ADLN_PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA SKRIPSI

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "ADLN_PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA SKRIPSI"

Transkripsi

1 SKRIPSI HUBUNGAN TINGKAT PENDIDIKAN DAN PENGETAHUAN IBU BALITA TERHADAP KUNJUNGAN POSYANDU DI KELURAHAN GILI TIMUR KECAMATAN KAMAL MADURA Oleh Feby Oni Maya A.C.P PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIDAN FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS AIRLANGGA SURABAYA 2016 i

2 SKRIPSI HUBUNGAN TINGKAT PENDIDIKAN DAN PENGETAHUAN IBU BALITA TERHADAP KUNJUNGAN POSYANDU DI KELURAHAN GILI TIMUR KECAMATAN KAMAL MADURA Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Kebidanan Dalam Program Studi Pendidikan Bidan Pada Fakultas Kedokteran UNAIR Oleh Feby Oni Maya A.C.P PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIDAN FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS AIRLANGGA SURABAYA 2016 ii

3

4

5 PENETAPAN PANITIA PENGUJI Usulan P enelitian dengan judul Hubungan Tingkat Pendidikan dan Pengetahuan Ibu B alita t erhadap Kunjungan P osyandu d i K elurahan G ili T imur K ecamatan Kamal Madura Diuji pada tanggal: Panitia penguji Usulan Penelitian Ketua : Miatuningsih, S.Pd., DipL., Mw. NIP Anggota Penguji: 1. Dr. Juniastuti,dr.M.kes NIP Dwiyanti Puspitasari, dr., DTM&H, MCTM(TP), Sp.A(K) NIP v

6

7 MOTTO Janganlah takut untuk melangkah, karena jarak 1000 mil dimulai dengan langkah pertama. Berterima kasih adalah sebuah konsep, dan bagian terbaik dari konsep adalah merealisasikannya. vii

8 UCAPAN TERIMA KASIH Puji da n s yukur ka mi pa njatkan ke hadirat A llah S WT, b erkat r ahmat d an bimbingannya ka mi d apat m enyelesaikan s kripsi de ngan j udul Hubungan Tingkat Pendidikan dan Pengetahuan Ibu Balita terhadap Kunjungan Posyandu di Kelurahan Gili T imur K ecamatan K amal M adura. S kripsi i ni m erupakan s alah satu syarat u ntuk m emperoleh gelar s arjana k ebidanan ( S.Keb) p ada Program Studi Pendidikan Bidan Fakultas Kedokteran Universitas Airlangga. Bersama ini perkenankanlah saya mengucapkan terima kasih yang sebesarbesarnya dengan hati yang tulus kepada: 1. Prof. D r. Soetojo, dr., S p.u, selaku D ekan F akultas K edokteran U niversitas Airlangga S urabaya yang t elah m emberikan k esempatan d an f asilitas k epada kami unt uk m engikuti da n m enyelesaikan pendidikan pr ogram s tudi pendidikan bidan. 2. Baksono W inardi, d r., S p.og ( K), s elaku koor dinator p rogram s tudi Pendidikan B idan F akultas K edokteran U niversitas A irlangga yang t elah memberikan ke sempatan da n dor ongan k epada ka mi unt uk m enyelesaikan program studi pendidikan bidan. 3. Dwiyanti Puspitasari, dr., DTM&H, MCTM(TP), Sp.A(K) selaku pembimbing I yang t elah m emberikan b imbingan d an s aran s elama p roses p embuatan skripsi ini. 4. Dr. j uniastuti.dr.m.kes selaku pe mbimbing II yang telah memberikan bimbingan dan saran selama proses pembuatan skripsi ini. 5. Miatuningsih, S.Pd., D ipl., M w. selaku ketua pe nguji s kripsi yang memberikan masukan sehingga skripsi ini menjadi lebih baik. viii

9 6. Atika, S.Si, M.Kes yang t elah m emberikan bimbingan d alam p engerjaan statistik skripsi ini. 7. Dosen da n s taf s ekretariat P rogram S tudi Pendidikan B idan F akultas Kedokteran Universitas Airlangga yang telah banyak membantu. 8. Badan K esatuan Bangsa, P olitik d an P erlindungan M asyarakat yang telah memberikan rekomendasi penelitian. 9. Dinas K esehatan K ota Madura yang t elah memberikan d ata p enunjang penelitian dan ijin penelitian ke Puskesmas Kamal Madura. 10. Kepala P uskesmas Kamal M adura yang te lah me mberikan ijin u ntuk melakukan penelitian. 11. Bu Devi P urba selaku Bikel di P osyandu G ili T imur M adura, d an Staf Puskesmas di Kamal yang telah banyak membantu jalannya penelitian ini. 12. Seluruh responden yang kooperatif dalam membantu kelancaran penelitian ini sehingga skripsi ini dapat terselesaikan. 13. Bpk S okhib, I bu Rini S iswantari, Adek Moh. Insan K hamil S eptiyanta d an Adek A qila G ava P utri, y ang senantiasa memberikan dukun gan, s emangat dan doa tiada henti dalam proses pengerjaan penelitian. 14. Diana S eptaria A bidin S.Keb.Bd, D eviena D ianing P. A md.keb, H erdina Rukmana. S.P, dan Evinailis S, yang senantiasa memberikan doa, dukungan dan semangat tiada henti. 15. Irnawati, Nabila, Naning, Verdha, Waro, Rya, Dina selaku member Cihuuuy yang senantiasa memberikan dukungan, saran dan masukan dalam penulisan skripsi ini. ix

10 16. A. F irdaus S ulthon. S.H. da ri F akultas H ukum U NAIR, Juniati P anjahitan dari F akultas E konomi dan B isnis U NAIR, Ilham da n R izky P ramita da ri Fakultas Kedoteran H ewan U NAIR, A dinda C armanita d ari Fakultas Ilmu Sosial da n B udaya U NAIR, S avira E vani d ari F akultas H ukum U NAIR, Alfininta dan Bagus Kukuh dari Fakultas Ekonomi dan Bisnis UNAIR, Filza dari Fakultas Kesehatan Masyarakat UNAIR, Nur Hapipah dan Halimin dari Fakultas S ains d an T eknologi U NAIR s elaku Keluarga b esar K KN 5 3 DESAN BLADO WETAN Semoga Allah SWT membalas budi baik semua pihak yang telah memberi kesempatan, dukun gan dan ba ntuan da lam me nyelesaikan s kripsi in i. S aya menyadari bahwa skripsi ini jauh dari kata sempurna, tetapi saya berharap dapat bermanfaat bagi pembaca. Surabaya, Feby Oni Maya A.C.P x

11 ABSTRAK HUBUNGAN TINGKAT PENDIDIKAN DAN PENGETAHUAN IBU BALITA TERHADAP KUNJUNGAN POSYANDU DI KELURAHAN GILI TIMUR KECAMATAN KAMAL MADURA Feby Oni Maya A.C.P Posyandu merupakan wadah kegiatan pengembangan kualitas sumberdaya manusia sejak dini dalam mewujudkan kesejahteraan keluarga dan masyarakat. Di Posyandu VI prosentase kunjungan paling rendah yaitu 11,15%, sedangkan target kehadiran di Posyandu dan melakukan penimbangan menurut profil kesehatan ibu dan a nak pa da D inas K esehatan P ropinsi J awa Timur t ahun 2015 a dalah di atas 72%. Dengan ini ibu balita dapat menjadi indikator untuk mengetahui hubungan antara p endidikan da n pengetahuan i bu t entang kunj ungan k e P osyandu G ili Timur Kamal Madura Tahun Penelitian i ni m enggunakan m etode a nalitik obs ervasional de ngan pendekatan cross sectional pada bulan Juni-Juli Respondennya seluruh ibu yang me mpunyai b alita di K elurahan Gili T imur K ecamatan K amal M adura 74 orang. J umlah s ampel de ngan random sampling dari 7 P osyandu di pilih s ecara acak menjadi 2 P osyandu. Variabel independen yang diteliti yaitu kunjungan ibu balita ke pos yandu dependen pendidikan dan pe ngetahuan i bu ba lita. Pengumpulan d ata m enggunakan kue sioner t erpimpin unt uk pendidikan da n pengetahuan i bu b alita dan daftar ha dir i bu ba lita unt uk da ta kunj ungan i bu ke Posyandu. Analisis menggunakan uji Chi Square (χ 2 ). Hasil p enelitian terhadap 74 responden didapatkan ibu ba lita de ngan pengetahuan ba ik 50 or ang ( 67.6%), pe ngetahuan c ukup 14 or ang ( 18.9%) da n pengetahuan kur ang 10 or ang ( 13.5%). P ada t ingkat pe ndidikan i bu ba lita didapatkan hasil dengan pendidikan dasar 9 or ang (12.2%), menengah 14 orang (18.9%), atas 51 orang (68.9%). (p < 0,05) antara pengetahuan dengan kunjungan serta p endidikan a tas i bu ba lita ba ik t erdapat pa da kunj ungan d engan 74 responden Kesimpulan t erdapat hu bungan antara pengetahuan d engan kunj ungan serta pendidikan atas ibu balita baik terdapat pada kunjungan. Kata kunci : Pendidikan, Pengetahuan, Kunjungan Posyandu xi

12 ABSTRACT CORRELATION BETWEEN MOTHER OF CHILDREN EDUCATION AND KNOWLEDGE TO VISIT MATERNAL AND CHILD HEALTH CENTRE IN EAST GILI VILLAGES DISTRICT KAMAL MADURA Maternal and C hild H ealth C entre m eans de veloping hum an r esources activities early in the welfare of the family and society. As the most infrastructure, toddlers w ere i ndicator t o de termine t he c orrelation be tween e ducation and knowledge of mothers visited East Gili Kamal Madura Maternal and Child Health Centre This s tudy us ed c ross sectional anal ytic obs ervational m ethod. D ata collected dur ing June-July R espondents i n t his s tudy w ere m others who have children under five years old in East Gili Villages District Kamal Madura many as 74 pe ople. We us ed r andom s ampling of 7 m aternal and c hild he alth centre s elected r andomly i nto 2 m aternal and c hild he alth c entre. I ndependent variables w ere E ducation and K nowledge m others and de pendent m others w as visited t o t he M aternal and C hild H ealth C entre. Data t ypes of education and knowledge of mother collected by questionnaire and mothers attendance list for the traffic data to visited mothers. Analysis was using Chi Square (χ 2 ). Research results the study of 74 r espondents showed a good k nowledge of 50 ( 67.6%) mothers, s ufficient k nowledge of 14 ( 18.9%) m others a nd l ess knowledge of 10 (13.5%) mothers. At the education level of mothers with primary education i s: obt ained 9 ( 12.2%), i ntermediate 14 ( 18.9%), ov er 51 ( 68.9%). Then (p <0.05) between knowledge and excursions as well as education on good mothers ware visited with 74 respondents Our s tudy c oncludes t hat mother of c hildren e ducation and k nowledge had correlation with mother visited in maternal and child health centre Keywords: Education, Knowledge, Visited Maternal and Child Health Centre xii

13 DAFTAR ISI Halaman SAMPUL DEPAN SAMPUL DALAM... i PRASYARAT GELAR... ii SURAT PERNYATAAN... iii LEMBAR PERSETUJUAN... iv PENETAPAN PANITIA PENGUJI... v LEMBAR PENGESAHAN... vi MOTTO... vii UCAPAN TERIMAKASIH... viii ABSTRAK... x ABSTRACT... xi DAFTAR ISI... xii DAFTAR TABEL... xiv DAFTAR GAMBAR... xv DAFTAR LAMPIRAN... xvi DAFTAR SINGKATAN, ISTILAH, DAN ARTI LAMBANG... xvii BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Rumusan Masalah Tujuan Penelitian Manfaat Penelitian Risiko Penelitian... 5 BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Konsep Pengetahuan Definisi Pengetahuan Tingkat Pengetahuan Faktor Yang Mempengaruhi Pengetahuan Balita Konsep Posyandu Definisi Posyandu Tujuan Posyandu Strata Posyandu Sasaran Posyandu Kegiatan Posyandu Pembentukan Posyandu Syarat Posyandu Alasan Pendirian Posyandu Penyelenggarann Posyandu xiii

14 Lokasi Posyandu Pelayanan Kesehatan Yang di Jalankan Posyandu Hubungan Tingkat Pengetahuan dan Pendidikan Ibu Balita Terhadap Kunjuan Posyandu BAB 3 KERANGKA KONSEPTUAL 3.1 Kerangka Konseptual Penelitian Hipotesis Penelitian BAB 4 METODE PENELITIAN 4.1 Jenis Penelitian Rancangan Penelitian Populasi dan Sampel Populasi Sampel, Besar Sampel dan Cara Pengambilan Sampel Sampel Teknik Pengabilan Sampel Kriteria Sampel Lokasi dan Waktu Penelitian Lokasi Penelitian Waktu Penelitian Variabel Penelitian, Definisi Penelitian, dan Cara Pengukuran Variabel Variabel Penelitian Definisi Operasional Teknik dan Prosedur Pengumpulan Data Pengumpulan Data Tehnik Pengambilan Data Instrumen Penelitian Pengolahan dan Analisis Data Pengolahan Data Analisis Data Kerangka Operasional Ethical Clearance BAB 5 HASIL DAN ANALISIS HASIL PENELITIAN 5.1 Gambaran Umum Lokasi Penelitian Hasil Penelitian Karakteristik Responden Hasil Analisis Univariat Hasil Analisis Bivariat BAB 6 PEMBAHASAN 6.1 Pembahasan xiv

15 BAB 7 KESIMPULAN DAN SARAN 7.1 Kesimpulan Saran DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN xv

16 DAFTAR TABEL Halaman Tabel 5.1 Distribusi frekuensi responden berdasarkan usia Ibu Balita di Posyandu Gili Timur Kamal Madura Tahun Tabel 5.2 Distribusi frekuensi responden berdasarkan pekerjaan Ibu Balita di Posyandu Gili Timur Kamal Madura Tahun Tabel 5.3 Distribusi frekuensi r esponden be rdasarkan pe kerjaan suami Ibu Balita di Posyandu Gili Timur Kamal Madura Tahun Tabel 5.4 Distribusi Responden berdasarkan pengetahuan Ibu Balita di Posyandu Gili Timur Kamal Madura Tahun Tabel 5.5 Distribusi responden be rdasarkan pe ndidikan t erakhir yang t elah dicapai I bu Balita di Posyandu G ili T imur K amal M adura T ahun Tabel 5.6 Distribusi Distribusi responden berdasarkan kunjungan Ibu Balita di Posyandu Gili Timur Kamal Madura Tahun Tabel 5.7 Distribusi responden be rdasarkan pengetahuan dengan kunj ungan Ibu Balita di Posyandu Gili Timur Kamal Madura Tahun Tabel 5.8 Distribusi responden berdasarkan pendidikan dengan kunjungan Ibu Balita di Posyandu Gili Timur Kamal Madura Tahun xvi

17 DAFTAR GAMBAR Halaman Gambar 3.1 Kerangka Konseptual Penelitian Gambar 4.1 Rancang Bangun Penelitian Gambar 4.2 Kerangka Kerja Penelitian xvii

18 DAFTAR LAMPIRAN Halaman Lampiran 1 Jadwal Penelitian Lampiran 2 Lembar Permohonan Menjadi Responden Lampiran 3 Lembar Persetujuan Menjadi Responden Lampiran 4 Kuesioner Penelitian Lampiran 5 Lembar Konsultasi Lampiran 6 Berita Acara Perbaikan Usulan Penelitian Lampiran 7 Surat Izin Penelitian Lampiran 8 Analisa Data xviii

19 DAFTAR SINGKATAN, ISTILAH, DAN ARTI LAMBANG BKKBN Depkes KIA NKKBS AKB JPKM WUS PUS KB TMT KMS IUD TT : Badan Koordinasi Keluarga Berencana Nasional : Depertemen Kesehatan : Kesehatan Ibu Anak : Norma Keluarga Kecil Bahagia Sejahtera : Angka Kematian Bayi : Jaminan Pemeliharaan Kesehatan Masyarakat : Wanita Usia Subur : Pasangan Usia Subur : Keluarga Berancana : Terhitung Mulai Tangga : Kartu Menuju Sehat : Intra Uterin Device : Tetanus Toxoid xix

20 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Posyandu m erupakan w adah ke giatan pengembangan ku alitas sumberdaya m anusia s ejak d ini d alam m ewujudkan k esejahteraan keluarga (BKKBN,2012), m aka m asyarakat s ebaiknya aktif m embentuk, menyelenggarakan, m engembangkan d an memanfaatkan pos yandu s ebaikbaiknya. Adapun yang berperan dalam posyandu adalah anggota masyarakat yang telah d ilatih m enjadi k ader k esehatan s etempat dibawah bi mbingan pus kesmas (Depkes RI, 2009). Peran posyandu antara lain : menurunkan angka kematian bayi (AKB), a ngka ke matian i bu ( Ibu ha mil, m elahirkan da n ni fas), membudayakan NKKBS ( Norma K eluarga Kecil Bahagia Sejahtera) serta m eningkatkan p eran serta dan kemampuan masyarakat untuk mengembangkan kegiatan kesehatan dan KB s erta k egiatan la innya yang me nunjang u ntuk t ercapainya m asyarakat s ehat sejahtera, sebagai w ahana G erakan R eproduksi K eluarga S ejahtera, Gerakan Ketahan K eluarga d an Gerakan Ekonomi K eluarga S ejahtera ( Fallen dan D wi 2010). Faktor yang m emengaruhi t indakan m asyarakat d alam m emanfaatkan posyandu, diantaranya faktor predisposisi (pengetahuan, sikap, kepercayaan, sosial ekonomi, ke yakinan, ni lai-nilai, da n s ebagainya), f aktor pe ndukung (lingkungan fisik, tersedia atau tidak fasilitas atau sarana kesehatan), dan faktor penguat (sikap dan perilaku petugas kesehatan atau petugas lain) (Notoatmodjo, 2010). Green dan 1

21 2 Marshall ( 2005), m engatakan f aktor pe nguat da pat be rsifat pos itif a tau ne gatif, tergantung dari sikap dan perilaku orang di lingkungan tersebut. Berdasarkan s tudi pe ndahuluan, di dapatkan adanya p enurunan j umlah Kunjungan di Desa Gili Timur dari 279 orang menurun menjadi 270 orang pada bulan Juli-Agustus. Disamping i tu d ari 1 0 i bu yang d iwawancarai s ecara acak kurang mengerti tentang peran dan fungsi Posyandu. Kurangnya pengetahuan ibu tentang pelayanan kesehatan di Posyandu merupakan faktor yang mempengaruhi intensitas ke datangan i bu, karena p engetahuan m erupakan s alah s atu f aktor predisposisi da ri m inat i bu unt uk da tang ke pos yandu. S ehingga apabila pengetahuan i bu t erhadap P osyandu kur ang m aka intensitas k edatangan keposyandu juga berkurang. Kesadaran d an ke mauan i bu be rpartisipasi unt uk m embawa anaknya di Posyandu s ecara t eratur sangat pe nting, adapun kegiatan P osyandu di Desa G ili Timur berjalan aktif setiap bulannya. Berdasarkan buku ha dir di Posyandu bulan Juli 2015 di peroleh ke hadiran di P osyandu a dalah s ebagai be rikut: P osyandu I terdapat 38 ibu ba lita yang m elakukan kunj ungan d ari 40 i bu ba lita yang mempunyai balita, Posyandu II terdapat 32 ibu balita yang melakukan kunjungan dari 39 ibu balita yang mempunyai balita, Posyandu III terdapat 34 ibu balita yang melakukan kunj ungan d ari 41 i bu b alita yang mempunyai ba lita, Posyandu I V terdapat 36 ibu ba lita yang m elakukan kunj ungan da ri 38 i bu yang m empunyai balita, Posyandu V terdapat 34 ibu balita yang melakukan kunjungan dari 38 ibu yang me mpunyai b alita, Posyandu V I terdapat 31 ibu ba lita yang m elakukan kunjungan dari 45 ibu yang mempunyai balita, Posyandu VII terdapat 33 ibu balita

22 3 yang m elakukan kunj ungan da ri 38 i bu yang m empunyai b alita. Dari tujuh posyandu di Desa Gili Timur belum semuanya mencapai target yang diinginkan. di Posyandu VI prosentase kehadiran balita paling rendah yaitu 11,15%, sedangkan target k ehadiran bayi balita di P osyandu d an m elakukan p enimbangan m enurut profil k esehatan i bu d an an ak p ada Dinas Kesehatan P ropinsi J awa T imur tahun 2015 adalah diatas 72%. Berdasarkan data dari kader Posyandu VI pada bulan Juli sampai de ngan Agustus 2014 terdapat 45 i bu yang m empunyai bayi da n balita. Banyak faktor yang mempengaruhi pencapaian angka rasio anak balita yang hadir dan ditimbang. Beberapa faktor tersebut antara lain sarana, keaktifan kader, peran tokoh m asyarakat, dana ope rasinal pos yandu, pendidikan s erta pengetahuan i bu tentang Posyandu dan jumlah anak dalam keluarga. Intensitas menurunya kunjungan dilihat dari aktivitas disebabkan tuntutan ekonomi yang m enuntut i bu-ibu i kut be kerja m emenuhi ke butuhan yang menjadikan w aktu unt uk da tang k e P osyandu t erlewatkan, k arena r ata-rata i bu yang me miliki b alita m empunyai u sia an tara t ahun de ngan pekerjaan mayoritas petani. S edangkan apabila di lihat da ri s udut pa ndang pe ngetahuan tentang pe layanan P osyandu di P osyandu VI sendiri be lum di ketahui b agaimana pengetahuan ibu tentang Posyandu. 1.2 Rumusan Masalah Adakah hubun gan a ntara t ingkat P endidikan dan pe ngetahuan i bu balita terhadap kunj ungan pos yandu di K elurahan G ili T imur K ecamatan Kamal Madura? 1.3 Tujuan Penelitian

23 Tujuan umum Mengetahui Hubungan Tingkat Pendidikan d an P engetahuan i bu Balita Terhadap Kunjungan P osyandu Di K elurahan G ili T imur K ec. K amal Madura Tujuan khusus 1. Mengidentifikasi tingkat pengetahuan i bu balita di posyandu K elurahan G ili Timur Kamal Madura 2. Mengidentifikasi tingkat pendidikan i bu balita di pos yandu K elurahan Gili Timur Kamal Madura 3. Mengidentifikasi tingkat kunj ungan ibu balita di pos yandu K elurahan G ili Timur Kamal Madura 4. Menganalisis hubungan tingkat pe ndidikan t erhadap kunj ungan ibu balita di posyandu Kelurahan Gili Timur Kamal Madura 5. Menganalisis hubungan tingkat pengetahuan t erhadap kunj ungan ibu balita di posyandu Kelurahan Gili Timur Kamal Madura 1.4 Manfaat Penelitian Bagi subyek peneliti Hasil p enelitian in i d apat d ijadikan t ambahan in formasi agar p eneliti mengetahui da n m enambah w awasan i lmu tentang hubun gan antara t ingkat Pendidikan da n pe ngetahuan i bu ba lita t erhadap kunj ungan pos yandu d i Kelurahan Gili Timur Kecamatan Kamal Madura Bagi masyarakat

24 5 Dapat m enjadi t ambahan i nformasi, s ehingga m asyarakat m engerti akan pentingnya keberadaan posyandu Bagi pengembangan ilmu pengetauan Sebagai t ambahan p engetahuan d alam p engembangan b idang p rofesi kebidanan khus usnya mengenai pe ngetahuan da n pe ndidikan t erhadap minatkunjungan ibu ke posyandu. 1.5 Risiko Penelitian 1. Responden menolak untuk dilakukan pengisian kuesioner karena kehilangan waktunya. 2. Pada saat penelitian berlangsung ibu balita ada yang tidak hadir saat dilaksanakan kegiatan Posyandu dan saat dilaksanakan kunjungan rumah ibu balita tidak ada di rumah atau sedang bepergian sehingga sampel tidak terpenuhi dan harus menambah waktu penelitian.

25 BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Konsep Pengetahuan Definisi Pengetahuan Pengetahuan ad alah p emahaman yang d iketahui d ari m anusia yang s ekedar menjawab p ertanyaan what, misalnya ap a m atahari, angin, m anusia, al am, d an sebagainya. Ilmu bukan sekedar menjawab what, melainkan menjawab pertanyaan why d an how, m isalnya m engapa m anusia b ereproduksi d an s ebagainya. Pengetahuan hanya menjawab pertanyaan apa sesuatu itu, tetapi ilmu dapat menjawab dan bagaimana sesuatu itu terjadi (Notoatmodjo 2007). Pengetahuan a dalah pe mikiran, i de, ga gasan, k onsep da n pe mahaman yang dimiliki ol eh m anusia. Pengetahuan m encakup s ebuah pe nalaran, pe njelasan d an pemahaman m anusia t entang s egala s esuatu d an juga d apat m encakup p raktek at au kemampuan teknis dalam memecah berbagai persoalan hidup yang belum dilakukan secara sistematis dan metodis (Jalaluddin 2011) Tingkat pengetahuan Pengetahuan mencakup dalam domain kognitif mempunyai 6 tingkat (Notoatmodjo 2007). 1. Tahu Mengingat sesuatu hal yang telah dipelajari sebelumnya ini termasuk merupakan tingkatan pengetahuan yang paling rendah. Kata kerja untuk mengukur bahwa orang itu tahu apa yang dipelajari antara lain: menyebut, menguraikan, mendefenisikan dan sebagainya. 6

26 7 2. Pemahaman Menjelaskan s esuatu s ecara b enar t entang obj ek yang di ketahui da n da pat menginterprestasikan materi tersebut secara benar. Defenisi diatas maka dapat ditarik kesimpulan b ahwa: p emahaman ad alah t ahap dimana s eorang m enaruh p erhatian yang besar, atau suatu objek pemahaman yang dapat berarti dalam kemampuan untuk menjelaskan da ri be rbagai a spek, t ingkat da n s udut pa ndang yang s angat be rbeda (Bloom, 1996) dikutip dari (Notoatmodjo, 2007). 3. Aplikasi Kemampuan yang m enggunakan m ateri yang t elah d ipelajari p ada s ituasi yang baru dan kondisi yang sebenarnya. 4. Analisis Kemampuan unt uk m enjalankan m ateri a tau m enjalankan s uatu obj ek da lam komponen-komponen, t etapi m asih t etap di dalam s uatu s truktur or ganisasi t ersebut dan m asih b erkaitan d engan s atu s ama l ain. K emampuan an alisa j uga d apat d ari penggunaan k ata k erja seperti d apat m enggambarkan, m embedakan, m emisahkan, mengelompokkan, dan sebagainya. 5. Sintesis Menunjukkan pa da s uatu ke mampuan unt uk m eletakkan atau m enghubungkan bagian-bagian da lam s uatu be ntuk ke seluruhan y ang ba ru da ri i nformasi yang a da misalnya: dapat menyusun, merencanakan, meringkas, menyesuaikan, dan sebagainya terhadap suatu materi atau rumusan masalah yang telah ada.

27 8 6. Evaluasi Hal yang Berkaitan p ada s uatu k emampuan u ntuk m eletakkan at au menghubungkan ba gian-bagian d alam s uatu b entuk ke seluruhan yang ba ru d ari informasi yang ad a, misalnya: d apat m enyusun, m erencanakan, meringkas, menyesuaikan, dan terhadap suatu materi atau rumusan yang telah ada Faktor yang mempengaruhi pengetahuan Faktor yang m empengaruhi p engetahuan s eseorang ( Notoadmodjo, 20 12) yaitu : 1) Pendidikan 1. Pendidikan Status pe ndidikan a kan be rpengaruh t erhadap pe rilaku ke sehatan seseorang. Tingkat pendidikan dan pengetahuan ibu sangat mempengaruhi terlaksananya s ebuah k egiatan yang di peroleh ba ik pe ndidikan formal maupun non f ormal (Notoatmodjo, 2012). S alah s atu f aktor ya ng mempengaruhi kecemasan adalah pendidikan dan status ekonomi. Tingkat p endidikan s eseorang d apat m empengaruhi ke mampuan berpikir ( Stuart,2006). S emakin t inggi t ingkat p endidikan a kan s emakin mudah be rpikir r asional s erta m enangkap i nformasi ba ru t ermasuk menguraikan masalah. Menurut UU RI No.20 tahun 2003 jalur pendidikan sekolah terdiri dari : a. Pendidikan dasar (SD,SMP) Pendidikan da sar a dalah j enjang pe ndidikan s elama 9 t ahun pe rtama pada masa sekolah anak yang melandasi jenjang pendidikan.

28 9 b. Pendidikan menengah Pendidikan m enengah a dalah j enjang pe ndidikan da sar. P endidikan menengah dibagi menjadi: 1. Pendidikan menengah umum Pendidikan m enengah di s elenggarakan ol eh SMA a tau M A, pendidikan m enengah umum di kelompokkan da lam pr ogram sesuai dengan kebutuhan untuk melanjutkan ke Perguruan Tinggi. 2. Pendidikan menengah kejuruan Pendidikan m enengah k ejuruan di selenggarakan ol eh S MK da n MAK pe ndidikan m enengah k ejuruan di dasarkan p ada perkembangan i lmu pe ngetahuan, t eknologi, s eni, duni a i ndustri, tenaga kerja baik secara nasional maupun global regional. c. Pendidikan Tinggi Pendidikan t inggi a dalah j enjang s etelah pe ndidikan m enengah. Pendidikan t inggi di selenggarakan ol eh a kademi, i nstitusi, s ekolah tinggi dan universitas. 2) Sumber informasi Sumber i nformasi adalah s esuatu yang m enjadi p erantara d alam m enyampaikan informasi, merangsang pikiran dan kemampuan, informasi yang diperoleh dalam menyampaikan i nformasinya yang d iperoleh d ari b erbagai s umber ak an mempengaruhi t ingkat pengetahuan s eseorang, misalnya i nformasi yang d apat diperoleh melalui TV, Koran, majalah, radio, dan tabloid.

29 10 3) Usia Usia m erupakan t ingkatan k edewasaan s eseorang, s emakin b ertambah u sia seseorang m aka p engetahuan m ereka b ertambah. H al i ni d ikarenakan pengetahuan yang i a d apatkan buka n ha nya b erasal d ari l ingkungan tingkat pendidikan tetapi pengalaman mereka menghadapi realita kehidupan yang menuju pematangan pemikiran. 4) Pekerjaan Pekerjaan ad alah ak tifitas yang d ilakukan s ehari-hari. D imana s eluruh b idang pekerjaan umumny diperlukan adanya hubungan dengan orang lain. Setiap orang harus be rgaul d engan teman s ejawat m aupun be rhubungan de ngan atasan. Pekerjaan d apat m enggambarkan t ingkat k ehidupan s eseorang k arena d apat mempengaruhi s ebagian as pek k ehidupan s eseorang t ermasuk p emeliharaan kesehatan. S ehingga j elas b ahwa j enis p ekerjaan m empunyai p eran d alam pengetahuan. 5) Kebudayaan Kebudayaan a dalah s uatu ke seluruhan yang kom pleks yang m encakup pengetahuan, ke percayaan, m oral, hukum, a dat - istiadat, k emampuan - kemampuan, s erta k ebiasaan b erevolusi di m uka bum i i ni s ehingga ha sil ka rya, karsa d an ci pta d ari m asyarakat. M asyarakat k urang m enyadari b ahwa kurang mengetahui be berapa t radisi da n s osial buda ya yang be rtentangan d ari s egi kesehatan yang d imana hal i ni t entunya b erkaitan at au t idak t erlepas d ari s uatu pendidikan.

30 11 6) Ekonomi Mempengaruhi tingkah laku seorang ibu atau masyarakat yang berasal dari sosial ekonomi tinggi dimungkinkan lebih memiliki sikap positif memandang d iri dan masa d epannya t etapi b agi i bu- ibu at au m asyarakat yang s osial ek onominya rendah akan merasa takut untuk mengambil sikap/ tindakan. 7) Sarana Sarana adalah s egala s esuatu yang d apat d ipakai s ebagai al at u kur d alam mencapai maksud dan tujuan. 2.2 Balita Balita merupakan istilah yang berasal dari kependekan kata bawah lima tahun. Istiah ini cukup popular dalam program kesehatan. Balita merupkan kelompok usia tersendiri yang menjadi sassaran program KIA ( Kesehatan Ibu dan Anak) di lingkup Dinas Kesehatan. Balita merupakan masa pertumbuhan tubuh dan otak yang sangat pesat d alam p encapaian k eoptimalan f ungsinya. P eriode t umbuh ke mbang anaka adalah m asa b alita, k arena p ada m asa i ni p ertumbuhan d asar yang ak an mempengaruhi da n m enentukn pe rkembangan kemampuan be rbahasa, kr eatifitas, kesadaran s ocial, em osional d an i ntelegensia b erjalan s angat cepat d an merupakan landasan perkembangan berikutnya (Supartini,2004). 2.3 Konsep Posyandu Definisi Posyandu Pos P elayanan t erpadu at au P osyandu ad alah u nit k egiatan yang dilakukan ol eh m asyarakat de ngan pe mbimbing da ri t enaga ke sehatan dari Puskesmas yang be rtujuan unt uk m encapai de rajat ke sehatan yang opt imal

31 12 (Depkes RI, 2009). Posyandu adalah pusat pelayanan keluarga berencana dan kesehatan yang di kelola da n di selenggarakan u ntuk da n ol eh m asyarakat dengan dukun gan t eknis da ri p etugas ke sehatan da lam r angka pe ncapaian Norma K eluarga K ecil B ahagia S ejahtera ( NKKBS). P osyandu at au p os pelayanan t erpadu, m erupakan salah s atu b entuk p elayanan k esehatan yang diselenggarakan ol eh m asyarakat unt uk m asyarakat de ngan dukunga n t ehnis dari petugas kesehatan (Nurul.C, 2009) Dengan melihat beberapa pengertian di atas, maka posyandu adalah suatu wadah komunikasi alih tekhnologi dalam pelayanan k esehatan m asyarakat d an k eluarga b erencana yang d ilaksanakan oleh m asyarakat, da ri masyarakat da n unt uk masyarakat de ngan dukung an pelayanan s erta p embinaan t eknis d ari p etugas k esehatan, yang m empunyai nilai s trategis u ntu p engembangan s umber da ya m anusia s ejak di ni da lam rangka pembinaan kelangsungan hidup anak (Child Survival) yang ditujukan untuk m enjaga ke langsungan hi dup a nak s ejak j anin da lam ka ndungan i bu sampai usia balita ( Fallen dan Dwi, 2010) Tujuan Posyandu 1. Menurunkan a ngka ke matian ba yi ( AKB), a ngka ke matian i bu ( Ibu ha mil, melahirkan dan nifas) 2. membudayakan NKKBS (Norma Keluarga Kecil Bahagis Sejahtera). Meningkatkan pe ran s erta d an ke mampuan m asyarakat untuk mengembangkan k egiatan k esehatan d an K B s erta k egiatan l ainnya yang menunjang untuk tercapainya masyarakat sehat sejahtera.

32 13 3. sebagai w ahana G erakan R eproduksi K eluarga Sejahtera, G erakan K etahan Keluarga dan Gerakan Ekonomi Keluarga Sejahtera ( Fallen dan Dwi, 2010) Strata Posyandu Strata pos yandu m enurut (Fallen d an D wi,2010) da pat di kelompokan menjadi empat: 1). Posyandu Pratama : a. belum mantap. b. kegiatan belum rutin. c. kader terbatas. 2). Posyandu Madya : a. kegiatan lebih teratur b. Jumlah kader 5 orang 3). Posyandu Purnama : a. kegiatan sudah teratur. b. cakupan program/kegiatannya baik. c. jumlah kader 5 orang d. mempunyai program tambahan 4). Posyandu Mandiri : a. kegiatan secara terahir dan mantap b. cakupan program/kegiatan baik. c. memiliki Dana Sehat dan JPKM yang mantap.

33 Sasaran Posyandu Yang menjadi sasaran dalam pelayanan kesehatan di posyandu adalah untuk: 1. Bayi yang berusia kurang dari satu tahun 2. Anak balita usia 1 (satu) sampai 5 (lima) tahun 3. Ibu hamil/ibu menyusui 4. Ibu menyusui 5. Ibu nifas 6. WUS dan PUS (Fallen dan Dwi, 2010) Kegiatan Posyandu Lima kegiatan posyandu (Panca Krida Posyandu) : 1. Kesehatan Ibu dan Anak (KIA) 2. Keluarga Berencana (KB) 3. Imunisasi 4. Peningkatan Gizi 5. Penatalaksanaan Diare Tujuh kegiatan Posyandu (Sapta Krida Posyandu) : 1. Kesehatan Ibu dan Anak (KIA) 2. Keluarga Berencana (KB) 3. Imunisasi 4. Peningkatan Gizi 5. Penatalaksanaan Diare 6. Sanitasi Dasar 7. Penyediaan Obat Esensial ( Fallen dan Dwi, 2010).

34 Pembentukan Posyandu Posyandu dibentuk dari pos pos yang telah ada seperti : 1. Pos penimbangan balita 2. Pos immunisasi 3. Pos keluarga berencana desa 4. Pos kesehatan 5. Pos lainnya yang di bentuk baru (Fallen dan Dwi, 2010) Syarat Posyandu 1. Penduduk Lingkungan tersebut paling sedikit terdapat 100 orang balita 2. Terdiri dari 120 kepala keluarga 3. Disesuaikan dengan kemampuan petugas (bidan desa) 4. Jarak a ntara k elompok r umah, j umlah K K da lam s atu t empat a tau kelompok tidak terlalu jauh (Fallen dan Dwi, 2010) Alasan Pendirian Posyandu 1. Posyandu da pat m emberikan pe layanan ke sehatan khus usnya da lam u paya pencegahan penyakit dan PPPK sekaligus dengan pelayanan KB. 2. Posyandu d ari m asyarakat unt uk m asyarakat d an ol eh m asyarakat, s ehingga menimbulkan rasa memiliki masyarakat terhadap upaya dalam bidang kesehatan dan keluarga berencana (Fallen dan Dwi, 2010) Penyelenggaraan Posyandu 1. Pelaksana kegiatan Adalah an ggota m asyarakat yang t elah d i l atih m enjadi k ader k esehatan setempat dibawah bimbingan puskesmas.

35 16 2. Pengelola posyandu Adalah pengurus yang dibentuk oleh ketua RW yang berasal dari kader PKK, tokoh m asyarakat f ormal da n informal s erta k ader k esehatan yang ad a d i wilayah tersebut (Depkes RI, 2009) Lokasi Posyandu 1. Berada di tempat yang mudah didatangi 2. Ditentukan oleh masyarakat itu sendiri 3. Dapat merupakan lokal itu sendiri 4. Bila t idak m emungkinkan da pat di laksanakan d irumah pe nduduk, ba lai desa, pos RT/RW atau pos yang lainnya (R. Fallen dan R. Budi Dwi K, 2010) Pelayanan Kesehatan Yang di Jalankan Posyandu 1. Pemeliharaan kesehatan bayi dan balita a. Penimbangan bulanan b.pemberian makanan tambahan bagi yang berat badannya kurang c. Imunisasi bayi 3 14 bulan. d.pemberian oralit untuk menanggulangi diare. e. pengobatan penyakit sebagai pertolongan pertama. 2. Pemeliharaan k esehatan i bu h amil, i bu m enyusui d an p asangan u sia subur. a. Pemeriksaan kesehatan umum b. Pemeriksaan kehamilan dan nifas

36 17 c. Pelayanan p eningkatan g izi me lalui p emberian v itamin d an p il penambah darah. d. Imunisasi TT untuk ibu hamil e. Penyuluhan kesehatan dan KB f. Pemberian alat kontrasepsi KB g. Pemberian oralit pada ibu yang menderita diare h. Pengobatan penyakit sebagai pertolongan pertama. i. Pertolongan pertama pada kecelakaan ( Fallen dan Dwi, 2010). A. Sistem Lima Meja 1. Meja I - Pendaftaran -Pencatatan ba yi, ba lita, i bu ha mil, i bu m enyusui da n pa sangan us ia subur. 2. Meja II -Penimbangan balita -Ibu hamil 3. Meja III -Pengisian KMS (Kartu Menuju Sehat) 4. Meja IV -Diketahui be rat ba dan anak yang na ik/tidak na ik, i bu ha mil dengan resiko tinggi, PUS yang belum mengikuti KB -Penyuluhan kesehatan

37 18 -Pelayanan T MT, or alit, vi tamin A, t ablet zat be si, pi l ul angan, kondom 5. Meja V -Pemberian imunisasi -Pemeriksaan kehamilan -Pemeriksaan kesehatan dan pengobatan -Pelayanan kontrasepsi IUD, suntikan. Untuk meja I sampai IV dilaksanakan oleh kader kesehatan dan untuk meja V dilaksanakan oleh petugas kesehatan diantaranya : dokter, bidan, perawat, juru immunisasi dan sebagainya (Fallen dan Dwi, 2010). B. Langkah langkah Pembentukan Posyandu 1. Persiapan Sosial - Persiapan masyarakat sebagai pengelola dan pelaksanaan posyandu - Persiapan masyarakat umum sebagai pemakai jasa posyandu 2. Perumusan Masalah - Survei Mawas Diri - Penyajian hasil survey (loka karya mini) 3. Perencanaan Pemecahan Masalah - Kaderisasi sebagai pelaksana posyandu - Pembentukan pengurus sebagai pengelola posyandu - Menyusun rencana kegiatan posyandu 4. Pelaksanaan Kegiatan - Kegiatan di posyandu 1 kali sebulan atau lebih

38 19 - Pengumpulan dana sehat. - Pencatatan dan laporan kegiatan posyandu (Fallen dan Dwi, 2010).

39 3.1. Kerangka Konseptual Penelitian BAB 3 KERANGKA KONSEPTUAL Faktor yang mempengaruhi pengetahuan : 1. Usia 2. Tingkat Pendidikan 3. Sumber informasi 4. Pekerjaan 5. Kebudayaan 6. Ekonomi 7. sarana Tingkat pengetahuan Ibu Balita tentang posyandu Jumlah Kunjungan ke posyandu Baik Cukup Kurang Gambar 3.1Kerangka k onsep pe nelitian hubungan t ingkat pe ngetahuan de ngan kunjungan ibu datang ke posyandu = Diteliti = Tidakditeliti Penjelasan kerangka konseptual Gambar 3.1 merupakan kerangka konseptual dalam penelitian ini menjelaskan bahwa t ingkat p engetahuan i bu ba lita t entang p osyandu di pengaruhi ol eh be rbagai factor yaitu pe ndidikan, s umber i nformasi, us ia, pekerjaan, kebudayaan, ekonomi, sarana. 20

40 21 Pengetahuan i bu ba lita t erhadap p osyandu b alita d i teliti d alam tin gkat tahu saja, yang di kategorikan menjadi (Arikunto,2006) : a. Pengetahuan baik : B ila s ubyek m ampu m enjawab d engan b enar 76%- 100% dari 18 soal pertanyaan b. Pengetahuan cukup : B ila s ubyek ma mpu me njawab dengan b enar 56%- 75% dari 18 soal pertanyaan c. Pengetahuan kuranng : B ila s ubyek m ampu menjawab d engan be nar 40% - 55% dari 18 soal pertanyaan 3.2 Hipotesis Ada hubun gan antara t ingkat pendidikan ibu b alita t erhadap kunj ungan di Posyandu di Kelurahan Gili Timur Kecamatan Kamal Madura. Ada hubun gan a ntara t ingkat pe ngetahuan i bu balita t erhadap kunj ungan di Posyandu di Kelurahan Gili Timur Kecamatan Kamal Madura

41 BAB 4 METODE PENELITIAN 4.1 Jenis Penelitian Penelitian ini merupakan jenis penelitian observasional yang be rsifat analitik. Menurut Notoatmodjo ( 2012), pe nelitian analitik obeservasional adalah suatu pengamatan atau pengukuran yang m encoba menggali bagaimana dan mengapa fenomena kesehatan itu terjadi tanpa dilakukan manipulasi atau intervensi apapun yang kemudian di analisis. 4.2 Rancangan Penelitian Penelitian ini menggunakan rancangan penelitian cross sectional. Menurut Notoatmodjo (2012), rancangan penelitian cross sectional adalah suatu penelitian untuk mempelajari dinamika korelasi antara faktor yang berpengaruh dengan efek, dengan cara pendekatan observasional atau sekaligus pengumpulan da ta pa da waktu (point time approach). Setiap subyek penelitian di observasi satu kali dan di lakukan pengukuran terhadap s tatus k arakter atau variable subyek pada saat pemeriksaan. 22

42 23 Populasi: S eluruh ibu y ang m empunyai b alita d i k elurahan Gili T imur kecamatan Kamal Madura. Tingkat pengetahuan Ibu Tingkat Pendidikan ibu Baik Cukup Kurang Dasar Menengah Atas Jawab benar 76%-100% dari 15 soal pertanyaan Jawab benar 56%- 75% dari 15 soal pertanyaan Jawab benar 40%-55% dari 15 soal pertanyaan SD, SMP SMA Perguruan Tinggi Gambar 4.1 R ancangan Penelitian Hubungan Tingkat Pendidikan dan Pengetahuan ibu Balita Terhadap Kunjungan Posyandu Di Kelurahan Gili Timur Kecamatan Kamal Madura. 4.3 Populasi dan Sampel Populasi Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh ibu yang m empunyai balita d i Kelurahan Gili Timur Kecamatan Kamal Madura sebanyak 279 orang Sampel, Besar Sampel Dan Cara Pengambilan Sampel Sampel Kunjungan keposyandu Sampel dalam penelitian ini adalah ibu yang mempunyai balita. N = 1+ N (d n 2 Keterangan : )

43 24 n N : Jumlah sampel : Jumlah populasi d : Tingkat signifikansi. (Nursalam, 2008) Di kelurahan Gili Timur terdapat 279 populasi dari 7 Posyandu n = N 1+ N (d 2 ) = (0.1 2 ) = = 74 Jadi sampel yang digunakan sebanyak 74 responden Teknik Pengambilan Sampel Teknik s ampling y ang di gunakan yaitu teknik simple r andom s ampling yaitu teknik untuk mendapatkan sampel yang la ngsung dilakukan bila anggota populasi dianggap homogen. Pemilihan sampel dilakukan bila objek yang diteliti tidak terlalu besar. Untuk memperoleh sampel yang d i inginkan dapat digunakan dengan cara undian, or dinal, m aupun tabel bilangan r andom ( S ugiyono, 2010 :57 ). Di sini Sampel yang d iambil dengan cara di undi secara acak dan hanya terpilih 2 Posyandu dari 7 Posyandu yang ada di Kelurahan Gili Timur Kamal Madura yaitu Posyandu 6 da n 7. D alam penelitian ini sampel yang di gunakan sebanyak 74 i bu balita Kriteria Sampel 1. Kriteria inklusi

44 25 Kriteria inklusi dalam penelitian ini adalah : 1. Ibu balita 0-5 tahun yang tinggal diwilayah kerja Posyandu Kelurahan Gili Timur. 2. Kriteria Eksklusi Kriteria eksklusi dalam penelitian ini adalah: 1. Ibu yang tidak bersedia menjadi responden 4.4 Lokasi dan Waktu Penelitian Lokasi penelitian Tempat penelitian yang di lakukan peneliti adalah di pos yandu kelurahan Gili Timur kecamatan Kamal Madura. Tempat tersebut dipilih dikarenakan belum pernah dilakukan penelitian tentang hal tersebut Waktu penelitian Penelitian ini akan dilaksanakan mulai bulan Juni-Juli Variabel Peneltian, Definisi Observasional, dan Cara Pengukuran Variabel Identifikasi Variabel Dalam penelitian ini variable dependen adalah tingkat pendidikan dan pengetahuan ibu balita. Variable i ndependen a dalah kunj ungan i bu b alita di Posyandu Definisi Operasional Variable Definisi Alat ukur Pengetahuan ibu balita Respon atau kemampuan untuk menjawab berbagai pertanyaan yang Kuesi oner Cara Pengukur an Metodew awancara ditanyaka ndanjawa banlangs Hasil Ukur Baik % Cukup 56-75% Kurang Skala Pengukura n Ordinal

45 26 Pendidikan ibu balita Kunjungan Posyandu berhubungan dengan pengetahuan ibu terhadap pentingnya posyandu pada balita dituangkan dalam bentuk kuesioner berisi 18 item pertanyaan, yaitu nilai 1 untuk jawaban benar dan 0 untuk jawaban salah Pendidikan terakhir responden Partisipasi ibu balita dalam kegiatan diposyandu, yang diwujudkan dengan membawa anaknya untuk ditimbang berat badan keposyandu secara teratur setiap bulan mulai balita berusia 1 bulan Kuesi oner Data ibu yang berku njung ungdiisik anpadale mbarkues ioner Metode wawanca ra ditanyaka n dan jawaban langsung diisikan pada lembar kuesioner Metodew awancara ditanyaka ndanjawa banlangs ungdiisik anpadale mbarkues ioner 56% Pendidi kan Dasar (SD,SM P) (1) Pendidi kan Meneng ah (SMA) (2) Penddik an Tinggi (PT) (3) Aktif (1) Tidakak tif (2) Ordinal Nominal

46 27 5 tahun. Dikatakan aktif apabila minimal 2 kali anak balita ditimbang keposyandu secara berturutturut selama 3 bulan (Sari,2015) 4.6 Teknik dan Prosedur Pengumpulan Data Pengumpulan Data Tehnik pengambilan data Dalam memperoleh d ata p eneliti melakukan penggalian informasi melalui kuisioner. Dalam pengumpulan da ta di lakukan pr oses s esuai dengan prosedur yang berlaku yaitu: 1. Persiapan pengumpulan da ta di lakukan sesuai dengan prosedur administrasi yang b erlaku yaitu mendapat izin dari P rodi S 1 P endidikan Bidan Unair dan kelurahan Gili Timur kecamatan Kamal Madura. 2. Setelah memperoleh izin dari kelurahan Gili Timur kecamatan K amal Madura k emudian peneliti meminta kesediaan responden untuk berpartisipasi dalam penelitian dengan cara menandatangani lembar persetujuan responden yang telah disediakan. 3. Kemudian membagikan kuesioner kepada responden dan menjelaskan cara pengisian untuk masing-masing pertanyaan Instrumen penelitian Instrumen kunci dalam penelitian kuantitatif ini dengan melakukan penggalian informasi melalui kuesioner yang b erisi tentang f actor-faktor y ang

47 28 mempengaruhi minat ibu datang keposyandu. 4.7 Pengolahan dan Analisis Data Pengolahan Data Setelah da ta t erkumpul, ke mudian dilakukan pengolahan d ata d engan tahap-tahap sebagai berikut : Editing Editing adalah upaya untuk memeriksa kembali kebenaran d ata yang diperoleh atau dikumpulkan Coding Coding merupakan kegiatan pemberian kode n umeric ( angka) t erhadap data yang terdiri atas beberap akategori Entry data Data entry adalah kegiatan memasukkan d ata yang telah dikumpulkan kedalam m aster table atau d ata base c omputer, ke mudian membuat distribusi frekuensi sederhana atau bias juga dengan membuat t able kontigensi Analisis Data. Analisis pemberian skor dengan menggunakan skala ordinal, dimana jika responden memilih jawaban benar di berinilai 1, s edangkan jika jawaban responden salah diberi nilai 0. Setelah jawaban terkumpul kemudian di nilai, dianalisa dan diprosentase dengan rumus : f P = 100% n Keterangan : P n = Proporsi = Jumlah skor maksimal

48 29 f = Jumlah jawaban yang benar 100% = Angka Konsisten (Budiarto, 2008) Kemudian da ta di kelompokkan dan di interprestasikan sesuai kategori. (Arikunto, 2006). 4.8 KerangkaOperasional Populasi :Ibu yang memiliki balita di kelurahan GiliTimurKec. Kamal Madura sebanyak 279 Sampel: ibu yang mempunyai balita di kelurahan Gili Timur Kec. Kamal Madura dengan jumlah sampel 74 responden Pengumpulan data tingkat pengetahuan, pendidikan dan jumlah kunjungan dengan kuesioner dan data di Posyandu Pengolahan data: editing, coding, data entry, tabulating Analisis data : chi square Gambar 4.2 Kerangka Operasional 4.9 Etika Penelitian Dalam melakukan penelitian ini, p eneliti mengajukan permohonan izin kepada Kepala Desa d i kelurahan Gili Timur kecamatan K amal M adura untuk mendapatkan izin dan untuk melakukan penelitian. Kode etik yang dilakukan dalam penelitian ini berupa : persetujuan Kemanfaatan (Benefecience) Penelitian ini memberikan beberapa pelaksanaan yang b aik bagi

49 30 ibu maupun anak f actor-faktor yang m empengaruhi minat ibu datang keposyandu Informed Consent Informed consent merupakan bentuk persetujuan responden untuk dilakukan penelitian dengan memberikan lembar persetujuan ( Hidayat, 2009). Informed consent tersebut diberikan sebelum penelitian dilakukan dengan memberikan lembar persetujuan menjadi responden. Dan responden harus menandatangani lembar persetujuan jika mereka bersedia dan jika responden tidak bersedia maka peneliti tidak dapat memaksa dan tetap menghormati hak-hak responden Kerahasiaan (Privacy) Selama penelitian informan juga dijaga kerahasiaan identitas selama dan sesudah penelitian. Nama informan akan dirahasiakan sebagai ganti digunakan nomor informan. S elama kegiatan penelitian nama informan akan dirahasiakan sebagai gantinya digunakan inisial (anonimity). P eneliti menjaga kerahasiaan informasi yang di berikan dan hanya menggunakan informasi tersebut untuk kegiatan penelitian (confidentiality) Perlindungan dari ketidak nyamanan (Protection from discomfort) Selama pengambilan data peneliti berusaha melakukan wawancara di te mpat yang d iinginkan informan dan waktu yang di tentukan oleh informan.

50 BAB 5 HASIL DAN ANALISIS HASIL PENELITIAN 5.1 Gambaran Umum Lokasi Penelitian Kelurahan Gili Timur terletak di kecamatan Kamal Madura, terdiri dari 7 dus un yaitu Dusun Nangkek, Dusun Markas, Dusun Somber, Dusun Labang, Dusun Koalas, Dususn C andih, D usun Kretek. M asing-masing terdapat pos yandu yang m erupakan wilayah ke rja P uskesmas K amal M adura. S ecara um um, ke adaan l ingkungan di Kelurahan Gili Timur terlihat bersih dan tertata rapi dengan luas 743 m 2. Batas wilayah sebelah t imur d ibatasi Desa Labang, b atas s ebelah s elatan d ibatasi D esa Bnyuajuh, sebelah utara dbatasi Desa pendabah dan sebelah barat Desa Gili Anyar. 5.2 Hasil Penelitian Penelitian telah dilakukan pada juni-juli 2016 Di kelurahan Gili Timur Kecamatan Kamal Madura, Sampel dalam penelitian ini adalah ibu yang mempunyai balita terdapat 279 popul asi dari 7 P osyandu. T eknik simple random s ampling digunakan unt uk mendapatkan s ampel yang l anngsung di lakukan bi la a nggota popul asi di ianggap homogen. pemilihan sampel dilakukan bila objek yang diteliti tidak terlalu besar. Untuk memperoleh s ampel yang di i nginkan da pat di gunakan de ngan c ara und ian, or dinal, maupun t abel bi langan r andom ( S ugiyono, 201 0:57 ). D isini Sampel yang di ambil dengan cara diundi secara acak dan hanya terpilih 2 P osyandu d ari 7 Posyandu yang ada d i K elurahan G ili T imur K amal M adura. D alam p enelitian in i s ampel yang digunakan sebanyak 74 ibu balita. Di hasil penelitian ini akan ditampilkan karakteristik responden be rdasarkan usia, pekerjaan i bu da n pe kerjan s uami, analisis uni variat 31

51 32 (pengetahuan da n p endidikan t erakhir), da n analisis bi variat ( hubungan pengetahuan dengan pendidikan terakhir).

52 Karakteristik Responden 1. Usia Tabel 5.1 D istribusi frekuensi responden berdasarkan usia Ibu Balita di Posyandu Gili Timur Kamal Madura Tahun 2016 Usia Frekuensi (n) Persentase (%) Total Berdasarkan tabel 5.1 diketahui usia Ibu paling banyak responden berusia yaitu 42 responden. 2. Pekerjaan ibu Tabel 5.2 Distribusi frekuensi r esponden berdasarkan pekerjaan Ibu Balita di Posyandu Gili Timur Kamal Madura Tahun 2016 Pekerjaan ibu Frekuensi (n) Persentase (%) Wiraswasta Swasta PNS/TNI/Polri Tidak Bekerja Total Berdasarkan tabel 5.2 diketahui separuh (50%) pekerjaan ibu sebagai Wiraswasta 3. Pekerjaan Suami Tabel 5.3 Distribusi f rekuensi r esponden be rdasarkan pe kerjaan ayah Balita di Posyandu Gili Timur Kamal Madura Tahun 2016 Pekerjaan ayah Frekuensi (n) Persentase (%) Wiraswasta Swasta PNS/TNI/Polri Total Berdasarkan tabel 5.3 diketahui (44,6%) pekerjaan suami sebagai wiraswasta.

53 Hasil analisis univariat 1. Pengetahuan Tabel 5.4 Distribusi responden berdasarkan pengetahuan Ibu Balita di Posyandu Gili Timur Kamal Madura Tahun 2016 Pengetahuan Frekuensi (n) Persentase (%) Baik Cukup Kurang Total Berdasarkan t abel 5.4 menunjukan ba hwa sebagian besar ( 64,9%) dengan 48 responden pengetahuan ibu baik. 2. Pendidikan terakhir Tabel 5.5 Distribusi responden berdasarkan pendidikan terakhir yang telah dicapai Ibu Balita di Posyandu Gili Timur Kamal Madura Tahun 2016 Pendidikan Frekuensi (n) Persentase (%) Dasar Menengah Tinggi Total Berdasarkan t abel 5.5 menunjukan ba hwa s ebagian be sar (68.9%) pendidikan terakhir ibu balita adalah penddikan Atas sebanyak 51 responden. 3. Kunjungan Table 5.6 D istribusi responden berdasarkan kunjungan Ibu Balita di Posyandu Gili Timur Kamal Madura Tahun 2016 Kunjungan Frekuensi (n) Persentase (%) Aktif Tidak Aktif Total

54 35 Berdasarkan tabel 5.6 menunjukan bahwa sebagian besar (83.8%) kunjungan aktif ibu balita adalah penddikan tinggi sebanyak 62 responden Hasil analisis bivariat 1. Hubungan antara pengetahuan dengan kunjungan Tabel 5.7 Distribusi responden be rdasarkan pengetahuan de ngan kunj ungan Ibu Balita di Posyandu Gili Timur Kamal Madura Tahun 2016 Kunjungan Aktif Tidak Aktif P value Pengetahuan Baik Cukup 10 4 Kurang 6 5 Berdasarkan t abel 5.7 di at as m enggambarkan b ahwa p engetahuan ibu b alita baik terdapat pada kunjungan dengan 46 responden. Hasil uji statistik dengan menggunakan Chi-Square diperoleh hasil Ho lebih kecil. Angka tersebut menunjukkan bahwa secara statistik terdapat hubungan yang bermakna (p < 0,05) antara pengetahuan dengan kunjungan. 2. Hubungan antara pendidikan dengan kunjungan Tabel 5.8 Distribusi r esponden be rdasarkan pendidikan de ngan kunj ungan Ibu Balita di Posyandu Gili Timur Kamal Madura Tahun 2016 Kunjungan Aktif Tidak Aktif P value Pendidikan Dasar Menengah 11 3 Tinggi 47 4

55 36 Berdasarkan tabel 5.8. Berdasarkan t abel 5.8 d iatas m enggambarkan bahwa 47 responden de ngan kunjungan aktif memiliki latarbelakang pendidikan tinggi. Hasil uji statistik dengan menggunakan Chi-Square diperoleh hasil Ho lebih kecil. Angka tersebut menunjukkan bahwa secara statistik terdapat hubungan yang bermakna (p < 0,05) antara pendidikan dengan kunjungan.

56 BAB 6 PEMBAHASAN 6.1 Identifikasi Tingkat Pendidikan dan Tingkat Pengetahuan terhadap Kunjungan Ibu Balita Pada penelitian terhadap 74 responden didapatkan hasil ibu balita dengan pengetahuan ba ik 50 or ang (67.6%), pe ngetahuan cukup 14 or ang (18.9%) dan pengetahuan kurang 10 orang (13.5%). Pengetahuan adalah p emikiran, i de, gagasan, kons ep da n pemahaman yang di miliki ol eh m anusia. P engetahuan m encakup s ebuah penalaran, p enjelasan d an p emahaman m anusia t entang s egala s esuatu d an juga d apat m encakup p raktek at au k emampuan t eknis d alam m emecah berbagai pe rsoalan hi dup yang be lum di lakukan s ecara s istematis dan metodis ( Jalaluddin 20 11). Pengetahuan yang di miliki ol eh i bu a kan mendasari perilakunya untuk berkunjung ke posyandu (Soekidjo, 2007). Pada t ingkat pendidikan i bu ba lita di dapatkan ha sil de ngan pendidikan da sar 9 o rang ( 12.2%), m enengah 14 or ang ( 18.9%), atas 51 orang (68.9%). Pendidikan a dalah bi mbingan yang di berikan s eseorang t erhadap perkembangan orang lai n menuju kearah cita-cita tertentu yang mennetukan manusia unt uk be rbuat sesuatu da n m engisi ke hidupan da lam m encapai kebahagiaan da n k eselamatan, pe ndidikan di perlukan da lam m endapat informasi, misalnya informasi tentang manfaat Posyandu (Wawan dan Dewi, 2010), s eperti T B m antra yang di kutip N otoatmodjo ( 2003), p endidikan dapat mempengaruhi seseorang termasuk juga perilaku seseorang. 36

57 Hubungan Tingkat Pendidikan Terhadapan Kunjungan Posyandu Pada penelitian ini didapatkan ternyata pada pendidikan ibu balita mempunyai hubungan b ermakna t erhadap kunjungan P osyandu. H asil u ji analisis tingkat pendidikan terhadap kunjungan ke Posyandu menggunakan uji chi square didapatkan hasil nilai p = (p < 0.05) maka H o ditolak dan H 1 diterima berarti kekuatan hubungan antara variabel pendidikan dan variabel kunjungan. Hal i ni s esuai d engan hasil p enelitian (Musyrifatul,2012) tingkat pendidikan terhadap frekuensi kunjungan Posyandu di Kecamatan Sukorame Kabupaten Lamongan. R ata-rata p endidikan i bu di ke camatan S ukorame tergolong r endah. D ari 70 r esponden yang ad a d i K ecamatan S ukoame sebear 36 or ang a tau 5 1,4 % yang be rpendidikan di ba wah S MP de ngan frekuensi kunj ungan r endah s ebesar 21 or ang a tau 30.0 % dan f rekuensi kunjungan tingginya sebesar 15 or ang atau 21.4%. sedangkan untuk tingkat pendidikan di atas S MA s ebesar 34 or ang atau 48% de ngan f rekuensi kunjungan r endah s ebesar 9 or ang a tau 12.9% da n frekuensi kunj ungan tinggi s ebesar 25 o rang atau 35.7%. P ada pe nelitian ( Nur A in, 2013 ) j uga menyebutkan b ahwa ada hubun gan yang bermakna a ntara t ingkat pendidikan i bu ba lita t erhadap kunj ungan i bu k e P osyandu. H al in i ju ga didukung de ngan pe nelitian Y uryanti ( 2010) dan J annah ( 2010) yang menyatakan b ahwa ada hubunga n yang b ermakna a ntara pe ndidikan i bu dengan perilaku kunjungan ibu balita ke Posyandu. Namun berbeda dengan penelitian Hestri (2012) yang menyebutkan bahwa proporsi responden yang

58 38 berpendidikan t inggi ( 82.5%) l ebih r endah di banding p roporsi r esponden yang b erpendidikan rendah unt uk be rperilau kunj ungn ba ik ( 84.5%), responden de ngan be rpendidikan r endah m emiliki pe luang 1.02 ka li unt uk berperilaku kunj ungan ba ik di banding d engan r esponden yang berpendidikan tinggi, ibu yang berpenddikan tinggi cenderung bekerja diluar rumah d an j arang m engantarkan an aknya p ergi ke P osyandu. Ibu y ang berpendidikan rendah lebih banyak menghabiskan waktu di rumah sehingga mereka lebih banyak memiliki waktu untuk berkunjung ke Posyandu setelah mereka m enyelesaikan p ekerjaan r umah, s ehingga m ereka l ebih memanfaatkan posyandu dibanding ibu-ibu yang bekerja. 6.3 Hubungan Tingkat Pengetahuan Terhadapan Kunjungan Posyandu Pada penelitian ini didapatkan ternyata pada pengetahuan ibu balita mempunyai hubungan b ermakna t erhadap kunjungan P osyandu. Hasil u ji analisis tingkat pengetahuan terhadap kunjungan ke Posyandu menggunakan uji chi square didapatkan hasil nilai p = (p < 0.05) maka H o ditolak dan H 1 diterima berarti kekuatan hubungan antara variabel pengetahuan dan variabel kunjungan. Hasil in i s esuai d engan p enelitian la in, ada hubunga n yang signifikan an tara p engetahuan ibu t erhadap ke patuhan kunj ungan b alita ke posyandu. Banyaknya ibu yang patuh dalam kunjungan dalam penelitian ini, dapat di pengaruhi ol eh ba iknya p engetahuan yang di miliki s erta pengetahuan dapat mempengaruhi pola pikir dan pemahaman dari informasi yang diterimanya (Sakbaniyah, 2013). Penelitian Astuti dan Rivqoh (2010) juga menyatakan ada hubungan antara pengetahuan ibu dengan keteraturan

59 39 ibu mengunjungi Posyandu, hal ini ditunjukkan hasil uji chi-square dengan nilai p-value sebesar Namun pa da pe nelitian la in, P ramono (2012) tidak terdapat hubungan bermakna antara pengetahuan ibu dengan perilaku kunjungan balita ke Posyandu. Selain itu, menurut hasil penelitian Panderiot (2014) j uga m enyebutkan t idak a da hubun gan a ntara t ingkat pe ngetahuan dan tingkat partisipasi ibu datang ke Posyandu. Banyak faktor yang m empengaruhi kunj ungan i bu ba lita ke Posyandu, faktor lain yang mempengaruhi perilaku kunjungan balita seperti faktor s ocial, l etak g eografis, us ia i bu ba lita, da n f aktor l ain. Dilihat d ari karakteristik orang tua, 54% responden berusia 25 tahun. Menurut Singgih (2008) mengemukakan ba hwa s emakin t ua um ur seseorang m aka p roses perkembangan mentalnya makin baik dan akan mempengaruhi pola pikirnya sehingga dia akan lebih cepat untuk menginterpretasi obyek yang diketahui. Jadi, semakin matang umur Ibu balita maka akan semakin baik pula tingkat pengetahuannya yang p ada a khirnya yang di harapkan da pat be rpartisipasi aktif berkunjung di P osyandu. Faktor l ain yang m empengaruhi a dalah tingkat pe ndidikan da ri data ka rakteristik or ang t ua 48.6% or ang t ua berpendidikan terakhir SMA dan SMK yang artinya semakin tinggi tingkat pendidikan s eseorang maka s emakin ba nyak pul a pe ngetahuan yang dimilikinya, yang p ada ak hirnya m ereka d apat membagikan i lmu yang dimilikinya (Notoatmojo, 2005). Karena I bu ba lita y ang berpendidikan tinggi me mbuat tin gkat pengetahuannya t entang P osyandu semakin baik dibandingkan dengan Ibu balita yang berpendidikan jauh dibawahnya yang diharapkan da pat be rpartisipasi a ktif ke Posyandu. J adi faktor y ang

60 40 mempengaruhi tingkat pengetahuan baik berdasarkan hasil penelitian adalah usia dan pendidikan.

61 BAB 7 KESIMPULAN DAN SARAN 7.1 Kesimpulan Berdasarkan h asil p enelitian t erhadap r esponden i bu ba lita didapatkan : 1. Tingkat p engetahuan ibu balita dikelurahan Gili Timur kamal Madura sebagian besar baik. 2. T ingkat pe ndidikn i bu ba lita di kelurahan G ili T imur kamal M adura sebagian besar berlatar belakang pendidikan tinggi. 3. Tingkat kunjungan ibu balita di Kelurahan Gili Timur Kamal Madura sebagian besar melakukan kunjungan aktif ke Posyandu 4. Ada hubun gan s ignifikan a ntara p engetahuan de ngan kunj ungan i bu balita ke Posyandu 5. A da hubung an s ignifikan a ntara pe ndidikan de ngan kunj ungan i bu balita ke Posyandu. 7.2 Saran Tenaga kesehatan Sebagai m asukan ba gi bidan da lam m eningkatkan ki nerja ka der dalam pelaksanaan kegiatan Posyandu. Meningkatkan pr omosi kesehatan terutama p ada i bu yang h abis melahirkan untuk berkunjung ke Posyandu sampai anak berumur 5 tahun. 41

62 Peneliti selanjutnya Diharapkan unt uk pe neliti yang s elanjutnya d apat m elakukan penelitian mengenai faktor lain yang mempengaruhi kunjungan ibu balita mis alnya f aktor s ocial e konomi, pemberian P MT d an penelitian k ualitatif te ntang k endala yang me mpengaruhi kunjungan ke Posyandu.

63 DAFTAR PUSTAKA Arikunto, S uharsimi Prosedur P enelitian Suat u P endekatan Praktik. Jakarta: Rineka Cipta(36) Azwar, S aifudin 2011:53. Sikap M anusia: T eori dan P engukurannya. Jakarta: Pustaka Pelajar (diakses ) BKKBN Posyandu m ewujudkan K esejhteraan K eluarga. Jakarta. http// (diakses ) Bloom, B enjamin S Taxonomy of E ducational O bjectives: T he Classification of E ducational G oals, H andbook I C ognitive D omain. New York : Longmans, Green and Co. diakses dari Juli,2016 Depkes RI Pedoman Pelatihan Kader Kelompok Ibu Balita Bagi Petugas Kesehatan. Jakarta: D irektorat K esehatan K eluarga. A rtikel Dinkes Provinsi Jawa Timur Profil Kesehatan Provinsi Jawa Timur Tahun Surabaya: D inkes P rovinsi J awa Timur (14 J uni 2015) Fitriyani dan Indrawati. 2013, The Correlation between Mothers Knowledge and Attitude following Posyandu and Weight Gain in Children Aged 2-3 Years dsin Sawah Besar Village, Gayamsari District of Semarang,Sains Medika, Vol. 5, No. 1, Januari - Juni 2013 : Green, L.W ( 2005). Health P romotion P lanning : An E ducational and Enviromental approach, California : Mayfield Publising Co. Hidayat, A Metodologi P enelitian dan T eknik A nalisa D ata.jakarta: Salemba M edika. ( diakses d ari tanggal 1 2 januari 2016) Hutami R izka Isnaini, A rdianto E ndro. 2015, Factory A bout V isit of C hildren Under Five at Posyandu Bulak Lor Village In Working Area of Community Health C enter J atibarang, Jurnal K esehatan M asyarakat, vol.1, N o.2 Agstus 2015 Jalaludin Pengetahuan, Konsep dan Teori Pendidikan. Yogyakarta: Aksara Baru. (diakses dari tanggal 12 januari 2016) Joko S, Fara Imelda And Marisa Umami. 2013, Hubungan Pengetahuan Ibu dan Dukungan Keluarga Dengan Perilaku Kunjungan Ibu Anak Balita Ke Posyandu, Jurnal Husada Mahakam, Vol. III, No. 4, Nov :

64 44 Sari Novita Bimbingan Kader Posyandu Dengan Kepatuhan Kunjungan Ibu Balita Di Posyandu, Jurnal Ners LENTERA, Vol. 3, No. 1, Nov : Notoadmodjo, S Metodologi Penelitian Kesehatan. Jakarta: Rineka Cipta Nugroho H Hubungan Antara Pengetahuan dan Motivasi Kader Posyandu dengan K eaktifan Kader P osyandu di D esa Dukuh T engah Kecaatan Ketanggungan Kabupaten Brebes,Fikkes Jurnal Keperwatan, Vol 2, No.1. Nursalam Metodologi P enelitian I lmu K eperawatan P endekatan Praktis edisi 3.Jakarta: Salemba Medika Reihana, Budi Artha. 2012, Faktor-Faktor Yang Berhubungan Dengan Partisipasi Ibu Untuk M enimbang Balita ke P osyandu, Jurnal Kedokteran Y arsi, 20 (3): Sumantri Filsafat I lmu s ebagai P engantar P opular. J akarta (diakses d ari tanggal 12 Januari 2016) Supartini, Y upi Buku A jar K onsep Dasar K eperawatan A nak. Jakarta: EGC:127

65 Lampiran 1. Jadwal Penelitian JADWAL KEGIATAN PENELITIAN/SKRIPSI MAHASISWA PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIDAN FK UNAIR TH AJARAN Kegiatan Jul- 1 5 Agt- 1 5 Sept- 1 5 Okt- 1 5 Nov- 1 5 Des- 1 5 Jan-1 6 Feb-16 Mar-16 Apr-16 Mei PERSIAPAN a. Pengajuan lingkup peminatan skripsi b. Penyerahan formulir permohonan penyusunan skripsi c. Pembekalan pra skripsi d. Proses pembimbingan dan penyusunan usulan penelitian e. Penyerahan usulan penelitian ke penguji f. Ujian usulan penelitian g. Revisi usulan penelitian 2. PELAKSANAAN a. Penelitian dan penyusunan skripsi dan artikel b. Penyerahan artikel dan skripsi ke penguji c. Seminar hasil 3. TAHAP AKHIR a. Revisi skripsi dan pembuatan artikel b. Penyerahan skripsi 45

66 Lampiran 2. Lembar Permohonan Menjadi Responden LEMBAR PERMOHONAN MENJADI RESPONDEN (INFORMATION FOR CONSENT) Kepada, Yth. Ibu yang memiliki Balita Di Posyandu Kelurahan Gili Timur Kecamatan Kamal Madura Dengan hormat, Pada kesempatan ini saya akan melakukan penelitian dengan judul Hubungan Tingkat Pendidikan dan Pengetahuan Ibu Balita Terhadap Kunjungan Posyandu di Kelurahan Gili Timur Kecamatan Kamal Madura Sehubungan de ngan ha l t ersebut, s aya m ohon kesediaan Ibu unt uk be rkenan mengisi kuesioner sebagai. Atas perhatian dan kesediaan Ibu, saya ucapkan terima kasih. Responden, Madura, Peneliti, ( ) ( Feby Oni Maya A.C.P) 46

67 Lampiran 3. Lembar Persetujuan Menjadi Responden LEMBAR PERSETUJUAN MENJADI RESPONDEN (INFORMED CONSENT) Setelah mendapatkan penjelasan dari saudari Feby Oni Maya A.C.P Mahasiswi S1 P endidikan B idan F akultas K edokteran A irlangga yang b ermaksud mengadakan penelitian dengan judul, Hubungan Tingkat Pengetahuan Ibu Balita Terhadap K unjungan P osyandu d i Kelurahan Gili T imur K ecamatan K amal Madura Persetujuan ini saya buat dengan sadar dan tanpa ada p aksaan untuk menjadi responden d an be rsedia m enanggung s egala k onsekuensi yang t imbul a kibat pelaksanan p enelitian t ersebut. Demikian pe rnyataan i ni s aya bua t unt uk da pat dipergunakan sebagaimana mestinya. Madura, Saksi, Responden, ( ) ( ) 47

68 Lampiran 4. Kuesioner Penelitian LEMBAR KUESIONER Faktor-faktor yang Mempengaruhi Kunjungan Ibu ke Posyandu kelurahan Gili Timur Kec. Kamal Madura A. KARAKTERISTIK RESPONDEN 1. Nama Responden :.. 2. Usia :. 3. Alamat :. RT. RW. Desa. Kecamatan. 4. Apakah pendidikan terakhir Ibu sekarang? A. SD B. SMP C. SMA D. Perguruan Tinggi 5. Apakah pekerjaan Ibu atau profesi Ibu? A.Pegawai negeri B. Petani C. Ibu rumah tangga D. Pegawai swasta E. Lainnya, sebutkan 6. Pekerjaan Suami saat ini? A. Pegawai negeri B. Petani C. Pedagang D. Pegawai Swasta E. lainnya, sebutkan.. 48

69 TINGKAT PENGETAHUAN LEMBAR KUESIONER Pilihlah salah satu jawaban yang menurut Ibu paling benar dengan memberi tanda silang (X) pada nomor pilihan. 1. Apakah ibu mengetahui arti dari posyandu? A. Posyndu adalah k egiatan k esehatan d asar yang d iselenggarakan d ari, o leh dan untuk masyarakat dibantu petugas kesehatan B. Posyandu adalah kegiatan perkunpulan balita-balita C. Posyandu adalah tempat berkumpulyan ibu-ibu 2. Apa tujuan posyandu? A.Tujuan pos yandu a dalah U ntuk m engethui tumbuh ke mbang anak da n mendapatkan pelayanan dasar B. Tujuan posyandu adalah Untuk mendapatkan obat gratis C. Tujuan posyandu adalah Untuk menjalin silaturahmi 3. Berapa kali posyandu dilaksanakan? A. 1 bulan sekali B. 1 minggu sekali C. 1 tahun sekali 4. Apa yang dibawa ibu saat berkunjung ke posyandu? A. kartu BPJS B. KMS C. KTP 5. Apa tujuan ibu membawa KMS saat datang ke posyandu? A. Mencatan pertumbutah dan perkembangan balita B. sebagai pelengkap bagi petugas saja C. sebgai kartu registrasi 6. Apa yang ibu dapatkan saat datang keposyandu? A. Penyuluhan tentang kesehatan B. Penyuluhan demo memasak C. mendapatkan kue 7. Kapan dilaksanakan pemberian vit A? A. Februari dan Agustus B. Januari dan November C. Mei dan September 8.Apa saja layanan yang di berikan di posyandu? A. Layanan pemeriksaan kehamilan saja 49

70 B. Layanan pemantauan pertumbuhan dan perkembangan ba yi, balita dan ibu hamil C. Layanan balita saja 9. Berapa meja yang terdapat di Posyandu? A. 3 meja B. 4 meja C. 5 meja 10. Siapa saja yang menjadi pelaksana posyandu? A. Kader dan petugas kesehatan B. Camat C. Lurah 11. Apa yang terjadi jika ibu tidak rutin datang ke posyandu? A. Balita dapat terkena penyakit tertentu karena tidak mendapat imunisasi B. Ibu tidak mndapatkan jatah makanan dari posyandu C. Balita akan baik-baik saja 12. Apa tujuan imunisasi di posyandu? A. Mencegah penyakit tertentu B. Mengobati penyakit C. Membawa penyakit 13. Apakah manfaat diadakan penyuluhan diposyandu? A. Memeberikan edukasi, informasi dan komunikasi kesehatan bagi ibu dan balita B. U ntuk m endengarkan pe tugas k esehatan dalam m enyampaikan p rogram puskesmas C. sebagai wadah informasi tentang balita saja 14. Apa saja yang ibu ketahui tentang kegiatan posyandu? A. kesehatan ibu dan anak B. Sanitasi dasar C. Pencegahan demam berdarah 15. A pa m aksud da ri p enimbangan b erat b adan da n pengukuran t inggi ba dan balita yang ada di Posyandu? A. Untuk pencatatan status gizi balita B. Untuk kelengapan pencatatan petugas C. Untuk membantu petugas dalam memberikan informasi gizi 50

71 Lampiran 5. Berita Acara Perbaikan Usulan Penelitian 51

72 52

73 Lampiran 6. Surat Izin Penelitian 53

74 54

75 55

76 54

ADLN- PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA xi DAFTAR ISI

ADLN- PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA xi DAFTAR ISI xi DAFTAR ISI SAMPUL DEPAN... i SAMPUL DALAM... ii HALAMAN PRASYARAT GELAR... iii HALAMAN PENGESAHAN... iv HALAMAN PERSETUJUAN... v SURAT PERNYATAAN TENTANG ORISINALITAS... vi KATA PENGANTAR... vii SUMMARY...

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. untuk t erus di gali, dikembangkan da n di tingkatkan p eranannya unt uk

BAB 1 PENDAHULUAN. untuk t erus di gali, dikembangkan da n di tingkatkan p eranannya unt uk 18 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pembangunan na sional merupakan s uatu ke giatan yang be rlangsung s ecara terus-menerus da n be rkesinambungan yang bertujuan unt uk m eningkatkan kesejahteraan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. apapun. D alam ka jian manajemen s trategik, pe ngukuran h asil ( performance)

BAB 1 PENDAHULUAN. apapun. D alam ka jian manajemen s trategik, pe ngukuran h asil ( performance) BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pada masa sekarang ini dan yang akan datang banyak perusahaan dituntut untuk m enempuh l angkah-langkah yang s trategik da lam be rsaing p ada kondi si apapun.

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Rancangan Penelitian Jenis penelitian ini adalah survei analitik. Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan kuesioner. Rancangan penelitian ini menggunakan rancangan

Lebih terperinci

SKRIPSI. PENGARUH PEMBERIAN JUS MENTIMUN (Cucumis sativus Linn.) TERHADAP PENURUNAN TEKANAN DARAH PADA PASIEN HIPERTENSI

SKRIPSI. PENGARUH PEMBERIAN JUS MENTIMUN (Cucumis sativus Linn.) TERHADAP PENURUNAN TEKANAN DARAH PADA PASIEN HIPERTENSI SKRIPSI PENGARUH PEMBERIAN JUS MENTIMUN (Cucumis sativus Linn.) TERHADAP PENURUNAN TEKANAN DARAH PADA PASIEN HIPERTENSI ANISSA ADMAYANTI NIM. 151410483007 PROGRAM STUDI D4 PENGOBAT TRADISIONAL FAKULTAS

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Rancangan Penelitian Penelitian ini menggunakan study Analitik, yaitu survey atau penelitian yang mencoba menggali bagaimana dan mengapa fenomena kesehatan itu terjadi

Lebih terperinci

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian, 3.8) Alat Pengumpulan Data, 3.9) Metode Pengumpulan Data, 3.10)

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian, 3.8) Alat Pengumpulan Data, 3.9) Metode Pengumpulan Data, 3.10) BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN Dalam bab ini peneliti akan membahas tentang 3.1) Desain Penelitian, 3.2) Kerangka Operasional, 3.3) Populasi, Sampel, dan Sampling, 3.4) Kriteria Sampel, 3.5) Variabel Penelitian,

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. semakin be rlomba-lomba unt uk m enawarkan produk yang da pat m emenuhi

BAB 1 PENDAHULUAN. semakin be rlomba-lomba unt uk m enawarkan produk yang da pat m emenuhi BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Dewasa i ni p erkembangan d unia b isnis s emakin cep at, s ehingga s etiap organisasi bi snis m anapun m emiliki s uatu t antangan yang ha rus di hadapi yaitu

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah correlation study yaitu penelitian yang

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah correlation study yaitu penelitian yang BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Jenis penelitian ini adalah correlation study yaitu penelitian yang bertujuan untuk mengungkapkan hubungan korelasi antara variabel independen dan variabel

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Globalisasi E konomi t elah m endorong m asyarakat unt uk s elalu

BAB 1 PENDAHULUAN. Globalisasi E konomi t elah m endorong m asyarakat unt uk s elalu 15 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Globalisasi E konomi t elah m endorong m asyarakat unt uk s elalu memperhatikan pe rusahaan pe rbankan, unt uk melakukan ev aluasi t erhadap laporan keuangan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah non eksperimen dengan metode kuantitatif.

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah non eksperimen dengan metode kuantitatif. BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Jenis penelitian ini adalah non eksperimen dengan metode kuantitatif. Desain penelitian yang digunakan adalah descriptive comparative dengan pendekatan cross-sectional.

Lebih terperinci

ANALISA MANAJEMEN DALAM PENYALURAN KREDIT PADA. PT BANK BUKOPIN Tbk, CABANG UTAMA SURABAYA

ANALISA MANAJEMEN DALAM PENYALURAN KREDIT PADA. PT BANK BUKOPIN Tbk, CABANG UTAMA SURABAYA 1 ANALISA MANAJEMEN DALAM PENYALURAN KREDIT PADA PT BANK BUKOPIN Tbk, CABANG UTAMA SURABAYA Oleh : MUKHAMAD NURHIDAYAT NPM : 11.2.01.07221 Program Studi : Akuntansi SEKOLAH TINGGI ILMU EKONOMI INDONESIA

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 45 BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis atau Rancangan dan Metode Pendekatan Jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif korelasional yang bertujuan untuk mengungkapkan hubungan korelatif antara variabel

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. adalah penelitian yang mengkaji hubungan antara variable dengan

BAB III METODE PENELITIAN. adalah penelitian yang mengkaji hubungan antara variable dengan 28 BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian ini adalah deskriptif korelasi. Peneliti korelasi adalah penelitian yang mengkaji hubungan antara variable dengan melibatkan minimal dua

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Mopuya, Kecamatan Bulawa, Kabupaten Bone Bolango. Waktu penelitian ini dilaksanakan selama 1 minggu pada bulan mei dari

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Mopuya, Kecamatan Bulawa, Kabupaten Bone Bolango. Waktu penelitian ini dilaksanakan selama 1 minggu pada bulan mei dari BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Lokasi dan Waktu Penelitian 3.1.1 Lokasi Penelitian Lokasi penelitian di SMP Negeri 1 Bulawa yang terletak di desa Mopuya, Kecamatan Bulawa, Kabupaten Bone Bolango. 3.1.2

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. A. Jenis Penelitian dan Metode Penelitian. Demak, sedangkan pendekatan yang digunakan adalah cross sectional

BAB III METODE PENELITIAN. A. Jenis Penelitian dan Metode Penelitian. Demak, sedangkan pendekatan yang digunakan adalah cross sectional BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian dan Metode Penelitian Jenis penelitian ini merupakan kuantitatif. Metode penelitian yang digunakan adalah deskriptif korelasi study yang bertujuan untuk mengetahui

Lebih terperinci

III METODE PENELITIAN. adalah suatu penelitian yang bertujuan menyajikan secara teliti (accurately

III METODE PENELITIAN. adalah suatu penelitian yang bertujuan menyajikan secara teliti (accurately III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Rancangan Penelitian Berdasarkan permasalahan dan tujuan yang hendak dicapai pada penelitian ini menggunakan jenis penelitian deskriptif. Penelitian deskriptif adalah

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 25 BAB III METODE PENELITIAN A. Desain penelitian Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan pendekatan deskriptif korelasional atau penelitian hubungan antara dua variabel pada suatu situasi

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Penelitian ini adalah penelitian kuantitatif dengan jenis penelitian non-eksperimental. Metode yang digunakan adalah deskriptif korelasional dengan rancangan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini kuantitatif

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini kuantitatif BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini kuantitatif dengan metode diskriptif korelasi, yaitu mencari hubungan antara variabel bebas (karakteristik

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 36 BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian 1. Rancangan Penelitian Desain penelitian ini adalah deskriptif analityc dengan rancangan cross sectional study, yaitu setiap variabel diobservasi hanya

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian kuantitatif dengan rancangan penelitian non eksperimental observasional dengan pendekatan cross-sectional.

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. antara faktor dengan efek (Notoatmodjo, 2007). Pada penelitian ini, peneliti

BAB III METODE PENELITIAN. antara faktor dengan efek (Notoatmodjo, 2007). Pada penelitian ini, peneliti 1 BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Jenis penelitian ini adalah analitik korelasional. Penelitian analitik adalah penelitian yang mencoba menggali bagaimana dan mengapa suatu fenomena kesehatan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. mengapa fenomena kesehatan itu terjadi. Kemudian melakukan analisis

BAB III METODE PENELITIAN. mengapa fenomena kesehatan itu terjadi. Kemudian melakukan analisis 37 BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Rancangan Penelitian Berdasarkan tujuan yang telah diterapkan, Penelitian ini merupakan penelitian analitik yaitu penelitian yang mencoba menggali bagaimana dan

Lebih terperinci

PENGARUH PELAYANAN PRIMA TERHADAP LOYALITAS DAN KEPUASAN SEBAGAI VARIABEL MODERATING PADA PT. AYU INDAH LAMONGAN

PENGARUH PELAYANAN PRIMA TERHADAP LOYALITAS DAN KEPUASAN SEBAGAI VARIABEL MODERATING PADA PT. AYU INDAH LAMONGAN PENGARUH PELAYANAN PRIMA TERHADAP LOYALITAS DAN KEPUASAN SEBAGAI VARIABEL MODERATING PADA PT. AYU INDAH LAMONGAN Oleh: WINNY KOES DZULKARNAEN NPM 09.1.02.04268 PROGRAM STUDI : MANAJEMEN SEKOLAH TINGGI

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. maka jenis penelitian ini adalah penelitian analitik dengan menggunakan studi

BAB III METODE PENELITIAN. maka jenis penelitian ini adalah penelitian analitik dengan menggunakan studi 39 BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Rancangan Penelitian Berdasarkan permasalahan dan tujuan penelitian yang hendak di capai, maka jenis penelitian ini adalah penelitian analitik dengan menggunakan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. dengan rancangan cross sectional (belah lintang), yaitu menganalisis

BAB III METODE PENELITIAN. dengan rancangan cross sectional (belah lintang), yaitu menganalisis BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian korelasional dengan rancangan cross sectional (belah lintang), yaitu menganalisis hubungan antara variabel

Lebih terperinci

Mitha Destyowati ABSTRAK

Mitha Destyowati ABSTRAK HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN IBU TENTANG KONTRASEPSI IUD DENGAN MINAT PEMAKAIAN KONTRASEPSI IUD DI DES HARJOBINANGUN KECAMATAN GRABAK KABUPATEN PURWOREJO TAHUN 2011 Mitha Destyowati ABSTRAK 12 i + 34 hal

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di Kelurahan Kayumerah Kecamatan Limboto

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di Kelurahan Kayumerah Kecamatan Limboto 1 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di Kelurahan Kayumerah Kecamatan Limboto Kabupaten Gorontalo. Waktu pelaksanaan penelitian bulan Mei 2013. 3.2 Jenis

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. metode survei dengan pendekatan Cross Sectional. Cross Sectional adalah data

BAB III METODE PENELITIAN. metode survei dengan pendekatan Cross Sectional. Cross Sectional adalah data BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Rancangan Penelitian Jenis penelitian ini adalah analitik. Penelitian ini menggunakan metode survei dengan pendekatan Cross Sectional. Cross Sectional adalah data

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. pendekatan cross sectional (Nursalam, 2003). Metode penelitian dengan

BAB III METODE PENELITIAN. pendekatan cross sectional (Nursalam, 2003). Metode penelitian dengan BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis atau Rancangan Penelitian Jenis atau rancangan penelitian ini adalah descriptive correlational yaitu penelitian yang bertujuan untuk mengungkapkan hubungan korelatif

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN. wawancara terstruktur dengan panduan kuisioner. Waktu penelitian : Bulan Desember 2013

METODE PENELITIAN. wawancara terstruktur dengan panduan kuisioner. Waktu penelitian : Bulan Desember 2013 41 III. METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Penelitian merupakan penelitian analitik deskriptif dengan pendekatan cross sectional dimana objek penelitian hanya diobservasi sekali dan pengukuran dilakukan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 55 BAB III METODE PENELITIAN A. Desain penelitian Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan desain penelitian yang digunakan adalah survey analitik, yang mana akan diteliti hubungan variabel

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif korelasi. Dan rancangan

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif korelasi. Dan rancangan BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif korelasi. Dan rancangan penelitian dengan menggunakan cross sectional yaitu jenis penelitian yang menekankan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 1 BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis atau Rancangan Penelitian dan Metode Pendekatan Rancangan penelitian ini adalah discriptive correlation yaitu penelitian yang bertujuan untuk mengungkapkan hubungan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Penelitian ini menggunakan metode penelitian survai analitik. Survei analitik merupakan survei atau penelitian yang mencoba menggali bagaimana dan mengapa

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis atau Rancangan dan Metode Pendekatan Jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif korelasional yang bertujuan untuk mengungkapkan hubungan korelatif antara variabel

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. adalah cross sectional yaitu suatu penelitian dengan cara pendekatan,

BAB III METODE PENELITIAN. adalah cross sectional yaitu suatu penelitian dengan cara pendekatan, BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Rancangan Penelitian Jenis penelitian yang digunakan oleh peneliti adalah jenis penelitian Non Experimental (Nazir, 1999). Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian 1. Rancangan Penelitian Desain penelitian ini adalah deskriptif dengan rancangan cross sectional, yaitu setiap variabel diobservasi hanya satu kali saja dan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. atau yang biasa disebut dengan desain penelitian observasional analitik.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. atau yang biasa disebut dengan desain penelitian observasional analitik. BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Desain Penelitian Penelitian ini diarahkan untuk menjelaskan suatu keadaan atau situasi atau yang biasa disebut dengan desain penelitian observasional analitik. Penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian yang menjelaskan adanya hubungan antara variabel melalui

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian yang menjelaskan adanya hubungan antara variabel melalui BAB III METODE PENELITIAN A. JENIS DAN RANCANGAN PENELITIAN Penelitian ini merupakan penelitian observasional analitik, yaitu penelitian yang menjelaskan adanya hubungan antara variabel melalui pengujian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. sekaligus pada suatu saat (Notoatmodjo, 2010). Desain penelitian ini digunakan

BAB III METODE PENELITIAN. sekaligus pada suatu saat (Notoatmodjo, 2010). Desain penelitian ini digunakan 29 BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Desain Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian analitik korelatif dengan pendekatan crosssectional, yaitu suatu penelitian untuk mempelajari dinamik korelasi antara

Lebih terperinci

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEAKTIFAN IBU BALITA DALAM KEGIATAN POSYANDU DI POSYANDU NUSA INDAH DESA JENAR KECAMATAN JENAR KABUPATEN SRAGEN

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEAKTIFAN IBU BALITA DALAM KEGIATAN POSYANDU DI POSYANDU NUSA INDAH DESA JENAR KECAMATAN JENAR KABUPATEN SRAGEN FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEAKTIFAN IBU BALITA DALAM KEGIATAN POSYANDU DI POSYANDU NUSA INDAH DESA JENAR KECAMATAN JENAR KABUPATEN SRAGEN Oleh MAHARDIKA CAHYANINGRUM NIM: 030113a050 PROGRAM

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Jenis penelitian ini adalah deskriptif korelasi yaitu penelitian yang bertujuan untuk mengungkapkan hubungan korelasi antara korelatif antara variabel independen

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Lokasi penelitian di SMPN 8 Kota Gorontalo yang terletak di Jl. Madura Pulubala Kecamatan Kota Tengah.

BAB III METODE PENELITIAN. Lokasi penelitian di SMPN 8 Kota Gorontalo yang terletak di Jl. Madura Pulubala Kecamatan Kota Tengah. BAB III METODE PENELITIAN 1.1 Lokasi dan Waktu 1.1.1 Lokasi Penelitian Lokasi penelitian di SMPN 8 Kota Gorontalo yang terletak di Jl. Madura Pulubala Kecamatan Kota Tengah. 1.1.2 Waktu penelitian Waktu

Lebih terperinci

BAB III METODA PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan yaitu kuantitatif, dengan rancangan

BAB III METODA PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan yaitu kuantitatif, dengan rancangan BAB III METODA PENELITIAN A. Jenis Dan Rancangan Penelitian Jenis penelitian yang digunakan yaitu kuantitatif, dengan rancangan deskriptif analitik yaitu dengan melakukan pengukuran variabel independen

Lebih terperinci

HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN SIKAP IBU YANG MEMILIKI BALITA DENGAN KUNJUNGAN KE POSYANDU

HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN SIKAP IBU YANG MEMILIKI BALITA DENGAN KUNJUNGAN KE POSYANDU HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN SIKAP IBU YANG MEMILIKI BALITA DENGAN KUNJUNGAN KE POSYANDU (Studi di Desa Bagolo Kecamatan Kalipucang Kabupaten Ciamis Tahun 2013) Firmansyah, Eka Jurusan Kesehatan Masyarakat,

Lebih terperinci

Disampaikan pada : REFRESHING KADER POSYANDU Kabupaten Nias Utara Tahun 2012

Disampaikan pada : REFRESHING KADER POSYANDU Kabupaten Nias Utara Tahun 2012 Disampaikan pada : REFRESHING KADER POSYANDU Kabupaten Nias Utara Tahun 2012 I. PENDAHULUAN A. PENGERTIAN 1. Posyandu adlh salah satu bentuk UKBM yg dikelola dan diselenggarakan dari, oleh, untuk dan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah penelitian analitik untuk mengetahui faktor

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah penelitian analitik untuk mengetahui faktor BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Jenis penelitian ini adalah penelitian analitik untuk mengetahui faktor penyebab dan hubungan antara dua variabel. Penelitian ini menggunakan pendekatan cross

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan desain penelitian observasional analitik

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan desain penelitian observasional analitik BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Penelitian ini menggunakan desain penelitian observasional analitik dengan pendekatan cross sectional yaitu suatu penelitian untuk mempelajari dinamika korelasi

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. variabel dependent. Pendekatan yang digunakan adalah pendekatan cross

BAB III METODE PENELITIAN. variabel dependent. Pendekatan yang digunakan adalah pendekatan cross BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Jenis penelitian ini adalah descriptive correlation yaitu penelitian yang bertujuan untuk mengungkapkan hubungan antara variabel independent dan variabel

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. explanatory study dengan pendekatan potong lintang (cross. simultan (dalam waktu yang bersamaan) (Notoatmodjo, 2010,

BAB III METODE PENELITIAN. explanatory study dengan pendekatan potong lintang (cross. simultan (dalam waktu yang bersamaan) (Notoatmodjo, 2010, BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Rancangan Penelitian Berdasarkan penelitian dan tujuan yang hendak dicapai, jenis penelitian ini menggunakan jenis penelitian survey analitik explanatory study dengan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. mendeskripsikan tentang suatu keadaan secara objektif (Notoatmodjo, 2005,

BAB III METODE PENELITIAN. mendeskripsikan tentang suatu keadaan secara objektif (Notoatmodjo, 2005, BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Rancangan Penelitian Penelitian ini menggunakan metode deskriptif yaitu suatu metode penelitian yang dilakukan dengan tujuan utama untuk membuat gambaran atau mendeskripsikan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang akan digunakan adalah deskriptif korelasi yang

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang akan digunakan adalah deskriptif korelasi yang BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian yang akan digunakan adalah deskriptif korelasi yang bertujuan untuk menganalisis hubungan antar variabel (Alimul, 2003). Rancangan penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan adalah deskriptif korelasi dengan

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan adalah deskriptif korelasi dengan BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian yang digunakan adalah deskriptif korelasi dengan rancangan Cross Sectional yaitu dengan melakukan pengukuran variabel independen (bebas) yang

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. kegiatan kegiatan yang dilakukan oleh masyarakat, yang. pelayanan kesehatan dasar. Kegiatan kegiatan yang ada dalam

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. kegiatan kegiatan yang dilakukan oleh masyarakat, yang. pelayanan kesehatan dasar. Kegiatan kegiatan yang ada dalam BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Posyandu 1. Pengertian Pos Pelayanan Terpadu atau yang sering disebut dengan Posyandu adalah suatu forum komunikasi, alih teknologi dan pelayanan kesehatan masyarakat yang dilakukan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Karakterisasi XRD (X-Ray Diffraction) Hasil ka rakterisasi X RD sampel di tunjukkan pa da G ambar 4.1 berupa grafik peak to peak, sedangkan data XRD yang berupa grafik search

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 39 BAB III METODE PENELITIAN A. Kerangka Konsep Kerangka konsep merupakan landasan berfikir dalam melakukan penelitian yang dikembangkan berdasarkan teori. 40 Variabel yang akan diteliti adalah faktor-faktor

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. A. Jenis Penelitian dan Rancangan Penelitian. ini menggunakan rancangan penelitian Cross Sectional yaitu rancangan

BAB III METODE PENELITIAN. A. Jenis Penelitian dan Rancangan Penelitian. ini menggunakan rancangan penelitian Cross Sectional yaitu rancangan BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian dan Rancangan Penelitian Jenis penelitian ini menggunakan survei analitik yang mana penelitian ini dilakukan dengan memberikan kuesioner, serta terdapat hubungan

Lebih terperinci

BAB III. penelitian ini menggunakan metode pendekatan cross sectional, yaitu

BAB III. penelitian ini menggunakan metode pendekatan cross sectional, yaitu BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Jenis dan Rancangan Penelitian Penelitian ini menggunakan jenis penelitian analitik yaitu penelitian yang terdiri atas variabel bebas dan terikat (Hidayat, 2007). Metode

Lebih terperinci

BAB III METODA PENELITIAN. A. Jenis / Rancangan Penelitian dan Metode Pendekatan

BAB III METODA PENELITIAN. A. Jenis / Rancangan Penelitian dan Metode Pendekatan BAB III METODA PENELITIAN A. Jenis / Rancangan Penelitian dan Metode Pendekatan Desain penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif korelasi yaitu penelitian yang dilakukan untuk melihat

Lebih terperinci

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA. angka kematian bayi, angka kelahiran, dan angka kematian ibu.( A.Gde Munin

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA. angka kematian bayi, angka kelahiran, dan angka kematian ibu.( A.Gde Munin BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1. POSYANDU 2.1.1. Defenisi Posyandu Posyandu merupakan strategi jangka panjang pemerintah untuk menurunkan angka kematian bayi, angka kelahiran, dan angka kematian ibu.( A.Gde

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. metode penelitian survei (Survey Research Method), yaitu suatu penelitian. (sampel) (Notoatmodjo,2010, pp.25-26).

BAB III METODE PENELITIAN. metode penelitian survei (Survey Research Method), yaitu suatu penelitian. (sampel) (Notoatmodjo,2010, pp.25-26). BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Rancangan Penelitian Berdasarkan metode yang digunakan, penelitian ini menggunakan metode penelitian survei (Survey Research Method), yaitu suatu penelitian yang

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Lokasi penelitian ini dilakukan di Desa Bilungala Kecamatan Bonepantai. Alasan

BAB III METODE PENELITIAN. Lokasi penelitian ini dilakukan di Desa Bilungala Kecamatan Bonepantai. Alasan BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Lokasi dan Waktu 3.1.1 Lokasi Penelitian Lokasi penelitian ini dilakukan di Desa Bilungala Kecamatan Bonepantai. Alasan mengambil tempat ini karena selama 3 tahun terakhir

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Rancangan Penelitian Jenis penelitian ini adalah deskriptif korelasional dengan pendekatan cross sectional untuk mengetahui hubungan antara status gizi balita dengan kejadian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif yaitu penelitian yang

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif yaitu penelitian yang BAB I METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif yaitu penelitian yang menggambarkan terhadap obyek yang diteliti melalui data sampel atau populasi sebagaimana

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian yang digunakan adalah deskriptif analitik yaitu untuk mencari hubungan antara variabel bebas dan terikat yang dilakukan dengan pendekatan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Metode Penelitian Desain penelitian merupakan bentuk rancangan yang digunakan dalam melakukan prosedur penelitian. Jenis ini adalah Survey Analitik yaitu survey atau

Lebih terperinci

deskriptif korelation yaitu

deskriptif korelation yaitu BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian yang digunakan adalah deskriptif korelation yaitu penelitian yang bertujuan untuk mengetahui hubungan korelasi antara variabel independent

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif korelational untuk

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif korelational untuk BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian dan metode Pendekatan Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif korelational untuk menganalisis hubungan antara variabel bebas yaitu peran pengawas minum

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. menggunakan Survey Reasearch Metodh yaitu metode penelitian tidak dilakukan

BAB III METODE PENELITIAN. menggunakan Survey Reasearch Metodh yaitu metode penelitian tidak dilakukan 24 BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Rancangan Penelitian Penelitian ini menggunakan jenis penelitian deskriptif yaitu suatu metode penelitian yang dilakukan dengan tujuan utama untuk membuat gambaran

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. peristiwa-peristiwa penting yang terjadi pada masa kini (Nursalam, 2008).

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. peristiwa-peristiwa penting yang terjadi pada masa kini (Nursalam, 2008). BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Desain penelitian Jenis penelitian ini adalah penelitian observasional deskriptif. Penelitian deskriptif bertujuan untuk mendeskripsikan (memaparkan) peristiwa-peristiwa

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Rancangan Penelitian Jenis penelitian ini adalah penelitian analitik, adalah penelitian yang mencoba menggali bagaimana dan mengapa fenomena kesehatan itu terjadi,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. rancangan yang digunakan dalam prosedur penelitian. Desain penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. rancangan yang digunakan dalam prosedur penelitian. Desain penelitian BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Menurut Nursalam (2008), desain penelitian merupakan bentuk rancangan yang digunakan dalam prosedur penelitian. Desain penelitian adalah keseluruhan dari

Lebih terperinci

BAB III METODA PENELITIAN. A. Jenis/ Rancangan Penelitian dan Metode Pendekatan. wawancara menggunakan kuesioner dengan pendekatan cross sectional.

BAB III METODA PENELITIAN. A. Jenis/ Rancangan Penelitian dan Metode Pendekatan. wawancara menggunakan kuesioner dengan pendekatan cross sectional. BAB III METODA PENELITIAN A. Jenis/ Rancangan Penelitian dan Metode Pendekatan Jenis penelitian eksplanatory research dengan metode observasi dan wawancara menggunakan kuesioner dengan pendekatan cross

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Pendekatan yang di gunakan adalah pendekatan cross sectional.

BAB III METODE PENELITIAN. Pendekatan yang di gunakan adalah pendekatan cross sectional. BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif korelasional. Desain penelitian ini dipilih karena peneliti mencoba mencari tahu hubungan tingkat pengetahuan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian non eksperimental yang bersifat kuantitatif dengan metode deskriftif analitik yaitu metode penelitian yang hanya menggambarkan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. (Notoatmodjo,2010). Pendekatan penelitian ini menggunakan cross

BAB III METODE PENELITIAN. (Notoatmodjo,2010). Pendekatan penelitian ini menggunakan cross 48 BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Rancangan Penelitian Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian analitik, yaitu penelitian yang berupaya mencari hubungan antar variabel. Kemudian melakukan

Lebih terperinci

BAB III METODA PENELITIAN. Jenis penelitian ini merupakan penelitian survey analitik dengan

BAB III METODA PENELITIAN. Jenis penelitian ini merupakan penelitian survey analitik dengan BAB III METODA PENELITIAN A. Jenis/Rancangan Penelitian dan Metode Pendekatan Jenis penelitian ini merupakan penelitian survey analitik dengan rancangan cross sectional, untuk mempelajari dinamika korelasi

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Desain penelitian yang akan digunakan adalah desain penelitian

III. METODE PENELITIAN. Desain penelitian yang akan digunakan adalah desain penelitian III. METODE PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Desain penelitian yang akan digunakan adalah desain penelitian observasional analitik dengan pendekatan cross sectional yang bertujuan untuk menganalisa adanya

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 21 BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Rancangan Penelitian Jenis penelitian ini adalah survei analitik yaitu untuk mencari hubungan antara variable bebas dan terikat yang dilakukan dengan pendekatan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. A. Jenis/Rancangan Penelitian dan Metode Pendekatan

BAB III METODE PENELITIAN. A. Jenis/Rancangan Penelitian dan Metode Pendekatan 1 BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis/Rancangan Penelitian dan Metode Pendekatan Rancangan penelitian yang digunakan adalah rancangan penelitian korelasional dengan pendekatan cross-sectional. Penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. adalah analitik, dengan menggunakan rancangan penelitian cross sectional yaitu mengukur

BAB III METODE PENELITIAN. adalah analitik, dengan menggunakan rancangan penelitian cross sectional yaitu mengukur BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Rancangan Penelitian Berdasarkan dengan tujuan penelitian, maka jenis penelitian ini yang digunakan adalah analitik, dengan menggunakan rancangan penelitian cross

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian dan Rancangan Penelitian Jenis penelitian ini adalah deskriptif korelasi yaitu penelitian yang bertujuan untuk mengungkapkan hubungan korelasi korelatif antara

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. analitik dimana penelitian ini ditunjukan untuk mengetahui ada atau tidaknya

BAB III METODE PENELITIAN. analitik dimana penelitian ini ditunjukan untuk mengetahui ada atau tidaknya BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Desain penelitian Jenis penelitian yang dilakukan bersifat kuantitatif dengan desain penelitian analitik dimana penelitian ini ditunjukan untuk mengetahui ada atau tidaknya

Lebih terperinci

HUBUNGAN PENGETAHUAN IBU BAYI TENTANG POSYANDU DENGAN FREKUENSI KUNJUNGAN IBU DAN BAYI DI POSYANDU

HUBUNGAN PENGETAHUAN IBU BAYI TENTANG POSYANDU DENGAN FREKUENSI KUNJUNGAN IBU DAN BAYI DI POSYANDU HUBUNGAN PENGETAHUAN IBU BAYI TENTANG POSYANDU DENGAN FREKUENSI KUNJUNGAN IBU DAN BAYI DI POSYANDU (Studi di Desa Kemlagilor Kecamatan Turi, Kabupaten Lamongan tahun 2016) Siti Aisyah *Dosen Program Studi

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 1 BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis penelitian dan metode penelitian Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian kuantitatif non eksperimen dengan rancangan deskriptif korelasi yaitu suatu metode

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan jenis penelitian analitis yaitu penelitian yang

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan jenis penelitian analitis yaitu penelitian yang BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Rancangan Penelitian Penelitian ini menggunakan jenis penelitian analitis yaitu penelitian yang terdiri atas variabel bebas dan terikat (Hidayat, 2007). Metode penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. A. Jenis atau Rancangan Penelitian dan Metode Pendekatan

BAB III METODE PENELITIAN. A. Jenis atau Rancangan Penelitian dan Metode Pendekatan BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis atau Rancangan Penelitian dan Metode Pendekatan Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah studi diskriptif korelasi melelui metode pendekatan Cross

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 29 BAB III METODE PENELITIAN A. Desain penelitian 1. Rancangan Penelitian Desain penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah survey analitik, yang mana akan diteliti hubungan variabel dengan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 44 BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Rancangan Penelitian 1. Jenis Penelitian Jenis penelitian yang dilakukan menggunakan metode penelitian studi survei analitik yaitu meneliti hal yang sudah ada

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Disain dan Rancangan Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif korelasional yaitu penelitian yang dilakukan untuk mengetahui faktor-faktor yang berhubungan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 24 BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian dan Rancangan Penelitian Jenis penelitian ini adalah deskriptif korelasi yaitu penelitian yang bertujuan untuk mengungkapkan hubungan korelasi antara korelatif

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif korelasi karena menjelaskan hubungan korelatif antar variabel (Nursalam, 2008). Tujuan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. resiko dan faktor efek (Notoatmodjo, 2010).

BAB III METODE PENELITIAN. resiko dan faktor efek (Notoatmodjo, 2010). 23 BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Racangan Penelitian Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian survei analitik. Survei Analitik adalah survei atau penelitian yang mencoba menggali bagaimana

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 26 BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis atau Rancangan Penelitian Jenis penelitian ini yang digunakan adalah penelitian kuantitatif non eksperimental dengan metode korelasional dengan menggunakan pendekatan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Desain Penelitian Penelitian ini menggunakan desain penelitian observasional analitik dengan pendekatan Cross Sectional, yaitu rancangan penelitian dengan melakukan pendekatan

Lebih terperinci

Posyandu adalah pusat kegiatan masyarakat dalam upaya pelayanan kesehatan dan keluarga berencana.

Posyandu adalah pusat kegiatan masyarakat dalam upaya pelayanan kesehatan dan keluarga berencana. POSYANDU Pengertian Suatu forum komunikasi, alih teknologi dan pelayanan kesehatan masyarakat oleh dan untuk masyarakat yang mempunyai nilai strategis dalam mengembangkan sumber daya manusia sejak dini.

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Rancangan Penilitian Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian deskriptif korelasi yaitu penelitian yang dilakukan untuk mengetahui persepsi

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 19 BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis & Rancangan Penelitian Jenis penelitian ini menggunakan desain deskriptif korelasi yaitu mendeskripsikan variabel independen dan dependen, kemudian melakukan analisis

Lebih terperinci