ANALISIS KEPEKAAN PENYERAPAN TENAGA KERJA TERHADAP PERTUMBUHAN SEKTORAL DI INDONESIA TAHUN FESTI RISMUNADI

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "ANALISIS KEPEKAAN PENYERAPAN TENAGA KERJA TERHADAP PERTUMBUHAN SEKTORAL DI INDONESIA TAHUN FESTI RISMUNADI"

Transkripsi

1 ANALISIS KEPEKAAN PENYERAPAN TENAGA KERJA TERHADAP PERTUMBUHAN SEKTORAL DI INDONESIA TAHUN FESTI RISMUNADI Program Studi Ekonomi Pembangunan Fakultas Ekonomi Universitas Siliwangi Jl.Siliwangi No.24 kota Tasikmalaya PO BOX 164 This study goals is to determine the effect of the Gross Domestic Product and Sectoral Growth to Manpower Absorption Sector in Indonesia in The data analysis in this study using Simple Linear Regression method. Hypothesis testing using partial test (t test). The data used in this study is the Gross Domestic Product, Growth Agriculture, Mining and Minerals, Industrial Sector, Sector Electricity, Gas and Water, Building Sector, Trade Sector, Sector Transportation and Communications, Financial Sector, Rental and Business Services, Services Sector, Sectoral Absorption Labor and Manpower Absorption every sector in Indonesia in The results using partial test (t test) is the Gross Domestic Product have a negative impact and no significant effect on manpower absorption Sectors, Sector Growth Agriculture has a negative effect and no significant effect on manpower absorption Agriculture, Growth Sectors Mining and Quarrying have a negative impact and no significant effect on manpower absorption Mining and Quarrying, Growth Industry Sector has a positive impact and no significant effect on manpower absorption Industrial Sector, Growth Sector Electricity, Gas and Water have a negative impact and no significant effect on manpower absorption Sector Electricity, Gas and Water, growth in the Building Sector has a negative and significant impact on the absorption of Labor Building Sector, Growth Sector Trade have a negative impact and insignificant against Manpower Absorption Trade Sector, Growth Sector Transportation and Communications has a positive impact and no significant effect on manpower absorption Sector Transportation and Communications, Growth Financial Sector, Rent and Business Services has a positive impact and no significant effect on manpower absorption Financial Sector, Rental and Corporate services, services sector growth have a negative impact and no significant effect on manpower absorption Service Sector.

2 Keywords: GDP, growth in agriculture sector, growth of Mining and Quarrying, Growth Sector Industrial Sector Growth Electricity, Gas and Water, growth in the Building Sector, Growth Sector Trade, Growth Sector Transportation and Communications, Growth Financial Sector, Rental and Corporate Services, Service Sector Growth, Absorption Sectoral Employment and Manpower Absorption every sector. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh Produk Domestik Bruto danpertumbuhan Sektoral terhadap Penyerapan Tenaga Kerja Sektoral di Indonesia tahun Analisis data pada penelitian ini menggunakan Metode Regresi Linear Sederhana. Uji hipotesis menggunakan pengujian secara parsial (uji t).data-data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data Produk Domestik Bruto, Pertumbuhan Sektor Pertanian, Sektor Pertambangan dan Galian, Sektor Industri, Sektor Listrik, Gas dan Air Bersih, Sektor Bangunan, Sektor Perdagangan, Sektor Pengangkutan dan Komunikasi, Sektor Keuangan, Sewa dan Jasa Perusahaan, Sektor Jasa, Penyerapan Tenaga Kerja Sektoral dan Penyerapan Tenaga Kerja setiap Sektordi Indonesia tahun Hasil dengan menggunakan uji parsial (Uji t) adalah Produk Domestik Bruto mempunyai pengaruh negatif dan tidak signifikan terhadap Penyerapan Tenaga Kerja Sektoral, Pertumbuhan Sektor Pertanian mempunyai pengaruh negatif dan tidak signifikan terhadap Penyerapan Tenaga Kerja Sektor Pertanian, Pertumbuhan Sektor Pertambangan dan Galian mempunyai pengaruh negatif dan tidak signifikan terhadap Penyerapan Tenaga Kerja Sektor Pertambangan dan Galian, Pertumbuhan Sektor Industri mempunyai pengaruh positif dan tidak signifikan terhadap Penyerapan Tenaga Kerja Sektor Industri, Pertumbuhan Sektor Listrik, Gas dan Air bersih mempunyai pengaruh negatif dan tidak signifikan terhadap Penyerapan Tenaga Kerja Sektor Listrik, Gas dan Air bersih, Pertumbuhan Sektor Bangunan mempunyai pengaruh negatif dan signifikan terhadap Penyerapan Tenaga Kerja Sektor Bangunan, Pertumbuhan Sektor Perdagangan mempunyai pengaruh negatif dan tidak signifikan terhadap Penyerapan Tenaga Kerja Sektor Perdagangan, Pertumbuhan Sektor Pengangkutan dan Komunikasi mempunyai pengaruh positif dan tidak signifikan terhadap Penyerapan Tenaga Kerja Sektor Pengangkutan dan Komunikasi, Pertumbuhan Sektor Keuangan, Sewa dan Jasa Perusahaan mempunyai pengaruh positif dan tidak signifikan terhadap Penyerapan Tenaga Kerja Sektor Keuangan, Sewa dan Jasa Perusahaan, Pertumbuhan Sektor Jasa mempunyai pengaruh negatif dan tidak signifikan terhadap Penyerapan Tenaga Kerja Sektor Jasa. Kata kunci : Produk Domestik Bruto, Pertumbuhan Sektor Pertanian, Pertumbuhan Sektor Pertambangan dan Galian, Pertumbuhan Sektor Industri, Pertumbuhan Sektor Listrik, Gas dan Air Bersih, Pertumbuhan Sektor Bangunan, Pertumbuhan Sektor Perdagangan, Pertumbuhan Sektor Pengangkutan dan Komunikasi, Pertumbuhan Sektor Keuangan, Sewa dan Jasa Perusahaan, Pertumbuhan Sektor Jasa, Penyerapan Tenaga Kerja Sektoral dan Penyerapan Tenaga Kerja setiap Sektor.

3 PENDAHULUAN Struktur perkonomian adalah komposisi peranan masing-masing sektor dalam perekonomian baik menurut lapangan usaha maupun pembagian sektoral ke dalam sektor primer, sekunder, dan tersier. Pembangunan ekonomi jangka panjang dengan pertumbuhan PDB akan membawa suatu perubahan mendasar dalam struktur ekonomi, dari ekonomi tradisional dengan pertanian sebagai sektor utama ke ekonomi modern yang didominasi oleh sektor industri dan sektor jasa sebagai motor utama penggerak pertumbuhan ekonomi. Pergeseran struktur ekonomi secara makro-sektoral senada dengan pergeserannya secara keuangan. Ditinjau dari sudut pandang keuangan, struktur perekonomian telah bergeser dari struktur pedesaan menjadi struktur perkotaan modern. Struktur perekonomian indonesia sejak awal orde baru hingga pertengahan tahun 1980-an berstruktur etatis dimana pemerintah atau negara dengan BUMN dan BUMD sebagai perpanjangan tangannya merupakan pelaku utama perekonomian Indonesia. Baru mulai pertengahan tahun 1990-an peran pemerintah dalam perekonomian berangsur-angsur dikurangi, yaitu sesudah secara eksplisit dituangkan melalui GBHN 1988/1989 mengundang kalangan swasta untuk berperan lebih besar dalam perekonomian nasional. Proses Pembangunan Ekonomi Indonesia sudah mengalami pertumbuhan setiap tahunnya, hal ini sudah lama disadari oleh para ahli ekonomi, seperti menurut A.G.B Fisher yang pada tahun 1935 mengemukakan pendapat bahwa berbagai negara dapat dibedakan berdasarkan kepada persentase tenaga kerja yang berada di sektor primer, sekunder dan tersier, pendapat ini dibuktikan oleh clark yang telah mengumpulkan data statistik mengenai persentase tenaga kerja di negara maju dan berkembang yang bekerja di sektor primer,sekunder dan tersier, dan data tersebut menunjukkan bahwa ada peranan sektor sektor yang mampu mempengaruhi banyaknya tenaga kerja. Dalam berkembangnya zaman di Indonesia sektor sektor umum seperti sektor pertanian, sektor industri dan sektor jasa ini pun berkembang dari tahun ke tahun maka dari itu dalam berkembang nya sektor sektor ini penyerapan tenaga kerja di Indonesia pun meningkat dan permintaan tenaga kerja pun banyak. Adapun sektor sektor di Indonesia yang memiliki pertumbuhan dan perkembangan yang tinggi selain sektor pertanian, sektor industri dan sektor jasa ada sektor sektor antara lain seperti, sektor pertambangan, sektor listrik, sektor bangunan, sektor perdagangan, sektor transportasi/ pengangkutan, dan sektor keuangan, ke 9 sektor tersebut juga mampu menyerap banyak tenaga kerja di Indonesia.

4 METODE PENELITIAN Prosedur Pengumpulan Data Keberhasilan dalam pengumpulan data merupakan syarat bagi keberhasilan suatu penelitian. Sedangkan keberhasilan dalam pengumpulan data tergantung pada metode yang digunakan. Berkaitan dengan hal tersebut maka pengumpulan data diperlukan guna mendapatkan data data yang obyektif dan lengkap sesuai dengan permasalahan yang diambil (M.Nasir,1983:211). Metode pengumpulan data merupakan suatu cara untuk memperoleh kenyataan yang mengungkapkan data-data yang diperlukan dalam suatu penelitian. Semua data yang digunakan dalam penelitian ini merupakan data sekunder yang diperoleh dari Badan Pusat Statistik (BPS), serta bergbagai sumber yang relevan. Teknik Analisis Data Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis regresi linier berganda.tujuannya untuk mengukur seberapa besar variabel-variabel independen mempengaruhi variabel dependen. Alat bantu yang digunakan yaitu dengan program (Eviews) versi 8.0. Dalam penelitianini akan dilakukan menggunakan persamaan regresi berganda sebagai berikut : Y = f (X) Y1 =f (X1) Y2 = f (X2) Y3 = f (X3) Y4 = f (X4) Y5 = f (X5) Y6 = f (X6) Y7 = f (X7) Y8 = f (X8) Y9 = f (X9) logy = a + bx logy1 = a + bx1 logy2 = a + bx2 logy3 = a + bx3 logy4 = a + bx4 logy5 = a + bx5 logy6 = a + bx6 logy7 = a + bx7 logy8 = a + bx8 logy9 = a + bx9 Dimana : Y = Penyerapan Tenaga Kerja Sektoral Y1= Penyerapan Tenaga Kerja Sektor Pertanian Y2 = Penyerapan Tenaga Kerja Sektor Pertambangan dan Galian Y3 = Penyerapan Tenaga Kerja Sektor Industri Y4 = Penyerapan Tenaga Kerja SektorListrik, Gas dan Air Minum Y5 = Penyerapan Tenaga Kerja Sektor Bangunan Y6 = Penyerapan Tenaga Kerja Sektor Perdagangan Y7 = Penyerapan Tenaga Kerja Sektor Pengangkutan dan Komunikasi Y8 = Penyerapan Tenaga Kerja Sektor Keuangan Y9 = Penyerapan Tenaga Kerja Sektor Jasa X = Produk Domestik Bruto X1 = Pertumbuhan SektorPertanian

5 X2 = Pertumbuhan Sektor Pertambangan dan Galian X3 = Pertumbuhan Sektor Industri X4 = Pertumbuhan Sektor Listrik, Gas dan Air Minum X5 = Pertumbuhan Sektor Bangunan X6 = Pertumbuhan Sektor Perdagangan X7 = Pertumbuhan Sektor Pengangkutan dan Komunikasi X8 = Pertumbuhan Sektor Keuangan X9 = Pertumbuhan Sektor Jasa Pengujian Hipotesis Uji t-statistik ( Uji Parsial ) Uji t dilakukan untuk melihat signifikansi dari pengaruh variabel independen secara individual terhadap variabel dependen denganmenganggap variabel independen lainnya adalah konstan.(gujarati, 2004) Koefisien determinasi (R 2 ) digunakan untuk mengetahui sampai seberapa besar presentase variasi dalam variabel terikat pada model dapat diterangkan oleh variabel bebasnya (Gujarati,2003).Koefisien determinasi ( R 2 ) dinyatakan dalam persentase,nilai R 2 ini berkisar antara 0 < R 2 < 1. Pengujian Asumsi Klasik Uji Autokorelasi Menurut Imam Ghozali (2005), uji autokorelasi digunakan untuk mengetahui apakah dalam model regresi linear ada korelasi antara kesalahan penggangu pada periode t dengan kesalahan penganggu pada periode t-1 (sebelumnya), dimana jika terjadi korelasi dinamakan ada problem autokorelasi. Uji Heteroskedastisitas Uji heteroskedastisitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi terjadi ketidaksamaan varian dari residual satu pengamatan ke pengamatan yang lain. Model regresi yang baik adalah yang homoskedastisitas atau tidak terjadi heteroskedastisitas. Gejala heteroskedastisitas lebih sering terjadi pada data cross section (Imam Ghozali, 2005) Uji Normalitas Uji normalitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi variabel independent, variabel dependent atau keduanya mempunyai distribusi normal atau tidak.model regresi yang baik adalah memiliki distribusi data normal atau mendekati normal. PEMBAHASAN Hasil Penelitian

6 Pengaruh Produk Domestik Bruto terhadap Penyerapan Tenaga Kerja Sektoral Dari hasil pengolahaan data didapat persamaan regresi dalam bentuk persamaan ekonometrika sebagai berikut : LogY1 = X t-statistik = ( ) ( ) Probabilitas = * (R 2 ) = Prob(F-Statistik) = *Non Signifikan untuk tingkat keyakinan 95%. Berdasarkan hasil regresi diketahui bahwa Pertumbuhan Produk Domestik Brutoyang diukur menggunakan persen mempunyai hubungan yang negatif dan tidak signifikan terhadap Penyerapan Tenaga Kerja di Indonesia. Sedangkan besarnya pengaruh Pertumbuhan Produk Domestik Brutoterhadap Penyerapan Tenaga Kerja, kenaikan koefisien Pertumbuhan Produk Domestik Brutosebesar 1 persen akan menaikan Penyerapan Tenaga Kerja Sektor sebesar Koefisien Determinasi (R2) Dari hasil regresi model penelitian diperoleh nilai (R 2 ) sebesar , hal ini berarti sebesar % pengaruh terhadap Penyerapan Tenaga Kerja Sektoral dapat dijelaskan oleh variabel independen yaitu Pertumbuhan Produk Domstik Bruto, sisanya % dijelaskan oleh variabel lain diluar model penelitian ini. Uji t Statistik Uji t dilakukan untuk menguji tingkat signifikansi pengaruh variabel bebas terhadap variabel terikat secara parsial. Berdasarkan hasil regresi, penulis dapat menarik kesimpulan bahwa pada level of significance 5% variabel Pertumbuhan Produk Domestik Bruto tidak berpengaruh secara signifikan terhadap variabel terikat yaitu Penyerapan Tenaga Kerja Sektoral. Hal ini dapat diketahui dari nilai probabilitast-statistiknya lebih besar dari 0,05. Tetapi jika menggunakan level of significance 10% variabel Pertumbuhan Produk Domestik Bruto tidak berpengaruh secara signifikan terhadap variabel terikat yaitu Penyerapan Tenaga Kerja Sektor Jasa. Hal ini dapat diketahui dari nilai probabilitas t-statististiknya lebih besar dari 0,10. Nilai probabilitas dalam penelitian ini. Uji Asumsi Klasik Uji Autokolerasi Uji ini dilakukan untuk mengetahui ada atau tidaknya hubungan korelasi antar variabel dalam suatu model, adapun hasilnnya sebagai berikut : Tabel 4.4 Hasil Uji Autokorelasi χ 2 table

7 Obs*R-squared Sumber : Hasil Pengolahan Pengolahan Eviews 8 Pada regresi Pengaruh Pertumbuhan Produk Domestik Brutoterhadap Penyerapan Tenaga Kerja di Indonesia Periode Tahun , dengan nilai degree of freedom (df) sebesar = 10 dan menggunakan α = 5 persen maka diperoleh nilai χ 2 tabel sebesar Dibandingkan dengan nilai Obs*Rsquared Breusch-Godfrey (BG) Test hasil regresi yaitu sebesar , maka nilai Obs*Rsquared Breusch-Godfrey (BG) Test lebih kecil dibandingkan nilai χ 2 tabel, sehingga dapat disimpulkan bahwa model regresi persamaan tersebut bebas dari gejala autokorelasi. Uji Heteroskedastisitas Tabel 4.5 Hasil White Heteroskedasticity Test Pengaruh Produk Domestik Bruto Terhadap Penyerapan Tenaga Kerja Periode Heteroskedasticity Test: White χ2 tabel Obs*R-squared Sumber : Pengolahan Data Eviews8 Untuk model Pengaruh Pertumbuhan Pertumbuhan Produk Domestik Bruto terhadap Penyerapan Tenaga Kerja Di Indonesia Periode , pada α = 5 persen dan nilai degree of freedom (df) sebesar = 10 diperoleh nilai χ 2 tabel sebesar Dibandingkan dengan nilai Obs*R-squared White Heteroskedasticity Test sebesar , maka dapat disimpulkan bahwa hasil Pengaruh Pertumbuhan Pertumbuhan Produk Domestik Bruto terhadap Penyerapan Tenaga Kerja Di Indonesia Periode regresi tersebut terbebas dari gejala heteroskedastisitas karena nilai Obs*R-squared White Heteroskedasticity Test lebih kecil dibandingkan dengan nilai χ 2 tabel. Uji Normalitas Uji normalitas bisa diuji dengan dua metode, yaitu uji Jarque-Bera dan uji Histrogram Residual.Digunakan untuk mengetahui apakah bentuk dari probability distribution function (PDF) dari variabel random berbentuk distribusi normal atau tidak. Gambar 4.1 Uji Histrogram Residual Dan Uji Jarque-Bera Pengaruh Produk Domestik Bruto Terhadap Penyerapan Tenaga Kerja Periode

8 Series: Residuals Sample Observations 10 Mean 6.10e-15 Median Maximum Minimum Std. Dev Skewness Kurtosis Jarque-Bera Probability Sumber : Pengolahan Data eviews8 Dilihat dari gambar diatas maka nilai Jarque-Bera didasarkan pada distribusi Chi Squares dengan derajat kebebasan (df) = 20 10= 10 dan α = 5% dengan nilai X2 tabel sebesar , artinya nilai Jarque-Bera lebih kecil dari nilai Chi Squares maka persamaan ini berdistribusi normal. Pengaruh Pertumbuhan Sektor Pertanian terhadap Penyerapan Tenaga Kerja Sektor Pertanian Dari hasil pengolahan data menggunakan Eviews dalam model penelitian diperoleh hasil regresi sebagai berikut : LogY1 = X1 t-statistik = ( ) ( ) Probabilitas = * (R 2 ) = Prob(F-Statistik) = *Non Signifikan untuk tingkat keyakinan 95%. Berdasarkan hasil regresi diketahui bahwa Pertumbuhan Sektor Pertanian yang diukur menggunakan persen mempunyai hubungan yang negatif dan tidak signifikan terhadap Penyerapan Tenaga Kerja Sektor Pertanian di Indonesia. Sedangkan besarnya pengaruh Pertumbuhan Sektor Pertanian terhadap Penyerapan Tenaga Kerja Sektor Pertanian, kenaikan koefisien Pertumbuhan Sektor Pertanian sebesar 1 perse3n akan menaikan Penyerapan Tenaga Kerja Sektor Pertanian sebesar -0, Koefisien Determinasi (R2) Dari hasil regresi model penelitian diperoleh nilai (R 2 ) sebesar , hal ini berarti sebesar 0.72 % pengaruh terhadap Penyerapan Tenaga Kerja Sektor Pertanian dapat dijelaskan oleh variabel independen yaitu Pertumbuhan Sektor Pertanian, sisanya 99,28 % dijelaskan oleh variabel lain diluar model penelitian ini. Uji t Statistik Uji t dilakukan untuk menguji tingkat signifikansi pengaruh variabel bebas terhadap variabel terikat secara parsial. Berdasarkan hasil regresi, penulis dapat menarik kesimpulan bahwa pada level of significance 5% variabel Pertumbuhan Sektor Pertanian tidak berpengaruh secara signifikan terhadap variabel terikat yaitu Penyerapan Tenaga Kerja Sektor Pertanian. Hal ini dapat diketahui dari nilai probabilitast-statistiknya lebih besar dari

9 0,05. Tetapi jika menggunakan level of significance 10% variabel Pertumbuhan Sektor Pertanian tetap tidak berpengaruh secara signifikan terhadap variabel terikat yaitu Penyerapan Tenaga Kerja Sektor Pertanian. Hal ini dapat diketahui dari nilai probabilitas t-statististiknya lebih besar dari 0,10. Nilai probabilitas dalam penelitian ini digunakan untuk mengetahui signifikansi masing masing variabel bebas terhadap variabel terikat. Uji Asumsi Klasik Uji Autokolerasi Autokorelasi timbul dari spesifikasi yang tidak tepat terhadap hubungan antara variabel endogenous dengan variabel penjelas. Penelitian ini menggunakan Breusch-Godfrey Serial Corelation LM Test, berikut ini hasilnya : Tabel 4.7 Hasil Breusch-Godfrey Serial Corelation LM Test Pengaruh Pertumbuhan Sektor Pertanian Terhadap Penyerapan Tenaga Kerja Sektor Pertanian Periode Breusch-Godfrey Serial Correlation LM Test: χ 2 table Obs*R-squared Sumber : Pengolahan Data Eviews8 Pada regresi Pengaruh Pertumbuhan Sektor Pertanian terhadap Penyerapan Tenaga Kerja Sektor Pertanian di Indonesia Periode Tahun , dengan nilai degree of freedom (df) sebesar = 10 dan menggunakan α = 5 persen maka diperoleh nilai χ 2 tabel sebesar Dibandingkan dengan nilai Obs*Rsquared Breusch-Godfrey (BG) Test hasil regresi yaitu sebesar , maka nilai Obs*Rsquared Breusch-Godfrey (BG) Test lebih kecil dibandingkan nilai χ 2 tabel, sehingga dapat disimpulkan bahwa model regresi persamaan tersebut bebas dari gejala autokorelasi. Uji Heteroskedastisitas Hasil Uji White dapat dilihat pada Tabel 4.8 berikut : Tabel 4.8 Hasil White Heteroskedasticity Test Pengaruh Pertumbuhan Sektor Pertanian Terhadap Penyerapan Tenaga Kerja Sektor Pertanian Periode Heteroskedasticity Test: White χ2 table Obs*R-squared

10 Sumber : Pengolahan Data Eviews8 Untuk modelpengaruh Pertumbuhan Sektor Pertanian terhadappenyerapan Tenaga Kerja Sektor Pertanian Di Indonesia Periode , pada α = 5 persen dan nilai degree of freedom (df) sebesar = 10 diperoleh nilai χ 2 tabel sebesar Dibandingkan dengan nilai Obs*R-squared White Heteroskedasticity Test sebesar , maka dapat disimpulkan bahwa hasil Pengaruh Pertumbuhan Sektor Pertanian terhadap Penyerapan Tenaga Kerja Sektor Pertanian Di Indonesia Periode regresi tersebut terbebas dari gejala heteroskedastisitas karena nilai Obs*R-squared White Heteroskedasticity Test lebih kecil dibandingkan dengan nilai χ 2 tabel. Uji Normalitas Uji normalitas bisa diuji dengan dua metode, yaitu uji Jarque-Bera dan uji Histrogram Residual.Digunakan untuk mengetahui apakah bentuk dari probability distribution function (PDF) dari variabel random berbentuk distribusi normal atau tidak. Gambar 4.2 Uji Histrogram Residual Dan Uji Jarque-Bera Pengaruh Pertumbuhan Sektor Pertanian Terhadap Penyerapan Tenaga Kerja Sektor Pertanian Periode Series: Residuals Sample Observations 10 Mean 3.26e-15 Median Maximum Minimum Std. Dev Skewness Kurtosis Jarque-Bera Probability Sumber : Pengolahan Data eviews8 Dilihat dari gambar diatas maka nilai Jarque-Bera didasarkan pada distribusi Chi Squares dengan derajat kebebasan (df) = 20 10= 10 dan α = 5% dengan nilai X2 tabel sebesar , artinya nilai Jarque-Bera lebih kecil dari nilai Chi Squares maka persamaan ini berdistribusi normal. Pengaruh Pertumbuhan Sektor Pertambangan dan Galian terhadap Penyerapan Tenaga Kerja Sektor Pertambangan dan Galian Dari hasil pengolahaan data didapat persamaan regresi dalam bentuk persamaan ekonometrika sebagai berikut : Dari hasil pengolahan data menggunakan Eviews dalam model penelitian diperoleh hasil regresi sebagai berikut : LogY1 = X2 t-statistik = ( ) ( )

11 Probabilitas = * (R 2 ) = Prob(F-Statistik) = *Non Signifikan untuk tingkat keyakinan 95%. Berdasarkan hasil regresi diketahui bahwa Pertumbuhan Sektor Pertambangan & Penggalian yang diukur menggunakan persen mempunyai hubungan yang negatif dan tidak signifikan terhadap Penyerapan Tenaga Kerja Sektor Pertambangan & Penggalian di Indonesia. Sedangkan besarnya pengaruh Pertumbuhan Sektor Pertambangan & Penggalian terhadap Penyerapan Tenaga Kerja Pertambangan & Penggalian, kenaikan koefisien Pertumbuhan Sektor Pertanian sebesar 1 persen akan menaikan Penyerapan Tenaga Kerja Sektor Pertanian sebesar -0, Koefisien Determinasi (R 2 ) Dari hasil regresi model penelitian diperoleh nilai (R2) sebesar , hal ini berarti sebesar 15.6 % pengaruh terhadap Penyerapan Tenaga Kerja Sektor Pertambangan & Penggalian dapat dijelaskan oleh variabel independen yaitu Pertumbuhan Pertambangan & Penggalian, sisanya 84,4 % dijelaskan oleh variabel lain diluar model penelitian ini. Uji Statistik t Uji t dilakukan untuk menguji tingkat signifikansi pengaruh variabel bebas terhadap variabel terikat secara parsial. Berdasarkan hasil regresi, penulis dapat menarik kesimpulan bahwa pada level of significance 5% variabel Pertumbuhan Sektor Pertambangan dan penggalian tidak berpengaruh secara signifikan terhadap variabel terikat yaitu Penyerapan Tenaga Kerja Sektor Pertambangan. Hal ini dapat diketahui dari nilai probabilitaststatistiknya lebih besar dari 0,05. Tetapi jika menggunakan level of significance 10% variabel Pertumbuhan Sektor Pertambangan berpengaruh secara signifikan terhadap variabel terikat yaitu Penyerapan Tenaga Kerja Sektor Pertambangan dan Penggalian. Hal ini dapat diketahui dari nilai probabilitas t-statististiknya lebih besar dari 0,10. Nilai probabilitas dalam penelitian ini digunakan untuk mengetahui signifikansi masing masing variabel bebas terhadap variabel terikat. Uji Asumsi Klasik Uji Autokorelasi Autokorelasi timbul dari spesifikasi yang tidak tepat terhadap hubungan antara variabel endogenous dengan variabel penjelas. Penelitian ini menggunakan Breusch-Godfrey Serial Corelation LM Test, berikut ini hasilnya :

12 Tabel 4.10 Hasil Breusch-Godfrey Serial Corelation3 LM TestPengaruh Pertumbuhan Sektor Pertambangan & PenggalianTerhadap Penyerapan Tenaga Kerja Sektor Pertambangan & PenggalianPeriode Breusch-Godfrey Serial Correlation LM Test: χ 2 table Obs*R-squared Sumber : Pengolahan Data Eviews8 Pada regresi Pengaruh Pertumbuhan Sektor Pertambangan & Penggalian terhadap Penyerapan Tenaga Kerja Sektor Pertambangan & Penggalian di Indonesia Periode Tahun , dengan nilai degree of freedom (df) sebesar = 10 dan menggunakan α = 5 persen maka diperoleh nilai χ 2 tabel sebesar Dibandingkan dengan nilai Obs*Rsquared Breusch-Godfrey (BG) Test hasil regresi yaitu sebesar , maka nilai Obs*Rsquared Breusch-Godfrey (BG) Test lebih kecil dibandingkan nilai χ 2 tabel, sehingga dapat disimpulkan bahwa model regresi persamaan tersebut bebas dari gejala autokorelasi. Uji Heteroskedastisitas Hasil Uji White dapat dilihat pada Tabel 4.11 berikut : Tabel 4.11 Hasil White Heteroskedasticity Test Pengaruh Pertumbuhan Sektor Pertambangan & Penggalian Terhadap Penyerapan Tenaga Kerja Sektor Pertambangan & Penggalian Periode Heteroskedasticity Test: White χ2 tabel Obs*R-squared Sumber : Pengolahan Data Eviews8 Untuk model Pengaruh Pertumbuhan Sektor Pertambangan & Penggalian terhadap Penyerapan Tenaga Kerja Sektor Pertambangan & Penggalian Di Indonesia Periode , pada α = 5 persen dan nilai degree of freedom (df) sebesar = 10 diperoleh nilai χ 2 tabel sebesar Dibandingkan dengan nilai Obs*R-squared White Heteroskedasticity Test sebesar , maka dapat disimpulkan bahwa hasil Pengaruh Pertumbuhan Sektor Pertambangan & Penggalian terhadap Penyerapan Tenaga Kerja Sektor Pertambangan & Penggalian

13 Di Indonesia Periode regresi tersebut terbebas dari gejala heteroskedastisitas karena nilai Obs*R-squared White Heteroskedasticity Test lebih kecil dibandingkan dengan nilai χ 2 tabel. Uji Normalitas Uji normalitas bisa diuji dengan dua metode, yaitu uji Jarque-Bera dan uji Histrogram Residual.Digunakan untuk mengetahui apakah bentuk dari probability distribution function (PDF) dari variabel random berbentuk distribusi normal atau tidak. Gambar 4.3 Uji Histrogram Residual Dan Uji Jarque-Bera Pengaruh Pertumbuhan Sektor Pertambangan & Penggalian Terhadap Penyerapan Tenaga Kerja Sektor Pertambangan & PenggalianPeriode Series: Residuals Sample Observations 10 Mean 1.01e-15 Median Maximum Minimum Std. Dev Skewness Kurtosis Jarque-Bera Probability Sumber : Pengolahan Data eviews8 Dilihat dari gambar diatas maka nilai Jarque-Bera didasarkan pada distribusi Chi Squares dengan derajat kebebasan (df) = 20 10= 10 dan α = 5% dengan nilai X2 tabel sebesar , artinya nilai Jarque-Bera lebih kecil dari nilai Chi Squares maka persamaan ini berdistribusi normal. Pengaruh Pertumbuhan Sektor Industri terhadap Penyerapan Tenaga Kerja Sektor Industri Dari hasil pengolahan data menggunakan Eviews dalam model penelitian diperoleh hasil regresi sebagai berikut : LogY1 = X3 t-statistik = ( ) ( ) Probabilitas = * (R 2 ) = Prob(F-Statistik) = *Non Signifikan untuk tingkat keyakinan 95%. Berdasarkan hasil regresi diketahui bahwa Pertumbuhan Sektor Industri yang diukur menggunakan persen mempunyai hubungan yang negatif dan tidak signifikan terhadap Penyerapan Tenaga Kerja Sektor Industri di Indonesia. Sedangkan besarnya pengaruh Pertumbuhan Sektor Industri terhadap Penyerapan Tenaga Kerja Industri,

14 kenaikan koefisien Pertumbuhan Sektor Pertanian sebesar 1 persen akan menaikan Penyerapan Tenaga Kerja Sektor Pertanian sebesar Adapun Uji Signifikansi menyatakan baik dengan Uji t, Pertumbuhan Sektor Industriberpengaruh non signifikan terhadap Penyerapan Tenaga Kerja Sektor Industrihal ini terlihat dari nilai probabilitas t-statistik sebesar dan probabilitas F-Statistik sebesar yang masing-masing lebih besar dari Koefisien Determinasi (R 2 ) Dari hasil regresi model penelitian diperoleh nilai (R 2 ) sebesar hal ini berarti sebesar 8.45 % pengaruh terhadap Penyerapan Tenaga Kerja Sektor Industridapat dijelaskan oleh variabel independen yaitu Pertumbuhan Industri, sisanya % dijelaskan oleh variabel lain diluar model penelitian ini. Uji Statistik t Uji t dilakukan untuk menguji tingkat signifikansi pengaruh variabel bebas terhadap variabel terikat secara parsial. Berdasarkan hasil regresi, penulis dapat menarik kesimpulan bahwa pada level of significance 5% variabel Pertumbuhan Sektor Industri tidak berpengaruh secara signifikan terhadap variabel terikat yaitu Penyerapan Tenaga Kerja Sektor Industri, Hal ini dapat diketahui dari nilai probabilitast-statistiknya lebih besar dari 0,05. Dan jika menggunakan level of significance 10% variabel Pertumbuhan Sektor Industri teetap tidak berpengaruh secara signifikan terhadap variabel terikat yaitu Penyerapan Tenaga Kerja Sektor Industri. Hal ini dapat diketahui dari nilai probabilitas t-statististiknya lebih besar dari 0,10. Nilai probabilitas dalam penelitian ini digunakan untuk mengetahui signifikansi masing masing variabel bebas terhadap variabel terikat Uji Asumsi Klasik Uji Autokorelasi Autokorelasi timbul dari spesifikasi yang tidak tepat terhadap hubungan antara variabel endogenous dengan variabel penjelas. Penelitian ini menggunakan Breusch-Godfrey Serial Corelation LM Test, berikut ini hasilnya : Tabel 4.13 Hasil Breusch-Godfrey Serial Corelation LM Test Pengaruh Pertumbuhan Sektor IndustriTerhadap Penyerapan Tenaga Kerja Sektor Industri Periode Breusch-Godfrey Serial Correlation LM Test: χ 2 table Obs*R-squared Sumber : Pengolahan Data Eviews8

15 Pada regresi Pengaruh Pertumbuhan Sektor Industriterhadap Penyerapan Tenaga Kerja Sektor Industri di Indonesia Periode Tahun , dengan nilai degree of freedom (df) sebesar = 10 dan menggunakan α = 5 persen maka diperoleh nilai χ 2 tabel sebesar Dibandingkan dengan nilai Obs*Rsquared Breusch-Godfrey (BG) Test hasil regresi yaitu sebesar , maka nilai Obs*Rsquared Breusch-Godfrey (BG) Test lebih kecil dibandingkan nilai χ 2 tabel, sehingga dapat disimpulkan bahwa model regresi persamaan tersebut bebas dari gejala autokorelasi. Uji Heteroskedastisitas Hasil Uji White dapat dilihat pada Tabel 4.14 berikut : Tabel 4.14 Hasil White Heteroskedasticity Test Pengaruh Pertumbuhan Sektor Industri Terhadap Penyerapan Tenaga Kerja Sektor Industri Periode Heteroskedasticity Test: White χ2 tabel Obs*R-squared Sumber : Pengolahan Data Eviews8 Untuk model Pengaruh Pertumbuhan Sektor Industri terhadap Penyerapan Tenaga Kerja Sektor Industri Di Indonesia Periode , pada α = 5 persen dan nilai degree of freedom (df) sebesar = 10 diperoleh nilai χ 2 tabel sebesar Dibandingkan dengan nilai Obs*R-squared White Heteroskedasticity Test sebesar , maka dapat disimpulkan bahwa hasil Pengaruh Pertumbuhan Sektor Industriterhadap Penyerapan Tenaga Kerja Sektor Industri Di Indonesia Periode regresi tersebut terbebas dari gejala heteroskedastisitas karena nilai Obs*R-squared White Heteroskedasticity Test lebih kecil dibandingkan dengan nilai χ 2 tabel Uji Normalitas Uji normalitas bisa diuji dengan dua metode, yaitu uji Jarque-Bera dan uji Histrogram Residual.Digunakan untuk mengetahui apakah bentuk dari probability distribution function (PDF) dari variabel random berbentuk distribusi normal atau tidak. Gambar 4.4 Uji Histrogram Residual Dan Uji Jarque-Bera Pengaruh Pertumbuhan Sektor Industri Terhadap Penyerapan Tenaga Kerja Sektor Industri Periode

16 Series: Residuals Sample Observations 10 Mean 2.45e-15 Median Maximum Minimum Std. Dev Skewness Kurtosis Jarque-Bera Probability Sumber : Pengolahan Data eviews8 Dilihat dari gambar diatas maka nilai Jarque-Bera didasarkan pada distribusi Chi Squares dengan derajat kebebasan (df) = 20 10= 10 dan α = 5% dengan nilai X2 tabel sebesar , artinya nilai Jarque-Bera lebih kecil dari nilai Chi Squares maka persamaan ini berdistribusi normal. Pengaruh Pertumbuhan Sektor Listrik, Gas dan Air Bersih terhadap Penyerapan Tenaga Kerja Sektor Listrik, Gas dan Air Bersih Dari hasil pengolahan data menggunakan Eviews dalam model penelitian diperoleh hasil regresi sebagai berikut : LogY1 = X4 t-statistik = ( ) ( ) Probabilitas = * (R 2 ) = Prob(F-Statistik) = *Non Signifikan untuk tingkat keyakinan 95%. Berdasarkan hasil regresi diketahui bahwa Pertumbuhan Sektor Listrik, Gas dan Air Bersihyang diukur menggunakan persen mempunyai hubungan yang negatif dan tidak signifikan terhadap Penyerapan Tenaga Kerja Sektor Listrik, Gas dan Air Bersi di Indonesia. Sedangkan besarnya pengaruh Pertumbuhan Sektor Listrik, Gas dan Air Bersi terhadap Penyerapan Tenaga Kerja Listrik, Gas dan Air Bersi, kenaikan koefisien Pertumbuhan Sektor Listrik, Gas dan Air Bersih sebesar 1 persen akan menaikan Penyerapan Tenaga Kerja Sektor Listrik, Gas dan Air Bersih sebesar Koefisien Determinasi (R 2 ) Dari hasil regresi model penelitian diperoleh nilai (R 2 ) sebesar hal ini berarti sebesar 5.93% pengaruh terhadap Penyerapan Tenaga Kerja Sektor Listrik, Gas dan Air Bersihdapat dijelaskan oleh variabel independen yaitu Pertumbuhan Listrik, Gas dan Air Bersih, sisanya % dijelaskan oleh variabel lain diluar model penelitian ini. Uji Statistik t

17 Uji t dilakukan untuk menguji tingkat signifikansi pengaruh variabel bebas terhadap variabel terikat secara parsial. Berdasarkan hasil regresi, penulis dapat menarik kesimpulan bahwa pada level of significance 5% variabel Pertumbuhan Sektor Listrik, gas dan air tidak berpengaruh secara signifikan terhadap variabel terikat yaitu Penyerapan Tenaga Kerja Sektor listrik, gas dan air bersih. Hal ini dapat diketahui dari nilai probabilitast-statistiknya lebih besar dari 0,05. Dan jika menggunakan level of significance 10% variabel Pertumbuhan Sektor Listrik, Gas dan Air Bersih tetap tidakberpengaruh secara signifikan terhadap variabel terikat yaitu Penyerapan Tenaga Kerja Sektor Listrik, Gas dan Air Bersih Hal ini dapat diketahui dari nilai probabilitas t-statististiknya lebih besar dari 0,10. Nilai probabilitas dalam penelitian ini digunakan untuk mengetahui signifikansi masing masing variabel bebas terhadap variabel terikat Uji Asumsi Klasik Uji Autokorelasi Autokorelasi timbul dari spesifikasi yang tidak tepat terhadap hubungan antara variabel endogenous dengan variabel penjelas. Penelitian ini menggunakan Breusch-Godfrey Serial Corelation LM Test, berikut ini hasilnya : Tabel 4.16 Hasil Breusch-Godfrey Serial Corelation LM Test Pengaruh Pertumbuhan Sektor Listrik, Gas dan Air BersihTerhadap Penyerapan Tenaga Kerja Sektor Listrik, Gas dan Air Bersih Periode Breusch-Godfrey Serial Correlation LM Test: χ 2 table Obs*R-squared Sumber : Pengolahan Data Eviews Pada regresi Pengaruh Pertumbuhan Sektor Listrik, Gas dan Air Bersihterhadap Penyerapan Tenaga Kerja Sektor Listrik, Gas dan Air Bersih di Indonesia Periode Tahun , dengan nilai degree of freedom (df) sebesar = 10 dan menggunakan α = 5 persen maka diperoleh nilai χ 2 tabel sebesar Dibandingkan dengan nilai Obs*Rsquared Breusch-Godfrey (BG) Test hasil regresi yaitu sebesar , maka nilai Obs*Rsquared Breusch-Godfrey (BG) Test lebih kecil dibandingkan nilai χ 2 tabel, sehingga dapat disimpulkan bahwa model regresi persamaan tersebut bebas dari gejala autokorelasi. Uji Heteroskedastisitas Hasil Uji White dapat dilihat pada Tabel 4.17 berikut : Tabel 4.17

18 Hasil White Heteroskedasticity Test Pengaruh Pertumbuhan Sektor Listrik, Gas dan Air bersih Terhadap Penyerapan Tenaga Kerja Sektor Listrik, Gas dan Air bersih Periode Heteroskedasticity Test: White χ2 tabel Obs*R-squared Sumber : Pengolahan Data Eviews8 Untuk model Pengaruh Pertumbuhan Sektor Listrik, Gas dan Air Bersih terhadap Penyerapan Tenaga Kerja Sektor Listrik, Gas dan Air Bersih Di Indonesia Periode , pada3 α = 5 persen dan nilai degree of freedom (df) sebesar = 10 diperoleh nilai χ 2 tabel sebesar Dibandingkan dengan nilai Obs*R-squared White Heteroskedasticity Test sebesar , maka dapat disimpulkan bahwa hasil Pengaruh Pertumbuhan Sektor Listrik, Gas dan Air Bersihterhadap Penyerapan Tenaga Kerja Sektor Listrik, Gas dan Air Bersih Di Indonesia Periode regresi tersebut terbebas dari gejala heteroskedastisitas karena nilai Obs*R-squared White Heteroskedasticity Test lebih kecil dibandingkan dengan nilai χ 2 tabel. Uji Normalitas Uji normalitas bisa diuji dengan dua metode, yaitu uji Jarque-Bera dan uji Histrogram Residual.Digunakan untuk mengetahui apakah bentuk dari probability distribution function (PDF) dari variabel random berbentuk distribusi normal atau tidak. Gambar 4.5 Uji Histrogram Residual Dan Uji Jarque-Bera Pengaruh Pertumbuhan Sektor Listrik, Gas dan Air BersihTerhadap Penyerapan Tenaga Kerja Sektor Listrik, Gas dan Air Bersih Periode Series: Residuals Sample Observations 10 Mean 2.38e-15 Median Maximum Minimum Std. Dev Skewness Kurtosis Jarque-Bera Probability Sumber : Pengolahan Data eviews8 Dilihat dari gambar diatas maka nilai Jarque-Bera didasarkan pada distribusi Chi Squares dengan derajat kebebasan (df) = 20 10= 10 dan α = 5% dengan nilai X2 tabel

19 sebesar , artinya nilai Jarque-Bera lebih kecil dari nilai Chi Squares maka persamaan ini berdistribusi normal. Pengaruh Pertumbuhan Sektor Bangunan terhadap Penyerapan Tenaga Kerja Sektor Bangunan Dari hasil pengolahan data menggunakan Eviews dalam model penelitian diperoleh hasil regresi sebagai berikut : LogY1 = X5 t-statistik = ( ) ( ) Probabilitas = * (R 2 ) = Prob(F-Statistik) = *Non Signifikan untuk tingkat keyakinan 95%. Berdasarkan hasil regresi diketahui bahwa Pertumbuhan Sektor Bangunan yang diukur menggunakan persen mempunyai hubungan yang negatif dan tidak signifikan terhadap Penyerapan Tenaga Kerja Sektor Bangunan di Indonesia. Sedangkan besarnya pengaruh Pertumbuhan Sektor Bangunanterhadap Penyerapan Tenaga Kerja Bangunan, kenaikan koefisien Pertumbuhan Sektor Bangunan sebesar 1 persen akan menaikan Penyerapan Tenaga Kerja Sektor Bangunan sebesar Koefisien Determinasi (R 2 ) Dari hasil regresi model penelitian diperoleh nilai (R 2 ) sebesar hal ini berarti sebesar 58.93% pengaruh terhadap Penyerapan Tenaga Kerja Sektor Bangunandapat dijelaskan oleh variabel independen yaitu Pertumbuhan Bangunan, sisanya % dijelaskan oleh variabel lain diluar model penelitian ini. Uji Statistik t Uji t dilakukan untuk menguji tingkat signifikansi pengaruh variabel bebas terhadap variabel terikat secara parsial. Berdasarkan hasil regresi, penulis dapat menarik kesimpulan bahwa pada level of significance 5% variabel Pertumbuhan Sektor Bangunan berpengaruh secara signifikan terhadap variabel terikat yaitu Penyerapan Tenaga Kerja Sektor Bangunan. Hal ini dapat diketahui dari nilai probabilitast-statistiknya lebih kecil dari 0,05. dan jika menggunakan level of significance 10% variabel Pertumbuhan Sektor Bangunan juga berpengaruh secara signifikan terhadap variabel terikat yaitu Penyerapan Tenaga Kerja Sektor Bangunan. Hal ini dapat diketahui dari nilai probabilitas t-statististiknya lebih kecil dari 0,10. Nilai probabilitas dalam penelitian ini digunakan untuk mengetahui signifikansi masing masing variabel bebas terhadap variabel terikat Dependent Variable: LOG(Y5) Method: Least Squares Date: 12/14/15 Time: 14:42 Sample:

20 Included observations: 10 Variable Coefficient Std. Error t-statistic Prob. C X R-squared Mean dependent var Adjusted R-squared S.D. dependent var S.E. of regression Akaike info criterion Sum squared resid Schwarz criterion Log likelihood Hannan-Quinn criter F-statistic Durbin-Watson stat Prob(F-statistic) Sumber : Pengolahan Data Eviews8 Uji Asumsi Klasik Uji Autokorelasi Autokorelasi timbul dari spesifikasi yang tidak tepat terhadap hubungan antara variabel endogenous dengan variabel penjelas. Penelitian ini menggunakan Breusch-Godfrey Serial Corelation LM Test, berikut ini hasilnya : Tabel 4.19 Hasil Breusch-Godfrey Serial Corelation LM Test Pengaruh Pertumbuhan Sektor Bangunan Terhadap Penyerapan Tenaga Kerja Sektor BangunanPeriode Breusch-Godfrey Serial Correlation LM Test: χ 2 table Obs*R-squared Sumber : Pengolahan Data Eviews8 Pada regresi Pengaruh Pertumbuhan Sektor Bangunan terhadap Penyerapan Tenaga Kerja Sektor Bangunan di Indonesia Periode Tahun , dengan nilai degree of freedom (df) sebesar = 10 dan menggunakan α = 5 persen maka diperoleh nilai χ 2 tabel sebesar Dibandingkan dengan nilai Obs*Rsquared Breusch-Godfrey (BG) Test hasil regresi yaitu sebesar , maka nilai Obs*Rsquared Breusch-Godfrey (BG) Test lebih kecil dibandingkan nilai χ 2 tabel, sehingga dapat disimpulkan bahwa model regresi persamaan tersebut bebas dari gejala autokorelasi.

21 Uji Heteroskedastisitas Hasil Uji White dapat dilihat pada Tabel 4.20 berikut : Tabel 4.20 Hasil White Heteroskedasticity Test Pengaruh Pertumbuhan Sektor BangunanTerhadap Penyerapan Tenaga Kerja Sektor Bangunan Periode Heteroskedasticity Test: White χ2 tabel Obs*R-squared Sumber : Pengolahan Data Eviews8 Untuk model Pengaruh Pertumbuhan Sektor Bangunan terhadap Penyerapan Tenaga Kerja Sektor Bangunan Di Indonesia Periode , pada α = 5 persen dan nilai degree of freedom (df) sebesar = 10 diperoleh nilai χ 2 tabel sebesar Dibandingkan dengan nilai Obs*R-squared White Heteroskedasticity Test sebesar , maka dapat disimpulkan bahwa hasil Pengaruh Pertumbuhan Sektor Bangunan terhadap Penyerapan Tenaga Kerja Sektor Bangunan Di Indonesia Periode regresi tersebut terbebas dari gejala heteroskedastisitas karena nilai Obs*R-squared White Heteroskedasticity Test lebih kecil dibandingkan dengan nilai χ 2 tabel. Uji Normalitas Uji normalitas bisa diuji dengan dua metode, yaitu uji Jarque-Bera dan uji Histrogram Residual.Digunakan untuk mengetahui apakah bentuk dari probability distribution function (PDF) dari variabel random berbentuk distribusi normal atau tidak. Gambar 4.6 Uji Histrogram Residual Dan Uji Jarque-Bera Pengaruh Pertumbuhan Sektor Bangunan Terhadap Penyerapan Tenaga Kerja Sektor BangunanPeriode Series: Residuals Sample Observations 10 Mean 4.10e-15 Median Maximum Minimum Std. Dev Skewness Kurtosis Jarque-Bera Probability Sumber : Pengolahan Data eviews8

22 Dilihat dari gambar diatas maka nilai Jarque-Bera didasarkan pada distribusi Chi Squares dengan derajat kebebasan (df) = 20 10= 10 dan α = 5% dengan nilai X2 tabel sebesar , artinya nilai Jarque-Bera lebih kecil dari nilai Chi Squares maka persamaan ini berdistribusi normal. Pengaruh Pertumbuhan Sektor Perdagangan terhadap Penyerapan Tenaga Kerja Sektor Perdagangan Dari hasil pengolahan data menggunakan Eviews dalam model penelitian diperoleh hasil regresi sebagai berikut : LogY1 = X6 t-statistik = ( ) ( ) Probabilitas = * (R 2 ) = Prob(F-Statistik) = *Non Signifikan untuk tingkat keyakinan 95%. Berdasarkan hasil regresi diketahui bahwa Pertumbuhan Sektor Perdagangan yang diukur menggunakan persen mempunyai hubungan yang negatif dan tidak signifikan terhadap Penyerapan Tenaga Kerja Sektor Perdagangan di Indonesia. Sedangkan besarnya pengaruh Pertumbuhan Sektor Perdagangan terhadap Penyerapan Tenaga Kerja Perdagangan, kenaikan koefisien Pertumbuhan Sektor Perdagangan sebesar 1 persen akan menaikan Penyerapan Tenaga Kerja Sektor Perdagangan sebesar Koefisien Determinasi (R 2 ) Dari hasil regresi model penelitian diperoleh nilai (R 2 ) sebesar hal ini berarti sebesar 3.76% pengaruh terhadap Penyerapan Tenaga Kerja Sektor Perdagangandapat dijelaskan oleh variabel independen yaitu Pertumbuhan Perdagangan, sisanya % dijelaskan oleh variabel lain diluar model penelitian ini. Uji Statistik t Uji t dilakukan untuk menguji tingkat signifikansi pengaruh variabel bebas terhadap variabel terikat secara parsial. Berdasarkan hasil regresi, penulis dapat menarik kesimpulan bahwa pada level of significance 5% variabel Pertumbuhan Sektor Perdagangan tidak berpengaruh secara signifikan terhadap variabel terikat yaitu Penyerapan Tenaga Kerja Sektor Perdagangan. Hal ini dapat diketahui dari nilai probabilitast-statistiknya lebih besar dari 0,05. Dan jika menggunakan level of significance 10% variabel Pertumbuhan Sektor Perdagangan tetap tidak berpengaruh secara signifikan terhadap variabel terikat yaitu Penyerapan Tenaga Kerja Sektor Pertanian. Hal ini dapat diketahui dari nilai probabilitas t- statististiknya lebih besar dari 0,10. Nilai probabilitas dalam penelitian ini digunakan untuk mengetahui signifikansi masing masing variabel bebas terhadap variabel terikat. Uji Asumsi Klasik Uji Autokorelasi

23 Autokorelasi timbul dari spesifikasi yang tidak tepat terhadap hubungan antara variabel endogenous dengan variabel penjelas. Penelitian ini menggunakan Breusch-Godfrey Serial Corelation LM Test, berikut ini hasilnya : Tabel 4.22 Hasil Breusch-Godfrey Serial Corelation LM Test Pengaruh Pertumbuhan Sektor Perdagangan Terhadap Penyerapan Tenaga Kerja Sektor Perdagangan Periode Breusch-Godfrey Serial Correlation LM Test: χ 2 table Obs*R-squared Sumber : Pengolahan Data Eviews8 Pada regresi Pengaruh Pertumbuhan Sektor Perdaganganterhadap Penyerapan Tenaga Kerja Sektor Perdagangan di Indonesia Periode Tahun , dengan nilai degree of freedom (df) sebesar = 10 dan menggunakan α = 5 persen maka diperoleh nilai χ 2 tabel sebesar Dibandingkan dengan nilai Obs*Rsquared Breusch-Godfrey (BG) Test hasil regresi yaitu sebesar , maka nilai Obs*Rsquared Breusch-Godfrey (BG) Test lebih kecil dibandingkan nilai χ 2 tabel, sehingga dapat disimpulkan bahwa model regresi persamaan tersebut bebas dari gejala autokorelasi. Uji Heteroskedastisitas Hasil Uji White dapat dilihat pada Tabe3l 4.23 berikut : Tabel 4.23 Hasil White Heteroskedasticity Test Pengaruh Pertumbuhan Sektor Perdagangan Terhadap Penyerapan Tenaga Kerja Sektor Perdagangan Periode Heteroskedasticity Test: White χ2 tabel Obs*R-squared Sumber : Pengolahan Data Eviews8 Untuk model Pengaruh Pertumbuhan Sektor Perdagangan terhadap Penyerapan Tenaga Kerja Sektor Perdagangan Di Indonesia Periode , pada α = 5 persen dan nilai degree of freedom (df) sebesar = 10 diperoleh nilai χ 2 tabel sebesar Dibandingkan dengan nilai Obs*R-squared White Heteroskedasticity Test sebesar ,

24 maka dapat disimpulkan bahwa hasil Pengaruh Pertumbuhan Sektor Perdagangan terhadap Penyerapan Tenaga Kerja Sektor Perdagangan Di Indonesia Periode regresi tersebut terbebas dari gejala heteroskedastisitas karena nilai Obs*R-squared White Heteroskedasticity Test lebih kecil dibandingkan dengan nilai χ 2 tabel. Uji Normalitas Uji normalitas bisa diuji dengan dua metode, yaitu uji Jarque-Bera dan uji Histrogram Residual.Digunakan untuk mengetahui apakah bentuk dari probability distribution function (PDF) dari variabel random berbentuk distribusi normal atau tidak. Gambar 4.7 Uji Histrogram Residual Dan Uji Jarque-Bera Pengaruh Pertumbuhan Sektor Perdagangan Terhadap Penyerapan Tenaga Kerja Sektor Perdagangan Periode Series: Residuals Sample Observations Mean 1.55e-15 Median Maximum Minimum Std. Dev Skewness Kurtosis Jarque-Bera Probability Sumber : Pengolahan Data eviews8 Dilihat dari gambar diatas maka nilai Jarque-Bera didasarkan pada distribusi Chi Squares dengan derajat kebebasan (df) = 20 10= 10 dan α = 5% dengan nilai X2 tabel sebesar , artinya nilai Jarque-Bera lebih kecil dari nilai Chi Squares maka persamaan ini berdistribusi normal. Pengaruh Pertumbuhan Sektor Pengangkutan & Komunikasi terhadap Penyerapan Tenaga Kerja Sektor Pengangkutan & Komunikasi Dari hasil pengolahan data menggunakan Eviews dalam model penelitian diperoleh hasil regresi sebagai berikut : LogY1 = X7 t-statistik = ( ) ( ) Probabilitas = * (R 2 ) = Prob(F-Statistik) = *Non Signifikan untuk tingkat keyakinan 95%. Berdasarkan hasil regresi diketahui bahwa Pertumbuhan Sektor Pengangkutan & Komunikasi yang diukur menggunakan persen mempunyai hubungan yang negatif dan tidak signifikan terhadap Penyerapan Tenaga Kerja Sektor Pengangkutan & Komunikasi di

25 Indonesia. Sedangkan besarnya pengaruh Pertumbuhan Sektor Pengangkutan & Komunikasiterhadap Penyerapan Tenaga Kerja Pengangkutan & Komunikasi, kenaikan koefisien Pertumbuhan Sektor Pengangkutan & Komunikasi sebesar 1 persen akan menaikan Penyerapan Tenaga Kerja Sektor Pengangkutan & Komunikasi sebesar Koefisien Determinasi (R 2 ) Dari hasil regresi model penelitian diperoleh nilai (R 2 ) sebesar hal ini berarti sebesar 25.36% pengaruh terhadap Penyerapan Tenaga Kerja Sektor Pengangkutan & Komunikasidapat dijelaskan oleh variabel independen yaitu Pertumbuhan Pengangkutan & Komunikasi, sisanya % dijelaskan oleh variabel lain diluar model penelitian ini. Uji Statistik t Uji t dilakukan untuk menguji tingkat signifikansi pengaruh variabel bebas terhadap variabel terikat secara parsial. Berdasarkan hasil regresi, penulis dapat menarik kesimpulan bahwa pada level of significance 5% variabel Pertumbuhan Sektor Pengangkutan & Komunikasitidak berpengaruh secara signifikan terhadap variabel terikat yaitu Penyerapan Tenaga Kerja Sektor Pengangkutan & Komunikasi. Hal ini dapat diketahui dari nilai probabilitast-statistiknya lebih besar dari 0,05. Tetapi jika menggunakan level of significance 10% variabel Pertumbuhan Sektor Pengangkutan & Komunikasiberpengaruh secara signifikan terhadap variabel terikat yaitu Penyerapan Tenaga Kerja Sektor Pengangkutan & Komunikasi. Hal ini dapat diketahui dari nilai probabilitas t-statististiknya lebih besar dari 0,10. Nilai probabilitas dalam penelitian ini digunakan untuk mengetahui signifikansi masing masing variabel bebas terhadap variabel terikat. Uji Asumsi Klasik Uji Autokorelasi Autokorelasi timbul dari spesifikasi yang tidak tepat terhadap hubungan antara variabel endogenous dengan variabel penjelas. Penelitian ini menggunakan Breusch-Godfrey Serial Corelation LM Test, berikut ini hasilnya : Tabel 4.25 Hasil Breusch-Godfrey Serial Corelation LM Test Pengaruh Pertumbuhan SektorPengangkutan & Komunikasi Terhadap Penyerapan Tenaga Kerja Sektor Pengangkutan & KomunikasiPeriode Breusch-Godfrey Serial Correlation LM Test: χ 2 table Obs*R-squared Sumber : Pengolahan Data Eviews8

BAB IV HASIL DAN ANALISIS. bentuk deret waktu (time series) selama 17 tahun, yaitu tahun Data

BAB IV HASIL DAN ANALISIS. bentuk deret waktu (time series) selama 17 tahun, yaitu tahun Data 1.1 Analisis Deskripsi Data BAB IV HASIL DAN ANALISIS Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder dalam bentuk deret waktu (time series) selama 17 tahun, yaitu tahun 1996-2012. Data tersebut

Lebih terperinci

BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN. atau tidak dalam penelitian ini jarque-berra dimana hasilnya dapat. ditunjukkan dari nilai probabilitas Jarque-Berra.

BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN. atau tidak dalam penelitian ini jarque-berra dimana hasilnya dapat. ditunjukkan dari nilai probabilitas Jarque-Berra. BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN A. Uji Asumsi Klasik 1. Uji Normalitas Uji normalitas digunakan untuk menguji apakah distribusi data normal atau tidak dalam penelitian ini jarque-berra dimana hasilnya dapat

Lebih terperinci

BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. sekunder deret waktu (time series) mulai dari Januari 2013 sampai

BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. sekunder deret waktu (time series) mulai dari Januari 2013 sampai BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Analisis dan Hasil Regresi Semua data yang digunakan dalam analisis ini merupakan data sekunder deret waktu (time series) mulai dari Januari 2013 sampai Desember

Lebih terperinci

BAB V HASIL ANALISIS DAN PEMBAHASAN

BAB V HASIL ANALISIS DAN PEMBAHASAN 72 BAB V HASIL ANALISIS DAN PEMBAHASAN Dalam penelitian ini alat analisis data yang digunakan adalah model regresi linear klasik (OLS). Untuk pembuktian kebenaran hipotesis dan untuk menguji setiap variabel

Lebih terperinci

PENGARUH INDEKS PEMBANGUNAN MANUSIA DAN PRODUK DOMESTIK REGIONAL BRUTO TERHADAP TINGKAT PENGANGGURAN TERBUKA PROVINSI DKI JAKARTA TAHUN

PENGARUH INDEKS PEMBANGUNAN MANUSIA DAN PRODUK DOMESTIK REGIONAL BRUTO TERHADAP TINGKAT PENGANGGURAN TERBUKA PROVINSI DKI JAKARTA TAHUN PENGARUH INDEKS PEMBANGUNAN MANUSIA DAN PRODUK DOMESTIK REGIONAL BRUTO TERHADAP TINGKAT PENGANGGURAN TERBUKA PROVINSI DKI JAKARTA TAHUN 2006-2013 INDAH AYU PUSPITA SARI 14213347/3EA16 Sri Rakhmawati, SE.,

Lebih terperinci

Lampiran 2 Penduduk Menurut Status Pekerjaan Utama (jiwa)

Lampiran 2 Penduduk Menurut Status Pekerjaan Utama (jiwa) 81 Lampiran 1 Jumlah Penduduk, Rumahtangga, dan Rata-rata Anggota Rumahtangga Tahun Jumlah Penduduk (ribu jiwa) Jumlah Rumahtangga Rata-rata Anggota Rumahtangga (1) (2) (3) (4) 2000 205.132 52.008,3 3,9

Lebih terperinci

(Data Mentah) Data Penerimaan Asli Daerah Sektor Pariwisata Kabupaten Lombok Timur, Jumlah Kunjunga Wisatawan dan Jumlah Objek Wisata

(Data Mentah) Data Penerimaan Asli Daerah Sektor Pariwisata Kabupaten Lombok Timur, Jumlah Kunjunga Wisatawan dan Jumlah Objek Wisata L A M P I R A N 95 96 Lampiran 1 (Data Mentah) Data Penerimaan Asli Daerah Sektor Pariwisata Kabupaten Lombok Timur, Jumlah Kunjunga Wisatawan dan Jumlah Objek Wisata TAHUN PAD Sektor Pariwisata Jumlah

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN ANALISIS

BAB IV HASIL DAN ANALISIS BAB IV HASIL DAN ANALISIS 4.1. Deskripsi Data Penelitian Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder yang merupakan datatime series atau data runtun waktu sebanyak 12 observasi, yaitu

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN ANALISIS. sekunder dalam bentuk deret waktu (time series) pada periode

BAB IV HASIL DAN ANALISIS. sekunder dalam bentuk deret waktu (time series) pada periode BAB IV HASIL DAN ANALISIS 4.1 Analisis Deskripsi Data Jenis data yang digunakan penulis dalam penelitian ini adalah data sekunder dalam bentuk deret waktu (time series) pada periode 1993-2013 kurun waktu

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN ANALISIS. sekunder dalam bentuk deret waktu (time series) selama 15 tahun pada periode

BAB IV HASIL DAN ANALISIS. sekunder dalam bentuk deret waktu (time series) selama 15 tahun pada periode 38 BAB IV HASIL DAN ANALISIS 4.1 Analisis Deskripsi Data Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini seluruhnya merupakan data sekunder dalam bentuk deret waktu (time series) selama 15 tahun pada periode

Lebih terperinci

BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN A. Uji Asumsi Klasik 1. Uji Heterokidastisitas Dalam uji white, model regresi linier yang digunakan dalam penelitian ini diregresikan untuk mendapatkan nilai residualnya. Kemudian

Lebih terperinci

Lampiran 1. Data Regresi. 71 Universitas Sumatera Utara

Lampiran 1. Data Regresi. 71 Universitas Sumatera Utara Lampiran 1 Data Regresi I obs X1 X2 X3 X4 Y 1 5.000000 1.000000 2.000000 18.00000 20.00000 2 4.000000 1.000000 2.000000 20.00000 20.00000 3 4.000000 2.000000 3.000000 20.00000 20.00000 4 3.000000 5.000000

Lebih terperinci

Produktivitas Padi, Luas Panen dan Produksi Padi di Kabupaten Deli Serdang,

Produktivitas Padi, Luas Panen dan Produksi Padi di Kabupaten Deli Serdang, Lampiran 1. Produktivitas Padi, Luas Panen dan Produksi Padi di Kabupaten Deli Serdang, 2004-2010 Tahun Semester Produktivitas Padi (ton/ha) Luas Panen (ha) Produksi Padi (ton) 2004 1 4.585 40.187 184257.4

Lebih terperinci

LAMPIRAN. Lampiran 1. Daftar Sampel Perusahaan Makanan dan Minuman

LAMPIRAN. Lampiran 1. Daftar Sampel Perusahaan Makanan dan Minuman LAMPIRAN Lampiran 1 Daftar Sampel Perusahaan Makanan dan Minuman No Nama Perusahaan Tanggal Listing Kriteria 1 2 3 1. PT. Cahaya Kalbar Tbk 9 Juli 1996 2. PT. Delta Djakarta Tbk 27 Februari 1984 3. PT.

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENGUJIAN. Oleh karena itu, penelitian ini menggunakan uji hipotesis untuk membuktikan adanya

BAB IV HASIL PENGUJIAN. Oleh karena itu, penelitian ini menggunakan uji hipotesis untuk membuktikan adanya BAB IV HASIL PENGUJIAN IV.1 Gambaran Umum Obyek Penelitian Penelitian ini menggunakan metode penelitian kuantitatif berdasarkan data empiris. Oleh karena itu, penelitian ini menggunakan uji hipotesis untuk

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. LATARBELAKANG

BAB I PENDAHULUAN A. LATARBELAKANG BAB I PENDAHULUAN A. LATARBELAKANG Pertumbuhan ekonomi merupakan pertumbuhan output yang dibentuk oleh berbagai sektor ekonomi sehingga dapat menggambarkan bagaimana kemajuan atau kemunduran yang telah

Lebih terperinci

Lampiran 1. Jumlah Deposito, Suku Bunga Deposito, dan Inflasi di Indonesia Tahun

Lampiran 1. Jumlah Deposito, Suku Bunga Deposito, dan Inflasi di Indonesia Tahun 69 Lampiran 1. Jumlah Deposito, Suku Bunga Deposito, dan Inflasi di Indonesia Tahun 2004-2010 Periode sbdepo Inflasi depo Jan-04 6.27 0.57 426.424 Feb-04 5.99-0.02 409.204 Mar-04 5.86 0.36 401.686 Apr-04

Lebih terperinci

BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 5. 1 Pengantar Bab 5 akan memaparkan proses pengolahan data dan analisis hasil pengolahan data. Data diolah dalam bentuk persamaan regresi linear berganda dengan menggunakan

Lebih terperinci

Kredit (Y) Pendapatan (x1) Usia (x3) Modal Kerja (x2) Universitas Sumatera Utara

Kredit (Y) Pendapatan (x1) Usia (x3) Modal Kerja (x2) Universitas Sumatera Utara No Kredit (Y) Pendapatan (x1) Modal Kerja (x2) Usia (x3) Jumlah Tanggungan (x4) 1 1000000 80000 80000 20 0 2 1000000 275000 500000 21 1 3 1500000 400000 550000 25 1 4 2000000 400000 1000000 25 1 5 2000000

Lebih terperinci

Lampiran 1 : Pemilihan Bank Melalui Kriteria Berdasarkan Purposive Sampling

Lampiran 1 : Pemilihan Bank Melalui Kriteria Berdasarkan Purposive Sampling Lampiran 1 : Pemilihan Bank Melalui Kriteria Berdasarkan Purposive Sampling No Nama Bank Kriteria 1 Kriteria 2 Yang memenuhi kriteria 1 dan 2 1 PT. BPD Aceh 2 PT. BPD Bali 3 PT. BPD Bengkulu - - 4 PT.

Lebih terperinci

LAMPIRAN 1. Kuisioner Penelitian KUISIONER

LAMPIRAN 1. Kuisioner Penelitian KUISIONER LAMPIRAN 1 Kuisioner Penelitian No : KUISIONER ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEPUTUSAN MASYARAKAT DALAM MEMANFAATKAN KREDIT KEPEMILIKAN RUMAH DI KOTA MEDAN (STUDI KASUS PT. BRI MEDAN) Oleh:

Lebih terperinci

Lampiran 1 Daftar Populasi Sampel Penelitian

Lampiran 1 Daftar Populasi Sampel Penelitian Lampiran 1 Daftar Populasi Sampel Penelitian No. Kode Nama Perusahaan Kriteria Sampel 1 2 3 Ke 1. ASII PT. Astra Internasional, Tbk. 1 2. AUTO PT. Astra Otoparts, Tbk. 2 3. BRAM PT. Indokordsa, Tbk. 3

Lebih terperinci

1) Kriteria Ekonomi Estimasi model dikatakan baik bila hipotesis awal penelitian terbukti sesuai dengan tanda dan besaran dari penduga.

1) Kriteria Ekonomi Estimasi model dikatakan baik bila hipotesis awal penelitian terbukti sesuai dengan tanda dan besaran dari penduga. LAMPIRAN Lampiran 1. Evaluasi Model Evaluasi Model Keterangan 1) Kriteria Ekonomi Estimasi model dikatakan baik bila hipotesis awal penelitian terbukti sesuai dengan tanda dan besaran dari penduga. 2)

Lebih terperinci

LAMPIRAN 1 TABEL RESPONDEN No. y x1 x2 x

LAMPIRAN 1 TABEL RESPONDEN No. y x1 x2 x LAMPIRAN 1 TABEL RESPONDEN No. y x1 x2 x3 1 1.12 8979000 3000000 4 2 1.15384 8979000 3500000 2 3 1.25 9000000 4000000 2 4 1.12 8900000 4000000 4 5 1.53846 10165900 7000000 3 6 1.875 10165900 9000000 2

Lebih terperinci

BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN. Metode yang digunakan untuk menduga faktor-faktor yang memengaruhi

BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN. Metode yang digunakan untuk menduga faktor-faktor yang memengaruhi BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN 5.1. Estimasi Parameter Model Metode yang digunakan untuk menduga faktor-faktor yang memengaruhi Penanaman Modal Asing di Provinsi Jawa Timur adalah dengan menggunakan metode

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN ANALISIS

BAB IV HASIL DAN ANALISIS BAB IV HASIL DAN ANALISIS 4.1. Deskripsi Data Penelitian Semua data yang digunkana dalam analisis ini merupakan data sekunder mulai tahun 1995 sampai tahun 2014 di Indonesia. Penelitian ini dimaksudkan

Lebih terperinci

Daftar Perusahaan yang Menjadi Sampel Penelitian

Daftar Perusahaan yang Menjadi Sampel Penelitian Lampiran 1 Daftar Perusahaan yang Menjadi Sampel Penelitian No. Nama Perusahaan 1 PT. Colorpak Indonesia 2 PT. Gudang Garam 3 PT. Sumi Indo Kabel 4 PT. Multi Bintang Indonesia 5 PT. Metrodata Electronics

Lebih terperinci

LAMPIRAN Langkah-Langkah Pemilihan Model Regresi Data Panel

LAMPIRAN Langkah-Langkah Pemilihan Model Regresi Data Panel LAMPIRAN Langkah-Langkah Pemilihan Model Regresi Data Panel Hasil Common Effect Method: Panel Least Squares Date: 12/06/11 Time: 18:16 C 12.40080 1.872750 6.621707 0.0000 LOG(PDRB) 0.145885 0.114857 1.270151

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN. Penelitian ini menggunakan data dari tiga variabel independen serta dua

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN. Penelitian ini menggunakan data dari tiga variabel independen serta dua BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Objek Penelitian Penelitian ini menggunakan data dari tiga variabel independen serta dua variabel dependen. Variabel independen dalam penelitian ini yaitu kepemilikan

Lebih terperinci

BAB IV TEMUAN DAN PEMBAHASAN. Tengah tahun dan apakah pengangguran berpengaruh terhadap

BAB IV TEMUAN DAN PEMBAHASAN. Tengah tahun dan apakah pengangguran berpengaruh terhadap BAB IV TEMUAN DAN PEMBAHASAN Bab ini akan membahas tentang hasil penelitian yang telah diperoleh sekaligus pembahasannya. Hasil penelitian ini menjawab masalah penelitian pada Bab I yaitu apakah jumlah

Lebih terperinci

Lampiran 1 Data Penyerapan Tenaga Kerja, PDRB, Pengeluaran Pemerintah, dan Upah Riil Kabupaten/Kota di Provinsi Sumatera Barat tahun

Lampiran 1 Data Penyerapan Tenaga Kerja, PDRB, Pengeluaran Pemerintah, dan Upah Riil Kabupaten/Kota di Provinsi Sumatera Barat tahun 72 Lampiran 1 Data Penyerapan Tenaga Kerja, PDRB, Pengeluaran Pemerintah, dan Upah Riil Kabupaten/Kota di Provinsi Sumatera Barat tahun 2005-2010 Kode Kabupaten/Kota Tahun Bekerja PDRB Pengeluaran Pemerintah

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN ANALISIS

BAB IV HASIL DAN ANALISIS BAB IV HASIL DAN ANALISIS 4.1 Deskripsi Data Penelitian Bab ini menjelaskan tentang analisis data dan hasil pengolahan data. Jenis data yang digunakan penulis adalah data time series dengan kurun waktu

Lebih terperinci

HASIL ANALISA DATA ROE LDA DA SDA SG SIZE

HASIL ANALISA DATA ROE LDA DA SDA SG SIZE HASIL ANALISA DATA STATISTIK DESKRIPTIF Date: 06/15/16 Time: 11:07 Sample: 2005 2754 ROE LDA DA SDA SG SIZE Mean 17.63677 0.106643 0.265135 0.357526 0.257541 21.15267 Median 11.00000 0.059216 0.251129

Lebih terperinci

RISET ITU MUDAH. Salah satu contoh pertanyaan yang mungkin muncul di benak kita adalah:

RISET ITU MUDAH. Salah satu contoh pertanyaan yang mungkin muncul di benak kita adalah: Rangga Handika Salah satu contoh pertanyaan yang mungkin muncul di benak kita adalah: Apakah berinvestasi pada saham bisa menutup penurunan pendapatan real kita yang tergerus inflasi? Untuk itu, marilah

Lebih terperinci

BAB V HASIL PENELITIAN

BAB V HASIL PENELITIAN BAB V HASIL PENELITIAN Dalam bab V ini akan diuraikan analisis hasil penelitian yaitu hasil analisis kovariansi (covariance anaysis) dan ekonometrika yang mencoba melihat pengaruh jumlah penduduk bekerja,

Lebih terperinci

Lampiran 1. Penawaran Bawang Merah di Sumatera Utara Tahun (Ton) Januari Februari

Lampiran 1. Penawaran Bawang Merah di Sumatera Utara Tahun (Ton) Januari Februari 76 Lampiran 1. Penawaran Bawang Merah di Sumatera Utara Tahun 2010 2014 (Ton) Bulan Tahun 2010 2011 2012 2013 2014 Januari 570 1.277 1.091 1.264 511 Februari 880 1.058 1.486 1.254 447 Maret 1.095 1.078

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. Uji akar akar unit yang bertujuan untuk menganalisis data time series

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. Uji akar akar unit yang bertujuan untuk menganalisis data time series 44 BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Analisa Kelayakan Data 4.1.1 Uji Stasioner Uji akar akar unit yang bertujuan untuk menganalisis data time series stasioner (tidak ada akar akar unit) atau tidak

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Penelitian ini bertujuan untuk menguji pengaruh debt to equity ratio. sampel penelitian dengan rincian sebagai berikut :

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Penelitian ini bertujuan untuk menguji pengaruh debt to equity ratio. sampel penelitian dengan rincian sebagai berikut : 44 BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Hasil Pengumpulan Data Penelitian ini bertujuan untuk menguji pengaruh debt to equity ratio (DER), price to earning ratio (PER), dan earning pershare (EPS) terhadap return

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN ANALISIS

BAB IV HASIL DAN ANALISIS BAB IV HASIL DAN ANALISIS Pada bab ini akan diuraikan hasil penelitian dan analisis dari data-data penelitian yang telah diolah menggunakan Eviews, diikuti dengan pembahasan dari hasil pengolahan data.

Lebih terperinci

LAMPIRAN. Universitas Sumatera Utara

LAMPIRAN. Universitas Sumatera Utara LAMPIRAN 85 Lampiran 1. Daftar Populasi Dan Pemilihan Sampel Perusahaan No Kode Nama Perusahaan Kriteria Sampel 1 2 3 1 ADES Akasha Wira Internasional Tbk,PT v v v 2 AQUA PT Aqua Golden Mississippi Tbk

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. yakni sebesar 33,03% diterangkan di luar model dari penelitian ini. Dengan

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. yakni sebesar 33,03% diterangkan di luar model dari penelitian ini. Dengan BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1. Kesimpulan Berdasarkan hasil pengujian hipotesis dapat disimpulkan bahwa dari hasil analisisis regresi diperoleh nilai dari R 2 sebesar 0.669740, berarti penyebaran data

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Responden Dalam gambaran umum mengenai responden ini akan disajikan data yang telah diperolah dari penelitian yang telah dilakukan pada 100 orang

Lebih terperinci

akan di gunakan berbentuk linier atau log linier. Maka dalam penelitian ini

akan di gunakan berbentuk linier atau log linier. Maka dalam penelitian ini 56 BAB VI ANALISIS DAN PEMBAHASAN 6.1. Analisis Hasil Regresi dan Pengujian Hipotesis 6.1.1. Pemilihan Model Regresi Pemilihan model regresi ini menggunakan uji Mackinnon, white and Davidson (MWD) yang

Lebih terperinci

REGRESI LINIER SEDERHANA

REGRESI LINIER SEDERHANA REGRESI LINIER SEDERHANA Model fungsi : Y = f (X) LAHIR = F (WUS) LAHIR, yaitu data jumlah kelahiran setahun lalu di sejumlah Kecamatan di Jateng WUS, yaitu data jumlah wanita usia subur di sejumlah Kecamatan

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Ruang lingkup penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh Upah

III. METODE PENELITIAN. Ruang lingkup penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh Upah 63 III. METODE PENELITIAN A. Ruang Lingkup Penelitian Ruang lingkup penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh Upah Minimum Provinsi (UMP) dan Belanja Barang dan Jasa (BBJ) terhadap pembangunan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1. Gambaran Umum Dalam penelitian ini yang menjadi objek penelitian adalah perusahaan industri asuransi yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada periode tahun 2010-2013.

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN. Berdasarkan sifat penelitiannya, penelitian ini merupakan sebuah penelitian

METODE PENELITIAN. Berdasarkan sifat penelitiannya, penelitian ini merupakan sebuah penelitian III. METODE PENELITIAN A. Ruang Lingkup Penelitian Berdasarkan sifat penelitiannya, penelitian ini merupakan sebuah penelitian deskriptif. Definisi dari penelitian deskriptif adalah penelitian yang menggambarkan

Lebih terperinci

Pusat Statistik. Adapun data yang telah di olah terdapat terdapat pada tabel 6.1

Pusat Statistik. Adapun data yang telah di olah terdapat terdapat pada tabel 6.1 BAB VI ANALISA DATA 6.1. Deskripsi Data Data yai g dipergunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder, terutama bersumber dari Badan Pusat Statistik, Intenational Financial Statistic dan situs Badan

Lebih terperinci

BAB 4 ANALISIS DAN PEMBAHASAN

BAB 4 ANALISIS DAN PEMBAHASAN BAB 4 ANALISIS DAN PEMBAHASAN 4.1 Pengantar Bab 4 akan memaparkan proses pengolahan data dan analisis hasil pengolahan data. Data akan diolah dalam bentuk persamaan regresi linear berganda dengan menggunakan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. standar deviasi suatu data. Hasil analisis deskiptif didapatkan dengan. Tabel 4.1 Analisis Statistik Deskriptif

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. standar deviasi suatu data. Hasil analisis deskiptif didapatkan dengan. Tabel 4.1 Analisis Statistik Deskriptif 50 A. Statistik Deskriptif BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN Analisis statistik deskriptif digunakan untuk mengetahui deskripsi suatu data, analisis ini dilakukan dengan melihat nilai maksimum, minimum, mean,dan

Lebih terperinci

BAB IV. Analisis Data. 4.1 Gambaran Umum dan Depskriptif Obyek Penelitian

BAB IV. Analisis Data. 4.1 Gambaran Umum dan Depskriptif Obyek Penelitian 62 BAB IV Analisis Data 4.1 Gambaran Umum dan Depskriptif Obyek Penelitian 4.1.1 Gambaran Umum Obyek Penelitian Obyek penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah bank bank yang beroperasi di

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Pusat Statistik (BPS) Kota Bandar Lampung yang berupa cetakan atau publikasi

III. METODE PENELITIAN. Pusat Statistik (BPS) Kota Bandar Lampung yang berupa cetakan atau publikasi III. METODE PENELITIAN A. Jenis dan Sumber Data Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder yang berasal dari publikasi dinas atau instansi pemerintah, diantaranya adalah publikasi dari

Lebih terperinci

DAFTAR PUSTAKA. Halim Abdul, (2002). Akuntansi Sektor Publik. Salemba Empat, Jakarta.

DAFTAR PUSTAKA. Halim Abdul, (2002). Akuntansi Sektor Publik. Salemba Empat, Jakarta. DAFTAR PUSTAKA Halim Abdul, (2002). Akuntansi Sektor Publik. Salemba Empat, Jakarta. Mattjik AS &M. Sumertajaya, (2000). Metodologi Penelitian Ekonomi dan Bisnis. IPB Press. Bogor. Nataludin. (2001). Potensi

Lebih terperinci

BAB V PENUTUP. Peningkatan Jumlah Uang yang Beredar (M1) dan Harga Premium Bersubsidi

BAB V PENUTUP. Peningkatan Jumlah Uang yang Beredar (M1) dan Harga Premium Bersubsidi BAB V PENUTUP 5.1. Kesimpulan Kesimpulan yang dapat diambildari penelitian dan pembahasan Pengaruh Peningkatan Jumlah Uang yang Beredar (M1) dan Harga Premium Bersubsidi terhadap Inflasi di Indonesia Periode

Lebih terperinci

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Sampel Sampel dalam penelitian ini adalah perusahaan makanan dan minuman yang terdaftar di BEI sejak awal periode 2010-2014. Dari 14 perusahaan tercatat ada

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Berdasarkan metode purposive sampling yang digunakan, sampel yang

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Berdasarkan metode purposive sampling yang digunakan, sampel yang 67 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum Obyek Penelitian Obyek yang digunakan dalam penelitian ini adalah kemiskinan rumah tangga yang secara berturut-turut pada periode tahun 1981

Lebih terperinci

Penentu Posisi Cadangan Devisa di Indonesia; Inflasi, Ekspor, Ataukah Utang Luar Negeri

Penentu Posisi Cadangan Devisa di Indonesia; Inflasi, Ekspor, Ataukah Utang Luar Negeri Penentu Posisi Cadangan Devisa di Indonesia; Inflasi, Ekspor, Ataukah Utang Luar Negeri Rimelda Rona Sari Departement of Economics, Faculty of Economic, State University of Medan, Medan 20221, Indonesia

Lebih terperinci

PENGARUH NILAI DAN RATING PENERBITAN OBLIGASI SYARIAH (SUKUK) TERHADAP RETURN SAHAM PADA PERUSAHAAN YANG MENERBITKAN OBLIGASI SYARIAH

PENGARUH NILAI DAN RATING PENERBITAN OBLIGASI SYARIAH (SUKUK) TERHADAP RETURN SAHAM PADA PERUSAHAAN YANG MENERBITKAN OBLIGASI SYARIAH PENGARUH NILAI DAN RATING PENERBITAN OBLIGASI SYARIAH (SUKUK) TERHADAP RETURN SAHAM PADA PERUSAHAAN YANG MENERBITKAN OBLIGASI SYARIAH Bayu Mulya Nugraha STIE Jl. Kemang raya no 35, kebayoran baru, Jakarta

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN ANALISIS. Dalam penelitian ini data yang digunakan adalah data sekunder

BAB IV HASIL DAN ANALISIS. Dalam penelitian ini data yang digunakan adalah data sekunder 4.1 Deskripsi Data Penelitian BAB IV HASIL DAN ANALISIS Dalam penelitian ini data yang digunakan adalah data sekunder yang diperoleh dari berbagai sumber yaitu website resmi badan pusat statistik dan badan

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan data sekunder tahunan Data sekunder

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan data sekunder tahunan Data sekunder III. METODE PENELITIAN A. Jenis dan Sumber Data Penelitian ini menggunakan data sekunder tahunan 2001-2012.Data sekunder tersebut bersumber dari Badan Pusat Statistik (BPS) Lampung Dalam Angka, dan Dinas

Lebih terperinci

Lampiran 1. Koesioner

Lampiran 1. Koesioner Lampiran 1. Koesioner PENGENALAN TEMPAT DAN PROFIL PERUSAHAAN Kabupaten/Kota Kecamatan Kelurahan Lokasi Klaster BDSP Nama Perusahaan Tanggal Berdiri Nomor Badan Hukum Tanggal Penetapan Badan Hukum Alamat

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Industri UKM Terhadap Pertumbuhan Sektor Industri di Kabupaten Bantul Tahun

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Industri UKM Terhadap Pertumbuhan Sektor Industri di Kabupaten Bantul Tahun BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN Bagian ini berisi analisis hasil penelitian mengenai Pengaruh Perkembangan Industri UKM Terhadap Pertumbuhan Sektor Industri di Kabupaten Bantul Tahun 1994-2009. Analisis data

Lebih terperinci

Kuisioner Skripsi. Analisis Faktor faktor yang mempengaruhi Pendapatan Pedagang Ikan di Kecamatan Tanah Jawa dan Hutabayu Raja di Kabupaten Simalungun

Kuisioner Skripsi. Analisis Faktor faktor yang mempengaruhi Pendapatan Pedagang Ikan di Kecamatan Tanah Jawa dan Hutabayu Raja di Kabupaten Simalungun LAMPIRAN 1 Kuisioner Skripsi Analisis Faktor faktor yang mempengaruhi Pendapatan Pedagang Ikan di Kecamatan Tanah Jawa dan Hutabayu Raja di Kabupaten Simalungun A. IDENTITAS RESPONDEN 1. Nama : 2. Usia

Lebih terperinci

ANALISIS PENYERAPAN TENAGA KERJA SEKTORAL DI KABUPATEN TASIKMALAYA PERIODE

ANALISIS PENYERAPAN TENAGA KERJA SEKTORAL DI KABUPATEN TASIKMALAYA PERIODE ANALISIS PENYERAPAN TENAGA KERJA SEKTORAL DI KABUPATEN TASIKMALAYA PERIODE 2004-2010 Yosep Nugraha Jurusan Ekomomi Pembangunan, Fakultas Ekonomi, Universitas Siliwangi Jl. Siliwangi no. 24 Tasikmalaya

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN ANALISIS. dilakukan untuk mengetahui seberapa pengaruh variabel-variabel independen

BAB IV HASIL DAN ANALISIS. dilakukan untuk mengetahui seberapa pengaruh variabel-variabel independen BAB IV HASIL DAN ANALISIS 4.1 Deskripsi Data Penelitian Jenis data yang digunakan adalah data panel yang berbentuk dari tahun 2006 sampai tahun 2013 yang mencakup 33 propinsi di Indonesia. Penelitian ini

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder yaitu

III. METODE PENELITIAN. Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder yaitu III. METODE PENELITIAN A. Jenis dan Sumber Data Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder yaitu berkaitan dengan data yang waktu dikumpulkannya bukan (tidak harus) untuk memenuhi

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder yaitu data time series

III. METODE PENELITIAN. Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder yaitu data time series 51 III. METODE PENELITIAN A. Jenis dan Sumber Data Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder yaitu data time series yang didapat dari Bank Indonesia dan Badan Pusat Statistik dan melalui

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan kajian mengenai Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan kajian mengenai Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi III. METODE PENELITIAN A. Ruang Lingkup Penelitian Penelitian ini merupakan kajian mengenai Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Produk Domestik Bruto Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) di Indonesia Tahun

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder, time series triwulan dari

III. METODE PENELITIAN. Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder, time series triwulan dari 34 III. METODE PENELITIAN 3.1 Jenis dan Sumber Data Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder, time series triwulan dari tahun 2005-2012, yang diperoleh dari data yang dipublikasikan

Lebih terperinci

Lampiran-Lampiran ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENDAPATAN PEDAGANG SEKTOR INFORMAL KUISIONER. ( Pedagang di Kawasan Pasar Buah Berastagi )

Lampiran-Lampiran ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENDAPATAN PEDAGANG SEKTOR INFORMAL KUISIONER. ( Pedagang di Kawasan Pasar Buah Berastagi ) 71 Lampiran-Lampiran Lampiran 1 ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENDAPATAN PEDAGANG SEKTOR INFORMAL KUISIONER ( Pedagang di Kawasan Pasar Buah Berastagi ) PELAKU KEGIATAN USAHA 1. Nama : 2. Alamat

Lebih terperinci

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI IMPOR BERAS INDONESIA TAHUN JURNAL PUBLIKASI

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI IMPOR BERAS INDONESIA TAHUN JURNAL PUBLIKASI ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI IMPOR BERAS INDONESIA TAHUN 1993-2013 JURNAL PUBLIKASI OLEH : Nama : Futikha Kautsariyatun Rahmi Nomor Mahasiswa : 12313269 Jurusan : Ilmu Ekonomi FAKULTAS EKONOMI

Lebih terperinci

KAJIAN TENTANG DETERMINAN KEMISKINAN DI JAWA BARAT

KAJIAN TENTANG DETERMINAN KEMISKINAN DI JAWA BARAT KAJIAN TENTANG DETERMINAN KEMISKINAN DI JAWA BARAT Apip Supriadi 1, Gusti Tia Ardiani Program Studi Ekonomi Pembangunan Fakultas Ekonomi Universitas Siliwangi ABSTRACT The purpose of this study is to analyze

Lebih terperinci

BAB 1V HASIL DAN PEMBAHASAN. Skripsi ini meneliti mengenai analisis faktor-faktor yang mempengaruhi

BAB 1V HASIL DAN PEMBAHASAN. Skripsi ini meneliti mengenai analisis faktor-faktor yang mempengaruhi 53 BAB 1V 4.1 Diskripsi Data Penelitian HASIL DAN PEMBAHASAN Skripsi ini meneliti mengenai analisis faktor-faktor yang mempengaruhi konsumsi masyarakat di Indonesia tahun 1995-2014 dengan model error correction

Lebih terperinci

Analisis Pengelolaan Retribusi Daerah. di Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta JURNAL

Analisis Pengelolaan Retribusi Daerah. di Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta JURNAL Analisis Pengelolaan Retribusi Daerah di Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta JURNAL Oleh: Nama : Agung Tri Nugroho Nomor Mahasiswa : 13313300 Jurusan : Ilmu Ekonomi UNIVERSITAS ISLAM INDONESIA FAKULTAS

Lebih terperinci

BAB IV ANALISA HASIL DAN PEMBAHASAN. Sebagaimana telah diketahui bahwa tujuan dari skripsi ini adalah untuk mengetahui

BAB IV ANALISA HASIL DAN PEMBAHASAN. Sebagaimana telah diketahui bahwa tujuan dari skripsi ini adalah untuk mengetahui BAB IV ANALISA HASIL DAN PEMBAHASAN Sebagaimana telah diketahui bahwa tujuan dari skripsi ini adalah untuk mengetahui tingkat efektifitas kebijakan pemerintah pada industri pemotongan hewan. Kebijakan

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN. Berdasarkan sifat penelitiannya, penelitian ini merupakan sebuah penelitian

METODE PENELITIAN. Berdasarkan sifat penelitiannya, penelitian ini merupakan sebuah penelitian 28 III. METODE PENELITIAN A. Ruang Lingkup Penelitian Berdasarkan sifat penelitiannya, penelitian ini merupakan sebuah penelitian deskriptif kuantitatif. Ruang lingkup penelitian ini adalah untuk melihat

Lebih terperinci

BAB IV STUDI KASUS. Indeks merupakan daftar harga sekarang dibandingkan dengan

BAB IV STUDI KASUS. Indeks merupakan daftar harga sekarang dibandingkan dengan BAB IV STUDI KASUS 4.1 Indeks Harga Konsumen Indeks merupakan daftar harga sekarang dibandingkan dengan sebelumnya menurut persentase untuk mengetahui turun naiknya harga barang. Indeks Harga Konsumen

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan data sekunder tahunan Data sekunder

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan data sekunder tahunan Data sekunder 47 III. METODE PENELITIAN A. Jenis dan Sumber Data Penelitian ini menggunakan data sekunder tahunan 2003-2012. Data sekunder tersebut bersumber dari Badan Pusat Statistik (BPS) Lampung Dalam Angka, Badan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Paradigma pembangunan modern memandang suatu pola yang berbeda

BAB I PENDAHULUAN. Paradigma pembangunan modern memandang suatu pola yang berbeda BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Paradigma pembangunan modern memandang suatu pola yang berbeda dengan pembangunan ekonomi tradisional. Pertanyaan beranjak dari benarkah semua indikator ekonomi

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1. Kesimpulan Kesimpulan yang dapat ditarik dari hasil analisis jumlah uang beredar dan tingkat suku bunga SBI terhadap inflasi di Indonesia tahun 1984-2009 adalah sebagai

Lebih terperinci

BAB V PENUTUP , maka dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut:

BAB V PENUTUP , maka dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut: BAB V PENUTUP 5.1. Kesimpulan Berdasarkan hasil analisa perhitungan regresi dan efisiensi, serta pembahasan permintaan (konsumsi) energi listrik di Indonesia dalam periode 1990-2010, maka dapat ditarik

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Tujuan Penelitian Berdasarkan pada masalah-masalah yang telah dirumuskan, maka tujuan dari penelitian ini antara lain untuk: 1. Mengetahui besarnya pengaruh tenaga kerja

Lebih terperinci

ANALISIS FAKTOR FAKTOR YANG MEMPENGARUHI TERHADAP JUMLAH PENDUDUK MISKIN DI PROVINSI KALIMANTAN SELATAN ( ) JURNAL

ANALISIS FAKTOR FAKTOR YANG MEMPENGARUHI TERHADAP JUMLAH PENDUDUK MISKIN DI PROVINSI KALIMANTAN SELATAN ( ) JURNAL ANALISIS FAKTOR FAKTOR YANG MEMPENGARUHI TERHADAP JUMLAH PENDUDUK MISKIN DI PROVINSI KALIMANTAN SELATAN ( 2010-2015 ) JURNAL Oleh : Nama : Faza Ibnu Redha No. Mahasiswa : 13313262 Program Studi : Ilmu

Lebih terperinci

BAB 1V HASIL DAN ANALISIS

BAB 1V HASIL DAN ANALISIS BAB 1V HASIL DAN ANALISIS 4.1 Diskripsi Data Penelitian 4.1.1 Nilai Tukar Rupiah Nilai tukar adalah harga suatu mata uang suatu Negara dalam satuan mata uang asing, yang mana jumlah mata uang asing tersebut

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Agriculture, Manufacture Dan Service di Indonesia Tahun Tipe

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Agriculture, Manufacture Dan Service di Indonesia Tahun Tipe BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Ruang Lingkup Penelitian Penelitian ini merupakan analisis mengenai Pengaruh Produk Domestik Bruto (PDB), Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN) Dan Penanaman Modal Asing

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Data yang digunakan dalam penelitian ini merupakan data kuantitatif dengan

III. METODE PENELITIAN. Data yang digunakan dalam penelitian ini merupakan data kuantitatif dengan 40 III. METODE PENELITIAN A. Jenis dan Sumber Data Data yang digunakan dalam penelitian ini merupakan data kuantitatif dengan rentang waktu dari tahun 2001 2012. Tipe data yang digunakan adalah data runtut

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan dalam bab ini adalah dengan menggunakan

METODE PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan dalam bab ini adalah dengan menggunakan III. METODE PENELITIAN Metode penelitian yang digunakan dalam bab ini adalah dengan menggunakan data sekunder. Jenis dan sumber data yang digunakan adalah data sekunder sehingga metode pengumpulan data

Lebih terperinci

DAFTAR PUSTAKA. Aprilia, Hafsyah, Analisis inflasi di Sumatera Utara. Jurnal Fakultas Ilmu Ekonomi. Universitas Negeri Medan.

DAFTAR PUSTAKA. Aprilia, Hafsyah, Analisis inflasi di Sumatera Utara. Jurnal Fakultas Ilmu Ekonomi. Universitas Negeri Medan. DAFTAR PUSTAKA Alexandi, Muhammad Findi, 2011. Penyerapan tenaga kerja pada sektor pertanian dan jasa pasca kebijakan upah minimum di Provinsi Banten. Jurnal Fakultas Ekonomi dan Manajemen. Institut Pertanian

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. model struktural adalah nilai PDRB, investasi Kota Tangerang, jumlah tenaga kerja,

III. METODE PENELITIAN. model struktural adalah nilai PDRB, investasi Kota Tangerang, jumlah tenaga kerja, III. METODE PENELITIAN 3.1. Jenis dan Sumber Data Data yang dibutuhkan dalam penelitian ini adalah data sekunder dalam bentuk time series dari tahun 1995 sampai tahun 2009. Data yang digunakan dalam model

Lebih terperinci

Pengaruh Investasi, Tenaga Kerja dan Pertumbuhan Penduduk Terhadap Pertumbuhan Ekonomi di Kabupaten Pelalawan

Pengaruh Investasi, Tenaga Kerja dan Pertumbuhan Penduduk Terhadap Pertumbuhan Ekonomi di Kabupaten Pelalawan Pengaruh Investasi, Tenaga Kerja dan Pertumbuhan Penduduk Terhadap Pertumbuhan Ekonomi di Kabupaten Pelalawan Effect of Investment, Labor and Population Growth on Economic Growth in Pelalawan Regency Windy

Lebih terperinci

BULAN

BULAN LAMPIRAN I Data Inflasi Bulanan Provinsi Sumatera Utara Menggunakan Indeks Harga Konsumen (IHK) Provinsi Sumatera Utara Periode Januari 2002 - Desember 2013 TAHUN 2002 2003 2004 2005 2006 2007 BULAN JANUARI

Lebih terperinci

V. HASIL DAN PEMBAHASAN. Regional Bruto tiap provinsi dan dari segi demografi adalah jumlah penduduk dari

V. HASIL DAN PEMBAHASAN. Regional Bruto tiap provinsi dan dari segi demografi adalah jumlah penduduk dari 54 V. HASIL DAN PEMBAHASAN Dalam bab ini akan dibahas hasil dari estimasi faktor-faktor yang memengaruhi migrasi ke Provinsi DKI Jakarta sebagai bagian dari investasi sumber daya manusia. Adapun variabel

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. runtut waktu (time series) atau disebut juga data tahunan. Dan juga data sekunder

III. METODE PENELITIAN. runtut waktu (time series) atau disebut juga data tahunan. Dan juga data sekunder 42 III. METODE PENELITIAN A. Jenis dan Sumber Data Data yang digunakan dalam penelitian adalah data sekunder yang mempunyai sifat runtut waktu (time series) atau disebut juga data tahunan. Dan juga data

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. tercatat secara sistematis dalam bentuk data runtut waktu (time series data). Data

BAB III METODE PENELITIAN. tercatat secara sistematis dalam bentuk data runtut waktu (time series data). Data 24 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis dan Sumber Data 3.1.1 Jenis Data Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder atau kuatitatif. Data kuantitatif ialah data yang diukur dalam

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. (time series data). Dalam penelitiaan ini digunakan data perkembangan pertumbuhan ekonomi,

BAB III METODE PENELITIAN. (time series data). Dalam penelitiaan ini digunakan data perkembangan pertumbuhan ekonomi, BAB III 3.1. Jenis dan Sumber Data METODE PENELITIAN 3.1.1. Jenis Data Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder. Data sekunder yang digunakan adalah data yang dicatat secara

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. independen dari listrik adalah satuan kilowatt (kwh), untuk minyak adalah

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. independen dari listrik adalah satuan kilowatt (kwh), untuk minyak adalah 36 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Hasil Pengolahan Data Data yang diambil untuk varibel dependen adalah produk domestic bruto di Jakarta period 1995 2005 dalam satuan rupiah. Sedangkan variabel

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Pendekatan kuantitatif adalah suatu penelitian yang menekankan analisisnya pada

III. METODE PENELITIAN. Pendekatan kuantitatif adalah suatu penelitian yang menekankan analisisnya pada 46 III. METODE PENELITIAN A.Jenis Penelitian dan Sumber Data Pendekatan kuantitatif adalah suatu penelitian yang menekankan analisisnya pada data-data angka yang diolah dengan metode statistika tertentu

Lebih terperinci

BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN. dapat digunakan. Keempat pengujian tersebut adalah uji kenormalan, uji

BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN. dapat digunakan. Keempat pengujian tersebut adalah uji kenormalan, uji BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN 5.1. Uji Asumsi Pengujian asumsi dilalukan untuk memastikan bahwa model yang dipilih telah memenuhi asumsi yang telah ditentukan. Ada empat tahapan pengujian asumsi yang harus

Lebih terperinci

c. Penilaian dapat anda lakukan berdasarkan skalaberikut Jawaban Kurang Setuju Jawaban Setuju ( S ) Jawaban Sangat Tidak Setuju DATA RESPONDEN

c. Penilaian dapat anda lakukan berdasarkan skalaberikut Jawaban Kurang Setuju Jawaban Setuju ( S ) Jawaban Sangat Tidak Setuju DATA RESPONDEN LAMPIRAN KUEIONER PENELITIAN PENGARUH ITEM INFORMAI AKUNTANI TERHADAP KEEFEKTIFAN PENGENDALIAN INTERNAL PADA BANK-BANK UMUM YANG TERDAFTAR DI BURA EFEK INDONEIA No. Kuesioner :... (diisiolehpeneliti) Tgl/bln/thn

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum 1. Sejarah Perkembangan BEI dan perusahaan Manufaktur Sejarah Bursa Efek Indonesia yang didirikan oleh pemerintah Belanda di mulai sejak tahun 1912 namun kemudian

Lebih terperinci