BAB 2 LANDASAN TEORI. dapat digunakan oleh banyak departemen dan pemakai. Basis data tidak hanya

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "BAB 2 LANDASAN TEORI. dapat digunakan oleh banyak departemen dan pemakai. Basis data tidak hanya"

Transkripsi

1 BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Basis Data Menurut Connoly dan Begg (2005, p15), basis data adalah sebuah kumpulan data yang berhubungan secara logis dan sebuah penjelasan dari data tersebut, yang didesain untuk menemukan data yang dibutuhkan oleh suatu organisasi. Didalam basis data, semua data diintegrasikan dengan menghindari duplikasi data. Basis data dapat digunakan oleh banyak departemen dan pemakai. Basis data tidak hanya memegang data operasional organisasi, tetapi juga penjelasan mengenai data tersebut. Menurut Date (2000, p10), A Database is a colection of persistent data that used by the application system of some given enterprise dimana artinya basis data merupakan kumpulan dari data yang hampir tidak mengalami perubahan dan digunakan oleh aplikasi sistem pada beberapa perusahaan. Menurut Post (2002, p2), A Database is a collection of data stored in a standardized format, designed to be shared by multiple users yang berarti basis data adalah sebuah koleksi data yang tersimpan dalam format yang terstandar, yang didesain untuk digunakan oleh banyak pengguna. Pendekatan basis data adalah memisahkan struktur data dari program aplikasi dan menyimpannya dalam basis data. Basis data merupakan sistem penyimpanan record terkomputerisasi yang bertujuan untuk pemeliharaan informasi dan tersedia pada saat dibutuhkan. Dalam menganalisa kebutuhan informasi suatu organisasi, kita 6

2 7 berusaha menentukan entity, atribut, dan relation. Teknologi basis data memperbolehkan sekumpulan data dengan berbagai tipe (teks, angka, gambar, suara dll) disimpan dalam komputer dan digunakan secara efisien tanpa adanya duplikasi oleh aplikasi yang berhubungan Database Language Database Management System(DBMS) merupakan perantara bagi pemakai dengan basis data dalam disk. Menurut Post (2002, p2), DBMS adalah perangkat lunak yang mendefinisikan sebuah basis data, menyimpan data, mendukung query language, menghasilkan laporan, dan membuat tampilan input data. Cara berinteraksi / berkomunikasi antara pemakai dengan basis data tersebut diatur dalam suatu bahasa khusus yang ditetapkan oleh perusahaan pembuat DBMS. Bahasa itu dapat kita sebut sebagai bahasa basis data yang terdiri dari sejumlah perintah (statement) yang diformulasikan dan dapat diberikan user dan dikenali / diproses oleh DBMS untuk melakukan suatu aksi / pada pekerjaan tertentu. Contoh-contoh bahasa basis data adalah SQL, dbase, QUEL, dan sebagainya. Sebuah bahasa database biasanya dapat dipilah dalam dua bentuk, yaitu: Data Definition Language (DDL), dan Data Manipulation Language (DML)

3 Data Definition Language (DDL) Menurut Fathansyah (2004, p15), Data Definition Language (DDL) adalah struktur / skema basis data yang menggambarkan / mewakili desain basis data secara keseluruhan dispesifikasikan dengan bahasa khusus. Menurut Conolly dan Begg (2005, p16), Data Definition Language (DDL) mengizinkan pemakai untuk mendefinisikan basis data. DDL juga mengizinkan pemakai untuk menspesifikasikan tipe data, struktur, dan constraint dari data yang akan disimpan kedalam basis data Data Manipulation Language (DML) Menurut Fathansyah (2004, p15), Data Manipulation Language (DML) merupakan bentuk bahasa basis data yang berguna untuk melakukan manipulasi dan pengambilan data pada suatu basis data. Menurut Conolly dan Begg (2005, p16), Data Manipulation Language (DML) mengizinkan pemakai untuk insert, update, delete, dan retreive data dari basis data Database Application LifeCycle Menurut Connoly dan Begg (2005, p283), sistem basis data merupakan komponen dasar dari suatu organisasi yang besar dengan sistem informasi yang luas. Hal penting yang perlu diperhatikan dalam database application lifecycle adalah bahwa tingkatannya tidak sepenuhnya berurutan. Dimana ada beberapa

4 9 tingkatan yang berulang dengan alur balik. Karena proses yang terjadi harus cek ulang pada proses sebelumnya jika hasil tidak optimal. Database Planning System Definition Requirements Collection and Analysis Conceptual Database Design DBMS Selection (Optimal) Logical Database Design Aplication Design Physical Database Des ign Prototyping (Optimal) Implementation Data Conversion and Loading Te sting Operational Maintenance Gambar 2.1 DataBase Application Lifecycle (Sumber Connoly dan Begg (2005, p284)) Database Planning Tiga isu pokok yang berkaitan dengan perumusan strategi sistem informasi, antara lain :

5 10 Mengenali rencana dan tujuan perusahaan, kemudian menentukan kebutuhan sistem informasi. Mengevaluasi sistem informasi yang sedang berjalan untuk menentukan kekuatan dan kelemahannya. Penilaian dari kesempatan teknologi informasi yang menghasilkan kekuatan kompetitif System Definition Menurut Connoly dan Begg (2005, p286) sistem adalah menggambarkan lingkup dan batasan dari aplikasi basis data dan pandangan pemakai yang utama. Sebelum mencoba merancang suatu aplikasi basis data diperlukan untuk mengenali batasan sistem dan bagaimana antarmuka dengan bagian sistem informasi lainnya dalam organisasi. Hal penting yang harus diperhatikan adalah batasan pemakai dan aplikasi mendatang. Mengidentifikasi pandangan pemakai sangat penting dalam mengembangkan aplikasi basis data agar dapat memastikan tidak ada pemakai utama yang terlupakan ketika mengembangkan keperluan untuk aplikasi baru Requirement Collection And Analysis Menurut Connoly dan Begg (2005, p288), analisis dan pengumpulan kebutuhan adalah proses dari analisis dan pengumpulan informasi tentang

6 11 bagian organisasi yang akan dibuat aplikasi basis data dan menggunakan informasi ini untuk mengenali kebutuhan pemakai dari sistem baru. Beberapa teknik atau cara untuk mendapatkan informasi adalah dengan teknik Fact Finding. Fact Finding adalah teknik yang digunakan untuk mengidentifikasi kebutuhan Database Design Menurut Connoly dan Begg(2005, p291), perancangan basis data adalah proses pembuatan sebuah rancangan untuk sebuah basis data yang mendukung operasi dan tujuan dari perusahaan. Tiga tahapan utama perancangan basis data : Perancangan Basis Data Konseptual Perancangan Basis Data Logikal Perancangan Basis Data Fisikal Perancangan Basis Data Konseptual Merupakan proses untuk membuat sebuah model informasi yang digunakan dalam suatu organisasi, bebas dari semua pertimbangan fisik (Physical Consideration). Perancangan konseptual merupakan tahapan pertama dari tahapan perancangan basis data dan menciptakan model data konseptual dari bagian perusahaan yang akan dibuat basis datanya. Model data dibuat dengan menggunakan suatu dokumentasi informasi yaitu

7 12 spesifikasi kebutuhan yang dimiliki pengguna. Tujuan dibangunnya konseptual model adalah untuk membangun suatu model konseptual local dari suatu perusahaan atau badan Perancangan Basis Data Logikal Perancangan Basis Data Logikal adalah proses membangun sebuah model dari informasi yang diperoleh dari sebuah organisasi berdasarkan model data khusus, tetapi bebas dari hal yang berkaitan dengan DBMS dan pertimbangan fisik lainnya. Merupakan level selanjutnya dalam perancangan basis data yang menggambarkan data apa yang sebenarnya disimpan dalam basis data dan hubungannya, juga merupakan proses untuk membuat sebuah model informasi yang digunakan dalam suatu organisasi berdasarkan suatu data model spesifik, namun bebas dari DBMS tertentu dan pertimbangan fisik lainnya Perancangan Basis Data Fisikal Merupakan proses untuk menghasilkan sebuah deskripsi dari pengimplementasian basis data pada secondary storage, mendeskripsikan hubungan dasarnya (the base relation), pengaturan file dan pengindexan yang digunakan untuk memenuhi akses data yang efisien dan batasan integritas terkait lainnya dan pengukuran keamanan.

8 13 Aktivitas dari Perancangan Basis Data Fisikal adalah menterjemahkan model data logikal global ke dalam sasaran DBMS, dimana dengan membuat base relation dengan menggunakan database design language yang tujuannya untuk memutuskan bagaimana representasi relasi utama yang diidentifikasi dalam model data logical global ke dalam DBMS, merancang constraint perusahaan untuk kegiatan transaksi (update dan retrieve data), menentukan kebutuhan sumber daya sistem dan organisasi file. Hal-hal lainnya yang berhubungan dengan perancangan basis data adalah : 1. Primary key, merupakan Candidate Key yang dipilih untuk secara unik mengidentifikasikan tiap-tiap keberadaan suatu tipe entiti. Pemilihan primary key umumnya didasari oleh beberapa hal antara lain : key tersebut lebih sering (lebih natural) untuk dijadikan sebagai acuan, key tersebut lebih ringkas, jaminan keunikan key tersebut lebih unik. 2. Foreign key, atribut atau himpunan atribut dalam satu relasi yang cocok dengan candidate key dari beberapa (kemungkinan sama) relasi. 3. Alternate key, candidate key yang tidak terpilih menjadi primary key. 4. Candidate key, rangkaian minimal dari suatu atribut yang mengidentifikasikan masing-masing kejadian dari tipe entiti secara unik.

9 14 5. integrity constraints, batasan-batasan yang diberlakukan dalam rangka menjaga suatu basis data agar tidak menjadi tidak konsisten Pemilihan DBMS Menurut Connoly dan Begg (2005, pp ), Pemilihan DBMS adalah memilih DBMS yang sesuai untuk mendukung aplikasi basis data. Pemilihan DBMS dilakukan antara tahapan perancangan basis data logikal dan perancangan basis data fisikal. Tujuannya untuk kecukupan sekarang dan kebutuhan masa mendatang pada perusahaan, membuat keseimbangan biaya termasuk pembelian produk DBMS, piranti lunak untuk mendukung aplikasi basis data, biaya yang berhubungan dengan perubahan dan pelatihan pegawai. Menurut Ramakrisnan dan Gehrke (2003,p9) pengaturan koleksi data dengan menggunakan DBMS memiliki beberapa keuntungan antara lain sebagai berikut: Independensi Data DBMS memungkinkan program aplikasi untuk dapat menampilkan data yang tersimpan tanpa pengguna harus mengetahui kompleksitas dari penyimpanan data.

10 15 Akses data lebih efisien. DBMS memberikan cara-cara yang mudah untuk menyimpan dan mengambil data secara efisien. Integritas dan Keamanan Data DBMS menyediakan fasilitas keamanan sehingga data tidak dapat diakses oleh pihak yang tidak berkepentingan. Integritas data dalam DBMS bertujuan untuk menghindari redudansi atau duplikasi data. Pengaturan Akses Data bersama dan Pemulihan dari Kerusakan Data DBMS menjadwalkan akses data yang dilakukan bersama sehingga pengguna mengetahui bahwa data sedang diakses oleh pihak lain pada saat yang bersamaan. Mengurangi waktu pembuatan program aplikasi. DBMS memberi kemudahan pada program aplikasi untuk hanya menggunakan prosedur-prosedur dalam memanipulasi data baik itu mengakses, menambah, menghapus maupun merubah data dari database. Dengan demikian akan mengurangi waktu pembuatan program aplikasi yang cukup signifikan Application Design Menurut Connoly dan Begg (2005,pp ) perancangan aplikasi adalah merancang antarmuka pemakai dan program aplikasi, yang akan

11 16 memproses basis data. Perancangan basis data dan aplikasi merupakan akitivas yang dilakukan secara bersamaan pada database application lifecycle. Dalam merancang aplikasi harus memastikan antarmuka yang dirancang harus dapat memberikan informasi yang dibutuhkan dengan cara menciptakan user friendly Prototyping Menurut Connoly dan Begg (2005,p304) Prototyping adalah membuat model kerja dari aplikasi basis data, yang memungkinkan perancang atau pemakai untuk mengevaluasi hasil akhir sistem, baik dari segi tampilan maupun fungsi yang dimiliki sistem. Tujuannya adalah untuk memungkinkan pemakai menggunakan prototype untuk mengidentifikasi kelebihan dan kekurangan sistem, atau memperbaiki dan melengkapi kelebihan dari aplikasi basis data baru. Dua strategi prototyping yang biasa digunakan yaitu, requirement prototyping, adalah menggunakan prototype untuk menetapkan kebutuhan dari tujuan aplikasi basis data dan ketika kebutuhan sudah terpenuhi, prototype tidak digunakan lagi atau dibuang. evolutionary prototyping, menggunakan tujuan yang sama tetapi perbedaannya adalah prototype tetap digunakan.

12 Implementation Menurut Connoly dan Begg (2005,p304), implementasi adalah mendefinisikan basis data secara eksternal, konseptual dan internal. Implementasi merupakan realisasi dari basis data dan perancangan aplikasi. Implementasi basis data dapat dicapai menggunakan Data Definition Language (DDL)dari DBMS yang dipilih atau Graphical User Interface (GUI) Data Convertion and Loading Menurut Connoly dan Begg (2005,p305), Data convertion dan loading adalah mengambil data dari sistem yang lama untuk dipindahkan kedalam sistem yang baru. Tahapan ini dibutuhkan ketika sistem basis data baru menggantikan sistem yang lama. Pada masa sekarang, umumnya DBMS memiliki kegunaan untuk memasukkan file ke dalam basis data baru tujuannya adalah untuk memungkinkan pengembang untuk mengkonversi dan menggunakan aplikasi program lama untuk digunakan oleh sistem baru Testing Menurut Connoly dan Begg (2005,p305), pengetesan adalah proses menjalankan program aplikasi untuk menemukan kesalahan-kesalahan. Sebelum digunakan, aplikasi basis data yang baru dikembangkan harus diuji secara menyeluruh. Untuk mencapainya harus hati-hati dalam menggunakan

13 18 perencanaan strategi uji dan menggunakan data asli untuk semua proses penguji. Pengetesan adalah proses demonstrasi tanpa kesalahan. Jika pengetesan berhasil maka pengujian akan menemukan kesalahan pada program aplikasi dan mungkin struktur basis datanya. Setelah pengetesan selesai sistem aplikasi siap digunakan dan diserahkan pada pemakai Tujuan Basis Data. Mengapa dalam mengelola suatu enterprise diperlukan basis data. Tujuan dari basis data antara lain : Merupakan salah satu komponen penting dalam sistem informasi, karena merupakan dasar dalam menyediakan informasi. Menentukan kualitas informasi : akurat, tepat pada waktunya dan relevan, informasi dapat dikatakan bernilai bila manfaatnya lebih efektif dibandingkan dengan biaya mendapatkannya. Mengurangi duplikasi data (data redundancy) Hubungan data dapat ditingkatkan (data relatability) Mengurangi pemborosan tempat simpanan luar Komponen-komponen Sistem Basis Data Sistem basis data terdiri dari 4 komponen utama : 1. Data, harus bersifat shared dan integrated yang dapat berupa single user

14 19 maupun multi user. 2. Perangkat keras (hardware), merupakan komponen yang dibutuhkan untuk manjemen basis data. 3. Piranti Lunak (software), merupakan komponen yang menghubungkan fisik basis data dengan user yang terdiri dari piranti lunak DBMS sendiri dan aplikasi program serta sistem operasi 4. Pengguna (user), ada 3 jenis user dalam basis data : a) Application programmer, bertanggung jawab dalam penulisan program aplikasi dengan menggunakan berbagai bahasa pemrograman. b) End User, menggunakan data dalam basis data untuk keperluan tugas atau fungsinya. c) Database Administrator, bertanggung jawab terhadap keseluruhan basis data Struktur Data dalam Sistem Basis Data Tingkatan struktur dalam basis antara lain : a) Field, unit terkecil dari data record yang disimpan dalam basis data. b) Record, kumpulan field-field yang disimpan, yang saling berelasi membentuk data yang mempunyai arti c) File, kumpulan seluruh occurrence dari satu tipe record tersimpan.

15 20 d) Database, kumpulan terintegrasi dari occurrence file atau tabel yang merupakan representasi data dari suatu model enterprise 2.2 Pengertian Normalisasi Normalisasi merupakan sebuah teknik dalam perancangan logical sebuah basis data, teknik pengelompokkan atribut dari suatu relasi sehingga membentuk struktur relasi yang baik (tanpa redudansi). Normalisasi adalah proses membagi data ke dalam beberapa tabel yang akan dihubungkan satu sama lain berdasarkan data di dalam tabel-tabel tersebut. (Post, 2002, p.65) Tahap-tahap Normalisasi Normal seharusnya berada dalam bentuk normal tertinggi dan bergerak dari bentuk normal satu dan seterusnya untuk setiap kali membatasi hanya satu jenis redudansi. Keseluruhannya cuma ada lima bentuk normal. Tiga bentuk normal pertama menekankan redudansi yang muncul dari Function Dependencies sedangkan bentuk keempat dan kelima menekankan redudansi yang muncul dari kasus Multi Valued Dependencies. Pada saat belum di normalisasikan suatu tabel masih dalam bentuk tidak normal atau unformal form dimana relasi antara tabel masih terdapat repeating group atau ada kelompok atribut yang berulang.

16 21 Untuk mendapatkan bentuk tabel yang normal dan terstruktur dengan baik tanpa ada error, harus dilakukan tahapan-tahapan normalisasi sebagai berikut : a) 1NF, First Normal Form atau Bentuk Normal Pertama Sebuah tabel dikatakan mempunyai bentuk normal pertama jika sebuah tabel memiliki domain yang sederhana dan tidak ada repeating group. Jadi aturan yang berlaku pada 1NF : Mendefinisikan atribut kunci Tidak adanya group berulang Semua atribut bukan kunci tergantung pada atribut kunci b) 2NF, Second Normal Form atau Bentuk Normal Kedua Sebuah tabel dikatakan mempunyai bentuk normal kedua jika sebuah tabel tidak memiliki ketergantungan parsial (hanya tergantung pada sebagian dari primary key). maka dikatakan baik jika sebuah relasi adalah full function dependency (ketergantungan fungsional secara utuh) pada seluruh primary key dari relasi tersebut. Aturan yang berlaku : Sudah memenuhi dalam bentuk normal kesatu Sudah tidak ada ketergantungan parsial, dimana seluruh field hanya tergantung pada sebagian field kunci.

17 22 c) 3NF, Third Normal Form atau Bentuk Normal Ketiga Sebuah tabel dikatakan memenuhi bentuk normal ketiga jika semua atribut yang bukan key (non key) dari suatu relasi bersifat mutually independent. dengan demikian tidak ada atribut non key yang bersifat functional dependent terhadap atribut non key yang lain. Aturan yang berlaku : Sudah berada dalam bentuk normal kedua Tidak ada ketergantungan transitif (dimana field bukan kunci tergantung pada field bukan kunci lainnya). 2.3 Entity Relationship Diagrams (ERD) ERD merupakan notasi grafis dalam pemodelan data konseptual yang mendeskripsikan hubungan antara penyimpanan. ERD digunakan untuk memodelkan struktur data dan hubungan antar data, karena hal ini relatif kompleks. Dengan ERD kita dapat menguji model dengan mengabaikan proses yang harus dilakukan. Dan dengan ERD kita mencoba menjawab pertanyaan seperti; data apa yang kita perlukan? bagaimana data yang satu berhubungan dengan yang lain? ERD menggunakan sejumlah notasi dan simbol untuk menggambarkan struktur dan hubungan antar data, pada dasarnya ada 3 macam simbol yang digunakan yaitu : 1. Entiti : adalah suatu objek yang dapat diidentifikasi dalam lingkungan pemakai, sesuatu yang penting bagi pemakai dalam konteks sistem yang akan

18 23 dibuat. Sebagai contoh pelanggan, pekerja dan lain-lain. Seandainya A adalah seorang pekerja maka A adalah isi dari pekerja, sedangkan jika B adalah seorang pelanggan maka B adalah isi dari pelanggan. Karena itu harus dibedakan antara entitii sebagai bentuk umum dari deskripsi tertentu dan isi entiti seperti A dan B dalam contoh di atas. 2. Atribut : Entiti mempunyai elemen yang disebut atribut, dan berfungsi mendeskripsikan karakter entiti. Misalnya atribut nama pekerja dari entity pekerja. Setiap ERD bisa terdapat lebih dari satu atribut. 3. Hubungan : Relationship; sebagaimana halnya entiti maka dalam hubunganpun harus dibedakan antara hubungan atau bentuk hubungan antar entiti dengan isi dari hubungan itu sendiri. Misalnya dalam kasus hubungan antara entiti siswa dan entiti mata_kuliah adalah mengikuti, sedangkan isi hubungannya dapat berupa nilai_ujian. Jenis-jenis hubungan : 1. Relasi S atu ke Satu, yang berarti setiap entitas pada himpunan entitas A berhubungan dengan paling banyak dengan satu entitas pada himpunan entitas B, dan begitu juga sebaliknya setiap entitas pada himpunan B berhubungan dengan paling banyak dengan satu entitas pada suatu entitas himpunan A. Misalnya dalam suatu perusahaan mempunyai aturan satu supir hanya boleh menangani satu kendaraan karena alasan tertentu. Sebaliknya juga satu kendaraan hanya dapat dikendarai oleh satu supir.

19 24 2. Relasi Satu ke Banyak, yang berarti setiap entitas pada himpunan A dapat berhubungan dengan banyak entitas pada himpunan entitas B, tetapi tidak sebaliknya, dimana setiap entitas pada himpunan B berhubungan dengan paling banyak dengan satu entitas pada himpunan entitas A. Misalnya setiap dosen dapat mengajar lebih dari satu mata kuliah, sedang setiap mata kuliah diajar hanya oleh paling banyak satu orang dosen. 3. Relasi Banyak ke Satu, yang berarti setiap entitas pada himpunan entitas A berhubungan dengan paling banyak dengan satu entitas pada himpunan entitas B, tetapi tidak sebaliknya, dimana setiap entitas pada himpunan entitas A berhubungan dengan paling banyak satu himpunan entitas B. 4. Relasi Banyak ke Banyak, yang berarti setiap entitas pada himpunan entitas A dapat berhubungan dengan banyak entitas pada himpunan entitas B, dan demikian juga sebaliknya, dimana setiap entitas pada himpunan entitas B dapat berhubungan dengan banyak entitas pada himpunan entitas A. Misalnya, entitas mahasiswa dengan entitas kuliah. Setiap mahasiswa dapat mempelajari lebih dari satu mata kuliah. Demikian juga sebaliknya, setiap mata kuliah dapat dipelajari oleh lebih dari satu orang mahasiswa.

20 SQL ( Structured Query Language) SQL (dibaca "ess-que-el") singkatan dari Structured Query Language (Bahasa Query yang terstruktur). Menurut Date (2000,p83), SQL adalah bahasa yang digunakan untuk berkomunikasi dengan database. Menurut ANSI (American National Standards Institute), bahasa ini merupakan standard untuk Relational Database Management Systems (RDBMS). Pernyataan-pernyataan SQL digunakan untuk melakukan beberapa tugas seperti : update data pada basis data, atau menampilkan data dari basis data. Beberapa software RDBMS dan dapat menggunakan SQL, seperti : Oracle, Sybase, Microsoft SQL Server, Microsoft Access, Ingres, dsb. Setiap software database mempunyai bahasa perintah atau sintaks yang berbeda, namun pada prinsipnya mempunyai arti dan fungsi yang sama. Perintah-perintah tsb antara lain : "Select", "Insert", "Update", "Delete", "Create", dan "Drop, yang dapat digunakan untuk mengerjakan hampir semua kebutuhan untuk memanipulasi sebuah basis data Struktur Dasar SQL Sebuah ekspresi SQL dasar sebenarnya hanya terdiri dari atas 3 klausa, yaitu : select, from dan where. Klausa select digunakan unutk menetapkan daftar atribut (field)yang diinginkan sebagai hasil query. Klausa from digunakan untuk menetapkan tabel (atau gabungan tabel) yang akan ditelusuri selama query data dilakukan.

21 26 Klausa where yang sifatnya optional, digunakan sebagai predikat (criteria)yang harus dipenuhi dalam memperoleh hasil query. Sintaks (cara penulisan)dari ekspresi SQL dasar dengan 3 klausa tersebut adalah: Select A1[, A2,., An] From t1[, t2,, tm] [ Where P ] dimana : A1, A2,,An merupakan daftar atibut. t1, t2,, tm merupakan daftar tabel. P merupakan predikat query. [ ] merupakan tanda opsional (boleh digunakan, boleh tidak digunakan). 2.5 Teori-Teori Sumber Daya Manusia Pengertian Sumber Daya Manusia Menurut Muhaimin (web source), Sumber Daya Manusia (SDM) adalah manusia yang bekerja di lingkungan suatu organisasi (disebut juga personil, tenaga kerja, pekerja atau karyawan). SDM adalah potensi yang merupakan asset dan berfungsi sebagai modal (non material/non finansial) di dalam organisasi

22 27 bisnis, yang dapat diwujudkan menjadi potensi nyata (real) secara fisik dan non fisik dalam mewujudkan eksistensi organisasi Pengertian Sistem Informasi Sumber Daya Manusia Menurut Dessler (2003, p5), Sistem Informasi Sumber Daya Manusia adalah komponen-komponen terkait yang bekerja bersama untuk mengumpulkan, memproses, menyimpan, dan menyebarkan informasi untuk mendukung pengambilan keputusan, koordinasi, kontrol, analisis, dan penggambaran aktifitas Manajemen Sumber Daya Manusia pada perusahaan Manajemen Sumber Daya Manusia Menurut Dessler (2003, p3), Manajemen Sumber Daya Manusia adalah proses mendapatkan, melatih, menilai, memberi balas jasa kepada pekerja, dan terlibat kedalam hubungan kerja mereka, kesehatan dan keamanan, dan masalah kebijakan dan keadilan. Manajemen Sumber Daya Manusia meliputi: 1. Analisis masing masing pekerjaan dari semua pekerja 2. Perencanaan kebutuhan kerja dan perekrutan kandidat pekerja 3. Pemilihan kandidat pekerja 4. Orientasi dan pelatihan karyawan baru 5. Mengatur upah dan gaji 6. Menyediakan dorongan dan manfaat

23 28 7. Menilai penampilan 8. Komunikasi ( interviewing, konseling, disciplining ) 9. Pelatihan dan Pengembangan manajer 10. Pembentukan komitmen pekerja Perencanaan Kebutuhan Kerja dan Perekrutan Menurut Dessler (2003, p90), perekrutan adalah proses untuk menentukan posisi-posisi di dalam perusahaan yang akan / dapat diisi oleh orang baru, dan bagaimana untuk mengisi posisi tersebut. Perekrutan secara umum adalah Proses mendapatkan sejumlah calon tenaga kerja yang kualifaid untuk jabatan / pekerjaan utama (produk lini dan penunjangnya) di lingkungan suatu organisasi / perusahaan. Untuk memprediksi kebutuhan kerja, maka ada beberapa metode yang dapat dilakukan : 1. Trend Analysis Analisis dengan mempelajari kebutuhan kerja perusahaan yang lalu selama periode beberapa tahun untuk memprediksi kebutuhan mendatang. 2. Ratio Analysis Teknik analisis untuk menentukan kebutuhan kerja mendatang dengan menggunakan rasio di antaranya seperti, volume penjualan dan jumlah pekerja yang dibutuhkan.

24 29 3. Scatter Plot Metode grafik yang digunakan untuk menidentifikasi hubungan antara dua variabel seperti jumlah produksi dan jumlah pekerja. 4. Computerized Forecast Metode penentuan kebutuhan kerja mendatang dengan proyeksi penjualan, volume penjualan, dan jumlah pekerja yang dibutuhkan untuk memelihara volume ini untuk output, menggunakan paket perangkat lunak. 5. Managerial Judgment Metode ini tidak memperhatikan tren, rasio, atau hubungan karena semua itu jarang berubah untuk beberapa waktu mendatang, namun berdasarkan keputusan manager yang melihat secara langsung kebutuhan kerja yang ada di perusahaan, tanpa adanya prediksi. Menurut Dessler (2003, p97), perekrutan pekerja yang efektif bagi perusahaan akan sangat sulit dicapai karena akan ada begitu banyak pelamar yang masuk, sehingga harus melakukan pemilihan yang lebih mendalam untuk memperkerjakan salah seorang dari mereka. Perekrutan pekerja yang efektif sedang terus ditingkatkan di semua perusahaan karena begitu banyak pelamar yang datang ketika diadakan perekrutan pekerja, juga banyak pekerja yang beralih pekerjaan untuk kembali melamar, dan pertumbuhan teknologi tinggi pada para pekerja juga menambah pelamar dalam sesuatu perekrutan.

25 30 Gambar 2.2 Proses Perekrutan (Sumber Saluran / metode perekrutan yang biasa digunakan adalah : 1. Walk-Ins / Aplikasi lamaran langsung pada gedung kantor / perusahaan. 2. Rekomendasi dari karyawan. 3. Pengiklanan. 4. Agen-agen penempatan kerja. 5. Lembaga-lembaga pendidikan. 6. Organisasi-organisasi karyawan.

26 31 7. Leasing. 8. Nepotisme. 9. Asosiasi-asosiasi profesional. 10. Operasi-operasi Militer. 11. Open House Pemilihan Kandidat Pekerja Menurut Dessler (2003, p127), pemilihan kandidat kerja yang tepat sangat penting, karena tiga alasan utama : 1. Performance dari perusahaan bergantung dari siapa pekerja yang ada di dalamnya. Pekerja yang memiliki kemampuan yang baik akan memberikan hasil yang baik kepada perusahaan. 2. Butuh biaya yang cukup besar untuk merekrut dan memperkerjakan karyawan, ditambah dengan biaya pelatihan dan biaya lainnya. 3. Legal implication of incompetent hiring. Langkah-langkah / prosedur dalam proses seleksi : 1. Penerimaan pendahuluan pelamar 2. Tes-tes penerimaan 3. Wawancara seleksi 4. Pemeriksaan-pemeriksaan referensi 5. Evaluasi medis (tes kesehatan)

27 32 6. Wawancara oleh penyelia 7. Keputusan penerimaan Menurut Greek (2001, p201), prosedur pemilihan yang baik sangat penting untuk mendapatkan tenaga kerja yang dapat menjadi sumber keuntungan yang kompetitif bagi perusahaan. Perusahaan-perusahaan yang berkembang akan sangat selektif dalam mengambil keputusan untuk memperkerjakan pekerja Orientasi dan Pelatihan Pekerja Menurut Dessler (2003, p185), orientasi pekerja adalah sebuah prosedur bagi pekerja baru untuk mendapatkan informasi dasar tentang perusahaan. Tanpa informasi dasar tentang perusahaan yang jelas, pekerja baru akan memakan banyak waktu dalam bekerja bahkan ada kemungkinan terjadi kesalahan yang berbahaya. Sebuah orientasi yang sukses harus mencapai empat hal, yaitu pekerja baru harus merasa nyaman dalam perusahaan; mereka harus mengerti kondisi perusahaan baik dari masa lalu, sekarang, bahkan kondisi ke depan; pekerja harus jelas tentang apa yang diharapkan dalam setiap tugas; dan setiap orang harus memulai sosialisasi dengan cara perusahaan dalam bertindak dan bekerja.

28 33 Menurut Dessler (2003, pp ), pelatihan adalah proses mengajarkan pekerja baru dengan kemampuan dasar yang mereka perlukan dalam pekerjaan mereka. Program pelatihan pekerja terdiri dari lima langkah : 1. Needs analysis Mengidentifikasi kemampuan kerja spesifik yang diperlukan, menganalisa kemampuan dan kebutuhan prospektif trainee, dan mengembangkan sasaran pengembangan dan kemampuan. 2. Instructional design Menentukan, mengkompilasi, dan menghasilkan isi dari program pelatihan, termasuk latihan dan kegiatan dalam pelatihan. 3. Validation step Menemukan bugs yang di luar jalur pelatihan dan mempresentasikannya kepada representative audience yang kecil. 4. Implementation Mengimplementasikan program yang dipakai oleh sekelompok pekerja yang menjadi sasaran pelatihan. 5. Evaluation and follow-up Manajemen kesuksesan dan kegagalan program pelatihan. Teknik-teknik Latihan dan Pengembangan : 1. Metode praktis (on the job training)

29 34 2. Teknik-teknik presentasi informasi dan metode-metode simulasi (off the job training) Penilaian Prestasi Kerja Menurut Dessler (2003, p241), yang dimaksud dengan Penilaian Prestasi Kerja ( Performance Appraisal ) adalah proses mengevaluasi kinerja pekerja sekarang yang ditunjukkan di dalam perusahaan. Penilaian ini mencakup standar kerja, kemampuan aktual pekerja yang terkait dengan standar kerja, menyediakan feedback untuk pekerja dengan tujuan untuk memotivasi orang tersebut untuk mengeliminasi defisiensi atau untuk meningkatkan kemampuan di atas standar normal. Menurut Dessler (2003, p242) proses penilaian prestasi kerja terdiri 3 langkah, yaitu menentukan pekerjaan agar pekerja mengerti yang harus mereka kerjakan; penilaian kemampuan berarti membandingkan kemampuan pekerja dengan standar yang telah ditetapkan; menyediakan umpan balik bagi pekerja. Beberapa metode dalam penilaian prestasi kerja : 1. Graphic Rating Scale Method Skala yang menunjukkan range kemampuan masing-masing. Pekerja akan di-rated dengan mengidentifikasi nilai yang dibandingkan standar nilai terbaik pada masing-masing bagian. 2. Alternation Ranking Method

30 35 Mendaftarkan pekerja dari yang terbaik ke terburuk pada masingmasing poin penilaian, memilih yang terbaik dan dan terburuk hingga semua dinilai. 3. Paired Comparison Method Mendaftarkan pekerja dengan membuat bagan pasangan pekerja pada masing-masing poin untuk memperoleh data pasangan pekerja yang lebih baik. 4. Forced Distribution Method Membuat grade pada sebuah kurva, menentukan persentase dari rate yang ditempatkan dalam setiap kategori kemampuan. 5. Critical Incident Method Menyimpan data contoh pekerja yang kurang baik dengan kebiasaannya, dan me-review-nya kembali dengan pekerja dalam kurun waktu yang ditentukan. 6. Behaviorally Anchored Rating Scales (BARS) BARS mengkombinasikan keuntungan dari narrative, critical incidents, dan graphic type, dengan membuat skalah kuantitatif dengan contoh narasi yang spesifik dari kemampuan yang baik dan buruk. 7. Management by Objectives (MBO) Membuat ukuran tujuan yang jelas pada masing-masing pekerja, kemudian secara periodik me-review hasil yang dicapai.

31 36 8. Computerized & Web-based Performance Appraisal 9. Mixing the Methods Kegunaan-kegunaan Penilaian Prestasi Kerja : 1. Perbaikan prestasi kerja 2. Penyesuaian-penyesuaian kompensasi 3. Keputusan-keputusan penempatan 4. Kebutuhan-kebutuhan latihan dan pengembangan 5. Perencanaan dan pengembangan karier 6. Penyimpangan-penyimpangan proses stafting 7. Ketidakuratan informasional 8. Kesalahan-kesalahan desain pekerjaan 9. Kesempatan kerja yang adil 10. Tantangan-tantangan eksternal Tujuan umum penilaian prestasi kerja : 1. Untuk memperbaiki pelaksanaan pekerjaan para pekerja. 2. Untuk menghimpun dan mempersiapkan informasi bagi pekerja dan para manajer dalam membuat keputusan yang dapat dilaksanakan. 3. Untuk menyusun inventarisasi SDM di lingkungan organisasi / perusahaan. 4. Untuk meningkatkan motivasi kerja.

32 37 Tujuan khusus : 1. Sebagai dasar dalam melakukan promosi, menghentikan pelaksanaan pekerjaan yang keliru, menegakkan disiplin, menetapkan pemberian penghargaan / balas jasa. 2. Menghasilkan informasi yang dapat dipergunakan sebagai kriteria dalam membuat tes yang validitasnya tinggi. 3. Menghasilkan informasi sebagai umpan balik bagi pekerja dalam meningkatkan efisiensi kerjanya dengan memperbaiki kekurangan / kekeliruannya dalam melaksanakan pekerjaan 4. Berisi informasi yang dapat digunakan untuk mengidentifikasi kebutuhan pekerja dalam meningkatkan prestasi kerja. 5. Memberikan informasi tentang spesifikasi jabatan baik menurut pembidangannya maupun berdasarkan penjenjangannya dalam struktur organisasi / perusahaan Promosi, Mutasi dan Pengembangan Karir Menurut Dessler (2003, p277), promosi adalah proses penaikan posisi / jabatan ke jenjang yang lebih tinggi dan lebih bertanggung jawab. Sedangkan mutasi adalah memperkerjakan ulang pada posisi yang sama atau lebih tinggi pada bagian atau divisi lain dalam perusahaan.

33 38 Menurut Dessler (2003, p274), pengembangan karir merupakan suatu proses dalam diri seseorang untuk peka terhadap atribut karir yang berhubungan dan tingkatan level yang dapat dikontribusikan ke dalam pemenuhan karirnya. Di dalam pengembangan karir, pekerja akan lebih diarahkan dan dibekali dengan informasi mengenai alur karirnya dengan posisinya yang sekarang dan segala aktivitas yang berhubungan erat dengan karirnya. Manfaat perencanaan karier antara lain : 1. Mengembangkan para karyawan yang dapat dipromosikan 2. Menurunkan perputaran 3. Mengungkap potensi karyawan 4. Mendorong pertumbuhan 5. Mengurangi penimbunan 6. Memuaskan kebutuhan karyawan Pemberian Balas Jasa dan Penghargaan Menurut Dessler (2003, p302), pemberian balas jasa mengarah kepada semua bentuk pembayaran atau pemberian penghargaan kepada pekerja yang berasal dari hasil pekerjaan mereka. Tujuan pemberian balas jasa atau kompensasi adalah : 1. Memperoleh personalia yang Qualified 2. Mempertahankan para karyawan yang ada sekarang 3. Menjamin keadilan

34 39 4. Mengendalikan biaya-biaya 5. Memenuhi peraturan-peraturan legal Jenis-jenis kompensasi : 1. Kompensasi langsung Gaji Upah 2. Kompensasi tidak langsung THR Tunjangan hari natal Jaminan kesehatan Liburan Cuti Dana Pensiun 3. Insentif Bonus

35 Pengertian Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) atau Pemberhentian Personil Menurut Muhaimin (web source), PHK adalah suatu kondisi tidak bekerjanya lagi karyawan tersebut pada perusahaan karena hubungan kerja antara karyawan dan perusahaan terputus, atau tidak diperpanjang lagi. Dampak PHK : A. Bagi Perusahaan 1. Terhentinya produksi sementara 2. Harus mencari penggantinya dengan karyawan baru 3. Melepas karyawan yang sudah berpengalaman dan setia 4. Memerlukan biaya yang besar untuk merekrut lagi B. Bagi Karyawan 1. Timbulnya situasi yang tidak enak karena harus menganggur 2. Terputusnya hubungan dengan teman-teman sekerja 3. Berkurangnya rasa harga diri 4. Hilangnya penghasilan yang diterima untuk membiayai keluarga 5. Harus bersusah payah mencari pekerjaan baru Sebab-sebab PHK : A. PHK atas dasar permintaan sendiri 1. Masalah keluarga 2. Tidak dapat mengembangkan karier

36 41 3. Lingkungan kerja yang kurang nyaman 4. Masalah kesehatan 5. Perlakuan yang kurang adil 6. Tingkat kompensasi yang rendah 7. Pekerjaan tidak cocok dengan minat dan bakat B. PHK karena kebijaksanaan perusahaan 1. Karyawan tidak disiplin 2. Karyawan kurang cakap dan tidak produktif 3. Karyawan melakukan tindakan asusila 4. Penyederhanaan organisasi dalam perusahaan C. PHK karena peraturan perundang-undangan 1. Meninggal dunia 2. Telah mencapai batas usia untuk PHK 3. Melanggar peraturan yang berlaku 4. Berakhirnya kontrak dengan perusahaan Macam-macam PHK : A. PHK yang bersifat sementara 1. Karyawan tidak tetap 2. Perusahaan yang bergerak atau menghasilkan produk secara musiman 3. Karyawan yang dikenakan tahanan sementara

37 42 B. PHK yang bersifat permanen (pemberhentian) 1. Pemberhentian dengan hormat 2. Permintaan sendiri 3. Telah mencapai usia pensiun 4. Meninggal dunia 5. Adanya penyederhanaan organisasi perusahaan 6. Tidak cakap jasmani atau rohani C. Pemberhentian dengan tidak hormat 1. Melakukan pelanggaran atau kejahatan 2. Terlibat dalam perbuatan yang menentang pemerintah 3. Meninggalkan tugas tanpa izin 4. Sengaja melanggar ikatan perjanjian kerja 5. Merugikan perusahaan tempat bekerja

Bab 2 LANDASAN TEORI. berhubungan yang disusun sesuai dengan suatu elemen yang menyeluruh untuk

Bab 2 LANDASAN TEORI. berhubungan yang disusun sesuai dengan suatu elemen yang menyeluruh untuk Bab 2 LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian sistem Sistem adalah suatu kerangka dari prosedur yang telah berlaku yang saling berhubungan yang disusun sesuai dengan suatu elemen yang menyeluruh untuk melaksanakan

Lebih terperinci

DESAIN DATABASE. Pertemuan 06 3 SKS

DESAIN DATABASE. Pertemuan 06 3 SKS Materi 1. Era Informasi 2. Strategi dan Peluang Yang Kompetitif 3. Database dan Database Warehouse 4. Desain Database 5. Sistem Pendukung Keputusan dan Sistem Cerdas 6. E-Commerce DESAIN DATABASE Pertemuan

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori Basis Data 2.1.1 Pengertian Data Menurut Turban (2003, p2), data ialah fakta yang belum diolah atau gambaran dari transaksi yang ditangkap, direkam, disimpan dan diklasifikasikan.

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Dari 13 sungai yang membelah kota Jakarta, terdapat ratusan industri yang harus selalu dilakukan pengambilan contoh secara berkala. Apabila terdapat industri yang

Lebih terperinci

PROSES PERANCANGAN BASIS DATA

PROSES PERANCANGAN BASIS DATA PROSES PERANCANGAN BASIS DATA Seperti telah disebutkan sebelumnya, sebuah sistem basis data merupakan komponen dasar sistem informasi organisasi yang besar. Oleh karena itu siklus hidup aplikasi basis

Lebih terperinci

SISTEM BASIS DATA By Novareza Klifartha

SISTEM BASIS DATA By Novareza Klifartha SISTEM BASIS DATA By Novareza Klifartha Konsep Sistem Basis Data SISTEM sebuah keterpaduan yang terdiri atas sejumlah komponen fungsional dengan satuan fungsi / tugas tertentu, yang saling berhubungan

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI. beberapa pakar. Definisi tersebut antara lain yaitu : dari beberapa file dokumen yang terhubung secara logis.

BAB 2 LANDASAN TEORI. beberapa pakar. Definisi tersebut antara lain yaitu : dari beberapa file dokumen yang terhubung secara logis. 6 BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Basis Data Ada beberapa macam definisi tentang basis data yang disampaikan oleh beberapa pakar. Definisi tersebut antara lain yaitu : Menurut O Brien (2002, p.166)

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori-Teori Umum Pada subbab ini akan dijelaskan mengenai berbagai teori umum tentang pengertian Database, Database Lifecycle, Entity Relationship Modeling, Normalisasi, Metodologi

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. Data adalah deskripsi tentang benda, kejadian, aktifitas, dan transaksi, yang

BAB II LANDASAN TEORI. Data adalah deskripsi tentang benda, kejadian, aktifitas, dan transaksi, yang 9 BAB II LANDASAN TEORI 2.1.1 Pengertian Data Pengertian data adalah : Data adalah deskripsi tentang benda, kejadian, aktifitas, dan transaksi, yang tidak mempunyai makna atau tidak berpengaruh langsung

Lebih terperinci

UNIVERSITAS BINA NUSANTARA

UNIVERSITAS BINA NUSANTARA UNIVERSITAS BINA NUSANTARA Jurusan Teknik Informatika Program Studi Strata-1 Skripsi Sarjana Komputer Semester Genap tahun 2003/2004 ANALISIS DAN PERANCANGAN BASIS DATA PADA SISTEM INFORMASI PEMBELIAN

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI Pengertian Sistem Informasi

BAB 2 LANDASAN TEORI Pengertian Sistem Informasi BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori Umum 2.1.1 Pengertian Sistem Informasi Menurut R. Kelly Rainer (2011:10), dalam bukunya Introduction to Information Systems menyatakan bahwa Sistem Informasi adalah untuk

Lebih terperinci

SISTEM BASIS DATA II S A N T I W I D I A N T I

SISTEM BASIS DATA II S A N T I W I D I A N T I SISTEM BASIS DATA II S A N T I W I D I A N T I SISTEM Definisi sebuah tatanan yang terdiri atas sejumlah komponen fungsional (dengan tugas/fungsi khusus) yang saling berhubungan dan secara bersama-sama

Lebih terperinci

SISTEM BASIS DATA. Pendahuluan. Gentisya Tri Mardiani, S.Kom.,M.Kom

SISTEM BASIS DATA. Pendahuluan. Gentisya Tri Mardiani, S.Kom.,M.Kom SISTEM BASIS DATA Pendahuluan Gentisya Tri Mardiani, S.Kom.,M.Kom Sistem Basis Data Sistem Basis Data merupakan suatu sistem yang terdiri dari kumpulan file yang saling berhubungan dan memungkinkan dilakukan

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI. memiliki arti dan kepentingan dalam lingkungan user (Hoffer, 2005, p5).

BAB 2 LANDASAN TEORI. memiliki arti dan kepentingan dalam lingkungan user (Hoffer, 2005, p5). 7 BAB 2 LANDASAN TEORI Data Data diartikan sebagai representasi objek dan kejadian yang tersimpan yang memiliki arti dan kepentingan dalam lingkungan user (Hoffer, 2005, p5). Data dapat juga diartikan

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. konsep dasar dan definisi-definisi yang berkaitan dengan perangkat lunak yang

BAB II LANDASAN TEORI. konsep dasar dan definisi-definisi yang berkaitan dengan perangkat lunak yang BAB II LANDASAN TEORI Pada landasan teori ini diuraikan sejumlah teori untuk membantu dan memecahkan permasalahan yang ada. Beberapa landasan teori tersebut meliputi konsep dasar dan definisi-definisi

Lebih terperinci

UNIVERSITAS BINA NUSANTARA Jurusan Teknik Informatika Fakultas Ilmu komputer Skripsi Sarjana komputer Semester Genap Tahun 2006

UNIVERSITAS BINA NUSANTARA Jurusan Teknik Informatika Fakultas Ilmu komputer Skripsi Sarjana komputer Semester Genap Tahun 2006 UNIVERSITAS BINA NUSANTARA Jurusan Teknik Informatika Fakultas Ilmu komputer Skripsi Sarjana komputer Semester Genap Tahun 2006 ANALISIS DAN PERANCANGAN DATABASE SISTEM PEMESANAN, PEMBELIAN, PRODUKSI DAN

Lebih terperinci

BAB III LANDASAN TEORI

BAB III LANDASAN TEORI BAB III LANDASAN TEORI 3.1 Konsep Dasar Sistem Informasi 3.1.1 Sistem Menurut Sari Murdowati (1998; 1), definisi sistem merupakan sekumpulan komponen terintegrasi untuk mencapai suatu tujuan. Sedangkan

Lebih terperinci

LANDASAN TEORI Pengertian Basis Data. diperlukan untuk organisasi.

LANDASAN TEORI Pengertian Basis Data. diperlukan untuk organisasi. BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori-Teori Dasar Atau Umum 2.1.1 Teori Sistem Basis Data 2.1.1.1 Pengertian Basis Data Menurut Connolly dan Begg (2005, p15), basis data merupakan sekumpulan data yang saling

Lebih terperinci

PENDAHULUAN. Alif Finandhita, S.Kom

PENDAHULUAN. Alif Finandhita, S.Kom PENDAHULUAN Alif Finandhita, S.Kom Basis data : Adalah sekumpulan data persistence yang saling terkait, menggambarkan suatu organisasi(enterprise). Sistem Basis data (DBS): Suatu sistem yang mengelola

Lebih terperinci

Obyektif : Mahasiswa dapat mengerti dan memahami konsep perancangan basis data Mahasiswa dapat merancang basis data sesuai dengan fase-fasenya

Obyektif : Mahasiswa dapat mengerti dan memahami konsep perancangan basis data Mahasiswa dapat merancang basis data sesuai dengan fase-fasenya PROSES PERANCANGAN DATABASE Obyektif : Mahasiswa dapat mengerti dan memahami konsep perancangan basis data Mahasiswa dapat merancang basis data sesuai dengan fase-fasenya PROSES PERANCANGAN DATABASE Tujuan

Lebih terperinci

PROSES PERANCANGAN DATABASE

PROSES PERANCANGAN DATABASE PROSES PERANCANGAN DATABASE PENDAHULUAN Sistem informasi berbasiskan komputer terdiri dari komponen-komponen berikut ini : Database Database software Aplikasi software Hardware komputer termasuk media

Lebih terperinci

SISTEM BASIS DATA. Pendahuluan. Gentisya Tri Mardiani, M.Kom

SISTEM BASIS DATA. Pendahuluan. Gentisya Tri Mardiani, M.Kom SISTEM BASIS DATA Pendahuluan Gentisya Tri Mardiani, M.Kom Sistem Basis Data Sistem Basis Data merupakan suatu sistem yang terdiri dari kumpulan file yang saling berhubungan dan memungkinkan dilakukan

Lebih terperinci

PROSES PERANCANGAN DATABASE

PROSES PERANCANGAN DATABASE PROSES PERANCANGAN DATABASE PENDAHULUAN Sistem informasi berbasiskan komputer terdiri dari komponen-komponen berikut ini : Database Database software Aplikasi software Hardware komputer termasuk media

Lebih terperinci

BAB II DASAR TEORI. 2.1 Konsep Dasar Sistem Aplikasi Pengertian Sistem. Pengertian sistem adalah kumpulan dari elemen-elemen yang berinteraksi

BAB II DASAR TEORI. 2.1 Konsep Dasar Sistem Aplikasi Pengertian Sistem. Pengertian sistem adalah kumpulan dari elemen-elemen yang berinteraksi BAB II DASAR TEORI 2.1 Konsep Dasar Sistem Aplikasi 2.1.1 Pengertian Sistem Pengertian sistem adalah kumpulan dari elemen-elemen yang berinteraksi untuk mencapai suatu tujuan tertentu. Suatu sistem mempunyai

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI. ukuran tujuan atribut dari suatu entitas (James O Brien, 2004, p7).

BAB 2 LANDASAN TEORI. ukuran tujuan atribut dari suatu entitas (James O Brien, 2004, p7). BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori Umum 2.1.1 Pengertian Data Data dapat diartikan sebagai fakta mentah atau hasil pengamatan mengenai kejadian fisik atau transaksi bisnis. Secara lebih spesifik data adalah

Lebih terperinci

UNIVERSITAS BINA NUSANTARA. Jurusan Teknik Informatika Skripsi Sarjana Komputer Semester Ganjil Tahun 2005/2006

UNIVERSITAS BINA NUSANTARA. Jurusan Teknik Informatika Skripsi Sarjana Komputer Semester Ganjil Tahun 2005/2006 UNIVERSITAS BINA NUSANTARA Jurusan Teknik Informatika Skripsi Sarjana Komputer Semester Ganjil Tahun 2005/2006 ANALISA & PERANCANGAN BASIS DATA SISTEM OPERASIONAL BERBASIS WEB PADA PT. PELAYARAN MITRABAHARI

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI. pengolahan data, pengolahan gambar, pengolahan angka, dan lainnya.

BAB 2 LANDASAN TEORI. pengolahan data, pengolahan gambar, pengolahan angka, dan lainnya. BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Aplikasi Aplikasi merupakan komponen atau perangkat lunak pendukung sistem operasi yang bisa digunakan untuk keperluan membantu kerja manusia sehari-hari seperti pengolahan

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori Basis Data Teori-teori ini diperlukan untuk mendukung penulisan laporan tugas akhir yang dibuat sebagai landasan dan acuan melakukan perancangan pada basis data. 2.1.1 Data

Lebih terperinci

Perancangan Database

Perancangan Database Perancangan Database Database System Development Live cycle ( SDLC) Database System Development Live cycle (SDLC) merupakan komponen yang penting dalam sistem database karena aplikasi dari database life

Lebih terperinci

UNIVERSITAS BINA NUSANTARA

UNIVERSITAS BINA NUSANTARA UNIVERSITAS BINA NUSANTARA Jurusan Teknik Informatika Skripsi Sarjana Komputer Semester Ganjil Tahun Ajaran 2006/2007 ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM BASIS DATA S UMBER D AYA MANUS IA PAD A PT. MEKAR PRANA

Lebih terperinci

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA. 2.1 Teori Kaitan Basis Data Bagian ini menjelaskan teori-teori yang menjelaskan basis data.

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA. 2.1 Teori Kaitan Basis Data Bagian ini menjelaskan teori-teori yang menjelaskan basis data. BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Teori Kaitan Basis Data Bagian ini menjelaskan teori-teori yang menjelaskan basis data. 2.1.1 Definisi Data, Basis Data dan Sistem Basis Data Data adalah fakta, baik objek, variabel,

Lebih terperinci

Pendekatan Database Jenjang Data Tipe File Media Penyimpanan Data Organisasi File Metode Pengolahan Data Aplikasi Pada Personal Computer (PC)

Pendekatan Database Jenjang Data Tipe File Media Penyimpanan Data Organisasi File Metode Pengolahan Data Aplikasi Pada Personal Computer (PC) Pertemuan 4 1 Pendekatan Database Jenjang Data Tipe File Media Penyimpanan Data Organisasi File Metode Pengolahan Data Aplikasi Pada Personal Computer (PC) 2 Merupakan kumpulan dari data yang saling berhubungan

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1. Teori Umum 2.1.1. Data Menurut Connolly dan Begg (2010, p19), data adalah komponen yang paling penting dalam Database Management System (DBMS), berasal dari sudut pandang end

Lebih terperinci

PENDAHULUAN. Alif Finandhita, S.Kom

PENDAHULUAN. Alif Finandhita, S.Kom PENDAHULUAN SISTEM BASIS DATA Suatu sistem penyusunan dan pengelolaan recordrecord dengan menggunakan komputer, dengan tujuan untuk menyimpan atau merekam serta memelihara data operasional lengkap sebuah

Lebih terperinci

Seminar Internasional, ISSN Peran LPTK Dalam Pengembangan Pendidikan Vokasi di Indonesia

Seminar Internasional, ISSN Peran LPTK Dalam Pengembangan Pendidikan Vokasi di Indonesia Pendekatan Database untuk Data dalam Meningkatkan Kemampuan Mahasiswa Mengaplikasikan Konsep Basisdata Oleh: Mukhlisulfatih Latief Jurusan Teknik Informatika, Fakultas Teknik - Universitas Negeri Gorontalo

Lebih terperinci

BAB III 3. LANDASAN TEORI. manajemen dan individu lain terhadap kejadian-kejadian internal dan eksternal

BAB III 3. LANDASAN TEORI. manajemen dan individu lain terhadap kejadian-kejadian internal dan eksternal BAB III 3. LANDASAN TEORI 3.1. Konsep Dasar Sistem Informasi Sistem informasi dapat dikatakan seperti suatu sistem yang terdapat pada suatu organisasi yang merupakan kumpulan dari individu, teknologi,

Lebih terperinci

UNIVERSITAS BINA NUSANTARA ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM BASIS DATA SUMBER DAYA MANUSIA PADA PT. SURYA TOTO INDONESIA

UNIVERSITAS BINA NUSANTARA ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM BASIS DATA SUMBER DAYA MANUSIA PADA PT. SURYA TOTO INDONESIA UNIVERSITAS BINA NUSANTARA Jurusan Teknik Informatika Skripsi Sarjana Komputer Semester Ganjil tahun 2006/2007 ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM BASIS DATA SUMBER DAYA MANUSIA PADA PT. SURYA TOTO INDONESIA

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI. designed to be shared by multiple users. (Post, 2005, p2), yang dapat diartikan,

BAB 2 LANDASAN TEORI. designed to be shared by multiple users. (Post, 2005, p2), yang dapat diartikan, BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Sistem Basis Data A database is a collection of data stored in a standarized format, designed to be shared by multiple users. (Post, 2005, p2), yang dapat diartikan, Basis data

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1. Pengertian Basis Data A database is a collection of data stored in a standarized format, designed to be shared by multiple users. (Post, 2005, p2), yang dapat diartikan, Basis

Lebih terperinci

ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM BASIS DATA PENJUALAN, PENYEWAAN, DAN PEMASARAN PADA RAY WHITE SUNTER

ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM BASIS DATA PENJUALAN, PENYEWAAN, DAN PEMASARAN PADA RAY WHITE SUNTER Universitas Bina Nusantara Program Studi Ganda Sistem Informasi dan Manajemen Skripsi Sarjana Komputer dan Sarjana Ekonomi Semester Ganjil 2006/2007 ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM BASIS DATA PENJUALAN,

Lebih terperinci

UNIVERSITAS BINA NUSANTARA. Jurusan Teknik Informatika Program Studi Strata-1 Skripsi Sarjana Komputer Semester Ganjil tahun 2005/2006

UNIVERSITAS BINA NUSANTARA. Jurusan Teknik Informatika Program Studi Strata-1 Skripsi Sarjana Komputer Semester Ganjil tahun 2005/2006 UNIVERSITAS BINA NUSANTARA Jurusan Teknik Informatika Program Studi Strata-1 Skripsi Sarjana Komputer Semester Ganjil tahun 2005/2006 ANALISIS DAN PERANCANGAN BASISDATA PENJUALAN, PEMBELIAN DAN PERSEDIAAN

Lebih terperinci

ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM BASIS DATA TENAGA KERJA PADA PT. VERA DIANA FOKUS

ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM BASIS DATA TENAGA KERJA PADA PT. VERA DIANA FOKUS UNIVERSITAS BINA NUSANTARA Jurusan Teknik Informatika Skripsi Sarjana Komputer Semester Genap tahun 2004/2005 ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM BASIS DATA TENAGA KERJA PADA PT. VERA DIANA FOKUS Abstrak NATHANIEL

Lebih terperinci

BAB III LANDASAN TEORI

BAB III LANDASAN TEORI BAB III LANDASAN TEORI 3.1 Konsep Dasar Aplikasi Aplikasi berasal dari kata application yang artinya penerapan; lamaran; penggunaan. Secara istilah aplikasi adalah program siap pakai yang direka untuk

Lebih terperinci

UNIVERSITAS BINA NUSANTARA

UNIVERSITAS BINA NUSANTARA UNIVERSITAS BINA NUSANTARA Jurusan Teknik Informatika Skripsi Sarjana Komputer Semester Ganjil tahun 2004/2005 ANALISIS DAN PERANCANGAN BASIS DATA PEMBELIAN DAN PENJUALAN BARANG PADA PT DAVINCI KERAMINDO

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. satu hal yang sangat dominan dan terjadi dengan sangat pesat. Informasi

BAB 1 PENDAHULUAN. satu hal yang sangat dominan dan terjadi dengan sangat pesat. Informasi BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Di era globalisasi ini, perkembangan teknologi informasi sudah merupakan satu hal yang sangat dominan dan terjadi dengan sangat pesat. Informasi merupakan suatu kebutuhan

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI 5 BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Sistem Basis Data 2.1.1 Basis Data Menurut Connolly & Begg (2002, p14), basis data adalah suatu koleksi data yang saling berhubungan secara logikal dan sebuah deskripsi data,

Lebih terperinci

SISTEM BASIS DATA (PENDAHULUAN) Alif Finandhita,S.Kom, M.T.

SISTEM BASIS DATA (PENDAHULUAN) Alif Finandhita,S.Kom, M.T. SISTEM BASIS DATA (PENDAHULUAN) Alif Finandhita,S.Kom, M.T. alif.finandhita@email.unikom.ac.id Definisi Sistem Basis Data SISTEM BASIS DATA Suatu sistem penyusunan dan pengelolaan record-record dengan

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI 6 BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori Umum 2.1.1 Data dan Basis Data Menurut Whitten, Bentley, dan Dittman (2004, p715), data adalah fakta-fakta yang belum diolah atau fakta mentah mengenai orang, tempat, kejadian,

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI. Menurut Kroenke et al (2012, p3), Data adalah rekaman fakta dan angka.

BAB 2 LANDASAN TEORI. Menurut Kroenke et al (2012, p3), Data adalah rekaman fakta dan angka. BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Data Menurut Kroenke et al (2012, p3), Data adalah rekaman fakta dan angka. Menurut Hoffer et al (2011, p5), Data adalah representasi tersimpan dari objek atau kejadian yang memiliki

Lebih terperinci

Konsep Basis Data (Lanjut)

Konsep Basis Data (Lanjut) Konsep Basis Data (Lanjut) http://www.brigidaarie.com Bahasa Basis Data bahasa yang digunakan oleh user untuk berkomunikasi/berinteraksi dengan DBMS yang bersangkutan Contoh : SQL, dbase, QUEL dsb Bahasa

Lebih terperinci

PENGANTAR BASIS DATA

PENGANTAR BASIS DATA PENGANTAR BASIS DATA Obyektif : 1. Menjelaskan perbedaan antara file tradisional dan file manajemen basis data 2. Menjelaskan keuntungan dan kerugian apabila menggunakan file manajemen basis data 3. Memahami

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori Umum 2.1.1 Sistem Menurut Rosenblatt (2014:6) Sistem adalah seperangkat komponen terkait yang menghasilkan hasil tertentu. Contohnya adalah Sistem khusus untuk lalu lintas

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Basisdata Sebelum aplikasi basisdata (DBMS) dikenal, biasanya proses penyimpanan data disimpan di dalam sebuah file. Menurut Connoly (2002, p12), bahwa setiap program mendefinisikan

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI 8 BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Analisis dan Perancangan 2.1.1 Pengertian Analisis Pengertian analisis sistem adalah penguraian dari suatu sistem informasi yang utuh ke dalam bagian-bagian komponennya dengan

Lebih terperinci

PERANCANGAN BASIS DATA

PERANCANGAN BASIS DATA BAB IV PERANCANGAN BASIS DATA Database atau basis data adalah kumpulan data yang disimpan secara sistematis di dalam komputer dan dapat dimanipulasi (diolah) menggunakan perangkat lunak (program aplikasi)

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI 6 BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori Basis Data 2.1.1 Pengertian Sistem Menurut Mulyadi (2001, p2), sistem adalah sekelompok unsur yang erat berhubungan satu dengan lainnya, yang berfungsi bersama-sama untuk

Lebih terperinci

Konsep Database. Data. Informasi

Konsep Database. Data. Informasi Data Konsep Database representasi fakta dunia nyata yang mewakili suatu obyek/kejadian yang direkam dalam bentuk angka, huruf, simbol, teks, gambar, atau kombinasinya Informasi Hasil pengolahan data dalam

Lebih terperinci

BAB III LANDASAN TEORI. organisasi yang merupakan kombinasi dari orang-orang, fasilitas, teknologi,

BAB III LANDASAN TEORI. organisasi yang merupakan kombinasi dari orang-orang, fasilitas, teknologi, BAB III LANDASAN TEORI 3.1 Konsep Dasar Sistem Informasi Sistem informasi dapat didefinisikan sebagai suatu sistem di dalam suatu organisasi yang merupakan kombinasi dari orang-orang, fasilitas, teknologi,

Lebih terperinci

UNIVERSITAS BINA NUSANTARA

UNIVERSITAS BINA NUSANTARA UNIVERSITAS BINA NUSANTARA Jurusan Teknik Informatika Program Studi Strata-1 Skripsi Sarjana Komputer Semester Ganjil tahun 2007/2008 ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM BASIS DATA PERSEDIAAN, PRODUKSI, DAN

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori-Teori Sistem Basis Data 2.1.1 Pengertian Sistem Basis Data Sebelum kita masuk ke pengertian sistem basis data, kita harus mengerti dulu apa yang dimaksud dengan data. Menurut

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI 7 BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori Umum 2.1.1 Terminologi Definisi Sistem Sistem adalah sekelompok elemen yang terintegrasi dengan maksud yang sama untuk mencapai suatu tujuan, McLeod (1996,p13). Dan kebanyakkan

Lebih terperinci

BAB III LANDASAN TEORI. Jasa akan selalu melekat pada sumbernya atau pada penjualnya. Dengan

BAB III LANDASAN TEORI. Jasa akan selalu melekat pada sumbernya atau pada penjualnya. Dengan BAB III LANDASAN TEORI 3.1 Jasa Menurut Kotler (1997:83), jasa adalah setiap tindakan atau kegiatan yang dapat ditawarkan oleh satu pihak kepada pihak lain, yang pada dasarnya tidak berwujud dan tidak

Lebih terperinci

Lessons. 1. Definisi Basis Data. 2. Sistem Basis Data. 3. Komponen Sistem Basis Data. 4. Abstraksi Data. 5. Bahasa Basis Data

Lessons. 1. Definisi Basis Data. 2. Sistem Basis Data. 3. Komponen Sistem Basis Data. 4. Abstraksi Data. 5. Bahasa Basis Data Basis Data 1 Referensi Raghu Ramakrisnan, Gherke, Database Management System, 3rd Edition, McGraw-Hill, 2001. Ramez Elmasri, Sam Navathe, Fundamentals of Database Systems, 4rd Edition, Addison Wesley Publishing

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Pada tinjauan perusahaan ini akan dibahas mengenai sejarah berdirinya

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Pada tinjauan perusahaan ini akan dibahas mengenai sejarah berdirinya 8 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Tinjauan Perusahaan Pada tinjauan perusahaan ini akan dibahas mengenai sejarah berdirinya perusahaan, struktur organisasi serta uraian tugas dari masing masing bagian yang

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI. penelitian. Teori - teori yang akan dibahas antara lain : dapat dijadikan bahan kajian (analisis atau kesimpulan).

BAB 2 LANDASAN TEORI. penelitian. Teori - teori yang akan dibahas antara lain : dapat dijadikan bahan kajian (analisis atau kesimpulan). BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori Umum Pada teori umum ini disajikan teori yang relevan, lengkap dan urut sejalan dengan permasalahan. Teori umum ini dikemukakan dari sumber teori dan hasil penelitian. Teori

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI 8 BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Database Menurut Connolly (2010, p65), database adalah kumpulan data dan deskripsi data yang terhubung secara logika serta dirancang untuk memenuhi kebutuhan informasi

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Pengantar Basis Data 2.1.1 Pengertian Basis Data Basis data atau database menurut Connoly (2002, p14) adalah sebuah kumpulan data terbagi atas data yang berhubungan secara logis

Lebih terperinci

Materi 2 PERANCANGAN BASIS DATA (PBD) 3 SKS Semester 5 S1 Sistem Informasi UNIKOM 2014 Nizar Rabbi Radliya

Materi 2 PERANCANGAN BASIS DATA (PBD) 3 SKS Semester 5 S1 Sistem Informasi UNIKOM 2014 Nizar Rabbi Radliya Materi 2 PERANCANGAN BASIS DATA (PBD) 3 SKS Semester 5 S1 Sistem Informasi UNIKOM 2014 Nizar Rabbi Radliya nizar.radliya@yahoo.com Nama Mahasiswa NIM Kelas Kompetensi Dasar Memahami sistem basis data dan

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Sistem Informasi Manajemen Merupakan sistem yang menyediakan informasi mengenai kinerja keseluruhan organisasi atau perusahaan, informasi dapat diambil dengan mudah dalam berbagai

Lebih terperinci

02. Berfungsi sebagai perantara antara pemakai dengan database adalah a. Data d. Perangkat lunak b. Pemakai e. File c.

02. Berfungsi sebagai perantara antara pemakai dengan database adalah a. Data d. Perangkat lunak b. Pemakai e. File c. 01. Kumpulan data dari sebuah perusahaan yang terorganisir dan tersimpan secara terintegrasi adalah a. File Base d. DSS b. Field Base e. Expert System c. Data Base 02. Berfungsi sebagai perantara antara

Lebih terperinci

UNIVERSITAS BINA NUSANTARA. Jurusan Teknik Informatika Skripsi Sarjana Komputer Semester Ganjil tahun 2007/2008

UNIVERSITAS BINA NUSANTARA. Jurusan Teknik Informatika Skripsi Sarjana Komputer Semester Ganjil tahun 2007/2008 UNIVERSITAS BINA NUSANTARA Jurusan Teknik Informatika Skripsi Sarjana Komputer Semester Ganjil tahun 2007/2008 ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM PERDAGANGAN PADA PT SUNICODATA COMININDO Linlinfie Juliaty

Lebih terperinci

BAB II. 2.1 Model Data High Level Data Model (Conceptual Data Model)

BAB II. 2.1 Model Data High Level Data Model (Conceptual Data Model) BAB II PENGEMBANGAN SISTEM BASIS DATA Bab ini akan membahas lebih lanjut mengenai arsitektur sistem basis data dan pengembangan sistem basis data. Sistem basis data tidak berdiri sendiri, tetapi selalu

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB LANDASAN TEORI.1 Defenisi Pangkalan Data Pangkalan data atau Database merupakan kumpulan dari item data yang saling berhubungan satu dengan yang lainnya yang diorganisasikan berdasarkan sebuah skema

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Konsep Sistem Basisdata 2.1.1 Latar Belakang Munculnya Penggunaan Basisdata Saat ini basisdata merupakan suatu teknologi yang tidak terpisahkan dalam kehidupan sehari-hari. Contohnya:

Lebih terperinci

Database dan DBMS DBMS adalah perangkat lunak sistem yang memungkinkan para pemakai membuat, memelihara, mengontrol, dan mengakses basis data dengan

Database dan DBMS DBMS adalah perangkat lunak sistem yang memungkinkan para pemakai membuat, memelihara, mengontrol, dan mengakses basis data dengan Database dan DBMS Database adalah : suatu pengorganisasian sekumpulan data yang saling terkait sehingga memudahkan aktifitas untuk memperoleh informasi. semua data yang disimpan pada sumberdaya berbasis

Lebih terperinci

BASIS DATA SKEMA BASIS DATA

BASIS DATA SKEMA BASIS DATA BASIS DATA SKEMA BASIS DATA BASIS DATA? Basis : Kumpulan / Gudang Data : Fakta tentang obyek, orang dan lain-lain yg dinyatakan dengan nilai (angka, simbol dll) DEFINISI BASIS DATA Basis Data: Himpunan

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI 4 BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Data Menurut O brien (2004, p38), data adalah fakta atau observasi mentah, yang biasanya mengenai fenomena fisik atau transaksi bisnis. Menurut McLeod and Schell (2007,

Lebih terperinci

BAB III TINJAUAN PUSTAKA

BAB III TINJAUAN PUSTAKA BAB III TINJAUAN PUSTAKA Pada bab ini akan dijelaskan dasar teori yang berhubungan dengan permasalahan yang dibahas dan juga menjelaskan aplikasi yang digunakan pada kerja praktek ini. 1.1 Restoran Menurut

Lebih terperinci

BAB III. Landasan Teori

BAB III. Landasan Teori BAB III Landasan Teori 3.1. Aplikasi Aplikasi adalah software yang dibuat oleh suatu perusahaan komputer untuk mengerjakan tugas-tugas tertentu, misalnya Microsoft Word, Microsoft Excel (Yazid, 2009:50).

Lebih terperinci

DUKUNGAN DATABASE DALAM PEMBANGUNAN SISTEM INFORMASI

DUKUNGAN DATABASE DALAM PEMBANGUNAN SISTEM INFORMASI C H A P T E R 6 DUKUNGAN DATABASE DALAM PEMBANGUNAN SISTEM INFORMASI Arif Basofi PENS 2015 Objectives Tujuan: 1. Memahami pentingnya database dalam pembangunan sistem informasi 2. Mengenal sistem pengorganisasian

Lebih terperinci

BAB III LANDASAN TEORI

BAB III LANDASAN TEORI BAB III LANDASAN TEORI Dalam bab ini akan dijelaskan landasan teori yang digunakan untuk mendukung penyusunan laporan kerja praktek ini. Landasan teori yang akan dibahas meliputi permasalahan-permasalahan

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1. Teori Umum 2.1.1. Pengertian Sistem Basis Data (Database) Database adalah komputerisasi sistem penyimpanan data yang bertujuan untuk menyimpan informasi dan menyediakan informasi

Lebih terperinci

3. Setiap Orang yang dengan tanpa hak dan/atau tanpa izin Pencipta atau

3. Setiap Orang yang dengan tanpa hak dan/atau tanpa izin Pencipta atau DATABASE DESIGN THEORY, PRACTICE, AND CASE STUDY Sanksi Pelanggaran Pasal 113 Undang-Undang Nomor 28 Tahun 2014 tentang Hak Cipta 1. Setiap Orang yang dengan tanpa hak melakukan pelanggaran hak ekonomi

Lebih terperinci

BAB III LANDASAN TEORI

BAB III LANDASAN TEORI BAB III LANDASAN TEORI 3.1 Sistem Menurut Herlambang (2005:116), terdapat dua pendekatan untuk mendefinisikan sistem, yaitu pendekatan secara prosedur dan komponen. Berdasarkan pendekatan prosedur, sistem

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. pengaturan data secara cepat dan akurat, telah mengubah perpustakaan yang

BAB 1 PENDAHULUAN. pengaturan data secara cepat dan akurat, telah mengubah perpustakaan yang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dewasa ini perkembangan informasi dalam suatu perpustakaan dapat berkembang dengan sangat cepat. Data data yang diolah khususnya data perpustakaan semakin banyak dan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. hubungannya satu dengan yang lain, yang berfungsi bersama-sama untuk

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. hubungannya satu dengan yang lain, yang berfungsi bersama-sama untuk BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Konsep Dasar Sistem Informasi 2.1.1 Pengertian Sistem Menurut Sutabri (2004), sistem adalah sekelompok unsur yang erat hubungannya satu dengan yang lain, yang berfungsi bersama-sama

Lebih terperinci

UNIVERSITAS BINA NUSANTARA. Jurusan Teknik Informatika Skripsi Sarjana Komputer Semester Genap tahun 2006/2007

UNIVERSITAS BINA NUSANTARA. Jurusan Teknik Informatika Skripsi Sarjana Komputer Semester Genap tahun 2006/2007 UNIVERSITAS BINA NUSANTARA Jurusan Teknik Informatika Skripsi Sarjana Komputer Semester Genap tahun 2006/2007 ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM BASIS DATA RAWAT INAP DI RUMAH SAKIT UMUM DAERAH TANGERANG

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI. fenomena atau fakta yang ada atau yang terjadi.

BAB 2 LANDASAN TEORI. fenomena atau fakta yang ada atau yang terjadi. BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori Umum 2.1.1 Data Menurut Hariyanto (2004, p3), data adalah rekaman mengenai fenomena atau fakta yang ada atau yang terjadi. Menurut Whitten et al. (2004, p23), data adalah

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori-teori Utama 2.1.1 Basis Data 2.1.1.1 Pengertian Basis Data Menurut Connolly (2002, p14), database adalah suatu kumpulan logikal data yang terhubung satu sama lain, dan deskripsi

Lebih terperinci

INTERNET PROGRAMMING DATABASE

INTERNET PROGRAMMING DATABASE INTERNET PROGRAMMING DATABASE Muhmmad Zen Samsono Hadi, ST. MSc. zenhadi@eepis-its.edu POLITEKNIK ELEKTRONIKA NEGERI SURABAYA Bahasan Sistem Database ER Diagram Database MySQL Internet Application Pendahuluan

Lebih terperinci

SOAL KUIS. 3. Data aktual yang disimpan pada tiap elemen atau atribute: a. Atribute d. Enterprise b. Data Value e. Tuple c. File

SOAL KUIS. 3. Data aktual yang disimpan pada tiap elemen atau atribute: a. Atribute d. Enterprise b. Data Value e. Tuple c. File Pertemuan 7 Quiz 1. Kumpulan data yang diorganisir menggunakan metode tertentu sehingga menghasilkan informasi yang berguna bagi pemakainya, pengertian dari: a. Arsip d. Basis Data b. Data e. Sistem c.

Lebih terperinci

BAB III LANDASAN TEORI. organisasi yang pada saat dilaksanakan akan memberikan informasi bagi pengambil

BAB III LANDASAN TEORI. organisasi yang pada saat dilaksanakan akan memberikan informasi bagi pengambil 11 BAB III LANDASAN TEORI 3.1 Sistem Informasi Menurut (Ladjamudin, 2005), Sistem informasi adalah sekumpulan prosedur organisasi yang pada saat dilaksanakan akan memberikan informasi bagi pengambil keputusan

Lebih terperinci

UNIVERSITAS BINA NUSANTARA. Jurusan Teknik Informatika Skripsi Sarjana Komputer Semester Ganjil tahun 2006/2007

UNIVERSITAS BINA NUSANTARA. Jurusan Teknik Informatika Skripsi Sarjana Komputer Semester Ganjil tahun 2006/2007 UNIVERSITAS BINA NUSANTARA Jurusan Teknik Informatika Skripsi Sarjana Komputer Semester Ganjil tahun 2006/2007 ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM BASISDATA PEMBELIAN, PENJUALAN DAN PERSEDIAN BARANG PADA PT.

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI. utama yaitu komponen, ketergantungan dan tujuan. Artinya, setiap sistem akan selalu

BAB 2 LANDASAN TEORI. utama yaitu komponen, ketergantungan dan tujuan. Artinya, setiap sistem akan selalu 6 BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Sistem, data dan informasi 2.1.1 Sistem Menurut Fathansyah (2004, p2), kata sistem selalu berkonotasi pada 3 hal utama yaitu komponen, ketergantungan dan tujuan. Artinya, setiap

Lebih terperinci

UNIVERSITAS BINA NUSANTARA. Jurusan Teknik Informatika Skripsi Sarjana Komputer Semester Ganjil tahun 2005/2006

UNIVERSITAS BINA NUSANTARA. Jurusan Teknik Informatika Skripsi Sarjana Komputer Semester Ganjil tahun 2005/2006 UNIVERSITAS BINA NUSANTARA Abstrak Jurusan Teknik Informatika Skripsi Sarjana Komputer Semester Ganjil tahun 2005/2006 ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM BASISDATA PEMBELIAN, PERSEDIAAN DAN PENJUALAN PADA

Lebih terperinci

ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM BASIS DATA PEMBELIAN, PERSEDIAAN, DAN PENJUALAN PADA AHASS DUNIA BARU. Oleh. Budianto Liono

ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM BASIS DATA PEMBELIAN, PERSEDIAAN, DAN PENJUALAN PADA AHASS DUNIA BARU. Oleh. Budianto Liono ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM BASIS DATA PEMBELIAN, PERSEDIAAN, DAN PENJUALAN PADA AHASS DUNIA BARU SKRIP SI Oleh Budianto Liono 1100039022 Johannes Effendi 1100039193 Felix Sucipta 1100039331 Kelas/Kelompok

Lebih terperinci

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. Objek data penulis adalah Sistem Informasi Penjualan Produk untuk

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. Objek data penulis adalah Sistem Informasi Penjualan Produk untuk BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN 3.1 Objek Penelitian Objek data penulis adalah Sistem Informasi Penjualan Produk untuk Wanita Berbasis Web pada Butik Rumah Azka Cimahi yang berlokasi di Jalan Terusan

Lebih terperinci

Sistem Basis Data BAB 8 MODEL DATA DAN ENTITY RELATIONSHIP MODEL. Komponen model data dapat dikategorikan menjadi 3 (tiga) bagian yang meliputi:

Sistem Basis Data BAB 8 MODEL DATA DAN ENTITY RELATIONSHIP MODEL. Komponen model data dapat dikategorikan menjadi 3 (tiga) bagian yang meliputi: BAB 8 MODEL DATA DAN ENTITY RELATIONSHIP MODEL 8.1. Model Data Model data adalah sekumpulan konsep yang terintegrasi untuk mendiskripsikan data, hubungan antar data dan batasan batasannya dalam suatu organisasi.

Lebih terperinci

PERTEMUAN 2 DBMS & PERANCANGAN BASIS DATA

PERTEMUAN 2 DBMS & PERANCANGAN BASIS DATA PERTEMUAN 2 DBMS & PERANCANGAN BASIS DATA Jum at, 30 Sept. 2016 DATABASE MANAGEMENT SYSTEM (DBMS) DBMS adalah perangkat lunak yang memungkinkan pemakai untuk mendefinisikan, mengelola, dan mengontrol akses

Lebih terperinci

UNIVERSITAS BINA NUSANTARA. Jurusan Teknik Informatika Program Studi Strata-1 Skripsi Sarjana Komputer Semester Ganjil Tahun 2007/2008

UNIVERSITAS BINA NUSANTARA. Jurusan Teknik Informatika Program Studi Strata-1 Skripsi Sarjana Komputer Semester Ganjil Tahun 2007/2008 UNIVERSITAS BINA NUSANTARA Jurusan Teknik Informatika Program Studi Strata-1 Skripsi Sarjana Komputer Semester Ganjil Tahun 2007/2008 ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM BASISDATA PERSEDIAAN DAN PENJUALAN

Lebih terperinci