BAB I PENDAHULUAN. 1 Lih. Kis 18:1-8 2 The Interpreter s Dictionary of the Bible. (Nashville : Abingdon Press, 1962). Hal. 682
|
|
- Sukarno Gunardi
- 7 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 BAB I PENDAHULUAN I.1. LATAR BELAKANG PERMASALAHAN Rasul Paulus merupakan salah seorang rasul yang berperan sangat penting dalam kelahiran dan pertumbuhan jemaat Kristen mula-mula, terutama bagi kalangan orang non-yahudi. Paulus secara aktif dan giat mengabarkan Injil baik secara fisik dengan hadir di tengahtengah kehidupan jemaat, maupun dengan surat-surat yang ia tulis sebagai sarana untuk tetap menjalin relasi dan komunikasi dengan jemaatnya ketika Paulus tidak berada di tempat jemaat yang bersangkutan. Dalam pelayanan Rasul Paulus baik secara fisik maupun tertulistercermin dinamika pelayanan dan masalah-masalah yang saat itu menimpa kehidupan jemaat. Salah satunya adalah pelayanan Paulus di dalam kehidupan jemaat Kristen Korintus. Dari berbagai jemaat yang telah didirikan Paulus, jemaat Kristen Korintus merupakan salah satu jemaat yang sangat penting dan mengisi hati Paulus. Di kota inilah Paulus mendirikan gereja pada perjalanan penginjilannya yang ke dua. Paulus pernah tinggal, mengabarkan Injil dan bekerja di Korintus selama 18 bulan. 1 Selama di Korintus, Paulus tinggal di rumah suami istri Yahudi, Akwila dan Priskila yang mempunyai pekerjaan yang sama dengan Paulus yaitu sebagai pembuat tenda, pada waktu itu sekitar tahun 50 M. 2 Pada waktu Paulus masih melayani di tengah-tengah jemaat Korintus, sepertinya belum ada masalah yang begitu berarti dalam komunitas Kristen itu. Tetapi setelah Paulus meninggalkan kota ini untuk melanjutkan pengabaran Injil ke kota lain, berbagai masalah mulai timbul, antara lain masalah mengenai percabulan dan tindakan asusila, pengidolaan terhadap rasul-rasul tertentu yang pernah datang dan mengajar di sana, masalah yang berkaitan dengan pernikahan, makan daging yang telah dipersembahkan terlebih dahulu kepada berhala, ibadah dan karunia rohani, serta permasalahan tentang kebangkitan. Masalah yang terjadi di dalam komunitas Kristen Korintus ini ternyata tidak hanya bersumber dari pandangan teologis yang berbeda, namun juga dipengaruhi oleh kondisi sosial kota itu yang beragam dan majemuk. Berbagai permasalahan yang terjadi ini membuat jemaat meminta pendapat dari Paulus sebagai pendiri jemaat Korintus. Paulus, sebagai Bapa rohani mereka, 1 Lih. Kis 18:1-8 2 The Interpreter s Dictionary of the Bible. (Nashville : Abingdon Press, 1962). Hal
2 juga tidak ingin sesuatu yang buruk menimpa jemaat Korintus yang telah mengisi hatinya itu. Maka ia menulis surat kepada jemaat untuk memberikan pengarahan, nasehat, teguran kepada jemaat Korintus berkaitan dengan permasalahan yang terjadi. Indikasi bahwa berbagai permasalahan dalam jemaat Korintus juga disebabkan karena pengaruh kondisi sosial masyarakat, dapat kita peroleh dari beberapa ahli, misalnya Gerd Theissen yang menyatakan bahwa konflik yang terjadi di Korintus bukan hasil dari pemikiran teologis semata. Itu juga terjadi karena perbedaan dunia sosial dan ekonomi di mana jemaat Korintus berasal. 3 Serupa dengan pandangan Theissen, James D. G. Dunn pun mengatakan bahwa alasan Paulus untuk mengirimkan surat-suratnya kepada jemaat Korintus adalah sebagai bentuk perhatian Paulus berkaitan dengan hubungan-hubungan sosial kota itu. 4 Salah satu persoalan yang terjadi di dalam jemaat Korintus adalah masalah ibadah jemaat. Saat Paulus berada di kota Korintus, jemaat sudah melakukan ibadah sendiri walaupun mereka belum punya rumah atau tempat yang tetap untuk beribadah. Mereka juga belum mempunyai pemimpin ibadah dan tata ibadah yang jelas. Namun agaknya, permasalahan tentang ibadah ini baru muncul saat Paulus sudah tidak berada lagi di kota Korintus. Persoalan ini berkaitan dengan esensi ibadah yang pada saat itu belum ada pola ibadah yang disepakati bersama oleh seluruh jemaat Korintus yang majemuk itu. Jemaat mengalami kebingungan karena tidak adanya pola ibadah yang pasti sehingga memungkinkan beberapa orang tertentu dalam jemaat yang mengekspresikan dengan bebas karunia-karunia yang mereka miliki dalam ibadah. Hal ini tentu saja akan menimbulkan pertanyaan : mengapa masalah ini terjadi ketika Paulus tidak lagi hadir dalam komunitas Kristen ini? Apa yang terjadi dalam persekutuan jemaat komunitas Kristen pada saat Paulus tidak lagi berada di kota Korintus? Paulus sebagai pendiri jemaat Korintus tidak mau membiarkan masalah tentang ibadah dan penggunaan karunia rohani ini berlarut-larut dan jemaatnya berada dalam kebingungan. Paulus tidak menghendaki terdapat perselisihan dalam jemaat Korintus yang masih baru terbentuk ini, yang mengarah pada perpecahan. Paulus mengirimkan surat kepada jemaat 3 Gerd Theissen. The Social Setting of Pauline Christianity : Essay on Corinth. (Philadelphia: Fortress Press, 1982). Hal James. D. G. Dunn. I Corinthians. (Sheffield : Sheffield Academic Press, 1995). Hal. 15 2
3 Korintus (khususnya dalam pasal 14) untuk mengatasi masalah yang berkaitan dengan ibadah dan penggunaan karunia rohani, khususnya karunia berbahasa roh (glossolalia). I.2. POKOK PERMASALAHAN Dari uraian latar belakang permasalahan di atas, penulis ingin menggali lebih dalam mengenai persoalan dalam ibadah yang terjadi di dalam jemaat Korintus pada waktu itu, khususnya jika ditinjau dari segi sosial kota Korintus pada umumnya dan kondisi sosial intern jemaat pada khususnya. Lebih dalam lagi, penulis ingin mengetahui bagaimana peran Paulus dalam konflik tersebut dan pemikirannya yang tertuang dalam 1 Korintus 14:13-17 yang mengatakan bahwa selain roh, rasio (akal budi) juga harus digunakan dalam ibadah (termasuk di dalamnya doa, ucapan syukur dan nyanyian) bersama umat. Pokok permasalahan yang ingin penulis bahas juga termasuk pada faktor penyebab konflik dan seperti apa persisnya masalah ibadah yang terjadi di gereja Korintus, bagaimana kondisi sosial Korintus dan keanekaragaman dalam jemaat dan karunia yang dimiliki jemaat dan ibadah yang diciptakannya, serta bagaimana kondisi sosial itu berperan dalam munculnya masalah dalam ibadah ini. Penulis menyadari bahwa kita hidup di masa kini, dalam kondisi masyarakat dan gereja yang berbeda, lebih modern (jika dibandingkan dengan masa Paulus waktu itu). Maka dari itu, penulis juga ingin mencari tahu apakah pemikiran Paulus dalam menyelesaikan masalah di Korintus juga masih relevan jika dipakai untuk kondisi gereja masa kini, khususnya dalam masalah peribadatan. Jika kita menilik pada kondisi ibadah jemaat di gereja-gereja yang ada di Indonesia, manakah yang sering kali lebih kita tekankan : aspek rasio saja atau aspek roh saja? Sudahkah kita dengan seimbang menggunakan kedua aspek tersebut atau malah tidak menggunakan kedua-duanya? Tentunya permasalahan ini dapat menjadi refleksi kita bersama dalam ibadah jemaat di gereja. I.3. BATASAN PERMASALAHAN Penulis menyadari betapa luasnya permasalahan tentang ibadah itu. Maka dari itu, demi fokusnya penulisan skripsi ini, penulis kemudian melakukan pembatasan masalah. Pada dasarnya, skripsi ini terbagi menjadi 3 bagian besar. Yang pertama adalah penelitian mengenai kondisi sosial masyarakat Korintus, baik itu Korintus sebagai kota Romawi, sosial budaya kota ini, pluralitas keagamaan dan pola relasi antar masyarakat, serta kondisi sosial 3
4 ekonomi masyarakatnya. Di sini, penulis juga membahas tentang kondisi intern jemaat Korintus. Hal-hal inilah yang nantinya akan dianalisa lebih lanjut dan pengaruh apakah yang ditimbulkan oleh kondisi sosial masyarakat Korintus dalam ibadah. Sedangkan pada bagian ke dua, penulis menggali tentang bagaimana sesungguhnya praktek peribadatan di dalam jemaat Kristen di sana, konflik seperti apa yang terjadi dalam ibadah disertai tafsiran atas perkataan Paulus dalam 1 Korintus 14: Bagian terakhir adalah bagaimana peran dan pemikiran Paulus dalam mengatur ibadah jemaat dan dalam ayat-ayat tersebut jika diterapkan dalam kehidupan gereja masa kini khususnya di Indonesia yang lebih modern dan dengan konteks sosial yang berbeda. Masih relevankah? I.4. JUDUL DAN ALASAN PEMILIHAN JUDUL Berdasarkan pada latar belakang, pokok permasalahan dan batasan masalah yang telah penulis uraikan di atas, maka penulis merumuskan judul bagi skripsi ini sebagai berikut: KONSEP IBADAH JEMAAT DALAM PEMIKIRAN PAULUS : ANTARA ROH DAN RASIO (Tafsir Sosial terhadap 1 Korintus 14:13-17) Penulis memutuskan untuk memilih dan menggunakan judul tersebut karena menurut penulis, judul tersebut sesuai dengan apa yang ingin dibahas, yaitu mengenai tafsir atas pemikiran Paulus atas 1 Korintus 14:13-17 tentang ibadah ditinjau dari segi sosial dan relevansinya dalam kehidupan gereja masa kini. Alasan penulis hanya membatasi pembahasan skripsi ini hanya pada 1 Korintus 14:13-17 saja adalah karena perikop tersebut berisi perkataan Paulus untuk menggunakan roh dan rasio dalam ibadah. Dari judul tersebut, pembaca juga dapat mengetahui tentang metode yang digunakan oleh penulis yaitu dengan menggunakan tafsir sosial (penjelasan mengenai apa itu tafsir sosial akan penulis jelaskan pada sub bab berikutnya, dalam metode penulisan). I.5. TUJUAN PENULISAN Tujuan dari penulisan skripsi ini adalah sebagai upaya untuk memperkecil jurang pengetahuan kita sebagai insan yang hidup di masa kini akan masalah ibadah yang terjadi di jemaat Korintus, sehingga diharapkan mampu memberikan solusi terhadap masalah yang telah penulis uraikan di atas, yaitu: 4
5 1. Mengetahui konflik seperti apakah yang terjadi dalam jemaat Korintus yang berkaitan dengan ibadah dan penyebabnya ditinjau dari segi sosial masyarakat Korintus. 2. Menganalisa pemikiran Paulus dalam 1 Korintus 14:13-17 sebagai sikap Paulus dalam menyelesaikan konflik ibadah di sana. 3. Sumbangsih apa yang diberikan oleh pemikiran Paulus untuk keberadaan ibadah umum di gereja masa kini. Penulis sangat berharap agar tulisan ini dapat memberikan sumbangan pemikiran untuk permasalahan gereja yang berkaitan dengan masalah ibadah, yang tentu saja tidak lain hanya untuk kemajuan, perkembangan serta kedewasaan kita bersama sebagai anggota persekutuan gereja Tuhan dan hanya untuk kemuliaan nama Tuhan semata. I.6. METODE PENULISAN Dalam skripsi ini banyak diperlukan penelitian, analisa terhadap kondisi sosial penduduk Korintus dan pengetahuan akan peristiwa-peristiwa yang terjadi pada masa itu yang berkaitan dengan permasalahan ibadah, dan informasi-informasi lain yang mendukung. Oleh karena itu, penulis menggunakan metode penulisan studi literatur untuk mendapatkan informasiinformasi tersebut. Sumber-sumber informasi penulis dapat dari buku, artikel, situs-situs internet dan sumber-sumber lain yang menunjang penulisan skripsi ini. Berdasar pada informasi tentang kondisi sosial kota dan jemaat Kristen Korintus ini, maka penulis mencoba menggali lebih dalam pemikiran Paulus dalam 1 Korintus 14:13-17 dengan menggunakan metode tafsir sosial yaitu dengan mempelajari bagaimana perilaku sosial orang-orang Korintus pada umumnya dan jemaat gereja Korintus pada khususnya, seraya menggunakan dan mengkritisi fenomena-fenomena dan kondisi sosial yang terjadi di sana, sejarah dan tradisi, mengkaitkan dengan masalah yang terjadi di dalam ibadah dan menggali pemikiran Paulus untuk menyelesaikan persoalan tersebut. Dengan metode penulisan yang demikian ini, penulis berharap tujuan dari skripsi ini dapat tercapai. I.7. SISTEMATIKA PENULISAN Adapun sistematika penulisan skripsi ini adalah sebagai berikut : 5
6 BAB. I PENDAHULUAN Pada bagian ini, penulis memaparkan latar belakang permasalahan, pokok permasalahan, batasan permasalahan, judul bagi skripsi ini dan alasan pemilihan judul, tujuan penulisan, metode dan sistematika penulisan. BAB. II DUNIA SOSIAL KORINTUS Pada bab yang ke dua, penulis berusaha menganalisa tentang kondisi masyarakat Korintus, baik itu kondisi sosial budaya dan ekonomi, pluralitas agama, pola relasi masyarakat, dan kondisi Korintus sebagai koloni Romawi. Tak lupa pula disini akan dibahas mengenai kondisi intern jemaat Korintus. Dari informasi inilah, diharapkan ada relasi antara kondisi Korintus dan terjadinya konflik ibadah dalam jemaat. BAB III. RAGAM IBADAH KRISTEN KORINTUS SEBAGAIMANA NAMPAK DALAM I KORINTUS DAN TAFSIR ATAS 1 KORINTUS 14:13-17 Bab yang ke tiga berisi tentang ibadah umum atau persekutuan yang dilakukan oleh jemaat Korintus dan keanekaragaman unsur yang ada di dalamnya, serta karunia-karunia rohani yang dipakai dalam ibadah, beserta penjelasan mengenai pengaruh yang ditimbulkan oleh kondisi sosial Korintus terhadap ibadah jemaat, respon jemaat atas keberagaman yang ada, dan penjelasan lebih lanjut mengenai masalah yang terjadi dalam ibadah sebagaimana nampak dalam 1 Korintus Penulis juga mencoba melakukan penafsiran atas ucapan Paulus, terutama dalam 1 Korintus 14:13-17, tentang roh dan rasio yang digunakan dalam ibadah jemaat untuk mengatasi masalah yang ada. Disini penulis juga berusaha menjelaskan mengenai karunia glossolalia dan nubuat serta informasi-informasi lain di sekitar itu. BAB IV. ROH DAN RASIO DALAM IBADAH JEMAAT (KESIMPULAN DAN RELEVANSI) Bab terakhir berisi mengenai relevansi apa yang dapat kita ambil sehubungan dengan masalah ibadah di Korintus dikaitkan dengan ibadah di gereja masa kini. Di dalam Bab IV juga memuat kesimpulan dan penutup. 6
MENGAPA KITA HARUS BERBAHASA ROH? Bagian ke-1
MENGAPA KITA HARUS BERBAHASA ROH? Bagian ke-1 Pengantar Mengapa kita harus berbahasa roh? Bagi saya, kedengarannya seperti orang menyerepet saja. Bukankah bahasa roh itu biasanya menimbulkan masalah dalam
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Gereja Oikumenikal dan Evangelikal.
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah 1.1.1. Gereja Oikumenikal dan Evangelikal. Data statistik keagamaan Kristen Protestan tahun 1992, memperlihatkan bahwa ada sekitar 700 organisasi 1 Kristen
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1. Latar Belakang Permasalahan
1 BAB I PENDAHULUAN 1. Latar Belakang Permasalahan Seiring dengan perkembangan jaman yang semakin modern dan maju secara tidak langsung menuntut setiap orang untuk mampu bersaing dalam mewujudkan tujuan
Lebih terperinciUKDW. Bab I PENDAHULUAN
Bab I PENDAHULUAN 1. Latar Belakang Masalah 1.1 Krisis Dalam Pelayanan Jemaat Dalam kehidupan dan pelayanan jemaat tak pernah luput dari krisis pelayanan. Krisis dapat berupa perasaan jenuh dan bosan dalam
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. sebagai Bapa, Anak dan Roh Kudus. Roh Kudus adalah pribadi Tuhan dalam konsep Tritunggal.
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Sejak di dalam Perjanjian Lama dan Perjanjian Baru, Tuhan Allah menyatakan diri sebagai Bapa, Anak dan Roh Kudus. Roh Kudus adalah pribadi Tuhan dalam konsep Tritunggal.
Lebih terperinciPertanyaan Alkitabiah Pertanyaan Bagaimanakah Orang Yang Percaya Akan Kristus Bisa Bersatu?
Pertanyaan Alkitabiah Pertanyaan 21-23 Bagaimanakah Orang Yang Percaya Akan Kristus Bisa Bersatu? Orang-orang yang percaya kepada Kristus terpecah-belah menjadi ratusan gereja. Merek agama Kristen sama
Lebih terperinciBAB IV TINJAUAN TEOLOGIS TERHADAP PENGHAYATAN ROH KUDUS JEMAAT KRISTEN INDONESIA INJIL KERAJAAN DI SEMARANG
BAB IV TINJAUAN TEOLOGIS TERHADAP PENGHAYATAN ROH KUDUS JEMAAT KRISTEN INDONESIA INJIL KERAJAAN DI SEMARANG Pada Bab ini, penulis akan menggunakan pemahaman-pemahaman Teologis yang telah dikemukakan pada
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1 Lihat sila pertama dalam Dasar Negara Indonesia: Pancasila
BAB I PENDAHULUAN 1. Latar Belakang Seringkali kita mendengar dan membaca bahwa negara kita yaitu negara Indonesia adalah negara yang beragama. Dikatakan demikian, karena pada umumnya setiap warga negara
Lebih terperinciBAB 27 Berdiam Diri dalam Pertemuan- Pertemuan Jemaat
Dikutip dari buku: UCAPAN PAULUS YANG SULIT Oleh : Manfred T. Brauch Penerbit : Seminari Alkitab Asia Tenggara - Malang - 1997 Halaman 161-168 BAB 27 Berdiam Diri dalam Pertemuan- Pertemuan Jemaat Sama
Lebih terperinciLANGKAH-LANGKAH MENUJU PERTUMBUHAN ROHANI
LANGKAH-LANGKAH MENUJU PERTUMBUHAN ROHANI KUNCI MENUJU PERTUMBUHAN ROHANI BAGI MEREKA YANG MEMBUAT KEPUTUSAN Saudara yang terkasih, pada waktu Saudara menerima Yesus Kristus menjadi Juruselamat pribadi,
Lebih terperinciBerbahasa Roh. Karunia Rohani Untuk Penginjilan. Sesaat sebelum Yahushua terangkat ke Sorga, Dia berkata kepada para murid-nya:
Berbahasa Roh Karunia Rohani Untuk Penginjilan Yahuwah telah mencurahkan begitu banyak karunia kepada umat-nya di bumi. Salah satu yang paling menarik, yang paling dimengerti sebagai anugerah pemberian
Lebih terperinciRENUNGAN KITAB 1Tesalonika Oleh: Pdt. Yabes Order
RENUNGAN KITAB 1Tesalonika Oleh: Pdt. Yabes Order Bacaan Alkitab hari ini: 1Tesalonika 1 HARI 1 MENJADI TELADAN Mengingat waktu pelayanan Rasul Paulus di Tesalonika amat singkat, mungkin kita heran saat
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Permasalahan
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Permasalahan Kebebasan merupakan hal yang menarik bagi hampir semua orang. Di Indonesia, kebebasan merupakan bagian dari hak setiap individu, oleh karena itu setiap
Lebih terperinciUKDW BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah
1.1 Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN Rasul Paulus merupakan salah satu tokoh penting di dalam kitab suci Perjanjian Baru (PB) yang mempunyai peranan sangat besar terhadap pertumbuhan dan perkembangan
Lebih terperinciBAB I. Pendahuluan UKDW
BAB I Pendahuluan A. Latar Belakang Permasalahan Belakangan ini banyak gereja mencoba menghadirkan variasi ibadah dengan maksud supaya ibadah lebih hidup. Contohnya dalam lagu pujian yang dinyanyikan dan
Lebih terperinciLANGKAH-LANGKAH MENUJU PERTUMBUHAN ROHANI
LANGKAH-LANGKAH MENUJU PERTUMBUHAN ROHANI LANGKAH-LANGKAH MENUJU PERTUMBUHAN ROHANI KUNCI MENUJU PERTUMBUHAN ROHANI BAGI MEREKA YANG MEMBUAT KEPUTUSAN Saudara yang terkasih, pada waktu Saudara menerima
Lebih terperinciPendidikan Agama Kristen Protestan
Modul ke: 02Fakultas Psikologi Program Studi Psikologi Pendidikan Agama Kristen Protestan TERBENTUKNYA GEREJA Drs. Sugeng Baskoro,M.M. Sebelum Yesus naik ke surga, Ia memberikan perintah kepada para murid-nya
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN UKDW
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Konsep tentang panggilan sudah ada sejak jaman Israel kuno seiring dengan pengenalan mereka tentang Allah. Misalnya panggilan Tuhan kepada Abraham (Kej 12:
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Menurut Amin Abdullah, studi mengenai agama-agama ini bertujuan untuk
BAB I PENDAHULUAN 1. Permasalahan 1.1 Latar Belakang Permasalahan Pada akhir abad 19, mulai berkembang sebuah disiplin ilmu baru yang terpisah dari disiplin ilmu lainnya. Pada awal perkembangannya ilmu
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Kajian
BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Kajian Sejak lahir manusia mempunyai hak dan kebebasan untuk merealisasikan hidupnya. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, hak didefinisikan sebagai kekuasaan untuk
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG MASALAH
BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG MASALAH Dalam kehidupan di Indonesia pluralitas agama merupakan realitas hidup yang tidak mungkin dipungkiri oleh siapapun. Di negeri ini semua orang memiliki kebebasan
Lebih terperinciBagaimana Berjalan Dalam Roh Bagian ke-3
Bagaimana Berjalan Dalam Roh Bagian ke-3 Pengantar Dalam dua bagian pertama pelajaran ini, kita telah belajar pentingnya menerima Roh Kudus, membaca Alkitab, dan berkembang di mana kita ditanamkan. Dalam
Lebih terperinciUKDW. BAB I Pendahuluan
BAB I Pendahuluan 1. Latar Belakang Secara umum kita dapat mengamati bahwa para pelayan jemaat atau pendeta, pengerja maupun para calon pendeta yang ditempatkan di berbagai gereja-gereja arus utama di
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Gereja adalah persekutuan orang percaya yang dipanggil oleh Allah dan diutus untuk menghadirkan Kerajaan Allah di dunia, ini merupakan hakikat gereja. Gereja juga dikenal
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG MASALAH
1 BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG MASALAH Perkembangan teknologi dan komunikasi yang semakin pesat, memacu orang untuk semakin meningkatkan intensitas aktifitas dan kegiatannya. Tingginya intensitas
Lebih terperinci1. LATAR BELAKANG MASALAH
BAB I PENDAHULUAN 1 1. LATAR BELAKANG MASALAH Manusia dalam kehidupannya memiliki banyak kebutuhan, antara lain : kebutuhan untuk diperhatikan, mendapatkan bimbingan, pemeliharaan, asuhan, penghiburan,
Lebih terperinciUKDW BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang
1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN Peribadatan dalam gereja serta perayaan sakramen-sakramen adalah jembatan bagi warga jemaat untuk mengalami persekutuan dengan Tuhan dan seluruh warga jemaat. Sehingga
Lebih terperinciHidup dalam Kasih Karunia Allah 2Kor.6:1-10 Pdt. Tumpal Hutahaean
Hidup dalam Kasih Karunia Allah 2Kor.6:1-10 Pdt. Tumpal Hutahaean Dalam hidup ini mungkinkah kita sebagai anak-anak Tuhan memiliki kebanggaan-kebanggaan yang tidak bernilai kekal? Mungkinkah orang Kristen
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1. Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1. Latar Belakang Dalam Injil Lukas terdapat beberapa kisah tentang kesembuhan yang dialami oleh banyak orang melalui Yesus, mulai dari ibu mertua Petrus yang diserang demam berat dan
Lebih terperinciMenyelesaikan Pekerjaan Dengan Sukacita
Menyelesaikan Pekerjaan Dengan Sukacita Gereja penuh sesak. Masa panen telah tiba. Tiap-tiap orang membawa sesuatu dari hasil panennya untuk dibagikan bersama orang lain di dalam gereja. Ada sukacita pada
Lebih terperinciUKDW BAB I PENDAHULUAN
BAB I PENDAHULUAN 1. Latar Belakang Permasalahan Setiap orang di dunia lahir dan tumbuh dalam keluarga, baik keluarga inti maupun keluarga asuh. Peran keluarga memberikan kontribusi besar dalam pertumbuhan
Lebih terperinciIkutilah Yesus! Pelayanan Orang Kristen. Bagian. Sastra Hidup Indonesia
Pertanyaan-pertanyaan Pelajaran Ikutilah Yesus! Sastra Hidup Indonesia 5 Bagian Pelayanan Orang Kristen Edisi yang Pertama 2013 (C01) Penerbit: Editor: Sastra Hidup Indonesia, http://www.sastra-hidup.net
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN UKDW
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Ibadah merupakan sebuah bentuk perjumpaan manusia dengan Allah, pun juga dengan corak masing-masing sesuai dengan pengalaman iman dari setiap individu atau
Lebih terperinciBAB IV REFLEKSI TEOLOGIS
BAB IV REFLEKSI TEOLOGIS Dalam gereja ditemukan berbagai kepentingan yang berbeda. Sebagai akibat, perbedaan itu dapat memunculkan konflik yang selanjutnya dinilai sebagai sesuatu yang wajar. 1 Ketika
Lebih terperinciPenelaahan Tiap Kitab Secara Tersendiri
Penelaahan Tiap Kitab Secara Tersendiri Mungkin kelihatannya lebih mudah untuk mengandalkan beberapa ayat Alkitab yang kita gemari untuk membimbing dan menguatkan kita secara rohani. Akan tetapi, kita
Lebih terperinciPertanyaan Alkitab (24-26)
Pertanyaan Alkitab (24-26) Bagaimanakah orang Kristen Bisa Menentukan Dia Tidak Jatuh Dari Iman/Berpaling Dari Tuhan? Menurut Alkitab seorang Kristen bisa jatuh dari kasih karunia, imannya bisa hilang.
Lebih terperinciLITURGI SABDA. Bacaan pertama (Kis. 4 : 8-12) Hanya Yesuslah sumber keselamatan. Bacaan diambil dari Kisah Para Rasul
TAHN B - Hari Minggu Paskah IV 26 April 2015 LITRGI SABDA Bacaan pertama (Kis. 4 : 8-12) Hanya Yesuslah sumber keselamatan. Bacaan diambil dari Kisah Para Rasul Tatkala dihadapkan kepada Mahkamah Agama
Lebih terperinciSPIRITUAL FRUITS THAT BRING REVIVAL #1 Buah Roh yang Membawa Kebangunan Rohani #1 KASIH
SPIRITUAL FRUITS THAT BRING REVIVAL #1 Buah Roh yang Membawa Kebangunan Rohani #1 KASIH Bulan ini kita akan masuk dalam seri kotbah yang baru dengan judul Spiritual Fruits that Bring Revival atau Buah
Lebih terperinciDalam Hal-hal Apa Gereja Tuhan Itu Seperti Satu Tubuh
Dalam Hal-hal Apa Gereja Tuhan Itu Seperti Satu Tubuh Hanya orang percayalah yang menjadi anggota-anggota yang sebenamya dari gereja Allah. Dalam pelajaran 4 kita telah melihat bahwa ada berbagai sebutan
Lebih terperinciLevel 2 Pelajaran 4. PENTINGNYA GEREJA KRISTUS Oleh Don Krow
Level 2 Pelajaran 4 PENTINGNYA GEREJA KRISTUS Oleh Don Krow Hari ini kita akan bahas mengenai pentingnya gereja Kristus. Saya ingin bacakan ayat dari Ibrani 10:25. Ayat itu berkata, Janganlah kita menjauhkan
Lebih terperincioleh Gereja Iuhan Apayang Dilakukan untuk Allah
Apayang Dilakukan oleh Gereja Iuhan untuk Allah Dalam pelajaran 6, kita telah belajar bagaimana orang Kristen saling menolong dalam tubuh Kristus. Dalam Pelajaran 7, kita melihat beberapa kewajiban kita
Lebih terperinciPola Tuhan Bagi Para Pekerja
Pola Tuhan Bagi Para Pekerja Kim mempelajari alasan-alasan bagi perkumpulan orang percaya dalam gereja yang mula-mula. Ia melihat adanya bermacam-macam keperluan yang mempersatukan mereka - keperluan akan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. PERMASALAHAN A.1. Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN A. PERMASALAHAN A.1. Latar Belakang Masalah Sesuai dengan hakekat keberadaan Gereja sebagai yang diutus oleh Kristus ke dalam dunia, maka gereja mempunyai hakekat yang unik sebagai berikut
Lebih terperinciUKDW. BAB I Pendahuluan. A. Latar Belakang
BAB I Pendahuluan A. Latar Belakang Kehidupan umat beragama tidak bisa dipisahkan dari ibadah. Ibadah bukan hanya sebagai suatu ritus keagamaan tetapi juga merupakan wujud respon manusia sebagai ciptaan
Lebih terperinciBAHASA ROH TANDA ATAU KARUNIA
BAHASA ROH TANDA ATAU KARUNIA M A K A L A H Disusun untuk memenuhi salah satu persyaratan akademik dari Mata Kuliah Pengantar Teologi Sistematik Dosen : Dr. Ir. Eko Wahyu Suryaningsih, M.Th Dibuat oleh
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pernikahan diartikan sebagai suatu ikatan lahir batin antara seorang pria dan wanita, yang bersama-sama menjalin hubungan sebagai suami-isteri dengan tujuan membentuk
Lebih terperinciPelayanan Mengajar Bersifat Khusus
Pelayanan Mengajar Bersifat Khusus Dalam pelajaran dua kita melihat pentingnya mengajar, baik dalam Perjanjian Lama maupun dalam Perjanjian Baru. Sejarah pengajaran dalam Alkitab merupakan pedoman bagi
Lebih terperinciMEMPERBAHARUI PIKIRAN KITA
MEMPERBAHARUI PIKIRAN KITA Pengantar Pernahkah Anda berharap bahwa Tuhan tidak memberi kita kehendak bebas? Bahwa Ia mengendalikan saja pikiran kita? Bahwa kita dapat taat kepada-nya tanpa pergumulan atau
Lebih terperinciAlkitab. Persiapan untuk Penelaahan
Persiapan untuk Penelaahan Alkitab Sekarang setelah kita membicarakan alasan-alasan untuk penelaahan Alkitab dan dengan singkat menguraikan tentang Alkitab, kita perlu membicarakan bagaimana menelaah Alkitab.
Lebih terperinciPERINTAH YESUS DITURUTI (KISAH 2) contoh orang yang secara tepat menuruti pengaturan Yesus.
PERINTAH YESUS DITURUTI (KISAH 2) Berbeda dengan mereka yang sekarang mengubah pengaturan Yesus, Kisah 2 memberi contoh orang yang secara tepat menuruti pengaturan Yesus. Cerita Awalnya Dalam Kisah 2 Petrus
Lebih terperinci1 Tesalonika. 1 1 Dari Paulus, Silas, dan Timotius. 2 1 Saudara-saudara, kamu tahu bahwa
301 1 Tesalonika 1 1 Dari Paulus, Silas, dan Timotius untuk jemaat yang tinggal di Tesalonika, yang ada dalam Allah Bapa dan Tuhan Yesus Kristus. Semoga Allah memberikan berkat dan damai sejahtera kepada
Lebih terperinciBUAH-BUAH ROH & KARUNIA ROH KUDUS
MAKALAH 3 BUAH-BUAH ROH & KARUNIA ROH KUDUS Oleh Herlianto herlianto@yabina.org (Depok, Indonesia) ( Ya y a s a n b in a a w a m ) *) Makalah ini disampaikan dalam rangka Seminar Pneumatologi yang diselenggarakan
Lebih terperinciPENGENALAN AKAN ROH KUDUS
Sebagai orang yang sudah percaya harus mengetahui kebenaran tentang siapakah Roh Kudus itu maupun pekerjaannya. 1. Jelaskan bagaimanakah caranya supaya kita dapat menerima Roh Kudus? - Efesus 1 : 13-14
Lebih terperinciSeri Kedewasaan Kristen (2/6)
Seri Kedewasaan Kristen (2/6) Nama Kursus : ORANG KRISTEN YANG BERTANGGUNG JAWAB (OKB) Nama Pelajaran : Bertanggung Jawab dalam Hal Ibadah dan Persekutuan Kode Pelajaran : OKB-P02 DAFTAR ISI A. BERTANGGUNG
Lebih terperinciBAB V PENUTUP. budaya Jawa terhadap liturgi GKJ adalah ada kesulitan besar pada tata
BAB V PENUTUP 5.1. Kesimpulan Kesimpulan akhir dari penelitian tentang teologi kontekstual berbasis budaya Jawa terhadap liturgi GKJ adalah ada kesulitan besar pada tata peribadahan GKJ di dalam menanamkan
Lebih terperinciKarunia Karunia Rohani
PROGRAM PELAYANAN KRISTEN Karunia Karunia Rohani CATATAN SISWA UNIT I No. Tanggal Kirim Tulislah dengan huruf cetak yang jelas! Nama Saudara......................................... Alamat. Kota Propinsi.
Lebih terperinciPdt. Gerry CJ Takaria
Geli, Jijik, Menakutkan, Bikin Gatal Kelahiran adalah waktu sukacita. Sebuah benih bertunas, dan munculnya dua daun pertama, menjadikan pemilik kebun akan senang. Seorang bayi dilahirkan, dan tangisannya
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. PERMASALAHAN
BAB I PENDAHULUAN A. PERMASALAHAN A.1. Latar Belakang Masalah Memberitakan Injil dalam wacana kekristenanan dipandang sebagai tugas dan tanggung jawab melanjutkan misi Kristus di tengah dunia. Pemahaman
Lebih terperinciPernikahan Kristen Sejati (2/6)
Pernikahan Kristen Sejati (2/6) Nama Kursus   : Pernikahan Kristen yang Sejati Nama Pelajaran : Memilih Pasangan Kode Pelajaran : PKS-P02                    Pelajaran 02 - MEMILIH
Lebih terperinciSurat Roma ini merupakan surat Paulus yang paling panjang, paling teologis, dan paling berpengaruh. Mungkin karena alasan-alasan itulah surat ini
Catatan: Bahan ini diambil dari http://www.sabda.org/sabdaweb/biblical/intro/?b=47, diakses tanggal 3 Desember 2012. Selanjutnya mahasiswa dapat melihat situs www.sabda.org yang begitu kaya bahan-bahan
Lebih terperinciBAB IV MEWARISKAN IMAN DENGAN TELADAN SUATU REFLEKSI TEOLOGIS TERHADAP TRADISI PIRING NAZAR
BAB IV MEWARISKAN IMAN DENGAN TELADAN SUATU REFLEKSI TEOLOGIS TERHADAP TRADISI PIRING NAZAR Keluarga adalah salah satu konteks atau setting Pendidikan Agama Kristen yang perlu diperhatikan dengan baik,
Lebih terperinciHIDUP DALAM KEPENUHAN KRISTUS OLEH MAGGY HORHORUW
HIDUP DALAM KEPENUHAN KRISTUS OLEH MAGGY HORHORUW Kristus, yang berasal dari kata Yunani christos, berarti Yang Diurapi. Kisah 10:38 mengatakan: yaitu tentang Yesus dari Nazaret: bagaimana Allah mengurapi
Lebih terperinciMempraktekkan Ibadah
Mempraktekkan Ibadah Pramuwisata itu baru saja selesai menerangkan kepada sekelompok wisatawan apa yang dilakukan oleh buruh pabrik yang terlatih itu. "Dapatkah anda mengerjakan apa yang mereka kerjakan
Lebih terperinciPendidikan Agama Kristen Protestan
Modul ke: 04Fakultas Psikologi Pendidikan Agama Kristen Protestan GEREJA SESUDAH ZAMAN PARA RASUL (2) Program Studi Psikologi Drs. Sugeng Baskoro,M.M. A. Latar Belakang Dalam kepercayaan Iman Kristen,
Lebih terperinci1 Tesalonika 1. 1 Tesalonika 2
1 Tesalonika 1 Salam 1 Dari Paulus, Silwanus dan Timotius kepada jemaat orang-orang Tesalonika yang di dalam Allah Bapa dan di dalam Tuhan Yesus Kristus. Kasih karunia dan damai sejahtera menyertai kamu.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Gereja adalah sebuah persekutuan orang-orang percaya, sebagai umat yang
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Gereja adalah sebuah persekutuan orang-orang percaya, sebagai umat yang terpanggil dan dihimpun oleh Allah Bapa, keluar dari kegelapan menuju kepada Yesus Kristus
Lebih terperinciBAGIAN II--TEOLOGI KISAH PARA RASUL. l. Lukas adalah seorang Yunani, bukan seorang Yahudi-- Kol. 4:l0- l4
1 BAGIAN II--TEOLOGI KISAH PARA RASUL PENDAHULUAN A. Penulis. l. Lukas adalah seorang Yunani, bukan seorang Yahudi-- Kol. 4:l0- l4 2. Ada yang merasa bahwa dia dilahirkan di Antiokhia di Siria, dan ada
Lebih terperinci1 Tesalonika 1 2. Kisah 17: 1 5 bukan sebuah permulaan yang menjanjikan
1 Tesalonika 1 2 Kisah yang lain. Kelihatannya seperti kegagalan; keberhasilan sejati. Keberhasilan yang dicatat dalam 1 Tesalonika adalah kisah yang akan kita bahas pagi ini, tetapi kisahnya tidak dimulai
Lebih terperinci7 Februari 2013 IBADAH PENYEMBAHAN. Written by Administrator Thursday, 07 March :33 - Last Updated Thursday, 07 March :36
Kita adalah rumah doa dan tubuh kita yang sudah dibeli dengan darah Yesus juga adalah rumah doa dan tempat dimana kita memuji TUHAN juga disebut rumah doa karena Firman TUHAN menuliskan kalau TUHAN juga
Lebih terperinciKARUNIA NUBUAT SEPANJANG ZAMAN
KARUNIA NUBUAT SEPANJANG ZAMAN Seorang yang diangkat menjadi Juru Bicara ALLAH, KARUNIA NUBUAT PADA ZAMAN PERJANJIAN LAMA Orang yang dikaruniakan disebut Nabi (Prophet) Kel 7:1, 2 Berfirmanlah TUHAN kepada
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. (2000) p Budyanto, Dasar Teologis Kebersamaan dalam Masyarakat yang Beranekaragam Gema Duta Wacana, Vol.
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Permasalahan Negara Indonesia adalah negara yang sangat majemuk atau beraneka ragam, baik dilihat secara geografis, struktur kemasyarakatan, adat istiadat, kebiasaan,
Lebih terperinciBagaimana Saya Menjadi Sebagian dari Gereja Tuhan
Bagaimana Saya Menjadi Sebagian dari Gereja Tuhan Kita telah banyak mempelajari masa lampau gereja Tuhan. Kita telah melihat bagaimana Allah mengerjakan rencananya. Kita juga telah mempelajari arti kata
Lebih terperinciYesus Adalah Juru Selamat Manusia. pertanyaan : Mengapa manusia perlu seorang juru selamat? Apa artinya
Pelajaran Kedua Yesus Adalah Juru Selamat Manusia Apabila kita bicara tentang Juru Selamat, mungkin sementara orang mengajukan pertanyaan : Mengapa manusia perlu seorang juru selamat? Apa artinya diselamatkan?
Lebih terperinciPENGINJILAN I. PENTINGNYA VISI DAN MISI PENGINJILAN DALAM GEREJA LOKAL
PENGINJILAN I. PENTINGNYA VISI DAN MISI PENGINJILAN DALAM GEREJA LOKAL 1. Visi dan Misi Penginjilan dalam gereja lokal a. Visi: Terlaksananya Amanat Agung Yesus Kristus (Matius 28: 19 20) b. Misi: (1)
Lebih terperinciSeruan pastoral Paulus. Galatia 4:12. Aku minta kepadamu, saudara-saudara jadilah sama seperti aku sebab aku pun telah menjadi sama seperti kamu
Lesson 9 for August 26, 2017 Seruan pastoral Paulus. Galatia 4:12. Aku minta kepadamu, saudara-saudara jadilah sama seperti aku sebab aku pun telah menjadi sama seperti kamu Mengingat permulaan. Galatia
Lebih terperinciGal.6:1-5. Ev. Bakti Anugrah, M.A.
Gal.6:1-5 Ev. Bakti Anugrah, M.A. Kitab Galatia dituliskan oleh Rasul Paulus kepada jemaat-jemaat di Galatia dengan tujuan agar mereka dapat berpegang pada Injil Kristus dan bukan pada hukum yang menyebabkan
Lebih terperinciUKDW BAB I PENDAHULUAN
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Berbicara akan persoalan Perjamuan Kudus maka ada banyak sekali pemahaman antar jemaat, bahkan antar pendeta pun kadang memiliki dasar pemahaman berbeda walau serupa.
Lebih terperinciSurat-surat Paulus DR Wenas Kalangit
Surat-surat Paulus DR Wenas Kalangit 15 Januari 2008 Jakarta 1 Surat-surat Paulus Catatan Umum Hampir separuh PB, yakni 13 kitab, memakai nama Paulus sebagai penulisnya (= Suratsurat Paulus). Selain itu,
Lebih terperinciSurat 2 Yohanes (Bagian 102) Wednesday, September 21, 2016
Surat 2 Yohanes (Bagian 102) Wednesday, September 21, 2016 Pelita Ketujuh: Persekutuan dan sukacita yang benar dan sempurna 2 Yoh. 1:12-13 1:12 Sungguhpun banyak yang harus kutulis kepadamu, aku tidak
Lebih terperinciStatus Rohani Seorang Anak
Status Rohani Seorang Anak PENDAHULUAN Kita yang melayani anak-anak di gereja atau di yayasan gerejawi perlu memiliki keyakinan tentang status rohani seorang anak di hadapan Tuhan, berdasarkan Firman Tuhan.
Lebih terperinciDalam rangka mewujudkan kehidupan bergereja yang lebih baik, GKJ Krapyak mempunyai strategi pelayanan kemajelisan sebagai berikut :
BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Jika melihat sekilas tentang bagaimana Gereja menjalankan karyanya -khususnya Gereja Kristen Jawa (GKJ)-, memang sangat tampak bahwa Gereja merupakan sebuah organisasi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Jurnal Teologi Gema Duta Wacana edisi Musik Gerejawi No. 48 Tahun 1994, hal. 119.
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pada umumnya, musik merupakan suatu bagian yang tidak dapat dipisahkan dari suatu kegiatan peribadatan. Pada masa sekarang ini sangat jarang dijumpai ada suatu
Lebih terperinciPekerja Dalam Gereja Mula-Mula
Pekerja Dalam Gereja Mula-Mula Pada waktu Kim mengetahui apa artinya menjadi anggota keluarga Allah, ia mulai mengerti apa yang termasuk dalam rencana Allah baginya. Sedang ia memikirkan hal-hal ini, keinginannya
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN UKDW
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Permasalahan Penginjilan merupakan salah satu dimensi yang esensial dari misi Kristen. Gereja bertanggungjawab untuk mewartakan injil ke seluruh dunia, untuk memberitakan
Lebih terperinciPara Pekerja Saling Memerlukan
Para Pekerja Saling Memerlukan Kim masih terus mengajar kelasnya yang terdiri dari anak laki-laki. Dia telah memperkembangkan karunianya untuk mengajar dengan jalan memakai karunia itu. Pada suatu hari
Lebih terperinciEfesus. 1 1 Dari Paulus, rasul* Kristus Yesus,
283 Efesus 1 1 Dari Paulus, rasul* Kristus Yesus, yang menjadi rasul karena Allah yang menghendakinya. Kepada semua umat Allah di Efesus, orang percaya kepada Kristus Yesus. 2Semoga Allah Bapa kita dan
Lebih terperinciUKDW BAB I PENDAHULUAN. 1. Latar Belakang Permasalahan
BAB I PENDAHULUAN 1. Latar Belakang Permasalahan Pendampingan dan konseling pastoral adalah alat-alat berharga yang melaluinya gereja tetap relevan kepada kebutuhan manusia. 1 Keduanya, merupakan cara
Lebih terperinciSurat 1 Yohanes 5 (Bag. 11) Wednesday, April 22, 2015
Surat 1 Yohanes 5 (Bag. 11) Wednesday, April 22, 2015 Kepastian Kedua: Inilah Kemenangan 1 Yoh. 5:4-5 5:4 sebab semua yang lahir dari Allah, mengalahkan dunia. Dan inilah kemenangan yang mengalahkan dunia:
Lebih terperincilambang dan Citra citra Rakyat (PERSETIA. 1992), hlm.27 6 Scn 3, hlm
BAB I PENDAHULUAN 1. Permasalahan 1.1. Latar Belakang Masalah Manusia pada hakekatnya adalah makhluk berbudaya, karena itu manusia tidak dapat lepas dari budaya yang dianutnya. Suatu budaya memiliki nilai
Lebih terperinciSaya Dapat Menjadi Pekerja
Saya Dapat Menjadi Pekerja Sekarang Kim lebih banyak mengerti mengenai gereja dan berbagai pelayanan yang Tuhan berikan kepada anggotaanggotanya. Ketika ia memandang jemaat, ia melihat bahwa tidak setiap
Lebih terperinciBAB IV ANALISA DATA. A. Analisa Makna Pernikahan di Gereja Bethany Nginden Surabaya. untuk menghasilkan keturunan. kedua, sebagai wujud untuk saling
BAB IV ANALISA DATA A. Analisa Makna Pernikahan di Gereja Bethany Nginden Surabaya Makna Pernikahan di Gereja Bethany Nginden Surabaya bisa tergolong memiliki makna, Diantara makna tersebut bisa di bilang
Lebih terperinciLATAR BELAKANG PERMASALAHAN
BAB I PENDAHULUAN I. LATAR BELAKANG PERMASALAHAN Sejak manusia pertama (Adam) jatuh ke dalam dosa, seperti dikisahkan pada kitab Kejadian dari Alkitab Perjanjian Lama, maka pintu gerbang dunia terbuka
Lebih terperinciPENGINJILAN DAN PENDIDIKAN AGAMA KRISTEN DALAM MASYARAKAT MAJEMUK Yulia Citra, Lenda Dabora J.F. Sagala STT Simpson
PENGINJILAN DAN PENDIDIKAN AGAMA KRISTEN DALAM MASYARAKAT MAJEMUK Yulia Citra, Lenda Dabora J.F. Sagala STT Simpson ABSTRAK Di Indonesia penuh dengan keberagaman budaya, bahasa, bahkan agama oleh sebab
Lebih terperinciBelajar dari Kristus
SAAT TEDUH HARI KE-2 Belajar dari Kristus Bacaan Alkitab: Mazmur 33; Roma 6:5-11 supaya kamu dibaharui di dalam roh dan pikiranmu, dan mengenakan manusia baru, yang telah diciptakan menurut kehendak Allah
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. jasmani yang meliputi sandang, pangan, dan papan serta kebutuhan rohaniah. Kebutuhan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kebutuhan manusia pada dasarnya terbagi menjadi dua antara lain, kebutuhan jasmani yang meliputi sandang, pangan, dan papan serta kebutuhan rohaniah. Kebutuhan rohani
Lebih terperinciKitab Mazmur : Kumpulan Tulisan Nubuatan
Setelah pada bulan lalu kita mempelajari kitab Mazmur sebagai kitab puisi yang berisi seni ekspresi hati manusia dalam hubungannya dengan Tuhan, pada bulan ini kita akan melihat kitab Mazmur sebagai kitab
Lebih terperinciSurat 1 Yohanes 5 (Bagian 89) Friday, November 13, 2015
Surat 1 Yohanes 5 (Bagian 89) Friday, November 13, 2015 Kepastian Ketujuh: Inilah Allah Yang Benar 1 Yoh. 5:20-21 5:20 Akan tetapi kita tahu, bahwa Anak Allah telah datang dan telah mengaruniakan pengertian
Lebih terperinciBAB I P E N D A H U L U A N. menghargai orang yang menderita itu. Salah satunya dengan memanfaatkan metodemetode konseling dari ilmu psikologi.
BAB I P E N D A H U L U A N 1. LATAR BELAKANG Konseling pastoral adalah salah satu bentuk pertolongan dalam pendampingan pastoral yang hingga kini mengalami perkembangan. Munculnya golongan kapitalis baru
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. PERMASALAHAN A.1. Latar Belakang Masalah
1 BAB I PENDAHULUAN A. PERMASALAHAN A.1. Latar Belakang Masalah Kehidupan sosial dan religi masyarakat Tionghoa dipengaruhi oleh prinsip hidup kekeluargaan. Hidup kekeluargaan menempatkan pentingnya hubungan
Lebih terperinciRencana Allah untuk Gereja Tuhan
Rencana Allah untuk Gereja Tuhan Yesus berkata, "Aku akan mendirikan jemaatku dan alam maut tidak akan menguasainya" (Matius 16:18). Inilah janji yang indah! Ayat ini memberitahukan beberapa hal yang penting
Lebih terperinci