PERKEMBANGAN PERDAGANGAN INDONESIA - RR CHINA PERIODE : JANUARI JUNI A. Perkembangan perekonomian dan perdagangan RR Tiongkok / RR China
|
|
- Erlin Kurnia
- 6 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 PERKEMBANGAN PERDAGANGAN INDONESIA - RR CHINA PERIODE : JANUARI JUNI 2015 A. Perkembangan perekonomian dan perdagangan RR Tiongkok / RR China 1. Total nilai perdagangan RR Tiongkok / RR China dengan Dunia pada periode Januari-Juni 2015 sebesar US$ 1.847,29 miliar atau turun 8,63% dibandingkan dengan periode yang sama tahun 2014, sebesar US$ 2.021,75 miliar. Total perdagangan tersebut terdiri dari ekspor RR Tiongkok / RR China ke Dunia sebesar US$ 1.071,44 miliar, meningkat 0,88% bila dibandingkan dengan periode yang sama tahun 2014, yang tercatat sebesar US$ 1.062,14 miliar. Sementara itu, nilai impor RR China dari Dunia pada periode Januari - Juni 2015 sebesar US$ 775,86 miliar atau turun 19,15% apabila dibandingkan dengan periode yang sama tahun 2014, yang tercatat sebesar US$ 959,61 miliar. 2. Neraca perdagangan RR China dengan Dunia periode Januari-Juni 2015 tercatat surplus sebesar US$ 295,58 miliar. meningkat 188,31% bila dibandingkan dengan periode yang sama tahun 2014, yang tercatat surplus sebesar US$ 102,52 miliar. 3. Negara tujuan ekspor RR China terbesar pada periode ini adalah Amerika Serikat sebesar US$ 193,25 miliar, meningkat 9,26% dibanding periode yang sama tahun 2014, sebesar US$ 176,87 miliar; kemudian, Hongkong sebesar US$ 141,27 miliar (-8,77%), ke Jepang sebesar US$ 65,89 miliar (-10,48%). Sementara itu, negara asal impor RR China terbesar pada periode ini, adalah Korea Selatan dengan nilai US$ 82,78 miliar, turun 7,24% dibanding periode yang sama tahun 2014; Amerika Serikat sebesar US$ 71,54 miliar (-6,84%); Jepang sebesar US$ 69,54 miliar (-10,84%), dan Taiwan dengan nilai impor US$ 68,76 miliar (-4,39% ). 4. Beberapa komoditi impor Non Migas RR China terbesar dari Dunia pada periode Januari-Juni 2015, yang meningkat bila dibanding periode yang sama tahun 2014, antara lain : Electronic Integrated Circuits and Microassemblies (HS 8542) sebesar US$ 103,63 miliar, meningkat 3,88%; Electrical Appar For Line Teleph Or Line (HS 8517) sebesar US$ 21,67 miliar (6,48%) ; Chemical Woodpulp, Soda Or Sulfate, Oth Than Dissolving Grades (HS 4703) sebesar US$ 4,79 miliar, meningkat 4,79%;
2 Cotton Yarn (Oth Th Sewing Thread), Ctaining 85% (By Wt.) Or More Cotton, (HS 5205) sebesar US$ 3,05 miliar, meningkat 6,15%; Furniture, Nesoi (Oth Th Seats) (HS 9403) sebesar US$ 463,12 juta (5,67%); 5. Beberapa komoditi ekspor Non Migas RR China terbesar ke Dunia, pada periode Januari-Juni 2015, yang meningkat bila dibanding periode yang sama tahun 2014, antara lain : Electrical Apparatus For Line Telephony or Line Telegr (HS 8517) sebesar US$ 93,55 miliar, meningkat 14,90% dibanding periode yang sama tahun 2014; Electronic Integrated Circuits and Microassemblies (HS 8542) sebesar US$ 29,49 miliar, meningkat 4,37%; Furniture, Nesoi (Oth Th Seats) (HS 9403) sebesar US$ 14,47 miliar, meningkat 14,74% dibanding periode yang sama tahun 2014; Electrical Transformers, Static Converters Or Induct (HS 8504) sebesar US$ 12,77 miliar, meningkat 0,87% dibanding periode yang sama tahun B. Perkembangan Perdagangan Bilateral RR Tiongkok / RR China dengan Indonesia 1. Total nilai perdagangan RR China dengan Indonesia periode Januari-Juni 2015 sebesar US$ ,84 juta, turun 17,90% bila dibandingkan dengan periode yang sama tahun 2014, sebesar US$ ,45 juta. Total perdagangan tersebut terdiri dari ekspor RR China ke Indonesia sebesar US$ ,35 juta, turun 6,78% bila dibandingkan dengan periode yang sama tahun 2014, yang tercatat sebesar US$ ,17 juta. Sementara itu, nilai impor RR China dari Indonesia periode Januari-Juni 2015 sebesar US$ 9.333,49 juta, turun sebesar 33,10% bila dibandingkan dengan periode yang sama tahun 2014, yang tercatat sebesar US$ ,28 juta. Neraca perdagangan Indonesia dengan RR China periode Januari-Juni 2015 tercatat defisit bagi Indonesia sebesar US$ 8.440,87 juta, meningkat 64,99% bila dibandingkan dengan periode Januari-Juni 2014, yang tercatat defisit sebesar US$ 5.115,89 juta. 2. Beberapa komoditi ekspor terbesar Indonesia ke RR China periode Januari-Juni 2015 antara lain, adalah : Lignite, Agglomerated, Or Not, mencapai US$ 976,34 juta, turun sebesar 45,44%; Coal; Briquettes, Ovoids, etc, mencapai US$ 857,47 juta, turun sebesar 57,90%;
3 Palm Oil & Its Fractions, Not Chemically Nodified, mencapai US$ 832,61 juta, turun sebesar 29,72%; Petroleum Gases & Other Gaseous Hydrocarbons, mencapai US$ 687,90 juta, naik sebesar 153,03%. C. Informasi Lainnya 1. Pertumbuhan ekonomi RR Tiongkok (RRT)/RR China Juni Pertumbuhan perekonomian RRT pada bulan Juni 2015 tercatat mencapai 1,2% (GDP growth rate). Sedangkan untuk GDP Annual Growth Rate berada pada 6,8%. Berdasarkan data Badan Pusat Statistik RRT, pada tahun 2014, tercatat Gross National Product RRT mencapai CNY Sedangkan GDP per kapita adalah US$ 3.582, dan GDP per kapita PPP adalah US$ Dampak devaluasi Yuan terhadap perekonomian Global, Regional, dan Indonesia. Pada 11 Agustus 2015, Bank Sentral Tiongkok (People s Bank of China PBC) melakukan devaluasi mata uang Yuan, sebesar 1,85% terhadap dollar Amerika Serikat, dimana langkah ini telah mengejutkan pasar dan kepanikan di bursa saham Asia, Amerika Serikat dan Eropa, serta banyak komoditas lainnya. PBC melakukan devaluasi akibat adanya indikasi pelambatan pertumbuhan ekonomi, sejalan dengan manufaktur Tiongkok yang hanya mencapai 47,1 (menurun terus dibanding bulan Juni yang mencapai angka 47,8). Hal ini mencermikan perlambatan investasi konsumsi masyarakat dan ekspor. Dimana, terjadi penurunan ekspor Tiongkok bulan Juli 2015 sebesar 8,3% dibanding bulan Juli Efek domino dari devaluasi Yuan membuat penguatan nilai tukar dollar AS, namun membuat banyak mata uang di kawasan Asia melemah, termasuk Rupiah. Depresiasi (penurunan) nilai rupiah sekarang sudah mencapai 12% dari posisi awal tahun Pelemahan juga dialami mata uang negara-negara di Asia lainnya. Dalam kaitan ini, rupiah menduduki peringkat pelemahan mata uang ke-2 setelah ringgit Malaysia yang melemah 15%. Kemudian, peringkat ketiga Won Korea Selatan melemah 11,7%, Bath Thailand melemah sebesar 10%, dan Yen melemah sebesar 6%. Disamping itu, sejumlah mata uang asing lainnya juga melemah seperti Euro (9,9%), Real Brasil melemah 30% dan dollar Australia melemah 11,6%.
4 Akibat devaluasi yang dilakukan Tiongkok ( sebagai negara kekuatan ekonomi kedua dunia), diprediksi berdampak terhadap perdagangan dan pertumbuhan ekonomi negara negara di dunia, namun dapat juga mendorong terjadinya competitive devaluation atau perang mata uang antar negara. Dengan turunnya nilai mata uang Yuan, diperkirakan perusahaan perusahaan multinasional yang beroperasi di Tiongkok, dapat menjual produk produknya di negara negara lain dengan harga yang lebih rendah dibandingkan bila memproduksi di negaranya. Keadaan ini dapat menekan harga dan meningkatkan persaingan, sehingga mempengaruhi harga harga di pasar global. Di bidang perdagangan, saat ini Tiongkok merupakan eksportir terbesar bagi Amerika Serikat, Jepang dan negara-negara lain yang selama ini menjadi mitra dagang utama, maka devaluasi mata uang Yuan akan berdampak terhadap menurunnya harga ekspor produk Tiongkok, dan memberi tekanan pada produk ekspor serupa yang dihasilkan berbagai negara, termasuk Indonesia. Salah satu tujuan dilakukannya devaluasi mata uang Yuan untuk memacu pertumbuhan ekspor Tiongkok, serta meningkatkan daya saing produk domestik terhadap barang barang impor. Sementara itu, devaluasi Yuan diprediksi beberapa negara di dunia berdampak signifikan pada aliran penanaman modal asing Tiongkok. Hasil studi yang dilakukan IMF dan beberapa lembaga pengkajian ekonomi Tiongkok, menunjukkan bahwa tingginya penanaman modal langsung di Tiongkok banyak dipengaruhi struktur ekonomi (pasar yang besar, upah buruh rendah, produktivitas buruh, infrastruktur memadai, dan skala ekonomis), liberalisasi yang ditempuh, dan aspek kultural (kesamaan budaya/etnis dengan pemilik modal Tiongkok perantauan). Berdasar keterangan yang disampaikan pemerintah Tiongkok, penurunan nilai tukar yuan merupakan hal yang wajar. Namun, perlu diperhatikan bahwa lemahnya pertumbuhan ekonomi global dan tingginya resiko deflasi di berbagai negara industri, penuruan nilai tukar yuan tersebut dikhawatirkan dapat memicu terjadinya competitive devaluation atau currency war. Saat ini, pemerintah Tiongkok sedang mengupayakan status yuan sebagai mata uang cadangan resmi global atau Special Drawing Rights (SDR) di IMF, di samping mata uang US dollar, Euro, Pounds dan Yen. Pergerakan nilai tukar yuan mengikuti volatilitas pasar dan meminimalisasi intervensi pemerintah, merupakan
5 suatu cara mendapatkan persetujuan IMF di pertemuan November 2015 men datang. Seperti diketahui bersama, industri di Tiongkok sangat tergantung (45 sampai 50%) terhadap bahan mentah mineral seperti metal dari berbagai negara. Dampak pelemahan yuan membuat komoditas mineral lebih mahal. Selama ini, Tiongkok mengimpor bahan mentah dari negara negara kawasan, seperti Australia, Philipina, dan negara-negara di Asia Tengah. Pengaruh jangka pendek, pemerintah Tiongkok akan mengurangi impor dalam meningkatkan suplai komoditas mineral dalam negeri (batu bara dan zinc) untuk keperluan rumah tangga, termasuk penggunaan cadangan yang dimiliki. Tiongkok menjadi negara pengekspor yang berkembang karena kelebihan kapasitas produksi, khususnya komoditas aluminium, besi baja, dan stainless steel. Dengan turunnya nilai mata uang yuan, maka daya saing ekspor berbagai produk tersebut akan meningkat. Dampak lain dari penurunan nilai mata uang yuan adalah rentannya berbagai mata uang di kawasan Asia. Gejolak ini mempengaruhi pertumbuhan ekonomi dan turunnya capaian pembangunan, terutama dalam mengurangi kemiskinan serta peningkatan kesejahteraan masyarakat berbagai negara di kawasan. Devaluasi yang dilakukan Tiongkok menambah panjang resiko yang dialami pasar negara berkembang di kawasan, dan potensi kenaikan suku bunga Amerika Serikat serta penurunan harga minyak. Dampaknya juga kepada negara-negara penghasil minyak di Timur Tengah dan Asia Tengah, sehingga pendapatannya menurun serta memperlambat pembangunan ekonomi mereka. Diharapkan negara-negara industri, seperti Amerika Serikat, Uni Eropa, Tiongkok dan Jepang, dapat melakukan pembicaraan dan pembahasan di forum G-20, dalam mengurangi competitive devaluation atau perang mata uang yang merugikan perekonomian global dan regional, khususnya negara-negara berkembang. Berdasarkan analisa Perbankan Asing di kawasan, diperkirakan posisi nilai tukar rupiah terhadap dollar AS, pada bulan Desember 2015, yakni 1 dollar AS setara dengan Rp ,-- dari perkiraan sebelumnya Rp ,-- per dollar. Apabila devaluasi yuan, diikuti kenaikan suku bunga Amerika Serikat, penurunan nilai rupiah semakin tidak terkendali, yang memicu krisis perbankan di Indonesia.
6 Untuk mengatasi dampak eksternal terhadap pertumbuhan ekonomi Indonesia, diperlukan kebijakan ekonomi dalam negeri (internal) yang terkoordinasi dan terpadu, untuk meminimalisir dampak negative seperti krisis perbankan. Di samping itu, perubahan rezim yuan mengakibatkan resesi perdagangan yang cukup dalam di kawasan Asia, termasuk di Indonesia. Sehingga, pertumbuhan ekspor Indonesia ke Tiongkok menjadi semakin kecil. Meskipun, dapat berubah apabila produktivitas Tiongkok bergerak dengan cepat, ada kemungkinan Tiongkok mengimpor kembali bahan mentah dari Indonesia. Berdasarkan pengamatan, dampak jangka pendek dari penurunan nilai mata uang yuan adalah penurunanan yield bagi investor, dan meningkatkan potensi outflow dari bursa Tiongkok secara besar-besaran. Hal ini tercermin dari terus menurunnya indeks saham gabungan baik di Shanghai maupun di Shenzhen. Pelemahan bursa di Tiongkok memberikan sentiment negative terhadap indeks harga saham gabungan Indonesia, mengingat sangat tingginya keterkaitan perekonomian antar negara di kawasan, termasuk antara Indonesia dan Tiongkok, serta tingginya ekspor dari Indonesia ke Tiongkok. Disamping itu, dampak devaluasi yuan akan memukul ekspor Indonesia ke pasar berbagai negara menjadi semakin sulit, karena harga barang-barang Tiongkok menjadi lebih murah. Lancarnya arus barang dan jasa di Tiongkok, juga memberi tekanan tersendiri bagi Indonesia dalam bersaing dengan Tiongkok di pasar dunia. Dalam keadaan perekonomian global dan regional yang tidak menentu dan tidak pasti, maka sumber pertumbuhan ekonomi harus bertumpu pada pasar domestik. Berbagai pengamat keuangan dunia memprediksi bahwa dengan diberlakukannya market oriented approach dalam penentuan nilai tukar yuan di tengah situasi ekonomi Tiongkok yang lemah, maka kecenderungan penurunan nilai yuan akan terus berlanjut. Pelemahan yuan membuktikan transformasi yang dilakukan pemerintah Tiongkok menuju consumption driven economy mengalami tekanan yang tinggi, sehingga pemerintah berupaya meningkatkan ekspor dan membuat produk Tiongkok lebih kompetitif di pasar dunia, untuk menopang pertumbuhan ekonominya. Sebaiknya, Indonesia juga perlu mewaspadai efek domino atas penurunan nilai mata uang yuan,yang telah membuat lesunya perekonomian Malaysia dan Thailand. Mengingat, kedua negara merupakan mitra kerja sama ekonomi Indonesia yang cukup dekat.
7 Di samping lesunya perekonomian, keadaan politik dalam negeri kedua negara sedang memanas, dimana kedua negara ini, memegang obligasi Indonesia. Dalam keadaan yang sangat mendesak, untuk mempertahankan nilai mata uang ringgit dan bath, tidak tertutup kemungkinan bank sentral kedua negara, akan menjual berbagai asetnya, termasuk obligasi Indonesia. Apabila hal ini terjadi, akan menjadi tekanan tersendiri bagi rupiah. Semakin menyatunya perekonomian dunia menjadi suatu kenyataan yang harus dihadapi berbagai negara, dengan tindakan dan kebijakan yang terkoodinasi dan terukur. (bth) Sumber : Laporan Atdag Beijing, RR China, Agustus 2015
PERKEMBANGAN PERDAGANGAN INDONESIA - RR CHINA PERIODE : JANUARI AGUSTUS A. Perkembangan perekonomian dan perdagangan RR Tiongkok / RR China
PERKEMBANGAN PERDAGANGAN INDONESIA - RR CHINA PERIODE : JANUARI AGUSTUS 2015 A. Perkembangan perekonomian dan perdagangan RR Tiongkok / RR China 1. Total nilai perdagangan RR Tiongkok / RR China dengan
Lebih terperinciPERKEMBANGAN PERDAGANGAN INDONESIA - RR CHINA PERIODE : JANUARI MARET A. Perkembangan perekonomian dan perdagangan RR China
PERKEMBANGAN PERDAGANGAN INDONESIA - RR CHINA PERIODE : JANUARI MARET 2015 A. Perkembangan perekonomian dan perdagangan RR China 1. Total nilai perdagangan RR China dengan Dunia pada periode Januari-Maret
Lebih terperinciPERKEMBANGAN PERDAGANGAN INDONESIA - RR CHINA PERIODE : JANUARI MEI A. Perkembangan perekonomian dan perdagangan RR Tiongkok / RR China
PERKEMBANGAN PERDAGANGAN INDONESIA - RR CHINA PERIODE : JANUARI MEI 2015 A. Perkembangan perekonomian dan perdagangan RR Tiongkok / RR China 1. Total nilai perdagangan RR Tiongkok / RR China dengan Dunia
Lebih terperinciPERKEMBANGAN PERDAGANGAN INDONESIA - RR CHINA PERIODE : JANUARI APRIL A. Perkembangan perekonomian dan perdagangan RR Tiongkok / RR China
PERKEMBANGAN PERDAGANGAN INDONESIA - RR CHINA PERIODE : JANUARI APRIL 2015 A. Perkembangan perekonomian dan perdagangan RR Tiongkok / RR China 1. Total nilai perdagangan RR Tiongkok / RR China dengan Dunia
Lebih terperinciPERKEMBANGAN PERDAGANGAN INDONESIA - RR CHINA PERIODE : JANUARI JULI A. Perkembangan perekonomian dan perdagangan RR China
PERKEMBANGAN PERDAGANGAN INDONESIA - RR CHINA PERIODE : JANUARI JULI 2013 A. Perkembangan perekonomian dan perdagangan RR China 1. Total nilai perdagangan RR China dengan Dunia pada periode Januari-Juli
Lebih terperinciPERKEMBANGAN PERDAGANGAN INDONESIA - RR CHINA PERIODE : JANUARI AGUSTUS A. Perkembangan perekonomian dan perdagangan RR China
PERKEMBANGAN PERDAGANGAN INDONESIA - RR CHINA PERIODE : JANUARI AGUSTUS 2013 A. Perkembangan perekonomian dan perdagangan RR China 1. Total nilai perdagangan RR China dengan Dunia pada periode Januari-Agustus
Lebih terperinciPERKEMBANGAN PERDAGANGAN INDONESIA - RR CHINA PERIODE : JANUARI NOVEMBER A. Perkembangan perekonomian dan perdagangan RR China
PERKEMBANGAN PERDAGANGAN INDONESIA - RR CHINA PERIODE : JANUARI NOVEMBER 2013 A. Perkembangan perekonomian dan perdagangan RR China 1. Total nilai perdagangan RR China dengan Dunia pada periode Januari-November
Lebih terperinciPERKEMBANGAN PERDAGANGAN INDONESIA - RR CHINA PERIODE : JANUARI OKTOBER A. Perkembangan perekonomian dan perdagangan RR Tiongkok / RR China
PERKEMBANGAN PERDAGANGAN INDONESIA - RR CHINA PERIODE : JANUARI OKTOBER 2015 A. Perkembangan perekonomian dan perdagangan RR Tiongkok / RR China 1. Total nilai perdagangan RR Tiongkok / RR China dengan
Lebih terperinciPERKEMBANGAN PERDAGANGAN INDONESIA-INDIA PERIODE : JANUARI - NOVEMBER A. Perkembangan perekonomian dan perdagangan India
PERKEMBANGAN PERDAGANGAN INDONESIA-INDIA PERIODE : JANUARI - NOVEMBER 2013 A. Perkembangan perekonomian dan perdagangan India 1. Total nilai perdagangan India dengan Dunia periode Januari-November 2013
Lebih terperinciSEBERAPA JAUH RUPIAH MELEMAH?
Edisi Maret 2015 Poin-poin Kunci Nilai tukar rupiah menembus level psikologis Rp13.000 per dollar AS, terendah sejak 3 Agustus 1998. Pelemahan lebih karena ke faktor internal seperti aksi hedging domestik
Lebih terperinciPERKEMBANGAN PERDAGANGAN INDONESIA - THAILAND PERIODE : JANUARI AGUSTUS 2014
PERKEMBANGAN PERDAGANGAN INDONESIA - THAILAND PERIODE : JANUARI AGUSTUS 2014 A. Perkembangan perekonomian dan perdagangan Thailand 1. Selama periode Januari-Agustus 2014, neraca perdagangan Thailand dengan
Lebih terperinciPERKEMBANGAN PERDAGANGAN INDONESIA - RR CHINA PERIODE : JANUARI JUNI 2013
PERKEMBANGAN PERDAGANGAN INDONESIA - RR CHINA PERIODE : JANUARI JUNI 2013 A. Perkembangan perekonomian dan perdagangan RR China 1. Total nilai perdagangan RR China dengan Dunia pada periode Januari-Juni
Lebih terperinciPERKEMBANGAN PERDAGANGAN INDONESIA-INDIA PERIODE : JANUARI - NOVEMBER 2014
PERKEMBANGAN PERDAGANGAN INDONESIA-INDIA PERIODE : JANUARI - NOVEMBER 2014 A. Perkembangan perekonomian dan perdagangan India 1. Total nilai perdagangan India dengan Dunia periode Januari-November 2014
Lebih terperinciBAB 35 PERKEMBANGAN EKONOMI MAKRO DAN PEMBIAYAAN PEMBANGUNAN
BAB 35 PERKEMBANGAN EKONOMI MAKRO DAN PEMBIAYAAN PEMBANGUNAN I. Ekonomi Dunia Pertumbuhan ekonomi nasional tidak terlepas dari perkembangan ekonomi dunia. Sejak tahun 2004, ekonomi dunia tumbuh tinggi
Lebih terperinciPERKEMBANGAN PERDAGANGAN INDONESIA - THAILAND PERIODE : JANUARI MARET 2014
PERKEMBANGAN PERDAGANGAN INDONESIA - THAILAND PERIODE : JANUARI MARET 2014 A. Perkembangan perekonomian dan perdagangan Thailand 1. Selama periode Januari-Maret 2014, neraca perdagangan Thailand dengan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. terhadap lesunya perekonomian global, khususnya negara-negara dunia yang dilanda
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Memasuki pertengahan tahun 2015, dianggap sebagai periode yang cukup kelam bagi sebagian pelaku pasar yang merasakan dampaknya secara langsung terhadap lesunya
Lebih terperinciPERKEMBANGAN PERDAGANGAN INDONESIA - THAILAND PERIODE : JANUARI DESEMBER 2014
PERKEMBANGAN PERDAGANGAN INDONESIA - THAILAND PERIODE : JANUARI DESEMBER 2014 A. Perkembangan perekonomian dan perdagangan Thailand 1. Selama periode Januari-Desember 2014, neraca perdagangan Thailand
Lebih terperinciPERKEMBANGAN PERDAGANGAN INDONESIA-INDIA PERIODE : JANUARI - OKTOBER A. Perkembangan perekonomian dan perdagangan India
PERKEMBANGAN PERDAGANGAN INDONESIA-INDIA PERIODE : JANUARI - OKTOBER 2013 A. Perkembangan perekonomian dan perdagangan India 1. Total nilai perdagangan India dengan Dunia periode Januari-Oktober 2013 mencapai
Lebih terperinciPERKEMBANGAN PERDAGANGAN INDONESIA - THAILAND BULAN : JANUARI 2015
PERKEMBANGAN PERDAGANGAN INDONESIA - THAILAND BULAN : JANUARI 2015 A. Perkembangan perekonomian dan perdagangan Thailand 1. Selama bulan Januari 2015, neraca perdagangan Thailand dengan Dunia defisit sebesar
Lebih terperinciPERKEMBANGAN PERDAGANGAN INDONESIA-INDIA PERIODE : JANUARI - SEPTEMBER A. Perkembangan perekonomian dan perdagangan India
PERKEMBANGAN PERDAGANGAN INDONESIA-INDIA PERIODE : JANUARI - SEPTEMBER 2013 A. Perkembangan perekonomian dan perdagangan India 1. Total nilai perdagangan India dengan Dunia pada periode Januari-September
Lebih terperinciPERKEMBANGAN PERDAGANGAN INDONESIA - THAILAND PERIODE : JANUARI SEPTEMBER 2013
PERKEMBANGAN PERDAGANGAN INDONESIA - THAILAND PERIODE : JANUARI SEPTEMBER 2013 A. Perkembangan perekonomian dan perdagangan Thailand 1. Selama periode Januari-September 2013, neraca perdagangan Thailand
Lebih terperinciPERKEMBANGAN PERDAGANGAN INDONESIA - TAIWAN PERIODE : JANUARI - MARET 2013
PERKEMBANGAN PERDAGANGAN INDONESIA - TAIWAN PERIODE : JANUARI - MARET 2013 A. Perkembangan perekonomian dan perdagangan Taiwan 1. Selama periode Januari-Maret 2013, neraca perdagangan Taiwan dengan Dunia
Lebih terperinciPERKEMBANGAN PERDAGANGAN INDONESIA - THAILAND PERIODE : JANUARI JUNI 2015
PERKEMBANGAN PERDAGANGAN INDONESIA - THAILAND PERIODE : JANUARI JUNI 2015 A. Perkembangan perekonomian dan perdagangan Thailand 1. Selama periode Januari-Juni 2015, neraca perdagangan Thailand dengan Dunia
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Sejalan dengan tingginya ketidakpastian perekonomian global, nilai tukar
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Sejalan dengan tingginya ketidakpastian perekonomian global, nilai tukar Rupiah terus mengalami tekanan depresiasi. Ketidakpastian pemulihan ekonomi dunia juga telah
Lebih terperinciPERKEMBANGAN PERDAGANGAN INDONESIA - TAIWAN PERIODE : JANUARI - APRIL 2013
PERKEMBANGAN PERDAGANGAN INDONESIA - TAIWAN PERIODE : JANUARI - APRIL 2013 A. Perkembangan perekonomian dan perdagangan Taiwan 1. Selama periode Januari-April 2013, neraca perdagangan Taiwan dengan Dunia
Lebih terperinciPERKEMBANGAN PERDAGANGAN INDONESIA-INDIA PERIODE : JANUARI - PEBRUARI A. Perkembangan perekonomian dan perdagangan India
PERKEMBANGAN PERDAGANGAN INDONESIA-INDIA PERIODE : JANUARI - PEBRUARI 2014 A. Perkembangan perekonomian dan perdagangan India 1. Total nilai perdagangan India dengan Dunia periode Januari-Pebruari 2014
Lebih terperinciKondisi Perekonomian Indonesia
KAMAR DAGANG DAN INDUSTRI INDONESIA Kondisi Perekonomian Indonesia Tim Ekonomi Kadin Indonesia 1. Kondisi perekonomian dunia dikhawatirkan akan benar-benar menuju jurang resesi jika tidak segera dilakukan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. saat ini. Sekalipun pengaruh aktifitas ekonomi Indonesia tidak besar terhadap
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Small open economic, merupakan gambaran bagi perekonomian Indonesia saat ini. Sekalipun pengaruh aktifitas ekonomi Indonesia tidak besar terhadap perekonomian dunia,
Lebih terperinciPERKEMBANGAN PERDAGANGAN INDONESIA-JEPANG PERIODE : JANUARI AGUSTUS 2015
PERKEMBANGAN PERDAGANGAN INDONESIA-JEPANG PERIODE : JANUARI AGUSTUS 2015 A. Perkembangan perekonomian dan perdagangan Jepang 1. Neraca perdagangan Jepang dengan Dunia periode Januari-Agustus 2015 tercatat
Lebih terperinciPERKEMBANGAN PERDAGANGAN INDONESIA - THAILAND PERIODE : JANUARI JULI 2014
PERKEMBANGAN PERDAGANGAN INDONESIA - THAILAND PERIODE : JANUARI JULI 2014 A. Perkembangan perekonomian dan perdagangan Thailand 1. Selama periode Januari-Juli 2014, neraca perdagangan Thailand dengan Dunia
Lebih terperinciPERKEMBANGAN PERDAGANGAN INDONESIA - INDIA BULAN : JANUARI 2014
PERKEMBANGAN PERDAGANGAN INDONESIA - INDIA BULAN : JANUARI 2014 A. Perkembangan perekonomian dan perdagangan India 1. Total nilai perdagangan India dengan Dunia pada bulan Januari 2014 mencapai US$ 62,48
Lebih terperinciIV. GAMBARAN UMUM INDIKATOR FUNDAMENTAL MAKRO EKONOMI NEGARA ASEAN+3
IV. GAMBARAN UMUM INDIKATOR FUNDAMENTAL MAKRO EKONOMI NEGARA ASEAN+3 4.1 Pertumbuhan Ekonomi Negara ASEAN+3 Potret ekonomi dikawasan ASEAN+3 hingga tahun 199-an secara umum dinilai sangat fenomenal. Hal
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Kebutuhan manusia sangat tidak terbatas sedangkan alat pemenuh kebutuhan
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Kebutuhan manusia sangat tidak terbatas sedangkan alat pemenuh kebutuhan tersebut sangat terbatas. Untuk memenuhi kebutuhan tersebut setiap manusia tidak dapat
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. perubahan sistem ekonomi dari perekonomian tertutup menjadi perekonomian
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Fenomensa globalisasi dalam bidang ekonomi mendorong perkembangan ekonomi yang semakin dinamis antar negara. Dengan adanya globalisasi, terjadi perubahan sistem ekonomi
Lebih terperinciPERKEMBANGAN PERDAGANGAN INDONESIA - THAILAND PERIODE : JANUARI SEPTEMBER 2015
PERKEMBANGAN PERDAGANGAN INDONESIA - THAILAND PERIODE : JANUARI SEPTEMBER 2015 A. Perkembangan perekonomian dan perdagangan Thailand 1. Selama periode Januari-September 2015, neraca perdagangan Thailand
Lebih terperinciV. PERKEMBANGAN MAKROEKONOMI INDONESIA. dari waktu ke waktu. Dengan kata lain pertumbuhan ekonomi merupakan proses
115 V. PERKEMBANGAN MAKROEKONOMI INDONESIA 5.1. Pertumbuhan Ekonomi Petumbuhan ekonomi pada dasarnya merupakan proses perubahan PDB dari waktu ke waktu. Dengan kata lain pertumbuhan ekonomi merupakan proses
Lebih terperinciPERKEMBANGAN PERDAGANGAN INDONESIA - THAILAND PERIODE : JANUARI - JUNI 2013
PERKEMBANGAN PERDAGANGAN INDONESIA - THAILAND PERIODE : JANUARI - JUNI 2013 A. Perkembangan perekonomian dan perdagangan Thailand 1. Selama periode Januari-Juni 2013, neraca perdagangan Thailand dengan
Lebih terperinciRobohnya Rupiah Kami 1
Jakarta, 9 Maret 2015 Robohnya Rupiah Kami 1 Selama pekan lalu ketika kurs rupiah melemah melewati Rp13.000 per dollar banyak yang bertanya kepada saya -- termasuk melalui sosial media -- tentang rupiah
Lebih terperinciANALISIS TRIWULANAN: Perkembangan Moneter, Perbankan dan Sistem Pembayaran, Triwulan IV
ANALISIS TRIWULANAN: Perkembangan Moneter, Perbankan dan Sistem Pembayaran, Triwulan IV - 2010 245 ANALISIS TRIWULANAN: Perkembangan Moneter, Perbankan dan Sistem Pembayaran, Triwulan IV - 2010 Tim Penulis
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Salah satu faktor penggerak perekonomian dunia saat ini adalah minyak mentah. Kinerja dari harga minyak mentah dunia menjadi tolok ukur bagi kinerja perekonomian dunia
Lebih terperinciPERKEMBANGAN PERDAGANGAN INDONESIA- SAUDI ARABIA BULAN : JUNI 2015
PERKEMBANGAN PERDAGANGAN INDONESIA- SAUDI ARABIA BULAN : JUNI 2015 A. Perkembangan Perekonomian Saudi Arabia. 1. Dana Moneter Internasional (IMF) menyatakan pertumbuhan ekonomi di Saudi Arabia diatur melambat
Lebih terperinciBAB 35 PERKEMBANGAN EKONOMI MAKRO DAN PEMBIAYAAN PEMBANGUNAN
BAB 35 PERKEMBANGAN EKONOMI MAKRO DAN PEMBIAYAAN PEMBANGUNAN Sejak pertengahan tahun 2006, kondisi ekonomi membaik dari ketidakstabilan ekonomi tahun 2005 dan penyesuaian kebijakan fiskal dan moneter yang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Saat ini, perekonomian Indonesia diliput banyak masalah. Permasalahan
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Saat ini, perekonomian Indonesia diliput banyak masalah. Permasalahan tersebut muncul dari faktor internal maupun faktor eksternal. Namun saat ini, permasalahan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. sebelum krisis bukan tanpa hambatan. Indonesia mengalami beberapa kelemahan
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Kinerja ekonomi Indonesia yang mengesankan dalam 30 tahun terakhir sebelum krisis bukan tanpa hambatan. Indonesia mengalami beberapa kelemahan dan kerentanan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A.Latar Belakang. Di era globalisasi perdagangan diseluruh dunia, dimana siklus perdagangan
BAB I PENDAHULUAN A.Latar Belakang Di era globalisasi perdagangan diseluruh dunia, dimana siklus perdagangan dapat dengan bebas bergerak ke setiap Negara di penjuru dunia. yang secara langsung berpengaruh
Lebih terperinciAnalisis Perkembangan Industri
JUNI 2017 Analisis Perkembangan Industri Pusat Data dan Informasi Juni 2017 Pendahuluan Membaiknya perekonomian dunia secara keseluruhan merupakan penyebab utama membaiknya kinerja ekspor Indonesia pada
Lebih terperinciMengobati Penyakit Ekonomi Oleh: Mudrajad Kuncoro
Mengobati Penyakit Ekonomi Oleh: Mudrajad Kuncoro Melemahnya nilai tukar rupiah dan merosotnya Indeks Harga Saham Gabungan membuat panik pelaku bisnis. Pengusaha tahu-tempe, barang elektronik, dan sejumlah
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Pada awal masa pembangunan Indonesia dimulai, perdagangan luar negeri
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pada awal masa pembangunan Indonesia dimulai, perdagangan luar negeri Indonesia bertumpu kepada minyak bumi dan gas sebagai komoditi ekspor utama penghasil
Lebih terperinciANALISIS TRIWULANAN: Perkembangan Moneter, Perbankan dan Sistem Pembayaran, Triwulan III
ANALISIS TRIWULANAN: Perkembangan Moneter, Perbankan dan Sistem Pembayaran, Triwulan III - 2009 127 ANALISIS TRIWULANAN: Perkembangan Moneter, Perbankan dan Sistem Pembayaran, Triwulan III - 2009 Tim Penulis
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. Indonesia sebagai negara berkembang tidak dapat menutup diri terhadap
I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Indonesia sebagai negara berkembang tidak dapat menutup diri terhadap hubungan kerjasama antar negara. Hal ini disebabkan oleh sumber daya dan faktor produksi Indonesia
Lebih terperinciTinjauan Terkini TINJAUAN UMUM: HINGGA SEPTEMBER Daftar Isi. Tinjauan Umum Hingga September 2010 Pemulihan Ekspor Indonesia
Tinjauan Terkini Tinjauan Terkini Perdagangan Indonesia Volume 9, Nopember 2010 Perdagangan Indonesia Volume 9, Nopember 2010 Daftar Isi Tinjauan Umum Hingga September 2010 Pemulihan Ekspor Indonesia Pengarah
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian 1.1.1 Pasar Saham Indonesia Pasar saham di Indonesia dikenal dengan Bursa Efek Indonesia (BEI atau Indonesia Stock Exchange (IDX)) yang merupakan bagian
Lebih terperinciBAB IV GAMBARAN UMUM PEREKONOMIAN INDONESIA. negara selain faktor-faktor lainnya seperti PDB per kapita, pertumbuhan ekonomi,
BAB IV GAMBARAN UMUM PEREKONOMIAN INDONESIA 4.1 Perkembangan Laju Inflasi di Indonesia Tingkat inflasi merupakan salah satu indikator fundamental ekonomi suatu negara selain faktor-faktor lainnya seperti
Lebih terperinciIV. GAMBARAN UMUM HARGA MINYAK DUNIA DAN KONDISI PEREKONOMIAN NEGARA-NEGARA ASEAN+3
IV. GAMBARAN UMUM HARGA MINYAK DUNIA DAN KONDISI PEREKONOMIAN NEGARA-NEGARA ASEAN+3 4.1 Perkembangan Harga Minyak Dunia Pada awal tahun 1998 dan pertengahan tahun 1999 produksi OPEC turun sekitar tiga
Lebih terperinciANALISIS TRIWULANAN: Perkembangan Moneter, Perbankan dan Sistem Pembayaran, Triwulan IV
ANALISIS TRIWULANAN: Perkembangan Moneter, Perbankan dan Sistem Pembayaran, Triwulan IV - 2009 263 ANALISIS TRIWULANAN: Perkembangan Moneter, Perbankan dan Sistem Pembayaran, Triwulan IV - 2009 Tim Penulis
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. Globalisasi dan liberalisasi ekonomi telah membawa pembaharuan yang
1 I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Globalisasi dan liberalisasi ekonomi telah membawa pembaharuan yang sangat cepat dan berdampak luas bagi perekonomian, baik di dalam negeri maupun di tingkat dunia
Lebih terperinciBab 5 PEREKONOMIAN TERBUKA
Bab 5 PEREKONOMIAN TERBUKA Makroekonomi Perekonomian Terbuka : Konsep Dasar Perekonomian Tertutup dan Terbuka Perekonomian tertutup adalah perekonomian yang tidak berinteraksi dengan perekonomian lain
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. seberapa besar kontribusi perdagangan internasional yang telah dilakukan bangsa
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Perekonomian global yang terjadi saat ini sebenarnya merupakan perkembangan dari proses perdagangan internasional. Indonesia yang ikut serta dalam Perdagangan internasional
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian A. Pasar Valuta Asing Pasar Valuta Asing menyediakan mekanisme bagi transfer daya beli dari satu mata uang ke mata uang lainnya. Pasar ini bukan entitas
Lebih terperinciIkhtisar Perekonomian Mingguan
18 May 2010 Ikhtisar Perekonomian Mingguan Neraca Pembayaran 1Q-2010 Fantastis; Rupiah Konsolidasi Neraca Pembayaran 1Q-2010 Fantastis, Namun Tetap Waspada Anton Hendranata Ekonom/Ekonometrisi anton.hendranata@danamon.co.id
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. terpuruk. Konsekuensi dari terjadinya krisis di Amerika tersebut berdampak pada
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Kredit macet sektor perumahan di Amerika Serikat menjadi awal terjadinya krisis ekonomi global. Krisis tersebut menjadi penyebab ambruknya pasar modal Amerika
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. Perekonomian Indonesia saat ini sudah tidak dapat terpisahkan lagi dengan
I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Perekonomian Indonesia saat ini sudah tidak dapat terpisahkan lagi dengan perekonomian dunia. Hal ini terjadi setelah dianutnya sistem perekonomian terbuka yang dalam aktivitasnya
Lebih terperinciProspek Perekonomian Indonesia dan Regulasi Perpajakan Aviliani 10 Maret 2016
Prospek Perekonomian Indonesia dan Regulasi Perpajakan 2016 Aviliani 10 Maret 2016 SISTEM PEREKONOMIAN Aliran Barang dan Jasa Gross Domestic Bruto Ekonomi Global Kondisi Global Perekonomian Global masih
Lebih terperinciBoks 1. Analisis Singkat Dampak Krisis Finansial Amerika Serikat terhadap Kinerja Perekonomian Kaltim
Boks 1. Analisis Singkat Dampak Krisis Finansial Amerika Serikat terhadap Kinerja Perekonomian Kaltim Krisis finansial yang tengah melanda Amerika Serikat (AS) diperkirakan dapat membawa kepada resesi
Lebih terperinciSISTEM MONETER INTERNASIONAL. Oleh : Dr. Chairul Anam, SE
SISTEM MONETER INTERNASIONAL Oleh : Dr. Chairul Anam, SE PENGERTIAN KURS VALAS VALUTA ASING (FOREX) Valas atau Forex (Foreign Currency) adalah mata uang asing atau alat pembayaran lainnya yang digunakan
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. dan liberalisasi perdagangan barang dan jasa semakin tinggi intensitasnya sehingga
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan perekonomian dalam perdagangan internasional tidak lepas dari negara yang menganut sistem perekonomian terbuka. Apalagi adanya keterbukaan dan liberalisasi
Lebih terperinciPERKEMBANGAN PERDAGANGAN INDONESIA - AUSTRALIA PERIODE : JANUARI - JUNI 2015
PERKEMBANGAN PERDAGANGAN INDONESIA - AUSTRALIA PERIODE : JANUARI - JUNI 2015 A. Perkembangan perekonomian dan perdagangan Australia 1. Total perdagangan Australia periode Januari - Juni 2015 tercatat sebesar
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. iklimnya, letak geografisnya, penduduk, keahliannya, tenaga kerja, tingkat harga,
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Setiap negara selalu berbeda bila ditinjau dari sumber daya alamnya, iklimnya, letak geografisnya, penduduk, keahliannya, tenaga kerja, tingkat harga, keadaan struktur
Lebih terperinciPERKEMBANGAN PERDAGANGAN INDONESIA-JEPANG PERIODE : JANUARI MARET 2014
PERKEMBANGAN PERDAGANGAN INDONESIA-JEPANG PERIODE : JANUARI MARET 2014 A. Perkembangan perekonomian dan perdagangan Jepang 1. Neraca perdagangan Jepang dengan Dunia periode Januari-Maret 2014 tercatat
Lebih terperinciPERKEMBANGAN PERDAGANGAN INDONESIA - R.R TIONGKOK PERIODE : JANUARI - MEI 2016
PERKEMBANGAN PERDAGANGAN INDONESIA - R.R TIONGKOK PERIODE : JANUARI - MEI 2016 A. Perkembangan Perekonomian dan Perdagangan RR Tiongkok 1. Total nilai perdagangan RR Tiongkok dengan Dunia pada periode
Lebih terperinciPERKEMBANGAN PERDAGANGAN INDONESIA-JEPANG PERIODE : JANUARI SEPTEMBER 2014
PERKEMBANGAN PERDAGANGAN INDONESIA-JEPANG PERIODE : JANUARI SEPTEMBER 2014 A. Perkembangan perekonomian dan perdagangan Jepang 1. Neraca perdagangan Jepang dengan Dunia periode Januari-September 2014 tercatat
Lebih terperinciPERKEMBANGAN PERDAGANGAN INDONESIA-JEPANG PERIODE : JANUARI APRIL 2015
PERKEMBANGAN PERDAGANGAN INDONESIA-JEPANG PERIODE : JANUARI APRIL 2015 A. Perkembangan perekonomian dan perdagangan Jepang 1. Neraca perdagangan Jepang dengan Dunia periode Januari-April 2015 tercatat
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. perubahan yang menakjubkan ketika pemerintah mendesak maju dengan
I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Selama tiga dekade terakhir, perekonomian Indonesia sudah mengalami perubahan yang menakjubkan ketika pemerintah mendesak maju dengan melakukan kebijakan deregulasi.
Lebih terperinciBAB 35 PERKEMBANGAN EKONOMI MAKRO DAN PEMBIAYAAN PEMBANGUNAN
BAB 35 PERKEMBANGAN EKONOMI MAKRO DAN PEMBIAYAAN PEMBANGUNAN Perkembangan ekonomi makro bulan Oktober 2004 hingga bulan Juli 2008 dapat diringkas sebagai berikut. Pertama, stabilitas ekonomi tetap terjaga
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. karena itu, arah dan besarnya pergerakan pasar modal menjadi topik yang
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pasar Modal merupakan salah satu tempat (media) yang memberikan kesempatan berinvestasi bagi investor perorangan maupun institusional. Oleh karena itu, arah
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. Nilai tukar mata uang mencerminkan kuatnya perekonomian suatu negara. Jika
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Permasalahan Nilai tukar mata uang mencerminkan kuatnya perekonomian suatu negara. Jika perekonomian suatu negara mengalami depresiasi mata uang, maka bisa dikatakan
Lebih terperinciPERKEMBANGAN PERDAGANGAN INDONESIA R.R TIONGKOK PERIODE : JANUARI MARET A. Perkembangan Perekonomian dan Perdagangan RR Tiongkok
PERKEMBANGAN PERDAGANGAN INDONESIA R.R TIONGKOK PERIODE : JANUARI MARET 2016 A. Perkembangan Perekonomian dan Perdagangan RR Tiongkok 1. Total nilai perdagangan RR Tiongkok dengan Dunia pada periode Januari-Maret
Lebih terperinciRingkasan eksekutif: Di tengah volatilitas dunia
Ringkasan eksekutif: Di tengah volatilitas dunia Perlambatan pertumbuhan Indonesia terus berlanjut, sementara ketidakpastian lingkungan eksternal semakin membatasi ruang bagi stimulus fiskal dan moneter
Lebih terperinciBPS PROVINSI JAWA BARAT
BPS PROVINSI JAWA BARAT PERKEMBANGAN EKSPOR IMPR PERKEMBANGAN EKSPOR IMPOR PROVINSI JAWA BARAT FEBRUARI No.20/32/Th.XVIII, 01 April A. PERKEMBANGAN EKSPOR EKSPOR FEBRUARI MENCAPAI US$ 1,97 MILYAR Nilai
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) mengalami peningkatan yang semakin pesat sejak krisis ekonomi global pada tahun 1998 yang tidak hanya melanda di negara
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. terbuka. Hal ini mengakibatkan arus keluar masuk barang, jasa dan modal
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Keadaan perekonomian dunia pada era sekarang ini semakin bebas dan terbuka. Hal ini mengakibatkan arus keluar masuk barang, jasa dan modal menjadi semakin mudah menembus
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. secara umum oleh tingkat laju pertumbuhan ekonominya. Mankiw (2003)
I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Keberhasilan pembangunan ekonomi suatu negara dapat diukur dan digambarkan secara umum oleh tingkat laju pertumbuhan ekonominya. Mankiw (2003) menyatakan bahwa pertumbuhan
Lebih terperinciKondisi Cadangan Devisa Indonesia Penyebab Pelemahan Nilai Tukar Rupiah
Pusat Penelitian Badan Keahlian DPR RI Gd. Nusantara I Lt. 2 Jl. Jend. Gatot Subroto Jakarta Pusat - 10270 c 5715409 d 5715245 m infosingkat@gmail.com BIDANG EKONOMI DAN KEBIJAKAN PUBLIK KAJIAN SINGKAT
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Dalam perekonomian di suatu Negara, pasar modal merupakan sebuah indicator kemajuan perekonomian Negara serta menunjang ekonomi Negara yang bersangkutan. Pasar modal
Lebih terperinciPERKEMBANGAN EKONOMI MAKRO SAMPAI DENGAN BULAN SEPTEMBER 2001
REPUBLIK INDONESIA PERKEMBANGAN EKONOMI MAKRO SAMPAI DENGAN BULAN SEPTEMBER 2001 World Economic Report, September 2001, memperkirakan pertumbuhan ekonomi dunia tahun 2001 hanya mencapai 2,6% antara lain
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Indonesia mengambil langkah meningkatkan BI-rate dengan tujuan menarik minat
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Indonesia pernah mengalami krisis pada tahun 1997, ketika itu nilai tukar rupiah merosot tajam, harga-harga meningkat tajam yang mengakibatkan inflasi yang tinggi,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dari keadaan ekonomi negara lain. Suatu negara akan sangat tergantung dengan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Kehidupan ekonomi suatu negara pada dewasa ini tidak dapat dipisahkan dari keadaan ekonomi negara lain. Suatu negara akan sangat tergantung dengan negara lain
Lebih terperinciPERKEMBANGAN PERDAGANGAN INDONESIA-JEPANG PERIODE : JANUARI NOVEMBER A. Perkembangan perekonomian dan perdagangan Jepang
PERKEMBANGAN PERDAGANGAN INDONESIA-JEPANG PERIODE : JANUARI NOVEMBER 2013 A. Perkembangan perekonomian dan perdagangan Jepang 1. Neraca perdagangan Jepang dengan Dunia periode Januari-November 2013 tercatat
Lebih terperinciIkhtisar Perekonomian Mingguan
1 June 2010 Ikhtisar Perekonomian Mingguan Arus Modal Masuk, Menopang Rupiah Pasar Eropa mulai agak tenang di akhir bulan Mei dalam rangka menyongsong pekan pertama bulan Juni. Tekanan yang begitu dalam
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. Pasar modal merupakan hal yang tidak asing lagi di Indonesia khususnya
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Pasar modal merupakan hal yang tidak asing lagi di Indonesia khususnya bagi para pelaku ekonomi. Dewasa ini pasar modal merupakan indikator kemajuan perekonomian
Lebih terperinciRingkasan Eksekutif: Mengatasi tantangan saat ini dan ke depan
Ringkasan Eksekutif: Mengatasi tantangan saat ini dan ke depan Prospek pertumbuhan global masih tetap lemah dan pasar keuangan tetap bergejolak Akan tetapi, kinerja pertumbuhan ekonomi Indonesia hingga
Lebih terperinciMewaspadai Perlambatan Ekonomi China IW.AS
Mewaspadai Perlambatan Ekonomi China IW.AS Perlambatan ekonomi China semakin mencemaskan perekonomian global. Setelah menikmati pertumbuhan ekonomi double digit pada tahun 2010, perkonomian China memasuki
Lebih terperinciPROVINSI JAWA BARAT MARET 2016
BPS PROVINSI JAWA BARAT PERKEMBANGAN EKSPOR IMPR No.25/05/32/Th.XVIII, 02 Mei PERKEMBANGAN EKSPOR IMPOR PROVINSI JAWA BARAT MARET A. PERKEMBANGAN EKSPOR EKSPOR MARET MENCAPAI US$ 2,12 MILYAR Nilai ekspor
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Pertumbuhan ekonomi suatu negara merupakan salah satu tolak ukur untuk
BAB I PENDAHULUAN 1.1Latar Belakang Pertumbuhan ekonomi suatu negara merupakan salah satu tolak ukur untuk mengetahui apakah suatu negera tersebut memiliki perekonomian yang baik (perekonomiannya meningkat)
Lebih terperinciBAB IV GAMBARAN UMUM PERDAGANGAN INDONESIA KE ASEAN PLUS THREE
BAB IV GAMBARAN UMUM PERDAGANGAN INDONESIA KE ASEAN PLUS THREE 4.1. Kerjasama Ekonomi ASEAN Plus Three Kerjasama ASEAN dengan negara-negara besar di Asia Timur atau lebih dikenal dengan istilah Plus Three
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. cepat dan terintegrasi dengan adanya teknologi canggih. Perkembangan teknologi
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG Perkembangan pesat pasar keuangan global di masa sekarang semakin cepat dan terintegrasi dengan adanya teknologi canggih. Perkembangan teknologi direspon oleh pelaku
Lebih terperinciPEREKONOMIAN INDONESIA TAHUN 2007: PROSPEK DAN KEBIJAKAN
PEREKONOMIAN INDONESIA TAHUN 2007: PROSPEK DAN KEBIJAKAN KANTOR MENTERI NEGARA PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL/ BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL (BAPPENAS) DIREKTORAT PERENCANAAN MAKRO FEBRUARI
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kehidupan Ekonomi Indonesia didominasi sektor pertanian dan perkebunan yang lebih dikenal dengan istilah negara agraris. Sejak dari proklamasi kemerdekaan, hingga dikeluarkannya
Lebih terperinciPERKEMBANGAN PERDAGANGAN INDONESIA KOREA SELATAN SELATAN PERIODE : JANUARI OKTOBER 2015
PERKEMBANGAN PERDAGANGAN INDONESIA KOREA SELATAN SELATAN PERIODE : JANUARI OKTOBER 2015 A. Perkembangan perekonomian dan perdagangan Korea Selatan Selatan 1. Total perdagangan Korea Selatan Selatan dengan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN UKDW. perusahaan dan dapat digunakan untuk pembuatan keputusan investasi yang tepat.
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Ketatnya persaingan dalam dunia bisnis dan ekonomi yang terjadi saat ini menjadi pemicu yang kuat bagi manajemen perusahaan untuk meningkatkan performa terbaiknya dalam
Lebih terperinci