BAB VI PENUTUP. masyarakat yang disusul dengan proses pencairan block grant, dan diakhiri dengan

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "BAB VI PENUTUP. masyarakat yang disusul dengan proses pencairan block grant, dan diakhiri dengan"

Transkripsi

1 BAB VI PENUTUP 6.1 Kesimpulan Program PPAUD di Kulon Progo terselenggara dari tahun 2006 hingga Proses implementasi program di PAUD Kunjung Tunas Bangsa dilakukan secara sistematis dan bertahap, dimulai dari pelatihan dan pengembangan petugas pelaksana, seleksi desa dan sosialisasi kepada masyarakat, kemudian persiapan peluncuran hibah dan pengkondisian masyarakat yang disusul dengan proses pencairan block grant, dan diakhiri dengan pembentukan model PAUD percontohan. Dalam melaksanakan setiap tahapannya, beberapa variabel muncul dan saling terkait menjadi faktor dalam mendukung atau menghambat pelaksanaan program. Adanya komunikasi yang baik antar pemerintah pusat, pemerintah daerah, petugas pelaksana, dan kelompok masyarakat menjadi hal yang berperan dalam menjaga informasi yang konsisten dan jelas. Komunikasi dilakukan secara terus menerus oleh pemerintah pusat kepada petugas pelaksana di daerah melalui melalui pelatihan dan workshop refreshment. Komunikasi secara formal dan informal selalu dilakukan oleh TFM, RMC, Penilik PAUD, dan TPK sehingga ada konsistensi informasi yang terjadi dan program dapat dipahami secara jelas oleh masyarakat Desa Sentolo khusunya Dusun Jangkang Kidul. Keberadaan sumberdaya yang meliputi dana, SDM, dan fasilitas fisik serta sarana prasarana menjadi faktor yang sangat penting dan berpengaruh dalam implementasi program PPAUD ini. Adanya dana dapat digunakan untuk menjalankan kegiatan, seperti

2 pembangunan dan renovasi gedung, pengadaan alat pendidikan, PMT, insentif pelaksana serta kegiatan administrasi. Adanya SDM yang memiliki kemampuan dan keahlian yang memadai dapat mengatasi masalah yang timbul di lapangan. Ketersediaan sarana prasarana dan fasilitas fisik, seperti ketersediaan gedung, peralatan pendidikan, toilet, tempat cuci tangan, rak-rak buku dapat menjadi media pembelajaran bagi AUD dan mendukung kelancaran program PPAUD. Setiap aktor memiliki tugas dan perannya masing-masing. Jika tidak ada koordinasi yang baik, maka mungkin saja tugas dan peran tersebut tumpang tindih, menimbulkan peran ganda dan kinerja yang tidak efektif. Hubungan antar organisasi dengan bidangbidang terkait seperti Dinas Kesehatan, BPMPDPKB, PNPM, HIMPAUDI, PKK membantu program terintegrasi dengan baik dan mendapatkan perhatian dari leading sektornya, maka program dapat lebih maksimal. Seperti yang telah dijelaskan di atas, bahwa komunikasi, sumberdaya baik dana, manusia, dan sarana prasarana serta hubungan antar organisasi menjadi variabel internal yang muncul dari adanya kebijakan program PPAUD. Selain itu, kemunculan variabel eksternal di luar kebijakan program PPAUD turut mendukung terlaksananya program, yaitu dukungan kelompok sasaran. Program ini merupakan program pengembangan bagi masyarakat, maka masyarakat harus menerima program ini agar dapat diimplementasikan di lingkungan mereka. Jika masyarakat tidak menerima program, artinya program ditolak, tidak terimplementasi dan dapat dikatakan gagal. Masyarakat Desa Sentolo, khusunya Jangkang Kidul memberikan dukungan yang besar melalui dana swadaya, membentuk PAUD, dan partisipasi dalam program dengan mengikutkan anaknya dalam PAUD.

3 Variabel-variabel bebas, baik internal maupun eksternal muncul dalam tahapantahapan dalam proses implementasi dan mempengaruhi proses tesebut. Dari semua variabel yang muncul, variabel sumberdaya khusunya dana menjadi faktor yang paling mempengaruhi pelaksanaan program di PAUD Kunjung Tunas Bangsa. Adanya block grant, bantuan PNPM, iuran dana dari masyarakat membuat PAUD di Dusun Jangkang Kidul dapat mendirikan gedung permanen, pendopo, dan menjalankan kegiatan administrasi serta operasionalnya dan yang terpenting Dusun Jangkang Kidul memiliki layanan bagi AUD. Program ini telah berhasil untuk meningkatkan layanan PAUD dengan mendirikan layanan PAUD yang mandiri setelah program berakhir. Pencapaian hasil tersebut dibuktikan dengan adanya peningkatan jumlah layanan dan AUD yang terlayani. Jumlah lembaga AUD pada tahun 2006 sebanyak 450 lembaga dan pada akhir program di tahun 2013 berjumlah 735 lembaga. Tahun 2006 Jumlah AUD yang belum terlayani sebanyak anak dari anak. Setelah program selesai di tahun 2013, jumlah anak terlayani anak dari anak. Sejumlah peningkatan ini yang membuat prosentase APK Kulon Progo meningkat dari tahun 2006 hanya 30,6% dan pada tahun 2013 menjadi 95,48%. Pada tahun 2013, dari 398 PAUD Kunjung sejumlah 76 PAUD membentuk layanan PAUD dan mengajukan ijin operasional, 21 PAUD bergabung dengan PAUD reguler yang sudah ada, dan 7 PAUD membentuk layanan namun belum memiliki ijin operasional. Jika ditambah dengan 120 PAUD pusat, maka jumlah PAUD mandiri yang berijin operasional setelah program selesai yaitu 223 lembaga, sisanya adalah ex-ppaud yang belum berijin dan PAUD reguler yang belum memiliki ijin operasional. 735 lembaga tercatatat pada

4 tahun 2013, maka terdapat peningkatan 285. Dari jumlah lembaga yang sudah berijin, maka masih 62 lembaga yang belum berijin operasional. Program PPAUD mampu mendorong masyarakat untuk lebih peka terhadap perkembangan AUD juga unsur-unsur lain yang dekat dengan AUD harus diperhatikan, seperti bumil dan PUS. Partipasi masyarakat terlihat tinggi saat program disosialisasikan, program dilaksanakan dan program selesai. Hal ini menandakan masyarakat Desa Sentolo memiliki kemampuan dan kemauan dalam menyelenggarakan layanan PAUD. Maka, program perintis semacam ini harus tetap dilakukan dan sebaiknya harus tetap ada campur tangan pemerintah. 6.2 Saran Melihat hasil penelitian tentang implementasi program PPAUD di Pos PAUD Kunjung Tunas Bangsa di Kabupaten Kulon Progo yang berlangsung dari tahun , saran yang dapat diberikan untuk kekurangan dari proses implementasi program PPAUD antara lain: 1. Program PPAUD sudah membuka mata masyarakat akan pentingnya pendidikan untuk perkembangan anak, PUS, dan bumil. Meskipun program PPAUD ini telah melayani banyak anak usia dini, tetapi masih ada anak yang belum mendapatkan layanan PAUD karena kurang sadarnya orang tua akan pentingnya layanan PAUD. Pemerintah harus terus bersosialisasi pada masyarakat untuk menumbuhkan kesadaran tersebut. 2. Pemerintah telah membantu keberlanjutan program PPAUD dengan menyediakan dana BOP bagi layanan-layanan PAUD Mandiri. Akan tetapi, tidak semua layanan PAUD dapat mengajukan dana karena terkendala beberapa hal yang krusial seperti ketersediaan gedung tetap. Untuk itu, pemerintah harus dapat mendukung upaya layanan PAUD

5 dengan memberikan pendampingan terlebih bagi layanan yang belum pernah mendapatkan BOP sehingga bantuan pemerintah dirasakan secara adil dan merata. 3. Peningkatan kerjasama mitra PAUD, seperti HIMPAUDI, Forum PAUD, Gugus PAUD, dan lembaga lain yang berkaitan akan meningkatkan kualitas layanan pendidikan yang saling berintegrasi. Adanya koordinasi dan kerjasama dengan mitra PAUD dan lembaga lain yang berkaitan dapat mendukung penyelenggaran menjadi lebih baik. 4. Adanya pelatihan bagi para tendik dalam layanan PAUD sangat membantu dalam layanan PAUD. Setelah program PPAUD selesai beberapa tendik lokal yang belum mendapatkan pelatihan. Beberapa mengikuti pelatihan secara swadaya. Pemerintah harus memperhatikan hal ini untuk meningkatkan kualitas sumberdaya manusia. Pelatihan harus diselenggarakan secara adil dan merata bagi semua tendik tanpa terkecuali. 5. Adanya layanan PAUD hingga saat ini tak terlepas dari dukungan masyarakat terlebih dukungan materi yang diberikan kepada layanan PAUD. Masyarakat harus terus mendukung layanan PAUD baik dari sisi materi atau non materi sehingga layanan PAUD mandiri tidak akan mati.

BAB I PENDAHULUAN. dalam pembentukan karakter dan kepribadian seorang anak. Sujiono (2009:7)

BAB I PENDAHULUAN. dalam pembentukan karakter dan kepribadian seorang anak. Sujiono (2009:7) BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Usia dari lahir sampai enam tahun merupakan usia yang sangat menentukan dalam pembentukan karakter dan kepribadian seorang anak. Sujiono (2009:7) mengatakan bahwa usia

Lebih terperinci

LAPORAN EKSEKUTIF KONTRIBUSI PEMERINTAH DAERAH TERHADAP PENGELOLAAN DAN PENGUATAN PENDIDIKAN ANAK USIA DINI (PAUD), 2010

LAPORAN EKSEKUTIF KONTRIBUSI PEMERINTAH DAERAH TERHADAP PENGELOLAAN DAN PENGUATAN PENDIDIKAN ANAK USIA DINI (PAUD), 2010 LAPORAN EKSEKUTIF KONTRIBUSI PEMERINTAH DAERAH TERHADAP PENGELOLAAN DAN PENGUATAN PENDIDIKAN ANAK USIA DINI (PAUD), 2010 I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang dan Perumusan Masalah 1. Latar Belakang Kebijakan

Lebih terperinci

KETERPADUAN BKB-POSYANDU-PAUD (SEBUAH PENGALAMAN DARI KULON PROGO)

KETERPADUAN BKB-POSYANDU-PAUD (SEBUAH PENGALAMAN DARI KULON PROGO) KETERPADUAN BKB-POSYANDU-PAUD (SEBUAH PENGALAMAN DARI KULON PROGO) Oleh: Ny. Hj. Wiwik Toyo Santoso Dipo Ketua TP PKK Kabupaten Kulon Progo Disampaikan dalam Pertemuan Telaah Program KB Nasional Provinsi

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN BAB V KESIMPULAN DAN SARAN Kesimpulan Dalam hal pengembangan objek wisata Goa Kiskendo merupakan kewajiban Dinas Pariwisata Kulon Progo dan tanggung jawab utama ada di dalamnya. Pengembangan objek wisata

Lebih terperinci

WALIKOTA SOLOK PROVINSI SUMATERA BARAT PERATURAN WALIKOTA SOLOK NOMOR 15 TAHUN 2017 TENTANG

WALIKOTA SOLOK PROVINSI SUMATERA BARAT PERATURAN WALIKOTA SOLOK NOMOR 15 TAHUN 2017 TENTANG WALIKOTA SOLOK PROVINSI SUMATERA BARAT PERATURAN WALIKOTA SOLOK NOMOR 15 TAHUN 2017 TENTANG PEDOMAN PENYELENGGARAAN PENDIDIKAN ANAK USIA DINI DAN LEMBAGA KURSUS DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA

Lebih terperinci

MONITORING DAN EVALUASI

MONITORING DAN EVALUASI MILIK NEGARA TIDAK DIPERDAGANGKAN NSPK Norma, Standar, Prosedur, dan Kriteria PETUNJUK TEKNIS MONITORING DAN EVALUASI KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN DIREKTORAT JENDERAL PENDIDIKAN ANAK USIA DINI,

Lebih terperinci

PROFIL DATA PENDIDIKAN TAHUN PELAJARAN 2012/2013

PROFIL DATA PENDIDIKAN TAHUN PELAJARAN 2012/2013 PROFIL DATA PENDIDIKAN TAHUN PELAJARAN 2012/2013 DINAS PENDIDIKAN KABUPATEN KULON PROGO Jln. Ki Josuto, Kulon Progo, 55611 Tlp. (0274) 774535 KATA PENGANTAR Penyusunan Profil Data Pendidikan merupakan

Lebih terperinci

BAB VII PENUTUP. VII.1. Kesimpulan. KLA dibentuk berdasarkan adanya konvensi Unicef karena keprihatinan kepada

BAB VII PENUTUP. VII.1. Kesimpulan. KLA dibentuk berdasarkan adanya konvensi Unicef karena keprihatinan kepada BAB VII PENUTUP VII.1. Kesimpulan KLA dibentuk berdasarkan adanya konvensi Unicef karena keprihatinan kepada anak yang belum terpenuhi kebutuhan dasarnya. Indonesia merupakan salah satu Negara yang melaksanakan

Lebih terperinci

PERUBAHAN ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA KAMPUNG (PERUBAHAN APB KAMPUNG) PEMERINTAH KAMPUNG IWON TAHUN ANGGARAN 2016

PERUBAHAN ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA KAMPUNG (PERUBAHAN APB KAMPUNG) PEMERINTAH KAMPUNG IWON TAHUN ANGGARAN 2016 Nomor Tahun Tentang : 04 : 2016 : Perubahan Anggaran Pendapatan dan Belanja Kampung (Perubahan APBK) PERUBAHAN ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA KAMPUNG (PERUBAHAN APB KAMPUNG) PEMERINTAH KAMPUNG IWON TAHUN

Lebih terperinci

PEMERINTAH KABUPATEN SIKKA KECAMATAN NITA DESA NITA PERATURAN DESA NITA NOMOR 2 TAHUN 2014

PEMERINTAH KABUPATEN SIKKA KECAMATAN NITA DESA NITA PERATURAN DESA NITA NOMOR 2 TAHUN 2014 PEMERINTAH KABUPATEN SIKKA KECAMATAN NITA DESA NITA PERATURAN DESA NITA NOMOR 2 TAHUN 2014 TENTANG ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA DESA NITA TAHUN ANGGARAN 2014 DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA KEPALA

Lebih terperinci

PEMERINTAH KABUPATEN SIKKA KECAMATAN NITA DESA NITA PERATURAN DESA NITA NOMOR 2 TAHUN 2014

PEMERINTAH KABUPATEN SIKKA KECAMATAN NITA DESA NITA PERATURAN DESA NITA NOMOR 2 TAHUN 2014 PEMERINTAH KABUPATEN SIKKA KECAMATAN NITA DESA NITA PERATURAN DESA NITA NOMOR 2 TAHUN 2014 TENTANG ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA DESA NITA TAHUN ANGGARAN 2014 DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA KEPALA

Lebih terperinci

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 43 TAHUN 2009 TENTANG

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 43 TAHUN 2009 TENTANG PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 43 TAHUN 2009 TENTANG PEMBIAYAAN, PEMBINAAN, DAN PENGAWASAN PENYULUHAN PERTANIAN, PERIKANAN, DAN KEHUTANAN -1- PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR

Lebih terperinci

PERUBAHAN ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA KAMPUNG (PERUBAHAN APB KAMPUNG) PEMERINTAH KAMPUNG BANGAI TAHUN ANGGARAN 2016

PERUBAHAN ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA KAMPUNG (PERUBAHAN APB KAMPUNG) PEMERINTAH KAMPUNG BANGAI TAHUN ANGGARAN 2016 Nomor Tahun Tentang : 04 : 2016 : Perubahan Anggaran Pendapatan dan Belanja Kampung (Perubahan APBK) PERUBAHAN ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA KAMPUNG (PERUBAHAN APB KAMPUNG) PEMERINTAH KAMPUNG BANGAI

Lebih terperinci

VIII. PENYUSUNAN PROGRAM PENGUATAN KELEMBAGAAN UAB TIRTA KENCANA

VIII. PENYUSUNAN PROGRAM PENGUATAN KELEMBAGAAN UAB TIRTA KENCANA 92 VIII. PENYUSUNAN PROGRAM PENGUATAN KELEMBAGAAN UAB TIRTA KENCANA 8.1. Identifikasi Potensi, Masalah dan Kebutuhan Masyarakat 8.1.1. Identifikasi Potensi Potensi masyarakat adalah segala sesuatu yang

Lebih terperinci

LAPORAN PERTANGGUNGJAWABAN REALISASI PELAKSANAAN APBKAMPUNG PEMERINTAH KAMPUNG BANGAI TAHUN ANGGARAN 2016

LAPORAN PERTANGGUNGJAWABAN REALISASI PELAKSANAAN APBKAMPUNG PEMERINTAH KAMPUNG BANGAI TAHUN ANGGARAN 2016 Lampran I Peraturan Kampung Nomor LAPORAN PERTANGGUNGJAWABAN REALISASI PELAKSANAAN APBKAMPUNG PEMERINTAH KAMPUNG BANGAI TAHUN ANGGARAN 2016 : 05 Tentang : Laporan Pertanggungjawaban Realisasi Pelaksanaan

Lebih terperinci

BERITA DAERAH KABUPATEN KULON PROGO

BERITA DAERAH KABUPATEN KULON PROGO BERITA DAERAH KABUPATEN KULON PROGO NOMOR : 15 TAHUN : 2014 PERATURAN BUPATI KULON PROGO NOMOR 15 TAHUN 2014 TENTANG KABUPATEN LAYAK ANAK DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI KULON PROGO, Menimbang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Rencana kerja OPD (Renja OPD) adalah dokumen perencanaan OPD untuk periode satu tahun, yang memuat kebijakan, program dan kegiatan pembangunan baik yang dilaksanakan

Lebih terperinci

PERUBAHAN ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA KAMPUNG (PERUBAHAN APB KAMPUNG) PEMERINTAH KAMPUNG OMON TAHUN ANGGARAN 2016

PERUBAHAN ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA KAMPUNG (PERUBAHAN APB KAMPUNG) PEMERINTAH KAMPUNG OMON TAHUN ANGGARAN 2016 Nomor Tahun Tentang : 04 : 2016 : Perubahan Anggaran Pendapatan dan Belanja Kampung (Perubahan APBK) PERUBAHAN ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA KAMPUNG (PERUBAHAN APB KAMPUNG) PEMERINTAH KAMPUNG OMON TAHUN

Lebih terperinci

Penyelenggaraan Program Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) Dalam Rangka Otonomi Daerah: Studi Kasus di Kabupaten Kulon Progo

Penyelenggaraan Program Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) Dalam Rangka Otonomi Daerah: Studi Kasus di Kabupaten Kulon Progo Penyelenggaraan Program Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) Dalam Rangka Otonomi Daerah: Studi Kasus di Kabupaten Kulon Progo IMPLEMENTATION PROGRAM EARLY CHILDHOOD EDUCATION (ECD) IN THE CONTEXT OF REGIONAL

Lebih terperinci

BAB IV PENUTUPAN. Di dalam Peraturan Peraturan Pemerintah No 43 Tahun 2014 tentang

BAB IV PENUTUPAN. Di dalam Peraturan Peraturan Pemerintah No 43 Tahun 2014 tentang BAB IV PENUTUPAN A. Kesimpulan Di dalam Peraturan Peraturan Pemerintah No 43 Tahun 2014 tentang Peraturan Pelaksana UU No 6 Tahun 2014 tentang Desa pasal 49 Disebutkan bahwa : laporan penyelenggaraan pemerintah

Lebih terperinci

WALIKOTA SURABAYA PROVINSI JAWA TIMUR

WALIKOTA SURABAYA PROVINSI JAWA TIMUR SALINAN WALIKOTA SURABAYA PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN WALIKOTA SURABAYA NOMOR 41 TAHUN 2015 TENTANG PEDOMAN UMUM PELAKSANAAN PROGRAM REHABILITASI SOSIAL DAERAH KUMUH KOTA SURABAYA DENGAN RAHMAT TUHAN

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. yang diperoleh tentang kondisi geografis Dusun Sentolo Lor, kondisi alam dan

BAB I PENDAHULUAN. yang diperoleh tentang kondisi geografis Dusun Sentolo Lor, kondisi alam dan BAB I PENDAHULUAN A. Deskripsi Wilayah Dusun Sentolo Lor adalah salah satu dusun yang terletak di desa Sentolo, Kecamatan Sentolo, Kabupaten Kulon Progo. Berikut adalah informasi dan data yang diperoleh

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Analisis Situasi

BAB I PENDAHULUAN A. Analisis Situasi BAB I PENDAHULUAN A. Analisis Situasi Di Dinas Pendidikan Kabupaten Kulon Progo mempunyai fungsi penyelenggaraan urusan Pemerintah Daerah dan tugas pembantuan di bidang pendidikan. Tugas pembantuan pendidikan

Lebih terperinci

Monday, October 24, Berbagai Macam Program PAUD

Monday, October 24, Berbagai Macam Program PAUD Berbagai Macam Program PAUD Taman Penitipan Anak Taman Penitipan Anak yang selanjutnya disebut TPA atau sebutan lain yang sejenis adalah salah satu bentuk satuan PAUD pada jalur pendidikan nonformal yang

Lebih terperinci

IV.B.16. Urusan Wajib Perhubungan

IV.B.16. Urusan Wajib Perhubungan 16. URUSAN PERHUBUNGAN Pembangunan infrastruktur jaringan transportasi mempunyai peran penting dalam pengembangan suatu wilayah serta mendukung pertumbuhan sektor-sektor lain. Ketersediaan aksesibilitas

Lebih terperinci

RINCIAN PERUBAHAN APBD MENURUT URUSAN PEMERINTAHAN DAERAH, ORGANISASI, PENDAPATAN, BELANJA DAN PEMBIAYAAN

RINCIAN PERUBAHAN APBD MENURUT URUSAN PEMERINTAHAN DAERAH, ORGANISASI, PENDAPATAN, BELANJA DAN PEMBIAYAAN LAMPIRAN III PERATURAN DAERAH KABUPATEN KULON PROGO NOMOR 1 Tahun 2016 TENTANG PERUBAHAN ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA DAERAH TAHUN ANGGARAN 2016 KABUPATEN KULON PROGO RINCIAN PERUBAHAN APBD MENURUT

Lebih terperinci

BAB IV PENUTUP. 1. Implementasi Pengembangan Desa Budaya Di Kulon Progo. kebudayaan yang ada di Yogyakarta termasuk desa-desa budaya yang ada di

BAB IV PENUTUP. 1. Implementasi Pengembangan Desa Budaya Di Kulon Progo. kebudayaan yang ada di Yogyakarta termasuk desa-desa budaya yang ada di BAB IV PENUTUP A. Kesimpulan 1. Implementasi Pengembangan Desa Budaya Di Kulon Progo Pada Kondisi Lingkungan dalam implementasi pengembangan desa budaya di Kulon Progo ini Dinas Kebudayaan DIY adalah yang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. mampu mengatasi masalah kemiskinan (hal I, Pedoman Teknis Pengamanan Sosial

BAB I PENDAHULUAN. mampu mengatasi masalah kemiskinan (hal I, Pedoman Teknis Pengamanan Sosial BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat Mandiri Perkotaan (PNPM Mandiri Perkotaan) adalah program yang bertujuan memberdayakan masyarakat agar mampu mengatasi masalah

Lebih terperinci

DAFTAR USULAN KEGIATAN PEMBANGUNAN DESA (NON SWADAYA DAN PNPM)

DAFTAR USULAN KEGIATAN PEMBANGUNAN DESA (NON SWADAYA DAN PNPM) DAFTAR USULAN KEGIATAN PEMBANGUNAN DESA (NON SWADAYA DAN PNPM) MUSRENBANG DESA PEMERINTAH KABUPATEN BANYUWANGI TAHUN 215 Desa Kecamatan : : KABAT Hal 1 / 5 Pendidikan 1 Penambahan ruang kelas sekolah P1

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pendidikan anak usia dini adalah pendidikan sebelum memasuki pendidikan selanjutnya.

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pendidikan anak usia dini adalah pendidikan sebelum memasuki pendidikan selanjutnya. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pendidikan anak usia dini adalah pendidikan sebelum memasuki pendidikan selanjutnya. Pendidikan merupakan suatu upaya pembinaan yang ditunjukan bagi anak sejak

Lebih terperinci

RINCIAN APBD MENURUT URUSAN PEMERINTAHAN DAERAH, ORGANISASI, PENDAPATAN, BELANJA DAN PEMBIAYAAN

RINCIAN APBD MENURUT URUSAN PEMERINTAHAN DAERAH, ORGANISASI, PENDAPATAN, BELANJA DAN PEMBIAYAAN Lampiran III Peraturan Daerah Nomor Tanggal : : 01 Tahun 2015 12 Januari 2015 PEMERINTAH PROVINSI BENGKULU RINCIAN APBD MENURUT URUSAN PEMERINTAHAN DAERAH, ORGANISASI, PENDAPATAN, BELANJA DAN PEMBIAYAAN

Lebih terperinci

BUPATI KULON PROGO PERATURAN BUPATI KULON PROGO NOMOR 30 TAHUN 2012 TENTANG

BUPATI KULON PROGO PERATURAN BUPATI KULON PROGO NOMOR 30 TAHUN 2012 TENTANG BUPATI KULON PROGO PERATURAN BUPATI KULON PROGO NOMOR 30 TAHUN 2012 TENTANG PIAGAM PENGAWASAN INTERNAL (INTERNAL AUDIT CHARTER) DI LINGKUNGAN PEMERINTAH KABUPATEN KULON PROGO DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI 100 BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI A. Kesimpulan Implementasi Program Pendidikan dan Pengembangan Anak Usia Dini (PPAUD) di Kabupaten Subang Provinsi Jawa Barat tahun 2013 secara keseluruhan apabila

Lebih terperinci

MEMUTUSKAN : Menetapkan : PERATURAN PEMERINTAH TENTANG PEMBIAYAAN, PEMBINAAN, DAN PENGAWASAN PENYULUHAN PERTANIAN, PERIKANAN, DAN KEHUTANAN.

MEMUTUSKAN : Menetapkan : PERATURAN PEMERINTAH TENTANG PEMBIAYAAN, PEMBINAAN, DAN PENGAWASAN PENYULUHAN PERTANIAN, PERIKANAN, DAN KEHUTANAN. PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 43 TAHUN 2009 TENTANG PEMBIAYAAN, PEMBINAAN, DAN PENGAWASAN PENYULUHAN PERTANIAN, PERIKANAN, DAN KEHUTANAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK

Lebih terperinci

BAB V RENCANA PROGRAM, KEGIATAN, INDIKATOR KINERJA, KELOMPOK SASARAN, DAN PENDANAAN INDIKATIF V.1 Rencana Program V.1.1. Rencana Program Keluarga

BAB V RENCANA PROGRAM, KEGIATAN, INDIKATOR KINERJA, KELOMPOK SASARAN, DAN PENDANAAN INDIKATIF V.1 Rencana Program V.1.1. Rencana Program Keluarga BAB V RENCANA PROGRAM, KEGIATAN, INDIKATOR KINERJA, KELOMPOK SASARAN, DAN PENDANAAN INDIKATIF V.1 Rencana Program V.1.1. Rencana Program Keluarga Berencana : 1. Program Keluarga Berencana Program ini bertujuan

Lebih terperinci

Tabel Rumusan Rencana Program dan Kegiatan SKPD Tahun 2015 dan Prakiraan Maju Tahun 2016 Kota Ambon. Rencana Tahun Target Capaian Kinerja

Tabel Rumusan Rencana Program dan Kegiatan SKPD Tahun 2015 dan Prakiraan Maju Tahun 2016 Kota Ambon. Rencana Tahun Target Capaian Kinerja Tabel Rumusan Rencana Program dan Kegiatan Tahun 2015 dan Prakiraan Maju Tahun 2016 Nama : DINAS KOPERASI DAN UKM KOTA AMBON Kode Daerah dan Indikator 1 URUSAN WAJIB 1.15 Bidang Urusan : Koperasi dan Usaha

Lebih terperinci

KAJIAN KEBIJAKAN AKSELERASI PEMBANGUNAN PERTANIAN WILAYAH TERTINGGAL MELALUI PENINGKATAN KAPASITAS PETANI

KAJIAN KEBIJAKAN AKSELERASI PEMBANGUNAN PERTANIAN WILAYAH TERTINGGAL MELALUI PENINGKATAN KAPASITAS PETANI Laporan Akhir Hasil Penelitian TA.2015 KAJIAN KEBIJAKAN AKSELERASI PEMBANGUNAN PERTANIAN WILAYAH TERTINGGAL MELALUI PENINGKATAN KAPASITAS PETANI Tim Peneliti: Kurnia Suci Indraningsih Dewa Ketut Sadra

Lebih terperinci

MENGEJAR KETERTINGGALAN: AKSI MASYARAKAT DAN PERLINDUNGAN SOSIAL DI INDONESIA

MENGEJAR KETERTINGGALAN: AKSI MASYARAKAT DAN PERLINDUNGAN SOSIAL DI INDONESIA 1 MENGEJAR KETERTINGGALAN: AKSI MASYARAKAT DAN PERLINDUNGAN SOSIAL DI INDONESIA Forum Kebijakan Publik Asia Robert Wrobel, Fasilitas Pendukung PNPM Indonesia 2 Pertanyaan Pembatas Apa yang menjadi tantangan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA, LANDASAN TEORI DAN KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS PENELITIAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA, LANDASAN TEORI DAN KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS PENELITIAN BAB II TINJAUAN PUSTAKA, LANDASAN TEORI DAN KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS PENELITIAN 2.1. Tinjauan Pustaka Tahun 2002 pemerintah melalui Departemen Pertanian RI mengeluarkan kebijakan baru dalam upaya

Lebih terperinci

RENCANA KINERJA TAHUNAN (RKT) TAHUN 2018

RENCANA KINERJA TAHUNAN (RKT) TAHUN 2018 RENCANA KINERJA TAHUNAN (RKT) TAHUN 2018 NO SASARAN INDIKATOR KINERJA UTAMA TARGET PROGRAM KEGIATAN INDIKATOR KEGIATAN TARGET 1 Meningkatnya perluasan akses dan pemerataan PAUD dan DIKMAS yang berkualitas

Lebih terperinci

PENYELENGGARAAN PAUD HOLISTIK INTEGRATIF. Oleh : Dr. Sri Sutarsi, M.Si

PENYELENGGARAAN PAUD HOLISTIK INTEGRATIF. Oleh : Dr. Sri Sutarsi, M.Si PENYELENGGARAAN PAUD HOLISTIK INTEGRATIF Oleh : Dr. Sri Sutarsi, M.Si LATAR BELAKANG Untuk menyiapkan SDM berkualitas harus diawali sejak usia dini, bahkan sejak masa konsepsi dalam kandungan Pemenuhan

Lebih terperinci

DAFTAR USULAN KEGIATAN PEMBANGUNAN DESA (NON SWADAYA DAN PNPM)

DAFTAR USULAN KEGIATAN PEMBANGUNAN DESA (NON SWADAYA DAN PNPM) DAFTAR USULAN KEGIATAN PEMBANGUNAN DESA (NON SWADAYA DAN PNPM) MUSRENBANG DESA PEMERINTAH KABUPATEN BANYUWANGI TAHUN 215 Desa Kecamatan : : BAJULMATI WONGSOREJO Hal 1 / 8 Pendidikan 1 Pengadaan alat praktik

Lebih terperinci

BAB V RENCANA PROGRAM, KEGIATAN, INDIKATOR KINERJA, KELOMPOK SASARAN DAN PENDANAAN INDIKATIF

BAB V RENCANA PROGRAM, KEGIATAN, INDIKATOR KINERJA, KELOMPOK SASARAN DAN PENDANAAN INDIKATIF BAB V RENCANA PROGRAM, KEGIATAN, INDIKATOR KINERJA, KELOMPOK SASARAN DAN PENDANAAN INDIKATIF Rencana Program dan Kegiatan adalah cara untuk melaksanakan tujuan dan sasaran yang telah ditetapkan serta upaya

Lebih terperinci

MATRIK USULAN KEGIATAN TAHUN ANGGARAN 2014

MATRIK USULAN KEGIATAN TAHUN ANGGARAN 2014 MATRIK USULAN KEGIATAN TAHUN ANGGARAN 2014 SKPD : DINAS PENDIDIKAN ANGGARAN SEMENTARA BERDASARKAN SUMBER DANA I PROGRAM PELAYANAN ADMINISTRASI PERKANTORAN - - 10,920,000,000 1 2 3 Penunjang Operasional

Lebih terperinci

MEMUTUSKAN : Menetapkan : PERATURAN BUPATI TENTANG PETUNJUK TEKNIS OPERASIONAL TIM KOORDINASI PENANGGULANGAN KEMISKINAN KABUPATEN BELITUNG TIMUR.

MEMUTUSKAN : Menetapkan : PERATURAN BUPATI TENTANG PETUNJUK TEKNIS OPERASIONAL TIM KOORDINASI PENANGGULANGAN KEMISKINAN KABUPATEN BELITUNG TIMUR. SALINAN PROVINSI KEPULAUAN BANGKA BELITUNG PERATURAN BUPATI BELITUNG TIMUR NOMOR TAHUN 04 TENTANG PETUNJUK TEKNIS OPERASIONAL TIM KOORDINASI PENANGGULANGAN KEMISKINAN KABUPATEN BELITUNG TIMUR DENGAN RAHMAT

Lebih terperinci

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 43 TAHUN 2009 TENTANG PEMBIAYAAN, PEMBINAAN, DAN PENGAWASAN

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 43 TAHUN 2009 TENTANG PEMBIAYAAN, PEMBINAAN, DAN PENGAWASAN PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 43 TAHUN 2009 TENTANG PEMBIAYAAN, PEMBINAAN, DAN PENGAWASAN PENYULUHAN PERTANIAN, PERIKANAN, DAN KEHUTANAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK

Lebih terperinci

RINCIAN APBD MENURUT URUSAN PEMERINTAHAN DAERAH, ORGANISASI, PENDAPATAN, BELANJA DAN PEMBIAYAAN

RINCIAN APBD MENURUT URUSAN PEMERINTAHAN DAERAH, ORGANISASI, PENDAPATAN, BELANJA DAN PEMBIAYAAN Lampiran III Peraturan Daerah Nomor Tanggal : : 1 Tahun 2016 3 Februari 2016 PEMERINTAH PROVINSI BENGKULU RINCIAN APBD MENURUT URUSAN PEMERINTAHAN DAERAH, ORGANISASI, PENDAPATAN, BELANJA DAN PEMBIAYAAN

Lebih terperinci

BAB VIII KESIMPULAN DAN REKOMENDASI. 8.1 Kesimpulan. 1. Proses pemberdayaan masyarakat melalui pengembangan desa wisata di

BAB VIII KESIMPULAN DAN REKOMENDASI. 8.1 Kesimpulan. 1. Proses pemberdayaan masyarakat melalui pengembangan desa wisata di 149 BAB VIII KESIMPULAN DAN REKOMENDASI 8.1 Kesimpulan 1. Proses pemberdayaan masyarakat melalui pengembangan desa wisata di desa Brayut Pandowoharjo Sleman melalui tiga tahap yaitu sosialisasi, transformasi

Lebih terperinci

BADAN PEMBERDAYAAN MASYARAKAT DAN PEMERINTAHAN DESA

BADAN PEMBERDAYAAN MASYARAKAT DAN PEMERINTAHAN DESA PEMERINTAH KABUPATEN MAGETAN BADAN PEMBERDAYAAN MASYARAKAT Jl. Tri Pandita No. 3 Telp. ( 0351 ) 894209 M A G E T A N PERJANJIAN KINERJA TAHUN 2016 Dalam rangka mewujudkan manajemen pemerintahan yang efektif,

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN, IMPLIKASI DAN REKOMENDASI. Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan temuan-temuan penelitian

BAB V KESIMPULAN, IMPLIKASI DAN REKOMENDASI. Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan temuan-temuan penelitian 415 BAB V KESIMPULAN, IMPLIKASI DAN REKOMENDASI A. Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan temuan-temuan penelitian sebagaimana dikemukakan pada Bab IV, maka berikut ini disajikan kesimpulan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. kemiskinan sturktural dan kemiskinan kesenjangan antar wilayah. Persoalan

BAB I PENDAHULUAN. kemiskinan sturktural dan kemiskinan kesenjangan antar wilayah. Persoalan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Indonesia memiliki persoalan kemiskinan dan pengangguran. Kemiskinan di Indonesia dapat dilihat dari tiga pendekatan yaitu kemiskinan alamiah, kemiskinan sturktural

Lebih terperinci

BERITA DAERAH KABUPATEN BANTUL

BERITA DAERAH KABUPATEN BANTUL 1 2015 No.05,2015 BERITA DAERAH KABUPATEN BANTUL Kantor Pemberdayaan Masyarakat Desa Kabupaten Bantul. Pedoman Umum, pelaksanaan, program, penyediaan, makanan tambahan, Pendidikan Anak Usia Dini, Pos Pelayanan

Lebih terperinci

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Kabupaten Kebumen Tahun 2014 BAB IV PENUTUP

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Kabupaten Kebumen Tahun 2014 BAB IV PENUTUP BAB IV PENUTUP Pencapaian kinerja pada Pemerintah Kabupaten Kebumen secara umum dapat disimpulkan sebagai berikut: 1. Dari 306 indikator yang telah ditetapkan di atas terdapat 82 indikator yang belum mencapai

Lebih terperinci

B. Kondisi Demografi. Usia (tahun) Jumlah (orang) No keatas 2.724

B. Kondisi Demografi. Usia (tahun) Jumlah (orang) No keatas 2.724 A. Kondisi Geografi Sebelah Utara : Kelurahan Pisang Candi Kecamatan Sukun dan Kelurahan Bareng Kecamatan Klojen Sebelah Timur : Kelurahan Sukun Kecamatan Sukun Sebelah Selatan : Kelurahan Bandungrejosari

Lebih terperinci

ANALISIS TREND PARTISIPASI PENDIDIKAN ANAK USIA DINI SEBAGAI INFORMASI UNTUK INOVASI KEBIJAKAN PENDIDIKAN. Dosen Pembimbing: Dr.

ANALISIS TREND PARTISIPASI PENDIDIKAN ANAK USIA DINI SEBAGAI INFORMASI UNTUK INOVASI KEBIJAKAN PENDIDIKAN. Dosen Pembimbing: Dr. ANALISIS TREND PARTISIPASI PENDIDIKAN ANAK USIA DINI SEBAGAI INFORMASI UNTUK INOVASI KEBIJAKAN PENDIDIKAN Dosen Pembimbing: Dr. Mami Hajaroh Oleh : Mousafi Juliasandi M. 11110244036 KEBIJAKAN PENDIDIKAN

Lebih terperinci

BIMTEK PENYELENGGARAAN PENDIDIKAN KELUARGA, DAN PENGUATAN PELAKU PENDIDIKAN KELUARGA

BIMTEK PENYELENGGARAAN PENDIDIKAN KELUARGA, DAN PENGUATAN PELAKU PENDIDIKAN KELUARGA BIMTEK PENYELENGGARAAN PENDIDIKAN KELUARGA, DAN PENGUATAN PELAKU PENDIDIKAN KELUARGA Eko Budi Hartono Kepala Subdit Kemitraan DIREKTORAT PEMBINAAN PENDIDIKAN KELUARGA DIREKTORAT JENDERAL PENDIDIKAN ANAK

Lebih terperinci

Jurnal Pendidikan dan Pemberdayaan Masyarakat Volume 2 Nomor 1, Maret 2015, (24-38)

Jurnal Pendidikan dan Pemberdayaan Masyarakat Volume 2 Nomor 1, Maret 2015, (24-38) Jurnal Pendidikan dan Pemberdayaan Masyarakat Volume 2 Nomor 1, Maret 2015, (24-38) Available online at JPPM Website: http://journal.uny.ac.id/index.php/jppm EVALUASI PROGRAM PENDIDIKAN DAN PENGEMBANGAN

Lebih terperinci

b. Tantangan Eksternal 1) Kelembagaan : Dukungan sektor lain terhadap bidang kesehatan masih belum optimal karena masih ada anggapan bahwa

b. Tantangan Eksternal 1) Kelembagaan : Dukungan sektor lain terhadap bidang kesehatan masih belum optimal karena masih ada anggapan bahwa E. Tantangan dan Peluang Pengembangan Pelayanan 1. Peluang dan Tantangan Eksternal a. Peluang Eksternal 1) Kelembagaan : Adanya perubahan regulasi otonomi daerah memungkinkan untuk mengevaluasi kelembagaan

Lebih terperinci

Tabel 3.1 Rencana Kegiatan anggaran dan realisasi Triwulan IV 2012

Tabel 3.1 Rencana Kegiatan anggaran dan realisasi Triwulan IV 2012 Tabel 3.1 Rencana Kegiatan anggaran dan realisasi Triwulan IV 2012 Target A Pelayanan administrasi perkantoran 176,060,000 100 12 bulan 100 167,776,966 95.295335 100 8,283,034 1 Penyediaan Jasa Surat Menyurat

Lebih terperinci

2. ANGGARAN BELANJA LANGSUNG

2. ANGGARAN BELANJA LANGSUNG 2. ANGGARAN BELANJA LANGSUNG No. Program Nama Kegiatan / Sub Kegiatan % (Rp) (Rp) % A. SEKRETARIAT 1. Pelayanan Administrasi Perkantoran - Penyediaan Jasa Surat Menyurat 12 bulan 12 bulan 100,00 3.500.000

Lebih terperinci

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN BANTAENG TAHUN 2015 NOMOR 1 PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANTAENG NOMOR 1 TAHUN 2015 TENTANG

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN BANTAENG TAHUN 2015 NOMOR 1 PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANTAENG NOMOR 1 TAHUN 2015 TENTANG LEMBARAN DAERAH KABUPATEN BANTAENG TAHUN 2015 NOMOR 1 PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANTAENG NOMOR 1 TAHUN 2015 TENTANG PENYELENGGARAAN PENDIDIKAN ANAK USIA DINI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI BANTAENG,

Lebih terperinci

PEMERINTAH KABUPATEN KULON PROGO

PEMERINTAH KABUPATEN KULON PROGO PEMERINTAH KABUPATEN KULON PROGO PERATURAN DAERAH KABUPATEN KULON PROGO NOMOR : 9 TAHUN 2008 TENTANG LEMBAGA KEMASYARAKATAN DESA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI KULON PROGO, Menimbang : a. bahwa

Lebih terperinci

BAB V RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN

BAB V RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN BAB V RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN 5.1. PROGRAM Program adalah instrumen kebijakan yang berisi satu atau lebih kegiatan yang dilaksanakan oleh suatu organisasi sebagai upaya untuk mengimplementasikan strategi

Lebih terperinci

KABUPATEN GRESIK RINCIAN APBD MENURUT URUSAN PEMERINTAHAN DAERAH, ORGANISASI PENDAPATAN,BELANJA DAN PEMBIAYAAN TAHUN ANGGARAN 2017

KABUPATEN GRESIK RINCIAN APBD MENURUT URUSAN PEMERINTAHAN DAERAH, ORGANISASI PENDAPATAN,BELANJA DAN PEMBIAYAAN TAHUN ANGGARAN 2017 LAMPIRAN III : PERATURAN DAERAH KABUPATEN GRESIK NOMOR TANGGAL : : 14 TAHUN 2016 30 DESEMBER 2016 KABUPATEN GRESIK RINCIAN APBD MENURUT URUSAN PEMERINTAHAN DAERAH, ORGANISASI PENDAPATAN,BELANJA DAN PEMBIAYAAN

Lebih terperinci

NASKAH REKOMENDASI KEBIJAKAN 2 PENINGKATAN EFEKTIVITAS KINERJA PENYALURAN BLM PROGRAM PENGEMBANGAN USAHA MINA PERDESAAN PERIKANAN BUDIDAYA (PUMP-PB)

NASKAH REKOMENDASI KEBIJAKAN 2 PENINGKATAN EFEKTIVITAS KINERJA PENYALURAN BLM PROGRAM PENGEMBANGAN USAHA MINA PERDESAAN PERIKANAN BUDIDAYA (PUMP-PB) NASKAH REKOMENDASI KEBIJAKAN 2 PENINGKATAN EFEKTIVITAS KINERJA PENYALURAN BLM PROGRAM PENGEMBANGAN USAHA MINA PERDESAAN PERIKANAN BUDIDAYA (PUMP-PB) RINGKASAN Kinerja input, proses dan output PNPM-PB secara

Lebih terperinci

RINCIAN APBD MENURUT URUSAN PEMERINTAHAN DAERAH, ORGANISASI, PENDAPATAN, BELANJA DAN PEMBIAYAAN

RINCIAN APBD MENURUT URUSAN PEMERINTAHAN DAERAH, ORGANISASI, PENDAPATAN, BELANJA DAN PEMBIAYAAN Lampiran III Peraturan Daerah Nomor Tanggal : : 8 Tahun 201 1 Oktober 201 PEMERINTAH KOTA MEDAN RINCIAN APBD MENURUT URUSAN PEMERINTAHAN DAERAH, ORGANISASI, PENDAPATAN, BELANJA DAN PEMBIAYAAN TAHUN ANGGARAN

Lebih terperinci

Model Pengembangan Ekonomi Kerakyatan

Model Pengembangan Ekonomi Kerakyatan Model Pengembangan Ekonomi Kerakyatan Model Pengembangan Ekonomi Kerakyatan Pendekatan Kultural Pendekatan Struktural Model Pendekatan Pengembangan Ekonomi Kerakyatan 1. Pendekatan Kultural adalah program

Lebih terperinci

RENCANA UMUM PENGADAAN. Melalui Swakelola. 12 bl Rp ,00 APBD awal: akhir:

RENCANA UMUM PENGADAAN. Melalui Swakelola. 12 bl Rp ,00 APBD awal: akhir: RENCANA UMUM PENGADAAN Melalui Swakelola K/L/D/I SATUAN KERJA : PEMERINTAH KABUPATEN KENDAL : KECAMATAN LIMBANGAN TAHUN ANGGARAN : 2017 No Kegiatan Nama Kegiatan Volume Pagu 1 Penyediaan jasa surat menyurat

Lebih terperinci

1. SKPD : DINAS PENDIDIKAN

1. SKPD : DINAS PENDIDIKAN 1. SKPD : DINAS PENDIDIKAN No Daerah, dan Indikator A BELANJA TIDAK LANGSUNG a. Belanja Hibah Dana Operasional TK pembelajaran di TK pembelajaran di TK 317 Lembaga 317.000.000 298.000.000 298.000.000 298.000.000

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pada pembukaan UUD 1945 disebutkan bahwa salah satu tujuan negara

BAB I PENDAHULUAN. Pada pembukaan UUD 1945 disebutkan bahwa salah satu tujuan negara BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pada pembukaan UUD 1945 disebutkan bahwa salah satu tujuan negara Indonesia adalah mencerdaskan kehidupan bangsa. Tujuan tersebut diwujudkan melalui upaya peningkatan

Lebih terperinci

SKPD : DINAS PERHUBUNGAN, PARIWISATA,

SKPD : DINAS PERHUBUNGAN, PARIWISATA, SKPD : 1.07.01 - DINAS PERHUBUNGAN, PARIWISATA, Kode 1 URUSAN WAJIB 647.645.000,00 4.967.731.000,00 2.759.133.000,00 8.374.509.000,00 645.592.000,00 4.863.867.439,00 2.708.386.250,00 8.217.845.689,00 (156.663.311,00)

Lebih terperinci

BAB V SIMPULAN DAN REKOMENDASI A.

BAB V SIMPULAN DAN REKOMENDASI A. 144 BAB V SIMPULAN DAN REKOMENDASI A. Simpulan Penyelenggaraan Diklat Berjenjang Tingkat Dasar dalam perencanaan, pelaksanaan, maupun evaluasi berjalan baik, sesuai dengan panduan Diklat 2015. Implementasi

Lebih terperinci

P E N D A H U L U A N

P E N D A H U L U A N P E N D A H U L U A N Latar Belakang Krisis di Indonesia berlangsung panjang, karena Indonesia memiliki faktor internal yang kurang menguntungkan. Faktor internal tersebut berupa konflik kebangsaan, disintegrasi

Lebih terperinci

BAB V. keberlangsungan program atau kebijakan. Tak terkecuali PKH, mengingat

BAB V. keberlangsungan program atau kebijakan. Tak terkecuali PKH, mengingat BAB V KESIMPULAN Proses monitoring dan evaluasi menjadi sangat krusial kaitannya dengan keberlangsungan program atau kebijakan. Tak terkecuali PKH, mengingat terdapat berbagai permasalahan baik dari awal

Lebih terperinci

BAB IV PENUTUP. melaksanakan berbagai kegiatan dalam program Pembinaan Bagi Para. Kerja. Sehingga dapat disimpulkan bahwa, sebagai berikut:

BAB IV PENUTUP. melaksanakan berbagai kegiatan dalam program Pembinaan Bagi Para. Kerja. Sehingga dapat disimpulkan bahwa, sebagai berikut: BAB IV PENUTUP A. Kesimpulan 1. Implementasi Program Peningkatan Kesempatan Kerja dan Pembinaan Bagi Para Penyandang Disabilitas di Daerah Istimewa Yogyakarta Pemerintah daerah Daerah Istimewa Yogyakarta

Lebih terperinci

PEMERINTAH KOTA BANDUNG KECAMATAN BANDUNG KULON

PEMERINTAH KOTA BANDUNG KECAMATAN BANDUNG KULON BAB V RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN, INDIKATOR KINERJA, KELOMPOK SASARAN, DAN PENDANAAN INDIKATIF 5.1 Rencana Program Dan Kegiatan Peran strategis Kecamatan di Kota Bandung menuntut adanya peningkatan pelayanan

Lebih terperinci

POHON KINERJA KECAMATAN KUSAN HULU TAHUN 2016

POHON KINERJA KECAMATAN KUSAN HULU TAHUN 2016 POHON KINERJA KECAMATAN KUSAN HULU TAHUN 2016 III 1. Tingkat ketersediaan layanan administrasi perkantoran 2. Tingkat kelengkapan sarana dan prasarana aparatur 3. Kualitas disiplin aparatur 4. Swadaya

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA, LANDASAN TEORI, KERANGKA PEMIKIRAN, DAN HIPOTESIS PENELITIAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA, LANDASAN TEORI, KERANGKA PEMIKIRAN, DAN HIPOTESIS PENELITIAN BAB II TINJAUAN PUSTAKA, LANDASAN TEORI, KERANGKA PEMIKIRAN, DAN HIPOTESIS PENELITIAN 2.1. Tinjauan Pustaka 2.1.1. Pengembangan Usaha Agribisnis Perdesaan (PUAP) Peran kelembagaan dalam membangun dan mengembangkan

Lebih terperinci

BAB III TUJUAN, SASARAN, PROGRAM DAN KEGIATAN

BAB III TUJUAN, SASARAN, PROGRAM DAN KEGIATAN BAB III TUJUAN, SASARAN, PROGRAM DAN KEGIATAN 3.1 Telaahan terhadap Kebijakan Nasional Rencana program dan kegiatan pada Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Pemalang mendasarkan pada pencapaian Prioritas

Lebih terperinci

Program Kemitraan Pendidikan Australia Indonesia Komponen 3 Akreditasi Madrasah

Program Kemitraan Pendidikan Australia Indonesia Komponen 3 Akreditasi Madrasah Program Kemitraan Pendidikan Australia Indonesia Komponen 3 Akreditasi Madrasah 0 Daftar isi Daftar isi... 1 BAB I PENDAHULUAN... 2 1.1. Latar Belakang... 2 1.2. Tujuan Penyusunan Panduan... 2 BAB II PENDAMPINGAN

Lebih terperinci

BUPATI SEMARANG PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI SEMARANG NOMOR 11 TAHUN 2016 TENTANG

BUPATI SEMARANG PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI SEMARANG NOMOR 11 TAHUN 2016 TENTANG BUPATI SEMARANG PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI SEMARANG NOMOR 11 TAHUN 2016 TENTANG PEDOMAN PELAKSANAAN PEMBERIAN HIBAH DANA BANTUAN OPERASIONAL PENYELENGGARAAN KEPADA PENDIDIKAN ANAK USIA DINI

Lebih terperinci

PEMERINTAH KOTA SALATIGA DAFTAR INFORMASI PUBLIK RINGKASAN EVALUASI KINERJA BAGIAN KESEJAHTERAAN RAKYAT SETDA KOTA SALATIGA TAHUN 2017

PEMERINTAH KOTA SALATIGA DAFTAR INFORMASI PUBLIK RINGKASAN EVALUASI KINERJA BAGIAN KESEJAHTERAAN RAKYAT SETDA KOTA SALATIGA TAHUN 2017 PEMERINTAH KOTA SALATIGA DAFTAR INFORMASI PUBLIK RINGKASAN EVALUASI KINERJA BAGIAN KESEJAHTERAAN RAKYAT SETDA KOTA SALATIGA TAHUN 2017 1 AKUNTABILITAS KINERJA A. CAPAIAN KINERJA ORGANISASI Pada tahun anggaran

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. yang banyak sehingga kemiskinan pun tak dapat dihindari. Masalah kemiskinan

BAB I PENDAHULUAN. yang banyak sehingga kemiskinan pun tak dapat dihindari. Masalah kemiskinan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Indonesia merupakan salah satu negara yang sedang berkembang dengan jumlah penduduk yang banyak sehingga kemiskinan pun tak dapat dihindari. Masalah kemiskinan merupakan

Lebih terperinci

IV.B.26. Urusan Wajib Perpustakaan

IV.B.26. Urusan Wajib Perpustakaan 26. URUSAN PERPUSTAKAAN Perpustakaan merupakan tempat atau sarana untuk mengakses informasi. Perpustakaan semula didefinisikan sebagai tempat di mana terdapat kumpulan atau koleksi buku. Menyimak perkembangan

Lebih terperinci

INDIKATOR KINERJA UTAMA

INDIKATOR KINERJA UTAMA INDIKATOR KINERJA UTAMA INSTANSI : DINAS PENDIDIKAN KABUPATEN JOMBANG VISI : TERWUJUDNYA PENDIDIKAN YANG MERATA, BERMUTU, AGAMIS DAN BERDAYA SAING MISI : 1. Mewujudkan ketersediaan, keterjangkauan dan

Lebih terperinci

V. KESIMPULAN DAN SARAN. A. Kesimpulan. Bantul secara umum masih dalam kategori sedang. hampir sama dengan Peran Pemerintah Daerah.

V. KESIMPULAN DAN SARAN. A. Kesimpulan. Bantul secara umum masih dalam kategori sedang. hampir sama dengan Peran Pemerintah Daerah. 161 V. KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan 1. Partisipasi petani, P3A dan GP3A dalam perencanaan, pelaksanaan / implementasi dan evaluasi pengelolaan SDA di Kabupaten Sleman dan Bantul secara umum masih

Lebih terperinci

BERITA DAERAH KABUPATEN KULON PROGO

BERITA DAERAH KABUPATEN KULON PROGO BERITA DAERAH KABUPATEN KULON PROGO NOMOR : 5 TAHUN : 2016 PERATURAN BUPATI KULON PROGO NOMOR 4 TAHUN 2016 TENTANG FORUM PERLINDUNGAN KORBAN KEKERASAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI KULON PROGO,

Lebih terperinci

nasional. Pembangunan mampu dioptimalkan dengan syarat setiap stakeholder mampu

nasional. Pembangunan mampu dioptimalkan dengan syarat setiap stakeholder mampu PENDAHULUAN Menurut Todaro, pembangunan berkaitan dengan berbagai macam aspek baik aspek ekonomi maupun non ekonomi. Pembangunan mampu merubah tatanan strukur sosial, sikap hidup masyarakat, dan perubahan

Lebih terperinci

IV.C.5. Urusan Pilihan Kepariwisataan

IV.C.5. Urusan Pilihan Kepariwisataan 5. URUSAN KEPARIWISATAAN Sektor pariwisata dipandang sebagai sektor andalan yang mempunyai andil yang besar dalam memacu pembangunan. Perkembangan sektor pariwisata akan membawa dampak terhadap perkembangan

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. PAUD terintegrasi BKB adalah program layanan pendidikan bagi anak usia

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. PAUD terintegrasi BKB adalah program layanan pendidikan bagi anak usia 119 BAB V KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan PAUD terintegrasi BKB adalah program layanan pendidikan bagi anak usia dini yang termasuk pada kategori PAUD sejenis yang programnya terintegrasi dengan program

Lebih terperinci

BAB V SIMPULAN DAN SARAN. 1. Partisipasi Masyarakat Dalam Perencanaan Kegiatan. perencanaan program sudah berjalan dengan baik.

BAB V SIMPULAN DAN SARAN. 1. Partisipasi Masyarakat Dalam Perencanaan Kegiatan. perencanaan program sudah berjalan dengan baik. BAB V SIMPULAN DAN SARAN A. Simpulan Berdasarkan hasil pembahasan dari hasil penelitian Partisipasi Masyarakat Pekon Waringinsari Barat Kecamatan Sukoharjo Kabupaten Pringsewu dalam Pelaksanaan PNPM Mandiri

Lebih terperinci

Tabel IV.B.12.1 Program dan Realisasi Anggaran Urusan Ketenagakerjaan tahun 2010

Tabel IV.B.12.1 Program dan Realisasi Anggaran Urusan Ketenagakerjaan tahun 2010 12. URUSAN KETENAGAKERJAAN Pembangunan bidang ketenagakerjaan dewasa ini masih menghadapi berbagai permasalahan antara lain tingginya tingkat pengangguran, terbatasnya penciptaan dan perluasan kesempatan

Lebih terperinci

PENGANTAR. Ir. Suprapti

PENGANTAR. Ir. Suprapti PENGANTAR Puji dan syukur kami ucapkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa dengan tersusunnya Rencana Strategis Direktorat Alat dan Mesin Pertanian Periode 2015 2019 sebagai penjabaran lebih lanjut Rencana Strategis

Lebih terperinci

PEMERINTAH KABUPATEN TULUNGAGUNG RENCANA KERJA SATUAN KERJA PERANGKAT DAERAH (RENJA - SKPD) TAHUN ANGGARAN 2016

PEMERINTAH KABUPATEN TULUNGAGUNG RENCANA KERJA SATUAN KERJA PERANGKAT DAERAH (RENJA - SKPD) TAHUN ANGGARAN 2016 PEMERINTAH KABUPATEN TULUNGAGUNG RENCANA KERJA SATUAN KERJA PERANGKAT DAERAH (RENJA - SKPD) TAHUN ANGGARAN 06 Organisasi / SKPD :.0.0. -DINAS PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN Halaman dari.0. PENDIDIKAN 87.7.

Lebih terperinci

V. PENUTUP. Berdasarkan hasil penelitian dan analisis yang penulis lakukan mengenai

V. PENUTUP. Berdasarkan hasil penelitian dan analisis yang penulis lakukan mengenai 110 V. PENUTUP A. Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian dan analisis yang penulis lakukan mengenai mengurai berbagai permasalahan dalam optimalisasi potensi pertambangan daerah di Kabupaten Tanggamus,

Lebih terperinci

BAB V RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN, INDIKATOR KINERJA, KELOMPOK SASARAN, DAN PENDANAAN INDIKATIF. Adapun program dan kegiatan yang akan dicapai oleh

BAB V RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN, INDIKATOR KINERJA, KELOMPOK SASARAN, DAN PENDANAAN INDIKATIF. Adapun program dan kegiatan yang akan dicapai oleh BAB V RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN, INDIKATOR KINERJA, KELOMPOK SASARAN, DAN PENDANAAN INDIKATIF Adapun program dan kegiatan yang akan dicapai oleh BPMPD Kabupaten Pelalawan untuk jangka lima tahun mendatang

Lebih terperinci

Kode Rekening Uraian Anggaran(Rp) Keterangan. 1 1 PENAPATAN ASLI DESA 100,601, Hasil Usaha 1,000, Koperasi Desa 1,000,000.

Kode Rekening Uraian Anggaran(Rp) Keterangan. 1 1 PENAPATAN ASLI DESA 100,601, Hasil Usaha 1,000, Koperasi Desa 1,000,000. LAMPIRAN : PERATURAN DESA HADAKEWA NOMOR TAHUN 207 TENTANG ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA DESA TAHUN ANGGARAN 207 Kode Rekening Uraian Anggaran(Rp) Keterangan PENDAPATAN,238,292,503.60 PENAPATAN ASLI

Lebih terperinci

RUBRIK PENILAIAN PROGRAM DAN SATUAN PUSAT KEGIATAN BELAJAR MASYARAKAT (PKBM)

RUBRIK PENILAIAN PROGRAM DAN SATUAN PUSAT KEGIATAN BELAJAR MASYARAKAT (PKBM) RUBRIK PENILAIAN PROGRAM DAN SATUAN PUSAT KEGIATAN BELAJAR MASYARAKAT (PKBM) BADAN AKREDITASI NASIONAL PENDIDIKAN NONFORMAL ( BAN-PNF ) Komplek Ditjen Dikdas dan Ditjen Dikmen Kemendikbud, Gedung F Lantai

Lebih terperinci

BERDASARKAN PROGRAM DAN KEGIATAN TAHUN ANGGARAN 2017

BERDASARKAN PROGRAM DAN KEGIATAN TAHUN ANGGARAN 2017 SKPD : DINAS PENDIDIKAN & KEBUDAYAAN NO I Program Pelayanan Administrasi Perkantoran Penyediaan Barang dan Jasa Perkantoran BERDASARKAN PROGRAM DAN KEGIATAN TAHUN ANGGARAN 2017 Penyediaan jasa komunikasi,

Lebih terperinci

2 PERENCANAAN KINERJA

2 PERENCANAAN KINERJA Laporan Akuntabilitas Kinerja Tualang Kabupaten Siak Tahun 2016 2 PERENCANAAN KINERJA Rencana Kerja Kantor Camat Tualang Kabupaten Siak adalah merupakan penjabaran dari sasaran dan program yang telah ditetapkan

Lebih terperinci