BAB I PENDAHULUAN. dalam pembentukan karakter dan kepribadian seorang anak. Sujiono (2009:7)
|
|
- Verawati Sudjarwadi
- 7 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Usia dari lahir sampai enam tahun merupakan usia yang sangat menentukan dalam pembentukan karakter dan kepribadian seorang anak. Sujiono (2009:7) mengatakan bahwa usia 0-6 tahun sebagai usia penting bagi pengembangan intelegensi diri secara permanen,mereka juga mampu menyerap informasi yang sangat tinggi. Pendidikan pada anak usia dini mampu menstimuli anak untuk memiliki kemampuan dalam bahasa, fisik, motorik, sosial, emosial, dan kognitif. Ada keterkaitan antara pendidikan anak saat dini dan ketika sudah besar. Mereka yang diajarkan tata bahasa yang halus, maka akan tumbuh menjadi seorang anak yang sopan (Wibowo, 2009). Hal ini dikarenakan pada usia 0-6 tahun otak berkembang sangat cepat hingga 80%. Ditambahkan Sujiono (2009:32-33) pada usia tersebut otak menerima dan menyerap berbagai macam informasi, tidak melihat baik dan buruk. Itulah masa-masa dimana perkembangan fisik, mental maupun spiritual anak akan mulai terbentuk. Banyak yang menyebut masa tersebut sebagai masa emas anak (golden age). Forum Pendidikan Dunia menyelenggarakan pertemuan pada bulan April tahun 2000 di Dakar, Senegal. Pertemuan tersebut menyepakati bahwa pemerintah serta Komunitas Internasional bertekad untuk mencapai pendidikan dasar yang bermutu pada tahun Salah satu tujuan hasil kesepakatan tersebut adalah Memperluas dan Memperbaiki Perawatan dan Pengembangan Anak Usia Dini (PPAUD) Secara Komprehensif, Khususnya Anak yang Paling Rawan dan Kurang Beruntung. Hal ini menjadi titik reaksi pemerintah untuk mengakui pentingnya pendidikan anak usia dini. Kementerian Pendidikan Nasional mengeluarkan Kepmendiknas Nomor: 051/0/2001
2 membentuk lembaga khusus bagi PAUD, Direktorat Jenderal Pendidikan Anak Usia Dini Formal dan Informal (Ditjen PAUDNI). Keseriusan pemerintah juga ditunjukkan dengan memasukkan muatan Pendidikan Anak Usia Dini ke dalam dokumen Undang-Undang No 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional. Pada tahun 2004 pendidikan anak usia dini juga dimasukkan dalam Rencana Strategis Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Pemerintah membentuk standar nasional untuk PAUD pada tahun 2009 yang menjadikan PAUD sebagai jenjang pertama pendidikan di Indonesia, bahwa pendidikan untuk mengembangkan potensi kecerdasan spiritual yang dilaksanakan melalui pendekatan olah pikir, olah rasa, dan olah raga. Selain itu, juga jaminan kesehatan yang memadai, seperti kecukupan gizi, pertumbuhan dan pembentukan fisik (Abubar, 2013). Kementerian Pendidikan Nasional (2012) menyebutkan bahwa kebijakan PAUD merupakan upaya untuk mencapai taget prioritas pembangunan yang terangkum dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah (RPJM) Nasional dan Renstra Kemdikbud, juga sebagai pelaksanaan dari adanya komitmen global Millenium Development Goals dalam pendidikan. Pelaksanaan Renstra Kemdikbud diturunkan dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) masing -masing daerah. PAUD didorong untuk sampai ke daerah pelosok, baik formal maupun non formal. Pelaksanaan PAUD kemudian diturunkan dalam satuan Pos PAUD yang berada ditingkat RW dan layanan pendidikan anak yang menyatu dengan program peningkatan pemberdayaan ibu, serta program program sejenis. Dalam Undang-Undang No 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional, PAUD adalah pendidikan yang dilakukan sebelum jenjang pendidikan dasar. PAUD dapat diselenggarakan melalui jalur formal, non formal dan informal. Pendidikan formal mencakup Taman Kanak-Kanak (TK) dan Raudatul Athfal (RA), sedangkan pendidikan
3 non formal mencakup Tempat Penitipan Anak (TPA), Kelompok Bermain (KB), dan Satuan PAUD Sejenis (SPS). Sedangkan pendidikan informal sepenuhnya diserahkan dalam proses lingkungan sekitar tempat tinggal mereka dan yang paling utama adalah bimbingan orang tua. PAUD di Indonesia diselenggarakan oleh Kementerian yang berbeda untuk mencapai layanan yang sesuai dengan bidangnya. Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan mengelola TK, KB, Pos PAUD, TPA dan SPS. Kementerian Agama dan Kementerian Dalam Negeri membawahi RA dan TPQ, Kementerian Kesehatan membawahi Posyandu, dan BKB menjadi tanggung jawab Badan Keluarga Berencana Nasional. Pengelolaan pendidikan di bawah kementerian yang bersangkutan diharapkan mampu memberikan layanan yang lebih baik. Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak yang bekerja sama dengan BPS (2012) menyebutkan bahwa jumlah anak 6-17 tahun di Indonesia 82,5 juta atau sekitar 33,9% dari penduduk Indonesia. Jumlah yang cukup besar ini, harus mendapatkan perhatian lebih, agar anak usia dini mendapatkan layanan pendidikan. Penduduk umur 0-6 tahun yang mengikuti PAUD di perkotaan mencapai 17,1% sedangkan penduduk umur 0-6 tahun di pedesaan prosentasenya 12,6%. Jumlah ini menjadi tanda bahwa masih ada kesenjangan dalam penyelenggaraan pendidikan di desa dan kota. Pada tahun 2011, tercatat baru 14,8% anak 0-6 tahun di seluruh Indonesia yang mengikuti PAUD. Terjadi kesenjangan di wilayah-wilayah tertentu, misalnya di Papua, hanya 4,8% anak yang berpartisipasi dalam PAUD, dibandingkan dengan Yogyakarta 34,77% anak 0-6 tahun berpartisipasi dalam PAUD. Permasalahan PAUD di Indonesia selain terletak pada tingkat kesadaran masyarakat akan pentingnya PAUD, juga terbatasnya jumlah lembaga PAUD.
4 Terbentuknya sebuah lembaga PAUD harus memenuhi beberapa syarat, antara lain tersedianya tempat pelaksanaan dan berupa bangunan infrastruktur, memiliki siswa dan pendidik, sarana dan prasarana pendidikan, dan sebagainya. 1 Terkadang hal ini menjadi permasalahan yang dihadapi masyarakat. Ketika mereka menyadari pentingnya pendidikan bagi anak usia dini, saat itu juga mereka terkendala biaya untuk memiliki lembaga PAUD yang memenuhi syarat, seperti kepemilikan bangunan, sarana dan prasarana, alat permainan edukatif gaji guru, dan sebagainya. Pemerintah telah mengupayakan dana melalui anggaran negara untuk penyelenggaraan PAUD. Jumlah anggaran PAUD dari tahun cenderung meningkat dapat dilihat dalam tabel 1.1 Tabel 1.1 Jumlah Anggaran PAUD dari APBN tahun Tahun Jumlah Anggaran (milyar) , , , , , , ,9 Sumber: Pemerintah Indonesia telah menganggarkan dana pendidikan yang semakin besar dari 2006 hingga Besarnya anggaran pendidikan anak usia dini 2006 sebesar 1.143,6 miliar rupiah hingga 2012 ini mencapai 4072,9 miliar rupiah tetapi, hal ini tidak cukup meningkatkan kualitas PAUD di wilayah-wilayah. Kebutuhan pendidikan anak 1 Persyaratan ini juga menjadi hal dasar bagi lembaga PAUD, agar terdaftar di Dinas Pendidikan Provinsi atau Dinas Kabupaten/Kota dan sebagai syarat lainnya untuk pengajuan dana bantuan kepada Pemerintah pusat atau daerah.
5 usia dini di setiap wilayah khas dan tidak bisa disamakan. Butuh upaya lebih untuk bisa menganalisis apa yang menjadi kebutuhan pendidikan, khususnya bagi anak usia dini. Pentingnya pendidikan bagi anak usia dini telah disadari pemerintah dengan berupaya meningkatkan kualitas pelayanan pendidikan anak usia dini yang merata. Pemerintah menjamin anak anak dari keluarga miskin memperoleh pendidikan anak usia dini, yang secara keseluruhan akan meningkatkan kesiapan untuk bersekolah melalui program Pendidikan dan Pengembangan Anak Usia Dini (PPAUD) atau dikenal juga dengan Early Childhood Education Development (ECED). Program PPAUD adalah program peningkatan mutu pendidikan anak usia dini yang diadakan oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan dalam rangka meratakan pendidikan anak usia dini di wilayah-wilayah terpencil di Indonesia. Pemerintah Indonesia telah melakukan kerjasama dengan Bank Dunia sebagai lembaga donor untuk menunjang keberhasilan program. Bank Dunia (1981) mengatakan bahwa Bank Dunia adalah istilah yang umumnya digunakan untuk mengacu pada Bank Internasional untuk Rekonstruksi dan Pembangunan (IBRD) dan salah satu afiliasinya Asosiasi Pembangunan International (IDA). Tujuan lembaga tersebut adalah untuk membantu menaikkan produktivitas dan standar hidup di negara-negara yang sedang berkembang, dengan meminjam sumber-sumber keuangan dari dunia yang telah maju atau berkembang. Program PPAUD juga melibatkan sejumlah dana dari pemerintah Indonesia. Dibantu IBRD, bantuan kredit International Development Assitance (IDA) dan hibah dari Pemerintah Belanda, proyek ini dilakukan dengan memberikan hibah langsung (grants) kepada berbagai kelompok masyarakat (Unit pendidikan Bank Dunia, 2 010). Grants untuk pendidikan anak usia dini diberikan untuk mendukung pemerintah
6 Indonesia dalam penyelenggaraan pendidikan dasar melalui penguatan sistem dalam perencanaan, penganggaran, keuangan dan manajemen informasi (World Bank, 2008). Kerjasama ini tidak hanya berfokus kepada pendanaan tetapi, menggali kebutuhan pendidikan anak usia dini secara berkesinambungan dalam kurun waktu 6-7 tahun sehingga benar-benar menghasilkan informasi tentang kebutuhan pendidikan bagi anak usia dini. Data dari World Bank (2010) menyebutkan bahwa program ini berlangsung di keluarga yang menjangkau anak. Proyek PPAUD menggunakan proses bertahap untuk mengidentifikasi kabupaten, desa, serta kelompok masyarakat berdasarkan kriteria yang obyektif yang mencakup kemiskinan dan nilai tanggung jawab desa terhadap program PPAUD. Hasan, et all (2012) mengatakan bahwa d engan menggunakan pendekatan CDD ( Community Driven Development) membantu desa mengetahui kebutuhan PPAUD. Kerjasama ini dilakukan dari tahun 2006 hingga Bantuan dana berbentuk block grant diberikan kepada 50 Kabupaten termiskin dan terpilih di Indonesia kabupaten terpilih yaitu, Kabupaten Tapanuli Tengah, Aceh Tenggara, Wonogiri, Wajo, Timor Tengah Utara, Tanjung Jabung, Sumedang, Sumbawa, Sumba Barat, Sukabumi, Solok, Sinjai, Sidenreng-Rapang, Sawahlunto Sijunjung, Sarolangun, Sangihe, Sambas, Rembang, Polewali Mandar, Pesisir Selatan, Pacitan, Ogan Komering Ilir, Merauke, Mamuju, Majalengka, Madiun, Lampung Selatan, Jene Ponto, Jayapura, Gunung Kidul, Garut, Bengkulu Utara, Bengkulu Selatan, Kulon Progo, Banjarnegara, Cilacap, Subang, Bondowoso, Gorontalo, Lombok Tengah, Propinsi Gorontalo, Propinsi 2 Semua Kabupaten diperbolehkan mengajukan proposal untuk memperoleh dana block grant, tetapi pemilihannya berdasarkan kriteria dari Kemdikbud. Kriteria Kabupaten terpilih adalah tingkat APK rendah, HDI rendah, tingkat kemiskinan tinggi, daftar kabupaten miskin berdasarkan Kepmen Pembangunan Daerah Tertinggal, dan komitmen dari tiap kabupaten untuk mengembangkan agenda PPAUD.
7 Lampung, Propinsi Sumatera Utara, Kepulauan Sangihe, Kepulauan Talaud (World Bank, 2013). Setiap kabupaten berhak memiliki 60 desa di wilayahnya untuk mendapatkan bantuan dana melalui proses seleksi proposal. Kriteria desa ditentukan berdasarkan tingkat kemiskinan desa dan banyaknya anak usia 0-6 tahun di desa tersebut. Masingmasing desa terpilih akan boleh membentuk maksimal 2 TPK (Tim Pengelola Kegiatan) sebagai tim koordinator pelaksana progrma di desa. Dana block grant akan diberikan kepada masing-masing TPK sebesar Rp 90 Juta dengan terminasi waktu 3 tahun. 3 Dari 50 Kabupaten terpilih di atas, 2 kabupaten terpilih diantaranya berasal dari Provinsi Yogyakarta, yaitu Kabupaten Kulon Progo dan Gunung Kidul. Secara tidak langsung kabupaten ini termasuk dalam kriteria kabupaten miskin di Indonesia. Sejak tahun 2006, Pemerintah Daerah Istimewa Yogyakarta mengharuskan setiap desa/rw memiliki minimal satu satuan PAUD untuk bisa memfasilitasi kebutuhan pendidikan anak usia dini di wilayahnya. Sejak saat itu, satuan PAUD yang terdiri dari berbagai macam lembaga berkembang pesat. Prestasi Provinsi Yogyakarta dalam PAUD tidak diragukan, hampir setiap tahun, Angka Partisipasi Kasar (APK) PAUD Provinsi Yogyakarta menempati urutan pertama. Profil Anak Indonesia 2012 (2012) menyebutkan di tahun 2011, Yogyakarta menempati urutan pertama sebagai propinsi yang memiliki APK tinggi di Indonesia, yaitu 34,77%. Ironisnya, meskipun PAUD Provinsi Yogyakarta berprestasi, namun terdapat kabupaten yang dikategorikan memiliki kualitas PAUD yang rendah. Penyelenggaraan program PPAUD di Kulon Progo dan Gunung Kidul menunjukkan keberhasilan. Presentase APK kedua kabupaten ini meningkat pesat hingga 3 Dana block grant mulai diberikan pada tahun Desa dipilih secara acak dan diberikan dana para periode triwulan tertentu, , , , ,
8 tahun Data Dinas Pendidikan Provinsi Yogyakarta tahun 2013 menyebutkan Kabupaten Gunung Kidul mampu melayani dari anak dan Kulon Progo mampu melayani dari anak. Besarnya jumlah anak yang terlayani menjadikan Kulon Progo memiliki presentase APK tertinggi se-yogyakarta. Data Dinas Pendidikan Kulon Progo (2012), menyebutkan s elama program PPAUD berlangsung, terdapat 120 lembaga baru yang melayani PAUD dengan jumlah siswa anak. Tahun 2006, Kulon Progo memiliki sebanyak 450 lembaga PAUD dengan presentase APK 34,3% dan 6 tahun kemudian pelayanan PAUD berkembang melalui 735 lembaga dan membuat 93,67% anak sudah terlayani PAUD. Dalam rangka mendorong masyarakat untuk meningkatkan layanan lebih bai, pemerintah memberikan motivasi dan penghargaan bagi layanan PAUD yang telah melayani AUD di tahun 2010 dan Penghargaan tersebut berupa Additional Block Grant sebesar Rp 25 juta yang akan diberikan kepada 10 PAUD yang lolos seleksi berdasarkan kriteria yang telah ditentukan. PAUD yang lolos akan menjadi PAUD percontohan di Kulon Progo. 11 PAUD terpilih merupakan PAUD yang ditunjuk oleh TPK dan biasanya TPK mengajukan PAUD Pusatnya. PAUD pusat merupakan pusat layanan PAUD di sebuah desa, kepemilikan gedung, APE, fasilitas lebih lengkap dari PAUD kunjung, sekalipun tidak menutup kemungkinan PAUD Kunjung memiliki layanan yang baik seperti PAUD pusat. Dari hasil penilaian oleh Tim Penilai Kabupaten, terpilihlah 10 PAUD yang merupakan PAUD pusat, dan 1 merupakan PAUD kunjung. PAUD Kunjung tersebut yaitu PAUD Kunjung Tunas Bangsa Dusun Jangkang Kidul.
9 1.2 Rumusan Masalah Pelaksanaan Program PPAUD di masing-masing titik layanan, baik PAUD pusat maupun PAUD Kunjung tentu berbeda. Sebagai satu-satunya PAUD Kunjung yang menerima additional block grant dan menjadi PAUD percontohan, PAUD Kunjung Tunas Bangsa tentu menyelenggarakan layanan PAUD dengan baik. Melihat hal tersebut maka Bagaimana Implementasi Program Pendidikan dan Pengembangan Anak Usia Dini (PPAUD) di Kabupaten Kulon Progo pada PAUD Kunjung Tunas Bangsa? 1.3 Tujuan Berdasarkan rumusan masalah yang disusun, maka tujuan dari penelitian ini antara lain, 1. Untuk mengetahui pelaksanaan kebijakan pendidikan melalui Program PPAUD di PAUD Kunjung Tunas Bangsa. 2. Untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi pelaksanaan Program PPAUD di PAUD Kunjung Tunas Bangsa. 1.4 Manfaat Dengan tercapainya tujuan penelitian, maka diharapkan 1. Memberikan informasi kepada masyarakat tentang kebijakan pendidikan yang dilakukan oleh Pemerintah Kabupaten Kulon Progo. 2. Menjadi bahan pertimbangan dalam menyediakan pelayanan pendidikan yang lebih baik dengan memperbaiki faktor-faktor yang selama ini menghambat penyelenggaraan pendidikan dan memperkuat faktor-faktor yang menunjang keberhasilan program pendidikan. 3. Menjadi sumber informasi bagi lembaga-lembaga PAUD di Kabupaten Kulon Progo untuk memperbaiki penyelenggaraan pendidikan dan mampu memanfaatkan layanan pendidikan yang diselenggarakan pemerintah.
10
PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA, NOMOR 28 TAHUN 2012 TENTANG
SALINAN PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 28 TAHUN 2012 TENTANG PENGHENTIAN PENUGASAN URUSAN PEMERINTAHAN DALAM RANGKA TUGAS PEMBANTUAN BIDANG PENDIDIKAN DENGAN RAHMAT
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Anak Usia Dini menurut NAEYC (National Association Educational
1 BAB I PENDAHULUAN A.Latar Belakang Masalah Anak Usia Dini menurut NAEYC (National Association Educational Young Children) merupakan sosok individu yang sedang menjalani suatu proses perkembangan dengan
Lebih terperinciPERAN PEMERINTAH DALAM PENGEMBANGAN PAUD DI INDONESIA. Annisa Meitasari Wahyono
PERAN PEMERINTAH DALAM PENGEMBANGAN PAUD DI INDONESIA Annisa Meitasari Wahyono 125120307111071 PENDAHULUAN Pendidikan Anak Usia Dini atau biasa disebut dengan PAUD bukanlah sesuatu yang asing di kalangan
Lebih terperinciGUBERNUR JAWA TIMUR PERATURAN GUBERNUR JAWA TIMUR NOMOR 63 TAHUN 2011 TENTANG PENGEMBANGAN ANAK USIA DINI HOLISTIK INTEGRATIF PROVINSI JAWA TIMUR
GUBERNUR JAWA TIMUR PERATURAN GUBERNUR JAWA TIMUR NOMOR 63 TAHUN 2011 TENTANG PENGEMBANGAN ANAK USIA DINI HOLISTIK INTEGRATIF PROVINSI JAWA TIMUR GUBERNUR JAWA TIMUR, Menimbang : a. bahwa dalam rangka
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. tersebut perubahan tidak akan terjadi dan tujuan tidak akan tercapai. Pendidikan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pendidikan adalah upaya untuk membantu manusia mencapai kedewasaan. Upaya ini menuntut adanya proses yang harus dicapai, karena tanpa proses tersebut perubahan tidak
Lebih terperinciBAB VI PENUTUP. masyarakat yang disusul dengan proses pencairan block grant, dan diakhiri dengan
BAB VI PENUTUP 6.1 Kesimpulan Program PPAUD di Kulon Progo terselenggara dari tahun 2006 hingga 2013. Proses implementasi program di PAUD Kunjung Tunas Bangsa dilakukan secara sistematis dan bertahap,
Lebih terperinciLAPORAN EKSEKUTIF KONTRIBUSI PEMERINTAH DAERAH TERHADAP PENGELOLAAN DAN PENGUATAN PENDIDIKAN ANAK USIA DINI (PAUD), 2010
LAPORAN EKSEKUTIF KONTRIBUSI PEMERINTAH DAERAH TERHADAP PENGELOLAAN DAN PENGUATAN PENDIDIKAN ANAK USIA DINI (PAUD), 2010 I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang dan Perumusan Masalah 1. Latar Belakang Kebijakan
Lebih terperinciMONITORING DAN EVALUASI
MILIK NEGARA TIDAK DIPERDAGANGKAN NSPK Norma, Standar, Prosedur, dan Kriteria PETUNJUK TEKNIS MONITORING DAN EVALUASI KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN DIREKTORAT JENDERAL PENDIDIKAN ANAK USIA DINI,
Lebih terperinciPENGEMBANGAN MODEL POS PAUD KELILING
PENGEMBANGAN MODEL POS PAUD KELILING Prodi PG PAUD FKIP Universitas Riau email: enda.puspitasari@gmail.com ABSTRAK Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) sampai dengan tahun 2025 masih menjadi prioritas, hal
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Nasional Pasal 28 menyatakan bahwa: (1) Pendidikan Anak Usia Dini
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional Pasal 28 menyatakan bahwa: (1) Pendidikan Anak Usia Dini diselenggarakan sebelum jenjang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Pembinaan Tutor Oleh Gugus PAUD Dalam Rangka Meningkatkan Kinerja Tutor PAUD Di Desa Cangkuang Rancaekek
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pendidikan Anak Usia Dini non formal dipandang memiliki peran penting dalam pembentukan sumber daya manusia ke depan. Namun kesiapan tenaga pendidik di lembaga PAUD
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Pendidikan dalam UU RI NO.20 TH 2003 adalah:
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan dalam UU RI NO.20 TH 2003 adalah: Usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar kekuatan spiritual keagamaan,
Lebih terperinciPERATURAN BUPATI ACEH TIMUR NOMOR 27 TAHUN 2011 TENTANG PENYELENGGARAAN PENDIDIKAN ANAK USIA DINI (PAUD) DI KABUPATEN ACEH TIMUR
PERATURAN BUPATI ACEH TIMUR NOMOR 27 TAHUN 2011 TENTANG PENYELENGGARAAN PENDIDIKAN ANAK USIA DINI (PAUD) DI KABUPATEN ACEH TIMUR DENGAN RAHMAT ALLAH YANG MAHA KUASA BUPATI ACEH TIMUR, Menimbang Mengingat
Lebih terperinciKEMENTERIAN DESA, PEMBANGUNAN DAERAH TERTINGGAL, DAN TRANSMIGRASI REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL PEMBANGUNAN DAN PEMBERDAYAAN MASYARAKAT DESA
KEMENTERIAN DESA, PEMBANGUNAN DAERAH TERTINGGAL, DAN TRANSMIGRASI REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL PEMBANGUNAN DAN PEMBERDAYAAN MASYARAKAT DESA JALAN TMP KALIBATA NO. 17 JAKARTA SELATAN 12740 TELEPON
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan anak usia dini (PAUD) menjadi perhatian dunia internasional, terbukti dalam pertemuan forum pendidikan yang dilakukan tahun 2000 di Dakar ibukota
Lebih terperinciKEPUTUSAN MENTERI PENDIDIKANASIONAL, REPUBLIK INDONESIA NOMOR 134/M/2010 TENTANG SATUAN KERJA KEMENTERIAN PENDIDIKANASIONAL TAHUN 2011
SALINAN KEPUTUSAN MENTERI PENDIDIKANASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 134/M/2010 TENTANG SATUAN KERJA KEMENTERIAN PENDIDIKANASIONAL TAHUN 2011 DENGAN RAHMATUHAN YANG MAHA ESA MENTERI PENDIDIKANASIONAL,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Helga Annisa, 2013
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Keberhasilan seorang anak di masa depan bergantung dari pendidikan yang diperoleh sebelumnya. Keberhasilan anak di jenjang Sekolah Dasar (SD), misalnya, tidak
Lebih terperinciKEBIJAKAN DANA TRANSFER KHUSUS TAHUN ANGGARAN 2016
KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL PERIMBANGAN KEUANGAN KEBIJAKAN DANA TRANSFER KHUSUS TAHUN ANGGARAN 2016 Disampaikan Oleh : Direktorat Dana Perimbangan Direktorat Jenderal Perimbangan
Lebih terperinciPENYELENGGARAAN TK-SD SATU ATAP
PENYELENGGARAAN TK-SD SATU ATAP LATAR BELAKANG Taman Kanak-kanak (TK) merupakan bentuk pendidikan anak usia dini jalur formal yang menyelenggarakan pendidikan bagi anak usia empat tahun sampai masuk pendidikan
Lebih terperinciBUPATI ALOR PERATURAN BUPATI ALOR NOMOR 16 TAHUN 2010 TENTANG PENGELOLAAN DAN PENYELENGGARAAN PENDIDIKAN ANAK USIA DINI
BUPATI ALOR PERATURAN BUPATI ALOR NOMOR 16 TAHUN 2010 TENTANG PENGELOLAAN DAN PENYELENGGARAAN PENDIDIKAN ANAK USIA DINI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI ALOR, Menimbang Mengingat : a. bahwa dalam
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pendidikan tidak hanya penting tetapi menjadi keharusan bagi setiap orang yang hidup di era ini. Kemajuan teknologi menjadikan generasi penerus untuk tumbuh menjadi
Lebih terperinciKABUPATEN - KOTA YANG MENGIRIM BUKU SLHD 2011 SESUAI JADWAL PENGIRIMAN 6 APRIL REGIONAL PROVINSI KABUPATEN/KOTA JUMLAH Bali Nusa Tenggara
KABUPATEN - KOTA YANG MENGIRIM BUKU SLHD 2011 SESUAI JADWAL PENGIRIMAN 6 APRIL 2012 REGIONAL PROVINSI KABUPATEN/KOTA JUMLAH Bali Nusa Tenggara 2 Bali Kabupaten Badung 1 Kabupaten Bangli 1 Kabupaten Buleleng
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. suasana belajar dan proses pembelajaran atau pelatihan agar peserta didik secara
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran atau pelatihan agar peserta didik secara efektif dapat
Lebih terperinciBAB I. Pendahuluan. usia tersebut otak anak tidak mendapat rangsangan yang maksimal, maka potensi otak anak
BAB I Pendahuluan A. Latar Belang Masalah Hasil penelitian di bidang neurologi oleh Osborn, White dan Bloom menyebutkan bahwa pada usia 4 tahun pertama separuh kapasitas kecerdasan manusia sudah terbentuk.
Lebih terperinciPROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU - PAUD JURUSAN PEDAGOGIK FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU - PAUD JURUSAN PEDAGOGIK FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA 1 1. Mahasiswa dapat menjelaskan pengertian pendidikan anak usia dini 2. Mahasiswa menjelaskan
Lebih terperinciBerdasarkan UU Nomor 20/2003 tentang Sistem Pendidikan. Nasional (sisdiknas), disebutkan dalam pasal 1 ayat (14), Pendidikan
I. PENDAHULUAN Berdasarkan UU Nomor 20/2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional (sisdiknas), disebutkan dalam pasal 1 ayat (14), Pendidikan anak usia dini adalah suatu upaya pembinaan yang ditujukan kepada
Lebih terperinciKOMITMEN MASYARAKAT INTERNASIONAL TERHADAP PENDIDIKAN KEAKSARAAN
KOMITMEN MASYARAKAT INTERNASIONAL TERHADAP PENDIDIKAN KEAKSARAAN Dasar Hukum Undang-Undang Dasar 1945 pasal 31 : Setiap warga negara mempuyai hak untuk memperoleh pengajaran Undang-Undang Nomor 20 Tahun
Lebih terperinciNSPK Norma, Standar, Prosedur dan Kriteria
MILIK NEGARA TIDAK DIPERDAGANGKAN NSPK Norma, Standar, Prosedur dan Kriteria PETUNJUK TEKNIS KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN DIREKTORAT JENDERAL PENDIDIKAN ANAK USIA DINI, NONFORMAL DAN INFORMAL
Lebih terperinciGUBERNUR JAWA TIMUR PERATURAN GUBERNUR JAWA TIMUR NOMOR 15 TAHUN 2013
GUBERNUR JAWA TIMUR PERATURAN GUBERNUR JAWA TIMUR NOMOR 15 TAHUN 2013 TENTANG PERUBAHAN ATAS PERATURAN GUBERNUR JAWA TIMUR NOMOR 63 TAHUN 2011 TENTANG PENGEMBANGAN ANAK USIA DINI HOLISTIK INTEGRATIF PROVINSI
Lebih terperinciBERITA DAERAH KABUPATEN KULON PROGO
BERITA DAERAH KABUPATEN KULON PROGO NOMOR : 57 TAHUN : 2012 PERATURAN BUPATI KULON PROGO NOMOR 57 TAHUN 2012 TENTANG PENYELENGGARAAN PENDIDIKAN INKLUSIF DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI KULON PROGO,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG
BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Pendidikan merupakan suatu kegiatan universal dalam kehidupan manusia. Karena pada hakikatnya, pendidikan merupakan usaha untuk memanusiakan manusia itu sendiri, yaitu
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Hidup adalah pendidikan dan pendidikan adalah hidup (life is education,
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Hidup adalah pendidikan dan pendidikan adalah hidup (life is education, and education is life) merupakan semboyan yang menjelaskan bahwa pendidikan adalah pengalaman
Lebih terperinciKode Lap. Tanggal Halaman Prog.Id. : 09 Maret 2015 KEMENTERIAN NEGARA/LEMBAGA : 018 KEMENTERIAN PERTANIAN ESELON I : 04 DITJEN HORTIKULTURA
BELANJA MELALUI KPPN DAN BUN UNTUK BULAN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 212 KEMENTERIAN NEGARA/LEMBAGA : 18 KEMENTERIAN PERTANIAN : 4 DITJEN HORTIKULTURA : LRBEB 1b : 9 Maret 215 : 1 1 IKHTISAR MENURUT SATKER
Lebih terperinciKABUPATEN KOTA YANG SUDAH MENGIRIM BUKU SLHD 2011 PER 20 APRIL 2012
KABUPATEN KOTA YANG SUDAH MENGIRIM BUKU SLHD 2011 PER 20 APRIL 2012 NAMA DAERAH Kabupaten Kota Total Bali NT 19 2 21 Bali 7 1 8 Kabupaten Badung 1 1 Kabupaten Bangli 1 1 Kabupaten Buleleng 1 1 Kabupaten
Lebih terperinciKEPUTUSAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA, NOMOR KEP.32/MEN/2010 TENTANG PENETAPAN KAWASAN MINAPOLITAN
KEPUTUSAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR KEP.32/MEN/2010 TENTANG PENETAPAN KAWASAN MINAPOLITAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang : a. bahwa guna mendukung
Lebih terperinciPERKEMBANGAN REALISASI ANGGARAN SATKER LINGKUP BKP PER 11 NOVEMBER 2013
PERKEMBANGAN REALISASI ANGGARAN SATKER LINGKUP BKP PER 11 NOVEMBER 2013 SATKER PAGU REALISASI % DINAS KELAUTAN DAN PERTANIAN PROVINSI DKI JAKARTA 3,025,650,000 2,207,781,900 72.97 BADAN KETAHANAN PANGAN
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. memasuki pendidikan lebih lanjut (UU Sisdiknas, bab I pasal I butir 4).
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) adalah suatu upaya pembinaan yang ditujukan kepada anak sejak lahir sampai usia 6 tahun yang dilakukan melalui pemberian rangsangan
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah
BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan anak usia dini (paud) merupakan salah satu bentuk penyelenggaraan pendidikan yang menitiberatkan pada peletakan dasar ke arah pertumbuhan dan perkembangan
Lebih terperinciPusat Kegiatan Belajar Masyarakat (PKBM) Sebagai Wadah Pemberdayaan Masyarakat
Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat () Sebagai Wadah Pemberdayaan Masyarakat Keberhasilan pendidikan merupakan tanggungjawab bersama antara keluarga, pemerintah dan masyarakat. Keterlibatan masyarakat dalam
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif dapat mengembangkan potensi
Lebih terperinciProgram Pengembangan BOSDA Meningkatkan Keadilan dan Kinerja Melalui Bantuan Operasional Sekolah Daerah
KEMENTERIAN Program Pengembangan BOSDA Meningkatkan Keadilan dan Kinerja Melalui Bantuan Operasional Sekolah Daerah Mei 2012 Dari BOS ke BOSDA: Dari Peningkatan Akses ke Alokasi yang Berkeadilan Program
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pendidikan pada dasarnya merupakan tindakan yang dilakukan dengan maksud agar orang yang dihadapinya mengalami perubahan dan peningkatan dari segi pengetahuan, kemampuan,
Lebih terperinciPETUNJUK TEKNIS PEMBERIAN INSENTIF TENAGA LAPANGAN DIKMAS (TLD)/ FASILITATOR DESA INTENSIF (FDI) Lampiran 3
Lampiran 3 DAFTAR NAMA TLD/FDI PENERIMA DANA INSENTIF TAHUN 2012 PROVINSI :... NO NAMA ALAMAT *) KAB/KOTA NAMA BANK CABANG/UNIT NO. REKENING MASA KERJA (1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) *) sesuai dengan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. manusia. Artinya, pendidikan diharapkan dapat membuat manusia menyadari
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan suatu upaya untuk membantu memanusiakan manusia. Artinya, pendidikan diharapkan dapat membuat manusia menyadari nilai kemanusiaannya. Melalui
Lebih terperinciTRIWULAN IV (Oktober-Desember 2014)
Total 33 JAWA TENGAH 2 3375 KOTA PEKALONGAN 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 100,00 Sangat Mendukung 14 RIAU 1 1471 KOTA PEKAN BARU 2 2 0 2 2 2 2 2 2 2 95,00 Sangat Mendukung 21 KEPULAUAN RIAU 1 2171 KOTA BATAM 2 1
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Astriana Rahma, 2014
1 BAB I PENDAHULUAN Bab ini membahas mengenai kondisi pendidikan anak usia dini secara global.kemudian ditelaah menjadi lebih terfokus ke dalam fenomena-fenomena yang sedang dialami oleh lembaga-lembaga
Lebih terperinciMonday, October 24, Berbagai Macam Program PAUD
Berbagai Macam Program PAUD Taman Penitipan Anak Taman Penitipan Anak yang selanjutnya disebut TPA atau sebutan lain yang sejenis adalah salah satu bentuk satuan PAUD pada jalur pendidikan nonformal yang
Lebih terperinciKAWASAN PERKEBUNAN. di sampaikan pada roundtable pengembangan kawasan Makasar, 27 Februari 2014
KAWASAN PERKEBUNAN di sampaikan pada roundtable pengembangan kawasan Makasar, 27 Februari 2014 FOKUS KOMODITI 1. Tebu 2. Karet 3. Kakao 4. Kopi (Arabika dan Robusta) 5. Lada 6. Pala 7. Sagu KAWASAN TEBU
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. orang untuk memenuhi kebutuhan dasar mereka yaitu sandang, pangan, dan papan.
I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kemiskinan adalah kondisi dimana ketidakmampuan seseorang atau sekelompok orang untuk memenuhi kebutuhan dasar mereka yaitu sandang, pangan, dan papan. Masalah kemiskinan
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. Anak usia dini berada pada rentang usia 0-8 tahun (NAEYC, 1992). Anak usia
I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Anak usia dini adalah sosok individu yang sedang menjalani suatu perkembangan dengan pesat dan fundamental bagi kehidupan selanjutnya. Anak usia dini berada pada
Lebih terperinciNAMA SATKER LINGKUP BADAN KETAHANAN PANGAN KEMENTERIAN PERTANIAN TAHUN 2014
NAMA SATKER LINGKUP BADAN KETAHANAN PANGAN KEMENTERIAN PERTANIAN TAHUN 2014 NO NAMA SATKER BADAN KETAHANAN PANGAN, KEMENTERIAN PERTANIAN DKI JAKARTA 1 DINAS KELAUTAN DAN PERTANIAN PROVINSI DKI JAKARTA
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. kehidupan anak merupakan masa emas (golden period) atau Jendela
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Berbagai studi menunjukkan bahwa periode 5 (lima) tahun pertama kehidupan anak merupakan masa emas (golden period) atau Jendela Kesempatan (window opportunity)
Lebih terperinciNomor Propinsi/Kabupaten/Kota Jumlah T-15 T-17 T-19 Jumlah biaya
Nomor Propinsi/Kabupaten/Kota Jumlah T-15 T-17 T-19 Jumlah biaya 1 2 3 4 5 6 7 8 1 Nanggroe Aceh Drslm 30 17 11 2 Rp 4,971,210,858.00 1 Kab. Pidie 3 3 - - Rp 504,893,559.00 2 Kab. Aceh Utara 6 5 1 - Rp
Lebih terperinciWALIKOTA SOLOK PROVINSI SUMATERA BARAT PERATURAN WALIKOTA SOLOK NOMOR 15 TAHUN 2017 TENTANG
WALIKOTA SOLOK PROVINSI SUMATERA BARAT PERATURAN WALIKOTA SOLOK NOMOR 15 TAHUN 2017 TENTANG PEDOMAN PENYELENGGARAAN PENDIDIKAN ANAK USIA DINI DAN LEMBAGA KURSUS DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA
Lebih terperinciPENDIDIKAN TPA & KB. Martha Christianti
PENDIDIKAN TPA & KB Martha Christianti Usia 0 8 tahun (NAEYC = National Assosiation Education for Young Child) Usia 0 6 tahun (UU No. 20 tahun 2003 tentang Sisdiknas) UU No. 20 Th. 2003 SISDIKNAS Tentang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. pendidikan yang berlangsung di tempat-tempat kursus, masyarakat
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan yang berlangsung di sekolah disebut pendidikan formal, pendidikan yang berlangsung di tempat-tempat kursus, masyarakat dikatakan pendidikan nonformal,
Lebih terperinciDaftar Instansi Pemerintah Daerah Yang Mendapatkan Formasi Khusus Tenaga Dokter PTT 2014 Keadaan sampai dengan 12 Agustus 2014
Daftar Instansi Pemerintah Daerah Yang Mendapatkan Formasi Khusus Tenaga Dokter PTT 2014 Keadaan sampai dengan 12 Agustus 2014 NO WILAYAH KERJA KANTOR REGIONAL I YOGYAKARTA PROVINSI JAWA TENGAH Pemerintah
Lebih terperinciPendidikan TPA/ KB. Eka Sapti C
Pendidikan TPA/ KB Eka Sapti C Anak Usia Dini? Usia 0 8 tahun (NAEYC = National Assosiation Education for Young Child) Usia 0 6 tahun (UU No. 20 tahun 2003 tentang Sisdiknas) PAUD? UU No. 20 Th. 2003 SISDIKNAS
Lebih terperinciJalur Penyelanggaraan PAUD (Pasal 28 UU No 20 Th.2003)
DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONAL DIREKTORAT JENDERAL PENDIDIKAN LUAR SEKOLAH DIREKTORAT PENDIDIKAN USIA DINI Jalur Penyelanggaraan PAUD (Pasal 28 UU No 20 Th.2003) Jalur Pendidikan Formal Taman Kanak-kanak
Lebih terperinciCode Propinsi/Kabupaten/Kota (Province/Regency/Municipality) Code Propinsi/Kabupaten/Kota (Province/Regency/Municipality)
1100 Prov. Dista Aceh 1100 Prov. Dista Aceh 1105 Kab. Aceh Barat 1105 Kab. Aceh Barat 1101 Kab. Aceh Selatan 1101 Kab. Aceh Selatan 1101 Kab. Aceh Selatan 1101 Kab. Aceh Selatan 1102 Kab. Aceh Tenggara
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. oleh mutu pendidikan dari bangsa itu sendiri. Pendidikan yang tinggi akan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan kebutuhan sepanjang hayat. Setiap manusia membutuhkan pendidikan, sampai kapan dan dimanapun ia berada. Pendidikan sangat penting artinya,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk
Lebih terperinciDENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA,
KEPUTUSAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR KEP.39/MEN/2011 TENTANG PERUBAHAN ATAS KEPUTUSAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN NOMOR KEP.32/MEN/2010 TENTANG PENETAPAN KAWASAN MINAPOLITAN
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. pilar yaitu, learning to know, learning to do, learning to be, dan learning to live
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pendidikan merupakan modal dasar untuk menyiapkan insan yang berkualitas. Menurut UNESCO pendidikan hendaknya dibangun dengan empat pilar yaitu, learning to know,
Lebih terperinciLEMBARAN DAERAH KABUPATEN BANTAENG TAHUN 2015 NOMOR 1 PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANTAENG NOMOR 1 TAHUN 2015 TENTANG
LEMBARAN DAERAH KABUPATEN BANTAENG TAHUN 2015 NOMOR 1 PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANTAENG NOMOR 1 TAHUN 2015 TENTANG PENYELENGGARAAN PENDIDIKAN ANAK USIA DINI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI BANTAENG,
Lebih terperinciC. REKOMENDASI PUPUK N, P, DAN K PADA LAHAN SAWAH SPESIFIK LOKASI (PER KECAMATAN)
C. REKOMENDASI PUPUK N, P, DAN K PADA LAHAN SAWAH SPESIFIK LOKASI (PER KECAMATAN) DAFTAR ISI No. 01. Propinsi Nangroe Aceh Darussalam 10 / 136 23 1. Kabupaten Aceh Selatan 14 24 2. Kabupaten Aceh Sungkil
Lebih terperinciPERAN STRATEGIS PEMERINTAH MEWUJUDKAN PENDIDIKAN YANG BERKUALITAS BAGI ANAK USIA DINI NURINTAN SRI UTAMI Abstrak
PERAN STRATEGIS PEMERINTAH MEWUJUDKAN PENDIDIKAN YANG BERKUALITAS BAGI ANAK USIA DINI NURINTAN SRI UTAMI 125120300111024 Abstrak Pendidikan anak usia dini yang berkualitas adalah pendidikan yang mampu
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. hal yang penting untuk diberikan sejak usia dini. Pendidikan merupakan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Anak merupakan investasi yang sangat penting bagi penyiapan sumber daya manusia (SDM) di masa depan. Dalam rangka mempersiapakan SDM yang berkualitas untuk masa
Lebih terperinciBAB V RENCANA PROGRAM, KEGIATAN, INDIKATOR KINERJA, KELOMPOK SASARAN DAN PENDANAAN INDIKATIF PENDIDIKANJAWA TIMUR
BAB V RENCANA PROGRAM, KEGIATAN, INDIKATOR KINERJA, KELOMPOK SASARAN DAN PENDANAAN INDIKATIF PENDIDIKANJAWA TIMUR 5.1. Matriks Rencana Program, Kegiatan, Indikator Kinerja, dan Pendanaan Indikatif Berdasarkan
Lebih terperinciLampiran 1 Surat No. : PR Ca/297 Tanggal : 12 Juni 2015
Lampiran 1 Surat No. : PR.01.03-Ca/297 Tanggal : 12 Juni 2015 Perihal : Penyampaian Hasil Sosialisasi Paket Pamsimas Hibah Insentif Kabupaten/Kota (HIK) dan Paket Hibah Khusus Pamsimas (HKP) Tahun 2015
Lebih terperinciEVALUASI KINERJA KOTA/KABUPATENI TRIWULAN-II 2014 PERIODE : APRIL-JUNI 2014
EVALUASI KINERJA KOTA/KABUPATENI TRIWULAN-II 2014 PERIODE : APRIL-JUNI 2014 kd_ prov PROVINSI kd_ kota KOTA/KABUPATEN NILAI FASILITASI NILAI OUTPUT NILAI AKHIR 35 JAWA TIMUR 3501 KAB. PACITAN 90,2 100,0
Lebih terperinciDAFTAR SATUAN KERJA TUGAS PEMBANTUAN DAN DEKONSENTRASI TAHUN 2009 DEPARTEMEN PEKERJAAN UMUM
DAFTAR SATUAN KERJA DAN TAHUN 2009 DEPARTEMEN PEKERJAAN UMUM NO. KAB/KOTA 1 PENATAAN RUANG - - 32 32 2 SUMBER DAYA AIR 28 132-160 3 BINA MARGA 31 - - 31 59 132 32 223 E:\WEB_PRODUK\Agung\Pengumuman\NAMA
Lebih terperinciKEMENTERIAN NEGARA/LEMBAGA
BELANJA MELALUI KPPN DAN BUN UNTUK BULAN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 211 KEMENTERIAN NEGARA/LEMBAGA : 18 DEPARTEMEN PERTANIAN : 4 DITJEN HORTIKULTURA : LRBEB 1b : 9 Maret 215 : 1 SEMULA SETELAH 1 IKHTISAR
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. pendidikan dasar, pendidikan menengah maupun pendidikan tinggi.
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Pendidikan adalah merupakan aset penting bagi sumber daya manusia terutama bagi kemajuan sebuah bangsa, oleh karena itu setiap warga negara harus dan wajib
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. yang terkait (baik pemerintah maupun masyarakat) guna mengembangkan
1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan upaya yang sengaja direncanakan oleh pihak yang terkait (baik pemerintah maupun masyarakat) guna mengembangkan potensi manusia untuk
Lebih terperinciBUPATI BADUNG PROVINSI BALI PERATURAN DAERAH KABUPATEN BADUNG NOMOR 5 TAHUN 2016 TENTANG PENYELENGGARAAN PENDIDIKAN INKLUSIF
BUPATI BADUNG PROVINSI BALI PERATURAN DAERAH KABUPATEN BADUNG NOMOR 5 TAHUN 2016 TENTANG PENYELENGGARAAN PENDIDIKAN INKLUSIF DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI BADUNG, Menimbang : a. bahwa dalam
Lebih terperinciEVALUASI KINERJA KOTA/KABUPATEN TRIWULAN-II 2014 KINERJA FASILITASI PROGRAM PERIODE : APRIL-JUNI 2014
EVALUASI KINERJA KOTA/KABUPATEN TRIWULAN-II 2014 KINERJA FASILITASI PROGRAM PERIODE : APRIL-JUNI 2014 PROVINSI KOTA/KABUPATEN P P M Pelatihan Sosiali sasi RLF MK Infrastruktur LOCAL GOV'T BLM NILAI KINERJA
Lebih terperinciPERANAN PAUD DALAM PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA Disajikan pada pelatihan Tutor PAUD di Bekasi Oleh Babang Robandi PLS-FIP UPI
PERANAN PAUD DALAM PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA Disajikan pada pelatihan Tutor PAUD di Bekasi Oleh Babang Robandi PLS-FIP UPI I. KONSEP PAUD Anak Usia Dini Adalah Anak Yang Berusia 0 6 Tahun Dan Bukan
Lebih terperinciTangani PAUD Secara Holistik-Integratif! Monday, 04 November :18
Mempersiapkan generasi emas Indonesia adalah kebijakan Pemerintah, dalam hal ini Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemdikbud). Semua komponen diharapkan terlibat dan bekerja sama menyukseskan gerakan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. hlm 3. 1 Suyadi, Manajemen PAUD, (Yogyakarta : Pustaka Pelajar, 2011),
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Sejak dipublikasikannya hasil-hasil riset mutakhir di bidang neuroscience dan psikologi, fenomena Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) merupakan keniscayaan. Pasalnya, perkembangan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan salah satu faktor yang memegang peranan penting
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan salah satu faktor yang memegang peranan penting dalam menunjang pembangunan sebab dengan melalui pendidikan dapat di ciptakan sumber daya
Lebih terperinciDAERAH JUMLAH PROPINSI (A)
RINCIAN DANA KONTINJENSI UNTUK BANTUAN KEPADA PEMERINTAH DAERAH YANG MENGALAMI SURPLUS MARJINAL SETELAH PENGALIHAN PERSONIL, PERALATAN, PEMBIAYAAN DAN DOKUMEN (P3D) Lampiran I NO DAERAH JUMLAH PROPINSI
Lebih terperinciPERBEDAAN KEMATANGAN SOSIAL ANAK DITINJAU DARI KEIKUTSERTAAN PENDIDIKAN PRASEKOLAH (PLAYGROUP)
PERBEDAAN KEMATANGAN SOSIAL ANAK DITINJAU DARI KEIKUTSERTAAN PENDIDIKAN PRASEKOLAH (PLAYGROUP) SKRIPSI Untuk memenuhi sebagian persyaratan guna memperoleh derajat Sarjana S-1 Psikologi Disusun Oleh : ANIK
Lebih terperinciPENGAJUAN INSTANSI VERTIKAL BADAN NARKOTIKA NASIONAL KABUPATEN/KOTA TAHUN 2016
PENGAJUAN INSTANSI VERTIKAL BADAN NARKOTIKA NASIONAL KABUPATEN/KOTA TAHUN 2016 NO 1 1 BNN Kab. Aceh Tamiang 2 2 BNN Kab. Pidie 3 3 BNN Kab. Aceh Besar 4 4 BNN Kab. Aceh Barat 5 Aceh 5 BNN Kab. Subulussalam
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN pasal 1 ayat 1 menyebutkan bahwa: melanjutkan ke tingkat pendidikan yang lebih tinggi lagi yakni Sekolah
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan sebagai kegiatan pembelajaran, telah dilakukan seusia manusia itu sendiri sebagai pelaku pendidikan (Jumali, 2008:15). Pendidikan sendiri sebagai
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Masa kanak-kanak dari usia 0-8 tahun disebut masa emas (golden age)
BAB I PENDAHULUAN A.Latar Belakang Masalah Masa kanak-kanak dari usia 0-8 tahun disebut masa emas (golden age) yang hanya terjadi satu kali dalam perkembangan kehidupan manusia sehingga sangatlah penting
Lebih terperinciPEMBELAJARAN PADA PENDIDIKAN ANAK USIA DINI (PAUD) NURSIWI KOTA YOGYAKARTA TESIS
1 PEMBELAJARAN PADA PENDIDIKAN ANAK USIA DINI (PAUD) NURSIWI KOTA YOGYAKARTA TESIS Diajukan Kepada Program Magister Manajemen Pendidikan Universitas Muhammadiyah Surakarta Guna Memperoleh Gelar Magister
Lebih terperinciBUPATI LAMANDAU PROVINSI KALIMANTAN TENGAH PERATURAN DAERAH KABUPATEN LAMANDAU NOMOR 19 TAHUN 2015 TENTANG PENYELENGGARAAN PENDIDIKAN ANAK USIA DINI
BUPATI LAMANDAU PROVINSI KALIMANTAN TENGAH PERATURAN DAERAH KABUPATEN LAMANDAU NOMOR 19 TAHUN 2015 TENTANG PENYELENGGARAAN PENDIDIKAN ANAK USIA DINI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI LAMANDAU, Menimbang
Lebih terperinciDAFTAR USULAN PENILAIAN INSTANSI VERTIKAL BADAN NARKOTIKA NASIONAL KABUPATEN/KOTA (UPDATE JANUARI 2016)
DAFTAR USULAN PENILAIAN INSTANSI VERTIKAL BADAN NARKOTIKA NASIONAL KABUPATEN/KOTA (UPDATE JANUARI 2016) NO PER 1 1 BNN Kab. Aceh Tamiang 2 2 BNN Kab. Pidie 3 3 BNN Kab. Aceh Besar 4 4 BNN Kab. Aceh Barat
Lebih terperinciTARGET PROGRES BULANAN PROGRAM PAMSIMAS II TAHUN 2014
ROMS - 1 (kumulatif) 216 212 4 4 212 2 0 214 0 0 214 2 0 1 Nanggroe Aceh Darussalam 16 16 0 0 16 0 0 16 0 0 16 0 0 1 Aceh Besar 4 4 0 0 4 0 0 4 0 0 4 0 0 2 Pidie 4 4 0 0 4 0 0 4 0 0 4 0 0 3 Bireuen 8 8
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Salah satu indikator kemajuan suatu negara tercermin pada kemajuan bidang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Salah satu indikator kemajuan suatu negara tercermin pada kemajuan bidang pendidikan. Peningkatan pendidikan yang bermutu di Indonesia termaktub dalam amanah konstitusi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. layak, hal ini tercantum dalam pembukaan Undang-Undang Dasar 1945 alinea ke
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan di Indonesia pada hakekatnya bertujuan untuk mencerdaskan kehidupan bangsa, dan setiap warga negara berhak mendapat pendidikan yang layak, hal ini
Lebih terperinciALOKASI SEMENTARA DANA BAGI HASIL CUKAI HASIL TEMBAKAU TAHUN ANGGARAN 2011 NO PROVINSI/KABUPATEN/KOTA JUMLAH
LAMPIRAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN NOMOR : 33/PMK.07/2011 TENTANG : ALOKASI SEMENTARA DANA BAGI HASIL CUKAI HASIL TEMBAKAU TAHUN ANGGARAN 2011 ALOKASI SEMENTARA DANA BAGI HASIL CUKAI HASIL TEMBAKAU TAHUN
Lebih terperinciNSPK Norma, Standar, Prosedur dan Kriteria
MILIK NEGARA TIDAK DIPERDAGANGKAN NSPK Norma, Standar, Prosedur dan Kriteria PETUNJUK TEKNIS KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN DIREKTORAT JENDERAL PENDIDIKAN ANAK USIA DINI, NONFORMAL DAN INFORMAL
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pendidikan merupakan faktor penentu maju tidaknya suatu bangsa, bagaimana tingkat pendidikan suatu generasi akan sangat menentukan untuk kemajuan suatu bangsa kedepannya.
Lebih terperinciLandasan Kokoh, Masa Depan Cerah
Public Disclosure Authorized Public Disclosure Authorized Public Disclosure Authorized Public Disclosure Authorized Pendidikan Dan Pengembangan Usia Dini di Desa-Desa Miskin di Indonesia: Landasan Kokoh,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Pendidikan anak usia dini (PAUD) adalah jenjang pendidikan sebelum
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan anak usia dini (PAUD) adalah jenjang pendidikan sebelum Sekolah Dasar (SD) yang merupakan suatu upaya pembinaan yang ditujukan kepada anak sejak lahir
Lebih terperinciRINCIAN ALOKASI TRANSFER KE DAERAH DAN DANA DESA PROVINSI/KABUPATEN/KOTA DALAM APBN T.A. 2018
RINCIAN ALOKASI TRANSFER KE DAERAH DAN DESA PROVINSI/KABUPATEN/KOTA DALAM APBN T.A. BAGI HASIL DAK N FISIK TOTAL ALOKASI UMUM TA PROFESI DESA TA I Provinsi Aceh 126.402.087 76.537.898 19.292.417 396.906.382
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. manusia (SDM). Ketersediaan pangan yang cukup belum dapat digunakan sebagai
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pangan dan gizi terkait sangat erat dengan upaya peningkatan sumber daya manusia (SDM). Ketersediaan pangan yang cukup belum dapat digunakan sebagai jaminan akan terhindar
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. proses perkembangan dengan pesat dan sangat fundamental bagi kehidupan
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Anak usia dini (AUD) adalah sosok individu yang sedang menjalani suatu proses perkembangan dengan pesat dan sangat fundamental bagi kehidupan selanjutnya,
Lebih terperinci