BAB III PERSEPSI WALI MURID TERHADAP MUTU PENDIDIKAN SD ISLAM SIMBANGWETAN BUARAN PEKALONGAN. A. Gambaran Umum Sekolah Dasar Islam Simbangwetan Buaran

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "BAB III PERSEPSI WALI MURID TERHADAP MUTU PENDIDIKAN SD ISLAM SIMBANGWETAN BUARAN PEKALONGAN. A. Gambaran Umum Sekolah Dasar Islam Simbangwetan Buaran"

Transkripsi

1 BAB III PERSEPSI WALI MURID TERHADAP MUTU PENDIDIKAN SD ISLAM SIMBANGWETAN BUARAN PEKALONGAN A. Gambaran Umum Sekolah Dasar Islam Simbangwetan Buaran Pekalongan 1. Sejarah Berdirinya Mengenai sejarah dari SD Islam Simbangwetan Buaran Pekalongan yang berdiri pada tahun 1948 dengan luas tanah m 2. Lokasi sekolah SD Islam Simbangwetan berada di Kelurahan Simbangwetan. Tanah tersebut termasuk dalam penguasaan dari beberapa pengurus Yayasan dan digunakan untuk sekolah serta tidak dalam keadaan sengketa dengan pihak manapun Letak Geografis Secara geografis SD Islam Simbangwetan Buaran Pekalongan tergolong strategis berlokasi dekat dengan jalan raya dan pemukiman penduduk. Adapun batas-batas desa Simbangwetan sebagai berikut: a. Sebelah Utara : Kelurahan Jenggot b. Sebelah Barat : Kelurahan Simbang Kulon c. SebelahSealatan : Desa Pakumbulan 1 Khairon, Pengurus Yayasan, Wawancara Pribadi, Simbangwetan, 4 Juni

2 34 d. Sebelah Timur : Kelurahan Kertoharjo 2 3. Komponen Penyelenggaraan Pendidikan SD Islam Simbangwetan Buaran Pekalongan a. Kurikulum Kurikulum SD Islam Simbangwetan berisi rancangan program pembelajaran yang disesuaikan dengan visi, misi, dan tujuan SD Islam Simbangwetan Buaran Pekalongan. 1) Visi Terwujudnya manusia yang taqwa, berakhlaqul karimah, berprestasi, sehat jasmani dan rohani 2) Misi a) Berusaha mewujudkan manusia yang taqwa b) Menumbuhkan kepribadian berakhlaqul karimah c) Membentuk siswa yang berprestasi d) Membentuk manusia yang sehat jasmani dan rohani 3) Tujuan SD Islam Simbangwetan Buaran Pekalongan a) Setelah lulus dari SD Islam Simbangwetan Buaran Pekalongan diharapkan anak mempunyai bekal keimanan dan ketaqwaan terhadap Tuhan YME. b) Setelah lulus dari SD Islam Simbangwetan Buaran Pekalongan diharapkan anak mempunyai akhlaq mulia. 2 Observasi di SD Islam Simbangwetan Buaran Pekalongan, tgl 8 Juni 2014

3 35 c) Setelah lulus dari SD Islam Simbangwetan Buaran Pekalongan diharapkan anak menjadi berkembang dalam hal kecerdasan dan kreatifitasnya. d) Setelah lulus dari SD Islam Simbangwetan Buaran Pekalongan diharapkan anak dapat melanjutkan ke jenjang pendidikan yang lebih tinggi dan favorit. b. Pendidik dan Karyawan Guru adalah seorang pengajar disekolah negeri atau swasta yang memiliki kemampuan berdasarkan latar pendidikan formal. Tugas seorang guru bertanggung jawab kepada sekolah mempunyai tugas melaksanakan proses belajar mengajar secara efesien dan efektif. Jadi, peran guru dalam proses pembelajaran sangatlah penting. Karyawan adalah manusia yang menggunakan tenaga dan kemampuannya untuk mendapatkan balasan berupa pendapat baik berupa uang atau lainnya. Tugas karyawan bertanggung jawab kepada sekolah dan mempunyai tugas melaksanakan administrasi. Pendidik dan karyawan SD Islam Simbangwetan Buaran Pekalongan dapat di lihat pada tabel, sebagai berikut: TABEL I DATA PENDIDIK DAN KARYAWAN

4 36 SD ISLAM SIMBANGWETAN BUARAN PEKALONGAN 3 No. Nama Tempat Tanggal Lahir Ijazah Jabatan 1. Slamet Mursalin Pekalongan, S1 Kepsek 2. Khumaidah Pekalongan, PGA Guru Kelas V 3. Turki Pekalongan, PGA Guru Kelas III 4. Rohayati Pekalongan, PGA Guru Mapel 5. Guntur Budiarto Pekalongan, S1 Guru Kelas VI 6. Fauzah Pekalongan, S1 Guru Kelas II 7. Moh. Jamil Pekalongan, S1 Guru Kelas IV 8. Feriyatul Shoimah Pekalongan, D3 TU 9. Ali Mansur Pekalongan, SMP Penjaga c. Peserta Didik Peserta didik adalah anggota masyarakat yang berusaha mengembangkan potensi diri melalui proses pembelajaran pada jalur pendidikan. Penerimaan peserta didik SD Islam Simbangwetan mengalami penurunan pada saat pergantian kepala sekolah baru pada tahun 2011 dan mengalami peningkatan pada tahun Adapun jumlah peserta didik SD Islam Simbangwetan Buaran Pekalongan, sebagai berikut: Dokumentasi SD Islam Simbangwetan Buaran Pekalongan. Diambil tanggal 19 Juli

5 37 TABEL II DATA PESERTA DIDIK SD ISLAM SIMBANGWETAN BUARAN PEKALONGAN 4 Tahun Tahun Jumlah L P L P d. Wali Murid Wali Murid adalah orang yang menjamin dan bertanggung jawab terhadap seorang anak di sekolahnya, seperti Ibu, Bapak, dan saudara. Adapun jumlah wali murid SD Islam Simbangwetan Buaran Pekalongan, sebagai berikut: TABEL III DATA WALI MURID SD ISLAM SIMBANGWETAN BUARAN PEKALONGAN Dokumentasi SD Islam Simbangwetan Buaran Pekalongan. Diambil tanggal 19 Juli

6 38 1) Wali Murid dilihat dari pekerjaan 5 No. Jenis Pekerjaan Jumlah 1. Buruh 40 orang 2. PNS 1 orang 3. Wiraswasta 37 orang 4. Pedagang 25 orang 5. Dan lain-lain. 9 orang Jumlah 112 orang Berdasarkan tabel di atas menunjukkan bahwa jenis pekerjaan tertinggi dari para wali murid adalah pekerjaan buruh dengan jumlah 40 orang. Sedangkan yang terendah yaitu pekerjaan PNS dengan jumlah 1 orang. 2) Wali Murid dilihat dari pendidikan 6 No. Jenjang Pendidikan Jumlah 1. SD 8 orang 2. SMP 62 orang 3. SMA 18 orang 4. D2 1 orang 5. S1 1 orang Dokumentasi SD Islam Simbangwetan Buaran Pekalongan. Diambil tanggal 19 Juli 6 Dokumentasi SD Islam Simbangwetan Buaran Pekalongan. Diambil tanggal 19 Juli

7 39 6. Ponpes 22 orang Jumlah 112 orang Berdasarkan tabel di atas menunjukkan bahwa jenjang pendidikan tertinggi dari para wali murid adalah tamatan dari jenjang SMP dengan jumlah 62 orang. Sedangkan yang terendah adalah tamatan dari jenjag D1 dan S1 dengan jumlah masing-masing 1 orang. e. Sarana dan Prasarana Dalam kegiatan belajar mengajar, sarana dan prasarana juga menjadi pendukung dalam meningkatkan kualitas pendidikan. Berikut ini sarana dan prasarana yang dimiliki SD Islam Simbangwetan Buaran Pekalongan Buaran Pekalongan: TABEL IV DATA SARANA DAN PRASARANA SD ISLAM SIMBANGWETAN BUARAN PEKALONGAN 7 No. Jenis Ruang/APE Jumlah Luas m 2 1. Ruang Belajar 6 buah 260 m 2 2. Ruang kepala sekolah dan tamu 1 buah 5 m 2 3. Ruang guru 1 buah 19 m Dokumentasi SD Islam Simbangwetan Buaran Pekalongan. Diambil tanggal 19 Juli

8 40 4. Ruang UKS 1 buah 6 m 2 5. Gudang 1 buah 6 m 2 6. Ruang Koperasi 1 buah 6 m 2 7. Mushalla 1 buah 6 m 2 8. Dapur 1 buah 4 m 2 9. Kamar mandi (MCK) 2 buah 10 m Halaman 1 buah 150 m Parkir 1 buah 1.5 m Printer 2 buah Komputer 2 buah Laptop 2 buah - B. Persepsi Wali Murid Terhadap Kepemimpinan Sekolah Dasar Islam Simbangwetan Buaran Pekalongan Suatu proses yang didahului oleh proses penginderaan, yaitu merupakan proses diterimanya stimulus oleh individu melalui alat indera atau juga disebut poses sensoris. Namun proses itu tidak berhenti begitu saja, melainkan stimulus tersebut diteruskan dan proses selanjutnya merupakan proses persepsi. Persepsi wali murid terhadap keberhasilan suatu pendidikan merupakan salah satu faktor yang menjadi bahan evaluasi bagi pemimpin sekolah dalam meningkatkan mutu pendidikan. Persepsi wali murid ini

9 41 diambil dari berbagai profesi pekerjaannya mulai dari pekerja buruh, pedagang, wiraswasta, PNS, dan lain-lain. Adapun hasil wawancara peneliti tentang persepsi wali murid terhadap mutu pendidikan SD Islam Simbangwetan Buaran Pekalongan sebagaimana disampaikan oleh bapak Nur Bayan yang berprofesi sebagai pedagang, sebagai berikut: Mutu pendidikan SD Islam Simbangwetan Buaran Pekalongan dapat dilihat dari para pendidiknya yang mempunyai ketelatenan, perhatian, dan kesabaran dalam menghadapi peserta didik sehingga saya tidak khawatir menitipkannya di sekolah tanpa pengawasanku. 8 Hal senada juga disampaikan oleh ibu Nur Hidayah yang berprofesi sebagai pedagang, sebagai berikut: Lulusan dari SD Islam Simbangwetan Buaran Pekalongan itu lebih baik dibandingkan dengan sekolah dasar lainnya, karena para pendidiknya sabar dan telaten dalam menghadapi peserta didik. 9 Ditegaskan oleh wali murid lain, sebagai berikut: Meskipun kepala sekolah di SD Islam Simbangwetan Buaran Pekalongan mengalami pergantian selama 3 tahun, namun tidak mengurangi kualitas program-programnya, karena terlihat saling melengkapi satu sama lain tentang kekurangan dari manajemen dan kepemimpinan sekolah sebelumnya seperti adanya program baru yang bertajuk hafalan juz amma dimana program ini untuk meningkatkan kemampuan spritual sejak dini. 10 Kepala sekolah sebagai penentu kebijakan di sekolah harus mampu memfungsikan perannya secara maksimal dan mampu memimpin sekolah 8 Nur Bayan, Wali Murid SD Islam Simbangwetan Buaran Pekalongan, Wawancara Pribadi, Pekalongan, 26 April Nur Hidayah, Wali Murid SD Islam Simbangwetan Buaran Pekalongan, Wawancara Pribadi, Pekalongan, 26 April Zamroni, Wali Murid SD Islam Simbangwetan Buaran Pekalongan, Wawancara Pribadi, Pekalongan, 26 April 2015

10 42 dengan bijak dan sesuai dengan visi misi sekolah serta dapat mengarah pada tujuan yang maksimal demi meningkatkan kualitas pendidikan dan mutu pendidikan. Sebagaimana disampaikan oleh ibu Kiswatin Yusmilah yang berprofesi sebagai wiraswasta, sebagai berikut: Dalam mewujudkan visi dan misi sekolah, SD Islam Simbangwetan Buaran Pekalongan menginterpretasikannya ke dalam kegiatan pembelajaran seperti pembelajaran agama di SD Islam Simbangwetan Buran Pekalongan mempunyai porsi atau jumlah yang sama seperti madrasah-madrasah Islam lainnya. 11 Hal senada juga disampaikan oleh ibu Nur Khasanah yang berprofesi sebagai pedagang, sebagai berikut: Kebijakan-kebijakan yang diterapkan di SD Islam Simbangwetan Buaran Pekalongan termasuk untuk kepentingan bersama dalam meningkatkan kualitas pendidikan oleh karena itu biasanya para wali murid diberikan sosialisasi berupa surat pemberitahuan seperti ketika terjadi pemindahan lokasi sekolah pada tahun Ditegaskan oleh ibu Fauzah selaku pendidik di SD Islam Simbangwetan Buaran Pekalongan sebagai berikut: Sebelum mengambil suatu kebijakan, biasanya kepala sekolah mengadakan rapat terlebih dahulu untuk menampung beberapa pendapat dan aspirasi yang relevan, kemudian dimusyawarahkan terlebih dahulu dengan mendengarkan masukan-masukan dari peserta rapat tersebut dan selanjutnya diambilah sebuah keputusan. Dan hasilnya disosialisasikan ke seluruh instasi terkait termasuk wali murid. 13 Wali murid berharap output dan outcome dari SD Islam Simbangwetan Buaran Pekalongan mempunyai kesiapan dalam berbagai 11 Kiswatin Yusmilah, Wali Murid SD Islam Simbangwetan Buaran Pekalongan, Wawancara Pribadi, Pekalongan, 22 Juli Nur Khasanah, Wali Murid SD Islam Simbangwetan Buaran Pekalongan, Wawancara Pribadi, Pekalongan, 22 Juli Fauzah, Pendidik SD Islam Simbangwetan Buaran Pekalongan, Wawancara Pribadi, Pekalongan, 23 Juli 2014

11 43 keterampilan untuk persiapan masuk ke Sekolah Menengah. Sehingga upaya SD Islam Simbangwetan Buaran Pekalongan dalam meningkatkan mutu pendidikan melalui proses pembelajaran seperti dengan adanya jam tambahan. Sebagaimana disampaikan oleh ibu Asmini yang berprofesi sebagai buruh, sebagai berikut: Adanya program baru yang bertajuk hafalan juz amma dimana program ini untuk meningkatkan kemampuan spritual sejak dini dan membantu peserta didik dalam keterampilan membaca dan menulis 14 Hal senada juga disampaikan oleh ibu Rif ah yang berprofesi sebagai pedagang, sebagai berikut: Hafalan juz amma merupakan program untuk meningkatkan kemampuan spritual sejak dini, yang awalnya merupakan materi jam tambahan kini dimasukkan kedalam mata pelajaran untuk menambah kuaitas dalam proses pembelajaran dan relevansi dengan mata pelajaran lainnya. 15 Dalam meningkatkan kualitas pendidikan, membutuhkan sebuah perencanaan dan pelaksanaan. Semua pelaksana pendidikan, baik tenaga pendidik maupun tenaga kependidikan harus melaksanakan kegiatan pelaksanaan sebagaimana dalam perencanaannya. Oleh karena itu, peran kepala sekolah sebagai pendidik tentunya untuk mengembangkan potensi sekolah agar terselenggaranya kegiatan pendidikan yang berkualitas. Sebagaimana disampaikan oleh ibu Ella Meliana yang berprofesi sebagai ibu rumah tangga, sebagai berikut: 14 Asmini, Wali Murid SD Islam Simbangwetan Buaran Pekalongan, Wawancara Pribadi, Pekalongan, 28 April Rif ah, Wali Murid SD Islam Simbangwetan Buaran Pekalongan, Wawancara Pribadi, Pekalongan, 28 April 2015

12 44 Untuk meningkatkan mutu dan kualitas pendidikan SD Islam Simbangwetan Buaran Pekalongan salah satunya yaitu memberikan jam tambahan berupa hafalan juz amma agar peserta didik dapat menghafal ayat-ayat al-qur an dan memahami isi kandungan serta menambah sikap spiritualnya. 16 Hal senada juga disampaikan oleh bapak Ahmad Bejo, sebagai berikut: Dengan adanya hafalan juz amma peserta didik dapat mengucapkan lafadz-lafadz hijaiyah sesuai dengan makhrajnya karena keterbiasaan dalam mengulang-ngulang hafalan dan dapat mengenal ayat-ayat alqur an. 17 Ditegaskan oleh bapak Failasuf, sebagai berikut: Dengan adanya hafalan juz amma ini sangat membantu peserta didik dalam mengembangkan spiritual, dan membantu peserta didik dalam mempelajari materi berkaitan dengan agama seperti melafalkan, mengidentifikasi, menambah pengetahuan tentang kosa kata, dan memahami pokok isi kandungan dalam mata pelajaran al-qur an hadits. 18 Kepala sekolah memiliki peran strategis dalam meningkatkan kompetensi pendidik, baik sebagai edukator, manajer, administrator, supervisor, leader (pemimpim), pencipta iklim kerja maupun sebagai wirausahawan, sehingga memiliki hubungan yang erat dengan berbagai aspek di sekolah seperti motivasi kerja pendidik, kompetensi pendidik, dan kinerja pendidik. Sebagaimana disampaikan oleh bapak Mursalin, sebagai berikut: Sebagai kepala sekolah, saya berusaha untuk tidak membedabedakan para bawahan, menaruh kepercayaan pada bawahan, dan selalu berusaha menciptakan kondisi kerja yang harmonis penuh rasa kebersamaan dan rasa kekeluargaan seperti dalam rapat saya 16 Ella Melina, Wali Murid SD Islam Simbangwetan Buaran Pekalongan, Wawancara Pribadi, Pekalongan, 26 Juli Ahmad Bejo, Wali Murid SD Islam Simbangwetan Buaran Pekalongan, Wawancara Pribadi, Pekalongan, 26 Juli Failasuf, Wali Murid SD Islam Simbangwetan Buaran Pekalongan, Wawancara Pribadi, Pekalongan, 27 Juli 2014

13 45 menghargai dan mengapreasiasi usulan dari bawahan dengan mempertimbangkan pendapatnya. 19 Hal senada juga disampaikan oleh ibu Ferry, sebagai berikut: Dalam 1 bulan atau lebih, kepala sekolah mengadakan rapat untuk membahas bagaimana penerapan pembelajaran dan pengembangannya, penggunaan pendekatan pembelajaran, metode pembelajaran, media pembelajaran, pembuatan soal evaluasi, pelaksanaan dan penyelesaian berkas evaluasi dan pemanfaatannya, pemberiaan remidi dan pengayaan pembelajaran, dan membina tingkat kedisiplinan serta memotivasi para pendidik seperti bagi yang datang tepat waktu, disiplin, dan tanggungjawab atas tugasnya tepat waktu akan mendapatkan reward (hadiah) dari kepala sekolah. 20 Tentang output dan outcome SD Islam Simbangwetan Buaran Pekalongan sebagaimana disampaikan oleh bapak Imanudin, sebagai berikut: Bahwa peserta didik di SMP 14 Simbangwetan yang berasal dari SD Islam Simbangwetan Buaran Pekalongan memiliki prestasi akademik yang baik seperti menjadi juara kelas. 21 Hal senada juga disampaikan oleh bapak Rizal, sebagai berikut: Output SD Islam Simbangwetan Buaran Pekalongan memiliki pengetahuan agama yang tidak kalah dengan peserta didik dari sekolah Islam lainnya. 22 Persepsi wali murid terhadap kepemimpinan SD Islam Simbangwetan Buaran Pekalongan tidak positif semua, tetapi ada beberapa persepsi wali murid yang negatif. Sebagaimana yang disampaikan oleh bapak Jumairi, sebagai berikut: 19 Mursalin, Kepala sekolah SD Islam Simbangwetan Buaran Pekalongan periode , Wawancara Pribadi, Pekalongan, 1 Januari Ferriyatul Shoimah, Pendidik SD Islam Simbangwetan Buaran Pekalongan, Wawancara Pribadi, Pekalongan, 3 Januari Imanudin, Wali Murid SD Islam Simbangwetan Buaran Pekalongan, Wawancara Pribadi, Pekalongan, 29 April Rizal, Wali Murid SD Islam Simbangwetan Buaran Pekalongan, Wawancara Pribadi, Pekalongan, 29 April 2015

14 46 Mutu pendidikan SD Islam Simbangwetan Buaran Pekalongan banyak mengatakan kurang bermutu, menurut saya kurang bermutu diantaranya kepala sekolah yang memiliki profesi lain diluar sekolah seperti berdagang. 23 Hal senada juga disampaikan oleh bapak Imronuddin, sebagai berikut: Sarana prasarana SD Islam Simbangwetan Buaran Pekalongan kurang memadai seperti tidak adanya halaman, pendidiknya ada yang datang terlambat. 24 Kenyamanan dan pengawasan merupakan salah satu faktor penentu bagi para orang tua untuk menyekolahkan putra-putrinya. Lokasi sekolah yang strategis merupakan lokasi yang tidak berdekatan dengan tempat yang penuh dengan keramaiaan seperti pasar, pabrik dan lain-lain serta memiliki sarana prasarana yang menunjang. Sebagaimana disampaikan oleh bapak Duki, sebagai berikut: Lokasi sekolah SD Islam Simbangwetan Buaran Pekalongan yang baru pada tahun itu kurang strategis, karena selain lokasinya yang cukup jauh dari rumah juga berada dekat dengan pemukiman masyarakat yang bekerja sebagai peternak atau mempunyai hewan ternak yang cukup banyak sehingga terkadang menimbulkan bau yang kurang sedap. 25 Hal senada juga disampaikan oleh bapak Nasichin, sebagai berikut: Semenjak SD Islam Simbangwetan Buaran Pekalongan pindah ke lokasi baru putra kami sering terlambat ke sekolah dikarenakan lokasi untuk menuju ke sekolah harus melewati jalan raya yang padat dan di sisi lain menimbulkan kecemburuan bagi anak kami seperti di SD Islam Simbangwetan Buaran Pekalongan tidak ada halaman yang luas 23 Jumairi, Wali Murid SD Islam Simbangwetan Buaran Pekalongan, Wawancara Pribadi, Pekalongan, 1 Mei Imronuddin, Wali Murid SD Islam Simbangwetan Buaran Pekalongan, Wawancara Pribadi, Pekalongan, 1 Mei Duki, Wali Murid SD Islam Simbangwetan Buaran Pekalongan, Wawancara Pribadi, Pekalongan, 4 September 2014

15 47 sedangkan MI yang berada di depan sekolah ada halaman dan lapangan olahraganya. 26 Ditegaskan oleh wali murid lain, sebagai berikut: Sebagai wali murid, kami merasa kurang nyaman dan tidak dapat mengawasi putra-putri kami karena lokasi sekolah yang cukup jauh dari rumah sehingga menimbulkan rasa khawatir yang berlebih. 27 Proses pembelajaran merupakan faktor terpenting dalam meningkatkan prestasi belajar siswa. Oleh karena itu, agar proses pembelajaran dalam berjalan efektif dan efesien membutuhkan sebuah pengelolaan manajemen yang baik. Pengelolaan manajemen yang baik dapat dilihat dari standar pengelolaannya. Standar pengelolaan manajemen SD Islam Simbangwetan Buaran Pekalongan sebagaimana disampaikan oleh kepala sekolah, sebagai berikut: Pengelolaan manajemen SD Islam Simbangwetan Buaran Pekalongan menerapkan manajemen berbasis sekolah (MBS) yang ditunjukkan dengan adanya suatu kemandiriaan, kemitraan, partisipasi, dan keterbukaan. 28 Ditegaskan oleh bendahara penyelenggara SD Islam Simbangwetan Buaran Pekalongan, sebagai berikut: Pengelolaan keuangan di SD Islam Simbangwetan Buaran Pekalongan dapat dibedakan menjadi beberapa bagian, seperti perolehan dana dari donatur masyarakat. Sedangkan perolehan dana dari intern dikelola oleh kepala sekolah dan bendahara sekolah yang pada setiap akhir bulan mereka selalu melaporkan keuangan pada 26 Nasichin, Wali Murid SD Islam Simbangwetan Buaran Pekalongan, Wawancara Pribadi, Pekalongan, 4 September Haryanto, Wali Murid SD Islam Simbangwetan Buaran Pekalongan, Wawancara Pribadi, Pekalongan, 4 September Khumaidah, Kepala sekolah SD Islam Simbangwetan Buaran Pekalongan periode , Wawancara Pribadi, Pekalongan, 4 Desember 2014

16 48 penyelenggara. Adapun dana pemerintahan dikelola oleh komite sekolah seperti dana BOS dan sarana prasarana sekolah. 29 Masyarakat sebagai pengguna jasa pendidikan yang didalamnya mencakup wali murid merupakan bagian dari lembaga pendidikan. Sebagai salah satu lembaga pendidikan seharusnya dapat menjalin hubungan dengan baik agar mencapai tujuan pendidikan. Di SD Islam Simbangwetan Buaran Pekalongan para masyarakat yang didalamnya mencakup wali murid diikutsertakan dalam penyelenggaraan pendidikan sebagaimana disampaikan oleh penyelenggara SD Islam Simbangwetan Buaran Pekalongan oleh bapak Khairon, sebagai berikut: Hubungan sekolah dengan masyarakat termasuk wali murid sangat baik, sebab semua pihak dilibatkan dalam menyusun program sekolah untuk meningkatkan kualitas sekolah salah satunya seperti adanya donator dari masyarakat maupun wali murid dalam memperbaiki pembangunan sekolah atau sarana prasarana. 30 Hal senada juga disampaikan oleh ibu Zahriah yang berprofesi sebagai PNS, sebagai berikut: Kami selaku wali murid memberikan sedikit bantuan kepada sekolah ini, semata-mata untuk menunjang dalam meningkatkan kualitas pendidikan dan dapat melahirkan out put pendidikan yang berkualitas baik dari prestasi peserta didiknya maupun sekolahnya. 31 Ditegaskan oleh wali murid lain, sebagai berikut: Tidak hanya melibatkan para wali murid saja, tetapi juga menjalin hubungan dengan para alumni untuk meningkatkan kualitas pendidikan seperti membantu dalam mempromosikan sekolah baik 29 Mufida, Bendahara Penyelenggara SD Islam Simbangwetan Buaran Pekalongan, Wawancara Pribadi, Pekalongan, 9 Januari Khairon, Penyelenggara SD Islam Simbangwetan Buaran Pekalongan, Wawancara Pribadi, Pekalongan, 8 Januari Zahriah, Wali Murid SD Islam Simbangwetan Buaran Pekalongan, Wawancara Pribadi, Pekalongan, 9 Januari 2015

17 49 berupa spanduk untuk menarik perhatian peserta didik baru pada saat penerimaan peserta didik baru. 32 Harapan dari beberapa wali murid yang disampaikan oleh bapak Islahuddin, beliau mengatakan sebagai berikut: Sebagai wali murid kami berharap SD Islam Simbangwetan Buaran Pekalongan dari masa ke masa berikutnya semakin maju dan berkualitas dibandingkan tahun-tahun sebelumnya, baik kompetensi kepala sekolah, pendidik, prestasi maupun sarana prasarananya. 33 Demikian persepsi wali murid terhadap kepemimpinan SD Islam Simbangwetan Buaran Pekalongan sebagai pengguna jasa pendidikan dan sebagai upaya SD Islam Simbangwetan Buaran Pekalongan dalam meningkatkan kualitas pendidikan dan meningkatkan mutu pendidikan. 32 Adil, Wali Murid SD Islam Simbangwetan Buaran Pekalongan, Wawancara Pribadi, Pekalongan, 8 Januari Islahuddin, Wali Murid SD Islam Simbangwetan Buaran Pekalongan, Wawancara Pribadi, Pekalongan, 9 Januari 2015

BAB IV ANALISIS PERSEPSI WALI MURID TERHADAP KEPEMIMPINAN SD ISLAM SIMBANGWETAN BUARAN PEKALONGAN

BAB IV ANALISIS PERSEPSI WALI MURID TERHADAP KEPEMIMPINAN SD ISLAM SIMBANGWETAN BUARAN PEKALONGAN BAB IV ANALISIS PERSEPSI WALI MURID TERHADAP KEPEMIMPINAN SD ISLAM SIMBANGWETAN BUARAN PEKALONGAN Analisis digunakan untuk mendapatkan jawaban dari fokus penelitian yang ditujukan dengan cara mengelola

Lebih terperinci

BAB III IMPLEMENTASI STRATEGI COOPERATIVE LEARNING DALAM PEMBELAJARAN MAHÃRAH QIRÃ AH. A. Gambaran Umum SD Islam Simbangwetan Pekalongan

BAB III IMPLEMENTASI STRATEGI COOPERATIVE LEARNING DALAM PEMBELAJARAN MAHÃRAH QIRÃ AH. A. Gambaran Umum SD Islam Simbangwetan Pekalongan BAB III IMPLEMENTASI STRATEGI COOPERATIVE LEARNING DALAM PEMBELAJARAN MAHÃRAH QIRÃ AH A. Gambaran Umum SD Islam Simbangwetan Pekalongan 1. Sejarah Berdirinya SD Islam Simbangwetan Buaran Pekalongan didirikan

Lebih terperinci

BAB III GAMBARAN UMUM MTS SALAFIYAH WONOYOSO PEKALONGAN. A. Kondisi Umum MTs Salafiyah Wonoyoso Pekalongan

BAB III GAMBARAN UMUM MTS SALAFIYAH WONOYOSO PEKALONGAN. A. Kondisi Umum MTs Salafiyah Wonoyoso Pekalongan BAB III GAMBARAN UMUM MTS SALAFIYAH WONOYOSO PEKALONGAN A. Kondisi Umum MTs Salafiyah Wonoyoso Pekalongan 1. Sejarah MTs Salafiyah Wonoyoso Pekalongan Mengenai sejarah berdirinya MTs Salafiyah Wonoyoso

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN. Kecamatan Taman Kabupaten Sidoarjo, Provinsi Jawa Timur. SMA

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN. Kecamatan Taman Kabupaten Sidoarjo, Provinsi Jawa Timur. SMA BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 2.1 Sejarah SMA Muhammadiyah 1 Taman Sekolah Menengah Atas Muhammadiyah 1 Taman adalah Sekolah Menengah Atas Swasta yang bertempat di Jalan Raya Ketegan No 35 Sepanjang

Lebih terperinci

BAB III PROBLEMATIKA PEMBELAJARAN AL-QUR AN HADITS SISWA SMP ISLAM WALISONGO KEDUNGWUNI KABUPATEN PEKALONGAN

BAB III PROBLEMATIKA PEMBELAJARAN AL-QUR AN HADITS SISWA SMP ISLAM WALISONGO KEDUNGWUNI KABUPATEN PEKALONGAN BAB III PROBLEMATIKA PEMBELAJARAN AL-QUR AN HADITS SISWA SMP ISLAM WALISONGO KEDUNGWUNI KABUPATEN PEKALONGAN A. Gambaran Umum SMP Islam Walisongo Kedungwuni Pekalongan 1. Sejarah Berdirinya SMP Islam Walisongo

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian 4.1.1 Gambaran Umum SMA Negeri 1 Salatiga Pada 1 Juli yayasan SMA B didirikan oleh beberapa tokoh, terutama mereka yang berada di DPRD Salatiga

Lebih terperinci

BAB III GAMBARAN UMUM MIN KEDUNGWUNI

BAB III GAMBARAN UMUM MIN KEDUNGWUNI BAB III GAMBARAN UMUM MIN KEDUNGWUNI A. Profil MIN Kedungwuni 1. Sejarah Berdiri Madrasah Ibtidaiyah Negeri (MIN) Kedungwuni salah satu komponen penyelenggaraan sebagian tugas kenegaraan dalam lingkungan

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS TENTANG UPAYA KEPALA SEKOLAH DALAM MENCAPAI VISI DAN MISI SEKOLAH DI SD NEGERI 03 PODODADI KARANGANYAR PEKALONGAN

BAB IV ANALISIS TENTANG UPAYA KEPALA SEKOLAH DALAM MENCAPAI VISI DAN MISI SEKOLAH DI SD NEGERI 03 PODODADI KARANGANYAR PEKALONGAN BAB IV ANALISIS TENTANG UPAYA KEPALA SEKOLAH DALAM MENCAPAI VISI DAN MISI SEKOLAH DI SD NEGERI 03 PODODADI KARANGANYAR PEKALONGAN Pada bab ini, peneliti akan menganalisis terhadap upaya kepala sekolah

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. E. Mulyasa, Manajemen PAUD, PT Remaja Rosdakarya, Bandung, 2014, hlm

BAB I PENDAHULUAN. E. Mulyasa, Manajemen PAUD, PT Remaja Rosdakarya, Bandung, 2014, hlm BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Manajemen pendidikan sebagai suatu disiplin ilmu memainkan peranan penting dalam mewujudkan sistem pendidikan yang bermutu dan berkelanjutan. Dikatakan penting

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM INSTANSI

BAB II GAMBARAN UMUM INSTANSI BAB II GAMBARAN UMUM INSTANSI 2.1 SEJARAH SMA MUHAMMADIYAH 1 TAMAN SIDOARJO Berawal dari Banyaknya lulusan Sekolah Menengah Pertama (SMP) khususnya putra-putri warga Muhammadiyah Sepanjang yang ingin melanjutkan

Lebih terperinci

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN CIREBON

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN CIREBON LEMBARAN DAERAH KABUPATEN CIREBON NOMOR 1 TAHUN 2009 SERI E.1 PERATURAN DAERAH KABUPATEN CIREBON NOMOR 1 TAHUN 2009 TENTANG TAMAN KANAK-KANAK AL-QUR AN, TAMAN PENDIDIKAN AL-QUR AN DAN TA LIMUL QUR AN LIL

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Menurut Mulyasa (2006:3) perwujudan masyarakat yang berkualitas

BAB I PENDAHULUAN. Menurut Mulyasa (2006:3) perwujudan masyarakat yang berkualitas 1.1 Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN Telah muncul kesadaran pada diri banyak orang, bahwa pembangunan pendidikan merupakan peristiwa yang tidak akan pernah selesai selagi peradaban manusia masih

Lebih terperinci

BAB II SEKOLAH MENENGAH PERTAMA NEGERI 29 MEDAN

BAB II SEKOLAH MENENGAH PERTAMA NEGERI 29 MEDAN BAB II SEKOLAH MENENGAH PERTAMA NEGERI 29 MEDAN A. Sejarah Ringkas Sekolah Menengah Pertama Negeri 29 Medan diresmikan pada tahun 1984 dan mulai beroperasi pada tahun 1985. Perkembangan Sekolah Menengah

Lebih terperinci

BAB III MADRASAH IBTIDAIYAH ASSEGAF PALEMBANG DAN METODOLOGI PENELITIAN

BAB III MADRASAH IBTIDAIYAH ASSEGAF PALEMBANG DAN METODOLOGI PENELITIAN BAB III MADRASAH IBTIDAIYAH ASSEGAF PALEMBANG DAN METODOLOGI PENELITIAN A. Madrasah Ibtidaiyah Assegaf Palembang 1. Sejarah berdirinya Madrasah Letak Geografis Madrasah Ibtidaiyah Assegaf Palembang berada

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian. Upaya meningkatkan kualitas sumber daya manusia bukan merupakan tugas yang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian. Upaya meningkatkan kualitas sumber daya manusia bukan merupakan tugas yang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Upaya meningkatkan kualitas sumber daya manusia bukan merupakan tugas yang mudah, karena sumber daya manusia yang berkualitas bukan hanya dilihat dari penguasaannya

Lebih terperinci

BAB VI KESIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN. Berdasarkan temuan data di lapangan, maka dapat disimpulkan bahwa:

BAB VI KESIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN. Berdasarkan temuan data di lapangan, maka dapat disimpulkan bahwa: BAB VI KESIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN 6.1 Kesimpulan Berdasarkan temuan data di lapangan, maka dapat disimpulkan bahwa: 6.1.1 Peran dan Fungsi Kepala Sekolah sebagai Pendidik (Educator) Kepala sekolah

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. ANALISIS SITUASI

BAB I PENDAHULUAN A. ANALISIS SITUASI BAB I PENDAHULUAN Pendidikan merupakan dasar terpenting dalam system nasional yang menentukan kemajuan bangsa. Dalam hal ini Pendidikan nasional sangat berperan penting untuk mengembangkan kemampuan dan

Lebih terperinci

BAB IV GAMBARAN UMUM SMP ASA CENDIKIA SEDATI. A. Sejarah Singkat SMP Asa Cendikia Sedati Sidoarjo

BAB IV GAMBARAN UMUM SMP ASA CENDIKIA SEDATI. A. Sejarah Singkat SMP Asa Cendikia Sedati Sidoarjo BAB IV GAMBARAN UMUM SMP ASA CENDIKIA SEDATI Gambaran umum obyek penelitian ini meliputi Sejarah singkat SMP Asa Cendikia Sedati Sidoarjo, tujuan pendidikan, visi dan misi SMP Asa Cendikia Sedati Sidoarjo,

Lebih terperinci

BAB II DESKRIPSI ORGANISASI. bawah naungan para Suster Kongregasi Suster-Suster Santa Bunda Maria ( SND )

BAB II DESKRIPSI ORGANISASI. bawah naungan para Suster Kongregasi Suster-Suster Santa Bunda Maria ( SND ) BAB II DESKRIPSI ORGANISASI 2.1. Sejarah Organisasi Yayasan Santa Maria cabang Jakarta merupakan yayasan pendidikan di bawah naungan para Suster Kongregasi Suster-Suster Santa Bunda Maria ( SND ) yang

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN, IMPLIKASI DAN REKOMENDASI. SMA Negeri 2 Sarolangun) dapat disimpulkan sebagai berikut :

BAB V KESIMPULAN, IMPLIKASI DAN REKOMENDASI. SMA Negeri 2 Sarolangun) dapat disimpulkan sebagai berikut : BAB V KESIMPULAN, IMPLIKASI DAN REKOMENDASI A. Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang dilakukan peneliti terhadap "Kepemimpinan Kepala Sekolah dalam Mengembangkan Sekolah Efektif (Studi

Lebih terperinci

Latihan: UJI KOMPETENSI KEPALA SEKOLAH 2012

Latihan: UJI KOMPETENSI KEPALA SEKOLAH 2012 Latihan: UJI KOMPETENSI KEPALA SEKOLAH 2012 I. Pilihlah jawaban yang benar dengan memberi tanda silang (X) huruf A, B, C, atau D pada lembar jawaban! 1. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 13 Tahun

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Peningkatan kualitas sumber daya manusia merupakan prasayarat mutlak untuk mencapai tujuan pembangunan. Salah satu wahana untuk meningkatkan kualitas SDM tersebut

Lebih terperinci

LAPORAN PRAKTIK PENGALAMAN LAPANGAN UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA 2015 SMPN 2 WATES Alamat : Jl. KH Wahid Hasyim, Bendungan, Wates, Kulon progo

LAPORAN PRAKTIK PENGALAMAN LAPANGAN UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA 2015 SMPN 2 WATES Alamat : Jl. KH Wahid Hasyim, Bendungan, Wates, Kulon progo BAB I PENDAHULUAN A. Analisis Situasi Analisis dilakukan sebagai upaya untuk memperoleh informasi tentang situasi di SMP Negeri 2 Wates. Hal ini penting dilakukan karena dapat digunakan sebagai acuan untuk

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Bab pendahuluan ini secara berturut-turut di bahas mengenai latar belakang, fokus

BAB I PENDAHULUAN. Bab pendahuluan ini secara berturut-turut di bahas mengenai latar belakang, fokus BAB I PENDAHULUAN Bab pendahuluan ini secara berturut-turut di bahas mengenai latar belakang, fokus penelitian, pertanyaan penelitian, tujuan penelitian, kegunaan penelitian, definisi istilah. 1.1. Latar

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Paradigma pendidikan yang memberikan kewenangan seluas-luasnya

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Paradigma pendidikan yang memberikan kewenangan seluas-luasnya 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Paradigma pendidikan yang memberikan kewenangan seluas-luasnya kepada sekolah dalam mengembangkan berbagai potensi, memerlukan peningkatan kemampuan kepala

Lebih terperinci

BAB IV PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN

BAB IV PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN BAB IV PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN A. Deskripsi Data dan Hasil Penelitian 1. Sejarah Berdirinya MI Husnul Khatimah Sesuai dengan gerak Yayasan Husnul Khatimah di bidang da wah, sosial dan pendidikan, maka

Lebih terperinci

A. ANALISIS SITUASI 1. Kondisi Fisik Sekolah No. Nama Ruang Jumlah

A. ANALISIS SITUASI 1. Kondisi Fisik Sekolah No. Nama Ruang Jumlah BAB I PENDAHULUAN Pendidikan memiliki kedudukan yang sangat penting dalam kehidupan manusia. Pendidikan adalah proses dimana setiap manusia melalui proses dan jenjang untuk pembentukan diri dan penentu

Lebih terperinci

RANCANGAN QANUN KABUPATEN BIREUEN NOMOR 4 TAHUN 2013 TENTANG PENYELENGGARAAN TAMAN PENDIDIKAN AL QUR AN

RANCANGAN QANUN KABUPATEN BIREUEN NOMOR 4 TAHUN 2013 TENTANG PENYELENGGARAAN TAMAN PENDIDIKAN AL QUR AN RANCANGAN QANUN KABUPATEN BIREUEN NOMOR 4 TAHUN 2013 TENTANG PENYELENGGARAAN TAMAN PENDIDIKAN AL QUR AN BISMILLAHIRRAHMANIRAHIM DENGAN NAMA ALLAH YANG MAHA PENGASIH LAGI MAHA PENYAYANG ATAS RAHMAT ALLAH

Lebih terperinci

1. PENDAHULUAN. Madrasah, dalam konteks ini Institusi Pendidikan formal yang berbasis Agama

1. PENDAHULUAN. Madrasah, dalam konteks ini Institusi Pendidikan formal yang berbasis Agama 1. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Madrasah, dalam konteks ini Institusi Pendidikan formal yang berbasis Agama Islam merupakan harapan masa depan umat. Sebab munculnya Madrasah sangat mewarnai bangsa

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. Dalam mencapai tujuan, setiap organisasi dipengaruhi oleh perilaku

I. PENDAHULUAN. Dalam mencapai tujuan, setiap organisasi dipengaruhi oleh perilaku I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Dalam mencapai tujuan, setiap organisasi dipengaruhi oleh perilaku organisasi yang merupakan pencerminan dari perilaku dan sikap orang-orang yang terdapat dalam organisasi

Lebih terperinci

BAB V P E N U T U P. Berdasarkan analisis dan pembahasan yang dilakukan maka kesimpulan yang dapat diambil yaitu:

BAB V P E N U T U P. Berdasarkan analisis dan pembahasan yang dilakukan maka kesimpulan yang dapat diambil yaitu: BAB V P E N U T U P 5.1 Kesimpulan Berdasarkan analisis dan pembahasan yang dilakukan maka kesimpulan yang dapat diambil yaitu: 1. Upaya-Upaya yang Sudah dilakukan SDN 1 Ngadirejo dalam Rangka Peningkatan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Analisis Situasi

BAB I PENDAHULUAN A. Analisis Situasi BAB I PENDAHULUAN Praktik Pengalaman Lapangan (PPL) memiliki bobot 3 SKS dan merupakan salah satu mata kuliah yang wajib ditempuh oleh seluruh mahasiswa UNY yang mengambil jurusan kependidikan. Program

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Dunia pendidikan merupakan kehidupan yang penuh dengan tantangan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Dunia pendidikan merupakan kehidupan yang penuh dengan tantangan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Dunia pendidikan merupakan kehidupan yang penuh dengan tantangan sekaligus membuka peluang-peluang baru bagi pembangunan ekonomi dan sumber daya manusia Indonesia

Lebih terperinci

BAB III KOMPETENSI PEDAGOGIK GURU MIS SEMBUNGJAMBU BOJONG KABUPATEN PEKALONGAN. A. Profil MIS Sembungjambu Bojong Kabupaten Pekalongan

BAB III KOMPETENSI PEDAGOGIK GURU MIS SEMBUNGJAMBU BOJONG KABUPATEN PEKALONGAN. A. Profil MIS Sembungjambu Bojong Kabupaten Pekalongan BAB III KOMPETENSI PEDAGOGIK GURU MIS SEMBUNGJAMBU BOJONG KABUPATEN PEKALONGAN A. Profil MIS Sembungjambu Bojong Kabupaten Pekalongan 1. Sejarah Berdiri Seiring dengan tekad dan perjuangan Nahdlotul Ulama

Lebih terperinci

BAB III GAMBARAN UMUM MI ASSEGAF PALEMBANG. A. Letak Dan Sejarah Berdirinya Madrasah Ibtidaiyah Assegaf

BAB III GAMBARAN UMUM MI ASSEGAF PALEMBANG. A. Letak Dan Sejarah Berdirinya Madrasah Ibtidaiyah Assegaf BAB III GAMBARAN UMUM MI ASSEGAF PALEMBANG A. Letak Dan Sejarah Berdirinya Madrasah Ibtidaiyah Assegaf Palembang Letak Geografis Madrasah Ibtidaiya Assegaf Palembang berada di tengah-tengah pemukiman masyarakat

Lebih terperinci

WALIKOTA PEKALONGAN PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN DAERAH KOTA PEKALONGAN NOMOR 12 TAHUN 2015 TENTANG

WALIKOTA PEKALONGAN PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN DAERAH KOTA PEKALONGAN NOMOR 12 TAHUN 2015 TENTANG WALIKOTA PEKALONGAN PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN DAERAH KOTA PEKALONGAN NOMOR 12 TAHUN 2015 TENTANG BACA TULIS AL QUR AN BAGI PESERTA DIDIK SEKOLAH DASAR / MADRASAH IBTIDAIYAH, SEKOLAH MENENGAH PERTAMA

Lebih terperinci

PERATURAN DAERAH KABUPATEN KLUNGKUNG NOMOR 3 TAHUN 2010 TENTANG PENYELENGGARAAN PELAYANAN BIDANG PENDIDIKAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN DAERAH KABUPATEN KLUNGKUNG NOMOR 3 TAHUN 2010 TENTANG PENYELENGGARAAN PELAYANAN BIDANG PENDIDIKAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PERATURAN DAERAH KABUPATEN KLUNGKUNG NOMOR 3 TAHUN 2010 TENTANG PENYELENGGARAAN PELAYANAN BIDANG PENDIDIKAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI KLUNGKUNG, Menimbang : a. bahwa bidang pendidikan merupakan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. yang ada dalam masyarakat dan kebudayaan. Pendidikan secara bahasa

BAB I PENDAHULUAN. yang ada dalam masyarakat dan kebudayaan. Pendidikan secara bahasa 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pendidikan merupakan usaha manusia untuk menumbuhkembangkan potensi-potensi pembawaan baik jasmani maupun rohani sesuai dengan nilainilai yang ada dalam masyarakat

Lebih terperinci

BAB III KAJIAN OBJEK PENELITIAN

BAB III KAJIAN OBJEK PENELITIAN BAB III KAJIAN OBJEK PENELITIAN A. Sejarah dan Perkembangan SMP 28 Semarang SMP 28 Semarang berdiri tahun 1985 dengan lokasi sekolah berada di ujung barat wilayah Kota Semarang, tepatnya di kelurahan Mangkangkulon

Lebih terperinci

BAB III PEMBELAJARAN MODEL BERCERITA BAGI ANAK DIDIK DI RA MUSLIMAT DESA WULED TIRTO PEKALONGAN

BAB III PEMBELAJARAN MODEL BERCERITA BAGI ANAK DIDIK DI RA MUSLIMAT DESA WULED TIRTO PEKALONGAN 38 BAB III PEMBELAJARAN MODEL BERCERITA BAGI ANAK DIDIK DI RA MUSLIMAT DESA WULED TIRTO PEKALONGAN A. Gambaran Umum RA Muslimat Desa Wuled Tirto Pekalongan Keberadaan RA Muslimat Desa Wuled Tirto Kabupaten

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM SMAK ST. AUGUSTINUS NGANJUK

BAB II GAMBARAN UMUM SMAK ST. AUGUSTINUS NGANJUK BAB II GAMBARAN UMUM SMAK ST. AUGUSTINUS NGANJUK 2.1 Sejarah SMAK St. Augustinus Nganjuk Nganjuk, 2 Januari 1975 berdiri secara resmi SMA Katolik dengan nama St. Augustinus sebagai filial SMA Katolik St.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Analisis Situasi

BAB I PENDAHULUAN A. Analisis Situasi BAB I PENDAHULUAN Dalam rangka upaya peningkatan kualitas penyelenggaraan pembelajaran maka Universitas Negeri Yogyakarta melaksanakan mata kuliah lapangan yakni Praktik Pengalaman Lapangan ( PPL ). Sasaran

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM SMP NEGERI 5 SIDOARJO

BAB II GAMBARAN UMUM SMP NEGERI 5 SIDOARJO 1 BAB II GAMBARAN UMUM SMP NEGERI 5 SIDOARJO 2.1 Sejarah SMP Negeri 5 Sidoarjo Pada tahun 1955 di jantung kota Sidoarjo, berlokasi di sebelah barat pendopo Bupati Sidoarjo Jalan Sultan Agung (sekarang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. salah satunya dalam bidang pendidikan. Sehubungan dengan hal tersebut,

BAB I PENDAHULUAN. salah satunya dalam bidang pendidikan. Sehubungan dengan hal tersebut, BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Saat ini perkembangan dalam berbagai bidang kehidupan demikian cepatnya, salah satunya dalam bidang pendidikan. Sehubungan dengan hal tersebut, khususnya di

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dalam keluarga, masyarakat, maupun kehidupan berbangsa dan bernegara. Maju

BAB I PENDAHULUAN. dalam keluarga, masyarakat, maupun kehidupan berbangsa dan bernegara. Maju BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan hal yang sangat penting dalam kehidupan ini. Pendidikan sama sekali tidak bisa dipisahkan dengan kehidupan umat manusia, baik dalam keluarga,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah.

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah. Bimbingan Konseling yang dilaksanakan atau dipraktekan sebagai upaya untuk membantu individu-individu yang memerlukan bantuan diperlukan adanya berbagai persiapan-persiapan

Lebih terperinci

BAB III PROFIL MA DARUSSALAM

BAB III PROFIL MA DARUSSALAM 100 BAB III PROFIL MA DARUSSALAM A. Sejarah Berdirinya MA Darussalam Menurut Kepala Madrasah, MA Darussalam didirikan oleh KH. Sholeh Shinwan, BA yang pada saat itu beliau menjabat sebagai ketua Yayasan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Supervisi Pendidikan 2.1.1 Tujuan Supervisi Supervisi adalah kata serapan dari bahasa Inggris supervision, gabungan dari dua kata super dan vision, yang memiliki arti melihat

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. nasional adalah pembangunan di bidang pendidikan yang bertujuan untuk

BAB I PENDAHULUAN. nasional adalah pembangunan di bidang pendidikan yang bertujuan untuk 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Salah satu agenda utama pemerintah Indonesia dalam pembangunan nasional adalah pembangunan di bidang pendidikan yang bertujuan untuk mencerdaskan kehidupan

Lebih terperinci

BAB V PEMBAHASAN. A. Peran yang dilakukan kepala sekolah dalam pelaksanaan Manajemen

BAB V PEMBAHASAN. A. Peran yang dilakukan kepala sekolah dalam pelaksanaan Manajemen BAB V PEMBAHASAN A. Peran yang dilakukan kepala sekolah dalam pelaksanaan Manajemen Berbasis Sekolah Peran yang dilakukan kepala sekolah dalam pelaksanaan Manajemen Berbasis Sekolah SD Kaliberot ada tujuh

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. pengetahuan dan teknologi serta mampu bersaing pada era global ini.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. pengetahuan dan teknologi serta mampu bersaing pada era global ini. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Banyak pihak yang cukup memperhatikan berbagai kegiatan dan permasalahan yang ada di bidang pendidikan. Melalui kegiatan pendidikanakant erbentuk kualitas sumber

Lebih terperinci

WALIKOTA TASIKMALAYA

WALIKOTA TASIKMALAYA WALIKOTA TASIKMALAYA PERATURAN WALIKOTA TASIKMALAYA Nomor : 14 Tahun 2008 Lampiran : - TENTANG PENYELENGGARAAN PENDIDIKAN NON FORMAL DI KOTA TASIKMALAYA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA TASIKMALAYA,

Lebih terperinci

PROFIL SEKOLAH. YAYASAN HANG TUAH CABANG JAKARTA SD HANG TUAH 3 Jl. Teluk Mandar No. 70 Komp. TNI AL Rawa Bambu Pasar Minggu Telp.

PROFIL SEKOLAH. YAYASAN HANG TUAH CABANG JAKARTA SD HANG TUAH 3 Jl. Teluk Mandar No. 70 Komp. TNI AL Rawa Bambu Pasar Minggu Telp. YAYASAN HANG TUAH CABANG JAKARTA SD HANG TUAH 3 Jl. Teluk Mandar No. 70 Komp. TNI AL Rawa Bambu Pasar Minggu Telp.7817787 Jakarta PROFIL SEKOLAH Sekilas Tentang Sekolah No. Izin Operasional : 5525/-1.851.48

Lebih terperinci

BAB III GAMBARAN UMUM OBJEK PENELITIAN. 516 dan SMP Kartika IV-10, sebelah barat adalah Makodam V Brawijaya, tepatnya di

BAB III GAMBARAN UMUM OBJEK PENELITIAN. 516 dan SMP Kartika IV-10, sebelah barat adalah Makodam V Brawijaya, tepatnya di BAB III GAMBARAN UMUM OBJEK PENELITIAN 1. Profil SMA Kartika IV-3 Surabaya 1. Lokasi SMA Kartika IV-3 Surabaya SMA Kartika IV-3 Surabaya berada di sebelah timur terminal angkutan umum Bratang. Sekolah

Lebih terperinci

a. Daftar pertanyaan wawancara terhadap Kepala Sekolah

a. Daftar pertanyaan wawancara terhadap Kepala Sekolah Lampiran a. Daftar pertanyaan wawancara terhadap Kepala Sekolah 1. Bagaimana cara anda selaku Kepala Sekolah dalam memberikan pelimpahan dan distribusi kewenangan terhadap rekan kerja anda? 2. Bagaimana

Lebih terperinci

BAB III GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. surat keputusan Departemen Agama, dengan latar belakang banyak anak

BAB III GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. surat keputusan Departemen Agama, dengan latar belakang banyak anak BAB III GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN A. Sejarah Singkat MI. Al-Ishlah Palembang MI. Al-Ishlah Palembang didirikan pada tahun 1991 berdasarkan surat keputusan Departemen Agama, dengan latar belakang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Analisis Situasi

BAB I PENDAHULUAN A. Analisis Situasi BAB I PENDAHULUAN Praktik Pengalaman Lapangan (PPL) memiliki bobot 3 SKS dan merupakan salah satu mata kuliah yang wajib ditempuh oleh seluruh mahasiswa UNY yang mengambil jurusan kependidikan. Program

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. pelanggannya. Sebagai pemimpin pendidikan, Kepala sekolah mempunyai peran

BAB I PENDAHULUAN. pelanggannya. Sebagai pemimpin pendidikan, Kepala sekolah mempunyai peran BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Kepala sekolah adalah pemimpin pendidikan yang mempunyai tanggung jawab dalam penyelengaraan pendidikan di sekolahnya, untuk menghantarkan sekolah menjadi sekolah

Lebih terperinci

BAB V PENUTUP. sebelumnya maka dapat diambil kesimpulan pada penelitian ini yaitu:

BAB V PENUTUP. sebelumnya maka dapat diambil kesimpulan pada penelitian ini yaitu: BAB V PENUTUP A. Kesimpulan Berdasarkan penyajian data yang telah penulis lakukan pada bab sebelumnya maka dapat diambil kesimpulan pada penelitian ini yaitu: 1. Pelaksanaan peran kepala sekolah di SMA

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. mengamanatkan bahwa pemerintah daerah, yang mengatur dan mengurus

BAB I PENDAHULUAN. mengamanatkan bahwa pemerintah daerah, yang mengatur dan mengurus BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 mengamanatkan bahwa pemerintah daerah, yang mengatur dan mengurus sendiri urusan pemerintahan menurut

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Semakin berkembangnya dunia pendidikan menuntut setiap lembaga pendidikan

BAB I PENDAHULUAN. Semakin berkembangnya dunia pendidikan menuntut setiap lembaga pendidikan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Semakin berkembangnya dunia pendidikan menuntut setiap lembaga pendidikan berbenah diri untuk meningkatkan mutunya. Peningkatan mutu sekolah merupakan syarat

Lebih terperinci

BAB V PENUTUP. Pendidikan agama Islam adalah meliputi: oleh tenaga ahli masyarakat setempat. Madrasah Ibtidaiyah al-falah.

BAB V PENUTUP. Pendidikan agama Islam adalah meliputi: oleh tenaga ahli masyarakat setempat. Madrasah Ibtidaiyah al-falah. 1 BAB V PENUTUP A. Kesimpulan 1. Bentuk partisipasi masyarakat dalam Upaya Peningkatan kualitas Pendidikan agama Islam adalah meliputi: a. Sumbangan spontan berupa uang dan barang. Sumbangan ini didasari

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Kepala sekolah selaku pemimpin secara langsung merupakan contoh nyata

BAB I PENDAHULUAN. Kepala sekolah selaku pemimpin secara langsung merupakan contoh nyata 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Kepala sekolah selaku pemimpin secara langsung merupakan contoh nyata dalam aktivitas kerja bawahannya. Kepala sekolah yang rajin, cermat, peduli terhadap

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. sejalan dengan Pasal 39 ayat (2) Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003

BAB I PENDAHULUAN. sejalan dengan Pasal 39 ayat (2) Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pendidik merupakan tenaga profesional sesuai dengan bidangnya, hal ini sejalan dengan Pasal 39 ayat (2) Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN. para pastor paroki St. Albertus De Trapani Blimbing Malang.

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN. para pastor paroki St. Albertus De Trapani Blimbing Malang. BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 2.1 Sejarah SMP Marsudisiwi SMP Marsudisiwi merupakan unit karya lembaga pendidikan Yayasan Binawirawan milik suster-suster CIJ, yang berlokasi di jalan Candi Kalasan Blimbing

Lebih terperinci

PROFIL UPTD PAUD DAN SD KECAMATAN KARAWANG TIMUR

PROFIL UPTD PAUD DAN SD KECAMATAN KARAWANG TIMUR PROFIL UPTD PAUD DAN SD KECAMATAN KARAWANG TIMUR SEJARAH UPTD PAUD dan SD Kecamatan Karawang Timur terletak di Kecamatan Karawang Timur di Kabupaten Karawang dengan alamat Jl Surotokunto No15 Desa Warungbambu

Lebih terperinci

A. SEJARAH / PROSES BERDIRINYA MIN KOLOMAYAN. Pembangunan untuk diusulkan menjadi MI Negeri. Ketua yayasan Bapak H.

A. SEJARAH / PROSES BERDIRINYA MIN KOLOMAYAN. Pembangunan untuk diusulkan menjadi MI Negeri. Ketua yayasan Bapak H. 214 Lampiran 23 KEMENTRIAN AGAMA MADRASAH IBTIDAIYAH NEGERI KOLOMAYAN WONODADI BLITAR Jl. Soekarno Hatta Telp. (0341) 552820 E-Mail : minkolomayan@yahoo.co.id Kode Pos 66155 A. SEJARAH / PROSES BERDIRINYA

Lebih terperinci

Materi Wawancara Apa Visi dan Misi MTs Muhammadiyah Kemuning?

Materi Wawancara Apa Visi dan Misi MTs Muhammadiyah Kemuning? : 01/W/22-04/2015 Nama Informan : Bapak Diyanto Tanggal : 22 April 2015 Disusun Jam : Pukul 08.00-10.00 WIB Apa Visi dan Misi MTs Muhammadiyah Kemuning? 1. Visi Terwujudnya tamatan yang beriman, bertaqwa,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Madrasah Tsanawiyah adalah lembaga pendidikan yang sederajat dengan sekolah

BAB I PENDAHULUAN. Madrasah Tsanawiyah adalah lembaga pendidikan yang sederajat dengan sekolah BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Madrasah Tsanawiyah adalah lembaga pendidikan yang sederajat dengan sekolah lanjutan menengah pertama yang memiliki ciri Islam yang dikelola dan dikembangkan di bawah

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Sekolah Dasar (SD) Negeri Wirosari memiliki visi menjadikan SD

BAB I PENDAHULUAN. Sekolah Dasar (SD) Negeri Wirosari memiliki visi menjadikan SD BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Sekolah Dasar (SD) Negeri Wirosari memiliki visi menjadikan SD Negeri Wirosari sekolah yang unggul, kreatif, inovatif, kompetitif dan religius. Sedangkan misinya

Lebih terperinci

BAB III IMPLIKASI PENGELOLAAN PERPUSTAKAAN TERHADAP PENINGKATAN MUTU MADRASAH DI MI WALISONGO LOGANDENG KARANGDADAP PEKALONGAN

BAB III IMPLIKASI PENGELOLAAN PERPUSTAKAAN TERHADAP PENINGKATAN MUTU MADRASAH DI MI WALISONGO LOGANDENG KARANGDADAP PEKALONGAN BAB III IMPLIKASI PENGELOLAAN PERPUSTAKAAN TERHADAP PENINGKATAN MUTU MADRASAH DI MI WALISONGO LOGANDENG KARANGDADAP PEKALONGAN A. Profil Madrasah Islamiyyah Walisongo Logandeng Karangdadap Pekalongan 1.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Kepala Sekolah pada suatu waktu dan guru-guru tetap menjalankan aktivitas

BAB I PENDAHULUAN. Kepala Sekolah pada suatu waktu dan guru-guru tetap menjalankan aktivitas BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Ada berbagai pendapat menyangkut pola, peran dan tanggung jawab Kepala Sekolah pada suatu lembaga pendidikan. Ketika ada atau tidak ada Kepala Sekolah pada

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. masih rendahnya mutu atau kualitas pendidikan, hal ini dapat dilihat dari hasil

BAB I PENDAHULUAN. masih rendahnya mutu atau kualitas pendidikan, hal ini dapat dilihat dari hasil BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Salah satu permasalahan pendidikan di Indonesia sekarang ini adalah masih rendahnya mutu atau kualitas pendidikan, hal ini dapat dilihat dari hasil perolehan

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH DALAM MENINGKATKAN KINERJA GURU DI SMP ISLAM SULTAN AGUNG 1 SEMARANG

BAB IV ANALISIS KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH DALAM MENINGKATKAN KINERJA GURU DI SMP ISLAM SULTAN AGUNG 1 SEMARANG 69 BAB IV ANALISIS KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH DALAM MENINGKATKAN KINERJA GURU DI SMP ISLAM SULTAN AGUNG 1 SEMARANG A. Kepemimpinan kepala sekolah di SMP Islam Sultan Agung 1 Semarang Kepala sekolah merupakan

Lebih terperinci

BUPATI DEMAK PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI DEMAK NOMOR 53 TAHUN 2015 TENTANG

BUPATI DEMAK PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI DEMAK NOMOR 53 TAHUN 2015 TENTANG SALINAN BUPATI DEMAK PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI DEMAK NOMOR 53 TAHUN 2015 TENTANG PEMBINAAN DAN PENGEMBANGAN KEPROFESIAN BERKELANJUTAN BAGI GURU DI LINGKUNGAN PEMERINTAH KABUPATEN DEMAK DENGAN

Lebih terperinci

PROFIL / KEADAAN SEKOLAH UPTD SMAN 1 KARANGREJO - TULUNGAGUNG. 1. Nama Sekolah : UPTD SMA Negeri 1 Karangrejo

PROFIL / KEADAAN SEKOLAH UPTD SMAN 1 KARANGREJO - TULUNGAGUNG. 1. Nama Sekolah : UPTD SMA Negeri 1 Karangrejo LAMPIRAN II PROFIL / KEADAAN SEKOLAH UPTD SMAN 1 KARANGREJO - TULUNGAGUNG A. Data Sekolah 1. Nama Sekolah : UPTD SMA Negeri 1 Karangrejo Status : Negeri 2. Alamat Sekolah : Jalan Raya Karangrejo Sendang

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Pojok Harjobinangun Pakem dengan batas wilayah sebagai berikut,

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Pojok Harjobinangun Pakem dengan batas wilayah sebagai berikut, BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Lokasi Penelitian 1. Sejarah SMP Negeri 3 Pakem SMP Negeri 3 Pakem merupakan sekolah yang terletak di dusun Pojok Harjobinangun Pakem dengan batas wilayah

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. mencapai suatu tujuan cita-cita luhur mencerdaskan kehidupan bangsa.

BAB I PENDAHULUAN. mencapai suatu tujuan cita-cita luhur mencerdaskan kehidupan bangsa. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan sebuah upaya yang dilakukan negara untuk mencapai suatu tujuan cita-cita luhur mencerdaskan kehidupan bangsa. Tujuan pendidikan adalah untuk

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan di Indonesia saat ini tidak terlepas dari masalah dalam upaya

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan di Indonesia saat ini tidak terlepas dari masalah dalam upaya BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pendidikan di Indonesia saat ini tidak terlepas dari masalah dalam upaya peningkatan kualitas pendidikan persoalan yang paling mendasar yang dihadapi dunia

Lebih terperinci

BUPATI KEBUMEN PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI KEBUMEN NOMOR 58 TAHUN 2014 TENTANG DEWAN PENDIDIKAN DAERAH DAN KOMITE SEKOLAH/MADRASAH

BUPATI KEBUMEN PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI KEBUMEN NOMOR 58 TAHUN 2014 TENTANG DEWAN PENDIDIKAN DAERAH DAN KOMITE SEKOLAH/MADRASAH SALINAN BUPATI KEBUMEN PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI KEBUMEN NOMOR 58 TAHUN 2014 TENTANG DEWAN PENDIDIKAN DAERAH DAN KOMITE SEKOLAH/MADRASAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI KEBUMEN, Menimbang

Lebih terperinci

WALIKOTA BANDUNG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA BANDUNG, : bahwa untuk melaksanakan ketentuan Pasal 15 ayat (1) Peraturan

WALIKOTA BANDUNG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA BANDUNG, : bahwa untuk melaksanakan ketentuan Pasal 15 ayat (1) Peraturan WALIKOTA BANDUNG PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN WALIKOTA BANDUNG NOMOR 1380 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS DAN FUNGSI SERTA TATA KERJA DINAS PENDIDIKAN KOTA BANDUNG DENGAN RAHMAT

Lebih terperinci

BUPATI PANGANDARAN PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN DAERAH KABUPATEN PANGANDARAN NOMOR 7 TAHUN 2015 TENTANG PENDIDIKAN DINIYAH DAN PESANTREN

BUPATI PANGANDARAN PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN DAERAH KABUPATEN PANGANDARAN NOMOR 7 TAHUN 2015 TENTANG PENDIDIKAN DINIYAH DAN PESANTREN BUPATI PANGANDARAN PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN DAERAH KABUPATEN PANGANDARAN NOMOR 7 TAHUN 2015 TENTANG PENDIDIKAN DINIYAH DAN PESANTREN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI PANGANDARAN, Menimbang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dalam setiap kehidupan tersebut, di satu sisi sangat bermanfaat bagi kehidupan

BAB I PENDAHULUAN. dalam setiap kehidupan tersebut, di satu sisi sangat bermanfaat bagi kehidupan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi telah membawa perubahan hampir di semua aspek kehidupan manusia, baik itu dalam bidang ekonomi, politik, sosial,

Lebih terperinci

SOAL PILIHAN GANDA. Agus Sukyanto,

SOAL PILIHAN GANDA. Agus Sukyanto, SOAL PILIHAN GANDA 1. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 13 Tahun 2007 tentang Standar Kepala Sekolah/Madrasah menyebutkan bahwa dimensi kompetensi supervisi meliputi... a. Mengidentifikasi permasalahan,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. berbagai dimensi dalam kehidupan mulai dari politik, sosial, budaya, dan

BAB I PENDAHULUAN. berbagai dimensi dalam kehidupan mulai dari politik, sosial, budaya, dan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan terus menjadi topik yang diperbincangkan oleh banyak pihak. Pendidikan seperti magnet yang sangat kuat karena dapat menarik berbagai dimensi dalam

Lebih terperinci

PROGRAM KERJA KEPALA SEKOLAH

PROGRAM KERJA KEPALA SEKOLAH PROGRAM KERJA KEPALA SEKOLAH SMA NEGERI 1 NGRAYUN T.P. 2013/2014 Kepala Sekolah berfungsi dan bertugas sebagai Edukator, Manajer, Administrator, Supervisor, Lider, Inovator, Motivator (EMASLIM). 1. Kepala

Lebih terperinci

BAB II MENGGAMBARKAN KONDISI OBJEKTIF SMA NEGERI 1 BALARAJA KAB. TANGERANG

BAB II MENGGAMBARKAN KONDISI OBJEKTIF SMA NEGERI 1 BALARAJA KAB. TANGERANG BAB II MENGGAMBARKAN KONDISI OBJEKTIF SMA NEGERI 1 BALARAJA KAB. TANGERANG A. Sejarah SMA Negeri 1 Balaraja Kab. Tangerang SMA Negeri 1 Balaraja dahulu namanya adalah SMA Negeri 27 Jakarta Filial Balaraja,

Lebih terperinci

BAB VI KESIMPULAN. tiga sub bab pokok bahasa, yaitu kesimpulan, Implikasi dan saran.

BAB VI KESIMPULAN. tiga sub bab pokok bahasa, yaitu kesimpulan, Implikasi dan saran. 175 BAB VI KESIMPULAN Bab ini merupakan bab terakhir atau bab penutup. Pada bab ini memuat tiga sub bab pokok bahasa, yaitu kesimpulan, Implikasi dan saran. A. Kesimpulan Berdasarkan fokus penelitian,

Lebih terperinci

BAB III GAMBARAN UMUM KELURAHAN SAMPANGAN DAN LEMBAGA PENDIDIKAN ISLAM DI KELURAHAN SAMPANGAN

BAB III GAMBARAN UMUM KELURAHAN SAMPANGAN DAN LEMBAGA PENDIDIKAN ISLAM DI KELURAHAN SAMPANGAN BAB III GAMBARAN UMUM KELURAHAN SAMPANGAN DAN LEMBAGA PENDIDIKAN ISLAM DI KELURAHAN SAMPANGAN A. Keadaan Umum 1. Sejarah Singkat Kelurahan Sampangan, diambil dari nama seorang Wali yang bernama Wali Sampang,

Lebih terperinci

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN CIREBON

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN CIREBON LEMBARAN DAERAH KABUPATEN CIREBON NOMOR 2 TAHUN 2009 SERI E.2 PERATURAN DAERAH KABUPATEN CIREBON NOMOR 2 TAHUN 2009 TENTANG PENDIDIKAN DINIYAH TAKMILIYAH AWWALIYAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. PT Rineka Cipta, 2010), hlm Fuad Ihsan, Dasar-dasar Kependidikan Komponen MKDK, (Jakarta:

BAB I PENDAHULUAN. PT Rineka Cipta, 2010), hlm Fuad Ihsan, Dasar-dasar Kependidikan Komponen MKDK, (Jakarta: BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pendidikan bagi kehidupan umat manusia merupakan kebutuhan mutlak yang harus dipenuhi sepanjang hayat. Tanpa pendidikan sama sekali mustahil suatu kelompok manusia dapat

Lebih terperinci

PENGARUH KOMITE, PENGAWAS DAN KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH TERHADAP KINERJA GURU DI SMAN 7 PURWOREJO TESIS

PENGARUH KOMITE, PENGAWAS DAN KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH TERHADAP KINERJA GURU DI SMAN 7 PURWOREJO TESIS PENGARUH KOMITE, PENGAWAS DAN KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH TERHADAP KINERJA GURU DI SMAN 7 PURWOREJO TESIS Diajukan Kepada Program Pascasarjana Universitas Muhammadiyah Surakarta Untuk Memenuhi Sebagian

Lebih terperinci

BAB II TELAAH PUSTAKA

BAB II TELAAH PUSTAKA BAB II TELAAH PUSTAKA 2.1 Manajemen Sekolah Manajemen pendidikan di tingkat sekolah merupakan suatu sistem yang setiap komponen didalamnya mempunyai kewenangan melaksanakan tugas pokok dan fungsinya untuk

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. mengusahakan tercapainya pendidikan nasional. Sistem Pendidikan Nasional

BAB I PENDAHULUAN. mengusahakan tercapainya pendidikan nasional. Sistem Pendidikan Nasional 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Sistem pendidikan nasional adalah satu keseluruhan yang terpadu dari semua satuan dan kegiatan pendidikan yang berkaitan satu dengan lainnya untuk mengusahakan

Lebih terperinci

BERITA DAERAH KOTA BEKASI

BERITA DAERAH KOTA BEKASI BERITA DAERAH KOTA BEKASI NOMOR : 52 2015 SERI : E PERATURAN WALIKOTA BEKASI NOMOR 52 TAHUN 2015 TENTANG PENGANGKATAN DAN PEMBERHENTIAN GURU YANG DIBERI TUGAS TAMBAHAN SEBAGAI WAKIL KEPALA SEKOLAH Menimbang

Lebih terperinci

BAB III GAMBARAN UMUM SMP NEGERI 1 TRAGAH BANGKALAN. A. Sejarah Singkat SMP Negeri 1 Tragah Bangkalan.

BAB III GAMBARAN UMUM SMP NEGERI 1 TRAGAH BANGKALAN. A. Sejarah Singkat SMP Negeri 1 Tragah Bangkalan. BAB III GAMBARAN UMUM SMP NEGERI 1 TRAGAH BANGKALAN A. Sejarah Singkat SMP Negeri 1 Tragah Bangkalan. Sebelum dikemukakan sejarah berdirinya SMP N 1 Tragah Bangkalan, terlebih dahulu penulis kemukakan

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi Subyek Penelitian Subyek penelitian terdiri dari 25 orang yang diambil dari pengurus komite sekolah dari 3 SMP Negeri yang ada di Kecamatan Musuk, Kabupaten

Lebih terperinci

1) Identitas Sekolah

1) Identitas Sekolah BAB I PENDAHULUAN A. ANALISIS SITUASI Kegiatan PPL dilaksanakan dalam rangka mengimplementasikan salah satu Tri Dharma Perguruan Tinggi yaitu pengabdian masyarakat sehingga kegiatan PPL ini harus senantiasa

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. cukup mendasar, terutama setelah diberlakukannya Undang-Undang Republik

BAB I PENDAHULUAN. cukup mendasar, terutama setelah diberlakukannya Undang-Undang Republik BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Pendidikan nasional saat ini sedang mengalami berbagai perubahan yang cukup mendasar, terutama setelah diberlakukannya Undang-Undang Republik Indonesia Nomor

Lebih terperinci

BAB V SIMPULAN DAN SARAN

BAB V SIMPULAN DAN SARAN BAB V SIMPULAN DAN SARAN A. Simpulan Pada bagian ini dibahas mengenai kesimpulan dari hasil lapangan mengenai model kepemimpinan pengelola lembaga Pos PAUD Miana V, Kinerja tutor Pos PAUD Miana V, dan

Lebih terperinci