Analisis Performa State Snapshot Transfers (SST) Tipe Blocking (Rsync) dan Non Blocking (Xtrabackup-V2) pada MariaDB Galera Cluster

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "Analisis Performa State Snapshot Transfers (SST) Tipe Blocking (Rsync) dan Non Blocking (Xtrabackup-V2) pada MariaDB Galera Cluster"

Transkripsi

1 Jurnal Pengembangan Teknologi Informasi dan Ilmu Komputer e-issn: X Vol. 2, No. 8, Agustus 2018, hlm Analisis Performa State Snapshot Transfers (SST) Tipe Blocking (Rsync) dan Non Blocking (Xtrabackup-V2) pada MariaDB Galera Cluster Gilang Ramadhan 1, Mahendra Data 2, Kasyful Amron 3 Program Studi Teknik Informatika, 1 gilang@ub.ac.id, 2 mahendra.data@ub.ac.id, 3 kasyful@ub.ac.id Abstrak Reliabilitas dan availabilitas database server menjadi hal yang krusial pada sebuah sistem aplikasi. Pentingnya peran database server ini membuat banyaknya penelitian yang dilakukan untuk meningkatkan reliabilitas dan availabiltas sebuah database server. Salah satunya adalah dengan mekanisme replikasi database. MariaDB merupakan salah satu DBMS yang memiliki mekanisme replikasi melalui aplikasi MariaDB Galera Cluster. MariaDB Galera Cluster memiliki beberapa metode State Snapshot Transfer (SST) yang digunakan untuk proses replikasi, antara lain Rsync, Xtrabackup, Xtrabacku, dan Mysqldump. Penelitian ini akan membandingkan kinerja metode SST Rsync dan Xtrabacku. Dari hasil pengujian disimpulkan bahwa kedua metode ini memiliki kinerja yang hampir sama. Jumlah node pada cluster menjadi faktor yang mempengaruhi bagaimana kinerja cluster saat mengalami kegagalan. Cluster dengan dua node akan lebih rentan mengalami error jika salah satu node mengalami kegagalan, sehingga jumlah node minimal yang disarankan pada sebuah cluster adalah tiga node dengan catatan hanya ada satu node node yang mengalami kegagalan. Hasil pengujian yang dilakukan juga menghasilkan sebuah kesimpulan bahwa pemilihan metode SST dan jumlah node mempengaruhi waktu replikasi. Metode Rsync secara umum memiliki waktu replikasi yang lebih cepat dibandingkan dengan Xtrabacku. Kata kunci: replikasi, database, cluster, MariaDB Galera Cluster Abstract Reliability and availability of database server becomes the crucial things of application system. There are so many researches that have been done in order to increase the reliabilty and availability of database server. The example is using database replication mechanism. MariaDB is one of DBMS that has a replication mechanism through MariaDB Galera Cluster application. MariaDB Galera Cluster has several methods called State Snapshot transfer (SST) which is used for replication process, namely Rsync, Xtrabackup, Xtrabacku, and Mysqldump. This study focused to compare the performance of Rsync method and Xtrabacku method. The experimental results show that both methods have a similar performance. Number of nodes in a cluster can affect the performance of cluster. Cluster with two nodes would be more vulnerable to become an error if one of the node becomes has failed. Therefore, the minimum number of nodes on a cluster is three on condition that there is just one node that failed. This experiment also results another conclusion that SST method that used and number of nodes can affect the replication times. Rsync method has a shorter duration of replication compared to the Xtrabacku. Keywords: replication, database, cluster, MariaDB Galera Cluster 1. PENDAHULUAN Reliabilitas dan availabilitas sebuah database server menjadi hal yang sangat krusial seiring dengan berkembangnya industri teknologi informasi dan komunikasi (Aditya, 2015). Hal ini dikarenakan database memiliki peran yang sangat penting dalam sebuah sistem aplikasi. Semua proses bisnis yang berjalan pada sebuah sistem aplikasi akan membutuhkan kinerja database yang baik sebagai penyedia data. Ketika database server mengalami kegagalan, maka dipastikan akan menghentikan semua proses bisnis dari sistem secara keseluruhan. Pentingnya peran database ini yang Fakultas Ilmu Komputer Universitas Brawijaya 2869

2 Jurnal Pengembangan Teknologi Informasi dan Ilmu Komputer 2870 membuat sebuah database diharuskan memiliki up time yang mendekati 100%. Di sisi lain pentingnya peran database juga disertai dengan besarnya peluang sebuah database mengalami kegagalan sistem. Ada beberapa cara yang dikembangkan untuk meningkatkan reliabilitas dan availabilitas sebuah sistem database, salah satunya adalah menggunakan teknik replikasi. Replikasi adalah teknik penggandaan data pada beberapa lokasi fisik yang berbeda untuk satu data logis yang sama (Domaschka dkk., 2014). Penggunaan teknik replikasi ini akan mengurangi resiko terjadinya kegagalan sistem ketika terjadi kerusakan pada salah satu database pada sistem tersebut. Selain itu replikasi juga digunakan untuk meningkatkan availabilitas sistem database dengan cara membagi beban pekerjaan tiap database server. (Aditya, 2015). Proses replikasi MariaDB Galera Cluster terjadi ketika sebuah node bergabung dalam sebuah cluster (joiner node), joiner node ini akan menkan replikasi data secara keseluruhan dari salah satu node yang sudah ada dalam cluster tersebut (donor node). Proses ini disebut dengan State Snapshot Transfer (SST). Ada beberapa metode SST yang bisa digunakan pada MariaDB Galera Cluster, yaitu Rsync, Mysqldumb, Xtrabackup, dan Xtrabacku. Penelitian ini akan fokus pada analisis perbandingan kinerja metode SST Rsync dan Xtrabacku. Kedua metode ini dipilih atas dasar perbedaan tipe dari kedua metode ini yaitu Rsync yang bertipe blocking dan Xtrabacku yang bertipe non-bloking. Pada saat replikasi sedang berlangsung, Rsync akan membuat node yang sedang melakukan replikasi berada pada mode read only sampai dengan proses replikasi selesai. Sebaliknya pada Xtrabacku, proses blocking hanya berjalan dalam waktu yang singkat pada awal proses replikasi saja. Dengan perbedaan cara kerja dari kedua metode yang dipilih, diharapkan hasil penelitian ini menunjang administrator sistem dalam memilih metode SST yang tepat disesuaikan dengan database cluster yang dimiliki. Hasil penelitian ini disusun dengan struktur sebagai berikut. Bagian pertama adalah penelitian terkait mengenai penelitian sebelumnya yang telah dilakukan mengenai teknik-teknik replikasi. Bagian kedua adalah dasar teori mengenai reliabilitas, availabilitas, klaster database, jenis replikasi dan DBMS MariaDB secara umum. Bagian ini digunakan untuk menyamakan presepsi mengenai teori dan istilah-istilah yang digunakan. Bagian ketiga adalah perancangan metode serta testbed yang digunakan dalam penelitian ini. Bagian keempat adalah penjabaran hasil percobaan serta analisis dari hasil percobaan yang telah dilakukan. Bagian terakhir dari penelitian ini adalah penyampaikan kesimpulan dari keseluruhan percobaan yang telah dilakukan. 2. PENELITIAN TERKAIT Dengan berkembangnya teknologi database cluster membuat penelitian tentang topik ini banyak dilakukan. Penelitian yang dilakukan banyak membahas mengenai load balancing antar database server dan performa dari database cluster itu sendiri. Seperti yang dilakukan Bagus Aditya (2015) pada penelitiannya yang menggunakan infrastruktur Linux Virtual Server (LVS) dan optimalisasi algoritma penjadwalan Weighten Round-Robin (WRR) sebagai load balancer pada MariaDB Galera Cluster. Penelitian ini dilakukan pada beberapa data center yang terpisah secara geografis dengan tujuan untuk meminimalisir kemungkinan resiko bencana alam pada salah satu negara yang mempengaruhi sebuah data center. Optimalisasi dilakukan dengan melakukan pemeriksaan berkala pada beberapa variabel yang menggambarkan performa dan beban kerja dari masing-masing server. Beberapa variabel tersebut antara lain banyaknya client yang terhubung dan rata-rata query per detik yang diproses sebuah server. Dari kedua variabel tersebut akan diketahui beban dari setiap server dan server dengan beban terkecil akan menjadi server prioritas. Berdasarkan pengujian yang dilakukan, Optimalisasi yang dilakukan membuat algoritma WRR memberikan respon yang lebih cepat dibanding algortima WRR biasa. Hal ini dikarenakan cluster akan lebih dinamis dalam menentukan server prioritas yang akan mempengaruhi performa dari cluster itu sendiri. Selain fokus pada load balancing, ada juga penelitian yang fokus pada performa dari database cluster. Gianpaolo Silvestrini (2014) pada penelitiannya membandingkan performa replikasi pada DBMS PostgreSQL dan MariaDB Galera Cluster. Performa yang diuji meliputi CPU load, disk load, troughtput, maupun bandwith yang dibutuhkan dari masing-masing database cluster. Dari pengujian yang telah dilakukan, dua DBMS yang diuji memiliki performa yang tidak jauh berbeda sehingga

3 Jurnal Pengembangan Teknologi Informasi dan Ilmu Komputer 2871 pemilihan jenis DBMS bisa disesuaikan berdasarkan kebutuhan dari sistem yang akan digunakan 3. DASAR TEORI 3.1. Availabilitas Dan Reliabilitas Availabilitas adalah tingkat ketersediaan suatu sistem untuk diakses dan dipergunakan ketika diperlukan. Sedangkan reliabilitas adalah ukuran kemampuan suatu sistem dalam memberikan hasil yang benar ketika dipergunakan pada berbagai keadaan (Domaschka dkk., 2014). Dari penjelasan ini disimpulkan bahwa sebenarnya availabilitas dan reliabilitas memiliki makna yang berbeda dan tidak saling terikat satu sama lain. Namun, pada kenyataannya, availabilitas tanpa reliabilitas atau sebaliknya mengakibatkan sistem tersebut tidak banyak berguna (Domaschka et al. 2014). Contohnya ketika sebuah database memiliki availabilitas tinggi dalam melayani akses user, namun tidak bisa menjamin si data yang dimiliki atau sebaliknya, database tersebut memiliki data yang namun memiliki availabilitas rendah karena koneksi yang sering terputus, maka database tersebut masih belum cukup layak untuk digunakan Database Cluster Database cluster merupakan salah satu solusi untuk menjamin reliabilitas dan availabilitas dari sebuah database server. Database Cluster sendiri merupakan kumpulan dari beberapa database server yang secara logika dipandang sebagai satu kesatuan sistem database. Satu database server dalam satu cluster, atau biasa disebut sebagai node, memiliki perangkat keras (CPU, memory, disk, dll.) dan perangkat lunak (sistem operasi, service, dll.) tersendiri yang bekerja secara independen. Namun secara logika, antar node dalam database cluster tersebut saling terhubung melalui sebuah perangkat lunak yang mengelola seluruh node di dalam cluster tersebut (Pacitti et al. 2005). Dengan kata lain database cluster adalah sistem database yang terdiri dari beberapa database server yang dimaksudkan untuk memberikan skalabilitas dan availabilitas dari sebuah sistem aplikasi secara keseluruhan. Di dalam sebuah database cluster terjadi proses replikasi data dari satu node dengan node lain. Proses ini yang membuat si data dari tiap node dalam sebuah cluster tetap terjaga dan mencegah terjadinya single point of failure dari sebuah sistem database. Sebagian besar DBMS saat ini telah mendukung database cluster. Salah satu yang paling populer diantaranya adalah MariaDB Galera Cluster (MariaDB 2014b). Kemampuan ini yang membuat sebuah database server memiliki reliabilitas yang tinggi karena si data yang terjamin dan memiliki availabilitas yang tinggi sehingga lebih toleran terhadap kegagalan sistem MariaDB Galera Cluster MariaDB Galera cluster merupakan sebuah aplikasi database clustering yang mendukung synchronous multi-master. Dengan kata lain semua node yang ada dalam cluster akan berperan sebagai master sehingga aplikasi membaca maupun menulis pada node manapun. MariaDB Galera cluster menggunakan Write- Set Replication API (Wsrep-API) yang merupakan pengembangan API dari Mysql Replication buatan Codership (Yurchenko 2009). Pada awal pengembangannya, MariaDB Galera Cluster merupakan package terpisah dari DBMS MariaDB. Namun MariaDB Galera Cluster sudah terintegrasi didalam DMBS MariaDB versi 10.1, sehingga pengguna tidak perlu lagi melakukan instalasi package MariaDB Galera Server secara manual (MariaDB 2014b). 3.4 Rsync vs Xtrabacku Rsync dan Xtrabacku merupakan metode yang termasuk dalam physical state snapshots. Baik Rsync dan Xtrabackup-2 menawarkan kelebihan dari metode physical state snapshot dimana proses replikasi berjalan dengan cepat. Namun ter perbedaan dari kedua metode tersebut, antara lain, Rsync akan membuat node yang sedang menjalankan replikasi dalam keadaan read only sampai proses replikasi selesai dilakukan. Di sisi lain jika Xtrabacku, node yang sedang melakukan replikasi berada dalam posisi read only hanya pada awal proses replikasi saja saat mereplikasi tabel sistem (MyISAM) dari MariaDB galera, 2015). Perbedaan lain dari kedua metode ini adalah adanya kebutuhan konfigurasi database akses root pada Xtrabacku, namun Rsync tidak memerlukan akses root ataupun konfigurasi database. Ter tiga elemen penting dalam penggunaan Rsync. Yang pertama adalah yang

4 Jurnal Pengembangan Teknologi Informasi dan Ilmu Komputer 2872 bertindak sebagai klien dimana perangkat yang menginisiai proses sinkronisasi. Yang kedua adalah server sebagai perangkat yang akan memberikan datanya. Yang ketiga adalah yang disebut dengan istilah generator yang mengatur manajemen data dan melakukan identifikasi ketika ter perubahan terhadap data tersebut. Rsync bekerja dengan berjalannya service Rsync pada server dan menunggu koneksi dari klien (Rsync, 2017). Generator akan berjalan dengan melakukan pemeriksaan pada data yang dimiliki server dan mulai melakukan proses replikasi pada klien. Generator akan terus berjalan sehingga ketika ter perubahan data pada server, generator akan mengirimkan pembaruan data pada klien. Di sisi lain, Xtrabackup bekerja dengan mencatat log sequence number (LSN) saat Xtrabackup mulai berjalan dan melakukan replikasi data (Percona, 2017). Ketika ada perubahan data, Xtrabackup akan akan melakukan pemeriksaan pada database dan diwaktu yang bersamaan, akan ada proses yang memeriksa log transaksi dan kemudian akan mulai melakukan pembaruan data berdasarkan log transaksi yang dimiliki. Proses replikasi Xtrabackup akan diawali dengan dilakukannya replikasi tabel MyISAM dan sebelum berjalannya proses replikasi. Diwaktu yang bersamaan, Xtrabackup akan mengunci database untuk mencegah adanya perubahan data pada saat proses replikasi tabel MyISAM. Ketika replikasi tabel MyISAM selesai, maka Xtrabackup akan merilis kunci terhadap database dan menjalankan proses replikasi. Hal ini yang membuat Xtrabackup secara teknis membutuhkan waktu replikasi yang sedikit lebih banyak jika dibandingkan Rsync yang melakukan blocking selama proses replikasi berlangsung. 4. PERANCANGAN Proses perancangan pada penelitian ini terbagi menjadi dua bagian. Bagian pertama adalah proses perancangan testbed dan bagian kedua adalah perancangan skenario pengujian. 4.1 Perancangan Testbed Testbed penelitian dibangun pada satu komputer fisik yang menjalankan beberapa komputer virtual di dalamnya menggunakan aplikasi VirtualBox. Komputer virtual tersebut dirancang dengan topologi sesuai dengan gambar 1. Gambar 1. Testbed Pengujian Ada beberapa perangkat lunak yang digunakan pada testbed penelitian ini antara lain: MariaDB versi Pada versi ini, MariaDB Galera cluster sudah terintegrasi di dalamnya. Wanem versi 3.0 yang akan digunakan untuk emulasi kondisi jaringan sesuai dengan skenario pengujian. VirtualBox versi yang akan digunakan untuk membangun testbed penelitian. 4.2 Perancangan Skenario Pengujian Pengujian akan dilakukan dengan menguji dua metode SST yang digunakan pada penelitian ini, yaitu metode SST Rsync dan Xtrabacku. Untuk scenario pertama, kedua metode ini akan diuji dengan empat jenis kegagalan untuk mengetahui bagaimana performa kedua metode SST ini ketika mengalami kegagalan. Empat jenis kegagalan itu adalah: Database service down, kondisi dimana database service pada salah satu node dimatikan secara normal. Skenario ini digunakan untuk mensimulasikan kondisi saat adanya kebutuhan untuk mematikan service salah satu database yang disebabkan oleh maintenance salah satu node dalam sebuah cluster. Jaringan down, kondisi dimana jaringan pada salah satu node sengaja diputus. kondisi ini mensimulasikan ketika koneksi salah satu node dalam cluster terputus yang disebabkan oleh gangguan link pada salah satu node yang membuat koneksi node tersebut terputus.

5 Jurnal Pengembangan Teknologi Informasi dan Ilmu Komputer 2873 Database server down, kondisi dimana salah satu node dimatikan paksa sehingga database service akan berhenti bekerja secara ubnormal. Kondisi ini mensimulasikan ketika sebuah node dalam sebuah cluster mengalami gangguan yang membuat node tersebut berhenti bekerja. Packet loss 10%, kondisi dimana packet loss pada koneksi salah satu node sengaja dibangkitkan sebesar 10% menggunakan aplikasi Wanem. Skenario ini mensimulasikan keadaan ketika adanya penurunan performa jaringan salah satu node dalam sebuah cluster. Empat jenis kegagalan ini masing-masing akan diuji dengan jumlah node yang berbeda, yaitu menggunakan dua dan tiga node. Tujuan dari perbedaan jumlah node ini adalah untuk mengetahui dampak jumlah node terhadap availabilitas dan reabilitas cluster. Detail dari skenario pengujian bisa dilihat pada tabel 1. No. Pengujian Tabel 1. Skenario Pengujian SST Jenis kegagalan Jumlah Node 1 Rsync database service down 2 Rsync database service down 3 Rsync Jaringan down 2 4 Rsync Jaringan down 3 5 Rsync Database server down 6 Rsync Database server down 7 Rsync packet loss 10% 2 8 Rsync packet loss 10% 3 9 Xtrabacku 10 Xtrabacku 11 Xtrabacku 12 Xtrabacku 13 Xtrabacku 14 Xtrabacku 15 Xtrabacku 16 Xtrabacku database service down database service down Jaringan down 2 Jaringan down 3 Database server down Database server down 2 3 packet loss 10% 2 packet loss 10% 3 Pengujian dilakukan dengan menjalankan program inject data sebanyak baris pada salah satu node diikuti dengan menjalankan salah satu kondisi kegagalan pada node lainnya. Kemudian dampak dari kegagalan tiap skenario tersebut akan dicatat. Langkah berikutnya adalah memulihkan kondisi kegagalan dan memantau kondisi cluster setelah kondisi kegagalan tersebut dipulihkan. Skenario pengujian yang kedua adalah pengujian untuk mengukur waktu replikasi yang dibutuhkan untuk menjalankan replikasi. Waktu replikasi diukur berdasarkan file log MariaDB untuk mengetahui berapa lama waktu yang dibutuhkan sebuah node ketika baru bergabung dalam cluster hingga proses SST selesai. Pengujian akan dilakukan pada beberapa cluster dengan besar data yang berbeda dan masingmasing akan diuji pada metode SST Rsync dan Xtrabackup. Skenario pengujian ketiga adalah pengujian yang dilakukan untuk menguji bagaimana pengaruh pemilihan metode SST pada perilaku cluster. Pengujian dilakukan dengan menjalankan proses SST pada cluster kemudian dilakukan penambahan data pada node yang berperan sebagai donor. Akan dicatat dan dianalisa, apa yang terjadi pada donor dan pada cluster dan apa yang mempengaruhi hal tersebut. 5. HASIL DAN ANALISIS PENGUJIAN Hasil pengujian yang telah dilakukan sesuai dengan skenario pada tabel 1, bisa dilihat pada tabel 2 yang menunjukan hasil pengujian menggunakan metode SST Rsync. Tabel 2. Hasil pengujian metode Rsync No Pengujian Dampak 1 normal; node 2 normal; node 3 error; Cluster tidak diakses. 4 normal; node Kondisi Setelah Cluster Dipulihkan

6 Jurnal Pengembangan Teknologi Informasi dan Ilmu Komputer error; Cluster tidak diakses. 6 normal; node 7 normal; node 8 normal; node error; Replikasi sempat terhenti dan muncul error 1407 namun tidak berapa lama replikasi berjalan normal kembali Selain itu hasil pengujian juga bisa dilihat pada tabel 3 yang merupakan hasil pengujian dengan skenario kegagalan yang sama dengan pengujian sebelumnya namun menggunakan metode SST Xtrabacku. Tabel 3. Hasil Pengujian Metode Xtrabacku No Pengujian Dampak 1 normal; node 2 normal; node 3 error; Cluster tidak diakses. 4 normal; node 5 error; Cluster tidak diakses. 6 normal; node 7 normal; node Kondisi Setelah Cluster Dipulihkan error; Replikasi sempat terhenti dan muncul error 1407 namun tidak berapa lama replikasi berjalan normal kembali 8 normal; node Seperti yang bisa dilihat pada tabel 2 dan tabel 3 dimana kedua metode SST memiliki hasil pengujian yang hampir sama. Baik Rsync maupun Xtrabacku sama-sama mengalami error pada skenario kegagalan jaringan down dan database server down pada cluster dengan dua node. Saat skenario kegagalan dijalankan, cluster akan langsung mengalami error dan muncul pesan Deadlock found when trying to get lock. Pesan ini muncul pada kedua skenario kegagalan yang mengalami error dan membuat cluster tidak bisa diakses. Saat kondisi cluster dipulihkan, maka cluster akan kembali. Namun saat dilakukan pemeriksaan data pada database, kedua node berisi data yang telah masuk pada database sebelum error terjadi, berdasarkan hal ini disimpulkan bahwa cluster dengan dua node memiliki potensi kehilangan data jika proses insert data terjadi pada waktu yang bersamaan dengan salah satu kondisi kegagalan walaupun cluster telah berhasil dipulihkan. Error yang kemudian terjadi adalah pada skenario kegagalan database server down pada cluster tiga node. Proses inject data tetap berjalan saat skenario kegagalan dilakukan namun mengalami error saat cluster dipulihkan. Pesan error 1407 muncul dengan yang bertuliskan WSREP has not yet prepared node for application use pada node yang baru dipulihkan. Error ini muncul dikarenakan proses replikasi yang sedang berjalan pada node yang baru saja dipulihkan sehingga database pada node tersebut belum bisa diakses sampai proses replikasi selesai pada node tersebut. Sehingga semakin besar data yang ada pada cluster, maka pesan error tersebut akan semakin lama muncul. Dari empat skenario kegagalan yang diuji, ada dua skenario yang membuat cluster tetap saat kegagalan dijalankan. Yaitu skenario kegagalan database service down dan packet loss 10%. Kedua skenario kegagalan ini tidak mempengaruhi proses replikasi yang sedang berjalan baik dijalankan pada dua atau tiga node. Hal ini dikarenakan saat database service dimatikan secara normal, maka node tersebut akan memberikan sinyal pada node lain jika akan keluar dari cluster tersebut sehingga proses replikasi masih berjalan pada node yang masih.

7 Waktu Replikasi Jurnal Pengembangan Teknologi Informasi dan Ilmu Komputer 2875 Berdasarkan pengujian yang telah dilakukan, jumlah node dan pemilihan metode SST merupakan aspek yang perlu diperhatikan dalam penerapan sebuah replikasi database. Jumlah node sangat berpengaruh pada saat cluster mengalami kegagalan baik pada Rsync maupun Xtrabacku. Pemilihan metode SST juga perlu diperhatikan mengingat masingmasing metode SST memiliki kelebihan dan kekurangan sehingga pemilihan SST mana yang akan digunakan perlu disesuaikan dengan sistem yang akan dibuat. Pengujian yang dilakukan selanjutnya adalah pengujian waktu replikasi dan perilaku cluster. Hasil pengujian waktu replikasi bisa dilihat pada gambar 2, waktu replikasi yang dibutuhkan oleh metode Rsync berjalan lebih cepat jika dibandingkan dengan waktu replikasi pada metode Xtrabacku. Adanya perbedaan waktu dari dua metode ini dikarenakan adanya proses blocking pada Rsync yang membuat proses SST langsung berjalan. Hal ini membuat proses replikasi lebih cepat jika dibandingkan pada metode Xtrabacku yang dimana proses blocking berjalan pada awal replikasi untuk melakukan replikasi tabel MyISAM dan membuat proses replikasi baru akan berjalan setelah proses blocking selesai. Hal ini dibuktikan pada timestamp log MariaDB saat dilakukan pengujian. Ter adanya delay dari pada saat joiner ditambahkan, proses replikasi tidak langsung berjalan dikarenakan adanya proses blocking untuk melakukan replikasi tabel MyISAM terlebih dahulu dan setelahnya proses replikasi data bisa berjalan. Perbandingan Waktu Replikasi MB 300 MB 400 MB 500 MB Rsync ukuran data Xtrabacku Gambar 2. Perbandingan Waktu Replikasi Selain itu, pemilihan metode SST juga mempengaruhi perilaku cluster itu sendiri. Pengujian yang dilakukan pada kedua cluster dimana melakukan penambahan data pada donor pada saat donor tersebut sedang menjalankan proses SST menghasilkan perilaku yang berbeda. Rsync akan mengalami kegagalan ketika menkan perubahan data saat melakukan proses SST. Sebaliknya Xtrabackupv2 masih bisa berjalan saat ada perubahan data, hanya saja proses perubahan data tidak langsung berjalan, dikarenakan Xtrabacku juga mengalami blocking pada awal proses SST. Hal ini sesuai dengan teori yang dijelaskan pada laman resmi Galera Cluster maupun MariaDB dimana Rsync membuat donor menjadi read only selama proses SST dan Xtrabacku tidak dalam read only selama proses SST berlangsung. 6. KESIMPULAN Berdasarkan pengujian dan analisis terhadap hasil pengujian yang telah di, disimpulkan bahwa: - Pengujian performa MariaDB Galera Cluster dilakukan dengan menguji MariaDB Galera Cluster dengan beberapa kondisi kegagalan yang mungkin terjadi. - Cluster yang memiliki tiga node terbukti lebih toleran dan menangani seluruh skenario kegagalan yang diujikan, dengan catatan hanya satu node yang mengalami kegagalan. - Metode SST blocking (Rsync) dan non blocking (Xtrabackup/ Xtrabacku) memiliki performa yang hampir sama ketika mengalami kegagalan yang terjadi pada cluster. - Waktu replikasi pada metode rsync sedikit lebih cepat dibandingkan dengan metode Xtrabacku DAFTAR PUSTAKA Silvestrini,G., Replicated open source databases for web application: architecture and performance analysis. S2 Universitas Ca FOscari di Venezia. Aditya, B., Juhana, T., A high availability (HA) MariaDB Galera Cluster across data center with optimized WRR scheduling algorithm of LVS-TUN.bandung: IEEE. Domaschka, J., Hauser, C.B. & ERB, B., Reliability and Availability Properties of Distributed Database Systems. In 2014 IEEE 18th International Enterprise Distributed Object Computing Conference. IEEE, hal

8 Jurnal Pengembangan Teknologi Informasi dan Ilmu Komputer 2876 MariaDB., 2014a. About Galera Replication. Tersedia di: MariaDB., 2014b. About MariaDB. Tersedia di: Pacitti, E. ET AL., Preventive Replication in a Database Cluster. Distributed and Parallel Databases, 18(3), hal Yurchenko, A., MySQL patches by Codership. Tersedia di:

ANALISIS AVAILABILITAS DAN RELIABILITAS MULTI-MASTER DATABASE SERVER DENGAN STATE SNAPSHOT TRANSFERS (SST) JENIS RSYNC PADA MARIADB GALERA CLUSTER

ANALISIS AVAILABILITAS DAN RELIABILITAS MULTI-MASTER DATABASE SERVER DENGAN STATE SNAPSHOT TRANSFERS (SST) JENIS RSYNC PADA MARIADB GALERA CLUSTER Jurnal Teknologi Informasi dan Ilmu Komputer (JTIIK) p-issn: 2355-7699 Vol. 4, No. 1, Maret 2017, hlm. 69-74 e-issn: 2528-6579 ANALISIS AVAILABILITAS DAN RELIABILITAS MULTI-MASTER DATABASE SERVER DENGAN

Lebih terperinci

Analisis Performa Load Balancing DNS Round Robin dengan Linux Virtual Server pada Webserver Lokal

Analisis Performa Load Balancing DNS Round Robin dengan Linux Virtual Server pada Webserver Lokal Analisis Performa Load Balancing DNS Round Robin dengan pada Webserver Lokal Andika Janu Pradana Program Studi Teknik Informatika, Universitas Dian Nuswantoro Semarang andika.news@yahoo.com ABSTRACT Dispatcher

Lebih terperinci

ABSTRAK. Kata Kunci : algoritma penjadwalan, linux virtual server, network address translation, network load balancing.

ABSTRAK. Kata Kunci : algoritma penjadwalan, linux virtual server, network address translation, network load balancing. ABSTRAK Perkembangan teknologi yang pesat terutama pada internet membuat semakin banyak pengguna yang terhubung ke internet. Semakin banyaknya pengguna yang terhubung ke internet menyebabkan kemungkinan

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI. menyediakan layanan ke komputer lain melalui koneksi jaringan. Server dapat

BAB 2 LANDASAN TEORI. menyediakan layanan ke komputer lain melalui koneksi jaringan. Server dapat BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Server Server (Sosinsky, 2009:108) adalah sebuah program perangkat lunak yang menyediakan layanan ke komputer lain melalui koneksi jaringan. Server dapat dijalankan pada sistem

Lebih terperinci

Perancangan Dan Implementasi Load Balancing Dan Failover Clustering Pada Linux Virtual Server (LVS) Untuk High Availability

Perancangan Dan Implementasi Load Balancing Dan Failover Clustering Pada Linux Virtual Server (LVS) Untuk High Availability Perancangan Dan Implementasi Load Balancing Dan Failover Clustering Pada Linux Virtual Server (LVS) Untuk High Availability Dwi Septian Wardana Putra 1, Agus Eko Minarno, S.Kom, M.Kom. 2, Zamah Sari, M.T.

Lebih terperinci

Bab II Landasan Teori

Bab II Landasan Teori Bab II Landasan Teori Pada bab landasan teori, akan dijelaskan mengenai teori yang menunjang didalam penulisan skripsi ini antara lain mengenai basis data, teknologi basis data, definisi clustering (distribusi

Lebih terperinci

Analisis Load Balancing Pada Web Server Menggunakan Algoritme Weighted Least Connection

Analisis Load Balancing Pada Web Server Menggunakan Algoritme Weighted Least Connection Jurnal Pengembangan Teknologi Informasi dan Ilmu Komputer e-issn: 2548-964X Vol. 2, No. 3, Maret 2018, hlm. 915-920 http://j-ptiik.ub.ac.id Analisis Load Balancing Pada Web Server Menggunakan Algoritme

Lebih terperinci

ARSITEKTUR SISTEM. Alif Finandhita, S.Kom, M.T. Alif Finandhita, S.Kom, M.T 1

ARSITEKTUR SISTEM. Alif Finandhita, S.Kom, M.T. Alif Finandhita, S.Kom, M.T 1 ARSITEKTUR SISTEM Alif Finandhita, S.Kom, M.T Alif Finandhita, S.Kom, M.T 1 Sistem Terpusat (Centralized Systems) Sistem Client Server (Client-Server Systems) Sistem Server (Server Systems) Sistem Paralel

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN UKDW

BAB 1 PENDAHULUAN UKDW BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah. Teknologi jaringan komputer mengalami peningkatan yang cukup pesat dalam beberapa tahun terakhir. Perkembangan yang pesat ini didorong oleh bertumbuh dan berkembangnya

Lebih terperinci

Bab 2 Tinjauan Pustaka

Bab 2 Tinjauan Pustaka Bab 2 Tinjauan Pustaka 2.1 Penelitian Terdahulu Pembahasan mengenai clustering dengan skema load balancing pada web server sudah banyak ditemukan. Salah satu pembahasan yang pernah dilakukan adalah Perancangan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Seiring dengan perkembangan teknologi informasi saat ini sangat memungkinkan banyaknya pelayanan data yang dapat dilakukan melalui media internet maupun intranet, misalnya

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dalam perkembangan Teknologi Informasi yang semakin meluas ini sistem informasi berperan penting untuk menunjang kredibilitas perusahaan dan pengguna jaringan lainnya.

Lebih terperinci

Perancangan dan Pembangunan Sistem Failover Pada MySQL Menggunakan Heartbeat dan MySQL Native Replication untuk Menunjang Ketersediaan Data Online

Perancangan dan Pembangunan Sistem Failover Pada MySQL Menggunakan Heartbeat dan MySQL Native Replication untuk Menunjang Ketersediaan Data Online Perancangan dan Pembangunan Sistem Failover Pada MySQL Menggunakan Heartbeat dan MySQL Native Replication untuk Menunjang Ketersediaan Data Online Prajna Deshanta Ibnugraha Jurusan Teknologi Informasi,

Lebih terperinci

Proposal Tugas Akhir

Proposal Tugas Akhir KOMPARASI ALGORITMA PENJADWALAN ROUND-ROBIN & LEAST CONNECTION PADA WEB SERVER LOAD BALANCING LVS METODE DIRECT ROUTING, NAT DAN TUNNELING Proposal Tugas Akhir Diajukan Untuk Memenuhi Persyaratan Guna

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN BAB 1 PENDAHULUAN

BAB I PENDAHULUAN BAB 1 PENDAHULUAN BAB 1 PENDAHULUAN BAB I PENDAHULUAN Bagian pendahuluan ini berisi ide yang mendasari perancangan Replikator Database dengan Algoritma ORDER (On-demand Real-Time Decentralized Replication) yang meliputi

Lebih terperinci

ABSTRAK. vi Universitas Kristen Maranatha

ABSTRAK. vi Universitas Kristen Maranatha ABSTRAK Pembuatan aplikasi berbasis web menunjukkan peningkatan yang cukup besar. Untuk menunjang kebutuhan komputasi dari aplikasi berbasis web diperlukan adanya sebuah peladen (server) web dan aplikasi

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN DASAR TEORI. Tabel 2.1 Tinjauan Pustaka

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN DASAR TEORI. Tabel 2.1 Tinjauan Pustaka BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN DASAR TEORI 2.1 Tinjauan Pustaka Tinjauan pustaka diambil dari beberapa karya tulis, sebagai berikut : Tabel 2.1 Tinjauan Pustaka No parameter Objek Bahasa interface penulis

Lebih terperinci

IMPLEMENTASI EYE OS MENGGUNAKAN METODE LOAD BALANCING DAN FAILOVER PADA JARINGAN PRIVATE CLOUD COMPUTING DENGAN LAYANAN IAAS DAN SAAS

IMPLEMENTASI EYE OS MENGGUNAKAN METODE LOAD BALANCING DAN FAILOVER PADA JARINGAN PRIVATE CLOUD COMPUTING DENGAN LAYANAN IAAS DAN SAAS IMPLEMENTASI EYE OS MENGGUNAKAN METODE LOAD BALANCING DAN FAILOVER PADA JARINGAN PRIVATE CLOUD COMPUTING DENGAN LAYANAN IAAS DAN SAAS TUGAS AKHIR Sebagai Persyaratan Guna Meraih Gelar Sarjana Strata 1

Lebih terperinci

FAILOVER CLUSTER SERVER DAN TUNNELING EOIP UNTUK SISTEM DISASTER RECOVERY

FAILOVER CLUSTER SERVER DAN TUNNELING EOIP UNTUK SISTEM DISASTER RECOVERY FAILOVER CLUSTER SERVER DAN TUNNELING EOIP UNTUK SISTEM DISASTER RECOVERY Nanang Purnomo 1) - Melwin Syafrizal 2) 1) PT. Lintas Data Prima (LDP)Yogyakarta Jl. Suryatmajan no. 22 Yogyakarta 2) Sistem Informasi

Lebih terperinci

Bab 4 Hasil dan Pembahasan

Bab 4 Hasil dan Pembahasan 33 Bab 4 Hasil dan Pembahasan Bab ini menjelaskan tentang arsitektur cluster virtual, pengujian sistem dan analisa perbandingan request time, request error, connection rate, throughput dan kinerja hardware.

Lebih terperinci

PRAKTIKUM BASIS DATA TERDISTRIBUSI MODUL VI FAILOVER CLUSTER

PRAKTIKUM BASIS DATA TERDISTRIBUSI MODUL VI FAILOVER CLUSTER PRAKTIKUM BASIS DATA TERDISTRIBUSI MODUL VI FAILOVER CLUSTER LABORATORIUM REKAYASA PERANGKAT LUNAK PROGRAM STUDI TEKNIK INFORMATIKA FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG I. TUJUAN PRAKTIKUM 1.

Lebih terperinci

IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN PERFORMANSI LOAD BALANCING DENGAN ALGORITMA LEASTCONN PADA DATABASE SERVER

IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN PERFORMANSI LOAD BALANCING DENGAN ALGORITMA LEASTCONN PADA DATABASE SERVER IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN PERFORMANSI LOAD BALANCING DENGAN ALGORITMA LEASTCONN PADA DATABASE SERVER Handoko 1, Dodon Turianto Nugrahadi 2, Ichsan Ridwan 3 1,2 Prodi Ilmu Komputer FMIPA ULM 3 Prodi Fisika

Lebih terperinci

BAB 4. PERANCANGAN 4.1. Perancangan Topologi Perancangan topologi yang akan dikembangkan adalah menggunakan topologi high availability. Dalam pengembangannya masing-masing fungsi server akan di tambah

Lebih terperinci

IMPLEMENTASI HIGH AVAILABILITY PADA DATABASE (STUDI KASUS UNIVERSITAS TERBUKA)

IMPLEMENTASI HIGH AVAILABILITY PADA DATABASE (STUDI KASUS UNIVERSITAS TERBUKA) IMPLEMENTASI HIGH AVAILABILITY PADA DATABASE (STUDI KASUS UNIVERSITAS TERBUKA) Harris Rovandi, S.Kom Muhammad Novan Billiranto, S.Kom Abstrak : Database adalah suatu kumpulan data yang disimpan secara

Lebih terperinci

pengumpulan, pengolahan, penyimpanan hingga penemuan kembali data serta mampu memberikan dukungan dalam pengambilan keputusan

pengumpulan, pengolahan, penyimpanan hingga penemuan kembali data serta mampu memberikan dukungan dalam pengambilan keputusan BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Teknologi nformasi (T) telah berkembang dengan pesat, baik dari sisi hardware maupun software. Teknologi saat ini telah memberikan kemudahan untuk saling berinteraksi

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN 1.1 ANALISA KEBUTUHAN SISTEM

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN 1.1 ANALISA KEBUTUHAN SISTEM BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN 1.1 ANALISA KEBUTUHAN SISTEM Saat ini, sebagian besar aplikasi yang digunakan untuk tujuan ilmu pengetahuan dan bisnis pada berbagai skala membutuhkan puluhan atau bahkan

Lebih terperinci

Rekayasa Elektrika. Jurnal VOLUME 11 NOMOR 4 AGUSTUS Analisis Kinerja MySQL Cluster Menggunakan Metode Load Balancing

Rekayasa Elektrika. Jurnal VOLUME 11 NOMOR 4 AGUSTUS Analisis Kinerja MySQL Cluster Menggunakan Metode Load Balancing Jurnal Rekayasa Elektrika VOLUME 11 NOMOR 4 AGUSTUS 2015 Analisis Kinerja MySQL Cluster Menggunakan Metode Load Balancing Taufiq Abdul Gani, Aulia Arafat, dan Melinda 129-134 JRE Vol. 11 No. 4 Hal 123-156

Lebih terperinci

Rancang Bangun Server Learning Management System (LMS) Berbasis Metode Load Balancing

Rancang Bangun Server Learning Management System (LMS) Berbasis Metode Load Balancing Rancang Bangun Learning Management System (LMS) Berbasis Metode Load Balancing Pranata Ari Baskoro 1, Achmad Affandi 2, Djoko Suprajitno Rahardjo 3 Jurusan Teknik Elektro FTI - ITS Abstract Akses pengguna

Lebih terperinci

ANALISIS PERFORMANSI LOAD BALANCING DENGAN ALGORITMA ROUND ROBIN DAN LEAST CONNECTION PADA SEBUAH WEB SERVER ABSTRAK

ANALISIS PERFORMANSI LOAD BALANCING DENGAN ALGORITMA ROUND ROBIN DAN LEAST CONNECTION PADA SEBUAH WEB SERVER ABSTRAK ISSN : 2442-5826 e-proceeding of Applied Science : Vol.1, No.2 Agustus 2015 Page 1577 ANALISIS PERFORMANSI LOAD BALANCING DENGAN ALGORITMA ROUND ROBIN DAN LEAST CONNECTION PADA SEBUAH WEB SERVER Mohammad

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Perkembangan dunia IT sudah sangat berkembang, dan internet sudah sangat maju sehingga dapat menciptakan sebuah teknologi dalam komputasi yang bernama Cloud Computing.

Lebih terperinci

Seminar Nasional Inovasi dalam Desain dan Teknologi - IDeaTech 2015 ISSN:

Seminar Nasional Inovasi dalam Desain dan Teknologi - IDeaTech 2015 ISSN: IMPLEMENTASI LOAD BALANCING DENGAN MENGGUNAKAN ALGORITMA ROUND ROBIN PADA KASUS PENDAFTARAN SISWA BARU SEKOLAH MENENGAH PERTAMA LABSCHOOL UNESA SURABAYA Gaguk Triono Teknologi Informasi Sekolah Tinggi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Teknologi HA atau High Availability adalah metode jaringan yang sering digunakan untuk mengurangi kemungkinan down-time terhadap server dengan menggunakan dua unit

Lebih terperinci

MANAJEMEN JARINGAN GONEWAJE

MANAJEMEN JARINGAN GONEWAJE MANAJEMEN JARINGAN GONEWAJE 09011181419005 FAKULTAS ILMU KOMPUTER JURUSAN SISTEM KOMPUTER UNIVERSITAS SRIWIJAYA 2017 FCAPS BERDASARKAN LAPORAN KERJA PRAKTIK IMPLEMENTASI LOAD BALANCING MENGGUNAKAN METODE

Lebih terperinci

ABSTRAK. Kata kunci: DSR, Manet, OLSR, OPNET, Routing. v Universitas Kristen Maranatha

ABSTRAK. Kata kunci: DSR, Manet, OLSR, OPNET, Routing. v Universitas Kristen Maranatha ABSTRAK MANET (Mobile Ad Hoc Network) merupakan jaringan nirkabel yang terdiri dari beberapa mobile node yang saling menghubungkan antar mobile node. Jaringan MANET merupakan jaringan yang bergerak atau

Lebih terperinci

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 5 BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Data Data adalah sesuatu yang mewakili objek dan peristiwa yang memiliki arti yang sangat penting bagi user (Hoffer et al, 2005). Dalam pengertian yang lain data adalah fakta

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DAN PERANCANGAN

BAB IV ANALISIS DAN PERANCANGAN BAB IV ANALISIS DAN PERANCANGAN Bab ini akan membahas mengenai permasalahan yang terjadi pada aplikasi yang menggunakan arsitektur 3 tier dan strategi penanganan masalahnya. 4.1 Identifikasi Masalah Arsitektur

Lebih terperinci

BAB V IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN

BAB V IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN BAB V IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN Bab ini membahas mengenai implementasi dan pengujian perangkat lunak yang dibangun pada Tugas Akhir ini. Pembahasan mengenai implementasi dipaparkan pada subbab 5.1 sedangkan

Lebih terperinci

CLUSTERING MYSQL SERVER SISTEM PADA PT.SINAR PRIMA LESTARI

CLUSTERING MYSQL SERVER SISTEM PADA PT.SINAR PRIMA LESTARI CLUSTERING MYSQL SERVER SISTEM PADA PT.SINAR PRIMA LESTARI Ahmad Ridwan Marseta Daniel Sarwono Darwin Gomgom Tampubolon Jurusan Teknik Informatika STMIK PalComTech Palembang Abstrak PT.Sinar Prima Lestari

Lebih terperinci

Database Terdistribusi. by: Ahmad Syauqi Ahsan

Database Terdistribusi. by: Ahmad Syauqi Ahsan 14 Database Terdistribusi by: Ahmad Syauqi Ahsan Konsep Basis Data Terdistribusi (1) 2 Sistem Komputasi Terdistribusi adalah sejumlah elemen proses yang terkoneksi melalui jaringan komputer dan saling

Lebih terperinci

ANALISIS PERBANDINGAN QoS VoIP PADA PROTOKOL IPv4 DAN IPv6 ( STUDI KASUS : LABORATORIUM KOMPUTER UNIVERSITAS DIAN NUSWANTORO SEMARANG )

ANALISIS PERBANDINGAN QoS VoIP PADA PROTOKOL IPv4 DAN IPv6 ( STUDI KASUS : LABORATORIUM KOMPUTER UNIVERSITAS DIAN NUSWANTORO SEMARANG ) ANALISIS PERBANDINGAN QoS VoIP PADA PROTOKOL IPv4 DAN IPv6 ( STUDI KASUS : LABORATORIUM KOMPUTER UNIVERSITAS DIAN NUSWANTORO SEMARANG ) Ferry Wahyu S Teknik Informatika, Fakultas Ilmu Komputer, Universitas

Lebih terperinci

Automatic File Replication Cluster High-Availability Storage Dengan Menggunakan GlusterFS

Automatic File Replication Cluster High-Availability Storage Dengan Menggunakan GlusterFS Automatic File Replication Cluster High-Availability Storage Dengan Menggunakan GlusterFS Artikel Ilmiah Peneliti : Paulus Nanda (672007323) Wiwin Sulistyo, S.T., M.Kom. Dr. Sri Yulianto J.P., S.Si., M.Kom.

Lebih terperinci

IMPLEMENTASI METODE LOAD BALANCING DALAM MENDUKUNG SISTEM KLUSTER SERVER

IMPLEMENTASI METODE LOAD BALANCING DALAM MENDUKUNG SISTEM KLUSTER SERVER IMPLEMENTASI METODE LOAD BALANCING DALAM MENDUKUNG SISTEM KLUSTER SERVER Sampurna Dadi Riskiono Fakultas Teknik dan Ilmu Komputer, Universitas Teknokrat Indonesia Jl. Z. A. Pagar Alam No.9-11, Labuhan

Lebih terperinci

Bab 3 Metode Perancangan 3.1 Tahapan Penelitian

Bab 3 Metode Perancangan 3.1 Tahapan Penelitian Bab 3 Metode Perancangan 3.1 Tahapan Penelitian Pada bab ini dijelaskan mengenai metode yang digunakan dalam membuat sistem dan perancangan yang dilakukan dalam membangun Web Server Clustering dengan Skema

Lebih terperinci

PERANCANGAN DAN IMPLEMENTASI GOOGLE GEARS PADA WINDOWS MOBILE DENGAN STUDI KASUS WEB PENJUALAN BARANG PRANESTI NOVITASARI

PERANCANGAN DAN IMPLEMENTASI GOOGLE GEARS PADA WINDOWS MOBILE DENGAN STUDI KASUS WEB PENJUALAN BARANG PRANESTI NOVITASARI PERANCANGAN DAN IMPLEMENTASI GOOGLE GEARS PADA WINDOWS MOBILE DENGAN STUDI KASUS WEB PENJUALAN BARANG PRANESTI NOVITASARI 5106 100 076 Latar Belakang Perkembangan teknologi yang cukup pesat saat ini membuat

Lebih terperinci

Perancangan Sistem Penjadwalan Proxy Squid Menggunakan Cluster schedulling. Poster

Perancangan Sistem Penjadwalan Proxy Squid Menggunakan Cluster schedulling. Poster Perancangan Sistem Penjadwalan Proxy Squid Menggunakan Cluster schedulling. Poster Peneliti : Victor Parsaulian Nainggolan (672008269) Radius Tanone, S.Kom., M.Cs Program Studi Teknik Informatika Fakultas

Lebih terperinci

IMPLEMENTASI DAN ANALISIS KINERJA LOAD BALANCING PADA VIRTUAL SERVER MENGGUNAKAN ZEN LOAD BALANCER

IMPLEMENTASI DAN ANALISIS KINERJA LOAD BALANCING PADA VIRTUAL SERVER MENGGUNAKAN ZEN LOAD BALANCER ISSN : 2355-9365 e-proceeding of Engineering : Vol.2, No.1 April 215 Page 22 IMPLEMENTASI DAN ANALISIS KINERJA LOAD BALANCING PADA VIRTUAL SERVER MENGGUNAKAN ZEN LOAD BALANCER IMPLEMENTATION AND PERFORMANCE

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Internet saat ini telah menjadi kebutuhan yang sangat mendasar bagi masyarakat modern untuk menunjang setiap aktifitasnya. Dengan adanya internet maka pertukaran

Lebih terperinci

CLUSTER. Kategori Cluster Computing

CLUSTER. Kategori Cluster Computing CLUSTER Cluster, dalam ilmu komputer dan jaringan komputer adalah sekumpulan komputer (umumnya server jaringan) independen yang beroperasi serta bekerja secara erat dan terlihat oleh klien jaringan seolah-olah

Lebih terperinci

Sistem Basis Data Terdistribusi Arif Basofi

Sistem Basis Data Terdistribusi Arif Basofi Sistem Basis Data Terdistribusi Arif Basofi Sumber: Fundamentals of Database Systems, Third Edition ch.24, Elmasri Sumber Material: tanzir.staff.gunadarma.ac.id, T. Darmanto & Y. H. Chrisnanto, AmikBandung

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. penghubung tersebut dapat berupa kabel atau nirkabel sehingga memungkinkan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. penghubung tersebut dapat berupa kabel atau nirkabel sehingga memungkinkan BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Jaringan Komputer Jaringan komputer merupakan sistem yang terdiri atas dua atau lebih komputer serta perangkat-perangkat lainnya yang saling terhubung. Media penghubung tersebut

Lebih terperinci

ABSTRAK. Kata kunci: Big Data, Hadoop, Karakteristik, Kecepatan Transfer, Stabilitas. v Universitas Kristen Maranatha

ABSTRAK. Kata kunci: Big Data, Hadoop, Karakteristik, Kecepatan Transfer, Stabilitas. v Universitas Kristen Maranatha ABSTRAK Big Data dianggap sebagai solusi untuk pertumbuhan data yang sangat pesat, salah satu aplikasi yang menerapkan hal ini adalah Hadoop. Maka akan dilakukan pengujian terhadap Hadoop untuk membuktikan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang PT Lautan Digital merupakan sebuah perusahaan pengembang jaringan dan perangkat lunak. Salah satu project yang dikerjakan oleh perusahaan ini adalah projectdunia yangtujuannya

Lebih terperinci

Analisa Pemanfaatan Cluster Computing Pada Jaringan Thin Client Server

Analisa Pemanfaatan Cluster Computing Pada Jaringan Thin Client Server Analisa Pemanfaatan Cluster Computing Pada Jaringan Thin Client Server Artikel Ilmiah Diajukan kepada Fakultas Teknologi Informasi untuk memperoleh Gelar Sarjana Komputer Oleh: Aulia Helmi Primandita (672012008)

Lebih terperinci

Peningkatan Kinerja Siakad Menggunakan Metode Load Balancing dan Fault Tolerance Di Jaringan Kampus Universitas Halu Oleo

Peningkatan Kinerja Siakad Menggunakan Metode Load Balancing dan Fault Tolerance Di Jaringan Kampus Universitas Halu Oleo IJCCS, Vol.10, No.1, January 2016, pp. 11~22 ISSN: 1978-1520 11 Peningkatan Kinerja Siakad Menggunakan Metode Load Balancing dan Fault Tolerance Di Jaringan Kampus Universitas Halu Oleo Alimuddin* 1, Ahmad

Lebih terperinci

PENGEMBANGAN SERVER SIAKAD UNIVERSITAS DEHASEN BENGKULU MENGGUNAKAN HIGH AVAILABILITY CLUSTERING DAN MYSQL DATABASE REPLICATION

PENGEMBANGAN SERVER SIAKAD UNIVERSITAS DEHASEN BENGKULU MENGGUNAKAN HIGH AVAILABILITY CLUSTERING DAN MYSQL DATABASE REPLICATION PENGEMBANGAN SERVER SIAKAD UNIVERSITAS DEHASEN BENGKULU MENGGUNAKAN HIGH AVAILABILITY CLUSTERING DAN MYSQL DATABASE REPLICATION Hari Aspriyono Program Studi Teknik Informatika, Fakultas Ilmu Komputer,

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI. beragam menyebabkan network administrator perlu melakukan perancangan. suatu jaringan dapat membantu meningkatkan hal tersebut.

BAB III METODOLOGI. beragam menyebabkan network administrator perlu melakukan perancangan. suatu jaringan dapat membantu meningkatkan hal tersebut. BAB III METODOLOGI 3.1 Introduksi Kondisi jaringan yang semakin kompleks dan penggunaan aplikasi yang beragam menyebabkan network administrator perlu melakukan perancangan jaringan dengan performa yang

Lebih terperinci

BAB II DASAR TEORI 2.1. Pengenalan Sistem Operasi Linux 2.2. Dasar Sistem Cluster

BAB II DASAR TEORI 2.1. Pengenalan Sistem Operasi Linux 2.2. Dasar Sistem Cluster BAB II DASAR TEORI 2.1. Pengenalan Sistem Operasi Linux Linux adalah salah satu jenis sistem operasi yang sering dipakai oleh jutaan orang di dunia. Linux pertama kali diciptakan oleh Linus Torvalds pada

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Pengukuran overhead..., Ida Nurhaida, FT UI, 2009

BAB 1 PENDAHULUAN. Pengukuran overhead..., Ida Nurhaida, FT UI, 2009 BAB 1 PENDAHULUAN Dalam era globalisasi, teknologi informasi jaringan komputer akan memegang peranan yang sangat menentukan dalam kompetisi di dunia mendatang. Keberhasilan dalam menguasai teknologi informasi

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN Bab ini berisi penjelasan tentang pandangan awal persoalan yang terjadi dalam penulisan laporan tugas akhir, berisi latar belakang, identifikasi masalah, tujuan tugas akhir, lingkup tugas

Lebih terperinci

1. Pendahuluan Latar Belakang

1. Pendahuluan Latar Belakang 1. Pendahuluan 1.1. Latar Belakang Menurut penelitian yang dilakukan oleh Gantz et al estimasi data elektronik mencapai 0,18 zettabyte pada tahun 2006 dan diramalkan akan mencapai 1,8 zettabyte pada tahun

Lebih terperinci

Bab V Pengujian (Testing)

Bab V Pengujian (Testing) Bab V Pengujian (Testing) Pengujian (testing) SQL Server 2000 cluster dilakukan untuk melihat apakah proses clustering sudah dapat bekerja sebagaimana semestinya. Ada beberapa cara pengujian atau test

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. masalah yang menguraikan sebuah sistem menjadi bagian bagian komponen dengan

BAB II LANDASAN TEORI. masalah yang menguraikan sebuah sistem menjadi bagian bagian komponen dengan BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Analisis Sistem Menurut Whitten (2004), analisis sistem adalah sebuah teknik pemecahan masalah yang menguraikan sebuah sistem menjadi bagian bagian komponen dengan tujuan mempelajari

Lebih terperinci

SISTEM BASIS DATA BACKUP DAN RECOVERY. Backup Data. Restore Data. DENI HERMAWAN Informatika

SISTEM BASIS DATA BACKUP DAN RECOVERY. Backup Data. Restore Data. DENI HERMAWAN Informatika SISTEM BASIS DATA DENI HERMAWAN 01111003 Informatika BACKUP DAN RECOVERY Data dan database merupakan komponen terpenting dalam satu sitem manajemen, disamping taentu saja aplikasi untuk system informasi

Lebih terperinci

UJI AVAILABILITAS LOAD BALANCING WEB SERVER MENGGUNAKAN LINUX VIRTUAL SERVER

UJI AVAILABILITAS LOAD BALANCING WEB SERVER MENGGUNAKAN LINUX VIRTUAL SERVER UJI AVAILABILITAS LOAD BALANCING WEB SERVER MENGGUNAKAN LINUX VIRTUAL SERVER Irwan Sembiring Fakultas Teknologi Informasi, Universitas Kristen Satya Wacana Irwan@staff.uksw.edu ABSTRACT Linux Virtual Server

Lebih terperinci

PERANCANGAN SISTEM.

PERANCANGAN SISTEM. BAB 4. PERANCANGAN SISTEM Setelah melakukan proses analisa sistem maka akan dilakukan proses perancangan sistem yang diharapkan sesuai dengan kebutuhan pengguna yang dianalisa. Perancangan sistem ini menggunakan

Lebih terperinci

PERANCANGAN HIGH AVAILABILITY SYSTEM PADA SISTEM INFORMASI AKADEMIK UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SEMARANG BERBASIS MYSQL CLUSTER

PERANCANGAN HIGH AVAILABILITY SYSTEM PADA SISTEM INFORMASI AKADEMIK UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SEMARANG BERBASIS MYSQL CLUSTER PERANCANGAN HIGH AVAILABILITY SYSTEM PADA SISTEM INFORMASI AKADEMIK UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SEMARANG BERBASIS MYSQL CLUSTER Amran Yobioktabera Fakultas Ilmu Komputer, Universitas Dian Nuswantoro, Semarang

Lebih terperinci

ANALISA DAN PERANCANGAN

ANALISA DAN PERANCANGAN BAB 3. ANALISA DAN PERANCANGAN 3.1 Analisa Pembuatan dibuat dengan menggunakan bahasa Python yang diintegrasikan dengan perangkat YARA. terhubung dengan internet dengan library YARA sehingga proses update

Lebih terperinci

IMPLEMENTASI WEB SERVER LOAD BALANCING PADA MESIN VIRTUAL MAKALAH PROGRAM STUDI INFORMATIKA FAKULTAS KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA

IMPLEMENTASI WEB SERVER LOAD BALANCING PADA MESIN VIRTUAL MAKALAH PROGRAM STUDI INFORMATIKA FAKULTAS KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA IMPLEMENTASI WEB SERVER LOAD BALANCING PADA MESIN VIRTUAL MAKALAH PROGRAM STUDI INFORMATIKA FAKULTAS KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA Diajukan oleh : Handoko Yoga Hartomo Ir. Bana Handaga, M.T., Ph.D. PROGRAM

Lebih terperinci

Perancangan Mysql Cluster Menggunakan Mikrotik Rb750 Sebagai Node Database Management

Perancangan Mysql Cluster Menggunakan Mikrotik Rb750 Sebagai Node Database Management Perancangan Mysql Cluster Menggunakan Mikrotik Rb750 Sebagai Node Database Management Peran Bintang Sihite 1, M. Iman Santoso 2, Anggoro Suryo Pramudyo 3 Jurusan Teknik Elektro, Fakultas Teknik, Universitas

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan atau organisasi dalam menentukan kebijakan-kebijakan strategis

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan atau organisasi dalam menentukan kebijakan-kebijakan strategis BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dewasa ini informasi merupakan hal yang sangat penting bagi suatu perusahaan atau organisasi dalam menentukan kebijakan-kebijakan strategis perusahaan terkait dengan

Lebih terperinci

CONSISTENCY & REPLICATION. Sistem terdistribusi week 7

CONSISTENCY & REPLICATION. Sistem terdistribusi week 7 CONSISTENCY & REPLICATION Sistem terdistribusi week 7 Outline Konsep dasar replikasi Konsistensi dalam sister Model konsistensi Protokol dalam konsistensi Konsep Dasar Replikasi Replikasi adalah suatu

Lebih terperinci

Analisis Perbandingan Performansi Server VoIP. berbasis Parallel Processing

Analisis Perbandingan Performansi Server VoIP. berbasis Parallel Processing Analisis Perbandingan Performansi Server VoIP antara Asterisk dan FreePBX berbasis Parallel Processing JOANA SIBORO 2206100080 Dosen Pembimbing: Dr.Ir. Achmad Affandi, DEA NIP: 196510141990021001 PERANCANGAN

Lebih terperinci

Pembandingan Metode Backup Database MySQL antara Replikasi dan MySQLDump

Pembandingan Metode Backup Database MySQL antara Replikasi dan MySQLDump JUSI Vol. 1, No. 1 ISSN 2087-8737 Februari 2011 Pembandingan Metode Backup Database MySQL antara Replikasi dan MySQLDump Tawar *, Safitri Wahyuningsih Program Studi Sistem Informasi, Universitas Ahmad

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Cloud computing dalam pengertian bahasa Indonesia yang diterjemahkan

BAB I PENDAHULUAN. Cloud computing dalam pengertian bahasa Indonesia yang diterjemahkan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Cloud computing dalam pengertian bahasa Indonesia yang diterjemahkan menjadi komputasi awan, beberapa tahun terakhir ini telah menjadi "Hot word" di dunia teknologi

Lebih terperinci

IMPLEMENTASI TEKNOLOGI LOAD BALANCER DENGAN WEB SERVER NGINX UNTUK MENGATASI BEBAN SERVER

IMPLEMENTASI TEKNOLOGI LOAD BALANCER DENGAN WEB SERVER NGINX UNTUK MENGATASI BEBAN SERVER IMPLEMENTASI TEKNOLOGI LOAD BALANCER DENGAN WEB SERVER NGINX UNTUK MENGATASI BEBAN SERVER Effendi Yusuf 1), Tengku A Riza 2), Tody Ariefianto 3) 1,2,3) Fak Elektro & Komunikasi IT Telkom Bandung Jl. Telekomunikasi

Lebih terperinci

ABSTRAK. Keyword : big data, distribusi, Hadoop, sistem file. vi Universitas Kristen Maranatha

ABSTRAK. Keyword : big data, distribusi, Hadoop, sistem file. vi Universitas Kristen Maranatha ABSTRAK Pertumbuhan data ternyata sangat mempengaruhi perkembangan volume dan jenis data yang terus meningkat di dunia maya. Jenis data, mulai dari data yang berupa teks, gambar atau foto, video hingga

Lebih terperinci

DISTRIBUSI DATA KEPENDUDUKAN DI KOTA GORONTALO MENGGUNAKAN METODE REPLIKASI DATABASE DENGAN TEKNIK SINGLE MASTER REPLICATED

DISTRIBUSI DATA KEPENDUDUKAN DI KOTA GORONTALO MENGGUNAKAN METODE REPLIKASI DATABASE DENGAN TEKNIK SINGLE MASTER REPLICATED DISTRIBUSI DATA KEPENDUDUKAN DI KOTA GORONTALO MENGGUNAKAN METODE REPLIKASI DATABASE DENGAN TEKNIK SINGLE MASTER REPLICATED Mohamad Ilyas Abas¹, Moh. Hidayat Koniyo², Tajuddin Abdillah³ INTISARI Database

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN DASAR TEORI. tentang load balancing terus dilakukan dan metode load balancing terus

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN DASAR TEORI. tentang load balancing terus dilakukan dan metode load balancing terus BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN DASAR TEORI 2.1 Tinjauan Pustaka Tinjauan pustaka yang digunakan pada penelitian ini meliputi beberapa penelitian yang sudah dilakukan sebelumnya, sebagai berikut. Berbagai

Lebih terperinci

PENGENDALIAN TRAFIK DAN KONGESTI PADA JARINGAN ATM DENGAN PENERAPAN AMBANG BATAS ALIRAN SEL

PENGENDALIAN TRAFIK DAN KONGESTI PADA JARINGAN ATM DENGAN PENERAPAN AMBANG BATAS ALIRAN SEL PENGENDALIAN TRAFIK DAN KONGESTI PADA JARINGAN ATM DENGAN PENERAPAN AMBANG BATAS ALIRAN SEL ABSTR/1K Pada saat jaringan mengalami kongesti, node ATM bisa mengurangi beban dengan jalan membuang sel berprioritas

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN DAN PEMBUATAN SISTEM

BAB III PERANCANGAN DAN PEMBUATAN SISTEM BAB III PERANCANGAN DAN PEMBUATAN SISTEM 3.1. Perancangan Sistem Untuk merancang sistem ini diperlukan 3 buah web server dan 1 buah server untuk load balance. Server-server ini berada pada jaringan lokal

Lebih terperinci

BAB IV IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN

BAB IV IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN BAB IV IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN 4.1 Infrastruktur Aplikasi Pemesanan Tiket Bus Berbasis Android Setelah melakukan analisis dan perancangan diharapkan agar aplikasi yang telah dibuat dapat menjadi solusi

Lebih terperinci

Replikasi adalah suatu teknik untuk melakukan copy / pendistribusian data dan objek-objek dalam melaksanakan sinkronisasi antara objek sehingga

Replikasi adalah suatu teknik untuk melakukan copy / pendistribusian data dan objek-objek dalam melaksanakan sinkronisasi antara objek sehingga Replikasi adalah suatu teknik untuk melakukan copy / pendistribusian data dan objek-objek dalam melaksanakan sinkronisasi antara objek sehingga konsistensi data dapat terjamin. 1. Mengetahui konsep dasar

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. 1.2 Rumusan Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. 1.2 Rumusan Masalah BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Teknologi informasi terus berkembang, berawal dari dibuatnya komputer dengan ukuran yang sangat besar hingga memasuki zaman virtualisasi dan cloud computing. Berkembangnya

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Di Kampus Universitas Telkom Fakultas Ilmu Terapan tersedia salah satu jenis layanan cloud computing Infrastructure As A Service ( Iaas ) atau biasa disebut juga suatu

Lebih terperinci

Database dalam Sistem Terdistribusi

Database dalam Sistem Terdistribusi Database dalam Sistem Terdistribusi Modern Database Management 6 th Edition Jeffrey A. Hoffer, Mary B. Prescott, Fred R. McFadden Definisi Database terdistribusi: Sebuah database logic yang tersebar secara

Lebih terperinci

BAB 4 HASIL TESTBED DAN EVALUASI KINERJA PROGRAM FTS

BAB 4 HASIL TESTBED DAN EVALUASI KINERJA PROGRAM FTS BAB 4 HASIL TESTBED DAN EVALUASI KINERJA PROGRAM FTS Pada bab 3 telah dijelaskan model skenario testbed yang digunakan untuk menganalisa kinerja program FTS. Model testbed tersebut meliputi routing statik

Lebih terperinci

Oracle Case Study HIGH AVAILABILITY. Oleh: Ahmad Syauqi Ahsan

Oracle Case Study HIGH AVAILABILITY. Oleh: Ahmad Syauqi Ahsan Oracle Case Study HIGH AVAILABILITY Oleh: Ahmad Syauqi Ahsan 1 TUJUAN Memahami manfaat dan kegunaan dari High Availability Memahami konsep dari High Availability Mengerti komponen-komponen dalam Oracle

Lebih terperinci

ARSITEKTUR NETWORKING CLIENT

ARSITEKTUR NETWORKING CLIENT Nama : Rayendra Pratama NPM : 1A112084 ARSITEKTUR NETWORKING CLIENT Arsitektur pada jaringan Clinet - Server adalah model konektifitas jaringan yang membedakan fungsi - fungsi komputer sebagai Client (Komputer

Lebih terperinci

BAB 3. ANALISA SISTEM 3.1. Analisa Masalah Dengan perkembangan teknologi yang semakin maju dan pentingnya untuk bertukar informasi dengan cepat, aman, dan tepat, maka salah satu solusi akan hal ini adalah

Lebih terperinci

ANALISIS AVAILABILITAS LOAD BALANCING PADA WEB SERVER LOKAL

ANALISIS AVAILABILITAS LOAD BALANCING PADA WEB SERVER LOKAL ANALISIS AVAILABILITAS LOAD BALANCING PADA WEB SERVER LOKAL Dwi Nuriba Fakultas Ilmu Komputer, Universitas Dian Nuswantoro ABSTRACT Perkembangan teknologi Web menyebabkan server-server yang menyediakan

Lebih terperinci

IMPLEMENTASI CLUSTERING DATABASE SERVER MENGGUNAKAN PGCLUSTER UNTUK OPTIMALISASI KINERJA SISTEM BASIS DATA

IMPLEMENTASI CLUSTERING DATABASE SERVER MENGGUNAKAN PGCLUSTER UNTUK OPTIMALISASI KINERJA SISTEM BASIS DATA JURNAL IMPLEMENTASI CLUSTERING DATABASE SERVER MENGGUNAKAN PGCLUSTER UNTUK OPTIMALISASI KINERJA SISTEM BASIS DATA Suryanto Abstract-In the business world besides a customer service, availability and needs

Lebih terperinci

TSI Perbankan REPLIKASI

TSI Perbankan REPLIKASI HOME DAFTAR ISI REPLIKASI Obyektif : 1 Mengetahui konsep dasar replikasi 2 Mengetahui bagaimana merencanakan replikasi 3 Mengetahui bagaimana proses replikasi terjadi 4 Mengetahui alat yang digunakan AS/400

Lebih terperinci

1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang 1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kemajuan teknologi informasi yang sangat pesat saat ini telah menjadi satu bagian dalam kehidupan kita. Teknologi informasi dituntut untuk berkembang dan berinovasi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Seiring dengan pesatnya perkembangan teknologi informasi yang semakin

BAB I PENDAHULUAN. Seiring dengan pesatnya perkembangan teknologi informasi yang semakin 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Seiring dengan pesatnya perkembangan teknologi informasi yang semakin lama semakin canggih khususnya dibidang jaringan. Perkembangan tersebut berkaitan erat

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM 3.1. Analisis Pengujian 3.1.1. Analisis Pengujian Kompatibilitas Docker Pengujian dilakukan untuk menguji keunggulan Docker dalam hal kompatibilitas. Selain itu

Lebih terperinci

Bab 4 Hasil dan Pembahasan

Bab 4 Hasil dan Pembahasan Bab 4 Hasil dan Pembahasan Pada bab ini memuat hasil dan pembahasan yang meliputi implementasi dari perancangan, pengujian dan hasil analisa. Implementasi tersebut meliputi konfigurasi Nginx untuk load

Lebih terperinci

Rancang Bangun Penyimpanan pada Jaringan Menggunakan FreeNAS (Development of Network Storage Using FreeNAS)

Rancang Bangun Penyimpanan pada Jaringan Menggunakan FreeNAS (Development of Network Storage Using FreeNAS) Rancang Bangun Penyimpanan pada Jaringan Menggunakan FreeNAS (Development of Network Storage Using FreeNAS) Harjono 1, Agung Purwo Wicaksono 2 1 2 Teknik Informatika, F. Teknik, Universitas Muhammadiyah

Lebih terperinci

SAHARI. Selasa, 29 September

SAHARI. Selasa, 29 September SAHARI Selasa, 29 September 2015 1 Pengertian Secara harafiah, clustering berarti pengelompokan. Clustering dapat diartikan pengelompokan beberapa buah komputer menjadi satu kesatuan dan mampu memproses

Lebih terperinci

Pemahaman mengenai Model arsitektur SisTer Mengetahui Sudut pandang logis Arsitektur Sistem Tersebar. Memahami model Arsitektur sistem

Pemahaman mengenai Model arsitektur SisTer Mengetahui Sudut pandang logis Arsitektur Sistem Tersebar. Memahami model Arsitektur sistem Pemahaman mengenai Model arsitektur SisTer Mengetahui Sudut pandang logis Arsitektur Sistem Tersebar Layered architectures, Object-base architectures, Data-center architectures, Event-base architectures

Lebih terperinci

OPTIMALISASI CLUSTER SERVER LMS DAN IPTV DENGAN VARIASI ALGORITMA PENJADWALAN

OPTIMALISASI CLUSTER SERVER LMS DAN IPTV DENGAN VARIASI ALGORITMA PENJADWALAN OPTIMALISASI CLUSTER SERVER LMS DAN IPTV DENGAN VARIASI ALGORITMA PENJADWALAN DIDIK ARIBOWO 2210 203 009 Dosen Pembimbing: DR. Ir. Achmad Affandi, DEA Pasca Sarjana Bidang Keahlian Telekomunikasi Multimedia

Lebih terperinci