PERKEMBANGAN PERDAGANGAN INDONESIA - TAIWAN PERIODE : JANUARI - MARET 2013

Transkripsi

1 PERKEMBANGAN PERDAGANGAN INDONESIA - TAIWAN PERIODE : JANUARI - MARET 2013 A. Perkembangan perekonomian dan perdagangan Taiwan 1. Selama periode Januari-Maret 2013, neraca perdagangan Taiwan dengan Dunia surplus sebesar US$ 6,90 miliar, atau naik 30,15% dibandingkan dengan surplus periode yang sama tahun 2012, yang tercatat sebesar US$ 5,30 miliar. 2. Total perdagangan Taiwan dengan Dunia periode Januari-Maret 2013 tercatat sebesar US$ 153,30 miliar, naik 7,68% dibandingkan dengan periode yang sama tahun 2012, yang nilainya sebesar US$ 142,36 miliar. Total perdagangan tersebut terdiri dari ekspor Taiwan sebesar US$ 80,10 miliar, naik 8,49% dibanding periode yang sama tahun 2012 yang tercatat sebesar US$ 73,83 miliar, dan impor Taiwan sebesar US$ 73,20 miliar, naik 6,81% dibanding periode yang sama tahun 2012 yang tercatat US$ 68,53 miliar. 3. Total ekspor Taiwan tersebut terdiri dari Migas US$ 6,56 miliar, naik 33,93% dibanding periode Januari-Maret 2012 dengan nilai sebesar US$ 4,90 miliar, dan ekspor Non-Migas sebesar US$ 73,54 miliar, naik 6,68% dibanding periode yang sama tahun 2012 yaitu sebesar US$ 68,93 miliar. Total impor terdiri dari Migas sebesar US$ 18,10 miliar, naik 1,10% dibanding dengan periode yang sama tahun 2012 sebesar US$ 17,91 miliar, dan Non-Migas sebesar US$ 55,09 miliar atau naik 8,83% dibanding dengan periode yang sama tahun 2012, yang tercatat sebesar US$ 50,62 miliar. 4. Ekspor Taiwan pada periode Januari-Maret 2013 terbesar ditujukan ke negara-negara; RR China dengan nilai sebesar US$ 19,68 miliar (+4,35%), dan pangsanya sebesar 27,10% ; Disusul Hongkong US$ 8,83 miliar (+5,23%), dan pangsanya sebesar 12,16% ; Kemudian, Amerika Serikat US$ 7,27 miliar, namun turun sebesar 3,37%, dan pangsanya sebesar 10,02% ; Singapura US$ 4,75 miliar (+2,76%), dan Jepang US$ 4,67 miliar (+11,86%). Ketiga negara teratas (RR China, Hongkong, dan Amerika Serikat) kontribusinya terhadap total ekspor Taiwan pada periode ini sebesar 49,28%. Sementara itu, Indonesia hanya sebagai negara tujuan ekspor ke-11, dengan nilai US$ 1.373,39 juta dan pangsanya sebesar 1,89%.

2 5. Beberapa komoditi ekspor Non-Migas utama Taiwan ke Dunia yang mengalami peningkatan nilai, pada periode Januari-Maret 2013 antara lain: Electronic Integrated Circuits & Microassemblies (HS 8542) US$ ,04 juta, naik 8,34%; Liquid Crystal Devices Not Const (HS 9013) US$ 4.332,41 juta (10,84%); Parts & Accessories (HS 8473) sebesar US$ 1.257,55 juta (0,52%), dll. 6. Impor Taiwan pada periode Januari-Maret 2013 terbesar berasal dari negara-negara; Jepang dengan nilai sebesar US$ 11,04 miliar (-3,15%), dan pangsanya sebesar 16,24% ; RR China US$ 10,18 miliar (+5,82%), dan pangsanya sebesar 14,98% ; kemudian, Amerika Serikat US$ 6,76 miliar (+20,26%), dan pangsanya sebesar 9,94% ; Korea Selatan US$ 4,04 miliar (3,15%), dan Saudi Arabia US$ 3,89 miliar (+9,39%). Ketiga negara teratas (Jepang, RR China, dan Amerika Serikat) kontribusinya terhadap total impor Taiwan pada periode ini sebesar 41,16%. Sementara itu, Indonesia sebagai negara asal impor ke-10, dengan nilai US$ 1.822,92 juta dan pangsanya sebesar 2,68%. 7. Beberapa komoditi impor Non-migas utama Taiwan dari Dunia yang meningkat nilai impornya pada periode Januari-Maret 2013 sebagai berikut: Machines & Apparatus Of A Kind Used Solely (HS 8486) dengan nilai US$ 3.142,21 juta, naik 32,93%; Electrical Apparatus For Line Telephony Or Line Telegraphy (HS 8517) sebesar US$ 1.365,59 juta (16,23%); Cyclic Hydrocarbons (HS 2902) sebesar US$ 1.329,77 juta (26,63%), dll. B. Perkembangan perdagangan bilateral Taiwan dengan Indonesia 1. Selama periode Januari-Maret 2013 neraca perdagangan Indonesia-Taiwan surplus bagi Indonesia sebesar US$ 449,53 juta, dan turun 31,24% dibanding surplus pada periode yang sama tahun 2012, yaitu sebesar US$ 653,81 juta. 2. Total perdagangan Indonesia dengan Taiwan pada periode Januari-Maret 2013 tercatat US$ 3.196,30 juta, dan meningkat sebesar 2,22% dibanding dengan periode yang sama tahun 2012, yang nilainya US$ 3.126,94 juta. 3. Total ekspor Indonesia ke Taiwan pada periode Januari-Maret 2013 tercatat sebesar US$ 1.822,92 juta, atau turun sebesar 3,57% dibanding periode yang sama tahun 2012, yaitu sebesar US$ 1.890,37 juta.

3 4. Beberapa komoditi ekspor Non-migas Indonesia ke Taiwan yang mengalami kenaikan pada periode Januari-Maret 2013, antara lain sebagai berikut: Nickle mattes, nickle oxide sinters (HS 7501) sebesar US$ 69,37 juta, naik 7,04% ; Electrical Capacitors, Fixed, Variable Or Adjustable (HS 8532) US$ 34,76 juta, ( 51,59%); Wood (incl Strips & Friezes For Parquet Flooring) (HS 4409) US$ 30,43 juta (73,93%); Ammonia, Anhydrous Or In Aqueous Solution (HS 2814) sebesar US$ 23,52 juta, (159,58%); Natural Rubber, Balata, Gutta-Percha, Guayule (HS 4001) sebesar US$ 21,95 juta (3,44%); Uncoated Paper And Paperboard (HS 4802) sebesar US$ 18,11 juta, (17,16%). Sementara itu, komoditi ekspor non migas yang turun nilai ekspornya, antara lain : Unwrought Tin (HS 8001) sebesar US$ 32,94 juta (turun 16,39%), dimana Indonesia merupakan pemasok ke-1 dari Dunia, diikuti Malaysia, Thailand dan Pilipina. Pangsa pasar Indonesia mencapai 58,91%, sedangkan Malaysia pangsanya sebesar 20,24% pada periode ini ; Chemical Wood Pulp, Soda Or Sulphate Oth Than Dissolving (HS 4703) sebesar US$ 7,93 juta (turun 32,32%); Industrial Monocarboxylic Fatty Acids (HS 3823) sebesar US$ 6,87 juta (turun 21,75%). 5. Total ekspor Non-migas Taiwan ke Indonesia pada periode Januari-Maret 2013 tercatat sebesar US$ 978,21 juta, atau naik sebesar 0,09% jika dibanding dengan periode yang sama pada tahun 2012, dengan nilai sebesar US$ 977,32 juta. C. Informasi lainnya 1. Perjanjian Kerjasama Ekonomi Taiwan dengan New Zealand tahun 2013 Taiwan telah menanda tangani kerjasama ekonomi dengan New Zealand tanggal 10 Juli 2013.

4 Perjanjian Kerjasama Ekonomi antara Taiwan dengan New Zealand (Selandia Baru) tersebut dinamai ANZTEC (Agreement between New Zealand and the Separate Customs Territory Of Taiwan, Penghu, Kinmen and Matsu On Economic Cooperation). Penggunaan the Separate Customs Territory Of Taiwan, Penghu, Kinmen and Matsu merupakan nama sebutan Taiwan yang diakui badan WTO sat ini. Melalui ANZTEC, Taiwan akan mengurangi tarif terhadap 99,88% dari seluruh produk impor New Zealand menjadi 0%, dan New Zealand akan mengurangi tarif terhadap keseluruhan (100%) produk impor dari Taiwan menjadi 0%. Beberapa pengamat memprediksi bahwa pertumbuhan GDP Taiwan akan meningkat sebesar 0,008% melalui pengurangan tarif awal. Angka tersebut diharapkan akan meningkat menjadi 0,394% setelah perjanjian tersebut diterapkan sepenuhnya. Sektor industri manufaktur Taiwan diprediksi akan memperoleh keuntungan terbesar melalui perjanjian tersebut, demikian juga dengan sektor industri petrokimia dan kimiawi, karet dan plastik. Pengurangan tarif sebesar 1% - 5% dalam sektor industri dan sektor pertanian juga akan dilakukan secara bertahap. Dari sisi New Zealand, beberapa pengamat menjelaskan bahwa ANZTEC akan menghemat pengeluaran negara sebesar US$ 60 juta per tahun, melalui pengurangan tarif produk ekspor ke Taiwan. ANZTEC juga berfungsi sebagai media peningkatan prospek ekonomi negara melalui hubungan dengan negara-negara di kawasan Asia lainnya. Selain itu, ANZTEC juga memungkinkan sejumlah institusi pendidikan New Zealand untuk beroperasi di Taiwan untuk meningkatkan jalinan kerjasama dalam sektor pendidikan serta pertukaran seni dan budaya. 2. Program Penghematan Energi di Taiwan Kementerian Ekonomi Taiwan (MOEA) berencana memberikan subsidi kepada konsumen yang membeli peralatan rumah tangga serta penjual generator hemat energy mulai Agustus 2013, sebagai upaya untuk menstimulasi daya beli (konsumsi) nasional. Rencana tersebut merupakan bagian dari langkah stimulus ekonomi jangka pendek MOEA. MOEA akan menyediakan tunjangan finasial bagi para pengguna peralatan rumah tangga hemat energi. Pembeli produk-produk tersebut akan menerima tunjangan sekitar US$ 35,5 67 per unitnya. Diperkirakan sebanyak unit peralatan rumah tangga akan terjual dengan adanya subsidi tersebut. Sementara itu, untuk mendorong manufaktur memproduksi generator hemat energi, MOEA juga berencana memberikan subsidi kepada para manufaktur dan penjual produk terkait

5 selama tiga tahun berturut-turut untuk mendongkrak nilai jual mereka serta untuk membantu para pengguna produk dalam menghemat energi. MOEA akan menyediakan subsidi sebesar NT$ 100 per kilowatt bagi generator yang memproduksi listrik sebesar kilowatt setiap tahunnya, atau NT$ 300 per kilowatt bagi generator yang memproduksi listrik sebesar kilowatt setiap tahunnya. Pada bulan Maret 2013 ini, nilai tukar mata uang Taiwan terhadap Dollar Amerika Serikat adalah NT$ 29,88 / US$ 1. Sumber : Laporan KDEI Taipei, Taiwan, Juni 2013