEORI 2.1 Definisi Pemasaran Saat ini pemasaran harus dipahami tidak dalam pengertian kuno sebagai pembuat penjualan, tetapi dipahami dalam pemahaman modern yaitu memuaskan kebutuhan pelanggan.

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. A. Kualitas Layanan Kesehatan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. A. Kualitas Layanan Kesehatan BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Kualitas Layanan Kesehatan 1. Pengertian Kualitas Layanan Kesehatan Kualitas layanan adalah cara melayani, membantu menyiapkan, mengurus, menyelesaikan keperluan, kebutuhan seseorang

Lebih terperinci

PANDUAN PENYELESAIAN KOMPLAIN, KELUHAN ATAU PERBEDAAN PENDAPAT PASIEN DAN KELUARGA

PANDUAN PENYELESAIAN KOMPLAIN, KELUHAN ATAU PERBEDAAN PENDAPAT PASIEN DAN KELUARGA PANDUAN PENYELESAIAN KOMPLAIN, KELUHAN ATAU PERBEDAAN PENDAPAT PASIEN DAN KELUARGA A. PENGERTIAN Marah adalah perasaan seseorang akibat pengalaman yang tidak memuaskan atau mengganggu. Luapan tersebut

Lebih terperinci

LANDASAN TEORI. 2.1 Pengertian Pemasaran dan Konsep Pemasaran. Menurut (Kotler, 2007), pemasaran adalah :

LANDASAN TEORI. 2.1 Pengertian Pemasaran dan Konsep Pemasaran. Menurut (Kotler, 2007), pemasaran adalah : 12 II. LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Pemasaran dan Konsep Pemasaran Menurut (Kotler, 2007), pemasaran adalah : Pemasaran adalah suatu proses sosial dengan nama individu dan kelompok mendapatkan apa yang

Lebih terperinci

BAB 2 TINJAUAN TEORETIS DAN PERUMUSAN HIPOTESIS. suatu pihak pada pihak lain yang pada dasarnya bersifat intangible (tidak

BAB 2 TINJAUAN TEORETIS DAN PERUMUSAN HIPOTESIS. suatu pihak pada pihak lain yang pada dasarnya bersifat intangible (tidak 1 BAB 2 TINJAUAN TEORETIS DAN PERUMUSAN HIPOTESIS 2.1 Tinjauan Teoretis 2.1.1 Jasa 1. Pengertian Jasa Menurut Kotler dan Keller (2012) dalam Tjiptono (2014:26) Jasa dapat didefinisikan sebagai setiap tindakan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Kondisi persaingan bisnis yang sangat kompetitif dewasa ini menuntut

BAB I PENDAHULUAN. Kondisi persaingan bisnis yang sangat kompetitif dewasa ini menuntut BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Kondisi persaingan bisnis yang sangat kompetitif dewasa ini menuntut setiap perusahaan jasa seperti perbankan mulai menyadari betapa sentralnya peran pelanggan/nasabah

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. pengelolaan barang dagangan (merchandising), penetapan harga, pengelolaan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. pengelolaan barang dagangan (merchandising), penetapan harga, pengelolaan 8 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Bauran Pemasaran ritel (Retail Marketing Mix) Amir (2004) menyatakan bauran pemasaran ritel biasanya terdiri dari pengelolaan barang dagangan (merchandising), penetapan harga,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Upaya kesehatan adalah setiap kegiatan untuk memelihara dan meningkatkan kesehatan dan tempat yang digunakan untuk menyelenggarakannya disebut sarana kesehatan.

Lebih terperinci

BABA II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS. yang sangat berarti pada kualitas pelayanan sehingga mempengaruhi pada tingkat

BABA II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS. yang sangat berarti pada kualitas pelayanan sehingga mempengaruhi pada tingkat BABA II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS 2.1 Kajian Pustaka 2.1.1. Pengertian Kualitas Pelayanan Kualitas pelayanan adalah keunggulan yang di harapkan dan mengendalikan atas tingkat keunggulan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. digunakan untuk berbagai macam kebutuhan dasar manusia. Oleh karena itu,

BAB I PENDAHULUAN. digunakan untuk berbagai macam kebutuhan dasar manusia. Oleh karena itu, BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Air merupakan sumber kehidupan makhluk hidup, terutama manusia digunakan untuk berbagai macam kebutuhan dasar manusia. Oleh karena itu, air penting untuk kelangsungan

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI. Universitas Sumatera Utara

BAB 2 LANDASAN TEORI. Universitas Sumatera Utara BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Kepuasan Pelanggan Perasaan puas pelanggan timbul ketika konsumen membandingkan persepsi mereka mengenai kinerja produk atau jasa dengan harapan mereka. Sementara itu kepuasan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. juga layanan internet banking serta telephone banking (Hart dan Smith,1998).

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. juga layanan internet banking serta telephone banking (Hart dan Smith,1998). BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Tinjauan Teoritis Perbankan adalah industri yang tidak hanya melakukan kegiatan simpan pinjam tetapi juga terkait dengan jasa misalnya memberikan saran tentang investasi dan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Terdapat strategi baru bagi perusahaan untuk mempertahankan pelanggan dan untuk

BAB I PENDAHULUAN. Terdapat strategi baru bagi perusahaan untuk mempertahankan pelanggan dan untuk 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Terdapat strategi baru bagi perusahaan untuk mempertahankan pelanggan dan untuk menggali pembelian ulang pelanggan, yaitu dengan memfokuskan pada kepuasan

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Kepuasan Pelanggan Faktor terpenting saat ini baik dalam industri jasa atau manufaktur adalah kepuasan pelanggan. Kepuasan pelanggan dalam masing-masing industri ditentukan oleh

Lebih terperinci

MENANGANI KELUHAN CUSTOMER (RUMAH SAKIT)

MENANGANI KELUHAN CUSTOMER (RUMAH SAKIT) MENANGANI KELUHAN CUSTOMER (RUMAH SAKIT) By: Diah Pramesti Staff Penunjang & Administrasi Medis Jogja International Hospital Meredakan (Pahami) Kemarahan Customer Sebagai bagian dari Customer Satisfaction

Lebih terperinci

MAKALAH MANAJEMEN KUALITAS DALAM PERUSAHAAN JASA. Disusun Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Manajemen Mutu Dosen Pengampu: Drs. Ketut Sudharma, M.

MAKALAH MANAJEMEN KUALITAS DALAM PERUSAHAAN JASA. Disusun Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Manajemen Mutu Dosen Pengampu: Drs. Ketut Sudharma, M. MAKALAH MANAJEMEN KUALITAS DALAM PERUSAHAAN JASA Disusun Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Manajemen Mutu Dosen Pengampu: Drs. Ketut Sudharma, M.Si Oleh: Eko Sandhi Purnomo 7101406059 Fariza Budi Murtiawan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. tujuannya. Salah satunya terjadi di bidang otomotif. Makin banyaknya

BAB I PENDAHULUAN. tujuannya. Salah satunya terjadi di bidang otomotif. Makin banyaknya 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1.Latar belakang Semakin pesatnya perkembangan di masa sekarang membuat persaingan di berbagai bidang semakin ketat karena banyak perusahaan-perusahaan bermunculan. Sehingga para

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. pada perkembangan ekonomi. Persaingan antar bank saat ini semakin marak ditandai

BAB I PENDAHULUAN. pada perkembangan ekonomi. Persaingan antar bank saat ini semakin marak ditandai 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perbankan memiliki peran penting sebagai salah satu motor penggerak roda perekonomian bangsa. Memburuknya kinerja perbankan akan berdampak negative pada perkembangan

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. Pada bab dua ini akan dijelaskan beberapa teori tentang belanja online

BAB II LANDASAN TEORI. Pada bab dua ini akan dijelaskan beberapa teori tentang belanja online BAB II LANDASAN TEORI Pada bab dua ini akan dijelaskan beberapa teori tentang belanja online (karakteristik website), kepuasan dan kepercayaan yang mendukung penelitian ini. Selain teori tentang belanja

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. customer yang artinya pelanggan, dan service yang artinya pelayanan. umum sebagai pelayanan pelanggan.

BAB II LANDASAN TEORI. customer yang artinya pelanggan, dan service yang artinya pelayanan. umum sebagai pelayanan pelanggan. BAB II LANDASAN TEORI A. Customer Service 1. Pengertian Customer Service Customer service secara bahasa berasal dari dua kata yaitu customer yang artinya pelanggan, dan service yang artinya pelayanan.

Lebih terperinci

Disampaikan oleh : MOH. HOESSEIN

Disampaikan oleh : MOH. HOESSEIN Disampaikan oleh : MOH. HOESSEIN Pengertian Service Quality Service Quality bisa juga diartikan suatu kualitas pelayanan yang terbaik, melebihi, melampaui, menggungguli pelayanan yang diberikan pihak lain

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Pemasaran Pemasaran dalam suatu perusahaan memegang peranan yang sangat penting, karena pemasaran merupakan salah satu kegiatan yang dilakukan untuk mempertahankan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kesehatan merupakan sebuah investasi yang tak ternilai harganya. Pada saat ini begitu banyaknya berdiri rumah sakit-rumah sakit maupun tempat perawatan kesehatan yang

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pada zaman sekarang ini, banyak sekali hal yang dapat dilakukan oleh setiap individu dengan sangat mudah.

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pada zaman sekarang ini, banyak sekali hal yang dapat dilakukan oleh setiap individu dengan sangat mudah. BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pada zaman sekarang ini, banyak sekali hal yang dapat dilakukan oleh setiap individu dengan sangat mudah. Hal itu disebabkan karena kemajuan zaman saat ini, yang menyebabkan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Promosi 2.1.1 Pengertian Promosi Menurut Hasan (2009:10), promosi adalah fungsi pemasaran yang fokus untuk mengkomunikasikan program-program pemasaran secara persuasive kepada

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. JASA 1. Pengertian Jasa Jasa adalah setiap kegiatan atau manfaat yang ditawarkan oleh suatu pihak lain dan pada dasarnya tidak berwujud serta tidak menghasilkan kepemilikan sesuatu.

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. terhadap kinerja suatu produk dan harapan-harapannya. Persaingan semakin

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. terhadap kinerja suatu produk dan harapan-harapannya. Persaingan semakin BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Kepuasan Konsumen Menurut Kotler (2002) Kepuasan adalah: Perasaan senang atau kecewa seseorang yang muncul setelah membandingkan antara persepsi atau kesannya terhadap kinerja

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI A. Pengertian Jasa Jasa adalah setiap kegiatan atau manfaat yang ditawarkan oleh satu pihak dan pada dasarnya tidak terwujud serta tidak menghasilkan kepemilikan sesuatu. Proses produksinya

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS. Menurut Kotler & Keller (2012 : 41) :

BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS. Menurut Kotler & Keller (2012 : 41) : BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS 2.1 Pengertian Pemasaran Pemasaran mengandung arti luas karena membahas mengenai masalah yang terdapat dalam perusahaan dan hubungannya dengan perdagangan

Lebih terperinci