BAB I PENDAHULUAN. Kesehatan merupakan hal yang sangat penting bagi kehidupan yang

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "BAB I PENDAHULUAN. Kesehatan merupakan hal yang sangat penting bagi kehidupan yang"

Transkripsi

1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kesehatan merupakan hal yang sangat penting bagi kehidupan yang berpengaruh pada keberlangsungan hidup manusia dalam melakukan segala aktifitas dan sebagai salah satu sumber kebahagian. Ada tujuh hal yang sangat menentukan manusia untuk memperoleh ketenangan hidup dan umur panjang, dari ketujuh hal itu, Kesehatan adalah faktor utama yang dibutuhkan manusia untuk mencapainya. 1 Untuk memenuhi kebutuhan kesehatan masyarakat, pemerintah menyediakan fasilitas sebagai layanan kesehatan dan pengobatan seperti lembaga rumah sakit atau kedokteran dan juga mengakui layanan kesehatan selain itu yaitu pengobatan alternatif. Baik pengobatan kedokteran maupun alternatif dipercaya memiliki kemampuan dalam memberikan layanan kesehatan melalui penyembuhan penyakit, meskipun keduanya juga dipandang memiliki kekurangan masingmasing. Di Indonesia ada beberapa metode pengobatan alternatif yang diakui pemerintah, salah satu diantaranya adalah pengobatan alternatif melalui metode pendekatan agama. 2 1 Menurut Pendeta J.L. Liebman dalam buku Rahasia Tiongkok Kuno untuk Hidup Sehat, Bahagia dan Panjang Umur, hal Keputusan menteri kesehatan republik Indonesia nomor 1076/MENKES/SK/VII/2003, yang mengklasifikasikan pengobatan alternatif atau tradisional kedalam empat jenis yaitu ketrampilan, ramuan, pendekatan agama dan supranatural. 1

2 2 Berbagai agama mengajarkan prinsip pentingnya kesehatan dan penyembuhan. Dalam Buddhisme, kesehatan merupakan sesuatu yang memiliki nilai dan manfaat tertinggi. 3 Kelompok Budhisme mengatakan bahwa kesehatan yang menuntun pada keadaan hidup yang berkualitas perlu dilakukan melalui usaha pencerahan diri, sementara dalam Hinduisme prinsip kesehatan dapat ditemukan dalam teori yoga yang menyatukan kesadaran diri manusia dan alam semesta untuk melakukan meditasi yang baik. 4 Ajaran Islam mengatakan Setiap penyakit pasti ada obatnya, apabila obatnya itu digunakan untuk mengobati, maka dapat memperoleh kesembuhan atas izin Allah SWT. 5 Sementara dalam kitab suci agama Kristen menyebutkan: Saudaraku yang kekasih, aku berdoa semoga engkau baik-baik dan sehat-sehat saja dalam segala sesuatu, sama seperti jiwamu baik-baik saja. 6 Melalui ajaran yang menekankan pentingnya kesehatan, agama mempunyai peran dan fungsi bagi kesejahteraan umat manusia disamping lembaga kedokteran, dan keduanya dapat bekerjasama bagi kesejahteraan dan kesehatan baik secara perorangan maupun kelompok dalam masyarakat. 7 Sebagai lembaga keagamaan, Gereja Advent merupakan salah satu denominasi Kekristenan yang sangat menekankan masalah kesehatan dan penyembuhan sejak awal berdirinya dengan dipelopori oleh tokohnya yang terkemuka yaitu Ellen White, seorang yang dipandang sangat berpengaruh dalam 3 Diambil dalam buku The Dhammapada: Pali Text and Translation with Stories in Brief and Notes, hal Sebagaimana tertulis dalam buku Sosiologi untuk Kesehatan hal Hadits HR. Muslim 6 Ayat Alkitab dalam 3 Yohanes 1:2 7 Menurut Prof. Daniel Freedman, President the American Psychiatric Assosiation tahun 1992 dalam buku Al-Quran. Ilmu Kedokteran dan Ilmu Kejiwaan.

3 3 pengajaran gereja karena pengalamannya memperoleh inspirasi yang dipercayai berasal dari Tuhan. Melalui kehidupan dan pengajarannya, ia telah mewariskan 4500 tulisan inspirasi yang dipublikasikan dalam berbagai literatur dan bukubuku yang selain terkait dengan masalah kesehatan, juga masalah rohani, kehidupan sosial, rumah tangga, pendidikan, kesehatan dan karya khusus yang terkait dengan masa yang akan datang. 8 Dalam organisasi Gereja advent, lima tahun terakhir ini muncul sebuah fenomena kehadiran kelompok-kelompok pelayanan yang awalnya diinisiasi oleh anggota gereja atau kaum awam yang bertujuan membantu menjalankan fungsi gereja dalam melayani anggota dan masyarakat. Masing-masing kelompok pelayanan memiliki area pelayanan yang berbeda, seperti pelayanan dalam bidang kerohanian, sosial, pendidikan dan kesehatan. Healing Way merupakan kelompok pelayanan kesehatan dalam gereja Advent yang menjangkau baik anggota gereja maupun masyarakat umum melalui promosi pola hidup sehat dan metode pengobatan secara alami seperti penggunaan obat-obatan yang berasal dari tumbuhan, terapi air (hidroterapi), pemijatan, dan pengobatan melalui pola hidup sehat yang mereka sebut NEWSTART. Kelompok ini memandang bahwa metode yang mereka gunakan berbeda dengan metode pengobatan medis dimana mereka menolak penggunaan obat-obat kimia dan lebih menggunakan pendekatan pengobatan secara alami serta perubahan pola hidup, sehingga dapat dikategorikan sebagai pengobatan alternatif karena metode 8 Pengenalan sosok Ellen White dalam buku tulisannya Kemenangan Akhir yang disunting oleh R.A Sabuin dkk.

4 4 pengobatannya tidak termasuk dalam standar pengobatan modern atau pengobatan medis. 9 Namun juga secara prinsip memiliki perbedaan dengan pengobatan alternatif lainnya karena semua metode pengobatan tidak hanya dilakukan dengan cara mengobati secara alami namun juga pencegahan melalui perubahan pola hidup. Lebih dari pada itu prinsip kesehatan dan penyembuhan yang mereka miliki seluruhnya berdasarkan pada petunjuk Tuhan yang diajarkan dalam Agama yang mereka percayai. Kehadiran kelompok Healing Way dalam mempromosikan praktik pola hidup sehat dan metode pengobatan alami dalam organisasi Gereja Advent telah menjadi sebuah fenomena dan daya tarik bagi anggota Gereja Advent sendiri yang saat ini umumnya mempraktikkan gaya hidup sehat dan pengobatan secara modern. Tidak sedikit yang memandang praktik dan prinsip pengobatan Healing Way sebagai konsep tradisional yang usang dan kurang relevan untuk zaman ini dan bahkan yang lain memandang terkesan ekstrem dan terlalu fanatik. Melalui penelitian ini, peneliti ingin melihat adanya hubungan antara kesehatan dan penyembuhan dengan agama melalui metode penyembuhan yang digunakan oleh kelompok Healing Way serta tujuan mereka mempromosikan kembali prinsip kesehatan dan penyembuhan alami dalam Gereja Advent yang telah lama ada sejak awal berdirinya organisasi itu. 9 Sebagaimana yang tertulis dalam peraturan Menteri Kesehatan No. 1076/Menkes/Per/X/2003. Mengenai pengertian pengobatan alternatif.

5 5 1.2 Rumusan Masalah 1. Apakah metode pengobatan Alternatif yang digunakan oleh kelompok Healing Way dan bagaimanakah keterkaitannya dengan agama? 2. Mengapa metode pengobatan Healing Way berbeda dengan metode pengobatan lain? 3. Mengapa kelompok Healing Way mempromosikan kembali pola hidup sehat dan pengobatan alternatif dalam Gereja Advent di Indonesia, padahal organisasi tersebut telah mempromosikannya sejak awal berdirinya? 1.3 Tujuan Dan Manfaat Penelitian 1. Tujuan Penelitian Penelitian ini bertujuan untuk melihat adanya hubungan antara agama dan pandangan mengenai kesehatan dan penyembuhan melalui keberadaan sebuah kelompok pelayanan kesehatan yang bernama Healing Way melalui praktik pola hidup sehat metode pengobatan alternatif berdasarkan ajaran agama yang mereka yakini. 2. Manfaat Penelitian Melalui penelitian ini diharapkan dapat mengetahui bagaimana agama berperan dalam memberikan pandangan tentang kesehatan dan pengobatan melalui keberadaan kelompok Healing Way yang

6 6 menggunakan metode pengobatan alternatif dan mempraktikkan pola hidup sehat sesuai ajaran agama mereka. 1.4 Tinjauan Literatur Beberapa literatur yang telah ditinjau dan akan digunakan sebagai referensi dalam penulisan adalah sebagai berikut: Dalam pembahasan mengenai sejarah Gereja Advent dan pandangan mereka terhadap kesehatan, peneliti mendapatkan beberapa tulisan yang membantu untuk menjelaskan sejarah berdirinya Gereja Advent seperti dari buku yang ditulis oleh Schwarz berjudul Light Bearers to the Remnant, yang merupakan sebuah buku resmi yang diterbitkan oleh kantor pusat organisasi Gereja Advent yang mana melalui buku tersebut, peneliti mendapatkan banyak referensi yang membantu dalam memberikan informasi mengenai latar belakang dari berdirinya Gereja Advent dan perkembangannya setelah itu. Selain buku itu, peneliti mendapatkan informasi dari buku yang berjudul Historical dictionary of Seventh-Day Adventists, buku yang ditulis Gary Land ini tidak hanya memberikan informasi yang akurat mengenai sejarah, namun juga beberapa terminologi yang membantu peneliti lebih memahami hal-hal yang berhubungan dengan Gereja Advent. Dan juga buku yang ditulis Ellen White berjudul Kemenangan Akhir, yang meskipun lebih banyak berisi teologi namun beberapa bagian membahas mengenai sejarah. Dari ketiga buku tersebut, peneliti mendapatkan banyak panduan dan lebih diperkaya untuk memahami sejarah Gereja Advent.

7 7 Sebagai referensi untuk membahas mengenai sejarah pandangan kesehatan Gereja Advent, buku yang berjudul History of Seventh-Day Adventist Work with Soyfoods, Vegetarianism, Meat alternatives, Wheat Gluten, Dietary Fiber and Peanut Butter yang ditulis oleh Shurtleff dan Aoyagi menjadi sumber yang cukup dapat menjelaskan dasar pandangan Gereja Advent mengenai prinsip kesehatan dimana pada bagian buku tersebut juga menjelaskan tentang pengalaman Ellen White yang dipandang sebagai tokoh sentral yang memperoleh penglihatan mengenai pentingnya prinsip kesehatan sebagai salah satu dari doktrin gereja. Selain buku tersebut, peneliti juga menggunakan beberapa buku-buku tulisan Ellen White sendiri yang secara langsung menulis mengenai kesehatan dan beberapa prinsip dari metode penyembuhan. Bagian ini perlu dibahas karena sejarah dan pandangan kesehatan Gereja Advent merupakan latar belakang yang berhubungan dan berpengaruh pada keberadaan kelompok Healing Way dan pandangan mereka terhadap kesehatan dan penyembuhan. Dalam pembahasan mengenai pengobatan alternatif, peneliti mendapatkan beberapa data dan informasi dari penelitian yang telah dilakukan sebagai referensi yang penting untuk mengetahui tentang penggunaan dan perkembangan pengobatan alternatif di Indonesia, seperti penelitian yang berjudul Penggunaan Pengobatan Alternatif Dalam Proses Penyembuhan Penyakit yang merupakan sebuah studi pengguna pengobatan alternatif di Bogor. Dalam penelitiannya, Permana menjelaskan tentang adanya faktor pemicu, pemungkin dan penguat seseorang untuk memilih menggunakan pengobatan alternatif. Hasil penelitiannya, dia menemukan bahwa faktor yang memicu seseorang

8 8 menggunakan pengobatan alternatif adalah adanya keyakinan bahwa pengobatan alternatif menjadi cara lain untuk menyembuhkan penyakit. Selain itu pengetahuan, perilaku, persepsi dan nilai akan pengobatan alternatif juga menjadi faktor yang mempengaruhi. Penelitian ini juga menemukan bahwa keterampilan pengobat juga menjadi faktor pemungkin seseorang untuk memilih menggunakan pengobatan alternatif. Selain itu pengobatan alternatif menjadi pilihan lain ketika pengobatan konvensional tidak sanggup menyembuhkan penyakit (2012 : viii). Berikutnya adalah penelitian mengenai Fenomena Pengobatan Alternatif Ion Detox yang merupakan sebuah studi tentang perubahan sosial. Dalam penelitiannya, Sugiyanto melihat adanya perkembangan pengobatan alternatif dalam berbagai cara dan budaya serta daerah yang berbeda. Melalui catatan sejarah dia melihat tiga tahap perubahan pandangan dalam masyarakat mengenai penyembuhan, yaitu pada tahap pertama masyarakat memandang penyakit sebagai akibat dari gangguan makhluk gaib, sehingga dalam penyembuhannya harus menggunakan pendekatan supranatural dalam hal ini adalah pendekatan agama. Pada tahap kedua penggunaan pengobatan alternatif mulai berkurang oleh karena masyarakat mulai tertarik untuk menggunakan pengobatan modern. Pada tahap terakhir pengobatan alternatif mulai digunakan kembali oleh karena masyarakat mengalami ketidakpuasan dengan pengobatan modern. Dalam penelitiannya ia juga menemukan motif masyarakat dalam memilih penggunaan pengobatan alternatif, yaitu motif ekonomi dan sosial. Secara ekonomi masyarakat merasa pengobatan alternatif lebih murah dibandingkan dengan pengobatan konvensional. Sementara dalam motif sosial, masyarakat memilih menggunakan pengobatan

9 9 alternatif karena adanya informasi di masyarakat mengenai keampuhan pengobatan alternatif dalam penyembuhan (2007 : 74). 1.5 Kerangka Teori Dalam menguraikan persoalan pada rumusan masalah, peneliti mencoba untuk menjelaskan apa metode-metode pengobatan yang digunakan Healing Way dan mengapa mereka menganggap metode yang digunakan berbeda dengan pengobatan medis dan pengobatan alternatif lain, untuk menjawab persoalan ini, peneliti mencoba menggunakan beberapa teori seperti pernyataan McGuire dalam Health and Spirituality as Contemporary Concerns yang menjelaskan tentang adanya kelompok penyembuhan spiritual yang memiliki sebuah pendekatan yang berbeda dengan metode medis dalam mengatasi penyakit. Menurutnya meskipun tidak menolak penjelasan secara medis, namun gerakan penyembuhan spiritual semacam ini memandang bahwa penjelasan secara medis tidak cukup untuk menjelaskan penyebab penyakit. Menurut mereka penyakit dapat disebabkan oleh banyak faktor, tidak hanya secara fisik, namun juga bisa terjadi karena masalah emosi, pemilihan gaya hidup, gangguan stres, masalah sosial, kelemahan spiritual dan lain-lain (1993: 149). Oleh karena pandangan yang berbeda mengenai faktor penyebab penyakit ini, maka kelompok gerakan penyembuhan spiritual seperti Healing Way menggunakan sebuah metode yang berbeda. Pada dasarnya semua metode penyembuhan Healing Way berdasarkan pada ajaran agama yang mereka percayai. Disamping menggunakan metode pengobatan alami, Healing Way juga menekankan penggunaan pendekatan

10 10 agama seperti konseling rohani dan doa yang menjadi salah satu alasan ketertarikan anggota mereka. Mengenai hubungan antara agama dengan kesehatan, Koenig, McCullough and Larson menjelaskan bahwa agama dapat berfungsi untuk memandu kesehatan menuntun penganutnya untuk mempraktikkan pola hidup sehat dan memperoleh kesehatan melalui kitab suci maupun buku-buku motivasi kesehatan, motivasi dari para pemimpin dan peran tenaga kesehatan mereka yang menghubungkan praktek pengobatan mereka dengan agama atau masalah rohani ketika menghadapi pasien (2001: 53). Dari buku lain yang berjudul The Link between Religion and Health: Psychoneuroimmunology and Faith Factor, Koenig menyajikan beberapa data dari hasil penelitian mengenai hubungan antara agama dan kesehatan yang menunjukkan adanya fakta bahwa praktik keagamaan memberi dampak emosi yang positif seperti kesejahteraan, kepuasan hidup dan kebahagiaan. Dari beberapa hasil penelitian juga menunjukkan adanya hubungan antara agama dan optimisme atau harapan, seringkali agama memberi pandangan bahwa sikap optimis dan penuh harapan dapat menjadi solusi bagi setiap situasi sulit dan peristiwa kehidupan yang traumatis. Ia menyatakan bahwa seorang dari kelompok Kristen yang taat lebih optimis menghadapi hidup dari pada kelompok Kristen yang liberal. Agama juga membantu mengatasi depresi dan kecemasan, membantu mempercepat pemulihan pasien, mengurangi angka kasus bunuh diri dan memberikan sumber dukungan sosial yaitu menekankan akan pentingnya tanggung jawab untuk saling mempedulikan dan mendukung sesama anggota

11 11 sehingga dukungan sosial ini memberikan kepuasan secara emosi dan dampak yang positif bagi kesehatan (2002: 13-15). Mengenai upaya kelompok Healing Way dalam mempromosikan prinsip kesehatan dan metode pengobatan mereka, peneliti akan mencoba memahami melalui teori yang dikemukakan oleh McGuire yang menyatakan bahwa adanya gerakan penyembuhan kontemporer dalam kelompok atau denominasi Kristen mendasarkan kepercayaan dan praktik penyembuhan mereka terutama dari tradisi ajaran agama yang mereka yakini. Mereka memandang bahwa pergerakan mereka sebagai sebuah pembaharuan atau perbaikan kepada tradisi yang mereka anggap benar (1993:148). Kemudian mengenai semangat kelompok Healing Way menggunakan metode pengobatan mereka untuk melakukan pelayanan sosial kepada masyarakat, Kelsey menjelaskan bahwa munculnya pelayanan penyembuhan dalam sebuah denominasi gereja didorong oleh anggapan bahwa praktik penyembuhan adalah roh atau semangat yang harus dimiliki oleh orang Kristen karena praktik kehidupan seperti itu telah ditunjukkan oleh para pendahulu mereka (1970: 106). Sementara Sudarma dalam bukunya yang berjudul Sosiologi untuk kesehatan mengatakan bahwa pelayanan kesehatan merupakan salah satu bentuk atau bagian dari ibadah yang dapat dilakukan oleh masyarakat beragama sebagai karunia dari Tuhan untuk digunakan sebagai sesuatu yang bermanfaat untuk melayani masyarakat dalam kesehatan (2000:37). Melalui beberapa teori yang dipaparkan, diharapkan dapat membantu untuk menjawab persoalan-persoalan dalam penelitian ini.

12 Metode Penelitian Lokasi Penelitian Penelitian ini dilakukan di kota Malang tempat dimana komunitas Healing Way berada, dengan ruang lingkup wilayah penelitan yaitu di Komunitas Healing Way dan klub sehat Indonesia sebagai cabang pelayanan masyarakat yang mereka dirikan Pengumpulan Data Penelitian ini bersifat Kualitatif dengan menggunakan metode etnografi. Metode ini dipilih karena obyek penelitiannya adalah aktifitas kelompok Healing Way. Untuk memperoleh data dan informasi, peneliti melakukan intersaksi dan komunikasi secara langsung. Oleh karena itu metode yang digunakan adalah melalui pengamatan terlibat dalam seluruh kegiatan dalam komunitas Healing Way (partisipant observation) dan wawancara (interview) Observasi Observasi dilakukan secara formal melalui kunjungan ke komunitas Healing Way untuk mengikuti seluruh kegiatan mereka yang berlangsung selama satu bulan dalam program pelatihan pelayanan kesehatan. Selama waktu itu, peneliti melakukan interaksi dan komunikasi dengan kelompok Healing Way serta mengamati setiap fenomena kehidupan disana. Untuk memperoleh data melalui observasi, penulis membuat catatan dari setiap fenomena yang terlihat dalam seluruh

13 13 kegiatan kehidupan kelompok Healing Way, termasuk aktifitas dalam mempelajari teori kesehatan dan praktik metode penyembuhan selama pelatihan 1 bulan yang mereka ikuti Wawancara Wawancara dilakukan kepada beberapa anggota Healing Way yang dirasa dapat mewakili pandangan kelompok mereka. Wawancara dilakukan pada tempat dan waktu yang berbeda, karena para informan berada di tempat pelayanan mereka masing-masing di beberapa kota seperti Solo, Semarang dan Yogyakarta. Wawancara dilakukan melalui pertemuan secara langsung dengan informan, namun bilamana terjadi kesulitan, peneliti menggunakan media komunikasi untuk membantu pelaksanaan wawancara Dokumentasi Dukumen-dokumen yang diperoleh dari penelitian ini berupa catatan-catatan penting dari pengamatan yang dilakukan di komunitas Healing Way, buku-buku yang berisi materi tentang pelajaran teori kesehatan yang disampaikan oleh para pengajar di kelas pelatihan selama 1 bulan, foto-foto setiap kegiatan anggota dan praktik penyembuhan, serta dokumen-dokumen yang didapat melalui internet yang berhubungan dengan Komunitas Healing Way sesuai rujukan mereka.

14 Teknik Analisis Data kualitatif yang diperoleh dalam penelitian ini dianalisis secara deskriptif kualitatif dengan tahapan proses analisis sebagai berikut: 1. Analisis terhadap penggunaan metode penyembuhan alternatif kelompok Healing Way dan kaitannya dengan ajaran agama yang mereka yakini. 2. Analisis terhadap perbedaan metode pengobatan Healing Way dengan metode pengobatan lain. 3. Analisis tujuan kelompok Healing Way mempromosikan praktik pola hidup sehat dan pengobatan alternatif dalam organisasi Gereja Advent. 1.8 Sistematika Penulisan Data informasi dalam Tesis ini disajikan dalam bentuk deskriptif analisis dengan menggambarkan kondisi dan temuan di lapangan yang sekaligus menjadi data analisa. Adapun untuk membuat penulisan ini lebih sistematis, peneliti akan membagi ke dalam beberapa bab pembahasan yaitu: Bab I. Terdiri dari pendahuluan, latar belakang penelitian, rumusan masalah, tujuan dan manfaat penelitian, tinjauan pustaka, kerangka teori, metode penelitian, sistematika penulisan. Bab II. Pembahasan tentang sejarah Gereja Advent yang secara khusus mengenai ajaran prinsip kesehatan yang terkait dengan pandangan dan tujuan dari kelompok Healing Way. Dalam bab

15 15 ini juga akan menyampaikan latar belakang sejarah dan profil kelompok Healing Way. Bab III. Pembahasan tentang fenomena penggunaan pengobatan alternatif di Indonesia. Bab IV. Pembahasan mengenai teori kesehatan dan metode-metode pengobatan alternatif yang digunakan oleh kelompok Healing Way, perbedaan prinsip penyembuhan dengan pengobatan medis dan alternatif lain, serta tujuan mempromosikan prinsip kesehatan dan pengobatan alternatif. Bab V. Merupakan bagian terakhir sebagai penutup dan kesimpulan.

DAFTAR PUSTAKA. Foster, G. M and Anderson., 1978, Medical Anthropology. New York: John Wiley & Sons.

DAFTAR PUSTAKA. Foster, G. M and Anderson., 1978, Medical Anthropology. New York: John Wiley & Sons. 100 DAFTAR PUSTAKA Alkitab Terjemahan Baru, 2012, Jakarta: Lembaga Alkitab Indonesia Alwi, Hasan., 2007, Kamus Besar Bahasa Indonesia, Jakarta: Balai Pustaka Asti, B.M., 2009, Mukjizat Penyembuhan Air

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1 Universitas Kristen Maranatha

BAB I PENDAHULUAN. 1 Universitas Kristen Maranatha BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Manusia sebagai makhluk sosial dan makhluk biologis senantiasa menjalankan dan mempertahankan kehidupannya. Dalam menjalankan serta mempertahankan kehidupannya, manusia

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Dalam kenyataannya pada saat ini, perkembangan praktik-praktik pengobatan

BAB I PENDAHULUAN. Dalam kenyataannya pada saat ini, perkembangan praktik-praktik pengobatan 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Sistem pengobatan modern telah berkembang pesat di masa sekarang ini dan telah menyentuh hampir semua lapisan masyarakat seiring dengan majunya ilmu pengetahuan,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Anwar Sutoyo, Bimbingan dan Konseling Islami (Teori dan Praktik), Pustaka Pelajar, Yogjakarta, 2013, hal

BAB I PENDAHULUAN. Anwar Sutoyo, Bimbingan dan Konseling Islami (Teori dan Praktik), Pustaka Pelajar, Yogjakarta, 2013, hal BAB I PENDAHULUAN A. Latar belakang Masalah Manusia dalam menjalani kehidupan pasti akan dihadapkan dengan cobaan untuk mengetahui sebagaimana usaha lahir dan batin seseorang ketika dihadapkan pada ujian,

Lebih terperinci

Nama. Ceck List Kurikulum. Master Guide. Departemen Pelayanan Pemuda General Conference. Persyaratan Program Pemimpin Pemuda Advent Remaja

Nama. Ceck List Kurikulum. Master Guide. Departemen Pelayanan Pemuda General Conference. Persyaratan Program Pemimpin Pemuda Advent Remaja Nama Ceck List Kurikulum Master Guide Persyaratan Program Pemimpin Pemuda Advent Remaja Departemen Pelayanan Pemuda General Conference I. Prasyarat 1. Sudah dibaptis sesuai kepercayaan Gereja Masehi Advent

Lebih terperinci

Ellen White & Tes Kesempurnaan yang Salah

Ellen White & Tes Kesempurnaan yang Salah Ellen White & Tes Kesempurnaan yang Salah Orang-orang yang percaya pada pelayanan Ellen G. White sebagai seorang nabi sejati, seringkali menjadi yang paling sulit untuk menerima Sabat lunar. Alasannya

Lebih terperinci

BAB V PENUTUP. metode kualitatif dengan pendekatan metode study kasus yang menyajikan

BAB V PENUTUP. metode kualitatif dengan pendekatan metode study kasus yang menyajikan 135 BAB V PENUTUP A. Kesimpulan Terdapat banyak kesimpulan yang dapat dikerucutkan dalam penelitian yang telah dilakukan peneliti. Penelitian ini dengan menggunakan metode kualitatif dengan pendekatan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1 Lihat sila pertama dalam Dasar Negara Indonesia: Pancasila

BAB I PENDAHULUAN. 1 Lihat sila pertama dalam Dasar Negara Indonesia: Pancasila BAB I PENDAHULUAN 1. Latar Belakang Seringkali kita mendengar dan membaca bahwa negara kita yaitu negara Indonesia adalah negara yang beragama. Dikatakan demikian, karena pada umumnya setiap warga negara

Lebih terperinci

K2 KEMAMPUAN KUESIONER KARUNIA-KARUNIA ROH

K2 KEMAMPUAN KUESIONER KARUNIA-KARUNIA ROH K2 KEMAMPUAN KUESIONER KARUNIA-KARUNIA ROH Wagner-Modified Houts Questionnaire (WMHQ-Ed7) by C. Peter Wagner Charles E. Fuller Institute of Evangelism and Church Growth English offline version: http://bit.ly/spiritualgiftspdf

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Manusia memiliki hak untuk mendapatkan kesehatan yang layak, sembuh dari penyakit dan mempertahankan kesehatannya sesuai dengan Undang-undang Dasar 1945

Lebih terperinci

Bab I PENDAHULUAN. : bangunan untuk tempat tinggal (KBBI) : mengundurkan diri dari kegiatan sehari hari dalam jangka. sendirian) - artikata.

Bab I PENDAHULUAN. : bangunan untuk tempat tinggal (KBBI) : mengundurkan diri dari kegiatan sehari hari dalam jangka. sendirian) - artikata. Bab I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG 1.1.1. Latar Belakang Eksistensi Proyek Pengertian Judul Rumah : bangunan untuk tempat tinggal (KBBI) Retret : mengundurkan diri dari kegiatan sehari hari dalam jangka

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. penyembuhan. Sumber pengobatan di dunia mencakup tiga sektor yang saling terkait

BAB 1 PENDAHULUAN. penyembuhan. Sumber pengobatan di dunia mencakup tiga sektor yang saling terkait BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Kesehatan merupakan kebutuhan dasar bagi setiap orang. Masalah kesehatan difokuskan pada penyakit yang diderita manusia untuk dilakukannya pengobatan dan penyembuhan.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1. Permasalahan 1.1 Latar Belakang Permasalahan

BAB I PENDAHULUAN 1. Permasalahan 1.1 Latar Belakang Permasalahan BAB I PENDAHULUAN 1. Permasalahan 1.1 Latar Belakang Permasalahan Seiring dengan berkembangnya jaman yang ditandai dengan kemajuan teknologi, ilmu pengetahuan, dan sebagainya. Maka kehidupan manusia juga

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN Kematian

BAB 1 PENDAHULUAN Kematian BAB 1 PENDAHULUAN Menurut Vitruvius di dalam bukunya Ten Books of Architecture, arsitektur merupakan gabungan dari ketiga aspek ini: firmity (kekuatan, atau bisa dianggap sebagai struktur), venustas (keindahan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. sebagai Bapa, Anak dan Roh Kudus. Roh Kudus adalah pribadi Tuhan dalam konsep Tritunggal.

BAB I PENDAHULUAN. sebagai Bapa, Anak dan Roh Kudus. Roh Kudus adalah pribadi Tuhan dalam konsep Tritunggal. BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Sejak di dalam Perjanjian Lama dan Perjanjian Baru, Tuhan Allah menyatakan diri sebagai Bapa, Anak dan Roh Kudus. Roh Kudus adalah pribadi Tuhan dalam konsep Tritunggal.

Lebih terperinci

Orang-orang Laodikia dan Pelayanan Ellen G. White

Orang-orang Laodikia dan Pelayanan Ellen G. White Orang-orang Laodikia dan Pelayanan Ellen G. White Dalam hikmat-nya yang tak terbatas, Yahuwah mengetahui bahwa generasi akhir akan membutuhkan ukuran khusus tentang kasih karunia ilahi. Sebagai generasi

Lebih terperinci

Cat Steven, Masuk Islam Saat di Puncak Ketenaran

Cat Steven, Masuk Islam Saat di Puncak Ketenaran Cat Steven, Masuk Islam Saat di Puncak Ketenaran Popularitas dan kekayaan tidak menjamin seseorang hidup bahagia. Cat Steven, bintang pop era tahun 70-an, yang kemudian dikenal dengan nama Yusuf Islam,

Lebih terperinci

BAB I. Aaditama, 1998), hlm Nasruddin Razak, Dienul Islam, (Bandung: PT. Al-Ma arif, 1989), hlm. 15

BAB I. Aaditama, 1998), hlm Nasruddin Razak, Dienul Islam, (Bandung: PT. Al-Ma arif, 1989), hlm. 15 BAB I A. Latar Belakang Masalah Kecemasan adalah gangguan alam perasaan yang ditandai dengan perasaan ketakutan atau kekhawatiran yang mendalam dan berkelanjutan, tidak mengalami gangguan dalam menilai

Lebih terperinci

32. KOMPETENSI INTI DAN KOMPETENSI DASAR PENDIDIKAN AGAMA KRISTEN DAN BUDI PEKERTI SMP

32. KOMPETENSI INTI DAN KOMPETENSI DASAR PENDIDIKAN AGAMA KRISTEN DAN BUDI PEKERTI SMP 32. KOMPETENSI INTI DAN PENDIDIKAN AGAMA KRISTEN DAN BUDI PEKERTI SMP KELAS: VII Kompetensi Sikap Spiritual, Kompetensi Sikap Sosial, Kompetensi Pengetahuan, dan Kompetensi Keterampilan secara keseluruhan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Ada tiga faktor penting dalam sejarah yaitu manusia, tempat, dan waktu 1.

BAB I PENDAHULUAN. Ada tiga faktor penting dalam sejarah yaitu manusia, tempat, dan waktu 1. BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Ada tiga faktor penting dalam sejarah yaitu manusia, tempat, dan waktu 1. Manusia itu sendiri merupakan objek pelaku dalam peristiwa sejarah. Demikian juga

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang. Kesehatan merupakan sesuatu yang sangat kompleks, bila dilihat secara

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang. Kesehatan merupakan sesuatu yang sangat kompleks, bila dilihat secara BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Kesehatan merupakan sesuatu yang sangat kompleks, bila dilihat secara keseluruhan akan menyebabkan terjadinya perbedaan-perbedaan persepsi tentang kesehatan tersebut.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Dalam bab I ini, penulis menjelaskan latar belakang terjadinya penulisan Disiplin

BAB I PENDAHULUAN. Dalam bab I ini, penulis menjelaskan latar belakang terjadinya penulisan Disiplin BAB I PENDAHULUAN Dalam bab I ini, penulis menjelaskan latar belakang terjadinya penulisan Disiplin Gereja dengan Suatu Kajian Pastoral terhadap dampak Psikologis bagi orang-orang yang dikenakan Disiplin

Lebih terperinci

Pertanyaan Alkitabiah Pertanyaan Bagaimanakah Orang Yang Percaya Akan Kristus Bisa Bersatu?

Pertanyaan Alkitabiah Pertanyaan Bagaimanakah Orang Yang Percaya Akan Kristus Bisa Bersatu? Pertanyaan Alkitabiah Pertanyaan 21-23 Bagaimanakah Orang Yang Percaya Akan Kristus Bisa Bersatu? Orang-orang yang percaya kepada Kristus terpecah-belah menjadi ratusan gereja. Merek agama Kristen sama

Lebih terperinci

5. KESIMPULAN, DISKUSI, SARAN

5. KESIMPULAN, DISKUSI, SARAN 5. KESIMPULAN, DISKUSI, SARAN 5.1. Kesimpulan Bab ini berusaha menjawab permasalahan penelitian yang telah disebutkan di bab pendahuluan yaitu melihat gambaran faktor-faktor yang mendukung pemulihan pada

Lebih terperinci

Kesehatan jiwa menurut Undang-Undang Republik Indonesia No. 18. secara fisik, mental, spiritual, dan sosial sehingga individu tersebut menyadari

Kesehatan jiwa menurut Undang-Undang Republik Indonesia No. 18. secara fisik, mental, spiritual, dan sosial sehingga individu tersebut menyadari BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Kesehatan jiwa menurut Undang-Undang Republik Indonesia No. 18 Tahun 2014 adalah kondisi dimana seseorang individu dapat berkembang secara fisik, mental, spiritual,

Lebih terperinci

TUGAS AKHIR. Perencanaan dan perancangan interior rumah sakit umum di Surakarta (lobby, ruang rawat inap anak dan perpustakaan)

TUGAS AKHIR. Perencanaan dan perancangan interior rumah sakit umum di Surakarta (lobby, ruang rawat inap anak dan perpustakaan) TUGAS AKHIR Perencanaan dan perancangan interior rumah sakit umum di Surakarta (lobby, ruang rawat inap anak dan perpustakaan) Diajukan Untuk Melengkapi Tugas tugas dan Memenuhi Syarat syarat Guna Kelulusan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. ajarannya akan berbeda dengan mainstream, bahkan memiliki kemungkinan terjadi

BAB I PENDAHULUAN. ajarannya akan berbeda dengan mainstream, bahkan memiliki kemungkinan terjadi BAB I PENDAHULUAN I. Latar Belakang Masalah Dalam suatu masyarakat terdapat sebuah sistem dan komponen yang mendukung eksistensi komunitas. Komponen itu antara lain agama, kewarganegaraan, identitas suku,

Lebih terperinci

Sebuah laporan dari Sragen

Sebuah laporan dari Sragen Sebuah laporan dari Sragen Setelah melewati lima minggu jangkauan keluar siswa IAFCOE di Kota Sragen, lebih dari 12 pelajar Alkitab masih terus belajar bersama dengan siswa IAFCOE dan sedang terus bertambah,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Agama merupakan suatu keyakinan yang dianggap benar dan dianut oleh tiap individu ataupun suatu kelompok tertentu yang percaya terhadap Tuhan, sehingga dengan

Lebih terperinci

BAB I 1.1 Latar Belakang

BAB I 1.1 Latar Belakang BAB I 1.1 Latar Belakang Gangguan jiwa yaitu suatu sindrom atau pola perilaku yang secara klinis bermakna yang berhubungan dengan distres atau penderitaan dan menimbulkan gangguan pada satu atau lebih

Lebih terperinci

BAB IV ANALISA. masyarakat Jemur Wonosari yang beragama Islam meyakini bahwa al-qur an

BAB IV ANALISA. masyarakat Jemur Wonosari yang beragama Islam meyakini bahwa al-qur an BAB IV ANALISA Melihat dari hasil penelitian yang telah dilakukan, bahwa mayoritas masyarakat Jemur Wonosari yang beragama Islam meyakini bahwa al-qur an merupakan acuan moral untuk memecahkan problem

Lebih terperinci

Pemerintah setempat awalnya memberi izin dengan dalih kegiatan itu dianggap sejenis acara sosial budaya.

Pemerintah setempat awalnya memberi izin dengan dalih kegiatan itu dianggap sejenis acara sosial budaya. Pemerintah setempat awalnya memberi izin dengan dalih kegiatan itu dianggap sejenis acara sosial budaya. Pasca lebaran, ada pemandangan yang tak biasa di Kota Makassar. Baliho ukuran raksasa itu terpampang

Lebih terperinci

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA. Bab ini membahas aspek yang terkait dengan penelitian ini yaitu : 1.4 Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Spiritualitas

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA. Bab ini membahas aspek yang terkait dengan penelitian ini yaitu : 1.4 Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Spiritualitas BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA Bab ini membahas aspek yang terkait dengan penelitian ini yaitu : 1. Karakteristik Pemenuhan Kebutuhan Spiritualitas 1.1 Definisi Spiritualitas 1.2 Karakteristik Spiritualitas 1.3

Lebih terperinci

1 James MacGregor Burns, Leadership, (New York: Harper Torchbooks, 1978), hlm.2.

1 James MacGregor Burns, Leadership, (New York: Harper Torchbooks, 1978), hlm.2. I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Gereja Kristen Indonesia (GKI) adalah gereja Kristen yang berdiri di Indonesia dan berpusat di Jakarta. GKI merupakan salah satu gereja dengan Teologi Ekumenikal dengan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. prasejarah. Pada zaman yunani kuno misalnya, sudah mulai mempertanyakan

BAB I PENDAHULUAN. prasejarah. Pada zaman yunani kuno misalnya, sudah mulai mempertanyakan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Agama merupakan fenomena universal yang dapat kita temui disetiap kehidupan manusia. Eksistensi agama telah ada sejak lama, bahkan sejak zaman prasejarah. Pada zaman

Lebih terperinci

LAMPIRAN LAMPIRAN A PANDUAN WAWANCARA

LAMPIRAN LAMPIRAN A PANDUAN WAWANCARA LAMPIRAN LAMPIRAN A PANDUAN WAWANCARA Deskripsi Penelitian : Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran proses pemulihan dan faktorfaktor pendukungnya pada penderita gangguan bipolar Izin untuk

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Negara Indonesia terdiri dari beranekaragam suku bangsa dan memiliki berbagai macam

BAB I PENDAHULUAN. Negara Indonesia terdiri dari beranekaragam suku bangsa dan memiliki berbagai macam BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Negara Indonesia terdiri dari beranekaragam suku bangsa dan memiliki berbagai macam kebudayaan. Kebudayaan merupakan hasil cipta, karya, rasa manusia untuk memenuhi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Salah satu hal yang menjadi perhatian bagi masyarakat Indonesia adalah agama. Terdapat enam

BAB I PENDAHULUAN. Salah satu hal yang menjadi perhatian bagi masyarakat Indonesia adalah agama. Terdapat enam BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Indonesia merupakan negara yang memiliki keragaman suku, ras, golongan dan agama. Salah satu hal yang menjadi perhatian bagi masyarakat Indonesia adalah agama.

Lebih terperinci

BAB V. Penutup. GKJW Magetan untuk mengungkapkan rasa syukur dan cinta kasih karena Yesus

BAB V. Penutup. GKJW Magetan untuk mengungkapkan rasa syukur dan cinta kasih karena Yesus BAB V Penutup 5.1 Kesimpulan dan Refleksi Upacara slametan sebagai salah satu tradisi yang dilaksanakan jemaat GKJW Magetan untuk mengungkapkan rasa syukur dan cinta kasih karena Yesus sebagai juruslamat

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Keperawatan jiwa adalah proses interpesonal yang berupaya untuk

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Keperawatan jiwa adalah proses interpesonal yang berupaya untuk BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Keperawatan jiwa adalah proses interpesonal yang berupaya untuk meningkatkan dan mempertahankan perilaku yang mengkonstribusi pada fungsi yang terintegrasi. Pasien atau

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS A. Analisis Pelaksanaan Metode SEFT Total Solution dalam Menangani Trauma Remaja Korban Perkosaan

BAB IV ANALISIS A. Analisis Pelaksanaan Metode SEFT Total Solution dalam Menangani Trauma Remaja Korban Perkosaan 100 BAB IV ANALISIS A. Analisis Pelaksanaan Metode SEFT Total Solution dalam Menangani Trauma Remaja Korban Perkosaan Hasil yang dapat diketahui dari pelaksanaan metode SEFT Total Solution dalam menangani

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Pengertian Judul Herbal Plant /Tanaman : Reserch /Penelitian:

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Pengertian Judul Herbal Plant /Tanaman : Reserch /Penelitian: BAB I PENDAHULUAN 1.1. Pengertian Judul Pengertian Judul: HERBAL PLANT RESERCH CENTER di KARANGPANDAN Sebagai Tempat Wisata Herbal dan Edukasi Herbal adalah sebagai berikut. Herbal : Herbal adalah tanaman

Lebih terperinci

Seri Iman Kristen (7/10)

Seri Iman Kristen (7/10) Seri Iman Kristen (7/10) Nama Kursus : DASAR-DASAR IMAN KRISTEN Nama Pelajaran : Kelahiran Baru Kode Pelajaran : DIK-P07 Pelajaran 07 - KELAHIRAN BARU DAFTAR ISI Teks Alkitab Ayat Kunci 1. Definisi 2.

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian 1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Kecantikan mulai menjadi sebuah tren gaya hidup di beberapa kalangan yang tidak bisa ditinggalkan baik oleh kaum wanita maupun pria. Wanita maupun pria

Lebih terperinci

WAHYU 10 KITAB TERBUKA. Pdt Gerry CJ Takaria

WAHYU 10 KITAB TERBUKA. Pdt Gerry CJ Takaria WAHYU 10 KITAB TERBUKA WAHYU 10:1-5 Melambangkan siapakah malaikat lain yang kuat tersebut? Melukiskan Yesus Kristus sendiri. Wahyu 1:13-16. Malaikat itu berselubungkan awan? Yesus yang selalui diasosiasikan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. disabilitas di seluruh dunia (Prince et al, 2007). Meskipun penemuan terapi. mengakibatkan penderitaan yang besar pada individu,

BAB I PENDAHULUAN. disabilitas di seluruh dunia (Prince et al, 2007). Meskipun penemuan terapi. mengakibatkan penderitaan yang besar pada individu, 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Masalah kesehatan jiwa merupakan salah satu penyebab utama disabilitas di seluruh dunia (Prince et al, 2007). Meskipun penemuan terapi baru untuk gangguan

Lebih terperinci

BAB IV PANDANGAN WARGA JEMAAT GBI BANDUNGAN TERHADAP PSK BANDUNGAN. A. Pandangan Warga Jemaat GBI Bandungan Terhadap PSK Bandungan

BAB IV PANDANGAN WARGA JEMAAT GBI BANDUNGAN TERHADAP PSK BANDUNGAN. A. Pandangan Warga Jemaat GBI Bandungan Terhadap PSK Bandungan BAB IV PANDANGAN WARGA JEMAAT GBI BANDUNGAN TERHADAP PSK BANDUNGAN A. Pandangan Warga Jemaat GBI Bandungan Terhadap PSK Bandungan Pada Bab II telah dijelaskan bahwa cara pandang Jemaat Gereja terhadap

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. saat ini diantara banyaknya fenomena-fenomena pengobatan non. akupunktur, dan bekam. Definisi CAM (Complementary and Alternative

BAB I PENDAHULUAN. saat ini diantara banyaknya fenomena-fenomena pengobatan non. akupunktur, dan bekam. Definisi CAM (Complementary and Alternative BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pengobatan komplementer merupakan suatu fenomena yang muncul saat ini diantara banyaknya fenomena-fenomena pengobatan non konvensional yang lain, seperti pengobatan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. menjadi terganggu akibat aktivitas yang tidak seimbang. Pola makan yang salah

BAB I PENDAHULUAN. menjadi terganggu akibat aktivitas yang tidak seimbang. Pola makan yang salah BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG MASALAH Terus berkembangnya jaman menuntut masyarakat untuk melakukan aktivitas sehari-hari yang serba cepat dan praktis, hal ini menyebabkan pola hidup masyarakat

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS PROBLEM PSIKOLOGIS PASIEN PRA DAN PASCA MELAHIRKAN DAN PELAKSANAAN BIMBINGAN ROHANI ISLAM

BAB IV ANALISIS PROBLEM PSIKOLOGIS PASIEN PRA DAN PASCA MELAHIRKAN DAN PELAKSANAAN BIMBINGAN ROHANI ISLAM BAB IV ANALISIS PROBLEM PSIKOLOGIS PASIEN PRA DAN PASCA MELAHIRKAN DAN PELAKSANAAN BIMBINGAN ROHANI ISLAM BAGI PASIEN PRA DAN PASCA MELAHIRKAN DI RSI SULTAN AGUNG SEMARANG Fisik dan psikis adalah satu

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang a.) Kelayakan Proyek Pengertian Gereja adalah gedung tempat beribadah para penganut agama Kristen juga merupakan sarana untuk berkomunikasi dengan Tuhan, dan tempat

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. petunjuk tentang berbagai aspek kehidupan. Dalam pandangan Islam bukan

BAB I PENDAHULUAN. petunjuk tentang berbagai aspek kehidupan. Dalam pandangan Islam bukan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Agama merupakan pedoman hidup bagi manusia, telah memberikan petunjuk tentang berbagai aspek kehidupan. Dalam pandangan Islam bukan semata memberikan panduan bagaimana

Lebih terperinci

BAB I. Pendahuluan UKDW. atas kemauannya sendiri. Namun, gereja dihadirkan oleh Allah untuk

BAB I. Pendahuluan UKDW. atas kemauannya sendiri. Namun, gereja dihadirkan oleh Allah untuk BAB I Pendahuluan I.1. Latar Belakang Gereja ada dan eksis di dunia ini bukan untuk dirinya sendiri, juga bukan atas kemauannya sendiri. Namun, gereja dihadirkan oleh Allah untuk melaksanakan misi-nya

Lebih terperinci

MILIK UKDW BAB I PENDAHULUAN. 1.1.Latar belakang

MILIK UKDW BAB I PENDAHULUAN. 1.1.Latar belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1.Latar belakang Agama Kristen merupakan salah satu agama yang berkembang di Indonesia. Perkembangan agama Kristen dapat kita lihat dari pertumbuhan gereja-gereja yang semakin banyak

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Setiap orang dalam kesibukan dan aktivitas yang terus dijalani, tidak

BAB I PENDAHULUAN. Setiap orang dalam kesibukan dan aktivitas yang terus dijalani, tidak BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Setiap orang dalam kesibukan dan aktivitas yang terus dijalani, tidak menyadari bahwa tubuhnya terus berinteraksi dengan sesama lingkungan, hewan, dan tumbuh-tumbuhan.

Lebih terperinci

Nubuatan Kitab Wahyu dan Penggenapannya i

Nubuatan Kitab Wahyu dan Penggenapannya i Nubuatan Kitab Wahyu dan Penggenapannya i Nubuatan Kitab Wahyu dan Penggenapannya: Analisis Teks, Konteks, dan Fakta Historis --Yogyakarta: LeutikaPrio, 2018 x + 180 hlm.; 16 23 cm Cetakan Pertama, Januari

Lebih terperinci

SIGNIFIKANSI FIRMAN YANG BERSIFAT TERTULIS

SIGNIFIKANSI FIRMAN YANG BERSIFAT TERTULIS SIGNIFIKANSI FIRMAN YANG BERSIFAT TERTULIS SEBUAH KARYA TULIS ILMIAH DITUJUKAN KEPADA: Dr. Suhento Liauw, S.Th., M.R.E., D.R.E., Th.D DOSEN GRAPHE INTERNATIONAL THEOLOGICAL SEMINARY UNTUK MEMENUHI TUNTUTAN

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. yang memeluk suatu ajaran atau agama tersebut. Manusia terikat dengan

BAB I PENDAHULUAN. yang memeluk suatu ajaran atau agama tersebut. Manusia terikat dengan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Agama memiliki pengaruh besar terhadap tindakan dan prilaku manusia yang memeluk suatu ajaran atau agama tersebut. Manusia terikat dengan aturan-aturan dan ideologi

Lebih terperinci

Kerohanian Zakharia Luk 1:5 7, Ev. Andrew Kristanto

Kerohanian Zakharia Luk 1:5 7, Ev. Andrew Kristanto Kerohanian Zakharia Luk 1:5 7, 24 25 Ev. Andrew Kristanto Dalam Kitab Suci, Tuhan membangkitkan orang-orang untuk membuka jalan bagi Yesus Kristus. Salah satunya adalah Yohanes Pembaptis. Tuhan juga menggunakan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Gaya hidup individu, kebiasaan sehat dan perilaku merupakan apa yang

BAB I PENDAHULUAN. Gaya hidup individu, kebiasaan sehat dan perilaku merupakan apa yang 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Gaya hidup individu, kebiasaan sehat dan perilaku merupakan apa yang orang lakukan secara fisik, mulai dari merokok, makan berlebihan, tidak aktif, alkoholisme,

Lebih terperinci

Menolak Roh Kudus. Mendukakan Roh Kudus. Memadamkan Roh Kudus. Menghujat Roh Kudus.

Menolak Roh Kudus. Mendukakan Roh Kudus. Memadamkan Roh Kudus. Menghujat Roh Kudus. Lesson 11 for March 18, 2017 Pemahaman yang tepat tentang pelayanan Roh Kudus menuntun kita untuk peka terhadap tuntutan-nya, mendengar terhadap saran-nya, dan patuh pada kehendak-nya. Dalam pengertian

Lebih terperinci

C. KOMPETENSI INTI DAN KOMPETENSI DASAR PENDIDIKAN AGAMA KATOLIK DAN BUDI PEKERTI SMPLB TUNANETRA

C. KOMPETENSI INTI DAN KOMPETENSI DASAR PENDIDIKAN AGAMA KATOLIK DAN BUDI PEKERTI SMPLB TUNANETRA - 165 - C. KOMPETENSI INTI DAN PENDIDIKAN AGAMA KATOLIK DAN BUDI PEKERTI SMPLB TUNANETRA KELAS VII Kompetensi Sikap Spiritual, Kompetensi Sikap Sosial, Kompetensi Pengetahuan, dan Kompetensi Keterampilan

Lebih terperinci

BAB V PENUTUP. yang telah dilakukan oleh peneliti. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif

BAB V PENUTUP. yang telah dilakukan oleh peneliti. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif BAB V PENUTUP A. Kesimpulan 1. Kesimpulan Masalah 1 Terdapat banyak kesimpulan yang dapat dikerucutkan dalam penelitian ini yang telah dilakukan oleh peneliti. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dan memeliharanya. Salah satu cara untuk menjaga amanat dan anugrah yang Maha Kuasa yaitu

BAB I PENDAHULUAN. dan memeliharanya. Salah satu cara untuk menjaga amanat dan anugrah yang Maha Kuasa yaitu BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang Keanekaragaman hayati yang terdapat di bumi ini pada dasarnya merupakan amanat yang dipercaya Allah SWT kepada umat manusia. Allah SWT memerintahkan manusia untuk menjaga

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1 Totok S. Wiryasaputra, Pendampingan Pastoral Orang Sakit, Seri Pastoral 245, Pusat Pastoral Yogyakarta,

BAB I PENDAHULUAN. 1 Totok S. Wiryasaputra, Pendampingan Pastoral Orang Sakit, Seri Pastoral 245, Pusat Pastoral Yogyakarta, BAB I PENDAHULUAN 1. Latar Belakang Permasalahan Setiap orang tentunya pernah merasakan dan berada dalam keadaan sakit, baik itu sakit yang sifatnya hanya ringan-ringan saja seperti flu, batuk, pusing

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. pembedahan yang dilakukan adalah pembedahan besar. Tindakan operasi atau

BAB 1 PENDAHULUAN. pembedahan yang dilakukan adalah pembedahan besar. Tindakan operasi atau BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Operasi adalah tindakan pengobatan yang banyak menimbulkan kecemasan, sampai saat ini sebagian besar orang menganggap bahwa semua pembedahan yang dilakukan adalah pembedahan

Lebih terperinci

KUALIFIKASI ROHANI GURU AGAMA KRISTEN. Maria Nervita Acdriani

KUALIFIKASI ROHANI GURU AGAMA KRISTEN. Maria Nervita Acdriani PROSIDING SEMINAR NASIONAL PAK II DAN CALL FOR PAPERS, Tema: Profesionalisme dan Revolusi Mental Pendidik Kristen. Ungaran, 5 Mei 2017. ISBN: 978-602-60350-4-2 KUALIFIKASI ROHANI GURU AGAMA KRISTEN Maria

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 JUDUL Rumah Sakit Jiwa Dengan Pendekatan Konsep Hijab di Karanganyar.

BAB I PENDAHULUAN 1.1 JUDUL Rumah Sakit Jiwa Dengan Pendekatan Konsep Hijab di Karanganyar. BAB I PENDAHULUAN 1.1 JUDUL Rumah Sakit Jiwa Dengan Pendekatan Konsep Hijab di Karanganyar. 1.2 PENGERTIAN JUDUL Pengertian judul : RUMAH SAKIT JIWA DENGAN PENDEKATAN KONSEP HIJAB di KARANGANYAR adalah

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1 Lih. Kis 18:1-8 2 The Interpreter s Dictionary of the Bible. (Nashville : Abingdon Press, 1962). Hal. 682

BAB I PENDAHULUAN. 1 Lih. Kis 18:1-8 2 The Interpreter s Dictionary of the Bible. (Nashville : Abingdon Press, 1962). Hal. 682 BAB I PENDAHULUAN I.1. LATAR BELAKANG PERMASALAHAN Rasul Paulus merupakan salah seorang rasul yang berperan sangat penting dalam kelahiran dan pertumbuhan jemaat Kristen mula-mula, terutama bagi kalangan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. berbagai macam suku, bahasa, adat istiadat dan agama. Hal itu merupakan

BAB I PENDAHULUAN. berbagai macam suku, bahasa, adat istiadat dan agama. Hal itu merupakan 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Bangsa Indonesia merupakan bangsa yang majemuk yang terdiri dari berbagai macam suku, bahasa, adat istiadat dan agama. Hal itu merupakan suatu kenyataan

Lebih terperinci

KARUNIA NUBUAT SEPANJANG ZAMAN

KARUNIA NUBUAT SEPANJANG ZAMAN KARUNIA NUBUAT SEPANJANG ZAMAN Seorang yang diangkat menjadi Juru Bicara ALLAH, KARUNIA NUBUAT PADA ZAMAN PERJANJIAN LAMA Orang yang dikaruniakan disebut Nabi (Prophet) Kel 7:1, 2 Berfirmanlah TUHAN kepada

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Manusia merupakan ciptaan Allah yang paling indah, tinggi derajatnya dibandingkan mahluk Allah yang lain. Manusia diberi kelebihan berupa akal dan fikiran agar dapat

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dalam pembangunan kesehatan yaitu jumlah penduduk yang besar dengan

BAB I PENDAHULUAN. dalam pembangunan kesehatan yaitu jumlah penduduk yang besar dengan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Indonesia sebagai negara berkembang masih merasakan tantangan berat di dalam pembangunan kesehatan yaitu jumlah penduduk yang besar dengan pertumbuhan yang

Lebih terperinci

C. KOMPETENSI INTI DAN KOMPETENSI DASAR PENDIDIKAN AGAMA KATOLIK DAN BUDI PEKERTI SMALB AUTIS

C. KOMPETENSI INTI DAN KOMPETENSI DASAR PENDIDIKAN AGAMA KATOLIK DAN BUDI PEKERTI SMALB AUTIS - 1927 - C. KOMPETENSI INTI DAN PENDIDIKAN AGAMA KATOLIK DAN BUDI PEKERTI SMALB AUTIS KELAS: X Kompetensi Sikap Spiritual, Kompetensi Sikap Sosial, Kompetensi Pengetahuan, dan Kompetensi Keterampilan dirumuskan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN UKDW

BAB I PENDAHULUAN UKDW 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Ibadah merupakan sebuah bentuk perjumpaan manusia dengan Allah, pun juga dengan corak masing-masing sesuai dengan pengalaman iman dari setiap individu atau

Lebih terperinci

Gereja Mengajarkan Kebenaran

Gereja Mengajarkan Kebenaran Gereja Mengajarkan Kebenaran Sepanjang abad-abad banyak orang pandai telah mencari kebenaran. Namun demikian mereka tidak dapat menemukannya, jika mereka tidak mencarinya di tempat yang benar. Yesus mengatakan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Berbagai macam permasalahan remaja dalam hal ini salah satunya adalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Berbagai macam permasalahan remaja dalam hal ini salah satunya adalah BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah. Berbagai macam permasalahan remaja dalam hal ini salah satunya adalah santri yang sedang berada di pondok peseantren, hendaknya perlu diwaspadai mengenai dampak-dampak

Lebih terperinci

Tujuan/Motto/Perjanjian/Peraturan Pathfinder

Tujuan/Motto/Perjanjian/Peraturan Pathfinder Tujuan/Motto/Perjanjian/Peraturan Pathfinder Tujuan Pathfinder Pekabaran Advent ke seluruh dunia pada zaman ini Motto Pathfinder Kasih Kristus menggugah kita Perjanjian Pathfinder Oleh karna kasih karunia

Lebih terperinci

Pembaptisan Air. Pengenalan

Pembaptisan Air. Pengenalan Pembaptisan Air Pengenalan Penting sekali bagi kita membaca Alkitab dan mempelajari apa yang Tuhan katakan kepada umatnya. Saya percaya kita perlu meneliti Kitab Suci secara menyeluruh untuk mengetahui

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1. Permasalahan 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN 1. Permasalahan 1.1. Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN 1. Permasalahan 1.1. Latar Belakang Masalah Setiap manusia tentunya memiliki masalah dan pergumulannya masing-masing. Persoalan-persoalan ini mungkin berkaitan dengan masalah orang per

Lebih terperinci

ADLN-PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA DIMENSI PENGALAMAN, KEYAKINAN DAN PENGETAHUAN AGAMA. PADA PBRILAlC.U BBRAGAMA

ADLN-PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA DIMENSI PENGALAMAN, KEYAKINAN DAN PENGETAHUAN AGAMA. PADA PBRILAlC.U BBRAGAMA DIMENSI PENGALAMAN, KEYAKINAN DAN PENGETAHUAN AGAMA PADA PBRILAlC.U BBRAGAMA (STUDI PADA SEKTE X DI KOTAMADYA SURABAYA) rr:.:trr. ~. 31.( /92,Orl) d Oleh = DINAR PRATIWI F. NIM.079314000 PROGRAM STUDI

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1. Latar Belakang Permasalahan

BAB I PENDAHULUAN. 1. Latar Belakang Permasalahan 1 BAB I PENDAHULUAN 1. Latar Belakang Permasalahan Seiring dengan perkembangan jaman yang semakin modern dan maju secara tidak langsung menuntut setiap orang untuk mampu bersaing dalam mewujudkan tujuan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG MASALAH

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG MASALAH 1 BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG MASALAH Perkembangan teknologi dan komunikasi yang semakin pesat, memacu orang untuk semakin meningkatkan intensitas aktifitas dan kegiatannya. Tingginya intensitas

Lebih terperinci

HAMBATAN DALAM MEMPEROLEH KESEMBUHAN

HAMBATAN DALAM MEMPEROLEH KESEMBUHAN Level 2 Pelajaran 8 HAMBATAN DALAM MEMPEROLEH KESEMBUHAN Oleh Andrew Wommack Dalam pelajaran sebelumnya, saya membahas mengenai satu kebenaran bahwa Allah sangat ingin melakukan penyembuhan ( Healing ),

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A.Latar Belakang. Perasaan tenang dan tentram merupakan keinginan yang ada dalam diri setiap

BAB I PENDAHULUAN. A.Latar Belakang. Perasaan tenang dan tentram merupakan keinginan yang ada dalam diri setiap BAB I PENDAHULUAN A.Latar Belakang Perasaan tenang dan tentram merupakan keinginan yang ada dalam diri setiap orang. Dalam menjalani kehidupan ini seseorang seringkali merasakan kebahagian dan kesedihan.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. yang setinggi-tingginya, sebagai investasi bagi pembangunan sumber daya

BAB I PENDAHULUAN. yang setinggi-tingginya, sebagai investasi bagi pembangunan sumber daya BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pembangunan kesehatan bertujuan untuk meningkatkan kesadaran, kemauan dan kemampuan hidup sehat bagi setiap orang agar terwujud derajat kesehatan yang setinggi-tingginya,

Lebih terperinci

BAB IV TINJAUAN TEOLOGIS TERHADAP PENGHAYATAN ROH KUDUS JEMAAT KRISTEN INDONESIA INJIL KERAJAAN DI SEMARANG

BAB IV TINJAUAN TEOLOGIS TERHADAP PENGHAYATAN ROH KUDUS JEMAAT KRISTEN INDONESIA INJIL KERAJAAN DI SEMARANG BAB IV TINJAUAN TEOLOGIS TERHADAP PENGHAYATAN ROH KUDUS JEMAAT KRISTEN INDONESIA INJIL KERAJAAN DI SEMARANG Pada Bab ini, penulis akan menggunakan pemahaman-pemahaman Teologis yang telah dikemukakan pada

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Kesehatan merupakan salah satu hak asasi manusia dan kebutuhan hidup yang diwujudkan dan dilaksanakan dalam mencapai kesejahteraan kehidupan dalam masyarakat. Menurut

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Lokasi Penelitian Lokasi penelitian ini adalah disalah satu Bank Syariah atau Unit Usaha Syariah di Malang, yaitu Bank Muamalat Indonesia Kantor Cabang Malang yang beralamat

Lebih terperinci

C. KOMPETENSI INTI DAN KOMPETENSI DASAR PENDIDIKAN AGAMA KATOLIK DAN BUDI PEKERTI SMPLB AUTIS

C. KOMPETENSI INTI DAN KOMPETENSI DASAR PENDIDIKAN AGAMA KATOLIK DAN BUDI PEKERTI SMPLB AUTIS - 1822 - C. KOMPETENSI INTI DAN PENDIDIKAN AGAMA KATOLIK DAN BUDI PEKERTI SMPLB AUTIS KELAS: VII Kompetensi Sikap Spiritual, Kompetensi Sikap Sosial, Kompetensi Pengetahuan, dan Kompetensi Keterampilan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Dalam kehidupan bermasyarakat di Indonesia, dijumpai berbagai tradisi atau budaya

BAB I PENDAHULUAN. Dalam kehidupan bermasyarakat di Indonesia, dijumpai berbagai tradisi atau budaya BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Dalam kehidupan bermasyarakat di Indonesia, dijumpai berbagai tradisi atau budaya yang menghubungkan dan mengikat anggota masyarakat satu dengan yang lain. Tradisitradisi

Lebih terperinci

AMARAN-AMARAN E. G. WHITE TERHADAP GERAKAN-GERAKAN SEMPALAN (OFFSHOOT MOVEMENTS)

AMARAN-AMARAN E. G. WHITE TERHADAP GERAKAN-GERAKAN SEMPALAN (OFFSHOOT MOVEMENTS) AMARAN-AMARAN E. G. WHITE TERHADAP GERAKAN-GERAKAN SEMPALAN (OFFSHOOT MOVEMENTS) KISAH 20:30 Malah dari antara Saudara-saudara sendiri pun akan muncul orang-orang yang akan memberitakan berita yang tidak

Lebih terperinci

C. KOMPETENSI INTI DAN KOMPETENSI DASAR PENDIDIKAN AGAMA KATOLIK DAN BUDIPEKERTI SMALB TUNANETRA

C. KOMPETENSI INTI DAN KOMPETENSI DASAR PENDIDIKAN AGAMA KATOLIK DAN BUDIPEKERTI SMALB TUNANETRA - 273 - C. KOMPETENSI INTI DAN PENDIDIKAN AGAMA KATOLIK DAN BUDIPEKERTI SMALB TUNANETRA KELAS: X Kompetensi Sikap Spiritual, Kompetensi Sikap Sosial, Kompetensi Pengetahuan, dan Kompetensi Keterampilan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Gangguan jiwa (Mental Disorder) merupakan salah satu dari empat

BAB 1 PENDAHULUAN. Gangguan jiwa (Mental Disorder) merupakan salah satu dari empat BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Gangguan jiwa (Mental Disorder) merupakan salah satu dari empat masalah kesehatan utama di Negara-negara maju, modern dan industri. Keempat masalah kesehatan tersebut

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. sehat, serta mampu menangani tantangan hidup. Secara medis, kesehatan jiwa

BAB 1 PENDAHULUAN. sehat, serta mampu menangani tantangan hidup. Secara medis, kesehatan jiwa BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Kesehatan jiwa adalah bagian dari kesehatan secara menyeluruh, bukan sekedar terbebas dari gangguan jiwa, tetapi pemenuhan kebutuhan perasaan bahagia, sehat, serta

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. siapapun, baik dalam masyarakat modern maupun dalam masyarakat. bagi seluih umat manusia di dunia.agama menjadi sumber motivasi dan

BAB I PENDAHULUAN. siapapun, baik dalam masyarakat modern maupun dalam masyarakat. bagi seluih umat manusia di dunia.agama menjadi sumber motivasi dan BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Agama merupakan sebuah realitas sosial yang tidak dapat dielakkan oleh siapapun, baik dalam masyarakat modern maupun dalam masyarakat tradisional.sebagai sistem kepercayaan

Lebih terperinci

Revelation 11, Study No. 13 in Indonesian Language. Seri Kitab Wahyu Pasal 11, Pembahasan No. 13, oleh Chris

Revelation 11, Study No. 13 in Indonesian Language. Seri Kitab Wahyu Pasal 11, Pembahasan No. 13, oleh Chris Revelation 11, Study No. 13 in Indonesian Language Seri Kitab Wahyu Pasal 11, Pembahasan No. 13, oleh Chris McCann Selamat malam dan selamat datang di Pemahaman Alkitab EBible Fellowship dalam Kitab Wahyu.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. utama dan pegangan hidup (way of life) bagi umat Islam. Sebagai sumber

BAB I PENDAHULUAN. utama dan pegangan hidup (way of life) bagi umat Islam. Sebagai sumber BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Al-Qur an merupakan sebuah kitab suci yang menjadi sumber hukum utama dan pegangan hidup (way of life) bagi umat Islam. Sebagai sumber utama, al-qur an memiliki

Lebih terperinci

CYBER PUBLIC RELATIONS DALAM MENINGKATKAN CITRA (Studi Kualitatif Kegiatan Cyber PR Melalui Website Rumah Sakit Islam Klaten Tahun 2011)

CYBER PUBLIC RELATIONS DALAM MENINGKATKAN CITRA (Studi Kualitatif Kegiatan Cyber PR Melalui Website Rumah Sakit Islam Klaten Tahun 2011) CYBER PUBLIC RELATIONS DALAM MENINGKATKAN CITRA (Studi Kualitatif Kegiatan Cyber PR Melalui Website Rumah Sakit Islam Klaten Tahun 2011) SKRIPSI Untuk memenuhi sebagian persyaratan guna mencapai gelar

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Tesis ini mengkaji tentang perilaku keluarga dalam penanganan penderita

BAB I PENDAHULUAN. Tesis ini mengkaji tentang perilaku keluarga dalam penanganan penderita BAB I PENDAHULUAN 1.1.Latar Belakang Tesis ini mengkaji tentang perilaku keluarga dalam penanganan penderita gangguan jiwa (skizofrenia). Sampai saat ini penanganan penderita gangguan jiwa masih sangat

Lebih terperinci