Rancang Bangun Server Learning Management System (LMS) Berbasis Metode Load Balancing

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "Rancang Bangun Server Learning Management System (LMS) Berbasis Metode Load Balancing"

Transkripsi

1 Rancang Bangun Learning Management System (LMS) Berbasis Metode Load Balancing Pranata Ari Baskoro 1, Achmad Affandi 2, Djoko Suprajitno Rahardjo 3 Jurusan Teknik Elektro FTI - ITS Abstract Akses pengguna ke suatu situs yang melebihi kapasitas web server-nya dapat menyebabkan server down dan menghambat pelayanan kepada pengguna. Masalah tersebut berlaku pula bagi server-server yang menjalankan situs e- learning terutama server e-learning tunggal. Solusi yang dapat diterapkan untuk mengatasi masalah tersebut salah satunya adalah dengan menambah kapasitas server yang digunakan misalnya penambahan web Metode load balancing kemudian digunakan untuk mengatur beban kerja antar web server tersebut. Pada tugas akhir ini telah dilakukan rancang bangun dan pengujian performansi yang dicapai server LMS load balancing dengan variasi jumlah web server mulai dari satu, dua dan tiga web server dibandingkan dengan server LMS tunggal pada berbagai kondisi pembatasan bandwidth mulai dari,,, 1 Mbps dan 2 Mbps. Dari pengujian didapatkan hasil bahwa dibandingkan dengan server LMS tunggal, throughput pada server LMS load balancing mampu meningkat hingga 66,396%, packet loss menurun hingga 6,397%, dan mempercepat response time hingga 56,467%. Index Terms Learning Management System, load balancing, benchmarking, response time. W I. PENDAHULUAN eb server yang ditempati oleh LMS yang menjalankan suatu situs e-learning merupakan pintu akses bagi ribuan penggunanya ke situs tersebut [3]. Peningkatan jumlah akses serta tingkat kompleksitas dari aplikasinya menuntut tersedianya suatu web server yang handal, cepat serta mempunyai kemampuan yang memadai. Seringkali peningkatan jumlah akses terjadi lebih cepat dan di luar antisipasi pada saat web server tersebut dirancang pada waktu pertama kali [1]. Ada beberapa solusi yang dapat diterapkan untuk menghadapi masalah tersebut, salah satunya dengan menambah kapasitas server yang digunakan misalnya dengan menambah jumlah web Penambahan kapasitas server dapat dilakukan dengan replikasi web server menjadi lebih dari satu yang disebut dengan clustering [2]. Untuk mengatur distribusi beban akses pengguna ke beberapa web server tersebut secara merata maka diterapkan metode load 1 Mahasiswa Bidang Studi Telekomunikasi Multimedia, natafedora@gmail.com 2 Dosen Pembimbing I, affandi@ee.its.ac.id 3 Dosen Pembimbing II, djokosr@ee.its.ac.id balancing. Pada tugas akhir ini akan dilakukan rancang bangun server Learning Management System (LMS) yang menerapkan metode load balancing yang berbasis framework Linux Virtual (LVS) [5]. LVS menyediakan kemampuan load balancing melalui beberapa teknik routing untuk mendistribusikan trafik antar server [4]. Teknik routing tersebut antara lain: - LVS-NAT (LVS via Network Address Translation). - LVS-TUN (LVS via Tunnelling) - LVS-DR (LVS Direct Routing) Teknik routing LVS-NAT dapat diterapkan pada aplikasi web server dengan load balancing atau cluster. Penggunaan teknik routing ini berangkat dari semakin berkurangnya alamat IP publik versi 4 (IPv4) sedangkan jumlah web server saat ini semakin meningkat [3]. Dengan LVS-NAT maka hanya diperlukan sebuah alamat IPv4 yang bisa diakses dari internet atau alamat IP publik untuk halaman situs yang dapat diakses pengguna [5]. Salah satu kelebihan dari LVS adalah fleksibilitas dalam memilih algoritma penjadwalan. Algoritma penjadwalan diperlukan untuk menentukan alur pendistribusian beban kerja antar server [9]. Dalam rancang bangun tugas akhir ini, algoritma penjadwalan yang digunakan adalah round robin. Dengan round robin, beban kerja antar server dapat didistribusikan sama rata, tanpa mempertimbangkan kapasitas atau spesifikasi dari server tersebut [4]. II. METODE PENELITIAN A. Gambaran Umum Sistem Pada tugas akhir ini akan dibangun dua sistem yang berbeda dalam perancangan server LMS yang akan diuji yaitu sistem server tunggal dan sistem load balancing. Sistem server tunggal seperti yang terdapat dalam Gambar 1 terdiri dari satu komputer yang berperan sebagai server LMS. LMS merupakan komputer yang berfungsi sebagai tempat untuk menyimpan data dari semua konten dan obyek pembelajaran dari berbagai pengguna (client). Dengan kata lain, database, web server beserta software LMS-nya terletak di dalam satu komputer saja. Client adalah pengguna atau pengakses situs LMS yaitu mahasiswa (student) maupun pengajar (teacher). 1

2 Start Client LMS Gambar 1. Desain topologi server LMS tunggal Sistem load balancing yang akan dibangun menggunakan sebuah server yang berfungsi sebagai director atau load balancer, tiga PC sebagai web server dan sebuah PC sebagai database Bagian director merupakan load balancer yang mendistribusikan akses pengguna atau client request yang akan diproses oleh web Algoritma penjadwalan round robin dan implementasi Network Address Translation (NAT) diterapkan pada bagian load balancer ini. Untuk mendukung teknik routing LVS-NAT yang akan digunakan, komputer yang menjadi unit load balancer disyaratkan memiliki dua Network Interface Card (NIC). Perancangan sistem dan topologi jaringan untuk server LMS tunggal dan server LMS load balancing Pembuatan LMS load balancing Instalasi & konfigurasi pada load balancer, web server dan database server Pengujian sistem Instalasi Sistem Operasi Linux Pembuatan Single Instalasi & konfigurasi database dan web server Pengujian sistem 1 Pengambilan data dengan software analyzer & monitoring Pengambilan data dengan software analyzer & monitoring Switch Client Load Balancer 2 Analisis data 3 Perbandingan hasil pengukuran LMS Database Gambar 2. Desain topologi server LMS load balancing Web server menjalankan service HTTP bagi server LMS dan juga merupakan tempat software LMS berada. Setiap HTTP request dari client diproses oleh satu web server dalam metode load balancing dengan mekanisme penjadwalan round robin. Database server atau shared storage dapat berupa database system atau network file system (NFS) server yang berisi data-data yang dibutuhkan software LMS pada web Dalam pengujian, jumlah web server yang digunakan dalam server load balancing divariasikan mulai dari satu, dua dan tiga untuk mengamati perubahan performansi jaringan dan kinerja server-nya saat menangani akses pengguna ke situs LMS. B. Perancangan dan Implementasi Skenario perancangan dan implementasi dari tugas akhir ini dapat dilihat pada flowchart di Gambar 3. C. Parameter Performansi Jaringan (QoS) Ada dua macam parameter performansi yang diukur, antara lain parameter QoS (Quality of Service) jaringan dan kinerja Stop Gambar 3. Flowchart metode penelitian Pengujian QoS jaringan pada cluster server LMS dan server tunggal dilakukan dengan menggunakan program Wireshark. Wireshark mampu membaca (capture) paket-paket data yang lewat pada jaringan dan menganalisanya. Pada pengukuran di sini data yang dibaca adalah TCP dan HTTP. Di bawah ini adalah beberapa parameter yang di-capture melalui Wireshark untuk pengujian QoS. 1) Throughput Throughput adalah besar ukuran data yang berhasil diterima pada proses transmisi data dalam rentang waktu tertentu. Biasanya throughput selalu dikaitkan dengan bandwidth, namun throughput selalu lebih kecil dari bandwidth. 2) Packet loss Packet loss merupakan banyaknya paket yang gagal mencapai tempat tujuan. Packet loss mempengaruhi kinerja jaringan secara langsung. Jika packet loss besar maka kinerja jaringan dikatakan jelek. Packet loss dapat diukur dengan cara melihat parameter yang didapatkan melalui software Wireshark. 2

3 D. Parameter Performansi Dalam pengujian rancang bangun server, selain pengukuran parameter QoS jaringan, pengukuran kinerja server juga sangat diperlukan untuk mengetahui kemampuan maksimal server yang dibangun. 1) Response time (duration) Response time adalah rentang waktu antara seorang user memasukkan perintah ke sistem hingga sistem memberikan jawaban dengan menampilkannya ke display (monitor) [7] [8]. Dalam pengukuran response time, waktu yang diukur adalah dari user mulai mengklik tombol load pada web browser hingga halaman situs selesai dibuka (downloaded) seluruhnya. dilakukan dengan mengetikkan perintah pada httperf untuk mengirimkan HTTP request sebanyak 5. request secara simultan ke server LMS. Dari pengujian ini akan diketahui batasan jumlah koneksi maksimal yang mampu ditangani web server setiap detiknya untuk memproses 5. request tersebut. 4) Pengujian Jumlah Akses Simultan Maksimum Sebelum pengujian dilakukan pada variasi konfigurasi server, setiap web server diberikan pembatasan beban CPU sebesar 25% untuk proses web service httpd [11]. Kemudian pengujian dilakukan dengan membuka halaman situs LMS sebanyak-banyaknya hingga muncul pesan error. 2) Akses simultan maksimum Akses simultan maksimum adalah jumlah akses maksimum ke situs LMS secara bersamaan. 3) Maximum workload web server Beban kerja maksimum suatu web server dalam menangani koneksi dari client dalam waktu tertentu. Workload web server dapat diuji dengan menggunakan software web server benchmarking tool seperti httperf [1]. E. Pengambilan Data Performansi 1) Pengujian response time Dari web browser pada client dilakukan multi akses ke server LMS secara bersamaan dengan membuka halaman situs LMS dengan jumlah akses bervariasi. Jumlah akses yang dilakukan secara bersamaan ke situs LMS mulai dari 1, 3, 5, 1, 2 dan 3 halaman. Aplikasi Wireshark kemudian dijalankan untuk mengamati response time dari durasi atau lama waktu yang diperlukan untuk me-load seluruh halaman yang dibuka hingga selesai. Pengujian dilakukan pada berbagai konfigurasi server yakni server LMS tunggal, server load balancing dengan 1 web server, 2 web server, dan 3 web 2) Pengujian performansi jaringan Dari web browser pada client dilakukan multi akses sebanyak 1 halaman ke situs LMS secara bersamaan. Halaman yang diakses terdiri dari dua macam halaman yakni halaman ringan (ukuran 25 KB) dan halaman berat (ukuran 1,5 MB). Aplikasi Wireshark kemudian dijalankan sejak mulai me-load halaman tersebut hingga seluruh halaman selesai di-load. Dari Wireshark dapat diketahui throughput dan packet loss. Pengukuran dilakukan pada variasi pembatasan bandwidth mulai dari,,,1 Mbps dan 2 Mbps serta konfigurasi server yang berbeda. 3) Pengujian Maximum Workload Web Pengujian dilakukan dengan menggunakan software httperf untuk menguji kemampuan web server dalam menangani koneksi simultan client ke web Tes 3 III. ANALISIS DAN PEMBAHASAN Pada bagian ini akan dilakukan pembahasan mengenai analisis data serta pembahasan mengenai hasil pengujian performansi pada server LMS tunggal dan server LMS load balancing. Parameter yang diukur dalam pengujian performansi di sini terdiri dari performansi jaringan yang meliputi throughput dan packet loss, serta performansi server yang meliputi response time, maximum workload web server, dan akses simultan maksimum. Analisis dilakukan berdasarkan data hasil pengukuran yang didapatkan dan perbandingan peningkatan performansi yang dicapai server LMS load balancing dibandingkan dengan server LMS tunggal. Throughput (bps) A. Performansi Jaringan 1) Throughput Pengamatan throughput dilakukan pada sisi client yang terhubung dengan server LMS. Pada bagian ini pengujian sistem dilakukan dengan variasi berbagai kondisi bandwidth yaitu mulai dari,,, 1 Mbps dan 2 Mbps dan juga dengan variasi kondisi pembebanan pada halaman situs LMS meliputi halaman berukuran 25 KB dan 1,5 MB. Data yang diamati dari Wireshark adalah paket TCP dan HTTP dengan alamat asal (source) dan tujuan (destination) adalah IP address server dan client Tunggal Mbps 2 Mbps Gambar 4. Hasil pengukuran throughput pada berbagai konfigurasi server (ukuran halaman 25 KB)

4 Throughput (bps) Gambar 5. Hasil pengukuran throughput pada berbagai konfigurasi server (ukuran halaman 1,5 MB) Didapatkan bahwa nilai throughput tertinggi adalah 135 bps pada pengukuran server LMS load balancing dengan tiga web server pada pembatasan bandwidth 2 Mbps. Sedangkan nilai throughput terendah adalah 8688 bps pada pengukuran server LMS tunggal dengan pembatasan bandwidth. 2) Packet Loss Nilai packet loss terkecil yang didapatkan yaitu,36% pada bandwidth dengan ukuran halaman yang di-load sebesar 1,5 MB pada pengukuran server LMS load balancing dengan tiga web Sedangkan nilai packet loss terbesar yang didapatkan yaitu,12737% pada bandwidth 2 Mbps dengan ukuran halaman yang di-load sebesar 25 KB pada pengukuran server LMS load balancing dengan tiga web Packet Loss (%) ,16,14,12,1,8,6,4,2 1 Mbps 2 Mbps 1 Mbps 2 Mbps Tunggal Tunggal Gambar 6. Hasil pengukuran packet loss pada berbagai konfigurasi server (ukuran halaman 25 KB) Packet Loss (%) meskipun nilainya sangat kecil (mendekati nol). Hubungan antara pertambahan jumlah web server dengan perubahan packet loss dapat diamati dengan jelas pada pengujian loading halaman berukuran 1,5 MB. Secara umum dapat disimpulkan dari perbandingan nilai packet loss pada pengujian performansi jaringan dalam tugas akhir ini, nilai packet loss yang dihasilkan konfigurasi server LMS tunggal dengan server LMS load balancing masih sangat kecil dan hampir mendekati %. Menurut standar ITU-T Y.1541 [6], nilai packet loss untuk komunikasi data TCP yang masih tergolong baik adalah 1-3 atau,1 (,1%). Hal tersebut menunjukkan bahwa hampir tidak ada data yang hilang pada saat transfer data.,9,8,7,6,5,4,3,2,1 Gambar 7. Hasil pengukuran packet loss pada berbagai konfigurasi server (ukuran halaman 1,5 MB) B. Performansi 1 Mbps 2 Mbps Tunggal ) Response Time Pertambahan jumlah web server akan meningkatkan throughput di sisi client (downlink). Hal ini diakibatkan karena pertambahan jumlah web server akan meningkatkan kecepatan pemrosesan request dari client sehingga mempersingkat response time. Dengan ukuran data yang sama, maka peningkatan response time akan menghasilkan throughput yang semakin besar. 2) Maximum Workload Web Dari pengujian yang dilakukan dengan software httperf didapatkan hasil pada Tabel 4.1. Tabel 4.1 Perbandingan workload web server maksimum Jumlah web Koneksi Connections Replies server per detik tunggal Dari data pengukuran pada ketiga variasi konfigurasi di atas dapat disimpulkan bahwa semakin besar nilai bandwidth maka nilai packet loss-nya juga semakin besar 4

5 Response Time (detik) Jumlah Akses Simultan Gambar 8. Hasil pengukuran response time Dapat disimpulkan bahwa server LMS load balancing lebih baik dalam penanganan akses pengguna ke web LMS load balancing dengan tiga web server mampu menangani 268 koneksi dalam satu detiknya sedangkan server LMS tunggal mampu menangani hingga 18 koneksi per detik saja. Hal ini dapat dicapai karena beban kerja (pemrosesan request) terbagi ke ke tiga web server tersebut, sehingga response time menjadi lebih singkat. 3) Jumlah Akses Simultan Maksimum Pengujian jumlah akses simultan maksimum Dari pengujian akses simultan maksimum ke situs LMS yang telah dilakukan sebelumnya dapat dibandingkan jumlah akses simultan maksimum ke situs LMS pada server LMS tunggal dengan server LMS load balancing. Tabel 4.2 Jumlah akses simultan maksimum Jumlah web server Akses Simultan Maksimum tunggal > Pembatasan beban CPU untuk web server httpd mengakibatkan jumlah akses simultan maksimum pada server load balancing lebih kecil daripada server tunggal. Pada kondisi tanpa pembatasan CPU load, httpd mampu menangani akses lebih banyak dan melakukan koneksi ke database server hingga batasan maksimum yang telah dikonfigurasi pada database C. Perbandingan Performansi tunggal ) Throughput Parameter performansi jaringan yang paling mudah untuk diamati dalam perbandingan performansi antara server LMS tunggal dengan server LMS load balancing adalah throughput di sisi client. Berikut ini akan dibahas perbandingan hasil pengukuran Persentase Peningkatan (%) throughput di sisi client pada server LMS tunggal dan server LMS load balancing saat client me-load halaman situs LMS berukuran ringan (25 KB) dan berat (1,5 MB). 7, 6, 5, 4, 3, 2, 1,, Variasi Load Balancing Gambar 9. Persentase peningkatan throughput server load balancing (ukuran file 25 KB) Persentase peningkatan throughput tertinggi dicapai oleh server LMS load balancing dengan tiga web server yaitu sebesar 66,396% dan 54,159%. Dari sini didapatkan bahwa pertambahan jumlah web server akan meningkatkan throughput dari server ke client secara signifikan. Persentase Peningkatan (%) 1 web server 2 web server 3 web server 6, 5, 4, 3, 2, 1,, 1 webserver 2 webserver 3 webserver 1 Mbps 2 Mbps Variasi Load Balancing Gambar 1. Persentase peningkatan throughput server load balancing (ukuran file 1,5 MB) Dari data persentase peningkatan throughput pada server LMS load balancing dapat disimpulkan bahwa bandwidth mempengaruhi persentase peningkatan throughput. Semakin lebar bandwidth maka semakin besar pula persentase peningkatan performansi yang dicapai server LMS load balancing. 2) Packet Loss Berikut ini akan dibahas perbandingan hasil pengukuran throughput di sisi client pada server LMS tunggal dan server LMS load balancing saat client meload halaman situs LMS berukuran ringan (25 KB) dan berat (1,5 MB). Nilai minus pada persentase perubahan packet loss yang ditunjukkan pada data pengukuran berarti terjadi 5

6 Persentase perubahan (%) penurunan nilai packet loss saat pada konfigurasi server LMS load balancing yang diuji dibandingkan dengan server LMS tunggal. Jumlah Web dalam Load Balancing Gambar 11. Persentase perubahan packet loss pada server load balancing (ukuran file 25 KB) Penurunan terbanyak terlihat pada server LMS load balancing dengan tiga web server yang menandakan peningkatan QoS pada jaringan yang dicapai konfigurasi server tersebut. Persentase Perubahan (%) Jumlah Web dalam Load Balancing 1 Mbps 2 Mbps 1 Mbps 2 Mbps Persentase Peningkatan (%) 3) Response Time Setelah dilakukan pengukuran response time pada server LMS tunggal dan server LMS load balancing dengan tiga jenis konfigurasi server, pada bagian ini hasil pengukuran response time akan dibandingkan dan dikalkulasi peningkatannya. Response time pada pengujian server LMS tunggal lebih lama dibandingkan server LMS load balancing. Antara server LMS load balancing dengan satu web server dibandingkan dengan server dengan tiga web server, terlihat bahwa response time pada pengujian server LMS dengan tiga web server adalah yang terbaik. 6, 5, 4, 3, 2, 1,, Gambar 13. Percepatan response time Perbedaan response time turut dipengaruhi oleh faktor komunikasi Ethernet antara web server dengan database server misalnya perbedaan round-trip time (RTT) atau ping time [1]. Faktor komunikasi ini akan terlihat pengaruhnya saat database server harus menangani banyak akses atau permintaan secara simultan dari web server ke database A. Kesimpulan Jumlah Akses Simultan IV. PENUTUP Load Balancing Berdasarkan hasil rancang bangun server LMS berbasis metode load balancing dan data-data yang didapatkan dari pengukuran performansi jaringan dan kinerja server-nya, maka dapat diambil beberapa kesimpulan sebagai berikut: 1. Performansi server LMS berbasis metode load balancing lebih baik dibandingkan server LMS tunggal berdasarkan parameter throughput, packet loss, response time dan maximum workload web Gambar 12. Persentase perubahan packet loss pada server load balancing(ukuran file 1,5 MB) 6

7 2. load balancing dengan tiga web server memiliki performansi yang paling baik di antara server-server lainnya dari konfigurasi server lainnya yang diuji dari parameter throughput, packet loss, response time dan maximum workload web Nilai throughput tertinggi dicapai pada server load balancing dengan tiga web server sebesar 135 bps, dan maximum workload web server sebesar 268 koneksi per detik. 3. Performansi server LMS berbasis metode load balancing sudah memenuhi standar yang ditetapkan dalam rekomendasi ITU-T Y.1541 tentang nilai packet loss yang masih dianggap baik pada komunikasi data TCP yaitu,1 (,1%) dimana nilai packet loss terbesar yang dicapai adalah,14483% [6]. 4. Hasil pengujian maximum workload web server dan jumlah akses simultan maksimum membuktikan bahwa problem bottleneck yang menyebabkan keterbatasan akses simultan pengguna ke server LMS load balancing lebih disebabkan oleh pembatasan beban CPU sebesar 25% namun problem ini bersifat temporer. B. Saran Dari hasil pengujian yang telah didapatkan, bisa diberikan beberapa saran dan rekomendasi yang berguna untuk penelitian selanjutnya sebagai berikut: 1. Performansi server LMS load balancing akan meningkat lebih baik lagi jika menggunakan sistem database cluster dimana setiap web server akan menggunakan sebuah database 2. Perlu dilakukan pengujian server LMS load balancing dengan menggunakan algoritma penjadwalan yang lain seperti least connection, weighted least connection, weighted round robin dan lain-lain untuk mengetahui algoritma penjadwalan yang mana yang dapat menghasilkan performansi terbaik. 3. Selain penggunaan sistem database cluster, penambahan kapasitas memori atau perbaikan spesifikasi hardware pada database server juga dapat meningkatkan performansi server LMS load balancing secara keseluruhan. [7] Stallings, W., Computer Networking with Internet Protocols and Technology, Prentice Hall, New Jersey, 24. [8] Estimating End-to-End Performance in IP Networks for Data Applications, ITU-T G.13 Recommendations, Nopember 25. [9] Anonim. Turbo Linux Cluster 6: Linux User Guide, 21. [1] Nasution, A.H., Komparasi Algoritma Penjadwalan Pada Layanan Terdistribusi Load Balancing LVS via NAT. Proyek Akhir, Jurusan Teknik Informatika PENS-ITS, Surabaya, 211. [11] HostGator Support Team, CPU Resource Usage Terms of Service <URL: Juni, 211. Pranata Ari Baskoro lahir di Palangkaraya 28 Desember 199, merupakan anak pertama dari tiga bersaudara pasangan Arief Sudibyo dan Markiyati. Setelah lulus dari SMAN 1 Banjarmasin pada tahun 27, penulis melanjutkan studi di Jurusan Teknik Elektro, Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) Surabaya dengan mengambil Bidang Studi Telekomunikasi Multimedia. Selama masa studinya di Teknik Elektro ITS, penulis aktif sebagai administrator di Laboratorium Jaringan Telekomunikasi, mengadakan pelatihan-pelatihan yang berhubungan dengan jaringan, dan menjadi asisten dosen mata kuliah Rekayasa Internet dan praktikum Dasar Sistem Telekomunikasi. DAFTAR REFERENSI [1] Gozali F., Alex. Virtual. Jurnal Teknik Elektro Universitas Trisakti, Jakarta, Agustus 22. [2] Taryana, A., Siswantoro, H., Penerapan E-Learning OLAT dengan Web Ter-cluster Untuk Peningkatan Kapasitas Akses E- Learning. [3] Zhang, W., Linux Virtual for Scalable Network Services, National Laboratory for Parallel & Distributing Processing, Hunan, [4] Anonim, Red Hat Enterprise Linux 4 Virtual Administration Linux Virtual (LVS) for Red Hat Enterprise Linux Edition 1., Red Hat Inc., Raleigh, 29. [5] LVS Documentation, <URL: Maret, 21. [6] Network Performance Objectives for IP-based Services, ITU-T Y.1541 Recommendations, Februari 26. 7

RANCANGAN LAYANAN E-LEARNING

RANCANGAN LAYANAN E-LEARNING 1/6 RANCANGAN LAYANAN E-LEARNING JARINGAN TERPADU BERBASIS METODE LOAD BALANCING Anton Wijaya Dr. Ir. Achmad Affandi, DEA Ir. Djoko Suprajitno Rahardjo, MT Jurusan Teknik Elektro, Fakultas Teknologi Industri,

Lebih terperinci

OPTIMALISASI CLUSTER SERVER LMS DAN IPTV DENGAN VARIASI ALGORITMA PENJADWALAN

OPTIMALISASI CLUSTER SERVER LMS DAN IPTV DENGAN VARIASI ALGORITMA PENJADWALAN OPTIMALISASI CLUSTER SERVER LMS DAN IPTV DENGAN VARIASI ALGORITMA PENJADWALAN DIDIK ARIBOWO 2210 203 009 Dosen Pembimbing: DR. Ir. Achmad Affandi, DEA Pasca Sarjana Bidang Keahlian Telekomunikasi Multimedia

Lebih terperinci

Proposal Tugas Akhir

Proposal Tugas Akhir KOMPARASI ALGORITMA PENJADWALAN ROUND-ROBIN & LEAST CONNECTION PADA WEB SERVER LOAD BALANCING LVS METODE DIRECT ROUTING, NAT DAN TUNNELING Proposal Tugas Akhir Diajukan Untuk Memenuhi Persyaratan Guna

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN UKDW

BAB 1 PENDAHULUAN UKDW BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah. Teknologi jaringan komputer mengalami peningkatan yang cukup pesat dalam beberapa tahun terakhir. Perkembangan yang pesat ini didorong oleh bertumbuh dan berkembangnya

Lebih terperinci

OPTIMALISASI CLUSTER SERVER LMS DAN IPTV DENGAN VARIASI ALGORITMA PENJADWALAN

OPTIMALISASI CLUSTER SERVER LMS DAN IPTV DENGAN VARIASI ALGORITMA PENJADWALAN OPTIMALISASI CLUSTER SERVER LMS DAN IPTV DENGAN VARIASI ALGORITMA PENJADWALAN Didik Aribowo 1), Achmad Affandi 2) 1) 2) Telekomunikasi Multimedia Teknik Elektro FTI ITS Sukolilo, Surabaya, 60111, Indonesia

Lebih terperinci

ANALISIS AVAILABILITAS LOAD BALANCING PADA WEB SERVER LOKAL

ANALISIS AVAILABILITAS LOAD BALANCING PADA WEB SERVER LOKAL ANALISIS AVAILABILITAS LOAD BALANCING PADA WEB SERVER LOKAL Dwi Nuriba Fakultas Ilmu Komputer, Universitas Dian Nuswantoro ABSTRACT Perkembangan teknologi Web menyebabkan server-server yang menyediakan

Lebih terperinci

UJI AVAILABILITAS LOAD BALANCING WEB SERVER MENGGUNAKAN LINUX VIRTUAL SERVER

UJI AVAILABILITAS LOAD BALANCING WEB SERVER MENGGUNAKAN LINUX VIRTUAL SERVER UJI AVAILABILITAS LOAD BALANCING WEB SERVER MENGGUNAKAN LINUX VIRTUAL SERVER Irwan Sembiring Fakultas Teknologi Informasi, Universitas Kristen Satya Wacana Irwan@staff.uksw.edu ABSTRACT Linux Virtual Server

Lebih terperinci

ABSTRAK. Kata Kunci : algoritma penjadwalan, linux virtual server, network address translation, network load balancing.

ABSTRAK. Kata Kunci : algoritma penjadwalan, linux virtual server, network address translation, network load balancing. ABSTRAK Perkembangan teknologi yang pesat terutama pada internet membuat semakin banyak pengguna yang terhubung ke internet. Semakin banyaknya pengguna yang terhubung ke internet menyebabkan kemungkinan

Lebih terperinci

Analisis Performa Load Balancing DNS Round Robin dengan Linux Virtual Server pada Webserver Lokal

Analisis Performa Load Balancing DNS Round Robin dengan Linux Virtual Server pada Webserver Lokal Analisis Performa Load Balancing DNS Round Robin dengan pada Webserver Lokal Andika Janu Pradana Program Studi Teknik Informatika, Universitas Dian Nuswantoro Semarang andika.news@yahoo.com ABSTRACT Dispatcher

Lebih terperinci

Implementasi Sinkronisasi Uni-Direksional antara Learning Management System Server dan User pada Institusi Pendidikan Berbasis Moodle

Implementasi Sinkronisasi Uni-Direksional antara Learning Management System Server dan User pada Institusi Pendidikan Berbasis Moodle Implementasi Sinkronisasi Uni-Direksional antara Learning Management System Server dan User pada Institusi Pendidikan Berbasis Moodle DZATA FARAHIYAH NRP 2206100140 Bidang Studi Telekomunikasi Multimedia

Lebih terperinci

IMPLEMENTASI METODE LOAD BALANCING DALAM MENDUKUNG SISTEM KLUSTER SERVER

IMPLEMENTASI METODE LOAD BALANCING DALAM MENDUKUNG SISTEM KLUSTER SERVER IMPLEMENTASI METODE LOAD BALANCING DALAM MENDUKUNG SISTEM KLUSTER SERVER Sampurna Dadi Riskiono Fakultas Teknik dan Ilmu Komputer, Universitas Teknokrat Indonesia Jl. Z. A. Pagar Alam No.9-11, Labuhan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Perkembangan dunia IT sudah sangat berkembang, dan internet sudah sangat maju sehingga dapat menciptakan sebuah teknologi dalam komputasi yang bernama Cloud Computing.

Lebih terperinci

Seminar Nasional Inovasi dalam Desain dan Teknologi - IDeaTech 2015 ISSN:

Seminar Nasional Inovasi dalam Desain dan Teknologi - IDeaTech 2015 ISSN: IMPLEMENTASI LOAD BALANCING DENGAN MENGGUNAKAN ALGORITMA ROUND ROBIN PADA KASUS PENDAFTARAN SISWA BARU SEKOLAH MENENGAH PERTAMA LABSCHOOL UNESA SURABAYA Gaguk Triono Teknologi Informasi Sekolah Tinggi

Lebih terperinci

Analisis Load Balancing Pada Web Server Menggunakan Algoritme Weighted Least Connection

Analisis Load Balancing Pada Web Server Menggunakan Algoritme Weighted Least Connection Jurnal Pengembangan Teknologi Informasi dan Ilmu Komputer e-issn: 2548-964X Vol. 2, No. 3, Maret 2018, hlm. 915-920 http://j-ptiik.ub.ac.id Analisis Load Balancing Pada Web Server Menggunakan Algoritme

Lebih terperinci

ANALISIS PERFORMANSI LOAD BALANCING DENGAN ALGORITMA ROUND ROBIN DAN LEAST CONNECTION PADA SEBUAH WEB SERVER ABSTRAK

ANALISIS PERFORMANSI LOAD BALANCING DENGAN ALGORITMA ROUND ROBIN DAN LEAST CONNECTION PADA SEBUAH WEB SERVER ABSTRAK ISSN : 2442-5826 e-proceeding of Applied Science : Vol.1, No.2 Agustus 2015 Page 1577 ANALISIS PERFORMANSI LOAD BALANCING DENGAN ALGORITMA ROUND ROBIN DAN LEAST CONNECTION PADA SEBUAH WEB SERVER Mohammad

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. harinya menggunakan media komputer. Sehingga banyak data yang disebar

BAB I PENDAHULUAN. harinya menggunakan media komputer. Sehingga banyak data yang disebar BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Data mempunyai peranan yang sangat penting bagi orang yang setiap harinya menggunakan media komputer. Sehingga banyak data yang disebar melalui media jaringan

Lebih terperinci

Perancangan Dan Implementasi Load Balancing Dan Failover Clustering Pada Linux Virtual Server (LVS) Untuk High Availability

Perancangan Dan Implementasi Load Balancing Dan Failover Clustering Pada Linux Virtual Server (LVS) Untuk High Availability Perancangan Dan Implementasi Load Balancing Dan Failover Clustering Pada Linux Virtual Server (LVS) Untuk High Availability Dwi Septian Wardana Putra 1, Agus Eko Minarno, S.Kom, M.Kom. 2, Zamah Sari, M.T.

Lebih terperinci

IMPLEMENTASI DAN ANALISIS KINERJA LOAD BALANCING PADA VIRTUAL SERVER MENGGUNAKAN ZEN LOAD BALANCER

IMPLEMENTASI DAN ANALISIS KINERJA LOAD BALANCING PADA VIRTUAL SERVER MENGGUNAKAN ZEN LOAD BALANCER ISSN : 2355-9365 e-proceeding of Engineering : Vol.2, No.1 April 215 Page 22 IMPLEMENTASI DAN ANALISIS KINERJA LOAD BALANCING PADA VIRTUAL SERVER MENGGUNAKAN ZEN LOAD BALANCER IMPLEMENTATION AND PERFORMANCE

Lebih terperinci

Analisis Implementasi Aplikasi Video Call pada Sinkronisasi Learning Management System berbasis Moodle sebagai Metode Distance Learning

Analisis Implementasi Aplikasi Video Call pada Sinkronisasi Learning Management System berbasis Moodle sebagai Metode Distance Learning 1/6 Analisis Implementasi Aplikasi Video Call pada Sinkronisasi Learning Management System berbasis Moodle sebagai Metode Distance Learning dalam Institusi Pendidikan FAUZAN SAIFUL HAQ M NRP 2206100018

Lebih terperinci

Integrasi Aplikasi Voice Over Internet Protocol (VOIP) Dengan Learning Management System (LMS) Berbasis

Integrasi Aplikasi Voice Over Internet Protocol (VOIP) Dengan Learning Management System (LMS) Berbasis Integrasi Aplikasi Voice Over Internet Protocol (VOIP) Dengan Learning Management System (LMS) Berbasis Moodle Sebagai Metode Pembelajaran Jarak Jauh Pada Institusi Pendidikan Esther Sondang Saragih NRP

Lebih terperinci

Analisis Perbandingan Performansi Server VoIP. berbasis Parallel Processing

Analisis Perbandingan Performansi Server VoIP. berbasis Parallel Processing Analisis Perbandingan Performansi Server VoIP antara Asterisk dan FreePBX berbasis Parallel Processing JOANA SIBORO 2206100080 Dosen Pembimbing: Dr.Ir. Achmad Affandi, DEA NIP: 196510141990021001 PERANCANGAN

Lebih terperinci

Bab 4 Hasil dan Pembahasan

Bab 4 Hasil dan Pembahasan 33 Bab 4 Hasil dan Pembahasan Bab ini menjelaskan tentang arsitektur cluster virtual, pengujian sistem dan analisa perbandingan request time, request error, connection rate, throughput dan kinerja hardware.

Lebih terperinci

OPTIMALISASI LOAD BALANCING DUA ISP UNTUK MANAJEMEN BANDWIDTH BERBASIS MIKROTIK. Futri Utami 1*, Lindawati 2, Suzanzefi 3

OPTIMALISASI LOAD BALANCING DUA ISP UNTUK MANAJEMEN BANDWIDTH BERBASIS MIKROTIK. Futri Utami 1*, Lindawati 2, Suzanzefi 3 OPTIMALISASI LOAD BALANCING DUA ISP UNTUK MANAJEMEN BANDWIDTH BERBASIS MIKROTIK Futri Utami 1*, Lindawati 2, Suzanzefi 3 1 Program Studi Teknik Telekomunikasi DIV, Jurusan Teknik Elektro, Politeknik Negeri

Lebih terperinci

OPTIMALISASI LOAD BALANCING DUA ISP UNTUK MANAJEMEN BANDWIDTH BERBASIS MIKROTIK

OPTIMALISASI LOAD BALANCING DUA ISP UNTUK MANAJEMEN BANDWIDTH BERBASIS MIKROTIK OPTIMALISASI LOAD BALANCING DUA ISP UNTUK MANAJEMEN BANDWIDTH BERBASIS MIKROTIK FUTRI UTAMI 1), HJ. LINDAWATI 2), SUZANZEFI 3) 1) Mahasiswa Jurusan Teknik Elektro Program Studi D IV Teknik Telekomunikasi,

Lebih terperinci

IMPLEMENTASI TEKNOLOGI LOAD BALANCER DENGAN WEB SERVER NGINX UNTUK MENGATASI BEBAN SERVER

IMPLEMENTASI TEKNOLOGI LOAD BALANCER DENGAN WEB SERVER NGINX UNTUK MENGATASI BEBAN SERVER IMPLEMENTASI TEKNOLOGI LOAD BALANCER DENGAN WEB SERVER NGINX UNTUK MENGATASI BEBAN SERVER Effendi Yusuf 1), Tengku A Riza 2), Tody Ariefianto 3) 1,2,3) Fak Elektro & Komunikasi IT Telkom Bandung Jl. Telekomunikasi

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN DASAR TEORI. tentang load balancing terus dilakukan dan metode load balancing terus

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN DASAR TEORI. tentang load balancing terus dilakukan dan metode load balancing terus BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN DASAR TEORI 2.1 Tinjauan Pustaka Tinjauan pustaka yang digunakan pada penelitian ini meliputi beberapa penelitian yang sudah dilakukan sebelumnya, sebagai berikut. Berbagai

Lebih terperinci

BAB III ANALISA KEBUTUHAN DAN PERANCANGAN SISTEM

BAB III ANALISA KEBUTUHAN DAN PERANCANGAN SISTEM BAB III ANALISA KEBUTUHAN DAN PERANCANGAN SISTEM 3.1 Alat dan Bahan Perancangan sistem load balancing sekaligus failover cluster ini membutuhkan minimal 3 PC (Personal Computer) untuk dapat diimplementasikan.

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. sebelumnya yang berhubungan dengan VPN. Dengan cara tersebut peneliti dapat

BAB III METODE PENELITIAN. sebelumnya yang berhubungan dengan VPN. Dengan cara tersebut peneliti dapat BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Metode Penelitian Metode penelitian yang digunakan dalam tugas akhir ini adalah studi kepustakaan, percobaan dan analisis. 3.1.1. Studi Kepustakaan Studi literatur dalam

Lebih terperinci

Rancang Bangun dan Analisa Metode Penjadwalan Load Balancing pada Video Streaming Server TUGAS AKHIR

Rancang Bangun dan Analisa Metode Penjadwalan Load Balancing pada Video Streaming Server TUGAS AKHIR Rancang Bangun dan Analisa Metode Penjadwalan Load Balancing pada Video Streaming Server TUGAS AKHIR Sebagai Persyaratan Guna Meraih Gelar Sarjana Strata I Teknik Informatika Universitas Muhammadiyah Malang

Lebih terperinci

BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISIS HASIL IMPLEMENTASI

BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISIS HASIL IMPLEMENTASI BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISIS HASIL IMPLEMENTASI Pada bab ini akan membahas mengenai skenario pengujian dan hasil analisis dari tugas akhir ini. Sebelum masuk ke tahap pengujian akan dijelaskan terlebih

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Saat ini internet sudah menjadi suatu kebutuhan yang sangat penting bagi seluruh lapisan masyarakat di dunia, hal ini menyebabkan semakin meningkatnya permintaan akan

Lebih terperinci

MEMBANGUN SISTEM CLOUD COMPUTING DENGAN IMPLEMENTASI LOAD BALANCING DAN PENGUJIAN ALGORITMA PENJADWALAN LINUX VIRTUAL SERVER PADA FTP SERVER

MEMBANGUN SISTEM CLOUD COMPUTING DENGAN IMPLEMENTASI LOAD BALANCING DAN PENGUJIAN ALGORITMA PENJADWALAN LINUX VIRTUAL SERVER PADA FTP SERVER MEMBANGUN SISTEM CLOUD COMPUTING DENGAN IMPLEMENTASI LOAD BALANCING DAN PENGUJIAN ALGORITMA PENJADWALAN LINUX VIRTUAL SERVER PADA FTP SERVER Yoppi Lisyadi Oktavianus Program Studi Teknik Elektro, Fakultas

Lebih terperinci

ANALISA PERFORMANSI LIVE STREAMING DENGAN MENGGUNAKAN JARINGAN HSDPA. Oleh : NRP

ANALISA PERFORMANSI LIVE STREAMING DENGAN MENGGUNAKAN JARINGAN HSDPA. Oleh : NRP ANALISA PERFORMANSI LIVE STREAMING DENGAN MENGGUNAKAN JARINGAN HSDPA Oleh : MADE SUHENDRA NRP. 2203109044 Dosen Pembimbing Dr. Ir. Achmad Affandi, DEA Ir. Gatot Kusrahardjo, MT. JURUSAN TEKNIK ELEKTRO

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Cloud computing dalam pengertian bahasa Indonesia yang diterjemahkan

BAB I PENDAHULUAN. Cloud computing dalam pengertian bahasa Indonesia yang diterjemahkan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Cloud computing dalam pengertian bahasa Indonesia yang diterjemahkan menjadi komputasi awan, beberapa tahun terakhir ini telah menjadi "Hot word" di dunia teknologi

Lebih terperinci

Bab 3 Metode dan Perancangan Sistem

Bab 3 Metode dan Perancangan Sistem 23 Bab 3 Metode dan Perancangan Sistem 3.1 Metode Pembangunan Sistem Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah PPDIOO (prepare, plan, design, implement, operate, optimize). Metode ini adalah metode

Lebih terperinci

IMPLEMENTASI DAN ANALISIS PERFORMANSI VoIP PADA CALL CENTRE TESA 129

IMPLEMENTASI DAN ANALISIS PERFORMANSI VoIP PADA CALL CENTRE TESA 129 Seminar Tugas Akhir 4 Juli 2011 IMPLEMENTASI DAN ANALISIS PERFORMANSI VoIP PADA CALL CENTRE TESA 129 Oleh : NOVI NURUL AINI (2209105073) Dosen Pembimbing Dr. Ir. Achmad Affandi, DEA Ir. Djoko Suprajitno

Lebih terperinci

ANALISIS MOBILE LEARNING DENGAN LAYANAN VIDEO BERBASIS ANDROID

ANALISIS MOBILE LEARNING DENGAN LAYANAN VIDEO BERBASIS ANDROID ANALISIS MOBILE LEARNING DENGAN LAYANAN VIDEO BERBASIS ANDROID Denny Wijanarko 1) 1) Teknik Komputer Politeknik Negeri Jember Jl. Mastrip PO. Box 164, Jember 6811, Jawa Timur Email : dennywijanarko@gmail.com

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Teknologi komputer telah berkembang dengan sangat pesatnya, dengan beragam layanan yang dapat disediakannya. Hal ini tidak terlepas dengan berkembangnya protokol jaringan.

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. sehari-hari seiring dengan perkembangan teknologi aksesnya pada perangkat

BAB 1 PENDAHULUAN. sehari-hari seiring dengan perkembangan teknologi aksesnya pada perangkat BAB 1 PENDAHULUAN 1.1.Latar Belakang Penggunaan internet di kalangan masyarakat sudah menjadi kebutuhan sehari-hari seiring dengan perkembangan teknologi aksesnya pada perangkat pelanggan.aplikasi internet

Lebih terperinci

ANALISIS LOAD BALANCING WEB SERVER BERDASARKAN IPVSADM

ANALISIS LOAD BALANCING WEB SERVER BERDASARKAN IPVSADM ANALISIS LOAD BALANCING WEB SERVER BERDASARKAN IPVSADM Ariya Kusuma Program Studi Teknik Informatika, Fakultas Teknik Universitas Bhayangkara Surabaya Jl. A. Yani 114 Surabaya Email : websiteariyaksm@yahoo.com

Lebih terperinci

IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN PERFORMANSI LOAD BALANCING DENGAN ALGORITMA LEASTCONN PADA DATABASE SERVER

IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN PERFORMANSI LOAD BALANCING DENGAN ALGORITMA LEASTCONN PADA DATABASE SERVER IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN PERFORMANSI LOAD BALANCING DENGAN ALGORITMA LEASTCONN PADA DATABASE SERVER Handoko 1, Dodon Turianto Nugrahadi 2, Ichsan Ridwan 3 1,2 Prodi Ilmu Komputer FMIPA ULM 3 Prodi Fisika

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Waktu : Oktober 2009 Februari : 1. Pusat Komputer Universitas Lampung. 2. Pusat Komputer Universitas Sriwijaya

III. METODE PENELITIAN. Waktu : Oktober 2009 Februari : 1. Pusat Komputer Universitas Lampung. 2. Pusat Komputer Universitas Sriwijaya III. METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Waktu : Oktober 2009 Februari 2010 Tempat : 1. Pusat Komputer Universitas Lampung 2. Pusat Komputer Universitas Sriwijaya 3. Laboratorium Teknik Telekomunikasi

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN DASAR TEORI. Tabel 2.1 Tinjauan Pustaka

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN DASAR TEORI. Tabel 2.1 Tinjauan Pustaka BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN DASAR TEORI 2.1 Tinjauan Pustaka Tinjauan pustaka diambil dari beberapa karya tulis, sebagai berikut : Tabel 2.1 Tinjauan Pustaka No parameter Objek Bahasa interface penulis

Lebih terperinci

BAB II DASAR TEORI 2.1. Pengenalan Sistem Operasi Linux 2.2. Dasar Sistem Cluster

BAB II DASAR TEORI 2.1. Pengenalan Sistem Operasi Linux 2.2. Dasar Sistem Cluster BAB II DASAR TEORI 2.1. Pengenalan Sistem Operasi Linux Linux adalah salah satu jenis sistem operasi yang sering dipakai oleh jutaan orang di dunia. Linux pertama kali diciptakan oleh Linus Torvalds pada

Lebih terperinci

Tugas Akhir IMPLEMENTASI LOAD BALANCING PADA WEB SERVER

Tugas Akhir IMPLEMENTASI LOAD BALANCING PADA WEB SERVER Tugas Akhir IMPLEMENTASI LOAD BALANCING PADA WEB SERVER oleh : Muhfi Asbin Sagala 040402086 DEPARTEMEN TEKNIK ELEKTRO FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS SUMATERA UTARA MEDAN 2010 IMPLEMENTASI LOAD BALANCING PADA

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG MASALAH

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG MASALAH BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG MASALAH Pengendalian kepadatan (congestion control) antrian di jaringan sampai saat ini tetap menjadi issue prioritas tinggi dan sangat penting. Pertumbuhan internet

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Metode Penelitian Metode penelitian yang digunakan dalam tugas akhir ini adalah studi kepustakaan, percobaan dan analisis. 3.1.1. Studi Kepustakaan Studi literatur dalam

Lebih terperinci

RANCANG BANGUN WEB SERVER BERBASIS LINUX DENGAN METODE LOAD BALANCING (STUDI KASUS : LABORATORIUM TEKNIK INFORMATIKA)

RANCANG BANGUN WEB SERVER BERBASIS LINUX DENGAN METODE LOAD BALANCING (STUDI KASUS : LABORATORIUM TEKNIK INFORMATIKA) Jurnal Sistem dan Teknologi Informasi (JUSTIN) Vol. 3, No. 1, (2016) 1 RANCANG BANGUN WEB SERVER BERBASIS LINUX DENGAN METODE LOAD BALANCING (STUDI KASUS : LABORATORIUM TEKNIK INFORMATIKA) Prayudi Aditya

Lebih terperinci

BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN

BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN Pada bab analisa dan perancangan sistem ini, akan dijelaskan tenteng langkah pembuatan sistem, bahan dan alat yang diperlukan, Cara Kerja sistem, instalasi, tempat dan waktu

Lebih terperinci

BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISA DATA

BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISA DATA BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISA DATA Pada Bab IV ini akan dilakukan analisa terhadap performansi terhadap beban jaringan berupa trafik FTP, dan Aplikasi Sales Informasi System pada jaringan virtual private

Lebih terperinci

Perancangan dan Implementasi WebServer Clustering dengan Skema Load Balance Menggunakan Linux Virtual Server Via NAT

Perancangan dan Implementasi WebServer Clustering dengan Skema Load Balance Menggunakan Linux Virtual Server Via NAT Jurnal Teknologi Informasi-Aiti, Vol. 5. No. 1, Februari 2008: 1-100 Perancangan dan Implementasi WebServer Clustering dengan Skema Load Balance Menggunakan Linux Virtual Server Via NAT Theddy R Maitimu

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 11 Latar Belakang Biaya yang harus dikeluarkan untuk berlangganan jalur koneksi internet melalu ISP (Internet Service Provider) yang relatif mahal untuk pengusaha Warnet karena sebagian

Lebih terperinci

Bab I PENDAHULUAN. Voice over Internet Protocol (VoIP) adalah teknologi yang mampu

Bab I PENDAHULUAN. Voice over Internet Protocol (VoIP) adalah teknologi yang mampu Bab I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Voice over Internet Protocol (VoIP) adalah teknologi yang mampu melewatkan trafik suara, video dan data yang berbentuk paket melalui jaringan IP. Jaringan IP

Lebih terperinci

Pengembangan PC Router Mikrotik untuk Manajemen Jaringan Internet pada Laboratorium Komputer Fakultas Teknik UHAMKA.

Pengembangan PC Router Mikrotik untuk Manajemen Jaringan Internet pada Laboratorium Komputer Fakultas Teknik UHAMKA. Pengembangan PC Router Mikrotik untuk Manajemen Jaringan Internet pada Laboratorium Komputer Fakultas Teknik UHAMKA Naskah Publikasi Disusun Oleh : ARIF BUDI SANTOSO 0703015017 PROGRAM STUDI TEKNIK INFORMATIKA

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Data merupakan suatu hal yang memiliki andil besar atau alasan khusus mengapa komputer digunakan. Ketersediaan data menjadi salah satu hal yang sangat penting pada

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENGUJIAN DAN PENGAMATAN. dan pengamatan yang dilakukan terhadap analisis bandwidth dari sistem secara

BAB IV HASIL PENGUJIAN DAN PENGAMATAN. dan pengamatan yang dilakukan terhadap analisis bandwidth dari sistem secara BAB IV HASIL PENGUJIAN DAN PENGAMATAN Pengujian dan pengamatan yang dilakukan penulis merupakan pengujian dan pengamatan yang dilakukan terhadap analisis bandwidth dari sistem secara keseluruhan yang telah

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1Bandwidth Bandwidth merupakan selisih jarak antara sinyal tertinggi dan terendah di sebuah channel (band). Menurut (Mahanta, Ahmed, & Bora, 2013)Bandwidth in computer networking

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. IMPLEMENTASI DAN ANALISIS PERFORMANSI ETHERNET OVER IP (EoIP) TUNNEL Mikrotik RouterOS PADA LAYANAN VoIP DENGAN JARINGAN CDMA 1

BAB I PENDAHULUAN. IMPLEMENTASI DAN ANALISIS PERFORMANSI ETHERNET OVER IP (EoIP) TUNNEL Mikrotik RouterOS PADA LAYANAN VoIP DENGAN JARINGAN CDMA 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan teknologi informatika dan telekomunikasi saat ini bergerak semakin pesat. Keduanya saling mendukung dan tidak dapat dipisahkan. Saat ini, kebutuhan akan

Lebih terperinci

IPV4 DAN IPV6 TRANSITION MENGGUNAKAN DUAL STACK PADA JARINGAN WIRELESS MODE AD-HOC TUGAS AKHIR

IPV4 DAN IPV6 TRANSITION MENGGUNAKAN DUAL STACK PADA JARINGAN WIRELESS MODE AD-HOC TUGAS AKHIR IPV4 DAN IPV6 TRANSITION MENGGUNAKAN DUAL STACK PADA JARINGAN WIRELESS MODE AD-HOC TUGAS AKHIR Sebagai Persyaratan Guna Meraih Gelar Sarjana Strata 1 Teknik Informatika Universitas Muhammadiyah Malang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang dan Permasalahan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang dan Permasalahan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang dan Permasalahan Melimpahnya konten multimedia digital dan perkembangan kebutuhan video online secara terus menerus memotivasi perkembangan besar dari streaming server

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Analisis Analisis adalah proses mengurai konsep kedalam bagian-bagian yang lebih sederhana, sedemikian rupa sehingga struktur logisnya menjadi jelas (Fikri 2007). Analisis

Lebih terperinci

IMPLEMENTASI EYE OS MENGGUNAKAN METODE LOAD BALANCING DAN FAILOVER PADA JARINGAN PRIVATE CLOUD COMPUTING DENGAN LAYANAN IAAS DAN SAAS

IMPLEMENTASI EYE OS MENGGUNAKAN METODE LOAD BALANCING DAN FAILOVER PADA JARINGAN PRIVATE CLOUD COMPUTING DENGAN LAYANAN IAAS DAN SAAS IMPLEMENTASI EYE OS MENGGUNAKAN METODE LOAD BALANCING DAN FAILOVER PADA JARINGAN PRIVATE CLOUD COMPUTING DENGAN LAYANAN IAAS DAN SAAS TUGAS AKHIR Sebagai Persyaratan Guna Meraih Gelar Sarjana Strata 1

Lebih terperinci

PERANCANGAN SISTEM Perancangan Topologi Jaringan Komputer VPN bebasis L2TP dan IPSec

PERANCANGAN SISTEM Perancangan Topologi Jaringan Komputer VPN bebasis L2TP dan IPSec BAB 4. PERANCANGAN SISTEM Pada bab ini akan menjelaskan tahap perancangan sistem Virtual Private Network (VPN) site-to-site berbasis L2TP ( Layer 2 Tunneling Protocol) dan IPSec (Internet Protocol Security),

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN 13 BAB III METODOLOGI PENELITIAN Dalam penelitian ini penulis akan melakukan penelitian terhadap hasil virtualisasi pada sebuah controller. Melalui virtualisasi, sebuah controller dibagi menjadi beberapa

Lebih terperinci

PERANCANGAN DAN IMPLEMENTASI VIRTUAL PRIVATE NETWORK DENGAN PROTOKOL PPTP PADA CISCO ROUTER 2901 (STUDI KASUS PRODI TEKNIK INFORMATIKA UNTAN)

PERANCANGAN DAN IMPLEMENTASI VIRTUAL PRIVATE NETWORK DENGAN PROTOKOL PPTP PADA CISCO ROUTER 2901 (STUDI KASUS PRODI TEKNIK INFORMATIKA UNTAN) Jurnal Sistem dan Teknologi Informasi (JUSTIN) Vol. 1, No. 1, (2016) 1 PERANCANGAN DAN IMPLEMENTASI VIRTUAL PRIVATE NETWORK DENGAN PROTOKOL PPTP PADA CISCO ROUTER 2901 (STUDI KASUS PRODI TEKNIK INFORMATIKA

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Seiring dengan semakin kompleksnya layanan dan aplikasi web dalam berbagai bidang, maka permintaan layanan web dari pengguna semakin meningkat. Contoh layanan dan aplikasi

Lebih terperinci

MANAJEMEN JARINGAN GONEWAJE

MANAJEMEN JARINGAN GONEWAJE MANAJEMEN JARINGAN GONEWAJE 09011181419005 FAKULTAS ILMU KOMPUTER JURUSAN SISTEM KOMPUTER UNIVERSITAS SRIWIJAYA 2017 FCAPS BERDASARKAN LAPORAN KERJA PRAKTIK IMPLEMENTASI LOAD BALANCING MENGGUNAKAN METODE

Lebih terperinci

STUDI KUALITAS VIDEO STREAMING MENGGUNAKAN PERANGKAT NSN FLEXYPACKET RADIO

STUDI KUALITAS VIDEO STREAMING MENGGUNAKAN PERANGKAT NSN FLEXYPACKET RADIO SINGUDA ENSIKOM VOL. 7 NO. 2/Mei STUDI KUALITAS VIDEO STREAMING MENGGUNAKAN PERANGKAT NSN FLEXYPACKET RADIO Auliya Fadly [1], Arman Sani [2] Konsentrasi Teknik Telekomunikasi, Departemen Teknik Elektro

Lebih terperinci

ANALISA APLIKASI VOIP PADA JARINGAN BERBASIS MPLS

ANALISA APLIKASI VOIP PADA JARINGAN BERBASIS MPLS ANALISA APLIKASI VOIP PADA JARINGAN BERBASIS Dwi Ayu Rahmadita 1,M.Zen Samsono Hadi 2 1 Mahasiswa Politeknik Elektronika Negeri Surabaya, Jurusan Teknik Telekomunikasi 2 Dosen Politeknik Elektronika Negeri

Lebih terperinci

UKDW BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

UKDW BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pada saat ini tingkat pertumbuhan pengguna internet di seluruh dunia cukup tinggi. Hal ini disebabkan oleh semakin murah biaya yang dikeluarkan untuk mendapatkan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan dalam Tugas Akhir ini adalah studi

BAB III METODE PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan dalam Tugas Akhir ini adalah studi BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Metode Penelitian Metode penelitian yang digunakan dalam Tugas Akhir ini adalah studi kepustakaan, percobaan dan analisis. Dalam Tugas Akhir ini penulis mencoba untuk mengumpulkan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN Perancangan Sistem dan Blok Diagram Sistem. diagram seperti yang terlihat seperti Gambar 3.1.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN Perancangan Sistem dan Blok Diagram Sistem. diagram seperti yang terlihat seperti Gambar 3.1. BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Perancangan Sistem dan Blok Diagram Sistem Perancangan sistem dapat dijelaskan dengan lebih baik melalui blok diagram seperti yang terlihat seperti Gambar 3.1. PEMBUATAN

Lebih terperinci

PERANCANGAN VIRTUAL LOCAL AREA NETWORK (VLAN) DENGAN DYNAMIC ROUTING MENGGUNAKAN CISCO PACKET TRACER 5.33

PERANCANGAN VIRTUAL LOCAL AREA NETWORK (VLAN) DENGAN DYNAMIC ROUTING MENGGUNAKAN CISCO PACKET TRACER 5.33 PERANCANGAN VIRTUAL LOCAL AREA NETWORK (VLAN) DENGAN DYNAMIC ROUTING MENGGUNAKAN CISCO PACKET TRACER 5.33 Fernadi H S, Naemah Mubarakah Konsentrasi Teknik Telekomunikasi, Departemen Teknik Elektro Fakultas

Lebih terperinci

LOAD BALANCING PADA CLOUD COMPUTING MENGGUNAKAN ALGORITMA WEIGHTED LEAST CONNECTION JARINGAN KOMPUTER SKRIPSI

LOAD BALANCING PADA CLOUD COMPUTING MENGGUNAKAN ALGORITMA WEIGHTED LEAST CONNECTION JARINGAN KOMPUTER SKRIPSI LOAD BALANCING PADA CLOUD COMPUTING MENGGUNAKAN ALGORITMA WEIGHTED LEAST CONNECTION JARINGAN KOMPUTER SKRIPSI I GUSTI NGURAH ARY JULIANTARA NIM :1008605028 JURUSAN ILMU KOMPUTER FAKULTAS MATEMATIKA DAN

Lebih terperinci

Cara Setting MikroTik sebagai Gateway dan Bandwidth Management

Cara Setting MikroTik sebagai Gateway dan Bandwidth Management Cara Setting MikroTik sebagai Gateway dan Bandwidth Management Artikel ini melanjutkan dari artikel sebelumnya mengenai instalasi mikrotik. Dalam artikel ini akan coba dijelaskan mengenai bagaimana mensetting

Lebih terperinci

BAB III PERENCANAAN SISTEM

BAB III PERENCANAAN SISTEM 31 BAB III PERENCANAAN SISTEM 3.1 Pendahuluan Tugas Akhir ini merupakan pengembangan dari Tugas Akhir yang berjudul Simulasi dan Analisis Performansi QoS pada Aplikasi Video Live Streaming menggunakan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Alamat IPv6 adalah sebuah jenis pengalamatan jaringan yang digunakan di dalam protokol jaringan TCP/IP yang menggunakan protokol Internet versi 6. Panjang totalnya

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang aplikasi manajemen komputer klien pada jaringan komputer warnet 1.2 Perumusan masalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang aplikasi manajemen komputer klien pada jaringan komputer warnet 1.2 Perumusan masalah BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Semakin meningkatnya teknologi terutama pada teknologi internet, menyebabkan banyak pengguna yang mengakses berbagai jenis fitur mulai dari browsing, download data

Lebih terperinci

PERANCANGAN CLUSTERING UJIAN ONLINE STUDI KASUS BINA SARANA INFORMATIKA

PERANCANGAN CLUSTERING UJIAN ONLINE STUDI KASUS BINA SARANA INFORMATIKA Vol. XII No. 1, Maret 2015 Jurnal Techno Nusa Mandiri PERANCANGAN CLUSTERING UJIAN ONLINE STUDI KASUS BINA SARANA INFORMATIKA Sumarna AMIK BSI Purwokerto Jl. DR.Bunyamin No.106 sumarna.smn@bsi.ac.id Abstract

Lebih terperinci

Assalamu alaikum Warahmatullahi Wabarakaatuh

Assalamu alaikum Warahmatullahi Wabarakaatuh KATA PENGATAR Assalamu alaikum Warahmatullahi Wabarakaatuh Alhamdulillahi Rabbil alamiin, segala puji dan syukur kepada Allah SWT atas berkah, rahmat, hidayah, serta segala kemudahan yang selalu diberikan,

Lebih terperinci

BAB III JARINGAN VPN IP SAAT INI PADA PERUSAHAAN X

BAB III JARINGAN VPN IP SAAT INI PADA PERUSAHAAN X BAB III JARINGAN VPN IP SAAT INI PADA PERUSAHAAN X 3.1 Topologi Jaringan VPN IP Cakupan yang dibahas di dalam tugas akhir ini adalah layanan VPN IP Multiservice, dan digunakan topologi jaringan berbentuk

Lebih terperinci

ANALISA PERFORMANSI APLIKASI VIDEO CONFERENCE PADA JARINGAN MULTI PROTOCOL LABEL SWITCHING [MPLS] ANITA SUSANTI

ANALISA PERFORMANSI APLIKASI VIDEO CONFERENCE PADA JARINGAN MULTI PROTOCOL LABEL SWITCHING [MPLS] ANITA SUSANTI ANALISA PERFORMANSI APLIKASI VIDEO CONFERENCE PADA JARINGAN MULTI PROTOCOL LABEL SWITCHING [MPLS] ANITA SUSANTI 2206100535 MPLS (Multi Protocol Label Switching) Penggabungan antara IP dan ATM Mengoptimalkan

Lebih terperinci

BAB III ANALISA DATA DAN PEMBAHASAN. berlangsung di TELKOM R&D Center PT. Telekomunikasi Indonesia, Tbk Jl.

BAB III ANALISA DATA DAN PEMBAHASAN. berlangsung di TELKOM R&D Center PT. Telekomunikasi Indonesia, Tbk Jl. BAB III ANALISA DATA DAN PEMBAHASAN 1.1 Jadwal Kerja Praktek Kerja praktek ini berlangsung selama dua bulan yang terhitung mulai dari tanggal 1 Juni tahun 2010 sampai dengan tanggal 31 juli tahun 2010

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. drastis. Berdasarkan data hasil penelitian tim survey trafik internet Cisco VNI, pada

BAB I PENDAHULUAN. drastis. Berdasarkan data hasil penelitian tim survey trafik internet Cisco VNI, pada BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dengan ledakan pertumbuhan internet dan meningkatnya peran internet dalam berbagai aspek kehidupan, maka trafik pada internet meningkat secara drastis. Berdasarkan

Lebih terperinci

BAB 4 IMPLEMENTASI SISTEM. mendukung proses implementasi, antara lain: Operating System yang digunakan pada komputer Server.

BAB 4 IMPLEMENTASI SISTEM. mendukung proses implementasi, antara lain: Operating System yang digunakan pada komputer Server. BAB 4 IMPLEMENTASI SISTEM 4.1 Spesifikasi Sistem Dibawah ini adalah spesifikasi perangkat lunak yang dibutuhkan untuk mendukung proses implementasi, antara lain: Windows Server 2008 Operating System yang

Lebih terperinci

B A B IV A N A L I S A

B A B IV A N A L I S A 76 B A B IV A N A L I S A 4.1 Analisa Utilisasi Pada sisi akses, parameter yang berkaitan dengan transfer data selain bandwidth juga dikenal dengan parameter throughput. Throughput adalah jumlah bit-bit

Lebih terperinci

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI 4.1 PERALATAN YANG DIBUTUHKAN Pada tahap ini dilakukan implementasi sistem yang meliputi spesifikasi sistem untuk perangkat keras dan perangkat lunak pada sistem jaringan

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN 3.1 Analisis Masalah Dalam penelitian yang penulis lakukan, penulis melakukan analisa terlebih dahulu terhadap topologi jaringan, lingkungan perangkat keras dan juga lingkungan

Lebih terperinci

Bab 3 Metode Perancangan

Bab 3 Metode Perancangan Bab 3 Metode Perancangan Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode PPDIOO (Prepare, Plan, Design, Implement, Operate, Optimize). Metode ini digunakan untuk merancang suatu jaringan. Metode

Lebih terperinci

ANALISIS KINERJA TRAFIK VIDEO CHATTING PADA SISTEM CLIENT-CLIENT DENGAN APLIKASI WIRESHARK

ANALISIS KINERJA TRAFIK VIDEO CHATTING PADA SISTEM CLIENT-CLIENT DENGAN APLIKASI WIRESHARK ANALISIS KINERJA TRAFIK VIDEO CHATTING PADA SISTEM CLIENT-CLIENT DENGAN APLIKASI WIRESHARK Rayhan Yuvandra, M. Zulfin Konsentrasi Teknik Telekomunikasi, Departemen Teknik Elektro Fakultas Teknik Universitas

Lebih terperinci

Evaluasi Traffic Profile Pada Jaringan Data Existing Universitas Riau

Evaluasi Traffic Profile Pada Jaringan Data Existing Universitas Riau Evaluasi Traffic Profile Pada Jaringan Data Existing Universitas Riau Liandri Talitha Abiyyah*, Linna Oktaviana Sari** *Mahasiswa Program Studi Teknik Elektro S1, **Dosen Teknik Elektro Jurusan Teknik

Lebih terperinci

BAB 3 Metode dan Perancangan 3.1 Metode Top Down

BAB 3 Metode dan Perancangan 3.1 Metode Top Down BAB 3 Metode dan Perancangan 3.1 Metode Top Down Menurut Setiabudi (2009) untuk membangun sebuah sistem, diperlukan tahap-tahap agar pembangunan itu dapat diketahui perkembangannya serta memudahkan dalam

Lebih terperinci

Analisa Pengaruh Model Jaringan Terhadap Optimasi Dynamic Routing. Border Gateway Protocol

Analisa Pengaruh Model Jaringan Terhadap Optimasi Dynamic Routing. Border Gateway Protocol Analisa Pengaruh Model Jaringan Terhadap Optimasi Dynamic Routing Border Gateway Protocol Nanda Satria Nugraha Jurusan Teknik Informatika, Fakultas Ilmu Komputer, Universitas Dian Nuswantoro ABSTRAK Semarang,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN DAN PERANCANGAN SISTEM. jaringan. Topologi jaringan terdiri dari 3 client, 1 server, dan 2 router yang

BAB III METODE PENELITIAN DAN PERANCANGAN SISTEM. jaringan. Topologi jaringan terdiri dari 3 client, 1 server, dan 2 router yang BAB III METODE PENELITIAN DAN PERANCANGAN SISTEM 3.1 Metode Penelitian Dalam sistem perancangan ini awal mula dibuat perancangan topologi jaringan. Topologi jaringan terdiri dari 3 client, 1 server, dan

Lebih terperinci

TUGAS MANAJEMEN JARINGAN

TUGAS MANAJEMEN JARINGAN TUGAS MANAJEMEN JARINGAN Nama : Nur Rahma Dela NIM : 09011181320008 JURUSAN SISTEM KOMPUTER FAKULTAS ILMU KOMPUTER UNIVERSITAS SRIWIJAYA Analisis Jaringan A. FCAPS Manajemen jaringan mengacu pada pelaksanaan(operation),

Lebih terperinci

ANALISA KINERJA SINKRONISASI UNI-DIREKSIONAL PADA LEARNING MANAGEMENT SYSTEM PADA JARINGAN RADIO

ANALISA KINERJA SINKRONISASI UNI-DIREKSIONAL PADA LEARNING MANAGEMENT SYSTEM PADA JARINGAN RADIO ANALISA KINERJA SINKRONISASI UNI-DIREKSIONAL PADA LEARNING MANAGEMENT SYSTEM PADA JARINGAN RADIO PAKET NURMAN FAUZI NRP 2205100070 JURUSAN TEKNIK ELEKTRO Bidang Studi Telekomunikasi Multimedia Email: zeth@elect-eng.its.ac.id

Lebih terperinci

TASK 5 JARINGAN KOMPUTER

TASK 5 JARINGAN KOMPUTER TASK 5 JARINGAN KOMPUTER Disusun oleh : Nama : Ilham Kholfihim M NIM : 09011281419043 JURUSAN SISTEM KOMPUTER FAKULTAS ILMU KOMPUTER UNIVERSITAS SRIWIJAYA 2016 ANALISIS PERBANDINGAN CAPTURING NETWORK TRAFFIC

Lebih terperinci

1. Pendahuluan 1.1 Latar Belakang

1. Pendahuluan 1.1 Latar Belakang 1. Pendahuluan 1.1 Latar Belakang Virtual Private Network (VPN) merupakan suatu teknologi membangun jaringan private dalam jaringan publik [5]. Teknologi tersebut mampu meningkatkan keamanan komunikasi

Lebih terperinci

KUALITAS LAYANAN. Budhi Irawan, S.Si, M.T

KUALITAS LAYANAN. Budhi Irawan, S.Si, M.T KUALITAS LAYANAN Budhi Irawan, S.Si, M.T KUALITAS LAYANAN (QOS) QoS merupakan terminologi yang digunakan untuk mendefinisikan kemampuan suatu jaringan untuk menyediakan tingkat jaminan layanan yang berbeda-beda.

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI. beragam menyebabkan network administrator perlu melakukan perancangan. suatu jaringan dapat membantu meningkatkan hal tersebut.

BAB III METODOLOGI. beragam menyebabkan network administrator perlu melakukan perancangan. suatu jaringan dapat membantu meningkatkan hal tersebut. BAB III METODOLOGI 3.1 Introduksi Kondisi jaringan yang semakin kompleks dan penggunaan aplikasi yang beragam menyebabkan network administrator perlu melakukan perancangan jaringan dengan performa yang

Lebih terperinci