STRATEGI KOMUNIKASI GURU DALAM MENGEMBANGKAN KEMANDIRIAN ANAK USIA DINI (Studi Kasus Pada Sekolah Alam Bukit Hijau Medan) HELFRAN F SIPAYUNG
|
|
- Yenny Muljana
- 6 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 STRATEGI KOMUNIKASI GURU DALAM MENGEMBANGKAN KEMANDIRIAN ANAK USIA DINI (Studi Kasus Pada Sekolah Alam Bukit Hijau Medan) HELFRAN F SIPAYUNG Abstrak Skripsi ini berisi penelitian mengenai strategi komunikasi guru dalam mengembangkan kemandirian anak usia dini di Sekolah Alam Bukit Hijau Medan. Tujuan penelitian dilakukan untuk mengetahui strategi komunikasi yang di gunakan oleh Guru dalam mengembangkan kemandirian anak usia dini dan kemandirian yang berkembang pada anak usia dini di Sekolah Alam Bukit Hijau Medan. Teori yang digunakan dalam penelitian ini adalah Komunikasi, Strategi Komunikasi, Teori Pembelajaran Sosial Albert Bandura, Anak Usia Dini, Kemandirian Anak Usia Dini dan Upaya dalam Mengembangkan Kemandirian Anak Usia Dini. Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah paradigma konstruktivis, sementara informasi diperoleh melalui observasi dan wawancara mendalam (in-depth interview) terhadap lima guru di sekolah alam bukit hijau Medan beserta lima orang tua siswa. Informan ditentukan melalui teknik purposive sampling. Berdasarkan hasil penelitian, peneliti menemukan bahwa strategi komunikasi yang di gunakan guru dalam mengembangkan kemandirian anak usia dini adalah dengan menggunakan pendekatan personal dan juga penggunaan komunikasi verbal serta komunikasi nonverbal secara seimbang. Hasil penelitian juga menemukan berbagai kemandirian yang terbentuk pada anak usia dini di sekolah alam bukit hijau Medan. Kemandirian tersebut berupa memimpin doa, memakai pakaian sendiri, memakai sepatu sendiri, makan sendiri, mempersiapkan tas sekolah sendiri, buang air besar sendiri dan mengerjakan pekerjaan rumah sendiri. Kata Kunci: Strategi Komunikasi, Anak usia dini, Kemandirian, Studi Kasus. PENDAHULUAN Perkembangan anak anak usia dini berlangsung secara berkesinambungan, yang berarti bahwa tingkat perkembangan yang dicapai pada suatu tahap diharapkan meningkat baik pada tahap selanjutnya. Agar anak mencapai tingkat perkembangan yang optimal, dibutuhkan keterlibatan orang tua dan orang dewasa disekelilingnya untuk memberikan rangsangan yang bersifat menyeluruh dan terpadu yang meliputi pendidikan, pengasuhan, kesehatan, gizi, dan perlindungan yang diberikan secara konsisten melalui pembiasaan. Untuk mempermudah anak dalam mempelajari berbagai hal yang terdapat dalam lingkungannya diperlukan peran guru sebagai fasilitator. Untuk itu, seorang guru harus peka terhadap kebutuhan ingin tahu dari anak usia dini ini dan harus dapat memenuhi kebutuhan tersebut. Anak memerlukan pengenalan terhadap 1
2 lingkungan di sekitarnya, yang menjadi pengalaman positif untuk mengembangkan minat belajar anak usia dini. Sekolah Alam Bukit Hijau merupakan sebuah sekolah yang berbasis lingkungan, dimana mengembangkan program-program untuk mengaktualisasikan nilai-nilai lingkungan ke dalam seluruh aktivitas sekolah. Di sekolah alam bukit hijau, proses pembelajaran mengarah pada upaya pembentukan perilaku siswa yang peduli lingkungan hidup melalui model pembelajaran yang aplikatif dan menyentuh kehidupan sehari-hari. Belajar dengan suasana alam yang menyenangkan melalui penggunaan strategi, metode, materi dan media alam yang menarik serta mudah diikuti oleh anak menjadi pendukung terbentuknya interaksi yang intesif antara guru dengan anak maupun antara sesama anak. Dalam proses belajar dan bermain, mereka dituntun untuk berinteraksi dengan sesama, dengan alam serta dengan Tuhan sebagai pencipta. Berbagai program belajar dan permainan dirancang untuk mengembangkan kemandirian mereka. Dalam proses berkomunikasi dengan para anak, guru tentunya menetapkan strategi yang digunakan agar mampu merangsang anak melalui pesan yang akan disampaikan. Di sekolah ini, para guru menggunakan komunikasi verbal dan nonverbal dalam setiap proses pembelajaran. Oleh sebab itu, peneliti tertarik untuk meneliti strategi komunikasi guru dalam mengembangkan kemandirian anak usia dini di Sekolah Alam Bukit Hijau Medan. Fokus Masalah Berdasarkan konteks masalah yang telah diuraikan diatas, maka fokus masalah dalam penelitian ini adalah: Bagaimana strategi komunikasi Guru dalam mengembangkan kemandirian anak usia dini di Sekolah Alam Bukit Hijau Medan? Tujuan Penelitian 1. Untuk mengetahui Strategi komunikasi yang di gunakan oleh Guru dalam mengembangkan kemandirian anak usia dini di Sekolah Alam Bukit Hijau Medan. 2. Untuk mengetahui bentuk kemandirian yang berkembang pada anak usia dini di Sekolah Alam Bukit Hijau Medan KAJIAN PUSTAKA Strategi Komunikasi Menurut Onong Uchjana Effendi dalam buku berjudul Ilmu Komunikasi (2006: 32) menyatakan bahwa : Strategi komunikasi merupakan panduan dari perencanaan komunikasi (communication planning) dan manajemen (communications management) untuk mencapai suatu tujuan. Strategi komunikasi dapat dilakukan berdasarkan sifat komunikasi itu sendiri, yaitu : 1. Komunikasi Verbal 2. Komunikasi Nonverbal (Mulyana, 2007 : 343). 2
3 Teori Pembelajaran Sosial Albert Bandura Teori pembelajaran sosial Albert Bandura merupakan proses kognitif yang terjadi ketika seseorang mengamati sosok model, mengamati, mempelajari kepingan perilaku dan secara mental menyatukan kepingan-kepingan tersebut ke dalam sebuah pola perilaku baru yang kompleks (Papalia, 2010:48). Anak Usia Dini Anak usia dini adalah anak yang baru dilahirkan sampai usia 6 tahun. Usia ini merupakan usia yang sangat menentukan dalam pembentukan karakter dan kepribadian anak (Sujiono, 2009:7). Batasan pengertian anak usia dini yaitu 0-6 tahun. Usia dini pada anak kadang disebut sebagai usia emas atau golden age. Kemandirian Anak Usia Dini Menurut Bacharuddin (2008:75) kemandirian adalah kemampuan untuk mengambil pilihan dan menerima konsekuensi yang menyertainya. Kemandirian pada anak-anak terwujud ketika mereka menggunakan pikirannya sendiri dalam mengambil berbagai keputusan; dari memilih perlengkapan belajar yang ingin digunakannya, memilih teman bermain, sampai hal-hal yang relatif lebih rumit dan menyertakan konsekuensi - konsekuensi tertentu yang lebih serius. METODOLOGI PENELITIAN Objek Penelitian Objek penelitian dalam penelitian ini adalah strategi komunikasi yang digunakan oleh Guru dalam mengembangkan kemandirian anak usia dini di Sekolah Alam Bukit Hijau Medan. Subjek Penelitian Subjek dari penelitian ini merujuk kepada informan yang akan dimintai informasi berkenaan dengan penelitian yang dilakukan. Adapun yang menjadi informan dalam penelitian ini adalah: 1. Guru sebagai pengajar di Sekolah Alam Bukit Hijau Medan 2. Orangtua siswa Sekolah Alam Bukit Hijau Medan Unit Analisis Menurut Spardly (Sugiono, 2007:68), unit analisis dalam penelitian ini meliputi : 1. Tempat dimana penelitian ini berlangsung. Tempat dari penelitian ini adalah Sekolah Alam Bukit Hijau yang terletak di Jalan Bunga Gayong, Kelurahan Ladang Bambu Medan 2. Pelaku adalah orang yang sesuai dengan objek penelitian. Dalam penelitian ini, pelaku adalah Guru di Sekolah Alam Bukit Hijau Medan, yang merupakan pendidik bagi anak. 3. Kegiatan adalah aktivitas pelaku berkaitan dengan objek penelitian. Dalam penelitian ini ialah setiap kegiatan atau interaksi antara Guru dan 3
4 anak dalam proses belajar dan mengembangkan kemandirian anak usia dini. Teknik Pengumpulan Data adalah: Adapun teknik pengumpulan data yang dilakukan dalam penelitian ini 1.Data Primer Kriyantono (2006 : 43) menjelaskan data primer adalah data yang diperoleh dari sumber data pertama atau tangan pertama di lapangan. Adapun cara untuk mendapatkan data primer yaitu : a. Wawancara Mendalam b. b. Observasi 2. Data Sekunder Data Sekunder didapat dengan cara mempelajari dan mengumpulkan data melalui literatur sumber bacaan yang relevan dan mendukung penelitian. Teknik Analisis Data Methew B. Milles dan Michael Huberman membagi tiga alur dalam proses analisis data kualitatif yaitu : 1. Reduksi data, proses pemilihan, pemusatan perhatian pada penyederhanaan, pengabstrakan, dan transformasi data yang muncul dari catatan catatan di lapangan, 2. Penyajian data, yaitu sekumpulan informasi tersusun yang memberi kemungkinan adanya penarikan kesimpulan dan pengamatan tindakan 3. Penarikan kesimpulan, kesimpulan tergantung pada besarnya kumpulan catatan lapangan. (Patilima,2005). HASIL DAN PEMBAHASAN Strategi komunikasi merupakan panduan dari perencanaan komunikasi (communication planning) dan manajemen (communications management) untuk mencapai suatu tujuan. Untuk mencapai tujuan tersebut strategi komunikasi harus dapat menunjukkan bagaimana operasionalnya secara taktis harus dilakukan, dalam arti kata bahwa pendekatan (approach) bisa berbeda sewaktu-waktu tergantung dari situasi dan kondisi. Keberhasilan kegiatan komunikasi secara efektif banyak ditentukan oleh penentuan strategi komunikasi(effendi 2006: 32). Kemampuan guru membuat perencanaan komunikasi yang baik dibutuhkan untuk mencapai keberhasilan dalam mengajar. Dalam mengajar, guru menyampaikan pelajaran dengan menggunakan berbagai bentuk komunikasi dengan anak didiknya. Strategi komunikasi yang dipersiapkan oleh guru mengacu pada konsep belajar yang di terapkan oleh sekolah. Di sekolah alam bukit hijau, 4
5 konsep sekolah mengacu kepada kegiatan belajar berbasis lingkungan. Sekolah tetap mengikuti kurikulum yang telah di tentukan namun mengaplikasikannya dengan konsep belajar di alam. Dari kelima informan guru, peneliti melakukan pembahasan yang dikaitkan dengan tujuan peneliti dalam penelitian ini yaitu untuk mengetahu strategi komunikasi yang digunakan dalam mengembangkan kemandirian anak usia dini. Sedangkan melalui kelima informan orang tua, peneliti ingin mengetahui kemandirian yang berkembang pada anak mereka setelah melakukan kegiatan belajar di sekolah alam bukit hijau. Berdasarkan hasil analisis, peneliti mengetahui bahwa strategi yang digunakan oleh guru adalah selain melakukan pendekatan personal kepada setiap anak didik mereka di sekolah, juga menyeimbangkan penggunaan bahasa verbal dan nonverbal dalam kegiatan belajar. Peneliti juga melihat bahwa konsep belajar sekolah, suasana lingungan sekolah, dan kondisi alam yang tersedia di sekolah sangat membantu guru dalam menjalankan strategi komunikasi yang efektif. Selain itu, kondisi kelas dengan jumlah siswa yang hanya sedikit membuat tingkat keberhasilan guru dalam menguasai karakter anak didiknya menjadi tinggi. Selain itu peneliti melihat para guru dalam mengajar tidak hanya dilator belakangi untuk bekerja tetapi juga sebagai pelayan terhadap masyarakat melalui mengajar anak usia dini. Dari pengamatan peneliti, peneliti melihat bahwa dalam mengajar anak usia dini memiliki kesulitan karena harus mengenal dan memahami karakter setiap anak. Strategi komunikasi dapat dilakukan melalui sifat komunikasi itu sendiri, yaitu melalui penggunaan komunikasi verbal dan nonverbal. Komunikasi verbal menggunakan kata-kata ataupun tulisan. Sedangkan komunikasi nonverbal menggunakan semua isyarat yang bukan merupakan kata-kata. Secara umum kelima guru menggunakan kedua secara seimbang dalam kegiatan belajar. Dari kelima guru, ibu Eva dan ibu Endang dalam mengajar menggunakan alat peraga sebagai alat bantu anak untuk memahami apa yang ia katakan. Tidak semua anak didik mereka dapat memahami komunikasi yang lakukan oleh guru. Maka dibutuhkan alat peraga untuk memberikan contoh visual bagi anak mengenai pelajaran yang sedang dipelajari. Ibu Dewi, ibu Hesty dan ibu Mutiara melakukan kegiatan mengajar dengan mengkombinasikan keduanya agar anak didiknya tidak jenuh ketika mengikuti kegiatan belajar dikelas. Kombinasi tersebut adalah komunikasi verbal dan nonverbal yang berupa guru yang mengajar melalui berbicara, bernyanyi, menari dan menggunakan berbagai media yang ada di sekolah. Mereka juga membuat suasana belajar yang tidak kaku dengan cara menggunakan bahasa sehari-hari dalam berkomunikasi dengan anak didik baik dalam kegiatan belajar maupun tidak. Kegiatan belajar yang di isi dengan memberikan penjelasan atau komunikasi searah dari guru ke siswa berpotensi besar terciptannya rasa bosan siswa dalam belajar. Ketiga informan tersebut menyajikan kegiatan belajar yang mereka lakukan dengan menggunakan berbagai sarana. Dalam strategi belajar sambil bermain yang diterapkan, anak mendapat pelajaran secara tidak mereka sadari melalui permainan yang mereka lakukan. Selain belajar di kelas, para guru juga membawa anak didik belajar ke lingkungan sekolah agar anak tidak jenuh 5
6 dengan suasana yang lebih menarik. Misalnya dalam belajar matematika, mereka bisa menghitung jumlah buah cokelat yang ada di kebun sekolah. Karakter anak usia dini yang beragam mempengaruhi strategi komunikasi yang akan digunakan oleh guru dalam mengajar. Perbedaan pada setiap anak membutuhkan strategi yang tepat agar keberhasilan dari komunikasi yang dijalin guru dengan anak dapat berhasil ke semua anak secara menyeluruh. Walaupun pasti tidak akan bisa diterima sama oleh semua anak karena perbedaan kemampuan yang mereka miliki masing-masing. Kelima guru menggunakan pendekatan secara personal terhadap anak didik mereka dalam kegiaan belajar. Pendekatan diri dari guru ke anak bertujuan untuk memahami keinginan dan kebutuhan anak dalam belajar. Dengan demikian, gruru dapat menyesuaikannya dalam menentukan bentuk strategi komunikasi yang akan di jalankan dalam kegiatan belajar. Peneliti melakukan wawancara dengan orang tua anak usia dini di sekolah alam bukit hijau untuk mengetahui keberhasilan dari strategi komunikasi yang diterapkan oleh guru terhadap perkembangan kemandirian anak usia dini tersebut. Dari wawancara dengan orang tua anak, peneliti mengetahui bahwa strategi komunikasi guru efektif dalam mengembangkan kemandirian anak usia dini. keamndirian yang didapat oleh anak derasal dari proses belajar dan kegiatan belajar yang mereka dapat dari sekolah. Albert Bandura memberikan asumsinya mengenai pembelajaran terhadap anak. Menurutnya individu melakukan pembelajaran dengan meniru apa yang ada dilingkunganya, terutama perilaku-perilaku orang lain. Perilaku orang lain yang ditiru disebut perilaku model atau perilaku contoh. Terdapat hubungan yang erat antara pelajar dan lingkunganya. Pembelajaran terjadi akibat keterkaitan tiga pihak, yaitu lingkungan, perilaku dan faktor-faktor pribadi. Hasil pembelajaran berupa kode perilaku visual dan verbal yang diwujudkan dalam perilaku seharihari. Dikaitkan dengan kelima informan orang tua anak, kelima informan orang tua melihat perkembangan anak mereka setelah sekolah adalah berbagai perubahan yang positif. Anak dinilai mampu meniru apa yang mereka dapatkan dari proses belajar di sekolah. Mereka juga melihat keberhasilan melakukan peniruan tersebut mengembangkan sikap mandiri pada diri anak. Perkembangan kemandirian pada anak tentunya tidak sepenuhnya sama diantara semua anak. kembali lagi dipengaruhi oleh kemampuan dasar anak untuk menangkap apa apa yang diajarkan oleh guru mereka di sekolah. Kelima guru memiliki pandangan yang sama mengenai konsep belajar yang diterapkan oleh sekolah. Mereka menilai konsep belajar yang berbasis lingkungan dan menekankan kepada belajar sambil bermain efektif untuk diberikan kepada anak usia dini. Karena hal itu juga kelima orang tua tersebut memilih sekolah alam bukit hijau untuk anak mereka memasuki pendidikan pertama di sekolah. Kemandirian adalah sikap dan perilaku seseorang yang mencerminkan perbuatan yang cenderung individual atau mandiri, tanpa bantuan dan pertolongan dari orang lain. Kemandirian identik dengan kedewasaan, melakukan sesuatu tidak harus ditentukan atau diarahkan sepenuhnya oleh orang lain. Kemandirian 6
7 anak sangat diperlukan dalam rangka membekali mereka untuk menjalani kehidupan yang akan datang. Dengan kemandirian ini seorang anak akan mampu untuk menentukan pilihan yang ia anggap benar, selain itu ia juga berani memutuskan pilihannya dan bertanggung jawab atas resiko dan konsekuensi yang diakibatkan dari pilihannya tersebut. Melalui analisis yang dilakukan peneliti, peneliti menemukan bahwa kemandirian anak usia dini mengalami perkembangan setelah sekolah di sekolah alam bukit hijau. Pak Roy yang merupakan orang tua dari Eiban melihat perkembangan kemandirian pada diri Eiban. Eiban sudah bisa melakukan beberapa kegiatan secara mandiri. Diantaranya adalah sudah dapat makan sendiri, memakai pakaian sendiri dan membuang air besar sendiri tanpa harus dibantu oleh orang tua lagi. Ibu Merry melihat juga perkembangan kemandirian pada diri Rika anaknya. Rika mampu mengaplikasikan pelajaran yang ia dapat dari guru di sekolah dalam kegiatannya sehari-hari. Menurut orang tuanya, ia akan membuang sampah pada tempatnya karena hal itu ditekankan oleh gurunya di sekolah. Ibu Linda melihat perubahan yang semakin baik pada emosional Ritz anaknya setelah mengikuti kegiatan belajar disekolah. Ia juga melihat perkembangan kemandirian anaknya dalam belajar di rumah dan mengajak adiknya untuk belajar bersama. Ibu Erika melihat perubahan yang terjadi pada Josh anaknya sebagai hasil dari komunikasi yang efektif yang dilakukan oleh gurunya di sekolah. Informan orang tua berikutnya yaitu ibu Jerni juga melihat perkembangan terhadap anaknya Kio. perkembangan yang terjadi pada anaknya yaitu dalam hal memakai sepatu, mandi dan makan sudah dapat ia lakukan secara mandiri. Jadi dapat disimpulkan bahwa strategi komunikasi yang dilakukan oleh guru yaitu dengan menggunakan pendekatan personal, pengenalan terhadap karakter setiap anak usia dini dan penggunaan komunikasi verbal dan nonverbal mampu mengembangkan kemandirian anak usia dini di sekolah alam bukit hijau Medan. Walaupun kemandirian yang di dapat oleh anak berbeda satu sama lain, namun perkembangan kemandirian tersebut sangat baik bagi mereka di usia dini sebagai modal dalam memasuki jenjang pendidikan selanjutnya. SIMPULAN DAN SARAN Simpulan 1. Strategi komunikasi yang digunakan selain pendekatan personal, juga melalui penggunaan komunikasi verbal dan noverbal secara seimbang dan dikombinasikan dalam kegiatan belajar anak usia dini di sekolah alam bukit hijau. Sebelum menentukan strategi yang akan digunakan, guru harus terlebih dahulu mengenali dan memahami karakter dari setiap anak didiknya sehingga guru dapat menentukan perencanaan berdsarkan apa 7
8 yang disukai dan dibutuhkan anak usia dini di sekolah alam bukit hijau Medan. 2. Strategi komunikasi yang digunakan oleh guru berhasil mengembangkan kemandirian anak usia dini di sekolah alam bukit hijau Medan. Kemandirian yang di dapat anak usia dini berupa berbagai kegiatan yang sekarang bisa mereka kerjakan sendiri tanpa bantuan orang tua. 3. Bentuk kemandirian yang telah berkembang pada anak usia dini tersebut adalah anak dapat berdoa dan memimpin doa, memakai pakaian sendiri, memakai sepatu sendiri, makan sendiri, mempersiapkan tas sekolah sendiri, buang air besar sendiri dan mengerjakan pekerjaan rumah sendiri. Selain itu, anak uga dapat mengaplikasikan apa yang ia peroleh dari sekolah dalam bentuk mengambil keputusan seperti membuang sampah pada tempatnya dan memiliki rasa berbagi terhadap sesama teman. Saran Beberapa saran yang ingin disampaikan penulis adalah: 1. Saran kaitan akademis, peneliti mendapati banyak hal yang masih dapat dikaji mengenai strategi komunikasi, sehingga kiranya penelitian ini mendorong pihak akademis untuk bisa membantu mahasiswa Departemen Ilmu Komunikasi melakukan penelitian serupa sehingga bisa menambah kekurangan-kekurangan yang masih didapati dalam penelitian ini atau bahkan memperluas kajian penelitian ini. 2. Saran kaitan teoritis, peneliti mendapati sekolah alam bukit hijau memiliki konsep belajar yang unik dengan menggunakan alam sebagai sarana belajar anak. Kiranya konsep belajar yang tidak formal seperti ini dapat dikembangkan di Kota Medan. 3. Saran kaitan praktis, peneliti juga mendorong setiap guru untuk memberikan edukasi yang benar dan tepat terhadap anak terutama anak usia dini sebagai modal dasar dalam menjalani jenjang pendidikan. 8
9 DAFTAR REFERENSI Bacharuddin, Mustafa Dari Literasi Dini Ke Literasi Teknologi. Bandung : Yayasan CREST. Effendy, Onong Uchana Ilmu Komunikasi: Teori dan Praktek. Bandung: Remaja Rosdakarya. Kriyantono, Rachmat Teknik Praktis Riset Komunikasi. Jakarta: Kencana. Mulyana, Deddy Ilmu Komunikasi Suatu Pengantar. Bandung : Remaja Rosdakarya. Papalia, Diane E., et. al., Human Development (Psikologi Perkembangan), (A.K. Anwar, Penerjemah) Jakarta : Kencana. Patilima, Hamid Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung: Alfabeta. Sugiyono Metode Penelitian Bisnis. Bandung: CV. Alfabeta. Sujiono, Yuliani Nuraini Konsep Dasar Pendidikan Anak Usia Dini. Jakarta : PT. Indeks 9
Universitas Sumatera Utara
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Konteks Masalah Komunikasi merupakan kebutuhan dasar bagi setiap manusia dalam menjalani aktivitasnya sebagai makhluk sosial. Sebagai makhluk sosial manusia tidak dapat hidup sendiri
Lebih terperinciPENDAMPINGAN ORANGTUA DENGAN AKTIVITAS ANAK MENONTON TELEVISI
PENDAMPINGAN ORANGTUA DENGAN AKTIVITAS ANAK MENONTON TELEVISI (Studi kasus pada keluarga di Perumahan Meranti Permai, Kecamatan Siantar utara, Kota Pematangsiantar) Julius Osvaldo Situmorang 100904041
Lebih terperinciKOMUNIKASI PERSUASIF AGEN ASURANSI DALAM MEREKRUT CALON AGEN ASURANSI
KOMUNIKASI PERSUASIF AGEN ASURANSI DALAM MEREKRUT CALON AGEN ASURANSI (Studi Deskriptif Kualitatif Komunikasi Persuasif Agen Asuransi dalam Merekrut Calon Agen Asuransi di PT Asuransi Life Allianz Indonesia
Lebih terperinciKONSEP DIRI DALAM KOMUNIKASI ANTARPRIBADI (Studi Kasus pada Anggota Language and Cultural Exchange Medan) RICO SIMANUNGKALIT
KONSEP DIRI DALAM KOMUNIKASI ANTARPRIBADI (Studi Kasus pada Anggota Language and Cultural Exchange Medan) RICO SIMANUNGKALIT 100904069 ABSTRAK Penelitian ini berjudul Konsep Diri dalam Komunikasi Antarpribadi,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. anak. Usia dini juga sering disebut sebagai masa keemasan (golden age), yaitu
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Usia dini merupakan momen yang amat penting bagi tumbuh kembang anak. Usia dini juga sering disebut sebagai masa keemasan (golden age), yaitu masa dimana semua
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. Usia dini merupakan masa keemasan (golden age), oleh karena itu. kemampuan kognitif, afektif, psikomotor, bahasa, sosial emosional dan
1 I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Usia dini merupakan masa keemasan (golden age), oleh karena itu pendidikan pada masa ini merupakan pendidikan yang sangat fundamental dan sangat menentukan perkembangan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. layanan pendidikan diperoleh setiap individu pada lembaga pendidikan secara
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pendidikan merupakan hal yang dibutuhkan oleh setiap individu. Sejak lahir, setiap individu sudah membutuhkan layanan pendidikan. Secara formal, layanan pendidikan
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN. menggambarkan dan mengungkapkan hubungan antara peristiwa dengan. makna terutama menurut persepsi partisipan.
BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian 1. Jenis Penelitian Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini yaitu metode kualitatif berbentuk deskriptif, tujuan utama dari penelitian ini
Lebih terperinciEvaluasi Pembelajaran Pos PAUD Putra Pertiwi Rejosari, Kelurahan Gilingan, Kecamatan Banjarsari, Surakarta
Evaluasi Pembelajaran Pos PAUD Putra Pertiwi Rejosari, Kelurahan Gilingan, Kecamatan Banjarsari, Surakarta Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui mekanisme penerimaan peserta didik di Pos PAUD Putra
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. umum pembentukan pengetahuan (Knowlage), (Juliansyah Noor, 2011:22).
BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan dan Jenis Penelitian Metodologi adalah ilmu tentang kerangka kerja untuk melaksanakan penelitian yang bersistem: sekumpulan peraturan, kegiatan dan prosedur yang
Lebih terperinciGAMBARAN PERKEMBANGAN SOSIAL DAN KEMANDIRIAN PADA ANAK PRASEKOLAH USIA 4-6 TAHUN DI TK AL- ISLAH UNGARAN BARAT
GAMBARAN PERKEMBANGAN SOSIAL DAN KEMANDIRIAN PADA ANAK PRASEKOLAH USIA 4-6 TAHUN DI TK AL- ISLAH UNGARAN BARAT Fiktina Vifri Ismiriyam 1), Anggun Trisnasari 2), Desti Endang Kartikasari 3) Universitas
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Pendekatan Penelitian Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kualitatif. Metode penelitian kualitatif merupakan proses penelitian yang bertujuan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. kecerdasan anak. Dalam usia 0-5 tahun, anak diajarkan berbagai macam
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Usia emas atau golden age adalah masa yang paling penting dalam proses kecerdasan anak. Dalam usia 0-5 tahun, anak diajarkan berbagai macam pendidikan dasar,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan usaha untuk memanusiakan manusia itu sendiri, yaitu membudayakan manusia. Pendidikan secara umum mempunyai arti suatu proses kehidupan dalam
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. perkembangannya, dan terjadi pematangan fungsi-fungsi fisik dan psikis yang
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Anak usia dini sering disebut anak prasekolah, memiliki masa peka dalam perkembangannya, dan terjadi pematangan fungsi-fungsi fisik dan psikis yang siap merespons
Lebih terperinciPENDIDIKAN KECAKAPAN HIDUP (LIFE SKILL) UNTUK ANAK USIA DINI
PENDIDIKAN KECAKAPAN HIDUP (LIFE SKILL) UNTUK ANAK USIA DINI OLEH RAHAYU DWI UTAMI,SE.,S.Pd.,M.Pd. Anak adalah anugerah dari sang maha pencipta yang dititipkan oleh Tuhan YME sebagai amanah yang tidak
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. pentingnya kemampuan bahasa bagi kehidupan manusia, tidak terkecuali bagi
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Manusia dalam kehidupannya tidak terlepas dari bahasa. Manusia menggunakan bahasa sebagai alat komunikasi. Dengan bahasa, manusia akan mudah dalam bergaul dan
Lebih terperinciAKTIVITAS KOMUNIKASI ORANG TUA DENGAN ANAK TUNARUNGU
AKTIVITAS KOMUNIKASI ORANG TUA DENGAN ANAK TUNARUNGU (Studi Kasus Aktivitas Komunikasi Verbal dan Nonverbal Orang Tua dengan Anak Tunarungu di SLB Negeri 017700 Kota Kisaran) DIAN ANDHYKA PUTRY ABSTRAK
Lebih terperinciPELAKSANAAN PEMBELAJARAN SAINS ANAK USIA DINI D TK NEGERI PEMBINA KECAMATAN MUARA BULIAN
PELAKSANAAN PEMBELAJARAN SAINS ANAK USIA DINI D TK NEGERI PEMBINA KECAMATAN MUARA BULIAN Oleh Hillia Izza Program Studi PG-PAUD Universitas Negeri Jambi ABSTRAK Penelitian dilatar belakangi metode pembelajaran
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan Penelitian Penelitian1 ini menggunakan jenis penelitian lapangan (field research) yang bersifat deskriptif2. Penelitian lapangan yaitu metode yang mempelajari fenomena
Lebih terperinciPROSES KOMUNIKASI ANTARPRIBADI DALAM KELUARGA IBU BEKERJA
PROSES KOMUNIKASI ANTARPRIBADI DALAM KELUARGA IBU BEKERJA (Studi Deskriptif Kualitatif Proses Komunikasi Antarpribadi Ibu Bekerja dengan Suami dan Anak dalam Keluarga Ibu Bekerja pada Subbagian Tata Laksana
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. selanjutnya. Berdasarkan penelitian Benyamin S. Bloon (1992)
xvi BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan anak usia dini adalah suatu upaya pembinaan yang ditunjukkan kepada anak sejak lahir sampai dengan usia enam tahun yang melalui pemberian rangsangan
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. menjadi bagian terpadu dan tak terpisahkan dari peningkatan. yang digunakan dalam proses pembelajaran, kemajuan teknologi dapat
BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Keberhasilan sebuah pelaksanaan Pendidikan ditentukan oleh beberapa hal yang salah satunya adalah kualitas pembelajaran. Upaya peningkatan mutu pembelajaran menjadi
Lebih terperinciIII. METODE PENELITIAN. Pada penelitian ini, menggunakan metode deskriptif kualitatif. Pendekatan
23 III. METODE PENELITIAN 3.1. Sifat Penelitian Pada penelitian ini, menggunakan metode deskriptif kualitatif. Pendekatan Kualitatif adalah suatu proses penelitian dan pemahaman yang berdasarkan pada metodologi
Lebih terperinciImplementasi Komunikasi Instruksional Guru dalam Mengajar Anak Berkebutuhan Khusus di SLB-C1 Dharma Rena Ring Putra I Yogyakarta Oleh :
Implementasi Komunikasi Instruksional Guru dalam Mengajar Anak Berkebutuhan Khusus di SLB-C1 Dharma Rena Ring Putra I Yogyakarta Oleh : Fristyani Elisabeth Hutauruk Yudi Perbawaningsih Program Studi Ilmu
Lebih terperinciPENDAHULUAN. Masing-masing anak memiliki bakat dan potensi yang telah dibawanya dari
1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Anak sebagai individu yang unik memiliki karakteristik yang berbedabeda. Masing-masing anak memiliki bakat dan potensi yang telah dibawanya dari sejak lahir. Masa
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dimana seorang anak akan mengalami pertumbuhan dan perkembangan yang
14 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Anak usia dini ialah anak yang baru dilahirkan sampai dengan usia 6 tahun. Usia dini merupakan usia yang sangat fundamental dalam menentukan pembentukan karakter
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. analisis Kualitatif dikarenakan permasalahan yang belum jelas, kompleks
BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian Penelitian ini menggunakan metode Deskriptif dengan teknik analisis Kualitatif dikarenakan permasalahan yang belum jelas, kompleks dan penuh makna sehingga
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang
1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN Salah satu indikasi bahwa manusia sebagai mahluk sosial, adalah perilaku berkomunikasi antarmanusia. Manusia tidak dapat hidup sendiri, pasti membutuhkan orang lain.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. segala lingkungan dan sepanjang hidup (Faturrahman, 2012: 2). Sedangkan
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan adalah segala situasi hidup yang mempengaruhi pertumbuhan individu sebagai pengalaman belajar yang berlangsung dalam segala lingkungan dan sepanjang
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN. yang dapat dimanfaatkan oleh peneliti. 1 Pemilihan lokasi atau site selection
BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Lokasi dan Waktu Penelitian 1. Lokasi Penelitian Lokasi Penelitian adalah tempat yang berkaitan dengan sasaran atau permasalahan penelitian dan juga merupakan salah satu
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Komunikasi merupakan hal mendasar yang dilakukan oleh semua orang untuk menyampaikan suatu informasi, salah satunya komunikasi antara guru dan murid di sekolah inklusif
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN Metode penelitian merupakan cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu. Penelitian ini adalah penelitian pendidikan, maka metode penelitian pendidikan
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN A. Metode dan Desain Penelitian Dalam Penelitian ini, peneliti menggunakan metode studi kasus dengan pendekatan kualitatif. Menurut Moleong (2010 hlm.6) : Penelitian kualitatif
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. sistem pendidikan nasional menyatakan bahwa pendidikan anak usia dini pada
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang Pendidikan yang di berikan anak sejak dini merupakan dasar bagi pembentukan kepribadian manusia secara utuh yaitu ditandai dengan karakter budi pekerti luhur pandai
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dilihat dari tiga ciri utama yaitu derajat kesehatan, pendidikan dan. bertumbuh dan berkembang (Narendra, 2005).
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Kualitas Sumber Daya Manusia (SDM) mempunyai peran penting dalam suatu tatanan kelompok masyarakat mulai dari yang kompleks sampai pada tingkatan yang lebih
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. menganalisis fenomena, peristiwa, aktivitas sosial, sikap, kepercayaan, dan perilaku yang dapat diamati.
BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan Penelitian Nana Syaodih Sukmadinata (2010: 60) menyatakan bahwa penelitian kualitatif adalah suatu penelitian yang bertujuan untuk mendeskripsikan dan menganalisis
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. buruknya masa depan bangsa. Jika sejak usia dini anak dibekali dengan
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Anak Usia Dini merupakan aset bangsa yang akan menentukan baik buruknya masa depan bangsa. Jika sejak usia dini anak dibekali dengan pendidikan dan nilai-nilai yang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Sumber daya manusia yang berkualitas adalah modal dasar sekaligus kunci keberhasilan pembangunan nasional. Terwujudnya sumber daya manusia yang berkualitas tidak terlepas
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) adalah pembinaan yang ditujukan kepada
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang UU No. 20 Tahun 2003 tentang Pendidikan Nasional menyatakan bahwa Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) adalah pembinaan yang ditujukan kepada anak sejak lahir hingga usia
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. terjadinya pengembangan kemampuan fisik, kognitif, bahasa, sosial-emosional,
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masa usia dini adalah masa yang sangat menentukan bagi pertumbuhan dan perkembangan anak selanjutnya karena merupakan masa peka dan masa emas dalam kehidupan anak.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. berhasil dari mereka. Sebaliknya tidak ada orang tua di muka bumi ini yang
BAB I PENDAHULUAN 1. 1. Latar Belakang Masalah Setiap orang tua sangat menginginkan anaknya lebih baik, lebih hebat dan lebih berhasil dari mereka. Sebaliknya tidak ada orang tua di muka bumi ini yang
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. perkembangan yang sangat pesat. Masa ini biasa disebut dengan masa the golden
1 I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Anak usia dini adalah individu yang sedang mengalami proses pertumbuhan dan perkembangan yang sangat pesat. Masa ini biasa disebut dengan masa the golden age,
Lebih terperinciPeran Guru dalam Menumbuhkan Rasa Tanggung Jawab Anak pada Pendidikan Anak Usia Dini Yanuarita Niken P. I Pendahuluan Pendidikan Anak
Peran Guru dalam Menumbuhkan Rasa Tanggung Jawab Anak pada Pendidikan Anak Usia Dini Yanuarita Niken P. I 125120307111024 Pendahuluan Pendidikan Anak Usia Dini merupakan suatu pendidikan yang ditujukkan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Memasuki era globalisasi yang terjadi saat ini ditandai dengan adanya
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Memasuki era globalisasi yang terjadi saat ini ditandai dengan adanya perkembangan pada ilmu pengetahuan dan teknologi. Perkembangan yang terjadi tersebut menuntut
Lebih terperinciMENINGKATKAN KETERAMPILAN BERBICARA MELALUI PENERAPAN TIPE KANCING GEMERINCING
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan Anak usia dini (PAUD) merupakan kelompok usia yang berada dalam proses perkembangan unik karena proses perkembangannya (tumbuh dan kembang) dengan
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. Anak usia dini berada pada rentang usia 0-8 tahun (NAEYC, 1992). Anak usia
I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Anak usia dini adalah sosok individu yang sedang menjalani suatu perkembangan dengan pesat dan fundamental bagi kehidupan selanjutnya. Anak usia dini berada pada
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Metode Penelitian Penelitian ini menggunakan jenis penelitian kualitatif. Penelitian kualitatif adalah suatu penelitian ilmiah yang bertujuan untuk memahami suatu fenomena
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian dan Pendekatan Penelitian ini merupakan penelitian lapangan (field research) yaitu penelitian yang data dan informasinya diperoleh dari kegiatan di wilayah
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
45 BAB III METODE PENELITIAN Metode merupakan salah satu komponen penting dalam suatu penelitian. Dalam suatu penelitian diperlukan metode penelitian agar penelitian berjalan sesuai rencana, dapat dipertanggungjawabkan,
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Yosomulyo, Kecamatan Gambiran, Kabupaten Banyuwangi.
34 BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi Penelitian Dalam Penelitian ini peneliti mengambil lokasi penelitian di Desa Yosomulyo, Kecamatan Gambiran, Kabupaten Banyuwangi. Pemilihan tempat ini karena masyarakat
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. berbangsa dan bernegara. Hal ini terdapat dalam Undang-Undang Nomor 20
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan anak usia dini mempunyai peranan penting dalam kehidupan berbangsa dan bernegara. Hal ini terdapat dalam Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN. data deskripstif berupa kata-kata tertulis, atau lisan dari orang-orang dan perilaku
BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Pendekatan Penelitian Jenis Penelitian pada skripsi ini adalah penelitian kualitatif. Menurut Bogdan dan Taylor mendefinisikan penelitian kualitatif sebagai penelitian
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pendidikan anak usia dini merupakan salah satu upaya untuk merangsang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pendidikan anak usia dini merupakan salah satu upaya untuk merangsang berbagai potensi yang dimiliki anak agar dapat berkembang dengan optimal. Sebagaimana
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. menguasai tingkat yang lebih tinggi dari berbagai aspek. Pada usia ini mengalami
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Perkembangan adalah suatu proses perubahan dimana anak belajar menguasai tingkat yang lebih tinggi dari berbagai aspek. Pada usia ini mengalami perubahan dan perkembangan
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN A. Tipe Penelitian Tipe penelitian ini adalah tipe kualitatif. Penelitian kualitatif merupakan proses penelitian yang menghasilkan prosedur analisis yang tidak menggunakan prosedur
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Taman Kanak-Kanak adalah pendidikan anak usia dini jalur formal
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Taman Kanak-Kanak adalah pendidikan anak usia dini jalur formal yang menyelenggarakan pendidikan anak usia 4-6 tahun. Usia tersebut merupakan masa emas (golden age)
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Pendidikan Taman Kanak-Kanak (TK) merupakan bentuk pendidikan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan Taman Kanak-Kanak (TK) merupakan bentuk pendidikan untuk anak dalam rentang usia empat sampai dengan enam tahun yang sangat penting untuk mengembangkan
Lebih terperinciKOMUNIKASI MATEMATIS SISWA TUNARUNGU DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA DIDASARKAN PADA TEORI SCHOENFELD
KOMUNIKASI MATEMATIS SISWA TUNARUNGU DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA DIDASARKAN PADA TEORI SCHOENFELD DI SMALB DHARMA BAKTI DHARMA PERTIWI BANDAR LAMPUNG MUJIB Pendidikan Matematika, IAIN Raden Intan Lampung,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. hidup sehingga pendidikan bertujuan menyediakan lingkungan yang memungkinkan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan anak usia dini sebagai fase pertama sistem pendidikan seumur hidup sehingga pendidikan bertujuan menyediakan lingkungan yang memungkinkan anak didik
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. yang berkualitas dan diharapkan akan menjadi pelaku dalam pembangunan suatu
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pendidikan memegang peranan yang sangat penting dalam pembangunan suatu negara, karena pendidikan dapat memberdayakan sumber daya manusia yang berkualitas dan diharapkan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. perkembangan jasmani agar anak memiliki kesiapan dalam memasuki
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan anak usia dini ialah suatu upaya pembinaan yang ditujukan kepada anak sejak lahir sampai dengan usia enam tahun yang dilakukan melalui pemberian rangsangan
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
29 BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan dan Jenis Penelitian Menentukan pendekatan penelitian yang dilakukan harus disesuaikan dengan jenis fenomena atau fakta yang terjadi di lapangan. Ada perbedaan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Pendidikan anak usia dini adalah jenjang pendidikan sebelum pendidikan dasar yang merupakan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pendidikan anak usia dini adalah jenjang pendidikan sebelum pendidikan dasar yang merupakan suatu upaya pembinaan yang ditujukan bagi anak sejak lahir sampai
Lebih terperinciSTUDI TENTANG UPAYA GURU BIMBINGAN KONSELING MENGATASI BULLYING NON VERBAL DI SEKOLAH PADA SISWA KELAS VII-5 MTsN NGRONGGOT TAHUN 2015/2016
STUDI TENTANG UPAYA GURU BIMBINGAN KONSELING MENGATASI BULLYING NON VERBAL DI SEKOLAH PADA SISWA KELAS VII-5 MTsN NGRONGGOT TAHUN 2015/2016 SKRIPSI Diajukan untuk Penulisan Skripsi Guna Memenuhi Salah
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. perkembangan yang sangat pesat bagi kehidupan serta organisasi yang merupakan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Anak merupakan sosok individu yang sedang mengalami proses perkembangan yang sangat pesat bagi kehidupan serta organisasi yang merupakan satu kesatuan jasmani
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. pengajar muda dan peserta didik di desa tertinggal dalam meningkatkan motivasi
35 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Tipe Penelitian Penelitian ini menggunakan tipe penelitian bersifat deskriptif, yaitu untuk memperoleh deskripsi mengenai Peranan komunikasi antar pribadi antara pengajar
Lebih terperincieksistensi tradisi nyadran di Gunung Balak dalam arus globalisasi yang masuk dalam kehidupan masyarakat.
BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan Penelitian Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan analisis data deskriptif. Sesuai dengan tujuan penelitian ini yaitu untuk mengetahui eksistensi
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah penelitian lapangan (field research).
30 BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian/ riset adalah suatu usaha untuk menemukan suatu hal menurut metode yang ilmiah, sehingga riset memiliki tiga unsur penting, yaitu sasaran, usaha
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Desain penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kualitatif dengan metode studi kasus. Creswell (2009) menyebutkan bahwa penelitian
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN. menggunakan berbagai jenis metodologi penelitian. Dalam penelitian ini,
40 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Pendekatan dan Jenis Penelitian Untuk mengungkapkan realitas yang ada, maka seseorang dapat menggunakan berbagai jenis metodologi penelitian. Dalam penelitian ini, penulis
Lebih terperinciIII. METODE PENELITIAN. masalah dengan menggambarkan atau melukiskan keadaan subyek atau obyek
34 III. METODE PENELITIAN A. Tipe Penelitian Tipe penelitian ini merupakan tipe penelitian deskriptif dengan pendekatan kualitatif. Penelitian deskriptif dapat diartikan sebagai prosedur pemecahan masalah
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Masa usia Taman Kanak-kanak (TK) atau masa usia dini merupakan masa
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Masa usia Taman Kanak-kanak (TK) atau masa usia dini merupakan masa perkembangan yang sangat pesat, sehingga sering disebut masa keemasan (Golden Age) dalam
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) merupakan pendidikan yang sangat
1 I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) merupakan pendidikan yang sangat dasar dan menjadi masa keemasan (golden age) bagi anak. Berdasarkan Undang-undang Republik Indonesia
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. potensi intelektual dan sikap yang dimilikinya, sehingga tujuan utama
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pendidikan merupakan salah satu fondasi yang menentukan ketangguhan dan kemajuan suatu bangsa. Sekolah sebagai lembaga pendidikan formal dituntut untuk melaksanakan
Lebih terperinciMEMAHAMI PSIKOLOGI PERKEMBANGAN ANAK BAGI PENGEMBANGAN ASPEK SENI ANAK USIA DINI Oleh: Nelva Rolina
MEMAHAMI PSIKOLOGI PERKEMBANGAN ANAK BAGI PENGEMBANGAN ASPEK SENI ANAK USIA DINI Oleh: Nelva Rolina PENDAHULUAN Pendidikan anak usia dini yang menjadi pondasi bagi pendidikan selanjutnya sudah seharusnya
Lebih terperinciUPAYA GURU MEMBERIKAN MOTIVASI BELAJAR SISWA DALAM PEMBELAJARAN IPS DI SEKOLAH DASAR NEGERI UNGGUL LAMPEUNERUT ACEH BESAR
UPAYA GURU MEMBERIKAN MOTIVASI BELAJAR SISWA DALAM PEMBELAJARAN IPS DI SEKOLAH DASAR NEGERI UNGGUL LAMPEUNERUT ACEH BESAR Dessy Artika, Tati Fauziah, Adnan. Dessyartika16@yahoo.com ABSTRAK Dalam konteks
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. anak-anak terus bekerja, dan daya serap anak-anak tentang dunia makin meningkat.
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Dunia kognitif anak-anak ialah kreatif, bebas dan penuh imajinasi. Imajinasi anak-anak terus bekerja, dan daya serap anak-anak tentang dunia makin meningkat.
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. mencerdaskan dan meningkatkan taraf hidup suatu bangsa. Bagi bangsa Indonesia
1 I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan adalah salah satu usaha dalam menjawab permasalahan serta berbagai tantangan yang selalu hadir dalam kehidupan manusia. Pendidikan dapat mencerdaskan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Usia dini merupakan usia yang sangat baik bagi anak-anak untuk. mengembangkan bakat dan potensi yang dimilikinya. Prof. Dr.
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Usia dini merupakan usia yang sangat baik bagi anak-anak untuk mengembangkan bakat dan potensi yang dimilikinya. Prof. Dr. Mulyono Abdurrahman, ketua pendidikan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. yang telah merubah peradaban manusia, menjadikan manusia menjadi. berguna bagi diri sendiri maupun orang lain. Ilmu pengetahuan dan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Menurut Suyanto (2007: 05), ilmu pengetahuan merupakan sarana yang telah merubah peradaban manusia, menjadikan manusia menjadi berguna bagi diri sendiri maupun orang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. perkembangan yang lain. Usia dini merupakan awal dari pertumbuhan dan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Usia dini dalam perjalanan umur manusia merupakan periode penting bagi pembentukan otak, intelegensi, kepribadian, memori, dan aspek perkembangan yang lain.
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan dan Jenis Penelitian Pendekatan dalam penelitian ini adalah kualitatif. Menurut Sugiyono: menyebutkan penelitian kualitatif adalah penelitian yang digunakan untuk
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dan berlangsung seumur hidup. Oleh karena itu, pendidikan. sistem yang terdiri dari komponen-komponen yang saling berhubungan dan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pengertian pendidikan menurut Undang-Undang No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar
Lebih terperinciMENINGKATKAN KEMANDIRIAN MELALUI METODE DEMONSTRASI PADA ANAK USIA 5-6 TAHUN DI TK ABA 010 CABANG KUOK KABUPATEN KAMPAR
MENINGKATKAN KEMANDIRIAN MELALUI METODE DEMONSTRASI PADA ANAK USIA 5-6 TAHUN DI TK ABA 010 CABANG KUOK KABUPATEN KAMPAR Guru TK ABA 010 Cabang Kuok Kabupaten Kampar email: herlinaher@gmail.com ABSTRAK
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis komunikasi nonverbal pada klub
BAB III METODE PENELITIAN A. Tipe Penelitian Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis komunikasi nonverbal pada klub selam Anemon jurusan Biologi FMIPA Universitas Lampung. Tipe penelitian yang digunakan
Lebih terperinciKata Kunci: Efektivitas Komunikasi Antarpribadi, Motivasi Belajar, Konseling, SMA Sutomo I Medan
EFEKTIVITAS KOMUNIKASI ANTARPRIBADI DAN MOTIVASI BELAJAR SISWA (Studi Korelasional Pengaruh Efektivitas Komunikasi Antarpribadi dalam Bimbingan Konseling terhadap Motivasi Belajar Siswa/I SMA Yayasan Perguruan
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
66 BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Pendekatan Penelitian Penelitian ini sesuai dengan butir-butir rumusan masalah dan tujuan penelitian, menggunakan jenis penelitian field research yaitu metode
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan di Desa Palur, Kecamatan Mojolaban, Kabupaten Sukoharjo. Dengan pertimbangan sebagai berikut : 1. Lokasi penelitian mudah
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Tabel 1.1 Peserta Program Student Exchange Asal Jepang Tahun (In Bound) No. Tahun Universitas Jumlah
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Indonesia dan Jepang sudah lama menjadi mitra strategis dalam berbagai bidang perekonomian. Berdasarkan data yang diperoleh dari situs www.bppt.go.id kerjasama ini
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan dan Jenis penelitian 1. Pendekatan Penelitian. Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kualitatif, yakni memahami tentang apa yang dialami
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. bermaksud untuk memahami fenomena tentang apa yang dialami oleh subjek
BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Desain penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah studi kasus dengan pendekatan kualitatif. Penelitian kualitatif adalah penelitian yang bermaksud
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. data dengan tujuan kegunaan tertentu. Cara ilmiah berarti kegiatan penelitian ini
BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode penelitian ini pada dasarnya merupakan cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan kegunaan tertentu. Cara ilmiah berarti kegiatan penelitian
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. memiliki karakteristik yang khas, baik dalam hal sikap, perhatian, minat, dan
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Sujiono, Yuliani Nurani (2009:7) mengemukakan bahwa anak usia dini adalah sosok individu yang sedang menjalani suatu proses perkembangan dengan pesat dan fundamental
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Berdasarkan UU No 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional,
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Berdasarkan UU No 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional, pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Anak usia dini merupakan populasi yang cukup besar (12,85% dari
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Anak usia dini merupakan populasi yang cukup besar (12,85% dari keseluruhan populasi, Sensus Penduduk 2000). Gutama (dalam Dharmawan, 2006) mengatakan bahwa anak usia
Lebih terperinciKENDALA GURU DALAM MELAKUKAN PENILAIAN PADA PROSES PEMBELAJARAN KURIKULUM 2013 DI SEKOLAH DASAR GUGUS DELIMA BANDA ACEH
KENDALA GURU DALAM MELAKUKAN PENILAIAN PADA PROSES PEMBELAJARAN KURIKULUM 2013 DI SEKOLAH DASAR GUGUS DELIMA BANDA ACEH Mahmud (Dosen Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar (PGSD )FKIP Unsyiah) ABSTRAK
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian kualitatif deskriptif.
BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Pendekatan Penelitian Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian kualitatif deskriptif. Penelitian kualitatif adalah penelitian yang bermaksud untuk memahami
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan dan Jenis Penelitian Penelitian yang dilakukan oleh peneliti adalah jenis penelitian kualitatif deskriptif. Penelitian kualitatif deskriptif merupakan penelitian
Lebih terperinciBAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Berdasarkan penelitian yang sudah di lakukan peneliti, dalam proses
91 BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1. Kesimpulan Berdasarkan penelitian yang sudah di lakukan peneliti, dalam proses pembelajaran bina diri di Sekolah terpadu Mutiara Hatiku, peneliti menarik dua kesimpulan
Lebih terperinci