BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Menurut Undang-Undang Nomor 7 tahun 1992 tentang perbankan. sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang Nomor 10 tahun 1998
|
|
- Sudirman Pranata
- 5 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Landasan Teori Pengertian Bank Menurut Undang-Undang Nomor 7 tahun 1992 tentang perbankan sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang Nomor 10 tahun 1998 pengertian bank adalah badan usaha yang menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk simpanan dan menyalurkannya kepada masyarakat dalam bentuk kredit dan atau bentuk-bentuk lainnya dalam rangka meningkatkan taraf hidup rakyat banyak. Pengertian bank menurut PSAK Nomor 31 dalam (Standar Akuntansi Keuangan, 1999: 31.1) bank adalah merupakan suatu lembaga yang berperan sebagai perantara keuangan antara pihak-pihak yang memiliki kelebihan dana dan pihak-pihak yang memerlukan dana, serta sebagai lembaga yang berfungsi memperlancar lalu lintas pembayaran. Bank adalah lembaga keuangan yang kegiatan usahanya adalah menghimpun dana dari masyarakat dan menyalurkannya kembali dana tersebut ke masyarakat serta memberikan jasa-jasa bank lainnya (Kasmir, 2003: 11). Dari pengertian diatas maka dapat ditarik suatu kesimpulan yaitu bank dapat diartikan sebagai perusahaan yang bergerak di bidang keuangan, jadi aktivitas perbankan selalu berkaitan dengan bidang keuangan sehingga berbicara mengenai bank tidak lepas dari masalah keuangan.
2 2.1.2 Tugas dan Fungsi Bank Tugas pokok bank menurut Undang-Undang No.19 tahun 1998 adalah membantu pemerintah dalam hal mengatur, menjaga dan memelihara stabilitas nilai rupiah, mendorong kelancaran produksi dan pembangunan serta memperluas kesempatan kerja guna meningkatkan taraf hidup rakyat banyak. Menurut (Siamat, 2005 : 276) fungsi bank adalah : 1. Menyediakan mekanisme dan alat pembayaran yang lebih efisien dalam kegiatan ekonomi 2. Menciptakan uang 3. Menghimpun dana dan menyalurkannya kepada masyarakat 4. Menawarkan jasa-jasa keuangan lain Jenis-Jenis Bank Menurut (Kasmir, 2002) menyatakan bahwa Bank terbagi atas 5 (lima) jenis yaitu: 1. Dilihat dari segi fungsinya Menurut Undang-Undang Pokok Perbankan Nomor 14 tahun 1967, jenis perbankan menurut fungsinya terdiri dari: a. Bank Umum b. Bank Pembangunan c. Bank Tabungan d. Bank Pasar e. Bank Desa f. Lumbung Desa g. Bank Pegawai
3 h. dan bank lainnya Setelah keluarnya Undang-Undang Pokok Perbankan Nomor 7 Tahun 1992 dan ditegaskan lagi dengan keluarnya Undang-Undang RI nomor 10 Tahun 1998 maka jenis perbankan terdiri dari: a. Bank Umum Bank umum adalah bank yang melaksanakan kegiatan usaha secara konvensional dan atau berdasarkan prinsip syariah yang dalam kegiatannya memberikan jasa dalam lalu lintas pembayaran. b. Bank Perkreditan Rakyat (BPR) Bank Perkreditan Rakyat (BPR) adalah bank yang melaksanakan kegiatan usahanya secara konvensional atau berdasarkan prinsip syariah yang dalam kegiatannya tidak memberikan jasa dalam lalu lintas pembayaran. 2. Dilihat dari segi fungsi dan tujuan usahanya a. Bank Central Bank Central adalah bank yang bertindak sebagai bankers bank pimpinan penguasa moneter, mendorong dan mengarahkan semua jenis bank yang ada. b. Bank Umum Bank Umum adalah bank milik negara, swasta, maupun koperasi yang dalam pengumpulan dananya terutama menerima simpanan dalam bentuk giro, deposito, serta tabungan dan dalam usahanya terutama memberikan kredit jangka pendek. c. Bank Tabungan Bank Tabungan adalah bank milik negara, swasta, maupun koperasi yang dalam pengumpulan dananya terutama menerima simpanan dalam bentuk
4 tabungan sedangkan usahanya terutama memperbanyak dana dengan kertas berharga. d. Bank Penbangunan Bank pembangunan adalah bank milik negara, swasta, maupun koperasi yang dalam pengumpulan dananya terutama menerima simpanan dalam bentuk deposito dan mengeluarkan kertas berharga jangka menengah dan panjang. Sedangkan usahanya terutama memberikan kredit jangka menengah dan panjang di bidang pembangunan. 3. Dilihat dari segi kepemilikannya Ditinjau dari segi kepemilikan maksudnya adalah siapa saja yang memiliki bank tersebut. Kepemilikan ini dilihat dari akte pendirian dan penguasaan saham yang dimiliki bank yang bersangkutan. Jenis bank dilihat dari segi kepemilikan tersebut adalah: a. Bank Milik Pemerintah Dimana baik akte pendirian maupun modalnya dimiliki oleh pemerintah, sehingga seluruh keuntungan bank ini dimiliki oleh pemerintah pula. b. Bank Milik Swasta Nasional Bank jenis ini seluruh atau sebahagian besarnya dimiliki oleh swasta nasional serta akte pendiriannya didirikan oleh swasta, begitu pula pembagian keuntungannya untuk keuntungan pihak swasta. c. Bank Milik Koperasi Kepemilikan saham-saham bank ini dimiliki oleh perusahaan yang berbadan hukum koperasi.
5 d. Bank Milik Asing Bank jenis ini merupakan cabang dari bank yang ada diluar negeri, bank milik swasta asing atau pemerintah asing. Kepemilikannya dimiliki oleh pihak luar negeri. e. Bank Milik Campuran Kepemilikan saham bank campuran dimiliki oleh pihak asing dan pihak swasta nasional. Kepemilikan sahamnya secara mayoritas dipegang oleh Warga Negara Indonesia. 4. Dilihat dari segi status Status bank yang dimaksud adalah: a. Bank Devisa Merupakan bank yang dapat melaksanakan transaksi ke luar negeri atau yang berhubungan dengan mata uang asing secara keseluruhan. b. Bank Non Devisa Merupakan bank yang belum mempunyai izin untuk melaksanakan transaksi sebagai bank devisa, sehingga tidak dapat melaksanakan transaksi seperti bank devisa, dimana transaksi yang dilakukan masih dalam batas-batas Negara. 5. Dilihat dari segi cara menentukan harga a. Bank yang berdasarkan prinsip konvensional b. Bank yang berdasrkan prinsip syariah, aturan perjanjian berdasarkan hukum islam antara bank dengan pihak lain untuk menyimpan dana atau pembiayaan usaha atau kegiatan perbankan lainnya.
6 2.1.4 Kinerja Perbankan dan Laporan Keuangan Kinerja keuangan dapat di ukur dengan menggunakan efisiensi sedangkan efisiensi dapat diartikan sebagai rasio perbandingan antara masukan dan keluaran. efisiensi kinerja keuangan perusahaan diukur dari efisiensinya diproksikan dengan beberapa tolak ukur yang tercermin didalam keuangan. Dengan pengeluaran biaya tertentu diharapkan memperoleh hasil yang optimal atau dengan hasil tertentu diharapkan mengeluarkan biaya seminimal mungkin. Kesehatan bank adalah kemampuan suatu bank untuk melakukan kegiatan operasional perbankan secara normal dan mampu memenuhi semua kewajibannya dengan baik melalui cara-cara yang sesuai dengan peraturan yang berlaku (Susilo dkk, 2002). Menurut (Januarti, 2002) faktor-faktor kinerja perusahaan perbankan yang digunakan untuk menilai kesehatan bank adalah sebagai berikut: a. Capital Modal merupakan faktor yang penting dalam rangka pengembangan usaha dan untuk menampung risiko kerugiannya. Modal berfungsi untuk membiayai operasi, sebagai instrumen untuk mengantisipasi rasio, dan sebagai alat untuk ekpansi usaha. Penilaian dari capital ini adalah capital yang ada didasarkan pada kewajiban penyediaan modal minimum bank (Dendawijaya, 2001). Penilaian ini didasarkan kepada CAR (Capital Adequacy Ratio) yang telah ditetapkan BI. CAR adalah rasio kinerja bank untuk mengukur kecukupan modal yang dimiliki bank untuk menunjang aktiva yang mengandung atau menghasilkan risiko.
7 Perbandingan rasio tersebut adalah rasio modal terhadap Aktiva Tertimbang Menurut Resiko (ATMR). Modal terdiri dari modal inti dan modal pelengkap. ATMR adalah nilai total masing-masing aktiva bank setelah dikalikan dengan masing-masing bobot risiko aktiva tersebut. Aktiva yang paling tidak beresiko diberi bobot 0% dan aktiva yang paling beresiko diberi bobot 100%. Menurut Bank Indonesia penilaian permodalan ini dimaksudkan untuk mengevaluasi kecukupan modal Bank dalam mengcover eksposur risiko saat ini dan mengantisipasi eksposur risiko dimasa yang akan datang. Sesuai dengan penilaian rasio CAR berdasarkan Surat Keputusan DIR BI No.30/12/KEP/DIR tanggal 30 April 1997, CAR minimal 8%. Perhitungan rasio CAR sesuai dengan standar Bank Indonesia adalah sebagai berikut: Modal CAR = X 100% ATMR b. Assets Quality Menurut (Bank Indonesia, 2004) penilaian kualitas asset dimaksudkan untuk mengevaluasi kondisi asset bank dan kecukupan manajemen resiko kredit. Sedangkan menurut (kuncoro, 2002) aspek asset quality ini menunjukkan kualitas asset sehubungan dengan resiko kredit yang dihadapi bank akibat pemberian kredit dan investasi dana bank dalam portofolio yang berbeda. Setiap penanaman dana bank dalam aktiva produktif dinilai kualitasnya dengan menentukan tingkat kolektibilitas yaitu apakah lancar, kurang lancar, diragukan atau macet.
8 Pembedaan kolektibilitas tersebut diperlukan untuk mengetahui besarnya cadangan minimum, penghapusan aktiva produktif yang harus disediakan oleh bank untuk menutup resiko kemungkinan kerugian yang terjadi. Aktiva yang produktif merupakan penempatan dana oleh bank dalam asset yang menghasilkan pendapatan untuk menutupi biaya-biaya yang dikeluarkan oleh bank. Dari aktiva inilah bank mengharapkan adanya selisih keuntungan dari kegiatan pengumpulan dan penyaluran dana. Dari pengertian aktiva produktif tersebut, dapat disimpulkan bahwa aktiva yang berkualitas adalah aktiva yang dapat menghasilkan pendapatan dan dapat menutupi biaya-biaya yang dikeluarkan oleh bank (Mudrajad kuncoro, 2002). Penilaian terhadap rasio kualitas aktiva produktif yang dimiliki bank didasarkan pada dua rasio yaitu: a. Rasio aktiva produktif yang diklasifikasikan terhadap aktiva produktif. Aktiva produktif yang diklasifikasikan adalah jumlah aktiva produktif yang kolektibilitasnya tidak lancar, dan jumlah yang diperhitungkan adalah 50% dari aktiva produktif yang tergolong kurang lancar ditambah 75% aktiva produktif yang tergolong diragukan ditambah 100% aktiva produktif yang tergolong macet. (cara penilaian kolektibilitas atau kualitas dari masing-masing kredit yang diberikan diatur dalam SE BI No.23/12/BPPP Tanggal 28 Februari 1991). b. Rasio penyisihan penghapusan aktiva produktif yang dibentuk oleh bank terhadap penyisihan penghapusan aktiva produktif yang wajib dibentuk oleh bank. Berdasarkan SK Direksi BI No. 31/148/KEP/DIR tanggal 12
9 November 1999 tentang pembentukan PPAP, bank wajib membentuk PPAP berupa cadangan khusus guna menutup risiko kemungkinan kerugian. Tujuan dari aspek ini adalah untuk menilai jenis-jenis asset yang dimiliki oleh bank. Rasio ini dapat dilihat dari neraca yang telah dilaporkan secara berkala kepada Bank Indonesia. Rasio yang digunakan untuk menilai kualitas asset sebuah bank menggunakan metode Non Performing Loan (NPL) dengan rumusnya adalah sebagai berikut: Kredit bermasalah NPL = X 100% Total kredit Adapun penilaian rasio NPL berdasarkan Surat Keputusan Direktur Bank Indonesia No.30/12/KEP/DIR tanggal 30 April 1997 adalah NPL <5% yang termasuk dalam bank sehat. c. Management Maksud dari penilaian manajemen adalah untuk mengevaluasi kemampuan manajerial pengurus bank dalam menjalankan usahanya, kecukupan manajemen risiko dan kepatuhan bank terhadap ketentuan yang berlaku serta komitmen kepada Bank Indonesia. manajemen yang dimaksud adalah kemampuan manajemen bank untuk mengidentifikasi, mengukur, mengawasi dan mengontrol risiko-risiko yang timbul melalui kebijakan-kebijakan dan strategi bisnisnya untuk mencapai target. Dalam manajemen ini sumber daya manusia yang handal,
10 kepemimpinan manajemen yang profesional serta ketersediaan teknologi informasi sangat dibutuhkan (Kuncoro, 2002). d. Earning Penilaian earning dimaksudkan untuk mengevaluasi kondisi dan kemampuan earning atau rentabilitas bank dalam mendukung kegiatan operasional dan permodalan. Earnings digunakan untuk mengukur kemampuan bank dalam menetapkan harga yang mampu menutup seluruh biaya. Rasio yang digunakan dalam earning ini adalah menggunakan ROA, NIM dan perbandingan biaya operasional dengan pendapatan operasional (BOPO). Rumus untuk ROA dan BOPO adalah: Laba Bersih ROA = X 100% Total Aktiva Biaya Operasional BOPO = X 100% Pendapatan Operasional Menurut Surat Keputusan DIR BI No.30/12/KEP/DIR tanggal 30 April 1997, adapun penilaian rasio ROA dan BOPO adalah sebagai berikut: ROA 1,215% yang termasuk dalam bank sehat sedangkan BOPO 93,52%. Net Interest Margin (NIM) Menurut (Koch dan Scott, 2000) Net Interest Margin (NIM) ini penting untuk mengevaluasi kemampuan bank dalam mengelola risiko terhadap suku bunga.
11 Saat suku bunga berubah, pendapatan bunga dan biaya bunga juga akan mengalami perubahan. Sedangkan menurut (Almilia dan Herdiningtyas, 2005) Net Interest Margin (NIM) merupakan rasio yang menunjukkan kemampuan manajemen bank dalam mengelola aktiva produktifnya untuk menghasilkan pendapatan bunga bersih. Pendapatan bunga bersih diperoleh dari pendapatan bunga dikurangi beban bunga. Semakin besar rasio ini maka meningkatnya pendapatan bunga atas aktiva produktif yang dikelola bank, sehingga kemungkinan bank dalam kondisi bermasalah semakin kecil. Adapun rumus NIM adalah: Pendapatan bunga bersih NIM = X 100% Aktiva produktif e. Liquidity Penilaian ini dimaksudkan untuk mengevaluasi kemampuan bank dalam memelihara tingkat likuiditas yang memadai dan kecukupan manajemen risiko likuiditas. Penilaian likuiditas dimaksudkan untuk mengukur seberapa besar kemampuan bank tersebut mampu membayar hutang-hutangnya dan membayar kembali kepada deposannya serta dapat memenuhi permintaan kredit yang diajukan tanpa terjadi penangguhan. Likuiditas dinilai dengan mengingat bahwa aktiva bank kebanyakan bersifat tidak likuid dengan sumber dana dengan jangka waktu lebih pendek. Penilaian
12 likuiditas antara lain melihat kemampuan bank menyediakan asset likuid yang dapat segera dijadikan uang tunai (Sudrajat, 2004). Secara umum rasio ini merupakan rasio antara jumlah aktiva lancar dibagi dengan hutang lancar. Adapun yang dianalisis dalam rasio ini adalah: a. Rasio kewajiban bersih Call Money terhadap aktiva b. Rasio kredit terhadap dana yang diterima oleh bank misalnya giro, tabungan, deposito, dan lain-lain. Rasio yang digunakan biasanya menggunakan LDR. Loan to Deposit Ratio (LDR) adalah rasio antara jumlah seluruh kredit yang diberikan bank dengan dana pihak ketiga bank. Adapun dana pihak ketiga terdiri dari giro, tabungan dan deposito. Giro adalah simpanan pihak ketiga pada bank yang penarikannya dapat dilakukan setiap waktu dengan menggunakan surat perintah pembayaran seperti cek dan bilyet giro. Tabungan adalah simpanan pihak ketiga yang penarikannya hanya dapat dilakukan menurut syarat-syarat tertentu yang ditetapkan oleh bank. Deposito adalah simpanan pihak ketiga pada bank yang penarikannya hanya dapat dilakukan dalam jangka waktu tertentu menurut perjanjian antara pihak ketiga dan bank yang bersangkutan (Sinungan, 1993). Rumus LDR adalah: Jumlah kredit yang diberikan LDR = X 100% Total dana pihak ketiga
13 Berdasarkan Surat Keputusan DIR BI No.30/12/KEP/DIR tanggal 30 April 1997, penilaian LDR bank yang sehat sebesar 94,75%. 2.2 Penelitian Terdahulu Terdapat beberapa penelitian yang berkaitan dengan pengukuran kinerja perbankan dengan menggunakan rasio keuangan pada perbankan yang go public di Bursa Efek Indonesia (BEI) dan ada juga penelitian tentang pengukuran kinerja perbankan dengan menggunakan rasio keuangan terhadap kinerja profitabilitas. Penelitiannya antara lain: Hesti Werdaningtyas (2002) tentang faktor yang mempengaruhi profitabilitas Bank Take Over di Indonesia. Penelitian ini menggunakan variabel terikat yaitu ROA dan variabel bebas yaitu pangsa asset, pangsa dana, pangsa kredit, CAR, LDR. Alat analisis yang digunakan adalah analisis regresi linier berganda. Variabel bebas yang signifikan positif adalah CAR dan variabel bebas yang signifikan negatif adalah LDR, sedangkan variabel yang tidak signifikan adalah pangsa asset, pangsa dana dan pangsa kredit. Penelitian Yuliani (2007) tentang hubungan efisiensi operasional dengan kinerja profitabilitas pada sektor perbankan yang go public di BEJ. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengukur hubungan antara tingkat efisiensi operasional terhadap kinerja profitabilitas perbankan di BEJ. Dalam penelitian ini menggunakan variabel MSDN, CAR, BOPO dan LDR. Variabel BOPO berpengaruh signifikan negatif, sedangkan CAR berpengaruh signifikan positif terhadap kinerja profitabilitas perbankan. Variabel MSDN dan LDR tidak berpengaruh signifikan terhadap kinerja profitabilitas perbankan.
14 Penelitian ini menggunakan metode regresi time-series cross-section. Variabel terikat yang digunakan adalah kinerja profitabilitas perbankan. Wisnu Mawardi (2005) tentang analisis faktor-faktor yang mempengaruhi kinerja keuangan Bank Umum di Indonesia. Rasio-rasio yang digunakan pada variabel bebas adalah CAR, NIM, NPL dan BOPO. Didalam penelitian ini, peneliti menggunakan alat analisis regresi linier berganda. Hasil penelitian ini menyatakan bahwa NPL dan BOPO mempunyai pengaruh signifikan negatif. Sedangkan NIM mempunyai pengaruh signifikan positif. Rasio CAR mempunyai pengaruh yang tidak signifikan, variabel terikat pada penelitian ini adalah kinerja profitabilitas perbankan (ROA). Almalia (2005) meneliti tentang faktor-faktor yang mempengaruhi kondisi kebangkrutan dan kesulitan keuangan perusahaan. Variabel yang digunakan dalam penelitian ini adalah CAR, APB, NPL, PPAPAP, ROA, NIM dan BOPO. Penelitian ini menggunakan metode persamaan regresi linier berganda. Hasilnya menunjukkan bahwa CAR dan BOPO signifikan untuk memprediksi kondisi kebangkrutan dan kesulitan keuangan pada sektor perbankan. Tabel Penelitian Terdahulu NO Peneliti Variabel MetodeAnalisis Kesimpulan 1. Hesti Werdaningtyas (2002) Pangsa pasar, CAR, LDR, dan profitabilitas (ROA) Regresi berganda linier Hasil dari penelitian ini adalah pangsa pasar tidak berpengaruh terhadap profitabilitas, sedangkan variabel CAR mempunyai pengaruh positif
15 terhadap profitabilitas dan LDR berpengaruh negatif terhadap profitabilitas. 2. Wisnu Mawarsdi (2005) CAR, NPL, BOPO, NIM, dan ROA Regresi berganda linier Hasil dari penelitian ini adalah menunjukkan bahwa keempat variabel CAR, NPL, BOPO, dan NIM secara bersama sama-sama mempengaruhi kinerja bank umum. Untuk variabel CAR dan NIM mempunyai pengaruh positif terhadap ROA dan Variabel BOPO dan NPL mempunyai pengaruh negatif terhadap ROA. Dari keempat variabel yang paling berpengaruh terhadap ROA adalah variabel NIM. 3. Yuliani (2007) Variabel terikat adalah ROA, variabel bebas: MSDN, CAR, BOPO, dan LDR Analisis regresi time-series cross-section Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa variabel yang signifikan negatif adalah BOPO, dan variabel yang signifikan positif adalah CAR, variabel yang tidak signifikan: MSDN dan LDR. 4. Almalia dan Herdiningtyas (2005) CAR, APB, NPL, PPAPAP, ROA, NIM, dan BOPO Regresi berganda linier CAR dan BOPO signifikan untuk memprediksi kondisi kebangkrutan dan kesulitan keuangan pada sektor perbankan.
16 Berdasarkan tabel diatas dapat dilihat hasil penelitian terdahulu yang telah dilakukan oleh beberapa peneliti. Dalam penelitian ini, akan dianalisis faktorfaktor yang mempengaruhi kinerja keuangan pada perbankan yang go public di Bursa Efek Indonesia (BEI) dengan menggunakan rasio keuangan dari tahun 2007 sampai dengan tahun Perumusan Hipotesis Pengaruh CAR terhadap Kinerja Keuangan (ROA) Bank Capital Adequacy Ratio (CAR) juga biasa disebut dengan rasio kecukupan modal, yang berarti jumlah modal sendiri yang diperlukan untuk menutupi risiko kerugian yang timbul dari penanaman aktiva-aktiva yang mengandung risiko serta membiayai seluruh benda tetap dan inventaris bank. Menurut (Kuncoro dan Suhardjono, 2002) menyatakan bahwa seluruh bank yang ada di Indonesia diwajibkan untuk menyediakan modal minimum sebesar 8% dari ATMR. Semakin besar Capital Adequacy Ratio (CAR) maka keuntungan bank juga akan semakin besar. Dengan kata lain semakin kecil risiko suatu bank maka semakin besar keuntungan yang diperoleh oleh bank. Besarnya modal suatu bank akan mempengaruhi jumlah aktiva produktif, sehingga semakin tinggi asset utilization, maka modal harus bertambah besar. Sehingga dapat disimpulkan bahwa semakin besar Capital Adequacy Ratio (CAR), maka Return on Asset (ROA) juga akan semakin besar, dalam hal ini kinerja perbankan menjadi semakin membaik atau meningkat. Hal ini sesuai dengan penelititan yang dilakukan oleh Hesti Werdaningtyas (2002) dan Yuliani (2007) yang menyatakan bahwa rasio CAR berpengaruh positif terhadap ROA.
17 H a = diduga rasio CAR yang berpengaruh positif terhadap ROA Pengaruh NPL terhadap Kinerja Keuangan (ROA) Bank Rasio NPL menunjukkan kemampuan manajemen bank dalam mengelola kredit bermasalah yang diberikan oleh bank. Semakin tinggi rasio NPL maka hal ini menunjukkan bahwa semakin buruknya kualitas kredit yang menyebabkan jumlah kredit yang bermasalah semakin besar dan hal ini menyebabkan bank tersebut berada dalam kondisi bermasalah yang semakin besar. Sesuai dengan penelitian Wisnu Mawardi (2005) yang menyatakan bahwa rasio NPL berpengaruh negatif terhadap ROA. H a = diduga rasio NPL berpengaruh negatif terhadap ROA Pengaruh BOPO terhadap Kinerja Keuangan (ROA) Bank Menurut Bank Indonesia rasio BOPO yang semakin meningkat mencerminkan kurangnya kemampuan bank dalam menekan biaya operasionalnya yang dapat menimbulkan kerugian karena bank tersebut kurang efisien dalam mengelola usahanya. Bank Indonesia menetapkan angka terbaik untuk rasio BOPO adalah dibawah 90%, karena jika rasio BOPO melebihi 90% hingga mendekati angka 100% maka bank tersebut dapat dikategorikan tidak efisien dalam menjalankan operasinya. Semakin tinggi efisiensi operasional yang dicapai bank, berarti semakin efisien aktivitas bank dalam menghasilkan keuntungan. Hal ini sesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh Wisnu Mawardi (2005) dan Yuliani (2007) yang menyatakan bahwa BOPO berpengaruh signifikan negatif terhadap ROA. H a = diduga rasio BOPO berpengaruh negatif terhadap ROA.
18 2.3.4 Pengaruh NIM terhadap Kinerja Keuangan (ROA) Bank Peraturan Bank Indonesia No.5/8 tahun 2003 tentang risiko pasar merupakan jenis risiko yang ada pada industri perbankan. risiko pasar adalah gabungan yang terbentuk akibat perubahan suku bunga, perubahan nilai tukar serta hal-hal lain yang menentukan harga pasar saham, ekuitas dan komoditas. Rasio NIM digunakan untuk mengukur kemampuan manajemen bank dalam mengelola aktiva produktifnya untuk menghasilkan pendapatan bunga bersih. Pendapatan bunga bersih dapat diperoleh dari pendapatan bunga dikurangi dengan beban bunga. Semakin besar rasio ini maka akan meningkatkan pendapatan bunga atas aktiva produktif yang dikelola oleh bank, sehingga kemungkinan suatu bank dalam kondisi bermasalah akan semakin kecil. Hal ini sesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh Wisnu Mawardi (2005) bahwa NIM memiliki pengaruh signifikan positif terhadap ROA. H a = diduga rasio NIM berpengaruh positif terhadap ROA Pengaruh LDR terhadap Kinerja Keuangan (ROA) Bank Menurut Bank Indonesia kemampuan likuiditas bank dapat diproksikan dengan Loan to Deposit Ratio (LDR) yaitu perbandingan antara kredit dengan dana pihak ketiga. Rasio ini digunakan untuk menilai likuiditas suatu bank yang dengan cara membagi jumlah kredit yang diberikan oleh bank terhadap dana pihak ketiga. Standar yang digunakan Bank Indonesia untuk rasio Loan to Deposit Ratio (LDR) adalah sebesar 80% sampai dengan 110%. Semakin tinggi LDR, hal ini akan menunjukkan semakin riskan kondisi kualitas bank, sebaliknya semakin rendah LDR menunjukkan kurangnya efektifitas bank dalam menyalurkan kredit
19 sehingga hilangnya kesempatan bank untuk memperoleh laba. Apabila dana yang dihimpun dari masyarakat sedikit, maka dalam hal ini bank tidak mampu menjalankan fungsinya sebagai pihak intermediasi (perantara) dengan baik. Dengan meningkatnya laba, maka Return on Asset (ROA) juga akan meningkat, karena laba merupakan komponen yang membentuk Return on Asset (ROA). Hal ini sesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh Yuliani (2007) yang menyatakan bahwa LDR memiliki pengaruh signifikan positif terhadap ROA. H a = diduga rasio LDR berpengaruh positif terhadap ROA. 2.4 Gambar Perumusan Hipotesis Berdasarkan hipotesis yang dikemukakan diatas, maka dapat digambarkan perumusan hipotesisnya. Adapun gambar hipotesisnya adalah sebagai berikut: CAR (X 1 ) NPL (X 2 ) BOPO (X 3 ) KINERJA KEUANGAN (ROA) LDR (X 4 ) NIM (X 5 )
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Perbankan 2.1.1 Kinerja Perbankan Kinerja perusahaan dapat dinilai melalui berbagai macam variabel atau indikator, antara lain melalui laporan keuangan perusahaan yang bersangkutan.
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
9 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Landasan teori 2.1.1 Pengertian Bank Bank adalah lembaga kepercayaan yang berfungsi sebagai lembaga intermediasi, membantu kelancaran sistem pembayaran, dan tidak kalah pentingnya
Lebih terperinciII. TINJAUAN PUSTAKA Pengertian dan Peran Bank
5 II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Pengertian dan Peran Bank Bank secara sederhana dapat diartikan sebagai lembaga keuangan yang menghimpun dana dari masyarakat dan menyalurkannya kembali dana tersebut ke masyarakat,
Lebih terperinciBAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN
BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN 2.1 Landasan Teori dan Konsep 2.1.1 Capital Adequacy Ratio (CAR) Menurut Undang-Undang RI nomor 10 tahun 1998 tanggal 10 November 1998 tentang perbankan,
Lebih terperinciBAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN
BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN 2.1 Kajian Pustaka 2.1.1 Tingkat Kesehatan Bank Berdasarkan Peraturan Bank Indonesia Nomor 6/10/PBI/2004, tingkat kesehatan bank adalah hasil penilaian kualitatif
Lebih terperinciBAB II DESKRIPSI PERUSAHAAN
BAB II DESKRIPSI PERUSAHAAN 2.1 Sektor Perbankan 2.1.1 Pengertian Bank Menurut Undang-Undang Negara Republik Indoneisa Nomor 10 tahun 1998 Tanggal 10 November 1998 tentang perbankan yaitu badan usaha yang
Lebih terperinciBAB II KAJIAN TEORI DAN PERUMUSAN PERTANYAAN PENELITIAN
BAB II KAJIAN TEORI DAN PERUMUSAN PERTANYAAN PENELITIAN A. Kajian Teori 1. Definisi Bank Kata bank berasal dari bahasa latin yaitu Banca yang berarti meja, meja yang dimaksud adalah meja yang biasa digunakan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. menunjukkan bahwa perekonomian Indonesia berkembang sejalan dengan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perbankan mempunyai peranan penting dalam perekonomian Indonesia. Sejarah menunjukkan bahwa perekonomian Indonesia berkembang sejalan dengan perkembangan lembaga perbankan.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Industri perbankan memegang peranan penting bagi pembangunan ekonomi
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Industri perbankan memegang peranan penting bagi pembangunan ekonomi sebagai financial intermediary atau perantara pihak yang kelebihan dana dengan pihak
Lebih terperinciBAB 2 TINJAUAN TEORITIS DAN PERUMUSAN HIPOTESIS
BAB 2 TINJAUAN TEORITIS DAN PERUMUSAN HIPOTESIS 2.1 Tinjauan Teoritis Tinjauan teoritis ini sangat diperlukan untuk mendukung permasalahan yang diungkapkan dalam ulasan penelitian. Studi kepustakaan yang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian (Yuliani, 2007) (Dendawijaya,2006:120).
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Perbankan mempunyai peranan penting dalam membangun sistem perekonomian Indonesia. Bank sebagai lembaga keuangan berfungsi sebagai intermediasi atau perantara
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. Istilah bank berasal dari bahasa Italia, yaitu banco yang artinya meja atau
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Pengertian Bank Istilah bank berasal dari bahasa Italia, yaitu banco yang artinya meja atau tempat untuk menukarkan uang. Menurut Undang-undang Nomor 10 tahun 1998 yang dimaksud
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. Salah satu ukuran untuk melihat kinerja keuangan perbankan adalah melalui
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Landasan Teori 2.1.1. Return on Assets (ROA) Salah satu ukuran untuk melihat kinerja keuangan perbankan adalah melalui Return on Assets (ROA). Return on Assets (ROA) digunakan
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
9 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Penelitian Terdahulu Penelitian terdahulu yang dijadikan sebagai rujukan dalam penelitian ini ada 4 penelitian yaitu: 1. Titik Aryati dan Shirin Balafif (2007). Penelitian
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Sampel bank umum syariah yang digunakan dalam penelitian ini adalah Bank Syariah Mandiri
BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Sampel Penelitian Sampel bank umum syariah yang digunakan dalam penelitian ini adalah Bank Syariah Mandiri (BSM) dan Bank Muamalat Indonesia (BMI) dan bank konvensional yang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Karena laba merupakan suatu hal yang akan menjamin dari kelangsungan perusahaan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Memperoleh keuntungan yang maksimal merupakan tujuan utama berdirinya suatu perusahaan, baik perusahaan swasta maupun perusahaan milik pemerintah. Karena laba merupakan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dikenal dengan istilah di dunia perbankan adalah kegiatan funding (Kasmir, 2008:
BAB I PENDAHULUAN 1.1.Latar Belakang Bank merupakan perusahaan yang bergerak dalam bidang keuangan, artinya aktivitas perbankan selalu berkaitan dalam bidang keuangan. Aktivitas perbankan yang pertama
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. potensi dapat bermanfaat untuk pertumbuhan ekonomi, perlu disalurkan. kegiatan yang produktif. (AnggrainiPutri,2011)
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Globalisasi yang terjadi saat ini telah merubah aspek dalam ekonomi, politik serta budaya. Ekonomi lebih cepat tumbuh membuat lebih banyak pula modal yang diperlukan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. aspek kehidupan di ukur dan ditentukan oleh uang sehingga eksistensi dunia
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Bank merupakan institusi yang berpengaruh signifikan dalam menentukan kelancaran aktivitas perekonomian dan keberhasilan pembangunan sehingga wajar menjadi
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. Penelitian mengenai pengaruh Capital Adequacy Ratio (CAR), Non. membutuhkan kajian teori sebagai berikut:
BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Landasan Teori Penelitian mengenai pengaruh Capital Adequacy Ratio (CAR), Non Performing Loan( NPL), Likuiditas dan Efisiensi Operasional Terhadap Profitabilitas Perusahaan Perbankan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Kegiatan bank yang berupa penghimpunan dan penyaluran dana dapat
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Perbankan merupakan salah satu sektor yang berperan penting dalam perekonomian di Indonesia. Bank adalah lembaga keuangan yang kegiatan utamanya adalah menghimpun
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Dalam penelitian ini menggunakan data sekunder yaitu data yang telah
23 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis dan Sumber Data Dalam penelitian ini menggunakan data sekunder yaitu data yang telah dikumpulkan dan dipublikasikan. Data sekunder yaitu laporan keuangan publikasi
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang
I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Kegiatan usaha perbankan syariah pada dasarnya merupakan perluasan jasa perbankan bagi masyarakat yang membutuhkan dan menghendaki pembayaran imbalan yang tidak didasarkan
Lebih terperinciBAB II KAJIAN PUSTAKA
BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Landasan Teori 2.1.1 Profitabilitas Tujuan utama sebuah perusahaan merupakan menghasilkan laba yang maksimum, sehingga sangat penting untuk perusahaan menghitung besarnya laba
Lebih terperincisampai dengan 30 September 2012 adalah sebagai berikut :
Berikut ini adalah analisis CAMEL terhadap Laporan Keuangan PT Bank Mandiri periode 2011-2012 yang digunakan untuk menganalisis kesehatan bank tersebut. 1. Capital (Permodalan) Rasio permodalan diukur
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. perekonomian yang berfungsi sebagai perantara (financial intermediary) antara
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Bank merupakan lembaga yang memiliki peran penting dalam perekonomian yang berfungsi sebagai perantara (financial intermediary) antara pihak kelebihan dana
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Seiring dengan adanya krisis ekonomi yang menimpa Indonesia sejak
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Seiring dengan adanya krisis ekonomi yang menimpa Indonesia sejak pertengahan tahun 1997 yang menyebabkan merosotnya nilai rupiah hingga terjadinya krisis keuangan
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI. Definisi bank menurut UU No. 10/1998 tentang Perbankan Pasal 1, yaitu. meningkatkan taraf hidup rakyat banyak.
BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Definisi dan Klasifikasi Bank Ada beberapa definisi bank yang dikenal dalam masyarakat Indonesia. Definisi bank menurut UU No. 10/1998 tentang Perbankan Pasal 1, yaitu Bank adalah
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. Keuangan Bank Syariah membutuhkan kajian teori sebagai berikut :
13 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Landasan Teori Penelitian tentang Pengaruh Rasio Kesehatan Bank Terhadap Kinerja Keuangan Bank Syariah membutuhkan kajian teori sebagai berikut : 2.1.1 Pengertian Perbankan
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. bunga yang sangat tinggi. Hingga saat ini, sistem pengkreditan bank sudah merata
1 BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Sejak jaman penjajahan Belanda, sistem pengkreditan rakyat sudah diterapakan pada masa itu dengan mendirikan Bank Kredit Rakyat (BKR) yang membantu para petani, pegawai,
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Kerangka Pemikiran 2.1.1 Landasan Teori 2.1.1.1 Pengertian Bank Menurut Kasmir (2012), bank dapat diartikan sebagai lembaga keuangan yang kegiatan utamanya menerima simpanan
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Perkembangan dunia perbankan sangat pesat setelah terjadi deregulasi di
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perkembangan dunia perbankan sangat pesat setelah terjadi deregulasi di bidang keuangan. Deregulasi tersebut telah mengakibatkan kebutuhan dana secara langsung
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Pasal 1 Undang- Undang Republik Indonesia Nomor 10 Tahun 1998 (Merkusiwati, 2007:100)
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Perbankan memiliki peranan yang sangat strategis dalam menunjang berjalannya roda perekonomian dan pembangunan nasional mengingat fungsinya sebagai lembaga
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Bank merupakan salah satu lembaga keuangan atau perusahaan yang bergerak di bidang keuangan, bertugas menghimpun dana (Funding) dari masyarakat, menyalurkan dana (Lending)
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Keuangan perusahaan merupakan pilar yang sangat penting untuk kemajuan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Keuangan perusahaan merupakan pilar yang sangat penting untuk kemajuan suatu usaha, sebab kebanyakan kasus kebangkrutan suatu usaha bermula dari adanya financial distress
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Krisis moneter pada tahun 1998 yang terjadi di indonesia memberikan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Krisis moneter pada tahun 1998 yang terjadi di indonesia memberikan dampak bagi perekonomian di indonesia terutama pada struktur perbankan. Hal ini menyebabkan krisis
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Perbankan adalah segala sesuatu yang berkaitan dengan bank, mencakup
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Perbankan adalah segala sesuatu yang berkaitan dengan bank, mencakup kelembagaan kegiatan usaha, serta cara dan proses dalam melaksanakan kegiatan usahanya.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Dalam dunia modern sekarang ini, peranan perbankan dalam memajukan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Dalam dunia modern sekarang ini, peranan perbankan dalam memajukan perekonomian suatu negara sangatlah besar. Hampir semua sektor yang berhubungan dengan berbagai
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Krisis ekonomi tahun 1997 yang kemudian berkembang menjadi krisis multi
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Krisis ekonomi tahun 1997 yang kemudian berkembang menjadi krisis multi dimensi membawa dampak kehancuran usaha perbankan di Indonesia. Hal ini meninggalkan kredit
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. berpengaruh pada seluruh aspek di dalamnya. Dapat dikatakan bahwa
BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Tinjauan Teoritis 1. Bank Dalam suatu negara, peranan bank sangat mempengaruhi keadaan di dalam negara tersebut, khususnya dalam segi perekonomian yang dapat berpengaruh pada
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. ekonomi sebagai financial intermediary atau perantara pihak yang kelebihan dana
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dalam kehidupan masyarakat modern sekarang ini, perbankan sebagai lembaga keuangan memiliki peran besar dalam menggerakkan roda perekonomian suatu negara, bank telah
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. kesejahteraaan masyarakat. Proses tersebut melibatkan banyak pihak dimana
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pembangunan ekonomi suatu negara merupakan syarat untuk mencapai kesejahteraaan masyarakat. Proses tersebut melibatkan banyak pihak dimana pihak yang satu dengan yang
Lebih terperinciBAB II KAJIAN PUSTAKA
BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Deskripsi Teori 1. Perbankan a. Pengertian Menurut Undang-undang nomor 10 tahun 1998 Perubahan Undang-undang nomor 7 tahun 1992 tentang Perbankan, bank adalah badan usaha yang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. keemasan yang puncaknya ditandai dengan keberhasilan beberapa bank besar
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Seiring dengan adanya krisis ekonomi yang menimpa Indonesia sejak pertengahan tahun 1997 yang menyebabkan merosotnya nilai rupiah hingga terjadinya krisis keuangan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. yang wajar, serta pemenuhan modal yang memadai (Widati, 2012).
0 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perusahaan perbankan merupakan lembaga keuangan yang berfungsi sebagai perantara keuangan, dimana landasan kegiatan usaha bank adalah kepercayaan dari nasabah.
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. tidak terlepas dari kaitannya dengan uang. Sebab untuk menjalankan
BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Konsep Dasar Bank 1. Pengertian Bank Dalam kehidupan sehari-hari kegiatan yang dilakukan oleh masyarakat tidak terlepas dari kaitannya dengan uang. Sebab untuk menjalankan perekonomian,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. masyarakat dalam bentuk kredit dan bentuk-bentuk lainnya dalam rangka
BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG MASALAH Bank dalam menjalankan usahanya menghimpun dana dari masyarakat dan menyalurkan kembali dalam berbagai alternatif investasi. Sehubungan dengan fungsi penghimpunan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dalam dunia modern sekarang ini, pertumbuhan dan perkembangan perekonomian suatu negara tergantung pada lembaga keuangannya. Lembaga keuangan terutama perbankan berperan
Lebih terperinciANALISIS LAPORAN KEUANGAN PADA KOPERASI LAUT SEJAHTERA DINAS KELAUTAN DAN PERIKANAN PELABUHAN PERIKANAN PANTAI TEGAL SARI KOTA TEGAL
ANALISIS LAPORAN KEUANGAN PADA KOPERASI LAUT SEJAHTERA DINAS KELAUTAN DAN PERIKANAN PELABUHAN PERIKANAN PANTAI TEGAL SARI KOTA TEGAL Suci Wulandari, Sunandar, Hetika DIII Akuntansi Politeknik Harapan Bersama
Lebih terperinciANALISIS TINGKAT KESEHATAN PERBANKAN BERDASARKAN METODE CAMELS
ANALISIS TINGKAT KESEHATAN PERBANKAN BERDASARKAN METODE CAMELS MUNGNIYATI STIE TRISAKTI mungniyati@stietrisakti.ac.id PENDAHULUAN K esehatan merupakan aspek yang sangat penting dalam berbagai bidang kehidupan.
Lebih terperinciII. TINJAUAN PUSTAKA Pengertian Bank
5 II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Pengertian Bank Menurut Undang-Undang RI Nomor 10 tahun 1998 tanggal 10 November 1998 tentang perbankan, yang dimaksud dengan bank adalah badan usaha yang menghimpun dana dari
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. besar atau paling tidak sama dengan return (imbalan) yang dikehendaki
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pasar modal didefinisikan sebagai tempat terjadinya transaksi jual beli berbagai instrumen atau sekuritas jangka panjang (Gunawan, 2012). Kehadiran pasar modal ini merupakan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. (financial intermediary) antara pihak-pihak yang memiliki dana (surplus unit)
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Bank merupakan suatu lembaga yang berperan sebagai perantara keuangan (financial intermediary) antara pihak-pihak yang memiliki dana (surplus unit) dengan pihak-pihak
Lebih terperinciBAB V SIMPULAN DAN SARAN
BAB V SIMPULAN DAN SARAN 5.1 Simpulan Dari penelitian yang telah dilakukan, dan telah dijelaskan pula di bab-bab sebelumnya, maka dapat di ambil simpulan sebagai berikut: 1. Perkembangan Capital Adequacy
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. kepada masyarakat dalam bentuk kredit dan/atau bentuk-bentuk lainnya dalam
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Berdasarkan Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 10 Tahun 1998 tanggal 10 November 1998, bank merupakan sebuah badan usaha yang menghimpun dana dari masyarakat
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Bank merupakan suatu lembaga yang berperan sebagai perantara keuangan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Bank merupakan suatu lembaga yang berperan sebagai perantara keuangan (financial intermediary) antara pihak-pihak yang memiliki dana (surplus unit) dengan pihak-pihak
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Landasan Teori 1. Pengertian Perbankan Definisi Bank menurut Undang-Undang RI Nomor 10 Tahun 1998 adalah badan usaha yang menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk simpanan
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Penelitian Terdahulu Penelitian ini merujuk pada dua penelitian sebelumnya yaitu : 1. Sofan Hariati (2012) Peneliti terdahulu yang dijadikan rujukan oleh penulis adalah peneliti
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. Sektor perbankan merupakan bagian yang tidak dapat dipisahkan dari
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Sektor perbankan merupakan bagian yang tidak dapat dipisahkan dari pembangunan ekonomi dalam sebuah negara. Bank memegang peranan penting dalam menyeimbangkan
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Bank Semua sektor usaha baik sektor industri, perdagangan, pertanian, perkebunan, jasa, perumahan, dan lainnya sangat membutuhkan bank sebagai mitra dalam mengembangkan
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. adalah Ibnu Fariz ini berjudul Pengaruh LDR,NPL, APB, IRR,PDN, BOPO,
12 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Penelitian Terdahulu Ada dua penelitian terdahulu yang dijadikan rujukan dalam penelitian ini, yaitu penelitian yang dilakukan oleh: 1. Ibnu Fariz (2012) Penelitian terdahulu
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. terjadi perkembangan yang sangat pesat dari tahun-tahun sebelumnya. Hal
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kondisi perbankan di Indonesia saat ini memang sangat baik, dimana terjadi perkembangan yang sangat pesat dari tahun-tahun sebelumnya. Hal tersebut terlihat dari berkurangnya
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. ditulis oleh Amalina Alyani Yusrina (2013) yang berjudul "Pengaruh LDR, IPR,
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Penelitian Terdahulu Penelitian terdahulu yang dijadikan rujukan adalah penelitian yang ditulis oleh Amalina Alyani Yusrina (2013) yang berjudul "Pengaruh LDR, IPR, APB, NPL,
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Tinjauan Teoritis 2.1.1 Teori Fundamental Teori fundamental adalah teori yang didasarkan pada fundamental ekonomi suatu perusahaan. Teori ini menitikberatkan pada rasio finansial
Lebih terperinciBAB V KESIMPULAN DAN SARAN
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan Dari hasil penelitian dan pembahasan yang telah dilakukan mengenai analisis Kesehatan Bank terhadap Harga Saham pada Perbankan BUMN Go Public periode tahun 2007-2011,
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. bisnis yang berkembang dengan pesat sehingga sangat diperlukan sumber-sumber
1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Semakin majunya perkembangan perekonomian saat ini semakin banyak pula bisnis yang berkembang dengan pesat sehingga sangat diperlukan sumber-sumber dana yang
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian
9 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Kebijakan kebijakan pemerintah dalam bidang perbankan antara lain adalah paket deregulasi Tahun 1983, paket kebijakan 27 Oktober 1988, paket kebijakan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. menunjang berjalannya roda perekonomian mengingat fungsinya sebagai
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian Perbankan mempunyai peran yang sangat vital dalam pencapaian tujuan nasional yang berkaitan dalam peningkatan dan pemerataan taraf hidup masyarakat serta
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Menurut Taswan (2006:4), bank adalah lembaga keuangan atau
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Menurut Taswan (2006:4), bank adalah lembaga keuangan atau perusahaan yang aktivitasnya menghimpun dana berupa giro, deposito, tabungan dan simpanan lainnya dari pihak
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. CAR (Capital Adequacy Ratio) adalah Rasio yang memperlihatkan
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah CAR (Capital Adequacy Ratio) adalah Rasio yang memperlihatkan seberapa besar jumlah seluruh aktiva bank yang mengandung resiko ( kredit, penyertaan, surat
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Tinjauan Teoritis 1. Bank Pengertian bank dalam UU Nomor 7 Tahun 1992 tentang perbankan adalah badan usaha yang menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk kredit dan atau bentuk-bentuk
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. Ada lima penelitian terdahulu tentang ROA (Return on Aseet) yang
12 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Penelitian Terdahulu Ada lima penelitian terdahulu tentang ROA (Return on Aseet) yang dijadikan rujukan dalam penelitian ini, yaitu penelitian yang dilakukan oleh : 1. Tan
Lebih terperinciANALISIS PENILAIAN TINGKAT KESEHATAN BANK PADA PT. BANK NEGARA INDONESIA YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA
ANALISIS PENILAIAN TINGKAT KESEHATAN BANK PADA PT. BANK NEGARA INDONESIA YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA Ilwin Husain 1, Zulkifli Bokiu 2, Mahdalena 3 Jurusan Akuntansi Universitas Negeri Gorontalo
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Landasan Teori 1. Bank Secara Umum Menurut Undang-Undang No. 10 Tahun 1998 tentang perbankan. Bank adalah badan usaha yang menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk simpanan
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. metode deskreptif pada perusahaan, yaitu dengan cara menganalisis data-data
28 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Dalam penelitian ini, jenis penelitian yang digunakan adalah studi kasus dengan metode deskreptif pada perusahaan, yaitu dengan cara menganalisis data-data
Lebih terperinciBAB 5 PENUTUP. normal. Berdasarkan uji normalitas, uji multikolinearitas, uji heteroskedastisitas,
BAB 5 PENUTUP 5.1 Simpulan Selama periode pengamatan menunjukkan bahwa data penelitian berdistribusi normal. Berdasarkan uji normalitas, uji multikolinearitas, uji heteroskedastisitas, dan uji autokorelasi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dana, menyalurkan dana dan memberikan jasa bank lainnya. Perbankan juga
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Bank merupakan perusahaan yang bergerak dalam bidang keuangan, artinya aktivitas perbankan selalu berkaitan dengan keuangan. Jadi dapat disimpulkan bahwa usaha
Lebih terperinciBAB II KAJIAN PUSTAKA. keuangan yang pada akhirnya akan berpengaruh terhadap laporan keuangan.
BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Landasan Teori 2.1.1 Pengertian Perlakuan Akuntansi Perlakuan akuntansi adalah standar yang melandasi pencatatan suatu transaksi yang meliputi pengakuan, pengukuran atau penilaian
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Indonesia merupakan negara berkembang yang sedang giat -giatnya melaksanakan pembangunan segala bidang kehidupan, salah satunya adalah di bidang perekonomian.
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Kegiatan perekonomian suatu negara tidak lepas dari transaksi keuangan.
1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kegiatan perekonomian suatu negara tidak lepas dari transaksi keuangan. Bank adalah salah satu lembaga keuangan yang kegiatan utamanya menghimpun dana dari masyarakat
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. Bursa Efek Indonesia Periode membutuhkan kajian teori sebagai
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Landasan Teori Penelitian tentang Pengaruh Tingkat Kesehatan Bank Terhadap Laba Pada Perusahaan Sektor Perbankan Yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Periode 2012-2014 membutuhkan
Lebih terperinciII. TINJAUAN PUSTAKA. Pengertian perbankan secara umum menurut Undang-Undang No.10 Tahun 1998
II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Perbankan Syariah Pengertian perbankan secara umum menurut Undang-Undang No.10 Tahun 1998 adalah segala sesuatu yang menyangkut tentang bank yang mencakup kelembagaan,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. ekonomi sebagai Financial Intermediary (perantara keuangan ) atau perantara
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Industri perbankan memegang peranan penting bagi pembangunan ekonomi sebagai Financial Intermediary (perantara keuangan ) atau perantara pihak yang kelebihan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. didalamnya sektor usaha. Perbankan sebagai lembaga perantara (intermediate)
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perbankan memiliki peran penting dalam perekonomian suatu negara. Kinerja perbankan yang kuat akan menopang berbagai sektor ekonomi termasuk didalamnya sektor
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. sistem perekonomian dan sebagai alat dalam pelaksanakan kebijakan moneter
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Kestabilan perekonomian disuatu negara ditentukan oleh banyak faktor salah satunya adalah sektor perbankan sektor perbankan merupakan jantung dalam sistem perekonomian
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. mengenai posisi keuangan, laporan laba rugi untuk menilai perkembangan
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Kinerja suatu perusahaan dapat dinilai dengan menggunakan laporan keuangan. Laporan keuangan bank yang terdiri dari neraca memberikan informasi mengenai posisi keuangan,
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. uang. Secara umum pengertian bank adalah sebuah lembaga intermediasi
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Tinjauan Teoritis 2.1.1. Pengertian Bank Bank berasal dari bahasa Italia yaitu banca yang berarti tempat penukaran uang. Secara umum pengertian bank adalah sebuah lembaga intermediasi
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. termasuk Indonesia. Sektor perbankan berfungsi sebagai perantara keuangan
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Perbankan dalam perekonomian suatu negara memiliki fungsi dan peranan yang sangat penting. Perbankan merupakan salah satu sub sistem keuangan yang paling penting
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. Penelitian terdahulu yang dijadikan acuan adalah milik Hetty Puspita
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Penelitian Terdahulu Penelitian terdahulu yang dijadikan acuan adalah milik Hetty Puspita Yuliani (2012) yang berjudul Pengaruh LDR, IPR,LAR,APB,NPL, IRR, PDN, BOPO, FBIR, FACR
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dalam rangka meningkatkan taraf hidup rakyat banyak. dilakukan melalui berbagai kebijakan di bidang perbankan tujuan utamanya
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Didalam Undang-Undang nomor 10 Tahun 1998 yang dikeluarkan pada tanggal 10 November 1998 tentang perubahan dari Undang-Undang nomor 7 Tahun 1992 yang menjelaskan
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Tinjauan Umum Perbankan Indonesia Menurut Undang-Undang No.10 Tahun 1998, Perbankan adalah segala sesuatu yang menyangkut tentang bank, mencakup kelembagaan, kegiatan usaha,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan di dunia perbankan yang sangat pesat serta tingkat kompleksitas yang tinggi dapat berpengaruh terhadap performa suatu bank. Kompleksitas usaha perbankan
Lebih terperinciBAB II KAJIAN PUSTAKA, RERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS
BAB II KAJIAN PUSTAKA, RERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS A. Kajian Pustaka a. Pengertian Bank Menurut (Iskandar, 2013) yang mengemukakan bahwa bank berasal dari bahasa Italia yaitu banca yang berarti tempat
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. perencanan tersebut, bank juga berfungsi sebagai media dalam menjalankan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Bank memiliki peran yang sangat penting dalam perekonomian suatu negara. Bank berperan dalam memobilisasi dana masyarakat yang digunakan untuk membiayai kegiatan
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. Penelitian ini berjudul Pengaruh LDR, IPR, APB, NPL, IRR, BOPO,
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Penelitian Terdahulu Penelitian terdahulu yang menjadi bahan rujukan pada penelitian ini adalah : 1. Dimas Maulana, (2012) Penelitian ini berjudul Pengaruh LDR, IPR, APB, NPL,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. Perbankan adalah segala sesuatu yang berkaitan dengan bank,
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Perbankan adalah segala sesuatu yang berkaitan dengan bank, mencangkup kelembagaan, kegiatan usaha, serta cara dan proses dalam melaksanakan kegiatan usahanya.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang (Rahim dan Irpa, 2008).
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Peningkatan kualitas hidup masyarakat Indonesia merupakan salah satu tujuan yang hendak dicapai dalam pelaksanaan program pembangunan. Meningkatkan kualitas hidup antara
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. memiliki fungsi intermediasi yaitu menghimpun dana dari masyarakat yang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Menurut UU No.10 tahun 1998 : Bank adalah badan usaha yang menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk simpanan dan menyalurkannya kepada masyarakat dalam
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI
BAB II LANDASAN TEORI A. Bank dan Perbankan Secara sederhana bank dapat diartikan sebagai lembaga keuangan yang kegiatan utamanya adalah menghimpun dana dari masyarakat dan menyalurkan kembali dana tersebut
Lebih terperinciANALISIS TINGKAT KESEHATAN BANK DENGAN METODE CAMEL PADA PD. BPR BANK KLATEN
ANALISIS TINGKAT KESEHATAN BANK DENGAN METODE CAMEL PADA PD. BPR BANK KLATEN NASKAH PUBLIKASI Disusun Oleh : ELY YULIASTUTI NIM. B 100 110 028 FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA
Lebih terperinci