BAB V SIMPULAN DAN SARAN. bagian. Bagian pertama memaparkan simpulan berdasarkan hasil penelitian.

Transkripsi

1 BAB V SIMPULAN DAN SARAN Bab kelima merupakan bab penutup dalam tesis ini. Bab ini terdiri dari dua bagian. Bagian pertama memaparkan simpulan berdasarkan hasil penelitian. Bagian kedua berisi tentang keterbatasan penelitian dan saran untuk penelitian selanjutnya. Hasil penelitian ini dapat menjawab pertanyaan penelitian yang telah diajukan (lihat Bab 1) berdasarkan perspektif Uppsala, Jejaring dan Paradigma Pemilihan. Perspektif Uppsala dan Jejaring mampu mengeksplorasi proses internasionalisasi perusahaan di Indonesia. Sementara itu, perspektif Paradigma pemillihan dapat mengidentifikasikan berbagai faktor pendorong internasionalisasi perusahaan di Indonesia. Simpulan hasil penelitian akan dipaparkan pada bagian selanjutnya. 5.1 Simpulan 1. Berbagai faktor pendorong internasionalisasi perusahaan telah dapat diidentifikasikan dalam penelitian ini. Terdapat tiga klasifikasi faktor pendorong internasionalisasi yaitu faktor individu, faktor organisasional dan faktor pengetahuan. Proses internasionalisasi perusahaan dapat ditentukan oleh sosok wirausaha yang berperan sebagai pemilik atau pimpinan perusahaan. Selain itu, karakteristik pemilik atau pimpinan perusahaan yang visioner, proaktif dan risk averse dapat berperan dalam internasionalisasi perusahaan. 124

2 Di lain sisi, pada level organisasi diketahui bahwa faktor pendorong internasionalisasi perusahaan secara garis besar dikategorikan sebagai jejaring dan producer-driven. Faktor producer-driven meliputi pengembangan merek, inisiasi perusahaan induk dan adanya kelebihan kapasitas produksi. 2. Peran faktor pengetahuan dalam proses internasionalisasi ditinjau dari sumber, konten dan jenis. Dari segi sumber, pengetahuan internasionalisasi dapat diperoleh melalui internal dan eksternal perusahaan. Sumber pengetahuan internal perusahaan berasal dari pemilik atau pimpinan perusahaan, departemen khusus ekspor dan riset & pengembangan, tenaga profesionanl dan tenaga kerja di luar negeri. Sementara itu, sumber pengetahuan ekternal perusahaan dapat diperoleh melalui website, rekanan perusahaan dan pameran makanan. Perusahaan yang memiliki variasi sumber pengetahuan dapat melakukan internasionalisasi lebih cepat dibanding perusahaan lain. Dari segi konten, pengetahuan internasional yang dibutuhkan perusahaan dalam proses internasionalisasi ada tiga yaitu pengetahuan bisnis (pasar, pembeli, pesaing, distributor dan budaya), institusional (regulasi dan lembaga) dan teknologi (produksi dan proses). Perusahaan yang memiliki konten pengetahuan yang lebih beragam dapat melakukan proses internasionalisasi lebih baik dibanding perusahaan lain. 125

3 Dari segi jenis, pengetahuan dalam proses internasionalisasi tidak sepenuhnya berupa tacit atau eksplisit tetapi mainly-tacit atau mainly explicit. Pada kasus perusahaan kecil dan menengah diketahui pada umumnya berbagai konten pengetahuan masih berupa mainly-tacit yang melekat pada pemilik atau pimpinan. Adapun pada perusahaan besar, konten pengetahuan berbentuk mainly-explicit sehingga dapat diklasifikasikan, didokumentasikan, disimpan dan dibagi di dalam perusahaan. 3. Proses internasionalisasi perusahaan di Indonesia dapat ditinjau melalui jenis, tahapan dan mode masuk. Dari sisi jenis, terdapat dua bentuk proses internasionalisasi yang dapat diidentifikasikan dalam penelitian ini yaitu bertahap dan tidak bertahap. Proses bertahap artinya perusahaan melakukan proses internasionalisasi melalui tahapan secara berurutan (sequential). Perusahaan yang melakukan proses internasionalisasi bertahap dapat dijelaskan oleh perspektif Uppsala. Lebih lanjut, proses tidak bertahap, artinya perusahaan tidak melalui tahapan secara berurutan, perusahaan dapat melompati tahapan yang ada atau melalui dua tahap pada waktu yang bersamaan. Fenomena perusahaan yang melakukan internasionalisasi tidak bertahap dijelaskan melalui perspektif Jejaring. Sementara itu, perspektif Paradigma Pemilihan juga memperjelas kasus perusahaan yang sedang mempersiapkan proses produksi di luar negeri. Tipe FDI yang dilakukan perusahaan diketahui merupakan export-enhancing FDI. 126

4 Dari sisi tahapan internasionalisasi, internasionalisasi perusahaan terdiri dari lima tahap yaitu 1) fokus pasar lokal, 2) ekspansi internasional, 3) ekspor mandiri, 4) komitmen internasional dan 5) kepemilikan internasional. Dari sisi mode masuk, dapat diidentifikasikan mode masuk perusahaan berupa ekspor tidak langsung dan ekspor langsung yang dilakukan oleh perusahaan berskala kecil dan menengah, sementara impor, lisensi dan joint venture merupakan mode masuk perusahaan besar. 5.2 Keterbatasan dan Saran Penelitian a. Penelitian ini secara umum dapat mengidentifikasikan faktor-faktor pendorong perusahaan dalam melakukan proses internasionalisasi. Terdapat temuan lain yang mempengaruhi internasionalisasi perusahaan seperti konsep jarak fisik (physic distance) dan mode masuk (entry mode). Oleh karena itu, penelitian mendatang diharapkan dapat meneliti lebih dalam tentang konsep jarak fisik (physic distance) dan mode masuk (entry mode) dalam internasionalisasi perusahaan di Indonesia dengan menggunakan desain penelitian kualitatif. b. Penelitian ini menunjukkan adanya peran faktor pengetahuan dalam proses internasionalisasi. Faktor pengetahuan dalam perusahaan diketahui berada pada level individu dan organisasi. Meskipun demikian, proses transfer atau penyerapan pengetahuan dalam setiap tahapan internasionalisasi tidak menjadi fokus dalam penelitian ini. Karenanya, dapat menjadi topik 127

5 penelitian selanjutnya dengan menggunakan longitudinal study, sehingga dapat memberikan hasil yang mendalam dari aspek history dan proses yang dilakukan perusahaan. c. Fenomena perusahaan terlahir global ditemukan dalam hasil penelitian ini. Namun penelitian ini tidak bertujuan mengeksplorasi lebih spesifik mengenai topik tersebut. Penelitian selanjutnya dapat mengkaji lebih dalam mengenai strategi bisnis yang diterapkan atau akumulasi pengetahuan yang dibutuhkan oleh perusahaan terlahir global dalam proses internasionalisasinya. Oleh karena itu, topik perusahaan terlahir global yang merupakan salah satu fenomena dalam internasionalisasi perusahaan masih relevan untuk diteliti. 128