BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Deskripsi data merupakan gambaran dari hasil penelitian yang telah

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Deskripsi data merupakan gambaran dari hasil penelitian yang telah"

Transkripsi

1 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Deskripsi Data Deskripsi data merupakan gambaran dari hasil penelitian yang telah dilakukan. Data yang diperoleh dalam penelitian ini terdiri dari dua macam, yaitu: 1. Data mengenai keberhasilan program prakerin pada program keahlian teknologi sepeda motor (variabel X). 2. Data mengenai kesiapan siswa SMKN 8 Bandung dalam menghadapi dunia kerja (variabel Y). Tabel 4.1 Distribusi Frekuensi Skor Mentah Variabel X dan Y No Variabel X Variabel Y Kelas Interval f i Kelas Interval f i 1 5 5, ,6 6, ,1 6, ,6 7, ,1 7, ,6 8, ,1 8, ,6 9, Jumlah Data-data tersebut yang diperoleh di atas merupakan skor mentah data hasil penyelenggaraan program keahlian sepeda motor setiap siswa, yang kemudian dikonversi menjadi T-skor. Nilai T-skor adalah yang selanjutnya dianalisis. 64

2 Analisis Data Analisis data yang dilakukan dengan menggunakan analisis statistik dan selanjutnya analisis data tersebut digunakan untuk menguji hipotesis. Cara yang digunakan dilakukan dengan menggunakan statistik parametrik dengan terlebih dahulu memenuhi asumsi normalitas Uji Normalitas Distribusi Frekuensi 1. Uji Normalitas Distribusi Frekuensi untuk Variabel X Perhitungan uji normalitas distribusi frekuensi variabel X dilakukan dengan uji Chi-Kuadrat. Dari hasil perhitungan diperoleh data sebagai berikut: Tabel 4.2 Nilai Statistik Variabel X No. Statistik Variabel X Jumlah sampel (n) Skor tertinggi Skor terendah Rata-rata skor Standar deviasi ,194 9,686 Tabel 4.3 Distribusi Frekuensi Data Variabel X No Kelas Interval Xi fi fi. Xi (Xi-Mean) (Xi-Mean) 2 fi.(xi-mean) , , , , , , ,194 51, , ,194 0,038 0, ,806 46, , , , , , , ,871 Σ ,278 Mean 49,194 SD 9,686

3 66 Tabel 4.4 Distribusi Chi-Kuadrat Variabel X No Kelas Interval fi BK Z Lo Li ei χ 2 24,5-2,55 0, ,0282 2,0304 0, ,5-1,83 0, ,1021 7,3512 0, ,5-1,10 0, , ,5736 0, ,5-0,38 0, , ,2392 0, ,5 0,34 0, , ,0056 0, ,5 1,06 0, ,1084 7,8048 1, ,5 1,79 0, ,0302 2,1744 0, ,5 2,51 0,4940 Σ ,3632 Mean 49,194 SD 9,686 Hasil perhitungan uji normalitas distribusi frekuensi variabel X diperoleh harga χ 2 sebesar 2,363. Hasil perhitungan chi-kuadrat tersebut selanjutnya dibandingkan dengan tabel χ 2, maka didapat χ 2 tabel 0,95(6) = 12,592. Ternyata χ 2 hitung χ 2 tabel, oleh karena itu dapat disimpulkan bahwa skor untuk variabel X berdistribusi normal pada taraf signifikansi α = 0,05 taraf kepercayaan 95% dengan derajat kebebasan dk = 1.

4 67 Gambar 4.1 Diagram Distribusi Frekuensi Data Variabel X 2. Uji Normalitas Distribusi Frekuensi Untuk Variabel Y Perhitungan uji normalitas distribusi frekuensi variabel Y dilakukan dengan uji Chi-Kuadrat. Dari hasil perhitungan diperoleh data sebagai berikut: Tabel 4.5 Distribusi Frekuensi Data Variabel Y No. Kelas Interval Xi fi fi. Xi (Xi-Mean) (Xi-Mean) 2 fi.(xi-mean) ,417 70, , ,417 29, , ,417 5, , ,583 0,340 6, ,583 12, , ,583 43, , ,583 1, ,361 Σ ,5 Mean 50,417 SD 4,35

5 68 Tabel 4.6 Nilai Statistik Variabel Y No. Statistik Variabel Y Jumlah sampel (n) Skor tertinggi Skor terendah Rata-rata skor Standar deviasi ,417 4,35 No Kelas Interval Tabel 4.7 Distribusi Chi-Kuadrat Variabel Y fi BK Z Lo Li ei χ 2 40,5-2,28 0, ,0446 3,2112 0, ,5-1,59 0, ,1282 9,2304 1, ,5-0,90 0, , ,7544 0, ,5-0,21 0, , ,2672 0, ,5 0,48 0, , ,0112 1, ,5 1,17 0, ,0896 6,4512 2, ,5 1,86 0, ,0260 1,8720 7, ,5 2,55 0,4946 Σ ,0945 Mean 50,417 SD 4,35 Hasil perhitungan uji normalitas distribusi frekuensi variabel Y diperoleh harga χ 2 sebesar 7,095. Hasil perhitungan chi-kuadrat tersebut selanjutnya dibandingkan dengan tabel χ 2, maka diadapat χ 2 (0,95) (6) = 12,592. Ternyata χ 2 hitung χ 2 tabel, sehingga dapat disimpulkan bahwa hasil penyebaran skor untuk variabel

6 69 Y berdistribusi normal pada taraf signifikansi α = 0,05 taraf kepercayaan 95% dengan derajat kebebasan dk = 1. Gambar 4.2 Diagram Distribusi Frekuensi Data Variabel Y Uji Linieritas Regresi Agar dapat meramalkan bagaimana keberhasilan program prakerin pada program keahlian teknologi sepeda motor dengan kesiapan siswa SMK dalam menghadapi dunia kerja dinaikkan atau diturunkan, maka perlu dilakukan analisis regresi yang terlebih dahulu harus ditentukan persamaan regresinya. Data dari hasil penelitian perlu disusun ke dalam tabel. Setelah dibuat tabel tersebut maka dapat ditentukan harga-harga dari a dan b dengan menggunakan rumus sebagai berikut: a = 2 ( Y )(. X ) ( X )( XY ) n X 2 ( X ) 2 ( X )( Y ) n XY b = (Sugiyono, 2007: 262) 2 2 n X ( X )

7 70 Setelah menggunakan rumus di atas maka dapat diperoleh persamaan regresi untuk variabel X yaitu keberhasilan prakerin pada program keahlian teknologi sepeda motor dengan kesiapan siswa SMK dalam menghadapi dunia kerja adalah Y = 51,889 0,041X. Hasil kelinieran regresi untuk uji F hitung sebesar 13,560, dengan signifikansi α = 0,05, derajat kebebasan (dk) pembilang = 1 dan derajat kebebasan (dk) penyebut = 70 didapat F tabel = 3,98. Ini menunjukkan F hitung > F tabel yaitu 13,560 > 3,98. Maka dengan demikian maka koefesien arah regresi signifikan pada taraf nyata 0,05 dan model regresi terbukti linier karena F hitung < F tabel yaitu 0,537 < 1,76, dengan (dk) pembilang = 17 dan (dk) penyebut = 53. Kesimpulan dari persamaan yang diperoleh di atas berarti keberhasilan prakerin program keahlian teknologi sepeda motor tidak akan naik, bila kesiapan siswa SMK dalam menghadapi dunia kerja diturunkan. Gambar 4.3 Persamaan Garis Regresi

8 Uji Korelasi Analisis korelasi ini dilakukan untuk mengetahui seberapa besar hubungan antara variabel X (keberhasilan program prakerin pada program keahlian teknologi sepeda motor) dengan variabel Y (kesiapan siswa SMK dalam menghadapi dunia kerja). Di dalam penelitian ini jenis statistik yang digunakan adalah statistik parametrik, karena data penelitian berdistribusi normal. Jenis analisis parametrik yang digunakan adalah korelasi product moment. Hasil perhitungan koefesien korelasi product moment diperoleh data r sebesar 0,793. Angka ini menunjukkan derajat hubungan antara variabel X (keberhasilan prakerin program keahlian teknologi sepeda motor) dengan variabel Y (kesiapan siswa SMK dalam menghadapi dunia kerja). Cara mengetahui bagaimana derajat keeratan hubungan antara kedua variabel tersebut, maka nilai tersebut dikonsultasikan pada tabel kriteria penafsiran nilai r (Suharsimi Arikunto, 2006: 276), dengan demikian nilai 0,793 berada pada korelasi cukup Pengujian Hipotesis Pengujian hipotesis yang dilakukan dalam penelitian ini bertujuan untuk menerima atau menolak hipotesis dan ada atau tidaknya hubungan dari variabel penelitian yang diajukan. Adapun hipotesis yang diajukan adalah sebagai berikut: Ada hubungan yang signifikan dari Keberhasilan Program Prakerin dengan Kesiapan Siswa SMK dalam Menghadapi Dunia Kerja. Hipotesis di atas, kemudian dijabarkan ke dalam bentuk hipotesis statistik menjadi sebagai berikut:

9 72 H o : Tidak terdapat hubungan yang signifikan dari Keberhasilan Program Prakerin dengan Kesiapan Siswa dalam Menghadapi Dunia Kerja. H 1 : Terdapat hubungan yang signifikan dari Keberhasilan Program Prakerin dengan Kesiapan Siswa dalam Menghadapi Dunia Kerja. Berdasarkan hasil perhitungan uji t-student, diperoleh harga t hitung = 10,894 harga tersebut dibandingkan dengan harga t tabel dengan dk = n 2 = 70 dengan taraf kepercayaan 95% (taraf signifikansi α = 0,05) maka harga t tabel pada n = 70 adalah 1,658. Jadi t hitung > t tabel artinya H o ditolak dan sebaliknya hipotesis statistik H 1 diterima, yaitu: Terdapat hubungan yang signifikan dari Keberhasilan Program Prakerin dengan Kesiapan Siswa dalam Menghadapi Dunia Kerja Pembahasan Hasil Penelitian Pembahasan dari hasil penelitian ini adalah untuk memberikan gambaran hasil penelitian secara terperinci, mengacu pada teori-teori maupun konsepkonsep yang relevan. Berdasarkan pengolahan data dengan statistik diperoleh hasil penelitian sebagai berikut: Keberhasilan Program Praktek Kerja Industri Berdasarkan hasil penelitian bahwa keberhasilan program praktek kerja industri pada program keahlian teknologi sepeda motor tidak lepas dari proses belajar mengajar yang sangat di pengaruhi oleh faktor dalam diri siswa yang terdiri kognitif, psikomotor dan afektif. Siswa yang mengalami proses belajar akan mengalami perubahan prilaku yang ditunjukkan dalam bentuk tindakan,

10 73 seperti yang dikemukakan oleh Nana Sudjana (1989: 28) yang menyatakan bahwa: Belajar adalah suatu proses yang di tandai dengan adanya perubahan pada diri seseorang yang sedang belajar, perubahan itu sebagai hasil proses belajar dapat ditunjukkan dalam berbagai bentuk seperti: pengetahuan, pemahaman, sikap dan tingkah laku, keterampilan, kecakapan dan kemampuan, daya reaksi, daya penerimaan dan lain-lain aspek yang ada di individu tersebut. Berdasarkan penjelasan penyataan di atas dapat dikatakan bahwa hasil penyelenggaraan program keahlian teknologi sudah berjalan dengan baik. dan ini terlihat dari persentase yaitu sebesar 70,83%, sehingga dapat hasil penyelenggaraan program keahlian teknologi sepeda motor berada pada kategori baik. Jadi, bisa dikatakan bahwa sebagian siswa telah mampu memenuhi kriteria penilaian, dengan kata lain siswa telah memahami materi pelajaran dan menyelesaikan tugas-tugas dengan baik. Tetapi, masih ada sebagian siswa yang belum mampu memenuhi kriteria penilaian, misalnya dengan tidak dapat menyelesaikan ujian-ujian dan menyelesaikan tugas-tugas yang disebabkan oleh rendahnya motivasi, minat, kemampuan, usaha belajar siswa, guru yang kurang kreatif dalam proses pembelajaran, kondisi fisiologis siswa dan lingkungan belajar siswa itu sendiri Kesiapan Siswa Dalam Menghadapi Dunia Kerja Berdasarkan hasil penelitian bahwa kesiapan siswa dalam menghadapi dunia kerja berada pada tingkat presentase 43,892%. Jadi, dapat dikatakan bahwa kesiapan siswa dalam menghadapi dunia pada kategori yang kurang begitu baik..

11 74 Hasil sebaran angket, responden mengungkapkan sebesar 60,435% siswa belum mengetahui tentang lapangan pekerjaan yang sebenarnya dan apa yang harus dilakukan, sedangkan hanya 29,565% siswa yang mengetahui kondisi lapangan pekerjaan yang ada di Industri. Sebanyak 67,977% siswa yang tidak mengetahui kondisi pekerjaan yang dihadapi atau yang dikerjakan, sehingga siswa akan menjadi kebingungan apa yang harus dilakukan ketika mendapatkan suatu kondisi pekerjaan. Sebanyak 67,958% siswa kurang mengetahui tentang tuntutan yang harus dipenuhi di Industri sehingga responden berpendapat bahwa kondisi pekerjaan yang ada di Industri kurang di sosialisasikan dan di jelaskan oleh pihak sekolah kepada para siswa yang menyebabkan rendahnya pengetahuan siswa tentang lapangan pekerjaan, kondisi pekerjaan dan tuntutan dari Industri. Sebanyak 53,629% siswa kurang memahami mengenai pemeliharaan motor dan komponen-komponenya, dimana ini mengindikasikan bahwa adanya ketidak sesuaian kompetensi yang diterima di sekolah dengan kompetensi yang ada di Industri, sehingga perlu adanya kerja sama yang lebih intensif antara sekolah dan pihak Industri, misalnya agar kekurangan-kekurangan yang ada di sekolah bisa di kurangi. Hasil temuan ini di dukung oleh pendapat Djumhur dan Moh Surya (1996: 80) yang menyatakan: Memperoleh informasi tentang dunia pekerjaan, dengan demikian murid dapat membuat penyesuaian antara pemahaman tentang dirinya dengan pekerjaan. Murid akan mempunyai pilihan dan disesuaikan dengan pemahaman mereka terhadap bakat, sikap, minat dan kecakapan mereka. Murid akan mempunyai cita-cita yang didasarkan pada kemampuan diri dan kemungkinan yang tersedia.

12 75 Selain itu Dirwanto menyatakan: 7 faktor yang mempengaruhi kesiapan kerja pada siswa SMK. Faktorfaktor tersebut adalah (1) faktor kemampuan, (2) faktor citra diri, (3) faktor pendukung, (4) faktor akademis, (5) faktor dasar/bawaan, (6) faktor perilaku, serta (7) faktor cita-cita dan potensi diri. Berdasarkan hal di atas, bisa dikatakan siswa belum mampu memenuhi kriteria dari kesiapan kerja, sebagian siswa mereka menyatakan prakerin yang mereka laksanakan hanyalah melakukan pekerjaan ringan yang sifatnya membantu mekanik saja, dengan kata lain siswa belum memahami apa saja yang harus dilakukan agar tercipta pada diri siswa untuk siap bekerja, yang mungkin bisa disebabkan oleh rendahnya motivasi, minat, kemampuan, usaha belajar dari siswa, pengajar yang kurang kreatif dalam proses pembelajaran, kondisi psikologis siswa dan lingkungan. Rendahnya kesiapan siswa dalam kreatifitas pada kriteria istimewa, diduga karena rendahnya kesungguhan mereka untuk menggali informasi teknologi di industri yang mana menuntut kreasi mereka untuk berinovasi, rendahnya partisipasi mereka pada program keahlian dan setiap kegiatan/aktivitas yang erat kaitannya dengan kreasi di industri. Selain itu, karena mereka hanya merespon stimulus yang sesuai dengan mereka. Hal ini senada dengan peniyataan Bimo Walgito (1987: 57) yang mengatakan bahwa:...tidak semua stimulus akan direspon oleh individu, respon diberikan terhadap stimulus yang ada persesuaian atau yang menarik individu. Melihat beragamnya sikap bekerja yang dimiliki siswa, diduga karena tiap siswa melakukan aktivitas/pekerjaan yang sama, sehingaa akan

13 76 timbul rasa suka/senang terhadap bidang pekerjaan yang menghasilkan sikap yang hampir sama pula. Hal ini senada pula dengan salah satu komponen yang diungkapkan oleh Mar'at (1984: 13) bahwa, sikap memiliki Komponen Konasi yaitu Komponen ini memungkinkan individu memiliki kecenderungan untuk berprilaku terhadap obyek sikap, cenderung mendekati, memuji atau bertindak positif terhadap suatu obyek. Sebaliknya, individu yang memiliki sifat negatif terhadap suatu obyek cenderung menjauhi, menolak atau menentangnya Keberhasilan Program Prakerin dihubungkan dengan Kesiapan Siswa Dalam Menghadapi Dunia Kerja Arah serta derajat hubungan keberhasilan program prakerin pada program keahlian teknologi sepeda motor dengan kesiapan siswa dalam menghadapi dunia kerja dinyatakan dengan koefesien korelasi sebesar 0,793 dan apabila diinterprestasikan pada indeks derajat korelasi, maka harga koefesien korelasi sebesar 0,73 berada pada kategori cukup. Hal tersebut sesuai dengan pendapat (Suharsimi Arikunto, 2006: 276) menyatakan bahwa: Tingkat derajat korelasi dikatakan cukup apabila 0,600-0,800, oleh karena itu Keberhasilan Program Praktek Kerja Industri mempunyai hubungan yang cukup dengan kesiapan siswa SMK dalam menghadapi dunia kerja. Keberhasilan program praktek kerja industri pada program keahlian teknologi sepeda motor tidak lepas dari proses belajar mengajar yang sangat di pengaruhi oleh faktor dalam diri siswa yang terdiri kognitif, psikomotor dan afektif. Siswa yang mengalami proses belajar akan mengalami perubahan prilaku

14 77 yang ditunjukkan dalam bentuk tindakan. Jadi, bisa dikatakan bahwa sebagian siswa telah mampu memenuhi kriteria penilaian, dengan kata lain siswa telah memahami materi pelajaran dan menyelesaikan tugas-tugas dengan baik. Tetapi, masih ada sebagian siswa yang belum mampu memenuhi kriteria penilaian, misalnya dengan tidak dapat menyelesaikan ujian-ujian dan menyelesaikan tugastugas yang disebabkan oleh rendahnya motivasi, minat, kemampuan, usaha belajar siswa, guru yang kurang kreatif dalam proses pembelajaran, kondisi fisiologis siswa dan lingkungan belajar siswa itu sendiri. Rendahnya kesiapan siswa bisa dikarenakan siswa belum mampu memenuhi kriteria dari kesiapan kerja, sebagian siswa mereka menyatakan prakerin yang mereka laksanakan hanyalah melakukan pekerjaan ringan yang sifatnya membantu mekanik saja, dengan kata lain siswa belum memahami apa saja yang harus dilakukan agar tercipta pada diri siswa untuk siap bekerja, yang mungkin bisa disebabkan oleh rendahnya motivasi, minat, kemampuan, usaha belajar dari siswa, pengajar yang kurang kreatif dalam proses pembelajaran, kondisi psikologis siswa dan lingkungan. Berdasarkan hasil perhitungan uji t-student, diperoleh hasil sebesar 10,894 dengan taraf kepercayaan 95% (taraf signifikansi α = 0,05), sehingga dapat disimpulkan bahwa H o ditolak dan H 1 diterima. Pembuktian hipotesis memberikan hasil penelitian yang sama yang berbunyi: Terdapat hubungan yang signifikan dari Keberhasilan Program Praktek Kerja Industri dengan Kesiapan Siswa SMK dalam Menghadapi Dunia Kerja.

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN PENELITIAN. Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah angket uji coba

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN PENELITIAN. Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah angket uji coba BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN PENELITIAN A. Pengujian Instrumen Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah angket uji coba tentang interaksi belajar mengajar guru dan siswa (variabel X) yang disebar

Lebih terperinci

BAB IV PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN

BAB IV PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN BAB IV PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN 4.1 Pengujian Instrumen Penelitian Pengujian instrumen penelitian dilakukan untuk menguji validitas dan reliabilitas dari instrumen penelitian yang digunakan agar menghasilkan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Pengolahan data hasil tes dan angket mengenai Kontribusi Hasil Belajar

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Pengolahan data hasil tes dan angket mengenai Kontribusi Hasil Belajar A. Pemaparan Data BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Pengolahan data hasil tes dan angket mengenai Kontribusi Hasil Belajar Membuat Kriya Tekstil dengan Teknik Makrame Terhadap Kesiapan Kerja di Kriya

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Setelah data dihimpun dan dilanjutkan pada pengolahan data, maka

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Setelah data dihimpun dan dilanjutkan pada pengolahan data, maka 55 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Setelah data dihimpun dan dilanjutkan pada pengolahan data, maka didapatkan suatu hasil penelitian. Dalam bab ini dibahas hal-hal yang berkaitan dengan pelaksanaan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian dengan judul Kontribusi Penguasaan Materi Mata Diklat Gambar

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian dengan judul Kontribusi Penguasaan Materi Mata Diklat Gambar BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Tempat dan Waktu Penelitian 3.1.1 Tempat Penelitian Penelitian dengan judul Kontribusi Penguasaan Materi Mata Diklat Gambar Bangunan Gedung II terhadap Kesiapan Siswa SMK

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Surakhmad (Andrianto, 2011: 29) mengungkapkan ciri-ciri metode korelasional, yaitu:

BAB III METODE PENELITIAN. Surakhmad (Andrianto, 2011: 29) mengungkapkan ciri-ciri metode korelasional, yaitu: BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Metode Penelitian Pada penelitian ini pendekatan yang digunakan adalah pendekatan kuantitatif, yaitu pendekatan yang menggunakan data yang dikualifikasikan/dikelompokkan dan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN A.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. 40 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian Dalam pelaksanaan penelitian diperlukan adanya metode penelitian, metode penelitian ini berfungsi sebagai pendekatan dalam mendapatkan data dari penelitiannya

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode penelitian meliputi prosedur dan cara melakukan verifikasi data

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode penelitian meliputi prosedur dan cara melakukan verifikasi data 50 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode penelitian meliputi prosedur dan cara melakukan verifikasi data yang diperlukan untuk memecahkan atau menjawab masalah penelitian, termasuk

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Sumber data penelitian didapat dari siswa SMKN 6 Bandung, oleh karena

BAB III METODE PENELITIAN. Sumber data penelitian didapat dari siswa SMKN 6 Bandung, oleh karena BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Tempat dan Waktu Penelitian Sumber data penelitian didapat dari siswa SMKN 6 Bandung, oleh karena itu tempat penelitian akan dilakukan di lingkungan sekolah SMKN 6 Bandung.

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini mempunyai tujuan untuk memperoleh suatu jawaban atas

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini mempunyai tujuan untuk memperoleh suatu jawaban atas 61 BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Penelitian ini mempunyai tujuan untuk memperoleh suatu jawaban atas masalah yang ada saat ini. Penelitian ini dimaksudkan untuk mengungkapkan mengenai

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif

BAB III METODE PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif analitik yang bertujuan untuk mendapatkan gambaran yang terjadi pada masa sekarang. Metode

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. dengan tujuan dan kegunaan tertentu (Sugiyono, 2008:3). Dalam penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. dengan tujuan dan kegunaan tertentu (Sugiyono, 2008:3). Dalam penelitian BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Metodologi Penelitian Metode penelitian diartikan sebagai cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu (Sugiyono, 2008:3). Dalam penelitian penulis

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Hipotesis yang telah dirumuskan perlu diuji kebenarannya, untuk

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Hipotesis yang telah dirumuskan perlu diuji kebenarannya, untuk BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Metode Penelitian Hipotesis yang telah dirumuskan perlu diuji kebenarannya, untuk memperoleh jawaban atau rumusan hipotesis tersebut, maka diperlukan suatu metode penelitian.

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Pada penelitian ini digunakan adalah data kuantitatif, yaitu pendekatan yang

BAB III METODE PENELITIAN. Pada penelitian ini digunakan adalah data kuantitatif, yaitu pendekatan yang BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan dan Metode Penelitian Pada penelitian ini digunakan adalah data kuantitatif, yaitu pendekatan yang menggunakan data yang dikualifikasikan dan menganalisisnya dengan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN. Pada Bab ini penulis akan membahas hasil penelitian tentang Pengaruh

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN. Pada Bab ini penulis akan membahas hasil penelitian tentang Pengaruh 76 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN Pada Bab ini penulis akan membahas hasil penelitian tentang Pengaruh hasil belajar Tata Hidang terhadap minat siswa sebagai Waiter/Waitress di

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Memecahkan suatu masalah dalam suatu penelitian diperlukan suatu metode

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Memecahkan suatu masalah dalam suatu penelitian diperlukan suatu metode BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Metode Penelitian Memecahkan suatu masalah dalam suatu penelitian diperlukan suatu metode yang sistematis. Berdasarkan metode pendekatan ini diharapkan dapat memilih teknik

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Metode penelitian diperlukan untuk mencapai tujuan penelitian. Metode

BAB III METODE PENELITIAN. Metode penelitian diperlukan untuk mencapai tujuan penelitian. Metode BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode penelitian diperlukan untuk mencapai tujuan penelitian. Metode merupakan cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu (Sugiyono,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 30 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 METODE PENELITIAN Metode penelitian pendidikan yaitu cara ilmiah untuk mendapatkan data yang valid dengan tujuan dapat ditemukan, dikembangkan dan dibuktikan suatu pengetahuan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. merupakan rangkaian cara atau kegiatan pelaksanaan penelitian yang didasari oleh

BAB III METODE PENELITIAN. merupakan rangkaian cara atau kegiatan pelaksanaan penelitian yang didasari oleh BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Metode Penelitian Menurut Syaodih Sukmadinata, N (2005:52) metode penelitian merupakan rangkaian cara atau kegiatan pelaksanaan penelitian yang didasari oleh asumsi dasar,

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metodologi penelitian meliputi prosedur dan cara melakukan verifikasi data

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metodologi penelitian meliputi prosedur dan cara melakukan verifikasi data BAB III METODOLOGI PENELITIAN Metodologi penelitian meliputi prosedur dan cara melakukan verifikasi data yang diperlukan untuk memecahkan atau menjawab masalah penelitian, termasuk untuk menguji hipotesis.

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Pada bab ini akan dibahas mengenai hasil dari penelitian yang telah

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Pada bab ini akan dibahas mengenai hasil dari penelitian yang telah BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Pada bab ini akan dibahas mengenai hasil dari penelitian yang telah dilaksanakan, yaitu berupa perhitungan statistik data yang diperoleh dari hasil penyebaran instrumen

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Dalam melaksanakan suatu penelitian, seorang peneliti harus menentukan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Dalam melaksanakan suatu penelitian, seorang peneliti harus menentukan BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Metode Penelitian Dalam melaksanakan suatu penelitian, seorang peneliti harus menentukan metode apa yang akan dipakai karena menyangkut langkah-langkah yang harus dilakukan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Penelitian ini bertujuan untuk memperoleh jawaban atas masalah yang ada pada saat ini. Penelitian ini dimaksud untuk mengungkapkan tentang kontribusi hasil

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 40 BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi, Populasi dan Sampel Penelitian 1. Lokasi Lokasi penelitian adalah tempat melakukan kegiatan penelitian guna memperoleh data yang dibutuhkan. Lokasi penelitian adalah

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di SMKN 1 yang beralamat di Jl. Mayor Abdurchman No.209, sebagai tempat pelaksanaan serta pengambilan data penelitian.

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. suatu pendekatan yang tepat, sehingga mendapatkan hasil yang optimal. Yang

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. suatu pendekatan yang tepat, sehingga mendapatkan hasil yang optimal. Yang 32 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian Untuk mendapatkan data yang diperlukan dalam penelitian ini dibutuhkan suatu pendekatan yang tepat, sehingga mendapatkan hasil yang optimal. Yang dimaksud

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode penelitian adalah suatu cara yang dipergunakan di dalam suatu

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode penelitian adalah suatu cara yang dipergunakan di dalam suatu BAB III METODOLOGI PENELITIAN Metode penelitian adalah suatu cara yang dipergunakan di dalam suatu penelitian untuk mencapai suatu tujuan. Berdasarkan buku Pedoman penulisan karya Ilmiah (003 : 48), yang

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. No Kelas Jumlah 1 XII Busana XII Busana XII Busana 3 32 Jumlah 94 Tabel 3.1.

BAB III METODE PENELITIAN. No Kelas Jumlah 1 XII Busana XII Busana XII Busana 3 32 Jumlah 94 Tabel 3.1. BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi, Populasi dan Sampel Penelitian 1. Lokasi Penelitian Lokasi penelitian adalah tempat melakukan kegiatan guna memperoleh data yang berasal dari responden. Lokasi dalam

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Metode penelitian adalah cara yang digunakan oleh peneliti dalam

BAB III METODE PENELITIAN. Metode penelitian adalah cara yang digunakan oleh peneliti dalam BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Metode Penelitian Metode penelitian adalah cara yang digunakan oleh peneliti dalam mengumpulkan data penelitiannya. Menurut Suharsimi Arikunto (00:160) Penentuan dan pemilihan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN Lokasi dan Subjek Populasi/Sampel Penelitian Lokasi Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN Lokasi dan Subjek Populasi/Sampel Penelitian Lokasi Penelitian 19 BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Lokasi dan Subjek Populasi/Sampel Penelitian 3.1.1. Lokasi Penelitian Lokasi penelitian adalah di SMK Negeri 9 Garut, Jl. Raya Bayongbong Km.7 Desa Panembong Kecamatan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Setelah merumuskan hipotesis yang diturunkan secara deduktif dari landasan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Setelah merumuskan hipotesis yang diturunkan secara deduktif dari landasan BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Metode Penelitian Setelah merumuskan hipotesis yang diturunkan secara deduktif dari landasan teoritis pada Bab II, maka langkah berikutnya pada Bab III ini adalah menguji

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. didalam fungsinya merupakan alat untuk mencapai tujuan penelitian. Berdasarkan

BAB III METODE PENELITIAN. didalam fungsinya merupakan alat untuk mencapai tujuan penelitian. Berdasarkan BAB III METODE PENELITIAN Metode dalam sebuah penelitian dapat diartikan sebagai suatu cara yang didalam fungsinya merupakan alat untuk mencapai tujuan penelitian. Berdasarkan buku pedoman penulisan karya

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian deskriptif. Metode penelitian deskriptif adalah penelitian yang berusaha

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian yang dilakukan oleh penulis mengenai kontribusi hasil uji kompetensi teori kejuruan terhadap hasil uji kompetensi praktik kejuruan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Winarno Surakhmad (1994: 131) mengemukakan bahwa, metode adalah

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Winarno Surakhmad (1994: 131) mengemukakan bahwa, metode adalah BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Metode Penelitian Winarno Surakhmad (1994: 131) mengemukakan bahwa, metode adalah merupakan cara utama yang dipergunakan untuk mencapai tujuan. Berdasarkan batasan tersebut,

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. metode penelitian dan pengembangan (research and development). Borg and

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. metode penelitian dan pengembangan (research and development). Borg and BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian dan pengembangan (research and development). Borg and Gall (1989) dalam

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 44 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Data Deskripsi data hasil penelitian dimaksudkan untuk memberikan gambaran umum mengenai hasil pengolahan data yang didapat dari dua variabel dalam

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan penulis dalam dalam penelitian ini

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan penulis dalam dalam penelitian ini BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode penelitian yang digunakan penulis dalam dalam penelitian ini adalah metode deskriptif dengan menggunakan analisis statistik inferensial,. Penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian deskriptif dengan pendekatan kuantitatif. Penelitian deskriptif merupakan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Setiap penelitian memerlukan data atau informasi dari sumber-sumber

BAB III METODE PENELITIAN. Setiap penelitian memerlukan data atau informasi dari sumber-sumber BAB III METODE PENELITIAN A. Populasi dan Sampel Penelitian Setiap penelitian memerlukan data atau informasi dari sumber-sumber yang dapat dipercaya agar dapat digunakan untuk menjawab masalah penelitian

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Deskripsi Hasil Penelitian Variabel X (Sikap orang tua )

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Deskripsi Hasil Penelitian Variabel X (Sikap orang tua ) 3 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN.1 Deskripsi Hasil Penelitian.1.1 Deskripsi Hasil Penelitian Variabel X (Sikap orang tua ) Dalam penelitian ini, yang skor data variabel X adalah skor data tentang

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di SMK Negeri 9 Garut yang beralamatkan di Jalan Raya Bayongbong Km.07 Desa Panembong Tlp. (0262) 4772522 Garut. B. Metode Penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Pendidikan Teknik Arsitektur yang beralamatkan di Jln. Setiabudhi No. 207 Bandung.

BAB III METODE PENELITIAN. Pendidikan Teknik Arsitektur yang beralamatkan di Jln. Setiabudhi No. 207 Bandung. 27 BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan di Kampus Universitas Pendidikan Indonesia Jurusan Pendidikan Teknik Arsitektur yang beralamatkan di Jln. Setiabudhi

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dimaksudkan untuk mengungkapkan seberapa besar hasil

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dimaksudkan untuk mengungkapkan seberapa besar hasil 58 BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Penelitian ini dimaksudkan untuk mengungkapkan seberapa besar hasil belajar Ilmu Gizi Dasar yang dapat disumbangkan untuk Gizi Dalam Daur Kehidupan oleh

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode penelitian merupakan suatu cara yang digunakan peneliti untuk mendapatkan data valid yang digunakan untuk memecahkan suatu masalah. Metode deskriptif

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 33 BAB III METODE PENELITIAN A. Tujuan Penelitian Berdasarkan rumusan masalah di atas, penilitian ini bertujuan untuk meningkatkan hasil belajar matematika materi pokok lingkaran dengan menggunakan multimedia

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Lokasi, Populasi Dan Sampel Penelitian 1. Lokasi Lokasi penelitian adalah tempat melakukan kegiatan penelitian guna memperoleh data yang berasal dari responden. Lokasi

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Metode Penelitian Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan pendekatan Penelitian Pembuatan (Research and Development). Penelitian pembuatan sebagai suatu proses untuk

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. digunakan mutlak harus disertakan. Metode atau metodologi penelitian ini akan

BAB III METODE PENELITIAN. digunakan mutlak harus disertakan. Metode atau metodologi penelitian ini akan BAB III METODE PENELITIAN. 3.1 Metode Penelitian Dalam menyusun penelitian skripsi, metode atau metodologi penelitian yang digunakan mutlak harus disertakan. Metode atau metodologi penelitian ini akan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Pada bab ini penulis akan membahas hasil dan pembahasan penelitian tentang

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Pada bab ini penulis akan membahas hasil dan pembahasan penelitian tentang 66 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Pada bab ini penulis akan membahas hasil dan pembahasan penelitian tentang Pengaruh Hasil Belajar Dasar Patiseri Terhadap Minat Usaha Patiseri Pada Mahasiswa Program

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi dan Subjek Populasi/ Sampel Penelitian 1. Lokasi Penelitian Lokasi penelitian merupakan tempat dilaksanakannya penelitian guna memperoleh data yang diperlukan. Penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. verifikatif. Menurut Fathoni (2006:96-97) menyatakan bahwa :

BAB III METODE PENELITIAN. verifikatif. Menurut Fathoni (2006:96-97) menyatakan bahwa : BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Metode dalam penelitian ini menggunakan metode penelitian survey verifikatif. Menurut Fathoni (2006:96-97) menyatakan bahwa : Penelitian survey yaitu suatu

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian eksperimen. Metode yang

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian eksperimen. Metode yang BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Metode Penelitian Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian eksperimen. Metode yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah Quasi Experiment Design dengan menggunakan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Untuk menghindari kesalahpahaman terhadap istilah yang terdapat

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Untuk menghindari kesalahpahaman terhadap istilah yang terdapat BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Definisi Istilah Untuk menghindari kesalahpahaman terhadap istilah yang terdapat dalam judul, maka terlebih dahulu peneliti akan mencoba menjelaskan pengertian serta maksud

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Metode Penelitian dan Desain Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian yang menggunakan pendekatan kuantitatif dengan metode penelitian yaitu metode eksperimen semu (Quasi

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Untuk menjawab rumusan masalah dan menguji hipotesis, diperlukan

BAB III METODE PENELITIAN. Untuk menjawab rumusan masalah dan menguji hipotesis, diperlukan BAB III METODE PENELITIAN Untuk menjawab rumusan masalah dan menguji hipotesis, diperlukan metode penelitian. Seperti yang sudah Penulis paparkan pada bab satu, metode penelitian yang digunakan adalah

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian tentang Keefektifan Penerapan Kombinasi Metode Numbered Head Together dan Index Card Match dalam meningkatkan Hasil Belajar Aspek Kognitif Akidah

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. eksperimen semu (quasi experiment). Menurut Suryabrata (2010 : 92) tujuan

BAB III METODE PENELITIAN. eksperimen semu (quasi experiment). Menurut Suryabrata (2010 : 92) tujuan 41 BAB III METODE PENELITIAN 3.1. METODE PENELITIAN Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian eksperimen semu (quasi experiment). Menurut Suryabrata (2010 : 92) tujuan penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Lokasi, Populasi, Sampel, dan Waktu Penelitian 3.1.1 Lokasi Penelitian Penelitian ini dilakukan pada siswa Program Keahlian Kontrol Proses SMK Negeri 1 Kota Cimahi yang

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode penelitian adalah suatu cara yang digunakan untuk mencapai suatu tujuan penelitian. Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian yang akan menganalisis korelasi antara

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian yang akan menganalisis korelasi antara 9 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian yang akan menganalisis korelasi antara kemampuan kognitif matematika dengan kemampuan kognitif IPA dan bahasa Indonesia

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian ini adalah penelitian lapangan (field research), maksudnya adalah penelitian yang langsung dilakukan di medan terjadinya gejala-gejala. 34

Lebih terperinci

BAB IV PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN

BAB IV PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN BAB IV PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN A. Deskripsi Data Pada pembahasan deskripsi data ini akan dideskripsikan tentang dua hal yaitu data tentang persepsi peserta didik mengenai guru kimia dalam mengelola

Lebih terperinci

BAB IV DESKRIPSI DAN ANALISIS DATA

BAB IV DESKRIPSI DAN ANALISIS DATA BAB IV DESKRIPSI DAN ANALISIS DATA A. Deskripsi Data Setelah melakukan penelitian, peneliti memperoleh hasil studi lapangan berupa data tentang kebiasaan membaca Al- Qur an dan minat belajar pendidikan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Metode Penelitian Metode merupakan hal penting yang diperlukan dalam penelitian, serta salah satu cara sistematik yang digunakan dalam penelitian. Berhasil tidaknya penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Waktu dan Lokasi Penelitian Penelitian dilaksanakan pada bulan Agustus 014 di SMKN 1 Bojong Picung Tahun Ajaran 014/015. B. Populasi Penelitian Populasi yang digunakan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. terhadap berbagai pemasalahan penelitian. Pada metode penelitian ini penulis

BAB III METODE PENELITIAN. terhadap berbagai pemasalahan penelitian. Pada metode penelitian ini penulis BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Metode Penelitian Metode penelitian merupakan suatu cara untuk memperoreh pemecahan terhadap berbagai pemasalahan penelitian. Pada metode penelitian ini penulis menggunakan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Desain penelitian merupakan semua proses yang dilakukan dalam perencanaan

BAB III METODE PENELITIAN. Desain penelitian merupakan semua proses yang dilakukan dalam perencanaan 56 BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Desain penelitian merupakan semua proses yang dilakukan dalam perencanaan dan pelaksanaan penelitian. Pernyataan ini sejalan dengan ungkapan yang diutarakan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. 6 Bandung yang beralamat di Jl. Soekarno-Hatta (Riung Bandung), Jawa Barat.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. 6 Bandung yang beralamat di Jl. Soekarno-Hatta (Riung Bandung), Jawa Barat. BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Lokasi, Populasi, dan Sampel Penelitian 1. Lokasi Penelitian dilakukan di Program Keahlian Teknik Audio Video SMK Negeri 6 Bandung yang beralamat di Jl. Soekarno-Hatta

Lebih terperinci

BAB IV DESKRIPSI DAN ANALISIS DATA

BAB IV DESKRIPSI DAN ANALISIS DATA BAB IV DESKRIPSI DAN ANALISIS DATA A. Deskripsi Data Untuk memperoleh data tentang hubungan antara tingkat kecerdasan emosional dengan prestasi belajar mata pelajaran Akidah Akhlak pada siswa kelas V di

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Bab ini akan membahas tentang hasil penelitian yang telah dilaksanakan,

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Bab ini akan membahas tentang hasil penelitian yang telah dilaksanakan, BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Data Bab ini akan membahas tentang hasil penelitian yang telah dilaksanakan, yaitu berupa hasil perhitungan statistik yang datanya diperoleh dari responden.

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Metode Penelitian Metode Penelitian adalah cara yang digunakan oleh peneliti dalam mengumpulkan data penelitiannya (Arikunto, 006;160). Metode penelitian yang digunakan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 24 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Metode Metode yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah Metode deskriptif. Metode deskriptif adalah suatu metode dalam meneliti status sekelompok manusia, suatu objek,

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Metode Penelitian Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan penelitian dan pengembangan (research and development). R&D merupakan metode

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Menurut Narbuko dan Achmadi (2004: 2) metode penelitian adalah :

BAB III METODE PENELITIAN. Menurut Narbuko dan Achmadi (2004: 2) metode penelitian adalah : BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Metode Penelitian Menurut Narbuko dan Achmadi (2004: 2) metode penelitian adalah : Metode penelitian adalah ilmu yang mempelajari cara-cara melakukan pengamatan dengan pemikiran

Lebih terperinci

BAB IV DESKRIPSI DAN ANALISIS DATA

BAB IV DESKRIPSI DAN ANALISIS DATA BAB IV DESKRIPSI DAN ANALISIS DATA A. Deskripsi Data Dalam penelitian di SMP N 03 Reban diperoleh data mengenai hubungan antara keaktifan mengikuti kegiatan IPNU/IPPNU dengan prestasi belajar PAI siswa

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Metode Penelitian Metode pada dasarnya merupakan alat yang digunakan untuk mencapai sesuatu. Dalam penelitian memiliki karakteristik yang komplek, tidak sekedar alat

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Definisi operasional diperlukan agar tidak terjadi salah pengertian dan

BAB III METODE PENELITIAN. Definisi operasional diperlukan agar tidak terjadi salah pengertian dan BAB III METODE PENELITIAN A. Definisi Operasional Definisi operasional diperlukan agar tidak terjadi salah pengertian dan perbedaan penafsiran terhadap istilah-istilah di dalam judul skripsi. Sesuai dengan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Objek atau variabel dalam penelitian ini adalah motivasi belajar siswa yang

BAB III METODE PENELITIAN. Objek atau variabel dalam penelitian ini adalah motivasi belajar siswa yang 57 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Objek dan Subjek Penelitian Objek atau variabel dalam penelitian ini adalah motivasi belajar siswa yang menggunakan Pendekatan Pembelajaran Kontekstual Melalui Metode Diskusi

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian BAB III METODE PENELITIAN Penulis dalam Penelitian ini menggunakan metode penelitian deskriptif analitik. Penelitian deskriptif analitik ini digunakan untuk mendapatkan gambaran tentang

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode penelitian sangat diperlukan dalam pelaksanaan penelitian, dimana

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode penelitian sangat diperlukan dalam pelaksanaan penelitian, dimana BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode penelitian sangat diperlukan dalam pelaksanaan penelitian, dimana metode ini merupakan suatu pendekatan yang digunakan untuk mencari jawaban atau

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Suatu pendekatan metode penelitian digunakan untuk memecahkan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Suatu pendekatan metode penelitian digunakan untuk memecahkan BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Metode Penelitian Suatu pendekatan metode penelitian digunakan untuk memecahkan masalah dalam proses penyelidikan. Metode merupakan cara seseorang dalam melakukan sesuatu

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Pokok masalah penelitian sangat tergantung pada metode penelitian,

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Pokok masalah penelitian sangat tergantung pada metode penelitian, BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Metode Penelitian Pokok masalah penelitian sangat tergantung pada metode penelitian, karena metode penelitian merupakan cara untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. supaya dapat mempermudah proses pengambilan data. Penelitian ini dilakukan di

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. supaya dapat mempermudah proses pengambilan data. Penelitian ini dilakukan di 25 BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Lokasi, Populasi dan Sampel Penelitian 3.1.1. Lokasi Penelitian Lokasi penelitian merupakan bagian yang harus diperhatikan bagi peneliti supaya dapat mempermudah proses

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Lokasi dan Subjek Penelitian 1.1.1 Lokasi Penelitian Objek penelitian dilaksanakan di Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Negeri 1 Cimahi, Jalan Mahar Martanegara (Leuwigajah)

Lebih terperinci

DESKRIPSI PENGUASAAN KOMPETENSI DASAR OPERASI HITUNG BILANGAN BULAT PADA SISWA KELAS IV SD SE-KECAMATAN PURWOREJO TAHUN PELAJARAN 2011/2012

DESKRIPSI PENGUASAAN KOMPETENSI DASAR OPERASI HITUNG BILANGAN BULAT PADA SISWA KELAS IV SD SE-KECAMATAN PURWOREJO TAHUN PELAJARAN 2011/2012 DESKRIPSI PENGUASAAN KOMPETENSI DASAR OPERASI HITUNG BILANGAN BULAT PADA SISWA KELAS IV SD SE-KECAMATAN PURWOREJO TAHUN PELAJARAN 2011/2012 Isna Riyanurani Program Studi Pendidikan Matematika Universitas

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Metode dan Desain Penelitian Metode penelitian merupakan cara ilmiah yang digunakan untuk mendapatkan data dengan maksud untuk mencapai tujuan tertentu. Pada penelitian ini

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode pendekatan pada suatu penelitian digunakan untuk memecahkan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode pendekatan pada suatu penelitian digunakan untuk memecahkan BAB III METODOLOGI PENELITIAN 31 Metode Penelitian Metode pendekatan pada suatu penelitian digunakan untuk memecahkan masalah yang akan diselidiki Berdasarkan metode pendekatan ini, diharapkan dapat memberikan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Pendekatan Penelitian Jenis yang digunakan dalam penelitian ini yaitu penelitian kuantitatif dengan teknik analisis komparatif. Penelitian komparatif diarahkan untuk

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. penelitian dapat pula dikatakan sebagai cara yang digunakan untuk mencapai

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. penelitian dapat pula dikatakan sebagai cara yang digunakan untuk mencapai 56 BAB III METODOLOGI PENELITIAN.. Metode Penelitian Metode penelitian merupakan suatu pendekatan yang digunakan untuk mencari jawaban atau menggambarkan permasalahan yang akan dibahas. Metode penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODA PENELITIAN. Menguji hipotesis yang telah dirumuskan dalam suatu penelitian diperlukan

BAB III METODA PENELITIAN. Menguji hipotesis yang telah dirumuskan dalam suatu penelitian diperlukan BAB III METODA PENELITIAN A. Metode Penelitian Menguji hipotesis yang telah dirumuskan dalam suatu penelitian diperlukan suatu metode. Sehubungan dengan itu, Sudjana (008 : 5) mengemukakan bahwa Metode

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 27 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Metode dan Desain Penelitian Secara umum metode penelitian dapat diartikan sebagai cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu. Sugiyono (2011:

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Definisi operasional diperlukan agar tidak terjadi salah pengertian dan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Definisi operasional diperlukan agar tidak terjadi salah pengertian dan BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Definisi Operasional Definisi operasional diperlukan agar tidak terjadi salah pengertian dan perbedaan penafsiran terhadap istilah-istilah yang terkandung di dalam judul

Lebih terperinci

BAB IV PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN

BAB IV PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN BAB IV PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN A. Deskripsi Data Setelah melakukan penelitian, peneliti memperoleh hasil studi lapangan berupa data tentang pemahaman materi Pendidikan Agama Islam dan Perilaku Keagamaan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Lokasi dan Subjek Penelitian 1. Lokasi Penelitian Penulis dalam penelitian ini mengambil lokasi di salah satu sekolah Menengah Kejuruan Negeri di Kota Bandung tepatnya

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di SMKN 2 Garut yang berlokasi di Jl. Suherman

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di SMKN 2 Garut yang berlokasi di Jl. Suherman 8 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Lokasi Penelitian Penelitian ini dilakukan di SMKN Garut yang berlokasi di Jl. Suherman No. 90 kotak pos 103, Telp./Fax. (06) 33141 Garut. 3. Metode Penelitian Metode merupakan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode merupakan cara yang digunakan untuk menemukan jawaban dari

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode merupakan cara yang digunakan untuk menemukan jawaban dari BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Metode Penelitian Metode merupakan cara yang digunakan untuk menemukan jawaban dari permasalahan yang sedang diteliti. Sehubungan dengan hal ini, Suharsimi Arikunto (00:136)

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Syaodih Sukmadinata (2009: 72) menyatakan bahwa metode penelitian deskriptif

BAB III METODE PENELITIAN. Syaodih Sukmadinata (2009: 72) menyatakan bahwa metode penelitian deskriptif 35 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Metode Penelitian Metode penelitian menggunakan metode penelitian deskriptif. Nana Syaodih Sukmadinata (009: 7) menyatakan bahwa metode penelitian deskriptif adalah sebagai

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Tujuan Penelitian Tujuan dari penelitian ini adalah menjawab permasalahan yang telah dipaparkan pada Bab I. Berdasarkan masalah di atas, maka tujuan dari penelitian ini

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi, Subjek Populasi/ Sampel, dan Waktu Penelitian 1. Lokasi Penelitian ini dilaksanakan di SMK Negeri 2 Cimahi, yang beralamat di Jl. Kamarung No. 69 Km 1,5 Cimahi Utara,

Lebih terperinci