BAB IV PANDANGAN WARGA JEMAAT GBI BANDUNGAN TERHADAP PSK BANDUNGAN. A. Pandangan Warga Jemaat GBI Bandungan Terhadap PSK Bandungan

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "BAB IV PANDANGAN WARGA JEMAAT GBI BANDUNGAN TERHADAP PSK BANDUNGAN. A. Pandangan Warga Jemaat GBI Bandungan Terhadap PSK Bandungan"

Transkripsi

1 BAB IV PANDANGAN WARGA JEMAAT GBI BANDUNGAN TERHADAP PSK BANDUNGAN A. Pandangan Warga Jemaat GBI Bandungan Terhadap PSK Bandungan Pada Bab II telah dijelaskan bahwa cara pandang Jemaat Gereja terhadap PSK dapat dikategorikan juga sebagai suatu persepsi. Persepsi di sini adalah sebuah proses saat individu mengatur dan menginterpretasikan kesan-kesan sensoris mereka guna memberikan arti bagi lingkungan mereka. Prosesnya adalah, stimulus yang diindera oleh individu kemudian diorganisasikan dan diintepretasikan, sehingga individu menyadari/mengerti tentang apa yang diindera tersebut dan tujuan dari pengintepretasian/penafsiran ketika individu mempersepsikan sesuatu adalah agar stimulus itu dapat memberi makna kepada lingkungan mereka. Dengan demikian, maka cara pandang pimpinan Gereja GBI Bandungan akan mempengaruhi stimulus atau pesan yang Warga Jemaat Gereja Bandungan tangkap dan mempengaruhi makna yang Warga Jemaat Gereja Bandungan berikan kepada PSK. Namun, individu pada dasarnya menerima bermacam-macam stimulus dari lingkungannya, namun tidak semua stimulus akan ditanggapi atau direspon oleh individu. Dalam hal ini, maka setiap Warga Jemaat di dalam Gereja GBI Bandungan akan melakukan proses seleksi stimulus karena cenderung hanya akan merespon stimulus yang menarik bagi dirinya. Dalam hal ini, keadaan psikologis dan lingkungan Warga Jemaat Gereja GBI Bandungan menjadi sangat berperan dalam proses intepretasi atau penafsiran terhadap PSK di Bandungan, sehingga sangat mungkin persepsi setiap Warga Jemaat Gereja GBI Bandungan akan berbeda dengan Warga Jemaat Gereja GBI Bandungan, meskipun objek/stimulusnya sama yaitu PSK.

2 Keragaman pandangan Warga Jemaat Gereja GBI Bandungan terhadap PSK di Bandungan karena adanya keragaman faktor personal, seperti pengalaman, motivasi dan kepribadian. Pengalaman merupakan guru yang utama. Pengalaman akan menjadi cermin bagi seseorang untuk mempersepsikan sesuatu termasuk pelacuran. Motivasi seseorang juga akan menentukan bagaimana persepsinya terhadap sesuatu. Motivasi merupakan fungsi dari kepentingan. Hal terlihat dari keragaman pandangan dari Warga Jemaat GBI Bandungan. Ada perbedaan pandangan dari mereka yang berkata bahwa keberadaan PSK di Bandungan tidak perlu diberantas, namun ada juga yang mengatakan bahwa keberadaan PSK di Bandungan perlu diberantas. Selanjutnya pada Bab II, Pareek mengemukakan ada empat faktor utama yang menyebabkan terjadinya perbedaan persepsi, yaitu: pertama, tentang perhatian, terjadinya persepsi pertama kali diawali oleh adanya perhatian. Tidak semua stimulus yang ada di sekitar kita dapat kita tangkap semuanya secara bersamaan. Perhatian kita hanya tertuju pada satu atau dua objek yang menarik bagi kita. Dalam hal ini Warga Jemaat Gereja GBI Bandungan akan memiliki cara pandang yang netral, jika baginya pembahasan mengenai PSK bukan sesuatu yang menarik baginya. Kedua, tentang kebutuhan, setiap orang mempunyai kebutuhan yang harus dipenuhi, baik itu kebutuhan menetap maupun kebutuhan yang sesaat. Dalam hal ini persepsi Warga Jemaat Gereja GBI Bandungan terhadap PSK di Bandungan akan sarat dengan kebutuhan atau kepentingannya. Sehingga perbedaan pandangan Warga Jemaat Gereja GBI Bandungan terhadap PSK di Bandungan akan terlihat jelas. Hal ini dapat dilihat dari perbandingan pandangan dua Warga Jemaat GBI Bandungan yang berbeda. Wahyu, salah satu Warga Jemaat GBI Bandungan,

3 mengemukakan pandangannya ketika penulis bertanya apakah keberadaan PSK di Bandungan perlu diberantas, sebagai berikut: Saya rasa tidak perlu diberantas, karena keberadaan mereka membantu mata pencaharian penduduk Bandungan, para pedagang, para pemilik kos. 1 Berbeda dengan pandangan Bapak Yulius, salah satu Warga Jemaat GBI Bandungan, sebagai berikut: Perlu diberantas, karena akhir-akhir ini ada banyak pendatang dari luar Bandungan. 2 Apa yang dikemukan oleh Wahyu memang adalah kenyataan sehari-hari yang ada di Bandungan, dalam hal ini justru kehadiran PSK di Bandungan menyemarakkan aktifitas warga Bandungan dalam mencari mata pencaharian dan Wahyu juga mengatakan bahwa ada juga warga Jemaat GBI Bandungan yang rumahnya dipakai untuk kos para PSK tersebut, salah satunya adalah rumahnya. Dari penuturan Wahyu ini terlihat jelas bahwa pandangannya terhadap PSK di Bandungan berdasarkan faktor kebutuhan atau kepentingan. Sedangkan pandangan Bapak Yulius terhadap PSK di Bandungan terkesan negatif dan perlu diberantas, sebab Bapak Yulius tidak memiliki kebutuhan atau kepentingan yang berkaitan dengan PSK di Bandungan. Memang kebanyakan dari mereka yang berprofesi sebagai PSK di Bandungan berasal dari luar Bandungan. Namun seperti dituturkan oleh Ibu Hermin, salah satu Warga Jemaat GBI Bandungan: Memang di satu sisi kami tidak setuju dengan keberadaan mereka yang sebenarnya bukan penduduk Bandungan asli, tapi mau bagaimana lagi, di sisi lain karena kebanyakan mata pencaharian penduduk di sini adalah bekerja di Hotel, jadi keberadaan mereka juga dibutuhkan. Tapi sekarang peraturannya sudah ketat, tiap enam bulan sekali keberadaan PSK tersebut di data dan mereka harus meminta surat pada daerah asal mereka untuk izin tinggal di Bandungan. 3 1 Wawancara dengan Wahyu, salah satu warga Jemaat GBI Bandungan, pada tanggal 9 Januari Wawancara dengan Bapak Yulius, Majelis GBI Bandungan, pada tanggal 9 Januari Wawancara dengan Ibu Hermin, salah satu warga Jemaat GBI Bandungan, pada tanggal 9 Januari 2011.

4 menuturkan: Mengenai hal ini Pdt F. A Budhiono, Gembala Sidang Warga Jemaat GBI Bandungan Memang mereka melanggar norma, keberadaan mereka perlu dikurangi, tapi jika diberantas total tentu saja tidak bisa, karena keberadaan mereka pada kenyataannya juga dilindungi oleh Pemerintah. Selain itu keberadaan mereka tidak mengganggu Warga Jemaat GBI Bandungan, karena sekarang ada peraturan pemerintah yang menjaga normanorma, supaya tidak menganggu masyarakat. Coba lihat saja di jalan-jalan sekitar Bandungan, akan sulit kita temui keberadaan PSK di jalan-jalan, karena mereka telah ditempatkan di satu kompleks, yaitu daerah Kalinyamat. 4 Dalam hal inilah praktek pelacuran yang berada di Bandungan merupakan suatu problem sosial yang memerlukan penanganan yang bijaksana karena bersifat kompleks dan dilematis. Disebut kompleks karena praktek pelacuran dilatar belakangi oleh berbagai macam faktor yang mendorong seperti ekonomi, moral, penyakit kelainan seks dan lain sebagainya. Dilematis karena di satu sisi beberapa Warga Jemaat GBI Bandungan merasa perlu diberantas. Selain itu praktek pelacuran di Bandungan oleh sebagian Warga Jemaat GBI Bandungan tidak dirasakannya sebagai persoalan, justru sebaliknya dengan praktek pelacuran itu mereka banyak diuntungkan secara ekonomis, misalnya para pedagang makanan dan minuman di sekitar lokalisasi, persewaan rumah oleh beberapa anggota Warga Jemaat GBI Bandungan di sekitar lokalisasi dan lain-lain. Walaupun demikian, pelacuran merupakan problem sosial yang menyangkut ukuran nilai-nilai sosial dan budaya masyarakat, karena sifatnya sebagai problem sosial perlu penanganan secara serius dan tidak hanya dipandang sebagai problem masyarakat secara sosiologis. Norma-norma sosial secara jelas tidak menyetujui adanya pelacuran, namun masyarakat dari abad ke abad tidak pernah berhasil melenyapkan masalah pelacuran. Ketiga, tentang kesediaan. Kesediaan di sini adalah harapan seseorang terhadap suatu stimulus yang muncul, agar memberikan reaksi terhadap stimulus yang diterima lebih efisien sehingga akan lebih baik apabila orang tersebut telah siap terlebih dulu. Dalam hal ini Jemaat 4 Wawancara dengan Pdt F.A Budhiono, Gembala Sidang GBI Bandungan, pada tanggal 8 Januari 2011.

5 Gereja GBI Bandungan akan melihat apakah harapan mereka terhadap PSK di Bandungan dapat memberikan reaksi pelayanan pastoral bagi PSK. Gereja GBI Bandungan sebenarnya memiliki peran dalam hal pelayanan Pastoral terhadap PSK yang berada di Bandungan, seperti yang dituturkan oleh Pdt F.A. Budhiono sebagai berikut: Pelacuran sudah merupakan rahasia umum. Keberadaannya memang tidak menganggu, tapi tetap hal yang hitam. Gereja sebagai garam dan terang mempunyai peran untuk bisa menjadi berkat bagi orang lain. Tapi kita juga nggak bisa berbuat banyak, karena pemerintah sendiri memebri kesempatan kepada mereka. Pelayanan terhadap PSK yang dilakukan oleh Warga Jemaat GBI Bandungan biasanya melalui bekerja sama dengan ibu-ibu melaui PKK kelompok Pokja 4, dalam hal ini membina PSK dan membina kesehatan mereka. Gereja kami dulu pada tahun membuat LSM untuk mengarahkan mereka bertobat, tapi seringkali kendala ekonomi, mereka kembali lagi. Selain itu kami juga mempunyai Kelompok Sel persekutuan yang berada di dekat kompleks, yang diadakan seminggu sekali. Kami berharap mereka yang memiliki agama sama dengan kami dapat tergerak hatinya, ikut persekutuan. 5 Keempat, tentang sistem nilai. Sistem nilai yang berlaku dalam diri seseorang atau masyarakat akan berpengaruh terhadap persepsi seseorang. Dalam hal ini Warga Jemaat Gereja GBI Bandungan akan melihat sistem nilai yang berlaku dalam dirinya, dalam suatu masyarakat atau dalam Gerejanya sendiri. Sistem nilai yang dianut oleh Warga Jemaat Gereja GBI Bandungan akan mempengaruhi pandangan mereka terhadap PSK di Bandungan. Praktek pelacuran yang terjadi di Bandungan telah menjadi bagian sistem nilai dalam masyarakat Bandungan, banyak di antara masyarakat Bandungan yang diuntungkan secara ekonomis, begitu juga dengan Warga Jemaat GBI Bandungan yang mencari nafkah dari keberadaan PSK tersebut hal inilah yang mempengaruhi pandangan Warga Jemaat GBI Bandungan dalam melakukan pelayanan pastoral kepada PSK di Bandungan. B. Pelayanan Pastoral Warga Jemaat GBI Bandungan Terhadap PSK di Bandungan Dalam Menyikapi Pandangannya 5 Ibid.

6 Pada Bab II telah dikemukakan bahwa pelayanan pastoral adalah suatu pelayanan yang sangat vital dalam gereja. Pelayanan pastoral memegang peranan yang sangat penting di dalam pertumbuhan sebuah gereja. Salah satu tujuan pelayanan pastoral yang dilakukan oleh para abdi Allah di dalam gereja adalah membuat suatu transformasi atau perubahan di dalam hidup jemaat yang dilayaninya serta dalam lingkungannya. Oleh sebab itu pelayanan pastoral yang dilakukan oleh Warga Jemaat Gereja GBI Bandungan seharusnya adalah membuat suatu transformasi atau perubahan di dalam hidup jemaat yang dilayaninya serta dalam lingkungannya. Dalam hal ini, maka sasaran utama dari pelayanan pastoral Warga Jemaat Gereja GBI Bandungan dalam kaitannya terhadap PSK di Bandungan adalah menolongnya untuk mengalami perubahan atau transformasi dalam hidupnya. Sudah barang tentu perubahan yang dimaksud adalah suatu perubahan seseorang yang berprofesi sebagai PSK ke arah yang positif atau yang lebih baik. PSK yang imannya pada awalnya belum memiliki kualitas iman yang sejati, diharapkan dengan pelayanan pastoral yang dilakukan oleh Warga Jemaat GBI Bandungan akan menolong PSK tersebut bertumbuh dalam kualitas imannya. Dalam hal ini, pelayanan pastoral Warga Jemaat GBI Bandungan kepada PSK di Bandungan dapat melalui khotbah dan pembinaan yang juga merupakan dimensi pelayanan pastoral dalam gereja. Beberapa hal pelayanan yang mungkin bisa diberikan Warga Jemaat GBI Bandungan, menurut Bapak Yulius, sebagai berikut: Untuk sementara ini paling memberikan penyuluhan dan pengarahan, supaya para PSK tersebut pelan-pelan dapat meninggalkan profesi yang tidak berkenan di hadapan Tuhan itu. 6 Selain pelayanan-pelayanan itu beberapa Warga Jemaat GBI Bandungan menuturkan pelayanan yang mungkin bisa diberikan adalah: konseling secara personal; bekerja sama dengan pihak medis memberikan sosialisasi akan pentingnya kesehatan seksual; juga memberikan 6 Wawancara dengan Bapak Yulius, Ibid.

7 ketrampilan seperti merangkai bunga, tata rias dan membuat kue. Dalam hal ini, pelayananpelayanan semacam tersebut dapat membantu para PSK di Bandungan yang kebingungan untuk menentukan pilihan-pilihan yang pasti di antara berbagai pikiran dan tindakan alternatif bagi masa depannya. Pelayanan pastoral yang dilakukan oleh Warga Jemaat GBI Bandungan memiliki fungsi: 1. Penyembuhan Yang dimaksudkan dengan penyembuhan adalah salah satu fungsi pastoral yang bertujuan untuk mengatasi beberapa kerusakan dengan cara mengembalikan orang itu pada suatu keutuhan dan menuntun dia ke arah yang lebih baik daripada kondisi sebelumnya. Dalam hal inilah pelayanan pastoral yang dilakukan Warga Jemaat GBI Bandungan terhadap PSK di Bandungan adalah mengatasi kerusakan moral dengan cara mengembalikan PSK itu pada suatu keutuhan dan menuntun dia ke arah yang lebih baik daripada kondisi sebelumnya. 2. Penopangan Penopangan berarti menolong orang yang terluka untuk bertahan dan melewati suatu keadaan yang di dalamnya pemulihan kepada kondisi semula atau penyembuhan dari penyakitnya tidak mungkin atau tipis kemungkinannya. Dalam proses pemulihan terhadap PSK Bandungan biasanya Warga Jemaat GBI Bandungan melibatkan mereka di dalam doa, menceritakan mengenai pelacur-pelacur dalam cerita Alkitab yang memperoleh pertobatan dan menerima pengampunan seperti: Maria Magdalena dan Rahab. Dari situlah kemudian diadakan proses pemulihan, menuju kepada baptis. 3. Pembimbingan Membantu orang-orang yang kebingungan untuk menentukan pilihan-pilihan yang pasti di antara berbagai pikiran dan tindakan alternatif, jika pilihan-pilihan demikian dipandang

8 sebagai yang mempengaruhi keadaan jiwanya sekarang dan yang akan datang. Dalam hal ini fungsi pelayanan pastoral Warga Jemaat GBI Bandungan terhadap PSK di Bandungan yaitu membantu PSK yang kebingungan untuk menentukan pilihan-pilihan yang pasti di antara berbagai pikiran dan tindakan alternatif bagi masa depannya. Beberapa pembimbingan yang dilakukan Warga Jemaat GBI Bandungan kepada PSK Bandungan yaitu: a. Dari sisi rohani: Mengajak mereka ikut ibadah, mendengarkan firman Tuhan, komsel, dan menjelaskan bagaimana menjadi pengikut Tuhan. b. Dari sisi jasmani: mengajak mereka dan mendampingi dalam layanan pemeriksaan kesehatan. c. Dari sisi ketrampilan: membekali mereka dengan ketrampilan-ketrampilan seperti 4. Pendamaian merangkai bunga, tata rias dan membuat kue. Berupaya membangun ulang relasi manusia dengan sesamanya dan antara manusia dengan Allah. Secara tradisi perdamaian menggunakan dua bentuk pengampunan dan disiplin, tentunya dengan didahului oleh pengakuan. Dalam hal ini jika dihubungkan dengan PSK di Bandungan, maka fungsi pastoral ini membangun ulang relasi PSK di Bandungan dengan sesamanya dan antara PSK di Bandungan dengan Allah, dengan begitu maka ada pengampunan bagi PSK di Bandungan yang memiliki keinginan untuk kembali ke masyarakat. Terlepas dari profesinya, PSK juga adalah manusia, yang tak luput dari dosa dan selalu ada pengampunan bagi mereka, seperti yang dikatakan Pdt F.A Budhiono: Jelas ada pengampunan untuk mereka, Yesus saja mengampuni seorang pelacur dihadapkan kepadanya. Sebagai pengikutnya, oleh sebab itu kita juga harus mengikuti apa yang dilakukan Yesus, mengampuni. Dalam hal ini kita tidak menjauhi mereka akan tetapi merangkul mereka. 7 7 Wawancara dengan Pdt F.A Budhiono, Ibid.

9 Dalam hal inilah maka pelayanan pastoral yang dilakukan oleh Warga Jemaat GBI Bandungan untuk membangun ulang relasi PSK Bandungan dengan sesamanya, seperti: a. Perhatian Perhatian yang diberikan Warga Jemaat GBI Bandungan kepada PSK di Bandungan berupa kehadiran, sapaan, senyuman, jabat tangan dan bentuk-bentuk komunikasi sederhana, sebagai tanda tulus, penerimaan dan sentuhan kasih. b. Dukungan Dukungan psikis, moral dan spiritual diberikan oleh Warga Jemaat Gereja GBI Bandungan bagi PSK di Bandungan yang mengalami kepahitan hidup dengan sesamanya. Dukungan ini mencakup memberikan kekuatan lewat konseling, atau bantuan-bantuan kerohanian yang sifatnya menenangkan para PSK di Bandungan agar dapat mempercayai lagi sesamanya. c. Bimbingan Bimbingan diberikan bagi mereka yang mengalami kebingungan dan kegelapan batin untuk dapat mengambil keputusan yang bertanggung jawab, lebih-lebih yang berhubungan dengan pilihan hidup yang mendasar. Dalam hal inilah yang dilakukan oleh Warga Jemaat GBI Bandungan adalah memberikan mereka ketrampilan. Sedangkan upaya yang dilakukan oleh Warga Jemaat GBI Bandungan dalam membangun ulang relasi PSK Bandungan dengan Allah adalah: a. Penyembuhan luka batin Penyembuhan dilakukan bagi para PSK di Bandungan yang mengalami luka batin yang menghalangi penghayatan emosionalitas, sosialitas dan iman untuk menemukan kembali

10 jati dirinya sebagai manusia utuh dan unik. Penyembuhan ini biasanya dilakukan oleh Warga Jemaat GBI Bandungan dengan pelayanan konseling. b. Doa Doa diberikan Warga Jemaat GBI Bandungan kepada PSK Bandungan yang membutuhkan baik bagi dampingan yang meminta untuk didoakan. Berdasarkan pelayanan pastoral Warga Jemaat GBI Bandungan, maka diupayakan bagi PSK di Bandungan yang mengalami hubungan retak dengan dirinya sendiri, sesama dan Tuhan untuk membangun ulang hubungan tersebut agar harmoni. Memang tak dapat dipungkiri, dalam melakukan pelayanan pastoral, tentunya banyak kendala yang terjadi, dan terkadang kendala-kendala tersebut justru dari dalam tubuh Gereja sendiri. Seperti yang diungkapkan oleh Pdt F.A Budhiono: Sudah menjadi rahasia umum bahwa banyak jemaat Kristen, seperti dalam Gereja kami misalnya, yang berpikir secara normatif, dan menekankan prioritas pada kehidupan di Surga. Dalam menghadapi dunia pelacuran, memang ada jemaat yang beranggapan bahwa pelacuran adalah ketidakadilan ekonomi. Akan tetapi, yang mereka lakukan biasanya adalah menyuruh orang untuk pasrah, sambil menekankan bahwa keadilan yang abadi akan mereka dapatkan di akhirat nanti. Untunglah, masih ada jemaat di tempat kami yang meskipun jumlahnya tak seberapa, masih mau berpikir dan berbuat lain melakukan pelayanan pastoral kepada PSK. Dan ini sangat penting untuk dilakukan sebagai bagian dari tugas Gereja. Mengapa penting? Ini jelas penting karena perhatian Allah itu sendiri bukan kepada surga-nya, melainkan kepada dunia. AnakNya yang tunggal diberikan bagi dunia, bukan bagi surga. 8 Di sinilah fungsi kritis daripada Gereja GBI Bandungan adalah penting. Artinya, Gereja GBI Bandungan dengan Firman Allah mengukur segala tindakan jemaatnya dengan menyadarkan jemaatnya untuk melakukan pelayanan pastoral di lingkungannya Selain itu kendala yang terjadi adalah adanya kesan negatif pelacuran yang memang terkadang membawa dampak negatif yang menular bagi mereka yang melakukan pelayanan pastoral kepada para PSK. Alih-alih melakukan pelayanan, namun di satu sisi ada juga ketakutan 8 Ibid.

11 bahwa berdekatan dengan akan diperspektifkan sama juga dengan para PSK tersebut. Seperti dituturkan oleh Pdt F.A Budhiono: Hambatan lainnya adalah ada juga Jemaat yang bersikap fundamentalisme. Mereka berpikir dampak negatif yang ada dalam diri PSK dapat menular ke dalam dirinya. Injil yang dulunya bersifat menebus merupakan pesan yang mengubah dunia, kini malah dipersempit menjadi pesan yang menolak dunia. Sehingga mereka yang berpikiran semacam itu menolak kegiatan-kegiatan pastoral yang bersentuhan dengan dunia hitam seperti pelacuran. Sehingga pelayanan pastoral kepada PSK kurang mendapatkan respon yang positif dari Jemaat yang berpandangan semacam itu. Padahal jika kita kaji lebih mendalam: teologi bukan hanya sebagai filsafat dan ilmu, tetapi sebagai kekuatan untuk mengubah dan membebaskan mereka yang jatuh ke dalam dosa, seperti para PSK, salah satunya adalah lewat pelayanan pastoral. 9 Gereja adalah gereja hanya apabila ia hadir untuk orang lain. Demikian juga Allah, Dia adalah Allah yang begitu dekat dengan manusia, yang memasang kemah-nya di tengah-tengah kemah umat-nya (Imamat 26:11). Ia hadir dan aktif persis di tengah-tengah peristiwa-peristiwa yang sedang terjadi di dunia. Allah adalah Allah yang mengasihi dunia, untuk itu tugas orang Kristen bukan memisahkan diri dari dunia, tetapi berperan serta dalam usaha Allah untuk mendatangkan keadilan, kedamaian, dan kesejahteraan ke dalam dunia. Begitu juga dengan Gereja GBI Bandungan, melalui pelayanan pastoral bagi lingkungannya, dalam hal ini PSK di Bandungan, maka ia telah berperan serta dalam usaha Allah untuk mendatangkan keadilan, kedamaian, dan kesejahteraan ke dalam dunia. 9 Ibid.

BAB IV ANALISA FUNGSI KONSELING PASTORAL BAGI WARGA JEMAAT POLA TRIBUANA KALABAHI

BAB IV ANALISA FUNGSI KONSELING PASTORAL BAGI WARGA JEMAAT POLA TRIBUANA KALABAHI BAB IV ANALISA FUNGSI KONSELING PASTORAL BAGI WARGA JEMAAT POLA TRIBUANA KALABAHI Permasalahan hidup yang dihadapi oleh warga jemaat Pola Tribuana Kalabahi meliputi beberapa aspek, yaitu aspek fisik, sosial,

Lebih terperinci

UKDW BAB I PENDAHULUAN. 1. Latar Belakang Permasalahan

UKDW BAB I PENDAHULUAN. 1. Latar Belakang Permasalahan BAB I PENDAHULUAN 1. Latar Belakang Permasalahan Pendampingan dan konseling pastoral adalah alat-alat berharga yang melaluinya gereja tetap relevan kepada kebutuhan manusia. 1 Keduanya, merupakan cara

Lebih terperinci

UKDW BAB I PENDAHULUAN I.1 LATAR BELAKANG MASALAH

UKDW BAB I PENDAHULUAN I.1 LATAR BELAKANG MASALAH BAB I PENDAHULUAN I.1 LATAR BELAKANG MASALAH Kehidupan bergereja (berjemaat) tidak dapat dilepaskan dari realita persekutuan yang terjalin di dalamnya. Dalam relasi persekutuan tersebut, maka setiap anggota

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HASIL PENELITIAN

BAB IV ANALISIS HASIL PENELITIAN BAB IV ANALISIS HASIL PENELITIAN Menurut Erik Erikson, lingkungan di mana anak hidup sangat penting untuk memberikan pertumbuhan, penyesuaian, sumber kesadaran diri dan identitas. Dari pendekatan teori

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Dalam bab I ini, penulis menjelaskan latar belakang terjadinya penulisan Disiplin

BAB I PENDAHULUAN. Dalam bab I ini, penulis menjelaskan latar belakang terjadinya penulisan Disiplin BAB I PENDAHULUAN Dalam bab I ini, penulis menjelaskan latar belakang terjadinya penulisan Disiplin Gereja dengan Suatu Kajian Pastoral terhadap dampak Psikologis bagi orang-orang yang dikenakan Disiplin

Lebih terperinci

FINDING YOUR LIFE PURPOSE #3 - MENEMUKAN TUJUAN HIDUPMU #3 GROWING IN THE FAMILY OF GOD BERTUMBUH DALAM KELUARGA ALLAH

FINDING YOUR LIFE PURPOSE #3 - MENEMUKAN TUJUAN HIDUPMU #3 GROWING IN THE FAMILY OF GOD BERTUMBUH DALAM KELUARGA ALLAH FINDING YOUR LIFE PURPOSE #3 - MENEMUKAN TUJUAN HIDUPMU #3 GROWING IN THE FAMILY OF GOD BERTUMBUH DALAM KELUARGA ALLAH PEMBUKAAN: Hari ini saya ingin melanjutkan bagian berikutnya dalam seri khotbah Menemukan

Lebih terperinci

BAB V PENUTUP. terhadap permasalahan kekerasan pasangan suami isteri, yakni: 1. Peran Pendeta sebagai Motivator terhadap Permasalahan Ekonomi

BAB V PENUTUP. terhadap permasalahan kekerasan pasangan suami isteri, yakni: 1. Peran Pendeta sebagai Motivator terhadap Permasalahan Ekonomi BAB V PENUTUP 5.1 Kesimpulan Peran pendeta secara umum dapat dilihat dalam fungsi konseling pastoral, yakni menyembuhkan, menopang, membimbing, memperbaiki hubungan, dan mengasuh. Dari hasil penelitian,

Lebih terperinci

PENGINJILAN I. PENTINGNYA VISI DAN MISI PENGINJILAN DALAM GEREJA LOKAL

PENGINJILAN I. PENTINGNYA VISI DAN MISI PENGINJILAN DALAM GEREJA LOKAL PENGINJILAN I. PENTINGNYA VISI DAN MISI PENGINJILAN DALAM GEREJA LOKAL 1. Visi dan Misi Penginjilan dalam gereja lokal a. Visi: Terlaksananya Amanat Agung Yesus Kristus (Matius 28: 19 20) b. Misi: (1)

Lebih terperinci

Gal.6:1-5. Ev. Bakti Anugrah, M.A.

Gal.6:1-5. Ev. Bakti Anugrah, M.A. Gal.6:1-5 Ev. Bakti Anugrah, M.A. Kitab Galatia dituliskan oleh Rasul Paulus kepada jemaat-jemaat di Galatia dengan tujuan agar mereka dapat berpegang pada Injil Kristus dan bukan pada hukum yang menyebabkan

Lebih terperinci

BAB IV ANALISA PEMAHAMAN MENGENAI BENTUK-BENTUK PELAYANAN KOMISI DOA DI JEMAAT GPIB BETHESDA SIDOARJO SESUAI DENGAN

BAB IV ANALISA PEMAHAMAN MENGENAI BENTUK-BENTUK PELAYANAN KOMISI DOA DI JEMAAT GPIB BETHESDA SIDOARJO SESUAI DENGAN BAB IV ANALISA PEMAHAMAN MENGENAI BENTUK-BENTUK PELAYANAN KOMISI DOA DI JEMAAT GPIB BETHESDA SIDOARJO SESUAI DENGAN PRESPEKTIF KONSELING PASTORAL DAN REFLEKSI TEOLOGIS Dalam Bab ini akan dipaparkan analisa

Lebih terperinci

GEREJA KRISTEN NAZARENE PASAL-PASAL TENTANG IMAN

GEREJA KRISTEN NAZARENE PASAL-PASAL TENTANG IMAN GEREJA KRISTEN NAZARENE PASAL-PASAL TENTANG IMAN I Allah Tritunggal Kami percaya kepada satu Allah yang tidak terbatas, yang keberadaan-nya kekal, Pencipta dan Penopang alam semesta yang berdaulat; bahwa

Lebih terperinci

Pertanyaan Alkitab (24-26)

Pertanyaan Alkitab (24-26) Pertanyaan Alkitab (24-26) Bagaimanakah orang Kristen Bisa Menentukan Dia Tidak Jatuh Dari Iman/Berpaling Dari Tuhan? Menurut Alkitab seorang Kristen bisa jatuh dari kasih karunia, imannya bisa hilang.

Lebih terperinci

BAB IV REFLEKSI TEOLOGIS. perempuan atau pun jenis kelamin, semuanya pasti akan mengalaminya. Tidak hanya

BAB IV REFLEKSI TEOLOGIS. perempuan atau pun jenis kelamin, semuanya pasti akan mengalaminya. Tidak hanya BAB IV REFLEKSI TEOLOGIS Kematian merupakan sesuatu yang tidak dapat dipisahkan dari kehidupan manusia. Siapa saja bisa mengalami hal itu, baik tua atau pun muda, miskin atau pun kaya, baik perempuan atau

Lebih terperinci

KONSELING PASTORAL, MENGAPA TAKUT?

KONSELING PASTORAL, MENGAPA TAKUT? JTA 4/6 (Maret 2002) 15-24 KONSELING PASTORAL, MENGAPA TAKUT? Agung Gunawan D i pertengahan tahun 30an, ada beberapa pemimpin gereja mulai tertarik dalam bidang konseling untuk dipakai di dalam pelayanan

Lebih terperinci

UKDW BAB I. Pendahuluan. 1. Latar Belakang Masalah. Secara umum dipahami bahwa orang Indonesia harus beragama. Ini salah

UKDW BAB I. Pendahuluan. 1. Latar Belakang Masalah. Secara umum dipahami bahwa orang Indonesia harus beragama. Ini salah BAB I Pendahuluan 1. Latar Belakang Masalah Secara umum dipahami bahwa orang Indonesia harus beragama. Ini salah satunya karena Indonesia berdasar pada Pancasila, dan butir sila pertamanya adalah Ketuhanan

Lebih terperinci

Bab Empat. Penutup. 1. Kesimpulan. Salah satu pokok yang seharusnya diputuskan dalam SSA GTM adalah

Bab Empat. Penutup. 1. Kesimpulan. Salah satu pokok yang seharusnya diputuskan dalam SSA GTM adalah Bab Empat Penutup 1. Kesimpulan Salah satu pokok yang seharusnya diputuskan dalam SSA GTM adalah peraturan/tata gereja definitif yang berisi uraian teologis-eklesiologis tentang identitas GTM secara menyeluruh

Lebih terperinci

Pertanyaan Alkitabiah Pertanyaan Bagaimanakah Orang Yang Percaya Akan Kristus Bisa Bersatu?

Pertanyaan Alkitabiah Pertanyaan Bagaimanakah Orang Yang Percaya Akan Kristus Bisa Bersatu? Pertanyaan Alkitabiah Pertanyaan 21-23 Bagaimanakah Orang Yang Percaya Akan Kristus Bisa Bersatu? Orang-orang yang percaya kepada Kristus terpecah-belah menjadi ratusan gereja. Merek agama Kristen sama

Lebih terperinci

ANTROPOLOGI ALKITAB (Pelajaran 12) By Dr. Erastus Sabdono. Pemulihan Gambar Diri (Bagian 4)

ANTROPOLOGI ALKITAB (Pelajaran 12) By Dr. Erastus Sabdono. Pemulihan Gambar Diri (Bagian 4) ANTROPOLOGI ALKITAB (Pelajaran 12) By Dr. Erastus Sabdono Pemulihan Gambar Diri (Bagian 4) Proses keselamatan dalam Yesus Kristus pada dasarnya adalah proses menjadikan manusia unggul bagi Tuhan. Manusia

Lebih terperinci

Adalah manifestasi Roh Kudus di mana terjadi penyembuhan fisik/ psikologis/rohani, atau suatu pembaharuan batin ( tobat ).

Adalah manifestasi Roh Kudus di mana terjadi penyembuhan fisik/ psikologis/rohani, atau suatu pembaharuan batin ( tobat ). Definisi Karunia Penyembuhan Adalah manifestasi Roh Kudus di mana terjadi penyembuhan fisik/ psikologis/rohani, atau suatu pembaharuan batin ( tobat ). Doa penyembuhan menekankan Iman yang Hidup Dalam

Lebih terperinci

02 APRIL 2017 SKEMA PERJALANAN ROHANI JEMAAT KELUARGA ALLAH

02 APRIL 2017 SKEMA PERJALANAN ROHANI JEMAAT KELUARGA ALLAH 02 APRIL 2017 SKEMA PERJALANAN ROHANI JEMAAT KELUARGA ALLAH DISELAMATKA N Ø Melalui Ibadah Raya Ø Melalui Seminar/KK R Ø Melalui Kelompok Sel Ø Melalui Aksi Sosial Ø Melalui Penginjilan Pribadi DIGABUNGKA

Lebih terperinci

1. Apa yang dipahami pejabat gereja dalam hal ini Pendeta jemaat tentang PASTORAL? 3. Sejak kapan TIM DOA ini hadir ditengah-tengah Gereja?

1. Apa yang dipahami pejabat gereja dalam hal ini Pendeta jemaat tentang PASTORAL? 3. Sejak kapan TIM DOA ini hadir ditengah-tengah Gereja? LAMPIRAN INSTRUMENT PERTANYAAN KEPADA PENDETA JEMAAT 1. Apa yang dipahami pejabat gereja dalam hal ini Pendeta jemaat tentang PASTORAL? 2. Apa itu TIM DOA? 3. Sejak kapan TIM DOA ini hadir ditengah-tengah

Lebih terperinci

PENDADARAN. HOSANA : berilah kiranya keselamatan! PERJAMUAN KUDUS PASKAH. Minggu, 5 April 2015 GEREJA KRISTEN JAWA JOGLO

PENDADARAN. HOSANA : berilah kiranya keselamatan! PERJAMUAN KUDUS PASKAH. Minggu, 5 April 2015 GEREJA KRISTEN JAWA JOGLO PENDADARAN PERJAMUAN KUDUS PASKAH Minggu, 5 April 2015 HOSANA : berilah kiranya keselamatan! GEREJA KRISTEN JAWA JOGLO Kompleks Taman Alfa Indah Blok A No. 9 Joglo Jakarta Barat I. PENDAHULUAN Jemaat yang

Lebih terperinci

yang berhubungan dengannya, dari masa lampau yang dekat

yang berhubungan dengannya, dari masa lampau yang dekat Doa Keutuhan (Pemulihan dan Pemuridan) Sesi 3 2014, 2007, 2006 Freedom for the Captive Ministries Semua ayat Alkitab dari Terjemahan Baru Lembaga Alkitab Indonesia (Indonesian Bible Society), 1994 Boleh

Lebih terperinci

BAB IV REFLEKSI TEOLOGIS

BAB IV REFLEKSI TEOLOGIS BAB IV REFLEKSI TEOLOGIS Pada bab IV ini penulis akan menguraikan tentang refleksi teologis yang didapat setelah penulis memaparkan teori-teori mengenai makna hidup yang dipakai dalam penulisan skripsi

Lebih terperinci

UKDW BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Permasalahan

UKDW BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Permasalahan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Permasalahan Keluarga adalah institusi pertama yang dibangun, ditetapkan dan diberkati Allah. Di dalam institusi keluarga itulah ada suatu persekutuan yang hidup yang

Lebih terperinci

Pelayanan Mengajar Bersifat Khusus

Pelayanan Mengajar Bersifat Khusus Pelayanan Mengajar Bersifat Khusus Dalam pelajaran dua kita melihat pentingnya mengajar, baik dalam Perjanjian Lama maupun dalam Perjanjian Baru. Sejarah pengajaran dalam Alkitab merupakan pedoman bagi

Lebih terperinci

Doa Keutuhan. (Pemulihan dan Pemuridan) Sesi , 2007, 2006 Freedom for the Captive Ministries

Doa Keutuhan. (Pemulihan dan Pemuridan) Sesi , 2007, 2006 Freedom for the Captive Ministries Doa Keutuhan (Pemulihan dan Pemuridan) Sesi 3 2014, 2007, 2006 Freedom for the Captive Ministries 4 langkah dasar (Ҝ) Doa Keutuhan: Menawan Membawa Mencari akar Menerima Menerapkan Kalau sukacita kita

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Katolik, Hindu, dan Budha. Negara menjamin kebebasan bagi setiap umat bergama untuk

BAB I PENDAHULUAN. Katolik, Hindu, dan Budha. Negara menjamin kebebasan bagi setiap umat bergama untuk BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Dalam UUD 1945, disebutkan bahwa Indonesia sebagai Negara yang berlandaskan pada Pancasila mengakui adanya lima agama di dalamnya, antara lain: Islam, Kristen,

Lebih terperinci

BAB V PENUTUP. Pada bagian ini akan di paparkan tentang kesimpulan dan saran dari hasil penelitian

BAB V PENUTUP. Pada bagian ini akan di paparkan tentang kesimpulan dan saran dari hasil penelitian BAB V PENUTUP Pada bagian ini akan di paparkan tentang kesimpulan dan saran dari hasil penelitian yang telah dilakukan oleh peneliti. 5.1 Kesimpulan 1. Tidak dapat dipungkiri persoalan dalam kehidupan

Lebih terperinci

Seri Kitab Wahyu Pasal 14, Pembahasan #11 oleh Chris McCann

Seri Kitab Wahyu Pasal 14, Pembahasan #11 oleh Chris McCann Seri Kitab Wahyu Pasal 14, Pembahasan #11 oleh Chris McCann Selamat malam dan selamat datang di pembahasan Alkitab EBible Fellowship dalam Kitab Wahyu. Malam ini adalah pembahasan #11 tentang Wahyu, pasal

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Anwar Sutoyo, Bimbingan dan Konseling Islami (Teori dan Praktik), Pustaka Pelajar, Yogjakarta, 2013, hal

BAB I PENDAHULUAN. Anwar Sutoyo, Bimbingan dan Konseling Islami (Teori dan Praktik), Pustaka Pelajar, Yogjakarta, 2013, hal BAB I PENDAHULUAN A. Latar belakang Masalah Manusia dalam menjalani kehidupan pasti akan dihadapkan dengan cobaan untuk mengetahui sebagaimana usaha lahir dan batin seseorang ketika dihadapkan pada ujian,

Lebih terperinci

Gereja Menyediakan Persekutuan

Gereja Menyediakan Persekutuan Gereja Menyediakan Persekutuan Pada suatu Minggu pagi sebelum kebaktian Perjamuan Tuhan, lima orang yang akan diterima sebagaianggota gereja berdiri di depan pendeta dan sekelompok diaken. Salah seorang

Lebih terperinci

UKDW BAB I PENDAHULUAN

UKDW BAB I PENDAHULUAN BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Berbicara akan persoalan Perjamuan Kudus maka ada banyak sekali pemahaman antar jemaat, bahkan antar pendeta pun kadang memiliki dasar pemahaman berbeda walau serupa.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. bertemunya masyarakat yang beragama, yang disebut juga sebagai jemaat Allah. 1

BAB I PENDAHULUAN. bertemunya masyarakat yang beragama, yang disebut juga sebagai jemaat Allah. 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Persekutuan di dalam Yesus Kristus dipahami berada di tengah-tengah dunia untuk dapat memberikan kekuatan sendiri kepada orang-orang percaya untuk dapat lebih kuat

Lebih terperinci

1 Wawancara dengan bpk sumarsono dan remaja di panti asuhan Yakobus

1 Wawancara dengan bpk sumarsono dan remaja di panti asuhan Yakobus BAGIAN IV TINJAUAN KRITIS ATAS UPAYA PELAKSANAAN PENDIDIKAN AGAMA KRISTEN BAGI REMAJA YANG BERAGAMA KRISTEN DAN NON KRISTEN DIPANTI ASUHAN YAKOBUS YANG SESUAI DENGAN PENDIDIKAN MULTIKULTURAL. 4.1 Pendidikan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1. Latar Belakang Permasalahan

BAB I PENDAHULUAN. 1. Latar Belakang Permasalahan BAB I PENDAHULUAN 1. Latar Belakang Permasalahan Gereja adalah persekutuan umat Tuhan Allah yang baru. Ungkapan ini erat hubungannya dengan konsep tentang gereja adalah tubuh Kristus. Dalam konsep ini

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1. Latar Belakang Permasalahan

BAB I PENDAHULUAN 1. Latar Belakang Permasalahan BAB I PENDAHULUAN 1. Latar Belakang Permasalahan Pendeta adalah seorang pemimpin jemaat, khususnya dalam hal moral dan spiritual. Oleh karena itu, dia harus dapat menjadi teladan bagi jemaatnya yang nampak

Lebih terperinci

Hubungann Kita Dengan Orang Lain

Hubungann Kita Dengan Orang Lain Hubungann Dengan Orang Lain Kita Pada hari Senin pagi dalam ibadah pagi di Sekolah Alkitab ada bagian kesaksian. Seorang gadis bernama Olga berdiri untuk bersaksi. Sehari sebelumnya ia bersama seorang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. kepada semua orang agar merasakan dan mengalami sukacita, karena itu pelayan-pelayan

BAB I PENDAHULUAN. kepada semua orang agar merasakan dan mengalami sukacita, karena itu pelayan-pelayan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Gereja Kristen Sumba (GKS) Nggongi adalah salah satu dari sekian banyak gereja yang ada di Indonesia. Gereja hadir untuk membawa misi menyampaikan kabar baik

Lebih terperinci

Dari Penganiaya Menjadi Pengkhotbah

Dari Penganiaya Menjadi Pengkhotbah Alkitab untuk Anak-anak memperkenalkan Dari Penganiaya Menjadi Pengkhotbah Allah menunjuk kepada Tuhan dalam Alkitab. Penulis: Edward Hughes Bergambar oleh: Janie Forest Disadur oleh: Ruth Klassen Diterjemahkan

Lebih terperinci

Pertumbuhan Dalam Masyarakat

Pertumbuhan Dalam Masyarakat Pertumbuhan Dalam Masyarakat Pernahkah saudara memikirkan bagaimana seseorang bertumbuh? Seorang bayi yang memulai hidup ini hanya dapat menangis dan makan. Dalam waktu satu setengah tahun ia sudah dapat

Lebih terperinci

Doa Keutuhan. (Pemulihan dan Pemuridan) Sesi , 2007, 2006 Freedom for the Captive Ministries

Doa Keutuhan. (Pemulihan dan Pemuridan) Sesi , 2007, 2006 Freedom for the Captive Ministries Doa Keutuhan (Pemulihan dan Pemuridan) Sesi 4 2014, 2007, 2006 Freedom for the Captive Ministries 4 langkah dasar (Ҝ) Doa Keutuhan: Menawan Membawa Mencari akar Menerima Menerapkan Kalau sukacita kita

Lebih terperinci

Surat Roma ini merupakan surat Paulus yang paling panjang, paling teologis, dan paling berpengaruh. Mungkin karena alasan-alasan itulah surat ini

Surat Roma ini merupakan surat Paulus yang paling panjang, paling teologis, dan paling berpengaruh. Mungkin karena alasan-alasan itulah surat ini Catatan: Bahan ini diambil dari http://www.sabda.org/sabdaweb/biblical/intro/?b=47, diakses tanggal 3 Desember 2012. Selanjutnya mahasiswa dapat melihat situs www.sabda.org yang begitu kaya bahan-bahan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG MASALAH

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG MASALAH 1 BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG MASALAH Perkembangan teknologi dan komunikasi yang semakin pesat, memacu orang untuk semakin meningkatkan intensitas aktifitas dan kegiatannya. Tingginya intensitas

Lebih terperinci

Level 2 Pelajaran 11

Level 2 Pelajaran 11 Level 2 Pelajaran 11 PERNIKAHAN (Bagian 2) Oleh Don Krow Hari ini kita akan kembali membahas mengenai pernikahan, dan satu pertanyaan yang muncul adalah, Apakah itu pernikahan? Apakah anda pernah memikirkan

Lebih terperinci

yang berhubungan dengannya, dari masa lampau yang dekat

yang berhubungan dengannya, dari masa lampau yang dekat Doa Keutuhan (Pemulihan dan Pemuridan) Sesi 3 2014, 2007, 2006 Freedom for the Captive Ministries Semua ayat Alkitab dari Terjemahan Baru Lembaga Alkitab Indonesia (Indonesian Bible Society), 1994 Boleh

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. gereja, tetapi di sisi lain juga bisa membawa pembaharuan ketika gereja mampu hidup dalam

BAB I PENDAHULUAN. gereja, tetapi di sisi lain juga bisa membawa pembaharuan ketika gereja mampu hidup dalam BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Gereja tidak bisa lepas dari proses perubahan yang terjadi dalam masyarakat seperti modernisasi dan sekularisasi. Perubahan akan menimbulkan permasalahan dan

Lebih terperinci

Roh Kudus. Penolong dan Penghibur HIDUP BARU BERSAMA KRISTUS

Roh Kudus. Penolong dan Penghibur HIDUP BARU BERSAMA KRISTUS HIDUP BARU BERSAMA KRISTUS Roh Kudus Penolong dan Penghibur GEREJA YESUS SEJATI Pusat Indonesia Jl. Danau Asri Timur Blok C3 number 3C Sunter Danau Indah Jakarta 14350 Indonesia Telp. (021) 65304150, 65304151

Lebih terperinci

Bisa. Mengajar. Merupakan Pelayanan

Bisa. Mengajar. Merupakan Pelayanan Mengajar Bisa Merupakan Pelayanan Tahukah saudara bahwa Allah menginginkan saudara menjadi guru? Dalam pelajaran ini saudara akan belajar bahwa demikianlah halnya. Saudara akan belajar mengapa Allah menghendaki

Lebih terperinci

BAB V. Penutup: Refleksi, Kesimpulan dan Saran

BAB V. Penutup: Refleksi, Kesimpulan dan Saran BAB V Penutup: Refleksi, Kesimpulan dan Saran I. Refleksi Kehadiran saksi Yehova di tengah masyarakat Kelurahan Kawua yang merupakan bagian dari wilayah pelayanan GKST, pada akhirnya telah melahirkan tanggapan

Lebih terperinci

Bagaimana Berjalan Dalam Roh Bagian ke-3

Bagaimana Berjalan Dalam Roh Bagian ke-3 Bagaimana Berjalan Dalam Roh Bagian ke-3 Pengantar Dalam dua bagian pertama pelajaran ini, kita telah belajar pentingnya menerima Roh Kudus, membaca Alkitab, dan berkembang di mana kita ditanamkan. Dalam

Lebih terperinci

12 FEBRUARI 2017 SKEMA PERJALANAN ROHANI JEMAAT KELUARGA ALLAH

12 FEBRUARI 2017 SKEMA PERJALANAN ROHANI JEMAAT KELUARGA ALLAH 12 FEBRUARI 2017 SKEMA PERJALANAN ROHANI JEMAAT KELUARGA ALLAH DISELAMATKA N Ø Melalui Ibadah Raya Ø Melalui Seminar/KK R Ø Melalui Kelompok Sel Ø Melalui Aksi Sosial Ø Melalui Penginjilan Pribadi DIGABUNGKA

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Manusia sebagai mahluk religius (homo religious), manusia memiliki

BAB I PENDAHULUAN. Manusia sebagai mahluk religius (homo religious), manusia memiliki BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Manusia sebagai mahluk religius (homo religious), manusia memiliki keterbatasan sehingga manusia dapat melakukan ritual - ritual atau kegiatan keagamaan lain

Lebih terperinci

MENGAPA KITA HARUS BERBAHASA ROH? Bagian ke-1

MENGAPA KITA HARUS BERBAHASA ROH? Bagian ke-1 MENGAPA KITA HARUS BERBAHASA ROH? Bagian ke-1 Pengantar Mengapa kita harus berbahasa roh? Bagi saya, kedengarannya seperti orang menyerepet saja. Bukankah bahasa roh itu biasanya menimbulkan masalah dalam

Lebih terperinci

BAB II GEREJA DAN PASTORAL

BAB II GEREJA DAN PASTORAL BAB II GEREJA DAN PASTORAL 2.1. Pengertian Gereja Persekutuan di dalam Yesus Kristus dipahami berada ditengah-tengah dunia untuk dapat memberikan kekuatan sendiri kepada orang-orang percaya untuk dapat

Lebih terperinci

Doa Keutuhan (Pemulihan dan Pemuridan) Sesi 1-3 kebebasan hati baru berkomunikasi Sukacita Harapan Hubungan proses.

Doa Keutuhan (Pemulihan dan Pemuridan) Sesi 1-3  kebebasan hati baru berkomunikasi Sukacita Harapan Hubungan proses. Doa Keutuhan (Pemulihan dan Pemuridan) Sesi 1-3 2014, 2007, 2006 Freedom for the Captive Ministries Semua ayat Alkitab dari Terjemahan Baru Lembaga Alkitab Indonesia (Indonesian Bible Society), 1994 Boleh

Lebih terperinci

A. JEMAAT BERHIMPUN TATA IBADAH MINGGU, 15 APRIL 2018 (MINGGU PASKAH III - PUTIH) KOMUNITAS YANG BERSAKSI

A. JEMAAT BERHIMPUN TATA IBADAH MINGGU, 15 APRIL 2018 (MINGGU PASKAH III - PUTIH) KOMUNITAS YANG BERSAKSI TATA IBADAH MINGGU, 15 APRIL 2018 (MINGGU PASKAH III - PUTIH) KOMUNITAS YANG BERSAKSI Latihan Lagu Pembacaan/Penayangan Warta Lisan Saat Hening A. JEMAAT BERHIMPUN 1. AJAKAN BERIBADAH (JEMAAT DUDUK) Pnt.

Lebih terperinci

Pernikahan Kristen Sejati (2/6)

Pernikahan Kristen Sejati (2/6) Pernikahan Kristen Sejati (2/6) Nama Kursus   : Pernikahan Kristen yang Sejati Nama Pelajaran : Memilih Pasangan Kode Pelajaran : PKS-P02                    Pelajaran 02 - MEMILIH

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN. Di dalam Alkitab, setidaknya terdapat tiga peristiwa duka dimana Yesus

BAB V KESIMPULAN. Di dalam Alkitab, setidaknya terdapat tiga peristiwa duka dimana Yesus BAB V KESIMPULAN 5.1. Refleksi Di dalam Alkitab, setidaknya terdapat tiga peristiwa duka dimana Yesus hadir dalam tiga kesempatan yang berbeda: (1) Yesus membangkitkan anak Yairus (Matius 9:18-26, Markus

Lebih terperinci

1. LATAR BELAKANG MASALAH

1. LATAR BELAKANG MASALAH BAB I PENDAHULUAN 1 1. LATAR BELAKANG MASALAH Manusia dalam kehidupannya memiliki banyak kebutuhan, antara lain : kebutuhan untuk diperhatikan, mendapatkan bimbingan, pemeliharaan, asuhan, penghiburan,

Lebih terperinci

BAB IV REFLEKSI TEOLOGIS

BAB IV REFLEKSI TEOLOGIS BAB IV REFLEKSI TEOLOGIS Dalam gereja ditemukan berbagai kepentingan yang berbeda. Sebagai akibat, perbedaan itu dapat memunculkan konflik yang selanjutnya dinilai sebagai sesuatu yang wajar. 1 Ketika

Lebih terperinci

Minggu 10 : Adakah Allah Menyembuhkan Pada Masa Kini?

Minggu 10 : Adakah Allah Menyembuhkan Pada Masa Kini? Minggu 10 : Adakah Allah Menyembuhkan Pada Masa Kini? 1. Tujuan: Pada akhir sesi ini, tamu-tamu akan diminta untuk maju menerima doa kesembuhan. 2. Tidak akan ada diskusi pada sesi ini tetapi fokusnya

Lebih terperinci

BAB TIGA PENYELAMATAN ALLAH

BAB TIGA PENYELAMATAN ALLAH BAB TIGA PENYELAMATAN ALLAH Minggu ke-3, ARTI DAN HAKIKAT PENYELAMATAN ALLAH 19. Pert : Apakah yang dimaksud dengan penyelamatan Allah? Jwb : Penyelamatan Allah adalah tindakan Allah melepaskan manusia

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Permasahan. 1. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Permasahan. 1. Latar Belakang Masalah 1 BAB I PENDAHULUAN A. Permasahan 1. Latar Belakang Masalah Gereja sebagai suatu kehidupan bersama religius yang berpusat pada Yesus Kristus 1 hadir di dunia untuk menjalankan misi pelayanan yaitu melakukan

Lebih terperinci

BAB IV. 1. Makna dan Nilai wariwaa dalam adat. Pada umumnya kehidupan manusia tidak terlepas dari adat istiadat,

BAB IV. 1. Makna dan Nilai wariwaa dalam adat. Pada umumnya kehidupan manusia tidak terlepas dari adat istiadat, BAB IV ANALISIS 1. Makna dan Nilai wariwaa dalam adat Pada umumnya kehidupan manusia tidak terlepas dari adat istiadat, yang secara sadar maupun tidak telah membentuk dan melegalkan aturan-aturan yang

Lebih terperinci

PERINTAH YESUS DITURUTI (KISAH 2) contoh orang yang secara tepat menuruti pengaturan Yesus.

PERINTAH YESUS DITURUTI (KISAH 2) contoh orang yang secara tepat menuruti pengaturan Yesus. PERINTAH YESUS DITURUTI (KISAH 2) Berbeda dengan mereka yang sekarang mengubah pengaturan Yesus, Kisah 2 memberi contoh orang yang secara tepat menuruti pengaturan Yesus. Cerita Awalnya Dalam Kisah 2 Petrus

Lebih terperinci

TRAINING KONSELOR. Tujuan konseling Kristen adalah memimpin setiap orang memiliki gambar Allah dan hidup berkemenangan (Jeff Hammond).

TRAINING KONSELOR. Tujuan konseling Kristen adalah memimpin setiap orang memiliki gambar Allah dan hidup berkemenangan (Jeff Hammond). TRAINING KONSELOR Tujuan konseling Kristen adalah memimpin setiap orang memiliki gambar Allah dan hidup berkemenangan (Jeff Hammond). Tujuan konseling bukan sekedar berfokus kepada apakah akar permasalahannya?

Lebih terperinci

Yohanes 14. Dalam pelajaran ini saudara akan mempelajari... Yesus, Jalan kepada Bapa Perjanjian Roh Kudus YESUS, JALAN KEPADA BAPA

Yohanes 14. Dalam pelajaran ini saudara akan mempelajari... Yesus, Jalan kepada Bapa Perjanjian Roh Kudus YESUS, JALAN KEPADA BAPA Yohanes 14 Dalam pelajaran ini saudara akan mempelajari... Yesus, Jalan kepada Bapa Perjanjian Roh Kudus YESUS, JALAN KEPADA BAPA Bacalah Yohanes 14:1-14 Ketika Yesus menceritakan kepada pengikut-pengikut-

Lebih terperinci

BAHAN SHARING KELOMPOK SEL KELUARGA ALLAH

BAHAN SHARING KELOMPOK SEL KELUARGA ALLAH BAHAN SHARING KELOMPOK SEL KELUARGA ALLAH RENUNGAN HARIAN Roma 13:8-14 Hidup Kudus dan Benar di Hadapan Allah Efesus 4:1-16 Jangan Lambat Menjadi Dewasa Rohani Ibrani 12:1-17 Virus Rohani Yang Berbahaya

Lebih terperinci

SAUDARA BELAJAR BERJALAN

SAUDARA BELAJAR BERJALAN SAUDARA BELAJAR BERJALAN Dalam Pelajaran Ini Saudara Akan Mempelajari Letakkan Tangan Saudara di dalam Tangan Allah Sudahkah Iblis Berusaha untuk Menjatuhkan Saudara? Apakah Saudara Menderita karena Kristus?

Lebih terperinci

A. JEMAAT BERHIMPUN TATA IBADAH MINGGU, 30 JULI 2017 (MINGGU BIASA) POLA HIDUP KERAJAAN ALLAH

A. JEMAAT BERHIMPUN TATA IBADAH MINGGU, 30 JULI 2017 (MINGGU BIASA) POLA HIDUP KERAJAAN ALLAH TATA IBADAH MINGGU, 30 JULI 2017 (MINGGU BIASA) POLA HIDUP KERAJAAN ALLAH Latihan Lagu-Lagu. Penayangan Warta Lisan. Saat Hening A. JEMAAT BERHIMPUN 1. AJAKAN BERIBADAH (JEMAAT DUDUK) Pnt. : Jemaat terkasih,

Lebih terperinci

UKDW BAB I PENDAHULUAN 1.1 PERMASALAHAN Latar Belakang Masalah

UKDW BAB I PENDAHULUAN 1.1 PERMASALAHAN Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN 1.1 PERMASALAHAN 1.1.1 Latar Belakang Masalah Gereja Masehi Injili di Timor (GMIT) adalah Gereja mandiri bagian dari Gereja Protestan Indonesia (GPI) sekaligus anggota Persekutuan Gereja-Gereja

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Perjamuan kudus merupakan perintah Tuhan sendiri, seperti terdapat dalam Matius 26:26-29, Mar

BAB 1 PENDAHULUAN. Perjamuan kudus merupakan perintah Tuhan sendiri, seperti terdapat dalam Matius 26:26-29, Mar BAB 1 PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Dalam pengajaran gereja sakramen disebut sebagai salah satu alat pemelihara keselamatan bagi umat Kristiani. Menurut gereja-gereja reformasi hanya ada dua sakramen,

Lebih terperinci

Pdt Gerry CJ Takaria

Pdt Gerry CJ Takaria KESATUAN ALKITAB DAN GEREJA ATAU JEMAAT Roh Kudus merupakan kekuatan penggerak di belakang kesatuan Jemaat (Ef. 4:4-6). Dengan memanggil mereka dari pelbagai suku-bangsa, Roh Kudus membaptiskan mereka

Lebih terperinci

UJIAN SEMESTER I SEKOLAH BINA NUSANTARA Tahun Ajaran

UJIAN SEMESTER I SEKOLAH BINA NUSANTARA Tahun Ajaran UJIAN SEMESTER I SEKOLAH BINA NUSANTARA Tahun Ajaran 2008 2009 L E M B A R S O A L Mata pelajaran : Pendidikan Agama Katolik Kelas : 8 Hari / tanggal : Waktu : 60 menit PETUNJUK UMUM : 1. Tulislah nama

Lebih terperinci

TEMA : JADILAH TELADAN DAN TERANG

TEMA : JADILAH TELADAN DAN TERANG Gereja Protestan di Indonesia bagian Barat (GPIB) TEMA : JADILAH TELADAN DAN TERANG 17 September 2017 Jam 19.00 WIB Jemaat GIDEON Kelapadua Depok Jl. Komjen Pol M. Jasin Kelapadua, Pasirgunung Selatan

Lebih terperinci

Kuasa Persekutuan Kecil

Kuasa Persekutuan Kecil April 2010 1 Kisah Para Rasul 2:44; 5:12-16 Kuasa Persekutuan Kecil Dapat memahami tentang Care Group. Dapat hidup dalam komunitas/icare Group IFGF GISI Mukjizat dan tanda menyertai kehidupan jemaat mula-mula

Lebih terperinci

Baptisan. Mencuci Bersih Dosa HIDUP BARU BERSAMA KRISTUS

Baptisan. Mencuci Bersih Dosa HIDUP BARU BERSAMA KRISTUS HIDUP BARU BERSAMA KRISTUS Baptisan Mencuci Bersih Dosa GEREJA YESUS SEJATI Pusat Indonesia Jl. Danau Asri Timur Blok C3 number 3C Sunter Danau Indah Jakarta 14350 Indonesia Telp. (021) 65304150, 65304151

Lebih terperinci

UKDW BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah

UKDW BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Kehidupan di perkotaan diperhadapkan dengan sebuah realita kehidupan yang kompleks. Pembangunan yang terus berlangsung membuat masyarakat berlomba-lomba untuk

Lebih terperinci

GPIB Immanuel Depok Minggu, 13 Nopember 2016

GPIB Immanuel Depok Minggu, 13 Nopember 2016 PERSIAPAN : TATA IBADAH HARI MINGGU XXVI SESUDAH PENTAKOSTA Doa Pribadi Latihan Lagu-lagu baru Doa para Presbiter di Konsistori (P.1.) UCAPAN SELAMAT DATANG P.2. Selamat pagi/sore dan selamat beribadah

Lebih terperinci

Belajar dari Kristus

Belajar dari Kristus SAAT TEDUH HARI KE-2 Belajar dari Kristus Bacaan Alkitab: Mazmur 33; Roma 6:5-11 supaya kamu dibaharui di dalam roh dan pikiranmu, dan mengenakan manusia baru, yang telah diciptakan menurut kehendak Allah

Lebih terperinci

BAB IV TINJAUAN HASIL PENELITIAN

BAB IV TINJAUAN HASIL PENELITIAN BAB IV TINJAUAN HASIL PENELITIAN Kajian Pastoral terhadap dampak Psikologis bagi orang yang dikenakan Disiplin Gereja Dalam bab ini, penulis akan meninjau hasil penelitian dalam Bab III dan menghubungkannya

Lebih terperinci

BAB V. Penutup. GKJW Magetan untuk mengungkapkan rasa syukur dan cinta kasih karena Yesus

BAB V. Penutup. GKJW Magetan untuk mengungkapkan rasa syukur dan cinta kasih karena Yesus BAB V Penutup 5.1 Kesimpulan dan Refleksi Upacara slametan sebagai salah satu tradisi yang dilaksanakan jemaat GKJW Magetan untuk mengungkapkan rasa syukur dan cinta kasih karena Yesus sebagai juruslamat

Lebih terperinci

UKDW BAB I PENDAHULUAN

UKDW BAB I PENDAHULUAN BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG Pembangunan Jemaat merupakan bidang yang baru dalam kekristenan, baik Protestan maupun Katolik dan masuk ke dalam ranah teologi praktis, di mana terjadi adanya perpindahan

Lebih terperinci

BAB IV CAWAN DAN SLOKI DALAM PERJAMUAN KUDUS. istilah orang Jawa wong jowo iku nggoning semu artinya orang Jawa itu peka

BAB IV CAWAN DAN SLOKI DALAM PERJAMUAN KUDUS. istilah orang Jawa wong jowo iku nggoning semu artinya orang Jawa itu peka BAB IV CAWAN DAN SLOKI DALAM PERJAMUAN KUDUS Dalam bagian ini akan mengemukakan pengaruh perubahan penggunaan cawan menjadi sloki dalam Perjamuan Kudus dalam kehidupan jemaat masa modern dengan melihat

Lebih terperinci

Relasi Tuan dan Hamba Eksposisi 1 Ptr. 2:18-20 Ev. Calvin Renata, M.Div.

Relasi Tuan dan Hamba Eksposisi 1 Ptr. 2:18-20 Ev. Calvin Renata, M.Div. Relasi Tuan dan Hamba Eksposisi 1 Ptr. 2:18-20 Ev. Calvin Renata, M.Div. Mulai dari 1 Ptr. 2:11, Petrus berbicara mengenai hal yang praktis yaitu etika bagaimana manusia harus hidup dengan sesamanya. Pertama,

Lebih terperinci

PANGGILAN MENJADI GEMBALA

PANGGILAN MENJADI GEMBALA pelayanan PASTORAL PANGGILAN MENJADI GEMBALA DASAR ALKITAB Efesus 4:11-16 - Yesus Kristus yang memilih dan menetapkan tugas pelayanan bagi para gembala. 1 Petrus 5:1-5 - Tugas para Gembala memelihara domba.

Lebih terperinci

Ordinary Love. Timothy Athanasios

Ordinary Love. Timothy Athanasios Ordinary Love Timothy Athanasios Bab I Gereja dan Pelayanan Konsep menciptakan berhala, hanya rasa ingin tahu yang bisa memahami. (Gregory Nyssa) Jika Kerajaan Allah hendak direalisasikan dalam rupa dua

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Gereja adalah sebuah persekutuan orang-orang percaya, sebagai umat yang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Gereja adalah sebuah persekutuan orang-orang percaya, sebagai umat yang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Gereja adalah sebuah persekutuan orang-orang percaya, sebagai umat yang terpanggil dan dihimpun oleh Allah Bapa, keluar dari kegelapan menuju kepada Yesus Kristus

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN UKDW

BAB I PENDAHULUAN UKDW BAB I PENDAHULUAN I. Latar Belakang Sakramen berasal dari bahasa Latin; Sacramentum yang memiliki arti perbuatan kudus 1. Dalam bidang hukum dan pengadilan Sacramentum biasanya diartikan sebagai barang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1. Permasalahan 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN 1. Permasalahan 1.1. Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN 1. Permasalahan 1.1. Latar Belakang Masalah Setiap manusia tentunya memiliki masalah dan pergumulannya masing-masing. Persoalan-persoalan ini mungkin berkaitan dengan masalah orang per

Lebih terperinci

10. Mata Pelajaran Pendidikan Agama Kristen untuk Sekolah Menengah Pertama Luar Biasa Tunalaras (SMPLB E)

10. Mata Pelajaran Pendidikan Agama Kristen untuk Sekolah Menengah Pertama Luar Biasa Tunalaras (SMPLB E) 10. Mata Pelajaran Pendidikan Agama Kristen untuk Sekolah Menengah Pertama Luar Biasa Tunalaras (SMPLB E) A. Latar Belakang Agama memiliki peran yang amat penting dalam kehidupan umat manusia. Agama menjadi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Khotbah merupakan salah satu bagian dari rangkaian liturgi dalam

BAB I PENDAHULUAN. Khotbah merupakan salah satu bagian dari rangkaian liturgi dalam BAB I PENDAHULUAN I. Latar Belakang Masalah Khotbah merupakan salah satu bagian dari rangkaian liturgi dalam kebaktian yang dilakukan oleh gereja. Setidaknya khotbah selalu ada dalam setiap kebaktian minggu.

Lebih terperinci

Untuk mengenal arti pembaruan karismatik, baiklah kita tanyakan apa tujuan yang ingin dicapainya.

Untuk mengenal arti pembaruan karismatik, baiklah kita tanyakan apa tujuan yang ingin dicapainya. Untuk mengenal arti pembaruan karismatik, baiklah kita tanyakan apa tujuan yang ingin dicapainya. Sesungguhnya tujuan pembaruan karismatik bukan lain daripada tujuan hidup Kristiani pada umumnya, yaitu

Lebih terperinci

Pertumbuhan Iman Menuju Kesempurnaan

Pertumbuhan Iman Menuju Kesempurnaan Pertumbuhan Iman Menuju Kesempurnaan Kolose 2 : 18-19 2:18 Janganlah kamu biarkan kemenanganmu digagalkan oleh orang yang pura-pura merendahkan diri dan beribadah kepada malaikat, serta berkanjang pada

Lebih terperinci

BAB V PENUTUP. sebelumnya, maka pada bab terakhir ini penulis akan menyimpulkan Telaah

BAB V PENUTUP. sebelumnya, maka pada bab terakhir ini penulis akan menyimpulkan Telaah BAB V PENUTUP Dari penjelasan pembahasan yang telah dipaparkan pada bab-bab sebelumnya, maka pada bab terakhir ini penulis akan menyimpulkan Telaah Pendampingan Pastoral terhadap Pelayanan Kerohanian di

Lebih terperinci

BAB V PENUTUP. 5.1 Kesimpulan. Gereja merupakan sebuah wadah yang seharusnya aktif untuk dapat

BAB V PENUTUP. 5.1 Kesimpulan. Gereja merupakan sebuah wadah yang seharusnya aktif untuk dapat BAB V PENUTUP 5.1 Kesimpulan Gereja merupakan sebuah wadah yang seharusnya aktif untuk dapat menjangkau seluruh jemaatnya agar dapat merasakan kehadiran Allah ditengahtengah kehidupannya. Dengan itu maka,

Lebih terperinci

Dari Penganiaya Menjadi Pengkhotbah

Dari Penganiaya Menjadi Pengkhotbah Alkitab untuk Anak-anak memperkenalkan Dari Penganiaya Menjadi Pengkhotbah Penulis: Edward Hughes Digambar oleh: Janie Forest Diterjemahkan oleh: Widi Astuti Disadur oleh: Ruth Klassen Cerita 58 dari 60

Lebih terperinci

Seringkali Yesus melakukan pendekatan langsung, dengan cara yang berbeda. Cara Yesus adalah cara yang tidak pernah salah dan tidak perlu di perbaiki

Seringkali Yesus melakukan pendekatan langsung, dengan cara yang berbeda. Cara Yesus adalah cara yang tidak pernah salah dan tidak perlu di perbaiki Seringkali Yesus melakukan pendekatan langsung, dengan cara yang berbeda. Cara Yesus adalah cara yang tidak pernah salah dan tidak perlu di perbaiki lagi Pekerjaan menarik jiwa itu adalah yang tertinggi

Lebih terperinci

Hubungan Kita Dengan Allah

Hubungan Kita Dengan Allah t I l Hubungan Kita Dengan Allah Kita telah mempelajari bahwa tanggung jawab utama kita sebagai orang Kristen adalah mengasihi Allah. Seperti yang telah kita pelajari dalam Pelajaran 11, kita menuruti

Lebih terperinci