BAB II PEMAHAMAN TENTANG CO-WORKING SPACE
|
|
- Hartanti Hadiman
- 6 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 BAB II PEMAHAMAN TENTANG CO-WORKING SPACE Di dalam bab pemahaman tentang Co-working Space ini, terdapat beberapa pembahasan yang akan dijelaskan, yaitu tinjauan teori, kajian terhadap proyek sejenis, dan spesifikasi umum proyek. 2.1 Tinjauan Teori Pembahasan dalam tinjauan teori ini meliputi sejarah co-working, pemahaman co-working dan Co-working Space, teori dan tipologi Co-working Space Sejarah Co-working Pada tahun 2005, Brad Neuberg mencetuskan ide yang inovatif ini dengan mulai menggunakan kata co-working untuk menggambarkan ruang fisik yang awalnya disebut 9-5 group. Neuberg mengorganisir sebuah co-working site bernama Hat Factory di San Fransisco, sebuah apartemen sekaligus tempat bekerja untuk 3 (tiga) orang pekerja teknologi, dan dibuka untuk umum pada siang harinya. Brad juga salah satu pendiri Citizen Space, sebuah Co-working CO-WORKING SPACE DI KOTA DENPASAR 6
2 Space pertama yang benar-benar hanya digunakan sebagai tempat bekerja saja. Sejak Neuberg membuka tempat ini, jumlah Co-working Space di berbagai wilayah meningkat 2 (dua) kali lipat setiap tahunnya. Konsep co-working ini sudah terlebih dahulu popular di Eropa, banyak warganya yang menerapkan sistem kerja seperti ini. Begitu juga di Inggris, konsep co-working ini sangat berkembang pesat, bahkan beberapa keberadaan Coworking Space di negara ini telah didukung oleh pemerintah setempat. Tidak heran jika Inggris disebut-sebut sebagai salah satu negara yang berniat mengadopsi konsep Co-working Space (tekno.compas.com, Semangat Kolaborasi di Tepi Margonda, 9 Oktober 2015, 11:00 WITA). Sekarang, Co-working Space telah hadir di seluruh dunia. Di Amerika saja, terdapat kurang lebih 700 (tujuh ratus) Co-working Space yang tersebar di berbagai negara bagian. Pada tahun 2012, beberapa Co-working Space seperti NextSpace, BLANKSACES, Link Coworking, WorkBar Boston, CoCo, dan 654 Croswell mendirikan organisasi The League of Extraordinary Coworking Spaces Pemahaman Co-working dan Co-working Space A. Pengertian Co-working Menurut Kamus Bahasa Inggris Oxford, definisi kata co-working adalah penggunaan kantor atau lingkungan kerja lainnya dengan orang-orang yang bekerja sendiri atau bekerja untuk perusahaan yang berbeda, biasanya untuk berbagi peralatan, ide, dan pengetahuan. Co-working merupakan sebuah gaya bekerja yang membutuhkan lingkungan kerja bersama dan kegiatan mandiri yang berbeda dengan lingkungan kerja di kantor pada umumnya, para co-worker biasanya tidak bekerja dalam satu perusahaan atau organisasi yang sama. Gaya bekerja seperti ini sering digunakan oleh para freelancer, kontraktor independen, atau orang yang sering bepergian dan bekerja di tempat yang berpindah-pindah. Co-working juga menjadi tempat bertemu sekumpulan orang yang bekerja secara independen dan saling berbagi pengalaman, ilmu, serta informasi. Orang-orang tersebut biasanya akan menjadi akrab dan saling menghargai, tidak sedikit juga dari mereka mampu menciptakan hal-hal yang baru dari apa yang telah mereka bicarakan. CO-WORKING SPACE DI KOTA DENPASAR 7
3 Gaya bekerja secara co-working ini menawarkan solusi bagi mereka yang biasanya bekerja secara terisolasi di dalam rumah dan dalam waktu yang sama juga membuat mereka melupakan sejenak suasana rumah yang biasanya membosankan dan mengganggu kinerja bekerja mereka. Mereka yang bekerja dan aktif menggunakan teknologi digital sebagai alat kerjanya tentu saja lebih memilih menggunakan sistem kerja yang lebih fleksibel seperti co-working ini. B. Pengertian Co-working Space Secara harfiah, Co-working Space merupakan sebuah ruang bersama yang digunakan untuk melakukan pekerjaan dan bertujuan untuk memfasilitasi pertumbuhan dan perkembangan para startup atau freelancer dalam mengerjakan perkerjaannya. Co-working space ini tidak sekedar tempat secara fisik, melainkan bagaimana membangun sebuah komunitas yang baik dari para co-worker. Akan tetapi, tidak semua co-working space ini membangun komunitas. Co-working Space ini memiliki keuntungan secara materi, yaitu para pengunjung dapat menghemat pengeluaran untuk menyewa kantor yang pada umumnya dibanderol cukup tinggi. Dan beberapa keuntungan secara non-materi, seperti. 1. Lingkungan kerja yang lebih kondusif. 2. Pengunjung dapat berbagi wawasan dengan pengunjung lainnya. 3. Pengunjung dapat membangun komunitas dan membuka bisnis lain. 4. Masuk ke dalam radar media. 5. Mendapatkan semua kebutuhan yang diperlukan dalam menyelesaikan pekerjaan di satu tempat. Konsep desain Co-working Space memang sedikit berbeda dengan kantor pada umumnya. Tempat ini tidak akan diisi oleh 1 (satu) perusahaan saja, melainkan merupakan para pekerja individual atau kelompok-kelompok kecil yang membutuhkan tempat sementara untuk bekerja tanpa harus mengeluarkan biaya sewa kantor yang pada umumnya cukup mahal. Tempat ini akan menyediakan meja dan kursi untuk para pekerja, mahasiswa/i atau siapa saja yang ingin mengerjakan tugasnya sekaligus bersantai dengan menyantap kopi ataupun minuman dan makanan ringan lainnya. CO-WORKING SPACE DI KOTA DENPASAR 8
4 Desain meja dan kursi sengaja diciptakan menyerupai meja kerja pada umumnya lengkap dengan lampu kerja dan stop kontak yang memadai. Sistem pelayanan yang digunakan adalah penyewaan meja. Dengan menyewa 1 (satu) meja di Co-working Space ini, pengunjung akan mendapatkan paket minuman dan makanan ringan, layanan Wi-Fi berkecepatan tinggi, loker penyimpanan barang, serta akses menggunakan mesin fax, printer, dan scanner yang telah disediakan. Akan tetapi, Co-working Space juga akan menyediakan tempat khusus bagi mereka yang hanya ingin bersantai dan menghabiskan waktu luang Teori Co-working Space Tidak terdapat keseragaman teori atau format khusus dalam perancangan Co-working Space. Terdapat berbagai macam jenis Co-working Space yang menyediakan layanan yang berbeda-beda, ada yang murni sebagai tempat bekerja, ada yang sekaligus bisa digunakan sebagai tempat tinggal atau bermalam, ada juga yang memiliki fasilitas mentoring dengan dukungan dari korporasi besar. Tujuan utamanya bukan sekadar menyewakan ruang perkantoran, melainkan sebagai sebuah tempat komunitas yang sinergis tempat para entrepreneur penggunanya bisa mengembangkan jejaring mereka dan menghasilkan ide-ide baru (Uzzaman, 2015:160) Tipologi Co-working Space Dengan perkembangan Co-working Spaces yang cukup pesat di dunia, bentuk yang berbeda dari cara berbisnis mulai bermunculan. Sehingga terdapat 5 (lima) kategori Co-working Spaces yang dapat dibangun untuk memfasilitasinya, yaitu. A. Midsize and Big Community Co-working Spaces Pada kategori ini akan ditemukan classical Co-working Space yang pada umumnya memberikan layanan dan tempat untuk 40 (empat puluh) co-workers (2 nd Global Coworking Survey, 2011). Kategori ini didefinisikan berdasarkan jumlah atau kapasitas workspace, bukan dari sebuah perusahaan atau industri khusus, sehingga memungkinkan untuk memperluas tempat, memperbanyak kapasitas, dan merubah konsep desainnya. Pusat Co-working Spaces dari sebuah industri akan masuk ke dalam kategori ini. Contohnya dapat dilihat pada Betahaus CO-WORKING SPACE DI KOTA DENPASAR 9
5 di Berlin atau Coworking-Networks HUB yang memiliki beberapa kantor cabang yang tersebar di berbagai tempat. B. Small Community Co-working Spaces Mungkin banyak yang bertanya-tanya, bagaimana sebuah komunitas kantor dapat dikatakan memiliki sebuah Co-working Space. Apakah dapat dikatakan sebuah Co-working Space jika 3 (tiga) orang desainer grafis bekerja bersama-sama dalam sebuah ruangan untuk menghemat biaya sewa kantor? Tidak juga. Hal ini berarti bahwa sebuah collaborative workspace kecil dengan 10 (sepuluh) tempat bekerja dapat dikatakan sebagai Small Community Co-working Space. Dan sering kali Co-working Space tipe ini memiliki suasana yang penuh cinta dan kasih sayang serta atmosfer yang sangat tidak formal, contohnya dapat dilihat pada Parisian Soleilles Cowork di Paris. C. Corporate Powered Co-working Spaces Meningkatnya jumlah perusahaan besar yang menemukan cara-cara berbisnis yang baru, membuat Co-working Space ini menjadi sebuah tambahan tempat yang dibutuhkan untuk mengorganisir cara bekerja, melakukan riset, dan mencari inovasi baru yang dapat dimanfaatkan perusahaan besar untuk meningkatkan kinerja dan pendapatan perusahaannya. Pada tipe ini, Co-working Space tersebut akan memiliki akses terbatas, seperti hanya bisa digunakan oleh para pekerja yang bekerja dibawah perusahaan tersebut. Akan tetapi, agar konsep co-working ini lebih bisa tercapai, tidak tertutup kemungkinan Co-working Space tipe ini akan membuka layanannya untuk para pekerja dan para freelancer yang bekerja sama dengan perusahaan tersebut. Contoh kategori ini dapat dilihat pada Network Orange Coworking Space di Toronto, dimana tempat mereka bekerja disponsori oleh ING Direct Bank. Contoh lainnya yaitu Hannover Coworking Space Modul 57, yang disponsori oleh TUI Germany. D. University Related Co-working Spaces Co-working Space merupakan tempat yang ideal untuk mengaplikasikan atau mencoba ilmu dan pengetahuan yang baru diperoleh. Tempat ini akan menjadi jembatan antara teori dan praktek yang akan membantu para pelajar untuk mengerti dan mendalami sebuah proyek. Contoh yang paling menonjol dapat dilihat pada Startup Sauna di Helsinki, yaitu sebuah proyek yang dimulai CO-WORKING SPACE DI KOTA DENPASAR 10
6 oleh mahasiswa dari Aalto University. Contoh lainnya adalah Reynolds School of Journalism, yaitu sebuah sekolah tambahan pada University of Nevada, dimana yang selanjutnya bekerja sama dengan Coworking Space Reno Collective. The Eberhard Karls University di Tubingen sudah memiliki Co-working Space mereka sendiri di dalam kampusnya. E. Pop-Up Co-working Spaces Pop-Up Co-working Spaces merupakan tempat yang berisikan oleh komunitas aktif yang berkegiatan sementara. Tempat ini biasanya dibuat untuk uji coba untuk sebuah Co-working Space permanen di masa yang akan datang atau dibangun oleh sebuah perusahaan atau industri tertentu untuk menyelesaikan sebuah proyek tertentu, seperti sebuah proyek yang melibatkan banyak kelompok internal perusahaan dan partner kerja sama dari luar perusahaan. Contohnya yaitu Coworking Space of the Swiss Federal Railways. Bentuk lain dari Pop-Up Co-working Spaces ini adalah sebuah bangunan yang diciptakan oleh pemiliknya untuk digunakan sementara. The City of Lucerne memberikan penggunaan sementara pada bangunan kolam renang indoor mereka untuk dijadikan sebagai private operator. Tempat ini menyediakan showrooms, lokakarya dan ruang bekerja dengan biaya sewa yang cukup murah. CO-WORKING SPACE DI KOTA DENPASAR 11
7 2.2 Kajian terhadap Proyek Sejenis Kajian terhadap proyek sejenis dilakukan pada 3 (tiga) proyek sejenis, yaitu Co-working Space yang ada di Bali. Berikut penjabaran hasil dari observasi lapangan yang dilakukan pada bulan Oktober Hubud, Ubud A. Gambaran Umum Hubud adalah Co-working Space pertama di Ubud yang didirikan oleh 3 (tiga) ekspatriat bernama Peter Wall, John Alderson, dan Steve Munroe. Tempat ini didesain dengan konsep tempat terbuka yang dikelilingi taman dan dilengkapi dengan fasilitas seperti internet yang cepat, printer, scanner, mesin foto copy, dan ruang seminar. Suasana di dalam Hubud dapat dilihat pada Gambar 2.1. Gambar 2.1 Suasana di dalam Hubud, Ubud Sumber: B. Lokasi Hubud berlokasi di daerah pariwisata dimana banyak wisatawan dan ekspatriat yang tinggal di daerah itu, yaitu di Jalan Monkey Forest 88X Ubud Gianyar, Bali Indonesia Untuk lokasi lebih jelasnya dapat dilihat pada Gambar 2.2 dan Gambar 2.3. CO-WORKING SPACE DI KOTA DENPASAR 12
8 Gambar 2.2 Peta Pulau Bali Sumber: tang-bali.html Gambar 2.3 Peta lokasi Hubud, Ubud Sumber: C. Tinjauan Non-arsitektural Hubud memiliki operating hour selama 24 jam setiap harinya, sehingga member bisa datang kapan saja untuk bekerja. Terdapat 3 (tiga) orang Host atau Receptionist yang menjaga dan melayani para pengunjung dan member selama 6 (enam) jam kerja dalam 3 (tiga) shift kerja yang berbeda, yaitu first shift pukul WITA s/d WITA, middle shift pukul WITA s/d WITA, dan late shift pukul WITA s/d WITA. Setelah pukul WITA, Hubud akan dijaga oleh security guard hingga first shift dan para Host datang keesokan harinya. Terdapat kurang lebih 300 (tiga ratus) orang tercatat sebagai member tetap pada Co-working Space ini dengan persentase 95% merupakan warga asing. Bagi yang ingin bekerja di Hubud, diwajibkan untuk mendaftar sebagai member dengan biaya yang berbeda-beda, seperti Rp untuk 25 jam kerja per bulan atau Rp 2,5 juta untuk jam kerja tak terbatas selama satu bulan. Co-working Space ini juga sering mengadakan acara gratis seperti meetup atau diskusi dengan berkolaborasi dengan berbagai komunitas yang bisa diikuti oleh member. D. Tinjauan Arsitektural Hubud memiliki luasan total sebesar 500 m 2 (Lihat Gambar 2.22). Material bangunan utama yang digunakan untuk penyusun dinding dan atap adalah bambu dan kayu untuk menghadirkan kesan alami pada bangunan (Lihat Gambar 2.4, Gambar 2.9, Gambar 2.15, Gambar 2.21, Gambar 2.20). Lantai CO-WORKING SPACE DI KOTA DENPASAR 13
9 pada Hubud menggunakan lantai kayu parket, baik di Indoor Work Space ataupun di Semi-Outdoor Work Space untuk menserasikan dengan material utama (bambu) dan menghadirkan kesan natural serta hangat (Lihat Gambar 2.13). Co-working Space ini mampu menampung pengunjung maksimal hingga 100 orang (tidak termasuk kapasitas conference room dan meeting room). Terdapat berbagai fasilitas yang disediakan oleh Hubud yang dapat dinikmati para member, yaitu. 1. Full Speed Wi-fi up to 50 mbps (Powered by BizNet and Speedy Instant). 2. Indoor and Semi-Outdoor Work Space (Lihat Gambar 2.5, Gambar 2.6, Gambar 2.7, Gambar 2.11, Gambar 2.17, Gambar 2.18, Gambar 2.19). 3. Conference Room / Ruang Seminar (kapasitas orang). 4. Meeting Room / Ruang Pertemuan (kapasitas 4-6 orang) (Lihat Gambar 2.14). 5. Skype Room (kapasitas 1 orang) (Lihat Gambar 2.12). 6. Fax, Fotocopy, Printer & Scanner (Lihat Gambar 2.8). 7. BitCoin machine. 8. Hubud Bookshare (Lihat Gambar 2.8). 9. Café Living Food Lab (Lihat Gambar 2.16). 10. Kitchen (Self Treat) (Lihat Gambar 2.10). 11. Locker. 12. Weekly Events / acara mingguan (Business Coach, Skill Sharing, Yoga, Bali Bungkus, Member Lunch/Social Hour, Cinta Bahasa Course). CO-WORKING SPACE DI KOTA DENPASAR 14
10 Gambar 2.5 Meja Host dekat pintu masuk Gambar 2.4 Hubud: Hub in Ubud Sumber: Hasil Observasi Lapangan 2015 Gambar 2.6 Area Indoor Work Space Gambar 2.7 Area Individual Work Space Gambar 2.8 Fasilitas printer, fotocopy, bookshare Gambar 2.9 Pintu masuk Hubud Sumber: Hasil Observasi Lapangan 2015 CO-WORKING SPACE DI KOTA DENPASAR 15
11 Gambar 2.10 Kitchen dan meja untuk bersantap Gambar 2.11 Area work space di bawah langitlangit atap (lantai 3) Gambar 2.12 Skype Room kapasitas untuk 1 orang Sumber: Hasil Observasi Lapangan 2015 Gambar 2.14 Meeting Room berkapasitas 4-6 orang Gambar 2.13 Lantai kayu parket Sumber: Hasil Observasi Lapangan 2015 Gambar 2.15 Bambu sebagai material utama CO-WORKING SPACE DI KOTA DENPASAR 16
12 Gambar 2.17 Suasana Semi-Outdoor Work Space Gambar 2.16 Café Living Food Lab yang terdapat pada Hubud Sumber: Hasil Observasi Lapangan 2015 Gambar 2.18 Taman rindang yang dapat digunakan sebagai tempat untuk yoga dan acara lainnya Gambar 2.19 Semi-Outdoor Work Space memiliki view ke hamparan sawah Gambar 2.20 Atap expose material kayu dan bambu Gambar 2.21 Ruang janitor, panel listrik, dan shoe rack Sumber: Hasil Observasi Lapangan 2015 CO-WORKING SPACE DI KOTA DENPASAR 17
13 CONFERENCE ROOM GARDEN INDOOR WORK SPACE Gambar 2.22 Blok plan pada Hubud, Ubud Sumber: Hasil Observasi Lapangan (Oktober 2015) SEMI OUTDOOR WORK SPACE CAFE JANITOR KITCHEN ENTRANCE SEMINAR TUGAS AKHIR 2015 CO-WORKING SPACE DI KOTA DENPASAR 18
14 2.2.2 Lineup Hub, Kuta A. Gambaran Umum Lineup Hub merupakan sebuah Co-working Space yang terletak di Sunset Road Kuta dan dibuka sekitar bulan Mei tahun Mereka mempunyai 2 (dua) lantai dengan berbagai fasilitas seperti wi-fi, ruang seminar, coffee brewer, dan PlayStation 4 yang bisa dimainkan di waktu senggang. Suasana di dalam Lineup Hub dapat dilihat pada Gambar 2.23, Gambar 2.26, Gambar 2.27, Gambar 2.28, dan Gambar Gambar 2.23 Suasana di dalam Lineup Hub, Seminyak Sumber: B. Lokasi Lineup Hub berlokasi di Sunset Permai 3, Jalan Sunset Road, Kuta Badung, Bali Indonesia (Lihat Gambar 2.24 dan Gambar 2.25). Gambar 2.24 Peta Pulau Bali Sumber: tang-bali.html Gambar 2.25 Peta Lokasi Lineup Hub, Kuta Sumber: CO-WORKING SPACE DI KOTA DENPASAR 19
15 C. Tinjauan Non-arsitektural Lineup Hub beroperasi setiap hari Senin hingga Sabtu mulai pukul 10 pagi hingga 1 malam. Pengunjung Lineup Hub tidak selalu sama setiap harinya dan pengunjung WNA (Warga Negara Asing) lebih mendominasi tempat ini. Dan hingga saat ini (11 Oktober 2015), Lineup Hub mempunyai 30 (tiga puluh) orang sebagai member tetapnya. Co-working Space ini hanya memperkerjakan 3 (tiga) orang pegawai sebagai receptionist di seluruh shift kerja (pagi, sore, dan malam). Lineup Hub memiliki rencana untuk membuka layanannya hingga 24 jam full, tetapi mereka terkendala tidak terdapatnya pegawai yang berkeinginan untuk bekerja pada shift tengah malam hingga subuh. Kisaran harga untuk member di Lineup Hub juga berbeda-beda, mulai dari Rp 1 juta per bulan untuk paket Basic (yakni hanya bisa mendapatkan akses 5 hari kerja dalam sebulan, serta diskon jika ingin menambah jumlah hari), hingga Rp 2,9 juta untuk paket Full-Time (mendapat akses tak terbatas selama sebulan, prioritas lebih menggunakan ruang seminar, menggunakan loker, dan lainnya). Bisa juga menggunakan paket harian yakni sebesar Rp untuk satu hari. D. Tinjauan Arsitektural Lineup Hub terbangun diatas lahan yang hanya seluas 75 m 2 dengan luas bangunan 150 m 2 (2 lantai) (Lihat Gambar 2.30). Kolom bangunan terbuat dari baja expose dan dinding menggunakan material bata expose. Lantai pada Lineup Hub menggunakan lantai kayu parket dan menghadirkan kesan natural dan hangat. Kapasitas pada Co-working Space ini terbatas hanya untuk 20 hingga 30 orang (tidak termasuk kapasitas conference room). Terdapat berbagai fasilitas yang disediakan oleh Co-working Space ini, yaitu. 1. Full Wi-fi & AC Room (dua puluh) Personal Computer 3. Conference Room / Ruang Seminar (kapasitas orang). 4. Coffee Brewer. 5. Fotocopy, Printer & Scanner. 6. Drink Cooler & Dispenser. 7. Locker. 8. PlayStation 4 & LED Television. CO-WORKING SPACE DI KOTA DENPASAR 20
16 Gambar 2.26 Suasana Lantai 1 di Lineup Hub Gambar 2.27 Meja Host Gambar 2.28 Suasana Lantai 2 di Lineup Hub Gambar 2.29 Tempat untuk bersantai sambil bekerja CO-WORKING SPACE DI KOTA DENPASAR 21
17 Gambar 2.30 Blok plan pada Lineup Hub, Kuta Sumber: Observasi Lapangan (Oktober 2015) SEMINAR TUGAS AKHIR CO-WORKING SPACE DI KOTA DENPASAR
18 2.2.3 WAVE, Kuta A. Gambaran Umum WAVE merupakan sebuah Co-working Space yang didirikan oleh Ryuta Saito dan Noritaka Kobayashi pada Februari Mereka ingin memfasilitasi inovator, startup, komunitas, atau individu; sebuah tempat bekerja dan berkolaborasi. Co-working Space yang terletak di Kuta ini menyediakan wi-fi, printer, scanner, mesin foto copy, serta air mineral gratis bagi para member. WAVE juga bisa dijadikan tempat untuk mengadakan berbagai acara. Suasana di dalam WAVE dapat dilihat pada Gambar 2.31 dan Gambar Gambar 2.31 Wave Bali Co-working Space Sumber: B. Lokasi WAVE Bali Co-working Space terletak di Jalan Patih Jelantik Blok PM 1 No. 17 Istana Kuta Galeria, Kuta Badung, Bali Indonesia (Lihat Gambar 2.32 dan Gambar 2.33). Gambar 2.32 Peta Pulau Bali Sumber: tang-bali.html Gambar 2.33 Peta lokasi WAVE Co-working Space Sumber: CO-WORKING SPACE DI KOTA DENPASAR 23
19 C. Tinjauan Non-arsitektural Di antara semua Co-working Space di Bali, WAVE termasuk yang paling murah. Member bisa memilih paket mingguan yakni sebesar Rp , paket 2 mingguan Rp , dan paket bulanan sebesar Rp Bagi Anda yang hanya ingin mampir bekerja di WAVE sehari atau dua hari, Anda tetap bisa menggunakan fasilitas di WAVE dengan harga yang bisa dinegosiasikan. WAVE beroperasi mulai dari jam 10 pagi hingga 6 malam. D. Tinjauan Arsitektural WAVE hanya memiliki luasan sebesar 80 m 2 (Lihat Gambar 2.36). Terdapat area personal space dengan kursi dan meja seperti pada bar. Terdapat juga public space dengan kursi dan meja yang dapat digunakan bersama (Lihat Gambar 2.35). Dinding dicat berwarna putih memberikan kesan bersih dan tenang. Lantai menggunakan lantai parket memberikan kesan hangat dan natural yang cocok diterapkan pada tempat bekerja. Terdapat berbagai fasilitas yang disediakan oleh Co-working Space ini, yaitu. 1. Full Wi-fi & AC Room. 2. Conference Room / Ruang Seminar (kapasitas orang). 3. Coffee Brewer. 4. Fotocopy, Printer & Scanner. 5. Drink Cooler & Dispenser. 6. Locker. CO-WORKING SPACE DI KOTA DENPASAR 24
20 Gambar 2.34 Suasana meja Host Sumber: Hasil Observasi Lapangan Gambar 2.35 Public Space Lt. 1 Sumber: Hasil Observasi Lapangan CO-WORKING SPACE DI KOTA DENPASAR 25
21 Gambar 2.36 Blok plan pada WAVE, Kuta Sumber: Observasi Lapangan (Oktober 2015) SEMINAR TUGAS AKHIR 2015 CO-WORKING SPACE DI KOTA DENPASAR 26
22 2.3 Spesifikasi Umum Proyek Di dalam spesifikasi umum ini akan dijelaskan tentang pengertian, fungsi dan tujuan, klasifikasi, civitas dan aktifitas yang diwadahi, dan struktur organisasi pengelola dari sebuah Co-working Space Pengertian Co-working Space adalah sebuah ruang bersama yang digunakan untuk melakukan pekerjaan dan bertujuan untuk memfasilitasi pertumbuhan dan perkembangan para startup, freelancer, ataupun mahasiswa/i dalam mengerjakan pekerjaannya Fungsi dan Tujuan Co-working Space memiliki tujuan untuk mewadahi para startup, freelancer, ataupun mahasiswa/i dalam menyelesaikan pekerjaannya dengan baik dan maksimal. Untuk itu, Co-working Space memiliki fungsi sebagai berikut. 1. Penyedia tempat untuk bekerja, bersosialisasi, sekaligus bersantai. 2. Penyedia berbagai fasilitas penunjang untuk menyelesaikan pekerjaan Klasifikasi Terdapat beberapa tipe atau kategori Co-working Space yang dapat digunakan dalam perancangan Co-working Space, yaitu. 1. Midsize and Big Community Co-working Spaces. 2. Small Community Co-working Spaces. 3. Corporate Powered Co-working Spaces. 4. University Related Co-working Spaces. 5. Pop-Up Co-working Spaces Civitas dan Aktifitas yang Diwadahi Secara umum, civitas dalam sebuah Co-working Space dapat dibedakan menjadi 2 (dua), yaitu. A. Pengguna Tetap Yang dimaksud dengan pengguna tetap yaitu pengguna yang akan beraktivitas dalam Co-working Space untuk jangka waktu lama. Pengguna tetap tersebut adalah para pengelola Co-working Space itu sendiri, baik manajer maupun karyawan yang bekerja di Co-working Space tersebut. Yang dikategorikan sebagai pengguna tetap adalah sebagai berikut. CO-WORKING SPACE DI KOTA DENPASAR 27
23 1. Pimpinan Contoh: CEO (Chief Executive Officer) dan Co-founder. Secara umum, aktifitas yang dilakukan oleh kelompok pimpinan ini dalam Co-working Space adalah. (1) Memimpin pengelolaan Co-working Space. (2) Melakukan koordinasi / rapat. (3) Mengembangkan Co-working Space. 2. Pengelola Contoh: Manajer dan Koordinator. Secara umum, aktifitas yang dilakukan oleh kelompok pengelola ini dalam Co-working Space adalah. (1) Mengelola segala fasilitas dan aktifitas dalam Co-working Space. (2) Melakukan koordinasi / rapat. (3) Membuat laporan kegiatan. 3. Administrasi Contoh: Host dan IT Specialist. Secara umum, aktifitas yang dilakukan oleh kelompok administrasi ini dalam Co-working Space adalah. (1) Melakukan pekerjaan administratif dan keuangan. (2) Melakukan koordinasi / rapat. (3) Memasarkan dan promosi. 4. Servis Contoh: Cleaning service dan Security. Secara umum, aktifitas yang dilakukan oleh kelompok servis ini dalam Co-working Space adalah. (1) Melakukan pekerjaan servis dan pemeliharaan Co-working Space. (2) Melakukan koordinasi / rapat. B. Pengguna Tidak Tetap Yang dimaksud dengan pengguna tidak tetap adalah pengguna yang akan beraktivitas dalam Co-working Space untuk waktu yang relatif singkat. Yang dikategorikan sebagai pengguna tidak tetap adalah sebagai berikut. CO-WORKING SPACE DI KOTA DENPASAR 28
24 1. Anggota / Member Anggota atau yang biasa disebut dengan member merupakan mereka yang telah terdaftar dan melakukan administrasi untuk mendapatkan berbagai fasilitas yang telah disediakan oleh Co-working Space. Secara umum, aktifitas yang dilakukan oleh member dalam Co-working Space adalah. (1) Mengerjakan tugas / pekerjaan pribadi. (2) Melakukan administrasi. (3) Mengikuti kegiatan mingguan (weekly events). (4) Melakukan rapat pertemuan / seminar. 2. Pengunjung Pengunjung merupakan mereka yang hanya datang tanpa melakukan administrasi pendaftaran. Secara umum, aktifitas yang dilakukan oleh pengunjung dalam Co-working Space adalah. (1) Mengerjakan tugas / pekerjaan pribadi. (2) Menghadiri rapat pertemuan / seminar Struktur Organisasi Pengelola Tidak ada peraturan baku dalam struktur organisasi pengelola sebuah fungsi Co-working Space. Dari hasil tinjauan objek sejenis di lapangan, setiap objek memiliki kemiripan dalam struktur organisasi pengelola yang digunakan. Kesimpulan struktur organisasi pengelola sebuah Co-working Space dapat dilihat pada Gambar CEO / CO-FOUNDER COMMUNICATIONS MANAGER OPERATIONS MANAGER EVENTS MANAGER IT SPESIALIST HOST VIDEOGRAPHER CLEANING SERVICE SECURITY Gambar 2.37 Struktur organisasi pengelola pada co-working space 0 CO-WORKING SPACE DI KOTA DENPASAR 29
25 2.3.6 Fasilitas Fasilitas yang disediakan dalam sebuah co-working space tergantung dari kebutuhan yang ingin dipenuhi oleh pihak pemilik sebuah Co-working Space. Dari hasil tinjauan objek sejenis di lapangan, berikut merupakan beberapa fasilitas yang dapat dinikmati dan digunakan oleh pengunjung atau member dalam sebuah Co-working Space, yaitu. 1. Full Speed Wi-fi. 2. Indoor, Semi-Outdoor, and Outdoor Work Space. 3. Conference Room / Ruang Seminar 4. Meeting Room / Ruang Pertemuan 5. Skype Room 6. Fax, Fotocopy, Printer & Scanner. 7. Wrap Up Corner (tempat untuk penjilidan laporan). 8. Bookshare. 9. Café. 10. Kitchen (Self Treat). 11. Locker. 12. Weekly Events / acara mingguan CO-WORKING SPACE DI KOTA DENPASAR 30
SEMINAR TUGAS AKHIR 2015 BAB I PENDAHULUAN
BAB I PENDAHULUAN Dalam bab pendahuluan ini, yang akan dibahas adalah mengenai latar belakang, rumusan masalah, tujuan, dan metode perancangan. 1.1 Latar Belakang Dalam melakukan sesuatu, tentu saja setiap
Lebih terperinciScanned by CamScanner
Scanned by CamScanner ABSTRAK ABSTRACT Co-working space can be said as a new phenomena and still sounds odd in Indonesian society. Their building function is a container for working and creative process,
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN COWORKING SPACE
BAB II TINJAUAN COWORKING SPACE 2.1 Tinjauan dan standar Coworking Space 2.1.1 Pengertian Coworking Space Coworking Space merupakan bentuk baru tipologi perkantoran yatu rental office yang mengadaptasi
Lebih terperinciBAB V PENUTUP A. Kesimpulan
BAB V PENUTUP A. Kesimpulan Pusat es krim merupakan fasilitas yang dirancang untuk penikmat es krim. Pusat es krim menyediakan berbagai jenis es krim dan kebutuhan mengenai es krim bagi masyarakat terutama
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Objek Penelitian Profil Perusahaan Sejarah Perusahaan 1.2 Latar Belakang
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Objek Penelitian 1.1.1 Profil Perusahaan Nama Usaha : Siete Cafe & Garden Tahun Berdiri : Mei 2012 Alamat : Jalan Sumur Bandung No. 20 Telepon : 022-2500453 Jam Operasi :
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Perancangan
1 A. Latar Belakang Perancangan BAB I PENDAHULUAN Sebuah evolusi alamiah dari perkembangan teknologi adalah makin fleksibelnya orang bergerak. Dunia menjadi datar, tanpa batasan fisik dan segala sesuatu
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN TAMAN BACAAN DI PATI
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang 1.1.1. Latar Belakang Eksistensi Proyek Kabupaten Pati terletak di daerah pantai Utara Pulau Jawa dan di bagian Timur dari Provinsi Jawa Tengah. Berdasarkan segi letaknya
Lebih terperinciSebuah 'Idea' Hasil akhir daripada sebuah pemikiran yang cemerlang
Bali Urban Oasis Sebuah 'Idea' Hasil akhir daripada sebuah pemikiran yang cemerlang Urban Oasis adalah satu satunya tempat, dimana anda dapat sungguh - sungguh merasakan kenyamanan dan kesegaran bekerja
Lebih terperinciBAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN
BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Konsep Perancangan Didalam sebuah perancangan interior, fasilitas sangat menunjang dalam aktifitas yang dilakukan di dalamnya. Fasilitas merupakan hal penting dalam mendesain
Lebih terperinciBAB V. KONSEP PERANCANGAN
BAB V. KONSEP PERANCANGAN A. KONSEP MAKRO 1. Youth Community Center as a Place for Socialization and Self-Improvement Yogyakarta sebagai kota pelajar dan kota pendidikan tentunya tercermin dari banyaknya
Lebih terperinciBAB IV TINJAUAN KHUSUS
BAB IV TINJAUAN KHUSUS 4.1. Perencanaan Bahan 4.1.1. Perencanaan Lantai Lantai dasar difungsikan untuk area parkir mobil, area service, pantry, ruang tamu, ruang makan, ruang keluarga, kamar mandi tamu.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Setiap hari penduduk yang terdiri dari laki-laki dan perempuan, usia anak
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Setiap hari penduduk yang terdiri dari laki-laki dan perempuan, usia anak sampai dengan usia lanjut memerlukan pangan, sandang, dan papan. Disamping kebutuhan, setiap
Lebih terperinciFasilitas Wisata Kuliner di Surabaya
JURNAL edimensi ARSITEKTUR, No. 1 (2012) 1-6 1 Fasilitas Wisata Kuliner di Surabaya Octofiany Sitanaya Ir. Handinoto,. M.T. Program Studi Arsitektur, Universitas Kristen Petra Jl. Siwalankerto 121-131,
Lebih terperinciHalaman Judul... i Abstrak... ii Kata Pengantar... iii Daftar Isi... iv Daftar Gambar... viii Daftar Tabel... x Daftar Diagram...
DAFTAR ISI Halaman Judul... i Abstrak... ii Kata Pengantar... iii Daftar Isi... iv Daftar Gambar... viii Daftar Tabel... x Daftar Diagram... xi BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang... 1 1.2. Rumusan Masalah...
Lebih terperinciBAB IV PENGAMATAN PERILAKU
BAB IV PENGAMATAN PERILAKU 3.1 Studi Banding Pola Perilaku Pengguna Ruang Publik Berupa Ruang Terbuka Pengamatan terhadap pola perilaku di ruang publik berupa ruang terbuka yang dianggap berhasil dan mewakili
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Berkembangnya zaman mengubah gaya hidup masyarakat. Mereka cenderung
BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG 1.1.1 Perubahan Gaya Hidup Berkembangnya zaman mengubah gaya hidup masyarakat. Mereka cenderung lebih senang bekerja independen dan bekerja di luar daripada berada
Lebih terperinciStudi Lokasi. desain Interior cafe Monggo di Surabaya Town Square dengan tema cokelat
Pintu masuk utama Lokasi cafe Monggo nantinya terletak di Surabaya Town Square (Sutos) yang terletak di Jl. Adityawarman no.55, yaitu merupakan mall yang memiliki konsep berbeda dari mal-mal yang ada di
Lebih terperinciBAB II MENEMUKENALI SPESIFIKASI TIRTA UJUNG DI KARANGASEM
BAB II MENEMUKENALI SPESIFIKASI TIRTA UJUNG DI KARANGASEM Tirta Ujung merupakan mata air alami di Desa Ujung yang dibendung menjadi kolam, yang kemudian digunakan warga setempat untuk melakukan ritual
Lebih terperinciBAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN. Legend Coffee adalah sebuah perusahaan kuliner yang berdiri sejak
BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN A. Sejarah Berdirinya Legend Coffee Legend Coffee adalah sebuah perusahaan kuliner yang berdiri sejak tanggal 12 oktober 2012 yang didirikan oleh 5 orang founder diantaranya
Lebih terperinciBAB V KONSEP 5.1 Konsep Tata Ruang Luar Gambar 5.1 Skema Site Plan
BAB V KONSEP 5.1 Konsep Tata Ruang Luar 5.1.1 Konsep Site Plan Dalam standarnya, area parkir pengunjung harus berada di bagian depan site agar terlihat langsung dari jalan. Untuk itu, area parkir diletakkan
Lebih terperinciBAB V KONSEP PERANCANGAN
BAB V KONSEP PERANCANGAN 5.1. RESPON KONTEKS DAN KONSEP UMUM Konsep umum dari bangunan terdiri dari beberapa teori yang mencakup Building Shape, Building Context, dan Building Function. Dalam fungsinya
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. menjadi bebas tanpa hambatan tarif maupun non-tarif. Dari total. penduduk Indonesia. Indonesia dengan SDM dan SDA nya
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Indonesia telah memasuki era Masyarakat Ekonomi Asean (MEA). Suatu era dimana terjadinya pasar tunggal dan basis produksi bersama, yang tentunya akan membuat arus
Lebih terperinciDesain Interior Restoran pada Rest Area di Kabupaten Probolinggo Berkonsep Jawa Rustik dengan Sentuhan Ikon Khas Probolinggo
JURNAL SAINS DAN SENI ITS Vol. 5, No.2, (2016) 2337-3520 (2301-928X Print) F-193 Desain Interior Restoran pada Rest Area di Kabupaten Probolinggo Berkonsep Jawa Rustik dengan Sentuhan Ikon Khas Probolinggo
Lebih terperinciBAB IV ANALISA PERANCANGAN
BAB IV 4.1 Analisa Non Fisik Adalah kegiatan yang mewadahi pelaku pengguna dengan tujuan dan kegiatannya sehingga menghasilkan besaran ruang yang dibutuhkan untuk mewadahi kegiatannya. 4.1.1 Analisa Pelaku
Lebih terperinciBAB V KONSEP PERANCANGAN DAN PERENCANAAN
BAB V KONSEP PERANCANGAN DAN PERENCANAAN 6.1 Konsep Umum Perancangan Menjawab permasalahan depresi yang dialami oleh penghuni Lembaga Pemasyarakatan Kelas IIA Wirogunan Yogyakarta yang terjadi karena berbagai
Lebih terperinciBAB 3 METODE PENELITIAN
BAB 3 METODE PENELITIAN 3.1 Analisa Makro Lokasi Gedung : Bridging Campus Binus University Gambar 3.1 Lokasi Bridging Campus Sumber : google images Alamat : Jl. Alam Sutera Boulevard No. 1, Alam Sutera
Lebih terperinciBAB V : KONSEP. 5.1 Konsep Dasar Perancangan
BAB V : KONSEP 5.1 Konsep Dasar Perancangan Dalam konsep dasar perancangan Bangunan Hotel dan Konvensi ini dipengaruhi oleh temanya, yaitu Arsitektur Hijau. Arsitektur Hijau adalah arsitektur yang berwawasan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Sepuluh tahun belakangan ini, perkembangan otomotif di tanah air sangat
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sepuluh tahun belakangan ini, perkembangan otomotif di tanah air sangat pesat. Hal ini ditandai dengan banyak digelarnya even otomotif dari mulai pameran, lomba modifikasi,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1 Universitas Kristen Maranatha
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kota Bandung merupakan titik sentral pada perkembangan ekonomi masa depan yang berbasis industri kreatif. Mengingat dalam 10 tahun terakhir, industri kreatif di Bandung
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG
BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG Informasi yang dibutuhkan manusia begitu banyak dan tidak dapat dipisahkan dari keseharian kehidupan. Akan tetapi, pada kenyataannya, tidak semua masyarakat di Indonesia
Lebih terperinciBAB III KAJIAN LAPANGAN
BAB III KAJIAN LAPANGAN A. Ieke Coffe and Gelato (survei café es krim) 1. Lokasi: Jl. Yos Sudarso No. 197 Solo. Merupakan jalan utama ke arah Solo Baru. Letaknya di pinggir jalan. 2. Aktivitas a. Pengunjung:
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1.Latar belakang masalah
BAB I PENDAHULUAN 1.1.Latar belakang masalah Pada zaman sekarang menikmati kopi sudah menjadi salah satu kebutuhan dan gaya hidup banyak orang di dalam kehidupan sehari-hari. Peracik kopi atau Barista
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Perencanaan & Perancangan Interior Gallery Coffee & Café di Jakarta 1
BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Manusia mempunyai kebutuhan dalam kehidupanya, kebutuhan primer merupakan kebutuhan yang paling utama. Kebutuhan primer itu sendiri meliputi sandang, pangan, papan.
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. di perkotaan-perkotaan salah satunya adalah kota Yogyakarta. Ini
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Di zaman yang serba bergerak cepat ini, manusia dituntut selalu aktif dan produktif untuk memenuhi tuntutan hidup. Kehidupan yang serba sibuk dengan rutinitas pekerjaan
Lebih terperinciEksotisme & GALLERY. Vol. 13 No. 05 Mei 2012
Eksotisme KONSEP RESTO & GALLERY Penulis Qisthi Jihan Fotografer Ahkamul Hakim Berwisata kuliner di Bali, tidak sekadar mencari makanan yang nikmat, tetapi kebanyakan dari pengunjung juga mencari sebuah
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kota Bandung merupakan kota metropolitan dan kota wisata, yang perekonominnya berkembang pesat. Berdasarkan hasil survei yang dilakukan oleh Kantor Perwakilan Bank
Lebih terperinciPENDAHULUAN. Pengertian Judul
TAMAN BERMAIN ANAK DI BALIKPAPAN BAB I PENDAHULUAN I.1. Pengertian Judul Taman berasal dari kata Gard yang berarti menjaga dan Eden yang berarti kesenangan, jadi bisa diartikan bahwa taman adalah sebuah
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN Secara umum pada bab ini menguraikan tentang latar belakang, rumusan masalah, tujuan dan sasaran, manfaat, teknik perancangan, dan sistematika penulisan dalam perancangan Toko Modern
Lebih terperinciBAB III DATA SURVEY DAN ANALISA
BAB III DATA SURVEY DAN ANALISA 3.1. Analisis Data Hasil Survey 3.1.1 Coffee Club Gambar 3.1. Coffee Club Deskripsi umum proyek : Nama Proyek : Coffee Club Sifat Proyek : Riil Pengelola : Swasta Jam Buka
Lebih terperinciBAB III STUDI LAPANGAN
BAB III STUDI LAPANGAN A. Perpustakaan Grhatama Pustaka Berlokasi di Jl. Janti, Banguntapan Bantul, D.I. Yogyakarta. Jam layanan untuk hari Senin-Jumat : 08.00 s.d. 22.00 WIB, hari Sabtu : 08.00 s.d. 16.00
Lebih terperinciKATA PENGANTAR Galeri Seni Kriya Logam, Kulit dan Rotan di Denpasar
KATA PENGANTAR Puji dan syukur penulis panjatkan ke hadapan Tuhan Yang Maha Esa, karena atas berkat dan rahmatnya, penyusunan landasan konseptual perancangan tugas akhir ini dapat terselesaikan dengan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. bisnis untuk bisa tetap eksis di bidang usahanya. Secara umum tujuan dari pelaku
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pada era globalisasi saat ini ketatnya persaingan pasar dan tingginya pertumbuhan jumlah bisnis di Indonesia setiap tahun tentu menuntut para pelaku bisnis
Lebih terperinciBAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN
BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN Bab ini menjelaskan beberapa hal mengenai perusahaan yang menjadi tempat penelitian, yaitu PT. XYZ. Beberapa hal tersebut adalah sejarah perusahaan, ruang lingkup bidang
Lebih terperinciMUSEUM GERABAH NUSANTARA Penerapan arsitektur bangunan berbahan gerabah pada bentuk bangunan
BAB III ANALISIS 3.1 Pelaku, Aktivitas pengguna, kebutuhan ruang dan Besaran Ruang 3.1.1 Pelaku dan Aktivitas Pengguna Musuem Pelaku dalam museum dikelompokkan menjadi dua bagian yaitu pengelola museum
Lebih terperinciBAGIAN DESKRIPSI HASIL RANCANGAN
a. Property Size Bangunan Karst Research Center memiliki property size sebagaimana tertulis pada tabel 5.1 di bawah ini. Tabel 5.1 Property Size Karst Research Center Semi- Basement Ground Floor 1st Floor
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Bandung merupakan salah satu kota di Jawa Barat yang terkenal sebagai pusat mode serta memiliki tempat-tempat wisata yang beragam dan menarik untuk dikunjungi.
Lebih terperinciBAB IV KONSEP PERANCANGAN
BAB IV KONSEP PERANCANGAN 4.1. Konsep/Citra Ruang Citra atau image yang digunakan dalam mendukung karakter desain adalah modern natural with batavian etnic, dengan menggunakan bentuk bentuk yang geometris
Lebih terperinciLaunching SOHO The Smith Alam Sutera dan Apartemen Residence
Launching Alam dan Apartemen Residence dan apartment, launching penjualan dan apartment terbaru 2016 di daripada developer ternama Trinity Property Group. Apartment dan adalah rumah daripada untuk berbagai
Lebih terperinciIvan Susanto PANDUAN MEMBUKA USAHA TAMAN PENITIPAN ANAK / DAYCARE
1 H a l a m a n PANDUAN MEMBUKA USAHA TAMAN PENITIPAN ANAK / DAYCARE Bonus : Panduan daftar pertanyaan untuk orang tua yang hendak memasukan putra-putri mereka ke tempat penitipan anak Ivan Susanto SINOPSI
Lebih terperinciBAB pagi 2 dini hari Kegiatan. Makan, minum, bersantai, bertemu teman. Menengah ke atas Fasilitas
BAB 3 3.1 Konsep Desain Konsep yang digunakan pada desain Restoran Eclectic adalah konteporer, dimana memadukan antara konsep sebuah restoran dan bar. 3.1.1 Analisa data Kafe Eclectic Peak Hour Rabu-Sabtu
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang a) Kelayakan Proyek Pengertian rumah sakit yaitu rumah tempat merawat orang sakit; tempat menyediakan dan memberikan pelayanan kesehatan yang meliputi berbagai masalah
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan suatu negara dapat tercermin dari perkembangan sektorsektor yang ada di dalamnya, baik di sektor ekonomi, politik, sosial, pariwisata, budaya, dan sebagainya.
Lebih terperinciBAB IV PROGRAMING. 4.1 Analisa Existing Asumsi Lokasi
BAB IV PROGRAMING 4.1 Analisa Existing 4.1.1 Asumsi Lokasi Dalam sebuah perancangan interior, pemilihan lokasi sangatlah penting. Karena dengan pemilihan lokasi yang tepat maka orang akan lebih mudah dalam
Lebih terperinciBAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN
BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan Penelitian 1. Dari hasil pengujian hipotesis disimpulkan bahwa variabel nilai kebijaksanaan dan variabel nilai daya saing tidak terbukti berpengaruh terhadap keputusan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. mampu menghasilkan devisa negara dengan mendatangkan wisatawan domestik
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pariwisata adalah salah satu industri yang berkembang sangat pesat dan mampu menghasilkan devisa negara dengan mendatangkan wisatawan domestik maupun wisatawan mancanegara.
Lebih terperinciDENAH ALTERNATIF 1 LANTAI 1
LANTAI 1 pada denah alt.1, area resepsionis menghadap ke arah entrance sehingga memudahkan akses bagi tamu hotel. Security & bellboy station diletakkan di sebelah kanan entrance juga memudahkan bellboy
Lebih terperinciBAB II GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN
BAB II GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN A. Sejarah Berdirinya Hotel The Premiere Pekanbaru Pada tahun 2010 seorang pengusaha bernama Nicodemus Kasan Kurniawan mendirikan sebuah hotel berbintang empat di
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Seiring dengan perkembangan jaman, banyak kegiatan yang dapat berdampak positif maupun negatif bagi kehidupan masyarakat. Salah satu kegiatan yang berdampak
Lebih terperinciTugas Akhir Desain Interior Stasiun Siaran Radio Suzana 91.3 FM Surabaya dengan Nuansa Surabaya. Suzana Indah Agustina
Tugas Akhir Desain Interior Stasiun Siaran Radio Suzana 91.3 FM Surabaya dengan Nuansa Surabaya Suzana Indah Agustina - 3407100085 Tugas Akhir Desain Interior Stasiun Siaran Radio Suzana 91.3 FM Surabaya
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Bisnis merupakan suatu kegiatan atau aktivitas yang dikerjakan oleh suatu perusahaan untuk mencari keuntungan atau nilai tambah. Saat ini perkembangan bisnis
Lebih terperinciBAB V KONSEP PERANCANGAN
BAB V KONSEP PERANCANGAN 5.1 Konsep Zoning Gamabar 5.1.a Spilt Level Gamabar 5.1.e Stepped-down Parking Area Gamabar 5.1.b Spilt Level Gamabar 5.1.d single and Double Parking Gamabar 5.1.c grading stair
Lebih terperinciBAB VII KESIMPULAN DAN SARAN
BAB VII KESIMPULAN DAN SARAN 7.1 Kesimpulan Fasilitas Fisik 1) Sekat Pemisah Saat ini belum terdapat sekat pemisah yang berfungsi sebagai pembatas antara 1 komputer dengan komputer yang lainnya pada Warnet
Lebih terperinciV GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN
V GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 5.1. Lokasi dan Letak Geografis Taman Rekreasi Kampoeng Wisata Cinangneng terletak di Desa Cihideung Udik Kecamatan Ciampea Kabupaten Bogor. Lokasi ini berjarak 11 km dari Kota
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Pusat Komunitas Fotografi di Denpasar
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dewasa ini perkembangan pecinta fotografi di Indonesia mengalami kemajuan yang sangat signifikan karena perkembangan fotografi mengalami banyak perubahan fungsi. Awalnya
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang PT. Silsila Karya Abadi atau Stupa Group adalah perusahaan yang bergerak di industri Food & Beverage.Stupa Group memiliki 2 buah gerai F&B yaitu, Downtown Bistro yang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Bentang alam Indonesia yang begitu luas bisa dilihat dari pulau-pulau yang tersebar diseluruh nusantara, dari Sabang sampai Merauke serta dapat dilihat dari perairan
Lebih terperinciBAB IV KONSEP PERENCANAAN INTERIOR 4.1 Konsep Perancangan HEPOL BUILDING HANNINE RESTO Suasana khas Korea Budaya Korea Hanok Nyaman Tenang Gedung Perkantoran Bangunan dengan konsep modern Restoran Korea
Lebih terperinci5 BAB V KONSEP DASAR PERENCANAAN DAN PERANCANGAN
5 BAB V KONSEP DASAR PERENCANAAN DAN PERANCANGAN Konsep perancangan mengacu pada karakteristik arsitektur organik, yaitu 1. Bukan meniru bentuk dari alam tapi mengembangkan prinsip yang ada di alam Mengembangkan
Lebih terperinciBAB V K O N S E P P E R A N C A N G A N
BAB V K O N S E P P E R A N C A N G A N V.1 Perancangan Siteplan Siteplan massa bangunan berorientasi kepada pantai Selat Sunda dan Gunung Krakatau. Pada siteplan ini jalan utama untuk memasuki kawasan
Lebih terperinciMilestone Casa de Parco Apartment
Milestone Casa de Parco Apartment Orchidea Tower Magnolia Tower Gardenia Tower Cassea Tower Juli 2013 Oktober 2013 Oktober 2014 Februari 2015 Paduan Sempurna Antara Hunian Modern dan Nuansa Keasrian Alam
Lebih terperinciMekarsari Bali Guesthouse
Mekarsari Bali Guesthouse Lokasi Menginap di Mekarsari Bali Guesthouse saat anda sedang berada di Wilayah Padang Sambian Kecamatan Denpasar Barat, adalah sebuah pilihan cerdas. Karena lokasi Mekarsari
Lebih terperinciDATA PROYEK BAB II DATA PROYEK
BAB II DATA PROYEK 2.1 Latar Belakang Proyek Di daerah cengkareng jakarta barat pada saat ini sudah banyak dibangun perumahan dan bangunan gedung lainnya sebagai infrasuktur yang baru serta pertumbuhan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1 Universitas Kristen Maranatha
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perancangan Perancangan karaoke ini di latar belakangi karena masyarakat membutuhkan hiburan dan refreshing, sehingga keberadaan tempat hiburan sangat dibutuhkan. Salah
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian 1.1.1 Sejarah Atmosphere Resort Cafe Awalnya Atmosphere Resort Cafe merupakan sebuah lapangan kosong, lalu ownernya yang bernama Welly Wiriawan membeli
Lebih terperinci1 PENDAHULUAN. Latar belakang
1 1 PENDAHULUAN Latar belakang Di Indonesia, kopi menjadi komoditas perkebunan yang sangat digemari oleh penduduk. Hal tersebut dapat dilihat dari peningkatan konsumsi kopi di Indonesia secara keseluruhan.
Lebih terperinciBAB IV IDENTIFIKASI MASALAH
BAB IV IDENTIFIKASI MASALAH IV.1. MASALAH FISIK (PROGRAM FASILITAS) Nama Proyek : Nightclub Lokasi : Jalan Tamblong (sekarang Bank Pacific) Pemilik : Swasta (fiktif) Luas lahan : 5322,7 m 2 Luas Bangunan
Lebih terperinciBAB V PEMBAHASAN. tamu sangatlah ditentukan oleh siapakah yang melayani tamu tersebut. Penampilan
BAB V PEMBAHASAN 5.1 Pelayanan Hotel Baltika Bandung Hotel yang baik secara umum dapat kita nilai dari kenyamanan, kebersihan, dan kualitas pelayanan dari hotel tersebut. Dalam memberikan pelayanan terhadap
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. sesuai dengan perkembangan jaman cafe telah memiliki banyak konsep.
1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Di era modern ini, bisnis cafe merupakan suatu bisnis yang menjanjikan. Pada awalnya cafe hanya berfungsi sebagai kedai kopi, tetapi sesuai dengan perkembangan
Lebih terperinciBAB IV ANALISA. Kegiatan yang terjadi di dalam asrama dibagi berdasarkan pengelompokan jenis. kegiatan yang dilakukan oleh pengguna asrama, yaitu :
BAB IV ANALISA IV.1. Aspek Non Fisik IV.1.1 Analisa Kegiatan Kegiatan yang terjadi di dalam asrama dibagi berdasarkan pengelompokan jenis kegiatan yang dilakukan oleh pengguna asrama, yaitu : a) Kelompok
Lebih terperinciBAB 3 METODE PENELITIAN
BAB 3 METODE PENELITIAN 3.1 Metode Penelitian Kualitatif Metode penelitian yang penulis lakukan ialah metode kualitatif dengan cara melakukan observasi ke lokasi tujuan yang mengarah ke area bermain seperti
Lebih terperinciBAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN
BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan Usia dini merupakan suatu masa keemasan (golden age) bagi setiap manusia. Hal ini dikarenakan, pada masa ini lah seseorang dapat membentuk perilaku dan kepribadiannya
Lebih terperinciBAB IV KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN
BAB IV KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN Rumusan konsep ini merupakan dasar yang digunakan sebagai acuan pada desain studio akhir. Konsep ini disusun dari hasil analisis penulis dari tinjauan pustaka
Lebih terperinciBAB IV KONSEP PERANCANGAN
BAB IV KONSEP PERANCANGAN IV.1 KONSEP DASAR Konsep dasar dalam perancangan hotel ini adalah menghadirkan suasana alam ke dalam bangunan sehingga tercipta suasana alami dan nyaman, selain itu juga menciptakan
Lebih terperinciBAB V GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN
BAB V GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN 5.1. Gambaran Umum Restoran Ayam Goreng Fatmawati Restoran Ayam Goreng Fatmawati pertama kali didirikan pada tahun 1986 di Jl. Sawojajar, Bogor oleh ibu Hj. Fatmawati.
Lebih terperinciBAB V KONSEP DAN PROGRAM DASAR PERENCANAAN DAN PERANCANGAN ARSITEKTUR
BAB V KONSEP DAN PROGRAM DASAR PERENCANAAN DAN PERANCANGAN ARSITEKTUR 5.1. Tujuan Perencanaan dan Perancangan a. Merancang bangunan Showroom dan Service Station Vespa di Semarang yang mengakomodasi segala
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang Hewan mamalia berkaki empat, yaitu anjing merupakan hewan yang memiliki tingkat kecerdasan yang cukup tinggi, sehingga hewan ini lebih mudah dilatih dan dapat bersosialiasi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Proyek
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Proyek Citra Lake Suites adalah proyek kondominium hasil kerja sama Ciputra Residence dengan Mitsui Fudosan Residential. Berlokasi di Citra 6, Citra Garden City Jakarta,
Lebih terperinciBAB IV KONSEP PERANCANGAN
BAB IV KONSEP PERANCANGAN A. Ide/Gagasan Perancangan 1. Ide/Gagasan Benyamin s Days merupakan acara sederhana yang didedikasikan untuk Alm. Benyamin Sueb sebagai wujud penghargaan kami terhadap Alm. Benyamin
Lebih terperinci1 Survey melalui kuesioner pola kegiatan belajar di Perpustakaan dan Kota Depok, 2013 via Google Drive
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang 1.1.1 Perpustakaan, Pelajar, dan Masyarakat Perpustakaan merupakan suatu tempat yang mempunyai fungsi mengumpulkan, menyimpan,dan memelihara koleksi pustaka apapun
Lebih terperinciBAB 1. Pendahuluan. 1.1 Latar Belakang
BAB 1 Pendahuluan 1.1 Latar Belakang Perkembangan teknologi dan internet kini juga menjadi salah satu kekuatan pendukung dalam dunia bisnis, terutama kegiatan jual - beli. Sudah banyak tersedia di pasaran
Lebih terperinciLANDASAN TEORI DAN PROGRAM
PROYEK AKHIR ARSITEKTUR Periode LXVI, Semester Gasal, Tahun 2014/ 2015 LANDASAN TEORI DAN PROGRAM (DOKUMEN UNTUK SIDANG UJIAN) KOMPLEK WISATA PENGOLAHAN SUSU SAPI DI BOYOLALI Tema Desain Arsitektur Ekologis
Lebih terperinciH O T E L M A L L A PA R T M E N T S E M A R A N G
Sebagai developer dan operator Hotel Tentrem-Yogyakarta, kami persembahkan produk premium terbaru kami, Apartment Tentrem, yang terletak di lokasi paling strategis di kota Semarang dan dibangun diatas
Lebih terperinciBAB II DESKRIPSI PROYEK
BAB II DESKRIPSI PROYEK 2.1 Umum Proyek ini merupakan proyek fiktif yang diirencanakan pada lahan kosong yang berada di Jalan Soekarno-hatta dan diperuntukan untuk pertandingan renang internasional dan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG
BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG Di zaman modern ini manusia sudah tidak bisa lepas dengan masalah transportasi, dimana transportasi merupakan sesuatu yang vital dalam kehidupan manusia. Transportasi
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang 1.1.1. Kelayakan. Saat ini kegiatan pariwisata telah menjadi salah satu kebutuhan pokok manusia pada umumnya, yang disesuaikan dengan tingkat pendapatan masingmasing
Lebih terperinciKONSEP MAKRO & KONSEP MIKRO
KONSEP MAKRO & KONSEP MAKRO Pemilihan langgam Post-modern di rasa lebih sesuai pengaplikasian nya pada konsep desain interior clubhouse eastcoast residence ini, ditambah dengan nuansa natural. Konsep ini
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG MASALAH
BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG MASALAH Di zaman yang dimana umur bumi sudah tidak lagi muda terjadi isuisu mengenai pemanasan global yang menyebabkan kerusakan pada bumi semakin parah. Aktivitas
Lebih terperinciBAB III STUDI LAPANGAN. Syariah Hotel Lor In Solo adalah sebuah Hotel syariah berbintang 4
BAB III STUDI LAPANGAN III. III. A. OBSERVASI A.1. Syariah Hotel Lor In Solo Syariah Hotel Lor In Solo adalah sebuah Hotel syariah berbintang 4 terbesar di kota Solo. Hotel yang memiliki luasan yang tidak
Lebih terperinciPUSAT BALAWISTA Di Kabupaten Badung, Provinsi Bali
TUGAS AKHIR 107 Periode April September 2009 LANDASAN PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN ARSITEKTUR PUSAT BALAWISTA Di Kabupaten Badung, Provinsi Bali (Penekanan Desain : Arsitektur Bioklimatik) Oleh
Lebih terperinciBUKU PROFIL. The garden of knowledge resources. UPT. PERPUSTAKAAN Tahun Universitas Internasional Batam
Universitas Internasional Batam BUKU PROFIL The garden of knowledge resources UPT. PERPUSTAKAAN Tahun 2016 Kampus UIB, Gedung A Lantai 3 Jl. Gajah Mada, Baloi Sei Ladi, Batam 29442 Telp. 0778-7437111 (Ext.
Lebih terperinci