REFLEKSI. K ajian TEMATIK PARTISIPASI PEREMPUAN DI PILKADA ACEH PRODUK JARINGAN SURVEY INISIATIF
|
|
- Bambang Pranoto
- 6 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 PRODUK K ajian TEMATIK JARINGAN SURVEY INISIATIF REFLEKSI PARTISIPASI PEREMPUAN DI PILKADA ACEH COPYRIGHT JARINGAN SURVEY INISIATIF 2017 HAK CIPTA DILINDUNGI UNDANG UNDANG
2 DAFTAR ISI WRITERS ARYOS NIVADA PENELITI JSI Editor & Layout Teuku Harist Muzani SENIOR EXPERT ANDI AHMAD YANI, AFFAN RAMLI, CAROLINE PASKARINA, ELLY SUFRIADI, CHAIRUL FAHMI, MONALISA, FAHRUL RIZA YUSUF PENDAHULUAN PERJALANAN PA RT I S I PAS I PEREMPUAN HAMBATAN & TANTANGAN JALAN KE DEPAN rjaringan SURVEY INISIATIF Jln. Tgk. Di Haji, Lr. Ujong Blang, Np. 36, Gp. Lamdingin, Kota Banda Aceh, Provinsi Aceh, INDONESIA Telp. (0651) Web: js.inisiatif@gmail.com
3 KAJIAN TEMATIK Tahun 2017 JSI 3 PENDAHULUAN Perempuan dan politik tidak pernah bisa dipisahkan disetiap pesta demokrasi. Benar adanya karena melalui instrumen pelaksanaan pemilihan kepala daerah (Pilkada), pemilihan legislatif (Pileg), dan pemilihan presiden (Pilpres) mereka terlibat langsung. Partisipasi perempuan selalu memiliki nilai tertentu dalam dinamika politik dan demokrasi. Ini pulalah yang selalu menjadi diskursus yang menarik untuk menjadi bahan perbincangan para peminat Pilkada, Pileg ataupun Pilpres. Maka tulisan ini menjadi salah satu bagian dari dikursus itu sebagai bentuk kontribusi bagi urung rembuk perjalanan partisipasi perempuan dalam pesta demokrasi di Aceh, khususnya melalui Pilkada dalam masa 3 periode terakhir. Partisipasi perempuan dalam politik lokal di Aceh dapat dilihat dari dua aspek besar. Pertama, partisipasi sebagai kandidat Pilkada, terutama sebagai calon bupati/wakil bupati ataupun calon walikota/ wakil walikota (kami tidak menyebut gubernur/wakil gubernur karena sejauh ini belum pernah ada kandidat perempuan). Kedua, adalah partisipasi sebagai pemilih, karena bagaimanapun suara perempuan selalu strategis dalam menentukan pilihan-pilihan dan menjadi peta sasaran dari target yang diperhitungkan untuk dijangkau oleh kandidat Pilkada. Ini belum termasuk partisipasi perempuan sebagai penyelenggara, baik sebagai Komisi Independen Pemilihan (KIP) ataupun Panitia Pengawas Pemilihan (Panwaslih, juga disebut Panwaslu) beserta turunannya. Jadi tulisan ini terbatas pada pembahasan partisipasi perempuan sebagai kandidat Pilkada dan partisipasi perempuan sebagai peserta pemilihan saja.
4 JSI 4 KAJIAN TEMATIK TAHUN 2017 PERJALANAN PARTISIPASI PEREMPUAN DI PILKADA ACEH Penyelenggara Pemilu sebagaimana dimakpilkada Aceh tahun 2006 mencatat bahwa partisipasi perempuan sebagai kandidat adalah sebesar 1,93 %, sedangkan di Pilkada 2012 jumlahnya meningkat menjadi 7,82 % dan tahun 2017 lalu mencapai 6,25 % (Gambar 1). Tahun 2006 misalnya, dari sebanyak 260 orang calon kepala daerah yang mendaftar ke KIP, dengan 130 pasang calon tersebut, secara umum lebih didominasi oleh laki-laki dibandingkan perempuan. Pilkada pertama setelah damainya Pemerintah Republik Indonesia dan Gerakan Aceh Merdeka (GAM) ini mungkin masih menjadi penyebab partisipasi perempuan belum begitu signifikan. Apalagi mengingat juga masa-masa kelam konflik masih menjadi bayangbayang, sehingga mungkin agak sedikit menyurutkan langkah kaum hawa untuk memberanikan diri maju sebagai calon kandidat dalam Pilkada Aceh pada tahun 2006 itu.
5 KAJIAN TEMATIK Tahun 2017 JSI 5 Lain lagi pada Pilkada 2012, merujuk dari data yang dilansir Media Center KIP Aceh mengungkapkan bahwa terdapat tujuh orang calon kepala daerah dari kaum perempuan. Dari tujuh calon kepala daerah perempuan tersebut, tiga diantaranya mencalonkan diri sebagai kepala daerah. Mereka itu adalah, (1) Dra. Yulinar Ahmad sebagai calon Bupati Aceh Utara, (2) Hj. Soraya Hasbi mencalonkan diri sebagai Walikota Langsa, dan (3) Sri Wahyuni, S.Hi terdata sebagai calon Bupati Bener Meriah. Tidak sebatas di posisi bupati atau orang nomor satu saja, dilevel wakil kepala daerah juga perempuan ikut andil secara nyata. Terdapat 4 orang sebagai calon wakil kepala daerah di tingkat kabupaten/ kota. Nama-namanya adalah sebagai berikut; (1) Illiza Sa aduddin Djamal mencalonkan diri sebagai wakil walikota di Kota Banda Aceh, (2) Lindawati mencalonkan diri sebagai wakil walikota di Kota Banda Aceh (3) Nuraini Maida sebagai calon wakil bupati Aceh Utara, serta (4) Nurhayati Sahali calon bupati Gayo Lues. Tak pelak Keempat calon wakil walikota dan wakil bupati itu mewarnai kontestasi sehingga menjadikan Pilkada di Aceh semakin semarak. Menariknyanya. Ada dua hal yang dapat dilihat dari fenomena kontetasi perempuan di tataran demokrasi lokal Aceh. Pertama, dari 4 orang calon wakil kepala daerah perempuan, hanya satu yang berhasil memenangkan pertarungan demokrasi itu. Tercatat Illiza Sa aduddin Djamal sebagai wakil walikota Banda Aceh yang terpilih sebagai pendamping Mawardi Nurdin sebagai walikota Banda Aceh untuk periode Sementara 3 lainnya belum berhasil dengan sukses. Kedua, pemilih perempuan dibeberapa kabupaten/kota yang memiliki calon perempuan, baik sebagai walikota/ wakil walikota atau bupati/wakil bupati tidak serta merta sepenuhnya pemilih perempuan juga memilih kandidat berdasarkan preferensi kesamaan kelamin. Perempuan ternyata tidak otomatis memilih perempuan juga sebagai pemimpinnya. Jadi memang kompetisi Pilkada Aceh sepertinya tidak punya pengaruh signifikan apakah calon dari kalangan perempuan atau kalangan laki-laki yang akan berhasil sebagai pemenang, tetapi kelihatannya lebih kepada bagaimana merebut hati pemilih secara optimal. Jadi semakin baik komunikasi serta jangkuan kandidat terhadap pemilih, acapkali juga berpengaruh besar terhadap peluangnya dalam memenangkan kompetisi Pilkada itu. Ada yang menarik dalam perjalanan Pilkada Aceh 2012 tersebut. Pada tahap pendaftaran awal hanya terdapat 7 orang kandidat perempuan, namun berikutnya bertambah menjadi 9 orang. Penambahan 2 orang kandidat perempuan ini karena mereka menggantikan posisi suaminya yang gagal dalam tahap pencalonan. Kedua kandidat perempuan itu adalah calon bupati Aceh Timur yaitu Sukiyawati yang menggantikan posisi suaminya Azman Usmanuddin karena tersangkut masalah hukum. Satu lagi dari Kabupaten Aceh Singkil muncul nama Cut Khairana yang maju menggantikan suaminya Ali Hasmi karena gagal dalam uji mampu baca Al Quran. Kemudian peta berubah lagi, dimana dalam perjalanan yang awalnya Yulinar Ahmad sebagai calon bupati Aceh Utara ternyata gagal dikarenakan tidak lolos verifikasi. Jadi memang kompetisi Pilkada Aceh sepertinya tidak punya pengaruh signifikan apakah calon dari kalangan perempuan atau kalangan laki-laki yang akan berhasil sebagai pemenang, tetapi kelihatannya lebih kepada bagaimana merebut hati pemilih secara optimal. Jadi semakin baik komunikasi serta jangkuan kandidat terhadap pemilih, acapkali juga berpengaruh besar terhadap peluangnya dalam memenangkan kompetisi Pilkada itu.
6 JSI 6 KAJIAN TEMATIK TAHUN 2017 Ada yang menarik dalam perjalanan Pilkada Aceh 2012 tersebut. Pada tahap pendaftaran awal hanya terdapat 7 orang kandidat perempuan, namun berikutnya bertambah menjadi 9 orang. Penambahan 2 orang kandidat perempuan ini karena mereka menggantikan posisi suaminya yang gagal dalam tahap pencalonan. Kedua kandidat perempuan itu adalah calon bupati Aceh Timur yaitu Sukiyawati yang menggantikan posisi suaminya Azman Usmanuddin karena tersangkut masalah hukum. Satu lagi dari Kabupaten Aceh Singkil muncul nama Cut Khairana yang maju menggantikan suaminya Ali Hasmi karena gagal dalam uji mampu baca Al Quran. Kemudian peta berubah lagi, dimana dalam perjalanan yang awalnya Yulinar Ahmad sebagai calon bupati Aceh Utara ternyata gagal dikarenakan tidak lolos verifikasi. Pilkada Aceh 2012, sepertinya menjadi pertaruhan penting partisipasi perempuan sebagai calon kandidat Pilkada. Mengingat pertambahan yang signifikan dari Pilkada Aceh tahun 2006 yang hanya sebesar 1,93 % menjadi 7,83 % di Pilkada Aceh Artinya secara persentase jumlah ini meningkat sebesar 5,90 %, sebuah angka yang penting untuk dicermati (Gambar 2). Pertambahan ini merefleksikan betapa perempuan sesungguhnya juga memiliki potensi yang sama dengan laki-laki dalam hal partisipasi politik lewat Pilkada, terutama sebagai calon kandidat. Hal ini selaras dengan apa yang diupayakan oleh para pegiat demokrasi diberbagai negara, sebagaimana Deklarasi Meksiko 1975 tentang Kesetaraan Perempuan (Equality of Women) dalam urusan politik. Deklarasi ini menyebutkan bahwa perempuan adalah aktor vital dalam upaya mempromosikan kedamaian dunia dalam berbagai sektor, mulai dari keluarga, komunitas masyarakat dan partisipasi dalam politik. Negara kita Indonesia menjadi salah satu dari 101 negara yang turut meratifikasi International Covenant on Civil and Political Rights (ICCPR) yang menjadi landasan legal dalam pelaksanaan hak-hak perempuan untuk pemenuhan standar hak asasi manusia yang didalamnya termasuk hak perempuan. Pada momentum Pilkada Aceh 2017, rupanya cerita partisipasi perempuan mengalami sedikit penurunan bila dibandingkan dengan tahun Melihat persentase selisihnya sekitar 1,57 % (Gambar 3), persentase yang cukup tipis. Data membuktikan bahwa terdapat 5 orang yang maju sebagai calon kandidat Pilkada, baik di posisi nomor satu atau dua. Dimulai pertama dari Afriadawati posisi wakil bupati Simeulue yang diusung oleh PBB, Partai Hanura, Partai Aceh, dan Partai Gerindra. Statusnya menjadi pemenang, walaupun di posisi wakil. Kedua adalah sosok Hj. Syamsinar yang mencalonkan sebagai wakil bupati Aceh Barat Daya. Partai pengusungnya meliputi PDIP, Partai Golkar, PPP, Partai Hanura, dan PBB. Ketiga yaitu Hj. Illiza Sa aduddin Djamal yang diusung dari partai politik Demokrat, Partai Aceh, PKS, PPP, dan Partai Damai Aceh. Selanjutnya keempat di Lhokseumawe ikut serta kandidat perempuan bernama Hj. Maisyuri, SE., M.Si, diusung oleh Partai Nasional Demokrat dan PKB. Terakhir, kelima adalah sosok anggota DPRA yang maju mencalonkan diri sebagai walikota Langsa yaitu Hj. Yuniar, SP, M.Si yang diusung oleh partai nasional Golkar dan PAN.
7 KAJIAN TEMATIK Tahun 2017 JSI 7
8 JSI 8 KAJIAN TEMATIK TAHUN 2017 Kalau kita pelajari track record (rekam jejak) dari mereka semua Kalau kita pelajari track record (rekam jejak) dari mereka semua, perempuan yang ikut serta mencalonkan diri sebagai pemimpin daerah memiliki latar belakang politik yang bagus. Mulai sebagai incumbent (petahana), anggota dewan, dan lain-lain. Akan tetapi sekali lagi dapat ditegaskan bahwa tidak otomatis setiap calon perempuan juga di ikuti dengan dipilih seluruhnya oleh pemilih perempuan. Disinilah salah satu aspek penting untuk dicermati, terutama terkait dengan motif atau faktor-faktor penyebabnya. Bahasan ini akan diuraikan kemudian. Bila kita telusuri data dari Komisi Pemilihan Umum ternyata tingkat partisipasi perempuan yang ikut serta di Pilkada mengalami naik turun. Terlihat pada tabulasi data tingkat partisipasi perempuan sebagai calon kandidat Pilkada Aceh dari tahun 2006, 2012 dan Berbeda halnya dalam partisipasi sebagai pemilih. Ditinjau dari data Komisi Pemilihan Umum ditemukan jumlah pemilih perempuan dari tahun ke tahun mengalami kenaikan. Untuk tahun Penulis tidak mendapatkan data valid mengenai persentase pemilih perempuan dan laki laki. tahun 2012 Pemilih perempuan sebanyak , kemudian pelaksanan Pilkada Aceh 2017 mengalami kenaikan lagi sebesar orang (Tabel 4). Faktor mendasar kenaikan itu, dikarenakan kenaikan daftar pemilih seiring dengan pertambahan jumlah penduduk.
9 KAJIAN TEMATIK Tahun 2017 JSI 9 Hambatan dan Tantangan Perempuan di Panggung Politik Kembali menjawab pertanyaan di paragraf sebelumnya, mengapa jumlah pemilih perempuan yang terlibat di Pilkada Aceh cukup besar, tetapi tidak berkorelasi signifikan terhadap dukungan politik bagi perempuan juga?. Agaknya jawaban berikut ini dapat memberikan informasi penting bagi kita. Pada refleksi Pilkada Aceh 2017 terhadap ruang partisipasi perempuan, Balai Syura Ureung Inong Aceh bekerjasama dengan Internasional Republican Institute (4 Maret 2017) berhasil mengungkap suatu fakta bahwa pilihan-pilihan perempuan terutama yang sudah berkeluarga, masih kuatnya pengaruh suami dan pengaruh lingkungan yang membentuknya. Maka wajarlah saja, pilihanpilihan politik perempuan cenderung tidak serta merta memberikan pilihan pada kaumnya juga. Tentu saja banyak hal lainnya yang membuat minimnya partisipasi politik perempuan. Menurut Samsul Bahri (26/10/2016, klikkabar.com) dalam tulisannya mengatakan, realitas kondisi kehidupan perempuan Aceh menjelang Pilkada sering dijadikan alat politik para kaum laki-laki. Perempuan sering dijadikan tameng dalam menyusun kekuatan massa menjelang Pilkada berlangsung. Keterlibatan perempuan dalam ranah politik hanya sebatas kelengkapan persyaratan semata.
10 JSI 10 KAJIAN TEMATIK TAHUN 2017 Penyebab lainnya menurut Ratnalia Indriasari (wawancara, 28/05/2017), kurangnya kehadiran partisipasi perempuan di Pilkada Aceh dikarenakan mereka masih kurang percaya diri. Hal ini disebabkan kapasitas personal mereka yang masih kurang, modalitas sosial, jaringan, dan finansial yang lemah membuat di Pilkada Aceh 2017 sangat sedikit perempuan yang maju. Namun jika ditelusuri lebih dalam lagi, Samsidar, aktivis perempuan (wawancara, 28/05/2017) menyatakan masih mengakarnya dibenak kalangan perempuan itu sendiri, bahwa standar perempuan yang didukung terlalu tinggi. Bisa dibilang harus lebih hebat berkali-kali dari kaum laki-laki. Hal lainnya, masih adanya doktrin kuat perempuan tidak dibenarkan memilih pemimpin perempuan, karena pemimpin itu harus laki-laki. Masih menurut Samsidar, faktor penyebab berikutnya adalah kekecewaan dari kaum perempuan terhadap kaumnya sendiri, dikarenakan ketika kaum perempuan diberikan kesempatan memimpin faktanya tidak memperjuangkan kaumnya sendiri. Mereka lebih nyaman untuk merealisasikan kebutuhan dirinya sendiri daripada kaumnya, itulah kenapa hadir kekecewaan dikalangan mereka. Bahkan muncul bahasa begini oh, begitu model pemimpin perempuan, tidak memperjuangkan kaumnya sendiri. Hal menarik untuk menjadi pemimpin perempuan di Aceh, standar kriterianya terlalu tinggi, bahwa untuk menjadi pemimpin perempuan haruslah seperti ulama atau negarawan. Patut di cermati juga, kendala lain dihadapi kaum perempuan yaitu perilaku elit politik dari kalangan kaum laki-laki ketika menerapkan money politic. Maka berefek kepada kaum perempuan, dikarenakan tidak sanggup mengimbangi praktek itu sebab keterbatasan finansial. Patut dicatat kaum perempuan cenderung tidak mengedepankan praktek money politic, namun lebih menggunakan cara elegan dan non kecurangan. Mirisnya lagi mesin partai politik tidak serius memperjuangkan kaum perempuan untuk menduduki jabatan tertentu sehingga tidak maksimal dalam bekerja yang berujung kekalahan kaum perempuan di Pilkada. Syamsidar (Aktivis Perempuan Aceh)
11 KAJIAN TEMATIK Tahun 2017 JSI 11 JALAN KE DEPAN Mengakhiri tulisan ini, penulis mencoba memberikan beberapa usulan sebagai solusi untuk membangun jalan kedepan bagi kaum perempuan lebih baik di pentas politik. Solusi keterlibatan perempuan di arena politik praktis yang paling penting adalah membangun kesadaran dalam diri perempuan itu sendiri melalui pendidikan politik dan pendampingan yang intensif. Selain itu sangat dibutuhkan penguatan kapasitas perempuan melalui serangkaian kegiatan yang dilakukan partai politik, organisasi masyarakat, dan pemerintah sendiri. Tentunya orientasi perencanaan dan penganggaran harus pro kepada pengembangan kapasitas perempuan atau kader perempuan, baik di partai politik ataupun melalui organisasi lainnya. Diperlukan juga peran pemerintah yang lebih peduli dengan kebijakan dan kegiatan yang berfokus kepada penguatan kapasitas perempuan Aceh. Sebenarnya, Aceh punya pengalaman emas bagaimana peran perempuan dalam pentas politik kemasyarakatan. Dari kepemimpinan seorang panglima perang di darat, laksamana di laut, sampai kepada kesultanan dibawah kendali ratu (sultanah). Fakta sejarah ini adalah modal bagi Aceh yang dapat dibaca sebagai kesetaraan laki-laki dan perempuan bukanlah sesuatu hal yang patut menjadi sumber kegaduhan. Namun pun demikian, kenyataan hari ini tentu tidak serupa dengan apa yang telah berlaku dimasa dulu. Pelajaran kesetaraan inilah mestinya mendapatkan posisinya yang berimbang untuk dikemukakan kembali pada zaman kini. Inilah tantangan kita, perempuan dan laki-laki. Perlu kita pahami semua, bahwa keterlibatan perempuan sangat penting dalam ranah politik dengan tujuan merealisasikan hak-hak kaum perempuan, sekaligus memberikan peran yang seimbang dengan kapasitas mereka masing-masing. Harus dipahami, bahwa keterlibatan perempuan dalam ranah politik bukan untuk menjatuhkan kaum laki-laki akan tetapi keterlibatan perempuan adalah melahirkan persamaan hak dan kedudukan yang setara dengan kodratnya. Maksud persamaan hak disini adalah antara kaum laki-laki dengan kaum perempuan bukan berarti mengubah kodrat, fungsi, peran, dan gendernya sebagai seorang perempuan. Jadi begitulah harapannya.
ANALISIS SITUASI KAJIAN HUKUM GUGATAN PERSELISIHAN HASIL PEMILIHAN PILKADA ACEH 2017 EDISI 15 TAHUN 2017 PRODUK JARINGAN SURVEY INISIATIF
EDISI 15 TAHUN 2017 PRODUK ANALISIS SITUASI Januari- Februari 2017 JARINGAN SURVEY INISIATIF KAJIAN HUKUM GUGATAN PERSELISIHAN HASIL PEMILIHAN PILKADA ACEH 2017 COPYRIGHT JARINGAN SURVEY INISIATIF 2017
Lebih terperinciANALISIS SITUASI AGAR HIBAH TAK MENJADI GHIBAH EDISI 18 TAHUN 2017 PRODUK. (Analisis Hukum Belanja Hibah Pemerintah Daerah) JARINGAN SURVEY INISIATIF
EDISI 18 TAHUN 2017 PRODUK 5 ANALISIS SITUASI SEPTEMBER-OKTOBER 2017 JARINGAN SURVEY INISIATIF AGAR HIBAH TAK MENJADI GHIBAH (Analisis Hukum Belanja Hibah Pemerintah Daerah) COPYRIGHT JARINGAN SURVEY INISIATIF
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. daerah (pemilukada) diatur dalam Undang-Undang Nomor 15 Tahun 2011 tentang
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pemilihan kepala daerah (pemilukada) adalah rangkaian panjang dari proses penentuan kepala daerah yang bakal menjadi pemimpin suatu daerah untuk lima tahun (satu periode).
Lebih terperinciANSIS. latar belakang PROFESI & PENGEMBANGAN KEAHLIAN PENDIDIKAN BERBASIS PRODUK DAFTAR ISI. analisis situasi. Volume 8 MEI 2016
PRODUK ANSIS analisis situasi JARINGAN SURVEY INISIATIF PENDIDIKAN BERBASIS PROFESI & PENGEMBANGAN KEAHLIAN Volume 8 MEI 2016 DAFTAR ISI 1. LATAR BELAKANG 4. SUMBER DAYA MANUSIA DI ACEH 6. PENGEMBANGAN
Lebih terperinciLaporan Monitoring Media Periode 29 April 29 Maret 2016
Laporan Monitoring Media Periode 29 April 29 Maret 2016 1 PENGANTAR Menjelang dilaksanakannya pemilihan kepala daerah di Provinsi Aceh, Jaringan Survey Inisiatif (JSI) melakukan Pemantauan Media untuk
Lebih terperinciSENGKARUT POLITIK HUKUM ANALISIS SITUASI PILKADA ACEH 2017 EDISI 14 TAHUN 2016 PRODUK JARINGAN SURVEY INISIATIF. November 2016
EDISI 14 TAHUN 2016 PRODUK ANALISIS SITUASI November 2016 JARINGAN SURVEY INISIATIF SENGKARUT POLITIK HUKUM PILKADA ACEH 2017 Analisis Terhadap Ketentuan Perundang-Undangan Pelaksanaan Pilkada 2017 COPYRIGHT
Lebih terperinciPRODUK ANALISIS SITUASI JARINGAN SURVEY INISIATIF SUMBER DAYA MANUSIA ACEH DAN
EDISI 15 TAHUN 2017 PRODUK ANALISIS SITUASI MEI-JUNI 2017 JARINGAN SURVEY INISIATIF SUMBER DAYA MANUSIA ACEH DAN POTENSI PEMBANGUNAN COPYRIGHT JARINGAN SURVEY INISIATIF 2017 HAK CIPTA DILINDUNGI UNDANG
Lebih terperinciANALISIS SITUASI JARINGAN SURVEY INISIATIF PENCABUTAN PASAL UUPA DALAM RUU PEMILU
EDISI 17 TAHUN 2017 PRODUK 5 ANALISIS SITUASI AGUSTUS- SEPTEMBER 2017 JARINGAN SURVEY INISIATIF ANALISIS PENCABUTAN PASAL UUPA DALAM RUU PEMILU COPYRIGHT JARINGAN SURVEY INISIATIF 2017 HAK CIPTA DILINDUNGI
Lebih terperinciSekretariat Jln. Tgk. Dihaji Lr. Ujong Blang No. 36 Gp. Lamdingin Telp : Web :
Sekretariat Jln. Tgk. Dihaji Lr. Ujong Blang No. 36 Gp. Lamdingin Telp : 0651-6303146 Email : js.inisiatif@gmail.com Web : www.jsithopi.org PEMBAHASAN Keberadaan media online dan cetak sangat mempengaruhi
Lebih terperinciDAFTAR ISI. Halaman Daftar isi... i Daftar Tabel... iv Daftar Gambar... v
i DAFTAR ISI Daftar isi... i Daftar Tabel....... iv Daftar Gambar... v I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah... 1 B. Rumusan Masalah... 12 C. Tujuan Penelitian... 12 D. Kegunaan Penelitian... 12 II.
Lebih terperinciBAB I PENGANTAR. keterlibatan masyarakat dalam berpartisipasi aktif untuk menentukan jalannya
1 BAB I PENGANTAR 1.1 Latar Belakang Situasi perkembangan politik yang berkembang di Indonesia dewasa ini telah membawa perubahan sistem yang mengakomodasi semakin luasnya keterlibatan masyarakat dalam
Lebih terperinciLAPORAN TINGKAT KEPERCAYAAN MASYARAKAT ACEH TERHADAP PARTAI POLITIK TAHUN 2016
EDISI 11 TAHUN 2016 PRODUK ANALISIS SITUASI AGUSTUS-SEPTEMBER 2016 JARINGAN SURVEY INISIATIF LAPORAN TINGKAT KEPERCAYAAN MASYARAKAT ACEH TERHADAP PARTAI POLITIK TAHUN 2016 COPYRIGHT JARINGAN SURVEY INISIATIF
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. Universitas Pendidikan Indonesia repository.upi.edu perpustakaan.upi.edu
BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Partai politik merupakan elemen penting yang bisa memfasilitasi berlangsungnya sistem demokrasi dalam sebuah negara, bagi negara yang menganut sistem multipartai seperti
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Pemilihan Umum (Pemilu) adalah salah satu cara dalam sistem
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pemilihan Umum (Pemilu) adalah salah satu cara dalam sistem demokrasi untuk memilih wakil-wakil rakyat yang akan menduduki lembaga perwakilan rakyat, serta salah
Lebih terperinciLaporan Monitoring Media
Laporan Monitoring Media Juni Juli 2016 Sekretariat Jln. Tgk. Dihaji Lr. Ujong Blang No. 36 Gp. Lamdingin Telp : 0651-6303146 Email : js.inisiatif@gmail.com Web : www.jsithopi.org Pembahasan Media memiliki
Lebih terperinciBAB IV PENUTUP. menjadi peserta pemilu sampai cara mereka untuk hadir tidak hanya sekedar menjadi
BAB IV PENUTUP 4.1.Kesimpulan Menjadi pemain baru dalam pemilu di Indonesia bukanlah hal yang mudah. Semua hal mulai dari syarat untuk menjadi partai, syarat lolos verifikasi untuk menjadi peserta pemilu
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. wilayah dan tataran kehidupan publik, terutama dalam posisi-posisi pengambilan
I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Demokrasi mengamanatkan adanya persamaan akses dan peran serta penuh bagi laki-laki, maupun perempuan atas dasar perinsip persamaan derajat, dalam semua wilayah
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Kehadiran perempuan dalam kontestasi politik di Indonesia, baik itu
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kehadiran perempuan dalam kontestasi politik di Indonesia, baik itu pemilihan umum (pemilu) ataupun pemilihan umum kepala daerah (pemilukada) di daerah-daerah semakin
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dimana adanya pemberian kebebasan seluas-luasnya. untuk berpendapat dan membuat kelompok. Pesatnya
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Dewasa ini perkembangan politik di Indonesia mengalami kemajuan yang cukup pesat, diawali dengan politik pada era orde baru yang bersifat sentralistik dan
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. sangat penting dalam kehidupan bernegara. Pemilihan umum, rakyat berperan
1 I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pemilihan umum adalah suatu proses dari sistem demokrasi, hal ini juga sangat penting dalam kehidupan bernegara. Pemilihan umum, rakyat berperan penuh untuk memilih
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. relatif independen dan juga disertai dengan kebebasan pers. Keadaan ini
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kehidupan berpolitik di Indonesia banyak mengalami perubahan terutama setelah era reformasi tahun 1998. Setelah era reformasi kehidupan berpolitik di Indonesia kental
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. politiknya bekerja secara efektif. Prabowo Effect atau ketokohan mantan
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Partai Gerakan Indonesia Raya (Gerindra) yang memperoleh sekitar 11, 98 persen suara dalam Pemilihan Umum (Pemilu) Legislatif 9 april 2014 tidak mampu mengajukan
Lebih terperinciKehadiran Undang Nomor 11 Tahun 2006 Tentang Pemerintahan
ANALISIS SITUASI Tim Jaringan Survey Inisiatif (JSI) Edisi. 02 / Tahun I/ Desember 2015 Pro Kontra Tafsir Regulasi Penyelenggaraan Pilkada Aceh (Kajian Potensi Konflik Dualisme Regulasi pada Pemilihan
Lebih terperinciEfek Jokowi: Peringatan Penting dari Survei Eksperimental
Efek Jokowi: Peringatan Penting dari Survei Eksperimental (Adinda Tenriangke Muchtar, Arfianto Purbolaksono The Indonesian Institute, Center for Public Policy Research) http://www.shnews.co/detile-28182-gelombang-efek-jokowi.html
Lebih terperinciBanda Aceh Dalam Berita
Monitoring Media : Banda Aceh Dalam Berita Periode 20 Juni - 20 September 2016 1 PEMBUKAAN Peran media massa dalam menyalurkan informasi tentang peristiwa politik yang terjadi, sering memberikan dampak
Lebih terperinciENAM REVISI PILKADA USULAN PUBLIK LSI DENNY JA FEBRUARI 2015
ENAM REVISI PILKADA USULAN PUBLIK LSI DENNY JA FEBRUARI 2015 1 ENAM REVISI PILKADA USULAN PUBLIK Kepala daerah sebaiknya jangan terlalu lama dan jangan terlalu banyak dijabat oleh pejabat sementara yang
Lebih terperinciPublik Menilai SBY Sebagai Aktor Utama Kemunduran Demokrasi Jika Pilkada oleh DPRD
Publik Menilai SBY Sebagai Aktor Utama Kemunduran Demokrasi Jika Pilkada oleh DPRD September 2014 Publik Menilai SBY Sebagai Aktor Utama Kemunduran Demokrasi Jika Pilkada Oleh DPRD Bandul RUU Pilkada kini
Lebih terperinciHead to Head Jokowi-JK Versus Prabowo Hatta Dan Kampanye Negatif. Mei 2014
Head to Head Jokowi-JK Versus Prabowo Hatta Dan Kampanye Negatif Mei 2014 Head to Head Jokowi-JK Vs Prabowo-Hatta dan Kampanye Negatif Geliat partai politik dan capres menggalang koalisi telah usai. Aneka
Lebih terperinciPENGENALAN PUBLIK TENTANG PARTAI POLITIK: BAGAIMANA KUALITAS PILEG 2014?
PENGENALAN PUBLIK TENTANG PARTAI POLITIK: BAGAIMANA KUALITAS PILEG 2014? Jakarta, 29 Januari 2014 Q: Apakah Ibu/Bapak/Saudara tahu atau tidak tahu bahwa Tahun 2014 akan dilaksanakan Pemilihan Legislatif
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. menjalankan system pemerintahan. Dimana para calon pemimpin. PP NO 6 Tahun 2005 tentang pemilihan, pengesahan
BAB I PENDAHULUAN I.I Latar Belakang Pemilihan kepala daerah yang kemudian disingkat menjadi Pilkada adalah salah sebuah cara yang dilakukan oleh pemerintah untuk menentukan siapa pemimpin yang akan menjalankan
Lebih terperinciINTEGRITAS ANALISIS SITUASI PENYELENGGARA PEMILU DI ACEH EDISI 16 TAHUN 2017 PRODUK JARINGAN SURVEY INISIATIF JULI- AGUSTUS 2017
EDISI 16 TAHUN 2017 PRODUK 5 ANALISIS SITUASI JULI- AGUSTUS 2017 JARINGAN SURVEY INISIATIF INTEGRITAS PENYELENGGARA PEMILU DI ACEH COPYRIGHT JARINGAN SURVEY INISIATIF 2017 HAK CIPTA DILINDUNGI UNDANG UNDANG
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. pemerintahan yang digunakan dalam suatu negara. Indonesia adalah salah satu
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Demokrasi merupakan suatu proses dalam pembentukan dan pelaksanaan pemerintahan yang digunakan dalam suatu negara. Indonesia adalah salah satu negara yang menjalankan
Lebih terperinciBAB V SIMPULAN DAN SARAN
BAB V SIMPULAN DAN SARAN Pada bab V, penulis memaparkan simpulan dan saran dari hasil penelitian yang telah penulis lakukan. Simpulan yang dibuat oleh penulis merupakan penafsiran terhadap analisis hasil
Lebih terperinciPASKA MUNASLUB: Golkar Perlu Branding Baru? LSI DENNY JA Analis Survei Nasional, Mei 2016
PASKA MUNASLUB: Golkar Perlu Branding Baru? LSI DENNY JA Analis Survei Nasional, Mei 2016 Paska Munaslub : Golkar Perlu Branding Baru? Paska Munaslub dengan terpilihnya Setya Novanto (Ketum) dan Aburizal
Lebih terperinciCAPAIAN KINERJA DAN URGENSI PENINGKATAN KAPASITAS PELAYANAN pemerintah kota. Banda Aceh
PRODUK ANSIS JARINGAN SURVEI INISIATIF analisis situasi CAPAIAN KINERJA DAN URGENSI PENINGKATAN KAPASITAS PELAYANAN pemerintah kota Banda Aceh...Capaian kinerja pemerintahan tidak hanya diukur dari ragam
Lebih terperinciTRACKING BERITA PADA 4 MEDIA LOKAL DI ACEH
ACUAN BERITA TRACKING BERITA PADA 4 MEDIA LOKAL DI ACEH FOKUS TRACKING BERITA DALAM KAITAN ISU-ISU POLITIK DAN HUKUM 572; 28% Politik Hukum 1444; 72% PERBANDINGAN BERITA 970 Politik Hukum 216 328 265 39
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. dilakukan dengan keikutsertaan partai politik dalam pemilihan umum yang
1 I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Partai politik merupakan pilar demokrasi dalam suatu negara seperti di Indonesia. Kehadiran partai politik telah mengubah sirkulasi elit yang sebelumnya tertutup bagi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. serta aspirasi masyarakat. Pemilihan umum (pemilu) sebagai pilar demokrasi di
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Di banyak negara demokrasi pemilihan umum dianggap lambang, sekaligus tolak ukur dari demokrasi itu. Hasil pemilihan umum yang diselenggarakan dalam suasana keterbukaan
Lebih terperinciPerempuan dan Pembangunan Berkelanjutan
SEMINAR KOALISI PEREMPUAN INDONESIA (KPI) Perempuan dan Pembangunan Berkelanjutan 20 Januari 2016 Hotel Ambhara 1 INDONESIA SAAT INI Jumlah Penduduk Indonesia per 201 mencapai 253,60 juta jiwa, dimana
Lebih terperinciPERILAKU MEMILIH MASYARAKAT KOTA PADANG PADA PEMILU KEPALA DAERAH SUMATERA BARAT TAHUN 2010 SKRIPSI
PERILAKU MEMILIH MASYARAKAT KOTA PADANG PADA PEMILU KEPALA DAERAH SUMATERA BARAT TAHUN 2010 SKRIPSI Diajukan untuk Mencapai Gelar Sarjana Ilmu Politik Pada Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas
Lebih terperinci2015 PERANAN PEREMPUAN DALAM POLITIK NASIONAL JEPANG TAHUN
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Jepang merupakan negara maju yang terkenal dengan masyarakatnya yang giat bekerja dan juga dikenal sebagai negara yang penduduknya masih menjunjung tinggi
Lebih terperinciUniversitas Sumatera Utara
pimpinan. Maka hal ini yang membuat para pimpinan tidak memberikan celah untuk para mantan panglima wilayah melakukan hal-hal yang diluar keinginannya, bahkan pasca rapat tersebut para pimpinan tidak pernah
Lebih terperinciLAPORAN SINGKAT RAPAT KERJA KOMISI II DPR RI
TERBATAS (Untuk Kalangan Sendiri) LAPORAN SINGKAT RAPAT KERJA KOMISI II DPR RI (Bidang Pemerintahan Dalam Negeri dan Otonomi Daerah, Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi, Kepemiluan, Pertanahan dan
Lebih terperinciBEREBUT DUKUNGAN DI 5 KANTONG SUARA TERBESAR. Lingkaran Survei Indonesia Mei 2014
BEREBUT DUKUNGAN DI 5 KANTONG SUARA TERBESAR Lingkaran Survei Indonesia Mei 2014 1 Rebutan dukungan di 5 Kantong Suara Terbesar (NU, Muhammadiyah, Petani, Buruh, dan Ibu Rumah Tangga) Empat puluh hari
Lebih terperinciPENDAHULUAN Latar Belakang
PENDAHULUAN Latar Belakang Reformasi politik yang sudah berlangsung sejak berakhirnya pemerintahan Orde Baru di bawah kepemimpinan Presiden Soeharto pada bulan Mei 1998, telah melahirkan perubahan besar
Lebih terperinciMayoritas Publik Ingin DPR Tandingan Segara Bubarkan Diri. LSI DENNY JA November 2014
Mayoritas Publik Ingin DPR Tandingan Segara Bubarkan Diri LSI DENNY JA November 2014 Mayoritas Publik Ingin DPR Tandingan Segera Bubarkan Diri Mayoritas publik. sebesar 61. 20 %, ingin DPR tandingan yang
Lebih terperinciPENGARUSUTAMAAN GENDER SEBAGAI UPAYA STRATEGIS UNTUK MEWUJUDKAN DEMOKRATISASI DALAM BIDANG EKONOMI. Murbanto Sinaga
Karya Tulis PENGARUSUTAMAAN GENDER SEBAGAI UPAYA STRATEGIS UNTUK MEWUJUDKAN DEMOKRATISASI DALAM BIDANG EKONOMI Murbanto Sinaga DEPARTEMEN EKONOMI PEMBANGUNAN FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
Lebih terperinciBAB III SETTING PENELITIAN
BAB III SETTING PENELITIAN A. Profil Komite Independen Pemantau Pemilu (KIPP) Gresik KIPP Gresik adalah bagian dari perhimpunan KIPP Indonesia yang berada di Daerah Kabupaten/Kota. Secara umum walaupun
Lebih terperinciREKAPITULASI HASIL VERIFIKASI FAKTUAL PARTAI POLITIK TINGKAT PROVINSI PROVINSI...
Lampiran 2 Model F6-Parpol REKAPITULASI HASIL VERIFIKASI FAKTUAL PARTAI POLITIK TINGKAT PROVINSI 1 PARTAI AMANAT NASIONAL (PAN) 2 PARTAI BULAN BINTANG (PBB) TAHAP I TAHAP II TAHAP I TAHAP II TAHAP I TAHAP
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. langsung oleh rakyat. Pemilihan umum adalah proses. partisipasi masyarakat sebanyak-banyaknya dan dilaksanakan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pasca reformasi bangsa kita sudah berhasil melaksanakan pemilihan umum presiden yang di pilih langsung oleh rakyat. Pemilihan umum adalah proses pengambilan hak suara
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. melalui lembaga legislatif atau Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD).
I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) merupakan proses perekrutan pejabat politik di daerah yang berkedudukan sebagai pemimpin daerah yang bersangkutan yang dipilih langsung
Lebih terperinciKOMISI PEMILIHAN UMUM KABUPATEN TANAH LAUT KEPUTUSAN KOMISI PEMILIHAN UMUM KABUPATEN TANAH LAUT. Nomor 11/Kpts/ /III/2014
KOMISI PEMILIHAN UMUM KABUPATEN KEPUTUSAN KOMISI PEMILIHAN UMUM KABUPATEN Nomor 11/Kpts/022.658791/III/2014 TENTANG JADWAL KAMPANYE RAPAT UMUM PARTAI POLITIK PESERTA PEMILIHAN UMUM ANGGOTA DEWAN PERWAKILAN
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Winarno, 2008: vii). Meskipun demikian, pada kenyataannya krisis tidak hanya
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Orde Baru telah mengalami keruntuhan seiring jatuhnya Soeharto sebagai presiden yang telah memimpin Indonesia selama 32 tahun, setelah sebelumnya krisis ekonomi menghancurkan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Pandangan tentang perempuan di masyarakat tidak jarang menimbulkan
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Pandangan tentang perempuan di masyarakat tidak jarang menimbulkan pro dan kontra padahal banyak kemampuan kaum perempuan yang tidak dimiliki oleh laki - laki.
Lebih terperinciManajemen Saksi Pilkada Aceh Aryos Nivada
Manajemen Saksi Pilkada Aceh 2017 Aryos Nivada Arti Manajemen Manajemen secara etimologis adalah seni melaksanakan & mengatur. Manajemen sebagai disiplin ilmu yg mengajarkan proses mendapatkan tujuan organisasi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. kekuasaan, kedaulatan berada pada tangan rakyat. Demokrasi yang kuat,
BAB I PENDAHULUAN 1.1Latar Belakang Indonesia merupakan salah satu negara yang menganut sistem demokrasi. Di negara yang menganut sistem demokrasi rakyat merupakan pemegang kekuasaan, kedaulatan berada
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Presiden dan kepala daerah Pilihan Rakyat. Pilihan ini diambil sebagai. menunjukkan eksistensi sebagai individu yang merdeka.
1.1. Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN Reformasi 1998 menghadirkan perubahan proses demokrasi di Indonesia. Pemilihan Presiden/ Wakil Presiden hingga Kepala Daerah dilaksanakan secara langsung,
Lebih terperinciLegacy SBY Di Bidang Politik dan Demokrasi. LSI DENNY JA Oktober 2014
Legacy SBY Di Bidang Politik dan Demokrasi LSI DENNY JA Oktober 2014 Legacy SBY di Bidang Politik dan Demokrasi Selamat Jalan Presiden SBY. Selamat datang presiden baru Joko Widodo. Selama 10 tahun menjabat
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. rakyat indonesia yang berdasarkan pancasila dan undang undang dasar negara
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pemilihan umum kepala daerah merupakan sarana pelaksana kedaulatan rakyat indonesia yang berdasarkan pancasila dan undang undang dasar negara republik Indonesia tahun
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. Dalam Negara demokrasi, pemilu merupakan sarana untuk melakukan pergantian
I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Dalam Negara demokrasi, pemilu merupakan sarana untuk melakukan pergantian pemimpin pada tingkatan daerah sebagai syarat meneruskan estafet pemerintahan. Pemilu
Lebih terperinciANATOMI CALEG PEMILU FORMAPPI 3 Oktober 2013
ANATOMI CALEG PEMILU 2014 FORMAPPI 3 Oktober 2013 I. Pengantar Alasan melakukan kajian: Membantu pemilih mendapatkan informasi yang utuh tentang Caleg dalam Pemilu 2014. Lingkup kajian: Profil Caleg Pemilu
Lebih terperinciPANDUAN SAKSI PASANGAN CALON
Aryos Nivada PANDUAN SAKSI PASANGAN CALON PILKADA ACEH TAHUN 2017 DASAR HUKUM PILKADA ACEH 2017 1. Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2006 tentang Pemerintahan Aceh (yang terkait dengan Pilkada) 2. Undang-Undang
Lebih terperinciV. HASIL DAN PEMBAHASAN. Responden dalam penelitian ini adalah masyarakat Kabupaten Way Kanan
56 V. HASIL DAN PEMBAHASAN A. Karakteristik Identitas Responden Responden dalam penelitian ini adalah masyarakat Kabupaten Way Kanan yang berjumlah 100 responden. Identitas responden selanjutnya didistribusikan
Lebih terperinciVolume 10 SERI I. latar belakang. Kepercayaan merupakan elemen utama dalam membangun negara. Nilai kepercayaan merupakan pondasi
ANSIS PRODUK analisis situasi JA R I N GA N S URV E Y I NI SI ATI F Volume 10 SERI I JULI 2016 DAFTAR ISI 1. LATAR BELAKANG 3. METODE 4. HASIL PEMBAHASAN & PROFIL RESPONDEN 8. KESIMPULAN 9. REFERENSI JARINGAN
Lebih terperinciKinerja rendah, DPRA harus berbenah!
Kinerja rendah, DPRA harus berbenah! (Pandangan Komponen Masyarakat Sipil Untuk Parlemen yang lebih baik terhadap Kinerja DPRA) DPRA merupakan lembaga legislatif di Aceh. Berdasarkan UU No. 11 tahun 2011
Lebih terperinciMENYIMAK PEMBERITAAN PARTAI POLITIK DI MASA KAMPANYE TERBUKA (16 Maret 1 April 2014)
RILIS HASIL MEDIA MONITORING MENYIMAK PEMBERITAAN PARTAI POLITIK DI MASA KAMPANYE TERBUKA (16 Maret 1 April 2014) www.theindonesianinstitute.com LATAR BELAKANG Di masa kampanye terbuka, media massa menjadi
Lebih terperinciA. Kesimpulan BAB V PENUTUP
BAB V PENUTUP A. Kesimpulan Penelitian ini yang fokus terhadap Partai Golkar sebagai objek penelitian, menunjukkan bahwa pola rekrutmen perempuan di internal partai Golkar tidak jauh berbeda dengan partai
Lebih terperinciSTUDI TENTANG PEMILIH GANDA DALAM PEMILU LEGISLATIF 2014 DI KELURAHAN PELABUHAN KOTA SAMARINDA
ejournal Ilmu Pemerintahan, 5 (3) 2017: 1003-1012 ISSN 2477-2458(online), ISSN 2477-2631(Cetak),ejournal.ipfisip-unmul.ac.id Copyright 2017 STUDI TENTANG PEMILIH GANDA DALAM PEMILU LEGISLATIF 2014 DI KELURAHAN
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. Era reformasi telah menghasilkan sejumlah perubahan yang signifikan dalam
1 I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Era reformasi telah menghasilkan sejumlah perubahan yang signifikan dalam masyarakat politik. Masyarakat yang semakin waktu mengalami peningkatan kualitas tentu
Lebih terperinciPANDUAN TEKNIS SAKSI PILKADA. Aryos Nivada
PANDUAN TEKNIS SAKSI PILKADA Aryos Nivada Persyaratan Umum sebagai SAKSI 1. WNI 2. Memiliki Hak Pilih 3. Terdaftar sebagai pemilih 4. Mendapatkan mandat tugas dari Paslon/Tim kampanye untuk bertugas menyaksikan
Lebih terperinci2015 MODEL REKRUTMEN PARTAI POLITIK PESERTA PEMILU 2014 (STUDI KASUS DEWAN PIMPINAN DAERAH PARTAI NASDEM KOTA BANDUNG)
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Indonesia merupakan salah satu negara yang sedang mengalami perkembangan demokrasi yang sangat pesat. Hal tersebut ditandai dengan berbagai macam ekspresi yang
Lebih terperinciPeningkatan Keterwakilan Perempuan dalam Politik pada Pemilu Legislatif Nurul Arifin
Peningkatan Keterwakilan Perempuan dalam Politik pada Pemilu Legislatif Nurul Arifin Jakarta, 14 Desember 2010 Mengapa Keterwakilan Perempuan di bidang politik harus ditingkatkan? 1. Perempuan perlu ikut
Lebih terperinciSTRATEGI MENINGKATKAN KETERWAKILAN PEREMPUAN
STRATEGI MENINGKATKAN KETERWAKILAN PEREMPUAN Oleh: Ignatius Mulyono 1 I. Latar Belakang Keterlibatan perempuan dalam politik dari waktu ke waktu terus mengalami peningkatan. Salah satu indikatornya adalah
Lebih terperinciBAB V PENUTUP. dipilih melalui pemilihan umum. DPR memegang kekuasaan membentuk. undang-undang. Setiap rancangan undang-undang dibahas oleh DPR dan
119 BAB V PENUTUP A. Simpulan Calon legislatif merupakan lembaga perwakilan yang anggotanya dipilih melalui pemilihan umum. DPR memegang kekuasaan membentuk undang-undang. Setiap rancangan undang-undang
Lebih terperinciBAB VI KESIMPULAN DAN SARAN. (Kompas, Republika, dan Rakyat Merdeka) yang diamati dalam penelitian
BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN Pertarungan wacana politik Kasus Bank Century di media massa (Kompas, Republika, dan Rakyat Merdeka) yang diamati dalam penelitian menunjukkan berbagai temuan penelitian yang
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. Setelah memasuki masa reformasi, partai politik telah menjadi instrumen
I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Setelah memasuki masa reformasi, partai politik telah menjadi instrumen penting dalam kehidupan demokrasi di Indonesia. Partai politik diberikan posisi penting
Lebih terperinciMONITORING MEDIA JANUARI-MARET MAHASISWA MAGANG
MONITORING MEDIA JANUARI-MARET MAHASISWA MAGANG PEMBAHASAN Pemberitaan politik di media masa yang ada di Aceh semakin pesat seiring berjlnya waktu. Terutama ketika semakin dekat dengan momentum pesta demokrasi
Lebih terperinciGOLKAR PASCA PUTUSAN MENKUMHAM. LSI DENNY JA Desember 2014
GOLKAR PASCA PUTUSAN MENKUMHAM LSI DENNY JA Desember 2014 Golkar Pasca Putusan Menkumham Menteri Hukum dan Ham (Menkumham) telah mengeluarkan keputusan bahwa pemerintah tak bisa menentukan apakah Munas
Lebih terperinciOleh Dra. Hj. Siti Masrifah, MA (Ketua Umum DPP Perempuan Bangsa) Anggota Komisi IX DPR RI Fraksi PKB 1
Disampaikan pada Seminar Menghadirkan Kepentingan Perempuan: Peta Jalan Representasi Politik Perempuan Pasca 2014 Hotel Haris, 10 Maret 2016 Oleh Dra. Hj. Siti Masrifah, MA (Ketua Umum DPP Perempuan Bangsa)
Lebih terperinciLEGAL OPINON (PENDAPAT HUKUM) PENGAJUAN SENGKETA PERSELISIHAN HASIL PILKADA ACEH TAHUN 2017 Tim Riset Jaringan Survei Inisiatif
LEGAL OPINON (PENDAPAT HUKUM) PENGAJUAN SENGKETA PERSELISIHAN HASIL PILKADA ACEH TAHUN 2017 Tim Riset Jaringan Survei Inisiatif Kasus Posisi Pakar hukum tata negara, Yusril Ihza Mahendra mengkritisi penerapan
Lebih terperinciKOMISI PEMILIHAN UMUM
KOMISI PEMILIHAN UMUM KABUPATEN KARANGANYAR KEPUTUSAN KOMISI PEMILIHAN UMUM KABUPATEN KARANGANYAR NOMOR : 41/Kpts/KPU-Kab-012.329506/2014 TENTANG PENETAPAN PERUBAHAN TANGGAL DAN TEMPAT PELAKSANAAN KAMPANYE
Lebih terperinciMAYORITAS PUBLIK INGIN CAPRES SIAP TERIMA KEKALAHAN. Konpers LSI Juli 2014
MAYORITAS PUBLIK INGIN CAPRES SIAP TERIMA KEKALAHAN Konpers LSI Juli 2014 1 MAYORITAS PUBLIK INGINKAN CAPRES SIAP TERIMA KEKALAHAN Menjelang pengumuman pemenang Pilpres oleh KPU tanggal 22 Juli besok,
Lebih terperinci13 HARI YANG MENENTUKAN HEAD TO HEAD PRABOWO HATTA VS JOKOWI - JK. Lingkaran Survei Indonesia Juni 2014
13 HARI YANG MENENTUKAN HEAD TO HEAD PRABOWO HATTA VS JOKOWI - JK Lingkaran Survei Indonesia Juni 2014 1 13 Hari Yang Menentukan Tiga belas hari menjelang pemilu presiden 9 Juli 2014, total pemilih yang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dan DPRD sebagai penyalur aspirasi politik rakyat serta anggota DPD. sebagai penyalur aspirasi keanekaragaman daerah sebagaimana
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Hakekatnya Pemilu legislatif adalah untuk memilih anggota DPR dan DPRD sebagai penyalur aspirasi politik rakyat serta anggota DPD sebagai penyalur aspirasi keanekaragaman
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. penyelenggaraan dan tata pemerintahan ditingkat lokal. Kepala daerah
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Di era orde baru sebelum bergulirnya reformasi dalam UUD 1945 sebelum diamandemen pada pasal 1 ayat (2) menyatakan bahwa Kedaulatan berada ditangan rakyat dan dilaksanakan
Lebih terperinciBAB V PENUTUP 5.1. Kesimpulan Pada Bab Penutup ini melihat kesimpulan dari data yang diperoleh di
Studi Kasus: Kontestasi Andi Pada Pilkada Kabupaten Pinrang 1 BAB V PENUTUP 5.1. Kesimpulan Pada Bab Penutup ini melihat kesimpulan dari data yang diperoleh di lapangan yang menyajikan interpretasi saya
Lebih terperinciBAB III PEMBAHASAN DAN ANALISIS. Penelitian mengenai Evaluasi Pemilihan Umum Pada Proses
BAB III PEMBAHASAN DAN ANALISIS A. PEMBAHASAN Penelitian mengenai Evaluasi Pemilihan Umum Pada Proses Pencalonan Non Partai Pemilihan Kepala Daerah (Tanggapan Partai Politik Khusus DIY) dapat dijabarkan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Indonesia merupakan salah satu negara yang menggunakan sistem
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Indonesia merupakan salah satu negara yang menggunakan sistem demokrasi. Pada sistem demokrasi, rakyat memiliki peran penting di dalam urusan negara atau kekuasaan
Lebih terperinciKOMISI PEMILIHAN UMUM KABUPATEN BOMBANA. KEPUTUSAN KOMISI PEMILIHAN UMUM KABUPATEN BOMBANA NOMOR: 35 / Kpts/KPU-Kab /X/TAHUN 2016
KOMISI PEMILIHAN UMUM KABUPATEN BOMBANA KEPUTUSAN KOMISI PEMILIHAN UMUM KABUPATEN BOMBANA NOMOR: 35 / Kpts/KPU-Kab-026.659470/X/TAHUN 2016 TENTANG PENETAPAN PASANGAN CALON BUPATI DAN WAKIL BUPATI BOMBANA
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan media massa dalam menyuguhkan informasi yang akurat dan faktual semakin dibutuhkan di tengah-tengah masyarakat. Kebutuhan tersebut diiringi dengan semakin
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. bentuk kepedulian sebuah Negara terhadap rakyatnya. Di Indonesia sendiri,
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kesejahteraan sosial adalah impian bagi setiap Negara dibelahan dunia termasuk di Indonesia. Upaya untuk mencapai mimpi tersebut adalah bentuk kepedulian sebuah Negara
Lebih terperinciKOMISI PEMILIHAN UMUM
KOMISI PEMILIHAN UMUM KABUPATEN KARANGANYAR KEPUTUSAN KOMISI PEMILIHAN UMUM KABUPATEN KARANGANYAR NOMOR : 31 /Kpts/KPU-Kab-012.329506/2014 TENTANG PENETAPAN TANGGAL DAN TEMPAT PELAKSANAAN KAMPANYE RAPAT
Lebih terperinciKata kunci: Strategi Pemasaran Politik, Profit Kontestan, Profit pemilih
PROFIL KONTESTAN PILKADA DKI 2012 ABSTRAK Penelitian ini bertujuan melakukan analisis profit kontestan Pilkoda DKI dalam tiga tahap. Untiik itii pertama-tama dijelaskan strategi pemasaran politik yang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Mengevaluasi kesuksesan atau kegagalan sebuah penggunaan media kampanye bukanlah hal yang mudah. Kebanyakan evaluasi media akan kampanyenya hanya berupa daftar dari
Lebih terperinciBAB I Pastikan Pilihan Anda Adalah Peserta Pemilu dan Calon Yang Memiliki Rekam Jejak Yang Baik
BAB I Pastikan Pilihan Anda Adalah Peserta Pemilu dan Calon Yang Memiliki Rekam Jejak Yang Baik Bab ini menjelaskan tentang: A. Ketahui Visi, Misi dan Program Peserta Pemilu. B. Kenali Riwayat Hidup Calon.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. secara langsung sejak sistem otonomi daerah diterapkan. Perubahan mekanisme
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Demokrasi sebagai pilar penting dalam sistem politik sebuah Negara, termasuk Indonesia yang sudah diterapkan dalam pemilihan secara langsung seperti legislatif, Presiden
Lebih terperinciada pula dari perseorangan. Banyak kalangan yang berharap Pilkada ini harus damai dan aman. Pemerintah,
Pemilihan kepala daerah (Pilkada) serentak digelar. Agenda pilkada kali ini terbilang istimewa. Sebab, Pilkada berlangsung bersamaan 101 daerah yang akan menggelar Pilkada serentak tahun 2017. Salam Redaksi
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. pengaruh yang ditimbulkan oleh media massa (Effendy, 2003: 407).
1 I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sejak dahulu, peneliti-peneliti komunikasi massa telah menyadari betapa kuatnya peran media komunikasi dalam membentuk pikiran masyarakat. Media komunikasi memiliki
Lebih terperinciKajian Pelaporan Awal Dana Kampanye Partai Politik Pemilu 2014: KPU Perlu Tegas Atas Buruk Laporan Dana Kampanye Partai Politik
Koalisi Pemantauan Dana Kampanye Transparansi Internasional Indonesia dan Indonesia Corruption Watch Kajian Pelaporan Awal Dana Kampanye Partai Politik Pemilu 2014: KPU Perlu Tegas Atas Buruk Laporan Dana
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Tulisan ini berupaya mengkaji tentang adanya kebijakan kuota 30% Daerah Kota Kendari tahun anggaran
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Tulisan ini berupaya mengkaji tentang adanya kebijakan kuota 30% perempuan dan kaitannya dalam penyusunan anggaran responsif gender. Yang menjadi fokus dalam penelitian
Lebih terperinci