Oleh: Purwati SDN 1 Parakan, Trenggalek

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "Oleh: Purwati SDN 1 Parakan, Trenggalek"

Transkripsi

1 JUPEDASMEN, Volume 2, Nomor 1, April PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA DENGAN MENERAPKAN METODE STUDENT FASILITATOR AND EXPLAINING (SFAE) PADA MATA PELAJARAN MATEMATIKA DENGAN MATERI JARING- JARING KUBUS DAN BALOK PADA SISWA KELAS VI SDN 1 PARAKAN TRENGGALEK SEMESTER II TAHUN PELAJARAN 2013/2014 Oleh: Purwati SDN 1 Parakan, Trenggalek Abstrak. Penelitian ini dilakukan dengan tujuan utama adalah: (1) Untuk menghasilkan desain pembelajaran yang dapat digunakan untuk mengetahui adanya peningkatan motivasi belajar siswa kelas IV Semester II SDN 1 Parakan Kabupaten Trenggalek Tahun 2013/2014 dengan menggunakan Metode Student Fasilitator And Explaining (SFAE); (2) Untuk mengetahui sikap siswa terhadap pembelajaran yang menggunakan Metode Student Fasilitator And Explaining (SFAE); (3) Untuk mengetahui efektifitas pembelajaran Matematika dengan menggunakan Metode Student Fasilitator And Explaining (SFAE). Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan di SDN 1 Parakan Kabupaten Trenggalek pada bidang studi Matematika. Dari hasil persiklus mengalami peningkatan yaitu dari awal siklus: 60,71 siklus I: 73,36 siklus II: 88,93 tidak hanya ketuntasan belajara saja yang mengalami peningkatan untuk respon siswa juga mengalami peningkatan dengan perolehan persentase pada siklus I sebesar 1,78% dan meningkat kembali pada siklus II sebesar 1,91% dari sini dapat disimpulkan bahwa melalui penggunaan Metode Student Fasilitator And Explaining (SFAE) dapat meningkatkan motivasi belajar bidang studi Matematika pada siswa Kelas IV semester II SDN 1 Parakan Kabupaten Trenggalek Tahun Pelajaran 2013/2014 secara meyakinkan. Kata kunci: Matematika, Metode SFAE Matematika timbul karena pikiran-pikiran manusia yang berhubungan dengan ide, proses dan penalaran. Matematika terdiri dari empat wawasan yang luas ialah Aritmatika, Aljabar, geometri dan analisis (analysis) dimana arti dari aritmatika mencakup antara lain teori bilangan dan statistik, selain itu Matematika adalah ratunya ilmu (matematic is the queen science) maksudnya antara lain ialah bahwa Matematika itu tidak tergantung pada bidang studi lain, misalnya bahasa, dan agar dapat dipahami orang dengan tepat kita harus menggunakan simbul dan istilah yang cermat yang disepakati secara bersama. Disini penulis ambil contoh pada geometri bidang, pada giometri bidang itu terdapat unsur-unsur terutama antara lain ialah titik, garis, lengkungan dan bidang, sekarang kita tinjau pengertian titik. Titik itu dianggap ada tetapi tidak dapat dinyatakan dalam suatu kalimat dengan tepat, sebab titik itu adalah unsur yang tidak didefinisikan. Dengan kata lain hanya mampu memberikan penjelasan misalnya titik itu adalah suatu, yang mempunyai ukuran Panjang, luas, isi atau berat, yang juga belum jelas. Meskipun demikian kita sepakat bahwa titik itu ada. Dari unsur-unsur yang tidak didefinisikan dan rumusan unsur-unsur lainnya yang kita definisikan itu di buat suatu asumsiasumsi dasar atau aksioma-aksioma atau 101

2 102 Purwati, Peningkatan Hasil Belajar Siswa dengan Menerapkan... postulat-postulat dalam hal ini aksioma dan postulat penulis samakan yaitu pernyataan dasar dalam Matematika tidak disangsikan kebenarannya karena kebenarannya tidak di sangsikan lagi. Obyek langsung dalam Matematika ialah fakta, keterampilan proses dan aturan (principal) untuk mempelajari obyek-obyek langsung ataupun untuk mempelajari topiktopik dalam Matematika tidak dapat sembarangan. Topik-topik dalam Matematika itu tersusun secara hirarki mulai dari yang mendasar atau sudah sampai kepada yang paling sukar. Setiap orang yang ingin belajar Matematika dengan baik harus melalui jalur-jalur pasti telah tersusun secara logis. Disamping itu setelah anak memahami fakta, keterampilan konsep dan aturan obyek-obyek langsung itu harus dilatih dan di fahamkannya juga. Siswa harus hafal simbul, notasi, definisi, aturan, prosedur rumus, dalil yang lain-lainnya agar penerapannya pada situasi yang baru lancar mengenai pemahaman suatu konsep atau dalil yang merupakan prasarat itu dapat secara intensif dan dapat pula secara deduktif. Menurut Arends, sebagaimana dikutip oleh Suprijono (2010:46), model pembelajaran mengacu pada pendekatan yang akan digunakan, termasuk di dalamnya tujuan-tujuan pembelajaran, lingkungan pembelajaran, dan pengelolaan kelas. Soekamto et.al., sebagaimana dikutip oleh Trianto (2007:5), mengemukakan maksud dari model pembelajaran adalah: Kerangka konseptual yang melukiskan prosedur yang sistematis dalam mengorganisasikan pengalaman belajar untuk mencapai tujuan belajar tertentu, dan berfungsi sebagai pedoman bagi para perancang pembelajaran dan para pengajar dalam merencanakan aktivitas belajar mengajar. Model pembelajaran merupakan suatu pola yang dipakai oleh guru untuk membentuk kurikulum, artinya para guru boleh memilih model pembelajaran yang sesuai dan efisien untuk mencapai tujuan pembelajarannya. Dengan demikian model pembelajaran tersebut merupakan pola umum perilaku untuk mencapai tujuan pembelajaran. Peserta didik akan lebih mudah mendapatkan informasi, ide, keterampilan, cara berpikir, dan mengekspresikan ide melalui model pembelajaran yang digunakan oleh guru. Model pembelajaran dapat digunakan guru sebagai pedoman dalam merencanakan proses belajar mengajar. (Soekanto, 1995). Faktor-faktor yang mempengaruhi pemilihan model pembelajaran, sebagai berikut: (1) Tujuan yang hendak dicapai; (2) Materi pelajaran; (3) Peserta didik; (4) Fasilitas; (5) Situasi; (6) Guru ( (7 Mei 2013). Model pembelajaran Student Facilitator and Explaining merupakan salah satu dari tipe model pembelajaran kooperatif. Di dalam kelas kooperatif siswa belajar bersama dalam kelompok-kelompok kecil yang terdiri dari 4-6 orang siswa yang sederajat tetapi heterogen, kemampuan, jenis kelamin, suku/ras, dan satu sama lain saling membantu. Tujuan dibentuknya kelompok tersebut adalah untuk memberikan kesempatan kepada semua siswa untuk dapat terlibat secara aktif dalam proses berpikir dan kegiatan belajar mengajar (Soekanto, 1995:41). Model pembelajaran Student Facilitator and Explaining adalah model pembelajaran yang digunakan oleh pendidik

3 JUPEDASMEN, Volume 2, Nomor 1, April dengan maksud meminta peserta didik untuk berperan menjadi narasumber terhadap temannya di kelas. Rachmad Widodo (2010) model pembelajaran Student Facilitator and Explaining merupakan model pembelajaran dimana siswa/peserta didik belajar mempresentasikan ide/pendapat pada rekan peserta didik lainnya. Model pembelajaran ini efektif untuk melatih siswa berbicara untuk menyampaikan ide/ gagasan atau pendapatnya sendiri. Model ini merupakan model yang mudah, guna memperoleh keaktifan kelas secara keseluruhan dan tanggungjawab secara individu. Model ini memberikan kesempatan kepada setiap peserta didik untuk bertindak sebagai seorang pengajar/penjelas materi dan seorang yang memfasilitasi proses pembelajaran terhadap peserta didik lain. Dengan model ini, peserta didik yang selama ini tidak mau terlibat akan ikut serta dalam pembelajaran secara aktif. Menurut Suprijono (2010:128) terdapat enam langkah dalam pelaksanaan model pembelajarn Student Facilitator and Explaining, yaitu sebagai berikut: (a) Guru menyampaikan kompetensi yang ingin dicapai; (b) Guru menjelaskan tujuan belajarnya, menyampaikan ringkasan dari isi dan mengaitkan dengan gambaran yang lebih besar mengenai silabus atau skema kerja; (c) Guru melaksanakan Metode Student Fasilitator And Explaining (SFAE) atau menyajikan materi; (d) Guru menyajikan materi yang dipelajari pada saat itu dan siswa memperhatikan; (e) Guru menyimpulkan ide/pendapat dari siswa; (f) Ketika sang sukarelawan menjelaskan apa yang mereka ketahui di depan kelas, guru mencatat poin-poin penting untuk diulas kembali; (g) Guru menerangkan semua materiyang disajikan saat itu; (h) Guru menjelaskan keseluruhan dari materi agar siswa lebih memahami materi yang sudah dibahas pada saat itu; (i) Penutup. Setiap model yang sudah ada selama ini memiliki kelebihan dan kekurangan, begitu juga dengan model Student Facilitator and Explaining memiliki kedua hal tersebut. Menurut Prasetya (2010) kelebihan dan model Student Facilitator and Explaining, meliputi: (a) Dapat mendorong tumbuh dan berkembangya potensi berpikir kritis siswa secara optimal; (b) Melatih siswa aktif, kreatif dalam menghadapi setiap permasalahan; (c) Mendorong tumbuhnya tenggang rasa, mau mendengarkan dan menghargai pendapat orang lain; (d) Mendorong tumbuhnya sikap Metode Student Fasilitator And Explaining (SFAE); (e) Melatih siswa untuk meningkatkan kemampuan saling bertukar pendapat secara obyektif, rasional guna menemukan suatu kebenaran dalam kerjasama anggota kelompok; (f) Mendorong tumbuhnya keberanian mengutarakan pendapat siswa secara terbuka; (g) Melatih siswa untuk selalu dapat mandiri dalam menghadapi setiap masalah; (h) Melatih kepemimpinan siswa; (i) Memperluas wawasan siswa melalui kegiatan saling bertukar informasi, pendapat dan pengalaman antar mereka. Selain itu menurut Prasetya (2010) kekurangan model Student Facilitator and Explaining, meliputi: (a) Timbul rasa yang kurang sehat antar siswa satu dengan yang lainnya; (b) Peserta didik yang malas mungkin akan menyerahkan bagian pekerjaannya kepada siswa yang pintar; (c) Penilaian individu sulit karena tersembunyi dibalik kelompoknya; (d) Model Student Facilitator and Explaining memerlukan persiapan yang rumit dibanding dengan model lain, misalnya 103

4 104 Purwati, Peningkatan Hasil Belajar Siswa dengan Menerapkan... model ceramah; (e) Apabila terjadi persaingan yang negatif hasil pekerjaan akan memburuk; (f) Peserta didik yang malas memiliki kesempatan untuk tetap pasif dalam kelompoknya, dan memungkinkan akan mempengaruhi kelompoknya sehingga usaha kelompok tersebut gagal. Penelitian ini dilakukan dengan tujuan utama untuk: (1) Menghasilkan desain pembelajaran yang dapat digunakan untuk mengetahui adanya peningkatan motivasi belajar siswa kelas IV Semester II SDN 1 Parakan Kabupaten Trenggalek Tahun 2013/ 2014 dengan menggunakan Metode Student Fasilitator And Explaining (SFAE); (2) Mengetahui sikap siswa terhadap pembelajaran yang menggunakan Metode Student Fasilitator And Explaining (SFAE); (3) Mengetahui efektifitas pembelajaran Matematika dengan menggunakan Metode Student Fasilitator And Explaining (SFAE). METODE PENELITIAN Penelitian Tindakan Kelas ini dilaksanakan di SDN 1 Parakan Kabupaten Trenggalek Tahun Pelajaran 2013/2014 yang dilaksanakan dalam bulan Februari sampai bulan Maret 2014 pada bidang studi Matematika. Sedangkan kelas yang dijadikan obyek dalam penelitian ini adalah Siswa Kelas IV Semester II SDN 1 Parakan Kabupaten Trenggalek Tahun Pelajaran 2013/2014 yang kelasnya berjumlah 14 siswa. Dalam menyiapkan penelitian tindakan kelas ini dilakukan langkah-langkah sebagai berikut: (1) Mengubah formasi tempat duduk dan bangku siswa menurut model yang ada pada penelitian tindakan kelas; (2) Menginformasikan kepada siswa untuk mempelajari buku penunjang yang dipakai di sekolah; (3) Melatih dan membimbing siswa dalam mengerjakan soalsoal yang berhubungan dengan penjumlahan dan pengurangan pecahan; (4) Mengajak mitra guru untuk menjadi pengamat sekaligus kolaborator dalam penilaian. Populasi dari penelitian ini adalah jumlah keseluruhan Siswa Kelas IV Semester II SDN 1 Parakan Kabupaten Trenggalek Tahun Pelajaran 2013/2014 yang kelasnya berjumlah 14 siswa. Karena jumlah populasi dalam penelitian ini hanya 14 siswa maka berdasarkan pendapat di atas peneliti mengambil sampel. Hal ini berarti populasi secara keseluruhan dijadikan sampel, yang berarti seluruh siswa Kelas IV Semester II SDN 1 Parakan Kabupaten Trenggalek Tahun Pelajaran 2013/2014. Pelaksanaan penelitian ini berbentuk siklus yang terdiri dari 2 siklus yang masingmasing meliputi: planning (perencanaan), action (pelaksanaan), observation (pengamatan) dan reflection (refleksi). Tiap siklus terdiri dari 2 pertemuan. Tiap siklus dilaksanakan sesuai dengan tujuan yang ingin dicapai. Permasalahan yang belum dapat dipecahkan dalam siklus pertama direfleksikan bersama tim peneliti dalam suatu pertemuan kolaborasi, untuk mencari penyebabnya, selanjutnya peneliti merencanakan berbagai langkah perbaikan untuk diterapkan dalam siklus berikutnya. Hal itu dilaksanakan terus dari satu siklus ke siklus berikutnya sampai masalah yang dihadapi dapat dipecahkan secara tuntas, pada siklus dalam penelitian ini tindakan yang diberikan berupa penggunaan Metode Student Fasilitator And Explaining (SFAE) dalam proses belajar mengajar. Untuk mengumpulkan data hasil penelitian, maka peneliti menggunakan beberapa instrument penelitian antara lain: (1) Lembar Observasi; (2) Lembar Tes

5 JUPEDASMEN, Volume 2, Nomor 1, April Tertulis; (3) Dokumen Siswa; (4) Lembar Angket; (5) Daftar nilai. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah pembelajaran SFAE, yaitu pendekatan yang memberikan pengakuan terhadap keragaman siswa. Dalam pandangan pembelajaran SFAE ini diakui bahwa siswa, pada awal proses pembelajaran, telah memiliki konsep kognitif, afektif dan psikomotor tertentu sebagai akibat pembelajaran dan pengalaman sebelumnya. Bertolak dari pengetahuan awal dan pengalaman ini, siswa membangun sendiri pandangan mereka terhadap pengetahuan baru yang sedang diperolehnya. Untuk melihat kriteria penilaian dalam penelitian digunakan range sebagai berikut. Tabel 1 Kriteria penilaian dalam penelitian Nilai Kriteria A (baik sekali) B (baik) C (cukup) D (kurang) 0-49 E (kurang sekali) Dalam penelitian ini memfokuskan kriteria tingkat keberhasilan atau ketuntasan secara klasikal, suatu kelas telah tuntas belajar jika sekurang- kurangnya 85% siswa telah tuntas belajar dengan ketentuan nilainya 65. Sedangkan kriteria minat belajar siswa, peneliti tentukan sebagai berikut. Tabel 2 Kriteria minat belajar siswa Nilai Kriteria 70 % - 100% Baik 41 % - 69% Cukup 0 % - 40% Kurang HASIL DAN PEMBAHASAN Prasiklus Sebelum dilakukan penelitian Siklus I dan Siklus II terlebih dahulu dilakukan tes Prasiklus untuk melihat sejauh mana nilai siswa sebelum diadakan penelitian. Berikut adalah nilai Prasiklus. Tabel 3 Nilai Prasiklus N % NAMA SISWA Nilai O T TT 1 Septi Cita Sari 68 TT 2 Afrizal Faroqi Ashar Alfani 54 TT 3 Erlambang Yoga Anggoro 62 TT 4 Estriya Deana Anita Sari 50 TT 5 Hansen Brillian F 68 TT 6 Luluk Atul Maknun 70 T 7 Qo'id Fauziyah Yuwandari 60 TT 8 Ryo Pasauzy 72 T 9 Robby Murdani 56 TT 10 Reyda Adhi Saputra 56 TT 11 Sony Saputra 68 TT 12 Sandyka Apriliyan 54 TT 13 Fauzan Prayudatama 62 TT 14 Fauzin Prayudatama 50 TT Jumlah Rata-rata Dari data di atas dapat diperoleh hasil bahwa nilai rata-rata siswa sebelum diadakan siklus adalah 60,71 dengan tingkat ketuntasan sebesar 14,29%. Data tersebut masih jauh di bawah rata-rata ketuntasan sebesar 80.00%. Sehingga diperlukan perlakuan kusus berupa perubahan cara mengajar atau metode mengajar Guru. Siklus I Refleksi Awal Pada refleksi awal ini peneliti mencoba untuk melihat situasi pembelajaran pada siswa kelas IV. Dalam penelitian ini peneliti menilai bahwa siswa belum dapat mengikuti metode pembelajaran yang sedang diterapkan oleh guru. Siswa cenderung pasif dan hanya ramai dengan teman sebangkunya maka dari itu perlu diadakan metode pembelajaran baru yang lebih efektif sehingga siswa dapat aktif dalam kegiatan pembelajaran dan dapat berdampak pada meningkatnya nilai prestasi siswa. 105

6 106 Purwati, Peningkatan Hasil Belajar Siswa dengan Menerapkan... Perencanaan (Planning) Pada tahap perencanaan, terdiri dari: (a) Guru mempersiapkan perangkat pembelajaran, yaitu satuan pelajaran, rencana pembelajaran dengan Metode Student Fasilitator And Explaining (SFAE); (b) Guru mempersiapkan instrumen penelitian, yaitu lembar observasi guru dan siswa, lembar angket minat siswa dan catatan lapangan; (c) Guru mempersiapkan alat yang digunakan untuk menguji siswa; (d) Guru membuat perangkat sistem penilaian. Pelaksanaan (Action) Pertemuan pertama, terdiri dari: (1) Kegiatan awal dilakukan selama 30 menit, meliputi: (a) Berdoa bersama; (b) Absensi siswa; (c) Apresiasi dan menjelaskan metode yang dipakai dalam proses pembelajaran. (2) Kegiatan Inti dilakukan selama 90 menit, meliputi: (a) Penjelasan singkat tentang cara membuat berbagai jaring-jaring kubus dan balok. Dos kue kita buka hingga menjadi bagun datar merupakan jaring-jaring balok. Contoh: (b) Siswa dapat menyelesaikan lembar kerja (tugas) secara kelompok tentang jaringjaring balok dan kubus. Diskusikan bersama kelompokmu! Isilah titik-titik dalam tabel dibawah ini dengan pernyataan ya atau tidak. Gambarlah jaring-jaring balok dengan ukuran panjang 6 kotak, lebar 3 kotak dan tinggi 3 kotak! Gambarlah jaring-jaring kubus dengan ukuran panjang rusuk 4 kotak pada tempat di bawah ini! (c) Siswa menunjukkan hasil kerjanya untuk diamati dan didiskusikan; (d) Siswa mempresentasikan hasil diskusinya; (e) Kelompok lain memberikan tanggapan; (f) Menyimpulkan hasil diskusi kelas. (3) Kegiatan Akhir dilakukan selama 45, meliputi: (a) Mencatat hasil diskusi; (b) Penilaian; (c) Pemajangan hasil tes; (d) Penegasan catatan siswa. Pertemuan 2 terdiri dari: (1) Kegiatan Awal dilakukan selama 30 menit, meliputi: (a) Siswa berdoa bersama; (b) Mengecek kehadiran siswa; (c) Apresiasi dan menjelaskan metode yang dipakai dalam proses pembelajaran. (2) Kegiatan Inti dilakukan selama 90 menit, meliputi: (a) Tanya jawab tentang jaring-jaring kubus dan balok; (b) Penjelasan singkat tentang cara membuat berbagai jaring-jaring kubus dan balok. Dos kue kita buka hingga menjadi bagun datar merupakan jaring-jaring balok.

7 JUPEDASMEN, Volume 2, Nomor 1, April Contoh: (b) Siswa dapat menyelesaikan lembar kerja (tugas) secara kelompok tentang jaringjaring balok dan kubus. Diskusikan bersama kelompokmu! Isilah titik-titik dalam tabel dibawah ini dengan pernyataan ya atau tidak. Gambarlah jaring-jaring balok dengan ukuran panjang 6 kotak, lebar 3 kotak dan tinggi 3 kotak! Gambarlah jaring-jaring kubus dengan ukuran panjang rusuk 4 kotak pada tempat di bawah ini! (c) Siswa menunjukkan hasil kerjanya untuk diamati dan didiskusikan; (d) Siswa mempresentasikan hasil diskusinya; (e) Kelompok lain memberikan tanggapan; (f) Menyimpulkan hasil diskusi kelas. (3) Kegiatan Akhir dilakukan selama 45 menit, meliputi: (a) Mencatat hasil diskusi kelompok; (b) Pemajangan hasil diskusi; (c) Siswa berdoa bersama-sama dipimpin oleh ketua kelas. Pertemuan 3 terdiri dari: (1) Kegiatan Awal dilakukan selama 30 menit, meliputi: (a) Siswa berdoa bersama; (b) Mengecek kehadiran siswa. (2) Kegiatan Inti dilakukan selama 60 menit, meliputi: Siswa mengejakan soal tes yang diberikan guru. (3) Kegiatan Akhir dilakukan selama 30, meliputi: (1) Siswa mengumpulkan hasil pekerjaan; (2) Siswa berdoa bersama-sama dipimpin oleh ketua kelas. Pengamatan (Observation) Guru kolaborator mengamati hal-hal berikut dalam pembelajaran: (a) Guru selalu memusatkan perhatian, memperjelas pendapat siswa, memberi waktu yang cukup untuk berfikir, mengajukan pertanyaan secara merata, membuat rangkuman dan memberikan kesimpulan; (b) Siswa selalu memperhatikan: (1) guru sedang memberi penjelasan, (2) Siswa yang mengemukakan pendapat, (3) Siswa yang mendefinisikan suatu konsep, (4) Siswa yang sedang mengerjakan soal. Di samping itu siswa bersikap selalu: (1) Melaksanakan perintah, (2) Mempelajari pokok bahasan, dan (3) Bekerja sama dengan kelompoknya; (c) Sedangkan kegiatan yang sering dilakukan oleh guru adalah: (1) Menguraikan permasalahan bila ada pendapat yang kurang jelas, (2) Meminta Pendapat kelompok lain untuk memberi penegasan, dan (3) memberi kesempatan siswa untuk bertanya; (d) Aktifitas siswa yang sering dilakukan: (1) Menanyakan hal-hal yang kurang jelas tentang pokok bahasan, dan (2) Memperhatikan temannya yang sedang men- Metode Student Fasilitator And Explaining (SFAE) kan suatu pokok bahasan. (e) Minat belajar siswa, sesuai dengan indikator yang telah ditetapkan maka pada siklus I komponen-komponen minat yang masih 107

8 108 Purwati, Peningkatan Hasil Belajar Siswa dengan Menerapkan... memenuhi kriteria kurang, yaitu mempersiapkan buku Matematika, berusaha menyelesaikan tugas rumah yang diberikan guru, aktif berkumpul dengan anggota kelompoknya, memperhatikan arahan guru, berusaha mencari jawaban bila mendapat tugas dan belajar lebih intensif bila diberi tahu akan ada ulangan. Refleksi Berdasarkan hasil pantauan guru penelitian guru pengamat maka pelaksanaan tindakan pada siklus I dapat direfleksikan sebagai berikut: (1) Semua tindakan yang direncanakan dapat terlaksana meskipun belum efektif; (2) Guru peneliti menyadari adanya kekurangan-kekurangan yang timbul saat proses pembelajaran; (3) Siswa lebih memperhatikan ketika guru sedang menjelaskan sesuatu permasalahan, hal ini disebabkan pandangan siswa dengan guru tidak terhalang siswa lain; (4) Rencana perbaikan, meliputi: (a) Guru akan merubah urutan pembelajaran; (b) Memberi kesempatan bertanya pada siswa supaya lebih aktif; (c) Mendiskusikan langkah-langkah yang sudah mapan yang telah dilakukan di siklus I. Siklus Kedua Perencanaan (planning) Berdasarkan hasil tindakan yang dilakukan pada siklus I yang dipaparkan di atas maka guru peneliti dan guru pengamat saat diskusi merumuskan rencana tindakan untuk siklus II, dengan beberapa perubahan diantaranya: (a) Menekankan pemahaman siswa dengan menggunakan Metode Student Fasilitator and Explaining (SFAE); (b) Menunjukkan kepada setiap kelompok untuk bersiap-siap melakukan Metode Student Fasilitator and Explaining (SFAE) sebagaimana yang petunjuknya ada di dalam buku. Pelaksanaan (Action) Pertemuan pertama, terdiri dari: (1) Kegiatan awal dilakukan selama 30 menit, meliputi: (a) Berdoa bersama; (b) Absensi siswa; (c) Apresiasi dan menjelaskan metode yang dipakai dalam proses pembelajaran. (2) Kegiatan Inti dilakukan selama 90 menit, meliputi: (a) Penjelasan singkat tentang cara membuat berbagai jaring-jaring kubus dan balok. Dos kue kita buka hingga menjadi bagun datar merupakan jaring-jaring balok. Contoh: (b) Siswa dapat menyelesaikan lembar kerja (tugas) secara kelompok tentang jaringjaring balok dan kubus. Diskusikan bersama kelompokmu! Isilah titik-titik dalam tabel dibawah ini dengan pernyataan ya atau tidak (c) Gambarlah jaring-jaring balok dengan

9 JUPEDASMEN, Volume 2, Nomor 1, April ukuran panjang 6 kotak, lebar 3 kotak dan tinggi 3 kotak1 (d) Gambarlah jaring-jaring kubus dengan ukuran panjang rusuk 4 kotak pada tempat di bawah ini! (e) Siswa menunjukkan hasil kerjanya untuk diamati dan didiskusikan; (f) Siswa mempresentasikan hasil diskusinya; (g) Kelompok lain memberikan tanggapan; (h) Menyimpulkan hasil diskusi kelas. (3) Kegiatan Akhir dilakukan selama 45 menit, meliputi: (a) Mencatat hasil diskusi; (b) Penilaian; (c) Pemajangan hasil tes; (d) Penegasan catatan siswa. Pertemuan 2, terdiri dari: (1) Kegiatan Awal dilakukan selama 30 menit, meliputi: (a) Siswa berdoa bersama; (b) Mengecek kehadiran siswa; (c) Apresiasi dan menjelaskan metode yang dipakai dalam proses pembelajaran. (2) Kegiatan Inti dilakukan selama 90 menit, meliputi: (a) Tanya jawab tentang jaring-jaring kubus dan balok; (b) Penjelasan singkat tentang cara membuat berbagai jaring-jaring kubus dan balok. Dos kue kita buka hingga menjadi bagun datar merupakan jaring-jaring balok. Contoh: Siswa dapat menyelesaikan lembar kerja (tugas) secara kelompok tentang jaring-jaring balok dan kubus. Diskusikan bersama kelompokmu! Isilah titik-titik dalam tabel dibawah ini dengan pernyataan ya atau tidak Gambarlah jaring-jaring balok dengan ukuran panjang 6 kotak, lebar 3 kotak dan tinggi 3 kotak! Gambarlah jaring-jaring kubus dengan ukuran panjang rusuk 4 kotak pada tempat di bawah ini! (c) Siswa menunjukkan hasil kerjanya untuk diamati dan didiskusikan; (d) Siswa mempresentasikan hasil diskusinya; (e) Kelompok lain memberikan tanggapan; (f) Menyimpulkan hasil diskusi kelas. (3) Kegiatan Akhir dilakukan selama 45 menit, meliputi: (a) Mencatat hasil diskusi kelompok; (b) Pemajangan hasil diskusi; (c) Siswa berdoa bersama-sama dipimpin oleh ketua kelas. Pertemuan 3, terdiri dari: (1) Kegiatan Awal dilakukan selama 30 menit, meliputi: (a) Siswa berdoa bersama; (b) Mengecek kehadiran siswa. (2) Kegiatan Inti dilakukan selama 90 menit, meliputi: Siswa mengejakan soal tes yang diberikan guru. (3) Kegiatan Akhir dilakukan selama 45 menit, meliputi: (a) Siswa mengumpulkan hasil pekerjaan; (b) Siswa berdoa bersama-sama dipimpin oleh ketua kelas. 109

10 110 Purwati, Peningkatan Hasil Belajar Siswa dengan Menerapkan... Pengamatan (Observation) Hasil pengamatan guru dan pengamat menunjukkan: (a) Guru berhasil melaksanakan seluruh rencana tindakan dengan efektif; (b) Ketika melaksanakan Metode Student Fasilitator and Explaining (SFAE) tindakan siswa lebih percaya diri dan kelihatan menyakinkan; (c) Tindakan merubah urut-urutan pembelajaran dan juga memberi bimbingan dan arahan kepada siswa semakin membuat situasi pembelajaran lebih baik dan menyenangkan; (d) Hasil Pengukuran minat pada siklus II yang memenuhi kriteria cukup yaitu: mempersiapkan buku Matematika, berusaha menyelesaikan tugas yang diberikan guru, aktif berkumpul dengan anggota kelompoknya memperhatikan arahan guru, berusaha menjawab bila mendapat pertanyaan, dan lebih intensif jika diberitahukan akan ada ulangan. Refleksi Dari hasil pengamatan guru peneliti dan guru pengamat pada siklus II dapat diilustrasikan sebagai berikut: (a) Semua tindakan yang direncanakan dapat terlaksana dengan baik; (b) Kekurangan yang terjadi pada proses pembelajaran dapat diatasi oleh guru peneliti; (c) Alur berfikir lebih menyeluruh dalam memahami suatu konsep, terlihat dari kemampuan siswa dalam mengerjakan soal-soal matematika sesuai pokok bahasan. Siklus I Penelitian siklus I dengan menggunakan metode Student Fasilitator and Explaining (SFAE) memberikan hasil yang signifikan dibandingkan dengan sebelum siklus. Berikut akan ditampilkan data nilai siswa siklus I. Tabel 4 Nilai Siswa Siklus I N % Nama Siswa Nilai o T TT 1 Septi Cita Sari 76 T 2 Afrizal Faroqi Ashar Alfani 72 T 3 Erlambang Yoga Anggoro 86 T 4 Estriya Deana Anita Sari 76 T 5 Hansen Brillian F 72 T 6 Luluk Atul Maknun 76 T 7 Qo'id Fauziyah Yuwandari 68 TT 8 Ryo Pasauzy 60 TT 9 Robby Murdani 75 T 10 Reyda Adhi Saputra 60 TT 11 Sony Saputra 75 T 12 Sandyka Apriliyan 66 TT 13 Fauzan Prayudatama 87 T 14 Fauzin Prayudatama 78 T Jumlah Rata-rat Berdasarkan data nilai di atas dapat diketahui nilai rata-rata sebelum siklus 60,71 dengan ketuntasan 14,29% dan pada siklus I 73,36 dengan ketuntasan belajar 71,43%. Hasil ini menunjukkan bahwa pada siklus I mengalami peningkatan dibandingkan siklus sebelum siklus namun hasi pada siklus I ini belum memuaskan sehingga perlu ditingkatkan lagi pada penelitian siklus ke II. Sedangkan untuk aktivitas guru dan siswa pada siklus I dapat dilihat pada tabel berikut. Tabel 5 Aktivitas Guru Siklus I No Kegiatan SIKLUS I P1 P2 Jumlah 1 Guru membuat RPP Waktu yang digunakan sesuai rencana Materi yang diberikan sesuai dengan RPP Guru melaksanakan 4 kegiatan belajar yang menyenangkan Guru membimbing siswa 5 dalam melakukan eksperimen 6 Guru merangsang interaksi antar siswa Guru menggunakan 7 bahasa yang komunikatif saat proses proses belajar berlangsung 4 3 7

11 JUPEDASMEN, Volume 2, Nomor 1, April No Kegiatan SIKLUS I P1 P2 Jumlah Guru memberikan umpan 8 balik dari materi yang dibahas Metode pembelajaran berpusat pada siswa Guru melaksanakan evaluasi Jumlah 50 %Rata-rata 62.5 Tabel 6 Aktivitas Siswa Siklus I No Indikator siswa mempersiapkan alatalat yang diperlukan dalam eksperimen siswa melakukan eksperimen sesuai dengan petunjuk dari guru kesungguhan siswa dalam melakukan eksperimen hasil kerja siswa dalam eksperimen kebersihan tempat setelah melakukan eksperimen Siklus I P P Jumlah 26 % Rata-rata 65 Pada tabel aktivitas diatas dapat diketahui bahwa aktivitas guru dan siswa pada siklus I mengalami peningkatan yaitu untuk aktivitas guru pada siklus I sebesar 62,50% dan meningkat pada siklus ke II sebesar 65%. Siklus II Penelitian siklus II dilakukan atas dasar nilai siklus I yang belum mencapai nilai maksimal yaitu rata-rata 73,36 dengan ketuntasan 71,43%. Hasil dari penelitian siklus II adalah sebagai berikut. Tabel 7 Nilai Siswa Siklus II N % Nama Siswa Nilai o T TT 1 Septi Cita Sari 95 T 2 Afrizal Faroqi Ashar Alfani 95 T 3 Erlambang Yoga Anggoro 88 T 4 Estriya Deana Anita Sari 100 T 5 Hansen Brillian F 100 T N % Nama Siswa Nilai o T TT 6 Luluk Atul Maknun 100 T 7 Qo'id Fauziyah Yuwandari 84 T 8 Ryo Pasauzy 76 T 9 Robby Murdani 80 T 10 Reyda Adhi Saputra 100 T 11 Sony Saputra 68 TT 12 Sandyka Apriliyan 90 T 13 Fauzan Prayudatama 82 T 14 Fauzin Prayudatama 87 T Jumlah Rata-rat Berdasarkan Tabel 7 dapat dilihat hasil perbandingan nilai rata-rata siswa dari siklus I dan siklus II, dari siklus I nilai rata-rata siswa mencapai 73,36 sedangkan pada siklus II meningkat menjadi 88,93 dengan ketuntasan belajar 92,86%, maka dari itu permasalahan pada siklus ke I dapat diatasi pada siklus ke II dengan baik. Nilai siklus II sangat baik karena peneliti sudah benar benar menguasai metode Student Fasilitator and Explaining (SFAE) dengan baik, penguasaan kelas juga sudah sangat bagus. Penguasaan materi juga sangat bagus sehingga tidak ada masalah pada siklus yang kedua ini. Aktivitas guru dan siswa pada siklus II mengalami peningkatan jika dibanding dengan siklus I dimana dpat diketahui bahwa aktivitas guru pada siklus II mencapai 81,25% dan aktivitas siswa sebesar 87,50% Tabel 8 Aktivitas Guru Siklus II No Kegiatan SIKLUS II P1 P2 Jumlah 1 Guru membuat RPP Waktu yang digunakan sesuai rencana Materi yang diberikan sesuai dengan RPP Guru melaksanakan kegiatan belajar yang menyenangkan 5 Guru membimbing siswa dalam melakukan eksperimen 6 Guru merangsang interaksi antar siswa

12 112 Purwati, Peningkatan Hasil Belajar Siswa dengan Menerapkan... No Kegiatan SIKLUS II P1 P2 Jumlah Guru menggunakan 7 bahasa yang komunikatif saat proses proses belajar berlangsung 8 Guru memberikan umpan balik dari materi yang dibahas 9 Metode pembelajaran berpusat pada siswa Guru melaksanakan evaluasi Jumlah 65 Rata Rata Tabel 9 Aktivitas Guru Siklus II No Indikator siswa mempersiapkan alat-alat yang diperlukan dalam eksperimen siswa melakukan eksperimen sesuai dengan petunjuk dari guru kesungguhan siswa dalam melakukan eksperimen hasil kerja siswa dalam eksperimen SIKLUS II P1 P kebersihan tempat setelah melakukan eksperimen Jumlah 35 % Rata-rata 87.5 Berdasarkan data yang terdapat pada tabel diatas dapat disimpulkan bahwa nilai rata-rata siswa dari sebelum siklus mencapai 60,71 dengan ketuntasan belajar sebesar 14,29% meningkat pada siklus I dengan nilai rata-rata 73,36 dan ketuntasan belajar sebesar 71,43% dengan hasil akir pada siklus II dengan nilai rata-rata 88,93 dan ketuntasan belajar sebesar 92,86%. Melihat dari hasil nilai yang sangat bagus mencerminkan bahwa penguasaan materi, penguasaan kelas, cara menyampaikan pengajaran dan penguasaan metode Student Fasilitator and Explaining (SFAE) sudah sangat baik sehingga tidak memerlukan penelitian selanjutnya. Untuk lebih jelasnya adanya peningkatan hasil belajar siswa dapat dilihat pada Gambar SEB. SIKLUS SIKLUS I SIKLU SII NILAI RATA-RATA %KETUNTASAN

13 JUPEDASMEN, Volume 2, Nomor 1, April Gambar 1 Kenaikan Hasil Belajar Siswa PENUTUP Kesimpulan Dalam pembelajaran Matematika penggunaan Metode Student Fasilitator And Explaining (SFAE) sangat sesuai sehingga dapat meningkatkan motivasi belajar siswa, hal ini dapat dilihat dari perolehan hasil belajar siswa yang meningkat dari sebelum siklus,siklus I dan siklus ke II, dan siswa mampu mengerjakan latihan soal-soal yang berkaitan dengan penjumlahan dan pengurangan pecahan. Keberhasilan penggunaan Metode Student Fasilitator And Explaining (SFAE) dalam penelitian ini ditunjukkan oleh ketuntasan belajar secara klasikal. Respon siswa terhadap pembelajaran juga DAFTAR RUJUKAN Arikunto Suharsimi Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek. Jakarta: Aksara Baru. Depdikbud 1996, Teknik Pembelajaran Bidang Studi Matematika, Jakarta: Depdikbud Rachmad Widodo Penggunaan model pembelajaran Student Facilitator and Explaining. Jakarta: Depdi. Soekanto, T. & Winataputra, U.S Teori Belajar dan Model Pembelajaran. Jakarta: Depdikbud. sangat baik dapat dilihat pada siklus I sebesar 1,78% dan meningkat pada siklus II sebesar 1,91% Saran Dengan menggunakan Metode Student Fasilitator And Explaining (SFAE) dalam pembelajaran Matematika yang telah diuraikan di atas, maka siswa harus sering mengerjakan soal-soal yang berhubungan dengan penjumlahan dan pengurangan pecahan. Pihak perpustakaan sekolah agar mengusahakan keberadaan buku-buku bacaan populer yang ada sangkut pautnya dengan Matematika, sehingga menambah sumber belajar siswa. Suprijono Model Pembelajaran dan Penelian Portofolio. Bandung: PT. Genesindo Surantoro Faktor-faktor yang mempengaruhi pemilihan model pembelajaran. a- c.id, online, diakses 7 Mei Suryana, D, 2002, Belajar Aktif Matematika, Jakarta: Pusat Perbukuan, Depdiknas. Trianto Perangakat Model Belajar Berdasarkan Masalah Dipandu Strategi Kooperatif. Malang: UM. Winkel, 1987, Psikologi Pengajaran, Jakarta: Gramedia. 113

Oleh: Suprapto SDN 3 Widoro, Gandusari, Trenggalek

Oleh: Suprapto SDN 3 Widoro, Gandusari, Trenggalek 138 JUPEDASMEN, Volume 1, Nomor 3, Desember 2015 MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA TENTANG LUAS TRAPESIUM DAN LAYANG-LAYANG MELALUI STUDENT FACILITATOR AND EXPLAINING DI KELAS V SDN 3 WIDORO KECAMATAN

Lebih terperinci

PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA MELALUI STUDENT FACILITATOR AND EXPLAINING

PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA MELALUI STUDENT FACILITATOR AND EXPLAINING Dyah Suparmiasih, Peningkatan Prestasi Belajar Matematika... 1 PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA MELALUI STUDENT FACILITATOR AND EXPLAINING KELAS II SDN 3 NGERDANI KECAMATAN DONGKO KABUPATEN TRENGGALEK

Lebih terperinci

Oleh: Sri Winarsih SDN 2 Ngentrong, Campurdarat, Trenggalek

Oleh: Sri Winarsih SDN 2 Ngentrong, Campurdarat, Trenggalek Sri Winarsih, Peningkatan Prestasi Belajar Matematika... 131 PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA MATERI JARING-JARING KUBUS DAN BALOK MELALUI METODE KOOPERATIF STAD DI KELAS IV SEMESTER II SDN 2 NGENTRONG

Lebih terperinci

PENINGKATAN MOTIVASI DAN PRESTASI BELAJAR IPA MELALUI EKSPERIMEN PADA SISWA KELAS VI SDN 09 KAMPUNGDALEM TULUNGAGUNG TAHUN 2011/2012 SEMESTER II

PENINGKATAN MOTIVASI DAN PRESTASI BELAJAR IPA MELALUI EKSPERIMEN PADA SISWA KELAS VI SDN 09 KAMPUNGDALEM TULUNGAGUNG TAHUN 2011/2012 SEMESTER II 124 JUPEDASMEN, Volume 1, Nomor 2, Agustus 2015 PENINGKATAN MOTIVASI DAN PRESTASI BELAJAR IPA MELALUI EKSPERIMEN PADA SISWA KELAS VI SDN 09 KAMPUNGDALEM TULUNGAGUNG TAHUN 2011/2012 SEMESTER II Oleh: Sri

Lebih terperinci

Oleh: Sulastri SD Negeri 02 Sembon Karangrejo Tulungagung

Oleh: Sulastri SD Negeri 02 Sembon Karangrejo Tulungagung 100 Sulastri, Peningkatan Motivasi dan Prestasi Belajar IPS... PENINGKATAN MOTIVASI DAN PRESTASI BELAJAR IPS MELALUI DISKUSI DAN EKSPOSITORI PADA SISWA KELAS V SDN 02 SEMBON KARANGREJO TULUNGAGUNG SEMESTER

Lebih terperinci

PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR PADA BIDANG STUDI IPS MATERI BENUA AFRIKA DENGAN PEMBELAJARAN GROUP INVESTIGATION

PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR PADA BIDANG STUDI IPS MATERI BENUA AFRIKA DENGAN PEMBELAJARAN GROUP INVESTIGATION Indayani, Peningkatan Prestasi Belajar pada Bidang Studi IPS... 67 PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR PADA BIDANG STUDI IPS MATERI BENUA AFRIKA DENGAN PEMBELAJARAN GROUP INVESTIGATION PADA SISWA KELAS VI SDN

Lebih terperinci

Oleh: Kamtiyah SD Negeri 2 Malasan, Durenan, Trenggalek

Oleh: Kamtiyah SD Negeri 2 Malasan, Durenan, Trenggalek JUPEDASMEN, Volume 2, Nomor 1, April 2016 79 UPAYA MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR SISWA BIDANG STUDI MATEMATIKA MATERI BANGUN RUANG DAN BANGUN DATAR DENGAN MENERAPKAN METODE PEMBELAJARAN DEMONSTRASI PADA

Lebih terperinci

MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA MELALUI PEMBELAJARAN DEMONSTRASI PADA SISWA KELAS III SDN 04 PUNJUL TULUNGAGUNG SEMESTER I TAHUN 2011/2012

MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA MELALUI PEMBELAJARAN DEMONSTRASI PADA SISWA KELAS III SDN 04 PUNJUL TULUNGAGUNG SEMESTER I TAHUN 2011/2012 JURNAL PENDIDIKAN PROFESIONAL, VOLUME 5, NO. 1, APRIL 2016 109 MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA MELALUI PEMBELAJARAN DEMONSTRASI PADA SISWA KELAS III SDN 04 PUNJUL TULUNGAGUNG SEMESTER I TAHUN

Lebih terperinci

Oleh: Sri Nurwati Guru SDN I Karangayar, Trenggalek

Oleh: Sri Nurwati Guru SDN I Karangayar, Trenggalek 136 JUPEDASMEN, Volume 1, Nomor 2, Agustus 2015 PENERAPAN METODE DEMONSTRASI UNTUK MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS IV SDN 1 KARANGANYAR KECAMATAN GANDUSARI KABUPATEN TRENGGALEK TAHUN

Lebih terperinci

Oleh: Wiwik Kustini SD Negeri 2 Surodakan, Kec. Trenggalek, Kab. Trenggalek

Oleh: Wiwik Kustini SD Negeri 2 Surodakan, Kec. Trenggalek, Kab. Trenggalek 206 JURNAL PENDIDIKAN PROFESIONAL, VOLUME 5, NO. 2, AGUSTUS 2016 MELALUI METODE STUDENT FACILITATOR AND EXPLAINING (SFAE) MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA MATERI JARING-JARING KUBUS DAN BALOK KELAS

Lebih terperinci

Oleh: Eko Harmono SDN 3 Gandusari, Gandusari, Trenggalek

Oleh: Eko Harmono SDN 3 Gandusari, Gandusari, Trenggalek Eko Harmono, Peningkatan Prestasi Belajar Menghitung Volume... 27 PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR MENGHITUNG VOLUME PRISMA SEGITIGA DAN TABUNG BIDANG STUDI MATEMATIKA DENGAN MENERAPKAN MODEL BELAJAR KOOPERATIF

Lebih terperinci

Oleh: Sunarti SDN 2 Karanganom, Durenan, Trenggalek

Oleh: Sunarti SDN 2 Karanganom, Durenan, Trenggalek Sunarti, Peningkatan Prestasi Belajar Matematika Materi Pengukuran... 171 PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA MATERI PENGUKURAN BERAT PADA SISWA KELAS II SDN 2 KARANGANOM KECAMATAN DURENAN TRENGGALEK

Lebih terperinci

Oleh: Mugiyanto SDN 3 Kendalrejo, Durenan, Trenggalek

Oleh: Mugiyanto SDN 3 Kendalrejo, Durenan, Trenggalek Mugiyanto, Peningkatan Prestasi Belajar Siswa Kelas II... 81 PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR SISWA KELAS II DENGAN MENERAPKAN METODE AKTIVITAS PADA BIDANG STUDI MATEMATIKA MATERI HITUNG CAMPURAN DI SDN 3

Lebih terperinci

Oleh: Sumirah SDN I Karanganyar, Gandusari, Trenggalek

Oleh: Sumirah SDN I Karanganyar, Gandusari, Trenggalek 122 JUPEDASMEN, Volume 1, Nomor 3, Desember 2015 PENERAPAN METODE GROUP INVESTIGATION DALAM MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR SISWA KELAS V SDN I KARANGANYAR KECAMATAN GANDUSARI TRENGGALEK PADA BIDANG STUDI

Lebih terperinci

Oleh: Juminatun SDN 2 Kedungsigit, Karangan, Trenggalek

Oleh: Juminatun SDN 2 Kedungsigit, Karangan, Trenggalek 100 JUPEDASMEN, Volume 2, Nomor 2, Agustus 2016 PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR SISWA PADA BIDANG STUDI MATEMATIKA TENTANG PERKALIAN DAN PEMBAGIAN BILANGAN DENGAN MENGGUNAKAN METODE NUMBERED HEADS TOGETHER

Lebih terperinci

PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA MELALUI METODE DEMONSTRASI DI KELAS IV SDN 1 NGLURUP KECAMATAN SENDANG TULUNGAGUNG SEMESTER I TAHUN 2011/2012

PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA MELALUI METODE DEMONSTRASI DI KELAS IV SDN 1 NGLURUP KECAMATAN SENDANG TULUNGAGUNG SEMESTER I TAHUN 2011/2012 JUPEDASMEN, Volume 2, Nomor 1, April 2016 29 PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA MELALUI METODE DEMONSTRASI DI KELAS IV SDN 1 NGLURUP KECAMATAN SENDANG TULUNGAGUNG SEMESTER I TAHUN 2011/2012 Oleh:

Lebih terperinci

Oleh: Sri Wahyuni SDN 3 Malasan, Durenan, Trenggalek

Oleh: Sri Wahyuni SDN 3 Malasan, Durenan, Trenggalek 114 JUPEDASMEN, Volume 1, Nomor 3, Desember 2015 UPAYA PENINGKATAN KEAKTIFAN DAN HASIL BELAJAR IPA MATERI BAGIAN BAGIAN TUMBUHAN MELALUI METODE KOOPERATIF STAD PADA SISWA KELAS IV SDN 3 MALASAN KECAMATAN

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Penelitian ini dimulai pada tanggal 7 Januari 2013 dan diawali dengan

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Penelitian ini dimulai pada tanggal 7 Januari 2013 dan diawali dengan 39 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian Penelitian ini dimulai pada tanggal 7 Januari 2013 dan diawali dengan observasi, perkenalan, dan wawancara kepada guru kelas III MI. Wawancara

Lebih terperinci

MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR IPA DENGAN MELAKUKAN EKSPERIMEN PADA SISWA KELAS VI SEMESTER I SDN I MALASAN DURENAN TRENGGALEK TAHUN 2013/2014

MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR IPA DENGAN MELAKUKAN EKSPERIMEN PADA SISWA KELAS VI SEMESTER I SDN I MALASAN DURENAN TRENGGALEK TAHUN 2013/2014 Endang Pratiwi, Meningkatkan Prestasi Belajar IPA dengan Melakukan Eksperimen... 1 MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR IPA DENGAN MELAKUKAN EKSPERIMEN PADA SISWA KELAS VI SEMESTER I SDN I MALASAN DURENAN TRENGGALEK

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi Kondisi awal Berdasarkan hasil observasi yang telah dilakukan di kelas 5 SD Negeri 3 Karangwuni pada semester II tahun pelajaran 2012/2013 yang berjumlah

Lebih terperinci

Purhandayani SMP Teuku Umar Semarang

Purhandayani SMP Teuku Umar Semarang Didaktikum: Jurnal Penelitian Tindakan Kelas Vol. 16, No. 2, Oktober 2014 ISSN 2087-3557 PENERAPAN MODEL STUDENT FACILITATOR AND EXPLAINING PADA MATERI AJAR POWER POINT (PPt) SMP Teuku Umar Semarang Abstrak

Lebih terperinci

Oleh: Supardi SDN 2 Watulimo, Trenggalek

Oleh: Supardi SDN 2 Watulimo, Trenggalek 130 JUPEDASMEN, Volume 1, Nomor 3, Desember 2015 MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR SISWA KELAS VI SDN 2 WATULIMO TRENGGALEK PADA BIDANG STUDI IPA MATERI KONDUKTOR DAN ISOLATOR PANAS MELALUI METODE EKSPERIMEN

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Gambaran Umum SDN Mangunsari 06 Penelitian Tindakan Kelas (PTK) ini dilaksanakan di SDN Mangunsari 06 Salatiga Semester II Tahun Pelajaran 2013/2014. Alamat

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian Tindakan kelas ini dilaksanakan di SD Negeri 2 Jagabaya I Kecamatan

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian Tindakan kelas ini dilaksanakan di SD Negeri 2 Jagabaya I Kecamatan BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian Tindakan kelas ini dilaksanakan di SD Negeri 2 Jagabaya I Kecamatan Tanjungkarang Timur, Bandar Lampung, selama 3 bulan mulai bulan

Lebih terperinci

Oleh: Lilik Sri Andayani SD Negeri 2 Baruharjo Durenan Trenggalek

Oleh: Lilik Sri Andayani SD Negeri 2 Baruharjo Durenan Trenggalek JURNAL PENDIDIKAN PROFESIONAL, VOLUME 5, NO. 1, APRIL 2016 43 PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS IV PADA BIDANG STUDI MATEMATIKA MATERI PENJUMLAHAN DAN PENGURANGAN PECAHAN MELALUI METODE

Lebih terperinci

Oleh: Dewi Fatimah SDN Kayen Kabupaten Trenggalek

Oleh: Dewi Fatimah SDN Kayen Kabupaten Trenggalek Dewi Fatimah, Peningkatan Prestasi Belajar Matematika Materi Pecahan 329 PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA MATERI PECAHAN MELALUI METODE THINK PAIR SHARE PADA SISWA KELAS VI SEMESTER II TAHUN 2014/2015

Lebih terperinci

IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN THINK PAIR SHARE PADA MATERI AJAR MENJAGA KEUTUHAN NKRI. Tri Purwati

IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN THINK PAIR SHARE PADA MATERI AJAR MENJAGA KEUTUHAN NKRI. Tri Purwati Dinamika: Jurnal Praktik Penelitian Tindakan Kelas Pendidikan Dasar & Menengah Vol. 7, No. 2, April 2017 ISSN 0854-2172 IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN THINK PAIR SHARE PADA MATERI AJAR SD Negeri Purbasana

Lebih terperinci

Khoirun Nisa Nurul Fitri 1, Lilis Sugiyanti 2 PTE FT UNNES 1, SMA Negeri 2 Ungaran 2

Khoirun Nisa Nurul Fitri 1, Lilis Sugiyanti 2 PTE FT UNNES 1, SMA Negeri 2 Ungaran 2 Dinamika Vol. 4, No. 3, Januari 2014 ISSN 0854-2172 PEMBELAJARAN PROGRAM APLIKASI MICROSOFT WORD MELALUI PENERAPAN MODEL STUDENT FACILITATOR AND EXPLAINING Khoirun Nisa Nurul Fitri 1, Lilis Sugiyanti 2

Lebih terperinci

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas V SDN 2 Ogowele Pada Pokok Bahasan Perkembangbiakan Pada Hewan Melalui Penerapan LKS Bergambar

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas V SDN 2 Ogowele Pada Pokok Bahasan Perkembangbiakan Pada Hewan Melalui Penerapan LKS Bergambar ISSN 5-61X Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas V SDN Ogowele Pada Pokok Bahasan Perkembangbiakan Pada Hewan Melalui Penerapan LKS Bergambar Rabaisa, Minarni Rama Jura, dan Ritman Ishak Paudi Mahasiswa

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. belajar matematika, maka guru perlu tahu bagaimana sebenarnya jalan atau

BAB 1 PENDAHULUAN. belajar matematika, maka guru perlu tahu bagaimana sebenarnya jalan atau BAB 1 PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Pembelajaran matematika dapat dipandang sebagai usaha guru, dosen, dalam membantu siswa, mahasiswa, dan peserta didik untuk memahami atau terampil matematika. Oleh karena

Lebih terperinci

PENGGUNAAN METODE DISKUSI DALAM MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS V SD NEGERI 349 TANJUNG KAPA MANDAILING NATAL

PENGGUNAAN METODE DISKUSI DALAM MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS V SD NEGERI 349 TANJUNG KAPA MANDAILING NATAL PENGGUNAAN METODE DISKUSI DALAM MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS V SD NEGERI 349 TANJUNG KAPA MANDAILING NATAL Heddi Dongoran Guru di SD Negeri 349 Tanjung Kapa Mandailing Natal Surel

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN TEORI. adalah penentu terjadinya proses belajar. memahami arti dan hubungan-hubungan serta simbol-simbol, kemudian

BAB II KAJIAN TEORI. adalah penentu terjadinya proses belajar. memahami arti dan hubungan-hubungan serta simbol-simbol, kemudian BAB II KAJIAN TEORI A. Konsep Teoritis 1. Hasil belajar matematika Belajar secara umum dapat diartikan sebagai proses perubahan perilaku akibat interaksi individu dengan lingkungan sekitarnya. Sebagai

Lebih terperinci

Lia Agustin. Mahasiswa Program Guru Dalam Jabatan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Tadulako ABSTRAK

Lia Agustin. Mahasiswa Program Guru Dalam Jabatan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Tadulako ABSTRAK Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas IV SDN Inpres Pandaluk Pada Materi Penjumlahan Bilangan Bulat Lia Agustin Mahasiswa Program Guru Dalam Jabatan

Lebih terperinci

UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENGHITUNG PENJUMLAHAN DAN PENGURANGAN PECAHAN MELALUI PENDEKATAN KONSTRUKTIVISME. Dina Hikmah Safariyah

UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENGHITUNG PENJUMLAHAN DAN PENGURANGAN PECAHAN MELALUI PENDEKATAN KONSTRUKTIVISME. Dina Hikmah Safariyah Dinamika: Jurnal Praktik Penelitian Tindakan Kelas Pendidikan Dasar & Menengah Vol. 6, No. 2, April 2016 ISSN 0854-2172 UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENGHITUNG PENJUMLAHAN DAN PENGURANGAN PECAHAN MELALUI

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Hasil penelitian ini merupakan kerja kolaborasi antara observer dan

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Hasil penelitian ini merupakan kerja kolaborasi antara observer dan BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian Hasil penelitian ini merupakan kerja kolaborasi antara observer dan peneliti yang juga sebagai guru mata pelajaran yang terlibat dalam penelitian

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN TEORI, KERANGKA PIKIR, DAN HIPOTESIS. berhubungan dengan variabel-variabel pada penelitian ini. Teori-teori tersebut

BAB II KAJIAN TEORI, KERANGKA PIKIR, DAN HIPOTESIS. berhubungan dengan variabel-variabel pada penelitian ini. Teori-teori tersebut 10 BAB II KAJIAN TEORI, KERANGKA PIKIR, DAN HIPOTESIS 2.1 Kajian Teori Pada sub bab ini akan dikemukakan beberapa teori dari beberapa ahli yang berhubungan dengan variabel-variabel pada penelitian ini.

Lebih terperinci

UPAYA PENINGKATAN KEMAMPUAN KOMUNIKASI MATEMATIS SISWA DENGAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF DI SMP N 2 SEDAYU YOGYAKARTA

UPAYA PENINGKATAN KEMAMPUAN KOMUNIKASI MATEMATIS SISWA DENGAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF DI SMP N 2 SEDAYU YOGYAKARTA UPAYA PENINGKATAN KEMAMPUAN KOMUNIKASI MATEMATIS SISWA DENGAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF DI SMP N 2 SEDAYU YOGYAKARTA Dhian Arista Istikomah FKIP Universitas PGRI Yogyakarta E-mail: dhian.arista@gmail.com

Lebih terperinci

MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR MELALUI DISKUSI SISWA KELAS VI SEMESTER I SD NEGERI 2 BULUS KECAMATAN BANDUNG TULUNGAGUNG PADA BIDANG STUDI IPS TAHUN

MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR MELALUI DISKUSI SISWA KELAS VI SEMESTER I SD NEGERI 2 BULUS KECAMATAN BANDUNG TULUNGAGUNG PADA BIDANG STUDI IPS TAHUN 64 JURNAL PENDIDIKAN PROFESIONAL, VOLUME 4, NO. 2, AGUSTUS 2015 MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR MELALUI DISKUSI SISWA KELAS VI SEMESTER I SD NEGERI 2 BULUS KECAMATAN BANDUNG TULUNGAGUNG PADA BIDANG STUDI

Lebih terperinci

Oleh: Nuryanti SDN 2 Watulimo, Trenggalek

Oleh: Nuryanti SDN 2 Watulimo, Trenggalek 96 JUPEDASMEN, Volume 1, Nomor 3, Desember 2015 PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA MATERI UNSUR DAN SIFAT BANGUN DATAR SEDERHANA MELALUI PENDEKATAN KONSTRUKTIVISME PADA SISWA KELAS III SDN 2 WATULIMO

Lebih terperinci

PENINGKATAN HASIL BELAJAR ILMU PENGETAHUAN ALAM TENTANG CIRI-CIRI MAKHLUK HIDUP MELALUI METODE PEMBELAJARAN DISCOVERY LEARNING

PENINGKATAN HASIL BELAJAR ILMU PENGETAHUAN ALAM TENTANG CIRI-CIRI MAKHLUK HIDUP MELALUI METODE PEMBELAJARAN DISCOVERY LEARNING PENINGKATAN HASIL BELAJAR ILMU PENGETAHUAN ALAM TENTANG CIRI-CIRI MAKHLUK HIDUP MELALUI METODE PEMBELAJARAN DISCOVERY LEARNING Darmanto Priyoutomo SDN I Ngilo-ilo Kecamatan Slahung Kabupaten Ponorogo e-mail:

Lebih terperinci

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENENTUKAN KPK DAN FPB MELALUI PENERAPAN PEMBELAJARAN TUTOR SEBAYA

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENENTUKAN KPK DAN FPB MELALUI PENERAPAN PEMBELAJARAN TUTOR SEBAYA Jurnal Inovasi Pembelajaran Karakter (JIPK) Vol. 1, No. 1, September 2016 ISSN 2541-0393 (Media Online) 2541-0385 (Media Cetak) PENINGKATAN KEMAMPUAN MENENTUKAN KPK DAN FPB MELALUI SD Negeri 01 Kebonsari,

Lebih terperinci

Oleh: Musringah SD Negeri 2 Durenan Kabupaten Tranggalek

Oleh: Musringah SD Negeri 2 Durenan Kabupaten Tranggalek JUPEDASMEN, Volume 2, Nomor 1, April 2016 251 PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR SISWA KELAS 1 SDN 1 DURENAN PADA TEMA PENGALAMANKU MELALUI PENDEKATAN SAINTIFIK DI KECAMATAN DURENAN KABUPATEN TRENGGALEK TAHUN

Lebih terperinci

PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPS MATERI AKTIVITAS EKONOMI MELALUI MODEL MAKE A MATCH DI KELAS IV SDN II ARYOJEDING KABUPATEN TULUNGAGUNG

PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPS MATERI AKTIVITAS EKONOMI MELALUI MODEL MAKE A MATCH DI KELAS IV SDN II ARYOJEDING KABUPATEN TULUNGAGUNG PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPS MATERI AKTIVITAS EKONOMI MELALUI MODEL MAKE A MATCH DI KELAS IV SDN II ARYOJEDING KABUPATEN TULUNGAGUNG Farraz Putri Febriani, Suminah PP3 Jalan Ir. Soekarno No. 1 Blitar

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Pada era globalisasi sekarang ini kemajuan IPTEK terus berkembang,

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Pada era globalisasi sekarang ini kemajuan IPTEK terus berkembang, BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Pada era globalisasi sekarang ini kemajuan IPTEK terus berkembang, maka diperlukan sumber daya manusia yang berkualitas agar dapat mengelola sumber daya alam

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Subjek penelitian ini adalah siswa kelas X-3 SMAN 2 Kalianda semester

III. METODE PENELITIAN. Subjek penelitian ini adalah siswa kelas X-3 SMAN 2 Kalianda semester 24 III. METODE PENELITIAN A. Subjek Penelitian Subjek penelitian ini adalah siswa kelas X-3 SMAN 2 Kalianda semester ganjil tahun pelajaran 2011/2012 pada pokok bahasan Kinematika Gerak Lurus. Dengan jumlah

Lebih terperinci

Oleh: Soejiati SDN 1 Wonoanti Kecamatan Gandusari Kabupaten Trenggalek

Oleh: Soejiati SDN 1 Wonoanti Kecamatan Gandusari Kabupaten Trenggalek Soejiati, Peningkatan Prestasi Belajar IPS Materi Kegiatan Ekonomi 279 PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR IPS MATERI KEGIATAN EKONOMI MELALUI METODE JIGSAW PADA SISWA KELAS V SEMESTER I TAHUN 2014/2015 SDN 1

Lebih terperinci

Penerapan Pendekatan Konstruktivisme Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Pokok Bahasan Tumbuhan Hijau di Kelas V SDN 3 Tolitoli

Penerapan Pendekatan Konstruktivisme Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Pokok Bahasan Tumbuhan Hijau di Kelas V SDN 3 Tolitoli Penerapan Pendekatan Konstruktivisme Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Pokok Bahasan Tumbuhan Hijau di Kelas V SDN 3 Tolitoli Jeane Santi Mahasiswa Program Guru Dalam Jabatan Fakultas Keguruan

Lebih terperinci

Oleh: Kasemi SDN I Watuagung, Watulimo, Trenggalek

Oleh: Kasemi SDN I Watuagung, Watulimo, Trenggalek 26 JURNAL PENDIDIKAN PROFESIONAL, VOLUME 4, NO. 3, DESEMBER 2015 UPAYA MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR BIDANG STUDI MATEMATIKA PERKALIAN DAN PEMBAGIAN DENGAN MENGGUNAKAN METODE KONSTRUKTIVISME PADA SISWA

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Pelaksanaan Tindakan BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Pelaksanaan dalam penelitian ini berupa penelitian tindakan kelas, dilaksanakan dalam 2 siklus, tiap siklus dilaksanakan dalam 2 kali pertemuan

Lebih terperinci

Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Think-Pair-Share untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas VA2 SDN 12 Palu pada Mata Pelajaran Matematika

Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Think-Pair-Share untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas VA2 SDN 12 Palu pada Mata Pelajaran Matematika Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Think-Pair-Share untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas VA2 SDN 12 Palu pada Mata Pelajaran Matematika Fatma SDN 12 Palu Kota Palu Provinsi Sulawesi Tengah

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum Subyek Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di Sekolah Dasar Negeri Dukuh 01 Salatiga, dengan subyek penelitian yaitu siswa kelas 4. Total subyek

Lebih terperinci

Tingkat kemampuan A B C D 1 Apersepsi 10 2 Motivasi 12 3 Revisi 12

Tingkat kemampuan A B C D 1 Apersepsi 10 2 Motivasi 12 3 Revisi 12 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian Pembelajaran yang diterapkan pada penelitian guna meningkatkan kreatifitas dan prestasi belajar dalam pemecahan masalah matematika adalah pembelajaran

Lebih terperinci

Oleh: Sri Handayani SDN 1 Parakan, Trenggalek

Oleh: Sri Handayani SDN 1 Parakan, Trenggalek 90 Sri Handayani, Strategi Belajar Kooperatif STAD... STRATEGI BELAJAR KOOPERATIF STAD MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR PKN MATERI NILAI-NILAI SUMPAH PEMUDA PADA SISWA KELAS III DI SDN 1 PARAKAN TRENGGALEK

Lebih terperinci

Oleh Fathorrasi (1), Hasan Muchtar Fauzi (2)

Oleh Fathorrasi (1), Hasan Muchtar Fauzi (2) PENERAPAN METODE DEMONSTRASI UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA MATA PELAJARAN IPA MATERI POKOK SIFAT-SIFAT BENDA KELAS III SEMESTER GANJIL DI SDN 1 DAWUAN KECAMATAN SUBOH KABUPATEN SITUBONDO TAHUN

Lebih terperinci

Nora Esteriah Pulungan. Mahasiswa PPS Prodi Pendidikan Matematika Unimed

Nora Esteriah Pulungan. Mahasiswa PPS Prodi Pendidikan Matematika Unimed PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN STUDENT FACILITATOR AND EXPLAINING UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS BELAJAR MATEMATIKA SISWA DI KELAS VIII SMP NEGERI 1 SEI KANAN Nora Esteriah Pulungan Mahasiswa PPS Prodi Pendidikan

Lebih terperinci

ISRINA ENDANG WIDIASTUTI A54D090003

ISRINA ENDANG WIDIASTUTI A54D090003 PENINGKATAN KEMAMPUAN MENGHITUNG VOLUME BANGUN RUANG MENGGUNAKAN PENDEKATAN KONTEKSTUAL PADA SISWA KELAS V SD NEGERI GARANGAN KECAMATAN WONOSEGORO KABUPATEN BOYOLALI TAHUN PELAJARAN 2012/2013 NASKAH PUBLIKASI

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Pelaksanaan Tindakan 4.1.1. Kondisi Awal Sebelum penelitian dilakukan perlu diketahui kondisi pembelajaran Matematika di kelas 3 dalam materi operasi hitung

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Gambaran Umum Subyek Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di Sekolah Dasar Negeri Dukuh 03 Kecamatan

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Gambaran Umum Subyek Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di Sekolah Dasar Negeri Dukuh 03 Kecamatan BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Gambaran Umum Subyek Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di Sekolah Dasar Negeri Dukuh 03 Kecamatan Sidomukti Kota Salatiga. Jumlah siswa kelas 4 pada SDN

Lebih terperinci

Oleh: Ani Ratnawati SDN 1 Sumberingin, Karangan, Trenggalek

Oleh: Ani Ratnawati SDN 1 Sumberingin, Karangan, Trenggalek 24 JURNAL PENDIDIKAN PROFESIONAL, VOLUME 5, NO. 3, DESEMBER 2016 PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR MATA PELAJARAN IPS MATERI SUMBER DAYA ALAM DAN KEGIATAN EKONOMI MELALUI METODE KOOPERATIF JIGSAW PADA SISWA

Lebih terperinci

Hasmiati, Baharuddin, dan Sukayasa. Mahasiswa Program Guru Dalam Jabatan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Tadulako ABSTRAK

Hasmiati, Baharuddin, dan Sukayasa. Mahasiswa Program Guru Dalam Jabatan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Tadulako ABSTRAK Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Materi Pengurangan Bilangan Sampai Dengan 500 Kelas II SDN 2 Tinigi Kecamatan Galang Kabupaten Tolitoli Hasmiati,

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Pada bab IV ini akan dibahas tentang hasil penelitian meliputi deskripsi kondisi awal, deskripsi hasil siklus I, deskripsi hasil perbaikan pada siklus II, pembahasan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Refleksi Awal Proses Pengembangan Perangkat Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di kelas V B SD Negeri 19 Kota Bengkulu. Subjek dalam penelitian ini adalah

Lebih terperinci

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Pelajaran IPA Pokok Bahasan Sifat Benda Melalui Metode Demonstrasi Di Kelas IV SDN 1 Kalangkangan Tolitoli

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Pelajaran IPA Pokok Bahasan Sifat Benda Melalui Metode Demonstrasi Di Kelas IV SDN 1 Kalangkangan Tolitoli Jurnal Kreatif Tadulako Online Vol. 4 No. 3 ISSN 2354-614X Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Pelajaran IPA Pokok Bahasan Sifat Benda Melalui Metode Demonstrasi Di Kelas IV SDN 1 Kalangkangan Tolitoli

Lebih terperinci

STUDI KOMPARASI PRESTASI BELAJAR ANTARA SFE DAN MODEL KONVENSIONAL PADA KUBUS DAN BALOK SMP N 39 PURWOREJO

STUDI KOMPARASI PRESTASI BELAJAR ANTARA SFE DAN MODEL KONVENSIONAL PADA KUBUS DAN BALOK SMP N 39 PURWOREJO STUDI KOMPARASI PRESTASI BELAJAR ANTARA SFE DAN MODEL KONVENSIONAL PADA KUBUS DAN BALOK SMP N 39 PURWOREJO Herly Kurniyawan, Bambang Priyo Darminto Program Studi Pendidikan Matematika Universitas Muhammadiyah

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Metode penelitian ini menggunakan Penelitian Tindakan Kelas (PTK)

III. METODE PENELITIAN. Metode penelitian ini menggunakan Penelitian Tindakan Kelas (PTK) III. METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Metode penelitian ini menggunakan Penelitian Tindakan Kelas (PTK) atau classroom action research. PTK adalah suatu bentuk penelitian yang bersifat reflektif dengan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian Dalam penelitian ini diamati tentang penerapan model pembelajaran Tutor Sebaya terhadap hasil belajar matematika siswa pada materi SPLDV kelas

Lebih terperinci

Oleh: Yuniwati SDN 2 Tasikmadu Kecamatan Watulimo Kabupaten Trenggalek

Oleh: Yuniwati SDN 2 Tasikmadu Kecamatan Watulimo Kabupaten Trenggalek 218 JURNAL PENDIDIKAN PROFESIONAL, VOLUME 5, NO. 2, AGUSTUS 2016 MENINGKATKAN KETUNTASAN BELAJAR DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA MATERI POKOK BILANGAN PECAHAN MELALUI PERMAINAN KARTU BERWARNA PADA SISWA

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Pelaksanaan Tindakan 4.1.1 Kondisi Awal Pelaksanaan penelitian ini dilaksanakan pada siswa kelas III SD Kayuapu, semester I, yang berjumlah 27 siswa. Berdasarkan

Lebih terperinci

IMPLEMENTASI PEMBELAJARAN KOOPERATIF MODEL MAKE A MATCH DALAM MENINGKATKAN KOMPETENSI BELAJAR SISWA PADA MATERI OPERASI HITUNG BILANGAN.

IMPLEMENTASI PEMBELAJARAN KOOPERATIF MODEL MAKE A MATCH DALAM MENINGKATKAN KOMPETENSI BELAJAR SISWA PADA MATERI OPERASI HITUNG BILANGAN. Jurnal Penelitian Pendidikan Indonesia (JPPI) Vol. 1, No. 3, Juli 2016 ISSN 2477-2240 (Media Cetak) 2477-3921 (Media Online) IMPLEMENTASI PEMBELAJARAN KOOPERATIF MODEL MAKE A MATCH DALAM MENINGKATKAN KOMPETENSI

Lebih terperinci

UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA MELALUI METODE DISKUSI BERBANTUAN MEDIA BAGAN PECAHAN DI KELAS III SDN KALISARI

UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA MELALUI METODE DISKUSI BERBANTUAN MEDIA BAGAN PECAHAN DI KELAS III SDN KALISARI UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA MELALUI METODE DISKUSI BERBANTUAN MEDIA BAGAN PECAHAN DI KELAS III SDN KALISARI 1 Oleh: Sri Mulyati SDN Kalisari 1 Kecamatan Sayung Kabuapaten Demak ABSTRAK

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 25 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian 4.1.1 Pra Siklus Sebelum penelitian dilakukan, dalam kegiatan pembelajaran IPS di Kelas 4 guru masih menggunakan metode pembelajaran tradisional.

Lebih terperinci

Oleh: Mukadi SD Negeri Semarum Kecamatan Durenan, Kabupaten Trenggalek

Oleh: Mukadi SD Negeri Semarum Kecamatan Durenan, Kabupaten Trenggalek Mukadi, Peningkatan Prestasi Belajar Matematika... 93 PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA MATERI POKOK OPERASI HITUNG BILANGAN CACAH MELALUI METODE STAD PADA SISWA KELAS IV SD NEGERI SEMARUM KECAMATAN

Lebih terperinci

Oleh: Sumarini SDN 2 Kedungsigit, Karangan, Trenggalek

Oleh: Sumarini SDN 2 Kedungsigit, Karangan, Trenggalek Sumarini, Peningkatan Prestasi Belajar Bidang Studi Matematika... 169 PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR BIDANG STUDI MATEMATIKA MATERI PENGOLAHAN DATA DENGAN MENERAPKAN STRATEGI BELAJAR GROUP INVESTIGATION

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum SD Negeri 01 Ampel Kecamatan Ampel Kabupaten Boyolali Penelitian ini dilakukan di SD Negeri 01 Ampel Kecamatan Ampel Kabupaten Boyolali Semester

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Data Hasil Penelitian 1. Pra siklus Pada tahap pra siklus ini yang dilakukan oleh peneliti berupa pendokumentasian daftar nama, daftar nilai peserta didik, dan

Lebih terperinci

IMPLEMENTASI MODEL PICTURE AND PICTURE DENGAN GAMBAR SERI PEMBELAJARAN MENULIS KARANGAN SEDEHANA

IMPLEMENTASI MODEL PICTURE AND PICTURE DENGAN GAMBAR SERI PEMBELAJARAN MENULIS KARANGAN SEDEHANA Dinamika Vol. 4, No. 3, Januari 2014 ISSN 0854-2172 IMPLEMENTASI MODEL PICTURE AND PICTURE DENGAN GAMBAR SERI PEMBELAJARAN MENULIS KARANGAN SEDEHANA SDN Karangnayar 01 Kecamatan Kedungbanteng Kabupaten

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan adalah sarana yang dapat menumbuh-kembangkan potensipotensi

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan adalah sarana yang dapat menumbuh-kembangkan potensipotensi 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pendidikan adalah sarana yang dapat menumbuh-kembangkan potensipotensi manusia untuk bermasyarakat dan menjadi manusia yang sempurna. Seperti yang diuraikan pada

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 54 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Refleksi Awal Proses Pengembangan Perangkat Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di kelas V B SD Negeri 45 Kota Bengkulu. Subjek dalam penelitian ini adalah

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Pelaksanaan Penelitian Penelitian dilakukan di kelas 5 SD Negeri Sukorejo Kecamatan Suruh Kabupaten Semarang. Jumlah siswa di kelas 5 sebanyak 19 terdiri dari

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 1.1 Setting dan Karakteristik Subjek Penelitian Pada sub bab ini akan dijelaskan mengenai tempat, waktu dan subjek penelitian tindakan kelas (PTK). Adapun mengenai hal tersebut

Lebih terperinci

MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENGHITUNG LUAS BANGUN DATAR SEDERHANA DENGAN METODE PEMBELAJARAN FRIEND GIVING

MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENGHITUNG LUAS BANGUN DATAR SEDERHANA DENGAN METODE PEMBELAJARAN FRIEND GIVING 464 JURNAL PENDIDIKAN PROFESIONAL, VOLUME 6, NO. 3, DESEMBER 2017 MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENGHITUNG LUAS BANGUN DATAR SEDERHANA DENGAN METODE PEMBELAJARAN FRIEND GIVING Oleh: Ngesti Rahayuningsih SDN Kenongomulyo

Lebih terperinci

Jamidar Kepala SMP Negeri 2 Sirenja Kab. Donggala Sulawesi Tengah ABSTRAK

Jamidar Kepala SMP Negeri 2 Sirenja Kab. Donggala Sulawesi Tengah ABSTRAK Implementasi Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Jigsaw II untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas VIII B SMPN 2 Sirenja pada Materi Teorema Pythagoras Jamidar Kepala SMP Negeri 2 Sirenja Kab. Donggala

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. matematika merupakan salah satu mata pelajaran yang dipelajari sejak SD. sampai SMA bahkan perguruan tinggi.

BAB I PENDAHULUAN. matematika merupakan salah satu mata pelajaran yang dipelajari sejak SD. sampai SMA bahkan perguruan tinggi. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Matematika merupakan ilmu yang mendasari perkembangan sains dan teknologi di era modern ini. Dalam mempelajari matematika tidak cukup bila hanya dibaca dihafal

Lebih terperinci

Oleh: Susilorini SDN I Bendoagung, Kampak, Trenggalek

Oleh: Susilorini SDN I Bendoagung, Kampak, Trenggalek 180 JURNAL PENDIDIKAN PROFESIONAL, VOLUME 4, NO. 3, DESEMBER 2015 MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR MATERI PENJUMLAHAN DAN PENGURANGAN DENGAN MENGGUNAKAN METODE BELAJAR DEMONTRASI PADA SISWA KELAS I SDN I

Lebih terperinci

Kata-kata Kunci : Model Numbered Head Together (NHT), Media Manik-manik, Aktifitas, Hasil Belajar, Pembelajaran Matematika, Sekolah Dasar

Kata-kata Kunci : Model Numbered Head Together (NHT), Media Manik-manik, Aktifitas, Hasil Belajar, Pembelajaran Matematika, Sekolah Dasar PENERAPAN METODE NUMBERED HEAD TOGETHER ( NHT ) DENGAN MEDIA MANIK-MANIK UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA MATA PELAJARAN MATEMATIKA KELAS IV SDN 2 GUNUNG PUTRI SITUBONDO Oleh Ria Dwi

Lebih terperinci

Jurnal Kreatif Tadulako Online Vol. 4 No. 4 ISSN X. Maspupah SDN Inpres 1 Birobuli, Sulawesi Tengah

Jurnal Kreatif Tadulako Online Vol. 4 No. 4 ISSN X. Maspupah SDN Inpres 1 Birobuli, Sulawesi Tengah Penerapan Metode Pembelajaran Demonstrasi Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Materi Perkalian Bilangan Cacah di Kelas II SDN Inpres 1 Birobuli Maspupah SDN Inpres 1 Birobuli, Sulawesi Tengah ABSTRAK

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. difokuskan pada situasi kelas yang lazim dikenal Classroom Action Research,

BAB III METODE PENELITIAN. difokuskan pada situasi kelas yang lazim dikenal Classroom Action Research, 32 BAB III METODE PENELITIAN A. Rancangan Penelitian Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah tindakan kelas yang difokuskan pada situasi kelas yang lazim dikenal Classroom Action Research, yang

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Dalam penelitian ini, waktu yang digunakan penulis untuk mulai mengadakan penelitian sampai menyelesaikannya adalah selama satu bulan, mulai

Lebih terperinci

Oleh: Imam Malik SDN 2 Durenan, Durenan, Trenggalek

Oleh: Imam Malik SDN 2 Durenan, Durenan, Trenggalek 216 Imam Malik, Peningkatan Keaktifan dan Hasil Belajar Materi Penjumlahan... PENINGKATAN KEAKTIFAN DAN HASIL BELAJAR MATERI PENJUMLAHAN DAN PENGURANGAN PECAHAN BIDANG STUDI MATEMATIKA DENGAN MENGGUNAKAN

Lebih terperinci

Oleh: Tunik SDN 1 Sumberingin, Karangan, Trenggalek

Oleh: Tunik SDN 1 Sumberingin, Karangan, Trenggalek Tunik, Peningkatan Prestasi Belajar Siswa Kelas VI... 195 PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR SISWA KELAS VI SEMESTER I TAHUN PELAJARAN 2014/2015 DI SDN 1 SUMBERINGIN KECAMATAN KARANGAN TRENGGALEK PADA BIDANG

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. penelitian dengan menerapkan Pendekatan Realistic Mathematic Education (RME)

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. penelitian dengan menerapkan Pendekatan Realistic Mathematic Education (RME) BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian Dengan menerapkan Pendekatan Realistic Mathematic Education (RME) terbukti dapat meningkatkan aktivitas belajar siwa dan hasil belajar siswa

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA

BAB II KAJIAN PUSTAKA BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Kajian Teori 2.1.1 Pembelajaran kooperatif Tipe NHT Tipe ini dikembangkan oleh Kagen dalam Ibrahim (2000: 28) dengan melibatkan para siswa dalam menelaah bahan yang tercakup dalam

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian 1. Tempat Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di SD Negeri Mangkuyudan No.2. Lokasi sekolah berada di jalan Samanhudi No.32 Kelurahan Purwosari,

Lebih terperinci

PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR SISWA TENTANG PERKALIAN BILANGAN MELALUI MODEL PEMBELAJARAN MAKE A MATCH PADA SISWA KELAS II SD NEGERI 2 KALITENGAH

PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR SISWA TENTANG PERKALIAN BILANGAN MELALUI MODEL PEMBELAJARAN MAKE A MATCH PADA SISWA KELAS II SD NEGERI 2 KALITENGAH DIDAKTIKA PGRI, 2, (1), 2016, 156 PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR SISWA TENTANG PERKALIAN BILANGAN MELALUI MODEL PEMBELAJARAN MAKE A MATCH PADA SISWA KELAS II SD NEGERI 2 KALITENGAH Umbar Rumanti *) NIP 19630407

Lebih terperinci

Oleh: Hermiatun SDN 2 Baruharjo, Durenan, Trenggalek

Oleh: Hermiatun SDN 2 Baruharjo, Durenan, Trenggalek 10 JURNAL PENDIDIKAN PROFESIONAL, VOLUME 4, NO. 3, DESEMBER 2015 PENINGKATAN KEAKTIFAN DAN HASIL BELAJAR MATERI SUMBER ENERGI DAN KEGUNAANNYA MELALUI METODE KOOPERATIF PADA SISWA KELAS II SDN 2 BARUHARJO

Lebih terperinci

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PEMUAIAN PANJANG MELALUI SFAE SISWA KELAS X TPTU SMK NEGERI 1 BIREUEN. Oleh Fatimah Abubakar*

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PEMUAIAN PANJANG MELALUI SFAE SISWA KELAS X TPTU SMK NEGERI 1 BIREUEN. Oleh Fatimah Abubakar* 152 MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PEMUAIAN PANJANG MELALUI SFAE SISWA KELAS X TPTU SMK NEGERI 1 BIREUEN Oleh Fatimah Abubakar* ABSTRAK Penelitian Tindakan Kelas (PTK) ini untuk meningkatkan hasil belajar

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Dari pendapat yang dikemukakan oleh Cornelius tidak sesuai dengan kenyataan yang diperoleh Sukowono (2012 : 1) mengenai

BAB I PENDAHULUAN. Dari pendapat yang dikemukakan oleh Cornelius tidak sesuai dengan kenyataan yang diperoleh Sukowono (2012 : 1) mengenai 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan tolak ukur untuk kemajuan suatu negara, karena pendidikan memiliki peranan yang sangat penting dalam menjaga dan melanjutkan pembangunan

Lebih terperinci

Fatma Kumala 1, Sehatta Saragih 2, Nahor Murani Hutapea 3 No. Hp.

Fatma Kumala 1, Sehatta Saragih 2, Nahor Murani Hutapea 3  No. Hp. 1 PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE COURSE REVIEW HORAY (CRH) UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS VIII 3 SMP NEGERI 4 TAPUNG Fatma Kumala 1, Sehatta Saragih 2, Nahor Murani

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Subjek penelitian ini adalah siswa SMP Muhammadiyah 1 Kalianda kelas VII

III. METODE PENELITIAN. Subjek penelitian ini adalah siswa SMP Muhammadiyah 1 Kalianda kelas VII III. METODE PENELITIAN A. Subjek Penelitian Subjek penelitian ini adalah siswa SMP Muhammadiyah 1 Kalianda kelas VII semester ganjil tahun pelajaran 2010/2011. Siswa dibagi menjadi 7 kelompok yang terdiri

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. kelas (Classroom Action Research). Penelitian tindakan kelas adalah

BAB III METODE PENELITIAN. kelas (Classroom Action Research). Penelitian tindakan kelas adalah BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Jenis Penelitian Metode yang dipakai dalam penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas (Classroom Action Research). Penelitian tindakan kelas adalah penelitian yang dilakukan

Lebih terperinci