ANATOMI CALEG PEMILU FORMAPPI 3 Oktober 2013

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "ANATOMI CALEG PEMILU FORMAPPI 3 Oktober 2013"

Transkripsi

1 ANATOMI CALEG PEMILU 2014 FORMAPPI 3 Oktober 2013

2 I. Pengantar Alasan melakukan kajian: Membantu pemilih mendapatkan informasi yang utuh tentang Caleg dalam Pemilu Lingkup kajian: Profil Caleg Pemilu 2014 untuk DPR RI Metodologi: - data dari CV resmi Caleg; - dikategorisasi dalam dua jenis data generik dan non generik; - khusus tentang pekerjaan, dikluster dalam 7 jenis pekerjaan. Sistematika penyajian: 1. Pengantar; 2. Temuan- Temuan; 3. Analisa; 4. Kesimpulan; dan 5. Saran.

3 2. Temuan-Temuan 1. Kelemahan data dan Informasi 2. Profil Generik Caleg 3. Profil Non-Generik Caleg 4. Profil Caleg Perempuan

4 2.1. Kelemahan data dan Informasi Informasi ttg caleg yg disajikan sangat terbatas bahkan terkesan main2 dan sekedar formalitas; CV caleg yang dijadikan dokumen resmi tidak secara serius diisi/dilengkapi. Informasi yg disampaikan tidak menggambarkan pribadi caleg yg sesungguhnya Partai politik dan KPU terkesan membiarkan CV caleg yg tidak lengkap

5 2.2. Profil Generik Caleg Variabel: 1. Umum Per-Parpol 2. Jenis kelamin 3. Usia 4. Pendidikan

6 JUMLAH CALEG PER PARPOL DCT PEMILU NASDEM PKB PKS PDIP GOLKAR GERINDRA PD PAN PPP HANURA PBB PKPI

7 PROPORSI CALEG BERDASARKAN JENIS KELAMIN LAKI - LAKI 4140 org (62.66%) PEREMPUAN 2467 org (37.34%)

8 CALEG LAKI LAKI DAN CALEG PEREMPUAN PER PARPOL CALEG LAKI - LAKI CALEG PEREMPUAN (40.4%) 210 (37.6%) 191 (38.8%) (35.7%) 202 (36.1%) 203 (36.4%) 205 (36.6%) 207 (37%) (39.1%) (36.4%) 206 (37.1%) (37.1%)

9 Proporsi Caleg Berdasarkan Usia 127 2% % % > 55 TNP KTRGN

10 Kategori Usia Caleg Per-Parpol (59.57 %) 478 (85.66 %) 449 (91.08 %) 434 (77.50 %) 400 (71.68%) 447 (79.82 %) 399 (71.25 %) 407 (72.68 %) 393 (70.18 %) 427 (76.25 %) 424 (75.71 %) 353 (63.04 %) Tahun > 55 Tahun

11 Proporsi Caleg Berdasarkan Tingkat Pendidikan TANPA S3 SMA S1 S2 DIPLOMA KET (5.16%) (12.74%) (48.90%) (26.43%) (3.644%) (3.13%) 0%

12 Profil Caleg Berdasar Tingkat Pendidikan Per Parpol

13 2.3. Profil Non-Generik Caleg Variabel Non-generik: 1. PEKERJAAN 2. KADER NON KADER 3. ORGANISASI 4. INCUMBENT (PETAHANA)

14 Profil Caleg Berdasar Pekerjaan 7 Pengelompokan Kategoris sbb: No Politisi Pejabat Exct Pengusaha /swasta Pensiunan & Pegawai Profesi Khusus Aktivis Lain ANGGOTA DPR KEPALA DAERAH PENGUSAHA BUMN DOKTER JURNALIS ANGGOTA DPRD MENTERI SWASTA ANGGOTA DPD MANTAN KEPALA DAERAH STAF DPR/DPD/DPRD ADVOKAT LSM STAF MENTERI/PEJABAT/P RESIDEN AGAMAWAN MAHASISWA IBU RUMAH TANGGA TIDAK BERSEDIA DIPUBLIKASI TIDAK ADA KETERANGAN 4 MANTAN ANGGOTA DPR/DPRD/DPD MANTAN PEJABAT PNS AKADEMISI 5 PENSIUNAN ARTIS

15 KOMPOSISI CALEG BERDASAR PEKERJAAN

16 KOMPOSISI CALEG BERDASAR PEKERJAAN PER PARPOL PKPI PBB HANURA POLITISI PEJABAT PENGUSAHA & SWASTA PEGAWAI & PENSIUNAN PROFESI KHUSUS AKTIVIS LAIN - LAIN PPP PAN DEMOKRAT GERINDRA GOLKAR PDIP PKS PKB NASDEM

17 PROFIL CALEG: KADER DAN NON-KADER

18 KOMPOSISI CALEG KADER DAN NON-KADER PER PARPOL

19 PORFIL CALEG DALAM KEAKTIFAN DI ORGANISASI

20 KOMPOSISI CALEG DALAM KEAKTIFAN DI ORGANISASI PER PARPOL

21 PROFIL CALEG: INCUMBENT JUMLAH ANGGOTA DPR YANG TIDAK MENCALONKAN DIRI KEMBALI 58 Org (10.56%) JUMLAH ANGGOTA DPR INCUMBENT 502 Org (89.64%)

22 KOMPOSISI CALEG INCUMBENT: LAKI-LAKI DAN PEREMPUAN CALEG PEREMPUAN INCUMBENT 92 ORG (18.33%) CALEG LAKI-LAKI INCUMBENT 410 ORG (81.67%)

23 KOMPOSISI CALEG INCUMBENT PER PARPOL (92.57%) JUMLAH INCUMBENT (86.17%) (85.85%) JUMLAH ANGGOTA DPR YANG TIDAK MENCALONKAN DIRI KEMBALI JUMLAH ANGGOTA DPR SAAT INI (100%) (92.86%) (84.62%) (86.96%) (84.21%) (94.12%) NASDEM PKB PKS PDIP GOLKAR GERINDRA DEMOKRAT PAN PPP HANURA PBB PKPI

24 SEBARAN NOMOR URUT CALEG INCUMBENT No.Urut 10 0 (0%) No.Urut 9 1 (0.2%) No.Urut 8 3 (0.6%) No.Urut 7 4 (0.8%) No.Urut 6 7 (1.4%) No.Urut 5 16 (3.2%) No.Urut 4 34 (6.8%) No.Urut 3 No.Urut 2 30 (6.0%) 122 (24.3%) 285 (56.8%) No.Urut

25 2.4. PROFIL CALEG PEREMPUAN

26 Perbandingan Caleg Perempuan Nomor Urut 1 dengan Total Caleg Total Caleg 6469 org (97,91%) Caleg Perempuan Nomor Urut org (2,09%)

27 Prosentase Caleg Perempuan Nomor Urut 1 terhadap Total Caleg Perempuan Caleg Perempuan Bukan Nomor Urut org (94,40%) Caleg Perempuan Nomor Urut org (5,60%)

28 Prosentase Caleg Perempuan Nomor Urut 2 terhadap Total Caleg Perempuan Caleg Perempuan Bukan Nomor Urut org (90.96%) Caleg Perempuan Nomor Urut org (9.04%)

29 1. Umum: 3. Analisis Data yang serampangan tidak bisa menjadi sumber informasi yang benar utk memenuhi persyaratan caleg maupun bagi pemilih. Secara administratif, gambaran tentang anggota DPR nanti yang memiliki rekam jejak jelas, pengalaman politik memadai serta kompetensi sangat suram. Karena daftar riwayat hidup yg diserahkan caleg sangat minim informasi, bahkan ada yg tidak mengisi informasi apapun. Parpol dan KPU tidak menjadikan dokumen administrasi caleg sebagai sumber informasi yg dapat mendorong kualitas caleg secara substansial, tetapi persyaratan bagi caleg hanya merupakan syarat formalitas belaka. Fakta ini menunjukan bahwa pemilu kita masih sekedar menjadi sarana pelaksanaan demokrasi prosedural bukan substansial

30 2. Perspektif Generik: Analisis Mayoritas partai peserta pemilu belum mampu menjalankan fungsi rekrutmen dan kaderisasi. Hanya 4 dari 12 parpol peserta pemilu yang mampu menyediakan caleg secara maksimal. Keempat parpol itupun, baru memenuhi target secara kuantitas, sedangkan secara kualitas belum. Mayoritas caleg (77%) berada diusia mudah dan produktif, hanya 21% yang berada diusia pensiun. Sebagian besar caleg adalah sarjana; S1 (51%), S2 (28%), S3 (5%). Dengan demikian, mayoritas caleg 83% memiliki tingkat pendidikan formal yang sangat baik. Artinya secara generik, caleg pemilu 2014 berada pada usia produktif dan pendidikan yg mayoritas sarjana. potensi utk DPR RI yang didominasi para sarjana dan dalam usia produktif

31 Analisis 3. Perspektif Non-Generik: Sebagian besar caleg adalah pengusaha/pebisnis 49,1%. Profesi khusus seperti artis, advokat, akademisi dan dokter menempati urutan berikutnya 21%, serta yang ketiga adalah politisi 16,2%. Sebagian besar caleg 69% aktif dalam berorganisasi. Tetapi yg memprihatinkan sebagian besar mereka 49% bukan kader parpol 33% potensi utk DPR RI yang bernaluri bisnis, sangat piawai mengorganisasi kegiatan tetap kurang terikat dengan disiplin parpol

32 Analisis 4. Perspektif Perempuan: Caleg perempuan memenuhi lebih dari kuota 30%, dan mempunyai potensi utk terkonversi dalam keterpilihan caleg perempuan secara proporsional karena diuntungkan dengan posisi nomor urut 1 3 DPR akan diisi oleh kurang lebih 30% anggota perempuan. 5. Perspektif Incumbency: Caleg incumbent atau petahana diuntungkan dengan sebagian besar menduduki posisi no urut 1-3 dengan potensi keterpilihan lebih besar daripada caleg dalam posisi no urut 4-10; karena itu kemungkinan sebagian besar caleg petahana akan terpilih kembali mempunyai potensi untuk mewarnai DPR baru yang berkarakter seperti DPR saat ini.

33 4. Kesimpulan Data dan informasi tentang caleg dalam DCT Pemilu 2014 tidak mudah dipahami secara umum karena kurang tersistematisasi dengan baik; Secara akumulatif profil dan komposisi Caleg memberikan gambaran tentang rata-rata kualitas Caleg yang akan mengisi keanggotaan baru DPR RI, tetapi secara perorangan profil masing-masing caleg kurang dapat memberi informasi memadai kepada pemilih, apalagi dengan intensitas sosialisasi yang relatif rendah Dominasi caleg oleh pengusaha dan pebisnis serta keikutsertaan sebagian besar petahana dalam kompetisi kekuasaan ini mempunyai potensi persaingan yang kurang fair terhadap caleg-caleg non-petahana, kader parpol dan yang tidak didukung sumber daya finansiil memadai; Sebagian besar parpol kurang mampu mengandalkan kader-kadernya sendiri dalam pencalegan ini yang secara langsung maupun tidak langsung meningindikasikan kegagalan parpol dalam kaderisasi.

34 5. Saran 1. KPU agar menelisik kembali secara lebih teliti caleg yang tidak memenuhi persyaratan; agar meningkatkan intensitas sosialisasi DCT; 2. Parpol Peserta Pemilu agar tegas dalam menegakan disiplin partai, dan melalukan sosialisasi caleg-calegnya kepada konstituen; 3. Para Caleg agar benar-benar mempersiapkan diri sebagai anggota DPR yang cakap dan bertanggungjawab, dan membuka diri untuk berkomunikasi dengan konstituen pemilih; 4. Pemilih agar secara aktif baik sendiri-sendiri maupun secara berkelompok mencari informasi tentang rekam jejak caleg dan melakukan pengkritisan atas rekam jejak itu sebagai pertimbangan dalam menentukan pilihan 5. Perlu usaha bersama kelompok-kelompok masyarakat melek dan sadar politik agar Pemilu 2014 dapat menghasilkan caleg-caleg terpilih yang kapabel, berintegritas, dan bertanggungjawab untuk mewakili suara dan memperjuangkan kesejahteraan rakyat.

PEMETAAN DAN KAJIAN CEPAT

PEMETAAN DAN KAJIAN CEPAT Tujuan dari pemetaan dan kajian cepat pemetaan dan kajian cepat prosentase keterwakilan perempuan dan peluang keterpilihan calon perempuan dalam Daftar Caleg Tetap (DCT) Pemilu 2014 adalah: untuk memberikan

Lebih terperinci

ProfilAnggotaDPRdan DPDRI 2014-2019. Pusat Kajian Politik Departemen Ilmu Politik FISIP UniversitasIndonesia 26 September 2014

ProfilAnggotaDPRdan DPDRI 2014-2019. Pusat Kajian Politik Departemen Ilmu Politik FISIP UniversitasIndonesia 26 September 2014 ProfilAnggotaDPRdan DPDRI 2014-2019 Pusat Kajian Politik Departemen Ilmu Politik FISIP UniversitasIndonesia 26 September 2014 Pokok Bahasan 1. Keterpilihan Perempuan di Legislatif Hasil Pemilu 2014 2.

Lebih terperinci

REKAPITULASI HASIL VERIFIKASI FAKTUAL PARTAI POLITIK TINGKAT PROVINSI PROVINSI...

REKAPITULASI HASIL VERIFIKASI FAKTUAL PARTAI POLITIK TINGKAT PROVINSI PROVINSI... Lampiran 2 Model F6-Parpol REKAPITULASI HASIL VERIFIKASI FAKTUAL PARTAI POLITIK TINGKAT PROVINSI 1 PARTAI AMANAT NASIONAL (PAN) 2 PARTAI BULAN BINTANG (PBB) TAHAP I TAHAP II TAHAP I TAHAP II TAHAP I TAHAP

Lebih terperinci

Kajian Pelaporan Awal Dana Kampanye Partai Politik Pemilu 2014: KPU Perlu Tegas Atas Buruk Laporan Dana Kampanye Partai Politik

Kajian Pelaporan Awal Dana Kampanye Partai Politik Pemilu 2014: KPU Perlu Tegas Atas Buruk Laporan Dana Kampanye Partai Politik Koalisi Pemantauan Dana Kampanye Transparansi Internasional Indonesia dan Indonesia Corruption Watch Kajian Pelaporan Awal Dana Kampanye Partai Politik Pemilu 2014: KPU Perlu Tegas Atas Buruk Laporan Dana

Lebih terperinci

TANTANGAN DAN PROSPEK PELEMBAGAAN PARTAI POLITIK

TANTANGAN DAN PROSPEK PELEMBAGAAN PARTAI POLITIK TANTANGAN DAN PROSPEK PELEMBAGAAN PARTAI POLITIK Makalah Pelengkap FGD Peningkatan Kualitas Kader Pemimpin Nasional Melalui Kaderisasi Partai Politik Tommi A. Legowo Kementerian Koordinator Bidang Politik,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. politiknya bekerja secara efektif. Prabowo Effect atau ketokohan mantan

BAB I PENDAHULUAN. politiknya bekerja secara efektif. Prabowo Effect atau ketokohan mantan BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Partai Gerakan Indonesia Raya (Gerindra) yang memperoleh sekitar 11, 98 persen suara dalam Pemilihan Umum (Pemilu) Legislatif 9 april 2014 tidak mampu mengajukan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Pemilihan Umum (Pemilu) adalah salah satu cara dalam sistem

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Pemilihan Umum (Pemilu) adalah salah satu cara dalam sistem 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pemilihan Umum (Pemilu) adalah salah satu cara dalam sistem demokrasi untuk memilih wakil-wakil rakyat yang akan menduduki lembaga perwakilan rakyat, serta salah

Lebih terperinci

Analisis Perolehan Suara dalam Pemilu 2014: OLIGARKI POLITIK DIBALIK KETERPILIHAN CALEG PEREMPUAN

Analisis Perolehan Suara dalam Pemilu 2014: OLIGARKI POLITIK DIBALIK KETERPILIHAN CALEG PEREMPUAN Pusat Kajian Politik Departemen Ilmu Politik - FISIP Universitas Indonesia (PUSKAPOL FISIP UI) Analisis Perolehan Suara dalam Pemilu 2014: OLIGARKI POLITIK DIBALIK KETERPILIHAN CALEG PEREMPUAN Komisi Pemilihan

Lebih terperinci

DAFTAR ISI. Halaman Daftar isi... i Daftar Tabel... iv Daftar Gambar... v

DAFTAR ISI. Halaman Daftar isi... i Daftar Tabel... iv Daftar Gambar... v i DAFTAR ISI Daftar isi... i Daftar Tabel....... iv Daftar Gambar... v I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah... 1 B. Rumusan Masalah... 12 C. Tujuan Penelitian... 12 D. Kegunaan Penelitian... 12 II.

Lebih terperinci

Peningkatan Keterwakilan Perempuan dalam Politik pada Pemilu Legislatif Nurul Arifin

Peningkatan Keterwakilan Perempuan dalam Politik pada Pemilu Legislatif Nurul Arifin Peningkatan Keterwakilan Perempuan dalam Politik pada Pemilu Legislatif Nurul Arifin Jakarta, 14 Desember 2010 Mengapa Keterwakilan Perempuan di bidang politik harus ditingkatkan? 1. Perempuan perlu ikut

Lebih terperinci

FORMAPPI JAKARTA, 3 APRIL 2014

FORMAPPI JAKARTA, 3 APRIL 2014 FORMAPPI JAKARTA, 3 APRIL 2014 DPR hasil Pemilu 2009, akan segera berakhir Kinerja para anggotanya perlu dinilai agar dapat diketahui masyarakat terutama konstituen yang telah memilihnya. Hasil penilaian

Lebih terperinci

BAB III DATA RESPONDEN

BAB III DATA RESPONDEN BAB III DATA RESPONDEN A. JENIS KELAMIN RESPONDEN Penelitian ini sebagian besar mengambil kelompok laki-laki sebagai responden. Dari 8 responden yang diwawancarai dan yang ikut FGD, terdapat orang responden

Lebih terperinci

BAB V SIMPULAN DAN SARAN

BAB V SIMPULAN DAN SARAN 106 BAB V SIMPULAN DAN SARAN A. Simpulan Berdasarkan hasil penelitian di lapangan dan sebagaimana yang telah dipaparkan pada bagian pembahasan, maka peneliti dapat menarik simpulan dari hasil penelitian

Lebih terperinci

KOMISI PEMILIHAN UMUM KABUPATEN TANAH LAUT KEPUTUSAN KOMISI PEMILIHAN UMUM KABUPATEN TANAH LAUT. Nomor 11/Kpts/ /III/2014

KOMISI PEMILIHAN UMUM KABUPATEN TANAH LAUT KEPUTUSAN KOMISI PEMILIHAN UMUM KABUPATEN TANAH LAUT. Nomor 11/Kpts/ /III/2014 KOMISI PEMILIHAN UMUM KABUPATEN KEPUTUSAN KOMISI PEMILIHAN UMUM KABUPATEN Nomor 11/Kpts/022.658791/III/2014 TENTANG JADWAL KAMPANYE RAPAT UMUM PARTAI POLITIK PESERTA PEMILIHAN UMUM ANGGOTA DEWAN PERWAKILAN

Lebih terperinci

Efek Jokowi: Peringatan Penting dari Survei Eksperimental

Efek Jokowi: Peringatan Penting dari Survei Eksperimental Efek Jokowi: Peringatan Penting dari Survei Eksperimental (Adinda Tenriangke Muchtar, Arfianto Purbolaksono The Indonesian Institute, Center for Public Policy Research) http://www.shnews.co/detile-28182-gelombang-efek-jokowi.html

Lebih terperinci

TAHAPAN PILPRES 2014 DALAM MEWUJUDKAN BUDAYA DEMOKRASI

TAHAPAN PILPRES 2014 DALAM MEWUJUDKAN BUDAYA DEMOKRASI TAHAPAN PILPRES 2014 DALAM MEWUJUDKAN BUDAYA DEMOKRASI ENI MISDAYANI, S.Ag, MM KPU KABUPATEN KUDUS 26 MEI 2014 DASAR HUKUM Undang-Undang Nomor 15 Tahun 2011 tentang Penyelenggara Pemilihan Umum (Lembaran

Lebih terperinci

Pencalonan DPR RI sebagian besar memenuhi aturan zipper system 1:3, namun fenomena yang muncul adalah pencalonan pada angka 3 dan 6.

Pencalonan DPR RI sebagian besar memenuhi aturan zipper system 1:3, namun fenomena yang muncul adalah pencalonan pada angka 3 dan 6. Parpol 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10.11,. PD 15 17 53 23 21 40 14 16 14 7 PG 12 17 51 12 13 42 11 12 13 9 PDIP 2 21 56 11 26 38 18 21 15 13 PAN 10 17 45 19 16 26 10 10 10 11 PKS 2 8 64 7 26 41 18 23 17 9 PKB 10

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. wilayah dan tataran kehidupan publik, terutama dalam posisi-posisi pengambilan

I. PENDAHULUAN. wilayah dan tataran kehidupan publik, terutama dalam posisi-posisi pengambilan I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Demokrasi mengamanatkan adanya persamaan akses dan peran serta penuh bagi laki-laki, maupun perempuan atas dasar perinsip persamaan derajat, dalam semua wilayah

Lebih terperinci

KOMISI PEMILIHAN UMUM

KOMISI PEMILIHAN UMUM KOMISI PEMILIHAN UMUM KABUPATEN KARANGANYAR KEPUTUSAN KOMISI PEMILIHAN UMUM KABUPATEN KARANGANYAR NOMOR : 31 /Kpts/KPU-Kab-012.329506/2014 TENTANG PENETAPAN TANGGAL DAN TEMPAT PELAKSANAAN KAMPANYE RAPAT

Lebih terperinci

PEMILU & PARTISIPASI PEREMPUAN DALAM POLITIK. MY ESTI WIJAYATI A-187 DPR RI KOMISI X Fraksi PDI Perjuangan

PEMILU & PARTISIPASI PEREMPUAN DALAM POLITIK. MY ESTI WIJAYATI A-187 DPR RI KOMISI X Fraksi PDI Perjuangan PEMILU & PARTISIPASI PEREMPUAN DALAM POLITIK MY ESTI WIJAYATI A-187 DPR RI KOMISI X Fraksi PDI Perjuangan Tujuan Indonesia Merdeka 1. Melindungi segenap bangsa dan seluruh tumpah darah Indonesia 2. Memajukan

Lebih terperinci

STRATEGI MENINGKATKAN KETERWAKILAN PEREMPUAN

STRATEGI MENINGKATKAN KETERWAKILAN PEREMPUAN STRATEGI MENINGKATKAN KETERWAKILAN PEREMPUAN Oleh: Ignatius Mulyono 1 I. Latar Belakang Keterlibatan perempuan dalam politik dari waktu ke waktu terus mengalami peningkatan. Salah satu indikatornya adalah

Lebih terperinci

JAKARTA, 5 MEI 2013

JAKARTA, 5 MEI 2013 JAKARTA, 5 MEI 2013 www.jppr.org Fokus Pemantauan : JPPR melakukan pemantauan terhadap kelengkapan daftar bakal calon anggota legislatif Pemilu 2014. Daftar bakal calon legislatif diunduh dari website

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. dilakukan dengan keikutsertaan partai politik dalam pemilihan umum yang

I. PENDAHULUAN. dilakukan dengan keikutsertaan partai politik dalam pemilihan umum yang 1 I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Partai politik merupakan pilar demokrasi dalam suatu negara seperti di Indonesia. Kehadiran partai politik telah mengubah sirkulasi elit yang sebelumnya tertutup bagi

Lebih terperinci

KOMISI PEMILIHAN UMUM

KOMISI PEMILIHAN UMUM KOMISI PEMILIHAN UMUM KABUPATEN KARANGANYAR KEPUTUSAN KOMISI PEMILIHAN UMUM KABUPATEN KARANGANYAR NOMOR : 41/Kpts/KPU-Kab-012.329506/2014 TENTANG PENETAPAN PERUBAHAN TANGGAL DAN TEMPAT PELAKSANAAN KAMPANYE

Lebih terperinci

2015 MODEL REKRUTMEN PARTAI POLITIK PESERTA PEMILU 2014 (STUDI KASUS DEWAN PIMPINAN DAERAH PARTAI NASDEM KOTA BANDUNG)

2015 MODEL REKRUTMEN PARTAI POLITIK PESERTA PEMILU 2014 (STUDI KASUS DEWAN PIMPINAN DAERAH PARTAI NASDEM KOTA BANDUNG) BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Indonesia merupakan salah satu negara yang sedang mengalami perkembangan demokrasi yang sangat pesat. Hal tersebut ditandai dengan berbagai macam ekspresi yang

Lebih terperinci

KONSEPSI REVISI PERATURAN PEMERINTAH NOMOR 5 TAHUN 2009 TTG BANTUAN KEUANGAN KEPADA PARTAI POLITIK

KONSEPSI REVISI PERATURAN PEMERINTAH NOMOR 5 TAHUN 2009 TTG BANTUAN KEUANGAN KEPADA PARTAI POLITIK KONSEPSI REVISI PERATURAN PEMERINTAH NOMOR 5 TAHUN 2009 TTG BANTUAN KEUANGAN KEPADA PARTAI POLITIK OLEH DRS. SYAMSUDDIN, M.Si DIREKTORAT POLITIK DALAM NEGERI DITJEN POLITIK DAN PEMERINTAHAN UMUM 1 UU NO

Lebih terperinci

BAB IX POLITIK, HUKUM DAN KEAMANAN

BAB IX POLITIK, HUKUM DAN KEAMANAN BAB IX POLITIK, HUKUM DAN KEAMANAN Dengan meningkatnya keberadaaan badan legislatif yang menjadi mitra sejajar dengan badan eksekutif, akan memberikan dampak yang besar bagi masyarakat jika fungsi badan

Lebih terperinci

ISU KRUSIAL SISTEM PEMILU DI RUU PENYELENGGARAAN PEMILU

ISU KRUSIAL SISTEM PEMILU DI RUU PENYELENGGARAAN PEMILU ISU KRUSIAL SISTEM PEMILU DI RUU PENYELENGGARAAN PEMILU SISTEM PEMILU Adalah konversi suara menjadi kursi yg dipengaruhi oleh beberapa variabel teknis pemilu Besaran Daerah Pemilihan Metode Pencalonan

Lebih terperinci

Perempuan dan Pembangunan Berkelanjutan

Perempuan dan Pembangunan Berkelanjutan SEMINAR KOALISI PEREMPUAN INDONESIA (KPI) Perempuan dan Pembangunan Berkelanjutan 20 Januari 2016 Hotel Ambhara 1 INDONESIA SAAT INI Jumlah Penduduk Indonesia per 201 mencapai 253,60 juta jiwa, dimana

Lebih terperinci

SEJARAH PEMILU DI INDONESIA. Muchamad Ali Safa at

SEJARAH PEMILU DI INDONESIA. Muchamad Ali Safa at SEJARAH PEMILU DI INDONESIA Muchamad Ali Safa at Awal Kemerdekaan Anggota KNIP 200 orang berdasarkan PP Nomor 2 Tahun 1946 tentang Pembaharuan KNIP (100 orang wakil daerah, 60 orang wakil organisasi politik,

Lebih terperinci

ADVOKASI UNTUK PEMBAHASAN RUU PEMILU

ADVOKASI UNTUK PEMBAHASAN RUU PEMILU ADVOKASI UNTUK PEMBAHASAN RUU PEMILU 1. Sistem Pemilu Rumusan naskah RUU: Pemilu untuk memilih anggota DPR, DPRD provinsi dan DPRD kabupaten/kota dilaksanakan dengan sistem proporsional dengan daftar calon

Lebih terperinci

DISAMPAIKAN OLEH : YUDA IRLANG, KORDINATOR ANSIPOL, ( ALIANSI MASYARAKAT SIPIL UNTUK PEREMPUAN POLITIK)

DISAMPAIKAN OLEH : YUDA IRLANG, KORDINATOR ANSIPOL, ( ALIANSI MASYARAKAT SIPIL UNTUK PEREMPUAN POLITIK) DISAMPAIKAN OLEH : YUDA IRLANG, KORDINATOR ANSIPOL, ( ALIANSI MASYARAKAT SIPIL UNTUK PEREMPUAN POLITIK) JAKARTA, 3 APRIL 2014 UUD 1945 KEWAJIBAN NEGARA : Memenuhi, Menghormati dan Melindungi hak asasi

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. masyarakat untuk memilih secara langsung, baik pemilihan kepala negara,

I. PENDAHULUAN. masyarakat untuk memilih secara langsung, baik pemilihan kepala negara, 1 I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Bangsa Indonesia sebagai bangsa yang menganut konsep demokrasi yang ditandai dengan adanya pemilihan umum (pemilu) yang melibatkan masyarakat untuk memilih secara

Lebih terperinci

HASIL EXIT POLL PEMILU LEGISLATIF Rabu, 9 April 2014

HASIL EXIT POLL PEMILU LEGISLATIF Rabu, 9 April 2014 HASIL EXIT POLL PEMILU LEGISLATIF 2014 Rabu, 9 April 2014 Metodologi Exit Poll Exit poll merupakan penelitian perilaku memilih (voting behavior) ketika pemilih berada di TPS. Total sampel 2000 responden,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. kekuasaan, kedaulatan berada pada tangan rakyat. Demokrasi yang kuat,

BAB I PENDAHULUAN. kekuasaan, kedaulatan berada pada tangan rakyat. Demokrasi yang kuat, BAB I PENDAHULUAN 1.1Latar Belakang Indonesia merupakan salah satu negara yang menganut sistem demokrasi. Di negara yang menganut sistem demokrasi rakyat merupakan pemegang kekuasaan, kedaulatan berada

Lebih terperinci

PENGENALAN PUBLIK TENTANG PARTAI POLITIK: BAGAIMANA KUALITAS PILEG 2014?

PENGENALAN PUBLIK TENTANG PARTAI POLITIK: BAGAIMANA KUALITAS PILEG 2014? PENGENALAN PUBLIK TENTANG PARTAI POLITIK: BAGAIMANA KUALITAS PILEG 2014? Jakarta, 29 Januari 2014 Q: Apakah Ibu/Bapak/Saudara tahu atau tidak tahu bahwa Tahun 2014 akan dilaksanakan Pemilihan Legislatif

Lebih terperinci

SURVEI NASIONAL PEMILIH MUDA: EVALUASI PEMERINTAHAN, CITRA DAN PILIHAN PARPOL DI KALANGAN PEMILIH MUDA JELANG PEMILU 2014

SURVEI NASIONAL PEMILIH MUDA: EVALUASI PEMERINTAHAN, CITRA DAN PILIHAN PARPOL DI KALANGAN PEMILIH MUDA JELANG PEMILU 2014 SURVEI NASIONAL PEMILIH MUDA: EVALUASI PEMERINTAHAN, CITRA DAN PILIHAN PARPOL DI KALANGAN PEMILIH MUDA JELANG PEMILU 2014 Data Survei Nasional 15 25 Maret 2013 Prepared by: INDO BAROMETER Jl. Cikatomas

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dengan kebebasan berpendapat dan kebebasan berserikat, dianggap

BAB I PENDAHULUAN. dengan kebebasan berpendapat dan kebebasan berserikat, dianggap BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Dalam negara demokrasi, Pemilu dianggap lambang, sekaligus tolak ukur, dari demokrasi. Hasil Pemilu yang diselenggarakan dalam suasana keterbukaan dengan kebebasan

Lebih terperinci

KEWAJIBAN PELAPORAN DANA KAMPANYE PESERTA PEMILIHAN UMUM LEGISLATIF 2014

KEWAJIBAN PELAPORAN DANA KAMPANYE PESERTA PEMILIHAN UMUM LEGISLATIF 2014 KEWAJIBAN PELAPORAN DANA KAMPANYE PESERTA PEMILIHAN UMUM LEGISLATIF 2014 http://kesbangpol.kemendagri.go.id I. PENDAHULUAN Dana kampanye adalah sejumlah biaya berupa uang, barang, dan jasa yang digunakan

Lebih terperinci

Kronologi perubahan sistem suara terbanyak

Kronologi perubahan sistem suara terbanyak Sistem Suara Terbanyak dan Pengaruhnya Terhadap Keterpilihan Perempuan Oleh: Nurul Arifin Jakarta, 18 Maret 2010 Kronologi perubahan sistem suara terbanyak Awalnya pemilu legislatif tahun 2009 menggunakan

Lebih terperinci

A. Kesimpulan BAB V PENUTUP

A. Kesimpulan BAB V PENUTUP BAB V PENUTUP A. Kesimpulan Penelitian ini yang fokus terhadap Partai Golkar sebagai objek penelitian, menunjukkan bahwa pola rekrutmen perempuan di internal partai Golkar tidak jauh berbeda dengan partai

Lebih terperinci

Mayoritas Publik Ingin DPR Tandingan Segara Bubarkan Diri. LSI DENNY JA November 2014

Mayoritas Publik Ingin DPR Tandingan Segara Bubarkan Diri. LSI DENNY JA November 2014 Mayoritas Publik Ingin DPR Tandingan Segara Bubarkan Diri LSI DENNY JA November 2014 Mayoritas Publik Ingin DPR Tandingan Segera Bubarkan Diri Mayoritas publik. sebesar 61. 20 %, ingin DPR tandingan yang

Lebih terperinci

Publik Menilai SBY Sebagai Aktor Utama Kemunduran Demokrasi Jika Pilkada oleh DPRD

Publik Menilai SBY Sebagai Aktor Utama Kemunduran Demokrasi Jika Pilkada oleh DPRD Publik Menilai SBY Sebagai Aktor Utama Kemunduran Demokrasi Jika Pilkada oleh DPRD September 2014 Publik Menilai SBY Sebagai Aktor Utama Kemunduran Demokrasi Jika Pilkada Oleh DPRD Bandul RUU Pilkada kini

Lebih terperinci

Head to Head Jokowi-JK Versus Prabowo Hatta Dan Kampanye Negatif. Mei 2014

Head to Head Jokowi-JK Versus Prabowo Hatta Dan Kampanye Negatif. Mei 2014 Head to Head Jokowi-JK Versus Prabowo Hatta Dan Kampanye Negatif Mei 2014 Head to Head Jokowi-JK Vs Prabowo-Hatta dan Kampanye Negatif Geliat partai politik dan capres menggalang koalisi telah usai. Aneka

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. pendidikan, pekerjaan, dan politik. Di bidang politik, kebijakan affirmative

I. PENDAHULUAN. pendidikan, pekerjaan, dan politik. Di bidang politik, kebijakan affirmative I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang dan Masalah Kebijakan affirmative action merupakan kebijakan yang berusaha untuk menghilangkan tindakan diskriminasi yang telah terjadi sejak lama melalui tindakan aktif

Lebih terperinci

2013, No.1608

2013, No.1608 45 LAMPIRAN PERATURAN KOMISI PEMILIHAN UMUM NOMOR 28 TAHUN 2013 TENTANG PEMUNGUTAN, PENGHITUNGAN DAN REKAPITULASI SUARA BAGI WARGA NEGARA REPUBLIK INDONESIA DI LUAR NEGERI DALAM PEMILIHAN UMUM ANGGOTA

Lebih terperinci

PEROLEHAN KURSI PARTAI DAN PETA KOALISI CAPRES Lingkaran Survei Indonesia Jumat, 11 April 2014

PEROLEHAN KURSI PARTAI DAN PETA KOALISI CAPRES Lingkaran Survei Indonesia Jumat, 11 April 2014 PEROLEHAN KURSI PARTAI DAN PETA KOALISI CAPRES 2014 Lingkaran Survei Indonesia Jumat, 11 April 2014 Kata Pengantar PEROLEHAN KURSI PARTAI DAN PETA KOALISI CAPRES 2014 Pemilu Legislatif 2014 telah selesai

Lebih terperinci

LAPORAN DANA KAMPANYE

LAPORAN DANA KAMPANYE HASIL KAJIAN LAPORAN DANA KAMPANYE SUNANTO KOORDINATOR PROGRAM JPPR TELP: 081329668771/PIN: 2973DC09 Daftar kajian 1. Publikasi laporan dana kampanye oleh KPU 2. Form pelaporan dana kampanye 3. Laporan

Lebih terperinci

PAKTA INTEGRITAS PARTAI POLITIK PESERTA PEMILU 2014

PAKTA INTEGRITAS PARTAI POLITIK PESERTA PEMILU 2014 PAKTA INTEGRITAS PARTAI POLITIK PESERTA PEMILU 2014 Kami yang bertanda tangan dibawah ini, Partai Politik Peserta Pemilu 2014, pada hari ini Maret 2014, menyatakan janji dan komitmen kami melalui penandatanganan

Lebih terperinci

CARA MENGALOKASI KURSI PARLEMEN. Pipit Rochijat Kartawidjaja 1

CARA MENGALOKASI KURSI PARLEMEN. Pipit Rochijat Kartawidjaja 1 1 Materi ceramah di Bawaslu, 22 Maret 2016: CARA MENGALOKASI KURSI PARLEMEN Pipit Rochijat Kartawidjaja 1 1. Metoda Kuota Hare/Hamilton Dengan Sisa Suara Terbanyak Guna menghitung pengalokasian, baik kursi

Lebih terperinci

PKB 4,5%, PPP 3,4%, PAN 3,3%, NASDEM 3,3%, PERINDO

PKB 4,5%, PPP 3,4%, PAN 3,3%, NASDEM 3,3%, PERINDO PRESS RELEASE HASIL SURVEI ELEKTABILITAS PARPOL ORKESTRA: ELEKTABILTAS GERINDRA UNGGUL ATAS PDIP ELEKTABILITAS JOKOWI MASIH TERTINGGI PUBLIK RESPON BAIK KINERJA PEMERINTAH Hasil survei nasional yang dilakukan

Lebih terperinci

KOMISI PEMILIHAN UMUM Jalan Imam Bonjol No. 29 Jakarta 10310, Tlp , Fax

KOMISI PEMILIHAN UMUM Jalan Imam Bonjol No. 29 Jakarta 10310, Tlp , Fax Lampiran 2: Contoh Aplikasi Tabulasi Penghitungan Suara Pemilu 2004 di KPU DKI Jakarta Aplikasi Tabulasi berfungsi untuk menampilkan data hasil penghitungan suara di setiap wilayah maupun daerah pemilihan

Lebih terperinci

KEPERCAYAAN TERHADAP DPR DI TITIK TERENDAH. LSI DENNY JA Analis Survei Nasional, Desember 2015

KEPERCAYAAN TERHADAP DPR DI TITIK TERENDAH. LSI DENNY JA Analis Survei Nasional, Desember 2015 KEPERCAYAAN TERHADAP DPR DI TITIK TERENDAH LSI DENNY JA Analis Survei Nasional, Desember 2015 Kepercayaan Terhadap DPR Di Titik Terendah Menjelang akhir 2015, kepercayaan publik terhadap para wakilnya

Lebih terperinci

Pemilu 2009: Kemenangan Telak Blok Partai Nasionalis Ringkasan

Pemilu 2009: Kemenangan Telak Blok Partai Nasionalis Ringkasan x 2.2.2. Pemilu 2009: Kemenangan Telak Blok Partai Nasionalis... 224 3. Ringkasan... 226 BAB IV. ELECTORAL VOLATILITY NASIONAL DAN LOKAL: SEBUAH PERBANDINGAN... 228 A. Membandingkan Electoral Volatility

Lebih terperinci

BAB IV DESKRIPSI WILAYAH PENELITIAN. Selain itu akan dijelaskan pula tentang pemerintahan, visi-misi Kabupaten Luwu

BAB IV DESKRIPSI WILAYAH PENELITIAN. Selain itu akan dijelaskan pula tentang pemerintahan, visi-misi Kabupaten Luwu BAB IV DESKRIPSI WILAYAH PENELITIAN 4.1 Deskripsi Kabupaten Luwu Utara Pada bab ini penulis akan mendeskripsikan wilayah penelitian dimana wilayah penelitian ini berada di Kabupaten Luwu Utara Provinsi

Lebih terperinci

KECENDERUNGAN SIKAP & PERILAKU PEMILIH DALAM PEMILU LEGISLATIF 2014

KECENDERUNGAN SIKAP & PERILAKU PEMILIH DALAM PEMILU LEGISLATIF 2014 1 PERILAKU PEMILIH DALAM PEMILU SURVEI NASIONAL PERSEPSI DAN PERILAKU MASYARAKAT DALAM PEMILU 2014 TEMUAN SURVEI NASIONAL OKTOBER 2013 Poltracking Jl. Pangrango 3A, Guntur, Setiabudi, Jakarta Selatan-12980

Lebih terperinci

DAFTAR TABEL. Pileg 2014, Diolah dari Hasil Wawancara dengan Berbagai Narasumber, Hasil Rekapitulasi

DAFTAR TABEL. Pileg 2014, Diolah dari Hasil Wawancara dengan Berbagai Narasumber, Hasil Rekapitulasi DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL... i HALAMAN JUDUL... ii HALAMAN PERSETUJUAN...iii HALAMAN PENGESAHAN...iv SURAT PERNYATAAN... v HALAMAN PERSEMBAHAN...vi MOTTO... vii UCAPAN TERIMAKASIH... viii DAFTAR ISI...xi

Lebih terperinci

EFEK POPULARITAS CALON LEGISLATIF TERHADAP ELEKTABILITAS PARTAI JELANG PEMILU 2014

EFEK POPULARITAS CALON LEGISLATIF TERHADAP ELEKTABILITAS PARTAI JELANG PEMILU 2014 EFEK POPULARITAS CALON LEGISLATIF TERHADAP ELEKTABILITAS PARTAI JELANG PEMILU 2014 Temuan Survei di 45 Dapil April 2013 Jl. Lembang Terusan D-57, Menteng - Jakarta Pusat 10310 Telp. (021) 3919582, Fax

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. langsung oleh rakyat. Pemilihan umum adalah proses. partisipasi masyarakat sebanyak-banyaknya dan dilaksanakan

BAB I PENDAHULUAN. langsung oleh rakyat. Pemilihan umum adalah proses. partisipasi masyarakat sebanyak-banyaknya dan dilaksanakan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pasca reformasi bangsa kita sudah berhasil melaksanakan pemilihan umum presiden yang di pilih langsung oleh rakyat. Pemilihan umum adalah proses pengambilan hak suara

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Darma, (2009: 91) mengatakan, bahasa politik adalah bahasa yang digunakan

BAB I PENDAHULUAN. Darma, (2009: 91) mengatakan, bahasa politik adalah bahasa yang digunakan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Manusia dalam kehidupannya sehari-hari tidak pernah lepas dari bahasa, karena bahasa merupakan alat komunikasi yang digunakan manusia untuk berinteraksi satu

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dimana adanya pemberian kebebasan seluas-luasnya. untuk berpendapat dan membuat kelompok. Pesatnya

BAB I PENDAHULUAN. dimana adanya pemberian kebebasan seluas-luasnya. untuk berpendapat dan membuat kelompok. Pesatnya BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Dewasa ini perkembangan politik di Indonesia mengalami kemajuan yang cukup pesat, diawali dengan politik pada era orde baru yang bersifat sentralistik dan

Lebih terperinci

PANDUAN AKUNTABILITAS POLITIK

PANDUAN AKUNTABILITAS POLITIK PANDUAN AKUNTABILITAS POLITIK I. PENGANTAR Pemilihan Umum adalah mekanisme demokratis untuk memilih anggota legislatif (DPR, DPD, DPRD), dan Eksekutif (Presiden-Wakil Presiden, serta kepala daerah). Pemilu

Lebih terperinci

3 September 2012 PROJECT MANAJER-PMO RB SETJEN DPRRI

3 September 2012 PROJECT MANAJER-PMO RB SETJEN DPRRI 3 September 2012 PROJECT MANAJER-PMO RB SETJEN DPRRI 1 PROFIL ANGGOTA DPR RI PERIODE 2009-2014 3 September 2012 PROJECT MANAJER-PMO RB SETJEN DPRRI 2 Prosentase Anggota DPR RI 2009-2014 Berdasarkan Latar

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. sebagai sarana untuk mencapai tujuan yang lebih mulia yaitu kesejahteraan rakyat.

BAB I PENDAHULUAN. sebagai sarana untuk mencapai tujuan yang lebih mulia yaitu kesejahteraan rakyat. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Dalam masyarakat majemuk seperti Indonesia, upaya membangun demokrasi yang berkeadilan dan berkesetaraan bukan masalah sederhana. Esensi demokrasi adalah membangun sistem

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Partai politik hadir sebagai elemen demokratisasi sekaligus menjadi sarana

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Partai politik hadir sebagai elemen demokratisasi sekaligus menjadi sarana BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Partai politik hadir sebagai elemen demokratisasi sekaligus menjadi sarana bagi setiap warga negara untuk berpartisipasi secara aktif dalam kegiatan politik. Dalam

Lebih terperinci

Matahari Kembar Kapolri? LSI DENNY JA Januari 2015

Matahari Kembar Kapolri? LSI DENNY JA Januari 2015 Matahari Kembar Kapolri? LSI DENNY JA Januari 2015 Matahari kembar Kapolri? Mayoritas publik (63.50%) khawatir munculnya matahari kembar di kepolisian. Matahari pertama adalah Plt Kapolri yang dijabat

Lebih terperinci

ENAM REVISI PILKADA USULAN PUBLIK LSI DENNY JA FEBRUARI 2015

ENAM REVISI PILKADA USULAN PUBLIK LSI DENNY JA FEBRUARI 2015 ENAM REVISI PILKADA USULAN PUBLIK LSI DENNY JA FEBRUARI 2015 1 ENAM REVISI PILKADA USULAN PUBLIK Kepala daerah sebaiknya jangan terlalu lama dan jangan terlalu banyak dijabat oleh pejabat sementara yang

Lebih terperinci

Lombok Timur Dalam Data

Lombok Timur Dalam Data 1 ADMINISTRASI GEOGRAFI PEMERINTAHAN 2.1 Lombok Timur Kabupaten Terluas di Pulau Lombok. Luas Daratan Lombok Timur Mencapai 33,88 Persen Dari Luas Pulau Kabupaten Lombok Timur memiliki 20 kecamatan, 239

Lebih terperinci

Pemilu 2009, Menjanjikan tetapi Mencemaskan

Pemilu 2009, Menjanjikan tetapi Mencemaskan Pemilu 2009, Menjanjikan tetapi Mencemaskan RZF / Kompas Images Selasa, 6 Januari 2009 03:00 WIB J KRISTIADI Pemilu 2009 sejak semula dirancang untuk mencapai beberapa tujuan sekaligus. Pertama, menciptakan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dengan seluruh rakyatnya, baik itu laki-laki maupun perempuan. Seluruh rakyat berperan

BAB I PENDAHULUAN. dengan seluruh rakyatnya, baik itu laki-laki maupun perempuan. Seluruh rakyat berperan BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pembangunan disuatu negara menjadi tanggung jawab bersama antara pemerintah dengan seluruh rakyatnya, baik itu laki-laki maupun perempuan. Seluruh rakyat berperan

Lebih terperinci

LAPORAN SINGKAT RAPAT KERJA KOMISI II DPR RI

LAPORAN SINGKAT RAPAT KERJA KOMISI II DPR RI TERBATAS (Untuk Kalangan Sendiri) LAPORAN SINGKAT RAPAT KERJA KOMISI II DPR RI (Bidang Pemerintahan Dalam Negeri dan Otonomi Daerah, Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi, Kepemiluan, Pertanahan dan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Kehadiran perempuan dalam kontestasi politik di Indonesia, baik itu

BAB I PENDAHULUAN. Kehadiran perempuan dalam kontestasi politik di Indonesia, baik itu BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kehadiran perempuan dalam kontestasi politik di Indonesia, baik itu pemilihan umum (pemilu) ataupun pemilihan umum kepala daerah (pemilukada) di daerah-daerah semakin

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. Setelah memasuki masa reformasi, partai politik telah menjadi instrumen

I. PENDAHULUAN. Setelah memasuki masa reformasi, partai politik telah menjadi instrumen I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Setelah memasuki masa reformasi, partai politik telah menjadi instrumen penting dalam kehidupan demokrasi di Indonesia. Partai politik diberikan posisi penting

Lebih terperinci

PROFIL DPRD KABUPATEN SUMENEP PERIODE Disusun oleh: Bagian Humas & Publikasi Sekretariat DPRD Sumenep

PROFIL DPRD KABUPATEN SUMENEP PERIODE Disusun oleh: Bagian Humas & Publikasi Sekretariat DPRD Sumenep PROFIL DPRD KABUPATEN SUMENEP PERIODE 2009-2014 Disusun oleh: Bagian Humas & Publikasi Sekretariat DPRD Sumenep 1 SEKILAS DPRD KABUPATEN SUMENEP DPRD Kabupaten Sumenep merupakan lembaga perwakilan rakyat

Lebih terperinci

Press Release HASIL SURVEI

Press Release HASIL SURVEI Press Release HASIL SURVEI MENGUKUR ELEKTABILITAS CALON GUBERNUR DAN PARTAI POLITIK DI DKI JAKARTA Graha Mustika Ratu, Suite 707 Jl. Gatot Subroto Kav. 74-75, Jakarta 12870 Telp : 021-83709208, 83709209.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. pemerintahan yang digunakan dalam suatu negara. Indonesia adalah salah satu

BAB I PENDAHULUAN. pemerintahan yang digunakan dalam suatu negara. Indonesia adalah salah satu BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Demokrasi merupakan suatu proses dalam pembentukan dan pelaksanaan pemerintahan yang digunakan dalam suatu negara. Indonesia adalah salah satu negara yang menjalankan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Universitas Pendidikan Indonesia repository.upi.edu perpustakaan.upi.edu

BAB 1 PENDAHULUAN. Universitas Pendidikan Indonesia repository.upi.edu perpustakaan.upi.edu BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Partai politik merupakan elemen penting yang bisa memfasilitasi berlangsungnya sistem demokrasi dalam sebuah negara, bagi negara yang menganut sistem multipartai seperti

Lebih terperinci

Metodologi Quick Count

Metodologi Quick Count PRESS RELEASE: QUICK COUNT dan EXIT POLL PEMILIHAN GUBERNUR PROVINSI SULAWESI SELATAN 22 JANUARI 213 Jl. Lembang Terusan D57, Menteng, Jakarta Pusat Telp. (21) 3919582, Fax (21) 3919528 Website: www.lsi.or.id,

Lebih terperinci

MAYORITAS PUBLIK INGIN CAPRES SIAP TERIMA KEKALAHAN. Konpers LSI Juli 2014

MAYORITAS PUBLIK INGIN CAPRES SIAP TERIMA KEKALAHAN. Konpers LSI Juli 2014 MAYORITAS PUBLIK INGIN CAPRES SIAP TERIMA KEKALAHAN Konpers LSI Juli 2014 1 MAYORITAS PUBLIK INGINKAN CAPRES SIAP TERIMA KEKALAHAN Menjelang pengumuman pemenang Pilpres oleh KPU tanggal 22 Juli besok,

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. Setiap lima tahun keanggotaan dewan perwakilan rakyat mengalami pergantian.

I. PENDAHULUAN. Setiap lima tahun keanggotaan dewan perwakilan rakyat mengalami pergantian. 1 I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang. Setiap lima tahun keanggotaan dewan perwakilan rakyat mengalami pergantian. Baik dewan perwakilan rakyat pusat (DPR), dewan perwakilan rakyat propinsi (DPRD propinsi)

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. Era reformasi telah menghasilkan sejumlah perubahan yang signifikan dalam

I. PENDAHULUAN. Era reformasi telah menghasilkan sejumlah perubahan yang signifikan dalam 1 I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Era reformasi telah menghasilkan sejumlah perubahan yang signifikan dalam masyarakat politik. Masyarakat yang semakin waktu mengalami peningkatan kualitas tentu

Lebih terperinci

Perubahan Politik 2014: Trend Sentimen Pemilih pada Partai Politik

Perubahan Politik 2014: Trend Sentimen Pemilih pada Partai Politik Perubahan Politik 2014: Trend Sentimen Pemilih pada Partai Politik Survei Nasional 1-12 FEBRUARI 2012 Jl. Lembang Teusan,D-57, Menteng, Jakarta Pusat 10310 Telp. (021) 391 9582, Fax (021) 391 9528 Website:

Lebih terperinci

BAB I PENGANTAR. keterlibatan masyarakat dalam berpartisipasi aktif untuk menentukan jalannya

BAB I PENGANTAR. keterlibatan masyarakat dalam berpartisipasi aktif untuk menentukan jalannya 1 BAB I PENGANTAR 1.1 Latar Belakang Situasi perkembangan politik yang berkembang di Indonesia dewasa ini telah membawa perubahan sistem yang mengakomodasi semakin luasnya keterlibatan masyarakat dalam

Lebih terperinci

WORKSHOP DPRD KABUPATEN REMBANG 15 JUNI 2012

WORKSHOP DPRD KABUPATEN REMBANG 15 JUNI 2012 WORKSHOP DPRD KABUPATEN REMBANG 15 JUNI 2012 MEMBACA TEKS UNDANG-UNDANG PEMILU NO 8 TH 2012-DIANALISIS DARI KONTEKS LAHIRNYA UU TERSEBUT, KEPENTINGAN APA DAN SIAPA YANG IKUT MENENTUKAN LAHIRNYA UU PEMILU?

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI. penelitian yang telah dilakukan. Kesimpulan berisi tentang temuan-temuan hasil

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI. penelitian yang telah dilakukan. Kesimpulan berisi tentang temuan-temuan hasil 216 BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI Uraian pada Bab V ini berisi tentang kesimpulan dan rekomendasi hasil penelitian yang telah dilakukan. Kesimpulan berisi tentang temuan-temuan hasil penelitian seseuai

Lebih terperinci

KONVERSI SUARA MENJADI KURSI Perkumpulan Untuk Pemilu dan Demokrasi (PERLUDEM)

KONVERSI SUARA MENJADI KURSI Perkumpulan Untuk Pemilu dan Demokrasi (PERLUDEM) SIARAN PERS KONVERSI SUARA MENJADI KURSI Perkumpulan Untuk Pemilu dan Demokrasi (PERLUDEM) Metode penghitungan suara merupakan variabel utama dari sistem pemilu yang bertugas untuk mengkonversi suara menjadi

Lebih terperinci

PT. Universal Broker Indonesia 1 MARKET OUTLOOK MEI: PILPRES. Oleh: Satrio Utomo PT. Universal Broker Indonesia. 26 April 2014

PT. Universal Broker Indonesia 1 MARKET OUTLOOK MEI: PILPRES. Oleh: Satrio Utomo PT. Universal Broker Indonesia. 26 April 2014 1 MARKET OUTLOOK MEI: KONSOLIDASI MENJELANG PILPRES Oleh: Satrio Utomo Jadwal Pemilu 2 11 Januari 05 April Pelaksanaan Kampanye 06 April - 08 April Masa Tenang 09 April Pemungutan dan Penghitungan Suara

Lebih terperinci

MODEL C 1 DPR UKURAN PLANO

MODEL C 1 DPR UKURAN PLANO MODEL C 1 DPR UKURAN PLANO CATATAN PENGHITUNGAN SUARA TIAP PARTAI POLITIK DAN CALON ANGGOTA DPR DALAM PEMILU TAHUN 2014 DI TEMPAT PEMUNGUTAN SUARA Tempat Pemungutan Suara (TPS).. Desa/Kelurahan *). Kecamatan

Lebih terperinci

Berdasarkan Tingkat Pendidikan

Berdasarkan Tingkat Pendidikan Kabupaten Majalengka terdiri atas 26 Kecamatan dan 334 Desa. Dari 334 desa tersebut meliputi 321 berstatus desa dan 13 berstatus kelurahan. Bila dilihat dari klasifikasi desanya terdapat 3 desa swadaya

Lebih terperinci

2. Usia Responden : tahun tahun tahun ke atas

2. Usia Responden : tahun tahun tahun ke atas Kuesioner IKLAN POLITIK DAN MINAT MEMILIH (Studi Korelasional tentang Iklan Politik di Televisi terhadap Minat Memilih Pemilih Pemula di Kelurahan Mangga Medan Tuntungan) Petunjuk Pengisian 1. Seluruh

Lebih terperinci

BUPATI BANYUWANGI SALINAN KEPUTUSAN BUPATI BANYUWANGI NOMOR 188/729/KEP/ /2012

BUPATI BANYUWANGI SALINAN KEPUTUSAN BUPATI BANYUWANGI NOMOR 188/729/KEP/ /2012 BUPATI BANYUWANGI SALINAN KEPUTUSAN BUPATI BANYUWANGI NOMOR 188/729/KEP/429.011/2012 TENTANG BANTUAN KEUANGAN KEPADA PARTAI POLITIK HASIL PEMILU PERIODE TAHUN 2009-2014 YANG MENDAPATKAN KURSI DI DPRD KABUPATEN

Lebih terperinci

TIM PENYUSUN. Penanggung Jawab Drs. Suripto Bambang Setyadi, M Si Asrudi Trijono, SH

TIM PENYUSUN. Penanggung Jawab Drs. Suripto Bambang Setyadi, M Si Asrudi Trijono, SH i TIM PENYUSUN Pengarah Prof. Dr. H. A. Hafiz Anshary AZ, MA Sri Nuryanti, S.IP., MA Dra. Endang Sulastri, MSi I Gusti Putu Artha, SP., MSi. Dra. Andi Nurpati, MSi Drs. H. Abdul Aziz, MA Prof. Dr. Ir.

Lebih terperinci

IMPLEMENTASI KEBIJAKAN AFFIRMASI (AFFIRMATIVE ACTION) KUOTA TIGA PULUH PERSEN KETERWAKILAN PEREMPUAN DALAM PEMILU LEGISLATIF (DPRD) KOTA JAMBI

IMPLEMENTASI KEBIJAKAN AFFIRMASI (AFFIRMATIVE ACTION) KUOTA TIGA PULUH PERSEN KETERWAKILAN PEREMPUAN DALAM PEMILU LEGISLATIF (DPRD) KOTA JAMBI IMPLEMENTASI KEBIJAKAN AFFIRMASI (AFFIRMATIVE ACTION) KUOTA TIGA PULUH PERSEN KETERWAKILAN PEREMPUAN DALAM PEMILU LEGISLATIF (DPRD) KOTA JAMBI Oleh : Herma Yanti, SH.MH Muhammad Siddik Prabowo Abstrak

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. warga tertentu. Strategi komunikasi politik juga merupakan

BAB I PENDAHULUAN. warga tertentu. Strategi komunikasi politik juga merupakan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Strategi Komunikasi Politik adalah perencanaan komunikasi yang diarahkan kepada pencapaian suatu pengaruh dengan sedemikian rupa, sehingga masalah yang dibahas

Lebih terperinci

MENYIMAK PEMBERITAAN PARTAI POLITIK DI MASA KAMPANYE TERBUKA (16 Maret 1 April 2014)

MENYIMAK PEMBERITAAN PARTAI POLITIK DI MASA KAMPANYE TERBUKA (16 Maret 1 April 2014) RILIS HASIL MEDIA MONITORING MENYIMAK PEMBERITAAN PARTAI POLITIK DI MASA KAMPANYE TERBUKA (16 Maret 1 April 2014) www.theindonesianinstitute.com LATAR BELAKANG Di masa kampanye terbuka, media massa menjadi

Lebih terperinci

Cara Menghitung Perolehan Kursi Parpol dan. Penetapan Caleg Terpilih (1)

Cara Menghitung Perolehan Kursi Parpol dan. Penetapan Caleg Terpilih (1) Cara Menghitung Perolehan Kursi Parpol dan Penetapan Caleg Terpilih (1) Oleh MIFTAKHUL HUDA* Lebih mudah cara menghitung perolehan kursi bagi partai politik (parpol) peserta pemilu 2014 dan penetapan calon

Lebih terperinci

publik pada sektor beras karena tidak memiliki sumber-sumber kekuatan yang cukup memadai untuk melawan kekuatan oligarki politik lama.

publik pada sektor beras karena tidak memiliki sumber-sumber kekuatan yang cukup memadai untuk melawan kekuatan oligarki politik lama. BAB VI. KESIMPULAN Perubahan-perubahan kebijakan sektor beras ditentukan oleh interaksi politik antara oligarki politik peninggalan rezim Orde Baru dengan oligarki politik reformis pendatang baru. Tarik

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. putra-putri terbaik untuk menduduki jabatan-jabatan politik dan pejabatpejabat

BAB I PENDAHULUAN. putra-putri terbaik untuk menduduki jabatan-jabatan politik dan pejabatpejabat BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Partai politik di era reformasi ini memiliki kekuasaan yang sangat besar, sesuatu yang wajar di negara demokrasi. Dengan kewenanangannya yang demikian besar itu, seharusnnya

Lebih terperinci

HARAPAN & ANCAMAN JOKOWI - JK

HARAPAN & ANCAMAN JOKOWI - JK HARAPAN & ANCAMAN JOKOWI - JK Agustus 2014 Harapan & Ancaman Jokowi - JK Pemerintahan Jokowi JK secara resmi akan dilantik pada Oktober mendatang. Harapan publik pada pemerintahan ini berada di posisi

Lebih terperinci

STUDI TENTANG PEMILIH GANDA DALAM PEMILU LEGISLATIF 2014 DI KELURAHAN PELABUHAN KOTA SAMARINDA

STUDI TENTANG PEMILIH GANDA DALAM PEMILU LEGISLATIF 2014 DI KELURAHAN PELABUHAN KOTA SAMARINDA ejournal Ilmu Pemerintahan, 5 (3) 2017: 1003-1012 ISSN 2477-2458(online), ISSN 2477-2631(Cetak),ejournal.ipfisip-unmul.ac.id Copyright 2017 STUDI TENTANG PEMILIH GANDA DALAM PEMILU LEGISLATIF 2014 DI KELURAHAN

Lebih terperinci