O 1 X 1 O 2 O 3 X 2 O 4. O 2 : Nilai posttest kelompok eksperimen 1 O4 : Nilai posttest kelompok eksperimen 2

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "O 1 X 1 O 2 O 3 X 2 O 4. O 2 : Nilai posttest kelompok eksperimen 1 O4 : Nilai posttest kelompok eksperimen 2"

Transkripsi

1 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Desain Eksperimen Penelitian ini menggunakan penelitian eksperimen yaitu jenis Quasi Experimental. Desain ini merupakan pengembangan dari true eksperimental design, yang sulit dilaksanakan. mempunyai kelompok kontrol, tetapi tidak dapat berfungsi sepenuhnya untuk mengontrol variabel-variabel luar yang mempengaruhi pelaksanaan eksperimen. Bentuk Pretest-Posttest Control Group. Dalam desain ini terdapat dua kelompok yang dipilih secara random, kemudian diberi pretest untuk mengetahui keadaan awal adakah perbedaan antara kelompok eksperimen 1 dan kelompok eksperimen 2. Berikut adalah tabel design Pretest- Posttest Control Group Design. Tabel 7 Design Pretest-Posttest Control Group Design. O 1 X 1 O 2 O 3 X 2 O 4 Keterangan : O 1 : Nilai prettest kelompok eksperimen 1 O 3 : Nilai prettest kelompok eksperimen 2 X 1 X 2 : Perlakuan berupa penerapan model Numbered Head Together (NHT) : Perlakuan berupa penerapan model Think Pair and Share (TPS) O 2 : Nilai posttest kelompok eksperimen 1 O4 : Nilai posttest kelompok eksperimen 2 Berdasarkan tabel di atas dapat dilihat bahwa kedua kelompok diberi pretest untuk mengetahui keadaan awal mengenai adanya perbedaan antara kelompok kelas eksperimen 1 dan kelompok kelas eksperimen 2. 32

2 33 Dalam mengendalikan satu variabel bebas yaitu Model Pembelajaran Tipe TPS dan NHT untuk menemukan variasi yang muncul dari setiap variabel bebas terhadap variabel terikatnya, yaitu hasil belajar. Oleh karena itu penelitian ini termasuk penelitian eksperimen. Pada penelitian ini terdapat dua kelompok kelas yaitu kelas eksperimen 1 dan kelas eksperimen 2. Kelompok kelas eksperimen 1 adalah kelas yang pembelajaran nya menggunakan model pembelajaran Numbered Heads Togeteher (NHT) dan kelompok eksperimen 2 adalah kelompok yang menggunakan model pembelajaran kooperatif Tipe Think Pair and Share (TPS) Untuk mengetahui perbedaan hasil belajar melalui penerapan model pembelajaran kooperatif tipe Numbered Heads Togeteher (NHT) dan Think Pair and Share (TPS), maka pada penelitian ini akan diukur dengan alat ukur yang sama. Hasil pengukuran tersebut akan digunakan sebagai data sampel, yang kemudian dianalisis dengan teknik statiska untuk menguji hipotesis yang telah ditetapkan. Berdasarkan langkah-langkah tersebut, maka penelitian ini termasuk penelitian dengan metode kuantitatif karena data penelitian berupa angka-angka dan analisis menggunakan statistik Sugiyono (2012: 7). 3.2 Tempat dan Waktu Penelitin Tempat penelitian Penelitian ini dilaksanakan di SD Negeri Kutowinangun 08 dan SD Negeri Kutowinangun 09 pada siswa kelas IV. Siswa berjumlah 24 orang (SD Kutowinangon 08) dan 29 orang (SD Kutowinangun 09 ) semester II tahun ajaran 2015/2016 yang beralamat di Jalan Canden No. 03 Kecamatan Tingkir Kabupaten/Kota Salatiga Provinsi Jawa Tengah.

3 Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan dalam tiga tahap yaitu: a. Tahap Perencanaan dan Persiapan Tahap perencanaan dan persiapan ini meliputi pengajuan judul, penyusunan skripsi dan pengajuan surat ijin penelitian b. Tahap pelaksanaan Tahap pelaksanaan ini mencakup kegiatan-kegiatan yang dilakukan di sekolah yang meliputi uji coba instrument dan pengumpulan data. Eksperimen dilakukan 2 kali pertemuan per sekolah. No Hari/Tanggal Kelas (Kontrol / Eksperimen) 1 Sabtu, 06 Kelas Kontrol dan February 2016 Eksperimen Tabel 8 Jadwal pelaksanaan Pembelajaran Uraian Kegiatan per pertemuan Wawancara dengan guru Matematika SD Kutowinangun 09 (Eksperimen 2) 2 Kamis, 11 February Rabu, 16 Maret Jum at, 18 Maret Rabu, 23 Maret Kamis, 31 Maret Selasa, 19 April 2016 Kelas Kontrol dan Eksperimen Kelas Kontrol Kelas Eksperimen Kelas Kontrol Kelas Eksperimen Kelas Kontrol dan Eksperimen Jadwal melakukan uji coba instrument soal di Sekolah Dasar Negeri Kutowinangun 08 dan Sekolah Dasar Negeri Kutowinangun 09 Jadwal Mengajar Pertemuan 1 pada kelas kontrol (SD Kutowinangun 08) mengajar materi tentang Pecahan (operasi penjumlahan pecahan berpenyebut sama) Jadwal Mengajar Pertemuan 1 pada kelas eksperimen (SD Kutowinangun 09) mengajar materi tentang Pecahan (operasi penjumlahan pecahan berpenyebut sama) Jadwal Mengajar Pertemuan 2 pada kelas kontrol (SD Kutowinangun 08) mengajar materi tentang Pecahan (operasi penjumlahan pecahan berbeda penyebut) Jadwal Mengajar Pertemuan 2 pada kelas eksperimen (SD Kutowinangun 08) mengajar materi tentang Pecahan (operasi penjumlahan pecahan berbeda penyebut) Minta tanda tangan kepala sekolah dan guru kelas

4 35 c. Tahap Penyusunan Tahap ini mencakup proses pembuatan RPP, pengolahan data, analisis data, penyusunan laporan penelitian dan ujian skripsi. 3.3 Populasi Dan Sampel Populasi Populasi merupakan wilayah generalisai yang terdiri atas objek atau subjek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang diterapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya (Sugiyono, 2012:80). Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa SD Negeri Kutowinangun 08 dan Kutowinangun 09 Semester Genap Tahun Ajaran 2015/2016 yang beralamat di Jalan Canden No. 03 Kutowinangun Tingkir Kabupaten/Kota Salatiga Provinsi Jawa Tengah. Tabel populasi penelitian, dapat dilihat pada tabel 3.3 berikut ini Sampel Nama Sekolah Tabel 9 Populasi Penelitian Jumlah Siswa L P Jumlah SD Negeri Kutowinangun SD Negeri Kutowinangun Jumlah Seluruh Siswa 308 siswa Sumber : Tata Usaha SD Negeri Kutowinangun 08 dan Kutowinangun 09 Sampel merupakan bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi (Sugiyono, 2012:81). Teknik pengambilan sampel menggunakan jenis Probablility sampling yaitu Sampel Random Sampling). Teknik pengambilan sampel ini dilakukan karena pengambilan anggota sampel dari populasi dilakukan secara acak tanpa memperhatikan strata yang ada dalam populasi itu (Sugiyono

5 :81). Simple random sampling: dikatakan simple atau sederhana sebab pengambilan sampel anggota populasi dilakukan secara acak, tanpa memperhatikan strata yang terdapat dalam populasi tersebut. Cara ini dapat lakukan jika anggota populasi dianggap homogen. Tabel 10 Sampel Penelitian Jumlah Siswa Nama Sekolah L P Jumlah SD Negeri Kutowinangun SD Negeri Kutowinangun Jumlah Seluruh Siswa 53 siswa Berdasarkan Tabel di atas bahwa sampel dalam penelitian ini adalah siswa kelas IV SD Negeri Kutowinangun 08 dan 09 dimana sampel tersebut dikelompokkan dalam dua kelompok yaitu kelompok siswa SD Negeri Kutowinangun 08 yang berjumlah 24 siswa dimana jumlah siswa laki-laki sebanyak 13 orang dan jumlah siswa perempuan sebanyak 11 orang dan Siswa SD Negeri Kutowinangun 09 berjumlah 29 siswa dimana jumlah siswa laki-laki sebanyak 11 orang dan jumlah perempuan sebanyak 18 orang. 3.4 Variabel Penelitian dan Definisi Operasional Variabel Penelitian Variabel penelitian menurut Sugiyono (2012:38-39) adalah suatu atribut atau sifat atau nilai dari orang, objek atau kegiatan yang mempunyai variasi tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan ditarik kesimpulannya. Variabel dalam penelitian ini ada dua yaitu variabel bebas dan variabel terikat. Variabel bebas (Independen) adalah merupakan variabel yang mempengaruhi atau yang menjadi sebab perubahannya atau timbulnya variabel dependen (terikat). Dalam penelitian ini Variabel bebas (Independen) adalah Pembelajaran yang menggunakan model pembelajaran kooperatif, yang mana penelitian ini

6 37 menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe Numbered Heads Together (NHT) dan Think Pair and Share (TPS). Variabel terikat (Dependen) adalah variabel yang dipengaruhi atau yang menjadi akibat karena adanya variabel bebas, dimana dalam penelitian ini variabel terikat (Dependen) adalah Hasil belajar matematika pada siswa yang berupa hasil belajar matematika pada materi pecahan Definisi Operasional Definisi Operasional yang digunakan dalam penelitian ini adalah Model Pembelajaran Kooperatif Learning Tipe Think Pair Share (TPS), Model Pembelajaran Kooperatif Learning Tipe Numbered Heads Together (NHT) dan Hasil Belajar. a. Model pembelajaran Numbered Heads Together (NHT) Variabel bebas (x) yang pertama dalam penelitian ini adalah model Numbered Head Together (NHT) merupakan salah satu tipe pembelajaran kooperatif yang menekankan pada struktur khusus yang dirancang untuk mempengaruhi pola interaksi siswa dan memiliki tujuan untuk meningkatkan penguasaan akademik Agus Suprijono (2015:111). Siswa ditekan kan untuk bisa berfikir pada saat berinteraksi dengan teman sekelompoknya agar tujuan dapat tercapai. Model ini memberikan kesempatan kepada siswa untuk saling Sharing ide-ide dan mempertimbangkan jawaban yang paling tepat, supaya dapat meningkatkan semangat kerja sama siswa. b. Model Pembelajaran Think Pair Share (TPS) Hasil belajar Pembelajaran Kooperatif tipe Tipe Think Pair and Share (TPS) ini merupakan suatu model pembelajaran yang dirancang untuk mempengaruhi pola interaksi siswa untuk mendorong rasa ingin tahu, ingin melakukan, ingin maju.

7 38 Model pembelajaran ini lebih sederhana karena tidak menyita waktu yang lama untuk mengatur tempat duduk ataupun mengelompokkan siswa (Asyhar, 2009). Dalam kelas metode TPS saat proses menjawab pertanyaan dilakukan dengan pemanggilan kelompok sehingga saat menjelaskan informasi di depan kelas dilakukan secara berpasangan dan siswa yang mempunyai kemampuan matematika tinggi akan menjelaskan sedangkan siswa yang merasa kemampuan matematika lebih lemah lebih mengandalkan pasangannya. Maka siswa yang berkemampuan matematika rendah tidak meningkat prestasi belajarnya. c. Hasil Belajar Dimyati dan Mudjono (2002:3) hasil belajar adalah hasil yang ditunjukan dari suatu interaksi tindak belajar dan tindak mengajar. Dari sisi siswa, hasil belajar merupakan berakhirnya pengajaran dan puncak proses belajar. Dari sisi guru, tindak mengajar diakhiri dengan proses evaluasi hasil belajar. Keberhasilan implementasi suatu strategi pembelajaran akan tergantung pada kepiawaian guru dalam menggunakan metode, teknik dan taktik pembelajaran. Wina Sanjaya (2006:50) karena setiap guru pasti akan memiliki pengalaman, pengetahuan, kemampuan, gaya, dan bahkan pandangan yang berbeda dalam mengajar. Guru yang menganggap mengajar hanya sebatas menyampaikan materi pelajaran akan berbeda dengan guru yang menganggap mengajar adalah suatu proses pemberian bantuan kepada peserta didik. Jadi, guru tidak hanya berperan sebagai model atau teladan bagi siswa yang diajarnya, tetapi juga sebagai pengelola pembelajaran (manager of learning).

8 Teknik Pengumpul Data dan Instrumen Penelitian Teknik Pengumpul Data Teknik pengumpul data merupakan cara yang digunakan dalam penelitian untuk mengumpulkan data. Teknik pengumpul data dalam penelitian ini berupa metode tes, dan metode observasi. Data yang diperoleh dalam penelitian ini berupa data hasil belajar matematika siswa kelas IV SD. Maka untuk memperoleh data-data dan keterangan-keterangan yang dibutuhkan, digunakan metode pengumpulan data dengan menggunakan metode tes, metode observasi dan metode dokumentasi. a. Metode Tes Metode Tes adalah cara pengumpulan data yang berupa pertanyaanpertanyaan atau instruksi-instruksi kepada subjek penelitian (Budiyono, 2003). Dan tes merupakan sejumlah pertanyaan yang membutuhkan jawaban atau sejumlah pertanyaan yang harus diberi tanggapan dengan tujuan mengukur tingkat kemampuan seseorang. Dalam penelitian ini tes digunakan untuk mengukur hasil belajar siswa setelah diberi perlakuan atau sebelum dalam bentuk uraian yang terdiri dari tes pretest dan posttest. b. Metode Observasi Observasi sebagai teknik pengumpulan data mempunyai ciri yang spesifik bila dibandingkan dengan teknik yang lain yaitu wawancara dan kuisioner. Kalau kuisioner dan wawancara selalu berkomunikasi dengan orang, maka observasi tidak terbatas pada orang, tetapi pada objek-objek yang lain. Metode observasi adalah cara pengumpulan data dimana peneliti melakukan pengamatan terhadap subjek penelitian demikian hingga siswa tidak tahu bahwa dia sedang diamati (Budiyono, 2003:53).

9 40 c. Metode Dokumentasi Metode dokumentasi adalah cara pengumpulan data yang diperoleh dari dokumen-dokumen yang telah ada (Budiyono, 2003). Dalam penelitian ini, metode dokumentasi akan dipakai untuk memperoleh data nilai pada semester II (dua) dari setiap kelas untuk mengetahui keseimbangan awal kelas eksperimen 1 dan kelas eksperimen 2. Data tersebut diperoleh dari dokumentasi guru, yaitu daftar nilai ulangan harian semester II Instrumen Penelitian Karena pada prinsipnya meneliti adalah melakukan pengukuran, maka harus ada alat ukur yang baik dan alat ukur yang digunakan dalam penelitian disebut Instrumen Penelitian. Instrumen penelitian adalah suatu alat yang digunakan untuk mengukur hasil belajar siswa (Sugiyono, 2012:102). Instrument ini berupa tes hasil belajar dan lembar observasi. Tes hasil belajar matematika siswa yaitu tes yang digunakan untuk mengukur sejauh mana siswa menguasai materi yang telah diberikan. Sedangkan lembar observasi digunakan untuk mengukur sejauh mana siswa menguasai materi yang telah diberikan. Sedangkan lembar observasi digunakan untuk mengukur keterlaksanaan dalam tahapan pembelajaran. Berikut adalah tabel kisi-kisi Instrumen Soal Pretes dan Soal Posttest Mapel Matematika pada tabel 3.5 dan 3.6.

10 41 Tabel 11 Kisi-kisi Instrumen Soal Pretes Mapel Matematika Standar Kompetensi Kompetensi Dasar Indikator Butir Soal 5. Menjumlah kan dan Mengurangk an Bilangan Bulat 5.2 Menjumlahkan bilangan bulat 5.3 Mengurangkan bilangan bulat 1. Melakukan operasi hitung penjumlahan bilangan bulat 2. Melakukan operasi hitung pengurangan bilangan bulat 1,3,5,7, 10,12, 15,17,18, 20 2,4,6,8,9, 11,13,14, 16,19 Valid 1,3,5, 7, 10,12, 15,17,18, 20 2,4,6,,13,16,1 9 Soal Tidak Valid - 8,9,11, 14 Tabel 12 Kisi-kisi Instrumen Soal Posstest Mapel Matematika Standar Kompetensi 6. Menggunakan Pecahan dalam pemecahan masalah Kompetensi Dasar 6.3 Menjumla hkan Pecahan Indikator 1. Melakukan operasi hitung penjumlahan pecahan berpenyebut sama 2. Melakukan operasi hitung penjumlahan berbeda penyebut. Butir Soal 2, 3, 5, 6, 7, 8, 9, 11, 12, 14, 15, 16, 1, 4, 10, 13, 17, 18, 19, 20 Valid 2, 3, 5, 7, 8, 9, 12,14, 15,16 1, 4, 10,13,17,1 8, 19, 20 Soal Tidak Valid 6, 11 1, Pengujian instrument dilakukan di SD Kutowinangun 08 dan Kutowinangun 09 yang berjumlah 53 siswa dimana 24 orang siswa SD Kutowinangun 08 dan 29 orang siswa SD Kutowinangun 09. Berdasarkan hasil uji coba instrument tersebut, kemudian dilakukan analisis uji validitas dan reliabilitas dengan bantuan SPSS Statistic 20 for windows.

11 42 Materi yang digunakan dalam penelitian ini adalah materi kelas IV semester genap, pada pokok bahasan penjumlahan pecahan. Tipe tes yang digunakan dalam penelitian ini adalah tipe subjektuf bentuk uraian (essay). Hal ini dikarenakan bentuk uraian akan terlihat strategi siswa dalam menyelesaikan permasalahan. Dimana hasil penelitian yang valid bila terdapat kesamaan antara data yang terkumpul dengan data yang sesungguhnya terjadi pada objek yang diteliti (Sugiyono, 2012:121). Prosedur pembuatan instrument observasi tindakan yang digunakan dalam penelitian ini adalah: Tabel 13 Kisi-kisi Instrument Model Numbered Head Together (NHT). No Kegiatan Pembelajaran 1 Kegiatan Awal Indikator Pembelajaran Menyiapkan kelas dan memotivasi siswa Menyampaikan tujuan pembelajaran 2 Membagi siswa dalam kelompok Rumusan Pembelajaran 1. Guru membuka proses pembelajaran 2. Guru bersama siswa merapikan atau menyiapkan tempat duduk 3. Guru meminta siswa untuk menyiapkan buku pelajaran dan alat tulis 4. Guru memberikan apersepsi. 5. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran 6. Guru membagi siswa dalam beberapa kelompok dan setiap anggota kelompok diberi nomor 1-5 Penyajian materi 7. Guru menyampaikan materi pembelajaran 8. Guru menyampaikan langkah-langkah dalam pembelajaran Numbered Head Together (NHT) Nomor item 1, 2, 3, 4, 5 6, 7, 8

12 43 Kegiatan Inti Siswa melakukan pembelajaran dengan model Numbered Head Together 9. Guru memberi beberapa soal kepada murid 10. Siswa membahas soal dan menyatukan pendapat kelompok 11. Guru memanggil siswa dengan nomor tertentu, 12. Guru memilih atau menyebutkan salah satu kelompok tersebut 3 Kegiatan akhir Evaluasi 13. Guru melakukan Tanya jawab dan memberi kesimpulan dari pembelajaran 14. Guru bersama siswa membuat kesimpulan 15. Guru memberi evaluasi kepada siswa 16. Guru menutup proses pembelajaran (salam dan berdoa) 9, 10, 11, 12 13, 14, 15, 16 Tabel 14 Kisi-kisi Instrument Model Think Pair Share (TPS). Aspek Yang diamati Indikator Nomor item Kegaiatan Awal 1. Guru mengawali pembelajaran : Berdo a Salam dan presensi 2. Guru melakukan apersepsi 3. Guru menyampaikan Indikator 1, 2, 3 Kegiatan Inti Tahap penomoran: 4. Guru membagi siswa dalam kelompok yang terdiri dari 4-5 orang siswa tiap kelompok 5. Guru membagi amplop untuk semua kelompok dan amplop ini berisi nomor 4, 5, 6, 7, 8, 9, Tahap mengajukan pertanyaan: 6. Guru mengajukan pertanyaan atau membagikan tugas kepada setiap kelompok-kelompok.

13 44 Kegiatan Penutup Tahap berfikir bersama: 7. Siswa melakukan diskusi terhadap tugas yang diberikan oleh guru 8. Selama siswa berdiskusi,guru berkeliling untuk memberikan bimbingan dan hal-hal yang belum di pahami Tahap pemanggilan 9. Guru memanggil salah satu nomor, kemudian siswa yang memiliki nomor sama 10. Guru mengkonfirmasi materi yang akan dipelajari pada pertemuan selanjutnya. 11. Guru menutup kegiatan proses belajar mengajar. 12. Guru memberikan salam penutup 10, 11, Teknik Validitas Instrumen Tes hasil belajar adalah alat ukur yang digunakan untuk melakukan pengukuran guna pengumpulan hasil belajar. Sebagai sebuah alat ukur maka tes hasil belajar harus memenuhi syarat sebagai alat ukur yang baik. Untuk menjamin bahwa instrumen berupa tes uraian yang akan digunakan merupakan instrumen yang baik maka dilakukan uji validitas dan reliabilitas. Instrumen yang baik harus memenuhi dua syarat yaitu valid dan reliabel Uji Validitas Suatu instrumen soal yang valid mempunyai validitas yang tinggi. Sebaliknya instrumen soal yang kurang valid berarti memiliki validitas yang rendah. Uji validitas soal dilakukan dengan bantuan SPSS 20 for windows. Pengujian validitas soal Pretest dan Posttest menggunakan Correctec Item-Total Correlation. Langkah-langkahnya adalah : Klik Analyze pilih Scale dan klik pilih Reliability Analisis pada statistik beri tanda pada Scale If item deleted. Untuk menentukan soal valid atau tidak dapat melihat skor uji validitas pada tabel Item-Total Statistic kolom

14 45 Correctec Item-Total Correlation dengan menggunakan pedoman koefesien korelasi menurut Sugiyono (2012:126). Berdasarkan tabel di atas jumlah siswa sebanyak 30 siswa maka nilai r Product Moment yang digunakan dalam taraf signifikan 5% adalah dengan nilai 0,361. Adapun nilai koefisien dari soal-soal tersebut dapat dilihat pada tabel 3.8 berikut ini. Tabel 15 Nilai Koefisien Korelasi Soal Pretest Nomor Nilai nilai r Product Keterangan Soal Koefisien Korelasi Moment Soal 1 0,739 0,361 Valid Soal 2 0,541 0,361 Valid * Soal 3 0,746 0,361 Valid Soal 4 0,651 0,361 Valid * Soal 5 0,584 0,361 Valid * Soal 6 0,385 0,361 Valid * Soal 7 0,556 0,361 Valid * Soal 8 0,222 0,361 Tidak Valid Soal 9 0,325 0,361 Tidak Valid Soal 10 0,690 0,361 Valid Soal 11 0,138 0,361 Tidak Valid Soal 12 0,506 0,361 Valid Soal 13 0,702 0,361 Valid Soal 14 0,153 0,361 Tidak Valid Soal 15 0,476 0,361 Valid Soal 16 0,749 0,361 Valid Soal 17 0,768 0,361 Valid Soal 18 0,632 0,361 Valid Soal 19 0,466 0,361 Valid Soal 20 0,674 0,361 Valid Berdasarkan tabel di atas dapat di ketahui bahwa soal yang valid sebanyak 16 soal diantaranya adalah nomor 1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, 10, 11, 12, 13, 15, 16, 17, 18, 19,20. dan yang tidak valid sebanyak 4 soal diantaranya adalah nomor 8,9, 11, 14. Terdapat 5 soal yang digunakan untuk uji Pretest yaitu soal nomor 2, 4, 5, 6, 7.

15 46 Tabel 16 Nilai Koefisien Korelasi Soal Posttest Nomor Nilai nilai r Product Keterangan Soal Koefisien Korelasi Moment Soal ,361 Tidak Valid Soal ,361 Valid Soal ,361 Valid Soal ,361 Valid * Soal ,361 Valid Soal 6 0,62 0,361 Tidak Valid Soal ,361 Valid Soal ,361 Valid Soal ,361 Valid Soal ,361 Valid * Soal ,361 Tidak Valid Soal ,361 Valid Soal ,361 Valid Soal ,361 Valid * Soal ,361 Valid Soal ,361 Valid Soal ,361 Valid * Soal ,361 Valid Soal ,361 Valid Soal ,361 Valid * Berdasarkan tabel di atas dapat di ketahui bahwa soal yang valid sebanyak 17 soal diantaranya adalah soal nomor 2, 3, 4, 5, 7, 8, 9, 10, 12, 13, 14, 15, 16, 17, 18, 19 dan 20 dan yang tidak valid sebanyak 3 soal diantara nya adalah soal nomor 1, 6 dan 11. Terdapat 5 soal yang digunakan untuk uji posttest yaitu soal nomor 4, 10, 14, 17, 20. Tabel 17 Analisis Uji Validitas Soal Pretest No Indikator Butir Soal 1 Menjumlahkan Bilangan Bulat 2 Mengurangkan Bilangan Bulat 1, 3, 5, 7, 10, 12, 15, 17, 18, 20 2, 4, 6, 8, 9, 11, 13, 14, 16, 19 Soal Valid 1, 3, 5, 7, 10, 12, 15, 17, 18, 20 2, 4, 6, 8, 9, 11, 13, 16, 19 Jumlah Soal Tidak Valid Jumlah Seluruh Jumlah seluruh soal 20

16 47 Berdasarkan hasil uji validitas soal pretes yang telah dilakukan oleh siswa terdapat 10 jenis soal penjumlahan yang valid diantaranya adalah soal nomor 1, 3, 5, 7, 10, 12, 15, 17, 18, 20 dan 9 jenis soal pengurangan yang valid diantaranya adalah soal nomor 2, 4, 6, 8, 9, 11, 13, 16, 19 dan 1 soal pengurangan yang tidak valid adalah soal nomor 14. Tabel 18 Analisis Uji Validitas Soal Posttest No Indikator Butir Soal Jumlah Soal Valid Jumlah Soal Tidak Valid Jumlah Seluruh 1 Menjumlahkan Pecahan Berpenyebut Sama 2, 3, 5, 6, 7, 8, 9, 11, 12, 14, 15, 16, 2, 3, 5, 7, 8, 9, 12, 14, 15, 16, 6, Menjumlahkan Pecahan Berbeda Penyebut 1, 4, 10, 13, 17, 18, 19, 20 1, 4, 10, 13, 17, 18, 19, 20-8 Jumlah seluruh soal 20 Berdasarkan hasil uji validitas soal posttes yang telah dilakukan oleh siswa terdapat 10 jenis soal penjumlahan pecahan berpenyebut sama yang valid di antaranya adalah soal nomor 2, 3, 5, 7, 8, 9, 12, 14, 15, dan 16, ada 8 soal, dan 2 soal tidak valid yaitu nomor 6 dan 11. Sedangkan pada penjumlahan pecahan berbeda penyebut yang valid di antaranya adalah soal nomor 1, 4, 10, 13, 17, 18, 19, 20 jenis soal penjumlahan pecahan berbeda penyebut Uji Reliabilitas Reliabilitas adalah tingkat atau derajat konsistensi dari suatu instrument. reliabilitas merupakan uji yang digunakan untuk melihat konsistensi instrument soal. Dalam melakukan uji reliabilitas ini menggunakan bantuan SPSS 20 for

17 48 window dengan menggunakan cronbach alfa. Menurut Wardani (2012:91-92) rentang indeks reliabilitas adalah sebagai berikut. Dapat dilihat pada tabel 3.13 dibawah ini. Tabel 19 Rentang Indeks Reliabilitas No Indeks Interpretasi 1 0,80-1,00 Sangat Reliabel 2 0,60-0,80 Reliabel 3 0,40-0,60 Cukup Reliabel 4 0,20-0,40 Agak Reliabel 5 0,20 Kurang Reliabel Berdasarkan Analisis Uji Reliabilitas yang telah diuji menggunakan SPSS 20 for window Dapat dilihat pada tabel 3.15 dibawah ini. Tabel 20 Hasil Uji Reliabilitas Soal Pretest Cronbach s Alpha N of Item Dapat disimpulkan berdasarkan hasil uji reliabilitas soal Pretest di peroleh skor Cronbach s Alpha 0,713, sehingga soal termasuk dalam kategori reliabel. Adapun hasil uji reliabilitas soal Posttest dapat dilihat pada tabel 3.16 dibawah ini. Tabel 21 Hasil Uji Reliabilitas Soal Posttest Cronbach s Alpha N of Item Dapat disimpulkan berdasarkan hasil uji reliabilitas soal Posttest di peroleh skor Cronbach's Alpha 0,817, sehingga soal termasuk dalam kategori sangat reliabel.

18 Teknik Analisa Data Analisis data terdiri atas Uji Prasyarat dan Uji Hipotesis. Uji Prasyarat terdiri atas uji normalitas untuk menentukan apakah data yang diperoleh berdistribusi normal atau tidak dan uji homogenitas untuk mengetahui tingkat kesetaraan subjek yang akan diteliti. Setelah dilakukan uji asumsi/uji prasyarat kemudian dapat dilaksanakan uji t (beda rata-rata) sebagai acuan untuk menguji hipotesis. 1. Uji Normalitas Uji normalitas digunakan untuk mengetahui apakah setiap kelas mempunyai distribusi data yang normal atau tidak, apabila data berdistribusi normal maka dapat digunakan statistika parametrik sedangkan apabila data tidak berdistribusi normal maka digunakan statistik nonparametrik. Acuan data dikatakan berdistribusi normal jika nilai signifikansi/probabitas > 0,05. Dalam uji normalitas data ini bisa menggunakan bantuan software SPSS 20 yaitu analyze-nonparametrik-one sampel KS-masukan variabel pada jendela variabel-klik normal pada test distribution-ok. Hipotesis yang diajukan adalah sebagai berikut: H 0 : 1 = 2 sampel berasal dari populasi yang berdistribusi normal. H 1 : 1 2 sampel tidak berasal dari populasi yang berdistribusi normal. 2. Uji Homogenitas Menguji homogenitas varians dari kelas eksperimen 1 dan kelas eksperimen 2. Hipotesis yang diajukan adalah sebagai berikut: H 0 : 1 = 2 semua variansi sama. H 1 : 1 2 tidak semua variansi sama. Untuk mengetahui kesamaan varians (homogenitas) antara kelas ekperimen 1 dan kelas eksperimen 2 digunakan levene stest for equality variansces pada SPSS 20 for windows. Dengan kriteria pengujian Santoso, (2002:245 dalam Wibowo 2015) sebagai berikut.

19 50 1) Jika nilai signifikan > 0,05, maka kedua kelas berasal dari populasi yang memiliki varians yang sama (homogen). 2) Jika nilai signifikan < 0,05, maka kedua kelas tidak berasal dari populasi yang memiliki varians yang sama (heterogen). Uji homogenitas varian bertujuan untuk mengetahui apakah varian kedua kelompok homogen atau tidak. 3. Uji Beda Rata-rata Uji t (uji beda rata-rata) dapat dilakukan jika uji asumsi/prasyarat berupa normalitas dan homogenitas terpenuhi. Setelah dilakukan uji homogen, jika diperoleh hasil bahwa varian sama maka uji t menggunakan Equal Variances Assumed (diasumsikan varian sama) dan jika varian berbeda menggunakan Equal Variances Not Assumed (diasumsikan varian berbeda). Uji beda rata-rata digunakan untuk mengetahui apakah terdapat pengaruh jika suatu karakteristik diberi perlakuan yang berbeda atau mendapat pengaruh tertentu. Hipotesis tersebut dirumuskan dalam bentuk hipotesis statistik (uji dua pihak) sebagai berikut: H 0 : µ 1 = µ 2 Terdapat perbedaan hasil belajar matematika kelas eksperimen 1 dan kelas eksperimen 2 H1 : µ 1 µ 2 Tidak terdapat perbedaan hasil belajar matematika kelas eksperimen 1 dan kelas eksperimen 2 H 0 ditolak dan H 1 diterima H 0 ditolak dan H 1 diterima Jika kedua kelas berdistribusi normal dan homogen, maka dilakukan uji kesamaan dua rerata (Uji-t) melalui uji dua pihak menggunakan independent sample t-test, dengan bantuan software SPSS versi 20 for windows. Dengan kriteria pengujian (Santoso, 2002: 245) sebagai berikut.

20 51 1) Jika nilai signifikasi > 0,05, maka H o diterima H 1 ditolak. 2) Jika nilai signifikasi < 0,05, maka H o ditolak H 1 diterima. 3) Jika kedua kelas berdistribusi normal tetapi tidak homogen, maka dilakukan uji kesamaan dua rerata (Uji-t) melalui uji dua pihak menggunakan uji-t yaitu independent sample t-test dengan asumsi kedua varians tidak homogen atau dikenal dengan equal variances not assumed. 4) Jika salah satu atau kedua kelas tidak berdistribusi normal, maka dilakukan uji kesamaan dua rerata (Uji-t) melalui uji dua pihak menggunakan uji statistik non-parametrik yaitu dengan uji Mann-Whitney U-Test.

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis dan Desain Penelitian 3.1.1 Jenis Penelitian Penelitian ini menggunakan penelitian Quasi Eksperimental Research (penelitian semu). Dalam Nahartyo (2013: 4) eksperimen

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis, Desain dan Lokasi Penelitian 3.1.1 Jenis Penelitian Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian eksperimen semu atau (quasi eksperimental research). Eksperimen

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Jenis dan Lokasi Penelitian 3.1.1 Jenis Penelitian Penelitian ini menggunakan penelitian quasi eksperimen atau eksperimen semua yaitudesain eksperimen dengan kelompok

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Desain Penelitian 1. Jenis Penelitian Dalam penelitian ini, peneliti memanipulasi dan mengendalikan satu variabel bebas yaitu model pembelajaran kooperatif tipe TGT

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Jenis, Subyek, Waktu dan Tempat Penelitian 1. Jenis Penelitian Penelitian ini menggunakan pendekatan penelitian kuantitatif. Menurut Sugiyono (2010) pendekatan penelitian

Lebih terperinci

BAB III DESAIN PENELITIAN

BAB III DESAIN PENELITIAN BAB III DESAIN PENELITIAN 3.1 Metode penelitian Menurut Sugiyono (2012:3) menyatakan bahwa Metode penelitian pada dasarnya merupakan cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu.

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Jenis dan Desain Penelitian 3.1.1 Jenis penelitian BAB III METODOLOGI PENELITIAN Penelitian ini menggunakan penelitian quasi eksperimen yaitu desain eksperimen dengan kelompok kontrol dan kelompok

Lebih terperinci

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB 3 METODE PENELITIAN BAB 3 METODE PENELITIAN 3.1 Jenis dan Lokasi Penelitian 3.1.1 Jenis Penelitian Penelitian ini menggunakan penelitian eksperimen1, yaitu jenis Quasi Experimental Design. Desain ini mempunyai kelompok eksperimen2,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian dan Desain Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian eksperimen dengan menggunakan desain eksperimen semu (quasi eksperimental research). Penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELTIAN

BAB III METODE PENELTIAN BAB III METODE PENELTIAN 3.1 Jenis dan Lokasi Penelitian 3.1.1. Jenis Penelitian Penelitian ini menggunakan penelitian eksperimen semu dengan membandingkan antara kelas eksperimen yaitu menggunakan model

Lebih terperinci

Grup Pre test Variabel Bebas Post test Kelompok Eksperimen Kelompok Kontrol

Grup Pre test Variabel Bebas Post test Kelompok Eksperimen Kelompok Kontrol BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis, Desain, Lokasi Penelitian 3.1.1 Jenis Penelitian Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian eksperimen semu (quasi eksperimental research).

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis, Subjek, Tempat dan Waktu Penelitian 3.1.1 Jenis Penelitian Jenis penelitian yang digunakan adalah quasi experimental design. Bentuk desain eksperimen ini merupakan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Desain Penelitian Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah eksperimen semu (Quasi Experimental Design). Jenis penelitian ini dipilih karena kelompok kontrol tidak

Lebih terperinci

Nonequivalent Control Group Design

Nonequivalent Control Group Design BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Dan Desain Eksperimen 3.1.1 Jenis Penelitian Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini eksperimen dengan tipe Quasi Experimental Design. Menurut Sugiyono

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis dan Lokasi Penelitian Eksperimen 3.1.1 Jenis Penelitian Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian eksperimen. Merujuk pada pendapat Sugiyono

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Jenis dan Lokasi Penelitian 3.1.1. Jenis Penelitian Penelitian ini menggunakan penelitian quasi eksperimen atau eksperimen semu yaitu desain eksperimen dengan kelompok kontrol

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Subyek Penelitian 1. Jenis Penelitian Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian eksperimen semu (quasi experiment). Penelitian ini bertujuan untuk meneliti

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian yang digunakan adalah Quasi Eksperimental Design (quasi eksperimen) dengan melihat efektivitas model pembelajaran kooperatif tipe STAD dengan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Jenis dan Lokasi Penelitian 3.1.1 Jenis Penelitian Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian eksperimen. Dengan membandingkan antara kelompok

Lebih terperinci

Keterangan : : kelas IV SD Kebonagung 03 yang dijadikan kelompok eksperimen

Keterangan : : kelas IV SD Kebonagung 03 yang dijadikan kelompok eksperimen BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Jenis dan Lokasi Penelitian 3.1.1. Jenis Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian eksperimen, yaitu Experimental Design karena dalam desain ini, peneliti dapat mengontrol

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode eksperimen. Menurut Ruseffendi (2005, hlm. 35), penelitian eksperimen atau percobaan (eksperimental

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 0R2R : 0R3R : 0R4R : BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian kuasi eksperimen. Kuasi eksperimen menurut Sugiyono (2011:77)

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis dan Lokasi Penelitian 3.1.1 Jenis Penelitian Menurut Sugiyono (2010:107) metode penelitian eksperimen digunakan untuk mencari pengaruh perlakuan tertentu terhadap yang

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Desain Penelitian 1. Jenis Penelitian Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah quasi experimental. Quasi experimental adalah penelitian yang bertujuan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN 26 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilaksanakan pada tanggal 6-30 September 2013 tahun ajaran 2013/2014 semester ganjil dan dilakukan di kelas VIII SMP Tri Bhakti

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis dan Lokasi Penelitian 3.1.1 Jenis Penelitian Jenis penelitian yang digunakan adalah Eksperimen. Sugiyono, (2010: 107) penelitian Eksperimental (Experimental Research),

Lebih terperinci

Tabel 4 Non Equivalent Control Group Design Kelompok Pretest Perlakuan Posttest Eksperimen 1 X 1.2 X 1.1 Y 1 Eksperimen 2 X 2.2 X 2.

Tabel 4 Non Equivalent Control Group Design Kelompok Pretest Perlakuan Posttest Eksperimen 1 X 1.2 X 1.1 Y 1 Eksperimen 2 X 2.2 X 2. BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian, Desain dan Lokasi Penelitian 3.1.1 Jenis Penelitian Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah eksperimen semu (quasi exsperimen). Dimana

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Dalam penelitian ini digunakan jenis penelitian eksperimen semu (Quasy Experimental Design). Eksperimen semu merupakan pengembangan dari eksperimen murni

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis, Desain, dan Lokasi Penelitian 3.1.1 Jenis Penelitian Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian eksperimen semu (quasi eksperimental research).

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3. Jenis dan Lokasi Penelitian 3.. Jenis Penelitian Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian eksperimen. Sugiyono (00:07) mengemukakan bahwa penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis dan Lokasi Penelitian 3.1.1 Jenis Penelitian Penelitian ini menggunakan penelitian eksperimen, yaitu jenis Quasi Experimental Design. Desain ini mempunyai kelompok kontrol,

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Jenis dan Lokasi Penelitian 3.1.1 Jenis Penelitian Penelitian ini menggunakan desain penelitian eksperimen semu (quasi experimental design). Penelitian ini dilaksanakan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 18 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian dan Lokasi Penelitian 3.1.1 Jenis Penelitian Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian eksperimen. Merujuk pada pendapat Sugiyono

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 27 BAB III METODE PENELITIAN 1.1. Jenis, Desain dan Lokasi Penelitian 3.1.1. Jenis Penelitian Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah Quasi experimental dengan membandingkan antara

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Jenis penelitian Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian eksperimen. Penelitian eksperimental adalah penelitian yang dilakukan dengan mengadakan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian dan Lokasi Penelitian Pada sub bab ini penulis akan mengenai jenis penelitian, lokasi penelitian, waktu penelitian, desain penelitian dan Perncanaan penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Bendungan Uwai, Kecamatan Bangkinang, Kabupaten Kampar.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Bendungan Uwai, Kecamatan Bangkinang, Kabupaten Kampar. BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilaksanakan pada tanggal 29 Januari sampai 21 Februari semester genap tahun ajaran 2013/2014. Penelitian ini dilaksanakan di

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 57 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian Jenis penelitian ini adalah penelitian kuantitatif. Menurut Sugiyono (2012:13) metode penelitian kuantitatif dapat diartikan sebagai metode penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Jenis dan Desain Penelitian 3.1.1. Jenis Penelitian Jenis yang digunakan dalam penelitian ini adalah jenis Pre-eksperimen. Menurut Sugiyono (2010: 109) penelitian pre-eksperimen

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Jenis Penelitian Penelitian ini adalah penelitian eksperimen. Pada penelitian eksperimen, terdapat dua kelompok, yaitu kelompok eksperimen dan kelompok kontrol. Kelompok

Lebih terperinci

BAB III. Kelas Eksperimen O 1 X O 2. Kelas Kontrol O 3 O 4. Sugiyono (2010)

BAB III. Kelas Eksperimen O 1 X O 2. Kelas Kontrol O 3 O 4. Sugiyono (2010) BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian Lokasi Penelitian 3.1.1 Jenis Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian eksperimen, yaitu Experimental Design karena dalam desain ini, peneliti dapat

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis dan Desain Penelitian Jenis penelitian ini merupakan jenis penelitian yang menggunakan eksperimen. Metode penelitian eksperimen merupakan metode penelitian yang digunakan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN Metode penelitian pendidikan merupakan cara ilmiah untuk mendapatkan data yang valid dengan tujuan dapat ditemukan, dikembangkan dan dibuktikan suatu pengetahuan tertentu sehingga

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 31 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis, Desain dan Lokasi Penelitian 3.1.1 Jenis Penelitian Penelitian ini merupakan eksperimen semu (quasi eksperimental reserch). Eksperimen semu merupakan penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. matematika dengan pendekatan saintifik melalui model kooperatif tipe NHT

BAB III METODE PENELITIAN. matematika dengan pendekatan saintifik melalui model kooperatif tipe NHT BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efektivitas pembelajaran matematika dengan pendekatan saintifik melalui model kooperatif tipe NHT ditinjau dari

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. peneliti tidak mampu mengontrol sepenuhnya variabel-variabel yang mungkin

BAB III METODE PENELITIAN. peneliti tidak mampu mengontrol sepenuhnya variabel-variabel yang mungkin 42 BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Penelitian ini merupakan Quasi Eksperimen, hal ini disebabkan peneliti tidak mampu mengontrol sepenuhnya variabel-variabel yang mungkin dapat mempengaruhi

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Jenis Penelitian dan Lokasi Penelitian 3.1.1. Jenis Penelitian Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian eksperimen. Penelitian Eksperimenal

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN Dalam bab ini diuraikan langkah-langkah kerja. Langkah-langkah kerja yang akan ditempuh dalam pelaksanaan penelitian yang terdiri dari desain eksperimen, subjek penelitian, variabel

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. penguasaan konsep dan keterampilan proses sains antara siswa yang mendapatkan

BAB III METODE PENELITIAN. penguasaan konsep dan keterampilan proses sains antara siswa yang mendapatkan 46 BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Penelitian ini menggunakan metode eksperimen semu dan deskriptif. Metode eksperimen semu digunakan untuk mengetahui perbandingan peningkatan penguasaan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode eksperimen yaitu suatu metode untuk menyelidiki hubungan antara dua variabel atau lebih dengan menggunakan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di SD Negeri Kauman Lor 01 dan SD Negeri Kauman Lor 03 kelas V semester genap tahun pelajaran 2011/2012. 3.2 Jenis

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis, Desain dan Lokasi Penelitian 3.1.1 Jenis Penelitian Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian eksperimen semu (quasi eksperimental research).

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Jenis dan Setting Penelitian 3.1.1. Jenis Penelitian Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian eksperimen (experimental research). Eksperimen adalah prosedur

Lebih terperinci

BAB III Metode Penelitian

BAB III Metode Penelitian 43 3.1 Jenis, Desain dan Lokasi Penelitian 3.1.1 Jenis Penelitian BAB III Metode Penelitian Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian eksperimen semu (quasi eksperimental research).

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. variabel-variabel luar yang mempengaruhi pelaksanaan eksperimen.

BAB III METODE PENELITIAN. variabel-variabel luar yang mempengaruhi pelaksanaan eksperimen. BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian ini adalah penelitian eksperimen semu (quasi experiment). Eksperimen semu dilakukan untuk memperoleh informasi dari eksperimen yang tidak

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis, Tempat dan Waktu Penelitiaan 3.1.1 Jenis Penelitiaan Jenis penelitian yang digunakan adalah quasi experimental design. Bentuk desain eksperimen ini merupakan pengembangan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan tiga variabel, yaitu model pembelajaran

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan tiga variabel, yaitu model pembelajaran BAB III METODE PENELITIAN A. Definisi Operasional Penelitian ini menggunakan tiga variabel, yaitu model pembelajaran cooperative script, model pembelajaran cooperative Numbered Head Together (NHT) dan

Lebih terperinci

Desain Nonequivalent Control Group Design

Desain Nonequivalent Control Group Design BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis dan Lokasi Penelitian 3.1.1 Jenis Penelitian Penelitian ini menggunakan penelitian quasi eksperiment. Menurut Sugiyono (2011) bentuk ini mempunyai kelompok kontrol dan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Sebelum melaksanakan penelitian, seorang peneliti terlebih dahulu harus menentukan metode yang akan digunakan, sebab dengan penentuan atau pemilihan metode

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian Eksperimen. Sedangkan tujuan dari penelitian ini untuk menyelidiki adanya kemungkinan hubungan sebab akibat. Penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Metode dan Desain Penelitian 3.1.1. Jenis Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian eksperimen, jenis Quasi Experimental. Penelitian yang dilakukan dengan mengadakan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Jenis dan Setting Penelitian Jenis Penelitian Jenis penelitian yang dilakukan adalah penelitian eksperimen.

BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Jenis dan Setting Penelitian Jenis Penelitian Jenis penelitian yang dilakukan adalah penelitian eksperimen. BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Jenis dan Setting Penelitian 3.1.1. Jenis Penelitian Jenis penelitian yang dilakukan adalah penelitian eksperimen. Menurut Arikunto (2006: 3) penelitian eksperimen adalah

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 26 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis dan Lokasi Penelitian 3.1.1 Jenis Penelitian Arikunto (2013: 207) menyatakan penelitian eksperimen merupakan penelitian yang dimaksudkan untuk mengetahu ada tidaknya

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN. peneliti melakukan dokumentasi berupa foto-foto selama penelitian berlangsung.

BAB IV HASIL PENELITIAN. peneliti melakukan dokumentasi berupa foto-foto selama penelitian berlangsung. BAB IV HASIL PENELITIAN A. Penyajian Data Hasil Penelitian Penelitian ini di laksanakan pada tanggal 15 Februari sampai 25 Februari 2016 dengan jumlah pertemuan sebanyak dua kali. Dalam pelaksanaan penelitian,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian dan Lokasi Penelitian 3.1.1 Jenis Penelitian Jenis penelitian yang dilakukan adalah penelitian eksperimen. Sugiyono (2010:107) mengatakan bahwa penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Berdasarkan permasalahan yang ada, jenis penelitian yang digunakan adalah

BAB III METODE PENELITIAN. Berdasarkan permasalahan yang ada, jenis penelitian yang digunakan adalah BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis atau Desain Penelitian Berdasarkan permasalahan yang ada, jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian kuantitatif dengan menggunakan pendekatan kuantitatif. Pendekatan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis dan Desain Penelitian 3.1.1 Jenis Penelitian Jenis penelitian yang di gunakan dalam penelitian ini adalah Quasi experimental dengan membandingkan antara kelas eksperimen

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Jenis dan Lokasi Penelitian 3.1.1. Jenis Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian eksperimen. Cara yang dilakukan yaitu dengan mengenakan kepada satu kelompok eksperimen

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Sugiyono (2011, hlm. 3) menyatakan bahwa metode penelitian diartikan sebagai cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu. Metode

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis dan Lokasi Penelitian 3.1.1 Jenis penelitian BAB III METODE PENELITIAN Penelitian ini menggunakan penelitian true experimental (eksperimen yang betul-betul), karena dalam desain ini, peneliti

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 26 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis dan Lokasi Penelitian 3.1.1. Jenis Penelitian Penelitian ini merupakan jenis penelitian Eksperimen. Menurut Sugiyono (2006 : 4) Jenis-jenis metode penelitian dapat

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. eksperimen yang digunakan dalam penelitian ini adalah Penelitian Quasi

BAB III METODE PENELITIAN. eksperimen yang digunakan dalam penelitian ini adalah Penelitian Quasi BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Rancangan Penelitian Jenis penelitian yang digunakan yaitu penelitian eksperimen. Desain eksperimen yang digunakan dalam penelitian ini adalah Penelitian Quasi Eksperimen.

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. METODE PENELITIAN Metode penelitian adalah cara yang digunakan oleh peneliti untuk mengumpulkan data penelitiannya (Arikunto, 2006: 160). Metode yang digunakan pada penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian dan Lokasi Penelitian 3.1.1 Jenis Penelitian Penelitian ini menggunakan penelitian eksperimen dengan membandingkan antara kelas eksperimen yang menggunakan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 25 BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian eksperimen. Menurut Ruseffendi (2010:35), Penelitian eksperimen adalah penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian eksperimen karena dalam penelitian ini tidak dilakukan dilakukan pengacakan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Berdasarkan permasalahan yang telah diuraikan sebelumnya penelitian ini bertujuan untuk mengetahui peningkatan kemampuan berpikir kreatif matematis siswa

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. A. Jenis Penelitian Jenis penelitian yang digunakan yaitu penelitian eksperimen semu (quasi

BAB III METODE PENELITIAN. A. Jenis Penelitian Jenis penelitian yang digunakan yaitu penelitian eksperimen semu (quasi BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian yang digunakan yaitu penelitian eksperimen semu (quasi eksperimental research). Perlakuan pembelajaran yang diberikan adalah pembelajaran

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. sepenuhnya untuk mengontrol variabel-variabel luar yang mempengaruhi

BAB III METODE PENELITIAN. sepenuhnya untuk mengontrol variabel-variabel luar yang mempengaruhi BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian ini adalah quasi experiment atau eksperimen semu. Quasi experiment mempunyai kelompok kontrol, tetapi tidak dapat berfungsi sepenuhnya untuk

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian eksperimen. Russeffendi (2005, hlm. 35) menyatakan bahwa, Penelitian eksperimen atau percobaan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Jenis dan Lokasi Penelitian 3.1.1. Jenis Penelitian Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian eksperimen. Arikunto (2006: 3) penelitian eksperimen

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian Jenis penelitian ini adalah penelitian kuantitatif. Menurut Sugiyono (2011) peneliian kuantitatif adalah metode penelitian yang berlandaskan pada filsafat

Lebih terperinci

A. Jenis dan Pendekatan Penelitian

A. Jenis dan Pendekatan Penelitian BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Pendekatan Penelitian Jenis penelitian ini adalah penelitian kuantitatif dengan metode eksperimen. Penelitian kuantitatif merupakan penelitian dengan data berupa

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan desain eksperimen semu (Quasi Experimental

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan desain eksperimen semu (Quasi Experimental 73 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Desain Penelitian Penelitian ini menggunakan desain eksperimen semu (Quasi Experimental Design) dengan disain matching pretest-posttest control group design yaitu menggunakan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. perlakuan, yaitu penerapan strategi pembelajaran Inquiry pada pembelajaran. matematika dan pembelajaran konvensional.

BAB III METODE PENELITIAN. perlakuan, yaitu penerapan strategi pembelajaran Inquiry pada pembelajaran. matematika dan pembelajaran konvensional. BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode penelitian ini adalah kuasi eksperimen karena terdapat unsur manipulasi yaitu mengubah keadaan biasa secara sistematis kekeadaan tertentu serta tetap

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 35 BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi, Populasi dan Sampel Penelitian 1. Lokasi Penelitian Lokasi penelitian ini adalah di SDN Buniasih yang berada di wilayah UPTD Pendidikan Kecamatan Kadipaten. SDN

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian yang dilakukan adalah merupakan penelitian eksperimen semu.

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian yang dilakukan adalah merupakan penelitian eksperimen semu. BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Desain Penelitian Penelitian yang dilakukan adalah merupakan penelitian eksperimen semu. Penelitian eksperimen semu ini digunakan untuk meneliti keefektifan pembelajaran

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Metode Penelitian Menurut Sugiyono (2011: 72) penelitian eksperimen dapat diartikan sebagai metode penelitian yang digunakan untuk mencari pengaruh perlakuan tertentu terhadap

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian 1. Tempat Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di TK Negeri Pembina Surakarta yang terletak di Kecamatan Banjarsari Kota Surakarta pada anak kelompok

Lebih terperinci

TABEL III. 1 PROSES PENELITIAN No Kegiatan Waktu. 1 Pengajuan Sinopsis November Proses pengerjaan proposal Desember 2014

TABEL III. 1 PROSES PENELITIAN No Kegiatan Waktu. 1 Pengajuan Sinopsis November Proses pengerjaan proposal Desember 2014 BAB III METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilakukan pada bulan April sampai dengan bulan Mei, pada semester Genap Tahun Ajaran 2014/2015. Berikut ini dijelaskan proses penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 23 BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Jenis dan Lokasi Penelitian Jenis penelitian ini adalah jenis penelitian eksperimen semu (quasi eksperimental research) dengan desain Two-Groups Post Test Only. Sugiyono

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian 1. Tempat Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di SMK Negeri 1 Karanganyar yang beralamat di Jl. R. W. Monginsidi Karanganyar. Alasan dipilihnya

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian 1. Tempat Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di SD Negeri 04 Asemdoyong yang terletak di kecamatan Taman, kabupaten Pemalang. Alasan pemilihan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Penelitian Kuantitatif Penelitian kuantitatif adalah penelitian ilmiah yang sistematis terhadap bagian-bagian dan fenomena serta hubungan-hubungannya. Tujuan penelitian kuantitatif

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian yang digunakan pada penelitian ini adalah eksperimen semu (quasi experimental research), yaitu metode yang mempunyai kelas control, tetapi

Lebih terperinci

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB 3 METODE PENELITIAN BAB 3 METODE PENELITIAN 3.1 Jenis dan Desain Penelitian Jenis penelitian ini adalah penelitian eksperimen. Penelitian ini bertujuan untuk menemukan hubungan sebab-akibat, dan untuk meneliti pengaruh dari

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 29 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis dan Lokasi Penelitian 3.1.1 Jenis Penelitian Jenis penelitian ini adalah jenis penelitian eksperimen semu (quasieksperimental research). Hal ini dikarenakan peneliti

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian BAB III METODE PENELITIAN Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian eksperimen jenis quasi experimental. Quasi experiment atau eksperimen semu merupakan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis dan Desain Penelitian 3.1.1 Jenis Penelitian Penelitian yang akan dilakukan adalah penelitian eksperimen dengan jenis penelitian semu (quasi eksperimental research).

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 26 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum Subyek Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di SD Negeri Sumogawe 03 dan SD negeri Sumogawe 04 Kecamatan Getasan Kabupaten Semarang. Populasi

Lebih terperinci