Penerapan Konsep Diri Dalam Proses Komunikasi Pada Satpam Perempuan Di Universitas Sumatera Utara BEATRIX PUTRI LOPIAN LUMBAN TORUAN ABSTRAK

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "Penerapan Konsep Diri Dalam Proses Komunikasi Pada Satpam Perempuan Di Universitas Sumatera Utara BEATRIX PUTRI LOPIAN LUMBAN TORUAN ABSTRAK"

Transkripsi

1 Penerapan Konsep Diri Dalam Proses Komunikasi Pada Satpam Perempuan Di Universitas Sumatera Utara BEATRIX PUTRI LOPIAN LUMBAN TORUAN ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana konsep diri dan penerapan konsep diri tersebut pada satpam perempuan dalam proses komunikasi. Teori yang digunakan adalah teori komunikasi, psikologi komunikasi, konsep diri, teori atribusi, teori gender, dan teori stereotip. Subjek penelitian adalah Satuan Pengamanan (Satpam) yang bergender perempuan. Tempat penelitian yang dilaksanakan di Universitas Sumatera Utara. Metode yang digunakan adalah studi deskriptif dengan pendekatan kualitatif. Dalam pengambilan data informan tidak ditentukan jumlahnya, namun diakhiri bila data yang diperoleh sudah jenuh. Hasil penelitian menunjukkan bahwa konsep diri dapat memengaruhi proses komunikasi yang terjadi pada diri satpam perempuan. Dalam berkomunikasi satpam perempuan mengalami perubahan karakter dan sikap. Komunikasi yang terjadi dapat terjalin dengan baik dan efektif. Dengan atribut dan seragam yang menunjukkan kedisiplinan pekerjaan ini tetap tidak merubah sisi kewanitaan satpam perempuan. Kesimpulan hasil penelitian ini bahwa konsep diri mampu memengaruhi proses komunikasi yang terjadi pada Satpam perempuan dan penerapan konsep diri selalu terjadi dalam kehidupan sehari-hari. Kata Kunci : Konsep Diri, Komunikasi, Satpam Perempuan, Atribusi PENDAHULUAN Konteks Masalah Konsep diri bukanlah faktor yang dibawa sejak lahir, melainkan faktor yang dipelajari dan dibentuk dari pengalaman individu dalam berhubungan dengan individu lain. Setiap individu itu akan menerima tanggapan-tanggapan. Tanggapan-tanggapan yang diberikan tersebut akan dijadikan cermin menilai dan memandang dirinya. ( Konsep diri dapat dipengaruhi oleh jenis kelamin, ras, dan status sosial ekonomi. Clara R. Pudjijogyanti (1995 : 29). Perempuan mempunyai sumber konsep diri yang bersumber dari keadaan fisik dan popularitas dirinya, sedangkan konsep diri lakilaki bersumber dari agresifitas dan kekuatan dirinya. Dengan kata lain, wanita akan bersandar pada citra kewanitaannya dan laki-laki akan bersandar pada citra kelaki-lakiannya dalam membentuk konsep dirinya masing-masing. Terlepas dari apa yang menjadi penyebabnya, realitas sosial dewasa ini memperlihatkan dengan jelas betapa kecenderungan manusia pada aktivitas kerja ekonomis terasa menjadi semakin kuat dan keras. Fenomena ini semakin nyata dalam era industrial sekarang ini, bahkan realitas sosial juga memperlihatkan bahwa perburuan manusia mencari kesenangan ekonomi dan sesuap nasi oleh kaum perempuan, baik yang masih lajang maupun yang sudah berkeluarga (mempunyai suami) 1

2 semakin meningkat dari waktu ke waktu. Apalagi untuk kaum perempuan yang disebut terakhir ini (kaum istri) pada gilirannya harus melakukan kerja ganda. Selain mengurus suami dan anak-anak, mereka juga mencari nafkah di luar juga. Profesi satpam memang selama ini sangat identik dengan lelaki. Profesi satpam memiliki resiko yang cukup tinggi dan pekerjaan satpam memerlukan kegiatan fisik yang cukup banyak sehingga banyak kaum perempuan yang enggan untuk menjadi seorang satpam. Pada saat ini hal tersebut sudah berubah, jika anda perhatikan di beberapa perusahaan dan tempat tertentu sudah banyak juga satpam perempuan dan bekerja sebagaimana kaum lelaki. Profesi satpam perempuan juga banyak diperlukan oleh banyak perusahaan dan tempat-tempat tertentu karena adanya kebutuhan yang memang membutuhkan tenaga perempuan sebagai satpam. Tugas dan tanggung jawab satpam perempuan pada dasarnya tidak jauh berbeda dengan satpam lelaki, akan tetapi ada tugas khusus yaitu hal-hal yang terkait dengan pemeriksaan yang membutuhkan tenaga perempuan. Satpam yang merupakan singkatan dari Satuan Pengamanan adalah satuan kelompok petugas yang dibentuk oleh instansi/proyek/badan usaha untuk melakukan keamanan fisik (physical security) dalam rangka penyelenggaraan keamanan swakarsa di lingkungan kerjanya. Fokus masalah Berdasarkan konteks masalah yang telah diuraikan, peneliti memfokuskan masalah sebagai berikut : Bagaimana penerapan konsep diri pada proses komunikasi yang dilakukan Satpam Perempuan di Universitas Sumatera Utara? Batasan Masalah Adapun pembatasan masalah yang akan diteliti adalah sebagai berikut: 1. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif dengan menggunakan studi deskriptif di mana peneliti hanya menggambarkan realitas yang terjadi tanpa menjelaskan hubungan antarvariabel. 2. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui proses dan penerapan konsep diri Satpam Perempuan Universitas Sumatera Utara, serta perubahan karakter pribadi dalam proses komunikasi Satpam Perempuan yang bekerja di Universitas Sumatera Utara. 3. Peneliti memfokuskan penelitian terhadap Satpam perempuan yang bekerja di Universitas Sumatera Utara Tujuan Penelitian ini dilakukan dengan harapan untuk mencapai tujuan sebagai berikut : 1. Untuk mengetahui bagaimana konsep diri dalam proses komunikasi yang dilakukan Satpam Perempuan di Universitas Sumatera Utara. 2. Untuk melihat bagaimana penerapan konsep diri dalam proses komunikasi pada Satpam Perempuan saat menjalankan tugasnya. 2

3 Manfaat 1. Secara teoritis penelitian ini bermanfaat untuk menguji pengalaman teoritis penulis selama mengikuti studi di Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Sumatera Utara, terutama pada Departemen Ilmu Komunikasi. 2. Secara praktis, penelitian ini bermanfaat memberikan sumbangan pemikiran terhadap pihak-pihak yang berkepentingan. 3. Secara akademis, penelitian ini diharapkan dapat menjadi sumbangan kepada Departemen Ilmu Komunikasi FISIP USU, guna memperkaya bahan penelitian dan sumber bacaan. KAJIAN PUSTAKA Perspektif/Paradigma Kajian Ada tiga paradigma dalam kajian ilmu komunikasi. Pandangan pertama, paradigma positivisme yaitu melihat bahasa sebagai jembatan antara manusia dengan objek di luar dirinya. Hal tersebut yang menjadi fokus utama, terkait dengan tata aturan kalimat, bahasa, dan pengertian bersama (dalam Eriyanto, 2001 : 4). Pandangan kedua, paradigma konstruktivisme memandang realitas kehidupan sosial bukanlah realitas yang natural, tetapi terbentuk dari hasil konstruksi. Dalam studi komunikasi, paradigma konstrukvisme ini sering sekali disebut sebagai paradigma produksi dan pertukaran makna (dalam Ardianto, 2007 : 153). Paradigma kritis (dalam Eriyanto, 2001 : 5) adalah paradigma yang memandang bahwa bahasa tidak dipahami sebagai medium netral yang terletak di luar sisi pembicara. Maka yang digunakan oleh peneliti adalah paradigma konstruktivisme sebagai pandangan dasar untuk melihat dan mengetahui bagaimana penerapan konsep diri pada proses komunikasi seorang satpam perempuan di Universitas Sumatera Utara. Kajian Pustaka Kajian pustaka merupakan acuan atau landasan berpikir peneliti dengan basis pada bahan pustaka yang membahas tentang teori atau hasil penelitian terdahulu yang berkaitan dengan penelitian yang akan dijalankan. Adapun teori yang dianggap relevan dalam penelitian ini adalah : Komunikasi Istilah komunikasi atau dalam bahasa Inggris communication berasal dari kata Latin communicatio dan bersumber dari kata communis yang berarti sama. Sama yang dimaksud sama makna (dalam Effendy, 2005 : 9). Komunikasi merupakan proses penyampaian pesan oleh seseorang kepada orang lain untuk memberitahukan atau mengubah sikap, pendapat serta perilaku baik secara langsung maupun tidak langsung melalui media. Psikologi Komunikasi Ruang Lingkup Psikologi Komunikasi 3

4 Hovland, Janis, dan Kelly (dalam Rakhmat, 1953 : 12) semuanya psikolog, mendefinisikan komunikasi sebagai the process by which an individual (the communicator) transmits stimuli (usually verbal) to modify the behavior of other individuals (the audiens). Komunikasi dalam kerangka psikologi behaviorisme sebagai usaha menimbulkan respon melalui lambang-lambang verbal, ketika lambang-lambang verbal tersebut sebagai stimuli. Psikologi mencoba menganalisa seluruh komponen yang terlibat dalam proses komunikasi. Konsep Diri Konsep diri menurut Anita Taylor 1977 (dalam Rakhmat, 2005 : 100) mendefinisikan konsep diri sebagai all you think and feel about you, the entire complex of beliefs and attitudes you hold about yourself, semua yang anda pikirkan dan anda rasakan adalah seluruh kompleks dari keyakinan dan sikap yang anda pegang tentang diri anda. Teori Atribusi Teori atribusi mengupas bagaimana manusia bisa menjelaskan peristiwa-peristiwa sosial. Atribusi sebab akibat yang paling umum menjelaskan perilaku intern dan ekstern seseorang, stabil atau tidak stabil, dan dapat dikendalikan atau tidak. (O.Sears,1985 : 134). Gender Secara etimologis kata gender berasal dari bahasa Inggris yang berarti jenis kelamin Kata gender bisa diartikan sebagai perbedaan yang tampak antara laki-laki dan perempuan dalam hal nilai dan perilaku (Victoria Neufeldt (ed.), 1984 : 561). Teori Stereotype Stereotip adalah kombinasi dari ciri-ciri yang paling sering diterapkan oleh suatu kelompok tehadap kelompok lain, atau oleh seseorang kepada orang lain (Soekanto, 1993). Berikut bagan model teoritik yang menggambarkan proses penerapan konsep diri: Gambar 1 Model Teoritik Konsep Diri Satpam Perempuan Proses Komunikasi Teori Atribusi Teori Gender Teori Stereotip 4

5 Penerapan Konsep Diri Dari bagan di atas digambarkan bahwa, untuk memperoleh hasil dari penerapan konsep diri satpam perempuan, maka terlebih dahulu dijelaskan bagaimana konsep diri dan komunikasi mereka sebelum berprofesi sebagai satpam dan dikaitkan dengan teori-teori yang digunakan untuk menganalisis proses tersebut. Teori yang digunakan adalah Teori Atribusi, Teori Gender, Teori Stereotip. Teori atribusi menjelaskan bagaimana satpam perempuan mengalami perubahan perilaku yang diakibatkan oleh perilaku intern dan ekstern. Teori ini juga menjelaskan pendekatan yang dilakukan dalam memperoleh pola perubahan perilaku satpam perempuan, yaitu pendekatan sikap, motivasi dan emosi. Sementara itu, teori gender menjelaskan bagaimana profesi satpam yang pada umumnya adalah pekerjaan laki-laki dikerjakan oleh perempuan. Teori gender mengatakan bahwa gender merupakan suatu konsep kultural yang digunakan untuk melihat perbedaan peran, perilaku, mentalitas dan karakteristik emosional antara laki-laki dan perempuan. Sedangkan teori stereotip menjelaskan pandangan dan anggapan secara umum terkait dengan konsep diri dan komunikasi satpam perempuan. METODOLOGI PENELITIAN Metodologi Penelitian Metode penelitian adalah cara atau strategi menyeluruh untuk menemukan atau memperoleh data yang diperlukan. Metode penelitian perlu dibedakan dari teknik yang lebih spesifik untuk memperoleh data (Soehartono, 2008 : 9). Objek Penelitian Yang menjadi objek dalam penelitian ini adalah penerapan konsep diri pada proses komunikasi yang dilakukan oleh satpam perempuan di Universitas Sumatera Utara Tahun Subjek Penelitian Subjek penelitian dalam penelitian ini adalah satpam perempuan sebagai informan yang memenuhi kriteria sebagai berikut : 1. Profesi SATPAM perempuan yang bekerja di Universitas Sumatera Utara 2. SATPAM perempuan dengan status pekerja tetap. 3. Batas usia dari 21 tahun 30 tahun KerangkaAnalisa Kerangka analisis berarti melakukan kajian untuk memahami struktur suatu fenomena-fenomena yang berlaku di lapangan. Analisis dimulai dengan cara menganalisis konsep diri satpam perempuan di Universitas Sumatera Utara. Penulis melakukan pedoman wawancara dan berbaur dengan subjek yang diteliti. 5

6 P Gambar 2 Kerangka Analisis s Satpam perempuan di Universitas Sumatera Utara Penerapan konsep diri pada proses komunikasi Hasil Penelitian dan Analisis E M B A H A Kesimpulan dan Saran S A N Sumber: Peneliti, 21 September 2014 Teknik Pengumpulan Data Pengumpulan data dan informasi melalui informan dilakukan dengan empat cara, yaitu; 1. Studi Kepustakaan Penelitian dengan cara mempelajari dan menelaah buku-buku, artikel dan dokumen-dokumen yang berkaitan dengan masalah penelitian. 2. Wawancara Mendalam ( in depth interview ) Wawancara dilakukan secara langsung (tatap muka) dengan jumlah pertemuan tidak ditetapkan, sesuai dengan kebutuhan informasi (Bungin, 2009 : 108) 3. Observasi Metode pengumpulan data yang digunakan untuk menghimpun data penelitian melalui pengamatan dan pengindraan (Bungin, 2009 : 115). 4. Teknik Penentuan Informan Teknik penentuan informan adalah dengan Purposive Sampling. Secara bahasa, kata purposive berarti sengaja ( Teknik Analisa Data Teknik analisa data yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisa data kualitatif. Adapun langkah-langkah dalam melakukan analisis data menurut Miles dan Huberman (dalam Sugiyono, 2008 : 91) yaitu : 1. Reduksi Data Mereduksi data berarti merangkum, memilih hal-hal yang pokok, memfokuskan pada hal-hal yang penting, dicari tema dan polanya. 2. Penyajian Data Dalam penelitian kualitatif, penyajian data bisa dilakukan dalam bentuk uraian singkat, bagan dan hubungan antar kategori. 3. Penarikan Kesimpulan Kesimpulan dalam kualitatif adalah kesimpulan yang ditarik dari semua hal yang terdapat dalam reduksi dan sajian data. Kesimpulan merupakan kegiatan yang dilakukan dengan tujuan mencari arti, makna, penjelasan yang dilakukan terhadap data yang telah dianalisis dengan mencari hal-hal penting. 6

7 HASIL DAN PEMBAHASAN Penelitian ini dilakukan di Universitas Sumatera Utara Kota Medan Provinsi Sumatera Utara. Karena lokasi yang telah dipilih oleh peneliti sesuai dengan hasil pengamatan yang menjadi judul skripsi peneliti yaitu penerapan konsep diri dalam proses komunikasi pada satuan pengamanan (Satpam) perempuan di Universitas Sumatera Utara. Di tempat penelitian, jumlah keseluruhan Satpam yang ada di lingkungan tersebut ada 180 orang dan jumlah Satpam laki-laki ada 175 orang sedangkan jumlah Satpam perempuan 5 orang. Penerapan konsep diri dalam proses komunikasi pada satuan pengamanan (Satpam) perempuan di Universitas Sumatera Utara, para informan beranggapan bahwa menjadi seorang Satpam merupakan suatu kebanggaan tersendiri. Selain itu, informan juga beranggapan bahwa profesi sebagai Satpam perempuan memberikan nilai-nilai baru dalam pembentukan karakter pribadi. Nilai-nilai baru yang dimaksud adalah adanya pola perubahan karakter sebelum dan setelah informan berprofesi sebagai Satpam perempuan. Berdasarkan wawancara yang dilakukan dengan informan pertama, saat Yenni menjalankan profesi sebagai Satpam ini, konsep diri pada Yenni banyak mempengaruhi perubahan karakter dirinya. Ia merasa lebih percaya diri saat berkomunikasi dengan orang lain, disiplin mengatur waktu, lebih tegas dalam mengambil tindakan, dan terkadang terlihat garang jika terjadi hal-hal yang tidak diinginkan. Berdasarkan wawancara yang dilakukan dengan informan kedua, selama Elisabeth menjalankan profesinya, ada beberapa hal yang ia rasakan berubah dari dirinya. Mulai dari ketegasannya saat berkomunikasi, kedisiplinan dalam waktu kerja, disiplin berpakaian, kesigapan dalam menyelesaikan pekerjaan. Semua ia rasakan berubah saat menjadi seorang Satpam. Berdasarkan wawancara yang dilakukan dengan informan ketiga, Suriani disela pekerjaannya ia mengakui bahwa menjadi seorang Satpam membuatnya mengalami perubahan pada karakter dirinya. Seperti terlihat lebih garang, meskipun ia tegas saat menghadapi mahasiswi yang membuat ulah di asrama. Namun, diluar dari ketegasannya setiap kali ia disapa, selalu ada rasa saling menyegani dan sopan santun yang terjadi antara Ria dan mahasiswi lainnya. Berdasarkan wawancara yang dilakukan dengan informan keempat, ketika Siti Jubaidah memilih pekerjaan ini, Siti merasa banyak mengalami perubahan pada dirinya, bukan hanya sekedar dari penampilan fisik, tetapi dari internal dirinya pun banyak mengalami perubahan. Satpam yang merupakan singkatan dari Satuan Pengamanan adalah satuan kelompok petugas yang dibentuk oleh instansi/proyek/badan usaha untuk melakukan keamanan fisik (physical security) dalam rangka penyelenggaraan keamanan swakarsa di lingkungan kerjanya. Pada penelitian ini, peneliti mencoba dan menjelaskan proses komunikasi yang terjadi pada seorang Satpam perempuan yang bekerja di Universitas Sumatera Utara. Proses komunikasi ini sangat dipengaruhi oleh lingkungan, keluarga dan teman-teman. Hal ini menentukan efektif atau tidaknya komunikasi tersebut. Dari keempat informan yang berprofesi sebagai Satpam perempuan, secara umum mereka berpendapat bahwa profesi sebagai Satpam memberikan tantangan tersendiri bagi mereka, dimana profesi 7

8 Satpam adalah profesi yang notabene dikerjakan oleh laki-laki. Pada dasarnya, perempuan yang berprofesi sebagai Satpam tentunya memiliki latar belakang yang berbeda. Misalnya saja, Satpam perempuan tersebut berlatar belakang dari keluarga yang kurang mampu dan latar belakang pendidikan yang rendah. Dari kondisi tersebut mendorong mereka untuk memilih pekerjaan yang tidak lazim pada umumnya bagi perempuan seperti bekerja sebagai Satpam. Anggapan ini juga dibenarkan oleh informan yang diwawancarai peneliti di lapangan. Mereka memilih pekerjaan menjadi seorang Satpam adalah dipengaruhi oleh faktor ekonomi dan ketidak-beruntungan mereka dalam mencari pekerjaan yang lebih baik yang tidak terlalu beresiko bagi diri mereka sendiri. SIMPULAN DAN SARAN Simpulan Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilaksanakan, maka dapat dikemukakan kesimpulan sebagai berikut : 1. Karakteristik informan berbeda-beda. Karena ada perbedaan latar belakang keluarga, kondisi keluarga, budaya serta cara dari masing-masing informan tersebut untuk menjalani profesi mereka sebagai satpam perempuan. 2. Proses pembentukkan konsep diri dipengaruhi oleh empat faktor yaitu orang tua, orang lain, budaya dan eveluasi diri. Pada penelitian ini, semakin efektif komunikasi yang dilakukan oleh masing-masing satpam perempuan tersebut, maka semakin positif juga konsep diri yang terbentuk dan sebaliknya. Saran Dalam penulisan skripsi ini, penulis mempunyai saran kepada pembaca tulisan ini agar kita semua dapat menerapkan konsep diri sebaik mungkin dalam kehidupan kita sehari-hari sehingga komunikasi interpersonal yang telah kita bangun terhadap saudara, teman atau sahabat kita lainnya dapat kita laksanakan dan juga rasakan. Oleh karena itu kita diharapkan dapat mengerti apa itu komunikasi sehingga dapat menjalankannya sesuai dengan konsep diri kita masing masing dan dapat kita gunakan di masa depan. Saran dalam kaitan akademis, agar penelitian selanjutnya dengan kajian yang sama dapat menggunakan kerangka analisis yang berbeda, misalnya menggunakan analisis wacana kritis sehingga tercipta keragaman dalam penelitian. Serta tetap menggunakan daya kritisnya dalam membangun kesadaran masyarakat bahwa ada upaya-upaya media untuk melanggengkan ideologinya di masyarakat. DAFTAR REFERENSI Ardianto, Elvinaro Filsafat Ilmu Komunikasi. Bandung : Simbiosa Rekatama Media 8

9 Bungin, Burhan, PenelitianKualitatif:Komunikasi, Ekonomi, KebijakanPublik, dan IlmuSosialLainnya. Jakarta: Prenada Media Effendy, Onong Uchjana Ilmu Komunikasi: Teori dan Praktek. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya. Eriyanto Analisis Wacana Pengantar Analisis Teks Media. Yogyakarta : Lkis Yogyakarta. Hovland, C.I., I.L. Janis, Kelley Communication and Persuasio, New Heaven, Conn : Yale University Press O. Sears, David, Freedman, Jonathan, dan Peplau, L. Anne Psikologi Sosial Rakhmat, Jalaluddin PsikologiKomunikasi. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya Soehartono,Irawan Metode Penelitian Sosial : Suatu Teknik Penelitian Bidang Kesejahteraan Sosial dan Ilmu Sosial Lainnya. Bandung : PT. Remaja Rosdakarya. Soekanto, S Sosiologi Suatu Pengantar. Edisi Pertama. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada. Sumber Internet 9

KOMUNIKASI ANTARPRIBADI PASANGAN SUAMI ISTRI BANYAK ANAK YANG KURANG MAMPU DALAM MEMBENTUK KONSEP DIRI ANAK

KOMUNIKASI ANTARPRIBADI PASANGAN SUAMI ISTRI BANYAK ANAK YANG KURANG MAMPU DALAM MEMBENTUK KONSEP DIRI ANAK KOMUNIKASI ANTARPRIBADI PASANGAN SUAMI ISTRI BANYAK ANAK YANG KURANG MAMPU DALAM MEMBENTUK KONSEP DIRI ANAK (Studi Deskriptif Di Kecamatan Medan Johor/ Kelurahan Kwala Bekala Kota Medan Provinsi Sumatera

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Paradigma Paradigma menurut Nyoman Kutha Ratna (2011:21) adalah seperangkat keyakinan mendasar, pandangan dunia yang berfungsi untuk menuntun tindakantindakan manusia

Lebih terperinci

KOMUNIKASI EFEKTIF ANTARA REMAJA DENGAN AYAH YANG BERTUGAS JARAK JAUH

KOMUNIKASI EFEKTIF ANTARA REMAJA DENGAN AYAH YANG BERTUGAS JARAK JAUH KOMUNIKASI EFEKTIF ANTARA REMAJA DENGAN AYAH YANG BERTUGAS JARAK JAUH (Studi DeskriptifKualitatif Komunikasi Efektif antara Remaja dengan Ayah yang Bertugas Jarak Jauh di Kota Medan) JURNAL HANI AMIRAH

Lebih terperinci

sebagai bentuk eksistensi.

sebagai bentuk eksistensi. BAB IV PENUTUP 1. Kesimpulan Berdasarkan penelitian yang dilakukan terkait dengan penggunaan media sosial sebagai sarana eksistensi oleh mahasiswa FISIP UNS angkatan 2015, maka penulis menemukan beberapa

Lebih terperinci

MAKNA MEDIA GOOGLE BAGI MAHASISWA PASCASARJANA JURUSAN STUDI PEMBANGUNAN UNIVERSITAS NEGERI MEDAN DALAM KAJIAN KONSTRUKTIVISME

MAKNA MEDIA GOOGLE BAGI MAHASISWA PASCASARJANA JURUSAN STUDI PEMBANGUNAN UNIVERSITAS NEGERI MEDAN DALAM KAJIAN KONSTRUKTIVISME MAKNA MEDIA GOOGLE BAGI MAHASISWA PASCASARJANA JURUSAN STUDI PEMBANGUNAN UNIVERSITAS NEGERI MEDAN DALAM KAJIAN KONSTRUKTIVISME Joseph Kurniawan Agieta Purba Abstrak Pada umumnya mahasiswa sering menggunakan

Lebih terperinci

Hubungan Komunikasi Antar Pribadi Antara Warga Amerika dan Warga Medan yang tergabung di Lembaga Language and Cultural Exchange Medan.

Hubungan Komunikasi Antar Pribadi Antara Warga Amerika dan Warga Medan yang tergabung di Lembaga Language and Cultural Exchange Medan. Hubungan Komunikasi Antar Pribadi Antara Warga Amerika dan Warga Medan yang tergabung di Lembaga Language and Cultural Exchange Medan Yora Munirah ABSTRAK Penelitian ini berjudul Hubungan Komunikasi Antara

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Istilah komunikasi atau dalam bahasa Inggris communication berasal

BAB I PENDAHULUAN. Istilah komunikasi atau dalam bahasa Inggris communication berasal BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Komunikasi memiliki peran yang sangat penting bagi kehidupan manusia karena komunikasi merupakan alat manusia untuk saling berinteraksi satu sama lain. Manusia

Lebih terperinci

PEMANFAATAN ACCOUNT SEBAGAI SARANA INFORMASI (Studi Deskriptif Kuantitatif Pemanfaatan Account

PEMANFAATAN ACCOUNT SEBAGAI SARANA INFORMASI (Studi Deskriptif Kuantitatif Pemanfaatan Account PEMANFAATAN ACCOUNT TWITTER @anak_usu SEBAGAI SARANA INFORMASI (Studi Deskriptif Kuantitatif Pemanfaatan Account Twitter @anak_usu Sebagai Sarana Informasi Pendidikan, Event/kegiatan dan perkembangan kampus

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Paradigma Penelitian Penelitian ini menggunakan paradigma konstruktivis yaitu paradigma dimana kebenaran suatu realitas sosial dilihat sebagai hasil konstruksi sosial,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. komunikasi dalam organisasi yaitu proses menciptakan dan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. komunikasi dalam organisasi yaitu proses menciptakan dan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang komunikasi dalam organisasi yaitu proses menciptakan dan saling menukar pesan dalam hubungan jaringan yang saling bergantung satu sama lain untuk mengatasi lingkungan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Paradigma Penelitian Penelitian pada hakikatnya merupakan suatu upaya untuk menemukan kebenaran atau untuk lebih membenarkan kebenaran. Usaha untuk mengejar kebenaran

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. terhadap objek yang diteliti. Secara ontologi aliran ini bersifat critical realism yang

BAB III METODE PENELITIAN. terhadap objek yang diteliti. Secara ontologi aliran ini bersifat critical realism yang 37 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Paradigma A. Post Positivisme Paradigma ini merupakan aliran yang ingin memperbaiki kelemahankelemahan Positivisme yang hanya mengandalkan kemampuan pengamatan langsung

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. METODE PENELITIAN Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian kualitatif. Metode penelitian ini muncul karena terjadi perubahan paradigma dalam memandang

Lebih terperinci

SELF DISCLOSURE DAN MEDIA KOMUNIKASI

SELF DISCLOSURE DAN MEDIA KOMUNIKASI SELF DISCLOSURE DAN MEDIA KOMUNIKASI (Studi Kasus Self Disclosure Pacaran Jarak Jauh Melalui Media Komunikasi Pada Mahasiswa/i di Departemen Ilmu Komunikasi FISIP USU) NURUL HUDA NASUTION ABSTRAK Skripsi

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN 39 BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Tipe Penelitian Berdasarkan tujuan penelitian, yaitu ingin mengetahui strategi humas Departemen Agama dalam mengkampanyekan penyelenggaraan ibadah haji untuk meningkatkan

Lebih terperinci

1. Mengidentifikasi kasus untuk suatu studi.

1. Mengidentifikasi kasus untuk suatu studi. BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Penelitian yang dilakukan merupakan penelitian kualitatif. Penelitian kualitatif merupakan penelitian yang bermaksud untuk memahami fenomena tentang apa yang

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. dengan cara deskripsi dalam bentuk kata-kata dan bahasa. pribadi dan sosial para partisipan (Smith, 2009).

BAB III METODE PENELITIAN. dengan cara deskripsi dalam bentuk kata-kata dan bahasa. pribadi dan sosial para partisipan (Smith, 2009). BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian. Menurut Moleong (2012), penelitian kualitatif adalah penelitian yang bertujuan untuk memahami fenomena tentang apa yang dialami oleh subjek penelitian, misalnya

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. yang bernama komunitas kandank jurank doank.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. yang bernama komunitas kandank jurank doank. BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Paradigma Penelitian Penelitian yang digunakan peneliti menggunakan paradigma kontruktivisme dikarenakan peneliti melakukan pendekatan secara teoretis untuk mendapatkan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. bermaksud untuk memahami fenomena tentang apa yang dialami oleh subjek

BAB III METODE PENELITIAN. bermaksud untuk memahami fenomena tentang apa yang dialami oleh subjek BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Desain penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah studi kasus dengan pendekatan kualitatif. Penelitian kualitatif adalah penelitian yang bermaksud

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Paradigma Penelitian Penelitian pada hakikatnya merupakan suatu upaya untuk menemukan kebenaran atau untuk lebih membenarkan kebenaran. Usaha untuk mengejar kebenaran

Lebih terperinci

Metode Penelitian Pendekatan kualitatif ialah pendekatan yang di dalam usulan penelitian, proses, hipotesis, turun ke lapangan, analisa data da

Metode Penelitian Pendekatan kualitatif ialah pendekatan yang di dalam usulan penelitian, proses, hipotesis, turun ke lapangan, analisa data da 38 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Paradigma Penelitian Dalam pandangan filosof, paradigma merupakan pandangan awal yang membedakan, memperjelas dan mempertajam orientasi berpikir seseorang. Hal ini membawa

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 104).Secara historis keluarga terbentuk paling tidak dari satuan yang merupakan

BAB I PENDAHULUAN. 104).Secara historis keluarga terbentuk paling tidak dari satuan yang merupakan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Keluarga merupakan suatu kelompok primer yang sangat erat. Yang dibentuk karena kebutuhan akan kasih sayang antara suami dan istri. (Khairuddin, 1985: 104).Secara historis

Lebih terperinci

BAB II METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif dengan

BAB II METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif dengan BAB II METODE PENELITIAN 2.1. Bentuk Penelitian Penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif dengan pendekatan deskriptif. Penelitian deskriptif berusaha menggambarkan suatu gejala sosial. Menurut

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis dan Metode Penelitian Metode penelitian adalah cara ilmiah yang dilakukan untuk mendapatkan data dengan tujuan tertentu.(lasa,2009:207). Kata ilmiah dalam Kamus Besar

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara BAB I PENDAHULUAN 1.1 Konteks Masalah Manusia sebagai makhluk sosial senantiasa ingin berhubungan dengan manusia lainnya. Ia ingin mengetahui lingkungan sekitarnya, bahkan ingin mengetahui apa yang terjadi

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian pada hakikatnya merupakan suatu upaya untuk menemukan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian pada hakikatnya merupakan suatu upaya untuk menemukan BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Paradigma Penelitian Penelitian pada hakikatnya merupakan suatu upaya untuk menemukan kebenaran atau untuk lebih membenarkan kebenaran. Usaha untuk mengejar kebenaran

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Paradigma Penelitian Kata Paradigma berasal dari Bahasa yunani, paradeigma, yang bearti pola, Thomas Kuhn (1962) menggunakan kata paradigma untuk menunjukan kerangka konseptual

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Konteks Masalah

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Konteks Masalah BAB I PENDAHULUAN 1.1 Konteks Masalah Pada hakikatnya selain sebagai makhluk individu, manusia juga bertindak sebagai makhluk sosial dimana manusia memiliki kebutuhan dan kebiasaan untuk berinteraksi dengan

Lebih terperinci

BAB III METEDOLOGI PENELITIAN

BAB III METEDOLOGI PENELITIAN BAB III METEDOLOGI PENELITIAN 3.1 Paradigma Konstruktivisme Paradigma konstruksionis memandang realitas kehidupan sosial bukanlah realitas yang natural, tetapi terbentuk dari hasil konstruksi. Karenanya,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. sosialnya. Pengertian dari pacaran itu sendiri adalah hubungan pertemanan antar lawan

BAB I PENDAHULUAN. sosialnya. Pengertian dari pacaran itu sendiri adalah hubungan pertemanan antar lawan BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Berpacaran merupakan hal yang lazim dilakukan oleh manusia di dalam kehidupan sosialnya. Pengertian dari pacaran itu sendiri adalah hubungan pertemanan antar

Lebih terperinci

STRATEGI KOMUNIKASI GURU DALAM MENGEMBANGKAN KEMANDIRIAN ANAK USIA DINI (Studi Kasus Pada Sekolah Alam Bukit Hijau Medan) HELFRAN F SIPAYUNG

STRATEGI KOMUNIKASI GURU DALAM MENGEMBANGKAN KEMANDIRIAN ANAK USIA DINI (Studi Kasus Pada Sekolah Alam Bukit Hijau Medan) HELFRAN F SIPAYUNG STRATEGI KOMUNIKASI GURU DALAM MENGEMBANGKAN KEMANDIRIAN ANAK USIA DINI (Studi Kasus Pada Sekolah Alam Bukit Hijau Medan) HELFRAN F SIPAYUNG 100904084 Abstrak Skripsi ini berisi penelitian mengenai strategi

Lebih terperinci

Dewi Arishayanti Purba ABSTRAK

Dewi Arishayanti Purba ABSTRAK KONSEP DIRI MAHASISWA INDEKOS DALAM KONTEKS KOMUNIKASI ANTARPRIBADI (Studi Kasus Tentang Proses Pembentukan Konsep Diri Mahasiswa Indekos Universitas Sumatera Utara) Dewi Arishayanti Purba 090904063 ABSTRAK

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. yang bertujuan. Setiap pernyataan padadasarnya adalah tindakan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. yang bertujuan. Setiap pernyataan padadasarnya adalah tindakan 41 BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Paradigma Penelitian Konstruktivis Komunikasi di pahami, di atur, dan dihidupkan oleh pernyataanpernyataan yang bertujuan. Setiap pernyataan padadasarnya adalah tindakan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Paradigma Penelitian Menurut Sugiyono 33 Setiap penelitian berpegang pada paradigma tertentu untuk mengumpulkan fakta dan data sebagaimana dipergunakan untuk menentukan

Lebih terperinci

PERAN KOMUNIKASI PEMASARAN PENGOBATAN ALTERNATIF DALAM MENINGKATKAN KEPERCAYAAN PASIEN

PERAN KOMUNIKASI PEMASARAN PENGOBATAN ALTERNATIF DALAM MENINGKATKAN KEPERCAYAAN PASIEN PERAN KOMUNIKASI PEMASARAN PENGOBATAN ALTERNATIF DALAM MENINGKATKAN KEPERCAYAAN PASIEN (Studi Deskriptif Kualitatif Peran Pengobatan Alternatif Accurate Health Center di Blog dalam Meningkatkan Kepercayaan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Paradigma Penelitian Paradigma yang digunakan oleh Peneliti adalah paradigma konstruktivistik. Menurut Harmon, paradigma adalah cara mendasar untuk mempersepsi, berpikir,

Lebih terperinci

KOMUNIKASI ANTARPRIBADI SUAMI ISTRI (Studi Kasus Kualitatif Pasangan Suami Istri yang Menikah Tanpa Pacaran di Kota Medan)

KOMUNIKASI ANTARPRIBADI SUAMI ISTRI (Studi Kasus Kualitatif Pasangan Suami Istri yang Menikah Tanpa Pacaran di Kota Medan) KOMUNIKASI ANTARPRIBADI SUAMI ISTRI (Studi Kasus Kualitatif Pasangan Suami Istri yang Menikah Tanpa Pacaran di Kota Medan) Anggie Dahlia Simanjuntak 100904087 Abstrak Skripsi ini berisi penelitian mengenai

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Desain dalam penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan pendekatan studi deskriptif. Menurut Creswell (2009), penelitian kualitatif merupakan sarana

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Pengertian metode berasal dari kata methodos (Yunani) yang dimaksud adalah

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Pengertian metode berasal dari kata methodos (Yunani) yang dimaksud adalah 31 BAB III METODOLOGI PENELITIAN Pengertian metode berasal dari kata methodos (Yunani) yang dimaksud adalah cara atau menuju suatu jalan. Metode merupakan kegiatan ilmiah yang berkaitan dengan suatu cara

Lebih terperinci

DAFTAR PUSTAKA. Ardianto Elvinaro, Komala Lukiati, Karlinah Siti, Komunikasi Massa, Suatu Pengantar. Bandung, Simbiosa Rekatama Media

DAFTAR PUSTAKA. Ardianto Elvinaro, Komala Lukiati, Karlinah Siti, Komunikasi Massa, Suatu Pengantar. Bandung, Simbiosa Rekatama Media DAFTAR PUSTAKA Ardianto Elvinaro, Komala Lukiati, Karlinah Siti, Komunikasi Massa, Suatu Pengantar Edisi Revisi. Bandung, Simbiosa Rekatama Media, 2007 Ardianto Elvinaro, Komala Lukiati, Karlinah Siti,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Secara umum pers mempunyai beberapa fungsi yang saling berhubungan satu

BAB I PENDAHULUAN. Secara umum pers mempunyai beberapa fungsi yang saling berhubungan satu BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Secara umum pers mempunyai beberapa fungsi yang saling berhubungan satu sama lain, yakni sebagai media informasi, media pendidikan, hiburan, dan kontrol sosial. Fungsi

Lebih terperinci

87 DAFTAR PUSTAKA Agustiani, Hendrianti. Psikologi Perkembangan Pendekatan Ekologi Kaitannya Dengan Konsep Diri Dan Penyesuaian Diri Pada Remaja, PT Refika Aditama, Bandung. 2006. Ardianto, Elvinaro dan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Dalam penelitian ini rancangan yang digunakan adalah Metodologi

BAB III METODE PENELITIAN. Dalam penelitian ini rancangan yang digunakan adalah Metodologi 45 BAB III METODE PENELITIAN A. Rancangan Penelitian Dalam penelitian ini rancangan yang digunakan adalah Metodologi dengan pendekatan kualitatif, yang memiliki karakteristik alami (natural setting) sebagai

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. 1980an. Pemikirannya dinamai post-positivisme. Paham ini menentang

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. 1980an. Pemikirannya dinamai post-positivisme. Paham ini menentang BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Paradigma Penelitian Paradigma yang digunakan oleh Peneliti adalah paradigma post positivisme. Munculnya gugatan terhadap positivisme di mulai tahun 1970-1980an. Pemikirannya

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. muka atau melalui media lain (tulisan, oral dan visual). akan terselenggara dengan baik melalui komunikasi interpersonal.

BAB I PENDAHULUAN. muka atau melalui media lain (tulisan, oral dan visual). akan terselenggara dengan baik melalui komunikasi interpersonal. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Manusia merupakan makhluk sosial yang hidup dan menjalankan seluruh aktivitasnya sebagai individu dalam kelompok sosial, komunitas, organisasi maupun masyarakat. Dalam

Lebih terperinci

Ask.Fm dan Keterbukaan Diri (Studi Kasus Penggunaan Jejaring Sosial Ask.Fm dan Keterbukaan Diri di Kalangan Siswa SMA Negeri 3 Medan)

Ask.Fm dan Keterbukaan Diri (Studi Kasus Penggunaan Jejaring Sosial Ask.Fm dan Keterbukaan Diri di Kalangan Siswa SMA Negeri 3 Medan) Ask.Fm dan Keterbukaan Diri (Studi Kasus Penggunaan Jejaring Sosial Ask.Fm dan Keterbukaan Diri di Kalangan Siswa SMA Negeri 3 Medan) Nurul Rezekiah Putri 110904102 ABSTRAK Penelitian ini berjudul Ask.Fm

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Pendekatan Penelitian Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian lapangan (field research). Penelitian lapangan (field research) adalah

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Paradigma Penelitian Paradigma menurut Wimmer dan Dominick, yaitu seperangkat teori, prosedur, dan asumsi yang diyakini tentang bagaimana peneliti melihat dunia. 1 Sedangkan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Tinjauan Mengenai Komunikasi 2.1.1 Pengertian Komunikasi Secara estimologis istilah komunikasi berasal dari bahasa Latin yakni Communicare. Artinya berbicara, menyampaikan pesan,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Sumatera utara. Universitas Sumatera Utara

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Sumatera utara. Universitas Sumatera Utara BAB I PENDAHULUAN 1.1 Konteks Masalah Komunikasi adalah suatu hal yang tidak bisa dilepaskan dari kehidupan manusia. Kata komunikasi atau communication dalam bahasa Inggris berasal dari kata Latin (communicatio)

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. melainkan berupa gambaran dan kata-kata. 1

BAB III METODE PENELITIAN. melainkan berupa gambaran dan kata-kata. 1 BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan dan Jenis Penelitian Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif, yakni data yang digunakan merupakan data kualitatif (data yang tidak terdiri dari angkaangka)

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. fenomena, gejala, fakta, atau informasi sosial. Penelitian kualitatif adalah

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. fenomena, gejala, fakta, atau informasi sosial. Penelitian kualitatif adalah BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian ini adalah sebuah penelitian kualitatif yang didasarkan pada fenomena, gejala, fakta, atau informasi sosial. Penelitian kualitatif adalah suatu

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. melaksanakan penelitian agar hasil yang dilakukan benar-benar valid dan

BAB III METODE PENELITIAN. melaksanakan penelitian agar hasil yang dilakukan benar-benar valid dan 38 BAB III METODE PENELITIAN Metode merupakan suatu hal yang pokok dan penting dalam melaksanakan penelitian agar hasil yang dilakukan benar-benar valid dan dapat dipertanggung jawabkan. Selain itu, dengan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Jenis, Sifat, Lokasi, dan Waktu Penelitian 3.1.1. Jenis Penelitian Adapun bentuk penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah dengan menggunakan bentuk kualitatif

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 PARADIGMA PENELITIAN Paradigma adalah suatu cara pandang untuk memahami kompleksitas dunia nyata. Sebagaimana yang dikutip Dedy Mulyana, menurut Patton paradigma tertanam

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Menurut Harmon dalam buku yang ditulis oleh Moleong 22, paradigma

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Menurut Harmon dalam buku yang ditulis oleh Moleong 22, paradigma BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Paradigma Menurut Harmon dalam buku yang ditulis oleh Moleong 22, paradigma adalah cara mendasar untuk mempersepsi, berpikir, menilai dan melakukan yang berkaitan dengan

Lebih terperinci

TAYANGAN STAND UP COMEDY DAN PEMENUHAN KEBUTUHAN HIBURAN

TAYANGAN STAND UP COMEDY DAN PEMENUHAN KEBUTUHAN HIBURAN TAYANGAN STAND UP COMEDY DAN PEMENUHAN KEBUTUHAN HIBURAN (Studi Korelasional Pengaruh Tayangan Stand Up Comedy di Metro TV terhadap Pemenuhan Kebutuhan Hiburan di Kalangan Mahasiswa Fakultas Ilmu Sosial

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. akan dicapai berdasarkan pada filsafat fenomenologis yang mengutamakan

III. METODE PENELITIAN. akan dicapai berdasarkan pada filsafat fenomenologis yang mengutamakan III. METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif kualitatif, karena ditinjau dari sudut cara dan taraf pembahasan masalahnya serta hasil yang

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Peneliti menguraikan paradigma sebagai berikut:

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Peneliti menguraikan paradigma sebagai berikut: BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Paradigma Peneliti menguraikan paradigma sebagai berikut: Paradigma menurut Lexy J. Moleong merupakan pola atau model tentang bagaimana sesuatu distruktur (bagian dan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN 46 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian Penelitian adalah suatu proses mencari sesuatu secara sistematik dalam waktu tertentu dengan menggunakan metode ilmiah serta aturanaturan yang berlaku

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. penyesuaian diri remaja panti asuhan. Menurut Sugiyono (2012:1) metode

BAB III METODE PENELITIAN. penyesuaian diri remaja panti asuhan. Menurut Sugiyono (2012:1) metode BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan desain penelitian kualitatif dengan maksud untuk memahami dan menggali lebih dalam mengenai fenomena penyesuaian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Penelitian ini akan meneliti mengenai dampak ibu bekerja sebagai TKW di luar negeri terhadap berubahnya peran dan fungsi anggota keluarga. Oleh karena itu,

Lebih terperinci

BAB 3 METODE PENELITIAN. Pada bab ini dijelaskan mengenai metode yang digunakan dalam

BAB 3 METODE PENELITIAN. Pada bab ini dijelaskan mengenai metode yang digunakan dalam BAB 3 METODE PENELITIAN Pada bab ini dijelaskan mengenai metode yang digunakan dalam penelitian, mulai dari jenis penelitian, teknik pengumpulan data, instrumen penelitian, informan, teknik analisis data

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN Dalam Penelitian diperlukan metode penelitian, agar penelitian dapat berjalan sesuai rencana, dapat dipertanggung jawabkan, serta tujuan penelitian dapat tercapai. Beberapa hal

Lebih terperinci

BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN. Badan Koordinasi Keluarga Berencana Nasional, disingkat BKKBN,

BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN. Badan Koordinasi Keluarga Berencana Nasional, disingkat BKKBN, BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan. Badan Koordinasi Keluarga Berencana Nasional, disingkat BKKBN, adalah Lembaga Pemerintah Non Departemen Indonesia yang bertugas melaksanakan tugas pemerintahan

Lebih terperinci

BAB VI PENUTUP. penelitian yang telah dipaparkan, dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut:

BAB VI PENUTUP. penelitian yang telah dipaparkan, dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut: BAB VI PENUTUP 6.1 Kesimpulan Bertolak dari rumusan persolan penelitian, hasil analisis dan hasil interpretasi data penelitian yang telah dipaparkan, dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut: a) Proses

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. berarti suatu cara teknis yang dilakukan dalam proses penelitian. 42

BAB III METODE PENELITIAN. berarti suatu cara teknis yang dilakukan dalam proses penelitian. 42 76 BAB III METODE PENELITIAN Metode penelitian berasal dari dua kata, yaitu metode dan penelitian. Kata metode berarti cara yang tepat untuk melakukan sesuatu. Menurut Mardalis metode berarti suatu cara

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. penelitian (Moleong, 2011:6). Desain penelitian studi kasus dilakukan untuk

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. penelitian (Moleong, 2011:6). Desain penelitian studi kasus dilakukan untuk 37 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Desain Penelitian Desain penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian studi kasus dengan pendekatan kualitatif yaitu metode penelitian yang bermaksud

Lebih terperinci

Harap hubungkan Speaker/Headset ke PC anda sebelum memulai Presentasi Modul ini

Harap hubungkan Speaker/Headset ke PC anda sebelum memulai Presentasi Modul ini Modul Versi Pengembang : Komunikasi Organisasi : 0314a : Dr. Nur Kholisoh, M.Si Harap hubungkan Speaker/Headset ke PC anda sebelum memulai Presentasi Modul ini Paket Modul Standar ini hanya digunakan untuk

Lebih terperinci

JESSICA LARA

JESSICA LARA IKLAN DAN KESADARAN REMAJA (STUDI KORELASIONAL TENTANG PENGARUH TAYANGAN IKLAN BKKBN VERSI PERNIKAHAN DINI-HINDARI 4T TERHADAP KESADARAN REMAJA KELURAHAN TEGAL SARI MANDALA II MEDAN) JESSICA LARA 100904056

Lebih terperinci

TEORI KOMUNIKASI. Konteks-Konteks Komunikasi. SUGIHANTORO, S.Sos, M.IKom. Modul ke: Fakultas ILMU KOMUNIKASI

TEORI KOMUNIKASI. Konteks-Konteks Komunikasi. SUGIHANTORO, S.Sos, M.IKom. Modul ke: Fakultas ILMU KOMUNIKASI Modul ke: TEORI KOMUNIKASI Konteks-Konteks Komunikasi Fakultas ILMU KOMUNIKASI SUGIHANTORO, S.Sos, M.IKom. Program Studi MARKETING COMMUNICATIONS & ADVERTISING www.mercubuana.ac.id KOMUNIKASI ANTAR BUDAYA

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 37 BAB III METODE PENELITIAN Metode penelitian atau metode riset berasal dari Bahasa Inggris. Metode berasal dari kata method, yang berarti ilmu yang menerangkan cara-cara. Kata penelitian merupakan terjemahan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. terhadap paradigma positivis. Menurut paradigma konstruktivistik, realitas sosial

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. terhadap paradigma positivis. Menurut paradigma konstruktivistik, realitas sosial 41 BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Paradigma Paradigma yang digunakan dalam penelitian ini adalah paradigma konstruktivistik. Paradigma konstruktivistik dalam ilmu sosial merupakan kritik terhadap paradigma

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Sifat Penelitian Penelitian ini bersifat deskriptif dengan pendekatan kualitatif. Penelitian deskriptif adalah jenis penelitian yang memberikan gambaran atau uraian atas

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Pendekatan Penelitian Penelitian tentang Implementasi Kurikulum 2013 pada mata pelajaran Pendidikan Agama Islam ini menggunakan metode deskriptif dengan pendekatan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. ilmiah tertentu sehingga hasil penelitian dapat dipertanggungjawabkan. Atas dasar

BAB III METODE PENELITIAN. ilmiah tertentu sehingga hasil penelitian dapat dipertanggungjawabkan. Atas dasar BAB III METODE PENELITIAN Penelitian merupakan kerja akademik yang menuntut penerapan prosedur ilmiah tertentu sehingga hasil penelitian dapat dipertanggungjawabkan. Atas dasar inilah penulis memandang

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. menganalisis fenomena, peristiwa, aktivitas sosial, sikap, kepercayaan, dan perilaku yang dapat diamati.

BAB III METODE PENELITIAN. menganalisis fenomena, peristiwa, aktivitas sosial, sikap, kepercayaan, dan perilaku yang dapat diamati. BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan Penelitian Nana Syaodih Sukmadinata (2010: 60) menyatakan bahwa penelitian kualitatif adalah suatu penelitian yang bertujuan untuk mendeskripsikan dan menganalisis

Lebih terperinci

Paradigma dalam penelitian kualitatif terdiri atas tiga, antara lain : 1. Postpositivisme Paradigma postpositivisme lahir sebagai paradigma yang ingin

Paradigma dalam penelitian kualitatif terdiri atas tiga, antara lain : 1. Postpositivisme Paradigma postpositivisme lahir sebagai paradigma yang ingin BAB III METODOLOGI PENELITIAN Secara Etimologi, metode berarti teknik atau cara. Metode penelitian menurut Manasse Malo adalah cara mengumpulkan data dengan menggunakan berbagai teknik penguumpulan data

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Paradigma Penelitian Pada penelitian ini peneliti menggunakan paradigma konstruktivis yang memandang realitas kehidupan sosial bukanlah realitas yang natural, tetapi terbentuk

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. digunakan dan contoh seperti apa seharusnya teknik riset yang baik. 1

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. digunakan dan contoh seperti apa seharusnya teknik riset yang baik. 1 41 BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Paradigma Penelitian Paradigma adalah kerangka konsep dasar yang menjadi acuan proses penelitian. Pada umumnya, suatu paradigma keilmuan merupakan sistem keseluruhan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. yang dianggap telah mapan dan dominan di dalam komunitas ilmiah. 54 Sedangkan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. yang dianggap telah mapan dan dominan di dalam komunitas ilmiah. 54 Sedangkan BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Paradigma Penelitian Paradigma adalah cara pandang atau kerangka berpikir berdasarkan fakta atau gejala hasil interpretasi. Kuhn mendefinisikan paradigma merujuk pada

Lebih terperinci

KONSEP DIRI DALAM KOMUNIKASI ANTARPRIBADI (Studi Kasus pada Anggota Language and Cultural Exchange Medan) RICO SIMANUNGKALIT

KONSEP DIRI DALAM KOMUNIKASI ANTARPRIBADI (Studi Kasus pada Anggota Language and Cultural Exchange Medan) RICO SIMANUNGKALIT KONSEP DIRI DALAM KOMUNIKASI ANTARPRIBADI (Studi Kasus pada Anggota Language and Cultural Exchange Medan) RICO SIMANUNGKALIT 100904069 ABSTRAK Penelitian ini berjudul Konsep Diri dalam Komunikasi Antarpribadi,

Lebih terperinci

40 BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Paradigma Penelitian Paradigma dalam penulisan ini yaitu dengan menggunakan pendekatan paradigma kritis, gagasan utama teori kritis ialah bahwa tidak ada sebuah kebetulan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. melakukan sesuatu, dan logos artinya ilmu atau pengetahuan. Metodologi

BAB III METODE PENELITIAN. melakukan sesuatu, dan logos artinya ilmu atau pengetahuan. Metodologi BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode berasal dari kata metod yang artinya cara yang tepat untuk melakukan sesuatu, dan logos artinya ilmu atau pengetahuan. Metodologi adalah cara untuk

Lebih terperinci

PROFIL BENTUK KOMUNIKASI PESERTA DIDIK DALAM PROSES PEMBELAJARAN DI KELAS X SMA NEGERI 1 KINALI KABUPATEN PASAMAN BARAT ABSTRACT

PROFIL BENTUK KOMUNIKASI PESERTA DIDIK DALAM PROSES PEMBELAJARAN DI KELAS X SMA NEGERI 1 KINALI KABUPATEN PASAMAN BARAT ABSTRACT 1 PROFIL BENTUK KOMUNIKASI PESERTA DIDIK DALAM PROSES PEMBELAJARAN DI KELAS X SMA NEGERI 1 KINALI KABUPATEN PASAMAN BARAT Nofi Yani 1, Ahmad Zaini 2, Septya Suarja 2. 1 Mahasiswa Program Studi Bimbingan

Lebih terperinci

TEORI KOMUNIKASI. Pendekatan dan Pengertian Ilmu Komunikasi. SUGIHANTORO, S.Sos, M.IKom. Modul ke: Fakultas ILMU KOMUNIKASI

TEORI KOMUNIKASI. Pendekatan dan Pengertian Ilmu Komunikasi. SUGIHANTORO, S.Sos, M.IKom. Modul ke: Fakultas ILMU KOMUNIKASI Modul ke: TEORI KOMUNIKASI Pendekatan dan Pengertian Ilmu Komunikasi Fakultas ILMU KOMUNIKASI SUGIHANTORO, S.Sos, M.IKom. Program Studi MARKETING COMMUNICATIONS & ADVERTISING www.mercubuana.ac.id Pemahaman

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. A. Kesepian (loneliness)

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. A. Kesepian (loneliness) BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Kesepian (loneliness) 1. Pengertian Kesepian Menurut Sullivan (1955), kesepian (loneliness) merupakan pengalaman sangat tidak menyenangkan yang dialami ketika seseorang gagal

Lebih terperinci

BAB I PENGANTAR KHAZANAH ANALISIS WACANA. Deskripsi Singkat Perkuliahan ini membelajarkan mahasiwa tentang menerapkan kajian analisis wacana.

BAB I PENGANTAR KHAZANAH ANALISIS WACANA. Deskripsi Singkat Perkuliahan ini membelajarkan mahasiwa tentang menerapkan kajian analisis wacana. BAB I PENGANTAR KHAZANAH ANALISIS WACANA Deskripsi Singkat Perkuliahan ini membelajarkan mahasiwa tentang menerapkan kajian analisis wacana. Relevansi Dalam perkuliahan ini mahasiswa diharapkan sudah punya

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian kualitatif deskriptif.

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian kualitatif deskriptif. BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Pendekatan Penelitian Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian kualitatif deskriptif. Penelitian kualitatif adalah penelitian yang bermaksud untuk memahami

Lebih terperinci

Team project 2017 Dony Pratidana S. Hum Bima Agus Setyawan S. IIP

Team project 2017 Dony Pratidana S. Hum Bima Agus Setyawan S. IIP Hak cipta dan penggunaan kembali: Lisensi ini mengizinkan setiap orang untuk menggubah, memperbaiki, dan membuat ciptaan turunan bukan untuk kepentingan komersial, selama anda mencantumkan nama penulis

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 1.1 Paradigma Penelitian Paradigma konstruktivisme memandang realitas kehidupan sosial bukanlah realitas yang natural, tetapi terbentuk dari hasil konstruksi. Karenanya, konsentrasi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan manusia banyak didukung dari beberapa faktor,

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan manusia banyak didukung dari beberapa faktor, BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perkembangan manusia banyak didukung dari beberapa faktor, diantaranya adalah faktor kesehatan, gizi, dan mental atau psikologis, dimana faktor-faktor tersebut

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Desain penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kualitatif dengan metode studi kasus. Creswell (2009) menyebutkan bahwa penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN Metodologi berasal dari kata Yunani 'methodologia' yang berarti teknik atau prosedur, yang lebih merujuk kepada alur pemikiran umum atau menyeluruh dan juga gagasan teoritis

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. suatu kegiatan guna mencapai suatu tujuan yang telah ditentukan. 1

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. suatu kegiatan guna mencapai suatu tujuan yang telah ditentukan. 1 64 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode adalah cara kerja yang bersistem untuk memudahkan pelaksanaan suatu kegiatan guna mencapai suatu tujuan yang telah ditentukan. 1 Sedangkan penelitian

Lebih terperinci

PENGARUH TERPAAN TAYANGAN PROGRAM ACARA WARNA TRANS7 TERHADAP SIKAP PENONTON

PENGARUH TERPAAN TAYANGAN PROGRAM ACARA WARNA TRANS7 TERHADAP SIKAP PENONTON PENGARUH TERPAAN TAYANGAN PROGRAM ACARA WARNA TRANS7 TERHADAP SIKAP PENONTON (Studi Eksplanatif Kuantitatif mengenai Pengaruh Terpaan Tayangan Program Acara Warna TRANS7 Episode Seputar Fashion dan Kesehatan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. dalam keluarga muslim serta implementasi nilai-nilai Islam dalam

BAB III METODE PENELITIAN. dalam keluarga muslim serta implementasi nilai-nilai Islam dalam BAB III METODE PENELITIAN A. Bentuk Penelitian Penelitian ini mengkaji mengenai tingkah laku perempuan karir di dalam keluarga muslim serta implementasi nilai-nilai Islam dalam kehidupannya. Berdasarkan

Lebih terperinci

PENGARUH KOMUNIKASI KELOMPOK TERHADAP SIKAP ANAK. Tina Margareth Hutabarat

PENGARUH KOMUNIKASI KELOMPOK TERHADAP SIKAP ANAK. Tina Margareth Hutabarat PENGARUH KOMUNIKASI KELOMPOK TERHADAP SIKAP ANAK (Studi Korelasional tentang Pengaruh Komunikasi Kelompok oleh Lembaga Obor Sahabat terhadap Sikap Anak di Daerah Pembuangan Sampah Akhir Simpang Kongsi

Lebih terperinci

PESAN PROSOSIAL DAN ANTISOSIAL DALAM FILM (Analisis Isi Pada Film Minggu Pagi di Victoria Park Karya Lola Amaria)

PESAN PROSOSIAL DAN ANTISOSIAL DALAM FILM (Analisis Isi Pada Film Minggu Pagi di Victoria Park Karya Lola Amaria) PESAN PROSOSIAL DAN ANTISOSIAL DALAM FILM (Analisis Isi Pada Film Minggu Pagi di Victoria Park Karya Lola Amaria) SKRIPSI Diajukan kepada Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Muhammadiyah

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian yang berusaha memahami dan mengeksplorasi masalah-masalah manusia

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian yang berusaha memahami dan mengeksplorasi masalah-masalah manusia 32 BAB III METODE PENELITIAN A. Penelitian Kualitatif 1. Desain Penelitian Pendekatan dalam penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif. John W. Creswell (1998:15) mengemukakan bahwa penelitian kualitatif

Lebih terperinci