III METODE PENELITIAN. dilakukan secara purposive, dengan pertimbangan provinsi ini merupakan wilayah

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "III METODE PENELITIAN. dilakukan secara purposive, dengan pertimbangan provinsi ini merupakan wilayah"

Transkripsi

1 III METODE PENELITIAN 3.1 Metode Penentuan Daerah Penelitian Penelitian dilakukan di Provinsi Sumatera Utara. Penentuan daerah ini dilakukan secara purposive, dengan pertimbangan provinsi ini merupakan wilayah yang dapat dijangkau dilihat dari adanya akses dan biaya untuk mendapatkan data dapat optimal. 3.2 Metode Pengumpulan Data Data yang dikumpulkan dalam penelitian ini adalah data sekunder. Data yang digunakan merupakan data time series dua bulanan dari tahun Data sekunder diperoleh dari Badan Pusat Statistik ( BPS ) Provinsi Sumatera Utara, Dinas Pertanian Sumatera Utara, serta instansi instansi lain yang berkaitan data yang digunakan dalam penelitian ini. Data sekunder yang diperlukan meliputi data. a) Data permintaan bersumber dari Dinas Pertanian Provinsi Sumatera Utara. b) Data harga kentang dalam negeri bersumber dari Dinas Pertanian Provinsi Sumatera Utara. c) Data harga ubi kayu bersumber dari Dinas Pertanian Provinsi Sumatera Utara. d) Data jumlah konsumsi rumah tangga bersumber dari Badan Pusat Statistik Provinsi Sumatera Utara e) Data jumlah penduduk Sumatera Utara merupakan data jumlah penduduk Provinsi Sumatera Utara bersumber dari Badan Pusat Statistik Provinsi Sumatera Utara.

2 f) Data Luas panen merupakan data luas panen kentang di Provinsi Sumatera Utara bersumber dari Badan Pusat Statistik Provinsi Sumatera Utara. 3.3 Metode Analisis Data Untuk identifikasi masalah (1) pada hipotesis (1), dianalisis dengan metode regresi linear berganda menggunakan metode Ordinary Least Square (OLS), yaitu: Q d = c + a 1 P k + a 2 Crt + a 3 P uk + a 4 Jp + e.... (3.1) Keterangan: Qd P k P uk Crt Jp a 1, a 2, a 3,a 4 c e = Permintaan kentang di Provinsi Sumatera Utara (ribu ton) = Harga kentang di Provinsi Sumatera Utara (ribu Rp/kg) = Harga Ubi kayu di Provinsi Sumatera Utara (ribu Rp/kg) = Konsumsi rumah tangga kentang (ribu ton) = Jumlah penduduk Provinsi Sumatera Utara (ribu juta jiwa) = Parameter estimasi = Konstanta regresi = Eror Sesuai dengan persamaan bahwa fungsi penawaran didefenisikan sebagai fungsi dari harga kentang, harga ubi kayu dan luas panen. Untuk identifikasi masalah (2) pada hipotesis (2), dianalisis dengan metode regresi linear berganda menggunakan metode Ordinary Least Square (OLS), yaitu:

3 Q s = c + b 1 P k + b 2 P uk + b 3 Lp + e.. (3.2) Keterangan: Qs P k P uk Lp = Jumlah penawaran kentang Provinsi Sumatera Utara (ribu ton) = Harga kentang Provinsi Sumatera Utara (ribu Rp/kg) = Harga ubi kayu (ribu Rp/Kg) = Luas panen kentang di Provinsi Sumatera Utara (ribu ton) b 1, b 2, b 3 = Parameter estimasi c e = Konstanta regresi = Eror 3.4 Uji Hipotesis Uji t ( Parsial) Uji t adalah pengujian koefisien regresi parsial individu yangdigunakan untuk mengetahui apakah variabel independen (X) secaraindividual mempengaruhi variabel dependen (Y). Langkah-langkah pengujiannya : a) Menentukan formulasi H 0 dan H 1 H 0 = tidak ada pengaruh yang signifikan dari variabel bebas secara individual terhadap variabel terikat H 1 = ada pengaruh yang signifikan dari variabel bebas secara individual terhadap variabel terikat

4 b) Menentukan kriteria pengujian, dengan ketentuan taraf signifikan adalah ( α ) adalah 0,05 dan t tabel dicari dengan derajad kebebasan ( df ) = n-k-1 dimana n= jumlah sampel dan k= variabel bebas, serta pengujian dengan pihak kanan. c) Menghitung nilai t hitung untuk perbandingan dengan t tabel. Rumus yang digunakan adalah sebagai berikut t = β t Seβ t (3.3) Dimana : t β t Seβt = t-hitung = koefisien regresi berganda = Standart Error pada β1 Untuk menentukan kesimpulan dengan menggunakan nilai t hitung dengan t tabel dengan dengan menggunakan kriteria sebagai berikut : Berdasarakan kriteria gambar diatas dapat disimpulkan sebagai berikut : a) Jika nilai t hitung < t tabel maka Ho diterima b) Jika t hitung t tabel maka Ho ditolak Kesimpulan :Apabila t tabel > t hitung, maka Ho diterima yang berarti tidak ada pengaruh antara masing-masing variabel bebas terhadap variabel terikat. Apabila t

5 tabel < t hitung, maka Ho ditolak yang berarti ada pengaruh antara masing-masing variabel bebas terhadap variabel terikat. Kesimpulan pengujian berdasarkan nilai signifikansi yaitu : a) Jika nilai probabilitas > nilai α = 0,5 maka Ho yang mengatakan bahwa tidak ada pengaruh yang signifikan antara variabel bebas secara individual terhadap variabel terikat ditolak. b) Jika nilai probabilitas <nilai α = 0,5 maka Hi yang mengatakan bahwa ada pengaruh yang signifikan antara variabel bebas secara individual terhadap variabel terikat diterima 3.4.2Uji F atau Uji Signifikansi Persamaan Uji F digunakan untuk menguji hipotesis pengaruh yang secara bersamasama dari variabe bebas terhadap variabel terikat. Langkah-langkah yang digunakan adalah sebagai berikut : 1. Menentukan Formulasi Ho dan Ha a) Ho: β1 = β2 = β3 = 0, tidak ada pengaruh antara variabel bebas secara bersama terhadap variabel terikat. b) Ha : β1 = β2 = β3 = 0, ada pengaruh antara variabel bebas secara bersama terhadap variabel terikat. 2. Menentukan kriteria pengujian, dengan taraf signifikan ( α ) = 0,2; dengan nilai F tabel dengan derajat kebebasan ( k-1, n-1 ) dimana n = sampel dan k = banyaknya variabel

6 3. Menghitung nilai F hitung untuk perbandingan dengan nilai F tabel. Rumus yang F = digunakan adalah rumus Gujarti ( 1995; 141 ). R 2 k (1 R 2 ) (n k 1).... (3.4) Dimana: R 2 n k = Koefisien determinasi berganda = Jumlah responden = Jumlah variabel bebas 4. Untuk menentukan kesimpulan dengan menggunakan nilai F hitung dengan F tabel dengan dengan menggunakan kriteria sebagai berikut: Berdasarkan kriteria gambar diatas dapat disimpulkan sebagai berikut : a) Jika nilai F hitung < F tabel maka Ho diterima b) Jika F hitung > F tabel maka Ho ditolak Kesimpulan : Apabila F tabel > F hitung, maka Ho diterima yang berarti tidak ada pengaruh antara variabel bebas secara bersama terhadap variabel terikat. Apabila F tabel < F hitung, maka Ho ditolak yang berarti ada pengaruh antara variabel bebas secara bersama terhadap variabel terikat. 5. Kesimpulan berdasarkan nilai signifikansi yaitu :

7 a) Jika nilai probabilitas > nilai α = 0,5 maka Ho yang mengatakan bahwa tidak ada pengaruh variabel bebas yang signifikan secara bersama-sama terhadap variabel terikat ditolak b) Jika nilai probabilitas < nilai α = 0,5 maka Hi yang mengatakan bahwa ada pengaruh variabel bebas yang signifikan secara bersama-sama terhadap variabel terikat diterima Uji R 2 ( Koefisien Determinasi) Pengujian koefisien determinasi ini bertujuan untuk mengetahui seberapa jauh hubungan variabel-variabel bebas (X) terhadap variabel terikat (Y). nilai R2 mempunyai range antara 0-1. Jika nilai R2 mendekati 0 (nol) maka dimaksudkan antara variabel bebas dan variabel tidak bebas tidak ada keterkaitan tetapi jika nilai R 2 mendekati 1 maka dimaksudkan antara variabel bebas dan variabel tidak bebas ada keterkaitan atau dengan kata lain hasil estimasi akan semakin mendekati sebenarnya. Nilai R2 secara sistematis (Gujarati,1999; 139) sebagai berikut : R 2 = α 1 YX 1 + α 2 YX 2 + α n YX n Y 2.. (3.5) Keterangan : R 2 : Koefisien Determinasi X : Variabel eksogen Y : Variabel endogen

8 3.5 Pengujian Model Pengujian asumsi klasik meliputi uji multikolinearitas, uji heterokedastisitas, dan uji auto korelasi Uji Multikolinearitas Uji multikolinearitas bertujuan untuk menguji apakah model regresi ditemukan adanya korelasi antar variabel bebas (independen). Untuk mendeteksi ada atau tidaknya multikolinearitas didalam model regresi dapat dilihat dari nilai R2 yang dihasilkan oleh suatu estimasi model regresi empiris sangat tinggi, antar variabel bebas terdapat korelasi yang cukup tinggi (umumnya diatas 0,80) Uji Heterokedastisitas Uji Heteroskedasitas bertujuan menguji apakah dalam suatu model regresi terdapat ketidaksamaan varian dari residual satu pengamatan ke pengamatan yang lain. Beberapa cara untuk melakukan pendeteksian ada tidaknya heteroskedasitas yaitu melalui analisis grafik plot, uji Park,Uji Glejser dan Uji White. Kesimpulan : a) Jika nilai probabilitas > nilai α = 0,5 maka model persamaan bebas dari heterokedastisitas. b) Jika nilai probabilitas < nilai α = 0,5 maka maka model persamaan terdapat heterokedastisitas.

9 3.5.3 Uji Autokorelasi Uji autokorelasi bertujuan untuk menguji apakah dalam suatu model regresi terdapat korelasi antara kesalahan pengganggu pada periode tertentu dengan kesalahan pada periode sebelumnya. Untuk mendeteksi ada atau tidaknya auto korelasi dapat digunakan uji Breusch-Godfrey. Kesimpulan : a) Jika nilai probabilitas > nilai α = 0,5 maka model persamaan bebas dari autokorelasi. b) Jika nilai probabilitas < nilai α = 0,5 maka maka model persamaan terdapat autokorelasi. 3.6 Defenisi dan Batasan Operasional Defenisi Operasional Untuk menghindari kesalahpahaman dalam mengartikan hasil penelitian ini, maka dibuat beberapa defenisi dan batasan operasional sebagai berikut : a) Penawaran kentang adalah jumlah keseluruhan kentang yang dihasilkan setiap kabupaten di wilayah Sumatera Utara, diukur dengan satuan ribu ton. b) Luas panen adalah daerah yang menghasilkan komoditi kentang setiap kabupaten di Sumatera Utara, diukur dengan satuan ribu hektar (Ha). c) Permintaan kentang adalah permintaan total kentang yang diminta di dalam wilayah Provinsi Sumatera Utara, diukur dengan satuan ribu ton.

10 d) Jumlah konsumsi rumah tangga adalah jumlah seluruh kentang yang dikonsumsi untuk keperluan rumah tangga di Provinsi Sumatera Utara, diukur dengan satuan ribu ton. e) Harga kentang adalah harga kentang yang terdapat di pusat pasar Medan, diukur dengan satuan ribu Rupiah/ kg. f) Harga ubi kayu adalah harga ubi yang terdapat di pusat pasar Medan dan merupakan komoditi subtitusi dari kentang, diukur dengan satuan ribu Rupiah/kg. g) Jumlah penduduk Provinsi Sumatera Utara adalah jumlah penduduk yang didapat dari Badan Pusat Statistik Sumatera Utara, diukur dengan satuan ribu jiwa Batasan Operasional Adapun batasan operasional dari penelitian ini adalah : a) Daerah penelitian adalah daerah Provinsi Sumatera Utara. b) Data yang digunakan merupakan data dua bulanan c) Waktu penelitian adalah tahun d) Penelitian yang dilakukan adalah Analisis Permintaan dan Penawaran Kentang di Provinsi Sumatera Utara.

11 IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum Provinsi Sumatera Utara Secara adminstratif Provinsi Sumatera Utara terletak di 0ᵒ LS 4ᵒ 40 LU dan 96ᵒ ᵒ 50 BT, yang beribukota Medan dan mempunyai 25 kabupaten dan 8 kotamadya. Sumatera Utara memiliki batas utara yaitu provinsi Aceh dan selat Malaka, selatan berbatasan dengan provinsi Riau, Sumatera Barat dan Samudera Indonesia, barat berbatasan dengan provinsi Aceh dan Samudera Indonesia, timur berbatasan dengan selat Malaka. Luas Provinsi Sumatera Utara kurang lebih ,23 km 2. Pada Provinsi Sumatera Utara memiliki ha lahan pertanian yang dapat dikembangkan. Sebagian besar luas lahan pertanian dialokasikan untuk komoditas tanaman semusim. Hampir 66,4% dari luas lahan pertanian dialokasikan untuk tanaman hortikultura. Sisanya 21,9% dari luas lahan pertanian di Sumatera Utara dialokasikan ke komoditas tanaman tahunan dan 11,7% diarahkan untuk pembentukan lahan padi sawah. Sumatera Utara merupakan salah sentra penghasil kentang terbesar di Indonesia. Jumlah penduduk di Sumatera Utara jiwa. Merupakan provinsi dengan jumlah terbanyak di luar Pulau Jawa. Provinsi Sumatera Utara memiliki pertumbuhan penduduk rata-rata sebesar 1,11%. Provinsi Sumatera Utara menuju menjadi provinsi yang berbasis jasa dan industtri. Peran sektor pertanian dalam menyumbangkan PDRB Sumatera Utara semakin kecil. 4.2 Gambaran Umum Data

12 Data yang digunakan menjadi faktor-faktor yang mempengaruhi permintaan dan penawaran kentang yaitu: harga kentang, harga ubi kayu, jumlah konsumsi kentang rumah tangga, jumlah penawaran kentang, jumlah permintaan kentang, jumlah penduduk dan luas panen kentang. Berikut ini beberapa gambaran data yang digunakan sebagai faktor yang mempengaruhi permintaan dan penawaran kentang di Sumatra Utara: Gambar 7. Perkembangan Harga Kentang di Provinsi Sumatra Utara Per Dua Bulan Tahun Harga kentang per dua bulan dari tahun dapat dilihat sangat fluktuatif mencerminkan komoditi hortikultura. Harga terendah kentang mencapai harga Rp Harga tertinggi berkisar di antara Rp Rp Berdasarkan data yang diperoleh harga kentang cenderung stabil di kisaran Rp Rp

13 Gambar 8. Konsumsi Rumah Tangga Kentang Per Dua Bulan dari Tahun di Provinsi Sumatra Utara Konsumsi rumah tangga kentang juga sangat fluktuatif. Dapat dilihat dari grafik di atas, bahwa tingkat konsumsi kentang rumah tangga cukup tinggi. Data di atas menunjukkan tingkat pasar potensial kentang di Sumatra Utara cukup tinggi Gambar 9. Luas Panen Kentang Per Dua Bulan dari Tahun Di Provinsi Sumatra Utara

14 Luas panen kentang di Sumatra Utara naik turun. Dilihat dari gambar di atas, bahwa luas panen kentang di Sumatra Utara cenderung turun di per dua bulan ke 6 dari setiap tahun. Luas panen kentang cenderung meningkat di per dua bulan ke 3 dan ke 4 di setiap tahun dari tahun Gambar 10. Harga Ubi Kayu Per Dua Bulan dari Tahun Di Provinsi Sumatra Utara Data harga ubi kayu sebagai barang subtitusi cenderung lebih stabil. Kenaikan harga tidak terlalu fluktuatif. Harga Ubi kayu cenderung naik di per dua bulan ke 4dari setiap tahunnya.

15 4.3 Hasil Analisis dan Pembahasan Permintaan dan Penawaran Kentang di Provinsi Sumatera Utara Model yang disusun dalam penelitian merupakan persamaan Ordinary Least Square dengan menggunakan program eviews 8.0 dan data yang diolah, merupakan data time series per 2 bulan dari tahun Model yang diduga adalah sebagai berikut : Q d = a 0 + a 1 Pk + a 2 C rt + a 3 P uk + a 4 J p + e (4.1) Q s = β 0 + β 1 Pk + β 2 Puk + β 3 Lp + e (4.2) Keterangan : Q d Pk Puk Jp Crt Qs Lp e : Permintaan Kentang Provinsi Sumatera Utara : Harga Kentang : Harga ubi kayu : Jumlah penduduk Provinsi Sumatera Utara : Jumlah konsumsi rumah tangga kentang Provinsi Sumatera Utara : Penawaran kentang Provinsi Sumatera Utara : Luas Panen Kentang Provinsi Sumatera Utara : Eror Pengolahan data untuk model tersebut melalui beberapa tahapan untuk mendapatkan hasil yang terbaik berdasarkan kriteria uji statistik berupa uji parsial (t statistik), dan goodness of fit (R square). Pada uji ekonometrika akan diuji dengan uji autokorelasi, uji heteroskedastisitas dan uji multikolinearitas.

16 Dari hasil pendugaan, model yang dibahas secara Ordinary Least Square (OLS) diperoleh R square yang cukup memuaskan berkisar antara 70-99% pada persamaan di atas. Oleh karena itu dapat disimpulkan bahwa variabel eksogen secara bersama-sama berpengaruh nyata terhadap variabel endogen Permintaan Kentang Permintaan kentang (Qdx) dari model yang diduga ditentukan oleh harga kentang (Pk), konsumsi kentang rumah tangga (Crt), harga ubi kayu (Puk), dan jumlah penduduk (JP) dengan persamaan sebagai berikut: Q s = 5894,571 0,130 Pk + 0,679Crt + 0,267 Puk + 0,00016 Jp Tabel 3. Hasil Pengolahan Permintaan Kentang Variable Coefficient Std. Error t-statistic Prob. C 5894, ,012 2,779 0,007 PK -0,130 0,054-2,417 0,019 CRT 0,679 0,056 12,041 0,000 PUK 0,267 0,138 1,939 0,058 JP 0, ,000 0,917 0,363 R-squared 0,798 Prob(F-statistic) 0,000 Keterangan : a,b, dan c signifikan pada α : 0,01, 0,05, 0, Pengaruh Harga Kentang terhadap Permintaan Kentang Variabel harga kentang memiliki koefiesien regresi -0,130. Angka ini memiliki pengertian jika harga kentang naik 1000 rupiah maka permintaan kentang akan menurun sebesar 130 ton.

17 Menurut Lestariningsih (2006), harga barang tersebut mempengaruhi jumlah permintaan barang tersebut. Hubungan harga dengan jumlah permintaan adalah negatif Pengaruh Konsumsi Rumah Tangga terhadap Permintaan Kentang Kentang merupakan salah satu komoditas hortikultura yang mengandung karbohidrat yang cukup tinggi. Banyak berbagai jenis makanan yang dapat dibuat dari pengolahan kentang. Variabel konsumsi kentang rumah tangga memiliki koefisien regresi 0,679. Angka ini memiliki pengertian jika konsumsi kentang rumah tangga meningkat 1000 ton, maka permintaan kentang meningkat 679 ton Pengaruh Harga Barang Subtitusi terhadap Permintaan Kentang. Variabel harga ubi kayu sebagai barang subtitusi memiliki koefisien regresi 0,267. Angka ini memiliki pengertian jika harga barang subtitusi naik 1000 rupiah maka permintaan kentang akan meningkat 267 ton. Sartika (2011) pada komoditi kedelai, jika harga barang subtitusi kedelai naik maka permintaan terhadap kedelai ikut meningkat. Harga barang subtitusi memiliki hubungan yang positif terhadap permintaan kentang.

18 Pengaruh Jumlah Penduduk terhadap Permintaan Kentang Variabel jumlah penduduk memiliki koefisien regresi 0, Angka ini memiliki pengertian jika jumlah penduduk meningkat 1000 jiwa maka permintaan kentang akan meningkat sebesar 0,16 ton. Sartika (2011) pada komoditi kedelai, kebutuhan kedelai per kapita meningkat seiring dengan peningkatan jumlah penduduk. Pada komoditi kentang jumlah, peningkatan jumlah penduduk juga meningkatkan konsumsi kentang per kapita. Secara tidak langsung juga meningkatkan jumlah permintaan kentang di Provinsi Sumatera Utara Uji t Statistik Uji t statistik adalah untuk mengetahui apakah variabel eksogen berpengaruh terhadap variabel endogen. Pada model persamaan permintaan kentang, variabel jumlah penduduk dan variabel ekspor mempunyai probablitas 0,000 yang berpengaruh nyata pada signifikansi α = 1%. Variabel harga kentang memiliki probabilitas 0,000 yang berpengaruh nyata pada signifikansi α = 1% Uji F ( Simultan) Uji F adalah untuk mengetahui apakah variabel eksogen dalam model persamaan permintaan kentang memiliki pengaruh secara bersama-sama terhadap variabel endogen. Variabel harga kentang, jumlah penduduk, dan ekspor memiliki probabilitas F hitung 0,000, maka variabel-variabel eksogen dalam persamaan model permintaan memiliki pengaruh nyata dengan signifikansi α = 1%.

19 Uji R 2 (Koefisien Determinasi) Uji R 2 bertujuan untuk mengetahui besaran pengaruh variabel eksogen yang terdapat dalam model permintaan kentang terhadap variabel endogen. Variabelvariabel eksogen yaitu: harga kentang, jumlah penduduk, dan ekspor memiliki nilai R 2 sebesar 0,798. Angka ini memiliki pengertian bahwa variabel harga kentang, jumlah penduduk, dan ekspor dalam model persamaan permintaan kentang mewakili faktor-faktor yang mempengaruhi permintaan kentang sebesar 79,8%. Sisanya sebesar 20,2% diwakili oleh faktor-faktor lain yaitu selera, ramalan masa depan Uji Asumsi Klasik A. Uji Multikolinearitas Uji multikolinearitas bertujuan untuk mengetahui ada atau tidaknya korelasi antara variabel eksogen. Menurut Lestariningsih 2006, korelasi antara variabel eksogen dapat diliat dari besarnya nilai korelasi yang tinggi antara variabel eksogen yaitu melebihi 0,80. Nilai korelasi antara variabel eksogen dapat dilihat pada Tabel 5. Dari Tabel 4. dapat dilihat bahwa dalam model persamaan permintaan tidak terdapat nilai korelasi yang tinggi antar variabel eksogen, maka dalam model persamaan permintaan terbebas dari multikolinearitas. Tabel 4. Nilai Korelasi Antar Variabel Eksogen Permintaan PK CRT PUK JP PK 1-0,382-0,238-0,160 CRT -0, ,169 0,136 PUK -0,238 0, ,502 JP -0,160 0,136 0,502 1

20 B. Uji Heterokedastisitas Uji Heteroskedasitas bertujuan menguji apakah dalam suatu modelregresi terdapat ketidaksamaan varian dari residual satu pengamatan ke pengamatan yang lain. Uji heterokedastisitas dapat dilakukan melalui uji White dengan membandingkan probabilitas Obs, R 2 dengan probabilitas dengan signifikansi 5%. Tabel 5. Uji Heterokedastisitas: Uji White Heteroskedasticity Test: White F-statistic 1,249 Prob. F(14,45) 0,2758 Obs*R-squared 16,793 Prob. Chi-Square(14) 0,2673 Pada Tabel 5. dapat dilihat Obs. R-Squared bahwa probabilitas mempunyai nilai 0,2673 dan lebih besar dari signifikansi 5%, maka model persamaan permintaan kentang terbebas dari heterokedastisitas. C. Uji Autokorelasi Uji autokorelasi bertujuan untuk menguji apakah dalam suatu modelregresi terdapat korelasi antara kesalahan pengganggu pada periode tertentu dengan kesalahan pada periode sebelumnya. Tabel 6. Uji Autokorelasi : Uji Breusch-Godfrey Breusch-Godfrey Serial Correlation LM Test: F-statistic 5,403 Prob, F(1,54) 0,0739 Obs*R-squared 5,458 Prob, Chi-Square(1) 0,0795

21 Pada Tabel 6. dapat dilihat probabilitas Obs. R-Squared memiliki nilai 0,0795dan lebih besar dari signifikansi 5%, maka dapat disimpulkan bahwa model persamaan permintaan kentang terbebas dari autokorelasi Penawaran Kentang Penawaran Kentang (Qs) dari model yang diduga dipengaruhi oleh harga kentang (Pk), harga ubi kayu (Puk), dan luas panen (Lp) dengan model persamaan sebagai berikut : Qs = 1503, ,0770Pk 0,06028Puk + 16,2226Lp Tabel 7. Hasil Persamaan Penawaran Kentang Variable Coefficient t-statistic Prob. C 1503,4760 4,2227 0,001 b PK 0,0770 0,0814 0,3484 PUK -0,6028-0,192 0,0000 a LP 16, ,1278 0,0000 a R-squared 0,995 Prob(F-statistic) 0,000 Keterangan : a,b,c dan d signifikan pada α : 0,01, 0,05, 0, Pengaruh Harga Kentang terhadap Penawaran Kentang Harga kentang tidak berpengaruh nyata terhadap penawaran kentang di Sumatera Utara. Hal ini dapat disebabkan bahwa produsen sebagai penerima harga. Variabel harga kentang memiliki nilai regresi 0,0770. Angka ini memiliki pengertian bahwa meningkatnya harga kentang sebesar 1000 maka penawaran kentang meningkat sebesar 0,077 ton.

22 Lestariningsih (1995), harga sesuatu barang mempengaruhi jumlah penawaran barang tersebut. Harga kentang mempunyai hubungan yang positif dengan jumlah penawaran kentang Pengaruh Harga Barang Subtitusi ( Ubi Kayu) Terhadap Penawaran Kentang Ubi kayu menjadi komoditi subtitusi dari kentang. Harga barang subtitusi mempunyai pengaruh negatif terhadap penawaran barang yang digantikannya. Dan begitu juga sebaliknya bila harga ubi kayu meningkat maka penawaran kentang juga ikut menurun. Sartika (2011), pada komoditas kedelai harga barang subtitusi mempunyai hubungan yang negatif terhadap jumlah penawaran barang. Jika harga barang subtitusi meningkat, produsen cenderung untuk konversi lahan kentang menjadi lahan ubi kayu, sehingga penawaran menurun. Variabel harga ubi kayu memiliki regresi -0,6028. Angka ini memiliki pengertian bahwa meningkatnya harga ubi kayu sebesar 1000 rupiah maka penawaran kentang menurun 747 ton Pengaruh Luas Panen Terhadap Penawaran Kentang Produktivitas tanaman kentang yaitu ton/ha. Semakin tinggi luas panen maka penawaran juga meningkat. Menurut Zulmi (2011), sangat mempengaruhi jumlah produksi, karena apabila luas panen semakin besar luas panen, maka produksi meningkat dan jumlah penawaran akan meningkat juga.

23 Variabel luas panen memiliki regresi 16,2226. Angka ini memiliki pengertian bahwa meningkatnya luas panen sebesar 1000 ha maka penawaran kentang meningkat sebesar 16222,6 ton Uji t Statistik Pada model persamaan penawaran kentang, variabel harga kentang memiliki probabilitas 0,040 berpengaruh nyata dengan α = 5%, harga ubi kayu sebagai barang subtitusi memiliki nilai probabilitas 0,140 dan berpengaruh nyata pada α = 20%, dan luas panen memiliki probabilitas 0,000. Variabel luas panen berpengaruh nyata terhadap penawaran kentang dengan α = 1%. Semua variabel eksogen berpengaruh nyata terhadap penawaran kentang secara parsial Uji F (Simultan) Uji F adalah untuk mengetahui apakah variabel eksogen dalam model persamaan penawaran kentang memiliki pengaruh secara bersama-sama terhadap variabel endogen. Variabel eksogen yaitu harga kentang, harga ubi kayu, dan luas panen secara bersama berpengaruh nyata terhadap penawaran kentang. Pada Tabel 12 dapat dilihat dari probabilitas F hitung 0,000. Variabel eksogen berpengaruh nyata terhadap variabel endogen dengan α = 1% Uji R 2 (Koefiesien Determinasi) Uji R 2 bertujuan untuk mengetahui besaran pengaruh variabel-variabel eksogen dalam model persamaan penawaran kentang. Variabel-variabel eksogen yaitu,: variabel harga kentang, harga ubi kayu, dan luas panen mempunyai nilai R 2

24 sebesar 0,995. Angka ini memiliki pengertian bahwa variabel-variabel eksogen mewakili 99,5% dari faktor yang mempengaruhi penawaran kentang. Sisanya 0,5% diwakili oleh variabel-variabel lain Uji Asumsi Klasik A. Uji Multikolinearitas Uji multikolinearitas bertujuan untuk mengetahui ada atau tidaknya korelasi antara variabel eksogen. Tabel 8. Nilai Korelasi antar Variabel Eksogen Penawaran PK Puk Lp Variabel PK Puk Lp 1-0,238 0,750-0, ,068 0,750-0,068 1 Pada Tabel 8. dapat dilihat bahwa nilai korelasi antar variabel eksogen dalam model persamaan penawaran kentang tidak ada mencapai 0,80. Maka variabelvariabel eksogen dalam model persamaan penawaran kentang terbebas dari multikolinearitas. B. Uji Heterokedastisitas Uji Heteroskedasitas bertujuan menguji apakah dalam suatu modelregresi terdapat ketidaksamaan varian dari residual satu pengamatanke pengamatan yang lain.

25 Pada Tabel 9. dapat dilihat probabilitas obs R-Squared memiliki nilai 0,827. Nilai 0,827 lebih besar dari α = 5% maka model persamaan penawaran kentang di Sumatera Utara terbebas dari heterokedastisitas. Tabel 9. Uji Heterokedastisitas : Uji White Heteroskedasticity Test: White F-statistic 1,425 Prob. F(9,50) 1,425 Obs*R-squared 1,225 Prob. Chi-Square(9) 1,225 Scaled explained SS 1,899 Prob. Chi-Square(9) 1,899 C. Uji Autokorelasi Uji autokorelasi bertujuan untuk menguji apakah dalam suatu modelregresi terdapat korelasi antara kesalahan pengganggu pada periode tertentu dengan kesalahan pada periode sebelumnya. Tabel 10. Uji Autokorelasi : Uji Breusch-Godfrey Breusch-Godfrey Serial Correlation LM Test: Obs*R-squared 6,257 Prob.ChiSquare(1) Pada Tabel 10. dapat dilihat probabilitas obs R-Squared memiliki nilai 0,0624. Nilai 0,0624 lebih besar dari α = 5%, maka model persamaan penawaran kentang terbebas dari autokorelasi.

26 V KESIMPULAN dan SARAN 5.1 Kesimpulan 1. Faktor-faktor yang mempengaruhi permintaan kentang di Provinsi Sumatra Utara pada rentang waktu 2003 hingga 2012 secara signifikan adalah konsumsi rumah tangga dan harga ubi kayu sebagai barang subtitusi. Faktor-faktor yang berpengaruh tidak signifikan adalah harga kentang dan jumlah penduduk. Harga kentang memiliki hubungan negatif terhadap permintaan, dan harga ubi kayu, konsumsi rumah tangga, dan jumlah penduduk memiliki hubungan yang positif dengan permintaan kentang. 2. Faktor-faktor yang mempengaruhi penawaran kentang di Provinsi Sumatra Utara pada rentang waktu 2003 hingga 2012 secara signifikan adalah harga ubi kayu dan luas panen. Harga kentang dan luas panen memiliki hubungan yang positif dengan penawaran kentang. Harga ubi kayu sebagai barang subtitusi memiliki hubungan negatif dengan penawaran kentang. 5.2 Saran Berdasarkan hasil penelitian dan kesimpulan di atas, maka penulis memberikan beberapa saran, sebagai bentuk implementasi dari hasil penelitian ini, sebagai berikut: 1. Kepada peneliti selanjutnya disarankan untuk menambah jumlah sampel dan keragaman variabel dengan menggunakan data empat bulanan atau tahunan. 2. Petani kentang perlu meningkatkan kemampuan, kreatifitas dan daya saing untuk meningkatkan dan menciptakan produk turunan dari kentang, sehingga

27 memberikan nilai tambah dari kentang. Kentang merupakan salah satu komoditas hortikultura yang memiliki daya jual yang cukup baik di pasaran internasional.

BAB IV HASIL DAN ANALISIS. sekunder dalam bentuk deret waktu (time series) pada periode

BAB IV HASIL DAN ANALISIS. sekunder dalam bentuk deret waktu (time series) pada periode BAB IV HASIL DAN ANALISIS 4.1 Analisis Deskripsi Data Jenis data yang digunakan penulis dalam penelitian ini adalah data sekunder dalam bentuk deret waktu (time series) pada periode 1993-2013 kurun waktu

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Ruang lingkup penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh Upah

III. METODE PENELITIAN. Ruang lingkup penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh Upah 63 III. METODE PENELITIAN A. Ruang Lingkup Penelitian Ruang lingkup penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh Upah Minimum Provinsi (UMP) dan Belanja Barang dan Jasa (BBJ) terhadap pembangunan

Lebih terperinci

BAB V HASIL ANALISIS DAN PEMBAHASAN

BAB V HASIL ANALISIS DAN PEMBAHASAN 72 BAB V HASIL ANALISIS DAN PEMBAHASAN Dalam penelitian ini alat analisis data yang digunakan adalah model regresi linear klasik (OLS). Untuk pembuktian kebenaran hipotesis dan untuk menguji setiap variabel

Lebih terperinci

BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN. Metode yang digunakan untuk menduga faktor-faktor yang memengaruhi

BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN. Metode yang digunakan untuk menduga faktor-faktor yang memengaruhi BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN 5.1. Estimasi Parameter Model Metode yang digunakan untuk menduga faktor-faktor yang memengaruhi Penanaman Modal Asing di Provinsi Jawa Timur adalah dengan menggunakan metode

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN. Berdasarkan sifat penelitiannya, penelitian ini merupakan sebuah penelitian

METODE PENELITIAN. Berdasarkan sifat penelitiannya, penelitian ini merupakan sebuah penelitian III. METODE PENELITIAN A. Ruang Lingkup Penelitian Berdasarkan sifat penelitiannya, penelitian ini merupakan sebuah penelitian deskriptif. Definisi dari penelitian deskriptif adalah penelitian yang menggambarkan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN ANALISIS

BAB IV HASIL DAN ANALISIS BAB IV HASIL DAN ANALISIS 4.1. Deskripsi Data Penelitian Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder yang merupakan datatime series atau data runtun waktu sebanyak 12 observasi, yaitu

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Data yang digunakan dalam penelitian ini merupakan data kuantitatif dengan

III. METODE PENELITIAN. Data yang digunakan dalam penelitian ini merupakan data kuantitatif dengan 40 III. METODE PENELITIAN A. Jenis dan Sumber Data Data yang digunakan dalam penelitian ini merupakan data kuantitatif dengan rentang waktu dari tahun 2001 2012. Tipe data yang digunakan adalah data runtut

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan dalam bab ini adalah dengan menggunakan

METODE PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan dalam bab ini adalah dengan menggunakan III. METODE PENELITIAN Metode penelitian yang digunakan dalam bab ini adalah dengan menggunakan data sekunder. Jenis dan sumber data yang digunakan adalah data sekunder sehingga metode pengumpulan data

Lebih terperinci

BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN. atau tidak dalam penelitian ini jarque-berra dimana hasilnya dapat. ditunjukkan dari nilai probabilitas Jarque-Berra.

BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN. atau tidak dalam penelitian ini jarque-berra dimana hasilnya dapat. ditunjukkan dari nilai probabilitas Jarque-Berra. BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN A. Uji Asumsi Klasik 1. Uji Normalitas Uji normalitas digunakan untuk menguji apakah distribusi data normal atau tidak dalam penelitian ini jarque-berra dimana hasilnya dapat

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN. Berdasarkan sifat penelitiannya, penelitian ini merupakan sebuah penelitian

METODE PENELITIAN. Berdasarkan sifat penelitiannya, penelitian ini merupakan sebuah penelitian 28 III. METODE PENELITIAN A. Ruang Lingkup Penelitian Berdasarkan sifat penelitiannya, penelitian ini merupakan sebuah penelitian deskriptif kuantitatif. Ruang lingkup penelitian ini adalah untuk melihat

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian (Sugiyono,2002). Sehingga penelitian ini mengambil obyek

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian (Sugiyono,2002). Sehingga penelitian ini mengambil obyek 40 BAB III METODE PENELITIAN A. Obyek Penelitian Obyek penelitian adalah sesuatu yang menjadi pemusatan pada kegiatan penelitian atau dengan kata lain segala sesuatu yang menjadi sasaran penelitian (Sugiyono,2002).

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN ANALISIS. bentuk deret waktu (time series) selama 17 tahun, yaitu tahun Data

BAB IV HASIL DAN ANALISIS. bentuk deret waktu (time series) selama 17 tahun, yaitu tahun Data 1.1 Analisis Deskripsi Data BAB IV HASIL DAN ANALISIS Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder dalam bentuk deret waktu (time series) selama 17 tahun, yaitu tahun 1996-2012. Data tersebut

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Kabupaten ini disahkan menjadi kabupaten dalam Rapat Paripurna DPR

III. METODE PENELITIAN. Kabupaten ini disahkan menjadi kabupaten dalam Rapat Paripurna DPR 32 III. METODE PENELITIAN A. Profil Lokasi Penelitian Kabupaten ini disahkan menjadi kabupaten dalam Rapat Paripurna DPR tanggal 29 Oktober 2008, sebagai pemekaran dari Kabupaten Tanggamus. Kabupaten ini

Lebih terperinci

BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN 5.1 Hubungan Antara Penerimaan DAU dengan Pertumbuhan PDRB Dalam melihat hubungan antara PDRB dengan peubah-peubah yang mempengaruhinya (C, I, DAU, DBH, PAD, Suku Bunga dan NX)

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. data PDRB, investasi (PMDN dan PMA) dan ekspor provinsi Jawa Timur.

BAB III METODE PENELITIAN. data PDRB, investasi (PMDN dan PMA) dan ekspor provinsi Jawa Timur. BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi Penelitian Lokasi penelitian diambil di provinsi Jawa Timur dengan menggunakan data PDRB, investasi (PMDN dan PMA) dan ekspor provinsi Jawa Timur. B. Jenis dan Sumber

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan data sekunder tahunan Data sekunder

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan data sekunder tahunan Data sekunder III. METODE PENELITIAN A. Jenis dan Sumber Data Penelitian ini menggunakan data sekunder tahunan 2001-2012.Data sekunder tersebut bersumber dari Badan Pusat Statistik (BPS) Lampung Dalam Angka, dan Dinas

Lebih terperinci

V. HASIL DAN PEMBAHASAN

V. HASIL DAN PEMBAHASAN 44 V. HASIL DAN PEMBAHASAN 5.1 Analisis Integrasi Pasar (keterpaduan pasar) Komoditi Kakao di Pasar Spot Makassar dan Bursa Berjangka NYBOT Analisis integrasi pasar digunakan untuk mengetahui bagaimana

Lebih terperinci

BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. sekunder deret waktu (time series) mulai dari Januari 2013 sampai

BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. sekunder deret waktu (time series) mulai dari Januari 2013 sampai BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Analisis dan Hasil Regresi Semua data yang digunakan dalam analisis ini merupakan data sekunder deret waktu (time series) mulai dari Januari 2013 sampai Desember

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. penafsiran terhadap data tersebut, serta penampilan hasilnya. merupakan data tahunan dan hanya pada sektor industri.

BAB III METODE PENELITIAN. penafsiran terhadap data tersebut, serta penampilan hasilnya. merupakan data tahunan dan hanya pada sektor industri. BAB III METODE PENELITIAN A. Ruang Lingkup Penelitian Ditinjau dari jenis datanya pendekatan penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kuantitatif. Yang dimaksud dengan penelitian

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder. Dalam

III. METODE PENELITIAN. Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder. Dalam III. METODE PENELITIAN A. Jenis dan Sumber Data Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder. Dalam penulisan skripsi ini, penulis menggunakan metode pengumpulan data sekunder melalui

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan data sekunder tahunan Data sekunder

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan data sekunder tahunan Data sekunder 47 III. METODE PENELITIAN A. Jenis dan Sumber Data Penelitian ini menggunakan data sekunder tahunan 2003-2012. Data sekunder tersebut bersumber dari Badan Pusat Statistik (BPS) Lampung Dalam Angka, Badan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. di peroleh dari Website Bank Muamlat dalam bentuk Time series tahun 2009

BAB III METODE PENELITIAN. di peroleh dari Website Bank Muamlat dalam bentuk Time series tahun 2009 17 BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Jenis dan Sumber Data Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder yang di peroleh dari Website Bank Muamlat dalam bentuk Time series tahun 2009

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. model struktural adalah nilai PDRB, investasi Kota Tangerang, jumlah tenaga kerja,

III. METODE PENELITIAN. model struktural adalah nilai PDRB, investasi Kota Tangerang, jumlah tenaga kerja, III. METODE PENELITIAN 3.1. Jenis dan Sumber Data Data yang dibutuhkan dalam penelitian ini adalah data sekunder dalam bentuk time series dari tahun 1995 sampai tahun 2009. Data yang digunakan dalam model

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. tercatat secara sistematis dalam bentuk data runtut waktu (time series data). Data

BAB III METODE PENELITIAN. tercatat secara sistematis dalam bentuk data runtut waktu (time series data). Data 24 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis dan Sumber Data 3.1.1 Jenis Data Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder atau kuatitatif. Data kuantitatif ialah data yang diukur dalam

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan kajian mengenai Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan kajian mengenai Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi III. METODE PENELITIAN A. Ruang Lingkup Penelitian Penelitian ini merupakan kajian mengenai Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Produk Domestik Bruto Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) di Indonesia Tahun

Lebih terperinci

BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian Analisis pengaruh PDRB per kapita, pengeluaran pemerintah sektor kesehatan, dan pengeluaran pemerintah sektor pendidikan terhadap indeks pembangunan manusia

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder yaitu

III. METODE PENELITIAN. Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder yaitu III. METODE PENELITIAN A. Jenis dan Sumber Data Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder yaitu berkaitan dengan data yang waktu dikumpulkannya bukan (tidak harus) untuk memenuhi

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Pusat Statistik (BPS) Kota Bandar Lampung yang berupa cetakan atau publikasi

III. METODE PENELITIAN. Pusat Statistik (BPS) Kota Bandar Lampung yang berupa cetakan atau publikasi III. METODE PENELITIAN A. Jenis dan Sumber Data Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder yang berasal dari publikasi dinas atau instansi pemerintah, diantaranya adalah publikasi dari

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. (time series data). Dalam penelitiaan ini digunakan data perkembangan pertumbuhan ekonomi,

BAB III METODE PENELITIAN. (time series data). Dalam penelitiaan ini digunakan data perkembangan pertumbuhan ekonomi, BAB III 3.1. Jenis dan Sumber Data METODE PENELITIAN 3.1.1. Jenis Data Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder. Data sekunder yang digunakan adalah data yang dicatat secara

Lebih terperinci

31 Universitas Indonesia

31 Universitas Indonesia BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN Setelah memperhatikan karakteristik permintaan kedelai di Indonesia pada bab terdahulu maka sekarang tiba saatnya untuk memodelkan faktor faktor yang mempengaruhi permintaan

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Pendekatan kuantitatif adalah suatu penelitian yang menekankan analisisnya pada

III. METODE PENELITIAN. Pendekatan kuantitatif adalah suatu penelitian yang menekankan analisisnya pada 46 III. METODE PENELITIAN A.Jenis Penelitian dan Sumber Data Pendekatan kuantitatif adalah suatu penelitian yang menekankan analisisnya pada data-data angka yang diolah dengan metode statistika tertentu

Lebih terperinci

V. HASIL DAN PEMBAHASAN. pendugaan Ordinary Least Square (OLS). Data pada penelitian ini dimasukkan dalam

V. HASIL DAN PEMBAHASAN. pendugaan Ordinary Least Square (OLS). Data pada penelitian ini dimasukkan dalam V. HASIL DAN PEMBAHASAN 5.1 Hasil Estimasi Variabel Dependen PDRB Penelitian ini menggunakan analisis regresi berganda dengan metode pendugaan Ordinary Least Square (OLS). Data pada penelitian ini dimasukkan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN ANALISIS. sekunder dalam bentuk deret waktu (time series) selama 15 tahun pada periode

BAB IV HASIL DAN ANALISIS. sekunder dalam bentuk deret waktu (time series) selama 15 tahun pada periode 38 BAB IV HASIL DAN ANALISIS 4.1 Analisis Deskripsi Data Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini seluruhnya merupakan data sekunder dalam bentuk deret waktu (time series) selama 15 tahun pada periode

Lebih terperinci

IV METODE PENELITIAN

IV METODE PENELITIAN IV METODE PENELITIAN 4.1 Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di Perkebunan Aek Pamienke, Labuhan Batu Utara, Sumatera Utara. Pemilihan provinsi Sumatera Utara sebagai lokasi penelitian

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Data yang digunakan pada penelitian ini adalah data sekunder yang berupa data time

III. METODE PENELITIAN. Data yang digunakan pada penelitian ini adalah data sekunder yang berupa data time 44 III. METODE PENELITIAN A. Jenis dan Sumber Data Data yang digunakan pada penelitian ini adalah data sekunder yang berupa data time series periode 2001-2012 yang diperoleh dari Badan Pusat Statistik

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pembangunan merupakan alat yang digunakan untuk mencapai. tujuan bangsa dan pertumbuhan ekonomi merupakan salah satu indikator

BAB I PENDAHULUAN. Pembangunan merupakan alat yang digunakan untuk mencapai. tujuan bangsa dan pertumbuhan ekonomi merupakan salah satu indikator BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pembangunan merupakan alat yang digunakan untuk mencapai tujuan bangsa dan pertumbuhan ekonomi merupakan salah satu indikator untuk menilai keberhasilan pembangunanan

Lebih terperinci

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI IMPOR BERAS INDONESIA TAHUN JURNAL PUBLIKASI

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI IMPOR BERAS INDONESIA TAHUN JURNAL PUBLIKASI ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI IMPOR BERAS INDONESIA TAHUN 1993-2013 JURNAL PUBLIKASI OLEH : Nama : Futikha Kautsariyatun Rahmi Nomor Mahasiswa : 12313269 Jurusan : Ilmu Ekonomi FAKULTAS EKONOMI

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Ruang lingkup penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh pertumbuhan

III. METODE PENELITIAN. Ruang lingkup penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh pertumbuhan 49 III. METODE PENELITIAN A. Ruang Lingkup Penelitian Ruang lingkup penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh pertumbuhan ekonomi, inflasi dan kualitas sumber daya manusia terhadap tingkat pengangguran

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. runtut waktu (time series) atau disebut juga data tahunan. Dan juga data sekunder

III. METODE PENELITIAN. runtut waktu (time series) atau disebut juga data tahunan. Dan juga data sekunder 42 III. METODE PENELITIAN A. Jenis dan Sumber Data Data yang digunakan dalam penelitian adalah data sekunder yang mempunyai sifat runtut waktu (time series) atau disebut juga data tahunan. Dan juga data

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Dalam penelitian ini, penulis akan melaksanakan langkah-langkah sebagai

BAB III METODE PENELITIAN. Dalam penelitian ini, penulis akan melaksanakan langkah-langkah sebagai BAB III METODE PENELITIAN A. Langkah Penelitian Dalam penelitian ini, penulis akan melaksanakan langkah-langkah sebagai berikut: 1. Merumuskan spesifikasi model Langkah ini meliputi: a. Penentuan variabel,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di Provinsi Sumatera Utara, khususnya dalam

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di Provinsi Sumatera Utara, khususnya dalam 21 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan di Provinsi Sumatera Utara, khususnya dalam ruang lingkup sektor pertanian. Waktu penelitian untuk mengumpulkan data

Lebih terperinci

III METODE PENELITIAN. Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder yang

III METODE PENELITIAN. Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder yang III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Sumber Data Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder yang terbentuk dalam runtun waktu (time series) dan jurnal-jurnal ilmiah tentang upah

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian 1. Hasil Uji Asumsi Klasik Untuk menghasilkan hasil penelitian yang baik, pada metode regresi diperlukan adanya uji asumsi klasik untuk mengetahui apakah

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis dan Sumber data penelitian Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder yang merupakan data time series tahunan dari tahun 1993-2013. Jenis data yang

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan data time series tahunan Data

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan data time series tahunan Data 40 III. METODE PENELITIAN A. Jenis dan Sumber Data Penelitian ini menggunakan data time series tahunan 2002-2012. Data sekunder tersebut bersumber dari Badan Pusat Statistik (BPS) Lampung. Adapun data

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Objek dari penelitian ini adalah perilaku prosiklikalitas perbankan di

BAB III METODE PENELITIAN. Objek dari penelitian ini adalah perilaku prosiklikalitas perbankan di BAB III METODE PENELITIAN A. Objek Penelitian Objek dari penelitian ini adalah perilaku prosiklikalitas perbankan di Indonesia pada tahun 2007M01 2016M09. Pemilihan pada periode tahun yang digunakan adalah

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Dalam penelitian ini data yang digunakan merupakan data sekunder tahunan

III. METODE PENELITIAN. Dalam penelitian ini data yang digunakan merupakan data sekunder tahunan III. METODE PENELITIAN A. Jenis dan Sumber Data Dalam penelitian ini data yang digunakan merupakan data sekunder tahunan 2001-2013. Data sekunder yang digunakan karena penelitan yang dilakukan meliputi

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN III. METODE PENELITIAN 3.1 Metode Pemilihan Lokasi Penelitian dilakukan di Provinsi Sumatera Utara. Provinsi Sumatera Utara dipilih menjadi lokasi penelitian karena daerah ini merupakan salah satu provinsi

Lebih terperinci

akan di gunakan berbentuk linier atau log linier. Maka dalam penelitian ini

akan di gunakan berbentuk linier atau log linier. Maka dalam penelitian ini 56 BAB VI ANALISIS DAN PEMBAHASAN 6.1. Analisis Hasil Regresi dan Pengujian Hipotesis 6.1.1. Pemilihan Model Regresi Pemilihan model regresi ini menggunakan uji Mackinnon, white and Davidson (MWD) yang

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. 3.1.Objek Penelitian Dalam penelitian ini terdiri dari varabel terikat dan variabel bebas. Dimana

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. 3.1.Objek Penelitian Dalam penelitian ini terdiri dari varabel terikat dan variabel bebas. Dimana BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3. Metode Penelitian 3.1.Objek Penelitian Dalam penelitian ini terdiri dari varabel terikat dan variabel bebas. Dimana konsumsi agregat masyarakat adalah sebagai variabel

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. A. Daerah Penelitian dan definisi operasional variabel. Penelitian ini dilaksanakandi di Kota Bandar Lampung Provinsi Lampung.

III. METODE PENELITIAN. A. Daerah Penelitian dan definisi operasional variabel. Penelitian ini dilaksanakandi di Kota Bandar Lampung Provinsi Lampung. 60 III. METODE PENELITIAN A. Daerah Penelitian dan definisi operasional variabel Penelitian ini dilaksanakandi di Kota Bandar Lampung Provinsi Lampung. Pemilihan Kota Bandar Lampung sebagai daerah penelitian

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN ANALISIS

BAB IV HASIL DAN ANALISIS BAB IV HASIL DAN ANALISIS 4.1. Deskripsi Data Penelitian Semua data yang digunkana dalam analisis ini merupakan data sekunder mulai tahun 1995 sampai tahun 2014 di Indonesia. Penelitian ini dimaksudkan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. berbentuk time series selama periode waktu di Sumatera Barat

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. berbentuk time series selama periode waktu di Sumatera Barat BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Sumber Data Metode penelitian dilakukan dengan mengumpulkan data sekunder yang berbentuk time series selama periode waktu 2005-2015 di Sumatera Barat yang diperoleh dari

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Jenderal Pengelolaan Utang, Bank Indonesia dalam berbagai edisi serta berbagai

III. METODE PENELITIAN. Jenderal Pengelolaan Utang, Bank Indonesia dalam berbagai edisi serta berbagai 51 III. METODE PENELITIAN A. Jenis dan Sumber Data Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder yang berasal dari publikasi dinas atau instansi pemerintah, diantaranya adalah publikasi

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. A. Geografis dan Keadaan Penduduk Liwa Lampung Barat. Kota Bandar Lampung nerupakan ibukota Provinsi Lampung.

BAB III METODE PENELITIAN. A. Geografis dan Keadaan Penduduk Liwa Lampung Barat. Kota Bandar Lampung nerupakan ibukota Provinsi Lampung. 36 BAB III METODE PENELITIAN A. Geografis dan Keadaan Penduduk Liwa Lampung Barat Kota Bandar Lampung nerupakan ibukota Provinsi Lampung. Liwa Lampung Barat juga merupakan pusat kegiatan pemerintah, pusat

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Jenis dan Sumber Data Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder (time series) yang diperoleh dari beberapa lembaga dan instansi pemerintah,

Lebih terperinci

HASIL ANALISA DATA ROE LDA DA SDA SG SIZE

HASIL ANALISA DATA ROE LDA DA SDA SG SIZE HASIL ANALISA DATA STATISTIK DESKRIPTIF Date: 06/15/16 Time: 11:07 Sample: 2005 2754 ROE LDA DA SDA SG SIZE Mean 17.63677 0.106643 0.265135 0.357526 0.257541 21.15267 Median 11.00000 0.059216 0.251129

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. data sudah dikompilasi ke dalam bentuk digital file, publikasi, buku, laporan dan

III. METODE PENELITIAN. data sudah dikompilasi ke dalam bentuk digital file, publikasi, buku, laporan dan III. METODE PENELITIAN 3.1. Jenis dan Sumber Data Data yang digunakan dalam penelitian ini berupa data sekunder, dimana data sudah dikompilasi ke dalam bentuk digital file, publikasi, buku, laporan dan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Objek dalam penelitian ini adalah ekspor kayu lapis Indonesia di pasar

BAB III METODE PENELITIAN. Objek dalam penelitian ini adalah ekspor kayu lapis Indonesia di pasar 87 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Objek Penelitian Objek dalam penelitian ini adalah ekspor kayu lapis Indonesia di pasar internasional berupa data time series periode 1988-007. Dalam penelitian ini variabel

Lebih terperinci

semua data, baik variabel dependen maupun variable independen tersebut dihitung

semua data, baik variabel dependen maupun variable independen tersebut dihitung BAB VI ANALISIS DAN PEMBAHASAN Pada bab ini akan membahas mengenai pengaruh pertumbuhan variabel PMTDB, pertumbuhan variabel angkatan kerja terdidik, pertumbuhan variabel pengeluaran pemerintah daerah

Lebih terperinci

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. tabungan masyarakat, deposito berjangka dan rekening valuta asing atau

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. tabungan masyarakat, deposito berjangka dan rekening valuta asing atau BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN 3.1 Objek Penelitian 3.1.1 Jumlah Uang Beredar Jumlah uang beredar dalam arti luas (M2) atau broad money merupakan merupakan kewajiban sistem moneter (bank sentral)

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN ANALISIS. dalam bentuk deret waktu (time series) 5,5 tahun, yaitu tahun juni 2015.

BAB IV HASIL DAN ANALISIS. dalam bentuk deret waktu (time series) 5,5 tahun, yaitu tahun juni 2015. BAB IV HASIL DAN ANALISIS 4.1 Deskripsi Data Penelitian Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder dalam bentuk deret waktu (time series) 5,5 tahun, yaitu tahun 2010- juni 2015.

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Ruang lingkup penelitian ini adalah menganalisis pengaruh antara upah

BAB III METODE PENELITIAN. Ruang lingkup penelitian ini adalah menganalisis pengaruh antara upah 40 BAB III METODE PENELITIAN A. Ruang Lingkup Penelitian Ruang lingkup penelitian ini adalah menganalisis pengaruh antara upah minimum, Indeks Pembangunan Manusia (IPM), dan pengangguran terhadap tingkat

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. daerah yang produktif untuk kegiatan pertanian, namun akhir-akhir ini. pertanyaan responden dicatat, diolah dan dianalisis.

BAB III METODE PENELITIAN. daerah yang produktif untuk kegiatan pertanian, namun akhir-akhir ini. pertanyaan responden dicatat, diolah dan dianalisis. BAB III METODE PENELITIAN A. Ruang Lingkup Penelitian Ruang Lingkup Penelitian ini berfokus pada petani yang melakukan konversi lahan pertanian pada dua desa yaitu desa Tiyaran dan Desa Bulu di Kecamatan

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Data yang digunakan dalam penulisan ini adalah jenis sumber data sekunder

III. METODE PENELITIAN. Data yang digunakan dalam penulisan ini adalah jenis sumber data sekunder III. METODE PENELITIAN A. Jenis dan Sumber Data Data yang digunakan dalam penulisan ini adalah jenis sumber data sekunder dalam runtun waktu (time Series) yang diperoleh dari BPS (Badan Pusat Statistik),

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan kajian tentang faktor-faktor yang mempengaruhi

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan kajian tentang faktor-faktor yang mempengaruhi 41 BAB III METODE PENELITIAN A. Ruang Lingkup Penelitian Penelitian ini merupakan kajian tentang faktor-faktor yang mempengaruhi kemiskinan terhadap ekonomi Indonesia dalam waktu 1996-2013, oleh karena

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi Penelitian Penelitian ini dilakukan di Negara Indonesia dari tahun 1985 sampai tahun 2014. Penentuan judul penelitian didasarkan pada pertumbuhan produksi beras Negara

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Objek Penelitian Kecamatan Regol merupakan salah satu kecamatan yang ada di kota Bandung berada di tengah tengah kota bandung memiliki jumlah kelurahan sebanyak 7 kecamatan.

Lebih terperinci

BAB IV TEMUAN DAN PEMBAHASAN. Tengah tahun dan apakah pengangguran berpengaruh terhadap

BAB IV TEMUAN DAN PEMBAHASAN. Tengah tahun dan apakah pengangguran berpengaruh terhadap BAB IV TEMUAN DAN PEMBAHASAN Bab ini akan membahas tentang hasil penelitian yang telah diperoleh sekaligus pembahasannya. Hasil penelitian ini menjawab masalah penelitian pada Bab I yaitu apakah jumlah

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Inflasi yang terjadi di Indonesia telah menyebabkan perekonomian baik yang

BAB I PENDAHULUAN. Inflasi yang terjadi di Indonesia telah menyebabkan perekonomian baik yang BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Krisis finansial yang melanda Indonesia pada pertengahan tahun 1997 memberi dampak yang kurang menguntungkan bagi perekonomian Indonesia. Salah satu dampak

Lebih terperinci

BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Dalam penelitian ini penulis melakukan pengujian mengenai Luas panen, Jumlah Penduduk dan Harga terhadap produksi padi di Kabupaten Gunungkidul periode tahun 1982-2015.

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. PAD dari masing-masing kabupaten/kota di D.I Yogyakarta tahun

BAB III METODE PENELITIAN. PAD dari masing-masing kabupaten/kota di D.I Yogyakarta tahun BAB III METODE PENELITIAN A. Objek Penelitian Objek dalam penelitian ini adalah data PDRB, jumlah penduduk dan PAD dari masing-masing kabupaten/kota di D.I Yogyakarta tahun 2000-2014 yang meliputi kabupaten

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Data yang dipakai untuk penelitian ini adalah data sekunder (time series) yang

III. METODE PENELITIAN. Data yang dipakai untuk penelitian ini adalah data sekunder (time series) yang 52 III. METODE PENELITIAN A. Jenis dan Sumber Data Data yang dipakai untuk penelitian ini adalah data sekunder (time series) yang didapat dari Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Lampung berupa publikasi

Lebih terperinci

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB 3 METODE PENELITIAN BAB 3 METODE PENELITIAN 3. 1. Pendekatan Penelitian Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kuantitatif deskriptif. Pendekatan kuantitatif menitikberatkan pada pembuktian hipotesis.

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Modal Kerja, Inflasi, dan Pertumbuhan Ekonomi Provinsi Lampung. Deskripsi

III. METODE PENELITIAN. Modal Kerja, Inflasi, dan Pertumbuhan Ekonomi Provinsi Lampung. Deskripsi III. METODE PENELITIAN Variabel-variabel yang digunakan dalam penelitian ini adalah Suku Bunga Kredit Modal Kerja, Inflasi, dan Pertumbuhan Ekonomi Provinsi Lampung. Deskripsi tentang satuan pengukuran,

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Data yang digunakan pada penelitian ini adalah data sekunder yang diperoleh dari

III. METODE PENELITIAN. Data yang digunakan pada penelitian ini adalah data sekunder yang diperoleh dari III. METODE PENELITIAN Metode penelitian merupakan langkah dan prosedur yang akan dilakukan dalam pengumpulan data atau informasi empiris guna memecahkan permasalahan dan menguji hipotesis penelitian.

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Pertumbuhan ekonomi mengukur prestasi dari perkembangan suatu perekonomian dari

III. METODE PENELITIAN. Pertumbuhan ekonomi mengukur prestasi dari perkembangan suatu perekonomian dari 46 III. METODE PENELITIAN A. Ruang Lingkup Penelitian Pertumbuhan ekonomi mengukur prestasi dari perkembangan suatu perekonomian dari suatu periode ke periode lainya. Dari satu periode ke periode lainnya

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Paradigma pembangunan modern memandang suatu pola yang berbeda

BAB I PENDAHULUAN. Paradigma pembangunan modern memandang suatu pola yang berbeda BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Paradigma pembangunan modern memandang suatu pola yang berbeda dengan pembangunan ekonomi tradisional. Pertanyaan beranjak dari benarkah semua indikator ekonomi

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. minyak kelapa sawit Indonesia yang dipengaruhi oleh harga ekspor minyak

BAB III METODE PENELITIAN. minyak kelapa sawit Indonesia yang dipengaruhi oleh harga ekspor minyak BAB III METODE PENELITIAN A. Ruang Lingkup Penelitian Penelitian ini bertujuan untuk menganalisa seberapa besar volume ekspor minyak kelapa sawit Indonesia yang dipengaruhi oleh harga ekspor minyak kelapa

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. dibandingkan dengan produksi sub-sektor perikanan tangkap.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. dibandingkan dengan produksi sub-sektor perikanan tangkap. BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Lokasi Penelitian Adapun lokasi penelitian dalam menyusun penelitian ini adalah pada 29 kabupaten dan 9 kota di Provinsi Jawa Timur, dengan pertimbangan bahwa Provinsi

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN. tahunan dalam runtun waktu (time series) dari periode 2005: :12 yang

METODE PENELITIAN. tahunan dalam runtun waktu (time series) dari periode 2005: :12 yang III. METODE PENELITIAN A. Jenis dan Sumber Data Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder berupa data tahunan dalam runtun waktu (time series) dari periode 2005:01 2012:12 yang diperoleh

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Dalam penelitian ini daerah yang akan dijadikan lokasi penelitian adalah

BAB III METODE PENELITIAN. Dalam penelitian ini daerah yang akan dijadikan lokasi penelitian adalah BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Objek Penelitian Dalam penelitian ini daerah yang akan dijadikan lokasi penelitian adalah Kecamatan Ciampea Kabupaten Bogor. Dan yang menjadi objek penelitian adalah pengusaha

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Agriculture, Manufacture Dan Service di Indonesia Tahun Tipe

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Agriculture, Manufacture Dan Service di Indonesia Tahun Tipe BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Ruang Lingkup Penelitian Penelitian ini merupakan analisis mengenai Pengaruh Produk Domestik Bruto (PDB), Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN) Dan Penanaman Modal Asing

Lebih terperinci

Msi = x 100% METODE PENELITIAN

Msi = x 100% METODE PENELITIAN 20 III. METODE PENELITIAN 3.1. Jenis dan Sumber Data Jenis dan sumber data yang digunakan dalam penelitian ini merupakan data sekunder yang diperoleh dari Biro Pusat Statistik (BPS), Perpustakaan IPB,

Lebih terperinci

III. METODOLOGI PENELITIAN. Data yang digunakan dalam penulisan ini adalah data sekunder berupa data

III. METODOLOGI PENELITIAN. Data yang digunakan dalam penulisan ini adalah data sekunder berupa data III. METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Jenis dan Sumber Data Data yang digunakan dalam penulisan ini adalah data sekunder berupa data tahunan dari periode 2003 2012 yang diperoleh dari publikasi data dari Biro

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini adalah penelitian kuantitatif dengan data time series. Kuantitatif

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini adalah penelitian kuantitatif dengan data time series. Kuantitatif BAB III METODE PENELITIAN A. Ruang Lingkup Penelitian Penelitian ini adalah penelitian kuantitatif dengan data time series. Kuantitatif adalah data-data yang dipergunakan dinyatakan dalam bentuk angka.

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Statistik). Data yang diambil pada periode , yang dimana di dalamnya

BAB III METODE PENELITIAN. Statistik). Data yang diambil pada periode , yang dimana di dalamnya BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Metode Penelitian 3.1.1. Jenis dan Sumber Data Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder. Data sekunder sendiri artinya adalah data yang tidak dikumpulkan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. laporan publikasi Bursa Efek Indonesia berupa data laporan keuangan tahunan perusahaanperusahaan

BAB III METODE PENELITIAN. laporan publikasi Bursa Efek Indonesia berupa data laporan keuangan tahunan perusahaanperusahaan BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis dan Sumber Data Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah jenis data sekunder yang bersumber dari hasil laporan publikasi Bursa Efek Indonesia berupa data laporan

Lebih terperinci

Daerah Jawa Barat, serta instansi-instansi lain yang terkait.

Daerah Jawa Barat, serta instansi-instansi lain yang terkait. IV. METODE PENELITIAN 4.1 Waktu dan Lokasi Penelitian Pengambilan data sekunder untuk keperluan penelitian ini dilaksanakan pada awal bulan juli hingga bulan agustus 2011 selama dua bulan. Lokasi penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN Data diperoleh dari BPS RI, BPS Provinsi Papua dan Bank Indonesia

BAB III METODE PENELITIAN Data diperoleh dari BPS RI, BPS Provinsi Papua dan Bank Indonesia BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Jenis dan Sumber Data Penelitian ini menggunakan data time series triwulanan dengan periode data 2000 2010. Data diperoleh dari BPS RI, BPS Provinsi Papua dan Bank Indonesia

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. dasarnya menghasilkan hasil analisis dengan numeric (angka) yang akan diolah

BAB III METODE PENELITIAN. dasarnya menghasilkan hasil analisis dengan numeric (angka) yang akan diolah 3.1 Jenis dan Sumber Data BAB III METODE PENELITIAN Pada peenelitian ini menggunakan data kuantitatif. Data kuantitatif pada dasarnya menghasilkan hasil analisis dengan numeric (angka) yang akan diolah

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Lokasi/Objek Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di Provinsi Jawa Timur. Pemilihan Provinsi

BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Lokasi/Objek Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di Provinsi Jawa Timur. Pemilihan Provinsi BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Lokasi/Objek Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di Provinsi Jawa Timur. Pemilihan Provinsi Jawa Timur ini didasarkan pada pertimbangan bahwa Jawa Timur merupakan provinsi

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. demografi, dan sosial terhadap pengeluaran konsumsi rumahtangga.

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. demografi, dan sosial terhadap pengeluaran konsumsi rumahtangga. BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1. Analisis Statistik Deskriptif Analisis ini digunakan untuk memberikan gambaran umum dari variabel penelitian yang digunakan Analisis diskriptif bersifat pemaparan dalam

Lebih terperinci

III. METODOLOGI PENELITIAN. Pulau Pasaran terletak di kota Bandar Lampung berada pada RT 09 dan RT 10

III. METODOLOGI PENELITIAN. Pulau Pasaran terletak di kota Bandar Lampung berada pada RT 09 dan RT 10 III. METODOLOGI PENELITIAN A. Gambaran Umum Daerah Penelitian Pulau Pasaran terletak di kota Bandar Lampung berada pada RT 09 dan RT 10 kelurahan Kota Karang dan Kecamatan Teluk Betung Timur. Pada Tahun

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Dalam usahanya untuk mensejahterakan dan memakmurkan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Dalam usahanya untuk mensejahterakan dan memakmurkan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Dalam usahanya untuk mensejahterakan dan memakmurkan masyarakatnya, suatu negara akan melakukan pembangunan ekonomi dalam berbagai bidang baik pembangunan nasional

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 46 BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian 1. Pendekatan Pendekatan yang dilakukan dalam penilitian ini yaitu pendekatan kuantitatif. 2. Variable Penelitian a. Variabel X (variabel Independent/bebas)

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis dan Sumber Data Data yang digunakan dalam penelitian ini bersumber dari data sekunder mulai dari tahun 2005 sampai dengan tahun 2010. Data tersebut didapat dari beberapa

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN Metode penelitian adalah langkah atau prosedur yang akan dilakukan dalam pengumpulan data atau informasi empiris guna memecahkan permasalahan dan menguji hipotesis penelitian.

Lebih terperinci

METODOLOGI PENELITIAN. Data yang dipakai untuk penelitian ini adalah data sekunder (timeseries) yang

METODOLOGI PENELITIAN. Data yang dipakai untuk penelitian ini adalah data sekunder (timeseries) yang 38 III. METODOLOGI PENELITIAN A. Jenis dan Sumber Data Data yang dipakai untuk penelitian ini adalah data sekunder (timeseries) yang didapat dari Bank Indonesia dan melalui pengolahan data yang dihitung

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. dan tujuan penelitian seperti yang telah disampaikan sebelumnya, maka metode

BAB III METODE PENELITIAN. dan tujuan penelitian seperti yang telah disampaikan sebelumnya, maka metode BAB III METODE PENELITIAN A. Objek/ Subyek Penelitian 1. Jenis Penelitian Penelitian ini sebenarnya secara rinci dan aktual dengan melihat masalah dan tujuan penelitian seperti yang telah disampaikan sebelumnya,

Lebih terperinci