LAPORAN KEGIATAN FEDEP BANTUAN KEUANGAN KABUPATEN/KOTA APBD PROPINSI JAWA TENGAH TAHUN 2015

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "LAPORAN KEGIATAN FEDEP BANTUAN KEUANGAN KABUPATEN/KOTA APBD PROPINSI JAWA TENGAH TAHUN 2015"

Transkripsi

1 LAPORAN KEGIATAN FEDEP BANTUAN KEUANGAN KABUPATEN/KOTA APBD PROPINSI JAWA TENGAH TAHUN 2015 KOTA SURAKARTA TAHUN ANGGARAN

2 KATA PENGANTAR Puji Syukur ke hadirat Allah SWT atas segala rahmat dan karunianya sehingga kegiatan Fasilitasi Kerjasama dengan Dunia Usaha/Lembaga yang lebih dikenal dengan istilah FEDEP (Forum for Economic Development and Employment Promotion) Kota Surakarta tahun 2015 telah dilaksanakan sesuai dengan program kerja yang telah disusun. Pelaksanaan kegiatan FEDEP (Forum for Economic Development and Employment Promotion) menghasilkan rekomendasi yang selanjutnya dapat digunakan sebagai dasar perencanaan pembangunan ekonomi di Kota Surakarta. Meskipun demikian, disadari bahwa pelaksanaan kegiatan ini masih terdapat banyak kekurangan yang memerlukan perbaikan.oleh sebab itu, kami berharap adanya saran dan kritik agar pelaksanaan kegiatan FEDEP (Forum for Economic Development and Employment Promotion) lebih baik ke depannya. Terima kasih dan penghargaan kami sampaikan kepada semua pihak yang telah terlibat secara intens dalam pelaksanaan kegiatan ini. Semoga hasil kerja dan buah pikir seluruh komponen yang terkait, dapat bermanfaat sebesarbesarnya bagi kesejahteraan masyarakat. 2

3 DAFTAR ISI 1. KATA PENGANTAR 2 2. DAFTAR ISI 3 3. BAB I : PENDAHULUAN 4 A. LATAR BELAKANG 4 B. TUJUAN LAPORAN PENULISAN 6 BAB II : REALISASI BANTUAN KEUANGAN 7 A. INPUT 7 B. KELUARAN 7 C. HASIL 7 D. MANFAAT 8 E. ANALISIS HASIL PELAKSANAAN BAB III : PERMASALAHAN DAN KENDALA BAB IV : PENUTUP 20 A. SARAN DAN MASUKAN 20 B. REKOMENDASI KEBIJAKAN UNTUK PEMERINTAH PROVINSI 20 3

4 BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Dalam rangka meningkatkan pendayagunaan, optimalisasi potensi daerah dan kesejahteraan rakyat maka diperlukan wadah untuk menampung partisipasi antara pemerintah, stakeholder, akademisi. Untuk itu, maka perlu membentuk FEDEP (Forum for Economic Development and Employment Promotion). FEDEP adalah forum pengembangan ekonomi dan perluasan lapangan kerja yang digunakan sebagai tempat jalinan hubungan kerjasama antara institusi terkait dengan stakeholder daerah yang memiliki tujuan untuk meningkatkan dan mengembangkan ekonomi lokal (PEL) melalui kemitraan / usaha bersama. FEDEP Kota Surakarta didirikan pada tanggal 30 Agustus 2004 dengan SK (Surat Keputusan) Walikota No. 500/132/2004 (periode ). Kepengurusan FEDEP kedua (periode ) dengan SK Walikota No /02E/1/2009 tanggal 6 Januari 2009 dan Kepengurusan saat ini (periode ) dengan SK Walikota No /01/1/2013 tanggal 2 Januari FEDEP Kota Surakarta memiliki visi yaitu untuk mendorong terwujudnya perekonomian kota yang kompetitif dan handal dengan sumber daya manusia yang berkualitas, profesional dan inovatif yang mampu mendukung iklim usaha menjadi lebih kondusif dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat.untuk merealisasikan visi tersebut, maka FEDEP Kota Surakarta/Bappeda Kota Surakarta memfasilitasi kegiatan yang akan memfokuskan pada peningkatan pemberdayaan ekonomi masyarakat. Keberadaan FEDEP Kota Surakarta cukup penting guna memberikan rekomendasi rekomendasi kepada pemerintah Kota Surakarta. FEDEP harus memiliki rencana strategis yang berbentuk dokumen perencanaan yang berorientasi pada hasil dengan memperhitungkan potensi, peluang, dan kendala yang dihadapi. Rencana strategis kemudian dijabarkan menjadi Rencana Aksi yang memuat program, kegiatan, tujuan, sasaran, indikator input, proses dan keluaran. Keberadaan rencana aksi tersebut sangatlah penting, supaya FEDEP dapat melaksanakan tugas dan fungsinya secara sistematik sehingga lebih fokus pada peningkatan kinerja UMKM / Klaster / Sentra yang difasilitasi. Pada tahun 2007 telah disusun Status Pengembangan Ekonomi Lokal 4

5 (PEL) Kota Surakarta. Namun status PEL tersebut sudah tidak sesuai lagi dengan kondisi saat ini. Oleh karena itu perlu dilakukan Kajian Status Pengembangan Ekonomi Lokal (PEL) Kota Surakarta untuk disesuaikan dengan kondisi saat ini yang nantinya disosialisasikan ke SKPD / Lembaga dan UMKM. Berdasarkan SK Walikota Surakarta Nomor /01/1/2013, telah dibentuk 4 bidang dalam kepengurusan FEDEP Kota Surakarta, antara lain sebagai berikut: 1. Bidang perdagangan industri dan pengembangan teknologi dengan koordinator kepala dinas perindustrian dan perdagangan kota surakarta. 2. Bidang pariwisata dan MICE dengan koordinator kepala dinas kebudayaan dan pariwisata. 3. Bidang koperasi dan UMKM dengan koordinator kepala dinas koperasi dan UMKM. 4. Bidang keuangan dan pemberdayaan sektor riil dengan koordinator Kepala KPW Bank Indonesia solo. Adapun fungsi kelembagaan FEDEP Kota Surakarta adalah: a. Memfasilitasi kegiatan perencanaan, koordinasi dan sinkronisasi pelaksanaan pengembangan sumber daya ekonomi dan perluasan kesempatan kerja yang melibatkan seluruh stakeholders b. Mengoptimalkan peran seluruh stakeholder dalam kepengurusan FEDEP sebagai satu team yang solid didalam menyusun maupun menjalankan programprogramnya. c. Penguatan Organisasi dan kepengurusan FEDEP, Penguatan kesekretariatan, sarana dan prasarana dengan di dukung SDM yang professional. d. Memperkuat networking diantara stakeholder dengan potensi yang ada baik formal maupun informal dengan mengedepankan aspek kebersamaan. e. Menyusun program yang didasarkan atas kebutuhan dan permasalahan riil yang dihadapi stakeholder khususnya pelaku usaha UMKM. f. Sebagai wadah bertemunya sektor Pemerintah, Akademisi, Pelaku Usaha, dan Masyarakat. g. Mendorong pengembangan penguatan kelembagaan klaster / sentra. 5

6 B. TUJUAN PENULISAN LAPORAN Tujuan penyelenggaraan kegiatan Forum for Economic Development and Employment Promotion (FEDEP) bantuan keuangan Kabupaten / Kota APBD Provinsi Jawa Tengah yaitu : 1. Merumuskan kesepakatan, kebijakan dan rekomendasi dalam rangka efektivitas program kegiatan Forum for Development and Employment Promotion (FEDEP) Kota Surakarta yang melibatkan Pemerintah, Stakeholder dan Perguruan Tinggi / Akademisi. 2. Memperkuat dan mengoptimalkan peran dan fungsi kelembagaan Forum for Development and Employment Promotion (FEDEP) Kota Surakarta. Untuk mengoptimalkan peran Forum for Economic and Employment Promotion (FEDEP) Kota Surakarta, FEDEP Kota Surakarta mendapatan alokasi bantuan keuangan dari APBD Provinsi Jawa Tengah Tahun Anggaran Sehubungan dengan pelaporan pelaksanaan bantuan keuangan dari APBD Provinsi Jawa Tengah, maka disusun Laporan Akhir Kegiatan FEDEP Kota Surakarta Tahun 2015, dengan tujuan memberikan gambaran mengenai kegiatan kegiatan Forum for Economic and Development Employment (FEDEP) yang telah dilaksanakan pada tahun

7 BAB II REALISASI BANTUAN KEUANGAN A. INPUT Kota Surakarta dalam tahun anggaran 2015, mendapatkan alokasi dana bantuan keuangan (Eks 2P0A) dari APBD Propinsi Jawa Tengah sebesar Rp ,(Delapan puluh juta rupiah) dan Dana Pendamping dari APBD Kota Surakarta sebesar Rp , (Seratus empat puluh juta rupiah). Jadi total untuk kegiatan fasilitasi kerjasama dunia usaha/lembaga adalah Rp , (Dua ratus dua puluh Juta Rupiah). B. KELUARAN Kegiatan yang dilaksanakan dalam kegiatan fasilitasi kerjasama dengan dunia usaha/lembaga adalah sebagai berikut: 1. Penguatan Kelembagaan FEDEP Kota Surakarta. 2. Penguatan Kelembagaan Klaster / Sentra Kota Surakarta. 3. Workshop / Temu FEDEP SeSubosukawonosraten. 4. FGD Pengembangan Ekonomi Lokal 5. FGD Kompilasi Data Rencana Aksi FEDEP 6. Sosialisasi Rencana Aksi FEDEP 7. Sosialisasi / Workshop Pariwisata dan MICE Menunjang Pengembangan Ekonomi Lokal 8. FGD Pengembangan Ekonomi Lokal Berbasis Sektor Industri Kreatif C. HASIL Hasil dari Dana Bantuan Keuangan (Ex 2P0A) dari APBD Propinsi Jawa Tengah sebagai berikut : 1. Dana Bantuan Keuangan (Ex 2p0A) : a. Tersusunnya laporan perkembangan bantuan keuangan FEDEP per bulan dan laporan kegiatan pengembangan, perkuatan PEL (Pengembangan Ekonomi Lokal) Kota Surakarta b. Tersusunnya rencana kerja operasional FEDEP. 7

8 c. Terlaksananya rakor ke Provinsi Jawa Tengah. d. Terlaksananya rapat koordinasi Pengurus FEDEP. e. Terlaksananya fasilitasi pada Klaster Mebel dalam mengikuti Pelatihan Pemanfaatan Limbah kayu sebagai alat peraga edukasi yang diadakan oleh Badan Penanaman Modal Daerah Provinsi Jawa Tengah. f. Terlaksananya fasilitasi pada Klaster Mebel dalam mengikuti Pelatihan Pemasaran dan IT yang diadakan oleh Badan Penanaman Modal Daerah Propinsi Jawa Tengah. g. Terlaksananya Workshop Penguatan Kapasitas Kelembagaan FEDEP. h. Memfasilitasi klaster temu usaha / matchmaking klaster usaha besar dengan UMK di Semarang i. Terlaksananya Workshop Revitalisasi Pengembangan Ekonomi Lokal Kota Surakarta. 2. Dana Pendamping: a. Terselenggaranya Rapat Koordinasi Pengurus FEDEP. b. Terselenggaranya Rapat Koordinasi Pengembangan Ekonomi Wilayah (PEW) c. Terlaksananya Temu FEDEP / UMKM Se Subosukawonosraten d. Terlaksananya Kunjungan Lapangan ke Kabupaten Banyuwangi dalam rangka Pengembangan Ekonomi Wilayah (PEW) di Subosukawonosraten. e. Terselenggaranya Rakor Pengembangan Ekonomi Wilayah (PEW) Se Subosukawonosraten f. Tersusunnya kajian Pengembangan Ekonomi Lokal (PEL) Kota Surakarta g. Tersusunnya Rencana Aksi FEDEP Kota Surakarta D. MANFAAT Terwujudnya pelaksanaan melalui kegiatan fasilitasi kerjasama dengan dunia usaha/lembaga melalui FEDEP (Forum for Economic Development and Employment Promotion) yaitu sebagai forum bersama seluruh stakeholder dunia usaha Kota Surakarta dalam rangka mendorong peningkatan pembangunan ekonomi dan terciptanya lapangan kerja seluasluasnya serta terwujudnya kesejahteraan masyarakat, sehingga kerjasama antar daerah dapat terpelihara. 8

9 E. ANALISIS HASIL PELAKSANAAN Kegiatankegiatan fasilitasi pengembangan dunia usaha/lembaga yang telah dilaksanakan antara lain: 1. Penguatan Kelembagaan FEDEP Kota Surakarta. Penguatan kelembagaan FEDEP Kota Surakarta dilaksanakan untuk memaparkan usulan program kerja pada masingmasing bidang. Rapat koordinasi Bidang FEDEP meliputi : a) Bidang Koperasi dan UMKM b) Bidang Keuangan dan Pemberdayaan Sektor Riil c) Bidang Perdagangan Industri dan Pengembangan Teknologi d) Bidang Pengembangan Sumber Daya Manusia dan Ketenagakerjaan, serta Bidang Pariwisata dan MICE Rencana Tindak Lanjut: Usulan program kerja pada masingmasing bidang akan mendapat pengarahan dan rekomendasi dari ketua FEDEP Kota Surakarta, kemudian usulan program kerja tersebut diimplementasikan pada masingmasing bidang. 2. Penguatan Kelembagaan Klaster / Sentra Kota Surakarta. Untuk kegiatan penguatan kelembagaan klaster / sentra, Kota Surakarta mempunyai 6 klaster. Adapun klaster dan sentra tersebut adalah : a. Bina Usaha Mandiri (Limbah Koran) b. Forum Pengembangan Kampoeng Batik Laweyan c. Paguyuban Kampung Wisata Batik Kauman d. Sangkar Manunggal ( Sangkar Burung ) e. Sentra Shuttlecock f. Sentra Mebel Kegiatan penguatan kelembagaan klaster dan sentra bertujuan untuk mengetahui permasalahanpermasalahan yang sedang dihadapi klaster/sentra. Dari permasalahan tersebut, FEDEP memberikan solusi, saran dan rekomendasi kepada klaster dan sentra untuk memecahkan permasalahan yang dihadapi. 9

10 Rencana Tindak Lanjut : Penguatan kelembagaan Klaster / Sentra Kota Surakarta, diselenggarakan secara rutin setiap tahun guna mengetahui progres perkembangan Klaster / Sentra. 3. Workshop Temu FEDEP Se Subosukawonosraten Latar belakang Workshop Temu FEDEP SeSubosukawonosraten adalah sebagai pelaku ekonomi kreatif harus siap menghadapi era kerjasama global dan era kerjasama masyarakat ASEAN atau MEA tahun 2016, dimana kita dituntut untuk meningkatkan dan mengembangkan daya saing daerah kita masingmasing. Daya saing yang harus kita kuatkan dan kembangkan meliputi daya saing produk, sumber daya manusia, pemasaran dan promosi serta kerjasama dan koordinasi kebijakan antar Kabupaten / Kota Se Subosukawonosraten. Saat ini kegiatan ekonomi kreatif di Subosukawonosraten telah memasuki tahap pengembangan dan penguatan karena masingmasing kabupaten / kota telah menentukan dan memiliki bidang ekonomi kreatif apa yang menjadi unggulan dan akan dikembangkan sehingga mampu memiliki daya saing di pasar ASEAN. Untuk itu Bappeda Kota Surakarta menyelenggarakan workshop / temu FEDEP se Subosukawonosraten dengan tema Penguatan Kerjasama Ekonomi Kreatif se Subosukawonosraten yang dihadiri oleh Bappeda, Pengurus FEDEP, dan pelaku ekonomi kreatif se Subosukawonosraten. Harapannya dengan diselenggarakannya wokshop / temu FEDEP kali ini terbentuk suatu pemahaman pemangku kepentingan dan kebijakan dalam rangka pengembangan kerjasama ekonomi kreatif dan penguatan kapasitas seluruh pemangku dan pelaku ekonomi kreatif dalam upaya peningkatan kerjasama ekonomi kreatif antar daerah. Tujuan diselenggarakannya Workshop / Temu FEDEP Subosukawonosraten yaitu : untuk berbagi informasi dan sharing tentang kebijakan, program unggulan, kreatifitas, inovasi dan halhal yang dapat menjadi pembelajaran bersama dalam upaya mengembangkan dan peningkatan kerjasama bidang ekonomi kreatif sesubosukawonosraten. Pelaksanaan Wokshop / Temu FEDEP Subosukawonosraten : Hari / tanggal : Rabu, 25 Maret 2015 Pukul : WIB selesai 10

11 Tempat : Balai Tawang Praja Lt VI Komplek Balaikota Surakarta Jl. Jendral Sudirman No.2 Surakarta Adapun Narasumber, Moderator dan hasil workshop adalah : a. Narasumber dan materi : I. Ir.Ahyani,MA (Kepala Bappeda Kota Surakarta) : Ekonomi Kreatif Menghadapi MEA II. Dhian Lestari Hastuti,Ssn, Msn : Soloraya Kreatif III. M.David R WIjaya,SE (Ketua FEDEP Kota Surakarta) : Peran FEDEP dalam Pengembangan Ekonomi Kreatf Soloraya IV. Dra.Syukriah ( Kabid Ekonomi Bappeda Surakarta) : Pengembangan Ekonomi Kreatif di Kota Surakarta b. Moderator : Ardian Pratomo,SH c. Output / Hasil : I. Masingmasing wilayah sesubosukawonosraten perlu melaksanakan pemetaan produk unggulan ekonomi kreatif / industri kreatif untuk membentuk komunitas II. Meminta dorongan pemerintah daerah untuk menjadi fasilitator jaringan ekonomi kreatif di Soloraya III. SCCN akan memfasilitasi riset yang dilakukan dengan Universitas dan FEDEP Rencana Tindak Lanjut : Akan melakukan mapping potensi yang lebih terstruktur dengan melipatkan Memetakan peran masingmasing daerah di Soloraya dalam upaya Kemudahan aksesdata potensi daerah kepada SCCN dan FEDEP untuk Mendorong keterlibatan daerah se Soloraya dalam setiap aktifitas yang SCCN ( Solo Creative City Network ) dan FEDEP pengembangan ekonomi kreatif Soloraya dilakukan pengumpulan data dalam rangka sinkronisasi program se Soloraya dilakukan oleh SCCN dan FEDEP 11

12 4. FGD Pengembangan Ekonomi Lokal Kota Surakarta Latar belakang FGD Pengembangan Ekonomi Lokal adalah keunggulan daya saing suatu daerah perlu diupayakan dan dapat diketahui melalui Pengembangan Ekonomi Lokal (PEL), diharapakan daerah mampu mengidentifikasi produkproduk unggulan, kebijakankebijakan yang menunjang untuk menciptakan iklim unggulan dan teridentifikasinya potensi ekonomi melalui pemetaan wilayah yang ada di daerah. Informasi produk unggulan dan potensi ekonomi antar wilayah suatu daerah dapat menciptakan sentrasentra unggulan masingmasing wilayah yang akhirnya menjadi produk unggulan. Sentra unggulan ini hanya dapat diciptakan pada daerah unggulan di suatu daerah yang memberikan iklim usaha yang paling kondusif bagi dunia usaha dan industri. Pengembangan Ekonomi Lokal diharapkan tidak hanya untuk memecahkan permasalahan ekonomi tetapi juga aspek pembangunan lainnya yaitu peningkatan kualitas pembangunan kebutuhan dasar manusia serta peningkatan daya saing. Tujuan diselenggarakannya FGD Pengembangan Ekonomi Lokal Kota Surakarta yaitu : Mendapatkan identifikasi pengembangan ekonomi daerah yang tepat sesuai dengan tujuan PEL yang akan dijadikan sebagai masukan RPJMD Mendapatkan agenda program dan kegiatan guna mendorong tercapainya tujuan Pengembangan Ekonomi Lokal Sebagai bahan referensi bagi para pengambil kebijakan di Surakarta daam upaya Pengembangan Ekonomi Lokal Sebagai upaya dalam mensinergikan dan mengintegrasikan keseluruhan program Pengembangan Ekonomi Lokal di Kota Surakarta Pelaksanaan FGD Pengembangan Ekonomi Lokal Kota Surakarta : Hari / Tanggal : Rabu, 20 Mei 2015 Pukul : WIB selesai Tempat : Ruang Manganti Praja Lt II Komplek Balaikota Kota Surakarta Adapun Narasumber, Moderator dan hasil FGD tersebut adalah : a. Narasumber dan materi : 12

13 I. M David R Wijaya,SE ( Ketua FEDEP Kota Surakarta ) : Penentuan Status Pengembangan Ekonomi Lokal (PEL) II. Drs.Ulung Kushendratmoko, MM : Pengembangan Ekonomi Lokal mendukung perekonomian Kota Surakarta b. Fasilitator : Eko Liquiddanu,ST,MT : Penentuan Indikator Pengembangan Ekonomi Lokal Kota Surakarta dan Penentuan Bobot Aspek Heksagonal Pengembangan Ekonomi Lokal (PEL) c. Output / Hasil : I. Identifikasi Strategi Pengembangan Ekonomi Lokal Kota Surakarta II. Tersusunnya agenda/program kegiatan guna mendorong tercapainya tujuan Pengembangan Ekonomi Lokal Kota Surakarta III. Program Pengembangan Ekonomi Lokal yang telah bersinergi dan terintegrasi Rencana Tindak Lanjut : I. Perlu penambahan data dari berbagai sektor swasta guna memperoleh faktor pengungkit baru untuk Pengembangan Ekonomi Lokal Kota Surakarta II. Perlu dilaksanakan / analisis lanjutan sebagai pembanding hasil Pengembangan Ekonomi Lokal tahun Sosialisasi Rencana Aksi FEDEP Kota Surakarta Latar belakang Sosialisasi rencana aksi FEDEP adalah mengingat pentingnya peran FEDEP dalam perencanaan dan kegiatan ekonomi Kota Surakarta, maka Pemerintah Kota Surakarta mendorong FEDEP untuk dapat berperan dan memberikan kontribusi lebih optimal. Untuk itu FEDEP seharusnya memiliki rencana strategi berupa visi,misi,tujuan,sasaran,strategi,kebijakan dan program serta ukuran / indikator keberhasilan yang jelas. Rencana strategis ini merupakan dokumen perencanaan jangka menengah ( lima tahun ) dengan mempertimbangkan berbagai aspek seperti : potensi, peluang, kendala, dan masalah yang dihadapi ekonomi Kota Surakarta. Keberadaan dokumen perencanaan ini sangat penting karena akan dijadikan pegangan bagi FEDEP dalam melaksanakan tugas dan peran organisasi secara sistematik, fokus dan terukur. Dengan dokumen ini diharapkan FEDEP dapat berperan lebih aktif dalam memberikan rekomendasi kepada 13

14 Pemerintah Kota Surakarta terkait masalah yang sedang terjadi dan tantangan ekonomi ke depan yang akan dihadapi masyarakat Kota Surakarta. Tujuan diselenggarakannya Sosialisasi Rencana Aksi FEDEP Kota Surakarta yaitu : Menjaring aspirasi dari para stakeholder sebagai bahan dalam memberikan arahan dan rekomendasi bagi pemerintah daerah dalam menyusun kebijakan pembangunan ekonomi daerah Menggerakkan sumber daya dan potensi daerah yang ada sehingga mampu mewujudkan formulasi kebijakan yang tepat bagi Pengembangan ekonomi lokal Memberikan masukan pada Pemerintah Daerah dalam kebijakan pembangunan ekonomi daerah Membantu memberikan solusi terhadap masalah ekonomi dan ketenagakerjaan pembangunan ekonomi daerah Pelaksanaan Sosialisasi Rencana Aksi FEDEP : Hari / tanggal : Senin, 28 September 2015 Pukul : WIB selesai Tempat : Ruang Dharma Wanita Gedung Setda Lt.II Komplek Balaikota Kota Surakarta Adapun Narasumber,Moderator dan hasil sosialisasi tersebut adalah : a. Narasumber dan materi : I. M David R Wijaya,SE ( Ketua FEDEP Kota Surakarta ) : Pengembangan Ekonomi Lokal II. Eko Liquiddanu,ST,MT : Pemetaan isu isu rencana aksi pengembangan ekonomi lokal (PEL) b. Moderator : Drs.Ulung Kushendratmoko,MM c. Output / hasil : I. Adanya dokumen rencana aksi penguatan ekonomi UMKM dan klaster industri di Kota Surakarta II. Ada nya dokumen rencana aksi FEDEP Kota Surakarta 14

15 Rencana Tindak lanjut : Perlu adanya evaluasi terhadap terhadap program dan kebijakan yang sudah dan akan diterapkan sehingga aplikasinya dapat secara optimal mendukung pencapaian tujuan Pengembangan Ekonomi Lokal Kota Surakarta Perlu dilakukan perumusan dan sinkronisasi program yang mendukung Pengembangan Ekonomi Lokal seperti penyusunan feasibility study dan masterplan pengembangan komunitas Perlu dilakukan perumusan kebijakan dan program pendukung Pengembangan Ekonomi Lokal yang lebih menyeluruh seperti tata ruang, pengembangan infrastruktur, kelembagaan, keuangan dll 7. Sosialisasi / Workshop Pariwisata dan MICE Menunjang Pengembangan Ekonomi Lokal dengan tema Strategi Pengembangan MICE di Surakarta Latar belakang Sosialisasi / Workshop Pariwisata dan MICE Menunjang pengembangan ekonomi lokal adalah industri MICE ( Meeting, Incentive, Convention, and Exhibiton ) adalah salah satu bagian dari sektor pariwisata yang saat ini sedang mengalami perkembangan yang pesat dan tentunya juga menjadi salah satu industri besar di dunia.perkembangan bisnis MICE yang merupakan bagian dari industri pariwisata masa kini dan telah memberikan warna yang beragam terhadap jenis kegiatan pariwisata yang identik dengan pemberian pelayanan. Industri MICE berperan penting dalam pariwisata dunia karena dampak yang ditumbulkan dari penyelenggaraan sebuah event MICE memiliki multiplier effect (efek berganda ) bagi bidang kehidupan lainnya. MICE dan bisnis pariwisata merupakan bisnis dengan high quality dan high yield, yang memberikan kontribusi tinggi secara ekonomi terlebih bagi Negara berkembang. High Quality berarti kualitas pelayanan yang diberikan mampu memberikan kepuasan kepada setiap peserta, sedangkan high yield berarti kegiatan wisata konvensi mampu memberikan keuntungan yang besar pada penyelenggara wisata konvensi. Tujuan diselenggarakannya Sosialisasi / Workshop Pariwisata dan MICE Menunjang Pengembangan Ekonomi lokal yaitu : Mengetahui faktor faktor yang melatar belakangi berkembangnya industri MICE di Kota Surakarta 15

16 Mengetahui bagaimana pola pengembangan yang dilakukan semua pihak industri pariwisata dan dampak yang ditimbulkan dari kegiatan MICE di Kota Surakarta Pelaksanaan Sosialisasi / Workshop Pariwisata dan MICE Menunjang Pengembangan Ekonomi Lokal : Hari / tanggal : Kamis, 26 Nopember 2015 Pukul : WIB selesai Tempat : Ruang Nakula Gedung Graha Solo Raya Lt.I Bakorwil II Propinsi Jawa Tengah Adapun Narasumber, Moderator dan hasil workshop tersebut adalah : a. Narasumber dan materi : I. M. David R Wijaya, SE ( Ketua FEDEP Kota Surakarta ) : Tantangan Kota Solo sebagai Destinasi MICE II. Daryono,SE : Strategi Pengembangan MICE di Surakarta b. Moderator : Liliek Setiawan,SE c. Output / hasil : I. MICE sebuah kegiatan yang melibatkan tourism dalam bentuk besar untuk tujuan khusus yang memiliki efek 7x lebih besar dari turis regular dan impact dari MICE dapat meningkatkan produk domestik bruto II. Banyak faktor faktor penting Kota Solo harus menjadi kota ramah MICE diantaranya keamanan, Solo Culture, pajak daerah dll 8. FGD ( Focus Group Discussion) Pengembangan Ekonomi Lokal Berbasis Sektor Industri Kreatif Kota Surakarta Latar belakang FGD Pengembangan Ekonomi Lokal berbasis sektor industri kreatif : keunggulan daya saing suatu daerah perlu diupayakan dan dapat diketahui melalui Pengembangan Ekonomi Lokal dan diharapkan daerah mampu mengidentifikasi produkproduk unggulan kebijakan kebijakan yang menunjang untuk menciptakan iklim unggulan dan teridentifikasinya potensi industri kreatif melalui pemetaan wilayah yang ada di daerah. Informasi produk unggulan dan potensi industri kreatif antar wilayah suatu daerah dapat menciptakan sentra sentra unggulan di masing masing wilayah yang akhirnya menjadi produk unggulan. Sentra unggulan ini hanya dapat diciptakan pada daerah unggulan di suatu daerah 16

17 yang memberikan iklim usaha yang paling kondusif bagi dunia usaha dan industri. Pengembangan Ekonomi Lokal tidak hanya untuk memecahkan permasalahan ekonomi, tetapi juga aspek pembangunan lainnya yaitu peningkatan kualitas pembangunan kebutuhan dasar manusia serta peningkatan daya saing. Tujuan diselenggarakannya FGD Pengembangan Ekonomi Lokal berbasis sektor industri kreatf yaitu : Sebagai bahan referensi bagi para pengambil kebijakan di Kota Surakarta dalam upaya Pengembangan Ekonomi Lokal berbasis sektor industri kreatif Mendapatkan agenda program dan kegiatan guna mendorong tercapainya tujuan Pengembangan Ekonomi Lokal berbasis sektor industri kreatif Terwujudnya peningkatan pendapatan masyarakat di sektor industri kreatif Terwujudnya sarana dan prasarana ekonomi yang mendukung upaya percepatan pengembangan ekonomi lokal Pelaksanaan FGD Pengembangan Ekonomi Lokal berbasis sektor industri kreatif yaitu : Hari / Tanggal : Sabtu, 5 Desember 2015 Pukul : WIB selesai Tempat : Ruang Sidang Bappeda Kota Surakarta Adapun narasumber, moderator dan hasil FGD tersebut adalah : a. Narasumber dan materi : I. M.David R Wijaya,SE (Ketua FEDEP Kota Surakarta) : Memperkuat Potensi dan Jejaring Pengembangan Industri Kreatif di Surakarta II. Ir.Paulus Mintarga : Ekonomi kreatif dan Kota Kreatif b. Moderator : Liliek Setiawan,SE c. Output / hasil : I. Identifikasi strategi Pengembangan Ekonomi Lokal berbasis sektor industri kreatif Kota Surakarta II. Program Pengembangan Ekonomi Lokal berbasis sektor industri kreatif yang telah bersinergi dan terintegrasi Rencana tindak lanjut : Hasil rekomendasi yang dikeluarkan oleh FEDEP (Forum for Economic Development and Employment Promotion) kemudian disampaikan kepada 17

18 pemerintah daerah dan stakeholder tetap mengawal sampai implementasi dan evaluasi Forum Pengembangan Ekonomi Lokal mempunyai peran dalam menciptakan sinkronisasi kegiatan kegiatan ekonomi di daerah yang dilakukan stakeholder stakeholder lainnya sehingga mampu meningkatkan Pengembangan Ekonomi Lokal 18

19 BAB III PERMASALAHAN DAN KENDALA PELAKSANAAN BANTUAN KEUANGAN Permasalahan dan kendala dalam pelaksanaan bantuan keuangan sebagai berikut : 1. Sulitnya mengakses SI POTEKDA ( Sistem Informasi Potensi Ekonomi Daerah ) di tahun 2015 sehingga tidak dapat menginput data potensi ekonomi kota Surakarta. 2. Undangan dari BAPPEDA Provinsi sering datang kurang tepat waktu sehingga tidak dapat memenuhi kegiatan secara maksimal. 19

20 BAB IV PENUTUP A. SARAN DAN MASUKAN 1. Perlu dukungan dari berbagai pihak agar pelaksanaan rekomendasi dari FEDEP (Forum for Economic Development and Employment Promotion) Kota Surakarta bisa berjalan sesuai rencana. 2. Surat undangan dari BAPPEDA Provinsi yang ditujukan ke Kota Surakarta mohon dapat di kirim melalui fax / 2 (dua) hari sebelum pelaksanaan dan pengiriman surat mohon dikonfirmasi melalui telepon. B. REKOMENDASI KEBIJAKAN UNTUK PEMERINTAH PROVINSI 1. Supaya menyelenggarakan pelatihan / pengarahan tentang SI POTEKDA ( Sistem Informasi Potensi Ekonomi Daerah ) agar mudah untuk menginput data potensi ekonomi daerah kabupaten / kota 2. Memperbaiki SI POTEKDA tersebut supaya dapat kembali diakses Demikian laporan kegiatan FEDEP Bantuan Keuangan Kabupaten/Kota Provinsi Jawa Tengah Tahun

21 LAMPIRAN 21

22 WORKSHOP / TEMU FEDEP SUBOSUKAWONOSRATEN 22

23 FGD PENGEMBANGAN EKONOMI LOKAL 23

24 SOSIALISASI RENCANA AKSI 24

25 SOSIALISASI / WORKSHOP PARIWISATA DAN MICE 25

26 PAMERAN PRODUK UNGGULAN UMKM 1

27 FGD PEL BERBASIS SEKTOR INDUSTRI KREATIF 2

28 KUNJUNGAN KE DESA WISATA KASONGAN 3

29 KUNJUNGAN KE BAPPEDA KOTA YOGYAKARTA 4

30 FGD PENGEMBANGAN EKONOMI LOKAL 5

LAPORAN PELAKSANAAN KEGIATAN SOSIALISASI / WORKSHOP PARIWISATA DAN MICE MENUNJANG PENGEMBANGAN EKONOMI LOKAL. Surakarta, 26 Nopember 2015

LAPORAN PELAKSANAAN KEGIATAN SOSIALISASI / WORKSHOP PARIWISATA DAN MICE MENUNJANG PENGEMBANGAN EKONOMI LOKAL. Surakarta, 26 Nopember 2015 LAPORAN PELAKSANAAN KEGIATAN SOSIALISASI / WORKSHOP PARIWISATA DAN MICE MENUNJANG PENGEMBANGAN EKONOMI LOKAL Surakarta, 26 Nopember 2015 BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH KOTA SURAKARTA TAHUN 2015 BAB

Lebih terperinci

LAPORAN PELAKSANAAN KEGIATAN

LAPORAN PELAKSANAAN KEGIATAN LAPORAN PELAKSANAAN KEGIATAN TEMU FEDEP SUBOSUKAWONOSRATEN TEMA PENGUATAN KELEMBAGAAN FEDEP UNTUK PENGEMBANGAN EKONOMI KREATIF SUBOSUKAWONOSRATEN Surakarta, 27 April 2016 BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN

Lebih terperinci

GUBERNUR JAWA TENGAH PERATURAN GUBERNUR JAWA TENGAH NOMOR 47 TAHUN 2014 TENTANG PEDOMAN UMUM FORUM FOR ECONOMIC DEVELOPMENT AND EMPLOYMENT PROMOTION

GUBERNUR JAWA TENGAH PERATURAN GUBERNUR JAWA TENGAH NOMOR 47 TAHUN 2014 TENTANG PEDOMAN UMUM FORUM FOR ECONOMIC DEVELOPMENT AND EMPLOYMENT PROMOTION GUBERNUR JAWA TENGAH PERATURAN GUBERNUR JAWA TENGAH NOMOR 47 TAHUN 2014 TENTANG PEDOMAN UMUM FORUM FOR ECONOMIC DEVELOPMENT AND EMPLOYMENT PROMOTION DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR JAWA TENGAH,

Lebih terperinci

LAPORAN AKHIR BANTUAN KEUANGAN FORUM PENDIDIKAN UNTUK SEMUA (PUS) KOTA SURAKARTA TAHUN 2015

LAPORAN AKHIR BANTUAN KEUANGAN FORUM PENDIDIKAN UNTUK SEMUA (PUS) KOTA SURAKARTA TAHUN 2015 LAPORAN AKHIR BANTUAN KEUANGAN FORUM PENDIDIKAN UNTUK SEMUA (PUS) KOTA SURAKARTA TAHUN 2015 BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH KOTA SURAKARTA TAHUN 2015 DAFTAR ISI DAFTAR ISI... ii BAB I... 1 PENDAHULUAN...

Lebih terperinci

PEMERINTAH KOTA TANGERANG

PEMERINTAH KOTA TANGERANG RINGKASAN RENJA DINAS KEBUDAYAAN DAN PARIWISATA KOTA TANGERANG TAHUN 2017 Rencana Kerja Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kota Tangerang Tahun 2017 yang selanjutnya disebut Renja Disbudpar adalah dokumen

Lebih terperinci

PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI SEMARANG NOMOR 9 TAHUN 2016 TENTANG PEDOMAN PELAKSANAAN FORUM KABUPATEN SEHAT KABUPATEN SEMARANG

PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI SEMARANG NOMOR 9 TAHUN 2016 TENTANG PEDOMAN PELAKSANAAN FORUM KABUPATEN SEHAT KABUPATEN SEMARANG PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI SEMARANG NOMOR 9 TAHUN 2016 TENTANG PEDOMAN PELAKSANAAN FORUM KABUPATEN SEHAT KABUPATEN SEMARANG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI SEMARANG, Menimbang : a.

Lebih terperinci

WALIKOTA YOGYAKARTA DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA

WALIKOTA YOGYAKARTA DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA WALIKOTA YOGYAKARTA DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PERATURAN WALIKOTA YOGYAKARTA NOMOR 115 TAHUN 2016 TENTANG PENYELENGGARAAN KAMPUNG WISATA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA YOGYAKARTA, Menimbang

Lebih terperinci

BAB V PENUTUP. a. Forum Informal; b. Studi Banding; c. Focus Group Discussion (FGD); d.

BAB V PENUTUP. a. Forum Informal; b. Studi Banding; c. Focus Group Discussion (FGD); d. BAB V PENUTUP 5.1 Kesimpulan Dalam perencanaan strategis Solo Science Center sebagai pusat peraga iptek Kota Surakarta dilakukan dengan 9 tahapan oleh Bappeda Kota Surakarta, yaitu : a. Forum Informal;

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN BAB V KESIMPULAN DAN SARAN A. KESIMPULAN Kesimpulan-kesimpulan dari hasil penelitian dan pembahasan mengenai optimalisasi kinerja Bappeda Kota Surakarta dalam Proses Perencanaan Pembangunan Partisipatif

Lebih terperinci

BUPATI PASURUAN PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN BUPATI PASURUAN NOMOR 52 TAHUN 2017 TENTANG PUSAT STRATEGI DAN LAYANAN EKONOMI MASLAHAT

BUPATI PASURUAN PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN BUPATI PASURUAN NOMOR 52 TAHUN 2017 TENTANG PUSAT STRATEGI DAN LAYANAN EKONOMI MASLAHAT BUPATI PASURUAN PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN BUPATI PASURUAN NOMOR 52 TAHUN 2017 TENTANG PUSAT STRATEGI DAN LAYANAN EKONOMI MASLAHAT DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI PASURUAN, Menimbang : Mengingat

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Renja Perubahan Tahun 2016 Dinas Koperasi dan UMKM Kab. Banyuwangi

BAB I PENDAHULUAN. Renja Perubahan Tahun 2016 Dinas Koperasi dan UMKM Kab. Banyuwangi BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG Penyusunan Rencana Kerja (RENJA) Perubahan Dinas Koperasi dan Usaha Mikro, Kecil, Menengah Kabupaten Banyuwangi ini merupakan dokumen komprehensif berwawasan 1 (satu)

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Kabupaten Balangan

BAB I PENDAHULUAN. Kabupaten Balangan STRATEGI SANITASI KABUPATEN (SSK) I-1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sanitasi sesungguhnya masih menjadi isu strategis di Indonesia. Tidak hanya di tingkat masyarakat, namun juga pada sisi para pengambil

Lebih terperinci

PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, INSTRUKSI PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 6 TAHUN 2009 TENTANG PENGEMBANGAN EKONOMI KREATIF PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Dalam rangka keterpaduan pelaksanaan pengembangan Ekonomi Kreatif, dengan ini

Lebih terperinci

RENCANA KERJA TAHUN DINAS KOPERASI, USAHA MIKRO, KECIL, DAN MENENGAH KABUPATEN MAGETAN JL. Yos Sudarso No 52 Telp Magetan

RENCANA KERJA TAHUN DINAS KOPERASI, USAHA MIKRO, KECIL, DAN MENENGAH KABUPATEN MAGETAN JL. Yos Sudarso No 52 Telp Magetan RENCANA KERJA TAHUN 2017 DINAS KOPERASI, USAHA MIKRO, KECIL, DAN MENENGAH KABUPATEN MAGETAN JL. Yos Sudarso No 52 Telp. 0351 895047 Magetan TAHUN 2016 KATA PENGANTAR Dengan memanjatkan segala puji dan

Lebih terperinci

RENJA BAGIAN PERTANAHAN TAHUN 2015 (REVIEW)

RENJA BAGIAN PERTANAHAN TAHUN 2015 (REVIEW) 1 RENJA BAGIAN PERTANAHAN TAHUN 2015 (REVIEW) Renja Bagian Pertanahan Tahun 2015 (Review) Page 1 2 KATA PENGANTAR Dengan memanjatkan Puji Syukur Kehadirat Allah SWT Rencana Kerja Bagian Pertanahan Sekretariat

Lebih terperinci

Rencana Pembangunan Jangka Menengah strategi juga dapat digunakan sebagai sarana untuk melakukan tranformasi,

Rencana Pembangunan Jangka Menengah strategi juga dapat digunakan sebagai sarana untuk melakukan tranformasi, BAB VI. STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKAN Strategi dan arah kebijakan merupakan rumusan perencanaan komperhensif tentang bagaimana Pemerintah Daerah mencapai tujuan dan sasaran RPJMD dengan efektif dan efisien.

Lebih terperinci

IDENTIFIKASI PROSES PERENCANAAN PENGEMBANGAN KLASTER BATIK MASARAN DI KABUPATEN SRAGEN TUGAS AKHIR

IDENTIFIKASI PROSES PERENCANAAN PENGEMBANGAN KLASTER BATIK MASARAN DI KABUPATEN SRAGEN TUGAS AKHIR IDENTIFIKASI PROSES PERENCANAAN PENGEMBANGAN KLASTER BATIK MASARAN DI KABUPATEN SRAGEN TUGAS AKHIR Oleh : MAMIK RIYADI L2D 004 334 JURUSAN PERENCANAAN WILAYAH DAN KOTA FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS DIPONEGORO

Lebih terperinci

4.2.7 URUSAN PILIHAN PERINDUSTRIAN KONDISI UMUM

4.2.7 URUSAN PILIHAN PERINDUSTRIAN KONDISI UMUM 4.2.7 URUSAN PILIHAN PERINDUSTRIAN 4.2.7.1 KONDISI UMUM Proses pembangunan sering kali dikaitkan dengan proses industrialisasi dan pembangunan industri sebenarnya merupakan satu jalur kegiatan untuk meningkatkan

Lebih terperinci

MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI DALAM NEGERI NOMOR 42 TAHUN 2010 TENTANG

MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI DALAM NEGERI NOMOR 42 TAHUN 2010 TENTANG MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI DALAM NEGERI NOMOR 42 TAHUN 2010 TENTANG TIM KOORDINASI PENANGGULANGAN KEMISKINAN PROVINSI DAN KABUPATEN/KOTA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

Lebih terperinci

BAB IV VISI, MISI, TUJUAN, SASARAN, STRATEGI DAN KEBIJAKAN

BAB IV VISI, MISI, TUJUAN, SASARAN, STRATEGI DAN KEBIJAKAN VISI, MISI, TUJUAN, SASARAN, STRATEGI DAN KEBIJAKAN Bappeda Kabupaten Lahat dalam mewujudkan pencapaian tata pemerintahan yang baik (good gavernance) dan memenuhi tuntutan serta harapan masyarakat atas

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Kota Jambi RPJMD KOTA JAMBI TAHUN

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Kota Jambi RPJMD KOTA JAMBI TAHUN BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pembangunan daerah merupakan proses perubahan kearah yang lebih baik, mencakup seluruh dimensi kehidupan masyarakat suatu daerah dalam upaya meningkatkan kesejahteraan

Lebih terperinci

PEDOMAN PENYELENGGARAAN ANUGERAH IPTEK BUDHIPURA TINGKAT PROPINSI SE INDONESIA

PEDOMAN PENYELENGGARAAN ANUGERAH IPTEK BUDHIPURA TINGKAT PROPINSI SE INDONESIA PEDOMAN PENYELENGGARAAN ANUGERAH IPTEK BUDHIPURA TINGKAT PROPINSI SE INDONESIA Dalam Rangka Peringatan Hari Kebangkitan Teknologi Nasional (HAKTEKNAS) Ke 18 Tahun 2013 KEMENTERIAN RISET DAN TEKNOLOGI 2013

Lebih terperinci

PENDAHULUAN 1.1.Latar Belakang

PENDAHULUAN 1.1.Latar Belakang PENDAHULUAN 1.1.Latar Belakang Otonomi daerah yang disahkan melalui Undang-Undang No. 32 Tahun 2004 Tentang Pemerintahan Daerah dan Undang-Undang No. 33 Tahun 2004 Tentang Perimbangan Keuangan Antara Pemerintah

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang UMKM merupakan unit usaha yang sedang berkembang di Indonesia dan

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang UMKM merupakan unit usaha yang sedang berkembang di Indonesia dan BAB I PENDAHULUAN 1. 1. Latar Belakang UMKM merupakan unit usaha yang sedang berkembang di Indonesia dan keberadaannya perlu mendapat dukungan dari semua pihak, baik dari sektor pemerintah maupun non-pemerintah.

Lebih terperinci

BAB III TUJUAN, SASARAN, PROGRAM DAN KEGIATAN

BAB III TUJUAN, SASARAN, PROGRAM DAN KEGIATAN BAB III TUJUAN, SASARAN, PROGRAM DAN KEGIATAN 3.1 Telaahan terhadap Kebijakan Nasional Rencana program dan kegiatan pada Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Pemalang mendasarkan pada pencapaian Prioritas

Lebih terperinci

BAB III TUJUAN, SASARAN, PROGRAM DAN KEGIATAN. 3.1 Telaahan Terhadap Kebijakan Nasional

BAB III TUJUAN, SASARAN, PROGRAM DAN KEGIATAN. 3.1 Telaahan Terhadap Kebijakan Nasional BAB III TUJUAN, SASARAN, PROGRAM DAN KEGIATAN 3.1 Telaahan Terhadap Kebijakan Nasional Berdasarkan Rencana Kerja Pemerintah Tahun 2016 yang mempunyai tema Memperkuat perekonomian domestik bagi peningkatan

Lebih terperinci

LAPKIN SEKRETARIAT DAERAH KOTA TANGERANG SELATAN TAHUN 2015 BAB II

LAPKIN SEKRETARIAT DAERAH KOTA TANGERANG SELATAN TAHUN 2015 BAB II BAB II RENCANA STRATEGIS DAN PENETAPAN KINERJA Memaparkan ringkasan/ikhtisar perjanjian kinerja tahun yang bersangkutan, serta pembahasan tentang RENSTRA, tujuan dan Sasaran Visi dan Misi, Penetapan Kinerja,

Lebih terperinci

Latar Belakang. Arahan Bapak Presiden RI. Ekonomi kreatif harus menjadi tulang punggung ekonomi Indonesia

Latar Belakang. Arahan Bapak Presiden RI. Ekonomi kreatif harus menjadi tulang punggung ekonomi Indonesia Latar Belakang Arahan Bapak Presiden RI Ekonomi kreatif harus menjadi tulang punggung ekonomi Indonesia Latar Belakang Perpres No. 2 Tahun 2015 (RPJMN 2015-2019) Pengembangan ekonomi kreatif sebagai kesempatan

Lebih terperinci

PERENCANAAN KINERJA BAB. A. Instrumen untuk mendukung pengelolaan kinerja

PERENCANAAN KINERJA BAB. A. Instrumen untuk mendukung pengelolaan kinerja BAB II PERENCANAAN KINERJA A. Instrumen untuk mendukung pengelolaan kinerja Pemerintah Kabupaten Gunungkidul dalam rangka mewujudkan tata kelola pemerintahan yang baik senantiasa melaksanakan perbaikan

Lebih terperinci

PEMERINTAH KOTA SOLOK LAPORAN KINERJA TAHUN 2016

PEMERINTAH KOTA SOLOK LAPORAN KINERJA TAHUN 2016 PEMERINTAH KOTA SOLOK LAPORAN KINERJA TAHUN 2016 BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH (BAPPEDA) KOTA SOLOK 2017 KATA PENGANTAR Puji dan syukur kita panjatkan kehadirat Allah SWT, karena atas rahmat dan

Lebih terperinci

VISI, MISI, TUJUAN, SASARAN, STRATEGI DAN KEBIJAKAN

VISI, MISI, TUJUAN, SASARAN, STRATEGI DAN KEBIJAKAN VISI, MISI, TUJUAN, SASARAN, STRATEGI DAN KEBIJAKAN A. Visi Visi adalah rumusan umum mengenai keadaan yang diinginkan pada akhir periode perencanaan, yang mencerminkan harapan yang ingin dicapai dilandasi

Lebih terperinci

Pemerintah Provinsi Kalimantan Selatan BAB III Urusan Desentralisasi 10. URUSAN KOPERASI DAN USAHA KECIL MENENGAH

Pemerintah Provinsi Kalimantan Selatan BAB III Urusan Desentralisasi 10. URUSAN KOPERASI DAN USAHA KECIL MENENGAH 10. URUSAN KOPERASI DAN USAHA KECIL MENENGAH a. Program dan Kegiatan. Program pokok tahun 2012 yang dilaksanakan oleh SKPD/UPT dalam rangka penyelenggaraan urusan Koperasi dan UKM yaitu: 1) Program penciptaan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Rencana Kerja Satuan Perangkat Kerja Daerah (Renja SKPD) merupakan dokumen perencanaan resmi SKPD yang dipersyaratkan untuk mengarahkan pelayanan publik Satuan Kerja

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Page 1

BAB I PENDAHULUAN. Page 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG Rencana Kerja (Renja) SKPD merupakan dokumen perencanaan dan pendanaan yang berisi program dan kegiatan SKPD sebagai penjabaran dari RKPD dan Renstra SKPD dalam satu

Lebih terperinci

RENCANA KERJA (RENJA) TAHUN ANGGARAN 2018

RENCANA KERJA (RENJA) TAHUN ANGGARAN 2018 RENCANA KERJA (RENJA) TAHUN ANGGARAN 2018 BIRO PENGEMBANGAN PRODUKSI DAERAH SEKRETARIAT DAERAH PROVINSI KALIMANTAN SELATAN 2017 KATA PENGANTAR Puji dan syukur kehadirat Allah SWT karena atas segala limpahan

Lebih terperinci

INSTRUKSI PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 6 TAHUN 2009 TENTANG PENGEMBANGAN EKONOMI KREATIF PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

INSTRUKSI PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 6 TAHUN 2009 TENTANG PENGEMBANGAN EKONOMI KREATIF PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, INSTRUKSI PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 6 TAHUN 2009 TENTANG PENGEMBANGAN EKONOMI KREATIF PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Dalam rangka keterpaduan pelaksanaan Pengembangan Ekonomi Kreatif, dengan ini

Lebih terperinci

BAB X PEDOMAN TRANSISI DAN KAIDAH PELAKSANAAN. roses pembangunan pada dasarnya merupakan proses yang berkesinambungan,

BAB X PEDOMAN TRANSISI DAN KAIDAH PELAKSANAAN. roses pembangunan pada dasarnya merupakan proses yang berkesinambungan, BAB X PEDOMAN TRANSISI DAN KAIDAH PELAKSANAAN 10.1. Program Transisii P roses pembangunan pada dasarnya merupakan proses yang berkesinambungan, berlangsung secara terus menerus. RPJMD Kabupaten Kotabaru

Lebih terperinci

RENCANA KERJA BAGIAN PERTANAHAN SEKRETARIAT DAERAH KABUPATEN MALANG BAB I PENDAHULUAN

RENCANA KERJA BAGIAN PERTANAHAN SEKRETARIAT DAERAH KABUPATEN MALANG BAB I PENDAHULUAN 1 LAMPIRAN KEPUTUSAN KEPALA BAGIAN PERTANAHAN SEKRETARIAT DAERAH KABUPATEN MALANG NOMOR : 188.45/ /KEP/421.014/2015 TENTANG PENGESAHAN RENCANA KERJA BAGIAN PERTANAHAN SEKRETARIAT DAERAH KABUPATEN MALANG

Lebih terperinci

RENCANA KERJA (RENJA) (RENJA TAHUN 2016 DINAS KOPERASI, UKM PERINDUSTRIAN DAN PERDAGANGAN KABUPATEN GRESIK

RENCANA KERJA (RENJA) (RENJA TAHUN 2016 DINAS KOPERASI, UKM PERINDUSTRIAN DAN PERDAGANGAN KABUPATEN GRESIK RENCANA KERJA (RENJA) (RENJA TAHUN 2016 DINAS KOPERASI, UKM PERINDUSTRIAN DAN PERDAGANGAN KABUPATEN GRESIK Jl. Dr. Wahidin Sudiro Husodo 245 Telp. (031) 3956708, 395709 / Fax. (031) 3956710 KEPUTUSAN KEPALA

Lebih terperinci

RENCANA KERJA (RENJA)

RENCANA KERJA (RENJA) RENCANA KERJA (RENJA) KECAMATAN JURAI TAHUN 2018 KECAMATAN IV JURAI KABUPATEN PESISIR SELATAN Salido, 2017 Rencana Kerja Kecamatan IV Jurai Tahun 2018 1 KATA PENGANTAR Puji syukur kita panjatkan kehadirat

Lebih terperinci

INDIKATOR KINERJA BAGIAN ADMINISTRASI PEMBANGUNAN

INDIKATOR KINERJA BAGIAN ADMINISTRASI PEMBANGUNAN NO INDIKATOR INDIKATOR KINERJA BAGIAN ADMINISTRASI PEMBANGUNAN KONDISI KINERJA AWAL TARGET CAPAIAN TAHUN 2010 2011 2012 2013 2014 2015 KONDISI AKHIR TAHUN 1 2 3 4 5 6 7 8 9 1 Tertib administrasi pembangunan

Lebih terperinci

IV.C.6. Urusan Pilihan Perindustrian

IV.C.6. Urusan Pilihan Perindustrian 6. URUSAN PERINDUSTRIAN Urusan perindustrian mempunyai peran yang strategis dalam pembangunan ekonomi yaitu sebagai pemicu kegiatan ekonomi lain yang berdampak ekspansif atau meluas ke berbagai sektor

Lebih terperinci

W A L I K O T A Y O G Y A K A R T A

W A L I K O T A Y O G Y A K A R T A W A L I K O T A Y O G Y A K A R T A PERATURAN WALIKOTA YOGYAKARTA NOMOR 80 TAHUN 2008 TENTANG FUNGSI, RINCIAN TUGAS DAN TATA KERJA DINAS PARIWISATA DAN KEBUDAYAAN KOTA YOGYAKARTA WALIKOTA YOGYAKARTA, Menimbang

Lebih terperinci

RENCANA KERJA (RENJA)

RENCANA KERJA (RENJA) RENCANA KERJA (RENJA) TAHUN 2015 PEMERINTAH KABUPATEN PEMALANG DINAS KOPERASI, UKM, PERINDUSTRIAN DAN PERDAGANGAN Jl. Jend. Sudirman Timur Nomor 50 Telp. (0284) 321542 Pemalang Email : diskoperindag.pemalang@yahoo.com

Lebih terperinci

Perencanaan dan Perjanjian Kerja

Perencanaan dan Perjanjian Kerja BAB II Perencanaan dan Perjanjian Kerja 2.1 Rencana Strategis Renstra Bappeda Litbang disusun adalah dalam rangka mewujudkan visi dan misi daerah sebagaimana telah ditetapkan dalam Rencana Pembangunan

Lebih terperinci

PROGRAM, DAN KEGIATAN

PROGRAM, DAN KEGIATAN BAB III TUJUAN, SASARAN, PROGRAM, DAN KEGIATAN 3.1. Telaahan Terhadap Kebijakan Nasional Seiring dengan diberlakukannya Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional

Lebih terperinci

BAB III ISU-ISU STRATEGIS BERDASARKAN TUGAS DAN FUNGSI

BAB III ISU-ISU STRATEGIS BERDASARKAN TUGAS DAN FUNGSI BAB III ISU-ISU STRATEGIS BERDASARKAN TUGAS DAN FUNGSI Pada bagian perumusan isu strategi berdasarkan tugas dan fungsi Badan Penanaman Modal dan Pelayanan Perijinan mengemukakan beberapa isu strategis

Lebih terperinci

PERANAN PERGURUAN TINGGI DALAM RANGKA PENGEMBANGAN TEKNOLOGI TEPAT GUNA DAN KELEMBAGAAN POSYANTEK ABSTRAK

PERANAN PERGURUAN TINGGI DALAM RANGKA PENGEMBANGAN TEKNOLOGI TEPAT GUNA DAN KELEMBAGAAN POSYANTEK ABSTRAK PERANAN PERGURUAN TINGGI DALAM RANGKA PENGEMBANGAN TEKNOLOGI TEPAT GUNA DAN KELEMBAGAAN POSYANTEK Fitridawati Soehardi 1 Universitas lancang Kuning pekanbaru Emai: fitridawati@unilak.ac.id ABSTRAK Berdasarkan

Lebih terperinci

DINAS SOSIAL PROVINSI JAWA TENGAH Jl. Pahlawan No. 12 Semarang Telp

DINAS SOSIAL PROVINSI JAWA TENGAH Jl. Pahlawan No. 12 Semarang Telp LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LKj IP) DINAS SOSIAL PROVINSI JAWA TENGAH DINAS SOSIAL PROVINSI JAWA TENGAH Jl. Pahlawan No. 12 Semarang Telp. 024-8311729 Kata Pengantar Dengan mengucapkan puji syukur

Lebih terperinci

INSTRUKSI PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 6 TAHUN 2009 TENTANG PENGEMBANGAN EKONOMI KREATIF PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

INSTRUKSI PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 6 TAHUN 2009 TENTANG PENGEMBANGAN EKONOMI KREATIF PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, www.bpkp.go.id INSTRUKSI PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 6 TAHUN 2009 TENTANG PENGEMBANGAN EKONOMI KREATIF PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Dalam rangka keterpaduan pelaksanaan Pengembangan Ekonomi Kreatif,

Lebih terperinci

POKJA SANITASI KAB. BANGGAI

POKJA SANITASI KAB. BANGGAI POKJA SANITASI KAB. BANGGAI LAPORAN PELAKSANAAN KEGIATAN Pertemuan Perdana dan Lokalatih Kelompok Kerja (Pokja) Sanitasi Kabupaten Banggai Program Percepatan Pembangunan Sanitasi Pemukiman (PPSP) Tahun

Lebih terperinci

KERANGKA ACUAN KEGIATAN (KAK) FOCUS GROUP DISCUSSION (FGD) PENYUSUNAN KLASTER SENTRA INDUSTRI SHUTTLECOCK DI JAWA TENGAH

KERANGKA ACUAN KEGIATAN (KAK) FOCUS GROUP DISCUSSION (FGD) PENYUSUNAN KLASTER SENTRA INDUSTRI SHUTTLECOCK DI JAWA TENGAH KERANGKA ACUAN KEGIATAN (KAK) FOCUS GROUP DISCUSSION (FGD) PENYUSUNAN KLASTER SENTRA INDUSTRI SHUTTLECOCK DI JAWA TENGAH KEGIATAN PENGEMBANGAN KLASTER DAN SENTRA INDUSTRI ANEKA TAHUN ANGGARAN 2016 DINAS

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Pengantar

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Pengantar BAB I PENDAHULUAN 1.1 Pengantar Pembaharuan tata kelola pemerintahan, termasuk yang berlangsung di daerah telah membawa perubahan dalam berbagai dimensi, baik struktural maupun kultural. Dalam hal penyelenggaraan

Lebih terperinci

PERUBAHAN JUKNIS MUSRENBANG KOTA SURAKARTA TAHUN 2012

PERUBAHAN JUKNIS MUSRENBANG KOTA SURAKARTA TAHUN 2012 PERUBAHAN JUKNIS MUSRENBANG KOTA SURAKARTA TAHUN 2012 PERUBAHAN UMUM PERUBAHAN 1. Penyebutan Tahun 2012 Perwali dan Lampiran 2. Istilah stakeholder menjadi pemangku kepentingan pembangunan 3. Istilah Persiapan

Lebih terperinci

MENINGKATKAN NILAI TAMBAH IKM TAMBAH IKM MELALUI SISTEM PEMBINAAN YANG TEPAT MELALUI SISTEM PEMBINAAN DAN KOORDINASI YANG EFEKTIF (RENCANA KERJA

MENINGKATKAN NILAI TAMBAH IKM TAMBAH IKM MELALUI SISTEM PEMBINAAN YANG TEPAT MELALUI SISTEM PEMBINAAN DAN KOORDINASI YANG EFEKTIF (RENCANA KERJA MENINGKATKAN NILAI TAMBAH IKM MELALUI SISTEM PEMBINAAN YANG TEPAT DAN KOORDINASI YANG EFEKTIF (RENCANA KERJA 2010) Oleh : Dirjen Industri Kecil dan Menengah Disampaikan pada acara : Rapat Kerja Departemen

Lebih terperinci

RENCANA STRATEGIS ( R E N S T R A ) BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH ( B A P P E D A ) PROVINSI BANTEN TAHUN

RENCANA STRATEGIS ( R E N S T R A ) BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH ( B A P P E D A ) PROVINSI BANTEN TAHUN RENCANA STRATEGIS ( R E N S T R A ) BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH ( B A P P E D A ) PROVINSI BANTEN TAHUN 2012-2017 PEMERINTAH PROVINSI BANTEN TAHUN 2012 7 KATA PENGANTAR Bismillahhrahmaniff ahim

Lebih terperinci

BAB 17 PENINGKATAN DAYA SAING INDUSTRI MANUFAKTUR

BAB 17 PENINGKATAN DAYA SAING INDUSTRI MANUFAKTUR BAB 17 PENINGKATAN DAYA SAING INDUSTRI MANUFAKTUR A. KONDISI UMUM Sebagai motor penggerak (prime mover) pertumbuhan ekonomi, sektor industri khususnya industri pengolahan nonmigas (manufaktur) menempati

Lebih terperinci

PEMERINTAH KOTA BANDUNG DINAS KOPERASI UKM DAN PERINDUSTRIAN PERDAGANGAN

PEMERINTAH KOTA BANDUNG DINAS KOPERASI UKM DAN PERINDUSTRIAN PERDAGANGAN KATA PENGANTAR Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT karena rahmat dan hidayah- Nya kami dapat menyusun Rencana Kinerja Tahunan (RKT) Tahun 2016 Dinas Koperasi UKM dan Perindag Kota Bandung Tahun

Lebih terperinci

6. URUSAN PERINDUSTRIAN

6. URUSAN PERINDUSTRIAN 6. URUSAN PERINDUSTRIAN Pembangunan perindustrian mempunyai peran yang strategis dalam pembangunan dan merupakan salah satu pilar pertumbuhan ekonomi. Sektor industri memegang peranan penting dalam peningkatan

Lebih terperinci

BAB III TUJUAN, SASARAN, PROGRAM DAN KEGIATAN

BAB III TUJUAN, SASARAN, PROGRAM DAN KEGIATAN BAB III TUJUAN, SASARAN, PROGRAM DAN KEGIATAN Sesuai Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) Tahun 2010-2014, pencapaian tujuan pembangunan nasional diprioritaskan untuk terwujudnya Indonesia

Lebih terperinci

PEMERINTAH PROVINSI MALUKU

PEMERINTAH PROVINSI MALUKU PEMERINTAH PROVINSI MALUKU PERATURAN GUBERNUR MALUKU NOMOR : 21 TAHUN 2009 TENTANG KOORDINASI PENANGGULANGAN KEMISKINAN DI PROVINSI MALUKU GUBERNUR MALUKU, Menimbang : a. bahwa percepatan penurunan angka

Lebih terperinci

Rencana kerja Dinas Komunikasi Informatika dan Statistik Kabupaten Sumbawa Tahun 2017 disusun sebagai bahan acuan penyelenggaraan program dan

Rencana kerja Dinas Komunikasi Informatika dan Statistik Kabupaten Sumbawa Tahun 2017 disusun sebagai bahan acuan penyelenggaraan program dan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pemerintah Kabupaten Sumbawa pada tahun anggaran 2017 telah menyusun tema pembangunan daerah yang berorientasi pada upaya Pemantapan Pelayanan Publik dan Percepatan

Lebih terperinci

LEMBARAN DAERAH KOTA BANDUNG TAHUN : 2008 NOMOR : 07 PERATURAN DAERAH KOTA BANDUNG NOMOR 07 TAHUN 2008 TENTANG

LEMBARAN DAERAH KOTA BANDUNG TAHUN : 2008 NOMOR : 07 PERATURAN DAERAH KOTA BANDUNG NOMOR 07 TAHUN 2008 TENTANG LEMBARAN DAERAH KOTA BANDUNG TAHUN : 2008 NOMOR : 07 PERATURAN DAERAH KOTA BANDUNG NOMOR 07 TAHUN 2008 TENTANG TAHAPAN, TATA CARA PENYUSUNAN, PENGENDALIAN DAN EVALUASI PELAKSANAAN RENCANA PEMBANGUNAN SERTA

Lebih terperinci

LAPORAN PELAKSANAAN KEGIATAN PENGEMBANGAN SENTRA / KLASTER INDUSTRI LOGAM DAN MESIN TA. 2016

LAPORAN PELAKSANAAN KEGIATAN PENGEMBANGAN SENTRA / KLASTER INDUSTRI LOGAM DAN MESIN TA. 2016 LAPORAN PELAKSANAAN KEGIATAN PENGEMBANGAN SENTRA / KLASTER INDUSTRI LOGAM DAN MESIN TA. 2016 DINAS PERINDUSTRIAN PERDAGANGAN KOPERASI DAN UMKM KOTA PEKALONGAN 2016 DAFTAR ISI Prakata Daftar Isi BAB I PENDAHULUAN

Lebih terperinci

GAMBARAN PELAYANAN DINAS KOPERASI UKM DAN PERINDUSTRIAN PERDAGANGAN KOTA BANDUNG

GAMBARAN PELAYANAN DINAS KOPERASI UKM DAN PERINDUSTRIAN PERDAGANGAN KOTA BANDUNG GAMBARAN PELAYANAN DINAS KOPERASI UKM DAN PERINDUSTRIAN PERDAGANGAN KOTA BANDUNG Dinas Koperasi UKM dan Perindustrian Perdagangan Kota Bandung adalah salah satu perangkat daerah di lingkungan Pemerintah

Lebih terperinci

KERANGKA ACUAN KEGIATAN (KAK) WORKSHOP DESAIN IKM BATU MULIA DI JAWA TENGAH

KERANGKA ACUAN KEGIATAN (KAK) WORKSHOP DESAIN IKM BATU MULIA DI JAWA TENGAH KERANGKA ACUAN KEGIATAN (KAK) WORKSHOP DESAIN IKM BATU MULIA DI JAWA TENGAH KEGIATAN PENGEMBANGAN KLASTER DAN SENTRA INDUSTRI ANEKA TAHUN ANGGARAN 2016 DINAS PERINDUSTRIAN DAN PERDAGANGAN PROVINSI JAWA

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pengawasan atas Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah adalah proses

BAB I PENDAHULUAN. Pengawasan atas Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah adalah proses BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pengawasan atas Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah adalah proses kegiatan yang ditujukan untuk menjamin agar Pemerintah Daerah berjalan secara efisien dan efektif

Lebih terperinci

Dinas Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Provinsi Lampung

Dinas Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Provinsi Lampung BAB. I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG 1.1.1 Tugas Pokok dan Fungsi Berdasarkan Peraturan Daerah Provinsi Lampung Nomor 4 Tahun 2014 tentang Perubahan kedua atas Peraturan Daerah Provinsi Lampung Nomor

Lebih terperinci

HAMDAN SYUKRAN LILLAH, SHALATAN WA SALAMAN ALA RASULILLAH. Yang terhormat :

HAMDAN SYUKRAN LILLAH, SHALATAN WA SALAMAN ALA RASULILLAH. Yang terhormat : SAMBUTAN KADISTAN ACEH PADA ACARA WORKSHOP/PERTEMUAN PERENCANAAN WILAYAH (REVIEW MASTER PLAN) PENGEMBANGAN KAWASAN PERTANIAN TANAMAN PANGAN DAN HORTIKULTURA ACEH DI GRAND NANGGROE HOTEL BANDA ACEH TANGGAL

Lebih terperinci

URUSAN WAJIB PERENCANAAN PEMBANGUNAN. Hal Laporan Keterangan Pertanggungjawaban (LKPJ) Walikota Semarang Akhir Tahun Anggaran 2016

URUSAN WAJIB PERENCANAAN PEMBANGUNAN. Hal Laporan Keterangan Pertanggungjawaban (LKPJ) Walikota Semarang Akhir Tahun Anggaran 2016 06. A. KEBIJAKAN PROGRAM Arah kebijakan pada Urusan Wajib Perencanaan Pembangunan diarahkan untuk mensinergikan pelaksanaan program dan kegiatan pembangunan dalam rangka pencapaian visi dan misi RPJMD

Lebih terperinci

Penyusunan Strategi Sanitasi Kabupaten Kabupaten Minahasa Selatan Provinsi Sulawesi Utara Tahun 2014

Penyusunan Strategi Sanitasi Kabupaten Kabupaten Minahasa Selatan Provinsi Sulawesi Utara Tahun 2014 Penyusunan Strategi Sanitasi Kabupaten Kabupaten Minahasa Selatan Provinsi Sulawesi Utara Tahun 2014 Program Percepatan Pembangunan Sanitasi Permukiman (PPSP) Tahun 2014 STRATEGI SANITASI KABUPATEN (SSK)

Lebih terperinci

PERSIAPAN DAERAH dalam menghadapi

PERSIAPAN DAERAH dalam menghadapi PERSIAPAN DAERAH dalam menghadapi Outline 1 Gambaran Umum Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA) 2015 2 MEA dalam RKP 2014 3 Strategi Daerah dalam Menghadapi MEA 2015 MASYARAKAT EKONOMI ASEAN (MEA) 2015 Masyarakat

Lebih terperinci

BAB V PEMBAHASAN 5.1 Pembahasan Kesiapan Kondisi Jayengan Kampoeng Permata Sebagai Destinasi Wisata

BAB V PEMBAHASAN 5.1 Pembahasan Kesiapan Kondisi Jayengan Kampoeng Permata Sebagai Destinasi Wisata BAB V PEMBAHASAN Pada bab sebelumnya telah dilakukan analisis yang menghasilkan nilai serta tingkat kesiapan masing-masing komponen wisata kreatif di JKP. Pada bab ini akan membahas lebih lanjut mengenai

Lebih terperinci

PEMERINTAH KABUPATEN KEBUMEN DINAS TENAGA KERJA DAN KOPERASI, USAHA KECIL DAN MENENGAH Jl. Cendrawasih No. 28 Telp./ Fax. (0287)

PEMERINTAH KABUPATEN KEBUMEN DINAS TENAGA KERJA DAN KOPERASI, USAHA KECIL DAN MENENGAH Jl. Cendrawasih No. 28 Telp./ Fax. (0287) PEMERINTAH KABUPATEN KEBUMEN DINAS TENAGA KERJA DAN KOPERASI, USAHA KECIL DAN MENENGAH Jl. Cendrawasih No. 28 Telp./ Fax. (0287) 381462 Email : disnakerkukm@kebumenkab.go.id KEBUMEN 54313 Pendahuluan;

Lebih terperinci

Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kota Medan Tahun BAB 1 PENDAHULUAN

Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kota Medan Tahun BAB 1 PENDAHULUAN BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Sejalan dengan perkembangan kondisi sosial, ekonomi dan budaya, Kota Medan tumbuh dan berkembang menjadi salah satu kota metropolitan baru di Indonesia, serta menjadi

Lebih terperinci

PEMERINTAH PROVINSI BANTEN DOKUMEN PELAKSANAAN ANGGARAN SATUAN KERJA PERANGKAT DAERAH ( DPA SKPD ) TAHUN ANGGARAN 2016 BELANJA LANGSUNG

PEMERINTAH PROVINSI BANTEN DOKUMEN PELAKSANAAN ANGGARAN SATUAN KERJA PERANGKAT DAERAH ( DPA SKPD ) TAHUN ANGGARAN 2016 BELANJA LANGSUNG PEMERINTAH PROVINSI BANTEN DOKUMEN PELAKSANAAN ANGGARAN ( DPA SKPD ) TAHUN ANGGARAN 2016 BELANJA LANGSUNG NO DPA SKPD 1.20 04 58 10 5 2 URUSAN PEMERINTAHAN 1.20. 1.20 Urusan Wajib Otonomi Daerah, Pemerintahan

Lebih terperinci

LKPJ Walikota Semarang Akhir Tahun Anggaran 2015

LKPJ Walikota Semarang Akhir Tahun Anggaran 2015 06. Urusan Wajib Perencanaan Pembangunan Perencanaan pembangunan daerah disusun untuk menjamin keterkaitan, keterpaduan dan konsistensi antara perencanaan, penganggaran, pelaksanaan dan pengendalian pelaksanaan

Lebih terperinci

BAB 17 PENINGKATAN DAYA SAING INDUSTRI MANUFAKTUR

BAB 17 PENINGKATAN DAYA SAING INDUSTRI MANUFAKTUR BAB 17 PENINGKATAN DAYA SAING INDUSTRI MANUFAKTUR BAB 17 PENINGKATAN DAYA SAING INDUSTRI MANUFAKTUR A. KONDISI UMUM Sebagai motor penggerak (prime mover) pertumbuhan ekonomi, sektor industri khususnya

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Otonomi daerah memberikan kesempatan bagi daerah untuk mengatur dan mengurus pemerintahan dan pengelolaan sumberdaya wilayah secara mandiri. Kebijakan tersebut membuka

Lebih terperinci

KERANGKA ACUAN PELAKSANAAN KEGIATAN KONFERENSI FORUM ANAK JAWA TENGAH TAHUN 2015 I. PENDAHULUAN

KERANGKA ACUAN PELAKSANAAN KEGIATAN KONFERENSI FORUM ANAK JAWA TENGAH TAHUN 2015 I. PENDAHULUAN KERANGKA ACUAN PELAKSANAAN KEGIATAN KONFERENSI FORUM ANAK JAWA TENGAH TAHUN 2015 I. PENDAHULUAN Forum Anak Jawa Tengah (FAN ) telah dibentuk sejak tahun 2009 sebagai wadah bagi anak di tingkat Provinsi

Lebih terperinci

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 41 TAHUN 2011 TENTANG PENGEMBANGAN KEWIRAUSAHAAN DAN KEPELOPORAN PEMUDA,

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 41 TAHUN 2011 TENTANG PENGEMBANGAN KEWIRAUSAHAAN DAN KEPELOPORAN PEMUDA, PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 41 TAHUN 2011 TENTANG PENGEMBANGAN KEWIRAUSAHAAN DAN KEPELOPORAN PEMUDA, SERTA PENYEDIAAN PRASARANA DAN SARANA KEPEMUDAAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

Lebih terperinci

GUBERNUR JAWA TENGAH RANCANGAN PERATURAN DAERAH PROVINSI JAWA TENGAH NOMOR TENTANG INOVASI DAERAH DI PROVINSI JAWA TENGAH

GUBERNUR JAWA TENGAH RANCANGAN PERATURAN DAERAH PROVINSI JAWA TENGAH NOMOR TENTANG INOVASI DAERAH DI PROVINSI JAWA TENGAH Draft 4 GUBERNUR JAWA TENGAH RANCANGAN PERATURAN DAERAH PROVINSI JAWA TENGAH NOMOR TENTANG INOVASI DAERAH DI PROVINSI JAWA TENGAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR JAWA TENGAH, Menimbang : a.

Lebih terperinci

Tabel IV.B.12.1 Program dan Realisasi Anggaran Urusan Ketenagakerjaan tahun 2010

Tabel IV.B.12.1 Program dan Realisasi Anggaran Urusan Ketenagakerjaan tahun 2010 12. URUSAN KETENAGAKERJAAN Pembangunan bidang ketenagakerjaan dewasa ini masih menghadapi berbagai permasalahan antara lain tingginya tingkat pengangguran, terbatasnya penciptaan dan perluasan kesempatan

Lebih terperinci

RENCANA KERJA BADAN KEPEGAWAIAN DAERAH PROVINSI SUMATERA SELATAN TAHUN 2016 BADAN KEPEGAWAIAN DAERAH PROVINSI SUMATERA SELATAN

RENCANA KERJA BADAN KEPEGAWAIAN DAERAH PROVINSI SUMATERA SELATAN TAHUN 2016 BADAN KEPEGAWAIAN DAERAH PROVINSI SUMATERA SELATAN RENCANA KERJA BADAN KEPEGAWAIAN DAERAH PROVINSI SUMATERA SELATAN TAHUN 2016 BADAN KEPEGAWAIAN DAERAH PROVINSI SUMATERA SELATAN 1 KATA PENGANTAR Puji Syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena atas izinnya

Lebih terperinci

BAB IV VISI, MISI, TUJUAN, DAN SASARAN, STRATEGI DAN KEBIJAKAN

BAB IV VISI, MISI, TUJUAN, DAN SASARAN, STRATEGI DAN KEBIJAKAN BAB IV VISI, MISI, TUJUAN, DAN SASARAN, STRATEGI DAN KEBIJAKAN 4.1 Visi dan Misi SKPD Visi adalah rumusan umum mengenai keadaan yang diinginkan pada akhir periode perencanaan. Misi adalah rumusan umum

Lebih terperinci

BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN. 4.1 Kesimpulan. 1. Sektor yang memiliki keterkaitan ke belakang (backward linkage) tertinggi

BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN. 4.1 Kesimpulan. 1. Sektor yang memiliki keterkaitan ke belakang (backward linkage) tertinggi BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN 4.1 Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang telah diuraikan pada bab sebelumnya, sehingga dapat disimpulkan. 1. Sektor yang memiliki keterkaitan ke belakang

Lebih terperinci

BAB II PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KINERJA

BAB II PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KINERJA BAB II PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KINERJA 2.1 GAMBARAN UMUM ORGANISASI Tugas Pokok dan Fungsi Satuan Organisasi Pada Lembaga Teknis Daerah Kota Bandung diatur berdasarkan Peraturan Daerah Nomor 19 Tahun

Lebih terperinci

b) Melaksanakan koordinasi antar pelaku pembangunan dalam perencanaan pembangunan daerah. c) Menjamin terciptanya integrasi, sinkronisasi, dan

b) Melaksanakan koordinasi antar pelaku pembangunan dalam perencanaan pembangunan daerah. c) Menjamin terciptanya integrasi, sinkronisasi, dan IKHTISAR EKSEKUTIF Dengan diberlakukannya Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah dan Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan Pusat dan Daerah, memberikan kewenangan

Lebih terperinci

PEMERINTAH PROVINSI BANTEN DOKUMEN PELAKSANAAN ANGGARAN SATUAN KERJA PERANGKAT DAERAH ( DPA SKPD ) TAHUN ANGGARAN 2016 BELANJA LANGSUNG

PEMERINTAH PROVINSI BANTEN DOKUMEN PELAKSANAAN ANGGARAN SATUAN KERJA PERANGKAT DAERAH ( DPA SKPD ) TAHUN ANGGARAN 2016 BELANJA LANGSUNG PEMERINTAH PROVINSI BANTEN DOKUMEN PELAKSANAAN ANGGARAN ( DPA SKPD ) TAHUN ANGGARAN 2016 BELANJA LANGSUNG NO DPA SKPD 1.16 01 02 05 5 2 URUSAN PEMERINTAHAN 1.16. 1.16 Urusan Wajib Penanaman Modal ORGANISASI

Lebih terperinci

BAB II PERENCANAAN KINERJA

BAB II PERENCANAAN KINERJA BAB II PERENCANAAN KINERJA B adan Perencanaan Pembangunan Daerah (BAPPEDA) Kabupaten Probolinggo menjalankan amanat Misi Kedua dari RPJMD Kabupaten Probolinggo Tahun 2013 2018 yaitu MEWUJUDKAN MASYARAKAT

Lebih terperinci

BAB 4 STRATEGI SEKTOR SANITASI KABUPATEN GUNUNGKIDUL

BAB 4 STRATEGI SEKTOR SANITASI KABUPATEN GUNUNGKIDUL BAB 4 STRATEGI SEKTOR SANITASI KABUPATEN GUNUNGKIDUL 4.1 SASARAN DAN ARAHAN PENAHAPAN PENCAPAIAN Sasaran Sektor Sanitasi yang hendak dicapai oleh Kabupaten Gunungkidul adalah sebagai berikut : - Meningkatkan

Lebih terperinci

BAB IV VISI, MISI, TUJUAN, SASARAN, STRATEGI DAN KEBIJAKAN

BAB IV VISI, MISI, TUJUAN, SASARAN, STRATEGI DAN KEBIJAKAN BAB IV VISI, MISI, TUJUAN, SASARAN, STRATEGI DAN KEBIJAKAN 4.1 Visi dan Misi SKPD 4.1.1 VISI Mengacu pada Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004, pada pasal 1 ayat (12) dinyatakan bahwa visi adalah rumusan

Lebih terperinci

Strategi Sanitasi Kabupaten ( Refisi 2012)

Strategi Sanitasi Kabupaten ( Refisi 2012) 4.1 Sasaran dan Arahan Tahapan Pencapaian. Bab empat (IV) ini merupakan inti dari Strategi Sanitasi Kabupaten Pasaman tahun 2012-2016 yang akan memaparkan antara lain tujuan, sasaran, tahapan pencapaian

Lebih terperinci

PERATURAN MENTERI NEGARA KOPERASI DAN USAHA KECIL DAN MENENGAH REPUBLIK INDONESIA TENTANG PEDOMAN PENGEMBANGAN KOPERASI SKALA BESAR

PERATURAN MENTERI NEGARA KOPERASI DAN USAHA KECIL DAN MENENGAH REPUBLIK INDONESIA TENTANG PEDOMAN PENGEMBANGAN KOPERASI SKALA BESAR PERATURAN MENTERI NEGARA KOPERASI DAN USAHA KECIL DAN MENENGAH REPUBLIK INDONESIA Nomor : 07 /Per/M.KUKM/IX/2011 TENTANG PEDOMAN PENGEMBANGAN KOPERASI SKALA BESAR DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Undang-undang nomor 25 tahun 2004 tentang sistem perencanaan. nomor 21 Tahun 2012 tentang Perencanaan Pembangunan Daerah

BAB I PENDAHULUAN. Undang-undang nomor 25 tahun 2004 tentang sistem perencanaan. nomor 21 Tahun 2012 tentang Perencanaan Pembangunan Daerah 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Undang-undang nomor 25 tahun 2004 tentang sistem perencanaan pembangunan nasional dan Peraturan Daerah Kabupaten Wonogiri nomor 21 Tahun 2012 tentang Perencanaan Pembangunan

Lebih terperinci

VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN, STRATEGI, DAN KEBIJAKAN BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH

VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN, STRATEGI, DAN KEBIJAKAN BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN, STRATEGI, DAN KEBIJAKAN BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH 213-218 VISI, MISI BAPPEDA Kabupaten Kepulauan Siau Tagulandang Biaro 1. Visi : Setelah melalui pengkajian yang

Lebih terperinci

KERANGKA ACUAN KERJA

KERANGKA ACUAN KERJA KERANGKA ACUAN KERJA Rakor Pengurangan Melalui Keluarga Berencana Provinsi Jawa Tahun 2016 BIRO BINA SOSIAL SEKRETARIAT DAERAH PROVINSI JAWA TENGAH 0 A. LATAR BELAKANG 1. Dasar Hukum a. Undang-Undang Nomor

Lebih terperinci

Notulensi Pertemuan Fasilitator Forum Nasional Gula Palma Indonesia

Notulensi Pertemuan Fasilitator Forum Nasional Gula Palma Indonesia Tanggal : Jumat, 18 Maret 2016 Waktu : 09.30-16.15 WIB Tempat : Kantor Hivos/AgriProFocus, Jalan Kemang Selatan XII No.1, Jakarta Selatan Agenda : 09.30 09.45 Pembukaan oleh Tina Napitupulu, AgriProFocus

Lebih terperinci

DEKLARASI PEMBERDAYAAN MASYARAKAT MANDIRI

DEKLARASI PEMBERDAYAAN MASYARAKAT MANDIRI DEKLARASI PEMBERDAYAAN MASYARAKAT MANDIRI Bahwa kemiskinan adalah ancaman terhadap persatuan, kesatuan, dan martabat bangsa, karena itu harus dihapuskan dari bumi Indonesia. Menghapuskan kemiskinan merupakan

Lebih terperinci

PEDOMAN PENYUSUNAN PROPOSAL

PEDOMAN PENYUSUNAN PROPOSAL PEDOMAN PENYUSUNAN PROPOSAL PROGRAM KOMPETISI KOMISARIAT DALAM RANGKA RAPAT KERJA NASIONAL HIMPUNAN MAHASISWA PEDULI PANGAN INDONESIA PERIODE 2009-2011 HIMPUNAN MAHASISWA PEDULI PANGAN INDONESIA (HMPPI)

Lebih terperinci