BAB 1 PENDAHULUAN. Indonesia selalu mencoba mempertahankan jumlah kedatangan wisatawan luar

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "BAB 1 PENDAHULUAN. Indonesia selalu mencoba mempertahankan jumlah kedatangan wisatawan luar"

Transkripsi

1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dalam beberapa tahun terakhir jumlah wisatawan mancanegara ke Indonesia semakin meningkat, pada tahun 2010 terdapat 7,002,944 (tujuh juta dua ribu sembilan ratus empat puluh empat) wisatawan yang datang ke Indonesia dan pada tahun 2014 tercatat jumlah wisatawan luar negeri meningkat menjadi 9,435,411 (sembilan juta empat ratus tiga puluh lima ribu empat ratus sebelas). Pemerintah Indonesia selalu mencoba mempertahankan jumlah kedatangan wisatawan luar negeri bahkan berusaha untuk terus di tingkatkan dalam sisi pariwisata. Tabel 1.1 Jumlah Kedatangan Wisatawan Mancanegara ke Indonesia Sumber : bps.go.id Ada banyak hal yang dilakukan oleh pemerintah untuk terus meningkatkan pariwisata di Indonesia, diantaranya mempromosikan Indonesia secara terus menerus melalui kementerian pariwisata dengan membuat Wonderful Indonesian yang juga menjadi slogan Indonesia secara Internasional, Wonderful Indonesian 1

2 2 mempromosikan kebudayaan dan pariwisata di Indonesia, termasuk acara-acara bertaraf nasional maupun internasional. Beberapa acara internasional yang di promosikan oleh wonderful Indonesia di antaranya seperti Jakarta International Film Festival, Djakarta Warehouse Project, Java Jazz Festival, Tour De Singkarak, dan lain-lain. beberapa event tersebut adalah bentuk kerjasama antara penyelenggara acara (Event Organizer) yang bekerjasama dengan Wonderful Indonesia melalui kementerian Pariwisata, dengan adanya kerjasama tersebut membuat adanya keuntungan pada kedua belah pihak yaitu peningkatan pariwisata di Indonesia dan acara yang dilakukan oleh penyelenggara juga semakin meningkat setiap tahunnya. Tabel 1.2 Data Event di Jakarta Sumber : Wonderful Indonesia Tempat acara di Jakarta biasanya diadakan di berbagai tempat diantaranya yang sering menjadi tempat acara musik di Jakarta adalah Istora Senayan, Tennis Indoor Senayan, Jakarta International Expo Kemayoran, Indonesia Convention Exibithion BSD Tangerang, hingga Stadion Gelora Bung Karno Senayan Jakarta. Tempattempat acara tersebut digunakan berdasarkan jumlah kapasitas penonton yang akan hadir sesuai dengan jumlah karcis yang akan dijual oleh pihak promotor. Dengan semakin banyaknya tempat acara tersebut bisnis Event Organizer (EO) di Indonesia

3 3 pun menjadi sasaran peluang bisnis menarik yang menjanjikan untung cukup besar. Kini tidak hanya anak muda yang tengah mencari kerja, para profesional yang telah bekerja mapan di bidang lain pun terpesona dan banting stir menjadi entrepreneur di dunia EO, bahkan tidak sedikit para artis dan selebritis yang juga terjun ke bisnis EO (Ibnu :2007). Seperti yang di kutip dari buku aiueo, Mengulik Bisnis Event (Ibnu :2007), Organizer Event semakin populer seiring terjadinya pergeseran trend pemasaran ke arah Community Marketing, sehingga perusahaan membutuhkan event sebagai media interaksi langsung dengan komunitasnya. Dalam sebuah event, produk dapat di eksploitasi lebih detail dari kulit hingga bijinya dapat dirasakan langsung oleh konsumennya. Dengan kepiawaian orang orang EO, sebuah acara yang biasa-biasa saja, diolah menjadi tontonan yang menyenangkan dan menghibur. Kita bisa melihat event event balap motor dan mobil yang dikemas dengan megahnya, atau event kompetisi bola basket, festival rock yang spektakuler, dan banyak lagi. Dalam acara tersebut kita dapat jumpai puluhan spanduk, umbul umbul, dan segala macam bentuk promosi dari sebuah produk. Semua dilakukan dengan tangan-tangan kreatif Event Organizer, hingga produk dan merek yang mensponsorinya pun ikut pamor. Bahkan tidak hanya acara sebagai bagian dari acara promosi suatu produk, acaraacara yang banyak dilirik oleh Event Organizer belakangan ini adalah acara musik. Ada beberapa Event Organizer besar yang mengkhususkan jasanya di bidang acara musik. Hal ini terjadi karena jumlah pengunjung dalam satu acara musik bisa mencapai hingga 44 ribu (empat puluh empat ribu) pengunjung tergantung dengan

4 4 tempat maupun artis yang mengisi acara musik tersebut, untuk 44 ribu pengunjung adalah kapasitas stadion gelora bung karno Jakarta. Dengan jumlah pengunjung yang sedemikian besar, para Event Organizer berlomba-lomba untuk membuat acara musik dengan konsep-konsep yang menarik maupun menggunakan jasa artis yang sedang trend di kalangan masyarakat baik dalam skala nasional maupun internasional. Banyak acara yang bisa kita lihat dengan skala besar yang dapat mendatangkan ratusan hingga ribuan pengunjung dalam satu acara tersebut, baik acara dalam skala nasional maupun internasional. Seiring dengan meningkatnya jumlah acara yang diselenggarakan, kami melihat ada peluang event-based surveillance system yaitu sistem penyewaan sistem keamanan CCTV (Closed Circut Television). Sistem ini terintegrasi dengan pihak crowd control yang dapat menganalisa titik mana saja yang paling sering di lalui dan memiliki kepadatan paling tinggi untuk mengantisipasi terjadinya penumpukan pengunjung. Selain itu, pihak penyelenggara (EO) juga memerlukan adanya suatu sistem yang dapat menghitung jumlah pengunjung (people counting) untuk mengontrol jumlah, pergerakan pengunjung dan kapasitas ruangan acara yang tersedia, yang dapat membantu pihak crowd control dalam mengontrol kenyamanan acara tanpa harus melakukan dengan pengawasan secara manual.

5 5 Gambar 1.1 Data Pengunjung dan Peserta Java Jazz Festival Tahun Sumber : Java Festival Production Dari beberapa event tahunan di Jakarta dapat terlihat jumlah pengunjung selalu meningkat dari tahun ketahunnya, beberapa event tersebut seperti Java Jazz Festival, dan Djakarta Warehouse Project. Berdasarkan data acara Java Jazz Festival Pada tahun 2010, tercatat total pengunjung orang dan panitia orang. Dari tahun terjadi peningkatan pada jumlah pengunjung dan panitia. hal ini dikarenakan jumlah artis dan panggung acara Java Jazz Festival tersebut juga ikut bertambah.

6 6 Gambar 1.2 Data Pengunjung Djakata Warehouse Project Tahun Sumber : Ismaya Live Berdasarkan data Djakarta Warehouse Project juga terdapat peningkatan yang signifikan terhadap jumlah pengunjungnya. Awalnya pada tahun 2012 data pengunjung event tersebut terdapat orang namun pada 2014 kemarin jumlah nya meningkat menjadi orang. Hal ini dikarenakan adanya perubahan tempat acara, pada tahun 2012 di Istora Senayan Jakarta, 2013 di Ancol Jakarta, 2014 di Jakarta Internation Expo Kemayoran Jakarta.

7 7 Gambar 1.3 Suasana Konser Bon Jovi di Gelora Bung Karno Sumber : Live Nation Indonesia Dengan semakin banyaknya jumlah pengunjung pada setiap konser maka akan berpotensi terjadinya kejadian yang tak diinginkan misalnya kericuhan antar pengunjung ataupun pencurian. Jumlah pengunjung yang meningkat dimana kapasitas tempat event tidak meningkat mengakibatkan ruang gerak antar pengunjung makin terbatas dan seringkali bersinggungan dengan pengunjung lainnya. Suasana konser yang seperti ini berpotensi memicunya tindak kriminal maupun kericuhan antar pengunjung seperti terlihat pada gambar diatas.

8 8 Gambar 1.4 Kericuhan Pada Saat Konser Bon Jovi Sumber : Live Nation Indonesia Gambar diatas terjadi pada saat konser Bon Jovi berlangsung di Stadion Utama Gelora Bung Karno. Terlihat ada beberapa pengunjung yang mencoba untuk masuk ke area event tanpa melalui pintu yang seharusnya. Hal ini menunjukkan potensi adanya gangguan pada saat konser berlangsung. 1.2 Permasalahan 1. Pihak Event Organizer khususnya bagian Crowd Control (pihak keamanan internal) tidak dapat melihat dari berbagai sudut pada saat bersamaan, jika ada penumpukan suatu masa (penonton) pada satu titik Crowd Control harus dapat melihat kondisi titik tersebut untuk mengambil keputusan yang cepat agar kondisi segera dapat ditangani.

9 9 2. Susahnya melakukan identifikasi dan melakukan review untuk kedepannya jika pada saat event berlangsung, terjadi kasus pencurian, kerusuhan dan kejadian lainnya. 3. Permasalahan un-authorized person, misalnya oknum yang masuk kedalam venue event atau pada restricted area seperti backstage, artist room, Loading Dock. 1.3 Ide Bisnis Dunia semakin berkembang, semakin hari semakin banyak dilihat beranekaragam kegiatan masyarakat, dari aktifitas seperti event music, social, maupun aktifitas lainnya. Banyak acara yang bisa kita lihat dengan skala besar yang dapat mendatangkan ratusan hingga ribuan pengunjung dalam satu acara tersebut, baik acara dalam sekala nasional maupun internasional. Dalam suatu event biasanya ada internal security dari pihak promotor event untuk mengatur para pengunjung dari sisi keamanan dan kenyamanan saat menyaksikan event yang berlangsung namun saat ini pihak penyelenggara masih banyak yang belum aware pada tingkat jumlah kapasitas tempat acara tersebut. Kapasistas disini adalah jumlah pengunjung, panitia, dan pengisi acara sendiri, sering terjadi dimana penyelenggara hanya fokus terhadap meningkatkan jumlah pengunjung saja. Hal demikian nantinya akan berdampak pada kapasitas keseluruhan pada tempat acara tersebut, semakin banyaknya orang pada suatu tempat yang berdempetan akan membuat acara tersebut mulai tidak nyaman. Oleh karena itu, disini kami menawarkan suatu sistem yang dapat memantau pergerakan orang pada suatu acara sehingga jika terjadi penumpukan pada suatu titik

10 10 maka pihak crowd control event dapat mengambil keputusan yang cepat dan menilai apakah acara tersebut masih dalam tingkat nyaman dan aman. Untuk tahap awal kami melihat peluang bisnis ini sangat besar pada kota-kota besar seperti Jakarta dan Bali, yang memang pada dasarnya dua kota tersebut sering mengadakan event-event berskala besar yang mendatangkan pengunjung dalam jumlah besar. Kami menawarkan suatu sistem terintegrasi yang mencakup kebutuhan akan gate monitoring system, maupun crowd control monitoring system. Gate Monitoring System adalah sistem pengawasan pada setiap pintu masuk di suatu event. Sistem ini bermanfaat untuk melihat semua kejadian dalam proses verifikasi ID maupun Tiket pada suatu event berjalan, sesuai prosedur yang ditetapkan oleh EO dan sistem penghitungan jumlah orang masuk atau keluar (people counting). Sedangkan crowd control monitoring system adalah sistem pengawas untuk melihat tingkat penumpukan masa pada titik tertentu. Hal ini perlu diterapkan pada suatu event yang di selenggarakan, karena dengan semakin berkembangnya masyarakat maka akan semakin banyak pula pengunjung yang datang dalam suatu acara. Crowd control monitoring system bertujuan agar dapat meminimalisir kemungkinan adanya ancaman tindak kejahatan maupun dari sisi untuk crowd monitoring. Setiap event atau konser musik memiliki ketentuan dan permintaan berbeda-beda dari setiap artist yang ingin tampil, seperti One Direction membutuhkan kamera pengintai untuk konsernya dalam konser One Direction 25 Maret 2015 kemarin riders dari mereka mewajibkan adanya CCTV (wawancara : Bapak Agung - Managing Directors Sound Rhytim). Bukan hanya One Direction, konser Bon Jovi

11 11 Live in Jakarta juga memerlukan CCTV namun itu merupakan Safety Policy dari promotor yaitu Live Nation Indonesia, Untuk setiap acara yang kita selenggarakan kita harus mempertimbangkan tingkat keselamatan dari penonton dari mulai akses pintu masuk, emergency exit, pihak keamanan internal, sampai dengan command center yang meliputi control room dari CCTV yang harus dapat dilihat secara langsung dan direkam untuk mengantisipasi kejadian-kejadian agar dapat mengambil keputusan dengan tepat dan cepat (wawancara : Mr. Gregory Gillin - Senior Vice President Venue Development Live Nation Asia). Dengan melihat kondisi keamanan di dunia sekarang, khususnya setelah kejadian bom di Sarinah beberapa saat lalu, agar setiap acara konser menggunakan CCTV, khusus nya pada acara yang berskala besar dan bertaraf international (wawancara : Brigjen Pol Drs. Nandang Djumantara). 1.4 Ruang Lingkup Ruang lingkup dalam penulisan thesis ini dibatasi pada pembuatan bisnis model dalam bidang event-based CCTV, terutama dalam area Monitoring Crowd Control System. Dalam penulisan thesis ini akan dibahas mengenai konsep bisnis, analisis finansial, strategi marketing serta perhitungan proyeksi finansial dalam 5 tahun kedepan. 1.5 Tujuan dan Manfaat Tujuan yang ingin dicapai dalam penyusunan Business Model Creation ini antara lain adalah :

12 12 1 Meningkatkan kenyamanan serta keamanan dalam penyelenggaraan event melalui suatu sistem pengawasan terintegrasi 2 Memberikan pihak penyelenggara event sebuah tools untuk mengambil keputusan secara cepat dan tepat sesuai dengan situasi aktual di lapangan Manfaat dari Business Model Creation ini antara adalah : 1 Mendapat keuntungan dari peluang usaha baru yang bergerak di bidang penyewaan event-based surveillance system. 2 Meningkatnya jumlah permintaan event yang diselenggarakan yang menggunakan event-based surveillance system rent. 3 Menjadi pilihan utama para penyelenggara event untuk mengatasi dan mengontrol crowd yang sedemikian besar. 1.6 Sistematika Penulisan Untuk mempermudah pembahasan dan gambaran mengenai apa yang diuraikan dalam thesis Business Model Creation ini, penulis membagi sistematika penulisannya kedalam beberapa bab, yaitu: BAB 1 Pendahuluan Bab ini menjelaskan mengenai latar belakang, permasalahan, ide bisnis, tujuan dan manfaat, ruang lingkup, kerangka teori, serta sistematika penulisan dari thesis yang akan dibuat. BAB 2 Landasan Teori

13 13 Bab ini berisikan value proposition dan sejumlah teori-teori yang digunakan untuk menjelaskan serta menganalisa dalam penulisan thesis ini. BAB 3 Business Model Creation Bab ini menggambarkan model bisnis dari topik thesis ini serta analisa Business Model Canvas yang meliputi : Customer Segment, Value Proposition, Channels, Customer Relationship, Revenue Stream, Key Resource, Key Activities, Key Partnership, serta Cost Structure. BAB 4 Business Plan Bab ini menjelaskan analisa lebih lanjut mengenai model bisnis dari topik thesis ini secara financial maupun non-financial serta perhitungan proyeksi dari model bisnis ini dalam 5 tahun kedepan. BAB 5 Kesimpulan Bab ini berisikan kesimpulan dari uraian penjelasan serta analisa dari bab-bab sebelumnya.

BAB 1. Pendahuluan. tinggi pola hidup sehat serta konsumsi makanan yang bergizi. Menurut badan

BAB 1. Pendahuluan. tinggi pola hidup sehat serta konsumsi makanan yang bergizi. Menurut badan BAB 1 Pendahuluan 1.1. Pola Hidup Sehat Dewasa ini, masyarakat mulai memperhatikan kesehatan dan menjunjung tinggi pola hidup sehat serta konsumsi makanan yang bergizi. Menurut badan organisasi kesehatan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dunia bisnis erat kaitannya dengan kegiatan komunikasi pemasaran. Dalam bisnis, komunikasi pemasaran sangat memegang penuh peranan penting guna mengetahui apakah informasi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dengan jumlah penduduk mencapai juta jiwa (World Bank, 2015).

BAB I PENDAHULUAN. dengan jumlah penduduk mencapai juta jiwa (World Bank, 2015). BAB I PENDAHULUAN 1 A 1.1 LATAR BELAKANG Indonesia adalah sebuah negara dengan pangsa pasar yang sangat besar dengan jumlah penduduk mencapai 254.5 juta jiwa (World Bank, 2015). Dengan pertumbuhan ekonomi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN PERTUMBUHAN INDUSTRI PENERBANGAN DI INDONESIA. Soekarno-Hatta yakni 17,49 juta orang. Berdasarkan data dari Kementerian

BAB I PENDAHULUAN PERTUMBUHAN INDUSTRI PENERBANGAN DI INDONESIA. Soekarno-Hatta yakni 17,49 juta orang. Berdasarkan data dari Kementerian BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG 1.1.1 PERTUMBUHAN INDUSTRI PENERBANGAN DI INDONESIA Berdasarkan data dari BPS, jumlah penumpang domestik di Indonesia pada periode Januari-November 2015 mencapai 61,98

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Industri musik di Indonesia saat ini telah berkembang sangat pesat, bermula dari berkembangnya berbagai genre atau aliran musik, hingga lahirnya banyak musisi, baik

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR. Malang, Agustus Panitia

KATA PENGANTAR. Malang, Agustus Panitia KATA PENGANTAR E-Fest (Entrepeneur Festival) 2017 dengan tema Various Love in Business merupakan salah satu program kerja Kementrian Ekonomi Badan Eksekutif Mahasiswa Fakultas Ilmu Komputer Universitas

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. kesehatan mereka. Ada beberapa cara untuk menjaga kesehatan salah satunya adalah

BAB I PENDAHULUAN. kesehatan mereka. Ada beberapa cara untuk menjaga kesehatan salah satunya adalah BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Padatnya aktivitas pada masyarakat saat ini terutama di kota besar seperti Jakarta menuntut masyarakat untuk memberikan perhatian lebih dalam menjaga kesehatan mereka.

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dengan terus meningkatnya pertumbuhan dalam dunia bisnis, tentu wajar saja semakin banyak perusahaan yang juga meningkatkan persyaratan kerjanya demi menjamin kualitas

Lebih terperinci

1. PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang

1. PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang 1. PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Musik telah menjadi kebutuhan yang penting bagi kelangsungan hidup manusia, baik itu bagi para pendengar musik ataupun bagi para musisi pencipta lagu. Bagi para musisi

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR. Malang, Agustus Panitia

KATA PENGANTAR. Malang, Agustus Panitia KATA PENGANTAR E-Fest (Entrepeneur Festival) 2017 dengan tema Various Love in Business merupakan salah satu program kerja Kementrian Ekonomi Badan Eksekutif Mahasiswa Fakultas Ilmu Komputer Universitas

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. keamanan rumah. Namun, sebagai makhluk hidup, anjing memerlukan

BAB I PENDAHULUAN. keamanan rumah. Namun, sebagai makhluk hidup, anjing memerlukan BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Anjing merupakan salah satu hewan peliharaan yang banyak diminati oleh masyarakat, baik anak-anak sampai orang dewasa. Sebagian orang memelihara anjing sebagai teman

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. tesis, ruang lingkup, tujuan dan manfaat dari penulisan tesis serta sistematika

BAB I PENDAHULUAN. tesis, ruang lingkup, tujuan dan manfaat dari penulisan tesis serta sistematika BAB I PENDAHULUAN Dalam bab ini dijelaskan secara garis besar tentang latar belakang pembuatan tesis, ruang lingkup, tujuan dan manfaat dari penulisan tesis serta sistematika penulisan tesis ini dilakukan.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Usaha Kecil Menengah (UKM) merupakan salah satu bagian penting dalam perekonomian di Indonesia. UKM memiliki peranan penting dalam meningkatkan perekonomian masyarakat

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. berkembang menjadi convenience store, serta banyaknya kompetitor membuat

BAB I PENDAHULUAN. berkembang menjadi convenience store, serta banyaknya kompetitor membuat BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pada saat ini perkembangan convenience store di Indonesia khususnya di Jakarta semakin meningkat. Berawal dari minimarket biasa kemudian berkembang menjadi convenience

Lebih terperinci

BAB IV PENUTUP. Event Yogyakarta Gamelan Festival (YGF) merupakan sebuah event yang

BAB IV PENUTUP. Event Yogyakarta Gamelan Festival (YGF) merupakan sebuah event yang BAB IV PENUTUP A. Kesimpulan Event Yogyakarta Gamelan Festival (YGF) merupakan sebuah event yang diselenggarakan oleh komunitas Gayam16 yang sudah berdiri sejak tahun 1995. YGF didirikan oleh Sapto Raharjo

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek penelitian Sejarah Resto Rumah Soto Padang Gambar 1. 1 Logo Resto Rumah Soto Padang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek penelitian Sejarah Resto Rumah Soto Padang Gambar 1. 1 Logo Resto Rumah Soto Padang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek penelitian 1.1.1 Sejarah Resto Rumah Soto Padang Resto Rumah Soto Padang merupakan sebuah restoran dengan menu khas soto yang berdiri pada 20 November 2013 di

Lebih terperinci

a home base to excellence Mata Kuliah : Rancangan Bisnis (Kewirausahaan Lanjut) Kode : LSE 304 Review BMC Pertemuan - 1

a home base to excellence Mata Kuliah : Rancangan Bisnis (Kewirausahaan Lanjut) Kode : LSE 304 Review BMC Pertemuan - 1 a home base to excellence Mata Kuliah : Rancangan Bisnis (Kewirausahaan Lanjut) Kode : LSE 304 SKS : 3 SKS Review BMC Pertemuan - 1 a home base to excellence Tujuan Instruksional Umum : Mahasiswa dapat

Lebih terperinci

MENGENAL BUSSINESS MODEL CANVAS (BMC) DALAM DUNIA START UP

MENGENAL BUSSINESS MODEL CANVAS (BMC) DALAM DUNIA START UP MENGENAL BUSSINESS MODEL CANVAS (BMC) DALAM DUNIA START UP PEPEN AANDRIAN SYAH pepenaan@gmail.com Abstrak Business Model Canvas atau yang biasa disingkat dengan BMC mulai mendapatkan ketenaran di Indonesia.

Lebih terperinci

EVENT ORGANIZER. b. Mempunyai Spesifikasi

EVENT ORGANIZER. b. Mempunyai Spesifikasi EVENT ORGANIZER Definisi Event Organizer (EO) adalah penyedia jasa profesional penyelenggara acara dan bertugas melaksanakan keinginan klien untuk mengerjakan acaranya mulai dari konsep, persiapan, eksekusi

Lebih terperinci

DAFTAR ISI. 1.1 Latar Belakang Rumusan Masalah Pertanyaan Penelitian Tujuan dan Kegunaan Penelitian 11

DAFTAR ISI. 1.1 Latar Belakang Rumusan Masalah Pertanyaan Penelitian Tujuan dan Kegunaan Penelitian 11 DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL.. i HALAMAN PENGESAHAN ii HALAMAN PERNYATAAN iii KATA PENGANTAR iv DAFTAR ISI... vi DAFTAR TABEL... x DAFTAR GAMBAR.. xiii INTISARI xv ABSTRACT xvi BAB I PENDAHULUAN.. 1 1.1 Latar

Lebih terperinci

Project Officer/ Event Manager Field Officer Field Officer Talent Officer Show Director

Project Officer/ Event Manager Field Officer  Field Officer Talent Officer Show Director Demikian pula dengan konser musik, konser musik yang di selenggarakan di hotel berbintang akan memiliki tim yang berbeda dengan konser musik yang dilaksanakan di stadion. Perbedan tersebut didasari oleh:

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Value Chain Value chain menurut Porter adalah alat bantu yang dapat digunakan untuk mengidentifikasi cara menciptakan customer value lebih bagi pelanggan. Dijelaskan bahwa setiap

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. yang terjadi seiring dengan berkembangnya teknologi. real time dengan pelanggan melalui website untuk menyediakan secara spesifik

BAB 1 PENDAHULUAN. yang terjadi seiring dengan berkembangnya teknologi. real time dengan pelanggan melalui website untuk menyediakan secara spesifik BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Di zaman modern seperti sekarang ini, keterlibatan teknologi sudah bukan merupakan hal yang asing bagi setiap orang, terlebih lagi dalam dunia bisnis. Kebutuhan akan

Lebih terperinci

MATERI 1 MEMULAI BISNIS CLOTHING

MATERI 1 MEMULAI BISNIS CLOTHING MATERI 1 MEMULAI BISNIS CLOTHING 4 PILAR DASAR MEMULAI USAHA CLOTHING NICHE MARKET MENEMUKAN SEGMENT PASAR YANG SPESIFIK MEREK MEMBANGUN SEBUAH MEREK DAN LOGO HARUS DISESUAIKAN DENGAN PENENTUAN NICHE MARKET

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Arus globalisasi turut mempengaruhi setiap negara untuk berkompetisi dengan negara lainnya dalam hal meningkatkan dan mempertahankan citra positif yang terbentuk atau

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1 RUMAH Rumah adalah salah satu kebutuhan pokok manusia selain sandang dan pangan. Rumah biasanya digunakan manusia sebagai tempat berlindung dari panas matahari dan hujan. Selain

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia mencapai angka yang membahagiakan. Pada tahun 2004, jumlah

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia mencapai angka yang membahagiakan. Pada tahun 2004, jumlah BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Semenjak beberapa tahun belakangan pertumbuhan pariwisata di Indonesia mencapai angka yang membahagiakan. Pada tahun 2004, jumlah wisatawan mancanegara di Indonesia

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. bahwa musik memiliki fungsi dalam kehidupan manusia. Dalam kehidupan kita

BAB I PENDAHULUAN. bahwa musik memiliki fungsi dalam kehidupan manusia. Dalam kehidupan kita 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Musik merupakan salah satu dari kebudayaan, berarti musik diciptakan oleh manusia untuk memenuhi kebutuhannya akan sebuah keindahan. Dapat diartikan bahwa

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah 2 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Berkembangnya kebutuhan manusia modern secara tidak sadar membentuk pemasaran di dunia saat ini semakin emosional. Kini kebutuhan emosional jadi lebih menonjol

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Republika.co.id, Jakarta)

BAB I PENDAHULUAN. Republika.co.id, Jakarta) BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Pada era globalisasi ini, persaingan bisnis semakin ketat. Hal ini dapat dilihat dari banyaknya bisnis serupa didirikan yang menawarkan produk barang dan/

Lebih terperinci

BUILDING MATERIAL EXPO

BUILDING MATERIAL EXPO BUILDING MATERIAL EXPO 26 30 APRIL 2017 JEC HALL A ORGANIZED BY. SUPPORTED BY. LOGO EXINDO 26-30 HALL A APRIL 2017 JEC BIMEX 2017 Apa itu BIMEX? Pameran Bahan bangunan 2017 akan digelar kembali di gedung

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG Dewasa ini kita sering menemukan banyak event kreatif baik itu untuk umum ataupun khusus anak muda, baik itu di Jakarta maupun di luar Jakarta. Para event organizer

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Industri properti di Indonesia walaupun mengalami guncangan pada tahun

BAB I PENDAHULUAN. Industri properti di Indonesia walaupun mengalami guncangan pada tahun BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Industri properti di Indonesia walaupun mengalami guncangan pada tahun 2015, tahun 2016 ini diproyeksikan bisa bertumbuh sekitar 6-7%. Menurut Eddy (2016), perwakilan

Lebih terperinci

BAB III DESAIN AKHIR

BAB III DESAIN AKHIR 62 BAB III DESAIN AKHIR 3.1. Kanvas Model Bisnis Gambar 3.1.1 Business Model Clip On 62 63 3.2. Nine Building Blocks 3.2.1. Customer Segments Sumber: McKinsey Consumer and Shopper Insights Indonesia Study,

Lebih terperinci

Bab 1 PENDAHULUAN. Persaingan yang terjadi dalam dunia perekonomian di Indonesia saat ini menjadi

Bab 1 PENDAHULUAN. Persaingan yang terjadi dalam dunia perekonomian di Indonesia saat ini menjadi Bab 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Persaingan yang terjadi dalam dunia perekonomian di Indonesia saat ini menjadi semakin ketat, terutama dalam bidang retail. Selama empat tahun terakhir, pertumbuhan

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 120 BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 1. Kesimpulan Berdasarkan analisis data dan pembahasan yang dikemukakan pada bab sebelumnya, maka dapat dikemukakan beberapa kesimpulan penelitian sebagai berikut: 1. Perceived

Lebih terperinci

Menyusun Model Bisnis dengan Puzzle (1/2)

Menyusun Model Bisnis dengan Puzzle (1/2) Menyusun Model Bisnis dengan Puzzle (1/2) Oleh Sapri Pamulu, Ph.D. Manager SMO PT Wiratman Menurut Kaplan & Norton (2012) dalam dunia bisnis sekarang yang keberhasilannya sangat ditentukan oleh sumber

Lebih terperinci

BAB 3 METODOLOGI. 1. Identifikasi business model saat ini : dimana penulis akan malakukan

BAB 3 METODOLOGI. 1. Identifikasi business model saat ini : dimana penulis akan malakukan BAB 3 METODOLOGI 3.1 Kerangka Pikir Business Plan Kerangka pikir penulis untuk model bisnis ini terdiri dari delapan langkah yaitu diantaranya berupa : 1. Identifikasi business model saat ini : dimana

Lebih terperinci

PANDORA LIVE YOUR LIFE, ENJOY THE MOMENT, HOPE TILL THE END

PANDORA LIVE YOUR LIFE, ENJOY THE MOMENT, HOPE TILL THE END PANDORA LIVE YOUR LIFE, ENJOY THE MOMENT, HOPE TILL THE END FESTIVAL AGLE E EVENT ORGANIZER KARENA PANDORA TAK SEHARUSNYA MEMBUKA KOTAK ITU, DARI SANALAH ASAL MULA BENCANA DAN MALAPETAKA, TAPI DENGAN BEGITU

Lebih terperinci

PELUANG BISNIS EVENT ORGANIZER (EO)

PELUANG BISNIS EVENT ORGANIZER (EO) PELUANG BISNIS EVENT ORGANIZER (EO) Dwiky Darmawan Putra S1 TI 2L / 10.11.4399 STMIK AMIKOM YOGYAKARTA 2010 2011 ABSTRAK Persaingan bisnis dalam lingkup penyedia jasa seperti Event Organizer (EO) di era

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Dewan Perjalanan dan Wisata Dunia (World Travel and Tourism Council) angka

BAB 1 PENDAHULUAN. Dewan Perjalanan dan Wisata Dunia (World Travel and Tourism Council) angka BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Perjalananan wisatawan dunia mencapai 1 miliar pada tahun 2012. Menurut Dewan Perjalanan dan Wisata Dunia (World Travel and Tourism Council) angka tersebut

Lebih terperinci

BAB I. Pendahuluan. 1.1 Latar Belakang Perancangan

BAB I. Pendahuluan. 1.1 Latar Belakang Perancangan BAB I Pendahuluan 1.1 Latar Belakang Perancangan Seiring perkembangan manusia yang semakin pesat, maka kebutuhan yang dibutuhkan oleh manusia menjadi bertambah dan bervariasi. Terlebih lagi di industri

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN. V.1 Kesimpulan Model Bisnis Distro Dista. Distro merupakan industri kreatif yang dijalankan oleh anak muda

BAB V KESIMPULAN. V.1 Kesimpulan Model Bisnis Distro Dista. Distro merupakan industri kreatif yang dijalankan oleh anak muda BAB V KESIMPULAN V.1 Kesimpulan Model Bisnis Distro Dista Distro merupakan industri kreatif yang dijalankan oleh anak muda dalam membuat dan menjual produk dengan desain yang berbeda dari yang lainnya.

Lebih terperinci

Pemaknaan AXIS Jakarta International Java Jazz Festival 2010 dari Segi Produksi

Pemaknaan AXIS Jakarta International Java Jazz Festival 2010 dari Segi Produksi 15 BAB II Pemaknaan AXIS Jakarta International Java Jazz Festival 2010 dari Segi Produksi Java Jazz Festival adalah salah satu dari sekian banyak pertunjukkan musik yang ada di Indonesia. Java Jazz Festival

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Dalam perancangan ini penulis membuat Desain Merchandise Dalam Event Benyamin Days. Untuk membuat masyarakat mengetahui sejarah dari Benyamin Sueb itu lebih dalam. Bernama

Lebih terperinci

BAB 3 FINAL DESIGN OF BUSINESS MODEL

BAB 3 FINAL DESIGN OF BUSINESS MODEL BAB 3 FINAL DESIGN OF BUSINESS MODEL 3.1. Customer Segments KULTUR&CO menggunakan pendekatan niche market sebagai jenis konsumen dalam perancangan 9 building blocks yang mempunyai segmentasi dan spesialisasi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Kecenderungan manusia yang selalu tidak puas itulah yang membuat sebuah

BAB I PENDAHULUAN. Kecenderungan manusia yang selalu tidak puas itulah yang membuat sebuah BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pada perkembangan dunia yang pesat sekarang ini. Banyak orang yang lebih menginginkan sesuatu yang lebih baik dan terus meningkat. Tidak banyak pula dari mereka yang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Perkembangan jumlah kendaraan roda empat dari tahun ke tahun terus

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Perkembangan jumlah kendaraan roda empat dari tahun ke tahun terus BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan jumlah kendaraan roda empat dari tahun ke tahun terus meningkat secara signifikan. Fenomena tersebut disebabkan masyarakat sekarang ini lebih menyukai

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Gambar 1.1 Pengguna Aktif Digital Indonesia Sumber : (Techinasia, 2015, diakses 22 Mei 2015)

BAB 1 PENDAHULUAN. Gambar 1.1 Pengguna Aktif Digital Indonesia Sumber : (Techinasia, 2015, diakses 22 Mei 2015) BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Di zaman era modern seperti sekarang alat komunikasi menjadi suatu kebutuhan bagi setiap individu. Salah satu alat komunikasi adalah telepon seluler atau handphone.

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. kebutuhan bagi mereka untuk melepaskan penat dan kejenuhan dengan mencari

BAB 1 PENDAHULUAN. kebutuhan bagi mereka untuk melepaskan penat dan kejenuhan dengan mencari BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Industri hiburan saat ini telah menjadi salah satu gaya hidup bagi masyarakat khususnya bagi mereka yang tinggal di kota besar seperti Jakarta. Dengan berbagai

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar belakang 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang Saat ini dunia entertainment / hiburan telah mengalami masa revolusi yang luar biasa dan telah masuk pada era after image yaitu ketika pasar menghendaki hubungan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. tergolong tinggi dengan tingkat mobilitas yang tinggi dimana aktifitas ekonomi

BAB I PENDAHULUAN. tergolong tinggi dengan tingkat mobilitas yang tinggi dimana aktifitas ekonomi BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Jakarta sebagai kota Megapolitan memiliki kepadatan penduduk yang tergolong tinggi dengan tingkat mobilitas yang tinggi dimana aktifitas ekonomi maupun pemerintahan

Lebih terperinci

BAB I BUSINESS ENVIRONMENT ANALYSIS

BAB I BUSINESS ENVIRONMENT ANALYSIS BAB I BUSINESS ENVIRONMENT ANALYSIS 1.1 Latar Belakang Di era modern sekarang ini, berbelanja barang-barang fashion untuk menunjang penampilan menjadi kebutuhan rutin setiap orang baik pria maupun wanita.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. disediakan oleh Pemerintah Pusat dalam menyambut event olahraga Internasional,

BAB I PENDAHULUAN. disediakan oleh Pemerintah Pusat dalam menyambut event olahraga Internasional, 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Stadion Utama Gelora Bung Karno (GBK) adalah stadion serbaguna yang disediakan oleh Pemerintah Pusat dalam menyambut event olahraga Internasional, salah satunya

Lebih terperinci

Sinergi untuk INDONESIA HEBAT SPONSORSHIP. JAKARTA CONVENTION CENTER SEPTEMBER Diselenggarakan : Didukung :

Sinergi untuk INDONESIA HEBAT SPONSORSHIP.  JAKARTA CONVENTION CENTER SEPTEMBER Diselenggarakan : Didukung : PT BALAI PUSTAKA (Persero) Didukung : Sinergi untuk INDONESIA HEBAT 20-23 SEPTEMBER 201 JAKARTA CONVENTION CENTER Diselenggarakan : KANTOR BERITA INDONESIA www.ibdexpo.com SPONSORSHIP Peluang terbaik meningkatkan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. tingkat Internasional yang dikenal dengan Tour de Singkarak. (Kompas, 2012 : 2

BAB I PENDAHULUAN. tingkat Internasional yang dikenal dengan Tour de Singkarak. (Kompas, 2012 : 2 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Padang adalah ibu kota provinsi Sumatera Barat yang merupakan salah satu kota di Indonesia dengan berbagai macam kebudayaan tradisional dan keindahan alam yang masih

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perkembangan sepakbola di Indonesia sudah dimulai sejak tahun 1930, pada era penjajahan kolonial Belanda. Sejak saat itu sepakbola di Indonesia terus mengalami

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN Pada Bab 1 Pendahulanakan membahas mengenai gambaran umum penulisan Seminar Tugas Akhir. Pembahasan dimulai dari latar belakang, rumusan masalah, tujuan, dan metode perancangan. 1.1.

Lebih terperinci

BAB 1 LATAR BELAKANG

BAB 1 LATAR BELAKANG BAB 1 LATAR BELAKANG 1.1 Latar Belakang Transportasi merupakan salah satu kebutuhan manusia yang dianggap penting, karena setiap aktifitas manusia membutuhkan sarana transportasi khususnya daerah ibu kota

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Objek Penelitian Profil Perusahaan Sejarah Perusahaan 1.2 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Objek Penelitian Profil Perusahaan Sejarah Perusahaan 1.2 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Objek Penelitian 1.1.1 Profil Perusahaan Nama Usaha : Siete Cafe & Garden Tahun Berdiri : Mei 2012 Alamat : Jalan Sumur Bandung No. 20 Telepon : 022-2500453 Jam Operasi :

Lebih terperinci

ZONE 73. Team Leader Profile BANDUNG

ZONE 73. Team Leader Profile BANDUNG ZONE 73 Team Leader Profile BANDUNG TEAM LEADER PROFILE Berawal hobinya untuk bermain gokart semasa kecil di tempat rental gokart sampai dapat mengharumkan bangsa pada kompetisi nasional dan internasional.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. perekonomian suatu negara saat ini. Potensi pasar global yang amat besar

BAB I PENDAHULUAN. perekonomian suatu negara saat ini. Potensi pasar global yang amat besar BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Sektor jasa terutama pariwisata memegang peranan penting dalam perekonomian suatu negara saat ini. Potensi pasar global yang amat besar mengakibatkan banyak

Lebih terperinci

UJIAN AKHIR SEMESTER

UJIAN AKHIR SEMESTER UJIAN AKHIR SEMESTER ENTREPRENEURSHIP 3 Nama Fasilitator: 1. Xxxxxxxxxxxxxxx 2. xxxxxxxxxxxxxxx [LOGO + NAMA KELOMPOK BISNIS] - colourful Oleh: FAKULTAS ENTREPRENEURSHIP & HUMANIORA UNIVERSITAS CIPUTRA

Lebih terperinci

BAB III BUSINESS MODEL CREATION

BAB III BUSINESS MODEL CREATION 43 BAB III BUSINESS MODEL CREATION 3.1. COMPETITORS 9 BUILDING BLOCKS Kompetitor dari bisnis ini adalah kompetitor tidak langsung karena belum ada brand atau kompetitor yang menjual produk yang sama persis.

Lebih terperinci

Tugas Akhir Mata kuliah Lingkungan Bisnis. Peluang Bisnis di Dalam Dunia Maya

Tugas Akhir Mata kuliah Lingkungan Bisnis. Peluang Bisnis di Dalam Dunia Maya Tugas Akhir Mata kuliah Lingkungan Bisnis Peluang Bisnis di Dalam Dunia Maya NAMA : SUBASTIAN WIBOWO NIM : 11.11.4936 KELOMPOK : D KELAS JURUSAN : 11-S1TI-05 : TEHNIK INFORMATIKA KOMPUTER SEKOLAH TINGGI

Lebih terperinci

Pemuda Indonesia merupakan. Pendahuluan

Pemuda Indonesia merupakan. Pendahuluan Pemuda Indonesia merupakan potensi dasar dari berkembang atau merosotnya kemajuan bangsa, dalam menghadapi kehidupan di era globalisasi dan persaingan yang ketat saat ini banyak lahir komunitas - komunitas

Lebih terperinci

BAB 5 SIMPULAN DAN SARAN. S1: Adanya koneksi baik yang dimiliki anggota tim dengan pihak sponsor yang

BAB 5 SIMPULAN DAN SARAN. S1: Adanya koneksi baik yang dimiliki anggota tim dengan pihak sponsor yang BAB 5 SIMPULAN DAN SARAN 5.1 Analisis SWOT Strenght S1: Adanya koneksi baik yang dimiliki anggota tim dengan pihak sponsor yang mendukung pelaksanaan acara. S2: Penyusunan waktu dalam perkiraan setiap

Lebih terperinci

STRATEGI KOMUNIKASI PEMASARAN BAHJAH TOUR AND TRAVEL

STRATEGI KOMUNIKASI PEMASARAN BAHJAH TOUR AND TRAVEL Nurcholisoh/35212481/3DD01 Pembimbing : Dr. Bagus Nurcahyo,SE, MM Manajemen Pemasaran/ D3 Bisnis dan Kewirausahaan Universitas Gunadarma 2014 STRATEGI KOMUNIKASI PEMASARAN BAHJAH TOUR AND TRAVEL BAB I

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. bentuk kebutuhan sandang. Kehidupan sehari hari manusia tidaklah pernah terlepas

BAB I PENDAHULUAN. bentuk kebutuhan sandang. Kehidupan sehari hari manusia tidaklah pernah terlepas BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Alas kaki adalah kebutuhan primer dalam kehidupan manusia. Dari tiga kategori kebutuhan primer, sandang, pangan, papan. Alas kaki termasuk salah satu bentuk kebutuhan

Lebih terperinci

BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN

BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan Penelitian 1. Dari hasil pengujian hipotesis disimpulkan bahwa variabel nilai kebijaksanaan dan variabel nilai daya saing tidak terbukti berpengaruh terhadap keputusan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Dunia pariwisata dewasa ini merupakan industri yang paling kompleks

BAB I PENDAHULUAN. Dunia pariwisata dewasa ini merupakan industri yang paling kompleks 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Dunia pariwisata dewasa ini merupakan industri yang paling kompleks dan termasuk industri besar yang banyak menyerap tenaga kerja. Selain itu dalam era globalisasi,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Tabel I.1 Jumlah Unit Usaha di Indonesia Tahun (unit) (unit) 99,99 2. Usaha Besar (unit) (orang) (orang)

BAB I PENDAHULUAN. Tabel I.1 Jumlah Unit Usaha di Indonesia Tahun (unit) (unit) 99,99 2. Usaha Besar (unit) (orang) (orang) BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Sektor Usaha Kecil Menengah (UKM) merupakan salah satu bagian yang memiliki peran penting dalam mendorong pertumbuhan perekonomian masyarakat, terutama masyarakat pada

Lebih terperinci

PROPOSAL ACCOUSTIC CONTEST THE KAPE. Instagram Dibuat Oleh : Beny Prastya Yuskrisna Altrifira

PROPOSAL ACCOUSTIC CONTEST THE KAPE. Instagram Dibuat Oleh : Beny Prastya Yuskrisna Altrifira PROPOSAL ACCOUSTIC CONTEST THE KAPE Instagram : @thecornerup Dibuat Oleh : Beny Prastya 085642989669 Yuskrisna Altrifira 089604518002 TAWARAN KERJA SAMA Sponsorship sangat diharapkan dalam kegiatan ini,

Lebih terperinci

BAB III BUSINESS MODEL CANVAS

BAB III BUSINESS MODEL CANVAS BAB III BUSINESS MODEL CANVAS 3.1 Customer Segments (Segmentasi Pelanggan) Jenis segmen pelanggan jaket LED ini terbagi menjadi dua yaitu: penyewa sepeda motor dan pembeli individual. Penyewa Sepeda Motor

Lebih terperinci

IBF ke-11pada 9-18 Maret 2012 Menjadi Pameran Islam yang Berkelas Dunia Wednesday, 22 February :42

IBF ke-11pada 9-18 Maret 2012 Menjadi Pameran Islam yang Berkelas Dunia Wednesday, 22 February :42 Tak berlebihan jika IBF menjadi pameran buku Islam yang berbobot dan berkelas dunia. Tak hanya menjadi tuan di rumah sendiri, IBF dapat menjadi kiblat masyarakat dunia. Selain pameran buku Frankfurt, Pameran

Lebih terperinci

PENGANTAR BISINIS INFORMATIKA. Komang Anom Budi Utama, SKom

PENGANTAR BISINIS INFORMATIKA. Komang Anom Budi Utama, SKom PENGANTAR BISINIS INFORMATIKA Komang Anom Budi Utama, SKom komang_anom@staff.gunadarma.ac.id Business Model Canvas Alexander Osterwalder dalam bukunya Business Model Generation menciptakan sebuah framework

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. sebagainya. Perkembangan bisnis menyebabkan cara pandang setiap individu

BAB I PENDAHULUAN. sebagainya. Perkembangan bisnis menyebabkan cara pandang setiap individu BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Pada saat ini dunia bisnis berkembang dengan pesat tidak hanya terbatas pada sektor-sektor tertentu, melainkan merata pada seluruh sektor bisnis seperti sektor industri

Lebih terperinci

Universitas Katolik Parahyangan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Program Studi Ilmu Administrasi Bisnis

Universitas Katolik Parahyangan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Program Studi Ilmu Administrasi Bisnis Universitas Katolik Parahyangan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Program Studi Ilmu Administrasi Bisnis Terakreditasi A SK BAN PT NO: 468/SK/BAN-PT/Akred/S/XII/2014 Model Bisnis Cafe The Hungry Belly

Lebih terperinci

In concurrent event: November Ma Joly Beach Tuban - Kuta

In concurrent event: November Ma Joly Beach Tuban - Kuta In concurrent event: 14-15 November Ma Joly Beach Tuban - Kuta PENYELENGGARA BALI CARNAVAL 2015 diselenggarakan atas prakarsa Asosiasi Karnaval Indonesia bekerjasama dengan RajaMICE serta didukung oleh

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Di Era globalisasi persaingan semakin tinggi dan di segala bidang

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Di Era globalisasi persaingan semakin tinggi dan di segala bidang BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Di Era globalisasi persaingan semakin tinggi dan di segala bidang sudah berkembang dengan pesat, salah satu nya dalam bidang Bisnis yang semakin banyak pesaing, dan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian Profil Umum Perusahaan

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian Profil Umum Perusahaan BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian 1.1.1 Profil Umum Perusahaan Innovation & Design Center (IDeC) Telkom merupakan salah satu unit bisnis pendukung PT. Telekomunikasi Indonesia, Tbk.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. satu sumber informasi yang bersifat satu arah, linear communication.

BAB I PENDAHULUAN. satu sumber informasi yang bersifat satu arah, linear communication. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Televisi merupakan salah satu dari sekian banyak sumber hiburan yang sering kita jumpai di kehidupan sehari-hari kita. Televisi juga merupakan bagian yang tidak dapat

Lebih terperinci

BAB III PENYAJIAN DATA

BAB III PENYAJIAN DATA BAB III PENYAJIAN DATA Pada bab III ini, penulis menyajikan data-data yang diperoleh dari hasil wawancara secara langsung kepada informan tentang strategi promosi yang dilakukan Dinas Kebudayaan Pariwisata

Lebih terperinci

BAB IV PELAKSANAAN KULIAH KERJA MEDIA. merupakan salah satu sarana untuk mengenal lebih jauh dunia kerja nyata

BAB IV PELAKSANAAN KULIAH KERJA MEDIA. merupakan salah satu sarana untuk mengenal lebih jauh dunia kerja nyata BAB IV PELAKSANAAN KULIAH KERJA MEDIA A. Waktu dan Tempat Pelaksanaan Salah satu syarat untuk memperoleh gelar profesional mahasiswa tingkat akhir adalah Kuliah Kerja Media (KKM). Praktek Kuliah Kerja

Lebih terperinci

MATERI 2 CROWD FUNDING

MATERI 2 CROWD FUNDING MATERI 2 CROWD FUNDING EQUITY-BASED CROWDFUNDING Jenis crowdfunding ini biasanya diterapkan pada perusahaan atau startup dengan produk digital berdasarkan sistem bagi hasil sesuai dengan perjanjian yang

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. Berbicara di depan umum atau lebih dikenal dengan public speaking adalah

I. PENDAHULUAN. Berbicara di depan umum atau lebih dikenal dengan public speaking adalah I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Berbicara di depan umum atau lebih dikenal dengan public speaking adalah proses berbicara kepada sekelompok orang dengan cara terstruktur yang disengaja dimaksudkan untuk

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. ekonomi kreatif atau industri kreatif. Perkembangan industri kreatif menjadi

BAB I PENDAHULUAN. ekonomi kreatif atau industri kreatif. Perkembangan industri kreatif menjadi BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pada tahun 1990-an, dimulailah era baru ekonomi dunia yang mengintensifkan informasi dan kreativitas, era tersebut populer dengan sebutan ekonomi kreatif atau industri

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. buku Pemasaran Ritel, Ma ruf menyebutkan pusat perbelanjaan di Indonesia terdiri dari

BAB 1 PENDAHULUAN. buku Pemasaran Ritel, Ma ruf menyebutkan pusat perbelanjaan di Indonesia terdiri dari BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pusat perbelanjaan merupakan istilah yang tidak asing lagi pada saat ini. Dalam buku Pemasaran Ritel, Ma ruf menyebutkan pusat perbelanjaan di Indonesia terdiri dari

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. memiliki teknologi yang bagus. Jenis mainan di bedakan menjadi 2 yaitu

BAB I PENDAHULUAN. memiliki teknologi yang bagus. Jenis mainan di bedakan menjadi 2 yaitu BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Perkembangan teknologi sekarang ini sangat pesat setiap orang ingin membuat sesuatu yang baru dan unik. Dengan rutinitas manusia yang padat maka manusia membutuhkan

Lebih terperinci

BAB VI KESIMPULAN. photography, wedding, bahkan ATPM yang ingin launching mobil. terbaru, kegiatan komunitas mobil dan sebagainya.

BAB VI KESIMPULAN. photography, wedding, bahkan ATPM yang ingin launching mobil. terbaru, kegiatan komunitas mobil dan sebagainya. 206 BAB VI KESIMPULAN 6.1. Kesimpulan 6.1.1. General Summary The Cars Restaurant (TCR) merupakan restoran yang tidak hanya menjual makanan dan minuman, namun konsep yang kami tawarkan yaitu desain restoran

Lebih terperinci

Proposal Bali Carnaval & BIWHF November 2015 Kuta Beach Walk - Bali

Proposal Bali Carnaval & BIWHF November 2015 Kuta Beach Walk - Bali Official App : Proposal Bali Carnaval & BIWHF 14-15 November 2015 Kuta Beach Walk - Bali PENYELENGGARA Bali International Wedding and Honeymoon Festival dan BALI CARNAVAL 2015 diselenggarakan atas prakarsa

Lebih terperinci

Mengenal Organisasi Riil Melalui Event Organizer Pertemuan 3

Mengenal Organisasi Riil Melalui Event Organizer Pertemuan 3 Mengenal Organisasi Riil Melalui Event Organizer Pertemuan 3 Politeknik Negeri Kupang Jessi benu s.sos.,m.si Bisnis EO Bisnis event organizer (EO) kini makin prospektif. Pemainnya tak hanya orang lokal

Lebih terperinci

PENGEMBANGAN BISNIS BABAL AKI DENGAN SISTEM INFORMASI DAN PERLUASAN JARINGAN TUGAS AKHIR DESYANA

PENGEMBANGAN BISNIS BABAL AKI DENGAN SISTEM INFORMASI DAN PERLUASAN JARINGAN TUGAS AKHIR DESYANA PENGEMBANGAN BISNIS BABAL AKI DENGAN SISTEM INFORMASI DAN PERLUASAN JARINGAN TUGAS AKHIR DESYANA 1121001047 PROGRAM STUDI MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN ILMU SOSIAL UNIVERSITAS BAKRIE JAKARTA 2016 HALAMAN

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. konvensi diselenggarakan melalui kegiatan-kegiatan pertemuan asosiasi,

BAB I PENDAHULUAN. konvensi diselenggarakan melalui kegiatan-kegiatan pertemuan asosiasi, 1 BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Wisata konvensi adalah pertemuan sekelompok orang yang secara bersama-sama bertukar pengalaman dan informasi melalui pembicaraan, mendengar, belajar dan mendiskusikan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Kinerja Customer Relationship Management (CRM) berbasis perilaku

BAB I PENDAHULUAN. Kinerja Customer Relationship Management (CRM) berbasis perilaku BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kinerja Customer Relationship Management (CRM) berbasis perilaku konsumen merupakan suatu cara untuk memahami perilaku konsumen secara keseluruhan pada suatu pasar

Lebih terperinci

Pembangunan dan Renovasi GBK, Tak Hanya Kejar Target Penyelesaian Tapi Juga Kualitas Pekerjaan

Pembangunan dan Renovasi GBK, Tak Hanya Kejar Target Penyelesaian Tapi Juga Kualitas Pekerjaan RILIS PUPR #1 26 Mei 2017 SP.BIRKOM/V/2017/285 Pembangunan dan Renovasi GBK, Tak Hanya Kejar Target Penyelesaian Tapi Juga Kualitas Pekerjaan Jakarta - Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR)

Lebih terperinci

BAB V PENUTUP. Penulis yakin bahwa Wedding Journal merupakan sebuah model bisnis yang

BAB V PENUTUP. Penulis yakin bahwa Wedding Journal merupakan sebuah model bisnis yang BAB V PENUTUP 5.1. Kelayakan Model Bisnis Penulis yakin bahwa Wedding Journal merupakan sebuah model bisnis yang layak dan dapat dilaksanakan. Berikut ini pemaparan mengenai beberapa alasannya. 1. Perspektif

Lebih terperinci

PRODUCTION TEAM Project Officer / Event Manager Field Officer Show Director

PRODUCTION TEAM Project Officer / Event Manager Field Officer Show Director EVENT ORGANIZERS Event Organizer (EO) merupakan organisasi yang didalamnya terdapat sekumpulan orang yang memiliki fungsi menyelenggarakan dan melaksanakan sebuah acara dengan fungsi dan peran masing -

Lebih terperinci

CONTOH PROPOSAL FESTIVAL BAND 1. GAMBARAN UMUM 2. DASAR PEMIKIRAN 3. NAMA KEGIATAN

CONTOH PROPOSAL FESTIVAL BAND 1. GAMBARAN UMUM 2. DASAR PEMIKIRAN 3. NAMA KEGIATAN CONTOH PROPOSAL FESTIVAL BAND 1. GAMBARAN UMUM Berbicara mengenai musik tidak terlepas dari keselarasan, harmonisasi dan perasaan. Musik merupakan bahasa yang global dimana musik sebagai wujud menyampaikan

Lebih terperinci

MENYAMBUT BULAN RAMADHAN DENGAN GAYA EKSIS

MENYAMBUT BULAN RAMADHAN DENGAN GAYA EKSIS I. PENDAHULUAN Dalam rangka menyambut bulan suci Ramadhan, kami R3D mempunyai konsep menarik yaitu menyatukan Bazar dan Musik Live dengan tema MENYAMBUT BULAN RAMADHAN DENGAN GAYA EKSIS. Untuk membuat

Lebih terperinci