PENDAHULUAN Perekonomian Indonesia saat ini membutuhkan sektor perbankan yang kuat dikarenakan perbankan menjadi sektor penting yang dibutuhkan guna

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "PENDAHULUAN Perekonomian Indonesia saat ini membutuhkan sektor perbankan yang kuat dikarenakan perbankan menjadi sektor penting yang dibutuhkan guna"

Transkripsi

1

2

3

4 PENDAHULUAN Perekonomian Indonesia saat ini membutuhkan sektor perbankan yang kuat dikarenakan perbankan menjadi sektor penting yang dibutuhkan guna menjembatani masyarakat ekonomi kuat dengan masyarakat ekonomi lemah. Salah satu sektor perbankan yang dapat membantu pada daerah Jawa Tengah adalah Bank Perkreditan Rakyat (BPR) dikarenakan BPR sebagai badan pemberi pinjaman pada masyarakat ekonomi lemah dan juga menerima deposito dari masyarakat ekonomi kuat dengan imbalan bunga lebih tinggi daripada bank umum. Jawa Tengah masih banyak sekali masyarakat dengan ekonomi menengah ke bawah. Pada April 2012 menurut versi jumlah BPR di Jawa Tengah mencapai 261 unit. Jumlah tersebut memperlihatkan bahwa masyarakat di Jawa Tengah sangat memerlukan BPR. BPR sebagai lembaga perbankan dengan kegiatan utama memberikan jasa dalam menghimpun dana masyarakat, memerlukan suatu kondisi yang sehat serta tersedianya jasa perbankan yang menarik minat masyarakat. BPR mempunyai kepentingan untuk menjaga dana tersebut agar kepercayaan masyarakat tidak disia-siakan. Pendirian BPR-BPR yang semakin menjamur dan persaingan antar BPR yang sangat ketat memunculkan pertanyaan mendasar bagaimana kinerja dari BPR tersebut. Baik atau buruknya kinerja perbankan dalam hal ini BPR disebabkan oleh banyak faktor. Faktor utama yang hampir dihadapi seluruh perbankan adalah membengkaknya jumlah kredit bermasalah atau kredit macet. Semakin banyak kredit bermasalah atau kredit macet yang terjadi, menunjukkan semakin tinggi kesulitan perbankan saat ini. Selain kredit macet, masalah efisiensi dan laba yang diperoleh, juga dapat memperburuk kesehatan BPR (Amrulah, 2008). Oleh karena itu sistem penilaian tingkat kesehatan bank diatur kembali oleh Bank Indonesia dalam Surat Keputusan BI No.30/12/KEP/DIR dan Surat Edaran BI No. 30/3/UPPB tanggal 30 April 1997 yang menyebutkan bahwa penilaian terhadap pengukuran kinerja dan kondisi suatu bank dapat diukur dengan penilaian kuantitatif dari beberapa faktor yaitu permodalan (Capital), kualitas asset (Asset quality), manajemen (Management), rentabilitas (Earning) dan likuiditas 1

5 (Liquidity) yang lebih dikenal dengan metode CAMEL. Dengan adanya permodalan yang cukup, kualitas asset yang terjaga baik, manajemen yang dapat mengelola keuangan, keuntungan yang cukup untuk mempertahankan kelangsungan hidup BPR serta likuiditas yang terjaga guna memenuhi kewajiban setiap saat maka BPR dapat dikatakan sehat. Selain kesehatan bank, kinerja keuangan bank-bank termasuk BPR juga dapat dilihat dari predikat bank tersebut. Setiap tahun majalah infobank melakukan penelitian untuk mengukur predikat bank dengan menggunakan kriteria rasio Permodalan (KPMM dan pertumbuhan modal), Aktiva Produktif (NPL dan pertumbuhan kredit), Rentabilitas (ROA, ROE dan pertumbuhan laba), Likuiditas (LDR dan pertumbuhan dana) serta Efisiensi (BOPO). Predikat bank yang diberikan berupa pernyataan sangat bagus, bagus, cukup bagus dan tidak bagus sehingga semakin baik kinerja keuangan maka semakin bagus predikat bank tersebut. Pada penelitian terdahulu Almilia & Herdiningtyas (2005) menggunakan rasio keuangan CAMEL yaitu CAR (capital adequacy ratio), APB, ATTM, NPL (non performing loan), PPAP terhadap aktiva produktif, pemenuhan PPAP, ROA, ROE, NIM, BOPO dan LDR. Hasil penelitian menunjukkan rasio yang memiliki pengaruh signifikan terhadap prediksi kondisi bermasalah bank-bank swasta nasional di Indonesia adalah rasio keuangan CAR, APB, NPL, PPAP, ROA, NIM dan BOPO. Sedangkan penelitian yang dilakukan Laksito & Sutapa (2010) menyimpulkan bahwa capital, assets, management, earning mempunyai pengaruh signifikan terhadap kesehatan bank tetapi liquidity tidak mempunyai pengaruh yang signifikan. Berbeda lagi dengan penelitian Widiharto (2008) yang menyimpulkan CAR, ROA dan aktiva produktif mempunyai pengaruh signifikan terhadap kesehatan bank, sedangkan PPAP, OPM, BOPO dan LDR tidak memiliki pengaruh signifikan terhadap kesehatan bank. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui pengaruh rasio CAMEL terhadap tingkat predikat kinerja keuangan BPR-BPR di Jawa Tengah tahun 2011 dilihat dari rasio KPMM, NPL, ROA, ROE, LDR dan BOPO. BPR di pilih karena memiliki karakteristik yang berbeda dari bank umum yaitu pelayanan yang 2

6 sederhana, tingkat suku bunga lebih tinggi dan bersifat proaktif dalam mencari nasabah, maka dari itu BPR perlu ditinjau secara khusus (Laksito & Sutapa, 2010). Perbedaan penelitian ini dari penelitian sebelumnya adalah mengambil populasi BPR-BPR di Jawa Tengah tahun 2011 dengan menggunakan rasio KPMM, NPL, ROA, ROE, LDR, BOPO serta mengkombinasikan metode CAMEL dan infobank sehingga memungkinkan menghitung tingkat pertumbuhan masing-masing kriteria. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui tingkat predikat kinerja keuangan BPR-BPR di Jawa Tengah tahun 2011, diharapkan dari hasil penelitian dapat berguna bagi BPR sebagai gambaran pengukuran kinerja keuangan BPR, memberi gambaran bagi nasabah dalam pertimbangan berinvestasi, serta bagi Bank Indonesia sebagai dasar pertimbangan pengambilan kebijakan bagi BPR. TINJAUAN TEORITIS DAN HIPOTESIS Kinerja Bank Kinerja bank merupakan gambaran prestasi yang dicapai bank dalam operasionalnya. Penilaian aspek penghimpunan dana dan penyaluran dana merupakan kinerja bank sebagai lembaga intermediasi (Laksito & Sutapa, 2010). Di Indonesia penilaian terhadap kinerja bank diatur dalam surat edaran Bank Indonesia No.6/23/DPNP tanggal 31 Mei 2004 oleh Bank Indonesia sebagai pusat perbankan Indonesia. CAMEL merupakan metode penilaian kesehatan bank yang meliputi 5 kriteria, yaitu: (1) Capital Adequacy adalah kecukupan modal yang menunjukkan kemampuan bank dalam mempertahankan modal yang mencukupi dan kemampuan manajemen bank dalam mengidentifikasi, mengukur, mengawasi, dan mengontrol risiko-risiko yang dapat berpengaruh terhadap besarnya modal bank. Pengukuran dapat dilakukan dengan menggunakan suatu indikator yaitu CAR, yang diperoleh dengan membandingkan modal sendiri dengan aktiva tertimbang menurut risiko (ATMR). (2) Assets Quality menunjukkan kualitas asset sehubungan dengan risiko kredit yang dihadapi bank akibat pemberian kredit dan investasi dana bank pada portofolio yang berbeda. Setiap penanaman modal bank dalam aktiva produktif dinilai kualitasnya dengan 3

7 menentukan tingkat kolektibilitasnya, yang terdiri dari lancar, kurang lancar, diragukan atau macet. (3) Management Quality menunjukkan kemampuan manajemen bank untuk mengidentifikasi, mengukur, mengawasi dan mengontrol risiko-risiko yang timbul melalui kebijakan dan strategi bisnisnya untuk mencapai tujuan atau target. (4) Earning menunjukkan tidak hanya jumlah kuantitas dan trend earning tetapi juga faktor-faktor yang mempengaruhi ketersediaan dan kualitas earning. (5) Liquidity menunjukkan ketersediaan dana maupun sumber dana bank pada saat ini dan masa yang akan datang. Kinerja BPR menurut biro riset Infobank menggunakan 5 kriteria utama yang terbagi ke dalam 7 rasio keuangan dan 4 pertumbuhan. Indikator yang digunakan antara lain rasio permodalan, kualitas asset, rentabilitas, likuiditas dan efisiensi, serta pertumbuhan modal, dana, kredit, dan laba. Biro riset Infobank membagi penilaian kinerja bank menjadi 5 kriteria yaitu: (1) permodalan menggunakan 2 indikator yaitu rasio KPMM dan pertumbuhan modal, (2) kualitas asset menggunakan 2 indikator yaitu rasio NPL dan pertumbuhan kredit, (3) rentabilitas menggunakan 3 indikator yaitu rasio ROA, ROE, dan pertumbuhan laba, (4) likuiditas menggunakan 2 indikator yaitu rasio LDR dan pertumbuhan kredit, (5) efisiensi sebagai ganti dari faktor manajemen menggunakan 1 indikator yaitu rasio BOPO. Tingkat Predikat Bank Tingkat predikat bank sebenarnya hampir sama dengan tingkat kesehatan bank, hanya saja disini tidak menggunakan faktor manajemen, jadi predikat atau penilaian bank dapat dilihat dari kemampuan bank menjalankan fungsi-fungsinya dengan baik tanpa melihat faktor manajemennya. Bank yang dikatakan bagus adalah bank yang dapat menjaga dan memelihara kepercayaan masyarakat, dapat menjalankan fungsi intermediasi dan dapat membantu pemerintah menjalankan berbagai kebijakan, terutama kebijakan moneter (Rahmanto, 2010). Untuk dapat menjalankan fungsi dengan baik, bank harus memiliki modal yang cukup, menjaga kualitas aset dengan baik, dikelola baik dan dioperasikan berdasarkan prinsip kehati-hatian, menghasilkan keuntungan yang cukup untuk mempertahankan usahanya, serta memelihara likuiditas guna memenuhi kewajibannya setiap saat. Tingkat predikat pada dasarnya dinilai dengan 4

8 pendekatan kuantitatif atas berbagai aspek yang berpengaruh terhadap kondisi dan perkembangan suatu bank. Pendekatan kuantitatif tersebut dapat dilakukan dengan mengadakan penilaian terhadap faktor permodalan, kualitas asset, rentabilitas, likuiditas, dan efisiensi. Berdasarkan predikat yang ditetapkan oleh Biro Riset Infobank, bank ditetapkan menjadi 4 kriteria tingkat predikat bank sebagai berikut : Tabel 1. Kriteria tingkat predikat bank Nilai Predikat Sangat Bagus 66 - <81 Bagus 51 - <66 Cukup Bagus 0 - <51 Tidak Bagus Sumber : Biro Riset Infobank Dengan pembagian bobot dari masing-masing faktor yaitu permodalan sebesar 20% yang terdiri dari 15% untuk KPMM dan 5% untuk pertumbuhan modal, kualitas aset sebesar 20% yang terdiri dari 15% NPL dan 5% untuk pertumbuhan kredit, rentabilitas sebesar 30% yang terdiri dari 12,5% ROA 12,5% ROE dan 5% untuk pertumbuhan laba, likuiditas sebesar 15% yang terdiri dari 10% LDR dan 5% pertumbuhan dana, serta efisiensi sebesar 15% dengan menggunakan rasio BOPO. Perumusan Hipotesis Menurut Biro Riset Infobank, penilaian tingkat predikat suatu bank dapat diukur berdasarkan faktor permodalan, kualitas aset, rentabilitas, likuiditas, dan efisiensi. a. Permodalan Faktor permodalan yaitu sampai dimana bank memenuhi penilaian permodalan bank, kecukupan penyediaan modal terhadap Aktiva Tertimbang Menurut Rasio (ATMR) (Widiharto, 2008). Rasio yang digunakan untuk mengukur modal adalah rasio KPMM. KPMM adalah rasio yang memperlihatkan 5

9 seberapa besar jumlah seluruh aktiva bank yang mengandung resiko (kredit, penyertaan, surat berharga, tagihan pada bank lain) ikut dibiayai dari modal sendiri disamping memperoleh dana-dana dari sumber-sumber diluar bank. Pada BPR menggunakan istilah KPMM sedangkan bank umum menggunakan istilah CAR. Bila modal sendiri semakin besar akan membuat bank dapat mengatasi penyediaan modalnya sendiri, jadi sewaktu-waktu muncul permasalahan dalam operasional seperti kredit macet, bank dapat mengatasi dengan memakai modal sendiri dan tetap dapat mempertahankan kelangsungan hidupnya, oleh karena itu dapat dikatakan bahwa predikat BPR dipengaruhi oleh faktor permodalan. Penentuan predikat tidak hanya diukur menggunakan rasio KPMM saja tetapi dengan memasukkan unsur pertumbuhan modal. Hal ini didasarkan pada sikap fairness terhadap bank yang mampu bertumbuh dengan baik secara kualitas. Pertumbuhan modal diperoleh dengan membandingkan modal tahun 2011 dan modal tahun Semakin tinggi pertumbuhan modal, bank memiliki cadangan dalam penyediaan modalnya sehingga BPR dapat mempertahankan kelangsungan hidupnya dengan lebih baik yang dapat dikatakan juga BPR berpredikat bagus. Menurut Almilia & Herdiningtyas (2005) dan Widiharto (2008), rasio KPMM berpengaruh negatif terhadap bank dalam kondisi bermasalah, hipotesis yang dirumuskan sebagai berikut : H1 : Rasio keuangan KPMM berpengaruh positif terhadap tingkat predikat BPR H2 : Pertumbuhan modal berpengaruh positif terhadap tingkat predikat BPR b. Kualitas Aset Faktor yang dinilai adalah Kualitas Aset yakni sampai sejauh mana bank memelihara kualitas aktiva seproduktif mungkin sehingga memperkecil aktiva produktif yang bermasalah atau non performing loan (NPL) (Widiharto, 2008). Semakin produktif aktiva maka BPR dapat dikatakan sehat, sebab BPR mendapatkan aktiva berkualitas dan membuat efektif aktivanya. Karena kualitas aktiva merupakan dasar dari perputaran keuangan di BPR, maka semakin produktif faktor ini akan menentukan kinerja keuangan suatu BPR. Kualitas aset berpengaruh pada kinerja keuangan BPR, artinya semakin BPR dapat memelihara kualitas dari aktiva agar semakin produktif akan membuat rentabilitas menjadi lebih baik. 6

10 Penentuan predikat tidak hanya diukur menggunakan rasio NPL saja, tetapi dengan memasukkan unsur pertumbuhan kredit. Pertumbuhan kredit diperoleh dengan membandingkan kredit yang diberikan tahun 2011 dan kredit yang diberikan tahun Jika terdapat kenaikan pertumbuhan pada kredit yang diberikan, maka hal tersebut membuat perputaran total kredit lebih besar, sehingga BPR lebih cepat meningkatkan laba yang membuat BPR tersebut dapat dikatakan berpredikat bagus. Pada penelitian Almilia & Herdiningtyas (2005) menyebutkan rasio aktiva produktif bermasalah berpengaruh positif terhadap bank dalam kondisi bermasalah, sedangkan menurut Widiharto (2008) rasio NPL mempunyai pengaruh negatif terhadap kesehatan bank, hipotesis yang dirumuskan sebagai berikut : H3 : Rasio NPL berpengaruh negatif terhadap tingkat predikat BPR H4 : Pertumbuhan kredit berpengaruh positif terhadap tingkat predikat BPR c. Rentabilitas Penilaian ini didasarkan pada rentabilitas suatu bank yaitu dengan melihat kemampuan suatu bank dalam menghasilkan keuntungan (Widiharto, 2008). Return On Asset (ROA) merupakan rasio yang dapat mengukur keuntungan yang dihasilkan dari rata-rata total asset BPR yang bersangkutan, sedangkan Return On Equity (ROE) mengukur keuntungan yang dihasilkan dari rata-rata total modal sendiri BPR yang bersangkutan. Semakin tinggi rasio ROA dan ROE dapat dikatakan keuntungan yang dihasilkan semakin besar, yang dapat meningkatkan modal dan asset untuk kelangsungan hidupnya, maka dapat dikatakan bahwa BPR memiliki predikat yang bagus. Rentabilitas merupakan salah satu aspek penting bagi penentuan predikat BPR dimana dengan pendapatan tinggi menyebabkan keuntungan BPR semakin besar dan akan mempengaruhi asset BPR, sehingga semakin tinggi pendapatan yang diperoleh maka asset BPR akan semakin besar. Penentuan predikat tidak hanya diukur menggunakan rasio ROA dan ROE saja, tetapi dengan memasukkan unsur pertumbuhan laba. Pertumbuhan laba diperoleh dengan membandingkan laba bersih tahun 2011 dan laba bersih tahun Semakin besar laba diharapkan dapat meningkatkan modal untuk 7

11 kelangsungan hidup BPR. Hal ini menunjukkan, laba berpengaruh terhadap penentuan predikat BPR. Almilia & Herdiningtyas (2005) menyatakan bahwa rasio ROA dan ROE mempunyai pengaruh negatif terhadap bank dalam kondisi bermasalah, hipotesis yang dirumuskan sebagai berikut : H5 : Rasio ROA berpengaruh positif terhadap tingkat predikat BPR H6 : Rasio ROE berpengaruh positif terhadap tingkat predikat BPR H7 : Pertumbuhan laba berpengaruh positif terhadap tingkat predikat BPR d. Likuiditas Penilaian ini didasarkan untuk mengetahui kemampuan bank dalam memenuhi kewajiban segeranya (Widiharto, 2008). Loan to Deposit Ratio (LDR) merupakan rasio yang digunakan untuk menilai likuiditas suatu BPR dengan cara membagi jumlah kredit yang diberikan oleh BPR terhadap dana pihak ketiga. Semakin rendah rasio LDR, likuiditas BPR akan semakin besar sehingga perputaran dana menjadi sangat liquid, pembayaran dana dari pihak ketiga menjadi mudah dan tidak terjadi kemacetan. Jika kredit semakin kecil maka BPR tidak kesulitan untuk memenuhi kewajibannya, maka dapat dikatakan bahwa BPR memiliki predikat yang bagus. Penentuan predikat tidak hanya diukur menggunakan rasio LDR saja, tetapi dengan memasukkan unsur pertumbuhan dana. Pertumbuhan dana diperoleh dengan membandingkan dana tahun 2011 dan dana tahun Semakin tinggi pertumbuhan dana, menunjukkan BPR mampu mencukupi kebutuhan dalam hal mencari laba, maka dapat dikatakan bahwa BPR memiliki predikat yang bagus. Almilia & Herdiningtyas (2005) dan Widiharto (2008) menyatakan semakin tinggi rasio LDR menunjukkan semakin rendahnya kemampuan likuiditas bank yang bersangkutan sehingga kemungkinan suatu bank dalam kondisi bermasalah akan semakin besar. Hipotesis yang dirumuskan sebagai berikut : H8 : Rasio keuangan LDR berpengaruh negatif terhadap tingkat predikat BPR H9 : Pertumbuhan dana berpengaruh positif terhadap tingkat predikat BPR 8

12 e. Efisiensi Penilaian ini didasarkan pada perbandingan antara beban operasi dengan pendapatan operasi. Rasio BOPO mengukur efisiensi BPR dimana semakin kecil rasio ini maka semakin efisien biaya operasional yang dikeluarkan. Semakin efisien BPR mengeluarkan biaya operasional akan menghasilkan sisa yang berubah menjadi modal ataupun asset, dengan meningkatnya modal ataupun asset tersebut, maka BPR dapat bertahan untuk tetap beroperasi sehingga BPR dapat dikatakan memiliki predikat yang bagus. H10 : Rasio keuangan BOPO berpengaruh negatif terhadap tingkat predikat BPR METODE PENELITIAN Data yang digunakan adalah data sekunder yang diambil dari laporan keuangan BPR tahun 2011 yang didapat dari Populasi yang dipilih adalah BPR yang ada di regional Jawa Tengah, sedangkan sampel dari penelitian ini memakai purposive sampling dengan kriteria sebagai berikut: a. BPR yang berada di regional Jawa Tengah dan terdaftar di Bank Indonesia tahun 2011, b. Memiliki laporan keuangan tahun 2011 dan 2010 yang dipublikasikan di website Bank Indonesia, c. Terdapat kelengkapan data yang dibutuhkan penelitian ini yaitu rasio-rasio keuangan maupun data untuk menghitung rasio yang belum ada. Penelitian ini menggunakan variabel dependen yaitu predikat bank (Y) dan variabel independen yang terdiri dari 6 rasio keuangan dan 4 rasio pertumbuhan yaitu KPMM, NPL, ROA, ROE, LDR, BOPO, pertumbuhan modal, pertumbuhan kredit, pertumbuhan laba, dan pertumbuhan dana. 9

13 Dalam penelitian ini variabel independen dihitung dengan cara : Tabel 2. Pengukuran Variabel Independen Kinerja Keuangan Pengukuran Permodalan : a. KPMM b. Pertumbuhan modal Kualitas aset : a. modal sendiri dibagi total aktiva b. ekuitas tahun 2011 dikurangi ekuitas tahun 2010 Apabila nilai selisih positif yang berarti ada pertumbuhan, maka diberi nilai 1, jika tidak maka diberi nilai 0 a. NPL b. Pertumbuhan kredit a. aktiva produktif bermasalah dibagi total aktiva produktif b. kredit tahun 2011 dikurangi kredit tahun 2010 Apabila nilai selisih positif yang berarti ada pertumbuhan, maka diberi nilai 1, jika tidak maka diberi nilai 0 Rentabilitas : a. ROA b. ROE c. Pertumbuhan laba a. laba bersih dibagi total asset b. laba bersih dibagi total ekuitas c. laba tahun 2011 dikurangi laba tahun 2010 Apabila nilai selisih positif yang berarti ada pertumbuhan, maka diberi nilai 1, jika tidak maka diberi nilai 0 Likuiditas : a. LDR b. Pertumbuhan dana a. total kredit dibagi total dana pihak ketiga b. dana tahun 2011 dikurangi dana tahun 2010 Apabila nilai selisih positif yang berarti ada pertumbuhan, maka diberi nilai 1, jika tidak maka diberi nilai 0 10

14 Kinerja Keuangan Pengukuran Efisiensi : BOPO biaya operasi dibagi pendapatan operasi Sumber : Biro Riset Infobank Variabel dependen dalam penelitian ini adalah tingkat predikat bank, dengan pembagian sebagai berikut : Tabel 3. Perhitungan Predikat Bank Tingkat predikat bank Nilai Tingkat predikat bank (dalam penelitian) Nilai Skor Sangat bagus Bagus 66-<81 Cukup bagus 51-<66 Tidak bagus 0-<51 Bagus Tidak bagus 0-<66 0 Sumber : Biro Riset Infobank Nilai dari predikat bank didapat melalui perhitungan rasio serta pertumbuhan yang mengikuti standar sebagai berikut : 11

15 Tabel 4. Bobot Rasio dan Pertumbuhan Rasio Kriteria Poin Bobot <8% 0 KPMM Pertumbuhan modal NPL Pertumbuhan kredit ROA ROE Pertumbuhan Laba 8% - 12% 80 12% - 20% 90 >20% >8% 0 5% - 8% 80 3% - 5% 90 <3% <0% 0 0% - 1% 80 >2% 90 1% - 2% 100 <8% 0 8% - 10% 80 10% - 12% 90 >12% % 5% 15% 5% 12,5% 12,5% 5% 12

16 Rasio Kriteria Poin Bobot >125% 0 BOPO LDR Pertumbuhan dana 92% - 125% 80 <85% 90 85% - 92% 100 <50% 0 50% - 85% 80 >110% 90 85% - 110% % 10% 5% Sumber : SK Bank Indonesia No.30/12/KEP/DIR (lampiran) & Biro Riset Infobank Perhitungan dimulai dengan mencari masing-masing rasio, setelah masingmasing rasio diketahui maka akan dibagi sesuai poin. Rasio yang telah diberi poin sesuai kriteria diatas akan dikalikan dengan bobot yang nantinya akan mendapat nilai dari masing-masing rasio, begitu juga dengan pertumbuhan akan ditentukan apakah pertumbuhannya + yang berarti mendapat nilai 5 atau yang berarti mendapat nilai 0. Setelah masing-masing rasio dan pertumbuhan mempunyai nilai, maka nilai-nilai tersebut akan dijumlahkan seluruhnya. Dari situ akan terlihat nilai dari suatu BPR yang menunjukkan predikat dari BPR tersebut. Seluruh BPR akan dicari predikat nya apakah BPR masuk dalam kategori bagus atau tidak bagus. Bank yang bagus akan diberi skor 1, dan yang tidak bagus diberi skor 0 untuk kemudian diuji dengan model regresi logistik. Teknik Analisis Teknik yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan perhitungan statistik dengan memakai analisis data yaitu regresi logistik untuk menentukan pengaruh dari masing-masing variable bebas terhadap predikat BPR. Model umum regresi logistik penelitian adalah sebagai berikut : 13

17 PB = α + β 1 KPMM + β 2 pertumbuhan modal + β 3 NPL + β 4 pertumbuhan kredit + β 5 ROA + β 6 ROE + β 7 pertumbuhan laba + β 8 LDR + β 9 pertumbuhan dana + β 10 BOPO + e dimana : PB = probabilitas predikat bank e = error α = Konstanta regresi βi = Koefisien arah regresi ( i = 1,2,3,4,5,6,7,8,9,10) Model regresi logistik menghasilkan nilai peluang predikat suatu bank. Apabila nilai peluang predikat bank lebih besar dari 0.05 maka bank berpredikat tidak bagus, dan sebaliknya jika nilai probabilitas kegagalan bank dibawah 0.05 maka bank berpredikat bagus. Oleh karena itu cutting score yang dipakai dalam metode ini adalah Langkah Analisis a. Statistik deskriptif Analisis deskriptif adalah menggambarkan tentang statistik data seperti nilai maksimum, nilai minimum, mean serta standar deviasi (Ghozali, 2006) b. Uji Goodness-of-Fit Hosmers and Lemeshow Goodness of Fit Test menguji hipotesis nol bahwa data empiris cocok atau sesuai dengan model (Ghozali, 2006). Jika nilai Hosmers and Lemeshow Goodness of Fit Test statistics sama dengan atau kurang dari 0.05, maka hipotesis nol ditolak yang berarti ada perbedaan antara model dengan nilai observasinya sehingga Goodness Fit Model tidak dapat memprediksi nilai modelnya. Jika nilai Hosmers and Lemeshow Goodness of Fit Test statistics lebih dari 0.05, maka hipotesis nol tidak dapat ditolak yang berarti model mampu memprediksi nilai observasinya (Ghozali, 2006). 14

18 c. Uji Cox and Snell s R Square Cox and Snell s R Square merupakan ukuran yang mencoba meniru ukuran R 2 pada regresi berganda yang didasarkan pada teknik estimasi likelihood dengan nilai maksimum kurang dari 1 sehingga sulit untuk diinterpretasikan. Negelkerke s R Square merupakan modifikasi dari koefisien Cox and Snell s R Square untuk memastikan nilainya bervariasi dari 0 sampai dengan 1. Hal ini dapat dilakukan dengan cara membagi nilai Cox and Snell s R Square dengan nilai maksimum (Ghozali, 2006). d. Uji hipotesis Uji hipotesis dilakukan dengan regresi logistic. Apabila nilai peluang dari masing-masing rasio lebih besar dari 0.05 maka tidak berpengaruh signifikan terhadap predikat bank, dan sebaliknya jika nilai peluang lebih kecil dari 0.05 maka rasio berpengaruh signifikan terhadap predikat bank. Oleh karena itu cutting score yang dipakai dalam metode ini adalah 0.05 HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Pengambilan Sampel Penelitian Tabel 5. Sampel Penelitian NO Kriteria Jumlah BPR di Jawa Tengah BPR yang tidak memiliki laporan keuangan tahun 2010 dan 2011 BPR yang tidak memiliki kelengkapan data yang dibutuhkan dalam penelitian BPR memiliki yang data ekstrim 261 (0) (11) (17) Jumlah sampel

19 Sampel penelitian sebanyak 233 BPR di Jawa Tengah yang memiliki kategori laporan keuangan tahun 2010 dan 2011 serta memiliki kelengkapan data rasio yang dapat diukur dalam penelitian. Sebanyak 11 BPR tidak memiliki laporan keuangan tahun 2010 dan sebanyak 17 BPR tidak dapat digunakan sebagai sampel karena memiliki nilai yang ekstrim, dengan nilai Z lebih dari 3 atau -3 (nilai bias) yang dapat mempengaruhi hasil penelitian. (Ghozali, 2006) Statistik deskriptif Tabel 6. Frekuensi Peringkat Bank Cumulative Frequency Percent Valid Percent Percent Valid tidak bagus Bagus Total Sumber : Data penelitian yang diolah, 2013 Berdasarkan hasil penelitian menunjukan sebanyak 233 BPR memiliki data valid yang dapat diolah. Dari data yang diolah menunjukan 87,1% BPR di Jawa Tengah memiliki peringkat bagus dan sisanya sebanyak 12,9% BPR di Jawa Tengah memiliki peringkat tidak bagus. Data diatas menunjukan BPR di Jawa Tengah relatif memiliki peringkat yang bagus, meskipun masih terdapat 30 BPR yang memiliki peringkat tidak bagus yang menyebar di beberapa daerah. Berdasarkan analisis data yang dilakukan pada saat pengelompokan sampel dapat diketahui bahwa predikat tidak bagus BPR di Jawa Tengah ditunjukkan oleh tingkat pertumbuhan yang minus, rasio KPMM dan ROE terlalu rendah, NPL dan BOPO terlalu tinggi, serta rasio ROA yang minus. 16

20 Tabel 7. Statistik Deskriptif N Minimum Maximum Mean Std. Deviation KPMM pert.modal NPL pert.kredit ROA ROE pert.laba BOPO LDR pert.dana Valid N (listwise) 233 Sumber : Data penelitian yang diolah, 2013 Berdasarkan tabel perhitungan menunjukkan secara keseluruhan rasio kinerja keuangan BPR di Jawa Tengah memiliki nilai yang bagus kecuali rata-rata rasio NPL. Dalam aspek permodalan BPR di Jawa Tengah memiliki kemampuan permodalan yang bagus dengan rata-rata rasio KPMM sebesar 24,57% diatas standar permodalan sebesar 20%, meskipun begitu masih terdapat BPR yang mempunyai nilai rata-rata rasio KPMM rendah yaitu hanya sebesar 6,73%. Dari data terlihat terjadi pertumbuhan modal BPR dengan rata-rata 18,05% dari tahun 2010 hingga tahun 2011, hal tersebut menunjukkan bahwa BPR di Jawa Tengah mengalami pertumbuhan yang bagus, meskipun masih ada BPR yang tidak mengalami pertumbuhan modal yang ditunjukkan dengan nilai -94,81%. Untuk aspek aktiva produktif terlihat rata-rata kredit bermasalah BPR di Jawa Tengah masih tinggi yaitu sebesar 7,14% meskipun begitu lebih banyak BPR yang memiliki rasio kredit bermasalah dibawah 5%. Hal ini disebabkan ada BPR yang memiliki resiko kredit macet yang tinggi sebesar 62,75% melebihi standar aktiva produktif sebesar 5%, tetapi ada juga BPR yang memiliki resiko kredit macet yang sangat rendah hanya sebesar 0,04%. Dari data terlihat BPR memiliki rata-rata pertumbuhan kredit sebesar 14,89% meskipun terdapat BPR 17

21 yang tidak mengalami pertumbuhan kredit yang ditunjukkan dengan nilai pertumbuhan kredit terburuk -51,58%. Dalam aspek rentabilitas rata-rata rasio ROA sebesar 4,03% yang menunjukkan return on asset BPR di Jawa Tengah sudah bagus karena diatas standar rentabilitas sebesar 2%. Hal ini menunjukkan semakin tinggi rasio ROA yang diperoleh, keuntungan yang dihasilkan akan semakin besar dan dari keuntungan tersebut BPR dapat meningkatkan modal dan asset yang membuat BPR dapat bertahan untuk kelangsungan hidupnya. Meskipun begitu masih terdapat BPR yang mempunyai rasio ROA rendah yang berarti bahwa BPR tidak mendapat keuntungan atau merugi sebesar -21,98%. Demikian juga terlihat BPR memiliki rata-rata return on equity diatas 8% yaitu sebesar 18,77% yang menunjukkan keuntungan yang dihasilkan lebih besar dari rata-rata total modal sendiri, tetapi ada juga BPR yang memiliki rasio ROE sangat buruk dengan nilai ,35% yang berarti bahwa BPR mengalami kerugian. Disisi lain rata-rata pertumbuhan laba BPR di Jawa Tengah mengalami pertumbuhan positif yaitu sebesar 45,25% meskipun terlihat masih ada BPR yang tidak mengalami pertumbuhan laba dengan nilai -714,78% serta BPR yang mengalami pertumbuhan laba sangat besar hingga 5548,09% sehingga standar deviasi besar, atau terdapat variasi dan range data yang sangat tinggi. Untuk aspek efisiensi terlihat rata-rata rasio BOPO sebesar 83,06% yang menunjukkan BPR di Jawa Tengah dapat mengelola beban operasional dan pendapatan operasional secara efisien meskipun masih terdapat BPR yang belum dapat mengelola dengan efisien beban dan pendapatannya yang ditunjukkan dengan nilai 192,49%. Kemampuan aspek likuiditas BPR di Jawa Tengah terlihat sudah bagus, dengan nilai rata-rata LDR 79,35% diatas standart likuiditas sebesar 65%, hal ini menunjukkan BPR dapat memenuhi kewajiban-kewajibannya dengan segera meskipun masih ada BPR yang memiliki rasio LDR hanya sebesar 48,62%. Pertumbuhan dana BPR di Jawa Tengah sudah bagus, terlihat dari dana BPR bertumbuh baik secara kualitas dengan rata-rata pertumbuhan dana sebesar 18

22 19,19% meskipun masih ada BPR yang tidak bertumbuh dengan nilai LDR sebesar -43,76%. Uji goodness of fit Tabel 8. Hasil Uji Goodness of Fit Model summary Cox & Snell R Nagelkerke R Step -2 Log likelihood Square Square a a. Estimation terminated at iteration number 8 because parameter estimates changed by less than.001. Hosmer and Lemeshow Test Step Chi-square df Sig Sumber : Data penelitian yang diolah, 2013 Hasil output SPSS memberikan nilai Cox dan Snell s R sebesar 0,406 dan nilai nagelkerke R 2 sebesar 0,758 yang berarti tingkat predikat BPR dapat dijelaskan dengan rasio yang dilihat dari KPMM, pertumbuhan modal, NPL, pertumbuhan kredit, ROA, ROE, pertumbuhan laba, LDR, pertumbuhan dana dan BOPO sebesar 75,8%; sedangkan nilai Hosmer-Lemeshow sebesar 2,973 dan signifikan pada 0,936 oleh karena nilai ini diatas 0,05 maka model dikatakan fit dan model dapat diterima. 19

23 Pengujian Hipotesis Tabel 9. Hasil Uji Hipotesis Variabel penelitian B Sig. Kesimpulan KPMM Pertumbuhan Modal NPL Pertumbuhan Kredit ROA ROE Pertumbuhan Laba LDR Pertumbuhan Dana BOPO 0,008-0,002-0,249 0,055 1,375 0,019 0,005-0,073-0,012 0,091 0,811 0,635 0,001 0,043 0,001 0,154 0,075 0,048 0,565 0,221 H 1 ditolak H 2 ditolak H 3 diterima H 4 diterima H 5 diterima H 6 ditolak H 7 diterima H 8 diterima H 9 ditolak H 10 ditolak Sumber : Data penelitian yang diolah, 2013 Dari hasil pengujian hipotesis diperoleh rasio NPL, pertumbuhan kredit, ROA, pertumbuhan laba dan LDR berpengaruh secara signifikan terhadap tingkat predikat BPR. Rasio NPL dan LDR berpengaruh negatif terhadap predikat BPR yang berarti semakin tinggi rasio tersebut mengakibatkan tingkat predikat BPR menjadi semakin buruk dan sebaliknya, sedangkan rasio pertumbuhan kredit, ROA serta pertumbuhan laba berpengaruh positif terhadap predikat BPR yang berarti semakin tinggi rasio tersebut mengakibatkan tingkat predikat BPR menjadi semakin bagus dan sebaliknya. Disisi lain rasio KPMM, pertumbuhan modal, ROE, pertumbuhan dana dan BOPO menunjukkan tidak berpengaruh terhadap tingkat predikat BPR. 20

24 PEMBAHASAN Rasio NPL menunjukkan kemampuan manajemen bank dalam mengelola kredit bermasalah, sehingga semakin tinggi rasio NPL maka akan memperburuk kualitas kredit bank yang menyebabkan jumlah kredit bermasalah semakin besar dan kemungkinan predikat bank akan menjadi tidak bagus. Hal itu juga sejalan untuk rasio pertumbuhan kredit, semakin kredit bertumbuh membuat BPR dapat semakin mempertahankan kelangsungan hidupnya. Oleh sebab itu rasio NPL dan pertumbuhan kredit mempengaruhi predikat BPR. Hasil penelitian bertolak belakang dengan penelitian Almilia & Herdiningtyas (2005) yang menyatakan bahwa rasio NPL tidak berpengaruh terhadap prediksi kondisi bank bermasalah. Rasio ROA menunjukkan kemampuan BPR dalam menghasilkan keuntungan dari rata-rata total asset BPR yang bersangkutan. Semakin tinggi rasio ROA, keuntungan dihasilkan semakin besar yang dapat meningkatkan modal dan asset BPR dalam mempertahankan kelangsungan hidupnya, oleh karena itu ROA menjadi salah satu faktor yang berpengaruh terhadap predikat bank. Penentuan predikat juga dipengaruhi oleh rasio pertumbuhan laba, dimana semakin besar laba diharapkan dapat meningkatkan modal yang menjadi unsur penting dalam kelangsungan hidup BPR. Hasil penelitian sejalan dengan penelitian Widiharto (2008) yang menyatakan bahwa ROA memiliki pengaruh yang signifikan terhadap prediksi kondisi bermasalah pada BPR baik satu tahun ke depan ataupun dua tahun ke depan, tetapi bertolak belakang dengan penelitian Almilia & Herdiningtyas (2005) yang menyatakan bahwa rasio ROA tidak berpengaruh terhadap prediksi kondisi bank bermasalah. Rasio LDR memiliki pengaruh negatif terhadap tingkat predikat BPR, apabila bank memberi pinjaman kredit lebih kecil dibanding dana pihak ketiga, maka saat BPR mengalami permasalahan kredit macet, dana masih dapat menutupi, tetapi jika BPR memberi pinjaman lebih besar dari dana dari pihak ketiga dan mengalami masalah kredit macet, akan dimungkinkan BPR akan kesulitan karena keterbatasan dana. Hasil penelitian bertolak belakang dengan penelitian Widiharto (2008) yang menyatakan bahwa LDR tidak memiliki 21

25 pengaruh yang signifikan terhadap prediksi kondisi bermasalah pada BPR baik satu tahun ke depan ataupun dua tahun ke depan. KPMM tidak berpengaruh terhadap tingkat predikat BPR hal ini dimungkinkan karena BPR di Jawa Tengah tidak mementingkan lagi aspek permodalannya, sebab modal yang dimiliki sudah besar diduga karena banyak BPR tersebut sudah lama beroperasi. Karena modal BPR sudah besar, BPR dapat tetap mengatasi penyediaan modal sendiri saat terjadi masalah operasional saat terjadi kredit macet. Tingkat kredit macet yang terjadi selama 2011 masih termasuk normal meskipun sedikit melebihi standar. Hal itu juga berdampak pada rasio pertumbuhan modalnya, pertumbuhan modal menjadi tidak berpengaruh terhadap tingkat predikat BPR di Jawa Tengah selama tahun Hasil penelitian sejalan dengan penelitian Widiharto (2008) yang menyatakan bahwa KPMM tidak memiliki pengaruh yang signifikan terhadap prediksi kondisi bermasalah pada BPR baik satu tahun ke depan ataupun dua tahun ke depan tetapi bertolak belakang dengan penelitian Almilia & Herdiningtyas (2005) yang menyatakan bahwa rasio KPMM berpengaruh terhadap prediksi kondisi bank bermasalah. ROE juga tidak berpengaruh terhadap predikat BPR dimungkinkan karena modal BPR yang kuat, lama BPR beroperasi, serta orientasi BPR bukan lagi pada return atas modal tetapi lebih memfokuskan bagaimana mengefektifkan dan mengefisienkan aset dengan lebih memberdayakan dana yang masuk. Rata-rata pertumbuhan dana sebesar 19,19% tidak terlalu memberikan dampak yang berarti terhadap modal, sebab itu pertumbuhan dana tidak berpengaruh terhadap tingkat predikat BPR. Rata-rata rasio BOPO sebesar 83,06% yang menunjukkan kinerja keuangan BPR di Jawa Tengah masih efisien, meskipun begitu tidak memberikan dampak yang besar terhadap tingkat predikat BPR. BOPO berpengaruh terhadap laba, sedangkan laba tidak dapat memberikan dampak yang besar ke modal BPR karena modal sudah besar. Hal ini menyebabkan BOPO juga menjadi tidak berpengaruh terhadap predikat BPR. Hasil penelitian sejalan dengan penelitian Widiharto (2008) yang menyatakan bahwa BOPO tidak memiliki pengaruh yang 22

26 signifikan terhadap prediksi kondisi bermasalah pada BPR baik satu tahun ke depan ataupun dua tahun ke depan, tetapi bertolak belakang dengan penelitian Almilia & Herdiningtyas (2005) yang menyatakan bahwa rasio BOPO berpengaruh terhadap prediksi kondisi bank bermasalah. Hasil penelitian berbeda dengan penelitian sebelumnya disebabkan perbedaan jenis bank yang dipakai atau diteliti serta tahun penelitian yang berbeda juga ada kemungkinan perbedaan karakteristik BPR di Jawa Tengah dengan daerah yang lain. KESIMPULAN Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian menunjukkan secara keseluruhan rata-rata rasio kinerja keuangan BPR di Jawa Tengah sudah bagus artinya sesuai kriteria Bank Indonesia, kecuali rasio NPL. Rasio keuangan yang berpengaruh terhadap predikat BPR di Jawa Tengah yaitu rasio NPL, pertumbuhan kredit, ROA, pertumbuhan laba, dan LDR. Sedangkan rasio yang tidak berpengaruh terhadap predikat BPR yaitu rasio KPMM, pertumbuhan modal, ROE, pertumbuhan dana dan BOPO. Rasio NPL dan LDR berpengaruh negatif terhadap tingkat predikat BPR yang berarti bahwa semakin rendah rasio ini maka predikat BPR akan semakin bagus, dan sebaliknya. Berbeda dengan rasio pertumbuhan kredit, ROA dan pertumbuhan dana yang berpengaruh positif terhadap tingkat predikat BPR yang berarti bahwa semakin rendah rasio ini maka predikat BPR justru akan semakin buruk, dan sebaliknya. Rasio KPMM, pertumbuhan modal, ROE, pertumbuhan dana dan BOPO tidak berpengaruh terhadap tingkat predikat BPR, hal itu disebabkan ada kemungkinan karena BPR di Jawa Tengah tidak mementingkan lagi aspek permodalannya, sebab modal yang dimiliki sudah besar dikarenakan banyak BPR sudah lama berdiri. Ada juga kemungkinan orientasi BPR bukan lagi pada return atas modal tetapi lebih memfokuskan bagaimana mengefektifkan dan mengefisienkan asetnya dengan lebih memberdayakan dana yang masuk. 23

27 Implikasi Hasil Penelitian Implikasi Teoritis Secara umum hasil penelitian menunjukkan rasio NPL, ROA, LDR, KPMM, BOPO bertolak belakang dari penelitian sebelumnya disebabkan perbedaan jenis bank yang dipakai berbeda dengan penelitian Almilia & Herdiningtyas (2005) lalu dimungkinkan ada perbedaan karakteristik di BPR disebabkan tahun penelitian yang berbeda dengan penelitian Widiharto (2008). Rasio NPL berpengaruh negatif terhadap tingkat predikat BPR yang berarti bertolak belakang dengan penelitian Almilia & Herdiningtyas (2005) yang menyatakan bahwa rasio NPL tidak berpengaruh terhadap prediksi kondisi bank bermasalah. Rasio LDR berpengaruh negatif terhadap tingkat predikat BPR yang berarti bertolak belakang dengan penelitian Widiharto (2008) yang menyatakan bahwa LDR tidak memiliki pengaruh yang signifikan terhadap prediksi kondisi bermasalah pada BPR baik satu tahun ke depan ataupun dua tahun ke depan. Rasio ROA berpengaruh positif terhadap tingkat predikat BPR yang berarti sejalan dengan penelitian Widiharto (2008) yang menyatakan bahwa rasio ROA memiliki pengaruh signifikan terhadap prediksi kondisi bermasalah pada BPR baik satu tahun ke depan ataupun dua tahun ke depan tetapi bertolak belakang dengan penelitian Almilia & Herdiningtyas (2005) yang menyatakan bahwa rasio ROA tidak berpengaruh terhadap prediksi kondisi bank bermasalah. Rasio KPMM dan BOPO tidak berpengaruh terhadap tingkat predikat BPR yang berarti sejalan dengan Widiharto (2008) yang menyatakan bahwa rasio KPMM dan BOPO tidak memiliki pengaruh yang signifikan terhadap prediksi kondisi bermasalah pada BPR baik satu tahun ke depan ataupun dua tahun ke depan tetapi bertolak belakang dengan penelitian Almilia & Herdiningtyas (2005) yang menyatakan bahwa rasio ROA berpengaruh signifikan terhadap prediksi kondisi bank bermasalah. Jadi penelitian tentang predikat BPR ini masih belum konsisten. Implikasi Terapan Diharapkan penelitian ini dapat dijadikan bahan pertimbangan bagi Bank Indonesia untuk penentuan predikat bank dengan penambahan unsur pertumbuhan 24

28 bank. Penelitian ini juga diharapkan dapat memberi wawasan lebih kepada nasabah agar dapat memilih BPR yang bagus, dengan lebih memperhatikan rasio NPL, ROA, LDR, pertumbuhan kredit dan pertumbuhan laba. Keterbatasan Penelitian Ada beberapa keterbatasan dalam penelitian ini. Dalam mengukur pertumbuhan, hanya dapat melihat pertumbuhan dengan nilai positif atau negatif yang berarti hanya dapat dikatakan bertumbuh atau tidak, tanpa bisa mengukur pengaruh besarnya pertumbuhan tersebut terhadap predikat BPR. Penelitian ini juga hanya menggunakan tahun 2010 dan 2011, maka dimungkinkan adanya perbedaan hasil penelitian jika tahun berbeda ataupun tahun diperluas menjadi 4 sampai 5 tahun. Saran Dengan memperhatikan keterbatasan yang ada, dapat dikemukakan saran untuk agenda penelitian selanjutnya yaitu sebagai berikut: Penelitian selanjutnya dapat menggunakan besar dari rasio pertumbuhan sebagai dasar pertimbangan kinerja BPR guna memberi informasi yang lebih detil tentang predikat BPR Penelitian selanjutnya dapat menggunakan tahun yang lebih lama dengan asumsi agar mendapat hasil yang lebih optimal didalam pengujian rasiorasio apa saja yang berpengaruh terhadap predikat BPR. 25

29 DAFTAR PUSTAKA Amrulah, Tauhid.2008.Analisis Tingkat Kesehatan Keuangan Dengan Metode CAMEL (Studi Kasus pada PT. BPR Binalanggeng Mulia di Sukoharjo Tahun ). ( Januari Bank Indonesia (1997), Surat Keputusan Direksi Bank Indonesia Nomor 30/12/KEP/DIR Tentang Tatacara Penilaian Tingkat Kesehatan Bank Perkreditan Rakyat, 30 April (1997), Surat Edaran Bank Indonesia Nomor 30/3/UPPB Tentang Tatacara Penilaian Tingkat Kesehatan Bank Perkreditan Rakyat, 30 April Ghozali,Imam.2006.Analisis multivariate lanjutan dengan program SPSS.Edisi pertama.semarang:badan Penerbit Universitas Diponegoro. Almilia, L.S dan Herdiningtyas, W Analisis Rasio CAMEL terhadap Prediksi Kondisi bermasalah pada Lembaga Perbankan Periode ,Jurnal Akuntansi dan Keuangan, Vol 7 No.2 November Hermana, Budi, 28 Mei 2011, Cara Baru Menilai Kesehatan Bank, ( 2 Januari Infobank no 387, Kriteria penting rating 120 bank, Juni Laksito, Herry dan Sutapa.2010.Memprediksi Kesehatan Bank dengan Rasio CAMELS pada Bank Perkreditan Rakyat.Jurnal Keuangan dan Perbankan,Vol.14,No.1 Januari Rahmanto, Hernawa,6 Januari 2010, Pengukuran tingkat Kesehatan Bank di Indonesia dengan menggunakan Metode 26

30 CAMEL,( Januari Widiharto,Roberto Christian, 30 Agustus Analisis Pengaruh Rasio Keuangan terhadap Prediksi Kondisi Bermasalah pada Bank Perkreditan Rakyat. ( 27

31 DAFTAR RIWAYAT HIDUP Nama Lengkap : Albert Kristian NIM : Alamat : Jl. Perum Wahid A1/3 Salatiga Tempat, tanggal lahir : Salatiga, 16 Februari bebextok@yahoo.com Telepon : (0298) / Judul Skripsi : Prediksi Predikat BPR di Jawa Tengah (Studi pada Bank Perkreditan Rakyat yang Terdaftar di Bank Indonesia Tahun ) Riwayat Pendidikan Formal TK Kristen 3 Salatiga SD Kristen 4 Salatiga SMP Kristen 2 Salatiga SMA Kristen Satya Wacana Salatiga Universitas Kristen Satya Wacana Salatiga Fakultas Ekonomika dan Bisnis Jurusan Akuntansi Non Formal Sekolah Orientasi Melayani Bethany Salatiga Brevet A dan B. Program Studi Akuntansi FEB UKSW Salatiga. 28

32 Riwayat Seminar/ Pelatihan : Peserta talk show Fakultas Ekonomi Semester Ganjil 2008/2009 Peserta Seminar Nasional Akuntansi dan Audit Usaha Kecil Menengah (2009) Peserta Seminar KSM 2008 Being Entrepreneur Mandiri of The Year 2009 Peserta Seminar Nasional Akuntansi Arsitektur Standart Akuntansi Keuangan di Indonesia dan Implementasi Financial Reporting Standart di Indonesia (2009) Panitia Lomba Mewarnai Raksasa (2009) Panitia Seminar Enterpreneurship (2009) Panitia Perayaan Valentine bersama Panti Asuhan Bhakti Luhur Salatiga (2009) Panitia Talk Show Show Up Your Talent! (2009) Panitia Malam Pratoga Shine Like Stars (2009) Lomba Dota Mahasiswa Ekonomi 2009 Peserta Leadership Outbound Training (LOT) 2011 Peserta GOLDEN 2008 Latihan Kepemimpinan Pra-Dasar Mahasiswa Peserta Accounting Weekend Fellowship 2008, Have Fun Go Red (2009) Panitia Fire Fellowship

33 LAMPIRAN 30

34 HASIL OLAHAN SPSS Logistic Regression [DataSet1] D:\skripsi\olah data benar.sav Case Processing Summary Unweighted Cases a N Percent Selected Cases Included in Analysis Missing Cases 0.0 Total Unselected Cases 0.0 Total a. If weight is in effect, see classification table for the total number of cases. Dependent Variable Encoding Original Value Internal Value tidak bagus 0 bagus 1 Block 0: Beginning Block Iteration History a,b,c Iteration -2 Log likelihood Coefficients Constant Step a. Constant is included in the model. 31

35 b. Initial -2 Log Likelihood: c. Estimation terminated at iteration number 5 because parameter estimates changed by less than.001. Classification Table a,b peringkat bank Predicted Observed tidak bagus bagus Percentage Correct Step 0 peringkat bank tidak bagus bagus Overall Percentage 87.1 a. Constant is included in the model. b. The cut value is.500 Variables in the Equation B S.E. Wald df Sig. Exp(B) Step 0 Constant Variables not in the Equation Score df Sig. Step 0 Variables NPL KPMM LDR ROA BOPO ROE pert.kredit pert.modal pert.laba pert.dana Overall Statistics

36 [DataSet1] D:\skripsi\olah data benar.sav Case Processing Summary Unweighted Cases a N Percent Selected Cases Included in Analysis Missing Cases 0.0 Total Unselected Cases 0.0 Total a. If weight is in effect, see classification table for the total number of cases. Dependent Variable Encoding Original Value Internal Value tidak bagus 0 bagus 1 Block 0: Beginning Block Iteration History a,b,c Iteration -2 Log likelihood Coefficients Constant Step a. Constant is included in the model. b. Initial -2 Log Likelihood: c. Estimation terminated at iteration number 5 because parameter estimates changed by less than

37 Classification Table a,b peringkat bank Predicted Observed tidak bagus bagus Percentage Correct Step 0 peringkat bank tidak bagus Bagus Overall Percentage 87.1 a. Constant is included in the model. b. The cut value is.500 Variables in the Equation B S.E. Wald df Sig. Exp(B) Step 0 Constant Variables not in the Equation Score df Sig. Step 0 Variables NPL KPMM LDR ROA BOPO ROE pert.kredit pert.modal pert.laba pert.dana Overall Statistics

38 Iteration -2 Log likelihood Iteration History a,b,c,d Coefficients Constant NPL KPMM LDR ROA BOPO ROE pert.kredit pert.modal pert.laba pert.dana Step a. Method: Enter b. Constant is included in the model. c. Initial -2 Log Likelihood: d. Estimation terminated at iteration number 8 because parameter estimates changed by less than.001. Block 1: Method = Enter Model Summary Cox & Snell R Nagelkerke R Step -2 Log likelihood Square Square a a. Estimation terminated at iteration number 8 because parameter estimates changed by less than.001. Hosmer and Lemeshow Test Step Chi-square df Sig

39 Contingency Table for Hosmer and Lemeshow Test peringkat bank = tidak bagus peringkat bank = bagus Observed Expected Observed Expected Total Step Classification Table a peringkat bank Predicted Observed tidak bagus bagus Percentage Correct Step 1 peringkat bank tidak bagus bagus Overall Percentage 94.0 a. The cut value is

40 Variables in the Equation 95.0% C.I.for EXP(B) B S.E. Wald df Sig. Exp(B) Lower Upper Step 1 a NPL KPMM LDR ROA BOPO ROE pert.kredit pert.modal pert.laba pert.dana Constant a. Variable(s) entered on step 1: NPL, KPMM, LDR, ROA, BOPO, ROE, pert.kredit, pert.modal, pert.laba, pert.dana. 37

41 Correlation Matrix Constant NPL KPMM LDR ROA BOPO ROE pert.kredit pert.modal pert.laba pert.dana Step 1 Constant NPL KPMM LDR ROA BOPO ROE pert.kredit pert.modal pert.laba pert.dana Step number: 1 Observed Groups and Predicted Probabilities 160 F b R 120 b E b Q b U b E 80 b N b C b Y b 40 b b bb t b bbbb Predicted Prob: Group: ttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbb bbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbb 38

BAB IV ANALISIA HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIA HASIL DAN PEMBAHASAN 39 BAB IV ANALISIA HASIL DAN PEMBAHASAN A. Statistik Deskriptif Statistik deskriptif digunakan untuk melihat gambaran secara umum data yang telah dikumpulkan dalam penelitian ini. Dari 144 perusahaan manufaktur

Lebih terperinci

Lampiran 1. Data Kecenderungan Kecurangan Akuntansi

Lampiran 1. Data Kecenderungan Kecurangan Akuntansi Lampiran. Data Kecenderungan Kecurangan Akuntansi KODE EMITEN KECENDERUNGAN KECURANGAN AKUNTANSI 2007 2008 2009 200 20 TMPI 0 0 0 PGAS 0 0 0 0 ISAT 0 0 0 0 TLKM 0 0 0 0 UNSP 0 0 0 0 BNBR 0 0 0 0 BUMI 0

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENGUJIAN. Pada penelitian ini, peneliti menggunakan sampel perusahaan manufaktur

BAB IV HASIL PENGUJIAN. Pada penelitian ini, peneliti menggunakan sampel perusahaan manufaktur BAB IV HASIL PENGUJIAN IV.1 Gambaran Populasi dan Sampel Pada penelitian ini, peneliti menggunakan sampel perusahaan manufaktur yang bergerak di industri consumer goods yang ada di Bursa Efek Indonesia

Lebih terperinci

NI - Dep

NI - Dep Lampiran 1. Konservatisma Akuntansi No Kode NI - Dep 1. BTEL 360.509.098.480 569.173.611.827 1.077.665.420.219 1.154.623.609.849 2. EXCL 1.956.191.000.000 3.320.178.000.000 5.411.348.000.000 6.963.259.000.000

Lebih terperinci

Gambaran Duplikasi Penomoran Rekam Medis. Gambaran Kualifikasi Pendidikan. Gambaran Pengetahuan. Statistics pemberian nomor. N Valid 60.

Gambaran Duplikasi Penomoran Rekam Medis. Gambaran Kualifikasi Pendidikan. Gambaran Pengetahuan. Statistics pemberian nomor. N Valid 60. Gambaran Duplikasi Penomoran Rekam Medis Statistics N Valid 60 Missing 0 Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent Valid duplikasi 24 40.0 40.0 40.0 tidak duplikat 36 60.0 60.0 100.0 Total 60

Lebih terperinci

KUESIONER PENELITIAN. Pengaruh Iklim Kelompok Kerja Terhadap Tingkat Penjualan pada Divisi. Pemasaran PT. X

KUESIONER PENELITIAN. Pengaruh Iklim Kelompok Kerja Terhadap Tingkat Penjualan pada Divisi. Pemasaran PT. X Lampiran : 1 KUESIONER PENELITIAN Pengaruh Iklim Kelompok Kerja Terhadap Tingkat Penjualan pada Divisi Pemasaran PT. X Responden yang terhormat, Saya adalah mahasiswa yang sedang melakukan penelitian di

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN A. Analisis Data 1. Deskriptif Statistik Statistik deskriptif digunakan untuk menjelaskan atau menggambarkan secara umum berbagai karakteristik data yang telah dikumpulkan

Lebih terperinci

Kurang Setuju Tidak Setuju Sangat Tidak Setuju

Kurang Setuju Tidak Setuju Sangat Tidak Setuju Lampiran 1 Kuesioner Penelitian PENGARUH CITRA MEREK TERHADAP KESEDIAAN MEMBAYAR MAHAL DONUT KEMASAN PAKET J.CO DONUTS & COFFEE CABANG PLAZA MEDAN FAIR PADA MAHASISWA FAKULTAS EKONOMI&BISNIS UNIVERSITAS

Lebih terperinci

maksimum, rata-rata, dan deviasi standar tentang masing-masing variabel

maksimum, rata-rata, dan deviasi standar tentang masing-masing variabel BAB IV HASIL DAN ANALISIS DATA 4.1. Statistik Deskriptif Statistik deskriptif memberikan gambaran tentang nilai minimum, maksimum, rata-rata, dan deviasi standar tentang masing-masing variabel dalam penelitian.

Lebih terperinci

Lampiran 1. Data Variabel Independen LIQ LEV ROA 1. ANTM ,7676 0, , ARTI ,0626 0, ,5797 1

Lampiran 1. Data Variabel Independen LIQ LEV ROA 1. ANTM ,7676 0, , ARTI ,0626 0, ,5797 1 Lampiran 1 Data Variabel Independen VARIABEL INDEPENDEN NO KODE TAHUN FAMILY LIQ LEV ROA 1 jika kepemilikan >50% 0 jika kepemilikan

Lebih terperinci

Data Kewajiban Pajak Tangguhan Bersih terkait dengan Komponen Akrual dan Pencadangan atas Pendapatan dan Beban (ND_ACC) Sampel Penelitian

Data Kewajiban Pajak Tangguhan Bersih terkait dengan Komponen Akrual dan Pencadangan atas Pendapatan dan Beban (ND_ACC) Sampel Penelitian Lampiran 1. Data Kewajiban Pajak Tangguhan Bersih terkait dengan Komponen Akrual dan Pencadangan atas Pendapatan dan Beban (ND_ACC) Sampel Penelitian NO KODE ND_ACC 2009 2010 2011 2012 1 AMFG 0.000000

Lebih terperinci

Lampiran 4. Daftar agunan dan nilai likuidasi yang dapat dijaminkan di Bank Muamalat Indonesia berdasarkan regulasi Bank Indonesia.

Lampiran 4. Daftar agunan dan nilai likuidasi yang dapat dijaminkan di Bank Muamalat Indonesia berdasarkan regulasi Bank Indonesia. Lampiran 4. Daftar agunan dan nilai likuidasi yang dapat dijaminkan di Bank Muamalat Indonesia berdasarkan regulasi Bank Indonesia. Jenis Jaminan Maksimal Nilai Cash, deposito 100% Logam mulia 90% Standby

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Data dan Sampel Data yang digunakan dalam penelitian ini merupakan data sekunder yang

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Data dan Sampel Data yang digunakan dalam penelitian ini merupakan data sekunder yang BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian 4.1.1 Data dan Sampel Data yang digunakan dalam penelitian ini merupakan data sekunder yang diperoleh dari laporan keuangan perusahaan manufaktur

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Obyek/Subyek Penelitian Obyek penelitian ini adalah perusahaan sektor non keuangan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia dan menerbitkan obligasi

Lebih terperinci

KUESIONER. Karakteristik Responden

KUESIONER. Karakteristik Responden KUESIONER A. Data Responden Bagian ini berisikan data umum dan untuk itu berikan jawaban atas pertanyaanpertanyaan yang tersedia dengan memberi tanda tanda checklist ( ) pada salah satu jawaban yang anda

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. Proses pemilihan sampel menggunakan metode sampel bertujuan (purposive sampling), dimana

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. Proses pemilihan sampel menggunakan metode sampel bertujuan (purposive sampling), dimana BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN A.Karakteristik Data Penelitian Populasi dalam penelitian ini adalah 139 perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) berdasarkan tingkat total

Lebih terperinci

Kuisioner Penelitian Pengaruh Harga, Loaksi, Promosi, dan Gaya Hidup Terhadap Minat Pembelian Ulang Ke SOGO Department Store Sun Plaza Medan

Kuisioner Penelitian Pengaruh Harga, Loaksi, Promosi, dan Gaya Hidup Terhadap Minat Pembelian Ulang Ke SOGO Department Store Sun Plaza Medan Lampiran 1. Kuisioner Penelitian Kuisioner Penelitian Pengaruh Harga, Loaksi, Promosi, dan Gaya Hidup Terhadap Minat Pembelian Ulang Ke Medan Untuk mengetahui seberapa besar pengaruh harga, loaksi, promosi,

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN 70 BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian 1. Logistic Regression Binery Penelitian ini menggunakan perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia sebagai sampel penelitian.

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN A. Analisis Deskriptif Penelitian ini bertujuan untuk memperoleh bukti empiris mengenai pengaruh solvabilitas, leverage, profitabilitas, dan likuiditas terhadap peringkat

Lebih terperinci

KUESIONER PENELITIAN PENGARUH PENGETAHUAN DAN MOTIF EKONOMI TERHADAP PENGGUNAAN FORMALIN DAN BORAKS OLEH PEDAGANG

KUESIONER PENELITIAN PENGARUH PENGETAHUAN DAN MOTIF EKONOMI TERHADAP PENGGUNAAN FORMALIN DAN BORAKS OLEH PEDAGANG Lampiran 1. Kuesioner Penelitian KUESIONER PENELITIAN PENGARUH PENGETAHUAN DAN MOTIF EKONOMI TERHADAP PENGGUNAAN FORMALIN DAN BORAKS OLEH PEDAGANG DALAM PANGAN SIAP SAJI (BAKSO) DI MEDAN DENAI DAN MEDAN

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Analisis Statistik Deskriptif Statistik deskriptif memberikan gambaran atau deskripsi suatu data yang dilihat dari rata-rata (mean), standar deviasi, varian, maksimum, minimum,

Lebih terperinci

BAB IV HASIL ANALISIS DAN PEMBAHASAN. penelitian ini, yang dapat dilihat pada tabel berikut ini: Tabel 4.1. Statistik Deskriptif GC

BAB IV HASIL ANALISIS DAN PEMBAHASAN. penelitian ini, yang dapat dilihat pada tabel berikut ini: Tabel 4.1. Statistik Deskriptif GC BAB IV HASIL ANALISIS DAN PEMBAHASAN 4.1. Statistik Deskriptif Pada bagian ini akan diuraikan mengenai statistik deksriptif dari penelitian ini, yang dapat dilihat pada tabel berikut ini: Tabel 4.1. Statistik

Lebih terperinci

LAMPIRAN 1. KUESIONER PENELITIAN

LAMPIRAN 1. KUESIONER PENELITIAN LAMPIRAN 1. KUESIONER PENELITIAN KUESIONER PENGARUH PUBLIKASI PROGRAM CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY DALAM PERIKLANAN TERHADAP PENINGKATAN MINAT BELIKONSUMEN PADA PRODUK AIR MINERAL AQUA No. Responden

Lebih terperinci

KUESIONER PENGARUH KARAKTERISTIK KADER TERHADAP PELAKSANAAN PENIMBANGAN BALITA DI POSYANDU KABUPATEN PIDIE NANGGRO ACEH DARUSSALAM TAHUN 2010

KUESIONER PENGARUH KARAKTERISTIK KADER TERHADAP PELAKSANAAN PENIMBANGAN BALITA DI POSYANDU KABUPATEN PIDIE NANGGRO ACEH DARUSSALAM TAHUN 2010 Lampiran 3 KUESIONER PENGARUH KARAKTERISTIK KADER TERHADAP PELAKSANAAN PENIMBANGAN BALITA DI POSYANDU KABUPATEN PIDIE NANGGRO ACEH DARUSSALAM TAHUN 2010 A. Karakteristik Responden No. Responden :.. - Umur

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Populasi dan Sampel Penelitian Analisis Statistik Deksriptif menggambarkan tentang ringkasan data-data penelitian seperti nilai minimum, maksimum, rata-rata

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. sehingga analisis deskriptif dipisahkan dari variabel lain. Tabel 4.1. Statistik Deskriptif

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. sehingga analisis deskriptif dipisahkan dari variabel lain. Tabel 4.1. Statistik Deskriptif BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1. Statistik Deskriptif Penelitian menggunakan lima variabel independen dan satu variabel dependen. Dari kelima variabel tersebut terdapat satu buah variabel yaitu reputasi

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 51 BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Objek penelitian yang menjadi sampel penelitian ini adalah perusahaanperusahaan perbankan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) dan mempublikasikan

Lebih terperinci

Sandi Prianggoro / Pembimbing Sundari., SE.,MM

Sandi Prianggoro / Pembimbing Sundari., SE.,MM PENGARUH UKURAN KAP, QUICK RATIO, TOTAL DEBT TO ASSET RATIO, TOTAL DEBT TO EQUITY RATIO, RETURN ON ASSET, DAN AUDITOR CHANGES TERHADAP PENERIMAAN OPINI AUDIT GOING CONCERN PADA PERUSAHAAN TRANSPORTASI

Lebih terperinci

Uji OR dan Regresi Logistik Sederhana

Uji OR dan Regresi Logistik Sederhana Uji OR dan Regresi Logistik Sederhana Pada kesempatan ini, kita akan mencoba melakukan analisa data pada penelitian case control study dimana analisis univariat menggunakan nilai odds ratio dan analisis

Lebih terperinci

2. Berapa nilai pajak yang Bapak/Ibu/Saudara harus bayarkan kekantor pajak

2. Berapa nilai pajak yang Bapak/Ibu/Saudara harus bayarkan kekantor pajak LAMPIRAN 1 KUISIONER PENELITIAN A. Identitas Responden Petunjuk: Berikan Tanda silang (X) pada kotak jawaban ( ) sesuai dengan identitas anda. Wanita B. Harga Properti 1. Berapa harga rumah Bapak/Ibu/Saudara

Lebih terperinci

Universitas Sumatera Utara

Universitas Sumatera Utara Lampiran 1. Karakteristik Konsumen Penelitian NO KEPUTUSAN UMUR PENDIDIKAN PENDAPATAN PENGELUARAN PENGALAMAN JENIS (TAHUN) (TAHUN) (Rp) (Rp) MEMBELI (TAHUN) KENDARAAN 1 1 34 12 3.000.000 2.500.000 6 1

Lebih terperinci

Lampiran Hasil Output SPSS. Statistics. Skor Kepuasan Pasien Rawat Jalan. Valid 200 Missing 0 Mean Skor Kepuasan Pasien Rawat Jalan Frequenc y

Lampiran Hasil Output SPSS. Statistics. Skor Kepuasan Pasien Rawat Jalan. Valid 200 Missing 0 Mean Skor Kepuasan Pasien Rawat Jalan Frequenc y 1 Lampiran Hasil Output SPSS A. Analisis Univariat 1. Kepuasan Pasien Statistics Skor Kepuasan Pasien Rawat Jalan 200 Missing 0 Mean 46.73 Skor Kepuasan Pasien Rawat Jalan Frequenc y Cumulative 39 4 2.0

Lebih terperinci

KUESIONER. a. Nama Responden : b. AlamatResponden : c. Jenis kelamin : d. Umur Responden : e. Pekerjaan : 1. Bekerja 2.

KUESIONER. a. Nama Responden : b. AlamatResponden : c. Jenis kelamin : d. Umur Responden : e. Pekerjaan : 1. Bekerja 2. Lampiran 1. KUESIONER HUBUNGAN KUALITAS UDARA AMBIEN DENGAN KELUHAN GANGGUAN PERNAFASAN PADA MASYARAKAT SEKITAR PABRIK GULA SEI SEMAYANG (PGSS) KABUPATEN DELI SERDANG TAHUN 2014 No. Responden : Tanggal

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN 41 BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi Objek Penelitian Populasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah seluruh perusahaan pertambangan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia tahun 2012

Lebih terperinci

LAMPIRAN A KUESIONER

LAMPIRAN A KUESIONER LAMPIRA A KUESIOER 82 KUESIOER PEELITIA Sehubungan dengan penelitian saya yang berjudul Pengaruh Partisipasi Anggaran terhadap Kinerja Legislatif Kabupaten atau Kota dengan Otonomi Daerah dan Komitmen

Lebih terperinci

BAB IV HASIL ANALISIS DAN PEMBAHASAN. penelitian ini, yang dapat dilihat pada tabel berikut ini: Tabel 4.1. Statistik Deskriptif Kinerja Lingkungan

BAB IV HASIL ANALISIS DAN PEMBAHASAN. penelitian ini, yang dapat dilihat pada tabel berikut ini: Tabel 4.1. Statistik Deskriptif Kinerja Lingkungan 38 BAB IV HASIL ANALISIS DAN PEMBAHASAN 4.1. Statistik Deskriptif Pada bagian ini akan diuraikan mengenai statistik deksriptif dari penelitian ini, yang dapat dilihat pada tabel berikut ini: Tabel 4.1.

Lebih terperinci

Lampiran 1. Perbandingan Komposisi Gizi Pada Susu Sapi, Susu Kambing dan ASI

Lampiran 1. Perbandingan Komposisi Gizi Pada Susu Sapi, Susu Kambing dan ASI Lampiran 1. Perbandingan Komposisi Gizi Pada Susu Sapi, dan ASI Komposisi Susu Sapi ASI Protein (Gr) 3,30 3,60 1,00 Lemak (Gr) 3,30 4,20 4,40 Karbohidrat (Gr) 4,70 4,50 6,90 Kalori (Cat) 61,00 69,00 70,00

Lebih terperinci

PENGARUH GAYA HIDUP TERHADAP KEJADIAN HIPERTENSI DI RSUD Dr. H. KUMPULAN PANE TEBING TINGGI

PENGARUH GAYA HIDUP TERHADAP KEJADIAN HIPERTENSI DI RSUD Dr. H. KUMPULAN PANE TEBING TINGGI Lampiran 1 KUESIONER PENELITIAN PENGARUH GAYA HIDUP TERHADAP KEJADIAN HIPERTENSI DI RSUD Dr. H. KUMPULAN PANE TEBING TINGGI I. Identitas Responden 1. Nomor : 2. Nama : 3. Umur : 4. Jenis Kelamin : 5. Pendidikan

Lebih terperinci

Lampiran 1. Kuisioner Penelitian KUISIONER PENELITIAN ANALISIS KEMITRAAN PETANI JAHE EMPRIT DENGAN INDUSTRI JAMU

Lampiran 1. Kuisioner Penelitian KUISIONER PENELITIAN ANALISIS KEMITRAAN PETANI JAHE EMPRIT DENGAN INDUSTRI JAMU Lampiran 1. Kuisioner Penelitian KUISIONER PENELITIAN ANALISIS KEMITRAAN PETANI JAHE EMPRIT DENGAN INDUSTRI JAMU A. Data Pribadi Petani 1. Nama : 2. Jenis Kelamin : 3. Alamat : 4. Nomer HP : 5. Usia :

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.. Deskripsi Objek Penelitian Kemampuan laba (profitabilitas) merupakan hasil akhir bersih dari berbagai kebijakan dan keputusan manajemen. Rasio kemampulabaan akan memberikan

Lebih terperinci

a. Nama : b. Umur : c. Alamat : d. Pendidikan terakhir : 1. Tidak Tamat SD/ Tamat SD 2. Tamat SMP 3. Tamat SMA 4. Tamat Akademi/Sarjana

a. Nama : b. Umur : c. Alamat : d. Pendidikan terakhir : 1. Tidak Tamat SD/ Tamat SD 2. Tamat SMP 3. Tamat SMA 4. Tamat Akademi/Sarjana KUESIONER PENGARUH KARAKTERISTIK IBU DAN DUKUNGAN SUAMI TERHADAP PEMBERIAN IMUNISASI BCG PADA BAYI DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS AEK RAJA KABUPATEN TAPANULI UTARA TAHUN 2011 A. KARAKTERISTIK RESPONDEN I.

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Ikatan Akuntan Manajemen Indonesia (IAMI), Forum for Corporate

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Ikatan Akuntan Manajemen Indonesia (IAMI), Forum for Corporate 68 BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum National Center for Sustainability Reporting (NCSR) adalah organisasi non-profit yang didirikan pada tahun 2005 oleh lima organisasi terkemuka, yaitu Ikatan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Obyek Penelitian Pada sampel penelitian yang digunakan yaitu seluruh perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) dengan periode

Lebih terperinci

LAMPIRAN A :HASIL OUTPUT SPSS UJI VALIDITAS DAN RELIABILITAS

LAMPIRAN A :HASIL OUTPUT SPSS UJI VALIDITAS DAN RELIABILITAS LAMPIRAN A :HASIL OUTPUT SPSS UJI VALIDITAS DAN RELIABILITAS a) Variabel Individu ( X 1) Item-Total Statistics Cronbach's Scale Mean if Scale Variance if Corrected Item- Alpha if Item Total Correlation

Lebih terperinci

LAMPIRAN 1. Hasil Tabulasi Kuesioner Harga (X 1 ) Butir Soal/item No. Responden. Skor Total. Universitas Sumatera Utara

LAMPIRAN 1. Hasil Tabulasi Kuesioner Harga (X 1 ) Butir Soal/item No. Responden. Skor Total. Universitas Sumatera Utara LAMPIRAN 1 Hasil Tabulasi Kuesioner Harga (X 1 ) No. Responden Butir Soal/item 1 2 3 1 5 5 5 15 2 4 5 5 14 3 3 2 2 7 4 5 5 5 15 5 5 5 5 15 6 5 5 5 15 7 5 5 4 14 8 5 5 5 15 9 5 5 3 13 10 5 4 4 13 11 5 5

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Objek Penelitian Perusahaan yang menjadi objek dalam penelitian ini adalah seluruh perusahaan transportasi yang terdaftar di Bursa Efek Indoneisa

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN A. Pengkajian dan Analisis Data 1. Statistik deskriptif Penelitian ini menggunakan perusahaan manufaktur di Bursa Efek Indonesia sebagai sampel penelitian. Berdasarkan

Lebih terperinci

3. Lama bekerja sebagai PSK.Tahun

3. Lama bekerja sebagai PSK.Tahun KUESIONER HUBUNGAN SOSIODEMOGRAFI, PENGETAHUAN, DAN SIKAP PEKERJA SEKS KOMERSIAL TERHADAP UPAYA PENCEGAHAN HIV/AIDS DI KECAMATAN BANGKO KABUPATEN ROKAN HILIR PROPINSI RIAU Hari/Tanggal : Waktu : Pukul...

Lebih terperinci

FORMULIR RESPONDEN PENELITIAN. 5. Riwayat Penyakit Dahulu : DM/HT/Jantung/ Ginjal/ lainnya: BMI :... BB:...kg TB:...cm

FORMULIR RESPONDEN PENELITIAN. 5. Riwayat Penyakit Dahulu : DM/HT/Jantung/ Ginjal/ lainnya: BMI :... BB:...kg TB:...cm LAMPIRAN FORMULIR RESPONDEN PENELITIAN 1. No. RM :... 2. Jenis kelamin : L/P 3. Usia :... tahun 4. Status ASA : I/II 5. Riwayat Penyakit Dahulu : DM/HT/Jantung/ Ginjal/ lainnya:... 6. Diagnosis pre operasi

Lebih terperinci

KUESIONER PENELITIAN

KUESIONER PENELITIAN KUESIONER PENELITIAN FAKTOR FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PILIHAN STUDI LANJUT PPAK ATAU S-2 PADA BAGIAN STAFF ACCOUNTING DAN FINANCE Kuesioner ini bertujuan untuk keperluan ilmiah semata. Saya memohon kesediaan

Lebih terperinci

KUESIONER PENELITIAN

KUESIONER PENELITIAN KUESIONER PENELITIAN PENGARUH PENGETAHUAN DAN SIKAP ISTRI SERTA DUKUNGAN SUAMI TERHADAP PEMAKAIAN ALAT KONTRASEPSI DALAM RAHIM PADA IBU PASKA ABORSI DENGAN KURETASE DI RUMAH SAKIT KABUPATEN DELI SERDANG

Lebih terperinci

BAB IV ANALISA HASIL DAN PEMBAHASAN. Tabel 4.1. Pada table 4.1 diatas menunjukan bahwa hasil uji statistik deskriptif untuk

BAB IV ANALISA HASIL DAN PEMBAHASAN. Tabel 4.1. Pada table 4.1 diatas menunjukan bahwa hasil uji statistik deskriptif untuk BAB IV ANALISA HASIL DAN PEMBAHASAN A. Analisis Deskriptif Tabel 4.1 Descriptive Statistics N Minimum Maximum Mean Std. Deviation IS 81 0 1.23.426 SIZE 81 4.8932 7.4245 6.171004.6447805 NPM 81.0002.2895.093994.0754724

Lebih terperinci

LAMPIRAN. Lampiran 1. Kuisioner Nasabah Responden Kredit Mikro Utama Bank Jabar Banten KCP Dramaga

LAMPIRAN. Lampiran 1. Kuisioner Nasabah Responden Kredit Mikro Utama Bank Jabar Banten KCP Dramaga 81 LAMPIRAN Lampiran 1. Kuisioner Nasabah Responden Kredit Mikro Utama Bank Jabar Banten KCP Dramaga ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI TINGKAT PENGEMBALIAN KREDIT MIKRO (STUDI KASUS : PT BPD JABAR

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN A. Statistik Deskriptif Statistik Statistik deskriptif digunakan untuk menggambarkan secara umum data yang telah dikumpulkan dalam penelitian ini. Sampel yang digunakan

Lebih terperinci

IDENTITAS RESPONDEN Alamat/Domisili : No Telp/HP :

IDENTITAS RESPONDEN Alamat/Domisili : No Telp/HP : LAMPIRAN Lampiran 1 Kuesioner Penelitian ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEPUTUSAN PENGUNJUNG MENGGUNAKAN KERETA WISATA DI AGROWISATA KAMPOENG KOPI BANARAN BAWEN No. Responden : Tanggal Wawancara

Lebih terperinci

BAB IV PAPARAN DAN PEMBAHASAN DATA HASIL PENELITIAN. perusahaan perbankan yang mempunyai Unit Usaha Syariah (UUS) dan

BAB IV PAPARAN DAN PEMBAHASAN DATA HASIL PENELITIAN. perusahaan perbankan yang mempunyai Unit Usaha Syariah (UUS) dan BAB IV PAPARAN DAN PEMBAHASAN DATA HASIL PENELITIAN 4.1. Paparan Data Hasil Penelitian 4.1.1. Gambaran Umum Perusahaan Sampel Objek penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah perusahaan perbankan

Lebih terperinci

KUESIONER PENELITIAN

KUESIONER PENELITIAN KUESIONER PENELITIAN PENGARUH LINGKUNGAN, KELUARGA DAN PEER GROUP TERHADAP PERILAKU SEKS PRANIKAH PADA REMAJA DI LOKASI WISATA PEMANDIAN Tj SELAMAT KAB. DELISERDANG A. Indentitas Responden 1. Nomor :.

Lebih terperinci

KUESIONER PENELITIAN

KUESIONER PENELITIAN KUESIONER PENELITIAN FAKTOR-FAKTOR YANG MEMENGARUHI PEMAKAIAN METODE AMENOREA LAKTASI SEBAGAI KONTRASEPSI PADA IBU MENYUSUI DI PUSKESMAS DATUK BANDAR KOTA TANJUNGBALAITAHUN 2016 Nama Pewawancara : Hari/

Lebih terperinci

Kuesioner Penelitian

Kuesioner Penelitian Kuesioner Penelitian DETERMINAN PEMANFAATAN PUSKESMAS KECAMATAN PEMATANG SIDAMANIK OLEH PESERTA PENERIMA BANTUAN IURAN (PBI) JAMINAN KESEHATAN NASIONAL (JKN) KABUPATEN SIMALUNGUN TAHUN 2015 Nama Responden

Lebih terperinci

KUESIONER PENELITIAN

KUESIONER PENELITIAN 71 KUESIONER PENELITIAN FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PEMAKAIAN ALAT PELINDUNG DIRI (APD) PADA PEKERJA STIMULASI DI UNIT PENDERESAN PT SOCFIN INDONESIA TANAH BESIH TAHUN 2014 Bersama kuesioner ini, saya

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENGUJIAN DATA DAN PEMBAHASAN. IV.1.1 Gambaran Umum Populasi dan Sampel Penelitian

BAB IV HASIL PENGUJIAN DATA DAN PEMBAHASAN. IV.1.1 Gambaran Umum Populasi dan Sampel Penelitian BAB IV HASIL PENGUJIAN DATA DAN PEMBAHASAN IV.1 Gambaran Umum Objek Penelitian IV.1.1 Gambaran Umum Populasi dan Sampel Penelitian Populasi dalam penelitian ini adalah 100 perusahaan kecil yang terdaftar

Lebih terperinci

FORMULIR PERSETUJUAN MENJADI PESERTA PENELITIAN (INFORMED CONSENT)

FORMULIR PERSETUJUAN MENJADI PESERTA PENELITIAN (INFORMED CONSENT) Lampiran 1 FORMULIR PERSETUJUAN MENJADI PESERTA PENELITIAN (INFORMED CONSENT) Nama Judul Penelitian : Helena Verawaty Tarigan :Faktor Risiko Gagal Ginjal Kronis pada Pasien yang Menjalani Terapi Haemodialisa

Lebih terperinci

LAMPIRAN. Universitas Sumatera Utara

LAMPIRAN. Universitas Sumatera Utara LAMPIRAN Lampiran 1: Analisis Logit Iteration Step 1 1-2 Log likelihoo d Coefficients Iteration History(a,b,c,d) Constant X1 X2 X3 X4 X5 X6 X7 X8 X9 31.228-2.194.035 -.231 -.080 -.014.819 -.660.443.559

Lebih terperinci

KUESIONER PENELITIAN

KUESIONER PENELITIAN KUESIONER PENELITIAN PENGARUH KOMPONEN KOMUNIKASI DALAM PELAKSANAAN PREVENTION MOTHER TO CHILD TRANSMISSION (PMTCT) OLEH BIDAN TERHADAP KUNJUNGAN KLIEN PADA PELAYANAN VOLUNTARY COUNCELLING AND TEST (VCT)

Lebih terperinci

Lampiran. 1. Kuisioner

Lampiran. 1. Kuisioner Lampiran. 1. Kuisioner FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PEMANFAATAN LAYANAN VOLUNTARY COUNSELING AND TESTING (VCT) PADA KELOMPOK RISIKO HIV/AIDS DI KLINIK IMS DAN VCT VETERAN MEDAN Petunjuk : a. Isilah

Lebih terperinci

Instrumen Penelitian Kuisioner

Instrumen Penelitian Kuisioner Lampiran 1 : Instrumen Penelitian Kuisioner PENGARUH PENGAWASAN DAN KEPATUHAN TERHADAP PENGGUNAAN ALAT PELINDUNG DIRI PADA PERAWAT DALAM PENCEGAHAN INFEKSI NOSOKOMIAL DI RUMAH SAKIT UMUM DAERAH KISARAN

Lebih terperinci

Lampiran 13. Hasil Regresi Logistik. Case Processing Summary Unweighted Cases a N Percent

Lampiran 13. Hasil Regresi Logistik. Case Processing Summary Unweighted Cases a N Percent Lampiran 13. Hasil Regresi Logistik Case Processing Summary Unweighted Cases a N Percent Selected Cases Included in Analysis 74 100,0 Missing Cases 0,0 Total 74 100,0 Unselected Cases 0,0 Total 74 100,0

Lebih terperinci

Lampiran 1 Populasi, Kriteria Perusahaan, dan Sampel

Lampiran 1 Populasi, Kriteria Perusahaan, dan Sampel Lampiran 1 Populasi, Kriteria Perusahaan, dan Sampel No. Nama Perusahaan Kode Kriteria Sampel 1 2 3 Sampel 1. ATPK Resources Tbk ATPK Sampel 1 2 Adaro Energy Tbk ADRO - 3. Ratu Prabu Energy Tbk ARTI Sampel

Lebih terperinci

berikan semata-mata digunakan untuk kegiatan ilmiah. Atas kesediaan Anda meluangkan waktu untuk mengisi kuesioner ini, saya mengucapkan terima kasih.

berikan semata-mata digunakan untuk kegiatan ilmiah. Atas kesediaan Anda meluangkan waktu untuk mengisi kuesioner ini, saya mengucapkan terima kasih. Kuesioner Penelitian Bagian I Responden yang terhormat: Saya adalah mahasiswa jurusan Manajemen Universitas Katolik Widya Mandala Surabaya yang sedang melakukan penelitian tentang PENGARUH CATEGORY CHARACTERISTICS,

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 50 BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Analisis Statisik Deskriptif Statistik deskriptif digunakan untuk melihat gambaran umum data yang telah dikumpulkan dalam penelitian ini. Sebanyak 25 perusahaan yang masuk

Lebih terperinci

KUESIONER FAKTOR-FAKTOR YANG BERPENGARUH DENGAN RENDAHNYA PEMANFAATAN JAMPERSAL DI PUSKESMAS NAMORAMBE DAN PERSEPSI MASYARAKAT TERHADAP JKN

KUESIONER FAKTOR-FAKTOR YANG BERPENGARUH DENGAN RENDAHNYA PEMANFAATAN JAMPERSAL DI PUSKESMAS NAMORAMBE DAN PERSEPSI MASYARAKAT TERHADAP JKN KUESIONER FAKTOR-FAKTOR YANG BERPENGARUH DENGAN RENDAHNYA PEMANFAATAN JAMPERSAL DI PUSKESMAS NAMORAMBE DAN PERSEPSI MASYARAKAT TERHADAP JKN Identitas Responden 1. Nama :... 2. Umur :... 3. Pendidikan :...

Lebih terperinci

PERMOHONAN MENJADI RESPONDEN

PERMOHONAN MENJADI RESPONDEN 36 Lampiran 1 PERMOHONAN MENJADI RESPONDEN Kepada : Yth. Ibu.. Assalamu alaikum Wr. Wb Dengan hormat, Yang bertanda tangan di bawah ini, mahasiswa Fakultas Farmasi Universitas Muhammadiyah Surakarta :

Lebih terperinci

KUESIONER. A. Data Umum. No. : Nama : Umur : Jenis Kelamin : Pendidikan : Alamat : : Kasus/Kontrol **(coret yang tidak perlu) B.

KUESIONER. A. Data Umum. No. : Nama : Umur : Jenis Kelamin : Pendidikan : Alamat : : Kasus/Kontrol **(coret yang tidak perlu) B. 81 A. Data Umum KUESIONER No. : Nama : Umur : Jenis Kelamin : Pendidikan : Alamat : Responden : Kasus/Kontrol **(coret yang tidak perlu) B. Data Khusus Keterangan : Untuk jawaban a diberi nilai 1 Untuk

Lebih terperinci

BAB 4 HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB 4 HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB 4 HASL PENELTAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum Objek Penelitian Objek penelitian dalam skripsi ini adalah perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek ndonesia (BE) pada periode 2009 2011. Perusahaan-perusahaan

Lebih terperinci

KUESIONER PENGARUH POLA PEMBERIAN MAKANAN PENDAMPING ASI (MP-ASI) TERHADAP STATUS GIZI PADA BAYI 6-12 BULAN DI KECAMATAN MEDAN AMPLAS

KUESIONER PENGARUH POLA PEMBERIAN MAKANAN PENDAMPING ASI (MP-ASI) TERHADAP STATUS GIZI PADA BAYI 6-12 BULAN DI KECAMATAN MEDAN AMPLAS Lampiran 4 KUESIONER PENGARUH POLA PEMBERIAN MAKANAN PENDAMPING ASI (MP-ASI) TERHADAP STATUS GIZI PADA BAYI 6-12 BULAN DI KECAMATAN MEDAN AMPLAS I. IDENTITAS RESPONDEN Identitas Orang Tua 1 Nama KK : 2

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Hasil pemilihan sampel dengan metode purposive sampling terhadap

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Hasil pemilihan sampel dengan metode purposive sampling terhadap BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Hasil pemilihan sampel dengan metode purposive sampling terhadap perusahaan-perusahaan manufaktur yang terdaftar di Jakarta Islamic Index selama 2012 sampai 2014,

Lebih terperinci

KUESIONER PENELITIAN FAKTOR-FAKTOR YANG MEMENGARUHI IBU HAMIL TRIMESTER III

KUESIONER PENELITIAN FAKTOR-FAKTOR YANG MEMENGARUHI IBU HAMIL TRIMESTER III KUESIONER PENELITIAN FAKTOR-FAKTOR YANG MEMENGARUHI IBU HAMIL TRIMESTER III YANG MENGALAMI ANEMIA DALAM MEMILIH PENOLONG PERSALINAN DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS HAMPARAN PERAK TAHUN 2013 No. Responden :...

Lebih terperinci

Oleh: Dana Fasily (Dosen Pembimbing: Dra. Vince Rahmawati, M. Si., Ak dan Drs. Azhari S., MA., Ak) Jurnal Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas Riau

Oleh: Dana Fasily (Dosen Pembimbing: Dra. Vince Rahmawati, M. Si., Ak dan Drs. Azhari S., MA., Ak) Jurnal Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas Riau PENGARUH RASIO PERPUTARAN KAS, RASIO PERPUTARAN PIUTANG DAN RASIO PERPUTARAN PERSEDIAANTERHADAP TINGKAT KEBUTUHAN MODAL KERJA BERSIH PERUSAHAAN (Studi Empiris Terhadap Perusahaan Industri Primer dan Perusahaan

Lebih terperinci

Disusun Oleh : DWI LESTARI B

Disusun Oleh : DWI LESTARI B ANALISIS PENGARUH RASIO CAR, BOPO, DAN LDR TERHADAP KINERJA KEUANGAN PERBANKAN YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA TAHUN 2008-2012 NASKAH PUBLIKASI Diajukan Untuk Memenuhi Tugas Dan Syarat-syarat Guna

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Obyek Penelitian Obyek dalam penelitian ini adalah perusahaan yang termasuk dalam kelompok industri manufaktur di Bursa Efek Indonesi (BEI) tahun

Lebih terperinci

KUESIONER PENELITIAN PENGARUH DUKUNGAN KELUARGA TERHADAP PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS GURILLA PEMATANGSIANTAR

KUESIONER PENELITIAN PENGARUH DUKUNGAN KELUARGA TERHADAP PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS GURILLA PEMATANGSIANTAR KUESIONER PENELITIAN PENGARUH DUKUNGAN KELUARGA TERHADAP PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS GURILLA PEMATANGSIANTAR No. Responden : (diisi oleh peneliti) Tanggal pengisian : I. KARAKTERISTIK

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. resmi pemerintahan daerah yang terdapat di internet. Horizon waktu yang

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. resmi pemerintahan daerah yang terdapat di internet. Horizon waktu yang BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian Jenis penelitian yang dilakukan adalah dalam penelitian ini adalah asosiatif kausal yaitu penelitian yang bertujuan untuk mengetahui hubungan yang bersifat

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Menurut Undang-Undang Nomor 7 tahun 1992 tentang perbankan. sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang Nomor 10 tahun 1998

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Menurut Undang-Undang Nomor 7 tahun 1992 tentang perbankan. sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang Nomor 10 tahun 1998 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Landasan Teori 2.1.1 Pengertian Bank Menurut Undang-Undang Nomor 7 tahun 1992 tentang perbankan sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang Nomor 10 tahun 1998 pengertian

Lebih terperinci

LEMBAR PENJELASAN KEPADA CALON SUBJEK PENELITIAN

LEMBAR PENJELASAN KEPADA CALON SUBJEK PENELITIAN 68 Lampiran 1 LEMBAR PENJELASAN KEPADA CALON SUBJEK PENELITIAN Kepada Yth, Ibu/Saudari... Perkenalkan, nama saya Isma Sawitri, saya adalah mahasiswi program studi S2 Ilmu Kesehatan Masyarakat Fakultas

Lebih terperinci

LAMPIRAN 1 Tabel 1 Hasil Tabulasi Kuisioner Variabel Cara Pelayanan (X 1 ) Butir Soal/Item

LAMPIRAN 1 Tabel 1 Hasil Tabulasi Kuisioner Variabel Cara Pelayanan (X 1 ) Butir Soal/Item LAMPIRAN 1 Tabel 1 Hasil Tabulasi Kuisioner Variabel Cara Pelayanan (X 1 ) No. Butir Soal/Item Skore Responden 1 2 3 4 5 6 Total 1 3 3 3 4 3 3 19 2 3 3 4 3 3 4 20 3 4 4 4 4 4 3 23 4 3 2 3 3 3 3 17 5 3

Lebih terperinci

KUESIONER PENELITIAN

KUESIONER PENELITIAN 77 KUESIONER PENELITIAN TINGKAT KEPATUHAN GURU, PEGAWAI DAN SISWA DALAM PENERAPAN KAWASAN TANPA ROKOK DI SMP RK SERDANG MURNI LUBUK PAKAM KABUPATEN DELI SERDANG TAHUN 2016 A. IDENTITAS SISWA 1. Nama :

Lebih terperinci

KUESIONER PENELITIAN DEMAND

KUESIONER PENELITIAN DEMAND KUESIONER PENELITIAN DEMAND MASYARAT UNTUK MENJADI PESERTA BPJS PBPU (PEKERJA BUKAN PENERIMA UPAH) DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS PB SELAYANG II TAHUN 2016 Bapak/Ibu yang terhormat, mohon bantuan Bapak/Ibu

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Indonesia dengan mengakses website Bank Indonesia yaitu

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Indonesia dengan mengakses website Bank Indonesia yaitu BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Lokasi Penelitian Ruang lingkup dalam penelitian ini dilakukan di Bank Umum Syariah di Indonesia dengan mengakses website Bank Indonesia yaitu www.bi.go.id. 3.2 Jenis

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN. perusahaan, financial distress dan opini audit going concern terhadap auditor

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN. perusahaan, financial distress dan opini audit going concern terhadap auditor 39 BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN 4.1 DESKRIPSI OBJEK PENELITIAN Penelitian ini memiliki tujuan untuk mengetahui pengaruh ukuran perusahaan, financial distress dan opini audit going concern terhadap

Lebih terperinci

2 KUESIONER PENELITIAN PENGARUH KEADAAN LINGKUNGAN KERJA DAN RADIASI NON PENG-ION TERHADAP KELUHAN PENYAKIT PADA KARYAWAN TRAVEL DI KOTA MEDAN

2 KUESIONER PENELITIAN PENGARUH KEADAAN LINGKUNGAN KERJA DAN RADIASI NON PENG-ION TERHADAP KELUHAN PENYAKIT PADA KARYAWAN TRAVEL DI KOTA MEDAN Lampiran 2 KUESIONER PENELITIAN PENGARUH KEADAAN LINGKUNGAN KERJA DAN RADIASI NON PENG-ION TERHADAP KELUHAN PENYAKIT PADA KARYAWAN TRAVEL DI KOTA MEDAN No.RESPONDEN : NAMA TRAVEL : ALAMAT TRAVEL : Nama

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Indonesia periode Penelitian ini meggunakan data sekunder yaitu dari

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Indonesia periode Penelitian ini meggunakan data sekunder yaitu dari BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Objek/Subjek Penelitian Pada bagian ini akan dijelaskan hasil analisis data dari pengolahan data dengan menggunakan analisis regresi logistik. Objek

Lebih terperinci

KUESIONER PENELITIAN PENGARUH FAKTOR INTERNAL DAN EKSTERNAL IBU TERHADAP PEMBERIAN MP-ASI PADA ANAK USIA 0-6 BULAN DI KOTA LANGSA TAHUN 2010

KUESIONER PENELITIAN PENGARUH FAKTOR INTERNAL DAN EKSTERNAL IBU TERHADAP PEMBERIAN MP-ASI PADA ANAK USIA 0-6 BULAN DI KOTA LANGSA TAHUN 2010 KUESIONER PENELITIAN PENGARUH FAKTOR INTERNAL DAN EKSTERNAL IBU TERHADAP PEMBERIAN MP-ASI PADA ANAK USIA 0-6 BULAN DI KOTA LANGSA TAHUN 00 I. Karakteristik Responden a. Nomor : b. Tanggal Penelitian :

Lebih terperinci

6. Pekerjaan : 1). Bekerja 2). Tidak bekerja

6. Pekerjaan : 1). Bekerja 2). Tidak bekerja KUESIONER PENELITIAN PENGARUH KEPATUHAN DAN MOTIVASI PENDERITA TB PARU TERHADAP TINGKAT KESEMBUHAN DALAM PENGOBATAN DI PUSKESMAS SADABUAN KOTA PADANGSIDIMPUAN TAHUN 2011 =============================================================

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. hipotesis. Pengujian hipotesis dilakukan pada variabel Profitabilitas,

BAB III METODE PENELITIAN. hipotesis. Pengujian hipotesis dilakukan pada variabel Profitabilitas, 39 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian Jenis penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif, yaitu penelitian yang lebih menekankan pada pengujian teori-teori melalui variabel-variabel penelitian

Lebih terperinci

KUESIONER PENELITIAN PENGARUH DUKUNGAN KELUARGA TERHADAP PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF PADA IBU BEKERJA DI KECAMATAN DARUL IMARAH KABUPATEN ACEH BESAR TAHUN

KUESIONER PENELITIAN PENGARUH DUKUNGAN KELUARGA TERHADAP PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF PADA IBU BEKERJA DI KECAMATAN DARUL IMARAH KABUPATEN ACEH BESAR TAHUN Lampiran 1 KUESIONER PENELITIAN PENGARUH DUKUNGAN KELUARGA TERHADAP PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF PADA IBU BEKERJA DI KECAMATAN DARUL IMARAH KABUPATEN ACEH BESAR TAHUN 2009 No. Responden Tanggal pengisian :

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Pengujian Signifikansi Parameter a. Uji serentak parameter regresi logistik Uji serentak adalah uji yang mempunyai fungsi dimana untuk mengetahui signifikansi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Dalam dunia modern sekarang ini, peranan perbankan dalam memajukan

BAB I PENDAHULUAN. Dalam dunia modern sekarang ini, peranan perbankan dalam memajukan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Dalam dunia modern sekarang ini, peranan perbankan dalam memajukan perekonomian suatu negara sangatlah besar. Hampir semua sektor yang berhubungan dengan berbagai

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Obyek/Subyek Penelitian Penelitian ini bertujuan untuk menguji bagaimana pengaruh tingkat kesehatan bank berdasarkan metode CAMEL yang diukur dengan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Sektor perbankan dipilih karenakan perusahaan perbankan memiliki

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Sektor perbankan dipilih karenakan perusahaan perbankan memiliki BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Objek Penelitian Penelitian ini memakai obyek penelitian pada perusahaan sektor perbankan yang listing di Bursa Efek Indonesia (BEI) periode 2011-2015.

Lebih terperinci

KUESIONER PENELITIAN

KUESIONER PENELITIAN KUESIONER PENELITIAN FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEJADIAN INFEKSI SALURAN PERNAFASAN ATAS (ISPA) PADA BALITA DI KELURAHAN ILIR GUNUNGSITOLI KABUPATEN NIAS TAHUN 2008 No. Pertanyaan Kode Nilai 1 2 3

Lebih terperinci