Bank Soal Psikologi Industri Jilid II (Leadership, Motivasi Kerja, Stress Kerja)

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "Bank Soal Psikologi Industri Jilid II (Leadership, Motivasi Kerja, Stress Kerja)"

Transkripsi

1 2015 Bank Soal Psikologi Industri Jilid II (Leadership, Motivasi Kerja, Stress Kerja) Materi ini merupakan bahan Quiz ke-2 kuliah Psikologi Industri Kelas 02 Universitas Esa Unggul Jakarta. Ade Heryana, SSiT, MKM Fakultas Kesehatan, Universitas Esa Unggul Jakarta 1/1/2015

2 PETUNJUK PENGISIAN: 1. Pada soal Pilihan Ganda: pilihlah jawaban yang benar antara A,B,C atau D 2. Pada soal Isian: isilah jawaban yang benar pada titik-titik LEADERSHIP 1. Kepemimpinan ditentukan oleh kebajikannya dalam memegang posisi atau jabatan atau dikenal juga teori Birokrasi. Pandangan ini dikemukakan oleh ahli manajemen bernama: A. Abraham Maslow B. Luther Gulick C. Mary Parker Follett D. Max Webber 2. Mary Parker Follett (1926) memperkenalkan konsep Manajemen Partisipasi. Terkait dengan kepemimpinan, menurutnya kekuasaan (power) terbagi menjadi dua yaitu A. Power with dan power over B. Power more dan power over C. Jawaban A dan B salah D. Jawaban A dan B benar 3. Pengertian power with menurut Follett adalah kekuasaan/kepemimpinan yang didapat dengan A. Menjalankan tugas secara bersama-sama B. Memerintah orang lain C. Memberi tugas kepada orang lain D. Menyuruh orang lain 4. Menurut Follett, kepemimpinan/kekuasaan yang didapat dengan memerintah orang lain disebut A. Power over B. Power with C. Jawaban A dan B salah D. Jawaban A dan B benar 5. Kepemimpinan adalah pekerjaan yang berhubungan dengan eksekusi/pelaksanaan yang meliputi Planning, Organizing, Staffing, Directing, Coordinating, Reporting, dan Budgeting (POSDCORB). Pendapat ini dikemukakan oleh: 2015 Ade Heryana Page 2

3 A. Abraham Maslow B. Mary Parker Follett C. Max Webber D. Luther Gulick 6. Teori kekuasaan yang dikemukakan oleh French & Raven (1960) membagi power/kekuasaan ke dalam 5 jenis yaitu reward power, expert power, referent power, coercive power, dan... A. Absolute power B. Competency power C. Legitimate power D. Political power 7. Jenis kekuasaan (menurut French & Raven) yang timbul karena adanya pengakuan dari para pengikutnya disebut A. Reward power B. Referent power C. Coercive power D. Legitimate power 8. Reward power adalah kekuasaan yang diperoleh karena adanya.. A. Jabatan yang diemban B. Pengakuan dari pengikut C. Imbalan dari orang lain D. Keahlian di bidang tertentu 9. Kekuasaan yang diperoleh seseorang karena keahliannya di bidang tertentu, menurut French & Ravend disebut A. Reward power B. Referent power C. Expert power D. Coercive power 10. Referent power merupakan jenis kekuasaan yang diperoleh seseorang karena A. Pengakuan dari pengikut B. Imbalan dari orang lain C. Status otoritas dan jabatan resmi D. Keahlian di bidang tertentu 11. Kekuasaan yang didapat seseorang karena keterpaksaan dan akan mendapat sanksi bila menolak, dsebut 2015 Ade Heryana Page 3

4 A. Coercive power B. Reward power C. Referent power D. Expert power 12. Sebutkan 6 dari 12 teori kepemimpinan menurut Northouse (2012) Teori sifat (trait theory) adalah teori kepemimpinan yang memfokuskan kepada A. Keterampilan pemimpin B. Situasi yang dihadapi pemimpin C. Gaya pemimpin D. Kepribadian pemimpin 14. Perkembangan teori sifat tentang kepemimpinan, diawali dengan sebuah teori yang disebut A. Behavioral theory B. Transformational approach C. Trait theory D. Great Man/Woman Theory 15. Great man theory memfokuskan analisis kepemimpinan pada A. Situasi yang dihadapi pemimpin B. Kepribadian pemimpin C. Sifat pemimpin dunia yang tekenal D. Keterampilan pemimpin 16. Kelemahan teori Great Man yang menyebabkan lahirnya teori sifat adalah A. Sifat pemimpin terkenal dapat diterapkan pada komunitas lain B. Sifat pemimpin terkenal tidak bisa diterapkan pada komunitas lain C. Jawaban A dan B salah D. Jawaban A dan B benar 17. Seorang pemimpin memiliki kepribadian secara rata-rata berbeda dari orang kebanyakan, adalah pandangan teori kepemimpinan: A. Behavioral theory B. Pendekatan Keterampilan 2015 Ade Heryana Page 4

5 C. Teori Sifat D. Pendekatan situasional 18. Berikut adalah pandangan kepemimpinan yang dikemukakan dalam teori sifat, KECUALI: A. Pemimpin menghadapi situasi lingkungan yang berbeda B. Beberapa orang dilahirkan dengan sifat yang diwariskan/diturunkan C. Beberapa sifat yang diwariskan tersebut memiliki kecocokan dengan kepemimpinan D. Pemimpin yang baik memiliki kombinasi sifat yang cukup/tepat untuk memimpin 19. Teori kepemimpinan yang memfokuskan pada kecakapan seseorang dalam memimpin disebut dengan A. Teori gaya B. Pendekatan situasional C. Pendekatan keterampilan D. Kepemimpinan transformasional 20. Pada pendekatan/teori Keterampilan, terdapat model kepemimpinan yang disebut Model Katz. Menurut model ini keterampilan pemimpin terbagi menjadi 3 jenis, KECUALI: A. Keterampilan Teknis B. Ketarampilan Umum C. Keterampilan Hubungan Manusia D. Keterampilan Konseptual 21. Menurut model kepemimpinan Katz, keterampilan yang sebaiknya dimiliki manajemen puncak adalah A. Keterampilan teknis > hubungan manusia dan konseptual B. Keterampilan teknis < hubungan manusia dan konseptual C. Keterampilan teknis dan hubungan manusia < konseptual D. Jawaban A, B dan C salah 22. Level manajemen mana yang sebaiknya memiliki keterampilan teknis, hubungan manusia dan konseptual yang seimbang menurut model Katz A. Manajemen bawah B. Manajemen puncak C. Manajemen rendah D. Manajemen menengah 2015 Ade Heryana Page 5

6 23. Seorang karyawan yang baru saja dipromosikan sebagai supervisor pada level manajemen bawah, menurut model Katz umumnya memiliki keterampilan seperti apa? A. Keterampilan teknis dan hubungan manusia < konseptual B. Keterampilan teknis dan hubungan manusia > konseptual C. Keterampilan teknis < hubungan manusia dan konseptual D. Jawaban A, B dan C salah 24. Keterampilan seorang Kepala perawat di RS dalam memasang infus, memasang selang oksigen, dan mengukur tekanan darah, termasuk jenis keterampilan: A. Keterampilan konseptual B. Keterampilan hubungan manusia C. Keterampilan Teknis D. Jawaban A, B dan C salah 25. Keterampilan hubungan manusia seorangan manajer tingkat menengah adalah sebagai berikut, KECUALI: A. Kemampuan menginput data B. Kemampuan berkomunikasi C. Kemampuan meyakinkan orang D. Kemampuan memahami orang lain 26. Kemampuan seorang pimpinan perusahaan dalam menyusun rencana kerja perusahaan, menyusun visi misi perusahaan, disebut dengan keterampilan A. Keterampilan teknis B. Keterampilan dasar C. Keterampilan hubungan manusia D. Keterampilan konseptual 27. Menurut model Mumford, dalam teori keterampilan seorang pemimpin terdapat komponen-komponen dalam menilai kemampuan seorang pemimpin yaitu: A. Atribut individu B. Kompetensi C. Hasil Kepemimpinan D. Jawaban A, B dan C benar semua 28. Atribut individu seorang pemimpin, menurut model Mumford adalah sebagai berikut, KECUALI: A. Kemampuan teknis 2015 Ade Heryana Page 6

7 B. Kemampuan kognitif khusus C. Kemampuan kognitif umum D. Motivasi dan Kepribadian 29. Menurut model Mumford, kompetensi yang harus dimiliki seorang pemimpin adalah A. Keterampilan memecahkan masalah B. Keterampilan membuat laporan C. Keterampilan menilai kondisi sosial D. Pengetahuan 30. Pendekatan/teori kepemimpinan yang memfokuskan pada apa yang dilakukan seorang pemimpin dan bagaimana ia bertindak, adalah A. Pendekatan sifat B. Pendekatan keterampilan C. Pendekatan gaya D. Jawaban A, B dan C salah 31. Sebutkan perbedaan pendekatan/teori Sifat, Keterampilan, dan Gaya 1. Pendekatan Sifat : Pendekatan Keterampilan : Pendekatan Gaya : Pada Behavioral Theory, gaya kepemimpinan dibentuk oleh jenis perilaku yaitu A. Perilaku positif B. Perilaku tugas C. Perilaku hubungan D. Jawaban B dan C benar 33. Perilaku hubungan, menurut teori Gaya menjelaskan gaya kepemimpinan yang berorientasi pada A. Pencapaian hasil kerja B. Penciptaan rasa nyaman pada bawahan C. Penugasan yang banyak D. Jawaban A, B dan C salah 34. Perilaku pemimpin yang membantu anggota kelompok untuk mencapai tujuannya, dalam teori Gaya disebut sebagai A. Perilaku hubungan B. Perilaku tugas C. Perilaku positif 2015 Ade Heryana Page 7

8 D. Perilaku negatif 35. Menurut pendekatan Gaya, akibat implementasi perilaku tugas dan perilaku hubungan menghasilkan 5 jenis gaya kepemimpinan yaitu: Penjelasan tentang gaya kepemimpinan oleh teori Gaya dijelaskan dalam sebuah grafik/kuadran yang disebut A. Managerial Graphic B. Technical Grid C. Technical Graphic D. Managerial Grid 37. Menurut teori Gaya, seorang pemimpin yang memiliki gaya manajemen lemah merupakan kombinasi perilaku tugas dan perilaku hubungan: A. Perilaku tugas lemah, perilaku hubungan lemah B. Perilaku tugas lemah, perilaku hubungan kuat C. Perilaku tugas kuat, perilaku hubungan kuat D. Perilaku tugas kuat, perilaku hubungan lemah 38. Ciri-ciri yang dimiliki oleh gaya manajemen lemah adalah sebagai berikut, KECUALI: A. Tidak peduli dengan tugas dan hubungan pribadi B. Peduli dengan tugas dan hubungan pribadi C. Sikap menarik diri atau masa bodoh D. Sifat ambigu, apatis, pasif, dan tidak perhatian 39. Penyebab seorang pemimpin memiliki gaya manajemen lemah antara lain A. Sikap pribadi pemimpin tersebut B. Kebijakan pemerintah C. Lingkungan organisasi perusahaan D. Jawaban A dan C benar 40. Gaya manajemen yang lebih menekankan pada perilaku tugas, tetapi lemah pada perilaku hubungan, menurut Managerial Grid, merupakan gaya A. Manajemen Lemah B. Manajemen Yayasan 2015 Ade Heryana Page 8

9 C. Manajemen Tim D. Manajemen Otoriter 41. Seorang pemimpin dengan gaya manajemen otoriter memiliki ciri-ciri sebagai berikut, KECUALI: A. Berfokus pada kenyamanan kerja bawahan B. Tuntutan yang besar pada tugas dan pekerjaan C. Komunikasi hanya berbentuk perintah D. Fokus pada hasil kerja 42. Menganggap karyawan sebagai mesin menggambarkan perilaku pemimpin dengan gaya A. Manajemen lemah B. Manajemen yayasan C. Manajemen Tim D. Manajemen Otoriter 43. Gaya manajemen Yayasan merupakan kombinasi perilaku tugas dan perilaku hubungan yang bagaimana A. Perilaku hubungan tinggi, perilaku tugas rendah B. Perilaku hubungan rendah, perilaku tugas rendah C. Perilaku hubungan tinggi, perilaku tugas tinggi D. Perilaku hubungan rendah, perilaku tugas tinggi 44. Ciri-ciri gaya manajemen Yayasan adalah Pada pendekatan Gaya, terdapat gaya kepemimpinan yang berada di tengahtengah perilaku tugas dan perilaku hubungan. Gaya ini disebut A. Manajeman Plin-Plan B. Manajemen Yayasan C. Manajemen Otoriter D. Manajemen Lemah 46. Berikut adalah ciri-ciri gaya Manajemen Plin-Plan, KECUALI: A. Sering kompromi B. Berorientasi pada hasil 2015 Ade Heryana Page 9

10 C. Menghindari konflik, sehingga memilih untuk tidak memihak dan mengurangi ketidaksepakatan D. Bersikap pragmatis 47. Dalam teori Behavioural, terdapat pendekatan gaya kepemimpinan yang merupakan pendekatan yang ideal, yang memfokuskan pada perilaku tugas dan perilaku. Gaya manajemen tersebut adala A. Gaya manajemen Tim B. Gaya manajemen Lemah C. Gaya manajemen Otoriter D. Gaya manajemen Yayasan 48. Teori kepemimpinan yang merupakan salah satu pendekatan kepemimpinan yang diakui dan berfokus pada situasi kerja/sosial di sekitar kepemimpinan adalah A. Pendekatan Situasional B. Pendekatan Sifat C. Pendekatan Gaya D. Pendekatan Keterampilan 49. Pandangan yang benar dalam pendekatan Situasional adalah A. Gaya kepemimpinan dipengaruhi sifat B. Situasi yang berbeda menuntut jenis kepemimpinan yang berbeda C. Gaya kepemimpinan dipengaruhi perilaku tugas dan hubungan D. Jawaban A, B, dan C salah 50. Pendekatan situasional mensyaratkan seorang pemimpin harus memiliki kepintaran dalam: A. Mengatur bawahan B. Menilai kecakapan dan komitmen bawahan C. Memerintah bawahan D. Menciptakan hubungan yang harmonis 51. Sebutkan empat gaya kepemimpinan menurut pendekatan Situasional Dalam teori Situasional, gaya kepemimpinan yang sebaiknya dipakai bila kompetensi bawahan rendah namun memiliki komitmen yang tinggi adalah 2015 Ade Heryana Page 10

11 A. Gaya Pelatihan B. Gaya Mendukung C. Gaya Mendelegasi D. Gaya Memerintah 53. Kondisi/situasi bawahan yang umumnya dihadapi dalam Gaya Memerintah, menurut teori situasional adalah A. Bawahan senang dengan pekerjaannya, tetapi belum memahami dengan baik pekerjaannya B. Bawahan senang dan memahami dengan baik pekerjaannya C. Bawahan tidak komit dengan pekerjaannya, tetapi sudah memahai dengan baik pekerjaannya D. Jawaban A, B, dan C salah 54. Ciri-ciri Gaya Memerintah pada teori kepemimpinan Situasional antara lain sebagai berikut KECUALI: A. Orientasi memerintah tinggi, dukungan kepada bawahan rendah B. Fokus pada hubungan kerja yang harmonis C. Fokus pada hasil kerja D. Selalu memberi instruksi dan mengawasi bawahan 55. Dalam teori Situasional, seorang pemimpin dengan gaya Pelatihan sebaiknya digunakan bila kondisi bawahan A. Memiliki tingkat kompetensi cukup B. Komitmen pada pekerjaan rendah C. Motivasi bawahan akan pekerjaan hilang D. Jawaban A, B, dan C benar 56. Menurut teori kepemimpinan situasional, ciri-ciri gaya Pelatihan antara lain sebagai berikut, KECUALI: A. Orientasi memerintah dan mendukung orang tinggi B. Orientasi memerintah tinggi C. Fokus pada hasi dan kebutuhan sosial bawahan D. Selain mendukung, juga mengharapkan masukan dari bawahan 57. Gaya kepemimpinan menurut teori Situasional yang sebaiknya diaplikasikan jika tingkat kompetensi bawahan cukup tinggi, namun komitmen mereka terhadap pekerjaan rendah adalah A. Gaya Mendukung B. Gaya Mendelegasi 2015 Ade Heryana Page 11

12 C. Gaya Pelatihan D. Gaya Memerintah 58. Menurut teori Situasional, berikut adalah alasan diterapkannya gaya Mendukung: A. Bawahan tidak yakin dengan kemampuan/kompetensi mereka B. Bawahan sangat yakin dengan kemampuan/kompetensi mereka C. Jawaban A dan B salah D. Jawaban A dan B benar 59. Gaya Mendelegasi, menurut teori Situasional diterapkan pada perusahaan/organisasi jika kondisi bawahan adalah A. Kurang memiliki kompetensi dan komitmen akan pekerjaan B. Memiliki kompetensi dan komitmen yang tinggi akan pekerjaan C. Jawaban A dan B salah D. Jawaban A dan B benar 60. Ciri-ciri gaya Mendelegasi, menurut teori Situasional meliputi hal-hal sebagai berikut, KECUALI: A. Pimpinan mengurangi keterlibatan dalam perencanaan dan detail kerja B. Pimpinan selalu mengawasi pekerjaan bawahan C. Pimpinan membiarkan bawahan mengerjakan tahapan tugas sesuai kesepakatan D. Mengontrol bawah dengan tidak ikut campur terlalu dalam 61. Sebutkan 4 dari 9 model kepemimpinan pelayanan kesehatan menurut badan kesehatan di Inggris, National Heath Service (2013) antara lain Menurut Smith (2014) dalam disertasi doktornya, terdapat dua kompetensi yang harus dimiliki seorang pemimpin pelayanan kesehatan di masa depan, KECUALI: A. Kecerdasan emosional B. Teknis kesehatan C. Kepemimpinan transformasional D. Emotional Quotient 2015 Ade Heryana Page 12

13 63. Terdapat dua pendekatan untuk meningkatkan Kecerdasan Emosional, yakni intervensi terhadap diri sendiri dan terhadap interpersonal. Pendekatan terhadap diri sendiri meliputi A. Bersosialisasi B. Mengenali diri sendiri C. Mengendalikan diri D. Memotivasi diri 64. Pendekatan terhadap interpersonal (menghadapi) orang lain dalam rangka meningkatkan Kecerdasan Emosional antara lain A. Berempati B. Mengenali diri sendiri C. Berketrampilan sosial D. Melakukan hubungan sosial 65. Teori kepemimpinan yang berpendapat bahwa orang akan menjadi pengikut pemimpin yang memang menginspirasi mereka, yang memiliki visi dan semangat tinggi, adalah A. Pendekatan Transformasional B. Pendekatan sifat C. Pendekatan Gaya D. Pendekatan Keterampilan 66. Menurut pendekatan transformasional, yang menyebabkan seorang pemimpin berhasil adalah A. Pemimpin mampu menyuntikkan energi dan antusias/semangat B. Pemimpin yang selalu memerintah C. Pemimpin yang berfokus pada kenyaman bawahan D. Pemimpin yang memiliki keterampilan konseptual 67. Cara kerja pendekatan kepemimpinan Transformasional adalah A. Membangun visi, kemudian menyampaikan visi B. Membangun visi C. Menyampaikan visi D. Tidak memiliki visi 68. Perbedaan antara kepemimpinan Transformasional dengan kepempinan Transaksional Ade Heryana Page 13

14 Sebutkan 5 hal penting dalam kepemimpinan K3 menurut badan K3 Eropa atau European Agency for Safety and Health at Work (EASHW) : MOTIVASI KERJA 70. Menurut Henry Murray (1968) terdapat satu faktor yang mengakibatkan munculnya perilaku seseorang, memberi arah perilaku seseorang, dan menginterpretasi perilaku seseorang. Faktor tersebut adalah A. Motivasi B. Inspirasi C. Negosiasi D. Demotivasi 71. Motivasi merupakan perilaku terkontrol yang mengarahkan individu mencapai tujuan. Pendapat tersebut dikemukakan ahli psikologi: A. Edward Lawler B. Herzberg C. Abraham Maslow D. Alderler 72. Berikut adalah gambar proses motivasi 2015 Ade Heryana Page 14

15 Sesuai gambar di atas, isian yang sesuai untuk kotak nomor 1 adalah A. Timbul ketegangan akan kebutuhan yang belum tercapai B. Melakukan aktivitas untuk mencapai tujuan C. Keresahan atau tegang berkurang D. Kebutuhan terpenuhi 73. Dari soal nomor 72 di atas, isian yang sesuai untuk kotak nomor 2 adalah A. Timbul ketegangan akan kebutuhan yang belum tercapai B. Keresahan atau tegang berkurang C. Melakukan aktivitas untuk mencapai tujuan D. Kebutuhan terpenuhi 74. Dari soal nomor 72 di atas, isian yang sesuai untuk kotak nomor 3 adalah A. Kebutuhan terpenuhi B. Timbul ketegangan akan kebutuhan yang belum tercapai C. Keresahan atau ketegangan berkurang D. Melakukan aktivitas untuk mencapai tujuan 75. Dalam Wijono (2010) dijelaskan terdapat dua jenis Teori Motivasi, yakni A. Teori Motivasi Isi B. Teori Motivasi Proses C. Jawaban A dan B salah D. Jawaban A dan B benar 76. Yang termasuk dalam kelompok teori motivasi ISI antara lain sebagai berikut, KECUALI: A. Teori Hirarki kebutuhan B. Teori ERG C. Teori kebutuhan 2 faktor D. Jawaban A, B dan C salah 77. Sebutkan 5 jenis teori motivasi Proses Menurut teori motivasi ISI sumber motivasi didapat dari berikut ini, KECUALI: A. Motivasi Internal B. Motivasi Kerja 2015 Ade Heryana Page 15

16 C. Motivasi Eksternal D. Motivasi dari luar pribadi 79. Gambar berikut adalah hirarki kebutuhan menurut Abraham Maslow. 1 Kebutuhan Keamanan 2 Kebutuhan Harga Diri 3 Dari gambar di atas, isian yang sesuai untuk kotak nomor (1) adalah A. Kebutuhan sosial dan kasih sayang B. Kebutuhan fisiologis C. Kebutuhan aktualisasi diri D. Kebutuhan rasa aman 80. Dari soal nomor 79 di atas, isian yang sesuai untuk kotak nomor (2) adalah A. Kebutuhan fisiologis B. Kebutuhan sosial dan kasih sayang C. Kebutuhan aktualisasi diri D. Kebutuhan fisik 81. Dari soal nomor 79 di atas, isian yang sesuai untuk kotak nomor (3) adalah A. Kebutuhan aktualisasi diri B. Kebutuhan sosial C. Kebutuhan kasih sayang D. Kebutuhan fisiologis 82. Menurut teori kebutuhan ERG Alderler, kebutuhan manusia pada dasarnya terbagi berikut ini, KECUALI: A. Externality/Eksternalitas B. Existence/Keberadaan C. Relatedness/Relasi/Hubungan D. Growth/Pertumbuhan 83. Kebutuhan Existence menurut Alderlel identik dengan jenis kebutuhan menurut Maslow yaitu A. Kebutuhan fisiologis B. Kebutuhan aktualisasi diri C. Kebutuhan keamanan D. Kebutuhan akan rasa aman 2015 Ade Heryana Page 16

17 84. Kebutuhan Relatedness menurut Alderlel identik dengan jenis kebutuhan menurut Maslow yaitu A. Kebutuhan aktualisasi diri B. Kebutuhan fisiologis C. Kebutuhan sosial dan kasih sayang D. Kebutuhan keamanan 85. Kebutuhan Growth atau pertumbuhan menurut Alderler identik dengan jenis kebutuhan menurut Maslow yaitu A. Kebutuhan harga diri dan aktualisasi diri B. Kebutuhan harga diri C. Kebutuhan aktualisasi diri D. Jawaban A, B, C salah 86. Kebutuhan Existence menurut Alderler berkaitan dengan A. Kebutuhan materi dan fisik B. Kebutuhan mengadakan hubungan dan bersosialisasi dengan orang lain C. Kebutuhan yang mendorong kreatifitas dan produktif, serta memberikan yang terbaik D. Jawaban A, B, C salah 87. Kebutuhan Relatedness menurut Alderler berkaitan dengan A. Kebutuhan materi B. Kebutuhan fisik C. Kebutuhan yang mendorong kreatifitas dan produktif, serta memberikan yang terbaik D. Kebutuhan mengadakan hubungan dan bersosialisasi dengan orang lain 88. Kebutuhan Growth menurut Alderler berkaitan dengan A. Kebutuhan materi B. Kebutuhan fisik C. Kebutuhan mengadakan hubungan dan bersosialisasi dengan orang lain D. Kebutuhan yang mendorong kreatifitas dan produktif, serta memberikan yang terbaik 89. Pernyataan mana yang SALAH tentang teori kebutuhan ERG Alderler A. Kebutuhan Existence merupakan kebutuhan yang paling kongkret B. Kebutuhan Relatedness merupakan kebutuhan yang lebih kompleks C. Kebutuhan Growth merupakan kebutuhan yang paling abstrak D. Kebutuhan Existence merupakan kebutuhan yang paling abstrak 2015 Ade Heryana Page 17

18 90. Teori motivasi yang menyatakan bahwa motivasi seseorang didasarkan pada kebutuhan manusia yang terdiri dari dua jenis yakni kebutuhan Motivator dan kebutuhan Hygiene, adala A. Teori kebutuhan 2 faktor Herzberg B. Teori kebutuhan Maslow C. Teori kebutuhan ERG Alderler D. Teori kebutuhan berprestasi 91. Menurut teori Herzberg, kebutuhan motivator meliputi hal berikut: A. Prestasi B. Karir C. Pengakuan D. Jawaban A,B,C benar 92. Kebutuhan hygiene menurut teori Herzberg meliputi hal berikut kecuali A. Hubungan dengan pimpinan B. Kondisi kerja C. Gaji D. Prestasi 93. Mana yang tidak benar tentang dari pernyataan di bawah tentang teori Herzberg A. Jika kebutuhan motivator terpenuhi, akan diperoleh kepuasan kerja B. Jika kebutuhan motivator terpenuhi, kepuasan kerja karyawan biasa saja C. Jika kebutuhan hygiene terpenuhi, kepuasan kerja karyawan biasa saja D. Jika kebutuhan hygiene tidak terpenuhi, akan terjadi ketidakpuasan kerja 94. Salah satu pendekatan tentang motivasi, yaitu Teori Kebutuhan Berprestasi yang dikemukan oleh David McClelland, yang membagi sumber motivasi kerja dari 3 jenis motif berikut, KECUALI A. Motif keluarga B. Motif kekuasaan C. Motif kerjasama/afiliasi D. Motif berprestasi 95. Motif kekuasaan menurut teori Kebutuhan Berprestasi ada yang positif dan negatif. Contoh motif kekuasaan yang positif adalah A. Menghasut B. Membimbing dan mengarahkan bawahan untuk berprestasi C. Memfitnah 2015 Ade Heryana Page 18

19 D. Pembunuhan karakter 96. Contoh motif kekuasaan yang negatif menurut teori Kebutuhan Berprestasi McClelland adalah A. Menghasut B. Fitnah C. Mengadu domba bawahan D. Jawaban A, B, C benar 97. Motif kerjasama, menurut McClelland, terbagi atas kerjasama berdasarkan jaminan dan berdasarkan minat. Contoh perilaku kerjasama berdasarkan jaminan adalah sebagai berikut, KECUALI: A. Melibatkan karyawan dalam berbagai kegiatan B. Menghindari konflik C. Tidak berani mengkritik bawahan D. Jawaban B dan C benar 98. Contoh perilaku kerjasama berdasarkan minat, menurut Clelland, antara lain A. Menghindari konflik B. Kerjasama dengan mengikutsertakan bawahan secara aktif C. Melibatkan karyawan dalam berbagai kegiatan D. Jawaban B dan C benar 99. Menurut McClelland, terdapat motif yang pada dasarnya identik dengan kebutuhan aktualisasi diri Maslow. Motif tersebut adalah A. Motif kerjasama B. Motif kekuasaan C. Motif politis D. Motif berprestasi 100. Contoh perilaku motif berprestasi menurut teori kebutuhan McClelland adalah A. Menghindari konflik B. Pimpinan berusaha mencapai karir tertinggi demi prestasi kerja C. Kerjasama dengan mengikutsertakan bawahan secara aktif D. Melibatkan karyawan dalam berbagai kegiatan STRESS KERJA 101. Pengertian stress kerja bisa dilihat dari dua sisi yaitu aspek individu dan aspek lingkungan. Dari aspek lingkungan menurut Harrison & Pinneau (1975) stress kerja adalah 2015 Ade Heryana Page 19

20 A. Karakteristik lingkungan kerja yang menghambat proses kerja seseorang B. Karakteristik pribadi yang menyebabkan sress C. Kondisi psikis seseorang yang menghambat kerja D. Jawaban A, B, C benar 102. Dari aspek individu, stress kerja adalah kondisi ketegangan fisik dan psikis yang mempengaruhi antara lain sebagai berikut, KECUALI A. Emosi B. Proses berfikir C. Kondisi seseorang D. Lingkungan kerja 103. Menurut pandangan Smith (1981) terdapat beberapa faktor penyebab stress kerja, antara lain adalah Sedangkan menurut Heilriegel & Slocum (1986) penyebab stress kerja meliputi A. Konflik dan hubungan dengan pimpinan B. Ketidakpastian C. Tekanan dari tugas D. Jawaban A, B, C benar 105. Penyebab stress kerja menurut Dunnete (1983) meliputi sebagai berikut, KECUALI: A. Ketidakpastian B. Tugas dan Peran C. Kondisi perilaku dan karakter individu D. Lingkungan fisik dan sosial 106. Ada dua jenis efek dari stress kerja menurut Heilriegel dan Slocum (1986) yaitu Eustress dan Distress. Eustress merupakan efek stress kerja yang bersifat A. Negatif B. Menghambat C. Positif D. Merusak 2015 Ade Heryana Page 20

21 107. Efek stress kerja dapat bersifat positif dan negatif. Menurut Heilriegel dan Slocum (1986) efek yang bersifat negatif dapat mengurangi produktivitas kerja. efek tersebut dinamakan A. Distress B. Eustress C. Jawaban A dan B benar D. Jawaban A dan B salah 108. Mengkonsumsi minuman keras adalah jenis efek stress kerja yang bersifat A. Distress B. Eustress C. Jawaban A dan B benar D. Jawaban A dan B salah 109. Secara individual, stress dapat diatasi dengan hal-hal sebagai berikut Stress kerja dapat diatasi dengan pendekatan organisasi. Pendekatan tersebut antara lain Ade Heryana Page 21

Motivasi Kerja. Sesi-11 Psikologi Industri Kamis, 10 Des 2015 Universitas Esa Unggul - Jakarta.

Motivasi Kerja. Sesi-11 Psikologi Industri Kamis, 10 Des 2015 Universitas Esa Unggul - Jakarta. Motivasi Kerja ade.heryana24@gmail.com Sesi-11 Psikologi Industri Kamis, 10 Des 2015 Universitas Esa Unggul - Jakarta Setiap Orang Punya Jatah Gagal HABISKAN JATAH GAGALMU Ketika kamu MASIH MUDA Dahlan

Lebih terperinci

Evolusi Teori. Manajemen Manajer. Teori Manajem en Klasik

Evolusi Teori. Manajemen Manajer. Teori Manajem en Klasik Pengertian Manajemen Manajemen dan Manajer Evolusi Teori Manajemen Manajemen dan Lingkungan Eksternal Manajemen sebagai Ilmu dan Seni Definisi Manajemen Fungsi fungsi Manajemen Tingkatan Manajemen Keterampilan

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN, DAN HIPOTESIS. Menurut Veithzal Rivai (2004:309) mendefinisikan penilaian kinerja

BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN, DAN HIPOTESIS. Menurut Veithzal Rivai (2004:309) mendefinisikan penilaian kinerja BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN, DAN HIPOTESIS 2.1 Kajian Pustaka 2.1.1 Penilaian Kinerja 2.1.1.1 Pengertian Penilaian Kinerja Menurut Veithzal Rivai (2004:309) mendefinisikan penilaian kinerja

Lebih terperinci

Riset Per iila il k O u rgan isas

Riset Per iila il k O u rgan isas Riset Perilaku Organisasi i Perilaku organisasi merupakan telaah dan penerapan pengetahuan tentang bagaimana orang-orang bertindak dalam organisasi 3 unsur perilaku organisasi: Orang Struktur Teknologi

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS. Tugas utama pihak manajerial adalah memberikan motivasi

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS. Tugas utama pihak manajerial adalah memberikan motivasi BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS A. Tinjauan Pustaka 1. Inisiatif manajerial Tugas utama pihak manajerial adalah memberikan motivasi kepada tenaga kerja perusahaan untuk meningkatkan kinerja dan produktivitas

Lebih terperinci

KEPEMIMPINAN PENGARUH KOMUNIKASI DALAM BISNIS PERTEMUAN KEENAM

KEPEMIMPINAN PENGARUH KOMUNIKASI DALAM BISNIS PERTEMUAN KEENAM KEPEMIMPINAN PENGARUH KOMUNIKASI DALAM BISNIS PERTEMUAN KEENAM ATRIBUT KEPEMIMPINAN KEPEMIMPINAN KHARISMATIK Cerdas, mudah bergaul, perhatian Keyakinan tinggi, dominasi, pendapat kuat Struktur lembaga

Lebih terperinci

Psikologi Industri & Organisasi

Psikologi Industri & Organisasi Modul ke: Psikologi Industri & Organisasi Motivasi Kerja, Kepuasan Kerja, Kepemimpinan Fakultas PSIKOLOGI Irfan Aulia, M.Psi. Psi Program Studi Psikologi www.mercubuana.ac.id Modul 4 Abstract Mahasiswa

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Strategi Manajemen SDM Dewasa ini dalam dunia praktik, manajer SDM semakin terlibat dalam komite strategis untuk menentukan arah strategis perusahaan. Manajemen SDM telah menjadi

Lebih terperinci

BAB I. Pendahuluan. Pada jaman yang semakin maju ini, globalisasi dan persaingan yang semakin

BAB I. Pendahuluan. Pada jaman yang semakin maju ini, globalisasi dan persaingan yang semakin BAB I Pendahuluan 1.1 Latar Belakang Penelitian Pada jaman yang semakin maju ini, globalisasi dan persaingan yang semakin tinggi dan ketat sudah menjadi bagian dari kehidupan kita, begitu juga dengan perusahaan.

Lebih terperinci

MANAJEMEN UMUM. Kode MK : MKK Program Studi : Sistem Informasi Bobot : 2 sks. STMIK Pradnya Paramita Malang

MANAJEMEN UMUM. Kode MK : MKK Program Studi : Sistem Informasi Bobot : 2 sks. STMIK Pradnya Paramita Malang MANAJEMEN UMUM Kode MK : MKK0-5102 Program Studi : Sistem Informasi Bobot : 2 sks STMIK Pradnya Paramita Malang Standar Kompetensi : Mampu menerapkan fungsi-fungsi manajemen pada tingkat operasional Materi

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Wexley dan Yukl mengartikan kepuasan kerja sebagai the way an

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Wexley dan Yukl mengartikan kepuasan kerja sebagai the way an BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Kepuasan Kerja Wexley dan Yukl mengartikan kepuasan kerja sebagai the way an employee feels about his or her job. Artinya bahwa kepuasan kerja adalah cara pegawai merasakan

Lebih terperinci

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA. Motivasi berasal dari bahasa latin movere yang artinya menggerakkan (Steers

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA. Motivasi berasal dari bahasa latin movere yang artinya menggerakkan (Steers BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 1. Motivasi Kerja 1.1 Definisi Motivasi Kerja Motivasi berasal dari bahasa latin movere yang artinya menggerakkan (Steers & Porter, 1975 dalam Wijono, 2010). Motivasi juga sering

Lebih terperinci

BAB 8 KEPEMIMPINAN (LEADERSHIP)

BAB 8 KEPEMIMPINAN (LEADERSHIP) BAB 8 KEPEMIMPINAN (LEADERSHIP) KEPEMIMPINAN Pokok-pokok bahasan: Definisi kepemimpinan Kepemimpinan dan kekuasaan (power) Pendekatan studi kepemimpinan Pendekatan Sifat (Trait Approach) Pendekatan Perilaku

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. organisasi dan kelangsungan hidup organisasi. Peran kepemimpinan yang sangat

BAB I PENDAHULUAN. organisasi dan kelangsungan hidup organisasi. Peran kepemimpinan yang sangat BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Gaya kepemimpinan suatu organisasi merupakan salah satu faktor lingkungan intern yang sangat jelas mempunyai pengaruh terhadap perumusan kebijaksanaan dan penentuan

Lebih terperinci

MOTIVASI, PENGELOLAAN INDIVIDU DAN KELOMPOK DALAM ORGANISASI BISNIS. Minggu ke tujuh

MOTIVASI, PENGELOLAAN INDIVIDU DAN KELOMPOK DALAM ORGANISASI BISNIS. Minggu ke tujuh MOTIVASI, PENGELOLAAN INDIVIDU DAN KELOMPOK DALAM ORGANISASI BISNIS Minggu ke tujuh MOTIVASI Dalam melaksanakan fungsi penggerakan (actuating) seorang manajer harus memotivasi para bawahannya agar mau

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. produksi pada perusahaan Keramik Pondowo malang, dengan hasil penelitian

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. produksi pada perusahaan Keramik Pondowo malang, dengan hasil penelitian BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Landasan Penelitian Terdahulu Berdasarkan penelitian terdahulu yang dilakukan oleh Junaidi (2000) dengan judul Pengaruh motivasi terhadap prestasi kerja karyawan bagian produksi

Lebih terperinci

TEORI MOTIVASI & TEKNIK MEMOTIVASI

TEORI MOTIVASI & TEKNIK MEMOTIVASI PERILAKU ORGANISASI TEORI MOTIVASI & TEKNIK MEMOTIVASI Manager yang berhasil adalah yang mampu menggerakkan bawahannya dengan menciptakan motivasi yang tepat bagi bawahannya PEMBAGIAN TEORI MOTIVASI TEORI

Lebih terperinci

Peranan & Fungsi Motivasi Kerja

Peranan & Fungsi Motivasi Kerja MOTIVASI KERJA LATAR BELAKANG Setiap individu di perusahaan bekerja dengan motif berbeda-beda Pemicu semangat kerja & turnover Jika berefek (-) akan menimbulkan masalah di dalam organisasi Peranan & Fungsi

Lebih terperinci

UA P E P MB M E B LA L J A A J R A A R N A KH K USUS

UA P E P MB M E B LA L J A A J R A A R N A KH K USUS HAKEKAT PENGARAHAN (DIRECTING) DAN LEADERSHIP (KEPEMIMPINAN) OLEH: NETI JUNIARTI TUJUAN PEMBELAJARAN KHUSUS Setelah mengikuti kuliah, mahasiswa akan dapat menjelaskan: 1. Batasan dan prinsip Directing

Lebih terperinci

II. TINJAUAN PUSTAKA.1

II. TINJAUAN PUSTAKA.1 16 II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Manajemen Sumber Daya Manusia Manajemen Sumber Daya Manusia (MSDM) merupakan suatu perencanaan, pengorganisasian, pengarahan dan pengawasan atas pengadaan, pengembangan, kompensasi,

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 8 BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Landasan Teori 1. Kinerja Karyawan a. Pengertian Kinerja Karyawan Istilah kinerja berasal dari kata Job Performance prestasi kerja atau prestasi sesungguhnya yang dicapai oleh

Lebih terperinci

BAB VII KEPEMIMPINAN,PENGARUH, DAN KOMUNIKASI DALAM BISNIS

BAB VII KEPEMIMPINAN,PENGARUH, DAN KOMUNIKASI DALAM BISNIS - BAB VII KEPEMIMPINAN,PENGARUH, DAN KOMUNIKASI DALAM BISNIS MANAJER SEBAGAI PEMIMPIN Boone & Kurtz(2002:298) Komponen terpenting yang dapat dilihat dari tanggung jawab seorang manajer adalah kepemimpinan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. yang di kemukakan oleh Martoyo (2000), bahwa kepuasan kerja adalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. yang di kemukakan oleh Martoyo (2000), bahwa kepuasan kerja adalah 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kepuasan kerja merupakan salah satu faktor yang penting dalam setiap pekerjaan. Kepuasan kerja merupakan sisi afektif atau emosi. Seperti yang di kemukakan oleh Martoyo

Lebih terperinci

Definisi. Motivasi merupakan proses untuk mencoba mempengaruhi seseorang agar melakukan sesuatu yang kita inginkan (Heidjachman dan Husnan, 2003:197)

Definisi. Motivasi merupakan proses untuk mencoba mempengaruhi seseorang agar melakukan sesuatu yang kita inginkan (Heidjachman dan Husnan, 2003:197) Materi Motivasi Definisi Motivasi merupakan proses untuk mencoba mempengaruhi seseorang agar melakukan sesuatu yang kita inginkan (Heidjachman dan Husnan, 2003:197) Dorongan yang timbul pada diri seseorang

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI A. Motivasi Terbentuknya persepsi positif pekerja terhadap organisasi, secara teoritis merupakan determinan penting terbentuknya motivasi kerja yang tinggi. Para pekerja adalah manusia

Lebih terperinci

MOTIVASI & KINERJA. Handout Psikologi Industri (Online Class-1 Kelas 12) ADE HERYANA, S.SIT, M.KM. UNIVERSITAS ESA UNGGUL Jakarta Barat

MOTIVASI & KINERJA. Handout Psikologi Industri (Online Class-1 Kelas 12) ADE HERYANA, S.SIT, M.KM. UNIVERSITAS ESA UNGGUL Jakarta Barat Handout Psikologi Industri (Online Class-1 Kelas 12) ADE HERYANA, S.SIT, M.KM UNIVERSITAS ESA UNGGUL Jakarta Barat MOTIVASI DAN KINERJA (MOTIVATION AND PERFORMANCE) 1. Tujuan Pembelajaran a. Mahasiswa

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI 8 BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Gaya Kepemimpinan Fungsi kepemimpinan dalam suatu organisasi, tidak dapat dibantah merupakan suatu fungsi yang sangat penting bagi keberadaan dan kemajuan organisasi yang bersangkutan.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUHAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUHAN 1.1 Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUHAN 1.1 Latar Belakang Masalah Sumber daya manusia merupakan aset penting organisasi karena perannya dalam implementasi strategi sangat penting yaitu sebagai subjek pelaksana dari strategi

Lebih terperinci

BAB VII. Kepemimpinan Wirausaha

BAB VII. Kepemimpinan Wirausaha BAB VII Kepemimpinan Wirausaha Definisi Kepemimpinan Kepemimpinan adalah kemampuan seseorang untuk mempengaruhi orang lain atau sekelompok orang ke arah tercapainya suatu tujuan organisasi yang telah disepakati

Lebih terperinci

PERILAKU KEORGANISASIAN IT

PERILAKU KEORGANISASIAN IT PERILAKU KEORGANISASIAN IT-021251 U M M U K A L S U M U N I V E R S I TA S G U N A D A R M A 2016 PERILAKU INDIVIDU DAN PENGARUHNYA TERHADAP ORGANISASI PERILAKU ORGANISASI Membahas perilaku manusia dlm

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Kajian Teori 2.1.1 Kepemimpinan Menurut Veithzal Rivai (2006:2) mendefinisikan kepemimpinan adalah seni mempengaruhi dan mengarahkan orang lain dengan cara kepatuhan, kepercayaan,

Lebih terperinci

Interpersonal Communication Skill

Interpersonal Communication Skill Modul ke: 10 Interpersonal Communication Skill Leadership Dra. Tri Diah Cahyowati, Msi. Fakultas FIKOM Program Studi Marcomm & Advertising LEADERSHIP DEFINISI KEPEMIMPINAN Kepemimpinan (leadership) merupakan

Lebih terperinci

KEPEMIMPINAN. Teori Kepemimpinan. Dr. Alimatus Sahrah, M.Si. MM

KEPEMIMPINAN. Teori Kepemimpinan. Dr. Alimatus Sahrah, M.Si. MM KEPEMIMPINAN Teori Kepemimpinan Dr. Alimatus Sahrah, M.Si. MM Kerangka Teori-Teori Kepemimpinan Great Man Theory & Trait Theory Teori Perilaku Teori Kepemimpinan Partisipasi Teori Situasi Teori Kontigensi

Lebih terperinci

KONSEP UMUM MANAJEMEN. Sumijatun September 2008

KONSEP UMUM MANAJEMEN. Sumijatun September 2008 KONSEP UMUM MANAJEMEN Sumijatun September 2008 Pengertian Mary Parker Follet Manajemen adalah seni dalam menyelesaikan pekerjaan melalui orang lain James A.F.Stoner Manajemen => proses perencanaan, pengorganisasian,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Dalam era globalisasi ini pengelolaan sumber daya manusia merupakan hal

BAB I PENDAHULUAN. Dalam era globalisasi ini pengelolaan sumber daya manusia merupakan hal BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dalam era globalisasi ini pengelolaan sumber daya manusia merupakan hal penting dalam agenda bisnis. Para pemimpin perusahaan yang berhasil adalah mereka yang mampu

Lebih terperinci

Bab 1 Pendahuluan 1.1 Latar Belakang

Bab 1 Pendahuluan 1.1 Latar Belakang Bab 1 Pendahuluan 1.1 Latar Belakang Dalam kehidupan sehari-hari di sekolah maupun di kantor, orang sering kali berbicara satu dengan yang lain tentang tingkat stres yang mereka alami. Gejala stres dimiliki

Lebih terperinci

KOMUNIKASI BISNIS & SOSIAL

KOMUNIKASI BISNIS & SOSIAL KOMUNIKASI BISNIS & SOSIAL Pengantar Mata Kuliah: I Gede Iwan Suryadi,SE.,MM. STMIK STIKOM BALI 2007 Pengantar Komunikasi Bisnis Memahami Komunikasi Bisnis Pengertian Komunikasi Bisnis Komunikasi adalah

Lebih terperinci

MOTIVASI. Tahap 1 Tahap 2 Tahap 3 Internal Kegiatan yang dapat diamati Kepuasan Eksternal. Motivasi. Hambatan pencapai Tujuan Mengurangi Tekanan

MOTIVASI. Tahap 1 Tahap 2 Tahap 3 Internal Kegiatan yang dapat diamati Kepuasan Eksternal. Motivasi. Hambatan pencapai Tujuan Mengurangi Tekanan Harrison Papande Siregar Tugas Resumé Mata Kuliah Perilaku Organisasi MOTIVASI Di dalam manajemen, kepemimpinan, atau perilaku organisasi, barangkali tidak ada isu paling terkenal selain motivasi. Hal

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. seseorang. Pada dasarnya kepuasan kerja merupakan hal yang bersifat

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. seseorang. Pada dasarnya kepuasan kerja merupakan hal yang bersifat BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Kepuasan Kerja 2.1.1 Defenisi Kepuasan Kerja Kepuasan kerja merupakan sikap positif terhadap pekerjaan pada diri seseorang. Pada dasarnya kepuasan kerja merupakan hal yang

Lebih terperinci

Motivasi untuk Berprestasi

Motivasi untuk Berprestasi Motivasi untuk Berprestasi OLEH Budi Sulistyo Motivasi Keinginan untuk meningkatkan kemampuan dan usaha agar dapat meraih tujuan individu ataupun organisasi disertai dengah usaha untuk memenuhi kepuasan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Lingkungan Kerja 2.1.1 Pengertian Lingkungan Kerja Lingkungan kerja merupakan situasi dan tempat kerja pegawai. Seorang individu yang berada pada lingkungan kerjanya akan senantiasa

Lebih terperinci

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Konsep Motivasi 2.1.1 Pengertian Motivasi Kerja Motivasi adalah tindakan yang dilakukan orang untuk memenuhi kebutuhan yang belum terpenuhi. Hal ini adalah keinginan untuk melakukan

Lebih terperinci

PENGEMBANGAN KARIER SEBAGAI MOTIVATOR KERJA KARYAWAN

PENGEMBANGAN KARIER SEBAGAI MOTIVATOR KERJA KARYAWAN PENGEMBANGAN KARIER SEBAGAI MOTIVATOR KERJA KARYAWAN Laksmi Sito Dwi Irvianti 1 ABSTRACT Regarding the importance of employee s work motivation and how it affects the productivity and the performance of

Lebih terperinci

BAB VII MANAJEMEN,DAN KEPEMIMPINAN DALAM BISNIS. Copyright 2005 by South-Western, a division of Thomson Learning, Inc. All rights reserved.

BAB VII MANAJEMEN,DAN KEPEMIMPINAN DALAM BISNIS. Copyright 2005 by South-Western, a division of Thomson Learning, Inc. All rights reserved. - BAB VII MANAJEMEN,DAN KEPEMIMPINAN DALAM BISNIS MANAJEMEN Manajemen adalah proses pencapaian tujuan organisasional melalui sumberdaya manusia dan sumberdaya lainnya yang ada Manajer adalah mereka yang

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN TEORI. untuk melakukan atau bertindak sesuatu. Keberadaan pegawai tentunya

BAB II KAJIAN TEORI. untuk melakukan atau bertindak sesuatu. Keberadaan pegawai tentunya BAB II KAJIAN TEORI 2.1. Pengertian Motivasi Kerja Motivasi adalah proses seseorang untuk mendorong mereka melaksanakan sesuatu yang telah ditetapkan. Sedangkan motivasi kerja adalah keinginan yang timbul

Lebih terperinci

PENDEKATAN DALAM STUDI KEPEMIMPINAN

PENDEKATAN DALAM STUDI KEPEMIMPINAN PENDEKATAN DALAM STUDI KEPEMIMPINAN PENTINGNYA KEPEMIMPINAN Tiada organisasi tanpa pimpinan. Maju mundurnya organisasi, tercapai tidaknya tujuan organisasi, puas tidaknya anggota organisasi, Loyal tidaknya

Lebih terperinci

Kepemimpinan PRESENTED BY: M ANANG FIRMANSYAH

Kepemimpinan PRESENTED BY: M ANANG FIRMANSYAH Kepemimpinan PRESENTED BY: M ANANG FIRMANSYAH Arti kepemimpinan Kepemimpinan adalah kemampuan untuk mempengaruhi sekelompok anggota agar bekerja mencapai tujuan dan sasaran Teori Kepemimpinan Teori Sifat

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. perilaku seseorang untuk berbuat. Sedangkan motif dapat dikatakan suatu driving force yang

BAB II LANDASAN TEORI. perilaku seseorang untuk berbuat. Sedangkan motif dapat dikatakan suatu driving force yang BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian motivasi Motivasi didefinisikan sebagai dorongan. Dorongan merupakan suatu gerak jiwa dan perilaku seseorang untuk berbuat. Sedangkan motif dapat dikatakan suatu driving

Lebih terperinci

BAB V SIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN. telah diuraikan pada Bab IV, maka dapat disimpulkan:

BAB V SIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN. telah diuraikan pada Bab IV, maka dapat disimpulkan: BAB V SIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN A. Simpulan Berdasarkan hasil analisis data, temuan dan pembahasan penelitian yang telah diuraikan pada Bab IV, maka dapat disimpulkan: 1. Terdapat pengaruh langsung

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Sumber Daya Manusia (MSDM) Menurut Hasibuan (2004:10) Manajemen Sumber Daya Manusia adalah ilmu dan seni mengatur hubungna dan peranan tenaga kerja agar efektif dan

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN. Teori motivasi Vroom (1964) tentang cognitive of motivation menjelaskan mengapa

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN. Teori motivasi Vroom (1964) tentang cognitive of motivation menjelaskan mengapa BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN 2.1. Landasan Teori 2.1.1. Teori motivasi Vroom (1964) Teori motivasi Vroom (1964) tentang cognitive of motivation menjelaskan mengapa seseorang tidak akan

Lebih terperinci

TINJAUAN PUSTAKA. tujuan perusahaan. Tujuan ini tidak mungkin terwujud tanpa peran aktif

TINJAUAN PUSTAKA. tujuan perusahaan. Tujuan ini tidak mungkin terwujud tanpa peran aktif 6 II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Manajemen Sumber Daya Manusia Manusia selalu berperan aktif dan dominan dalam setiap kegiatan organisasi, karena manusia menjadi perencana, perilaku dan penentu terwujudnya tujuan

Lebih terperinci

PERTEMUAN 13 dan 14: KEPEMIMPINAN. DIKTAT KULIAH: TEORI ORGANISASI UMUM 1 Dosen: Ati Harmoni 1

PERTEMUAN 13 dan 14: KEPEMIMPINAN. DIKTAT KULIAH: TEORI ORGANISASI UMUM 1 Dosen: Ati Harmoni 1 Dosen: Ati Harmoni 1 PERTEMUAN 13 dan 14: KEPEMIMPINAN TUJUAN PEMBELAJARAN Setelah memelajari Bab ini mahasiswa dapat memahami tentang teori dan tipe kepemimpinan SASARAN BELAJAR: Setelah memelajari Bab

Lebih terperinci

KOMPENSASI / IMBALAN

KOMPENSASI / IMBALAN KOMPENSASI / IMBALAN Pengertian Banyak pengertian kompensasi yang telah diberikan. Namun tidak ada satu pengertian pun yang pasati dan diterima secara umum. Pemberian kompensasi merupakan salah satu tugas

Lebih terperinci

BAB II URAIAN TEORITIS. Penelitian yang dilakukan oleh Agusafitri (2006) dengan judul Peranan

BAB II URAIAN TEORITIS. Penelitian yang dilakukan oleh Agusafitri (2006) dengan judul Peranan BAB II URAIAN TEORITIS A. Penelitian Terdahulu Penelitian yang dilakukan oleh Agusafitri (2006) dengan judul Peranan Sistim Penilaian Kinerja Dalam Memotivasi Karyawan Pada PT. PLN (Persero) Kitlur Sumbagut.

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. karyawannya untuk melakukan jenis-jenis perilaku tertentu. Perilaku seseorang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. karyawannya untuk melakukan jenis-jenis perilaku tertentu. Perilaku seseorang BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Motivasi 2.1.1. Pengertian Seperti halnya karyawan mempunyai keinginan-keinginan tertentu yang diharapkan akan dipenuhi oleh perusahaan, perusahaan juga mengharapkan karyawannya

Lebih terperinci

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA. Wanita karir mengacu pada sebuah profesi. Karir adalah karya. Jadi, ibu

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA. Wanita karir mengacu pada sebuah profesi. Karir adalah karya. Jadi, ibu BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Wanita Karir Wanita karir mengacu pada sebuah profesi. Karir adalah karya. Jadi, ibu rumah tangga sebenarnya adalah seorang wanita karir. Namun wanita karir adalah wanita yang

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. memperbaiki lingkungan kerja di tempat kerja. Lingkungan kerja yang buruk

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. memperbaiki lingkungan kerja di tempat kerja. Lingkungan kerja yang buruk BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Lingkungan Kerja Masalah lingkungan kerja merupakan salah satu hal yang sangat penting. Hal ini sangat besar pengaruhnya terhadap kelancaran operasi perusahaan. Salah satu cara

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. dengan referensi pada sejumlah standar seperti biaya-biaya masa lalu atau yang

BAB II LANDASAN TEORI. dengan referensi pada sejumlah standar seperti biaya-biaya masa lalu atau yang BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Kinerja Kinerja menurut Soetjipto (1997) merupakan suatu istilah secara umum yang digunakan untuk sebagian atau seluruh tindakan atau aktivitas dari suatu organisasi pada suatu

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. kemasyarakatan. Tugas guru sebagai profesi meliputi mendidik, mengajar dan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. kemasyarakatan. Tugas guru sebagai profesi meliputi mendidik, mengajar dan BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Guru 2.1.1. Tugas Guru Guru memiliki tugas yang beragam yang berimplementasi dalam bentuk pengabdian. Tugas tersebut meliputi bidang profesi, bidang kemanusiaan dan bidang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan/organisasi menjadi lebih kompleks. Perusahaan/organisasi harus

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan/organisasi menjadi lebih kompleks. Perusahaan/organisasi harus BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Di tengah perubahan yang supercepat dan persaingan yang superkompetitif, muncul tuntutan-tuntutan baru yang membuat pengambilan keputusan dalam perusahaan/organisasi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. (SDM) yang dapat diandalkan. SDM memegang peranan yang sangat penting dalam

BAB I PENDAHULUAN. (SDM) yang dapat diandalkan. SDM memegang peranan yang sangat penting dalam BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Setiap organisasi atau perusahaan membutuhkan sumber daya manusia (SDM) yang dapat diandalkan. SDM memegang peranan yang sangat penting dalam suatu organisasi

Lebih terperinci

Konsep Konsep Motivasi BAHAN AJAR 7

Konsep Konsep Motivasi BAHAN AJAR 7 Konsep Konsep Motivasi BAHAN AJAR 7 Konsep Motivasi Motivasi merupakan satu penggerak dari dalam hati seseorang untuk melakukan atau mencapai sesuatu tujuan. Motivasi juga bisa dikatakan sebagai rencana

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Para manajer memiliki peran strategis dalam suatu organisasi. Peran

BAB I PENDAHULUAN. Para manajer memiliki peran strategis dalam suatu organisasi. Peran BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Para manajer memiliki peran strategis dalam suatu organisasi. Peran manajer dalam organisasi merupakan penentu keberhasilan dan suksesnya tujuan yang hendak

Lebih terperinci

KELOMPOK 3. Mia Resmiati Novi Febriyanti

KELOMPOK 3. Mia Resmiati Novi Febriyanti KELOMPOK 3 Mia Resmiati 2108022 Novi Febriyanti 2108025 Integrasi Integrasi adalah pembauran hingga menjadi kasatuan yang utuh atau bulat. Memiliki pemahaman dan keinginan untuk menyesuaikan diri dengan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pendidikan memiliki peranan penting dalam meningkatan sumber daya

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pendidikan memiliki peranan penting dalam meningkatan sumber daya BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pendidikan memiliki peranan penting dalam meningkatan sumber daya manusia. Menurut UU No 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional, pendidikan adalah

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II A. LANDASAN TEORI TINJAUAN PUSTAKA 1. Gaya kepemimpinan Gaya kepemimpinan adalah perilaku atau cara yang dipilih dan dipergunakan pemimpin dalam mempengaruhi pikiran, perasaan, sikap dan perilaku

Lebih terperinci

BAB 2 KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN & HIPOTESIS

BAB 2 KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN & HIPOTESIS BAB 2 KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN & HIPOTESIS 2.1 Manajemen Sumber Daya Manusia Menurut Hasibuan (2003), Manajemen Sumber Daya Manusia adalah ilmu dan seni mengatur hubungan dan peranan tenaga kerja

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN RUMUSAN HIPOTESIS. kepada keputusan-keputusan, peraturan-peraturan dan nilai-nilai tinggi dari

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN RUMUSAN HIPOTESIS. kepada keputusan-keputusan, peraturan-peraturan dan nilai-nilai tinggi dari BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN RUMUSAN HIPOTESIS 2.1 Disiplin Kerja 2.1.1 Pengertian Disiplin Kerja Disiplin Kerja adalah suatu kekuatan yang berkembang di dalam tubuh pekerja sendiri dan menyebabkan dia dapat

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. 2.1 Pengertian Manajemen Sumber Daya Manusia. Sebelum memberikan pengertian tentang Manajemen Sumber Daya

BAB II LANDASAN TEORI. 2.1 Pengertian Manajemen Sumber Daya Manusia. Sebelum memberikan pengertian tentang Manajemen Sumber Daya BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Manajemen Sumber Daya Manusia Sebelum memberikan pengertian tentang Manajemen Sumber Daya Manusia alangkah baiknya apabila diketahui terlebih dahulu pengertian Manajemen

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Manajemen Sumber Daya Manusia 2.1.1 Pengertian Manajemen Sumber Daya Manusia Hasibuan (2012:10) mengatakan bahwa, manajemen sumber daya manusia adalah ilmu dan seni mengatur hubungan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. peran karyawan yang sangat penting bagi setiap organisasi atau perusahaan

BAB I PENDAHULUAN. peran karyawan yang sangat penting bagi setiap organisasi atau perusahaan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Sumber daya manusia yang berkualitas dan berkompeten merupakan aset yang tidak ternilai harganya bagi setiap organisasi ataupun perusahaan. Mengingat peran karyawan

Lebih terperinci

BAB XIII TEKNIK MOTIVASI

BAB XIII TEKNIK MOTIVASI BAB XIII TEKNIK MOTIVASI Tim LPTP FIA - UB 13.1 Pendahuluan Tantangan : 1. Volume kerja yang meningkat 2. Interaksi manusia yang lebih kompleks 3. Tuntutan pengembangan kemampuan sumber daya insani 4.

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN, DAN HIPOTESIS. Menurut Terry (2006), manajemen adalah sebuah proses yang melibatkan

BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN, DAN HIPOTESIS. Menurut Terry (2006), manajemen adalah sebuah proses yang melibatkan BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN, DAN HIPOTESIS 2.1 Kajian Pustaka 2.1.1 Manajemen 2.1.1.1 Definisi Manajemen Menurut Terry (2006), manajemen adalah sebuah proses yang melibatkan pengarahan suatu

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. 1. Pengertian Manajemen Sumber Daya Manusia. dicapainya. Untuk mencapai tujuan tersebut perlu membentuk suatu

BAB II LANDASAN TEORI. 1. Pengertian Manajemen Sumber Daya Manusia. dicapainya. Untuk mencapai tujuan tersebut perlu membentuk suatu BAB II LANDASAN TEORI A. Teori Manajemen Sumber Daya Manusia 1. Pengertian Manajemen Sumber Daya Manusia Setiap organisasi tentunya mempunyai berbagai tujuan yang hendak dicapainya. Untuk mencapai tujuan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Divisi Regional Wilayah Barat Medan. Hasil penelitian menunjukkan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Divisi Regional Wilayah Barat Medan. Hasil penelitian menunjukkan 12 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Penelitian Terdahulu 1. Panggaribuan (2008) melakukan penelitian dengan judul Pengaruh Gaya Kepemimpinan Terhadap Motivasi Kerja Pegawai Pada PT. Indosat, Tbk. Divisi Regional

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. tersebut dan tujuan atau akhir daripada gerakan atau perbuatan. Motivasi

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. tersebut dan tujuan atau akhir daripada gerakan atau perbuatan. Motivasi BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Konsep Motivasi Perawat 1. Definisi Sarwono (2000) dalam Sunaryo (2004) mengemukakan, motivasi menunjuk pada proses gerakan, termasuk situasi yang mendorong yang timbul dalam

Lebih terperinci

PERANAN MOTIVASI DALAM MENINGKATKAN PRODUKTIVITAS KERJA

PERANAN MOTIVASI DALAM MENINGKATKAN PRODUKTIVITAS KERJA PERANAN MOTIVASI DALAM MENINGKATKAN PRODUKTIVITAS KERJA Oleh : Suhartapa Dosen Akademi Manajemen Putra Jaya ABSTRAK Kemampuan manajer dalam memotivasi, mempengaruhi, mengarahkan dan berkomunikasi dengan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. kerja selalu dipenuhi oleh para pelamar setiap harinya. Pekerjaan adalah suatu aspek

BAB I PENDAHULUAN. kerja selalu dipenuhi oleh para pelamar setiap harinya. Pekerjaan adalah suatu aspek BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Semakin berkembangnya zaman dan tuntutan hidup, banyak masyarakat yang berbondong-bondong mencari pekerjaan, baik di dalam maupun di luar negeri. Bursa kerja

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 9 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Manajemen Sumber Daya Manusia Menurut Rivai (2009:1) Manajemen Sumber Daya Manusia (MSDM) merupakan salah satu bidang dari manajemen umum yang meliputi segi perencanaan,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. yang dapat menghambat pembangunan dan perkembangan ekonomi nasional.

BAB I PENDAHULUAN. yang dapat menghambat pembangunan dan perkembangan ekonomi nasional. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Rendahnya kualitas sumber daya manusia merupakan masalah mendasar yang dapat menghambat pembangunan dan perkembangan ekonomi nasional. Penataan sumber daya manusia

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN 2.1 Landasan Teori dan Konsep 2.1.1 Teori jalur-tujuan (path-goal) Teori jalur-tujuan (path-goal) adalah teori kepemimpinan yang dikembangkan oleh Robert

Lebih terperinci

FUNGSI PENGARAHAN ATAU PELAKSANAAN

FUNGSI PENGARAHAN ATAU PELAKSANAAN FUNGSI PENGARAHAN ATAU v Motivasi v Kepemimpinan PELAKSANAAN Oleh M.S.HUSEIN PULUNGAN 1-1 KEPEMIMPINAN 1-2 Konsep Dasar Kepemimpinan v Pengertian Kepemimpinan vprosesproses dalam mengarahkan dan mempengaruhi

Lebih terperinci

DAFTAR ISI. Abstrak... i. Kata Pengantar... ii. Daftar Isi... iv. Daftar Lampiran... iv

DAFTAR ISI. Abstrak... i. Kata Pengantar... ii. Daftar Isi... iv. Daftar Lampiran... iv ABSTRAK Dalam penulisan skripsi ini, penulis memilih topik mengenai pengaruh gaya kepemimpinan terhadap motivasi pada anggota organisasi X (Gereja Mawar Sharon Tentara Tuhan). Gaya kepemimpinan diartikan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. PT. AKR Corporindo Tbk, Jakarta, adalah masalah Pemimpin dan Penerapan Gaya

BAB I PENDAHULUAN. PT. AKR Corporindo Tbk, Jakarta, adalah masalah Pemimpin dan Penerapan Gaya BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Permasalahan utama yang menjadi dasar bagi penulis dalam melakukan penelitian di PT. AKR Corporindo Tbk, Jakarta, adalah masalah Pemimpin dan Penerapan Gaya

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Proyek Konstruksi Proyek konstruksi merupakan suatu rangkaian kegiatan yang hanya satu kali dilaksanakan dan umumnya berjangka waktu pendek dengan sumber daya tertentu untuk

Lebih terperinci

Modul ke: MOTIVASI SUKSES. 12Fakultas EKONOMI DAN BISNIS. Aldizar, LSQ, MA. Program Studi Akuntansi

Modul ke: MOTIVASI SUKSES. 12Fakultas EKONOMI DAN BISNIS. Aldizar, LSQ, MA. Program Studi Akuntansi Modul ke: 12Fakultas Addys EKONOMI DAN BISNIS MOTIVASI SUKSES Aldizar, LSQ, MA Program Studi Akuntansi Pengertian Motivasi Motivasi adalah sesuatu yang menyebabkan orang melakukan sesuatu atau dorongan

Lebih terperinci

Integrasi Personil (lanjutan)

Integrasi Personil (lanjutan) Integrasi Personil (lanjutan) Teori Maslow: Hirarki Kebutuhan manusia Aktualisasi diri Kebutuhan akan harga diri Kebutuhan Sosial Kebutuhan akan rasa aman Kebutuhan Fisiologis kebutuhan fisiologis: kebutuhan

Lebih terperinci

II. TINJAUAN PUSTAKA

II. TINJAUAN PUSTAKA 4 II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Kepemimpinan 2.1.1. Pengertian Kepemimpinan Pemimpin adalah seseorang yang mengatur atau memimpin atau menginspirasi orang lain. Pemimpin dapat pula diartikan sebagai kemampuan

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORITIS. kegiatan-kegiatan kelompok yang terorganisir dalam usaha-usaha menentukan

BAB II LANDASAN TEORITIS. kegiatan-kegiatan kelompok yang terorganisir dalam usaha-usaha menentukan BAB II LANDASAN TEORITIS A. Kepemimpinan 1. Definisi Kepemimpinan atau Leadership adalah proses mempengaruhi kegiatan-kegiatan kelompok yang terorganisir dalam usaha-usaha menentukan tujuan dan mencapainya

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. national, menegah dan kecil bersaing untuk mendapatkan sumber daya

BAB I PENDAHULUAN. national, menegah dan kecil bersaing untuk mendapatkan sumber daya BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pada era globalisasi setiap perusahaan, baik perusahaan berskala national, menegah dan kecil bersaing untuk mendapatkan sumber daya manusia yang berkualitas. Perusahaan

Lebih terperinci

2.1.2 Tipe-Tipe Kepemimpinan Menurut Hasibuan (2009: ) ada tiga tipe kepemimpinan masing-masing dengan ciri-cirinya, yaitu:

2.1.2 Tipe-Tipe Kepemimpinan Menurut Hasibuan (2009: ) ada tiga tipe kepemimpinan masing-masing dengan ciri-cirinya, yaitu: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Kepemimpinan 2.1.1 Pengertian Kepemimpinan Menurut Wukir (2013:134), kepemimpinan merupakan seni memotivasi dan mempengaruhi sekelompok orang untuk bertindak mencapai tujuan

Lebih terperinci

Mary Parker Follet : the art of getting things done trough the others.. seni mencapai sesuatu melalui orang lain

Mary Parker Follet : the art of getting things done trough the others.. seni mencapai sesuatu melalui orang lain MANAJEMEN DAN ORGANISASI Apa Itu Manajemen? Mary Parker Follet : the art of getting things done trough the others.. seni mencapai sesuatu melalui orang lain Definisi Umum Manajemen adalah proses merencanakan,

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. mengelola dan memanfaatkan sumber daya manusia yang dimiliki sehingga dapat

BAB 1 PENDAHULUAN. mengelola dan memanfaatkan sumber daya manusia yang dimiliki sehingga dapat BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Manajemen sumber daya manusia sangat penting bagi perusahaan dalam mengelola dan memanfaatkan sumber daya manusia yang dimiliki sehingga dapat meningkatkan produktivitas

Lebih terperinci

Evolusi Teori Manajemen Manajemen dan Organisasi adalah prodk sejarah, keadaan sosial, dari tempat kejadian.

Evolusi Teori Manajemen Manajemen dan Organisasi adalah prodk sejarah, keadaan sosial, dari tempat kejadian. Evolusi Teori Manajemen Manajemen dan Organisasi adalah prodk sejarah, keadaan sosial, dari tempat kejadian. Jadi kita dapat memahami evolusi teori manajemen dalam arti bagaimana manusia berkecimpung dengan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Landasan Teori 1. Teori Kontingensi Teori kontingensi dalam kepemimpinan pemerintah adalah salah satu teori yang berdasarkan pada tiga hal yakni hubungan atasan dengan bawahan,

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Kompensasi Kompensasi adalah segala sesuatu yang diterima para karyawan sebagai balas jasa untuk kerja mereka (Handoko, 2001:155). Masalah kompensasi merupakan fungsi manajemen

Lebih terperinci

Konsep Dasar Motivasi. (Perilaku Keorganisasian, Dr. M.M. Nilam Widyarini)

Konsep Dasar Motivasi. (Perilaku Keorganisasian, Dr. M.M. Nilam Widyarini) Konsep Dasar Motivasi (Perilaku Keorganisasian, Dr. M.M. Nilam Widyarini) Motif Alasan yang disadari oleh indv untuk bertingkah laku pada suatu tujuan Motivasi Suatu proses dimana kebutuhan2 mendorong

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI 5 BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Manajemen Sumber Daya Manusia 2.1.1 Pengertian Manajemen Sumber Daya Manusia Menurut Malayu S.P. Hasibuan (edisi revisi) manajemen sumber daya manusia adalah ilmu dan seni mengatur

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. justru karena kepuasan kerja dipandang dapat mempengaruhi jalannya organisasi

BAB I PENDAHULUAN. justru karena kepuasan kerja dipandang dapat mempengaruhi jalannya organisasi BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Dewasa ini kepuasan kerja karyawan merupakan salah satu topik yang senantiasa menarik dan dianggap penting, baik oleh ilmuwan maupun praktisi, justru karena kepuasan

Lebih terperinci