BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN"

Transkripsi

1 BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN 3.1 Sejarah Kelurahan Larangan Selatan Bahwa Larangan Selatan adalah salah satu kelurahan yang ada di Kecamatan Larangan Kota Tangerang. Sejarah terbentuknya Kelurahan Larangan Selatan bermula dari tahun 1982 terjadi proses pemecahan kawasan kelurahan larangan utara, yang pada saat itu H. Adung Suhendi menjabat sebagai kepala desa. Pada mulanya kelurahan larangan selatan berlokasi di rumah dinas H. Adung Suhendi. Pada bulan oktober tahun 1984, terjadi pemilihan kepala desa, pada saat itu H. Adung Suhendi terpilih kembali menjadi kepala desa. Pada tanggal 01 oktober 1985 diresmikannya kantor kelurahan larangan selatan, Yang pada saat itu diresmikan oleh Bupati yaitu H. Tajus Sobirin. Pada tahun 1998, H. Adung Suhendi digantikan oleh H. Suhaemi Haka dan masa jabatannya dari tahun 1998 sampai dengan Pada tahun 2002 sampai dengan 2012, tejadi pergantian kembali. Yang pada saat itu digantikan oleh bapak Sahrudin, S.Sos. Pada bulan April 2012 terjadi kembali pergantian kepala kelurahan, yang pada saat itu bapak Drs. Tarmuzi yang menjabat sebagai kepala kelurahan. Awal bulan februari 2012 terjadi pergantian lurah, yang pada saat itu bapak Ashari Hermawan yang menjabat sebagai lurah larangan selatan sampai dengan sekarang Visi Terwujudnya kelurahan Larangan Selatan dalam pelayanan masyarakat yang prima menuju masyarakat mandiri, sejahtera, dan berakhlakul karimah Misi Untuk mencapai visi kelurahan Larangan Selatan, misi yang dilaksanakan kelurahan larangan selatan adalah sebagai berikut : 1. Meningkatkan kualitas sumber daya manusia kelurahan yang profesional dilandasi iman, taqwa dan berbudi. 32

2 33 2. Meningkatkan kuantitas dan kualitas pelayanan pada masyarakat dalam pembuatan dokumen secara cepat dan tepat. 3. Meningkatkan kinerja-kinerja aparatur kelurahan larangan untuk selalu memberikan pelayanan yang prima kepada masyarakat. 4. Meningkatkan peran serta masyarakat dalam membangun secara swadaya dan mandiri menuju masyarakat sejahtera. 5. Menciptakan situasi yang aman, tertib, nyaman, dan kondusif. 3.2 Struktur Organisasi Kelurahan Larangan Selatan Gambar 3.1 Struktur Organisasi dan Tata Kerja kelurahan 3.3 Analisa Proses Bisnis Berjalan Berdasarkan hasil observasi yang penulis lakukan maka analisa prosedur proses bisnis yang akan dibahas adalah prosedur seleksi penerima bantuan program bedah rumah yang sedang berjalan, dimana terdapat beberapa tahap yang harus dikerjakan sesuai dengan ketentuan yang telah ditetapkan oleh pemerintah

3 34 kota tangerang. Prosedur proses bisnis yang sedang berjalan dalam seleksi bantuan program bedah rumah adalah sebagai berikut: Syarat Yang Harus Dipenuhi Oleh Warga 1. Pemohon wajib mengisi form pengajuan, kemudian ditanda tangani oleh ketua RT dan RW setempat. 2. Status kepemilikan tanah merupakan milik sendiri. 3. Status kepemilikan Rumah merupakan milik sendiri. 4. Pemohon merupakan dari kalangan yang kurang mampu. 5. Pemohon merupakan warga kelurahan larangan selatan Kriteria Yang Menjadi Acuan Dalam Seleksi 1. Pengahasilan. 2. Luas bangunan. 3. Tingkat kerusakan. 4. Tingkat kerusakan dinding. 5. Tingkat kerusakan lantai. 6. Ketersediaan WC. 3.4 Analisis Sistem Kebutuhan informasi merupakan kebutuhan yang ada pada sistem dan informasi yang dihasilkan oleh sistem. Kebutuhan informasi pada sistem pendukung keputusan untuk seleksi penerima bantuan program bedah rumah adalah sebagai berikut: Kriteria Yang Dibutuhkan Berikut merupakan kriteria yang dibutuhkan untuk pengambilan keputusan. Adapun kategori yang telah ditentukan yaitu Penghasilan (01), Luas Bangunan (02), Tingkat Kerusakan Atap (03), Tingkat Kerusakan Dinding (04), Tingkat Kerusakan Lantai (05), Ketersediaan WC (06). a. Penghasilan (01) Kriteria penghasilan merupakan kriteria yang dibutuhkan untuk pengambilan keputusan berdasarkan penghasilan tetap maupun tidak tetap setiap bulannya.

4 35 b. Luas Bangunan (02) Kriteria luas bangunan merupakan kriteria yang dibutuhkan untuk pengambilan keputusan, berdasarkan luas bangunan yang dimiliki oleh setiap kepala keluarga. c. Tingkat Kerusakan Atap (03) Kriteria tingkat kerusakan atap merupakan kriteria yang dibutuhkan untuk pengambilan keputusan, berdasarkan seberapa parahkah tingkat kerusakan atap rumah dari setiap kepala keluarga. d. Tingkat Kerusakan Dinding (04) Kriteria tingkat kerusakan dinding merupakan kriteria yang dibutuhkan untuk pengambilan keputusan, berdasarkan seberapa parahkah tingkat kerusakan dinding rumah dari setiap kepala keluarga. e. Tingkat Kerusakan Lantai (05) Kriteria tingkat kerusakan dinding merupakan kriteria yang dibutuhkan untuk pengambilan keputusan, berdasarkan seberapa parahkah tingkat kerusakan lantai rumah dari setiap kepala keluarga. f. Ketersediaan WC (06) Kriteria ketersediaan wc merupakan kriteria yang ditentukan untuk pengambilan keputusan, berdasarkan ketersediaan wc yang dimiliki oleh setiap kepala keluarga. Dari kriteria tersebut, maka dibuat suatu tingkatan kepentingan kriteria berdasarkan bobot yang telah ditentukan. Rating kecocokan setiap alternatif pada setiap kriteria sebagai berikut : 1 = Sangat Tidak Penting 2 = Tidak Penting 3 = Cukup Penting 4 = Penting 5 = Sangat Penting

5 36 Pengambil Keputusan memberikan bobot preferensi sebagai berikut : a. Penghasilan (01) bobot preferensinya 5, Karena dalam hal ini warga yang berpenghasilan rendah akan mengalami kesulitan untuk memperbaiki rumah. b. Luas Bangunan (02) bobot preferensinya 3, Karena hal ini mengenai harta keluarga. c. Tingkat Kerusakan Atap (03) bobot preferensinya 5, Karena hal ini mengenai keselamatan keluarga. d. Tingkat Kerusakan Dinding (04) bobot preferensinya 5, Karena hal ini mengenai keselamatan keluarga. e. Tingkat Kerusakan Lantai (05) bobot preferensinya 4. f. Ketersediaan WC (06) bobot preferensinya 5, Karena hal ini mengenai kesehatan keluarga. Berdasarkan beberapa kriteria di atas, dapat disimpulkan bahwa bobot preferensi yang didapat adalah W=[5,3,5,5,4,5]. Selanjutnya tahap penilaian yang akan diuraikan pada tabel sebagai berikut : Tabel 3.1 Kriteria Tipe Kriteria Subkriteria Bobot 0-1,2 Juta 0 1,3-1,8 Juta 4 1,9-2,1 Juta 8 2,2-2,6 Juta 10 Cost Penghasilan (01) 2,7-3,1 Juta 12 3,2-3,6 Juta 14 3,7-4,2 Juta 16 > 4,2 Juta 18 Cost Luas Bangunan (02) m m m 2 8

6 37 Cost Cost Cost Cost Tingkat Kerusakan Atap (03) Tingkat Kerusakan Dinding (04) Tingkat Kerusakan Lantai (05) Ketersediaan WC (06) m m 2 12 Kondisi Baik 0 Kondisi Ringan 4 Sedang / Sebagian 8 / Seluruhnya 10 Kondisi Baik 0 Kondisi Ringan 4 Sedang / Sebagian 8 / Seluruhnya 10 Kondisi Baik 0 Kondisi Ringan 4 Sedang / Sebagian 8 / Seluruhnya 10 Ada, Berfungsi 0 Ada, Tidak Berfungsi 4 Tidak Ada 8 Tabel 3.2 Data Warga No Nama Penghasilan L.Bangunan TK. Atap TK. Dinding TK. Lantai Ket. WC 1. Syukur Yakub 0-1,2 Juta 36,00 M 2 Sedang Sedang Ada, Berfungsi 2. Achyar B. Muhamad 0-1,2 Juta 43,75 M 2 Sedang Sedang Sedang Ada, Berfungsi 3. Sudjoto 0-1,2 Juta 78,00 M 2 Ada, Berfungsi 4. Samirah 0-1,2 Juta 20,00 M 2 Sedang Sedang Ada, Berfungsi 5. Sobari 0-1,2 Juta 46,00 M 2 Ada, Berfungsi

7 38 6. Suparno 0-1,2 Juta 44,00 M 2 Sedang Sedang Ada, Berfungsi 7. Casmita 0-1,2 Juta 30,00 M 2 Sedang Sedang Sedang Ada, Berfungsi 8. Muslih Hasan 0-1,2 Juta 60,00 M 2 Sedang Sedang Sedang Ada, Berfungsi 9. Wardi 0-1,2 Juta 60,00 M 2 Ada, Berfungsi 10. Bahrudin 0-1,2 Juta 60,00 M 2 Ada, Berfungsi 11. Jana Muhamad Arman 0-1,2 Juta 16,24 M 2 Ada, Tidak Berfungsi 12. Mutinah Agus Tianti 0-1,2 Juta 39,00 M 2 Tidak Ada 13. Muhtar 0-1,2 Juta 70,00 M 2 Sedang Sedang Ada, Berfungsi 14. Sri Mulyani 0-1,2 Juta 57,75 M 2 Sedang Ada, Berfungsi 15. Masenah 0-1,2 Juta 74,40 M 2 Sedang Sedang Ada, Berfungsi 16. Hamidah Faridah 0-1,2 Juta 20,00 M 2 Ada, Berfungsi 17. Mochamad Arif 0-1,2 Juta 66,00 M 2 Ada, Berfungsi 18. Saiman 0-1,2 Juta 36,00 M 2 Ada, Berfungsi

8 39 Berdasarkan data warga di atas dapat dibentuk matriks keputusan sebagai berikut : Tabel 3.3 Rating Kecocokan Warga Kriteria Warga Warga Warga Warga Warga Warga Warga Warga Warga Warga Warga Warga Warga Warga Warga Warga Warga Warga

9 Penyelesaian Metode SAW manual : Berikut merupakan langkah-langkah penerapan Metode SAW secara a. Menentukan matrik keputusan (X), yang didapat dari data pada tabel 3.3 diatas. xx = b. Melakukan normalisasi matrik keputusan (R ij ) dengan persamaan: (R ij ) = untuk Kriteria (01) sampai dengan (06) merupakan Cost, sehingga didapat hasil seperti berikut: Kriteria 1 (01) R( 1,1 ) = R( 2,1 ) = R( 3,1 ) = R( 4,1 ) =

10 41 R( 5,1 ) = R( 6,1 ) = R( 7,1 ) = R( 8,1 ) = R( 9,1 ) = R( 10,1 ) = R( 11,1 ) = R( 12,1 ) = R( 13,1 )= R( 14,1 ) = R( 15,1 ) = R( 16,1 ) = R( 17,1 ) = R( 18,1 ) = Kriteria 2 (02) R( 1,2 ) = R( 2,2 ) = R( 3,2 ) = R( 4,2 ) =

11 42 R( 5,2 ) = R( 6,2 ) = R( 7,2 ) = R( 8,2 ) = R( 9,2 ) = R( 10,2 ) = R( 11,2 ) = R( 12,2 ) = R( 13,2 ) = R( 14,2 ) = R( 15,2 ) = R( 16,2 ) = R( 17,2 ) = R( 18,2 ) = Kriteria 3 (03) R( 1,2 ) = 1 R( 2,2 ) = 1 R( 3,2 ) = 0,6 R( 4,2 ) = 0,6

12 43 R( 5,2 ) = 0,6 R( 6,2 ) = 0,6 R( 7,2 ) = 1 R( 8,2 ) = 1 R( 9,2 ) = 0,6 R( 10,2 ) = 0,6 R( 11,2 ) = 0,6 R( 12,2 ) = 0,6 R( 13,2 ) = 0,6 R( 14,2 ) = 0,6 R( 15,2 ) = 0,6 R( 16,2 ) = R( 17,2 ) = 0,6 R( 18,2 ) = 0,6 Kriteria 4 (04) R( 1,2 ) = R( 2,2 )= 1 R( 3,2 ) = R( 4,2 ) = 1

13 44 R( 5,2 ) = R( 6,2 ) = 1 R( 7,2 ) = 1 R( 8,2 ) = 1 R( 9,2 ) = R( 10,2 ) = R( 11,2 ) = R( 12,2 ) = R( 13,2 ) = 1 R( 14,2 ) = R( 15,2 ) = 1 R( 16,2 ) = R( 17,2 ) = R( 18,2 ) = Kriteria 5 (05) R( 1,2 ) = R( 2,2 ) = R( 3,2 ) = R( 4,2 ) =

14 45 R( 5,2 ) = R( 6,2 ) = R( 7,2 ) = R( 8,2 ) = R( 9,2 ) = R( 10,2 ) = R( 11,2 ) = R( 12,2 ) = R( 13,2 ) = R( 14,2 ) = R( 15,2 ) = R( 16,2 ) = R( 17,2 ) = R( 18,2 ) = Kriteria 6 (06) R( 1,2 ) = R( 2,2 ) = R( 3,2 ) = R( 4,2 ) =

15 46 R( 5,2 ) = R( 6,2 ) = R( 7,2 ) = R( 8,2 ) = R( 9,2 ) = R( 10,2 ) = R( 11,2 ) = R( 12,2 ) = R( 13,2 ) = R( 14,2 ) = R( 15,2 ) = R( 16,2 ) = R( 17,2 ) = R( 18,2 ) =

16 47 Kemudian diperolehlah matriks ternormalisasi R sebagai berikut : R ij = c. Proses perankingan, merupakan hasil perkalian antara matriks ternormalisasi (R ij ) dengan bobot preferensi yang didapat (W). Sehingga hasil yang diperoleh seperti dibawah ini; V 1 = (0x5)+(0x3)+(0.6x5)+(1x5)+(1x4)+(1x5) = 17 V 2 = (0x5)+(0x3)+(1x5)+(1x5)+(1x4)+(1x5) = 19 V 3 = (0x5)+(0x3)+(0,6x5)+(0,6x5)+(0,6x4)+(1x5) = 13,4 V 4 = (0x5)+(0x3)+(0,6x5)+(1x5)+(1x4)+(1x5) = 17 V 5 = (0x5)+(0x3)+(0,6x5)+(0,6x5)+(0,6x4)+(1x5) = 13,4 V 6 = (0x5)+(0x3)+(0,6x5)+(1x5)+(1x4)+(1x5) = 17 V 7 = (0x5)+(0x3)+(1x5)+(1x5)+(1x4)+(1x5) = 19 V 8 = (0x5)+(0x3)+(1x5)+(1x5)+(1x4)+(1x5) = 19 V 9 = (0x5)+(0x3)+(0,6x5)+(0,6x5)+(0,6x4)+(1x5) = 13,4 V 10 = (0x5)+(0x3)+(0,6x5)+(0,6x5)+(0,6x4)+(1x5) = 13,4 V 11 = (0x5)+(0x3)+(0,6x5)+(0,6x5)+(0,6x4)+(0,5x5) = 10,9 V 12 = (0x5)+(0x3)+(0,6x5)+(0,6x5)+(0,6x4)+(0,2x5) = 9,4

17 48 V 13 = (0x5)+(0x3)+(0,6x5)+(1x5)+(1x4)+(1x5) = 17 V 14 = (0x5)+(0x3)+(0,6x5)+(0,6x5)+(1x4)+(1x5) = 19 V 15 = (0x5)+(0x3)+(0,6x5)+(1x5)+(1x4)+(1x5) = 17 V 16 = (0x5)+(0x3)+(0,6x5)+(0,6x5)+(0,6x4)+(1x5) = 9,9 V 17 = (0x5)+(0x3)+(0,6x5)+(0,6x5)+(0,6x4)+(1x5) = 13,4 V 18 = (0x5)+(0x3)+(0,6x5)+(0,6x5)+(0,6x4)+(1x5) = 13,4 Maka, dari hasil perangkingan diatas, dapat disimpulkan peroleh nilai akhir untuk masing-masing alternatif adalah: Tabel 3.4 Nilai V i Metode SAW Alternatif Nilai V i WRG WRG WRG003 13,4 WRG WRG005 13,4 WRG WRG WRG WRG009 13,4 WRG010 13,4 WRG011 10,9 WRG012 9,4 WRG WRG WRG WRG016 9,9 WRG017 13,4 WRG018 13,4 Dengan Metode SAW, dapat menghasilkan 10 alternatif warga yang berhak menerima bantuan program bedah rumah.

18 Perancangan Proses Bisnis Berjalan Use Case Diagram Proses Bisnis Berjalan Gambar 3.2 Use Case Diagram Proses Bisnis Berjalan Tabel 3.5 Use Case Mengisi Form Pengajuan Bedah Rumah Nama Use Case Deskripsi Singkat Aktor Pra-Kondisi Mengisi Form Pengajuan Bedah Rumah Warga merupakan orang yang melakukan pengisian form untuk mengajukan program bantuan bedah rumah Warga Warga melakukan pengisian form bedah rumah yang diberikan oleh RT setempat

19 50 Tindakan Utama Mengisi form bedah rumah, mulai dari nama, jenis kelamin, alamat, nomor KTP, jumlah KK dalam satu rumah, Pekerjaan, besar penghasilan, status kepemilikan tanah, status kepemilikan rumah, usia bangunan, dan lain sebagainya Tindakan alternatif - Pasca Kondisi Setelah data terisi, data diberikan kepada ketua RT setempat Tabel 3.6 Use Case Mengembalikan Form Pengajuan Bedah Rumah Nama Use Case Deskripsi Singkat Aktor Pra-Kondisi Mengembalikan Form Pengajuan Bedah Rumah Warga merupakan orang yang mengembalikan form pengajuan program bantuan bedah rumah yang telah terisi Warga Warga melakukan pengisian form bedah rumah yang diberikan oleh RT setempat Tindakan Utama Setelah form diisi, kemudian form tersebut dikembalikan kepada ketua RT setempat Tindakan alternatif - Pasca Kondisi Setelah data warga diterima maka akan ditanda tangani oleh ketua RT Tabel 3.7 Use Case Menandatangani Form Pengajuan Bedah Rumah Nama Use Case Deskripsi Singkat Aktor Pra-Kondisi Menandatangani Form Pengajuan Bedah Rumah Ketua RT dan RW merupakan orang yang akan menandatangani Ketua RT dan RW Setelah form pengajuan diterima dari warga,

20 51 kemudian form tersebut akan ditanda tangani oleh keta RT dan RW setempat Tindakan Utama Menandatangani form pengajuan dari warga, sebagai bukti jika form pengajuan tersebut diketahui oleh ketua RT dan RW setempat Tindakan alternatif - Pasca Kondisi Setelah ditanda tangani form akan diberikan kepada BKM Tabel 3.8 Use Case Memberikan Form Pengajuan Bedah Rumah Nama Use Case Deskripsi Singkat Aktor Pra-Kondisi Tindakan Utama Memberikan Form Pengajuan Bedah Rumah Ketua RT merupakan orang yang memberikan form pengajuan bedah rumah Ketua RT Setelah form pengajuan ditanda tangani oleh ketua RT dan RW, kemudian form tersebut akan diberikan kepada BKM. Memberikan form pengajuan warga kepada BKM Tindakan alternatif - Pasca Kondisi BKM menerima form pengajuan warga Tabel 3.9 Use Case Melakukan Survey Rumah Nama Use Case Deskripsi Singkat Aktor Pra-Kondisi Melakukan Survey Rumah Petugas BKM merupakan orang yang melakukan survey lapangan (kondisi rumah warga) BKM Setelah form pengajuan diterima, kemudian BKM melakukan survey lapangan (kondisi rumah warga)

21 52 Tindakan Utama Melakukan survey rumah, datang langsung ke lokasi rumah sesuai dengan alamat yang tertera pada form pengajuan warga Tindakan alternatif - Pasca Kondisi BKM melakukan pengecekan kondisi rumah, apakah sesuai benar dengan data yang telah diisi warga Tabel 3.10 Use Case Melakukan Verifikasi Kondisi Rumah Nama Use Case Deskripsi Singkat Aktor Pra-Kondisi Tindakan Utama Melakukan Verifikasi Kondisi Rumah Petugas BKM merupakan orang yang melakukan verifikasi kondisi rumah BKM Setelah rumah di survey, petugas BKM akan memverifikasi kondisi rumah. Apakah benar sesuai dengan data yang telah diisi dan apakah pantas untuk dijadikan pertimbangan untuk mendapatkan bantuan bedah rumah Melakukan verifikasi kondisi rumah Tindakan alternatif - Pasca Kondisi BKM melaporkan hasil verifikasi Tabel 3.11 Use Case Memberikan Laporan Hasil Verifikasi Nama Use Case Deskripsi Singkat Aktor Pra-Kondisi Memberikan Laporan Hasil Verifikasi Petugas BKM merupakan orang yang memberikan laporan verifikasi kondisi rumah warga BKM Setelah verifikasi selesai dilakukan, maka proses selanjutnya BKM akan melaporkan kepada Kelurahan

22 53 Tindakan Utama Memberikan laporan hasil verifikasi kondisi rumah warga Tindakan alternatif - Pasca Kondisi Kelurahan menerima laporan dan melakukan pengecekan Tabel 3.12 Use Case Melakukan Seleksi Nama Use Case Deskripsi Singkat Aktor Pra-Kondisi Tindakan Utama Melakukan Seleksi Petugas Kelurahan yang dipercaya untuk melakukan seleksi adalah kepala seksi ekonomi dan pembangunan Kelurahan Menerima laporan dan melakukan pengecekan Melakukan seleksi warga yang berhak mendapatkan bantuan Tindakan alternatif - Pasca Kondisi Kelurahan membuat keputusan siapa saja warga yang mendapatkan bantuan bedah rumah Tabel 3.13 Use Case Membuat Keputusan Nama Use Case Deskripsi Singkat Membuat Keputusan Petugas Kelurahan yang dipercaya untuk membuat keputusan warga yang berhak mendapatkan bantuan bedah rumah adalah kepala seksi ekonomi dan pembangunan

23 54 Aktor Pra-Kondisi Kelurahan Melakukan penyeleksian dan pengecekan Tindakan Utama Membuat keputusan siapa saja warga yang Tindakan alternatif - mendapatkan dana bantuan bedah rumah Pasca Kondisi Setelah mendapatkan nama-nama yang berhak menerima bantuan, kelurahan akan memberikan dana kepada warga yang akan dititipkan kepada ketua RT setempat. Tabel 3.14 Use Case Menerima Dana Bantuan Bedah Rumah Nama Use Case Deskripsi Singkat Aktor Pra-Kondisi Tindakan Utama Menerima Dana Bantuan Bedah Rumah Dana yang diterima warga yaitu dalam bentuk uang Warga Kelurahan menitipkan dana kepada ketua RT setempat Memberikan dana bantuan bedah rumah Tindakan alternatif - Pasca Kondisi Warga menerima dana dan melakukan perbaikan rumahnya

24 Activity Diagram Proses Bisnis Berjalan Gambar 3.3 Activity Diagram Proses Bisnis Berjalan

25 Perancangan Sistem Usulan Use Case Diagram Sistem Usulan Gambar 3.4 Use Case Diagram Sistem Usulan Tabel 3.15 Use Case Login Nama Use Case Deskripsi Singkat Aktor Pra-Kondisi Tindakan Utama Login Admin melakukan login terlebih dahulu sebelum masuk ke dalam sistem Admin Mengakses halaman login Mengisi form login (username dan password) Tindakan alternatif - Pasca Kondisi Masuk ke dalam sistem

26 57 Tabel 3.16 Use Case Mengakses Menu Data Warga Nama Use Case Mengakses Menu Data Warga Deskripsi Singkat Admin mengakses menu data warga untuk melakukan penginputan data warga yang ingin diseleksi, mengubah data warga, menghapus data warga Aktor Pra-Kondisi Tindakan Utama Admin Tampil form penginputan data warga, tampil form ubah data warga Mengisi form data warga, mengubah data warga Tindakan alternatif - Pasca Kondisi Menambahkan atau menyimpan data warga, mengubah data warga kemudian menyimpan data yang telah diubah Tabel 3.17 Use Case Mengakses Menu Kriteria Nama Use Case Mengakses Menu Kriteria Deskripsi Singkat Admin mengakses menu data warga untuk mengetahui apa saja kriteria dan subkriteria yang menjadi acuan dalam sistem pendukung keputusan penerima bantuan program bedah rumah. Selain itu admin dapat mengubah bobot kriteria dan subkriteria Aktor Pra-Kondisi Tindakan Utama Tindakan alternatif Admin Halaman Menu Kriteria Melihat Kriteria, Subkriteria serta bobotya Merubah bobot kriteria dan bobot subkriteria

27 58 Pasca Kondisi Membuka menu yang lain / menyimpan perubahan bobot kriteria dan bobot subkriteria Tabel 3.18 Use Case Mengakses Menu Hasil Perhitungan SAW Nama Use Case Deskripsi Singkat Aktor Pra-Kondisi Tindakan Utama Mengakses Menu Hasil Perhitungan SAW Admin mengakses menu Hasil Perhitungan SAW untuk melakukan proses penyeleksian warga yang berhak mendapatkan bantuan bedah rumah Admin Halaman Menu Hasil Perhitungan SAW Masuk ke halaman Hasil Perhitungan SAW Tindakan alternatif - Pasca Kondisi Mendapatkan hasil seleksi, kemudian masuk ke halaman laporan Tabel 3.19 Use Case Mengakses Menu Laporan Nama Use Case Deskripsi Singkat Aktor Pra-Kondisi Tindakan Utama Mengakses Menu Laporan Admin mengakses menu Laporan untuk mencetak hasil laporan seleksi Admin Halaman Menu Laporan Mencetak laporan Tindakan alternatif - Pasca Kondisi Hasil laporan tercetak

28 59 Tabel 3.20 Use Case Mengakses Menu Admin Nama Use Case Deskripsi Singkat Aktor Pra-Kondisi Tindakan Utama Mengakses Menu Kriteria Admin mengakses menu admin untuk melakukan proses ubah data admin, hapus data admin, tambah admin dan ganti password Admin Halaman Menu Admin, muncul data yang akan diproses Merubah data admin, hapus data admin, tambah admin, dan ganti password Tindakan alternatif - Pasca Kondisi Data admin terubah, data admin terhapus, admin bertambah, dan password admin berubah Activity Diagram Sistem Usulan Gambar 3.5 Activity Diagram Login

29 60 Gambar 3.6 Activity Diagram Data Warga Gambar 3.7 Activity Diagram Data Kriteria

30 61 Gambar 3.8 Activity Diagram Hasil Prhitungan SAW Gambar 3.9 Activity Diagram Laporan

31 62 Gambar 3.10 Activity Diagram Admin

32 Sequence Diagram Sistem Usulan Gambar 3.11 Sequence Diagram Login Gambar 3.12 Sequence Diagram Data Warga

33 64 Gambar 3.13 Sequence Diagram Data Kriteria Gambar 3.14 Sequence Diagram Hasil Perhitungan SAW

34 65 Gambar 3.15 Sequence Diagram Laporan Gambar 3.16 Sequence Diagram Admin

35 Class Diagram Sistem Usulan Gambar 3.17 Class Diagram Sistem Usulan Struktur Database Tabel 3.21 Spesifikasi Basis Data Tabel admin No Nama Field Type Size Keterangan 1 Username Varchar 10 Username (Primary Key) 2 Password Varchar 15 Password 3 nama_pengguna Varchar 20 Nama Pengguna

36 67 Tabel 3.22 Spesifikasi Basis Data Tabel data_warga No Nama Field Type Size Keterangan 1 kode_warga Varchar 5 Kode Warga (Primary Key) 2 Nama Varchar 30 Nama Warga 3 Jenkel Varchar 9 Jenis Kelamin 4 Alamat Varchar 50 Alamat 5 no_ktp Varchar 16 No KTP 6 Pekerjaan Varchar 30 Pekerjaan 7 Penghasilan Varchar 30 Penghasilan 8 Wc Varchar 30 Kondisi WC 9 luas_bangunan Varchar 30 Luas Bangunan 10 jumlah_penghuni Varchar 8 Jumlah Penghuni 11 kondisi_atap Varchar 30 Kondisi Atap 12 kondisi_dinding Varchar 30 Kondisi Dinding 13 kondisi_lantai Varchar 30 Kondisi Lantai 14 tgl_input date - Tanggal Input 15 Username Varchar 10 Username (Foreign Key) Tabel 3.23 Spesifikasi Basis Data Tabel kriteria No Nama Field Type Size Keterangan 1 kode_kriteria Varchar 2 Kode Kriteria (Primary Key) 2 nama_kriteria Varchar 30 Nama Kriteria 3 Tipe Varchar 7 Tipe 4 Bobot Varchar 2 Bobot

37 68 Tabel 3.24 Spesifikasi Basis Data Tabel subkriteria No Nama Field Type Size Keterangan 1 kode_subkriteria Varchar 2 Kode Subkriteria (Primary Key) 2 nama_subkriteria Varchar 30 Nama Subkriteria 3 Bobot Varchar 2 Bobot 4 kode_kriteria Varchar 2 Kode Kriteria (Foreign Key) Tabel 3.25 Spesifikasi Basis Data Tabel matriks_keputusan No Nama Field Type Size Keterangan 1 kode_matkep Varchar 3 Id Penilaian (Primary Key) 2 kode_warga Varchar 5 Kode Warga (Foreign Key) 3 Nama Varchar 30 Nama Warga 4 Penghasilan Varchar 30 Penghasilan 5 Luas_bangunan Varchar 30 Luas Bangunan 6 Kodisi_atap Varchar 30 Kondisi Atap 7 Kondisi_dinding Varchar 30 Kondisi Dinding 8 Wc Varchar 30 Kondisi Wc

38 Rancangan Layar Struktur Tampilan Layar Gambar 3.18 Struktur Tampilan Layar Perancangan Antar Muka Gambar 3.19 Form Login

39 70 Gambar 3.20 Halaman Utama Gambar 3.21 Halaman Data Warga

40 71 Gambar 3.22 Form Tambah Data Warga Gambar 3.23 Hasil Tambah Data Warga

41 72 Gambar 3.24 Form Edit Data Warga Gambar 3.25 Halaman Data Kriteria

42 73 Gambar 3.26 Form Edit Data Kriteria Gambar 3.27 Halaman Data Subkriteria Gambar 3.28 Form Edit Data Subkriteria

43 74 Gambar 3.29 Halaman Hasil Perhitungan SAW Gambar 3.30 Form Halaman Laporan

44 75 Gambar 3.31 Halaman Admin Gambar 3.32 Form Tambah Data Admin

45 76 Gambar 3.33 Form Ganti Password Gambar 3.34 Form Edit Data Admin

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM III.1. Analisis Sistem Yang Berjalan Proses yang sedang berjalan dalam perhitungan premi asuransi akan nasabah pada PT. Asuransi Harta Aman Pratama masih bersifat semi

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DAN PERANCANGAN

BAB IV ANALISIS DAN PERANCANGAN BAB IV ANALISIS DAN PERANANGAN 4. Analisis Sistem 4.. Analisis sistem yang berjalan. Narasi sistem yang berjalan Pada saat sebuah posisi karyawan tertentu kosong, tiap departemen akan memberikan pengajuan

Lebih terperinci

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM III.1. Analisis Masalah Analisis masalah adalah salah satu cara agar suatu penelitian tidak menyimpang jauh dari tujuan semula. Dalam analisis masalah ini dilakukan pembahasan

Lebih terperinci

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM III.1. Analisa Sistem Yang Berjalan Analisa sistem yang berjalan bertujuan untuk mengidentifikasi serta melakukan evaluasi terhadap bagaimana kualitas sebuah tiang pancang

Lebih terperinci

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM III.. Analisa Sistem Yang Berjalan Proses analisa sistem merupakan langkah kedua pada fase pengembangan sistem. Analisa sistem dilakukan untuk mengetahui kelebihan dan

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM III.1. Analisa Masalah Sistem yang sedang berjalan pada saat ini dalam proses seleksi penerimaan team leader di PT. KAO Indonesia masih secara semikomputerisasi, sehingga

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM III.1. Analisis Sistem Sistem pendukung keputusan penentuan gaji karyawan baru ini diimplementasikan dengan menggunakan bahasa pemrograman Microsoft Visual Studio. Net

Lebih terperinci

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM. yang terjadi sehingga dapat diusulkan perbaikan-perbaikannya.

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM. yang terjadi sehingga dapat diusulkan perbaikan-perbaikannya. 50 BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM III.1. Analisis Masalah Analisis masalah merupakan tahap pertama dalam tahapan analisis yang bertujuan untuk mengidentifikasikan dan mengevaluasi permasalahanpermasalahan

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM III.1. Analisis Masalah Analisis masalah bertujuan untuk mengidentifikasi serta melakukan evaluasi terhadap Penentuan Kualitas Buah Apel Menggunakan Metode SAW Pada Swalayan

Lebih terperinci

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM III.1. Analisa Masalah Analisis dilakukan agar dapat menemukan masalah-masalah dalam pengolahan sistem pendukung keputusan pemilihan tempat penanaman teh dengan menggunakan

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM III.1. Analisis Sistem Sistem pendukung keputusan pemilihan bibit kelinci ini diimplementasikan dengan menggunakan bahasa pemrograman Microsoft Visual studio. Net dalam

Lebih terperinci

BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN SISTEM

BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN SISTEM BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN SISTEM III.1 Analisis Sistem Analisis sistem merupakan penguraian dari suatu sistem yang utuh kedalam bagian-bagian komponennya dengan maksud untuk mengidentifikasikan dan

Lebih terperinci

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM III.1. Analisis Masalah Analisis masalah merupakan tahap pertama dalam tahapan analisis yang bertujuan untuk mengidentifikasikan dan mengevaluasi permasalahanpermasalahan

Lebih terperinci

BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN

BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN 3.1. Analisa Sistem Dalam melakukan sebuah analisa sistem penulis melakukan wawancara ke salah satu objek yang diambil dalam sebuah penelitian untuk proses pengembangan

Lebih terperinci

Gambar 4.1 Gambar Use Case Diagram

Gambar 4.1 Gambar Use Case Diagram 41 BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1. Hasil Penelitian Pada bab ini diuraikan tahap implementasi dalam rangkaian pengembangan sistem model Waterfall.Tahap ini akan mengimplementasikan persyaratan dan desain

Lebih terperinci

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM III.1. Analisa Masalah Setelah penulis melaksanakan penelitian di Kantor Dinas Kependudukan Dan Catatan Sipil, dan seperti yang telah diuraikan penulis pada bab sebelumnya

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM III.1. Analisa Sistem Yang Sedang Berjalan Adanya kegiatan perkreditan pada merupakan salah satu keuntungan bagi pihak penyedia kredit juga pada nasabah. Dalam perkreditan

Lebih terperinci

BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN SISTEM

BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN SISTEM BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN SISTEM 3.1 Profil Kelurahan Pondok Ranji Kelurahan Pondok Ranji menjadi salah satu dari 6 kelurahan yang berada pada Kecamatan Ciputat Timur Tangerang Selatan yang secara

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM III.1. Analisa Masalah Pada prosesnya dalam pemilihan lokasi untuk membangun usaha bengkel sepeda motor, masyarakat biasanya mengalami beberapa kesulitan. Kesulitan yang

Lebih terperinci

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM III.1. Analisa Sistem Yang Berjalan Analisa sistem yang berjalan bertujuan untuk mengidentifikasi serta melakukan evaluasi terhadap bagaimana seseorang memilih smartphone

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM III1 Analisa Masalah Analisa masalah bertujuan untuk mengidentifikasi dan menganalisa permasalahan yang terjadi dalam pemilihan bibit jambu madu terbaik Adapun permasalahan

Lebih terperinci

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM III.1. Analisa Sistem Yang Berjalan Proses analisa sistem merupakan langkah kedua pada fase pengembangan sistem. Analisa sistem dilakukan untuk mengetahui kelebihan dan

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM III.1. Analisis Masalah Pemecahan masalah tersebut dapat dilakukan dengan mengembangkan sistem yang dapat berperan sebagai seorang ahli peternakan. Dengan kata lain terjadi

Lebih terperinci

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM III.1. Analisis Masalah Masalah-masalah yang sering dihadapi oleh Dinas Perhubungan Sumatra Utara adalah kesulitan dalam pencatatan serta menentukan banyak setoran pendapatan

Lebih terperinci

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM III.1. Analisis Masalah Proses yang sedang berjalan dalam perekrutan calon karyawan pada PT. Anugerah Bersama Lestari masih bersifat semi komputerisasi. Dimana petugas

Lebih terperinci

BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN SISTEM

BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN SISTEM BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN SISTEM 3.1 Analisa Sistem Hasil penentuan jarak terdekat akan menjadi sebuah pertimbangan dalam proses pengambilan keputusan untuk menentukan jalur yang akan ditempuh. Perangkat

Lebih terperinci

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM III.. Analisis Masalah Analisis yang berjalan pada sistem ini bertujuan untuk mengidentifikasi serta melakukan evaluasi terhadap Sistem Pendukung Keputusan Seleksi Pegawai

Lebih terperinci

4.1. Perancangan Use Case Diagram

4.1. Perancangan Use Case Diagram BAB 4. PERANCANGAN 4.1. Perancangan Use Case Diagram Gambar 4.1 Use case diagram 1. Use case siswa memilih kandidat Tabel 4.1 Deskripsi use case siswa memilih kandidat Nama Use case Use case siswa memilih

Lebih terperinci

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM III.. Analisis Masalah Sistem pendukung keputusan seleksi pemain utama ini adalah manajer/pelatih tidak memperhatikan kriteria penilaian dan bobot kriteria dalam menentukan

Lebih terperinci

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM III.1. Analisa Sistem Yang Berjalan Proses analisa sistem merupakan langkah kedua pada fase pengembangan sistem. Analisa sistem dilakukan untuk mengetahui kelebihan dan

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM III.1. Analisis Masalah Pemecahan masalah tersebut dapat dilakukan dengan mengembangkan sistem yang dirancangan berdasarkan kebutuhan pengguna. Dengan kata lain terjadi

Lebih terperinci

BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN SISTEM

BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN SISTEM BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN SISTEM 3. 1 Sejarah Singkat Organisasi KELURAHAN adalah sebuah Lembaga Organisasi dalam satu ruang lingkup wilayah yang di kepalai oleh satu orang dengan hasil voting terbanyak

Lebih terperinci

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM III.1. Analisa Sistem Yang Berjalan Proses analisa sistem merupakan langkah kedua pada fase pengembangan sistem. Analisa sistem dilakukan untuk mengetahui kelebihan dan

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM 27 BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM III.1. Analisa Sistem ng Sedang Berjalan Adapun analisa sistem yang sedang berjalan dalam saat ini adalah sebagai berikut : III.1.1. Input Adapun yang menjadi analisa

Lebih terperinci

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM III.1. Analisis Masalah Salah satu faktor pendukung keberhasilan pembangunan adalah adanya sumber daya manusia yang berkualitas. Melalui jalur pendidikan, pemerintah berupaya

Lebih terperinci

40 BAB III PEMBAHASAN 3.1 Umum 3.1.1 Sejarah Pengelolaan data barang inventaris di Badan Bagian Umum Daerah Kepulauan Seribu, sekarang ini sering mengalami terjadinya kesalahan dalam penyajian laporan

Lebih terperinci

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM III.1. Analisis Sistem Analisis sistem adalah tahapan yang memiliki tujuan untuk mempelajari prosedur yang sedang berjalan saat ini dan kebutuhan pengguna dari aplikasi

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM III.1 Analisa Masalah Analisa masalah bertujuan untuk mengklarifikasi serta melakukan evaluasi terhadap sistem pembelian sepeda motor bekas yang sedang berjalan pada

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM III.. Analisa Masalah Pada zaman sekarang ini banyak sekali usaha butik dengan segala macam jenis pakaian mulai dari pakaian anak-anak, dewasa, muslimah, dll. Namun.

Lebih terperinci

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM III.1. Analisis Masalah Analisis masalah merupakan tahap pertama dalam tahapan analisis yang bertujuan untuk mengidentifikasikan dan mengevaluasi permasalahan-permasalahan

Lebih terperinci

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM. Sistem yang saat ini sedang berjalan dalam hal pemberian cuti pegawai

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM. Sistem yang saat ini sedang berjalan dalam hal pemberian cuti pegawai BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM III.1. Analisa Sistem Yang Berjalan Sistem yang saat ini sedang berjalan dalam hal pemberian cuti pegawai masih dilakukan menggunakan aplikasi sederhana yaitu aplikasi

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM III.1. Analisis Masalah Analisis masalah bertujuan untuk mengidentifikasi serta melakukan evaluasi terhadap Penentuan Jumlah Produksi Keramik pada PT. Jui Shin Medan.

Lebih terperinci

BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN SISTEM

BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN SISTEM BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN SISTEM 3.1 Gambaran Umum Organisasi 3.1.1 Bimbingan Belajar Mangoes Bimbel Mangoes merupakan sebuah tempat bimbingan belajar untuk mata pelajaran bahasa Inggris dan matematika.

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM III.1. Analisis Masalah Masyarakat menjadi kritis dalam penentuan kartu paket internet di dalam kualitas jaringan, kuota dan harga. Masyarakat terkadang bingung ketika

Lebih terperinci

BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN SISTEM

BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN SISTEM BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN SISTEM 3.1 Analisa Sistem Berjalan Sebelum dilakukan perancangan dan pembuatan aplikasi voting ini perlu dilakukan analisis terhadap permasalahan yang ada berkaitan dengan

Lebih terperinci

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM. yang tidak sesuai minat, bakat dan kemampuan, merupakan pekerjaan yang sangat

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM. yang tidak sesuai minat, bakat dan kemampuan, merupakan pekerjaan yang sangat BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM III.1. Analisis Masalah Salah memilih perguruan tinggi punya dampak yang signifikan terhadap kehidupan anak di masa mendatang. Problem psikologis mempelajari sesuatu yang

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM III.1. Analisa Masalah yang dijelaskan pada bab ini adalah sebagai bahan perbandingan dengan sistem yang akan dirancang. Disini penulis akan memaparkan proses penyeleksian

Lebih terperinci

BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN SISTEM

BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN SISTEM BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN SISTEM 3.1 Tinjauan Organisasi Dalam hal ini tinjauan organisasi sangat perlu dilakukan untuk mengetahui tentang sejarah organisasi sejak dari awal pendiriannya hingga sekarang

Lebih terperinci

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM III.1. Analisis Masalah Pada saat penulis melakukan penelitian pada Kantor Pemerintahan Provinsi Sumatra Utara Badan Ketahanan Pangan. Penulis mengamati ada beberapa kelemahan

Lebih terperinci

BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN SISTEM

BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN SISTEM 29 BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN SISTEM 3.1 Tinjauan Kasus Pada usaha yang bergerak di bidang jasa khususnya jasa laundry dan dry cleaning, masih banyak yang melakukan aktifitas atau transaksi penerimaan

Lebih terperinci

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM III.1. Analisa Sistem Yang Sedang Berjalan Analisa sistem dilakukan guna mengetahui gambaran umum pada Sistem Informasi Geografis outlet binaan teleshindo cluster medan

Lebih terperinci

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM III.1. Analisa Sistem Yang Sedang Berjalan Analisa sistem sangat berguna untuk mengetahui gambaran umum mengenai Sistem Informasi Geografis letak SD Negeri di kecamatan

Lebih terperinci

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM III.1. Analisis Masalah Masalah-masalah yang sering dihadapi oleh Kantor SAR Banda Aceh adalah kesulitan dalam mengolah dan mencatat penerimaan dan pengeluaran kas yang

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM III.1. Analisa Sistem ng Sedang Berjalan Adapun analisa sistem yang sedang berjalan saat ini adalah sebagai berikut : III.1.1. Analisa Input Input dari sistem yang sedang

Lebih terperinci

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM Pada bab ini akan dibahas mengenai sistem pendukung keputusan pembelian buku bacaan yang meliputi analisa sistem yang sedang berjalan dan desain sistem. III.1 Analisa

Lebih terperinci

BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN SISTEM

BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN SISTEM BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN SISTEM 3.1. Analisa Sistem Aplikasi ini dibuat berbasis web untuk mendukung aplikasi pencari jasa laundry, dimana aplikasi ini digunakan oleh user admin dan user laundry.

Lebih terperinci

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM III.1. Analisa Sistem Yang Sedang Berjalan Analisa sistem dilakukan guna mengetahui gambaran umum Sistem Informasi Geografis Lokasi Loket Pemesanan Tiket Bus Antar Provinsi

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM III.1. Analisa Masalah Pemilihan Kualitas busa springbed ini masih dilakukan secara manual dan tidak efisiensi baik dari segi waktu maupun biaya. Proses pemilihan Kualitas

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM. Analisa masalah dilakukan guna mengetahui masalah-masalah yang terkait

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM. Analisa masalah dilakukan guna mengetahui masalah-masalah yang terkait BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM III.1. Analisis Masalah Analisa masalah dilakukan guna mengetahui masalah-masalah yang terkait didalam Sistem Informasi Geografis Ragam Budaya Indonesia yang berjalan

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM 23 BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM III.1. Analisa Sistem Yang Sedang Berjalan Adapun analisa sistem yang sedang berjalan dalam penyusutan inventaris kantor pada Kantor Distrik Navigasi Kelas 1 Belawan

Lebih terperinci

BAB III. untuk anak saja tapi juga untuk semua tingkatan umur. menampung keseluruhan murid yang ada.

BAB III. untuk anak saja tapi juga untuk semua tingkatan umur. menampung keseluruhan murid yang ada. BAB III 3.1. Tinjauan Organisasi 3.1.1. Sejarah Organisasi Le_Dawid Course Centre pertama kali berdiri di Jakarta tepatnya cipayung pada tanggal 13 september 2006. Saat ini Le_Dawid Course Centre telah

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM 26 BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM III.1. Analisa Sistem ng Sedang Berjalan berikut : Adapun analisa sistem yang sedang berjalan dalam saat ini adalah sebagai III.1.1. Input Adapun yang menjadi analisa

Lebih terperinci

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM III.1. Analisa Sistem Saat ini proses sertifikasi guru SD Negeri wilayah 5 kecamatan Percut Sei Tuan dilakukan tidak transparan, diantaranya guru yang usia muda serta

Lebih terperinci

19

19 20 BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN Dalam bab ini penulis mencoba menguraikan secara garis besar sistem yang berjalan, maka dapat menyebutkan hal-hal yang menjadi masalah dan perlu diselesaikan dengan

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM III.1. Analisis Masalah Masalah-masalah yang sering dihadapi PT. Matahari Department Store Medan adalah kesulitan dalam menerapkan penilaian kinerja karyawan sehingga

Lebih terperinci

BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN SISTEM

BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN SISTEM 31 BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN SISTEM 3.1 Tinjauan Organisasi Dalam analisa dan perancangan sistem, tinjauan organisasi perlu dilakukan untuk mengetahui sejarah perusahaan dari mulai berdirinya suatu

Lebih terperinci

BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN SISTEM

BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN SISTEM 29 BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN SISTEM 3.1 Gambaran Umum Tentang Instansi Informasi tentang sistem yang sedang berjalan sangat penting sekali dalam proses perancangan sistem informasi. Karena dari informasi

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM III.1 Analisis Sistem yang Berjalan Analisis sistem merupakan penguraian dari suatu sistem yang utuh kedalam bagian-bagian komponennya dengan maksud untuk mengidentifikasikan

Lebih terperinci

BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN SISTEM

BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN SISTEM BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN SISTEM 3.1 Gambaran Umum Stasiun Kereta Api Pondok Ranji adalah stasiun kereta api yang terletak di Ciputat, Tangerang Selatan. Stasiun ini juga merupakan stasiun paling

Lebih terperinci

BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN

BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN 3.1 GAMBARAN UMUM TENTANG SEKOLAH Yayasan pendidikan islam berdiri sejak tahun 1984 sebagai lembaga pendidikan islam yang sangat besar peranannya dalam melahirkan generasi

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM III.1. Analisis Masalah Bayi adalah anak dari manusia atau hewan yang masih berusia sangat muda. Ketika bayi sudah mulai berjalan, disebut dengan balita. Umumnya istilah

Lebih terperinci

BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN

BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN III.1. Analisa Sistem Yang Berjalan Analisa sistem yang berjalan untuk proses pengadaan alat kerja clening service yang dilakukan pada CV. Sapta Darma Utama Medan ini masih

Lebih terperinci

BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN SISTEM Gambaran Umum Tujuan dari Membuat aplikasi Sistem Informasi Monitoring SP2d dan SPM

BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN SISTEM Gambaran Umum Tujuan dari Membuat aplikasi Sistem Informasi Monitoring SP2d dan SPM 30 BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN SISTEM 3.1. Gambaran Umum Tujuan dari Membuat aplikasi Sistem Informasi Monitoring SP2d dan SPM berbasis Web dilingkungan Badan Pengelola Keuangan dan Aset Daerah Kabupaten

Lebih terperinci

BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN SISTEM

BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN SISTEM BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN SISTEM 3.1 Tinjauan Organisasi 3.1.1 Sejarah Singkat Perusahaan PT. Selaras Bangun Prima Persada didirikan oleh Bapak Denny Gunawan sekaligus sebagai pemilik usaha pada

Lebih terperinci

BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN 3.2 SEJARAH RUMAH HIJAU PT. PRIMA ANDRIYANI LESTARI

BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN 3.2 SEJARAH RUMAH HIJAU PT. PRIMA ANDRIYANI LESTARI 39 BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN 3.1 TINJAUAN ORGANISASI Organisasi adalah suatu sistem yang paling berpengaruh, mempengaruhi diantara orang dalam kelompok berkerjasama untuk mencapai suatu tujuan tertentu

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM III.1. Analisis Sistem yang Berjalan Analisa sistem pada yang berjalan bertujuan untuk mengidentifikasi serta melakukan evaluasi terhadap Sistem Pendukung Keputusan Pemilihan

Lebih terperinci

Bagian ini menjelaskan tahap pertama uji coba yaitu mengekstraksi obyek (entitas) utama yang terdapat dalam data uji dokumen.

Bagian ini menjelaskan tahap pertama uji coba yaitu mengekstraksi obyek (entitas) utama yang terdapat dalam data uji dokumen. BAB 4. PERANCANGAN Bagian ini menjelaskan tahap pertama uji coba yaitu mengekstraksi obyek (entitas) utama yang terdapat dalam data uji dokumen. 4.1. Perancangan Perancangan sistem inventaris dan kapasitas

Lebih terperinci

BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN

BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN 3.1 Gambaran Umum Organisasi adalah tempat dimana orang-orang berkumpul, bekerjasama, secara rasional dan sistematis, terencana, terorganisasi, terpimpin dan terkendali,

Lebih terperinci

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM III.1. Analisa Masalah Pemilihan Jurusan SMK Pada Sekolah Marisi Medan ini merupakan sistem pendukung keputusan untuk membantu siswa siswi dalam memilih jurusan yang sesuai

Lebih terperinci

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM III.1. Analisis Masalah Dalam pemilihan KPR masyarakat haruslah jeli, namun untuk menentukan KPR masyarakat umum memiliki kendala di saat memiliki minat untuk membeli

Lebih terperinci

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM III.1. Analisa Sistem ng Berjalan Masalah-masalah yang sering dihadapi dalam pengembangan sumber daya manusia yang ada pada Victory Education Center adalah sistem pencatatan

Lebih terperinci

BAB IV PERANCANGAN SISTEM Perancangan Pembuatan Sistem(Use Case Diagram) SISTEM

BAB IV PERANCANGAN SISTEM Perancangan Pembuatan Sistem(Use Case Diagram) SISTEM BAB IV PERANCANGAN SISTEM 4.1 Perancangan Sistem 4.1.1 Perancangan Pembuatan Sistem(Use Case Diagram) SISTEM Gambar 4.1 Diagram Use Case Aplikasi Penjadwalan 35 1. Use Case Input pesanan Tabel 4.1 Deskripsi

Lebih terperinci

BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN

BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN 3.1 Analisa Masalah Kota Tangerang adalah sebuah kota yang terletak di Provinsi Banten, Indonesia, tepat di sebelah barat kota Jakarta, serta dikelilingi oleh Kabupaten

Lebih terperinci

BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN SISTEM

BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN SISTEM BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN SISTEM 3.1. Sejarah perusahaan dan struktur organisasi 3.1.1 Sejarah Bank Sampah Mandiri 11 Bank sampah mandiri 11 adalah sebuah organisasi di bidang pengelolaan sampah

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM III.1. Analisis Sistem Yang Sedang Berjalan Untuk mengetahui sistem yang sedang berjalan dan untuk mempelajari sistem yang ada, diperlukan suatu penggambaran aliranaliran

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM III.1. Analisis Sistem Sistem pendukung keputusan pemilihan bantuan bencana dengan menggunakan metode AHP (Analitycal Hierarchy Process) ini diimplementasikan dengan

Lebih terperinci

BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN SISTEM

BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN SISTEM BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN SISTEM 3.1 Objek Penelitian 3.1.1 Sejarah Singkat Perumahan Base Camp Perumahan Base Camp merupakan salah satu perumahan yang berada di wilayah kelurahan Jurumudi Baru,

Lebih terperinci

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM III.1. Analisa Sistem Yang Berjalan Sistem yang saat ini sedang berjalan di Rutan Kelas I Medan dalam hal pengolahan remisi tahanan masih dilakukan menggunakan aplikasi

Lebih terperinci

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM III.1. Analisa Masalah Pengelolaan data proses pemilihan buku pelajaran pada sekolah SMA Yayasan Perguruan Swasta Budi Agung Medan dilakukan dengan musyawarah antara para

Lebih terperinci

BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN

BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN 20 BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN 3.1 ORGANISASI 3.1.1 Profil Organisasi Taman Resort Mediterania di bangun pada tahun 1996. Perumahan yang di desain dengan konsep Perumahan Elite Berasal Arsitek dari

Lebih terperinci

BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN SISTEM

BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN SISTEM BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN SISTEM 3.1 Gambaran Umum Instansi Yayasan Pendidikan Bonavita Tangerang merupakan salah satu instansi yang bergerak di bidang pendidikan. Gambar 3.1 Logo Yayasan Pendidikan

Lebih terperinci

BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN

BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN III.1. Analisa Sistem Yang Berjalan Proses analisa sistem merupakan langkah kedua pada fase pengembangan sistem. Analisa sistem dilakukan untuk mengetahui kelebihan dan

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN 3.1 Objek Penelitian 3.1.1 Sejarah Singkat Perusahaan PT.KENCANA CEMERLANG SUKSES ABADI ini adalah perusahaan perseroan terbatas yang bergerak dibidang penjualan sepeda

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM III.1. Analisis Masalah Dibutuhkannya lulusan yang memiliki kemampuan hard skills dan soft skills yang seimbang, sehingga mahasiswa dituntut dapat aktif dan memiliki

Lebih terperinci

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM III.1. Analisa Sistem Yang Berjalan SMAN 1 Percut Sei Tuan dalam menentukan Pemilihan jurusan menggunakan beberapa faktor ng menjadi kriteria. Pemilihan jurusan mengacu

Lebih terperinci

BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN

BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN 3.1 TINJAUAN ORGANISASI 3.1.1 Lapas Kelas 1 Tangerang Lapas kelas 1 tangerang merupakan dalah tempat untuk melakukan pembinaan terhadap narapidana dan anak didik pemasyarakatan

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM 30 BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM III.1. Analisa Sistem ng Sedang Berjalan Adapun analisa sistem yang sedang berjalan saat ini meliputi analisa input, analisa proses dan analisa output yang akan dijelaskan

Lebih terperinci

BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN

BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN 3.1 Profil Univeritas Mercu Buana Pengusaha H. Probosutedjo yang mempunyai pengalaman sebagai guru di Perguruan Taman Siswa, Pematang Siantar, Sumatera Utar, pada tanggal

Lebih terperinci

BAB IV PERANCANGAN SISTEM 4.1 PERANCANGAN SISTEM Untuk memudahkan pembuatan aplikasi sistem pakar berbasis website, maka akan dibuat model menggunakan UML (Unified Modeling Language). Perlu diketahui metode

Lebih terperinci

BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN SYSTEM

BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN SYSTEM 24 BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN SYSTEM 3.1 Gambaran Umum Perusahaan PT. Braling Indo sebagai adalah perusahaan jasa outsourcing dan Badan Usaha Penyaluran Jasa merupakan mitra perusahaan yang memberikan

Lebih terperinci