LAPORAN TINGKAT KEPERCAYAAN MASYARAKAT ACEH TERHADAP PARTAI POLITIK TAHUN 2016

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "LAPORAN TINGKAT KEPERCAYAAN MASYARAKAT ACEH TERHADAP PARTAI POLITIK TAHUN 2016"

Transkripsi

1 EDISI 11 TAHUN 2016 PRODUK ANALISIS SITUASI AGUSTUS-SEPTEMBER 2016 JARINGAN SURVEY INISIATIF LAPORAN TINGKAT KEPERCAYAAN MASYARAKAT ACEH TERHADAP PARTAI POLITIK TAHUN 2016 COPYRIGHT JARINGAN SURVEY INISIATIF 2016 HAK CIPTA DILINDUNGI UNDANG UNDANG

2 KAJIAN TERBARU unduh di website :

3 DAFTAR ISI TIM PENELITI & SURVEY Andi Ahmad Yani Elly Sufriadi Ratnalia Indria Sari Aryos Nivada DESAIN LAYOUT Teuku Harist Muzani LATAR BELAKANG METODE HASIL & PEMBAHASAN KESIMPULAN & REKOMENDASI REFERENSI rjaringan SURVEY INISIATIF Jln. Tgk. Di Haji, Lr. Ujong Blang, Np. 36, Gp. Lamdingin, Kota Banda Aceh, Provinsi Aceh, INDONESIA Telp. (0651) Web: js.inisiatif@gmail.com

4 JSI 4 ANALISIS SITUASI edisi 11 Pendahuluan Dalam berbagai studi politik, nilai kepercayaan menjadi salah satu pondasi utama dalam demokratisasi. Kepercayaan masyarakat pada lembaga pemerintah dan partai politik menumbuhkan legitimasi dan keberlanjutan sebuah sistem pemerintahan (Yani, 2015). Dengan demikian menjadi penting untuk mengetahui tingkat kepercayaan di sebuah tatanan politik untuk melihat sejauh mana dukungan masyarakat terhadap rezim tertentu. Untuk memahami konsep kepercayaan, riset ini mengacu ke Francis Fukuyama (1995) yang mengurai kepercayaan sebagai sebuah harapan yang lahir dari sebuah komunitas politik dengan berdasar pada keyakinan dan menjadi bagian dari sebuah norma untuk melakukan kerjasama dan kolaborasi. Lebih lanjut, Wheeles dan Grotz (1997) mendeskripsikan bahwa kepercayaan dapat terbangun ketika sebuah kelompok atau individu mempunyai persepsi positif terhadap kelompok lain yang memungkinkan terjalinnya hubungan kerjasama untuk mendapatkan hasil yang diharapkan bersama. Demikian halnya, Covey dan Merril (2006) yang menyatakan bahwa kepercayaan bersinergi dengan kompetensi, kredibilitas, harapan, motivasi, kejujuran, kinerja sebelumnya, transparansi dan akuntabilitas. Kesemua konsep tentang kepercayaan ini memberikan pemahaman bagi kita tentang apa dan bagaimana kepercayaan terlahir dalam sebuah entitas politik. Partai Politik merupakan salah satu pilar dan institusi yang penting dalam sistem demokrasi. Kepercayaan masyarakat terhadap partai politik, bisa dikatakan sebagai esensi dari hubungan antara partai politik dan masyarakat. Partai politik membutuhkan dukungan dan kepercayaan dari masyarakat dalam menjalankan perannya dalam sistem politik. Tanpa adanya dukungan dan kepercayaan dari masyarakat, maka mustahil sebuah partai politik bisa memperoleh kekuasaan dan menjalankan semua program kerjanya (Armunanto, 2006). Dalam konteks Aceh sendiri, partai politik lokal yang terbentuk merupakan salah satu hasil kesepakatan perdamaian antara Pemerintah Indonesia dengan Gerakan Aceh Merdeka. Partai politik lokal merupakan upaya bagi Gerakan Aceh Merdeka (GAM) dan masyarakat Aceh berpartisipasi dalam proses politik di Aceh. Selain itu cara mereintegrasikan Gerakan Aceh Merdeka secara politik ke dalam sistem politik di Indonesia. Tentunya kehadiran partai politik lokal di Aceh bentuk kebijakan yang bersifat asismetris dari sistem politik yang berlaku di Indonesia. Partai politik lokal yang terbentuk di Aceh, pada awalnya berjumlah banyak namun kemudian semakin berkurang jumlahnya seiring dinamika politik lokal. Pada tahun 2009 jumlah keberadaan partai lokal yang ikut berpartisipasi di pemilihan legislatif (Pileg) sebanyak enam (6) partai, yaitu: Partai Aceh, Partai Daulat Aceh, Partai Rakyat Aceh, Partai Aceh Aman Seujahtra, Partai Suara Independen Rakyat Aceh, dan Partai Bersatu Aceh. Namun pada Pileg 2014 jumlah partai lokal (parlok) tersisa tiga (3) partai saja, yaitu: Partai Aceh, Partai Nasional Aceh, dan Partai Damai Aceh. Tingkat kepercayaan masyarakat Aceh terhadap partai politik, baik lokal maupun nasional, menjadi energi positif dalam rangka melihat persepsi masyarakat terhadap partai politik. Mengacu ke konsep kepercayaan yang diurai sebelumnya, kita berharap bahwa riset ini menjadi cermin bagi para politisi bagaimana masyarakat Aceh melihat kinerja, hubungan, dan penilaian terhadap partai politik selama ini. Berangkat dari titik berpikir tersebut, Jaringan Survey Inisiatif (JSI) melakukan sebuah upaya untuk melakukan sebuah survei mandiri untuk mengukur tingkat kepercayaan masyarakat Aceh terhadap partai politik. JSI merupakan lembaga riset yang rutin melakukan riset dan analisis spesifik yang terkait dengan kebijakan publik, sosial ekonomi, politik dan keamanan di Aceh. Studi yang dilakukan JSI ini menjadi sebuah studi awal yang menjadi pondasi studi-studi lanjutan dalam memotret kondisi kepercayaan masyarakat Aceh pada pemimpin dan lembaga-lembaga pemerintahan, politik, hukum dan keamanan serta lembaga sosial lainnya setelah satu dekade pasca perjanjian Helsinki. Dalam seri kedua ini, JSI akan mengulas tingkat kepercayaan masyarakat Aceh terhadap partai politik.

5 ANALISIS SITUASI edisi 11 JSI 5 METODE Survei ini dilaksanakan pada bulan Februari sampai dengan Maret 2016 di seluruh kabupaten/kota di Provinsi Aceh. Populasi survei ini adalah warga masyarakat Provinsi Aceh yang berusia 17 tahun ke atas. Oleh karena itu, data populasi survei menggunakan data Daftar Pemilih Tetap (DPT) Pemilihan Presiden dan Wakil Presiden (Pilpres) tahun Dengan tingkat kepercayaan 95% dan sampling error 1.07%, maka jumlah pemilih yang menjadi responden sebanyak orang. Metode pengambilan sampel dilakukan secara multistage random sampling, dimana jumlah Tempat Pemungutan Suara (TPS) dan responden diambil secara proporsional berdasarkan jumlah TPS dan pemilih di masing-masing kabupaten/kota. Komposisi TPS dan responden yang disurvey terlihat pada tabel 1 di bawah ini.

6 JSI 6 ANALISIS SITUASI edisi 11 Pengumpulan data survei ini menggunakan kuesioner model skala likert terhadap Pemerintah Nasional, Pemerintah Provinsi Aceh, dan Pemerintah Kabupaten/Kota. Misalnya, Bagaimana tingkat kepercayaan Bapak/Ibu/Saudara(i) terhadap Pemerintah Nasional/ Pemerintah Provinsi Aceh/Pemerintah Kabupaten/Kota? a. Sangat percaya; b. Percaya; c. Kurang Percaya; d. Sangat Tidak Percaya. Hasil dan Pembahasan Profil Responden Salah satu informasi penting yang dilakukan dalam survei ini, yaitu profil responden. Beberapa variabel yang diamati, sebagai berikut: (1) Jenis kelamin; (2) Usia; (3) Tingkat pendidikan; dan (4) Jenis pekerjaan. 1. Jenis kelamin Berdasarkan hasil interprestasi data, diperoleh informasi bahwa hampir 60% laki-laki lebih banyak yang menjadi responden. Rasio antara laki-laki dan perempuan masing-masing sebesar 59,4% dan 40,6 2. Usia Gambar 2 menunjukkan bahwa usia tahun merupakan responden terbanyak yang terpilih secara acak sebesar 30%. Diikuti dengan responden berusia tahun sebesar 28,8% dan responden usia tahun 22,5%. Rentang usia 21 tahun hingga 50 tahun merupakan usia yang produktif, baik dalam hal pekerjaan maupun akses informasi terkait kinerja pemerintah. Gambar 2. Profil Responden berdasarkan Usia

7 ANALISIS SITUASI edisi 11 JSI 7 3. Tingkat pendidikan Secara umum pendidikan responden yang terambil tersebar mulai dari sekolah dasar sampai doktor (S3) dengan komposisi yang bervariasi. Komposisi yang bervariasi ini dikelompokkan menjadi 3 (tiga) tingkatan, yaitu rendah (SD dan SLTP/Mts), menengah (SLTA/MA, D3, D4), dan tinggi (S1, S2, S3). Berdasarkan hasil studi diperoleh bahwa komposisi tingkat pendidikan rendah, menengah dan tinggi masing-masing sebesar 32,9%; 51,8%, dan 15,3%. Dari temuan ini tergambar bahwa mayoritas responden atau mewakili seluruh masyarakat Aceh berpendidikan SMA/SMK ke atas, yaitu mencapai di atas 50%, hanya sekitar 30% yang berpendidikan sekolah dasar sampai SMP/MTs Gambar 3. Komposisi Tingkat Pendidikan Responden 4. Jenis pekerjaan Pekerjaan responden bervariasi dengan komposisi yang hampir berimbang, kecuali petani dan nelayan, pelajar dan lain-lain. Secara lebih rinci terlihat bahwa komposisi tertinggi bekerja sebagai petani dan nelayan (26, 6%); wiraswasta (20,3%); PNS/Karyawan (18.6%); ibu rumah tangga/irt (11%); pedagang (10,7%); lain-lain (6,5%); dan pelajar (6,3%). Gambar 4. Komposisi Pekerjaan Responden Pelajar 6.3 Wiraswasta 20.3 IRT 18.6 Lain 6.5 Petani & Nelayan 26.6 Pedagang 10.7 PNS/Karya wan 11

8 JSI 8 ANALISIS SITUASI edisi 11 Tingkat Kepercayaan Kepada Partai Politik Tingkat kepercayaan ini dikelompokkan menjadi dua item, yaitu Great trust (dalam riset ini diukur dengan dua pilihan sangat percaya dan percaya) dan No trust (diukur dengan dua pilihan juga yaitu kurang percaya dan sangat tidak percaya). Gambar 5 menunjukkan secara umum bahwa tingkat kepercayaan warga Aceh terhadap partai politik masih cukup tinggi dibandingkan dengan masyarakat yang tidak percaya terhadap partai politik, baik untuk Partai Lokal (Parlok) maupun Partai Nasional (Parnas). Namun jika ditelisik lebih dalam terlihat bahwa warga Aceh lebih percaya Parnas (56,7%) dibandingkan Parlok (56,4%), walaupun perbedaan poinnya tidak terlalu jauh hanya 0,3% saja. Dengan kata lain, Grafik 5 mendeskripsikan bahwa warga Aceh lebih percaya Parnas dibandingkan Parlok. Fenomena ini menarik untuk melakukan riset lebih mendalam tentang faktor apa saja yang menyebabkan kadar kepercayaan warga Aceh berbeda antara Parnas dan Parlok. Selama ini diasumsukan Parlok mampu meraih kepercayaan warga Aceh dibandingkan Parnas karena tokoh Parlok yang lahir dari komunitas lokal dan umumnya kalangan elit ex-gam. Kondisi ini dikonfirmasi dengan menurunnya perolehan kursi Parlok di DPRA maupun di DPRK pada Pemilu Legislatif 2014 kemarin. Sebagai misal, kursi Partai Aceh pada Pemilu 2009 mendominasi DPRA dengan 33 kursi dari 69 kursi. Sedangkan pada Pileg 2014 ini PA hanya mampu meraih 29 kursi dari 81 kursi DPRA (Nivada, 2015).

9 ANALISIS SITUASI edisi 11 JSI 9 Proporsi Tingkat Kepercayaan Partai Politik Berdasarkan Jenis Kelamin Grafik 6 di bawah memperlihatkan tingginya kepercayaan perempuan pada Partai Politik. Lebih spesifik lagi, perempuan ternyata lebih percaya Parnas dibandingkan Parlok. Perbedaan proporsinya mencapai 2,3% bila dibandingkan dengan Parlok yang hanya 0,7%. Angka ini menjadi menarik dengan menimbang bahwa angka pemilih perempuan sebanyak 50,7% atau lebih tinggi dari pada pemilih laki-laki pada Daftar Pemilih Tetap (DPT) Pemilu Legislatif 2014 kemarin. Dengan demikian dapat dikatakan bahwa pemilih perempuan menjadi sangat penting dalam peta politik Aceh karena selain memiliki jumlah lebih banyak dan mereka juga memiliki tingkat kepercayaan yang tinggi pada partai politik. Selain itu, data ini juga menunjukkan bahwa laki-laki cenderung lebih percaya Parnas dibandingkan Parlok. Terjadinya perbedaan derajat kepercayaan antara kelamin kepada dua jenis partai politik di Aceh menjadi hal menarik untuk dilakukan studi lebih mendalam.

10 JSI 10 ANALISIS SITUASI edisi 11 Proporsi Tingkat Kepercayaan Partai Politik Berdasarkan Usia Pada riset ini, usia responden dibagi menjadi 3 kelompok, yaitu usia tahun masuk kelompok remaja, usia tahun menjadi kelompok dewasa, dan usia tahun masuk kelompok lanjut. Gambar 7 menunjukkan bahwa semua kelompok usia memiliki kepercayaan yang besar pada Parlok dan Parnas. Kelompok usia dewasa dan usia lanjut lebih mendominasi daripada kelompok usia remaja. Menarik perbedaan tingkat kepercayaan antara Parlok dan Parnas. Data menunjukkan bahwa kelompok usia lanjut mendominasi tingkat kepercayaan pada Parlok. Namun jika dilihat secara keseluruhan, kelompok usia dewasa dan lanjut usia lebih percaya Parlok dibandingkan Parnas. Sementara kelompok usia remaja lebih percaya pada Parnas dibandingkan Parlok. Data ini memperlihatkan kemungkinan terjadinya pergeseran nilai politik bagi partai lokal di kalangan remaja. Dengan kata lain, data ini juga mengindikasikan bahwa Parnas memiliki peluang lebih besar untuk meraup dukungan lebih banyak dari kalangan remaja atau pemilih pemula.

11 ANALISIS SITUASI edisi 11 JSI 11 P roporsi Tingkat Kepe rc ayaa n Par t ai Politik Be rdasarka n Pendidikan Gambar 8 menunjukkan data yang menarik dimna hampir semua tingkatan pendidikan memiliki kepercayaan yang besar pada partai politik. Pada Parnas, masyarakat menaruh kepercayaan yang besar pada semua jenjang pendidikan. Berbeda pada Parlok, masyarakat yang percaya berada pada jenjang pendidikan rendah dan menengah, sedangkan masyarakat dengan pendidikan tinggi tidak menaruh kepercayaannya. Dengan demikian, dapat dikatakan bahwa Parlok memiliki peluang lebih besar untuk meraup dukungan lebih besar dari kalangan berpendidikan rendah yaitu 65.4% dibandingkan kelompok pendidikan lain. Hal ini menjadi catatan bagi Parlok untuk menyusun kerangka strategis dalam memperoleh dukungan kelompok pendidikan menengah dan tinggi dengan lebih memperlihatkan kinerja mereka baik di pemerintahan maupun di legislatif.

12 JSI 12 ANALISIS SITUASI edisi 11 Proporsi Tingkat Kepercayaan Partai Politik Berdasarkan Pekerjaan Masyarakat Aceh dengan beragam latar jenis pekerjaan memiliki kadar kepercayaan cukup tinggi terhadap partai politik, baik Parlok maupun Parnas. Grafik 9 dan 10 menunjukkan bahwa dua kelompok pekerjaan - (1) petani dan nelayan; dan (2) para ibu yang mengurus rumah tangga (IRT) - memiliki tingkat kepercayaan tertinggi pada partai politik, khususnya Parlok. Sementara pelajar ternyata lebih mempercayai Parnas dibandingkan Parlok. Data survei ini juga mengindikasikan bahwa kelompok pedagang & wiraswasta dan PNS & karyawan memiliki proporsi tingkat kepercayaan yang paling rendah, khususnya pada Parlok. Tingginya kepercayaan Ibu RT kembali mengonfirmasi trend kepercayaan politik perempuan di Gambar 6 sebelumnya. Meskipun demikian, menariknya Ibu RT ternyata sedikit lebih mempercayai Parlok dibanding Parnas dengan selisih 0,1%. Sementara di Gambar 6, pemilih perempuan lebih percaya Parnas dbiandingkan Parlok. Ada kemungkinan perempuan yang bekerja di sektor formal, khususnya PNS dan Karyawan berkontribusi pada rendahnya kepercayaan perempuan di Parlok. Data ini memperlihatkan fenomena menarik dimana jenis pekerjaan mempengaruhi kadar kepercayaan orang-orang yang terlibat dalam lapangan kerja tertentu terhadap partai politik. Setiap jenis pekerjaan memiliki kepentingan tertentu yang mempengaruhi persepsi mereka yang berakumulasi pada derajat kepercayaanya ke Parlok atau Parnas.

13 ANALISIS SITUASI edisi 11 JSI 13 Kesimpulan dan Rekomendasi Kesimpulan 1. Masyarakat Aceh lebih percaya Parnas (56,7%) dibandingkan Parlok (56,4%). 2. Semua kelompok usia memiliki kepercayaan yang besar baik pada Parlok maupun Parnas. 3. Semua kelompok latar pendidikan memiliki kepercayaan yang tinggi pada Parnas 4. Menurut jenis pekerjaan, petani, nelayan, dan IRT lebih mempercayai Parlok dibanding Parnas. Selain itu, pedagang & wiraswasta dan PNS & karyawan memiliki proporsi tingkat kepercayaan yang paling rendah, khususnya pada Parlok. Rekomendasi 1. Partai politik lokal harus melakukan perbaikan/perubahan di internalnya dengan fokus pada proses perekrutan kader dan pelatihan kader agar dapat meningkatkan kapasitas kelembagaannya dalam meningkatkan kepercayaan publik. 2. Semua partai sebaiknya menggunakan metode kampanye yang lebih efektif dengan mengangkat isu-isu yang terkait dengan perempuan karena ternyata perempuan jauh lebih percaya parpol dibandingkan laki-laki. 3. Parlok sebaiknya merubah strategi kampanye untuk mendapat dukungan dari kalangan remaja dengan mengikuti perkembangan teknologi media sosial agar mampu meraih kepercayaan para pemilih pemula. 4. Baik Parlok maupun Parnas sebaiknya menjaga trend kepercayaan kelompok petani dan nelayan yang cukup tinggi pada Parpol dengan senantiasa menggenjot kinerja pembangunan dan lebih memperhatikan layanan publik pekerja di kedua sektor tersebut. 5. Selain itu, baik Parlok maupun Parnas harus memperbaiki program strategis dan kebijakannya terkhusus pada sektor tenaga kerja dan bisnis yang menyentuh pekerja dan karyawan maupun pegawai negeri sipil dimana kelompok pekerjaan memiliki trend kepercayaan yang rendah. ***

14 JSI 14 ANALISIS SITUASI edisi 11 Referensi Ari, S., & Norrbacka, R. I. (2009). Trust and Integrity Violations in Finnish Public. Halduskultuur, 10: Armunanto, Andi Ali Kepercayaan Masyarakat terhadap Partai Politik: Studi tentang Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Kepercayaan Masyarakat terhadap Partai Politik. Tesis. Yogyakarta: Universitas Gadjah Mada. Colquitt, J.A, Scott,B.A and LePine, J. A. (2007).Trust, Trustworthiness, and Trust Propensity: A Meta-Analytic Test of Their Unique Relationships With Risk Taking and Job Performance, Journal of Applied Psychology Vol. 92, No. 4, Covey, S.M.R. and R.R. Merrill (2006) The Speed of Trust. The One Thing That Changes Everything.New York: Free Press Fukuyama, F. (1995). Trust. The Social Virtues and the Creation Of Prosperity. New York: Free Press. Nivada, Aryos (2015) Rekam Jejak Pemilu 2014; Pengalaman dan Pembelajaran dari Aceh, Aceh: Dialeksis Publishing Yani, Andi Ahmad (2015) The Dynamic of Indonesian Political Trust in the Beginning of Reform Era, Jurnal Penelitian Politik, Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI), Vol 12, No.1, hlm Wheeless, L.R. and J. Grotz (1997) The Measurement of Trust and Its Relationship to Self- Disclosure. Human Community Research, Vol.3(3), hlm:

Volume 10 SERI I. latar belakang. Kepercayaan merupakan elemen utama dalam membangun negara. Nilai kepercayaan merupakan pondasi

Volume 10 SERI I. latar belakang. Kepercayaan merupakan elemen utama dalam membangun negara. Nilai kepercayaan merupakan pondasi ANSIS PRODUK analisis situasi JA R I N GA N S URV E Y I NI SI ATI F Volume 10 SERI I JULI 2016 DAFTAR ISI 1. LATAR BELAKANG 3. METODE 4. HASIL PEMBAHASAN & PROFIL RESPONDEN 8. KESIMPULAN 9. REFERENSI JARINGAN

Lebih terperinci

ANALISIS SITUASI KAJIAN HUKUM GUGATAN PERSELISIHAN HASIL PEMILIHAN PILKADA ACEH 2017 EDISI 15 TAHUN 2017 PRODUK JARINGAN SURVEY INISIATIF

ANALISIS SITUASI KAJIAN HUKUM GUGATAN PERSELISIHAN HASIL PEMILIHAN PILKADA ACEH 2017 EDISI 15 TAHUN 2017 PRODUK JARINGAN SURVEY INISIATIF EDISI 15 TAHUN 2017 PRODUK ANALISIS SITUASI Januari- Februari 2017 JARINGAN SURVEY INISIATIF KAJIAN HUKUM GUGATAN PERSELISIHAN HASIL PEMILIHAN PILKADA ACEH 2017 COPYRIGHT JARINGAN SURVEY INISIATIF 2017

Lebih terperinci

ANSIS. latar belakang PROFESI & PENGEMBANGAN KEAHLIAN PENDIDIKAN BERBASIS PRODUK DAFTAR ISI. analisis situasi. Volume 8 MEI 2016

ANSIS. latar belakang PROFESI & PENGEMBANGAN KEAHLIAN PENDIDIKAN BERBASIS PRODUK DAFTAR ISI. analisis situasi. Volume 8 MEI 2016 PRODUK ANSIS analisis situasi JARINGAN SURVEY INISIATIF PENDIDIKAN BERBASIS PROFESI & PENGEMBANGAN KEAHLIAN Volume 8 MEI 2016 DAFTAR ISI 1. LATAR BELAKANG 4. SUMBER DAYA MANUSIA DI ACEH 6. PENGEMBANGAN

Lebih terperinci

ANALISIS SITUASI AGAR HIBAH TAK MENJADI GHIBAH EDISI 18 TAHUN 2017 PRODUK. (Analisis Hukum Belanja Hibah Pemerintah Daerah) JARINGAN SURVEY INISIATIF

ANALISIS SITUASI AGAR HIBAH TAK MENJADI GHIBAH EDISI 18 TAHUN 2017 PRODUK. (Analisis Hukum Belanja Hibah Pemerintah Daerah) JARINGAN SURVEY INISIATIF EDISI 18 TAHUN 2017 PRODUK 5 ANALISIS SITUASI SEPTEMBER-OKTOBER 2017 JARINGAN SURVEY INISIATIF AGAR HIBAH TAK MENJADI GHIBAH (Analisis Hukum Belanja Hibah Pemerintah Daerah) COPYRIGHT JARINGAN SURVEY INISIATIF

Lebih terperinci

PRODUK ANALISIS SITUASI JARINGAN SURVEY INISIATIF SUMBER DAYA MANUSIA ACEH DAN

PRODUK ANALISIS SITUASI JARINGAN SURVEY INISIATIF SUMBER DAYA MANUSIA ACEH DAN EDISI 15 TAHUN 2017 PRODUK ANALISIS SITUASI MEI-JUNI 2017 JARINGAN SURVEY INISIATIF SUMBER DAYA MANUSIA ACEH DAN POTENSI PEMBANGUNAN COPYRIGHT JARINGAN SURVEY INISIATIF 2017 HAK CIPTA DILINDUNGI UNDANG

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. partai politik lokal. partai politik lokal telah menjadi instrumen utama rakyat

BAB I PENDAHULUAN. partai politik lokal. partai politik lokal telah menjadi instrumen utama rakyat BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Demokrasi di Indonesia khususnya daerah Aceh terwujud dari adanya partai politik lokal. partai politik lokal telah menjadi instrumen utama rakyat untuk berkompetensi

Lebih terperinci

REFLEKSI. K ajian TEMATIK PARTISIPASI PEREMPUAN DI PILKADA ACEH PRODUK JARINGAN SURVEY INISIATIF

REFLEKSI. K ajian TEMATIK PARTISIPASI PEREMPUAN DI PILKADA ACEH PRODUK JARINGAN SURVEY INISIATIF PRODUK K ajian TEMATIK JARINGAN SURVEY INISIATIF REFLEKSI PARTISIPASI PEREMPUAN DI PILKADA ACEH COPYRIGHT JARINGAN SURVEY INISIATIF 2017 HAK CIPTA DILINDUNGI UNDANG UNDANG DAFTAR ISI WRITERS ARYOS NIVADA

Lebih terperinci

INTERNET, APATISME, DAN ALIENASI POLITIK

INTERNET, APATISME, DAN ALIENASI POLITIK INTERNET, APATISME, DAN ALIENASI POLITIK Temuan Survei Nasional 19-27 Juni 2013 Jl. Lembang Terusan D-57, Menteng - Jakarta Pusat 10310 Telp. (021) 3919582, Fax (021) 3919528 Website: www.indikator.co.id

Lebih terperinci

SENGKARUT POLITIK HUKUM ANALISIS SITUASI PILKADA ACEH 2017 EDISI 14 TAHUN 2016 PRODUK JARINGAN SURVEY INISIATIF. November 2016

SENGKARUT POLITIK HUKUM ANALISIS SITUASI PILKADA ACEH 2017 EDISI 14 TAHUN 2016 PRODUK JARINGAN SURVEY INISIATIF. November 2016 EDISI 14 TAHUN 2016 PRODUK ANALISIS SITUASI November 2016 JARINGAN SURVEY INISIATIF SENGKARUT POLITIK HUKUM PILKADA ACEH 2017 Analisis Terhadap Ketentuan Perundang-Undangan Pelaksanaan Pilkada 2017 COPYRIGHT

Lebih terperinci

MASYARAKAT MUSI BANYUASIN : KECENDERUNGAN SIKAP DAN PERILAKU PEMILIH PADA PEMILU PRESIDEN SERTA PEMILU LEGISLATIF TAHUN 2014.

MASYARAKAT MUSI BANYUASIN : KECENDERUNGAN SIKAP DAN PERILAKU PEMILIH PADA PEMILU PRESIDEN SERTA PEMILU LEGISLATIF TAHUN 2014. MASYARAKAT MUSI BANYUASIN : KECENDERUNGAN SIKAP DAN PERILAKU PEMILIH PADA PEMILU PRESIDEN SERTA PEMILU LEGISLATIF TAHUN 2014. HASIL RISET PARTISIPASI MASYARAKAT OLEH KOMISI PEMILIHAN UMUM KABUPATEN MUSI

Lebih terperinci

Kehadiran Undang Nomor 11 Tahun 2006 Tentang Pemerintahan

Kehadiran Undang Nomor 11 Tahun 2006 Tentang Pemerintahan ANALISIS SITUASI Tim Jaringan Survey Inisiatif (JSI) Edisi. 02 / Tahun I/ Desember 2015 Pro Kontra Tafsir Regulasi Penyelenggaraan Pilkada Aceh (Kajian Potensi Konflik Dualisme Regulasi pada Pemilihan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. karena keberhasilan suatu perusahaan atau organisasi terletak pada kemampuan

BAB 1 PENDAHULUAN. karena keberhasilan suatu perusahaan atau organisasi terletak pada kemampuan BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Seiring dengan perkembangan zaman segala sesuatu aktifitas kerja dilakukan secara efektif dan efisien serta dibutuhkan sumber daya manusia yang berkualitas,

Lebih terperinci

Menuju Pemilu Demokratis yang Partisipatif, Adil, dan Setara. Pusat Kajian Politik (Puskapol) FISIP Universitas Indonesia Jakarta, 16 Desember 2015

Menuju Pemilu Demokratis yang Partisipatif, Adil, dan Setara. Pusat Kajian Politik (Puskapol) FISIP Universitas Indonesia Jakarta, 16 Desember 2015 Menuju Pemilu Demokratis yang Partisipatif, Adil, dan Setara Pusat Kajian Politik (Puskapol) FISIP Universitas Indonesia Jakarta, 16 Desember 2015 1 Konteks Regulasi terkait politik elektoral 2014 UU Pilkada

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. jumlah suara yang sebanyak-banyaknya, memikat hati kalangan pemilih maupun

BAB I PENDAHULUAN. jumlah suara yang sebanyak-banyaknya, memikat hati kalangan pemilih maupun BAB I PENDAHULUAN 1. 1. Latar Belakang Masalah Pemilu merupakan salah satu arena ekspresi demokrasi yang dapat berfungsi sebagai medium untuk meraih kekuasaan politik. Karenanya, berbagai partai politik

Lebih terperinci

FINAL REPORT RISET PERILAKU POLITIK PEMILIH PADA PEMILU KEPALA DAERAH, PEMILU LEGISLATIF DAN PEMILU PRESIDEN DI WILAYAH KABUPATEN MADIUN

FINAL REPORT RISET PERILAKU POLITIK PEMILIH PADA PEMILU KEPALA DAERAH, PEMILU LEGISLATIF DAN PEMILU PRESIDEN DI WILAYAH KABUPATEN MADIUN FINAL REPORT RISET PERILAKU POLITIK PEMILIH PADA PEMILU KEPALA DAERAH, PEMILU LEGISLATIF DAN PEMILU PRESIDEN DI WILAYAH KABUPATEN MADIUN KOMISI PEMILIHAN UMUM KABUPATEN MADIUN Alamat e-mail Website : Jl.Raya

Lebih terperinci

Tujuan, Metodologi, dan Rekan Survei

Tujuan, Metodologi, dan Rekan Survei Sejak reformasi dan era pemilihan langsung di Indonesia, aturan tentang pemilu telah beberapa kali mengalami penyesuaian. Saat ini, empat UU Pemilu yang berlaku di Indonesia kembali dirasa perlu untuk

Lebih terperinci

BAB IV PENUTUP. menjadi peserta pemilu sampai cara mereka untuk hadir tidak hanya sekedar menjadi

BAB IV PENUTUP. menjadi peserta pemilu sampai cara mereka untuk hadir tidak hanya sekedar menjadi BAB IV PENUTUP 4.1.Kesimpulan Menjadi pemain baru dalam pemilu di Indonesia bukanlah hal yang mudah. Semua hal mulai dari syarat untuk menjadi partai, syarat lolos verifikasi untuk menjadi peserta pemilu

Lebih terperinci

PANDUAN SAKSI PASANGAN CALON

PANDUAN SAKSI PASANGAN CALON Aryos Nivada PANDUAN SAKSI PASANGAN CALON PILKADA ACEH TAHUN 2017 DASAR HUKUM PILKADA ACEH 2017 1. Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2006 tentang Pemerintahan Aceh (yang terkait dengan Pilkada) 2. Undang-Undang

Lebih terperinci

PANDUAN TEKNIS SAKSI PILKADA. Aryos Nivada

PANDUAN TEKNIS SAKSI PILKADA. Aryos Nivada PANDUAN TEKNIS SAKSI PILKADA Aryos Nivada Persyaratan Umum sebagai SAKSI 1. WNI 2. Memiliki Hak Pilih 3. Terdaftar sebagai pemilih 4. Mendapatkan mandat tugas dari Paslon/Tim kampanye untuk bertugas menyaksikan

Lebih terperinci

PENDAHULUAN Latar Belakang

PENDAHULUAN Latar Belakang PENDAHULUAN Latar Belakang Reformasi politik yang sudah berlangsung sejak berakhirnya pemerintahan Orde Baru di bawah kepemimpinan Presiden Soeharto pada bulan Mei 1998, telah melahirkan perubahan besar

Lebih terperinci

V. HASIL DAN PEMBAHASAN. Responden dalam penelitian ini adalah masyarakat Kabupaten Way Kanan

V. HASIL DAN PEMBAHASAN. Responden dalam penelitian ini adalah masyarakat Kabupaten Way Kanan 56 V. HASIL DAN PEMBAHASAN A. Karakteristik Identitas Responden Responden dalam penelitian ini adalah masyarakat Kabupaten Way Kanan yang berjumlah 100 responden. Identitas responden selanjutnya didistribusikan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Kehadiran Partai Politik Lokal di Aceh merupakan suatu bukti

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Kehadiran Partai Politik Lokal di Aceh merupakan suatu bukti 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Kehadiran Partai Politik Lokal di Aceh merupakan suatu bukti perkembangan demokrasi di Indonesia. Dengan hadirnya Partai Politik Lokal merupakan tambahan sarana

Lebih terperinci

Sekretariat Jln. Tgk. Dihaji Lr. Ujong Blang No. 36 Gp. Lamdingin Telp : Web :

Sekretariat Jln. Tgk. Dihaji Lr. Ujong Blang No. 36 Gp. Lamdingin Telp : Web : Sekretariat Jln. Tgk. Dihaji Lr. Ujong Blang No. 36 Gp. Lamdingin Telp : 0651-6303146 Email : js.inisiatif@gmail.com Web : www.jsithopi.org PEMBAHASAN Keberadaan media online dan cetak sangat mempengaruhi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pada Juni 2005, rakyat Indonesia melakukan sebuah proses politik yang

BAB I PENDAHULUAN. Pada Juni 2005, rakyat Indonesia melakukan sebuah proses politik yang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pada Juni 2005, rakyat Indonesia melakukan sebuah proses politik yang baru pertama kali dilakukan di dalam perpolitikan di Indonesia, proses politik itu adalah Pemilihan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Negara demokratis merupakan negara yang memberi peluang dan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Negara demokratis merupakan negara yang memberi peluang dan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Negara demokratis merupakan negara yang memberi peluang dan kesempatan yang seluas-luasnya dalam mengikutsertakan warga negaranya dalam proses politik, termasuk

Lebih terperinci

REFLEKSI 17 TAHUN REFORMASI EVALUASI PUBLIK KINERJA INSTITUSI DEMOKRASI

REFLEKSI 17 TAHUN REFORMASI EVALUASI PUBLIK KINERJA INSTITUSI DEMOKRASI REFLEKSI 17 TAHUN REFORMASI EVALUASI PUBLIK KINERJA INSTITUSI DEMOKRASI Dampak Kerja 17 Tahun Institusi Demokrasi Temuan Survei 23-31 Maret 2015 P E N DA H U LUA N 2 Dalam praktek dan perkembangannya,

Lebih terperinci

Laporan Monitoring Media Periode 29 April 29 Maret 2016

Laporan Monitoring Media Periode 29 April 29 Maret 2016 Laporan Monitoring Media Periode 29 April 29 Maret 2016 1 PENGANTAR Menjelang dilaksanakannya pemilihan kepala daerah di Provinsi Aceh, Jaringan Survey Inisiatif (JSI) melakukan Pemantauan Media untuk

Lebih terperinci

DAFTAR PERTANYAAN. Akuntabilitas Anggota Legislatif Terpilih Pada Pemilu 2009.

DAFTAR PERTANYAAN. Akuntabilitas Anggota Legislatif Terpilih Pada Pemilu 2009. DAFTAR PERTANYAAN I. Kata Pengantar Dengan Hormat, Sehubungan dengan penyelesaian Skripsi yang sedang saya lakukan di Departemen Ilmu Politik FISIP USU, maka saya melakukan penelitian dengan judul : Pengaruh

Lebih terperinci

Penanggung Jawab Pembuatan atau Penerbitan informasi

Penanggung Jawab Pembuatan atau Penerbitan informasi NAMA PPID SKPK/UNIT KERJA FORM II : DAFTAR INFORMASI YANG DIKUASAI BADAN PUBLIK : Rahmad Sadli, SE, MM : Komisi Independen Pemilihan Kota Banda Aceh No Nama informasi/dokumentasi Ringkasan Isi Informasi

Lebih terperinci

ANALISIS SITUASI JARINGAN SURVEY INISIATIF PENCABUTAN PASAL UUPA DALAM RUU PEMILU

ANALISIS SITUASI JARINGAN SURVEY INISIATIF PENCABUTAN PASAL UUPA DALAM RUU PEMILU EDISI 17 TAHUN 2017 PRODUK 5 ANALISIS SITUASI AGUSTUS- SEPTEMBER 2017 JARINGAN SURVEY INISIATIF ANALISIS PENCABUTAN PASAL UUPA DALAM RUU PEMILU COPYRIGHT JARINGAN SURVEY INISIATIF 2017 HAK CIPTA DILINDUNGI

Lebih terperinci

Publik Menilai SBY Sebagai Aktor Utama Kemunduran Demokrasi Jika Pilkada oleh DPRD

Publik Menilai SBY Sebagai Aktor Utama Kemunduran Demokrasi Jika Pilkada oleh DPRD Publik Menilai SBY Sebagai Aktor Utama Kemunduran Demokrasi Jika Pilkada oleh DPRD September 2014 Publik Menilai SBY Sebagai Aktor Utama Kemunduran Demokrasi Jika Pilkada Oleh DPRD Bandul RUU Pilkada kini

Lebih terperinci

IMAGOLOGI POLITIK SKRIPSI. Oleh : WAHYUDI AULIA SIREGAR NIM : : Drs. P. Anthonius Sitepu, MSi

IMAGOLOGI POLITIK SKRIPSI. Oleh : WAHYUDI AULIA SIREGAR NIM : : Drs. P. Anthonius Sitepu, MSi IMAGOLOGI POLITIK (Studi Deskriptif Tentang Opini Publik Terhadap Pencitraan Politik Dalam Meningkatkan Tingkat Elektabilitas Politik Pada Pemilu Presiden 2009 di Kelurahan Sidorame Timur Kecamatan Medan

Lebih terperinci

Manajemen Saksi Pilkada Aceh Aryos Nivada

Manajemen Saksi Pilkada Aceh Aryos Nivada Manajemen Saksi Pilkada Aceh 2017 Aryos Nivada Arti Manajemen Manajemen secara etimologis adalah seni melaksanakan & mengatur. Manajemen sebagai disiplin ilmu yg mengajarkan proses mendapatkan tujuan organisasi

Lebih terperinci

PENDAHULUAN. LAPORAN SURVEI PILKADA KAB. Sumedang Temuan Survei : Agustus 2017

PENDAHULUAN. LAPORAN SURVEI PILKADA KAB. Sumedang Temuan Survei : Agustus 2017 2 PENDAHULUAN 3 L A T A R B E L A K A N G Calon kepala daerah yang akan dipilih masyarakat menjadi sangat bergantung pada persepsi dan perilaku politik yang berkembang dan dipengaruhi oleh faktor-faktor

Lebih terperinci

PENGELOLAAN TENDER PENGADAAN BARANG DAN JASA YANG BERSIH DAN TRANSPARAN

PENGELOLAAN TENDER PENGADAAN BARANG DAN JASA YANG BERSIH DAN TRANSPARAN PENGELOLAAN TENDER PENGADAAN BARANG DAN JASA YANG BERSIH DAN TRANSPARAN JARINGAN SURVEI INISIATIF Alamat : Jln. T. Di Haji, Lr. Ujong Blang, Np. 36, Gp. Lamdingin, Kota Banda Aceh, Provinsi Aceh, Telepon

Lebih terperinci

BAB 1 PENGANTAR Latar Belakang. demokrasi sangat tergantung pada hidup dan berkembangnya partai politik. Partai politik

BAB 1 PENGANTAR Latar Belakang. demokrasi sangat tergantung pada hidup dan berkembangnya partai politik. Partai politik BAB 1 PENGANTAR 1.1. Latar Belakang Partai politik merupakan sebuah institusi yang mutlak diperlukan dalam dunia demokrasi, apabila sudah memilih sistem demokrasi dalam mengatur kehidupan berbangsa dan

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. demokrasi, Sekaligus merupakan ciri khas adanya modernisasi politik. Dalam

I. PENDAHULUAN. demokrasi, Sekaligus merupakan ciri khas adanya modernisasi politik. Dalam 1 I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Partisipasi politik merupakan aspek penting dalam sebuah tatanan negara demokrasi, Sekaligus merupakan ciri khas adanya modernisasi politik. Dalam hubungannya

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. penilaian yang dilakukan secara kritis dan sistematis oleh pihak yang independen,

BAB I PENDAHULUAN. penilaian yang dilakukan secara kritis dan sistematis oleh pihak yang independen, BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Audit merupakan suatu kegiatan atau proses pengumpulan data, dan penilaian yang dilakukan secara kritis dan sistematis oleh pihak yang independen, untuk menilai

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. putra-putri terbaik untuk menduduki jabatan-jabatan politik dan pejabatpejabat

BAB I PENDAHULUAN. putra-putri terbaik untuk menduduki jabatan-jabatan politik dan pejabatpejabat BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Partai politik di era reformasi ini memiliki kekuasaan yang sangat besar, sesuatu yang wajar di negara demokrasi. Dengan kewenanangannya yang demikian besar itu, seharusnnya

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. ini merupakan penjelmaan dari seluruh rakyat Indonesia. DPR dan DPRD dipilih oleh rakyat serta utusan daerah dan golongan

I. PENDAHULUAN. ini merupakan penjelmaan dari seluruh rakyat Indonesia. DPR dan DPRD dipilih oleh rakyat serta utusan daerah dan golongan BAB I I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Dalam Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 disebutkan bahwa kedaulatan berada di tangan rakyat dan dilaksanakan sepenuhnya oleh Majelis Permusyawaratan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG MASALAH. di masyarakat. Individu melakukan kontak sosial berdasarkan adanya rasa percaya,

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG MASALAH. di masyarakat. Individu melakukan kontak sosial berdasarkan adanya rasa percaya, 1 BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG MASALAH Kepercayaan (trust) merupakan dasar dari terbentuknya suatu hubungan sosial di masyarakat. Individu melakukan kontak sosial berdasarkan adanya rasa percaya,

Lebih terperinci

PKB 4,5%, PPP 3,4%, PAN 3,3%, NASDEM 3,3%, PERINDO

PKB 4,5%, PPP 3,4%, PAN 3,3%, NASDEM 3,3%, PERINDO PRESS RELEASE HASIL SURVEI ELEKTABILITAS PARPOL ORKESTRA: ELEKTABILTAS GERINDRA UNGGUL ATAS PDIP ELEKTABILITAS JOKOWI MASIH TERTINGGI PUBLIK RESPON BAIK KINERJA PEMERINTAH Hasil survei nasional yang dilakukan

Lebih terperinci

V. HASIL DAN PEMBAHASAN. Responden dalam penelitian ini adalah masyarakat Pekon Kediri berumur 17

V. HASIL DAN PEMBAHASAN. Responden dalam penelitian ini adalah masyarakat Pekon Kediri berumur 17 V. HASIL DAN PEMBAHASAN A. Karakteristik Identitas Responden Responden dalam penelitian ini adalah masyarakat Pekon Kediri berumur 17 tahun ke atas atau telah menikah. Responden tersebut telah memiliki

Lebih terperinci

UNDANG-UNDANG NO. 8 TAHUN 2012

UNDANG-UNDANG NO. 8 TAHUN 2012 UNDANG-UNDANG NO. 8 TAHUN 2012 Tentang Pemilihan Umum Anggota Dewan Perwakilan Rakyat, Dewan Perwakilan Daerah, Dan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Edisi Pertama Cetakan Pertama, 2013 Hak Cipta 2013 pada

Lebih terperinci

GAMBARAN UMUM. Bergesernya paradigma penyelenggaraan pemerintahan dari government ke

GAMBARAN UMUM. Bergesernya paradigma penyelenggaraan pemerintahan dari government ke IV. GAMBARAN UMUM A. Jurusan Ilmu Pemerintahan Bergesernya paradigma penyelenggaraan pemerintahan dari government ke governance pada dekade 90-an memberi andil dalam perubahan domain Ilmu Pemerintahan.

Lebih terperinci

1II PROFIL RESPONDEN...

1II PROFIL RESPONDEN... Daftar Isi Daftar Isi... 2 Bagian 1 PENDAHULUAN... 3 Latar Belakang... 3 Tujuan Survei... 4 Lokasi Survei... 4 Bagian 1I MODEL SURVEY... 5 Sumber Data... 5 Sempel Responden... 5 Waktu Pengumpulan Data...

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. Era reformasi telah menghasilkan sejumlah perubahan yang signifikan dalam

I. PENDAHULUAN. Era reformasi telah menghasilkan sejumlah perubahan yang signifikan dalam 1 I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Era reformasi telah menghasilkan sejumlah perubahan yang signifikan dalam masyarakat politik. Masyarakat yang semakin waktu mengalami peningkatan kualitas tentu

Lebih terperinci

LEGAL OPINON (PENDAPAT HUKUM) PENGAJUAN SENGKETA PERSELISIHAN HASIL PILKADA ACEH TAHUN 2017 Tim Riset Jaringan Survei Inisiatif

LEGAL OPINON (PENDAPAT HUKUM) PENGAJUAN SENGKETA PERSELISIHAN HASIL PILKADA ACEH TAHUN 2017 Tim Riset Jaringan Survei Inisiatif LEGAL OPINON (PENDAPAT HUKUM) PENGAJUAN SENGKETA PERSELISIHAN HASIL PILKADA ACEH TAHUN 2017 Tim Riset Jaringan Survei Inisiatif Kasus Posisi Pakar hukum tata negara, Yusril Ihza Mahendra mengkritisi penerapan

Lebih terperinci

RANCANGAN PERATURAN KPU TENTANG SOSIALISASI, PENDIDIKAN PEMILIH, DAN PARTISIPASI MASYARAKAT DALAM PENYELENGGARAAN PEMILIHAN UMUM

RANCANGAN PERATURAN KPU TENTANG SOSIALISASI, PENDIDIKAN PEMILIH, DAN PARTISIPASI MASYARAKAT DALAM PENYELENGGARAAN PEMILIHAN UMUM RANCANGAN PERATURAN KPU TENTANG SOSIALISASI, PENDIDIKAN PEMILIH, DAN PARTISIPASI MASYARAKAT DALAM PENYELENGGARAAN PEMILIHAN UMUM 1. Untuk mengakomodir asas kepentingan umum dan untuk menjamin kemudahan

Lebih terperinci

Antara Harapan dan Kecemasan Menyusup di Celah Sempit Pemilu 2004

Antara Harapan dan Kecemasan Menyusup di Celah Sempit Pemilu 2004 Antara Harapan dan Kecemasan Menyusup di Celah Sempit Pemilu 2004 Paparan untuk Sidang Para Uskup Konferensi Waligereja Indonesia Jakarta, 4 November 2003 Yanuar Nugroho yanuar-n@unisosdem.org n@unisosdem.org

Lebih terperinci

ISLAM DAN KEBANGSAAN. Jajat Burhanudin. Pusat Pengkajian Islam dan Masyarakat (PPIM)

ISLAM DAN KEBANGSAAN. Jajat Burhanudin. Pusat Pengkajian Islam dan Masyarakat (PPIM) ISLAM DAN KEBANGSAAN Temuan Survey Nasional Jajat Burhanudin Pusat Pengkajian Islam dan Masyarakat (PPIM) UIN Jakarta 2007 METODOLOGI SURVEI Wilayah: Nasional Metode: multi-stage random sampling Jumlah

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pilgub Jabar telah dilaksanakan pada tanggal 24 Pebruari 2013, yang

BAB I PENDAHULUAN. Pilgub Jabar telah dilaksanakan pada tanggal 24 Pebruari 2013, yang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pilgub Jabar telah dilaksanakan pada tanggal 24 Pebruari 2013, yang dilaksanakan secara langsung, yang merupakan salah satu bentuk Demokrasi. Bagi sebuah bangsa

Lebih terperinci

DAFTAR INFORMASI PUBLIK KOMISI INDEPENDEN PEMILIHAN KOTA BANDA ACEH

DAFTAR INFORMASI PUBLIK KOMISI INDEPENDEN PEMILIHAN KOTA BANDA ACEH DAFTAR INFORMASI PUBLIK KOMISI INDEPENDEN PEMILIHAN KOTA BANDA ACEH No Daftar Pemilih Tetap (DPT) Pemilihan Umum 1 Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah Tahun 2012. Rekapitulasi Jumlah Pemilih Tetap (DPT)

Lebih terperinci

LAPORAN SURVEY PERILAKU PEMILIH MENJELANG PILKADA KABUPATEN LAMONGAN

LAPORAN SURVEY PERILAKU PEMILIH MENJELANG PILKADA KABUPATEN LAMONGAN LAPORAN SURVEY PERILAKU PEMILIH MENJELANG PILKADA KABUPATEN LAMONGAN Oleh: PUSAT STUDI DEMOKRASI DAN HAM ( PuSDekHAM ) FISIP UNISDA LAMONGAN 2015 1 DAFTAR ISI DAFTAR ISI....2 PENGANTAR..3 METODE....5 TEMUAN.6

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. diatur dalam Undang-Undang (UU) Nomor 8 Tahun 2012 tentang Pemilu

I. PENDAHULUAN. diatur dalam Undang-Undang (UU) Nomor 8 Tahun 2012 tentang Pemilu 1 I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pemilihan Umum (Pemilu) merupakan salah satu pilar demokrasi sebagai wahana perwujudan kedaulatan rakyat guna menghasilkan pemerintahan yang demokratis. Pemerintahan

Lebih terperinci

RENCANA PROGRAM SURVEI KEPUASAN MASYARAKAT DI PENGADILAN NEGERI BLORA

RENCANA PROGRAM SURVEI KEPUASAN MASYARAKAT DI PENGADILAN NEGERI BLORA i RENCANA PROGRAM SURVEI KEPUASAN MASYARAKAT DI PENGADILAN NEGERI BLORA Berdasarkan Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi, Nomor 16 Tahun 2014 tentang Pedoman Survei Kepuasan

Lebih terperinci

PETUNJUK PELAKSANAAN KEGIATAN KURSUS SINGKAT KEPEMILUAN (ELECTION SHORTCOURSES) PEMILIHAN GUBERNUR DAN WAKIL GUBERNUR DKI JAKARTA TAHUN 2017

PETUNJUK PELAKSANAAN KEGIATAN KURSUS SINGKAT KEPEMILUAN (ELECTION SHORTCOURSES) PEMILIHAN GUBERNUR DAN WAKIL GUBERNUR DKI JAKARTA TAHUN 2017 PETUNJUK PELAKSANAAN KEGIATAN KURSUS SINGKAT KEPEMILUAN (ELECTION SHORTCOURSES) PEMILIHAN GUBERNUR DAN WAKIL GUBERNUR DKI JAKARTA TAHUN 2017 PENDAHULUAN Program Kegiatan Kursus Singkat Kepemiluan (Election

Lebih terperinci

LAPORAN HASIL PENELITIAN

LAPORAN HASIL PENELITIAN LAPORAN HASIL PENELITIAN PEMETAAN PERSEPSI ATAS PENYELENGGARAAN SOSIALISASI KEPEMILUAN, PARTISIPASI DAN PERILAKU PEMILIH DI KABUPATEN BANGLI Kerjasama Komisi Pemilihan Umum Kabupaten Bangli dan Fakultas

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. daerah (pemilukada) diatur dalam Undang-Undang Nomor 15 Tahun 2011 tentang

BAB I PENDAHULUAN. daerah (pemilukada) diatur dalam Undang-Undang Nomor 15 Tahun 2011 tentang BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pemilihan kepala daerah (pemilukada) adalah rangkaian panjang dari proses penentuan kepala daerah yang bakal menjadi pemimpin suatu daerah untuk lima tahun (satu periode).

Lebih terperinci

PASKA MUNASLUB: Golkar Perlu Branding Baru? LSI DENNY JA Analis Survei Nasional, Mei 2016

PASKA MUNASLUB: Golkar Perlu Branding Baru? LSI DENNY JA Analis Survei Nasional, Mei 2016 PASKA MUNASLUB: Golkar Perlu Branding Baru? LSI DENNY JA Analis Survei Nasional, Mei 2016 Paska Munaslub : Golkar Perlu Branding Baru? Paska Munaslub dengan terpilihnya Setya Novanto (Ketum) dan Aburizal

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Di kebanyakan negara demokrasi, pemilihan umum dianggap lambang sekaligus tolok ukur, dari demokrasi itu (Budiardjo, 2009:461). Pemilihan umum dilakukan sebagai

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dilaksanakan secara lebih Luber (Langsung, Umum, Bebas dan Rahasia) dan

BAB I PENDAHULUAN. dilaksanakan secara lebih Luber (Langsung, Umum, Bebas dan Rahasia) dan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Indonesia sebagai negara demokrasi terbesar ketiga setelah Amerika dan India menjadikan Pemilihan Kepala Daerah sebagai salah satu indikator pelaksanaan demokrasi berbasis

Lebih terperinci

Sistem Rekrutmen Anggota Legislatif dan Pemilihan di Indonesia 1

Sistem Rekrutmen Anggota Legislatif dan Pemilihan di Indonesia 1 S T U D I K A S U S Sistem Rekrutmen Anggota Legislatif dan Pemilihan di Indonesia 1 F R A N C I S I A S S E S E D A TIDAK ADA RINTANGAN HUKUM FORMAL YANG MENGHALANGI PEREMPUAN untuk ambil bagian dalam

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. yang signifikan. Terbukanya arus kebebasan sebagai fondasi dasar dari bangunan demokrasi

BAB I PENDAHULUAN. yang signifikan. Terbukanya arus kebebasan sebagai fondasi dasar dari bangunan demokrasi BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Perjalanan demokrasi di Indonesia secara bertahap terus menunjukkan peningkatan yang signifikan. Terbukanya arus kebebasan sebagai fondasi dasar dari bangunan

Lebih terperinci

QUICK COUNT PILPRES & PILKADA PALING PRESISI PROPOSAL SURVEI PILKADA SERENTAK 2018

QUICK COUNT PILPRES & PILKADA PALING PRESISI PROPOSAL SURVEI PILKADA SERENTAK 2018 SURVEI PILKADA PALING AKURAT DAN KREDIBEL QUICK COUNT PILPRES & PILKADA PALING PRESISI SISTEM PENGOLAHAN DATA BERBASIS TEKNOLOGI INFORMASI MODERN PROPOSAL SURVEI PILKADA SERENTAK 2018 POLTRACKING INDONESIA

Lebih terperinci

HARAPAN & ANCAMAN JOKOWI - JK

HARAPAN & ANCAMAN JOKOWI - JK HARAPAN & ANCAMAN JOKOWI - JK Agustus 2014 Harapan & Ancaman Jokowi - JK Pemerintahan Jokowi JK secara resmi akan dilantik pada Oktober mendatang. Harapan publik pada pemerintahan ini berada di posisi

Lebih terperinci

2015 MODEL REKRUTMEN DALAM PENETUAN CALON ANGGOTA DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH (DPRD) PROVINSI JAWA BARAT

2015 MODEL REKRUTMEN DALAM PENETUAN CALON ANGGOTA DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH (DPRD) PROVINSI JAWA BARAT BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Negara Indonesia adalah negara demokrasi. Salah satu ciri dari negara demokrasi adalah adanya pemilihan umum. Sebagaimana diungkapkan oleh Rudy (2007 : 87)

Lebih terperinci

MAYORITAS PUBLIK INGIN CAPRES SIAP TERIMA KEKALAHAN. Konpers LSI Juli 2014

MAYORITAS PUBLIK INGIN CAPRES SIAP TERIMA KEKALAHAN. Konpers LSI Juli 2014 MAYORITAS PUBLIK INGIN CAPRES SIAP TERIMA KEKALAHAN Konpers LSI Juli 2014 1 MAYORITAS PUBLIK INGINKAN CAPRES SIAP TERIMA KEKALAHAN Menjelang pengumuman pemenang Pilpres oleh KPU tanggal 22 Juli besok,

Lebih terperinci

PERATURAN BADAN PENGAWAS PEMILIHAN UMUM NOMOR 22 TAHUN 2009 TENTANG PENGAWASAN TAHAPAN PENCALONAN PEMILIHAN UMUM KEPALA DAERAH DAN WAKIL KEPALA DAERAH

PERATURAN BADAN PENGAWAS PEMILIHAN UMUM NOMOR 22 TAHUN 2009 TENTANG PENGAWASAN TAHAPAN PENCALONAN PEMILIHAN UMUM KEPALA DAERAH DAN WAKIL KEPALA DAERAH PERATURAN BADAN PENGAWAS PEMILIHAN UMUM NOMOR 22 TAHUN 2009 TENTANG PENGAWASAN TAHAPAN PENCALONAN PEMILIHAN UMUM KEPALA DAERAH DAN WAKIL KEPALA DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BADAN PENGAWAS PEMILIHAN

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pemuda sebagai generasi penerus bangsa idealnya mempunyai peran

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pemuda sebagai generasi penerus bangsa idealnya mempunyai peran BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pemuda sebagai generasi penerus bangsa idealnya mempunyai peran dalam kemajuan bangsa. Pentingya peran generasi muda, didasari atau tidak, pemuda sejatinya memiliki

Lebih terperinci

Lampiran: Pengumuman Nomor: 145/PP.08-PU/1503/KPU-Kab/III/2018 Tentang Pendaftaran Kursus SIngkat Kepemiluan (Election Shortcourse)

Lampiran: Pengumuman Nomor: 145/PP.08-PU/1503/KPU-Kab/III/2018 Tentang Pendaftaran Kursus SIngkat Kepemiluan (Election Shortcourse) Lampiran: Pengumuman Nomor: 145/PP.08-PU/1503/KPU-Kab/III/2018 Tentang Pendaftaran Kursus SIngkat Kepemiluan (Election Shortcourse) PETUNJUK PELAKSANAAN KEGIATAN KURSUS SINGKAT KEPEMILUAN (ELECTION SHORTCOURSES)

Lebih terperinci

Dasar Pemikiran. Bentuk peran aktif RRI dalam proses demokratisasi RRI => Menginspirasi => Menavigasi

Dasar Pemikiran. Bentuk peran aktif RRI dalam proses demokratisasi RRI => Menginspirasi => Menavigasi PERAN LPP RRI Dasar Pemikiran Bentuk peran aktif RRI dalam proses demokratisasi RRI => Menginspirasi => Menavigasi PENGERTIAN Program Siaran yang diselenggarkan untuk memberikan pemahaman mengenai hak

Lebih terperinci

BEREBUT DUKUNGAN DI 5 KANTONG SUARA TERBESAR. Lingkaran Survei Indonesia Mei 2014

BEREBUT DUKUNGAN DI 5 KANTONG SUARA TERBESAR. Lingkaran Survei Indonesia Mei 2014 BEREBUT DUKUNGAN DI 5 KANTONG SUARA TERBESAR Lingkaran Survei Indonesia Mei 2014 1 Rebutan dukungan di 5 Kantong Suara Terbesar (NU, Muhammadiyah, Petani, Buruh, dan Ibu Rumah Tangga) Empat puluh hari

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. kekuasaan pemerintahannya berasal dari rakyat. Pada pasal 1 ayat 2 Undang-

I. PENDAHULUAN. kekuasaan pemerintahannya berasal dari rakyat. Pada pasal 1 ayat 2 Undang- 1 I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Indonesia merupakan negara yang menganut sistem demokrasi, yang kekuasaan pemerintahannya berasal dari rakyat. Pada pasal 1 ayat 2 Undang- Undang Dasar Tahun 1945 dinyatakan

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. Pemilu merupakan proses pemilihan orang-orang untuk mengisi jabatan-jabatan

I. PENDAHULUAN. Pemilu merupakan proses pemilihan orang-orang untuk mengisi jabatan-jabatan I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pemilu merupakan proses pemilihan orang-orang untuk mengisi jabatan-jabatan politik tertentu. Jabatan-jabatan tersebut beraneka-ragam, mulai dari presiden, kepala daerah,

Lebih terperinci

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 83 TAHUN 2012 TENTANG PERUBAHAN ATAS PERATURAN PEMERINTAH NOMOR 5 TAHUN 2009 TENTANG BANTUAN KEUANGAN KEPADA PARTAI POLITIK DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

Lebih terperinci

No.849, 2014 BAWASLU. Kampanye. Pemilihan Umum. Presiden dan Wakil Presiden. Pengawasan.

No.849, 2014 BAWASLU. Kampanye. Pemilihan Umum. Presiden dan Wakil Presiden. Pengawasan. No.849, 2014 BAWASLU. Kampanye. Pemilihan Umum. Presiden dan Wakil Presiden. Pengawasan. PERATURAN BADAN PENGAWAS PEMILIHAN UMUM REPUBLIK INDONESIA NOMOR 17 TAHUN 2014 TENTANG PENGAWASAN TAHAPAN KAMPANYE

Lebih terperinci

LEMBAGA PEMBERANTASAN SURVEI OPINI PUBLIK NASIONAL

LEMBAGA PEMBERANTASAN SURVEI OPINI PUBLIK NASIONAL KETIDAKPERCAYAAN PUBLIK PADA LEMBAGA PEMBERANTASAN KORUPSI SURVEI OPINI PUBLIK NASIONAL 10-22 OKTOBER 2010 Latar Belakang Sejak reformasi, penegakan hukum yang berkaitan dengan pemberantasan korupsi menjadi

Lebih terperinci

BAB I Pastikan Pilihan Anda Adalah Peserta Pemilu dan Calon Yang Memiliki Rekam Jejak Yang Baik

BAB I Pastikan Pilihan Anda Adalah Peserta Pemilu dan Calon Yang Memiliki Rekam Jejak Yang Baik BAB I Pastikan Pilihan Anda Adalah Peserta Pemilu dan Calon Yang Memiliki Rekam Jejak Yang Baik Bab ini menjelaskan tentang: A. Ketahui Visi, Misi dan Program Peserta Pemilu. B. Kenali Riwayat Hidup Calon.

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. memberikan kebebasan kepada masyarakat untuk menyatakan pendapat

I. PENDAHULUAN. memberikan kebebasan kepada masyarakat untuk menyatakan pendapat 1 I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pada hakekatnya masyarakat memegang peran utama dalam praktik pemilihan umum sebagai perwujudan sistem demokrasi. Demokrasi memberikan kebebasan kepada masyarakat

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN. Dari penelitian tersebut, bisa disimpulkan bahwa, kekuatan sumber daya

BAB V KESIMPULAN. Dari penelitian tersebut, bisa disimpulkan bahwa, kekuatan sumber daya BAB V KESIMPULAN Dari penelitian tersebut, bisa disimpulkan bahwa, kekuatan sumber daya ekonomi yang dimiliki seseorang mampu menempatkannya dalam sebuah struktur politik yang kuat dan penting. Yang secara

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. antara lain karena Indonesia melaksanakan sejumlah kegiatan politik yang

BAB I PENDAHULUAN. antara lain karena Indonesia melaksanakan sejumlah kegiatan politik yang BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Tahun 2014 merupakan tahun politik bagi Indonesia. Disebut tahun politik antara lain karena Indonesia melaksanakan sejumlah kegiatan politik yang melibatkan setidaknya

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. demokrasi electoral atau demokrasi formal. Demokrasi merupakan

BAB I PENDAHULUAN. demokrasi electoral atau demokrasi formal. Demokrasi merupakan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Indonesia merupakan Negara demokrasi. Josep Schumpeter, mengartikan demokrasi sebagai kompetisi memperoleh suara rakyat. Pengertian pada esensi itu merupakan pengertian

Lebih terperinci

BAB 4 ANALISA DAN PEMBAHASAN

BAB 4 ANALISA DAN PEMBAHASAN 53 BAB 4 ANALISA DAN PEMBAHASAN Dalam bab Analisa dan Pembahasan diuraikan terlebih dahulu tentang hasil perolehan data penelitian, selanjutnya dipaparkan hasil uji validitas dan reabilitas, analisa deskriptif

Lebih terperinci

INDEKS DEMOKRASI PROVINSI KALIMANTAN BARAT 2015

INDEKS DEMOKRASI PROVINSI KALIMANTAN BARAT 2015 BPS PROVINSI KALIMANTAN BARAT No.46/08/61/Th. XIX, 05 Agustus 2016 INDEKS DEMOKRASI PROVINSI KALIMANTAN BARAT 2015 INDEKS DEMOKRASI (ID) PROVINSI KALIMANTAN BARAT 2015 TURUN DIBANDINGKAN DENGAN ID KALIMANTAN

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Internet beberapa dekade sebelumnya masih dipandang. sebagai sebuah gaya hidup. Pengguna internet masih didominasi

BAB I PENDAHULUAN. Internet beberapa dekade sebelumnya masih dipandang. sebagai sebuah gaya hidup. Pengguna internet masih didominasi 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Internet beberapa dekade sebelumnya masih dipandang sebagai sebuah gaya hidup. Pengguna internet masih didominasi oleh para elit masyarakat yang memiliki

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. kekuasaan, kedaulatan berada pada tangan rakyat. Demokrasi yang kuat,

BAB I PENDAHULUAN. kekuasaan, kedaulatan berada pada tangan rakyat. Demokrasi yang kuat, BAB I PENDAHULUAN 1.1Latar Belakang Indonesia merupakan salah satu negara yang menganut sistem demokrasi. Di negara yang menganut sistem demokrasi rakyat merupakan pemegang kekuasaan, kedaulatan berada

Lebih terperinci

V. HASIL DAN PEMBAHASAN. Responden penelitian ini adalah masyarakat adat Lampung Abung Siwo Mego

V. HASIL DAN PEMBAHASAN. Responden penelitian ini adalah masyarakat adat Lampung Abung Siwo Mego V. HASIL DAN PEMBAHASAN A. Identitas Responden Responden penelitian ini adalah masyarakat adat Lampung Abung Siwo Mego Buay Subing di Desa Labuhan Ratu Kecamatan Labuhan Ratu Kabupaten Lampung Timur yang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. relatif independen dan juga disertai dengan kebebasan pers. Keadaan ini

BAB I PENDAHULUAN. relatif independen dan juga disertai dengan kebebasan pers. Keadaan ini BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kehidupan berpolitik di Indonesia banyak mengalami perubahan terutama setelah era reformasi tahun 1998. Setelah era reformasi kehidupan berpolitik di Indonesia kental

Lebih terperinci

SURVEI DASAR TERHADAP PEMAHAMAN, PERSEPSI DAN PRAKTIK PEMILIH TERKAIT DENGAN ASPEK PEMILU DI ENAM TARGET PROPINSI

SURVEI DASAR TERHADAP PEMAHAMAN, PERSEPSI DAN PRAKTIK PEMILIH TERKAIT DENGAN ASPEK PEMILU DI ENAM TARGET PROPINSI LAPORAN NARATIF DAERAH KHUSUS IBUKOTA (DKI) JAKARTA SURVEI DASAR TERHADAP PEMAHAMAN, PERSEPSI DAN PRAKTIK PEMILIH TERKAIT DENGAN ASPEK PEMILU DI ENAM TARGET PROPINSI Dipersiapkan untuk The Asia Foundation

Lebih terperinci

EVALUASI PROGRAM BANTUAN KEUANGAN DESA

EVALUASI PROGRAM BANTUAN KEUANGAN DESA EVALUASI PROGRAM BANTUAN KEUANGAN DESA (BANTUAN KEUANGAN PEUMAKMU GAMPONG, BKPG) DI PROVINSI ACEH Latar Belakang dan Dasar Pemikiran Provinsi Aceh telah mencatat kemajuan yang mengesankan menuju pemulihan

Lebih terperinci

BADAN PENGAWAS PEMILIHAN UMUM REPUBLIK INDONESIA PERATURAN BADAN PENGAWAS PEMILIHAN UMUM REPUBLIK INDONESIA NOMOR 14 TAHUN 2014

BADAN PENGAWAS PEMILIHAN UMUM REPUBLIK INDONESIA PERATURAN BADAN PENGAWAS PEMILIHAN UMUM REPUBLIK INDONESIA NOMOR 14 TAHUN 2014 BADAN PENGAWAS PEMILIHAN UMUM REPUBLIK INDONESIA PERATURAN BADAN PENGAWAS PEMILIHAN UMUM REPUBLIK INDONESIA NOMOR 14 TAHUN 2014 TENTANG PENGAWASAN TAHAPAN PENCALONAN PEMILIHAN UMUM PRESIDEN DAN WAKIL PRESIDEN

Lebih terperinci

LAPORAN HASIL SURVEI INDEKS KEPUASAN MASYARAKAT DI PENGADILAN NEGERI MUARA ENIM. Berdasarkan Permenpan dan Reformasi Birokrasi Nomor 16 Tahun 2014

LAPORAN HASIL SURVEI INDEKS KEPUASAN MASYARAKAT DI PENGADILAN NEGERI MUARA ENIM. Berdasarkan Permenpan dan Reformasi Birokrasi Nomor 16 Tahun 2014 i LAPORAN HASIL SURVEI INDEKS KEPUASAN MASYARAKAT DI PENGADILAN NEGERI MUARA ENIM Berdasarkan Permenpan dan Reformasi Birokrasi Nomor 16 Tahun 2014 PENGADILAN NEGERI MUARA ENIM KABUPATEN MUARA ENIM - SUMATERA

Lebih terperinci

Lembaga Survei Indonesia - IFES Indonesia. Survei Nasional Pasca Pemilihan Umum Presiden 2014 Oktober 2014

Lembaga Survei Indonesia - IFES Indonesia. Survei Nasional Pasca Pemilihan Umum Presiden 2014 Oktober 2014 Lembaga Survei Indonesia - IFES Indonesia Survei Nasional Pasca Pemilihan Umum Presiden 2014 Oktober 2014 Temuan Utama Masyarakat Indonesia secara umum memberikan penilaian yang positif terhadap pelaksanaan

Lebih terperinci

PARTAI POLITIK ISLAM Teori dan Praktik di Indonesia

PARTAI POLITIK ISLAM Teori dan Praktik di Indonesia PARTAI POLITIK ISLAM Teori dan Praktik di Indonesia Oleh : Ridho Al-Hamdi Edisi Pertama Cetakan Pertama, 2013 Hak Cipta 2013 pada penulis, Hak Cipta dilindungi undang-undang. Dilarang memperbanyak atau

Lebih terperinci

AMANDEMEN UUD 45 UNTUK PENGUATAN DEWAN PERWAKILAN DAERAH (DPD) SEBUAH EVALUASI PUBLIK. LEMBAGA SURVEI INDONESIA (LSI)

AMANDEMEN UUD 45 UNTUK PENGUATAN DEWAN PERWAKILAN DAERAH (DPD) SEBUAH EVALUASI PUBLIK. LEMBAGA SURVEI INDONESIA (LSI) AMANDEMEN UUD 45 UNTUK PENGUATAN DEWAN PERWAKILAN DAERAH (DPD) SEBUAH EVALUASI PUBLIK TEMUAN SURVEI JULI 2007 LEMBAGA SURVEI INDONESIA (LSI) www.lsi.or.id IHTISAR TEMUAN Pada umumnya publik menilai bahwa

Lebih terperinci

ENAM REVISI PILKADA USULAN PUBLIK LSI DENNY JA FEBRUARI 2015

ENAM REVISI PILKADA USULAN PUBLIK LSI DENNY JA FEBRUARI 2015 ENAM REVISI PILKADA USULAN PUBLIK LSI DENNY JA FEBRUARI 2015 1 ENAM REVISI PILKADA USULAN PUBLIK Kepala daerah sebaiknya jangan terlalu lama dan jangan terlalu banyak dijabat oleh pejabat sementara yang

Lebih terperinci

MATERI TES TERTULIS DAN WAWANCARA PPK Materi test tulis : Pancasila dan UUD

MATERI TES TERTULIS DAN WAWANCARA PPK Materi test tulis : Pancasila dan UUD MATERI TES TERTULIS DAN WAWANCARA PPK Materi test tulis : Pancasila dan UUD 1945 yang diamandemen Hukum, terdiri dari: Pemahaman Undang-Undang Nomor 15 Tahun 2011 tentang Penyelenggara Pemilihan Umum Pemahaman

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. Pemilihan Umum (Pemilu) di Negara Indonesia merupakan sarana pelaksanaan

I. PENDAHULUAN. Pemilihan Umum (Pemilu) di Negara Indonesia merupakan sarana pelaksanaan 1 I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pemilihan Umum (Pemilu) di Negara Indonesia merupakan sarana pelaksanaan kedaulatan rakyat, hal tersebut sebagaimana dicantumkan dalam Undang-Undang Nomor 8 tahun

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Presiden dan kepala daerah Pilihan Rakyat. Pilihan ini diambil sebagai. menunjukkan eksistensi sebagai individu yang merdeka.

BAB I PENDAHULUAN. Presiden dan kepala daerah Pilihan Rakyat. Pilihan ini diambil sebagai. menunjukkan eksistensi sebagai individu yang merdeka. 1.1. Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN Reformasi 1998 menghadirkan perubahan proses demokrasi di Indonesia. Pemilihan Presiden/ Wakil Presiden hingga Kepala Daerah dilaksanakan secara langsung,

Lebih terperinci