BAB I PENDAHULUAN. memenuhi kebutuhannya. Komunikasi adalah proses penyampaian pesan. Dalam

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "BAB I PENDAHULUAN. memenuhi kebutuhannya. Komunikasi adalah proses penyampaian pesan. Dalam"

Transkripsi

1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Kehidupan manusia tidak akan lepas dari unsur komunikasi. Komunikasi merupakan aktivitas dasar manusia yang memiliki sifat ketergantungan karena manusia tidak akan bisa hidup sendiri dan selalu membutukan orang lain untuk memenuhi kebutuhannya. Komunikasi adalah proses penyampaian pesan. Dalam proses penyampaian pesan terdapat komunikator selaku penyampai pesan dan komunikan yang menerima pesan. Dua unsur tersebut adalah tokoh utama dalam proses komunikasi. Penjabaran tersebut adalah proses komunikasi secara sederhana. Dimana pada prosesnya diharapkan terdapat hasil pemaknaan pesan yang sama antara komunikator dan komunikan, yang berujung pada feedback yang diberikan oleh komunikan. Pentingnya komunikasi sudah sangat melekat pada masyarakat begitu pula pada perusahaan atau organisasi. Perusahaan atau organisasi pasti membutuhkan komunikasi untuk mencapai tujuan perusahaan. Komunikasi dapat berperan aktif untuk meningkatkan kepuasan kerja dan kinerja karyawan. 1 Seiring dengan perkembangan zaman dan teknologi, peran komputer tidak lagi sebagai alat untuk membantu di dalam proses perhitungan matematis saja. Oleh sebab itu, terdapat sejumlah definisi dari para ahli mengenai komputer. Antara lain sebagai berikut : A. Menurut Carl Hamacher di dalam bukunya yang berjudul Computer Organization, disebutkan bahwa computer merupakan mesin elektronik 1 Pratama. Komputer dan Masyarakat. Informatika: Bandung: Hal 16 1

2 2 untuk perhitungan cepat, yang mampu menerima inputan data digital melakukan pemrosesan di memori sesuai dengan aplikasi dengan aplikasi yang digunakan untuk kemudian dihasilkan menjadi sebuah informasi. B. Menurut Bryan Blissmer (1985), komputer merupakan suatu alat elektronik yang mampu melakukan keempat tugas berikut: menerima inputan, memproses inputan, menyimpan perintah dan hasil pemrosesan, serta menyediakan output berupa informasi. C. Menurut Fuori, komputer merupakan alat pemrosesan data yang dapat melakukan penghitungan skala besar secara cepat tanpa adanya campur tangan manusia. Adanya komputer yang dapat memenuhi kebutuhan manusia menimbulkan suatu media massa. Media massa merupakan sarana yang diciptakan untuk mempermudah pertukaran informasi. Media semakin berkembang menjadi berbagai macam jenisnya, mulai dari surat kabar, majalah, buletin, televisi, radio dan internet. Berkembangnya industri media massa merupakan bukti kecil bahwa media saat ini sudah dipercaya oleh khalayak untuk menjadi salah satu bagian dari kehidupan. Media yang tadi sudah disebutkan memiliki beragam bentuk tetapi memiliki satu fungsi yang sama yaitu memberikan informasi. Informasi tentunya memiliki karakteristik tertentu juga, mulai dari infomasi yang bersifat menghibur, mendidik, dan informatif atau mengabarkan suatu peristiwa. Media memiliki kekuatan yang dapat menyalurkan isi pesan dengan serentak pada khalayak. Saat ini media online lebih banyak digunakan oleh kalangan masyarakat karena jangkauannya lebih luas dan waktunya lebih cepat. Masyarakat dapat membuka media online dimana saja dan kapan saja. Informasi yang tersedia pada media online dapat memenuhi kebutuhan masyarakat akan informasi-informasi yang dibutuhkan. Sehingga penelitian ini berfokus pada satu media yaitu media online.

3 3 Kita sebagai manusia pastinya membutuhkan informasi. Biasanya informasi yang kita butuhkan disebut dengan berita. Sebuah berita memiliki sebuah nilai yang dianggap penting bagi masyarakat. 2 Berita selama ini dipahami sebagai suatu informasi yang diproses melalui institusi media. Juga, khalayak atau massa berada dalam posisi pasif dalam menerima terpaan informasi yang disampaikan oleh media. Suatu peristiwa yang terjadi di lapangan akan dinilai penting atau tidaknya untuk dipublikasikan tergantung bagaimana institusi atau pekerja media melihat peristiwa itu sebagaimana adanya kepentingan atau kekuatan di redaksi. Jika suatu peristiwa memiliki nilai berita yang penting diketahui, dengan memakai perspektif bahwa peristiwa itu dibutuhkan oleh khalayak. Indonesia memiliki perusahaan yang bergerak dibidang tenaga pembangkit listrik, salah satu yang terbesar adalah PT. PLN (Persero) yang merupakan sebuah Badan Usaha Milik Negara. Segala kehidupan di dunia ini sangat membutuhkan listrik. Listrik merupakan sumber utama pada masyarakat saat ini karena jika tidak ada listrik mungkin sebagian masyarakat tidak dapat beraktivitas seperti biasa. Pemerintah memberikan subsidi listrik kepada masyarakat yang kurang mampu sehingga masyarakatpun senang dengan adanya pemberian subsidi listrik ini. Saat ini banyak bermunculan di media mengenai subsidi listrik akan dicabut pada tahun Jika benar subsidi listrik akan di hapuskan, dapat dibayangkan banyak sekali masyarakat yang akan mengeluh. Mungkin saja masyarakat melakukan penolakan massa agar subsidi listrik tidak dicabut. PT. PLN (Persero) mempunyai banyak sekali unit di seluruh Indonesia. Setiap unit memiliki tugas dan fungsi yang berbeda. Setiap unit tidaklah sama peruntukannya. Misalnya saja unit yang bertanggung jawab pada pelayanan 2 Rulli Nasrullah. Teori dan Riset Media Siber (Cyber media). Prenadamedia group: Jakarta Hal 48

4 4 publik, selain itu unit yang bertanggung jawab pada transmisi, atau unit yang bertanggung jawab pada distribusi dan sebagainya. Salah satunya unit yang bertanggung jawab pada pelayanan publik di kota Bogor yaitu PT. PLN (Persero) Area Bogor. PT. PLN (Persero) Area Bogor merupakan perusahaan yang berada di Kota Bogor. PT. PLN (Persero) Area Bogor memiliki suatu divisi yang peduli pada masyarakat sekitarnya. Mendengar isu bahwa subsidi listrik akan dicabut pada tahun 2017, pastinya PT. PLN (Persero) Area Bogor tidak akan tinggal diam menanggapi isu tersebut karena sudah terdengar keluhan-keluhan dari masyarakat sekita Kota Bogor. Seorang public relations di sebuah perusahaan harus mengetahui bagaimana menghadapi isu-isu yang beredar di perusahaannya. Public relations PT. PLN (Persero) Area Bogor pasti sudah banyak mendengar isu-isu mengenai pencabutan subsidi listrik tahun Semakin beredar isu ini, semakin pula media yang akan sering memperhatikan dan memberitakan tentang pencabutan subsidi ini. Berita dibawah ini mengungkapkan dari sisi anggota DPR bahwa pencabutan subsidi dapat menambah jumlah orang miskin di Indonesia. Menurutnya masyarakat yang dicabut subsidinya merupakan masyarakat dengan keadaan ekonomi yang rendah. Sebagai public relations di PT. PLN (Persero) harus cepat menanggapi berita-berita yang bermunculan di media karena berita ini termasuk berita yang dapat mencemaskan masyarakat.

5 5 3 JAKARTA - Pencabutan subsidi bagi pelanggan listrik berdaya 900 Volt Ampere (VA) dan 450 VA diyakini dapat menambah jumlah orang miskin. Maka itu, Fraksi Partai Gerindra di DPR tidak sepakat dengan rencana pemerintah mencabut subsidi listrikuntuk pelanggan 900 VA dan 450 VA. beli rakyat yang saat ini sudah rendah," ujar Kardaya di Gedung DPR, Senayan, Jakarta, Kamis (4/10/2016). Pertimbangan Fraksi Gerindra tidak sepakat dengan pencabutan subsidi itu karena pelanggan listrik 900 VA, apalagi 450 VA merupakan golongan masyarakat ekonomi lemah. "Dan UMKM dewasa ini masih berat bebannya," tutur mantan Kepala BP Migas itu. Diketahui, Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral akan mencabut subsidi listrik untuk golongan 900 VA dan 450 VA. Alasannya, pelanggan golongan itu dianggap kategori mampu. Dalam rencana ini, pemerintah berupaya menggeser peruntukan subsidi dari masyarakat yang berhak mendapatkan. Selain itu, subsidi listrik juga akan dialihkan untuk pengembangan infrastruktur. Banyak pro dan kontra terkait persoalan pencabutan listrik tahun Banyak pula alasan mengapa subsidi 900 VA dan 450 VA harus dicabut. Melihat isu yang beredar di masyarakat, public relations di PT. PLN (Persero) Area Bogor harus mengetahui bagaimana langkah manajemen public relations menghadapi isu. Pencabutan subsidi listrik tidaklah sembarangan. PT. PLN (Persero) harus mendata berapa jumlah rumah masyarakat yang memang mampu untuk membayar listrik yang saat ini sedang mendapatkan subsidi listrik. Data Tim Nasional Percepatan Penanggulangan Kemiskinan (TNP2K) sudah mendata berapa jumlah pelanggan listrik yang mampu dan tergolong yang tidak mampu. Pelanggan listrik 900 VA sudah lebih siap untuk pencabutan listrik, sedangkan pelanggan listrik 450 VA membutuhkan data yang benar-benar valid. 3 Pencabutan Subsidi Listrik Membuat Orang Miskin Bertambah, , Kamis: 6 Oktober 2016: WIB

6 6 Maka dari itu kementrian SDM meminta PLN untuk melakukan verifikasi terhadap pelanggan 450 VA. 4 Jakarta - Data Tim Nasional Percepatan Penanggulangan Kemiskinan (TNP2K) menyebutkan hanya 23,15 juta pelanggan listrik 450 VA dan 900 VA yang termasuk golongan tidak mampu dan layak disubsidi. Sisanya, 18,7 juta pelanggan 900 VA dan dan 3,7 juta pelanggan 450 VA dinilai tidak layak disubsidi. Atas dasar data TNP2K itu, Badan Anggaran (Banggar) DPR memutuskan jumlah pelanggan listrik yang mendapatkan subsidi dari APBN 2017 hanya 23,15 juta. Artinya, pemerintah harus mencabut subsidi untuk 18,7 juta pelanggan listrik 900 VA dan 3,7 juta pelanggan 450 VA. Total ada 22,4 juta pelanggan yang harus dinaikkan tarif listriknya tahun depan. Tetapi subsidi untuk para pelanggan 450 VA belum bisa segera dicabut di awal tahun depan. Perlu dilakukan verifikasi data pelanggan 450 VA terlebih dahulu untuk mengetahui apakah data TNP2K memang benar, dan apakah betul ada 3,7 juta pelanggan listrik 450 VA yang tak layak subsidi. Kementerian ESDM telah meminta PLN melakukan verifikasi terhadap pelanggan 450 VA. "Kalau yang 450 VA kan harus di-matching dulu datanya. Yang sudah siap kan yang 900 VA. Kita sudah minta PLN untuk mencocokkan datanya," kata Dirjen Ketenagalistrikan Kementerian ESDM, Jarman, saat ditemui di Kementerian ESDM, Jakarta, Senin (17/10/2016). Dari hasil verifikasi itulah baru dapat diketahui dengan akurat, berapa sebenarnya jumlah pelanggan 450 VA yang harus dicabut subsidinya. "Kita lihat di lapangan nanti. Kita lagi minta PLN, kan masih harus dicek lagi," tukas Jarman. Sementara itu, sosialisasi untuk penyesuaian tarif listrik pelanggan 900 VA dalam rangka membuat subsidi tepat sasaran telah mulai digencarkan oleh Kementerian ESDM. "Kita sekarang sudah mulai sosialisasi, talkshow di TV dan radio. Awal tahun depan diharapkan secara bertahap, masyarakat 900 VA yang mampu akan dicabut subsidinya," ucapnya. 4 PLN Diminta Cek Data 3,7 Juta Pelanggan 450 VA Tak Layak Subsidi, Senin: 17 Oktober 2016: WIB

7 7 Jarman menambahkan, kenaikan tarif listrik akan dilakukan secara bertahap untuk meredam dampaknya terhadap inflasi dan daya beli masyarakat. "Kita kan nggak bisa melihat hanya dari satu sisi. Kita harus lihat dampak inflasi juga, kesiapan pelanggan," tutupnya. (hns/hns) Data yang dibutuhkan untuk pengguna listrik bagi masyarakat yang harus dicabut subsidinya haruslah valid. Dampak pencabutan subsidi listrik akan memberatkan warga dan juga berdampak pada ekonomi Negara kita sendiri. Mungkin saja pemerintah memiliki rencana lain sehingga subsidi listrik untuk pelanggan 450 VA dan 900 VA harus dicabut. Hasil keputusan pemerintah dan DPR yaitu sudah menyepakati kebijakan pencabutan subsidi untuk golongan 900 VA yang akan dilaksanakan pada tahun Bagi pelanggan 450 VA masih dalam proses verifikasi pelanggan. Setelah diperhatikan lebih jauh, pencabutan subsidi listrik akan berdampak menimbulkan inflasi dan akan mempengaruhi masyarakat. 5 JAKARTA - Pemerintah dan DPR sudah satu suara atas kebijakan pencabutan subsidi listrik untuk golongan 900 volt ampere (va). Kebijakan pencabutan subsidi listrik untuk golongan 900 va direncanakan pada Hal ini tidak terlepas dari rapat Panitia Kerja (Panja) Badan Anggaran (Banggar) DPR RI menetapkan pagu subsidi listrik dalam RAPBN 2017 sebesar Rp44,98 triliun atau lebih rendah dari usulan awal Rp48,56 triliun. Pengurangan anggaran tersebut karena adanya pengurangan jumlah pelanggan PLN yang mendapatkan subsidi di Direktur Eksekutif Development of Economics and Finance (Indef) Enny Sri Hartati mengatakan, dengan rencana pencabutan subsidi listrik golongan 900 va akan menimbulkan inflasi. Pasalnya, tarif listrik akan mengalami kenaikan bagi pengguna yang listriknya tidak disubsidi lagi. 5 Subsidi Listrik Dicabut untuk Pelanggan 900VA, Ini Dampaknya,, subsidi-listrik-dicabut-untuk-pelanggan-900-va-ini-dampaknya, Kamis: 22 September 2016: WIB

8 8 "Akan mempengaruhi masyarakat dan timbulkan inflasi, betul," singkat Enny kepada Okezone, Jakarta, Rabu (22/9/2016). Sebaiknya pencabutan subsidi listrik ini dilakukan secara bertahap agar pengguna listrik atau masyarakat tidak kaget. Public relation harus menyiapkan langkah-langkah yang harus ditempuh agar masyarakat siap untuk menghadapi pencabutan subsidi ini dan membuat masyarakat mengerti mengapa subsidi ini harus dihapuskan. Seharusnya masyarakat mendapatkan sosialisasi terlebih dahulu jika subsidi listrik dicabut pada tahun Kenaikan listrik yang cukup siginfikan dengan jumlah masyarakat yang banyak dapat menjadi isu yang negatif di mata masyarakat. Pencabutan subsidi listrik tahun 2017 harus dilakukan secara bertahap karena dapat memberatkan masyarakat. 6 Subang Rencana pencabutan subsidi listrik bagi 18 juta pelanggan golongan 900 VA agar dilakukan secara bertahap, hingga mencapai harga keekonomian pada akhir 2016, yakni Rp per kwh. Dengan tarif saat ini sebesar Rp 585 per kwh, pelanggan 900 VA masih menerima subsidi sebesar Rp 815 per kwh. "Sebenarnya, kenaikan itu berlaku mulai 1 Januari Tapi karena saat itu data dari TNP2K belum lengkap, dan pemerintah juga minta agar data harus seakurat mungkin. Selambat-lambatnya 1 Juli diberlakukan dan sekitar November tarif diberlakukan secara full, tanpa subsidi," ujar Kepala Divisi Niaga PT PLN (Persero) Benny Marbun. Menurut Benny, kriteria pelanggan yang berhak menerima subsidi dan yang tidak berhak sepenuhnya didasarkan rekomendasi data Tim Nasional Percepatan Penanggulangan Kemiskinan (TNP2K). Dari data tersebut, PLN hanya bertugas mensurvei ke pelanggan guna mencocokkan dengan nomor ID pelanggan, guna keperluan validasi data tarif listrik. 6 Pencabutan Subsidi Listrik Pelanggan 900 VA Diminta Bertahap, Minggu: 10 April 2016: WIB

9 9 Saat ini, verifikasi sudah dilakukan kepada 4,1 juta pelanggan. "Masih ada 26 juta pelanggan lagi, dimana 18 juta pelanggan tidak berhak mendapatkan subsidi,"sebut Benny. Dengan demikian 18 juta pelanggan 900 VA tersebut akan membayar trarif listrik per kwh sama dengan pelanggan VA. "Ada opsi jika pelanggan ingin menaikkan daya ke VA biaya tambah daya digratiskan,"ujarnya. Bagi masyarakat yang merasa tidak mampu namun masuk dalam pendataan TNP2K dan kelompok 18 juta pelanggan ini, maka pemerintah memberikan kesempatan. Caranya dengan melapor ke kantor kelurahan dan kecamatan setempat. Nantinya data akan disampaikan ke Posko ESDM, lalu diverifikasi oleh TNP2K. Kemudian, pemerintah melalui Ditjen Kelistrikan akan menugaskan PLN untuk memadankan data tersebut. Benny mengakui bahwa dengan kenaikan yang cukup signifikan dengan jumlah pelanggan yang cukup banyak, menjadikan hal ini rawan terhadap isu negatif. Karena itu, memang perlu dilakukan sosialisasi. Dia jug S dan berapa kenaikannya, sepenuhnya keputusan pemerintah. Tapi kami minta agar tidak dilakukan setiap bulan karena akan menyusahkan PLN untuk mengubah sistem billing atau tagihan per bulan,"tegas Benny. Menanggapi hal itu, Anggota Komisi VII DPR Dito Ganinduto mengakui bahwa masalah tarif listrik bagi pelanggan rumah tangga 900 VA tersebut pernah dibahas dalam Rapat Kerja di Komisi VII. "Prinsipnya adalah subsidi harus tepat sasaran dan hanya boleh dinikmati rakyat miskin,"ujarnya. Awalnya, kata Dito, kategori rakyat miskin adalah pelanggan rumah tangga R1 dengan kapasitas 450 VA. Namun, Komisi VII DPR minta kepada PLN untuk melakukan verifikasi data, dan ternyata ada dari kelompok pelangan 900 VA yang masuk kategori miskin. Namun demikian, Dito pun meminta kepada pemerintah untuk tidak melakukan kenaikan tarif secara langsung, mengingat jumlahnya yang f langsung agar tidak menimbulkan inflasi. Selain itu, pemerintah juga harus memperhatikan purchasing power masyarakat, jangan sampai karena ff Banyak media online mengatakan bahwa pencabutan subsidi listrik akan menambah jumlah orang miskin. Jika data benar-benar valid yang memang harus

10 10 dicabut listriknya, mungkin tidak akan membuat masyarakat bertambah miskin. Pencabutan subsidi listrik tidak akan menghalangi penggunanya untuk tidak menggunakan listrik karena listrik termasuk kebutuhan yang sangat penting. Isuisu yang beredar masihlah harus dipertanyakan kebenarannya dan seorang public relations diharapkan tidak diam karena isu semakin berkembang. Pencabutan subsidi listrik jika dilakukan secara bertahap tidak akan menimbulkan inflasi hanya saja dapat menimbulkan jumlah orang miskin bertambah. Pengamat ekonomipun berbicara akan kekhawatirannya terhadap kebutuhan masyarakat miskin dengan listrik. Pengeluaran bagi masyarakat miskin untuk membayar listrik sangat memberatkan jika subsidi dicabut, maka dari itu ketakutan jumlah masyarakat miskin bertambah perlu dikhawatirkan. 7 Liputan6.com, Jakarta Pengamat Ekonomi Faisal Basri menilai pencabutan subsidi listrik yang berlangsung secara bertahap akan meredam kenaikan inflasi. Namun langkah ini dikhawatirkan menambah jumlah orang miskin. Menurut dia, dampak pencabutan subsidi secara berkala bisa terlihat saat pemerintah mencabut subsidi listrik bagi pelanggan golongan 1300 Volt Amper (VA) ke atas pada "Sudah terbukti waktu diterapkan berkala untuk di kelas di atas 1300 itu inflasinya lebih smooth," kata Faisal, di Jakarta sepertin dikutip Selasa (27/9/2016). Namun, dia melanjutkan, kebijakan ini turut mendorong kenaikan jumlah orang miskin. Apalagi, pencabutan subsidi listrik kini akan dikenakan bagi golongan 450 VA dan 900 VA yang akan diterapkan pada "Tapi itu takutnya jumlah orang miskin naik," tutur Faisal. 7 Pencabutan Subsidi Listrik Bisa Tambah Jumlah Orang Miskin, Selasa: 27 September 2016: WIB

11 11 Kekhawatiran tersebut muncul karena listrik memiliki porsi besar dalam pola konsumsi masyarakat miskin. Bila subsidi sudah tak ada lagi, akan membuat pengeluaran masyarakat miskin meningkat untuk membayar listrik jika terjadi kenaikan tarif.," ucap Faisal. PT PLN (Persero) menyatakan, pencabutan subsidi listrik tahun depan tidak hanya berlaku untuk golongan pelanggan 900 VA, tetapi juga golongan 450 VA yang masuk kategori mampu. anggaran subsidi listrik 2016 sebesar Rp 44,89 triliun, dan penerima subsidi listrik dalam Anggaran Pendapatan Belanja Negara (APBN) 2017 sebanyak 23,15 juta pelanggan, terdiri dari 19,1 juta pelanggan golongan 450 VA dan 4,05 juta 900 VA. Sedangkan saat ini, jumlah masyarakat yang menerima subsidi listrik mencapai 45 juta pelanggan, terdiri dari golongan pelanggan 450 VA sebanyak 22,8 juta pelanggan dan 900 VA sebanyak 22,9 juta pelanggan. "Jumlah penerimaan sekitar 23,15 juta pelanggan yang meliputi pelanggan daya 900 VA dan 450 VA," kata Direktur Perencanaan PLN Nicke Widyawati. Menurut Nicke, angka masyarakat yang berhak menerima subsidi tersebut berdasarkan data dari Tim Nasional Percepatan Pengendali Kemiskinan (TNP2K). "Itu hasil pemeriksaan Tim Nasional Percepatan Penang," tutur Nicke. Dia menuturkan, pencabutan subsidi listrik golongan 450 VA dan 900 VA akan dilakukan secara bertahap. Bagi golongan 450 VA akan dilakukan dalam empat tahap, dan 900 VA dilakukan dalam tiga tahap mulai tahun depan.(pew/nrm) Pencabutan subsidi listrik memang akan dilakukan secara bertahap dimulai pada awal tahun Kenaikan tarif akan dilakukan dua bulan sekali sehingga masyarakat tidak terlalu merasa keberatan dengan adanya pencabutan subsidi listrik ini. Golongan 900 VA yang dikatakan mampu akan merasakan kenaikan tarif baru ini.

12 12 8 Tarif listrik untuk rumah tangga golongan mampu dengan daya 900 VA mulai bulan ini akan mengalami kenaikan setiap dua bulan. Pelanggan golongan tersebut akan dikenakan tarif dari sebelumnya bersubsidi menjadi keekonomian atau non subsidi secara bertahap. "Mulai 1 Januari 2017, pelanggan listrik rumah tangga mampu berdaya 900 VA dikenakan kenaikan tarif secara bertahap," kata Kepala Satuan Komunikasi Korporat PLN I Made Suprateka, seperti dikutip Antara, Senin (2/1). Kenaikan tarif akan dilakukan setiap dua bulan sekali dimulai pada 1 Januari 2017, 1 Maret 2017, dan 1 Mei Dengan skenario tersebut, tarif pelanggan rumah tangga mampu 900 VA akan mengalami kenaikan dari Rp605 menjadi Rp791 per 1 Januari 2017, Rp1.034 mulai 1 Maret 2017, dan Rp1.352/kWh per 1 Mei Selanjutnya, mulai 1 Juli 2017, pelanggan rumah tangga mampu 900 VA akan dikenakan penyesuaian tarif otomatis setiap bulan seperti 12 golongan tarif non subsidi lainnya. Jika mengikuti tarif listrik 12 golongan tarif non subsidi per 1 Januari 2017, maka tarifnya sebesar Rp1.467,28/kWh. Adapun 12 golongan tarif non subsidi, mulai bulan ini akan mengalami penurunan tarif dibanding periode Desember Tarif listrik golongan ini turun menyusul anjloknya minyak mentah Indonesia (Indonesian Crude Price/ICP). "Penurunan tarif listrik rata-rata sebesar Rp6 per kwh," kata Made. Penyesuaian tarif listrik setiap bulan berdasarkan tiga indikator yakni kurs, ICP, dan inflasi. Pada November 2016, ICP mengalami penurunan menjadi 43,25 dolar Amerika Serikat per barel dari Oktober 2016 sebesar 46,64 dolar Amerika Serikat per barel. Beberapa golongan yang mengalami penurunan adalah tarif listrik tegangan rendah menjadi Rp1.467,28/kWh, tegangan menengah (TM) menjadi Rp1.114,74/kWh, tegangan tinggi (TT) menjadi Rp996,74/kWh, dan layanan khusus menjadi Rp1.644,52/kWh. Media online banyak memberikan berita PT. PLN (Persero) mengenai pencabutan subsidi untuk pelanggan listrik 450 VA dan 900 VA yang akan diberlakukan di tahun Isu-isu mengenai PT. PLN (Persero) harus segera 8 Tarif Listrik Rumah Tangga 900 VA Naik Setiap Dua Bulan, angga-sukmawijaya/tarif-listrikrumah-tangga-900-va-naik-setiap-dua-bulan, Senin: 02 Januari 2017: 17.21WIB

13 13 ditanggapi agar isu menjadi berita yang positif dan bukan sebaliknya. Adanya isuisu yang menyebar mengenai pencabutan subsidi yang akan berlaku di tahun 2017, peneliti akan mencoba menjelaskan manajemen isu public relations PT. PLN (Persero) Area Bogor dalam menghadapi berita pencabutan subsidi listrik 2017 di Kota Bogor. 1.2 Fokus Penelitian Berdasarkan latar belakang dan permasalahan yang telah dikemukakan di atas, maka fokus dari penelitian ini termasuk ke dalam penelitian kualitatif. Fokus penelitian dalam penelitian kualitatif berkaitan erat dengan rumusan masalah, dimana rumusan masalah penelitian dijadikan acuan dalam menentukan fokus penelitian. Fokus penelitian ini mengarah kepada manajemen isu public relations PT. PLN (Persero) Area Bogor dalam menghadapi berita pencabutan subsidi listrik tahun 2017 di media online yang di dalam penelitian ini menjawab masalah-masalah yang ada pada identifikasi masalah. 1.3 Identifikasi Masalah PT. PLN (Persero) Area Bogor merupakan Badan Usaha Milik Negara yang bekerja di bidang tenaga pembangkit listrik. Berdasarkan latar belakang yang dikemukakan diatas, masalah dapat di identifikasi sebagai berikut : A. Mengapa PT. PLN (Persero) Area Bogor harus turut mencabut subsidi listrik 450 VA dan 900 VA? B. Bagaimana langkah-langkah Public relations PT. PLN (Persero) Area Bogor menanggapi berita-berita yang bermunculan di media online agar

14 14 berita tidak berkembang semakin buruk dan memberikan pemahaman yang baik untuk masyarakat? 1.4 Tujuan Penelitian Penelitian ini bertujuan untuk menjawab permasalahan yang ada, yaitu: A. Mengetahui alasan PT. PLN (Persero) Area Bogor harus turut mencabut subsidi listrik 450 VA dan 900 VA. B. Mengetahui langkah-langkah public relations PT. PLN (Persero) Area Bogor menanggapi berita-berita yang bermunculan di media online agar berita tidak berkembang semakin buruk dan memberikan pemahaman yang baik untuk masyarakat. 1.5 Manfaat Penelitian A. Manfaat akademis Peneliti mengharapkan manfaat akademis dari penelitian ini ialah sebagai pengembangan ilmu humas khususnya tentang manajemen isu public relations dari sebuah perusahaan PT. PLN (Persero) Area Bogor. B. Manfaat praktis Secara praktis penelitian ini diharapkan dalam meningkatkan manajemen isu public relations dari PT. PLN (Persero) Area Bogor sebagai perusahaan BUMN yang dapat menghadapi isu public relations secara lebih baik lagi dengan perusahaan BUMN lainnya pada masa mendatang.

TANYA JAWAB Pelaksanaan Kebijakan Subsidi Listrik Tepat Sasaran

TANYA JAWAB Pelaksanaan Kebijakan Subsidi Listrik Tepat Sasaran KEMENTERIAN ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL TANYA JAWAB Pelaksanaan Kebijakan Subsidi Listrik Tepat Sasaran BUKU TANYA JAWAB Pelaksanaan Kebijakan Subsidi Listrik Tepat Sasaran DISUSUN OLEH: Direktorat

Lebih terperinci

PENGHAPUSAN SUBSIDI LISTRIK MELALUI PENYESUAIAN TARIF TENAGA LISTRIK SECARA BERTAHAP UNTUK GOLONGAN TERTENTU

PENGHAPUSAN SUBSIDI LISTRIK MELALUI PENYESUAIAN TARIF TENAGA LISTRIK SECARA BERTAHAP UNTUK GOLONGAN TERTENTU Bahan Coffe Morning PENGHAPUSAN SUBSIDI LISTRIK MELALUI PENYESUAIAN TARIF TENAGA LISTRIK SECARA BERTAHAP UNTUK GOLONGAN TERTENTU DIREKTORAT JENDERAL KETENAGALISTRIKAN KEMENTERIAN ENERGI DAN SUMBER DAYA

Lebih terperinci

2014, No dalam huruf a telah mendapat persetujuan Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia sesuai hasil Rapat Kerja Komisi VII Dewan Perwakil

2014, No dalam huruf a telah mendapat persetujuan Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia sesuai hasil Rapat Kerja Komisi VII Dewan Perwakil BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No. 1770, 2014 KEMEN ESDM. Listrik. PT PLN. Tarif. Pencabutan PERATURAN MENTERI ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 31 TAHUN 2014 TENTANG TARIF TENAGA

Lebih terperinci

PENURUNAN TARIF LISTRIK SEBAgAI DAmPAK TURUNNyA. David Firnando Silalahi Direktorat Jenderal Ketenagalistrikan

PENURUNAN TARIF LISTRIK SEBAgAI DAmPAK TURUNNyA. David Firnando Silalahi Direktorat Jenderal Ketenagalistrikan PENURUNAN TARIF LISTRIK SEBAgAI DAmPAK TURUNNyA harga minyak DUNIA David Firnando Silalahi Direktorat Jenderal Ketenagalistrikan davidf_silalahi@djk.esdm.go.id SARI Kecenderungan penurunan harga minyak

Lebih terperinci

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.417, 2014 KEMEN ESDM. Tarif. Listrik. PT PLN. Pencabutan. PERATURAN MENTERI ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 09 TAHUN 2014 TENTANG TARIF TENAGA

Lebih terperinci

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA KEMENESDM. Tenaga Listrik. PT. PLN. Tarif. Perubahan.

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA KEMENESDM. Tenaga Listrik. PT. PLN. Tarif. Perubahan. No.350, 2015 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA KEMENESDM. Tenaga Listrik. PT. PLN. Tarif. Perubahan. PERATURAN MENTERI ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 09 TAHUN 2015 TENTANG PERUBAHAN

Lebih terperinci

Tanya Jawab Seputar Tarif Tenaga Listrik 2015

Tanya Jawab Seputar Tarif Tenaga Listrik 2015 Tanya Jawab Seputar Tarif Tenaga Listrik 2015 Mengacu Permen ESDM No. 09 Tahun 2015, Permen ESDM No: 31 Tahun 2014 & Permen ESDM No. 33 Tahun 2014 P T P L N ( P e r s e r o ) J l. T r u n o j o y o B l

Lebih terperinci

2016, No Listrik yang disediakan oleh Perusahaan Perseroan (Persero) PT Perusahaan Listrik Negara; b. bahwa penerapan subsidi tarif tenaga lis

2016, No Listrik yang disediakan oleh Perusahaan Perseroan (Persero) PT Perusahaan Listrik Negara; b. bahwa penerapan subsidi tarif tenaga lis No.1566, 2016 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA KEMEN-ESDM. PT. PLN. Tenaga Listrik. Tarif. Pencabutan. PERATURAN MENTERI ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 28 TAHUN 2016 TENTANG TARIF

Lebih terperinci

DAMPAK INFLASI KEBIJAKAN PENYESUAIAN TTL 900 VA UNTUK RUMAH TANGGA MAMPU

DAMPAK INFLASI KEBIJAKAN PENYESUAIAN TTL 900 VA UNTUK RUMAH TANGGA MAMPU 1 DAMPAK INFLASI KEBIJAKAN PENYESUAIAN TTL 900 VA UNTUK RUMAH TANGGA MAMPU DR. Juda Agung Direktur Eksekutif Departemen Kebijakan Ekonomi dan Moneter Disampaikan dalam Acara Coffee Morning Kementerian

Lebih terperinci

KEBIJAKAN SUBSIDI LISTRIK TEPAT SASARAN RUMAH TANGGA DAYA 900 VA

KEBIJAKAN SUBSIDI LISTRIK TEPAT SASARAN RUMAH TANGGA DAYA 900 VA KEMENTERIAN ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL DIREKTORAT JENDERAL KETENAGALISTRIKAN KEBIJAKAN SUBSIDI LISTRIK TEPAT SASARAN RUMAH TANGGA DAYA 900 VA Jakarta, Januari 2017 1 LANDASAN HUKUM 1. Undang-Undang

Lebih terperinci

LAPORAN SINGKAT KOMISI VI DPR RI B I D A N G PERINDUSTRIAN, PERDAGANGAN, KOPERASI DAN UKM, BUMN, INVESTASI, BSN DAN KPPU

LAPORAN SINGKAT KOMISI VI DPR RI B I D A N G PERINDUSTRIAN, PERDAGANGAN, KOPERASI DAN UKM, BUMN, INVESTASI, BSN DAN KPPU LAPORAN SINGKAT KOMISI VI DPR RI B I D A N G PERINDUSTRIAN, PERDAGANGAN, KOPERASI DAN UKM, BUMN, INVESTASI, BSN DAN KPPU Tahun Sidang : 2011-2012 Masa Persidangan : I Rapat ke : 16 Jenis Rapat : Rapat

Lebih terperinci

2 b. bahwa penyesuaian Tarif Tenaga Listrik Yang Disediakan Oleh Perusahaan Perseroan (Persero) PT Perusahaan Listrik Negara sebagaimana dimaksud dala

2 b. bahwa penyesuaian Tarif Tenaga Listrik Yang Disediakan Oleh Perusahaan Perseroan (Persero) PT Perusahaan Listrik Negara sebagaimana dimaksud dala BERITA NEGARA No.417, 2014 KEMEN ESDM. Tarif. Listrik. PT PLN. Pencabutan. TARIF TENAGA LISTRIK YANG DISEDIAKAN OLEH PERUSAHAAN PERSEROAN (PERSERO) PT PERUSAHAAN LISTRIK NEGARA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG

Lebih terperinci

2017, No Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1999 tentang Perlindungan Konsumen (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1999 Nomor 42,

2017, No Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1999 tentang Perlindungan Konsumen (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1999 Nomor 42, No.303, 2017 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA KEMEN-ESDM PT. PLN. Tarif Tenaga Listrik. Perubahan. PERATURAN MENTERI ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 18 TAHUN 2017 TENTANG PERUBAHAN

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. 1.1 Latar belakang

I. PENDAHULUAN. 1.1 Latar belakang I. PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang Indonesia merupakan negara pengekspor dan pengimpor, baik untuk minyak mentah (crude oil) maupun produk-produk minyak (oil product) termasuk bahan bakar minyak. Produksi

Lebih terperinci

RINGKASAN PERMOHONAN PERKARA Nomor 16/PUU-XIV/2016 Subsidi Energi (BBM) dan Subsidi Listrik dalam UU APBN

RINGKASAN PERMOHONAN PERKARA Nomor 16/PUU-XIV/2016 Subsidi Energi (BBM) dan Subsidi Listrik dalam UU APBN RINGKASAN PERMOHONAN PERKARA Nomor 16/PUU-XIV/2016 Subsidi Energi (BBM) dan Subsidi Listrik dalam UU APBN I. PEMOHON Mohamad Sabar Musman II. OBJEK PERMOHONAN Pengujian Materiil Undang-Undang Nomor 47

Lebih terperinci

TAMBAHAN SUBSIDI LISTRIK RP 24,52 TRILIUN

TAMBAHAN SUBSIDI LISTRIK RP 24,52 TRILIUN TAMBAHAN SUBSIDI LISTRIK RP 24,52 TRILIUN economy.okezone.com Pemerintah berencana menambah anggaran i subsidi ii listrik sebesar Rp10 triliun dari rencana awal alokasi anggaran Rp 44,96 triliun. Luky

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Di dalam organisasi modern keberadaan komunikasi demikian pentingnya

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Di dalam organisasi modern keberadaan komunikasi demikian pentingnya 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Di dalam organisasi modern keberadaan komunikasi demikian pentingnya sekarang ini. Melalui komunikasi sejumlah individu mengadakan interaksi antara satu dengan

Lebih terperinci

KEBIJAKAN SUBSIDI LISTRIK TEPAT SASARAN RUMAH TANGGA DAYA 900 VA

KEBIJAKAN SUBSIDI LISTRIK TEPAT SASARAN RUMAH TANGGA DAYA 900 VA KEMENTERIAN ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL DIREKTORAT JENDERAL KETENAGALISTRIKAN KEBIJAKAN SUBSIDI LISTRIK TEPAT SASARAN RUMAH TANGGA DAYA 900 VA Bandung, 12 Januari 2017 1 LANDASAN HUKUM 1. Undang-Undang

Lebih terperinci

KEBIJAKAN SUBSIDI LISTRIK TEPAT SASARAN RUMAH TANGGA DAYA 900 VA

KEBIJAKAN SUBSIDI LISTRIK TEPAT SASARAN RUMAH TANGGA DAYA 900 VA KEMENTERIAN ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL DIREKTORAT JENDERAL KETENAGALISTRIKAN KEBIJAKAN SUBSIDI LISTRIK TEPAT SASARAN RUMAH TANGGA DAYA 900 VA Bahan Coffee Morning Jakarta, 18 November 2016 1 LANDASAN

Lebih terperinci

PENDAHULUAN. Latar Belakang

PENDAHULUAN. Latar Belakang 1. 1.1 PENDAHULUAN Latar Belakang Listrik merupakan salah satu sumber daya energi dan mempunyai sifat sebagai barang publik yang mendekati kategori barang privat yang disediakan pemerintah (publicly provided

Lebih terperinci

Penerapan Subsidi Listrik Tepat Sasaran Bagi Konsumen Rumah Tangga Daya 900 VA. Bandung, 12 Januari 2017

Penerapan Subsidi Listrik Tepat Sasaran Bagi Konsumen Rumah Tangga Daya 900 VA. Bandung, 12 Januari 2017 Penerapan Subsidi Listrik Tepat Sasaran Bagi Konsumen Rumah Tangga Daya 900 VA Bandung, 12 Januari 2017 1 Pemahaman kebijakan Subsidi Tepat Sasaran 1. Kebijakan Subsidi Tepat Sasaran per 1 Januari 2017,

Lebih terperinci

2016, No Nomor 96, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4746); 3. Undang-Undang Nomor 30 Tahun 2009 tentang Ketenagalistrikan (L

2016, No Nomor 96, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4746); 3. Undang-Undang Nomor 30 Tahun 2009 tentang Ketenagalistrikan (L No. 1565, 2016 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA KEMEN-ESDM. Tarif Tenaga Listrik. Pemberian Subsidi. Mekanisme. PERATURAN MENTERI ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 29 TAHUN 2016 TENTANG

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Dalam kehidupan modern sekarang ini, kita hidup dalam kondisi

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Dalam kehidupan modern sekarang ini, kita hidup dalam kondisi 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Dalam kehidupan modern sekarang ini, kita hidup dalam kondisi saling ketergantungan (interpedensi) dan saling membutuhkan. Untuk itu kita membutuhkan hubungan

Lebih terperinci

1. BAB I PENDAHULUAN

1. BAB I PENDAHULUAN 1. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dalam proses transaksi listrik, PLN membagi pelanggannya menjadi beberapa kategori berdasarkan kebutuhan dan kapasitas daya terpasang untuk mengetahui tarif tenaga

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Indonesia bukanlah negara pengekspor besar untuk minyak bumi. Cadangan dan produksi minyak bumi Indonesia tidak besar, apalagi bila dibagi dengan jumlah penduduk. Rasio

Lebih terperinci

Tanya Jawab Seputar PLN, Menyongsong 2013

Tanya Jawab Seputar PLN, Menyongsong 2013 Tanya Jawab Seputar PLN, Menyongsong 20 Pada 20, PLN merencanakan meningkatkan kemampuan menjual listrik hingga 182 TWh guna mendorong pergerakan perekonomian dan memungkinkan lebih dari 2,5 juta pelanggan

Lebih terperinci

Bukan berarti rencana tersebut berhenti. Niat pemerintah membatasi pembelian atau menaikkan harga BBM subsidi tidak pernah berhenti.

Bukan berarti rencana tersebut berhenti. Niat pemerintah membatasi pembelian atau menaikkan harga BBM subsidi tidak pernah berhenti. Pengantar: Pemerintah kembali akan menaikkan harga BBM. Berbagai opsi dilempar ke masyarakat. Berbagai penolakan pun muncul. Kenaikan itu ditunda beberapa kali. Ada apa sebenarnya di balik rencana itu?

Lebih terperinci

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.1404, 2013 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA KEMENTERIAN KEUANGAN. Subsidi Listrik. Penyediaan. Penghitungan. Pembayaran. Pertanggungjawaban. Tata Cara. PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA

Lebih terperinci

PT PLN (Persero) 17 April 2014

PT PLN (Persero) 17 April 2014 Penerapan Tarif Tenaga Listrik Tahun 2014 (Tariff Adjustment bagi golongan tarif non- subsidi, dan Penghapusan subsidi listrik bagi I 3 Go Public dan I 4 ) PT PLN (Persero) 17 April 2014 Golongan Tarif,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN Bab ini menjelaskan tentang latar belakang dari penelitian yang akan dilakukan, perumusan masalah, tujuan dilakukann penelitian, batasan masalah, dan sistematika penulisan. 1.1 Latar

Lebih terperinci

Mencari Harga BBM Yang Pantas Bagi Rakyat Indonesia

Mencari Harga BBM Yang Pantas Bagi Rakyat Indonesia SEMINAR NASIONAL Mencari Harga BBM Yang Pantas Bagi Rakyat Indonesia ENNY SRI HARTATI Auditorium Kampus Institut Bisnis dan Informatika Kwik Kian Gie Rabu, 24 September 2014 INSTITUTE FOR DEVELOPMENT OF

Lebih terperinci

HASIL PEMERIKSAAN BPK ATAS KETEPATAN SASARAN REALISASI BELANJA SUBSIDI ENERGI (Tinjauan atas subsidi listrik)

HASIL PEMERIKSAAN BPK ATAS KETEPATAN SASARAN REALISASI BELANJA SUBSIDI ENERGI (Tinjauan atas subsidi listrik) HASIL PEMERIKSAAN BPK ATAS KETEPATAN SASARAN REALISASI BELANJA SUBSIDI ENERGI (Tinjauan atas subsidi listrik) Pendahuluan Dalam delapan tahun terakhir (2005-2012) rata-rata proporsi subsidi listrik terhadap

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pada bab pendahuluan secara berturut-turut dibahas tentang latar

BAB I PENDAHULUAN. Pada bab pendahuluan secara berturut-turut dibahas tentang latar BAB I PENDAHULUAN Pada bab pendahuluan secara berturut-turut dibahas tentang latar belakang masalah yang mendasari proses penelitian tentang pelaksanaan penilaian kinerja pegawai pada PT Perusahaan Listrik

Lebih terperinci

Menuju Subsidi Listrik yang Lebih Tepat Sasaran

Menuju Subsidi Listrik yang Lebih Tepat Sasaran Edisi 22, Vol. I. November 2016 Menuju Subsidi Listrik yang Lebih Tepat Sasaran p. 02 Pengelolaan Subsidi LPG 3 Kg Melalui Sistem Kartu Agar Tepat Sasaran p. 07 Buletin APBN Pusat Kajian Anggaran Badan

Lebih terperinci

DUKUNGAN PEMERINTAH TERHADAP PT. PLN (PERSERO)

DUKUNGAN PEMERINTAH TERHADAP PT. PLN (PERSERO) DUKUNGAN PEMERINTAH TERHADAP PT. PLN (PERSERO) 1. Pendahuluan PT. Perusahaan Listrik Negara (PLN) (Persero) merupakan penyedia listrik utama di Indonesia. Oleh karena itu, pemerintah berkepentingan menjaga

Lebih terperinci

Penyesuaian Tarif Listrik Tahun 2014 per 1 Juli 2014

Penyesuaian Tarif Listrik Tahun 2014 per 1 Juli 2014 Penyesuaian Tarif Listrik Tahun 2014 per 1 Juli 2014 - Industri I 3 non go public - Rumah Tangga R 2 (3.500 VA sd 5.500 VA) - Pemerintah P 2 (di atas 200 kva) - Rumah Tangga R 1 (2.200 VA) - Penerangan

Lebih terperinci

PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, KEPUTUSAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 70 TAHUN 1998 TENTANG HARGA JUAL TENAGA LISTRIK YANG DISEDIAKAN OLEH PERUSAHAAN PERSEROAN (PERSERO) PT PERUSAHAAN LISTRIK NEGARA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

Lebih terperinci

PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA

PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA KEPUTUSAN PRESIDEN NOMOR 70 TAHUN 1998 TENTANG HARGA JUAL TENAGA LISTRIK YANG DISEDIAKAN OLEH PERUSAHAAN PERSEROAN (PERSERO) PT PERUSAHAAN LISTRIK NEGARA PRESIDEN, Menimbang : a. bahwa tenaga listrik sangat

Lebih terperinci

KEPUTUSAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 48 TAHUN 2000 TENTANG HARGA JUAL TENAGA LISTRIK YANG DISEDIAKAN OLEH PERUSAHAAN PERSEROAN (PERSERO)

KEPUTUSAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 48 TAHUN 2000 TENTANG HARGA JUAL TENAGA LISTRIK YANG DISEDIAKAN OLEH PERUSAHAAN PERSEROAN (PERSERO) KEPUTUSAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 48 TAHUN 2000 TENTANG HARGA JUAL TENAGA LISTRIK YANG DISEDIAKAN OLEH PERUSAHAAN PERSEROAN (PERSERO) PT PERUSAHAAN LISTRIK NEGARA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

Lebih terperinci

PENDAHULUAN. setiap kegiatan baik di rumah tangga maupun industri. orang, didapatkan oleh perusahaan penyedia layanan jasa. Dalam pengertianya,

PENDAHULUAN. setiap kegiatan baik di rumah tangga maupun industri. orang, didapatkan oleh perusahaan penyedia layanan jasa. Dalam pengertianya, 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kehidupan manusia tidak terlepas dari peran listrik sebagai penunjang kehidupan, Segala perangkat elektronik yang dipakai manusia untuk beraktifitas pasti membutuhkan listrik

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. listrik di seluruh Indonesia (rasio electricity). Jakarta sebagai ibukota negara, pusat

BAB 1 PENDAHULUAN. listrik di seluruh Indonesia (rasio electricity). Jakarta sebagai ibukota negara, pusat 1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah PT PLN (Persero) merupakan salah satu perusahaan perseroan milik negara yang bergerak dibidang ketenagalistrikan, dan bergerak dalam sektor pembangkitan,

Lebih terperinci

Negara Hadapi Risiko Likuiditas

Negara Hadapi Risiko Likuiditas http://sinarharapan.co/news/read/140528037/negara-hadapi-risiko-likuiditas-span-span- Negara Hadapi Risiko Likuiditas 28 Mei 2014 Saiful Rizal/Faisal Rachman Ekonomi Kemampuan membayar utang pemerintah

Lebih terperinci

MENTER! KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA S..A...LINAN

MENTER! KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA S..A...LINAN MENTER! KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA S..A...LINAN PERATURAN MENTER! KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 44 /PMK.02/2017 TENTANG TATA CARA PENYEDIAAN, PENGHITUNGAN, PEMBAYARAN, DAN PERTANGGUNGJAWABAN SUBSIDI

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dan meningkatkan fungsi kinerja perusahaan untuk mencapai kesejahteraan

BAB I PENDAHULUAN. dan meningkatkan fungsi kinerja perusahaan untuk mencapai kesejahteraan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Peraturan pemerintah nomor 23 tahun 1994 tanggal 23 Juni 1994 status PLN berubah dari perusahaan umum listrik negara (umum), perubahan status tersebut dimaksudkan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. komunikasi, yang menjadi unsur pokok dalam aktivitas Public Relations (PR).

BAB I PENDAHULUAN. komunikasi, yang menjadi unsur pokok dalam aktivitas Public Relations (PR). BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Seiring dengan perkembangan jaman, komunikasi mengalami perkembangan pesat. Baik bentuk maupun media komunikasi sekarang ini menjadi lebih kompleks dan global. Perusahaan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat dianggap tidak memiliki peran penting dan bisa dibilang dianggap

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat dianggap tidak memiliki peran penting dan bisa dibilang dianggap BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Hubungan masyarakat memiliki peranan penting dalam keberlangsungan hidup suatu perusahaan, sekaligus harus mampu menjembatani dan mempertahankan citra positif

Lebih terperinci

Inilah 6 Fakta Rencana Pembangunan PLTN di Indonesia, No 3 Potensi Babel, No 6 Paling Ditunggu

Inilah 6 Fakta Rencana Pembangunan PLTN di Indonesia, No 3 Potensi Babel, No 6 Paling Ditunggu Badan Tenaga Nuklir Nasional J A K A R T A Yth.: Bp. Kepala BadanTenaga Nuklir Nasional GUNTINGAN BERITA Nomor : /HHK 2.1/HM 01/11/2017 Hari, tanggal Senin, 6 November 2017 07:36 WIB Sumber Berita http://bangka.tribunnews.com/2017/11/06/inilah

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Seiring dengan perkembangan zaman, segala sesuatu yang ada di

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Seiring dengan perkembangan zaman, segala sesuatu yang ada di 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Seiring dengan perkembangan zaman, segala sesuatu yang ada di dunia ini mengalami perkembangan, mulai dari informasi, teknologi, gaya hidup, dan lain sebagainya.

Lebih terperinci

2015, No d. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a, huruf b, dan huruf c, perlu menetapkan Peraturan Menteri Energi

2015, No d. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a, huruf b, dan huruf c, perlu menetapkan Peraturan Menteri Energi No.1812, 2015 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA KEMEN-ESDM. Penyediaan Tenaga Listrik Skala Kecil. Percepatan. PERATURAN MENTERI ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 38 TAHUN 2016 TENTANG

Lebih terperinci

TENTANG TATA KERJA PEJABAT PENGELOLA PELAYANAN INFORMASI DAN DOKUMENTASI DI LINGKUNGAN PEMERINTAH KABUPATEN MOJOKERTO

TENTANG TATA KERJA PEJABAT PENGELOLA PELAYANAN INFORMASI DAN DOKUMENTASI DI LINGKUNGAN PEMERINTAH KABUPATEN MOJOKERTO TENTANG TATA KERJA PEJABAT PENGELOLA PELAYANAN INFORMASI DAN DOKUMENTASI DI LINGKUNGAN PEMERINTAH KABUPATEN MOJOKERTO DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI MOJOKERTO, Menimbang : a. bahwa untuk melaksanakan

Lebih terperinci

Penerapan Subsidi Listrik Tepat Sasaran Bagi Konsumen R-1/900 VA

Penerapan Subsidi Listrik Tepat Sasaran Bagi Konsumen R-1/900 VA Penerapan Subsidi Listrik Tepat Sasaran Bagi Konsumen R-1/900 VA 18 November 2016 1 Siapa pelanggan R-1/900 VA & R-1/450 VA? 2 Rp/kWh Mengenal Karakteristik Konsumen Rumah Tangga Saat Ini 1,600 1,400 1,200

Lebih terperinci

LEMBARAN DAERAH KOTA TARAKAN TAHUN 2010 NOMOR 1 PERATURAN DAERAH KOTA TARAKAN NOMOR 1 TAHUN 2010 TENTANG

LEMBARAN DAERAH KOTA TARAKAN TAHUN 2010 NOMOR 1 PERATURAN DAERAH KOTA TARAKAN NOMOR 1 TAHUN 2010 TENTANG LEMBARAN DAERAH KOTA TARAKAN TAHUN 2010 NOMOR 1 PERATURAN DAERAH KOTA TARAKAN NOMOR 1 TAHUN 2010 TENTANG PENETAPAN TARIF TENAGA LISIK UNTUK KONSUMEN YANG DISEDIAKAN OLEH PT. PELAYANAN LISIK NASIONAL TARAKAN

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Berkembangnya sebuah organisasi atau perusahaan sebagian besar ditentukan oleh keberhasilan organisasi atau perusahaan tersebut dalam melakukan komunikasi.

Lebih terperinci

Regulasi Kebijakan Umum

Regulasi Kebijakan Umum BBM Regulasi Kebijakan Umum Undang Undang Nomor 19 Tahun 2012 tentang Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara Tahun 2013 Peraturan Presiden RI No.15 Tahun 2012 Tentang Harga Jual Eceran Dan Konsumen Pengguna

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Perusahaan merupakan suatu wadah bagi sekumpulan orang untuk

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Perusahaan merupakan suatu wadah bagi sekumpulan orang untuk BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Perusahaan merupakan suatu wadah bagi sekumpulan orang untuk melakukan kegiatan usaha guna mendapatkan keuntungan. Adanya keuntungan atau kerugian dapat diketahui apabila

Lebih terperinci

Sikap Media Terhadap Isu Kenaikan Harga BBM Bersubsidi. (Analisis Framing Pemberitaan Koran Tempo dan Harian Sindo) ABSTRAK

Sikap Media Terhadap Isu Kenaikan Harga BBM Bersubsidi. (Analisis Framing Pemberitaan Koran Tempo dan Harian Sindo) ABSTRAK Sikap Media Terhadap Isu Kenaikan Harga BBM Bersubsidi (Analisis Framing Pemberitaan Koran Tempo dan Harian Sindo) Arlinda Nurul Nugraharini (D2C009105) Jurusan Ilmu Komunikasi Fakultas Ilmu Sosial dan

Lebih terperinci

TINJAUAN KEBIJAKAN HARGA BERSUBSIDI BAHAN BAKAR MINYAK DARI MASA KE MASA Jumat, 30 Maret 2012

TINJAUAN KEBIJAKAN HARGA BERSUBSIDI BAHAN BAKAR MINYAK DARI MASA KE MASA Jumat, 30 Maret 2012 TINJAUAN KEBIJAKAN HARGA BERSUBSIDI BAHAN BAKAR MINYAK DARI MASA KE MASA Jumat, 30 Maret 2012 Pada periode 1993-2011 telah terjadi 13 (tiga belas) kali perubahan harga bersubsidi bahan bakar minyak (bensin

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Kementerian Perdagangan Republik Indonesia merupakan ujung tombak

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Kementerian Perdagangan Republik Indonesia merupakan ujung tombak BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Kementerian Perdagangan Republik Indonesia merupakan ujung tombak ekonomi Indonesia di seluruh pasar global. Terdapat tiga elemen katalisator di balik mesin

Lebih terperinci

Gambar 1. Rata-rata Proporsi Tiap Jenis Subsidi Terhadap Total Subsidi (%)

Gambar 1. Rata-rata Proporsi Tiap Jenis Subsidi Terhadap Total Subsidi (%) SUBSIDI LISTRIK (Tinjauan Dari Aspek Ketersediaan Bahan Bakar) I. Pendahuluan S ubsidi listrik diberikan sebagai konsekuensi penentuan rata-rata harga jual tenaga listrik (HJTL) yang lebih rendah dari

Lebih terperinci

Kenaikan TDL Konferensi Pers. Jakarta, 29 Juni 2010

Kenaikan TDL Konferensi Pers. Jakarta, 29 Juni 2010 Mengukur Dampak Ekonomi Kenaikan TDL 2010 Konferensi Pers ReforMiner Institute Jakarta, 29 Juni 2010 Untuk keterangan lebih lanjut dapat mengubungi: Komaidi (0815 531 33252) Pri Agung Rakhmanto (0812 8111

Lebih terperinci

2017, No Peraturan Pemerintah Nomor 23 Tahun 1994 tentang Pengalihan Bentuk Perusahaan Umum (Perum) Listrik Negara Menjadi Perusahaan Perser

2017, No Peraturan Pemerintah Nomor 23 Tahun 1994 tentang Pengalihan Bentuk Perusahaan Umum (Perum) Listrik Negara Menjadi Perusahaan Perser No.459, 2017 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA KEMENESDM. PT. PLN. Mekanisme Penetapan Biaya Pokok Penyediaan Pembangkitan. PERATURAN MENTERI ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 24 TAHUN

Lebih terperinci

INDIKATOR AKTIVITAS EKONOMI

INDIKATOR AKTIVITAS EKONOMI Maret 2008 INDIKATOR AKTIVITAS EKONOMI Pada Maret 2008, pertumbuhan tahunan dan bulanan tertinggi terjadi pada produksi kendaraan niaga Sementara itu, kontraksi tertinggi secara tahunan terjadi pada penjualan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. manusia, yang kemudian digunakan untuk beragam fungsi dalam kehidupan. Listrik

BAB I PENDAHULUAN. manusia, yang kemudian digunakan untuk beragam fungsi dalam kehidupan. Listrik 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Listrik telah menjadi kebutuhan yang mendasar untuk berbagai aktifitas manusia, yang kemudian digunakan untuk beragam fungsi dalam kehidupan. Listrik menjadikan manusia

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Perkembangan teknologi komunikasi dan informasi didunia telah berkembang sangat pesat. Didorong dengan kemajuan manusia untuk dapat berfikir lebih modern dalam

Lebih terperinci

2 b. bahwa penyesuaian tarif tenaga listrik yang disediakan oleh Perusahaan Perseroan (Persero) PT Perusahaan Listrik Negara sebagaimana dimaksud dala

2 b. bahwa penyesuaian tarif tenaga listrik yang disediakan oleh Perusahaan Perseroan (Persero) PT Perusahaan Listrik Negara sebagaimana dimaksud dala BERITA NEGARA No.885, 2014 KEMEN ESDM. Tarif. Listrik. PT PLN. Perubahan. MINERAL NOMOR 09 TAHUN 2014 TENAGA LISTRIK YANG DISEDIAKAN OLEH PERUSAHAAN PERSEROAN (PERSERO) PT PERUSAHAAN DENGAN RAHMAT TUHAN

Lebih terperinci

BAB IV RENCANA IMPLEMENTASI DAN KEBUTUHAN SUMBER DAYA

BAB IV RENCANA IMPLEMENTASI DAN KEBUTUHAN SUMBER DAYA BAB IV RENCANA IMPLEMENTASI DAN KEBUTUHAN SUMBER DAYA 4.1. Rencana Implementasi Implementasi solusi bisnis berikut yang telah diperoleh dari solusi bisnis, akan diterapkan untuk wilayah Bandung, Bekasi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. penyebaran informasi suatu lembaga bisa menjadi lebih dikenal oleh

BAB I PENDAHULUAN. penyebaran informasi suatu lembaga bisa menjadi lebih dikenal oleh BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penyebaran informasi menjadi penting bagi suatu organisasi, perusahaan maupun lembaga dalam menginformasikan kebijakan serta acara acara yang dilakukan oleh organisasi,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Paska perubahan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun

BAB I PENDAHULUAN. Paska perubahan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Paska perubahan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945, Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia (DPR RI) memiliki posisi yang strategis sebagai

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Public relations dalam instasi pemerintah dan BUMN lebih dikenal dengan Humas (Hubungan Masyarakat). Humas pada PLN (Persero) kantor Distribusi Jakarta dan Tangerang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1.Latar Belakang. Penyelenggaraan program jaminan sosial merupakan salah satu kewajiban

BAB I PENDAHULUAN. 1.1.Latar Belakang. Penyelenggaraan program jaminan sosial merupakan salah satu kewajiban BAB I PENDAHULUAN 1.1.Latar Belakang Penyelenggaraan program jaminan sosial merupakan salah satu kewajiban Negara serta tanggung jawab pemerintah kepada masyarakat dalam memberikan perlindungan sosial

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kehadiran tenaga listrik di zaman modern ini merupakan hal yang sangat penting dan berguna sebagai sumber tenaga. Karena dengan adanya listrik kita dapat melakukan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. kehidupan sosial manusia atau masyarakat. Aktifitas komunikasi dapat terlihat

BAB I PENDAHULUAN. kehidupan sosial manusia atau masyarakat. Aktifitas komunikasi dapat terlihat BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Kehidupan manusia di dunia tidak dapat dilepaskan dari aktifitas komunikasi karena komunikasi merupakan bagian integral dari sistem dan tatanan kehidupan sosial

Lebih terperinci

SUBSIDI PUPUK DALAM RAPBN-P 2014

SUBSIDI PUPUK DALAM RAPBN-P 2014 SUBSIDI PUPUK DALAM RAPBN-P 2014 A. PENDAHULUAN Prioritas ketahanan pangan di 2014 diarahkan untuk meningkatkan penyediaan bahan pangan melalui peningkatan produksi pangan dalam negeri; meningkatkan akses

Lebih terperinci

PERCEPAT PROYEK MW, PEMERINTAH LAKUKAN BERBAGAI CARA

PERCEPAT PROYEK MW, PEMERINTAH LAKUKAN BERBAGAI CARA PERCEPAT PROYEK 35.000 MW, PEMERINTAH LAKUKAN BERBAGAI CARA www.detik.com Untuk mempercepat realisasi proyek pembangkit listrik 35.000 megawatt (mw), pemerintah melakukan berbagai cara. Saat memimpin rapat

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

I. PENDAHULUAN. A. Latar Belakang I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Komunikasi adalah suatu pernyataan antar manusia, baik secara perorangan maupun berkelompok, yang bersifat umum dengan menggunakan lambang-lambang yang berarti, maka akan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pembangunan nasional merupakan usaha peningkatan kualitas

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pembangunan nasional merupakan usaha peningkatan kualitas BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pembangunan nasional merupakan usaha peningkatan kualitas manusiadan masyarakat Indonesia yang dilakukan secara berkelanjutan, berlandaskan kemampuan nasional,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Kemiskinan merupakan akar dari segala permasalahan. Pada saat ini

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Kemiskinan merupakan akar dari segala permasalahan. Pada saat ini BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Kemiskinan merupakan akar dari segala permasalahan. Pada saat ini kemiskinan merupakan masalah yang banyak terjadi di masyarakat. Kemiskinan yang terjadi saat

Lebih terperinci

Perkembangan Perekonomian dan Arah Kebijakan APBN 2014

Perkembangan Perekonomian dan Arah Kebijakan APBN 2014 KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA Perkembangan Perekonomian dan Arah Kebijakan APBN 2014 Jakarta, 10 Juni 2014 Kunjungan FEB UNILA Outline 1. Peran dan Fungsi APBN 2. Proses Penyusunan APBN 3. APBN

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. kepada peraturan dan norma-norma yang berlaku di masyarakat. Dalam kehidupan

BAB I PENDAHULUAN. kepada peraturan dan norma-norma yang berlaku di masyarakat. Dalam kehidupan BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar belakang penelitian Manusia sebagai makhluk ciptaan tuhan selalu ingin berkomunikasi dengan manusia lain untuk mencapai tujuannya. Sebagai makhluk sosial, manusia harus taat

Lebih terperinci

KAJIAN EVALUASI RISIKO FISKAL ATAS KEBIJAKAN PSO DAN PEMBENTUKAN HOLDING COMPANY

KAJIAN EVALUASI RISIKO FISKAL ATAS KEBIJAKAN PSO DAN PEMBENTUKAN HOLDING COMPANY KAJIAN EVALUASI RISIKO FISKAL ATAS KEBIJAKAN PSO DAN PEMBENTUKAN HOLDING COMPANY Abstraksi Berdasarkan data realisasi subsidi APBN, selama ini meningkatnya angka subsidi APBN di-drive oleh, salah satunya

Lebih terperinci

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA KEMENTERIAN ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL. Tarif. Tenaga Listrik. PT. PLN.

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA KEMENTERIAN ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL. Tarif. Tenaga Listrik. PT. PLN. No.314, 2010 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA KEMENTERIAN ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL. Tarif. Tenaga Listrik. PT. PLN. PERATURAN MENTERI ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 7 TAHUN

Lebih terperinci

BIRO ANALISA ANGGARAN DAN PELAKSANAAN APBN SETJEN DPR RI INEFISIENSI BBM

BIRO ANALISA ANGGARAN DAN PELAKSANAAN APBN SETJEN DPR RI INEFISIENSI BBM INEFISIENSI BBM Kenaikan harga minyak yang mencapai lebih dari US$100 per barel telah memberikan dampak besaran alokasi dalam APBN TA 2012. Kondisi ini merupakan salah satu faktor yang mendorong pemerintah

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. separuh APBN terkonsentrasi pada pemberian subsidi. Menurut Kompas.com

BAB I PENDAHULUAN. separuh APBN terkonsentrasi pada pemberian subsidi. Menurut Kompas.com BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pada 22 Juni 2013, pemerintah melakukan sebuah kebijakan yaitu menaikkan harga Bahan Bakar Minyak (BBM). Kebijakan ini merupakan kenaikan harga BBM pertama

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN dengan mencegah praktik kongkalikong. Dahlan pernah. menyatakan adanya kongkalikong antara BUMN dan DPR.

BAB I PENDAHULUAN dengan mencegah praktik kongkalikong. Dahlan pernah. menyatakan adanya kongkalikong antara BUMN dan DPR. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pada akhir bulan Oktober 2012 media massa ramai memberitakan Menteri BUMN Dahlan Iskan yang mempublikasikan adanya pemesaran yang dilakukan oleh anggota DPR terhadap

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG Peningkatan kebutuhan akan energi di Indonesia terus meningkat karena makin bertambahnya jumlah penduduk dan meningkatnya kegiatan serta pertumbuhan ekonomi di Indonesia.

Lebih terperinci

PERCEPATAN PEMBANGUNAN INFRASTRUKTUR KETENAGALISTRIKAN

PERCEPATAN PEMBANGUNAN INFRASTRUKTUR KETENAGALISTRIKAN PERCEPATAN PEMBANGUNAN INFRASTRUKTUR KETENAGALISTRIKAN www.detik.com I. PENDAHULUAN Dengan pertumbuhan ekonomi dan pertambahan penduduk yang pesat, Indonesia membutuhkan energi yang sangat besar untuk

Lebih terperinci

Bantuan Langsung Sementara Masyarakat (BLSM) 2012

Bantuan Langsung Sementara Masyarakat (BLSM) 2012 1. Pendahuluan Bantuan Langsung Sementara Masyarakat (BLSM) 2012 Pemerintah akan mengalokasikan dana tunai sebesar Rp 25,6 triliun kepada 18,5 juta keluarga miskin atau 74 juta jiwa sebagai kompensasi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pemilihan Judul

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pemilihan Judul BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pemilihan Judul Dengan semakin pesatnya kemajuan yang dicapai Negara-Negara berkembang disektor industri, telekomuniukasi, teknologi dan lain lainnya maka kebutuhan

Lebih terperinci

Catatan Atas Harga BBM: Simulasi Kenaikan Harga, Sensitivitas APBN dan Tanggapan terhadap 3 Opsi Pemerintah

Catatan Atas Harga BBM: Simulasi Kenaikan Harga, Sensitivitas APBN dan Tanggapan terhadap 3 Opsi Pemerintah Catatan Atas Harga BBM: Simulasi Kenaikan Harga, Sensitivitas APBN dan Tanggapan terhadap 3 Opsi Pemerintah I. Pendahuluan Harga Minyak Indonesia atau Indonesian Crude Price (ICP) merupakan salah satu

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. jaman, masyarakat dituntut untuk mengetahui berbagai informasi yang beragam. Dari berbagai

BAB I PENDAHULUAN. jaman, masyarakat dituntut untuk mengetahui berbagai informasi yang beragam. Dari berbagai BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Salah satu kebutuhan mendasar dari manusia adalah informasi. Seiring dengan berkembangnya jaman, masyarakat dituntut untuk mengetahui berbagai informasi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Indonesia merupakan negara yang memiliki cukup banyak koruptor. Korupsi di Indonesia sudah menjadi suatu budaya atau trend yang menjamur. Trend korupsi tersebut terindikasi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Komunikasi eksternal terdapat dua jalur dalam penerapannya, yaitu

BAB I PENDAHULUAN. Komunikasi eksternal terdapat dua jalur dalam penerapannya, yaitu BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Komunikasi organisasi merupakan suatu sistem yang saling bergantung yang mencangkup komunikasi internal dan komunikasi eksternal. Komunikasi eksternal terdapat

Lebih terperinci

STUDI KASUS PENGAMBILAN KEPUTUSAN

STUDI KASUS PENGAMBILAN KEPUTUSAN 1 STUDI KASUS PENGAMBILAN KEPUTUSAN Evaluasi Program BLSM (Bantuan Langsung Sementara) DISUSUN OLEH : 1. BASNITA 2. HERIANI WAILID 3. MARLINA KOSIM 4. NUR KHIKMAH 5. RASTITI WIGATI 6. TEDDY 7. AFPRI MELYANA

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Freeport kembali menghatkan masyarakat Indonesia. Berita ini berawal dari

BAB I PENDAHULUAN. Freeport kembali menghatkan masyarakat Indonesia. Berita ini berawal dari BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Berita pencatutan nama Presiden dan Wakil Presiden terkait kasus PT Freeport kembali menghatkan masyarakat Indonesia. Berita ini berawal dari Menteri Energi dan Sumber

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. untuk menjangkau publik guna meningkatkan pencitraan, kepercayaan, kekuatan dan

BAB I PENDAHULUAN. untuk menjangkau publik guna meningkatkan pencitraan, kepercayaan, kekuatan dan BAB I PENDAHULUAN 1. Latar Belakang Masalah Media Relations adalah relasi yang dibangun dan dikembangkan dengan media untuk menjangkau publik guna meningkatkan pencitraan, kepercayaan, kekuatan dan tercapainya

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Di Indonesia pada era sebelum tahun 1980, faktor pelayanan pada pelanggan masih kurang

BAB 1 PENDAHULUAN. Di Indonesia pada era sebelum tahun 1980, faktor pelayanan pada pelanggan masih kurang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Di Indonesia pada era sebelum tahun 1980, faktor pelayanan pada pelanggan masih kurang mendapat perhatian dari perusahaan. Fakta ini merupakan pendapat dari Kasmir

Lebih terperinci

2015, No d. bahwa untuk meningkatkan transparansi, efektifitas, efisiensi, dan pertanggungjawaban subsidi listrik, perlu mengatur kembali tata

2015, No d. bahwa untuk meningkatkan transparansi, efektifitas, efisiensi, dan pertanggungjawaban subsidi listrik, perlu mengatur kembali tata BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.1623 2015 KEMENKEU. Subsidi Listrik. Perhitungan. Pengalokasian. Pembayaran. Pertanggungjawaban. Tata Cara. Pencabutan. PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia, khususnya terhadap media massa semakin kritis dalam

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia, khususnya terhadap media massa semakin kritis dalam BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pada masa globalisasi sekarang ini pandangan masyarakat Indonesia, khususnya terhadap media massa semakin kritis dalam menerima informasi. Media massa lahir sebagai

Lebih terperinci

DARURAT KEBIJAKAN TAK PRO RAKYAT KADO PAHIT AWAL TAHUN 2017 #REFORMASIJILID2

DARURAT KEBIJAKAN TAK PRO RAKYAT KADO PAHIT AWAL TAHUN 2017 #REFORMASIJILID2 DARURAT KEBIJAKAN TAK PRO RAKYAT KADO PAHIT AWAL TAHUN 2017 #REFORMASIJILID2 Apa kabar Indonesia hari ini? Kabarnya tahun baru di Indonesia dibanjiri oleh hadiahhadiah luar biasa dari pemerintah untuk

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Media sebagai bagian dari alat perputaran informasi memiliki peranan yang sangat penting dalam mencari dan menyampaikan informasi kepada publik. Setiap perusahaan memiliki

Lebih terperinci