BAB 1 PENDAHULUAN. di antara perusahaan-perusahaan tersebut pun semakin ketat dalam menjangkau

Transkripsi

1 1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Seiring dengan meningkatnya kebutuhan manusia dan kesadaran manusia akan pentingnya jaminan masa depan hidup, semakin banyak perusahaan asuransi yang berkembang terutama yang bergerak dalam bidang asuransi jiwa. Persaingan di antara perusahaan-perusahaan tersebut pun semakin ketat dalam menjangkau nasabah sebanyak mungkin. Guna memperkecil resiko dan memperoleh keuntungan yang maksimum, perusahaan asuransi memiliki ahli aktuaria. Dalam industri asuransi jiwa, ilmu aktuaria digunakan untuk menghitung besarnya premi asuransi yang akan dibebankan pada nasabah. Besarnya premi tersebut berbeda-beda untuk setiap daerah dikarenakan tiap-tiap daerah memiliki tingkat resiko yang berbeda-beda. Resiko menjadi alat ukuran setiap perusahaan asuransi dalam menentukan besar premi, nilai cadangan, dan lain-lainnya. Dalam hal ini ahli aktuaria juga berperan sebagai penasehat investasi. Pada dasarnya asuransi jiwa bergantung pada tiga elemen penting: (a) mortalitas (mortality), yaitu probabilitas kematian seseorang dalam suatu periode waktu; (b) bunga (interest), yaitu nilai bunga yang diperoleh dari dana yang telah diinvestasikan; (c) biaya (expense), yaitu biaya yang dikeluarkan untuk penjualan dan pemeliharaan sesuai kebijaksanaan perusahaan asuransi jiwa.

2 2 Para ahli aktuaria menggunakan ilmu matematika dan statistika untuk menghitung angka harapan hidup dan probabilitas kematian seseorang atau penduduk pada suatu daerah berdasarkan faktor-faktor yang mempengaruhi. Masa hidup seseorang telah ditentukan secara pasti oleh Tuhan Yang Maha Esa, sehingga angka yang diperoleh memang bukan angka pasti melainkan angka prediksi. Life table atau yang juga disebut mortality table, merupakan alat yang paling tepat dan efisien untuk menghitung angka harapan hidup dan probabilitas kematian. Sekarang ini teknologi informasi berkembang dengan pesat dan dunia telah merambah ke arah digital. Teknik informasi dapat membantu menganalisa secara statistik besarnya probabilitas kematian seseorang secara komputerisasi. Oleh karena itu, perusahaan asuransi jiwa membutuhkan suatu sistem perhitungan level mortalitas serta penyusunan life table yang mudah dioperasikan oleh ahli aktuaria. Hal tersebut selain memudahkan pekerjaan para ahli aktuaria dari manual menjadi terkomputerisasi, juga akan menambah kualitas dari perusahaan asuransi jiwa. Pada program aplikasi yang akan dibuat, life table akan disusun menggunakan model Coale-Demeny menurut perhitungan besarnya level mortalitas yang menggunakan metode Trussel. Ada beberapa metode yang telah dikembangkan untuk menghitung besarnya level mortalitas, namun model yang dikembangkan Trussel yang sesuai untuk digunakan di Indonesia karena menggunakan asumsi perubahan kematian.

3 3 1.2 Rumusan Rancangan Adapun rumusan perancangannya adalah merancang suatu program aplikasi yang dapat menyusun life table berdasarkan hasil perhitungan level mortalitas pada suatu daerah dengan menggunakan metode Trussel. 1.3 Komponen Rancangan Rancangan program yang akan dibuat adalah menyusun life table penduduk suatu daerah sehingga nilai probabiltas kematian dan angka harapan hidup yang ditampilkan dalam tabel tersebut akan menjadi penentu penetapan kebijakankebijakan oleh ahli aktuaria sebuah perusahaan asuransi. Semua perhitungan akan bergantung pada elemen-elemen lainnya, misalnya tingkat kematian suatu daerah, jenis kelamin, dan hasil sensus penduduk. Setelah diperoleh life table untuk suatu daerah maka akan dihitung harapan hidup secara kuantitatif berdasarkan faktorfaktor yang mempengaruhi. 1.4 Spesifikasi Rancangan Program aplikasi yang dirancang menggunakan spesifikasi sebagai berikut: 1. Bahasa Pemrograman: Borland Delphi 6 2. Database : Microsoft Access XP 3. Sistem Operasi : Microsoft Windows XP

4 4 1.5 Tujuan dan Manfaat Rancangan Tujuan Rancangan a) Mempermudah perhitungan level mortalitas dan penyusunan life table dari perhitungan secara manual menjadi komputerisasi. b) Membuat program penyusunan life table penduduk suatu daerah. c) Menghitung besar angka harapan hidup personal dengan menggunakan komputer Manfaat Rancangan a) Bagi perusahaan asuransi jiwa Membantu para aktuaris dalam mengetahui resiko suatu daerah dan dalam menentukan kebijaksanaan terhadap seorang calon nasabah. Agar perusahaan dapat menghasilkan keuntungan yang maksimum dengan memiliki sistem yang lebih baik. b) Bagi penulis Menambah wawasan di bidang Statistika, Teknik Informatika dan Demografi. 1.6 Pembatasan Masalah Pembatasan masalah ini dilakukan agar penelitian yang dilakukan lebih terarah dan tidak terjadi pembahasan yang terlalu luas. Adapun batasan-batasan yang diterapkan pada perancangan ini adalah: 1. Perhitungan menggunakan metode Trussel.

5 5 2. Data penduduk yang digunakan adalah hasil sensus penduduk Sumatera Utara tahun Usia, jenis kelamin, berat badan, tinggi badan, jenjang pendidikan, status pernikahan, status bekerja, aktivitas fisik atau olahraga, status merokok dan kebiasaan mengkonsumsi alkohol dipilih menjadi faktor-faktor yang mempengaruhi tingkat kematian seseorang berdasarkan lembar Surat Pengajuan Asuransi Jiwa (SPAJ). 4. Koefisien regresi logistik untuk setiap faktor tersebut di atas berdasarkan pada hasil penelitian yang dilakukan oleh National Center for Health Statistics (NCHS) tahun Definisi Operasional Life table yang sering disebut juga dengan mortality table merupakan alat analisa mortalitas yang memberikan gambaran mengenai probabilitas kematian dan harapan hidup dalam sebuah populasi.